ANALISIS STOCK SELECTION, MARKET TIMING ABILITY, SIZE...
Transcript of ANALISIS STOCK SELECTION, MARKET TIMING ABILITY, SIZE...
ANALISIS STOCK SELECTION, MARKET TIMING ABILITY, SIZE FUND, DAN
LONGEVITY FUND PADA KINERJA REKSA DANA SAHAM SYARIAH DI
INDONESIA PERIODE 2014-2018
Tesis
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk memenuhi syarat-syarat meraih Gelar Magister Ekonomi
Diajukan oleh :
Annisa Putri Anugrah
21170850000025
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Nama : Annisa Putri Anugrah
Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 5 September 1994
Alamat : Komplek Inkopad Blok F 1/11 RT 12/ RW 05,
Sasak Panjang, Tajurhalang, Bogor
Agama : Islam
Telepon : 0895-3739-05813
Email : [email protected]
II. Riwayat Pendidikan
TK Dian Kartika : 1999-2000
SD Negeri Kartika Sejahtera I : 2000-2006
SMP IT Darul Rahman 3 : 2006-2009
SMA IT Baitussalam : 2009-2012
Universitas Islam Negri Jakarta : 2012-2016
Universitas Islam Negeri Jakarta : 2017- 2019
III. Pengalaman Organisasi
Divisi Enterpreneur HMJ Perbankan Syariah 2012-2013
Paduan Suara Mahasiswa UIN Jakarta 2013-2014
IV. Pengalaman Kerja
Magang di Bank Syariah Mandiri Ciputat 2015
Pengajar Bimbel PEC (Prectical Education Center) 2014-2015
Back Office Bank Mega Syariah 2016-sekarang
V. Data Orang Tua
Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara, dari pasangan:
Nama Bapak : Agus Sugiarto SH.,MH
Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 16 Juli 1962
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Nama Ibu : Eti Rustiati Spd
Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 13 Februari 1969
Pekerjaan : Wirausaha
Alamat Orangtua : Komplek Inkopad Blok F1/11 RT 12/05
Sasakpanjang, Tajurhalang, Bogor
iv
ABSTRACT
This study aims to analyze the effect of Stock Selection, Market timing
Ability, Fund Size, and Fund Longevity on Sharia Stock Funds in Indonesia for the
2014-2018 period. The performance of Islamic stock mutual funds is measured using
the Traynor index. The research sample is Islamic stock mutual funds from 2014 to
2018 using a purposive sampling method with various sampling criteria. Samples
totaling 12 Islamic stock mutual funds. The data of this study were analyzed using
panel data regression analysis. This research method uses panel data analysis test
namely Chow Test and Hausman Test, classic assumption test and hypothesis test
using F test and t test.
The results of panel data analysis show that the chosen model is Fixed
Effect Model (FEM) using eviews 9. The F test results show that all X variables have
a simultaneous effect on the performance of Islamic stock mutual funds. While the
results of the t test show that Market Timing Ability, Fund Size, and Fund Longevity
influence the performance of Islamic stock mutual funds while stock selection has no
effect on the performance of Islamic stock mutual funds.
Keywords: Stock Selection, Market Timing Ability, Fund Size, Fund Longevity,
Performance of Sharia Stock Funds
v
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Stock Selection,
Market timing Ability, Fund Size, dan Fund Longevity pada Reksa Dana Saham
Syariah di Indonesia periode 2014-2018. Kinerja reksa dana saham syariah diukur
dengan menggunakan indeks Traynor. Sampel penelitian adalah reksa dana saham
syariah periode 2014 sampai 2018 menggunakan metode purposive sampling
dengan berbagai kriteria sampling. Sampel berjumlah 12 reksa dana saham
syariah. Data penelitian ini dianalisis menggunakan analisis regresi data panel.
Metode penelitian ini menggunakan uji analisis data panel yaitu Uji Chow dan Uji
Hausman, uji asumsi klasik dan uji hipotesis dengan menggunakan uji F dan uji t.
Hasil analisis data panel menunjukan bahwa model yang terpilih adalah
Fixed Effect Model (FEM) menggunakan eviews 9. Hasil uji F menunjukan bahwa
semua variable X berpengaruh secara silmultan terhadap kinerja reksadana saham
syariah. Sedangkan hasil uji t menunjukan bahwa Market Timing Ability, Fund
Size, dan Fund Longevity berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham syariah
sedangkan stock selection tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja reksa dana
saham syariah.
Kata kunci: Stock Selection, Market Timming Ability, Fund Size, Fund Longevity,
Kinerja Reksa Dana Saham Syariah
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Syukur Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan berkah
yang selalu diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
kuliah yaitu penyusunan tesis sebagai salah satu syarat menempuh studi strata dua
guna memperoleh gelar Magister Ekonomi pada jurusan Perbankan Syariah di
Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam selalu
tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan
para pengikutnya.
Penulis menyadari bahwa isi dari tesis ini jauh dari kesempurnaan,
mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki penulis,
namun penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan tesis ini sebuah
karya yang orisinal dan ilmiah serta bermanfaat bagi semua. Hasil penulisan tesis
ini tidak terlepas dari bantuan dan doa berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapakan terimakasih sebesar-
besarnya atas bantuan dan do’a kepada:
1. Kedua orangtua saya, Bapak Agus Sugiarto dan Ibu Eti Rustiati dengan
keikhlasannya selalu berdo’a dan tanpa kenal lelah telah banyak memberikan
dukungan moral dan material hingga terwujudnya harapan dan keinginan
anaknya. Untuk adik saya Wulan Syifani yang selalu memberikan semangat
untuk dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik.
2. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E, Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP selaku
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Herni Ali HT, SE., MM selaku Ketua Prodi Magister Perbankan
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
vii
4. Bapak Ade Suherlan, SE., MM., MBA selaku Sekertaris Jurusan Magister
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
5. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, M.M selaku dosen pembimbing yang
senantiasa meluangkan waktunya untuk mengarahkan dan membimbing
dalam menyelesaikan penulisan Tesis ini
6. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya Jurusan
Magister Perbankan Syariah
7. Teman-teman mahasiswa/i Magister Perbankan Syariah serta semua pihak
yang telah banyak membantu, mempermudah, dan memperlancar dalam
penyelesaian Tesis ini.
Dengan senang hati penulis menerima segala kritik dan saran yang
sifatnya membangun dalam hubungan dengan penulisan tesis ini. Akhir kata
penulis mengharapkan semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta, 24 Juli 2019
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... iii
ABSTRACT ....................................................................................................... iv
ABSTRAK ....................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xii
BAB. I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian .............................................................. 1
B. Perumusan Masalah ........................................................................ 8
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 9
D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Investasi dalam Perspektif Syariah .......................................... 11
2. Reksa Dana Syariah ................................................................. 14
a. Pengertian Reksa Dana Syariah ......................................... 14
b. Jenis-jenis Reksa Dana Syariah ......................................... 14
3. Keuntungan Reksa Dana Syariah ............................................. 21
4. Risiko Reksa Dana Syariah ...................................................... 23
5. Nilai Aktiva Bersih (NAB) ...................................................... 24
6. Risk Adjusted Return Index ...................................................... 25
7. Market Timing Ability and Stock Selection Ability .................. 28
8. Fund Size ( Ukuran Reksa Dana) ............................................. 32
9. Fund Longevity (Umur Reksa Dana) ....................................... 32
10. Kinerja Reksa Dana.................................................................. 32
B. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 34
C. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 41
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 41
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 43
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................. 43
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 45
D. Metode Analisis Data ..................................................................... 46
ix
E. Operasional Variabel Penelitian ..................................................... 52
BAB IV. PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Deskripsi Objek Penelitian ....................................................... 59
2. Deskripsi Sampel Penelitian .................................................... 59
B. Hasil Penelitian Statistik Deskriptif ................................................ 63
C. Pemilihan Model Data Panel
1. Penentuan Model Estimasi antara Common Effect Model
(CEM) dan Fixed Effect Model (FEM) dengan Uji Chow ...... 75
2. Penentuan Model Estimasi antara Fixed Effect Model (FEM)
dan Random Effect Model (REM) dengan Uji Hausman ......... 79
E. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas .......................................................................... 80
2. Uji Multikolinearitas ................................................................ 81
3. Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 81
4. Uji Autokorelasi ....................................................................... 82
E. Analisis Regresi Data Panel............................................................. 84
F. Pengujian Hitopesis
1. Uji Signifikansi Pengaruh Simultan (Uji F) ........................... 85
2. Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t) ................................. 86
3. Analisis Koefisien Determinasi................................................ 88
G. Interprestasi Hasil dan Pembahasan ................................................ 89
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 93
B. Saran ............................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 96
LAMPIRAN ..................................................................................................... 99
x
DAFTAR TABEL
Tabel Keterangan Halaman
1.1 Perkembangan NAB Reksadana Syariah di
Indonesia pada Tanggal 28 Desember 2018 ........................... 3
1.2 Reksa Dana Saham Syariah di Indonesia ................................. 7
2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................ 34
3.1 Sampel Reksa Dana Saham Syariah ........................................ 45
3.2 Operasional Variabel Penelitian ............................................... 58
4.1 Sampel Penelitian Periode 2014-2018 ..................................... 60
4.2 Laporan Return ISSI ................................................................ 62
4.3 Laporan Suku Bunga Bebas Risiko.......................................... 63
4.4 Hasil Uji Statistik Deskriptif .................................................... 63
4.5 Variable Kinerja Reksa Dana Saham Syariah .......................... 66
4.6 Variabel Stock Selection ........................................................... 68
4.7 Variabel Market Timing ........................................................... 70
4.8 Variabel Fund Size ................................................................... 72
4.9 Variabel Fund Longevity .......................................................... 74
4.10 Hasil Uji Common Effect Model .............................................. 76
4.11 Hasil Uji Fixed Effect Model.................................................... 77
4.12 Hasil Uji Chow ......................................................................... 78
4.13 Hasil Uji Hausman ................................................................... 79
4.14 Hasil Uji Multikolinieritas ....................................................... 81
4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................... 82
4.16 Hasil Uji Autokorelasi.............................................................. 83
4.17 Hasil Uji Regresi Data Panel.................................................... 84
4.18 Hasil Uji Simultan (Uji F) ........................................................ 85
4.19 Hasil Uji Parsial (Uji t) ............................................................ 87
4.20 Hasil Uji Koefisien Determinasi .............................................. 88
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Keterangan Halaman
1.1 Grafik Perkembangan Reksa Dana Syariah.............. 1
2.1 Kerangka Berpikir……............................................. 41
4.1 Hasil Uji Normalitas.................................................. 80
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Sampel Reksa Dana Saham Syariah ........................... 99
Lampiran 2 Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Saham Syariah Tahun 2014 -
2018 ........................................................................................ 99
Lampiran 3 Data Reksa Dana Sampel Penelitian Tahun 2014-2018 ........ 102
Lampiran 4 Hasil Uji Analisis Deskriptif ................................................. 104
Lampiran 5 Hasil Analisis Uji Common Effect Model (CEM) dan Fixed
Effect Model (FEM) .............................................................. 105
Lampiran 6 Hasil Analisis Data Panel Uji Chow...................................... 105
Lampiran 7 Hasil Analisis Data Panel Uji Hausman ................................ 106
Lampiran 8 Uji Asumsi Klasik ................................................................. 107
Lampiran 9 Hasil Uji Hipotesis Uji F ....................................................... 108
Lampiran 10 Hasil Uji Hipotesis Uji t ........................................................ 109
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu wadah untuk berinvestasi yang mudah saat ini salah satunya melalui
reksa dana syariah. Berdasarkan Undang-Undang nomer 8 tahun 1995 pasal 1 ayat 27
menyebutkan bahwa reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek
oleh manajer investasi. Sementara itu reksadana syariah merupakan wadah untuk
menghimpun dari para pemilik modal dalam masyarakat (shahibul mal) untuk
selanjutnya diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam portofolio efek sesuai
dengan ketentuan dan prinsip syariat islam. Dengan kata lain, reksa dana syariah
merupakan wadah berinvestasi secara kolektif untuk ditempatkan dalam portofolio
berdasarkan kebijakan investasi yang ditetapkan oleh fund manajer atau manajer
investasi.
Grafik 1.1
Perkembangan Reksa Dana Syariah di Indonesia
Sumber: www.ojk.go.id
74 93 136
182 224
050
100150200250
11.158,00 11.019.43 14.914,63 28.311,77 31.996,20
2014 2015 2016 2017 2018
Jum
lah
Un
it
Total NAB
Perkembangan Reksa dana Syariah
2
Table di atas menunjukan bahwa perkembangan reksa dana syariah mengalami
peningkatan dari jumlah unit dan total NAB setiap tahunnya. hal tersebut menunjukan
bahwa sampai saat ini, reksa dana syariah masih menjadi peluang menarik bagi
masyarakat untuk berinvestasi. Karena reksa dana syariah mampu memberikan return
yang tinggi apabila investor mampu memilih reksa dana syariah yang tepat sesuai
dengan tujuannya.
Reksa dana dirancang sebagai sarana menghimpun dana dari masyarakat yang
memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya
memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu reksa dana juga diharapkan
dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal di
Indonesia (Darmadji dan Fakhrudin 2001).
Menurut Ahmad Rodoni (2009:98) Nilai aktiva bersih (NAB) atau net asset value
(NAV) merupakan salah satu tolak ukur dalam memantau hasil portofolio reksadana.
Dapat dilihat pada table perkembangan reksa dana di Indonesia dan yang memiliki
komposisi NAB (nilai aktiva bersih) dan persentase paling tinggi yang mampu dapat
memeberikan return yang tinggi pula.
3
Tabel 1.1
Perkembangan NAB Reksadana Syariah di Indonesia pada
Tanggal 28 Desember 2018
No Jenis Reksa Dana
Total NAB
(Dalam Rupiah) Persentase
1
Syariah - Efek Luar
Negeri 10.536.917.356.439
2,08%
2 Syariah - ETF - Saham 32.050.916.898 0,01%
3 Syariah - Fixed Income 5.493.491.809.417 1,08%
4 Syariah - Indeks 219.811.031.605 0,04%
5 Syariah - Mixed 4.063.912.942.185 0,80%
6 Syariah - Pasar Uang 2.776.295.197.344 0,55%
7 Syariah - Saham 10.389.339.929.697 2,05%
8 Syariah - Sukuk 978.913.095.958 0,19%
9 Syariah - Terproteksi 1.861.010.869.889 0,37%
Sumber: www.ojk.go.id
Dapat dilihat pada table perkembangan reksa dana syariah di Indonesia yang
memiliki komposisi NAB (nilai aktiva bersih) dan persentase paling tinggi yaitu
reksa dana syariah saham dengan komposisi NAB sebesar Rp 10.389.339.929.679
dengan persentase 2,05 % dari total NAB reksadana.
Menurut Ahmad Rodoni (2009:98) Nilai aktiva bersih (NAB) atau net asset value
(NAV) merupakan salah satu tolak ukur dalam memantau hasil portofolio reksadana.
Dapat dilihat pada table perkembangan reksa dana di Indonesia dan yang memiliki
komposisi NAB (nilai aktiva bersih) dan persentase paling tinggi yang mampu dapat
memeberikan return yang tinggi pula.
4
Dalam penelitian ini reksa dana syariah saham dipilih karena reksa dana syariah
saham memberikan potensi pertumbuhan nilai investasi yang lebih besar demikian
juga risikonya. Reksa dana syariah saham menjadi alternatif menarik bagi investor
yang mengerti potensi investasi pada saham untuk jangka panjang. Dimana reksa
dana syariah saham memiliki komposisi NAB yang lebih besar disbanding dengan
jenis reksa dana syariah lainnya.
Reksa dana saham menjadi alternatif menarik bagi investor yang mengerti potensi
investasi pada saham untuk jangka panjang, sehingga dana yang digunakan untuk
berinvestasi merupakan dana untuk kebutuhan jangka panjangnya. Namun untuk
jangka pendek, reksa dana saham sangat berisiko karena harga-harga saham yang
selalu berfluktuasi. Reksa dana saham sadalah reksa dana yang melakukan invesatsi
sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat
ekuitas (saham). Pada reksa dana saham investor lebih berorientasi pada capital gain
melalui pertumbuhan harga-harga saham serta dividen.
Dalam berinvestasi di reksadana seorang investor perlu untuk memahami
mengenai manajemen portofolio yang dilakukan oleh manajer investasi. Dalam
pengelolaan reksa dana sepenuhnya dilakukan oleh manajer investasi sesuai dengan
kontrak yang telah disepakati. Banyaknya manajer investasi dan produk reksa dana
yang ditawarkan di pasar membuat calon investor penting untuk menilai kinerja reksa
dana yang akan dipilihnya.
5
Untuk mengetahui kinerja reksa dana saham yang baik, terdapat beberapa
variabel yang dapat menjadi pertimbangan untuk investor dalam berinvestasi.
Berdasarkan penelitian yang dikembangkan oleh Fama (1972) dan Jensen (1972),
kinerja dari manajer investasi dapat terdiri dari market timing ability dan security
selection ability (selectivity). Stock selection adalah kemampuan manajer investasi
dalam memilih saham untuk membentuk portofolio yang berpotensi menghasilkan
return seperti yang diharapkan oleh investor. Menurut penelitian Dawood Ashraf
(2013) dengan mengunakan Treynor Mazuy Model, Hasil pada kemampuan
pemilihan saham menunjukan bahwa Manajer IMFs berpengaruh positif terhadap
kinerja reksa dana saham syariah di Arab Saudi. Menurut penelitian Moh Benny
Alexandri (2015) dengan mengunakan Sharpe ratio disimpulkan bahwa variabel
Seleksi Stock parsial mempengaruhi kinerja reksadana di tingkat kepercayaan 99%.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Dina A R dan Asrid Juniar (2018)
yang menyimpulkan bahwa Stock Selection Skill tidak berpengaruh terhadap Kinerja
reksa dana saham syariah di Indonesia.
Market timing ability merupakan kemampuan manajer investasi dalam
memilih waktu untuk melakukan pembelian atau penjualan saham dari portofolio
reksadana. Penelitian yang dilakukan oleh Moh Benny Alexandri (2015) dengan
mengunakan Sharpe ratio disimpulkan bahwa variabel Market Timing parsial statistik
mempengaruhi kinerja dana menurut Keith CN dan Sullivan DN (2010) reksa dana
UK memiliki keterampilan market timing positif yang signifikan. Sementara menurut
6
penelitian Dawood Ashraf (2013) dengan mengunakan Treynor Mazuy Model rata-
rata manajer IMFs tidak menunjukan kemampuan market timing. Penelitian
Nazaaruddin M dan Dawood A (2015) menunjukkan bahwa mayoritas IEIs memiliki
negatif kemampuan market timing yang mencerminkan sifat konservatif investasi
ekuitas Islam dimana syari'ah menghambat investasi.
Ukuran reksa dana dan umur reksa dana saham juga penting untuk dimengerti
seorang investor sebelum berinvestasi di dalam reksa dana. (Gallagher, 1988, dalam
Winingrum 2010) Ukuran reksa dana (Size Fund) dapat dilihat dari total aktiva bersih
reksadana tersebut. Semakin besar ukuran asset yang dikelola akan memberikan
fleksibilitas, meningkatkan bargaining power serta memudahkan terciptanya
economies of scale yang dapat berdampak pada penurunan biaya sehingga akan
berdampak positif terhadap kinerja. Menurut penelitian Pambudi M W dan Djoko R
S (2015) Variabel fund size memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
reksa dana syariah. Menurut Otten (2002) Fund size berpengaruh signifikan positif
terhadap kiner reksa dana. Berbeda dengan penelitian Sihombing dan Laurens Eva
(2016) Secara parsial variabel Fund Size tidak berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja Reksa Dana Saham Syariah dan Penelitian Chen et al. (2004) Fund size
berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap kiner reksa dana
Umur reksa dana ( Longevity Fund) berpengaruh terhadap kinerja reksa dana,
semakin tua umur reksa dana semakin baik kinerjanya karena pengalaman yang
dimiliki cukup untuk dapat dipercaya sebagai instrumen dan pengelola dana investor
7
sehingga memberikan return yang diharapkan. Reksa dana yang memiliki umur yang
lebih lama akan memiliki track record yang lebih panjang, maka dari itu akan dapat
memberikan gambaran kinerja yang lebih baik kepada para investornya (Winingrum,
2010). Menurut penelitian Pambudi M W dan Djoko R S (2015) Variabel usia reksa
dana (fund age) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja reksa dana
syariah. Sama dengan penelitian Chen et al. (2004) Fund longevity berpengaruh
negatif terhadap kinerja reksa dana. Berbeda dengan penelitian Sihombing dan
Laurens Eva (2016) Fund Age berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana
Saham Syariah. Contoh reksa dana saham syariah yang ada di Indonesia saat ini
adalah reksa dana TRIM Syariah Saham dan Mandiri Investa Ekuitas Syariah
Tabel 1.2
Reksa Dana Saham Syariah di Indonesia
No Produk Reksa Dana Sayriah Tahun NAB Return Usia
1 Trim Syariah Saham 2014 519,778,508,849.17 0.15 13 tahun
2015 1,018,228,387,379.83 (0.01)
2016 514,185,056,617.59 (0.04)
2017 456,292,327,489.37 (0.00)
2018 408,973,723,666.81 (0.00)
2
Mandiri Investa Ekuitas
Syariah 2014 19,998,214,091.08 0.32 6 tahun
2015 85,350,305,255.58 0.08
2016 89,287,480,135.98 (0.02)
2017 56,886,368,689.58 (0.04)
2018 38,435,276,831.20 (0.01)
8
Dari Tabel di atas, menujukkan bahwa reksa dana TRIM Syariah lebih tua
dibanding dengan reksa dana Mandiri Investa Ekuitas Syariah. Pada tahun 2014,
2015, dan 2016 dapat dilihat bahwa return TRIM Syariah Saham lebih kecil
dibanding dengan Mandiri Investa Ekuitas Syariah. hal ini menunjukkan bahwa
meskipun Mandiri Investa Ekuitas Syariah memiliki umur yang lebih muda dari
TRIM Syariah, namun mampu memberikan return yang lebih tinggi walaupun NAB
lebih rendah dibanding TRIM Syariah Saham .
Pada tahun 2017 dan 2018, return TRIM Syariah Saham mengalami
pemulihan sedangkan return Mandiri Investa Ekuitas Syariah mengalami penurunan.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun sama-sama mengalami return yang negatif,
reksa dana yang lebih tua mampu memberikan return yang lebih tinggi. Berdasarkan
fenomena di atas hal ini menjadi menarik untuk diteliti tentang pengaruh ukuran dan
umur reksa dana terhadap kinerja reksa dana saham syariah.
Dari uraian di latar belakang maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan menggunakan judul: “Analisis Stock Selection, Market Timing
Ability, Fund Size dan Fund Longevity Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Syariah
di Indonesia periode 2014-2018”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian permasalahan yang telah dijelaskan maka rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut :
9
1. Apakah peran manajer investasi dalam memilih saham (stock selection)
berpegaruh pada kinerja reksa dana saham syariah?
2. Apakah peran manajer investasi dalam memilih waktu yang tepat (market timing
ability) berpegaruh pada kinerja reksa dana saham syariah?
3. Apakah fund size berpegaruh pada kinerja reksa dana saham syariah?
4. Apakah fund longevity berpegaruh pada kinerja reksa dana saham syariah?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Untuk menganalisis peran manajer investasi dalam memilih saham (stock
selection) terhadap kinerja reksa dana saham syariah
2. Untuk menganalisis peran manajer investasi dalam memilih waktu yang tepat
(market timing ability) terhadap kinerja reksa dana saham syariah
3. Untuk menganalisis fund size terhadap kinerja reksa dana saham syariah
4. Untuk menganalisis fund longevity terhadap kinerja reksa dana saham syariah
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi investor untuk
memilih produk reksa dana saham syariah yang tepat di Indonesia, yang dapat
dilihat kemampuan manajer investasi untuk memilih portofolio efek (stock
10
selection) dan memilih waktu untuk membeli atau menjual efek sekuritas (market
timing ability) serta ukuran dan umur reksa dana untuk memberikan return yang
maksimal.
2. Bagi Manajer Investasi
Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada manajer investasi
sebagai evaluasi untuk kinerja reksa dana saham syariah yang telah dikelolanya
dan dalam usaha pengembangan jasa keuangannya.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti
didalam melakukan investasi reksa dana dan mengimplementasikan ilmu yang
didapatkan selama penulis menjalani masa perkuliahan maupun di kehidupan
sehari-hari.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti yang
ingin memperluas, mengembangkan serta menyempurnakan penelitian di bidang
pasar modal khususnya reksa dana saham di Indonesia, dan penelitian yang
berhubungan dengan kinerja reksa dana di Indonesia.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Investasi dalam Perspektif Syariah
Ada beberapa prinsip dasar transaksi menurut syariah dalam investasi
keuangan yang ditawarkan menurut Pontjowinoto (2003) sebagai berikut:
a. Transaksi dilakukan atas harta yang memberikan nilai manfaat dan
menghindari setiap transaksi yang zalim. Setiap transaksi yang memberikan
manfaat akan dilakukan bagi hasil
b. Uang sebagai alat pertukaran bukan komoditas perdagangan dimana fungsinya
adalah sebagai alat pertukaran nilai yang menggambarkan daya beli suatu
barang atau harta. Sedangkan manfaat atau keuntungan yang ditimbulkannya
berdasarkan atas pemakaian barang atau harta yang dibeli dengan uang
tersebut
c. Setiap transaksi harus transparan, tidak menimbulkan kerugian atau unsur
penipuan di salah satu pihak baik secara sengaja maupun tidak sengaja
d. Risiko yang mungkin timbul harus dikelola sehingga tidak menimbulkan
risiko yang besar atau melebihi kemampuan menanggung risiko
e. Dalam islam setiap transaksi yang mengharapkan hasil harus bersedia
menanggung risiko
12
f. Manajemen yang diterapkan adalah manajemen islami yang tidak
mengandung unsur spekulatif dan menghormati hak asasi manusia serta
menjaga lestarinya lingkungan hidup
Dalam berinvestasi Allah SWT dan Rasul-Nya memberikan petunjuk (dalil)
dan rambu-rambu pokok yang seyogyanya diikuti oleh setiap muslim yang
beriman. Diantara rambu-rambu (Satrio, 2005) tersebut adalah sebagai berikut:
a. Terbebas dari unsur riba
Riba secara etimologi berarti tumbuh dan bertambah. Secara garis
besar riba dikelompokkan menjadi dua, masing-masing adalah riba utang
piutang dan riba jual beli. Kelompok pertama terbagi lagi menjadi riba qardh
dan riba jahiliyah. Sedangkan kelompok kedua terbagi menjadi riba fadhl dan
riba nasi’ah. Adapun jenis barang ribawi mayoritas (jumhur) ulama
bersepakat bahwa yang termasuk dalam kategori barang ribawi ada 6 (enam),
barang-barang tersebut adalah emas, perak, garam, tepung, gandum, dan
kurma (bahan makanan pokok). Uang dikategorikan dalam kategori emas dan
perak, sedangkan bahan makanan pokok selain yang tersebut diatas adalah
seluruh bahan makanan pokok yang berlaku setiap negeri tempat tinggal
(Antonio, 1999).
b. Terhindar dari unsur gharar
Gharar secara etimologi bermakna kekhawatiran atau risiko, gharar juga
dikatakan sebagai sesuatu yang bersifat tidak pasti (uncertainty). Jual beli
gharar berarti sebuah jual beli yang mengandung unsur ketidak tahuan atau
13
ketidakpastian (jahalah) antara dua pihak yang bertransaksi, atau jual beli
sesuatu yang objek akad tidak diyakini dapat diserahkan.
c. Terhindar dari unsur haram
Investasi yang dilakukan oleh investor muslim diharuskan terhindar dari
unsur haram. Sesuatu yang haram merupakan segala sesuatu yang dilarang
oleh Allah SWT dan Rasul-Nya SAW. Dalam Al-Quran dan Hadis-Nya kata
haram secara etimologi yang bermakna arti melarang, sesuatu yang haram
berarti yang dilarang untuk melakukannya.
Secara garis besar sesuatu yang haram dikategorikan menjadi dua:
pertama, haram secara zatnya contohnya, Babi, khamr, darah, bangkai,
perjudian. Kedua, haram karena proses yang ditempuh dalam memperoleh
dengan cara bathil (mencuri, merampok, dan lainnya) menjadi tidak halal
hukumnya.
d. Terhindar dari unsur syubhat
Kata syubhat berasal berarti mirip, serupa, semisal, dan bercampur.
Dalam terminologi syariah syubhat diartikan sebagai “sesuatu perkara yang
tercampur (antara halal dan haram), akan tetapi tidak diketahui secara pasti
apakah ia sesuatu yang halal atau haram, dan apakah ia hak ataukah batil.
14
2. Reksa Dana Syariah
a. Pengertian Reksa Dana Syariah
Fatwa DSN (Dewan Syariah Nasional) MUI No.20/DSN/MUI/IX/2000
mendefinisikan Reksa Dana Syariah sebagai Reksa Dana yang beroperasi
menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam, baik dalam akad antara pemodal
sebagai pemilik harta dengan Manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal,
maupun antara Manajer Investasi sebagai wakil dengan pengguna investasi
b. Jenis-Jenis Reksadana
Pada prinsipnya, reksadana syariah sama dengan reksadana
konvensioanal, yang bertujuan mengumpulkan dana dari masyaarakat yang
selanjutnya dikelola oleh manajer investasi. Perbedaannya hanyalah
reksadana syariah memiliki kebijakan investasi yang berbasis pada prinsip-
prinsip Islam.Instrumen investasi yang dipilih dalam portofolionya harus
dalam kategori halal.
Diberlakukannya Undang-Undang No 8 tahun 1995 memberikan jaminan
bahwa keberadaan reksadana secara hokum dapat dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan jenisnya reksadana dapat dibagi kepada tiga bagian yaitu:
1. Bentuk reksadana dilihat dari sisi aspek hukum, terdiri dari dua bentuk:
a. Reksadana berbentuk perseroan
Reksadana berbentuk perseroan merupakan badan hukum
tersendiri yang berarti beroperasi sebagai perseroan terbatas dengan
15
kegiatan semata-mata hanya reksadana. Karakteristik reksadana
berbentuk perseroan adalah sebagai berikut:
1) Bentuk hukum adalah perseroan terbatas
2) Sponsor wajib menyetor sekurang-kurangnya 1 % dari modal
dasar
3) Pemodal adalah pemegang saham
4) Manajer investasi bertindak sebagai pengelola kekayaan
reksadana
5) Bank custodian bertindak sebagai tempat penyimpanan dan
pengadministrasian kekuasaan reksadana
Reksadana terbuka berbentuk perseroan mempunyai tiga
sumber dana potensial terdiri dari:
1) Deviden
Reksadana terbuka berbentuk perusahaan dana dari penerbitan
saham, dengan reksadana berkewajiban memberikan deviden
kepada pemegang sahamnya (dalam hal ini investor pembeli
reksadana)
2) Capital gain
Capital gain diperoleh dari penjualan portofolio reksadana. Ini
biasa terjadi kalau reksadana menjual portofolionya dengan
harga lebih tinggi dari harga perolehan. Kelebihan antara harga
16
jual dengan harga perolehan inilah yang disebut dengan capital
gain dan didistribusikan kepada pemegang saham reksadana.
3) Peningkatan harga reksadana
Hal ini diperoleh dari hasil penjualan saham reksadana di pasar
sekunder (open-end). Harga jual ini sesungguhnya adalah harga
pasar. Dengan demikian, peningkatan harga merupakan
kelebihan dari harga diatas harga perolehannya. Dapat
dikatakan, pemegang reksadana dapat memperoleh capital gain
dua kali, yaitu saat menerima distribusi capital gain ketika
penerbit reksadana menjual portofolionya dan saat menjual
reksadana itu kembali. Cara pengukuran kinerja reksadana
dengan cara mudah dan efektif yaitu:
b. Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK)
Reksadana berbentuk KIK adalah kontrak antara manajer
investasi dan bank custodian yang mengikat pemegang unit
penyertaan dimana manajer investasi diberi wewenang untuk
mengelola portofolio investasi kolektif dan bank custodian diberi
wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif.
2. Reksadana berdasarkan jenis investasi
Berdasarkan ketentuan pemerintah yang baru dalam Peraturan Otoritas
Jasa Kemuangan Nomor 19/ POJK04/ 2015 Tentang Penerbitan dan
17
Persyaratan Reksa Dana Syariah, ada 10 jenis reksa dana syariah di mana
ada beberapa variasi yang sama sekali berbeda bentuknya.
1) Reksa Dana Syariah Pasar Uang
Jenis reksa dana yang pertama ini hanya akan menanamkan
modal padal instrument pasar uang syariah di dalam negeri dan/ atau
efek syariah yang memberikan pendapatan tetap. Bila modal
ditanamkan pada efek syariah berpendapatan tetap, maka waktu
penerbitan dari efek tersebut tidak boleh lebih dari 1 tahun. Demikian
juga masa jatuh tempo dari efek tersebut juga tidak melebihi jangka
waktu 1 tahun.
2) Reksa Dana Syariah Pendapatan Tetap
Ini merupakan jenis reksa dana yang melakukan investasi paling
sedikit 80% dari Nilai Aktiva Bersih ke dalam bentuk efek syariah
yang memberikan pendapatan tetap. Dalam hal ini, efek syariah
berpendapatan tetap yang dimaksudkan adalah obligasi. Obligasi
sendiri merupakan surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan
untuk mendapatkan pinjaman uang dari pasar modal.
3) Reksa Dana Syariah Saham
Jenis reksa dana yang berikut ini merupakan jenis reksa dana yang
melakukan investasi paling sedikit 80% dari Nilai Aktiva Bersih ke
dalam bentuk efek syariah yang bersifat ekuitas. Reksa dana ini
18
mengalokasikan mayoritas dana dari pemilik modal ke dalam pasar
saham.
4) Reksa Dana Syariah Campuran
Pengertian dari reksa dana syaiah campuran adalah jenis reksa
dana yang melakukan investasi pada efek syariah bersifat ekuitas,
efek syariah berpendapatan tetap dan/ atau instrument pasar uang
dalam negeri. Manajer Investasi reksa dana dapat mengalokasikan
sebanyak banyaknya 79% dari Nilai Aktiva Bersih ke dalam salah
satu dari ketiga pilihan investasi yang disebutkan di atas. Selain itu,
dalam portofolio reksa dana yang dimaksud wajib terdapat ketiga
instrument investasi tersebut.
5) Reksa Dana Syariah Terproteksi
Alokasi investasi yang dilakukan oleh manajer investasi dalam
reksa dana jenis ini adalah sebanyak 70% dari Nilai Aktiva Bersih
dalam bentuk efek syariah berpendapatan tetap. Sementara itu Nilai
Aktiva Bersih yang ditanamkan ke dalam bentuk efek ekuitas syariah
dan/ atau sukuk yang diperdagangkan di bursa efek luar negeri adalah
sebanyak banyaknya 30%.
6) Reksa Dana Syariah Indeks
Pengalokasian Nilai Aktiva Bersih dalam jenis reksa dana syariah
indeks adalah minimal 80% diinvestasikan dalam efek syariah yang
menjadi bagian dari indeks syariah. Reksa dana syariah indeks
19
menawarkan kesempatan bagi para investor yang ingin berinvestasi
dalam saham dengan komposisi dan bobot sesuai dengan indeks yang
menjadi acuannya.
7) Reksa Dana Syariah Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif yang Unit
Penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek (Exchange Traded
Fund)
Exchange Traded Fund atau ETF merupakan suatu bentuk reksa
dana yang inovatif dengan unit penyertaan yang diperdagangkan
secara bebas di lantai bursa. ETF sendiri biasanya mengacu kepada
indeks saham. Dalam prakteknya ETF lebih efisien dibandingkan
dengan reksa dana konvensional karena unit oenyertaan dalam reksa
dana jenis ini dapat diperjualbelikan secara langsung di lantai bursa
tanpa melalui manajer investasi.
Dengan demikian, reksa dana ETF yang bersifat syariah
mengalokasikan Nilai Aktiva Bersih ke dalam portofolio saham yang
terdiri dari efek ekuitas yang sesuai dengan syarat dan ketentuan
syariah.
8) Reksa Dana Syariah Berbentuk KIK Penyertaan Terbatas
Jenis reksa dana ini ditawarkan secara terbatas kepada para
pemodal professional. Reksa dana ini dilarang untuk ditawarkan
melalui penawaran umum. Lebih lanjut, jenis reksa dana ini juga
tidak boleh dimiliki oleh lebih dari 50 pihak. Pemodal professional di
20
sini dapat diartikan sebagai pemodal yang memiliki kemampuan
untuk membeli unit penyertaan dan melakukan analisa terhadap
resiko yang terdapat di dalamnya.
9) Reksa Dana Syariah Berbasis Efek Syariah Luar Negeri
Ini merupakan salah satu dari dua jenis reksa dana syariah yang
baru dalam Peraturan OJK tahun 2015. Dalam reksa dana ini, alokasi
dari Nilai Aktiva Bersih diberikan minimal sebesar 51% untuk efek
syariah luar negeri. Efek syariah luar negeri yang dibeli sendiri
termuat dalam daftar efek syariah yang diterbitkan oleh pihak
penerbit daftar efek syariah. Selain itu, reksa dana jenis ini juga
hanyak boleh menempatkan maksimal 49% dari Nilai Aktiva Bersih
pada efek syariah yang berada di dalam negeri.
Dengan kata lain, reksa dana jenis ini dapat menempatkan dana
hingga 100% dari Nilai Aktiva Bersihnya pada efek luar negeri.
Sementara itu, efek luar negeri yang boleh menjadi objek investasi
merupakan efek yang diterbitkan di Negara yang sudah menjadi
anggota dari International Organization of Securities Commissions
dan telah menandatangani secara penuh Mltilateral Memorandum of
Understanding Concerning Consultation and Cooperation and the
Exchange of Information. Tingkat resiko yang dimiliki oleh reksa
dana ini lebih rumit dibandingkan dengan reksa dana lainnya.
Penyebabnya adalah basis dari efek yang diinvestasikan berada di
21
luar negeri sehingga tentunya menumbulkan berbagai macam faktor
resiko seperti resiko kurs hingga resiko politik.
10) Reksa Dana Syariah Berbasis Sukuk
Manajer Investasi dalam reksa dana jenis ini wajib menempatkan
Nilai Aktiva Bersih dengan komposisi portofolio sebesar tidak
kurang dari 85% yang ditempatkan dalam:
a. Sukuk yang ditawarkan di dalam negeri melalui penawaran
umum
b. Surat berharga syariah Negara dan/ atau
c. Surat berharga komersial syariah yang masa jatuh temponya
setidaknya 1 tahun atau lebih. Selain itu surat berharga dimaksud
harus masuk dalam kategori layak investasi serta dimasukkan
dalam penitipan kolektif pada lembaga penyimpanan dan
penyelesaian oleh penerbit surat berharga komerisal syariah
3. Keuntungan Reksadana Syariah
Reksadana syariah memiliki beberapa keuntungan yang dapat diberikan
kepada investor yang menanamkan modalnya dalam reksadana syariah:
1. Hasil yang lebih optimal
Dengan dana yang relative kecil, keuntungan investasi pada reksadana
relative lebih tinggi dari pada investasi pada produk perbankan. Hal ini karena
dana kita akan digabungkan dengan dana nasabah lainnya sehingga bisa
22
melakukan investasi pada produk keuangan seperti obligasi syariah dan saham
syariah
2. Manajer investasi
Dana kita dikelola oleh manajer investasi yang memang memiliki
kompetensi untuk melakukan investasi.
3. Divesrsifikasi dengan dana yang sangat besar, investasi kita
terdiversifikasi(tersebar) dengan baik sehingga resikonya menjadi relative
lebih kecil
4. Likuiditas terjamin
5. Harga fleksibel
Sedangkan m anfaat yang diberikan reksadana syariah bagi pemerintah dan bursa
efek:
1. Memobilisasi dana masyarakat, dimana reksadana (sebagai emiten)
merupakan lahan yang tepat bagi investasi pemodal segala strata, baik besar
maupun kecil. Investor-investor lembaga akan lebih percaya kepada manajer
investasi yang mengelola reksadana.
2. Meningkatkan peranan swasta nasional dalam menghimpun dana masyarakat.
Selama ini produk reksadana dikelola oleh manajer investasi asing, sehingga
dikhawatirkan dapat menaikan capital outflows yang berimplikasi pada
mengguncangnya stabilitas neraca pembayaran (balance of payment)
23
3. Mendorong perdagangan surat-surat berharga dipasar modal Indonesia,
sehingga dapat meningkatkan likuiditas bursa dan kapitalis pasar (market
capitalization). Tingginya transaksi perdagangan efek dibursa akan menarik
masuknya modal asing (capital inflows) sehingga makin menguatkan neraca
pembayaran
4. Dapat mengoreksi tingkat bunga, karena pergeseran dana dari bank ke capital
market.
4. Risiko Reksadana Syariah
Dalam reksadana umumnya terdiri dari 2 jenis resiko, yakni kerugian karena
berkurangnya Nilai NAB perunit dan risiko likuiditas:
1. Risiko berkurangnya NAB per unit penyertaan (NAB/unit)
Berkurangnya NAB/unit dari harga NAB/unit pada saat investor membeli
merupakan indikator kerugian bagi investor. Turunnya harga NAB/unit
disebabkan oleh turunnya nilai atau harga efek-efek yang dimiliki reksadana.
Penyebab utama dari turunnya harga-harga efek antara lain adalah:
a. Perubahan kondisi ekonomi, politik, termasuk juga kondisi sosial, dan
keamanan didalam dan luar negeri yang dapat mempengaruhi kinerja
perusahaan, tidak terkecuali perusahaan yang telah go-publik/listing
dibursa efek. Hal tersebut jelas akan mempengaruhi efek yang termasuk
dalam portofolio reksadana
24
b. Terjadi wanprestasi (default) dari emiten, penerbit surat berharga atau
pihak yang terlibat dalam transaksi dan pengelolaan investasi dalam
memenuhi kewajibannya.
2. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh manajer
investasi jika sebagian besar pemegang unitnya melakukan jenjualan kembali
(redemption) atas unit-unit yang dipegangnya, yang menyebabkan manajer
investasi mengalami kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas redemption
tersebut
5. Nilai Aktifa Bersih (NAB)
Nilai aktiva bersih (NAB) atau net asset value (NAV) merupakan salah satu
tolak ukur dalam memantau hasil portofolio reksadana. Net asset value (NAV)
dapat diformulasikan sebagai berikut:
NAVt = ( MVAt – LIABt/NSOt)
Dimana:
NAVt = Niali Aktiva Bersih pada periode t
MVAt = Total Nilai Pasar Aktiva pada periode t
LIABt = Total Kewajiban Rekasadana pada periode t
NSOt = Jumalah unit penyertaan beredar pada periode t
25
6. Risk Adjusted Return Index
Pengukuran kinerja portofolio dengan teknik ini berdasarkan pada fenomena
bahwa pengukuran atas kinerja portofolio yang terjadi selama ini sebagian besar
hanya didasarkan kepada tingkat hasil yang diperoleh portofolio (portofolio rate
of return). Imbal hasil ini bukan sekedar mengukur return tapi risk-adjusted,
karena adanya trade off antara return dan risiko. Semakin tinggi tingkat risiko
membuat rerurn yang diekspektasikan pun semakin naik. Dengan demikian risk
averse akan mendorong investor meminta kenaikan return untuk setiap
penambahan tingkat risiko.
Dengan demikian kinerja terbaik yang ditampilkan oleh portofolio yang
memiliki hasil tertinggi perunit risiko. Begitu pula sebaliknya, kinerja terendah
yang ditampilkan oleh portofolio yang memiliki hasil terendah perunit
risiko.Yang digunakan dalam pengukuran risk-adjusted return ini adalah:
1. Metode Sharpe (Excess return to variability measure)
Pengukuran yang dilakukan oleh F. Sharpe ini lebih menekankan pada
rasio variabilitas dari portofolio, metode ini lebih dikenal sebagai rasio sharpe,
yang diformulasikan sebagai berikut:
Sp = E (Ri-Rf)/σp
Metode ini melakukan pengukuran terhadap risk premium dari portofolio
relative terhadap total risiko dari portofolio, dimana risk premium adalah
excess return yang dibutuhkan oleh investor dalam menilai risiko.
26
Risk free rate of return merujuk pada return sekuritas yang dianggap tidak
memiliki risiko, atau σ sama dengan nol, biasanya surat hutang pemerintah,
misalnya T-bills di US, dianggap sebagai risk free.Metode sharpe
digambarkan sebagai slope yang dihasilkan oleh rata-rata return (garis
vertical) dengan risiko (garis horizontal) pada tingkat bebas risiko sebesar Rf.
Semakin besar slope yang terjadi, maka semakin baik kinerja portofolio.
2. Metode treynor (Excess return to beta)
Metode ini dikembangkan oleh Treynor (1965) yang diperkenalkan dalam
artikelnya dalam artikelnya di Harvard Business Review Jan-Feb 1965, “ How
to rate management of investment funds”. Treynor lebih menekankan pada
tingkat volatilitas portofolio.
Secara umum dapat dinyatakan bahwa metode Treynor merupakan hasil
dari realisasi return portofolio dikurangi dengan tingkat bebas risiko yang
dimilikinya. Kemudian hasil dari pengurangan tersebut dibagi dengan
volatilitas return yang dinotasikan dalam beta (β) dari portofolio. Pernyataan
tersebut dapat dijadikan persamaan matematis dengan formula:
T = E (rp) – rf / β
Dimana:
T = Traynor rasio
E (rp) = Rata-rata ecpected return yang terjadi pada portofolio
27
Rf = tingkat bebas risiko yang dimiliki portofolio
Β = Beta portofolio
Perhitungan yang dilakukan dengan metode Treynor adalah untuk
mengukur risiko premium dari portofolio, dimana risiko premium tersenut
adalah selisih antara return portofolio dengan tingkat bebas risiko yang
dimiliki oleh portofolio dengan tingkat bebas risiko yang dimiliki oleh
portofolio. Risiko premium ini berhubungan dengan systemic risk yang
diasumsikan terdapat dalam portofolio.
3. Metode Jensen
Michael C. Jensen (1968) membuat model untuk mengevaluasi kinerja
portofolio yang didasarkan pada Capital Asset Pricing Model (CAPM).
Expected return untuk beberapa sekuritas atau portofolio adalah:
À = (Rp-Rf) – ß (Rm-Rf)
Dimana:
à= Nilai Jensen /perpotongan persamaan regresi portofolio dengan sumbu Y
Rp = Return rata-rata portofolio selama jangka waktu pengukuran
Rf = return rata-rata risk free asset selama jangka waktu pengukuran
Rm = return rata-rata pasar selama jangka waktu pengukuran
ß = slope regresi garis lurus
28
terdapat catatan yang perlu digaris bawahi dalam penggunaan ukuran-
ukuran risk-adjusted ini. Angka peringkat tidak absolute tetapi bersifat relatif,
dan tidak bisa menunjukan dengan pasti apakah perbedaan-perbedaan yang
timbul tersebut signifikan secara statistic.
7. Market Timing Ability dan Stock Selection
Market timing merupakan ukuran kemampuan manajer portofolio dalam hal
antisipasi terhadap perubahan pasar bilamana pasar menurun. Manajer portofolio
akan merubah komposisi portofolio yang dikelolanya ke sekuritas yang lebih
rendah volatilitasnya. Sedangkan stock selection ability adalah kemampuan
manajer portofolio dalam memilih saham yang tepat baik dalam hal Market
Timing maupun Stock Selection dapat dilihat dari model Market Timing Ability.
Model Market Timing Ability untuk pertama kalinya dikembangkan oleh Treynor
dan Mazury (1966)
Menurut Fama (1972) kinerja manajer investasi dapat dibedakan menjadi dua
yaitu Stock Selection Skills dan Market Timing Ability.
1. Stock Selection Skills
Stock selection skills adalah kemampuan manajer investasi dalam memilih
saham untuk membentuk portofolio yang berpotensi menghasilkan return
seperti yang diharapkan oleh investor.Manajer investasi lebih sering
mengandalkan kemampuan pemilihan saham untuk mendapatkan return yang
29
abnormal (superior).Aktivitas Stock selection skills didasarkan pada forecast
kejadian khusus perusahaan dan harga sekuritas individu.
2. Market Timing Ability
Market timing ability adalah kemampuan manajer investasi untuk
mengambil kebijakan yang tepat untuk membeli atau menjual sekuritas
tertentu untuk membentuk portofolio asset pada saat yang tepat. Sedangkan
aktivitas market timing berhubungan dengan forecast realisasi di masa
mendatang dari portofolio pasar. Jika manajer investasi yakin dapat
menghasilkan lebih baik dari rata-rata estimasi return pasar maka manajer
akan menyesuaikan tingkat risiko portofolionya sebagai antisipasiperubahan
pasar.
Untuk mengukur Stock Sellection Skills dan Market Timing Ability dapat
menggunakan model berikut ini :
1. Model Treynor-Mazuy
Menurut Treynor dan Mazuy (1966) bahwa ketika nilai (α) atau
alphapositif berarti menunjukan adanya kemampuan selectivity dan
ketika nilai (γ)atau market timing positif berarti menunjukan adanya
kemampuan market timing, maka hal ini mengindikasikan bahwa
manajer investasi menghasilkan excess return portfolio reksa dana yang
lebih besar dibandingkan dengan excess return market. Formula model
Treynor – Mazuy sebagai berikut :
Rp – Rf = α + β(Rm - Rf) + γ(Rm - Rf)² + εp
30
Keterangan :
Rp = Return reksa dana pada periode t
Rf = Return bebas risiko pada periode t
Rm = Return pasar pada periode t
α = Intercept yang merupakan indikasi stock selection dari manajer
investasi
β = Koefisien regresi excess market return atau slope pada waktu pasar
turun (bearish)
γ = Koefisien regresi yang merupakan indikasi kemampuan market
timing dari manajer investasi
εp = Merupakan random error.
2. Model Henriksson-Merton
Untuk mengukur kemampuan microforecasting (stock selection)
manajer investasi, hal ini dapat dilihat memalui besaran α. Jika manajer
investasi memiliki (α > 0) berarti manajer investasi memiliki
kemampuan stock selection yang baik, dan sebaliknya jika (α < 0)
artinya kemampuan stock selection-nya tidak baik. Bentuk yang
dipergunakan dalam model iniadalah dengan formula sebagai berikut:
Rp – Rf = α + β(Rm - Rf) + γ(Rm - Rf)D + εp
31
Keterangan :
Rp = Return reksa dana pada periode t
Rf = Return bebas risiko pada periode t
Rm = Return pasar pada periode t
β = Koefisien regresi excess market return atau slope pada waktu pasar
turun (bearish)
γ = Koefisien regresi yang merupakan indikasi kemampuan market
timing dari manajer investasi
D = Adalah dummy untuk melakukan peramalan market timing dengan
ketentuan: D = 1, Jika (Rm - Rf) > 0 Up market (bullish) dan D =
0,Jika (Rm - Rf) < 0 Down market (bearish)
8. Fund Size ( Ukuran Reksa Dana)
Ukuran reksa dana merupakan presentasi dari jumlah kapitalisasi reksa dana,
selain itu ukuran reksa dana merupakan suatu alat ukur dalam menentukan besar
kecilnya reksa dana berdasarkan dana yang dikelolanya yang digambarkan oleh
Total Net Asset. Dalam banyak penelitian yang dilakukan untuk menginvestigasi
pengaruh ukuran terhadap excess return mengindikasikan bahwa ukuran yang
lebih besar akan menyebabkan risiko yang dihadapi oleh perusahaan akan lebih
32
kecil dibandingkan dengan risiko yang dihadapi oleh perusahaan yang lebih kecil
(Elton and Gruber, 2011: 146).
9. Fund Longevity (Umur Reksa Dana)
Usia dari reksa dana mengindikasikan kapan suatu reksa dana mulai
diperdagangkan. Usia dari reksa dana dapat memainkan peranan dalam
menentukan kinerja karena dana dengan usia yang muda mungkin akan
menghadapi biaya yang lebih tinggi pada periode awal mereka. Banyak investor
yang lebih menyukai reksa dana yang berumur lebih lama. Reksa dana yang
memiliki umur yang lebih lama akan memiliki track record yang lebih panjang,
maka dari itu akan dapat memberikan gambaran kinerja yang lebih baik
kepadapara investornya (Rao, 2000 dalam Winingrum 2011).
10. Kinerja Reksadana
Kinerja reksa dana merupakan kemampuan suatu produk reksa dana mampu
menghasilkan keuntungan. Kinerja suatu reksadana dicerminkan oleh besarnya
return yang diperoleh atas investasi yang dikenal dengan nilai aktiva bersih
(NAB). Reksa dana dikatakan berkinerja baik ketika kinerja reksa dana lebih
baik daripada kinerja pasar sehingga mampu memberikan return yang lebih besar
dibandingkan dengan return pasar.
Secara umum dapat dinyatakan bahwa metode Treynor merupakan hasil dari
realisasi return portofolio dikurangi dengan tingkat bebas risiko yang
dimilikinya. Kemudian hasil dari pengurangan tersebut dibagi dengan volatilitas
33
return yang dinotasikan dalam beta (β) dari portofolio. Pernyataan tersebut dapat
dijadikan persamaan matematis dengan formula:
T = E (rp) – rf / β
Dimana:
T = Traynor rasio
E (rp) = Rata-rata ecpected return yang terjadi pada portofolio
Rf = tingkat bebas risiko yang dimiliki portofolio
Β = Beta portofolio
Perhitungan yang dilakukan dengan metode Treynor adalah untuk
mengukur risiko premium dari portofolio. Risiko premium ini berhubungan
dengan systemic risk yang diasumsikan terdapat dalam portofolio.
34
B. Penelitian yang Terdahulu
Adapun hasil penelitian terdahulu mengenai topic yang berkaitan dengan
penelitian dapat dilihat dalam tabel 2.1
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama/Tahun Judul
Penelitian
Variabel
Penelitian
Teknis
Analisis
Data
Hasil Penelitian
1. Dina Aulia
Rachmah,
Asrid Juniar
(2018)
Analisis
Pengaruh Stock
Selection Skill,
Market Timing
Ability, dan
Fund Longelity
terhadap kinerja
reksa dana
saham syariah
Variabel
Dependen:
Kinerja
reksa dana
saham
syariah
Variabel
Independen:
Stock
Selection
Skill, Market
Timing
Ability, Fund
Longelity
Regresi
Linear
Berganda
1. Stock Selection Skill tidak
berpengaruh terhadap
Kinerja reksa dana saham
syariah
2. Market Timing Ability
tidak berpengaruh
terhadap Kinerja reksa
dana saham syariah
3. Longelity Fund
berpengaruh terhadap
Kinerja reksa dana saham
syariah
2. Ardi Prasetyo,
Khairunnisa
dan Dewa P.K
Mahardik
(2017)
Analisis Stock
Selection Ability
Dan Market
Timing Ability
Pada Kinerja
Reksadana
Syariah (Studi
Kasus Pada
Reksadana
Syariah Yang
Terdaftar Di
Otoritas Jasa
Keuangan
Periode Januari
– Desember
2016)
Variabel
Dependen:
Kinerja reksa
dana syariah
Variabel
Independen:
Stock
Selection
Skill, Market
Timing Ability
Deskriptif
dan Regresi
Linear
Berganda
1. Dari lima sampel reksa
dana syariah, keseluruhan
telah memiliki
kemampuan dalam stock
selection ability dan
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap
kinerja reksadana syariah
2. dari lima sampel
reksadana syariah terdapat
dua reksadana syariah
yang memiliki
kemampuan market
timing dan berpengaruh
positif pada kinerja
reksadana tetapi pengaruh
tersebut tidak signifikan
35
No Nama/Tahun Judul
Penelitian
Variabel
Penelitian
Teknis
Analisis
Data
Hasil Penelitian
3. Michael
Vincentius
Panjaitan
(2013)
Analisis
Kemampuan
Stock Selection
Dan Market
Timing Manajer
Investasi Pada
Reksadana
Saham Di
Indonesia
Variabel
Dependen:
Return reksa
dana
Variabel
Independen:
Stock
Selection
Skill, Market
Timing Ability
CAPM Hasil penelitian
menunjukkan bahwa manajer
investasi di Indonesia tidak
memiliki kemampuan stock
selection yang baik dan
kurang optimal dalam
merubah portofolionya sesuai
dengan tren pasar. Hal ini
dikarenakan dalam beberapa
penelitian memang
kemampuan stock selection
dan market timing hanya
berpengaruh secara kecil
dalam faktor yang
menantukan kinerja dari
reksa dana saham
4. Deasy Amalia
(2014)
Analisis
Kemampuan
Stock Selection
Dan Market
Timing Pada
Reksa Dana
Saham Di
Indonesia
Periode Januari
2008-Juli 2013
Return reksa
dana
Variabel
Independen:
Stock
Selection
Skill, Market
Timing Ability
Regresi
Linear
Berganda
1. Manajer Investasi pada
Reksa Dana Saham di
Indonesia tidak memiliki
kemampuan dalam
memilih saham yang tepat
(stock selection ability).
2. Manajer Investasi pada
Reksa Dana Saham di
Indonesia memiliki
kemampuan dalam
menjual/membeli saham
pada saat yang tepat
(market timing ability).
5. Rut F
Sihombing
(2016)
Pengaruh Stock
Selection Skill,
Market Timing
Ability, Ukuran
Reksa Dana
Saham, dan
Usia Reksa
Dana Saham
terhadap
Kinerja Reksa
Dana Saham
Variabel
Dependen:
Kinerja reksa
dana saham
Variabel
Independen:
Stock
Selection
Skill, Market
Timing
Ability,
ukuran reksa
dana, dan usia
reksa dana
Regresi
Linear
Berganda
1. Secara Simultan Stock
Selection Skill, Market
Timing Ability, Ukuran
Reksa Dana, dan Umur
Reksa Dana berpengaruh
secara Signifikan terhadap
Kinerja Reksa Dana
Saham selama periode
penelitian
2. Stock Selection Skill,
Market Timing Ability,
dan Umur reksa dana
memiliki pengaruh
terhadap kinerja reksa
dana saham secara parsial.
Sedangkan ukuran reksa
dana tidak memiliki
pengaruh terhadap kinerja
reksa dana saham.
36
No Nama/Tahun Judul
Penelitian
Variabel
Penelitian
Teknis
Analisis
Data
Hasil Penelitian
6. Winingrum
(2011)
Pengaruh Stock
Selection Skill,
Market Timing
Ability, Size
Reksa Dana
Saham, Umur
Reksa Dana dan
expense ratio
Saham terhadap
Kinerja Reksa
Dana Saham
yang terdaftar di
bursa efek
Indonesia
Variabel
Dependen:
Kinerja reksa
dana saham
Variabel
Independen:
Stock
Selection
Skill, Market
Timing
Ability, size
reksa dana,
umur reksa
dana dan
expense ratio
Analisi Data
Panel
Hasil pengujian menunjukan
secara simultan stock
selection skill, market timing
ability, size reksa dana,
umur reksa dana dan
expense ratio berpengaruh
signifikan terhadap kinerja
reksa dana.
Sedangkan parsial dari
pengujian diperoleh hasil
bahwa stock selection skill
dan market timing ability
berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja
reksa dana, dan size reksa
dana berpengaruh negative
tidak signifikan terhadap
reksa dana, umur reksa dana
berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap reksa
dana dan biaya rasio
berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap kinerja
reksa dana.
7 Tiara Intan
Kireina, Djoko
R Sampurno
(2016)
Analisis
Pengaruh Stock
Selection Skill
Dan Market
Timing Ability
Dengan Metode
Treynor-Mazuy
Dan
Henriksson-
Merton
Terhadap
Kinerja Reksa
Dana Saham
(Studi Pada
Reksa Dana
Saham Tahun
2010-2014)
Variabel
Dependen:
Kinerja reksa
dana saham
Variabel
Independen:
Stock
Selection
Skill, Market
Timing Ability
analisis
regresi
berganda
(Metode
Treynor-
Mazuy &
Henriksson-
Merton)
1. Variabel stock selection
skill dengan kedua metode
Treynor-Mazuy dan
HenrikssonMerton juga
menunjukan nilai rata-rata
negatif yang menunjukan
bahwa manajer investasi
pada sampel reksa dana
saham yang diteliti tidak
memiliki keahlian stock
selection
2. Variabel market timing
abilty dengan kedua
metode Treynor-Mazuy
dan HenrikssonMerton
juga menunjukan nilai rata-
rata positif yang
menunjukan bahwa
manajer investasi pada
sampel reksa dana saham
yang diteliti memiliki
keahlian dalam market
timing
37
No Nama/Tahun Judul
Penelitian
Variabel
Penelitian
Teknis
Analisis
Data
Hasil Penelitian
8 Trisnopati1,Fari
dan Titik
(2015)
Pengaruh Stock
Selection,
Market Timing,
Dan Ukuran
Reksa Dana
Terhadap
Kinerja Reksa
Dana Saham
(Studi Kasus
Pada Reksa
Dana Saham
Yang Terdaftar
Di Otoritas Jasa
Keuangan
Periode 2011-
2014)
Variabel
Dependen:
Kinerja reksa
dana saham
Variabel
Independen:
Stock
Selection
Skill, Market
Timing
Ability,
ukuran reksa
dana
Regresi Data
Panael
1. stock selection mempunyai
pengaruh signifikan
terhadap kinerja reksa dana
saham
2. market timing mempunyai
pengaruh signifikan
terhadap kinerja reksa dana
saham dengan arah yang
negative
3. ukuran reksa dana tidak
mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kinerja
reksa dana saham
9 Sihombing, Eva
Laurens (2016)
Pengaruh Fund
Size, Fund Age,
Stock Selection
Skill, Market
Timing Ability
terhadap
Kinerja Reksa
Dana Saham
Syariah
Variabel
Dependen:
Kinerja
reksa dana
saham
Variabel
Independen:
Stock
Selection
Skill, Market
Timing
Ability, Fund
Size, Fund
Age
statistik
deskriptif
dan regresi
linear
berganda
1. Berdasarkan hasil
penelitian dan pembahasan
maka dapat disimpulkan
bahwa secara simultan
Fund Size, Fund Age, Stock
selection Skill dan Market
Timing Ability berpengaruh
secara signifikan terhadap
Kinerja Reksa Dana Saham
Syariah
2. Secara parsial variabel
Fund Size tidak
berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Reksa
Dana Saham Syariah
3. Fund Age berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja
Reksa Dana Saham Syariah
4. Stock selection Skill
berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Reksa
Dana Saham Syariah.
5. Market Timing Ability
berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Reksa
Dana Saham Syariah
38
No Nama/Tahun Judul
Penelitian
Variabel
Penelitian
Teknis
Analisis
Data
Hasil Penelitian
10 Muhammad
Pambudi
Wicaksono, R.
Djoko
Sampurno
(2015)
Analisis
Pengaruh Fund
Age, Market
Timing Ability,
Stock Selection
Skill, Portfolio
Turnover Dan
Fund Size
Terhadap
Kinerja Reksa
Dana Syariah
Periode 2013 -
2015
Variabel
Dependen:
Kinerja reksa
dana saham
Variabel
Independen:
Stock
Selection
Skill, Market
Timing
Ability, Fund
Size, Fund
Age, dan
portfolio
turnover
analisis
regresi linier
berganda
1. Variabel usia reksa dana
(fund age) berpengaruh
negatif dan tidak signifikan
terhadap kinerja reksa dana
syariah.
2. Variabel market timing
ability memiliki pengaruh
positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja reksa dana
syariah.
3. Variabel stock selection
skill memiliki pengaruh
positif dan signifikan
terhadap kinerja reksa dana
syariah.
4. Variabel portfolio turnover
memiliki pengaruh positif
dan tidak signifikan
terhadap kinerja reksa dana
syariah.
5. Variabel fund size memiliki
pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
reksa dana syariah.
11 Meuthia
Muriazi (2016)
Analisis
Pengaruh Stock
Selection Skills,
Market Timing
Ability, Fund
Size,dan Fund
Longevity
terhadap
Kinerja Reksa
Dana Saham di
Indonesia
Variabel
Dependen:
Kinerja reksa
dana saham
Variabel
Independen:
Stock
Selection
Skill, Market
Timing
Ability, Fund
Size, Fund
Age
Model Data
Panel,
Regresi
Linier
Berganda
1. stock selection skills
berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap
kinerja reksa dana.
2. market timing ability
berpengaruh secara positif
dan signifikan terhadap
kinerja reksa dana
3. fund size berpengaruh
secara positif tapi tidak
signifikan terhadap kinerja
reksa dana
4. fund longevity berpengaruh
secara positif tapi tidak
signifikan terhadap kinerja
reksa dana
39
No Nama/Tahun Judul
Penelitian
Variabel
Penelitian
Teknis
Analisis
Data
Hasil Penelitian
12 Benny, Moh
Alexandri
(2015)
Mutual Fund
Performance :
Stock Selection
or Market
Timing?
Variabel
Dependen:
Kinerja
reksa dana
saham
(Sharpe
Index)
Variabel
Independen:
Stock
Selectionl,
Market
Timing
Analisis
Regresi
Hasil dari 37 sampel reksa
dana saham yaitu:
1. variabel Seleksi Stock
parsial statistik
mempengaruhi kinerja
dana di tingkat
kepercayaan 99%.
2. variabel Market Timing
parsial statistik
mempengaruhi kinerja
dana di tingkat
kepercayaan 99%.
13 Mohammad,
Nazaaruddin,
Ashraf Dawood
(2015)
The Market
Timing Ability
and Retrun
Performance
Islamic
Equities: an
ampirical study
Variabel
Dependen:
Kinerja reksa
dana
Variabel
Independen:
Market
Timing
DCC-
GARCH
market timing menunjukkan
bahwa mayoritas IEIs
memiliki negatif kemampuan
market timing yang
mencerminkan sifat
konservatif investasi ekuitas
Islam dimana syari'ah
menghambat investasi di
ekuitas dari perusahaan
perusahaan yang sangat
leveraged.
14 Ashraf
Dawood (2013)
Performance
evaluation of
Islamic mutual
funds relative to
conventional
funds Empirical
evidence from
Saudi Arabia
Variabel
Dependen:
Kinerja
reksa dana
Variabel
Independen:
Stock
Selectionl,
Market
Timing
Regresi
CAPM dan
Treynor
Mazuy
Model
1. Hasil pada kemampuan
pemilihan saham
menunjukan bahwa
Manajer IMFs memiliki
kemampuan pemilihan
saham yang uggul.
2. Dalam hal kemampuan
market timing, rata-rata
manajer IMFs tidak
menunjukan kemampuan
market timing.
15 Cuthbertson,
Keith, Nitzsche
Dirk, Sullivan
Niall O’ (2010)
The Market
Timing Ability
Of Uk Mutual
Funds
Variabel
Dependen:
Kinerja reksa
dana saham
Variabel
Independen:
Market
Timing
Non
Parametrik
Atas dasar tes non-parametrik
ditemukan bahwa jumlah
yang relatif kecil (sekitar 1%)
dari reksa dana UK memiliki
keterampilan market timing
positif yang signifikan,
sementara sekitar 19% yang
terbukti salah waktu pasar.
40
No Nama/Tahun Judul
Penelitian
Variabel
Penelitian
Teknis
Analisis
Data
Hasil Penelitian
16 Kaur (2013) Performance
Timing and
Selectivity
Skills of Indian
EquityMutual
Funds: An
Empirical
Approach
Variabel
Dependen:
Kinerja reksa
dana
Variabel
Independen:
Stock
Selection,
Market
Timing
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
1. Stock Selection Skills
berpengaruh positif tetapi
tidak signifikan terhadap
kinerja reksa dana
2. Market Timing ability
berpengaruh positif tetapi
tidak signifikan terhadap
kinerja reksa dana
17 Karlsson dan
Persson (2005)
Mutual Fund
Performance:
Explaining the
performance of
Swedish
domestic equity
mutual funds
using different
fund
characteristic
Variabel
Dependen:
Kinerja reksa
dana
Variabel
Independen:
Fund Size,
Expense
Ratio, Fund
Longevity,
Management
tenure
Regresi
Linier
Berganda
Fund Size, Expense Ratio,
Fund Longevity,
Management tenure
berpengaruh terhadap kinerja
reksa dana
18 Chen et al.
(2004)
Does Fund Size
Erode Mutual
Fund
Performance?
The Role of
Liquidity and
Organization
Variabel
Dependen:
Kinerja reksa
dana
Variabel
Independen:
Risk Ratio,
Fund Size,
Expense
Ratio, Fund
Longevity
Regresi
Linier
Berganda
1. Risk ratio signifikan
berpengaruh positif terhap
kinerja reksa dana
2. Fund size berpengaruh
negatif tetapi tidak
signifikan terhadap kiner
reksa dana
3. Expense ratio signifikan
berpengaruh positif
terhadap kinerja reksa dana
4. Fund longevity
berpengaruh negative
terhadap kinerja reksa dana.
19 Otten (2002) European
Mutual Fund
Performance
Variabel
Dependen:
Kinerja reksa
dana
Variabel
Independen:
Fund Size,
Expense
Ratio, Fund
Longevity
Regresi
Linier
Berganda
1. Fund size berpengaruh
signifikan positif terhadap
kiner reksa dana
2. Expense ratio dan Fund
longevity berpengaruh
negatif terhadap kinerja
reksa dana
41
C. Kerangka Berpikir
Secara sederhana kerangka konseptual di dalam penelitian ini dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
D. Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di
mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
Analisis Regresi Data Panel
- Uji Chow (Common efek/ Fixed efek)
- Uji Hausman
Kesimpulan dan Saran
Fund Size (X₃)
Fund Longevity (X₄)
KINERJA REKSA DANA
SAHAM SYARIAH (Y₁)
Market Timing Ability (X₂)
Stock Selection (X₁)
42
Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan
masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. (Sugiyono, 2012:64).
Berdasarkan perumusan masalah di atas, penulis mengemukakan hipotesis
sebagai berikut:
Hₐ1: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Stock Selection skill terhadap
kinerja reksa dana saha syariah peiode 2014-2018.
Hₐ1: Terdapat hubungan yang signifikan antara Stock Selection skill terhadap kinerja
reksa dana saha syariah peiode 2014-2018.
Hₐ2: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Market Timing Ability terhadap
kinerja reksa dana saha syariah peiode 2014-2018.
Hₐ2: Terdapat hubungan yang signifikan antara Market Timing Ability terhadap
kinerja reksa dana saha syariah peiode 2014-2018.
Hₐ3: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Fund Size terhadap kinerja
reksa dana saha syariah peiode 2014-2018.
Hₐ3: Terdapat hubungan yang signifikan antara Fund Size terhadap kinerja reksa
dana saha syariah peiode 2014-2018.
Hₐ4: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Fund Longevity terhadap
kinerja reksa dana saha syariah peiode 2014-2018.
Hₐ4: Terdapat hubungan yang signifikan antara Fund Longevity terhadap kinerja
reksa dana saha syariah peiode 2014-2018.
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan variable
independen yaitu Stock Selection, Market Timing Ability, Fund Size, dan Fund
Longevity terhadap variabel dependen yaitu Kinerja Reksa Dana Saham Syariah.
Populasi penelitian ini adalah produk reksa dana saham syariah yang telah
terdaftar dan aktif di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Periode yang diteliti dari 2014 sampai 2018. Data yang diperoleh merupakan
data bulanan. Sedangkan jenis data yang digunakan penulis pada penelitian ini
adalah data sekunder yang diperoleh dari berbagai literatur dan situs dari website
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui http://www.ojk.go.id dengan periode
penelitian 2014-2018.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan
waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang generalisasi
semakin kecil dan sebaliknya semakin kecil jumlah sampel menjauhi populasi,
maka makin besar kesalahan dalam generalisasi (Sugiono 2008).
44
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk reksa dana saham
syariah yang telah terdaftar dan aktif di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dalam
penelitian ini dilakukan dengan teknik puposive sampling. Purposive sampling
adalah teknik pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang di
anggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah
diketahui sebelumnya (Hariwijaya dan Triton 2011). Sampling Purposive adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono 2011).
Berdasarkan definisi tersebut, maka sample dalam penelitian ini dipilih sesuai
dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Reksa dana syariah yang diambil yaitu Reksa dana saham syariah yang aktif
dan efektif terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2014-2018.
2. Reksa dana saham syariah yang memiliki NAB tahun 2014-2018.
3. Reksa dana saham syariah yang mempublikasi NAB 5 tahun dari bulan
Januari 2014 sampai Desember 2018
Berdasarkan kriteria pemilihan sample tersebut, maka diperoleh sebanyak 12
sampel reksa dana saham syariah yang memenuhi kriteria, sebagai berikut:
45
Tabel 3.1
Sampel Reksa Dana Saham Syariah
No Reksa Dana Manajer Investasi Bank Kustodian Tanggal efektif
1
TRIM Syariah
Saham
PT. Trimegah Asset
Management
Deutsche Bank
AG
26 Desember
2006
2
Batavia Dana
Saham Syariah
PT. Batavia
Prosperindo Aset
Manajemen
Deutsche Bank
AG 16 juli 2007
3
CIMB-Principal
Islamic Equity
Growth Syariah
PT. CIMB-Principal
Asset Management
Deutsche Bank
AG 06 Agustus 2007
4
Mandiri Investa
Atraktif Syariah
PT. Mandiri
Manajemen
Investasi
Deutsche Bank
AG
19 Desember
2007
5
Cipta Syariah
Equity
PT. Ciptadana Asset
Management
Deutsche Bank
AG 16-Apr-08
6
Manulife
Syariah Sektoral
Amanah
PT. Manulife Aset
Manajemen
Indonesia HSBC 16 Januari 2009
7
Panin Dana
Syariah Saham
PT. Panin Asset
Management
Deutsche Bank
AG 20 Juni 2012
8
MNC Dana
Syariah Ekuitas
PT. MNC Asset
Management
PT. BRI
(Persero), Tbk.
13 Desember
2012
9
SAM Sharia
Equity Fund
PT. Samuel Aset
Manajemen
PT. Bank CIMB
Niaga, Tbk.
27 Desember
2012
10
Lautandhana
Saham Syariah
PT. Lautandhana
Investment
Management
PT. Bank CIMB
Niaga, Tbk.
27 Desember
2012
11
Syariah Premier
ETF JII
PT. Indo Premier
Investment
Management
Deutsche Bank
AG 16-Apr-13
12
Mandiri Investa
Ekuitas Syariah
PT. Mandiri
Manajemen
Investasi
Deutsche Bank
AG 05 Juni 2013
C. Metode Pengumpulan Data
Berdasarkan teknik pengumpulan data, peneliti memperoleh data dari data
sekunder yaitu:
46
1. Data sekunder
Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen
(Sugiyono,2012:137). Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam
bentuk yang sudah jadi berupa publikasi, dan data sudah dipublikasi oleh
instansi lain (Supranto 2003). Dalam hal ini penulis mencari bahan atau
mengambil data dari website yang di perlukan atau dokumen lainnya.
2. Studi pustaka
Untuk mendapatkan data-data terkait mengenai penelitian, penulis
mengambil dari penelitian terdahulu, skripsi, tesis dan literatur lainnya
D. Metode Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
terkumpul. Kegiatan dari analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variable dari seluruh
responden, menyajikan tiap variable data yang diteliti, melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan (Sugiyono 2012).
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan data panel disebut
dengan model regresi data panel (Yana Rohmana 2010). Sedangkan pengertian
data panel, yaitu gabungan dari data time series (antar waktu) dan data cross
section (antar individu atau ruang) (Gujarati 2003). Dan alat pengolahan data
dalam penelitian ini menggunakan Microsoft Excel dan Eviews9.
47
1. Analisis Deskriptif
Statistic deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, varian, maksimum,
minimum (Ghazali 2011).
2. Analisis Panel Data
Metode analisis data penelitian ini menggunakan analisis panel data
sebagai penngolahan data dengam menggunakan software eviews 9.0.
analisis dengan menggunakan panel data adalah kombinasi dari data time
series dan cross section.
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengestimasi parameter model
dengan data panel, yaitu:
a. Common EffectModel
Teknik ini mengasumsikan bahwa data gabungan yang ada,
menunjukkan kondisi yang sesungguhnya. Hasil analisis regresi dianggap
berlaku pada semua objek pada semua waktu. Kelemahan asumsi ini
adalah ketidaksesuaian model dengan keadaan yang sesungguhnya.
Kondisi tiap objek saling berbeda, bahkan satu objek pasa suatu waktu
akan sangat berbeda dengan kondisi objek tersebut pada waktu lain
(Winarno, 2015: 9.14-9.15).
b. Fixed Effect Model (Efek Tetap)
Model ini dapat menunjukkan perbedaan konstanta antar objek,
meskipun dengan koefisien regresor yang sama. Efek tetap di sini
48
maksudnya adalah bahwa satu objek, memiliki konstanta yang tetap yang
besarnya untuk berbagai periode waktu dan juga koefisien regresinya
(Winarno, 2015: 9.15).
c. Random Effect Model (Efek Random)
Efek random digunakan untuk mengatasi kelemahan metode efek tetap
yang menggunakan variabel semu, sehingga model mengalami
ketidakpastian (Winarno, 2015: 9.17).
Langkah-langkah pemilihan model data panel:
1) Estimasi dengan efek tetap (Fixed Effect)
2) Uji Chow (Common Effect atau Fixed Effect)
Dengan kriteria pengujian:
H₀ = Common Effect
H₁ = Fixed Effect
Tolak H₀ jika p-value < nilai signifikansi (0,05), H₁ diterima.
3) Estimasi dengan efek random (Random Effect)
4) Uji Hausman (Random Effect atau Fixed Effect)
Dengan kriteria pengujian:
H₀ = Random Effect
H₁ = Fixed Effect
Tolak H₀ jika p-value < nilai signifikansi (0,05), H₁ diterima
Analisis regresi digunakan untuk mengalisis pengaruh stock selection,
market timing, fund size, dan fund longevity terhadap kinerja reksa dana
49
saham syariah. Persamaan model dengan menggunakan data panel dapat
ditulis sebagai berikut:
Y = a + b₁ X₁ + b₂ X₂ + b₃ X₃ + b₄ X₄ + e
Dimana:
Y = Kinerja Reksa Dana Saham
A = Konstanta
b₁ - b₄ = Koefisien regresi dari tiap-tiap independen
X₁ = Stock Selection Skill
X₂ = Market Timing Ability
X₃ = Fund Longelity
X₄ = Fund Size
e = Standar error
3. Pengujian Hipotesis ( Menilai Goodness of Fit suatu model)
Ghozali (2011:97) Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir
nilai aktual dapat diukur dari niai koefisien determinasi, nilai statistik F
dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik
apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana
H₀ ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila uji statistiknya
berada dalam daerah dimana H₀ diterima.
a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)
Nachrowi dan Usman (2006:18) setelah melakukan uji koefisien
regresi secara keseluruhan, maka langkah selanjutnya adalah
50
menghitung koefisien regresi secara individu, dengan menggunakan
suatu uji yang dikenal dengan sebutan Uji-t.
Ghozali (2011:98) Uji Statistik t pada dasarnya menunjukan
seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/ independen secara
indivual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol
(H0) yang hendak diuji adalah menerangkan apakah suatu parameter
(b1) sama dengan nol, atau:
H₀ : b₁ = 0
Artinya, apakah suatu variabel independen bukan merupakan
penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis
alternatifnya (HA) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol,
atau:
Hₐ : b₁ ≠ 0
Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel dependen.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Nachrowi dan usman (2006:17) Uji F digunakan untuk
menguji koefisien bersama-sama, sehingga nilai dari koefisien regresi
tersebut dapat diketahui secara bersama.
Ghozali (2011:98) Uji statistik F pada dasarnya menunjukan
apakah semua variabel independenatau bebas yang dimasukan dalam
model mempunyai pengaruhsecara bersama-sama terhadap variabel
51
dependen/ terikat. Hipotesis nol (H₀ ) yang hendak diuji adalah
apakah semua parameter dalam model sama dengan nol, atau:
H₀ : b₁ = b₂ = ..... = bk = 0
Artinya, apakah semua variabel independen bukan merupakan
penjelasan yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis
alternatifnya (HA) tidak semua parameter secara simultan sama
dengan nol, atau:
Hₐ : b₁ ≠ b₂ ≠.......≠ bk ≠ 0
Artinya, Semua variabel independen secara simultan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
c. Koefisien Determinasi
Ghozali (2011:97) Koefisien Determinasi pada intinya
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah diantara
nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen terbatas.
Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen
memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi variabel dependen.
Suliyanto (2011 : 55) Koefisien determinasi merupakan
besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikatnya.
Semakin tinggi koefisien determinasi, semakin tinggi kemampuan
52
variabel bebas dalam menjelaskan variasi perubahan pada variabel
terikatnya.
Suliyanto (2011 : 43) Koefisien determinasi memiliki
kelemahan, yaitu bias terhadap jumlah variabel bebas yang
dimasukkan dalam model regresi, dimana setiap penambahan satu
variabel bebas dan pengamatan dalam model akan meningkatkan R2
meskipun variabel yang dimasukkan itu tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikatnya. Untuk mengurangi kelemahan
tersebut maka digunakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan,
Adjusted R Square (R2 adj). Koefisien determinasi yang telah
disesuaikan berarti bahwa koefisien tersebut telah dikorelasi dengan
memasukkan unsur jumlah variabel dan ukuran sampel yang
digunakan. Dengan menggunakan koefisien determinasi yang
disesuaikan, maka nilai koefisien determinasi yang disesuaikan itu
dapat naik atau turun akibat adanya penambahan variabel baru dalam
model.
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono 2011). Pada
bagaian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variable yang digunakan
berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.
53
a. Operasioanal variabel Independen penelitian
1. Stock Selection
Stock selection adalah kemampuan manajer investasi dalam memilih
saham untuk membentuk portofolio yang berpotensi menghasilkan return
seperti yang diharapkan oleh investor.Manajer investasi lebih sering
mengandalkan kemampuan pemilihan saham untuk mendapatkan return
yang abnormal (superior).Aktivitas Stock selection didasarkan pada forecast
kejadian khusus perusahaan dan harga sekuritas individu.
Untuk mengukur kemampuan microforecasting (stock selection) manajer
investasi, hal ini dapat dilihat memalui besaran α. Jika manajer investasi
memiliki (α > 0) berarti manajer investasi memiliki kemampuan stock
selection yang baik, dan sebaliknya jika (α < 0) artinya kemampuan stock
selection-nya tidak baik. Bentuk yang dipergunakan dalam model iniadalah
dengan formula sebagai berikut:
Rp – Rf = α + β(Rm - Rf) + γ(Rm - Rf)² + εp
Keterangan :
Rp = Return reksa dana pada periode t
Rf = Return bebas risiko pada periode t
Rm = Return pasar pada periode t
α = Intercept yang merupakan indikasi stock selection dari manajer
investasi
54
β = Koefisien regresi excess market return atau slope pada waktu pasar
turun (bearish)
γ = Koefisien regresi yang merupakan indikasi kemampuan market timing
dari manajer investasi
εp = Merupakan random error.
2. Market Timing Ability
Market timing ability adalah kemampuan manajer investasi untuk
mengambil kebijakan yang tepat untuk membeli atau menjual sekuritas
tertentu untuk membentuk portofolio asset pada saat yang tepat. Sedangkan
aktivitas market timing berhubungan dengan forecast realisasi di masa
mendatang dari portofolio pasar. Jika manajer investasi yakin dapat
menghasilkan lebih baik dari rata-rata estimasi return pasar maka manajer
akan menyesuaikan tingkat risiko portofolionya sebagai antisipasi perubahan
pasar.
Menurut Treynor dan Mazuy (1966) bahwa ketika nilai (α) atau
alphapositif berarti menunjukan adanya kemampuan selectivity dan ketika
nilai (γ)atau market timing positif berarti menunjukan adanya kemampuan
market timing, maka hal ini mengindikasikan bahwa manajer investasi
menghasilkan excess return portfolio reksa dana yang lebih besar
dibandingkan dengan excess return market. Formula model Treynor –
Mazuy sebagai berikut :
Rp – Rf = α + β(Rm - Rf) + γ(Rm - Rf)² + εp
55
Keterangan :
Rp = Return reksa dana pada periode t
Rf = Return bebas risiko pada periode t
Rm = Return pasar pada periode t
α = Intercept yang merupakan indikasi stock selection dari manajer
investasi
β = Koefisien regresi excess market return atau slope pada waktu pasar
turun (bearish)
γ = Koefisien regresi yang merupakan indikasi kemampuan market timing
dari manajer investasi
εp = Merupakan random error.
3. Fund Size ( Ukuran Reksa Dana)
Ukuran reksa dana merupakan presentasi dari jumlah kapitalisasi reksa
dana, selain itu ukuran reksa dana merupakan suatu alat ukur dalam
menentukan besar kecilnya reksa dana berdasarkan dana yang dikelolanya
yang digambarkan oleh Total Net Asset. Dalam banyak penelitian yang
dilakukan untuk menginvestigasi pengaruh ukuran terhadap excess return
mengindikasikan bahwa ukuran yang lebih besar akan menyebabkan risiko
yang dihadapi oleh perusahaan akan lebih kecil dibandingkan dengan risiko
yang dihadapi oleh perusahaan yang lebih kecil (Elton and Gruber, 2011:
146).
56
Kekayaan dari reksa dana sama dengan Nilai Aktiva Bersih reksa dana
yang didapatkan dari pengurangan total aktiva reksa dana terhadap
kewajiban yang dimiliki reksa dana. Setelah nilai aktiva bersih diperoleh
kemudian diubah ke dalam bentuk Ln, dirumuskan sebagai berikut :
Aktiva bersih = Total aktiva – Kewajiban
Ukuran (size) = Log Aktiva Bersih
4. Fund Longevity (Umur Reksa Dana)
Usia dari reksa dana mengindikasikan kapan suatu reksa dana mulai
diperdagangkan. Usia dari reksa dana dapat memainkan peranan dalam
menentukan kinerja karena dana dengan usia yang muda mungkin akan
menghadapi biaya yang lebih tinggi pada periode awal mereka. Banyak
investor yang lebih menyukai reksa dana yang berumur lebih lama. Reksa
dana yang memiliki umur yang lebih lama akan memiliki track record yang
lebih panjang, maka dari itu akan dapat memberikan gambaran kinerja yang
lebih baik kepadapara investornya (Rao, 2000 dalam Winingrum 2011).
Age = periode penelitian – tanggal efektif
b. Operasioanal Variabel Dependen Penelitian
1. Kinerja Reksadana
Kinerja reksa dana merupakan kemampuan suatu produk reksa dana
mampu menghasilkan keuntungan. Kinerja suatu reksadana dicerminkan
oleh besarnya return yang diperoleh atas investasi yang dikenal dengan nilai
aktiva bersih (NAB). Reksa dana dikatakan berkinerja baik ketika kinerja
57
reksa dana lebih baik daripada kinerja pasar sehingga mampu memberikan
return yang lebih. besar dibandingkan dengan return pasar.
Secara umum dapat dinyatakan bahwa metode Treynor merupakan hasil
dari realisasi return portofolio dikurangi dengan tingkat bebas risiko yang
dimilikinya. Kemudian hasil dari pengurangan tersebut dibagi dengan
volatilitas return yang dinotasikan dalam beta (β) dari portofolio. Pernyataan
tersebut dapat dijadikan persamaan matematis dengan formula:
T = E (rp) – rf / β
Dimana:
T = Traynor rasio
E (rp) = Rata-rata ecpected return yang terjadi pada portofolio
Rf = tingkat bebas risiko yang dimiliki portofolio
Β = Beta portofolio
Perhitungan yang dilakukan dengan metode Treynor adalah untuk mengukur
risiko premium dari portofolio, dimana risiko premium tersenut adalah
selisih antara return portofolio dengan tingkat bebas risiko yang dimiliki
oleh portofolio dengan tingkat bebas risiko yang dimiliki oleh portofolio.
Risiko premium ini berhubungan dengan systemic risk yang diasumsikan
terdapat dalam portofolio
58
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Pengukuran Sumber
1 Stock Selection Skill (X₁ )
Stock selection skills adalah kemampuan manajer
investasi dalam memilih saham untuk
membentuk portofolio yang berpotensi
menghasilkan return seperti yang diharapkan
oleh investor
Rp – Rf = α + β(Rm -
Rf) + γ(Rm - Rf)² + εp
Treynor
dan Mazuy
(1966)
2 Market Timing Ability (X₂ )
Market timing ability adalah kemampuan manajer
investasi untuk mengambil kebijakan yang tepat
untuk membeli atau menjual sekuritas tertentu
untuk membentuk portofolio asset pada saat yang
tepat
Rp – Rf = α + β(Rm -
Rf) + γ(Rm - Rf)² + εp
Treynor
dan Mazuy
(1966)
s3 Ukuran Reksa Dana (X₃ )
Nilai aktiva bersih (NAB) atau net asset value
(NAV) merupakan salah satu tolak ukur dalam
memantau hasil portofolio reksadana
Ukuran = NAB = Total
Aktiva – Kewajiban
Ahmad
Rodoni
(2009)
4 Umur Reksa Dana (X₄ )
Usia dari reksa dana mengindikasikan kapan
suatu reksa dana mulai diperdagangkan
Age = periode
penelitian – tanggal
efektif
Winingrum
(2011)
5 Kinerja Reksa Dana (Y)
metode Treynor adalah untuk mengukur risiko
premium dari portofolio, dimana risiko premium
tersenut adalah selisih antara return portofolio
dengan tingkat bebas risiko yang dimiliki oleh
portofolio dengan tingkat bebas risiko yang
dimiliki oleh portofolio. Treynor lebih
menekankan pada tingkat volatilitas portofolio
T = E (rp) – rf / β
Treynor
dan Mazuy
(1966)
59
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Deskripsi Objek Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas, yaitu penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui variable independen yaitu Stock Selection, Market Timing
Ability, Fund Size, dan Fund Longevity terhadap variabel dependen, yaitu Kinerja
Reksadana Saham Syariah. Populasi penelitian ini adalah produk Reksadana
Saham Syariah yang telah terdaftar di OJK pada periode 2014-2018.
2. Deskripsi Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik puposive sampling
dengan menggunakan pertimbangan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Reksa dana syariah yang diambil yaitu Reksa dana saham syariah yang
aktif dan efektif terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2014-
2018.
b. Reksa dana saham syariah yang memiliki NAB tahun 2014-2018.
Berdasarkan kriteria pemilihan sample tersebut, maka diperoleh sebanyak 12
sampel reksa dana saham syariah yang memenuhi kriteria, sebagai berikut:
60
Tabel 4.1
Sampel Penelitian Periode 2014-2018
No Reksa Dana Manajer Investasi Bank Kustodian
Tanggal
efektif
1 TRIM Syariah Saham
PT. Trimegah Asset Management Deutsche Bank AG
26 Desember 2006
2
Batavia Dana
Saham Syariah
PT. Batavia Prosperindo
Aset Manajemen Deutsche Bank AG 16 juli 2007
3
CIMB-Principal
Islamic Equity
Growth Syariah
PT. CIMB-Principal
Asset Management Deutsche Bank AG
06 Agustus
2007
4
Mandiri Investa
Atraktif Syariah
PT. Mandiri Manajemen
Investasi Deutsche Bank AG
19 Desember
2007
5
Cipta Syariah
Equity
PT. Ciptadana Asset
Management Deutsche Bank AG 16-Apr-08
6
Manulife Syariah
Sektoral Amanah
PT. Manulife Aset
Manajemen Indonesia HSBC
16 Januari
2009
7
Panin Dana Syariah
Saham
PT. Panin Asset
Management Deutsche Bank AG 20 Juni 2012
8
MNC Dana Syariah
Ekuitas
PT. MNC Asset
Management
PT. BRI (Persero),
Tbk.
13 Desember
2012
9
SAM Sharia Equity
Fund
PT. Samuel Aset
Manajemen
PT. Bank CIMB
Niaga, Tbk.
27 Desember
2012
10
Lautandhana
Saham Syariah
PT. Lautandhana
Investment Management
PT. Bank CIMB
Niaga, Tbk.
27 Desember
2012
11 Syariah Premier ETF JII
PT. Indo Premier Investment Management Deutsche Bank AG 16-Apr-13
12
Mandiri Investa
Ekuitas Syariah
PT. Mandiri Manajemen
Investasi Deutsche Bank AG
05 Juni
2013
Sumber: reksadana.ojk.go.id
Berdasarkan tabel diketahui bahwa hasil seleksi sampel terpilih 12 Reksa
Dana Saham Syariah. Periode penelitian adalah 5 tahun yaitu 2014, 2015, 2016,
2017, dan 2018. Data yang berhasil penulis kumpulkan adalah sebagai berikut:
1. Nilai Aktiva Bersih Reksadana Saham Syariah
Dalam penelitian ini Nilai Aktiva Bersih Reksadana Saham Syariah
adalah NAB bulanan yang di keluarkan oleh Manajer Investasi yang
dipublikasi oleh OJK. Untuk perhitungannya rumus yang digunakan adalah:
61
Return Portofolio = NABₜ - NABₜ-₁
NABₜ-₁
Dimana:
Return Portofolio = Return Portofolio periode t
NABₜ = Nilai Aktiva Bersih periode t
NABₜ-₁ = Nilai Aktiva Bersih periode t-1
2. Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)
Dalam penelitian ini, Indeks Saham Syariah Indonesia yang digunakan
adalah harga saham ISSI periode 2014 -2018. ISSI bisa digunakan sebagai
benchmark untuk menghitung return pasar saham syariah dengan rumus:
Return Market = ISSIₜ - ISSIₜ-₁
ISSIₜ-₁
Dimana:
Return Market = Return Market periode t
ISSIₜ = ISSI pada akhir periode t
ISSIₜ-₁ = ISSI pada akhir periode t-1
Data ISSI yang berhasil penulis input dan olah adalah sebagai berikut:
62
Tabel 4.2
Laporan Return ISSI
Bulan
ISSI
2014 2015 2016 2017 2018
Januari 0.022 0.017 -0.001 0.001 0.040
Februari 0.041 0.016 0.043 0.014 -0.009
Maret 0.029 -0.001 0.032 0.033 -0.062
April 0.009 -0.071 0.010 0.023 -0.014
Mei 0.014 0.033 -0.007 -0.008 -0.022
Juni -0.008 -0.055 0.061 0.011 -0.021
Juli 0.048 -0.022 0.047 -0.004 0.020
Agustus 0.010 -0.079 0.028 0.008 0.010
September -0.013 -0.056 -0.010 -0.010 -0.010
Oktober -0.020 0.049 0.013 0.009 -0.015
Nopember 0.016 -0.008 -0.051 -0.031 0.023
Desember 0.015 0.038 0.012 0.054 0.032
Sumber: data diolah
3. Suku Bunga Bebas Resiko
Suku bunga yang digunakan adalah sertifikat bank Indonesia. Data SBI
yang digunakan adalah sebagai patokan suku bunga bebas resiko dengan
jangka waktu 1 bulan yang dapat diambil di website www.bi.go.id.
Periodenya disesuaikan dengan periode penelitian yaitu Januari 2014 sampai
Desember 2018. Untuk menentukan kinerja asset bebas resiko (Rf) dihitung
rata-rata tingkat suku bunga SBI setiap bulannya.
Data Suku Bunga Bebas Risiko yang berhasil penulis input dan olah adalah
sebagai berikut:
63
Tabel 4.3
Laporan Suku Bunga Bebas Risiko
Bulan
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
Januari 0.072 0.069 0.067 0.060 0.053
Februari 0.072 0.067 0.067 0.060 0.053
Maret 0.071 0.067 0.068 0.060 0.053
April 0.071 0.067 0.068 0.061 0.053
Mei 0.071 0.067 0.068 0.061 0.054
Juni 0.071 0.067 0.065 0.061 0.060
Juli 0.071 0.067 0.065 0.060 0.062
Agustus 0.070 0.068 0.065 0.056 0.065
September 0.069 0.072 0.063 0.053 0.067
Oktober 0.068 0.072 0.060 0.053 0.067
Nopember 0.069 0.072 0.060 0.053 0.069
Desember 0.069 0.072 0.060 0.053 0.060
Sumber: data diolah
B. Hasil Penelitian Statistik Deskriptif
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Stock Selection
(X₁), Market Timing Ability (X₂), Longvity (X₃), Size Fund (X₄) terhadap Kinerja
Reksa Dana Saham (Y). Pengujian statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-
rata (mean), dan nilai standar deviasi.
Tabel 4.4
Hasil Uji Statistik Deskriptif
KINERJA_Y
STOCK_SELE
CTION_SKIL
L_X1
MARKET_TIMI
NG_X2
FUND_SIZE_
X3
FUND_
LONGVLITY_
X4
Mean -1.079264 0.683250 -5.025200 25.64973 6.500000
Median -1.165203 -0.041000 -5.578500 25.65743 6.000000
Maximum 7.009765 43.07000 1154.664 27.64909 12.00000
Minimum -7.155905 -1.968000 -438.6010 22.85124 2.000000
Std. Dev. 2.450372 5.608344 170.9395 1.094639 2.837402
Observations 60 60 60 60 60
64
Berdasarkan tabel 4.4, maka dapat dijelaskan hasil dari statistic deskriptif
sebagai berikut:
a. Jumlah observasi pada setiap variable yang valid (sah untuk diproses) yaitu
sebanyak 60.
b. Variabel Stock Selection (X₁) memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar 0.683250
yang artinya manajer investasi masih memiliki stock selection, yaitu
kemampuan dalam memilih kombinasi saham yang tepat dalam porofolionya.
Hasil uji statistic deskriptif variable Stock Selection menunjukan nilai
minimum sebesar -1.968000, nilai maksimum sebesar 43.07000, dan standar
deviasi sebesar 5.608344.
c. Variabel Market timing Ability (X₂) memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar -
5.025200 yang artinya manajer investasi belum memiliki kemampuan yang
baik dalam membaca kondisi pasar. Hasil uji statistic deskriptif variable
Market Timing Ability menunjukan nilai minimum sebesar -438.6010, nilai
maksimum sebesar 1154.664, dan standar deviasi sebesar 170.9395.
d. Variabel Fund Size (X₃) memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 25.64973. hal
ini menunjukkan bahwa kekayaan yang dimiliki oleh reksa dana cukup besar,
karena selain menunjukkan tingkat kepercayaan investor yang besar terhadap
reksa dana tingkat kekayaan reksa dana juga menunjukkan bahwa reksa dana
memiliki sumber daya yang mampu memberikan pelayanan yang baik serta
memiliki kekuatan tawar-menawar yang lebih kuat sehingga mampu
menghasilkan return yang lebih tinggi. Hasil uji statistic deskriptif variabel
65
Fund Size menunjukan nilai minimum sebesar 22.85124, nilai maksimum
sebesar 27.64909, dan standar deviasi sebesar 1.094639.
e. Variabel Fund Longevity (X₄) memiliki nilai rata-rata sebesar 6.500000. Hal
ini menunjukkan bahwa pengalaman yang dimiliki oleh reksa dana saham
cukup baik. Hal ini dikarenakan secara rata-rata umur yang dimiliki oleh reksa
dana saham cukup matang dalam mengelola portofolionya. Hasil uji statistic
deskriptif variable Fund Longevity menunjukan nilai minimum sebesar -
7.155905, nilai maksimum sebesar 12.00000, dan standar deviasi sebesar
2.837402.
f. Variabel kinerja reksa dana sahham syariah (Y) yang dikur menggunakan
metode Traynor memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar -1.079264 hal ini
menunjukkan kinerja reksa dana masih dapat dikatakan kurang baik karena
memiliki nilai negatif. Hasil uji statistic deskriptif variable kinerja reksa dana
syariah menunjukan nilai minimum sebesar -7.155905, nilai maksimum
sebesar 7.009765, dan standar deviasi sebesar 2.450372.
Berikut rincian hasil Uji Statistik Deskriptif variable dependen dan variabel
independen selama periode penelitian 2014-2018:
1. Hasil Uji Deskriptif Variabel Dependen (Kinerja Reksa Dana Saham Syariah)
Hasil Uji Deskriptif Variabel Dependen dijelaskan pada tabel berikut:
66
Tabel 4.5
Variable Kinerja Reksa Dana Saham Syariah
No Reksa Dana Saham Syariah Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
1 Trim Syariah Saham 0.79 -0.34 -0.90 3.45 -1.71
2 Batavia Dana Saham Syariah 1.07 -3.26 -0.18 -1.36 -2.70
3
CIMB-Principal Islamic Equity
Growth Syariah -1.69 0.16 -1.15 -5.71 -6.74
4 Mandiri Investa Atraktif Syariah -2.68 -5.12 -0.56 0.64 -2.29
5 Cipta Syariah Equity 3.18 -1.28 -2.60 -3.19 -2.94
6 Manulife Syariah Sektoral Amanah -1.41 0.21 -1.81 -1.05 -2.05
7 Panin Dana Syariah Saham 2.55 -1.69 -0.24 -2.72 -1.83
8 Lautandhana Saham Syariah 1.93 -0.76 -5.11 -0.07 -4.32
9 Mandiri Investa Ekuitas Syariah -0.09 -3.55 0.19 -2.66 -7.16
10 Syariah Premier ETF JII 7.01 2.41 -1.18 -0.24 -1.72
11 SAM Sharia Equity Fund -1.40 0.16 -0.80 -1.13 -0.56
12 MNC Dana Syariah Ekuitas -1.25 -1.90 1.76 2.21 0.63
Rata-rata per tahun (mean) 0.67 -1.25 -1.05 -0.98 -2.78
Rata-rata keseluruhan -0.96
Maksimum 7.01 2.41 1.76 3.45 0.63
Minimum -2.68 -5.12 -5.11 -5.71 -7.16
Sumber: data diolah, Excel
Berdasarkan tabel 4.5 variabel dependen (kinerja reksa dana saham
syariah) pada tahun 2014 reksa dana saham syariah yang memiliki kinerja
terendah yaitu Mandiri Investa Atraktif Syariah sebesar -2.68 sedangakan reksa
dana saham syariah yang memiliki kinerja tertinggi yaitu Syariah Premier ETF
JII sebesar 7.01. pada tahun 2015 reksa dana saham syariah yang memiliki
kinerja terendah yaitu Mandiri Investa Atraktif Syariah sebesar -5.12
sedangakan reksa dana saham syariah yang memiliki kinerja tertinggi yaitu
Syariah Premier ETF JII sebesar 2.41. pada tahun 2016 reksa dana saham
syariah yang memiliki kinerja terendah yaitu Lauthandana Saham Syariah
sebesar -5.11 sedangakan reksa dana saham syariah yang memiliki kinerja
67
tertinggi yaitu MNC Dana Syariah Ekuitas sebesar 1.76. pada tahun 2017 reksa
dana saham syariah yang memiliki kinerja terendah yaitu CIMB-Principal
Islamic Equity Growth Syariah sebesar -5.71 sedangakan reksa dana saham
syariah yang memiliki kinerja tertinggi yaitu Trim Syariah Saham sebesar 3.45.
Pada tahun 2018 reksa dana saham syariah yang memiliki kinerja terendah yaitu
Mandiri Investa Ekuitas Syariah sebesar -7.16 sedangakan reksa dana saham
syariah yang memiliki kinerja tertinggi yaitu MNC Dana Syariah Ekuitas
sebesar 0.63. dari data keseluruhan, MNC Dana Syariah Ekuitas memiliki
kinerja yang paling baik diantara reksa dana saham syariah lainnya dibuktikan
dengan nilai kinerja reksa dana saham syariah dari tahun 2014-2018 terus
mengalami kenaikan. Semakin baik kinerja suatu reksadana maka akan menarik
minat investor untuk berinvestasi pada reksadana saham syariah tersebut.
Sedangkan reksa dana saham syariah yang memiliki nilai kinerja rendah yaitu
CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah dibuktikan dengan nilai kinerja
setiap tahun dari tahun 2014-2018 mengalami nilai kinerja negatif yang artinya
return yang dihasilkan oleh reksa dana CIMB-Principal Islamic Equity Growth
Syariah tidak menghasilkan kinerja reksa dana yang baik.
2. Hasil Uji Deskriptif Variabel Independen (Stock Selection)
Hasil Uji Deskriptif Variabel Independen dijelaskan pada tabel berikut:
68
Tabel 4.6
Variabel Stock Selection
No Reksa Dana
Saham Syariah Manager Investasi
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
1
Trim Syariah
Saham
PT. Trimegah
Asset Management -0.53 0.00 -0.20 -0.63 -0.02
2
Batavia Dana
Saham Syariah
PT. Batavia
Prosperindo Aset
Manajemen -0.02 43.07 -0.06 0.01 -0.13
3
CIMB-Principal
Islamic Equity
Growth Syariah
PT. CIMB-
Principal Asset
Management -0.23 -0.11 0.07 -0.02 -0.03
4
Mandiri Investa
Atraktif Syariah
PT. Mandiri
Manajemen
Investasi -0.10 0.15 0.86 -0.03 -0.08
5
Cipta Syariah
Equity
PT. Ciptadana
Asset Management -0.09 0.04 -0.05 -0.02 -1.12
6
Manulife
Syariah Sektoral Amanah
PT. Manulife Aset
Manajemen Indonesia 0.01 0.03 -0.16 -0.04 -0.09
7
Panin Dana
Syariah Saham
PT. Panin Asset
Management -0.13 0.08 -0.08 -0.13 -0.13
8
Lautandhana
Saham Syariah
PT. Lautandhana
Investment
Management 0.02 -0.37 0.01 -0.03 -0.01
9
Mandiri Investa
Ekuitas Syariah
PT. Mandiri
Manajemen
Investasi -1.97 -0.10 -0.06 -0.04 -0.03
10
Syariah Premier
ETF JII
PT. Indo Premier
Investment
Management 4.62 0.04 0.09 0.09 -0.26
11
SAM Sharia
Equity Fund
PT. Samuel Aset
Manajemen -0.18 0.02 -0.18 0.01 -0.06
12
MNC Dana
Syariah Ekuitas
PT. MNC Asset
Management -0.14 -0.02 -0.43 0.09 -0.19
Rata-rata per tahun
(mean) 0.11 3.57 -0.02 -0.06 -0.18
Rata-rata keseluruhan 0.68
Maksimum 4.62 43.07 0.86 0.09 -0.01
Minimum -1.97 -0.37 -0.43 -0.63 -1.12
Sumber: data diolah, Excel
Berdasarkan tabel 4.6 variabel independen (stock selection) pada tahun 2014
reksa dana saham syariah yang memiliki nilai stock selection terendah yaitu
Mandiri Investa Ekuitas Syariah sebesar -1.97 sedangakan reksa dana saham
69
syariah yang memiliki nilai stock selection tertinggi yaitu Syariah Premier ETF
JII sebesar 4.62. pada tahun 2015 reksa dana saham syariah yang memiliki nilai
stock selection terendah yaitu Lauthandana Saham Syariah sebesar -0.37
sedangakan reksa dana saham syariah yang memiliki nilai stock selection
tertinggi yaitu Batavia Dana Saham Syariah sebesar 43.07. pada tahun 2016
reksa dana saham syariah yang memiliki stock selection terendah yaitu MNC
Dana Syariah Ekuitas sebesar -0.43 sedangakan reksa dana saham syariah yang
memiliki stock selection tertinggi yaitu Mandiri Investa Atraktif Syariah
sebesar 0.86. pada tahun 2017 reksa dana saham syariah yang memiliki stock
selection terendah yaitu Trim Syariah Saham sebesar -0.63 sedangakan reksa
dana saham syariah yang memiliki stock selection tertinggi yaitu MNC Dana
Syariah Ekuitas sebesar 0.09. Pada tahun 2018 reksa dana saham syariah yang
memiliki stock selection terendah yaitu Cipta Syariah Equity sebesar -1.12
sedangakan reksa dana saham syariah yang memiliki stock selection tertinggi
yaitu Lauthandana Saham Syariah sebesar -0.01. dari data keseluruhan, Syariah
Premier ETF JII memiliki nilai stock selection yang paling baik diantara reksa
dana saham syariah lainnya dibuktikan dengan nilai stock selection reksa dana
saham syariah dari tahun 2014-2017 memiliki nilai yang positif, artinya reksa
dana tersebut memiliki manager investasi yang baik dalam pemilihan saham
untuk investasi yang nantinya dapat menjadi pertimbangan para investor.
Sedangkan reksa dana saham syariah yang memiliki nilai stock selection
rendah yaitu Mandiri Investa Ekuitas Syariah dibuktikan dengan nilai stock
70
selection setiap tahun dari tahun 2014-2018 mengalami nilai kinerja negatif
yang artinya reksa dana tersebut memiliki manager investasi yang kurang baik
dalam pemilihan saham atau stock selection.
3. Hasil Uji Deskriptif Variabel Independen (Market Timing Ability)
Hasil Uji Deskriptif Variabel Independen dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4.7
Variabel Market Timing
No Reksa Dana
Saham Syariah
Manager
Investasi
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
1
Trim Syariah
Saham
PT. Trimegah
Asset
Management -99.52 5.02 3.10 -131.12 1.35
2
Batavia Dana
Saham Syariah
PT. Batavia
Prosperindo
Aset
Manajemen -5.24 3.75 -17.76 -12.96 -58.70
3
CIMB-Principal Islamic Equity
Growth Syariah
PT. CIMB-Principal Asset
Management -31.79 -9.54 6.73 -27.04 -4.10
4
Mandiri Investa
Atraktif Syariah
PT. Mandiri
Manajemen
Investasi -40.68 15.08 3.53 2.82 -15.09
5
Cipta Syariah
Equity
PT. Ciptadana
Asset
Management 21.39 13.71 52.73 27.17 -328.73
6
Manulife
Syariah Sektoral
Amanah
PT. Manulife
Aset
Manajemen
Indonesia 73.45 7.77 -19.05 5.69 -10.51
7
Panin Dana
Syariah Saham
PT. Panin Asset
Management -65.50 -3.40 -0.97 -16.80 -66.49
8 Lautandhana Saham Syariah
PT.
Lautandhana
Investment Management 7.33 -72.47 -2.36 18.07 0.53
9
Mandiri Investa
Ekuitas Syariah
PT. Mandiri
Manajemen
Investasi -438.601 -35.43 -13.87 -18.46 -6.75
10
Syariah Premier
ETF JII
PT. Indo
Premier
Investment
Management 1154.664 -0.14 50.60 34.12 -67.81
71
No
Reksa Dana
Saham Syariah
Manajer
Investasi
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
11
SAM Sharia
Equity Fund
PT. Samuel Aset
Manajemen -16.74 5.67 -4.95 -73.427 -5.92
12
MNC Dana
Syariah Ekuitas
PT. MNC Asset
Management -49.19 -11.68 -72.22 80.71 -41.56
Rata-rata per tahun
(mean) 42.47 -6.80 -1.21 -9.27 -50.31
Rata-rata keseluruhan -12.16
Maksimum 1154.66 15.08 52.73 80.71 1.35
Minimum -438.60 -72.47 -72.22 -131.12 -328.73
Sumber: data diolah, Ecxel
Berdasarkan tabel 4.7 variabel independen (market timing ability) pada
tahun 2014 reksa dana saham syariah yang memiliki nilai market timing ability
terendah yaitu Mandiri Investa Ekuitas Syariah sebesar -438.60 sedangakan
reksa dana saham syariah yang memiliki nilai stock selection tertinggi yaitu
Syariah Premier ETF JII sebesar 1154.664. pada tahun 2015 reksa dana saham
syariah yang memiliki nilai market timing ability terendah yaitu Lauthandana
Saham Syariah sebesar -72.47 sedangakan reksa dana saham syariah yang
memiliki nilai market timing ability tertinggi yaitu Mandiri Investa Atraktif
Syariah sebesar 15.08. pada tahun 2016 reksa dana saham syariah yang
memiliki market timing ability terendah yaitu MNC Dana Syariah Ekuitas
sebesar -72.22 sedangakan reksa dana saham syariah yang memiliki market
timing ability tertinggi yaitu Cipta Syariah Equity sebesar 52.73. pada tahun
2017 reksa dana saham syariah yang memiliki market timing ability terendah
yaitu Trim Syariah Saham sebesar -131.12 sedangakan reksa dana saham
syariah yang memiliki market timing ability tertinggi yaitu MNC Dana Syariah
72
Ekuitas sebesar 80.71. Pada tahun 2018 reksa dana saham syariah yang
memiliki market timing ability terendah yaitu Cipta Syariah Equity sebesar -
328.73 sedangakan reksa dana saham syariah yang memiliki market timing
ability tertinggi yaitu Trim Syariah Saham sebesar 1.35. Dari data keseluruhan,
Cipta Syariah Equity memiliki nilai market timing ability yang paling baik
diantara reksa dana saham syariah lainnya dibuktikan dengan nilai market
timing ability reksa dana saham syariah dari tahun 2014-2017 memiliki nilai
yang positif, artinya reksa dana tersebut memiliki manager investasi yang baik
dalam market timing abilty atau mengerti kondisi pasar yang cukup baik yang
nantinya dapat menjadi pertimbangan para investor. Sedangkan reksa dana
saham syariah yang memiliki nilai market timing ability rendah yaitu Panin
Dana Syariah Saham dibuktikan dengan nilai market timing ability setiap tahun
dari tahun 2014-2018 mengalami nilai kinerja negatif yang artinya reksa dana
tersebut memiliki manager investasi yang kurang baik dalam membaca kondisi
pasar atau market timing ability.
4. Hasil Uji Deskriptif Variabel Independen (Fund Size)
Hasil Uji Deskriptif Variabel Independen dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4.8
Variabel Fund Size
No Reksa Dana Saham Syariah Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
1 Trim Syariah Saham 26.98 27.65 26.97 26.85 26.74
2 Batavia Dana Saham Syariah 25.85 25.56 25.61 25.53 25.60
3
CIMB-Principal Islamic Equity
Growth Syariah 25.55 25.92 25.76 25.65 25.72
4
Mandiri Investa Atraktif
Syariah 26.06 26.29 25.67 25.51 25.17
73
No Reksa Dana Saham Syariah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
5 Cipta Syariah Equity 25.86 26.09 26.03 25.87 25.26
6 Manulife Syariah Sektoral Amanah 27.49 27.41 27.33 27.01 26.56
7 Panin Dana Syariah Saham 26.59 26.57 26.41 26.02 25.26
8 Lautandhana Saham Syariah 26.57 24.38 24.50 24.59 24.55
9 Mandiri Investa Ekuitas Syariah 23.72 25.17 25.22 24.76 24.37
10 Syariah Premier ETF JII 26.32 27.08 26.43 25.32 24.07
11 SAM Sharia Equity Fund 26.75 26.77 25.61 25.63 24.92
12 MNC Dana Syariah Ekuitas 24.26 24.09 23.65 23.18 22.85
Rata-rata per tahun (mean) 26.00 26.08 25.76 25.49 25.09
Rata-rata keseluruhan 15.27
Maksimum 27.49 27.65 27.33 27.01 26.74
Minimum 23.72 24.09 23.65 23.18 22.85
Sumber: data diolah, Excel
Berdasarkan tabel 4.8 variabel independen (Fund Size) pada tahun 2014
reksa dana saham syariah yang memiliki nilai Fund Size terendah yaitu Mandiri
Investa Ekuitas Syariah sebesar 23.72 sedangakan reksa dana saham syariah
yang memiliki nilai Fund Size tertinggi yaitu Manulife Syariah Sektoral
Amanah sebesar 27.49. pada tahun 2015 reksa dana saham syariah yang
memiliki nilai Fund Size terendah yaitu MNC Dana Syariah Ekuitas sebesar
24.09 sedangakan reksa dana saham syariah yang memiliki nilai Fund Size
tertinggi yaitu Trim Syariah Saham sebesar 27.65. pada tahun 2016 reksa dana
saham syariah yang memiliki Fund Size terendah yaitu MNC Dana Syariah
Ekuitas sebesar 23.65 sedangakan reksa dana saham syariah yang memiliki
Fund Size tertinggi yaitu Manulife Syariah Sektoral Amanah sebesar 27.33.
pada tahun 2017 reksa dana saham syariah yang memiliki Fund Size terendah
yaitu MNC Dana Syariah Ekuitas sebesar 23.18 sedangakan reksa dana saham
syariah yang memiliki Fund Size tertinggi yaitu Manulife Syariah Sektoral
74
Amanah sebesar 27.01. Pada tahun 2018 reksa dana saham syariah yang
memiliki Fund Size terendah yaitu MNC Dana Syariah Ekuitas sebesar 22.85
sedangakan reksa dana saham syariah yang memiliki Fund Size tertinggi yaitu
Trim Syariah Saham sebesar 26.74. Dari data keseluruhan, Manulife Syariah
Sektoral Amanah memiliki nilai Fund Size yang paling baik diantara reksa dana
saham syariah lainnya dibuktikan dengan nilai Fund Size reksa dana saham
syariah dari tahun 2015-2018 memiliki nilai yang paling besar, artinya reksa
dana tersebut memiliki total aktiva bersih yang cukup besar sehingga
terciptanya economies of scale yang dapat berdampak pada penurunan biaya-
biaya yang dibebankan pada para nasabah secara tidak langsung seperti biaya
manajemen, biaya custodian, biaya transaksi, dan lain-lain
5. Hasil Uji Deskriptif Variabel Independen (Fund Longevity)
Hasil Uji Deskriptif Variabel Independen dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 4.9
Variabel Fund Longevity
No Reksa Dana Saham Syariah Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
1 Trim Syariah Saham 8 9 10 11 12
2 Batavia Dana Saham Syariah 7 8 9 10 11
3
CIMB-Principal Islamic Equity
Growth Syariah 7 8 9 10 11
4 Mandiri Investa Atraktif Syariah 7 8 9 10 11
5 Cipta Syariah Equity 7 8 9 10 11
6
Manulife Syariah Sektoral
Amanah 5 6 7 8 9
7 Panin Dana Syariah Saham 3 4 5 6 7
8 Lautandhana Saham Syariah 2 3 4 5 6
9
Mandiri Investa Ekuitas
Syariah 2 3 4 5 6
75
No Reksa Dana Saham Syariah
Tahun
2014 2015 2016 2017 2018
10 Syariah Premier ETF JII 2 3 4 5 6
11 SAM Sharia Equity Fund 2 3 4 5 6
12 MNC Dana Syariah Ekuitas 2 3 4 5 6
Rata-rata per tahun (mean) 4.50 5.50 6.50 7.50 8.50
Rata-rata keseluruhan 4.50
Maksimum 8.00 9.00 10.00 11.00 12.00
Minimum 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00
Sumber: data diolah, Excel
Berdasarkan tabel 4.9 variabel independen (Fund Longevity) Reksa dana
Lautandhana Saham Syariah, Mandiri Investa Ekuitas Syariah, Syariah Premier
ETF JII, SAM Sharia Equity Fund, dan MNC Dana Syariah Ekuitas memiliki
umur terbilang pendek atau terbilang baru terhitung dari tanggal efektif
reksadana tersebut. Sedangakan Trim Syariah Saham memiliki umur yang leih
panjang dari reksa dana saham syariah lainnya.
C. Pemilihan Model Data Panel
Untuk melakukan pengujian data panel pada eviews ada 3 pendekatan yang
digunakan dalam metode analisis regresi data panel. Ketiga model itu ialah
Common Effect atau Pooled Least Square (PLS), Fixed effect dan Random Effect.
Penentuan estimasi ini dapat dilakukan dengan uji Chow ( membandingkan CEM
dan FEM) dan uji Hausman (membandingkan FEM dan REM).
1. Penentuan Model Estimasi antara Common Effect Model (CEM) dan
Fixed Effect Model (FEM) dengan Uji Chow
76
1) Common Effect Model (CEM)
Hasil estimasi data menggunakan Common Effect Model atau Pooled
Least Square untuk melihat pengaruh Stock Selectio, Market Timing
Ability, Fund Size, dan Fund Longevity terhadap Kinerja Reksa Dana
Saham Syariah dapat dilihat pada tabel dibawah
Tabel 4.10
Hasil Uji Common Effect Model
Dependent Variable: KINERJA
Method: Panel Least Squares
Date: 07/03/19 Time: 11:59
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 12 Total panel (balanced) observations: 60
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. STOCKSELECTION -0.044362 0.052747 -0.841041 0.4040
MARKETTIMING 0.004452 0.001804 2.467490 0.0167
FUNDSIZE 0.268168 0.285674 0.938721 0.3520
LONGEVITYFUND -0.239972 0.110362 -2.174409 0.0340
C -6.345069 7.144962 -0.888048 0.3784 R-squared 0.217228 Mean dependent var -1.079167
Adjusted R-squared 0.160300 S.D. dependent var 2.450685
S.E. of regression 2.245690 Akaike info criterion 4.535558
Sum squared resid 277.3717 Schwarz criterion 4.710086
Log likelihood -131.0667 Hannan-Quinn criter. 4.603825
F-statistic 3.815790 Durbin-Watson stat 1.597509
Prob(F-statistic) 0.008288
Sumber: data diolah, eviews 9.0
Dapat dilihat pada hasil uji Common Effect Model nilai probabilitas di
atas nilai signifikasi > 5%, maka dilakukan pembandingan dengan Uji Fixed
Effect Model (FEM).
77
2) Fixed Effect Model (FEM)
Mengestimasi dengan metode efek tetap. Hasil estimasi data penelitian
ini dapat dilihat di tabel dibawah
Tabel 4.11
Hasil Uji Fixed Effect Model
Dependent Variable: KINERJA
Method: Panel Least Squares
Date: 07/03/19 Time: 12:01
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 12
Total panel (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. STOCKSELECTION -0.088949 0.052659 -1.689165 0.0983
MARKETTIMING 0.004483 0.001817 2.467488 0.0176
FUNDSIZE -1.390243 0.671695 -2.069754 0.0444
LONGEVITYFUND -0.906847 0.229727 -3.947501 0.0003
C 40.55795 18.14552 2.235149 0.0305 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.500175 Mean dependent var -1.079167
Adjusted R-squared 0.329780 S.D. dependent var 2.450685
Sumber: data diolah, eviews 9.0
Berdasarkan hasil dari uji Fixed Effect Model (FEM) pada tabel
diketahui nilai probabilitas adalah 0,0305 Karena nilai probabilitas < 0,05,
maka model estimasi yang digunakan adalah model Fixed Effect Model
(FEM). Karena hasilnya adalah terima H₁ yaitu model terbaik adalah Fixed
Effect Model (FEM).
78
3) Melakukan Uji Chow
Uji Chow dilakukan untuk melihat model manakah yang lebih tepat,
apakah model Common Efect Model (CEM) atau Fixed Effect Model
(FEM) dengan hipotes sebagai berikut :
H₀: Common Effect Model
H₁ : Fixed Effect Model
Ketentuan pengambilan keputusan terhadap hipotesis sebagai berikut:
• Jika nilai probabilitas cross section F < 0,05, maka H₀ ditolak dan H₁
diterima.
• Jika nilai probabilitas cross section F ≥ 0,05, maka H₀ diterima dan H₁
ditolak.
Berikut hasil berdasarkan Uji Chow dengan menggunakan Eviews 9.
Tabel 4.12
Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob.
Cross-section F 2.264368 (11,44) 0.0274
Cross-section Chi-square 26.914998 11 0.0047
Sumber: data diolah, eviews 9.0
Berdasarkan hasil dari uji Chow pada tabel diketahui nilai probabilitas
adalah 0,0274 Karena nilai probabilitas < 0,05, maka model estimasi yang
79
digunakan adalah model Fixed Effect Model (FEM). Karena hasilnya
adalah terima H1 yaitu model terbaik adalah Fixed Effect Model, maka
pengujian masih harus berlanjut dengan mengunakan Uji Hausman.
2. Penentuan Model Estimasi antara Fixed Effect Model (FEM) dan
Random Effect Model (REM) dengan Uji Hausman
Untuk menentukan apakah model estimasi FEM atau REM dalam
membentuk model regresi, maka digunakan uji Hausman. Hipotesis yang diuji
sebagai berikut.
H₀: Random Effect Model
H₁: Fixed Effect Model
Aturan pengambilan keputusan terhadap hipotesis sebagai berikut :
• Jika nilai probabilitas cross section random < 0,05, maka H₀ ditolak dan H₁
diterima.
• Jika nilai probabilitas cross section random ≥ 0,05, maka H₀ diterima dan
H₁ ditolak.
Berikut hasil berdasarkan Uji Hausman dengan menggunakan Eviews 9.
Tabel 4.13
Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 10.718586 4 0.0299
Sumber: data diolah, eviews 9.0
80
Berdasarkan hasil dari uji Hausman pada Tabel diketahui nilai
probabilitas adalah 0,0299. Karena nilai probabilitas < 0,05 maka model
estimasi yang digunakan adalah model Fixed Effect Model (FEM).
D. Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Uji normalitas residual metode OLS secara formal dapat dideteksi dari metode
yang dikembangkan oleh Jarque Bera (J-B). Uji statistic J-B ini menggunakan
perhitungan swekness dan kutosis dan dapat dilihat dari nilai probabilitas nilai
signifikan yang digunakan adalah 0.05 atau 5%.
Grafik 4.1
Hasil Uji Normalitas
0
2
4
6
8
10
-3 -2 -1 0 1 2 3 4
Series: Standardized Residuals
Sample 2014 2018
Observations 60
Mean -5.92e-17
Median -0.049717
Maximum 4.195485
Minimum -3.472099
Std. Dev. 1.732593
Skewness 0.168806
Kurtosis 2.601265
Jarque-Bera 0.682429
Probability 0.710906
Sumber: data diolah, eviews 9.0
Hasil penelitian menunjukan nilai probabilitas 0.710906 > 0.05 atau diterima
H0 yaitu data bersifat normal.
81
2) Uji Multikolinearitas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna diantara variabel
bebas atau tidak. (Suliyanto, 2011 : 81)
Jika koefisien korelasi cukup tinggi yaitu di atas 0.85 maka kita duga
ada multikolonieritas dalam model, sebaliknya jika koefisien korelasi relative
rendah maka dapat diduga model tidak mengandung unsur multikolonieritas.
(Widarjono, 2013:104)
Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolinieritas
KINERJA
STOCKSELECTIO
N MARKETTIMING
FUNDSIZ
E
LONGEVIT
YFUND
KINERJA 1 -0.074850 0.365842 0.098690 -0.303014
STOCKSELECTION -0.074850 1 0.127842 0.010320 0.051354
MARKETTIMING 0.365842 0.127842 1 0.178015 -0.168925
FUNDSIZE 0.098690 0.010320 0.178015 1 0.271244
LONGEVITYFUND -0.303014 0.051354 -0.168925 0.271244 1
Sumber: data diolah, eviews 9.0
Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa korelasi relative rendah
yang ditunjukan dengan tidak adanya variable di atas (r>0.85), sehingga dapat
disimpulkan bahwa antara variable bebas tidak terdapat multikolonieritas.
3) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah suatu model
regresi terjadi perbedaan variance dari residual data yang ada. Untuk
melakukan pengujian dilakukan dengan menggunakan White Consistent
Coefficient Covariance. Berikut hasil pengujian
82
Tabel 4.15
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. STOCKSELECTION -0.032333 0.023832 -1.356682 0.1804
MARKETTIMING -3.80E-05 0.000815 -0.046570 0.9630 FUNDSIZE -0.075148 0.129075 -0.582199 0.5628
LONGEVITYFUND -0.023506 0.049865 -0.471401 0.6392 C 3.502173 3.228291 1.084838 0.2827 Sumber: data diolah, eviews 9.0
berdasarkan uji white, dapat diketahui bahwa ketika nilai probabilitas <̱
5% maka H0 tolak dan dapat dikatakan bahwa model penelitian yang dilakukan
terdapat masalah heteroskedastisitas. Sedangkan ketika nilai probabilitas >̱ 5%
maka H0 tidak ditolak dan dapat dikatakan bahwa model penelitian yang
dilakukan tidak terdapat masalah heteroskedastisitas. Hasil menunjukan bahwa
semua nilai probabilitas variable independen >̱ 5% atau terima H0. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
4) Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi liniear
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka
dinamakan ada problem autokorelasi. (Ghozali 2011:110)
Menurut Oramahi (2007), untuk mendeteksi terjadi autokorelasi atau tidak
dapat dilihat melalui nilai Durbin-Watson (DW) yang bisa dijadikan patokan
untuk mengambil keputusan adalah :
83
1) Bila nilai D-W < -2, berarti ada autokorelasi positif
2) Bila nilai D-W diantara -2 sampai dengan +2, berarti tidak terjadi
autokorelasi
3) Bilai nilai D-W +2, berarti ada autokorelasi negatif
Jika ada masalah autokorelasi, maka model regresi yang seharusnya
signifikan (lihat angka F dan signifikannya), menjadi tidak layak untuk dipakai.
Autokorelasi dapat diatas dengan berbagai cara antara lain dengan melakukan
transformasi data dan menambah data observasi.
Tabel 4.16
Hasil Uji Autokorelasi R-squared 0.500175 Mean dependent var -1.079167
Adjusted R-squared 0.329780 S.D. dependent var 2.450685
S.E. of regression 2.006301 Akaike info criterion 4.453641
Sum squared resid 177.1107 Schwarz criterion 5.012133
Log likelihood -117.6092 Hannan-Quinn criter. 4.672098
F-statistic 2.935390 Durbin-Watson stat 2.227807
Prob(F-statistic) 0.002770
Sumber: data diolah, eviews 9.0
Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai durbin Watson stat sebesar
2.227807. Nilai du dan dl pada table durbin Watson dimana n = 12 dan k = 4
Nilai dL = 0.5120 dan nilai dU = 2.1766
Karena dhit < dL yaitu 2.227807 < 2.1766 maka terima H0. Ini menunjukkan
bahwa tidak terjadi autokorelasi.
84
E. Analisis Regresi Model Data Panel
Pengujian Analisis regresi model data panel dilakukan untuk mencari hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh Stock
Selection (X₁), Market Timing (X₂), Fund Size (X₃), dan Fund Longevity (X₄)
terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Syariah (Y). Hasil regresi dapat dilihat pada
tabel berikut
Tabel 4.17
Hasil Uji Regresi Data Panel
Dependent Variable: KINERJA
Method: Panel Least Squares
Date: 07/03/19 Time: 12:01
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 12
Total panel (balanced) observations: 60
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
STOCKSELECTION -0.088949 0.052659 -1.689165 0.0983
MARKETTIMING 0.004483 0.001817 2.467488 0.0176
FUNDSIZE -1.390243 0.671695 -2.069754 0.0444
LONGEVITYFUND -0.906847 0.229727 -3.947501 0.0003
C 40.55795 18.14552 2.235149 0.0305 Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared 0.500175 Mean dependent var -1.079167
Adjusted R-squared 0.329780 S.D. dependent var 2.450685
Sumber: data diolah, eviews 9.0
Berdasarkan pengelolaan data pada Tabel pada kolom Coefficients , diperoleh
model persamaan regresi sebagai berikut:
85
Y = a + b₁X₁ +b₂X₂ + b₃X₃ + b₄X₄ + e
Sehingga, persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut:
Kinerja Reksa Dana Saham Syariah = 40.55795 – 0.088949X₁ + 0.004483X₂-
1.390234X₃ – 0.906847X₄ + e
F. Pengujian Hipotesis
Pada pengujian hipotesis, akan dilakukan pengujian signifikansi koefisien
regresi parsial secara menyeluruh atau simultan (uji F), uji signifikansi koefisien
regresi parsial secara individu (uji t) dan analisis koefisien determinasi. Nilai-nilai
statistik dari uji F, uji t , dapat dilihat pada tabel berikut ini.
1) Uji Signifikansi Pengaruh Simultan (Uji F)
Hasil uji statistic F digunakan untuk mengukur apakah semua variabel
independen yang digunakan mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen.
Tabel 4.18
Hasil Uji Simultan (Uji F)
R-squared 0.500175 Mean dependent var -1.079167
Adjusted R-squared 0.329780 S.D. dependent var 2.450685
S.E. of regression 2.006301 Akaike info criterion 4.453641 Sum squared resid 177.1107 Schwarz criterion 5.012133
Log likelihood -117.6092 Hannan-Quinn criter. 4.672098
F-statistic 2.935390 Durbin-Watson stat 2.227807 Prob(F-statistic) 0.002770
Dari tabel menunjukkan bahwa nilai uji F (Prob (Fstatistic)) adalah 0.002770.
Karena nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikan ( α = 5%) maka
86
hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternative diterima. Maka dapat disimpulkan
Stock Selection, Market Timing Ability, Longvity Fund, dan Size Fund secara
simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Reksa Dana
Saham Syariah.
2) Uji Signifikansi Pengaruh Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh yang
diberikan satu variabel independen (variabel bebas) secara individu dalam
menjelaskan variabel dependen (variabel terikat). Uji t dalam penelitian ini
menggunakan nilai signifikansi 0,05 (α=5%). Adapun ketentuan mengenai
penerimaan atau penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima. Ini berarti bahwa secara
parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen.
b. Jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka Ha diterima. Ini berarti bahwa secara
parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
87
Tabel 4.19
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
SS -0.088949 0.052659 -1.689165 0.0983
MT 0.004483 0.001817 2.467488 0.0176
LONGVITY -1.390243 0.671695 -2.069754 0.0444
SIZE -0.906847 0.229727 -3.947501 0.0003
C 40.55795 18.14552 2.235149 0.0305
Sumber: data diolah, eviews 9.0
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis pada tabel di atas adalah :
a. Berdasarkan Tabel nilai probabilitas X₁ (Stock Selection) adalah 0.0983.
karena nilai probabilitas variabel X₁ lebih besar dari tingkat signifikansi
yaitu 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa X₁ (Stock Selection) tidak
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja reksa dana saham syariah di
Indonesia.
b. Nilai probabilitas X₂ (Market Timing Ability) adalah 0.0176. Karena nilai
probabilitas variabel X₂ lebih kecil dari tingkat signifikansi yaitu 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa X₂ (Market Timing Ability) berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja reksa dana saham syariah di Indonesia.
c. Nilai probabilitas X₃ (Longvity Fund) adalah 0.444. Karena nilai
probabilitas variabel X₃ lebih kecil dari tingkat signifikansi yaitu 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa X₃ (Longvity Fund) berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja reksa dana saham syariah di Indonesia.
88
d. Nilai probabilitas X₄ (Size Fund) adalah 0.0003. Karena nilai probabilitas
variabel X₄ lebih kecil dari tingkat signifikansi yaitu 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa X₄ (Size Fund) berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja reksa dana saham syariah di Indonesia.
3) Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R²) merupakan suatu nilai (nilai proporsi) yang
mengukur seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan
dalam persamaan regresi, dalam menerangkan variasi variabel tak bebas
(Gujarati, 2003:212). Nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 dan 1. Nilai
koefsien determinasi R² yang kecil (mendekati nol) berati kemampuan variabel-
variabel tak bebas secara simultan dalam menerangkan variasi variabel tak
bebas amat terbatas. Nilai koefisien determinasi yang mendekati satu berarti
variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel bebas.
Tabel 4.21
Hasil Uji Koefisien Determinasi
R-squared 0.500175 Mean dependent var -1.079167
Adjusted R-squared 0.329780 S.D. dependent var 2.450685 S.E. of regression 2.006301 Akaike info criterion 4.453641
Sum squared resid 177.1107 Schwarz criterion 5.012133
Log likelihood -117.6092 Hannan-Quinn criter. 4.672098 F-statistic 2.935390 Durbin-Watson stat 2.227807
Prob(F-statistic) 0.002770
Berdasarkan Tabel diketahui nilai koefisien determinasi (R-squared) sebesar =
0.500175. Nilai tersebut dapat diinterpretasikan Stock Selection Skill,Market
89
Timing ability, Ukuran Reksa Dana dan Umur Reksa Dana mampu
mempengaruhi/menjelaskan Kinerja Reksa Dana Saham secara simultan atau
bersama-sama sebesar 50.02%, sisanya sebesar 49.98% dipengaruhi oleh faktor
faktor lain.
G. Interprestasi Hasil dan Pembahasan
Dalam penelitian ini model yang digunakann adalah model FEM (Fixed Effect
Model). Hal ini dikarenakan hasil yang diperoleh dengan uji Hausman yang
menghasilkan nilai probabilitas < 0,05.
1) Pengaruh Stock Selection pada Kinerja Reksa Dana Saham Syariah
Dari tabel dapat dilihat bahwa dengan menggunakan metode
perhitungan Treynor-Mazuy dengan 12 sampel penelitian reksa dana saham
syariah selama periode 2014-2018 dapat diketahui bahwa Stock Selection tidak
berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham syariah. Hal ini ditunjukkan
oleh nilai signifikansi t dari variabel Stock Selection yaitu sebesar 0.0983 atau
lebih besar dari 0,05. Menurut Corrado, (2002: 56) Stock Selection Skill
dianggap memberikan kontribusi yang positif terhadap kinerja reksa dana
karena setiap instrumen yang dimasukkan kedalam portofolio akan dipilih dan
dianalisa secara spesifik yang kemudian dimasukkan kedalam kelas-kelas aset
tertentu. Pemilihan sekuritas dari manajer invetasi sangat diandalkan untuk
mendapatkan return yang superior. Treynor Mazuy (1966) mengatakan bahwa
ketika nilai α atau alpha positif berarti meunjukkan adanya kemampuan
selectivity dari reksa dana tersebut. Artinya manajer investasi mampu
90
membentuk kompisisi portofolio yang tepat sehingga mampu menghasilkan
return yang tinggi. Hasil penenlitian ini juga didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Kaur (2013) yang menyatakan bahwa stock selection skill
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja reksa dana saham.
Hasil pengujian menunjukan hipotesis 1 tidak berhasil di dukung atau
terima H₀ karena Stock Selection tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja reksa dana saham syariah. Hal ini dapat diartikan bahwa
manajer investasi tidak memiliki kemampuan yang tepat dalam pemilihan
saham reksa dana. Masalah yang timbul disebabkan oleh manajer investasi
yang salah dalam pemilihan atau pembelian saham.
2) Pengaruh Market Timing Ability pada Kinerja Reksa Dana Saham Syariah.
Dari Tabel menunjukkan bahwa Market Timing Ability berpengaruh
terhadap Kinerja Reksa Dana Saham syariah secara signifikan. Secara parsial
dapat dilihat bahwa Market Timing Ability memiliki pengaruh signifikan
dengan tingkat signifikan sebesar 0.0176 atau lebih kecil dari 0,05. Menurut
Hirschey, (2008: 141) Market timing ability dinilai berkontribusi positif karena
manajer investasi akan mampu memprediksi kapan waktu yang tepat untuk
menyesuaikan portfolio sahamnya sebagai antisipasi terhadap perubahan harga
pasar. Selain itu, manajer investasi bertujuan untuk membeli sekuritas sebelum
pergerakan pasar bullish dan menjual sekuritas sebelum pergerakan pasar
bearish Treynor dan Mazuy (1966) mengatakan bahwa ketika nilai γ atau
gamma positif, berarti menunjukkan adanya market timing ability. Hasil ini
91
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Meuthia Muriazi (2016) yang
menyatakan bahwa Market Timing Ability memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Kinerja Reksa Dana.
3) Pengaruh Fund Size terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Syariah.
Dari Tabel menunjukkan bahwa selama periode penelitian Fund Size
berpengaruh terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Syariah secara signifikan.
Pengujian yang dilakukan secara parsial menunjukkan ukuran reksa dana
memiliki nilai prob. 0.0444 < 0,05, maka dapat diartikan bahwa Fund Size
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksa dana saham
syariah. Menurut Pratomo dan Nugraha (2009 : 86) mengatakan bahwa semakin
besar jumlah aset yang dikumpulkan sebuah Reksa Dana, akan memberikan
fleksibilitas yang lebih tinggi pada reksa dana tersebut dalam memberikan
pelayanan terbaikkepada nasabahnya. Semakin besar aset akan semakin
memudahkan terciptanya economic of scale yang dapat berdampak pada
penurunan biaya-biaya yang dibebankan kepadanasabah secara tidak langsung
seperti biaya manajemen, biaya kustodian, biaya transaksidan dan biaya
lainnya. Juga biaya tetap seperti biaya auditor, dengan senakin besarnya
danayang dikelola secara persentase akan juga menurun. Hal ini berdampak
positif pada kinerjaatau hasil investasi yang diberikan kepada investor. Hasil
penenlitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Dina Aulia
Muhammad Pambudi Wicaksono, R. Djoko Sampurno (2015) yang
92
menyatakan bahwa variabel fund size memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja reksa dana syariah.
4) Pengaruh Fund Longevity terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Syariah
Dari Tabel menunjukkan bahwa Fund Longevity selama periode
penelitian berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham syariah secara
signifikan. Pengujian yang dilakukan secara parsial menunjukkan ukuran reksa
dana saham syariah memiliki nilai prob. 0.0003 < 0,05, maka sesuai dengan
ketentuan H1 diterima yang dapat diartikan bahwa ukuran reksa dana saham
syariah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja reksa dana
saham syariah. Menurut Cahyono (2000 : 145) Umur reksa dana yang panjang
menunjukkan eksisitensi reksa dana tersebut. Oleh sebab itu dapat diartikan,
bahwa reksa dana yang memiliki umur yang lebih tua, memiliki pengalaman
lebih banyak dan mengetahui kebutuhan konstituennya atas informasi tentang
reksa dana.. Penelitian ini didukung oleh penenlitian yang dilakukan oleh
Sihombing, Eva Laurens (2016) yang menyatakan bahwa umur reksa dana
berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham dan dikuatkan oleh penelitian
Dina Aulia Rachmah dan Asrid Juniar (2018) menyatakan bahwa Longelity
Fund berpengaruh terhadap Kinerja reksa dana saham syariah.
93
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini meneliti tentang Analisis Stock Selection, Market Timing Ability,
Fund Size dan Fund Longevity pada Kinerja Reksa Dana Syariah di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel dengan data sampel yang
digunakan sebanyak 12 sampel reksadana syariah selama 5 tahun dari tahun 2014-
2018. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Variable Stock Selection dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja reksa dana saham syariah periode 2014-2018. Dengan
demikian hasil hipotesis 1 terima Hₒ atau Hₐ ditolak, yang artinya manajer
investasi tidak memiliki kemampuan yang tepat dalam pemilihan saham. Hasil
penenlitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Kaur (2013)
yang menyatakan bahwa stock selection skill tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja reksa dana saham.
2. Variable Market Timing Ability dalam penelitian ini memiliki pengaruh
terhadap Kinerja Reksa Dana Saham syariah secara signifikan. Dengan
demikian pada hipotesis 2, tolak Hₒ atau terima Hₐ. Hasil ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Meuthia Muriazi (2016) yang menyatakan
94
bahwa Market Timing Ability memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Kinerja Reksa Dana.
3. Variable Fund Size selama periode penelitian memiliki pengaruh terhadap
Kinerja Reksa Dana Saham secara signifikan. Dengan demikian pada
hipotesis 3, tolak Hₒ atau terima Hₐ. Hasil penenlitian ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Dina Aulia Rachmah dan Asrid Juniar (2018)
yang menyatakan bahwa Longelity Fund berpengaruh terhadap Kinerja reksa
dana saham syariah
4. Variabel Fund Longevity selama periode penelitian memiliki pengaruh
terhadap kinerja reksa dana saham secara signifikan. Dengan demikian pada
hipotesis 4, tolak Hₒ atau terima Hₐ. Penelitian ini didukung oleh penenlitian
yang dilakukan oleh Sihombing, Eva Laurens (2016) yang menyatakan bahwa
umur reksa dana berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham.
B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan yang telah diuraikan, maka peneliti memberikan
beberapa saran, yaitu:
1. Bagi investor
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa market timing ability, longevity
fund, dan size fund memiliki pengaruh positif dan signifikan. Artinya manajer
investasi mampu mengambil keputusan yang tepat terkait membaca situasi
pasar. Bagi seorang investor reksa dana syariah penting untuk melihat
bagaimana kemapuan manajer investasi tersebut dan kebijakan investasi yang
95
berada di prospektus masing-masing reksa dana syariah, sehingga mampu
meningkatkan kinerja reksa dana saham syariah yang dikelolanya.
2. Manajer Investasi
Sebagai pihak yang dipercaya mengelola dana dari para investor
diharapkan bisa mengelola aset secara tepat agar memperoleh return yang
diharapkan dengan tingkat risiko yang rendah. Hal ini menjadi penting karena
para calon investor akan merespon dengan cepat apabila kehandalan manajer
investasi dalam market timing dilakukan secara tepat. Sebagaimana diketahui
dari hasil penelitian bahwa hanya stock selection yang tidak memiliki
pengaruh signifikan terhadap kinerja reksadana saham syariah. Hal ini dapat
menjadi bahan pertimbangan bagi manajer investasi untuk memperbaiki
kinerjanya dalam mengelola portofolio reksa dana.
3. Peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya yang ingin membuat penelitian yang berkaitan
dengan reksa dana saham diharapkan dapat menambah variabel lain dan
periode pengamatan yang lebih lama. Karena makin panjang data historis
yang digunakan maka akan semakin akurat hasil kesimpulan untuk jangka
panjang. Penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat menggunakan metode
selain Treynor dalam mengukur kinerja reksa dana syariah seperti metode
Sharpe dan Jensen sehingga kinerja dari beberapa model perhitungan kinerja
dapat dibandingkan
96
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Fikriyah, Mohamad Shamsher, Hassan Taufiq. 2014. A Comparative
Performance of Malaysian Islamic and Conventional Mutual Funds. Jurnal diakses
pada tanggal 15 Maret 2019
Amalia, Deasy dan Sihombing Pardomuan. “Pengaruh Analisis Stock Selection Skill,
Market Timing ability terhadap Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia Periode
Januari 2008 – Juli 2013”. Jurnal Ilmiah, Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti.
2014. diakses pada tanggal 25 Januari 2019
Andreas G.F. Hoepner , Hussain G. Rammal & Michael Rezec. 2011. “Islamic mutual
funds’ financial performance and international investment style: evidence from 20
countrie”. The European Journal of Finance, 17:9-10, 829-850. Jurnal diakses pada
tanggal 14 Maret 2019
Antonio, Muhammad Syafi’I. “Bank Syariah dan Teori ke Praktik”. Gema Insani,
Jakarta, 2001
Aulia, Dina Rachmah dan Astrid Niar. “Pengaruh Analisis Stock Selection Skill,
Market Timing ability, dan Longelity Fund terhadap Kinerja Reksa Dana Saham
Syariah di Indonesia. Jurnal Sains Manajemen dan Kewirausahaan, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Lambung Mangkurat. 2018. Dari:
http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/jsmk diakses pada tanggal 25 Januari 2019
Bamidele, Ilo M, Olumuyiwa, Yinusa G, Lucas, Elumah O. 2018. “Performance of
mutual funds in Nigeria” The Ieb International Journal Of Finance, 17: 8-25. Jurnal
diakses pada tanggal 12 Maret 2019
Cahyono, Jaka E. 2001. “Cara Jitu Meraih Untung dari Reksa Dana”. PT Alex Media
Komputindo. Jakarta
Chen, J., Hong, H., Huang, M., & Kubik, J. D. “Does Fund Size Erode Performance?
Organizational Diseconomies and Active Money Management. American Economic
Review.” 94(5), 2004, pp. 1276-302.
Corrado Charles J. and Bradford D. Jordan. 2002. “Fundamental of Investment :
Valuation & Management 2 ed”. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Cuthbertson, Keith, Nitzsche Dirk, Sullivan Niall O’. 2010. “The Market Timing
Ability Of Uk Mutual Funds”. Journal of Business, Finance and Accounting 37(1),270-
289. Jurnal diakses pada tanggal 14 Maret 2019
Dawood Ashraf. 2013. "Performance evaluation of Islamic mutual funds relative to
conventional funds: Empirical evidence from Saudi Arabia". International Journal of
97
Islamic and Middle Eastern Finance and Management, Vol. 6 Issue: 2, pp.105-121.
Jurnal diakses pada tanggal 11 Maret 2019
Elton, Edwin J. “Modern Portofolio Theory and Investment Analysis”. Jhon Wiley &
Sons, Inc. Asia. 2011
Fatwa DSN (Dewan Syariah Nasional) MUI No.20/DSN/MUI/IX/2000 tentang
definisi Reksa Dana Syariah
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19” Edisi
ke Lima, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.
Hamid, Abdul. “Pasar Modal Syariah”. Lembaga Penelitian UIN Jakarta, Jakarta,
2009
Hirschey Mark and John Nofsinger. 2008. “Investment Analysis and Behavior”. New
York: McGraw-Hill Companies, Inc.
Huda, Nurul dan Edwin Mustafa Nasution. “Investasi Pada Pasar Modal Syariah”.
Kencana, 2008
Karlsson, Thomas, dan Marina Persson. 2005. Mutual Fund Performance – Explaining
the Performance of Swedish Domestic Equity Mutual Funds by Using Different Fund
Characteristics. (Master Thesis). School of Economics and Commercial Law Goteborg
University.
Kaur, I. “Performance, Timing and Selectivity Skills of Indian Equity Mutual Funds:
An Empirical Approach.”Researchers World, Vol.– IV, Issue – 4, Oktober 2013, pp.
87 – 94.
Manurung, A. H. “Reksa Dana Investasiku”. Buku Kompas, Jakarta, 2008
Maulina, Rika Yulinda. “Pengaruh Analisis Stock Selection Skill, Market Timing
ability, Longelity Fund, dan Size Fund, terhadap Kinerja Reksa Dana Saham di
Indonesia Periode 2011-2015. Jurnal diakses pada tanggal 23 Januari 2019
Mohammad Nazeeruddin, Dawood Ashraf. 2015. “The market timing ability and
return performance of Islamic equities: an empirical study”. Pacific-Basin Finance
Journal. Jurnal diakses pada tanggal 11 Maret 2019
Oramahi, HA. “Perancangan Percobaan (Aplikasi dengan SPSS dan SAS)”. Gava
Media, Yogyakarta, 2007.
OttenB, R.& Bams, D. “European Mutual Fund Performance.”European Financial
Management, Vol. 8(1), 2002, pp. 75-101.
Peraturan Otoritas Jasa Kemuangan Nomor 19/ POJK04/ 2015 Tentang Penerbitan dan
Persyaratan Reksa Dana Syariah
98
Pratomo, Eko Priyo., Ubaidillah Nugraha, 2001. Reksa Dana : Solusi Perencanaan
Investasi di Era Modern. PT SUN. Jakarta
Rodoni, Ahmad. “Investasi Syariah”. Lembaga Penelitian UIN Jakarta, Jakarta, 2009
Sihombing, Rut F. “Pengaruh Analisis Stock Selection Skill, Market Timing ability,
Ukuran Reksa Dana Saham, Umur Reksa Dana Saham, terhadap Kinerja Reksa Dana
Saham”. Jurnal Ilmiah, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. 2016. Dari:
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/1946, diakses pada tanggal 23 Januari
2019s
Soemitra, Andri. “Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah”. Kencana, 2014
Soo-Wah Low. 2012. “Market Timing And Selectivity Performance: A Cross-Sectional
Analysis Of Malaysian Unit Trust Funds”. Prague Economic Papers. Paper diakses
pada tanggal 14 Maret 2019
Sugiyono . “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”. Cetakan ke 17,
Alfabeta, Bandung, 2012
Treynor, J. & Mazuy, K. “Can Mutual Fund Outguess The Market” Harvard business
review, Vol.44 (4), 1966, pp.131-136
Undang-Undang No 8 tahun 1995
Vincentius, Michael Panjaitan. “Analisis Kemamuan Stock Selection Skill dan Market
Timing ability Manajer Investasi terhadap Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia”.
Jurnal diakses pada tanggal 25 Januari 2019
Winingrum, Evi Putri. “Analisis Stock Selection Skill, Market Timing ability, Size
Reksa Dana, Umur Reksa Dana, dan Expense Ratio terhadap Kinerja Reksa Dana di
Indonesia Periode Tahun 2006 – 2010”. Jurnal diakses pada tanggal 14 Januari 2019
www.ojk.go.id
www.reksadana.ojk.go.id
Yuzi, Aida, Samsuddin, Shamshimah, Niza Shazreen Shair, Hafiz Mohd Sazny. 2011.
“Performance Evaluation Of Islamic Mutual Funds In Malaysia Based On Asset
Portfolio”. Jurnal diakses pada tanggal 15 Maret 2019
99
Lampiran 1. Daftar Sampel Reksa Dana Saham Syariah
No Reksa Dana Manajer Investasi Bank Kustodian Tanggal efektif
1 TRIM Syariah Saham
PT. Trimegah Asset
Management Deutsche Bank AG
26 Desember
2006
2
Batavia Dana Saham
Syariah
PT. Batavia Prosperindo Aset
Manajemen Deutsche Bank AG 16 juli 2007
3
CIMB-Principal Islamic
Equity Growth Syariah
PT. CIMB-Principal Asset
Management Deutsche Bank AG 06 Agustus 2007
4
Mandiri Investa Atraktif
Syariah
PT. Mandiri Manajemen
Investasi Deutsche Bank AG
19 Desember
2007
5 Cipta Syariah Equity
PT. Ciptadana Asset
Management Deutsche Bank AG 16-Apr-08
6
Manulife Syariah
Sektoral Amanah
PT. Manulife Aset Manajemen
Indonesia HSBC 16 Januari 2009
7
Panin Dana Syariah
Saham PT. Panin Asset Management Deutsche Bank AG 20 Juni 2012
8
MNC Dana Syariah
Ekuitas PT. MNC Asset Management PT. BRI (Persero), Tbk.
13 Desember
2012
9
SAM Sharia Equity
Fund PT. Samuel Aset Manajemen
PT. Bank CIMB Niaga,
Tbk.
27 Desember
2012
10
Lautandhana Saham
Syariah
PT. Lautandhana Investment
Management
PT. Bank CIMB Niaga,
Tbk.
27 Desember
2012
11 Syariah Premier ETF JII
PT. Indo Premier Investment
Management Deutsche Bank AG 16-Apr-13
12
Mandiri Investa Ekuitas
Syariah
PT. Mandiri Manajemen
Investasi Deutsche Bank AG
05 Juni
2013
Lampiran 2. Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana Saham Syariah Tahun 2014 -2018
No Tahun Nama Reksa Dana Syariah NAB Return
1 2014
Trim Syariah Saham
519,778,508,849.17 0.154
2015
1,018,228,387,379.83 -0.007
2016
514,185,056,617.59 -0.044
2017
456,292,327,489.37 -0.004
2018
408,973,723,666.81 -0.004
2 2014
Batavia Dana Saham Syariah
167,957,653,522.17 -0.019
2015 126,335,331,989.67 -0.009
2016
132,339,467,756.24 0.007
2017
122,208,122,030.19 -0.005
2018
131,617,685,401.09 0.056
100
No Tahun Nama Reksa Dana Syariah NAB Return
3 2014
CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah
125,417,165,889.50 0.063
2015
180,545,895,227.58 -0.012
2016
154,199,147,057.96 0.016
2017
137,574,503,154.84 0.014
2018
148,268,090,874.44 -0.009
4 2014
Mandiri Investa Atraktif Syariah
207,493,550,732.25 0.020
2015
262,556,980,879.67 0.031
2016
140,354,355,230.38 0.865
2017 119,966,753,468.28 -0.009
2018
85,340,067,199.25 -0.025
5 2014
Cipta Syariah Equity
169,479,312,929.00 0.024
2015
215,199,061,523.42 0.004
2016
202,548,895,618.37 0.002
2017
171,548,963,697.05 -0.024
2018
93,465,760,634.81 0.096
6 2014
Manulife Syariah Sektoral Amanah
867,365,320,757.25 0.004
2015
798,863,985,973.50 -0.018
2016
738,273,969,742.29 -0.001
2017
539,119,321,035.36 -0.044
2018 341,710,057,121.00 -0.020
7 2014
Panin Dana Syariah Saham
354,281,954,525.17 0.052
2015
345,004,572,171.92 -0.004
2016
293,657,131,941.52 -0.012
2017
199,310,735,882.17 -0.051
2018
93,830,184,926.24 -0.028
101
No Tahun Nama Reksa Dana Syariah NAB Return
8 2014
Lautandhana Saham Syariah
38,878,101,341.42 0.028
2015
43,546,578,434.33 0.005
2016
47,913,833,127.92 0.011
2017
45,879,888,095.53 -0.004
2018
39,187,582,152.13 -0.014
9 2014
Mandiri Investa Ekuitas Syariah
19,998,214,091.08 0.320
2015
85,350,305,255.58 0.078
2016
89,287,480,135.98 -0.021
2017 56,886,368,689.58 -0.038
2018
38,435,276,831.20 -0.011
10 2014
Syariah Premier ETF JII
270,342,808,365.17 0.276
2015
574,269,555,817.08 0.025
2016
302,310,227,097.53 -0.016
2017
99,201,913,846.98 -0.073
2018
28,366,776,138.97 -0.107
11 2014
SAM Sharia Equity Fund
416,204,815,845.33 0.094
2015
424,458,903,549.33 -0.042
2016
132,382,133,110.11 -0.065
2017
135,704,069,454.94 -0.009
2018 66,755,394,830.65 -0.029
12 2014
MNC Dana Syariah Ekuitas
34,289,009,305.25 0.006
2015
29,026,968,743.33 0.012
2016
18,596,165,841.75 -0.039
2017
11,634,605,762.50 -0.014
2018
8,397,808,904.24 -0.021
102
Lampiran 3. Data Reksa Dana Sampel Penelitian Tahun 2014-2018
No Reksa Dana Saham Syariah Tahun
Stock
Selection(X₁)
Market
Timing(X₂)
Fund
Size(X₃)
Fund
Longevity(X₄) Kinerja(Y)
1 Trim Syariah Saham 2014 -0.53 -99.52 26.98 8 0.79
2 Trim Syariah Saham 2015 0.00 5.02 27.65 9 -0.34
3 Trim Syariah Saham 2016 -0.20 3.10 26.97 10 -0.90
4 Trim Syariah Saham 2017 -0.63 -131.12 26.85 11 3.45
5 Trim Syariah Saham 2018 -0.02 1.35 26.74 12 -1.71
6 Batavia Dana Saham Syariah 2014 -0.02 -5.24 25.85 7 1.07
7 Batavia Dana Saham Syariah 2015 43.07 3.75 25.56 8 -3.26
8 Batavia Dana Saham Syariah 2016 -0.06 -17.76 25.61 9 -0.18
9 Batavia Dana Saham Syariah 2017 0.01 -12.96 25.53 10 -1.36
10 Batavia Dana Saham Syariah 2018 -0.13 -58.70 25.60 11 -2.70
11
CIMB-Principal Islamic
Equity Growth Syariah 2014 -0.23 -31.79 25.55 7
-1.69
12 CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah 2015 -0.11 -9.54 25.92 8 0.16
13
CIMB-Principal Islamic
Equity Growth Syariah 2016 0.07 6.73 25.76 9 -1.15
14
CIMB-Principal Islamic
Equity Growth Syariah 2017 -0.02 -27.04 25.65 10 -5.71
15
CIMB-Principal Islamic
Equity Growth Syariah 2018 -0.03 -4.10 25.72 11 -6.74
16
Mandiri Investa Atraktif
Syariah 2014 -0.10 -40.68 26.06 7 -2.68
17
Mandiri Investa Atraktif
Syariah 2015 0.15 15.08 26.29 8 -5.12
18
Mandiri Investa Atraktif
Syariah 2016 0.86 3.53 25.67 9 -0.56
19
Mandiri Investa Atraktif
Syariah 2017 -0.03 2.82 25.51 10 0.64
20
Mandiri Investa Atraktif
Syariah 2018 -0.08 -15.09 25.17 11 -2.29
21 Cipta Syariah Equity 2014 -0.09 21.39 25.86 7 3.18
22 Cipta Syariah Equity 2015 0.04 13.71 26.09 8 -1.28
23 Cipta Syariah Equity 2016 -0.05 52.73 26.03 9 -2.60
24 Cipta Syariah Equity 2017 -0.02 27.17 25.87 10 -3.19
25 Cipta Syariah Equity 2018 -1.12 -328.73 25.26 11 -2.94
26 Manulife Syariah Sektoral Amanah 2014 0.01 73.45 27.49 5 -1.41
27
Manulife Syariah Sektoral
Amanah 2015 0.03 7.77 27.41 6 0.21
28
Manulife Syariah Sektoral
Amanah 2016 -0.16 -19.05 27.33 7 -1.81
29
Manulife Syariah Sektoral
Amanah 2017 -0.04 5.69 27.01 8 -1.05
30
Manulife Syariah Sektoral
Amanah 2018 -0.09 -10.51 26.56 9 -2.05
31 Panin Dana Syariah Saham 2014 -0.13 -65.50 26.59 3 2.55
103
No Reksa Dana Saham Syariah Tahun
Stock
Selection (X₁)
Market
Timing(X₂)
Fund
Size(X₃)
Fund
Longevity(X₄) Kinerja(Y)
32 Panin Dana Syariah Saham 2015 0.08 -3.40 26.57 4 -1.69
33 Panin Dana Syariah Saham 2016 -0.08 -0.97 26.41 5 -0.24
34 Panin Dana Syariah Saham 2017 -0.13 -16.80 26.02 6 -2.72
35 Panin Dana Syariah Saham 2018 -0.13 -66.49 25.26 7 -1.83
36 Lautandhana Saham Syariah 2014 0.02 7.33 24.38 2 1.93
37 Lautandhana Saham Syariah 2015 -0.37 -72.47 24.50 3 -0.76
38 Lautandhana Saham Syariah 2016 0.01 -2.36 24.59 4 -5.11
39 Lautandhana Saham Syariah 2017 -0.03 18.07 24.55 5 -0.07
40 Lautandhana Saham Syariah 2018 -0.01 0.53 24.39 6 -4.32
41
Mandiri Investa Ekuitas
Syariah 2014 -1.97 -438.601 23.72 2 -0.09
42
Mandiri Investa Ekuitas
Syariah 2015 -0.10 -35.43 25.17 3
-3.55
43
Mandiri Investa Ekuitas
Syariah 2016 -0.06 -13.87 25.22 4 0.19
44
Mandiri Investa Ekuitas
Syariah 2017 -0.04 -18.46 24.76 5 -2.66
45
Mandiri Investa Ekuitas
Syariah 2018 -0.03 -6.75 24.37 6 -7.16
46 Syariah Premier ETF JII 2014 4.62 1154.664 26.32 2 7.01
47 Syariah Premier ETF JII 2015 0.04 -0.14 27.08 3 2.41
48 Syariah Premier ETF JII 2016 0.09 50.60 26.43 4 -1.18
49 Syariah Premier ETF JII 2017 0.09 34.12 25.32 5 -0.24
50 Syariah Premier ETF JII 2018 -0.26 -67.81 24.07 6 -1.72
51 SAM Sharia Equity Fund 2014 -0.18 -16.74 26.75 2 -1.40
52 SAM Sharia Equity Fund 2015 0.02 5.67 26.77 3 0.16
53 SAM Sharia Equity Fund 2016 -0.18 -4.95 25.61 4 -0.80
54 SAM Sharia Equity Fund 2017 0.01 -73.427 25.63 5 -1.13
55 SAM Sharia Equity Fund 2018 -0.06 -5.92 24.92 6 -0.56
56 MNC Dana Syariah Ekuitas 2014 -0.14 -49.19 24.26 2 -1.25
57 MNC Dana Syariah Ekuitas 2015 -0.02 -11.68 24.09 3 -1.90
58 MNC Dana Syariah Ekuitas 2016 -0.43 -72.22 23.65 4 1.76
59 MNC Dana Syariah Ekuitas 2017 0.09 80.71 23.18 5 2.21
60 MNC Dana Syariah Ekuitas 2018 -0.19 -41.56 22.85 6 0.63
104
Lampiran 4. Hasil Uji Analisis Deskriptif
KINERJA_Y_
STOCK_SELECTION_SKILL_
X1 MARKET_TIMI
NG_X2_ FUND_SIZE_X
3_ FUND_LONGE
VITY_X4_
Mean -1.079264 0.683250 -5.025200 25.64973 6.500000
Median -1.165203 -0.041000 -5.578500 25.65743 6.000000
Maximum 7.009765 43.07000 1154.664 27.64909 12.00000
Minimum -7.155905 -1.968000 -438.6010 22.85124 2.000000
Std. Dev. 2.450372 5.608344 170.9395 1.094639 2.837402
Skewness 0.206337 7.379653 4.930848 -0.391643 0.089788
Kurtosis 4.447001 56.24354 37.45935 2.717976 1.915147
Jarque-Bera 5.660278 7631.780 3211.750 1.732687 3.022884
Probability 0.059005 0.000000 0.000000 0.420486 0.220592
Sum -64.75584 40.99500 -301.5120 1538.984 390.0000
Sum Sq. Dev. 354.2550 1855.758 1723998. 70.69583 475.0000
Observations 60 60 60 60 60
Lampiran 5. Hasil Analisis Uji Common Effect Model (CEM) dan Fixed Effect Model
(FEM)
UJI CEM
Dependent Variable: KINERJA
Method: Panel Least Squares
Date: 07/03/19 Time: 11:59
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 12
Total panel (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. STOCKSELECTION -0.044362 0.052747 -0.841041 0.4040
MARKETTIMING 0.004452 0.001804 2.467490 0.0167
FUNDSIZE 0.268168 0.285674 0.938721 0.3520
LONGEVITYFUND -0.239972 0.110362 -2.174409 0.0340
C -6.345069 7.144962 -0.888048 0.3784 R-squared 0.217228 Mean dependent var -1.079167
Adjusted R-squared 0.160300 S.D. dependent var 2.450685
S.E. of regression 2.245690 Akaike info criterion 4.535558
Sum squared resid 277.3717 Schwarz criterion 4.710086
Log likelihood -131.0667 Hannan-Quinn criter. 4.603825
F-statistic 3.815790 Durbin-Watson stat 1.597509
Prob(F-statistic) 0.008288
105
UJI FEM
Dependent Variable: KINERJA
Method: Panel Least Squares
Date: 07/03/19 Time: 12:01
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 12
Total panel (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. STOCKSELECTION -0.088949 0.052659 -1.689165 0.0983
MARKETTIMING 0.004483 0.001817 2.467488 0.0176
FUNDSIZE -1.390243 0.671695 -2.069754 0.0444
LONGEVITYFUND -0.906847 0.229727 -3.947501 0.0003
C 40.55795 18.14552 2.235149 0.0305 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.500175 Mean dependent var -1.079167
Adjusted R-squared 0.329780 S.D. dependent var 2.450685
Lampiran 6. Hasil Analisis Data Panel Uji Chow
Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 2.264368 (11,44) 0.0274
Cross-section Chi-square 26.914998 11 0.0047
Cross-section fixed effects test equation:
Dependent Variable: KINERJA
Method: Panel Least Squares
Date: 07/03/19 Time: 12:02
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 12
Total panel (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. STOCKSELECTION -0.044362 0.052747 -0.841041 0.4040
MARKETTIMING 0.004452 0.001804 2.467490 0.0167
FUNDSIZE 0.268168 0.285674 0.938721 0.3520
LONGEVITYFUND -0.239972 0.110362 -2.174409 0.0340
C -6.345069 7.144962 -0.888048 0.3784
106
R-squared 0.217228 Mean dependent var -1.079167
Adjusted R-squared 0.160300 S.D. dependent var 2.450685
S.E. of regression 2.245690 Akaike info criterion 4.535558
Sum squared resid 277.3717 Schwarz criterion 4.710086
Log likelihood -131.0667 Hannan-Quinn criter. 4.603825
F-statistic 3.815790 Durbin-Watson stat 1.597509
Prob(F-statistic) 0.008288
Lampiran 7. Hasil Analisis Data Panel Uji Hausman
Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 10.718586 4 0.0299
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. STOCKSELECTION -0.088949 -0.052845 0.000359 0.0569
MARKETTIMING 0.004483 0.004136 0.000000 0.6078
FUNDSIZE -1.390243 0.220459 0.356165 0.0070
LONGEVITYFUND -0.906847 -0.293226 0.039213 0.0019
Cross-section random effects test equation:
Dependent Variable: KINERJA
Method: Panel Least Squares
Date: 07/03/19 Time: 12:05
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 12
Total panel (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 40.55795 18.14552 2.235149 0.0305
STOCKSELECTION -0.088949 0.052659 -1.689165 0.0983
MARKETTIMING 0.004483 0.001817 2.467488 0.0176
FUNDSIZE -1.390243 0.671695 -2.069754 0.0444
LONGEVITYFUND -0.906847 0.229727 -3.947501 0.0003 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)
107
R-squared 0.500175 Mean dependent var -1.079167
Adjusted R-squared 0.329780 S.D. dependent var 2.450685
S.E. of regression 2.006301 Akaike info criterion 4.453641
Sum squared resid 177.1107 Schwarz criterion 5.012133
Log likelihood -117.6092 Hannan-Quinn criter. 4.672098
F-statistic 2.935390 Durbin-Watson stat 2.227807
Prob(F-statistic) 0.002770
Lampiran 8. Uji Asumsi Klasik
1. UJI NORMALITAS
0
2
4
6
8
10
-3 -2 -1 0 1 2 3 4
Series: Standardized Residuals
Sample 2014 2018
Observations 60
Mean -5.92e-17
Median -0.049717
Maximum 4.195485
Minimum -3.472099
Std. Dev. 1.732593
Skewness 0.168806
Kurtosis 2.601265
Jarque-Bera 0.682429
Probability 0.710906
2. MULTIKOLINIEARITAS
KINERJA STOCKSELEC
TION MARKETTIMIN
G FUNDSIZE LONGEVITYFU
ND
KINERJA 1 -0.07485052 0.36584288 0.09869097 -0.30301433
STOCKSELECTION -0.07485052 1 0.12784205 0.01032004 0.05135437
MARKETTIMING 0.36584288 0.12784205 1 0.17801576 -0.16892549
FUNDSIZE 0.09869097 0.01032004 0.17801576 1 0.27124416
LONGEVITYFUND -0.30301433 0.05135437 -0.16892549 0.27124416 1
108
3. HETEROSKEDASTISITAS
Dependent Variable: RESABS
Method: Panel Least Squares
Date: 07/03/19 Time: 12:16
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 12
Total panel (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. STOCKSELECTION -0.032333 0.023832 -1.356682 0.1804
MARKETTIMING -3.80E-05 0.000815 -0.046570 0.9630
FUNDSIZE -0.075148 0.129075 -0.582199 0.5628
LONGEVITYFUND -0.023506 0.049865 -0.471401 0.6392
C 3.502173 3.228291 1.084838 0.2827 R-squared 0.048589 Mean dependent var 1.399964
Adjusted R-squared -0.020604 S.D. dependent var 1.004370
S.E. of regression 1.014664 Akaike info criterion 2.946648
Sum squared resid 56.62490 Schwarz criterion 3.121177
Log likelihood -83.39944 Hannan-Quinn criter. 3.014916
F-statistic 0.702226 Durbin-Watson stat 2.085958
Prob(F-statistic) 0.593787
4. Uji Autokolerasi
R-squared 0.500175 Mean dependent var -1.079167
Adjusted R-squared 0.329780 S.D. dependent var 2.450685
S.E. of regression 2.006301 Akaike info criterion 4.453641
Sum squared resid 177.1107 Schwarz criterion 5.012133
Log likelihood -117.6092 Hannan-Quinn criter. 4.672098
F-statistic 2.935390 Durbin-Watson stat 2.227807
Prob(F-statistic) 0.002770
Lampiran 9. Hasil Uji Hipotesis Uji F
Uji F
Cross-section random effects test equation:
Dependent Variable: KINERJA
Method: Panel Least Squares
Date: 07/03/19 Time: 12:05
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 12
Total panel (balanced) observations: 60
109
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 40.55795 18.14552 2.235149 0.0305
STOCKSELECTION -0.088949 0.052659 -1.689165 0.0983
MARKETTIMING 0.004483 0.001817 2.467488 0.0176
FUNDSIZE -1.390243 0.671695 -2.069754 0.0444
LONGEVITYFUND -0.906847 0.229727 -3.947501 0.0003 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.500175 Mean dependent var -1.079167
Adjusted R-squared 0.329780 S.D. dependent var 2.450685
S.E. of regression 2.006301 Akaike info criterion 4.453641
Sum squared resid 177.1107 Schwarz criterion 5.012133
Log likelihood -117.6092 Hannan-Quinn criter. 4.672098
F-statistic 2.935390 Durbin-Watson stat 2.227807
Prob(F-statistic) 0.002770
Lampiran 10. Hasil Uji Hipotesis Uji t
Uji t
Dependent Variable: KINERJA
Method: Panel Least Squares
Date: 07/03/19 Time: 12:01
Sample: 2014 2018
Periods included: 5
Cross-sections included: 12
Total panel (balanced) observations: 60 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. STOCKSELECTION -0.088949 0.052659 -1.689165 0.0983
MARKETTIMING 0.004483 0.001817 2.467488 0.0176
FUNDSIZE -1.390243 0.671695 -2.069754 0.0444
LONGEVITYFUND -0.906847 0.229727 -3.947501 0.0003
C 40.55795 18.14552 2.235149 0.0305 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.500175 Mean dependent var -1.079167
Adjusted R-squared 0.329780 S.D. dependent var 2.450685