ANALISIS STRUKTUR DAN GAYA BAHASA 5 KOMIKApendapat, dan pengalaman pribadi, bukan joke telling...
Transcript of ANALISIS STRUKTUR DAN GAYA BAHASA 5 KOMIKApendapat, dan pengalaman pribadi, bukan joke telling...
i
ANALISIS STRUKTUR DAN GAYA BAHASA 5 KOMIKA
PADA AJANG KOMPETISI STAND UP COMEDY INDONESIA SEASON 7
KOMPAS TV
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Oleh:
Hendrianus Ndori
NIM : 121224095
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“Jangan mencari ketakutanmu melainkan carilah harapan dan mimpimu.
Jangan berpikir tentang frustasimu, tapi tentang potensi yang belum
terpenuhi. Perhatikan dirimu bukan dengan apa yang telah kamu coba dan
gagal, tapi dengan apa yang masih mungkin bagimu untuk melakukan
sesuatu” - (Paus Yohanes XXIII)
Kesuksesan adalah buah dari usaha-usaha kecil, yang diulang hari demi
hari” – (Robert Collier)
Skripsi ini kupersembahkan untuk orang-orang yang telah mendukungku.
Tuhan Yesus Kristus
Papaku tersayang,
Mamaku tersayang,
Kakakku tersayang,
Partner tersayang,
Serta teman-teaman dan sahabatku tersayang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya menyatakan dengan sesunguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 14 Mei 2019
Yang membuat pernyataan
Hendrianus Ndori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
Nama : Hendrianus Ndori
Nomor Mahasiswa : 121224095
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS STRUKTUR DAN GAYA BAHASA 5 KOMIKA PADA AJANG
KOMPETISI STAND UP COMEDY INDONESIA SEASON 7 KOMPAS TV
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 14 Mei 2019
Yang menyatakan
Hendrianus Ndori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini betujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma M.Sc. Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian penulis.
3. Dr. Yohanes Harsoyo. S.Pd. M.Si selaku Dekan FKIP Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian penulis.
2. Drs.J. Prapta Diharja, SJ. M.Hum. dan Petrus Hariyanto M.Pd. selaku Dosen
Pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. Ibu Rishe Purnama Dewi S,Pd. M.Hum selaku dosen kaprodi PBSI yang telah
membantu dan membimbing penulis selama menuntut ilmu di prodi PBSI.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Orang tua saya Andreas Rebo dan Kartini Murti yang telah memberikan
dukungan berupa doa dan semangat.
6. Partner tersayang saya Nur Apriani yang telah membantu, menemani dan
memberikan dukungan berupa doa serta semangat.
7. Bibo, Darwis, Fauzi, Lodo, Rilchu, Putra dan Marko yang telah memberikan
semangat dan mendukung dalam menyelesaikan skripsi.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 14 Mei 2019
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRAK
Ndori, Hendrianus. 2019. Analisis Struktur Dan Gaya Bahasa 5 Komika Pada
Ajang Kompetisi Stand Up Comed Indonesia Season 7 Kompas Tv. Skripsi.
Yogyakarta: PBSI, FKIP, USD.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur dan gaya bahasa 5
komika pada ajang kompetisi stand up comedy Indonesai season 7 Kompas Tv.
Penelitian diambil dari tanyangan kelima komika Boah Sartika, Coki Anwar, Dany
Beler, Mamat Alkatiri, dan Ridwan Remin, pada ajang stand up comedy Indonesia
season 7 Kompas Tv. Teknik pengumpulan data dengan menonton secara berulang-
ulang penampilan kelima komika pada stand up comedy Indonesia season 7
Kompas Tv yang diperoleh langsung dari tanyang www.YouTube.com.
Teknik analisis data yang digunakan dalam menjawab rumusan masalah yaitu
analisis deskriptif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa struktur set up dan
punch line Boah Sartika, Coki Anwar, Dany Beler, Mamat Alkatiri, dan Ridwan
Remin pada ajang kompetisi stand up comedy Indonesia season 7 Kompas Tv, yang
paling dominan yaitu set up informasi, dan punch line yang paling dominan adalah
punch line tak terduga. Gaya bahasa yang paling dominan yaitu gaya bahasa repitisi.
simploke dan antiklimaks.
Kata Kunci: Stand Up Comedy, Struktur Stand Up Comedy , dan Gaya Bahasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
ABSTRACT
Ndori, Hendrianus. 2019. Analysis Language Structures and Styles 5 Komika
Stand Uu Comedy Indonesia Competition Season 7 Tv Kompas. Essay.
Yogyakarta: PBSI, FKIP, USD.
This study aims to describe the structure and style of language 5 komika at the
stand up comedy competition with its season 7 Tv Kompas. Research is taken from
the fifth tanyangan komika Boah Sartika, Coki Anwar, Dany Beler, from Mamat
Alkatiri, and Ridwan Remin, stand up comedy at the Indonesia season 7 Tv Kompas.
Data collection Techniques by watching the fifth komika appearance repeatedly on
stand up comedy Indonesia season 7 Tv Kompas obtained directly from impressions
www.YouTube.com.
Data analysis techniques used in answering a problem formulation that is
descriptive analysis. The results of the analysis of the data shows that the structure
set up and punch line Boah Sartika, Coki Anwar, Dany Beler, from Mamat Alkatiri,
and Ridwan Remin in the Indonesia stand up comedy competition season 7 Tv
Kompas, the most dominant,. set up the information, and the punch line the most
dominant is the punch line unexpectedly. The style of the most dominant language
language style repitisi. simploke and antiklimas.
Key words: Stand Up Comedy, Joke, Structure and style of Language
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR SINGKATAN
P.1 : Bagian tuturan yang dikutip pada paragraf pertama dalam transkrip
P.2 : Bagian tuturan yang dikutip pada paragraf kedua dalam trasnkrip
P.3 : Bagian tuturan yang dikutip pada paragraf ketiga dalam transkrip
P.4 : Bagian tuturan yang dikutip pada paragraf keempat dalam transkrip
P.5 : Bagian tuturan yang dikutip pada paragraf kelima dalam transkrip
P.6 : Bagian tuturan yang dikutip pada paragraf keenam dalam transkrip
P.7 : Bagian tuturan yang dikutip pada paragraf ketujuh dalam transkrip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN MOTO ...................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v
LEMBAR P[ERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... ix
ABSTRACT ..................................................................................................... x
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
1.5 Batasan Istilah ....................................................................................... 7
1.6 Sistematika Penyajian ............................................................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian yang Relavan ........................................................................ 9
2.2 Kajian Teori ........................................................................................... 13
2.2.1 Humor .............................................................................................. 13
2.2.2 Stand Up Comedy ............................................................................ 16
2.2.3 Struktur Stand Up Comedy .............................................................. 17
2.2.4 Gaya Bahasa ..................................................................................... 17
2.2.5 Jenis-jenis Gaya Bahasa ................................................................... 18
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ...................................................................................... 26
3.2 Data dan Sumber Data ........................................................................... 27
3.3 Instrument Penelitian ............................................................................. 28
3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 29
3.5 Teknik Analisis Data ............................................................................. 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data ....................................................................................... 32
4.2 Analisis Data ......................................................................................... 33
4.2.1 Struktur Stand Up Comedy Boah Sartika, Coki Anwar, Dany Beler,
Mamat Alkatiri, dan Ridwan Remin ................................................ 34
4.2.1.1 Struktur Stand Up Comedy Komika Boah Sartika ................... 35
4.2.1.2 Struktur Stand Up Comedy Komika Coki Anwar ..................... 42
4.2.1.3 Struktur Stand Up Comedy Komika Danny Beler .................... 48
4.2.1.4 Struktur Stand Up Comedy Komika Mamat Alkatiri ................ 55
4.2.1.5 Struktur Stand Up Comedy Komika Ridwan Remin ................. 63
4.2.2 Gaya Bahasa Boah Sartika, Coki Anwar, Dany Beler, Mamat Alkatiri,
dan Ridwan Remin Dalam Stand Up Comedy Indonesia Seseaon 7 di
Kompas TV...................................................................................... 75
4.4.2.1 Gaya Bahasa Komika Sartika Boah .......................................... 75
4.4.2.2 Gaya Bahasa Komika Coki Anwar ........................................... 81
4.4.2.3 Gaya Bahasa Komika Danny Beler .......................................... 84
4.4.2.4 Gaya Bahasa Komika Mamat Alkatiri ...................................... 88
4.4.2.5 Gaya Bahasa Komika Ridwan Remin ...................................... 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ................................................................................................ 100
5.2 Saran ...................................................................................................... 102
5.2.1 Peneliti Berikutnya ........................................................................ 103
5.2.2 Pelajar dan Mahasiswa .................................................................. 103
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 105
LAMPIRAN .................................................................................................... 107
BIODATA ....................................................................................................... 185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Transkrip Penampilan Para Komika
Transkrip Penampilan Komika Boah Sartika .............................................. 108
Transkrip Penampilan Komika Coki Anwar ............................................... 110
Transkrip Penampilan Komika Danny Beler ............................................... 112
Transkrip Penampilan Komika Mamat Alkatiri .......................................... 114
Transkrip Penampilan Komika Ridwan Remin ........................................... 117
Lampiran 2 Hasil Analisis Struktur Joke dan Gaya Bahasa Para Komika
Hasil analisis Struktur dan Gaya Bahasa Komika Boah Sartika ................. 120
Hasil analisis Struktur dan Gaya Bahasa Komika Boah Sartika ................. 133
Hasil analisis Struktur dan Gaya Bahasa Komika Boah Sartika ................. 141
Hasil analisis Struktur dan Gaya Bahasa Komika Boah Sartika ................. 151
Hasil analisis Struktur dan Gaya Bahasa Komika Boah Sartika ................. 168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian yang dilakukan oleh penulis pada penelitian ini membahas
sturuktur stand up comedy berupa set up dan punch line serta gaya bahasa lima
komika dalam pertunjukan stand up comedy Indonesia season 7 Kompas Tv.
Stand up comedy adalah sebutan untuk lawak tunggal, sebuah pertunjukkan
lawak oleh seorang pelawak yang disebut sebagai komika. Komika melakukan
monolog (dialog satu orang) yang berisi lelucon-lelucon. Stand up comedy
merupakan komedi yang memiliki perbedan dari komedi-komedi yang
terdahulu. Papana (2012:4-5) dan Pragiwaksono (2012:xxi), mengemukakan
perbedan yang terdapat pada stand up comedy dengan komedi lain. Perbedaan
tersebut berupa, pertama komedi ini disampaikan secara langsung di depan
penonton. Kedua, penyampaiannya dengan cara bermonolog di atas panggung.
Ketiga, lokasi stand up comedy biasanya diadakan di gedung pertunjukan,
kafe, atau comedy club. Keempat, bahan lawakan berupa pengamatan,
pendapat, dan pengalaman pribadi, bukan joke telling (cerita lucu), bukan pula
mengambil materi dari buku, internet, atau komik lain. Kelima, pelaku stand
up comedy mempunyai istilah khusus yaitu komika atau komik.
Kompetisi stand up comedy Indonesia season 7 merupakan ajang
pencarian bakat di bidang stand up comedy musim ketujuh yang ditayangkan
di Kompas Tv. Boah Sartika, Coki Anwar, Dany Beler, Mamat Alkatiri, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Ridwan Remin merupakan para peserta ajang kompetisi stand up comedy
Indonesia season 7 di Kompas Tv. Materi yang dibawakan pada setiap
penampilan para komika mempunyai struktur pada penyampainya.
Materi stand up comedy harus berformat set up dan punch line atau boleh
menggunakan format lain seperti rule of three. Set up dan punch line
merupakan struktur stand up comedy pada umumnya. Set up berfungsi untuk
memancing penonton agar mereka penasaran saat mendengarkan monolog dari
komika. Punch line adalah bagian yang lucu, punch line berfungsi untuk
menyodorkan kejutan kepada penonton. Stand up comedy tidak hanya sekedar
lucu tetapi juga menggunakan teknik-teknik dalam melakukannya. Penelitian
ini merujuk pada bagian struktur yang ada dalam stand up comedy berupa set
up dan punch line, dari kelima komika untuk mengetahui struktur stand up
comedy pada setiap penampilan kelima komika.
Bahasa sebagai media komunikasi manusia telah merasuk di berbagai
bidang antara lain, bidang pendidikan, politik, keagamaan, perniagaan
termasuk dalam dunia komedi. Menurut peneliti stand up comedy merupakan
comedy yang lebih mengedepankan olah bahasa (verbal) dalam menyampaikan
pesannya dan sedikit gerak tubuh (non verbal) untuk mempertegas pesan yang
disampaikan. Bahasa memiliki berbagai macam jenis gaya bahasa. Tarigan
(2013:5) mengungkapkan, gaya bahasa digunakan untuk memberikan efek
tertentu. Hal tersebut mengindikasikan bahwa penggunaan gaya bahasa dalam
bahasa lisan dapat membuat bahasa menjadi lebih menarik. Beragam cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
berkomunikasi yang bisa dilakukan manusia untuk menghubungkan satu sama
lain salah satunya melalui komedi.
Para komika sangat berpengalaman dalam menyampaikan materi hingga
mengundang tawa penonton. Talenta yang dimiliki oleh seorang komika
tentunya tak lepas dari penguasaan dan penggunaan bahasa yang baik. Cara
seorang komika dalam menyapaikan materi, tentunya memilih bahasa-bahasa
yang tepat untuk digunakan agar mengundang tawa penonton. Kesuksesan
seorang komika bergantung pada penyampaian materi dan penggunan bahasa
yang digunakan di depan penonton. Kelima komika yaitu Boah Sartika, Coki
Anwar, Dany Beler, Mamat Alkatiri, dan Ridwan Remin dalam menyapaikan
materi tentunya memilih bahasa-bahasa yang tepat untuk digunakan agar
mengundang tawa penonton. Gaya penyampaian bahasa yang digunakan
kelima komika memiliki perbedaan dalam pengunaannya. Masing-masing
komika tentunya menggunakan gaya penyampain bahasa yang memiliki ciri
khas tersendiri. Maka dari itu peneliti tertarik untuk menelaah secara
mendalam gaya penyampain bahasa yang digunakan oleh kelima komika
tersebut.
Struktur stand up comedy dan gaya penyampain bahasa dari kelima
komika Boah Sartika, Coki Anwar, Dany Beler, Mamat Alkatiri, dan Ridwan
Remin mewakili secara garis besar penggunaan struktur stand up comedy dan
gaya bahasa yang terdapat pada ajang kompetisi stand up comedy Indonesia
season 7 Kompas Tv. Sebagai mahasiswa yang mendalami ilmu bahasa
Indonesia, peneliti tertarik untuk meneliti struktur stand up comedy karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
stand up comedy merupakan suatu keterampilan berbicara monolog didepan
audiance yang memerlukan keterampilan dalam menyusun sebuah lawakan
yang dijadikan sebagai lelucon dan mengunakan gaya penyampaian bahasa
yang dapat menimbulkan tawa penonton. Selain itu pengunaan gaya bahasa
dan stuktur stand up comedy merupakan suatu kajian ilmiah yang menarik
untuk ditelaah, terlebih pada prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Sanata Dharma penelitian tentang stand up comedy masih minim
ditemukan. Alasan tersebut yang melatarbelakangi peneliti untuk menganalisis
struktur dan gaya bahasa stand up comedy. Berdasarkan fenomena tersebut,
maka peneliti mengambil judul “Analisis Struktur dan Gaya 5 Komika Bahasa
Kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Season 7 di Kompas Tv”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi permasalahan
penelitian “Analisis Struktur dan Gaya Bahasa 5 Komika Pada Ajang
Kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Season 7 di Kompas Tv”
sebagai berikut.
1. Bagaimana struktur 5 Komika Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Season
7 di Kompas Tv?
2. Bagaimana bentuk gaya bahasa 5 Komika kompetisi Stand Up Comedy
Indonesia (SUCI) Season 7 di Kompas Tv?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini ditetapkan
sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan struktur 5 Komika Stand Up Comedy Indonesia (SUCI)
Season 7 di Kompas Tv.
2. Mendeskripsikan bentuk gaya bahasa 5 Komika kompetisi Stand Up
Comedy Indonesia (SUCI) Season 7 di Kompas Tv.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian “Analisis Struktur dan Gaya 5 Komika Bahasa Kompetisi
Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Season 7 di Kompas Tv” diharapkan
memberikan manfaat kepada para pembaca. Manfaat penelitian ini terdiri dari
manfaat teoritis dan praktis. Berikut akan diuraikan manfaat teoritis dan
praktis dalam penelitian ini.
a. Manfaat Teoretis
Secara teoretis, penelitian ini dapat menambah koleksi pengetahuan
yang berhubungan dengan analisis struktur dan gaya bahasa stand up comedy
Indonesia. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi para
guru yang ingin mengimplementasikan dalam pembelajaran di sekolah
khususnya pembelajaran tentang gaya bahasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapakan memiliki manfaat praktis kepada berberapa
pihak. Adapun pihak-pihak terkait, antara lain:
1. Bagi para Komika dan Pembaca Umum.
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi serta
pemahaman terkait dengan style atau gaya bahasa dalam humor bahasa baik
secara kiasan maupun secara retoris, seperti yang sering digunakan oleh para
komika dalam stand up comedy Indonesia.
2. Bagi Pengajar Bahasa.
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai materi alternatif
dalam pembelajaran gaya bahasa.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai pijakan awal
penelitian selanjutnya dalam mengkaji bahasa humor dengan perspektif
yang berbeda.
4. Bagi Prodi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumbangan hasil karya
ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1.5 Batasan Istilah
Agar penelitian fokus terhadap struktur dan gaya bahasa dalam stand up
comedy, maka penelitian ini memiliki batasan istilah sebagai berikut.
1. Stand Up Comedy Season 7 Kompas TV
Stand up comedy adalah sebutan untuk lawak tunggal, sebuah pertunjukkan
lawak oleh seorang pelawak yang disebut sebagai komika. Komika melakukan
monolog (dialog satu orang) yang berisi lelucon-lelucon.
2. Struktur Stand Up Comdey
Struktur stand up comdey terdiri dari dua bagian: set up dan punch Line, set
up adalah bagian pertama yang mempersiapkan tawa. Pada bagian ini berisi
cerita dengan target seorang penonton mengharapkan sesuatu. Punch line
adalah bagian kedua yang berisi tawa. Pada bagian ini berisi kalimat yang
mem”belok”kan harapan pada Set Up. Tawa tercipta karena pembelokan ini.
3. Gaya Bahasa
Keraf (dalam Tarigan 2013:5) menyatakan gaya bahasa yang baik harus
mendukung tiga unsur, yaitu kejujuran, sopan-santun, dan menarik. Tarigan
(2013:4), memandang gaya bahasa adalah bentuk retorik, yaitu penggunaan
kata-kata dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi
penyimak atau pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.6 Sistematika Penyajian
Penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I adalah pendahuluan, pada bab ini,
peneliti menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penyajian. Bab
II merupakan landasan teori, pada bab ini peneliti menguraikan mengenai
penelitian terdahulu yang relevan, kajian teori yang berisi uraian tentang
humor, stand up comedy, struktur stand up comedy, gaya bahasa, dan jenis-
jenis gaya bahasa. Bab III berisi metodologi penelitian, pada bab ini peneliti
akan menguraikan tentang jenis penelitian, data dan sumber data, instrument
penelitian , teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV berisi
hasil penelitian dan pembahasan, deskripsi data, analisis data, hasil analisis
struktur stand up comedy dan gaya bahasa Boah Sartika, Coki Anwar, Dany
Beler, Mamat Alkatiri, dan Ridwan Remin. Bab V berisi simpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab II akan diuraikan penelitian yang relavan dan teori-teori yang
berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian yang
relavan yang berkaitan dengan penelitian “Analisis Struktur dan Gaya 5
Komika Bahasa Kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Season 7 di
Kompas Tv” terdiri dari, gaya bahasa, struktur, humor dan stand up comedy.
Kajian teori berisikan uraian teori tentang humor, stand up comedy, struktur
stand up comedy, gaya bahasa, dan jenis-jenis gaya bahasa dalam stand up
comedy.
2.1 Penelitian yang Relevan
Ada tiga penelitian yang relavan yang berkaitan dengan penelitian ini.
Penelitian pertama yang relavan dengan penelitian yang dikaji oleh peneliti
adalah, penelitian yang dilakukan oleh Bayu Aji Priharyadi Universitas Gajah
Mada Yogyakarta (2015) mengenai, “Pemanfaatan Gaya Bahasa Sebagai
Salah Satu Media Pembangun Suasana Humor dalam Tiga Buku Kumpulan
Humor-humor Gus Dur”. Hasil dari penelitian tersebut ditemukan bentuk gaya
bahasa humor dan struktur kalimat humor. Gaya bahasa dalam struktur kalimat
dalam humor-humor Gus Dur diklasifikasikan menjadi bentuk gaya bahasa
klimaks, gaya bahasa antiklimaks, gaya bahasa repetisi, gaya bahasa
paralelisme, dan gaya bahasa antitesis. Kemudaian berkaitan dengan fungsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
gaya bahasa yang diklasifikasikan menjadi, fungsi menjelaskan, fungsi
memperkuat gagasan, fungsi menghidupkan objek mati, fungsi menstimlus
asosiasi, fungsi menimbulkan gelak tawa, dan fungsi hiasan. Metode yang
digunakan oleh Bayu Aji Priharyadi pada penelitian yang dilakukannya,
mengunakan metode analisis kualitatif deskriptif.
Penelitian kedua dilakukan oleh Whida Abilia Fahrianty Universitas Negri
Yogyakarta (2017), mengenai diksi dalam gaya bahasa pada komik cubitus
karya dupa. Dalam penlitian ini menekankan pada aspek jenis diksi dan gaya
bahasa yang terdapat dalam komik. Metode penelitian yang digunakan oleh
Whida Abilia pada penelitiannya, mengunkan metode simak, metode padan
referensial, dan metode padan fonetis. Subjek dalam penelitiannya adalah
seluruh kata, frasa, dan kalimat yang terdapat dalam komik. Objek
penelitiannya adalah diksi dan gaya bahasa pada komik Cubitus karya Dupa.
Dari hasil penelitiannya terdapat dua puluh jenis gaya bahasa yang ditemukan
yaitu, aliterasi, asonansi, anastrof, apostrof, asidenton, ellipsis, pleonasme,
prolepsis/ antisipasi, ertosis/ pertanyaan retoris, koreksio/ epanortosis,
hiperbola, paradoks, periphrasis, simile, metafora, personifikasi, inuendo,
metonimia, hipalase, dan ironi. Jenis diksi yang ditemukan yaitu denotasi,
konotasi, kata abstrak, kata konkrit, kata umum, kata khusus, kata ilmiah, kata
popular, kata slang, kata asing dan kata serapan.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Marius Peng Mitang Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta (2016), mengenai “Wacana Humor Kritik Sosial (WHKS)
dalam Stand Up Comedy Indonesia Season 4 di Kompas Tv, Tinjaun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Pragmatik”. Penelitian yang dilakukan oleh Marius menekankan pada wacana
humor dan kritik sosial dalam acara stand comedy Indonesia season 4 di
Kompas Tv. Objek penelitian dalam penelitian tersebut adalah para komika
stand comedy Indonesia season 4. Data yang di gunakan dalam penelitian yang
dilakukan oleh Marius Peng berupa wacana humor kritik social yang diperoleh
dari situs YouTube yang menayangkan pertunjukan SUCI 4. Metode penelitian
yang digunakan oleh Marius pada penelitian yang dilakukannya, mengunakan
metode padan pragmatis.
Hasil dari penlitian yang dilakukan oleh Marius Peng Mitang berupa,
pertama, pihak yang dikritik dan hal yang dikritik dalam pertunjukan Stand
Comedy Indonesia Season 4. Kedua, humor pada WHKS dalam SUCI 4
diciptakan dengan mematuhi dan/atau tidak mematuhi prinsip kerja sama.
Kepatuhan dan ketakpatuhan tersubut diklasifikasikan pada tiga tipe, yaitu:
tuturan yang mematuhui tiga maksim, tetapi tidak mematuhi tiga maksim,
tuturan yang mematuhui dua maksim, dan tuturan yang mematuhi satu
maksim.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Bayu Aji Priharyadi (2015), Whida
Abilia Fahrianty (2017) dan Marius Peng Miktang (2016) memiliki perbedaan
dengan penelitian, yang akan dilakukan oleh peneliti pada penelitian “Analisis
Struktur dan Gaya 5 Komika Bahasa Kompetisi Stand Up Comedy Indonesia
(SUCI) Season 7 di Kompas Tv”. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti
adalah penelitian yang mengkaji bentuk gaya bahasa serta struktur stand up
comdey pada stand up comedy Indonesia season 7 di Kompas Tv bukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
pemanfaatan gaya bahasa pada buku kumpulan humor-humor Gus Dur, diksi
dalam gaya bahasa pada komik cubitus karya dupa dan bukan wacana humor
kritik sosial (WHKS) dalam stand up comedy Indonesia season 4 di Kompas
Tv.
Objek penelitian yang dilakukan oleh Bayu mengenai pemanfaatan gaya
bahasa dan diksi menggunakan media tiga buku kumpulan humor-humor Gus
Dur untuk mendapakan data. Penelitian yang dilakukan oleh Whida
mengunakan Sumber data tiga seri komik Cubitus karya Dupa yaitu, Cubitus:
La gorrida des Hippopotames Casqués, Cubitus: Raconte- Moi, Cubitus:
Heureux Qui, Comm. Objek penelitian yang dilakukan oleh Marius Peng
mengunakan sumber data tayangan Stand Up Comedy Season 4 di Kompas
Tv. Obejek penelitian yang dilakukan oleh penliti menggunakan sumber data
dari tayangan Stand Up Comendy Indonesia Season 7 di Konmpas Tv yang
diambil dari YouTube, bukan tiga seri komik Cubitus karya Dupa, kumpulan
humor-humor Gus Dur dan tayangan Stand Up Comedy Season 4 di Kompas
Tv.
Perbedaan lain dari penelitian “Analisis Struktur dan Gaya 5 Komika
Bahasa Kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Season 7 di Kompas
Tv”, dapat dilihat dari kajian penelitian. Penelitian ini mengkaji secara
mendalam bentuk gaya bahasa dan struktur 5 komika stand up comendy
Indonesia season 7 di Kompas tv. Berdasarkan perbedaan yang telah
dijelaskan, penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti kali ini merupakan
penelitian yang baru dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2.2. Kajian Teori
Kajian teori pada bagian ini akan memuat teori-teori yang digunakan
dalam penelitian. Teori-teori yang digunakan berfungsi sebagai bantuan
peneliti untuk menjawab rumusan masalah. Teori-teori tersebut terdiri dari
teori humor, stand up comedy, struktur stand up comedy, teori gaya bahasa,
dan teori jenis-jenis gaya Bahasa kelima komika dalam stand up comedy
Indonesia season 7 Kompas Tv.
2.2.1 Humor
Humor berasal dari bahasa Latin yaitu, “umor” yang berarti cairan. Asal
usul tersebut merupakan upaya pertama kali untuk menjelaskan tentang sesuatu
yang disebut humor. Namun, humor yang berarti cairan tidak ada hubungannya
dengan pemahaman humor secara umum sekarang ini, Manser (dalam
Rahmanadji 2007:215). Suprana (dalam Rustono 2000:33) menyatakan bahwa
ada seorang Yunani tertarik pada penamaan segala sesuatu yang berkenaan
dengan kesehatan. Baginya humor sangat bermanfaat untuk kesehatan karena
bisa sebagai obat, sehingga dalam dunia kesehatan kata humor bermakna cairan
tubuh. Di dalam kamus umumnya menjelaskan bahwa humor merupakan
sesuatu yang lucu dan menggelikan.
Pandangan tersebut menguatkan pendapat bahwa humor adalah stimulus
dan tertawa adalah respons. Namun, tidak selamanya tertawa terjadi karena
adanya humor. Begitu pula humor tidak selalu menimbulkan orang tertawa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
tersenyum, meringis, bahkan menangis juga bisa terjadi karena humor. Di
dalam Ensiklopedi Britanica terdapat batasan humor, yaitu suatu rangsangan,
baik verbal maupun nonverbal, yang dapat memancing penikmatnya untuk
tertawa.
Dengan demikian, humor merupakan sesuatu yang tercipta dalam bentuk
verbal maupun nonverbal, baik secara sengaja atau tidak sengaja, yang dapat
membuat orang senang, sedih, tersenyum, tertawa, bahkan menangis. Tujuan
humor secara umum adalah untuk menghibur atau melepas ketegangan
penikmatnya.
Danandjaja (dalam Rahmanadji 2007: 219) berpendapat, bahwa humor
dapat berfungsi sebagai, sarana penyalur perasaan yang menekan diri
seseorang. Perasaan tersebut dapat disebabkan oleh ketidakadilan sosial,
persaingan politik, ekonomi, suku bangsa atau golongan, dan kekangan dalam
kebebasan bergerak, seks, atau kebebasan mengeluarkan pendapat. Dari
berbagai masalah tersebut, humor biasanya muncul dalam bentuk protes sosial
atau tentang seks.
Menurut Sujoko (dalam Rahmanadji 2007:218), humor dapat berfungsi
sebagai , melaksanakan segala keinginan dan segala tujuan, gagasan, atau
pesan, menyadarkan orang bahwa dirinya tidak selalu benar, mengajarkan
orang untuk melihat persoalan dari berbagai sudut, menghibur, melancarkan
pikiran, membuat orang menoleransi sesuatu, dan membuat orang untuk dapat
memahami soal pelik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Asyura dkk (2014:5) membagi fungsi humor menjadi tiga yaitu, fungsi
memahami, fungsi mempengaruhi, dan fungsi menghibur. Fungsi memahami
merupakan suatu humor mampu membuka pemikiran seseorang untuk
memahami dan mendalami masalah yang pelik. Masalah yang terjadi
disampaikan dalam bentuk humor, sehingga dapat diterima oleh berbagai
lapisan masyarakat. Fungsi memahami menjadikan humor sebagai media kritik
sosial dan komunikasi sosial antarmanusia.
Fungsi mempengaruhi dalam humor berfungsi untuk menyampaikan
pendapat atau gagasan dalam upaya memberikan pengaruh agar berpikir dan
bertindak secara bijaksana. Gagasan yang membawa pengaruh ini memiliki
alasan yang logis agar dapat dilakukan oleh pembaca atau pendengarnya.
Fungsi menghibur merupakan fungsi humor yang pada umumnya, humor dapat
menghilangkan kejenuhan yang dialami siapa saja. Dengan membaca atau
mendengarkan humor akan sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Dari berbagai pendapat tersebut, pendapat Danandjaja dan Asyura dkk
masih belum menjabarkan fungsi humor secara terperinci. Namun, dapat
disimpulkan bahwa humor dapat berfungsi sebagai, penyalur keinginan dan
gagasan , pemahaman diri untuk menghargai orang lain, pemahaman untuk
kritis terhadap masalah yang ada, penghibur, penyegaran pikiran, dan
peningkatan rasa sosial masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2.2.2 Stand Up Comedy
Stand up comedy adalah sebuah bentuk pertunjukan seni komedi modern.
Stand up comedy juga merupkan bagian dari homor cerdas yang dibawakan
secara monolog oleh seorang komika. Biasanya, seoarang comedian/komika
tampil di deapan para penunton membawakan jokes, berbicara secara
langsung kepada mereka dan menghadapi reaksi penonton juga secara
langsung dan seketika. Satand up comedy adalah suatu seni pertunjukan yang
dimaksudkan/ditunjukan/diharapkan untuk langsung memancing tawa dari
penonton Papana (2012: 5-6).
Stand up comedy adalah seni pertunjukan dimana hanya ada satu orang
dalam satu panggung yang membicarakan hal-hal lucu dan bertujuan
membuat mengundang tawa penonton. Stand up comedy merupakan bentuk
dari seni komedi atau melawak yang disampaikan secara monolog kepada
penonton, biasanya dilakukan secara live dan komedian akan melakukan one
man show. Meskipun disebut dengan stand up comedy, komedian tidaklah
selalu berdiri dalam menyampaikan komedinya. Ada beberapa komedian yang
melakukannya dengan duduk dikursi persis seperti orang yang sedang
bercerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2.2.3 Struktur Stand Up Comedy
Struktur stand up comedy menurut Papana (2012: 82) terbagi menjadi
dua bagian sebagi berikut.
a. Set up adalah bagian pertama yang mempersiapkan tawa. Bagian ini
berisi cerita dengan target seorang penonton mengharapkan sesuatu
b. Punch line adalah bagian kedua yang berisi tawa. Bagian ini berisi 29
kalimat yang mem”belok”kan harapan pada set up. Tawa tercipta karena
pembelokan ini. Contoh, “Gue gak homo!” “Cowok gue yang homo!”
“Gue gak homo” adalah set up yang menunjukkan penolakan terhadap
tuduhan bahwa dia adalah homo. “Cowok gue yang homo” adalah punch
line yang “ternyata” dia adalah homo. Menghasilkan tawa karena
membelokkan statement set up.
2.2.4 Gaya Bahasa
Gaya bahasa dikenal dalam retorika dengan istilah style, retorika dari
kata stilus yaitu, semacam alat untuk menulis pada lempengan lilin Keraf
(2009:111). Gaya secara umum merupakan cara mengungkapkan diri sendiri,
entah melalui bahasa, tingkah laku, berpakaian, dan sebagainya. Di lihat dari
segi bahasa, gaya bahasa adalah cara menggunakan bahasa. Style atau gaya
bahasa dapat dibatasi sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa
secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis Keraf (2009:
112). Gaya bahasa adalah bentuk retorik yaitu, penggunaan kata-kata dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
berbicara dan menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi penyimak atau
pembaca Tarigan (2013:4). Pradopo (2012:93) menjelaskan bahwa gaya
bahasa adalah susunan perkataan yang terjadi karena perasaan yang timbul
atau hidup dalam hati penulis, yang menimbulkan perasaan tertentu di hati
pembaca.
Berdasarkan definisi gaya bahasa menurut para ahli yang telah
dipaparkan, maka dapat disimpulkan. Gaya bahasa merupakan cara seseorang
menyampaikan gagasan atau, ide melalui bahasa baik secara lisan maupun
tertulis untuk memeberikan efek-efek tertentu pada penggunaan bahasa. Gaya
bahasa memungkinkan seseorang dapat menilai pribadi, watak dan
kemampuan orang yang mempergunakan bahasa. Semakin baik gaya
bahasanya semakin baik pula penilaian orang terhadapnya. Begitu juga
sebaliknya, semakin buruk penggunaan gaya bahasanya semakin buruk pula
penilaian orang terhdapnya. Gaya bahasa sangat menjadi perhatian bagi para
penggunanya, terutama ketika digunakan untuk berbicara di depan umum.
2.2.5 Jenis-jenis Gaya Bahasa
Untuk mengalisis gaya bahasa lima komika stand up comedy Indonesia
season 7 Kompas Tv, peneliti mengacu pada teori dalam buku Gorys Keraf
karena teori yang dikemukan dalam bukunya lebih luas dan jelas. Keraf
(2009: 115-145) secara garis besar membagi gaya bahasa menjadi empat
bagian yaitu, berdasarkan pilihan kata, gaya bahasa berdasarkan nada, gaya
bahasa berdasarkan struktur kalimat, dan gaya bahasa berdasarkan langsung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tidaknya makna yang terbagi menjadi dua yakni, gaya bahasa retoris dan gaya
bahasa kiasan. Berikut penjelasan dan pengklasifikasian teori jenis-jenis gaya
bahasa, yang digunakan peneliti untuk mengkaji jenis-jenis gaya bahasa, yang
terdapat pada stand up comedy Indonesia season 7 di Kompas Tv berdasarkan
teori jenis-jenis gaya bahasa menurut Keraf (2009: 118).
1. Gaya bahasa berdasarkan pilihan kata Keraf (2009: 118) membagi
menjadi tiga, yaitu gaya bahasa resmi, tak resmi, dan percakapan. Akan
tetapi dalam penelitian gaya bahasa lima komika pada ajang kompetisi
stand up comedy Indonesia season 7 Kompas Tv, hanya menggunkan dua
gaya bahasa yaitu, gaya bahasa tak resmi dan gaya bahasa percakapan.
Berikut pengertian kedua gaya bahasa tersebut.
a. Gaya Bahasa Tak resmi
Keraf (2009: 118) menjelaskan gaya bahasa tak resmi merupkan
gaya bahasa yang dipergunakan dalam bahasa standar, khususnya dalam
kesempatan-kesempatan yang tidak formal atau kurang formal. Gaya
bahasa ini biasanya dipergunakan dalam karya-karya tulis, buku-buku
pegangan, artikel-artikel mingguan atau bulanan, dalam perkuliahan,
ajang-ajang show televise, dan sebagainya. Gaya bahasa tak resmi
merupakan gaya bahasa yang umum dan normal bagi kaum terpelajar.
b. Gaya bahasa percakapan
Keraf (2009: 120) menjelaskan gaya bahasa ini pilihan katanya adalah
kata-kata popular dalam percakapan. Kalimat-kalimat yang digunakan
umunya singkat dan bersifat fragmenter, kalimat-kalimat singkat tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
terdengar tidak dipisahkan oleh perhentian-perhentian final, seakan-
seakan disambung terus-menerus.
2. Gaya bahasa berdasarkan nada Keraf (2009: 122) membagi menjadi
tiga yaitu, gaya sederhana, gaya mulya dan bertenaga, dan gaya
menengah. Dalam penelitian gaya bahasa lima komika pada ajang
kompetisi stand up comedy Indonesia season 7 Kompas Tv tidak
mengunakan gaya bahasa sederhana, gaya mulya dan bertenaga, dan
gaya menengah. Maka peneliti tidak menguraikan pengertian dari gaya
bahasa tersebut.
3. Gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat Keraf 2009: 125) membagi
menjadi lima gaya bahasa yaitu, klimaks, antiklimaks, paralelisme,
antitesis dan repetisi. Akan tetapi dalam penelitian gaya bahasa lima
komika pada ajang kompetisi stand up comedy Indonesia season 7
Kompas Tv hanya menggunkan tiga gaya bahasa yaitu, antiklimaks,
antitesis, dan repitisi. Berikut pengertian ketiga gaya bahasa tersebut
a. Antiklimaks
Keraf (2009: 125) mengungkapkan gaya bahasa antiklimaks
merupakan gaya bahasa yang dihasilkan oleh kalimat berstruktur
mngendur. Gaya bahasa ini merupakan suatu gaya bahasa yang acuannya
merupakan gagasan-gagasan yang berturut-turut dari yang terpenting ke
gagasan yang kurang penting.
b. Antitesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Keraf (2009: 126) menjelasakan gaya bahasa antitesis adalah sebuah
gaya bahasa yang mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan,
dangan mempergunakan kata-kata atau kelompok kata yang berlawanan.
Gaya ini timbul dari sebuah kalimat berimbang.
c. Repitisi
Repetisi adalah perluangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat
yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks
yang sesuai Keraf (2009: 127). Repitisi dibagi menjadi bermacam-
macam variasi. Berikut varasi repitisi yang terdapat dalam tuturan kelima
komika stand up comedy Indonesia season 7 Kompas Tv.
Anafora adalah repitisi yang berwujud perulangan kata pertama
pada tiap baris atau kalimat berikutnya.
Simploke adalah repitisi pada awal dan akhir berberapa baris atau
kalimat berturut-turut.
Epistrofa adalah repitisi yang berwujud perulangan kata atau frasa
pada akhir baris atau kalimat berurutan.
4. Gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna Keraf (2009: 131)
membagi menjadi dua yaitu, gaya bahasa retoris dan gaya bahasa kiasan.
Gaya bahasa retoris terdiri atas: gaya bahasa aliterasi, asonansi, anastrof,
aposasif atau preterisio, apostrof, asindeton, polisindeton, kiasmus,
ellipsis, eufemismus, litotes, histeron atau proteron, pleonasme atau
tautologi, periphrasis, prolepsis atau antisipasi, eroteris atau pernyataan
retoris, silepsis atau zeugma, koreksio, epanortesis, hiperbola, paradoks,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
oksimoron. Gaya bahasa kiasan terdiri dari simile atau persamaan,
metafora, alegori, parable, fable, personifikasi atau prosopopoeia, alusi,
eponim, epitet, sinekdoke, metonimia, antonomasia, hipalase, ironi,
sinisme, sarkasme, satire, innuendo, antifrasis, dan paronomasia. Akan
tetapi, tidak semua dari jenis-jenis gaya bahasa retoris dan kiasan di atas
yang digunakan dalam penelitian gaya bahasa lima komika, pada ajang
kompetisi stand up comedy Indonesia season 7 Kompas Tv. Gaya bahasa
retoris yang digunakan meliputi aposasif atau preterisio, apostrof,
polisindeton, ellipsis, eufemismus, litotes, prolepsis atau antisipasi,
koreksio atau epanortesis, hiperbola, dan paradoks. Gaya bahasa kiasan
yang digunakan meliputi alegori, fable, personifikasi atau prosopopoeia,
metonimia, ironi dan sarkasme. Berikut pengertian dari gaya bahasa
tersebut.
a. Gaya Bahasa Retoris Apostrof
Apostrof adalah semacam gaya yang berbentuk pengalihan amanat dari
pada hadirin kepadas sesuatu yang tidak hadir. Keraf (2009: 131). Cara ini
biasanya dipergunakan oleh orator klasik. Gaya Bahasa Retoris Apofasis
atau Preteriso
b. Gaya Bahasa Retoris Apofasis atau Preteriso
Keraf (2009: 130) menjelaskan, gaya bahasa apofasis merupakan gaya
di mana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya
menyangkal. Berpura-pura membiarkan sesutau beralalu, tetapi sebenarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
ia menekankan hal itu. Berpura-pura melindungi sesuatu, tetapi sebenarnya
memamerkannya.
c. Gaya Bahasa Retoris Polisindeton
Keraf (2009: 131) menjelaskan, bahwa gaya bahasa ini adalah suatu gaya
yang terdiri dari berberapa kata, frasa, atau klausa yang berurutan
dihubungkan satu sama lain dengan kata sambung.
d. Gaya Bahasa Retoris Elipsis
Elipsis adalah suatau gaya yang berwujud menghilangkan suatu unsur
kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh
pembaca atau pendengar, sehingga, struktur gramatikal atau kalimatnya
memenuhi pola yang berlaku Keraf (2009: 132)
e. Gaya Bahasa Retoris Eufemismus
Gaya bahsa eufemismus adalah semacam acuan berupa ungkapan-
ungkapan yang tidak menyinggung perasaan orang, atau ungkapan-
ungkapan yang halus untuk menggantikan acuan-acuan yang mungkin
dirasakan menghiana, menyinggung perasaan atau mengsugestikan sesuatu
yang tidak menyenangkan Keraf (2009: 132).
f. Gaya Bahasa Retoris Litotes
Keraf (2009: 132) menjelaskan, gaya bahasa litotes merupakan gaya
bahasa yang dipakai utuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan
diri sendri. Sesuatu hal dinyatakan kurang dari keadaan sebenarnya. Atau
suatu pikiran dinyatakan dengan menyangkal lawn katanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
g. Gaya Bahasa Retoris Prolepsis atau Antisipasi
Keraf (2009: 134) menjelsakan, prolepsis atau antisipasi adalah semacm
gaya bahasa dimana orang mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau
sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang sebenarmya terjadi.
h. Gaya Bahasa Retoris Koreksio atau Epanortosis
Keraf (2009: 135) menjelaskan, koreksio atau epanortosis adalah suatu
gaya yang berwujud, mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi kemudian
memperbaikinya.
i. Gaya Bahasa Retoris Hiperbola
Adalah semacam gaya bahsa yang mengandung suatu pernyataan yang
berlebihan, dengan membesarkan-besarkan sesutau hal Keraf (2009: 135).
j. Gaya Bahasa Retoris Paradoks
Paradoks adalah semacam gaya bahasa yang mengandung pertentangan
yang nyata dengan fakta-fakta yang ada. Paradoks dapat juga berarti semua
hal yang menarik perhatian karena kebenarannya Keraf (2009: 136)
k. Gaya Bahasa Kiasan Persamaan atau Smile
Persamaan atau smile adalah perbandingan yang bersifat eksplisit. Yang
dimaksud dengan perbandingan yang eksplisit ialah bahwa ia langsung
menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain Keraf (2009: 138).
l. Gaya Bahasa Kiasan Alegori dan fabel
Alegori adalah sutau cerita singkat yang mengandung kiasan. Makna
kiasan ini harus ditarik dari bawah permukaa ceritanya. Dalam alegori, nama-
nama pelakunya adalah sifat-siafat yang abstrak, serta tujuannya selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
tersurat. Fabel adaalah suatu metafora berbentk cerita mengenai dunia
binatang, di mana bitang-binatang bahkan makhluk yang tidak bernyawa
bertindak seolah-olah sebagai manusia Keraf (2009: 140)
m. Gaya Bahasa Kiasan Pesonifikasi
Personifikasi adalah semacam gaya bahasa kiasan yang menggambarkan
benda-benda mati atau nama-nama barang-barang yang tidak bernyawa
seolah-olah memiliki sifat kemanusiaan Keraf (2009: 140).
n. Gaya Bahasa Kiasan Metonimia
Metonimia adala gaya bahasa yang mempergunakan sebuah kata untuk
menyatakan suatu hal lain, karena mempunyai pertalian yang sangat dekat
Keraf (2009: 142).
o. Gaya Bahasa Kiasan Ironi dan Sarkasme
Ironi adalah suatu acuan yang ingin menatakan sesuatu dengan makna atau
maksud yang berlainan dari apa yang terkandung dalam rangkaian kata-
katanya. Sarkasme merupakan suatu acuan yang mengandung kepahitan dan
celaan yang getir Keraf (2009: 143).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Metodologi penelitan dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang secara
sistematis, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan masalah, yang
hidup dan berguna bagi masyarakat maupun bagi peneliti itu sendiri Sukardi
(2012: 17). Penelitian yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk
mendeskripsikan bentuk, struktur stand up comedy, dan gaya bahasa 5 komika
dalam acara stand up comedy season 7 di Kompas TV. Maka, untuk mencapai
tujuan dari penelitian ini, peneliti mengunakan jenis penelitian deskriptif
kualitatif. Best (dalam Sukardi, 2012: 157) menjelaskan metode penelitian
deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan
menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Menurut Moleong (20011:
6), metode penelitian kualitatif adalah suatu riset yang bermaksud untuk
memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistic, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Moleong (2011:
11) menjelaskan bahwa data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata,
gambar, dan bukan angka-angka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
3.2 Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian “Analisis Struktur dan Gaya 5
Komika Bahasa Kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Season 7 di
Kompas Tv”, adalah tuturan kelima komika; Boah Sartika, Danny Beler, Coki
Anwar, Mamat Alkatiri, Ridwan Remin di acara stand up comedy Indonesia
season 7 Kompas Tv. Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari video
tayangan penampilan kelima komika; Boah Sartika, Danny Beler, Coki Anwar,
Mamat Alkatiri, Ridwan Remin pada ajang kompetisi stand up comedy
Indonesia season 7 di Kompas Tv. Sumber data berupa video yang di unduh
dari www.youtube.com dengan link sebagai berikut.
1. Penampilan Boah Sartika, dengan judul video “Show 1-SUCI 1”.
Pada menit 24:49 sampai 28:49.
https://www.youtube.com/watch?v=YRkL8NfDQLM di unduh pada
tanggal 12 Desember 2018 Pukul 20:45 WIB
2. Penampilan Coki Anwar, dengan judul video “Sandal Multifungsi –
SUCI 7”. https://www.youtube.com/watch?v=S_kiQ6wsyr4 di unduh
pada tanggal 12 Desember 2018 Pukul 21:10 WIB
3. Penampilan Dany Beler, dengan judul video “Panitia Tujuh Belasan –
SUCI 7”. https://www.youtube.com/watch?v=ZETQkaai3j0&t=13s
di unduh pada tanggal 13 Desember 2018 Pukul 13:30 WIB
4. Penampilan Mamat Alkatiri, dengan judul video “Pengalaman Paling
Emosional (Grand Final SUCI 7)”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
https://www.youtube.com/watch?v=rWRvatXJ2J4 di unduh pada
tanggal 13 Desember 2018 Pukul 13:45 WIB.
5. Penampilan Ridwan Remin, dengan judul video “Mobil Goyang
(Grand Final SUCI 7)”.
https://www.youtube.com/watch?v=D6shsg3ZF7o di unduh pada
tanggal 13 Desember 2018 Pukul 14:00 WIB.
Tuturan yang terdapat dalam setiap video yang telah di unduh, ditraskripkan
dalam berberapa pargraf untuk diteliti.
3.3 Instrumen Penelitian
Isntrumen penelitian merupakan hal yang tidak dapat dipisah dari sebuah
penelitian. Instrumen penelitian merupakan alat bagi para peneliti dalam
proses pengumpulan data. Moleong (2011: 9), instrumen penelitian merupakan
alat pengumpulan data utama. Sangadji (2010:46) juga memaparkan hal yang
sama, bahwa instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk
memperoleh atau mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah
penelitian atau mencapai tujuan penelitian.
Pada penelitian “Analisis Struktur dan Gaya Bahasa 5 Komika Stand Up
Comedy Indonesia Season 7 Kompas Tv”, instrumen yang digunakan adalah
transkrip yang berisi tuturan lima komika, yang diperoleh dari video yang di
unduh melalui www.youtube.com. Peneliti sebagai alat yang memegang peran
penting dalam menjalakan penelitian. Kedudukan peneliti sebagai alat
pengumpul data. Peneliti memegang peran penting dalam melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
penelitian ini karena, peneliti sudah dibekali pengalaman dan tata cara untuk
melakukan penelitian dan penulisan skripsi, yang diperoleh dalam mata kuliah
seminar di semester delapan. Selain itu peneliti juga sudah mendapatkan materi
terkait gaya bahasa dalam mata kuliah kesalahan berbahasa.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah-langkah bagi peneliti untuk
mendapatkan data. Arikunto (2013:134) mengungkapkan metode
pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk
mendapatkan data pada penelitian “Analisis Struktur dan Gaya 5 Komika
Bahasa Kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Season 7 di Kompas
Tv” yaitu, teknik simak bebas libat cakap dan teknik catat. Mahsun (2014: 93)
mengungkapkan, teknik simak bebas merupakan teknik yang di dalamnya
peneliti hanya bertindak sebagai pengamat, dan tidak terlibat dalam
percakapan. Objek penelitian yang disimak pada penelitian ini adalah video
tayangan kelima komika pada acara stand up comedy Indonesia season 7 yang
ditayangkan Kompas Tv.
Selanjutnya, dalam proses menyimak peneliti membutuhkan rekaman yang
berupa catatan-catatan. Maka dari itu dikembangkan teknik selanjutnya yaitu
teknik catat. Teknik catat yang digunakan peneliti adalah teknik catat lapangan
deskriptif dan reflektif. Catatan deskriptif adalah uraian mengenai apa yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
disimak, dilihat, dan dipikirkan selama proses pengumpulan data. Sedangkan
catatan reflektif adalah interpretasi terhadap tuturan yang disampaikan oleh
para komika. Peneliti mencatat tuturan yang memungkinkan adanya struktur
stand up comedy berupa, set up dan punch line dan gaya bahasa yang
digunakan oleh para komika. Proses pengumpulan data dapat dilakukan
dengan menonton video penampilan kelima komika di ajang kompetisi stand
up comedy Indonesia season 7 Kompas Tv yang telah di unduh dari
wwwyoutube.com.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang dilakukan oleh peneliti adalah teknik analisis data
kualitatif. Menurut Sangadji (2010:49) teknik analisis data berhubungan
dengan prosedur analisis data pada sebuah peneltian. Mahsun (2014: 253)
mengungkapkan teknik analisis data adalah upaya yang dilakukan untuk
mengklasifikasi dan mengelompokan data. Berikut dipaparkan tahapan-
tahapan prosedur teknik analis data dalam penelitian ini, yang dijabarkan
melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data dalam bentuk video yang di unduh dari
www.youtube.com dari tayangan ulang pada acara stand up comedy
Indonesia Season 7 di Kompas TV.
2. Data dalam bentuk video yang telah di unduh ditonton secara berulang-
ulang kali, kemudian peneliti mentraskripkan dalam berberapa paragraf.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3. Mengklasifikasikan data berdasarkan kesamaan kasus atau masalah
penelitian yang mengacu pada teori struktur stand up comedy dan gaya
bahasa.
4. Mengidentifikasi data-data yang telah terkumpul dengan mengkaji tuturan
kebahasaan dengan mengacu pada teori struktur stand up comedy dan gaya
bahasa.
5. Pengorganisasian data dengan kegiatan mengelompokan, menyajikan data,
menyederhanakan data, dan menerapkan analisis. Pada penelitian ini setiap
tuturan komika dikelompokan menurut kajian penelitian yakni berkaitan
dengan struktur stand up comedy, dan gaya bahasa. Tahap pengorganisasian
data pada penelitian “Analisis Struktur dan Gaya 5 Komika Bahasa
Kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Season 7 di Kompas Tv”,
menggunakan tabel untuk mempermudah pengorganisasiannya. Tabel
berisikan daftar deskriptif yang digunakan untuk menghimpun data atau
memaparkan dan mengklasifikasikan berdasarkan jenisnya.
6. Penyajian dan pembahsan pada penlitian ini, peneliti menyajikan dalam
bentuk kalimat dan paragraf yang memaparkan secara jelas dan terperinci
data yang telah diperoleh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV peneliti akan menguraikan hasil penelitian sekaligus
pembahasannya. Hasil penelitian dan pembahasan berupa deskripsi data,
analisis data struktur stand up comedy dan gaya bahasa pada penampilan Boah
Sartika, Coki Anwar, Dany Beler, Mamat Alkatiri, dan Ridwan Remin. Secara
khusus penelitian dan pembahasan berkaitan dengan acara ajang kompetisi
Stand Up Comedy Indonesia Season 7 Kompas Tv.
4.1. Deskripsi Data
Sumber data yang dianalisis dalam penelitian “Analisis Struktur dan Gaya
5 Komika Bahasa Kompetisi Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Season 7 di
Kompas Tv”, diperoleh penampilan lima komika Boah Sartika, Coki Anwar,
Dany Beler, Mamat Alkatiri, dan Ridwan Remin diperoleh melalui video
tayangan stand up comedy Indonesia season 7 di Kompas Tv, di unduh dari
www.youtube.com. Data berupa video yang telah di unduh kemudian,
ditranskripkan dalam bentuk tuturan dan paragraf oleh peneliti. Data pada
penampilan Boah Sartika diambil dari video yang sudah ditranskripkan dari
tayangan pada tahap awal ajang kompetisi stand up comedy Indonesia season
7 di Kompas Tv. Data pada penampilan Coki Anwar merupakan video yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
sudah ditranskripkan dari tayangan pada tahap pertengahan ajang kompetisi
stand up comedy Indonesia season 7 di Kompas Tv.
Data pada penampilan Dany Beler merupakan video yang sudah
ditranskripkan dari tayangan semi final ajang kompetisi stand up comedy
Indonesia season 7 di Kompas Tv . Data pada penampilan Alkatiri, dan Ridwan
Remin merupakan video yang sudah ditranskripkan dari tayangan final ajang
kompetisi stand up comedy Indonesia season 7 di Kompas Tv. Dari
keseluruhan data yang digunakan, peneliti akan menganalisis struktur stand up
comedy berupa set up dan punch line serta gaya bahasa yang digunakan dari
setiap penampilan lima komika pada ajang kompetisi stand up comedy
Indonesia season 7 di Kompas Tv.
4.2. Analisis Data
Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan hasil dari analisis data. Data
dianalisis berdasarkan kutipan tuturan, dalam setiap paragraf yang teradapat
dalam transkrip. Hasil analisis data dibagi menjadi dua bagian yaitu, struktur
stadnd up comedy dan gaya bahasa dari, masing-masing penampilan lima
komika dalam ajang kompetisi stand up comedy Indonesia season 7 Kompas
Tv. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan secara
menyeluruh struktur set up dan punch line serta gaya bahasa yang terdapat
pada ajang kompetisi stand up comedy Indonesia season 7 Kompas Tv melalui
penampilan kelima komika Boah Sartika, Coki Anwar, Dany Beler, Mamat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Alkatiri, dan Ridwan Remin. Peneliti juga akan memaparkan struktur stand up
comedy berupa set up dan punch line serta gaya bahasa yang paling dominan
yang terdapat pada setiap penampilan para komika.
4.2.1 Struktur Stand Up Comedy Boah Sartika, Coki Anwar, Dany Beler,
Mamat Alkatiri, dan Ridwan Remin.
Pada ajang kompetisi stand up comedy Indonesia season 7 Kompas Tv,
dari penampilan komika; Boah Sartika, Coki Anwar, Dany Beler, Mamat
Alkatiri, dan Ridwan Remin dianalisis, berdasarkan kutipan tuturan dalam
setiap paragraf yang terdapat pada transkrip, untuk mengetahui sruktur set up
dan punch line dari masing-masing penampilan. Papana (2012: 82)
menjelaskan struktur stand up comedy terdiri dari dua bagian: set up dan
punch line. Set up adalah bagian pertama yang mempersiapkan tawa. Bagian
ini berisi cerita dengan target seorang penonton mengharapkan sesuatu. Punch
line adalah bagian kedua yang berisi tawa. Bagian ini berisi kalimat yang
mem”belok”kan harapan pada set up. Set up menciptakan antisipasi, punch
line mengantarkann ketawanya. Berikut akan dijelaskan hasil analisis struktur
dari setiap penampilan kelima komika pada ajang kompetisi stand up comedy
Indonesia season 7 Kompas Tv.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
4.2.1.1 Struktur Stand Up Comedy Komika Boah Sartika
Hasil analisis struktur set up dan punch line stand up comedy dijabarkan
berdasarkan kutipan tuturan dalam setiap paragraf. Pada struktur set up dan
punch line stand up comdey komika Boah Sartika, hasil analisis dibagi
menjadi tiga paragraf. Berikut uraian dan penjelasan hasil analisis dalam
setiap paragraf.
1. Struktur set up dan punch line paragraf pertama
Berikut penjabaran tuturan Boah Satrika yang berupa set up dan punch
line serta penjelasannya pada kutipan data Boah sartika pada paragraf
pertama. Paragraf pertama struktur set up dan punch line pada data Boah
Sartika terdiri dari set up (informasi) dan punch line (tak terduga).
Set up (informasi) “Selamat malam semua, kenalin nama
gua Boah Sartika seorang pelajar, kakak
gua seorang buruh pabrik, dan emak gua
seorang diri” dan emak gua seorang
diri” (P.1).
Punch line (tak terduga) “Mak gua jomblo nih, ada yang minat
ora”(P.1).
Pada kutipan data tersebut, Boah Sartika ingin memberikan informasi
tentang dirinya sendri dan keluarganya, yang disusun sebagai sebuah set up
untuk mempersiapkan tawa penonton. Punch line merupakan hal yang tak
terduga oleh penonton, karena punch kine yang disampaikan memberi
kejutan kepada penonton, dengan maksud dari penyampaian Boah, bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Ibunya lagi jomblo dan menawarkan kepada penonton siapa yang berminat
untuk menjadi pendamping Ibunya. Set up dan punch line selajutnya masih
pada pargraf pertama beruapa set up (informasi) dan punch line
(exaggeration/melebih-lebihkan).
Set up (informasi) “Menjadi anak yatim itu ada enak dan
gag enaknya” (P.1).
Punch line (exaggeration/melebih-lebihkan)
“Enaknya itu gua suka santunan dan
gag enaknya adalah pas lagi santunan
pala gua diusap-usap sama yang
ngasih santunannya, mana ngusapnya
kencang-kencang lagi” (P.1).
Pada kutipan data tersebut set up berupa informasi ditunjukan dengan
maksud Boah Sartika memberikan informasi bahwa dirinya anak yatim dan
menjadi anak yatim memiliki kekurangan dan kelebihan. Punch line
(exaggeration/melebih-lebihkan) merupakan kelanjutan yang berisi
pembelokan dari informasi pada set up dengan maksud membuat tertawa
penonton dengan mengatakan, “pas lagi santunan kepala diusap-usap sama
yang memberi santunan”. Hal yang dilebih-lebihkan oleh Boah pada
kutipan tersebut Ia mengatakan bahwa kepalanya diusap-usap sama yang
memberi santunan dan mengusap kepalanya sangat kencang. Set up dan
punch line selajutnya masih pada pargraf pertama beruapa set up (informasi)
dan punch line (tak terduga).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Set up (informasi) “Pernah gua pas lagi santunan orang
yang baru ngasi amplop gua di jalan
bae, eh dipanggilin”. (P.1)
Punch line (tak terduga) “Neng-neg sini iya pak kenapa? ini
beseknya ketingalan, sama bapak belum
ngusap-ngusap, diusap-usap diklepak”.
(P.1).
Pada kutipan data tersebut Boah Sartika melanjutkan dengan set up
berupa informasi yang memiliki hubungan dengan set up sebelumnya, terkait
dengan memberi santunan kepada anak yatim, kemudian diikuti punch line
(tak terduga). Hal yang yang tak terduga oleh penonton pada punch line ini
adalah ketika Boah Sartika menyapaikan “ini beseknya ketingalan, sama
bapak belum ngusap-ngusap, diusap-usap diklepak”. Selanjutnya masih pada
paragraf pertama, Boah Sartika menyusun set up (informasi) dan punch line
(tak terduga).
Set up (informasi) “Eh busyet enak banget yaa, sudahlah
ngelepak-ngelepak pala gua, mending
santunanya banyak mah”. (P.1)
Punch line (tak terduga) “Santunannya cuman goceng. Beli micin
serenceng aja kurang dua rebu”. (P.1)
Pada set up tersebut Boah sartika menyusun set up berupa informasi yang
memiliki hubungan dengan punch line yang sebelumnya, Boah Sartika masih
menceritakan tentang pengalamanya saat diberi santunan. Punch linenya
berupa hal yang hal tak terduga dapat dilihat dari kutipan “Beli micin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
serenceng aja kurang dua rebu”, yang merupakan pembelokan dari set up
yang disampaikannya.
2. Struktur set up dan punch line paragraf kedua
Berikut penjabaran tuturan yang berupa set up dan punch line serta
penjelasan pada kutipan data Boah sartika pada paragraf kedua. Struktur set
up dan punch line pada paragraf kedua terbagi menjadi set up (informasi)
dan punch line (exaggeration/melebih-lebihkan).
Set up (informasi) “Semenjak gua jadi anak yatim ongkos sekolah
gua ni cuma sepuluh ribu. Buat naik angkot
pulang pergi enam ribu, bayar uang kas dua
ribu, uang kebersihan seribu, lha gua jajan
ketimbang seribu”. (P.2)
Pucchline (exaggeration/melebih-lebihkan)
“Pas ke kantin teman-teman gua beli susu, gua
doang beli cimol, teman-teman gua makannya
di mangkok, gua mah makanya di rumah, di
goreng dulu, baru dimakan bareng keluarga,
family is number one”. (P.2)
Pada kutipan data tersebut Boah Sartika menyusun set up berupa informasi
kepada penonton tentang kehidupannya menjadi seorang anak yatim, yang
uang jajannya sangat sedikit dibandingkan dengan teman-temanya. Punch
line yang Boah Sartika buat berupa punch line (exaggeration/melebih-
lebihkan), dapat dilihat dari ceritanya yang berlebihan tentang memakan,
makanan pada saat jajan di sekolah. Struktur set up dan punch line
selanjutnya masih pada paragraf kedua berupa set up (informasi) dan punch
line (tak terduga).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Set up (informasi) “Uang jajan yang minimalis ini bikin gua tu
jadi gak aktif exschool di sekolah. Habisnya
udah sekolah pulangnya sore, ditambah
exschool pulangnya maghrib, kan lapar yak,
teman-teman gua mah enak asal lapar tinggal
beli gorengan, haus beli es”. (P.2)
Punch line (tak terduga) “Lah gua, lapar minum air putih, haus minum
air putih, mimum mulu udah kayak ikan
mujaer”. (P.2)
Set up pada kutipan data tersebut berupa informasi, yang disampaikan
oleh Boah Sartika tentang memanfatkan uang jajan yang minimalis, sebagai
pengantar dari punch line (tak terduga) yang dibuatnya. Hal tersebut dapat
ditunjukan karena pada sebelumnya set up yang disampaikan berupa
“Teman-teman gua mah enak asal lapar tinggal beli gorengan, haus beli
es” dan punch linenya “Lapar minum air putih, haus minum air putih,
mimum mulu udah kayak ikan mujaer”. Pada kutipan punch line tersebut
merupakan hal yang tak terduga oleh penonton dan pembelokan dari set up.
3. Struktur set up dan punch line paragraf ketiga
Berikut penjabaran tuturan yang berupa set up dan punch line serta
penjelasan pada kutipan data Boah sartika pada paragraf ketiga. Struktur set
up dan punch line pada paragraf ketiga terbagi menjadi set up (observasi) dan
punch line (reaksi).
Set up (observasi) “Sekarang itu pemerintah ngasih kebijakan
buat para siswa siswi yang gag mampu itu
dikasi kartu Indonesia pintar”. (P.3)
Punch line (reaksi) “Masa iya, pengen dapat bantuan dari
pemerintah aja kudu jadi orang pinter jadi
dukun”. (P.3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Pada kutipan data tersebut set up berupa observasi atau pengamatan yang
spesifik dapat dilihat dari penyampaian Boah Sartika, tentang kebijakan
pemerintah untuk memberi kartu Indonesia pintar, kepada para siswa dan
siswi. Sebelum memberi pernyatan tersebut, Boah Sartika telah melakukan
observasi dalam mencari sumber tentang kartu Indonesia pintar, sehingga Ia
dapat membuat sebuah set up berupa observasi. Punch line (reaksi) tersebut
merupakan, punch line yang mendapatkan reaksi dari para penonton dengan
sebuah pernyataan yang diberikan oleh Boah Sartika mengajak penonton
untuk berpikir bahwa untuk mendapatkan, kartu Indonesia pintar kita harus
jadi orang pintar terlebih dahulu. Struktur set up dan punch line selanjutnya
masih pada paragraf ketiga selanjutnya berupa set up (informasi) dan punch
line (tak terduga).
Set up (informasi) “Lha gua mah bloon orang ngisi ulangan
bahasa Arab aja gua ngisinya pakai bahasa
Jepang”. (P.3)
Punch line (tak terduga) “Pertanyaannya kaifoh haluka, udah aja gua
jawab kun anta wakatsiwa bun antah
halaamtoyiba”. (P.3)
Pada kutipan data tersebut set up berupa informasi yang diberikan Boah
Sartika terkait tentang dirinya ketika masih sekolah, bahwa dirinya merupakan
siswa yang kurang mampu dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari
pernyatan bahwa, ketika ulangan bahasa Arab Ia mengisi soalnya dengan
jawaban bahasa Jepang. Punch line (tak terduga) merupakan pernyataan Boah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Sartika yang membuat kata-kata yang mirip-mirip dengan bahasa Arab dan
Jepang sehingga, menimbulkan hal yang tak terduga dan kelucuan bagi para
penonton. Struktur selanjutnya pada paragraf ketiga berupa set up (observasi)
dan punch line (tak terduga)
Set up (observasi) “Gua ini di sekolah ngambil jurusan tu IPA,
yang pelajarannya itu tiap hari ngehafal
rumus-rumus kima dan sel-sel manusia”. (P.3)
Punch line (tak terduga) “Ini sih kalau gua beruntung alhamdulilah ya,
tiga tahun sekolah pas lulus jadi dokter, lha
kalau gua kagak beruntung pas lulus mentok-
mentok cuman jadi resepsionis dukun
beranak, yang kerjaannya bagiin beras kencur
sama motivasi orang ngelahirin. Ya bu terus
Tarik napas keluarkan, tarik napas keluarkan,
Tarik iya selamat anak ibu anak the jak”. (P.3)
Pada kutipan data tersebut set up berupa observasi, merupakan
pengamatan atau hal yang pernah tejadi yang dialami oleh Boah Sartika. Hal
tesebut terlihat, dari apa yang Ia sampaikan berupa pengalaman ketika Ia
masih sekolah dan mengambil jurusan IPA di sekolahnya. Ia menceritakan
tentang pengalaman dirinya menjadi anak yang belajar di jurusan IPA yang
pelajarannya menghafal rumus-rumus kimia dan sel-sel manusia. Pucnh line
(tak terduga) yang di sampaikan oleh Boah Sartika pada kutipan data tersebut,
dapat dilihat dari pernyatan “menjadi dukun beranak ketika lulus sekolah”,
yang tidak pernah terpikirkan oleh penonton sebelumnya.
Struktur set up dan punch line stand up comedy komika Boah Sartika
dapat disimpulkan, pada paragraf pertama terdiri dari set up (informasi) -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pucchline (tak terduga), set up (informasi) - pucchline
(exaggeration/melebih-lebihkan), set up (informasi) – punch line (tak
terduga), dan set up (informasi) – punch line (tak terduga). Paragraf kedua
terdiri dari set up (informasi) – punch line (exaggeration/melebih-lebihkan),
dan set up (informasi) – pucch line (tak terduga). Paragraf ketiga terdiri dari
set up (observasi) - pucchline (reaksi), set up (informasi) – punch line (tak
terduga), dan set up (observasi) – pucnh line (tak terduga). Set up yang paling
dominan pada kutipan data Boah Sartika adalah set up informasi dan punch
line yang paling dominan adalah punch line tak terduga.
4.2.1.2 Struktur Stand Up Comedy Komika Coki Anwar
Pada hasil analisis struktur set up dan punch line stand up comdey komika
Coki Anwar dijabarkan berdasarkan kutipan tuturan dalam setiap paragraf.
Pada struktur set up dan punch line stand up comdey komika Coki Anwar,
hasil analisis dibagi menjadi tiga paragraf. Berikut uraian dan penjelasan hasil
analisis set up dan punch line dalam setiap paragraf.
1. Struktur set up dan punch line paragraf pertama
Berikut penjabaran tuturan yang berupa set up dan punch line serta
penjelasan pada kutipan data Coki Anwar pada paragraf pertama. Struktur set
up dan punch line Coki Anwar pada paragraf pertama terbagi menjadi set up
(biasa) dan punch line (tak terduga).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Set up (biasa) “Ada pantun, no smoking karena masih
polos. (P.1)
Punch line (tak terduga) “Yang gag mau saya tackling, ayo beri
uplous”. (P.1)
Set up dan punch line pada kutipan data tersebut merupakan sebuah pantun.
Set up yang biasa karena merupakan bagian awal sebuah pantun yang
dijadikan sebagai set up. Punch line (tak terduga) karena penonton tidak
mengetahui yang disampaikan oleh coki adalah kelanjutan dari pantun yang
merupakan sebuah pernyataan kepada penonton agar memberikan tepuk
tangan kepada dirinya. Struktur set up dan punch line selanjutnya masih pada
paragraf pertama adalah, set up (observasi) dan punch line (tak terduga)
Set up (observasi) “Sebelumnya salam dulu, selamat malam
orang-orang lemah yang dulu ketika lahir
dibantu bidan”. (P.1)
Punch line (tak terduga) “Saya no, saya lahir dibantu cheerleaders,
semangat!” (P.1)
Set up tersebut berupa observasi yang merupakan hasil dari pengamatan
yang dilakukan oleh Coki kemudian mengomentarinya. Punch line (tak
terduga) di tandai dengan adanya pernyataan Coki tentang “Saya lahir dibantu
cheerleaders” merupakan hal yang di luar dugaan penonton, karena faktanya
tidak ada orang yang melahirkan dibantu oleh cheerleaders. Struktur set up
dan punch line selanjutnya masih pada paragraf pertama adalah, set up
(informasi) dan punch line (tak terduga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Set up (informasi) “Guys hardware favorit saya adalah ini
(memengang sandal) sandal jepit, karena ini
multifungsi. Bagi kalian pasti sandal jepit ini
dipake juga buat ngerem sepeda. Taruh
depan ngerem”. (P.1)
Punch line (tak terduga) “Saya no! Sandal jepit ini saya pake buat
ngerem mobil. Mobil di tanjakan turun,
pintunya saya buka kakinya saya keluarkan
eeeeeeeeeehhhehehe. Mobilnya berheti
nabrak pohon! Itu sembrono”. (P.1)
Pada kutipan data tersebut Coki memberikan informasi kepada penonton
bahwa hardware favoritnya adalah sendal jepit yang multi fungsi. Punch line
yang Ia sampaikan merupakan hal yang tak terduga oleh penonton, karena
Coki menyampaikan bahwa sendal jepit yang merupakan hardware
faforitnya, Ia gunakan untuk memberhentikan mobil saat turunan di tanjakan.
Hal tersebut membuat penonton tarkejut dan tertawa karena faktanya tidak ada
orang yang menggunakan sendal jepit untuk memberhentikan mobil.
2. Struktur set up dan punch line paragraf kedua
Berikut penjabaran tuturan yang berupa set up dan punch line serta
penjelasan pada kutipan data Coki Anwar pada paragraf kedua. Struktur set
up dan punch line Coki Anwar pada paragraf kedua terdiri dari, set up
(informasi) dan punch line (biasa).
Set up (informasi) “Guys masa indah saya juga berlanjut ketika
saya kuliah dan ngekost”. (P.2)
Punch line (biasa) “ketika ngekost saya ada moment, yang
indah banget yaitu ketika saya berhasil balas
dendam ke tetangga kost saya yang berisik”.
(P.2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Set up tersebut merupakan informasi yang disampaikan oleh Coki kepada
penonton terkait pengalamanya ketika Ia berkuliah dan ngekos. Informasi
yang disampaikan agar dapat menarik perhatian penonton untuk
mendengarkannya. Punch line (biasa) karena pada punch line yang Coki
sampaikan tidak mengundang tawa penonton, dan Coki hanya melanjutkan
kisahnya yang berhubungan dengan set up yang Ia sampaikan sebelumnya.
Struktur selanjutnya masih pada paragraf kedua berupa set up (informasi) dan
punch line (tak terduga).
Set up (informasi “Jadi waktu itu tetangga kost saya nyetel
musik kenceng banget, jengkel. Ini harus
dibalas, ya udah” . (P.2)
Punch line (Tak terduga) “Akhirnya saya beli mobil ambulance, saya
masukin kekamar dia! Lalu saya nyalakan
wiw wiw wiw-nya, mamam”. (P.2)
Set up yang yang disampaikan oleh Coki berupa informasi tentang
penglaman yang dialaminya terkait kejengkelan terhadap tetangga kostnya
yang berisik. Punch line tak terduga berhubungan dengan set up yang Coki
sampaikan. Hal yang tak terduga tersebut adalah pernyataan bagaimana
cara Coki membalas tetangganya yang berisik, dengan membeli mobil
ambulance dan menyalakan sirinenya, lalu memasukan ke dalam kamar
tetangganya. Pernyataan tersebut di luar dugaan penonton karena tidak
terpikiran oleh penonton jika hal tersebut benar-benar terjadi pada
kehidupan yang sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3. Struktur set up dan punch line paragraf ketiga
Berikut penjabaran tuturan yang berupa set up dan punch line serta
penjelasan pada kutipan data Coki Anwar pada paragraf ketiga. Struktur set
up dan punch line Coki Anwar pada paragraf ketiga terdiri dari set up
(informasi) dan punch line (biasa).
Set up (informasi) “Guys kalo ngomongin masa indah itu pasti
ndak bisa dipisahkan dengan masa-masa
ketika pacaran”. (P.3)
Punch line (biasa) “Nah sebelum pacaran itu ada fase PDKT dulu
kenalan. Hah, kalian paling kalau kenalan
nanyanya yang standar-standar aja”. (P.3)
Set up berupa informasi pada kutipan data tersebut dapat dilihat dari
pernyataan Coki yang memberikan informasi kepada penonton tentang
masa-masa indah saat berpacaran. Punch line (biasa) karena pada kutipan
data tersebut, coki hanya memberikan pernyataan terkait masa PDKT yang
sudah banyak di ketahui oleh penonton. Struktur set up dan punc hline masih
pada paragraf ketiga selanjutnya berupa set up (observasi) dan punch line
(tak terduga).
Set up (observasi) “Kayak gini neng hobi kamu apa sih? Atau
neng makanan favorit kamu apa? Hehh
standar!”. (P.3)
Punch line (tak terduga) “Saya kalau kenalan nanyanya yang berbobot,
kayak gini, neng sebutkan visi misi
pegadaian? dan satu lagi neng tolong
ceritakan secara kronologis sejarah berdirinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
posyandu? Smart men! Saya coki sms
banking”. (P.3)
Set up pada kutipan tersebut berupa observasi hasil dari pengamatan dan
pengalaman yang dilakukan oleh Coki terkait masa-masa berkenalan
dengan seorang wanita, lalu Ia mengomentarinya. Punch line yang tak
terduga pada kutipan data tersbut, dapat dilihat dari pernyataan Coki ketika
Ia berkenalan dengan seorang wanita dan mengajukan pertanyaan yang di
luar dugaan penonton, “Neng sebutkan visi misi pegadaian? dan satu lagi
neng tolong ceritakan secara kronologis sejarah berdirinya posyandu?”.
Struktur set up dan punch line pada penampilan Coki Anwar dapat
disimpulkan, pada paragraf pertama tardiri dari, set up (biasa) – punch line
(tak terduga), set up (observasi) – punch line (tak Terduga), dan set up
(informasi) –punch line (tak terduga). Paragraf kedua terdiri dari set up
(informasi) –pucch line (biasa), dan set up (informasi) – pucch line (tak
terduga). Paragraf ketiga terdiri dari set up (informasi) – pucch line (biasa),
dan set up (observasi) –pucch line (tak terduga). Set up yang paling
dominan pada kutipan data Coki Anwar adalah set up (informasi) dan punch
line yang paling dominan adalah punch line (tak terduga).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
4.2.1.3 Struktur Stand Up Komika Comedy Dany Beler
Pada hasil analisis struktur set up dan punch line stand up comdey komika
Dany Beler dijabarkan berdasarkan kutipan tuturan dalam setiap paragraf.
Pada struktur set up dan punch line stand up comdey komika Dany Beler, hasil
analisis dibagi menjadi tiga paragraf. Berikut uraian dan penjelasan hasil
analisis set up dan punch line dalam setiap paragraf.
1. Struktur set up dan punch line paragraf pertama
Berikut penjabaran tuturan yang berupa set up dan punch line serta
penjelasan pada kutipan data Dany Beler pada paragraf pertama. Paragraf
pertama struktur set up dan punch line terbagi menjadi set up (informasi)
dan punch line (tak terduga)
Set up (informasi) “Cuma di Indonesia tv gambarnya ngaco
solusinya gag perlu ketukang service”. (P.1)
Pucch line (tak terduga) “Cukup dengan satu pukulan! Prak! Selesai,
radio suaranya ngaco, prak! selesai”. (P.1)
Pada kutipan data tersebut Dany Beler ingin memberikan informasi tentang
kehidupan orang-orang Indonesia yang disusun sebagai sebuah set up untuk
mempersiapkan tawa penonton. Punch line yang tak terduga tersebut dapat
dilihat dari pernyataan Danny Beler, tentang bagaimana orang-orang
Indonesia menemukan solusi memperbaiki televisi dengan cara dipukul.
Struktur selanjutnya masih pada paragraf pertama berupa set up (biasa) dan
punch line (reaksi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Set up (biasa) “Diantara ketiga juri yang pikirannya paling
ngaco, Cak Lontong”. (P.1)
Punch line (reaksi) “Jadi buat Pakde Indro, bang Pandji solusi
udah saya tawarkan silahkan dicoba, prak!
Selesai gua yakin persahabatan mereka ya”.
(P.1)
Set up pada kutipan data tersebut biasa, karena hal tersebut berupa
pernyataan yang logis yang disampaikan oleh Danny Beler terkait
penilaiannya tentang dewan juri stand up comedy season 7 Kompas Tv.
Punch line (reaksi) karena, punch line tersebut menimbulkan reaksi dari
dewan juri ketika hal yang Ia maksudkan benar-benar terjadi. Struktur
selanjutnya masih pada pargraf pertama berupa set up (informasi) dan punch
line (biasa).
Set up (informasi) “Di kampung gua ni dua tahun berturut-turut
gua jadi ketua panitia tujuh belasan lho,
ketua!”. (P.1)
Punch line (biasa) “Ini membuktikan bahwa warga di kampong
gua gag bisa milih pemimpin”. (P.1)
Pada kutipan data tersebut Dany Beler ingin memberikan informasi
bahwa dirinya pernah menjadi panitia tujuh belasan di kampungnya yang
disusun sebagai sebuah set up. Punch line berupa hal yang biasa, karena
punch line yang disampaikan hanya memberikan penjelasan terkait set up
yang telah disampaikan sebelumnya. Struktur selanjutnya masih pada
pargraf pertama berupa set up (informasi) dan punch line (tak terduga).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Set up (informasi) “Jangan kalian pikir bikin acara tujuh
belasan gampang, susah! Karena gua cinta
Indonesia gua lakuin. Masalahnya gag semua
teman gua mau jadi panitia. Apalagi teman
gua yang anak gaul, yang tiap hari
kerjaannya dugem, kemaren dia datang ke
acara DWP”. (P.1)
Punch line (tak terduga) “Taukan DWP? Dangdut Wirehouse Pantura,
jadi mereka dugem di sekitar jalur mudik. Iya
mereka menganggap panitia tujuh belasan tu
gag keren. Uhh, ngapain jadi panitia
mendingan gua dugem”. (P.1)
Set up pada kutipan tersebut berupa informasi yang memiliki hubungan
dari penjelasan atau informasi dari set up yang sebelumnya, terkait
kepanitiaan tujuh belas agustus. Punch line yang tak terduga dapat dilihat
dari kutipan pernyataan Dany Beler berupa, “Jadi mereka dugem di sekitar
jalur mudik”. Hal yang di luar dugaan penonton adalah ketika Dany
memberikan pernyataan bahwa sekelompok orang yang dugem di sekitar
jalur mudik, sehingga penonton merasa heran dan tertawa ketika mendengar
jawabannya.
2. Struktur set up dan punch line paragraf kedua
Berikut penjabaran tuturan yang berupa set up dan punch line serta
penjelasan pada kutipan data Coki Anwar pada paragraf kedua. Struktur set
up dan punch line pada paragraf kedua terdiri dari set up (observasi) dan
punch line(exaggeration/melebih-lebihkan).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Set up (observasi) “Nah kalau udah kayak gini salah siapa? Ya
salah panitia tujuh belasan! Kenapa pas acara
tujuh belas agustus gak ada dugem?”. (P.2)
Punch line (exaggeration/melebih-lebihkan),
“Harusnya adainlah, kerenkan DJ-nya di atas
panggung, penontonnya di bawah sambil tarik
tambang”. (P.2)
Set up berupa observasi pada kutipan data tersebut merupakan hasil dari
pengamatan Danny, kemudian dipertanyakannya, dan Dany
mengomentarinya. Punch line (exaggeration/melebih-lebihkan) pada
kutipan data tersebut, dapat dilihat dari pernyataan Danny ketika acara tujuh
belasan diadakan, Ia mengajurkan untuk mengudang seorang Dj untuk
mengisi acara tersebut. Selanjutnya masih pada paragraf kedua Dany
menyusun struktur berupa set up (informasi) dan punch line (tak terduga).
Set up (informasi) “Susah, belum lagi bikin proposal, ngajuin ke
RT susah lagi tembusnya. Tiap gua datang
direvisi, balik lagi direvisi lagi, ini RT apa
dosen pembimbing sih?”. (P.2)
Punch line (tak terduga) “Untung gua jadi panitia dua tahun, empat
tahun sarjana gua. Mungkin pembubaran
panitia drescot-nya toga tuh”.(P.2)
Set Up berupa informasi pada kutipan data tersebut, dapat dilihat dari
pernyataan Danny yang memberikan informasi kepada penonton tentang
rumitnya mengajukan proposal kegiatan ke Pak RT. Punch line yang tak
terduga merupakan pelesetan dari set up yang disampaikan, berupa ketika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Ia menjadi panitia selama empat tahun maka dia akan lulus kuliah, karena
lamanya Pak RT memberi tanda tangan untuk proposal yang diajukannya.
3. Struktur set up dan punch line paragraf ketiga
Berikut penjabaran tuturan yang berupa set up dan punch line serta
penjelasan pada kutipan data Coki Anwar pada paragraf ketiga. Struktur set
up dan punch line pada paragraf ketiga terdiri dari, set up (informasi) dan
punch line (biasa).
Set up (informasi) “Gua pernah waktu itu bikin KTP datang ke
rumah RT, pernah lho. Gua datang! kan,
masuk eee pak saya mau bikin KTP minta cap
RT-nya, udah biar saya aja yang jalan. Oh
gitu, makasih ya pak. Uang jalannya mana?
Uang jalan? Iya uang jalan bensin, uang
bensin?”. (P.3)
Punch line (biasa) “Jalankan pake kaki pak! Kok minta uang
bensin emang kaki bapak dua tak? Kesel gua”.
(P.3)
Set up berupa informasi pada kutipan data tersebut, dapat dilihat dari
pernyataan Danny yang memberikan informasi kepada penonton tentang
pengalamannya, ketika membuat kartu tanda penduduk (KTP). Punch line
(biasa), karena punch line yang disampaikan tidak mengundang tawa
penonton dan hanya melanjutkan cerita dari peristiwa pada set up
(informasi) sebelumnya. Struktur selanjutnya masih pada paragraf ketiga
berupa set up (informasi) dan punch line (tak terduga).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Set up (informasi) “Tapi gua bangga sama apa yang udah gua
lakuin selama ini. Menurut gua nasionalisme
bisa ditunjukan dalam hal-hal yang kecil.
(P.3)
Punch line (tak terduga) “Ndak nerima uang rokok, ndak datang ke
acara DWP, kecil. Bahkan buat nunjukin
nasionalisme itu nggak selalu harus bikin
buku, iya kan bang? Ehm nasionalisei. Karena
percuma lu ngaku nasionalis tapi setiap kali lu
main futsal lu pake baju MU. Inikan ngaco
yaa? Cak Lontong, ngaco cak!”. (P.3)
Set up berupa informasi pada kutipan data tersebut, menjelaskan tentang
perasaan Danny yang merasa bangga dengan apa yang telah Ia lakukan
terkait rasa nasionalisme. Punch line yang tak terduga pada kutipan data
tersebut dapat di lihat dari pernyataan Danny yang menyinggung Pandji
terkait rasa nasionalisme, hal tersebut tidak terpikirkan oleh penonton dan
juga Pandji karena set up yang sebelumnya bercerita tentang diri-Nya
sendri. Struktur set up dan punch line masih pada paragraf ketiga
selanjutnya berupa Set up (observasi) dan punch line (tak terduga).
Set up (observasi) “Ternyata Cak Lontong ngasi tau ke Bang
Pandji. Nji MU tu urutan keenam, kompetisi
baru mulai urutan tujuh, LC.(P.3)
Punch line (tak terduga) “Hah! Banyak latihan Nji, ngaco kamu, prak!
Selesai”. (P.3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Set up berupa observasi pada kutipan data tersebut, merupakan hasil dari
pengamatan dan pencarian fakta-fakta tentang kedua dewan Juri yaitu Cak
Lontong dan Pandji lalu Dany Beler mengomentari fakta-fakta tersebut.
Punch line yang tak terduga pada kutipan data tersebut, karena hal yang
disampaikan oleh Danny di luar dugaan penonton terkait set up (observasi)
yang disampaikanya.
Struktur set up dan punch line stand up comedy komika Danny Beler
dapat dismpulkan pada paragraf pertama terdiri dari set up (informasi) –
punch line (tak terduga), set up (biasa) – punch line (reaksi), set up (informasi)
– punch line (tak terduga), set up (informasi) – punch line (biasa), dan set up
(informasi) - punch line (tak terduga). Pada paragraf kedua terdiri dari set up
(observasi) –punch line (exaggeration/melebih-lebihkan), dan set up
(informasi) – punch line (tak terduga). Pada paragraf ketiga terdiri dari set up
(informasi) – punch line (biasa), set up (informasi) – punch line (tak terduga),
dan set up (observasi)-punch line (tak terduga). Set up yang paling dominan
pada kutipan data Danny Beler adalah set up (informasi) dan punch line yang
paling dominan adalah punch line (tak terduga)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
4.2.1.4 Struktur Stand Up Comedy Komika Mamat Alkatiri
Pada hasil analisis struktur set up dan punch line stand up comdey komika
Mamat Alkatiri dijabarkan berdasarkan kutipan tuturan dalam setiap paragraf.
Pada struktur set up dan punch line stand up comdey komika Mamat Alkatiri,
hasil analisis dibagi menjadi lima paragraf. Berikut uraian dan penjelasan hasil
analisis set up dan punch line dalam setiap paragraf.
1. Struktur set up dan punch line paragraf pertama
Berikut penjabaran tuturan yang berupa set up dan punch line serta
penjelasan pada kutipan data Mamat Alkatiri pada paragraf pertama. Paragraf
Struktur set up dan punch line pada kutipan data Mamat Alkatiri paragraf
pertama terbagi menjadi, set up (informasi) dan punch line (tak terduga).
Set up (informasi) “Malam yang paling emosional bagi saya.
Pertama karena ini adalah panggung terakhir
saya di stand up comedy Indonesia season 7.
Yang kedua Ibu saya ada disini, tapi
Bapaknya Ridwan juga ada disini”. (P.1)
Punch line (tak terduga) “Ridwan bagaimana kalau kita jodohkan saja,
pak mau pak? lumayan biar tidak ada su yang
juara kita bagi hadiah saja sebagai saudara tiri
ya”. (P.1)
Set up berupa informasi pada kutipan data tersebut menjelaskan bahwa Mamat
merasa bangga dengan panggung stand up comedy Indonesia season 7. Punch
line yang tak terduga dapat di lihat dari Mamat yang menyampaikan,
keinginannya menjodohkan orang tuanya dengan orang tua Ridwan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Struktur set up dan punch line paragraf kedua
Berikut penjabaran tuturan yang berupa set up dan punch line serta
penjelasan pada kutipan data Mamat Alkatiri pada paragraf kedua. Struktur
set up dan punch line selanjutnya masih pada kedua pertama berupa set up
(informasi). Pada paragraf pertama dan kedua memiliki hubungan, pada
bagian set up dan punch line.
Set up (informasi) “Juara, setiap juara itu tidak dilahirkan,
dia diciptakan dan seoarang juara itu ada
tanda-tanda alam yang mengikutinya
sampai pada level juara, dan saya punya
tanda-tanda itu. Mari kita lihat tanda-
tandanya! (Menampilkan sebuah foto)
pada tema olahraga SUCI 6 Indra Jegel
juara satu, memakai pakaian yang sama
dengan saya pada tema olahraga SUCI 7”.
(P.1)
Lanjutan Set up (informasi) “Tanda-tanda lain orang timur setiap ada
dipangung ini adalah orang timur terbaik.
Kita lihat Season tiga, Bang Ari Kriting,
dia juara tiga, tapi dia orang yang
membuat saya mencintai stand up
comedy. Sekarang mari kita lihat dia
sukses. Season empat, Abdur Arsyad,
orang yang membuat saya terjun ke
dalam stand up comedy, juara dua, liat dia
sekarang sukses”. (P.2)
Paragraf pertama dan kedua memiliki hubungan, pada bagian Set up dan
punch line. Hubungan tersebut terdapat pada set up berupa kalimat pada
paragraf pertama yang berkesinambungan dengan kalimat yang terdapat pada
paragraf kedua. set up pada kutipan data tersebut merupakan informsai untuk
mesugesti penonton, bahwa Mamat yang berhak mendapatkan juara pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
pada kompetisi Stand Up Comedy Indonesia Season 7 Kompas Tv. Struktur
set up dan punch line pada paragraf kedua berupa punch line
(exaggeration/melebih-lebihkan).
Punch line (exaggeration/melebih-lebihkan)
“Rigen, woyy jangan ketawa dulu! Santai.
Juara satu season lima orang yang
membuat saya pikir-pikir masuk Stand Up
Comedy. Mari kita lihat dia sekarang,
hina”. (P.2)
Punch line yang melebih-lebihkan pada kutipan data tersebut, dapat
dilihat dari pernyatan Mamat yang mebesar-besarkan masalah kesuksesan
Rigen dalam karirnya. Set up dan punch line pada paragraf satu dan dua
memilki hubungan, berupa set up paragraf satu berkesinambungan dengan
set up pada pada paragraf dua, dan punch linenya terdapat pada paragraf
kedua.
3. Struktur set up dan punch line paragraf ketiga
Berikut penjabaran tuturan yang berupa set up dan punch line serta
penjelasan pada kutipan data Mamat Alkatiri pada paragraf ketiga. Pada
paragraf ketiga struktur set up dan punch line terbagi menjadi, set up (reaksi)
dan punch line (tak terduga).
Set up (reaksi) “Teman-teman, Kompas TV itu katanya kan
itu inspirasi Indonesia. Di antara dua finalis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
siapa yang menurut kalian yang paling
menginspirasi”. (P.3)
Punch line (tidak terduga) “Dany Belerlah, anak madrasah berdoa tiap
hari”.(P.3)
Set up pada kutipan data tersebut berupa reaksi, karena set up tersebut
mengundang reaksi penonton, dengan pertanyaan yang disampaikan oleh
Mamat siapa yang pantas menjadi juara pertama stand up conedy season 7
Kompas Tv. Punch line (tidak terduga) pada kutipan data tersebut, di luar
dugaan penonton, karena yang menjadi finalis pada saat itu adalah Mamat dan
Ridwan, tetapi mamat justru menyebutkan Danny Beler yang merupakan juara
ketiga yang berhak menjadi juara pertama pada stand up conedy season 7
Kompas Tv. Set up dan punch line selanjutnya masih pada paragraf ketiga
berupa set up (informasi) dan punch line (exaggeration
comparison/perbandingan yang dilebih-lebihkan).
Set up (informasi) “Tapi begini, kalau Ridwan jadi juara apa
yang Kompas TV harapkan? Dari orang
yang suka ngatain orang untuk menjadi
juara, di kompetisi yang katanya televisinya
menginspirasi Indonesia. Saya setiap upload
foto di SUCI, orang komentar di bawah,
kaka Mamat terus mengabarkan suara dari
Indonesia Timur khususnya Papua kaka
menginspirasi kami”. (P.3)
Punch line (exaggeration comparison/perbandingan yang dilebih-
lebihkan)
“Ridwan Remin pasang foto orang komentar
di bawah juga! Kaka roasting Yong Lex lagi
dong! Kaka masak cuma Young Lex aja,
Awkarin mana? Makanya, saya usulkan ke
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Kompas kalau Ridwan Remin juara satu
jangan kasi hadiah mobil, kasi kuda Awkarin
aja lumayan”. (P.3)
Set up pada kutipan data tersebut berupa informasi yang disampaikan oleh
Mamat, tentang penampilan Ridwan ketika di atas panggung. Punch line
(exaggeration comparison/perbandingan yang dilebih-lebihkan) pada kutipan
data tersebut, dapat dilihat dari pernyatan Mamat yang membandingkan
dirinya dengan Ridwan remin, saat menyampaikan materi di atas panggung.
4. Struktur set up dan punch line paragraf kempat
Berikut penjabaran tuturan yang berupa set up dan punch line serta
penjelasan pada kutipan data Mamat Alkatiri pada paragraf keempat. Pada
paragraf keempat struktur set up dan punch line terbagi menjadi set up
(informasi) dan punch line (biasa).
Set up (informasi) “Teman-teman yang saya takutkan, saya kasi tau
kalian orang Fak-Fak itu perfectsionis, mereka
mending tidak ikut suatu kompetisi, dari pada
harus juara dua”. (P.4)
Punch line (biasa) “Mereka tidak akan terima. Tidak akan terima!
Saya takutnya saya pulang di Fak-Fak ditipu oleh
pemerintah, Mamat pulang kita sambut kau! Saya
dengan senang hati pulang naik pesawat, sampai di
sana ihh orang banyak, Mamat disambut”. (P.4)
Set up pada kutipan data tersebut berupa informasi, yang disampaikan oleh
Mamat bahwa masyarakat Fak-Fak merupakan orang yang perfectsionis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Punch line (biasa) pada kutipan data tersebut, karena punch line tidak
mengundang tawa penonton dan hanya sekedar penyambung penjelasan set
up yang disampaikan. Struktur selanjutnya masih pada paragraf keempat
berupa set up (informasi) dan punch line (exaggeration/melebih-lebihkan).
Set up (informasi) “Saya pas turun orang-orang buka baliho,
selamat jalan aib kota Fak-Fak. Ada yang tari-
tarian ‘dung tak dung tak”. (P.4)
Punch line (exaggeration/melebih-lebihkan)
“Kaka dung tak’ (sambil menari) balik kah?
Iyoo! Juara berapa? Juara dua! Pak (sambil
memeragakan gaya memanah). Saya takut,
makanya Kompas Tv untuk amankan nyawa
saya dan amankan nyawa Ridwan Remind dan
saudara-saudaranya, tolong kasi saya juara
satu”. (P.4)
Mamat memberikan set up berupa informasi yang ada hubungannya
dengan set up sebelumnya. Hubungan pada set up tersebut, dapat dilihat dari
tuturan Mamat mengenai kelanjutan cerita yang disampaikan Mamat tentang
masayarakat Fak-fak. Punch line (exaggeration/melebih-lebihkan) pada
kutipan data tersebut, dapat dilihat dari pernyatan Mamat yang tentang
khayalannya ketika disambut oleh masyarakat Fak-fak karena dirinya tidak
menjadi juara pertama.
5. Struktur set up dan punch line paragraf kempat
Berikut penjabaran tuturan yang berupa set up dan punch line serta
penjelasan pada kutipan data Mamat Alkatiri pada paragraf kelima. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
paragraf kelima struktur set up dan punch line terbagi menjadi set up
(informasi) dan punch line (biasa).
Set up (informasi) “Menurut saya juara itu tidak ada pentingnya
dalam sebuah kompetisi. Saya orang yang tidak
pernah berpikir untuk menjadi juara. Tidak
pernah, karena bagi saya proses itu yang paling
utama bukan tujuan akhirnya. Makanya saya di
SUCI ini emosional sekali, di panggung
terakhir, karena saya tidak akan pernah lagi
mendapat kompor gas dari om Indro”. (P.5)
Punch line (biasa) “Walaupun setiap om Indro kasi kompor gas
mama saya yang pusing, karena ditanya oleh
tetangga, ‘Kompor gasnya mama dari Kompas
sudah sampai”. (P.5)
Set up pada kutipan tersebut berupa informasi yang merupakan
penyampaian perasaan yang dirasakan oleh Mamat selama mengikuti
kompetisi. Punch line (biasa) pada kutipan tersebut karena Mamat
mengomentari tentang kompor gas yang sudah sering di komentari oleh para
komika lainnya dalam kompetisi sehingga menjadi hal yang sudah biasa bagi
para penonton. Struktur selanjutnya masih pada paragraf kelima berupa set
up (observasi) dan punch line (biasa).
Set up (observasi) “Tapi teman-teman, mau juara satu atau dua, bagi
saya teman-teman semua yang ada disini adalah
yang juaranya. Terima kasih sudah melihat kami
dari pertama sampai di panggung ini. Untuk Stand
Up Indo Jogya terima kasih sudah menjadikan
saya seoarang komik yang masuk grand final”.
(P.5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Punch line (biasa) “Kalian datang jauh-jauh, walaupun datangnya
saya yang bayar ya! Dan juga masyarakat Papua,
khususnya masyarakat Fak-Fak, terima kasih
banyak. Siapapun yang juaranya, bodoh amat!
Karena bagi saya, kalianlah yang juara. Kenapa?
karena harga diri kita jauh lebih mahal dari
apapun, unsfuch forever”. (P.5)
Set up pada kutipan data tersebut berupa observasi, yang merupakan hasil
dari pengamatan tentang pendukung dan penontonya yang hadir pada saat
penampilanya. Punch line (biasa), karena punch line tersebut, merupakan
bagian penutup penampilan Mamat, dan Ia hanya memberikan apresiasi
kepada pendukung dan penontonnya.
Struktur set up dan punch line stand up comedy pada kutipan data Mamat
Alkatiri dapat disimpulkan pada paragraf pertama terdiri dari, set up
(informasi) – punch line (tak terduga), dan set up (informasi). Struktur pada
paragraf kedua terdiri dari, punch line (exaggeration/melebih-lebihkan). Pada
set up dan punch line paragraf satu dan dua memilki hubungan, pada set up
paragraf pertama berkesinambungan dengan set up pada pada paragraf dua,
dan punch linenya terdapat pada paragraf dua. Paragraf ketiga terdiri dari, set
up (reaksi) – punch line (tak terduga), dan set up (informasi) – Punch line
(exaggeration/melebih-lebihkan). Paragraf keempat terdiri dari, set up
(informasi) – Punch line (biasa), dan Set up (informasi) – Punch line
(exaggeration/ melebeih-lebihkan). Paragraf kelima terdiri dari, set up
(informasi) – punch line (biasa), dan set up (observasi) – punch line (biasa).
Set up yang paling dominan pada kutipan data Mamat Alkatiri adalah set up
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
informasi dan punch line yang paling dominan adalah Punch line
exaggeration/melebih-lebihkan.
4.2.1.5 Struktur Stand Up Comedy Komika Ridwan Remin
Pada hasil analisis struktur set up dan punch line stand up comdey komika
Ridwan Remin dijabarkan berdasarkan kutipan tuturan dalam setiap paragraf.
Pada struktur set up dan punch line stand up comdey komika Ridawan Remin,
hasil analisis dibagi menjadi tujuh paragraf. Berikut uraian dan penjelasan
hasil analisis set up dan punch line dalam setiap paragraf.
1. Struktur set up dan punch line paragraf pertama
Berikut penjabaran tuturan yang berupa set up dan punch line serta
penjelasan pada kutipan data Ridwan Remin pada paragraf pertama. Pada
paragraf pertama struktur set up dan punch line terbagi menjadi, set up
(informasi) dan punch line (revisi).
Set up (informasi) “Mamat Aklatiri, kalau di mata juri penampilan lo
luar biasa. Di mata gua biasa aja”. (P.1)
Punch line (revisi) “Karena setau gua juara bukanlah orang yang
ngemis minta-minta juara di atas panggung
seleranya tinggi lo dia, minimal rambutnya
blonde”. (P.1)
set up pada kutipan data tersebut berupa informasi, disampaikan yang Ridwan
tentang komentar juri terhadap Mamat Alkatiri. Punch line (revisi) dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dilihat dari pendapat Ridwan yang mengomentari pendapat dewan juri
tentang siapa yang menjadi juara, dan menurutnya pendapat tersebut salah,
sehingga dia merevisi pendapat tersebut dengan pendapat yang Ia sampaikan
pada punch line tersebut. Struktur selanjutnya masih pada paragraf pertama
berupa set up (informasi) dan punch line (reaksi).
Set up (informasi) “Yah, juara itu butuh usaha gitu, di SUCI, biasanya
suka ada pola yang bawa keluarga di malam grand
final bakalan juara”. (P.1)
Punch line (reaksi) “Makanya gua usaha bawa keluarga gua tercinta
kesini”. (P.1)
Pada kutipan data tersebut set up berupa, informasi yang disampaikan
Ridwan tentang membawa keluarga pada acara malam grand final stand up
comedy season 7 Kompas Tv. Punch line (reaksi), karena ketika Ridwan
menyampaikan tuturan pada punch line mendapat tepuk tangan dari penonton.
Menurut penonton hal yang disampaikannya patut diberi apresiasi.
2. Struktur set up dan punch line paragraf kedua
Berikut penjabaran tuturan yang berupa set up dan punch line serta
penjelasan pada kutipan data Ridwan Remin pada paragraf kedua. Pada
paragraf kedua, struktur set up dan punch line terbagi menjadi set up
(observasi) dan punch line (tak terduga).
Set up (observasi) “Minggu kemarin itu gua pulang ke rumah,
buat nyari informasi, kira-kira apa yang bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
gua angkat, gua Tanya bapak gua gitu, pah
hidup kita itu pernah gak baik-baik aja ngak
sih? Ngak kok, aduh apa gitu, ada nyokap
gua, mah punya utang gak?”. (P.2)
Punch line (tak terduga) “Punya Wan, nah ini ni, utang apa mah?
Puasa! Yah gag sedih dong”. (P.2)
Pada kutipan data tersebut set up berupa observasi, yang merupakan hasil dari
pengamatan Ridwan Remin tentang keluarganya lalu dipertanyakan dan Ia
mengomentarinya. Punch line (tak terduga) pada kutipan data tersebut, dapat
dilihat dari pernyataan Ridwan tentang jawaban dari Mamanya ketika ditanya
tentang utang yang membuat penonton terkejut dan tertawa. Selanjutnya set
up dan punch line masih pada paragraf kedua berupa set up (informasi) dan
punch line (tak terduga).
Set up (informasi) “Terus gua bingung gitu, apa yang harus
gua angkat. Sampai akhirnya gua keluar
ketemu gembel, gua ajak ngobrol. Bang mau
jadi keluarga gua gak?”. (P.2)
Punch line (tak terduga) “Terus dia bilang gak mau! Lha kenapa
bang? Ahh telat lu udh duluan diajak Mamat.
Byuseettt!”. (P.2)
Pada kutipan data tersebut, set up berupa informasi yang memiliki
hubungan dengan punch line yang sebelumnya disampaikan. Hal tersebut
dapat dilihat dari pernyataan Ridwan, yang melanjutkan cerita tentang
mencari peristiwa sedih dalam hidupnya. Mencari peristiwa sedih dalam
hidupnya dilakukan untuk menarik perhatian penonton. Punch line (tak
terduga), karena punch line yang disampaikan di luar dugaan penonton, yang
sebelumnya tersugesti oleh set up yang disampaikan ternyata hal pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
tersebut merupakan pembelokan dari set up yang disampaikan. Struktur
selanjutnya berupa set up (biasa) dan punch line (biasa).
Set up (biasa) “Kalah statr ya gua, tapi gak apa-apa toh.
Gua dari awal kompetisi tu gag pernah nyari
juara”. (P.2)
Punch line (biasa) “Juara mah gag usah dicari, udah ada di
sini”. (P.2)
Set up dan punch line pada kutipan data tersebut biasa karena, hanya
melanjutkan dan memberikan penjelasan dari set up dan punch line yang
sebelumnya, sehingga tidak mengundang tawa dari penonton.
3. Struktur set up dan punch line paragraf ketiga
Berikut penjabaran tuturan yang berupa set up dan punch line serta
penjelasan pada kutipan data Ridwan Remin pada paragraf ketiga. Pada
paragraf ketiga struktur set up dan punch line terdiri dari set up (informasi)
dan punch line (biasa).
Set up (informasi) “Gua gag ngejar juara gitu, satu-satunya
yang gua kejar di kompetisi ini, yah
hadiahnya”. (P.3)
Punch line (biasa) “Dapet mobil lho, kalo dapatkan lumayan
gua bisa ngebahagiain calon istri gua”. (P.3)
Pada kutipan data tersebut, set up berupa informasi, yang merupakan
keinginan dari Ridwan untuk mendapakan hadiah pada kompetisi stand up
comedy season 7 Kompas Tv. Punch line (biasa), karena punch line tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
hanya merupakan penjelasan dari set up . Struktur selanjutnya masih pada
paragraf ketiga set up (rasional) dan punch line (tak terduga).
Set up (rasional) “Tapi yang di situ emang gak mau jadi
calon? Dapet mobil lho! Sayang kamu
ikhlaskan? Ikhlaslah”.
Punch line (tak terduga) “Mobilkan bangkunya banyak, bisa three in
one kita”.
Set up berupa rasional pada kutipan data tersebut, dapat dilihat pada
tuturan yang disampaikan Ridwan. Dalam tuturan tersebut Ridwan
menyampaikan secara logis dan normal tentang keinginanya kepada
penonton. Punch line (tidak terduga) pada kutipan data tersbut bisa dilihat dari
kata “three in one kita” yang membuat penonton tertawa dan terkejut dengan
apa yang disampaikannya.
4. Struktur set up dan punch line paragraf kempat
Berikut penjabaran tuturan yang berupa set up dan punch line serta
penjelasan pada kutipan data Ridwan Remin pada paragraf keempat. Pada
paragraf keempat struktur set up dan punch line terdiri dari set up (informasi),
dan punch line (tak terduga).
Set up (informasi) “Tiga tahun gua pacaran sama pacar gua
kemana-mana naik motor gitu pacaran”.
(P.4)
Punch line (tak terduga) “Gak enak! gak bisa ngapa-ngapain”. (P.4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Pada kutipan data tersebut, set up berupa informasi yang diceritakan Ridwan
tentang pengalamannya ketika berpacaran, untuk menarik perhatian penonton.
Punch line (tak terduga), pada kutipan data tersebut bisa dilihat dari kata,
“Gak bisa ngapa-ngapain” yang merupakan plesetan dari set up yang
disampaikannya. Struktur set up dan punch line selanjutnya masih pada
paragraf keempat berupa set up (observasi) dan punch line
(exaggeration/melebih-lebihkan).
Set up (observasi) “Abdul Arsyrad, juara dua SUCI empat
sukses, main film. Rahmet Ababil juara dua
suci lima, sukses main sinetron. Segitu juara
dua. Liat juara satunya Rigen”. (P.4)
Punch line (exaggeration/melebih-lebihkan)
“Lihat Rigen! Main apa dia? Main remot,
Rahmet lagi Rahmet lagi ni”. (P.4)
Pada kutipan data tersebut, set up berupa observasi yang merupakan hasil
dari pengamatan Ridwan Remin tentang para juara pada ajang kompetisi
stand up comedy Indonesia (SUCI) sebelumnya dan mengomentarinya. Punch
line (exaggeration/ melebeih-lebihkan) pada kutipan data tersebut, dapat
dilihat dari pernyataan Ridwan yang mengomentari karir Rigen secara
berlebihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
5. Struktur set up dan punch line paragraf kelima
Berikut penjabaran tuturan yang berupa set up dan punch line serta
penjelasan pada kutipan data Ridwan Remin pada paragraf kelima. Pada
paragraf kelima struktur set up dan punch line terdiri dari, set up (informasi)
dan punch line (biasa).
Set up (informasi) “Gua gag terlalu peduli sama penilaiaan gitu,
dapet kompor gas syukur, gag dapat kompor
gas gak papa”. (P.5)
Punch line (Biasa) “Udah ada ini, di kosan. Dua tungku lagi”.
(P.5)
Set up (informasi) pada kutipan data tersebut, merupakan penyampaian
perasaan Ridwan tentang penilaian yang akan diperolehnya. Punch line
(biasa), karena punch line tersebut merupakan kelanjutan cerita dari set up
yang disampaikan oleh Ridwan. Struktur selanjutnya masih pada paragraf
kelima berupa set up (informasi), dan punch line (exaggeration Comparison /
Perbandingan yang dilebih-lebihkan).
Set up (informasi) “Gua gag ngincer juara, bahkan gua gag
nyiapin strategi macem-macem buat bertahan
di kompetisi ini dari awal”. (P.5)
Punch line (exaggeration comparison/Perbandingan yang dilebih-
lebihkan)
“Gak kayak finalis lain, liat Dani Beler! Dia
pura-pura jadi anak … (sensor) ... biar bisa
bertahan”. (P.5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Pada kutipan data tersebut, set up berupa informasi yang disampaikan
Ridwan, tentang strategi bagaimana dirinya bertahan pada kompetisi stand up
comedy Indonesia season 7 Kompas Tv. Punch line (exaggeration
comparison/perbandingan yang dilebih-lebihkan), pada kutipan data tersebut
dapat dilihat dari pernyatan Ridwan, yang membandingkan dirinya dengan
peserta lain terkait strategi dan pada saat menyiapkan materi.
6. Struktur set up dan punch line paragraf kenam
Berikut penjabaran tuturan yang berupa set up dan punch line serta
penjelasan pada kutipan data Ridwan Remin pada paragraf keenam. Pada
paragraf keenam struktur set up dan punch line terdiri dari punch line
(exaggeration comparison/perbandingan yang dilebih-lebihkan). Pada
kutipan data paragraph lima dan enam memiliki hubungan yang
berkesinambungan di punch linenya.
Punch line (exaggeration comparison/perbandingan yang dilebih-
lebihkan)
“Coki Anwar pura-pura gila biar bisa
bertahan, sampai-sampai Kang Didi pura-pura
susah Cuma biar bisa masuk Dufan itu!
Semuanya pakai strategi, tapi hasilnya apa?
Mereka gag nyampai di grand final, karena
Kompas Tv butuhnya Komika yang jujur,
biar bisa jadi inspirasi Indonesia. Yah, itu
kompas TV”. (P.5)
Pada kutipan data tersebut, punch line berupa hal perbandingan yang dilebih-
lebihkan dapat dilihat dari pernyataan Ridwan Remin yang membandingkan
dirinya dengan para peserta kompetisi stand up comedy Indonesia season 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Kompas Tv, yang sudah tereliminasi. Ridwan membandingkan dirinya
dengan para peserta lainnya secara berlebihan, perbangdingan yang
berlebihan tersebut dapat dilihat dari kutipan tuturan Ridwan di atas. Struktur
set up dan punch line selanjutnya pada paragraf keenam berupa set up
(observasi) dan punch line (reaksi).
Set up (observasi) “Makanya gua heran kenapa di final ini gua
ketemunya Mamat Alkatiri, karena mamat
orang jujur”. (P.6)
Punch line (Reaksi) “Gag mungkin dia pura-pura Papua! Kalau
pura-pura peduli Papua mungkin! Siapa tau
Cuma gimmick yaa”. (P.6)
Pada kutipan data tersebut, set up berupa observasi merupakan hasil dari
pengamatan dan riset dari Ridwan Remin tentang kepripadian Mamat
sehingga menarik perhatian penonton kemudian Ia mengomentarinya. Punch
line pada kutipan data tersebut berupa reaksi karena mengundang penonton
untuk berpikir tentang kepribadian Mamat, apakah merupakan hal yang
benar seperti yang dikatakan dan dikomentari oleh Ridwan. Struktur
selanjutnya masih pada paragraf keenam berupa set up (informasi) dan punch
line (callback).
Set up (informasi) “Tapi Mamat orang baik. Buat yang gag tau,
dia tu bela-belain kuliah kedokteran, karena
dia tau di Papua sangat minim tenaga medis,
mulia sekali lho anak itu”. (P.6)
Punch line (callback) “Makanya malam ini gua sih ikhlas kalau dia
jadi dokter aja udah! Buat Kompas Tv tolong
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
ya, jangan sampai gelar juara menghambat
niat mulia beliau”. (P.6)
Pada kutipan data tersebut, Set up masih berupa informasi tentang Mamat
Alkatiri yang diceritakan Ridwan, untuk menarik perhatian penonton. Punch
line (callback) pada kutipan data tersebut karena Ridwan mengajak penonton
untuk melihat kembali cerita yang telah Ia sampaikan pada punch line
sebelumnya.
7. Struktur set up dan punch line paragraf ketujuh
Berikut penjabaran tuturan yang berupa set up dan punch line serta
penjelasan pada kutipan data Ridwan Remin pada paragraf ketujuh. Pada
paragraf ketujuh struktur set up dan punch line terdiri dari, set up (informasi)
dan punch line (callback).
Set up (informasi) “Kalau mamat juara terkenal, sibuk tinggal di
Jakarta siapa yang ngurusin Papua”. (P.7)
Punch line (Callback) “Rigen? Haaaaa gag bisa! Mending gua ajalah
gitu”. (P.7)
Pada kutipan data tersebut, set up berupa informasi yang disampaikan
Ridwan tentang menjadi juara pada ajang kompetisi stand up comedy season
7 Kompas Tv. Punch line (callback) pada kutipan data tersebut, dapat dilihat
ketika Ridwan kembali membuat plesetan tentang Rigen yang sudah
disampaikan pada punch line sebelumnya. Struktur selanjutnya masih pada
paragraf ketujuh berupa set up (informasi) dan punch line (tak terduga).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Set up (informasi) “Gua kalau juara gag bakal lupa sama
teman-teman gua, gua kalau terkenal pasti
ngajak mereka, gua pengen nyontoh bang
Panji, bikin tour ngajakin teman-teman
Komika yang lain, tau kayak Cak Lontong,
bikin program TV ngajak teman-teman
pelawak yang lain”. (P.7)
Punch line (tak terduga) “Jangan kayak Om Indro yaa! Kerja kok
sendirian! Teman-teman warkop gag
diajak om? Ehhh apa Om Indro yang gag
diajak ya”. (P.7)
Pada kutipan data tersebut, set up informasi yang disampaikan Ridwan
berupa keinginannya jika menjadi juara, Ia tidak akan lupa sama teman-
teman seperjuangannya pada saat kompetisi. Punch line (tidak terduga) pada
kutipan data tersebut, dapat dilihat dari pembelokan pada set up Ridwan,
yang membandingkan dirinya dengan dewan juri khususnya Indro. Hal
tersebut di luar dugaan penonton, karena tiba-tiba Ridwan membuat sebuah
punch line yang berkaitan dengan Indro sebagai dewan juri, Bukan hanya
penonton yang terkejut dengan penyampainnya, tetapi Indro juga terkejut
dengan apa yang disampaikan oleh Ridwan.
Struktur stand up comedy komika Ridwan Remin dapat disimpulkan
pada paragraf pertama terdiri dari, set up (informasi) – punch line (revisi),
dan set up (informasi) – punch line (reaksi). Paragraf kedua terdiri dari, set
up (observasi) – punch line (tidak terduga), set up (informasi) – punch line
(tak terduga), dan set up (biasa) – punch line (biasa). Paragraf ketiga terdiri
dari, set up (informasi) –punch line (biasa), dan set up (rasional) – punch
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
line (tidak terduga). Paragraf keempat terdiri dari, set up (informasi) – punch
line (tidak terduga), dan set up (observasi) – punch line
(exaggeration/melebih-lebihkan).
Pada paragraf kelima terdiri dari, set up (informasi) – punch line (biasa),
dan set up (informasi) – punch line (exaggeration comparison/perbandingan
yang dilebih-lebihkan). Paragraf keenam terdiri dari, punch line
(exaggeration comparison/perbandingan yang dilebih-lebihkan), paragraf 5
dan 6 memliki hubungan yang berkesinambungan di punch linenya,
selanjutnya pada paragraf keenam set up (observasi) – punch line (reaksi),
dan set up (informasi) - punch line (callback). Paragraf ketujuh terdiri dari,
set up (informasi) – punch line (callback), dan set up (informasi) – punch
line (tak terduga). Set up yang paling dominan pada kutipan data Ridwan
Remin adalah set up (informasi) dan punch line yang paling dominan adalah
punch line (tak terduga).
4.2.2 Gaya Bahasa Boah Sartika, Coki Anwar, Dany Beler, Mamat Alkatiri,
dan Ridwan Remin dalam Stand Up Comedey Indonesia Season 7 di
Kompas TV
Pada ajang kompetisi stand up comedy season 7 Kompas Tv, pemakaian
gaya bahasa dianalisis menggunakan teori dari Keraf mengenai jenis-jenis
gaya bahasa (2001: 115-145). Gaya bahasa yang digunakan pada penampilan
kelima komika pada jjang kompetisi stand up comedy season 7 Kompas Tv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
tersebut, meliputi; gaya bahasa percakapan, antiklimaks, antitesis, repitisi,
apofasis atau preteriso, eufemismus, litotes, prolepsis atau antisipasi, ironi,
hiperbola, paradoks, ironi, dan sarkasme. Berikut pejenlasan dan penjabaran
dari setiap gaya bahasa yang digunakan oleh kelima komika.
4.2.2.1. Gaya Bahasa Komika Boah Sartika
Hasil analisis gaya bahasa yang terdapat dalam penampilan stand up
comdey komika Boah Sartika dinalisis berdasarkan teori jenis-jenis gaya
bahasa dari Keraf. Gaya bahasa yang digunakan Boah Sartika meliputi, repitisi
simploke, repitisi anafora, antiklimaks, eufemismus, litotes, dan paradoks.
Berikut penjelsan analisis pemakaian gaya bahasa tersebut.
A. Gaya Bahasa Repitisi Simploke
Keraf (2009: 127) memaparkan repitisi simploke adalah repitisi,
pada awal dan akhir berberapa baris atau kalimat berturut-turut. Pada
materi yang dibawakan oleh Sartika Boah pada ajang kompetisi stand
up comedy season 7 Kompas Tv terdapat dua gaya bahasa repitisi
simploke. Berikut uraian gaya bahasa repitisi simploke pada
penampilan Sartika Boah.
1. “Nama gua Boah Sartika seorang pelajar, kakak gua seorang
buruh pabrik, dan emak gua seorang diri” (P.1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Kata “Gua” merupakan perulangan kata atau bagian kalimat
yang paling penting untuk memberi tekanan pada awal dan
akhir berberapa baris dalam kalimat tersebut.
2. “Teman-teman gua beli susu, gua doang beli cimol, teman-
teman gua makanya dimangkok, gua mah makanya di rumah,
di goreng dulu, baru dimakan”. (P.1)
Kata-kata “Teman-teman”, “Gua”, “Beli”, dan “Makanya”,
merupakan perulangan kata atau bagian kalimat yang paling penting
untuk memberi tekanan pada awal dan akhir beberapa baris dalam
kalimat tersebut.
B. Gaya Bahasa Repitisi Anafora
Keraf (2009: 127) memaparkan repeitisi anafora adalah repitisi
yang berwujud perulangan kata pertama pada tiap baris atau kalimat
berikutnya. Pada materi yang dibawakan oleh Sartika Boah pada ajang
kompetisi stand up comedy season 7 Kompas Tv terdapat satu gaya
bahasa repitisi anafora. Berikut uraian gaya bahasa repitisi anafora
pada penampilan Sartika Boah.
“Enak dan gag enaknya. Enaknya itu gua suka santunan dan gag
enaknya” (P.1).
Pada tuturan tersebut kata “Enak” dan “Gag enaknya” merupakan
jenis pemakain gaya bahasa repitisi anafora. Kata “Enak” dan “Gag
enaknya” pada pada tuturan tersebut merupakan perulangan kata
pertama pada tiap baris atau kalimat berikutnya.
C. Gaya Bahasa Antiklimaks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Keraf (2009: 125) memaparkan gaya bahasa antiklimaks
merupakan gaya bahasa yang dihasilkan oleh kalimat berstruktur
mengendur. Gaya bahasa ini merupakan suatu gaya bahasa yang
acuannya merupakan gagasan-gagasan yang berturut-turut dari yang
terpenting ke gagasan yang kurang penting. Pada materi yang
dibawakan oleh Sartika Boah pada ajang kompetisi stand up comedy
season 7 Kompas Tv terdapat dua gaya bahasa antiklimaks. Berikut
uraian gaya bahasa antiklimaks pada penampilan Sartika Boah.
1. “Mending santunannya banyak mah, cuman goceng. Beli micin
serenceng aja kurang dua rebu” (Kutipan pada P.1)
“Mending santunannya banyak mah, cuman goceng”,
merupakan sebuah gagasan yang penting dari kalimat yang
disampaikan Sartika Boah. “Beli micin serenceng aja kuarang dua
rebu”, merupakan gagasan yang kurang penting. Dari gagasan
tersebut dapat dilihat bahwa Sartika menyampaikan gagasan yang
berturut-turut dari yang tepenting ke gagasaan yang kurang penting.
2. Kalimat 1 “Uang jajan yang minimalis ini bikin gua tu jadi
gak aktif eksull di sekolah” (P.1). Gagasan
terpenting.
Kalimat 2 “Habisnya udah sekolah pulangnya sore,
ditambah eskull pulangnya maghrib, kan lapar
yak, teman-teman gua mah enak asal lapar
tinggal beli gorengan, aus beli es” (P.1). Gagasan
penting.
Kalimat 3 “Lha gua, lapar minum air putih, aus minum air
putih, mimum mulu udah kayak ikan mujaer”
(P.1). Gagasan yang kurang penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Kalimat-kalimat pada tuturan yang disampaikan Boah Sartika
merupakan kalimat yang berstruktur mengendur. Acuannya berupa
gagasan-gagasan yang berturut-turut dari yang terpenting ke gagasan
yang kurang penting
D. Gaya Bahasa Eufemisimus
Gaya bahasa eufemismus adalah semacam acuan berupa
ungkapan-ungkapan yang tidak menyinggung perasaan orang, atau
ungkapan-ungkapan yang halus untuk menggantikan acuan-acuan
yang mungkin dirasakan menghina, menyinggung perasaan atau
mesugestikan sesuatu yang tidak menyenangkan Keraf (2009 : 132).
Pada materi yang dibawakan oleh Sartika Boah pada ajang
kompetisi stand up comedy season 7 Kompas Tv terdapat satu gaya
bahasa eufemisimus. Berikut uraian gaya bahasa eufemisimus pada
penampilan Sartika Boah.
“Masa iya, pengen dapat bantuan dari pemerintah aja kudu jadi
orang pinter jadi dukun” (P.3).
Dari tuturan tersebut, dapat dilihat bahwa Sartika ingin
menyampaikan ungkapan yang dirasakan oleh dirinya, kepada
pemerintah dengan unkapan-ungkapan yang halus, untuk
menggantikan acuan-acauan yang mungkin menyinggung perasaaan
atau mesugestikan sesuatu yang tidak menyenangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
E. Gaya Bahasa Litotes
Gaya bahasa litotes merupakan gaya bahasa yang dipakai utuk
menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri sendiri Keraf
(2009: 132). Pada materi yang dibawakan oleh Sartika Boah pada
ajang kompetisi stand up comedy season 7 Kompas Tv terdapat satu
gaya bahasa litotes. Berikut uraian gaya bahasa litotes pada
penampilan Sartika Boah.
“Lha gua mah bloon orang ngisi ulangan bahasa Arab aja gua
ngisinya pakai Bahasa Jepang Pertanyaannya kaifoh haluka,
udah aja gua jawab kun anta wakatsiwa bun antah
halaamtoyiba” (P.3).
Tuturan pada kalimat tersebut merupakan sebuah pernyataan yang
disampaikan Sartika untuk merendahkan diri sendiri. Tuturan yang
mengandung pernyataan yang merendahkan diri berupa, “Lha gua
mah bloon orang ngisi ulangan bahasa Arab aja gua ngisinya pakai
bahasa Jepang”.
F. Gaya Bahasa Paradoks
Paradoks adalah semacam gaya bahasa yang mengandung
pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada. Paradoks
dapat juga berarti semua hal yang menarik perhatian karena
kebenarannya. Keraf (2009: 136). Pada materi yang dibawakan oleh
Sartika Boah pada ajang kompetisi stand up comedy season 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Kompas Tv terdapat satu gaya bahasa paradoks. Berikut uraian gaya
bahasa paradoks pada penampilan Sartika Boah.
“Jurusan IPA kalua beruntung ya bisa jadi dokter tapi klau
tidak beruntung jadi resepsionis dukun beranak”. (P.3).
Kalimat tersebut merupakan sebuah gagasan yang menarik perhatian
karena ada kebenaranya.
“Dukun beranak, yang kerjaannya bagiin beras kencur sama
motivasi orang ngelahirin” (P.3).
Kalimat tersebut mengandung pertentangan yang nyata dengan
fakta-fatka yang ada. Dukun beranak pekerjaan tidak membagi beras
kencur dan juga memotivasi ibu-ibu yang sedang melahirkan dalam
mejalani perkerjaanya.
4.2.2.2. Gaya Bahasa Komika Coki Anwar
Hasil analisis gaya bahasa yang terdapat dalam penampilan stand up
comdey komika Coki Anwar dinalisis berdasarkan teori jenis-jenis gaya
bahasa dari Keraf. Gaya bahasa yang digunakan pada penampilan Coki Anwar
meliputi; ironi, hiperbola, paradoks, dan repitisi simploke. Berikut analisis
pemakaian gaya bahasa tersebut.
A. Gaya Bahasa Ironi
Gaya bahasa ironi adalah suatu acuan yang ingin menatakan sesuatu
dengan makna atau maksud yang berlainan dari apa yang terkandung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
dalam rangkaian kata-katanya Keraf (2009: 143). Pada materi yang
dibawakan oleh Coki Anwar pada ajang kompetisi stand up comedy
season 7 Kompas Tv terdapat satu gaya bahasa ironi. Berikut uraian gaya
bahasa ironi pada penampilan Coki Anwar.
“Yang gag mau saya tackling ayo beri uplous. no smoking karena
masih polos” (P.1).
Dalam tuturan tersebut, Coki Anwar ingin mengatakan sesuatu dengan
makna atau maksud yang terkandung dalam rangkaian kata-katanya,
sebuah acuan yang maknanya berlainan dari makna sebenarnya.
B. Gaya Bahasa Hiperbola
Gaya bahasa semacam gaya bahsa yang mengandung suatu
pernyataan yang berlebihan, dengan membesarkan-besarkan sesutau hal
Keraf (2009: 135). Pada materi yang dibawakan oleh Coki Anwar pada
ajang kompetisi stand up comedy season 7 Kompas Tv terdapat tiga gaya
bahasa hiperbola. Berikut uraian gaya bahasa hiperbola pada penampilan
Coki Anwar.
1. “Orang-orang lemah yang dulu ketika lahir dibantu bidan” dan
“saya lahir dibantu chiliders” (P.1).
Tuturan tersebut merupakan sebuah pernyataan yang berlebihan,
dengan membesar-besarkan sesuatu hal.
2. “Sendal jepit ini saya pake buat ngerem mobil” (P.1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Pada tuturan tersebut Coki Anwar memberikan pernyataan yang
berlebihan dengan membesar-besarkan tentang mengerem mobil
menggunakan sendal jepit.
3. “Saya beli mobil ambulance, saya masukin kekamar dia, lalu
saya nyalakan ‘wiw wiw wiw’-nya. Mamam!” (P.2).
“Saya beli mobil ambulance, saya masukin kekamar dia”, merupakan
tuturan yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan. Tidak
mungkin sebuah mobil bisa masuk ke kamar. Coki bermaksud
membesar-besarkan pernyataan tersebut dengan menegaskan
kelanjutan dari tuturanya berupa tuturan, “lalu saya nyalakan ‘wiw wiw
wiw’-nya. Mamam!”.
C. Gaya Bahasa Paradoks
Paradoks adalah semacam gaya bahasa yang mengandung
pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada. Paradoks dapat
juga berarti semua hal yang menarik perhatian karena kebenarannya
Keraf (2009: 136). Pada materi yang dibawakan oleh Coki Anwar pada
ajang kompetisi stand up comedy season 7 Kompas Tv terdapat satu
gaya bahasa paradoks. Berikut uraian gaya bahasa paradoks pada
penampilan Coki Anwar.
“Mobil di tanjakan turun pintunya saya buka kakinya saya
keluarkan” (P.1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Tuturan “mobil di tanjakan turun pintunya saya buka kakinya saya
keluarkan”, merupakan sebuah pernyataan yang mengandung
pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada. Benar adanya
bahwa mobil turun ditanjakan, namun faktanya tidak ada orang yang
mengeluarkan kakinya pada saat mobil menuruni tanjakan.
D. Gaya Bahasa Repitisi Simploke
Keraf (2009: 127) memaparkan repitisi simploke adalah repitisi,
pada awal dan akhir berberapa baris atau kalimat berturut-turut. Pada
materi yang dibawakan oleh Coki Anwar pada ajang kompetisi Stand
Up Comedy Season 7 Kompas Tv terdapat dua gaya bahasa repitisi
simploke. Berikut uraian gaya bahasa repitisi simploke pada
penampilan Coki Anwar.
1. “Kenalan, hah kalian paling kalau kenalan nanyanya yang
standar-standar aja”. “Kayak gini neng hobi kamu apa sih?
Atau neng makan favorit kamu apa?” (P.2).
Pada tuturan tersebut terdapat perulangan bunyi, kata atau bagian
kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah
konteks. Konteks tersebut menceritakan pengalaman Coki dalam
proses PDKT atau kenalan. Pada tuturan yang disampaikan Coki
terdapat perulangan bunyi pada berberapa baris atau kalimat yang
berurutan.
2. “Neng sebutkan visi misi pegadaian? Dan satu lagi neng,
tolong ceritakan secara kronologis sejarah berdirinya
posyandu” (P.3).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Pada tuturan tersebut terdapat perulangan bunyi, kata atau bagian
kalimat yng dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah
konteks. Konteksnya juga masih sama dengan tuturan yang
sebelumnya. Pada tuturan ini jenis repitisinya berupa simploke yaitu,
repitisi pada awal dan akhir baris atau kalimat yang berturut-turut.
4.2.2.3. Gaya Bahasa Komika Dany Beler
Hasil analisis gaya bahasa yang terdapat dalam penampilan stand up
comdey komika Dany Beler dinalisis berdasarkan teori jenis-jenis gaya bahasa
dari Keraf. Gaya bahasa yang digunakan pada penampilan Danny Beler
meliputi gaya bahasa percakapan, antiklimaks, dan eufemisimus. Berikut
analisis pemakaian gaya bahasa tersebut.
A. Gaya Bahasa Paradoks
Paradoks adalah semacam gaya bahasa yang mengandung
pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada. Paradoks dapat
juga berarti semua hal yang menarik perhatian karena kebenarannya
Keraf (2009: 136). Pada materi yang dibawakan oleh Dany Beler pada
ajang kompetisi stand up comedy season 7 Kompas Tv terdapat satu gaya
bahasa paradoks. Berikut uraian gaya bahasa paradoks pada penampilan
Dany Beler.
“Cukup dengan satu pukulan! Prak! Selesai, radio suaranya ngaco,
Prak! Selesai”. (P.1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Kalimat tersebut merupakan suatu gagasan yang menarik perhatian
karena ada kebenarannya. Hal tersebut menarik perhatian karena
memang di Indonesia tv dan radio yang rusak dipukul, maka ada
kemungkinan bagus kembali.
B. Gaya Bahasa Antiklimaks
Keraf (2009: 125) memaparkan, gaya bahasa antiklimaks merupakan
gaya bahasa yang dihasilkan oleh kalimat berstruktur mengendur. Gaya
bahasa ini merupakan suatu gaya bahasa yang acuannya merupakan
gagasan-gagasan yang berturut-turut dari yang terpenting ke gagasan
yang kurang penting. Pada materi yang dibawakan oleh Dany Beler pada
ajang kompetisi Stand Up Comedy Season 7 Kompas Tv terdapat satu
gaya bahasa antiklimaks. Berikut uraian gaya bahasa antiklimaks pada
penampilan Dany Beler.
Kalimat 1 “Di kampung gua ni, dua tahun berturut-turut gua jadi
ketua panitia tujuh belasan lho, ketua! Ini membuktikan
bahwa warga di kampung gua gag bisa milih pemimpin”.
(P.1)
Kalimat 2 “Jangan kalian pikir bikin acara tujuh belasan gampang,
susah! Karena gua cinta Indonesia, gua lakuin.
Masalahnya gag semua teman gua mau jadi panitia”.(P1)
Kalimat 3 “Apalagi teman gua yang anak gaul, yang tiap hari
kerjaanya dugem. Kemaren dia datang ke acara DWP”.
(P.1)
Kalimat 4 “Taukan DWP? Dangdut Wirhouse Pantura, jadi mereka
dugem di sekitar jalur mudik. Iya mereka menganggap
panitia tujuh belasan tu gag keren. Uhh, ngapain jadi
panitia, mendingan gua dugem”. (P.1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Kalimat-kalimat yang disampaikan Danny Beler tersebut, memiliki
struktur mengendur, yang acuannya gagasan-gagasan yang berturut-turut
dari yang terpenting ke gagasan yang kurang penting. Struktur yang
mengendur tersebut dapat dilihat dari kutipan kalimat 1 sampai dengan
kalimat 4.
C. Gaya Bahasa Percakapan
Keraf (2009: 120) menjelaskan, gaya bahasa ini pilihan katanya
adalah kata-kata populer dalam percakapan. Kalimat-kalimat yang
digunakan umumnya singkat dan bersifat fragmenter. Pada materi yang
dibawakan oleh Dany Beler pada ajang kompetisi stand up comedy
season 7 Kompas Tv terdapat dua gaya bahasa percakapan. Berikut
uraian gaya bahasa percakapan pada penampilan Dany Beler.
1. “Gak ada dugem, Tiap gua datang, RT apa dosen pembimbing
untung gua jadi panitia dua tahun”. (P.2)
Dalam kalimat tersebut, pilihan kata-katanya merupakan kata
populer dalam percakapan. Kalimat-kalimat yang digunakan singkat dan
tidak dipisahkan oleh perhetian-perhetian final, seakan-akan disambung
terus-menerus.
2. “Gua pernah waktu itu bikin KTP datang ke rumah RT, pernah
lho. Pak saya mau bikin KTP minta cap RT-nya. Udah biar saya
aja yang jalan. Oh gitu makasih ya pak. Uang jalanya mana?
Uang jalan? Iya uang jalan bensin, uang bensin?”. (P.3)
Kalimat tersebut pilihan kata-katanya merupkan kata popular dalam
percakapan. Kalimat-kalimat yang digunakan singkat dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
dipisahkan oleh perhetian-perhetian final, seakan-akan disambung
terus-menerus.
D. Gaya Bahasa Eufemisimus
Gaya bahsa eufemismus adalah semacam acuan berupa ungkapan-
ungkapan yang tidak menyinggung perasaan orang, atau ungkapan-
ungkapan yang halus untuk menggantikan acuan-acuan yang mungkin
dirasakan menghina, menyinggung perasaan atau mesugestikan sesuatu
yang tidak menyenangkan Keraf (2009: 132). Pada materi yang
dibawakan oleh Dany Beler pada ajang kompetisi stand up comedy
season 7 Kompas Tv terdapat satu gaya bahasa eufemisimus. Berikut
uraian gaya bahasa eufemisimus pada penampilan Dany Beler.
“Bahkan buat nunjukin nasionalisme itu ngak selalu harus bikin
buku, iya kan bang? Percuma lu ngaku nasionalis, tapi setiap kali lu
main futsal lu pake baju MU”. (P.3)
Pada kalimat tersebut dapat dilihat bahwa Dany Beler ingin
menyinggung perasaan Pandji dengan ungkapan-ungkapan yang halus
untuk mengganti acuan-acuan yang mungkin menghina secara langsung
kepada Pandji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
4.2.2.3. Gaya Bahasa Komika Mamat Alkatiri
Hasil analisis gaya bahasa yang terdapat dalam penampilan stand up
comdey komika Mamat Alkatiri dinalisis berdasarkan teori jenis-jenis gaya
bahasa dari Keraf. Gaya bahasa yang digunakan pada penampilan Mamat
Alkatiri meliputi; gaya bahasa antiklimaks, repitisi simploke, eufemismus,
sarkasme, prolepsis atau antisipasi, dan apofasis preteriso. Berikut analisis
pemakaian gaya bahasa tersebut.
A. Gaya Bahasa Antiklimaks
Keraf (2009: 125) memaparkan gaya bahasa antiklimaks merupakan
gaya bahasa yang dihasilkan oleh kalimat berstruktur mengendur. Gaya
bahasa ini merupakan suatu gaya bahasa yang acuannya merupakan
gagasan-gagasan yang berturut-turut dari yang terpenting ke gagasan
yang kurang penting. Pada materi yang dibawakan oleh Mamat Alkatiri
pada ajang kompetisi stand up comedy season 7 Kompas Tv terdapat dua
gaya bahasa antiklimaks. Berikut uraian gaya bahasa antiklimaks pada
penampilan Mamat Alkatiri.
1. Kalimat 1 “Pertama karena ini adalah panggung terakhir saya di
stand up comedy Indonesia season 7”. (P.1)
Kalimat 2 “Yang kedua, Ibu saya ada di sini, tapi Bapaknya
Ridwan juga ada disini”. (P.1)
Kalimat 3 “Ridwan bagaimana kalau kita jodohkan saja, pak mau
pak? Lumayan. Biar tidak ada su yang juara kita
bagi hadiah saja sebagai saudara tiri ya”. (P.1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Pada kutipan kalimat tersebut memiliki struktur mengendur, yang
acuanya gagasan-gagasan yang berturut-turut dari yang terpenting ke
gagasan yang kurang penting.
2. Kalimat 1 “Kita lihat Season tiga bang Ari Kriting, dia juara
tiga, tapi dia orang yang membuat saya mencintai
stand up comedy sekarang mari kita lihat dia
sukses”. (P.2)
Kalimat 2 “Season empat Abdur Arsyad, orang yang membuat
saya terjun ke dalam stand up comedy. Juara dua,
liat sekarang sukses”. (P.2)
Kalimat 3 “Juara satu Season lima orang yang membuat saya
pikir-pikir masuk stand up comedy”. (P.2)
Struktur pada kalimat tersebut merupakan struktur mengendur, yang
acuannya merupakan gagasan-gagasan, yang berturut-turut dari yang
terpenting ke gagaasan yang kurang penting.
B. Gaya Bahasa Repitisi Simploke
Keraf (2009: 127) mengungkapkan, repitisi adalah perulangan;
bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk
memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Simploke adalah
repitisi pada awal dan akhir berberapa baris atau kalimat berturut-turut.
Pada materi yang dibawakan oleh Mamat Alkatiri pada ajang kompetisi
Stand Up Comedy Season 7 Kompas Tv terdapat satu gaya bahasa
repitisi simploke. Berikut uraian gaya bahasa repitisi simploke pada
penampilan Mamat Alkatiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
“Juara, setiap juara itu tidak dilahirkan, dia diciptakan dan seoarang
juara itu ada tanda-tanda alam yang mengikutinya sampai pada
level juara, dan saya punya tanda-tanda itu”. (P.1)
Pada kalimat tersebut terdapat perulangan; bunyi, kata, suku kata atau
bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam
sebuah konteks. Konteks yang ditekankan Mamat dalam kalimat yang Ia
sampaikan adalah konteks menjadi seorang juara. Perulangannya
terdapat pada kata; “Juara dan tanda-tanda”.
C. Eufemisimus
Gaya bahasa eufemismus adalah semacam acuan berupa ungkapan-
ungkapan yang tidak menyinggung perasaan orang, atau ungkapan-
ungkapan yang halus untuk menggantikan acuan-acuan yang mungkin
dirasakan menghina, menyinggung perasaan atau mesugestikan sesuatu
yang tidak menyenangkan. Keraf (2009: 132). Pada materi yang
dibawakan oleh Mamat Alkatiri pada ajang kompetisi stand up comedy
season 7 Kompas Tv terdapat satu gaya bahasa eufemisimus. Berikut
uraian gaya bahasa eufemisimus pada penampilan Mamat Alkatiri.
“Tapi begini, kalau Ridwan jadi juara apa yang Kompas TV
harapkan? Dari orang yang suka ngatain orang untuk menjadi juara,
di kompetisi yang katanya televisinya mengispirasi Indonesia”. (P.3)
Kalimat tersebut merupakan ungkapan-ungkapan Mamat untuk
menghina atau mencela Ridwan Remin, dengan ungkapan yang halus
dan tidak menyinggung persaaan dari Ridwan Remin, untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
mesugestikan sesuatu hal yang tidak menyenangkan kepada penonton
tentang Ridwan Remin.
D. Sarkasme
Sarkasme merupakan suatu acuan yang mengandung kepahitan dan
celaan yang getir. Keraf (2009: 143). Pada materi yang dibawakan oleh
Mamat Alkatiri pada ajang kompetisi Stand Up Comedy Season 7
Kompas Tv terdapat satu gaya bahasa sarkasme. Berikut uraian gaya
bahasa sarkasme pada penampilan Mamat Alkatiri.
“Makanya saya usulkan ke Kompas kalau Ridwan Remin juara satu
hadiah mobil jangan dikasi, kasi kuda Awkarin aja, lumayan”. (P.3)
Kalimat tersebut merupakan acuan yang mengandung kepahitan dan
celaan yang getir kepada Ridwan Remin secara langsung tanpa
memikirkan perasaan Ridwan.
E. Prolepsis atau Antisipasi
Prolepsis atau antisipasi adalah semacam gaya bahasa dimana orang
mempergunakan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata sebelum
peristiwa atau gagasan yang sebenarnya terjadi Keraf (2009: 134). Pada
materi yang dibawakan oleh Mamat Alkatiri pada ajang kompetisi stand
up comedy season 7 Kompas Tv terdapat satu gaya bahasa prolepsis atau
antisipasi. Berikut uraian gaya bahasa prolepsis atau antisipasi pada
penampilan Mamat Alkatiri.
Kalimat 1 “Mereka mending tidak ikut suatu kompetisi, dari
pada harus juara dua”. (P.4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Kalimat 2 “Saya takutnya saya pulang di Fak-Fak ditipu oleh
pemerintah”. (P.4)
Kalimat 3 “Mamat pulang kita sambut kau! Saya dengan
senang hati pulang naik pesawat, sampai disana. Ihh
orang banyak”. (P.4)
Kalimat 4 “Saya pas turun orang-orang buka baliho, selamt
jalan aib kota Fak-Fak, Ada yang tari-tarian ‘dung
tak dung tak’, ‘kaka dung tak’ (sambil menari) balik
kah? Iyoo! Juara berapa? Juara dua! Pak (sambil
memeragakan gaya memanah). Saya takut, makanya
Kompas Tv untuk amankan nyawa saya dan
amankan ya, Ridwan Remind dan saudara-
saudaranya, tolong kasi saya juara satu”. (P.4)
Pernyataan-pernyatan pada kalimat diatas menggunakan lebih dahulu
kata-kata atau sebuah kata sebelum peristiwa atau gagasan yang
sebenarnya terjadi. Misalnya pada pernyataan, “Saya takutnya saya
pulang di Fak-Fak ditipu oleh pemerintah” dan “Mamat pulang kita
sambut kau! Saya dengan senang hati pulang naik pesawat, sampai
disana. Ihh, orang banyak”. Pernyataan tersebut menggunakan
ungkapan atau kata-kata sebelum peristiwa yang sebenarnya terjadi.
F. Apofasis Preteriso
Gaya bahasa apofasis merupakan gaya dimana penulis atau
pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. Berpura-
pura membiarkan sesuatu berlalu, tetapi sebenarnya ia menekankan hal
itu. Berpura-pura melindungi sesuatu, tetapi sebenarnya
memamerkannya Keraf (2009: 130). Pada materi yang dibawakan oleh
Mamat Alkatiri pada ajang kompetisi stand up comedy season 7 Kompas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tv terdapat satu gaya bahasa apofasis preteriso. Berikut uraian gaya
bahasa apofasis preteriso pada penampilan Mamat Alkatiri.
“Menurut saya juara itu tidak ada pentingnya dalam sebuah
kompetisi”, dan “Siapapun yang juaranya bodoh amat! Karena bagi
saya kalianlah yang juara. Kenapa? Karena harga diri kita jauh lebih
mahal dari apapun unsfuch forever”. (P.5)
Maksud yang ingin disampaikan Mamat dari kalimat tersebut adalah,
bahwa Mamat ingin sekali menjadi juara satu dalam kompetisi Stand Up
Comedy Season 7, tetapi mamat menyangkal hal tersebut. Berpura-pura
membiarkannya berlalu, tetapi sebenarnya Ia menekankan hal tersebut.
4.2.2.5. Gaya Bahasa Komika Ridwan Remin
Hasil analisis gaya bahasa yang terdapat dalam penampilan stand up
comdey komika Ridwan Remin dinalisis berdasarkan teori jenis-jenis gaya
bahasa dari Keraf. Gaya bahasa yang digunakan pada penampilan Ridwan
Remin meliputi gaya bahasa antitesis, eufemismus, repitisi, epofasis atau
preteriso, sarkasme, dan repitisi simploke. Berikut analisis pemakaian gaya
bahasa tersebut.
A. Gaya Bahasa Antitesis
Gaya bahasa antitesis adalah sebuah gaya bahasa yang mengandung
gagasan-gagasan yang bertentangan, dangan mempergunakan kata-kata
atau kelompok kata yang berlawanan. Gaya ini timbul dari sebuah
kalimat berimbang Keraf (2009: 126). Pada materi yang dibawakan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Ridwan Remin pada ajang kompetisi stand up comedy season 7 Kompas
Tv terdapat satu gaya bahasa antitesis. Berikut uraian gaya bahasa
antitesis pada penampilan Ridwan Remin,
“Mamat Alkatiri, kalau dimata juri penampilan lo luar biasa dimata
gua biasa aja. Karena setau gua, juara bukanlah orang yang ngemis
minta-minta juara di atas panggung”. (P.1)
Kalimat tersebut merupakan gagasan yang bertentangan dengan
pendapat dewan Juri. Kata-kata seperti “Luar biasa”, bertentangan
dengan kata-kata, “Di mata gua biasa aja”. Kemudian ditegaskan
dengan sebuah gagasan yang menunjuk sebuah kebenaran atau masuk
akal.
B. Eufemismus
Gaya bahasa eufemismus adalah semacam acuan berupa ungkapan-
ungkapan yang tidak menyinggung perasaan orang, atau ungkapan-
ungkapan yang halus untuk menggantikan acuan-acuan yang mungkin
dirasakan menghina, menyinggung perasaan atau mesugestikan sesuatu
yang tidak menyenangkan Keraf (2009 : 132). Pada materi yang
dibawakan oleh Ridwan Remin pada ajang kompetisi Stand Up Comedy
Season 7 Kompas Tv terdapat dua gaya bahasa eufemisimus. Berikut
uraian gaya bahasa eufemisimus pada penampilan Ridwan Remin.
1. “Seleranya tinggi lo dia, Minimal rambutnya blonde”. (P.1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Kalimat tersebut merupakan ungkapan-ungkapan yang tidak
menyinggung perasaan orang tua Ridwan, untuk menggantikan acuan-
acuan yang mungkin dirasakan menghina, menyinggung perasaan atau
mesugestikan sesuatu yang tidak menyenangkan. Ridwan disini
bermaksud bukan membela orang tuanya tetapi malah mengejek kembali
dengan ungkapan yang halus.
2. “Jujur, pura-pura Papua, pura-pura peduli Papua mungkin
cuma gimmick, bela-belain kuliah kedokteran, di Papua sangat
minim tenaga medis, ikhlas kalau dia jadi dokter aja udah”.
(P.6)
Kalimat tersebut merupakan ungkapan-ungkapan yang halus yang
mungkin dirasa menghina, menyinggung perasaan dan mengsugestikan
kepada penonton, bahwa Mamat tidak bisa menjadi juara pertama.
C. Repitisi
Keraf (2009: 127) mengungkapkan repitisi adalah perulangan; bunyi,
suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk
memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Pada materi yang
dibawakan oleh Ridwan Remin pada ajang kompetisi stand up comedy
season 7 Kompas Tv terdapat satu gaya bahasa repitisi. Berikut uraian
gaya bahasa repitisi pada penampilan Ridwan Remin.
“Gua hampir percaya, hampir di setiap kompetisi yang ada di Tv
Nasional, yang biasa juara”. (P.2)
Pada kalimat tersebut terdapat perulangan bunyi dan suku kata pada
tuturan, “Hampir percaya, hampir disetiap kompetisi” yang penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
untuk memberi tekanan pada kalimat berikutnya, dalam sebuah kontkes,
yaitu “Kompetisi TV Nasional dan juara”.
D. Apofasis atau Preteriso
Gaya bahasa apofasis merupakan gaya di mana penulis atau
pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. Berpura-
pura membiarkan sesutau berlalu, tetapi sebenarnya ia menekankan hal
itu. Berpura-pura melindungi sesuatu, tetapi sebenarnya
memamerkannya Keraf (2009: 130). Pada materi yang dibawakan oleh
Ridwan Remin pada ajang kompetisi Stand Up Comedy Season 7
Kompas Tv terdapat dua gaya bahasa apofasis preteriso. Berikut uraian
gaya bahasa apofasis preteriso pada penampilan Ridwan Remin.
1. “Bang mau jadi keluarga gua gak! Terus dia bilang gak mau! Lha
kenapa bang? Ahh telat lu, udh duluan diajak Mamat, kalah start
ya gua, tapi gak apa-apa toh gua dari awal kompetisi tu gag
pernah nyari juara. Juara mah gag usah dicari, udah ada di sini”.
(P.2)
Kalimat tersebut menegaskan tentang keinginan Ridwan menjadi
juara, tetapi tampaknya Ridwan menyangkal akan hal tersebut.
Penyangkalan ridwan bisa dilihat dati tuturan, “Toh gua dari awal
kompetisi tu gag pernah nyari juara”, tetapi kebenarannya Ridwan
sangat mengharapkan dirinya untuk menjadi juara. Berpura-pura
membiarkan sesuatu hal yang berlalu tetapi sebanarnya Ia menekankan
hal itu. “Ahh telat lu udah duluan diajak Mamat”, kemudain Ridwan
memamerkan dirinya yang patut menjadi seorang juara di kompetisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
atand up comedy aeason 7, “Juara mah gag usah dicari, udah ada
disini”.
2. “Yang gua kejar di kompetisi ini, yah hadiahnya”. (P.3)
Ridwan Remin pada kalimat tersebut menegaskan tentang keinginan
dirinya menjadi juara tetapi ia menyangkal dengan mengatakan bahwa
yang ia kejar adalah hadiahnya.
E. Sarkasme
Sarkasme merupakan suatu acuan yang mengandung kepahitan dan
celaan yang getir. Keraf (2009: 143). Pada materi yang dibawakan oleh
Ridwan Remin pada ajang kompetisi Stand Up Comedy Season 7
Kompas Tv terdapat tiga gaya bahasa sarkasme. Berikut uraian gaya
bahasa sarkasme pada penampilan Ridwan Remin.
1. “Liat Rigen! Main apa dia? Main remot, Rahmet lagi Rahmet
lagi ni”. (P.4)
Kalimat tersebut merupakan sauatu acuan yang mengandung kepahitan
atau celaan yang ditujukan kepada Rigen juara pertama SUCI 5.
Meskipun juara pertama, tetapi nasibnya dan karirnya tak sebagus
Rahmet yang merupakan juara kedua.
2. “Coki Anwar pura-pura gila biar bisa bertahan, Kang Didi
pura-pura susah cuma biar bisa masuk Dufan itu”. (P.6)
Kalimat tersebut merupakan celaan kepada peserta SUCI 7. Celaan
tersebut mengatakan Coki yang gila dan Didi yang susah hidupnya demi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
bisa bertahan di kompetisi SUCI 7, tetapi hasilnya mereka tidak dapat
bertahan sampai grand final, berbeda dengan Ridwan yang mampu
bertahan tanpa ada strategi khusus.
3. “Jangan kayak Om Indro yaa! Kerja kok sendirian! Teman-
teman Warkop gag diajak om? Ehhh apa Om Indro yang gag
diajak yaa”. Kalimat tersebut merupakan sebuah acuan yang
mengandung celaan kepada Indro Warkop, “Kerja kok
sendirian”. (P.7)
Celaan ini mengandung kepahitan bagi Indro Warkop karena kesannya
kenapa Indro tidak meninggal saja ikut jejak Kasino dan Dono.
F. Repitisi Simploke
Keraf (2009: 127) mengungkapkan repitisi adalah perulangan; bunyi,
suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk
memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai. Simploke adalah
repitisi pada awal dan akhir berberapa baris, atau kalimat berturut-turut.
Pada materi yang dibawakan oleh Ridwan Remin pada ajang kompetisi
Stand Up Comedy Season 7 Kompas Tv terdapat satu gaya bahasa
repitisi simploke. Berikut uraian gaya bahasa repitisi simploke pada
penampilan Ridwan Remin.
“Yaa gua tu gag pernah nyari juara gitu, tampil-tampil aja, bikin
materi, materi aja. Gua gag terlalu peduli sama penilaiaan gitu, dapet
kompor gas syukur, gag dapat kompor gas gak papa udah ada ini di
kosan”. (P.5)
Pada kalimat tersebut terdapat perulangan bunyi dan suku kata yang
dianggap penting dalam tuturan tersebut untuk menekankan sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
konteks. Konteks tersebut adalah tentang tampil di panggung dan
menjadi juara tidak perlu tampil terlalu berlebihan. “Bikin materi, materi
aja” dan “Kompor gas syukur, gag dapat kompor gas”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
BAB V
PENUTUP
Bab V merupakan bab penutup penelitian. Pada bab ini akan dijabarkan
simpulan dan saran dari peneliti. Berikut masing-masing uraiannya.
5.1. Simpulan
Penelitian berjudul, “Analisis Struktur dan Gaya Bahasa 5 Komika Ajang
Kompetisi Stand Up Comedy Indonesia Season 7 Kompas Tv”, membahas dua
masalah yaitu, (1) struktur dari lima komika pada ajang kompetisi stand up
comedy Indonesia season 7 Kompas Tv, (2) gaya bahasa dari lima komika
ajang kompetisi stand up comedy Indonesia season 7 Kompas Tv. Berdasarkan
pembahasan pada Bab IV, diperoleh hasil sebagi berikut.
Pertama, struktur stand up comedy Indonesia season 7 Kompas Tv adalah
gambaran yang menunjukan peran penting setiap bagiannya. Dari kelima
peserta stand up comedy Indonesia, Boah Sartika, Coki Anwar, Dany Beler,
Mamat Alkatiri, dan Ridwan Remin struktur yang digunakan sudah tepat dan
merupakan struktur yang digunakan dalam stand up comedy. Hal tersebut
dapat ditunjukkan dengan adanya set up dan punch line pada setiap materi yang
dibawakan oleh kelima peserta tersebut. Set up dan punch line pada meteri
yang dibawakan oleh kelima peserta terdapat perbedaan jenis pada setiap Set
up dan punch line, hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis set up dan punch
line yang dilakuakan oleh penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Pada setiap set up dan punch line dari setiap kutipan data kelima komika
yang diteliti oleh penulis menemukan set up dan punch line yang paling
dominan. Berikut set up dan punch line yang paling dominan dari setiap
kutipan data lima komika yang ditemukan oleh peneliti.
a. Set up yang paling dominan pada kutipan data Boah Sartika adalah
Set up (informasi) dan punch line yang paling dominan adalah
Punch line (tak terduga).
b. Set up yang paling dominan pada kutipan data Coki Anwar adalah
set up (informasi) dan Punch line yang paling dominan adalah
punch line (tak terduga).
c. Set up yang paling dominan pada materi yang dibawakan Danny
Beler adalah Set up (informasi). Sedangkan, punch line yang paling
dominan pada materi yang dibawakan Danny Beler adalah punch
line (tak terduga).
d. Set up yang paling dominan pada trasnkrip Mamat Alkatiri adalah,
Set up (informasi) dan punch line yang paling dominan adalah
pucchline (exaggeration/melebih-lebihkan).
e. Set up yang paling dominan pada trasnkrip Ridwan Remin adalah
Set up informasi dan punch line yang paling dominan adalah
pucchline (tak terduga).
Kedua pemakaian gaya bahasa mencerminkan kekreatifan dan memberikan
keindahan. Secara keseluruhan terdapat 38 gaya bahasa yang digunakan; Boah
Sartika, Coki Anwar, Dany Beler, Mamat Alkatiri dan Ridwan Remin pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
penampilan ajang kompetisi stand up comedy Indonesia season 7 Kompas Tv.
Gaya bahasa tersebut meliputi; repitisi simploke (6), repitisi anafora (1),
antiklimaks (6), sarkasme (4), eufemismus (5), litotes (1), paradoks (3), ironi
(1), hiperbola (3), gaya bahasa percakapan (2), prolepsis atau antisipasi (1),
apofasis preteriso (3), antitesis (1), repitisi (1).
Dari empat belas gaya bahasa yang digunakan, gaya bahasa repitisi
simploke dan antiklimaks merupakan gaya bahasa yang dominan yang
ditemukan oleh penulis pada kutipan data; Boah Sartika, Coki Anwar, Dany
Beler, Mamat Alkatiri, dan Ridwan Remin. Gaya bahasa repitisi simploke
digunkan oleh kelima peserta dalam setiap penampilan untuk memberikan
tekanan tekanan dalam sebuah konteks yang ingin disampaikan sehingga
menarik perhatian penonton.
5.2. Saran
Peneliti lain, dapat mengembangkan penelitian sejenis. Penelitian ini juga
masih banyak keterbatasan dan jauh dari sempurna. Selain itu, peneliti juga
memberikan beberapa saran membangun kepada peneliti selanjunya, pelajar
dan mahasiswa seperti berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
5.2.1 Peneliti Berikutnya
Penelitian ini mengkaji struktur stand up comedy dan pemakaian gaya
bahasa. Penelitian lain dapat mengembangkan dengan topik-topik lain.
Misalnya; diksi, humor, teknik stand up comedy dan sebagainya.
Penelitian ini membatasi tulisan pada ajang kompetisi stand up comedy
Season 7 Kompas Tv. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengambil objek
penelitian dari ajang kompetisi stand up comedy di season yang berbeda dan
peserta yang berbeda. Penelitian ini mengkhususkan pada kelima peserta
ajang kompetisi stand up comedy season 7 Kompas Tv; Boah Sartika, Coki
Anwar, Dany Beler, Mamat Alkatiri, dan Ridwan Remin. Peneliti selanjutnya
diharapkan lebih dapat meneliti lebih dari lima peserta.
5.2.2 Pelajar dan Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan berguna bagi pelajar dan mahasiswa. Penelitian
yang telah dilakukan dapat menjadi referensi dalam dalam menyusun sebuah
sebuah karya tulis. Penelitian ini juga dapat dijadikan pedoman untuk ber-
stand up comedy dengan memperhatikan struktur dan gaya bahasa. Selain itu,
penelitian ini dapat menjadikan ketertarikan bagi pelajar dan mahasiswa
untuk menjadi seorang komika dan mengikuti ajang kompetisi stand up
comedy.
Demikian paparan pada bab lima ini yang berisi kesimpulan dan saran.
Kesimpulan memaparkan hasil pengamatan yang telah dilakukan. Saran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
berisi himbauan kepada pihak lain, dan tidak lupa meminta saran dari
pembaca.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta:
Rineka Cipta.
Asyura, Muhammad, Chairil Effendy, dan Martono. 2014. “Makna dan Fungsi
Humor dalam Kumpulan Cerita Abu Nawas”. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran. Vol. 3, No. 4, Tahun 2013. Pontianak: Universitas
Tanjungpura.
Keraf, Gorys. 2009. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Ikrar Mandiriabad
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.
Jakarta: Rajawali Pers.
Moleong, Lexy. J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nugroho, Panji. 2012. Potret Stand Up Comedy: Strateg Menjadi Comedian
Handal. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Papana, Ramon. 2012. “Kiat Tahap Awal Belajar Stand Up Comedy Indonesia:
Kitab Suci”. Jakarta: Trans Media.
Papana, Ramon. 2016. “Buku Besar Stand Up Comedy Indonesia”.Jakarta:
Elex Media Komputindo. Gramedia
Pradopo, Rachmat Djoko. 2012. Pengkajian Puisi. Yogyakart: Gadjah Mada
University Press.
Pragiwaksono, Pandji. 2012. Merdeka dalam Bercanda. Yogyakarta: Anggota
Ikapi.
Rahmanadji, Didiek. 2007. “Sejarah, Teori, Jenis, dan Fungsi Humor” dalam
Jurnal Tahun 35, Nomor 2, Hlm. 213-221. Malang: Seni dan Desain FS
Universitas Negeri Malang.
Rustono. 1999. Pokok-pokok Pragmatik. Semarang: IKIP Semarang Press.
Rustono. 2000. Implikatur Tuturan Humor. Semarang: IKIP Semarang Press.
Sangadji, Etta. 2010. Metodologi Penelitian: Pendekatan Praktis dalam
Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset
Sukardi. 2012. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Tarigan, Henry Guntur. 2013. Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung. Angkasa.
Widyamartaya. A. 1990. Seni Menuangkan Gagasan.Yogyakarta: Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
LAMPIRAN
Lampiran 1 Transkrip Penampilan Lima Komika Pada Ajang Kompetisi
Stand Up Comedy Season 7 Kompas TV
TRANSKRIP
Boah Sartika
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=YRkL8NfDQLM
Selamat malam semua, kenalin nama gua Boah Sartika seorang pelajar,
kakak gua seorang buruh pabrik, dan emak gua seorang diri. Mak gua jomblo
nih, ada yang minat ora? Menjadi anak yatim itu ada enak dan gag enaknya.
Eanknya itu gua suka santunan dan gag enaknya adalah pas lagi sntunan pala
gua diusap-usap sama yang ngasih santunanya, mana ngusapnya kencang-
kencang lagi. Pernah gua pas lagi santunan orang yang baru ngasi amplop gua
di jalan bae, eh dipanggilin. Neng-neg sini iya pak kenapa? ini beseknya
ketingalan, sama bapak belum ngusap-ngusap, diusap-usap diklepak. Eh busyet
enak banget yaa, sudahlah ngelepak-ngelpak pala gua, mending santuanaya
banyak mah, santunya cuman goceng. Beli micin serenceng aja kurang dua rebu.
Semenjak gua jadi anak yatim ongkos sekolah gua ni cuma sepuloh ribu.
buat naik angkot pulang pergi enam ribu, bayar uang kas dua ribu, uang
kebrsihan seribu, lha gua jajan ketimbang seribu. Pas ke kantin teman-teman gua
beli susu, gua donag beli cimol, teman-teman gua makanya dimangkok, gua mah
makanya di rumah, di goreng dulu, baru dimakan bareng keluarga, family is
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
number one. Uang jajan yang minimalis ini bikin gua tu jadi gak aktif eksull di
sekolah. Habisnya udah sekolah pulangnya sore, ditambah eskull pulangnya
maghrib, kan lapar yak, teman-teman gua mah enak asal lapar tinggal beli
gorengan, aus beli es. Laha gua, lapar minum air putih, aus minum air putih,
mimum mulu udah kayak ikan mujaer.
Walaupun di sekolah gua sppnya masih bayaran ,sekarang itu pemerintah
ngasih kebijakan buat para siswa siswi yang gag mampu itu dikasih kartu
Indonesia pintar. Masa iya, pengen dapat bantuan dari pemerintah aja kudu jadi
orang pinter jadi dukun. Lha gua mah bloon orang ngisi ulangan bahasa Arab aja
gua ngisinya pakai bahasa Jepang. Pertanyaannya kaifoh haluka, udah aja gua
jawab kun anta wakatsiwa bun antah halaamtoyiba. Gua ini di sekolah ngambil
jurusan tu IPA, yang pelajarannya itu tiap hari ngehafal rumus-rumus kima dan
sel-sel manusia. Ini sih kalau gua beruntung alhamdulilah ya, tiga tahun sekolah
pas lulus jadi dokter, lha kalau gua kagak beruntung pas lulus mentok-mentok
cuman jadi resepsionis dukun beranak, yang kerjaannya bagiin beras kencur
sama motivasi oarang ngelahirin. Ya bu terus tarik napas keluarkan, tarik napas
keluarkan, tarik iya selamat anak ibu anak the jak, sekian terima kasih nama gua
Boah Sartika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
TRANSKRIP
Coki Anwar
Smuber : https://www.youtube.com/watch?v=S_kiQ6wsyr4
Ada pantun, no smoking karena masih polos, yang gag mau saya tackling
ayo beri uplous. Sebelumnya salam dulu, selamat malam orang-orang lemah
yang dulu ketika lahir dibantu bidan. Saya no, saya lahir dibantu chiliders,
semangat! Guys hardware favorit saya adalah ini (memengang sandal) sandal
jepit, karena ini multifungsi. Bagi kalian pasti sandal jepit ini dipake juga buat
ngerem sepeda. Taruh depan ngerem saya no! sandal jepit ini saya pake buat
ngerem mobil. Mobil ditanjakan turun pintunya saya buka kakinya saya
keluarkan eeeeeeeeeehhhehehe. Mobilnya berheti nabrak pohon! Itu sembrono.
Guys masa indah saya juga berlanjut ketika saya kuliah dan ngekost.
Ketika ngekost saya ada moment, yang indah banget yaitu ketika saya berhasil
balasa dendam keteangga kost saya yang berisik. Jadi waktu itu tetangga kost
saya nyetel music kenceng banget jengkel. Ini harus dibalas ya udah, akhirnya
saya beli mobil ambulance, saya masukin kekamar dia! Lalu saya nyalakan
wiw,wiw,wiwnya mamam.
Guys kalo ngomongin masa indah itu pasti ndak bisa dipisahkan dengan
masa-masa ketika pacaran. Nah sebelum pacaran itu ada fase PDKT dulu
kenalan, hah kalian paling kalau kenalan nanyanya yang standar-standar aja.
Kayak gini neng hobi kamu apa sih? Atau neng makan favorit kamu apa? hehh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
standar! Saya kalau kenalan nanyanya yang berbobot, kayak gini neng sebutkan
visi misi pengadaian? dan satu lagi neng tolong ceritakan secara kronologis
sejarah berdirinya posyandu? Smart men! Saya coki sms banking.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
TRANSKRIP
Dany Beler
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=ZETQkaai3j0&t=13s
Asalamuiakum waromatulahi waborakatu, selamat malam Balai Sarbini.
Gua cinta Indonesia karena kadang ada hal yang orang asing gag bisa lakuin,
Indonesia bisa. Cuma di Indonesia tv gambarnya ngaco solusinya gag perlu
ketukang service. Cukup dengan satu pukulan! Parak! Selesai, radio suaranya
ngaco prak! selesai. Diantara ketiga juri yang pikiranya paling ngaco, Cak
Lontong jadi buat Pak De Indro, bang Pandji solusi udah saya tawarkan silahkan
dicoba Prak! selesai gua yakin perhabatan mereka ya. Gua yakin disini banyak
yang cinta sama Indonesia, cantakan? Cinta dong! Nah sekarang gua tanya,
kapan terakhir kali kalian jadi panitia tujuh belasan, kapan? Bahkan ada yang
belum pernah mungkin? Di kampong gua ni dua tahun berturut-turut gua jadi
ketua panitia tujuh belasan lho, ketua! Ini membuktikan bahwa warga di
kampong gua gag bisa milih pemimpin. Jangan kalian piker bikin acara tujuh
belasan gampang, susah! Karean gua cinta Indonesia gua lakuin, masalahnya gag
semua teman gua mau jadi panitia. Apalagi teman gua yang anak gaul, yang tiap
hari kerjaanya dugem, kemaren dia datang keacara DWP. Taukan DWP?
Dangdut Wirhouse Pantura, jadi mereka dugem di sekitar jalur mudik.Iya
mereka menganggap panitia tujuh belasan tu gag keren, uhh ngapain jadi panitia
mendingan gua dugem.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Nah kalau udh kayak gini salah siapa? Ya salah panitia tujuh belasan!
Kenapa pas acara tujuh belas agustus gak ada dugem? Harusnya adainlah,
kerenkan Djnya diatas panggung penontonnya di bawah sambil tarik tambang.
Susah belum lagi bikin proposal, nagajuin ke Rt susah lagi tembusnya. Tiap gua
datang di revisi, balik lagi di revisi lagi, ini rt apa doesen pembimbing sih?
Untung gua jadi panitia dua tahun, empat tahun sarjana gua. Mungkin
pembuburan panitia drescotnya toga tuh.
Gua cinta sama Indonesia tapi kadang birokrasinya terlalu bertele-tele.
Gua pernah waktu itu bikin ktp datang kerumah Rt, pernah lho. Gua datangnkan
masuk eee pak saya mau bikin ktp minta cap Rtnya, udah biar saya aja yang
jalan, oh gitu makasih ya pak. Uang jalanya mana? Uang jalan? Iya uang jalan
bensin, uang bensin? Jalankan pake kakik pak! kok minta uang bensin emang
kaki bapak dua tak? Kesel gua, tapi gua bangga sama apa yang udah gua lakukin
selama ini menurut gua naionalisme bisa ditunjukan dalam hal-hal yang kecil.
Ikhlas jadi panitia tujuh belasan, ndak nerima uang rokok, ndak datang keacara
DWP, kecil. Bahkan buat nunjuikin nasionalisme itu ngak selalu harus bikin
buku, iya kan bang? ehm nasionalismi, karena percuma lu ngaku nasionalis tapi
setiap kali lu main futsal lu pake baju MU. Inikan ngaco yaa? Cak Lontong ngaco
cak! Ternyata Cak Lontong Ngasi tau ke Bang Pandji. Ji MU tu urutan keenam,
kompetisi baru mulai urutan tujuh LC, MU, hah! Banyak latian Ji ngaco kamu
prak selesai. Gua Dany Beler Asalamuiakum waromatulahi waborakatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
TRASNKRIP
Mamat Alkatiri: Pengalaman Paling Emosional (Grand Final SUCI 7)
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=rWRvatXJ2J4
Selamat malam Balai Sarbini, malam ini adalah malam yang paling
emosional bagi saya. Pertama karena ini adalah panggung terakhir saya di Stand
Up Comedy Indonesia Season 7, yang kedua Ibu saya ada disini, tapi Bapakanya
Ridwan juga ada disini. Ridwan bagaimana kalau kita jodohkan saja, pak mau
pak? lumayan biar tidak ada su yang juara kiyta bagi hadiah saja sebagai saudara
tiri ya. Juara, setiap juara itu tidak di lahirkan, dia di ciptakan dan seoarang juara
itu ada tanda-tanda alam yang mengikutinya sampai pada level juara, dan saya
punya tanda-tanda itu. Mari kita lihat tanda-tandanya! (menampilkan sebuah
foto) pada tema olahraga SUCI 6 Indra Jegel juara satu, memakai pakaian yang
sama dengan saya pada tema olahraga SUCI 7.
Tanda-tanda lain orang timur setiap ada dipangung ini adalah orang timur
terbaik.kita lihat Season tiga bang Ari Kriting, dia juara tiga, tapi dia oarang yang
membuat saya mencitai Stand Up Comedy sekarang mari kita lihat dia sukses.
Season emapat Abdur Arsyad, orang yang membuat saya terjun ke dalam Stand
Up Comedy juara dua, liat sekarang sukses. Rigen, woyy jangan ketawa dulu!
Santai. Juara satu Season lima orang yang membuat saya pikir-pikir masuk Stand
Up Comedy. Mari kita lihat dia sekarang, hina! Semoga saya bisa melurusakan
nama baik Indonesia Timur, di Season ini dengan menjadi juara satu dan sukses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Teman-teman Kompas TV itu katanyakan itu inspirasi Indonesia.
Diantara dua finalis siapa yang menuirut kalian siapa yang paling mengispirasi?
Dani Belerlah, anak madrasah berdoa tiap hari. Tapi begini kalau Ridwan jadi
juara apa yang Kompas TV harapkan? Dari orang yang suka ngatain orang untuk
menjadi juara, di kompetisi yang katanya televisinya mengispirasi Indonesia.
Saya setiap upload foto di SUCI orang komentar di bawah, kaka Mamat terus
mengabarkan suara dari Indonesia Timur khususnya Papua kaka menginspirasi
kami. Ridwan Remin pasang foto orang komentar di bawah juga! Kaka roasting
Yong Lex lagi dong! Kaka masak cuma Young Lex aja, Awakarin mana?
Makanya saya usulkan ke Kompass kalau Ridwan Remin juara satu hadiah mobil
jangan, kasi kuada Awakarin aja lumayan.
Teman-teman yang saya takutkan, saya kasi tau kalian orang Fak-fak itu
perfectsionis, mereka mending tidak ikut suatu kompetisi, dari pada harus juara
dua. Mereka tidak akan terima, tidak akan terima! Saya takutnya saya pulang di
Fak-fak ditipu oleh pemerintah, Mamat pulang kita sambut kau! Saya dengan
senang hati pulang naik pesawat, sampai disana ihh orang banyak, Mamat
disambut. Saya pas turun orang-orang buka baliho, selamt jalan aib kota Fak-
fak. Ada yang tari-tarian “dung tak dung tak, kaka dung tak” (sambil menari)
balik kah? Iyoo! Juara berapa? Juara dua! Pak (samabil memeragakan gaya
memanah). Saya takut, makanya Kompas Tv untuk amankan nyawa saya dan
amankan nyawa Ridwan Remind dan saudara-saudaranya, tolong kasi saya juara
satu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Menurut saya juara itu tidak ada pentingnya dalam sebuah kompetisi.
Saya orang yang tidak pernah berpikir untuk menjadi juara, tidak pernah, karena
bagi saya proses itu yang paling utama bukan tujuan akhirnya. Makanya saya
SUCI ini emosional sekali di panggung terakhir. karena saya tidak akan pernah
lagi mendapat kompor gas dari om Indro. Walaupun setiap om Indro kasi
kompor gas mama saya yang pusing, karean ditanya oleh tetangga. Kompor
gasnya mama dari Kompas sudah samapai? Tapi teman-teman mau juara satu
atau dua bagi saya, teman-teman semua yang ada disini adalah yang juaranya.
Terimakasih suadh melihat kami dari pertama sampai di panggung ini. Untuk
Stand Up Indo Jogya terimkasih sudah menjadikan saya seoarang komik yang
masuk grand final. Kalian datang jauh-jauh, walupun datangnya saya yang bayar
ya! dan juga masyarakat Papua khusunya masyarakat Fak-fak terimakasih
banyak. Siapapun yang juaranya bodoh amat! karena bagi saya kalianlh yang
juara. Kenapa? karean harga diri kita jauh lebih mahal dari apapun unsfuch
forever. Sekian saya Mamat Alkatiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
TRASNKRIP
Ridwan Remin: Mobil Goyang (Grand Final SUCI 7)
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=D6shsg3ZF7o
Mamat Aklatiri, kalau di mata juri penampilan lo luar biasa di mata gua
biasa aja. Karena setau gua juara bukanlah orang yang ngemis minta-minta juara
diatas panggung. Sok-sokan ledekin bapak gua, seleranya tinggi lo dia, minimal
rambutnya blonde. Yah juara itu butuh usaha gitu, di suci biasanya suka ada pola
yang bawa keluarga di malam grand final bakalan juara. Makanya gua usaha
bawa keluarga gua tercinta kesini, makasih ya, maaf ngerepotin ni, tapi disini
juga ada keluarganya Mamat, kebetulan gua yang bawa.
Usaha gua juga ini ya! Makasih, maaf ngerepotin ni, tapi ya gua hampir
percaya, hampir disetiap kompetisi yang ada di Tv Nasional, yang biasa juara itu
itu orang-orang yang ngangkat kiasah sedih dihidupnya gitu. Makanya minggu
kemarin itu gua pulang ke rumah, buat nyari informasi kira-kira apa yang bisa
gua angkat gitu. Ada bapak gua, gua Tanya gitu, pah hidup kita itu pernah gak
baik-baik aja ngak sih? Ngak kok, aduh apa gitu, ada nyokap gua, mah punya
utang gak? Punya wan, nah ini ni, utang apa mah? Puasa! Yah gag sedih dong.
Trus gua bingung gitu apa yang harus gua angakat samapai akhirnya gua keluar
ketmu gembel, gua ajak ngobrol. Bang mau jadai keluarga gua gak! Trus dia
bilang gak mau! Lha keanapa bang? Ahh telat lu udh duluan diajak mamat,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
byuseettt! Kalah star ya gua, tapi gak apa-apa toh gua dari awal kompetisi tu gag
pernah nyari juara. Juara mah gag usah dicari, udah ada disini (memegang dada).
Gua gag ngejar juara gitu, satu-satunya yang gua kejar dikompetisi ini,
yah hadiahnya! Dapet mobil lho, kalo dapatkan lumayan gua bisa ngebahagiain
calon istri gua yang duduk di (menunjuk arah penonton tepat didepannya)
di…mana yah! Waoo itu itu (menunjuk arah penonton yang diatas) sory-sory,
kirain klao grand fianal boleh milih lagi ya! Ngak yaa sory-sory. Tapi yang disitu
emang gak mau jadi calon? Dapet mobil lho! Sayang kamu ikhlaskan? Ikhlaslh!
Mobilkan bangkunya banyak, bisa tri in one kita.
Gua kalo dapat motor mah, yah biasa ajalah. Udah punya tiga taun gua
pacaran sama pacar gua keamana-mana naik motor gitu pacaran, gak enak! Gak
bisa ngapa-ngapain! Yah kan sekali-kali pengen gitu gua ngerasain pacaran di
mobil yah, mesra-mesraan, gag ada yang liat, tau-tau goyang aja (memainkan
tangan sambil digoyang-goyang). Goyang karena panic, siapa yang bawa ni?
Kaga ada yang bisa! Gua gag terlalu ngejar juara karena suci tu unik, lu mau
juara satu, juara dua, lu punya peluang buat sukses gitu. Cotohnya Abdul
Arsyrad, juara dua SUCI empat sukses, main film, Rahmet Ababil juara dua suci
lima sukses main sinetron. Segitu juara dua, liat juara satunya Rigen. Liat Rigen!
Main apa dia? Main remot, Rhmet lagi Rahmet lagi ni! (sambil mengerakan
tangan seolah-olah memainkan remot).
Yaa gua tu gag pernah nyari juara gitu, tampil-tampil aja, bikin materi,
materi aja! Gua gag terlalu peduli sama penilaiaan gitu, dapet kompor gas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
syukur, gag dapat kompor gas gak papa udah ada ini di kosan. Dua tungku lagi!
(menggunakan jari 2). Gua gag ngincer juara, bahkan gua gag nyiapin strategi
macem-macem buat, bertahan dikompetisi ini, dari awal! Gak kek finalis lain,
liat Dani Beler! Dia pura-pura jadi anak….(disensor).. biar bisa bertahan.
Coki Anwar pura-pura gila biar bisa bertahan, sampai-sampai kang Didi
pura-pura susah Cuma biar bisa masuk dupan itu! Semuanya pakai strategi, tapi
hasilnya apa? Mereka gag nyampai di grand final, karena Kompas Tv butuhnya
Komika yang jujur, biar bisa jadi inspirasi Indonesia yah itu kompas TV!
Makanya gua heran kenapa di final ini gua ketmunya Mamat Alkatiri, karena
mamat orang jujur. Gag mungkin dia pura-pura papua! Kalau pura-pura peduli
papua mungkin! Siapa tau Cuma gimmick yaa! Tapi Mamat orang baik buat
yang gag tau dia tu, bela-belai in kuliah kedokteran karena dia tau di Papua
sangat minim tenaga medis, mulia sekali lho anak itu! Makanya malam ini gua
sih ikhlas kalau dia jadi dokter aja udah! Buat Kompasa Tv tolong ya, jangan
samapai gelar juara menghambat niat mulia beliau.
Kalau mamat juara terkenal, sibuk tinggal di Jakarta siapa yang
ngurusin Papua? Rigen? Haaaaa gag bisa! Mending gua ajalah gitu, gua kalau
juara gag bakal lupa sama teman-teman gua, gua kalau terkenal pasti ngajak
mereka, gua pengen nyontoh bang panji, bikin tour ngajakin teman-teman
Komika yang lain, tau kayak cak lontong, bikin program TV ngajak teman-
teman pelawak yang lain. Jngan kayak om Indro yaa! Kerja kok sendirian!
Teman-teman warkop gag diajak om? Ehhh apa om Indro yang gag diajak yaa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 2 Analisis Struktur dan Gaya Bahasa Stand Up Comedy Para
Komika
Analisis Struktur dan Gaya Bahasa Stand Up Comedy Komika Boah
Sartika
Keterangan :
P = Paragraf, contoh P.1 merupakan paragraf satu
Analisis struktur dan gaya bahasa berdasarkan paragraf yang terdapat
dalam transkrip
Kalimat yang bercetak tebal pada kolom paragraf merupakan gagasan
utama dalam setiap paragraf
Analisis Struktur dan Gaya Bahasa Stand Up Comedy
Komika Boah Sartika
Keterangan :
P = Paragraf, contoh P.1 merupakan paragraf satu
Analisi struktur dan gaya bahasa berdasarkan paragraf yang terdapat
dalam transkrip
Kalimat yang bercetak tebal pada kolom paragraf merupakan gagasan
utama dalam setiap paragraph
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Paragraf Struktur Jenis Gaya Bahasa
Selamat malam semua,
kenalin nama gua Boah
Sartika seorang pelajar,
kakak gua seorang
buruh pabrik, dan emak
gua seorang diri. Mak
gua jomblo nih, ada
yang minat ora?
Menjadi anaka yatim
itu ada enak dan gag
enaknya. Eanknya itu
gua suka santunan dan
gag enaknya adalah
pas lagi sntunan pala
gua diusap-usap sama
yang ngasih
santunanya, mana
ngusapnya kencang-
kencang lagi. Pernah
gua pas lagi santunan
orang yang baru ngasi
amplop gua di jalan bae,
Set Up (Informasi)
Selamat malam semua,
kenalin nama gua
Boah Sartika seorang
pelajar, kakak gua
seorang buruh pabrik,
dan emak gua seorang
diri.
Pucchline (Tak
terduga)
Mak gua jomblo nih,
ada yang minat ora?
Set Up (Informasi)
Menjadi anaka yatim
itu ada enak dan gag
enaknya.
Pucchline
(Exaggeration/
melebeih-lebihkan)
Eanknya itu gua suka
santunan dan gag
Repitisi Simploke
Repitisi Anafora
ada enak dan gag
enaknya. Eanknya
itu gua suka
santunan dan gag
enaknya
P.1
Antiklimaks
Sartika
menyapaikan
sebuah gagasan
yang berturut-turut
dari yang tepenting
ke gagasaan yang
kurang penting.
“Mending
santunanyanya
banyak mah cuman
goceng. Beli micin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
eh dipanggilin. Neng-
neg sini iya pak
kenapa? ini beseknya
ketingalan, sama bapak
belum ngusap-ngusap,
diusap-usap diklepak.
Eh busyet enak banget
yaa, sudahlah ngelepak-
ngelpak pala gua,
mending satuanaya
banyak mah, santunya
cuman goceng. Beli
micin serenceng aja
kurang dua rebu.
P.1
enaknya adalah pas
lagi sntunan pala gua
diusap-usap sama
yang ngasih
santunanya, mana
ngusapnya kencang-
kencang lagi.
Set Up (Informasi)
Pernah gua pas lagi
santunan orang yang
baru ngasi amplop gua
di jalan bae, eh
dipanggilin.
Pucchline (Tak
terduga)
Neng-neg sini iya pak
kenapa? ini beseknya
ketingalan, sama
bapak belum ngusap-
ngusap, diusap-usap
diklepak.
Set Up (Informasi)
serenceng aja
kuarang dua rebu”
P.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Eh busyet enak banget
yaa, sudahlah
ngelepak-ngelpak pala
gua, mending
santunanya banyak
mah,
Pucchline (Tak
terduga)
santunanya cuman
goceng. Beli micin
serenceng aja kurang
dua rebu.
Struktur pada transkrip Boah Sartika pada paragraf pertama terdiri dari
Set Up (informasi) Pucchline (tak terduga), Set Up (informasi) Pucchline
(exaggeration/ melebeih-lebihkan), Set Up (informasi) Pucchline (tak terduga),
dan Set Up (informasi) Pucchline (tak terduga). Pada paragraf pertama terdapat
tiga gaya bahasa yaitu, repitisi simploke kata “gua” merupakan perulangan kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
atau bagian kalimat yang paling penting untuk memberi tekanan pada awal dan
akhir berberapa baris dalam kalimat tersebut. Repitisi anafora, “enak dan gag
enaknya” merupakan perulangan kata pertama pada baris atau kalimat
berikutnya. Antiklimaks “Mending santunanyanya banyak mah cuman goceng.
Beli micin serenceng aja kuarang dua rebu” merupakan gagasan yang
disampaikan Sartika boah berturut-turut dari yang tepenting.
Paragraf Struktur Jenis Gaya Bahasa
Semenjak gua jadi
anak yatim ongkos
sekolah gua ni cuma
sepuloh ribu. Buat
naik angkot pulang
pergi enam ribu, bayar
uang kas dua ribu,
uang kebrsihan seribu,
lha gua jajan
ketembang seribu. Pas
kekantin teman-teman
gua beli susu, gua donag
beli cimol, teman-teman
gua makanya
Set Up (Informasi)
Semenjak gua jadi
anak yatim ongkos
sekolah gua ni
cuma sepuloh ribu.
Buat naik angkot
pulang pergi enam
ribu, bayar uang kas
dua ribu, uang
kebersihan seribu,
lha gua jajan
ketembang seribu.
Pucchline
(Exaggeration/
Repitisi Simploke
Pada pargaraf tersebut
terdapat kalimat yang
memuat perulangan
kata atau bagian
kalimat yang paling
penting untuk
memberi tekanan pada
awal dan akhir
berberapa baris dalam
kalimat tersebut.
“teman-teman gua beli
susu, gua doang beli
cimol, teman-teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
dimangkok, gua mah
makanya di rumah, di
goreng dulu, baru
dimakan bareng
keluarga, family is
number one. Uang jajan
yang minimalis ini bikin
gua tu jadi gak aktif
eksull di sekolah.
Habisnya udah sekolah
pulangnya sore,
ditambah eskull
pulangnya maghrib, kan
lapar yak, teman-teman
gua mah enak asal lapar
tinggal beli gorengan,
aus beli es. Lah gua,
lapar minum air putih,
aus minum air putih,
mimum mulu udah
kayak ikan mujaer.
P.2
melebeih-
lebihkan)
Pas kekantin
teman-teman gua
beli susu, gua
donag beli cimol,
teman-teman gua
makanya
dimangkok, gua
mah makanya di
rumah, di goreng
dulu, baru dimakan
bareng keluarga,
family is number
one.
Set Up (Informasi)
Uang jajan yang
minimalis ini bikin
gua tu jadi gak aktif
eksull di sekolah.
Habisnya udah
sekolah pulangnya
sore, ditambah
gua makanya
dimangkok, gua mah
makanya di rumah, di
goreng dulu, baru
dimakan”
P.2
Antiklimaks
Pada kalimat
selanjutnya Sartika
menyampaiaka
kalimat yang
berstruktur
mengendur, yang
acunanya gagasan-
gagasan yang berturut-
turut dari yang
terpenting ke gagaasan
yang kurang penting
Kaliamat 1 “Uang
jajan yang minimalis
ini bikin gua tu jadi
gak aktif eksull di
sekolah”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
eskull pulangnya
maghrib, kan lapar
yak, teman-teman
gua mah enak asal
lapar tinggal beli
gorengan, aus beli
es.
Pucchline (Tak
terduga)
Lah gua, lapar
minum air putih,
aus minum air
putih, mimum mulu
udah kayak ikan
mujaer.
Kalimat 2 “Habisnya
udah sekolah
pulangnya sore,
ditambah eskull
pulangnya maghrib,
kan lapar yak, teman-
teman gua mah enak
asal lapar tinggal beli
gorengan, aus beli es”
Kalimat 3 “Lha gua,
lapar minum air putih,
aus minum air putih,
mimum mulu udah
kayak ikan mujaer”
P.2
Struktur paragraf kedua terdiri dari Set Up (informasi) Pucchline
(exaggeration/ melebeih-lebihkan), dan Set Up (informasi) Pucchline (tak
terduga). Pada paragraf kedua terdapat dua gaya bahasa yaitu, repitisi simploke
kata-kata “teman-teman”, “gua”, “beli”, dan “makanya” merupakan perulangan
kata atau bagian kalimat yang paling penting untuk memberi tekanan pada awal
dan akhir berberapa baris dalam kalimat tersebut. Antiklimaks pada kutipan
kalimat yang disampaikan Sartika memiliki struktur mengendur, yang acunanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
gagasan-gagasan yang berturut-turut dari yang terpenting ke gagaasan yang
kurang penting (kalimat tersebut dapat dilihat dalam table).
Paragraf Struktur Jenis Gaya Bahasa
Walaupun di sekolah
gua sppnya masih
bayaran ,sekarang itu
pemerintah ngasih
kebijakan buat para
siswa siswi yang gag
mampu itu dikasih
kartu Indonesia
pintar. Masa iya,
pengen dapat bantuan
dari pemerintah aja
kudu jadi orang pinter
jadi dukun. Lha gua
mah bloon orang ngisi
ulangan bahasa Arab aja
gua ngisinya pakai
bahasa Jepang.
Pertanyaannya kaifoh
haluka, udah aja gua
Set Up (Observasi)
Sekarang itu
pemerintah ngasih
kebijakan buat para
siswa siswi yang gag
mampu itu dikasih
kartu Indonesia pintar.
Pucchline (Reaksi)
Masa iya, pengen
dapat bantuan dari
pemerintah aja kudu
jadi orang pinter jadi
dukun.
Set Up (Informasi)
Lha gua mah bloon
orang ngisi ulangan
bahasa Arab aja gua
Eufemismus
Pada pargaraf
tersebut Sartika
ingin memberi
ungkapan yang
dirasakan oleh
dirinya kepada
pemerintah dengan
unkapan-ungkapan
yang halus untuk
menggantikan
acuan-acauan yang
mungkin
menyinggung
perasaaan atau
mengsugestikan
sesuatu yang tidak
menyenangkan
kepada pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
jawab kun anta
wakatsiwa bun antah
halaamtoyiba. Gua ini di
sekolah ngambil jurusan
tu IPA, yang
pelajarannya itu tiap
hari ngehafal rumus-
rumus kima dan sel-sel
manusia. Ini sih kalau
gua beruntung
alhamdulilah ya, tiga
tahun sekolah pas lulus
jadi dokter, lha kalau
gua kagak beruntung
pas lulus mentok-
mentok cuman jadi
resepsionis dukun
beranak, yang
kerjaannya bagiin beras
kencur sama motivasi
oarnag ngelahirin. Ya
bu tresur Tarik napas
keluarkan, Tarik napas
ngisinya pakai bahasa
Jepang.
Pucchline (Tak
terduga)
Pertanyaannya kaifoh
haluka, udah aja gua
jawab kun anta
wakatsiwa bun antah
halaamtoyiba.
Set Up (Observasi)
Gua ini di sekolah
ngambil jurusan tu
IPA, yang
pelajarannya itu tiap
hari ngehafal rumus-
rumus kima dan sel-sel
manusia.
Pucchline (Tak
terduga)
Ini sih kalau gua
beruntung
“Masa iya, pengen
dapat bantuan dari
pemerintah aja
kudu jadi orang
pinter jadi dukun”
P.3
Litotes
Tuturan pada
paragraf tersebut
merupakan sebuah
pernyataan yang
disampaikan
Sartika untuk
merendahkan diri
sendiri. “Lha gua
mah bloon orang
ngisi ulangan
bahasa Arab aja
gua ngisinya
pakai” Bahasa
Jepang” Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
keluarkan, Tarik iya
selamat anak ibu anak
the jak, sekian terima
kasih nama gua Boah
Sartika.
P.3
alhamdulilah ya, tiga
tahun sekolah pas lulus
jadi dokter,
lha kalau gua kagak
beruntung pas lulus
mentok-mentok
cuman jadi resepsionis
dukun beranak, yang
kerjaannya bagiin
beras kencur sama
motivasi oarnag
ngelahirin. Ya bu
tresur Tarik napas
keluarkan, Tarik napas
keluarkan, Tarik iya
selamat anak ibu anak
the jak,
tersebut dinyatakan
kurang dari
keadaan yang
sebenarnya bahwa
Sartika merupakan
orang yang bodoh
atau kurang paham
terhadap pelajaran
disekolah. Sartika
hanya
merendahkan diri
sendiri dengan
tujuan untuk
mendapatkan tawa
penonton.
“Pertanyaannya
kaifoh haluka, udah
aja gua jawab kun
anta wakatsiwa bun
antah
halaamtoyiba”
P.3
Paradoks
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Kalimat yang
terdapat pada
pargaraf
merupakan sebuah
gagasan yang
menarik perhatian
karena ada
kebenaranya.
Jurusan IPA kalua
beruntung ya bisa
jadi dokter tapi klau
tidak beruntung jadi
resepsionis dukun
beranak. Dari
tuturan yang
disampaikan
Sartika juga
mengandung
pertentangan yang
nyata dengan fakta-
fatka yang ada.
Dukun beranak
pekerjaan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
membagi beras
kencur dan juga
memotivasi ibu-ibu
yang sedang
melahirkan dalam
mejalani
perkerjaanya.
dukun beranak,
yang kerjaannya
bagiin beras kencur
sama motivasi
oarnag ngelahirin.
P.3
Struktur paragraf ketiga terdiri dari Set Up (observasi) Pucchline
(reaksi), Set Up (informasi) Pucchline (tak terduga), dan Set Up (observasi)
Pucchline (tak terduga). Pada paragraf ketiga terdapat tiga gaya bahasa yaitu,
eufemismus “Masa iya, pengen dapat bantuan dari pemerintah aja kudu jadi
orang pinter jadi dukun” dari kalimat tersebut Sartika ingin menyapaikan
ungkapan yang dirasakan oleh dirinya kepada pemerintah dengan unkapan-
ungkapan yang halus untuk menggantikan acuan-acauan yang mungkin
menyinggung perasaaan atau mengsugestikan sesuatu yang tidak
menyenangkan. Litotes “Lha gua mah bloon orang ngisi ulangan bahasa Arab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
aja gua ngisinya pakai” Bahasa Jepang” tuturan pada kalimat tersebut
merupakan sebuah pernyataan yang disampaikan Sartika untuk merendahkan
diri sendiri. Paradoks “jurusan IPA kalua beruntung ya bisa jadi dokter tapi klau
tidak beruntung jadi resepsionis dukun beranak” kalimat tersbut merupakan
sebuah gagasan yang menarik perhatian karena ada kebenaranya dan “dukun
beranak, yang kerjaannya bagiin beras kencur sama motivasi oarnag
ngelahirin” dari kalimat tersbut mengandung pertentangan yang nyata dengan
fakta-fatka yang ada. Dukun beranak pekerjaan tidak membagi beras kencur dan
juga memotivasi ibu-ibu yang sedang melahirkan dalam mejalani perkerjaanya.
Set Up yang paling dominan pada trasnkrip Boah Sartika adalah Set Up
informasi dan Punch line yang paling dominan adalah Punch line tak terduga.
Gaya bahasa yang paling dominan pada trasnkrip Sartika Boah adalah gaya
bahasa repitisi simploke, dan antiklimaks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Analisis Struktur dan Gaya Bahasa Stand Up Comedy Komika Coki Anwar
Keterangan :
P = Paragraf, contoh P.1 merupakan paragraf satu
Analisi struktur dan gaya bahasa berdasarkan paragraf yang terdapat
dalam transkrip
Kalimat yang bercetak tebal pada kolom paragraf merupakan gagasan
utama dalam setiap paragraf
Paragraf Struktur Gaya Bahasa
Ada pantun, no
smoking karena masih
polos, yang gag mau
saya tackling ayo beri
uplous. Sebelumnya
salam dulu, selamat
malam orang-orang
lemah yang dulu
ketika lahir dibantu
bidan. Saya no, saya
lahir dibantu chiliders,
semangat! Guys
Set Up (Biasa)
Ada pantun, no
smoking
karena masih polos
Punchline (Tak
Terduga)
yang gag mau saya
tackling
ayo beri uplous
Set Up (Observasi)
Sebelumnya salam dulu,
selamat malam orang-
Ironi
“yang gag mau saya
tackling ayo beri
uplous. no smoking
karena masih
polos”
P.1
Hiperbola
“orang-orang
lemah yang dulu
ketika lahir dibantu
bidan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
hardware favorit
saya adalah ini
(memengang sandal)
sandal jepit, karena
ini multifungsi. Bagi
kalian pasti sandal
jepit ini dipake juga
buat ngerem sepeda.
Taruh depan ngerem
saya no! sandal jepit
ini saya pake buat
ngerem mobil. Mobil
ditanjakan turun
pintunya saya buka
kakinya saya
keluarkan
eeeeeeeeeehhhehehe.
Mobilnya berheti
nabrak pohon! Itu
sembrono.
P.1
orang lemah yang dulu
ketika lahir dibantu
bidan
Punchline (Tak
Terduga)
Saya no, saya lahir
dibantu chiliders,
semangat!
Set Up (Informasi)
Guys hardware favorit
saya adalah ini
(memengang sandal)
sandal jepit, karena ini
multifungsi. Bagi kalian
pasti sandal jepit ini
dipake juga buat ngerem
sepeda. Taruh depan
ngerem
Punchline ( Tak
terduga)
saya no! sandal jepit ini
saya pake buat ngerem
“saya lahir dibantu
chiliders”
P.1
Hiperbola
“sandal jepit ini
saya pake buat
ngerem mobil”.
P.1
Paradoks
“Mobil ditanjakan
turun pintunya saya
buka kakinya saya
keluarkan”
P.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
mobil. Mobil ditanjakan
turun pintunya saya
buka kakinya saya
keluarkan
eeeeeeeeeehhhehehe.
Mobilnya berheti
nabrak pohon! Itu
sembrono.
Struktur Stand Up Comedy Komika Coki Anwar pada paragraf pertama
tardiri dari, Set Up (Biasa) Punch line (tak terduga), Set Up (observasi) Punch
line (Tak Terduga), dan Set Up (informasi) Punch line (tak terduga). Pada
paragraf pertama terdapat empat gaya bahasa yaitu, ironi kata-kata “yang gag
mau saya tackling ayo beri uplous.merupakan sebuah acuan yang ingin
menatakan sesuatu dengan makna atau maksud yang terkandung dalam
rangkaian kata-katanya, sebuah acuan yang maknya berlainan dari makna
sebenarnya. Hiperbola tuturan “orang-orang lemah yang dulu ketika lahir
dibantu bidan dan saya lahir dibantu chiliders” merupakan sebuah pernyataan
yang berlebihan, dengan membesar-besarkan sesuatu hal. Hiperbola “sandal
jepit ini saya pake buat ngerem mobil” Coki Anwar memberikan pernyataan
yang berlebihan dengan membesar-besarkan tentang ngerem mobil menggukan
sendal jepit. Paradoks “mobil ditanjakan turun pintunya saya buka kakinya saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
keluarkan” tuturan tersebut merupkan sebuah pernyataan yang mengadung
pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang ada. Benar adanya bahwa
mobil turun ditanjakan namun faktanya tidak ada ornag yang mengeluarkan
kakinya pada saat mobil turun ditanjakan.
Paragraf Struktur Gaya Bahasa
Guys masa indah
saya juga
berlanjut ketika
saya kuliah dan
ngekost. Ketika
ngekost saya ada
moment, yang
indah banget
yaitu ketika saya
berhasil balasa
dendam
keteangga kost
saya yang
berisik. Jadi
waktu itu tetangga
kost saya nyetel
music kenceng
Set Up (Informasi)
Guys masa indah saya
juga berlanjut ketika
saya kuliah dan
ngekost
Punchline (Biasa)
Ketika ngekost saya
ada moment, yang
indah banget yaitu
ketika saya berhasil
balasa dendam
keteangga kost saya
yang berisik.
Set Up (Informasi)
Jadi waktu itu
tetangga kost saya
nyetel music kenceng
Hiperbola
“saya beli mobil
ambulance, saya
masukin kekamar dia,
lalu saya nyalakan
wiw,wiw,wiwnya
mamam”
P.2
Repitisi Simploke
“kenalan, hah kalian
paling kalau kenalan
nanyanya yang
standar-standar aja”.
“Kayak gini neng hobi
kamu apa sih? Atau
neng makan favorit
kamu apa?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
banget jengkel. Ini
harus dibalas ya
udah, akhirnya
saya beli mobil
ambulance, saya
masukin kekamar
dia! Lalu saya
nyalakan
wiw,wiw,wiwnya
mamam.
P.2
banget jengkel. Ini
harus dibalas ya udah
Punchline (Tak
Terduga)
akhirnya saya beli
mobil ambulance,
saya masukin
kekamar dia! Lalu
saya nyalakan
wiw,wiw,wiwnya
mamam.
P.2
Struktur paragraf kedua terdiri dari Set Up (informasi) Pucchline (biasa),
dan Set Up (informasi) Pucchline (tak terduga). Pada paragraf kedua terdapat
dua gaya bahasa yaitu, hiperbola “saya beli mobil ambulance, saya masukin
kekamar dia” tuturan tersebut mengadung suatu pernyataan yang berlebihan,
tidak mungkin sebuah mobil bisa masuk kekamar hal tersebut merupkan hal
yang sangat berlebihan jika dilaukan oleh seseorang. Coki bermaksud
membesar-besarkan pernyataan trsebut dengan menegaskan kelajutan dari
tuturanya sebagai berikut, “Lalu saya nyalakan wiw,wiw,wiwnya mamam”.
Repitisi simploke “kenalan, hah kalian paling kalau kenalan nanyanya yang
standar-standar aja. Kayak gini neng hobi kamu apa sih? Atau neng makan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
favorit kamu apa?” Tututran tersebut terdapat perulangan bunyi, kata atau
bagian kalimat yng dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah
konteks. Konterks tersebut menceritakan penglaman Coki dalam proses PDKT
atau kenalan. Pada tuturan ini perulangan bunyi terdapat pada berberapa baris
atau kaliamat yang berurutan
Paragraf Struktur Gaya Bahasa
Guys kalo
ngomongin masa
indah itu pasti
ndak bisa
dipisahkan
dengan masa-
masa ketika
pacaran. Nah
sebelum pacaran
itu ada fase PDKT
dulu kenalan, hah
kalian paling
kalau kenalan
nanyanya yang
standar-standar
Set Up (Informasi)
Guys kalo ngomongin
masa indah itu pasti
ndak bisa dipisahkan
dengan masa-masa
ketika pacaran
Punchline (Biasa)
Nah sebelum pacaran
itu ada fase PDKT
dulu kenalan, hah
kalian paling kalau
kenalan nanyanya
yang standar-standar
aja.
Set Up (Obervasi)
Repitisi Simploke
“Neng sebutkan visi
misi pengadaian?
dan satu lagi neng
tolong ceritakan
secara kronologis
sejarah berdirinya
posyandu”
P.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
aja. Kayak gini
neng hobi kamu
apa sih? Atau neng
makan favorit
kamu apa? hehh
standar! Saya kalau
kenalan nanyanya
yang
berbobot,kayak
gini neng sebutkan
visi misi
pengadaian? dan
satu lagi neng
tolong ceritakan
secara kronologis
sejarah berdirinya
posyandu? Smart
men! Saya coki sms
banking.
P.3
Kayak gini neng hobi
kamu apa sih? Atau
neng makan favorit
kamu apa? hehh
standar!
Punchline (Tak
Terduga)
Saya kalau kenalan
nanyanya yang
berbobot, kayak gini
neng sebutkan visi
misi pengadaian? dan
satu lagi neng tolong
ceritakan secara
kronologis sejarah
berdirinya posyandu?
Smart men! Saya coki
sms banking.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Struktur paragraf ketiga terdiri dari Set Up (informasi) Pucchline (biasa),
dan Set Up (observasi) Pucchline (tak terduga). Pada paragraf ketiga terdapat
dua gaya bahasa yaitu, repitisi epistrofa “kenalan, hah kalian paling kalau
kenalan nanyanya yang standar-standar aja” tututran tersebut terdapat
perulangan bunyi, kata atau bagian kalimat yng dianggap penting untuk memberi
tekanan dalam sebuah konteks. Konterks tersebut menceritakan penglaman Coki
dalam proses PDKT atau kenalan. “Kayak gini neng hobi kamu apa sih? Atau
neng makan favorit kamu apa?” Pada tuturan ini perulangan bunyi terdapat pada
berberapa bari baris atau kaliamat yang berurutan. Repitisi simploke “neng
sebutkan visi misi pengadaian? dan satu lagi neng tolong ceritakan secara
kronologis sejarah berdirinya posyandu” tuturan tersebut merupakan repitisi
simploke, yang mana terdapat perulangan bunyi, kata atau bagian kalimat yng
dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks. Konteksnya
juga masih sama dengan tuturan yang sebelumnya, tetapi pada tuturan ini jenis
repitinya simploke, yaitu repitisi pada awal dan akhir baris atau kalimat yang
berturut-turut.
Set Up yang paling dominan pada kutipan data Coki Anwar adalah Set
Up informasi dan Punch line yang paling dominan adalah Punch line tak terduga.
Gaya bahasa yang paling dominan adalah gaya Bahasa hiperbola.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
Analisis Struktur dan Gaya Bahasa Stand Up Comedy Komika Danny
Beler
Keterangan:
P = Paragraf, contoh P.1 merupakan paragraf satu
Analisi struktur dan gaya bahasa berdasarkan paragraf yang terdapat
dalam transkrip
Kalimat yang bercetak tebal pada kolom paragraf merupakan gagasan
utama dalam setiap paragraf
Paragraf Struktur Gaya Bahasa
Asalamuiakum
waromatulahi
waborakatu, selamat
malam Balai Sarbini.
Gua cinta Indonesia
karena kadang ada
hal yang orang asing
gag bisa lakuin,
Indonesia bisa. Cuma
di Indonesia tv
gambarnya ngaco
solusinya gag perlu ke
tukang service. Cukup
dengan satu pukulan!
Parak! Selesai, radio
suaranya ngaco prak!
selesai. Diantara
Set Up (Informasi)
Cuma di Indonesia tv
gambarnya ngaco
solusinya gag perlu
ketukang service
Pucchline (Tak
terduga)
Cukup dengan satu
pukulan! Parak!
Selesai, radio
suaranya ngaco prak!
selesai
Set Up (Biasa)
Paradoks
“Cukup dengan satu
pukulan! Parak!
Selesai, radio
suaranya ngaco prak!
Selesai”
Antiklimaks
Kalimat 1. “Di
kampong gua ni dua
tahun berturut-turut
gua jadi ketua panitia
tujuh belasan lho,
ketua! Ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
ketiga juri yang
pikiranya paling
ngaco, Cak Lontong
jadi buat Pak De Indro,
bang Pandji solusi
udah saya tawarkan
silahkan dicoba Prak!
selesai, gua yakin
perhabatan mereka ya.
Gua yakin disini
banyak yang cinta
sama Indonesia,
cintakan? Cinta dong!
Nah sekarang gua
tanya, kapan terakhir
kali kalian jadi panitia
tujuh belasan, kapan?
Bahkan ada yang
belum pernah
mungkin? Di
kampong gua ni dua
tahun berturut-turut
gua jadi ketua
panitia tujuh belasan
lho, ketua! Ini
membuktikan bahwa
warga di kampong
gua gag bisa milih
pemimpin. Jangan
kalian piker bikin
acara tujuh belasan
Diantara ketiga juri
yang pikiranya paling
ngaco, Cak Lontong
Punchline (Reaksi)
Jadi buat Pak De
Indro, bang Pandji
solusi udah saya
tawarkan silahkan
dicoba Prak! selesai
gua yakin perhabatan
mereka ya
Set Up (Informasi)
Di kampung gua ni
dua tahun berturut-
turut gua jadi ketua
panitia tujuh belasan
lho, ketua!
Punchline (Biasa)
Ini membuktikan
bahwa warga di
kampung gua gag bisa
milih pemimpin
Set Up (Informasi)
Jangan kalian piker
bikin acara tujuh
belasan gampang,
susah! Karean gua
cinta Indonesia gua
lakuin, masalahnya
gag semua teman gua
mau jadi panitia.
membuktikan bahwa
warga di kampong
gua gag bisa milih
pemimpin
Kalimat 2. “Jangan
kalian piker bikin
acara tujuh belasan
gampang, susah!
Karean gua cinta
Indonesia gua lakuin,
masalahnya gag
semua teman gua
mau jadi panitia”
Kalimat 3. “Apalagi
teman gua yang anak
gaul, yang tiap hari
kerjaanya dugem,
kemaren dia datang
keacara DWP”
Kalimat 4. “Taukan
DWP? Dangdut
Wirhouse Pantura,
jadi mereka dugem di
sekitar jalur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
gampang, susah!
Karean gua cinta
Indonesia gua lakuin,
masalahnya gag semua
teman gua mau jadi
panitia. Apalagi teman
gua yang anak gaul,
yang tiap hari
kerjaanya dugem,
kemaren dia datang
keacara DWP. Taukan
DWP? Dangdut
Wirhouse Pantura, jadi
mereka dugem di
sekitar jalur mudik.
Iya mereka
menganggap panitia
tujuh belasan tu gag
keren, uhh ngapain
jadi panitia mendingan
gua dugem.
P.1
Apalagi teman gua
yang anak gaul, yang
tiap hari kerjaanya
dugem kemaren dia
datang keacara DWP.
Punchlin (Tak
terduga)
Taukan DWP?
Dangdut Wirhouse
Pantura, jadi mereka
dugem di sekitar jalur
mudik. Iya mereka
menganggap panitia
tujuh belasan tu gag
keren, uhh ngapain
jadi panitia
mendingan gua
dugem
mudik.Iya mereka
menganggap panitia
tujuh belasan tu gag
keren, uhh ngapain
jadi panitia
mendingan gua
dugem”
Struktur Stand Up Comedy Komika Danny Beler pada paragraf pertama
tardiri dari Set Up (informasi) Pucchline (tak terduga), Set Up (biasa) Pucchline
(reaksi), Set Up (informasi) Pucchline (tak terduga), Set Up (informasi)
Pucchline (biasa), dan Set Up (informasi) Pucchline (tak terduga). Pada paragraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
pertama terdapat dua gaya bahasa yaitu, paradoks “Cukup dengan satu pukulan!
Parak! Selesai, radio suaranya ngaco prak! Selesai” dari kalimat tersebut
merupakan suatu gagasan yang menarik perhatian karean ada kebenarannya. hal
tersebut menarik perhatian karena memang di Indonesia tv dan radio yang rusak
dipukul maka ada kemungkinan agus kembali. Antiklimaks pada kutipan
kalimat yang disampaikan Danny Beler memiliki struktur mengendur, yang
acunanya gagasan-gagasan yang berturut-turut dari yang terpenting ke gagaasan
yang kurang penting (kalimat tersebut dapat dilihat dalam table).
Paragraf Struktur Gaya Bahasa
Nah kalau udh
kayak gini salah
siapa? Ya salah
panitia tujuh
belasan! Kenapa
pas acara tujuh
belas agustus gak
ada dugem?
Harusnya
adainlah,
kerenkan Djnya
diatas panggung
Set Up (Observasi)
Nah kalau udh kayak
gini salah siapa? Ya
salah panitia tujuh
belasan! Kenapa pas
acara tujuh belas
agustus gak ada
dugem?
Punchline
(Exaggeration/
melebeih-lebihkan)
Harusnya adainlah,
kerenkan Djnya diatas
panggung
Gaya Bahasa
Percakapan
“gak ada dugem,
Tiap gua datang,
rt apa doesen
pembimbing
Untung gua jadi
panitia dua tahun”
Antiklimaks
Kalimat 1. Di
kampong gua ni dua
tahun berturut-turut
gua jadi ketua panitia
tujuh belasan lho,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
penontonnya di
bawah sambil
tarik tambang.
Susah belum lagi
bikin proposal,
nagajuin ke Rt
susah lagi
tembusnya. Tiap
gua datang di
revisi, balik lagi di
revisi lagi, ini Rt
apa doesen
pembimbing sih?
Untung gua jadi
panitia dua tahun, 4
tahun sarjana gua.
Mungkin
pembubaran
panitia drescotnya
toga tuh.
P.2
penontonnya di bawah
sambil tarik tambang.
Set Up (Informasi)
Susah belum lagi bikin
proposal, nagajuin ke
Rt susah lagi
tembusnya. Tiap gua
datang di revisi, balik
lagi di revisi lagi, ini
Rt apa doesen
pembimbing sih?
Punchline (Tak
terduga)
Untung gua jadi
panitia dua tahun, 4
tahun sarjana gua.
Mungkin pembubaran
panitia drescotnya
toga tuh.
ketua! Ini
membuktikan bahwa
warga di kampong
gua gag bisa milih
pemimpin
Kalimat 2. Jangan
kalian piker bikin
acara tujuh belasan
gampang, susah!
Karean gua cinta
Indonesia gua lakuin,
masalahnya gag
semua teman gua
mau jadi panitia
Kalimat 3. Apalagi
teman gua yang anak
gaul, yang tiap hari
kerjaanya dugem,
kemaren dia datang
keacara DWP
Kalimat 4. Taukan
DWP? Dangdut
Wirhouse Pantura,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
jadi mereka dugem di
sekitar jalur
mudik.Iya mereka
menganggap panitia
tujuh belasan tu gag
keren, uhh ngapain
jadi panitia
mendingan gua
dugem
Struktur paragraf kedua terdiri dari Set Up (observasi) Pucchline
(exaggeration/ melebeih-lebihkan), dan Set Up (informasi) Pucchline (tak
terduga). Pada paragraf kedua terdapat dua gaya bahasa yaitu, gaya bahasa
percakapan “gak ada dugem, Tiap gua datang, rt apa doesen pembimbing
Untung gua jadi panitia dua tahun” dari kalimat tersebut pilihan kata-katanya
merupkan kata popular dalam percakapan. Kalimat-kalimat yang digunakan
singkat dan tidak dipisahkan oleh perhetian-perhetian final, seakan-akan
disambung terus-menerus. Antiklimaks dari kalimat satu sampai empat pada
tabel diatas dapat dilihat bahwa gagasan-gagasannya merupakan kalimat-
kalimat yang beturut-turut dari gagasn yang terpenting ke gagasan yang kurang
penting yang menarik perhatian penonton.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Paragraf Struktur Gaya Bahasa
Gua cinta sama
Indonesia tapi
kadang birokrasinya
terlalu bertele-tele.
Gua pernah waktu itu
bikin ktp datang
kerumah Rt, pernah
lho. Gua datangnkan
masuk eee pak saya
mau bikin ktp minta
cap Rtnya, udah biar
saya aja yang jalan, oh
gitu makasih ya pak.
Uang jalanya mana?
Uang jalan? Iya uang
jalan bensin, uang
bensin? Jalankan pake
kakik pak! kok minta
uang bensin emang
kaki bapak dua tak?
Kesel gua, tapi gua
bangga sama apa
Set Up (Informasi)
Gua pernah waktu itu
bikin ktp datang
kerumah Rt, pernah
lho. Gua datangnkan
masuk eee pak saya
mau bikin ktp minta
cap Rtnya, udah biar
saya aja yang jalan,
oh gitu makasih ya
pak. Uang jalanya
mana? Uang jalan?
Iya uang jalan bensin,
uang bensin?
Punchline (Biasa)
Jalankan pake kakik
pak! kok minta uang
bensin emang kaki
bapak dua tak? Kesel
gua.
Set Up (Informasi)
Gaya Bahasa
Percakapan
“Gua pernah waktu itu
bikin ktp datang
kerumah Rt, pernah
lho.
pak saya mau bikin
ktp minta cap Rtnya,
udah biar saya aja
yang jalan, oh gitu
makasih ya pak. Uang
jalanya mana? Uang
jalan? Iya uang jalan
bensin, uang bensin”
Eufemisimus
“Bahkan buat
nunjuikin
nasionalisme itu ngak
selalu harus bikin
buku, iya kan bang?
percuma lu ngaku
nasionalis tapi setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
yang udah gua
lakukin selama ini
menurut gua
naionalisme bisa
ditunjukan dalam
hal-hal yang kecil.
Ikhlas jadi panitia
tujuh belasan, ndak
nerima uang rokok,
ndak datang keacara
DWP, kecil. Bahkan
buat nunjuikin
nasionalisme itu ngak
selalu harus bikin
buku, iya kan bang?
ehm nasionalismi.
Karena percuma lu
ngaku nasionalis tapi
setiap kali lu main
futsal lu pake baju
MU. Inikan ngaco
yaa? Cak Lontong
ngaco cak! Ternyata
Tapi gua bangga sama
apa yang udah gua
lakukin selama ini
menurut gua
naionalisme bisa
ditunjukan dalam hal-
hal yang kecil.
Punchline (Tak
terduga)
Ndak nerima uang
rokok, ndak datang
keacara DWP, kecil.
Bahkan buat
nunjuikin
nasionalisme itu ngak
selalu harus bikin
buku, iya kan bang?
ehm nasionalismi.
Karena percuma lu
ngaku nasionalis tapi
setiap kali lu main
futsal lu pake baju
MU. Inikan ngaco
kali lu main futsal lu
pake baju MU”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Cak Lontong Ngasi
tau ke Bang Pandji. Ji
MU tu urutan ke enam,
kompetisi baru mulai
urutan tujuh LC, MU,
hah! Banyak latian Ji
ngaco kamu prak
selesai. Gua Dany
Beler Asalamuiakum
waromatulahi
waborakatu.
P.3
yaa? Cak Lontong
ngaco cak!
Set Up (Observasi)
Ternyata Cak
Lontong Ngasi tau ke
Bang Pandji. Ji MU tu
urutan ke enam,
kompetisi baru mulai
urutan tujuh LC, MU,
Punchline (Tak
terduga)
Hah! Banyak latihan
Ji ngaco kamu prak
selesai.
Struktur paragraf ketiga terdiri dari Set Up (informasi) Pucchline (biasa),
Set Up (informasi) Pucchline (tak terduga), dan Set Up (observasi) Pucchline
(tak terduga). Pada paragraf ketiga terdapat dua gaya bahasa yaitu, gaya bahasa
percakapan “Gua pernah waktu itu bikin ktp datang kerumah Rt, pernah lho.
pak saya mau bikin ktp minta cap Rtnya, udah biar saya aja yang jalan, oh gitu
makasih ya pak. Uang jalanya mana? Uang jalan? Iya uang jalan bensin, uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
bensin” dari kalimat tersebut pilihan kata-katanya merupkan kata popular dalam
percakapan. Kalimat-kalimat yang digunakan singkat dan tidak dipisahkan oleh
perhetian-perhetian final, seakan-akan disambung terus-menerus. Eufemisimus
“Bahkan buat nunjuikin nasionalisme itu ngak selalu harus bikin buku, iya kan
bang? percuma lu ngaku nasionalis tapi setiap kali lu main futsal lu pake baju
MU” Dari kalimat tersebut dapat dilihat bahawa Dany Beler ingin menyinggung
perasaan Pandji dengan ungkapn-ungkapan yang halus untuk mengganti acuan-
acuan yang mungkin menghina secara langsung kepada Pandji.
Set Up yang paling dominan pada kutipan data Danny Beler adalah Set
Up informasi dan Punch line yang paling dominan adalah Punch line tak terduga.
Gaya bahasa yang paling dominan pada trasnkrip Danny Beler adalah gaya
bahasa percakapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Analisis Struktur dan Gaya Bahasa Stand Up Comedy Komika Mamat
Alkatiri
Keterangan:
P = Paragraf, contoh P.1 merupakan paragraf satu
Analisis struktur dan gaya bahasa berdasarkan paragraf yang terdapat
dalam transkrip
Kalimat yang bercetak tebal pada kolom paragraf merupakan gagasan
utama dalam setiap paragraf
Paragraf Struktur Gaya Bahasa
Selamat malam balai
sarbini, malam ini
adalah malam yang
paling emosional
bagi saya. Pertama
karena ini adalah
panggung terakhir
saya di Stand Up
Comedy Indonesia
season 7, yang
kedua Ibu saya ada
disini, tapi
Bapakanya Ridwan
Set Up (Informasi)
Malam yang paling
emosional bagi saya
Pertama karena ini
adalah panggung
terakhir saya di Stand
Up Comedy Indonesia
season 7, yang kedua
Ibu saya ada disini,
tapi Bapakanya
Ridwan juga ada
disini.
Antiklimaks
Kalimat 1 “Pertama
karena ini adalah
panggung terakhir
saya di Stand Up
Comedy Indonesia
season 7,
Kalimat 2 “yang
kedua Ibu saya ada
disini, tapi
Bapakanya Ridwan
juga ada disini”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
juga ada disini.
Ridwan bagaimana
kalau kita jodohkan
saja, pak mau pak?
lumayan biar tidak
ada su yang juara
kita bagi hadiah saja
sebagai saudara tiri
ya. Juara, setiap
juara itu tidak di
lahirkan, dia di
ciptakan dan
seoarang juara itu
ada tanda-tanda
alam yang
mengikutinya
sampai pada level
juara, dan saya
punya tanda-tanda
itu. Mari kita lihat
tanda-tandanya!
(menampilkan
sebuah foto) pada
Punchline (Tidak
Terduga) Ridwan
bagaimana kalau kita
jodohkan saja, pak
mau pak? lumayan
biar tidak ada su yang
juara kita bagi hadiah
saja sebagai saudara
tiri ya
Set Up (Informasi)
Juara, setiap juara itu
tidak di lahirkan, dia
di ciptakan dan
seoarang juara itu ada
tanda-tanda alam
yang mengikutinya
sampai pada level
juara, dan saya punya
tanda-tanda itu. Mari
kita lihat tanda-
tandanya!
(menampilkan sebuah
foto) pada tema
Kalimat 3 “Ridwan
bagaimana kalau kita
jodohkan saja, pak
mau pak? lumayan
biar tidak ada su
yang juara kiyta bagi
hadiah saja sebagai
saudara tiri ya”
Repitisi Simploke
Perulangang bunyi
atau kata-kata pada
kata; “Juara dan
tanda-tanda”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
tema olahraga SUCI
6 Indra Jegel juara
satu, memakai
pakaian yang sama
dengan saya pada
tema olahraga SUCI
7.
P.1
olahraga SUCI 6
Indra Jegel juara satu,
memakai pakaian
yang sama dengan
saya pada tema
olahraga SUCI 7.
P.1
Tanda-tanda lain
orang timur setiap ada
dipangung ini adalah
orang timur
terbaik.kita lihat
season tiga bang Ari
Kriting, dia juara tiga,
tapi dia oarang yang
membuat saya
mencitai Stand Up
Comedy sekarang
mari kita lihat dia
sukses. Season
emapat Abdur
Arsyad, orang yang
membuat saya terjun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
ke dalam Stand Up
Comedy juara dua, liat
sekarang sukses
P.2
Struktur pada transkrip Mamat Alkatiri pada paragraf pertama terdiri dari
Set Up (informasi) Pucchline (tak terduga), dan Set Up (informasi). Pada
paragraf pertama terdapat dua gaya bahasa yaitu, antiklimaks pada kutipan
kalimat yang disampaikan Mamat Alkatiri memiliki struktur mengendur, yang
acunanya gagasan-gagasan yang berturut-turut dari yang terpenting ke gagaasan
yang kurang penting (kalimat tersebut dapat dilihat dalam table). Repitisi
simploke dari kalimat tersebut terdapat perulangan bunyi, kata, suku kata atau
bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah
konteks. Konteks yang ditekankan Mamat dalam kalimat yang ia sampaikan
adalah konteks menjadi seorang juara. Perulangnya terdapat pada kata; “Juara
dan tanda-tanda”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Paragraf Struktur Gaya Bahasa
Tanda-tanda lain
orang timur setiap
ada dipangung ini
adalah orang timur
terbaik. Kita lihat
season tiga bang Ari
Kriting, dia juara
tiga, tapi dia oarang
yang membuat saya
mencitai Stand Up
Comedy sekarang
mari kita lihat dia
sukses. Season empat
Abdur Arsyad, orang
yang membuat saya
terjun ke dalam Stand
Up Comedy juara dua,
liat sekarang sukses.
Rigen, woyy jangan
ketawa dulu! Santai.
Juara satu season lima
orang yang membuat
Punchline
(Exaggeration/
melebeih-lebihkan)
Rigen, woyy jangan
ketawa dulu! Santai.
Juara satu season lima
orang yang membuat
saya pikir-pikir masuk
Stand Up Comedy.
Mari kita lihat dia
sekarang, hina!
Antiklimaks
Kalimat 1 “Kita lihat
season tiga bang Ari
Kriting, dia juara
tiga, tapi dia oarang
yang membuat saya
mencitai Stand Up
Comedy sekarang
mari kita lihat dia
sukses”
Kalimat 2 “Season
empat Abdur Arsyad,
orang yang membuat
saya terjun ke dalam
Stand Up Comedy
juara dua, liat
sekarang sukses”
Kalimat 3 “Juara
satu season lima
orang yang membuat
saya pikir-pikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
saya pikir-pikir
masuk Stand Up
Comedy. Mari kita
lihat dia sekarang,
hina! Semoga saya
bisa melurusakan
nama baik Indonesia
Timur, di season ini
dengan menjadi juara
satu dan sukses.
P.2
masuk Stand Up
Comedy”
Dalam paragraf ke
dua terdapat satu gaya
bahasa Antiklimaks,
karena dapat dilihat
kalimat-kalimat
dalam pargaraf
tersebut berstruktur
mengendur. Gagasan-
gasan yang
disampaikan oleh
Mamat merupakan
gagasan dari hal yang
terpenting ke gagasan
yang kurang penting.
Pada awal kalimat
Mamat membahas
bagaimana ia bisa
mencintai Stand Up
Comedy, kareana
pera juaranya bisa
sukses lewat ajang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
tersebut. Gagasan
tersebut mengendur
pada bagian tengah
yang mana Mamaat
tiba-tiaba membahas
Rigen yang kurang
sukses dalam
karirnya.
Struktur pada paragraf kedua terdiri dari, Pucchline (exaggeration/
melebeih-lebihkan). Pada Set Up dan Punch line paragraf satu dan dua memilki
hubungan, dimana set up paragraf 1 berkesinambungan dengan set up pada pada
paragraf dua, dan punch linenya terdapat pada paragraf dua. Pada paragraf kedua
terdapat satu gaya bahasa yaitu, antiklimaks. Kutipan kalimat yang disampaikan
Mamat Alkatiri memiliki struktur mengendur, yang acunanya gagasan-gagasan
yang berturut-turut dari yang terpenting ke gagaasan yang kurang penting
(kalimat tersebut dapat dilihat dalam table).
Paragraf Struktur Gaya Bahasa
Teman-teman
Kompas TV itu
katanyakan itu
inspirasi Indonesia.
Set Up (Reaksi)
Teman-teman
Kompas TV itu
katanyakan itu
Eufemismus
“Tapi begini kalau
Ridwan jadi juara
apa yang Kompas TV
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Diantara dua finalis
siapa yang menurut
kalian yang paling
mengispirasi? Dani
Belerlah, anak
madrasah berdoa
tiap hari. Tapi
begini kalau Ridwan
jadi juara apa yang
Kompas TV
harapkan? Dari orang
yang suka ngatain
orang untuk menjadi
juara, di kompetisi
yang katanya
televisinya
mengispirasi
Indonesia. saya
setiap upload foto di
SUCI orang
komentar di bawah,
kaka Mamat terus
mengabarkan suara
inspirasi Indonesia.
Diantara dua finalis
siapa yang menuirut
kalian yang paling
mengispirasi?
Punchline (Tidak
Terduga) Dani
Belerlah, anak
madrasah berdoa
tiap hari
Set Up (Informasi)
Tapi begini kalau
RIdwan jadi juara
apa yang Kompas
TV harapkan? Dari
orang yang suka
ngatain orang untuk
menjadi juara, di
kompetisi yang
katanya televisinya
mengispirasi
Indonesia. saya
setiap upload foto di
harapkan? Dari
orang yang suka
ngatain orang untuk
menjadi juara, di
kompetisi yang
katanya televisinya
mengispirasi
Indonesia”
Sarkasme
“Makanya saya
usulkan ke Kompass
kalau Ridwan Remin
juara satu hadiah
mobil jangan, kasi
kuada Awakarin aja
lumayan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
dari Indonesia Timur
khususnya Papua
kaka menginspirasi
kami. Ridwan Remin
pasang foto orang
komentar di bawah
juga! Kaka roasting
Yong Lex lagi dong!
Kaka masak cuma
Young Lex aja,
Awakarin mana?
Makanya saya
usulkan ke Kompasa
kalau Ridwan Remin
juara satu hadiah
mobil jangan, kasi
kuda Awakarin aja
lumayan.
P.3
SUCI orang
komentar di bawah,
kaka Mamat terus
mengabarkan suara
dari Indonesia
Timur khususnya
Papua kaka
menginspirasi kami.
Punchline
(Exaggeration
Comparison/
Perbandingan yang
dilebeih-lebihkan)
Ridwan Remin
pasang foto orang
komentar di bawah
juga! Kaka roasting
Yong Lex lagi dong!
Kaka masak cuma
Young Lex aja,
Awakarin mana?
Makanya saya
usulkan ke Kompasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
kalau Ridwan
Remin juara satu
jangan kasi hadiah
mobil, kuda
Awakarin aja
lumayan
Struktur pada paragraf ketiga terdiri dari, Set Up (reaksi) Pucchline (tak
terduga), dan Set Up (informasi) Pucchline (exaggeration/ melebeih-lebihkan).
Pada paragraf ketiga terdapat dua gaya bahasa yaitu, eufemismus “Tapi begini
kalau Ridwan jadi juara apa yang Kompas TV harapkan? Dari orang yang suka
ngatain orang untuk menjadi juara, di kompetisi yang katanya televisinya
mengispirasi Indonesia”. Kalimat tersebut merupakan ungkapan-ungkapan
Mamat untuk menghina atau mencela Ridwan Remin dengan ungkapan yang
halus dan tidak menyinggung persaaan dari Rindwan Remin untuk
mengsugestikan sesutau hal yang tidak menyenangkan kepada penonton tentang
Ridwan Remin. Sarkasme “Makanya saya usulkan ke Kompas kalau Ridwan
Remin juara satu hadiah mobil jangan, kasi kuada Awakarin aja lumayan”.
Kalimat tersebut merupakan acuan yang mengandung kepahitan dan celaan yang
getir kepada Ridwan Remin secara langsung tampa memikirkan perasaan
Ridwan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Paragraf Struktur Gaya Bahasa
Teman-teman yang
saya takutkan, saya
kasi tau kalian
orang Fak-fak itu
perfectsionis,
mereka mending
tidak ikut suatu
kompetisi, dari
pada harus juara
dua. Mereka tidak
akan terima, tidak
akan terima! Saya
takutnya saya pulang
di Fak-fak ditipu
oleh pemerintah,
Mamat pulang kita
sambut kau! Saya
dengan senang hati
pulang naik pesawat,
sampai disana ihh
orang banyak,
Mamat disambut.
Set Up (Informasi)
Teman-teman yang
saya takutkan, saya
kasi tau kalian
orang Fak-fak itu
perfectsionis,
mereka mending
tidak ikut suatu
kompetisi, dari pada
harus juara dua.
Punchline (Biasa)
Mereka tidak akan
terima, tidak akan
terima! Saya
takutnya saya
pulang di Fak-fak
ditipu oleh
pemerintah, Mamat
pulang kita sambut
kau! Saya dengan
senang hati pulang
naik pesawat,
Prolepsis atau
Antisipasi
“mereka mending
tidak ikut suatu
kompetisi, dari pada
harus juara dua”
“Saya takutnya saya
pulang di Fak-fak
ditipu oleh
pemerintah”
“Mamat pulang kita
sambut kau! Saya
dengan senang hati
pulang naik pesawat,
sampai disana ihh
orang banyak”
“Saya pas turun
orang-orang buka
baliho, selamt jalan
aib kota Fak-fak, Ada
yang tari-tarian dung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Saya pas turun
orang-orang buka
baliho, selamat jalan
aib kota Fak-fak.
Ada yang tari-tarian
“dung tak dung tak,
kaka dung tak”
(sambil menari)
balik kah? Iyoo!
Juara berapa? Juara
dua! Pak (samabil
memeragakan gaya
memanah). Saya
takut, makanya
Kompas Tv untuk
amankan nyawa saya
dan amankan nyawa
Ridwan Remind dan
saudara-saudaranya,
tolong kasi saya
juara satu.
P.4
sampai disana ihh
orang banyak,
Mamat disambut
Set Up (Informasi)
Saya pas turun
orang-orang buka
baliho, selamat
jalan aib kota Fak-
fak. Ada yang tari-
tarian “dung tak
dung tak,
Punchline
(Exaggeration/
melebeih-
lebihkan)
kaka dung tak”
(sambil menari)
balik kah? Iyoo!
Juara berapa? Juara
dua! Pak (samabil
memeragakan gaya
memanah). Saya
takut, makanya
tak dung tak, kaka
dung tak (sambil
menari) balik kah?
Iyoo! Juara berapa?
Juara dua! Pak
(samabil
memeragakan gaya
memanah). Saya
takut, makanya
Kompas Tv untuk
amankan nyawa saya
dan amankan nya
Ridwan Remind dan
saudara-saudaranya,
tolong kasi saya juara
satu”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Kompas Tv untuk
amankan nyawa
saya dan amankan
nyawa Ridwan
Remind dan
saudara-saudaranya,
tolong kasi saya
juara satu.
Struktur pada paragraf keempat terdiri dari, Set Up (informasi) Pucchline
(biasa), dan Set Up (informasi) Pucchline (exaggeration/ melebeih-lebihkan).
Pada paragraf keempat terdapat satu gaya bahasa yaitu, prolepsis atau antisipasi,
dari pernyataan Mamat yang terdapat pada kalimat-kalimat didalam table dapat
dilihat bahwa Mamat menggunkan lebih dahulu kata-kata atau sebuah kata
sebelum peristiwa atau gagasan yang sebnarnya terjadi. Contohnya;
“Saya takutnya saya pulang di Fak-fak ditipu oleh pemerintah”
“Mamat pulang kita sambut kau! Saya dengan senang hati pulang naik pesawat,
sampai disana ihh orang banyak”
Pengunaan kata-kata sebelum peristiwa yang sebenarnya terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Paragraf Struktur Gaya Bahasa
Menurut saya jura
itu tidak ada
pentingnya dalam
sebuah kompetisi.
Saya orang yang
tidak pernah
berpikir untuk
menjadi juara,
tidak pernah,
karena bagi saya
proses itu yang
paling utama
bukan tujuan
akhirnya. Makanya
saya SUCI ini
emosional sekali di
panggung terakhir,
karena saya tidak
akan pernah lagi
mendapat kompor
Set up (Informasi)
Menurut saya jura
itu tidak ada
pentingnya dalam
sebuah kompetisi.
Saya orang yang
tidak pernah berpikir
untuk menjadi juara,
tidak pernah, karena
bagi saya proses itu
yang paling utama
bukan tujuan
akhirnya. Makanya
saya SUCI ini
emosional sekali di
panggung terakhir
karena saya tidak
akan pernah lagi
mendapat kompor
gas dari om Indro.
Apofasis Preteriso
“Menurut saya juara
itu tidak ada
pentingnya dalam
sebuah kompetisi”
“Siapapun yang
juaranya bodoh
amat! karena bagi
saya kalianlh yang
juara. Kenapa?
karean harga diri kita
jauh lebih mahal dari
apapun unsfuch
forever”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
gas dari om Indro.
Walaupun setiap om
Indro kasi kompor
gas mama saya yang
pusing, karean
ditanya oleh
tetangga. Kompor
gasnya mama dari
Kompas sudah
samapai? Tapi
teman-teman mau
juara satu atau dua
bagi saya, teman-
teman semua yang
ada disini adalah
yang juaranya.
Terimakasih sudah
melihat kami dari
pertama sampai di
panggung ini. Untuk
Stand Up Indo Jogya
terimkasih sudah
menjadikan saya
Punchline (Biasa)
Walaupun setiap om
Indro kasi kompor
gas mama saya yang
pusing, karean
ditanya oleh
tetangga. Kompor
gasnya mama dari
Kompas sudah
samapai?
Set Up (Observasi)
Tapi teman-teman
mau juara satu atau
dua bagi saya,
teman-teman semua
yang ada disini
adalah yang
juaranya
Terimakasih sudah
melihat kami dari
pertama sampai di
panggung ini. Untuk
Stand Up Indo Jogya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
seoarang komik
yang masuk grand
final. Kalian datang
jauh-jauh, walupun
datangnya saya yang
bayar ya! dan juga
masyarakat Papua
khusunya
masyarakat Fak-fak
terimakasih banyak.
Siapapun yang
juaranya bodoh
amat! karena bagi
saya kalianlh yang
juara. Kenapa?
karean harga diri kita
jauh lebih mahal dari
apapun unsfuch
forever. Sekian saya
Mamat Alkatiri.
P.5
terimkasih sudah
menjadikan saya
seoarang komik
yang masuk grand
final.
Punchline (Biasa)
Kalian datang jauh-
jauh, walupun
datangnya saya yang
bayar ya! dan juga
masyarakat Papua
khusunya
masyarakat Fak-fak
terimakasih banyak.
Siapapun yang
juaranya bodoh
amat! karena bagi
saya kalianlh yang
juara. Kenapa?
karean harga diri
kita jauh lebih mahal
dari apapun unsfuch
forever
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Struktur pada paragraf kelima terdiri dari, Set Up (informasi) Pucchline
(biasa), dan Set Up (observasi) Pucchline (biasa). Pada paragraf kelima terdapat
satu gaya bahasa yaitu, apofasis preteriso.
“Menurut saya juara itu tidak ada pentingnya dalam sebuah kompetisi”
“Siapapun yang juaranya bodoh amat! karena bagi saya kalianlh yang juara.
Kenapa? karean harga diri kita jauh lebih mahal dari apapun unsfuch forever”
Maksud yang ingin disampaikan Mamat dari kalimat tersbut adalah, bahwa
Mamat ingin seklai menjadi juara satu dalam kompetisi Stand Up Comedy, tetapi
mamat menyangkal hal tersebut. Berpura-pura membiarkannya berlalu, tetapi
sebenarnya ia menakankan hal tersebut.
Set Up yang paling dominan pada trasnkrip Mamat Alkatiri adalah, Set Up
informasi dan Punch line yang paling dominan adalah Pucchline exaggeration/
melebeih-lebihkan. Gaya bahasa yang paling dominan pada trasnkrip Mamat
Alkatiri adalah gaya bahasa antiklimaks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Analisis Struktur dan Gaya Bahasa Stand Up Comedy Komika Ridwan
Remin
Keterangan:
P = Paragraf, contoh P.1 merupakan paragraf satu
Analisis struktur dan gaya bahasa berdasarkan paragraf yang terdapat
dalam transkrip
Kalimat yang bercetak tebal pada kolom paragraf merupakan gagasan
utama dalam setiap paragraf
Paragraf Struktur Gaya Bahasa
Mamat aklatiri, kalau
dimata juri penampilan
lo luar biasa dimata gua
biasa aja. Karena seatua
gua juara bukanlah
orang yang ngemis
minta-minta juara diatas
panggung. Sok-sokan
ledekin bapak gua,
seleranya tinggi lo dia,
minimal rambutnya
blonde. Yah juara itu butuh
usaha gitu, disuci biasanya
Set Up (Informasi)
“Mamat aklatiri, kalau
dimata juri penampilan lo
luar biasa dimata gua biasa
aja”
Punchline (Revisi)
“Karena setau gua juara
bukanlah orang yang ngemis
minta-minta juara diatas
panggung seleranya tinggi lo
dia, minimal rambutnya
blonde”
Antitesis
“Mamat aklatiri, kalau
dimata juri penampilan
lo luar biasa dimata gua
biasa aja. Karena seatua
gua juara bukanlah
orang yang ngemis
minta-minta juara diatas
panggung”
Eufemismus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
suka ada pola yang bawa
keluarga di malam grand
final bakalan juara.
Makanya gua usaha
bawa keluarga gua
tercinta kesini, makasih
ya, maaf ngerepotin ni, tapi
disini juga ada keluarganya
mamat, kebetulan gua yang
bawa.
P.1
Set Up (Informasi)
“Yah juara itu butuh usaha
gitu, disuci biasanya suka ada
pola yang bawa keluarga di
malam grand final bakalan
juara”
Punchline (Reaksi)
“Makanya gua usaha bawa
keluarga gua tercinta kesini”
“seleranya tinggi lo dia,
Minimal rambutnya
blonde”
Struktur pada transkrip Ridwan Remin pada paragraf pertama terdiri dari
Set Up (informasi) Pucchline (revisi), dan Set Up (informasi) Punch line (reaksi).
Pada paragraf pertama terdapat dua gaya bahasa yaitu, antithesis “Mamat
aklatiri, kalau dimata juri penampilan lo luar biasa dimata gua biasa aja.
Karena seatua gua juara bukanlah orang yang ngemis minta-minta juara diatas
panggung”. Tuturan tersebut merupakan gagasan yang bertentangan dengan
pendapat dewan Juri. Kata-kata seperti “luar biasa” bertentangan dengan kata-
kata “dimata gua biasa aja”. Kemudaian ditegasakan dengan sebuah gagasan
yang menunjuk sebuah kebenaran atau masuk akal. Eufemismus “seleranya
tinggi lo dia, Minimal rambutnya blonde”. Tuturan tersebut merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
ungkapan-ungkapan yang tidak menyinggung perasaan dari Bapakanya Ridwan.
untuk menggantikan acuan-acuan yang mungkin dirasakan menghiana,
menyinggung perasaan atau mengsugestikan sesuatu yang tidak menyenangkan.
Ridwan disini bermaksud bukan membela Bapaknya tetapi malah
mengejek kembali bapaknya dengan ungkapan yang halus.
Paragraf Struktur Gaya Bahasa
Usaha gua juga ini ya!
Makasih, maaf
ngerepotin ni, tapi ya
gua hampir percaya,
hampir disetiap
kompetisi yang ada di
Tv Nasional, yang
biasa juara itu itu
orang-orang yang
ngangkat kiasah sedih
dihidupnya gitu.
Makanya minggu
kemarin itu gua
pulang ke rumah, buat
nyari informasi kira-
kira apa yang bisa gua
Set Up (Observasi)
“minggu kemarin
itu gua pulang ke
rumah, buat nyari
informasi kira-kira
apa yang bisa gua
angkat gitu bapak
gua, gua Tanya
gitu, pah hidup kita
itu pernah gak baik-
baik aja ngak sih?
Ngak kok, aduh apa
gitu, ada nyokap
gua, mah punya
utang gak?”
Repitisi
“gua hampir
percaya, hampir
disetiap kompetisi
yang ada di Tv
Nasional, yang
biasa juara”
Apofasis atau
Preteriso
“Bang mau jadai
keluarga gua gak!
Trus dia bilang gak
mau! Lha keanapa
bang? Ahh telat lu
udh duluan diajak
mamat, Kalah star
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
angkat gitu. Ada bapak
gua, gua Tanya gitu, pah
hidup kita itu pernah
gak baik-baik aja ngak
sih? Ngak kok, aduh apa
gitu, ada nyokap gua,
mah punya utang gak?
Punya wan, nah ini ni,
utang apa mah? Puasa!
Yah gag sedih dong.
Trus gua bingung gitu
apa yang harus gua
angakat samapai
akhirnya gua keluar
ketmu gembel, gua ajak
ngobrol. Bang mau jadi
keluarga gua gak! Trus
dia bilang gak mau! Lha
keanapa bang? Ahh telat
lu udh duluan diajak
mamat, byuseettt!
Kalah star ya gua, tapi
gak apa-apa toh gua
Pucchline (Tak
terduga)
“Punya wan, nah ini
ni, utang apa mah?
Puasa! Yah gag
sedih dong”
Set Up (Informasi)
“Trus gua bingung
gitu apa yang harus
gua angakat
samapai akhirnya
gua keluar ketmu
gembel, gua ajak
ngobrol. Bang mau
jadai keluarga gua
gak”
Pucchline (Tak
terduga)
“Trus dia bilang
gak mau! Lha
keanapa bang? Ahh
telat lu udh duluan
ya gua, tapi gak
apa-apa toh gua
dari awal kompetisi
tu gag pernah
nyari juara. Juara
mah gag usah
dicari, udah ada
disini”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
dari awal kompetisi tu
gag pernah nyari
juara. Juara mah gag
usah dicari, udah ada
disini (memegang
dada).
P.2
diajak mamat,
byuseettt”
Set Up (Biasa)
“Kalah star ya gua,
tapi gak apa-apa toh
gua dari awal
kompetisi tu gag
pernah nyari juara”
Punchline (Biasa)
“Juara mah gag
usah dicari, udah
ada disini”
Struktur pada transkrip Ridwan Remin pada paragraf kedua terdiri dari, Set
Up (observasi) Pucchline (tak terduga), Set Up (informasi) Pucchline (tak
terduga), dan Set Up (biasa) Punch line (biasa). Pada paragraf kedua terdapat
dua gaya bahasa yaitu, repitisi “gua hampir percaya, hampir disetiap kompetisi
yang ada di Tv Nasional, yang biasa juara”. Pada kalimat tersebut terdapat
perulangan bunyi dan suku kata pada tuturan “hampir percaya, hampir disetiap
kompetisi” yang penting untuk memberi tekanan pada kalimat berikutnya, dalam
sebuah kontkes yaitu “Kompetisi TV Nasional dan juara”. Apofasis atau
preteriso “Bang mau jadai keluarga gua gak! Trus dia bilang gak mau! Lha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
keanapa bang? Ahh telat lu udh duluan diajak mamat,Kalah star ya gua, tapi
gak apa-apa toh gua dari awal kompetisi tu gag pernah nyari juara. Juara mah
gag usah dicari, udah ada disini”. Kalimat tersebut menegaskan tentang
keinginan Ridwan menjadi juara tetapi tampaknya menyangkal akan hal tersebut
“toh gua dari awal kompetisi tu gag pernah nyari juara” tetapi sebenarnya ia
sangat mengharapkan dirinya untuk menjadi juara. Berpura-pura membiarkan
sesuatu hal yang berlalu tetapi sebanrnya ia menekankan hal itu. “Ahh telat lu
udh duluan diajak mamat”, kemudain Ridawan memarekan dirinya yang patut
menjadi seorang juara di kompetisi ini “Juara mah gag usah dicari, udah ada
disini”.
Paragraf Struktur Gaya Bahasa
Gua gag ngejar juara
gitu, satu-satunya
yang gua kejar
dikompetisi ini, yah
hadiahnya! Dapet
mobil lho, kalo
dapatkan lumayan
gua bisa ngebahagiain
calon istri gua yang
duduk di (menunjuk
arah penonton tepat
Set Up (Informasi)
“Gua gag ngejar juara
gitu, satu-satunya
yang gua kejar
dikompetisi ini, yah
hadiahnya”
Punchline (Biasa)
“Dapet mobil lho,
kalo dapatkan
lumayan gua bisa
Apofasis atau
Preteriso
“yang gua kejar
dikompetisi ini,
yah hadiahnya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
didepannya) di…mana
yah! Waoo itu itu
(menunjuk arah
penonton yang diatas)
sory-sory, kirain klao
grand final boleh milih
lagi ya! Ngak yaa sory-
sory. Tapi yang disitu
emang gak mau jadi
calon? dapet mobil lho!
Sayang kamu
ikhlaskan? Ikhlaslah!
Mobilkan bangkunya
banyak, bisa tri in one
kita.
P.3
ngebahagiain calon
istri gua”
Set UP (Rasional)
“Tapi yang disitu
emang gak mau jadi
calon? Dapet mobil
lho! Sayang kamu
ikhlaskan? Ikhlaslah”
Punchline (Tidak
Terduga)
“Mobilkan
bangkunya banyak,
bisa tri in one kita”
Struktur pada transkrip Ridwan Remin pada paragraf ketiga terdiri dari, Set
Up (informasi) Punch line (biasa), dan Set Up (rasional) Punch line (tak
terduga). Pada paragraf ketiga terdapat satu gaya bahasa yaitu, apofasis atau
preteriso “yang gua kejar dikompetisi ini, yah hadiahnya”. Ridwan Remin pada
kalimat tersebut menegaskan tentang keinginan dirinya menjadi juara tetapi ia
menyangkal dengan mengatakan bahwa yang ia kejar adalah hadiahnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Paragraf Struktur Gaya Bahasa
Gua kalo dapat motor
mah, yah biasa ajalah.
Udah punya tiga taun
gua pacaran sama
pacar gua keamana-
mana naik motor gitu
pacaran, gak enak!
Gak bisa ngapa-
ngapain! Yah kan
sekali-kali pengen gitu
gua ngerasain pacaran di
mobil yah, mesra-
mesraan, gag ada yang
liat, tau-tau goyang aja
(memainkan tangan
sambil digoyang-
goyang). Goyang karena
panic, siapa yang bawa
ni? Kaga ada yang bisa!
Gua gag terlalu ngejar
Set Up (Informasi)
“Tiga tahun gua
pacaran sama pacar
gua keamana-mana
naik motor gitu
pacaran”
Punchline (Tidak
terduga)
“gak enak! Gak bisa
ngapa-ngapain”
Set Up (Observasi)
“Abdul Arsyrad,
juara dua SUCI
empat sukses, main
film, Rahmet Ababil
juara dua suci lima
sukses main sinetron
Segitu juara dua, liat
juara satunya Rigen”
Sarkasme
“Liat Rigen! Main
apa dia? Main
remot, Rahmet lagi
Rahmet lagi ni”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
juara karena suci tu
unik, lu mau juara
satu, juara dua, lu
punya peluang buat
sukses gitu. Cotohnya
Abdul Arsyrad, juara
dua SUCI empat sukses,
main film, Rahmet
Ababil juara dua suci
lima sukses main
sinetron. Segitu juara
dua, liat juara satunya
Rigen. Liat Rigen! Main
apa dia? Main remot,
Rhmet lagi Rahmet lagi
ni! (sambil mengerakan
tangan seolah-olah
memainkan remot).
P.4
Punchline
(Exaggeration/
melebeih-lebihkan)
“Liat Rigen! Main
apa dia? Main remot,
Rhmet lagi Rahmet
lagi ni”
Struktur pada transkrip Ridwan Remin pada paragraf keempat terdiri
dari, Set Up (informasi) Punch line (tak terduga), dan Set Up (Observasi) Punch
line (Exaggeration/ melebeih-lebihkan). Pada paragraf keempat terdapat satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
gaya bahasa yaitu sarkasme, “Liat Rigen! Main apa dia? Main remot, Rahmet
lagi Rahmet lagi ni”. Kalimat tersebut merupakan sauatu acuan yang
mengandung kepahitan atau cealaan yang ditujukan kepada Rigen juara pertama
SUCI 5 meskipun juara pertama tetapi nasibnya dan karirnya tak sebagus
Rahmet yang merupakan juara kedua.
Paragraf Struktur Gaya Bahasa
Yaa gua tu gag pernah
nyari juara gitu,
tampil-tampil aja,
bikin materi, materi
aja! Gua gag terlalu
peduli sama
penilaiaan gitu, dapet
kompor gas syukur,
gag dapat kompor gas
gak papa udah ada ini
di kosan dua tungku
lagi. Gua gag ngincer
juara, bahkan gua gag
nyiapin strategi macem-
macem buat, bertahan
dikompetisi ini, dari
Set Up (Informasi)
“Gua gag terlalu
peduli sama
penilaiaan gitu, dapet
kompor gas syukur,
gag dapat kompor gas
gak papa”
Punchline (Biasa)
“Udah ada ini di
kosan dua tungku
lagi”
Set Up (Informasi)
“Gua gag ngincer
juara, bahkan gua gag
nyiapin strategi
Repitisi Simploke
“Yaa gua tu gag
pernah nyari juara
gitu, tampil-tampil
aja, bikin materi,
materi aja. Gua
gag terlalu peduli
sama penilaiaan
gitu, dapet kompor
gas syukur, gag
dapat kompor gas
gak papa udah ada
ini di kosan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
awal! Gak kek finalis
lain, liat Dani Beler!
Dia pura-pura jadi anak
(disensor).. biar bisa
bertahan.
P.5
macem-macem buat,
bertahan dikompetisi
ini, dari awal”
Punchline
(Exaggeration
Comparison/
Perbandingan yang
dilebeih-lebihkan)
“Gak kek finalis lain,
liat Dani Beler! Dia
pura-pura jadi
anak….(disensor)..
biar bisa bertahan”
Struktur pada transkrip Ridwan Remin pada paragraf kelima terdiri dari, Set
Up (informasi) Punch line (biasa), dan Set Up (informasi) Punch line
(exaggeration comparison/ perbandingan yang dilebeih-lebihkan). Pada
paragraf kelima terdapat satu gaya bahasa yaitu repitisi simploke “Yaa gua tu
gag pernah nyari juara gitu, tampil-tampil aja, bikin materi, materi aja. Gua
gag terlalu peduli sama penilaiaan gitu, dapet kompor gas syukur, gag dapat
kompor gas gak papa udah ada ini di kosan”. Pada kalimat tersebut terdapat
perulangan bunyi, suku kata yang dianggap penting dalam tuturan tersebut untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
menekakan sebuah konteks. Konteks tersebut adalah tentang tampil didepan
panggung dan menjadi juara tidak perlu tampil terlalu
berlebihan. “bikin materi, materi aja” “kompor gas syukur, gag dapat kompor
gas”.
Paragraf Struktur Gaya Bahasa
Coki Anwar pura-
pura gila biar bisa
bertahan, sampai-
sampai kang Didi
pura-pura susah
Cuma biar bisa masuk
dupan itu! Semuanya
pakai strategi, tapi
hasilnya apa? Mereka
gag nyampai di grand
final, karena Kompas
Tv butuhnya komika
yang jujur, biar bisa
jadi inspirasi
Indonesia yah itu
kompas TV! Makanya
Punchline
(Exaggeration
Comparison/
Perbandingan yang
dilebeih-lebihkan)
“Coki Anwar pura-
pura gila biar bisa
bertahan, sampai-
sampai kang Didi
pura-pura susah
Cuma biar bisa
masuk dupan itu!
Semuanya pakai
strategi, tapi hasilnya
apa? Mereka gag
nyampai di grand
Sarkasme
“Coki Anwar pura-
pura gila biar bisa
bertahan, sampai-
sampai kang Didi
pura-pura susah
Cuma biar bisa
masuk dupan itu!
Semuanya pakai
strategi, tapi
hasilnya apa?
Mereka gag
nyampai di grand
final”
Eufemisimus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
gua heran kenapa di
final ini gua ketmunya
Mamat Alkatiri, karena
mamat orang jujur. Gag
mungkin dia pura-pura
papua! Kalau pura-pura
peduli papua mungkin!
Siapa tau Cuma
gimmick yaa! Tapi
Mamat orang baik buat
yang gag tau dia tu,
bela-belai in kuliah
kedokteran karena dia
tau di Papua sangat
minim tenaga medis,
mulia sekali lho anak
itu! Makanya malam ini
gua sih ikhlas kalau dia
jadi dokter aja udah!
Buat Kompasa Tv
tolong ya, jangan
samapai gelar juara
final, karena Kompas
Tv butuhnya komika
yang jujur, biar bisa
jadi inspirasi
Indonesia yah itu
kompas TV”
(Paragraf 5 dan 6
memiliki hubungan
yang
berkesinambungan di
Punchlinya)
Set Up (Observasi)
“Makanya gua heran
kenapa di final ini
gua ketmunya Mamat
Alkatiri, karena
mamat orang jujur”
Punchline (Reaksi)
“Gag mungkin dia
pura-pura papua!
Kalau pura-pura
peduli papua
“jujur, pura-pura
papua, pura-pura
peduli papua
mungkin, Cuma
gimmick, bela-
belain kuliah
kedokteran, di
Papua sangat minim
tenaga medis,
ikhlas kalau dia jadi
dokter aja udah”
“di Papua sangat
minim tenaga medis,
mulia sekali lho
anak itu”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
menghambat niat mulia
beliau.
P.6
mungkin! Siapa tau
Cuma gimmick yaa”
Set Up (Informasi)
“Tapi Mamat orang
baik buat yang gag
tau dia tu, bela-belai
in kuliah kedokteran
karena dia tau di
Papua sangat minim
tenaga medis, mulia
sekali lho anak itu”
Punchline
(Callback)
“Makanya malam ini
gua sih ikhlas kalau
dia jadi dokter aja
udah! Buat Kompasa
Tv tolong ya, jangan
samapai gelar juara
menghambat niat
mulia beliau”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Struktur pada transkrip Ridwan Remin pada paragraf keenam terdiri dari
Punch line (exaggeration comparison/ perbandingan yang dilebeih-lebihkan),
paragraf 5 dan 6 memliki hubungan yang berkesinambungan di Punchlinya, Set
Up (Observasi) Punch line (Reaksi), dan Set Up (Informasi) Punch line
(Callback). Pada paragraf keenam terdapat dua gaya bahasa yaitu sarkasme
“Coki Anwar pura-pura gila biar bisa bertahan, kang Didi pura-pura susah
Cuma biar bisa masuk dupan itu” kalimat tersebut merupkan celaan kepada
peserta SUCI 7. Celaan tersebut mengatakan Coki yang gila, dan Didi yang
susah hidupnya demi bisa bertahan di kompetisi SUCI 7 tetapi hasilnya mereka
tidak dapat bertahan sampai grand final, berbeda dengan Ridwan yang mampu
bertahan tampa ada strategi khusus. “Mereka gag nyampai di grand final”.
Secara tidak langsung Ridwan mencela dan mengejek mereka dengan sebuah
acuan yang ada kebenarannya. Eufesimus “jujur, pura-pura papua, pura-pura
peduli papua mungkin, Cuma gimmick, bela-belain kuliah kedokteran, di Papua
sangat minim tenaga medis, ikhlas kalau dia jadi dokter aja udah”. Kalimat
tersebut merupakan ungkapan-ungkapan yang halus yang mungkin dirasa
menghina, menyinggung perasaan dan mengsugestikan kepada penonton, bahwa
Mamat tidak bisa menjadi juara pertama.
Paragraf Struktur Gaya Bahasa
Kalau mamat juara
terkenal, sibuk tinggal di
Jakarta siapa yang
Set Up (Informasi)
“Kalau mamat juara
terkenal, sibuk
Sarkasme
“Jangan kayak om
Indro yaa! Kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
ngurusin Papua? Rigen?
Haaaaa gag bisa!
Mending gua ajalah gitu,
gua kalau juara gag bakal
lupa sama teman-teman
gua, gua kalau terkenal
pasti ngajak mereka, gua
pengen nyontoh bang
panji, bikin tour ngajakin
teman-teman komika
yang lain, tau kayak cak
lontong, bikin program
TV ngajak teman-teman
pelawak yang lain.
Jangan kayak om Indro
yaa! Kerja kok
sendirian! Teman-
teman warkop gag
diajak om? Ehhh apa
om Indro yang gag
diajak yaa?
P.7
tinggal di Jakarta
siapa yang ngurusin
Papua”
Punchline
(Callback)
“Rigen? Haaaaa gag
bisa! Mending gua
ajalah gitu”
Set Up (Informasi)
“Gua kalau juara gag
bakal lupa sama
teman-teman gua,
gua kalau terkenal
pasti ngajak mereka,
gua pengen nyontoh
bang panji, bikin
tour ngajakin teman-
teman komika yang
lain, tau kayak cak
lontong, bikin
program TV ngajak
kok sendirian!
Teman-teman
warkop gag diajak
om? Ehhh apa om
Indro yang gag
diajak yaa”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
teman-teman
pelawak yang lain”
Punchline (Tidak
Terduga)
“Jangan kayak om
Indro yaa! Kerja kok
sendirian! Teman-
teman warkop gag
diajak om? Ehhh apa
om Indro yang gag
diajak yaa”
Struktur pada transkrip Ridwan Remin pada paragraf ketujuh terdiri dari
Set Up (informasi) Punch line (callback), dan Set Up (informasi) Punch line
(tidak terduga). Pada paragraf ketujuh terdapat satu gaya bahasa yaitu sarkasme
“Jangan kayak om Indro yaa! Kerja kok sendirian! Teman-teman warkop gag
diajak om? Ehhh apa om Indro yang gag diajak yaa”. Kalimat tersebut
merupakan sebuah acuan yang mengandung celaan kepada Indro Warkop “Kerja
kok sendirian” kerja selalu sendirian tidak ingat kepada teman atau sahabatnya.
Celaan ini mengandung kepahitan bagi Indro Warkop karena kesannya kenapa
Indro tidak meninggal saja ikut jejak Kasino dan Dono “apa om Indro yang gag
diajak yaa”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
BIODATA
Hendrianus Ndori lahir di Nanga Pinoh, 26
Agustus 1993. Pendidikan sekolah dasar di
peroleh di SD Negri Nomor 8 Barasa Nabun
Serawai, lulus pada tahun 2006. Pendidikan
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negri 01
Nanga Pinoh, lulus pada tahun 2009. Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
(SMA) ditempuh di SMA Katolik Santo Paulus Nyarumkop Singkawang
Timur, lulus pada tahun 2012. Pada tahun yang sama melajutkan studi ke
perguruan tinngi Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia (PBSI). Tugas
akhir ditempu dengan menulis skripsi berjudul “Analisis Struktur dan Gaya
Bahasa 5 Komika Stand Up Comedy Indonesia Season 7 Kompas Tv”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI