ANALISIS TATA RUANG KANTOR UNTUK MEWUJUDKAN …
Transcript of ANALISIS TATA RUANG KANTOR UNTUK MEWUJUDKAN …
ANALISIS TATA RUANG KANTOR UNTUK
MEWUJUDKAN EFISIENSI KERJA PEGAWAI STUDI
KASUS DI KANTOR KECAMATAN BANGSRI
JEPARA
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Jikha Tiyastanti
7101416181
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
“Jika hidup bisa berjalan seperti yang
kamu mau, pasti itu hanyalah
mimpi.” –Jisoo BlackPink-
Persembahan
Atas rahmat dan ridho Allah SWT,
skripsi ini saya persembahkan
kepada:
1. Almamater, Universitas Negeri
Semarang.
2. Kedua orang tua, kakak dan dua
adik tersayang, Ibu Sri Sofiatun,
Bapak Mulyono, Kak Nila
Sechati, Dek Sofi Anggi Astuti
dan Dek Faiq Muhammad
Saputra yang selalu mendoakan
dan memberi dukungan.
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis memiliki kemampuan untuk menyelesaikan
penelitian dengan judul “Analisis Tata Ruang Kantor untuk Mewujudkan
Efisiensi Kerja Pegawai Studi Kasus di Kantor Kecamatan Bangsri Jepara”
dengan baik. Penelitian skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Semarang.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, dukungan, serta bimibingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan
penuh rasa hormat penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menempuh
pendidikan di Universitas Negeri Semarang,
2. Drs. Heri Yanto, MBA., Ph.D., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Semarang yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perizinan
pelaksanaan penelitian,
3. Ahmad Nurkhin, S. Pd., M. Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan
administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian,
4. Wisudani Rahmaningtyas, S. Pd., M. Pd., Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis dalam penyusunan
skripsi,
vii
5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan
banyak ilmu sebagai bekal penelitian skripsi dan bekal untuk masa depan,
6. Mohammad Torik Alamsyah Camat Kecamatan Bangsri yang telah
memberikan izin dan membantu terlaksananya penelitian skripsi,
7. Asiyah Kepala Bidang Umum dan Kepegawaian kantor Kecamatan Bangsri
Jepara yang telah memberikan izin dan arahan serta membantu terlaksananya
penelitian skripsi,
8. Seluruh pegawai Kantor Kecamatan Bangsri Jepara yang telah membantu
kelancaran penelitian ini,
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dan dukungan.
Semoga hasil penelitian skripsi ini dapat memberikan informasi dan
menambah pengetahuan yang berguna bagi dunia penelitian.
Semarang, 25 Agustus 2020
Penyusun
viii
SARI
Tiyastanti, Jikha, 2020. “Analisis Tata Ruang Kantor untuk Mewujudkan
Efisiensi Kerja Pegawai Studi Kasus Di Kantor Kecamatan Bangsri Jepara”.
Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri
Semarang. Pembimbing: Wisudani Rahmaningtyas, S.Pd., M. Pd. 135 halaman.
Kata Kunci: Tata Ruang Kantor, Efisiensi Kerja
Kantor Kecamatan Bangsri adalah kantor pemerintah kecamatan tempat
pelaksanaan pelayanan masyarakat, kesekretariatan dan pelaksanaan tugas lainnya
yang diberikan oleh Bupati. Dalam bekerja sumber daya organisasi memerlukan
kantor sebagai tempat melaksanakan pekerjaannya, kantor sebagai tempat
diselenggarakannya pekerjaan tata usaha didalamnya terdapat pegawai, perabot
kantor, mesin kantor dan alat-alat kantor. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis tata ruang kantor, hambatan-hambatan yang timbul pada penataan
ruang kantor dan upaya dalam mengatasi hambatan-hambatan yang timbul dalam
pengelolaan tata ruang kantor Kecamatan Bangsri Jepara.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Informan dalam
penelitian ini terdiri dari 7 informan. Teknik pengumpulan data melalui observasi,
wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan Kantor Kecamatan Bangsri Jepara belum
dapat menerapkan asas-asas tata ruang kantor yaitu asas jarak terpendek, asas
rangkaian kerja dan asas penggunaan segenap ruangan sehingga efisiensi kerja
belum terwujud, faktor-faktor yang mempengaruhi dalam tata ruang kantor seperti
faktor suara belum memenuhi standar yang seharusnya sehingga mengganggu
konsentrasi pegawai dan efisiensi kerja tidak terwujud. Tata ruang kantor
kecamatan Bangsri menggunakan tata ruang yang terpisah-pisah. Hambatan yang
dihadapi Luas ruangan yang tidak sebanding dengan jumlah pegawai, peralatan
serta perlengkapan yang ada.
Saran yang diberikan dengan hasil penelitian yaitu lebih mempercepat
pengadaan barang yang dibutuhkan oleh pegawai, menerapkan tata ruang yang
sesuai dengan arus kerja untuk pekerjaan persuratan yang ada di kantor
Kecamatan Bangsri Jepara agar arus kerjanya tidak bolak-balik atau maju
mundur, ruangan yang masih memiliki kelebihan furniture lebih baik di keluarkan
yang tidak dipakai, mengganti meja kerja pegawai dengan meja yang di bawahnya
terdapat lemari untuk peyimpanan dokumen, dokumen-dokumen yang menumpuk
yang sudah sedikit lama di letakkan di gudang agar ruangan bisa terlihat rapi, di
area tempat menunggu pengunjung diberi tanda atau gambar peringatan supaya
tidak membuat suara gaduh.
ix
ABSTRACT
Tiyastanti, Jikha, 2020. “Analysis of Office Layout in Realizing Employee Work
Efficiency. Case Study at Bangsri Sub-District Office, Jepara Regency”. Final
Project. Economy Education Department. Faculty of Economy. Semarang State
University. Advisor: Wisudani Rahmaningtyas, S.Pd., M. Pd. 135 pages.
Keywords: Office Layout, Work Efficiency
Bangsri Sub-District Office is the sub-district government office where the
enforcement of community services, secretarial and other tasks assigned by the
Regent. In carrying out their duties, organizational resources need an office as a
place to undertake their work, an office as a place for administrative work in
which there are employees, office furniture, office machines and office
equipment. This study aims to analyze the office layout, the inhibitions that
appear in the arrangement of office layout and attempts to overcome the
inhibitions that arise in the management of office layout in Bangsri Sub-District,
Jepara.
This research applied qualitative research. The informants in this study
consisted of 7 informants. Data collection techniques were carried out by using
observation, interviews and documentation. Data analysis used was data
collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions.
The results of this study show that the Bangsri Sub-District Office in
Jepara has not been able to apply the principles of office layout, namely principle
of minimum distance, principle of flow of work and the principle of maximum
utilization of room so that work efficiency has not been realized, the factors that
affect office layout such as the sound factor have not meet the standards so that
can interfere employee concentration and work efficiency to be realized. Bangsri
Sub-District office layout uses separate layouts. Barriers face the room area are
not comparable to the number of employees, tools and existing equipment.
There are some suggestions the researcher gave by seeing the results of the
study. Namely, expedite the procurement of goods needed by employees, apply
spatial planning in accordance with the work flow, for correspondence work in the
Bangsri Sub-District office in Jepara so that the work flow does not go back and
forth, a room that still has excess furniture is better off removing items that are not
used, replace the employee's work desk with a desk under which there is a
cupboard for document storage, documents that have piled up that have been
placed for a little while are replaced in the storeroom so that the room can look
tidy, in the area where visitors are waiting are given a sign or a warning image not
to make noise.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................... Error! Bookmark not defined.
PENGESAHAN KELULUSAN .............................. Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN .................................................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v
PRAKATA ............................................................................................................ vi
SARI .................................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2. Batasan Masalah .............................................................................................. 8
1.3. Rumusan Masalah ............................................................................................ 8
1.4. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 9
1.5. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 9
1.6. Orisinalitas Penelitian .................................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 12
2.1 Tata Ruang Kantor ........................................................................................ 12
2.2 Efisiensi Kerja ............................................................................................... 42
2.3 Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 48
2.4 Kerangka Berpikir ......................................................................................... 52
BAB III METODELOGI PENELITIAN .......................................................... 55
3.1. Jenis dan Desain Penelitian ........................................................................... 55
3.2. Fokus dan Lokus Penelitian ........................................................................... 56
3.3. Sumber Data Penelitian .................................................................................. 57
3.4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................. 59
xi
3.5. Teknik Keabsahan Data ................................................................................ 61
3.6. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 66
4.1 Profil Latar Penelitian .................................................................................... 66
4.2 Hasil Penelitian .............................................................................................. 68
4.3 Pembahasan .................................................................................................. 111
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 129
5.1. Simpulan ...................................................................................................... 129
5.2. Saran ............................................................................................................ 131
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 133
LAMPIRAN ...................................................................................................... 136
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pembagian Ruang Kantor di Kantor Kecamatan Bangsri Jepara............5
Tabel 2.1 Saran-Saran Mengenai Besarnya Cahaya (Foot Candle)......................34
Tabel 2.2 Pengaruh Warna.....................................................................................36
Tabel 2.3 Presentase Pemantulan Terhadap Cahaya dari Lampu Neon Putih.......37
Tabel 2.4 Daftar Kebisingan dan Penggunaan Ruang...........................................41
Tabel 2.5 Penelitian Terdahulu..............................................................................48
Tabel 4.1 Daftar Barang Inventaris Ruang Camat Bangsri....................................70
Tabel 4.2 Daftar Barang Inventaris Ruang Sekretaris Camat................................72
Tabel 4.3 Daftar Barang Inventaris Ruang Perencanaan dan Keuangan...............74
Tabel 4.4 Daftar Barang Inventaris Ruang Trantibun............................................76
Tabel 4.5 Daftar Barang Inventaris Ruang Umum dan Kepegawaian...................77
Tabel 4.6 Daftar Barang Inventaris Ruang Tata Pemerintahan.............................80
Tabel 4.7 Daftar Barang Inventaris Ruang Pelayanan Umum...............................81
Tabel 4.8 Daftar Barang Inventaris Ruang PMD dan Perekonomian....................83
Tabel 4.9 Daftar Barang Inventaris Ruang Sosial LH...........................................85
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tata Ruang yang Memperhatikan dan yang Mengabaikan Asas
Rangkaian Kerja.....................................................................................................19
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir..............................................................................54
Gambar 3.1 Komponen Dalam Analisis Data Model Interaktif............................65
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Kecamatan Bangsri Jepara.................................68
Gambar 4.2 Denah Tata Ruang Kantor Kecamatan Bangsri Jepara .....................88
Gambar 4.3 Penataan Meja Kerja di Kantor Kecamatan Bangsri Jepara..............97
Gambar 4.4 Solusi Tata Ruang di Kantor Kecamatan Bangsri Jepara................112
Gambar 4.5 Penataan Meja Kerja Kantor Kecamatan Bangsri Jepara Berdasarkan
Solusi Tata Ruang Kantor....................................................................................120
Gambar 4.6 Denah Proses Pengurusan Surat.......................................................123
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Ijin Observasi.........................................................................137
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian.........................................................................138
Lampiran 3. Surat Keterangan Selesai Penelitian................................................139
Lampiran 4. Pedoman Wawancara Pendahuluan.................................................140
Lampiran 5. Transkip Wawancara Pendahuluan.................................................141
Lampiran 6. Pedoman Observasi Pendahuluan....................................................143
Lampiran 7. Hasil Obsevasi asi Pendahuluan......................................................149
Lampiran 8. Daftar Nama Pegawai......................................................................150
Lampiran 9. Daftar Informan...............................................................................152
Lampiran 10. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian......................................................153
Lampiran 11. Pedoman Wawancara Penelitian..................................................157
Lampiran 12. Hasil Wawancara Penelitian..........................................................152
Lampiran 13. Reduksi Data..................................................................................184
Lampiran 14. Matrix Hasil Wawancara Penelitian..............................................201
Lampiran 15. Pedoman Observasi Penelitian......................................................222
Lampiran 16. Hasil Observasi Penelitian.............................................................224
Lampiran 17. Denah Tata Ruang Kantor.............................................................228
Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian.................................................................233
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2011 tentang Standar Sarana dan Prasarana Kantor menyatakan,
ruang kantor adalah ruang tempat melaksanakan pekerjaan, dengan ukuran luas
dan alat-alat perlengkapannya disesuaikan dengan kebutuhannya serta memenuhi
persyaratan estetika. Perencanaan ruang kantor adalah penentuan susunan semua
komponen fisik pekerja yang dipandang perlu untuk pelaksanaan pekerjaan kantor
dan pengkoordinasian komponen-komponen ini dalam suatu kesatuan yang
efisien. Semua bidang perencanaan kantor meliputi pekerjaan yang harus
dilakukan, proses yang dipakai, perlengkapan dan mesin-mesin yang
dipergunakan, ruang-ruang yang dipersiapkan, lingkungan fisik, penerangan,
warna, ventilasi dan pegawai-pegawai yang melaksanakan pekerjaan. Organisasi
yang melaksanakan perencanaan ruang kantor dengan baik akan dicapai
keindahan dan efektivitas, organisasi dapat melayani kebutuhan – kebutuhan yang
praktis tetapi masih mempunyai rupa yang baik dan mengesankan.
Organisasi pemerintah adalah sebuah organisasi yang mempunyai tujuan
untuk melayani masyarakat (public service), mulai dari lapisan masyarakat yang
paling bawah sampai dengan lapisan yang paling atas. Organisasi di bidang
apapun pasti memiliki suatu tujuan begitu juga dengan organisasi pemerintah
yang menginginkan tujuannya tercapai dengan baik, namun dalam proses
2
pencapaian tujuan tersebut organisasi sering menghadapi masalah yaitu
bagaimana agar kegiatan organisasi dapat berjalan dengan lancar. Dari masalah
tersebut organisasi dituntut untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya secara
efektif dan efisien. Dikatakan efektif jika sasaran yang dicapai sudah sesuai
dengan tujuan yang telah ditentukan, sedangkan efisien jika segala sarana dan
fasilitas kerja yang diperlukan bagi tercapainya tujuan relative lebih kecil
dibanding dengan besarnya hasil yang dicapai.
Salah satu upaya penyelesaian masalah yang sering dihadapi organisasi
adalah melaksanakan tugas-tugasnya dengan berlandaskan pada efisiensi, jika
pekerjaan sudah dilaksanakan secara efisien maka otomatis pekerjaan tersebut
sudah terlaksana dengan efektif. efisiensi disini memiliki arti penghematan dalam
penggunaan tenaga, pikiran, waktu, ruang dan benda. Dengan efisiensi tersebut
diharapkan seluruh sumber daya yang tersedia dapat dimanfaatkan sebaik-
baiknya.
Dalam bekerja sumber daya organisasi memerlukan kantor sebagai tempat
melaksanakan pekerjaannya, kantor merupakan bagian dari organisasi yang
menjadi pusat kegiatan administrasi, kantor sebagai tempat diselenggarakannya
pekerjaan tata usaha didalamnya terdapat pegawai, perabot kantor, mesin kantor
dan alat-alat kantor. Sedarmayanti (2001:125) menyatakan bahwa “Tata ruang
kantor adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan tentang
penggunaannya secara terinci dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi
pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak”. Dalam merancang suatu
tata ruang kantor ada beberapa faktor lain yang perlu diperhatikan, yaitu cahaya,
3
warna, udara dan suara. Empat hal itu mempunyai pengaruh besar terhadap
kesempurnaan tata ruang kantor.
Tujuan penataan ruang kantor selain memperlancar proses pekerjaan juga
akan menciptakan kenyamanan bekerja bagi para pegawai, mencegah
penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena prosedur kerja dapat
dipersingkat, memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, memberikan
kesan yang baik terhadap pengunjung dan mengusahakan kemungkinan
perkembangan dan perluasan kegiatan di kemudian hari (Sedarmayanti, 2001).
Sedangkan asas pokok tata ruang kantor meliputi asas jarak terpendek, asas
rangkaian kerja, asas penggunaan segenap ruang dan asas mengenai perubahan
susunan tempat kerja (Gie, 2007:190).
Pengaturan tata ruang yang baik akan menghasilkan pelaksanaan pekerjaan
kantor yang dapat diatur secara tertib dan lancar. Dengan demikian komunikasi
kerja pegawai akan semakin lancar, sehingga koordinasi dan pengawasan semakin
mudah serta akhirnya dapat mencapai efisiensi kerja. Sementara susunan ruang
kantor yang tidak baik menghamburkan tenaga dan waktu. Hal ini senada dengan
hasil penelitian Lelahester Rina dan Entri Sulistari (2014) yang berjudul “Tata
Ruang Kantor Penunjang Efisiensi Kerja pada Kantor Tata Usaha di SMK Negeri
1 Salatiga” memberi kesimpulan bahwa dari berbagai kondisi lingkungan fisik,
tata ruang akan menentukan rasa aman dan puas dalam bekerja yang mana akan
berpengaruh pada efisiensi kerja karena hal ini saling berhubungan, secara
keseluruhan dampak penataan yang tidak sesuai menjadikan proses pekerjaan
menjadi semakin lama, tenaga yang dibutuhkan semakin besar, keterlambatan
4
penyelesaian pekerjaan akan menambah biaya, dan hasil yang diberikan belum
memberikan yang sebaik-baiknya karena terhambat oleh beberapa penataan yang
tidak efektif.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Zhenyuan et al., (2011) yang berjudul
“Design and Implementation of Lean Facility Layout System of a Production
Line” memberi simpulan bahwa hasil penerapan penataan letak fasilitas yang
dirancang secara ringkas pada jalur produksi menunjukkan bahwa penyusunan
tata letak fasilitas dapat secara efektif meningkatkan efisiensi produksi dan
efisiensi penggunaan peralatan.
Kantor Kecamatan Bangsri adalah kantor pemerintah kecamatan tempat
pelaksanaan pelayanan masyarakat, pelaksanaan kesekretariatan kecamatan dan
pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Bupati. Beralamat di Jalan Raya
Jepara-Bangsri Km.16 Bangsri, Jepara. Kantor ini terletak di kawasan yang
strategis yaitu berada di pusat kota sehingga mudah diakses masyarakat setempat
yang ingin memperoleh pelayanan, Kantor Kecamatan Bangsri merupakan salah
satu kantor kecamatan paling besar diantara kantor kecamatan di kabupaten
Jepara, design kantor dibagian depan terlihat unik karena terdapat lapangan yang
luas dan selalu bersih serta pendopo untuk pertemuan acara berbentuk joglo
dengan ukiran kayu khas Jepara dibagian sisi depan Pendopo, hal ini menjadikan
Kantor Kecamatan Bangsri tampak lebih cantik dari depan jika dilihat oleh
pengunjung maupun orang-orang yang melewati kantor ini. Berdasarkan data
yang diperoleh dari kantor Kecamatan Bangsri diperoleh data pada table 1.1
berikut ini:
5
Tabel 1.1
Pembagian Ruang Kantor di Kantor Kecamatan Bangsri
No. Nama Ruangan Jumlah Pegawai
1. Camat 1
2. Sekretaris Camat 1
3. Perencanaan dan Keuangan 3
4. Umum dan Kepegawaian 3
5. Tata Pemerintahan 2
6. Trantibun 2
7. PMD dan Perekonomian 4
8. Sosial dan Lingkungan Hidup 2
9. Pelayanan Umum 2
Jumlah 20
Sumber: Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara, 2019
Berdasarkan tabel 1.1 di atas dapat dilihat bahwa Kantor Kecamatan
Bangsri susunan ruangan untuk bekerja terbagi-bagi dalam beberapa satuan,
dikarenakan keadaan gedungnya yang terdiri atas kamar-kamar. Hasil wawancara
dengan Bu Asiyah selaku Kabag Umum dan Kepegawaian pada haari Senin,
Tanggal 20 Desember 2019 Pukul 09.00 WIB mengenai tata ruang kantor
mengatakan bahwa:
“Di Kantor Kecamatan Bangsri ruangannya terpisah–pisah sesuai
bidangnya masing-masing, diruangan ini bidang umum dan kepegawaian
yang mengurus semua tentang kepegawaian yang ada di kantor. Jadi
banyak dokumen menumpuk di ruangan ini mbak, hanya ada satu almari
sama dua filing cabinet. Kalau memerlukan dokumen ya harus berjalan ke
almari mencari dahulu di tumpukan dokumen itu.”
Pernyataan Bu Asiyah menunjukkan bahwa penataan perabot dan
peralatan kantor di dalam masing-masing ruangan, khususnya ruang Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian belum sesuai dengan asas penataan ruang kantor yang
baik terutama asas jarak terpendek dikarenakan, hal ini akan menghaburkan waktu
6
dan tenaga dimana lemari arsip diletakkan tidak dekat dengan pengguna arsip dan
dokumen tersebut sehingga apabila akan menggunakan arsip atau dokumen harus
mengambil di tempat yang jauh dari tempat duduknya. Begitu pula ketika arsip
atau dokumen telah selesai digunakan dan akan dikembalikan, maka harus
berjalan lagi ke tempat lemari arsip itu diletakkan. Asas jarak terpendek berguna
agar penyelesaian pekerjaan lebih cepat, salah satu penerapan asas ini adalah
dengan meletakkan barang-barang yang diperlukan pegawai dalam bekerja di
dekat tempat duduknya, sehingga akan mengurangi pemborosan waktu dan
tenaga.
Selain itu masih ada permasalahan lainnya diantaranya kurang tersedianya
fasilitas ruangan dan kondisi perabot kantor sering mengalami kerusakan sehingga
membuat pegawai mengalami kendala saat bekerja. Hal tersebut diperkuat dengan
hasil wawancara yang dilakukan dengan Bu Asiyah yang dilakukan pada tanggal
28 Januari 2020 yang menyatakan bahwa komputer yang digunakan untuk bekerja
sering error. Ibu Asiyah menyatakan bahwa,
“Disini setiap pegawai tidak memiliki komputer mbak, paling di dalam per
ruangan disediakan hanya satu atau dua saja, di ruangan ini ada dua
komputer. Yang dimeja saya ini komputernya juga sering eror kalau saya
butuh mau memakai mesin print tiba-tiba error jadi ganggu pekerjaan yang
harus cepet diselesaikan, saya harus pindah ke computer lain yang ada di
pojok ruangan itu, komputer itu digunakan untuk bersama.”
Selain itu ruangan yang ada di Kantor Kecamatan Bangsri Jepara sudah
memiliki pendingin ruangan semua, namun dibeberapa ruangan sering mengalami
kerusakan sehingga mengganggu pegawai saat bekerja karena ruangan menjadi
pengap di tambah kondisi ruangan yang sempit, banyak perabot kantor yang
7
memenuhi ruangan dan sirkulasi udara yang kurang baik. hal tersebut diperkuat
dengan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan Kasi Pelayanan
Umum Bu Sri Rejeki pada tanggal 20 Desember 2019 pukul 09.00 WIB yang
menyatakan alat pendingin udara di dalam ruangan terkadang tidak berfungsi
dengan baik. Bu Sri Rezeki menyatakan bahwa,
“Diruangan ini sudah ada AC nya mbak, tapi karena sudah tua yah sering
rusak. Kemarin baru aja mati jadi panas banget, pengap apalagi banyak
barang-barang disini. Kalau lampu mati juga gelap jadinya.”
Masalah lain yang peneliti temukan pada saat observasi pada tanggal 28
Januari 2020 di ruangan Kasi Pemerintahan terlihat ada lemari arsip, tetapi masih
banyak arsip dan dokumen justru diletakkan di meja dan berbagai sudut ruangan
dengan susunan yang belum teratur, banyak dokumen yang hanya diletakkan di
lantai ruangan sehingga mengganggu lalu lintas pekerjaan. Tidak hanya dokumen
saja tetapi perabot yang tidak terpakai juga banyak yang diletakkan di lantai
mengganggu lalu lintas pekerjaan dan semakin menambah kesan sumpek didalam
ruangan tersebut. Di dalam ruangan tersebut juga terdapat meja berjejer dipojok
ruangan tetapi jarang digunakan oleh pegawai. Dari pada menempatkan meja yang
tidak digunakan, meja tersebut bisa digantikan dengan lemari untuk menaruh arsip
yang sebelumnya diletakkan di lantai. Dengan demikian dapat diketahui bahwa
ruangan kasi pemerintahan belum menerapkan asas penggunaan segenap ruang
karena masih ada ruang kosong sementara di sisi lain justru berlebihan.
Pada saat observasi tanggal 28 Desember 2020, peneliti menemukan di
ruang Pelayanan Umum pengaturan meja kerja pegawai tidak efisien, jarak meja
yang berdekatan akan menghalangi lalu lintas pegawai dalam bekerja. Terdapat
8
Lorong penghubung ruang Pelayanan Umum dengan ruang Kasi Pemerintahan
yang sering dilewati pegawai untuk koordinasi, lorong untuk lalu lintas pegawai
belum efisien, karena terlihat sempit dikarenakan terhalangi meja dan kursi
pegwai belum lagi jika pegawai harus mondar mandir mengambil berkas hal
tersebut menyebabkan arus backtracking dan crisscrossing.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan judul “Analisis Tata Ruang Kantor Untuk Mewujudkan
Efisiensi Kerja Pegawai Studi Kasus di Kantor Kecamatan Bangsri Jepara”.
1.2. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dalam penelitian ini perlu diadakan pembatasan masalah agar pengkajian masalah
dalam penelitian ini dapat lebih terfokus dan terarah. Secara ringkas pada
penelitian hanya membatasi pada analisis tata ruang kantor dalam mewujudkan
efisiensi kerja pegawai di Kantor Kecamatan Bangsri Jepara dilihat dari asas
penataan kantor menurut Gie (2007:190) yaitu: (1) asas jarak terpendek, (2) asas
rangkaian kerja, (3) penggunaan segenap ruang, dan (4) perubahan susunan
tempat kerja.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana tata ruang kantor Kecamatan Bangsri Jepara dalam mencapai
efisiensi kerja pegawai?
9
2. Apa saja hambatan-hambatan yang timbul pada penataan ruang kantor di
kantor Kecamatan Bangsri Jepara?
3. Bagaimana upaya dalam mengatasi hambatan-hambatan yang timbul
dalam pengelolaan tata ruang kantor Kecamatan Bangsri Jepara?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian yang
akan penulis bahas dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis tata ruang kantor Kecamatan Bangsri Jepara dalam
mencapai efisiensi kerja pegawai.
2. Untuk menganalisis hambatan-hambatan yang timbul pada penataan ruang
kantor di kantor Kecamatan Bangsri Jepara.
3. Untuk menganalisis upaya dalam mengatasi hambatan-hambatan yang
timbul dalam pengelolaan tata ruang kantor Kecamatan Bangsri Jepara.
1.5. Manfaat Penelitian
Berdasarkam tujuan penelitian yang telah diuraikan di atas, maka manfaat
penelitian ini antara lain adalah :
1. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan menambah
informasi agar lebih baik dalam penelitian yang berkaitan dengan penataan
ruang kantor sehingga meningkatkan efisiensi kerja pegawai. Selain itu
juga untuk bahan pertimbangan penelitian sejenis sehingga dapat menjadi
acuan penelitian selanjutnya.
10
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Menambah wawaaan dalam pembelajaran penataan ruang kantor dan
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.
b. Bagi Kantor
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan saran terhadap
penataan ruang kantor agar memberikan pengaruh positif pada efisiensi
kerja pegawai.
1.6. Orisinalitas Penelitian
Orisinalitas dari penelitian ini dengan penelitian terdahulu mempunyai
karakteristik yang relative sama dalam hal tema, akan tetapi ada perbedaan
dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Dinka Rizky Dwihapsari (2016) dengan
judul “Analisis Tata Ruang Kantor (Studi Kasus di Kantor Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali)” lebih fokus pada penataan ruang
kantor di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali
dalam menambah kenyamanan kerja pegawai. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Kantor DISDIKPORA Boyolali masih menghadapi beberapa masalah tata
ruang kantor, seperti masih menggunakan mesin absensi manual, tidak ada sekat
untuk Ruang Kepala Subbagian, dokumen yang tidak tertata dengan baik sehingga
belum memberikan kenyamanan bagi pegawainya.
Berdasarkan penelitian di atas dapat dikatakan bahwa perbedaan penelitian
yang dilakukan oleh peniliti secara ringkas lebih fokus pada analisis tata ruang
11
kantor dalam mewujudkan efisiensi kerja pegawai di Kantor Kecamatan Bangsri
Jepara dilihat dari asas penataan kantor menurut Gie (20017:190) yaitu: (1) asas
jarak terpendek, (2) asas rangkaian kerja, (3) penggunaan segenap ruang, dan (4)
perubahan susunan tempat kerja. Penelitian ini, dalam metode penelitian teknik
kebsahan datanya menggunakan triangulasi data dan triangulasi metode. Selain itu
lokasi penelitian yang dipilih yaitu di Kantor Kecamatan Bangsri Kabupaten
Jepara, yang mana belum pernah ada yang meneliti mengenai tata ruang kantor di
tempat ini.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tata Ruang Kantor
2.1.1. Definisi Kantor
Kantor menurut bahasa atau secara etimologis berasal dari serapan bahasa
Belanda “Kantoor”. Kata kantoor dalam bahasa Belanda memiliki arti sebagai
ruangan tempat bekerja, tempat instansi dan lain-lain. Selain dari bahasa Belanda,
kantor bisa pula diterjemahkan dalam bahasa inggris “Office” yang berarti tempat
untuk memberikan pelayanan, atau ruang tempat bekerja.
Selain pengertian di atas, ada beberapa pengertian kantor menurut
beberapa ahli di antaranya yaitu :
1. Moekijat (1997:3), kantor adalah setiap tempat yang biasanya dipergunakan
untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha ( pekerjaan kantor, pekerjaan tulis
menulis), dengan nama apa pun juga tempat tersebut mungkin diberikan.
2. Sedarmayanti (2001:2), kantor adalah tempat diselenggarakannya kegiatan
menangani informasi, mulai dari menerima, mengumpulkan, mengolah,
menyimpan, sampai menyalurkan /mendistribusikan informasi.
3. Nuraida (2014:1), kantor adalah tempat diselenggarakannya kegiatan tata
usaha yang di dalamnya terdapat ketergantungan system antara orang,
teknologi, dan prosedur untuk menangani data dan informasi mulai dari
menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan keterangan yang
diperlukan dalam setiap usaha kerja sama.
Dari definisi–definisi di atas dapatlah ditarik simpulan bahwa kantor
merupakan tempat para pegawai melaksanakan aktifitas tata usaha yang terdapat
ketergantungan system antara orang, teknologi dan prosedur, dengan aktifitas dari
mulai menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan informasi sampai
menjadi keterangan yang penting untuk mencapai tujuan bersama.
13
Nuraida (2014:2) menyatakan bahwa tujuan kantor didefinisikan sebagai
pemberian pelayanan komunikasi dan perekaman. Dari definisi tersebut, Nuraida
memperluasnya menjadi fungsi kantor sebagai berikut: 1.) Menerima informasi (to
receive information), 2.) Merekam dan menyimpan data serta informasi (to record
information), 3.) Mengatur informasi (to arrange information), 4.) Memberi
informasi (to give information), 5.) Melindungi asset (to saveguard assets).
2.1.2. Pengertian Tata Ruang Kantor
Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
50 Tahun 2011 tentang Standar Sarana dan Prasarana Kantor menyatakan, ruang
kantor adalah ruang tempat melaksanakan pekerjaan, dengan ukuran luas dan alat-alat
perlengkapannya disesuaikan dengan kebutuhannya serta memenuhi persyaratan
estetika. Dari peraturan tersebut menunjukkan bahwa ruang kantor sebagai tempat
pegawai melaksanakan pekerjaan memerlukan penataan yang harus disesuaikan
dengan kebutuhan kerja untuk itu diperlukan penataan ruang kantor. Tata Ruang
Kantor menurut Liang Gie (2007:186) menjelaskan bahwa:
“Tata ruang kantor adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang
dan tentang penggunaannya secara terinci dari ruangan tersebut untuk
menyiapkan suatu susunan praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu
bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak”.
Laksmi, Fuad, dan Budiantoro (2016:167) mendefinisikan tentang pengertian
tata ruang kantor yaitu, “suatu penyusunan perabotan dan perlengkapan pada luas
lantai yang tersedia, atau bisa juga diartikan sebagai penentuan kebutuhan ruang dan
penggunaan secara rinci dari suatu ruang untuk menyiapkan suatu susunan praktis
14
faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan
biaya yang layak”. Kemudian Sedarmayanti (2001:125) mengemukakan bahwa “tata
ruang kantor dapat pula diutarakan sebagai pengaturan dan penyusunan seluruh mesin
kantor, alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat yang tepat,
sehingga pegawai dapat bekerja dengan baik, nyaman, leluasa dan bebas untuk
bergerak, sehingga tercapai efisiensi kerja”. Hal ini diperkuat dengan pendapat
Nuraida (2014:161) “Tata ruang kantor adalah pengaturan ruangan kantor serta
penyusunan alat-alat dan perabot kantor pada luas lantai dan ruangan kantor yang
tersedia, untuk memeberikan sarana bagi pekerja”.
Lebih lanjut Moekijat (1997:15) menjelaskan, “Tata ruang kantor
menunjukkan penentuan syarat-syarat ruang dan penggunaanya secara terinci dari
pada ruang ini untuk memberikan susunan perabot dan perlengkapan yang paling
praktis yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan kantor”. Dari beberapa
pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan tata ruang kantor merupakan pengaturan
ruang kantor dan penyusunan seluruh mesin kantor, alat perlengkapan kantor serta
perabot kantor pada tempat yang tepat sehingga pekerjaan kantor pegawai dapat
terselesaikan dengan mudah, nyaman, leluasa, bebas bergerak agar tercapai efisiensi
kerja dengan mengeluarkan biaya yang layak.
2.1.3. Tujuan Tata Ruang Kantor
Gie (2007:188), dalam penyusunan tata ruang kantor ada beberapa tujuan
yang perlu dicapai. Tujuan itu merupakan pula syarat-syarat yang hendak dipenuhi
dalam setiap tata ruang kantor yang baik. Tujuan yang hendak dicapai adalah:
15
1) Pekerjaan kantor itu dalam proses pelaksanaanya dapat menempuh jarak yang
sependek mungkin.
2) Rangkaian aktivitas tata usaha dapat mengalir secara lancar.
3) Segenap tata ruang dipergunakan efisien untuk keperluan pekerjaan.
4) Kesehatan dan kepuasan bekerja para pegawai dapat terpelihara.
5) Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung secara memuaskan.
6) Pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapat kesan yang
baik mengenai organisasi tersebut.
7) Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan mudah
diubah sewaktu-waktu diperlukan.
Sedangkan menurut Nuraida (2014:161) tujuan tata ruang kantor yang
terpenting adalah sebagai berikut:
1) Menggunakan ruangan untuk mendapatkan keuntungan ekonomis yang besar.
2) Memudahkan pengawasan manajer terhadap para staf yang sedang bekerja.
3) Memudahkan arus komunikasi dan arus kerja.
4) Memberikan kepuasan dan kenyamanan kerja.
5) Menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pegawai.
6) Memudahkan setiap gerakan para pegawai dari tempat penyimpanan arsip.
7) Memberikan rasa aman dan keleluasaan pribadi.
8) Menjauhkan pekerjaan yang menimbulkan bunyi keras, gaduh, dan
mengganggu dari pekerjaan yang membutuhkan suasana tenang dan
membutuhkan konsentrasi tinggi.
16
9) Menciptakan citra dan kesan yang baik bagi para pelanggan dan tamu
perusahaan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
tata ruang kantor adalah untuk memudahkan arus komunikasi dan arus kerja sehingga
memudahkan setiap gerakan para pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan di kantor,
proses pelaksanaannya dapat menempuh jarak yang sependek mungkin. Segenap
ruangan kerja juga dipergunakan secara efisien untuk keperluan kerja, setiap meter
persegi, sudut ataupun tengah ruangan, seluruhnya berfaedah, dengan kata lain tidak
ada tempat yang tidak digunakan atau menganggur.
Pengaturan tata ruang yang baik akan mengakibatkan pelaksanaan pekerjaan
kantor dapat diatur secara tertib dan lancar. Dengan demikian komunikasi kerja
pegawai akan semakin lancar, sehingga koordinasi dan pengawasan semakin mudah
serta akhirnya dapat mencapai efisiensi kerja. Suatu kantor tidak hanya digunakan
oleh pegawainya saja, setiap kantor pasti akan mendapat kunjugan dari orang lain
yang memiliki kepentingan, apalagi jika kantor tersebut merupakan kantor yang
memiliki tujuan melayani masyarakat, akan banyak orang yang mengunjungi kantor
untuk menerima pelayanan. Kantor yang memiliki tata ruang baik dan efektif, dengan
peralatan modern dan mebel pilihan akan menarik bagi orang lain yang berkunjung
ke kantor, memberikan kesan yang baik juga kenyamanan bagi tamu dan masyarakat
penerima pelayanan.
17
2.1.4. Asas – Asas Tata Ruang Kantor
Richard Muther dalam Gie (2007:190) merumuskan 6 asas pokok bagi tata
ruang pabrik yang terbaik. Walaupun asas-asas itu diperuntukkan bagi tempat kerja
yang tugasnya menghasilkan suatu barang, namun dengan penyesuaian seperlunya
dapatlah beberapa diantaranya dijadikan dasar bagi tata ruang kantor. Ada 4 asas
untuk tata ruang kantor yang terbaik ialah:
1. Asas mengenai jarak terpendek
Dengan tidak mengabaikan hal-hal yang khusus, suatu tata ruang yang terbaik
ialah yang memungkinkan proses penyelesaian sesuatu pekerjaan menempuh
jarak yang sependek-pendeknya. Dalam hal ini garis lurus antara 2 titik adalah
jarak yang terpendek. Dalam menyusun tempat sejauh mungkin.
2. Asas mengenai rangkaian kerja
Dengan tidak mengabaikan hal-hal yang khusus, suatu tata ruang yang terbaik
ialah yang menempatkan para pegawai dan alat-alat kantor menurut rangkaian
yang sejalan dengan urut-urutan penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan.
Asas ini merupakan kelengkapan dari asas jarak terpendek. Jarak terpendek
tercapai kalau para pekerja atau alat-alat ditaruh berderet-deret menurut urutan
proses penyelesaian pekerjaan tersebut. Menurut asas ini suatu pekerjaan harus
senantiasa bergerak maju dari permulaan dikerjakan sampai selesainya, tidak
ada gerak mundur atau menyilang. Hal ini tidak berarti bahwa jalan yang
ditempuh harus selalu berbentuk garis lurus. Yang terpenting ialah proses itu
18
selalu mengarah maju ke muka menuju ke penyelesaian. Bentuknya dapat
berupa garis bersiku-siku atau lingkaran ataupun berwujud huruf L atau U.
3. Asas Mengenai Penggunaan Segenap Ruang
Suatu tata ruang yang terbaik ialah yang mempergunakan sepenuhnya semua
ruang yang ada. Ruang itu tidak hanya yang berupa luas lantai saja (ruang
datar), melainkan juga ruang yang vertical ke atas maupun ke bawah. Jadi di
mana mungkin tidak ada ruang yang dibiarkan tak terpakai.
4. Asas Mengenai Perubahan Susunan Tempat Kerja
Dengan tidak mengabaikan hal-hal yang khusus, suatu tata ruang yang terbaik
ialah yang dapat diubah atau disusun kembali dengan tidak terlampau sukar
atau tidak memakan biaya yang besar.
Tata ruang kantor merupakan pengaturan ruang kantor dan penyusunan
seluruh mesin kantor, alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat yang
tepat sehingga pegawai kantor dapat bekerja secara efisien. Karena itu untuk
mendapatkan tata ruang kantor yang efisen, penyelenggaraannya membutuhkan asas-
asas tata ruang kantor. Saat suatu kantor akan menyusun ruang kantor nya harus
memperhatikan asas-asas tata ruang kantor yang benar.
Dengan menerapkan ke-empat asas-asas tata ruang kantor tersebut, seluruh
bagian ruang kantor akan bermanfaat, terisi oleh perabot, mesin dan perlengkapan
kantor yang diatur sesuai rangkaian yang sejalan dengan urutan penyelesaian
pekerjaan pegawai, sehingga pegawai akan menempuh jarak yang sependek-
pendeknya saat melaksanakan aktivitas pekerjaannya. Jika suatu kantor memerlukan
19
perubahan susunan kembali, penyusunan tidak akan memerlukan waktu yang lama
dan tidak memakan biaya besar apabila pada awal penyusunan tata ruang kantor
sudah memperhatikan asas-asas tata ruang kantor.
Tata ruang kantor yang baik Tata ruang kantor yang buruk
Gambar 2.1
Tata Ruang yang Memperhatikan dan yang Mengabaikan Asas Rangkaian
Kerja.
Sumber: Nuraida (2014:167)
2.1.5. Macam-Macam Tata Ruang Kantor
Menurut Sedarmayanti (2001:127) terdapat 4 (empat) macam tata ruang
kantor yaitu:
1) Tata Ruang Kantor Berkamar (Cubicle Type Offices)
Adalah ruangan untuk bekerja yang dipisah atau dibagi dalam kamar-kamar
kerja. Keuntungan tata ruang kantor berkamar adalah konsentrasi kerja lebih
terjamin, pekerjaan yang bersifat rahasia dapat lebih terjamin atau terlindungi,
menjamin keberhasilan kerja dan merasa ikut bertanggung jawab atas ruangan
20
dan merasa ikut memiliki. Sementara kerugian tata ruang kantor berkamar
komunikasi langsung antar pegawai tidak dapat lancar, sehingga kesempatan
untuk mengadakan komunikasi menjadi berkurang, diperlukan biaya yang lebih
besar untuk biaya pemeliharaan ruangan, pengaturan penerangan dan biaya
peralatan lainnya, pemakaian ruangan kurang luwes apabila ada perubahan dan
perkembangan organisasi, mempersulit pengawasan, memerlukan ruangan yang
luas.
2) Tata Ruang Kantor Terbuka (Open Plan Offices)
Adalah ruangan besar untuk bekerja yang ditempati oleh beberapa pegawai
yang bekerja bersama-sama diruangan termaksud tanpa dipisah oleh penyekat.
Keuntungan tata ruang kantor terbuka memudahkan dalam pengawasan,
pengaturan cahaya, udara, pengaturan warna dan dekorasi, luwes atau flexible
apabila diperlukan perubahan ruangan dan tidak memerlukan biaya tinggi,
mudah untuk mengadakan hubungan langsung, pengawasan penyeragaman
kerja dan pembagian peralatan kerja, biaya lebih hemat atau murah untuk
pemeliharaan ruangan kerja, penggunaan kelengkapan ruangan dan peralatan,
penggunaan telephon dan lainnya. Sedangkan kerugian tata ruang kantor
terbuka kemungkinan timbul atau terjadi kegaduhan atau kebisingan, pegawai
sulit untuk melakukan pekerjaan dengan penuh konsentrasi, batas kedudukan
antara pimpinan dan bawahan tidak nampak jelas, pekerjaan yang bersifat
rahasia sulit dilakukan, kemungkinan terlihat adanya tumpukan berkas atau
21
dokumen dan peralatan kerja lainnya, sehingga mengakibatkan pemandangan
yang kurang baik.
3) Tata Ruang Kantor Berhias atau Bertaman (Landscape Offices).
Adalah ruangan untuk bekerja yang dihiasi oleh tanaman, dekorasi dan lainnya.
Keuntungan tata ruang kantor berhias atau bertaman akan membuat para
pegawai akan merasa nyaman dan betah bekerja, kebisingan dan kegaduhan
dapat berkurang atau dihindarkan, produktivitas kerja dapat meningkat, pekerja
dilaksanakan dengan efisien sehingga tujuan organisasi dapat mudah dicapai.
Sementara kerugian tata ruang kantor berhias atau bertaman/panorama biaya
cukup tinggi untuk mengadakan taman dan dekorasi lainnya, memerlukan
tenaga ahli yang tidak mudah dan tidak murah.
4) Tata Ruang Kantor yang Merupakan Gabungan
Karena ketiga tata ruang sebelumnya mempunyai kerugian, maka untuk
mencegah atau mengurangi kerugian yang ada, dapat diciptakan tata ruang
kantor gabungan.
Sedangkan menurut Nuraida (2014:163) secara garis besar, tata ruang kantor
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1) Ruang Kantor Terbuka (Open Plan Offices)
Semua aktivitas dilaksanakan di sebuah ruangan besar yang terbuka yang tidak
dipisahkan oleh tembok atau penyekat. Keuntungan tata ruang terbuka adalah
memudahkan perubahan lay-out, memudahkan komunikasi dan koordinasi
kerja antar pegawai, menghemat penggunaan penerangan dan peralatan kerja,
22
memudahkan penempatan, penggunaan, dan perawatan peralatan. Sementara
kerugian tata ruang terbuka adalah sulit melakukan pekerjaan yang bersifat
rahasia, memerlukan AC untuk mengurangi debu dan mendinginkan udara,
serta AC untuk mengurangi bau, memungkinkan terjadinya kebisingan yang
mengganggu konsentrasi kerja.
2) Ruang Kantor Tertutup (Closed Plan Office)
Tempat untuk bekerja dipisahkan ke dalam kamar-kamar atau ruangan yang
dipisahkan oleh tembok atau penyekat yang terbuat dari kayu. Keuntungan tata
ruang kantor tertutup akan cocok untuk pekerjaan yang harus terjamin
kepentingan, kerahasiaan, dan keamanannya baik dari segi pembicaraan,
dokumen-dokumen, atau asset perusahaan yang berharga, konsentrasi terhadap
pekerjaan dapat lebih mudah dan dapat lebih menghargai tamu, kerugian dari
tata ruang tertutup, mempersulit perubahan lay-out kantor atau fleksibilitas
ruangan kurang.
2.1.6. Tata Ruang Kantor yang Efektif
Moekijat (2002:121-123) menyatakan prinsip-prinsip tata ruang kantor
adalah:
1) Pekerjaan harus mengalir secara terus menerus, sedapatnya dalam garis lurus.
2) Bagian-bagian dan seksi-seksi yang mempunyai fungsi-fungsi yang sama dan
yang berhubungan harus ditempatkan secara berdekatan untuk mengurangi
waktu bepergian.
23
3) Kelompok-kelompok pelayanan pusat seperti pusat stenografi dan ruang-ruang
arsip harus ditempatkan dekat dengan bagian-bagian dan pegawai-pegawai
yang menggunakannya.
4) Perkakas dan perlengkapan kantor harus diatur secara simetris dan dalam garis
yang lurus dengan penempatan beberapa meja dan kursi yang menyudut untuk
pegawai-pegawai yang mengadakan pengawasan.
5) Penambahan ruang harus cukup untuk kebutuhan pekerjaan dan kesenangan
pegawai.
6) Perkakas dan perlengkapan dengan ukuran yang seragam memperbesar
fleksibilitas dan rupa yang lebih serasi.
7) Ruangan-ruangan harus cukup luas, sehingga orang-orang yang berjalan tidak
menyentuh bangku pegawai.
8) Pegawai-pegawai pada umumnya harus menghadap pada arah yang sama dan
para pengawas ditempatkan di belakang kelompok-kelompok pekerjaan.
9) Meja-meja harus disusun sedemikian rupa, sehingga tidak ada pegawai yang
terpaksa menghadap pada sumber cahaya yang tidak disukai.
10) Atur meja-meja sedemikian rupa, sehingga cahaya matahari yang cukup datang
pada sebelah kiri.
11) Kesatuan-kesatuan yang menggunakan perlengkapan yang mengeluarkan suara
gaduh seperti mesin-mesin hitung harus dipisahkan, agar tidak mengganggu
kesatuan-keatuan lain.
24
12) Pegawai-pegawai yang pekerjaannya memerlukan banyak konsentrasi
pemikiran ditempatkan dalam sebagian ruangan atau dalam ruangan yang
cukup luasnya.
13) Kesatuan-kesatuan yang mempunyai banyak hubungan dengan masyarakat
harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga mudah didatangi tanpa
mengganggu bagian-bagian lain.
14) Ruangan yang luas memudahkan arus pekerjaan dan memberikan fleksibilitas
yang lebih besar.
15) Pergunakan ruangan yang luas ketimbang menggunakan banyak ruangan kecil
yang sama luasnya, ruangan yang luas memungkinkan diadakannya
penerangan, ventilasi, pengawasan, dan komunikasi yang lebih baik.
16) Pergunakan meja-meja dan kursi-kursi dengan ukuran yang sama dalam sebuah
ruangan. Hal ini memberikan pandangan yang lebih baik dan menambah
perasaan sama di antara para pegawai.
17) Kurangi berjalan dan menunggu waktu.
18) Perlengkapan kantor harus ditaruh dekat dengan pegawai-pegawai yang
menggunakannya.
19) Jumlah gang yang cukup dengan luas yang cukup.
20) Pekerjaan rumit yang memerlukan penerangan harus di tempatkan dekat
jendela.
21) Arus pekerjaan sederhana, sehingga dapat mengurangi mondar-mandirnya
pegawai dan surat-surat sampai seminimal mungkin.
25
22) Ruang lantai harus bebas dari rintangan (almari dan sebagainya).
Dengan demikian tata ruang kantor itu menunjukkan penentuan kebutuhan
akan ruangan dan penggunaan ruangan yang didalamnya penyusunan perkakas dan
perlengkapan juga disusun secara praktis, yang nantinya akan digunakan untuk
melaksanakan pekerjaan kantor. Selain itu Selamet Soesanto (1995:56)
mengungkapkan pedoman penyusunan tata letak ruang agar efisien kerja tercapai
sebagai berikut:
1. Menjamin terselenggaranya komunikasi dan transportasi yang mengalir secara
garis lurus bukannya saling menyilang.
2. Sebaiknya ruang tidak dibagi-bagi menjadi ruang-ruang yang lebih kecil,
melainkan dibiarkan dalam ruang lebar yang terbuka sifatnya. Pengarahan dan
pengendalian lebih mudah dipelihara, komunikasi antar masing-masing
karyawan bisa bersifat lebih langsung lebih langsung dan kemungkinan akan
lebih bagus dalam pertukaran udara maupun dalam hal penerangannya.
3. Dinding penyekat hendaknya yang bisa dipindah-pindahkan, tidak dinding yang
permanen melainkan dinding yang mudah untuk dibongkar-pasang.
4. Ruangan hendaknya dihemat sebanyak mungkin tanpa mengekang tempat-
tempat kerja individual.
5. Bagian yang memerlukan kontak dengan masyarakat hendaknya ditempatkan di
suatu ruang yang memudahkan hubungan dengan masyarakat. Sedangkan
ruang-ruang yang membutuhkan terjaganya rahasia perusahaan seperti bagian
26
keuangan, pengembangan harus jauhkan dari jangkauan orang-orang yang tidak
berkepentingan.
6. Alokasi ruang didasarkan pada aliran-aliran tugas utama yang berfungsi di
sekitar penyimpanan dokumen.
7. Harus direncanakan kemungkinan meningkatnya volume kerja.
Sedangkan Gie (2007:193-196) menyebutkan tehnik untuk mencapai suatu
tata ruang kantor yang terbaik ialah seperti berikut:
1) Meja-meja kerja disusun menurut garis lurus dan menghadap kejurusan yang
sama. Ini akan mengurangi kemungkinan para pegawai sering-sering
mengobrol atau memperhatikan apa yang dikerjakan oleh rekannya.
2) Pada tata ruang yang terbuka,susunan meja-meja itu dapat terdiri atas beberapa
baris.
3) Diantara baris-baris meja itu disediakan lorong untuk keperluan lalulintas para
pegawai. Sebaiknya di tengah ruangan terdapat sebuah lorong utama yang
lebarnya 120 cm. Lorong-lorong lainnya cukup selebar 80 cm. Lebar 120 cm.
Itu dibuat berdasarkan perhitungan bahwa lebar badan seseorang yang normal
kira-kira 60 cm, sehingga lorong tersebut dapat dijalani 2 orang dengan tanpa
bersinggungan waktu berpapasan. Sedang perhitungan lorong yang 80 cm.
Didasarkan kepada tebal tubuh seseorang yang rata-rata tidak melebihi 40 cm.
Dengan demikian kalau lorong itu dipakai untuk berpapasan oleh 2 orang,
masing-masing dapat lewat dengan memiringkan dirinya.
27
4) Jarak antara sesuatu meja dengan meja yang dimuka atau di belakangnya (ruang
untuk duduk pegawai selebar 80 cm. berdasarkan jarak ini dan lebar lorong
tersebut pada huruf c di atas, maka bagi setiap pegawai yang memakai meja
ukuran (70x120 cm) hendaknya disediakan luas lantai sekitar 3,5 m2. Jadi ruang
seluas 5x5 m (= 25 m2) dapat dipakai oleh maksimum 7 pegawai.
5) Pejabat pimpinan bagian yang bersangkutan ditempatkan di belakang para
pegawainya. Disatu pihak ini akan memudahkan pengawasan. Dipihak lain
akan mencegah para pegawai mengangkat kepala untuk melihat siapa yang
menemui pejabat tersebut.
6) Pada tata ruang terbuka di mana bekerja banyak orang, apabila pegawai-
pegawai dikelompokkan di bawah pengawasan seseorang pejabat mereka
ditempatkan di dekat masing-masing pejabat yang bertanggung jawab atas
kelompok itu.
7) Pegawai-pegawai yang mengerjakan pekerjaan-pekerjaan lembut, misalnya
mencatat angka-angka kecil secara cermat atau melukis gambar-gambar yang
halus, diberi tempat yang terbanyak memperoleh penerangan cahaya, ini demi
kesehatan matanya dan kesempurnaan hasil kerjanya.
8) Pegawai-pegawai yang bertugas mengenai urusan-urusan yang mengandung
resiko besar, ditempatkan di pojok yang tidak sering dilalui lalulintas orang-
orang. Kalau perlu dapat dibuatkan pedengan dari kaca.
9) Pegawai-pegawai yang sering membuat hubungan kerja dengan bagian-bagian
lainnya atau dengan public, ditempatkan di dekat pintu. Dengan demikian
28
orang-orang yang harus menghubunginya tidak mondar-mandir melewati meja-
meja dan mengganggu pegawai-pegawai lainnya.
10) Lemari dan alat-alat perlengkapan lainnya ditaruh di dekat pegawai-pegawai
yang paling sering mempergunakan benda-benda itu.
11) Alat-alat kantor yang menimbulkan suara rebut, misalnya mesin stensil, ditaruh
dekat jendela, sehingga gema suaranya sebagian besar dapat langsung terbuang
keluar ruangan.
12) Meja yang memuat alat-alat yang banyak memberikan getaran, misalnya saja
mesin hitung, tidak boleh menempel tembok atau tiang. Ini untuk mencegah
getaran mengganggu seluruh ruangan.
13) Lemari yang berat atau peti besi dapat diletakkan menempel tembok atau tiang,
sehingga mendapat penyangga untuk menambah kekuatannya.
14) Bagi pejabat pimpinan yang sering-sering harus menerima tamu penting dan
membicarakan urusan-urusan yang bersifat rahasia, dapatlah dibuatkan kamar
tamu tersendiri.
15) Apabila seseorang kepala atau tenaga ahli karena sifat pekerjaannya benar-
benar membutuhkan ruang tersendiri, dapatlah dibuatkan kantor pribadi
berukuran 2,5 x 3,6 meter (9 m2).
Setelah ditentukan letak suatu kantor dan macam tata ruang yang akan
dipakai, tinggallah menyusun perabotan kantor pada letak yang tepat dan menurut
susunannya yang efisien. Perabot kantor yang dipilih harus berdasarkan manfaat
sebanyak-banyaknya yang dapat diperoleh dari penggunaanya. Hendaknya yang
29
harus dipertimbangkan dalam pemilihan perabot kantor menurut Selamet Soesanto
(1995:67) berikut ini:
1. Perabot hendaknya menarik dan modern dalam gaya dan harmonis/sesuai
dengan ruangan karena akan mempengaruhi volume, ketepatan dan moral para
karyawan.
2. Berkualitas bagus dan dibuat dengan konstruksi yang kuat serta dengan
rancangan yang cocok untuk memperlancar para karyawan dalam
menyelesaikan tugasnya.
3. Perabot hendaknya mempunyai multi fungsi sehingga mampu dipakai di mana
saja bila diperlukan.
4. Karena setiap kantor memiliki kebutuhan sendiri-sendiri, maka tidaklah begitu
perlu untuk meniru perabot-perabot yang dipakai oleh kantor lain walaupun
kantor itu mempunyai kemiripan.
5. Jumlah perabot harus sesuai dengan jumlah karyawan dan jenis pekerjaan yang
harus dilaksanakan.
6. Penggunaan perabot-perabot khusus seperti rak dan perabot yang mudah
dipindah-pindahkan hanya bisa dipertimbangakn jika biaya operasional lebih
rendah daripada manfaatnya.
7. Para karyawan yang akan memakai perabot tersebut hendaknya dimintai
keterangan sebelum diadakan pembelian/pengadaan.
8. Hendaknya benar-benar dipertimbangkan apakah akan menggunakan perabot
dari bahan kayu, plastic atau logam.
30
Selain itu Faktor – faktor yang perlu diperhatikan apabila membeli perabot
kantor menurut Moekijat (1997:14) adalah :
1) Harus menghemat ruang lantai.
2) Harus fungsional dalam hubungannya dengan pekerjaan yang akan dilakukan.
3) Tinggi meja dan kursi harus sepadan.
4) Tidak begitu berat, agar mudah dipindah-pindahkan.
5) Harus ada ruang yang cukup di bagian bawah untuk membersihkan. Ingat akan
kesehatan.
6) Biaya modal.
7) Perabot logam adalah lebih baik ketimbang perabot kayu terhadap banyak
kebakaran.
Dari beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa tata ruang kantor
yang baik dan efektif adalah tata ruang yang menekankan pada penyusunan dan
penempatan perabot dan alat perlengkapan kantor secara tepat, sehingga dengan
pengaturan tersebut diharapkan akan tercipta suatu ruangan yang menunjang
kelancaran pegawai dalam bekerja.
2.1.7. Manfaat Tata Ruang Kantor
Manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya tata ruang kantor yang efisien
akan mengakibatkan lancarnya kegiatan-kegiatan kantor sehingga tujuan organisasi
dapat terwujud. Manfaat tata ruang kantor menurut Moekijat (2002:123-124) yaitu :
1) Suatu tata ruang kantor yang direncanakan dengan baik membantu dalam
efisiensi pekerjaan yang dilakukan.
31
2) Penghematan-penghematan berasal dari pengguanan ruang lantai yang tepat.
3) Pengawasan dapat dipermudah.
4) Hubungan dapat dipercepat.
5) Perlengkapan dan mesin kantor dapat digunakan lebih baik.
6) Dari sudut pandangan pegawai, suatu kantor yang direncanakan dengan baik
harus menambah kesenangan dan semangat kerja, sedangkan tata ruang yang
tidak direncakan dengan baik dapat mempunyai pengaruh yang sebaliknya.
7) Arus pekerjaan menjadi lebih lancar.
2.1.8. Faktor-Faktor yang Berpengaruh dalam Penataan Tata Ruang Kantor
Gie (2007:212) menyatakan bahwa, “Empat hal penting yang sangat
mempengaruhi efisiensi dalam pekerjaan perkantoran adalah cahaya, warna, udara
dan suara”. Empat hal tersebut harus diperhatikan karena mempunyai pengaruh besar
terhadap kesempurnaan suatu tata ruang kantor. Berikut uraian dari keempat hal
tersebut:
1) Cahaya
Penerangan atau cahaya yang cukup barangkali merupakan pertimbangan
yang paling penting dalam fasilitas fisik kantor. Cahaya yang kurang jelas
mengakibatkan penglihatan kurang jelas, sehingga pekerjaan akan lambat, banyak
kesalahan terjadi, dan tentu saja hal ini menyebabkan kurang efisien dalam
melaksanakan pekerjaan, sehingga tujuan organisasi tersebut tidak dapat dicapai
secara efektif. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Nuraida
(2014:174) bahwa:
32
“Cahaya merupakan faktor penting untuk meningkatkan efisiensi kerja
pegawai karena memengaruhi kesehatan pegawai dan keselamatan serta
kelancaran kerja. Penerangan yang baik merupakan hal vital yang dibutuhkan
indra penglihatan agar dapat melaksanakan tugas kantor. Tugas-tugas melihat
ini untuk pekerjaan di dalam kantor lebih banyak tuntutannya karena yang
dilihat adalah catatan-catatan kantor sehingga harus didukung oleh
penerangan dalam jumlah dan mutu yang tepat dan diletakkan di tempat-
tempat yang tepat pula”.
Moekijat (2002:136) menjelaskan dengan adanya penerangan yang baik akan
memberikan keuntungan berupa: a.) Perpindahan pegawai berkurang; b.) Prestise
lebih besar; c.) Semangat kerja lebih tinggi; d.) Hasil pekerjaan lebih banyak; e.)
Ketidakhadiran berkurang; f.) Kesalahan dan keletihan berkurang.
Lebih lanjut Gie (2007:213-214), mengatakan cahaya penerangan buatan
manusia dapat dibedakan menjadi 4 (empat) macam yaitu:
a. Cahaya langsung
Cahaya ini memancar langsung dari sumbernya ke permukaan meja, cahaya
bersifat sangat tajam. Bayangan yang ditimbulkan sangat tegas. Cahaya ini lekas
menimbulkan kelelahan pada mata.
b. Cahaya setengah langsung
Cahaya ini memancar dari sumbernya melalui tudung lampu yang biasanya
terbuat dari gelas dengan warna seperti putih susu. Sebagian besar cahaya tetap
langsung jatuh ke permukaan meja dan memantul kembali kearah mata si
pekerja.
33
c. Cahaya setengah tak langsung
Cahaya ini sudah lebih baik daripada cahaya setengah langsung, karena
sumbernya untuk sebagian besar adalah langit-langit ruangan. Sifat cahaya dan
baying-bayang yang diciptakannya sudah tidak begitu tajam.
d. Cahaya tak langsung
Cahaya ini dari sumbernya memancar kea rah langit-langit ruangan, dari situ
barulah dipantulkan kearah permukaan meja. Sifat cahaya ini benar-benar sudah
lunak, karena itu tidak menimbulkan kelelahan pada mata.
Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa cahaya penerangan yang
paling baik digunakan di kantor adalah cahaya tak langsung, karena cahaya tersebut
tidak menimbulkan kelelahan pada mata sehingga para pekerja akan lebih cepat
dalam menyelesaikan pekerjaannya dan kesehatan mata para pekerja terjaga.
Lebih lanjut Nuraida (2014:175) menjelaskan secara garis besar ada dua hal
yang perlu diperhatikan dalam penerangan dua hal tersebut yaitu:
1.) Banyaknya Penerangan
Satuan untuk mengukur cahaya adalah “foot candle”. Foot candle merupakan
banyaknya cahaya yang dipancarkan dari lilin ukuran biasa pada sebuah benda
yang cahaya yang dipancarkan dari lilin ukuran biasa pada sebuah benda yang
berjarak 1 kaki (30,84 cm) dari lilin tersebut. Sebuah perkumpulan insinyur yang
ahli dalam bidang penerangan di Amerika Serikat (Illuminating Engineering
Society) menyusun daftar mengenai banyaknya cahaya.
34
Tabel 2.1
Saran-saran Mengenai Besarnya Cahaya (Foot Candle)
No. Macam Pekerjaan Foot Candle
1. Pekerjaan yang memerlukan penglihatan tajam.
Contoh: memeriksa perhitungan, pembukuan,
menggambar.
50
2. Pekerjaan yang memerlukan penglihatan biasa.
Contoh: surat menyurat, mengurus arsip, rapat,
pengiriman dan penerimaan surat.
30
3.
Pekerjaan yang membutuhkan penglihatan
sepintas. Contoh: aktivitas dalam ruang resepsi,
tangga gedung, kamar mandi.
10
4.
Pekerjaan yang memerlukan penglihatan
sederhana. Contoh: untuk lorong atau jalan/gang
di dalam gedung.
5
Sumber: Nuraida (2014:175)
2.) Mutu Penerangan
Pertimbangan dalam mutu penerangan adalah kadar cahaya, kecerahan,
kesilauan, daya kontras, dan usia pegawai. Semua ini saling berhubungan. Kadar
cahaya adalah ukuran kekuatan sumber cahaya. Kecerahan adalah mutu yang
ditentukan oleh jumlah cahaya yang dipantulkan, bukan cahaya yang dari
sumbernya, semakin cerah benda semakin besar daya pantul benda itu. Juga
sebaliknya. Kesilauan dapat timbul dari cahaya langsung atau cahaya yang
dipantulkan. Benda yang memiliki daya pantul besar dan pantulannya searah
dengan pandangan mata akan mengakibatkan kesilauan, seperti yang terjadi jika
melihat cahaya secara langsung. Usia pegawai memengaruhi kebutuhan cahaya,
semakin tua usianya kebutuhan kadar cahaya akan semakin besar.
Pemilihan cahaya penerangan untuk ruang kerja pegawai harus diperhatikan
dengan sebaik-baiknya, penempatan sumber cahaya perlu diatur secara baik untuk
35
mencapai kualitas penerangan yang baik di dalam ruangan, yaitu penerangan yang
tidak menyilaukan mata dan tersebar merata di seluruh daerah yang harus diterangi,
system pencahayaan yang berpegaruh terhadap pelaksanaan pekerjaan para pegawai
dengan pemilihan pencahayaan yang tepat maka akan mengurangi ketegangan dan
kelelahan mata pegawai sehingga pegawai dapat bekerja secara maksimal.
2) Warna
Warna adalah salah satu elemen penting dalam lingkungan kantor yang
berpengaruh dalam meningkatkan efisiensi kerja pegawai. Bagi suatu kantor warna
tidak hanya mempunyai nilai estetika tetapi juga mempunyai nilai fungsi. Pengaturan
tata warna dalam kantor mempunyai pengaruh besar terhadap jiwa pegawai. Seperti
yang dijelaskan oleh Moekijat (2002:142) bahwa:
“Warna mempengaruhi proses perasaan, pengertia, dan fikiran. Misalnya
warna biasanya mempunyai pengaruh yang penting terhadap tekanan darah
dan ketegangan syaraf. Warna tertentu akan mempengaruhi fikiran beberapa
orang dengan perasaan atau fikiran yang baik, warna lain mempunyai
pengaruh yang sebaliknya. Beberapa warna memberikan perasaan yang
menekan, warna-warna lainnya memberikan perasaan yang sebaliknya.
Beberapa warna cenderung mempercepat tindakan mental, warna-warna yang
lain cenderung memperlambat”.
Lebih lanjut Gie (2007:215) mengemukakan bahwa:
“Dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruangan dan alat-alat
lainnya, kegembiraan dan ketenangan bekerja para pegawai akan terpelihara.
Selain itu, warna yang tepat juga akan mencegah kesilauan yang mungkin
timbul karena cahaya yang berlebih-lebihan”.
36
Selain warna itu merangsang emosi atas perasaan, warna juga dapat
memantulkan sinar yang diterimanya, adapun banyak atau sedikitnya pantulan dari
sinar tersebut tergantung dari macam warna itu sendiri. Setiap warna mempunyai
pengaruh yang berlainan terhadap orang, atau setiap orang akan menunjukkan reaksi
yang berbeda terhadap warna-warna tertentu. Secara umum pengaruh warna dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 2.2
Pengaruh Warna
No. Warna Jarak Temperatur Efek Psikis
1. Putih Netral Dingin Ketenangan
2. Biru Jauh Dingin/sejuk Keleluasaan
3. Hijau Jauh Netral Ketentraman
4.
Merah Dekat Panas Menyenangkan. Merangsang
kegembiraan tapi bisa juga
mengganggu
5. Orange Sangat
Dekat
Sangat Hangat Merangsang
6. Kuning Dekat Hangat Merangsang riang gembira
7. Coklat Sangat
Dekat
Netral Merangsang
8. Ungu Sangat
Dekat
Dingin Agresif
9. Hitam Sangat
Dekat
Panas
(menyerap
cahaya besar)
Agresif, menakutkan,
mengganggu, menolak
Sumber: Nuraida (2014:176)
Gie (2007:216) menyatakan “Masing-masing warna apabila disoroti oleh
cahaya penerangan akan memantulkan kembali cahaya itu secara berdea-beda.
Kemampuan suatu warna untuk memantulkan kembali cahaya yang mendatangi
disebut daya pantul warna. Banyaknya cahaya yang dipantulkan dinyatakan dengan
37
presentase (sic). Presentase-presentase ini diperhitungkan berdasarkan pemantulan
terhadap cahaya dari lampu neon putih”.
Tabel 2.3
Presentase Pemantulan Terhadap Cahaya dari Lampu Neon Putih
No. Warna Presentase
1.
2.
3.
4.
5.
Kaca bening
Putih
Warna sangat muda :
Hijau kebiru-biruan
Gading
Kuning kecoklat-coklatan
Abu-abu
Warna sedang :
Hijau kebiru-biruan
Kuning
Kuning kecoklat-coklatan
Abu-abu
Warna tua/gelap
Biru
Kuning
100%
88%
76%
81%
76%
83%
54%
65%
63%
61%
8%
50%
Sumber: Gie (2007:217)
Warna mempunyai pengaruh yang penting terhadap penerangan kantor.
Warna muda menambah penggunaan penerangan sedangkan warna gelap mengurangi
intensitas penerangan. Hal ini disebabkan warna muda memantulkan sinar (cahaya),
sedangkan warna tua menyerap sinar penerangan. Karena itu setiap ruangan yang
agak gelap akan menjadi lebih terang jika menggunakan warna pada langit-langit
tembok dan lantainya. Keuntungan penggunaan warna yang baik memungkinkan
kantor menjadi tampak menyenangkan dan menarik pemandangan, mempunyai
pengaruh tidak langsung terhadap produktivitas. Bukan hanya pemilihan warna saja
38
yang diperlukan, tetapi komposisi warnapun harus diperhatikan juga, karena jika
memilih komposisi warna yang salah, maka akan mengganggu pemandangan dan
dapat menimbulkan rasa kurang nyaman serta dapat mempengaruhi kegairahan dan
semangat kerja pegawai.
3) Udara
Faktor udara sangat penting bagi pegawai yang bekerja dalam suatu ruangan.
Udara yang dihirup pegawai setiap hari dapat mempengaruhi kesehatan dan
ketenangan pegawai dalam bekerja. Udara kotor yang disebabkan karena kurangnya
sirkulasi udara, sehingga akan mengganggu kesehatan pegawai, yang berakibat
menurunnya efisiensi kerja pegawai. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Sedarmayanti (2001:132) bahwa:
“Pegawai akan sulit dapat bekerja dengan baik, senang dan efisien, apabila
mereka bekerja di ruang kantor yang udaranya panas, pengap sehingga sulit
bernafas. Sedangkan pekerjaan kantor dengan suhu udara yang baik berkisar
13-24 derajat celcius. Oleh karena itu perlu diusahakan adanya ventilasi
cukup, yang dapat membantu pertukaran udara dengan lancar, sehingga para
pegawai di ruang kerjanya tetap mendapat udara segar dan nyaman”.
Lebih lanjut Moekijat dalam Nuraida (2014:179) mengemukakan bahwa:
“Air Conditioner (AC) mengatur keadaan udara dengan mengawasi suhu,
peredaran, kelembapan, dan kebersihan. Efisiensi pegawai kantor
menunjukkan kenaikan rata-rata 20% setelah diberi AC.”
Udara di Indonesia terlampau panas dan lembab, sehingga orang tidak dapat
memancarkan panas dari tubuhnya dengan sebaik-baiknya. Udara tropic yang panas
dan lembab mempunyai pengaruh menekan terhadap perkembangan tenaga dan daya
39
cipta seseorang. Udara yang panas membuat orang mudah mengantuk, cepat lelah dan
kurang bersemangat. Prof. Soetarman dalam Gie (2000:220) mengemukakan bahwa
ada beberapa hal yag dapat mengatasi udara yang panas-lembab seperti yang terjadi
di Indonesia, yaitu:
a. Mengatur suhu udara dalam ruang kerja dengan alat conditioning.
b. Mengusahakan peredaran udara yang cukup dalam ruang kerja.
c. Mengatur pakaian kerja yang sebaik-baiknya dipakai pegawai.
Udara yang segar dan bersih dalam ruangan tempat kerja akan memberikan
keuntungan diantaranya: 1.) Produktivitas yang lebih tinggi; 2.) Mutu pekerjaan yang
lebih tinggi; 3.) Kesenangan dan kesehatan pegawai yang bertambah; 4.) Semangat
kerja yang lebih tinggi; 5.) Kesan yang lebih menyenangkan bagi para tamu
(Moekijat, 2002:145).
4) Suara
Faktor suara dapat mempengaruhi efisiensi kerja terutama pekerjaan yang
membutuhkan konsentrasi tinggi, karena suara yang bising dapat mengganggu
konsentrasi pegawai dan ketenangan pegawai dalam bekerja, apalagi jika
melaksanakan pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Sedarmayanti
(2001:132) menjelaskan bahwa “Pada umumnya pekerjaan yang ada membutuhkan
konsentrasi, maka suara bising hendaknya dihindarkan agar supaya pelaksanaan
pekerjaan dapat dilakukan dengan lancar, efisien sehingga produktivitas kerja akan
meningkat”. Kantor yang gaduh jarang merupakan kantor yang efisien. Suara yang
gaduh tidak menyenangkan dan menimbulkan kekacauan, menyebabkan kesulitan
40
dalam memusatkan fikiran, dalam menggunakan telephone dan dalam melaksanakan
pekerjaan kantor dengan baik.
Seseorang mungkin tidak cepat menyadari akibat dari suara berisik, namun
setelah beberapa saat, orang akan sangat lelah dan menjadi marah sebagai pengaruh
suara yang gaduh. Moekijat (2002:145) mengemukakan pengaruh suara yang gaduh
adalah:
a. Gangguan mental dan saraf pegawai.
b. Kesulitan mengadakan konsentrasi, mengurangi hasil, kesalahan yang
lebih banyak, kesulitan dalam menggunakan telpon dan ketidakhadiran
yang lebih banyak.
c. Kelelahan yang bertambah dan semangat kerja pegawai yang berkurang.
Bunyi-bunyi yang tidak diinginkan merupakan kebisingan, yang akan
mengganggu konsentrasi dan perhatian yang perlu terus-menerus dicurahkan
sehingga akan membuat kesalahan-kesalahan. Terutama untuk pekerjaan yang
membutuhkan konsentrasi, faktor suara dapat memegaruhi efisiensi pekerja karena
suara yang bising dapat mengganggu dan dapat berpengaruh pada kesehatan pekerja.
DR. Sumakmur dalam Slamet Soesanto (1995:68-69) memberikan kriteria tingkat
kebisingan yang dianjurkan untuk kantor-kantor sebagai berikut:
41
Tabel 2.4
Daftar Kebisingan dan Penggunaan Ruang
Kriterian
Kebisingan Lingkungan Komunikasi Penggunaan
20-30
30-35
35-40
40-50
50-55
atas 55
Kantor sangat tenang, penggunaan
telepon memuaskan cocok untuk
konperensi-konperensi.
Kantor tenang, memuaskan untuk
konperensi dengan meja jarak 15
kaki, percakapan normal bisa 10-30
kaki, telepon memuaskan.
Memuaskan untuk konperensi
dengan meja ukuran 6-8 kaki telepon
memuaskan, percakapan biasa pada
6-12 kaki.
Memuaskan untuk konperensi-
konperensi dengan ukuran 4-5 kaki,
penggunaan telepon agak terganggu,
percakapan biasa 3-6 kaki,
percakapan keras 6-12 kaki.
Tidak memuaskan untuk konperensi
lebih dari 2-3 orang, telepon biasanya
terganggu, percakapan normal pada
1-2 kaki, percakapan keras 3-6 kaki.
“sangat bising” tidak memuaskan
untuk kantor, telepon sangat
tergangggu.
Kantor-kantor eksekutif
dan ruang-ruang
konperensi untuk 50 orang
Kantor-kantor pribadi atau
semi pribadi, ruang resepsi
dan ruang konperensi kecil
untuk 20 orang.
Kantor-kantor ukuran
menegah dan kantor-
kantor perusahaan.
Ruang-ruang teknik besar
untuk design, gambar, dan
lain-lain.
Daerah kerja secretariat
(mengetik), akuntansi
(mesin hitung), cetakan-
cetakan dan lain-lain.
Tidak dianjurkan untuk
kantor apa pun.
Sumber: Slamet Soesanto (1995:68-69)
Sumber kebisingan suara bisa berasal dari dalam kantor maupun dari luar
kantor. Adapun menurut Nuraida (2014:179) cara-cara yang dapat dilakukan untuk
mengurangi kebisingan antara lain sebagai berikut:
1.) Membuat teknik konstruksi bangunan yang efektif.
42
2.) Menggunakan peralatan kantor yang tidak menimbulkan suara bising,
seperti mesin dengan suara yang halus, mesin tik yang tidak bising, dan
sebagainya.
3.) Menggunakan material penyerap suara di dinding, jendela, atau lantai
yang bisa menyerap dan mengisolasi suara. Materi yang paling efisien
digunakan adalah karpet.
4.) Menjauhkan peralatan yang menimbulkan suara bising. Misalnya
menempatkan generator di ruangan yang jauh/tersendiri.
2.2 Efisiensi Kerja
2.2.1. Pengertian Efisiensi Kerja
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata efisien mempunyai arti ketepatan
cara (usaha,kerja) dalam menjalankan sesuatu (dengan tidak membuang waktu,
tenaga, biaya) atau dapat juga diartikan kemampuan menjalankan tugas dengan baik
dan tepat (dengan tidak membuang waktu, tenaga, biaya). Menurut Gie (1976:27)
membedakan antara efisiensi menurut pengertian umum dan efisiensi menurut
pengertian ekonomi yaitu, “Dalam pengertian umum efficiency adalah segala ukuran
umum, baik dalam bentuk standard maupun bentuk tujuannya (objective) yang
dipakai untuk menilai, mengukur prestasi dari tenaga/perorangan, mesin-mesin,
organisasi dan usaha-usaha. Sedang dalam pengertian ekonomi efficiency
dirumuskannya sebagai suatu perbandingan antara kemampuan atau kesanggupan
memprodusir jumlah tertentu dengan biaya yang lebih rendah atau dengan biaya yang
sama tetapi produksi yang lebih banyak”.
43
Sedarmayanti (2001:112) merumuskan efisiensi kerja sebagai, “Pelaksanaan
cara-cara tertentu dengan tanpa mengurangi tujuannya merupakan cara yang
termudah (mengerjakannya), termurah (biayanya), tersingkat (waktunya), teringan
(bebannya), terpendek (jaraknya)”. Lebih lanjut Gie (2007:173) mengungkapkan
bahwa, “Efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik antara suatu kerja dengan hasil
yang dicapai oleh kerja itu”.
Jadi efisiensi kerja pada umumnya merupakan perwujudan dari cara-cara
bekerja yang efisien. Cara bekerja yang efisien dapat diterapkan oleh setiap pegawai
untuk semua pekerjaan kantor yang besar maupun sampai sekecil-kecilnya, sehingga
dapat membantu mempercepat penyelesaian tugas dengan menghemat tenaga dan
waktu. Pegawai yang efisien tidak akan mengeluh walaupun banyak yang harus
dikerjakannya, akan tetapi pegawai yang tidak efisien akan mengeluh walaupun
sedikit yang dikerjakannya. Oleh sebab itu, cara bekerja yang efisien hendaknya perlu
diterapkan secara terus menerus agar jiwa efisien dapat dimiliki.
2.2.2. Asas-Asas Efisiensi Kerja
Dalam bidang perkantoran, perlu diperhatikan adanya asas-asas tertentu agar
dapat dicapai perbandingan terbaik antara setiap kerja dengan hasilnya. Asas-asas
efisiensi bagi pekerjaan kantor menurut Sedarmayanti (2001:114) yaitu:
1) Asas Perencanaan.
Merencanakan berarti menggambarkan dimuka mengenai tindakan-tindakan
yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai suatu tujuan.
44
2) Asas Penyederhanaan
Menyederhanakan berarti membuat suatu system yang ruwet atau pekerjaan yang
sukar menjadi lebih mudah atau ringan.
3) Asas Penghematan
Menghemat berarti mencegah pemakaian benda atau bahan secara berlebihan,
sehingga biaya pekerjaan termaksud menjadi tidak mahal.
4) Asas Penghapusan
Menghapuskan berarti meniadakan kegiatan dalam melaksanakan suatu
pekerjaan yang dianggap kurang perlu atau tidak berhubungan dengan hasil kerja
yang ingin dicapai.
5) Asas Penggabungan
Menggabungkan berarti mempersatukan pekerjaan-pekerjaan yang memiliki
persamaan atau bahan-bahan yang mungkin dapat dikerjakan sekaligus dalam
satu langkah, sehingga dapat menghemat waktu kerja.
Lima asas efisiensi tersebut harus diperhatikan manajer kantor, agar para
pegawainya dalam bekerja dapat bergerak dengan aktiv tidak menghamburkan waktu
atau tenaga.
2.2.3. Fakto-Faktor Yang Mempengaruhi Efisiensi Kerja
Tidak hanya usaha dari pegawai untuk mencapai efisiensi dalam pekerjaan,
masih banyak faktor-faktor lainnya disampingnya cara bekerja yang harus
diperhatikan. Banyak faktor yang memengaruhi seseorang untuk dapat bekerja
dengan cara yang efisien, Sedarmayanti (2001:114) menyebutkan diantaranya adalah:
45
1) Bentuk dan susunan serta permukaan meja perlu direncanakan dengan baik, agar
dapat membantu untuk tidak terlalu merasa lelah, dapat menghemat tenaga,
usaha dan waktu. Untuk bekerja dapat direncanakan suatu meja yang berbentuk
L atau U dengan tempat mesin ketik atau computer di sebelah kiri.
2) Kursi, hendaknya dipakai kursi yang dapat berputar dan mempunyai sandaran
tegak, agar dapat duduk berputar, apabila harus mengetik, mengangkat telpon
atau menulis di atas meja tulisnya.
3) Letakkan benda-benda yang sering digunakan di atas meja, dan segera
dikembalikan sesudah menggunakannya, agar meja tetap terlihat rapi dan dapat
dipergunakan untuk mengerjakan pekerjaan lainnya dengan efisien.
4) Pengaturan benda-benda di dalam laci hendaknya disusun dengan penuh
pertimbangan agar dapat menggunakan alat-alat kantor tersebut secara efisien.
5) Ikut mengatur ruangan, kepandaian untuk mengatur ruangan kantor akan
menambah efisiensi kerja.
6) Kemampuan untuk mengingat dengan baik adalah merupakan dasar untuk
bekerja secara efisien. Daya ingat yang tajam adalah suatu bantuan yang nyata
untuk dapat membantu pelaksanaan suatu kegiatan bagi pimpinanannya.
Gie (2007:15) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi efisiensi kerja itu dapat dikategorikan menjadi delapan jenis yaitu: 1.)
Suasana kerja (Non Physical Working Environment), 2.) Lingkungan tempat bekerja
(Physical Working environtment), 3.) Corak hasil produksi (Product design), 4.)
Proses atau prosedur (Process or Prosedure), 5.) Perlengkapan dan fasilitas
46
(Equipment and facilities), 6.) Alat-alat perkakas (Tools), 7.) Tata ruang tempat kerka
(Workplace Layout), 8.) Gerak0gerak tangan dan tubuh (Hand and bosy motion).
Dari seluruh pembahasan mengenai efisiensi kerja sebelumnya, dapat ditarik
kesimpulan bahwa efisiensi kerja adalah pelaksanaan seluruh aktivitasaktivitas
manusia dengan memperhatikan perbandingan terbaik antara usaha dengan hasilnya.
Jadi, setiap pegawai dikatakan dapat mencapai efisiensi kerja apabila ia dapat
menyelesaikan tugas pekerjaannya dengan mudah, murah dan cepat, tanpa
menyisihkan kualitas pekerjaan yang dilakukan.
2.2.4. Prinsip-Prinsip Efisiensi Kerja
Untuk menentukan apakah suatu kegiatan dalam organisasi itu termasuk
efisien atau tidak, maka prinsip-prinsip atau persyaratan efisiensi harus terpenuhi.
Syamsi (2007:8) mengemukakan beberapa prinsip efisiensi antara lain:
1) Efisiensi harus dapat diukur, untuk dapat mengukur efisiensi maka harus ada
standar yang digunakan dan disepakati oleh pihak-pihak yang terkait.
2) Efisiensi mengacu pada pertimbangan rasional. Rasional artinya segala
pertimbangan harus berdasarkan akal sehat, masuk akal, logis, bukan emosional.
Dengan pertimbangan rasional, objektivitas pengukuran dan penilaian akan
terjamin.
3) Efisiensi tidak boleh mengorbankan kualitas. Bekerja efisien jangan hanya
mengejar kuantitas tetapi mengorbankan kualitas. Jangan sampai hasil
ditingkatkan tetapi kualitasnya rendah.
47
4) Efisiensi merupakan teknis pelaksanaan, artinya dalam pelaksanaannya jangan
sampai bertentangan dengan kebijaksanaan atasan.
5) Pelaksanaan efisiensi harus disesuaikan dengan kemampuan organisasi yang
bersangkutan, ini berarti bahwa penerapannya disesuaikan dengan kemampuan
sumber daya manusia (SDM), dana, fasilitas dan lain-lain yang dimiliki oleh
organisasi yang bersangkutan sambil diusahakan peningkatannya.
6) Efisien itu ada tingkatannya, secara sederhana dapat ditentukan penggolongan
tingkatan efisiensi, misalnya tidak efisien, kurang efisien, efisien, lebih efisien
dan paling efisien (optimal).
Dalam rangka membantu menciptakan cara kerja yang efisien, maka berikut
ini pedoman untuk bekerja efisien menurut Sedarmayanti (2001:117) yaitu:
1) Ubahlah pekerjaan rutin atau pekerjaan otak menjadi pekerjaan otomatis.
2) Pergunakanlah tangan untuk bekerja dengan tanpa bantuan mata.
3) Milikilah tempat tertentu untuk benda catatan.
4) Simpanlah benda-benda yang benar-benar penting saja.
5) Bekerjalah menurut rencana untuk mencapai hasil.
6) Susunlah pekerjaan menurut rangkaian kerja yang tepat.
7) Biasakanlah mengambil keputusan seketika.
8) Biasakanlah memulai dan menyelesaiakan pekerjaan seketika.
9) Pergunakanlah catatan-catatan untuk membantu ingatan.
10) Pergunakanlah tenaga lain atau pembantu untuk sepenuhnya membantu
menyelesaikan pekerjaan.
48
Semua pegawai memang diharapkan mampu bekerja secara efisien, namun
perlu juga berlandaskan prinsip-prinsip efisiensi kerja. walaupun bekerja efisien
identik dengan menyelesaikan pekerjaan dengan waktu yang cepat namun kualitas
kerjanya juga tidak boleh rendah, tetap memperhatikan arahan atasan dalam
mengarahkan pekerjaan yang ada dan melihat kemampuan organisasi dalam
memberikan fasilitas yang akan menunjang pekerjaan menjadi efisien.
2.3 Penelitian Terdahulu
Selain didukung oleh teori yang telah disampaikan di atas, peneliti merujuk
pada penelitian pada penelitian terdahulu yang berkaitan dengan tata rang kantor.
Penelitian terdahulu bisa dilihat pada tabel 2.5 berikut:
Tabel 2.5
Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan
1.
Ade
Rustiana,
Nela Hardi
dan
Rosmawati
(2010)
Pengaruh Tata
Ruang dan
Komunikasi
Intern Terhadap
Efektivitas Kerja
Guru di SMK
Negeri 9
Semarang.
Tata ruang sudah
tersusun secara tepat
yang berarti dalam
penyusunan tata ruang,
penyusunan perabot,
penyusunan alat-alat
kantor serta
lingkungan fisik yang
ada sudah tersusun
secara tepat sehingga
mendukung dalam
proses penyelesaian
pekerjaan guru secara
efektif.
Perbedaannya
adalah ada pada
lokasi penelitian
dan pada penelitian
terdahulu aspek
yang diteliti
mengenai
pengaruh tata
ruang kantor pada
efektivitas kerja
guru. Sedangkan
penelitian ini aspek
yang kaji penataan
ruang kantor dalam
mempengaruhi
efisiensi kerja
pegawai.
2.
Dessyta
Gumandi
Hubungan Jam
Kerja, Tata
Hasil dari penelitian
ini terdapat hubungan
Perbedaannya
adalah ada pada
49
No. Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan
(2015) Ruang Kantor
dan Pengawasan
dengan
Produktivitas
Kerja Pegawai
Badan
Pemberdayaan
Masyarakat Kab.
Solok
yang berarti antara tata
ruang kantor dengan
produktivitas kerja
pegawai.
lokasi penelitian
dan pada penelitian
terdahulu aspek
yang diteliti
pengaruh tata
ruang kantor dalam
mempengaruhi
produktivitas
pegawai.
Sedangkan
penelitian ini aspek
yang kaji penataan
ruang kantor dalam
mempengaruhi
efisiensi kerja
pegawai.
3.
Nurjanah
(2016)
Pengaruh Tata
Ruang Kantor
Terhadap Kinerja
Guru di SMPIT
ASY-
SYUKRIYYAH
Tangerang
Tata ruang kantor
memberikan kontribusi
tidak cukup tinggi
terhadap kinerja guru
di samping faktor-
faktor lain yang
mempengaruhinya.
Perbedaannya
adalah ada pada
lokasi penelitian
dan pada penelitian
terdahulu aspek
yang diteliti
pengaruh tata
ruang kantor dalam
mempengaruhi
kinerja guru.
Sedangkan
penelitian ini aspek
yang kaji penataan
ruang kantor dalam
mempengaruhi
efisiensi kerja
pegawai.
4.
Lelahester
Rina dan
Entri Sulis
(2014)
Tata Ruang
Kantor Penunjang
Efisiensi Kerja
pada Kantor Tata
Usaha di SMK
Negeri 1 Salatiga
Hasil penelitian ini
mengungkapkan
penataan ruang kantor
belum memenuhi
tujuan penataan kantor
seperti memudahkan
gerakan pegawai dari
Perbedaannya
adalah ada pada
lokasi penelitian.
50
No. Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan
penyimpanan arsip,
mobilitas staff dalam
melewati lorong utama
untuk akses jalan, dan
kelancaran proses
pekerjaan
bersangkutan.
Serangkaian pekerjaan
dalam prosedur kerja
harus melewati
berbagai rintangan
seperti dokumen, arsip,
dan barang-barang
yang berserakan dan
tidak sesuai dengan
tempatnya, jarak yang
sempit menghambat
proses pekerjaan. Hal
ini menjadikan
gerakan yang
berlebihan karena
penataan yang kurang
efektif.
5.
Dinka
Rizky
(2016)
Analisis Tata
Ruang Kantor
(Studi Kasus di
Kantor Dinas
Pendidikan
Pemuda dan
Olahraga
Kabupaten
Boyolali)
Dari hasil penelitian
tersebut bahwa Kantor
DISDIKPORA
Kabupaten Boyolali
dalam memenuhi
prinsip-prinsip tata
ruang kantor sudah
cukup baik, Dalam
penerapan asas-asas
tata ruang kantor,
masih kurang sesuai
dengan asas jarak
terpendek. Sedangkan
dalam hal tata ruang
kantor, DISDIKPORA
kabupaten Boyolali
masih kurang efektif.
Perbedaannya
adalah ada pada
lokasi penelitian
dan pada penelitian
terdahulu aspek
yang diteliti untuk
mengetahui
penataan ruang
kantor dalam
memberi
kenyamanan
pegawai,
sedangkan
penelitian ini aspek
yang kaji penataan
ruang kantor dalam
mempengaruhi
51
No. Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan
Hal ini berkaitan
dengan penataan meja
kerja yang belum
sesuai dengan arus
kerja yang ada.
efisiensi kerja
pegawai.
6.
Christina
Bodin
Danielsson
Office Type in
Relation to
Health, Well-
Being, and Job
Satisfaction
Among
Employees
Hasil penelitian ini
mengungkapkan
terdapat perbedaan
dalam presepsi
individu mengenai
status kesehatan dan
kepuasan kerja dalam
berbagai jenis kantor,
setiap jenis kantor
yang unik, lingkungan
kantor memiliki
pengaruh pada status
kesehatan pekerja dan
kepuasan kerja.
Perbedaannya
adalah ada pada
lokasi penelitian.
Pada penelitian
terdahulu aspek
yang teliti adalah
jenis kantor dan
lingkungan kantor
terhadap kesehatan
dan kepuasan
pegawai sementara
penelitian ini pada
penataan ruang
kantor terhadap
efisiensi kerja
pegawai.
7. Jia
Zhenyuan,
Lu
Xiaohong,
Wang
Wei, Jia
Defeng
dan Wang
Lijun
(2011)
Design And
Implementation
of Lean Facility
Layout System of
a Production
Line
Hasil penelitian ini
ialah penggunaan
sistem desain tata letak
yang merealisasikan
skema tata letak U
dapat menghilangkan
tekanan yang
melelahkan pekerjaan,
meningkatkan rasio
pemanfaatan peralatan,
mengurangi limbah
sumber daya manusia
dan sumber daya
peralatan, dan
meningkatkan efisiensi
produksi
Perbedaannya
adalah ada pada
lokasi penelitian.
Pada penelitian
terdahulu aspek
yang dikaji system
desain tata letak
yang digunakan
untuk mengatur
tata ruang kantor.
Sedangkan
penelitian ini aspek
yang kaji penataan
ruang kantor dalam
mempengaruhi
efisiensi kerja
pegawai.
52
2.4 Kerangka Berpikir
Organisasi di bidang apapun pasti memiliki suatu tujuan begitu juga dengan
organisasi pemerintah yang menginginkan tujuannya tercapai dengan baik, namun
dalam proses pencapaian tujuan tersebut organisasi sering menghadapi masalah yaitu
bagaimana agar kegiatan organisasi dapat berjalan dengan lancar. Dari masalah
tersebut organisasi dituntut untuk dapat menyelesaikan pekerjaannya secara efektif
dan efisien. Salah satu unsur penting dalam mewujudkan efisiensi kerja pegawai
adalah dengan menerapkan penataan ruang kantor yang baik dan efektif. Dikarenakan
kantor sebagai tempat diselenggarakannya pekerjaan tata usaha didalamnya terdapat
pegawai, perabot kantor, mesin kantor dan alat-alat kantor. Pada saat observasi awal
penataan ruang kantor Kecamatan Bangsri Jepara kondisi meja didalam ruangan
jaraknya terlalu berdekatan untuk mobilitas pegawai dalam bekerja sehingga ruang
gerak pegawai terbatas dan pekerjaan tidak dapat diselesaikan secara efisien,
kurangnya lemari dan filing kabinet untuk menyimpan dokumen sehingga banyak
dokumen yang menumpuk di atas meja, di bawah meja dan lantai hal ini membuat
ruangan tidak rapi dan terlihat penuh. Peralatan dan Perlengkapan kantor yang sering
mengalami kerusakan, AC yang sering rusak, sehingga suhu udara di ruangan
pengab. Kondisi tersebut membuktikan bahwa tata ruang di Kantor Kecamatan
Bangsri Jepara belum memperhatikan asas tata ruang yang baik, yaitu asas jarak
terpendek, asas rangkaian kerja, asas penggunaan segenap ruang dan asas perubahan
susunan tempat kerja.
53
Melalui kegiatan penelitian ini, akan dapat diketahui kondisi nyata lapangan
mengenai analisis tata ruang kantor Kecamatan Bangsri Jepara. Berdasarkan data
yang diperoleh kemudian akan dianalisis sehingga akan dapat diketahui kelemahan
penataan ruang kantor yang diduga menyebabkan efisiensi kerja pegawai di Kantor
Kecamatan Bangsri Jepara belum optimal. Setelah diketahui kelemahan atau
kekurangannya, maka langkah berikutnya adalah mencari dan merumuskan solusi
atas masalah tersebut, yaitu dengan membuat suatu rancangan tata ruang kantor yang
efektif dan mampu meningkatkan efisiensi kerja pegawai.
Dengan penataan ruang kantor yang baik di mana dalam penyusunannya
didasarkan pada asas-asas yang ada, akan mampu mencapai susunan kerja yang
kondusif bagi pegawai dalam bekerja. Susunan kerja yang baik akan mendorong
terciptanya efisiensi kerja pegawai, jika para pegawai dapat bekerja secara efisien,
maka hal tersebut akan semakin mempercepat pencapaian tujuan suatu organisasi
dengan kualitas pencapaian yang baik pula. Berdasarkan dari pemikiran di atas, maka
kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai sebagai berikut:
54
Visi Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
Efisiensi Kerja
Penataan Ruang Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
Penempatan
Peralatan dan
Perlengkapan
Kantor Gie
(2007:193)
Faktor-faktor yang
berpengaruh dalam tata
ruang kantor dari Gie
(2007:212)
1. Cahaya
2. Warna
3. Udara
4. Suara
Asas Tata Ruang Kantor
dari Gie (2007:190)
1. Asas Jarak Terpendek
2. Asas Rangkaian Kerja
3. Asas Penggunaan
Segenap Ruang
4. Asas Perubahan
Susunan Tempat Kerja
Hambatan Dalam Penataan Ruang Kantor
Upaya Dalam Mengatasi Hambatan Penataan Ruang Kantor
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
55
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Desain Penelitian
Dalam penelitian ilmiah ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif sendiri yaitu pendekatan penelitian yang mengungkap
situasi sosial tertentu, dengan cara mendeskripsikan kenyataan secara benar,
disusun dari kata-kata berdasarkan teknik pegumpulan dan analisis data yang
relevan, data-data tersebut diperoleh dari situasi yang alamiah. Penelitian ini
digunakan karena peneliti ingin mengetahui gejala-gejala, semua data-data yang
diperoleh berdasarkan hasil pengamatan, wawancara dan dokumentasi selama
proses penelitian.
Menurut Sugiyono (2016:15) mengemukakan bahwa “Metode penelitian
kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi
obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal,
teknik pengumpulan dengan trianggulasi, analisis data bersifat induktif/kualitatif,
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi”.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Peneliti mendiskripsikan hasil data-data yang diperoleh dilapangan
dengan uraian, kata-kata, ataupun berbagai penjelasan yang menyatakan fakta
sebenar-benarnya untuk dapat memecahkan masalah yang ada. Penelitian ini
56
dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan Penataan Ruang Kantor Dalam
Mewujudkan Efisiensi Kerja Pegawai di Kantor Kecamatan Bangsri Jepara.
Jenis penelitian yang dipilih yaitu studi kasus. Menurut Sarosa (2012:115)
dalam melakukan penelitian jenis ini peneliti akan melakukan analisis secara
intensif pada subjek yang diteliti, subjek yang diteliti bisa berupa satu individu,
satu organisasi, satu peristiwa, satu keputusan, satu periode, atau system yang
dapat dipelajari secara menyeluruh dan holistic. Lebih lanjut Yin dalam Sarosa
(2012:116) menambahkan dalam menggunakan penelitian studi kasus peneliti
akan mengandalkan bukti dari berbagai sumber,dengan data yang dikumpulkan
berasal dari triangulasi dan menggunakan pengembangan teoritis terdahulu untuk
memandu pengumpulan dan analisis data.
3.2. Fokus dan Lokus Penelitian
Batasan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan fokus, yang
berisi pokok masalah yang masih bersifat umum (Sugiyono, 2016:286). Fokus
penelitian merupakan pokok persoalan yang menjadi pusat perhatian dalam
penelitian. Luasnya permasalahan yang peneliti temukan pada penelitian awal
membuat peneliti membatasi permasalahan yang akan menjadi fokus penelitian,
adanya fokus penelitian yang diteliti akan menjadikan subjek penelitian lebih
terarah, penentuan fokus penelitian akan mengarahkan pada kriteria-kriteria yang
telah ditetapkan dalam memperoleh informasi. Oleh karena itu peneliti
memfokuskan penelitian ini adalah tata ruang kantor Kecamatan Bangsri Jepara.
Penulis menetapkan fokus penelitian yaitu:
1) Tata ruang kantor dengan indikator sebagai berikut:
57
a. Asas Jarak Terpendek
b. Asas Rangkaian Kerja
c. Asas Penggunaan Segenap Ruang
d. Asas Perubahan Susunan Tempat Kerja
2) Faktor-faktor penghambat dalam tata ruang kantor.
3) Upaya yang dilakukan untuk menyesuaikan kendala yang dihadapi dalam tata
ruang kantor.
Lokus penelitian ini dilaksanakan di Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
yang beralamat di Jalan Raya Jepara-Bangsri Km.16 Bangsri, Jepara.
3.3. Sumber Data Penelitian
Sumber data merupakan suatu sumber di mana data dapat diperoleh.
Menurut Sugiyono (2016:308) bila dilihat dari sumber datanya, maka
pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder.
3.3.1 Sumber Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh langsung dari hasil wawancara.
Sesuai dengan jenis penelitian kualitatif maka teknik yang digunakan dalam
penarikan sampel adalah purposive sampling (sampel bertujuan). Pada penelitian
ini peneliti memilih informan yang dianggap mengetahui permasalahan secara
mendalam dan dapat dipercaya sebagai sumber data. Dalam bukunya Moleong
(2017:224) mengemukakan bahwa dalam teknik purposive sampling ini
terkandung maksud untuk menyaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai
macam sumber data dan bangunannya (constructions). Purposive sampling
menentukan subjek/objek sesuai tujuan, oleh karena itu dalam prosedur purposif
58
peneliti memilih pihak-pihak yang dinilai sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
oleh penulis untuk dijadikan sumber data dalam data primer.
Selain itu peneliti juga menggunakan teknik bola salju (snowball
sampling) dalam pengambilan sampel sumber data. Satori dan Komariah
(2013:48) mengungkapkan bahwa “Snowball sampling merupakan salah satu
bentuk judgement sampling. Cara pengambilan sampel dengan teknik ini
dilakukan secara berantai, teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya
kecil, kemudian membesar, seperti bola salju yang sedang menggelinding
semakin jauh semakin besar”.
Dalam teknik snowball sampling penentuan jumlah informan dilakukan
pada saat pengambilan data. Hal itu dapat dilakukan dengan cara pemilihan
informan pada waktu di lokasi penelitian, kemudian berdasarkan petunjuk
informan tersebut peneliti menemukan informan yang dianggap mengetahui
permasalahan yang ada dan seterusnya sehingga peneliti mendapatkan data yang
lengkap dan mendalam sesuai kebutuhan penelitian sehingga dalam teknik bola
salju ini. Berikut data primer informan penelitian:
1) Camat kantor Kecamatan Bangsri Jepara.
2) Kepala bagian Umum dan Kepegawaian kantor Kecamatan Bangsri Jepara.
3) Pegawai kantor Kecamatan Bangsri Jepara.
3.3.2 Sumber Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari hasil laporan tertulis, dokumen, arsip,
jurnal, karya ilmiah untuk melengkapi data tentang penataan tata ruang kantor
Kecamatan Bangsri Jepara. Peneliti menggunakan data sekunder sebagai data
59
pendukung data primer yaitu foto, denah tata ruang, laporan-laporan dan catatan-
catatan mengenai kepemilikan peralatan dan perlengkapan kantor.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik mengumpulkan data merupakan langkah yang penting dalam
melakukakan penelitian. Menurut Sugiyono (2016:308) bahwa “Dalam penelitian
kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi alamiah),
sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi
berperanserta (participant observation), wawancara mendalam (in depth
interiview) dan dokumentasi”. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada
penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan
dokumentasi.
3.4.1 Observasi
Observasi adalah pengamatan langsung di lapangan, cakupan observasi
sangat luas tidak hanya manusia saja yang di amati namun benda-benda sekecil
apapun dapat diamati dalam observasi secara langsung di lapangan, merupakan
teknik pengumpulan data yang paling utama dalam penelitian kualitatif. Satori
dan Komariah (2013:105) mendefinisikan bahwa “Observasi adalah pengamatan
terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung
untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian”.
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung.
Peneliti terjun langsung ke lokasi di kantor Kecamatan Bangsri Jepara untuk
medapatkan data-data yang ada di lapangan. Pengumpulan data dengan
60
melakukan pengamatan langsung ke lokasi dan melakukan pencatatan secara
sistematis mengenai masalah yang diamati.
3.4.2 Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data penelitian kualitatif yang
menggunakan komunikasi langsung dua orang atau lebih dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan, sehingga didapat informasi yang berkenaan denga
masalah yang diteliti. Teknik wawancara yang peneliti gunakan adalah secara
terstruktur (tertulis) yaitu dengan menyusun terlebih dahulu beberapa pertanyaan
yang akan disampaikan kepada informan. Menurut Esterberg dalam Sugiyono
(2016:319) bahwa “Dalam wawancara tersetruktur pengumpul data telah
menyiapkan instrument penelitian berupa pertaanyaan-pertanyaan tertulis yang
alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara tersetruktur ini
setiap responden diberi pertanyaan yang sama dan pengumpul data mencatatnya”.
Hal ini dimaksudkan agar pembicaraan dalam wawancara lebih terarah
dan fokus pada tata ruang kantor Kecamatan Bangsri Jepara dan menghindari
pembicaraan yang terlalu melebar. Selain itu juga digunakan sebagai patokan
umum dan dapat dikembangkan peneliti melalui pertanyaan yang muncul ketika
kegiatan wawancara berlangsung.
3.4.3 Dokumentasi
Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunan metode observasi
dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Sugiyono (2016:329) mendeskribsikan
dokumen yaitu “Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
61
seseorang”. Lebih lanjut Menurut Guba dan Lincoln dalam Moleong (2017:216)
mendefinisikan bahwa “dokumen adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun
oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau
menyajikan akunting”. Dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk
memperoleh data atau informasi mengenai profil gambaran umum, struktur
organisasi, denah tata ruang kantor Kecamatan Bangsri Jepara.
3.5. Teknik Keabsahan Data
Penelitian ini menggunakan triangulasi untuk menguji keabsahan data.
Sugiyono (2016:372) mengungkapkan “Triangulasi dalam pengujian kredibilitas
ini diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara,
dan berbagai waktu.”
Menurut Denzin dalam Moleong (2017:330) menyebutkan bahwa ada 4
macam teknik triangulasi yaitu: Triangulasi Sumber, Triangulasi Metode,
Triangulasi Penelitian dan Triangulasi Teori. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1) Triangulasi sumber, artinya membandingkan dan mengecek balik kualitas
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang
berbeda dalam penelitian kualitatif.
2) Triangulasi metode, Bungin (2007:265) menyebutkan tujuan dari triangulasi
ini adalah untuk mencari kesamaan data dengan metode yang berbeda.
3) Triangulasi peneliti, hasil peneliti baik data atau kesimpulan mengenai bagian
atau keseluruhannya bisa di uji dengan membandingkan hasil pekerjaan
seorang analisis dengan analisis lainnya.
62
4) Triangulasi teori, triangulasi ini dilakukan peneliti dengan menggunakan
perspektif lebih dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji.
Untuk memastikan keabsahan data, dalam penelitian ini menggunakan
triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi data sering juga disebut
triangulasi sumber, berarti membandingkan dan mengecek balik kualitas
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda.
Dengan teknik ini data yang diperoleh melalui sumber yang satu bisa lebih teruji
kebenarannya bila dibandingkan dengan data sejenis yang diperoleh dari sumber
yang berbeda. Peneliti juga akan menggunakan trianggulasi metode, trianggulasi
ini dilakukan untuk melakukan pengecekan terhadap penggunaan metode
pengumpulan data, apakah dengan menggunakan metode yang berbeda data yang
diperoleh akan menghasilkan informasi yang sama atau berbeda.
3.6. Teknik Analisis Data
Satori dan Komariah (2013:201) mengemukakan bahwa “Analisis data
kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menajadi sutuan yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting
dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
orang lain”.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang didapat didalam penelitian dan
mengembangkan serta menghubungkan dengan teori-teori yang melandasinya.
Miles dan Hubermen dalam Satori dan Komariah (2013:217) mengungkapkan
63
aktivitas dalam analisis data terdiri atas: data reduction, data display, dan
conclusion drawing/verification yang dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya mencapai jenuh.
3.6.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data peneliti mencatat semua dari data secara obyektif dan
apa adanya sesuai dengan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi di
lapangan. Pencatatan data yang diperlukan terhadap berbagai jenis data dan
berbagai bentuk data yang ada di lapangan serta melakukan pencatatan di
lapangan. Dalam konteks ini, peneliti mencatat hasil observasi di kantor, hasil
wawancara dari Camat, Pegawai dan Pengunjung. Kemudian peneliti melakukan
dokumentasi sebagai pembanding untuk memperkuat hasil observasi, wawancara
informan sehingga mendapat data yang valid.
3.6.2 Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data merupakan proses berpikir sensitive yang memerlukan
kecerdasan dan keluasan, serta kedalaman wawasan yang tinggi. Dalam langkah
ini data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan, laporan yang disusun
berdasarkan data yang diperoleh direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal pokoknya,
difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema juga polanya dan membuang
data yang tidak penting (Sugiyono, 2016:338). Mereduksi data ini dilakukan harus
sesuai dengan fokus penelitian dan rumusan penelitian, sehingga nantinya hanya
ada data yang berkaitan dengan penataan ruang kantor Kecamtan Bangsri Jepara.
Jika terdapat data yang tidak diperlukan dalam penelitian maka peneliti akan
menghilangkan atau mereduksi data tersebut.
64
3.6.3 Penyajian Data (Data Display)
Sugiyono (2016:341) mengungkapkan “penyajian data ini dapat dilakukan
dalam bentuk tabel, grafik, phie card, pictogram dan sejenisnya. Melalui
penyajian data tersebut,maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola
hubungan, sehingga akan semakin mudah difahami”. Lebih lanjut Miles dan
Huberman dalam Satori dan Komariah (2013:219) menyatakan yang paling sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks
naratif. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami
apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah
dipahami tersebut.
3.6.4 Penarikan Kesimpulan (Conclusing Drawing/Verification)
Penarikan kesimpulan merupakan langkah analisis data yang dilaksanakan
segera setelah data diperoleh. Sugiyono (2016:345) menjelaskan “dengan
demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab
rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena
seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian
kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada
di lapangan”. Semua data yang telah direduksi dan disajikan, maka dibuat
verifikasi. Jika tidak ada tambahan dan perubahan pengelolaan selama penelitian
berarti verifikasi tersebut tidak berubah.
Langkah-langkah tersebut merupakan serangkaian proses analisis data
interaktif yang saling berkaitan sehingga tidak dapat dipisahkan, dimana setiap
langkah saling berhubungan. Secara dragmatik proses siklus pengumpulan data
65
dan analisis data sampai pada tahap penyajian hasil penelitian serta pengambilan
keputusan diterangkan oleh Miles dan Huberman dalam Satori dan Komariah
(2013:218) tampak pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.1
Komponen dalam Analisis Data Model Interaktif
Data
Collection Data
Display
Conclusion:
drawing/
verification
Data
Reduction
66
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Latar Penelitian
4.1.1 Profil dan Lokasi Penelitian
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 2018 PP Kecamatan
2018 tentang dalam system penyelenggaraan pemerintahan di Negara Kesatuan
Republik Indonesia posisi Kecamatan berkedudukan sebagai perangkat daerah
kabupaten/kota sekaligus penyelenggaraan urusan pemerintahan umum. Dengan
kedudukannya tersebut, Kecamatan mempunyai peran yang sangat strategis di
kabupaten/kota, baik dari tugas dan fungsi, organisasi, sumber daya manusia, dan
sumber pembiayaannya sehingga perlu pengaturan tersendiri yang mengatur
penyelenggaraan pemerintahan di Kecamatan dengan Peraturan Pemerintah.
Dalam menjalankan tugas dan fungsi tersebut, Kecamatan Bangsri memiliki
kantor yang terletak di Jl. Raya Bangsri-Jepara Km. 17, Kabupaten Jepara.
Kantor Kecamatan Bangsri Jepara terdiri dari 9 (sembilan) ruangan yaitu
ruang camat, ruang sekretaris camat, ruang perencanaan dan keuangan, ruang
umum dan kepegawaian, ruang tata pemerintahan, ruang trantibum, ruang PMD
dan perekonomian, ruang sosial dan lingkungan hidup, ruang pelayanan umum,
mushola, dan gudang. Ruangan yang diobservasi dan dijadikan objek penelitian
merupakan ruang-ruang yang digunakan para pegawai Kantor Kecamatan Bangsri
Jepara dalam melaksanakan pekerjaannya. Ruangan-ruangan tersebut antara lain:
67
1) Ruang Camat
2) Ruang Sekretaris Camat
3) Ruang Perencanaan dan Keuangan
4) Ruang Umum dan Kepegawaian
5) Ruang Tata Pemerintahan
6) Ruang Trantibum
7) Ruang PMD dan Perekonomian
8) Ruang Sosial dan Lingkungan Hidup
9) Ruang Pelayanan Umum
4.1.2 Visi dan Misi Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
4.1.2.1 Visi
Terwujudnya Jepara madani yang berkarakter maju dan berdaya saing.
4.1.2.2 Misi
1) Memperkuat potensi sumber daya manusia religious dan berbudaya.
2) Memperkuat sumber daya alam yang seimbang dengan kesejahteraan.
3) Mewujudkan Jepara yang mandiri dan berkemajuan.
4) Mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan.
5) Meningkat tata kelola pemerintahan dan pelayanan masyarakat yang
professional.
4.1.2.3 Srtuktur Organisasi Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
Seusuai peraturan Bupati Jepara nomor 62 tahun 2016 tentang kedudukan,
susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja kecamatan dan kelurahan di
68
Kabupaten Jepara, struktur organisasi di Kantor Kecamtan Bangsri Jepara sebagai
berikut :
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Kecamatan Bangsri Jepara
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Penataan Ruang Kantor Kecamatan Bangsri Jepara dalam Mencapai
Efisiensi Kerja Pegawai
1. Ruang Camat
Ruang untuk Camat berada di pojok sebelah utara dengan ukuran
7mx9m. ruangan ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu ruang tamu dan ruang
meja pimpinan. Untuk ruang tamu memiliki ukuran 4mx5m dengan
69
perabotan meja kursi untuk tamu ditengah ruangan, dipojok kiri dan kanan
ruangan terdapat meja yang menyimpan piala, plakat dan piagam
penghargaan. Dibagian sisi sebelah kiri terdapat papan tulis besar dan
tumpukan kursi yang digunakan untuk keperluan rapat mendadak yang
terkadang dilakukan pegawai diruang tamu, ada 1 (satu) buah almari yang
berisi dokumen terletak disisi sebalah kanan menghadap ke utara dengan
menempel ke tembok Selanjutnya disebelah almari terdapat pintu yang
menghubungkan ruang tamu dengan ruang pimpinan yang berukuran 3m x
4m.
Ruangan meja pimpinan yang ditempati Camat ini terdapat meja
pimpinan yang menghadap ke utara tersebut dilengkapi dengan 4 (empat)
buah kursi, satu kursi berwarna hitam untuk pimpinan dan tiga buah kursi
berwarna coklat untuk tamu pimpinan dan berada tepat di depan meja
pimpinan yang berhadapan dengan kursi pimpinan. Di atas meja pimpinan
terdapat peralatan tulis, sebuah kalender duduk, dan beberpa tumpukan
dokumen. Arsip-arsip pimpinan telah disusun dalam filing cabinet yang
berada di pojok kiri ruangan dengan piala penghargaan yang ditaruh di
atasnya, terdapat pula piala dan plakat penghargaan di pojok kanan
ruangan. Dinding dibelakang kursi pimpinan ditempel beberapa piagam
penghargaan, foto keluarga, foto presiden dan wakil presiden serta
lambang pancasila. Untuk dinding sebelah kiri meja pimpinan terdapat
papan tulis panjang berisi jadwal kegiatan Camat, jam yang tertempel
didinding ruangan ini dilengkapi Air Conditioner (AC), sehingga AC
70
berada di atas jendela ruangan ini dan dipasang pada suhu 18oC, jendela
terdapat disebelah kanan meja pimpinan dan diberi tirai berwarna biru.
Ruangan meja pimpinan ini dipasang sebuah lampu merk Philips dengan
daya 14 watt. Walaupun hanya satu buah lampu, namun pencahayaan di
ruang tersebut terang karena jendela dibuka sehingga sinar dari matahari
masuk, namun perlu ditutup dengan tirai jendela pada jam-jam tertentu
agar sinar matahari yang masuk tidak berlebihan karena akan membuat
panas ruagan. Warna dinding diseluruh ruang pimpinan ini berwarna
cokelat muda agar tidak terlihat mencolok. Penataan ruang kantor di
ruangan Camat Kantor Kecamatan Bangsri Jepara dapat dilihat pada
lampiran.
Tabel 4.1
Daftar Barang Inventaris Ruang Camat Bangsri
No Nama Barang Jumlah (buah)
1. Gambar Presiden/Wapres 1
2. Gambar Garuda Pancasila 1
3. Meja 1
4. Kursi 3
5. Kursi Lipat 5
6. Kursi Eselon IV 1
7. Meja Kecil 3
8. Kipas Angin 1
9. Peta/Grafik 1
10. Jam Dinding 2
11. Meja Kursi Tamu 1 set
12. AC 2
13. Papan Struktur 1
14. Papan Jadwal Kegiatan 1
15. Papan Tulis 1
Sumber: Daftar Inventaris Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
71
2. Ruang Sekretaris Camat
Ruang sekretaris ini terletak di antara ruang Camat dan ruang Kasubag
Perencanaan dan Keuangan . Ruangan ini berukuran 4m x 3m. ruangan ini
cukup sempit, walaupun hanya diisi dua orang pegawai didalam ruang ini
terdapat banyak perabotan serta peralatan yang dibutuhkan oleh pegawai
tersebut maupun yang hanya disimpan di ruangan tersebut. Saat memasuki
ruang ini, didepan pintu yaitu bagian kiri ruangan akan menemukan satu
set komputer dan mesin print menghadap ke selatan yang digunakan oleh
sekretaris camat, disamping kanan meja ini terdapat 1 (satu) kursi tamu
yang menghadap selatan sementara disamping kiri meja komputer terdapat
tumpukan mainan rusa yang menghalangi filing cabinet yang ditaruh
dipojok ruangan sebelah kiri, di atas filing cabinet terdapat juga mesin
print dan mesin scan, dinding pada sisi kiri ruangan yang menghadapa
selatan dibiarkan kosong hanya ditempeli oleh kalender. Di samping kanan
pintu untuk masuk keruangan ini terdapat rak kayu yang digunakan untuk
menaruh dokumen, arsip, jam, plakat, vas bunga serta mesin ketik,
didepan rak ini ditaruh kursi yang sudah sedikit rusak, dan speaker yang
diletakkan dilantai, disisi kanan ruangan terdapat pintu yang
menghubungkan ruang sekretaris camat dengan bagian keuangan dan
perencanaan, di dinding tepat di atas pintu tersebut dipajang peta wilayah
Bangsri, serta figura piagam yang letaknya disebelah kanan pintu itu. Pada
sisi sebelah timur terdapat jendela dengan tirai warna biru, terdapat meja
dan kursi pegawai yang menempel dan menghadap kejendela, di atas meja
72
pegawai terdapat dokumen dan alat tulis, di sebelah kanan meja tersebut
terdapat tumpukan kardus dan tv yang diletakkan begitu saja di lantai.
Pada ruangan ini tidak terdapat Air Conditioner (AC), ruangan ini
dipasangi 1 (satu) lampu Philip berdaya 14 watt, adanya jendela yang
besar sementara ruangan ini berukuran kecil membuat ruangan tampak
terang sehingga lampu jarang dihidupkan karena sudah sangat terang dari
cahaya yang masuk, dinding diruang ini berwarna cokelat muda agar
terlihat netral dan tidak mencolok. Penataan ruang kantor di ruangan
Sekretaris Camat Kantor Kecamatan Bangsri Jepara dapat dilihat pada
lampiran.
Tabel 4.2
Daftar Barang Inventaris Ruang Sekretaris Camat
No Nama Barang Jumlah (buah)
1. Gambar Presiden/Wapres 1
2. Gambar Garuda Pancasila 1
3. Meja 1
5. Kursi Eselon 1
6. Filing Cabinet 1
7. Amplifer 1
8. LCD Proyektor 1
9. Rak Arsip Kayu 1
10. Kursi Tamu 1 set
11. Peta Kecamatan 1
12. Komputer 1 set
13. TV 1
13. Mesin ketik 1
Sumber: Daftar Inventaris Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
73
3. Ruang Perencanaan dan Keuangan
Ruangan yang memiliki luas 4m x 4m ini berada di sebelah timur di
samping kiri ruang sekretaris kecamatan. Ruangan ini hanya di isi oleh 3
orang pegawai. Saat memasuki ruangan di sebelah kanan pintu terdapat
meja komputer dan mesin print menghadap timur yang digunakan oleh
pegawai bagian perencanaan dan keuangan disamping meja kanan meja ini
terdapat 1 (satu) filing cabinet yang di atasnya terdapat mesin scanner,
disamping kanan filing cabinet terdapat tumpukan kardus dan peralatan-
peralatan yang tergeletak di lantai yang tampak memenuhi ruangan
sehingga membuat ruangan tampak penuh dan tidak rapi. Ditengah
ruangan terdapat 3 (tiga) meja membentuk huruf L, 1 (satu) meja yang
terdapat dokumen menghadap ke barat yang digunakan kabag perencanaan
dan keuangan terdapat 1 (satu) kursi tamu didepannya, 2 dua meja
disebelah selatan menghadap ke utara, meja yang menempel pada dinding
terdapat computer dan mesin print yang digunakan oleh bendahara kantor,
lalu meja sebelahnya untuk menaruh dukumen.
Di sisi dinding sebelah selatan tampak sangat penuh, terdapat 1 (satu)
almari kayu berisi dokumen dan peralatan-peralatan kantor di atas lemari
kaca tersebut terdapat 2 pengeras suara, di sebelah kanan terdapat 2 (dua)
filing cabinet dan di atasnya ditaruh peralatan yang tidak ditata dengan
rapi, di sebelah kanan filing cabinet terdapat 1 meja paling sudut ruangan
untuk menaruh dokumen, kalender, alat tulis. Pada dinding sisi selatan
ruangan juga dipajang lukisan dan dipasang AC dengan suhu 18oC.
74
Sementara di sisi dinding sebelah utara terdapat kaca dan kalender pada
dindinngya, pintu yang menghubungkan ruang sekretaris camat dengan
bagian perencanaan dan keuangan.
Terdapat jendela di bagian timur ruangan dengan gorden warna biru,
gorden sering ditutup setengah karena dipagi hari sinar matahari yang
masuk lewat jendela membuat panas dan silau ruangan. Untuk penerangan
ruang ini dilengkapi 1 (satu) buah lampu dengan daya 14 watt. Dinding di
ruangan ini berwarna cokelat muda. Penataan ruang kantor di ruang bagian
perencanaan dan keuangan Kantor Kecamatan Bangsri Jepara dapat dilihat
pada lampiran.
Tabel 4.3
Daftar Barang Inventaris Ruang Bagian Perencanaan dan Keuangan
No Nama Barang Jumlah (buah)
1. Meja 5
2. Kursi Putar 2
3. Komputer 2 set
4. Lemari Arsip 1
5. Pesawat Telepon 1 set
6. Load Speaker 2
7. AC 1
8. Kursi Putar Struktural 1
9. Filing Cabinet 3
10. Mesin print 1
11. Kursi 2
12. Amplifer 1
Sumber: Daftar Inventaris Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
4. Ruang Trantibun
Ruangan ini terletak di bagian depan kantor, tepat di sebelah kanan
dari pintu masuk kantor Kecamatan Bangsri. Dengan luas ruangan 4m x
75
3m ditempati oleh Kasi Trantibun dan dua pegawianya, meja yang ada
pada ruangan ini diletakkan saling berjauhan, satu meja ditempati pegawai
Kasi Trantibun berada di samping kanan pintu menghadap timur
menempel pada dinding di atasnya tampak kosong hanya terdapat
telephone dan 3 buku, di samping kiri meja terdapat satu filing cabinet di
atasnya terdapat tumpukan dokumen, satu meja ditempati pegawai Kasi
Trantibun terdapat komputer dan mesin print berada di sisi kiri ruangan
menghadap ke selatan dan menempel pada dinding, di samping kanan
meja tersebut diletakkan lemari kayu untuk menyimpan dokumen
menghadap ke selatan, serta satu meja lainnya ditempati Pimpinan Kasi
Trantibun berada di pojok ruangan sebelah kanan menghadap ke timur di
atasnya tidak hanya terdapat beberapa barang seperti dokumen, perforator
dan alat tulis , didepan meja ini diletakkan dua kursi digunakan jika ada
tamu.
Ruangan ini memiliki jendela yang berada disisi utara ruangan
dipasang gorden warna biru yang dibiarkan terbuka, disebelah jendela
terdapat pula televisi yang ditempel pada dinding dan gantungan yang
digunakan untuk menggantung peralatan keamanan, ruangan ini hanya
dilengkapi satu unit Air Conditioner (AC) yang berada di atas dinding
yang berada dibelakang meja pimpinan Kasi Trantibun dipasang suhu
21oC, walaupun sudah ada AC di ruangan ini terdapat 2 kipas angin satu di
letakkan disamping kanan meja pimpinan, satu lagi sudah tidak terpakai
masih menempel di dinding di atas pintu masuk ruangan ini. Untuk
76
pencahayaan, ruangan ini dipasang satu lampu dengan daya 14 watt.
Warna dinding yang digunakan berwarna cokelat muda. Penataan ruang
kantor di ruang Trantibun Kantor Kecamatan Bangsri Jepara dapat dilihat
pada lampiran.
Tabel 4.4
Daftar Barang Inventaris Ruang Trantibun
No Nama Barang Jumlah (buah)
1. Meja 3
2. Kursi 1
3. Kursi Lipat 2
4. Kursi Eselon 1
5. Kipas Angin 1
6. Lemari Buku 1
7. Filing Cabinet 1
8. Pesawat Telepon 1 set
9. Komputer 1 set
9. Mesin print 1
9. AC 1
Sumber: Daftar Inventaris Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
5. Ruang Umum dan Kepegawaian
Ruang yang memiliki luas 4m x 4m ini berada di sebelah barat
samping kanan ruang trantibun. Tepat di sebelah kanan pintu bagian dalam
terdapat satu meja yang digunakan untuk pegawai yang mengurusi akta
pertanahan menghadap ke barat di atasnya terdapat tumpukan dokumen
dan mesin ketik manual, di samping kanan meja tersebut terdapat satu
filing cabinet, di kanan filing cabinet tersebut letaknya dipojokan terdapat
meja untuk komputer dan mesin print bukan meja pegawai, dua meja lain
dibagian kiri ruangan membentuk huruf L satu meja digunakan pegawai
bagian kepegawaian menghadap ke utara di atas meja terdapat tumpukan
77
dokumen, pervorator dan alat tulis disamping kanan meja, satu meja
lainnya digunakan pimpinan bagian umum dan kepegawaian menghadap
timur pada meja ini terdapat satu computer dan tumpukan dokumen
didepan meja pimpinan diberi dua kursi untuk tamu. Di depan pintu
dibagian dalam terdapat kursi untuk menaruh dokumen menghadap ke
utara disamping kirinya terdapat filing cabinet yang menghadap ke utara di
atasnya terdapat perabotan dan tumpukan dokumen disamping kirinya juga
terdapat dus yang diletakkan dilantai berisi dokumen.
Pada sisi utara ruangan terdapat lemari kayu kaca untuk dokumen
yang menghadap ke selatan, dibelakang lemari ini diberi ruang kosong
antara lemari dan tembok untuk menaruh tumpukan dokumen, pada
dinding sisi timur ruangan ini terlihat penuh terdapat jam dinding,
kalender, gantungan, dua jendela dengan gorden warna biru, satu jendela
gordennya dibiarkan menutup karena cahaya yang masuk membuat panas
dan silau ruangan, di atas jendela juga dipasang satu AC dengan suhu
18oC. Warna dinding ruangan ini berwarna cokelat muda yang sudah agak
memudar. Untuk penerangan diruangan ini menggunakan satu buah lampu
dengan daya 14 watt. Penataan ruang kantor di ruang bagian umum dan
kepegawaian Kantor Kecamatan Bangsri Jepara dapat dilihat pada
lampiran.
Tabel 4.5
Daftar Barang Inventaris Ruang Umum dan Kepegawaian
No Nama Barang Jumlah (buah)
1. Almari Buku 1
2. Meja 4
78
No Nama Barang Jumlah (buah)
3. Kursi 2
4. Kursi Eselon IV 1
5. Komputer 1 set
6. Filing Cabinet 2
7. AC 1
8. Kursi Lipat 1
9. Mesin Ketik 1
10. Jam Dinding 1
11. Meja Komputer 1 set
12. Papan Duk 1
Sumber: Daftar Inventaris Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
6. Ruang Tata Pemerintahan
Ruangan pemerintahan terletak di seberang ruang bagian perencanaan
dan keuangan. Ruang pemerintahan berbentuk persegi berukuran 5m x
5m. Ruangan ini luas tapi hanya ditempati dua pegawai dan pimpinan kasi
pemerintahan.
Pada pojok ruangan sebelah selatan terdapat satu meja pegawai
menghadap barat di atas meja tersebut penuh dokumen dan perabot kantor,
disamping kiri meja terdapat dinding yang ada pintu dan jendela yang
menghubungkan ruang pemerintah dengan ruang pelayanan di samping
kanan pintu ini juga diletakkan meja pegawai menghadap selatan di
atasnya terdapat satu komputer dan mesin print. Satu meja lainnya
digunakan pimpinan kasi pemerintahan terletak dipojok ruangan sebelah
kanan menghadap selatan di atasnya terdapat komputer dan mesin print,
dokumen, alat tulis, didepan meja pimpinan diletakkan kursi untuk tamu.
79
Didalam ruangan ini terdapat banyak rak dan lemari dokumen,
diselatan ruangan terdapat tiga rak lemari, dua filing cabinet yang
diletakkan berdekatan membentuk huruf U, satu rak lemari dokumen yang
menempel di dinding sebelah barat ruangan diletakkan menghadap timur,
disamping kiri rak lemari tersebut terdapat dua rak lemari yang
menghadap selatan disamping dua rak lemari tersebut diletakkan dua filing
cabinet menghadap barat. Satu lemari kayu diletakkan menempel pada
dinding disisi utara ruangan menghadap selatan disamping lemari tersebut
terdapat dispenser yang sudah tidak terpakai, satu rak lemari lainnya
terdapat disebelah kiri pintu saat masuk ruangan ini. Pada ruangan ini
masih banyak terdapat dokumen-dokumen yang menumpuk di meja
pegawai. Selain itu juga banyak tumpukan berkas atau dokumen yang
terdapat dilantai, di bawah meja maupun didepan meja para pegawai.
Didalam ruang ini juga terdapat kursi yang tidak dipakai untuk bekerja
pegawai hanya dibiarkan dan malah digunakan untuk menaruh dokumen.
Ruangan ini menggunakan AC, walaupun sudah ada jendela yang
berada di sisi barat ruangan, pada jendela dipasang gorden warna biru.
Cahaya yang masuk dalam ruangan dari jendela terhalang oleh rak lemari
hal ini membuat sebagian ruangan tampak gelap sehingga satu lampu
dengan daya 14 watt yang dipasang diruangan ini sering dihidupkan.
Warna dinding pada ruangan ini berwarna cokelat muda. Penataan ruang
kantor di ruang pemerintahan Kantor Kecamatan Bangsri Jepara dapat
dilihat pada lampiran.
80
Tabel 4.6.
Daftar Barang Inventaris Ruang Tata Pemerintahan
No Nama Barang Jumlah (buah)
1. Meja 3
2. Kursi 2
3. Kursi Eselon IV 2
4. Komputer 2 set
5. Meja Komputer 1
6. Kursi Busa 1
7. Filing Cabinet 3
8. Rak Buku 2
9. Mesin print 1
10. Rak Arsip Besi 3
11. AC 1
12. Kursi Putar 1
13. Peta Kecamatan 1
Sumber: Daftar Inventaris Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
7. Ruang Pelayanan
Ruang yang memiliki luas 5m x 6m ini berada di sebelah barat
samping kanan ruang pemerintahan. Terdapat dua meja yang digunakan
pegawai kasi pelayanan membentuk huruf L yang berada di pojok ruangan
di sebelah kanan, satu meja yang ditempati pimpinan kasi pelayanan disisi
utara menghadap ke selatan di atas meja tersebut terdapat btumpukan
kertas, dokumen, dan peralatan kantor dibelakang meja terdapat dinding
yang dipasang jendela dan pintu untuk menghubungkan ruang pelayanan
dan ruang pemerintahan, letak meja pimpinan tepat berada didepan pintu
tersebut, satu meja lainnya disamping kanan meja pimpinan menghadap ke
timur ditempati pegawai kasi pelayanan juga digunakan untuk duduk saat
sesi foto masyarakat yang diperlukan dalam pembuatan dokumen, terdapat
81
mesin print, dokumen dan di depan meja ini diletakkan tripot dan kamera
untuk foto, dibelakang meja tersebut terdapat dinding yang ditempeli
hiasan dinding berupa kaca, spanduk, ventilasi, wifi dan interkom.
Ditengah ruangan terdapat meja loket sepanjang ruangan yang meisahkan
ruangan antara bagian para pegawai dan tempat duduk masayarakat saat
menunggu antrian. Terdapat dua kursi pegawai yang diletakkan diloket
untuk melayani masyarakat menghadap ke timur, dimeja loket terdapat
peralatan kantor yang digunakan untuk keperluan pelayanan, satu
komputer dan mesin print. Di depan loket diletakkan kursi untuk tempat
duduk masyarakat yang menunggu menerima pelayanan, menghadap ke
utara. Di ruangan ini masih banyak dokumen menumpuk yang diletakkan
di bawah meja loket dan juga tumpukan dokumen banyak diletakkan di
lantai.
Ruangan ini dipasang dua jendela tanpa gorden yang berada disisi
selatan ruangan, di tengah-tengah kedua jendela ini dipasang pintu untuk
masuk masyarakat yang memerlukan pelayanan pegawai, di atas pintu
tersebut dipasang satu AC dengan suhu 21oC, satu AC lainnya dipasang di
dinding sebelah barat. Untuk pencahayaan dipasang dua lampu dengan
daya 14 watt, warna yang digunakan didalam ruangan ini menggunakan
warna cokelat muda. Penataan ruang kantor di ruang pelayanan Kantor
Kecamatan Bangsri Jepara dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 4.7.
Daftar Barang Inventaris Ruang Pelayanan
No Nama Barang Jumlah (buah)
1. Meja 3
82
No Nama Barang Jumlah (buah)
2. Kursi 5
3. Kursi Eselon IV 1
4. Komputer 2 set
5. Kursi busa 1
6. Mesin print 2
7. AC 2
8. Kursi Putar 1
9. Kursi Tunggu 4 set
10. Tripot 1
11. Kamera 1
12. Stand Baner 2
Sumber: Daftar Inventaris Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
8. Ruang PMD dan Perekonomian
Ruangan yang berbentuk persegi panjang ini memiliki ukuran 3m x
6m dan ruangan ini menghadap ke barat. Arah dari lobi untuk menuju
ruang PMD dan perekonomian yaitu masuk dari lobi depan sekitar 10 m
lurus melewati pintu penghubung kantor bagian depan dengan belakang
setelah melewati pintu dissebelah kanan akan menjumpai ruangan ini.
Pada sisi utara didepan pintu masuk ruangan ini langsung terlihat
dispenser yang diletakkan di atas kursi menghadap ke selatan disamping
kirinya terdapat lemari kayu untuk meletakkan dokumen di depan lemari
dengan hanya berjarak 50 cm terdapat tiga meja yang berjejer menghadap
barat dua meja ditata saling menempel, satu meja lainnya disebelah kiri
dua meja tersebut diberi jarak kurang dari 50cm ketiga meja itu digunakan
para pegawai PMD dan Perekonomian di atasnya terdapat tumpukan
dokumen, alat tulis, perforator, kalkulator dan botol minuman. Di samping
kiri meja diletakkan dua filing cabinet menghadap ke barat di atasnya
83
terdapat tumpukan dokumen didepan filing cabinet diletakkan lemari
menghadap utara, jarak lemari dengan filing cabinet 50cm. Satu meja
pimpinan bagian PMD dan Perekonomian diletakkan dipojok kanan
ruangan menghadap ke utara didepannya diletakkan satu kursi untuk tamu,
dua meja disamping kanan pintu masuk ruangan diletakkan berdempetan,
mengahadap barat terdapat komputer dan mesin print di atasnya. Semua
kursi berjumlah sepuluh, enam digunakan untuk bekerja pegawai, dua
digunakan saat ada tamu diruangan ini dan dua kursi tidak digunkaan.
Ruangan ini memiliki empat jendela tanpa gorden yang berada di sisi
barat ruangan, walaupun memiliki empat jendela ruangan ini tidak terlalu
terang karena cahaya dari matahari terhalang ruang pelayanan di depan
ruang ini, terdapat dua lampu diruangan ini dengan daya 14 watt yang
sering dihidupkan untuk pencahayaan ruangan, untuk sirkulasi udara
dipasang satu Air Conditioner (AC) dengan suhu 15oC, pewarnaan
ruangan menggunakan warna dinding cokelat muda. Penataan ruang
kantor di ruang PMD dan perekonomian Kantor Kecamatan Bangsri
Jepara dapat dilihat pada lampiran.
Tabel 4.8.
Daftar Barang Inventaris Ruang PMD dan perekonomian
No Nama Barang Jumlah (buah)
1. Gambar Garuda Pancasila 1
2. Meja 5
3. Kursi 3
4. Kursi Eselon IV 1
5. Jam Dinding 2
6. Lemari Buku 1
7. Filing Cabinet 3
84
No Nama Barang Jumlah (buah)
8. Peta Kec.Bangsri 1
9. Komputer 2 set
10. Meja komputer 1
11. Kursi putar 2
12. Kursi lipat 2
Sumber: Daftar Inventaris Kantor Kecamatan Bangsri Jepara.
9. Ruang Sosial LH
Ruang bidang sosial LH berbentuk persegi panjang yang berukuran
3m x 6m dan menghadap ke barat, terletak di samping kiri ruang PMD dan
perekonomian, terdapat lima meja diruangan ini. Di kanan pintu masuk
ruangan ditempatkan meja pimpinan bagian sosial LH menghadap ke
timur disamping kursi pimpinan diletakkan dua kursi untuk tamu
pimpinan, kursi tamu pimpinan tidak ditempatkan didepan meja pimpinan
karena terdapat tiga meja pegawai yang jaraknya hanya 50 cm dengan
meja pimpinan kasi sosial LH, ketiga meja ini ditempati pegawai bagian
sosial LH ditata berdempetan menghadap ke barat, terdapat jarak yang
berada diantara dua meja dan satu meja pegawai lainnya namun jarak antar
meja tersebut hanya 40cm, di belakang dua meja pegawai yang ditata
berdempetan ini terdapat ruang kosong yang tidak ditempati apapun. Satu
meja digunakan untuk komputer berada di kanan meja pimpinan, meja
untuk komputer menghadap ke barat di atas meja ini terdapat satu
computer dan mesin print, juga berkas dan dokumen yang berserakan
sehingga tidak ada ruang untuk menempatkan alat tulis.
Pada sisi selatan ruangan ini tampak penuh, terdapat satu lemari kaca
untuk tempat meletakkan dokumen, satu rak juga untuk meletakkan
85
dokumen, rak dan lemari kaca dihadapkan ke utara. Pada sisi utara
ruangan diletakkan satu rak kayu menghadap selatan untuk meletakkan
dokumen dan perabot kantor disamping kanan rak terdapat satu filing
kabinet, disamping kanan filing cabinet terdapat kursi yang tidak
digunakan. Sisi timur ruangan tampak kosong, hanya dindingnya yang
ditempeli figura piagam dan satu Air Conditioner (AC).
Pencahayaan yang ada di ruangan ini selain dari sinar matahari yang
masuk langsung melalui jendela-jendela yang terpasang disisi barat
ruangan juga ditambah dengan penerangan dua lampu philip. Warna
dinding ruangan menggunakan warna cokelat muda. Penataan ruang
kantor di ruang sosial LH Kantor Kecamatan Bangsri Jepara dapat di lihat
pada lampiran.
Tabel 4.9
Daftar Barang Inventaris Ruang Sosial LH
No Nama Barang Jumlah (buah)
1. Meja 3
2. Kursi 3
3. Kursi Lselon IV 1
4. Jam Dinding 1
5. Almari Buku 1
6. Rak Buku 1
7. Filing Cabinet 1
8. Komputer 1 set
9. Meja Komputer 2
10. Rak Arsip Besi 1
11. AC 1
12. Kursi Lipat 1
Sumber: Daftar Inventaris Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
86
Tata ruang kantor merupakan pengaturan ruang kantor dan penyusunan
seluruh mesin kantor, alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat
yang tepat sehingga pekerjaan kantor pegawai dapat terselesaikan dengan mudah,
nyaman, leluasa, bebas bergerak agar tercapai efisiensi kerja dengan
mengeluarkan biaya yang layak. Dalam suatu kantor untuk dapat menyusun tata
ruang kantor yang baik terlebih-lebih harus harus ada peralatan, perabotan, dan
perlengkapan kantor yang sudah memadahi untuk melengkapi suatu kantor. Tidak
hanya ketersediaan perabotan, peralatan, dan perlengkapan kantor, namun juga
harus memperhitungkan luas ruangan yang tersedia.
Luas tanah kantor Kecamatan Bangsri Jepara kurang lebih sekitar 2010m2
dengan jumlah ruangan sebanyak 10 (sepuluh) ruang. Di kantor Kecamatan
Bangsri Jepara ini juga memiliki mushola yang terpisah dari gedung kantor,
lapangan yang luas untuk apel pagi dan tempat parker. Kantor Kecamatan Bangsri
yang sekarang merupakan kantor yang tata ruangannya dipisah-pisah ruangannya
sesuai bagian kerja, kantor ini dulu dibangun untuk kawedanan Bangsri namun
karena restrukturisasi organisasi di pemerintahan kabupaten Jepara tempat
kawedanan Bangsri diganti menjadi kantor Kecamatan Bangsri dengan
penambahan beberapa ruangan dibagian depan, sehingga penataan ruang kantor
harus sangat diperhatikan.
Hasil wawancara dengan Bapak Torik selaku Camat di kantor Kecamatan
Bangsri Jepara, menyatakan bahwa:
“Dulu itu kantor kecamatan letaknya justru didepan kantor kecamatan
yang sekarang saya tempati didepan persis itu, kemudian setelah adanya
restrukturisasi organisasi di pemerintahan kabupaten jepara fungsi dari
pada kawedanan itu sudah tidak ada dikembalikan kepada kecamatan
87
sehingga ruangan yang ada disini yang dulunya kawedanan ini digunakan
untuk kecamatan bangsri. Dulu ruangan sini belum ada hanya ruangan
situ dulu depan nya situ udah, beberapa tahun ruangan ini dibangun
kemudian ditempati untuk kantor kecamatan bangsri jadi untuk ruangan
ini memang sudah dibagi bagi ada beberapa kasi masing-masing kasi
sudah memiliki ruangan sendiri dan ruangan sekcam ada sendiri, ruangan
camat ada sendiri, ruangan pertemuan rapat ada dua yang satu ada di
pendopo, yang satu ada dibelakang kemudian ruang bbk ada sendiri,
mushola ada sendiri, jadi sudah komplit untuk tata ruang yang ada di
kecamatan bangsri.” (Wawancara taggal 23 April 2020 Jam 08.09 WIB).
Sama halnya dengan yang dikemukakan oleh Bu Asiyah selaku Kabag
Umum dan Kepegawaian di kantor Kecamatan Bangsri Jepara menyatakan bahwa
sebelum menjadi kantor kecamatan, kantor ini merupakan kantor kawedanan dan
untuk bentuk tata ruang yaitu tata ruang peruangan yang dipisah-pisah sebagai
berikut:
“Dulunya kantor kecamatan ini kawedanan Bangsri lalu diganti jadi
Kantor Kecamatan yang tata ruang kantornya dibuat peruangan.”
(Wawancara tanggal 08 April 2020 Jam 10.00 WIB)
Pernyataan ini diperjelas lagi dari Bu Ririn selaku Bendahara di kantor
Kecamatan Bangsri Jepara yang mengemukakan bahwa kantor Kecamatan
Bangsri terdiri dari ruangan-ruangan sehingga tata ruangannya dibuat perbagian
yaitu:
“Dari dulu yang asalnya kawedanan lalu diganti jadi kantor kecamatan
gedungnya memang sudah dibuat peruangan, tata ruang kantor dibuat
perbagian jadi kita kan ada yang utama ruang camat, pak sekcam gabung
dengan kasubag renval kemudian ada kasi trantip, kasubag umpeg,
pemerintahan, pelayanan , pmd dan sosial jadi kita ruangannya itu per
bidang atau perbagian.” (Wawancara tanggal 08 April 2020 Jam 11.05
WIB).
Dapat disimpulkan dari beberapa hasil wawancara dengan informan bahwa
gedung kantor Kecamatan Bangsri merupakan gedung lama. Sehingga gedung ini
tidak dibangun khusus untuk kebutuhan kantor Kecamatan Bangsri Jepara,
88
sehingga gedung ini dibangun beberapa ruangan lagi untuk memenuhi kebutuhan
ruangan pegawai. Gedung ini juga memiliki beberapa ruangan sehingga tiap
bidang pekerjaan mempunyai ruangannya sendiri, hal ini menunjukkan bahwa tipe
yang digunakan kantor Kecamatan Bangsri Jepara adalah tata ruang kantor
berkamar.
Gambar 4.2. Denah Tata Ruang Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
Gedung kantor Kecamatan Bangsri Jepara memiliki 10 (sepuluh) ruangan,
namun yang digunakan sebagai kantor ada 9 (sembilan), satu ruangan
dipinjamkan ke LBH, sementara gudang, pendopo dan mushola memiliki gedung
sendiri yang terpisah dari gedung utama yaitu kantor yang digunakan pegawai
dalam bekerja. Terdapat 8 (delapan) bidang kerja yaitu Sekretaris Camat, Bidang
Perencanaan dan Keuangan, Bidang Umum dan Kepegawaian, Bidang Tata
Pemerintahan, Bidang Trantibun, Bidang PMD dan Perekonomian, Bidang Sosial
89
dan Lingkungan Hidup, Bidang Pelayanan Umum. Kedelapan bidang kerja
tersebut memiliki ruangan masing-masing juga pimpinan kantor (Camat) yang
memiliki ruang sendiri. Bagian-bagian kerja dalam kantor Kecamatan Bangsri
Jepara memiliki tugas pekerjaan yang saling berkaitan akan tidak efektif dan
efisien apabila ruangan yang terpisah-pisah. Seperti yang diungkapkan Bu Ririn
selaku Bendahara di kantor Kecamatan Bangsri Jepara sebagai berikut:
“Kalau kita lintas bagian itu kan kita perlu keruangan sana.” (Wawancara
tanggal 08 April 2020, Jam 11.05 WIB)
Lebih lanjut Bu Asiyah selaku Kabag Umum dan Kepegawaian di kantor
Kecamatan Bangsri menyatakan bahwa dengan adanya tata ruang yang terpisah-
pisah hal tersebut membuat pegawai sering keluar masuk bagian lain untuk
menyelesaikan pekerjaanya sebagai berikut:
“Iya pegawai lain sering keluar masuk ruangan ini, seperti pegawai Kasi
lain sering ke ruang Kasi Kepegawaian untuk meminta dokumen, surat
karena diruang ini yang mengurus dokumen pegawai, surat masuk dan
keluar.” (Wawancara tanggal 08 April 2020, waktu 10.00 WIB.)
Diperkuat lagi dengan pernyataan dari Bu Sri Lestari selaku pegawai
Tenaga Administrasi Pelaporan yang pekerjaannya juga harus keruang bagian lain
namun karena ruangan yang terpisah, pekerjaannya menjadi terganggu dan tidak
dapat cepat diselesaikan karena harus ke ruangan bagian lain namun ruangan
bagian lain sudah terkunci sebagai berikut:
“Paling kalau kita lembur itu kan kita terpisah sendiri ruangannya , disitu
kan ada pintunya jadi kalo mau kedepan mau ngambil kunci atau apa itu
pasti sulit soalnya udah pada pulang semua , soalnya kalo sore dikunci
pintu itu , jadi kalo kita lembur yah disini aja misal kalo mau ngagendakan
surat yah gak bisa. Terus kalo mau fotokopi kurang satu dua lembar yah
sulit kan di ruangan sini gak ada mesin fotokopi jadi harus keruang depan
padahal sudah dikunci.”(Wawancara Tanggal 08 April 2020, Jam 14.05
WIB).
90
Dari penjelasan beberapa Informan di atas dapat disimpulkan bahwa tugas
perbagian di kantor Kecamatan Bangsri Jepara juga saling berkaitan, karena
ruangan yang berbeda-beda para pegawai harus keluar masuk ruangan untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan bagian lain, itu dapat mengurangi efektivitas
dalam bekerja. Apalagi ketika sedang terjadi penumpukan pekerjaan terlihat sekali
membuat para pegawai merasa pekerjaannya tidak berjalan efisien karena disisi
lain harus segera menyelesaikan pekerjaan namun disisi lain harus membuang
waktu mondar-mandir untuk dapat bekerja sama dengan bagian lain.
Namun karena tata ruang kantor yang berkamar, dipisahkan peruangan
maka memerlukan ruangan yang luas, diperlukan biaya yang lebih besar untuk
biaya pemeliharaan ruangan, pengaturan penerangan dan biaya peralatan lainnya,
pemakaian ruangan akan kurang luwes apabila ada perubahan dan perkembangan
organisasi. Seperti yang diungkapkan Bu Asiyah selaku Kabag Umum dan
Kepegawaian yang menginginkan perluasan ruangan sebagai berikut:
“Untuk ruangan kalo misalkan dilebarkan lagi itu lebih bagus”.
(Wawancara tanggal 08 April 2020, Jam 10.00)
Lebih lanjut Bu Vera selaku pegawai bagian PMD dan Perekonomian
menyatakan bahwa bagian PMD dan Perekonomian menempati ruang yang
kurang luas padahal pegawai bagian tersebut banyak, pernyataanya sebagai
berikut:
“Disini kurang luas soalnya banyak orangnya, stafnya satu, TAP (tenaga
administrasi pelaporan) nya dua , pendamping desa nya tiga”. (Wawancara
tanggal 08 April 2020, Jam 13.34 WIB).
Begitupun pernyataan dari Bu Sri Lestari yang menyatakan ruanga
bagiannya kurang luas yaitu:
91
“Masih kurang luas, ya seperti yang tadi saya bilang untuk pendamping
desa yang tidak mempunyai ruangan”. (Wawancara tanggal 08 April 2020,
Jam 14.05 WIB).
Ditambah lagi dengan penjelasan yang diberikan oleh Pak Torik selaku
Camat di kantor Kecamatan Bangsri yang menjelaskan bahwa masih ada ruangan
yang kurang luas untuk digunakan dalam bekerja dan untuk memperluas ruangan
hanya bisa dilakukan dengan membangun ruangan baru dengan bantuan biaya
dari pemerintah tetapi harus menunggu waktu yang lama sebagai berikut:
“Bisa dirubah susunan ruang kantornya, tergantung dari situasi dan
kondisinya nanti, rencana untuk tahun 2021 ini memang sudah
dianggarkan dari pemerintah kabupaten jepara akan membangun khusus
unit pelayanan kabupaten bangsri sebagai pengganti yang sekarang yang
disini ruangannya sempit kemudian tidak representative seehingga tahun
2021 akan dibangun gedung sendiri untuk ruangan pelayanan 2021 nanti ,
sudah dianggarkan nanti.” (Wawancara tanggal 23 April 2020, 08.09
WIB).
Ditambah lagi dengan pernyataan dari Bu Ririn selaku Bendahara kantor
Kecamatan Bangsri Jepara yang menyatakan dengan adanya tata ruang kantor
yang peruangan kejelekannya memerlukan biaya yang banyak sebagai berikut:
“Dengan adanya tata ruangan seperti ini dilihat dari segi biaya pastinya
kalo seperti ini kan desentralisasi mestinya lebih mahal yang
desentralisasi karena kan kita alatnya sendiri-sendiri.” (Wawancara 08
April 2020, Jam 11.05)
Hasil wawancara dari beberapa informan di atas disimpulkan bahwa luas
ruangan di kantor Kecamatan Bangsri Jepara belum sesuai dengan kebutuhan
pegawai, luas ruangan yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah pegawai,
peralatan dan perabotan yang diperlukan. Sehingga penataan ruang kantor belum
dapat dilaksanakan secara maksimal dan pegawai belum dapat menyelesaikan
pekerjaannya secara efisien. Sementara apabila ingin memperluas ruangan maka
92
harus diadakan pembangunan ruang baru karena bentuk ruangan yang dibuat
perbagian dan itu memerlukan biaya yang banyak serta waktu yang lama apabila
pembangunan ruang baru menggunakan bantuan biaya dari pemerintah.
Ruang kantor Kecamatan Bangsri Jepara menggunakan tipe ruang dengan
tata ruang semi terbuka. Ruangan terpisah untuk setiap bagiannya, tetapi tidak ada
pemisah untuk pegawai-pegawai yang ada di dalam ruangan tersebut. Ruang-
ruang tersebut sangat terbatas untuk menampung para pegawainya. Tidak hanya
itu, perabotan dan peralatan yang tersedia pun tidak dapat tertampung dengan
baik. Hal ini membuat pegawai tidak nyaman dalam menyelesaikan pekerjaannya.
4.2.1.1 Penempatan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Kecamatan Bangsri
Jepara
Dalam melaksanakan perkerjaan yang menjadi tugas dan tanggung
jawabnya, seorang pegawai membutuhkan peralatan dan perlengkapan kantor
yang memadai dan menunjang pekerjaan tersebut. Tata ruang kantor yang baik
dan efektif adalah tata ruang yang menekankan pada penyusunan dan penempatan
perabot dan alat perlengkapan kantor secara tepat, sehingga dengan pengaturan
tersebut diharapkan akan tercipta suatu ruangan yang menunjang kelancaran
pegawai dalam bekerja.
Peralatan dan perlengkapan yang tersedia di tiap bagian dapat dikatakan
cukup dan sesuai dengan pekerjaan di masing-masing bagian. Perlengkapan yang
dibutuhkan berupa alat tulis kantor (ATK) seperti pulpen, pensil, spidol, kertas,
tinta mesin print, tip-ex, dan lain sebagainya. Namun perabotan seperti lemari dan
filing cabinet, masih dirasa kurang didalam ruangan disemua bagian, karena tidak
93
ada ruangan khusus ataupun bagian khusus yang mengurusi dokumen dan arsip
sehingga penambahan lemari dan filing cabinet dirasa perlu agar tidak ada lagi
tumpukan dokumen yang masih dipakai berada di meja para pegawai, di bawah
meja, disudut ruangan, dilantai sehingga ruangan akan nampak tertata dan rapi,
Seperti yang diungkapkan Bu Ririn selaku bendahara di kantor Kecamatan
Bangsri Jepara yang menyatakan bahwa:
“Penyimpanan dokumen yang sudah tidak terpakai di taruh digudang,
untuk penataan dokumen kita belum maksimal karena kan tidak ada
petugas khusus yang untuk itu.” (Wawancara tanggal 08 April 2020, Jam
11.05 WIB).
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Bu Vera selaku pegawai bagian PMD
dan Perekonomian sebagai berikut:
“Disini tidak ada ruang arsip, jadi menumpuk dam penuh banget diruangan
ini.” (Wawancara 08 April 2020, Jam )
Lemari dan filing cabinet diperlukan untuk menyimpan dokumen agar
dokumen tidak diletakkan sembarangan sehingga akan memenuhi ruangan,
penambahan peralatan terhambat karena luas ruangan yang terbatas tidak cukup
menampung jika ada tambahan peralatan lagi. Seperti yang diungkapkan oleh Bu
Sri Lestari selaku pegawai Tenaga Administrasi Pelaporan di kantor Kecamatan
Bangsri yaitu:
“Penataan dokumen saja kurang tempatnya, penyimpanan dokumen
kurang memadahi, kekukarangan tempat, jadi kalo desa mau meminjam
arsipnya itu sulit harus buka semua tidak bisa tertata karena ruangannya
terbatas.” (wawancara 08 April 2020, Jam 14.05 WIB).
Hasil wawancara dari beberapa informan di atas, dapat disimpulkan bahwa
penempatan dokumen atau berkas masih belum tertata dengan baik. hal ini
diakibatkan oleh kurang memadahinya lemari arsip dan tidak adanya ruangan atau
94
bagian yang khusus menangani dokumen atau arsip. Namun faktor tersebut
terhambat oleh ketidak cukupan ruangan menampung peralatan yang dibutuhkan.
Sehingga dokumen dan berkas yang tidak cukup untuk ditata di lemari arsip yang
tersedia, hanya diletakkan menumpuk di meja, lantai, atas lemari, di bawah meja.
Ruanganpun menjadi kurang rapi dan terganggunya akses pelaksanaan pekerjaan,
maka aktivitas pekerjaan tidak berjalan dengan lancar dan efisiensi tidak tercapai
Hasil dari observasi pada tanggal 28 April 2020, Jam 08.30 WIB
pmemperlihatkan hampir disemua bagian ruangan kantor berantakan dengan
tumpukan dokumen-dokumen serta buku-buku yang tidak tertata dengan baik.
Dibeberapa ruangan banyak dijumpai dokumen-dokumen yang diletakakan
menumpuk dikursi yang tidak dipakai untuk duduk pegawai, banyak juga yang
ditumpuk dikardus-kardus yang diletakkan dilantai, ditumpuk di atas meja
pegawai sehingga meja pegawai tersebut sudah tidak muat lagi untuk menaruh
alat tulis kantor. Karena penumpukan dokumen yang ada diruangan akan
menghambat aktivitas kerja pegawai, saat pegawai membutuhkan suatu dokumen
akan memerlukan waktu untuk menemukan dokumen tersebut karena tertumpuk
dengan dokumen lain, tumpuka dokumen yang diletakkan dilantai juga
mengganggu ruang gerak dari para pegawai.
Dalam bekerja seorang pegawai membutuhkan ruang gerak yang cukup
luas agar dapat bekerja secara lancar dan akan efisien. Namun hal tersebut masih
dirasa kurang oleh beberapa pegawai kantor Kecamatan Bangsri Jepara, selain
banyaknya dokumen-dokumen yang ada membuat ruangan terlihat lebih sempit
jarak meja yang berdekatan juga membuat lalu lintas pegawai terganggu. Bu
95
Asiyah selaku Kabag Umum dan Kepegawaian di kantor Kecamatan Bangsri
Jepara mengungkapkan bahwa meja pegawai disusun oleh pegawai sendiri,
sebagai berikut:
“Tergantung pegawainya, penyusunan meja dan jarak antar meja disusun
tergantung kenyamanan pegawai.” (Wawancara tanggal 08 April 2020,
Jam 10.00).
Walaupun meja di susun sendiri oleh pegawai namun karena ruangan yang
kurang luas meja disusun dengan jarak yang berdekatan hal ini diungkapkan oleh
Bu Ririn selaku bendahara di kantor Kecamatan Bangsri Jepara sebagai berikut:
“Ya seperti ini jarak antar mejanya, karena ruangannya sempit jadi seperti
ini jaraknya dekat.” (Wawancara tanggal 08 April 2020, Jam 11.05-11.30).
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Bu Sri Lestari selaku pegawai Tenaga
Administrasi Pelaporan di kantor Kecamatan Bangsri Jepara yang menyatakan
bahwa dengan penataan meja yang saling berdekatan maka akan mengganggu
pegawai yang melewati lorong antar meja pegawai sebagai berikut:
“Memang seperti ini, mau dirubah jaraknya supaya mudah untuk lewat
tidak bisa karena luas ruangan sudah terbatas.” (Wawancara tanggal 08
April 2020, Jam 14.05-14.30 WIB).
Beberapa pernyataan yang diberikan informan dapat disimpulkan bahwa
pegawai dibeberapa ruangan merasa ruang gerak kurang leluasa, sehingga
membuat aktivitas bekerja pegawai terbatas saat berjalan melewati lorong antar
meja ditambah tumbukan dokumen yang diletakkan dilantai sehingga memakan
banyak tempat.
Hasil observasi yang telah dilakukan peneliti pada hari Rabu 08 April
2020, Jam 07.30 WIB di ruang bagian PMD dan perekonomian, ruang bagian
Sosial, bagian umum dan kepegawaian terlihat penataan meja pegawai yang
96
terlalu dekat satu sama lain dikarenakan jumlah meja di ruang bagian ini lebih
banyak dari ruang lain sementara luas ruangannya tidak terlalu berbeda jauh
dengan luas ruangan lain, jarak antar meja yang berdekatan hal ini menghambat
kerja para pegawai karena tidak leluasa dalam bekerja, dimana pegawai harus
berjalan miring untuk melewati lorong antar meja. Kursi tamu yang diletakkan
didepan meja pimpinan bagian bagian Sosial dan pimpinan bagian umum dan
kepegawaian juga menghalangi jalan tempat mobilitas pegawai saat bekerja,
sehingga saat pegawai akan lewat harus meminta izin pada tamu pimpinan untuk
lewat. Penyusunan dan penempatan perabot kantor yang tidak tepat akan
mengganggu kelancaran pegawai dalam bekerja dan efisiensi kerja tidak tercapai.
Berikut akan penulis sajikan gambar penataan meja kerja di Kantor Kecamatan
Bangsri Jepara :
97
Gambar 4.3 Penataan Meja Kerja di Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
98
Penyelesaian pekerjaan kantor biasanya pegawai dibantu dengan adanya
peralatan computer dan juga mesin printer. Peralatan computer dan juga mesin
printer ini memang tidak bisa terlepas dari pekerjaan para pegawai kantor.
Sebagian besar pekerjaan kantor diselesaiakan dengan menggunakan mesin
komputer dan juga mesin printer tetapi tak jarang untuk pegawai kantor yang
melayani masyarakat dan urusan pemerintah diperlukan juga wifi untuk keperluan
pelayanan masyarakat diera globalisasi ini, juga mesin foto copy untuk
menggandakan dokumen. Namun beberapa ruangan masih mengeluh kekurangan
mesin komputer, sehingga menghambat penyelesaian pekerjaan. Seperti yang
dituturkan oleh Bu Asiyah selaku Kabag Umum dan Kepegawaian, komputer
yang digunakan untuk bekerja dimejanya rusak sebagai berikut:
“Kalo untuk komputer yang dimeja saya ini sudah rusak, kalo komputer
yang ada di pojok ruangan itu masih bisa.” (Wawancara tanggal 08 April
2020, Jam 10.00-10.45 WIB).
Ditambah lagi dengan Bu Ririn selaku bendahara di kantor Kecamatan
Bangsri yang sering membantu di bagian Kasi pelayanan, beliau menuturkan
sebagai berikut:
“Dipelayanan sih itu ada pada di wifi kadangkan down seperti itu.”
(Wawancara tanggal 08 April 2020)
Penuturan lainnya dari Bu Vera selaku pegawai bagian PMD dan
Perekonomian karena peralatan berupa mesin fotokopi di ruang bagiannya tidak
memiliki dan peralatan yang dibutuhkan untuk menyelesaiakan pekerjaanya
terdapat diruang bagian lainnya, sehingga mengharuskan beliau untuk ke ruang
bagian lain agar pekerjaannya selesai sebagai berikut:
99
“Saat fotokopi dokumen karena di ruangan ini tidak ada dan hanya ada di
ruang Kasi pelayanan sana, jadi harus ke ruang Kasi pelayanan dulu
padahal hanya untuk fotokopi satu dua lembar saja.” (Wawancara tanggal
08 April 2020, Jam 13.34-.14.00 WIB)
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Bu Sri Lestari selaku pegawai Tenaga
Administrasi Pelaporan di kantor Kecamatan Bangsri Jepara, mesin fotokopi yang
tidak ada diruangan bagiannya mengharuskan untuk ke ruang bagian lain yang
terdapat mesin fotokopi, hal ini akan menghambat penyelesaian pekerjaanya
apabila ruangan lain yang terdapat mesin fotokopi sudah terkunci sebagai berikut:
“Kalo mau fotokopi kurang satu dua lembar yah sulit kan di ruangan sini
gak ada mesin fotokopi jadi harus keruang depan padahal sudah dikunci.”
(Wawancara tanggal 08 April 2020, Jam 14.05-14.30 WIB)
Beberapa informan di atas menjelaskan bahwa sebagai suatu gedung
perkantoran, Kantor Kecamatan Bangsri Jepara harus memiliki cukup peralatan
kantor serta perabot kantor agar bisa menjadi ruangan kerja yang memberikan
dukungan pegawainya bekerja secara efisien. Namun karena kantor ini merupakan
kantor yang sudah termasuk tua, sehingga peralatan kantor serta sudah banyak
yang rusak dan ada beberapa pegawai yang mengeluhkan kekurangan.
Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor yang memadai dan
penempatan yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan, membuat pekerjaan
menjadi lebih cepat diselesaiakan sehingga dapat menghemat waktu serta tenaga.
Hal ini akan membantu meningkatkan efisiensi kerja pegawai dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
4.2.1.2 Faktor-faktor yang Berpengaruh dalam Penataan Tata Ruang Kantor
Gie (2007:212) menyatakan bahwa, “Empat hal penting yang sangat
mempengaruhi efisiensi dalam pekerjaan perkantoran adalah cahaya, warna,
100
udara, dan suara”. Suasana kantor yang tenang, tidak gaduh, terang, sejuk dan
tidak sempit akan membuat pegawai merasa nyaman, sehingga dapat
menimbulkan semangat kerja pegawai.
1. Cahaya
Penerangan atau cahaya yang cukup barangkali merupakan pertimbangan
yang paling penting dalam fasilitas fisik kantor. Cahaya yang kurang jelas
mengakibatkan penglihatan kurang jelas, sehingga pekerjaan akan lambat, banyak
kesalahan terjadi, dan tentu saja hal ini menyebabkan kurang efisien dalam
melaksanakan pekerjaan, sehigga tujuan organisasi tersebut tidak dapat dicapai
secara efektif.
Penerangan atau pencahayaan di seluruh ruang kantor Kecamatan Bangsri
Jepara menggunakan cahaya kombinasi, yaitu perpaduan cahaya buatan dengan
cahaya matahari. Cahaya buatan berasal dari lampu dan cahaya matahari berasal
dari jendela kaca. Namun, pada ruang-ruang tersebut terdapat perbedaan dalam
besarnya kombinasi cahaya ini. Misalnya, pencahayaan di ruang PMD dan
Perekonomian lebih dominan berasal dari lampu, walupun memiliki jendela kaca
di sisi ruangan tetapi jendela tersebut terhalang ruangan bagian Pelayanan yang
berada didepan ruang PMD dan Perekonomian, hal ini diungkapkan Bu Sri Lestari
selaku pegawai bagian Tenaga Administrasi Pelaporan di kantor Kecamatan
Bangsri Jepara sebagai berikut:
“Kalau diruangan ini memang radak gelap karena ketutupan dinding
jendelanya jadi cahaya dari matahari tidak bisa masuk, tapi kena sedikit
disitu di pintu dari matahari , jadi sumber cahanya dari lampu semua
diruangan ini, dan itu tidak mengganggu walaupun lampu dihidupkan
seharian.”(Wawancara tanggal 08 April 2020, Jam 14.05-14.30 WIB).
101
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Bu Vera selaku pegawai PMD dan
Perekonomian yang menyatakan saat bekerja menghidupkan lampu untuk
pencahayaan ruangan bagiannya sebagai berikut:
“Pencahayaan diruang ini dari lampu, lampunya dihidupin terus untuk
bekerja sehari-hari.” (Wawancara tanggal 08 April 2020, Jam 13.34-14.00
WIB).
Pencahayaan di ruang-ruang lain seperti ruang bagian Umum dan
Kepegawaian, ruang bagian Perencanaan dan Keuangan, ruang bagian Trantibun,
dan ruang Pimpinan berasal dari kombinasi cahaya buatan dan cahaya matahari.
Selain menyalakan lampu, ruangan-ruangan tersebut juga membuka gorden
sehingga cahaya matahari dapat masuk. Namun jika cahaya matahari yang masuk
sudah membuat silau dan panas ruangan sesekali gorden juga di tutup. Seperti
yang diungkapkan Bu Asiyah selaku Kabag Umum dan Kepegawaian bahwa
diruangannya menggunakan lampu dan cahaya matahari dari jendela unutk
ruangannya sebagai berikut:
“Kalau untuk diruangan kasi kepegawaian cahayanya dari lampu dan
cahaya matahari dari jendela. Untuk cahaya matahari dari jendela tidak
membuat panas ruangan, tapi kalau untuk ruangan trantip yang ada
disebelah ruang ini, itu masuk sinar mataharinya dari jendela ke ruangan
jadi agak panas ruangannya.”(Wawancara 08 April 2020, Jam 10.00-10.25
WIB)
Hal ini diperkuat oleh pernyataan Bu Ririn selaku bendahara di kantor
Kecamatan Bangsri Jepara, ruangan di kantor Kecamatan Bangsri Jepara memiliki
jendela yang memungkinkan cahaya matahari untuk masuk ruangan sehingga
tidak hanya menggunakan penerangan dari lampu saja di dalam ruangan tapi jika
cahaya matahari sudah membuat silau ruangan, jendela akan ditutup dengan
gorden pernyataannya sebagai berikut:
102
“Masing-masing ruangan kita punya jendela, jadi cahaya tetap bisa masuk
dari sinar matahari kalau mendung atau hujan lampunya baru dihidupkan.
Terkadang memang cahaya matahri yang masuk membuat silau juga
sekitar jam 7 sampai jam 9, kalau sudah silau saya tutup gordennya
separuh agar tidak terlalu terang.” (Wawancara 08 April 2020, Jam 11.05-
11.30 WIB).
Gorden jendela juga ditutup diruang pimpinan untuk menghindari silau
matahari seperti yang diungkapkan Bapak Torik selaku Camat di kantor
Kecamatan Bangsri Jepara, mengatakan:
“Untuk di jam-jam kerja memang saya tutup untuk gorden karena memang
silau, tapi kalau untuk pagi-pagi sekali saya memang suruh buka biar
udaranya masuk keruangan saya.” (Wawancara 23 April 2020, Jam 08.09-
09.00 WIB).
Dari beberapa wawancara tersebut, dapat disimpulkan setiap ruangan
memiliki pertimbangan sendiri dalam sistem pencahayaannya. Masing-masing
keputusan untuk jenis pencahayaan di suatu ruangan memiliki dasar alasan. Yang
penting adalah ruangan tersebut harus cukup cahaya, karena para pegawai akan
lebih efisien dalam bekerja jika ditunjang oleh pencahayaan yang baik.
Observasi yang dilakukan peneliti pada hari Rabu, 08 April Pukul 07.30
WIB, disemua ruangan pencahayaan di kantor Kecamatan Bangsri Jepara
menggunakan pencahayaan dari bolam lampu dan menggunakan pencahayaan
yang berasal dari cahaya sinar matahari.
Di kantor Kecamatan Bangsri Jepara, cahaya sangat diperlukan untuk
menunjang pelaksanaan pekerjaan. Cahaya perlu diatur secara baik untuk
mencapai kualitas penerangan yang baik di dalam ruangan, yaitu penerangan yang
tidak menyilaukan mata dan tersebar merata diseluruh daerah yang harus
103
diterangi, agar mengurangi ketegangan dan kelelahan mata pegawai sehingga
pegawai dapat bekerja secara maksimal dan efisiensi kerja pegawai dapat tercapai.
2. Warna
Warna adalah salah satu elemen penting dalam lingkungan kantor yang
berpengaruh dalam meningkatkan efisiensi kerja pegawai. Bagi suatu kantor
warna tidak hanya mempunyai nilai estetika tetapi juga mempunyai nilai fungsi.
Pengaturan tata warna dalam kantor mempunyai pengaruh besar terhadap jiwa
pegawai. Warna yang dipilih untuk ruangan-ruangan di gedung ini warna yang
tidak mencolok. Semua ruangan menggunakan warna yang sama yaitu warna
cokelat muda hanya warna didinding di bagian depan kantor yang berbeda yaitu
dicat warna hijau tosca. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Torik selaku Camat
di kantor Kecamatan Bangsri Jepara, mengatakan:
“Saya suka warna yang seperti ini jadi tidak terang tidak putih kemudian
tidak mengkilap tidak langsung, lebih alami, jadi dominan seperti ini untuk
ruangan lain-lainnya, tidak terlalu mencolok.” (Wawancara 23 April 2020,
Jam 08.09-09.00 WIB).
Hal ini diperkuat oleh Bu Sri Lestari selaku pegawai bagian Tenaga
Administrasi Pelaporan di kantor Kecamatan Bangsri Jepara sebagai berikut:
“Nggak mengganggu untuk warna dindingnya.”(Wawancara tanggal 08
April 2020, Jam 14.05-14.30 WIB).
Begitupu pernyataan Bu Vera selaku pegawai PMD dan Perekonomian
yang menyatakan:
“Untuk warna dinding membuat semangat.” (Wawancara tanggal 08 April
2020, Jam 13.34-14.00 WIB).
104
Dari beberapa wawancara yang peneliti lakukan, dapat disimpulkan bahwa
pemilihan warna dinding di kantor Kecamatan Bangsri Jepara sudah baik.
keuntungan penggunaan warna yang baik memungkinkan kantor menjadi tampak
nyaman, menyenangkan dan menarik pemandangan, mempunyai pengaruh tidak
langsung terhadap produktivitas sehingga dapat meningkatkan efisiensi kerja
pegawai.
3. Udara
Faktor udara sangat penting bagi pegawai yang bekerja dalam suatu
ruangan. Udara yang dihirup pegawai setiap hari dapat mempengaruhi kesehatan
dan ketenangan pegawai dalam bekerja. Udara kotor yang disebabkan karena
kurangnya sirkulasi udara, sehingga akan mengganggu kesehatan pegawai, yang
berakibat menurunnya kinerja pegawai. Oleh karena itu, setiap ruangan perlu
adanya ventilasi udara yang berguna untuk memperlancar sirkulasi udara.
Keberadaan Air Conditioner (AC) sangat membantu dalam sirkulasi udara ini,
karena pada AC sudah dilengkapi dengan alat penyaring udara. Selain itu, dengan
adanya AC membuat ruangan menjadi lebih sejuk dan nyaman. Seperti yang
diungkapkan Bu Asiyah selaku Kabag Umum dan Kepegawaian mengatakan:
“Menggunakan AC, kalau ruangan tertutup tidak menggunakan AC nanti
pengap, kalau hanya menggunakan jendela tidak cukup.”(Wawancara 08
April 2020, Jam 10.00-10.45WIB).
Hal ini diperkuat oleh Bu Vera selaku pegawai bagian PMD dan
Perekonomian di kantor Kecamatan Bangsri Jepara yang mengungkapkan ruangan
bagiannya menggunakan AC dan tidak menggunakan jendela untuk menambah
udara yang masuk ke ruangan sebagai berikut:
105
“Ini ada jendela, tapi tidak dibuka lebih sering menggunakan AC, jadi
jendelanya ditutup.”(Wawancara 08 April 2020, Jam 13.34-14.40 WIB).
Begitupun pernyataan dari Informan Bu Ririn selaku bendahara di kantor
Kecamatan Bangsri Jepara, dimasing-masing ruangan sudah diberi AC dan
jendela yang bisa dibuka agar udara dari luar bisa masuk sebagai berikut:
“Untuk udaranya enak, masing-masing ruangan ada AC nya, ada jendela
yang bisa dibuka jika AC nya mati.” (Wawancara 08 April 2020, Jam
11.05-11.30 WIB).
Dari beberapa wawancara di atas dapat diketahui bahwa faktor udara di
kantor Kecamatan Bangsri Jepara hampir seluruhnya sudah mendukung efisiensi
kerja. Sebagian besar ruangan sudah dilengkapi dengan AC, jika suhu udara di
ruangan menunjang aktivitas pekerjaan maka dapat menciptakan semangat para
pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Dengan semangat
kerja yang tinggi, produktivitas kerja akan meningkat dan efisiensi kerja pun
dapat tercapai.
4. Suara
Suara dapat mempengaruhi kelancaran pegawai dalam bekerja, karena
suara yang bising dapat mengganggu konsentrasi pegawai dan ketenangan
pegawai dalam bekerja, apalagi jika melaksanakan pekerjaan yang membutuhkan
konsentrasi tinggi. Di kantor Kecamatan Bangsri Jepara pegawainya saat bekerja
sering terganggu karena suara yang ditimbulkan di sekitar lingkungan kantor hal
ini diungkapkan oleh Bu Asiyah selaku Kabag Umum dan Kepegawaian di kantor
Kecamatan Bangsri Jepara sebagai berikut:
“Ada suara ribut itu kalau ada bantuan yang dari PKH, kadangkan ada
banyak warga berisik, sampai jalan-jalan disamping ruang ini, warganya
ada yang membawa anak kecil nangis tapi itu tidak setiap hari. Ada juga
106
kalau SAMSAT keliling didepan kantor dihari jum’at dan selasa itu juga
ada banyak orang didepan kedengaran suaranya sampai
berisik.”(Wawancara 08 April, Jam 10.00-10.45 WIB).
Hal ini diperkuat oleh Bu Ririn selaku bendahara di kantor Kecamatan
Bangsri Jepara saat bekerja terganggu suara berisik yang terdengar sampai ke
kantor yang menyatakan bahwa:
“Kita itu terganggu kalau ada acara di gedung PGRI dibelakang kantor ini,
ketika disitu ada acara sampai sini suaranya walaupun tidak setiap hari.
Kalau untuk suara berisik dari kendaraan tidak begitu terdengar.”
(Wawancara 08 April, Jam 11-05-11.30 WIB).
Begitupun pernyataan dari Bu Vera selaku pegawai PMD dan
Perekonomian di kantor Kecamatan Bangsri Jepara yang menyatakan bahwa:
“Ada suara bising itu kalau ada acara dipendopo yang menggunakan mic
itu suaranya kedengaran sampai sini.”(Wawancara 08 April 2020, Jam
13.34-14.00 WIB).
Hal tersebut diperkuat dan ditambahkan dengan pernyataan Bu Sri Lestari
selaku pegawai bagian Tenaga Administrasi Pelaporan yang menyatakan:
“Ada suara yang mengganggu, dari orang-orang yang sedang bercanda
didepan ruag ini, suara dari ruang lain juga sampai masuk sini.”
(Wawancara 08 April 2020, Jam 14.05-14.30 WIB).
Hasil dari wawancara dari informasi di atas dapat disimpulkan bahwa
pegawai terganggu dengan suara bising yang berasal dari luar ruangan, bersumber
dari kegiatan di pendopo, acara di gedung sebelah, dan juga dari banyaknya
masyarakat yang berkerumun untuk menerima bantuan maupun yang menunggu
didepan ruangan kerja pegawai untuk menerima pelayanan. Hal tersebut membuat
konsentrasi para pegawai terpecah dan akan menghambat kinerja pegawai
sekaligus mengurangi kenyamanan kerja para pegawai, sehingga efisiensi kerja
tidak tercapai.
107
Penataan ruang kantor Kecamatan Bangsri Jepara dalam mencapai
efisiensi kerja pegawai dapat disimpulkan bahwa kantor ini menempati gedung
yang sudah tersedia, dan dibangun beberapa ruangan baru. Tata ruang kantor
dibuat peruangan untuk di tempati bagian-bagian kerja, namun luas ruangan
perbagian tidak sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Keterbatasan ruangan
membuat penataan ruang kantor menjadi tidak maksimal. Jarak peralatan dan
perabotan terlalu berdekatan sehingga mengganggu aktivitas pekerjaan. Banyak
tumpukan dokumen diletakkan di meja pegawai, lantai, di atas lemari karena
ruangan tidak cukup lagi menampung tambahan lemari arsip untuk menyimpan
dokumen-dokumen tersebut. Suasana di kantor Kecamatan Bangsri Jepara juga
belum mendukung, banyak suara bising yang mengganggu sehingga konsentrasi
pegawai saat bekerja dapat menurun.
4.2.3 Hambatan-Hambatan dalam Penataan Ruang Kantor Kecamatan
Bangsri Jepara
Sebuah kantor atau organisasi pasti ada kalanya terdapat kendala. Kendala
yang sering dialami di kantor Kecamatan Bangsri Jepara yaitu kurang luasnya
ruangan tidak memenuhi kebutuhan kerja pegawai, perlengkapan dan perabotan
kantor kurang untuk keperluan kerja pegawai, dan dengan bentuk tata ruang
pegawai yang dipisah-pisah mempersulit pegawai dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Torik selaku Camat di
Kantor Kecamatan Bangsri Jepara, mengatakan:
“Kendala itu yang pertama yang diruang pelayanan itu kurang
representative terlalu kecil sehingga kalau banyak pengunjung, banyak
yang meminta pelayanan itu kadang-kadang juga tidak bisa semuanya bisa
masuk semuanya bisa duduk ngantri sehingga itu kadang-kadang juga
108
membuat kami agak merasa kerepotan yang jelas itu memang kurang
representative karena tiap tahun-tiap tahun pelayanannya tambah
banyak.”(Wawancara 23 April 2020, Jam 08.09-09.00 WIB).
Pernyataan yang sama diungkapkan oleh Bu Asiyah selaku Kabag Umum
dan Kepegawaian di kantor Kecamatan Bangsri Jepara, mengatakan bahwa:
“Ruangan kurang luas.” (Wawancara 08 April 2020, Jam 10.00-10.45
WIB).
Lebih lanjut Bu Vera selaku Pegawai PMD dan Perekonomian di kantor
Kecamatan Bangsri Jepara untuk kenadala yang dihadapi dalam tata ruang kantor
yaitu penataan tata ruang yang dibuat dipisah-pisah peruangan membuat
komunikasi dengan pegawai diruangan lain terkendala, dan juga peralatan mesin
kantor diruangan bagiannya tidak lengkap dan mengaharuskan keluar masuk ke
ruangan bagian lain yang perlatan mesinnya lebih lengkap, mengatakan bahwa:
“Komunikasi dengan pegawai Kasi bagian lain, juga saat fotokopi
dokumen karena di ruangan ini tidak ada dan hanya ada di ruang Kasi
pelayanan sana, jadi harus ke ruang Kasi pelayanan dulu padahal hanya
untuk foto copy satu dua lembar saja.”(Wawancara 08 April 2020, Jam
13.34-14.00 WIB).
Hal ini diperkuat dengan pernyataan Bu Sri Lestari selaku pegawai bagian
Tenaga Administrasi Pelaporan di kantor Kecamatan Bangsri Jepara yang
menyatakan karena penataan ruang yang dipisah-pisah menghambat penyelesaian
kerja pegawai, apalagi ruang bagiannya berada dibagian belakang kantor
sementara kebanyakan ruangan bagian lain berada di kantor bagian depan dan
terdapat pintu sebagai penghubung kantor bagian depan dengan belakang yang
dikunci di sore hari. Kendala lain juga ada pada kurangnya perabot lemari yang
digunakan untuk menaruh dokumen dan arsip, mengatakan:
109
“Kendala nya seperti tadi, pas lembur karena ruangannya beda-beda mau
ke ruangan depan terhalang pintu yang menghubungkan bagian kantor
belakang dan kantor depan soalnya sudah kekunci , juga lemari untuk
dokumen arsip kurang” (Wawancara 08 April 2020, Jam 14.05-14.30
WIB).
Kendala yang ada di kantor Kecamatan Bangsri Jepara mengenai tata
ruang berdasarkan observasi yang dilakukan penulis pada hari Rabu, 08 April
Pukul 07.30 WIB yaitu, “Kurangnya peralatan kantor, banyaknya dokumen yang
diletakkan menumpuk di atas meja pegawai, di bawah meja, dilantai sehingga
ruangan tampak tidak rapi dan sumpek, penataan jarak antar meja terlalu
berdekatan dan kursi yang menghalangi jalan untuk beraktivitas saat bekerja, luas
ruangan yang tidak sebanding dengan jumlah pegawai, peralatan serta
perlengkapan yang ada.”(Observasi Tanggal 08 April 2020, Jam 07.30 WIB).
4.2.4 Upaya dalam Mengatasi Hambatan-Hambatan dalam Penataan Ruang
Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
Dari berbagai macam hambatan yang muncul sebagian besar disebabkan
oleh tempat dan pengaturan tata ruang kantor sehingga terjadi hambatan pada
aktivitas bekerja pegawainya. Berikut beberapa upaya yang diuraikan oleh
pegawai dan pimpinan kantor Kecamatan Bangsri Jepara mengenai hambatan tata
ruang. Upaya yang diutarakan dapat menjadi masukan bagi kantor Kecamatan
Bangsri Jepara.
Wawancara dengan Bu Asiyah selaku Kabag Umum dan Kepegawaian di
kantor Kecamatan Bangsri Jepara upaya untuk tata ruang yang ada yaitu dengan
meluaskan dan merenovasi penataan ruangan, mengatakan bahwa:
110
“Diadakan pembaharuanlah diluaskan sedikit ya malah bagus dan warna
catnya soalnya ini sudah lama, direnovasi gitu, penataannya.”(Wawancara
08 April 2020, Jam 10.00-10.45 WIB).
Pernyataan hampir sama diungkapkan oleh Bu Vera selaku pegawai
bagian PMD dan Perekonomian di kantor Kecamatan Bangsri Jepara solusi untuk
tata ruang di kantor Kecamatan Bangsri Jepara yang perlu memperlebar ruangan
dan juga perlu adanya tambahan lemari dan mesin fotokopi, mengatakan:
“Dengan menambah mesin , tambahan mesin printer diruangan ini, terus
almari untuk dokumen dan arsip, dan luas ruangan diluasin.”(Wawancara
08 April 2020, Jam 13.34-14.00 WIB).
Pernyataan yang sama diungkapkan oleh Bu Sri Lestari selaku pegawai
bagian Tenaga Administrasi Pelaporan di kantor Kecamatan Bangsri Jepara,
mengatakan bahwa:
“Dengan dibuat lebih lebar ruangannya, ditambah lemari untuk arsip,
tambah mesin fotokopi.” Wawancara 08 April 2020, Jam 14.05-14.30
WIB).
Lebih lanjut upaya yang dikemukakan oleh Bu Ririn selaku Bendahara di
kantor Kecamatan Bangsri :
“Bisa dengan ruangan pelayan dipindahkan kebelakang terus kalo bisa itu
ruangan kasi pmd pindah ke bagian sebelah sana karena kan luas, dan pmd
itu ada pendamping desa ada lain-lain disitu terlalu banyak staf, jadi
bagian pmd bisa blokiran sama bagian pemerintahan karena staf
pemerintahan cuman satu.”
Ditambah dengan pendapat yang diutarakan oleh Pak Torik selaku Camat
di kantor Kecamatan Bangsri Jepara sebagai berikut:
“Upayanya kami sudah lama mengusulkan untuk penganggaran 2021 yang
khusus untuk ruangan pelayanan bisa secepatnya di kondisikan ataupun
dibangun sehingga ini mudah-mudahan setelah dibangun dan reprensetatif
ruangannya ini bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
maksimal. Harapan kami mudah-mudah bisa terrealisasikan karena sudah
111
masuk dalam anggaran.”(Wawancara pada tanggal 23 April 2020, Jam
08.09-09.00 WIB).
4.3 Pembahasan
4.3.1 Penataan Ruang Kantor Kecamatan Bangsri Jepara dalam Mencapai
Efisiensi Kerja Pegawai
Kantor merupakan tempat para pegawai melaksanakan aktifitas tata usaha
yang terdapat ketergantungan system antara orang, teknologi dan prosedur,
dengan aktifitas dari mulai menerima, mengumpulkan, mengolah, menyimpan
informasi sampai menjadi keterangan yang penting untuk mencapai tujuan
bersama.
Dalam menjalankan tugas pemerintahan Kecamatan juga membutuhkan
kantor sebagai tempat menjalankan administrasi pemerintahan, memberikan
pelayanan kepada masyarakat, dan pekerjaan lainnya. Dimana di dalam kantor
tersebut dibutuhkan tempat yang nyaman dan tidak membosankan agar para
pegawai dapat bekerja dengan efisien dan tujuan dari organisasi dapat tercapai.
Pada sebuah kantor salah satu hal yang harus diperhatikan adalah tata
ruang kantor, dengan adanya penataan ruang kantor pekerjaan akan lancar,
menciptakan kenyamanan bekerja bagi para pegawai, mencegah penghamburan
tenaga dan waktu para pegawai karena prosedur kerja dapat dipersingkat sehingga
memberikan kesan yang baik terhadap pengunjung atau publik. Tata ruang kantor
merupakan pengaturan ruang kantor dan penyusunan seluruh mesin kantor, alat
perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat yang tepat sehingga
pekerjaan kantor pegawai dapat terselesaikan dengan mudah, nyaman, leluasa,
bebas bergerak agar tercapai efisiensi kerja dengan mengeluarkan biaya yang
112
layak. Jika sebuah kantor mempunyai tata ruang yang baik maka pekerjaan akan
berjalan dengan efisien.
Tata ruang kantor di kantor Kecamatan Bangsri menggunakan tata ruang
terpisah-pisah karena antar ruangan yang satu dengan ruangan yang lain. Tata
ruang kantor yang terpisah-pisah membuat alur pekerjaan belum berjalan dengan
baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa tata ruang di kantor Kecamatan Bangsri
Jepara belum dapat mencapai efisiensi kerja pegawai karena untuk mewujudkan
efisiensi kerja tidak terlepas dari beberapa faktor yang berpengaruh terhadapnya,
seperti yang diungkap Gie (2007:15) bahwa ada faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi efisiensi kerja yaitu salah satunya faktor tata ruang tempat kerja
(Workplace Layout). Berdasarkan uraian tersebut penulis menyajikan tata ruang
yang dapat memberikan solusi untuk tata ruang di Kantor Kecamatan Bangsri
Jepara sebagai berikut:
Gambar 4.4. Solusi Tata Ruang di Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
113
Tata ruang kantor di atas merupakan tata ruang kantor yang disajikan
penulis untuk memberikan solusi tata ruang di Kantor Kecamatan Baangsri Jepara
agar pekerjaan perkantoran dapat mencapai efisiensi kerja pegawai. Terdapat
perubahaan dalam tata ruang kantor di atas, untuk ruang PMD dan Perekonomian
yang tadinya berada pada bagian belakang Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
ditukarkan dengan ruang Tata Pemerintahan. Gie (2007:190) mengatakan ada 4
asas yang perlu diperhatikan dalam penataan tata ruang kantor, salah satu asas
tersebut yaitu asas mengenai penggunaan segenap ruang. Solusi tata ruang
tersebut penulis ambil agar pengunaan asas segenap ruang dalam tata ruang kantor
dapat diterapkan di Kantor Kecamatan Bangsri Jepara. ruang Tata Pemerintahan
lebih luas dan hanya diisi dua pegawai sementara ruang PMD dan Perekonomian
memiliki banyak pegawai dan lebih sering pekerjaannya yang mengharuskan
berkoordinasi dengan pegawai bagian lain yang ruangannya berada dibagian
depan kantor, sementara karena bentuk kantor yang dibuat peruangan dan disekat
dengan tembok tidak memunkinkan untuk dibongkar untuk memperluas ruangan
atau menggabungkan ruangan kecuali merenovasi atau membangun gedung baru
yang memerlukan biaya besar.
Dalam sebuah kantor, peralatan dan perlengkapan sangatlah diperlukan.
Peralatan dan perlengkapan kantor merupakan sarana penunjang bagi pegawai
dalam melaksanakan pekerjaannya. Penempatan peralatan dan perlengkapan
sangatlah diperlukan. Peralatan dan perlengkapan kantor merupakan sarana
penunjang bagi pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Penyusunan dan
penempatan peralatan dan perlengkapan kantor secara tepat, menyesuaikan
114
dengan bentuk dan luas kantor akan menciptakan suatu ruangan yang nyaman dan
menunjang kelancaran pegawai dalam bekerja. Hal ini sesuai dengan pendapat
Nuraida (2014:161) mengungkapkan “Tata ruang kantor adalah pengaturan
ruangan kantor serta penyusunan alat-alat dan perabot kantor pada luas lantai dan
ruangan kantor yang tersedia, untuk memeberikan sarana bagi pekerja”.
Penempatan peralatan dan perlengkapan kantor Kecamatan Bangsri Jepara
kurang rapi dan lengkap. Dalam setiap ruangan kantor pasti memiliki berkas atau
dokumen yang harus disimpan. Dokumen-dokumen yang berda di setiap ruangan
haruslah dikelola dengan baik. tidak hanya memperhatikan tata letak
perlengkapan dan peralatan kantor tetapi juga memperhatikan tempat untuk
menyimpan dokumen atau arsip yang ada di ruang kantor. Hal ini seperti yang
diungkapkan Nuraida (2014:143) mengenai tujuan tata ruang kantor salah satunya
yaitu “memudahkan setiap gerakan para pegawai dari tempat penyimpanan arsip”.
Namun masih banyak Informan yang memberikan pernyataan bahwa di ruang
kerjanya masih kekurangan tempat arsip seperti filing cabinet, rak atau lemari
untuk menaruh dokumen, hal tersebut membuat banyak dokumen menumpuk di
banyak ruangan, diletakkan menumpuk di atas meja, di lantai.
Kantor Kecamatan Bangsri dalam penataan tata ruangan juga harus
memperhatikan faktor-faktor seperti cahaya, warna, udara, dan suara untuk
mempengaruhi efisiensi kerja para pegawai. Hal ini sesuai dengan pendapat Gie
(2007:212) menyatakan bahwa, “Empat hal penting yang sangat mempengaruhi
efisiensi dalam pekerjaan perkantoran adalah cahaya, warna, udara dan suara”.
115
Empat hal tersebut harus diperhatikan karena mempunyai pengaruh besar terhadap
kesempurnaan suatu tata ruang kantor.
Pencahayaan di seluruh ruang kantor Kecamatan Bangsri Jepara
menggunakan cahaya kombinasi, yaitu perpaduan cahaya buatan dengan cahaya
matahari. Cahaya buatan berasal dari lampu yang dipasang diatap ruangan yang
dapat menerangi seluruh ruangan dan tidak remang-remang sedangkan cahaya
matahari berasal dari jendela kaca yang berada di masing-masing ruangan. Setiap
ruangan memiliki pertimbangan sendiri dalam system pencahayaan, kadar cahaya
di setiap ruangan diatur sendiri oleh pegawai sesuai kebutuhan. Cahaya perlu
diatur secara baik untuk mencapai kualitas penerangan yang baik di dalam
ruangan, yaitu penerangan yang tidak menyilaukan mata dan tersebar merata
diseluruh daerah yang harus diterangi, agar mengurangi ketegangan dan kelelahan
mata pegawai sehingga pegawai dapat bekerja secara maksimal dan efisiensi kerja
pegawai dapat tercapai. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Nuraida (2014:174) bahwa “Cahaya merupakan faktor penting untuk
meningkatkan efisiensi kerja pegawai karena memengaruhi kesehatan pegawai
dan keselamatan serta kelancaran kerja”.
Warna dinding di kantor Kecamatan Bangsri Jepara adalah warna cokelat
muda diseluruh ruangan menggunakan warna ini, kecuali di bagian luar gedung
yang dicat warna tosca. Penggunaan warna cokelat muda di ruang kantor
dimaksudkan agar pegawai merasa tenang, nyaman dan gembira karena warna
cokelat muda yang netral, tidak mencolok, membuat ruangan tidak panas karena
pantulan cahaya matahari. Hal ini sesuai pendapat dari Gie (2007:215)
116
mengemukakan bahwa “Dengan memakai warna yang tepat pada dinding ruangan
dan alat-alat lainnya, kegembiraan dan ketenangan bekerja para pegawai akan
terpelihara. Selain itu, warna yang tepat juga akan mencegah kesilauan yang
mungkin timbul karena cahaya yang berlebih-lebihan”.
Pengaturan udara di Kecamatan Bangsri Jepara hampir seluruhnya sudah
mendukung efisiensi kerja. Sebagian besar ruangan sudah dilengkapi dengan AC
(Air Conditioner), hal ini sesuai dengan pendapat Moekijat dalam Nuraida
(2014:179) mengemukakan bahwa “Air Conditioner (AC) mengatur keadaan
udara dengan mengawasi suhu, peredaran, kelembapan, dan kebersihan. Efisiensi
pegawai kantor menunjukkan kenaikan rata-rata 20% setelah diberi AC”. Jika
suhu udara di ruangan menunjang aktivitas pekerjaan maka dapat menciptakan
semangat para pegawai dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Dengan semangat kerja yang tinggi, produktivitas kerja akan meningkat dan
efisiensi kerja pun dapat tercapai.
Suara di kantor Kecamatan Bangsri Jepara masih kurang mendukung
aktivitas kantor. Posisi gedung yang berdekatan dengan gedung lain yang sering
digunakan untuk acara besar dan banyak masyarakat yang perlu pelayanan di
kantor Kecamatan Bangsri Jepara membuat kebisingan yang megurangi
konsentrasi pegawai dalam bekerja. Sedarmayanti (2001:132) menjelaskan bahwa
“Pada umumnya pekerjaan yang ada membutuhkan konsentrasi, maka suara
bising hendaknya dihindarkan agar supaya pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan
dengan lancar, efisien sehingga produktivitas kerja akan meningkat”. Hal tersebut
membuat konsentrasi para pegawai terpecah dan akan menghambat kinerja
117
pegawai sekaligus mengurangi kenyamanan kerja para pegawai, sehingga efisiensi
kerja tidak tercapai.
Tata ruang kantor merupakan pengaturan ruang kantor dan penyusunan
seluruh mesin kantor, alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat
yang tepat sehingga pegawai kantor dapat bekerja secara efisien. Karena itu untuk
mendapatkan tata ruang kantor yang efisen, penyelenggaraannya membutuhkan
asas-asas tata ruang kantor. Saat suatu kantor akan menyusun ruang kantor nya
harus memperhatikan asas-asas tata ruang kantor yang benar.
Asas jarak terpendek berguna agar penyelesaian pekerjaan lebih cepat.
Salah satu penerapan asas ini adalah dengan meletakkan barang-barang yang
diperlukan pegawai dalam bekerja di dekat tempat duduknya, sehingga akan
mengurangi pemborosan waktu dan tenaga. Penataan ruang kantor Kecamatan
Bangsri Jepara belum menerapkan asas jarak terpendek di setiap ruagannya.
Belum diterapkannya asas jarak terpendek dapat diketahui dari jarak antar
peralatan dan perabotan di dalam ruangan yang terlalu sempit. Walaupun barang-
barang yang diperlukan pegawai dalam bekerja sudah berada di dekat tempat
duduk pegawai, namun dikarenakan luas ruangan yang terbatas, pengaturan jarak
peralatan dan perabot pun terkesan berjubel dan sempit. Jarak tersebut pun akan
menentukan cepat lambatnya penyelesaian pekerjaan.
Gie (2007:190) menjelaskan bahwa asas jarak terpendek “Dengan tidak
mengabaikan hal-hal yang khusus, suatu tata ruang yang terbaik ialah yang
memungkinkan proses penyelesaian sesuatu pekerjaan menempuh jarak yang
sependek-pendeknya”. Jarak terpendek dalam hal ini bukan berarti jarak yang
118
paling pendek tanpa menghiraukan proses penyelenggaraan pekerjaan. Jadi, jika
terdapat jarak yang lebih pendek dari jarak terpendek ideal justru mengganggu
proses penyelesaian pekerjaan, maka hal tersebut dapat dikategorikan belum
menerapkan asas jarak terpendek, misalnya di ruang bagian PMD dan
perekonomian dan bagian Sosial yang jarak antar meja pegawai ± 50-60 cm.
Di ruang PMD dan perekonomian terdapat 6 (enam) meja yang ditata
sedemikian rupa agar dapat memenuhi ruangan. Satu meja di letakkan dipojokan
ruangan menghadap ke utara untuk pimpinan, dua meja disisi barat ruangan ditata
berdempetan tanpa celah menghadap ke barat, di timur ruangan tiga meja
diletakkan berjejer menghadap barat dengan meja kesatu dan meja kedua saling
berhimpitan tanpa ada celah, lalu jarak meja kedua dengan meja ketiga ±50 cm.
Hal yang sama juga di ruang bagian sosial LH terdapat 5 (lima) meja yang ada
dalam ruangan ini di kanan pintu masuk ruangan ditempatkan satu meja untuk
pimpinan menghadap ke timur disamping kursi pimpinan diletakkan dua kursi
untuk tamu pimpinan, kursi tamu pimpinan tidak ditempatkan didepan meja
pimpinan karena terdapat tiga meja pegawai yang jaraknya hanya 50 cm dengan
meja pimpinan kasi sosial LH, ketiga meja ini ditempati pegawai bagian sosial LH
ditata berdempetan menghadap ke barat, terdapat jarak yang berada diantara dua
meja dan satu meja pegawai lainnya namun jarak antar meja tersebut hanya 40cm,
satu meja digunakan untuk komputer berada di kanan meja pimpinan, meja untuk
komputer menghadap ke barat. Jarak terpendek ideal antar meja baik bersebelahan
ataupun membelakangi adalah ±80cm. Dengan jarak antar meja yang hanya 50-60
cm mengakibatkan pegawai tidak memiliki ruang gerak yang cukup. Apalagi ada
119
meja yang berhimpitan sehingga mengganggu lalu lintas pegawai. Dari analisis
tersebut, dapat diketahui bahwa dengan menerapkan asas jarak terpendek dalam
penataan ruang kantor, efisiensi kerja pegawai dapat tercapai, efisiensi yang dapat
diperoleh berupa efisiensi waktu, gerakan dan tenaga. Berikut penulis sajikan
solusi penataan meja kerja di Kantor Kecamatan Bangsri Jepara berdasarkan tata
ruang yang sudah penulis sajikan untuk mengatasi tata ruang kantor di Kantor
Kecamatan Bangsri Jepara:
120
Gambar 4.5. Penataan Meja Kerja Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
Berdasarkan Solusi Tata Ruang Kantor
121
Solusi penataan perabot kantor khususnya meja kerja di Kantor Kecamatan
Jepara untuk mengatasi agar ruangan dan lorong untuk aktivitas pegawai agar
dapat mencapai efisiensi kerja pegawai, untuk penataan meja kerja yaitu menukar
ruangan PMD dan Perekonomian yang terlalu kecil untuk pegawainya yang
banyak dengan ruangan Pemerintahan yang lebih luas yang hanya ditempati
sedikit staf dan untuk penataan meja kerja yaitu menyatukan meja stafnya,
sedangkan untuk ruangan Sosial LH yang ruangannya sempit dan di tempati
banyak pegawai tidak memungkinkan untuk diperluas ataupun dipindahkan
karena semua ruangan penuh dan permanen tidak bisa dibongkar kecuali
direnovasi maka pengaturan mejanya diubah dengan mengurangi meja diruangan
ini lalu menempatkan satu meja besar yang bisa digunakan bersama, dan ketua
bagian tetap memiliki meja sendiri seperti gambar 4.5. Dengan solusi penataan
perabot kantor khususnya penataan meja kerja seperti pada gambar 4.5.
diharapkan efisiensi kerja pegawai di Kantor Kecamatan Bangsri Jepara dapat
tercapai. Gie (2007:193-194) mengemukakan bahwa:
“Diantara baris-baris meja itu disediakan lorong untuk keperluan lalu
lintas pegawai. sebaiknya di tengah ruangan terdapat sebuah lorong utama
yang lebarnya 120cm.lorong-lorong lainnya cukup selebar 80cm. Lebar
120cm itu dibuat berdasarkan perhitungan bahwa lebar badan seseorang
yang normal kira-kira 60cm sehingga lorong tersebut dapat dijalani 2
orang dengan tanpa bersinggungan waktu perpapasan, sedang perhitungan
lorong yang 80cm didasarkan kepada tebal tubuh seseorang yang rata-rata
40cm. Dengan demikian kalau lorong itu dipakai untuk berpapasan oleh 2
orang, masing-masing dapat lewat dengan memeringkan badannya”.
Solusi penataan tata ruang kantor yang diberikan penulis untuk lorong-
lorong dalam mengatasi lalu lintas pegawai Kantor Kecamatan Bangsri Jepara di
ruangan Sosial LH, ruangan PMD dan Perekonomian yaitu dengan mengatur jarak
122
antara sesuatu meja dengan meja yang dimuka atau dibelakangnya (ruang untuk
duduk pegawai) selebar 80cm.
Selain asas jarak terpendek, ada asas rangkaian kerja yang dapat
mempengaruhi kinerja pegawai, menurut asas ini suatu tata ruang yang baik harus
menempatkan pegawai dan alat-alat kantor menurut rangkaian yang sejalan
dengan urut-urutan penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan. Suatu pekerjaan
harus senantiasa bergerak maju dari permulaan dikerjakan hingga selesai. Tidak
boleh ada gerakan mundur atau menyilang, hal ini sesuai dengan pendapat Gie
(2007:190) yang mengungkapkan:
“Menurut asas ini suatu pekerjaan harus senantiasa bergerak maju dari
permulaan dikerjakan sampai selesainya, tidak ada gerak mundur atau
menyilang. Hal ini tidak berarti bahwa jalan yang ditempuh harus selalu
berbentuk garis lurus. Yang terpenting ialah proses itu selalu mengarah
maju ke muka menuju ke penyelesaian. Bentuknya dapat berupa garis
bersiku-siku atau lingkaran ataupun berwujud huruf L atau U”.
Kantor Kecamatan Bangsri Jepara belum menerapkan asas rangkaian
kerja, letak atau posisi duduk pegawai belum sesuai dengan alur kerja. Misalnya
dalam hal persuratan, setiap bagian apabila ingin mengeluarkan surat maka
membuat sendiri diruang masing-masing lalu di mintakan nomor surat dan
diagendakan dibuku agenda surat keluar baru dimintakan tanda tangan
kepimpinan. Letak ruangan bagian yang berjauhan dan tidak bergerak maju
padahal kegiatan persuratan sering dilakukan.
123
Alur proses pembuatan surat dapat kita lihat pada gambar berikut ini:
Gambar 4.6.
Proses Pengurusan Surat
Jika kita melihat alur persuratan di atas, dapat kitaketahui bahwa
perjalanan yang harus dilalui dalam membuat surat tidak selalu maju. Dimulai
dari apabila bagian PMD dan Perekonomian yang akan mengeluarkan surat.
Kepala bagian PMD dan Perekonomian akan memperintahkan stafnya untuk
membuat surat yang dikehendaki, kemudian jika surat sudah dibuat dan dicetak,
surat di antar keruang bagian umum dan kepegawaian diberikan kepada staf untuk
menunggu diberikan nomor surat dan dicatat ke buku agenda surat keluar,
kemudian surat diserahkan kepada Camat diruangannya untuk di cek dan ditanda
tangani. Setelah itu surat diambil kembali oleh staf umum dan kepegawaian untuk
124
dicap dan bagian PMD dan Perekonomian akan mengambil surat kembali di
ruangan bagian umum dan kepegawaian setelah surat telah selesai di proses. Dari
penjelasan alur persuratan dan melihat gambar proses membuat surat, terdapat
gerakan yang mundur, memutar, dan bolak-balik. Hal ini akan memperlambat laju
persuratan dan ruangan yang terpisah jauh mengakibatkan pekerjaan pegawai
kurang efisien. Efisien yang di harapkan sebenarnya dapat dicapai jika dilakukan
penyederhanaan rangkaian kerja.
Dapat diketahui bahwa tata ruang di kantor Kecamatan Bangsri Jepara
belum mengikuti asas rangkaian kerja, sehingga banyak waktu dan tenaga
terbuang. Sebaiknya pembuatan surat dikhususkan dibuat oleh bagian umum dan
kepegawaian yang ruang nya dekat dengan ruang pimpinan.
Dari analisis rangkaian kerja di kantor Kecamatan Bangsri Jepara tata letak
kantor belum mendukung efisiensi kerja karena susunan ruang kantor yang tidak
sesuai dengan asas rangkaian kerja. Gie (2007:190) mengungkapkan “Asas
rangkaian kerja merupakan kelengkapan dari asas jarak terpendek”. Sehingga jika
suatu kantor memiliki tata ruang yang menerapkan kedua asas tersebut, alur
pekerjaan akan lebih praktis dan menghemat waktu serta tenaga. Seperti dalam
penelitian yang dilakukan oleh Zhenyuan et al., (2011) yang berjudul “Design and
Implementation of Lean Facility Layout System of a Production Line” memberi
kesimpulan bahwa “Hasil penerapan penataan letak fasilitas yang dirancang
secara ringkas pada jalur produksi menunjukkan bahwa penyusunan tata letak
fasilitas dapat secara efektif meningkatkan efisiensi produksi dan efisiensi
penggunaan peralatan”.
125
Asas selanjutnya adalah asas penggunaan segenap ruangan. Penataan
ruang kantor Kecamatan Bangsri Jepara pada dasarnya sudah menerapkan asas ini
semua ruang terlihat sudah penuh terisi sampai terlihat sumpek dan tidak rapi,
tetapi nampaknya diruang bagian tata pemerintahan belum menerapkan asas ini
sepenuhnya. Di ruang bagian tata pemerintahan terdapat kursi yang tidak
digunakan di dekat pintu masuk ruangan ini padahal dokumen masih banyak yang
menumpuk di letakkan di lantai, dari pada kursi ini tidak digunakan lebih baik di
gunakan untuk menaruh kursi, lebih baik lagi kursi itu diganti untuk menaruh rak
lemari atau filing cabinet yang bisa digunakan untuk menaruh dokumen yang
menumpuk di lantai sehingga tidak tertumpuk di lantai yang menimbulkan kesan
berantakan dan memenuhi jalan ruangan. Seperti pendapat Gie (2007:190)
mengenai asas penggunaan segenap ruang yaitu “Suatu tata ruang yang terbaik
ialah yang mempergunakan sepenuhnya semua ruang yang ada.”
Asas perubahan susunan tempat kerja, menurut Gie (2007:190) mengenai
asas ini yaitu “Dengan tidak mengabaikan hal-hal khusus, suatu tata ruang yang
baik adalah tata ruang yang dapat diubah dan disusun kembali dengan tidak
terlampau sukar atau tidak memakan biaya yang besar.” Seluruh ruang di kantor
Kecamatan Bangsri Jepara memiliki susunan ruang yang tidak paten atau dapat
diubah-ubah. Artinya, susunan peralatan dan perabot kantor di dalam ruangan
dapat di atur ulang sesuai kebutuhan. Hal ini bahwa susunan tempat kerja di
kantor Kecamatan Bangsri Jepara sudah menerapkan asas perubahan susunan
tempat kerja.
126
Penerapan asas perubahan susunan tempat kerja ini perlu diperhatikan
karena membuat ruangan menjadi fleksibel untuk menyelesaiakan tugas. Susunan
ruangan yang paten mengakibatkan efisiensi kerja sulit tercapai, karena tidak bisa
diubah sesuai dengan kebutuhan. Jika tempat kerja diatur dengan susunan yang
mudah diubah selain untuk mencapai efisiensi kerja juga menghindarkan pegawai
dari kebosanan karena letak dan susunan tempat kerja yang seperti itu-itu terus.
1.3.2 Hambatan-Hambatan dalam Penataan Ruang Kantor Kecamatan
Bangsri Jepara
Kantor sebagai tempat melaksanakan aktivitas bekerja dalam sehari-hari
pasti ada kalanya terdapat hambatan, dimana kendala tersebut yang menimbulkan
pegawai tidak dapat bekerja secara efisien. Efisien mempunyai arti ketepetan cara
dalam menjalankan sesuatu dengan tidak membuang waktu, tenaga dan biaya,
atau dapat juga diartikan kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat
dengan tidak membuang waktu, tenaga dan biaya. Jadi efisiensi kerja pada
umumnya merupakan perwujudan dari cara-cara bekerja yang efisien. Gie
(2007:173) mengungkapkan bahwa, “Efisiensi kerja adalah perbandingan terbaik
antara suatu kerja dengan hasil yang dicapai oleh kerja”.
Hambatan yang dihadapi di Kantor Kecamatan Bangsri Jepara yaitu:
1. Luas ruangan yang tidak sebanding dengan jumlah pegawai, peralatan serta
perlengkapan yang ada.
2. Perlengkapan dan peralatan kantor kurang untuk keperluan kerja pegawai di
ruang bagian PMD dan perekonomian, dan ruang bagian umum dan
kepegawaian, menyebabkan pegawai membutuhkan lebih lama waktu untuk
127
menyelesaikan pekerjaannya dan mengharuskan pegawai keluar masuk
ruangan lain yang terdapat peralatan kantor yang dibutuhkannya.
3. Banyaknya dokumen yang diletakkan menumpuk di atas meja pegawai di
bawah meja, dilantai karena kurangnya filing kabinet atau lemari untuk
tempat menaruh dokumen. Sehingga ruangan tampak tidak rapi dan sumpek,
karena dokumen yang menumpuk dan bercampur juga membuat pegawai
lama saat mencari dokumen yang diperlukan.
4. Penataan jarak antar meja terlalu berdekatan dan kursi yang menghalangi
jalan untuk beraktivitas saat bekerja di ruang bagian PMD dan
perekonomian, ruang bagian sosial, hal tersebut terjadi karena kondisi
ruangan yang minimalis untuk bekerja sehingga penataan meja pada
ruangan tersebut tidak maksimal.
Dengan adanya hambatan yang dihadapi membuat efisiensi kerja pegawai
tidak efisien karena dalam menyelesaikan pekerjaan kantor menjadi terganggu dan
akan membuang waktu dan tenaga. Untuk itu diperlukan upaya-upaya mengatasi
hambatan yang ada.
4.3.3 Upaya-Upaya yang Dilakukan Kantor Kecamatan Bangsri dalam
Mengatasi Hambatan-Hambatan
Dari hambatan yang timbul dalam penataan ruang kantor di kantor
Kecamatan Bangsri Jepara, maka dilakukan upaya sebagai berikut:
1. Untuk mengurangi hambatan yang muncul karena luas ruangan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan, dapat dilakukan dengan mengurangi perabotan
yang tidak terpakai, melakukan penataan ulang ruang kantor dan mengajukan
128
proposal renovasi gedung ke pemerintah kabupaten untuk merenovasi gedung
yang sesuai dengan kebutuhan pegawai.
2. Dapat dilakukan penambahan peralatan dan perlengakapan yang di butuhkan
dengan mengajukan kepada bendahara kantor, sehingga akan ada tindakan
dari atasan untuk menambah peralatan kantor yang dirasa kurang oleh
pegawai.
3. Menambah lemari untuk menaruh dokumen, memindahkan dokumen yang
sudah lama kegudang.
4. Menukar ruangan PMD dan Perekonomian dengan ruangan Tata
Pemerintahan yang lebih luas, sehingga meja dapat ditata lebih berjarak
sehingga aktivitas pegawai dapat berjalan lancar dan pekerjaan berjalan
dengan efisien.
Upaya tersebut hendaknya dapat dijadikan masukkan untuk penataan tata
ruang di kantor Kecamatan Bangsri Jepara agar pekerjaan kantor dapat berjalan
dengan efisien dan mewujudkan efisiensi kerja pada pegawai.
129
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik simpulan
berikut:
1) Kantor Kecamatan Bangsri Jepara belum dapat menerapkan asas-asas tata
ruang kantor yaitu asas jarak terpendek, asas rangkaian kerja dan asas
penggunaan segenap ruangan. Karena jarak antar peralatan dan perabotan di
dalam ruangan yang terlalu sempit. Walaupun barang-barang yang diperlukan
pegawai dalam bekerja sudah berada di dekat tempat duduk pegawai, namun
dikarenakan luas ruangan yang terbatas, pengaturan jarak peralatan dan
perabotpun terkesan berjubel dan sempit jarak tersebut pun akan menentukan
cepat lambatnya penyelesaian pekerjaan. Bentuk tata ruang kantor juga belum
sesuai dengan alur kerja sehingga banyak waktu dan tenaga terbuang.
Beberapa dokumen hanya tertumpuk di meja, lantai di atas lemari karena
ruangan tidak cukup lagi menampung tambahan lemari dan filing cabinet
untuk menyimpan dokumen-dokumen tersebut. Karena menggunkaan tipe
tata ruang kantor terbuka suara berisik pengunjung yang berlalu lalang
disekitar kantor dan dari acara di gedung yang berdekatan dengan kantor,
membuat suasana kantor menjadi bising dan konsentrasi bekerja pegawai
menurun.
130
2) Hambatan yang dihadapi dalam penataan ruang kantor
a) Luas ruangan yang tidak sebanding dengan jumlah pegawai, peralatan
serta perlengkapan yang ada.
b) Perlengkapan dan peralatan kantor kurang untuk keperluan kerja pegawai
di ruang bagian PMD dan perekonomian, dan ruang bagian umum dan
kepegawaian, menyebabkan pegawai membutuhkan lebih lama waktu
untuk menyelesaikan pekerjaannya dan mengharuskan pegawai keluar
masuk ruangan lain yang terdapat peralatan kantor yang dibutuhkannya.
c) Banyaknya dokumen yang diletakkan menumpuk di atas meja pegawai di
bawah meja, dilantai karena kurangnya filing kabinet atau lemari untuk
tempat menaruh dokumen. Sehingga ruangan tampak tidak rapi dan
sumpek, karena dokumen yang menumpuk dan bercampur juga membuat
pegawai lama saat mencari dokumen yang diperlukan.
d) Penataan jarak antar meja terlalu berdekatan dan kursi yang menghalangi
jalan untuk beraktivitas saat bekerja di ruang bagian PMD dan
perekonomian, ruang bagian sosial, hal tersebut terjadi karena kondisi
ruangan yang minimalis untuk bekerja sehingga penataan meja pada
ruangan tersebut tidak maksimal.
3) Upaya untuk mengatasi hambatan penataan ruang kantor
a) Untuk mengurangi hambatan yang muncul karena luas ruangan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan, dapat dilakukan dengan mengurangi perabotan
yang tidak terpakai, melakukan penataan ulang ruang kantor dan
131
mengajukan proposal renovasi gedung ke pemerintah kabupaten untuk
merenovasi gedung yang sesuai dengan kebutuhan pegawai.
b) Dapat dilakukan penambahan peralatan dan perlengakapan yang di
butuhkan dengan mengajukan kepada bendahara kantor, sehingga akan ada
tindakan dari atasan untuk menambah peralatan kantor yang dirasa kurang
oleh pegawai.
c) Menambah lemari untuk menaruh dokumen, memindahkan dokumen yang
sudah lama kegudang.
d) Menukar ruangan PMD dan perekonomian dengan ruangan tata
pemerintahan yang lebih luas, sehingga meja dapat ditata lebih berjarak
sehingga aktivitas pegawai dapat berjalan lancar dan pekerjaan berjalan
dengan efisien.
1.2. Saran
Berdasarkan penemuan dan simpulan di atas, maka saran yang dapat
penulis rekomendasikan dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1) Lebih mempercepat pengadaan barang yang dibutuhkan oleh pegawai seperti
lemari, filing cabinet. Sehingga masalah penumpukan dokumen dapat di atasi
dan ruangan akan tampak lebih rapi.
2) Menerapkan tata ruang yang sesuai dengan arus kerja, untuk pekerjaan
persuratan yang ada di kantor Kecamatan Bangsri Jepara agar arus kerjanya
tidak bolak-balik atau maju mundur lebih baik di limpahkan saja sekalian
dari proses pembuatan sampai akhir surat jadi kebagian umum dan
kepegawaian yang ruangannya berdekatan dengan pimpinan.
132
3) Ruangan yang masih memiliki kelebihan furniture seperti kursi yang di
pojok-pojok ruangan lebih baik di keluarkan yang tidak dipakai, agar bisa
diganti dengan lemari atau filing kabinet yang bisa digunakan untuk menaruh
dokumen.
4) Mengganti meja kerja pegawai dengan meja yang di bawahnya terdapat
lemari untuk peyimpanan dokumen, jadi dokumen tidak menumpuk di atas
meja tapi bisa rapi disimpan dalam lemari yang menyatu dengan meja kerja.
5) Dokumen-dokumen yang menumpuk yang sudah sedikit lama di letakkan di
gudang agar ruangan bisa terlihat rapi. Di letakkan pada bagian tertentu
dalam gudang dan disusun dengan rapi agar dapat diambil sewaktu-waktu
jika diperlukan.
6) Di area tempat menunggu pengunjung diberi tanda atau gambar peringatan
supaya tidak membuat suara gaduh. Agar mengurangi suara berisik yang
mengganggu konsentrasi kerja pegawai.
133
DAFTAR PUSTAKA
Alexandre, F., Nunes, R., & Arnaldo, J. (2012). The Layout Reorganization In
Minifactories Managed By Multi Discipline Teams Over The Supply
Chain In a Manufacturing Enterprise. International Journal of Production
Economics. Volume 22 issue 6, Pp.13-26.
Awang, A. H., & Denan, Z. (2012). User Perception at Different Architectural
Office Setting: Case Study at International Islamic University Malaysia.
International Proceedings of Economics. Volume 48 issue 39, Pp 188-192.
Bafna, S., & Ramash, R. (2017). Designing The Spatial Syntax Of Office
Layouts. Journal Georgia Institute of Technology. Volume 67, Issue 7, Pp.
1-22.
Betts, J. D. (2016). Multimedia Arts Learning in an Activiity System.
International Journal of Education & the Arts. Volume 7 issue 7, pp 1-43.
Bodin, Christina. (2008). Office Type in Relation to Health, Well-Being, and Job
Satisfaction Among Employees. Environment and Behavior KTH Royal
Institute of Technology. Volume 40 issue 5, pp. 636-668.
Burhan, Bungin. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana.
Fanger, S. J. (2011). Corporate Office Employee Analysis: Transformation From
Closed Office Layout To Open Floor Plan Environment. Journal Digital
Commons. Volume 12, Issue 1, Pp. 118-122.
Dimitrov, Z., Melikov, & Krikor, A. (2014). Comparison of radiant and
convective cooling of office room: effect of workstation layout.
International Society of Indoor Air Quality and Climate. Issue 13, Pp. 8-
22.
Gie, The Liang. (1976). Efisiensi Kerja Bagi Pembangunan Negara. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
. (2007). Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty.
. (2002). Administrasi Perkantoran Modern. Yogyakarta: Liberty.
134
Grejewski, T. (20120. Configurational Affinities Betweem Bulding Floorplates
and Office Layouts. Nordic Journal of Architectural Research. Volume 10
issue 2, pp. 1-11.
Gumandi, D. (2015). Hubungan Jam Kerja, Tata Ruang Kantor dan Pegawai
dengan Produktivitas Kerja Pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat
Kab. Solok. Jurnal Economica. Vol 4, No 1. hal 42-51.
Haynes, B. P. (2011). Office Productivity: A Self-Assessed Approach To Office
Evaluation. Sheffield Hallam Journal. Volume 10 issue 8, Pp 163-172.
Ida, Nuraida. (2014). Manajemen Administrasi Perkantoran. Yogyakarta: PT
Kanisius.
Laksmi, Fuad, & Budiantoro. (2016). Manajemen Perkantoran Modern. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Moekijat. (1997). Administrasi Perkantoran. Bandung: Mandar Maju.
. (2002). Tata Laksana Kantor Manajemen Perkantoran. Bandung:
Mandar Maju.
Moleong, J.Lexy. (2017). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nurjanah. (2016). “Pengaruh Tata Ruang Kantor Terhadap Kinerja Guru di
SMPIT ASY-SYUKRIYYAH Tangerang”. Skripsi. Jakarta : UIN Syarif
Hidayatullah.
Paul, R. D. (2014). Effects of Office Layout and Sit-Stand Adjustable Furniture:
Afield Study. Human Factors and Ergonimics Society. Volume 39, Issue
29, Pp. 422-426.
Peponis, J. (2016). Floorplate Shapes and Office Layout: A Model Of The Effect
Of Floorplate Shape On Circulation Integration. Nordic Journal of
Architectural Research. Volume (10): Issue (16) 20-34.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia No.50 Tahun 2011 Tentang
Standar Sarana dan Prasarana Kantor.
Rajamony, B. (2009). Ergonomic Exposure Assessments of Workplace Layout
and Working Postures of Sitting and Standing Workers. Journal Applied
Ergonomies. Volume 34 issue 5. Pp 115-122.
135
Rina, L., & Sulistari, E. (2014). Tata Ruang Kantor Penunnjang Efisiensi Kerja
Pada Kantor Tata Usaha di SMK Negeri 1 Salatiga. Jurnal Satya Widya.
Vol 30, No 2. hal 112-120.
Rizky, Dinka. (2016). “Analisis Tata Ruang Kantor (Studi Kasus di Kantor Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali)”. Skripsi.
Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
Rustiana, A., & Hardi, N. (2010). Pengaruh Tata Ruang dan Komunikasi Intern
Terhadap Efektifitas Kerja Guru di SMK Negeri 9 Semarang. Jurnal
Dinamika Pendidikan. Vol 5, No 1. hal 20-30.
Samiaji, Sarosa. (2012). Penelitian Kualitatif Dasar – Dasar. Jakarta: Permata
Putri Media.
Satori, & Komariah. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: CV
Alfabeta.
Sedarmayanti. (2001). Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen
Perkantoran. Bandung: Mandar Maju.
Soesanto, Slamet. (1995). Administrasi Kantor: Manajemen dan Aplikasi. Jakarta:
Djambatan.
Spyros, C., & Nicolas, J., (2013). Making The Ergonomic Requerements
Functional: The Case of Computerized Office Layout. International
Journal of Human Computer Interaction. Volume 43, Issue 7, Pp. 30-44.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Zhenyuan, J., Xiaohong, L., Wei, W., Defeng, J., & Lijun, W. (2011). Design and
Implementation of Lean Facility Layout System of A Production Line. The
International Journal of Industrial Engineering. Vol. 18, Issue 5, Pp. 260-
269.
LAMPIRAN
137
Surat Ijin Observasi
LAMPIRAN 1
138
Surat Ijin Penelitian
LAMPIRAN 2
139
Surat Keterangan Penelitian
LAMPIRAN 3
140
PEDOMAN WAWANCARA AWAL
No. Indikator Sub Indikator Deskribsi Pertanyaan
1. Tata Ruang
Kantor
Penataan Ruang Kantor
untuk mewujudkan
efisiensi kerja di Kantor
Kecamatan Bangsri
Jepara
1. Jenis tata ruang apa yang
digunakan untuk mengatur
penataan ruang di kantor?
2.Apakah dengan bentuk
tata ruang yang ada di
kantor, alur pekerjaan sudah
berjalan dengan baik?
3.Bagaimana penyusunan
meja dan jarak antar meja
pegawai di kantor?
4.Apakah pengaturan jarak
lorong-lorong untuk
mengatasi lalu lintas
pegawai supaya tidak
mengganggu pegawai yang
lain sudah benar?
5.Bagaimana pencahayaan
di kantor?
6.Bagaimana pengaturan
suhu ruangan di kantor?
7.Apakah ada suara bising
yang mengganggu
konsentrasi kinerja pegawai
selama pegawai bekerja?
8.Apakah penataan tata
ruang kantor di sini sudah
efektif, efisien dan memberi
kemudahan dalam
melaksanakan pekerjaan?
9. Apa saja kendala-kendala
yang saudara alami dengan
tata ruang di sini?
10. Solusi apa yang bisa
diberikan untuk menjadikan
tata ruang kantor menjadi
lebih baik?
LAMPIRAN 4
141
m
TRANSKIP WAWANCARA AWAL
Interview Guide I
Nama : Asiyah
Hari, tanggal : Senin, 20 Desember 2019
Waktu : 09.00 - Selesai
Tempat : Kantor Kecamatan Bangsri
1. Bagaimana gambaran tata ruang kantor secara keseluruhan ?
Ya seperti ini dibuat peruangan
2. Apakah fasilitas di kantor sudah memadai ? kalo sudah apa saja fasilitas
yang ada di kantor? Kalo belum apakah perlu ditambah fasilitas lagi?
Ya disini ada lapangan, mushola, tempat parker dibelakang, sudah
menggunakn AC.
3. Bagaimana penerangan di kantor sudah memadai apa belum ?
Cukup sih saya rasa
4. Bagaimana Sirkulasi udara/ventilasi di kantor apakah sudah memadai ?
Lumayan mbak
5. Warna cat dinding di kantor menggunakan warna apa? Untuk perbaikan
biasanya berapa lama dilakukan renovasi ?
Cukup si warnanya cokelat muda dari saya bekerja disini dari tahun 2016
sampai sekarang belum berbah warnanya belum direnovasi.
6. Berapa jumlah pegawai di kantor ?
24 orang dengan sekrertaris desanya ada 7 mbak
7. Memerlukan waktu berapa lama untuk mengambil berkas yang di butuhkan?
Berkas ada di ruangan masing-masing mbak, tidak dipisahkan di ruang
khusus berkas.
LAMPIRAN 5
142
Interview Guide II
Hari, Tanggal : Senin, 20 Desember 2019
Waktu : 09.00- Selesai
Nama : Bu Asiyah
Pendidikan : S1
Jabatan : Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian
Tempat : Kantor Kecamatan Bangsri
A. Penataan Tata Ruang Kantor
1. Jenis tata ruang apa yang digunakan untuk mengatur penataan ruang di kantor?
Tata ruang kantor berkamar, terdiri dari beberapa ruang sesuai bidang masing-
masing mbak, nanti bisa diamati secara langsung saja.
2. Apakah dengan bentuk tata ruang yang ada di kantor, alur pekerjaan sudah
berjalan dengan baik?
Cukup mbk, walaupun sempit yah tiap ruangnya.
B. Penyusunan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
1. Bagaimana penyusunan meja dan jarak antar meja pegawai di kantor ?
Penyusunannya ya dilakukan seperti itu, berjejer-jejer. Jaraknya tidak bisa lebar-
lebar .
2. Apakah pengaturan jarak lorong-lorong untuk mengatasi lalu lintas pegawai
supaya tidak menganggu pegawai yang lain sudah benar ?
yah gak tau yah sudah seperti ini dari saya mulai kerja disini
3.Berapa jumlah meja yang ada di kantor? Apakah jumlah meja ditentukan dari
banyaknya pegawai yang bekerja ?
Jumlahnya gak inget mbak, tapi setiap pegawai punya meja sendiri-sendiri untuk
bekerja.
C. Faktor-faktor dalam Tata Ruang Kantor
1. Apakah pencahayaan di kantor sudah bagus ?
Sudah cukup
2.Bagaimana pengaturan suhu ruangan di Kantor?
143
Sudah menggunakan AC setiap ruangan, tapi kemarin mati AC nya jadi yah
panas, tapi sekarang sudah tidak panas lagi, jadi harus menggunakan AC mbk,
kalo mengandalkan dari ventilasi tetap panas
3. Apakah ada suara bising yang mengganggu konsentrasi kinerja pegawai
selama pegawai bekerja ?
berisiknya tidak terlalu, tapi kalo ada acara dilapangan atau acara didekat sini yah
kadang terdengar, tapikan tidak setiap hari.
D. Penataan Ruang Kantor dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja
Pegawai
1.Apakah luas ruangan di kantor sudah sesuai dengan kebutuhan kinerja pegawai
?
Sebenarnya masih kurang luas yah
2. Menurut Saudara, apakah tata ruang kantor di sini sudah nyaman dan
mendukung kinerja
pegawai ?
perlu peluasan diperlukan
3.Apakah penataan tata ruang kantor di sini sudah efektif, efisien dan memberi
kemudahan dalam melaksanakan pekerjaan ?
Ya itu mbak perlu peluasan mungkin yah.
4. Bagaimana mengatasi agar pegawai tidak bosan dalam melakukan pekerjaan
kantor, sehingga dapat membantu meningkatkan efisiensi kinerja pegawai ?
penataan kantor nya lebih bagus aja sih mbak.
E. Faktor Penghambat Penataan Ruang Kantor
1. Menurut Saudara, apa saja kendala-kendala yang Saudara alami dengan
tata ruang di sini?
Ruangan yang kurang luas
F. Solusi dalam Mengatasi Kendala Penataan Ruang Kantor
1. Menurut Saudara, solusi apa yang bisa diberikan untuk menjadikan tata
ruang di kantor menjadi yang lebih baik ?
perlu adanya peluasan.
144
Interview Guide II
Hari, Tanggal : Senin, 20 Desember 2019
Waktu : 09.00- Selesai
Nama : Bu Sri Rijeki
Pendidikan : S1 Administrasi Bisnis
Jabatan : Kasi Pelayanan Umum
Tempat : Kantor Kecamatan Bangsri
A. Penataan Tata Ruang Kantor
1. Jenis tata ruang apa yang digunakan untuk mengatur penataan ruang di kantor?
Tata ruang kantor nya masing masing bagian punya ruang sendiri
2. Apakah dengan bentuk tata ruang yang ada di kantor, alur pekerjaan sudah
berjalan dengan baik ?
Alurnya kadang ada pekerjaan yang harus ke ruang bagian lain.
B. Penyusunan Perabot Kantor
1. Bagaimana penyusunan meja dan jarak antar meja pegawai di kantor ?
Kalo disini ini sebenarnya ruang tata pemerintahan, yang ruangangan tempat saya
kerja disebelah mbk, ini dideketin dan hanya diskat gini soalnya banyak
koordinasi mbk.
2. Apakah pengaturan jarak lorong-lorong untuk mengatasi lalu lintas pegawai
supaya tidak menganggu pegawai yang lain sudah benar ?
Ya adanya kayak gini ruangannya mau bagaimana lagi, walaupun sempit jadi
lewatnya yah harus miring
3.Berapa jumlah meja yang ada di kantor? Apakah jumlah meja ditentukan dari
banyaknya pegawai yang bekerja ?
Setiap pegawai punya meja sendiri-sendiri mbk.
C. Faktor-faktor dalam Tata Ruang Kantor
1. Apakah pencahayaan di kantor sudah bagus ?
Cukup.
2.Bagaimana pengaturan suhu ruangan di Kantor?
Sudah menggunakan AC , walaupun sering rusak.
145
3. Apakah ada suara bising yang menganggu konsentrasi kinerja pegawai
selama pegawai bekerja ?
Tidak terlalu mengganggu.
4. Bagaimana mengatasi agar pegawai tidak bosan dalam melakukan pekerjaan
kantor, sehingga dapat membantu meningkatkan efisiensi kinerja pegawai ?
Sering adanya rolling staf mbk.
D. Penataan Ruang Kantor dalam Meningkatkan Efisiensi Kerja
Pegawai
1.Apakah luas ruangan di kantor sudah sesuai dengan kebutuhan kinerja pegawai
?
Kurang luas, tapi tetap harus di syukurin.
2. Menurut Saudara, apakah tata ruang kantor di sini sudah nyaman dan
mendukung kinerja pegawai ?
Harus dibuat nyaman, karena memang seperti ini keadaanya.
3.Apakah penataan tata ruang kantor di sini sudah efektif, efisien dan memberi
kemudahan dalam melaksanakan pekerjaan ?
Belum, karena kurang luas ruangannya, posisi mejanya yang berdekatan jadi
menghambat jalan, ini juga kali yah pas butuh dokumen karena munumpuk jadi
butuh waktu buat nyari, jadikan kurang efisien kerjanya karena lama tadi.
E. Faktor Penghambat Implementasi Tata Ruang
1. Menurut Saudara, apa saja kendala-kendala yang Saudara alami dengan
tata ruang di sini?
Fasilitas penunjang bekerja pegawai yang banyak menggunakan elektronik, dan
memakai internet itu yang kadang mengganggu kalo mati listrik, terus wifi nya
juga sering lemot
F. Solusi dalam Mengatasi Kendala Implementasi Tata Ruang Kantor
1. Menurut Saudara, solusi apa yang bisa diberikan untuk menjadikan tata
ruang di kantor menjadi yang lebih baik ?
karena kita disini niat nya bekerja sih harus bekerja menggunakan fasilitas yang
ada, apa yang ada yah sudah disyukuri.
146
Catatan Temuan Lapangan 1
Hari/Tanggal : 20 Desember 2019
Waktu : 09.00-selesai
Tempat : Ruang Umum dan Kepegawaian
Pada tanggal 20 Desember 2019, saya akan melakukan wawancara dengan
pegawai kantor kecamatan bangsri, saya diarahkan untuk memasuki ruangan
didepan ruang Camat Bangsri, yang merupakan ruang bagian umum dan
kepegawaian dan bertemu dengan Bu Asiyah selaku kepala bagian umum dan
kepegawaian. Di dalam ruangan tersebut saya mengamati pengaturan jarak antar
meja terlalu sempit, dikarenakan ruangan yang kecil. Ruangan tersebut tampak
penuh dengan penataan meja pegawai yang berdekatan serta perabot (seperti
lemari tempat menaruh dokumen) didalam ruangan tersebut. Saya juga melihat
disetiap meja pegawai terdapat banyak tumpukan dokumen yang membuat kesan
tidak rapi dalam ruangan tersebut. Ditambah terdapat furniture yang tidak terpakai
yang banyak ditempatkan sembarangan di lantai sehingga membuat lalu lintas
pegawai saat bekerja terganggu. Dalam satu ruang digunakan untuk semua
pegawai bagian umum dan kepegaiwaian termasuk kepala bagian berada diruang
yang sama, namun penataan meja pegawai tidak diberi skat, bahkan meja kepala
bagian berada langsung didepan pintu sehingga saat saya sedang berbincang
dengan Ibu Asiyah selaku kepala bagian sering terjeda saat ada orang yang masuk
ruangan. Untuk lingkungan fisik dalam ruangan, seperti warna cat, cahaya, suara,
dan udara tidak ada yang mengganggu pegawai.
147
Catatan Temuan Lapangan 1
Hari/Tanggal : 20 Desember 2019
Waktu : 09.00-selesai
Tempat : Ruang Tata Pemerintahan
Setelah mewawancarai Ibu Asiyah, saya mewawancarai narasumber
lainnya yaitu bu Sri yang merupakan Kasi pelayanan umum. Saya mewawancarai
beliau di ruang tata pemerintahan yang bersebelahan dengan ruang pelayanan
sekaligus loket dan ruang tunggu untuk melayani masyarakat. Saya mengamati
dalam ruang tata pemerintahan banyak sekali dokumen yang menumpuk yang
diletakakkan dilemari dokumen, rak dokumen, dan dikarenakan banyaknya
dokumen sampai ada yang di taruh di kardus yang diletakkan di lantai sehingga
ruangan itu benar-benar penuh, hanya terdapat dua meja dalam ruangan tersebut
tapi saat saya sedang dalam sesi wawancara dengan Ibu Sri sering terjeda karena
tempat duduk saya yang menghalangi lalu lintas pegawai lain yang akan lewat.
Saya juga mengamati bahwa ruang pelayanan dan tata pemerintahan sebenarnya
menyatu dan hanya dipisahkan dengan sedikit sekat, dari penuturan bu Sri dibuat
berdekatan karena Kasi Pelayanan dengan Kasi Tata Pemerintahan banyak
membutuhkan koordinasi. Hal ini sesuai asas pokok tata ruang kantor.
148
Hasil
PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN
Hari, Tanggal :
Waktu :
Indikator :
Tempat :
No Aspek yang Diamati Hasil Pengamatan
1. Tata ruang kantor
2. Fasilitas
3. Lingkungan fisik kantor
a. Cahaya
b. Udara
c. Warna
LAMPIRAN 6
149
LEMBAR OBSERVASI PENDAHULUAN
(Observasi 1)
Hari, Tanggal : Senin, 20 Desember 2019
Waktu : 09.00 - selesai
Indikator : Tata ruang kantor, fasilitas, dan lingkungan fisik kantor
Tempat : Kantor Kecamatan Bangsri
No Aspek yang Diamati Hasil Pengamatan
1 Tata ruang kantor Tata ruang kantor di Kantor Kecamatan
Bangsri menggunakan tata ruang
berkamar . masing – masing bagian
memiliki ruang sendiri-sendiri .
2 Fasilitas Fasilitas di Kantor Kecamatan Bangsri
memiliki fasilitas yang cukup lengkap
terdapat AC pada setiap ruangan, terdapat
mushola, tidak semua meja pegawai diberi
fasilitas komputer tetapi terdapat hampir
pada masing-masing ruangan terdapat satu
sampai 2 komputer , tidak ada ruangan
khusus menyimpan arsip dan dokumen.
3 Lingkungan fisik kantor
d. Cahaya
e. Udara
f. Warna
Pencahayaan di Kantor Kecamatan
Bangsri sudah cukup baik, dengan
mengandalkan cahaya lampu dan jendela.
Untuk sirkulasi udara di Kantor
Kecamatan Bangsri menggunakan AC di
setiap ruangan,
Di Kantor Kecamatan Bangsri
menggunakan warna coklat cokelat muda
di dalam ruangan, dan warna hijau
dibagiian luar bangunan, namun warna cat
yang berada dalam ruangan kantor ada
beberapa yang memudar dan mengelupas
karena sudah lama belum direnovasi atau
di cat ulang.
LAMPIRAN 7
150
DAFTAR NAMA PEGAWAI
LAMPIRAN 8
151
152
rman
DAFTAR INFORMAN
No. Nama Informan Jabatan/tugas Kode
Informan
1. Mohammad Torik Alamsyah,
SH., MH
Camat Bangsri CB
2. Asiyah, S.Pd Kasubag Umum dan
Kepegawaian
KUK
3. Ririn Musyaroh Bendahara/Staf Kasubag
Renval
SKR
4. Sri Lestari Tenaga Administrasi
Pelaporan
TDP
5. Vera Aji Susanti Staf PMD dan
Perekonomian
SPMD
6. Elma Novianti Pengunjung PG1
7. Tiara Wardana Pengunjung PG2
LAMPIRAN 9
153
KISI KISI INSTRUMEN PENELITIAN
No. Indikator Pertanyaan
Sumber Data
Informan
Utama
Informan
Pendukung
1. Asas Tata
Ruang Kantor
(asas jarak
terpendek, asas
rangkaian kerja,
asas penggunaan
segenap ruang,
asas perubahan
susunan tempat
kerja)
1. Bagaimana penataan
ruang kantor yang
ada di Kantor
Kecamatan Bangsri?
2. Dapatkah ruang
Kantor Kecamatan
Bangsri diubah
susunannya?
3. Bagaimana
penyusunan pegawai
yang ada di ruang
ruang Kantor
Kecamatan Bangsri?
4. Bagaimana arus
perpindahan pegawai
dalam menjalankan
sebuah tugas
pekerjaan?
5. Apakah dengan
bentuk tata ruang
yang ada di Kantor
Kecamatan Bangsri,
alur pekerjaan sudah
berjalan dengan
baik?
6. Apakah semua ruang
di Kantor Kecamatan
Bangsri sudah
digunakan?
7. Bagaimana
penyusunan meja
dan jarak antar meja
pegawai di Kantor
Kecamatan Bangsri?
8. Apakah pengaturan
jarak lorong-lorong
Pegawai
Kantor
Kecamatan
Bangsri
Pimpinan
(Camat
Bangsri)
Pengunjung
Kantor
Kecamatan
Bangsri
LAMPIRAN 10
154
untuk mengatasi lalu
lintas pegawai
supaya tidak
mengganggu kinerja
pegwai yang lain
sudah benar?
9. Berapa jumlah meja
yang ada di Kantor
Kecamatan Bangsri,
apakah jumlah meja
ditentukan dari
banyaknya pegawai
yang bekerja?
10. Apakah luas ruangan
di Kantor Kecamatan
Bangsri suadah
sesuai dengan
kebutuhan kinerja
pegawai?
11. Apakah penataan
ruang kantor di
Kantor Kecamatan
Bangsri sudah sesuai
dengan rangkaian
pekerjaan?
2. Penempatan
peralatan dan
perlengkapan
kantor
1. Berapakah jumlah
peralatan dan
perlengkapan kantor
yang digunakan
dalam proses
pekerjaan kantor di
ruang Kantor
Kecamatan Bangsri?
2. Bagaimana kondisi
kelengkapan dari
peralatan dan
perlengkapan yang
digunakan pegawai
di ruang Kantor
Kecamatan Bangsri?
3. Bagaimana sistem
perawatan dari
perabot dan peralatan
kantor di ruang
Kantor Kecamatan
Pegawai
Kantor
Kecamatan
Bangsri
Pimpinan
(Camat
Bangsri)
Pengunjung
Kantor
Kecamatan
Bangsri
155
Bangsri?
4. Bagaimana
penyimpanan
dokumen dan barang
yang masih maupun
tidak terpakai lagi?
3. Faktor-faktor
yang
berpengaruh
dalam tata
ruang kantor
(cahaya, warna,
udara, suara)
1. Bagaimana
pengaturan udara
yang ada di ruang
Kantor Kecamatan
Bangsri?
2. Bagaimana
pengaturan cahaya
yang ada di ruang
Kantor Kecamatan
Bangsri?
3. Apakah pencahayaan
di Kantor Kecamatan
Bangsri sudah
bagus?
4. Bagaimana
pengaturan warna
pada dinding yang
ada di ruang Kantor
Kecamatan Bangsri?
5. Bagaimana
pengaturan suhu
ruangan di Kantor
Kecamatan Bangsri?
6. Apakah ada suara
bising yang
mengganggu
konsentrasi kinerja
pegawai selama
pegawai bekerja?
Pegawai
Kantor
Kecamatan
Bangsri
Pimpinan
(Camat
Bangsri)
Pengunjung
Kantor
Kecamatan
Bangsri
4. Efisiensi kerja
pegawai
1. Bagaimana dampak
penataan ruang
terhadap
penyelesaian tugas
pegawai dilihat dari
segi biaya?
2. Sudahkah anda puas
dengan penataan
ruang kantor di
Kantor Kecamatan
Pegawai
Kantor
Kecamatan
Bangsri
Pimpinan
(Camat
Bangsri)
Pengunjung
Kantor
Kecamatan
Bangsri
156
Bangsri?
3. Apakah penataan tata
ruang kantor di
Kantor Kecamatan
Bangsri sudah efisien
dan memberi
kemudahan dalam
melaksanakan
pekerjaan?
4. Sudahkah anda
merasa nyaman
dengan penataan
ruang kantor di
Kantor Kecamatan
Bangsri?
5. Bagaimana
mengatasi agar
pegawai tidak bosan
dalam melakukan
pekerjaan pada saat
di kantor, sehingga
dapat membantu
meningkatkan
efisiensi kerja
pegawai?
6. Menurut anda, apa
saja kendala-kendala
yang anda alami
dengan tata ruang di
Kantor Kecamatan
Bangsri?
7. Menurut anda
bagaimana upaya
dalam mengatasi
kendala-kendala
penataan ruang
kantor di Kantor
Kecamatan Bangsri?
157
PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN ANALISIS TATA RUANG
KANTOR UNTUK MEWUJUDKAN EFISIENSI KERJA PEGAWAI
STUDI KASUS DI KANTOR KECAMATAN BANGSRI
Narasumber :
Hari, tanggal :
Waktu :
Tempat :
Jabatan :
A. Asas Tata Ruang Kantor (asas jarak terpendek, asas rangkaian kerja,
asas penggunaan segenap ruang, asas perubahan susunan tempat
kerja)
1. Bagaimana penataan ruang kantor yang ada di Kantor Kecamatan
Bangsri?
2. Dapatkah ruang Kantor Kecamatan Bangsri diubah susunannya?
3. Bagaimana penyusunan pegawai yang ada di ruang ruang Kantor
Kecamatan Bangsri?
4. Bagaimana arus perpindahan pegawai dalam menjalankan sebuah
tugas pekerjaan?
5. Apakah dengan bentuk tata ruang yang ada di Kantor Kecamatan
Bangsri, alur pekerjaan sudah berjalan dengan baik?
6. Apakah semua ruang di Kantor Kecamatan Bangsri sudah digunakan?
7. Bagaimana penyusunan meja dan jarak antar meja pegawai di Kantor
Kecamatan Bangsri
8. Apakah pengaturan jarak lorong-lorong untuk mengatasi lalu lintas
pegawai supaya tidak mengganggu kinerja pegwai yang lain sudah
benar?
9. Berapa jumlah meja yang ada di Kantor Kecamatan Bangsri, apakah
jumlah meja ditentukan dari banyaknya pegawai yang bekerja?
10. Apakah luas ruangan di Kantor Kecamatan Bangsri suadah sesuai
dengan kebutuhan kinerja pegawai?
LAMPIRAN 11
158
11. Apakah penataan ruang kantor di Kantor Kecamatan Bangsri sudah
sesuai dengan rangkaian pekerjaan?
B. Penempatan peralatan dan perlengkapan kantor
1. Berapakah jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang digunakan
dalam proses pekerjaan kantor di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
2. Bagaimana kondisi kelengkapan dari peralatan dan perlengkapan yang
digunakan pegawai di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
3. Bagaimana system perawatan dari perabot dan peralatan kantor di
ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
4. Bagaimana penyimpanan dokumen dan barang yang masih maupun
tidak terpakai lagi?
C. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam tata ruang kantor (cahaya,
warna, udara, suara)
1. Bagaimana pengaturan udara yang ada di ruang Kantor Kecamatan
Bangsri?
2. Apakah pencahayaan di Kantor Kecamatan Bangsri sudah bagus?
3. Bagaimana pengaturan cahaya yang ada di ruang Kantor Kecamatan
Bangsri?
4. Bagaimana pengaturan warna pada dinding yang ada di Kantor
Kecamatan Bangsri?
5. Bagaimana pengaturan suhu ruangan di Kantor Kecamatan Bangsri?
6. Apakah ada suara bising yang mengganggu konsentrasi kinerja
pegawai selama pegawai bekerja?
D. Efisiensi kerja pegawai
1. Sudahkah anda puas dengan penataan ruang kantor di Kantor
Kecamatan Bangsri?
2. Apakah penataan tata ruang kantor di Kantor Kecamatan Bangsri
sudah efisien dan memberi kemudahan dalam melaksanakan
pekerjaan?
3. Sudahkah anda merasa nyaman dengan penataan ruang kantor di
Kantor Kecamatan Bangsri?
159
4. Bagaimana mengatasi agar pegawai tidak bosan dalam melakukan
pekerjaan pada saat di kantor, sehingga dapat membantu
meningkatkan efisiensi kerja pegawai?
5. Menurut anda, apa saja kendala-kendala yang anda alami dengan tata
ruang di Kantor Kecamatan Bangsri?
6. Menurut anda bagaimana upaya dalam mengatasi kendala-kendala
penataan ruang kantor di Kantor Kecamatan Bangsri?
Bangsri, April 2019
( )
160
PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN ANALISIS TATA RUANG
KANTOR UNTUK MEWUJUDKAN EFISIENSI KERJA PEGAWAI
STUDI KASUS DI KANTOR KECAMATAN BANGSRI
Narasumber :
Hari, tanggal :
Waktu :
Tempat :
Jabatan :
A. Asas Tata Ruang Kantor (asas jarak terpendek, asas rangkaian kerja,
asas penggunaan segenap ruang, asas perubahan susunan tempat
kerja)
1. Bagaimana penataan ruang kantor yang ada di Kantor Kecamatan
Bangsri?
2. Dapatkah ruang Kantor Kecamatan Bangsri diubah susunannya?
3. Bagaimana bentuk pengawasan bapak terhadap pegawai, dengan
bentuk tata ruang di Kantor Kecamatan Bangsri?
B. Penempatan peralatan dan perlengkapan kantor
1. Berapakah jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang digunakan
dalam proses pekerjaan kantor di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
2. Bagaimana kondisi kelengkapan dari peralatan dan perlengkapan yang
digunakan pegawai di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
C. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam tata ruang kantor (cahaya,
warna, udara, suara)
1. Bagaimana pengaturan udara yang ada di ruang Kantor Kecamatan
Bangsri?
2. Apakah pencahayaan di Kantor Kecamatan Bangsri sudah bagus?
3. Bagaimana pengaturan cahaya yang ada di ruang Kantor Kecamatan
Bangsri?
4. Apakah pemakaian warna pada dinding sudah mendukung kinerja
pegawai di Kantor Kecamatan Bangsri?
5. Apakah ada suara bising yang mengganggu konsentrasi kinerja
pegawai selama pegawai bekerja?
161
D. Efisiensi kerja pegawai
1. Bagaimana dampak penataan ruang terhadap penyelesaian tugas
pegawai ?
2. Sudahkah anda puas dengan penataan ruang kantor di Kantor
Kecamatan Bangsri?
3. Menurut anda, apa saja kendala-kendala yang anda alami dengan tata
ruang di Kantor Kecamatan Bangsri?
4. Menurut anda bagaimana upaya dalam mengatasi kendala-kendala
penataan ruang kantor di Kantor Kecamatan Bangsri?
Bangsri, April 2019
( )
162
PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN ANALISIS TATA RUANG
KANTOR UNTUK MEWUJUDKAN EFISIENSI KERJA PEGAWAI
STUDI KASUS DI KANTOR KECAMATAN BANGSRI
Narasumber :
Hari, tanggal :
Waktu :
Tempat :
Jabatan :
A. Asas Tata Ruang Kantor (asas jarak terpendek, asas rangkaian kerja,
asas penggunaan segenap ruang, asas perubahan susunan tempat
kerja)
1. Bagaimana penataan ruang kantor yang ada di kantor Kecamatan
Bangsri?
2. Apakah dengan bentuk tata ruang yang ada di kantor Kecamatan
Bangsri memudahkan anda dalam menerima pelayanan?
3. Dengan tata ruang di kantor Kecamatan Bangsri yang seperti ini,
Bagaimana alur penyelesaian aktivitas anda dalam menyelesaikan
keperluan anda di sini?
B. Efisiensi kerja pegawai
1. Bagaimana dampak penataan ruang terhadap penyelesaian tugas
pegawai dilihat dari segi waktu?
2. Bagaimana dampak penataan ruang terhadap penyelesaian tugas
pegawai dilihat dari segi hasil?
3. Sudahkah anda puas dengan penataan ruang kantor di kantor
Kecamatan Bangsri?
Bangsri, April 2019
( )
163
HASIL WAWANCARA PENELITIAN
(INFORMAN I)
Nara Sumber : Asiyah S.Pd
Hari, tanggal : Rabu, 08 April 2020
Waktu : 10.00 – 10.45 WIB
Tempat : Ruang Kabag Umum dan Kepegawaian
Jabatan : Kabag Umum dan Kepegawaian
Keterangan:
P: Peneliti
I: Informan
P : Saya Jikha Tiyastanti mahasiswa Unnes yang sedang melaksanakan penelitian
mengenai analisis tata ruang kantor dalam mewujudkan efisiensi kerja pegawai
di kantor kecamatan bangsri Bu, mohon ijnnya untuk mewawancarai ibu
I : Owh iya silahkan dik, ini sama yang kayak dulu udahkan?
P : Iya bu, tapi yang bulan januari itu masih observasi yang sekarang untuk
penelitian.
I : Owh sekarang penelitian, iya ya pertanyaanya apa saja?
P : Pertanyaan pertama saya bu, Bagaimana penataan ruang kantor yang ada di
Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Ya kayak gini menurutmu apa yang kayak gini , peruangankan
P : Dapatkah ruang Kantor Kecamatan Bangsri diubah susunannya?
I : Yah bisa
P : Bagaimana penyusunan pegawai yang ada di ruang ruang Kantor Kecamatan
Bangsri?
I : Kalau untuk penyusunan tempat duduk pegawai itu ditentukan intern sini,
misalkan pak irul nanti bisa disini nanti bisa disana kalo itu intern sini .
P : Bagaimana arus perpindahan pegawai dalam menjalankan sebuah tugas
pekerjaan?
I : Kalo staf itu karena memang disini stafnya kurang yah bantu sana bantu sini,
kayak yang disosial yah kadang bantu disini, kayak pak irul kadang banti disini
kadang bantu dipemerintahan gitu
LAMPIRAN 12
164
P : Jadi pekerjaannya itu sering membuat keluar masuk ruangan lain juga bu?
I : Ya gak terlalu sering yah kalau ada kepentingan surat yang harus ditangani,
bantu gitu loh masalahe kekurangan staf itu intinya. Kalo dapat surat dari sekda
apa dari bkd apa dari diskominfo dari bapeda kan membutuhkan misalkan
membutuhkan data apa gitukan dari sosial sana pun juga kadang kesini minta
apa , memasukkan surat kesini kalo surat kan semuanya masuk kesini.
P : Bagaimana penyusunan meja dan jarak antar meja pegawai di Kantor
Kecamatan Bangsri?
I : Tergantung orangnya kan yang nyusun misalkan ak pingin yang sebelah sini ,
dirubah sini tergantung kenyamanan orangnya.
P : Apakah luas ruangan di Kantor Kecamatan Bangsri suadah sesuai dengan
kebutuhan kinerja pegawai?
I : kalo untuk ruangan kalo misalkan dilebarkan lagi ya malah tambah enak
P : Berapakah jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang digunakan dalam
proses pekerjaan kantor di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Ya computer , banyak computer nya karena kadang kayak ngisi surat surat itu
banyak , bagian kearsipan kan sini kan.
P : Bagaimana kondisi kelengkapan dari peralatan dan perlengkapan yang
digunakan pegawai di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Kalo computer yang ini memang sudah rusak, kalo yang sana masih bisa
P : Bagaimana system perawatan dari perabot dan peralatan kantor di ruang
Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Nanti ada pengurusnya khusus pengurus barang
P : Bagaimana penyimpanan dokumen dan barang yang masih maupun tidak
terpakai lagi?
I : Masih disetiap bidang itu
P : Bagaimana pengaturan udara yang ada di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Pake ac itu, kalo tertutup gak pake ac nanti pengap kalo cuman make jendela
gak cukup sih,jendela selalu saya tutup sih.
P : Apakah pencahayaan di Kantor Kecamatan Bangsri sudah bagus?
I : Kalo diruangan ini cahayanya dari lampu, dari jendela juga bisa cahaya
mataharinya masuk.
P : Bagaimana pengaturan cahaya yang ada di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
165
I : Kalo yang sini gak panas dari sinar mataharinya gak masuk lewat jendela, tapi
kalo yang ruangan trantip itu masuk sinar mataharinya jadi agak panas , karena
kalo pagi kan dari arah sana sinarnya sementara ruang trantip kan paling depan
gak kehalang apa-apa dik.
P : Apakah pemakaian warna pada dinding sudah mendukung kinerja pegawai di
Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Sementara kayak gini warnanya, belum diperbarui , kadang agak panas belum
pernah diganti memang , tapi kalo mau ganti sendiri kan gak mungkin .
P : Apakah ada suara bising yang mengganggu konsentrasi kinerja pegawai
selama pegawai bekerja?
I : Gak terlalu menghiraukan itu kayak kerja yah kerja kalau ada yang lalu lalang
gak menghiraukan. tapi kalo yang agak ribet itu kalo ada bantuan itu loh yang
dari pkh itu loh, kadangkan ada banyak warga sampai berisik sampai full
warga, sampai jalan-jalan sini loh orangnya kadang bawa anak kecil nangis yah
ada tapi itu gak setiap hari, paling pas ada itu samsat keliling jumat sama selasa
itu ada banyak orang didepan.
P : Bagaimana mengatasi agar pegawai tidak bosan dalam melakukan pekerjaan
pada saat di kantor, sehingga dapat membantu meningkatkan efisiensi kerja
pegawai?
I : Dengerin dikomputer itu,kadang sambil ngetik tapi yo pelan.
P : Menurut anda, apa saja kendala-kendala yang anda alami dengan tata ruang di
Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Ruangannya kurang luas,
P : Menurut anda bagaimana upaya dalam mengatasi kendala-kendala penataan
ruang kantor di Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Dengan diluaskan dikit, diadakan pembaharuan lah diluaskan dikit ya malah
bagus sih dan warna catnya soalnya kan udah lama ini , direnovasi gitu , dan
penataannya.
166
HASIL WAWANCARA PENELITIAN
(INFORMAN II)
Nara Sumber : Ririn Musyawaroh
Hari, tanggal : Rabu, 08 April 2020
Waktu : 11.05 – 11.25
Tempat : Ruang Kabag Perencanaan dan Evaluasi
Jabatan : Bendahara
Keterangan :
P: Peneliti
I: Informan
P : Saya Jikha Tiyastanti mahasiswa Unnes yang sedang melaksanakan penelitian
mengenai analisis tata ruang kantor dalam mewujudkan efisiensi kerja pegawai
di kantor kecamatan bangsri Bu, mohon ijnnya untuk mewawancarai ibu
I : Tentang tata ruang kantor, iya bisa sini mudah-mudahan saya bisa bantu,
pertanyaanya apa saja?
P : Bagaimana penataan ruang kantor yang ada di Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Seperti yang jenengan lihat kita kan per kasi, perbagian jadi kita kan ada yang
utama ruang camat, pak sekcam gabung dengan kasubag renval kemudian ada
kasi trantip, kasubag umpeg, pemerintahan, pelayanan , pmd dan sosial jadi
kita ruangannya itu per bidang atau perbagian. Jadi tidak dibuat satu ruangan
terbuka dijadikan satu semua pegawai karena ruangannya yang ada memang
seperti ini kalo misalkan dibuat blog itu tidak evektif karena peruangan gini
kan interaksi antara staf dengan pimpinan lebih mudah dari pada saat kita
menjadi satu gitu.
P : Dapatkah ruang Kantor Kecamatan Bangsri diubah susunannya?
I : Kalo dirubah susunan ruangan nya itu sulit, tapi kalo hanya sekedar
menggabungkan atau pindah itu bisa seperti kemarin itu karena pemerintahan
dan pelayanan itu kan pekerjaan terkait kependudukan dan ktp dan lain-lain
itukan jadi satu karena kemudian bagian pemerintahan pindah bareng yanum
tapi kemudian ada peraturan baru lagi pelayanan umum dipindah lagi diskat
lagi.
P : Bagaimana penyusunan pegawai yang ada di ruang ruang Kantor Kecamatan
Bangsri?
I : Seperti saya staf dikasubag renval yah berarti saya duduknya ruanganannya
jadi satu dengan kasubag renval untuk memudahkan komunikasi, terus seperti
kasi pmd kasi pemerintahan itu kan sering koordinasi jadi ruangannya lumayan
167
dekat. Staf-staf nya yah berarti ada staf masing masing ruangan terdiri dari kasi
atau kasubag dengan beberapa stafnya ada yang stafnya dua , tiga , tapi terlepas
dari itu tetap kita misalkan saya staf disini tapi saya merangkap jadi membantu
dipelayanan bisa masih seperti itu walaupun kita duduknya disini tetap
memabantu misalkan disana ada pekerjaan apa tetep bisa membantu.
P : Bagaimana arus perpindahan pegawai dalam menjalankan sebuah tugas
pekerjaan?
I : Sudah lebih mudah malah kalau seperti ini, jadi misalkan kita ada pekerjaan
yang membutuhkan privasi nya itu bisa terjaga karena tidak semuanya bisa
masuk dan mengakses.
P : Apakah semua ruang di Kantor Kecamatan Bangsri sudah digunakan?
I : Sudah digunakan semua, kalo yang didepan itukan ruang tamu pak camat ya itu
kondisional berarti kalo adatamu saja yang satu ruangan sama ruangan pak
camat.
P : Bagaimana penyusunan meja dan jarak antar meja pegawai di Kantor
Kecamatan Bangsri?
I : Ya seperti ini, ini kanruangannya sempit jadi seperti ini jaraknya yah lumayan
dekat.
P : Berapa jumlah meja yang ada di Kantor Kecamatan Bangsri, apakah jumlah
meja ditentukan dari banyaknya pegawai yang bekerja?
I : Jumlah meja ditentukan dengan banyaknya jumlah pegawai, tapi kita masih ada
beberapa meja yang gak kepake yang digunakan suatu saat kalo ada kegiatan
dipendopo, tapi semua staf di sini punya meja masing-masing
P : Apakah luas ruangan di Kantor Kecamatan Bangsri suadah sesuai dengan
kebutuhan kinerja pegawai?
I : Belum yak arena ruangannya kurang luas.
P : Apakah penataan ruang kantor di Kantor Kecamatan Bangsri sudah sesuai
dengan rangkaian pekerjaan?
I : Rangkaiannya kadang harus ke ruang bagian lain.
P : Berapakah jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang digunakan dalam
proses pekerjaan kantor di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Komputer, scanner, kayak gitu sih
P : Bagaimana kondisi kelengkapan dari peralatan dan perlengkapan yang
digunakan pegawai di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
168
I : Kondisinya bagus misalkan kalo ada mesin printer kadang kana da yang macet
atau apa yah mbak itu segera diserviceke biar tidak mengganggu kelancaran
pekerjaan kita disini.
P : Bagaimana kendala dalam penataan ruangan di ruang Kantor Kecamatan
Bangsri?
I : Cuman kalo kita dipelayanan sih itu ada pada di internet kadangkan down
seperti itu
P : Bagaimana penyimpanan dokumen dan barang yang masih maupun tidak
terpakai lagi?
I : Penyimpanan dokumen yang sudah tidak terpakai di taruh digudangsana
mbak, cuman kalo untuk penataannya kita belum maksimal karena kan tidak
ada petugas khusus yang untuk itu.
P : Bagaimana pengaturan udara yang ada di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Untuk udaranya enak,masing masing ruangan ada acnya kalo ada ac nya pas
kita gak tau yah mbak tetep ada jendela yang bisa dibuka , kalo acnya mati
dibuka.
P : Apakah pencahayaan di Kantor Kecamatan Bangsri sudah bagus?
I : Lumayan terang kok mbak
P : Bagaimana pengaturan cahaya yang ada di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Masing - masing ruangan kita punya kayak gini jendelanya jadinya enak,
cahaya tetep bisa masuk dari sinar matahari nek pas mbendak mendunge
peteng hujan lampunya baru dihidupkan , kadang silau juga sekitar jam 7
sampai Sembilan nanti udah kayak gini, jadi jendelanya gordennya taktutup
separuh aja biar gak terang banget.
P : Apakah pemakaian warna pada dinding sudah mendukung kinerja pegawai di
Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Kalau untuk warna dinding kita pilih yang terang kayak gini ruangannya juga
terlihat terang
P : Bagaimana pengaturan suhu ruangan di Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Sudah, menggunakan AC
P : Apakah ada suara bising yang mengganggu konsentrasi kinerja pegawai
selama pegawai bekerja?
I : Kita itu paling nek pas keganggu pas ada acara di gedung pgri situ loh mbak ,
kita kan ungkur-ungkuran karo gedung pgri sih ketika disitu ada hajat kadang
kala sampai sini walaupun gak setiap hari , kalo suara berisik dari kendaraan
gak begitu terdengar sih.
169
P : Apakah penataan tata ruang kantor di Kantor Kecamatan Bangsri sudah efisien
dan memberi kemudahan dalam melaksanakan pekerjaan?
I : Lebih gampang soalnya kita perbagian, kalo arsip ya kita simpen diruangan ini
sendiri , kecuali arsip yang sudah inaktif lima tahun kesana ya kita baru pindah
kesana jadi lebih gampang peruangan seperti ini koordinasi dengan atasan juga
lebih gampang.
P : Bagaimana dampak penataan ruang terhadap penyelesaian tugas pegawai
dilihat dari segi biaya?
I : Dengan adanya tata ruangan seperti ini dilihat dari segi biaya pastinya kalo
seperti ini kan desentralisasi mestinya lebih mahal yang desentralisasi karena
kan kita alatnya sendiri-sendiri.
P : Sudahkah anda puas dengan penataan ruang kantor di Kantor Kecamatan
Bangsri?
I : udah puas
P : Sudahkah anda merasa nyaman dengan penataan ruang kantor di Kantor
Kecamatan Bangsri?
I : nyaman
P : Bagaimana mengatasi agar pegawai tidak bosan dalam melakukan pekerjaan
pada saat di kantor, sehingga dapat membantu meningkatkan efisiensi kerja
pegawai?
I : Sering dengerin music sih
P : Menurut anda, apa saja kendala-kendala yang anda alami dengan tata ruang di
Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Kalo kita lintas bagian itu kan kita perlu keruangan sana, tapi sih sejauh ini gak
ada kendala sih mbak karena kalo kita lintas bagian harus keruangan sana
tapikan yo dekat tidak menggagun kerja , kalo perluasan ruangan sih bagi saya
sendiri karena cuman kasubag renval sendiri sih sudah cukup,rata rata
perbagian itu hanya punya satu dua staf jadi cukup lah, walaupun seperti ini
penataannya cukup kok mbak.
P : Menurut anda bagaimana upaya dalam mengatasi kendala-kendala penataan
ruang kantor di Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Mungkin bisa dengan ruangan pelayan nantikan dipindahkan kebelakang terus
kalo bisa itu ruangan sebelah kasi pmd itu bisa pindah ke bagian sebelah sana
karena kan luas, dan pmd itu ada pendamping desa ada lain-lain disitu terlalu
banyak staf jadi harapan saya yang bagian pmd bisa blokiran sama bagian
pemerintahan karena staf pemerintahan cuman satu.
170
HASIL WAWANCARA PENELITIAN
(INFORMAN III)
Nara Sumber : Vera Aji Susanti
Hari, tanggal : Rabu, 08 April 2020
Waktu : 13.34 – 14.00
Tempat : Ruang PMD
Jabatan : Staf PMD
Keterangan :
P: Peneliti
I: Informan
P : Saya Jikha Tiyastanti mahasiswa Unnes yang sedang melaksanakan penelitian
mengenai analisis tata ruang kantor dalam mewujudkan efisiensi kerja pegawai di
kantor kecamatan bangsri Bu, mohon ijnnya untuk mewawancarai ibu.
I : Iya boleh, pertanyaannya apa aja mbak?
P : Bagaimana penataan ruang kantor yang ada di Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Ruangannya dibagi perkasi kasi mbak
P : Dapatkah ruang Kantor Kecamatan Bangsri diubah susunannya?
I : Bisa sesuai atasan sih
P : Bagaimana penyusunan pegawai yang ada di ruang ruang Kantor Kecamatan
Bangsri?
I : Didepan itu ada ruangan pak camat, terus kasi trantib dan satpol pp, kasubag
umpeg, sekcam, terus sampingnya ada kasubag renval, terus kasi pemerintahan ,
kasi pmd, kasi sosial
P : Bagaimana arus perpindahan pegawai dalam menjalankan sebuah tugas
pekerjaan?
I : Sesuai bidangnya mbak , misal kalo ada surat masuk di masukin kesekretariat
dulu , surat masuknya diagenda dulu terus didisposisi pak camat baru masuk
kebidang-bidang tergantung tujuannya. Kalo surat keluar dibuat perbidang terus
diagendakan kesekretariat terus dimintain tanda tangan ke pak camat baru
diedarkan kedesa desa atau tujuan.
P : Apakah dengan bentuk tata ruang yang ada di Kantor Kecamatan Bangsri, alur
pekerjaan sudah berjalan dengan baik?
I : Disini kurang luas soalnya banyak orangnya, stafnya satu, tap (tenaga
administrasi pelaporan) nya dua , pendamping desa nya tiga , ada
171
P : Apakah semua ruang di Kantor Kecamatan Bangsri sudah digunakan?
I : Udah penuh semua ruangan nya
P : Bagaimana penyusunan meja dan jarak antar meja pegawai di Kantor
Kecamatan Bangsri?
I : Sepuluh diruangan ini , walaupun mejanya dikit diruangan ini, karena yang
sering diruangan ini hanya tiga ditambah pak kasi satu jadi semuanya empat
P : Bagaimana penyusunan meja dan jarak antar meja pegawai di Kantor
Kecamatan Bangsri?
I : Ya kayak gitu
P : Apakah luas ruangan di Kantor Kecamatan Bangsri suadah sesuai dengan
kebutuhan kinerja pegawai?
I : Kalo untuk luas ruangan itu tadi mbak kurang
P : Berapakah jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang digunakan dalam
proses pekerjaan kantor di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Paling sering digunakan itu komputer , mesin print , snackhelter, perforator,
kuwintansi
P : Bagaimana kondisi kelengkapan dari peralatan dan perlengkapan yang
digunakan pegawai di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Mendukung
P : Bagaimana penataan peralatan kerja pada masing-masing milik pegawai di
ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Perawatan nya kalo rusak itu disservice dimintain tuker ke bendahara mbak
ririn
P : Bagaimana penyimpanan dokumen dan barang yang masih maupun tidak
terpakai lagi?
I : Disini gak ada ruang arsip mbak jadi menumpuk, penuh banget diruangan ini.
P : Bagaimana pengaturan udara yang ada di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Ini ada jendela tapi gak dibuka lebih sering pake AC, jadi jendelanya ditutup
P : Apakah pencahayaan di Kantor Kecamatan Bangsri sudah bagus?
I : dari lampu
P : Apakah pemakaian warna pada dinding sudah mendukung kinerja pegawai di
Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Warna bikin semangat
172
P : Apakah ada suara bising yang mengganggu konsentrasi kinerja pegawai
selama pegawai bekerja?
I : Paling ada suara bising itu kalo ada acara dipendopo yang menggunakan mic
itu suaranya kedengaran sampai sini
P : Menurut anda, apa saja kendala-kendala yang anda alami dengan tata ruang di
Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Komunikasi dengan staf kasi bagian lain, terus kalo fotokopi dokumen di
ruangan ini gak ada tapi diruangan lain ada di pelayanan sana, jadi harus ke ruang
pelayanan dulu padahal hanyak untuk fotokopi satu dua lembar aja.
P : Menurut anda bagaimana upaya dalam mengatasi kendala-kendala penataan
ruang kantor di Kantor Kecamatan Bangsri?
I : dengan menambah mesin fotokopi , tambahan mesin print diruangan ini, terus
almari untuk dokumen dan arsip , luas ruangan diluasin.
173
HASIL WAWANCARA PENELITIAN
(INFORMAN IV)
Nara Sumber : Sri Lestari
Hari, tanggal : Rabu, 08 April 2020
Waktu : 14.05-14.25
Tempat : Tenaga Administrasi Pelaporan
Jabatan : Tenaga Administrasi Pelaporan (TAP)
Keterangan :
P: Peneliti
I: Informan
P : Saya Jikha Tiyastanti mahasiswa Unnes yang sedang melaksanakan penelitian
mengenai analisis tata ruang kantor dalam mewujudkan efisiensi kerja pegawai di
kantor kecamatan bangsri Bu, mohon ijnnya untuk mewawancarai ibu.
I : Iya boleh, pertanyaannya apa aja mbak?
P : Bagaimana penataan ruang kantor yang ada di Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Ruangannya dibagi perkasi kasi mbak
P : Bagaimana penataan ruang kantor yang ada di Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Kurang tertata, karena ada yang sebagian bidang yang pegawainya banyak
kayak disini seharusnya kan ada ruangan sendiri kayak saya sendiri kan berdiri
sendiri di kecamatan, yang pendamping desa itu kan mendampingi desa
seharusnya ada ruangan sendiri buat nanti kalo desa mengkonsultasi sama
pendamping-pendamping kan lebih enak
P : Dapatkah ruang Kantor Kecamatan Bangsri diubah susunannya?
I : Iya, rencananya mau disubah pelayanan mau dirubah dibangun didepan tapi
belum tau kapan, tapi pengajuannya sudah diajukan ke Jepara. Kalau untuk
perubahan meja bisa dirubah ini baru dirubah , baru dua tahun dirubah kayak gini,
biar gak bosen, biar gampang juga konsultasi sama pimpinan kalau kayak gini kan
pimpinan bisa keliatan semua.
P : Bagaimana arus perpindahan pegawai dalam menjalankan sebuah tugas
pekerjaan?
I : Jadi kita masuk itu langsung diplotkan disini , jadi gak ada pergantian , kecuali
kalo ada penambahan pegawai baru itu ada penambahan, kalo dalam bekerja
sehari-hari sering keluar masuk keruang bagian lain, kan kalau kita mau ngirim
dokumen kejepara bikin surat pengantar jadikan harus lewat sekretariat dulu,
174
nomor agenda surat, tanda tangan pak camat berartikan harus berkesinambungan
keruang lain.
P : Apakah dengan bentuk tata ruang yang ada di Kantor Kecamatan Bangsri, alur
pekerjaan sudah berjalan dengan baik?
I : Baik sih, cuman penataan dokumen aja kurang tempatnya
P : Apakah semua ruang di Kantor Kecamatan Bangsri sudah digunakan?
I : sudah terpakai semua, ada gudang itu terpakainya kalo ada pemilihan presiden
pemelihan buat kayak gitu-gitu.
P : Bagaimana penyusunan meja dan jarak antar meja pegawai di Kantor
Kecamatan Bangsri?
I : Memang seperti ini, mau dirubah jaraknya kan juga udah gak bisa lewat sudah
terbatas luas.
P : Apakah pengaturan jarak lorong-lorong untuk mengatasi lalu lintas pegawai
supaya tidak mengganggu kinerja pegwai yang lain sudah benar?
I : gak terganggu, cuman tuh kan biasanya ada tuh desa-desa banyak kesini pada
konsultasi kayak tadikan juga sih ada 12 desa diundang kesini la pada konsultasi
kesini terus akhirnya kan gak muat terus akhirnya disuruh kegudang sana gudang
pkk, gak ke ruang tamu soalnya nanti gak efektif karena butuh meja meja untuk
naruh laptop kan nanti pada bawa laptop seperti peltihan gitu.
P : Berapa jumlah meja yang ada di Kantor Kecamatan Bangsri, apakah jumlah
meja ditentukan dari banyaknya pegawai yang bekerja?
I : Tidak sesuai, kadnag ada yang kurang ada yang lebih kayak disamping itu
cuman dua orang tapi mejanya ada 4 kalo gak salah , diruangan sini pas.
P : Apakah luas ruangan di Kantor Kecamatan Bangsri suadah sesuai dengan
kebutuhan kinerja pegawai?
I : Luasnya kalo sejauh ini sudah karena sudah terbiasa sih seperti ini sebenarnya
sih kurang, ya kayak tadi sih pendamping desa itu gak punya ruangan.
P : Berapakah jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang digunakan dalam
proses pekerjaan kantor di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Peralatan yang dipakai kayak komputer, bolpoin ya kayak gitu-gitu mesin print,
ac.
P : Bagaimana kondisi kelengkapan dari peralatan dan perlengkapan yang
digunakan pegawai di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Kondisinya bagus soalnya disini kalo rusak langsung di service.
P : Bagaimana penyimpanan dokumen dan barang yang masih maupun tidak
terpakai lagi?
175
I : Kalo penyimpanan dokumen kurang memadahi, kurang tempat, jadi kalo desa
mau pinjem arsipnya itu sulit harus buka semua gak bisa tertata ruangannya
terbatas.
P : Bagaimana pengaturan udara yang ada di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Ya jendela dan AC.
P : Apakah pencahayaan di Kantor Kecamatan Bangsri sudah bagus?
I : Cukup sih.
P : Bagaimana pengaturan cahaya yang ada di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
I : kalo diruangan ini memang radak gelap karena ketutupan dinding jendelanya
jadi cahaya dari matahari gak bisa masuk, tapi kena sedikit disitu di pintu dari
matahari , jadi sumber cahanya dari lampu semua sini, nggak mengganggu sih,
langsung dihidupin seharian.
P : Apakah pemakaian warna pada dinding sudah mendukung kinerja pegawai di
Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Nggak mengganggu untuk warna dindingnya sih.
P : Apakah ada suara bising yang mengganggu konsentrasi kinerja pegawai
selama pegawai bekerja?
I : Kadang ada yang masuk , dari yang pada bercanda yang ada didepan dari
ruang lain juga sampai masuk sini.
P : Apakah penataan tata ruang kantor di Kantor Kecamatan Bangsri sudah efisien
dan memberi kemudahan dalam melaksanakan pekerjaan?
I : Paling kalo kita lembur itu kan kita terpisah sendiri ruangannya , situ kan ada
pintunya jadi kalo mau kedepan mau ngambil kunci atau apa itu pasti sulit soalnya
udah pada pulang semua , soalnya kalo sore dikunci pintu itu , jadi kalo kita
lembur yah disini aja misal kalo mau ngagendakan surat yah gak bisa. Terus kalo
mau fotokopi kurang satu dua lembar yah sulit kan di ruangan sini gak ada mesin
fotokopi jadi harus keruang depan padahal sudah dikunci.
P : Sudahkah anda puas dengan penataan ruang kantor di Kantor Kecamatan
Bangsri?
I : Puas gak puas yah jalani aja kayak gini, sebenernya belum.
P : Bagaimana mengatasi agar pegawai tidak bosan dalam melakukan pekerjaan
pada saat di kantor, sehingga dapat membantu meningkatkan efisiensi kerja
pegawai?
I : musikan , kalo gak youtuban sih.
176
P : Menurut anda, apa saja kendala-kendala yang anda alami dengan tata ruang di
Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Kendala nya kayak tadi, pas lembur karena ruangannya beda-beda mau ke
ruangan depan terhalang pintu yang menghubungkan bagian kantor belakang dan
kantor depan soalnya udah kekunci , lemari untuk dokumen arsip kurang.
P : Menurut anda bagaimana upaya dalam mengatasi kendala-kendala penataan
ruang kantor di Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Bisa dengan di lebarin ruangannya, ditambah lemari untuk arsip , tambah
mesin fotokopi.
177
HASIL WAWANCARA PENELITIAN
(INFORMAN V)
Nara Sumber : Mohammad Torik Alamsyah, SH., MH
Hari, tanggal : Kamis, 23 April 2020
Waktu : 08.09 – 09.00 WIB
Tempat : Ruang Camat di Kantor Kecamatan Bangsri
Jabatan : Camat Bangsri
Keterangan:
P: Peneliti
I: Informan
P : Saya Jikha Tiyastanti mahasiswa Unnes yang melaksanakan penelitian di
kantor kecamatan bangsri, tema penelitian saya mengenai tata ruang kantor
terhadap efisiensi kerja pegawai pak. Untuk itu saya mohon waktunya sebentar
pak untuk wawancara dengan bapak, ada beberapa pertanyaan yang ingin saya
ajukan kepada bapak.
I : Iya iya, silahkan apa saja pertanyaannya.
P : Yang pertama saya ingin menanyakan mengenai Bagaimana penataan ruang
kantor yang ada di Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Berkaitan dengan pertamyaan saudari bisa saya sampaikan tentang tata ruang
kantor kecamatan memang kecamatan bangsri dulunya pertamakali ini
dipergunakan tidak sebagai kantor kecamatan tetapi sebagai kawedanan
bangsri jadi dulu itu kantor kecamatan letaknya justru didepan kantor
kecamatan yang sekarang saya tempati didepan persis itu, kemudian setelah
adanya restrukturisasi organisasi di pemerintahan kabupaten jepara fungsi dari
pada kawedanan itu sudah tidak ada dikembalikan kepada kecamatan sehingga
ruangan yang ada disini yang dulunya kawedanan ini digunakan untuk
kecamatan bangsri. Dulu ruangan sini belum ada hanya ruangan situ dulu
depan nya situ udah, beberapa tahun ruangan ini dibangun kemudian ditempati
untuk kantor kecamatan bangsri jadi untuk ruangan ini memang sudah dibagi
bagi ada beberapa kasi masing-masing kasi sudah memiliki ruangan sendiri dan
ruangan sekcam ada sendiri, ruangan camat ada sendiri, ruangan pertemuan
rapat ada dua yang satu ada di Pendopo, yang satu ada dibelakang kemudian
ruang bbk ada sendiri, mushola ada sendiri, jadi sudah komplit untuk tata ruang
yang ada di kecamatan bangsri.
178
P : Dapatkah ruang Kantor Kecamatan Bangsri diubah susunannya?
I : Bisa, tergantung dari situasi dan kondisinya nanti, rencana untuk tahun 2021 ini
memang sudah dianggarkan dari pemerintah kabupaten jepara akan
membangun khusus unit pelayanan kabupaten bangsri sebagai pengganti yang
sekarang yang disini ruangannya sempit kemudian tidak representative
seehingga tahun 2021 akan dibangun gedung sendiri untuk ruangan pelayanan
2021 nanti , sudah dianggarkan nanti.
P : Bagaimana bentuk pengawasan bapak terhadap pegawai, dengan bentuk tata
ruang di Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Jadi lebih memudahkan saya,satu gedung kemudian tidak terpisah pisah antara
jarak ruangan kasi satu dengan kasi yang lainnya kemudian sekcamnya tidak
berpisah-pisah sehingga kami untuk memantau sekaligus untuk melihat pola
kerjanya dari masing-masing kasi, sekcam itu kami dapat memantau sewaktu-
waktu jadi tidak berjauhan dalam satu gedung .
P : Berapakah jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang digunakan dalam
proses pekerjaan kantor di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Disini ada AC, disamping AC ada meja kursi kemudian disebelah kanan ini
juga ada rapat khusus untuk rapat intern atau rapat-rapat terbatas , untuk telfon
kami menggunakan di satu ruangan renval (perencanaan dan evaluasi) jadi
masing-masing kasi belum ada telfonnya karena memang disentralkan di satu
sentral di kasubag renval (perencanaan dan evaluasi).
P : Bagaimana kondisi kelengkapan dari peralatan dan perlengkapan yang
digunakan pegawai di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Kondisi baik sementara ini tidak mengalami gangguan tidak ada hambatan dan
berjalan sesuai topuksinya masing-masing.
P : Bagaimana pengaturan udara yang ada di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Diruangan saya Alhamdulillah untuk pengaturan udara ini berhadapan
langsung dengan ruang terbuka , sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan itu untuk
jendela ada trails bisa kami buka sehingga udara bisa masuk, untuk sirkulasi
udara kadang-kadang saya buka jendela untuk ventilasi udara.
P : Apakah pencahayaan di Kantor Kecamatan Bangsri sudah bagus?
I : Cahayanya bagus masuk keruangan.
P : Bagaimana pengaturan cahaya yang ada di ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Kalau pas jam-jam kerja memang saya tutup untuk gorden karena memang
silau , tapi kalau untuk pagi-pagi sekali saya memang suruh buka biar udaranya
masuk keruangan saya.
179
P : Apakah pemakaian warna pada dinding sudah mendukung kinerja pegawai di
Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Saya suka warna yang seperti ini jadi tidak terang tidak putih kemudian tidak
mengkilap tidak langsung, lebih alami, jadi dominan seperti ini untuk ruangan
lain-lainnya, tidak terlalu mencolok.
P : Apakah ada suara bising yang mengganggu konsentrasi kinerja pegawai
selama pegawai bekerja?
I : Alhamdulillah tidak ada yang mengganggu , ya semuanya berjalan dengan
tertutup sehingga dari luar juga tidak ada gangguan, tidak ada gangguan kalau
sudah tertutup semuanya karna jaraknya agak jauh dari jalan raya.
P : Bagaimana dampak penataan ruang terhadap penyelesaian tugas pegawai ?
I : Jadi setiap tahun kami evaluasi untuk penataannya, kalau dirasa itu
membosankan ya kami sarankan untuk dirubah tata tempatnya, dirubah
ventilasinya sehingga itu tidak membosankan untuk pekerjaan kita.
P : Sudahkah anda puas dengan penataan ruang kantor di Kantor Kecamatan
Bangsri?
I : Alhamdulillah saya sudah puas.
P : Menurut anda, apa saja kendala-kendala yang anda alami dengan tata ruang di
Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Kendala itu yang pertama yang diruang pelayanan itu kurang representative
terlalu kecil sehingga kalau banyak pengunjung, banyak yang meminta
pelayanan itu kadang-kadang juga tidak bisa semuanya bisa masuk semuanya
bisa duduk ngantri sehingga itu kadang-kadang juga membuat kami agak
merasa kerepotan yang jelas itu memang kurang representative karena tiap
tahun-tiap tahun pelayanannya tambah banyak
P : Menurut anda bagaimana upaya dalam mengatasi kendala-kendala penataan
ruang kantor di Kantor Kecamatan Bangsri?
I : Kami sudah lama mengusulkan untuk penganggaran 2021 yang khusus untuk
ruangan pelayanan bisa secepatnya di kondisikan ataupun dibangun sehingga
ini mudah-mudahan setelah dibangun dan reprensetatif ruangannya ini bisa
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal harapan kami
seperti itu dan mudah-mudah bisa terrealisasikan karena sudah masuk dalam
anggaran.
180
HASIL WAWANCARA PENELITIAN
(INFORMAN VI)
Nara Sumber : Elma Noviyanti
Hari, tanggal : Kamis, 23 April 2020
Waktu : 10.00 – 10.15 WIB
Tempat : Kantor Kecamatan Bangsri
Jabatan : Masyarakat
Keterangan:
P: Peneliti
I: Informan
P : Saya Jikha Tiyastanti mahasiswa Unnes yang melaksanakan penelitian di
kantor kecamatan bangsri, tema penelitian saya mengenai tata ruang kantor
terhadap efisiensi kerja pegawai pak. Untuk itu saya mohon waktunya sebentar
pak untuk wawancara dengan mbk nya.
I : Iya mbk, kalo bisa saya jawab.
P: mbaknya kekantor kecamatan untuk keperluan apa yah?
I: Ini mau minta tanda tangan pak camat untuk surat keterangan, buat daftar
sekolah mbak.
P: Owh udah dari tadi mbaknya di sini?
I: Udah lama mbak, ini udah mau pulang, suratnya disuruh ditinggal soalnya.
P: Kalau begitu saya minta waktunya sebentar yah mbak untuk menanyakan
beberapa pertanyaan, untuk penelitian saya. Yang pertama bagaimana penataan
ruang kantor yang ada di kantor Kecamatan Bangsri?
I: Di kantor kecamatan bangsri jepara saya lihat ruang kantornya dibuat
perruangan yah. Saya baru pertama kali kesini itu aja saya tahunya.
P: Apakah dengan bentuk tata ruang yang ada di kantor Kecamatan Bangsri
memudahkan anda dalam menerima pelayanan?
I: Sebenernya tadi pas sampai sini sempet bingung sama ruangannya, saya kan
mau minta tanda tangan Pak Camat, bingung harus masukin suratnya kemana
dulu, soalnya saya tadi dari pintu masuk lewat ruang tunggu sepi, jalan
kebelakang nemu ruang pelayanannya dibagian belakang, jadi saya tanya keloket
pelayanannya kalau mau minta tanda tangan pak camat bagaimana. Bingung aja
181
ternyata ruang pelayanannya dibelakang saya kira didekat pintu depan ruang
pelayanannya.
P: Dengan tata ruang di kantor Kecamatan Bangsri yang seperti ini, Bagaimana
alur penyelesaian aktivitas anda dalam menyelesaikan keperluan anda di sini?
I: Ribet sih minta tanda tangan aja harus nunggu sampai besok, tadi aja alurnya
harus ke pelayanan dulu, terus dikasihke ruang lain.
P: Bagaimana dampak penataan ruang terhadap penyelesaian tugas pegawai
dilihat dari segi waktu?
I: Membuat lama karena surat nya jadinya lama, mungkin karena harus diproses
diruang yang berbeda-beda terlebih dahulu.
P: Bagaimana dampak penataan ruang terhadap penyelesaian tugas pegawai
dilihat dari segi hasil?
I: lumayan, karena memang kondisinya seperti ini mau bagaimana lagi.
P: Sudahkah anda puas dengan penataan ruang kantor di kantor Kecamatan
Bangsri?
I: saya harapsih ruang pelayanannya ditaruh depan, atau dikasih penunjuk arah
atau informasi, kalau orang yang baru pertama kali ke kentor kecamatan kan
ngiranya ruang pelayanan dibagian depan deket pintu masuk kantor, biar sampai
kantor gak bingung, sama ruang pelayanannya semoga diperbesar sih biar gak
berdesakan.
182
HASIL WAWANCARA PENELITIAN
(INFORMAN VII)
Nara Sumber : Tiara Wardana
Hari, tanggal : Kamis, 23 April 2020
Waktu : 10.30 – 10.50 WIB
Tempat : Kantor Kecamatan Bangsri
Jabatan : Masyarakat
Keterangan:
P: Peneliti
I: Informan
P : Saya Jikha Tiyastanti mahasiswa Unnes yang melaksanakan penelitian di
kantor kecamatan bangsri, tema penelitian saya mengenai tata ruang kantor
terhadap efisiensi kerja pegawai pak. Boleh minta waktunya sebentar mbak untuk
menanyakan beberapa pertanyaan terkait penelitian saya?
I : Iya mbk boleh
P: kalo boleh tahu kekantor kecamatan untuk keperluan apa yah?
I: Ini mau mengubah nama di KK dan KTP mbak
P: Owh udah dari tadi mbaknya di sini?
I: Lumayan tadi antree soalnya mbk, ini udah selesai.
P: Owh udah langsung jadi mbak?
I: Belum mbak nunggu tiga bulan KTP nya
P: kalau begitu boleh saya langsung menanyakan pertanyaan saya ya mbak, Yang
pertama bagaimana penataan ruang kantor yang ada di kantor Kecamatan
Bangsri?
I: Ini kantornya dibuat peruangan yah, dipisah pisah ruangannya.
P: Apakah dengan bentuk tata ruang yang ada di kantor Kecamatan Bangsri
memudahkan anda dalam menerima pelayanan?
I: Dulu bingung mbak pas belum tau ruang pelayanannya ada di belakang, ruang
pelayanannya ternyatakan ada dibelakang, saya aja bingung kenapa kok ruang
pelayanan malah di taruh belakang.
183
P: Dengan tata ruang di kantor Kecamatan Bangsri yang seperti ini, Bagaimana
alur penyelesaian aktivitas anda dalam menyelesaikan keperluan anda di sini?
I:Tadi aku si cuman di ruang pelayanan aja, gak keruang ruang lain.
P: Bagaimana dampak penataan ruang terhadap penyelesaian tugas pegawai
dilihat dari segi waktu?
I: karena kondisi ruangannya yang kecil, jadi harus antre masuk ruang
pelayananya tadi aja nunggu diluar dulu baru bisa masuk buat numpuk KK nya,
jadi agak buang waktu.
P: Bagaimana dampak penataan ruang terhadap penyelesaian tugas pegawai
dilihat dari segi hasil?
I: kalau dilihatsih kayaknya ruangannya terlalu kecil, barang-barangnya terlihat
penuh itu di bagian meja loket sama ruangannya, pegawai yang melayani juga
sedikit karena loket yang buat ngelayani aja kecil.
P: Sudahkah anda puas dengan penataan ruang kantor di kantor Kecamatan
Bangsri?
I: semoga diperluas ruangan pelayanannya biar pegawainya yang melayaninya
bisa muat banyak, sama biar gak umpek-umpekan dibagian loket orang-orang
yang mau nerima pelayanan.
184
REDUKSI DATA
Informan I : Asiyah S.Pd
No. Hari/Tanggal Pukul Hasil Wawancara
Pertanyaan Jawaban
1. Rabu, 08 April 2020 10.00-
10.45
WIB
Bagaimana penataan ruang kantor
yang ada di Kantor Kecamatan
Bangsri?
Dulunya kantor kecamatan ini kawedanan Bangsri
lalu diganti jadi Kantor Kecamatan yang tata ruang
kantornya dibuat peruangan.
2. Dapatkah ruang Kantor Kecamatan
Bangsri diubah susunannya?
Ya bisa.
3. Bagaimana penyusunan pegawai yang
ada di ruang ruang Kantor Kecamatan
Bangsri?
Kalau untuk penyusunan tempat duduk pegawai itu
ditentukan oleh pegawai masing-masing Kasi.
4. Bagaimana arus perpindahan pegawai
dalam menjalankan sebuah tugas
pekerjaan?
Dikarenakan jumlah pegawai yang terbatas,
terkadang antar Kasi pegawainya saling membantu.
Seperti pegawai Kasi Kepegawaian membantu
pekerjaan Kasi Pelayanan di ruang Kasi Pelayanan.
5. Jadi pekerjaannya itu sering membuat
keluar masuk ruangan lain juga bu?
Iya pegawai lain sering keluar masuk ruangan ini,
seperti pegawai Kasi lain sering ke ruang Kasi
Kepegawaian untuk meminta dokumen, surat karena
diruang ini yang mengurus dokumen pegawai, surat
masuk dan keluar.
6. Bagaimana penyusunan meja dan
jarak antar meja pegawai di Kantor
Kecamatan Bangsri?
Tergantung pegawainya, penyusunan meja dan jarak
antar meja disusun tergantung kenyamanan pegawai.
LAMPIRAN 13
185
7. Apakah luas ruangan di Kantor
Kecamatan Bangsri suadah sesuai
dengan kebutuhan kinerja pegawai?
Untuk ruangan kalo misalkan dilebarkan lagi itu
lebih bagus.
8. Berapakah jumlah peralatan dan
perlengkapan kantor yang digunakan
dalam proses pekerjaan kantor di
ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
Banyak menggunakan komputer karena untuk
mengisi, membuat, menginput surat. Karena disini
bagian kearsipan kan.
9. Bagaimana kondisi kelengkapan dari
peralatan dan perlengkapan yang
digunakan pegawai di ruang Kantor
Kecamatan Bangsri?
Kalo untuk komputer yang dimeja saya ini sudah
rusak, kalo komputer yang ada di pojok ruangan itu
masih bisa.
10. Bagaimana system perawatan dari
perabot dan peralatan kantor di ruang
Kantor Kecamatan Bangsri?
Nanti ada pengurusnya khusus pengurus barang.
11. Bagaimana penyimpanan dokumen
dan barang yang masih maupun tidak
terpakai lagi?
Masih disetiap bidang.
12. Bagaimana pengaturan udara yang
ada di ruang Kantor Kecamatan
Bangsri?
Menggunakan AC, kalau ruangan tertutup tidak
menggunakan AC nanti pengap, kalau hanya
menggunakan jendela tidak cukup.
13. Apakah pencahayaan di Kantor
Kecamatan Bangsri sudah bagus?
Kalau diruangan ini cahayanya dari lampu, dari
jendela juga bisa cahaya mataharinya masuk.
14. Bagaimana pengaturan cahaya yang
ada di ruang Kantor Kecamatan
Bangsri?
Kalau untuk diruangan kasi kepegawaian cahayanya
dari lampu dan cahaya matahari dari jendela. Untuk
cahaya matahari dari jendela tidak membuat panas
186
ruangan, tapi kalau untuk ruangan trantip yang ada
disebelah ruang ini, itu masuk sinar mataharinya dari
jendela ke ruangan jadi agak panas ruangannya.
15. Bagaimana pengaturan warna pada
dinding yang ada di Kantor
Kecamatan Bangsri?
Sementara seperti ini warnanya, belum diperbarui,
kadang warnanya membuat agak panas, belum
pernah diganti memang, tapi kalo mau ganti sendiri
kan tidak mungkin.
16. Apakah ada suara bising yang
mengganggu konsentrasi kerja
pegawai selama pegawai bekerja?
Ada suara ribut itu kalau ada bantuan yang dari
PKH, kadangkan ada banyak warga berisik, sampai
jalan-jalan disamping ruang ini, warganya ada yang
membawa anak kecil nangis tapi itu tidak setiap hari.
Ada juga kalau SAMSAT keliling didepan kantor
dihari jum’at dan selasa itu juga ada banyak orang
didepan kedengaran suaranya sampai berisik.
17. Bagaimana mengatasi agar pegawai
tidak bosan dalam melakukan
pekerjaan pada saat di kantor,
sehingga dapat membantu
meningkatkan efisiensi kerja
pegawai?
Dengerin music dikomputer kadang sambil ngetik
dengan volume pelan.
18. Menurut anda, apa saja kendala-
kendala yang anda alami dengan tata
ruang di Kantor Kecamatan Bangsri?
Ruangan kurang luas.
19. Menurut anda bagaimana upaya
dalam mengatasi kendala-kendala
penataan ruang kantor di Kantor
Kecamatan Bangsri?
Dengan diadakan pembaharuanlah diluaskan sedikit
ya malah bagus dan warna catnya soalnya ini sudah
lama, direnovasi gitu , dan penataannya.
187
Pengesahan
Bangsri, 08 April 2020
Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian
188
REDUKSI DATA
Informan II : Ririn Musyawaroh
No. Hari/Tanggal Pukul Hasil Wawancara
Pertanyaan Jawaban
1. Rabu, 08 April 2020 11.05-
11.30
WIB
Bagaimana penataan ruang kantor
yang ada di Kantor Kecamatan
Bangsri?
Dari dulu yang asalnya kawedanan lalu diganti jadi
kantor kecamatan gedungnya memang sudah dibuat
peruangan, tata ruang kantor dibuat perbagian jadi
kita kan ada yang utama ruang camat, pak sekcam
gabung dengan kasubag renval kemudian ada kasi
trantip, kasubag umpeg, pemerintahan, pelayanan ,
pmd dan sosial jadi kita ruangannya itu per bidang
atau perbagian. Jadi tidak dibuat satu ruangan
terbuka dijadikan satu semua pegawai karena
ruangannya yang ada memang seperti ini kalo
misalkan dibuat blog itu tidak evektif karena
peruangan gini kan interaksi antara staf dengan
pimpinan lebih mudah dari pada saat kita menjadi
satu.
2. Dapatkah ruang Kantor Kecamatan
Bangsri dirubah susunannya?
Kalau dirubah susunan ruangan nya itu sulit, tapi
kalau hanya sekedar menggabungkan atau pindah itu
bisa seperti kemarin itu karena pemerintahan dan
pelayanan itu kan pekerjaan terkait kependudukan
dan ktp dan lain-lain itukan jadi satu karena
kemudian bagian pemerintahan pindah bareng
yanum tapi kemudian ada peraturan baru lagi
pelayanan umum dipindah lagi diskat lagi.
3. Bagaimana penyusunan pegawai yang
ada di ruang ruang Kantor Kecamatan
Seperti saya staf dikasubag renval yah berarti saya
duduknya ruanganannya jadi satu dengan kasubag
189
Bangsri?
renval untuk memudahkan komunikasi, terus seperti
kasi pmd kasi pemerintahan itu kan sering koordinasi
jadi ruangannya lumayan dekat. Staf-staf nya yah
berarti ada staf masing masing ruangan terdiri dari
kasi atau kasubag dengan beberapa stafnya ada yang
stafnya dua , tiga , tapi terlepas dari itu tetap kita
misalkan saya staf disini tapi saya merangkap jadi
membantu dipelayanan bisa masih seperti itu
walaupun kita duduknya disini tetap memabantu
misalkan disana ada pekerjaan apa tetep bisa
membantu.
4. Bagaimana arus perpindahan pegawai
dalam menjalankan sebuah tugas
pekerjaan?
Sudah lebih mudah malah kalau seperti ini, jadi
misalkan kita ada pekerjaan yang membutuhkan
privasi nya itu bisa terjaga karena tidak semuanya
bisa masuk dan mengakses.
5. Apakah semua ruang di Kantor
Kecamatan Bangsri sudah digunakan?
Sudah digunakan semua, kalau yang didepan itukan
ada ruang tamu yang menjadi satu dengan ruangan
pak camat, itu digunkan kalau ada tamu untuk pak
camat juga terkadang digunakan untuk rapat
pegawai.
6. Bagaimana penyusunan meja dan
jarak antar meja pegawai di Kantor
Kecamatan Bangsri?
Ya seperti ini jarak antar mejanya, karena
ruangannya sempit jadi seperti ini jaraknya dekat.
7. Berapa jumlah meja yang ada di
Kantor Kecamatan Bangsri, apakah
jumlah meja ditentukan dari
Jumlah meja ditentukan dengan banyaknya jumlah
pegawai, tapi kita masih ada beberapa meja yang gak
kepake yang digunakan suatu saat kalau ada kegiatan
190
banyaknya pegawai yang bekerja? dipendopo, tapi semua staf di sini punya meja
masing-masing.
8. Apakah luas ruangan di Kantor
Kecamatan Bangsri suadah sesuai
dengan kebutuhan kinerja pegawai?
Belum.
9. Apakah penataan ruang kantor di
Kantor Kecamatan Bangsri sudah
sesuai dengan rangkaian pekerjaan?
Ya seperti ini.
10. Berapakah jumlah peralatan dan
perlengkapan kantor yang digunakan
dalam proses pekerjaan kantor di
ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
Komputer, scanner, dan lainnya.
11. Bagaimana kondisi kelengkapan dari
peralatan dan perlengkapan yang
digunakan pegawai di ruang Kantor
Kecamatan Bangsri?
Kondisinya bagus misalkan ada mesin print yang
macet itu segera di service,, biar tidak mengganggu
kelancaran pekerjaan kita disini.
12. Bagaimana kendala dalam penataan
ruangan di ruang Kantor Kecamatan
Bangsri?
Dipelayanan sih itu ada pada di internet kadangkan
down seperti itu.
13. Bagaimana penyimpanan dokumen
dan barang yang masih maupun tidak
terpakai lagi?
Penyimpanan dokumen yang sudah tidak terpakai di
taruh digudang, untuk penataan dokumen kita belum
maksimal karena kan tidak ada petugas khusus yang
untuk itu.
14. Bagaimana pengaturan udara yang
ada di ruang Kantor Kecamatan
Untuk udaranya enak, masing-masing ruangan ada
AC nya, ada jendela yang bisa dibuka jika AC nya
191
Bangsri? mati.
15. Apakah pencahayaan di Kantor
Kecamatan Bangsri sudah bagus?
Lumayan terang.
16. Bagaimana pengaturan cahaya yang
ada di ruang Kantor Kecamatan
Bangsri?
Masing-masing ruangan kita punya jendela, jadi
cahaya tetap bisa masuk dari sinar matahari kalau
mendung atau hujan lampunya baru dihidupkan.
Terkadang memang cahaya matahri yang masuk
membuat silau juga sekitar jam 7 sampai jam 9,
kalau sudah silau saya tutup gordennya separuh agar
tidak terlalu terang.
17. Bagaimana pengaturan warna pada
dinding yang ada di Kantor
Kecamatan Bangsri?
Kalau untuk warna dinding kita pilih yang terang
seperti ini, ruangannya juga terlihat terang.
18. Bagaimana pengaturan suhu ruangan
di Kantor Kecamatan Bangsri?
Di dalam ruangan sudah menggunakan AC
19. Apakah ada suara bising yang
mengganggu konsentrasi kinerja
pegawai selama pegawai bekerja?
Kita itu terganggu kalau ada acara di gedung PGRI
dibelakang kantor ini, ketika disitu ada acara sampai
sini suaranya walaupun tidak setiap hari. Kalau
untuk suara berisik dari kendaraan tidak begitu
terdengar.
20. Apakah penataan tata ruang kantor di
Kantor Kecamatan Bangsri sudah
efisien dan memberi kemudahan
dalam melaksanakan pekerjaan?
Lebih gampang soalnya kita perbagian, kalo arsip ya
kita simpen diruangan ini sendiri , kecuali arsip yang
sudah inaktif lima tahun kesana ya kita baru pindah
kesana jadi lebih gampang peruangan seperti ini
koordinasi dengan atasan juga lebih gampang.
21. Bagaimana dampak penataan ruang Dengan adanya tata ruangan seperti ini dilihat dari
192
terhadap penyelesaian tugas pegawai
dilihat dari segi biaya?
segi biaya pastinya kalo seperti ini kan desentralisasi
mestinya lebih mahal yang desentralisasi karena kan
kita alatnya sendiri-sendiri.
22. Sudahkah anda puas dengan penataan
ruang kantor di Kantor Kecamatan
Bangsri?
Sudah puas.
23. Sudahkah anda merasa nyaman
dengan penataan ruang kantor di
Kantor Kecamatan Bangsri?
Nyaman.
24. Bagaimana mengatasi agar pegawai
tidak bosan dalam melakukan
pekerjaan pada saat di kantor,
sehingga dapat membantu
meningkatkan efisiensi kerja
pegawai?
Sering dengerin music.
25. Menurut anda, apa saja kendala-
kendala yang anda alami dengan tata
ruang di Kantor Kecamatan Bangsri?
Kalau kita lintas bagian itu kan kita perlu keruangan
sana, tapi sih sejauh ini gak ada kendala, karena kalo
kita lintas bagian harus keruangan sana tapikan dekat
tidak mengganggu kerja , kalo perluasan ruangan sih
bagi saya sendiri karena cuman kasubag renval
sendiri sih sudah cukup,rata rata perbagian itu hanya
punya satu dua staf jadi cukup lah, walaupun seperti
ini penataannya.
26. Menurut anda bagaimana upaya
dalam mengatasi kendala-kendala
penataan ruang kantor di Kantor
Bisa dengan ruangan pelayan dipindahkan
kebelakang terus kalo bisa itu ruangan kasi pmd
pindah ke bagian sebelah sana karena kan luas, dan
193
Kecamatan Bangsri?
pmd itu ada pendamping desa ada lain-lain disitu
terlalu banyak staf, jadi bagian pmd bisa blokiran
sama bagian pemerintahan karena staf pemerintahan
cuman satu.
Pengesahan
Bangsri, 08 April 2020
Bendahara Kantor Kecamatan Bangsri
194
REDUKSI DATA
Informan III : Vera Aji Susanti
No. Hari/Tanggal Pukul Hasil Wawancara
Pertanyaan Jawaban
1. Rabu, 08 April 2020 13.34-
14.00
WIB
Bagaimana penataan ruang kantor
yang ada di Kantor Kecamatan
Bangsri?
Ruangannya dibagi perkasi kasi mbak.
2. Dapatkah ruang Kantor Kecamatan
Bangsri diubah susunannya?
I
Bisa sesuai atasan di kasi masing-masing.
3. Bagaimana penyusunan pegawai yang
ada di ruang ruang Kantor Kecamatan
Bangsri?
Didepan itu ada ruangan pak camat, terus kasi trantib
dan satpol pp, kasubag umpeg, sekcam, terus
sampingnya ada kasubag renval, terus kasi
pemerintahan , kasi pmd, kasi sosial.
4. Bagaimana arus perpindahan pegawai
dalam menjalankan sebuah tugas
pekerjaan?
Sesuai bidangnya, misal kalo ada surat masuk di
masukin kesekretariat dulu , surat masuknya diagenda
dulu terus didisposisi pak camat baru masuk
kebidang-bidang tergantung tujuannya. Kalo surat
keluar dibuat perbidang terus diagendakan
kesekretariat terus dimintain tanda tangan ke pak
camat baru diedarkan kedesa desa atau tujuan.
5. Apakah dengan bentuk tata ruang
yang ada di Kantor Kecamatan
Bangsri, alur pekerjaan sudah berjalan
Disini kurang luas soalnya banyak orangnya, stafnya
satu, TAP (tenaga administrasi pelaporan) nya dua ,
pendamping desa nya tiga.
195
dengan baik?
6. Apakah semua ruang di Kantor
Kecamatan Bangsri sudah digunakan?
Sudah penuh semua ruangan nya.
7. Bagaimana penyusunan meja dan
jarak antar meja pegawai di Kantor
Kecamatan Bangsri?
Sepuluh diruangan ini, walaupun mejanya sedikit
diruangan ini, karena yang sering diruangan ini hanya
tiga ditambah pak kasi satu jadi semuanya empat.
8. Bagaimana penyusunan meja dan
jarak antar meja pegawai di Kantor
Kecamatan Bangsri?
Ya seperti ini.
9. Apakah luas ruangan di Kantor
Kecamatan Bangsri suadah sesuai
dengan kebutuhan kinerja pegawai?
Kalo untuk luas ruangan itu kurang.
10. Berapakah jumlah peralatan dan
perlengkapan kantor yang digunakan
dalam proses pekerjaan kantor di
ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
Paling sering digunakan itu komputer , mesin print ,
snackhelter, perforator, kuwintansi.
11. Bagaimana kondisi kelengkapan dari
peralatan dan perlengkapan yang
digunakan pegawai di ruang Kantor
Kecamatan Bangsri?
Mendukung.
12. Bagaimana system perawatan dari Perawatan nya kalo rusak itu disservice dimintain
196
perabot dan peralatan kantor di ruang
Kantor Kecamatan Bangsri?
tuker ke bendahara mbak ririn.
13. Bagaimana penyimpanan dokumen
dan barang yang masih maupun tidak
terpakai lagi?
Disini tidak ada ruang arsip, jadi menumpuk dam
penuh banget diruangan ini.
14. Bagaimana pengaturan udara yang
ada di ruang Kantor Kecamatan
Bangsri?
Ini ada jendela, tapi tidak dibuka lebih sering
menggunakan AC, jadi jendelanya ditutup.
15. Apakah pencahayaan di Kantor
Kecamatan Bangsri sudah bagus?
Pencahayaan diruang ini dari lampu, lampunya
dihidupin terus untuk bekerja sehari-hari.
16. Bagaimana pengaturan warna pada
dinding yang ada di Kantor
Kecamatan Bangsri?
Untuk warna dinding membuat semangat.
17. Apakah ada suara bising yang
mengganggu konsentrasi kinerja
pegawai selama pegawai bekerja?
Ada suara bising itu kalau ada acara di Pendopo yang
menggunakan mic itu suaranya kedengaran sampai
sini.
18. Menurut anda, apa saja kendala-
kendala yang anda alami dengan tata
ruang di Kantor Kecamatan Bangsri?
Komunikasi dengan pegawai Kasi bagian lain, juga
saat fotokopi dokumen karena di ruangan ini tidak
ada dan hanya ada di ruang Kasi pelayanan sana, jadi
harus ke ruang Kasi pelayanan dulu padahal hanya
untuk fotokopi satu dua lembar saja.
19. Menurut anda bagaimana upaya
dalam mengatasi kendala-kendala
Dengan menambah mesin fotokopi, tambahan mesin
print diruangan ini, terus almari untuk dokumen dan
197
penataan ruang kantor di Kantor
Kecamatan Bangsri?
arsip, dan luas ruangan diluasin.
Pengesahan
Bangsri, 08 April 2020
Staf PMD dan Perekonomian
198
REDUKSI DATA
Informan IV : Sri Lestari
No. Hari/Tanggal Pukul Hasil Wawancara
Pertanyaan Jawaban
1. Rabu, 08 April 2020 14.05 –
14.30
WIB
Bagaimana penataan ruang kantor
yang ada di Kantor Kecamatan
Bangsri?
Ruangannya dibagi perkasi-kasi.
2. Bagaimana penataan ruang kantor
yang ada di Kantor Kecamatan
Bangsri?
Kurang tertata, karena ada yang sebagian bidang
yang pegawainya banyak seperti disini, saya sendiri
kan berdiri sendiri di kecamatan, yang pendamping
desa itu kan mendampingi desa seharusnya ada
ruangan sendiri untuk saat desa konsultasi sama
pendamping-pendamping kan lebih enak.
3. Dapatkah ruang Kantor Kecamatan
Bangsri diubah susunannya?
Iya, rencananya mau dirubah ruang pelayanan, tapi
belum tau kapan tapi pengajuannya sudah diajukan
ke Jepara. Kalau untuk perubahan meja bisa dirubah,
ruangan ini baru dirubah dua tahun seperti sekarang
agar tidak bosan, agar mudah juga untuk konsultasi
dengan pimpinan, kalau seperti ini pimpinan bisa
melihat semua.
4. Bagaimana arus perpindahan pegawai
dalam menjalankan sebuah tugas
pekerjaan?
Jadi kita masuk itu langsung diplotkan disini , jadi
gak ada pergantian , kecuali kalo ada penambahan
pegawai baru itu ada penambahan, kalo dalam
bekerja sehari-hari sering keluar masuk keruang
bagian lain, kan kalau kita mau ngirim dokumen
kejepara bikin surat pengantar jadikan harus lewat
199
secretariat dulu, nomor agenda surat, tanda tangan
pak camat berartikan harus berkesinambungan
keruang lain.
5. Apakah dengan bentuk tata ruang
yang ada di Kantor Kecamatan
Bangsri, alur pekerjaan sudah berjalan
dengan baik?
Penataan dokumen saja kurang tempatnya.
6. Apakah semua ruang di Kantor
Kecamatan Bangsri sudah digunakan?
Sudah terpakai semua, ada gudang itu terpakainya
kalo ada pemilihan presiden pemelihan buat acara
seperti itu.
7. Bagaimana penyusunan meja dan
jarak antar meja pegawai di Kantor
Kecamatan Bangsri?
Memang seperti ini, mau dirubah jaraknya supaya
mudah untuk lewat tidak bisa karena luas ruangan
sudah terbatas.
8. Apakah pengaturan jarak lorong-
lorong untuk mengatasi lalu lintas
pegawai supaya tidak mengganggu
kinerja pegwai yang lain sudah benar?
Terganggu saat bendahara desa-desa banyak kesini
untuk konsultasi, seperti tadi ada 12 bendahara desa
diundang kesini untuk konsultasi keruang ini
akhirnya tidak muat dan disuruh pindah kegudang
PKK, tidak pindah keruang tamu soalnya nanti tidak
efektif karena butuh meja-meja untuk menaruh
laptop yang digunakan untuk pelatihan.
9. Berapa jumlah meja yang ada di
Kantor Kecamatan Bangsri, apakah
jumlah meja ditentukan dari
banyaknya pegawai yang bekerja?
Tidak sesuai, ada yang kurang ada yang lebih seperti
diruangan samping itu hanya dua pegawai tapi
mejanya ada 4 untuk diruang sini pas.
10. Apakah luas ruangan di Kantor
Kecamatan Bangsri suadah sesuai
Masih kurang luas, ya seperti yang tadi saya bilang
untuk pendamping desa yang tidak mempunyai
200
dengan kebutuhan kinerja pegawai? ruangan.
11. Berapakah jumlah peralatan dan
perlengkapan kantor yang digunakan
dalam proses pekerjaan kantor di
ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
Peralatan yang dipakai seperti komputer, bolpoin ya
kayak gitu-gitu mesin print, AC.
12. Bagaimana kondisi kelengkapan dari
peralatan dan perlengkapan yang
digunakan pegawai di ruang Kantor
Kecamatan Bangsri?
Kondisinya bagus soalnya disini kalau rusak
langsung di service.
13. Bagaimana penyimpanan dokumen
dan barang yang masih maupun tidak
terpakai lagi?
Kalo penyimpanan dokumen kurang memadahi,
kekukarangan tempat, jadi kalo desa mau meminjam
arsipnya itu sulit harus buka semua tidak bisa tertata
karena ruangannya terbatas.
14. Bagaimana pengaturan udara yang
ada di ruang Kantor Kecamatan
Bangsri?
Ya jendela dan AC.
15. Apakah pencahayaan di Kantor
Kecamatan Bangsri sudah bagus?
Cukup.
16. Bagaimana pengaturan cahaya yang
ada di ruang Kantor Kecamatan
Bangsri?
Kalau diruangan ini memang radak gelap karena
ketutupan dinding jendelanya jadi cahaya dari
matahari tidak bisa masuk, tapi kena sedikit disitu di
pintu dari matahari , jadi sumber cahanya dari lampu
semua diruangan ini, dan itu tidak mengganggu
walaupun lampu dihidupkan seharian.
201
17. Bagaimana pengaturan warna pada
dinding yang ada di Kantor
Kecamatan Bangsri?
Nggak mengganggu untuk warna dindingnya.
18. Apakah ada suara bising yang
mengganggu konsentrasi kinerja
pegawai selama pegawai bekerja?
Ada suara yang mengganggu, dari orang-orang yang
sedang bercanda didepan ruag ini, suara dari ruang
lain juga sampai masuk sini.
19. Apakah penataan tata ruang kantor di
Kantor Kecamatan Bangsri sudah
efisien dan memberi kemudahan
dalam melaksanakan pekerjaan?
Paling kalau kita lembur itu kan kita terpisah sendiri
ruangannya , disitu kan ada pintunya jadi kalo mau
kedepan mau ngambil kunci atau apa itu pasti sulit
soalnya udah pada pulang semua , soalnya kalo sore
dikunci pintu itu , jadi kalo kita lembur yah disini
aja misal kalo mau ngagendakan surat yah gak bisa.
Terus kalo mau fotokopi kurang satu dua lembar
yah sulit kan di ruangan sini gak ada mesin fotokopi
jadi harus keruang depan padahal sudah dikunci.
20. Sudahkah anda puas dengan penataan
ruang kantor di Kantor Kecamatan
Bangsri?
Puas tidak puas jalani aja kayak gini, sebenernya
belum.
21. Bagaimana mengatasi agar pegawai
tidak bosan dalam melakukan
pekerjaan pada saat di kantor,
sehingga dapat membantu
meningkatkan efisiensi kerja
pegawai?
Musikan dan youtuban.
202
22. Menurut anda, apa saja kendala-
kendala yang anda alami dengan tata
ruang di Kantor Kecamatan Bangsri?
Kendala nya seperti tadi, pas lembur karena
ruangannya beda-beda mau ke ruangan depan
terhalang pintu yang menghubungkan bagian kantor
belakang dan kantor depan soalnya sudah kekunci ,
juga lemari untuk dokumen arsip kurang
23. Menurut anda bagaimana upaya
dalam mengatasi kendala-kendala
penataan ruang kantor di Kantor
Kecamatan Bangsri?
Dengan dibuat lebih lebar ruangannya, ditambah
lemari untuk arsip, tambah mesin fotokopi.
Pengesahan
Slawi, 14 Oktober 2019
Staf Tenaga Administrasi Pelaporan
203
REDUKSI DATA
Informan V : Mohammad Torik Alamsyah, SH., MH
No. Hari/Tanggal Pukul Hasil Wawancara
Pertanyaan Jawaban
1. Kamis, 23 April
2020
08.09 –
09.00
WIB
Bagaimana penataan ruang kantor
yang ada di Kantor Kecamatan
Bangsri?
dulu itu kantor kecamatan letaknya justru didepan
kantor kecamatan yang sekarang saya tempati
didepan persis itu, kemudian setelah adanya
restrukturisasi organisasi di pemerintahan kabupaten
jepara fungsi dari pada kawedanan itu sudah tidak
ada dikembalikan kepada kecamatan sehingga
ruangan yang ada disini yang dulunya kawedanan ini
digunakan untuk kecamatan bangsri. Dulu ruangan
sini belum ada hanya ruangan situ dulu depan nya
situ udah, beberapa tahun ruangan ini dibangun
kemudian ditempati untuk kantor kecamatan bangsri
jadi untuk ruangan ini memang sudah dibagi bagi
ada beberapa kasi masing-masing kasi sudah
memiliki ruangan sendiri dan ruangan sekcam ada
sendiri, ruangan camat ada sendiri, ruangan
pertemuan rapat ada dua yang satu ada di pendopo,
yang satu ada dibelakang kemudian ruang BBK ada
sendiri, mushola ada sendiri, jadi sudah komplit
untuk tata ruang yang ada di kecamatan bangsri.
2. Dapatkah ruang Kantor Kecamatan
Bangsri dirubah susunannya?
Bisa dirubah susunan ruang, tergantung dari situasi
dan kondisinya nanti, rencana untuk tahun 2021 ini
memang sudah dianggarkan dari pemerintah
kabupaten jepara akan membangun khusus unit
204
pelayanan kabupaten bangsri sebagai pengganti yang
sekarang yang disini ruangannya sempit kemudian
tidak representative seehingga tahun 2021 akan
dibangun gedung sendiri untuk ruangan pelayanan
2021 nanti , sudah dianggarkan nanti.
3. Bagaimana bentuk pengawasan bapak
terhadap pegawai, dengan bentuk tata
ruang di Kantor Kecamatan Bangsri?
Jadi lebih memudahkan saya,satu gedung kemudian
tidak terpisah pisah antara jarak ruangan kasi satu
dengan kasi yang lainnya kemudian sekcamnya
tidak berpisah-pisah sehingga kami untuk memantau
sekaligus untuk melihat pola kerjanya dari masing-
masing kasi, sekcam itu kami dapat memantau
sewaktu-waktu jadi tidak berjauhan dalam satu
gedung.
4. Berapakah jumlah peralatan dan
perlengkapan kantor yang digunakan
dalam proses pekerjaan kantor di
ruang Kantor Kecamatan Bangsri?
Disini ada AC, disamping AC ada meja kursi
kemudian disebelah kanan ini juga ada rapat khusus
untuk rapat intern atau rapat-rapat terbatas , untuk
telfon kami menggunakan di satu ruangan renval
(perencanaan dan evaluasi) jadi masing-masing kasi
belum ada telfonnya karena memang disentralkan di
satu sentral di kasubag renval (perencanaan dan
evaluasi).
5. Bagaimana kondisi kelengkapan dari
peralatan dan perlengkapan yang
digunakan pegawai di ruang Kantor
Kecamatan Bangsri?
Kondisi baik sementara ini tidak mengalami
gangguan tidak ada hambatan dan berjalan sesuai
topuksinya masing-masing.
6. Bagaimana pengaturan udara yang
ada di ruang Kantor Kecamatan
Bangsri?
Diruangan saya Alhamdulillah untuk pengaturan
udara ini berhadapan langsung dengan ruang
terbuka, sehingga sewaktu-waktu dibutuhkan itu
205
untuk jendela ada trails bisa kami buka sehingga
udara bisa masuk, untuk sirkulasi udara kadang-
kadang saya buka jendela untuk ventilasi udara.
7. Apakah pencahayaan di Kantor
Kecamatan Bangsri sudah bagus?
Cahayanya bagus masuk keruangan.
8. Bagaimana pengaturan cahaya yang
ada di ruang Kantor Kecamatan
Bangsri?
Untuk di jam-jam kerja memang saya tutup untuk
gorden karena memang silau , tapi kalau untuk pagi-
pagi sekali saya memang suruh buka biar udaranya
masuk keruangan saya.
9. Apakah pemakaian warna pada
dinding sudah mendukung kinerja
pegawai di Kantor Kecamatan
Bangsri?
Saya suka warna yang seperti ini jadi tidak terang
tidak putih kemudian tidak mengkilap tidak
langsung, lebih alami, jadi dominan seperti ini untuk
ruangan lain-lainnya, tidak terlalu mencolok.
10. Apakah ada suara bising yang
mengganggu konsentrasi kinerja
pegawai selama pegawai bekerja?
Alhamdulillah tidak ada yang mengganggu, karena
ruangan tertutup sehingga dari luar juga tidak ada
gangguan, kalau sudah tertutup semuanya.
11. Bagaimana dampak penataan ruang
terhadap penyelesaian tugas pegawai
?
Jadi setiap tahun kami evaluasi untuk penataannya,
kalau dirasa itu membosankan ya kami sarankan
untuk dirubah tata tempatnya, dirubah ventilasinya
sehingga itu tidak membosankan untuk pekerjaan
kita.
12. Sudahkah anda puas dengan penataan
ruang kantor di Kantor Kecamatan
Bangsri?
Alhamdulillah saya sudah puas.
13. Menurut anda, apa saja kendala-
kendala yang anda alami dengan tata
ruang di Kantor Kecamatan Bangsri?
Kendala itu yang pertama yang diruang pelayanan
itu kurang representative terlalu kecil sehingga kalau
banyak pengunjung, banyak yang meminta
pelayanan itu kadang-kadang juga tidak bisa
206
semuanya bisa masuk semuanya bisa duduk ngantri
sehingga itu kadang-kadang juga membuat kami
agak merasa kerepotan yang jelas itu memang
kurang representative karena tiap tahun-tiap tahun
pelayanannya tambah banyak
14. Menurut anda bagaimana upaya
dalam mengatasi kendala-kendala
penataan ruang kantor di Kantor
Kecamatan Bangsri?
Ya harapan kami memang kami sudah lama
mengusulkan untuk penganggaran 2021 yang khusus
untuk ruangan pelayanan bisa secepatnya di
kondisikan ataupun dibangun sehingga ini mudah-
mudahan setelah dibangun dan reprensetatif
ruangannya ini bisa memberikan pelayanan kepada
masyarakat secara maksimal harapan kami seperti
itu dan mudah-mudah bisa terrealisasikan karena
sudah masuk dalam anggaran.
Pengesahan
Bangsri, 23 April 2020
Pimpinan Kantor Kecamatan Bangsri (Camat Bangsri)
207
REDUKSI DATA
Informan VI : Elma Noviyanti
No. Hari/Tanggal Pukul Hasil Wawancara
Pertanyaan Jawaban
1. Kamis, 23 April
2020
10.00 –
10.15
WIB
Bagaimana penataan ruang kantor
yang ada di kantor Kecamatan
Bangsri?
Di kantor Kecamatan Bangsri Jepara saya lihat ruang
kantornya dibuat peruangan, itu saja yang saya tahu.
2. Apakah dengan bentuk tata ruang
yang ada di kantor Kecamatan
Bangsri memudahkan anda dalam
menerima pelayanan?
Saat baru sampai sempat kebingungan dimana
ruangan yang untuk meminta tanda tangan Pak
Camat untuk surat, jadi saya bertanya keloket
pelayanan,saya baru menemukan ruang pelayanan
dibelakang karena saya kira ruang pelayanan ada
didepan dekat pintu masuk kantor.
3. Dengan tata ruang di kantor
Kecamatan Bangsri yang seperti ini,
Bagaimana alur penyelesaian aktivitas
anda dalam menyelesaikan keperluan
anda di sini?
Ribet, saat minta tanda tangan aja harus menunggu
sampai besok, tadi saja alurnya harus ke pelayanan
dahulu terus dikasihkan ke ruang lain.
4. Bagaimana dampak penataan ruang
terhadap penyelesaian tugas pegawai
dilihat dari segi waktu?
Membuat lama karena surat jadinya lama, mungkin
karena harus diproses diruang yang berbeda-beda
terlebih dahulu.
5. Bagaimana dampak penataan ruang
terhadap penyelesaian tugas pegawai
dilihat dari segi hasil?
Lumayan, karena memang kondisinya seperti ini
mau bagaimana lagi.
6. Sudahkah anda puas dengan penataan
ruang kantor di kantor Kecamatan
Bangsri?
saya harap ruang pelayanannya ditaruh depan,
dikasih penunjuk arah, informasi, kalau orang yang
baru pertama kali ke kentor Kecamatan Bangsri
mengiranya ruang pelayanan dibagian depan dekat
208
pintu masuk kantor, biar sampai kantor tidak
bingung, sama ruang pelayanannya semoga
diperbesar biar tidak berdesakan.
Pengesahan
Bangsri, 23 April 2020
Pengunjung
209
REDUKSI DATA
Informan VII : Tiara Wardana
No. Hari/Tanggal Pukul Hasil Wawancara
Pertanyaan Jawaban
1. Kamis, 23 April
2020
10.30 –
10.50
WIB
Bagaimana penataan ruang kantor
yang ada di kantor Kecamatan
Bangsri?
Ini kantornya dibuat peruangan, dipisah pisah
ruangannya.
2. Apakah dengan bentuk tata ruang
yang ada di kantor Kecamatan
Bangsri memudahkan anda dalam
menerima pelayanan?
Dulu bingung waktu belum tahu ruang pelayanannya
ada di belakang, ruang pelayanannya ternyatakan
ada dibelakang, saya saja bingung kenapa kok ruang
pelayanan malah di taruh belakang.
3. Dengan tata ruang di kantor
Kecamatan Bangsri yang seperti ini,
Bagaimana alur penyelesaian aktivitas
anda dalam menyelesaikan keperluan
anda di sini?
Tadi saya hanya di ruang pelayanan saja, tidak
keruang ruang lain.
4. Bagaimana dampak penataan ruang
terhadap penyelesaian tugas pegawai
dilihat dari segi waktu?
Karena kondisi ruangannya yang kecil, jadi harus
antre masuk ruang pelayananya tadi saja harus
menunggu diluar dahulu baru bisa masuk untuk
menumpuk KK nya, jadi agak buang waktu.
5. Bagaimana dampak penataan ruang
terhadap penyelesaian tugas pegawai
dilihat dari segi hasil?
Kalau dilihat ruangannya terlalu kecil, barang-
barangnya terlihat penuh itu di bagian meja loket
sama ruangannya, pegawai yang melayani juga
sedikit karena loket yang buat melayani saja kecil.
6. Sudahkah anda puas dengan penataan
ruang kantor di kantor Kecamatan
Bangsri?
Semoga diperluas ruangan pelayanannya supaya
pegawainya yang melayani bisa muat banyak, sama
biar tidak umpek-umpekan dibagian loket orang-
orang yang mau nerima pelayanan.
210
Pengesahan
Bangsri, 23 April 2020
Pengunjung
211
MATRIX HASIL WAWANCARA PENELITIAN
Pertanyaan Kode
Informan Bagaimana penataan ruang kantor yang ada di Kantor
Kecamatan Bangsri?
Dulunya kantor kecamatan ini kawedanan Bangsri lalu diganti
jadi Kantor Kecamatan yang tata ruang kantornya dibuat
peruangan.
KUK
Dari dulu yang asalnya kawedanan lalu diganti jadi kantor
kecamatan gedungnya memang sudah dibuat peruangan, tata
ruang kantor dibuat perbagian jadi kita kan ada yang utama ruang
camat, pak sekcam gabung dengan kasubag renval kemudian ada
kasi trantip, kasubag umpeg, pemerintahan, pelayanan , pmd dan
sosial jadi kita ruangannya itu per bidang atau perbagian. Jadi
tidak dibuat satu ruangan terbuka dijadikan satu semua pegawai
karena ruangannya yang ada memang seperti ini kalo misalkan
dibuat blog itu tidak evektif karena peruangan gini kan interaksi
antara staf dengan pimpinan lebih mudah dari pada saat kita
menjadi satu.
SKR
Ruangannya dibagi perkasi kasi mbak SPMD
Ruangannya dibagi perkasi-kasi. TDP
Dulu itu kantor kecamatan letaknya justru didepan kantor
kecamatan yang sekarang saya tempati didepan persis itu,
kemudian setelah adanya restrukturisasi organisasi di
pemerintahan kabupaten jepara fungsi dari pada kawedanan itu
sudah tidak ada dikembalikan kepada kecamatan sehingga
ruangan yang ada disini yang dulunya kawedanan ini digunakan
untuk kecamatan bangsri. Dulu ruangan sini belum ada hanya
ruangan situ dulu depan nya situ udah, beberapa tahun ruangan ini
dibangun kemudian ditempati untuk kantor kecamatan bangsri
jadi untuk ruangan ini memang sudah dibagi bagi ada beberapa
kasi masing-masing kasi sudah memiliki ruangan sendiri dan
ruangan sekcam ada sendiri, ruangan camat ada sendiri, ruangan
pertemuan rapat ada dua yang satu ada di pendopo, yang satu ada
dibelakang kemudian ruang bbk ada sendiri, mushola ada sendiri,
jadi sudah komplit untuk tata ruang yang ada di kecamatan
bangsri.
CB
LAMPIRAN 14
212
Kesimpulan:
Gedung kantor Kecamatan Bangsri merupakan gedung lama. Sehingga gedung ini
tidak dibangun khusus untuk kebutuhan kantor Kecamatan Bangsri Jepara,
sehingga gedung ini dibangun beberapa ruangan lagi untuk memenuhi kebutuhan
ruangan pegawai. Gedung ini juga memiliki beberapa ruangan sehingga tiap
bidang pekerjaan mempunyai ruangannya sendiri, hal ini menunjukkan bahwa tipe
yang digunakan kantor Kecamatan Bangsri Jepara adalah tata ruang kantor semi
terbuka.
Pertanyaan Kode
Informan Dapatkah ruang Kantor Kecamatan Bangsri diubah
susunannya?
Ya bisa KUK
Kalau dirubah susunan ruangan nya itu sulit, tapi kalau hanya
sekedar menggabungkan atau pindah itu bisa seperti kemarin itu
karena pemerintahan dan pelayanan itu kan pekerjaan terkait
kependudukan dan ktp dan lain-lain itukan jadi satu karena
kemudian bagian pemerintahan pindah bareng yanum tapi
kemudian ada peraturan baru lagi pelayanan umum dipindah lagi
diskat lagi.
SKR
Bisa sesuai atasan di kasi masing-masing SPMD
Iya, rencananya mau dirubah ruang pelayanan, tapi belum tau
kapan tapi pengajuannya sudah diajukan ke Jepara. Kalau untuk
perubahan meja bisa dirubah, ruangan ini baru dirubah dua tahun
seperti sekarang agar tidak bosan, agar mudah juga untuk
konsultasi dengan pimpinan, kalau seperti ini pimpinan bisa
melihat semua.
TDP
Bisa dirubah susunan ruang, tergantung dari situasi dan
kondisinya nanti, rencana untuk tahun 2021 ini memang sudah
dianggarkan dari pemerintah kabupaten jepara akan membangun
khusus unit pelayanan kabupaten bangsri sebagai pengganti yang
sekarang yang disini ruangannya sempit kemudian tidak
representative seehingga tahun 2021 akan dibangun gedung
sendiri untuk ruangan pelayanan 2021 nanti , sudah dianggarkan
nanti.
CB
Kesimpulan:
Tata ruang yang ada di kantor kecamatan bangsri dapat dirubah susunannya.
Sesuai yang dikehendaki pegawai masing-masing bagian, tidak ada aturan khusus
yang mengatur penataan ruang kantor kecamatan Bangsri Jepara.
Pertanyaan Kode
Informan Bagaimana penyusunan pegawai yang ada di ruang ruang
Kantor Kecamatan Bangsri?
213
Kalau untuk penyusunan tempat duduk pegawai itu ditentukan
oleh pegawai masing-masing Kasi.
KUK
Seperti saya staf dikasubag renval yah berarti saya duduknya
ruanganannya jadi satu dengan kasubag renval untuk
memudahkan komunikasi, terus seperti kasi pmd kasi
pemerintahan itu kan sering koordinasi jadi ruangannya lumayan
dekat. Staf-staf nya yah berarti ada staf masing masing ruangan
terdiri dari kasi atau kasubag dengan beberapa stafnya ada yang
stafnya dua , tiga , tapi terlepas dari itu tetap kita misalkan saya
staf disini tapi saya merangkap jadi membantu dipelayanan bisa
masih seperti itu walaupun kita duduknya disini tetap memabantu
misalkan disana ada pekerjaan apa tetep bisa membantu.
SKR
Didepan itu ada ruangan pak camat, terus kasi trantib dan satpol
pp, kasubag umpeg, sekcam, terus sampingnya ada kasubag
renval, terus kasi pemerintahan , kasi pmd, kasi sosial.
SPMD
Kesimpulan:
Penyusunan pegawai di kelompokkan perbagian, di masing-masing ruangan
sesuai bagian kerja, untuk penyusunan pegawai di dalam ruangan ditentukan
masing-masing pegawai kasi tersebut.
Pertanyaan Kode
Informan Bagaimana arus perpindahan pegawai dalam menjalankan
sebuah tugas pekerjaan?
Dikarenakan jumlah pegawai yang terbatas, terkadang antar Kasi
pegawainya saling membantu. Seperti pegawai Kasi
Kepegawaian membantu pekerjaan Kasi Pelayanan di ruang Kasi
Pelayanan.
KUK
Sudah lebih mudah malah kalau seperti ini, jadi misalkan kita ada
pekerjaan yang membutuhkan privasi nya itu bisa terjaga karena
tidak semuanya bisa masuk dan mengakses.
SKR
Sesuai bidangnya, misal kalo ada surat masuk di masukin
kesekretariat dulu , surat masuknya diagenda dulu terus
didisposisi pak camat baru masuk kebidang-bidang tergantung
tujuannya. Kalo surat keluar dibuat perbidang terus diagendakan
kesekretariat terus dimintain tanda tangan ke pak camat baru
diedarkan kedesa desa atau tujuan.
SPMD
Jadi kita masuk itu langsung diplotkan disini , jadi gak ada
pergantian , kecuali kalo ada penambahan pegawai baru itu ada
penambahan, kalo dalam bekerja sehari-hari sering keluar masuk
keruang bagian lain, kan kalau kita mau ngirim dokumen kejepara
bikin surat pengantar jadikan harus lewat secretariat dulu, nomor
agenda surat, tanda tangan pak camat berartikan harus
berkesinambungan keruang lain.
TDP
214
Kesimpulan:
Arus perpindahan pegawai saat bekerja harus sering bolak-balik keruangan
lainnya untuk menyelesaiakan pekerjaan, karena ruangan kantor kecamatan
Bangsri Jepara yang berpisah-pisah perbagian, sementara dalam menyelesaiakan
tugas pegawai juga perlu berkerja sama antar bagian satu dengan bagian lainnya.
Pertanyaan Kode
Informan Apakah semua ruang di Kantor Kecamatan Bangsri sudah
digunakan?
Sudah digunakan semua, kalau yang didepan itukan ada ruang
tamu yang menjadi satu dengan ruangan pak camat, itu digunkan
kalau ada tamu untuk pak camat juga terkadang digunakan untuk
rapat pegawai.
SKR
Sudah penuh semua ruangan nya. SPMD
Sudah terpakai semua, ada gudang itu terpakainya kalo ada
pemilihan presiden pemelihan buat acara seperti itu.
TDP
Kesimpulan:
Semua ruangan di kantor kecamatan bangsri sudah digunakan.
Pertanyaan Kode
Informan Bagaimana penyusunan meja dan jarak antar meja pegawai
di Kantor Kecamatan Bangsri?
Tergantung pegawainya, penyusunan meja dan jarak antar meja
disusun tergantung kenyamanan pegawai.
KUK
Ya seperti ini jarak antar mejanya, karena ruangannya sempit jadi
seperti ini jaraknya dekat.
SKR
Ya seperti ini. SPMD
Memang seperti ini, mau dirubah jaraknya supaya mudah untuk
lewat tidak bisa karena luas ruangan sudah terbatas.
TDP
Kesimpulan:
Penyusunan meja dan jarak ditentukan oleh masing-masing pegawai, namun
dikarenakan luas ruangan tidak sesuai dengan kebutuhan kerja penyusunan dan
jarak antar meja sempit.
Pertanyaan Kode
Informan Berapa jumlah meja yang ada di Kantor Kecamatan Bangsri,
apakah jumlah meja ditentukan dari banyaknya pegawai
yang bekerja?
Jumlah meja ditentukan dengan banyaknya jumlah pegawai, tapi
kita masih ada beberapa meja yang gak kepake yang digunakan
suatu saat kalau ada kegiatan di Pendopo, tapi semua staf di sini
SKR
215
punya meja masing-masing.
Sepuluh diruangan ini, walaupun mejanya sedikit diruangan ini,
karena yang sering diruangan ini hanya tiga ditambah pak kasi
satu jadi semuanya empat.
SPMD
Tidak sesuai, ada yang kurang ada yang lebih seperti diruangan
samping itu hanya dua pegawai tapi mejanya ada 4 untuk diruang
sini pas.
TDP
Kesimpulan:
Jumlah meja di ruangan masing-masing bagian berbeda-beda, namun semua
pegawai memiliki meja sendiri-sendiri untuk bekerja.
Pertanyaan Kode
Informan Apakah luas ruangan di Kantor Kecamatan Bangsri suadah
sesuai dengan kebutuhan kinerja pegawai?
Untuk ruangan kalo misalkan dilebarkan lagi itu lebih bagus. KUK
Kalo untuk luas ruangan itu kurang. SPTD
Masih kurang luas, ya seperti yang tadi saya bilang untuk
pendamping desa yang tidak mempunyai ruangan.
TDP
Kesimpulan:
Luas ruangan Kantor Kecamatan Bangsri Jepara kurang luas untuk memenuhi
kebutuhan kerja pegawai.
Pertanyaan Kode
Informan Berapakah jumlah peralatan dan perlengkapan kantor yang
digunakan dalam proses pekerjaan kantor di ruang Kantor
Kecamatan Bangsri?
Banyak menggunakan komputer karena untuk mengisi, membuat,
menginput surat. Karena disini bagian kearsipan kan.
KUK
Komputer, scanner, dan lainnya. SKR
Paling sering digunakan itu komputer , mesin print , snackhelter,
perforator, kuwintansi.
SPMD
Peralatan yang dipakai seperti komputer, bolpoin ya kayak gitu-
gitu mesin print, AC.
TDP
Disini ada AC, disamping AC ada meja kursi kemudian disebelah
kanan ini juga ada rapat khusus untuk rapat intern atau rapat-rapat
terbatas , untuk telfon kami menggunakan di satu ruangan renval
(perencanaan dan evaluasi) jadi masing-masing kasi belum ada
telfonnya karena memang disentralkan di satu sentral di kasubag
renval (perencanaan dan evaluasi).
CB
Kesimpulan:
Pegawai di Kantor Kecamatan Bangsri Jepara menggunakan banyak peralatan dan
perlengkapan kantor dalam bekerja.
216
Pertanyaan Kode
Informan Bagaimana kondisi kelengkapan dari peralatan dan
perlengkapan yang digunakan pegawai di ruang Kantor
Kecamatan Bangsri?
Kalo untuk komputer yang dimeja saya ini sudah rusak, kalo
komputer yang ada di pojok ruangan itu masih bisa.
KUK
Kondisinya bagus misalkan ada mesin print yang macet itu segera
diservice, biar tidak mengganggu kelancaran pekerjaan kita disini.
SKR
Mendukung. SPMD
Kondisinya bagus soalnya disini kalau rusak langsung diservice. TDP
Kondisi baik sementara ini tidak mengalami gangguan tidak ada
hambatan dan berjalan sesuai topuksinya masing-masing.
CB
Kesimpulan:
Kondisi peralatan dan perlengkapan yang digunakan pegawai di ruang Kantor
Kecamatan Bangsri Jepara mendukung, namun masih ada yang rusak.
Pertanyaan Kode
Informan Bagaimana penyimpanan dokumen dan barang yang masih
maupun tidak terpakai lagi?
Masih disetiap bidang. KUK
Penyimpanan dokumen yang sudah tidak terpakai di taruh
digudang, untuk penataan dokumen kita belum maksimal karena
kan tidak ada petugas khusus yang untuk itu.
SKR
Kalo penyimpanan dokumen kurang memadahi, kekukarangan
tempat, jadi kalo desa mau meminjam arsipnya itu sulit harus
buka semua tidak bisa tertata karena ruangannya terbatas.
TDP
Disini tidak ada ruang arsip, jadi menumpuk dam penuh banget
diruangan ini.
SPMD
Kesimpulan:
Penyimpanan dokumen di Kantor Kecamatan Bangsri Jepara belum tertata dengan
baik pada tempatnya, dokumen tidak dapat tertata di lemari karena kurangnya
perabot untuk menyimpan banyaknya dokumen dan luas ruangan yang sempit.
Pertanyaan Kode
Informan Bagaimana pengaturan udara yang ada di ruang Kantor
Kecamatan Bangsri?
Menggunakan AC, kalau ruangan tertutup tidak menggunakan
AC nanti pengap, kalau hanya menggunakan jendela tidak cukup.
KUK
Untuk udaranya enak, masing-masing ruangan ada AC nya, ada
jendela yang bisa dibuka jika AC nya mati.
SKR
217
Ini ada jendela, tapi tidak dibuka lebih sering menggunakan AC,
jadi jendelanya ditutup.
SPMD
Ya jendela dan AC. TDP
Diruangan saya Alhamdulillah untuk pengaturan udara ini
berhadapan langsung dengan ruang terbuka, sehingga sewaktu-
waktu dibutuhkan itu untuk jendela ada trails bisa kami buka
sehingga udara bisa masuk, untuk sirkulasi udara kadang-kadang
saya buka jendela untuk ventilasi udara.
CB
Kesimpulan:
Di semua ruangan Kantor Kecamatan Bangsri sudah terpasang (Air Conditioner )
AC dan terdapat jendela pada masing-masing ruangan untuk udara di dalam
ruangan.
Pertanyaan Kode
Informan Apakah pencahayaan di Kantor Kecamatan Bangsri sudah
bagus?
Kalau diruangan ini cahayanya dari lampu, dari jendela juga bisa
cahaya mataharinya masuk.
KUK
Lumayan terang. SKR
Pencahayaan diruang ini dari lampu, lampunya dihidupin terus
untuk bekerja sehari-hari.
SPMD
Cukup. SPMD
Cahayanya bagus masuk keruangan. CB
Kesimpulan:
Cahaya di kantor Kecamatan Bangsri Jepara bersumber dari cahaya lampu dan
cahaya matahari dari jendela yang terdapat di masing-masing ruangan.
Pertanyaan Kode
Informan Bagaimana pengaturan cahaya yang ada di ruang Kantor
Kecamatan Bangsri?
Kalau untuk diruangan kasi kepegawaian cahayanya dari lampu
dan cahaya matahari dari jendela. Untuk cahaya matahari dari
jendela tidak membuat panas ruangan, tapi kalau untuk ruangan
trantip yang ada disebelah ruang ini, itu masuk sinar mataharinya
dari jendela ke ruangan jadi agak panas ruangannya.
KUK
Masing-masing ruangan kita punya jendela, jadi cahaya tetap bisa
masuk dari sinar matahari kalau mendung atau hujan lampunya
baru dihidupkan. Terkadang memang cahaya matahri yang masuk
membuat silau juga sekitar jam 7 sampai jam 9, kalau sudah silau
saya tutup gordennya separuh agar tidak terlalu terang.
SKR
218
Untuk warna dinding membuat semangat. SPMD
Kalau diruangan ini memang radak gelap karena ketutupan
dinding jendelanya jadi cahaya dari matahari tidak bisa masuk,
tapi kena sedikit disitu di pintu dari matahari , jadi sumber
cahanya dari lampu semua diruangan ini, dan itu tidak
mengganggu walaupun lampu dihidupkan seharian.
TDP
Untuk di jam-jam kerja memang saya tutup untuk gorden karena
memang silau , tapi kalau untuk pagi-pagi sekali saya memang
suruh buka biar udaranya masuk keruangan saya.
CB
Kesimpulan:
Di setiap ruangan Kantor Kecamatan Bangsri Jepara memiliki pertimbangan
sendiri dalam sistem pencahayaannya. Terdapat ruang yang lebih sering
menyalakan lampu untuk pencahayaan ruangannya, dan ada juga yang
menggunakan lampu dan sinar matahari sebagai sumber pencahayaan diruang
bagiannya.
Pertanyaan Kode
Informan Bagaimana pengaturan warna pada dinding yang ada di
Kantor Kecamatan Bangsri?
Sementara seperti ini warnanya, belum diperbarui, kadang
warnanya membuat agak panas, belum pernah diganti memang,
tapi kalo mau ganti sendiri kan tidak mungkin.
KUK
Kalau untuk warna dinding kita pilih yang terang seperti ini,
ruangannya juga terlihat terang.
SKR
Untuk warna dinding membuat semangat. SPMD
Nggak mengganggu untuk warna dindingnya. TDP
Saya suka warna yang seperti ini jadi tidak terang tidak putih
kemudian tidak mengkilap tidak langsung, lebih alami, jadi
dominan seperti ini untuk ruangan lain-lainnya, tidak terlalu
mencolok.
CB
Kesimpulan:
Warna dinding yang digunakan untuk ruang Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
sudah lama tidak diganti, warna yang netral tidak membuat pegawai dalam
bekerja terganggu.
Pertanyaan Kode
Informan Apakah ada suara bising yang mengganggu konsentrasi kerja
pegawai selama pegawai bekerja?
Ada suara ribut itu kalau ada bantuan yang dari PKH, kadangkan
ada banyak warga berisik, sampai jalan-jalan disamping ruang ini,
warganya ada yang membawa anak kecil nangis tapi itu tidak
setiap hari. Ada juga kalau SAMSAT keliling didepan kantor
KUK
219
dihari jum’at dan selasa itu juga ada banyak orang didepan
kedengaran suaranya sampai berisik.
Kita itu terganggu kalau ada acara di gedung PGRI dibelakang
kantor ini, ketika disitu ada acara sampai sini suaranya walaupun
tidak setiap hari. Kalau untuk suara berisik dari kendaraan tidak
begitu terdengar.
SKR
Ada suara bising itu kalau ada acara dipendopo yang
menggunakan mic itu suaranya kedengaran sampai sini.
SPMD
Ada suara yang mengganggu, dari orang-orang yang sedang
bercanda didepan ruag ini, suara dari ruang lain juga sampai
masuk sini.
TDP
Alhamdulillah tidak ada yang mengganggu, karena ruangan
tertutup sehingga dari luar juga tidak ada gangguan, kalau sudah
tertutup semuanya.
Kesimpulan:
Di kantor Kecamatan Bangsri Jepara, pegawai terganggu dengan suara bising
yang berasal dari luar ruangan, bersumber dari kegiatan di pendopo, acara di
gedung sebelah, dan juga dari banyaknya masyarakat yang berkerumun untuk
menerima bantuan maupun yang menunggu didepan ruangan kerja pegawai untuk
menerima pelayanan.
Pertanyaan Kode
Informan Apakah penataan tata ruang kantor di Kantor Kecamatan
Bangsri sudah efisien dan memberi kemudahan dalam
melaksanakan pekerjaan?
Lebih gampang soalnya kita perbagian, kalo arsip ya kita simpen
diruangan ini sendiri , kecuali arsip yang sudah inaktif lima tahun
kesana ya kita baru pindah kesana jadi lebih gampang peruangan
seperti ini koordinasi dengan atasan juga lebih gampang.
SKR
Paling kalau kita lembur itu kan kita terpisah sendiri ruangannya ,
disitu kan ada pintunya jadi kalo mau kedepan mau ngambil kunci
atau apa itu pasti sulit soalnya udah pada pulang semua , soalnya
kalo sore dikunci pintu itu , jadi kalo kita lembur yah disini aja
misal kalo mau ngagendakan surat yah gak bisa. Terus kalo mau
fotokopi kurang satu dua lembar yah sulit kan di ruangan sini gak
ada mesin fotokopi jadi harus keruang depan padahal sudah
dikunci.
TDP
Kesimpulan:
Tugas perbagian di kantor Kecamatan Bangsri Jepara juga saling berkaitan,
karena ruangan yang berbeda-beda para pegawai harus keluar masuk ruangan
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan bagian lain, itu dapat mengurangi
efektivitas dalam bekerja. Apalagi ketika sedang terjadi penumpukan pekerjaan
220
terlihat sekali membuat para pegawai merasa pekerjaannya tidak berjalan efisien
karena disisi lain harus segera menyelesaikan pekerjaan namun disisi lain harus
membuang waktu mondar-mandir untuk dapat bekerja sama dengan bagian lain.
Pertanyaan Kode
Informan Menurut anda, apa saja kendala-kendala yang anda alami
dengan tata ruang di Kantor Kecamatan Bangsri?
Ruangan kurang luas. KUK
Kalau kita lintas bagian itu kan kita perlu keruangan sana, tapi sih
sejauh ini gak ada kendala, karena kalo kita lintas bagian harus
keruangan sana tapikan dekat tidak mengganggu kerja , kalo
perluasan ruangan sih bagi saya sendiri karena cuman kasubag
renval sendiri sih sudah cukup,rata rata perbagian itu hanya punya
satu dua staf jadi cukup lah, walaupun seperti ini penataannya.
SKR
Komunikasi dengan pegawai Kasi bagian lain, juga saat fotokopi
dokumen karena di ruangan ini tidak ada dan hanya ada di ruang
Kasi pelayanan sana, jadi harus ke ruang Kasi pelayanan dulu
padahal hanya untuk fotokopi satu dua lembar saja.
TDP
Kendala nya seperti tadi, pas lembur karena ruangannya beda-
beda mau ke ruangan depan terhalang pintu yang menghubungkan
bagian kantor belakang dan kantor depan soalnya sudah kekunci ,
juga lemari untuk dokumen arsip kurang.
SPMD
Kendala itu yang pertama yang diruang pelayanan itu kurang
representative terlalu kecil sehingga kalau banyak pengunjung,
banyak yang meminta pelayanan itu kadang-kadang juga tidak
bisa semuanya bisa masuk semuanya bisa duduk ngantri sehingga
itu kadang-kadang juga membuat kami agak merasa kerepotan
yang jelas itu memang kurang representative karena tiap tahun-
tiap tahun pelayanannya tambah banyak
CB
Kesimpulan:
Kendala-kendala yang ada dalam tata ruang Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
aialah luas ruangan yang tidak sebanding dengan jumlah pegawai, peralatan serta
perlengkapan yang ada. Perlengkapan dan peralatan kantor kurang untuk
keperluan kerja pegawai di ruang bagian PMD dan perekonomian, dan ruang
bagian umum dan kepegawaian, menyebabkan pegawai membutuhkan lebih lama
waktu untuk menyelesaikan pekerjaannya dan mengharuskan pegawai keluar
masuk ruangan lain yang terdapat peralatan kantor yang dibutuhkannya.
Banyaknya dokumen yang diletakkan menumpuk di atas meja pegawai di bawah
meja, dilantai karena kurangnya filing kabinet atau lemari untuk tempat menaruh
dokumen. Sehingga ruangan tampak tidak rapi dan sumpek, karena dokumen yang
menumpuk dan bercampur juga membuat pegawai lama saat mencari dokumen
yang diperlukan. Penataan jarak antar meja terlalu berdekatan dan kursi yang
221
menghalangi jalan untuk beraktivitas saat bekerja di ruang bagian PMD dan
perekonomian, ruang bagian sosial, hal tersebut terjadi karena kondisi ruangan
yang minimalis untuk bekerja sehingga penataan meja pada ruangan tersebut tidak
maksimal.
Pertanyaan Kode
Informan Menurut anda bagaimana upaya dalam mengatasi kendala-
kendala penataan ruang kantor di Kantor Kecamatan
Bangsri?
Dengan diadakan pembaharuan diluaskan sedikit ya malah bagus
dan warna catnya soalnya ini sudah lama, direnovasi gitu , dan
penataannya.
KUK
Bisa dengan ruangan pelayan dipindahkan kebelakang terus kalo
bisa itu ruangan kasi pmd pindah ke bagian sebelah sana karena
kan luas, dan pmd itu ada pendamping desa ada lain-lain disitu
terlalu banyak staf, jadi bagian pmd bisa blokiran sama bagian
pemerintahan karena staf pemerintahan cuman satu.
SKR
Dengan menambah mesin fotokopi, tambahan mesin print
diruangan ini, terus almari untuk dokumen dan arsip, dan luas
ruangan diluasin.
SPMD
Dengan dibuat lebih lebar ruangannya, ditambah lemari untuk
arsip, tambah mesin fotokopi.
TDP
Ya harapan kami memang kami sudah lama mengusulkan untuk
penganggaran 2021 yang khusus untuk ruangan pelayanan bisa
secepatnya di kondisikan ataupun dibangun sehingga ini mudah-
mudahan setelah dibangun dan reprensetatif ruangannya ini bisa
memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal
harapan kami seperti itu dan mudah-mudah bisa terealisasikan
karena sudah masuk dalam anggaran.
CB
Kesimpulan:
Untuk mengurangi hambatan yang muncul karena luas ruangan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan, dapat dilakukan dengan mengurangi perabotan yang tidak
terpakai, melakukan penataan ulang ruang kantor dan mengajukan proposal
renovasi gedung ke pemerintah kabupaten untuk merenovasi gedung yang sesuai
dengan kebutuhan pegawai. Dapat dilakukan penambahan peralatan dan
perlengakapan yang di butuhkan dengan mengajukan kepada bendahara kantor,
sehingga akan ada tindakan dari atasan untuk menambah peralatan kantor yang
dirasa kurang oleh pegawai. Menambah lemari untuk menaruh dokumen,
memindahkan dokumen yang sudah lama kegudang.
222
PEDOMAN OBSERVASI
Hari, Tanggal :
Waktu :
Indikator : Asas tata ruang kantor, Penempatan peralatan dan perlengkapan
kantor, dan faktor* yang mempengaruhi tata ruang kantor
Tempat :
Aspek-aspek yang diamati dalam penataan ruang kantor untuk mencapai efisiensi
kerja pegawai di Kantor Kecamatan Bangsri Jepara sebagai berikut:
No. Aspek Keterangan
A. Asas Tata Ruang Kantor (asas jarak terpendek, asas rangkaian kerja,
asas penggunaan segenap ruang, asas perubahan susunan tempat
kerja)
1. Memastikan jarak antar meja pegawai
mengganggu, menghalangi lalu lintas jalan
saat bekerja.
2. Letak pegawai dan alat-alat ditaruh berderet-
deret menurut urutan proses penyelesaian
pekerjaan tersebut.
3. Letak duduk pegawai.
4. Rangkaian pekerjaan bergerak maju dari
permulaan dikerjakan sampai selesai
pekerjaan, tidak boleh menyilang atau gerak
mundur, megarah maju ke muka menuju ke
penyelesaian, berwujud huruf L atau U.
3. Memastikan mempergunakan sepenuhnya
ruang yang ada, ruang itu tidak hanya yang
berupa luas lantai saja (ruang datar),
melainkan juga ruang yang vertical ke atas
maupun kebawah.
4. Perubahan susunan tempat kerja dapat
dilakukan atau tidak
B. Penempatan perabot, peralatan dan perlengkapan kantor
1. Penempatan ATK (Alat Tulis Kantor) yang
digunakan untuk bekerja
2. Mesin-mesin kantor (computer, mesin print,
telephone) apakah sudah memadahi untuk para
pegawai bekerja
LAMPIRAN 15
223
3. Perabot kantor (lemari, filingkabinet)
memadahi tidak untuk menampung dokumen,
arsip,dll
C. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam tata ruang kantor (cahaya,
warna, udara, suara
1. Cahaya
2. Warna
3. Udara
4. Cahaya
D. Hambatan-Hambatan dalam Penataan
Ruang Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
224
HASIL OBSERVASI PENELITIAN
Hari, Tanggal : Rabu, 08 April 2020
Waktu : 07.30 WIB-selesai
Indikator : Asas tata ruang kantor, Penempatan peralatan dan perlengkapan
kantor, dan faktor* yang mempengaruhi tata ruang kantor
Tempat : Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
Aspek-aspek yang diamati dalam penataan ruang kantor untuk mencapai efisiensi
kerja pegawai di Kantor Kecamatan Bangsri Jepara sebagai berikut:
No. Aspek Keterangan
A. Asas Tata Ruang Kantor (asas jarak terpendek, asas rangkaian kerja,
asas penggunaan segenap ruang, asas perubahan susunan tempat
kerja)
1. Memastikan jarak antar meja pegawai
mengganggu, menghalangi lalu lintas jalan
saat bekerja.
Hampir disemua ruangan
karena ruangan yang
sempit, membuat jarak
antar peralatan dan
perabotan di dalam
ruangan yang terlalu
sempit dan terlihat
bejubel.
Jarak antar meja
dibeberapa ruangan
terlalu dekat satu sama
lain, terlihat diruang Kasi
Umum dan Kepegawaian,
Kasi PMD, Kasi
Pelayanan sehingga
menghambat lalu lintas
pegawai saat bekerja.
2. Letak pegawai dan alat-alat ditaruh berderet-
deret menurut urutan proses penyelesaian
pekerjaan tersebut.
Letak pegawai dengan
alat-alat tidak ditaruh
berderet-deret menurut
urutan penyelesaian
pekerjaan. Peletakkan
lemari arsip dan filing
cabinet yang jauh dari
LAMPIRAN 16
225
tempat duduk pegawai
yang sering menggunakan
arsip,file dalam
pekerjaanya.
3. Letak duduk pegawai. Posisi tempat duduk
pegawai yang tidak sesuai
dengan jenis
pekerjaannya.
4. Rangkaian pekerjaan bergerak maju dari
permulaan dikerjakan sampai selesai
pekerjaan, tidak boleh menyilang atau gerak
mundur, megarah maju ke muka menuju ke
penyelesaian, berwujud huruf L atau U.
Rangkaian pekerjaan
bergerak maju mundur
seperti pekerjaan dalam
surat menyurat. Letak
posisi dudu pegawai di
masing-masing ruangan
tidak disusun sesuai alur
kerja yang dilakukan di
bagian tersebut seperti
diruang Kasi
Kepegawaian.
3. Memastikan mempergunakan sepenuhnya
ruang yang ada, ruang itu tidak hanya yang
berupa luas lantai saja (ruang datar),
melainkan juga ruang yang vertical ke atas
maupun kebawah.
Seluruh ruang sudah
ditempati namun ada
beberapa ruangan yang
belum mempergunakan
sepenuhnya ruangan
tersebut, seperti pada
ruang Kasi pemerintahan
terdapat kursi yang tidak
digunakan yang letaknya
disamping rak dokumen,
diruang Kasubag Renval
terdapat kardus, TV yang
tidak digunakan
disamping meja pegawai.
Semua ruangan terlihat
banyak dokumen yang
ditumpuk di atas lantai.
4. Perubahan susunan tempat kerja dapat
dilakukan atau tidak
Masing-masing ruangan
susunan tempat kerjanya
dapat dilakukan
perubahan susunan
tempat kerja, sesuai
keinginan pegawai
masing-masing Kasi atas
persetujuan ketua masing-
masing Kasi.
226
B. Penempatan perabot, peralatan dan perlengkapan kantor
1. Penempatan ATK (Alat Tulis Kantor) yang
digunakan untuk bekerja
Banyak berkas-berkas
pekerjaan yang
menumpuk dan
berserakan sehingga tidak
menyisahkan tempat
untuk meletakkan alat
tulis pegawai.
2. Mesin-mesin kantor (computer, mesin print,
telephone) apakah sudah memadahi untuk para
pegawai bekerja
Pada masing-masing
ruangan terdapat 1 sampai
2 computer dan mesin
print, pada ruang Kasi
Pelayanan terdapat
computer yang keadaanya
rusak. Telephone hanya
terdapat di ruang Kasubag
Renval, mesin fotokopi
hanya tersedia di ruang
Kasi Pelayanan.
3. Perabot kantor (lemari, filingkabinet)
memadahi tidak untuk menampung dokumen,
arsip,dll
Lemari, filing cabinet
pada masing-masing
ruangan penuh dengan
dokumen sampai tidak
muat untuk menaruh
dokumen sehingga
hampir di semua ruangan
banyak dokumen
menumpuk dimeja
pegawai dan diletakkan
dilantai.
C. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam tata ruang kantor (cahaya,
warna, udara, suara
1. Cahaya Disemua ruangan
pencahayaan di kantor
Kecamatan Bangsri
Jepara menggunakan
pencahayaan dari bolam
lampu dan menggunakan
pencahayaan yang berasal
dari cahaya sinar
matahari.
2. Warna Warna dinding di Kantor
Kecamatan Bangsri
menggunakan warna
coklat crem.
227
3. Udara Pengaturan suhu udara di
Kantor Kecamatan
Bangsri menggunakan
AC dengan suhu yang
berbeda-beda.
4. Cahaya Suara yang terdapat pada
Kantor Kecamatan
Bangsri yaitu suara dari
acara yang
diselenggarakan di
pendopo kecamatan dan
Gedung PGRI yang
letaknya dekat dengan
kantor karena acara
ditempat tersebut
menggunakan pengeras
suara, suara lainnya dari
warga yang mengantri
untuk mendapat bantuan
maupun warga yang antri
untuk menerima
pelayanan.
D. Hambatan-Hambatan dalam Penataan
Ruang Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
Kurangnya peralatan
kantor, banyaknya
dokumen yang diletakkan
menumpuk di atas meja
pegawai, di bawah meja,
dilantai sehingga ruangan
tampak tidak rapi dan
sumpek, penataan jarak
antar meja terlalu
berdekatan dan kursi
yang menghalangi jalan
untuk beraktivitas saat
bekerja, luas ruangan
yang tidak sebanding
dengan jumlah pegawai,
peralatan serta
perlengkapan yang ada.
228
DENAH TATA RUANG
KANTOR KECAMATAN BANGSRI JEPARA
DENAH TATA RUANG PIMPINAN (CAMAT) DAN RUANG TAMU
CAMAT
LAMPIRAN 17
229
DENAH TATA RUANG SEKRETARIS CAMAT
DENAH TATA RUANG BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN
230
DENAH TATA RUANG BAGIAN TRANTIBUN
DENAH TATA RUANG BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
231
DENAH TATA RUANG BAGIAN TATA PEMERINTAHAN
DENAH TATA RUANG BAGIAN PELAYANAN UMUM
232
DENAH TATA RUANG BAGIAN PMD DAN PEREKONOMIAN
DENAH TATA RUANG BAGIAN SOSIAL LH
233
M
DOKUMENTASI TATA RUANG KANTOR KECAMATAN BANGSRI
JEPARA
Hari, Tanggal : Rabu, 08 April 2020
Waktu : 08:00 WIB
Gambar.1 Pintu Masuk Kantor Kecamatan Bangsri Jepara
Gambar.2 Ruang Tamu Camat
LAMPIRAN 18
234
Gambar.3 Ruang Pimpinan (Camat)
Gambar.4 Ruang Sekretaris Kecamatan
Gambar.5 Ruang Umum dan Kepegawaian Tampak Penuh
235
Gambar.6 Ruang Umum dan Kepegawaian Tampak Dokumen Menumpuk Dimeja
dan di Lantai
Gambar.7 Ruang Tata Pemerintahan Tampak Lemari Sudah Tidak Muat Untuk
Tempat Menaruh Dokumen Sehingga Dokumen Diletakkan Dilantai
Gambar.8 Ruang Tata Pemerintahan Tampak Lemari Sudah Tidak Muat Untuk
Tempat Menaruh Dokumen Sehingga Dokumen Diletakkan Dilantai
236
Gambar.9 Ruang Tata Pemerintahan Tampak Kursi yang Tidak Digunakan
Gambar.10 Penataan Peralatan dan Perlengkapan Kantor di Ruang Tata
Pemerintahan
Gambar.11 Ruang Perencanaan dan Keuangan Tampak Penuh
237
Gambar.12 Penataan Meja Kerja di Ruang Sosial LH
Gambar.13 Penataan Meja Kerja di Ruang PMD dan Perekonomian
Gambar.14 Penataan Meja Kerja di Ruang PMD dan Perekonomian
238
Gambar.15 Ruang PMD dan Perekonomian Tampak Lemari Tidak Dapat
Menampung Tumpukan Dokumen.
Gambar.16 Dokumentasi Wawancara Peneliti Dengan Informan