ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL AKUNTANSI … · Analisis Sistem Pengendalian Internal...
Transcript of ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL AKUNTANSI … · Analisis Sistem Pengendalian Internal...
i
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PT. HADJI KALLA CABANG ALAUDDIN
SKRIPSI
Oleh HALIFAH
105730480014
Program Studi Akuntansi FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2018
ii
ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT PADA PT. HADJI KALLA CABANG ALAUDDIN
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi
HALIFAH 105730480014
Program Studi Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR 2018
iii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa atas takdir-Nya telah menjadikan aku manusia
berfikir, berilmu, beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini.
Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagiku untuk meraih
cita-cita besarku
2. Kedua orangtua tercinta, ayah saya Muh Rusli Us dan Ibu saya Lahima
yang senantiasa memberiku dukungan, semangat, senyum, serta doanya
sampai detik ini dan telah berkorban tenaga dan materi dalam membantu
saya untuk menyelesaikan studi pembelajaran ini.
3. Bapak dan ibu pembimbing yang telah memberikan ilmunnya dan sabar
dalam memberikan pengarahan kepada saya selama berada di kampus
Universitas Muhammadiyah.
4. Sahabat-sahabatku Mira, Gustiana, Imha, Hani, Dina dan Ana. Mereke
adalah teman seperjuanganku mulai dari maba sampai detik ini selalu
bersama yang senantiasa memberikan semangat, dukungan dan canda
tawa.
5. Kampusku tercinta, Universitas Muhammadiyah Makassar.
MOTTO HIDUP
Kamu tidak bisa kembali dan mengubah masa lalu, maka dari itu tataplah
masa depan dan jangan buat kesalahan yang sama dua kali.
(Halifah)
iv
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Gedung Iqra Lt.7 Tel. (0411) 866972 Makassar
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Penelitian : “Analisis Sistem Pengendalian Internal Akuntansi
Penjualan Kredit Pada PT. Hadji Kalla Cabang
Alauddin”
Nama Mahasiswa : HALIFAH
No. Stambuk/ NIM : 105730480014
Program Studi : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Makassar
Telah Mengikuti Seminar Hasil Pada Hari Kamis, 18 Oktober 2018
Makassar, Oktober 2018
Menyetujui,
Pembimbing I
Hj. Naidah, SE.,M.Si NBM : 710551
Pembimbing II
Muchriana Muchran, SE.,M.Si.Ak.CA NIDN: 0930098801
Mengetahui,
Dekan
Ismail Rasulong, SE.,MM NBM : 903 078
Ketua Program Studi Akuntansi
Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA.CSP NBM : 107 3428
v
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Alamat: Jl. Sultan Alauddin No.259 Telp. (0411) 860 132 Makassar 90221
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi atas Nama HALIFAH, NIM 105730480014, diterima dan disahkan
oleh Panitia Ujian Skripsi berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar Nomor : 198/2018 M, tanggal 18 Shafar 1440 H/ 27
Oktober 2018 M, sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
18 Shafar 1440 H Makassar,
27 Oktober 2018 M
PANITIA UJIAN
1. Pengawas Umum : Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE.,MM (………………...)
(Rektor Unismuh Makassar)
2. Ketua : Ismail Rasulong, SE.,MM (...….……….....)
(DEKAN Fakuktas Ekonomi dan Bisnis)
3. Sekretaris : Dr. Agus Salim HR, SE.,MM (….....………….)
4. Penguji :1. Dr. H. Ansyarif Khalid, SE,M.Si,Ak.,CA (………….........)
2. Faidul Adzim, SE.,M.Si (…...……..…….)
3. Chairul Ihsan SE.,M.Ak
(...…..………….)
4. Linda Arisanty Razak, SE.,M.Si.Ak.CA (…...…………...)
Disahkan Oleh, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar
vi
Ismail Rasulong, SE, MM NBM : 903078
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Jl.Sultan Alauddin No.259 gedung iqra Lt.7 Tel.(0411) 866972 Makassar
SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : HALIFAH
Stambuk : 105730480014
Jurusan : AKUNTANSI
Dengan judul : “Analisis Sistem Pengendalian Internal Akuntansi Penjualan
Kredit Pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin”
Dengan ini menyatakan bahwa :
Skripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah ASLI hasil karya
sendiri, bukan hasil jiplakan dan tidak dibuat oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 02 November 2018
Yang Membuat Pernyataan
HALIFAH
Diketahui Oleh :
Dekan Fakultas Ekonomi
Ismail Rasulong, SE.,MM
NBM: 903078
Ketua Jurusan Akuntansi
Ismail Badollahi,SE,M.Si.Ak.CA.CSP
NBM: 1073428
vii
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat
dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada kepada Rasulullah Muhammad SAW
beserta para keluarganya, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat
yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “ Analisis Sistem
Pengendalian Internal Akuntansi Penjualan Kredit pada PT. Hadji Kalla Cabang
Alauddin”
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terimah kasih
kepada kedua orang tua penulis bapak Muh. Rusli Us dan ibu Lahima yang
senantiasa memberi harapan, semangat , perhatian, kasih sayang dan doa tulus
tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yang senantiasa mendukung dan
memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas
segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi
keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka
berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia
dan di akhirat.
viii
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang
setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada :
1. Bapak Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE.,MM., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rosullong, SE.,MM, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Ismail Badollahi, SE.,M.Si.Ak.CA selaku Ketua Prodi Studi
Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ibu Hj. Naidah, SE.,M.Si., selaku Pembimbing I yang senantiasa
meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga
skripsi dapat diselesaikan.
5. Ibu Muchriana Muchran, SE.,M.Si.Ak.CA selaku Pembimbing II yang telah
berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian
skripsi.
6. Bapak/ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan
ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Para staff karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Bapak pimpinan PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin dan karyawan-
karyawan PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin, yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian pada instansi
yang dipimpinnya.
ix
9. Terima kasih untuk seluruh teman-teman seperjuangan akuntansi 5 2014,
khususnya sahabat sekaligus saudara Mira, Gustiana, Imha, hani, Dina
dan Ana yang selama ini bersama penulis berjuang melalui tahapandemi
tahapan hingga sampai pada titik akhir penyelesain.
10. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Akuntansi Angkatan 2014 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
bantuannya dan dorongannya dalam aktivitas studi penulis.
Akhirnya, sunggu penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih
sangat jauh dri kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya
para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan
kritiknya demi kesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermaanfaat bagi
semua pihak utamanya kepada almamater Kampus Biru Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Billahi fisabilil haq, fastabiqul khairat, wassalamu‟alaikum Wr.Wb
Makassar, September 2018
Penulis
x
ABSTRAK
HALIFAH, 2018. Analisis Sistem Pengendalian Internal Akuntansi Penjualan Kredit, Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Pembimbing I Ibu Naidah dan Pembimbing II Ibu Muchriana Muchran
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sistem pengendalian internal penjualan kredit yang diterapkan pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin telah berjalan secara efektif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data adalah dengan tehnik observasi, wawancara, dokumentasi dan study kepustakaan.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal penjualan kredit yang diterapkan pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin sudah berjalan dengan efektif dan sesuai dengan standar COSO yang terdiri dari lima elemen sistem pengendalian internal yaitu lingkungan pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi serta pengawasan dan pemantauan.
Kata kunci : penjualan kredit, sistem pengendalian internal.
xi
ABSTRACT
HALIFAH, 2018. Analysis of Internal Control Systems Accounting for Credit Sales, Thesis Accounting Study Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Supervisor I Mrs. Naidah and Advisor II Mrs. Muchriana Muchran
This study aims to determine whether the system of internal control of credit sales is applied to PT. Hadji Kalla Alauddin Branch has been running effectively. The research method used is a qualitative method. Data collection techniques are by observation, interview, documentation and literature study techniques.
The results of research conducted show that the system of internal control of credit sales is applied to PT. Hadji Kalla Alauddin Branch has been running effectively and in accordance with the COSO standard which consists of five elements of the internal control system, namely the control environment, risk assessment, control activities, information and communication and supervision and monitoring.
Keywords: credit sales, internal control systems.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................ i
HALAMAN JUDUL ............................................................................. ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... v
KATA PENGANTAR .......................................................................... vii
ABSTRAK BAHASA INDONESIA ..................................................... x
ABSTRACK ....................................................................................... xi
DAFTAR ISI ....................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 7
A. Landasan Teori .................................................................... 7
1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal ....................... 7
2. Pengertian Sistem Akuntansi .......................................... 10
3. Pengertian Kredit ............................................................ 11
4. Pengertian Sistem Akuntansi Penjualan Kredit ............... 12
xiii
5. COSO ............................................................................. 13
6. Pengertian efektivitas...................................................... 18
B. Tinjauan Empiris .................................................................. 19
C. Kerangka Konsep................................................................. 23
BAB III METODE PENELITIAN .......................................................... 25
A. Jenis Penelitian .................................................................... 25
B. Fokus Penelitian .................................................................. 25
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 26
D. Sumber Data ........................................................................ 26
E. Pengumpulan Data .............................................................. 26
F. Instrumen Penelitian ............................................................ 27
G. Metode Analisis .................................................................... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 29
A. Hasil Penelitian ................................................................... 29
1. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................... 29
a) Sejarah Perusahaan ................................................. 29
b) Visi dan Misi ............................................................. 35
c) Struktur Organisasi ................................................... 35
2. Prosedur Penjualan Kredit pada PT. Hadji Kalla Cabang
Alauddin ........................................................................ 46
3. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Penjualan Kredit
pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin .......................... 48
4. Catatan Akuntansi yang digunakan dalam Sistem Penjualan
Kredit ............................................................................ 50
5. Pengendalian Internal Penjualan Kredit pada PT. Hadji Kalla
Cabang Alauddin .......................................................... 51
xiv
B. Pembahasan ....................................................................... 52
1. Analisis Sistem Pengendalian Internal Akuntansi Penjualan
Kredit pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin ................ 53
BAB V PENUTUP .............................................................................. 58
A. Kesimpulan dan Saran ........................................................ 58
1. Kesimpulan .................................................................... 58
2. Saran ............................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 59
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep 24
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Hadji Kalla 37
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan perusahaan saat ini semakin pesat. Pada era saat ini
mendorong banyak perusahaan untuk semakin memperluas usahanya
dengan meraih pangsa pasar. Hal ini mendorong terjadinya persaingan yang
ketat antar perusahaan. Perusahaan adalah suatu instansi yang terorganisir,
berdiri dan berjalan yang tidak dapat terlepas dari hukum ekonomi dan prinsip
dasar perusahaan pada umumnya. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk
mencari laba yang sebesar-besarnya dan dapat mempertahankan
kelangsungan hidup usahanya. Salah satu upaya dalam mengoptimalkan
perolehan laba yaitu perusahaan harus meningkatkan omzet penjualan
barang dagang.
Penjualan merupakan salah satu aspek yang penting dalam sebuah
perusahaan. Dalam meningkatkan penjualan barang dagang, perusahaan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang baik, diantaranya
dengan memberikan diskon, bonus/hadiah, harga yang kompetitif dan
memberikan kepercayaan kepada pelanggan dengan memberikan sistem
pembayaran yang bisa dibayar secara tempo/kredit, sehingga sehingga
pelanggan merasa puas akan pelayanan yang sudah diberikan. Pengelolaan
perusahaan kurang baik akan merugikan perusahaan karena dapat berimbas
pada perolehan laba dan pada akhirnya dapat mengurangi pendapatan
perusahaan.
1
2
Perusahaan memiliki sistem yang berbeda dalam melakukan usahanya.
Secara umum perusahaan harus harus memiliki sistem yang tepat dalam
semua aspek yang dijalankannya. Sistem yang baik merupakan salah satu
kunci dalam dalam pengendalian. Sistem adalah sebuah jaringan dari
prosedur yang dibuat dengan pola-pola yang terpadu dalam pelaksanaan
aktivitas utama perusahaan (Sutabri, 2003:18). Sistem merupakan sebuah
sebuah jaringan dari prosedur yang tersusun dalam suatu rangkaian yang
menyeluruh guna melakukan bermacam-macam kegiatan suatu badan usaha
(Marom, 2002:1).
Sistem akuntansi merupakan jaringan atau organisasi yang yang terdiri
dari catatan-catatan, formulir-formulir, alat-alat, prosedur-prosedur, dan
sumber daya manusia guna menghasilkan informasi dari suatu organisasi
guna keperluan pengawasan, operasi dan juga kepentingan dalam
pengambilan keputusan bisnis bagi pihak yang berkepentingan (Narko,
2002:3). Penggunaan sistem akuntansi pada aktivitas penjualan (sistem
akuntansi penjualan) bertujuan untuk mendukung aktivitas bisnis perusahaan
dalam mengelolah serta serta memproses data transaksi secara efektif dan
efisien. Sistem akuntansi penjualan digunakan untuk menangani transaksi
penjualan barang atau jasa baik yang dilakukan secara tunai, kredit maupun
konsinyasi.
Siklus penjualan merupakan titik utama yang menentukan keberhasilan
sebuah perusahaan dilihat dari volume penjualan yang didapat. Secara umum
terdapat dua jenis penjualan yaitu, penjualan tunai dan penjualan kredit.
Untuk penjualan tunai perusahaan tidak menghadapi masalah karena
pembayaran langsung terjadi ketika barang dikirim, sedangkan penjualan
3
kredit dilakukan dengan cara mengirimkan barang sesuai dengan pesanan
dan untuk pembayaran pembeli diberi jangka waktu tertentu. Dengan adanya
jangka waktu pembayaran atas penjualan kredit tersebut perusahaan memiliki
resiko tidak terbayarnya piutang dan dikhawatiran akan terjadi penundaan
pembayaran piutang maupun kurangnya pengawasan dalam penagihan
piutang, oleh karena itu perusahaan harus dapat mengontrol penjualan kredit
dengan baik agar tidak terjadi kerugian dan kesalahan yang fatal atas piutang
dagang, seperti mengecek jatuh tempoh pembayaran dan menerapkan
kebijakan-kebijakan atas penjualan kredit. Agar transaksi penjualan kredit dan
pengelolaan piutang dapat dijalankan dengan baik dan sesuai dengan
prosedur yang ada, maka diperlukan pengendalian intern dalam siklus
penjualan kredit.
Pengendalian intern secara umum merupakan pengawasan yang
dilakukan oleh dewan komisaris, manajemen dan pihak-pihak dalam
perusahaan untuk memberikan tingkat kepastian yang memadai terkait sistem
penjualan yang ada dalam perusahaan, selain itu Pengendalian ditetapkan
agar kegiatan operasi berjalan dengan efektif dan efisien, serta menjamin
adanya keandalan mengenai catatan laporan keuangan. Dengan adanya
pengendalian intern akan terpicu suatu sarana untuk menyusun,
mengumpulkan informasi- informasi yang berhubungan dengan transaksi
perusahaan yang secara tidak langsung dapat dijalankan dengan baik. Setiap
perusahaan haruslah mempunyai sistem pengendalian intern yang
direncanakan dengan baik guna memastikan akurasi, kejujuran, efisiensi
penanganan sumber-sumber daya, dan pencatatan transaksi-transaksinya
4
sehingga penjualan dapat berjalan secara efekif, tujuan perusahaan dapat
tercapai sesuai apa yang telah direncanakan.
Pengendalian internal sangatlah diperlukan dalam dalam siklus penjualan
kredit, dimana dalam penjualan kredit aset perusahaan berupa piutang
dagang merupakan hal yang paling utama, oleh karena itu piutang dagang
harus dikelolah dengan baik agar pengamanan penjualan kredit tersebut
dapat berjalan dengan lancar dan terjamin. Selain itu pada siklus penjualan
kredit perusahaan secara langsung berhubungan dengan pelanggan, dimana
perusahaan harus memperhatikan pembayaran dari pelanggan sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati. Bila siklus penjualan kredit terjadi masalah
atau macet, maka perusahaan akan mengalami kerugian yang cukup besar.
Oleh karena itu diperlukannya sistem pengendalian internal yang memadai
pada siklus penjualan kredit.
PT. Hadji Kalla cabang Alauddin adalah dealer resmi Toyota yang
merupakan salah satu industri dagang yang melayani penjualan mobil secara
tunai dan kredit. Dalam sistem penjualan kredit pada aktivitas penagihan
piutang akan menimbulkan dua hal yang akan terjadi yaitu piutang tertagih
yang berpengaruh baik menjadi sebuah pendapatan dan bisa menjadi piutang
tidak tertagih yang berpengaruh buruk terhadap laba yang merupakan sebuah
resiko yang dapat merugikan perusahaan. Adapun resiko yang mungkin
terjadi pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin dalam sistem penjualan
kreditnya seperti pihak pembeli terlambat membayar, persediaan barang yang
diinginkan pembeli belum siap tersedia atau kehabisan persediaan, dan
melakukan keterlambatan dalam pengiriman barang. Untuk menghindari
resiko-resiko tersebut, perusahaan perlu melakukan sistem pengendalian
5
internal yang efektif atas penjualan kredit untuk mengurangi resiko-resiko
yang mungkin akan terjadi dalam aktivitas-aktivitas penjualan kreditnya.
Berdasarkan uraia tersebut , maka penulis tertarik untuk mengangkat hal
tersebut dengan judul „’ Analisis Sistem pengendalian Internal Akuntansi
Penjualan Kredit Pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin’’
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dengan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah sistem
pengendalian internal penjualan kredit yang diterapkan pada PT. Hadji Kalla
Cabang Alauddin telah berjalan secara efektif ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yaitu: Untuk mengetahui apakah sistem
pengendalian internal penjualan kredit yang diterapkan pada PT. Hadji Kalla
Cabang Alauddin telah berjalan secara efektif.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat dan
memberikan kegunaan sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam memberikan
manfaat terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang
ekonomi khususnya akuntansi dalam menerapkan sistem pengendalian
internal pada penjualan kredit
6
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan serta
mempraktekkan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah agar
dapat melakukan riset ilmiah dan menyajikan dalam bentuk tulisan
dengan baik
b) Bagi Perusahaan
Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana bagi
PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin bahwa pengendalian internal yang
baik sangantlah penting dalam menjalankan kegiatan operasional,
terutama dalam siklus penjualan kredit serta dapat digunakan sebagai
acuan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pemberian
kredit.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal
Pengendalian Internal merupakan bagian dari manajemen resiko
yang harus dilaksanakan oleh setiap perusahaan untuk mencapai tujuan
perusahaan tersebut. Demikian perlunya pengendalian internal dalam
suatu perusahaan sehingga hal ini harus dilaksanakan secara konsisten
untuk menjamin kesinambungan dan kepercayaan pihak donor maupun
masyarakat.
Menurut Robert Libby dan Daniel G. Short (2008:298)
mengartikan pengendalian intern sebagai berikut : sebagai proses yang
digunakan perusahaan untuk mengamankan aset perusahaan dan
memberi jaminan yang memadai terkait dengan reabilitas pelaporan
keuangan perusahaan, efisiensi, dan efektivitas perusahaan, dan
kesesuaian operasi perusahaan dengan aturan dan regulasi yang
berlaku.
Menurut Rama dan Jones (2011:132) menyatakan pengendalian
intern sebagai berikut: Pengendalian Intern adalah suatu proses yang
dipengaruhi oleh dewan direksi entitas, manajemen dan persinal lainnya,
yang dirancang untuk memberikan kepastian yang beralasan terkait
dengan pencapaian sasaran kategori sebagai berikut: efektivitas dan
efesiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, dan ketaatan terhadap
hukum dan peraturan yang berlaku.
7
8
Pengendalian Intern terdiri atas beberapa komponen yang saling
terkait berikut ini:
a. Lingkungan Pengendalian
Menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran
pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan
dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan
disiplin dan struktur.
Lingkungan pengendalian mencakup hal-hal sebagai berikut:
1) Integritas dan nilai etika
2) Komitmen terhadap kompetensi
3) Partisipasi dewan komisaris atau komite audit
4) Struktur organisasi
5) Pemberian wewenang dan tanggung jawab
6) Kebijakan dan praktis sumber daya manusia
b. Penaksiran Resiko
Penaksiran resiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap
resiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu
dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola. Resiko
dapat timbul atau berubah karena keadaan berikut ini:
1) Perubahan dalam lingkungan operasi
2) Personal baru
3) Sistem informasi yang baru atau diperbaiki
4) Teknologi baru
5) Lini produk, produk, atau aktivitas baru
6) Restrukturisasi korporasi
9
7) Operasi luar negeri
8) Standar akuntansi baru
c. Aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang
membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
Aktivitas tersebut membantu memastikan bahwa tindakan yang
diperlukan untuk menaggulangi resiko dalam pencapaian tujuan
entitas, sudah dilaksanakan.
Aktivitas pengendalian mempunyai berbagai tujuan dan diterapkan
diberbagai tingkat organisasi dan fungsi. Umumnya aktivitas
pengendalian yang mungkin relevan dengan audit dapat digolongkan
sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan yang berkaitan
dengan hal-hal sebagai berikut ini:
1) Review terhadap kinerja
2) Pengolahan informasi
3) Pengendalian phisik
4) Pemisahaan tugas
d. Informasi dan komunikasi
Informasi dan komunikasi adalah pengindentifikasia, penangkapan
dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang
memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.
e. Pemantauan
Pemantauan adalah proses yang mementukan kualitas kinerja
pengendalian intern sepanjang waktu. Pemantauan ini mencakup
penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan
10
pengambilan tindakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui
kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi secara
terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya.
2. Pengertian Sistem akuntansi
Pengertian sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan
laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
informasi yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan. (Mulyadi, 2003:3)
Sistem akuntansi merupakan sistem yang memberikan informasi
terkait aktivitas perusahaan yang digunakan para manajer untuk
mengelola perusahaan dan didalamnya terdapat prosedur-prosedur yang
terstruktur dan menjadi suatu sistem (Mulyadi, 2008:11).
Defenisi akuntansi menurut Haryono Jusup (2001:4) adalah suatu
disiplin yang menyediakan yang menyediakan informasi yang diperlukan
untukmelaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-
kegiatan suatu organisasi. Menurut COSO dalam Widjadja (2012),
mendefenisikan pengendalian internal sebagai suatu proses yang
dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil lain yang
didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga
kelompok tujuan utama, yaitu efektifitas dan efesiensi operasi, keandalan
pelaporan keuangan dan kepatuhan terhadaphukum dan peraturan yang
berlaku.
Dari pengertian tersebut sistem akuntansi dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan untuk mengumpulkan, mengorganisir dan mengikhtisarkan
tentang berbagai transaksi perusahaan secara efisien yang digunakan
11
untuk membantu manajeman dalam menangani operasi perusahaanya.
Unsur pokok sistemakuntansi adalah formulir, catatan yang terdiri dari
jurnal, buku besar, bukupembantu dan laporan yang dihasilkan.
3. Pengertian Kredit
Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 dalam
Kasmir (2015:82) kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga.
Adapun Penyebab kredit bermasalah diantaranya sebagai
berikut:Widiasmara (2014) menyatakan ada beberapa faktor yang
meyebabkan suatu kredit bermasalah diantaranya;
a. Faktor Kelemahan
1. Kelemahan perusahan dalam menganalisis, sehingga salah dalam
membuat keputusan pemberian kredit
2. Kelemahan perusahan dalam melakukan pengawasan
3. Kelemahan nasabah dalam menggunakan dana pinjaman.
b. Faktor Moral
1. Tindakan internal perusahan yang dengan sengaja tidak
menerapkan prinsip kehati-hatian
2. Tindakan internal perusahan yang dengan sengaja tidak
menerapkan praktek perbankan yang sehat
3. Tindakan nasabah yang dengan sengaja untuk merugikan
perusahan
12
c. Faktor Keadaan
1. Adanya risiko bisnis yang tidak terelakan
2. Adanya kebijakan pemerintah yang berpengaruh buruk terhadap
bisnis atau aktivitas nasabah
3. Adanya musibah atau bencana yang tidak dapat dihindari.
4. Pengertian sistem akuntansi penjualan kredit
Sistem akuntansi penjualan kredit menurut Mulyadi (2001: 210) yaitu
penjualan kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan
barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka
waktu tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut.
Jadi dalam sistem akuntansi penjualan terdapat unsur-unsur yang
mendukung dan kesemua unsur tersebut diorganisasi sedemikian rupa
dalam sebuah sistem akuntansi yang disebut sistem akuntansi penjualan
kredit.
Menurut Mulyadi (2001: 219,220) jaringan prosedur yang membentuk
sistem akuntansi penjualan kredit meliputi:
a) Prosedur order penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari pembeli
dan menambahkan informasi penting pada surat order dari pembeli.
b) Prosedur persetujuan kredit
Dalam prosedur ini, fungsi penjualan meminta persetujuan
penjualan kredit kepada pembeli dari fungsi kredit.
c) Prosedur pengiriman
Dalam prosedur ini, fungsi pengiriman mengirimkan barang kepada
pembeli sesuai dengan informasi dalam surat order pengiriman.
13
d) Prosedur penagihan
Dalam prosedur ini, fungsi penagihan membuat faktur penjualan
dan mengirimkannya kepada pembeli.
e) Prosedur pencatatan piutang
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur
penjualan ke dalam kartu piutang.
f) Prosedur distribusi penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mendistribusikan data
penjualan menurut informasi yang diperlukan oleh manajemen.
g) Prosedur pencatatan harga pokok penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat secara periodik
total harga pokokproduk yang dijual dalam periode tertentu.
5. COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway
Commission)
COSO (Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway
Commission) merupakan sebuah organisasi nirlaba independen yang
mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangan
melalui etika dan pengendalian internal yang efektif. Coso dibentuk pada
tahun 1985. Komisi ini disponsori oleh 5 organisasi besar di Amerika
Serikat yaitu :
a. The Ammerican Accounting Association (AAA)
b. The American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
c. Financial Excecutive Institute (FEI)
d. The Institute Of Internal Auditors ( IIA)
e. The Institute Of Management Accountants (IMA)
14
Elemen-Elemen Sistem Pengendalian Internal COSO atau
Committee of Sponsoring Organizations of the Treatway Commission
memperkenalkan adanya lima komponen pengendalian intern yang
meliputi Lingkungan Pengendalian (Control Environment), Penilaian Resiko
(Risk Assesment), Prosedur Pengendalian (Control Procedure),
Pemantauan (Monitoring), serta Informasi dan Komunikasi (Information and
Communication).
1. Lingkungan Pengendalian
Setiap organisasi, tidak akan perduli apakah perusahaan
tersebut perusahaan besar atau kecil, tetapi perusahaan itu harus
memiliki lingkungan pengedalian yang kuat. Jika lingkungan
pengendalian lemah kemungkinan besar diikuti lemahnya komponen
pengendalian internal yang lain. Lingkungan pengendalian meliputi
faktor-faktor berikut:
a) Filosophi manajemen dan gaya oprasi Manajer harus
mengambil tindakan aktif untuk menjadi contoh berperilaku etis
dengan bertindak sesuai dengan kode etik personal. Manajer
juga bertanggung jawab menyusun kode etik perusahaan dan
memperlakukan karyawan adil dan hormat.
b) Komitemen terhadap integritas dan nilai-nilai etika Penting bagi
manajer untuk menciptakan budaya organisasi yang
menekankan pada integritas dan nilai-nilai etika. Perilaku etis
atau tidak etis manajer dan karyawan berdampak besar
terhadap keseluruhan pengendalian internal.
15
c) Komitmen terhadap kompentensi Perusahaan harus merekruit
karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya guna
mendorong kreatifitas dan inisiatif dalam menghadapi kondisi
yang dinamis.
d) Komite audit dari dewan direksi Dewan direksi bertanggung
jawab untuk memilih komite audit yang beranggota orang-orang
luar dari perusahaan. Peran komite audit adalah memantau
akuntansi perusahaan serta praktik dan kebijakan pelaporan
keuangan.
e) Struktur organisasi Perusahaan menggambarkan pembagian
otoritas dan tanggung jawab perusahaan dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan.
f) Metode penetapan otoritas dan tanggung jawab Hak yang
dimiliki karena posisi formal seseorang untuk memberi perintah
kebawahan.
g) Kebijakan dan praktis sumber daya manusia Kegiatan sumber
daya manusia meliputi perekrutan karyawan baru, orientasi
karyawaan baru, pelatihan karyawan, motivasi karyawan,
evaluasi karyawan, promosi karyawan, kompensasi karyawan,
perlindungan karyawan dan pemberhentian karyawan.
2. Penaksiran Resiko
Semua perusahaan, baik besar maupun kecil pasti menghadapi
resiko internal maupun eksternal dalam usaha mencapai tujuan
perusahaan. Resiko itu bersumber dari:
a) Tindakan tidak sengaja
16
b) Tindakan sengaja
c) Bencana alam atau kerusuhan politik
d) Kesalahan perangkat lunak dan kegagalan peraltan komputer
3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian yang terkait dengan pelaporan
keuangan antara lain meliputi:
a) Desain dokumen yang baik dan bernomor urut cetak
b) Pemisahan tugas
c) Otoritas yang memadai atas setiap transaksi bisnis yang terjadi
d) Mengamankan harta dan catatan perusahaan
e) Menciptakan adanya pengecekan independen atas pekerjaan
karyawan lain
4. Informasi dan Komunikasi
Informasi harus diidentifikasi, diproses dan komunikasikan ke
personil yang tepat sehingga setiap orang dalam perusahaan dapat
melaksakan tanggung jawab mereka dengan baik. Tujuan utama
sebuah sistem informasi akuntansi antara lain:
a) Mengitentifikasi dan mencatat semua transaksi yang valid
b) Mengklasifikasi transaksi sebagaimana seharusnya
c) Mencatat transaksi sesuai dengan nilai moneter yang tepat
d) Mencatat transaksi pada periode yang tepat
e) Menyajikan transaksi dan pada periode akuntansi yang tepat
17
5. Pengawasan Kinerja
Kegiatan utama dalam pengawasan kinerja meliputi:
a) Supervisi yang efektif meliputi pelatihan karyawan, memonitor
kinerja karyawan, mengkoreksi kesalahan yang dilakukan, serta
megamankan harta dengan mengawasi karyawan yang
memiliki akses terhadap perusahaan.
b) Akuntansi pertanggung jawaban
1) Penyusunan anggaran, kuota, penjadwalan, harga pokok
standart, dan standart kualitas.
2) Laporan kinerja yang membandingkan kinerja aktual
dengan rencana, dan menginformasikan jika ada
penyimpangan yang signifikan.
3) Prosedur untuk investigasi penyimpangan yang signifikan
dan mengambil tindakan untuk mengoreksi kondisi yang
menybabkan terjadinya penyimpangan.
c) Pengauditan internal
1) Review terhadap reabilitas dan integritas informasi
operasional dan informasi masi finansial 2
2) Penilaian terhadap efektivitas pengendalian internal
3) Evaluasi kepatuhan karyawan terhadap kebijakan,
prosedur manajemen dan terhadap aturan dan regulasi
yang berlaku
4) Evaluasi terhadap efektivitas dan efesiensi manajemen.
18
6. Efektivitas Penjualan
a. Pengertian efektivitas
Efektivitas selalu berkaitan dengan tujuan perusahaan. Kegiatan
suatu pusat pertanggungjawaban atau unit organisasi dapat dikatakan
efektif sejalan dengan kontribusi yang diberikan dalam pencapaian
tujuan perusahaan. Artinya semakin besar kontribusi keluaran suatu
unit organisasi terhadap pencapaian tujuan perusahaan semakin efektif
kegiatan unit organisasi tersebut.
Efektivitas menurut Mardiasmo (2005:132) adalah sebagai berikut
“efektivitas pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan
atau target kebijakan (hasil guna). Efektivitas merupakan hubungan
antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai.
Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan
mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wisely)”
b. Pengertian efektivitas penjualan
Aktifitas penjualan dikatakan telah efektif apabila penjualan suatu
perusahaan telah mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya seperti yang telah dijelaskan
oleh Shayu Sugian (2006:77) bahwa :
“ efektivitas penjualan adalah tingkat realisasi aktivitas-aktivitas
penjualan yang direncanakan dan hasil-hasil yang diraih”.
Efektivitas penjualan terdiri dari beberapa point yaitu :
a. Penjualan suatu aktiva perusahaan hingga menjadi uang kas kadang
disebut pencairan
b. Memperoleh suatu dengan menjual, investasi dan usaha
19
c. Mengubah sesuatu agar menjadi uang
B. Tinjauan Empiris
Dalam penelitian ini terdapat penelitian-penelitian sebelumnya yang
berisikan data atau informasi yang terdapat pada penulisan ini. Data atau
informasi yang didapat dari beberapa penelitian sejenis adalah sebagai
berikut :
Elok Maharani, Kertahadi, Muhammad Saifi (2016), melakukan penelitian
yang berjudul „‟ Analisis Penerapan Sistem Akuntansi Penjualan Kredit dan
Penerimaan Kas Dalam Mendukung Pengendalian Intern (Studi Kasus Pt.
Smart Tbk Refinery Surabaya)‟‟ dengan menggunakan penelitian deskriptif
dengan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian yaitu menunjukkan bahwa
sistem akuntansi penjualan kredit dan penerimaan kas yang diterapkan oleh
PT. Smart Tbk Refinery Surabaya memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan-
kelemahan tersebut akan menyebabkan lemahnya sistem pengendalian intern
pada perusahaan.
Sisca Eki Suwandi, Sri Mangesta Rahayu, Mario Goretti Wi Endang NP (
2016 ), melakukan penelitan yang berjudul „‟ Sistem Dan Prosedur Akuntansi
Penjualan Dan Penerimaan Kas Untuk Mendukung Pengendalian Intern (Studi
Kasus Gema Insani Press Distribusi Jawa Timur) dengan menggunakan
metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan bahwa sistem penjualan dan penerimaan kas pada Gema
Insani Distribusi Jawa Timur ditemukan beberapa kelebihan yang mampu
mendukung pengendalian intern yang baik dan selain kelebihan terdapat
20
beberapa kelemahan yang menyebabkan lemahnya pengendalian intern
perusahaan.
Nanik Dyah Wijayanti, Hendro Subroto, Suhendro (2017), melakukan
penelitian dengan judul “Evaluasi Sistem Pnegendalian Intern Terhadap
Pnejualan Kredit Pada AL-Ikhlas Stationery Surakarta” dengan menggunakan
metode pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
evaluasi sistem pengendalian intern pada penjualan kredit yang terdiri dari
fungsi sales yang melakukan penjualan kredit ke pelanggan dan dokumen
yang digunakan yaitu note sales order, evaluasi sitem dan prosedur
persetujuan kredit terdiri dari fungsi entry data dan fungsi persetujuan kredit
dilakukan secara lisan dan tidak adanya ketentuan secara tertulis dari
perusahaan dalam proses persetujuan kredit.
Beni Makaria, Siti Ragil Handayani, Dwi Atmanto (2015), melakukan
penelitian dengan judul “Evaluasi Atas Sistem Penjualan Kredit Dan
Penerimaan Kas Sebagai Upaya Meningatkan Pegendalian Intern” dengan
menggunakan metode penelitian deskriptif kulitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan sistem akuntansi penjualan kredit dan
penerimaan kas pada perusahaan industry penyamakan kulit PT. Kasin
Malang, cukup baik dan memenuhi unsur-unsur pengendalian intern, tetapi
masih terdapat beberapa kelemahan yaitu perangkapan fungsi penjualan dan
kredit.
Gerald Lumempouw, Ventje Ilat, Anneke Wangkar (2015), melakukan
penelitian dengan judul “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Terhadap
Penjualan Kredit Pada PT. Sinar Pure Foods International” dengan
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil penelitian
21
menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern penjualan kredit pada PT.
Sinar Pure Foods International yang meliputi struktur organisasi, system
otorisasi dan prosedur pencatatan, serta karyawan yang mutunya sesuai
dengan tanggung jawabnya, telah sesuai dengan standar operasional
prosedur yang ditetapkan perusahaan dan tidak menyimpang dari teori yang
terdapat dalam ilmu akuntansi.
Faradila A. Salim (2015), melakuikan penelitian dengan judul “ Analisis
Penerapan Sistem Informasi Akutansi dalam mendukung Pengendalian
Internal Pemberian kredit pada PT. Bank Bukopin Manado” dengan
menggunakan metode penelitian analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi dalam
mendukung pengendalian intern pemberian kredit pada PT. Bank Bukopin
Cabang Manado sudah dujalankan dengan baik. Selama PT. Bank Bukopin
Cabang Manado melakukan proses dan teknik sesuai dengan unsur-unsur
pengendalian intern yang layak dan memadai sesuai dengan teori
pengendalian internal oleh COSO, maka pihak bank dapat mengatasi kredit
macet dan bank tidak akan mengalami kerugian yang besar.
Nesti Angelica, Hendry Jaya, Rizki Eka Putra (2016), melakukan
penelitian dengan judul Analisis Sistem Pengendalian Internal Pada Proses
Pemberian kredit di PT. Bank Rakyat Indonesia. Tbk Cabang Batam”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal pada proses
pemberian kredit di Pt. Bank Rakyat Indonesia. Tbk Cabang Batam sudah
diterapkan secara efektif dengan telah diterapkannya pedoman dan standar
sistem pengendalian internal baik menurut COSO (Commitee Of Sponsoring
Organization of The Treadway Commission) maupun Bank Indonesia.
22
Delima Danurdara Hapsari, Nengah Supjana, Maria Goretti Wi Endang
(2016), melakukan penelitian dengan judul “Evaluasi Sistem Akuntansi
Penjualan Dan Penerimaan Kas Dalam Meningkatkan Pengendalian Intern
Yang Efektif (Studi Kasus Pada PT. Sun Star Motor) dengan menggunakan
metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian
menujukkan bahwa sistem penjualan dan penerimaan kas yang diterapkan
pada PT. Sun Star Motor secara keseluruhan telah berjalan dengan baik
namun masih memiliki kelemahan.
Andi Maujung Tjodi, David Paul Elia Saerang, Meily Yoke Betsy Kalalo
(2017), melakukan penelitian dengan judul Analisis Sistem Pengendalian
Internal Piutang Usaha pada PT. Bank Sulutgo KCP Ranotana dengan
menggunakan metode penelitian analisis deskriptif dengan menggunakan
data kualitatif. Hasil penelitian menujukkan bahwa sistem pengendalian
internal piutang usaha pada PT. Bank Sulutgo KCP Ranotano secara
keseluruhan berjalan cukup efektif, pihak manajemen bank telah menerapkan
prinsip-prinsip pengendalian internal menurut COSO.
Yesti Nawangsari, Iwan Setya Putra (2016) melakukan penelitian dengan
judul Analisis Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit dalam
Menurunkan Tingkat Kredit Macet pada Koperasi Simpan Pinjam “Karisma
Mitra Karya” dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sistem pengedalian intern pemberian kredit
dalam menurunkan tingkat kredit macet pada koperasi simpan pinjam sudah
dilakukan dengan baik.
23
C. Kerangka Konsep
Pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin terdapat dua jenis penjualan yaitu
penjualan tunai dan penjualan kredit. Untuk penjualan tunai perusahaan tidak
menghadapi suatu masalah yang cukup berarti karena begitu barang dijual
maka kas akan lagsung diperoleh. Namun untuk penjualan kredit, perusahaan
akan menghadapi suatu masalah yang cukup berarti, karena kas tidak
langsung dapat diperoleh begitu barang dijual. Namun perlu beberapa waktu
untuk memperoleh kas tersebut. Bahkan perusahaan dapat mengalami
kehilangan uang khas tersebut karena pembeli/pelanggan lalai untuk
membayarnya. Penjualan kredit tersebut akan menimbulkan perkiraan piutang
bagi perusahaan, oleh karena itu perlu adanya suatu kontrol dari pihak
manajemen perusahaan terhadap penjualan kredit tersebut. Kontrol yang
dimaksud adalah sistem pengendalian internal.
Pengendalian yang baik yang dilaksanakan oleh manajemen, akan
meminimalisir kerugian yang timbul akibat adanya kegiatan piutang tak
tertagih ataupun kecurangan yang dilaksanakan oleh karyawannya sendiri.
Semakin baik sebuah sistem yang berjalan pada suatu perusahaan maka
akan semakin baik pula efektifitas pengendalian didalamnya.
24
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan diatas maka sebagai
kerangka pikir dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
sss
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin
Sistem Akuntansi Penjualan Kredit
Sistem Pengendalian Internal
Efektif
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis
penelitian kualitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menggunakan data
berupa kalimat tertulis ataupun lisan, perilaku, peristiwa-peristiwa,
pengetahuan atau objek studi. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk
membuat deskriptif, gambaran secara sistematis, akurat mengenai fakta-fakta,
sifat serta hubungan antar fenomena yang terdapat pada riset yang dilakukan.
B. Fokus Penelitian
Masalah yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Sistem Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal sebagai penyebab atau pendahulu dari
variabel lain ( variabel terikat). Dalam penelitian ini variabel yang dimaksud
adalah pelanggan/customer yang melakukan order pemesanan penjualan
terlebih dahulu.
2. Sistem Akuntansi Penjualan Kredit.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel terikat adalah sistem akuntansi penjualan kredit, dimana
dalam serangkaian kebijakan dan penerapan sistem prosedur yang
25
26
digunakan oleh manajemen dan mengawasi aktivitas yang terjadi di dalam
perusahaan.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun yang menjadi lokasi penelitian yaitu PT. Hadji Kalla Cabang
Alauddin berlokasi di Jalan Sultan Alauddin No. 76 Makassar. Penelitian ini
diperkirakan dalam jangka waktu 2 bulan mulai bulan Juli sampai Agustus.
D. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Data primer adalah data yang diperoleh dari tempat penelitian melalui
wawancara secara langsung dengan pihak yang terkait dengan penjualan
kredit seperti manajer, kepala bagian penjualan dan kegiatan observasi
yang kemudian akan diolah peneliti.
2. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui catatan dan
dokumen resmi perusahaan dan data yang telah diolah seperti sejarah
perusahaan, struktur organisasi dan dokumen lainnya.
E. Pengumpulan Data
Tehnik penelitian yang digunakan untuk memperoleh data adalah sebagai
berikut:
1. Penelitian Lapangan (Filed Researc)
Penelitian lapangan merupakan penelitian untuk memperoleh data
primer dengan cara peneliti langsung ke PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin
sebagai objek penelitian yaitu dengan cara:
27
a. Observasi yaitu peneliti melakukan pengamatan dan meninjau kegiatan
perusahaan untuk memperoleh gambaran yang nyata mengenai
operasi perusahaan.
b. Wawancara adalah tehnik interview dengan melakukan tanya jawab
secara langsung dengan pihak yang bertanggung jawab untuk
memberikan data.
2. Study keperpustakaan (Library Researc)
Pengmpulan data sekunder yang dilakukan untuk memperoleh
keterangan dan data literatur yaitu berupa buku, majalah, makalah, yang
relevan dengan landasan teori atas masalah yang sedang diteliti agar
diperoleh suatu pemahaman yang mendalam serta menunjang proses
pembahasan mengenai masalah-masalah yang telah diidentifikasi.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu catatan penting yang terkait dengan pengendalian
internal akuntansi penjualan kredit.
F. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat dalam menggali data yaitu
ukuran efektif diukur melalui komponen pengendalian menurut COSO yang
biasa dijadikan alat ukur perusahaan dalam menerapkan sistem pengendalian
yaitu:
1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
2. Penilaian Resiko (Risk Assesment)
3. Aktivitas Pengendalian (Control Procedure)
4. Pemantauan (Monitoring),
28
5. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication).
G. Metode Analisis
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif kualiatif. Metode deskriptif kualitatif adalah metode analisis dengan
terlebih dahulu mengumpulkan data yang ada kemudian diklarifikasi, dianalisis
selanjutnya diinterpretasikan sehingga dapat memberikan gambaran yang
jelas mengenai keadaan yang diteliti. Metode ini digunakan karena penulis
dapat mengetahui cara pandang obyek penelitian lebih mendalam yang tidak
bisa diwakili dengan angka-angka statistik.
Tahap-tahap dalam menganalisis data yaitu:
1. Mengumpulkan data dan informasi tentang sistem pengendalian
internal akuntansi penjualan kredit berdasarkan hasil wawancara.
2. Mempelajari dan mengkaji data serta indormasi tentang sistem
pengendalian internal akuntansi penjualan kredit.
3. Menguraikan sistem pengendalian internal dan mengaitkannya
dengan akuntansi penjualan kredit sesuai pustaka yang ada.
4. Menarik kesimpulan dan uraian serta penjelasan yang telah
dilakukan.
29
BAB VI
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Objek Penelitian
a. Sejarah PT. Hadji Kalla
Pada tahun 1952 Hadji Kalla dan Hajjah Athirah membangun NV.
Hadji Kalla Trading Company yang bergerak dibidang ekspor impor.
Perusahaan PT. Hadji Kalla di Makassar didirikan pada tanggal 18
oktober 1952 berdasarkan akte pendirian nomor 31 dihadapan akta
notaries Meester Jan Philippus deKorte. Pengesahan dilakukan lewat
berita acara Endang perputaran waktu maka perusahaan ini telah
berkembang hingga ke generasi berikutnya. Pada awalnya perusahaan
ini hanya memiliki beberapa orang karyawan dan saat ini sdah mencapai
ribuan jumlahnya. Berawal dari satu perusahaan kini telah menjadi Grup
tangguh Grup Hadji Kalla. Insya Allah puluhan atau ratusan Tahun
mendatang tetap berkembang bersama masyarakat.
Berpengalaman lebih dari setengah abad dalam bisnis, membuat
kami semakin matang dan percaya diri serta mendapatkan kepercayaan
dari masyarakat dan pemerintah. Bisnis grup Hadji Kalla adalah melayani
dan membangun infrastruktur. Mulai bisnis mobil, transportasi darat,
pelayanan, jalan raya, jembatan, Bandar udara,dan peralatannya,
membuat alat – alat peralatan jalan, pelistrikan aspal serta agro industri.
Melalui pembangunan infrastruktur yang luas, grup Hadji Kalla yakin,
Indonesia akan berkembang dengan pesat. Grup Hadji Kalla lahir dan
29
30
berkembang di Indonesia bagian Timur, karenanya perusahaan ini
merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang paling mengenal
wilayah ini. Dengan tetap mengharapkan Taufik dan Hidayah Allah SWT,
serta bekerja secara professional, grup Hadji Kalla siap bekerjasama
untuk membangun negeri tercinta.
Pasangan Hadji Kalla dan Jajja Athirah Kalla, mengawali usahanya di
bidang perdagangan tekstil di kota Watampone dan Makassar melalui Nv
Hadji Kalla Trading Compani yang didirikan pada Tanggal 18 Oktober
1952. Lewat kerja keras yang tidak kenal lelah, hadji Kalla berhasil
mengembangkan usahanya dalam berbagai bidang yang kemudian
disatukan dibawah bendera Grup Hadji Kalla.
Sejak tahun 1982, Grup Hadji Kalla dipimpin oleh Muhammad yusuf
Kalla. Untuk kawasan Indonesia Timur, Grup Hadji Kalla merupakan
kelompok usaha yang paling menonjol. Kendali usaha dipusatkan di
Makassar sedangkan operasionalnya meliputi seluruh wilayah Sulawesi
dengan tiga bidang usaha utama : Otomotif, perdagangan dan konstruksi.
Grup hadji kalla juga mengerjakan proyek–proyek untuk kawasan
Inonesia Timur, khususnya yang berkaitan dengan infrastruktur. Inilah
perusahaan induk yang menaungi Grup Hadji Kalla, berdiri pada tahun
1952 dan bergerak disektor otomotif serta perdagangan. Tahn 1969 PT.
Hadji Kalla menjadi agen tunggal pemasaran mobil Toyota unruk daerah
Slawesi Selatan, tengah dan tenggara. Berikut prestasi yang dicapainya
dalam penjualan kendaraan penumpang dan komersial, perusahaan ini
sering memperoleh Trippe Grown Award, dari Toyota Corporation,
31
Jepang. Market Sharenya pun tertinggi melampaui wilayah lain di
Indonesia.
Melalui cabang yang terbesar di seluruh Sulawesi. PT. Hadji Kalla
menerapkan standar Toyota dalam beroperasi meliputi penjualan, service
dan penyediaan suku cadang atau yang lazim disebut 3S – sales, service,
spare parts. Bidang usaha lainnya penyewaan mobil di beberapa wilayah
Indonesia serta perdagangan umum impor maupun ekspor. Dengan
adanya laju perkembangan yang pesat, maka pada tahun 1973 NV. Hadji
Kalla membuka kantor utama yang terletak dijalan Hos Cokroamnoto No.
27 makassar. Produk utama yang diperdagangkan oleh PT. Hadji Kalla
sampai saat ini adalah mobil merek Toyota dan merupakan penyalur
tunggal untuk daerah pemasaran Sulawesi yang merupakan penyalur
tunggal untuk daerah pemasaran Sulawesi yang merupakan salah satu
dealer dari Pt. Toyota Astra motor yang berkedudukan di Jakarta.
PT. Hadji Kalla hingga kini mempunyai cabang / perwakilan dalam
memasarkan mobil merek Toyota dan cabang atau perwakilan tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Cabang Jakarta
2) Cabang Kendari
3) Cabang Palu
4) Cabang Pare-Pare
5) Perwakilan Sidrap
6) Perwakilan Pinrang
7) Perwakilan Soppeng
8) Perwakilan Polmas
32
9) Perwakilan Palopo
10) Perwakilan Sengkang
Sejalan dengan keberhasilan yamg telah diraih, maka perusahaan itu
telah memiliki berbagai anak bidang usaha, yaitu sebagai berikut:
1) Tahun 1971, didirikan PT. BUMU KARSA yang bergerak dibidang
kontraktor.
2) Tahun 1973, didirikan PT. Bhakti Centre Baru Makassar, yang
bergerak dalam bidang percetakan, penjilidan dan penjualan buku-
buku.
3) Tahun 1875, didirikan PT.Ekspedisi Muatan Kapal Laut Hadji Kalla
Raya yang bergerak dalam bidang ekspedisi muatan kapal laut.
4) Tahun 1977, didirkan PT. BUKAKA AGRO yamg bergerak dalam
usaha pengadaan makanan ternak, makanan ikan dan makanan
udang.
5) Tahun 1980, didirikan PT. Bukaka Teknik Utama, memproduksi
peralatan konstruksi dan konstruksi tehnik lainnya.
6) Tahun 1980, didirikan PT. Bumi Rama Nusantara Makassar, yang
bergerak dalam bidang pemecahan batu.
7) Tahun 1985, didirikan PT. Makassar Raya Motor, yang bergerak
dalam bidang penjualan mobil merek Daihatsu, Isuzu dan Nissan
Truck.
8) Tahun 1988, didirikan PT. Bumi Sarana Utama, Khususnya
menangani penyaluran dan penjualan aspal curah, yang kegiatan
operasinya di kota Parepare dan Palu.
33
9) Tahun 1990, Didirikan PT. Bukaka Lintas Tama, yang bergerak dalam
bidang jasa, penyeberangan, dengan mengoperasikan kapal peri
untuk melayani arus penumpang kendaraan dari bajoe, bone dan
kolaka.
10) Tahun 1990, didirkan PT. Bumi Sarana Indah yang bergerak dalam
bisnis real estate, baik perumahan ruko, hotel, plasa dan sebagainya.
11) Tahun 1991, didirikan PT. Kalla Lines menangani pengoperasian
kapal penumpang dan barang antar pulau.
12) Tahun 1996, didirikan PT.Kalla Electrical System, yang bergerak
dalam bidang transformator.
13) PT. Baruga Asri Nusa Development, menjalankan usaha-usaha
sebagai delevor untuk pembangunan perumahan, pusat pertokoan
dan perdangangan.
Sejalan dengan prospek usaha yang dikelola oleh NV. Hadji Kalla,
maka pada tahun 1994 berubah dari NV. Hadji Kalla menjadi PT. Hadji
Kalla yang sesuai dengan akte Notaris Endang Soelianti, Sarjana Hukum
No 34
MOTTO
K : Kerja Ibadah
A : Apresiasi Pelanggan
L : Lebih Cepat
L : Lebih Baik
A : Aktif Bersama
34
1) Kerja adalah Ibadah
a) Tauhid adalah senantiasa menyadari dan merasakan apapun yang
dikerjakannya pasti diketahui oleh Allah Subhanahu Wa Ta‟ala.
b) Ikhlas adalah meluruskan niat dalam bekerja dan berbisnis semata-
mata untuk mendapatkan ridha Allah Subhanahu Wa Ta‟ala
c) Amanah adalah sesuatu yang dipercayakan atau kepercayaan,
adalah lawan dari khianat
d) Jujur adalah perkataan dan perbuatan yang sejalan, selalu dapat
dipercaya, tidak berbohong.
e) Istiqamah dapat diartikan tetap di jalan yang lurus, mengikuti jalan
yang lurus,tetap memegang prinsip, tidak goyah oleh berbagai
kesulitan, tantangan & godaan.
2) Apresiasi Pelanggan
a) Maju Bersama yaitu mengutamakan kemajuan bersama dengan
pelanggan baik internal maupun ekternal.
b) Sipakatau-Sipakalebbi yaitu memuliakan pelangggan baik internal
maupun ekternal, memanusiakan pelanggan, dan saling
mengingatkan.
3) Lebih Cepat Lebih Baik
a) Efektif & Efisien yaitu melakukan sesuatu yang benar dengan
cara yang benar sehingga tujuan perusahaan dapat terwujud
tanpa melakukan pemborosan.
b) Inovatif & Solutif yaitu menghasilkan produk, metode, dan cara -
cara baru serta mencari solusi atas berbagai persoalan dan
kendala yang dihadapi.
35
4) Aktif Bersama
a) Kekeluargaan yaitumemperlakukan pihak lain selayaknya anggota
keluaga harmonis dan dibangun atas 4 nilai utama, yaitu : murah
hati, rendah hati, komunikasi dan melayani.
b) Sipatuo–Sipatokkang adalah saling mebantu dan menguatkan
untuk mengoptimalkan seluruh potensi masing-masing individu
dan mencegah terjadinya perselisihan yang dapat menurunkan
produktivitas kerja.
b. Visi dan Misi
PT. Hadji Kalla Toyota Cabang Aalauddin memiliki visi dan misi
tertulis yang dijadikan acuan perusahaan dalam melakukan aktivitas agar
dapat mencapai tujuan perusahaan . Adapun visi dan misi PT. Hadji Kalla
Toyota Cabang Alauddin adalah sebagai berikut:
1. Visi
Menjadi Perusahaan otomotif yang “ BEST IN TOWN”
2. Misi
Menyediakan kendaraan toyota kepada masyarakat dengan
memberikan kualitas pelayanan terbaik, profit perusahaan dan
kesejahteraaan karyawan yang bertumbuh dengan baik.
c. Struktur Organisasi
Perkembangan suatu perusahaan menjadikan ruang lingkup
kegiatan perusahaan semakin luas dan semakin rumit, hal ini
menyebabkan seseorang tidak mampu lagi melaksanakan sendiri seluruh
36
kegiatan didalam perusahaan, maka dari iru diperlukan pembagian tugas
dan wewenang dari anggota-anggota organisasi tersebut.
Peningkatan kemampuan dan keefektifan manajemen perusahaan
sangatlah diperlukan untuk memaksimalkan potensi sumber daya
yangdimiliki serta mendorong pertumbuhan kerja kearah produktivitas
yang tinggi. Setiap perusahaan idealnya mempunyai struktur organisasi
formal dimana didalamnya terlibat orang-orang serta sumber-sumber
untuk melaksanakan rencana dan mencapai tujuan secara keseluruhan.
Untuk mencapai tujuan tersebut diatas perusahaan PT. Hadji Kalla dalam
kegiatan operasionalnya menggunakan struktur organisasi yang
berbentuk lini dan staf.
37
Struktur organisasi PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Kepala Cabang
Customer
Relation
Sales
Suverviso
r
Kepala
Administrasi
Kepala
Bengkel
Kepala
Parts
Salesman Counter
Sales Adm Sales Servis
advisor
Foremen Adm
Parstman
Partsman
Kasir
Surat
Kendaraan
Gudang/PDI
Adm BPP
Umum
Piutang
akuntansi
38
d. Uraian Tanggung Jawab dan Wewenang
Adapun kewajiban, wewenang dan tanggung jawab dari masing-
masing bagian tersebut adalah sebagai berikut :
1. Branch Manager ( Kepala Cabang)
Tugas dan Tanggung Jawab :
a) Mengelola dan memantau pelaksanaan operasi cabang yang
meliputi penjualan unit, spare part, servis, administrasi, dan
keuangan, serta mengelola pelanggan.
b) Mencapai target yang telah ditetapkan.
c) Melakukan pengembangan relasi bisnis yang sudah ada, dan
mengembangkan bisnis baru.
2. Sales Supervisor
Tugas dan Tanggung Jawab :
a) Bertanggung jawab untuk delivery kendaraan yang telah dijual
kepada pelanggan.
b) Memantau hasil kerja salesman, dan menyiapkan suatu petunjuk
(guidance) sebagai solusi terhadap masalah yang sering dihadapi.
c) Melakukan supervisi dan koordinasi antara salesman dan counter
untuk mencapai target penjualan.
3. Salesman
Tugas dan Tanggung Jawab :
a) Bertanggung jawab untuk mencapai target penjualan yang telah
ditetapkan.
b) Memelihara dan melayani pelanggan, dan mengembangkan bisnis
baru pada kesempatan mendatang.
39
c) Memelihara aktivitas kunjungan harian termasuk pengisian angket
penjualan.
d) Menyediakan pelayanan purna jual seperti penyelesaian dokumen-
dokumen (STNK, BPKB, dll).
Deskripsi Pekerjaan :
a) Melakukan prospecting, baik melalui kunjungan langsung ke calon
pelanggan atau melalui telepon.
b) Menunjukkan sifat ramah, sopan santun, dan menarik dalam
penawaran dan negosiasi, penutupan penjualan, penyerahan
kendaraan, serta pelayanan purna jual.
c) Memberikan informasi yang cukup mengenai keadaan di luar
perusahaan termasuk pasar, harga, dan pesaing.
d) Mencatat dan melaporkan semua keluhan pelanggan atas
kendaraan yang telah dibeli.
4. Sales Counter
Tugas dan Tanggung Jawab :
a) Bertanggung jawab untuk mencapai target penjualan yang telah
ditetapkan.
b) Memelihara dan melayani pelanggan, dan mengembangkan bisnis
baru pada kesempatan mendatang.
c) Memelihara aktivitas kunjungan harian termasuk pengisian angket
penjualan.
d) Menyediakan pelayanan purna jual seperti penyelesaian dokumen-
dokumen (STNK, BPKB, dll).
40
5. Service Head
Tanggung Jawab :
a) Menciptakan promosi bisnis servis dan pengembangan organisasi
servis.
b) Membuat rencana kerja dan target tahunan.
c) Memonitor dan mengevaluasi aktivitas dan pencapaian target serta
efisiensi stock.
d) Laporan performa bengkel customer relation (mengunjungi
customer fleet user, dll).
e) Kolaborasi dengan bagian lain (sales, parts, dan administrasi).
f) Menangani keluhan (komplain) dan meningkatkan CS.
g) Mengevaluasi pekerjaan, memberikan masukan dan training untuk
staff bengkel.
h) Mengelola personel bengkel.
i) Memelihara lingkungan.
j) Memberikan masukan untuk problem teknis.
k) Menginformasikan TI ke seluruh service personel.
6. Partsman
Tugas dan Tanggung Jawab :
a) Penerimaan barang.
b) Penyimpanan barang.
c) Pengeluaran barang.
d) Menerima dokumen barang.
e) Menerima barang secara fisik.
f) Memeriksa barang yang diterima.
41
g) Perencanaan lokasi barang.
h) Sistem penomoran lokasi.
i) Penyimpanan barang.
j) Pengawasan penyimpanan barang (Location Control).
k) Mengambil barang dari lokasi.
l) Memeriksa barang yang diambil.
m) Menyerahkan / mengirim barang kepada pembeli.
7. Service Advisor
Tugas dan Tanggung Jawab :
a) Memelihara hubungan dengan pelanggan.
b) Perjanjian, penerimaan, menuliskan repair order, memonitor
progres pekerjaan, final check, penjelasan saat penerimaan, follow
up.
c) Proses dokumen.
d) Menjawab pertanyaan customer, menghandle komplain, dan
sebagai konsultan masalah teknis.
e) Menyimpan file informasi pelanggan.
f) Melaksanakan aktifitas meningkatkan pelanggan untuk servis
selanjutnya.
g) Membantu Service Head.
8. Foreman
Tugas & Tanggung Jawab
a) Menjaga area kerja bersih dan aman.
b) Menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan prosedur dan efesiensi
yang tinggi.
42
c) Menjaga fasilitas, peralatan dan manual (tester, tools, lift, repair
manual, etc) dalam kondisi yang baik.
d) Self study mengenai Technical & Product Knowledge melalui
fasilitas yang telah disediakan.
e) Membantu dan bertanggung jawab kepada Foreman.
9. Administration Head
Tugas & Tanggung Jawab
a) Bertanggung jawab untuk memelihara dan mengelola asset
perusahaan baik asset fisik maupun asset keuangan perusahaan.
b) Bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengimplementasikan
sistem administrasi yang sesuai dengan prosedur.
c) Bertanggung jawab untuk melakukan administrasi HRD dan GA.
10. Administrasi Penjualan
Tugas dan Tanggung Jawab :
a) Mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan administrasi
penjualan unit, seperti pembuatan faktur, delivery order, dan
pekerjaan administrasi lainnya di bidang pemesanan
b) Menyusun laporan penjualan dan membuat statistik penjualan unit
berdasarsarkan angka-angka yang diperoleh dari counter sales
dan salesman.
c) Menyelenggarakan sistem arsip yang memadai terutama dokumen-
dokumen dan catatan-catatan yang diperlukan di bagian penjualan.
d) Memberikan data atau informasi tentang tersedianya kendaraan
yang diperlukan tepat pada waktunya dengan mempertimbangkan
lamanya pengiriman kendaraan dari pusat atau TAM.
43
e) Mengawasi pelaksanaan pemesanan kendaraan ke pusat sesuai
dengan rencana pemesanan yang telah disetujui serta melalui
prosedur yang telah ditetapkan.
f) Memantau perkembangan pemesanan kendaraan dari saat
pemesanan sampai dengan realisasi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
g) Mengawasi administrasi hasil pelaksanaan pemesanan dan
penjualan kendaraan.
h) Membuat dan menyerahkan laporan pemesanan dan penjualan
kendaraaan tepat pada waktunya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
i) Melakukan tugas lain yang dibebankan oleh Kepala Cabang.
11. Kasir
Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Melaksanakan pembayaran berdasarkan bukti-bukti pembayaran
yang telah disetujui.
b. Menerima pembayaran dan membuat bukti penerimaan atas uang
tunai/cek/bilyet giro dari pelanggan maupun dari pihak ketiga.
c. Menyetorkan uang tunai/cek/bilyet giro yang diterima paling lambat
keesokan harinya.
d. Mengambil uang di bank untuk keperluan rutin.
e. Bertanggung jawab atas keamanan jumlah uang/cek/bilyet giro
yang ada di cabang.
f. Berdasarkan daftar gaji/upah yang telah disetujui menyerahkan
uang gaji/ upah ke atasannya.
44
g. Membuat dan melaporkan buku kas atau bank harian.
12. ADM Bengkel
Tugas dan Tanggung Jawab :
a) Membuat invoice extern dan intern baik perorangan maupun
pelanggan tetap.
b) Kontrol dan file Surat Perintah Kerja (SPK).
c) Membuat laporan penjualan, pembayaran, dan pembatalah harian
ke ADH.
d) Kontrol laporan penjualan terhadap fisik invoice.
e) Kontrol kredit pelanggan, informasikan ke administrasi billing.
f) Membuat laporan pelanggan black list ke Service Advisor setiap
bulan.
g) Mengirimkan informasi data kredit kepada pelanggan setiap bulan.
13. Akuntansi
Tugas dan Tanggung Jawab :
a) Membuat catatan harian atas transaksi-transaksi pengeluaran kas,
penerimaan kas, pembelian, penjualan, dan transaksi penyesuaian.
b) Melakukan posting dari catatan harian atau jurnal ke dalam buku
besar yang sesuai.
c) Melakukan posting dari bukti asli ke dalam buku pembantu yang
sesuai.
d) Mencari saldo rekening neraca pada tanggal tertentu dan
menjumlahkan nilai penjulan dan biaya-biaya selam satu periode
yang berakhirnya sama dengan tanggal neraca dan disajikan
dalam neraca saldo.
45
e) Membuat dan mencatat jurnal penyesuaian seperti depresiasi
aktiva tetap, amortisasi aktiva tidak berwujud, retur pembelian,
pemakaian persediaan bahan habis pakai.
f) Membuat laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan
rugi laba, laporan posisi perubahan, arus kas (cash flow) bulanan
dan tahunan serta mengirimkan copynya ke pusat.
14. Gudang dan PDI
Tugas dan Tanggung Jawab :
a) Bertanggung jawab atas penerimaan, penyimpanan dan
pengeluaran kendaraan sesuai dengan sistem dan prosedur yang
telah ditetapkan.
b) Menjaga keamanan stock unit yang ada di gudang, meminimalkan
keruaskan kendaraan yang disimpan dan mengoptimalkan
penggunaan ruang penyimpanan.
c) Membantu internal auditor dalam melaksanakan perhitungan fisik
kendaraan yang ada di gudang.
d) Melaksanakan Predelivery Checking atas unit kendaraan yang
akan keluar dari gudang.
e) Membuat laporan gudang secara harian, mingguan, maupun
bulanan.
f) Bertanggung jawab terhadap pemasangan optional.
15. Pengurus Surat Kendaraan
Tugas dan Tanggung Jawab :
a) Mengurus pembuatan STNK, BPKB, dan pajak kendaraan sesuai
dengan permintaan bagian penjualan.
46
2. Prosedur Penjualan Kredit pada Pt. Hadji Kalla Cabang Alauddin
Adapun Prosedur yang membentuk Sistem Penjualan Kredit pada
PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin antara lain sebagai berikut :
a. Entri Pesanan Penjualan
Proses entri pesanan penjualan dilakukan oleh fungsi
penjualan. Fungsi ini bertanggung jawab menerima surat orderan
dari pelanggan, meminta otorisasi kredit, menentukan tanggal
pengiriman barang dan pengembalian pesanan dari pelanggan.
Pada Perusahaan, proses ini dimulai dari pelanggan menghubungi
bagian penjualan untuk mengisi formulir surat pemesanan
kendaraan (SPK) dengan datang langsung ke PT. Hadji Kalla
Cabang Alauddin. Kemudian pelanggan diminta untuk menyiapkan
data dan berkas-berkas yang diperlukan perusahaan seperti : Nama
pemesan, alamat domisili/usaha, nomor telepon, unit, type, dan
harga kendaraan yang dipesan, fotocopy KTP (suami dan istri), kartu
keluarga, slip gaji (karyawan), tabungan tiga bulan terakhir/rekening
koran, PBB rumah, dan rekening listrik. Kemudian bagian penjualan
meminta tanda jadi Rp. 5.000.000 kepada pelanggan untuk
membuat nomor angka unit.
b. Pengiriman Barang
Proses pengiriman barang dilakukan oleh fungsi gudang dan
fungsi pengiriman. Fungsi gudang bertanggung jawab menyimpan
dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan serta
menyerahkan barang kebagian pengiriman. Pada perusahaan fungsi
47
gudang ini dilakukan oleh penjaga persediaan untuk menyiapkan
barang yang sudah dipesan.
Surat pesanan kendaraan (SPK) yang sudah mendapatkan
persetujuan kredit akan dilanjutkan kebagian gudang untuk
membuat Bukti Keluar Kendaraan BKK (BKK), kemudian
menyediakan barang. Selanjutnya diserahkan kepada pengemudi
yang melakukan fungsi pengiriman. Fungsi ini bertanggung jawab
menyerahkan barang atas BKK yang diterimah dari bagian gudang.
Dalam pengambilan barang yang ingin dikirim pengemudi
mengambil barang di gudang yang sudah diotorisasi oleh bagian
kepala administrasi dengn menyerahkan Bukti Keluar Kendaraan
BKK (BKK), kepada bagian gudang. Pada saat pengemudi
mengantarkan kendaraan ke lokasi pelanggan, penjual juga ikut
berpartisipasi ke lokasi untuk menjelaskan data-data yang berkaitan
dengan kendaraan. Data-data yang dijelaskan seperti kondisi
barang, pelayanan berkala, dan pemberitahuan kapan selesainya
BPKB dibuat dan diserahkan ke pelanggan.
c. Penagihan Piutang Usaha
Proses penagihan piutang usaha dilakukan oleh fungsi penagihan.
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat dan mengirimkan
faktur penjualan kepada pelanggan. Di bagian penagihan (leasing
/finance)., proses ini dimulai dengan membuat surat penagihan untuk
pelanggan sesuai dengan tenor (tahun pembiayaan) yang telah
disepakati oleh pelanggan seperti yang tertera pada Surat pesanan
kendaraan (SPK). Selanjutnya, mengirimkan surat penagihan ke
48
pelanggan dan menerima pembayaran dari pelanggan. Pada
perusahaan, fungsi ini dilakukan oleh bagian administrasi untuk
membuat faktur, bagian pengumpul untuk mengkonfirmasi
pembayaran pelanggan kebagian penagihan (leasing/finance), dan
administrasi piutang bertugas menerima bukti setoran pembayaran.
d. Penagihan Kas
Proses penagihan kas dilakukan oleh fungsi akuntansi. Fungsi
ini bertanggung jawab untuk mencatat piutang dari transaksi
penjualan kredit, membuat serta mengirimkan pernyataan piutang
kepada debitur, dan membuat laporan penjualan, serta mencatat
harga pokok persediaan yang dijual kedalam kartu persediaan. Pada
perusahaan, fungsi ini dilakukan oleh pihak finance yang bertugas
mencatat piutang dari mulainya transaksi penjualan kredit tersebut
terjadi sampai transaksi pembayaran tersebut lunas, apabila
pembayarannya telah lunas maka dealer akan memberikan BPKB
kepada pelanggan.
3. Dokumen yang digunakan dalam Sistem Penjualan Kredit
Dalam Sistem Penjualan Kredit, dokumen yang digunakan oleh
PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin adalah sebagai berikut :
a. SPK (Surat Pesanan Kendaraan)
Diisi oleh Salesman untuk mencatat pesanan pelanggan.
Dokumen ini diisi dengan keterangan dari pelanggan antara lain :
Nama pemesan, Alamat domisili/usaha, Nomor Telepon, unit, Type,
dan harga kendaraan yang dipesan.
b. Faktur Kendaraan
49
Dibuat oleh Sales Admin sebagai dokumen adanya penjualan
yang telah dilakukan. Dokumen ini berisi jenis pembayaran
(tunai/kredit), leasing yang digunakan, nomor mesin kendaraan,
nomor rangka, unit, dan biaya-biaya yang lain.
c. Puerchase Order
Dibuat oleh leasing bahwa telah menyetujui permohonan
pembiayaan dari pelanggan. Dokumen ini berisi nama dan alamat
pelanggan, nama di BPKB, jenis kendaraan yang dipesan, harga,
jumlah uang muka, dan jumlah uang angsuran perbulan, serta
berakhirnya persetujuan pembiayaan yang berlaku.
d. Keterangan penjualan kredit.
Dibuat oleh sales admin digunakan sebagai bukti adanya
penjualan kredit kendaraan ke pelanggan , dokumen ini berisi :
1) Data pelanggan berupa nama dan alamat pelanggan.
2) Data penjualan berupa tanggal penjualan, type mobil, nomor
mesin, harga kendaraan, nomor rangka, nama finance company,
jangka waktu kredit, dan angsuran penjualan kredit.
e. Kuitansi
Kuitansi adalah tanda bukti pembayaran pelanggan atas transaksi
penjualan kredit. Dokumen ini berisi tangal pembuatan kuitansi, nama
yang melakukan pembayaran, jumlah uang yang diterima, dan jenis
kendaraan.
50
4. Catatan Akuntansi yang digunakan dalam Sistem Akuntansi
Penjualan Kredit
Adapun catatan akuntansi yang digunakan dakam Sistem
Akuntansi Penjualan Kredit pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin
adalah sebagai berikut:
a. Kartu Piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu piutang yang
digunakan untuk mencatat berkurangnya piutang PT. Hadji Kalla
Cabang Alauddin.
b. Jurnal Penjualan.
Jurnal penjualan ini digunakan untuk mencatat penjualan baik
secara tunai maupun secara kredit berdasarkan informasi yang
diterima.
c. Kartu Persediaan
Kartu Persediaan ini merupakan buku pembantu yang berisi
rincian mutasi setiap jenis persediaan.
d. Kartu Gudang
Kartu Gudang ini digunakan untuk mencatat mutasi dan
persediaan fisik barang yang disimpan digudang.
e. Jurnal Umum
Jurnal Umum ini digunakan untuk mencatat harga pokok produksii
yang dijual selama periode akuntansi tertentu.
51
5. Pengendalian Internal Penjualan Kredit pada PT. Hadji Kalla Cabang
Alauddin.
Adapun hasil penelitian mengenai sistem pengendalian internal
penjualan kredit pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin, dimana
pengendalian internal sangat penting dilakukan agar aktivitas penjualan
kredit dapat dikontrol dan dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.
Penjualan kredit merupakan bagian faktor penting yang dapat
mempengaruhi pendapatan perusahaan, sehingga aktivitas ekonomi
dapat berjalan serta berkembang dengan dengan baik.
Berikut akan dijelaskan mengenai sistem pengendalian internal
pada PT. Haji Kalla Cabng Alauddin berdasarkan standar COSO sebagai
berikut :
a. Lingkungan Pengendalian
PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin telah menerapkan 5 poin dalam
proses pengendalian internal dari semua pelanggan dealer yaitu:
1) Mengutamakan pelanggan
2) Struktur organisasi perusahaan
3) Berintegrasi dalam kerja
4) Komitmen terhadap kompetensi
5) Prinsip keadilan
b. Penaksiran Resiko
Pada Hadji Kalla Cabang Alauddin menentukan resiko dari setiap
pelanggan yang ingin mengajukan kredit kepemilikan mobil
berdasarkan pada :
52
1) Menandatangani kontrak untuk membayar sesuai dengan jatuh
tempo
2) Validasi kembali tempat kerja, kapasitas dan pendapatan apakah
masuk kategori.
3) Menjaminkan dokumentasi berharga (BPKB Mobil)
c. Aktivitas Pengendalian
PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin menjalankan sistem
pengendalian internal dengan memperhatikan aktivitas semua
karyawan pada perusahaan seperti :
1) Pemisahan Tugas
2) Otorisasi yang memadai atas setiap transaksi yang ada
3) Desain dokumen yang yang baik dan bernomor urut cetak
d. Informasi dan Komunikasi
PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin, menjalankan sistem
pengendalian internal yang berkaitan dengan sistem informasi dan
komunikasi dengan berdasarkan pada 3 poin berikut yaitu :
1) Sistem informasi dan manajemen terintegrasi secara online untuk
data pelanggan
2) File komputer yang diakses dan diupdate secara online untuk data
pelanggan
3) Data pelanggan yang di proses dipergunakan untuk pelaporan tiap
bulan ke departemen kredit
53
e. Pengawasan dan Pemantauan
PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin memberikan pertimbangan penting
pada 4 poin yang berkaitan dengan pengawasan dan pemantauan
untuk menjamin sistem pengendalian internal sebagai berikut:
1) Syarat pembayaran piutang
2) Ketentuan tentang pembatasan piutang
3) Kebijakan dalam pengumpulan piutang
B. Pembahasan
1. Analisis Sistem Pengendalian Internal Akuntansi Penjualan Kredit
pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin.
Pembahasan mengenai hasil penelitian yang berkaitan dengan
penerapan standar COSO dalam sistem pengendalian internal penjualan
kredit pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin diterangkan dengan jelas.
a. Pengendalian lingkungan
Perusahaan sudah memiliki deskripsi pekerjaan yang lengkap
untuk semua bagian, hal tersebut memberikan dampak positif dalam
pelaksanaan aktivitas-aktivitas penjualan kredit agar berjalan dengan
baik. Semua karyawan mempunyai komitmen terhadap jabatannya
masing-masing untuk memberikan hasil yang terbaik, maka dari itu
perusahaan akan memberikan kenaikan jabatan untuk karyawan yang
berkomitmen terhadap jabatannya dan memberikan komisi pada
setiap penjualan barang untuk karyawan yang bekerja keras bisa
melebihi target penjualan yang sudah ditetapkan.
54
Setiap karyawan baru yang diterima oleh perusahaan harus
melakukan proses pelatihan terlebih dahulu sebelum karyawan
tersebut mulai bekerja pada Pt. Hadji Kalla cabang Alauddin. Hal ini
bertujuan agar dapat memberikan pengetahuan mengenai
pelaksanaan kerja yang akan mereka lakukan. Dari uraian di atas
dapat diketahui bahwa lingkungan pengendalian pada PT. Hadji Kalla
Cabang Alauddin telah berjalan secara efektif dimana sikap
manajemen disemua tingkatan terhadap operasi secara umum dan
konsep pengendalian secara khusus dari pimpinan dan semua
karyawan di dealer ini sudah mencerminkan etos kerja yang baik
selama proses penjualan kredit dan memberikan pelayanan yang
baik.
b. Penaksiran Resiko
Penentuan resiko pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin
menunjukkan bahwa pihak manajemen dari dealer ini telah
melaksanakan langkah-langkah yang tepat dalam menetapkan client
yang tepat untuk mengurangi piutang tak tertagih pada PT. Hadji Kalla
Cabang Alauddin.
c. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian pada perusahaan merupakan kebijakan
dan prosedur yang dibuat untuk memastikan bahwa arahan pimpinan
dilaksanakan dengan baik. Aktivitas pengendalian yang dilakukan
oleh PT. Hadji Kalla cabang Alauddin dalam kaitannya dalam
penjualan kredit yaitu : Fungsi penjualan dan fungsi kredit terpisah
sehingga bisa mengurangi piutang tak tertagih. Otorisasi sudah tepat
55
dilaksanakan oleh fungsi masing-masing yang berkaitan dan semua
dokumen yang digunakan sudah menggunakan nomor urut tercetak
seperti pada surat pemesanan kendaraan. Hal ini dapat mencegah
adanya dokumen ganda dan bisa mempermudah karyawan dalam
menemukan dokumen yang diperlukan dikemudian hari. Dari uraian
diatas dapat diketahui bahwa aktivitas pengendalian pada PT. Hadji
Kalla Cabang Alauddin sudah diterapkan secara efektif .
d. Informasi dan komunikasi
Informasi dan komunikasi diperlukan dalam tiap level didalam
organisasi, informasi dan komunikasi dapat mempengaruhi
kemampuan manajemen untuk membuat keputusan yang tepat dalam
mengelolah dan mengendalikan kegiatan organisasi. Pengendalian
internal penjualan kredit pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin dalam
hal informasi dan komunikasi yaitu pencatatan dan pelaporan dari
semua data penjualan telah dicatat dalam sistem terkomputerisasi
sehingga dapat diakses dengan mudah. Dalam hal ini data penjualan
dapat diakses oleh pihak manajemen dari PT. Hadji Kalla Cabang
Alauddin dan kantor pusat PT. Hadji Kalla. Dari uraian di atas dapat
diketahui bahwa informasi dan komunikasi mengenai pengendalian
internal penjualan kredit telah diterapkan secara efektif, baik secara
informasi yang disampaikan manajemen kepada bawahannya
maupun informasi yang berasal dari karyawan kepada manajemen
e. Pengawasan dan Pemantauan
Pemantauan/pengawasan merupakan proses penilaian struktur
pengendalian internal sepanjang waktu. Adapun pada PT. Hadji Kalla
56
Cabang Alauddin selalu disupervisi secara berkala oleh pengawas
penjualan dengan berdasarkan pada syarat pembayaran piutang,
ketentuan tentang pembatasan piutang dan kebijakan dalam
pengumpulan piutang. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa
aktivitas pemantauan dan pengawasan terhadap pengendalian
internal akuntansi penjualan kredit telah berjalan dengan efektif. Hal
ini dibuktikan dengan kenyataan yang ada dimana aktivitas
perusahaan berjalan dengan baik.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya Nesti
Engelica, Dkk (2016), dengan judul skripsi Analisis Sistem Pengendalian
Internal Pada Proses Pemberian Kredit Pada PT. Bank Rakyat Indonesia. Tbk
Cabang Batam , dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem
pengendalian internal pada proses pemberian kredit pada PT. Bank Rakyat
Indonesia. Tbk Cabang Batam sudah diterapkan secara efektif dengan telah
diterapkannya pedoman dan standar sistem pengendalian internal baik
menurut COSO (Commitee Of Sponsoring Organization) maupun Bank
Indonesia.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh
Andi Maujung Tjodi, Dkk (2017), dengan judul Analisis Sistem Pengendalian
Internal Piutang Usaha pada PT. Bank Sulutgo KCP Ranotana. Hasil
penelitian menujukkan bahwa sistem pengendalian internal piutang usaha
pada PT. Bank Sulutgo KCP Ranotano secara keseluruhan berjalan efektif,
pihak manajemen bank telah menerapkan prinsip-prinsip pengendalian
internal menurut COSO. Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya
57
yang dilakukan oleh Yesti Nawangsari, Dkk (2016) melakukan penelitian
dengan judul Analisis Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit dalam
Menurunkan Tingkat Kredit Macet pada Koperasi Simpan Pinjam “Karisma
Mitra Karya”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern
pemberian kredit dalam menurunkan tingkat kredit macet pada koperasi
simpan pinjam sudah dilakukan dengan baik.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Gerald Lumempouw, Dkk (2015), dengan judul Evaluasi Sistem Pengendalian
Intern Terhadap Penjualan Kredit Pada PT. Sinar Pure Foods International.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern penjualan
kredit pada PT. Sinar Pure Foods International yang meliputi struktur
organisasi, system otorisasi dan prosedur pencatatan, serta karyawan yang
mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya, telah sesuai dengan standar
operasional prosedur yang ditetapkan perusahaan dan tidak menyimpang dari
teori yang terdapat dalam ilmu akuntansi. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Faradila A. Salim (2015), dengan
judul Analisis Penerapan Sistem Informasi Akutansi dalam mendukung
Pengendalian Internal Pemberian kredit pada PT. Bank Bukopin Manado.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi
dalam mendukung pengendalian intern pemberian kredit pada PT. Bank
Bukopin Cabang Manado sudah dujalankan dengan baik. Selama PT. Bank
Bukopin Cabang Manado melakukan proses dan teknik sesuai dengan unsur-
unsur pengendalian intern yang layak dan memadai sesuai dengan teori
pengendalian internal oleh COSO, maka pihak bank dapat mengatasi kredit
macet dan bank tidak akan mengalami kerugian yang besar.
58
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis sistem pengendalian
internal akuntansi penjualan kredit pada PT. Hadji Kalla Cabang Alauddin,
maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut Sistem Pengendalian
Internal Penjualan Kredit yang diterapkan pada PT. Hadji Kalla Cabang
Alauddin sudah berjalan dengan efektif berdasarkan standar COSO yang
terdiri dari lima elemen sistem pengendalian internal yaitu lingkungan
pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan
komunikasi serta pengawasan dan pemantauan.
2. Saran
Sebaiknya pimpinan dan seluruh karyawan PT. Hadji Kalla
Cabang Alauddin harus lebih memperhatikan sistem pengendalian
internal penjualan kredit agar dealer-dealer menjadi lebih baik lagi dalam
beroperasi pada tahun berikutnya.
58
59
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno.2011. Auditing. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
G.Short, Daniel , J. Agung Saputro, Patricia A. Libby dan Robert Libby. 2008.Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Andi.
Hapsari.D.D, Dkk. 2016. Evaluasi Sistem Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas dalam Meningkatkan Pengendalia Intern yang Efektif pada Pt. Sun Star Motor. Malang. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol.30.,No.1: 51-58.
Kasmir. 2015. Manajemen Perbankan. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Lumempou, G., Ilat, V., Wangkar, A, 2015. Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Terhadap Penjualan Kredit pada PT. Sinar Pure Foods International. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi. Volume.15.NO.04
Makaria, B., Handayani, S.R., dan Atmanto D., 2015. Evaluasi Atas Sistem Akuntansi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas Sebagai Upaya Meningkatkan Pengendalian Intern. Malang: Jurnal Administrasi Bisnis. Vol.1. NO. 1,:1-10.
Marom, C.2002. Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang. Jakarta: Grasindo
Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi: Jakarta: Salemba Empat
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat
Narko. 2002. Sistem Akuntansi. Cetakan Ketiga. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama
Rama, DasarathaV,. Frederick L. Jones. 2011. Sistem Informasi Akuntansi: Accounting Information Systems. Buku Satu. Jakarta:Salemba Empat.
Salim, Faradila A. 2015. Analisis Penerapan Sistem Infomasi Akuntansi dalam Mendukung Pengendalian Internal Pemberian Kredit pada Pt. Bank Bukopin Manado. Manado: Jurnal Ekonomi. Vol.3,NO.1:1034-1043.
Sutabri, Tata. 2004. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: Andi
Suwandi. S.E., Dkk. 2016. Sistem dan Prosedur Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas untuk Mendukung Pengendalian Intern pada Gema Insan Pres Distribusi. Jawa Timur. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol.32, NO.2:6-14.
60
Tjodi.A.M., Dkk. 2017. Analisis Sistem Pengendalian Internal Piutang Usaha pada Pt. Bank Sulutgo Kcp Ranotano. Manado. Jurnal EMBA. Vol.5.NO.2:857-866.
Widjadja. Amin. Tunggal. 2013. Pokok-pokok COSO- Based Auditing. Jakarta: Harvarindo
Widiasmara, Anny. 2014. Analisis Pengendalian Intern Piutang Usaha Meminimalkan Piutang Tak Tertagih (Bad Debt) Pada PT. Wahana Ottomitra Multiartha.Tbk Cabang Madiun. Volume 10. Nomor 2. Juni 2014
Wijayanti, N.D., Subroto, H., Suhendro. 2017, Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Terhadap Penjualan Kredit Pada Al-Ikhlas Stationery Surakarta. Seminar Nasional
61
RIWAYAT HIDUP
Halifah adalah nama penulis skripsi ini. Penulis lahir
di Baroko pada tanggal 30 November 1995 sebagai
anak ke tiga dari tiga bersaudara, buah hati dari
pasangan bapak M. Rusli Us dan ibu Lahima.
Peneliti sekarang bertempat tinggal di jl. Sultan
Alauddin. Masa pendidikan penulis dimulai dari SDN
3 Baroko tamat pada tahun 2008. Selanjutnya
penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Alla tamat pada tahun 2011,
kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Alla tamat pada
tahun 2014 dan pada tahun 2014 penulis melanjutkan pendidikan di Universitas
Muhammadiyah Makassar dengan jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis. Berkat perlindungan Allah Swt, ketekunan dan doa kedua orang tua serta
motivasi dari keluarga. Penulis telah menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.
Semoga dengan penulisan tugas akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi
positif bagi dunia pendidikan.