ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI...
Transcript of ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI...
83
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1DI BOGOR
SKRIPSI
MAYANG DEWI APRIATNIH34086054
DEPARTEMEN AGRIBISNISFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR
2010
84
RINGKASAN
MAYANG DEWI APRIATNI. Analisis Strategi Pemasaran Rahat Cafe 1 diBogor. Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen,Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan SUHARNO).
Kota Bogor merupakan salah satu kota yang banyak dikunjungi wisatawandikarenakan memiliki ciri khas yaitu banyaknya makanan yang bervariasi, udarayang sejuk, memiliki tempat pariwisata yang cukup terkenal sehingga menjadikankota Bogor sebagai alternatif liburan bagi keluarga. Selain sebagai tempat wisataalam, kota Bogor juga dikenal sebagai tempat wisata kuliner. Cafe merupakansuatu industri makanan yang cukup menarik untuk dijadikan salah satu objekwisata kuliner di Bogor, karena cafe mempunyai keunggulan yaitu suatu tempatmakan yang bernuansa modern dan dapat dijadikan tempat santai atau kumpulbersama keluarga dan kerabat.
Industri makanan merupakan industri yang berkembang mengikutiperkembangan zaman dan selera serta kebutuhan konsumen dalam memenuhikebutuhan di Indonesia, salah satunya cafe. Rahat Cafe 1 menyediakan menudengan konsep “Indonesian foods, healthy & diet foods”, yaitu sebagai makananIndonesia yang memiliki standar kesehatan dan makanan diet bagi konsumenyang tidak mengkonsumsi makanan yang berlemak. Berkembangnya jenis cafe dikota Bogor merupakan reaksi dari beragamnya jenis makanan. Untuk menghadapipersaingan tersebut, Rahat Cafe 1 memerlukan strategi pemasaran terbaik agartetap bertahan di pasar yang kompetitif. Walaupun pada kenyataannya total omsetpenjualan Rahat Cafe 1 sudah mengalami peningkatan setiap tahunnya. Strategipemasaran baru atau up date nya, justru diperlukan untuk menjaga kinerja usahadan tetap up to date dengan tuntutan pasar. Strategi yang disusun denganmempertimbangkan kondisi internal dan eksternal.
Berdasarkan uraian tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah sebagaiberikut: (1) Merumuskan bauran pemasaran Rahat Cafe 1. (2) Menganalisisfaktor-faktor lingkungan internal dan eksternal pemasaran Rahat Cafe 1. (3)Menentukan alternatif startegi pemasaran terbaik Rahat Cafe 1.
Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Kegiatan pengumpulan datadilaksanakan pada bulan Juli sampai Oktober 2010. Data yang digunakan dalampenelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Metode analisis data yangdigunakan dalam penelitian ini adalah matriks IFE (Internal Factor Evaluation)dan EFE, (External Factor Evaluation), analisis IE (Internal-Eksternal), analisisSWOT serta QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks).
Hasil analisis lingkungan internal dengan matriks IFE dapat dilihat bahwaperusahaan memiliki posisi internal yang kuat maka diperoleh total bobot skorsebesar 3.053. Hal ini menunjukkan bahwa Rahat Cafe 1 telah mampumenggunakan kekuatan (sebagai makanan ”Indonesian Foods, Healty & DietFoods”, inovasi produk, mutu/kualitas produk terjaga, lokasi cafe yang cukupstrategis, adanya potongan harga untuk pelajar dengan layanan kartu b’smartcard,promosi cukup dilakukan, pelayanan yang baik, ramah dan sopan terhadapkonsumen, memiliki pelayanan khusus seperti lunch box, catering box, dandelivery order, layanan telkom hotspot, dan penyampaian jasa efektif). Hasil
85
analisis lingkungan eksternal dengan matriks EFE dapat dilihat bahwa perusahaanmemiliki posisi eksternal yang kuat dengan diperoleh total bobot skor sebesar3.083. Hal ini menunjukan bahwa Rahat Cafe 1 telah mampu merespon faktoreksternal dengan memanfaatkan peluang (perubahan gaya hidup masyarakat,pertumbuhan jumlah penduduk Bogor, peningkatan pendapatan dan daya belimasyarakat, perkembangan kemajuan teknologi, dan cukup tersedia angkatankerja) untuk mengatasi ancaman (tingkat persaingan cafe cukup tinggi, kenaikanharga bahan baku, kekuatan tawar-menawar konsumen tinggi, kekuatan tawar-menawar pemasok tinggi, dan hambatan masuk industri cukup tinggi). Gambaranposisi perusahaan saat ini dalam pemetaan matriks IE pada posisi Growth andBuild (tumbuh dan berkembang). Strategi yang tepat digunakan dalam kuadran iniadalah strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk.
Berdasarkan hasil analisis QSPM, yang memetakan strategi SO (Strength-Opportunity), strategi ST (Strength-Threat), strategi WO (Weakness-Opportunity), dan strategi WT (Weakness-Threat) dapat dilihat bahwa strategiterbaik yang harus dilakukan sekarang adalah salah satu strategi SO yaitumeningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi (sepertimembuka cabang di sekitar Bogor) dan pemasaran. Strategi ini dilakukan untukmeraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan dengan memanfaatkankekuatan-kekuatan internal perusahaan. Hal ini dilakukan agar jangkauan untukmenyampaikan produk ke masyarakat luas dapat tersampaikan, baik kualitasproduk dan pelayanan yang menjadi kekuatan bagi Rahat Cafe 1 untukmemperluas pangsa pasarnya. Selain itu, pemasaran yang dilakukan Rahat Cafe 1seperti strategi harga khusus untuk pelajar, menu serba Rp 10.000 dan promosiagar konsumen mengetahui informasi produk, harga maupun jasa yang ada diRahat Cafe 1. Keseluruhan strategi ini didukung oleh pesatnya perubahan poladan gaya hidup masyarakat, pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk, peningkatanpendapatan dan daya beli masyarakat serta perkembangan kemajuan teknologi.Strategi terbaik tersebut sesuai dengan salah satu misi Rahat Cafe 1 yaitumembuka cabang di sekitar Bogor.
Saran dan masukan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikanperusahaan dimasa yang akan datang, sebagai berikut: (1) Meningkatkan pangsapasar dengan menambah saluran distribusi (seperti membuka cabang di sekitarBogor) dan pemasaran. (2) Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjagahubungan baik dengan pemasok. (3) Mengadakan pelatihan kepada SDM mudauntuk meningkatkan kualitas manajerial dan melalui penetapan job descriptionyang jelas dan terarah. (4) Meningkatkan fasilitas berupa penyediaan area parkiryang memadai, tempat yang lebih menarik dan pembuatan sertifikasi dari BPOM.(5) Meningkatkan kualitas produk melalui kepastian bahan baku, prosespemasakan dan pengolahan, serta peningkatan cara penyajian. Karena jumlahnya,pelaksanaan prioritas strategi di atas disarankan mengikuti urutan waktu. Urutanpertama dilaksanakan lebih dahulu.
86
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1DI BOGOR
MAYANG DEWI APRIATNIH34086054
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untukmemperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Departemen Agribisnis
DEPARTEMEN AGRIBISNISFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR
2010
87
Judul Proposal : Analisis Strategi Pemasaran Rahat Cafe 1 di Bogor
Nama : Mayang Dewi Apriatni
NIM : H34086054
Disetujui,Pembimbing
Dr. Ir. Suharno, M.AdevNIP. 19610610198611 1 001
DiketahuiKetua Departemen Agribisnis
Fakultas Ekonomi dan ManajemenInstitut Pertanian Bogor
Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MSNIP. 19580908198403 1 002
Tanggal Lulus:
88
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Strategi
Pemasaran Rahat Cafe 1 di Bogor” adalah karya sendiri dan belum diajukan
dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam bentuk daftar
pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Bogor, Desember 2010
Mayang Dewi ApriatniH34086054
89
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Serang pada tanggal 28 April 1987. Penulis adalah
anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Warsinta Sunaryo, S.Pd dan
Ibunda Yeti Mujizati.
Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak pada tahun 1993
dari TK Artha Kencana Serang, kemudian penulis melanjutkan pendidikan dasar
di SDN 03 Serang, lulus pada tahun 1999, dan pendidikan menengah pertama
diselesaikan pada tahun 2002 di SLTPN 1 Serang. Pendidikan lanjutan menengah
atas di SMUN 1 Serang diselesaikan pada tahun 2005.
Pada tahun 2005, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB)
melalui jalur tes (REGULER) pada Program Diploma III Teknologi Produksi dan
Manajemen Perikanan Budidaya, Institut Pertanian Bogor (IPB) dan selesai pada
tahun 2008, kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan kuliahnya pada
Program Sarjana Ekstensi Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor (IPB). Penulis pernah bekerja sebagai Asisten Dosen Akuabisnis
di Direktorat Program Diploma, Institut Pertanian Bogor pada Tahun 2010.
90
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Rahat Cafe 1 di Bogor”.
Skripsi ini disusun sebagai syarat mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi
(SE) pada Program Sarjana Agribisnis di Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor (IPB).
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
memberikan kontribusi yang bermakna bagi pengembangan wawasan para
pembaca, khususnya mahasiswa dan masyarakat umumnya.
Bogor, Desember 2010
Mayang Dewi Apriatni
91
UCAPAN TERIMAKASIH
Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai
bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih
dan penghargaan kepada:
1. Dr. Ir. Suharno, M.Adev selaku dosen pembimbing atas bimbingan, arahan,
waktu dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan
skripsi ini.
2. Dr. Ir. Anna Fariyanti, MS selaku dosen evaluator dalam kolokium yang telah
meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi perbaikan
skripsi ini.
3. Dr. Ir. Ratna Winandi, MS selaku dosen penguji utama yang telah memberi
masukan demi perbaikan skripsi.
4. Rahmat Yanuar, SP., MSi selaku dosen penguji wakil Departemen. Terima
kasih telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi
perbaikan skripsi ini.
5. Papah dan mamahku tersayang atas segala dukungan, kasih sayang dan doa
yang selalu diberikan kepada penulis dengan tulus serta penuh kesabaran.
Kakak-kakakku tersayang yaitu Teh Dewi dan Teh Tari yang selalu
memberikan dukungan, doa, dan canda tawanya.
6. Bapak Dedi Suwardi, selaku Manajer Operasional Rahat Cafe 1 yang telah
banyak membantu penulis pada saat turun lapang penelitian. Terimakasih atas
kerjasama, semangat, dan doa yang diberikan kepada penulis.
7. Bapak Firmanandi Sugriat, selaku Supervisor Rahat Cafe 1 yang telah
memberi bantuan kepada penulis berupa bantuan data dalam penyusunan
skripsi ini. Terimakasih atas kerjasama kepada penulis.
8. Bapak Deni Kurniawan, selaku bagian pemasaran PT. Al-Fattah sebagai
pemasaok bahan baku ayam Rahat Cafe 1 yang telah mengijinkan penulis
untuk wawancara dan pengisian kuesioner.
9. Bapak Andri Surya, selaku Manajer Operasional Kebun Kita yang telah
memberikan bantuan data dalam penyusunan skripsi ini.
92
10. Alfera Yusiana selaku pembahas seminar. Terima kasih atas saran dan kritik
yang telah diberikan kepada penulis.
11. Teman-temanku tercinta: Ranty, Lila, Teh Icha, dan Haji yang memberi
semangat, keceriaan dan kebersamaan.
12. Anak-anak kost-an Taman Malabar I (TM I) yang selalu membawa
kenyamanan disaat belajar.
13. Teman-teman seperjuangan dan teman-teman Agribisnis angkatan V atas
semangat dan sharing selama penelitian hingga penulisan skripsi, serta
seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas
bantuannya.
Bogor, Desember 2010
Mayang Dewi Apriatni
93
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .................................................................................. .. xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiii
I. PENDAHULUAN ............................................................................... 11.1 Latar Belakang ............................................................................... 11.2 Perumusan Masalah ........................................................................ 41.3 Tujuan ............................................................................................ 61.4 Manfaat .......................................................................................... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 7
III. KERANGKA PEMIKIRAN ............................................................. 143.1 Kerangka Pemikiran Teoritis .......................................................... 14
3.1.1 Konsep Strategi ..................................................................... 143.1.2 Manajemen Strategis .............................................................. 143.1.3 Definisi Pemasaran ................................................................. 153.1.4 Strategi Pemsaran .................................................................. 153.1.5 Analisis Lingkungan Perusahaan ........................................... 16
3.1.5.1 Lingkungan Internal .................................................... 163.1.5.1.1 Pasar dan Pemasaran .................................... 173.1.5.1.2 Keuangan dan Akuntansi ............................. 213.1.5.1.3 Sistem Informasi Manajemen ....................... 21
3.1.5.2 Lingkungan Eksternal ................................................. 223.1.6 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan Matriks EFE
(Eksternal Factor Evaluation) ................................................ 263.1.7 Matriks IE (Internal-Eksternal) .............................................. 273.1.8 Analisis SWOT ...................................................................... 273.1.9 Matriks QSPM ....................................................................... 28
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional ................................................... 28
IV. METODE PENELITIAN .................................................................. 304.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 304.2 Jenis dan Sumber Data ................................................................... 304.3 Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 314.4 Teknik Pengambilan Sempel .......................................................... 324.5 Metode Pengolahan Data ................................................................ 33
4.5.1 Analisis Deskriptif ................................................................. 334.5.2 Analisis Tiga Tahap Formulasi Strategi ................................. 33
4.5.2.1 Tahap Pemasukan (Input) ............................................ 334.5.2.2 Tahap Pencocokan ..................................................... 37
94
4.5.2.3 Tahap Keputusan ........................................................ 39
V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN..................................... 425.1 Sejarah, Visi dan Misi Rahat Cafe 1 ............................................... 425.2 Lokasi Rahat Cafe 1 ........................................................................ 425.3 Struktur Organisasi Rahat Cafe 1 .................................................... 435.4 Kegiatan Operasional dan Budaya Kerja Rahat Cafe 1 .................... 45
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 466.1 Analisis Lingkungan Internal Rahat Cafe 1 di Bogor ...................... 46
6.1.1 Pasar dan Pemasaran ............................................................... 516.1.2 Keuangan dan Akuntansi ....................................................... 526.1.3 Kegiatan Produksi dan Operasi .............................................. 526.1.4 Sumberdaya Manusia ............................................................. 566.1.5 Sistem Informasi Manajemen ................................................. 58
6.2 Analisis Lingkungan Eksternal Rahat Cafe 1 di Bogor .................... 596.2.1 Lingkungan Jauh .................................................................... 606.2.2 Lingkungan Industri ............................................................... 63
6.3 Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran ......................................... 636.3.1 Tahap Masukan ...................................................................... 666.3.2 Tahap Pencocokan ................................................................. 696.1.3 Tahap Keputusan ................................................................... 75
VII. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 777.1 Kesimpulan ..................................................................................... 777.2 Saran .............................................................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 81
LAMPIRAN .............................................................................................. 83
95
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
1. Perkembangan Restoran, Cafe dan Rumah Makan di Kota BogorBerdasarkan Jenis Hidangan yang disajikan pada Tahun 2005-2009 ... 2
2. Data Cafe di Kota Bogor Tahun 2009 .................................................. 3
3. Data Total Omset Penjualan Rahat Cafe 1 pada Tahun 2007-2009 ......... 4
4. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 31
5. Penilaian Bobot Faktor Internal Perusahaan ......................................... 35
6. Penilaian Bobot Faktor Eksternal Perusahaan ...................................... 35
7. Matriks IFE ......................................................................................... 36
8. Matriks EFE ........................................................................................ 36
9. Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM) ............................. 41
10. Jumlah Karyawan Rahat Cafe 1 Berdasarkan Jabatan FungsionalTahun 2010 ......................................................................................... 57
11. Analisis Faktor Internal Rahat Cafe 1 ................................................. 59
12. Perkembangan dan Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita Kota BogorAtas Dasar Harga Konstan Tahun (2003-2006) .................................. 60
13. Analisis Faktor Eksternal Rahat Cafe 1 ............................................... 66
14. Hasil Analisis Matriks IFE Rahat Cafe 1 ............................................. 67
15. Hasil Analisis Matriks EFE Rahat Café 1 ........................................... 68
16. Hasil Analisis Matriks SWOT Rahat Cafe 1 ....................................... 74
96
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Model Kekuatan dari Kompetitif ......................................................... 26
2. Kerangka Pemikiran Operasional ......................................................... 29
3. Model Matriks IE ................................................................................ 37
4. Matriks SWOT .................................................................................... 39
5. Struktur Organisasi Rahat Cafe 1 ......................................................... 43
6. Hasil Analisis Matriks IE Rahat Cafe 1 ................................................ 70
97
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Daftar Pertanyaan Wawancara............................................................... 84
2. Kuesioner Penelitian di Rahat Cafe 1, Bogor ......................................... 91
3. Penilaian Responden Terhadap Faktor Internal Rahat Cafe 1 di Bogor .. 95
4. Penilaian Responden Terhadap Faktor Eksternal Rahat Cafe 1 di Bogor 97
5. Nilai Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal pada Rahat Cafe 1di Bogor ................................................................................................ 99
6. Nilai Bobot dan Rating Faktor Strategis Eksternal pada Rahat Cafe 1di Bogor ............................................................................................... 100
7. Hasil Matriks QSPM Rahat Cafe 1 ....................................................... 101
8. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot dan RatingFaktor Strategis Internal dan Eksternal Rahat Cafe 1, Bogor .............. 102
9. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Attractiveness Score (AS)Alternatif Strategi Pemasaran Rahat Cafe 1 .......................................... 110
10. Daftar Menu Makanan Indonesia (Indonesian Foods) Rahat Cafe 1di Bogor ............................................................................................... 114
11. Daftar Menu, Bahan Baku, dan Kandungan Gizi pada Makanan SehatDan Makanan Diet (Healthy and Diet Foods) Rahat Cafe 1 di Bogor ... 116
12. Kondisi Rahat Cafe 1 di Bogor............................................................. 121
13. Gambar Menu Indonesian Foods Rahat Cafe 1..................................... 123
14. Gambar Menu Healthy and Diet Foods Rahat Cafe 1 ........................... 124
98
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Bogor merupakan salah satu kota yang banyak dikunjungi wisatawan
dikarenakan memiliki ciri khas yaitu banyaknya makanan yang bervariasi, udara
yang sejuk, memiliki tempat pariwisata yang cukup terkenal sehingga menjadikan
kota Bogor sebagai alternatif liburan bagi keluarga. Tempat wisata yang banyak
dikunjungi oleh wisatawan salah satunya adalah Kebun Raya Bogor. Selain
sebagai tempat wisata alam, kota Bogor juga dikenal sebagai tempat wisata
kuliner.
Cafe merupakan suatu industri makanan yang cukup menarik untuk
dijadikan salah satu objek wisata kuliner di Bogor, karena cafe mempunyai
keunggulan yaitu suatu tempat makan yang bernuansa modern dan dapat dijadikan
tempat santai atau kumpul bersama keluarga dan kerabat. Diantara daya tarik lain
“menu makanan daerah” atau “menu makanan khas”, merupakan andalan wisata
kuliner yang ada di satu kota di Indonesia yang menjadi objek wisata yaitu kota
Bogor. Industri makanan yaitu industri yang berkembang mengikuti
perkembangan zaman dan tingkat gaya hidup serta kebutuhan konsumen dalam
memenuhi kebutuhan di Indonesia, yang menyebabkan terjadinya perubahan
selera dalam masyarakat.
Tuntutan selera masyarakat akan bentuk-bentuk industri kuliner baru
dipercaya menjadi salah satu pemicu bagi perkembangan keragaman jenis
makanan di kota Bogor. Tuntutan keanekaragaman produk makanan tersebut
menjadi salah satu peluang pasar yang potensial bagi berkembangnya industri
makanan. Adapun perkembangan restoran, cafe dan rumah makan berdasarkan
jenis-jenis makanan yang beragam dapat dilihat pada Tabel 1.
99
Tabel 1. Perkembangan Restoran, Cafe dan Rumah Makan di Kota BogorBerdasarkan Jenis Hidangan yang disajikan pada Tahun 2005-2009
Jenis Hidangan Jumlah (Unit)2005 2006 2007 2008 2009
Indonesia 45 48 51 54 55Daerah 38 39 41 43 43Internasional 37 38 40 41 41Oriental 35 36 40 47 47Kontinental 40 43 45 50 50
Sumber: Dinas Kepariwisataan dan kebudayaan Kota Bogor (2010)
Di kota Bogor telah tersedia berbagai jenis restoran, cafe, dan rumah
makan yang menyediakan makanan jenis Indonesia. Sesuai dengan Tabel 1, pada
tahun 2009 perkembangan restoran, cafe, dan rumah makan dengan jenis
hidangan Indonesia mengalami peningkatan. Berarti industri makanan yang
menyediakan jenis hidangan menu Indonesia paling digemari oleh masyarakat di
kota Bogor. Namun cafe yang berkonsep “Indonesian food, healthy, & diet foods”
di kota Bogor hanya Rahat Cafe 1. Konsep “Indonesian food, healthy, & diet
foods” Rahat Cafe 1 merupakan menu Indonesia dengan pencampuran hidangan
sehat dan memiliki standar kesehatan dan makanan diet bagi konsumen yang tidak
mengkonsumsi makanan yang berlemak. Hal tersebut dapat dilihat dari komposisi
dan kandungan gizi bahan baku yang digunakan (Lampiran 11). Sedangkan cafe
lainnya (berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2) hanya menyediakan makanan
Indonesia tanpa adanya campuran hidangan sehat/diet dan tidak dijadikan suatu
konsep utama.
Selain memiliki pesaing sejenis di sekitar Rahat Cafe 1 yaitu Kebun Kita,
Rahat Cafe 1 juga harus bersaing dengan cafe-cafe lain di Bogor yang
menawarkan keanekaragaman makanan lain, yang menyebabkan konsumen
mempunyai banyak pilihan tempat kuliner. Adapun data industri cafe di kota
Bogor dengan keanekaragaman jenis hidangan yang disajikan, dapat dilihat pada
Tabel 2.
100
Tabel 2. Data Cafe di Kota Bogor Tahun 2009
No. Nama dan AlamatJenis Hidangan yang disajikan
Indo Daerah Intern Orient Cont1. GUMATI
Jl. Paledang No. 20√ √ √ √ √
2. KEBUN KITAJl. Malabar Ujung No. 1
√ √
3. GINZIE CAFÉJl. Siliwangi No. 1A
√ √
4. CAFÉ DEDAUNANKomplek Kebun Raya Bogor
√ √
5. CAFÉ PININI GRILLJl. Baru Kd. Badak
√ √
6. MANGIARE CAFÉJl. Pakuan No. 21
√ √ √ √
7. INSTRUMENT CAFÉJambu Dua Lt. IV
√
8. DAILY CAFÉPangrango Plaza GD. 03
√ √
9. LC POOL & CAFÉPangrango Plaza, Jl. RayaPajajaran No. 27
√
10. JAKARTA CAFÉBogor Plaza Lt. IV Blok B
√
11. STARBUCKS COFFEBotani Square, Jl. Raya Pajajaran
√
12. PT. JCO DANUT & CAFÉBotani Square, Jl. Raya Pajajaran
√
13. DINASTI CAFÉJambu 2
√
14. SALAK SUNSET CAFÉJl. Paledang No. 28
√ √
15. TERAS CAFÉJl. Ahmad Yani No. 78
√ √
16. CAFÉ GUEJl. Raya Pajajaran 14 No. 6
√ √
17. JESSLYN CAFÉBogor Trede Mall
√ √
18. CAFÉ STATIONPangrango Plaza, Jl. Pajajaran
√ √
Sumber: Dinas Kepariwisataan dan kebudayaan Kota Bogor (2010)
Tabel 2 menunjukan bahwa jumlah cafe yang ada di kota Bogor pada
tahun 2009 yaitu sebanyak 18 cafe, berarti hal tersebut menunjukkan adanya
tingkat persaingan antar cafe. Untuk menghadapi persaingan tersebut, Rahat Cafe
1 memerlukan strategi pemasaran terbaik agar tetap bertahan di pasar yang
101
kompetitif. Walaupun pada kenyataannya total omset penjualan Rahat Cafe 1
sudah mengalami peningkatan setiap tahunnya. Strategi pemasaran baru atau up
date nya, justru diperlukan untuk menjaga kinerja usaha dan tetap up to date
dengan tuntutan pasar. Data total omset penjualan Rahat Cafe 1 dapat dilihat pada
Tabel 3.
Tabel 3. Data Total Omset Penjualan Rahat Cafe 1 pada Tahun 2007-2009
Tahun Total Omset Penjualan2007 40 juta/ bulan2008 45 juta/ bulan2009 50 juta/ bulan
Sumber: Rahat Cafe 1 (2010)
Tabel 3 menunjukkan bahwa Rahat Cafe 1 sebelumnya sudah menjalankan
strategi pemasaran dilihat dari pertumbuhan omset penjualannya. Meskipun
demikian Rahat Cafe 1 masih memerlukan strategi pemasaran baru atau up date
atasnya, dan strategi ini harus tepat, sesuai dengan kondisi permintaan
(konsumennya). Untuk itulah diperlukan kajian untuk menghasilkan rumusan
stratrgi pemasaran yang baru.
Dalam hal ini, Marketing strategy adalah rumusan tentang bagaimana
perencanaan dan pelaksanaan Rahat Cafe 1, bauran harga, promosi, dan distribusi
ide-ide, barang dan jasa penjualan makanannya untuk memastikan adanya
penjualan yang terus-menerus yang menguntungkannya dan memusakan
konsumen dan pelanggannya, serta menarik calon konsumen maupun
pelanggannya.
1.2 Perumusan Masalah
Rahat Cafe 1 berdiri pada 12 Januari 2007. Cafe yang berdiri selama
hampir 4 tahun ini merupakan bisnis pribadi yang dimiliki oleh Soleh Brik
Zubaidi. Cafe ini terletak di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango Plaza).
Rahat Cafe 1 menyediakan menu “Indonesian foods, healthy & diet
foods”, sebagai makanan Indonesia yang memiliki standar kesehatan dan
102
makanan diet bagi konsumen yang tidak mengkonsumsi makanan yang berlemak.
Adanya inovasi produk yang dikembangkan merupakan salah satu kekuatan yang
dimiliki Rahat Cafe 1 dalam menarik minat konsumen, inovasi produk berupa
campuran makanan khas Indonesia dan kontinental seperti bistik iga bakar hot
plate, omelet mix (sosis daging keju), dan omelet seafood, serta menu unik pada
makanan sehat dan makanan diet seperti ayam jumbo protein, sate ayam diet, Soy
belle yogurt, dan lain-lain. Hal ini dilakukan agar pelanggan mempunyai banyak
pilihan menu bagi yang tidak memiliki selera makan yang sama dan dapat
menaikkan omset penjualan (Tabel 3).
Produk yang ditawarkan Rahat Cafe 1 sangat mengutamakan kualitas
karena bahan baku dijaga agar tetap memuaskan konsumen. Harga yang
diterapkan untuk produk Rahat Cafe 1 antara Rp. 6000 - Rp. 30.000. Harga
diterapkan pada produk Rahat Cafe 1 menunjukan bahwa pasar sasaran yang
dipilih adalah semua kalangan ekonomi.
Segmen pasar dari Rahat Cafe 1 sendiri adalah keluarga dan remaja.
Dalam memenuhi kepuasan konsumen, Rahat Cafe 1 menyediakan fasilitas
hotspot, makan gratis bagi yang berulang tahun, dan keramah-tamahan pelayanan
semakin menambah keramaian pengunjung yang datang terutama pada saat akhir
pekan. Omset penjualan yang meningkat tiap tahunnya menunjukkan keberhasilan
dari Rahat Cafe 1 meskipun terdapat permasalahan pada tingkat persaingan bisnis
cafe/makanan yang cukup tinggi (jika dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2). Hal
tersebut menjadikan Rahat Cafe 1 tetap bertahan di pasar kompetitif karena Rahat
cafe sudah merumuskan dan menjalankan suatu strategi yang berkaitan dengan
aspek pemasaran, sehingga permasalahan yang dihadapi oleh Rahat Cafe 1
tersebut tidak dijadikan suatu masalah terbesar.
Strategi yang sebaiknya terus digunakan Rahat Cafe 1 dalam kaitannya
dengan usaha pemasaran adalah strategi yang disusun dengan mempertimbangkan
kondisi internal dan eksternal. Tantangan utama yang dihadapi Rahat Cafe 1 saat
ini adalah bagaimana membangun dan mempertahankan usaha yang sehat dalam
pasar dan lingkungan usaha yang cepat berubah sehingga mempengaruhi
organisasi dan manajemen. Dengan menggunakan analisis terhadap lingkungan,
103
diharapkan Rahat Cafe 1 dapat melakukan strategi pemasaran tepat yang dapat
digunakan untuk menghadapi persaingan industri makanan.
Berdasarkan uraian di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi bauran pemasaran apa saja yang dapat diterapkan oleh
Rahat Cafe 1?
2. Apa saja faktor lingkungan internal dan eksternal pemasaran yang
dihadapi oleh Rahat Cafe 1?
3. Apa saja alternatif strategi pemasaran Rahat Cafe 1?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Merumuskan bauran pemasaran Rahat Cafe 1.
2. Menganalisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal pemasaran
Rahat Cafe 1.
3. Menentukan alternatif startegi pemasaran terbaik Rahat Cafe 1.
1.3 Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakannya penelitian ini, manfaat yang akan didapat sebagai
berikut:
1. Bagi pihak manajemen Rahat Cafe 1, hasil penelitian ini diharapkan
memberikan masukan dan pertimbangan alternatif terbaik dalam
meningkatkan kinerja perusahaan: perumusan strategi pemasaran
perusahaan
2. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat berguna untuk mengaplikasikan
konsep-konsep yang telah diterima selama perkuliahan dan diharapkan
dapat dijadikan bahan literatur untuk penelitian selanjutnya.
3. Bagi pembaca, hasil ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan
informasi mengenai strategi pemasaran cafe.
104
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Berikut disajikan beberapa kajian dengan tema sejenis dengan penelitian
ini, yaitu sebagai berikut:
Anggraini (2006) dalam penelitian yang berjudul ”Analisis Pendapatan dan
Strategi Pemasaran Usaha Warung Tenda Pecel Lele di Sepanjang Jalan Pajajaran,
Bogor. Usaha ini banyak didirikan di sepanjang jalan-jalan utama di berbagai kota
besar di Indonesia termasuk di kota Bogor yaitu di jalan pajajaran. Tujuan dari
penelitian ini adalah mengidentifikasi profil dan karakteristik pedagang warung
pecel lele, menganalisis pendapatan usaha warung tenda pecel lele dan
mengformulasikan strategi pemasaran yang dapat diterapkan pada usaha warung
tenda pecel lele. Metode maupun alat analisis yang digunakan untuk mengetahui
strategi pemasaran pada usaha warung tenda pecel lele adalah matriks IFE, EFE,
IE dan SWOT. Berdasarkan kombinasi nilai matriks IFE dan EFE serta dipetakan
pada matriks IE, posisi usaha warung tenda pecel lele berada pada sel V (hold and
maintain). Sedangkan berdasarkan matriks SWOT, strategi terbaik yang harus
dilakukan sekarang oleh usaha warung tenda pecel lele adalah salah satu strategi
WO yaitu melakukan promosi yang lebih baik lagi untuk menarik konsumen baru,
dan membenahi kondisi internal usaha seperti meningkatkan keahlian para pekerja
dalam kegiatan usaha khususnya pada kegiatan produksi.
Hutabarat (2006) dalam penelitian yang berjudul ”Analisis Bauran Pemasaran
Restoran Pizza (Studi Kasus di Pizza Hut, Padjajaran 29, Bogor)”, bertujuan
untuk mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan bauran
pemasaran perusahaan, menentukan prioritas bauran pemasaran perusahaan, dan
merekomendasikan bauran pemasaran untuk diterapkan oleh perusahaan. Proses
Hierarki Analitik (PHA) dengan bantuan program Expert Choice 2000 Trial
Vercion serta program Microsoft Excel. Penilaian bobot dan prioritas bauran
pemasaran menunjukan bahwa prioritas pertama adalah bauran produk dengan
bobot 0,41188, prioritas kedua adalah bauran SDM (bobot 0,3202), prioritas
105
ketiga adalah bauran distribusi (bobot 0,1267), prioritas keempat adalah bauran
promosi (bobot 0,0774), dan prioritas kelima adalah bauran harga (bobot 0,0640).
Prioritas utama pengembangan bauran produk adalah perentangan lini produk
(bobot 0,7215) dengan cara menganekaragaman produk dalam hal ukuran, harga,
serta variasi jenis dan jasa.
Pratiwi (2008) dalam penelitian yang berjudul ”Analisis Strategi Pemasaran pada
Restoran Bakmi Japos Cabang Bogor”, Bakmi japos merupakan salah satu
restoran yang muncul untuk memanfaatkan peluang pasar. Bakmi japos telah
memberikan alternatif sajian makanan yang sesuai dengan lidah masyarakat
Indonesia serta turut memacu pertumbuhan restoran di Indonesia, khususnya di
Kota Bogor untuk dijadikan objek wisata kuliner. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bauran pemasaran jasa dan penilaian bauran pemasaran jasa yang
selama ini diterapkan oleh Restoran Bakmi Japos Cabang Bogor, mengetahui
faktor-faktor dari lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap
strategi pemasaran, dan mengetahui alternatif strategi pemasaran yang tepat untuk
Restoran Bakmi Japos Cabang Bogor agar dapat bersaing dengan para pesaing.
Peningkatan jumlah restoran di Kota Bogor menjadi permasalahan dalam
penelitian ini, sehingga membutuhkan strategi persaingan yang sesuai dengan
tujuan perusahaan, dan dilakukannya bauran pemasaran jasa. Metode maupun alat
analisis menggunakan matriks IFE, EFE, IE dan QSPM. Nilai rata-rata IFE dan
EFE yang menempati posisi Restoran Bakmi Japos Cabang Bogor pada kuadran
V, yaitu hold and maintain (dipertahankan dan pelihara). Berdasarkan matriks
QSPM diperoleh hasil urutan strategi dari yang terbaik yaitu melakukan kegiatan
promosi untuk menarik minat konsumen, menyediakan menu paket makanan
dengan harga hemat dan pemberian diskon, dan peningkatan kualitas manajemen.
Rahmadhoni (2006) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran
Restoran Sunda Pajajaran Bogor”, bertujuan untuk mengetahui bauran pemasaran
yang telah diterapkan Restoran Sunda Pajajaran dalam menghadapi restoran di
Kota Bogor, Mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap unsur-unsur bauran
pemasaran yang diterapkan Restoran Sunda Pajajaran, dan Mengetahui faktor
internal dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan Restoran Sunda Pajajaran
106
dalam menghadapi persaingan bisnis dengan restoran lainnya. Metode maupun
alat analisis menggunakan matriks IFE, EFE, IE dan SWOT. Berdasarkan pada
nilai total skor pada matriks IFE dan EFE dapat diketahui bahwa perusahaan
berada pada kuadran V yang didesain perusahaan untuk mencapai tahap
pertumbuhan, baik dalam penjualan, aset, profit atau kombinasi dari ketiganya.
Berdasarkan matriks SWOT, strategi terbaik yang harus dilakukan sekarang oleh
Restoran Sunda Pajajaran Bogor adalah salah satu startegi WO yaitu
meningkatkan efektivitas promosi dan memberi bonus bagi karyawan yang
mampu menarik pelanggan baru.
Ratnasari (2009) dalam penelitian yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran
(Studi Kasus Ali Baba Restaurant, Bogor)”, Ali Baba Restaurant merupakan salah
satu restoran etnik di Bogor yang menawarkan keunikan jenis makanan yang
berasal dari negara Timur Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
strategi pemasaran yang diterapkan perusahaan, mengidentifikasi faktor-faktor
internal dan eksternal serta merumuskan alternatif strategi pemasaran yang dapat
dijalankan dimasa yang akan datang. Metode maupun alat analisis menggunakan
matriks IFE, EFE, IE, SWOT dan QSPM. Gambaran posisi perusahaan saat ini
dalam pemetaan matriks IE menempati posisi dalam sel II. Hal ini menunjukan
bahwa perusahaan berada pada posisi Growth and Build (tumbuh dan
berkembang). Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa startegi
terbaik yang harus dilakukan sekarang adalah salah satu startegi WO yaitu
perusahaan harus lebih berupaya dalam mempromosikan produknya untuk
menarik perhatian konsumen dan tetap menjadi pelanggan dari Ali Baba
Restaurant agar dapat meningkatkan penjualannya.
Siahaan (2008) dalam penelitian yang berjudul ”Analisis Strategi Pengembangan
Usaha Restoran Rice Bowl (Studi Kasus Restoran Rice Bowl Botani Square,
Bogor), bertujuan untuk mengkaji strategi usaha yang telah dilakukan oleh
Restoran Rice Bowl Botani Square, menganalisis faktor eksternal dan internal
Restoran Rice Bowl Botani Square, dan mengkaji alternatif srategi yang paling
sesuai bagi Restoran untuk mengembangkan usahanya. Metode maupun alat
analisis menggunakan matriks IFE, EFE, IE, dan QSPM. Nilai rata-rata IFE dan
107
EFE yang menempati posisi Restoran Rice Bowl Botani Square pada kuadran V,
dengan alternatif strategi penetrasi pasar dan pengembangan produknya. Urutan
prioritas strategi yang dilaksanakan adalah menjaga kualitas makanan dan layanan
konsumen, evaluasi dan kajian kemampuan restoran dalam menghadapi
persaingan, mengoptimalkan promosi, membuka outlet baru dan mrnjaga
hubungan baik dengan pemasok.
Sitorus (2010) dalam penelitian yang berjudul ”Analisis Strategi Bauran
Pemasaran (Studi Kasus: Liefde Cafe & Restaurant, Bogor). Satu-satunya restoran
yang menyediakan makanan jenis Internasional di Kota Bogor yang dapat
dijadikan objek wisata kuliner. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
strategi pemasaran yang telah dijalankan oleh Liefde Cafe & Restaurant,
menganalisis kondisi lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi oleh Liefde
Cafe & Restaurant, dan merumuskan alternatif strategi pemasaran terbaik dengan
memperhatikan kondisi lingkungan perusahaan di Liefde Cafe & Restaurant.
Metode maupun alat analisis menggunakan matriks IFE, EFE, IE, SWOT dan
QSPM. Gambaran posisi perusahaan saat ini dalam pemetaan matriks IE
menempati posisi dalam sel V. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan berada
pada posisi Hold and maintain (pertahankan dan pelihara). Berdasarkan hasil
analisis QSPM, dapat dilihat bahwa startegi terbaik yang harus dilakukan
sekarang adalah salah satu strategi WO yaitu membuat papan nama untuk
memudahkan konsumen mengetahui restoran tersebut dan meningkatkan promosi.
Suparyanto (2010) dalam kajian yang berjudul “Konsep makanan Sehat”. Kajian
ini menjelaskan mengenai makanan sehat, keunggulan makanan sehat, syarat
makanan sehat, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bahan makanan
sehat. Makanan sehat adalah dengan meramu berbagai jenis makanan yang
seimbang, sehingga terpenuhi seluruh kebutuhan gizi bagi tubuh dan mampu
dirasakan secara fisik dan mental. Keunggulan makanan sehat yaitu mengandung
zat-zat bergizi seperti protein, mineral, vitamin, dan lemak. Masing-masing zat
tersebut mempunyai fungsi positif, misalkan protein yang berfungsi sebagai
sumber energi dan dapat menggantikan sel-sel yang rusak. Syarat makanan sehat
yaitu memenuhi kecukupan energi dan semua zat gizi sesuai dengan umur,
108
susunan hidangan disesuaikan dengan pola menu seimbang, bahan makanan yang
tersedia setempat kebiasaan, dan selera terhadap makanan, memperhatikan
kebersihan perorangan dan lingkungan, makanan yang tidak mengandung lemak,
makanan yang berkalori tinggi, makanan tidak mengandung gula, makanan yang
penuh protein, dan lain-lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bahan
makanan sehat yaitu: umur, faktor status ekonomi, faktor ekonomi, status
pekerjaan, sosial budaya, dan pengetahuan.1
Vembry (2009) dalam penelitian yang berjudul ”Analisis Strategi Bauran
Pemasaran Zoe Library, Shop, and Cafe, Depok, Jawa Barat”. Zoe Library, Shop,
and Cafe merupakan salah satu tempat hiburan yang lokasinya berada tengah-
tengah lingkungan yang kompetitif. ZOE (Zone of Education and Entertainment)
menggabungkan konsep usaha cafe, taman bacaan, toko buku dan penyewaan
film. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik umum
pelanggan, menganalisis penilaian pelanggan terhadap preferensi Zoe dan
kemampuannya dalam memberikan kepuasan kepada pelanggan, serta menyusun
rekomendasi alternatif strategi pemasaran (produck, price, place, promotion,
people, physivall evidence, dan procces) yang tepat untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan. Metode maupun alat analisis menggunakan Importance and
Performance (IPA), dan Customer Satisfaction Index (CSI). Berdasarkan hasil
IPA, atribut yang memiliki tingkat kepuasan tertinggi adalah atribut kebersihan
dan kerapihan cafe. Sedangkan dalam kriteria nilai CSI yaitu berada pada kriteria
puas. Rekomendasi alternatif strategi pemasaran pada penelitian ini adalah
perbaiki atribut kecepatan pelayanan, cita rasa makanan dan minuman, harga
makanan dan sewa buku/film, serta sarana toilet. Selain itu tingkatkan atribut cara
promosi dan areal parkir.
Strategi pemasaran yang dilakukan oleh masing-masing perusahaan, jika
dilihat dari kesembilan kajian (kesembilan paragraf) di atas, tampak bahwa
1Suparyanto. 2010. Konsep Makanan Sehat. http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/07/konsep-makanan-sehat.html. [10 Desember 2010]
109
keenam kajian (kecuali kajian pada paragraf kedua, kedelapan, dan kesembilan),
startegi yang diambil berada pada kondisi rata-rata (kuadran V) atau artinya tidak
ada satu kajian pun yang dapat menyatakan secara ekstrim, misalkan kajian yang
menyatakan kondisi strategi pada suatu perusahaan tertentu berada pada kondisi
yang lemah atau skor yang rendah. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh
ketidaksediaan responden dan pihak manajemen perusahaan untuk
menginformasikan kelemahan yang mereka miliki, sebaliknya terjadi pada kasus
yang menyatakan kondisi suatu perusahaan sangat kuat atau di atas rata-rata.
Posisi perusahaan yang dimaksud yaitu yang berada pada kuadran I atau IX
(Umar 2008).
Pertimbangan penggunaan metode tersebut adalah untuk memperoleh
berbagai alternatif strategi khususnya dibidang pemasaran. Tampak pada kajian di
paragraf pertama, keempat, kelima, dan ketujuh diperoleh strategi WO sebagai
output olahan metode SWOT, kemudian pada kajian di paragraf ketiga, kelima,
keenam dan ketujuh penggunaan metode matriks QSPM dengan hasil strategi
yang paling tinggi atau strategi yang dapat dilakukan terlebih dahulu oleh
perusahaan adalah meningkatkan loyalitas konsumen dan melakukan kegiatan
promosi untuk menarik konsumen. Artinya sifat strategi yang umum, yang
ditawarkan oleh metode SWOT dapat disederhanakan atau disimpulkan melalui
metode penentuan keputusan oleh QSPM.
Pada kajian paragraf kedua, tampak bahwa metode PHA juga layak untuk
dipertimbangkan, yaitu untuk melihat tingkatan prioritas strategi yang digunakan,
dimana pada penggunaan metode QSPM hanya menghasilkan satu prioritas
strategi tanpa ada pertimbangan prioritas lainnya. Selain itu ternyata dengan
menggunakan metode IPA dan CSI (pada kajian paragraf kesembilan), dapat
merekomendasikan alternatif strategi pemasaran. Data dianalisis secara deskriptif
untuk karakteristik pelanggan. Untuk menganalisis atribut yang dianggap penting
dan menganalisis kinerja dalam mencapai kepuasan pelanggan perusahaan
digunakan analisis IPA, sedangkan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan
produk dan jasa terhadap seluruh atribut digunakan analisis CSI.
Berdasarkan uraian penelitian sebelumnya penulis menjadikan beberapa
kajian sebelumnya tersebut sebagai referensi dalam penelitian yang dilakukan,
110
Hal ini karena secara umum ternyata terdapat persamaan yang mendasar dengan
penelitian sebelumnya. Persamaannya pada metode analisis dalam penelitian ini,
yaitu menggunakan matriks IFE, matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan
QSPM. Selain itu mempunyai kesamaan pada topik penelitian yaitu membahas
tentang industri makanan yang dapat dijadikan wisata kuliner yaitu cafe (pada
kajian paragraf ketujuh dan kesembilan).
Beberapa penelitian yang relevan dengan topik strategi pemasaran terdapat
perbedaan dengan penelitian yang sekarang dilakukan, misalnya dalam penentuan
lokasi dan objek yang diteliti. Penulis mengambil topik mengenai analisis strategi
pemasaran Rahat Cafe 1 di Bogor, cafe yang berkonsep “Indonesian foods,
healthy & diet foods” yaitu menyediakan menu Indonesia dengan pencampuran
hidangan sehat. Penulis memilih konsep menu makanan yang berbeda karena
sesuai kajian pada paragraf kedelapan menunjukkan adanya keunggulan pada
makanan sehat, sehingga penulis memilih tema tersebut. Selain itu penelitian yang
membahas mengenai Analisis Strategi Pemasaran Rahat Cafe 1 di Bogor belum
pernah dilakukan sebelumnya sebagai topik penelitian di Institut Pertanian Bogor.
111
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Adapun kerangka pemikiran teoritis yang melandasi penelitian ini
dibangun dari Konsep Strategi, Manajemen Strategis, Definisi Pemasaran,
Strategi Pemasaran, Analisis Lingkungan Perusahaan, Matriks IFE (Internal
Factor Evaluation) dan Matriks EFE (External Factor Evaluation), Matriks IE
(Internal-Eksternal), Analisis SWOT, dan Matriks QSPM.
3.1.1 Konsep Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Strategos” yang berasal dari
kata “stratus” yang berarti militer dan “ag” yang artinya memimpin. Strategi
didefinisikan sebagai semua keputusan pada sasaran bisnis dan cara untuk
mencapai sasaran tersebut. Menurut Saladin (2001), untuk memilih suatu strategi
yang handal, maka terlebih dahulu menganalisis kekuatan dan kelemahan dari
lawan bisnis dan selanjutnya mengukur dimana kekuatan dan kelemahan bisnis
sendiri.
Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak
dicapai (David 2009). Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa
yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya
kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan
kompetensi inti. Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang
dilakukan.
3.1.2 Manajemen Strategis
Pengertian manajemen strategis menurut David (2004) didefinisikan
sebagai ilmu tentang perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi keputusan-keputusan
lintas fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya.
Dari beberapa model manajemen strategis, menurut Wheelen & Hunger
(2003), proses manajemen strategis meliputi empat elemen dasar: (1) pengamatan
lingkungan, (2) perumusan strategi, (3) implementasi strategi, (4) evaluasi dan
112
pengendalian. Manajemen strategis membantu suatu perusahaan atau organisasi
untuk memformulasikan strategi yang lebih baik dengan menggunakan
pendekatan yang lebih sistematik, logis, dan rasional untuk pilihan strategis.
3.1.3 Definisi Pemasaran
Menurut Kotler (1993), pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial dengan mana individu-individu dalam kelompok-kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan,
penawaran dan pertukaran produk-produk yang bernilai. Menurut Tjiptono
(2008). Dalam peranan strategisnya, pemasaran mencangkup setiap usaha untuk
mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka
mencari pemecahan atas masalah tentang bisnis yang digeluti dengan bagaimana
bisnis tersebut dijalankan.
Lingkungan pemasaran dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan mikro dan
lingkungan makro. Lingkungan mikro merupakan pelaku dan kekuatan di sekitar
perusahaan, yang secara langsung mempengaruhi kemampuan bisnis dan kinerja
pemasaran perusahaan, meliputi: pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, dan
pasar/masyarakat. Sedangkan lingkungan makro merupakan kekuatan yang
melingkupi dan berpengaruh secara langsung/tidak langsung terhadap perusahaan
serta lingkungan mikro secara keseluruhan,meliputi: demografi, budaya, ekonomi,
hukum, politik , teknologi, sosial, dan alam.
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi ide-ide, barang-barang dan
jasa-jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu
dan tujuan-tujuan organisasi (Kotler 1993). Tujuan pemasaran yang lebih penting
adalah mengetahui dan memahami pelanggan (costumer) dengan baik sehingga
produk dan jasa tersebut cocok dan dapat terjual. Pemasaran harus menghasilkan
pelanggan yang siap membeli dan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan.
3.1.4 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran menjabarkan rencana permainan untuk mencapai
sasaran perusahaan atau sasaran produk. Menurut Cahyono (1995), Strategi
113
pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan
untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran terdiri dari
pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran
pemasaran, dan alokasi pemasaran.
Strategi pemasaran mengartikulasikan sebuah rencana dalam penggunaan
terbaik sumberdaya dan keunggulan perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Strategi pemasaran terdiri dari segmentation (strategi pemetaan), targeting
(strategi ketepatan) dan positioning (penentuan posisi) ini adalah cara untuk
memenangkan pangsa ingatan.
3.1.5 Analisis Lingkungan Perusahaan
Keunggulan yang dicapai suatu perusahaan tergantung bagaimana
perusahaan tersebut menganalisis bisnis mereka. Perusahaan menyadari bahwa
lingkungan selalu mengalami perubahan. Untuk itu, perusahaan harus mampu
beradaptasi terhadap perubahan tersebut. Lingkungan bisnis dibagi menjadi dua
lingkungan, yaitu lingkungan eksternal dibagi dalam dua kategori yaitu
lingkungan jauh dan lingkungan industri, serta lingkungan internal merupakan
aspek-aspek yang ada di dalam perusahaan.
3.1.5.1 Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan
berupa kekuatan dan kelemahan perusahaan. Kekuatan (Strenght) adalah semua
potensi yang dimiliki perusahaan yang dapat digunakan untuk memanfaatkan
peluang dan mengatasi ancaman. Kelemahan (Weakness) adalah segala
keterbatasan dan kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan dan harus terus
diperbaiki agar mampu bersaing di pasar. Secara pendekatan fungsional
lingkungan internal perusahaan terdiri dari: pasar dan pemasaran, keuangan dan
akuntansi, kegiatan produksi operasi, sumber daya manusia dan sumber daya
informasi.
114
3.1.5.1.1 Pasar dan Pemasaran
Pasar dan pemasaran adalah aspek yang terkait dengan konsumen yang
dilayani dan upaya untuk mengkomunikasikan produk kita kepada mereka, agar
dicapai hasil yang saling menguntungkan yaitu perusahaan mendapat keuntungan
yang berkelanjutan, pasar (konsumen) mendapat kepuasan yang berkelanjutan atas
produk yang mereka beli dari perushaan.
Agar posisi produk di pasar (di mata para konsumen) sesuai dengan yang
diharapkan, faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain: pangsa pasar,
pelayanan purna jual, kepemilikan informasi tentang pasar, pengendalian
distributor, kondisi satuan kerja pemasaran, promosi, harga produk, loyalitas
pelanggan dan kebijakan produk baru.
1) Segmentation, Targeting, Positioning (STP)
a) Segmentation
Segmentasi pasar adalah upaya untuk mengelompokkan pasar dalam
karakteristik yang homogen. Pasar terdiri dari banyak pembeli yang berbeda
dalam beberapa hal, misalnya keinginan, kemampuan keuangan, lokasi, sikap
pembelian dan praktek-praktek pembeliannya. Berdasarkan perbedaan ini dapat
dilakukan segmentasi pasar. Beberapa aspek utama untuk mensegmentasikan
pasar yaitu aspek geografis, demografis, psikografis, dan perilaku.
b) Targeting
Dalam target pasar, perusahaan melakukan segmenasi pasar, kemudian
memilih satu atau lebih segmen yang yang dianggap paling potensial dan
menguntungkan, serta mengembangkan produk dan program pemasaran yang
dirancang khusus segmen-segmen yang dipilih tersebut (Tjiptono 2008).
c) Positioning
Penetapan posisi pasar adalah tindakan merancang tawaran dan citra
perusahaan sehingga menempati posisi yang khas (diantara para pesaing) di dalam
benak pelanggan sasarannya. Setelah perusahaan memutuskan segmen mana yang
akan dimasuki, selanjutnya diputuskan pula posisi mana yang ingin ditempati
dalam segmen tersebut.
115
2) Bauran Pemasaran
Setelah menentukan pasar sasaran (STP), langkah selanjutnya yaitu
mengembangkan bauran pemasaran bagi setiap segmen yang dipilih sebagai
sasaran. Bauran pemasaran adalah campuran dari variabel-variabel pemasaran
yang dapat dikendalikan, yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar
tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran (Cahyono 1995). Bauran
pemasaran yang terdiri dari 7P yaitu bauran produk (Product Mix), bauran harga
(Price Mix), bauran tempat (Place or Distributution Mix), bauran orang (People
Mix), bauran fisik (Physical Mix), bauran proses (Process Mix) dan bauran
promosi (Promotion Mix) digunakan oleh perusahaan untuk membangun sebuah
strategi fungsional pemasaran yang efektif.
a) Bauran Produk (Product Mix)
Bauran produk merupakan wujud penawaran perusahaan kepada pasar
yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merk, dan kemasan produk. Tujuan
produk diturunkan dari tujuan pemasaran, maka tujuan produk akan mudah jika
tujuan pemasaran pun jelas (Goh S & Hor K 2003).
b) Bauran Harga (Price Mix)
Bauran harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel,
artinya dapat diubah dengan cepat. Harga diartikan sebagai pengeluaran uang,
waktu, dan usaha oleh pelanggan untuk membeli dan mengkonsumsi jasa.
Penentuan harga dapat dilakukan dengan melihat daya beli konsumen dan jumlah
yang cukup dalam menutupi ongkos produksi. Oleh karena itu dalam menetapkan
strategi bauran harga, suatu perusahaan harus memperhatikan strategi penetapan
harga, tingkat harga, keseragaman harga, potongan harga, dan syarat-syarat
pembayaran.
Menurut Goh S dan Hor K (2003), tujuan penentuan harga lainnya dapat
dilakukan seperti (memaksimalkan pertumbuhan penjualan, diferensiasi produk,
dan memaksimalkan keuntungan), tetapi semua itu tumbuh dari tujuan pemasaran.
c) Bauran Promosi (Promotion Mix)
Bauran promosi merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang
digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya dan
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.
116
Menurut Goh S dan Hor K (2003), tujuan promosi secara sederhana dapat
dipersempit menjadi tiga jenis tujuan, yaitu: memberikan informasi,
mempengaruhi dan mengingkatkan pelanggan. Untuk mengkomunikasikan
produk perlu disusun suatu strategi yang sering disebut dengan bauran promosi
(Promotion-Mix) yang terdiri atas 4 komponen utama, yaitu:
i) Periklanan: tiap-tiap bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi yang
dibayar, mengenai gagasan atau barang oleh sponsor yang
teridentifikasi.
ii) Promosi penjualan: insentif jangka pendek untuk meningkatkan
pembelian atau penjualan suatu produk dimana pembelian diharapkan
dilakukan sekarang. Kegiatan promosi yang termasuk kedalam
promosi penjualan misalnya pemberian kupon, obral, kontes, pameran,
dan lain-lain.
iii) Hubungan masyarakat: bertujuan membangun hubungan yang baik
dengan publik perusahaan dengan menghasilkan publisitas yang
menyenangkan, menumbuhkan suatu citra perusahaan yang baik,
menangani atau menghilangkan isu-isu, cerita dan peristiwa yang tidak
menyenangkan. Humas atau Public Relation merupakan suatu konsep
yang menggunakan banyak sarana seperti siaran pers, publikasi
produk, komunikasi perusahaan, penyuluhan, dan lain-lain.
iv) Penjualan perorangan: interaksi langsung dengan calon pembeli atau
lebih untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan atau
menerima pesanan. Penjualan perorangan merupakan alat yang paling
efektif dalam membangun preferensi, keyakinan, dan tindakan
pembeli.
v) Pemasaran langsung: penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan
alat-alat penghubung non personal lainnya untuk berkominikasi secara
langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari
pelanggan tertentu atau calon pelanggan.
d) Bauran Tempat (Place or Distributution Mix)
Keputusan manajemen tentang kapan, dimana, dan bagaimana
menyampaikan jasa kepada pelanggan. Pengiriman elemen produk kepelanggan
117
melibatkan tentang tempat dan waktu pengiriman dan mungkin melibatkan
saluran distribusi fisik atau elektronik, tergantung pada sifat jasa yang diberikan.
Perusahaan dapat mengirimkan jasa kepada pelanggan baik secara langsung atau
melalui perantara. Menurut Kotler (1993), bauran tempat adalah alat bauran
pemasaran yang didalamnya terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan
perusahaan serta membawa sebagian produk ke pasar agar produsen bekerjasama
dengan perantara. Tiga jenis saluran pemasaran, antara lain:
i) Saluran komunikasi (communication channels) digunakan untuk
menyerahkan dan menerima pesan dari pembeli sasaran. Saluran
komunikasi dapat melalui surat kabar, majalah, radio, televisi, iklan,
poster, telepon, internet, dan lain-lain.
ii) Saluran distribusi digunakan untuk menyerahkan produk fisik atau jasa
kepada pembeli atau pengguna yaitu pergudangan, sarana transportasi
dan berbagai saluran dagang seperti distributor, grosir, dan pengecer.
iii) Saluran penjualan digunakan untuk mempengaruhi transaksi dengan
pembeli potensial. Saluran ini tidak hanya mencakup distributor dan
pengecer melainkan bank-bank dan perusahaan asuransi yang
memudahkan transaksi.
e) Bauran Orang (People Mix)
Orang diartikan sebagai karyawan dan kadang-kadang pelanggan lain yang
terlibat dalam proses produksi. Banyak jasa bergantung pada interaksi langsung
dan pribadi antara pelanggan dan karyawan perusahaan. Pelanggan sering menilai
kualitas jasa yang mereka terima berdasarkan penilaian terhadap orang-orang
yang menyediakan jasa tersebut (Boone LN & Bloom PN 2006).
f) Bauran Proses (Process Mix)
Menurut Boone LN & Bloom PN (2006), Metode pengoperasian atau
serangkaian tindakan tertentu yang umumnya berupa langkah-langkah yang
diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan. Proses yang desainnya buruk
akan menggangu pelanggan karena keterlambatan, birokrasi, dan penyampaian
jasa yang tidak efektif.
118
g) Bauran Fisik (Physical Mix)
Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi
bukti atas kualitas jasa. Beberapa contoh dari bukti fisik antara lain gedung, tanah,
kendaraan, perabotan interior, perlengkapan, anggota staf, tanda-tanda, barang
cetakan, dan petunjuk yang terlihat lainnya.
3.1.5.1.2 Keuangan dan Akuntansi
Dana dibutuhkan dalam operasional perusahaan. Oleh karena itu, faktor-
faktor yang perlu diperhitungkan adalah kemampuan perusahan memupuk modal
jangka pendek dan jangka panjang, beban yang harus dipikul sebagai upaya
memperoleh modal tambahan, hubungan baik dengan penanaman modal dan
pemegang saham, pengelolaan keuangan, struktur modal kerja, harga jual produk,
pemantauan penyebab inefisiensi dan sistem akunting yang andal.
3.1.5.1.3 Kegiatan Produksi-Operasi
Kegiatan produksi-operasi perusahaan paling tidak dapat dilihat dari
keteguhan dalam prinsip efisiensi, efektivitas, dan produktivitas. Oleh karenanya,
faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah hubungan baik dengan pemasok,
sistem logistik yang andal, lokasi fasilitas yang tepat, pemanfaatan teknologi yang
tepat, organisasi yang memiliki kesatuan sistem yang bulat, pembiayaan,
pendekatan inovatif dan proaktif, kemungkinan terjadinya terobosan dalam proses
produksi, dan pengendalian mutu.
3.1.5.1.4 Sumberdaya Manusia
Manusia merupakan sumberdaya terpenting bagi perusahaan. Oleh karena
itu, manajer perlu berupaya agar terwujud perilaku positif di kalangan karyawan
perusahaan. Berbagai faktor yang perlu diperhatikan antara lain adalah langkah-
langkah yang jelas mengenai manajemen SDM, keterampilan dan motivasi kerja,
produktivitas, dan sistem imbalan.
3.1.5.1.5 Sistem Informasi Manajemen
Penelitian strategi perlu menganalisis berbagai segi dari sistem informasi
manajemen, antara lain yaitu aspek-aspek software, hardware, dan brainware,
119
selain input, process, dan output berupa informasi yang sesuai dengan kebutuhan
pada tiap jenjang manajemen.
3.1.5.2 Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan merupakan faktor-faktor di luar
perusahaan yang dapat mempengaruhi pilihan arah dan tindakan suatu
perusahaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi struktur organisasi dan
proses internal perusahaan. Lingkungan eksternal terdiri dari komponen/variabel
lingkungan yang berada atau berasal dari luar perusahaan. Komponen tersebut
berada di luar jangkauan organisasi dan kendali perusahaan, sehingga perusahaan
tidak dapat melakukan intervensi serta diperlukan tingkat adaptasi yang tinggi
terhadapnya.
1) Lingkungan Jauh
Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya
di luar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama yang biasa diperhatikan
adalah faktor politik, teknologi, ekonomi, dan sosial. Lingkungan jauh ini
memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk maju, sekaligus dapat
menjadi hambatan dan ancaman untuk maju.
a) Faktor Politik
Situasi politik sangat bergantung pada hukum, kebijakan pemerintah, dan
sejumlah tekanan yang dapat mempengaruhi bisnis yang dijalankan (Boone LN &
Bloom PN 2006). Arah, kebijakan, dan stabilitas politik pemerintah menjadi
faktor penting bagi para pengusaha untuk berusaha. Beberapa hal utama yang
perlu diperhatikan dari faktor politik agar bisnis dapat berkembang dengan baik,
adalah:
i) Undang-undang tentang lingkungan dan perburuhan
ii) Peraturan tentang perdagangan luar negeri
iii) Stabilitas pemerintahan
iv) Peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja
v) Sistem perpajakan
Namun pada usaha kecil atau menengah belum sepenuhnya mampu
menjalankan kelima variabel tersebut, melainkan usaha besar yang sudah
120
menerapkan variabel-variabel tersebut dalam bisnisnya. Rahat Cafe 1 merupakan
usaha menengah yang belum mampu menjalankan faktor politik atau variabel-
variabel tersebut. Pemilihan faktor-faktor politik di atas perlu disesuaikan dengan
lingkungan lokal, dimana entitas (usaha) yang dikaji berada. Pemilihan faktor-
faktor politik di atas perlu disesuaikan dengan lingkungan lokal, dimana entitas
(usaha) yang dikaji berada.
b) Faktor Ekonomi
Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim
berbasis suatu perusahaan. Semakin buruk kondisi ekonomi, semakin buruk pula
iklim berbisnis. Oleh karena itu, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat
hendaknya bersama-sama mempertahankan bahkan meningkatkan kondisi
ekonomi daerahnya menjadi lebih baik lagi agar perusahaan dapat bergerak maju
dalam usahanya. Beberapa faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam
menganalisis ekonomi suatu daerah atau negara adalah: siklus bisnis, inflasi,
harga-harga produk dan jasa, produktivitas, serta tenaga kerja. Faktor kunci
tersebut diterapkan oleh Rahat Cafe 1.
c) Faktor Sosial Budaya
Kondisi sosial budaya masyarakat memang berubah-ubah. Hendaknya
perubahan-perubahan sosial budaya yang terjadi yang mempengaruhi perusahaan
dapat diantisipasi oleh perusahaan. Kondisi sosial budaya ini banyak aspeknya,
misalnya faktor sikap, faktor gaya hidup, faktor adat-istiadat, dan faktor kebiasaan
dari orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan. Hal yang dikembangkan
misalnya dari kondisi kultural, ekologis, demografis, religius, pendidikan, dan
etnis. Dari faktor sosial di atas, Rahat Cafe 1 cenderung pada aspek gaya hidup
dan kebiasaan. Hal tersebut cenderung berubah seiring dengan perkembangan
zaman, pola perubahan gaya hidup masyarakat dimana produktivitas kerja yang
tinggi, menyebabkan semakin sedikitnya waktu untuk menyediakan makanan
sehingga masyarakat semakin menginginkan kepraktisan dan kecendrungan untuk
menikmati makan di luar rumah. Faktor sosial budaya sangat berperan dalam
proses terjadinya masalah dalam pemilihan bahan makanan diberbagai kalangan
masyarakat.
121
d) Faktor Teknologi
Faktor teknologi sebagaimana faktor-faktor lain dalam lingkungan umum
merefleksikan kesempatan dan ancaman bagi perusahaan. Perkembangan
teknologi mengalami kemajuan yang pesat, baik di bidang bisnis maupun di
bidang yang mendukung kegiatan bisnis. Sebenarnya, teknologi itu tidak hanya
mencakup penemuan-penemuan yang baru saja, tetapi juga meliputi cara-cara
pelaksanaan atau metode-metode baru dalam mengerjakan suatu pekerjaan,
artinya bahwa ia memberikan suatu gambaran yang luas, yang meliputi:
mendesain, menghasilkan, dan mendistribusikan. Setiap kegiatan usaha yang
diinginkan untuk berjalan terus-menerus harus selalu mengikuti perkembangan-
perkembangan teknologi yang dapat diterapkan pada produk atau jasa yang
dihasilkan atau pada cara operasinya.
2) Lingkungan Industri
Lingkungan industri adalah tingkatan lingkungan eksternal organisasi
yang menghasilkan komponen-komponen yang secara normal memiliki implikasi
yang relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasionalisasi perusahaan.
Aspek lingkungan industri akan lebih mengarah pada aspek persaingan dimana
bisnis perusahaan berada. Akibatnya, faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi
persaingan, seperti ancaman-ancaman dan kekuatan-kekuatan yang dimiliki
perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk dianalisis.
Michael E. Porter mengemukakan konsep Competitive Strategy yang menganalisis
persaingan bisnis berdasarkan lima aspek utama yang disebut Lima Kekuatan
Bersaing. R.E. Freeman yang dikutip Wheelen merekomendasikan aspek yang
keenam untuk melengkapinya. Secara lengkap keenam aspek atau variabel yang
membentuk model untuk strategi bersaing tersebut serta penjelasannya dapat
dipaparkan beserta gambar model kekuatan dari kompetitif (Gambar 1), sebagai
berikut:
a) Ancaman Masuk Pendatang Baru
Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan
sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada, misalnya kapasitas menjadi
bertambah, terjadinya perebutan pangsa pasar, serta perebutan sumberdaya
122
produksi yang terbatas. Kondisi seperti ini menimbulkan ancaman bagi
perusahaan yang telah ada.
b) Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri
Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja
perusahaan. Dalam situasi persaingan yang oligopoli, perusahaan mempunyai
kekuatan yang cukup besar untuk mempengaruhi pasar. Sedangkan pada pasar
persaingan sempurna, biasanya akan memaksa perusahaan menjadi follower
termasuk dalam hal harga produk.
c) Ancaman dari Produk Pengganti
Perusahaan-perusahaan yang berada pada suatu industri tertentu akan
bersaing pula dengan produk pengganti. Walaupun karakteristiknya berbeda,
barang subsitusi dapat memberikan fungsi atau jasa yang sama. Ancaman produk
subsitusi kuat bilamana konsumen dihadapkan pada switching cost yang sedikit
dan jika produk subsitusi itu mempunyai harga yang lebih murah atau kualitasnya
sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri.
d) Kekuatan Tawar-menawar Pembeli
Para pembeli dengan kekuatan yang mereka miliki mampu mempengaruhi
perusahaan untuk menurunkan harga produk, meningkatkan mutu dan pelayanan,
serta mengadu perusahaan dengan kompetitornya. Kekuatan tawar-menawar
pembeli meningkat jika terjadi situasi berikut:
i) Pembeli membeli dalam jumlah besar.
ii) Produk yang dibeli adalah produk standar dan tidak terdiferensiasi.
iii) Produk industri tidak terlalu penting untuk produk atau jasa pembeli.
iv) Pembeli mengancam akan melakukan integrasi ke hulu untuk membuat
produk industri.
e) Kekuatan Tawar-menawar Pemasok
Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka
menaikkan harga atau pengurangan kualitas produk atau jasa. Pemasok menjadi
kuat apabila beberapa kondisi berikut terpenuhi:
i) Jumlah pemasok sedikit.
ii) Produk/jasa yang ada adalah unik dan mampu menciptakan switching
cost yang besar.
123
iii) Tidak tersedia produk subsitusi.
iv) Pemasok mampu melakukan integrasi ke depan dan mengolah produk
yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan
perusahaan.
f) Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya
Kekuatan keenam yang ditambahkan oleh Freeman yang dikutip Wheelen-
Hunger adalah berupa kekuatan di luar perusahaan yang mempunyai pengaruh
dan kepentingan secara langsung bagi perusahaan. Stakeholder yang dimaksud
antara lain adalah pemerintah, serikat pekerja, lingkungan masyarakat, kreditor,
pemasok, asosiasi datang, kelompok yang mempunyai kepentingan lain, dan
pemegang saham. Pengaruh dari masing-masing stakeholder adalah bervariasi
diantara industri yang satu dengan yang lain.
Gambar 1. Model Kekuatan dari KompetitifSumber: David (2009)
3.1.6 Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) dan Matriks EFE (ExternalFactor Evaluation)
Matriks IFE dan EFE terdiri dari kolom bobot, rating, dan total nilai yang
merupakan hasil kali dari bobot dan rating. Untuk kolom bobot dan rating diisi
sesuai dengan nilainya yang merupakan hasil dari pengelompokan faktor-faktor
internal dan eksternal berdasarkan tingkat kepentingannya. Menurut Umar (2008),
Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) adalah sebuah alat dalam manajemen
strategi yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor internal perusahaan yang
berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan terdiri dari
aspek sumberdaya manusia, pemasaran, produksi dan operasi, keuntungan dan
Potensi pengembangan produk-produk pengganti
Persaingan antarperusahaansaingan
Daya tawar konsumenDaya tawar pemasok
Potensi masuknya pesaing baru
124
akuntansi dan sistem informasi. Sedangkan matriks External Factor Evaluation
(EFE) adalah sebuah alat dalam manajemen strategi yang digunakan untuk
mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Data eksternal dikumpulkan
untuk menganalisis hal-hal menyangkut persoalan ekonomi, politik dan
pemerintahan, sosial budaya, teknologi, lingkungan, demografi, persaingan di
pasar industri dimana perusahaan berada, serta data eksternal relevan lainnya. Hal
ini penting karena faktor eksternal perusahaan berpengaruh langsung maupun
tidak langsung terhadap perusahaan.
3.1.7 Matriks IE (Internal-Eksternal)
Matriks IE menggambarkan posisi perusahaan sehingga alternatif strategi
yang diusulkan sesuai dengan kondisi perusahaan ke dalam matriks yang terdiri
atas 9 sel. Matriks IE merupakan gabungan matriks IFE dan EFE yang meringkas
hasil evaluasi faktor eksternal dan internal. Selain itu, matriks IE dapat
menempatkan kondisi langkah yang harus ditempuh perusahaan.
3.1.8 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis SWOT yang efektif harus bertujuan
meraih pemasaran strategi yang cocok dengan lingkungan internal dan eksternal
(Goh S & Hor K 2003). Matriks SWOT merupakan matching tool yang penting
untuk membantu mengembangkan empat tipe strategi yaitu sebagai berikut:
1) Strategi SO (Strength-Opportunity), strategi menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan.
2) Strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi ini bertujuan untuk
memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahan dengan
memanfaatkan peluang-peluang perusahaan.
3) Strategi ST (Strength-Threat), melalui strategi ini perusahaan berusaha
untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman
eksternal.
125
4) Strategi WT (Weakness-Threat), strategi ini merupakan teknik untuk
bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari
ancaman
3.1.9 Matriks QSPM
QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks) adalah alat yang
direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan
strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success faktor internal dan
eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya (Umar 2008). Tujuan QSPM
adalah untuk menentukan alternatif strategi pemasaran yang paling baik atau yang
menjadi prioritas untuk dijalankan perusahaan, seperti alat analisis lainnya.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Perkembangan yang pesat pada bisnis industri makanan (cafe)
menimbulkan tingkat persaingan yang cukup tinggi terutama yang dihadapi oleh
Rahat Cafe 1 saat ini. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Rahat Cafe 1
dihadapkan pada permasalahan. Perusahaan perlu menerapkan strategi pemasaran
yang tepat untuk lebih memperkenalkan keberadaan produk dan meningkatkan
target pasar. Dalam merumuskan strategi pemasaran harus terlebih dahulu
mengetahui keadaan umum perusahaan yang mencangkup visi, misi dan
lingkungan pemasaran. Lingkungan pemasaran yang dimaksud meliputi
lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Dengan melakukan identifikasi
terhadap lingkungan internal maka akan diketahui kekuatan dan kelemahan
perusahaan sedangkan dengan melakukan identifikasi eksternal maka akan
diketahui peluang dan ancaman perusahaan. Kemudian hasil identifikasi
lingkungan internal akan dianalisis dengan menggunakan matriks IFE dan hasil
identifikasi lingkungan eksternal akan dianalisis dengan menggunakan matriks
EFE.
Analisis dengan matriks SWOT dilakukan untuk memperoleh berbagai
alternatif strategi dengan menyesuaikan peluang dan ancaman yang dihadapi
perusahaan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan.
Tahap terakhir merupakan pengambilan keputusan alternatif strategi terbaik
126
dengan menggunakan matriks QSPM sehingga dihasilkan satu strategi yang
menjadi prioritas perusahaan. Secara singkat kerangka pemikiran operasional
penelitian dapat disajikan dalam Gambar 2.
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional
Rahat Cafe 1
Total omset penjualan meningkat
Bauran Pemasaran (7P) Lingkungan Perusahaan
1. Product2. Price3. Promotion4. Place5. People6. Physic7. Process
AnalisisLingkungan
Internal
AnalisisLingkungan
Eksternal
Matriks IFE Matriks EFE
Matriks IE
SWOT
QSPM
Alternatif Strategi Pemasaran
127
IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Rahat Cafe 1 yang berlokasi di Jalan Malabar 1
No.1 (samping Pangrango Plaza) kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian
dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Rahat Cafe 1
merupakan cafe yang menyediakan menu dengan konsep “Indonesian foods,
healthy & diet foods”. Sedangkan kegiatan pengumpulan data dilaksanakan pada
bulan Juli sampai Oktober 2010.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan melakukan studi kasus di Rahat Cafe 1. Data yang digunakan
pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan
data yang diperoleh dari pengamatan langsung di lapangan dan data yang
diperoleh dari hasil wawancara dan pengisian kuesioner oleh responden pilihan.
Responden yang terlibat dalam pengumpulan data untuk faktor-faktor
strategis internal dan eksternal dilakukan oleh 30 orang konsumen (sampel dipilih
dari setengah konsumen yang datang tiap harinya ( 60 orang) sebagai data
pendukung, satu orang Manajer Operasional Rahat Cafe 1, satu orang Supervisor
Rahat Cafe 1, pemasok dan pesaing. Responden yang terlibat dalam proses
penentuan dan pembobotan faktor-faktor strategis internal dan eksternal yang
akan digunakan pada matriks IFE, matriks EFE, dan matriks IE adalah Manajer
Operasional Rahat Cafe 1, Supervisor Rahat Cafe 1, pemasok (Bagian Pemasaran
PT. Al-Fattah) dan Manajer Operasional pesaing (Kebun Kita). Adapun responden
yang terlibat dalam proses penentuan prioritas dan pembobotan strategi pada
matriks QSPM adalah Manajer Operasional Rahat Cafe 1. Responden tersebut
adalah pihak yang paham dalam permasalahan strategi pemasaran.
Data sekunder merupakan data pendukung dari data primer yang diperoleh
yaitu data yang dimiliki oleh Rahat Cafe 1 dan studi literatur yang terkait seperti
Dinas Informasi dan Pariwisata Kebudayaan Kota Bogor, Badan Pusat Statistik
128
Kota Bogor, penelitian terdahulu, LSI Bogor, dan bahan pustaka lain yang
relevan. Adapun jenis dan sumber data yang dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Jenis dan Sumber Data
No. Jenis Data Sumber Data Teknik1. Primer Manajer Operasional Rahat
Cafe 1
Supervisor Rahat Cafe 1
Konsumen (sebagai datapendukung)
Bagian Pemasaran PT. Al-Fattah
Manajer Operasional KebunKita
Wawancara mengenaigambaran umum cafe danstrategi pemasaran cafe
Pengisian kuesioner olehManajer Operasional RahatCafe 1
Wawancara mengenaistrategi pemasaran cafe
Pengisian kuesioner olehSupervisor Rahat Cafe 1
Pengisian kuesioner oleh30 konsumen
Wawancara & pengisiankuesioner oleh BagianPemasaran PT. Al-Fattah
Wawancara & pengisiankuesioner oleh ManajerOperasional Kebun Kita
2. Sekunder Dinas Informasi Pariwisatadan Kebudayaan Kota Bogor
Badan Pusat Statistik KotaBogor
Penelitian Kepustakaan
Pengambilan data mengenaiperkembangan restoran,cafe dan rumah makan dikota Bogor berdasarkanjenis hidangan yangdisajikan pada tahun 2005-2008
Data cafe di kota Bogortahun 2009
Perkembangan dan lajupertumbuhan PDRB perkapita kota Bogor atasdasar harga konstan tahun(2003-2006)
Literatur lain yangberkaitan dengan topikpenelitian
Perpustakaan IPB danFakultas
4.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam pelaksanaan penelitian ini, teknik pengumpulan data yang
dilakukan adalah:
129
1. Teknik Wawancara: melakukan wawancara dengan Manajer Operasional
Rahat Cafe 1, Supervisor serta pegawai cafe lainnya, konsumen (sebagai
data pendukung), pemasok dan pesaing untuk mendapatkan informasi
yang lengkap.
2. Teknik Kepustakaan: membaca buku-buku yang terkait dengan judul
penelitian dan literatur-literatur lainnya yang menunjang pelaksanaan
penelitian.
3. Studi Pendahuluan: mendatangi Rahat Cafe 1 untuk melakukan
pengamatan dan wawancara langsung dengan pihak Rahat Cafe 1.
4. Teknik Pengisian Kuesioner: pengisian kuesioner dilakukan oleh lima
responden yaitu Manajer Operasional Rahat Cafe 1, Supervisor Rahat Cafe
1, konsumen (sebagai data pendukung), Bagian Pemasaran PT. Al-Fattah
dan Manajer Operasional Kebun Kita.
Pemilihan responden berdasarkan pertimbangan bahwa pihak yang
memiliki pengetahuan, pengalaman, dan keahlian dalam permasalahan yang
berhubungan dengan strategi pemasaran Rahat Cafe 1 dan sebagai pemasok serta
pesaing Rahat Cafe 1.
4.4 Teknik Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah purposive sampling (secara sengaja), maksudnya pemilihan responden
tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa informasi dapat berkumpul dari
sumber yang tepat diantara responden yang dipandang dapat memberikan
informasi yang dibutuhkan. Selain itu, responden dalam penelitian di sini adalah
para pakar yang merupakan orang-orang kompeten yang benar-benar menguasai,
mempengaruhi pengambilan kebijakan atau benar-benar mengetahui informasi
yang dibutuhkan dan paham permasalahan strategi pemasaran. Untuk pihak
internal dibutuhkan tiga responden dari perusahan yaitu satu orang Manajer
Operasional Rahat Cafe 1, satu orang Supervisor Rahat Cafe 1 dan 30 konsumen
Rahat Cafe 1 itu sendiri (sebagai data pendukung),. Dari pihak eksternal diambil
tiga responden yaitu Manajer Operasional Rahat Cafe 1, pemasok (PT. Al-Fattah)
dan pesaing (Kebun Kita).
130
4.5 Metode Pengolahan Data
Metode pengolahan dan analisis data terdiri dari data deskriptif dan
analisis tiga tahap formulasi-formulasi strategi. Adapun alat bantu analisis yang
digunakan dalam merumuskan strategi perusahaan adalah matriks faktor internal
(matriks IFE) dan matriks faktor eksternal (matriks EFE), matriks IE, matriks
SWOT dan QSPM.
4.5.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mendefinisikan visi, misi dan tujuan
perusahaan, karakteristik produk yang dihasilkan, tingkat pencapaian target
penjualan yang diharapkan, kegiatan pemasaran, sumberdaya manusia,
produksi/operasi, keuangan dan akuntansi, serta teknologi yang digunakan
perusahaan. Analisis ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi riil perusahaan.
4.5.2 Analisis Tiga Tahap Formulasi Strategi
Proses perumusan strategi pada kerangka tiga tahap formulasi strategi
yang terdiri dari tahap masukan (input), tahap pencocokan, dan tahap keputusan.
Analisis tiga tahap formulasi strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis lingkungan eksternal dan internal (EFE dan IFE), analisis IE, analisis
SWOT, dan analisis QSPM.
4.5.2.1 Tahap Masukan (Input)
Perangkat masukan membantu perencanaan strategi menuliskan berbagai
penilaian atau asumsi secara kuantitatif pada tahap awal proses perumusan
strategi. Tahap input melalui proses analisis faktor-faktor internal dan eksternal
yang mempengaruhi perusahaan. Analisis internal dilakukan untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan. Analisis ini akan
disajikan dalam matriks Internal Factor Evaluation (IFE). Analisis eksternal
dilakukan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang dihadapi oleh
perusahaan. Secara ringkas disajikan dalam matriks External Factor Evaluation
(EFE).
131
Adapun tahap-tahap dalam penyusunan matriks EFE dan IFE adalah:
1. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan
Dalam tahap pengidentifikasian faktor internal dan eksternal dilakukan
dengan mendaftarkan seluruh kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
perusahaan serta peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Dalam
penyajian matriks, faktor yang bersifat positif (kekuatan dan peluang) ditulis
sebelum faktor yang bersifat negatif (kelemahan dan ancaman).
2. Pemberian Bobot Faktor
Pada analisis internal dan eksternal, penentuan bobot dilakukan dengan
mengajukan kuesioner kepada pihak manajemen atau ahli strategi. Bobot
menunjukan tingkat kepentingan relatif suatu faktor terhadap keberhasilan
perusahaan dalam suatu industri.
Penentuan bobot pada setiap variabel digunakan skala 1,2,3. penilaian
untuk setiap skala dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
Indikator horizontal adalah variabel-variabel atau faktor-faktor eksternal
atau internal pada laju horizontal. Sedangkan indikator vertikal adalah variabel-
variabel atau faktor-faktor eksternal atau internal pada laju vertikal.
Hasil penilaian masing-masing pakar pada setiap variabel atau faktor
dibobot terlebih dahulu dan dimasukkan ke dalam tabel penilaian bobot seperti
ditunjukkan pada Tabel 5 dan Tabel 6. Kemudian bobot masing-masing pakar
dirata-ratakan untuk menentukan bobot setiap faktor yang digunakan dalam
Matriks IFE (Tabel 7), Matriks EFE (Tabel 8), dan Matriks IE. Bobot setiap
variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai
keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus:
ai =
n
i
Xi
Xi
1
Keterangan:
ai = Bobot variabel ke-i
Xi = Nilai variabel X ke-i
132
i = 1,2,3,...,n
n = Jumlah variabel
Tabel 5. Penilaian Bobot Faktor Internal Perusahaan
Faktor Strategis Internal A B C ... TotalABC...
Total Xi
Sumber: Kinnear and Taylor (1991)
Tabel 6. Penilaian Bobot Faktor Eksternal Perusahaan
Faktor Strategis Eksternal A B C ... TotalABC...
Total Xi
Sumber: Kinnear and Taylor (1991)
Keterangan:
A, B. C, ... : Variabel masing-masing faktor internal dan eksternal
3. Pemberian Rating (Peringkat)
Menurut (David 2006) rating (peringkat) menggambarkan seberapa besar
efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor strategis yang ada.
Penilaian rating untuk lingkungan eksternal diberikan dalam skala dengan
pembagian sebagai berikut: peluang rating 4 = respon sangat superior, rating 3 =
respon di atas rata-rata, rating 2 = respon rata-rata dan rating 1 = respon di bawah
rata-rata, sedangkan untuk ancamannya adalah rating 4 = respon di bawah rata-
rata, rating 3 = respon rata-rata, rating 2 = respon di atas rata-rata dan rating 1 =
respon sangat superior.
Penilaian rating untuk lingkungan internal diberikan dalam skala dengan
pembagian sebagai berikut: kekuatan rating 1 = sangat lemah, rating 2 = lemah,
133
rating 3 = kuat dan rating 4 = sangat kuat, sedangkan untuk kelemahan adalah
rating 1 = sangat kuat, rating 2 = kuat, rating 3 = lemah, rating 4 = sangat lemah.
4. Perkalian Bobot dan peringkat
Langkah selanjutnya adalah menentukan nilai tertimbang tiap faktor yang
diperoleh dari perkalian bobot dengan rating (peringkat) setiap faktor. Nilai
tertimbang setiap faktor kemudian dijumlahkan untuk memperoleh total nilai
tertimbang bagi organisasi (David 2006).
Tabel 7. Matriks IFE
Faktor-faktor eksternal Bobot Rating Skor (Bobot x Rating)Kekuatan--Kelemahan--
Total 1,0
Sumber: David (2006)
Tabel 8. Matriks EFE
Faktor-faktor internal Bobot Rating Skor (Bobot x Rating)Peluang--Ancaman--
Total 1,0
Sumber: David (2006)
Total nilai tertimbang pada matriks EFE dan IFE akan berada pada kisaran
1,0 (terendah) hingga 4,0 (tertinggi), dengan nilai rata-rata 2,5. Semakin tinggi
nilai total tertimbang perusahaan pada matriks EFE dan IFE mengindikasikan
perusahaan merespon peluang dan ancaman (faktor eksternal) atau kekuatan dan
kelemahan (faktor internal) dengan sangat baik, begitu pula sebaliknya.
134
4.5.2.2 Tahap pencocokan
Strategi kadang-kadang didefinisikan sebagai upaya memadukan sumber
daya dan keterampilan internal dengan peluang dan risiko yang diciptakan oleh
faktor-faktor eksternal (David 2004). Tahap pencocokan merupakan tahap untuk
mencocokan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan
internal berdasarkan informasi yang didapatkan pada tahap input. Alat analisis
yang digunakan dalam penelitian ini untuk tahap pencocokan adalah matriks IE
(Internal-Eksternal) dan matriks Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT).
1. Analisis Matriks IE (Internal-External Matrix)
Tahap ini merupakan tahap pencocokan dengan memasukkan hasil
pembobotan matriks EFE dan IFE ke dalam matriks IE. Hal ini bertujuan untuk
memperoleh strategi bisnis ditingkat korporat yang lebih detail. Matriks IE
merupakan hasil penggabungan antara matriks IFE dan matriks EFE ke dalam
matriks yang terdiri atas sembilan sel (Gambar 3).
Skor Total IFE
Kuat Rata-rata Lemah3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99
4,0 3,0 2,0 1,0Skor Total TinggiEFE 3,0-4,0
Sedang2,0-2,99
Rendah
1,0-1,99
Gambar 3. Model Matriks IESumber: David (2006)
Matriks IE terdiri atas dua dimensi, yaitu total skor dari Matriks IE pada
sumbu X dan total skor dari Matriks IE pada sumbu Y. Pada sumbu X dari IE
matrix, skornya ada tiga yaitu skor 1,0-1,99 menyatakan bahwa posisi internal
adalah lemah, skor 2,0-2,99 posisinya adalah rata-rata, dan skor 3,0-4,0 adalah
kuat. Dengan cara yang sama, pada sumbu Y yang dipakai untuk Matriks IE, skor
1,0-1,99 adalah rendah, skor 2,0-2,99 adalah sedang, dan skor 3,0-4,0 adalah
tinggi.
I II III
IV V VI
VII VIII IX
135
Matriks IE memiliki tiga implikasi utama yang mempunyai dampak
strategi berbeda, yaitu:
1. Growth and Build (tumbuh dan bina) berada dalam sel I, II, atau IV. Strategi
yang cocok adalah intensif seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar atau
pengembangan produk, dan strategi terintegrasi seperti integrasi ke belakang,
integrasi ke depan, dan integrasi horizontal.
2. Hold and Maintain (pertahankan dan pelihara) dilakukan untuk sel III, V, dan
VII Strategi umum dipakai yaitu strategi penetrasi pasar dan pengembangan
produk.
3. Harvest or Divest (panen atau divestasi) dipakai untuk sel VI, VIII, atau IX.
Strategi umum yang dipakai adalah strategi divestasi, strategi diversifikasi
konglomerat, dan strategi likuidasi.
Perusahaan yang dianggap paling sukses adalah perusahaan yang mampu
menghasilkan bisnis yang berada pada sel I (Umar 2008).
2. Matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportunity-Threat)
Matriks SWOT merupakan alat pencocokan yang digunakan dalam
mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahan. Matriks ini menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya. Analisis SWOT ini penting untuk membantu para
manajer mengembangkan empat tipe strategi (Gambar 4). Keempat strategi yang
dimaksud adalah:
1. Strategi SO (Strength-Opportunity). Strategi ini menggunakan kekuatan
internal perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar
perusahaan (eksternal). Pada umumnya, perusahaan berusaha melaksanakan
strategi-strategi WO, ST, atau WT untuk menerapkan strategi SO.
2. Strategi WO (Weakness-Opportunity). Strategi ini bertujuan untuk
memperkecil kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan
memanfaatkan peluang-peluang eksternal.
3. Strategi ST (Strength-Threat). Melalui strategi ini perusahaan berusaha untuk
menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal.
136
4. Strategi WT (Weakness-Threat). Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan
dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman
eksternal.
Delapan tahap dalam penentuan strategi dibangun melalui matriks SWOT.
Tahapan yang dimaksud adalah:
1. Membuat daftar peluang eksternal perusahaan.
2. Membuat daftar ancaman eksternal perusahaan.
3. Membuat daftar kekuatan kunci internal perusahaan.
4. Membuat daftar kelemahan kunci internal perusahaan.
5. Mencocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan
kemudian dicatat hasilnya dalam sel strategi SO.
6. Mencocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang-peluang eksternal
dan kemudian dicatat hasilnya dalam sel strategi WO.
7. Mencocokkan kekuatan-kekuatan internal dan ancaman-ancaman eksternal
dan kemudian dicatat hasilnya dalam sel strategi ST.
8. Mencocokkan kelemahan-kelemahan internal dan ancaman-ancaman eksternal
dan kemudian dicatat hasilnya dalam sel strategi WT.
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Kekuatan-SDaftar Kekuatan
Kelemahan-WDaftar Kelemahan
Peluang-ODaftar Peluang
Kuadran IStrategi SO
Gunakan kekuatan untukmemanfaatkan peluang
Kuadran IIIStrategi WO
Atasi kelemahan denganmemanfaatkan peluang
Ancaman-TDaftar Ancaman
Kuadran IIStrategi ST
Gunakan kekuatan untukmenghindari ancaman
Kuadran IVStrategi WT
Meminimalkan kelemahandan menghindari ancaman
Gambar 4. Matriks SWOTSumber: David (2006)
4.5.2.3 Tahap Keputusan
Selanjutnya yang turut digunakan dalam proses analisis penetapan
keputusan adalah QSPM. Adapun unsur-unsur yang terdapat di dalam QSPM
adalah: strategi-strategi alternatif, faktor-faktor kunci, bobot, AS = nilai daya
137
tarik, TAS= total nilai daya tarik, dan jumlah total nilai daya tarik. Langkah-
langkah penggunaan QSPM di dalam proses penetapan keputusan adalah sebagai
berikut:
1. Membuat daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan perusahaan di
kolom sebelah kiri QSPM. Informasi ini diambil dari Matriks EFE dan
Matriks IFE. Minimal sepuluh external critical success factors dan sepuluh
internal critical success factors dimasukkan ke dalam QSPM.
2. Memberikan bobot pada masing-masing faktor sukses eksternal dan internal.
Bobot ini sama dengan yang ada di Matriks EFE dan Matriks IFE.
3. Meneliti matriks-matriks pada langkah 2 dan identifikasikan strategi alternatif
yang pelaksanaannya harus dipertimbangkan perusahaan. Mencatat strategi-
strategi ini di bagian atas baris QSPM. Setelah itu, mengelompokkan strategi-
strategi tersebut ke dalam kesatuan yang mutually exclusive jika
memungkinkan.
4. Menentukan Attractiveness Score (AS) atau nilai daya tarik. AS ditetapkan
dengan cara meneliti masing-masing faktor sukses eksternal dan internal.
Tentukan bagaimana peran dari tiap faktor dalam proses pemilihan strategi
yang sedang dibuat. Jika peran dari faktor tersebut adalah besar, maka strategi-
strateginya harus dibandingkan relatif pada faktor utama itu. Secara terinci,
nilai AS harus ada pada masing-masing strategi untuk menunjukkan
kemenarikan relatif dari satu strategi terhadap strategi lainnya. Batasan nilai
AS adalah 1 = tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = cukup menarik, dan 4 =
sangat menarik.
5. Menghitung jumlah AS. Jumlah AS didapat dari perkalian bobot (langkah 2)
dengan AS (langkah 4) pada masing-masing baris. Jumlah AS menunjukkan
daya tarik relatif dari masing-masing alternatif strategi.
6. Menghitung Sum Total Attractiveness Score (TAS) atau total nilai daya tarik.
Menjumlahkan semua TAS pada masing-masing kolom QSPM. Dari beberapa
nilai TAS yang didapat, nilai TAS dari alternatif strategi yang tertinggi yang
menunjukkan bahwa alternatif strategi itu yang menjadi pilihan utama. Nilai
TAS terkecil menunjukkan bahwa alternatif strategi ini menjadi pilihan
terakhir. Matriks QSPM dapat dilihat pada Tabel 9.
138
Tabel 9. Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM)
Strategi AlternatifFaktor Utama Bobot Strategi 1 Strategi 2
AS TAS AS TASFaktor Eksternal---Faktor Internal---Jumlah Total nilai daya tarik 1.0
Sumber: David (2006)
139
V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5.1 Sejarah, Visi dan Misi Rahat Cafe 1
Rahat Cafe 1 berdiri pada 12 Januari 2007. Cafe yang berdiri selama
hampir 4 tahun ini merupakan bisnis pribadi yang dimiliki oleh Soleh Brik
Zubaidi. Merek Rahat sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya asik, dengan
maksud bahwa cafe ini merupakan tempat yang mengasikkan bagi konsumen
yang datang.
Visi Rahat Cafe 1 adalah menjadikan suatu cafe yang menyediakan
makanan Indonesia yang memiliki standar kesehatan dan makanan diet bagi
konsumen yang tidak mengkonsumsi makanan yang berlemak. Adapun misi
Rahat Cafe 1 yaitu memanjakan konsumen Rahat Cafe 1 dengan menyediakan
makanan yang berkualitas serta adanya inovasi menu, selain itu Rahat Cafe 1
mempunyai tujuan untuk membuka cabang di sekitar Bogor.
Adanya inovasi produk yang dikembangkan merupakan salah satu
kekuatan yang dimiliki Rahat Cafe 1 dalam menarik minat konsumen, inovasi
produk berupa campuran makanan khas Indonesia dan kontinental seperti bistik
iga bakar hot plate, omelet mix (sosis daging keju), dan omelet seafood. Hal ini
dlakukan agar pelanggan mempunyai banyak pilihan menu bagi yang tidak
memiliki selera makan yang sama.
Rahat Cafe 1 merupakan cafe yang mempunyai fasilitas lengkap yaitu
fasilitas hotspot, kamar mandi, tempat cuci tangan (wastafel), dan mushola. Selain
itu Rahat Cafe 1 memberikan makan gratis bagi yang berulang tahun, dan
keramah-tamahan pelayanan semakin menambah keramaian pengunjung yang
datang.
5.2 Lokasi Rahat Cafe 1
Rahat Cafe 1 berlokasi di Jalan Malabar 1 No.1 (samping Pangrango
Plaza), Bogor. Lokasi ini dinilai sebagai lokasi yang cukup strategis karena dekat
dengan pusat keramaian seperti tempat pembelanjaan, tempat jajanan mahasiswa,
pendidikan, rumah penduduk, kost-kostan, rumah sakit, hotel dan tidak jauh
dengan jalan raya. Selain itu, terdapat cafe dan tempat bisnis makanan lainnya di
kawasan tersebut.
140
5.3 Struktur Organisasi Rahat Cafe 1
Struktur organisasi yang dimiliki oleh Rahat Cafe 1 masih sederhana.
Pemilik sebagai pemegang kendali penuh atas jalannya usaha, maka semua
keputusan harus diketahui dan mendapat persetujuan darinya. Dari pemilik,
kekuasaan diteruskan ke Manajer Operasional sebagai pengelola khusus bagian
Rahat Cafe 1 dan karyawan lain. Karyawan yang bekerja di Rahat Cafe 1 terdiri
dari Operational Manajer, Supervisor yang merangkap sebagai Leader
Adminstration (Cashier), Leader Front Of The House (FOH), dan Leader Back Of
The House (BOH). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat struktur organisasi Rahat
Cafe 1 pada Gambar 5.
Gambar 5. Struktur Organisasi Rahat Cafe 1Sumber: Rahat Cafe 1 (2010)
Karyawan Rahat Cafe 1 berjumlah 9 orang dengan jobdesk masing-masing
sesuai jabatannya. Setiap jabatan memiliki wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda. Pendelegasian wewenang di dalam cafe dilakukan sesuai struktural
Owner
Operational Manajer
Supervisor
Leader(FOH)
Leader Adminstration(Cashier)
Leader(BOH)
Waitress
Chief Cook,Cook,Cook helfer,
Bartender, Stipwash
141
organisasi perusahaan. Adapun tugas dan tanggung jawab dari setiap jabatan
adalah sebagai berikut:
1. Owner
Memberikan investasi kepada perusahaan
Pengambilan keputusan
Memonitoring kelancaran perusahaan
2. Operational Manajer
Bertanggung jawab mengawasi perusahaan kepada pemilik
Mengatur operasional perusahaan
Melakukan kegiatan perencanaan untuk mencapai profit perusahaan
3. Supervisor (merangkap sebagai Leader Administration)
Membantu tugas Operational Manajer
Mengelola kegiatan cafe
Mengawasi kegiatan staff/karyawan
Bertanggung jawab kepada Operational Manajer
4. Leader Administration
Menghitung dan menganalisa semua data pemasukan dan pengeluaran
keuangan perusahaan
Melakukan kegiatan transaksi dengan konsumen
Bertanggung jawab kepada Operational Manajer
5. Leader FOH
Bertanggung jawab dalam pelayanan di cafe (berhubungan langsung dengan
pelanggan)
Memberikan pelayanan dan kebutuhan pelanggan
Bertanggung jawab kepada Operational Manajer
6. Leader BOH
Melakukan kegiatan dapur seperti pembuatan makanan dan minuman yang
dipesan oleh konsumen
Bertanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan dan kepuasan konsumen
dalam makanan
Bertanggung jawab kepada Operational Manajer
142
5.4 Kegiatan Operasional dan Budaya Kerja Rahat Cafe 1
Rahat Cafe 1 mulai buka pada pukul 10.00 WIB sampai 22.00 WIB setiap
hari Senin hingga Minggu. Jam karyawan bagian depan (Cashier dan Waitres)
dimulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB, sedangkan bagian
belakang/dapur dimulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB.
Rahat Cafe 1 memiliki disiplin tinggi dalam menetapkan dan menjalankan
tata tertib karyawan. Setiap karyawan wajib hadir tepat waktu dan setiap
karyawan diperbolehkan adanya hari libur (day off) satu kali dalam seminggu.
Budaya kerja antar karyawan Rahat Cafe 1 bersifat kekeluargaan. Para karyawan
dalam melayani pengunjung juga sangat ramah dan mengutamakan customer
relationship sehingga para pengunjung merasa nyaman untuk berlama-lama di
cafe ini, serta tidak segan untuk datang kembali ke Rahat Cafe 1.
143
VI HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1 Analisis Lingkungan Internal Rahat Cafe 1 di Bogor
Analisis lingkungan internal merupakan tahap dalam untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada perusahaan untuk menghadapi
persaingan. Secara pendekatan fungsional lingkungan internal perusahaan terdiri
dari: pasar dan pemasaran, keuangan dan akuntansi, kegiatan produksi operasi,
sumber daya manusia dan sumber daya informasi. Berdasarkan hasil penelitian
terdahulu dan wawancara yang dilakukan dengan Manajer Operasional Rahat
Cafe 1, Supervisor Rahat Cafe 1 dan data pendukung dari pengisian kuesioner
oleh konsumen sebanyak 30 responden terhadap faktor-faktor internal diperoleh
beberapa faktor strategis internal yang merupakan kekuatan perusahaan dan juga
yang akan menjadi kelemahan perusahaan. Faktor-faktor strategi internal yang
diperoleh adalah:
6.1.1 Pasar dan Pemasaran
Agar posisi produk di pasar sesuai dengan yang diharapkan, beberapa
faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain:
Pangsa Pasar; Rahat Cafe 1 harus memperhatikan pangsa pasar agar
mempunyai tujuan yang jelas yaitu ditujukan bagi semua kalangan
sehingga dapat menikmati menu cafe ini. Pangsa pasar Rahat Cafe 1 yaitu
di kota Bogor.
Kegiatan Promosi; Rahat Cafe 1 hingga saat ini mengaku tidak kesulitan
dalam menarik perhatian konsumen. Hal ini merupakan keuntungan dari
lokasinya yang cukup strategis, berada dekat dengan pusat keramaian,
sehingga tidak dibutuhkan promosi yang terlalu besar. Kegiatan promosi
yang aktif dilakukan hingga saat ini adalah penyebaran brosur, promosi
secara tak langsung worth of mouth (gethok tular, dari mulut ke mulut),
promosi melalui internet, media cetak (majalah) dan media elektronik
(televisi dan radio).
Loyalitas Pelanggan dan Kebijakan Produk Baru; Rahat Cafe 1 sangat
mengutamakan hal tersebut karena merupakan kunci keberhasilan dalam
144
usaha, salah satunya yaitu memperkenalkan dan menawarkan produk baru
dengan memberikan potongan harga (diskon). Usaha tersebut akan maju
apabila didukung dengan adanya pelanggan yang setia dan pihak Rahat
Cafe 1 juga memberikan informasi harga untuk produk baru dengan harga
yang terjangkau.
Pengendalian Distributor; Rahat Cafe 1 melakukan pengendalian
distributor dengan cara pengecekan bahan baku (stok).
A. Segmentation, Targeting, Positioning (STP)
1. Segmentation
Tujuan segmentasi adalah membuat produk dan perusahaan (bisnis)
menjadi responsif terhadap segala kebutuhan dari sub-pasar (Boone LN & Bloom
PN 2006). Segmentasi pasar yang dilakukan oleh Rahat Cafe 1 adalah
berdasarkan aspek demografis, aspek psikografis, dan aspek perilaku. Segmentasi
pasar berasarkan demografis yaitu keluarga dan remaja, sedangkan segmentasi
pasar berdasarkan aspek psikografis terdiri dari kelas sosial dan gaya hidup. Kelas
sosial, segmen yang dipilih oleh Rahat Cafe 1 adalah semua kalangan masyarakat.
Perubahan gaya hidup terutama pola konsumsi masyarakat yang tidak memiliki
banyak waktu untuk mengelola (memasak) makanannya sendiri seiring dengan
peningkatan aktivitas di luar rumah, sehingga mendorong masyarakat untuk
mengkonsumsi makanan di luar rumah. Sedangkan segmentasi pasar berdasarkan
aspek perilaku terdiri dari manfaat dimana konsumen mencari manfaat berupa
kualitas produk, pelayanan yang efektif, dan kecepatan.
2. Targeting
Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar
yang akan dimasuki. Target pasar utama Rahat Cafe 1 adalah keluarga dan remaja
(mahasiswa), serta semua kalangan masyarakat.
3. Positioning
Positioning merupakan tahap dimana perusahaan menentukan posisi yang
diinginkan dalam pasar, dengan tujuan untuk menciptakan citra yang berbeda
guna memperkenalkan bisnis dan produknya di benak para konsumen. Rahat Cafe
1 ingin menempati posisi sebagai cafe dengan konsep “Indonesian Foods, Healthy
and Diet Foods” yang dapat dilihat dari menu yang disediakan oleh Rahat Cafe 1
145
tersebut. Selain itu, Rahat Cafe 1 memiliki produk yang berkualitas, pelayanan
yang memuaskan serta harga yang relatif terjangkau.
B. Bauran Pemasaran
Setelah menentukan pasar sasaran (STP), langkah selanjutnya yaitu
mengembangkan bauran pemasaran bagi setiap segmen yang dipilih sebagai
sasaran. Bauran pemasaran yang terdiri dari 7P yaitu bauran produk (Product
Mix), bauran harga (Price Mix), bauran promosi (Promotion Mix), bauran tempat
(Place or Distributution Mix), bauran orang (People Mix), bauran proses (Process
Mix), dan bauran fisik (Physical Mix).
1. Bauran Produk (Product Mix)
Bauran produk merupakan wujud penawaran perusahaan kepada pasar
yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merk, dan kemasan produk. Tujuan
produk diturunkan dari tujuan pemasaran, maka tujuan produk akan mudah jika
tujuan pemasaran pun jelas (Goh S & Hor K 2003). Strategi tersebut merupakan
strategi yang paling penting untuk dikembangkan, karena produk inilah yang
dinikmati atau dimanfaatkan secara langsung oleh konsumen. Strategi peoduk
yang dilakukan Rahat Cafe 1 dapat dilihat dari konsep sebagai makanan Indonesia
yang memiliki standar kesehatan dan menyediakan makanan diet bagi konsumen
yang tidak mengkonsumsi makanan yang berlemak.
Strategi produk yang dilakukan oleh Rahat Cafe 1 agar pelanggan tidak
bosan adalah dengan adanya inovasi produk berupa campuran makanan khas
Indonesia dan Kontinental seperti iga bakar hot plate, omelet mix (sosis daging
keju), dan omelet seafood. Selain itu adanya menu unik pada makanan sehat dan
makanan diet seperti ayam jumbo protein, sate ayam diet, spaghetti sehat, dan
lain-lain. Hal ini dilakukan agar pelanggan mempunyai banyak pilihan menu bagi
yang tidak mempunyai selera makan yang sama. Adanya inovasi produk yang
dikembangkan merupakan salah satu kekuatan yang dimiliki oleh Rahat Cafe 1
dalam menarik minat konsumen, sehingga dapat menaikkan omzet penjualan.
Selain melakukan inovasi produk, perubahan-perubahan yang diperkirakan terjadi
terhadap selera, orientasi, dan preferensi konsumen terhadap produk yaitu dengan
memperbaiki rasa dari setiap menu.
146
Produk yang ditawarkan Rahat Cafe 1 sangat mengutamakan kualitas,
karena bahan baku dijaga agar tetap memuaskan konsumen. Menurut persepsi
konsumen dari 30 responden, 20 responden menjawab bahwa mutu/kualitas
produk Rahat Cafe 1 terjaga. Hal ini terbukti bahwa bahan baku yang dipilih yaitu
bahan baku yang berasal dari pemasok yang dipercaya kualitasnya dan
mempunyai merk yang sudah dikenal, dianggap baik dan tidak mengandung
bahan yang tidak teruji. Sedangkan khusus makanan sehat dan makanan diet
menggunakan bahan baku dengan kadar lemak rendah (untuk ayam), tanpa
pemanis buatan, tanpa penyedap makanan, tanpa pengawet, minyak non
kolesterol, dan lain-lain. Adapun komposisi dan kandungan gizi dalam bahan
baku khusus makanan sehat dan makanan diet terdapat pada Lampiran 11.
Namun dalam penetapan standar mutu produk, Rahat Cafe 1 belum
memiliki sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). BPOM
mengawasi pengusaha dalam penetapan standar mutu produk yang akan dijual ke
konsumen. Dengan adanya SK dari BPOM maka acuan standar tersebut
memproteksi persaingan yang tidak sehat dalam industri obat dan makanan
termasuk cafe. Belum memiliki sertifikasi dari BPOM merupakan salah satu
kelemahan dari Rahat Cafe 1 karena menyangkut kepercayaan yang diberikan
kepada konsumen mengenai keamanan produknya. Adapun menu yang dijual di
Rahat Cafe 1 dapat dilihat pada Lampiran 10 dan 11.
2. Bauran Harga (Price Mix)
Untuk memperoleh sukses dalam memasarkan suatu produk setiap
perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Harga merupakan satu-
satunya unsure bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan
bagi perusahaan. Bauran harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat
fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Harga yang ditetapkan oleh Rahat
Cafe 1 bervariasi dan harga ditampilkan jelas pada daftar menu (Lampiran 10).
Konsumen tidak dikenakan pajak dari total harga pesanan. Rahat Cafe 1
menetapkan harga jual produk berdasarkan biaya produksi yang dikeluarkan.
Rahat Cafe 1 memadukan strategi harga dengan strategi promosi dengan
memberikan potongan harga 10 persen. Salah satu strategi yang dilakukan adalah
dengan adanya potongan harga untuk pelajar sekolah. Bagi pemegang kartu
147
b’smartcard, konsumen mendapatkan potongan harga untuk semua jenis menu di
Rahat Cafe 1. Hal ini dilakukan untuk menjangkau segmen pelajar dan remaja.
Potongan harga juga berlaku untuk kerabat/saudara dari salah satu karyawan
Rahat Cafe 1. Selain itu, Rahat Cafe 1 menyediakan makan dan minum gratis
untuk yang berulang tahun. Dengan adanya program strategi ini dapat dikatakan
cukup berhasil dilihat berdasarkan pengunjung yang datang dan omzet penjualan
yang meningkat setiap tahunnya.
3. Bauran Promosi (Promotion Mix)
Bauran promosi merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang
digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya dan
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.
Menurut Manajer Operasional Rahat Cafe 1 pada saat ini promosi sudah cukup
dilakukan. Kegiatan promosi yang sudah diterapkan oleh Rahat Cafe 1 melalui
penyebaran brosur yang terdapat kupon diskon 10 %, media cetak (Koran dan
majalah), media elektronik (televisi dan radio), internet (website dan facebook),
potongan harga bagi pelajar yang memiliki kartu b’smartcard, makan dan minum
gratis untuk yang berulang tahun, paket hemat dan potongan harga untuk kerabat
dari salah satu karyawan Rahat Cafe 1.
Cara promosi yang berbeda yang dilakukan Rahat Cafe 1 yaitu dengan
memperhatikan produk makanan yang berkualitas dan keunikan menu, hal
tersebut menimbulkan manfaat bagi Rahat Cafe 1 itu sendiri dengan adanya
promosi secara tak langsung worth of mouth (gethok tular, dari mulut ke mulut)
yang dilakukan oleh konsumen. Untuk saat ini promosi yang paling efektif yang
sudah diterapkan oleh Rahat Cafe 1 yaitu menciptakan menu yang unik dan
mencoba memanggil suatu media televisi (seperti acara/tayangan mengenai wisata
kuliner di TRANS, RCTI, TPI, dan MEGASWARA), promosi yang melalui
media televisi yaitu mempromosikan menu unggulan seperti es bubur buah dan
ayam baker jumbo. Pertimbangan dalam melakukan promosi yaitu untuk
meningkatkan omset penjualan dan memperkenalkan Rahat Cafe 1 ke masyarakat.
4. Bauran Tempat (Place or Distributution Mix)
Bauran tempat adalah alat bauran pemasaran yang didalamnya terdapat
berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan serta membawa sebagian produk ke
148
pasar agar produsen bekerjasama dengan perantara. Strategi tempat yang
dilakukan oleh Rahat Cafe 1 yaitu memiliki lokasi yang cukup strategis yaitu
berada dekat dengan pusat keramaian seperti tempat pembelanjaan, tempat jajanan
mahasiswa, pendidikan, rumah penduduk, kost-kostan, rumah sakit, hotel, dan
tidak begitu jauh dengan jalan raya.
Strategi dalam Rahat Cafe 1 dapat melibatkan saluran distribusi fisik
maupun elektronik dalam proses penyampaiannya. Untuk dapat menikmati
makanannya, konsumen dapat langsung datang ke Rahat Cafe 1 ataupun
konsumen dapat menggunakan saluran elektronik melalui telepon untuk
mendapatkan pelayanan lunch box, catering box, dan delivery order. Hal ini
merupakan kekuatan dari Rahat Cafe 1 karena memiliki layanan khusus. Namun
pada desain ruangan Rahat Cafe 1 itu sendiri kurang menarik dibandingkan
dengan cafe-cafe lainnya di Bogor.
5. Bauran Orang (People Mix)
Orang atau karyawan merupakan bagian terpenting dalam perusahaan. Karyawan
merupakan orang yang terlibat dalam pemberian jasa dan merupakan faktor intern
yang memiliki peran cukup besar dalam mewujudkan jasa yang dikehendaki oleh
konsumen. Rahat Cafe 1 memiliki karyawan yang ramah, sopan, sabar,
bertanggung jawab, mau bekerja keras, disiplin dan respect yang dapat membuat
konsumen nyaman. Kriteria karyawan seperti itulah yang dipilih oleh Rahat Cafe
1 saat ini.
6. Bauran Proses (Process Mix)
Peoses merupakan semua kegiatan yang dapat dikoordinasikan dengan
baik untuk menciptakan kualitas serta pelayanan yang diberikan kepada
konsumen. Pelayanan yang baik akan meningkatkan loyalitas dan kepercayaan
konsumen terhadap cafe. Hal ini dikarenakan dalam penjualan produk cafe harus
diimbangi dengan pelayanan yang tinggi terhadap konsumen. Sebaliknya jika
proses yang desainnya buruk akan menggangu pelanggan karena keterlambatan,
birokrasi, dan penyampaian jasa yang tidak efektif.
Strategi proses yang telah diterapkan oleh Rahat Cafe 1 adalah
peningkatan kinerja karyawan. Selain itu, karyawan harus mampu memberikan
tanggapan dalam mengatasi keluhan dari konsumen menyangkut masalah
149
pelayanan berupa adanya kartu saran. Hal ini dilakukan agar cafe dapat
memperbaiki kinerjanya secara langsung dan kekuatan bagi Rahat Cafe 1 dalam
meningkatkan kualitas dan pelayanan.
7. Bauran Bukti Fisik (Physical Mix)
Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi
bukti atas kualitas jasa. Bukti fisik berhubungan dengan fasilitas apa saja yang
diberikan oleh Rahat Cafe 1 seperti adanya sarana pendukung. Sarana pendukung
yang diberikan meliputi kamar mandi, mushola, dan tempat cuci tangan
(wastafel). Pemanfaatan fasilitas teknologi canggih seperti layanan telkom hotspot
untuk internet. Fasilitas ini bertujuan untuk meraih segmen pelajar, mahasiswa,
dan pegawai perkantoran lainnya yang membutuhkan layanan informasi. Rahat
Cafe 1 memeperhatikan bagian strategi ini, karena dalam menjual produk/jasa
harus melihat tempat yang nyaman, sehingga konsumen dapat menikmati produk
yang disediakan. Namun, fasilitas seperti area parkir belum memiliki area parkir
yang luas.
6.1.2 Keuangan dan Akuntansi
Rahat Cafe 1 memiliki kondisi keuangan yang cukup baik sebagai cafe
yang dengan sistem owner. Pihak manajemen cafe ini dalam hal bagian keuangan
hanya bertanggungjawab untuk melaporkan kondisi keuangan cafe kepada
manajer dalam bentuk laporan pembukuan yang kemudian diberikan kepada pihak
owner. Hal ini dilakukan untuk menetapkan target penjualan yang akan dicapai
dalam periode satu tahun. Pihak manajemen Rahat Cafe 1 memberikan laporan
keuangan setiap bulan pada manajer ke pihak owner.
6.1.3 Kegiatan Produksi dan Operasi
Proses produksi pada Rahat Cafe 1 memiliki Standar Operasional Prosedur
(SOP) yang jelas dan terarah. SOP membantu pihak manajemen dan karyawan
untuk mencapai visi dan misi perusahaan. SOP berisi seluruh standar prosedur
yang harus dilakukan karyawan, baik tentang kualitas barang dan bahan baku,
sikap kepemimpinan, cara melayani konsumen hingga standar kebersihan
lingkungan dan penetapan porsi menu. SOP mengatur standar kebersihan
lingkungan dan karyawan sehingga produk yang dihasilkan benar-benar aman
150
untuk dikonsumsi dan konsumen yang datang merasa aman dengan lingkungan
yang bersih dan karyawan yang ramah.
a. Pemesanan dan Penerimaan Barang dan Bahan Baku
Pada kegiatan produksi dan operasi, Rahat Cafe 1 memiliki hubungan
yang baik dengan pemasok, karena menurut manajer Rahat Cafe 1 membutuhkan
barang yang berbeda dengan harga pasar. Rahat Cafe 1 memenuhi kebutuhan
bahan baku melalui:
Pasar tradisional (di pasar Bogor), untuk memenuhi kebutuhan bahan baku
seperti sayuran, buah-buahan, bumbu masakan, minyak, gula, dan lain-lain.
Pemesanan dilakukan melalui seorang pemasok lokal setiap hari untuk produk
yang mudah rusak.
Penjual Ayam (di PT. Al-Fattah atau PT. Asia Afrika), untuk pembelian bahan
baku ayam, sebagai pemasok di Rahat Cafe 1. Pemesanan bahan baku
dilakukan tiga kali seminggu, jumlah dilakukan sesuai kebutuhan Rahat Cafe 1.
Bahan baku akan melalui sortir yaitu pemilihan bahan baku sesuai ketentuan
yang berlaku. Pemesanan ini bertujuan untuk memastikan bahwa pesanan yang
datang telah sesuai dengan kualitas yang diinginkan.
Penjual daging (di PT. Arbib), untuk pembelian bahan baku daging sapid an
daging kambing, sebagai pemasok di Rahat Cafe 1. Pemesanan bahan baku
dilakukan tiga kali seminggu, jumlah dilakukan sesuai kebutuhan Rahat Cafe 1.
Untuk minuman botol dan eskrim dipesan melalui perusahaan masing-masing.
Alasan Rahat Cafe 1 memiliki langganan pasar untuk membeli bahan baku
yaitu harga lebih murah, mempunyai kualitas yang baik dan adanya kepercayaan
misalkan kepada pemasok.
b. Penyimpanan dan Penggunaan Bahan Baku
Rahat Cafe 1 sangat memperhatikan prosedur penyimpanan bahan baku.
Penggunaan bahan baku menggunakan sistem First In First Out (FIFO), yaitu
bahan baku dan barang yang akan datang lebih dahulu diproses lebih awal. Hal ini
untuk menghindari bahan baku dan barang yang kadarluarsa atau tidak layak
karena masa penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku yang datang segera
diberikan penandaan pada produk untuk mempermudah tingkat kualitas produk
151
dan kelayakan untuk dipergunakan sebagai siap saji. Bahan baku daging/ayam
disimpan dalam freezer dengan suhu penyimpanan 8-90 C (pembekuan).
c. Pengolahan Bahan Makanan
Rahat Cafe 1 mengolah bahan baku menjadi bahan makanan siap saji yang
dalam keadaan fresh. Artinya seluruh masakan tersebut hanya akan dimasak
setelah ada pesanan konsumen. Sebelum beroperasi setiap harinya, karyawan
melakukan persiapan penjualan yang dilakukan pada pagi harinya.
Proses pengolahan menu Rahat Cafe 1 harus melalui serangkaian tahap
yang diatur dalam SOP, yaitu:
Proses Thawing, yaitu proses melunakan suatu bahan beku menjadi
fresh/lunak agar siap diolah menjadi makanan dengan cara menaikkan suhu
sesuai waktu yang ditentukan. Jumlah bahan beku yang dithawing diproduksi
untuk mencukupi kebutuhan keesokan harinya. Proses thawing dilakukan
dengan memindahkan bahan beku dari dalam freezer selama 2 jam.
Proses Dusting, yaitu pelapisan daging dengan tepung tapioka.
Proses Parting dan Boneless, yaitu proses pemotongan atau pembagian bahan
baku yang disesuaikan dengan jenis potongan yang akan diproses. Boneless
adalah pemotongan daging ayam tanpa tulang. Hasil akhir proses parting dan
boneless harus sesuai dengan SOP yang berlaku.
Proses Saute, yaitu proses memasak bahan baku dalam kuali teflon dengan
minyak goreng sedikit selama 5 – 15 menit.
Proses Chicken Roaster, yaitu memanggang daging ayam.
Proses Topping, yaitu bahan jadi, potongan daging matang, kacang tanah
goreng maupun es krim yang diletakkan di atas makanan atau minuman.
Proses Garnish, yaitu potongan beberapa jenis bahan baku yang dibentuk
sedemikian rupa dan diletakkan di atas atau disamping makanan jadi.
Bertujuan untuk memperindah penampilan makanan jadi.
d. Pelayanan Konsumen
Untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan Rahat
Cafe 1 sangat memperhatikan dan mengutamakan kebersihan (cleanliness),
keramah-tamahan (hospitality), ketepatan penyampaian produk (accuracy),
152
penanganan pelanggan yang baik (maintenance), produk yang berkualitas
(product quality), dan kecepatan dalam memberikan pelayanan (speed).
Langkah-langkah pelayanan untuk memuaskan pelanggan yang diterapkan
oleh Rahat Cafe 1 dikenal dengan ”10 Moment of Truth”, yang terdiri dari:
1. Greeting, yaitu mengetahui dengan cepat saat pelanggan masuk ke dalam cafe,
segera menyambut dengan hangat dan bersahabat, tersenyum dengan
menggunakan kontak mata dan sikap wajar.
2. Seating, memilihkan meja kosong yang tersedia sesuai jumlah konsumen,
kemudian memberikan menu/pemesanan yang dilayani oleh waiters/ss.
3. Taking the order, yaitu mengucapkan salam dengan menatap dan percaya diri
kepada pelanggan, memperkenalkan diri, kemudioan menawarkan produk-
produk di buku menu, memberikan saran tentang produk baru kepada
pelanggan, menanyakan dan mencatat semua pesanan pelanggan dengan tepat,
melakukan pembacaan ulang pesanan, kemudian waiter/ss akan menuju kasir
dengan menunjukkan bill pesanan, dan segera menginput daftar pesanan ke
dalam komputer.
4. Serving Drink, membawakan minuman secepat mungkin setelah pemesanan,
meletakkan minuman di atas meja sambil menyebutkan nama minuman
tersebut.
5. Serving Starters, yaitu sajikan makanan pembuka terlebih dahulu secepat
mungkin, sebutkan nama makanan yang disajikan, dan tawarkan minuman
tambahan atau tanyakan apabila ada pesanan tambahan.
6. Serving the Main Course, yaitu bila tidak memesan makanan pembuka,
sajikan makanan utama secepatnya dengan tetap bersikap hangat dan
bersahabat sambil menyebutkan nama makanan.
7. Following Up After the Main Course, yaitu beberapa menit setelah pelanggan
menikmati hidangannya, tanyakan apakah semua pesanannya sudah
keluar/tersaji, apakah ada pesanan tambahan, dan periksa secara teratur apakah
pelanggan membutuhkan sesuatu.
8. Offering Dessert, yaitu bila semua pelanggan sudah menyelesaikan makanan
utama, tawarkan makanan penutup dengan kata-kata yang menarik sambil
153
menyebutkan nama makanannya, dan jika memungkinkan angkat peralatan
makan yang sudah kotor dan tidak akan dipergunakan lagi oleh pelanggan.
9. Delivering Dessert and Offering the Bill, yaitu sajikan makanan penutup
sambil menyebutkan namanya, tawarkan apakah pelanggan ingin meminta bill
pembayarannya sekarang, cetak bill kemudian antarkan ke pelanggan. Bon
pesanan terdiri dari satu rangkap, yaitu untuk makanan dan minuman
disatukan dalam satu kertas.
10. Clearing Dessert, Taking Payment, and Thanking, yaitu bersihkan peralatan
bekas desseert dari pelanggan sambil mengambil uang atau kartu pembayaran,
antarkan ke kasir, dan kembali mengambil sisa pembayaran dari kasir,
mengantarkan kembali ke meja pelanggan sambil mengucapkan terimakasih
dengan sungguh-sungguh.
Dalam kegiatan operasionalnya, terkadang pihak manajemen mendapatkan
keluhan dari konsumen. Apabila ada komplain dari konsumen, misalnya
kesalahan taking order atau konsumen menunggu terlalu lama akan langsung
ditangani oleh manajer.
6.1.4 Sumberdaya Manusia
Faktor-faktor yang diperhatikan oleh Rahat Cafe 1 mengenai sumberdaya
manusia yaitu manajemen SDM, keterampilan dan motivasi kerja, serta
produktivitas. Rahat Cafe 1 memiliki sistem manajemen yang cukup baik. Saat
ini, Rahat Cafe 1 memiliki 9 orang karyawan di bawah pimpinan Bapak Dedi
Suwardi sebagai Manajer Operasional (Tabel 10). Karyawan pada Rahat Cafe 1
memiliki hubungan yang baik dengan para karyawan lainnya dan Supervisor
maupun Manajer Operasional. Hal ini dapat dilihat pada saat diadakan briefing
untuk evaluasi pencapaian yang sudah didapat, rencana kerja, serta komunikasi
dua arah mengenai saran, keluhan, dan hambatan yang ditemui.
Rahat Cafe 1 tidak mengutamakan pendidikan bagi karyawannya, yang
penting karyawan memiliki keterampilan, tanggungjawab, ulet, dan pekerja keras.
Karyawan yang bekerja di Rahat Cafe 1 memiliki umur rata-rata 20-28 tahun.
Cafe ini sangat mengutamakan karyawan yang loyal dan terlatih. Oleh karena itu,
faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam perekrutan karyawan adalah
kemauan untuk belajar dan keterampilan, bukan melihat dari tingkat pendidikan.
154
Biasanya bentuk keterampilan yang diberikan adalah pada saat karyawan
melakukan pengolahan makanan, manajer akan memberikan pujian kepada
karyawan yang telah melakukan pekerjaan dengan baik. Sedangkan bentuk
motivasi kerja karyawan yang diberikan manajer di Rahat Cafe 1 dapat berupa
peraturan, pemberian bonus berupa uang tambahan apabila melebihi target
penjualan (misalkan target omset penjualan 50 juta/bulan), atau target
konsumen sebanyak >60 orang/hari, kenaikan gaji maupun kenaikan jabatan. Hal
ini tentunya sangat mendorong produktivitas karyawan untuk melakukan
pekerjaan lebih baik dan terampil dalam mengolah makanan.
Tabel 10. Jumlah Karyawan Rahat Cafe 1 Berdasarkan Jabatan FungsionalTahun 2010
No. Bidang Pekerjaan Jabatan Fungsional JumlahKaryawan
(orang)1. Manajer a. Operational Manajer 12. Bagian Operasional
(Service)a. Cashier/Supervisorb. Waiter/ss
12
3. Bagian Dapur (Kitchen) a. Chief Cookb. Cookc. Cook helferd. Bartendere. Stopwash
11111
Total 9
Sumber : Rahat Cafe 1 (2010)
Perekrutan karyawan dilakukan sendiri oleh pihak manajemen Rahat Cafe
1. Perekrutan tenaga kerja dilakukan hanya jika ada posisi yang kosong. Rahat
Cafe 1 melakukan perekrutan karyawan melalui sumber internal yaitu karyawan
berasal dari dalam perusahaan itu sendiri berupa alih tugas atau alih tempat tugas
dan karyawan juga berasal dari orang yang sudah dikenal maupun keluarga. Gaji
karyawan sebesar Rp 800.000 per bulan. Selain diberi gaji pokok, karyawan
mendapatkan uang transpor, kesehatan, dan lembur. Tetapi jika karyawan memilih
tidak ada tambahan upah, maka gaji karyawan sebesar Rp 1.200.000 per bulan.
Karyawan juga mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) berupa uang sesuai
dengan kualitas kerja, tanggungjawab, masa kerja, dan jabatan karyawan,
tunjangan sakit, serta lembur. Karyawan dengan masa kerja di atas satu tahun
155
berhak mendapatkan cuti nikah minimal dua minggu, cuti melahirkan, dan cuti
lama kerja.
Kelemahan dari SDM ini adalah tidak terspesialisasinya tenaga kerja
sehingga terjadi tumpang tindih pekerjaan, misalkan seorang
supervisor/waiter/manajer melakukan pekerjaannya bisa menjadi cashier pada
situasi tertentu. Hal ini dapat menimbulkan tugas atau wewenang yang tidak
terarah dan cenderung tidak fokus terhadap pekerjaan lainnya. Namun biasanya
hal tersebut dilakukan, karena adanya saling bantu antar karyawan jika salah satu
pekerjaan sudah selesai sehingga pekerjaan menjadi lebih ringan. Pada akhir
pekan dan hari libur,biasanya karyawan dapat melakukan banyak pekerjaan sesuai
kebutuhan. Manajemen Rahat Cafe 1 juga memiliki Standar Operasional
Perusahaan (SOP) yang sudah cukup jelas dan terarah.
6.1.5 Sistem Informasi Manajemen
Rahat Cafe 1 dalam kegiatan manajerialnya sudah didukung dengan sistem
informasi yang berbasis komputer. Untuk kelancaran kegiatan manajerial, Rahat
Cafe 1 dilengkapi oleh satu unit komputer yaitu cash register untuk bagian
cashier. Komputer tersebut dilengkapi dengan software yang disesuaikan dengan
kebutuhan kerja. Pengorderan pesanan dilakukan melalui telepon. Pencatatan
seluruh pemasukan, pengeluaran, dan kebutuhan bahan baku lainnya dilakukan
secara manual dan dicatat secara komputerisasi di bagian office.
Rahat Cafe 1 sudah mengelola jaringan internet gratis bagi konsumen yang
makan di tempat itu dengan layanan telkom hotspot. Hal tersebut diberikan
sebagai bentuk layanan agar konsumen merasa nyaman dan tidak bosen untuk
makan di Rahat Cafe 1. Berdasarkan analisis lingkungan internal dalam matriks
IFE dapat dilihat pada Tabel 11.
156
Tabel 11. Analisis Faktor Internal Rahat Cafe 1
No. Faktor Internal Kekuatan Kelemahan1. Produk Sebagai makanan
”Indonesian Foods,Healthy, and Diet Foods”
Mutu/kualitas produkterjaga
Inovasi produk
Belum memilikisertifikasi dariBPOM
2. Harga Adanya potongan hargauntuk pelajar(b’smartcard)
3. Promosi Promosi cukup dilakukan
4. Tempat Lokasi cafe yang cukupstrategis
Memiliki pelayanankhusus seperti luch box,catering box, dan deliveryorder.
Desain ruangancafe kurangmenarik
5. Orang Pelayanan yang baik,ramah dan sopan terhadapkonsumen
Tenaga kerja yangtidakterspesialisasi
6. Proses Penyampaian jasa efektif7. Bukti Fisik Layanan telkom hotspot Area parkir kurang
memadai
Sumber: Rahat Cafe 1 (2010)
6.2 Analisis Lingkungan Eksternal Rahat Cafe 1 di Bogor
Analisis terhadap lingkungan eksternal merupakan tahap untuk
mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Aspek
eksternal yang dianalisis, yaitu lingkungan jauh dan lingkungan industri.
Berdasarkan identifikasi dan hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak Rahat
Cafe 1, dan hasil wawancara dengan pemasok dan pesaing cafe lain terhadap
faktor-faktor eksternal diperoleh beberapa faktor strategis eksternal yang
berpotensi sebagai peluang dan juga yang akan menjadi ancaman bagi perusahaan.
Faktor-faktor strategis eksternal yang diperoleh dari hasil wawancara tersebut
adalah sebagai berikut:
157
6.2.1 Lingkungan Jauh
Lingkungan jauh perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang pada dasarnya
di luar dan terlepas dari perusahaan. Faktor-faktor utama yang biasa diperhatikan
adalah faktor politik, teknologi, ekonomi, dan sosial.
a. Faktor Politik
Mengingat ukuran usaha Rahat Cafe 1 (yang tergolong sebagai usaha
menengah), keberadaannya relatif kecil dipengaruhi oleh faktor politik. Hal ini
berlaku bahkan pada politik lokal sekalipun. Dengan pertimbangan itu kajian tidak
membahas faktor politik sebagai variabel yang dikaji.
b. Faktor Ekonomi
Keadaan ekonomi suatu negara sangat berpengaruh terhadap kinerja suatu
peusahaan dan industri. Siklus bisnis yang dilakukan oleh Rahat Cafe 1 cukup
berkembang, artinya bisnis tersebut menjanjikan jika dilihat dari omset yang
dihasilkan setiap bulannya mengalami peningkatan. Ketidakstabilan kondisi
perekonomian saat ini memberi pengaruh terhadap kecenderungan iklim usaha
yang tidak menentu. Perekonomian yang dialami oleh Indonesia yang tidak selalu
stabil, salah satu penyebabnya adalah kenaikan harga bahan baku. Kenaikan harga
bahan baku yang disebabkan oleh inflasi yang tinggi di suatu negara akan
berkorelasi dengan biaya produksi, sehingga membuat harga jual menjadi tinggi
dan mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat.
Tingkat pendapatan masyarakat yang semakin besar menunjukkan daya
beli masyarakat yang semakin besar pula. Hal ini merupakan peluang bagi industri
makanan terutama cafe sehingga memiliki prospek yang baik Tabel 12.
Tabel 12. Perkembangan dan Laju Pertumbuhan PDRB Per Kapita Kota BogorAtas Dasar Harga Konstan Tahun (2003-2006)
TahunPDRB
(Jutaan Rupiah)PDRB
(Per Kapita)
LajuPertumbuhan
PDRB PerKapita (%)
2003 3.168.185,54 3.860.313 2,022004 3.361.438,93 4.042.275 4,712005 3.567.231,21 4.171.786 3,202006 3.782.273,71 4.307.152 3,24
Rata-Rata 3,29Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bogor (2007)
158
Pada periode tahun 2003-2006, laju pertumbuhan PDRB per kapita kota
Bogor rata-rata mengalami peningkatan sebesar 3,29 persen setiap tahunnya.
Peningkatan pendapatan masyarakat kota Bogor menunjukkan daya beli
masyarakat yang semakin meningkat pula dan akan mendorong pertumbuhan
usaha cafe di kota Bogor. Tetapi selain memberikan peluang dan keuntungan
dengan semakin tingginya pertumbuhan industri makanan (cafe) di kota Bogor
akan menjadi ancaman, hal ini dikarenakan akan menimbulkan persaingan yang
tinggi antar industri makanan (cafe). Faktor status ekonomi sangat berperan
dimana status ekonomi yang cukup atau baik akan memudahkan mencari
pelayanan kesehatan yang lebih baik. Faktor ekonomi berkaitan erat dengan
konsumsi makanan atau dalam penyajian makanan keluarga. Sehingga menu
makanan sehat dan makanan diet sangat dibutuhkan oleh keluarga yang berstatus
ekonomi cukup atau baik.
Tingkat inflasi yang ada juga turut mempengaruhi kemampuan
berkembang usaha cafe. Namun, pada Rahat Cafe 1 tingkat inflasi naik tergantung
harga bahan pokok di pasaran. Tingkat inflasi yang berfluktuasi dalam
perekonomian Indonesia mempengaruhi usaha pengembangan cafe. Fluktuasi ini
menimbulkan kondisi ketidakpastian ekonomi. Seringkali pelaku usaha maupun
pihak manajemen yang ingin mengembangkan usahanya mengalami kesulitan
dalam memprediksi tingkat keuntungan yang akan diperolehnya. Hal ini
merupakan suatu ancaman yaitu berupa hambatan masuk industri makanan.
Penetapan harga produk sangat berpengaruh terhadap peningkatan usaha dari
tahun ke tahun, penetapan harga ini dikendalikan oleh Manajer Operasional.
Dalam hal produktivitas Sumberdaya Manusia (SDM) dan teknologi, Rahat Cafe
1 tergolong sudah maju karena SDM yang sudah terampil dalam mengolah
makanan dan teknologi yang digunakan pun sudah modern. Selain SDM yang
terampil, Rahat Cafe 1 juga menetapkan kriteria tenaga kerjanya, seperti memiliki
tanggungjawab, disiplin, dan kerjasama.
c. Faktor Sosial Budaya
Kondisi sosial ini banyak aspeknya, misalnya sikap, gaya hidup, adat-
istiadat, dan kebiasaan dari orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan. Dari
faktor sosial di atas, Rahat Cafe 1 cenderung pada aspek gaya hidup dan
159
kebiasaan. Hal tersebut cenderung berubah seiring dengan perkembangan zaman,
pola perubahan gaya hidup masyarakat dimana produktivitas kerja yang tinggi,
menyebabkan semakin sedikitnya waktu untuk menyediakan makanan sehingga
masyarakat semakin menginginkan kepraktisan dan kecendrungan untuk
menikmati makan di luar rumah. Rahat Cafe 1 menyediakan makanan yang siap
saji dengan berbagai menu sesuai dengan selera masing-masing. Perubahan gaya
hidup ini menyebabkan bertumbuhnya industri makanan/cafe karena keuntungan
yang diperoleh dari usaha tersebut. Selain itu, masyarakat terutama remaja
beranggapan cafe merupakan tempat ”nongkrong” atau berkumpulnya orang-
orang gaul/modern, sehingga mereka dapat dinilai seperti itu pula. Faktor sosial
budaya sangat berperan dalam proses terjadinya masalah dalam pemilihan bahan
makanan diberbagai kalangan masyarakat. Unsur-unsur budaya mampu
menciptakan suatu kebiasaan untuk memberikan bahan makanan. Misalkan dalam
pemilihan makanan sehat atau makanan diet yang tersedia di Rahat Cafe 1.
Dilihat dari demografis, jumlah penduduk yang besar dan terus bertambah
di kota Bogor memberikan peluang bagi Rahat Cafe 1. Meningkatknya populasi
ini, mengakibatkan peningkatan permintaan masyarakat terhadap masyarakat
terhadap konsumsi makanan. Selain itu, pertumbuhan penduduk yang besar
menimbulkan banyaknya angkatan kerja yang tersedia. Hal ini dapat dijadikan
sebagai suatu peluang untuk memanfaatkan pencari kerja tersebut dalam hal untuk
memajukan suatu usaha.
d. Faktor Teknologi
Teknologi merupakan faktor penting untuk kemajuan usahanya.
Perkembangan teknologi dan informasi mengalami peningkatan yang pesat dalam
mendorong cafe menjadi lebih baik. Perkembangan teknologi dan informasi dapat
dimanfaatkan disemua bagian operasional cafe seperti pada bagian keuangan,
pelayanan dan pemprosesan. Adanya sistem komputerisasi dibagian keuangan
akan lebih memudahkan dalam manajemen dana. Selain itu, cara bertransaksi
dengan pemasok maupun pelanggan akan lebih efektif dan efisien jika dapat
memanfaatkan semua teknologi.
Teknologi yang digunakan oleh Rahat Cafe 1 saat ini sudah cukup
modern. Hal ini dapat dilihat dari adanya teknologi dalam produksi seperti tempat
160
pendingin bahan baku (freezer), microwave, mixer, dan lain-lain. Selain itu
penggunaan teknologi informasi seperti penggunaan fasilitas hotspot untuk
membuat pengunjung nyaman dan merasa betah. Selain itu, internet
mempermudah dalam hal mempromosikan produk baru kepada konsumennya.
Kemudian dalam komunikasi kepada pelanggan dapat memanfaatkan teknologi
sistem telekomunikasi melalui telepon, hal ini untuk memudahkan penerimaan
pesanan. Penggunaan teknologi untuk memudahkan dalam bertransaksi
pembayaran pun dapat melalui mesin pembayaran non tunai yaitu kartu kredit
maupun debit. Penggunaan teknologi yang baik dapat menyebabkan kapasitas
produksi yang dihasilkan menjadi lebih banyak dan pelayanan yang berkualitas
serta berpengaruh pada peningkatan penjualan sehingga hal ini menjadi peluang
bagi Rahat Cafe 1.
6.2.2 Lingkungan Industri
Lingkungan industri terdiri dari ancaman masuk pendatang baru,
persaingan sesama perusahaan dalam industri, ancaman produk pengganti,
kekuatan tawar-menawar pembeli, kekuatan tawar-menawar pemasok, dan
pengaruh kekuatan stakeholder lainnya.
a. Ancaman Masuk Pendatang baru
Masuknya perusahaan sebagai pendatang baru akan menimbulkan
sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada. Kondisi seperti ini
menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang telah ada. Faktor-faktor ancaman
masuk pendatang baru yang sering mempengaruhi Rahat Cafe 1 adalah:
1. Skala ekonomi; Hal ini disebabkan karena untuk membuka sebuah usaha
diperlukan skala ekonomi yang besar.
2. Diferensiasi produk; Untuk hambatan diferensiasi produk cukup tinggi karena
semakin produk itu berbeda atau unik maka konsumen semakin penasaran
untuk membeli dan mencobanya.
3. Kecukupan modal; Kebutuhan modal relatif cukup tinggi, terutama pada
modal awal.
4. Akses ke saluran distribusi: Untuk akses ke saluran distribusi sangat
menentukan penyebaran produk, sehingga akses distribusi ke Rahat Cafe 1
161
lancar karena didukung oleh transportasi yang memadai. Hal ini dapat
mempermudah Rahat Cafe 1 ke distribusi bahan baku maupun kosumen.
b. Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri
Persaingan dalam industri akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja
perusahaan. Faktor-faktor persaingan sesama perusahaan dalam industri yang
sering mempengaruhi Rahat Cafe 1 adalah:
1. Jumlah kompetitor; Persaingan sesama perusahaan dalam industri cafe di kota
Bogor cenderung kompetitif. Hal ini dapat dilihat dari jumlah cafe pada tahun
2009 yang cukup banyak (Tabel 2). Selain pesaing sejenis, Rahat Cafe 1 juga
dihadapi oleh pesaing non sejenis. Cara menanggapi para pesaing dari pihak
Rahat Cafe 1 yaitu tetap kreatif, inovatif dan meningkatkan promosi.
2. Karakteristik produk; Sifat atau ciri-ciri dari masing-masing produk yang
dimiliki oleh Rahat Cafe 1 dan cafe lain, yang akan menjadi keunggulannya.
3. Biaya tetap yang besar; Persaingan sesama perusahaan dalam industri yaitu
faktor biaya tetap yang besar karena beroperasi pada skala ekonomi yang
tinggi.
c. Ancaman Produk Pengganti
Perusahaan-perusahaan yang berada pada suatu industri tertentu akan
bersaing pula dengan produk pengganti. Namun pada Rahat Cafe 1 produk
pengganti atau substitusi tidak mengancam produk utamanya.
d. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli
Kekuatan tawar-menawar pembeli sangat tinggi, karena jumlah alternatif
tempat makan/cafe yang tersedia di kota Bogor sangat banyak sehingga
penawaran tinggi dan konsumen bebas memilih tempat makan/cafe yang sesuai
dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, Rahat Cafe 1 berusaha untuk mengikuti
keinginan dan kebutuhan konsumen dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan
produk melalui inovasi mekanan/minuman sehingga membuat konsumen merasa
nyaman, dan tidak bosan dengan menu makanan/minuman yang ada.
e. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok
Rahat Cafe 1 sudah mempunyai langganan yang dipercaya untuk
memperoleh pasokan bahan bakunya. Pasokan bahan baku ayam berasal dari PT.
Al-Fattah di Tajur atau PT. Asia Afrika di Yasmin, Bogor. Sedangkan pasokan
162
bahan baku daging sapi dan daging kambing berasal dari PT. Arbib di Talang,
Gedung Badak, Bogor. Selain itu, pemasok di pasar Bogor menyuplai bahan baku
beras, sayuran, buah-buahan, bumbu masakan, dan lain-lain. Kekuatan tawar-
menawar pemasok tinggi, hal ini membuat Rahat Cafe 1 tidak berganti ke
pemasok lain karena sangat menjaga kualitas bahan bakunya. Kriteria yang
diberikan oleh Rahat Cafe 1 dalam memilih pemasok yaitu bertanggung jawab,
harga lebih murah, mempunyai kualitas yang baik, dan adanya
kepercayaan/menjanjikan.
f. Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya
Rahat Cafe 1 bekerjasama dengan stakeholder, yaitu:
1. Serikat kerja; Berupa komunitas (pengusaha muda) dengan adanya pertemuan
(metting) untuk membahas masalah bisnis yang bertujuannya untuk
memotivasi.
2. Lingkungan masyarakat; Bertujuan untuk kenyamanan dan kelancaran usaha.
3. Kreditor; Berupa bank atau investor.
4. Pemasok; Untuk memperoleh pasokan bahan baku yang berkualitas, harga
murah, dan dipercaya.
Berdasarkan analisis lingkungan eksternal dalam matriks EFE dapat dilihat
pada Tabel 13.
163
Tabel 13. Analisis faktor Eksternal Rahat Cafe 1
No. Faktor Eksternal Peluang Ancaman1. Lingkungan Jauh Perubahan gaya hidup
masyarakat Pertumbuhan jumlah
penduduk Bogor Peningkatan
pendapatan dan dayabeli masyarakat
Perkembangankemajuan teknologi
Cukup tersediaangkatan kerja
Kenaikan hargabahan baku
2. LingkunganIndustri
Tingkat persaingancafe cukup tinggi
Kekuatan tawar-menawar konsumentinggi
Kekuatan tawar-menawar pemasoktinggi
Hambatan masukindustri cukup tinggi
Sumber: Rahat Cafe 1 (2010)
6.3 Formulasi Alternatif Strategi Pemasaran
Setelah mengidentifikasikan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman,
selanjutnya dilakukan perumusan strategi. Perumusan strategi meliputi tiga
tahapan, yaitu tahap masukan, tahap pencocokan, dan tahap pengambilan
keputusan.
6.3.1 Tahap masukan
Tahap masukan merupakan tahap memasukkan hasil analisis dan
identifikasi terhadap kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Hasil
analisis dan identifikasi lingkungan internal berupa kekuatan dan kelemahan yang
berasal dari hasil wawancara dengan Manajer Operasional Rahat Cafe 1,
Supervisor Rahat Cafe 1 dan data pendukung dari 30 konsumen tersebut akan
disusun ke dalam matriks IFE. Sedangkan hasil analisis dan identifikasi kondisi
eksternal berupa peluang dan ancaman yang berasal dari hasil wawancara dengan
164
Manajer Operasional Rahat Cafe 1, pemasok, dan pesaing Rahat cafe 1 tersebut
akan disusun kedalam matriks EFE. Total nilai tertimbang pada matriks EFE dan
IFE akan berada pada kisaran 1,0 (terendah) hingga 4,0 (tertinggi), dengan nilai
rata-rata 2,5. Semakin tinggi nilai total tertimbang perusahaan pada matriks EFE
dan IFE mengindikasikan perusahaan merespon peluang dan ancaman (faktor
eksternal) atau kekuatan dan kelemahan (faktor internal) dengan sangat baik,
begitu pula sebaliknya (David 2006).
a. Analisis Matriks IFE
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan dari
faktor-faktor internal yang terdapat pada perusahaan. Matriks IFE
menggambarkan kondisi internal perusahaan yang terdiri dari kekuatan dan
kelemahan yang dihitung berdasarkan rating dan bobot yang diambil kuesioner
dari 2 orang yang terdiri dari Manajer Operasional Rahat Cafe 1 dan Supervisor
Rahat Cafe 1. Perhitungan kuesioner ini diambil rata-ratanya dari kedua
responden. Tabel 14, menunjukkan matriks IFE yang menganalisis 14 faktor
sukses kritis yang terdiri dari sepuluh kekuatan dan empat kelemahan.
Tabel 14. Hasil Analisis Matriks IFE Rahat Cafe 1
Faktor Internal Bobot Rating Skor1. Sebagai makanan “Indonesian Foods,
Healthy & Diet Foods”0.086 4 0.344
2. Inovasi produk 0.068 4 0.2723. Mutu/kualitas produk terjaga 0.044 4 0.1764. Lokasi cafe yang cukup strategis 0.059 3 0.1775. Adanya potongan harga untuk pelajar
dengan layanan kartu b’smartcard0.095 3 0.285
6. Promosi cukup dilakukan 0.050 3 0.1507. Pelayanan yang baik, ramah dan sopan
terhadap konsumen0.060 3 0.180
8. Memiliki pelayanan khusus seperti lunchbox, catering box, dan delivery order
0.083 3 0.249
9. Layanan telkom hotspot 0.086 3 0.25810. Penyampaian jasa efektif 0.077 3 0.23111. Belum memiliki sertifikasi dari BPOM 0.104 3 0.31212. Desain ruangan cafe kurang menarik 0.055 2 0.11013. Area parkir kurang memadai 0.075 2 0.15014. Tenaga kerja tidak terspesialisasi 0.053 3 0.159
Total 1.000 43 3.053
165
Berdasarkan hasil analisis matriks IFE pada Tabel 14 menunjukkan bahwa
faktor yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah sebagai makanan
“Indonesian Foods, Healthy & Diet Foods”, dengan nilai tertimbang tertinggi
sebesar 0.344, sedangkan kelemahan utama adalah desain ruangan cafe kurang
menarik dengan nilai tertimbang sebesar 0.110.
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 14, maka dapat diperoleh total
bobot skor sebesar 3.053. Hal ini menunjukkan bahwa Rahat Cafe 1 memiliki
posisi internal yang kuat karena telah mampu menggunakan kekuatan dan
mengatasi kelemahan dengan sangat baik.
b. Analisis Matriks EFE
Matriks EFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari
faktor-faktor eksternal perusahaan. Matriks EFE menggambarkan kondisi
eksternal perusahaan yang terdiri dari peluang dan ancaman yang dihitung
berdasarkan rating dan bobot yang diambil kuesioner dari 3 orang yang terdiri
dari Manajer Operasional Rahat Cafe 1, pemasok (PT. Al-Fattah) dan pesaing
Rahat Cafe 1 yaitu Kebun Kita. Perhitungan kuesioner ini diambil dengan cara
modus dari ketiga responden. Tabel 15, menunjukkan matriks EFE yang
menganalisis 10 faktor sukses kritis yang terdiri dari lima peluang dan lima
ancaman.
Tabel 15. Hasil Analisis Matriks EFE Rahat Cafe 1
Faktor Eksternal Bobot Rating Skor1. Perubahan gaya hidup masyarakat 0.128 4 0.5122. Pertumbuhan jumlah penduduk Bogor 0.115 4 0.4603. Peningkatan pendapatan dan daya beli
masyarakat0.103 4 0.412
4. Perkembangan kemajuan teknologi 0.091 3 0.2735. Cukup tersedia angkatan kerja 0.094 3 0.2836. Tingkat persaingan cafe cukup tinggi 0.092 1 0.0927. Kenaikan harga bahan baku 0.078 2 0.1568. Kekuatan tawar-menawar konsumen
Tinggi0.155 2 0.310
9. Kekuatan tawar-menawar pemasokTinggi
0.106 3 0.318
10. Hambatan masuk industri cukup tinggi 0.089 3 0.267Total 1.000 29 3.083
166
Berdasarkan hasil analisis matriks EFE pada Tabel 15 menunjukkan
bahwa faktor yang menjadi peluang utama perusahaan adalah perubahan gaya
hidup masyarakat dengan nilai tertimbang tertinggi sebesar 0.512. sedangkan
ancaman utama adalah tingkat persaingan cafe cukup tinggi dengan nilai
tertimbang terkecil sebesar 0.092.
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 15, maka dapat diperoleh total
bobot skor sebesar 3.083. Hal ini menunjukkan bahwa Rahat Cafe 1 memiliki
posisi eksternal yang kuat karena telah mampu memanfaatkan peluang untuk
mengatasi ancaman.
6.3.2 Tahap Pencocokan
Tahap pencocokan merupakan tahap untuk merumuskan strategi
berdasarkan hasil analisis dan identifikasi akan kondisi lingkungan internal dan
eksternal perusahaan yang telah terkumpul. Pada tahap pencocokan model yang
akan digunakan dalam perumusan strategi adalah matriks IE (Internal-Eksternal)
dan matriks SWOT (Strength-Weakness-Opportunities-Theart).
a. Matriks IE
Matriks IE merupakan perpaduan dari skor terbobot matriks IFE dan skor
terbobot matriks EFE yang dipetakan sehingga diketahui posisi perusahaan.
Berdasarkan hasil analisis faktor internal menggunakan matriks IFE, diperoleh
bobot skor sebesar 3.053 dan hasil analisis faktor eksternal menggunakan matriks
EFE diperoleh bobot skor sebesar 3.083. Semakin tinggi nilai total tertimbang
perusahaan pada matriks EFE dan IFE mengindikasikan perusahaan merespon
peluang dan ancaman (faktor eksternal) atau kekuatan dan kelemahan (faktor
internal) dengan sangat baik, begitu pula sebaliknya. Hasil pemetaan pada matriks
IE dapat dilihat pada Gambar 6.
167
Skor Total IFEKuat Rata-rata Lemah
3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99
4,0 3,0 2,0 1,0Skor Total EFE Tinggi
3,0-4,0Sedang2,0-2,99
Rendah1,0-1,99
Gambar 6. Hasil Analisis Matriks IE Rahat Cafe 1
Rahat Cafe 1 dalam pemasarannya menempati posisi dalam sel I. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi Growth and Build (tumbuh
dan berkembang). Hal ini dapat dilihat bahwa bobot skor IFE dan EFE berada
pada titik kuat dan tinggi yaitu berada pada angka 3,0-4,0. Strategi yang tepat
digunakan dalam kuadran ini adalah strategi intensif (penetrasi pasar,
pengembangan pasar, pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke
belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal).
Strategi yang dapat dilakukan berdasarkan lingkungan internal dan
eksternal perusahaan berupa strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar,
pengembangan produk. Penetrasi pasar adalah mencari pangsa pasar yang lebih
besar untuk produk atau jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran
yang lebih gencar. Strategi ini dapat dilakukan dengan meningkatkan promosi
yang lebih baik. Meskipun Rahat Cafe 1 sudah cukup melakukan promosi, namun
promosi yang lebih gencar dan berkesinambungan perlu dilakukan kembali,
karena hal ini dilakukan untuk mengantisipasi ketika pasar saat ini belum jenuh
dengan produk atau jasa tertentu. Promosi tersebut bukan hanya melalui mulut ke
mulut saja (door to door) tetapi juga meningkatkan promosi lewat brosur, leaflet,
media cetak dan elektronik, baik di sekitar Rahat Cafe 1 maupun di luar wilayah
Rahat Cafe 1, selain itu membuat informasi website secara jelas dengan lebih
mendiskripsikan Rahat Cafe 1 dan menunjukkan menu-menu yang lengkap
beserta dengan harganya, dan tidak hanya menunjukkan menu unggulan saja.
I II III
IV V VI
VII VIII IX
168
Pengembangan pasar termasuk strategi untuk memperkenalkan produk
atau jasa yang sudah ada ke wilayah Bogor lainnya, contoh: membuka cabang di
luar daerah Rahat Cafe 1 (jalan Malabar). Sedangkan pengembangan produk
adalah sebuah strategi yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara
memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang ada saat ini. Strategi ini
dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas makanan dan minuman sehingga
tidak terjadi perubahan rasa makanan dan minuman setiap harinya serta
menciptakan produk dan menambah menu masakan lain sehingga konsumen tidak
merasa bosan terhadap menu masakan lain di Rahat Cafe 1. selain itu dengan
mempertahankan keberadaan paket menu (jika perlu) dan harga khusus yang
harganya terjangkau. Pengembangan produk dapat menjadi sebuah strategi yang
sangat efektif ketika pesaing utama menawarkan produk berkualitas lebih tinggi
dengan harga ”bagus”.
b. Matriks SWOT
Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang diperoleh
melalui faktor internal dan eksternal dapat diformulasikan alternatif stratgei yang
diambil. Formulasi strategi ini dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT
yang dapat dilihat pada Tabel 16. Alternatif strategi yang diperoleh adalah sebagai
berikut:
Strategi S-O (Strength-Opportunity)
Strategi S-O merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk meraih peluang-peluang yang ada di luar perusahaan. Alternatif
strategi yang dapat dilakukan pada strategi S-O, yaitu:
1. Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi (membuka
cabang di sekitar Bogor) dan pemasaran. Hal ini dilakukan agar jangkauan
untuk menyampaikan produk ke masyarakat luas dapat tersampaikan, baik
kualitas produk dan pelayanan yang menjadi kekuatan bagi Rahat Cafe 1
untuk memperluas pangsa pasarnya. Selain itu, pemasaran yang dilakukan
Rahat Cafe 1 seperti strategi harga khusus untuk pelajar, menu serba Rp
10.000 dan promosi agar konsumen mengetahui informasi produk, harga
maupun jasa yang ada di Rahat Cafe 1. Keseluruhan strategi ini didukung oleh
oleh pesatnya perubahan pola dan gaya hidup masyarakat, pesatnya
169
pertumbuhan jumlah penduduk, peningkatan pendapatan dan daya beli
masyarakat serta perkembangan kemajuan teknologi.
2. Meningkatkan kualitas produk melalui kepastian bahan baku, proses
pemasakan dan pengolahan, serta peningkatan cara penyajian. Hal tersebut
dilakukan agar bahan baku tetap terjaga terutama pada makanan sehat dan
makanan diet. Selain itu untuk memastikan kepuasan konsumen.
Strategi W-O (Weakness-Opportunity)
Strategi W-O merupakan strategi yang bertujuan untuk memperkecil
kelemahan-kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang-
peluang perusahaan. Alternatif strategi yang dapat dilakukan pada strategi W-O,
yaitu:
1. Mengadakan pelatihan kepada SDM muda untuk meningkatkan kualitas
manejerial melalui penerapan job description yang jelas dan terarah. Strategi
ini dilakukan agar meningkatkan kualitas SDM muda dalam hal pendidikan
berupa pendelegasian yang jelas dan terarah serta memberikan pelatihan
dalam mengolah berbagai menu makanan maupun penggunaan teknologi.
Strategi S-T (Strength-Threat)
Strategi S-T merupakan strategi yang bertujuan untuk menghindari atau
mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal dengan menggunakan
kekuatan-kekuatan internal yang ada. Alternatif yang dapat dilakukan pada
strategi S-T, yaitu:
1. Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik dengan
pemasok. Meningkatkan loyalitas konsumen terhadap suatu perusahaan sangat
penting, dalam hal ini adalah Rahat Cafe 1 harus memberikan yang terbaik
untuk konsumen, baik dari segi kualitas produk maupun pelayannya.
Sedangkan menjaga hubungan baik dengan pemasok yaitu pemasok
menyediakan kebutuhan barang dan bahan baku yang berkualitas sehingga
Rahat Cafe 1pun harus menjaga hubungan baik dengan pemasok agar kualitas
bahan baku tetap terjaga dan mampu menjamin ketersediaan dan kontinuitas
bahan baku.
170
Strategi W-T (Weakness-Threat)
Strategi W-T merupakan teknik untuk bertahan dengan cara mengurangi
kelemahan internal serta menghindari ancaman.
1. Meningkatkan fasilitas berupa menyediakan area parkir yang memadai dan
pembuatan sertifikasi dari BPOM. Strategi dalam menyediakan area parkir
yang memadai dilakukan agar memberikan kelengkapan fasilitas yang
memadai serta kemudahan bagi konsumen yang memiliki kendaraan,
konsumen juga leluasa memilih tempat parkir yang akan dituju, dan konsumen
juga akan betah berlama-lama untuk makan di tempat tersebut. Sedangkan
dalam pembuatan sertifikasi dari BPOM, adanya kepercayaan informasi,
sehingga konsumen akan lebih percaya dengan kualitas produk yang
disediakan karena ada jaminan kesehatan dari BPOM. Namun, Rahat Cafe 1
belum memiliki sertifikasi tersebut karena menurutnya tidak semua konsumen
melihat hal tersebut melainkan konsumen lebih melihat kualitas makanan yang
enak dan bersih walaupun memang dengan adanya sertifikasi dari BPOM
yang merupakan nilai lebih bagi usaha atau bisnis makanan sehingga
konsumen menjadi lebih aman dan nyaman untuk makan di Rahat Cafe 1.
171
Tabel 16. Hasil Analisis Matriks SWOT Rahat Cafe 1
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Kekuatan (S)
1. Sebagai makanan”Indonesian Foods, Healthy,and Diet Foods”
2. Inovasi produk3. Mutu/kualitas produk terjaga4. Lokasi cafe yang cukup
strategis5. Adanya potongan harga
untuk pelajar (b’smartcard)6. Promosi cukup dilakukan7. Pelayanan yang baik, ramah,
dan sopan terhadapkonsumen
8. Memiliki layanan khususseperti lunch box, cateringbox, dan delivery order
9. Layanan telkom hotspot10. Penyampaian jasa efektif
Kelemahan (W)
1. Belum memilikisertifikasi dari BPOM
2. Desain ruangan cafekurang menarik
3. Area parkir kurangmemadai
4. Tenaga kerja tidakterspesialisasi
Peluang (O)
1. Perubahan gayahidup masyarakat
2. Pertumbuhan jumlahpenduduk Bogor
3. Peningkatanpendapatan dan dayabeli masyarakat
4. Cukup tersediaangkatan kerja
5. Perkembangankemajuan teknologi
Strategi S-O
1. Meningkatkan pangsa pasardengan menambah salurandistribusi (seperti membukacabang di sekitar Bogor) danpemasaran(S1,S2,S4,S8,S11,O1,O2,O3,O4,O5)
2. Meningkatkan kualitasproduk melalui kepastianbahan baku, prosespemasakan dan pengolahan,serta peningkatan carapenyajian.(S1,S2,S3,O1,O2,O3,O5)
Strategi W-O
1. Mengadakan pelatihankepada SDM mudauntuk meningkatkankualitas manajerialmelalui penetapan jobdescription yang jelasdan terarah(W4,O2,O5)
Ancaman (T)
1. Tingkat persaingancafe cukup tinggi
2. Kenaikan hargabahan baku
3. Kekuatan tawar-menawar konsumentinggi
4. Kekuatan tawar-menawar pemasoktinggi
5. Hambatan masukindustri cukup tinggi
Strategi S-T
1. Meningkatkan loyalitaskonsumen dan menjagahubungan baik denganpemasok(S1,S2,S5,S6,S7,S9,T1,T3,T4,T5)
Strategi W-T
1. Meningkatkan fasilitasberupa penyediaanarea parkir yangmemadai, desainruangan cafe yanglebih menarik danpembuatan sertifikasidari BPOM(W1,W2,W3,T1)
172
6.3.3 Tahap Keputusan
Tahap keputusan merupakan tahap yang terakhir untuk menentukan
prioritas strategi terbaik yang akan dijalnkan perusahaan dari alternatif-alternatif
strategi yang diperoleh dari hasil analisis SWOT. Untuk menentukan prioritas
strategi tersebut, digunakan alat analisis Quantitative Strategy Planning Matrix
(QSPM). Dalam mengajukan saran, penulis menekankan prioritas yang hanya
mempunyai nilai tertinggi (prioritas utama).
Hasil analisis matriks SWOT menghasilkan 4 alternatif yaitu strategi SO,
strategi ST, strategi WO, dan strategi WT. Strategi tersebut akan dimasukkan ke
dalam matriks QSPM yang akan diestimasi dengan bobot dan Attractive Score
(AS). Penjabaran dari strategi-strategi tersebut berdasarkan hasil analisis QSPM
adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi (seperti
membuka cabang di sekitar Bogor) dan pemasaran (TAS = 7.382).
3. Meningkatkan kualitas produk melalui kepastian bahan baku, prosespemasakan dan pengolahan, serta peningkatan cara penyajian. (TAS = 6.765).
c. Mengadakan pelatihan kepada SDM muda untuk meningkatkan kualitas
manajerial melalui penetapan job description yang jelas dan terarah (TAS =
7.157).
d. Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik dengan
pemasok (TAS = 7.337).
e. Meningkatkan fasilitas berupa penyediaan area parkir yang memadai, desain
ruangan cafe yang lebih menarik dan pembuatan sertifikasi dari BPOM (TAS
= 6.923).
Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik
yang harus dilakukan sekarang adalah salah satu strategi SO yaitu meningkatkan
pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi (seperti membuka cabang di
sekitar Bogor) dan pemasaran. Strategi ini dilakukan untuk meraih peluang-
peluang yang ada di luar perusahaan dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan
internal perusahaan. Hal ini dilakukan agar jangkauan untuk menyampaikan
produk ke masyarakat luas dapat tersampaikan, baik kualitas produk dan
173
pelayanan yang menjadi kekuatan bagi Rahat Cafe 1 untuk memperluas pangsa
pasarnya. Selain itu, pemasaran yang dilakukan Rahat Cafe 1 seperti strategi harga
khusus untuk pelajar, menu serba Rp 10.000 dan promosi agar konsumen
mengetahui informasi produk, harga maupun jasa yang ada di Rahat Cafe 1.
Keseluruhan strategi ini didukung oleh pesatnya perubahan pola dan gaya hidup
masyarakat, pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk, peningkatan pendapatan
dan daya beli masyarakat serta perkembangan kemajuan teknologi.
Strategi dengan nilai TAS terkecil terdapat pada strategi WT yaitu
meningkatkan fasilitas berupa penyediaan area parkir yang memadai, desain
ruangan cafe yang lebih menarik dan pembuatan sertifikasi dari BPOM. Rahat
Cafe 1 belum memiliki tempat parkir yang memadai karena jika dilihat bahwa
lokasi cafe tersebut letaknya tepat di pinggir jalan yang ukurannya tidak terlalu
luas, sehingga adanya keterbatasan lahan/area parkir. Rahat Cafe 1 belum
memiliki desain ruangan yang lebih menarik dibandingkan cafe lain, sehingga
diperlukan dekorasi kembali. Sedangkan Rahat Cafe 1 belum memiliki sertifikasi
tersebut karena menurutnya tidak semua konsumen melihat hal tersebut melainkan
konsumen lebih melihat kualitas makanan yang enak dan bersih. Walaupun
memang dengan adanya sertifikasi tersebut merupakan nilai lebih bagi usaha atau
bisnis makanan sehingga konsumen menjadi lebih aman dan nyaman untuk makan
di Rahat Cafe 1.
174
VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan observasi di lapang maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
Hasil pengamatan penelitian menunjukkan bahwa Rahat Cafe 1 sudah
memiliki dan menjalankan rumusan bauran pemasaran. Berdasarkan kajian
atas bauran yang ada dirumuskan strategi pemasaran baru atau marketing mix,
yang menjadi hasil penelitian ini. Rumusan strategi pemasaran baru yang
dikembangkan dari rumusan yang ada yaitu sebagai berikut:
1. Bauran Produk
Strategi produk yang dilakukan Rahat Cafe 1 didasarkan pada konsep
makanan Indonesia, berstandar kesehatan tinggi dan makanan diet disertai
inovasi produk bagi peningkatan kualitas produk. Strategi ini
mempertahankan strategi yang ada di Rahat Cafe 1 karena dapat menaikkan
omset penjualan setiap tahunnya.
2. Bauran Harga
Rahat Cafe 1 memadukan strategi harga dengan strategi promosi berupa
adanya potongan harga untuk pelajar sekolah yang memiliki kartu
b’smartcard, makan dan minum gratis untuk yang berulang tahun, potongan
harga untuk kerabat dari salah satu karyawan Rahat Cafe 1, dan adanya
paket hemat dengan harga serba Rp.10.000. Dengan adanya program
strategi ini dapat dikatakan cukup berhasil dilihat berdasarkan pengunjung
yang datang dan omset penjualan yang meningkat setiap tahunnya.
Sehingga strategi ini tetap dijalankan.
3. Bauran Promosi
Rahat Cafe 1 mengandalkan promosi melalui iklan, sales promotion dan
secara tak langsung worth of mouth (gethok tular, dari mulut ke mulut.).
Iklan dijalankan dengan mengandalkan penyebaran brosur yang terdapat
kupon diskon 10%, media cetak (iklan dan majalah), media elektronik
(televisi dan radio), internet (website dan facebook). Sales promotion
dilajalankan melalui potongan harga bagi pelajar yang memiliki kartu
175
b’smartcard, makan dan minum gratis untuk yang berulang tahun, paket
hemat dan potongan harga untuk kerabat dari salah satu karyawan Rahat
Cafe 1. Untuk saat ini praktek promosi yang paling efektif yang sudah
diterapkan oleh Rahat Cafe 1 yaitu menciptakan menu yang unik dan
mencoba memanggil suatu media televisi. Pertimbangan dalam melakukan
promosi yaitu untuk meningkatkan omset penjualan dan memperkenalkan
Rahat Cafe 1 ke masyarakat.
4. Bauran Tempat atau Bauran Distribusi
Strategi tempat yang dilakukan oleh Rahat Cafe 1 yaitu dengan pemilihan
lokasi outlet yang cermat, sehingga lokasi outlet yang sekarang ada dinilai
cukup strategis, Rahat Cafe 1 juga mengandalkan saluran distribusi fisik
maupun elektronik dalam proses penyampaiannya produk, khususnya dalam
penyampaian produk melalui kombinasi bauran produk dengan pelayanan
lunch box, catering box, dan delivery order. Hal ini merupakan strategi
tempat yang menjadi kekuatan dari Rahat Cafe 1.
5. Bauran Orang
Rahat Cafe 1 menyiapkan karyawan yang ramah, sopan, sabar, bertanggung
jawab, mau bekerja keras, disiplin dan respect yang dapat membuat
konsumen nyaman, sebagai konsep andalan dalam bauran orang. Hal ini
dijalankan melalui penetapan kriteria karyawan yang disampaikan saat
rekruitmen. Dalam rekruitmen Rahat Cafe 1 menanyakan kesediaan
komitmen calon karyawan akan kriteria dimaksud. Calon yang berkomitmen
akan direkrut, sesuai kebutuhan.
6. Bauran Proses
Strategi proses yang diterapkan oleh Rahat Cafe 1 adalah peningkatan
kinerja layanan karyawan. Didalamnya termasuk pembekalan sikap untuk
mampu memberikan tanggapan dalam mengatasi keluhan dari konsumen
menyangkut masalah pelayanan, baik secara langsung maupun tak langsung
berupa penyediaan kartu saran. Hal ini dilakukan agar cafe dapat
memperbaiki kinerjanya secara langsung dan kekuatan bagi Rahat Cafe 1
dalam meningkatkan kualitas dan pelayanan.
176
7. Bauran Bentuk Fisik
Bauran ini direalisasikan melalui penyediaan dan penataan fasilitas Cafe.
Yang sudah terealisasi adalah adanya sarana pendukung berupa fasilitas
layanan hotspot yang dapat dinikmati secara gratis. Strategi ini yang
menjadi kekuatan Rahat Cafe 1 hingga saat ini.
Analisis lingkungan internal pada Rahat Cafe 1 menunjukkan bahwa yang
menjadi kekuatan utama adalah citra sebagai penyaji ”Indonesian foods,
healthy and diet foods”. Keutamaan tersebut sesuai dengan visi Rahat Cafe 1
yaitu suatu cafe yang menyediakan makanan Indonesia yang memiliki standar
kesehatan dan makanan diet bagi konsumen yang tidak mengkonsumsi
makanan yang berlemak. Kelemahan utama adalah desain ruangan cafe
kurang menarik, meskipun sudah menyediakan layanan hotspot, penataan
tempat dinilai masih menjadi kelemahan. Sedangkan analisis eksternal yang
menjadi peluang utama adalah perubahan gaya hidup masyarakat. Ancaman
utama adalah tingkat persaingan cafe cukup tinggi. Berdasarkan total nilai
tertimbang pada matriks IFE sebesar 3.053 dan matriks EFE sebesar 3.083
diperoleh gambaran posisi perusahaan saat ini dalam pemetaan matriks IE
menempati posisi dalam sel I. Hal ini menunjukkan bahwa Rahat Cafe 1
berada pada posisi Growth and Build (tumbuh dan berkembang). Dalam posisi
ini menurut teori, strategi yang tepat digunakan dalam kuadran ini adalah
strategi penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk.
Menurut Umar (2008) Perusahaan yang dianggap paling sukses adalah
perusahaan yang mampu menghasilkan bisnis yang berada pada sel I.
Sehingga strategi yang sudah diterapkan Rahat Cafe 1 baik dicontoh oleh
bisnis/usaha industri makanan lainnya, karena sudah dianggap berhasil.
Berdasarkan hasil analisis QSPM, dapat dilihat bahwa strategi terbaik yang
perlu dilakukan sekarang adalah salah satu strategi SO yaitu meningkatkan
pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi (seperti membuka cabang di
sekitar Bogor) dan pemasaran. Strategi ini dilakukan untuk meraih peluang-
peluang yang ada di luar perusahaan dengan memanfaatkan kekuatan-
kekuatan internal perusahaan. Hal ini dilakukan agar jangkauan untuk
menyampaikan produk ke masyarakat luas dapat tersampaikan, baik kualitas
177
produk dan pelayanan yang menjadi kekuatan bagi Rahat Cafe 1 untuk
memperluas pangsa pasarnya. Selain itu, pemasaran yang dilakukan Rahat
Cafe 1 seperti strategi harga khusus untuk pelajar, menu serba Rp 10.000 dan
promosi agar konsumen mengetahui informasi produk, harga maupun jasa
yang ada di Rahat Cafe 1. Keseluruhan strategi ini didukung oleh pesatnya
perubahan pola dan gaya hidup masyarakat, pesatnya pertumbuhan jumlah
penduduk, peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat serta
perkembangan kemajuan teknologi. Strategi terbaik tersebut sesuai dengan
salah satu misi Rahat Cafe 1 yaitu membuka cabang di sekitar Bogor.
7.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian, beberapa saran
disampaikan dalam kaitannya dengan penentuan prioritas strategi, hal yang harus
diperhatikan dan tetap dijalankan oleh Rahat Cafe 1. Prioritas yang disarankan
berdasarkan urutan mulai dari prioritas dengan nilai tertinggi (prioritas utama).
Saran tersebut adalah:
Utamakan strategi meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran
distribusi (seperti membuka cabang di sekitar Bogor) dan pemasaran.
Di tempat kedua disarankan strategi meningkatkan loyalitas konsumen dan
menjaga hubungan baik dengan pemasok.
Di tempat ketiga disarankan agar Rahat Cafe 1 mengadakan pelatihan kepada
SDM muda untuk meningkatkan kualitas manajerial dan melalui penetapan job
description yang jelas dan terarah.
Di tempat keempat disarankan strategi meningkatkan fasilitas berupa
penyediaan area parkir yang memadai, desain ruangan cafe yang lebih menarik
dan pembuatan sertifikasi dari BPOM.
Di tempat kelima disarankan strategi meningkatkan kualitas produk melalui
kepastian bahan baku, proses pemasakan dan pengolahan, serta peningkatan
cara penyajian
Karena jumlahnya, pelaksanaan prioritas strategi di atas disarankan mengikuti
urutan waktu. Urutan pertama dilaksanakan lebih dahulu.
178
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini D. 2006. Analisis Pendapatan dan Strategi Pemasaran Usaha WarungTenda Pecel Lele di Sepanjang Jalan Pajajaran Bogor [skripsi]. Bogor:Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Basith A. 2008. Konsumsi Makanan Sehat: Telur. http://www.indonesiaindonesia.com/f/7235-konsumsi-makanan-sehattelur/. [20 Desember 2010]
Bloom PL, Boone LN. 2006. Strategi Pemasaran Produk. Jakarta: PrestasiPustaka.
[BPS] Badan Pusat Statistik Bogor. 2007. Bogor dalam Angka. Bogor: BPS KotaBogor.
Cahyono Bambang T. 1995. Modul Manajemen Pemasaran. Jakarta: BadanPenerbit IPWI (Institut Pengembangan Wiraswasta Indonesia).
David FR. 2004. Manajemen Strategis. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
David FR. 2006. Manajemen Strategis. Jakarta: Prenhallindo.
David FR. 2009. Manajemen Strategis. Jakarta: Salemba Empat.
[DKK] Dinas Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor. 2009. Kota Bogordalam Arsip Data Kepariwisataan. Bogor: DKK Kota Bogor.
Goh Sunny TH, Hor KK. 2003. Marketing Wise. Jakarta: BIP (PT. Bhuana IlmuKomputer) Kelompok Gramedia.
Hutabarat LM. 2006. Analisis Bauran Pemasaran Restoran Pizza (Studi Kasus diPizza Hut, Padjajaran 29, Bogor) [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi danManajemen, Institut Pertanian Bogor.
Kinnear, TC and James R. Taylor. 1991. Marketing Research An AppliedApproach. Fithh edition. Mc Graw Hill, Inc. USA.
Kotler P. 1993. Manajemen Pemasaran. Terjemahan; Jilid 7. Jakarta: LembagaPenerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia..
Pratiwi M. 2008. Analisis Strategi Pemasaran pada Restoran Bakmi Japos CabangBogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Rachmina D, Burhanuddin. Penulisan Proposal dan Skripsi. Bogor: FakultasEkonomi dan Manejemen Institut Pertanian Bogor.
179
Rahmadhoni. 2006. Analisis Strategi Pemasaran Restoran Sunda Pajajaran Bogor[skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Ratnasari RD. 2009. Analisis Strategi Pemasaran (Studi Kasus Ali BabaRestaurant, Bogor) [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen,Institut Pertanian Bogor.
Saladin D. 2001. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Bandung: LK.
Siahaan PE. 2008. Analisis Strategi Pengembangan Usaha Restoran Rice Bowl(Studi Kasus pada Restoran Rice Bowl Botani Square, Bogor) [skripsi].Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Sitorus Saud PH. 2010. Analisis Strategi Bauran Pemasaran (Studi Kasus: LiefdeCafe&Restaurant, Bogor). [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi danManajemen, Institut Pertanian Bogor.
Tjiptono F. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
Umar H. 2008. Strategic Management In Action. Jakarta: PT Gramed PustakaUtama.
Vembry R. 2009. Analisis Strategi Bauran Pemasaran Zoe Library, Shop, andCafe, Depok, Jawa Barat. [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi danManajemen, Institut Pertanian Bogor.
Wheelen TL, Hunger JD. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi.
180
LAMPIRAN
181
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara
1. Bagaimana sejarah berdirinya Rahat Cafe 1?............................................................................................................................. ............................................................................................................................... ................................................................................................................................ .
2. Apa visi, misi, dan tujuan Rahat Cafe 1?............................................................................................................................. ............................................................................................................................... .................................................................................................................................
3. Bagaimana struktur organisasi pada Rahat Cafe 1 dan apa yang menjadi tugaspada tiap bagian?............................................................................................................................................................................................................................................................ .................................................................................................................................
Lingkungan Bisnis, dibagi atas dua lingkungan, yaitu:1. Lingkungan Internal
(Silanglah dan isilah jawaban di bawah ini!)
a. Pendekatan Fungsional1. Pasar dan Pemasaran
1. Apakah Rahat Cafe 1 dalam hal pasar dan pemasaran, harusmemperhatikan hal ini?1. Pangsa pasar2. Kegiatan promosi3. Loyalitas pelanggan dan kebijakan produk baru4. Pelayanan purna jual5. Pengendalian distributor
Segmentation, Targeting, Positioning Segmentation
Berdasarkan apa pengelompokan pembeli di Rahat Cafe 1?......................... Targeting
Siapa pembeli potensial menurut Anda? ....................................................... Positioning
Citra apa yang ingin diberikan kepada konsumen?........................................
Bauran pemasaran Product
1. Produk/jasa dan fasilitas apa saja yang ada di Rahat Cafe 1?......................................................................................................................................................................................................................................................
2. Produk dan jenis pelayanan apa yang menjadi favorit di Rahat Cafe 1?..................................................................................................................
3. Produk/jasa mana yang memberikan kontribusi yang paling besar padakeuntungan yang diraih?..........................................................................
4. Apa saja keinginan konsumen yang perlu dipenuhi pada produk/jasa?..................................................................................................................
182
..................................................................................................................5. Perubahan-perubahan apa yang diperkirakan terjadi terhadap selera, orientasi,
dan preferensi konsumen terhadap produk/jasa?..........................................................................................................................................................................................................................................................
6. Berapa total omzet penjualan tahunan Rahat Cafe pada tiga tahunterakhir?......................................................................................................................................................................................................................
Price1. Bagaimana cara penetapan harga dan berdasarkan apa pihak Rahat
Cafe 1 menetapkan harga?..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2. Apakah ada potongan harga yang diberikan oleh Rahat Cafe 1?...............................................................................................................................
3. Apakah ada konsekuensi yang dihadapi apabila harga jual ditetapkantinggi, sedang atau rendah?......................................................................
Promotion1. Melalui promosi apa yang telah dilakukan oleh Rahat Cafe 1?...............
..................................................................................................................
..................................................................................................................2. Apakah ada cara promosi yang berbeda yang dilakukan Rahat Cafe 1?
..................................................................................................................
..................................................................................................................3. Apa yang menjadi pertimbangan dalam melakukan promosi tersebut?
..................................................................................................................
..................................................................................................................4. Bentuk promosi apa yang paling efektif?.................................................
..................................................................................................................
.................................................................................................................. Place and Time
1. Bagaimana cara memasarkan produknya?...................................................................................................................................................................................................................................................................................
2. Apa yang mejadi alasan Rahat Cafe 1 didirikan dilokasi ini?.....................................................................................................................................................................................................................................................
3. Apakah lokasi di pinggir jalan mempengaruhi kenyamananpengunjung?............................................................................. ...............
Process1. Apakah proses yang desainnya buruk akan menggangu pelanggan?
1. Ya2. TidakJika ya, mana yang paling berpengaruh?1. keterlambatan2. birokrasi3. penyampaian jasa yang tidak efektif.
183
People1. Kriteria karyawan seperti apa yang dipilih oleh Rahat Cafe 1?...............
..................................................................................................................
..................................................................................................................2. Apakah karyawan Bapak/Ibu melayani konsumen dengan ramah?
1. Ya2. TidakJika ya, apa alasan Bapak/Ibu?1. Mengharuskan karyawan ramah terhadap konsumen2. Lainnya, sebutkan.....
PhysicBukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberibukti atas kualitas jasa. Contoh: gedung, tanah, perlengkapan, anggotastaf, tanda-tanda, dan petunjuk yang terlihat lainnya. Apakah setuju?Mengapa?.......................................................................................................
2. Keuangan dan Akuntansi1. Apakah Rahat Cafe 1 memiliki hubungan yang baik dengan penanam
modal dan pemegang saham?1. Ya2. Tidak
3. Kegiatan Produksi-Operasi1. Apakah Rahat Cafe 1 memiliki hubungan yang baik dengan pemasok?
1. Ya2. Tidak3.Jika ya, apa alasannya?...................................
4. Sumberdaya Manusia1. Apakah Rahat Cafe 1 memperhatikan faktor berikut?
1. Manajemen SDM2. Keterampilan dan motivasi kerja3. Produktivitas
2. Bentuk motivasi kerja karyawan yang diberikan manajer di Rahat Cafe 1dapat berupa apa?
1. ....................2. ....................3. ....................
Lingkungan Eksternal :1. Lingkungan jauh2. Lingkungan industri
1. Lingkungan Jauh(Silanglah dan isilah jawaban di bawah ini!)
184
a. Faktor Politik1. Apakah terdapat Undang-Undang tentang lingkungan dan perburuhan? Jika
ada, sebutkan:1. ………………2. ………………3. ………………
2. Apakah terdapat peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja? Jika ada,sebutkan:
1. ………………2. ………………3. ………………
3. Apakah masih berlaku sistem perpajakan?1. Ya2. Tidak3. Jika ya, apa alasan Bapak/Ibu? ....................
b. Faktor Ekonomi1. Bagaimana siklus bisnis yang dilakukan oleh Rahat Cafe 1?................................
............................................................................................................................. ..
............................................................................................................................. ..2. Apakah Rahat Cafe 1 berpengaruh terhadap inflasi, suku bunga, dan investasi?
1. Ya2. Tidak
3. Jika ya, sebutkan alasan Bapak/Ibu?...................4. Siapakah yang berperan dalam penetapan harga produk?.....................................5. Apakah produktivitas sumberdaya manusia dan teknologi sudah maju?...............6. Bagaimana kriteria tenaga kerja di Rahat Cafe 1? Sebutkan:
1. ....................2. ....................3. ....................
c. Faktor Sosial1. Faktor sosial yang ada di Rahat Cafe 1, biasanya terdiri dari aspek mana saja?
Sebutkan:
1. Sikap2. Gaya hidup3. Adat istiadat4. Ketiganya
d. Faktor Teknologi1. Apakah dengan teknologi yang sudah ada, dapat mempengaruhi kinerja Rahat
Cafe 1?1. Ya2. Tidak
2. Jika ya, apa alasannya? .........................
185
3. Apakah ada waktu keusangan teknologi kemudian mengharuskan digantidengan yang baru?1. Ya2. Tidak
4. Biasanya teknologi berupa apa?.............................................................................5. Bagaimana harga teknologi yang akan diadopsi?..................................................
.................................................................................................................... ..........
2. Lingkungan Industria. Ancaman Masuk Pendatang Baru
1. Faktor-faktor manakah di bawah ini yang sering mempengaruhi Rahat Cafe1?
Skala Ekonomi Diferensiasi produk Kecukupan modal Akses ke saluran distribusi Peraturan pemerintah
b. Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri1. Faktor-faktor manakah di bawah ini yang sering mempengaruhi Rahat Cafe
1? Jumlah kompetitor Tingkat pertumbuhan industri Karakteristik produk Biaya tetap yang besar Kapasitas Hambatan keluar2. a. Menurut Anda, siapa pesaing utama Rahat Cafe 1 dan apa yang menjadi
keunggulan tempat tersebut?.......................................................................b. Bagaimana pihak Rahat Cafe 1 menanggapi para pesaing tersebut?..........
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
c. Ancaman Produk Pengganti1. Apakah produk pengganti atau substitusi mengancam produk utama?
1. Ya2. Tidak
2. Produk pengganti apa yang menjadi pesaing bisnis Anda?......................................................................................................................................................
3. Apakah ada pengaruhnya bagi penjualan pada bisnis Anda?..........................
d. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli1. Apakah Rahat Cafe 1 melihat dari sisi tawar-menawar pembeli dalam
menentukan harga maupun dalam meningkatkan mutu atau layanan RahatCafe 1?1.Ya2. Tidak
186
3. Bagaimana pengaruh yang diberikan pembeli dalam proses tawar-menawar?............................................................................................. .........................................................................................................................................................
e. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok1. Apakah kekuatan tawar-menawar pemasok dalam hal menaikkan harga atau
menurunkan kualitas produk atau servis mempengaruhi Rahat Cafe 1?1.Ya2.Tidak
2. Bagaimana pengaruh pemasok bagi bisnis ini?...............................................3. Kriteria apa yang diberikan oleh Rahat Cafe 1 dalam memilih pemasok?
...........................................................................................................................
........................................................................................................................
f. Pengaruh Kekuatan Stakeholder Lainnya1. Apakah Rahat Cafe 1 bekerjasama dengan stakeholder?
1.Ya2. Tidak
2. Apa saja stakeholder yang dimaksud? Sebutkan.....1. Pemerintah2. Serikat pekerja3. Lingkungan masyarakat4. Kreditor5. Pemasok6. Lainnya, sebutkan.....
3. Apakah terjadi persaingan dengan cafe-cafe lain?1. Ya2. Tidak
4.Apa ada pengaruh yang ditimbulkan oleh para stakeholder lain, sepertipemegang saham lainnya, pemerintah, atau pihak yang berpengaruh dilingkungan sekitar lokasi?.................................................................................
Pertanyaan tambahan(Silanglah jawaban di bawah ini yang menurut Bapak/Ibu benar)
1. Ada berapa jenis makanan yang dijual?1. ≥ 20 makanan2. ≤ 20 makanan3. Lainnya, sebutkan.....
2. Biasanya konsumen lebih menyukai makanan apa?1. Indonesian foods2. Healthy foods3. Diet foods
3. Biasanya bahan baku dibeli darimana?1. Pasar tradisional2. Langganan Rahat Cafe 13. Lainnya, sebutkan.....
4. Apakah Rahat Cafe 1 memiliki langganan pasar untuk membeli bahan baku?1. Ya
187
2. TidakJika ya, apa alasan Bapak/Ibu?1. Harga lebih murah2. Lainnya, sebutkan.....Jika tidak, apa alasan Bapak/Ibu?1. Semua pasar sama2. Lainnya, sebutkan.....
5. Apakah Rahat Cafe 1 memiliki sertifikasi halal dari MUI?1. Ya2. TidakJika tidak, apa alasan Bapak/Ibu?1. Pengurusan sertifikasi halal dari MUI lama2. Lainnya, sebutkan.....
6. Apakah ada layanan pesan antar untuk lokasi di luar Rahat Cafe 1?1. Ya2. TidakJika tidak, apa alasan Bapak/Ibu?1. Tidak ada kendaraan2. Lainnya, sebutkan.....
7. Berapa jumlah karyawan yang ada di Rahat Cafe 1?8. Setiap hari apa Rahat Cafe 1 banyak dipenuhi pengunjung?
1. Sabtu – Minggu2. Senin – Jumat3. Lainnya, sebutkan.....
9. Apakah Rahat Cafe 1 merasa bersaing dengan cafe-cafe lain di kota Bogor?1. Ya2. TidakJika tidak, apa alasan Bapak/Ibu?1. Setiap cafe memiliki pelanggan masing-masing2. Letaknya berjauhan dengan cafe-cafe yang lain, jadi tidak masalah.3. Lainnya, sebutkan.....
10. Apakah bila terjadi kenaikan bahan baku, harga semua menu naik?1. Ya2. TidakJika ya, apa alasan Bapak/Ibu?1. Harga bahan baku naik, harga makanan juga naik2. Lainnya, sebutkan.....
11. Apakah Rahat Cafe 1 merasa bersaing dengan restoran besar?1. Ya2. TidakJika ya, apa alasan Bapak/Ibu?1. Orang lebih memilih restoran2. Makanannya nanti kurang laku3. Lainnya, sebutkan.....Jika tidak, apa alasan Bapak/Ibu?1. Selalu ada pelanggan yang lebih menyukai makanan cafe daripada restoran2. Lainnya, sebutkan.....
188
Lampiran 2. Kuesioner Penelitian di Rahat Cafe 1, Bogor
IDENTITAS RESPONDEN
1. Umur Anda : ….. tahun
2. Jenis Kelamin :a. Laki-laki b. perempuan
3. Pendidikan terakhir Anda :a. SD c. SMA e. lain-lain …..b. SMP d. Sarjana
4. Pekerjaan Andaa. Pegawai Negeri c. Wiraswasta e. lain-lain …..b. Pegawai Swasta d. Pelajar/ Mahasiswa
Dalam rangka pengumpulan data primer sebagai bahan penyusunan tugas
akhir atau skripsi dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Rahat Cafe 1 di
Bogor”, maka peneliti bermaksud menyebarkan kuesioner dan mengharapkan
bantuan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisinya dengan jujur, benar, serta akurat
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Informasi yang Bapak/Ibu/Saudara
berikan akan dijamin kerahasiaannya. Atas perhatian dan kerjasama
Bapak/Ibu/Saudara, peneliti mengucapkan terima kasih.
Peneliti
Mayang Dewi ApriatniH34086054
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
189
Tata Cara Pengisian
1. Pilihlah jawaban yang paling tepat menurut pendapat Anda
2. Apabila diminta alasan dalam memilih jawaban Anda, maka tuliskan
alasan Anda dengan jelas dan lengkap
3. Jawaban Anda akan dijamin kerahasiaannya
Pertanyaan di bawah ini berkaitan dengan pendapat Anda sebagai
konsumen Rahat Cafe 1, Bogor. Mohon tunjukkan pendapat Anda
dengan melingkari jawaban yang paling sesuai dari pilihan yang tersedia:
Angka 1 = Tidak Setuju (TS)
Angka 2 = Kurang Setuju (KS)
Angka 3 = Setuju (S)
Angka 4 = Sangat Setuju (SS)
A. Variabel Produk
TS KS S SS
1. Rasa memuaskan 1 2 3 4
2. Bentuk/ Penampilan produk menarik 1 2 3 4
3. Produk higienis 1 2 3 4
4. Variasi jenis produk perlu ditambah lagi 1 2 3 4
5. Perlu menciptakan produk-produk baru 1 2 3 4
5. 6. Stok produk kurang 1 2 3 4
7. Mutu/ Kualitas produk tinggi 1 2 3 4
8. Makanan Indonesia paling disukai 1 2 3 4
9. Makanan sehat paling disukai 1 2 3 4
10. Makanan diet paling disukai 1 2 3 4
190
B. Variabel Harga
TS KS S SS
1. Harga terjangkau 1 2 3 4
2. Harga sesuai dengan kualitas produk 1 2 3 4
3. Harga Rahat Cafe 1 lebih murah
dibandingkan cafe lain
1 2 3 4
4. Perlu ada potongan harga 1 2 3 4
C. Variabel Promosi
TS KS S SS
1. Slogan Rahat Cafe 1 menarik (“Indonesian
food, healthy, & diet foods”)
1 2 3 4
2. Anda akan merekomendasikan Rahat Cafe 1
ke orang lain
1 2 3 4
3. Perlu adanya promosi 1 2 3 4
4. Rahat Cafe 1 perlu memasang iklan pada
media cetak maupun elektronik
1 2 3 4
5. Rahat Cafe 1 perlu melakukan pengadaan
diskon/potongan harga (khususnya pelajar)
1 2 3 4
6. Anda butuh informasi terhadap produk-
produk Rahat Cafe 1
1 2 3 4
D. Variabel Distribusi
TS KS S SS
1. Lokasi Rahat Cafe 1 strategis 1 2 3 4
2. Tempatnya menarik 1 2 3 4
3. Kebersihan tempat terjaga 1 2 3 4
4. Fasilitas lengkap (kamar mandi, mushola,
tempat cuci tangan, dll)
1 2 3 4
5. Perlu menambah cabang 1 2 3 4
191
E. Variabel Orang
TS KS S SS
1. Pelayanan yang baik, ramah dan sopan 1 2 3 4
2. Pelayanan di Rahat Cafe 1 kurang jumlahnya 1 2 3 4
F. Variabel Proses
TS KS S SS
1. Penyampaian jasa efektif 1 2 3 4
2. Keterlambatan pelayanan 1 2 3 4
3. Birokrasi baik 1 2 3 4
4. Pemrosesan pelayanan produksi memuaskan 1 2 3 4
G. Variabel Fisik
TS KS S SS
1. Memberikan struk harga 1 2 3 4
2. Penting adanya fasilitas layanan telkom
hotspot
1 2 3 4
Keterangan:
Kuesioner ini sebagai data pendukung untuk menentukan faktor internal
(keunggulan dan kelemahan perusahaan), serta sebagai tambahan data dari hasil
wawancara dan pengisisan kuesioner oleh Manajer Operasional dan Supervisor
Rahat Cafe 1.
192
Lampiran 3. Penilaian Responden Terhadap Faktor Internal Rahat Cafe 1di Bogor
1. KEKUATANA = Sebagai makanan “Indonesian Foods, Healthy and Diet Foods”B = Inovasi produkC = Mutu/Kualitas produk terjagaD = Lokasi cafe yang cukup strategisE = Adanya potongan harga untuk pelajar dengan layanan kartu b’smartcardF = Promosi sulup dilakukanG = Pelayanan yang baik, ramah dan sopan terhadap konsumenH = Memiliki pelayanan khusus seperti lunch box, catering box, dan delivery
orderI = layanan telkom hotspotJ = Penyampaian jasa efektif
2. KELEMAHANK = Belum memiliki sertifikasi dari BPOML = Tempat kurang menarikM = Area parkir kurang memadaiN = Tenaga kerja yang tidak terspesialisasi
Responden 1: Bapak Dedi Suwardi (Manajer Operasional Rahat Cafe 1)
FaktorStrateg
iInterna
l
A B C D E F G H I J K L M N Total Bobot
A 3 3 3 2 3 3 2 2 3 1 3 3 2 33 0.091B 1 3 3 1 3 3 2 1 1 1 3 1 3 26 0.071C 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3 16 0.044D 1 1 3 1 3 1 1 1 3 1 1 1 3 21 0.058E 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 36 0.099F 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 18 0.049G 1 1 2 3 1 3 1 1 2 1 2 2 2 22 0.060H 2 2 3 3 1 3 3 2 2 1 3 2 3 30 0.082I 2 3 3 3 1 3 3 2 3 1 3 3 2 32 0.088J 1 3 3 1 1 3 2 2 1 1 3 3 3 27 0.074K 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 0.107L 1 1 3 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 19 0.052M 1 3 3 3 1 2 2 2 1 1 1 3 3 26 0.071N 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 3 1 19 0.052
Total 364 1.000
193
Responden 2: Bapak Firmandi Sugriat (Supervisor Rahat Cafe 1)
FaktorStrateg
iInterna
l
A B C D E F G H I J K L M N Total Bobot
A 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 30 0.082B 1 3 2 2 3 3 2 1 1 1 2 1 2 24 0.066C 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 16 0.044D 2 2 3 1 3 1 1 1 2 1 1 1 3 22 0.060E 2 2 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 33 0.091F 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 2 2 2 19 0.052G 2 1 2 3 1 2 1 1 2 1 2 2 2 22 0.060H 2 2 3 3 2 3 3 2 2 1 3 2 3 31 0.085I 2 3 3 2 1 3 3 2 3 1 3 2 3 31 0.085J 2 3 3 3 1 2 2 2 1 1 3 3 3 29 0.080K 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 37 0.102L 1 3 3 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 21 0.058M 2 3 3 3 1 2 2 2 2 1 2 3 3 29 0.080N 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 3 1 20 0.055
Total 364 1.000
194
Lampiram 4. Penilaian Responden Terhadap Faktor Eksternal Rahat Cafe 1di Bogor
1. PELUANGA = Perubahan gaya hidup masyarakatB = Pertumbuhan jumlah penduduk BogorC = Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakatD = Perkembangan kemajuan teknologiE = Cukup tersedia angkatan kerja
2. ANCAMANF = Tingkat persaingan cafe cukup tinggiG = Kenaikan harga bahan bakuH = Kekuatan tawar-menawar konsumen tinggiI = Kekuatan tawar-menawar pemasok tinggiJ = Hambatan masuk industri cukup tinggi
Responden 1: Bapak Dedi Suwardi (Manajer Operasional Rahat Cafe 1)
Faktor StrategisEksternal
A B C D E F G H I J Total Bobot
A 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26 0.144B 1 2 3 2 2 3 2 2 2 19 0.105C 1 2 1 1 1 3 3 1 1 14 0.077D 1 1 3 2 2 3 2 2 2 18 0.100E 2 2 3 2 1 3 2 2 2 19 0.105F 1 2 3 2 3 3 1 1 1 17 0.094G 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 0.050H 1 2 3 2 2 3 3 2 2 18 0.100I 1 2 3 2 2 3 3 2 2 20 0.111J 1 2 3 2 2 3 3 2 2 20 0.111
Total 180 1.000
Responden 2: Bapak Deni Kurniawan (Bagian Pemasaran PT. Al-Fattah)
Faktor StrategisEksternal
A B C D E F G H I J Total Bobot
A 3 3 3 2 3 2 1 1 3 21 0.117B 1 2 3 2 2 3 3 3 3 22 0.122C 1 2 3 1 3 3 3 3 3 22 0.122D 1 1 1 3 2 3 1 1 3 16 0.089E 2 2 3 1 3 3 1 1 3 19 0.105F 1 2 1 2 1 3 2 2 2 16 0.089G 2 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0.067H 3 1 1 3 3 2 3 1 3 20 0.111I 3 1 1 3 3 2 3 3 2 21 0.117J 1 1 1 1 1 2 1 1 2 11 0.061
Total 180 1.000
195
Responden 3: Bapak Andri Surya (Manajer Operasional Kebun Kita)
Faktor StrategisEksternal
A B C D E F G H I J Total Bobot
A 2 2 2 3 2 3 3 3 2 22 0.122B 2 3 3 2 2 2 2 2 3 21 0.117C 2 1 3 3 2 2 2 2 3 20 0.111D 2 1 1 2 2 1 2 2 2 15 0.083E 1 2 1 2 2 1 1 1 2 13 0.072F 2 2 2 2 2 2 2 2 1 17 0.094G 1 2 2 3 3 2 3 3 2 21 0.117H 1 2 2 2 3 2 1 3 2 18 0.100I 1 2 2 2 3 2 1 1 2 16 0.089J 2 1 1 2 2 3 2 2 2 17 0.094
Total 180 1.000
196
Lampiran 5. Nilai Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal pada RahatCafe 1 di Bogor
Nilai Bobot Faktor Strategis Internal
Faktor Internal Pakar 1 Pakar 2 Rata-rata1. Sebagai makanan ”Indonesian Foods,
Healty & Diet Foods”0.091 0.082 0.086
2. Inovasi produk 0.071 0.066 0.0683. Mutu/kualitas produk terjaga 0.044 0.044 0.0444. Lokasi cafe yang cukup strategis 0.058 0.060 0.0595. Adanya potongan harga untuk pelajar
dengan layanan kartu b’smartcard0.099 0.091 0.095
6. Promosi cukup dilakukan 0.049 0.052 0.0507. Pelayanan yang baik, ramah dan sopan
terhadap konsumen0.060 0.060 0.060
8. Memiliki pelayanan khusus seperti lunchbox, catering box, dan delivery order
0.082 0.085 0.083
9. Layanan telkom hotspot 0.088 0.085 0.08610. Penyampaian jasa efektif 0.074 0.080 0.07711. Belum memiliki sertifikasi dari BPOM 0.107 0.102 0.10412. Tempat kurang menarik 0.052 0.058 0.05513. Area parkir kurang memadai 0.071 0.080 0.07514. Tenaga kerja yang tidak terspesialisasi 0.052 0.055 0.053
Nilai Rating Faktor Strategis Internal
Faktor Internal Pakar 1 Pakar 2 Rata-rata1. Sebagai makanan ”Indonesian Foods,
Healty & Diet Foods”4 4 4
2. Inovasi produk 4 4 43. Mutu/kualitas produk terjaga 4 4 44. Lokasi cafe yang cukup strategis 3 3 35. Adanya potongan harga untuk pelajar
dengan layanan kartu b’smartcard3 3 3
6. Promosi cukup dilakukan 3 3 37. Pelayanan yang baik, ramah dan sopan
terhadap konsumen3 3 3
8. Memiliki pelayanan khusus seperti lunchbox, catering box, dan delivery order
3 3 3
9. Layanan telkom hotspot 3 3 310. Penyampaian jasa efektif 3 3 311. Belum memiliki sertifikasi dari BPOM 3 3 312. Tempat kurang menarik 2 2 213. Area parkir kurang memadai 2 2 214. Tenaga kerja yang tidak terspesialisasi 3 3 3
197
Lampiran 6. Nilai Bobot dan Rating Faktor Strategis Eksternal pada RahatCafe 1 di Bogor
Nilai Bobot Faktor Strategis Eksternal
Faktor Eksternal Pakar1
Pakar2
Pakar3
Rata-rata
1. Perubahan gaya hidup masyarakat 0.144 0.117 0.122 0.1282. Pertumbuhan jumlah penduduk Bogor 0.105 0.122 0.117 0.1153. Peningkatan pendapatan dan daya beli
masyarakat0.077 0.122 0.111 0.103
4. Perkembangan kemajuan teknologi 0.100 0.089 0.083 0.0915. Cukup tersedia angkatan kerja 0.105 0.105 0.072 0.0946. Tingkat persaingan cafe cukup tinggi 0.094 0.089 0.094 0.0927. Kenaikan harga bahan baku 0.050 0.067 0.117 0.0788. Kekuatan tawar-menawar konsumen
tinggi0.100 0.111 0.100 0.155
9. Kekuatan tawar - menawar pemasoktinggi
0.111 0.117 0.089 0.106
10.Hambatan masuk industri cukuptinggi
0.111 0.061 0.094 0.089
Nilai Rating Faktor Strategis Eksternal
Faktor Eksternal Pakar1
Pakar2
Pakar3
Rata-rata
1. Perubahan gaya hidup masyarakat 4 4 4 42. Pertumbuhan jumlah penduduk Bogor 4 4 3 43. Peningkatan pendapatan dan daya beli
masyarakat3 4 4 4
4. Perkembangan kemajuan teknologi 2 3 3 35. Cukup tersedia angkatan kerja 3 3 4 36. Tingkat persaingan cafe cukup tinggi 1 2 1 17. Kenaikan harga bahan baku 2 2 1 28. Kekuatan tawar-menawar konsumen
tinggi3 2 2 2
9. Kekuatan tawar - menawar pemasoktinggi
3 3 2 3
10.Hambatan masuk industri cukup tinggi 3 3 2 3
Keterangan:
Pakar 1 = Manajer Operasional Rahat Cafe 1
Pakar 2 = Bagian Pemasaran PT. Al-Fattah
Pakar 3 = Manajer Operasional Kebun Kita
83
Lampiran 7. Hasil Matriks QSPM Rahat Cafe 1
Faktor Sukses Kritis Bobot Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
KEKUATANSebagai makanan ”Indonesian Foods, Healty & Diet Foods” 0.091 4 0.364 4 0.364 4 0.364 4 0.364 4 0.364
Inovasi produk 0.071 4 0.284 4 0.284 3 0.213 4 0.284 4 0.284Mutu/kualitas produk terjaga 0.044 4 0.176 3 0.132 2 0.088 2 0.088 2 0.176Lokasi cafe yang cukup strategis 0.058 3 0.174 2 0.116 2 0.116 3 0.174 2 0.116Adanya potongan harga untuk pelajar dengan layanan kartub’smartcard
0.099 4 0.396 4 0.396 4 0.396 4 0.396 3 0.297
Promosi cukup dilakukan 0.049 4 0.196 4 0.196 4 0.196 4 0.196 4 0.196Pelayanan yang baik, ramah dan sopan terhadap konsumen 0.060 3 0.180 2 0.120 4 0.240 4 0.240 2 0.120Memiliki pelayanan khusus seperti lunch box, catering box, dandelivery order
0.082 4 0.328 4 0.328 4 0.328 4 0.328 4 0.328
Layanan telkom hotspot 0.088 4 0.352 3 0.264 3 0.264 4 0.352 4 0.352Penyampaian jasa efektif 0.074 4 0.296 3 0.222 4 0.296 4 0.296 3 0.222KELEMAHANBelum memiliki sertifikasi dari BPOM 0.107 4 0.428 4 0.428 4 0.428 4 0.428 4 0.428Tempat kurang menarik 0.052 3 0.156 4 0.208 4 0.208 2 0.104 4 0.208Area parkir kurang memadai 0.071 4 0.284 4 0.284 4 0.284 4 0.284 4 0.284Tenaga kerja yang tidak terspesialisasi 0.052 3 0.156 3 0.156 4 0.208 4 0.208 4 0.208PELUANGPerubahan gaya hidup masyarakat 0.144 4 0.576 3 0.432 3 0.432 4 0.576 3 0.432Pertumbuhan jumlah penduduk Bogor 0.105 4 0.420 3 0.315 3 0.315 3 0.315 3 0.315Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakat 0.077 3 0.231 4 0.308 4 0.308 3 0.231 3 0.231Perkembangan kemajuan teknologi 0.100 4 0.400 4 0.400 4 0.400 4 0.400 4 0.400Cukup tersedia angkatan kerja 0.105 4 0.420 3 0.315 4 0.420 4 0.420 4 0.420ANCAMANTingkat persaingan cafe cukup tinggi 0.094 2 0.188 4 0.376 4 0.376 4 0.376 4 0.376Kenaikan harga bahan baku 0.050 4 0.200 2 0.100 2 0.100 2 0.100 2 0.100Kekuatan tawar-menawar konsumen tinggi 0.100 4 0.400 4 0.400 4 0.400 4 0.400 4 0.400Kekuatan tawar - menawar pemasok tinggi 0.111 4 0.444 3 0.333 3 0.333 3 0.333 3 0.333Hambatan masuk industri tinggi 0.111 3 0.333 4 0.444 4 0.444 4 0.444 3 0.333Total 7.382 6.765 7.157 7.337 6.923
84
Lampiran 8. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Penentuan Bobot danRating Faktor Strategis Internal dan Eksternal Rahat Cafe 1 diBogor
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1DI BOGOR
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :Pekerjaan/Jabatan :
Dalam rangka pengumpulan data primer sebagai bahan penyusunan tugas
akhir atau skripsi dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Rahat Cafe 1 di
Bogor”, maka peneliti bermaksud menyebarkan kuesioner dan mengharapkan
bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap, objektif, dan
benar adanya, karena kuesioner ini digunakan untuk penelitian skripsi dengan
tujuan ilmiah sehingga sangat dibutuhkan data yang valid dan akurat. Atas
perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, peneliti mengucapkan terima kasih.
Peneliti
Mayang Dewi Apriatni
H34086054
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR2010
85
PENENTUAN BOBOT
Tujuan:
Mendapatkan penilaian para responden mengenai faktor-faktor internal maupun
eksternal Rahat Cafe 1, yaitu dengan cara pemberian bobot terhadap seberapa
besar faktor tersebut dapat mempengaruhi atau membentuk keberhasilan usaha
pemasaran Rahat Cafe 1.
Petunjuk Umum:
1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden.
2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari responden.
3. Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung oleh responden (tidak
menunda) untuk menghindari jawaban yang tidak konsisten.
4. Responden berhak untuk menambahkan atau mengurangi hal-hal yang
tercantum dalam kuesioner ini, memiliki pandangan yang berbeda dengan
peneliti. Hal ini dibenarkan jika dilengkapi dengan alasan yang kuat.
Petunjuk Khusus:
1. Bobot mengindikasikan tingkat kepentingan relatif dari setiap faktor terhadap
keberhasilan perusahaan dalam bisnis Rahat Cafe 1. Penentuan bobot
merupakan pandangan responden terhadap faktor strategis internal dan
eksternal perusahaan.
2. Alternatif pemberian bobot terhadap faktor-faktor internal dan eksternal yang
tersedia untuk Rahat Cafe 1 adalah:
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
(Indikator horizontal adalah indikator yang terdapat pada kolom vertikal, dan
sebaliknya)
86
1. Identifikasi Bobot Faktor Strategis Internal untuk Rahat Cafe 1
FaktorStrateg
iInterna
l
A B C D E F G H I J K L M N Total Bobot
ABCDEFGHIJKLMN
Total
Keterangan:
1. KekuatanA = Sebagai makanan “Indonesian Foods, Healthy and Diet Foods”B = Inovasi produkC = Mutu/Kualitas produk terjagaD = Lokasi cafe yang cukup strategisE = Adanya potongan harga untuk pelajar dengan layanan kartu b’smartcardF = Promosi sulup dilakukanG = Pelayanan yang baik, ramah dan sopan terhadap konsumenH = Memiliki pelayanan khusus seperti lunch box, catering box, dan delivery
orderI = layanan telkom hotspotJ = Penyampaian jasa efektif
2. KelemahanK = Belum memiliki sertifikasi dari BPOML = Tempat kurang menarikM = Area parkir kurang memadaiN = Tenaga kerja yang tidak terspesialisasi
87
2. Identifikasi Bobot Faktor Strategis Eksternal untuk Rahat Cafe 1
Faktor StrategisEksternal
A B C D E F G H I J Total Bobot
ABCDEFGHIJ
Total
Keterangan:
1. PeluangA = Perubahan gaya hidup masyarakatB = Pertumbuhan jumlah penduduk BogorC = Peningkatan pendapatan dan daya beli masyarakatD = Perkembangan kemajuan teknologiE = Cukup tersedia angkatan kerja
2. AncamanF = Tingkat persaingan cafe cukup tinggiG = Kenaikan harga bahan bakuH = Kekuatan tawar-menawar konsumen tinggiI = Kekuatan tawar-menawar pemasok tinggiJ = Hambatan masuk industri cukup tinggi
88
PENENTUAN RATING
3. Pemberian Peringkat Terhadap Faktor-Faktor Internal Perusahaan(Kekuatan dan Kelemahan)
Pemberian Peringkat/Rating Terhadap Kekuatan Perusahaan
Petunjuk Pengisian:
a. Tentukan nilai peringkat atau rating terhadap faktor-faktor kekuatan usaha
dibandingkan dengan pesaing (usaha sejenis) berikut ini dengan cara
memberikan tanda (√) pada pilihan Bapak.
b. Pemberian peringkat atau rating didasarkan pada keterangan dibawah ini:
Skala 4 = jika faktor tersebut sangat kuat dibandingkan dengan pesaing.
Skala 3 = jika faktor tersebut kuat dibandingkan dengan pesaing.
Skala 2 = jika faktor tersebut lemah dibandingkan dengan pesaing.
Skala 1 = jika faktor tersebut sangat lemah dibandingkan dengan pesaing.
Pertanyaan:
Menurut Bapak, bagaimana kondisi Rahat Cafe 1 dibandingkan dengan pesaing
(usaha sejenis) dalam hal faktor-faktor kekuatan yang dimiliki Rahat Cafe 1
sebagai berikut:
NoFaktor Strategis Internal Rating
KEKUATAN 1 2 3 41. Sebagai makanan ”Indonesian Foods, Healty and
Diet Foods”2. Inovasi produk3. Mutu/Kualitas produk yang terjaga4. Lokasi cafe yang cukup strategis5. Adanya potongan harga untuk pelajar dengan
layanan kartu b’smartcard6. Promosi cukup dilakukan7. Pelayanan yang baik,ramah dan sopan terhadap
konsumen8. Memiliki pelayanan khusus seperti lunch box,
catering box, dan delivery order9. Layanan telkom hotspot
10. Penyampaian jasa efektif
89
Pemberian Peringkat/Rating Terhadap Kelemahan Perusahaan
Petunjuk Pengisian:
a. Tentukan nilai peringkat atau rating terhadap faktor-faktor kelemahan usaha
dibandingkan dengan pesaing (usaha sejenis) berikut ini dengan cara
memberikan tanda (√) pada pilihan Bapak.
b. Pemberian peringkat atau rating didasarkan pada keterangan dibawah ini:
Skala 4 = jika faktor tersebut sangat lemah terhadap pesaing.
Skala 3 = jika faktor tersebut lemah terhadap pesaing.
Skala 2 = jika faktor tersebut kuat terhadap pesaing.
Skala 1 = jika faktor tersebut sangat kuat terhadap pesaing.
Pertanyaan:
Menurut Bapak, bagaimana kondisi Rahat Cafe 1 dibandingkan dengan pesaing
(usaha sejenis) dalam hal faktor-faktor kelemahan yang dimiliki Rahat Cafe 1
sebagai berikut:
NoFaktor Strategis Internal Rating
KELEMAHAN 1 2 3 41. Belum memiliki sertifikasi dari BPOM2. Tempat kurang menarik3. Area parkir kurang memadai4. Tenaga kerja tidak terspesialisasi
90
4. Pemberian Peringkat Terhadap Faktor-Faktor Eksternal Perusahaan(Peluang dan Ancaman)
Pemberian Peringkat/Rating Terhadap Peluang Perusahaan
Petunjuk Pengisian:
a. Tentukan nilai peringkat atau rating terhadap faktor-faktor peluang usaha
dibandingkan dengan pesaing (usaha sejenis) berikut ini dengan cara
memberikan tanda (√) pada pilihan Bapak.
b. Pemberian peringkat atau rating didasarkan pada keterangan dibawah ini:
Skala 1 = sangat rendah, respon usaha dalam meraih peluang tersebut kurang.
Skala 2 = rendah, respon usaha dalam meraih peluang tersebut rata-rata.
Skala 3 = tinggi, respon usaha dalam meraih peluang tersebut di atas rata-rata.
Skala 4 = sangat tinggi, respon usaha dalam meraih peluang tersebut superior.
Pertanyaan:
Menurut Bapak, bagaimana kondisi Rahat Cafe 1 dibandingkan dengan pesaing
(usaha sejenis) dalam hal faktor-faktor peluang yang dimiliki Rahat Cafe 1
sebagai berikut:
NoFaktor Strategis Eksternal Rating
PELUANG 1 2 3 41. Perubahan gaya hidup masyarakat2. Pertumbuhan jumlah penduduk Bogor3. Peningkatan pendapatan dan daya beli
masyarakat4. Perkembangan kemajuan teknologi5. Cukup tersedia angkatan kerja
91
Pemberian Peringkat/Rating Terhadap Ancaman Perusahaan
Petunjuk Pengisian:
a. Tentukan nilai peringkat atau rating terhadap faktor-faktor ancaman usaha
dibandingkan dengan pesaing (usaha sejenis) berikut ini dengan cara
memberikan tanda (√) pada pilihan Bapak.
b. Pemberian peringkat atau rating didasarkan pada keterangan dibawah ini:
Skala 1 = sangat tinggi, respon perusahaan terhadap ancaman tersebut
superior.
Skala 2 = tinggi, respon perusahaan terhadap ancaman tersebut di atas rata
rata.
Skala 3 = rendah, respon perusahaan terhadap ancaman tersebut rata-rata.
Skala 4 = sangat rendah, respon perusahaan terhadap ancaman tersebut
kurang.
Pertanyaan:
Menurut Bapak, bagaimana kondisi Rahat Cafe 1 dibandingkan dengan pesaing
(usaha sejenis) dalam hal faktor-faktor ancaman yang dimiliki Rahat Cafe 1
sebagai berikut:
NoFaktor Strategis Eksternal Rating
ANCAMAN 1 2 3 41. Tingkat persaingan cafe tinggi2. Kenaikan harga bahan baku3. Kekuatan tawar-menawar konsumen
tinggi4. Kekuatan tawar-menawar pemasok
tinggi5. Hambatan masuk industri cukup tinggi
92
Lampiran 9. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Attractiveness Score (AS)Alternatif Strategi Pemasaran Rahat Cafe 1 di Bogor
KUESIONER PENELITIANPENENTUAN ATTRACTIVENESS SCORE ALTERNATIF STRATEGI
PEMASARAN RAHAT CAFE 1 DI BOGOR
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN RAHAT CAFE 1DI BOGOR
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :Umur :Jenis Kelamin : 1. Laki-laki
2. PerempuanPendidikan :Pekerjaan :
Dalam rangka pengumpulan data primer sebagai bahan penyusunan tugas
akhir atau skripsi dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Rahat Cafe 1 di
Bogor”, maka peneliti bermaksud menyebarkan kuesioner dan mengharapkan
bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap, objektif, dan
benar adanya, karena kuesioner ini digunakan untuk penelitian skripsi dengan
tujuan ilmiah sehingga sangat dibutuhkan data yang valid dan akurat. Atas
perhatian dan kerjasama Bapak/Ibu, peneliti mengucapkan terima kasih.
Peneliti
Mayang Dewi Apriatni
H34086054
DEPARTEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR2010
93
KUESIONER PENELITIAN PENENTUAN STRATEGI TERPILIH
DENGAN QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM)
Tujuan:
QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan
seberapa jauh faktor keberhasilan kunci internal dan eksternal dimanfaatkan atau
diperbaiki. QSPM secara objektif akan mengindikasikan alternatif strategi mana
yang terbaik untuk dilakukan.
Alternatif strategi yang dihasilkan dari analisis SWOT:
Strategi 1 : Meningkatkan pangsa pasar dengan menambah saluran distribusi
seperti membuka cabang di sekitar Bogor.
Strategi 2 : Meningkatkan kualitas produk melalui kepastian bahan baku,
proses pemasakan dan pengolahan, serta peningkatan cara
penyajian.
Strategi 3 : Mengadakan pelatihan kepada SDM muda untuk meningkatkan
kualitas manajerial melalui penetapan job description yang jelas
dan terarah.
Strategi 4 : Meningkatkan loyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik
dengan pemasok.
Strategi 5 : Meningkatkan fasilitas berupa penyediaan area parkir yang
memadai, desain ruangan cafe yang lebih menarik dan pembuatan
sertifikasi dari BPOM.
Petunjuk Pengisian:
Tentukan AS atau daya tarik masing-masing faktor internal (kekuatan-
kelemahan) serta faktor eksternal (peluang-ancaman) untuk masing-masing
alternatif strategi pengembangan sebagaimana disebut di atas. Mengajukan
pertanyaan, apakah faktor sukses kritis ini mempengaruhi pilihan strategi yang
dibuat. Jika jawabannya ”Tidak”, maka kolom AS tidak perlu diisi, jika
jawabannya ”Ya” maka kolom AS diisi dengan:
94
1 = Jika alternatif strategi tidak menarik dibandingkan relatif terhadap alternatif
lain.
2 = Jika alternatif strategi agak menarik dibandingkan relatif terhadap alternatif
lain.
3 = Jika alternatif strategi cukup menarik dibandingkan relatif terhadap
alternatif lain.
4 = Jika alternatif strategi sangat menarik dibandingkan relatif terhadap
alternatif lain.
Matriks QSPM
Faktor Sukses KritisBobot
Strategi1
Strategi2
Strategi3
Strategi4
Strategi5
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TASKekuatan- Sebagai makanan
“IndonesianFoods, Healthy andDiet Foods”
- Inovasi produk- Mutu/Kualitas
produk terjaga- Lokasi cafe yang
cukup strategis- Adanya potongan
harga untuk pelajardengan layanankartu b’smartcard
- Promosi cukupdilakukan
- Pelayanan yangbaik, ramah dansopan terhadapkonsumen
- Memilikipelayanan khususseperti lunch box,catering box, dandelivery order
- layanan telkomhotspot
- Penyampaian jasaefektif
Kelemahan
95
- Belum memilikisertifikasi dariBPOM
- Tempat kurangmenarik
- Area parkir kurangmemadai
- Tenaga kerja yangtidak terspesialisasi
Peluang- Perubahan gaya
hidup masyarakat- Pertumbuhan
jumlah pendudukBogor
- Peningkatanpendapatan dandaya belimasyarakat
- Perkembangankemajuanteknologi
- Cukup tersediaangkatan kerja
Ancaman- Tingkat
persaingan cafecukup tinggi
- Kenaikan hargabahan baku
- Kekuatan tawar-menawarkonsumen tinggi
- Kekuatan tawar-menawar pemasoktinggi
- Hambatan masukindustri cukuptinggi
Total
96
Lampiran 10. Daftar Menu Makanan Indonesia (Indonesian Foods) RahatCafe 1 di Bogor
Nama Menu Harga(Rp)
Nasi cobek ayam 17.000Nasi timbel ayam komplit 17.500Nasi tutug oncom komplit 17.000Nasi tutug oncom bebek bakar cabe ijo sambal bajak 24.000Nasi ayam bakar jumbo 14.000Nasi bebek bakar cabe ijo 22.000Nasi ayam kukus 15.000Sop buntut rebus 22.000Sop iga jumbo 25.000Bistik iga bakar hot plate 30.000Capcay spesial 25.000Udang saus tiram 20.000Udang goreng tepung 20.000Cumi goreng mentega 17.500Cumi goreng saus tiram 17.500Sapi lada hitam hot plate 25.000Ayam gepuk 14.000Ayam lada hitam hot plate 23.000Nasi putih 3.500Nasi timbel polos 5.000Nasi tutug polos 5.000Nasi cobek polos 5.000Aneka Nasi Goreng:Nasi goreng telur 10.000Nasi goreng spesial 15.000Nasi goreng seafood 17.000Nasi goreng seafood spesial 19.000Nasi goreng ayam 16.000Nasi goreng ayam spesial 18.000Nasi goreng kambing 17.000Nasi goreng ikan asin 15.000Nasi goreng sapi 16.000Nasi goreng sapi spesial 18.000Kuetiaw goreng telur 9.000Kuetiaw seafood 14.000Kuetiaw gembira 12.000Aneka omlet:Omelet mix (sosis daging keju) 15.000Omelet seafood 15.000Es bubur buah vanila/strawberry 12.000Es buah salju 12.000
97
Susu kedelai 6.000Aneka es dan juice + float es krim (Rp.3.000)Es campur 10.000Es lemon tea 8.000Es capucino 8.000Es jeruk 7.000Es cokelat 9.000Es soda susu 9.000Jus alpukat 10.000Jus jeruk 9.000Jus melon 9.000Jus strawberry 12.000Jus jambu 11.000Minuman panas:Bandrek 6.500Kopi susu 6.500Roti bakar keju 9.000Roti maryam madu 10.000Roti maryam keju 11.000Roti maryam keju coklat 12.000Colenak es krim 11.000Colenak cokelat 11.000Colenak keju 11.000Pisang goreng keju 10.000
Sumber: Rahat Cafe 1 (2010)
98
Lampiran 11. Daftar Menu, Bahan Baku, dan Kandungan Gizi padaMakanan Sehat dan Makanan Diet (Healthy and Diet Foods)Rahat Cafe 1 di Bogor
Nama Menu Harga(Rp)
Komposisi/Bahan Baku
Ayam jumbo protein 23.000 Menggunakan dada ayam tanpa kulit Kecap merk tropicana
Sate ayam protein 20.000 Menggunakan dada ayam tanpa kulit Kecap merk tropicana
Sate ayam diet 20.000 Menggunakan dada ayam tanpa kulit Minyak zaitun murni 100% Kecap merk tropicana
Makaroni diet egg 15.000 Gandum Putih telur Kacang polong (di kukus) Wortel, dll
Tempe bakar 7.000 TempeSup kacang merah 13.000 Kacang merahSpaghetti ayam(sehat)
16.000 Menggunakan dada ayam tanpa kulit Saos: tomat, wortel direbus, minyak
wijenRoti maryam madu 10.000 Roti
Madu murni/madu merk tropicana(sesuai permintaan konsumen)
Protein mix(minuman)
13.000 Sereal Putih telur yang direbus Pisang Gula merk tripicana
Susu kedelai 6.000 Susu kedelaiBansus (bandrek dansusu)
8.500 Jahe Gula merah Pandan Merica Kayu manis Susu
Teh madu jahe 9.000 Teh hijau Madu murni/madu merk tropicana
(sesuai permintaan konsumen) Jahe
Healthy juice:Langsing ramping 11.000 Nanas
Jeruk nipis Apel
Yogi orange bery 14.000 Yogurt (susu fermentasi)
99
Jeruk Strawberry
Apple super 13.000 Apel Jeruk nipis atau jeruk lemon
Avocado banana milk 16.000 Alpukat Pisang Susu murni tawar
Soy belle yoghurt 14.000 Yogurt (susu fermentasi) Susu kedelai Strawberry
Slim and beauty 12.000 Anggur Pepaya Strawberry
Soy strawberry 15.000 Susu kedelai Madu murni/madu merk tropicana
(sesuai permintaan konsumen) Strawberry
Slim melon 14.000 Melon Jeruk lemon Jeruk manis peras
Jus anggur(antioksidan)
11.000 Anggur
Sumber: Rahat Cafe 1 (2010)
Kandungan Gizi pada Makanan Sehat dan Makanan Diet di Rahat Cafe 1,
Bogor:
Makanan sehat dan makanan diet Rahat Cafe 1 berasal dari bahan baku
yang mempunyai nilai gizi dan manfaat sebagai berikut:
Gula Tropicana
Kandungan Kadar %AKGLemak Total 0 %Protein 0 %Karbohidrat Total 2 gr 1 %Gula 0 %Natrium (sodium) 0 %
100
Kecap Tropicana
Kandungan Kadar %AKGLemak Total 0 %Protein 0 %Karbohidrat Total 6 gr 2 %Natrium (sodium) 50 mg 2 %
Bahan baku (daging ayam) untuk menu makanan sehat dan makanan diet
seperti ayam jumbo protein, sate ayam protein dan sate ayam diet berasal dari
PT. Al-Fattah (pemasok), dalam pengolahan khusus menu ini yaitu dengan
memilih ayam bagian dada tanpa kulit. Menurut Rahat Cafe 1 daging ayam
bagian dada tekstur kadar lemaknya sedikit. Sesuai dengan persepsi dari
literatur bahwa dada ayam memiliki lemak lebih sedikit dibanding paha.
Ditambah lagi dengan keterangan bahwa paha adalah tempat di mana obat-
obatan untuk ketahanan ayam disuntikkan. Fakta lain, bagian dada ayam lebih
sering digunakan untuk produksi makanan yang menggunakan daging ayam
seperti sosis ayam, burger ayam, coctail ayam dan lain sebagainya. Daging
paha dianggap lebih liat dan otot yang lebih kuat sehubungan fungsi paha
untuk berjalan.2
Minyak Zaitun
Minyak zaitun sama dengan minyak kesehatan. Minyak yang kaya komponen
gizi ini dapat mempercantik dan melangsingkan tubuh, mencegah kanker,
menurunkan kadar gula, serta menangkal osteoporosis. Minyak zaitun juga
digunakan untuk memperkuat aroma masakan. Komponen gizinya pun
bermanfaat untuk kesehatan.3 Keunggulan kandungan tersebut sesuai dengan
makanan diet yang tersedia di Rahat Cafe 1.
2 Darojah S. 2008. Paha Ayam Impor.http://koran.republika.co.id/berita/16850/Paha_Ayam_Impor#. [20 Desember 2010]
3 Astawan M. 2008. Khasiat Luar Biasa Minyak Zaitun.http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Nutrition&y=cybermed%7C0%7C0%7C6%7C476. [20 Desember 2010]
101
Kandungan zat gizi per 100 gram minyak zaitun
Zat gizi KadarEnergi (kkal) 884Kalsium (mg) 0,18Besi (mg) 0,38Magnesium (mg) 0,01Natrium (mg) 0,04Vitamin E (mg) 12,4
Oleh:
Prof. DR. Made Astawan
Ahli Teknologi Pangan dan Gizi
Buah-buahan
Secara umum, buah-buahan mengandung nilai gizi yang baik. Kandungan
gizi buah terdiri dari mineral, vitamin, serat, dan lain-lain. Menu minuman
diet Rahat Cafe 1 yang menggunakan bahan baku buah (nanas, jeruk nipis,
dan apel) yaitu minuman langsing ramping, ketiga buah tersebut mempunyai
kandungan gizi yang bermanfaat. Apel mengandung vitamin C, walaupun
tidak banyak. Sehingga dipadukan dengan jeruk nipis yang mengandung
vitamin C tinggi. Sedangkan nanas sebagai pengganti rasa manis (gula)
karena nanas mengandung kadar gula yang cukup tinggi. Menurut Rahat Cafe
1 rasa asam dapat melangsingkan tubuh, kandungan asam pada menu ini
merupakan rasa asam alami yang berasal dari buah.
Madu
Kandungan gizi utama madu yang terdiri dari senyawa karbohidrat seperti
gula fruktosa (41,0%), glukosa (35%), sukrosa (1,9%), dan dekstrin (1,5%)
akan menambah intake energi yang diperlukan oleh balita. Kadar protein
dalam madu sendiri relatif kecil, sekitar 2,6%. Tapi kandungan asam
aminonya cukup beragam, baik asam amino non esensial maupun esensial.
Jenis vitamin yang terdapat dalam madu juga beraneka ragam Beberapa
vitamin yang tercatat ditemukan dalam madu antara lain vitamin B1, vitamin
B2, B3, B6, dan vitamin C. Demikian halnya kandungan mineralnya yang
102
terdiri dari kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi, tembaga, fosfor, dan
sulfur.4
Susu Kedelai
Bahan baku susu yang digunakan oleh Rahat Cafe 1 untuk makanan dan
minuman sehat serta diet yaitu susu kedelai, karena menurut penelitian susu
kedelai mengandung banyak sekali gizi dan manfaat didalamya, selain
sebagai pengganti susu sapi, bahkan jauh lebih kaya akan gizi dibandingkan
susu sapi, susu kedelai juga dapat dijadikan alternatif terbaik pengganti susu
formula yang kencenderungan mengandung bakteri jahat yang
membahayakan kesehatan. Kandungan dan manfaat yang terdapat dalam susu
kedelai adalah: protein, lemak nabati, karbohidrat, serat/fiber, vitamin A,
vitamin B1, vitamin B2, vitamin E, mineral, polisakarida, isoflavon, HDL dan
kalsium.
Gandum
Kandungan %AKGPati 72-73 %Amilosa 25-30 %Amilopektin 70-75 %Kadar gula sederhana jagung (glukosa,fruktosa, dan sukrosa)
1-3 %
Protein 8-11 %
Sumber: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Bogor
Putih Telur
Rahat Cafe 1 lebih menggunakan putih telur karena beberapa nilai kandungan
gizinya lebih tinggi dibandingkan pada kuning telur. Adapun perbedaan
kandungan gizi antara putih telur dengan kuning telur, yaitu sebagai berikut:
4 Mommies WR. 2005. Kiat Memilih Madu dan Khasiatnya. http://www.pdf-finder.com/Kiat-Memilih-Madu-dan-Khasiatnya.html#. [20 Desember 2010]
103
Kandungan Kadar (setiap 100 gr)Putih telur Kuning telur
Air 87,8 gr 49,4 grKarbohidrat 1 gr 0,7 grFosfor 17 mg 0,2 mg
Sumber: http://www.indonesiaindonesia.com/f/7235-konsumsi-makanan-sehat-telur/
Menurut Prof. Abdul Basith menyimpulkan bahwa dalam 100 gr putih telurmengandung 47 kalori, sementara rata-rata bobot satu putih telur adalah 30gr.
104
Lampiran 12. Kondisi Rahat Cafe 1 di Bogor
Rahat Cafe 1
Kondisi di tempat makan Rahat Cafe 1
105
Kondisi pengunjung yang sedang Kondisi di kasir Rahat Cafe 1makan di Rahat Cafe 1
Kondisi di dapur Rahat Cafe 1 Kondisi tempat parkir Rahat Cafe 1
106
Lampiran 13. Gambar Menu Indonesian Foods Rahat Cafe 1
Nasi+Ayam Bakar Jumbo Nasi Timbel Ayam Goreng(menu unggulan)
Colenak Cokelat Pisang Goreng Keju
Es Bubur Strawberry (menu unggulan) Es Bubur Vanilla
107
Lampiran 14. Gambar Menu Healthy and Diet Foods Rahat Cafe 1
Sate Ayam Diet Spaghetti Ayam (sehat)
Slim Melon Protein Mix Soy Belle Yoghurt