ANALISIS SISTEM PERTUKARAN VALUTA ASING AKAD ......ANALISIS SISTEM PERTUKARAN VALUTA ASING AKAD...
Transcript of ANALISIS SISTEM PERTUKARAN VALUTA ASING AKAD ......ANALISIS SISTEM PERTUKARAN VALUTA ASING AKAD...
ANALISIS SISTEM PERTUKARAN VALUTA ASING AKAD AL-SHARF PADA PT. BANK SYARIAH
MANDIRI KCP MAKASSAR UNISMUH
SKRIPSI
Oleh IKRA MIFTAHUL JANNAH
NIM 105731132016
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2020
ii
ANALISIS SISTEM PERTUKARAN VALUTA ASING AKAD AL-SHARF PADA PT. BANK SYARIAH
MANDIRI KCP MAKASSAR UNISMUH
SKRIPSI
Oleh
IKRA MIFTAHUL JANNAH
NIM 105731132016
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Menyelesaikan
Studi Pada Program Studi Strata 1 Akuntansi
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
PERSEMBAHAN
Karya Ilmiah sederhana ini penulis persembahkan Kepada:
1. Kedua orang tua dan saudara-saudaraku yang selalu
membimbing dan mendoakan disetiap perjalanan hidup dan
kemudahan urusanku.
2. Teman-teman yang selalu mendukung, memberi motivasi dan
bantuannya kepadaku.
3. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar, yang selalu
memberikan pelayanan yang baik selama proses
perkuliahanku.
MOTTO HIDUP
Libatkan Allah Dalam Setiap Kondisi Yakin Dan Percaya Akan
Semua Takdir-Nya.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221 Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
iv
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Judul Penelitian : “Analisis Sistem Pertukaran Valuta Asing Akad
Al-Sharf Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP
Makassar Unismuh”.
Nama Mahasiswa : Ikra Miftahul Jannah
No. Stambuk/ NIM : 105731132016
Program Studi : AKUNTANSI
Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar
Telah diujiankan serta dipertahankan di hadapan penguji pada Ujian Skripsi
yang dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2020 di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis di Ruangan IQ 7.1 Gedung Iqra Unismuh Makassar.
Makassar, Oktober 2020
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Moch. Aris Pasigai,SE.,MM Ramly, SE., M.Si
NIDN 0008056301 NIDN 0924048703
Mengetahui,
Ketua Program Studi Akuntansi
Dr. Ismail Badollahi, SE. M. Si.Ak.CA.CSP NBM. 1 07 428
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221 Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
iv
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi atas Nama IKRA MIFTAHUL JANNAH, NIM : 105731132016,
diterima dan disahkan oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan
Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar Nomor:..... / Tahun: ...... H/ .....,
Tanggal 31 Oktober 2020 M, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Akuntansi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
15 Rabiul Awal 1442 H
Makassar,
31 Oktober 2020 M
PANITIA UJIAN
1. Pengawas Umum : Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag (………….)
(Rektor Unismuh Makassar)
2. Ketua : Ismail Rasulong, SE.,MM (...………..)
(Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)
3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE.,MM (...………..)
(WD I Fakultas Ekonomi Dan Bisnis)
4. Penguji : 1. Dr. Agus Salim HR, SE.,MM (………….)
2. Abd. Salam, SE, M. Si., Ak., CA., CSP (………….)
3. Ramly, SE., M. Si (………….)
4. Basri Basir MR, SE., M. Ak., CBC (………….)
v
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221 Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Nama : Ikra Miftahul Jannah
Stambuk : 105731132016
Jurusan : Akuntansi
Dengan judul : “Analisis Sistem Pertukaran Valuta Asing Akad Al-
Sharf Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP
Makassar Unismuh”.
Dengan ini menyatakan bahwa :
Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya
bersedia menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar
Makassar, 31 Oktober 2020
Yang Membuat Pernyataan
Ikra Miftahul Jannah NIM.105731132016
Diketahui Oleh :
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Ismail Rasulong, SE.,MM NBM. 903 078
Ketua Program Studi Akuntansi,
Dr. Ismail Badollahi,SE,M.Si.Ak.CA.CSP
NNBM. 1 073 428
vi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Jl. Sultan Alauddin No. 295 gedung iqra Lt. 7 Tel. (0411) 866972 Makassar
Jalan. Sultan Alauddin No.259 Telp. 0411-866972 HP. 085230309264 Fax. 0411-865588 Makassar 90221 Gedung Iqra Lantai 7 Kampus Talasalapang Makassar - Sulawesi Selatan
iv
ABSTRAK
Ikra Miftahul Jannah, 2020. Analisis Sistem Pertukaran Valuta Asing Akad Al-Sharf Pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing Oleh Pembimbing I Moch. Aris Pasigai Dan Pembimbing II Ramly.
Penelitian ini dilakukan untuk Mekanisme Pertukaran Valuta Asing Akad Al-Sharf Dan Kesesuaian Tranksaksi Pertukaran Valuta Asing Berdasarkan Prinsip Syariat Islam Yang Telah Dihimpun Dalam Akad Al-Sharf. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa, mekanisme pertukaran valuta asing akad Al-Sharf dilakukan dengan kedatangan langsung pihak nasabah ke Bank, dilakukan dengan pendebitan rekening nasabah, dan dilakukan dengan kunjungan pihak Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh ke tempat manasik haji atau umroh, tranksaksi pertukaran valuta asing akad Al-Sharf diperuntukkan oleh nasabah perindividu maupun perusahaan (Travel Rekanan Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh) serta, sistem pertukaran valuta asing akad Al-Sharf telah sesuai dengan prinsip syariat Islam yang telah dihimpun dalam akad Al-Sharf.
Kata Kunci : Valuta Asing, Akad Al-Sharf.
vii
ABSTRACT
Ikra Miftahul Jannah, 2020. Analysis of the Al-Sharf contract foreign exchange system at the independent Islamic PT. Bank KCP Makassar Unismuh, Thesis of the Accounting Program at the Faculty Economics and Business University of Muhammadiyah Makassar, guided by supervisor I Moch. Aris Pasigai and Supervisor II Ramly. This research was conducted for the foreign exchange mechanism of the Al-Sharf contract and the suitability of foreign exchange trancsactions based on Islamic principles that have been regulated in the Al-Sharf contract. The type of the research used is qualitative techniquies. Data collection is done by observation and interviews. The result of this study state that the foreign exchange mechanism of the Al-Sharf contract is carried out by direct visits of the customer to the Bank or is carried out by debiting the customer’s account, and carried out by visits the Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unsimuh, foreign exchange contract trancsactions for the Al-Shraf contract are intended by individuals and company (travel partner of the Islamic Shariah Bank Mandiri KCP Makassar Unismuh) and the foreign exchange system of the Al-Sharf contract is in accordance with the principles of Islamic Shariah which have been regulated in the Al-Sharf contract.
Key Words : Foreign Exchange, Al-Sharf Contract.
viii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillaah penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wa
Ta ‘ala atas segala Rahmat dan Hidayah yang tiada henti fiberikan kepada
hamba-Nya. Salawat dan Salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullaah
Sallallaahu ‘alaihi Wa Sallam beserta para keluarga, sahabat dan para
pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan Skripsi
yang berjudul “Analisis sistem Pertukaran Valuta Asing Akad Al-Sharf Pada PT.
Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis bapak Muh. Ilyas dan ibu St. Asminah yang
senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa yang
tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta dan senantiasa mendukung
dan memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar
atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan dengan
keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka
berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia
dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula
ix
penghargaan setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan
hormat kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makaasar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si. Ak. CA. CSP., selaku Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Moch. Aris Pasigai, SE., MM., selaku Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
Skripsi selesai dengan baik.
5. Bapak Ramly, SE., M.Si., selaku Pembimbing II yang telah berkenan
membantu selama dalam penyusunan Skripsi ini hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu asisten Dosen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap staff dan karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Studi
Akuntansi Angakatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tak sedikit
bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
9. Terima kasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang
telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan dukungannya
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.
x
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Skripsi ini
masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua
pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa
mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini.
Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Billaahi fii sabilil Haq, Fastabiqul Khoirat, Wassalaamu ‘alaikum Wa
Rahmatullaahi Wa Barakatuh.
Makassar, Maret 2020
Penulis
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL ....................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................. iv
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................. v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ....................................................................................... 7
C. Tujuan penelitian ......................................................................................... 7
D. Manfaat penelitian ...................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 9
A. Sistem Pertukaran Valuta Asing ................................................................ 9
B. Tinjauan Empiris ...................................................................................... 31
C. Kerangka Pikir .......................................................................................... 35
BAB III METODE PENELITAN ........................................................................ 36
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 36
B. Fokus Penelitian ........................................................................................ 36
C. Lokasi Dan Situs Penelitian ....................................................................... 36
D. Sumber Data ............................................................................................. 37
E. Pengumpulan Data ................................................................................... 37
F. Instrumen Penelitian ................................................................................. 38
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 39
xii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 41
A. Deskripsi Tempat Penelitian ...................................................................... 41
B. Hasil Penelitian ......................................................................................... 45
C. Pembahasan ............................................................................................. 51
BAB V PENTUP ............................................................................................. 58
A. Kesimpulan ............................................................................................... 58
B. Saran ........................................................................................................ 58
Daftar Pustaka ............................................................................................... 59
Lampiran
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 31
Tabel 4. 1 perbandingan mekanisme pertukaran valuta asing dengan prinsip
syariat Islam yang dihimpun dalam akad Al-Sharf............................................ 54
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Pikir ............................................................................. 35
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BSM KCP Makassar Unismuh ...................... 42
Gambar 4. 2 Mekanisme kedatangan langsung pihak nasabah ke Bank syariah
KCP Makassar Unismuh ................................................................................. 45
Gambar 4. 3 Mekanisme pendebitan dari rekening nasabah ........................... 46
Gambar 4. 4 Mekanisme kunjungan pihak Bank Syariah Mandiri KCP Makassar
Unismuh ke tempat manasik haji atau umroh .................................................. 47
Gambar 4. 5 flow chart perlakuan tranksaksi valuta asing .............................. 48
xv
1
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Surat Keterangan Penelitian
Lampiran II Daftar Bank Umum Syariah Di Indonesia
Lampiran III Data Tranksaksi Pertukaran Valuta Asing PT. Bank Muamalat Tbk
dan data tranksaksi pertukaran valuta asing PT. Bank Syariah Mandiri Tbk
Lampiran IV data tranksaksi pertukaran valuta asing PT. Bank Syariah mandiri
Tbk
Lampiran VData tranksaksi pertukaran valuta asing akad Al-Sharf PT. Bank
Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh
Lampiran VIStandard operational procedure tranksaksi pertukaran valuta asing
Al- Sharf
LampiranVIIDaftar pertanyaan wawancara
Lampiran VIII Dokumentasi proses wawancara penelitian
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata uang dari satu Negara dengan Negara lainnya berbeda-beda
sebagai alat pertukaran yang sah seperti di Indonesia menggunakan
mata uang yang bernama rupiah (RP), Arab Saudi menggunakan mata
uang yang bernama riyal (R), Dan Amerika Serikat menggunakan mata
uang yang bernama Dollar ($).Untuk memenuhi kebutuhan hidup,
masyarakat tidak dapat melakukannya dengan seorang diri, ada
kebutuhan yang dihasilkan dari pihak lain, dan dari tempat yang berbeda.
Oleh karena itu, dibutuhkan sarana yang berfungsi sebagai pertukaran
dan satuan pengukuran nilai untuk melakukan tranksaksi (Wahab, 2016).
Sarana pertukaran mata uang mengharuskan adanya kesetaraan
nilai mata uang dari suatu Negara dengan Negara lain untuk memenuhi
kebutuhan hidup terhadap perolehan barang maupun jasa. Hal inilah
yang disebut dengan perdagangan Internasional. Perdagangan
internasional timbul sebab adanya penduduk suatu Negara bertranksaksi
dengan penduduk Negara lain, baik penduduk tersebut bersifat
perseorangan, perusahaan atau perbankan. Dengan adanya
perdagangan internasional mengharuskan adanya suatu pasar valuta
asing (Huda, 2018).
Pasar valuta asing merupakan tempat pertukaran berbagai macam
mata uang yang berbeda, Eksistensi pasar valuta asing mendukung
1
2
perkembangan aktivitas ekonomi Negara secara Internasionalmerupakan
suatu keniscayaan yang perlu mendapatkan perhatian pemerintah secara
menyeluruh untuk memenuhi kesejahteraan rakyatnya (Huda, 2018).
Sebagai Negara berpenduduk mayoritas agama Islam dIperlukan
perhatian khusus untuk mengatur sistem layanan jasa keuangan tersebut
berdasarkan syariat agama Islam, memperhatikan sistem pertukaran
valuta asing sesuai dengan syariat serta memberikan solusi agar
terhindar dari praktik yang tidak sesuai dengan prinsip Syariat Islam
seperti ribawi, spekulatif, penipuan serta unsur penzaliman lainnya yang
tidak dibenarkan dalam syariat Islam (Wahid, 2016).
Syarat pertukaran valuta asing akad Al-Sharf menurut (Ibadillah,
2019) terdiri dari beberapa hal, diantaranya: Adanya barang atau jasa
yang diserah terimakan antara pihak pembeli dan penjual, dilakukan
dengan menggunakan barang yang memiliki jumlah sejenis dan
seimbang, serta dilakukan dengan tunai.
Kaidah-kaidah dasar pertukaran mata uang asing dalam syariat
Islam dituangkan dalam fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia No. 28/DSN-MUI/III/2002dengan tiga pertimbangan
yakni;dalam beberapa kegiatan untuk memenuhi keperluan seringkali
diperlukan tranksaksi jual beli mata uang (al-sharf) baik antar mata uang
yang sejenis maupun mata uang yang berlainan jenis, dan dalam
“urftijar’I” (tradisi perdagangan) dikenal beberapa bentuk tranksaksi jual
beli mata uang (al-sharf) yang status hukumnya dalam pandangan ajaran
Islam berbeda antara satu bentuk dengan bentuk lain dan oleh karena itu,
DSN-MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang tranksaksi jual
3
beli mata uang (al-sharf) agar kegiatan tranksaksi tersebut dilakukan
sesuai dengan ajaran Islam dan untuk dijadikan pedoman lembaga
keuangan syariah. (Din Syamsuddin, 2014: 23).
Terdapat empat belas Bank Umum Syariah di Indonesia
sepanjang tahun dua ribu dua puluh. Namun, tidak semua bank umum
syariah melakukan tranksaksi pertukaran valuta asing. Dari ke empat
belas bank umum syariah hanya tiga bank yang melakukan tranksaksi
valuta asing diantaranya: PT. Bank Muamalat Tbk. PT. Bank Syariah
Mandiri Tbk Dan PT. Bank Negara Indonesia Tbk. Tranksaksi pertukaran
valuta asing dapat memberikan imbal jasa atau fee based income pada
PT. Bank Syariah Tbk adapun fee based income secara keseluruhan
dalam rupiah yakni; PT. Bank Syariah Muamalat Tbk memperoleh nilai
tranksaksi valuta asing pada tahun 2015 sebesar Rp. 23,99 Miliar, tahun
2016 memperoleh kenaikan tranksaksi valuta asing sebesar Rp. 14,63
Miliar, tahun 2017 memperoleh kenaikan tranksaksi sebesar Rp. 23,29
Triliun, tahun 2018 mengalami penurunan tranksaksi valuta asing
sebesar Rp. 19,84 Triliun, dan ditahun 2019 masih mengalami penurunan
sebesar Rp. 8,29 Triliun. Nilai tranksaksi pertukaran valuta asing secara
keseluruhan dalam rupiah pada PT. Bank syariah mandiri Tbk pada tahun
2015 sebesar Rp. 21. 11 Miliar pada tahun 2016 sebesar Rp. 22,02 Miliar,
tahun 2017 sebesar Rp. 22,17 Miliar, tahun 2018 sebesar Rp. 7,81 Miliar,
dan tahun 2019 sebesar Rp. 8,50 Miliar, pada tahun 2015 sampai tahun
2017 PT. Bank Syariah Mandiri menyediakan mata uang Dollar
Hongkong, namun pada tahun 2018 dan tahun 2019 Pt. Bank Syariah
Mandiri baru menyediakan mata uang Dollar Australia. Nilai tranksaksi
4
pertukaran valuta asing secara keseluruhan dalam rupiah pada PT. Bank
Negara Indonesia Tbk pada tahun 2015 sebesar Rp. 23,09 Miliar, tahun
2016 sebesar Rp. 6,40 Miliar Tahun 2017 sebesar Rp. 8,16 Miliar, tahun
2018 sebesar Rp. 6,72 Miliar dan tahun 2019 sebesar Rp. 4,30 Miliar.
Sedangkan, hasil Pra Penelitian yang dilakukan peneliti pada
Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh menemukan bahwa,
tranksaksi pertukaran Riyal baru dilakukan 2 tahun yakni tahun 2019 dan
tahun 2020, Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh menyediakan
mata uang asing Riyal Saudi Arabian (SAR). Tranksaksi pertukaran riyal
sering dilakukan oleh calon jamaah Umroh dan haji asal Kota Makassar
serta beberapa pengusaha travel haji dan umroh rekanan Bank Syariah
Mandiri KCP Makassar Unismuh. Tranksaksi penjualan riyal yang
dilakukan pada tahun 2019 sudah mencapai penjualan SAR dalam rupiah
sebesar Rp7.538.000.000 dengan presentase penjualan sudah
mencapai 100% dari total keseluruhan asset 114 Miliar dan memperoleh
fee based income dari tranksaksi pertukaran riyal sebesar Rp.
694.478.000 dan bulan januari sampai bulan agustus tahun 2020 tidak
melakukan tranksaksi pertukaran riyal sama sekali karena, terjadinya
kasus pandemi covid 19 yang berakibat pada kegiatan umroh atau haji
ditiadakan dan pasar penukaran riyal pada saat manasik haji juga tidak
dilakukan.
Keterlibatan Bank Syariah dalam tranksaksi valuta asing harus
mempunyai pedoman kerja operasional agar mempunyai akses luas
untuk masuk diperdagangan valuta asing, pedoman kerja operasional
tersebut harus tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariat Islam
5
dan tidak keluar dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh Dewan Syariah
Naisional-Majelis Ulama Indonesia. Bank-Bank Syariah yang sudah aktif
dalam melakukan tranksaksi valuta asing salah satunya adalah Bank
Syariah Mandiri (BSM). Bank Syariah Mandiri telah memperoleh izin
Devisa sejak 18 Maret tahun 2002. Pada saat itu pula BSM mulai
melayani berbagai lapisan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan jasa pertukaran valuta asing
berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional-
Majelis Ulama Indonesia No. 28/DSN-MUI/III/2002 (Abdul Wahab, 2016).
Alasan peneliti melakukan penelitian pada Bank Syariah Mandiri
KCP Makassar Unismuh karena, memiliki nilai asset mata uang asing
yang cukup besar untuk melakukan tranksaksi pertukaran mata uang
asing walaupun baru menjalankan tranksaksi pertukaran mata uang asing
selama satu tahun tetapi, bank syariah mandiri KCP Makassar Unismuh
mampu menghasilkan fee based income yang melebihi total asset yang
tersedia dan bank syariah mandiri KCP Makassar Unismuh juga bekerja
sama dengan perusahaan-perusahaan travel yang terkenal di kota
Makassar salah satunya PT. Prima Unggul Global yang mengakibatkan
tranksaksi pertukaran mata uang asing pada bank syariah mandiri KCP
Makassar cukup dikenal.
Penelitian yang dilakukan oleh (Salim, 2018) meneliti mengenai
bunga bank haram (paradigma menuju perbankan syari’ah). Memberikan
hasil bahwa dalam praktek perbankan konvensional saat ini, fungsi
tersebut dilakukan berdasarkan sistem bunga. Bank konvensional tidak
serta merta identik dengan riba, namun kebanyakan praktek dapat
6
digolongkan riba. “Prinsip kehati-hatian” adalah pedoman pengelolaan
Bank yang wajib dianut guna mewujudkan perbankan yang sehat, kuat
dan efisien sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Kegiatan usaha yang berasaskan Prinsip Syariah, antara lain, adalah
kegiatan usaha yang tidak mengandung unsur Riba, Maisir, Gharar,
Haram, Zalim Dalam mencapai tujuan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional Perbankan Syariah tetap berpegang pada Prinsip
Syariah secara menyeluruh (kaffah) dan konsisten (istiqamah).
Sedangkan, penelitian yang dilakukan oleh (Sah Dan Ilham, 2018)
meneliti mengenai Al-Sharf dalam pandangan Islam. Memberikan hasil
bahwa Jual beli valuta asing diperbolehkan dalam Islam apabila jenisnya
sama walaupun, jenisnya berbeda seperti mata uang rupiah dan non
rupiah harus dipertukarkan dengan nilai mata uang yang berlaku saat ini,
saat ini jual beli mata uang asing mengandung gharar, riba, juhala, dan
maysir.
Berdasarkan penelitian sebelumnya menemukan bahwa
tranksaksi valuta asing pada lembaga keuangan Konvensional
mengandung unsur yang tidak sesuai dengan prinsip syariat Islam
seperti; Riba, Maisir, Gharar, Haram, dan Zalim sedangkan, tranksaksi
valuta asing pada Bank Syariah boleh dijalankan berdasarkan prinsip
Syariat Islam akad Al-Sharf. Terdapat beberapa persamaan dan
perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian ini. Persamaannya
adalah melakukan penelitian pada sistem pertukaran valuta asing
syariah, perbedaannya adalah penelitian sebelumnya membahas
mengenai sistem pertukaran valuta asing yang dilakukan pada Bank
7
Konvensional dengan Bank Syariah sedangkan, pada penelitian ini fokus
meneliti mengenai sistempertukaran valuta asing akad Al-Sharf pada
Bank Syariah Mandiridengan tujuan untuk mengetahui sistem pertukaran
valuta asing syariahserta untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan
kegiatan tranksaksi valuta asing dengan prinsip syariat Islam yang telah
diatur dalam akad Al-Sharf.
Berdasarkan latar belakang diatas maka, penulistertarik untuk
melakukan pengkajian mengenai praktik valuta asing pada salah satu
sektor perbankan Syariah dilihat dari perspektif Islam kedalam judul:
“Analisis Sistem Pertukaran Valuta Asing Akad Al-Sharf Pada PT.
Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya,
bahwa peneliti ingin mengkaji mengenai:
1. Bagaimanakah mekanisme pertukaran valuta asing syariah yang
telah dilakukan pada Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh?
2. Apakah pelaksanaan tranksaksi pertukaran valuta asing sudah sesuai
dengan prinsip syariat Islam yang telah dihimpun dalam akad Al-
Sharf?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan oleh peneliti agar dapat tercapai adalah:
1. Untuk mengetahui mekanisme pertukaran valuta asing yang telah
dilakukan pada PT. Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh.
8
2. Untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tranksaksi pertukaran
valuta asing dengan prinsip syariat Islam yang telah dihimpun dalam
akad Al-Sharf.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu:
1. Manfaat teoritis:
Bagi penulis, penelitian ini merupakan pembelajaran untuk
menambah wawasan khususnya tentang keuangan mengenai valuta
asing pada lembaga perbankan Syariah.
2. Manfaat Praktis:
a. Bagi otoritas jasa keuangan (OJK)
Penelitian ini dapatmenambah referensi bagi peran OJK agar
dapat menigkatkan pengendalian pada sistem pertukaran valuta asing
syariah.
b. Pembaca dan peneliti berikutnya, Dapat menjadi referensi atau
pembelajaran bagi pembaca dan sebagai acuan bagi peneliti untuk
mengembangkan dan menggali lebih banyak lagi tentang sistem
pertukaran valuta asing berbasis syariah.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Pertukaran Valuta Asing
1. Mekanisme pertukaran valuta asing
Mekanisme pertukaran valuta asing pada perbankan syariah
berdasarkan prinsip syariat Islam didasarkan pada fatwa Dewan
Syariah Nasional Majelis Ulama Inonesia No. 28/DSN-MUI/III/2002
dilakukan dengan:
a. Tranksaksi pertukaran valuta asing yang dilakukan harus bebas dari
unsur riba maupun spekulasi (untung-untungan).
b. Tranksaksi pertukaran mata uang untuk mata uang yang sesama
jenis dapat dilakukan dengan pertukaran mata uang yang sejenis
pula, nilainya harus sama dan dilakukan secara tunai.
c. Tranksaksi pertukaran mata uang untuk jenis mata uang yang
berbeda maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang
berlaku pada saat tranksaksi dilakukan dan dilakukan secara tunai.
d. Tranksaksi valuta asing yang boleh dilakukan adalah Tranksaksi
spot, tranksaksi spot merupakan tranksaksi jual beli valuta asing
yang dilakukan secara tunai dari tangan ke tangan dalam satu
tempat, apabila tranksaksi pertukaran valuta asing tersebut belum
selesai dalam jangka waktu satu hari, maka waktu penyelesaian
tranksaksi tersebut dilakukan maksimal dua hari karena, dua hari
dianggap sebagai proses penyelesaian tranksaksi yang tidak bisa
atau disebut dengan forward agreement (Syamsuddin, 2014: 23).
9
10
(Iskandar, 2020) menyebutkan bahwa, mekanisme pertukaran
valuta asing pada perbankan syariah dilakukan dengan:
a. Nasabah pribadi atau lembaga dapat membawa rupiah ke Bank atau
dapat juga dilakukan dengan mendebet rekening nasabah.
b. Tidak ada persyaratan khusus yang diberikan kepada nasabah.
c. Pertukaran yang dilakukan harus secara tunai.
d. Dapat dilakukan dengan pertukaran Bank notes atau telegraphic
transfer (TT).
2. Al-Sharf
a. Pengertian Al-Sharf
Menurut (Fatriani, 2018) sharf secara bahasa diartikan sebagai
penambahan, penukaran, penghindaran, pemalingan, dan tranksaksi jual
beli, sedangkan secara istilah, sharf diartikan sebagai perjanjian jual beli
mata uang dengan mata uang lainnya.
Menurut (Widiarty et al, 2017) perdagangan valuta asing akad Al-Sharf
dianalogikan dengan pertukaran emas dan perak dalam artian, mata
uang rupiah tidak boleh dipertukarkan dengan mata uang rupiah kecuali
memiliki nilai yang sama apabila jenisnya berbeda maka harus dilakukan
dengan tunai.
b. Landasan hukum tranksaksi sharf
Berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh DSN-MUI No. 28/DSN-
MUI/III/2002 ada beberapa landasan mengenai tranksaksi Al-Sharf,
yakni;
11
1. Dalam al-quran
Firman Allah, QS. Al-Baqarah (2): 275
Artinya:“…Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba….”.
2. Dalam hadis
Berdasarkan fatwa DSN-MUI No. 28/DSN-MUI/III/2002 dijelaskan
ada beberapa hadis dari Sabda Rasulullaah Sallallaahu ‘alaihi wa
sallam mengenai hukum As-Sharf diantaranya:
1. Hadis dari riwayat al-Baihaqi dan ibnu majah dari abu sa’id al-khudriy:
Artinya: “Rasulullaahui sollallaahu ‘alaihi wa sallam
bersabda; “Sesungguhnya jual beli itu hanya boleh dilakukan atas
dasar kerelaan (antara dua belah pihak)”. (Hr. Al-Baihaqi dan Ibnu
Majah, dan dinilai sahih oleh Ibnu Hibban).
2. Hadis Nabi riwayat Muslim, Abu Dawud, at-tirdmizi, an-nasa’iy, dan
ibnu majah, dengan teks muslim dari ‘ubadah bin ash-shamit, nabi
sallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
12
Artinya: “juallah emas dengan emas, perak dengan perak,
gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan kurma,
dan garam dengan garam (dengan syarat harus) sama dan sejenis serta
tunai. Jika sejenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan
secara tunai”.
3. Hadis Nabi riwayat Muslim, At-tirdmizi, An-nasa’I, Abu dawud, Ibnu
Majah, dan Ahmad, daru ‘umar bil Al-khatab, Nabi Sallallaahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
Artinya: “(jual beli) emas dengan perak adalah riba kecuali
dilakukan secara tunai”.
4. Hadis Nabi riwayat Muslim dari Abu sa’id al-khudriy, Nabi Sallalaahu
‘alaihi wa sallam bersabda:
Artinya: “janganlah kamu menjual emas dengan emas kecuali
sama (nilainya) dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian
yang lain; janganlah menjual perak dengan perak kecuali sama
(nilainya), dan janganlah menambahkan sebagian atas sebagian yang
lain; dan janganlah menjual emas dengan perak tersebut yang tidak
tunai dengan yang tunai”.
13
5. Hadis Nabi Riwayat Muslim dari Bara’ bin ‘Azib dan Zayd bin Arqam:
Artinya: “Rasulullaah Sallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda
melarang menjual perak dengan emas secara piutang (tidak tunai)”.
6. Hadis Nabi riwayat at-Tirdmizi dari ‘amr bin ‘Awf al-Muzaniy, Nabi
Sallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Artinya: “shulh (penyelesaian sengketa melalui musyawarah
untuk mufakat) dapat dilakukan diantara kaum muslimin, kecuali shulh
yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan
kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka, kecuali syarat yang
mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram”. (HR. At-
tirdmizi dari ‘Amr bin ‘Awf).
c. Tranksaksi valas dalam perdagangan Islam
Tranksaksi-tranksaksi valas dalam Islam tidak boleh mengandung
unsur:
1. Riba atau bunga
Secara syariat, riba bisa terjadi dalam jual-beli barang ataupun
jasa. Secara bahasa, riba berarti pertambahan (nilai atau harga).
Dalam syariat Islam, riba adalah suatu jenis tranksaksi jual-beli yang
menggambarkan adanya kelebihan dengan cara tertentu yang
14
bertentangan dengan dasar-dasar penetapan syariat Islam (Al-Bugha,
2018:274).
Menurut (Umam, 2017) terdapat dua pandangan mengenai bunga
bank dan riba hal ini disebut dengan interest dan usury, interest dan
usury merupakan konsep yang satu jiwa pada dasarnya termasuk
dalam kategori riba yang menghasilkan adanya tambahan
keuntungan. Bertranksaksi dengan cara riba merupakan salah satu
dosa besar. Dalil pokok keharaman riba adalah firman Allah
Subhanahu Wata’ala:
Artinya:“…padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba…”.(QS. Al-Baqarah: 275).
Dalil lainnya adalah hadis-hadis yang menjelaskan tentang
keharaman riba, antara lain hadis yang diriwayatkan oleh Jabir R. A.
yang menuturkan:
Artinya: “rasulullah sallallaahu ‘alaihi wa sallam. Melaknat orang
yang memakan riba, perantaranya, penulisannya, dan dua orang
yang menjadi saksinya. Beliau bersabda, “mereka sama (dalam dosa
dan maksiat)”. (Muslim, Al-Muqasat, Bab “lu’ina Akil al-Riba wa
Mukiluhu”, hadis no. 1598) (Dr. Mustafa Dib Al-Bugha, 2018:275).
15
2. Tidak boleh melakukan jual beli yang mengandung penipuan (gharar)
Dalil tentang masalah ini adalah riwayat Muslim dari Abu Hurairah
Radiyallaahu ‘anhu yang mengatakan:
Artinya: Rasulullaahi sollallaahu ‘alaihi wa sallam melarang jual-
beli dengan lemparan kerikil. (bai’ al-hashat) dan jual-beli yang
mengandung unsur tipuan (bai’ al-gharar). (Muslim, Al-Buyu’, Bab
“Buthlan Bai’ al-hashat wa al-bai’ alladzi fihi gharar”, hadis no.
1513;abu dawud, al-buyu’, bab fi bai’ al-gharar” hadis no. 3376; at-
tirdmizi, al-buyu’, bab ma ja’a fi karahiyah bai’ al-gharar, hadis no.
1230;al-nasa’I, al-buyu’, bab “bai’ al-hashat, hadis no. 4518;ibnu
khairin minhu”, hadis no. 2089; Muslim, Al-Musaqat, bab “bai’ al-
Tha’am Mitslan bi-Mitslin”, hadis no. 1593) (Dr. Mustafa Dib Al-Bugha
2018:279).
Maksud dari dilarang menjual atau membeli barang dengan
lemparan kerikil adalah karena tidak jelasnya lemparan itu dimana
lemparan tersebut akan jatuh, kerikil tersebut tidak diketahui apakah
jatuhnya ditempat yang hendak dituju atau dengan tempat yang salah
tapi kerikil itu sudah jatuh ditempat tersebut maka harus dilakukan
pembelian ataupun penjualan ditempat kerikil itu jatuh, artinya
pembelian dan penjualan yang ada unsur penipuan didalamnya
adalah perkara yang tidak dibolehkan dalam Islam karena menzalimi
salah satu pihak.
16
3. Prinsip maysir
Maysir merupakan perjudian atau qimar (spekulasi). Tranksaksi
jual beli mata uang saat ini mengeluarkan jumlah yang besar dengan
harapan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang tanpa
bekerja dan berusaha (Sah, 2018).
4. Prinsip juhala
Juhala merupakan prinsip ketidakpastian. Unsur juhala dalam
tranksaksi jual beli mata uang terjadi jika, kurs harga jual atau beli
belum ditentukan pada saat akad berlangsung sehingga tranksaksi
ini mengandung unsur juhala yang hal ini dilarang dalam bisnis Islam
(Sah, 2018).
Dalam artian prinsip ini harus dilakukan dengan tunai sebelum
keduanya berpisah badan, oleh sebab itu, apabila salah satu pihak
mensyaratkan adanya tenggang waktu, maka akad ini tidak sesuai
dengan akad sharf karena tidak adanya kejelasan waktu yang
dilakukan antara orang yang bertranksaksi tersebut.
d. Model jual-beli dalam islam
Model jual-beli yang diharuskan dalam Islam ada tiga ketentuan
yakni:
1. Jual-beli barang bisa dilihat mata. Hukumnya boleh (Al-Bugha
2018:271).Dalil pokok tentang jual-beli yang bisa dilihat beberapa ayat
Al-Quran dan Hadits Rasulullaah Sallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah:
17
Artinya: “wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu
melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu
menuliskannya dengan benar. Janganlah penulis menolak untuk
menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya, maka
hendaklah dia menuliskan. Dan hendaklah orang yang berutang itu
mendiktekan, dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan
janganlah dia mengurangi sedikit pun darinya.jika orang yang berutang
itu akalnya atau lemah (keadaannya), atau tidak mampu mendiktekan
sendiri, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan benar. Dan
persaksikanlah dua orang saksi laki-laki diantara kamu jika tidak ada
saksi dua orang laki-laki, maka boleh seorang laki-laki dan dua orang
perempuan diantara orang-orang yang kamu sukai dari para saksi yang
ada, agar jika yang seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya.
Dan janganlah saksi-saksi itu... (QS. AL-Baqarah: 282).
Artinya:“…padahal Allah telah menghalalkan jual-beli dan
mengharamkan riba…(QS AL-Baqarah: 275).
Diantara dalil hadis Nabi Sallallaahu ‘alaihi wa sallam, adalah
riwayat Al-Hakim dari Abu Burdah dan Rafi’in bin khadij radiyallaau ‘anhu
yang mengatakan, Rasulullaah Sallallaahu “alaihi wa sallam pernah
ditanya, usaha apakah yang paling baik? Beliau menjawab, ‘pekerjaan
18
seseorang dengan tangannya sendiri setiap jual-beli yang baik”.
Maksudnya, jual beli yang tidak mengandung tipuan dan pemalsuan. (Al-
Hakim, Al-Mustadrak, Al-Buyu’, juz 2, hal. 10).
2. Jual-beli barang yang digambarkan didalam jaminan. Hukumnya boleh
jika, gambaran itu sesuai dengan barangnya (Al-Bugha, 2018:271).
3. Jual-beli barang yang gaib (tidak dapat dilihat mata). Hukumnya tidak
boleh (Al-Bugha, 2018:271). Jual-beli barang yang gaib mengandung
tipuan dan kecurangan. Abu hurairah Radiyallaahu ‘anhu mengatakan:
Rasulullah Sallallaahu ‘alaihi wa sallam, “melarang jual-beli yang
mengandung unsur penipuan”. (Muslim, Al-Buyu’, Bab “Buthlan Bai’ al-
Hashat wa al-Bai’ al-ladzi fihi gharar”, hadis no. 3376; Al-Tirdmizi, Al-
Buyu’, Bab Ma Ja’a fi Karahiyah Bai’ al-gharar, hadis no. 1230; Al-Nasa’I,
Al-buyu, bab bai’ al-hashat, hadis no. 4158;ibnu majah, al-hashat wa ‘an
bai’ al-gharar, hadis no. 2149).
3. Perlakuan Akuntansi Untuk Tranksaksi Mata Uang Asing
Penyusunan dan penyajian laporan keuangan pada perbankan syariah
didasarkan pada pedoman akuntansi perbankan syariah Indonesia (PAPSI)
tahun 2013. PAPSI mengatur penerapan valuta asing PSAK 10 tentang
“Pengaruh perubahan kurs valuta asing”, yang bertujuan untuk mengatur
prosedur akuntansi untuk piutang dan utang dengan mata uang asing yaitu,
tranksaksi yang membutuhkan pembayaran ataupun menerima pembayaran
dalam mata uang asing, PSAK 50 tentang “instrument keuangan: penyajian”
dan PSAK 55 tentang “instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran”
mengatur prosedur akuntansi untuk instrument keuangan khususnya
19
tranksaksi derivatif dengan tujuan untuk melakukan lindung nilai atau hedging
(Baker et al, 2017:2).
Menurut (pedoman akuntansi perbankan syariah Indonesia-IAI 2013:11)
tranksaksi valuta asing yang dilakukan pada perbankan syariah harus sesuai
dengan metode pencatatan tranksaksi mata uang asing menurut PAPSI.
Adapun metode pencatatannya sebagai berikut:
1. Tranksaksi mata uang asing harus dijabarkan kedalam mata uang rupiah
dengan menggunakan kurs pentupan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia, yakni kurs tengah dari rata-rata kurs pembelian dan kurs
penjualanmengacu pada kurs reuters pukul 16.00 WIB setiap hari.
2. Pencatatan tranksaksi dapat dilakukan dengan dua metode yakni:
a. Satu jenis mata uang (single currency) merupakan tranksaksi mata uang
asing dengan membukukan secara langsung terhadap mata uang yang
digunakan perbankan Indonesia yakni rupiah.
b. Lebih dari satu jenis mata uang (multi currency) merupakan tranksaksi
mata uang asing dengan membukukan secara langsung ke dalam mata
uang asal pada saat tranksaksi dilakukan.
3. Pengakuan laba atau rugi dari jual beli (trading) dilakukan pada saat terjadi
tranksaksi atau saat revaluasi. Revaluasi dapat dilakukan pada akhir hari
maupun bulan atau berdasarkan pada kebijakan bank yang bersangkutan.
4. Pencatatan beban dan pendapatan mata uang asing dilakukan apabila
menggunakan single currency maka, seluruh beban dan pendapatan
dalam mata uang asing dicatat dalam rupiah. Apabila menggunakan multi
currency maka, seluruh pendapatan dan beban dicatat dalam rupiah, untuk
tidak menimbulkan selisih kurs revaluasi maka, setiap akhir hari saldo
20
rekening beban dan pendapatan dalam mata uang asing dipindahbukukan
ke rekening beban dan pendapatan rupiah.
4. Perhitungan kurs mata uang asing
a. Menurut (Baker et al, 2017:3) Kurs mata uang asing ditentukan setiap hari
oleh pedagang mata uang asing yang bertindak sebagai agen untuk individu
atau Negara yang memperdagangkan mata uang asing dengan
memperhatikan:
1. Penentuan kurs
Banyak faktor ekonomi yang membuat mata uang mengalami
penguatan atau pelemahan sehingga mempengaruhi permintaan
contohnya, jika suatu Negara sedang mengalami tingkat inflasi yang tinggi
maka, daya beli masyarakat akan mengalami penurunan. Penurunan nilai
mata uang dicerminkan oleh penurunan posisi mata uang Negara tersebut
yang cenderung kepada mata uang dari Negara lain. Faktor lain yang
mempengaruhi fluktuasi kurs adalah laporan posisi keuangan pembayaran,
perubahan suku bunga, tingkat investasi Negara, dan tata kelola
perusahaan.
Contohnya, apabila di Indonesia memiliki rata-rata suku bunga yang
lebih tinggi daripada Amerika maka, tidak menutup kemungkinan
masyarakat Internasional akan menginvestasikan modalnya ke Indonesia.
2. Kurs langsung dan kurs tidak langsung (Direct exchange rate-DER)
Kurs langsung merupakan jumlah banyaknya unit mata uang lokal
yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing (foreign
currency unit-FCU). Kurs langsung digunakan dalam akuntansi untuk
operasi dan tranksaksi-tranksaksi asing karena, akun-akun dalam mata
21
uang asing harus ditranslasikan ke dalam mata uang rupiah. Adapun rumus
kurs langsung sebagai berikut:
DER =Setara Rupiah
1 FCU
Contoh kasus, jika nilai Rp. 13. 500 dapat diperoleh 1 Dollar Amerika
Serikat maka, kurs langsung dari rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat
senilai Rp. 12.400 adapun perhitungannya:
DER =13. 500
1
Kurs tidak langsung (indirect exchange rate-IER) merupakan
banyaknya unit mata uang asing yang dibutuhkan untuk memperoleh satu
unit mata uang local. Adapun rumus kurs tidak langsungsebagai berikut:
𝐼𝐸𝑅 =1 𝐹𝐶𝑈
Nilai Setara Rupiah
Contoh kurs tidak langsung dari mata uang Dollar AS
1
Rp. 13.500= 0, 0000740741
Oleh karena itu, banyaknya nilai mata uang asing yang dibutuhkan
untuk memperoleh mata uang local kurs tidak langsungnya sebesar
$.0, 00000740741 =Rp. 1.
22
3. Perubahan kurs
Menguatnya rupiah dalam artian, tingginya nilai mata uang local untuk
memperoleh mata uang asing berarti, lebih sedikitnya mata uang rupiah
yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing dan nilai satu
rupiah dapat memperoleh lebih banyak unit mata uang asing.
Melemahanya rupiah dalam artian, tingginya nilai mata uang asing
untuk memperoleh mata uang local berarti, banyaknya mata uang Indonesia
yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing dan satu
rupiah akan memperoleh sedikit unit mata uang asing.
4. Kurs spot dan kurs kini
PSAK 10 mengatur penggunaan kurs spot dan kurs kini, kurs spot
(spot rate) merupakan kurs yang digunakan untuk penyerahan segera atau
langsung suatu mata uang sedangkan, kurs kini ditafsirkan secara
sederhana sebegai kurs spot pada tanggal laporan keuangan suatu entitas.
5. Kurs forward
kurs forward dapat dimisalkan pada perusahaan Indonesiamempunyai
utang dalam riyal berjatuh tempo 30 hari daripada, menunggu sampai waktu
30 hari untuk membeli riyal dan akan mengalami resiko melemahnya nilai
dolar relative terhadap riyal maka, pihak pembeli mata uang riyal dapat
datang ke pedagang mata uang asing tersebut untuk mengadakan kontrak
jual beli mata uang asing di masa depan, dalam jangka waktu satu bulan
menggunakan kurs forward yang berlaku saat kontrak dibuat, kontrak
tersebut memungkinkan pembeli untuk menerima riyal dari pedagang mata
uang 30 hari dari tangal kontrak dengan nilai harga yang tetap pada saat
kontrak dilakukan.
23
b. Tranksaksi mata uang asing
Tranksaksi mata uang asing merupakan tranksaksi yang didominasi
oleh mata uang dari Negara lain, kegiatan yang dapat menimbulkan
tranksaksi ini terjadi seperti:
1. Tranksaksi yang menimbulkan pinjaman dana yang penyelesaiannya
dilakukan dalam mata uang asing.
2. Tranksaksi pembelian dan penjulan baik barang maupun jasa yang
harganya didenominasi oleh mata uang asing.
3. Perusahaan yang terikat dalam satu perjanjian, yang berkaitan dengan
valuta asing seperti, melakukan tujuan lindung nilai.
4. Tranksaksi mendapatkan atau melepaskan aktiva yang jumlahnya
didenominasi oleh mata uang asing (Baker, et al, 2017: 13).
5. Valuta Asing
a. Uang
Uang merupakan alat yang digunakan sebagai alat tukar menukar untuk
memperoleh barang maupun jasa atau sebagai alat untuk bertranksaksi.
Namun, pada kenyataannya uang bukan hanya menjadi alat untuk
bertranksaksi, tetapi juga menjadi komoditi tersendiri yang justru
diperdagangkan. Jual beli uang ini dilakukan dengan memperdagangkan
berbagai macam mata uang dari berbagai penjuru Dunia, seperti dollar
Amerika, yen, euro, poundsterling dan sebagainya (Hidayat 2010:263).
Uang dalam syariat Islam dasarnya memiliki standar jujur dan nyata,
Rasulullaah Sallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam menetapkan emas dan perak
sebagai dasar nilai uang, dengan pijakan tersebut emas dan perak
24
digunakan sebagai standar untuk dapat bertranksaksi berdasarkan nilainya
masing-masing (Pandoman, 2019).
b. Valuta Asing
Valuta asing merupakan mata uang yang digunakan sebagai alat
pembayaran yang sah di Negara lain. Valuta asing mempunyai nilai apabila
dipertukarkan dengan valuta lainnya tanpa adanya pembatasan nilai
(Muniroh, 2015).
Menurut (Istutik dan Rofifah, 2017) valuta asing tidak bertentangan
dengan syariat Islam, apabila dilakukan dengan tujuan untuk berjaga-jaga
dan untuk melakukan keperluan bisnis. Tranksaksi valas dapat dilakukan
dengan menggunakan kontrak spot dan forward agreement (kebutuhan yang
tidak dapat dihindari).
Menurut (Sembodo, 2019) Bank Syariah untuk sementara waktu
mengaplikasikan instrumen lindung nilai dalam bentuk forward agreement
yang berguna hanya untuk mengelola risiko nilai tukar.
c. Tranksaksi mata uang asing (foreign currency trancsactions)
Nilai tukar sering disebut dengan kurs merupakan harga satu unit mata
uang asing dalam mata uang domestik. Tranksaksi mata uang asing
merupakan aktivitas ekonomi yang dinyatakan dalam mata uang selain mata
uang fungsional (Baker et al, 2017:9).Tranksaksi mata uang asing tersebut
meliputi:
1. Pembelian atau penjualan barang atau jasa (impor dan ekspor) yang
harganya ditentukan dalam mata uang asing.
2. Utang dan piutang dalam mata uang asing.
25
3. Pembelian atau penjualan forward exchange contract (kontrak yang
dilakukan dengan prinsip spekulasi dimasa mendatang).
4. Pembelian dan penjualan unit mata uang asing.
Salah satu pihak dalam tranksaksi mata uang asing harus menukarkan
mata uang lokalnya dengan mata uang Negara lain. Untuk tujuan laporan
keuangan yang berbeda nilai mata uangnya harus ditranslasikan kedalam
mata uang perusahaan induk itu berada berdasarkan nilai mata uang yang
berlaku pada saat itu, contohnya apabila perusahaan di Indonesia memiliki
perusahaan anak di luar Negeri, perushaan anak tersebut harus melakukan
penjabaran (translasi) nilai mata uang untuk diubah kedalam mata uang
Indonesia (Baker et al, 2017:9).
d. Macam-macam cara yang dapat dilakukan untuk bertranksaksi valas
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam bertranksaksi valas yakni:
1. Investasi fisik
Investasi dalam bentuk fisik berarti memegang lembaran mata uang asing
secara fisik. Cara bertranksaksi dalam bentuk fisik, pada umumnya
dilakukan melalui tempat penukaran uang (money changer). Pertukaran
mata uang tersebut didasarkan pada harga jual atau beli yang berlaku pada
saat itu (Hidayat, 2010: 264).
2. Surat berharga
Investasi valas dalam bentuk fisik memiliki banyak resiko seperti hilang,
kotor, rusak atau lebih parahnya lagi tidak bernilai karena sudah ditarik
peredarannya (Hidayat, 2010: 270).Terdapat beberapa jenis surat berharga
yang sering di perdagangkan, diantaranya:
26
1) Deposito berjangka valas
Pada dasarnya deposito berjangka valas sama dengan produk
deposito berjangka rupiah, hanya saja diterbitkan dalam mata uang asing.
Jangka waktu produk ini biasanya adalah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12
bulan yang tidak bisa diambil dalam jangka waktu yang sudah ditentukan
pada deposito berjangka valas, dengan pemilihan mata uang seperti dollar
amerika (USD), euro (EUR), yen jepang (JPY), poundsterling inggris
(GBP), dollar australia (AUD), franch swiss (CHF), dan dollar canada
(CAD), serta menetapkan dana awal yang berbeda-beda antara bank satu
dengan bank lain saat membukanya (Hidayat 2010:268).
2) Reksa dana valas
Berbeda dengan deposito berjangka valas, dalam depositi berjangka
valas ada beberapa pilihan mata uang asing, dalam reksa dana valas,
sebelum melakukan tranksaksi ini terlebih dahulu harus menyetor modal
investasi dalam mata uang dollar maupun mata uang lainnya (Hidayat,
2010: 269).
3) Tranksaksi Margin
Tranksaksi dengan margin adalah tranksaksi non-fisik dimana tidak
ada pertukaran secara fisik. Tranksaksi tersebut tidak harus dilakukan
melalui bursa sebagaimana perdagangan saham.
e. Jenis-jenis pasar valas
Forex market (foreign exchange market) adalah suatu pasar keuangan
yang memperdagangkan atau mentranksaksikan berbagai valuta asing
(valas). Sama seperti mekanisme pada pasar tradisional, harga yang
terbentuk di forex market ini merupakan hasil dari permintaan (demand) dan
27
penawaran (supply) valas (Hidayat, 2010:274). Berikut ini jenis-jenis forex
market tersebut yakni:
1. Spot market
Pasar spot adalah pasar untuk melakukan tranksaksi pembelian dan
penjualan valas dilakukan berdasar nilai tukar yang terjadi pada saat
tranksaksi (spot rate) dan dilakukan secara tunai (Hidayat, 2010:274).
2. Forward market
Pasar forward adalah pasar dimana tranksaksi pembelian dan penjualan
valas dilakukan berdasar kurs forward. Kurs forward merupakan kurs yang
harganya ditetapkan pada saat ini, tetapi diberlakukan untuk waktu yang
akan datang (30, 90, 180, dan 360 hari) kurs forward biasanya dilakukan
untuk bersepekulatif (Hidayat, 2010:274).
3. Futures Market
Pasar futures adalah bentuk khusus dari pasar forward dimana tranksaksi
pembelian dan penjualan valas dilakukan pada suatu bursa resmi.
Tranksaksi yang dilakukan di bursa futures merupakan tranksaksi yang telah
distandarisasi oleh suatu regulasi atau aturan tertentu (Hidayat, 2010: 275).
f. Pelaku-pelaku perdagangan valas
Pelaku perdagangan valuta asing dapat dilakukan di beberapa tempat,
diantaranya;
1. Bank Sentral
Bank sentral suatu Negara berkepentingan terhadap forex market dengan
tujuan untuk menstabilkan posisi nilai tukar. Aktivitas ini dilakukan terutama
pada Negara yang menganut fixed exchange rate (nilai tukar tetap) dan
managed floating (berubah-ubah).Nilai tukar harus terus dipantau karena
28
perubahan yang terjadi bisa membuat dampak yang luar biasa bagi
perekonomian suatu Negara, (Hidayat, 2010:275).
Bank Sentral di Indonesia yang dimaksud adalah Bank Indonesia, Bank
Indonesia mengatur segala kebijakan mengenai alat tukar atau uang.
2. Perusahaan dan individu
Individu memiliki kebutuhan terhadap tranksaksi valas untuk melakukan
perjalanan ke Luar Negeri sedangkan, perusahaan membutuhkan tranksaksi
valas untuk melakukan kegiatan ekspor impor (Hidayat, 2010:276).
3. Investor dan spekulan
Investor yang memerlukan valas adalah para investor yang pada
umumnya berinvestasi pada efek atau surat berharga dalam mata uang
asing, sedangakan aktivitas yang dilakukan spekulan di pasar uang adalah
semata-mata untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan mata uang
(Hidayat, 2010: 277).
4. Dealer
Dialer bank dan non bank sebagai penyedia valuta asing, untuk
mendapatkan keuntungan keuntungan dari selisih nilai jual dan nilai beli
valas (Hidayat, 2010: 277).
5. Commercial Bank
Bank komersial merupakan Bank yang beroperasi bukan hanya untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam Negeri tapi juga melakukan
pelayanan jasa untuk kebutuhan tranksaksi luar Negeri, Bank komersial
memerlukan valuta asing dengan menyediakan produk atau jasa yang
berkaitan dengan valas, seperti tabungan valas, deposito valas, transfer
valas, dan letter of credit (Hidayat, 2010: 277).
29
6. Bank Syariah
Bank Syariah merupakan perbankan yang memiliki ciri khas yang
berbeda dengan Bank Konvesional. Salah satu ciri khas dari Bank Syariah
adalah memiliki akad sebagai pondasi untuk seluruh kegiatan tranksaksinya
yang telah diatur dalam syariat Islam dan sejalan dengan Fatwa Dewn Syariah
Nasional-Majelis Ulama Indonesia (Annisa, 2019).
Jenis-jenis perbankkan berdasarkan Undang-Undang perbankkan No. 10
tahun 1998 merupakan revisi dari Undang-Undang No. 7 tahun 1992 bahwa
bank berdasarkan kegiatan operasionalnya terdiri atas dua jenis yakni:
1. Bank konvensional
Bank konvensional melakukan kegiatan operasionalnya
berdasarkan kebiasaan yang sudah dipakai sejak dahulu, seperti metode
bunga yang sudah menjadi penerapan sejak waktu-waktu yang lalu
dibandingkan dengan metode bagi hasil yang lahir setelah diterapkannya
metode “bunga” (Erna, 2017).
2. Bank syariah
Bank Syariah merupakan Bank yang dalam melakukan kegiatan
operasinya berlandaskan pada prinsip syariat Islam, ada beberapa julukan
yang populer di masyarakat untuk menyebut Bank Syariah diantaranya,
Bank tanpa riba, Bank tanpa bunga, da Bank syariah. Bank syariah dalam
mengembangkan produknya berlandaskan pada prinsip Al-Quran dan
Hadist dari Nabi Muhammad Sallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam (Khusairi,
2015).
30
Bank syariah muncul di Indonesia pada awal tahun 1990-an, pendirian
Bank syariah di Indonesia dilakukan oleh Majelis UlamaIndonesia (MUI)
pada tanggal 18-20 1990. Bank syariah menjalankan kegiatan
operasionalnya sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam, artinya bank
syariah dalam kegiatan operasinya mengikuti ketentuan-ketentuan syariah
Islam, khususnya menyangkut tata cara bermualah secara Islam sesuai
dengan prinsip Al-Quran, Al-hadisserta kesepakatan para Ulama (Erna,
2017).
Menurut (Erna, 2017) falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang
menjiwai seluruh hubungan tranksaksinya adalah efisiensi, keadilan, dan
kebersamaan. Efisiensi mengacu pada prinsip saling membantu secara
sinergis untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin, Keadilan
mengacu pada hubungan yang tidak dicurigai, ikhlas, dengan persetujuan
yang matang atas proporsi masukan dan keluarannya, Kebersamaan
mengacu pada prinsip saling menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling
meningkatkan produktivitas.
Menurut (Erna, 2017) kegiatan bank syariah dalam hal penentuan
harga produknya berbeda dengan bank konvensional. Penentuan harga bagi
bank syariah didasarkan pada kesepakatan antara pihak Bank dengan
nasabah, yang akan menentukan besar kecilnya porsi bagi hasil yang akan
diterima pihak nasabah.
Berdasarkan UU No. 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Pasal
20, terkhusus untuk melakukan unit usaha syariah dan Bank pembiayaan
rakyat syariah memperbolehkan melakukan kegiatan tranksaksi valuta asing
31
sesuai dengan prinsip-prinsip Islam (Saputra, 2017). Adapun Prinsip-prinsip
yang berlaku pada Bank Syariah Menurut (Erna, 2017) menyatakan bahwa
dalam menjalankan kegiatan operasionalnya bank syariah memiliki prinsip-
prinsip sebagai berikut:
1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).
2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah).
3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).
4. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni (ijarah).
5. Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak
bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).
Menurut (Erna, 2017) Dalam rangka menjalankan kegiatan
operasionalnya Bank Syariah harus berlandaskan pada Al-Quran dan Al-
Hadis. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produknya
dengan bunga. Bagi bank syariah bunga adalah haram.
B. Tinjauan Empiris
Berdasarkan peneltian yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat
beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, diantaranya:
32
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti
Judul Metode Hasil
1. Bakhrul huda (2018)
Etika pertukaran valas dalam pasar valuta asing perspektif fiqih
Studi pustaka
Etika pertukaran valas hendaknya diniatkan untuk memenuhi kebutuhan, tidak menjadikan uang sebagai komoditas perdagangan yang berakibat terjadinya ekonomi mengambang seperti yang terjadi dalam pasar derivatif yang membahayakan perekonomian.
2. Abdul Wahhab (2016)
Keterlibatan Bank Syariah dalam aplikasi perdagangan foreign exchange (forex)
kualitatif Bank syariah harus patuh dan tunduk kepada ketentuan-ketentuan syariah yang berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah. Bank syariah diharapkan terus melakukan inovasi-inovasi dalam produknya, terutama dalam bidang jasa-jasa, seperti perdagangan valuta asing, karena jasa foreign exchange ini belum banyak mendapatkan perhatian dari elemen Bank Shariah dalam penciptaan inovasi produk. Diharapkan dengan inovasi produk valuta asing dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi kinerja Bank Shariah di Indonesia.
3. Muhammad Nazieh
Konsep pertukaran
Kualitatif Pertukaran mata uang dalam Islam
33
Ibadillah (2019)
mata uang asing dalam Islam
diperbolehkan sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional-Mejelis Ulama Indonesia No. 28/DSN-MUI/III/2002 tentang jual beli mata uang akad Al-Sharf. Pengawasan mengenai pertukaran valuta asing dilakukan dengan kerjasama antara DSN-MUI dengan Bank Indonesia berupa pengawasan mengenai kegiatan usaha dan kurs jual beli valuta asing.
4. M. Zaidi Abdad (2019)
Signifikansi fatwa DSN MUI terhadap perkembangan Ekonomi syariah di Indonesia
Studi pustaka
Fatwa-fatwa DSN-MUI mempunyai peran sebagai pedoman dalam aktivitas ekonomi syariah, sehingga lebih memberikan kepastian hukum bagi pihak yang berkepentingan. Para praktisi ekonomi syariah, masyarakat dan pemerintah membutuhkan fatwa-fatwa tersebut untuk melaksanakan kegiatan ekonomi secara syariah berdasarkan prinsip-prinsip syariat Islam.
5. Halil khusairi (2015)
Hukum perbankkan syariah
Studi pustaka
Bank syariah sebagai lembaga finansial yang memiliki misi (risalah) dan metodologi (manhaj) yang ekslusif, kerangka syariat dan kaidah-kaidahnya bersumber pada etika dan nilai-nilai syariat Islam yang
34
komprehensif dan universal, sebagai bank syariah yang harus tunduk dan patuh pada prinsip syariat Islam yang diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) menerapkan beberapa akad dalam kegiatan operasionalnya yakni; murabahah, salam, istishna’, ijarah, mudharabah, dan musyarakah. Dalam aktivitas jasa Bank syariah menerapkan akad kafalah (bank garansi), hawalah (pengalihan utang), sharf (jual beli valuta asing) dan wakalah. Kegiatan-kegiatan operasional tersebut harus dijalankan berdasarkan prinsip syariat Islam yang telah diatur oleh Dewan Standar Nasional-Majelis Ulama Indonesia.
35
C. Kerangka Pikir
Kerangka pemikiran disajikan untuk menggambarkan kerangka
penelitian yang akan dilakukan peneliti. Adapun penelitian ini dibangun
dengan kerangka pikir sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Bank Syariah Mandiri KCP
Makassar Unismuh
Tranksaksi Valas
Dasar Hukum
syariat Islam
Mekanisme
Tranksaksi
valas secara
syariah
Kesesuaian
tranksaksi
valas dengan
prinsip
syariat Islam
Hasil Penelitian
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif
pendekatan deskriptif. Adapun alasanpeneliti menggunakan jenis
penelitian kualitatif pendekatan deskriptif karena,penelitian ini bertujuan
untuk menggambarkan situasi yang sebenarnya terjadi mengenai sistem
pertukaran valuta asing syariahakad Al-Sharf, data yang dihasilkan
tersebut berupa penjelasan-penjelasan, tulisan-tulisan, kata-kata atau
kalimat-kalimat yang berasal dari hasil pengamatan di tempat penelitian
sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap kenyataan atau realita
yang terjadi.
B. Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memfokuskan menelitimengenai
mekanisme pertukaran valuta asing syariah dan membandingkan
kesesuaian pelaksanaan kegiatan tranksaksi valuta asing dengan prinsip
syariat Islam yang telah diatur dalam akad Al-Sharf.
C. Lokasi Dan Situs Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada Bank Syariah Mandiri KCP
Makassar Unismuh, tempat penelitian ini beralamat di Lantai Dasar
Menara Iqra Unismuh Makassar Jl.Sultan Alauddin No. 259 Makassar-
Sulawesi Selatan.
36
37
D. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
yang diperoleh dari:
1. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh penulis sendiri. Data
primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah hasil pengamatan
yang dilakukan berupa catatan, kata dan kalimat untuk
mendeskripsikan atau menjelaskan realita yang terjadi mengenai
sistem pertukaran valuta asing akad Al-Sharf pada Bank Syariah
Mandiri Makassar.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh peneliti dari
perantara. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah
informasi megenai pertukaran valuta asing syariah akad Al-Sharf
yang diperoleh dari media internet yaitu website resmi Bank Syariah
Mandiriwww.syariahmandiri.co.id.
E. Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam
penelitian ini, yakni;
1. Penelitian lapangan atau field research
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengunjungi secara
langsung tempat penelitian yaitu bertempat di Bank Syariah Mandiri
KCP Makassar Unismuh.
38
2. Observasi atau pengamatan
Observasi dibutuhkan dilakukan untuk mengetahui bagaimana
situasi atau keadaan yang sebenarnya terjadi di lokasi penelitian.
Peneliti dalam melakukan observasi ini terlibat secara langsung untuk
mengamati cara kerja atau sistem pertukaran valuta asingakad Al-Sharf
pada Bank Syariah Mandiri Makassar.
3. Wawancara
Wawancara dibutuhkan dilakukan untuk membantu peneliti
memperoleh pernyataandan penjelasan lebih lengkap mengenai sistem
pertukaran valuta asing akad Al-Sharf. Wawancara dilakukan oleh
peneliti dan staff Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuhyang
mengetahui jalannya tranksaksi pertukaran valuta asing akad Al-Sharf,
wawancara yang dilakukan oleh peneliti merupakan wawancara bebas
terpimpin dalam artian, wawancara dilakukan secara bebas tetapi tetap
dalam batasan dan jalur pokok yang akan ditanyakan dan telah
dipersiapkan terlebih dahulu oleh peneliti.
4. Dokumentasi
Dokumentasi dibutuhkan dilakukan sebagai arsip yang bersifat
gambar pada saat melakukan proses pengamatan mengenai sistem
pertukaran valuta asing akad Al-Sharf sebagai pendukung yang dapat
memperkuat hasil penelitian.
F. Insrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam
proses penelitian berguna untuk mengumpulkan, menyelidiki, memeriksa,
39
mengolah, menganalisa, serta menyajikan data yang telah diperoleh
secara obyektif.
Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri
bertindak sebagai perencana yang menetapkan fokus penelitian, serta
sebagai pelaksana pengumpulan data, menganalisa data dan menarik
kesimpulan sesuai dengan fakta atau realita yang telah diperoleh.
G. Teknik Analisis
Analisis merupakan proses berfikir untuk mengolah, menelaah,
memisahkan, mengelompokkan dan memadukan sejumlah data yang
dikumpulkan di lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
teknik analisis sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif, merupakan analisis yang menggambarkan
padafakta atau realita yang terjadi di masa sekarang sesuai
dengan masalah yang aktual dengan mengumpulkan, menyusun
dan menginterpretasikan data.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif. Adapun
alasan peneliti menggunakan teknik analisis dekriptif karena,
peneliti berusaha memahami, menguraikan, mengolah, kemudian
memberikan penjelasan mengenai mekanisme sistem pertukaran
valuta asing akad Al-Sharf pada Bank Syariah Mandiri Makassar.
Prosedur analisis deskriptif yang dilakukan peneliti yakni:
1. Peneliti menggambarkan mekanisme pertukaran valuta asing
dengan menggunakan bagan sebagai penjelasnya.
2. Peneliti berusaha menguraikan mekanisme pertukaran valuta
asing Al-Sharf dari standar operational procedure mengenai
40
pertukaran valuta asing pada Bank Syariah Mandiri KCP
Makassar Unismuh.
3. Peneliti berusaha menganalisis, mencatat, dan menguraikan
kemudian menjelaskan dalam bentuk kalimat-kalimat
mengenai mekanisme pertukaran valuta asing Al-Sharf yang
sebenarnya terjadi berdasarkan fakta.
2. Analisis komparatif, merupakan analisis perbandingan.
Penelitian inimenggunakan teknik analisis komparatif. Adapun
alasan peneliti menggunakan teknik analisis komparatif karena,
penelitiakanmelakukan perbandingan terhadap kesesuaian
pelaksanaan tranksaksi pertukaran valuta asingberdasarkan
prinsip syariat Islamyang telah dihimpun dalam akad Al-Sharf.
Prosedur analisis komparatif yang dilakukan peneliti yakni:
1. Peneliti berusaha mencari tau kesesuaian pelaksanaan
tranksaksi pertukaran mata uang asing dengan melakukan
proses wawancara dengan salah satu staff Bank Syariah
Mandiri KCP Makassar Unismuh.
2. Peneliti berusaha untuk menemukan kesesuaian pelaksanaan
pertukaran valuta asing berdasarkan prinsip syariat Islam yang
dihimpun dalam akad Al-Sharf dengan menggunakan tabel
perbandingan antara mekanisme yang dijalankan pada Bank
Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh dengan kesesuaian
berdasarkan prinsip syariat Islam
3. Peneliti menguraikan hasilnya dalam bentuk penjelasan-
penjelasan berdasarkan fakta.
1
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Tempat Penelitian
1. Sejarah Singkat PT. Bank Syariah Mandiri KCP Makassar
Unismuh
PT. Bank syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh mulai
beroperasi pada tahun 2008yang berstatus sebagai payment
pointhanya memiliki 1 teller khusus untuk melayani penerimaan
setoran mahasiwa/I Unismuh yang dibawahi oleh Kantor Cabang PT.
Bank Syariah Mandiri Ratulangi.
Tahun 2008 sampai tahun 2010 status kantornya naik menjadi
Kantor Kas yang beranggotakan 1 Kepala Kantor Kas, 1 CS, 1 Teller,
1 Security, pada tahun 2013 ditambah 1 Office Boy jadi, total pekerja
terdiri dari 5 orang.
Tahun 2013-2019 beroperasi sebagai Kantor Kas akhirnya,
pada bulan Mei tahun 2020 berubah status dari Kantor Kas menjadi
KCP (Kantor Cabang Pembantu) dengan memiliki pegawai 13 orang.
2. Produk Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh
Secara garis besar, produk Bank Syariah Mandiri KCP Makassar
Unismuh terdiri dari produk tabungan, giro, deposito, program cicil
emas, pembiayaan pegawai atau pensiunan, layanan jasa
operasional dan asuransi syariah.
41
2
3. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri KCP Makassar
Unismuh
a. Struktur Organisasi
Gambar 4. 1 struktur organisasi Bank Syariah Mandiri KCP
Unismuh
Cs
(Nurinayah
Ismail)
Teller (Andi
Nurul)
Teller Kriya
(Fidyah
Ramadani)
Back Office
(Bpk. Firman)
BOSM
(Bpk. Deny Cahyo Sejati)
RBRM (Bpk.
Mustamin)
Branch Manager
(Ibu Mirasni Idrus)
Driver
(Arul) OB
(Ismail
Kahar)
Security ada
2 orang
(Bpk.
Basman dan
Bpk. Sattar)
RBR (Bpk. Muh.
Ridwansyah)
SF ada 3
orang
Adliyah,
Ahmad
fatonah, dan
Khadijah
42
3
b. Job Description
1. Kepala cabang (branch manager), memiliki tugas dan tanggung
jawab untuk mengelola secara optimal seluruh sumber daya
yang ada didalam operasi cabang.
2. Branch Operation Service Manager (BOSM), memiliki tugas
dan tanggung jawab untuk Melakukan monitoring terhadap
pencapaian rencana bisnis Bank yang dilakukan oleh groupnya
3. Customer Service (CS)
Customer service memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
memberikan informasi dan memberikan pelayanan kepada
nasabah pada semua hal yang berkaitan dengan operasional
produk perbankan yang tersalurkan seperti tabungan,
pembiayaan maupun produk Bank Syariah Mandiri lainnya.
4. Teller, Teller memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
melayani nasabah dalam hal penerimaan uang, mencatat
semua tranksaksi yang terjadi selama proses pelayanan dan
menghitung uang yang diterima selama proses pelayanan
kemudian melaporkannya.
5. Teller kriya, Teller kriya memiliki tugas dan tanggung jawab
untuk mencatat tranksaksi dan mengeluarkan tanda terima
yang dihasilkan oleh sistem pada Komputer, mengidentifikasi
kesalahan tranksaksi apabila debit dan kredit tidak balance
(seimbang) dan melakukan verifikasi cek.
43
1
6. Back Office, bertanggungjawab untuk mengurus dan mengatur
semua laporan (dokumen) yang berkaitan dengan tranksaksi-
tranksaksi yang dilakukan nasabah pada Bank Syariah Mandiri.
7. RBRM, Memiliki tugas dan tanggungjawab untuk mengenal
baik nasabah yang menggunakan Produk Bank Syariah
Mandiri secara individu dan berinteraksi dengan nasabah untuk
menyesuaikan perlakuannya serta menjaga hubungan baik
terhadap internal bank maupun eksternal bank.
8. RBR, merupakan bawahan dari RBRM yang bertanggung
jawab untuk memastikan target pembiayaan cabang terpenuhi,
memasarkan produk pembiayaan baik implant maupun
pensiun kepada nasabah.
9. Sales Force (SF), bertanggungjawab untukmengunjungi
nasabah yang akan memasuki masa pensiun untuk
menawarkan produk pembiayaan dana pensiun.
10. Office Boy (OB), bertanggung jawab untuk melayani kebutuhan
para pegawai Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh
selama dalam kegiatan operasional berlangsung.
11. Security, bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban
pelayanan pada Bank Syariah Mandiri KCP Makassar
Unismuh.
44
1
B. Hasil Penelitian
Penelitian untuk menjawab rumusan masalah yang pertama mengenai Bagaimanakah Mekanisme Pertukaran Valuta
Asing Akad Al-Sharf Pada Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh dapat dilihat dari mekanisme pertukaran valuta
asing akad Al-Sharf dibawah ini:
Gambar 4.2
Proses I Kedatangan langsung pihak nasabah ke Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh
Nasabah individu atau
perusahaan mengunjungi
Bank Syariah Mandiri KCP
Makassar Unismuh
Staff teller Bank
Syariah Mandiri
KCP Makassar
Unismuh
Nasabah menyerahkan
mata uang rupiah ke staff
teller untuk dipertukarkan
dengan mata uang asing
Staff teller Bank Syariah
Mandiri KCP Makassar
Unismuh menyerahkan mata
uang asing kepada nasabah
Tranksaksi selesai
45
2
Gambar 4.3
Proses II Pertukaran valuta asing dilakukan dengan pendebitan dari rekening nasabah
Rekening nasabah dalam
mata uang rupiah
Nasabah menghendaki mata uang
rupiah yang dimilikinya untuk
ditukarkan dengan mata uang asing
Staff teller Bank Syariah Mandiri KCP
Makassar Unismuh melakukan
pendebitan dari rekening nasabah
tersebut untuk ditukarkan dengan mata
uang asing
Tranksaksi selesai
46
3
Gambar 4.4
Proses III Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh melakukan kunjungan ke tempat-tempat manasik haji atau umroh untuk
menyediakan stand (tempat) penukaran mata uang asing
su
Sumber: Wawancara Dengan Staff Teller Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh Ibu Andi Nurul.
Tempat manasik haji atau
umroh
Koordinasi antara pihak
Bank dengan travel rekanan
Bank Syariah Mandiri KCP
Makassar Unismuh
Pihak Bank Syariah Mandiri
KCP Makassar Unismuh
menyediakan stand (tempat)
penukaran mata uang asing
Penukaran mata
uang asing dilakukan
Tranksaksi selesai
47
1
Gambar 4. 5 flow chart perlakuan tranksaksi valuta asing
Teller Pencairan BOSM
Sumber: wawancara dengan staff teller BSM KCP Makassar Unismuh
Nasabah
Mata uang
rupiah
Konfirmasi paket
penjualan SAR
kepada nasabah,
1 paket berisi 250
riyal terdiri dari
uang; 50 riyal 3
lembar, 10 riyal 7
lembar, 5 riyal 5
lembar dan 1 riyal
1 lembar.
Perhitung
an mata
uang riyal
sesuai
kebutuha
n
nasabah
Pemberian
mata uang riyal
kepada
nasabah
Dokumen
rekapitulasi
penjualan SAR
Pengecekan
history penjualan
SAR melalui
sistem komputer
Arsip
48
SAR dijual
dengan nilai Rp.
4.000
1
Penelitian untuk menjawab rumusan masalah yang kedua mengenai,
Apakah Pelaksanaan Tranksaksi Pertukaran Valuta Asing Sudah Sesuai Dengan
Prinsip Syariat Islam Yang Telah Dihimpun Dalam akad Al-Sharf dapat dilihat
dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan beberapa staff Bank
Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh sebagai berikut:
Peneliti : Pertukaran valuta asing dalam Islam harus bebas dari
unsur riba, spekulasi, dan penipuan, bagaimana pihak
Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh
memandang hal ini? (Pertanyaan wawancara diolah
dari buku himpunan fatwa keuangan syariah DSN-MUI
No. 28/III/2002 tentang jual beli mata uang oleh Din
Syamsuddin, 2014:23).
Ibu Naya (CS) : Berdasarkan prinsip syariat Islam, bebas dari bunga,
spekulasi dan unsur penzaliman lainnya.
Peneliiti : Tranksaksi pertukaran valuta asing dalam syariat Islam
tidak boleh diangsur, bagaimana Pihak Bank Syariah
Mandiri KCP Makassar Unismuh memandang hal ini?
Ibu Naya (CS) : Tranksaksi pertukaran valuta asing penyerahannya
tidak dapat diangsur harus selesai pada hari itu juga.
Peneliti : Pertukaran mata uang dengan mata uang asing
lainnya memiliki nilai yang berbeda, bagaimana Bank
Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh
melakukannya? (Pertanyaan wawancara diolah dari
49
2
buku himpunan fatwa keuangan syariah DSN-MUI No.
28/III/2002 tentang jual beli mata uang oleh Din
Syamsuddin, 2014:23).
Bpk. Deny (BOSM) : Dilakukan dengan berdasar kepada kurs yang berlaku
pada hari itu kemudian dikonfirmasikan ke Treasury
BSM dan dilakukan secara tunai.
Peneliti : Jika penukaran dilakukan secara tunai apakah
diperuntukkan untuk mata uang yang sesama jenis?
Dan jika penukaran dilakukan dengan nilai yang
seimbang apakah diperuntukkan untuk tranksaksi
pertukaran yang sesama jenis? (Pertanyaan
wawancara diolah dari buku himpunan fatwa
keuangan syariah DSN-MUI No. 28/III/2002 tentang
jual beli mata uang oleh Din Syamsuddin, 2014:23).
Bpk. Deny (BOSM) : Tranksaksi dilakukan dengan penukaran yang senilai
dan harus dilakukan secara tunai.
Peneliti : Jika belum selesai waktu penyelesaian tranksaksi
dalam satu hari maka, sampai berapa harikah waktu
penyelesaiannya? Dan apakah pihak Bank
mengetahui jenis tranksaksi forward agreement? Jika
ya, apakah diterapkan pada tranksaksi valuta asing?
(Pertanyaan wawancara diolah dari buku himpunan
fatwa keuangan syariah DSN-MUI No. 28/III/2002
tentang jual beli mata uang oleh Din Syamsuddin,
2014:23).
50
3
Bpk. Deny (BOSM) : Tidak dilaksanakan dalam bentuk forward agreement
tapi, harus selesai maksimal sampai jam 5 sore
karena, kalau tidak selesai pada hari itu maka kursnya
bisa saja berubah.
Peneliti : Jenis mata uang apa yang disediakan pihak Bank
untuk dipertukarkan dengan mata uang rupiah?
(Pertanyaan wawancara diolah dari buku himpunan
fatwa keuangan syariah DSN-MUI No. 28/III/2002
tentang jual beli mata uang oleh Din Syamsuddin,
2014:23).
Bpk. Deny (BOSM) : Mata uang yang tersedia adalah mata uang riyal.
C. Pembahasan
1. Mekanisme pertukaran valuta asing akad Al-Shraf
Mekanisme pertukaran valuta asing akad Al-Sharf pada Bank Syariah
Mandiri KCP Makassar Unismuh dapat dilakukan dengan:
1. Kedatangan langsung pihak nasabah ke Bank Syariah Mandiri KCP Makassar
Unismuh
Nasabah perindividu atau perusahaan yang ingin melakukan tranksaksi
pertukaran mata uang asing cukup membawa sejumlah mata uang rupiah
untuk dipertukarkan dengan mata uang asing lainnya tanpa adanya
persyaratan khusus yang diberikan ke pada pihak nasabah.
2. Pertukaran mata uang asing dengan pendebitan rekening nasabah
Pihak nasabah yang ingin melakukan tranksaksi pertukaran mata uang
asing melalui rekeningnya dapat dilakukan oleh pihak Bank Syariah Mandiri
51
4
KCP Makassar Unismuh dengan penarikan saldo nasabah untuk ditukarkan
dengan mata uang asing atas persetujuan pihak nasabah.
3. Pihak Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh melakukan kunjungan
ke tempat-tempat manasik haji atau umroh
Pihak Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh berkoordinasi
melalui surat permohonan kerjasama dengan pihak travel rekanan Bank
Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh salah satunya travel PT. Raihana
Wadiah dan PT. Prima Unggul Global untuk menyediakan stand (tempat)
Penukaran Mata Uang Asing Bagi Para Calon Jamaah Haji Atau Umroh.
4. Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh melakukan tranksaksi
pertukaran valuta asing ditangani oleh pihak teller, pihak teller menjelaskan
nilai penjualan riyal kepada nasabah sesuai dengan kebutuhan nasabah
terhadap jumlah mata uang asing kemudian, teller merekap seluruh tranksaksi
pertukaran valuta asing untuk dipertanggung jawabakan kepada Branch
Operation Service Manager (BOSM). Tranksaksi pertukaran mata uang asing
yang dijalankan Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh dilakukan
sesuai kebutuhan nasabah terhadap jumlah mata uang asing.
Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan oleh (Huda, 2018) mengenai
etika pertukaran valas dalam pasar valuta asing menemukan bahwa, etika
pertukaran valas hendaknya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan tidak
menjadikan uang sebagai komoditas perdagangan.
2. Kesesuaian Pelaksanaan Tranksaksi Valuta Asing Berdasarkan Prinsip
Syariat Islam Yang Telah Dihimpun Dalam Akad Al-Sharf
Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh melakukan pertukaran
valuta asing sesuai prinsip syariat Islam dengan kegiatan tranksaksi:
52
5
1. Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh melakukan pertukaran valuta
asing bebas dari riba atau bunga.
2. Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh melaksanakan tranksaksi
pertukaran valuta asing dengan tidak dapat mengangsur penyerahan mata
uang rupiah maupun mata uang asing lainnya yang dipertukarkan oleh pihak
nasabah dan pihak BSM KCP Makassar Unismuh.
3. Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh melakukan penukaran mata
uang untuk jenis yang sama dipertukarkan dengan nilai yang seimbang dan
dilakukan secara tunai.
4. Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh melakukan penukaran mata
uang dengan mengikuti nilai kurs pada saat tranksaksi dilakukan kemudian,
dikonfirmasikan ke treasury BSM.
5. Nilai penjualan dan nilai pembelian yang ditetapkan oleh pihak Bank Syariah
Mandiri KCP Makassar Unismuh berdasarkan atas persetujuan dengan
nasabah, (akadnya sudah jelas).
6. Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh melakukan tranksaksi
pertukaran mata uang asing tidak untuk berspekulasi melainkan, pertukaran
mata uang asing dialakukan hanya sebatas kebutuhan nasabah terhadap
jumlah mata uang asing.
7. Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh melakukan tranksaksi
pertukaran mata uang asing secara spot, batas waktu penyelesaian tranksaksi
maksimal sampai jam 5 sore.
Adapun perbandingan tranksaksi pertukaran valuta asing dengan prinsip
syariat Islam yang telah dihimpun dalam akad Al-Sharf dapat dilihat pada
pembahasan tabel dibawah ini.
53
6
Tabel 4. 1
Perbandingan mekanisme pertukaran valuta asing dengan prinsip syariat
Islam
No Prinsip syariat Islam Mekanisme tranksaksi
pertukaran valuta asing
pada BSM KCP Makassar
Unismuh
Kesesuaian mekanisme
pertukaran valuta asing
dengan prinsip syariat
Islam
1. Pertukaran valuta
asing boleh
dilakukan kecuali,
bebas dari riba atau
bunga berlandaskan
pada QS. Al-
Baqarah: 275 “Dan
Allah telah
menghalalkan jual
beli dan
mengharamkan
riba”.
BSM KCP Makassar
Unismuh melakukan
pertukaran valuta asing
bebas dari riba atau bunga.
Telah sesuai dengan
prinsip syariat Islam.
2. Tranksaksi
pertukaran valuta
asing tidak boleh
diangsur, harus
dilakukan secara
tunai atau kontan.
BSM KCP Makassar
Unismuh melaksanakan
tranksaksi pertukaran valuta
asing dengan tidak dapat
mengangsur penyerahan
mata uang rupiah maupun
Telah sesuai dengan
prinsip Syariat Islam.
54
7
mata uang asing lainnya
yang dipertukarkan oleh
pihak nasabah dan pihak
BSM KCP Makassar
Unismuh.
3. Penukaran uang
dengan uang adalah
sesama barang riba
kecuali, dilakukan
dengan penukaran
dengan jenis mata
uang yang sama,
memiliki nilai yang
seimbang serta,
dilakukan secara
tunai.
BSM KCP Makassar
Unismuh melakukan
penukaran mata uang untuk
jenis yang sama
dipertukarkan dengan nilai
yang seimbang dan
dilakukan secara tunai.
Telah sesuai dengan
prinsip syariat Islam.
4. Penukaran dengan
jenis mata uang
yang berbeda harus
dilakukan dengan
mengikuti
pergerakan nilai kurs
saat tranksaksi
dilakukan.
BSM KCP Makassar
Unismuh melakukan
penukaran mata uang
dengan mengikuti nilai kurs
pada saat tranksaksi
dilakukan kemudian,
dikonfirmasikan ke treasury
BSM.
Telah sesuai dengan
prinsip syariat Islam.
55
8
5. Tidak boleh
melakukan jual beli
yang mengandung
penipuan (gaharar)
Nilai penjualan dan nilai
pembelian yang ditetapkan
oleh pihak BSM KCP
Makassar Unismuh
berdasarkan atas
persetujuan dengan
nasabah, (akadnya sudah
jelas).
Telah sesuai dengan
prinsip syariat Islam
6. Tidak boleh
melakukan
tranksaksi
pertukaran yang
mengandung unsur
perjudian atau
spekulasi
BSM KCP Makassar
Unismuh melakukan
tranksaksi pertukaran mata
uang asing tidak untuk
berspekulasi melainkan,
pertukaran mata uang asing
dialakukan hanya sebatas
kebutuhan nasabah
terhadap jumlah mata uang
asing.
Telah sesuai dengan
prinsip syariat Islam.
7.. Tranksaksi yang
diperbolehkan
hanyalah jenis
tranksaksi spot
(dilakukan secara
tunai) apabila,
tranksaksinya belum
BSM KCP Makassar
Unismuh melakukan
tranksaksi pertukaran mata
uang asing secara spot,
batas waktu penyelesaian
tranksaksi maksimal sampai
jam 5 sore.
Telah sesuai dengan
prinsip syariat Islam.
56
9
selesai maka, batas
maksimal tranksaksi
harus selesai dalam
jangka waktu dua
hari karena, dua hari
dianggap sebagai
penyelesaian
tranksaksi yang tidak
dapat dihindari.
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat diketahui bahwa pertukaran valuta
asing pada Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh Telah Sesuai dengan
prinsip syariat Islam yang telah sejalan dengan fatwa Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia No. 28/DSN-MUI/III/2002 yang dihimpun dalam akad
Al-Sharf sebagaimana, telah dituangakan dalam buku (Syamsuddin, 2014: 23),
dan hasil penelitian ini sejalan dengan temuan (Wahhab, 2016) mengenai
keterlibatan bank syariah dalam aplikasi perdagangan foreign exchange
menemukan bahwa, bank syariah harus patuh dan tunduk kepada ketentuan-
ketentuan syariah yang berlandaskan pada Al-Quran dan As-Sunnah.
57
10
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pertukaran valuta asing pada Bank Syariah Mandiri KCP Makassar
Unismuh dilakukan dengan kedatangan langsung pihak nasabah ke Bank,
dilakukan dengan pendebitan rekening nasabah untuk dipertukarkan
dengan valuta asing dan, pihak bank Syariah Mandiri KCP Makassar
Unismuh melakukan kunjungan ke tempat manasik haji atau umroh.
2. Tranksaksi pertukaran valuta asing yang dilakukan pada Bank Syariah
Mandiri KCP Makassar Unismuh telah sesuai dengan prinsip syariat Islam
yang telah dihimpun dalam akad Al-Sharf.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada Bank
Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh maka, terdapat saran yang dapat
diberikan peneliti, diantaranya:
1. Sebaiknya pihak Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh
mensosialisasikan jasa penukaran valuta asing kepada masyarakat bahwa
pertukaran valuta asing dilakukan betul-betul sesuai prinsip syariat Islam
yang dihimpun dalam akad Al-Sharf.
2. Sebaiknya pihak Bank Syariah Mandiri KCP Makassar Unismuh
menambah ketersediaan jenis mata uang asing.
3. Untuk peneliti selanjutnya, sebaiknya menambah indikator penelitian
dengan meneliti mengenai penerapan akuntansi valuta asing pada
perbankan syariah.
58
1
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bugha, M. D. 2018. Ringkasan fiqih mazhab syafi’i. Jilid III. PT. Mizan publika:
Jakarta selatan.
Annisa, L. N. 2019. Akad dalam perbankan syariah: antara konsep dan aplikasi.
Jurnal studi Islam dan Sosial, Vol. 13, No. 2.
Aulia, Mulfi. 2019. Perilaku konsumtif di perbankan syariah dan dampaknya
kepada nilai tukar. Jurnal Al-Mizan, Vol. 3, No. 1, Hal. 1-136.
Baker, R. E, et al. 2017. Akuntansi keuangan lanjutan. Jilid II. Salemba Empat:
Jakarta Selatan.
Baehaqi, Ja’far. 2017. Kerangka yuridis kepatuhan syariah dalam operasional
perbankan syariah di Indonesia. Vol. 7, No. 1.
Ernawati. 2017. Bahan ajar akuntansi perbankkan. SMKN 1 Gowa: Limbung.
Fatriani, Rini. 2018. Bentuk-bentuk produk bank konvensional dan bank syariah
di Indonesia. Jurnal eensiklopedia. Vol. 1, No. 1.
Hidayat, Taufiq. 2010. Buku pintar investasi reksa dana, saham, opsi saham,
valas & emas. Jilid I. Media kita: Jakarta.
Huda, bakhrul. 2018. Etika pertukaran valas dalam pasar valuta asingperspektif
fiqih. Jurnal ekonomi dan perbankkan, Vol. 5, No. 1.
Haq, Akhsanul Dan Muniroh, Andir. 2015. Analisis pengelolaan valuta asing
terhadap profitabilitas PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Jurnal ilmiah
akuntansi fakultas ekonomi, Vol.1, No. 2.
59
2
Ibadillah, M. N. 2019. Konsep pertukaran mata uang dalam Islam.Jurnal ekonomi
syariah, Vol. 1, No. 1.
Istutik dan Rofifah, T. I. 2017. Implementasi hedging syariah dalam minimalisasi
risiko atas fluktuasi kurs valuta asing (studi kasus PT. Astra Agro Lestari, Tbk).
Jurnal administrasi dan bisnis, Vol. 11, No. 1.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2013. Pedoman akuntansi perbankan syariah
Indonesia. IAI: Jakarta.
Khusairi, Halil. 2015. Hukum pernakan syariah. Jurnal Al-Qishthu, Vol. 13, No. 1.
Nur Salim. 2018. Bunga bank haram (paradigma menuju perbankkan syariah).
Jurnal ummul qura, Vol. 12, No. 2.
Pandoman, Agus. 2019. Urgensi berdirinya bank sentral syariah di Indonesia.
Jurnal ilmu-ilmu keislaman, Vol. 9, No. 2.
Riduwan, Akhmad. 2016. Akuntansi tranksaksi valuta asing dalam mata uang
asing (pernyataan standar akuntansi keuangan No. 10). Jurnal ekonomi dan
keuangan, Vol. 3, No. 1.
Risyad, Iskandar. Mekanisme pertukaran valuta asing syariah
(https://docs.google. Com/ forms/d) diakses pada 19 Agustus 2020.
Syamsuddin, Din. 2014. Himpunan fatwa keuangan syariah dewan syariah
Nasional MUI: Jakarta.
Sah, R. K dan Ilham, La. 2018. Al-sharf dalam pandangan Islam. Jurnal ulumul
syar’i, Vol. 2, No. 2.
60
3
Saputra, M. N. A. 2017. Kegiatan usaha perbankan di Indonesia. Jurnal ekonomi
dan perbankan syariah, Vol. 2, No. 1.
Sembodo, Cipto. 2019. Analisis kesesuaian instrument hedge konvensional
terhadap prinsip syariah. Jurnal studi Islam Vol 11, No 1.
Triwayan, Andi dan Rohmah, Atina. 2017. Analisis perbandingan risiko nilai tukar
kurs dinar (emas), dolar AS, euro, Dan Yuan (periode 2010-2015). Jurnal
ekonomi dan perbankan syariah, Vol. 4, No. 2.
Umam, Khotibul. 2017. Pelarangan riba dan penerapan prinsip syariah dalam
sistem hukum perbankan di Indonesia. Jurnal mimbar hukum, Vol. 29, No. 3, Hal
391-412.
Wahhab, Abdul. 2016. Keterlibatan Bank Sari’ah dalam aplikasi perdagagan
foreign exchange. Jurnal Masharif Al-Syariah, Vol. 1, No. 1.
Widiarty, A. E, et al. 2017. Analisis pendapat Ibnu Timiyah tentang mekanisme
pasar dan pasar valuta asing.
Wahid, A. R. 2016. Peran kaidah fiqih terhadap pengembangan ekonomi Islam.
Jurnal ekonomi Islam. Vol. 4, No. 2.
www.syariahmandiri.co.id. Diakses pada bulan Juli 2020.
www.ojk.co.id Diakses pada bulan Agustus tahun 2020.
www.bankmuamalat.co.id Diakses pada bulan Agustus 2020.
www.bnisyariah.co.id. Diakses pada bulan Agustus 2020.
Zaidi, Abdad. 2019. Signifikansi fatwa DSN MUI terhadap perkembangan
ekonomi syariah di Indonesia. Jurnal hukum dan ekonomi Islam, Vol. 18, No. 2.
61