Analisis Volumetri Fixed

9
  1. TUJUAN PERCOBAAN Menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan 2. ALAT DAN BAHAN A. Bahan: - Larutan asam oksalat - Larutan NaOH - Larutan cuka perdagangan - Indikator phenolphthalein B. Alat - Biuret - Pipet volume - Erlenmeyer - Beacker glass - Gelas ukur - Corong 3. PROSEDUR KERJA  PERCOBAAN 1 : Membuat Larutan baku primer asam oksalat 1. Asam oksalat dihidrat (H 2 C 2 O 4 .2H 2 O) dikeringkan dalam oven pada suhu 105-110 0 C selama 1-2 jam, kemudian didinginkan dalam desikator. 2. Timbang dengan teliti 6,4327 gr asam oksalat itu, kemudian masukkan dalam labu 1000 ml, selanjutnya tambahkan air suling sampai tanda tera.  PERCOBAAN 2 : Pembakuan larutan sekunder NaOH 1. Pipet 10 ml larutan asam oksalat dan masukkan ke dalam Erlenmeyer, lalu ditambahkan 2-3 tetes phenolphthalein. 2. Titrasi larutan tersebut dengan NaOH sampai timbul warna merah muda(pink)!

Transcript of Analisis Volumetri Fixed

Page 1: Analisis Volumetri Fixed

5/17/2018 Analisis Volumetri Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-volumetri-fixed 1/9

 

1.  TUJUAN PERCOBAAN

Menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan

2.  ALAT DAN BAHAN

A.  Bahan:

- Larutan asam oksalat

- Larutan NaOH

- Larutan cuka perdagangan

- Indikator phenolphthalein

B.  Alat

- Biuret

- Pipet volume

- Erlenmeyer

- Beacker glass

- Gelas ukur

- Corong

3.  PROSEDUR KERJA

 PERCOBAAN 1 : Membuat Larutan baku primer asam oksalat

1.  Asam oksalat dihidrat (H2C2O4.2H2O) dikeringkan dalam oven pada suhu 105-1100C

selama 1-2 jam, kemudian didinginkan dalam desikator.

2.  Timbang dengan teliti 6,4327 gr asam oksalat itu, kemudian masukkan dalam labu

1000 ml, selanjutnya tambahkan air suling sampai tanda tera.

 PERCOBAAN 2 : Pembakuan larutan sekunder NaOH1.  Pipet 10 ml larutan asam oksalat dan masukkan ke dalam Erlenmeyer, lalu

ditambahkan 2-3 tetes phenolphthalein.

2.  Titrasi larutan tersebut dengan NaOH sampai timbul warna merah muda(pink)!

Page 2: Analisis Volumetri Fixed

5/17/2018 Analisis Volumetri Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-volumetri-fixed 2/9

 

Catat volume NaOH yang digunakan dan ulangi percobaan 1 kali lagi

 PERCOBAAN 3 : Penentuan kadar asam asetat

1.  Pipet 10 ml larutan cuka perdagangan, kemudian masukan ke dalam Erlenmeyer, lalu

tambahkan 2-3 tetes phenolphthalein

2.  Titrasi larutan tersebut dengan NaOH sampai timbul warna merah muda.

Catat volume NaOH yang digunakan dan ulangi percobaan 1 kali lagi.

Hitung kadar asam asetat dala setiap percobaan dan hitung pula kadar asam asetat

rata-rata dalam larutan cuka perdagangan tersebut!

4.  DATA PENGAMATAN

 PERCOBAAN 1 : menentukan normalitas larutan baku primer asam oksalat

Page 3: Analisis Volumetri Fixed

5/17/2018 Analisis Volumetri Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-volumetri-fixed 3/9

Berat asam oksalat : 3,1518 gr

Volume asam oksalat : 1000 ml = 1 L

 PERCOBAAN 2 : menentukan normalitas larutan baku sekunder NaOH 

No. Volume H2C2O4.2H2O (ml) Volume NaOH (ml)

1. 10 5,5

2. 10 5,6

Hitunglah: a. Normalitas NaOH pada setiap percobaan!

b. Normalitas rata-rata NaOH!

 PERCOBAAN 3: Menentukan kadar asam asetat

No. Volume Asam Asetat (ml) Volume NaOH (ml)

1. 10 4,8

2. 10 5

Hitunglah: a. Kadar asam asetat dalam setiap percobaan dalam gram/100mL!

b. Kadar asam asetat rata-rata!

5.  PERHITUNGAN

 PERCOBAAN 1 : menentukan normalitas larutan baku primer asam oksalat

Berat asam oksalat : 3,1518 gr

Volume asam oksalat : 1000 ml = 1 L

B.M asam oksalat = 126,07 gr/mol

Ditanya: N asam oksalat….??? 

Jawab:

Mol (n) =

 

= 0,025 mol/L

Page 4: Analisis Volumetri Fixed

5/17/2018 Analisis Volumetri Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-volumetri-fixed 4/9

Molaritas (M) = Lt 

mol

1

025,0

 

= 0,025 mol/L 

H2C2O4 2H+ + C2O42- 

1 grek = ½ mol

Dan 1 mol H2C2O4= 2 grek 

Oleh karena itu diperoleh:

H2C2O4.H2O= 0,025 mol/L x 2 grek/mol

= 0,05 grek/L

= 0,05 N

Maka normalitas asam oksalat yang digunakan adalah 0,05 N

 PERCOBAAN 2 : menentukan normalitas larutan baku sekunder NaOH 

Volume asam oksalat (Va) = 10 ml

Normalitas H2C2O4 (NA) = 0,05 N

Volume NaOH (I) = 5,5 ml

(II)= 5,6 ml

Ditanya: a) Normalitas NaOH tiap percobaan?

b) Normalitas NaOH rata-rata?

~ Untuk Titrasi (I) [volume NaOH=5,5 ml]

VA.NA=VB.NB

10 ml.0,05 N = 5,5 ml . NB

NB = 0,5 N.ml/5,5 ml

Page 5: Analisis Volumetri Fixed

5/17/2018 Analisis Volumetri Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-volumetri-fixed 5/9

= 0,091 N

~ Untuk Titrasi (II) [volume NaOH = 5,6 ml]

VA.NA=VB.NB

10 ml.0,05 N= 5,6 ml . NB

NB= 0,5 N.ml/5,6 ml

= 0,089 N

b). Normalitas NaOH rata-rata = 

= 0,09 N

 PERCOBAAN 3: Menentukan kadar asam asetat

Dik: CH3COOH CH3COO-+ H

1 mol CH3COOH = 1 grek 

CH3COOH 25% = 250 gr/L

= 250gr/L : 60 gr/mol

= 4,16M 4 M

Pengenceran CH3COOH

V1.M1=V2.M2 

1 ml . 4 M = V2. 0,1 M

V2= 40 ml (cuka+air)

Dari 40 ml larutan yang diperoleh, hanya 10 ml yang digunakan,… 

Kadar asam asetat untuk pengenceran 10 kali

A)  * Titrasi I (Vb = 2,5 ml)

Page 6: Analisis Volumetri Fixed

5/17/2018 Analisis Volumetri Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-volumetri-fixed 6/9

VA.NA=VB.NB

10 ml . NA = 2,5 ml . 0,0915 N

NA=0,023 N

[CH3COOH] =

=

= 0,023 M

Kadar CH3COOH= 0,023 mol/L x 60gr/mol

= 1,38 gr/L

Artinya dalam 100 ml CH3COOH = 0,1 L x 1,38 gr/L

= 0,138 gr

0,138%

* Titrasi II (Vb= 2,3 ml)

VA.NA=VB.NB

10 ml . NA = 2,3 ml . 0,0915 N

NA=0,021 N

[CH3COOH] =

=

= 0,021 M

Kadar CH3COOH= 0,021 mol/L x 60gr/mol

= 1,26 gr/L

Artinya dalam 100 ml CH3COOH = 0,1 L x 1,26 gr/L

= 0,126 gr

0,126%

B). Kadar cuka rata-rata =

= 0,132%

Page 7: Analisis Volumetri Fixed

5/17/2018 Analisis Volumetri Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-volumetri-fixed 7/9

6.  PEMBAHASAN

Dalam praktikum ini dilakukan tiga jenis percobaan. Pertama menentukan

normalitas larutan baku primer asam oksalat, menentukan normalitas larutan baku

sekunder NaOH, dengan menentukan kadar cuka perdagangan. Pada percobaan pertama

menghitung normalitas pada larutan asam oksalat. Untuk mengetahui normalitas asam

oksalat tersebut dapat diketahui melalui rumus normalitas dimana sebelumnya dihitung

terlebih dahulu molnya dengan membagi berat asam oksalat yang telah diketahui dengan

Mrnya. Setelah didapatkan mol, maka dapat diketahui molaritasnya sengan membagi mol

dengan volume asam oksalat yang telah diketahui. Sehingga dari data-data yang diketahui

didapat diketahui normalitas asam oksalat dengan cara menggalikan molaritas asam

oksalat dengan berat ekivalennya. Pada percobaan kali ini didapat normalitas asam

oksalat sebesar 0,05 N. Pada percobaan dua dan tiga dilakukan dengan menggunakan

metode titrasi asam-basa dengan indikator phenolphthalein. Basa yang digunakan adalah

basa kuat NaOH sebagai titran. Asam yang digunakan adalah asam lemah oksalat dan

asam asetat(cuka) sebagai titrat.

Pada percobaan kedua dengan metode titrasi asam-basa antara asam oksalat

dengan NaOH dengan menggunakan penambahan indikator phenolphthalein. Pertama

yang dilakukan adalah memasukkan 25ml asam oksalat kedalam erlenmeyer dengan

menggunakan peipet volume. Digunakannya pipet volume untuk memasukkan asamoksalat kedalam erlenmeyer agar tinggkat keakuratan jumlah volume yang masuk 

kedalam erlenmeyer tepat 25ml. Jika tidak menggunakan pipet volume jumlah asam

oksalat yang masuk kedalam erlenmeyer kemungkinan tidak tepat 25ml atau bahkan

lebih dari 25ml sehingga proses titrasi akan membutuhkan waktu yang lebih lama dan

membutuhkan NaOH yang leih banyak pula. Setelah asam oksalat sebanyak 25ml

dimasukkan kedalam erlenmeyer, lalu ditambahkan 2 sampai 3 tetes indikator

phenolphthalein. Kamudian dilakukan titrasi dengan buret yang sebelumnya telah diisi

dengan 10ml NaOH. Titrasi ini dilakukan dengan cara menyangga buret pada tiang

penyangga kemudian erlenmeyer yang telah diisi dengan asam oksalat dan tambahan 2

sampai 3 tetes indikator phenolphthalein, diletakkan dibawah buret. Penggunaan buret

pada titrasi bertujuan unutuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam hal ini NaOH pada

eksperimen yang memerlukan ketelitian. Dalam melakukan titrasi, NaOH pada buret

Page 8: Analisis Volumetri Fixed

5/17/2018 Analisis Volumetri Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-volumetri-fixed 8/9

dialirkan menuju erlenmeyer dengan cara meneteskannya secara perlahan-lahan hingga

larutan dalam erlenmeyer berubah menjadi merah jambu. Penetesan dilakukan secara

perlahan agar larutan didalam erlenmeyer tidak berubah menjadi merah jambu yang

terlalu pekat. Karena titrasi yang baik adalah yang menghasilkan larutan berwarna merah

 jambu yang tidak pekat. Disamping itu warna merah jambu yang tidak terlalu pekat dapat

memnunjukkan titik aquivalen asam oksalat tersebut. Dimana reaksi yang terjadi saat

asam oksalat direaksikan dengan NaOH adalah:

H2C2O4 + 2 NaOH Na2C2O4 + 2H2O

Setelah dilakukannya titrasi volume NaOH yang dihabiskan selama titrasi dicatat dan

melui perhitungan dapat dicari normalitas NaOH. Pada percobaan kali ini dilakukan

sebanyak dua kali dimana volume NaOH yang dihabiskan pada setiap percobaan

sebanyak 5,5 ml dan 5,6 ml. Sehingga dapat juga diketahui normalitas NaOH pada setiap

percobaan melalui rumus masing-masing sebesar 0,091 N dan 0,089 N dan terakhir

normalitas NaOH pada percobaan kali ini sebesar 0,09 N.

Saat percobaan ketiga adalah titrasi asam-basa antara CH3COOH dengan NaOH

dimana warna larutan cuka dari bening menjadi pink (merah jambu). Pada percobaan

ketiga ini tidak jauh berbeda dengan percobaan kedua. Perbedaannya terletk pada larutan

yang dimasukkan kedalam erlenmeyer. Pada percobaan kedua menggunakan larutan

asam oksalat sedangkan percobaan ketiga menggunakan larutan asam asetet atau asamcuka sedangkan langkah-langkah dan alat yang digunakan selanjutnya sama seperti pada

percobaan kedua. Peristiwa ini membuktikan telah tercapainya titik ekuivalen di dalam

titrasi asam lemah-basa kuat ini.

CH3COOH + NaOH CH3COONa + H2O

Dan dari perhitungan yang kami lakukan didapatkan hasil kadar cuka sebesar

0,138% dan 0,126% dan didapatkan kadar rata-ratanya adalah 0,132%

7.  KESIMPULAN

  Normalitas H2C2O4 yang didapatkan dalam praktikum ini adalah 0,102 N

  Normalitas laruan baku sekunder NaOH adalah 0,089 N dan 0,094 N sehingga

normalitas rata-ratanya = 0,0915 N

Page 9: Analisis Volumetri Fixed

5/17/2018 Analisis Volumetri Fixed - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-volumetri-fixed 9/9

  Kadar larutan Cuka (asam asetat / CH3COOH) adalah 0,138% dan 0,126%

sehingga kadar rata-ratanya adalah 0,132%

  Terjadinya titik ekuivalen dalam titrasi (dengan penambahan indicator

phenolphthalein) ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi merah muda / 

pink / merah jambu

DAFTAR PUSTAKA

-  Tim laboratorium Kimia Dasar, 2008, Penuntun Praktikum Kimia Dasar II,

Jurusan Kimia, F.MIPA, Universitas Udayana: Bukit-Jimbaran

-  Petrucci, Ralph.H, 1999, “KIMIA DASAR -Prinsip dan Terapan Modern”,

Edisi Keempat-Jilid 2, Erlangga: Jakarta.

-  Pudjaatmaka, Buku VOGEL “Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik”,

Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta