ANALISIS PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2070/1/BAB I...
Transcript of ANALISIS PESAN DAKWAH DALAM PROGRAM SIARAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2070/1/BAB I...
ANALISIS PESAN DAKWAH
DALAM PROGRAM SIARAN KHAZANAH MALAM
DI RADIO BINAMAS FM PURWOREJO
TAHUN 2017
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
AINIYATI CHOIRIYAH
NIM 117-13-001
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2017
iii
iv
v
vi
vii
MOTTO
إنما األعمال بالنيات، وإنما لكل امرىء ما نوى
“Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung niatnya
dan setiap orang mendapatkan sesuai yang ia niatkan”
(HR. Bukhari dan Muslim)
“Jangan lelah untuk brdo’a”
(Ainiyati Choiriyah)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada bapak dan ibu tercinta
Segenap keluarga besar Bani Machmud
Sahabat yang selalu siap grak (Teguh Ipskid, Huda, Paman Taufan, Bagus, dan
Daku Aditya)
Teman-teman seperjuangan KPI’13
Terima kasih
Atas doa dan support yang telah diberikan
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat kesehatan,
karunia, rahmat, dan hidayah-Nya kepada kita semua. Hanya kepada-Nya kembali
segala sanjungan, kepada-Nya kami memohon pertolongan dan ampunan, dan atas
ridho-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan penelitian yang berjudul
Analisis Pesan Dakwah dalam Program Khazanah Malam di Radio Binamas
FM Purworejo Tahun 2017.
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabatnya, dan orang-orang yang
senantiasa mengikuti jejaknya. Semoga kita semua mendapatkan syafa'atnya di hari
kiamat kelak. Amiin
Penulis sangat menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini penulis
banyak mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena keterbatasan dan
kemampuan yang belum sempurna. Namun berkat adanya bantuan, motivasi dan
bimbingan dari berbagai pihak, syukur Alhamdulillah skripsi ini dapat
terselesaikan. Maka atas terselesaikannya skripsi ini, penulis meyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Dr. Mukti Ali, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga, dan
dosen Pembimbing Akademik.
3. Dra. Maryatin, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,
serta selaku pembimbing skripsi yang telah berkenan meluangkan waktu untuk
membimbing dalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu Dosen serta staf karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
x
.
xi
ABSTRAK
Choiriyah, Ainiyati. 2017. Ananlisis Pesan Dakwah Dalam Program Siaran
Khazanah Malam di Radio Binamas FM Purworejo. Skripsi Fakultas
Dakwah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Maryatin, M, Pd.
Kata Kunci: Pesan Dakwah, Program Kazanah Malam, Jalan Cahaya.
Pesan dakwah melalui media elektronik, khususnya radio memberikan
kesan tersendiri bagi pendengarnya. Meskipun saat ini media elektronik memiliki
kecanggihan, tetapi radio dengan kelebihannya yaitu praktis dan mudah digunakan
kapan saja dan dimana saja tetap memiliki perhatian khusus dari para
pendengarnya. Hal tersebut dijadikan peluang bagi para da’i dan aktifis dakwah
untuk memanfaatkan radio sebagai salah satu media alternatif menyiarkan agama
Islam melalui program siaran acaranya.
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini berfokus pada program
Khazanah Malam segmen “Jalan Cahaya” edisi bulan April 2017, dengan
merumuskan dua masalah yaitu (1) bagaimana proses produksi penyiaran program
siaran Khazanah Malam di Radio Binamas FM Purworejo, (2) apa isi pesan dakwah
dalam program Khazanah Malam di Radio Binamas FM Purworejo.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan lapangan
(field research), mengambil lokasi penelitian di Radio Binamas FM Purworejo.
Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah
data terkumpul direduksi, kemudian analisis laporan untuk menarik kesimpulan
dan kemudian cek keabsahan data dengan menggunakan kriteria kepercayaan
(credibility).
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, peneliti menyimpulkan
bahwasannya (1) proses produksi penyiaran program Khazanah Malam melalui tiga
tahap, yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi. Dalam pra produksi
penyiaran berisi persiapan diantaranya menentukan tema, mengumpulkan data dan
informasi, penulisan naskah, menentukan musik pendukung, dan mencari
narasumber. Tahap selanjutnya yaitu produksi penyiaran yaitu berlangsunnya
siaran di dalam studio Binamas FM, tahap terakhir yaitu pasca produksi penyiaran
yang berisi evaluasi terkait produksi program siaran Khazanah Malam, (2) isi pesan
dakwah yang terkandung dalam program siaran Khazanah malam segmen Jalan
Cahaya edisi April, peneliti menyimpulkan mengandung pesan dakwah akhlak dan
aqidah.
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN LOGO .............................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... iii
PENGESAHAN .................................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ v
MOTTO………………………………………………………………………… vii
PERSEMBAHAN……………………………………………………………… viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................................ x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL………………………………………………………………. xii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………….......... xiii
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. xiv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Fokus Penelitian .......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 4
D. Kegunaan Penelitian.................................................................... 5
E. Penegasan Istilah ......................................................................... 5
F. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 8
G. Metode Penelitian…………………………………………….. 9
H. Sistematika Penulisan………………………………………… 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………………………………. 16
xiii
A. Deskripsi Analisis……………………………………………. 16
B. Pesan Dakwah ………………………………………………. 16
C. Radio………………………………………………………… 24
D. Radio Sebagai Media Dakwah………………………………. 26
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN……………. 31
A. Profil Radio Binamas FM……………………………………. 31
B. Sejarah Berdirinya Program Khazanah Malam………………. 37
C. Deskripsi Program Khazanah Malam………………………... 39
D. Temuan Hasil Penelitian…………………………………….. 41
BAB IV PEMBAHASAN…………………………………………………. 46
A. Proses Produksi Program Khazanah Malam…………………. 46
B. Analisis Pesan Dakwah dalam Program Khazanah Malam…… 50
BAB V PENUTUP…………………………………………………………. 60
A. Kesimpulan……………………………………………………. 64
B. Saran…………………………………………………………… 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Struktur Organisasi Radio Binamas FM ............................................. 36
Tabel 2 Judul: Merpati Tak Lagi Terbang Tinggi ............................................. 49
Tabel 3 Taubat Seorang Ibu di Tangan Putrinya ............................................... 53
Tabel 4 Perjuangan Cinta Seorang Istri ............................................................. 56
Tabel 5 Pengorbanan Adik Kepada Kakaknya............................................... 59
Tabel 6 Pola siaran periode April 2017 .....................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Logo Radio Binamas FM Purworejo .....................................................
Gambar 2 Studio Radio Binamas FM Purworejo ...................................................
Gambar 3 Ruang siaran Radio Binamas FM Purworejo .........................................
Gambar 4 Ruang operator Radio Binamas FM Purworejo ....................................
Gambar 5 Peneliti bersama staf Radio Binamas FM Purworejo.............................
Gambar 6 Siaran Jalan Cahaya ...............................................................................
Gambar 7 Siaran Khazanah Malam ........................................................................
Gambar 8 Peneliti bersama Admin Radio Binamas FM Purworejo .......................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Penunjuk Pembimbing Skripsi...........................................................
2. Surat Permohonan Izin Penelitian.................................................................
3. Surat Keterangan Penelitian..........................................................................
4. Pedoman Wawancara.....................................................................................
5. Hasil Wawancara...........................................................................................
6. Pola siaran periode April 2017......................................................................
7. Transkrip Data Siaran Program Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya
Edisi Bulan April tahun
2017...........................................................................................................
8. Daftar Gambar.............................................................................................
9. Daftar Riwayat Hidup....................................................................................
10. Nota Bimbingan Skrispsi..............................................................................
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dakwah merupakan kewajiban bagi umat muslim, maka setiap muslim
bertugas dan berkewajiban untuk menyeru mengajak pada yang baik dan
mencegah dari yang buruk. Hal tersebut telah dijelaskan dalam QS. Ali Imran
ayat 110:
هون عن ة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وت ن ر أم كر وت ؤمنون بالله المنكنتم خي
هم المؤمنون وأكث رهم الفاسقون ن ١١١-ولو آمن أهل الكتاب لكان خيرا لهم م -
Artinya:”Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia,
menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar,
dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang
fasik”.
Ayat tersebut telah menegaskan bahwa manusia dijadikan pilihan yang
diciptakan sebaik-baik dari makhluk lainnya yang ditugaskan untuk mengemban
amanah berdakwah yaitu mengajak kebaikan dan mencegah dari keburukan.
Dalam berdakwah seorang da’i harus menyesuaikan dengan kondisi
masyarakat yang ada, sesuai dengan kemajuan teknologi dan informasi yang ada.
Menurut Suhandang (2014:3) dakwah Islamiah adalah kegiatan
mengkomunikasikan ajaran Allah yang terkandung dalam Al-Quran dan as-
Sunnah, agar mereka menjadikan jalan hidupnya.
2
Di era globalisasi saat ini penyampaian pesan dakwah identik dengan
penggunaan alat bantu atau media. Media adalah alat untuk menyalurkan gagasan
dalam kehidupan bermasyarakat (Arifin, 2011:89). Sedangkan media dakwah
adalah peralatan yang digunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada
penerima dakwah (Amin, 2009:13). Jadi, media merupakan salah satu unsur penting
dalam proses dakwah, sehingga keberadaan media dalam masyarakat akan
membantu da’i dalam mencapai tujuan dakwahnya. Semua jenis media dapat
dimanfaatkan sebagai media dakwah seperti pers, film, radio dan televisi (Arifin,
2011:90).
Salah satu media massa yang dapat dijadikan sebagai media dakwah
sampai sekarang masih diminati dan dimanfaatkan untuk berkomunikasi adalah
radio. Dikarenakan radio merupakan alat komunikasi yang dapat dimiliki dengan
harga yang murah dan terjangkau. Dakwah melalui radio akan efektif dan
efisien, karena suara dapat dipancarkan ke berbagai daerah yang jaraknya tidak
terbatas. Dakwah melalui radio akan mudah dan praktis, karena menjangkau
jarak komunikan yang luas. Akan tercapai apabila da’i mampu merubah dakwah
dengan metode yang cocok dengan situasi dan kondisi siaran, misal melalui
metode ceramah, sandiwara radio, forum tanya jawab atau bentuk siaran lainnya
(Amin, 2009:119).
Dunia penyiaran khususnya radio, program siaran berkembang pesat.
Adanya radio sebagai media dakwah tidak menjadi masalah, akan tetapi
bagaimana mengemas dakwah melalui radio agar lebih efektif merupakan hal
yang perlu dikaji, berkaitan dengan pesan dalam program siaran dakwahnya.
3
Radio Binamas FM merupakan radio yang dimiliki oleh PT Bina
Masyarakat Berirama, yang berada pada frekuensi 96.0 FM. Radio Binamas FM
hadir di Purworejo sebagai media Muslim dengan hiburan penyejuk hati.
Program yang berupa kajian, informasi, hiburan, murottal disajikan secara
seimbang.
Radio Binamas FM memiliki motto “Bersama Menggapai Barokah Ilahi”.
Hal tersebut terinspirasi dari Al-Qur’an surat Al-Ashr ayat 1-3, dimana ada tiga
hal yang perlu menjadi perhatian kita yaitu senantiasa memiliki keimanan,
mengerjakan amal sholeh, serta nasehat menasehati dalam kebenaran dan
kesabaran.
Setiap hari radio Binamas FM menyajikan berbagai macam program
siaran, disetiap program mempunyai para pendengar tersendiri. Program yang
menjadi unggulan bagi para pendengar antara lain program siaran dakwah yaitu
senandung-senandung pilihan dan dakwah. Selain hal tersebut radio Binamas
FM juga mempunyai ciri khas pada saat siaran yaitu dengan pesan dakwahnya
dan setiap acara diselingi dengan motivasi-motivasi baik bagi kaum muda
maupun dewasa.
Dalam penelitian ini peneliti fokus pada salah satu acara yang disiarkan
oleh radio Binamas FM yaitu program acara Khazanah Malam. Dipilihnya radio
Binamas FM, karena radio Binamas FM merupakan satu-satunya radio swasta
khusus siaran dakwah yang ada di Purworejo. Dakwah melalui media massa
butuh persiapan dan perencanaan yang serius. Salah satu hal yang khusus
4
diperhatikan agar program yang disajikan bisa berjalan dengan baik adalah
bagaimana proses produksi acaranya, perencanaan hingga evaluasi. Oleh karena
itu program siaran Khazanah Malam perlu disusun dalam format sajian yang
menarik untuk menarik perhatian para pendengarnya, karena kunci sukses suatu
program acara adalah perencanaan yang matang.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti menjadikan alasan
untuk meneliti lebih dalam tentang radio sebagai media dakwah, dan
menyusunnya dalam sebuah skripsi yang berjudul “Analisis Pesan Dakwah
dalam Program Siaran Khazanah Malam di Radio Binamas FM
Purworejo”.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, maka fokus
penelitian dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana proses produksi penyiaran program siaran Khazanah Malam di
Radio Binamas FM Purworejo?
2. Apa isi pesan dakwah dalam program siaran Khazanah Malam di Radio
Binamas FM Purworejo?
C. Tujuan Penelitian
Bedasarkan fokus penelitian yang telah dipaparkan, penelitian ini bertujuan
untuk:
1. Untuk mengetahui proses produksi penyiaran program siaran Khazanah
Malam di Radio Binamas FM Purworejo.
5
2. Untuk mengetahui isi pesan dakwah program siaran Khazanah Malam di
Radio Binamas FM Purworejo.
D. Kegunaan Penelitian
1. Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah
keilmuan dan rujukan dalam bidang Dakwah melalui Media Komunikasi
Radio, khususnya Jurusan KPI, Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.
2. Praktis
a. Bagi para remaja semoga setelah mendengarkan program acara
Khazanah Malam dapat mengubah pola pikirnya secara Islami.
b. Bagi kaum dewasa setelah mendengarkan program acara Khazanah
Malam semoga dapat mengambil ibrah dan pelajaran yang telah
didengarkannya.
c. Bagi masyarakat umum setelah mendengarkan program acara Khazanah
Malam semoga isi pesan dakwah masuk dalam masyarakat serta
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
d. Bagi Radio Binamas FM Purworejo Semoga dengan adanya program
siaran Khazanah Malam akan menambah program yang serupa.
E. Penegasan Istilah
1. Analisis pesan dakwah
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia analisis yaitu pengamatan
secara mendalam untuk mengetahui permasalahan (Poerwadarminta, 2006: 37).
Analisis adalah usaha untuk mengamati masalah untuk menguraikan hal yang
6
akan dikaji lebih detail. Sedangkan kata pesan menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia bermakna amanat atau perintah yang harus disampaikan kepada orang
lain (Poerwadarminta, 2006: 883).
Sedangkan dakwah ditinjau dari etimologi dalam bahasa Arab, yaitu دعا
دعوة –يدعوا – yang artinya mengajak atau menyeru. Menurut Arifin, dalam
Amin (2009:3) dakwah adalah kegiatan mengajak baik dalam bentuk lisan,
tulisan, atau perilaku untuk mempengaruhi orang lain agar mengamalkan ajaran
Islam, tanpa adanya paksaan.
Analisis pesan dakwah adalah kegiatan untuk mengkaji isi pesan dakwah
yang telah disampaikan dalam program acara Khazanah Malam segmen Jalan
Cahaya. Penelitian ini fokus pada isi pesan dakwah yang terkandung dalam
program siaran Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya di Radio Binamas FM
Purworejo.
2. Program Siaran Khazanah Malam di Radio Binamas FM
a. Program Siaran
Program dalam Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia adalah
persiapan untuk dijalankan waktu selanjutnya (Poerwadarminta, 2006:
911), sedangkan siaran dalam Kamus Umum Besar Bahasa Indonesia
adalah sesuatu yang disiarkan (Poerwadarminta, 2006:997).
Program siaran adalah usaha yang akan dilakukan untuk mencapai
keberhasilan sesuatu acara yang disiarkan. Penelitian ini berfokus pada
7
salah satu program siaran yang terdapat di Radio Binamas FM Purworejo
yaitu program acara Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya.
b. Khazanah Malam
Khazanah Malam yaitu salah satu nama program acara yang terdapat
di Radio Binamas FM, yang berkaitan tentang dakwah Islam yang
disiarkan setiap hari Senin, Rabu, Jum’at, dan Minggu pukul 19.30-21.00
WIB. Dalam program Khazanah Malam dibagi ke dalam empat segmen,
diantaranya yaitu Jalan Cahaya, Curhat Remaja, Kajian Al-Qur’an dan
Kisah Nabi.
c. Radio Binamas FM
Radio Binamas FM merupakan salah satu radio swasta yang berada
pada frekuensi 96,0 FM yang beralamatkan di Jl Raya Kemiri-Pituruh
KM.0.5, Desa Kerep Rt.02, Rw. 01, Kec. Kemiri, Kab. Purworejo. Radio
Binamas FM Purworejo merupakan satu-satunya radio swasta yang
bergerak khusus di bidang dakwah.
Dari keterangan di atas, dapat dipahami bahwa penelitian ini
menganalisis pesan dakwah yang telah disampaikan dalam program acara
Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya. Maksud pesan dakwah dalam
penelitian ini adalah suatu pernyataan perintah, atau nasehat yang
disampaikan oleh narasumber kepada para pendengar atau mad’u dengan
mengajak mereka ke jalan yang benar, yang disampaikan melalui program
Khazanah Malam yang terdapat di Radio Binamas FM Purworejo.
8
F. Tinjauan Pustaka
Ditinjau dari judul skripsi yang penulis teliti, terdapat beberapa kajian
yang telah diteliti oleh peneliti lain, namun terdapat beberapa permasalahan
yang belum dibahas oleh peneliti sebelumnya, maka dibawah ini akan
diuraikan penelitian yang ada relevansinya dengan judul yang penulis teliti.
Penelitian Ulfa Ulufia mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2008. Penelitian yang dilakukan
berjudul “Analisis Pesan Dakwah Dalam Program Siaran Keagamaan
Spiritual Sharing di Radio Ramako 105,8 FM”. Dalam penelitian ini
membahas tentang pesan dakwah yang terkandung dalam program siaran
Spiritual Sharing. Penelitian tersebut menggunakan metode penelitian
analisis isi (Content Analysis), berdasarkan metode deskriptif dengan
menggunakan penelitian kuantitatif.
Penelitian Dewi Anggraini mahasiswa Fakultas Dakwah UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2010. Penelitian yang dilakukan berjudul
“Pesan-pesan Dakwah dalam Acara Syiar dan Seni di radio Anak Jogja”.
Dalam penelitian ini membahas tentang bagaimana pesan dakwah yang
terkandung dalam acara Syiar dan Seni di Radio Anak Jogja. Penelitian
tersebut menggunakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif.
Penelitian Uswatun Hasanah mahasiswa Fakultas Dakwah UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tahun 2011. Penelitian yang dilakukan berjudul
“Analisis isi Pesan Dakwah Dalam Program Siaran Sentuhan Qolbu di Radio
La Bamba 96,7 FM Tegal”. Dalam penelitian ini membahas isi pesan dakwah
9
yang terdapat dalam program acara Sentuhan Qolbu dan pesan dakwah apa
yang paling dominan dalam program acara Sentuhan Qolbu di Radio La
Bamba. Penelitian tersebut menggunakan analisis isi (content analysis)
dengan metode deskriptif dan melalui pendekatan kuantitatif.
Berdasarkan temuan penelitian di atas, peneliti akan mengemukakan
bahwa penelitian yang akan dilaksanakan ini memiliki perbedaan yang
mendasar dengan penelitian sebelumnya dan belum ada yang membahasnya,
yang membedakan adalah fokus kajian serta tempat dari penelitian ini yaitu
proses produksi dan analisis pesan dakwah yang terkandung dalam program
siaran Khazanah Malam di Radio Binamas FM Purworejo Kecamatan Kemiri
Kabupaten Purworejo Tahun 2017, dengan menggunakan penelitian kualitatif
melalui metode deskriptif. Oleh karena itu, penulis berpendapat bahwa
penelitian ini layak untuk diangkat.
G. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara dalam mengumpulkan data (Arikunto,
2010:262). Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini, sebagai
berikut:
1. Pendekatan dan jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian lapangan (field
research), yaitu pengamatan kejadian yang diamati didasarkan pada
kenyataan atau data yang dikumpulkan dilapangan (Bajari, 2015: 58).
Peneliti melakukan penelitian secara langsung di lapangan untuk mencari
masalah yang ada hubungannya dengan penelitian ini.
10
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang yang diamati (Zuriah, 2006: 92).
2. Kehadiran peneliti
Peneliti berperan sebagai pencari informasi dan pengamat, lalu
mencari data yang berkaitan dengan tema yang diteliti, yaitu tentang
bagaimana proses produksi penyiaran program siaran Khazanah Malam
dan apa isi pesan dakwah yang disampaikan dalam program siaran
Khazanah Malam di Radio Binamas FM Purworejo. Peneliti harus
berusaha untuk mencari informasi yang berkaitan dengan proses
produksi program siaran Khazanah Malam di Radio Binamas FM.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli tahun 2017.
3. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian di Radio Binamas FM Purworejo yang
beralamatkan di Jl. Raya Kemiri-Pituruh KM.0.5, Desa Kerep Rt.02, Rw.
01, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Purworejo.
4. Sumber data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber
data primer dan sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
objek penelitian (Ruslan, 2010:29).
11
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah wawancara
dengan penanggung jawab radio Binamas FM Purworejo, serta isi
rekaman dakwah dalam program acara Khazanah Malam segmen
Jalan Cahaya.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber
yang telah ada (Hasan, 2004:19).
Data sekunder berupa data dokumentasi atau laporan yang
tersedia berupa arsip dokumen resmi tentang wacana radio yang
berkaitan erat dengan penelitian.
5. Prosedur pengumpuan data
a. Observasi
Observasi, yaitu pengamatan terhadap objek dengan
menggunakan alat indera (Arikunto, 2010:199). Dalam penelitian ini
peneliti mengadakan kunjungan ke Radio Binamas FM untuk
memperoleh data-data tentang radio Binamas FM dan kegiatan
program siaran acara Khazanah Malam.
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu yang
dilakukan dengan dua pihak (Moloeng, 2011: 186). Peneliti
melakukan wawancara dengan Bapak Nur Aziz selaku pengelola
Radio Binamas FM, Bapak Ahmad Kamil Arifin selaku manager
12
radio Binamas FM, serta kru atau staf yang mendukung proses
produksi acara Khazanah Malam.
c. Dokumentasi
Dokumentasi berwujud tertulis atau benda yang berkaitan
dengan peristiwa tertentu (Suprayogo, 2001:164). Dokumentasi
berupa data mengenai teks atau naskah siaran yang dikemas dalam
program acara Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya.
6. Analisis data
Menurut Moeloeng (2008:280) analisis data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data menggolongkannya ke dalam
kategori dasar. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif, yang
bertujuan mengumpulkan dan menganalis data dalam program siaran
Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya di radio Binamas FM Purworejo
yang telah penulis peroleh, kemudian data yang terkumpul dianalisis
secara kualitatif.
Menurut Miles dan Huberman yang dikutip Sugiyono (2011: 337)
aktivitas dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
1) Reduksi data
Informasi data kasar hasil catatan lapangan, kemudian dipilah.
2) Penyajian data
Uraian objektif segala hal yang terdapat dalam program siaran
Khazanah Malam di Radio Binamas FM Purworejo.
13
3) Penarikan kesimpulan
Analisis lanjutan dari reduksi data dan penyajian data yang dapat
disimpulkan, dan masih berkesempatan untuk menerima masukan.
kesimpulan sementara dapat diuji kembali di lapangan. Setelah hasil
penelitian telah diuji kebenarannya, maka dapat menarik kesimpulan
dalam bentuk deskriptif sebagai laporan penelitian.
7. Pengecekan keabsahan data
Menurut Moeloeng (2008: 324) ada empat kriteria yang digunakan
yaitu: kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability),
ketergantungan (dependability), kepastian (confirmability). Peneliti
memakai kriteria kepercayaan (credibility), yang berfungsi untuk
melakukan pengamatan data secara akurat agar tingkat kepercayaan
penemuan dapat dicapai. Peneliti memperpanjang penelitian dengan
melakukan observasi secara terus menerus sampai data yang dibutuhkan
cukup. Peneliti melakukan triangulasi dengan teknik membandingkan data
hasil pengamatan dengan data hasil wawancara antar narasumber, serta
membandingkan data hasil dokumentasi antar dokumen (Moeloeng, 2008:
330).
8. Tahap-tahap penelitian
Pelaksanaan penelitian melalui empat tahap yaitu: tahap sebelum ke
lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data, dan tahap penulisan
laporan.
14
a. Tahap sebelum ke lapangan
Menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian,
mengurus perizinan, mengenali dan menilai lapangan, memilih serta
memanfaatkan informan. Untuk penelitian di Radio Binamas FM
Purworejo, peneliti menyusun rancangan penelitian berupa fokus
penelitian, surat izin penelitian, persiapan untuk penelitian, konsultasi
penelitian serta beberapa rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan
dalam penelitian, memilih dan menentukan informan, serta menyiapkan
hal-hal lain yang dibutuhkan dalam penelitian.
b. Tahap pekerjaan lapangan
Pengumpulan data yang berkaitan dengan Radio Binamas FM dan
program siaran Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya di Radio
Binamas FM Purworejo. Data ini diperoleh dengan wawancara dan
dokumentasi.
c. Tahap analisis data
Pengamatan untuk menganalisa data yang telah dihasilkan dari hasil
wawancara dan dokumentasi pribadi instansi Radio Binamas FM
Purworejo.
d. Tahap penulisan laporan
Penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian kegiatan
pengumpulan data. Kemudian melakukan konsultasi hasil penelitian
dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan perbaikan, saran-saran
serta dilanjutkan dengan penulisan skripsi.
15
H. Sistematika Penulisan
Adapun mengenai sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai
berikut:
BAB I :Pendahuluan yang terdiri latar belakang masalah, fokus
penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan
istilah, tinjauan pustaka, metode penelitian, dan sistematika
penelitian.
BAB II :Kajian pustaka, yang meliputi tinjauan umum tentang
analisis, dakwah dan radio. Tinjauan analisis meliputi
deskripsi analisis. Tinjauan dakwah meliputi pengertian
pesan dakwah, dakwah, dan unsur dakwah. Kemudian
tentang radio meliputi: sejarah radio, fungsi radio, program
siaran radio, serta radio sebagai media dakwah.
BAB III :Paparan data dan hasil temuan penelitian, yang meliputi
sejarah berdirinya Radio Binamas FM Purworejo, tujuan
pendirian, Visi Misi, struktur organisasi, target pendengar,
sejarah berdirinya program Khazanah Malam, deskripsi
program Khazanah Malam dan temuan hasil penelitian yang
meliputi; isi program siaran Khazanah Malam segmen Jalan
Cahaya, serta data tentang proses produksi program siaran
Khazanah Malam.
BAB IV :Pembahasan, meliputi analisis data dari hasil penelitian.
BAB V :Penutup, meliputi kesimpulan dan saran.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Analisis
Analisis dalam bahasa Yunani analyein artinya menguraikan (Siswantoro,
2011:7). Untuk analisis secara struktur, dijelaskan menjadi segmen-segmen yang
lebih mendasar. Sedangkan Analisis isi adalah penelitian memahami isi suatu
informasi dalam media massa (Bambang, 2004: 79). Analisis isi adalah teknik
penelitian untuk mendapat gambaran isi pesan komunikasi massa yang
dilakukan secara relevan melalui kualitatif, kuantitatif atau keduanya (Sugiyono,
2011:213).
Analisis dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi.
Seperti koran, radio, brita, iklan, dll. (Bambang, 2004: 79).
Penelitian ini mengambil objek program siaran Khazanah Malam
segmen Jalan Cahaya yang terdapat di Binamas FM Purworejo untuk
memperoleh isi pesan dakwah yang terdapat di dalamnya dengan
menggunakan ananlisis deskriptif.
B. Pesan Dakwah
1. Pengertian pesan dakwah
Pesan menjadi titik sentral dalam proses komunikasi, dari gambaran
untuk mencapai tujuan yang dinginkan. Dalam Komunikasi Antar Budaya,
Cangara (2007: 24) menegaskan bahwa pesan hal yang disampaikan pengirim
17
kepada penerima melalui tatap muka ataupun media komunikasi (Nasrullah,
2012: 40).
Dakwah secara bahasa dalam Bahasa Arab, yaitu دعوة –يدعوا –دعا ,
mengajak atau menyeru (Amin, 2013:1). Dalam Paradigma Dakwah Sayyid
Quthub (2008: 144) kata dakwah berarti do’a (الدعاء), yaitu permohonan
kepada Allah SWT. Secara istilah, dakwah adalah kegiatan untuk mengajak
orang lain untuk mengikuti ajaran Islam yang dilakukan secara damai dan
penuh komitmen (Ma’arif, 2010:22). Yahya mengutip pendapat Sayid Qutub
menyatakan bahwa semua agama mengajarkan pemeluknya untuk hidup
dalam kedamaian. Agama ada untuk menunjukkan jalan keselamatan,
menghilangkan ketidakpastian dan mendatangkan ketentraman, mengajarkan
kasih sayang, dari perbuatan yang baik (Yahya, 2016:82).
Budiharjo dalam Dakwah dan Pengentasan Kemiskinan menyatakan
secara terminologis dakwah diartikan sebagai ishlah, yaitu memperbaiki
keadaan manusia agar mau memeluk Islam. Da’i harus bisa mengajak agar
mau memeluk, mempelajari dan mengamalkan ajaran agama secara sadar
(Yahya, 2016:88).
Dakwah sebagai proses komunikasi, apabila informasi nilai keislaman
disampaikan melalui proses pengkomunikasian. Kegiatan dakwah adalah
sebuah kewajiban syar’i bagi pribadi atau kelompok. Seorang muslim diminta
bisa mengembangkan agamanya sampai tingkat yang lebih baik, dan harus
memberikan sumbangan pada agamanya, apabila telah diberikan karunia
18
pengetahuan kepada manusia, maka mereka harus menggunakan ilmu mereka
untuk menyebarkan Islam (Ridzwan, 2009:3).
Berdakwah sebagai tugas yang mulia bagi setiap muslim. Hal tersebut
terdapat dalam firman Allah, Surat Al-Imran: 104, yang berbunyi:
هون عن المنكر ة يدعون إلى الخير ويأمرون بالمعروف وي ن ولتكن منكم أم
وأولئك هم المفلحون
Artinya:“Dan hendaklah ada di antara kamu, umat yang berdakwah, yang
mengajak kepada kebaikan, menyuruh mengerjakan yang benar dan
melarang perbuatan yang salah atau kemungkaran. Mereka itulah
orang-orang yang beruntung”. Mengajak hal kebaikan sudah jelas di anjurkan menurut Al-Qur’an dan
orang yang berada dalam jalan tersebut merupakan golongan orang yang
beruntung.
Pesan dakwah adalah isi pesan komunikasi secara efektif terhadap
penerima dakwah, dan setiap muslim wajib menyeru kebaikan, baik secara
individu ataupun kelompok.
2. Unsur dakwah
Unsur dakwah harus ada dalam proses dakwah, seperti da’i, mad’u,
materi dakwah, metode dakwah, media dakwah, dan tujuan dakwah.
a. Da’i
Da’i dalam bahasa arab yaitu orang yang mengajak. Nama lain da’i
mubaligh, ustadz, kyai, dll. Da’i sebagai sumber yang menyampaikan
19
melalui perbuatan, atau tingkah laku kearah kondisi yang baik menurut
syariat Al-Quran dan As-Sunnah (Amin, 2009:77).
b. Mad’u
Mad’u atau penerima dakwah adalah seluruh umat manusia, baik
laki-laki ataupun perempuan, semuanya menjadi objek kegiatan dakwah
dan berhak menerima ajarannya (Bahri, 2008:230).
c. Materi dakwah
Materi dakwah adalah pesan dari da’i kepada mad’u (Amin,
2009:88). Materi dakwah menurut Bachtiar (1997:33) bersumber dari Al-
Qur’an dan Hadits sebagai sumber utama yang meliputi aqidah, syariah,
dan akhlaq dengan berbagai macam cabang ilmu yang diperoleh darinya.
Menurut Ilaihi (2010:100) materi dakwah bersumber dari ajaran Islam,
karena semua ajaran Islam dapat dijadikan pesan dakwah. Materi dakwah dapat
diklasifikasikan menjadi masalah pokok yaitu:
1. Pesan Aqidah, yaitu iman kepada Allah SWT, malaikat-Nya, Kitab-kitab-
Nya, Rasul-rasul-Nya, serta Hari Akhir.
2. Pesan Syariah, yaitu ibadah dan muamalah. Ibadah mencakup thaharah,
shalat, zakat, puasa dan haji. Sedangkan muamalah mencakup hukum perdata
yang meliputi Hukum Niaga, Nikah, dan Waris, serta hukum Publik yang
meliputi hukum Pidana, Negara, Perang dan Damai.
3. Pesan Akhlak, yaitu akhlak terhadap Allah SWT, terhadap makhluk yang
meliputi akhlak terhadap manusia yang mencakup diri sendiri, tetangga dan
20
masyarakat lainnya, serta akhlak selain manusia yang mencakup hewan,
tumbuhan dan sebagainya.
Pesan dakwah secara umum meliputi masalah kehidupan yang mencakup
pesan aqidah (keimanan), syariah (keislaman), dan akhlak (budi pekerti), yang
bersumber dari ajaran agama.
d. Metode dakwah
Secara etimologi metodos yaitu jalan atau teknik (Amin, 2009:95).
Banyak metode yang digunakan untuk berdakwah, tetapi metode itu harus
sesuai dengan keadaan. Keadaan tersebut yang mewajibkan adanya
pertimbangan metode dan cara penerapannya. Sukses tidaknya program
dakwah biasanya dinilai dari segi motode yang digunakan, karena metode
dakwah adalah bagian dari sistem yang sangat berpengaruh.
Budiharjo (2007:53), menyatakan metode dakwah ialah cara dakwah
yang teratur dan tersusun secara baik agar maksud mengajak melaksanakan
ajaran agama Islam berhasil.
Metode dakwah adalah cara yang digunakan seseorang untuk
menyampaikan maksud dan tujuan tertentu kepada mad’u. Terkait dengan
etika dakwah, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan agar dakwah
dilakukan dengan bijaksana, nasihat, dan diskusi yang baik. Dakwah
sebaiknya dilakukan dengan bahasa yang santun dan penuh empati sehingga
dapat mencerahkan pikiran dan menyejukkan hati (Bahroni, 2016:120).
Dalam surat An-Nahl ayat 125, dijelaskan metode dakwah yang dapat
digunakan oleh da’i sebagai berikut:
21
Surat An-Nahl ayat 125:
ادع إلى سبيل ربك بالحكمة والموعظة الحسنة وجادلهم بالتي هي أحسن إن
١٢١-ربك هو أعلم بمن ضل عن سبيله وهو أعلم بالمهتدين -
Artinya: “Serulah manusia kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat di jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
Berdasarkan ayat tersebut, mengandung makna bahwa ada tiga metode
yang dapat digunakan untuk dakwah yaitu: Hikmah (berdakwah dengan benar
dan tepat untuk kebaikan), Mau’izah Hasanah (memberikan nasihat yang baik),
dan Al Mujadalah bi-al-lati hiya ahsan (berdialog atau diskusi).
Selain dari ketiga metode dakwah tersebut masih terdapat beberapa metode
dakwah yang sering digunakan, salah saatunya yaitu metode dakwah Ceramah
suatu teknik atau metode dakwah dengan aktifitas dakwah berbicara (Amin,
2009:101).
e. Media dakwah
Media dalam bahasa Latin Medium yaitu perantara atau pengantar. Istilah
media digunakan dalam bahasa Inggris, dalam Indonesia memiliki arti: alat
komunikasi, perantara atau penghubung (Arifin, 2011: 89). Media massa adalah
alat untuk menyampaikan isi pesan, pernyataan atau informasi yang bersifat
umum (Wahyudi, 1991:90).
Menurut Ilaihi (2010:104) media ialah alat yang digunakan untuk
mengalihkan pesan dari sumber kepada penerima. Komunikasi bermedia dapat
22
dikatakan komunikasi tidak langsung, sehingga komunikasi melalui media
bersifat satu arah yang mengakibatkan komunikator tidak mengetahui tanggapan
komunikan pada saat ia berkomunikasi. Maka keberadaan media dalam
bermasyarakat menjadi penting bagi dakwah dalam menopang kehidupan
modern.
Menurut Arifin dalam Arifin (2011:89) media menjadi 3 bentuk. (1)
berbicara (Spoken), karena hanya dapat ditangkap oleh telinga, maka dinamakan
auditive media (media dengar). Media ini antara lain gendang, kentongan,
telepon dan radio. (2) media yang dapat menyalurkan tulisan. Media yang masuk
golongan ini antara lain koran, iklan, dll. (3) audio visual media (media dengar
pandang). Media yang termasuk golongan ini antara lain youtube dan internet.
Semua jenis media tersebut sebagai pengantar dakwah, dapat melalui
pers, film, radio dan televisi sebagai mediasi yaitu penyampai berbagai pesan
dakwah kepada khalayak, dan media massa cocok dipakai oleh para mubaligh
untuk memproduksi berbagai pesan dakwah.
Posisi media massa dalam dakwah, sangat penting dalam upaya
membentuk citra diri para mubaligh dan umat Islam untuk memperoleh
dukungan publik, media massa mempunyai kekuatan langsung ataupun tidak
langsung. Dakwah dengan menggunakan media massa termasuk dalam lingkup
“komunikasi massa” dalam perspektif sosiologi (Arifin, 2011:90-91).
f. Tujuan dakwah
Dakwah membantu manusia dalam beribadah kepada Allah, agar manusia
sesuai pada aturan sebagai pemimpin dimuka bumi (Bachtiar, 1997:37). Dakwah
23
Islam mencakup aktivitas, baik yang bersifat materi, spriritual, jasmani-rohani,
maupun mental-intelektual yang dilakukan melalui interaksi positif, baik
personal, kolektif, maupun massal pada berbagai segi kehidupan (Ma’arif,
2010:26).
Sedangkan menurut Ma’arif (2010:29) tujuan dakwah adalah:
1. Membersihkan jiwa masyarakat.
2. Mengembangkan kemampuan baca tulis, yaitu dengan tujuan agar memahami
makna Al-Qur’an serta sunah Nabi saw.
3. Membimbing pengalaman ibadah, yaitu sebagai landasan bagi perkembangan
kehidupan masyarakat untuk tetap damai.
4. Meningkatkan kesejahteraan, karena dakwah umumnya membawa umat Islam
pada peningkatan kesejahteraan, baik sosial, ekonomi, maupun pendidikan.
Seorang yang akan berdakwah harus mengetahui tujuan apa yang
dikerjakannya. Tanpa mengetahui tujuan dari kegiatan dakwah, maka dakwah
tidak akan mempunyai makna apa-apa (Amin, 2009:58). Kegiatan dakwah
sama pentingnya dengan unsur-unsur lain, seperti subjek dan objek dakwah,
metode dan lain sebagainya, bahkan lebih dari itu.
Menurut Amin (2009:60) tujuan dakwah dibedakan menjadi dua yaitu
tujuan umum dakwah dan tujuan khusus dakwah. Tujuan dakwah secara umum
yaitu untuk memperkuat iman seorang muslim agar mencapai kehidupan yang
sejahtera sampai akhirat. Sedangkan tujuan khusus dakwah sebagai makna dari
tujuan umum dakwah.
24
C. Radio
1. Sejarah radio
Radio adalah siaran atau pengiriman lewat udara. Radio di Inggis disebut
broadcasting, broad (luas) yang dipahami sebagai penyiaran. Dengan isi siaran
yang bersifat terbuka akan menyentuh khalayak yang luas (massa), maka radio
kemudian dinamakan media komunikasi massa atau media massa. Selain itu
radio juga berarti pesawat penerima siaran radio (Arifin, 2011: 108).
Secara teknik, radio pada awal perkembangannya dimulai oleh Heinrinch
Hertz (ahli fisika Jerman) pada tahun 1887. Hasil tersebut kemudian diteruskan
oleh Guglielmo Marconi dari Italia yang mempromosikan penggunaan
gelombang elektromagnetik kepada The New Time pada tahun 1901, dan
berhasil mengirimkan sinyal yang melampaui samudra Atlantik. Sebelum itu
Marconi menciptakan wireles telegraph (1896) dari sebuah pemancar kepada
suatu alat penerima. Radio digunakan secara baik sekitar tahun 1920 (Arifin,
2011:109).
2. Fungsi radio
Fungsi radio untuk memenuhi kebutuhan pendengar, yaitu ada tiga bentuk
informasi, pendidikan dan hiburan. Program hiburan sebagai acara utama,
sekecil apapun presentasinya harus diperhatikan. Radio memiliki peran sosial
(1) sebagai tempat menyampaikan informasi, (2) tempat perpindahan kebijakan
pendapat, (3) sebagai tempat untuk diskusi, dan (4) sebagai tempat kejujuran
(Masduki, 2001:2)
25
3. Program Siaran
Kata “program” dalam bahasa Inggris programme atau program yaitu acara
atau rencana. Undang-Undang Penyiaran Indonesia tidak memakai kata
program untuk acara tapi menggunakan istilah “siaran” sebagai pesan. Kata
”program” dipakai lebih sering daripada kata “siaran” untuk dijadikan
pengertian acara. Program adalah semua yang ditampilkan stasiun penyiaran
untuk memenuhi kebutuhan pendengarnya. Program yang baik akan
mendapatkan pendengar yang banyak, sedangkan program yang buruk tidak
akan mendapatkan pendengar (Morissan, 2008: 209).
Menurut Morissan (2008:210), bagian program di radio paling penting
untuk mendapatkan iklan dan harus cerdas menarik perhatian para pendengar
agar radio semakin maju. Program radio harus dikemas rapi agar menarik
perhatian banyak orang. Setiap produksi program harus mengacu pada
kebutuhan pendengar yang menjadi target stasiun radio.
Stasiun radio baru sangat penting untuk menentukan format siaran
sebelum memulai kegiatan penyiaran, karena dapat menentukan format siaran
apa yang sesuai dengan penerapannya pada wilayah program dan pemasaran.
Secara umum format siaran dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar,
yaitu: format musik, informasi dan khusus.
D. Radio Sebagai Media Dakwah
Radio adalah media massa elektronik pertama, selain itu radio merupakan
medium penyiaran nasional pertama (Baran, 2012:253). Radio dapat menjadi
sesuatu yang bersifat pribadi, dinamis, dan spesifik. Radio memiliki daya
26
langsung. Sebagai media komunikasi, radio dapat digunakan sebagai media
dakwah dalam arti menyalurkan pesan-pesan dakwah untuk menjangkau yang
luas. Pesan dakwah adalah semua perkataan yang bersumber Al-Qur’an (Toto,
1997:43).
Sebelum penyiaran broadcasting televisi lahir, media cetak telah
menerbitkan sebuah pesan layanan dahulu. Dalam radio, broadcasting sudah
lebih awal dalam menyampaikannya kepada publik. Radio memiliki tiga sifat
keunggulan utama, yaitu mempunyai kekuatan yang bisa diandalkan daya
tembus, daya tarik, dan daya langsung. Tidak ada media lain pun yang dapat
menyaingi akan keakuratan, kesegaran, faktual, obyektif dalam penyajian
beritanya, serta keluasan dari jangkauan segmennya. Untuk dapat menghasilkan
suatu produksi yang bersifat imajinatif dan ekspresif, dibutuhkan perpaduan
keharmonisan antara bunyi-bunyian atau efek tata gerak yang diproduksi dari
sebuah stasiun penyiaran radio. Berhasilnya program yang disampaikan oleh
broadcasting penyiaran radio ataupun broadcasting televisi adalah hasil dari
“paduan olah suara dan olah tubuh” seirama akan membuat stasiun penyiaran
radio menjadi berbeda dari stasiun-stasiun lainnya (Arifin, 2010:57-59)
Penggunaan radio sebagai media dakwah, sudah banyak dilakukan di
Indonesia, yang dikenal sebagai radio dakwah, biasanya didirikan di masjid atau
pesantren, sebagai lembaga penyiaran komunitas. Radio mempunyai
keunggulan karena memiliki aspek bunyi suara manusia sebagai ciri utamanya,
dan mempunyai sifat persuasif yang tinggi. Selain hal tersebut radio memiliki
27
kelebihan lain yaitu khalayak yang dapat dijangkau lebih luas, dibandingkan
surat kabar atau film (Arifin, 2011:110).
Media dakwah adalah alat pengantar pesan kepada mad’u. Dakwah
melalui media massa adalah tahap penyampaian pesan melalui media baik
elektronik maupun cetak, seperti radio. Hampir seluruh radio siaran
mengandung edukasi. Seperti siaran Buya Hamka, kepeloporan kuliah subuh
RRI sekarang marak melalui radio siaran sawasta bahkan juga diikuti oleh
berbagai TV swasta (Amin, 2009:270).
Dakwah melalui radio berhasil apabila ada yang mengikuti acara tersebut.
Pesan dakwah yang disampaikan oleh da’i atau penyiarnya melalui format
acaranya yang bersifat dialogis (berbincang-bincang) ada juga yang monologis
yang berupa ajakan agar orang lain mau mengerjakan nasehatnya.
Radio juga mempunyai ciri khas, tercatat sebagai kelebihan dan
kelemahan radio. Karakter tersebut akan membedakannya dengan media massa
lainnya, seperti media cetak dan televisi. Menurut Riswandi adapun kekuatan
yang dimiliki media radio, antara lain:
1. Cepat dan langsung
Informasi yang disampaikan penyiar adalah kejadian yang terjadi
saat itu juga atau beritanya adalah yang bersifat up to date, dan informasi
yang diterima langsung sampai ke telinga pendengar saat itu juga tanpa
melalui perantara.
28
2. Akrab dan hangat
Radio adalah media komunikasi yang paling akrab dengan
khalayaknya. Seolah-olah penyiar sedang berbicara dengan kita layaknya
seorang teman yang akrab.
3. Sederhana,
Tidak rumit, baik bagi pengelola maupun pendengar. Radio hanya
membutuhkan penyiar, mikrofon, operator, dan reporter (jika perlu). Tidak
seperti televisi yang membutuhkan penata lampu, penata rias, studio, dsb.
4. Tanpa batas,
Siaran radio menembus batas-batas geografis (jarak jangkauan siaran
radio), demografis (menembus gunung, lembah, dsb, karena menggunakan
gelombang elektromagnetik), (golongan), dan kelas sosial (kaya, miskin,
pelajar, petani, pedagang,dsb.).
5. Murah,
Pendengar tidak dipungut biaya apapun untuk mendengarkan radio.
6. Fleksibel,
Dapat dilakukan dengan bebas. Misalnya, sambil menyetir mobil,
memasak, membaca buku, dsb.
7. Tempat mendengarkan musik,
Paling identik dengan musik. Tujuan utama orang mendengarkan
radio umumnya adalah untuk mendengarkan musik.
29
8. Memberi kejutan,
Radio memberi kejutan kepada pendengarnya melalui program-program
yang disajikan. Misalnya, program musik, kita tidak akan tahu lagu-lagu apa saja
yang akan diputarkan. Atau program feature membahas profil seorang artis, kita
tidak tahu siapa artis yang profilnya akan dibahas sampai pada saatnya acara
tersebut disiarkan. ( Riswandi, 2009 : 56 ).
Meskipun memiliki kelebihan-kelebihan dari media lainnya, tetapi radio
juga mempunyai kekurangan. Adapun kekurangan-kekurangan yang dimilikinya
antara lain :
1. Bersifat auditif
Radio hanya bersifat auditif yaitu hanya dapat didengar, sehingga
mudah dilupakan.
2. Mengandung gangguan
Gangguan yang dimaksud berupa gangguan teknis karena media radio
melalui gelombang elektromagnetik yang bisa terpengaruh oleh kondisi
geografis atau alam.
3. Tidak dapat diulang
Siaran radio tidak dapat diulang, tidak seperti media cetak yang dapat
dibaca berulang-ulang. Meskipun format radio bersifat rekaman, namun
tetap saja tidak dapat diulang kembali.
30
4. Global
Informasi bersifat umum. Oleh karena itu angka–angka pun
dibulatkan. Misal info demo 112 orang, maka akan disampaikan “demo
terjadi dengan masa ratusan”.
5. Beralur linier
Program acara disampaikan berdasarkan (rundown). Tidak seperti
pembaca bisa ke halaman tengah atau terakhir sesuai yang diinginkan
(Riswandi, 2009: 57)
Merujuk dari kelebihan dan kekurangan radio, seperti sudah
dijelaskan diatas, maka radio harus dikelola dengan baik, agar
pendengarnya bisa mendapatkan apa yang diinginkan dan dibutuhkan.
Kebutuhan tersebut bisa berupa informasi atau hiburan.
31
BAB III
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Profil Radio Binamas FM
1. Sejarah Berdirinya Radio Binamas FM
Radio Binamas FM dirintis sekitar tahun 2009 di Purworejo, dan pada saat
itu masih sebatas radio komunitas. Setelah satu tahun mengudara karena respon
dari masyarakat yang cukup baik, kemudian berhenti karena ada sesuatu hal
yaitu pada tahun 2010. Kemudian setelah itu, pada tahun 2010 mulai proses
perijinan dan radio komunitas resmi tidak aktif kembali, hingga akhirnya pada
tahun 2013 izin pertama turun, kemudian mulai membangun studio radio yang
ada di Kemiri saat ini dengan memulai uji coba siaran, hingga pada akhirnya
tahun 2015 mendapat izin resmi pendirian sampai saat ini dan berubah menjadi
radio swasta. Radio Binamas FM berdiri atas ide dan keinginan yang kuat oleh
bapak Nur Aziz, beliau merupakan salah satu lulusan teknik yang kebetulan aktif
dalam bidang dakwah sehingga beliau memiliki cita-cita untuk mengembangkan
dakwahnya melalui radio.
Lembaga penyiaran swasta adalah salah satu lembaga yang dapat
menyalurkan pendapat dan informasi secara langsung, dengan berpedoman pada
ketuhanan, persatuan dan kesatuan nasional, sehingga masyarakat tidak
tertinggal pada perkembangan dunia luar dengan segala pengaruhnya. Radio
Binamas FM mengabdikan diri kepada bangsa untuk bersama menjadikan
masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang lebih memperkuat jati diri
bangsa sebagai masyarakat yang adil dan berada. Selain itu Radio Binamas
32
berencana untuk memberikan kerohanian kepada masyarakat Purworejo sebagai
salah satu cara untuk memperkuat pondasi keimanan dalam hidup yang akan
berdampak pada pembentukan mental bangsa. Peran tersebut dapat diwujudkan
antara lain dengan informasi dan dakwah sebagai salah satu format yang akan
diwujudkan dan dikembangkan oleh Radio Binamas FM (Company profil).
Radio mempunyai peran aktif dalam penyajian informasi dan edukasi bagi
masyarakat, hal tersebut terbukti masih banyak minat masyarakat untuk
menjadikan radio sebagai salah satu media informasi dan hiburan selain media-
media lainnya. Hal tersebut sangat dipengaruhi dengan semakin sering
berubahnya kondisi sosial, politik, ekonomi dan budaya di Purworejo.
Pengembangan aspek yang dapat diberikan kepada masyarakat, selain
yang bersifat umum, salah satunya juga segi keagamaan masyarakat, karena segi
agama masyarakat di Purworejo mempunyai potensi yang perlu dipertahankan
melalui pembinaan mental dengan program keagamaan siaran radio.
Peningkatan dakwah dapat dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan
sarana yang tersedia. Saat ini radio telah menjadi pilihan favorit bagi masyarakat
untuk mendengarkan dakwah. Hanya saja sampai saat ini proporsi dakwah masih
relatif kecil dibandingkan dengan total program yang disiarkan oleh radio, dan
sampai saat ini masih sedikit ditemukan radio yang terfokus di bidang dakwah,
tidak seperti perkembangan yang terjadi didunia pertelevisian, musik, dan lain
sebagainya. Keadaan tersebut merupakan peluang bagi PT Bina Masyarakat
Berirama untuk mengembangkan strategi dakwah melalui media yaitu dengan
mendirikan radio muslim pertama di Purworejo (Radio Binamas FM).
33
“Dinamakan Radio Binamas FM karena radio ini merupakan
bagian usaha lain dari Baitul Mall wa Tanwil (BMT) Binamas yaitu
koperasi simpan pinjam yang berlandaskan syari’ah. Maksud dari nama
Binamas adalah Bina Masyarakat. Jadi radio ini di dirikan dengan tujuan
landasan utama untuk membina masyarakat khususnya di Purworejo dan
sekitarnya. Radio ini berdiri benar-benar murni Islami, minimal berisi hal-
hal positif, murni terhadap nilai-nilai Islam termasuk segmen hiburannya.
Radio ini dapat dikatakan Islami, akan tetapi apabila dikatakan isinya
pengajian atau ceramah setiap hari hal tersebut tidak benar, karena sejak
awal pendirian justru akan mengurangi pengajian atau ceramah-ceramah,
hal tersebut dengan alasan untuk menghindari tingkat kebosanan para
pendengar, jadi sifatnya insert, potongan-potongan kalimat bijak, kultum,
dan setidaknya hal tersebut akan lebih mengena terhadap pendengar”,
(Aziz, Wawancara, 10 April 2017).
Radio ini dari segi konten program acaranya netral, tidak mengacu pada
golongan tetentu. Hal tersebut dengan tujuan agar dapat diterima oleh
masyarakat, bahkan ketika ada masukan sangat menerima, dengan tujuan
berjuang karena agama. Program acara yang ada mengacu pengajian, umum,
insert, dan senandung (hiburan Islami). Secara konsep radio ini umum sama
halnya dengan radio lainnya, hanya saja hiburan-hiburannya berisi acara Islami,
juga dengan tidak meninggalkan acara umumnya, termasuk siaran khusus untuk
remaja dan anak-anak.
Bapak Nur Aziz menuturkan pada saat wawancara beliau mendirikan radio
dengan memiliki motivasi dan tujuan yang kuat untuk bisa mendirikan radio.
“motivasi mendirikan radio ini sebagai ladang amal untuk berdakwah, agar
tetangga saya tersirami dengan radio minimal di Purworejo. Karena saya belum
bisa amal atau sodaqoh banyak, ceramah kesana kemari, dan ingin berdakwah di
masyarakat Purworejo dan sekitarnya, jadi ya saya berusaha untuk mendirikan
radio ini” ucap Bapak Nur Aziz pada saat wawancara 10 April 2017 di studio
Radio Binamas FM Purworejo.
34
Radio dapat membuka akses yang lebih mudah bagi masyarakat untuk
mendapatkan informasi sekaligus dakwah. Dengan radio, setiap orang dapat
mendengarkan penyampaian informasi, pengetahuan, dan wawasan serta dapat
menikmati hiburan dimanapun dan dalam kondisi apapun. Pengalaman yang
telah dilalui oleh beberapa radio di daerah lain yang terus berupaya fokus
menjadikan radio sebagai sarana dakwah, telah membuktikan kemudahan yang
dapat diperoleh oleh masyarakat.
Ditinjau dari sudut pandang lain, pengembangan Radio Binamas FM juga
merupakan salah satu upaya untuk mendukung terwujudnya cita-cita Kabupaten
Purworejo dengan semboyan BERIRAMA, yang pada salah satu misinya adalah
untuk menciptakan manusia yang beriman dan bertaqwa. Kehadiran radio ini
juga diharapkan dapat membangun imageatau gambaran (city branding) bahwa
Purworejo adalah kota yang juga menyemaikan semangat religius
masyarakatnya. Sebagai radio yang lebih dominan di bidang dakwah, terobosan
ini merupakan sesuatu yang termasuk langka dan unik.
Semangat dakwah Radio Binamas FM yang juga merupakan radio muslim
satu-satunya di Purworejo juga bermaksud untuk berpartisipasi serta ambil
bagian dari kesempatan yang baik dengan menyajikan informasi yang lebih
informatif, edukasi yang lebih edukatif dan akan berusaha selalu untuk kreatif
dan inovatif dalam hal program maupun penyajian kepada masyarakat sehingga
dapat memberikan kegiatan positif serta bermanfaat kepada masyarakat
khususnya di Purworejo.
35
2. Tujuan Pendirian Radio Binamas FM
a. Jangka pendek, Radio Binamas FM sebagai tempat/wadah untuk masyarakat
dalam mengembang potensi dirinya, terutama untuk sadar akan informasi dan
pendidikan secaraumum.
b. Jangka menengah, Radio Binamas FM sebagai sarana bagi masyarakat untuk
lebih memperluas wawasan dan pendidikan secara umum dengan informasi-
informasi yang disajikan.
c. Jangka panjang, Radio Binamas FM mampu menjadikan masyarakat yang
madani, bertanggungjawab, kreatif, inovatif, aktif, dan produktif,
bereligiuitas dan berintegritas serta sadar akan fungsinya sebagai kontrol
sosial berlandaskan keimanan.
d. Memberikan kesejahteraan serta keuntungan material dan spiritual bagi
semua pihak yang terkait.
3. Visi Misi Radio Binamas FM
a. Visi
Menjadi Media Informasi Dan Komunikasi Yang Berlandaskan Kebenaran
Dan Bernilai Positif Bagi Masyarakat.
b. Misi
1) Menyelenggarakan berbagai program pembinaan kepada masyarakat
untuk mewujudkan penghidupan kehidupan masyarakat yang lebih baik.
2) Menjadi media penyejuk hati yang mengupayakan pencapaian barokah
Illahi.
3) Menjadi media partner dan mitra usaha bagi masyarakat.
36
4. Struktur Organisasi Radio Binamas FM
Struktur organisasi Radio Binamas 96.0 FM Purworejo, adalah sebagai
berikut:
5. Target Pendengar
Target pendengar Radio Binamas FM Purworejo yang biasa di sapa
“Sahabat Binamas FM” dari segi umur 06-16 tahun 10%, 16-35 tahun 40%, 35-
60 tahun 50%. Sedangkan berdasar jenis kelamin pria 50% dan wanita 50%,
yang terakhir yaitu target pendengar berdasarkan pendidikan SD-SMP 10%,
SMA 50% dan D1-Sarjana 40%.
KOMISARIS UTAMA
KARSIWI TRI S.
DIREKTUR
AHMAD KAMIL ARIFIN
DEVISI PENYIARAN
TARWIYAH MARGI L
DEVISI PENYIARAN
RIFKA FANY AMRINA
PENYIAR
NUR FAHRUROZI
PENYIAR
NISA NISRINA
PENYIAR
SURYADI
PENYIAR
SITI ALIMAH
PENYIAR
EKO WIYONO
DEVISI TEKNIK
NUR AZIZ
OPERATOR
SYAHLEVI PUTRA P.
OPERATOR
SUHARNO
OPERATOR
REYNALDI
DEVISI KEUANGAN
SITI MUSLIMAH
KOMISARIS
SUGENG SUBIYANTOMO
37
B. Sejarah Berdirinya Program Khazanah Malam
Program acara Khazanah Malam merupakan salah satu acara yang terdapat
di Radio Binamas FM Purworejo. Nama program acara Khazanah Malam dipilih
dengan alasan karena acaranya di malam hari, sehingga acara harus lebih
nyaman dan pada saat siaran dengan keadaan rileks yang benar-benar santai,
akan tetapi dengan menghadirkan tema-tema yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari dengan kandungan nilai-nilai positif di dalamnya.
Nama tersebut dipilih karena memang materi di malam hari tepat untuk
santai yaitu dengan acara yang di kemas dengan suasana yang santai dan
disiarkan mulai pukul 19.30-21.00 WIB. Produksi acara tersebut dianggap
paling tepat karena pada saat itu masyarakat sedang beristirahat dan santai,
sehingga dengan harapan siaran Khazanah Malam dapat menemani dan minimal
dapat menambah pengetahuan setelah masyarakat mendengarkan.
Program acara Khazanah Malam disiarkan empat kali dalam satu minggu
dengan menghadirkan tema yang berbeda-beda yang mengandung nilai-nilai
positif dengan cara yang sederhana, karena pada waktu tersebut tidak diisi
dengan materi yang berat-berat serta pada malam hari sudah ada hiburan
tersendiri sebagai pengantar tidur.
“Asal usul nama Khazanah Malam sebenarnya tidak ada yang spesial bagi
kami, Khazanah artinya seperti keilmuan. Sehingga kayaknya radio ini
tepat kalau namanya itu, dengan mengambil nama itu lebih tepat dan dulu
ketika merintis program acara belum menemukan nama lain kecuali nama
itu. Jadi bagi kita pas sampai saat ini dan perkara tema bisa ganti. Cuma
program acara pada waktu itu belum menemukan nama lain sehingga
yaudah mungkin bisa jadi setiap tema ada sisi kehidupan waktu itu kami
yaudah Khazanah Malam aja secara disebutkan juga nyaman di dengar
juga enak, jadi tidak ada yang spesial seperti itu” (Aziz, wawancara, 10
April 2017)
38
Nama Khazanah Malam diusulkan oleh Bapak Nur Aziz, kemudian
ditetapkan berdasarkan musyawarah, beliau sebagai konseptornya dan akhirnya
disetujui. Berbagai ilmu yang akan disampaikan tidak terpatok tema yang akan
datang apa, akan tetapi mengikuti keadaan yang ada di masyarakat. Semua
materi program acara dari script writer (penulis naskah), akan tetapi karena
terbatasnya kru terkadang materi dibuat langsung oleh penyiarnya atau dari
operator dan dibantu oleh admin. Biasanya apabila belum mendapatkan materi
terbaru, materi yang sudah pernah di siarkan pada tahun-tahun sebelumnya akan
disiarkan kembali dengan tujuan agar selalu bermanfaat.
Kelebihan dari program Khazanah Malam yaitu banyak keilmuan yang
disampaikan, alasan disiarkan pada malam hari karena pada waktu tersebut
sedang tepatnya dan nyaman untuk mendengarkan ilmu yang disampaikan
dalam waktu yang santai khususnya melalui radio. Dalam program Khazanah
Malam apabila narasumber hadir ke studio ada interaktif dan apabila tidak ada
narasumber tidak ada interaktif.
Setiap pertanyaan pasti dijawab akan tetapi apabila terlalu banyak
pertanyaan maka tidak langsung dijawab dan akan dijawab pekan depan.
Hambatan dalam program Khazanah Malam secara serius sampai saat ini belum
ada, hanya saja ketika tidak ada internet sedang materi belum ada meskipun
sudah ada buku, namun lupa belum tersedia karena tidak adanya script writer
yang pasti, serta kesalahan teknis saja.
39
C. Deskripsi Program Khazanah Malam
Program Khazanah Malam adalah salah satu program acara yang terdapat
di Radio Binamas FM Purworejo, yang disiarkan setiap hari Senin, Rabu,
Jum’atdan Minggu pada pukul 19.30-21.00 WIB. Dalam program acara ini
dibagi menjadi empat segmen dalam satu minggu dengan tema yang berbeda-
beda. Adapun segmen dalam program Khazanah Malam yaitu:
1. Jalan Cahaya,
2. Kisah Nabi,
3. Curhat Remaja, dan
4. Kajian Al-Qur’an.
Program Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya disiarkan setiap hari
senin, segmen Jalan Cahaya ini berisi cerita-cerita inspiratif yang mengandung
motivasi dan inspirasi keislaman yang dikisahkan melalui cerita fiksi yang
disampaikan oleh penyiar, dengan adanya segmen Jalan Cahaya diharapkan
setelah mendengarkannya para pendengar dapat terinspirasi serta mengambil
hikmah dan pelajaran yang terdapat dalam cerita tersebut.
Segmen Kisah Nabi disiarkan setiap hari rabu, dalam segmen Kisah Nabi
berisi cerita kisah-kisah para nabi yang di sampaikan oleh penyiar. Dengan
adanya segmen Kisah Nabi diharapkan kita akan lebih mencintai dan meneladani
para nabi.
Hari Jum’at program Khazanah Malam hadir khusus untuk para remaja
muslim, yaitu dalam segmen Curhat Remaja. Dalam segmen ini program acara
menghadirkan narasumber langsung ke studio yang akan menyampaikan tema
40
yang sudah ditentukan dan kemudian akan dibuka kesempatan untuk
menyampaikan curhatannya baik yang berkaitan dengan tema yang ada ataupun
diluar tema ataupun pertanyaan-pertanyaan yang menjadi unek-unek baik
melalui whtasApp atau sms untuk bisa bergabung.
Hari minggu akan datang program acara Khazanah Malam dalam segmen
Kajian Al-Qur’an, dalam segmen Kajian Al-Qur’an berisi kajian yang berkaitan
dengan Al-Qur’an dan nasehat-nasehat yang berlandaskan dari Al-Qur’an.
Dengan adanya segmen Kajian Al-Qur’an diharapkan dapat menambah
wawasan dan menambah keyakinan kita terhadap kebenaran Al-Qur’an,
sehingga kita bisa lebih berakhlak kepada Allah karena pada hakekatnya hal
tersebut juga bermanfaat bagi diri kita sendiri.
D. Temuan Hasil Penelitian
1. Isi Program Siaran Khazanah Malam Segmen Jalan Cahaya
Penelitian ini diambil dari segmen acara yang terdapat dalam Program
Khazanah Malam yang dibawakan oleh penyiar. Dalam penelitian ini peneliti
hanya berfokus pada salah satu segmen acara yang terdapat dalam program
siaran Khazanah Malam, yaitu Jalan Cahaya. Jalan Cahaya merupakan salah satu
acara yang diangkat dari kisah fiksi (khayalan) yang disampaikan oleh penyiar
langsung dari studio Binamas FM Purworejo setiap hari senin pukul 19.30-21.00
WIB. Ciri khas dari Jalan Cahaya yaitu selalu menyampaikan kisah-kisah
inspiratif islami meskipun hanya diambil dari kisah fiktif. Dalam segmen acara
tersebut dianggap peneliti memiliki pesan dakwah yang perlu untuk diteliti lebih
lanjut. Dengan demikian, untuk mengetahui isi pesan dakwah yang terkandung
41
dalam program Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya di Radio Binamas FM
Purworejo, maka peneliti melakukan analisa data berdasarkan transkip data
siaran edisi bulan April 2017 (terlampir).
2. Data Tentang Proses Produki Program Siaran Khazanah Malam
Berdasarkan temuan dan hasil wawancara yang telah dilakukan, dalam
penelitian ini peneliti memilih informan yang sesuai dengan fokus penelitian
sebagai sumber data penelitian.
Bapak Nur Aziz adalah penanggung jawab radio Binamas FM. Beliau
mengetahui sejarah mendalam serta seluk beluk dari radio Binamas FM.
Peneliti telah melakukan wawancara terhadapnya mengenai bagaimana
proses produksi penyiaran program acara Khazanah Malam.
Proses produksi penyiaran siaran radio dilaksanakan berdasarkan ciri
khas jenis radio untuk meningkatkan mutu produk acarany. Proses produksi
penyiaran program acara radio melewati tiga tahap yaitu tahap pra produksi
penyiaran, produksi penyiaran dan pasca produksi penyiaran. Proses
produksi suatu program ada 2 cara yang biasa digunakan, yaitu: live atau
siaran langsung dan taping atau rekaman.
Program yang disiarkan secara langsung, biasanya dimulai dan diakhiri
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Khusus untuk program siaran
Khazanah Malam di Radio Binamas FM dilakukan di dalam studio pada
malam hari. Sedangkan untuk proses produksi taping atau rekaman
produksinya dilakukan dahulu baru kemudian pada hari berikutnya disiarkan.
Jadi proses produksinya dilakukan di studio sehingga hasil produksinya
42
disimpan melalui penyimpanan audio seperti kaset CD atau naskah. Program
yang dilakukan secara rekaman akan melalui proses editing terlebih dahulu
sebelum akhirnya disiarkan.
“Pas proses produksi penyiaran Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya
pada awal pembukaan penyiar akan mengucapkan salam, mengenalkan
identitas, dan menyampaikan tema yang akan dibahas” (Wawancara, Aziz, 10
April 2017)
Program Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya saat produksi
penyiaran penyiar langsung membacakan cerita yang akan disampaikan
malam itu, karena segmen ini khusus untuk cerita inspiratif yang diambil dari
kisah fiksi, tidak seperti segmen lain yang diagkat dari kisah nyata serta serta
tanya jawab dengan narasumber yang ada di studio.
Tahap terakhir dalam proses produksi sebuah program acara adalah
pasca produksi penyiaran. Tahap pasca produksi penyiaran untuk proses
produksi siaran langsung program Khazanah Malam hanya terdiri dari
evaluasi terhadap kegiatan produksi. Evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mengukur dan mengetahui hasil dari kegiatan produksi yang telah
dilakukan terkait dengan penyiaran. Evaluasi juga dijadikan sebagai bahan
penilaian agar untuk produksi selanjutnya bias dilakukan lebih baik lagi.
Bapak Nur Aziz menuturkan bahwa dalam proses produksi acara di
Radio Binamas FM Purworejo cukup mudah. Menurut beliau bahwa proses
produki acara tuntutan saja, misal akan membuat program acara Khazanah
Malam segmen Jalan Cahaya, maka membuat spot iklan, menyiapkan naskah,
43
dan kemudian disiarkan.hal tersebut yang paling utama, karena secara teknis
sudah tersedia semua konsep penyiarannya.
Radio Binamas FM kru masih sangat terbatas, sehingga satu orang
harus mengerjakan lebih dari satu pekerjaan karena terbatasnya tenaga yang
ada. Salah satunya penulis naskah (script writer), di radio Binamas FM tidak
ada petugas penulis naskah, jadi tugas untuk menulis naskah dikerjakan oleh
bagian admin (pembantu penulis naskah), padahal peran penulis naskah
dalam sebuah radio pada umumnya sangat berperan penting dan dibutuhkan.
Meskipun demikian, terkadang admin sudah membuatkan naskah siaran,
namun apabila penyiar tidak cocok dengan isinya mereka akan mengganti dan
tidak menggunakan naskah yang sudah disediakan oleh admin.
“Penyiar biasa dibantu kalau mau sebenarnya tugasnya adalah tugasku
sebagai admin atau operator untuk mencari, cuma karena yang namanya
tiga orang pikirannya bisa tiga orang,yakan? Kadang ada yang dicariin tapi
bilang “la aku kok gak cocok sama ini”, jadi kan malas membuat lagi kalo
seperti itu terus gitu. Nah akhirnya, kalaupun kita sudah menyiapkan,
silahkan dipakai atau anda ingin membuatnya sendiri lagi” (Wawancara,
Sifa 14 Juni 2017)
Akhirnya dengan adanya kejadian seperti yang dituturkan oleh Sifa
sebagai admin dan pembuat naskah, kemudian dibuat kebijakan bahwa untuk
naskah siaran program Khazanah Malam bebas untuk membuat sendiri para
penyiar atau dibuatkan yang penting sudah disiapkan oleh admin, dan yang
paling utama meskipun naskah diganti dengan membuat sendiri seorang penyiar
namun tema harus tetap sama dan tidak boleh dirubah. Dengan demikian
bertujuan untuk mempermudah tugas sebagai seorang penyiar. Namun ada juga
44
yang dengan senang hati memakai naskah hasil penulisan admin,karena ia
merasa lebih mudah tidak harus berfikir dua kali.
“Radio Binamas FM Purworejo kerja tim masih sangat kompak antar kru,
karena juga terbatasnya jumlah kru yang ada sehingga hubungan mereka
harus saling bekerja sama, jadi mereka akan saling bantu” (Wawancara, Nur
Aziz, 10 April 2017).
Secara umum proses produksi dalam program siaran radio harus dilakukan
sesuai dengan urutannya tidak dapat dirubah-rubah harus sesuai dengan
rundown yang telah ditentukan.
45
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Analisis Proses Produksi Program Acara Khazanah Malam
Pada bab ini peneliti akan membahas tentang bagaimana proses produksi
atau penyiaran program Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya di Radio
Binamas FM Purworejo.
“Radio Binamas FM proses produksi program acara masih terbilang
mudah. Produksi program acara tuntutan saja. Misal katakanlah mau bikin
program acara Khazanah Malam Jalan Cahaya, pantauan bikin spot promo
bahwa jam skian ada Khazanah Malam Jalan Cahaya, menyiapkan skrip
naskah dilounching disiarkan ada request dari interktif, sebatas itu. Secara
teknis sudah tersedia semua dan tinggal sperti ini, dan konsep penyiarnya
seperti apa. Dalam artian satu naskah mau dibaca berapa jam dan dibagi 6
sesi kali penyiar sendiri yang bikin. Dan untuk peralatan yang dipakai dalam
proses siaran cukup sederhana, yaitu yang sudah terdapat dalam studio
seperti mikrofon, komputer, dan lain sebagainya”.(wawancara. Aziz.10.
2017).
Peneliti menyimpulkan bahwa memang dalam proses penyiaran program
siaran Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya tidak terlalu rumit, yang paling
penting dalam program ini adalah tersedianya naskah siaran, karena Jalan
Cahaya merupakan program siaran yang berisi suatu kisah pelajaran dalam
kehidupan sehari-hari yang dituangkan dalam bentuk narasi yang berasal dari
kisah fiktif.
Pada awalnya program director (pembuat acara) ingin membuat program
baru yang bernuansa islami dan santai pada malam hari. Oleh karena itu program
46
ini disiarkan pada pukul 19.30-21.00 WIB, karena targetnya untuk orang-orang
yang sedang santai, rileks beristirahat pada malam hari. Adapun persiapan yang
dilakukan sebelum menyelenggarakan acara Khazanah Malam segmen “Jalan
Cahaya” di Radio Binamas FM, yaitu:
1. Menentukan tema yang akan dibahas, tema biasanya sesuai dengan keadaan
dimasyarakat yang ada.
2. Mengumpulkan data dan informasi, yang dapat diperoleh dari buku-buku
ataupun internet yang dapat digunakan sebagai acuan untuk membuat materi
siaran.
3. Penulisan naskah, setelah data dan informasi terkumpul dilanjutkan penulisan
naskah yang dikerjakan oleh admin pembantu penyiar karena di Radio
Binamas FM belum ada script writer (penulis naskah).
4. Menentukan musik pendukung, untuk menarik perhatian pendengar musik
sangat berpengaruh agar tidak mudah bosan karena di radio musik merupakan
komponen yang sangat penting. Di Radio Binamas FM menentukan musik
pendukung acara dikerjakan oleh operator.
5. Mencari narasumber, langkah terakhir dalam pra produksi program acara
adalah mencari narasumber. Khusus dalam program acara Khazanah Malam
di Radio Binamas FM narasumber hanya satu orang yaitu Ustadz
Mujiburrahman, beliau juga sekaligus pegawai di BMT Binamas Kemiri.
Pra produksi program siaran Khazanah Malam hal yang pertama dilakukan
adalah menentukan tema, mengumpulkan data dan informasi naskah yang
47
bersumber dari buku-buku panduan agama ataupun internet, penulisan naskah,
menentukan musik pendukung dan kemudian mencari narasumber.
Produksi penyiaran program Khazanah Malam pada awal pembukaan
program siaran, penyiar membuka dengan ucapan salam serta mengenalkan
identitas stasiun Radio Binamas FM, nama segmen dalam acara Khazanah
Malam, penyiar itu sendiri dan narasumber, kemudian dilanjutkan dengan tema
atau topik yang akan diperbincangkan kepada pendengar. Kemudian mulai
masuk pada diskusi utama yang membicarakan lebih dalam berkaitan dengan
topik yang dibahas, dengan dimulai dari penyiar yang memberikan pertanyaan
awal yang sifatnya terbuka serta sesuai dengan tema. Setelah narasumber
memberikan jawaban serta menyampaikan materi-materi yang telah
dipersiapkan dilanjutkan dengan membuka kesempatan untuk bertanya kepada
narasumber yang dapat dilakukan melalui telepon interaktif maupun SMS.
Apabila tidak ada narasumber dalam program acara Khazanah Malam tetap
disiarkan secara langsung oleh penyiar, perbedaannya yaitu apabila tidak ada
narasumber penyiar langsung membacakan naskah, serta tidak ada interaktif
tanya jawab antara penyiar dan pendengar. Apabila saat jadwal siaran dan
narasumber berhalangan tidak bisa hadir ke studio maka penyiar tetap
menyampaikan materi yang berkaitan dengan program tersebut akan tetapi
apabila terdapat pertanyaan-pertanyaan yang masuk tidak langsung dijawab
semua oleh penyiar, dan menunggu kedatangan narasumber yang akan datang.
Setelah itu masuk ke sesi penutup, penyiar memberikan kesimpulan dari
keseluruhan materi yang telah disampaikan atau didiskusikan, dilanjutkan
48
ucapan terima kasih kepada narasumber dan pendengar yang sudah bersedia
hadir dan juga salam penutup, termasuk informasi program selanjutnya.
Seluruh struktur pembicaraan diselingi dengan berbagai lagu atau musik
yang dipilih sesuai karakter perbincangan dan sesuai dengan jenis musik pada
jam tersebut. Yang bertugas memilih lagu-lagu adalah operator.
Tahap terakhir dalam proses penyiaran program acara radio yaitu pasca
produksi. Pasca produksi yang dilakukan di program Khazanah Malam segmen
“Jalan Cahaya” yaitu hanya evaluasi kerja. Evaluasi yang dimaksud terkait
teknis pencarian naskah, teknik siaran, penempatan sesi-sesinya kurang pas atau
tidak, kendala teknis peralatan ada tidak, perbincangan antar crew, dan lain
sebagainya.
Ketiga tahapan tersebut saling berkaitan, sehingga tidak mungkin untuk
menghilangkan salah satunya dan harus berurutan sesuai prosesnya. Tidak hanya
menghilangkan, sekedar untuk mengubah urutan produksi saja tidak
dimungkinkan, hal ini dikarenakan dalam radio rundown acaranya sudah
terstruktur dan tidak bisa di rubah, inilah yang menjadi ciri khas di radio.
B. Analisis Pesan Dakwah Dalam Program Khazanah Malam
Berdasarkan analisa data, peneliti menemukan beberapa isi pesan dakwah
yang terdapat dalam setiap siaran Program Khazanah Malam segmen Jalan
Cahaya, diantaranya yaitu sebagai berikut:
49
1. Judul : Merpati Tak Lagi Terbang Tinggi
NO. Durasi Kutipan Materi Dakwah
1. 34:09 Seiring waktu, lulus SMU aku mulai
berjilbab
Syari’ah
2. 53:40 Astagfirullah, ini akibat mata yang di
umbar
Akhlak
a. Ringkasan isi siaran
Dalam kisah ini berisi tentang kisah cinta seorang suami istri yang
dimulai dari ta’aruf hingga akhirnya menikah. Dalam kisah ini dikisahkan
seorang gadis muslimah yang mempunyai hobi berpetualangan naik turun
gunung. Ia dijodohkan dengan seorang pemuda yang belum dikenalnya.
Bahkan saat satu hari sebelum pernikhannya ia masih sempat untuk
berpetualang ke puncak gunung.
Merpati dalam kisah ini dikisahkan dengan seorang gadis perempuan
yang menyukai petualangan dan mencoba hal-hal baru sebelum adanya ikatan
menjadi seorang istri yang sudah penuh tugas dan tanggung jawab sebagai
pelayan bagi suami. Apabila kita masih belajar ataupun belum memiliki istri
ataupun suami kita masih bisa kemana saja tanpa adanya ikatan seperti
apabila sudah bersuami ataupun istri kita dan tentunya kita harus selalu saling
menghargai pasangan kita dan apabila kita mau bepergian juga harus seizin
pasangan kita.
b. Analisis pesan dakwah
Dalam kisah yang berjudul “Merpati Tak Lagi Terbang Tinggi”
menurut peneliti mengandung pesan dakwah secara umum, bahwa kita
seorang perempuan apabila sudah menjadi seorang istri harus taat dan patuh
50
terhadap suami, serta sudah tidak bisa bebas semaunya sendiri. Setiap kali
akan mengerjakan sesuatu atau bepergian harus seizin suami. Karena ridha
seorang istri terdapat pada seorang suami. Sebagaimana dijelaskan dalam
hadist.
Rasulullah SAW bersabda: “Tidak boleh bagi seorang perempuan
berpuasa sementara suaminya ada di rumah kecuali dengan izinnya. Dan
tidak boleh baginya meminta izin di rumahnya kecuali dengan
izinnya.”(HR. Bukhari Muslim)
Riwayat hadist tersebut mengandung hikmah apabila kita sudah
menjadi seorang istri untuk melakukan segala hal dibelakang suami kita harus
meminta izin terhadapnya, demi untuk mendapatkan Ridho Allah karena
semua yang dilakukan akan lebih bernilai dimata Allah SWT apabila kita
patuh dan menghormati terhadap seorang suami.
peneliti menemukan pesan dakwah syari’ah pada durasi “34.09”
penyiar mengucapkan “Seiring waktu, lulus SMU aku mulai berjilbab”.
Menurut peneliti hal tersebut termasuk pesan dakwah syari’ah karena kutipan
tersebut mengandung maksud bahwa sebelumnya gadis yang bernama Sofi
dikenal sebagai sosok gadis perempuan tomboy dan belum berjilbab. Akan
tetapi, ketika lulus SMU dia mengalami perubahan dengan mengenakan
jilbab.
Dalam Islam seorang perempuan disyari’atkan untuk menutup auratnya
salah satunya yaitu dengan mengenakan jilbab. Hal tersebut juga telah
dipertegas dalam QS. Al-Ahzab:59, yang berbunyi:
51
زواجك وب ناتك ونساء المؤمنين يدنين عليهن يا من أي ها النبي قل ل
١٥-جلبيبهن ذلك أدنى أن ي عرفن فل ي ؤذين وكان الله غفورا رحيما
Artinya:“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin, “hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”.Yang
demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena
itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang”.
Ayat tersebut menegaskan bahwa perempuan muslim diperintah untuk
mengulurkan jilbabnya, yaitu memakai jilbab sebagai penutup aurat. Jadi,
dalam kutipan kisah tersebut apabila kita cermati terdapat pesan ajakan untuk
mengikuti apa yang telah disampaikan dalam kisah tersebut, yaitu perintah
untuk mengenakan jilbab sebagai seorang perempuan.
Pada durasi 53.40 penyiar mengucapkan “Astaghfirullah, ini akibat mata
yang di umbar”, hal tersebut menurut peneliti terdapat pesan dakwah akhlak.
Karena ketika itu Sofi sedang memandang lawan jenis dengan pandangan
mendalam. Padahal dalam Islam ada aturan untuk menjaga pandangan kita agar
menunduk. Dalam QS. An-Nur ayat 31 Allah berfirman:
ماظهرم ويحفظن فروجهن ولي بدينزين ت هنإل قلللمؤمناتي غضضنمنأبصارهن
لب عولتهنأوآبائهنأوآباءب ع علىجيوبهن ولي بدينزين ت هنإل ولتهنأوأ ن هاوليضرب نبخمرهن
لكتأيمان نائهنأوأب ناءب عولتهنأوإخوانهنأوبنيإخوانهنأوبنيأخواتهنأونسائهنأومام ب
52
فللذين لميظهرواعلىعوراتالن ربةمنالرجالوالط ساءوليضرب هنأوالتابعين غيرأوليال
ون لعلكمت فلحون نبأرجلهنلي علممايخفينمنزينتهن وتوبواإلىاللهجميعاأي هاالمؤمن
Artinya : Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka
menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak
daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung
kepadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali
kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka,
atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau
putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki
mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-
putera saudara perempuan merak, atau wanita-wanita Islam, atau
budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki
yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak
yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka
memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai
orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
Ayat tersebut menegaskah bahwa kita harus benar-benar menjaga
pandangan kita agar kita tidak mengundang maksiat, kecuali dengan orang-
orang tertentu yang masih ada ikatan mahram.
2. Judul : Taubat Seorang Ibu di Tangan Putrinya
NO. Durasi Kutipan Materi Dakwah
1. 37.40 Allah yang Maha Suci mengulurkan
tangannya kepada ibu di siang dan
malam hari, agar ibu bertaubat. Akan
tetapi ibu tidak mau bertaubat. Ibu
tidak mengulurkan tangan kepada-Nya
Aqidah
2. 50.47 Saya merasa bersedih setiap hari,
ketika mendapati ibu tidak
mengulurkan tangan untuk bertaubat
kepada Allah yang Yang Maha Suci,
yang mengulurkan tangannya kepada
ibu di siang hari dan di malam hari.
Aqidah
53
a. Ringkasan isi siaran
Cerita ini dikisahkan ada seorang ibu yang geram terhadap putrinya
karena tidak lagi seperti dulu dalam menghormati para tamunya. Bahkan
ketika ada seorang tetangganya yang datang bertamu, ia tetap terdiam. Dan
ketika tetangganya mendekati si putri sambil mengulurkan tangannya sang
putri yang bernama Fatimah itu pun berpura-pura tidak tahu, dan tidak
menyambut uluran tangan tetangganya. Ternyata hal tersebut dilakukannya
karena suatu hal, yaitu untuk menyadarkan kepada ibunya bahwa ia juga
telah melakukan kesalahan serupa, yaitu tidak pernah menyapa Allah.
Akhirnya setelah kejadian tersebut, Fatimah berhasil menyadarkan ibunya.
b. Analisis pesan dakwah
Dalam kisah yang berjudul “Taubat Seorang Ibu ditangan Putrinya”,
peneliti menyimpulkan mengandung isi pesan dakwah secara umum bahwa
kita sebagai seorang anak harus mampu menjaga kehormatan orang tua,
mengerjakan perintahNya, dan saling mengingatkan apabila orang tua kita
berada di jalan yang tidak benar.
Dalam kisah ini peneliti menemukan pesan dakwah aqidah yang
terdapat pada durasi 37.40 yang berbunyi “Allah yang Maha Suci
mengulurkan tangannya kepada ibu di siang dan malam hari, agar ibu
bertaubat. Akan tetapi ibu tidak mau bertaubat. Ibu tidak mengulurkan
tangan kepada-Nya”. Dari penggalan kisah tersebut mengingatkan kita
untuk selalu mengingat Allah dan bertaubat atau mengerjakan perintah-
Nya.
54
Rasulullah SAW bersabda: “sesungguhnya Allah membentangkan
tangannya di malam hari, agar bertaubat orang yang berbuat kesalahan di
siang hari, dan membentangkan tangannya di siang hari, agar bertaubat
orang yang berbuat kesalahan di malam hari, hingga matahari terbit dari
tempat terbenamnya.(HR. Muslim).
Hadits tersebut menegaskan untuk bertaubat di malam hari apabila kita
telah melakukan kesalahan di siang hari dan sebaliknya, dengan
membentangkan tangan untuk berdo’a serta memohon ampunan kepada
Allah SWT.
Pada durasi 50:47 penyiar mengucapkan “Saya merasa bersedih setiap
hari, ketika mendapati ibu tidak mengulurkan tangan untuk bertaubat
kepada Allah yang Yang Maha Suci, yang mengulurkan tangannya kepada
ibu di siang hari dan di malam hari”. Dari ucapan tersebut menurut peneliti
mengandung pesan aqidah. Karena seorang anak yang bersedih akibat orang
tuanya yang tidak mengerjakan perintah-Nya, sedangkan seorang anak pun
tidak dijanjikan oleh Allah dan belum pasti bisa menolong orang tuanya di
hari akhir kelak. Hal tersebut seperti yang di jelaskan dalam firman Allah
QS. Luqman ayat 33 yang berbunyi:
ول مولود ي وما ل يجزي والد عن ولده يا أي ها الناس ات قوا ربكم واخشوا
ن يا ول هو جاز عن والده شيئا إن وعد الله حق فل ت غرنكم الحياة الد
ي غرنكم بالله الغرور
Artinya: Hai manusia, bertaqwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu
hari yang pada hari itu, seorang bapak tidak dapat menolong
55
anaknya dan seorang anak tidak dapat pula menolong bapaknya
sedikit pun. Sesungghunya janji Allah adalah benar, maka
janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan
jangan pula penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam mentaati
Allah.
Berdasarkan ayat tersebut sudah sepatutnya kita sebagai manusia
berjaga-jaga selalu berbuat kebaikan di dunia ini sebagai bekal untuk di bawa ke
akherat. Jangan sampai kita tetipu hanya karena kebahagiaan di dunia, dan
melupakan kewajiban yang harus kita kerjakan yang dapat dibawa hingga hari
akhir, karena hanya amal perbuatan kita yang dapat menolong kita di hari akhir
kelak. QS. Luqman ayat 33 menegaskan bahwa seorang bapak tidak dapat
menolong anaknya, dan seorang anak tidak dapat pula menolong bapaknya
sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah kehidupan
dunia memberdayakan kita dan jangan tertipu dengan syaitan dalam menaati
Allah, maka berusahalah untuk selalu berbuat baik menaati perintahNya serta
saling mengingatkan antar keluarga dan sesama muslim.
Begitu juga kita sebagai seorang anak, harus bisa menjaga kehormatan
orang tua di hadapan Alloh SWT, karena kita sudah dijadikan sebagai titipan
Allah kepada orang tua kita. Begitu pun sebaliknya, apabila orang tua kita dirasa
tidak sesuai dengan aturan kita harus bisa membenarkan mereka dengan cara
yang bijaksana.
3. Judul: Perjuangan Cinta Seorang Istri
NO. Durasi Kutipan Materi Dakwah
1. 07:43 Namun demikian, kedua orang tua
Pak Dion sangat menyayangi
menantunya, Bu Dian selain rajin,
patuh, juga taat beribadah
Akhlak
56
2. 37:40 Karena tak ingin mengecewakan
kedua orang tuanya persetujuan
syarat itupun mereka setujui
Akhlak
a. Ringkasan isi siaran
Cerita ini merupakan suatu kisah dari dalam kehidupan berumah
tangga. Dikisahkan ada sepasang suami istri namanya Pak Andre dan Ibu
Rina. Mereka bisa dibilang keluarga yang cukup kaya disebuah desa
tersebut, dan mereka merupakan keluarga yang terpandang. Namun ada
yang kurang dari keluarga ini, yaitu mereka belum memiliki anak. Sekilas
memandang mereka adalah pasangan yang sangat harmonis. Para tetangga
tahu bagaimana mereka merintis usaha yang kecil sampai mapan seperti saat
ini. Sayangnya pasangan ini belum lengkap dalam kurun waktu 10 tahun
usia pernikahannya mereka belum juga dikaruniai seorang anak. Akibatnya
Pak Dion putus asa, dan berniat menceraikan istrinya yang masih dicintai,
karena menganggap tidak bisa memberikan keturunan.
Setelah melalui perdebatan panjang dan sangat sedih, serta duka yang
mendalam akhirnya Bu Dian pun menyerah kepada keputusan suaminya
untuk tetap bercerai. Orang tua pun menentang keras sangat tidak setuju,
tetapi akhirnya orang tuanya dengan berat hati menyetujuinya. Namun
dengan syarat harus diselenggarakan seperti saat mereka menikah dulu yaitu
diselenggarakan secara beramai-ramai dan mengundang banyak orang
dalam pesta tersebut. Namun akhirnya ada suatu kejadian dalam pesta
57
tersebut yang menyebabkan pernikahan mereka gagal bercerai hingga
akhirnya mereka menyadari kesalahan mereka dan berakhir bahagia.
b. Analisis pesan dakwah
Dalam kisah yang berjudul “Perjuangan Cinta Seorang Istri”, peneliti
menyimpulkan bahwa kisah ini mengandung pesan dakwah secara umum
untuk kita menjadi seorang perempuan dan menjadi istri yang tangguh,
sabar serta tawakkal.
Pesan dakwah akhlak yang terdapat pada durasi 07:43 yang berbunyi
“Namun demikian, kedua orang tua Pak Dion sangat menyayangi
menantunya, Bu Dian selain rajin, patuh, juga taat beribadah”. Dari
penggalan kisah tersebut kita dapat mengambil hikmah bahwa orang baik
pun akan diperlakukan baik oleh orang lain, begitu pula untuk menjadi
seorang istri, salah satunya yaitu dengan menjadi seorang yang patuh dan
taat.
Rasul bersabda yang artinya “perempuan itu dinikahi karena 4
perkara, yaitu karena kekayaannya, kecantikannya, keturunannya, dan
agamanya. Maka carilah yang baik agamanya. Karena kalau tidak niscaya
celakalah engkau. (HR. Bukhari Muslim).
Dari kisah tersebut, bersyukur Pak Dion menikahi Ibu Dian yang
disebutkan sebagai orang yang rajin dan taat beribadah oleh ibunya dan hal
tersebut masuk ke dalam kategori ke-empat dalam riwayat yang di sebutkan
oleh Bukhari dan Muslim yaitu baik agamanya sebagai seorang perempuan.
Sehingga ia menerima apapun kondisi suaminya meskipun ia telah disakiti,
58
karena sebagai istri yang sholihah maka ia tetap mengikuti apapun perintah
suami. Dan pada akhirnya ia juga mendapatkan balasan kebaikan dengan
sadarnya sang suami bahwa perbuatannya itu tidak benar, hingga akhirnya
mereka tetap menjadi suami istri dan tidak jadi untuk bercerai.
Pada durasi 37:40 menurut peneliti terdapat pesan akhlak yang
disampaikan oleh penyiar “Karena tak ingin mengecewakan kedua orang
tuanya persetujuan syarat itupun mereka setujui”. Dari penggalan kisah
tersebut kita dapat mengambil hikmah bahwa kita harus mengutamakan
perintah apapun yang berasal dari orang tua kita. Kita harus mengutamakan
mereka bagaimana pun keadaannya. Dalam QS. Al-Isra’ ayat 23 Allah SWT
berfirman:
لغن ا ي ب وقضى ربك أل ت عبدوا إل إياه وبالوالدين إحسانا إم
هرهما وقل عندك الكب ر أحدهما أو كلهما فل ت قل لهما أف ول ت ن
ل من الرحمة وقل رب واخفض -لهما ق ول كريما لهما جناح الذ
-ارحمهما كما رب ياني صغيرا
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada
ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut
sampai pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu
mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah
kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka
ucapan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka
berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai
59
Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku waktu kecil”.
Ayat tersebut dapat diambil hikmah bahwa kita sebagai seorang
anak harus berbakti kepada orang tua, diantaranya yaitu menyampaikan
kebaikan kepada keduanya termasuk menjalankan perintah keduanya demi
untuk kebaikan bersama, dan janganlah sekali-kali kita membuat orang tua
kita sedih karena perbuatan kita terhadap mereka yang kurang baik.
4.Judul: Pengorbanan Adik Kepada Kakaknya
NO. Durasi Kutipan Materi Dakwah
1. 33:42 “kak jangan menangis lagi sekarang,
semuanya sudah terjadi”
Akhlak
2. 01:03:42 “Mengapa kamu mempunyai jiwa yang
lemah. Jika Ayah harus mengemis di
jalanan, Ayah tetap akan membiayai
sekolah kalian berdua sampai selesai”.
Akhlak
a. Ringkasan isi siaran
Dikisahkan bahwa ada kakak beradik yang kedua orang tuanya rela
bekerja untuk membanting tulang. Suatu hari di sekeliling rumahnya banyak
teman yang membawa sapu tangan. Namun, karena tidak mempunyai uang
saku, sang kakak mencuri uang ayahnya yang ada di laci 50 sen utuk membeli
sapu tangan. Setelah ayah mengetahui hal tersebut mereka berdua
mendapatkan hukuman, akan tetapi sang adik menutupi kesalahan kakaknya
hingga akhirnya ia sendiri yang terkena hukuman. Bertahun-tahun telah
berlalu, namun sang kakak tidak bisa melupakan kejadian tersebut atas
kesalahannya yang mengakibatkan sang adik terluka. Bertahun-tahun hingga
ia dewasa sang adik selalu mengorbankan dirinya demi sang kakak tercinta.
Tahun telah berganti hingga pada saat sang adik menikah, akhirnya ia
60
mengakui sebab mengapa ia sangat menghormati dan menyayayangi sang
kakak. Ternyata ia pada saat masih kecil ketika masih sekolah di SD ia pernah
berjanji mulai saat itu bahwa ia akan menjaga, menyayangi, dan menghormati
sang kakak tersebut ketika ia dewasa kelak, karena pada saat itu ada kejadian
buruk yang menimpanya dan sang kakak rela berkorban demi
keselamatannya. Berawal dari kejadian tersebutlah sang adik berjanji akan
selalu menjaga dan membahagiakan kakaknya. Setelah menceritakan hal
tersebut, kakak beradik itu berpelukan di depan tamu undangan dan para
keluarga menangis haru bahagia.
b. Analisis pesan dakwah
Dari kisah yang berjudul “Pengorbanan Adik Terhadap Kakaknya”
peneliti menyimpulkan bahwa dalam kisah isi mengandung pesan dakwah
bahwa kita sebagai seorang yang lebih muda harus lebih menghormati
terhadap yang lebih tua. Karena saudara kandung kita merupakan pengganti
orang tua kita ketika mereka sudah tidak ada.
Peneliti menemukan pesan dakwah akhlak, yaitu pada durasi 33:42
dikatakan “kak jangan menangis lagi sekarang, semuanya sudah terjadi”.
dikatakan kita tidak boleh menangisi sesuatu yang sudah terjadi, karena
bagaimanapun kita sebagaimana manusia harus tetap tidak berputus asa.
Seperti yang tertuang dalam QS. Al imran 139, Allah berfirman :
ؤمنين -ولتهنواولتحزنواوأنتمالعلونإنكنتمم
61
Artinya : “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu
bersedih hati, padahal kamulah orang yang paling tinggi
derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.
Ayat tersebut menerangkan bahwa sesungguhnya orang yang tinggi
derajatnya apabila kita menjadi orang yang beriman. Maka berakhlak baiklah
agar senantiasa iman kita tetap terjaga. Dalam kisah tersebut sang kakak
menangis akibat menyesali atas perbuatan mencuri yang telah dilakukannya.
Hal tersebut dilakukan saat imannya sedang tidak kuat, akan tetapi ia tidak
berani menanggung resiko yang telah dibuatnya hingga akhirnya sang adik
yang berkorban yang akhirnya membuat sang kakak sangat menyesali
perbuatannya.
Pada durasi 01:03:42 dikatakan ““Mengapa kamu mempunyai jiwa
yang lemah. Jika Ayah harus mengemis di jalanan, Ayah tetap akan membiayai
sekolah kalian berdua sampai selesai”.
Melihat kondisi di atas, sebagai seorang mukmin sudah sepantasnya
untuk selalu meyakini bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik untuk
hambanya.
Allah SWT berfirman, dalam QS. Al-Baqarah ayat 207
-ومنالناسمنيشرين فسهابتغاءمرضاتاللهواللهرؤوفبالعباد
Artinya : “Dan diantara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya
karena mencari keridhaan Allah, dan Allah Maha Penyantun
kepada hamba-hamba-Nya.
62
Ayat tersebut menyebutkan bahwa ada sebagian orang yang rela
berkorban demi orang lain karena ridha Allah. Sama seperti halnya dalam kisah
ini sang ayah rela berjuang apapun akan dilakukannya demi untuk bisa
membahagiakan dan memenuhi kebutuhan seorang anaknya sebagai tugasnya
yang sudah dititipkan oleh Allah SWT.
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data penelitian di Radio Binamas FM Purworejo, dalam
program acara Khazanah Malam segmen Jalan Cahaya, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Proses produksi penyiaran program acara Khazanah Malam segmen
Jalan Cahaya melalui tiga tahap yaitu: tahap pra produksi; menentukan
tema, mengumpulkan data dan informasi, penulisan naskah,
menentukan musik pendukung, dan mencari narasumber. Tahap
penyiaran; disiarkan langsung di studio setiap hari senin pukul 19.30-
21.00 WIB. Tahap terakhir yaitu pasca produksi; evaluasi terkait teknis
pencarian naskah, teknik siaran, penempatan sesi siaran, kendala teknis
peralatan, perbincangan antar crew, dan lain sebagainya.
2. Isi pesan dakwah yang terkandung dalam program siaran Khazanah
Malam segmen Jalan Cahaya yang telah peneliti analisis pada edisi
siaran bulan April secara umum setiap tema mengandung pesan dakwah.
Peneliti menyimpulkan pada judul “Merpati Tak Lagi Terbang Tinggi“
mengandung pesan dakwah akhlak, yaitu ketaatan seorang istri terhadap
suami. Siaran kedua yang berjudul “Taubat Seorang Ibu di Tangan
Putrinya” mengandung pesan dakwah aqidah, yaitu perintah untuk
mengerjakan kewajiban kita sebagai seorang muslim. Edisi siaran ketiga
yang berjudul “Perjuangan Cinta Seorang Istri” mengandung pesan
64
dakwah akhlak yaitu, bahwa seorang perempuan dan menjadi istri harus
memiliki sifat sabar dan tawakkal. Dan siaran terakhir pada bulan April
yang berjudul “Pengorbanan Adik Kepada Kakaknya” mengandung
pesan dakwah akhlak, yaitu perintah untuk menghormati orang yang
lebih tua.
B. Saran
1. Peneliti berharap kepada Radio Binamas FM Purworejo, melalui
program siaran Khazanah Malam mampu memikat hati pendengar
dengan mengedepankan isi siaran tentang dakwah lslam.
2. Kepada praktisi dan ilmuwan dakwah agar lebih memperhatikan dunia
media radio, karena pada saat ini media radio efektif dan efisien dalam
menyampaikan pesan dakwah.
3. Bagi Tim Binamas FM diharapkan dapat mengisahkan lebih banyak
sosok-sosok inspiratif.
4. Bagi masyarakat secara umum, siaran Khazanah Malam merupakan
sebuah siaran yang sangat mendidik dan inspiratif. Diharapkan
masyarakat lebih cerdas dalam memilah program acara yang baik dan
bermanfaat bagi diri sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Samsul Munir. 2009. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah
Arifin, Anwar. 2011. Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu
_____. 2013. Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah
Arifin, Eva. 2010. Broadcasting To Be Broadcaster. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Bachtiar, Wardi. 1997. Metodologi Penelitian Imu Dakwah. Ciputat: Logos
Wacana Ilmu.
Bahroni. 2016. Analisis Wacana Retorika Dakwah K.H. Abdullah
Gyimnastiar. Interdisciplinary Journal of Communication. Vol. 1.
No. 1. IAIN Salatiga
Bahri, Fathul An-Nabiry. 2008. Meniti Jalan Dakwah Bekal Perjuangan
Para Da’i. Jakarta: Amzah
Bajari, Atwar. 2015. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Simbiosa
Rakatama Media
Bambang, Prasetyo. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Teori dan
Aplikasi. Jakarta: Rajawali Pers
Baran, Stanley J. 2012. Pengantar Komunikasi Massa-Jilid 1 Edisi 5-Melek
Media & Budaya. Jakarta: Erlangga
Budiharjo, 2007. Dakwah dan Pengentasan Kemiskinan. Yogyakarta:
Nuansa Aksara.
Cangara, Hafied. 2007. Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta: Remaja
Rosdakarya.
Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Ilaihi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Ma’arif, Bambang. 2010. Komunikasi Dakwah: Paradigma Untuk
Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Moloeng, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif. edisi revisi
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran. Strategi Mengelola
Radio&televisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Masduki. 2001. Jurnalistik Radio; Menata Profesionalisme Reporter dan
Penyiar. Yogyakarta: LKis
Nasrullah. 2012. Teori Sosiologi dan Komunikasi Antar Budaya. Jakarta:
Gramedia Pustaka.
Poerwadarminta, W.J.S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka
Ridzwan, WU. 2009. Memahami Etika Dakwah Lintas Budaya. Salatiga:
STAIN Salatiga Press.
Riswandi. 2009. Dasar – dasar Penyiaran. Jakarta: Graha Ilmu
Ruslan, Rosady. 2010. Penelitian Public Relation dan Komunikasi. Jakarta:
Rajawali Pers.
Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Suhandang, Kustadi. 2014. Strategi Dakwah (Penerapan Strategi
Komunikasi dalam Dakwah). Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Suprayogo, Imam dan Tobroni. 2001. Metodologi Penelitian Sosial-Agama.
Bandung: Rosda Karya
Siswantoro. 2011. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Toto, Tasmara. 1997. Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media Pratama.
Wahyudi, J.B. 1991. Komunikasi Jurnalistik: Pengetahuan Praktis
Kewartawanan, Surat Kabar-Majalah, Radio & Televisi. Bandung:
Alumni
Yahya. 2016. Dakwah Islamiyah dan Proselytisme; Telaah atas Etika
Dakwah dalam Kemajemukan. Interdisciplinary Journal of
Communication. Vol 1, No. 1. IAIN Salatiga
Zuriah, Nurul. 2006. Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-
Aplikasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
A. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Jabatan :
Waktu wawancara :
B. Kepada pengelola Radio Binamas FM Purworejo
1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya Radio Binamas FM Purworejo?
2. Mengapa dinamakan Radio Binamas FM?
3. Prestasi apa yang sudah dicapai oleh Radio Binamas FM Purworejo?
4. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap Radio Binamas FM
Purworejo?
5. Apa motivasi untuk mendirikan Radio Binamas FM Purworejo?
PEDOMAN WAWANCARA
C. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Jabatan :
Waktu wawancara :
D. Kepada pengelola Radio Binamas FM Purworejo
1. Bagaimana sejarah singkat Program Khazanah Malam di Radio Binamas
FM Purworejo?
2. Berapa kali tayang dalam satu minggu?
3. Bagimana asal usul nama Khazanah Malam?
PEDOMAN WAWANCARA
E. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Jabatan :
Waktu wawancara :
F. Kepada pengelola dan admin Radio Binamas FM Purworejo
1. Bagaimana proses produksi program Khazanah Malam di Radio Binamas
FM Purworejo?
2. Apakah ada hambatan saat proes produki?
Hasil Wawancara
Nama : Nur Aziz
Jenis Kelamin : Laki-laki
Jabatan : Devisi Teknik dan Pengelola Radio Binamas FM
Waktu Wawancara : 10 April 2017 pukul 10.17 WIB
1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya Radio Binamas FM Purworejo?
Jawaban: Sejarah berdirinya Radio ini yaitu dirintis sekitar tahun 2009 di
Purworejo. Perintisan itu masih sebatas radio komunitas. Satu tahun
mengudara respon cukup bagus disana, kemudian berhenti karena ada
sesuatu hal tahun 2010 gunung meletus. Kemudian 2010 proses perijinan
dan radio off. Tahun 2013 izin pertama turun, kemudian membangun di
Kemiri, disini ya mulai uji coba siaran. Tahun 2015 baru mendapat izin
resminya sampai sekarang. Bisa dikatakan radio paling muda.
2. Mengapa dinamakan Radio Binamas FM?
Jawaban: Untuk secara konten radio kenapa seperti ini? Radio bagian
usaha lain dari BMT Binamas (Koperasi Simpan Pinjam) yang
berlandaskan Syari’ah. BMT mendirikan radio, beliau namakan Binamas
karena pemiliknya BMT, berdiri dengan tujuan pertama di Purworejo ingin
membuka bidang usaha salah satunya radio. Radio Binamas memiliki
singakatan dari kata Bina Masyarakat. Jadi, salah satu tujuannya yaitu
untuk membina masyarakat khususnya yang ada disekitar Purworejo.
3. Prestasi apa yang sudah dicapai oleh Radio Binamas FM Purworejo?
Jawaban: Ini benar-benar murni tidak ada atau Islami. Artinya minimal
positif murni nilai-nilai Islam, tidak ada pop, dangdut, mungkin kalau ada
kecolongan. Alhamdulillah sampai saat ini masih bertahan seperti itu.
Kami tidak menerima iklan minuman keras, Bank Konfensional, rokok, dan
lain sebagainya intinya kehati-hatian. Berdiri baru satu-satunya di
Purworejo, bersih, terseleksi bahkan di Jawa Tengah baru beberapa yang
seperti ini.
Radio Islami, ya kalau dikatakan pengajian terus gitu ya tidak. Justru sejak
awal pendirian justru akan mengurangi pengajian, karena untuk
menghindari kebosananan. Jadi, sifatnya insert potongan-potongan kalimat
bijak, kultum, setidaknya mengena. Artinya apabila kami ditanya prestasi
apa yang sudah dicapai ya kami baru bisa menjawab seperti itu bahwa kami
berdiri sebagai radio yang mengutamakan keislaman, dan kami bangga
dengan niat mencari Ridho Illahi.
4. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap Radio Binamas FM
Purworejo?
Jawaban: Banyak orang yang mencibir golongan. Tapi radio ini netral.
Mengacu netral, agar diterima masyarakat, namun kadang ada masyarakat
yang menjusment golongan tertentu memanfaatkan adanya radio ini untuk
iklan. Bahkan ketika ada masukan kami sangat menerima, karena berjuang
karena agama. Secara konten-konten benar-benar netral dan program
acara yang ada mengacu pengajian umum, insert, senandung (hiburan
islami) konsep umum, hiburan islami curhat remaja, siaran anak-anak juga
ada.
5. Apa motivasi untuk mendirikan Radio Binamas FM Purworejo?
Jawaban: Baru berdiri satu ini, BMT banyak cabang, milik pemerintah, dan
penentuan frekuensi dari pemerintah. Motivasi mendirikan radio ini
sebagai ladang amal agar tetangga saya agar tersirami dengan radio,
minimal di Purworejo karena saya tidak bisa amal sodaqoh, banyak
ceramah kesana kemari, dan ingin berdakwah di masyarakat Purworejo
dan sekitarnya. Ingin masyarakat Purworejo punya hiburan mendadak
islami, syukur-syukur bisa ngaji disini, dan berkarya dalam dakwah.
Hasil Wawancara
Nama : Nur Aziz
Jenis Kelamin : Laki-laki
Jabatan : Devisi Teknik dan Pengelola Radio Binamas FM
Purworejo
Waktu wawancara : 10 April 2017
1. Bagaimana proses produksi program Khazanah Malam di Radio Binamas
FM Purworejo?
Jawaban: Proses produksi mudah. Produksi program acara tuntutan saja,
misal katakanlah mau bikin progrm acara Khazanah Malam Jalan Cahaya,
pantauan bikin spot promo bahwa jam sekian ada Khazanah Malam Jalan
Cahaya, menyiapkan skrip naskah dilaunching, disiarkan, ada request dari
interaktif, sebatas itu secara teknis sudah tersedia semua dan tinggal seperti
ini dan konsepnya penyiarnya seperti apa. Dalam artian satu naskah mau
dibaca berapa jam dan dibagi 6 sesi kali penyiar sendri yang bikin.
Kemudian setelah produksi tahap terakhir yaitu evluasi terkait teknis
pencarian naskah teknik siaran, penempatan sesi-sesinya kurang pas tidak.
kendala teknis peralatan ada gak, tidak begitu sulit tinggal penjabarannya
nanti dibntu contoh dan sebagainya. Mirip seperti kita bikin acrah lah
randown acara misal kita bikin acara pengajian dirumah sambutn, tilawah
malah langsung formal.
2. Apakah ada hambatan saat proes produki?
Jawaban: Hambatan tidak ada, mungkin ketika intrnet tidak ada, sedang
materi tidak ada, lupa belum trsedia meskipun sudah ada referensi buku
namun terkadang masih kuarng atau masalah teknis, srius tidak ada.
Hasil Wawancara
Nama : Sifa
Jenis Kelamin : Perempuan
Jabatan : Admin
Waktu Wawancara : 14 Juli 2017 pukul 14.21 WIB
1. Bagaimana proses produksi program Khazanah Malam di Radio Binamas
FM Purworejo?
Jawaban: Aslinya kalau Khazanah Malam kan segmen-segmen yakan? Ya
sebenarnya sih kalau produksinya gak rumit, masih mudah. Misal yang
tanpa narasumber, berati kan harus mencari skrip yang sesuai dengan
temakan, bisa melalui internet atau melalui buku-buku panduan agama.
Nah sesuaikan dengan temanya aja. Nah itu kalau mau dibuatkan oleh
admin sebenarnya tugas menulis naskah itu tugasku yaitu sebagai admin
atau operator yang nyari. Cuma yang namanya tiga orang pikirannya bisa
tiga orang, berati kadang ada yang dicariin tapi “ah aku kok gak cocok ini”
gitukan? Yaudah jadi males lama-lama nyariin kalau kayak gitu. Akhirnya
kalupun kita sudah menyediakan silahkan mau dipakai atau anda ingin
mengganti, yang penting sesuai dengan tema. Karena kadang kan orang
ada yang cocok ada yang tidak. Kadang ada orang yang seneng dicariin
langsung dipakai “ya Alhamdulillah gak harus cari-carai” tapi ada juga
yang susah seperti itu, dan sukanya malah cari sendiri, jadi disediain pun
tidak akan dibaca gitu. Jadi yang penting bisa memilih sendiri dan kita juga
sudah mempersiapkan. Kalau misal ada narasumbernya ya paling
sebelumnya kita sudah menghubungi bisa atau tidak datang malam ini,
nanti kita tahu temanya apa terus kita bisa sesuaikan. Tapi kalau yang
penyiarnya itu, kan ada khusus itu orang-orang sudah pintar mengolah
kata, jadi dia sudah langsung nangkap gitu lho, gak perlu persiapan yang
matang istilahnya, yang penting seblumnya sudah tahu temanya nanti
sudah bisa, apalagi kan orang BMT penyiarnya kan jadi sudah paham,
sudah matang berumur dan berkeluarga jadi mungkin istilahnya banyak
pengalaman, gak terlalu sulit dan sudah nyambung banget sama
penyiarnya jadi gal diganti-ganti, penyiarnya ketemunya sama itu, sama
itu-itu lagi. Nanti kalau sudah Cuma paling ambil kesimpulan-kesimpulan
tema kita sekarang ini apa, kesimpulan udah gitu aja sih.
Jadi, yang paling penting sebelum siaran sudah tahu temanya, skrip yang
berhubungan dengan tema. Setelah produksi sebenarnya ada evaluasi
setiap minggu, setiap hari rabu itu Cuma kalai aku bilang belum efektif sih.
Ya selalu ada kesulitan, ada masalah apa, ditanyain satu persatu, jawab
“gak ada, gak ada” gitu, yaudah.
2. Apakah ada hambatan saat proes produki?
Jawaban: Ada sih kemarin hambatan, cuma bukan di Program Khazanah
Malam, yaitu adanya program yang di dengar kurang enak. Jadi kalau
menurut saya di radio ini belum terlalu ribet prosesnya. Dan tidak ada
hambatan serius dalam proses produksinya.
POLA ACARA SIARAN BINAMAS FM PER
APRIL 2017
WAKTU SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU AHAD
04.00-04.05
Lagu Indonesia Raya
04.05-05.00
Opening Program
05.00-06.00
Siraman Qalbu MQ FM Bandung
06.30-08.00
Senandung Pilihan
Nisa Fika Zahra Nisa Zahra Fika Fika
08.00-09.30
Rileks Sejenak
Cakrawala UMKM
Dapur Sahabat
Sehat Dan Cantik
Otomotif Hallo Purworejo
Info Olahraga
08.00-10.00 Ceria Bersama
Anak Fika
09.30-10.00
Cakrawala Terkini
Nisa Fika Zahra Nisa Zahra Fika 10.00-11.30
10.00-11.30
Ensiklopedi Binamas
Suara Pertanian
Polisi Menyapa
Rumahku Syurgaku
Ruang Pendidikan
Rumahku Syurgaku
Psikologi Akhir Pekan Di Kota Berirama
Nisa Fika Zahra Nisa Zahra Nisa ….
11.30-12.30
Jelang Siang
12.30-14.30
Senandung Siang 13.00-14.30
Fatih Fatih Hilmi Hilmi Fatih Syifa Curhat Muslimah MQ FM
14.30-15.30
Jelang Sore
15.30-17.00
15.30-16.30
15.30-16.30
15.30-16.30
15.30-16.30
15.30-17.00
15.30-16.30
Oase Sapa
Dokter
Oase Sapa Ustad
Oase Motivasi
Kita
Oase Kisah
Sahabat Nabi
Oase Kisah
Para Nabi
Kajian Fiqih MQ
FM
Bermain Bersama Anak
Fika Hilmi Fika Fika Fika relay Fika
16.30-17.30
SIARAN ULANG MQ FM PAGI
17.30-19.30
Jelang Malam
19.30-21.00
Khazanah Malam
Jalan Cahaya
Tema bebas
Kisah Nabi Muhammad
Kajian Malam
Jumat MQ FM
Curhat Remaja
Profil Senandung
Kajian Al Quran
Syafiq Salman Anwar relay Abi Faiz Syafiq Syafiq
21.00-22.30
Nuansa Malam
Syafiq Salman Anwar Salman Abi faiz Syafiq Syafiq
22.30-23.00
Closing Program
Transkrip Data Siaran Program Khazanah Malam
segmen Jalan Cahaya Edisi Bulan April tahun 2017
1. Judul : Merpati Tak Lagi Terbang Tinggi
Hari/tanggal : Senin/ 3 April 2017
Penyiar : Hilmi Rasyid
Kisah ta’arufku hampir 6 tahun silam, masih membekas di benak.
Sungguh, kalau ingat saat itu aku merasa menjadi orang yang paling konyol di
dunia. Sekaligus, merasa menjadi orang paling beruntung. Saat ta’aruf, saat
hendak menikah, saat hari H pernikahan, semua menyisakan kenangan lucu dan
konyol. Bahkan aku tak tahu hari pernikahanku. Panggil saja namaku Sofi, anak
ke-6 dari 7 bersaudara. Hidupku dipenuhi kasih sayang dan bermanja-manja.
Akan tetapi, orang tuaku juga mengajarkan kami sikap mandiri dan bekerja
keras, serta sikap peduli dan menolong. Orang tuaku tak membeda-bedakan
antara anak laki-laki dan perempuan. Tugas di ladang yang terletak di lereng
bukit dibagi menjadi tujuh, tentunya sesuai kemampuan kami. Saat sumur kering
misalnya, kami bisa bersama-sama mengambil air sungai dibawah bukit yang
lumayan jauh. Tapi kami senang melakukannya. Sebab, sambil bekerja bapak
juga mengajak kami bermain disela-selanya. Mungkin kebiasaan naik turun
bukit itu, yang kemudian hari menguatkan jiwa petualanganku untuk naik dan
turun gunung. Aku diantara saudara perempuanku memang paling tomboy dan
bandel, tapi masih sebagaimana umumnya kenakalan anak-anak tak sampai ke
hal yang negatif. Saat SMU hobi naik turun gunungku, masih menjadi-jadi.
Awalnya orangtua sering melarang. Bahkan aku kena marah orang tuaku. Akan
tetapi akhirnya orang tuaku menyerah menasehatiku untuk berhenti naik gunung.
Apalagi sering melihat baik-baik saja dengan hobiku tersebut. Mereka
membiarkanku, tapi memintaku untuk berhati-hati. Akupun senang, dan
sebaliknya akupun menjaga kepercayaan mereka. Oh ya aku tinggal di
lingkungan yang alhamdulillah bagus. Keluargaku muslim dan aku rajin shalat.
Seiring waktu, lulus SMU aku mulai berjilbab. Tetapi aku masih tomboy dan
tetap rajin naik gunung. Tidak berapa lama, aku mendapat tawaran dari seorang
tetangga bekerja di Batam. Dan tetanggaku tersebut sudah lama tinggal disana.
Dan kebetulan beberapa anak pakde dan om ku juga mengais rejeki di Batam.
Aku pikir, apa salahnya mencari pengalaman. Dan atas izin orangtua
akupun berangkat ke Batam, dan hobi naik turun gunungku menjadi. Bahkan
hingga Sumatra dan Kalimantan. Bila bekerja libur, aku selalu berpetualang,
selain itu akupun mulai rajin ikut pengajian yang diadakan sesama karyawan.
Enam tahun di Batam, aku pulang ke Jawa. Sore bapak bilang “kamu mau
dilamar nduk. Besok ada yang mau datang ke tempat ketemu”. Aku terkejut,
tetapi aku tertawa hingga bapak mencubitku. Dan aku bilang ke bapak “jam
berapa pak? pagi atau siang? soalnya Sofi mau naik gunung nih”. Dan lagi-lagi
bapak mencubit pipiku “dasar otak gunung”, ucap bapak sambil berlalu. Sahabat
Binamas ada yang tahu perasaanku saat itu, datar dan biasa saja, bahagia atau
entah. Aku tak merasakan apa-apa, bahkan siapa laki-laki yang hendak melamar
akupun tidak. Bahkan saat kakak dan adikku meledek, aku biasa saja. Maklum,
selama ini sosok makhluk bernama laki-laki tak pernah ada di otakku.
Pacaranpun aku tak pernah. Naksir cowo? jauh dari daftar acaraku. Tapi itu
bukan berarti aku tidak punya teman laki-laki. Dan esok yang dijanjikanpun tiba,
kakak-kakak dan adikku heboh mengintip, tapi aku tetap biasa saja. Hingga
bapak memanggilku ke ruang tamu. Aku memakai baju gunungku, ku pikir aku
tampak percaya diri dan gagah bagiku, itu pakaian terbagus daripada rok panjang
yang ribet. Ku biarkan ibu dan kakak-kakakku ngomel dan ku tak mau memakai
pakaian yang feminim, yang sudah susah payah mereka siapkan. Memasuki
ruang tamu, aku tidak berani menatap yang hadir. Aku duduk dekat bapak,
mukaku seperti udang rebus, dan ini baru terjadi sekali dalam hidupku, ”gimana
Sof” bapak mengucap kebekuan. Aku hanya menunduk dari tadi dan juga diam.
Tak menjawab pertanyaan dari bapak. Dan mataku malah justru melihat kaki
pelamarku, kaki yang putih dan bersih hingga bapak menyentuh punggungku,
karena terkejut aku tak bisa mengontrol ucapanku “putih pak, aku mau”.
Astagfirullah, ini akibat mata yang di umbar. Ruang tamu dipenuhi tawa tertahan
keluarga besarku. Aku tak tahu apa yang ada dibenak pelamarku tentang aku.
Dan aku merasa masa bodoh.
Dan pada hari yang ditentukan, akhirnya lelaki yang mau melamarku
datang ke rumah. Dan tak sampai seminggu setelah lamaran bapak menemuiku.
Saat itu hari rabu. Aku tengah bersiap untuk mendaki ke gunung Semeru. Bapak
bilang aku harus mengurus surat menikah. Karena hari senin depan aku menikah.
Aku protes, karena aku tidak diberitahu sebelumnya. Padahal setauku,
pelamarku itu cuma datang sekali ke rumah, rupanya mas Hari seorang tetangga
yang jadi perantara dengan bapak. Aku ngotot naik gunung meski keluargaku
melarang. Aku berjanji insya Allah hari minggu sudah datang sampai ke rumah.
Bapak kecewa dengan keputusanku, tetapi saat aku pamit bapak tertawa dan
mencubitku dan bapak bilang “sebentar lagi otak gunungmu akan hilang”. Aku
hanya bergumam. “Benarkah?”, dan pada malam hari minggu sore aku pulang
di sambut omelan ibu, karena was-was. Tetapi bapak adem-adem saja, justru
yang marah malah pakdhe dan embah. Tak cuma ngomel padaku, tapi karena
bapak dan ibu tak memingitku. Sebab bagaimana tradisi di daerahku orang yang
mau jadi pengantin tak boleh keluar rumah, sedangkan aku malah pergi naik
gunung. Dan begitulah tenda biru telah di dirikan setelah sehari sebelum aku
turun gunung. Bila ada tamu datang, mereka mencari calon pengantin, bapak dan
ibu bilang “sedang naik gunung”. Maka tamu pun bingung dan berkomentar ini
dan itu.
Dak akhirnya hari itupun tiba. Akad nikah berlangsung dengan hidmat,
dan tidak terasa air mata menetes saat ijab qobul bahkan bapakpun ikut
menangis. Demi Alloh, aku merasa bahagia luar biasa. Kemarin aku masih bebas
kemana saja dan beberapa jam kemudian, ternyata aku sudah terikat pernikahan
. Subhanallah, setelah ijab qobul, aku diminta untuk tanda tangan buku nikah.
Ku dengar dari balik tabir bapak meminta seorang laki-laki masuk dengan
membawa buku nikah ke ruang aku dan keluarga besarku, serta tamu undangan
wanita. Dan itulah pertama kalinya aku melihat jelas wajah suamiku putih, sperti
kakinya yang tampak dengan jenggot yang rapi. Aku merasa dengan tiba-tiba
jatuh cinta dengan dimabuk asmara. Aku tak berhenti mencuri pandang padanya.
Namu, apa yang terjadi, deg-degan menanti. Mas Hasan menantiku bukannya ke
tempat dudukku malah dengan pedenya menyambangi tempat duduk adikku,
sambil menyerahkan buku nikah. Dan serempak orang-orang di ruang itu
berteriak “Mas salah! Pengantinnya bukan yang itu. Tapi yang ini”. Kulihat
muka mas Hasan yang bersemu merah, ia tampak malu dan menahan tawa
sambil menuju ke arahku. Ruang yang penuh dengan kebahagiaan terlihat
semarak dengan gelak tawa. Wajahku dan adikku memang mirip. Saat kejadian
itu, ia berdandan dengan baju payet indah yang seharusnya ku pakai saat itu.
Tapi aku lebih memilih dengan gamis dan kerudung sederhana hingga tak
mencolok seperti adikku. Eh, malah jadi keliru. Dan alhmdulillah akhirnya aku
resmi menjadi istri mas Hasan. Setelah menikah, hidupku berubah, atas
bimbingan mas Hasan dan tentunya hidayah Allah pula tak lupa ku ucapkan
terimakasih pada mas Hari dan istri yang telah berani merekomendasikan aku
kepada calon suamiku, padahal aku masih jahil saat itu semua itu mereka
lakukan karena sayang dan kasihan padaku yang sering berpetualangan. Rencana
menikah tiga bulan ke depan dimajukan lima hari setelah lamaran. Dan
alhamdulillah bapak bisa di ajak bekerjasama oleh mas Hari dan mas Hasan, lagi
pula bapak juga ingin ada aku berhenti berpetualangan dan sangat setuju aku
menikah. Dan kini aku telah hamil lima bulan anak ke dua, Aisyah anak
pertamaku mulai masuk TK. Dan Alhmdulillah pula aku hidup bahagia serta tak
henti ku syukuri atas nikmat yang diberikan oleh Allah, memberiku suamiku
yang telah lama dari sejak pertama jumpa.
2. Judul : Taubat Seorang Ibu di Tangan Putrinya
Hari/tanggal : Senin/ 10 April 2017
Penyiar : Hilmi Rasyid
Ada seorang ibu yang merasa geram terhadap putrinya karena ia tidak lagi
seperti dulu dalam menghormati para tamu. Pekan ini, ia tidak menghormati
tamu-tamu ibunya. Sang Ibu merasa terheran-heran karena putrinya adalah
seorang gadis yang multazimah, kuat beragamanya. Di hari terakhir dari pekan
ini, ia duduk ketika ibunya menyambut tetangganya yang datang berkunjung.
Hampir saja sang ibu pingsan ketika melihat anaknya tetap terpaku duduk tidak
bergerak dari tempat duduknya. Tidak berdiri untuk menyambut tetangganya
yang baik hati lagi mulia. Lebih-lebih ketika tetangga itu mendekati si putri
sambil mengulurkan tangannya. Akan tetapi, sang putri Fatimah namanaya,
pura-pura tidak tahu dan tidak menyambut tangan uluran tetangganya. Ia
membiarkan saja sang tetangga berdiri beberapa saat sambil mengulurkan
tangannya di depan ibunya yang geram dan kebingungan. Ia membiarkan saja
sang tetangga berdiri beberapa saat hingga ibunya berteriak, berdiri, dan
menjabat tangannya. Sang putri hanya membalas dengan pandangan
ketidakpedulian tanpa bergeser sedikitpun dari tempat duduknya, seolah-olah ia
tuli tidak mendengarkan kata-kata ibunya.
Sang tetangga merasa sangat tidak enak melihat kelakuan putri dan ia
menganggap bahwa kehormatannya telah di injak-injak dan dihina, maka segera
ia menarik kembali dan berbalik ingin segera pulang ke rumahnya sambil
mengatakan “sepertinya saya mengunjungi kalian pada waktu yang tidak tepat”.
Disisi sang putri tiba-tiba meloncat dari tempat duduknya dan memegangi
tangan tetangganya lalu mencium kepalanya sambil mengatakan “maafkan saya,
demi Alloh saya tidak bermaksud berbuat buruk kepadamu” sang putri
menuntun tangannya dengan lembut dan penuh rasa sayang, dan penghormatan,
lalu mengajaknya duduk seraya mengatakan “tahukah engkau wahai bibi betapa
sayangnya, sangat mencintaimu, dan sangat menhormatimu”. Sang putri berhasil
menenangkan perasaan tetangganya dan menghapus goresan yang telah melukai
hatinya, karena sifatnya yang aneh dan tidak terpahami. Sementara sang ibu
menahan amarahnya jangan sampai termuntahkan dihadapan putrinya.
Sang tetangganyapun berpamitan untuk pulang, dan sang putri segera
bangkit mengulurkan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya, memegang
tangan kanan tetangganya agar tidak mengulurkannya kepadanya. Dia
mengatakan “seyogyanya tangan kanan saya harus tetap terulur tanpa engkau
mengulurkan tanganmu kepadaku, agar saya dapat melunasi keburukan apa yang
telah aku perbuat terhadapmu”. Akan tetapi, sang tetangga langsung mendekap
sang putri ke dadanya, dan menciumi kepalanya seraya mengatakan “tidak apa-
apa anakku, karena kamu telah bersumpah bahwa kamu tidak bermaksud buruk
kepadaku’. Begitu sang tetangga meninggalkan rumah, sang ibu langsung
menegur putrinya dalam kemarahan yang tertahan. “Mengapa kamu bertindak
seperti ini”, Fatimah menjawab “saya tahu kalau saya menyebabkan ibu merasa
tidak enak seperti ini. “Maafkan saya ibu”. Ibunya kembali bertanya “ia
mengulurkan tangan kepadamu, tetapi kamu tetap duduk tidak berdiri dan tidak
menjawab” sang putri menjawab, “engkau wahai ibu, engkau juga melakukan
yang demikian”. Ibu berteriak dengan penuh rasa heran, “apa? aku
melakukannya”. Ia menjawab “ibu melakukannya siang dan malam.
Ibunya semakin marah teheran-heran, “apa aku melakukannya siang dan
malam?” ia menjawab, “betul bu. Dia menjulurkan tangannya kepada ibu, tapi
ibu tidak pernah menjabat tangannya”. Ibunya semakin marah, dan tidak paham,
“siapa yang mengulurkan tangannya kepadaku, dan aku tidak menyambutnya?”
Fatimah menjawab ”Allah bu. Allah yang Maha Suci mengulurkan tangannya
kepada ibu di siang hari, agar ibu bertaubat. Dan dia menulurkan tangannya
kepada ibu di malam hari agar ibu bertaubat. Akan tetapi ibu tidak mau
bertaubat. Ibu tidak mengulurkan tangan kepada-Nya”. Sang ibupun terdiam.
Ucapan putrinya membuatnya terancam dan tertegun, saat putri melanjutkan
perkatannya. Bukankah ibu merasa sedih ketika saya tidak mengulurkan tangan
untuk menjabat tetangga kita? dan ibu khawatir jika dia berpresepsi buruk
kepadaku. Saya wahai ibu merasa bersedih setiap hari, ketika mendapati ibu
tidak mengulurkan tangan untuk bertaubat kepada Allah yang Yang Maha Suci,
yang mengulurkan tangannya kepada ibu di siang hari dan di malam hari.
Apakah engkau mengetahui, engakau wahai ibu, Tuhan kita
membentangkan tangannya kepada Ibu dua kali dalam setiap hari, sementara ibu
tetap mengangkat tangannya dengan taubat, begitu pertanyaan sang putri
Fatimah. Maka, berlinanglah kedua mata sang ibu. Sang putri melanjutkan
ucapannya semakin menajamkan nasehatnya. Saya sangat mwngkhawatirkan
ibu ketika ibu tidak shalat, karena pertama kali yang akan ditanyakan kepada ibu
di hari kiamat, adalah shalat. Saya sangat bersedih, ketika ibu keluar dari rumah
tanpa menutup aurat yang diperintahkan oleh Allah SWT. Bukankah ibu merasa
tidak enak ketika melihat tindakanku terhadap tetangga kita? saya wahai ibu
sangat merasa tidak enak melihat di hadapan teman-temanku, ketika
mempertanyakan kepadaku tetang keluarnya ibu tanpa hijab, dan tanpa
memperhatikan aturan-aturan agama, sementara saya adalah gadis yang
berhijab. Maka, air mata taubat semakin terus mengalir membasahi kedua pipi
sang ibu, dan putripun ingin menangis tidak bisa menahan harunya melihat
ibunya yang menangis dan bisa menerima kebenaran. Ia berakhir dengan
menangis dan memeluk erat ibunya dengan rasa kasih sayang mendalam.
Sementara ibunya dengan isak tangisnya mengalir, bahkan aku bertaubat
kepada-Mu ya Rabb. Aku bertaubat kepada-Mu.
3. Judul : Perjuangan Cinta Seorang Istri
Hari/tanggal : Senin/ 17 April 2017
Penyiar : Hasan Safik
Semuanya berawal dari sebuah rumah mewah pinggiran desa yang mana
hiduplah disana sepasang suami istri, sebut saja namanya Pak Dion dan Ibu Dian.
Pak Andre adalah anak tunggal keturunan orang terpandang di desa itu,
sedangkan ibu Dian adalah anak orang biasa. Namun demikian, kedua orang tua
Pak Dion sangat menyayangi menantu satu-satunya itu, karena selain rajin,
patuh, dan taat beribadah Bu Rina juga sudah tidak punya saudara dan orangtua
lagi. Mereka semua menjadi salah satu korban gempa beberapa tahun yang lalu.
Sekilas orang memandang mereka adalah pasangan yang sangat harmonis. Para
tetanggapun tahu dulu mereka merintis usaha dari kecil untuk mencapai
kehidupan lapang seperti sekarang ini.
Sayangnya pasangan ini belum lengkap dalam kurun waktu 10 tahun usia
pernikahannya mereka belum juga dikaruniai seorang anak. Akibatnya Pak
Andre putus asa, hingga walau masih sangat cinta dia berniat untuk menceraikan
sang istri yang dianggapnya tidak mampu memberikan keturunan sebagai
penerus generasi. Setelah melalui perdebatan sengit dan sangat sedih dan duka
yang mendalam akhirnya bu Dian pun menyerah kepada keputusan suaminya
untuk tetap bercerai. Sambil menahan perasaan yang tidak menentu suami istri
itu pun menyiapkan rencana perceraian tersebut kepada orang tuanya. Orang tua
pun menentang keras sangat tidak setuju. Tapi tampaknya keputusan Pak Dion
sudah bulat, dia tetap akan menceraikan bu Dian.
Setelah berdebat cukup lama dan alot akhirnya dengan berat hati kedua
orang tuanya menyutujui perceraian tersebut dengan satu syarat, yaitu agar
perceraian itu juga diselenggarakan dalam sebuah pesta yang sama besar seperti
pesta saat mereka menikah dulu. Karena tak ingin mengecewakan kedua orang
tuanya persetujuan syarat itupun mereka setujui. Beberapa hari kemudian pesta
diselenggarakan saya berani bersumpah itu adalah sebuah pesta yang sangat
tidak membahagiakan bagi siapapun yang hadir. Pak Dion tampak tertekan stres
dan terus menenggak minuman beralkohol sampai mabuk dan sempoyongan.
Sementara Ibu Rina tampak terus melamun dan sesekali mengusap air mata
nelangsa di pipinya. Disela mabuknya itu tiba-tiba Pak Andre berdiri tegap dan
berkata lantang “Istriku, saat kamu pergi nanti ambil saja dan bawalah serta
semua barang yang paling berharga atau apapun itu yang kamu suka dan kamu
sayangi selama ini”. Setelah berkata demikian, tak lama kemudian ia semakin
mabuk dan akhirnya tak sadarkan diri.
Ke esokan harinya seusai pesta Pak Dion terbangun dengan kepala yang
masih berdenyut-denyut berat. Dia merasa asing dengan sekelilingnya, tak
banyak yang dikenalnya kecuali satu Dian istrinya yang masih sangat ia cintai,
sosok yang selama ini bertahun-tahun menemani hidupnya. Maka dia pun lalu
bertanya “Ada dimanakah aku? Sepertinya ini bukan kamar kita”. begitu katanya
kepada istrinya Bu Rina. Apakah aku masih mabuk dan bermimpi? Tolong
jelaskan. Bu Dian pun lalu menatap suaminya dengan penuh cinta dan dengan
mata berkaca dia menjawab “Suamiku, ini di rumah peninggalan orang tuaku
dan mereka itu para tetangga. Kemarin kamu bilang di depan semua orang bahwa
aku boleh membawa semua apa saja yang aku mau dan aku sayangi. Kemudian
Bu Dian melanjutkan kata-katanya “dan perlu kamu tahu suamiku, di dunia ini
tidak ada satu barangpun berharga dan aku cintai dengan sepenuh hati kecuali
kamu karena itulah kamu sekarang ku bawa serta kemanapun aku pergi. Ingat
kamu sudah berjanji dalam pesta itu”. Dengan perasaan tertegun sejenak dan
sesaat tersadar pak Dion pun lalu bangun dan kemudian memeluk istrinya erat
dan cukup lama sambil terdiam. Bu Dian pun hanya bisa pasrah tanpa mampu
membalas pelukannya. Ia biarkan kedua tangannya tetap lemas, luluh sejajar
dengan tubuh kurusnya. “Maafkan aku istriku, aku sungguh bodoh dan tidak
menyadari bahwa ternyata sebegitu dalamnya cinta kamu buat aku, sehingga
waktu aku telah menyakitimu dan berniat menceraikanmu sekalipun, kamu tetap
masih membawa serta diriku bersamamu dalam keadaan apapun”. Kedua suami
istripun ikhlas berpelukan dan saling bertangiskan berpelampiasan penyesalan
kesalahannya masing-masing. Mereka akhirnya mengikat janji lagi berdua untuk
tetap saling mencintai hingga ajal memisahkannya.
4. Judul : Pengorbanan Adik Kepada Kakaknya
Hari/tanggal : Senin/ 21 April 2017
Penyiar : Hasan Safik
Ani dilahirkan disebuah dusun pegunungan yang sangat terkucil. Hari
demi hari, orang tuaku membajak tanah kering kuning, dan punggung mereka
menghadap ke langit. Aku mempunyai seorang adik, tiga tahun lebih muda dari
aku. Suatu ketika untuk membeli sebuah sapu tangan, yang mana semua gadis
di sekelilingku kelihatannya membawa. Aku mencuri 50 sen dari laci ayahku.
Ayah segera menyadarinya. Beliau membuat adikku dan aku berlutut di depan
tembok, dengan sebuah tongkat bambu di tangannya. “siapa yang mencuri uang
itu?” beliau bertanya. Aku terpaku terlalu takut untuk berbicara. Ayah tidak
mendengar siapapun mengaku. Jadi beliau mengatakan “baiklah, kalau begitu,
kalian berdua layak di pukul”. Dia mengangkatkan bambu itu tinggi-tinggi.
Tiba-tiba adikku mencengkeramkan tangannya dan berkata “Ayah, aku yang
melakukannya”. Tongkat panjang itupun menghantam punggung adikku
bertubi-tubi. Ayah begitu marahnya, sehingga ia terus menerus mencambukinya,
sampai beliau kehabisan nafas. Sesudahnya beliau duduk di atas ranjang bata,
dan memarahi kami. “kamu sudah belajar mencuri dari rumah sekarang, hal
memalukan apa lagi yang akan kamu lakukan di masa mendatang kamulah yang
dipukul sampai mati. Kamu pencuri, tidak tahu malu”, begitu katanya.
Malam itu, ibu dan aku memeluk adikku dalam pelukan kami. Tubuhnya
penuh dengan luka, tetapi ia tidak menitihkan air mata setetespun.
Dipertengahan malam itu, saya tiba-tiba mulai menangis meraung-raung.
Adikku menutup mulutku dengan tangan kecilnya dan berkata “kak jangan
menangis lagi sekarang, semuanya sudah terjadi”. Aku selalu membenci diriku
sendiri, karena tidak memiliki cukup keberanian untuk maju mengaku.
Bertahun-tahun telah lewat, tapi insiden tersebut masih kelihatan seperti baru
kemarin. Aku tidak pernah akan lupa tampang adikku ketika ia melindungiku.
Waktu itu, adikku berusia 8 tahun, sedangkan aku berusia 11 tahun. Ketika
adikku berada pada tahun terakhir SMP, ia lulus untuk masuk ke SMA, di pusat
kabupaten. Pada saat yang sama, saya diterima untuk masuk ke sebuah
universitas provinsi. Malam itu, ayah berjongkok di halaman, menghisap rokok
tembakaunya, bungkus demi bungkus. Saya mendengarnya berucap “kedua anak
kita memberikan hasil yang terbaik, hasil yang begitu memuaskan”. Ibu
mengusap air matanya yang mengalir dan menghela nafas. “Apa gunanya,
bagaimana mungkin kita bisa membiayai keduanya sekaligus”, saat itu juga
adikku berjalan keluar ke hadapan ayah, dan berkata “Saya tidak mau
melanjutkan sekolah lagi, telah cukup banyak membaca buku”. Ayah
mengayunkan tangannya dan memukul kepadanya. “mengapa kamu mempunyai
jiwa yang begitu lemah. Bahkan jika saya harus mengemis di jalanan, saya akan
menyekolahkan kamu berdua sampai selesai”. Begitu kata ayah. Kemudian ayah
mengetuk semua rumah di dusun untuk meminjam uang. Aku menjulurkan
tangan, selembut yang aku bisa, ke muka adikku yang membengkak dan berkata
“seorang anak laki-laki, harus meneruskan sekolahnya. Kalau tidak, ia tidak
akan pernah meninggalkan jurang kemiskinan ini. Aku sebaliknya, telah
memutuskan untuk tidak lagi meneruskan ke universitas”. Siapa sangka,
keesokan harinya, sebelum subuh datang, adikku meninggalkan rumah dengan
beberapa helai pakaian lusuh, dan sedikit kacang yang sudah mengering. Dia
menyelinap ke samping ranjangku, dan meninggalkan secarik kertas diatas
bantalku. “kak, masuk ke universitas tidaklah mudah, saya akan mencari kerja,
dan mengirimu uang”. Aku memegang kertas tersebut di atas tempat tidurku,
dan menangis dengan air mata bercucuran, sampai suaraku hilang.
Tahun itu, adikku berusia 17 tahun, sedangkan aku 20 tahun. Dengan uang
yang ayahku pinjam dari seluruh dusun, dan uang adikku hasilkan dari
mengangkut semen punggungnya di lokasi konstruksi, aku akhirnya sampai di
tahun ke tiga di universitas. Suatu hari, aku sedang belajar dikamarku, ketika
teman sekamarku masuk dan memberitahukan “ada seorang pemuda dusun
menunggumu di luar sana” mengapa ada seorang penduduk dusun mencariku/
begitu pikirku. Aku berjalan keluar dan melihat adikku dari jauh. Seluruh
badannya kotor tertutup debu semua, semen dan pasir. Aku menanyakannya,
“mengapa kamu tidak bilang ke teman sekamarku, kamu adalah adikku/” dia
menjawab tersenyum, “lihat bagaimana penampilanku apa yang akan mereka
pikir jika mereka tahu saya adalah adikmu/ apa mereka tidak akan
menertawakanmu/” aku merasa trenyuh, dan air mata memenuhi pipiku. Aku,
menyapu debu-debu dari adikku semuanya, dan tersekat-sekat dalam kata-
kataku, “aku tidak peduli dengan omongan siapapun, kamu adalah adikku
apapun juga, kamu adalah adikku bagaimanapun penampilanmu”. Dari sakunya
ia mengeluarkan sebuah jepit rambut berbentuk kupu-kupu. Ia memakaikannya
kepadaku dan terus menjelaskan ”saya melihat semua jenis gadis kota
memakainya, jadi saya pikir, kamu juga harus memakai satu”. Aku tidak dapat
menahan diri lebih lama lagi, aku menarik adikku dalam pelukanku dan
menangis. Tahun ini ia merupakan 26tahun sedangkan aku 29 tahun.
Kali pertama aku membawa temanku ke rumah, kaca jendela yang pecah
telah diganti, dan kelihatan bersih dimana-mana. Setelah temanku pulang, aku
manari seperti gadis kecil di depan ibuku. “bu, ibu tidak perlu menghabiskan
banyak waktu untuk membersihkan rumah kita”. Tetapi katanya sambil
tersenyum, “itu adalah adikmu yang pulang awal untuk membersihkan rumah
ini. Tidakkah kamu melihat luka pada tangannya? ia terluka pada saat memasang
kaca baru itu”. Aku masuk ke dalam ruangan kecil adikku. Melihat mukanya
yang kurus, seratus jarum serasa menusukku. Aku mengoleskan sedikit salep
pada lukanya, dan membalut lukanya. “Apakah itu sakit?”aku menanyakannya.
“tidak, tidak sakit. Kamu tahu ketika saya bekerja di lokasi konstruksi? batu-
batu berjatuhan setiap kali waktu, bahkan itu tidak menghentikanku kerja”, dan
ditengah kalimat itu ia berhenti. Aku membalikkan tubuhku memunggunginya,
dan air mata turun deras mengalir ke wajahku.
Tahun itu, adikku 23 tahun, aku 26 tahun. Ketika aku menikah, aku tinggal
di kota. Suamiku dan aku, mengundang orang tuaku untuk datang dan tinggal
bersama kami. Tetapi mereka tidak pernah mau. Mereka mengatakan, “sekali
meninggalkan dusun, mereka tidak akan tahu harus mengerjakan apa”. Adikku
tidak setuju juga, dak mengatakan “kak, jagalah mertuamu saja, saya akan
menjaga ibu dan ayah disni”. Suamiku menjadi direktur di pabriknya. Kami
menginginkan adikku mendapatkan pekerjaan sebagai manager pada
departemen pemeliharaan. Tetapi adikku menolak tawaran tersebut. Ia bersegera
memulai bekerja sebagai pekerja reparasi. Suatu hari, adikku berada di atas
sebuah tangga untuk memperbaiki sebuah kabel. Ketia ia mendapat sengatan
listrik, dan masuk rumah sakit. Suamiku dan aku pergi menjenguknya. Melihat
gips putih pada kakinya, saya menggerutu “mengapa kamu menolak untuk
menjadi manager? Manager tidak akan pernah harus melakukan sesuatu yang
berbahaya seperti itu. Lihat kamu sekarang, luka yang begitu serius, mengapa
kamu tidak mau mendengar kami sebelumnya”, dengan tampang yang serius
pada wajahnya ia membela keputusannya “kegiatan kakak ipar, ia baru saja jadi
direktur, dan saya hampir tidak berpendidikan. Jika saya menjadi seorang
manager seperti itu?, berita apa yang akan tersebar?”. Mata suamiku dipenuhi
air mata, keluar kata-kataku yang sepatah-patah. “tapi kamu kurang pendidikan
juga karena aku. Mengapa membicarakan masa lalu/” adikku menggenggam
tanganku.
Tahun itu ia berusia 26 athun. Dan aku 29 tahun. Adikku kemudian
berlanjut hingga ke usia 30 tahun, ketika ia menikahi gadis petani dari dusun itu.
Dan acara pernikahannya pembawa acaranya bertanya kepadanya. “siapa yang
paling kamu hormati dan kasihi. Tanpa berfikir ia menjawab “kakakku. Ia
melanjutkan dengan menceritakan sebuah kisah, yang bahkan tidak dapat ku
ingat. Ketika saya pergi ke sekolah SD, ia berada pada dusun yang berbeda.
Setiap hari kakakku dan saya berjalan selama 2 jam untuk pergi ke sekolah dan
pulang ke rumah. Suatu hari saya kehilangan dari satu sarung tanganku. Kakakku
memberikan satu, dari kepunyaannya. Ia hanya memakai satu saja dan berjalan
sejauh itu. Ketika kami tiba di rumah, tangannya begitu gemetaran, karena cuaca
yang begitu dingin. Sampai ia tidak dapat memegang subyeknya. Sejak hari itu,
saya bersumpah “selama saya masih hidup, saya akan menjaga kakakku dan baik
kepadanya”. Tepuk tangan membanjiri ruangan itu, semua tamu memalingkan
perhatiannya kepadaku. Kata-kata begitu susah dikeluarkan dari bibirku. Dalam
hidupku, aku sangat berterima kasih kepada adikku.
DAFTAR GAMBAR
(Gmbar 1. Logo Radio Binamas FM Purworejo) (Gambar 2. studio Radio Binamas
FM Purworejo)
(Gambar 3. Ruang siaran Radio Binamas FM) (Gambar 4. Ruang Operator)
(Gambar 5. Peneliti bersama staf Radio Binamas FM ) (Gambar 6. siaran Jalan
Cahaya )
(Gambar 7. siaran Khazanah Malam)