Analisis Perencanaan Jaringan Akses Fiber Optic to the Home … · 2017. 10. 31. · ANALISIS...
Transcript of Analisis Perencanaan Jaringan Akses Fiber Optic to the Home … · 2017. 10. 31. · ANALISIS...
ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN AKSES FIBER OPTIC TO
THE HOME BERDASARKAN TEKNOLOGI GIGABIT PASSIVE
OPTICAL NETWORK (GPON) DI STO BANYUMANIK SEMARANG
Oleh
MARIA ENGGAR SANTIKA
NIM : 612011048
Skripsi
Untuk melengkapi syarat-syarat memperoleh
Ijasah Sarjana Teknik
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRONIKA DAN KOMPUTER
PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN AKSES FIBER OPTIC TO
THE HOME BERDASARKAN TEKNOLOGI GIGABIT PASSIVE
OPTICAL NETWORK (GPON) DI STO BANYUMANIK SEMARANG
Oleh
MARIA ENGGAR SANTIKA
NIM : 612011048
Skripsi
Untuk melengkapi syarat-syarat memperoleh
Ijasah Sarjana Teknik
Fakultas Teknik Elektronika Dan Komputer
Program Studi Teknik Elektro
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
MEI 2016
Abstract
To distribute Triple Play Service for users at the beginning used MSAN (Multi Service
Access Node) technology depend on cooper access network, but this technology starting
to be leaved because performance system wasn’t optimal. PT Telkom appropriate with
their point of view and mission to increase quality of services was began to do
migration cooper access network became fiber optic access network which is its
bandwidth can reach until 2,488 Gbps. One of places will be done migration from
cooper access network to fiber optic access network is Cluster Kruing Raya which take
place at STO Banyumanik Semarang.
The purpose of this final project is analyzing planning Fiber Optic To The Home
(FTTH) access network based on Gigabit Passive Optical Network (GPON) technology
and to do evaluation its compatibility with properness standardization which has been
fixed by PT Telkom with the parameter of Link Power Budget, Rise Time Budget and
Signal To Ratio Noise (SNR).
The result from planning showed Cluster Kruing Raya need 1 pieces of Optical
Distribution Cabinet (ODC) and 17 pieces of Optical Distribution Pack (ODP) with 132
users. Link Power Budget calculation results are total loss from user 1 is 21.5276 dB
and user 2 is 21.5276 dB. Both of them are still below from standardization which has
been fixed by PT Telkom maximum is 28 dB. The test result of Rise Time Budget for
user 1 is 0.2124 ns and for user 2 is 0.21221 ns. Both of this result is still below from
time limitation value NRZ system that is 0.28011 ns. Signal to Ratio Noise calculation
result for user 1 is 20.6457 dB and user 2 is 24.128 dB. The result from both of them
showed they are still above from limitation standardization.
INTISARI
Untuk menyalurkan layanan Triple Play Service kepada pelanggan pada
awalnya menggunakan teknologi MSAN (Multi Service Access Node) berdasarkan
kabel tembaga, namun teknologi ini semakin ditinggalkan karena sistem kinerja yang
kurang optimal. PT Telkom sesuai dengan visi dan misinya untuk meningkatkan
kualitas pelayanan mulai mengubah jaringan akses tembaga menjadi jaringan akses
menggunakan Fiber Optic yang bandwidthnya dapat mencapai 2,488 Gbps. Salah satu
tempat yang akan dilakukan migrasi dari tembaga menjadi fiber optik adalah Cluster
Kruing Raya di STO Banyumanik Semarang.
Tujuan dari skripsi ini adalah analisis perencanaan jaringan akses Fiber Optic To
The Home (FTTH) berdasarkan teknologi Gigabit Passive Optical Network (GPON)
serta mengevaluasi kesesuaiannya dengan standar kelayakan yang telah ditentukan.,
dengan parameter Link Power Budget, Rise Time Budget dan Signal To Ratio Noise
(SNR).
Hasil perencanaan menunjukkan bahwa untuk Cluster Kruing Raya
membutuhkan 1 buah ODC (Optical Distribution Cabinet) dan 17 ODP (Optical
Distribution Pack) dengan jumlah demand sebesar 132. Hasil perhitungan parameter
Link Power Budget yaitu total redaman yang dihasilkan pada user 1 sebesar 21.5276 dB
sedangkan user 2 sebesar 21.5276 dB, kedua redaman ini masih dibawah standar yang
ditentukan oleh PT Telkom yaitu maksimal sebesar 28 dB. Hasil uji untuk parameter
Rise Time Budget pada user 1 menghasilkan 0.2124 ns dan untuk user 2 sebesar
0.21221 ns. Kedua hasil tersebut masih berada di bawah batas nilai waktu sistem NRZ
sebesar 0.28011 ns. Hasil perhitungan parameter Signal To Ratio Noise (SNR)
menghasilkan pada user 1 sebesar 20.6457 dB dan user 2 sebesar 24.128 dB, kedua
hasil tersebut masih di atas batas yang telah ditentukan oleh PT Telkom yaitu lebih dari
sama dengan 20 dB.
KATA PENGANTAR
Terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala bimbinganNya,
tuntunanNya, berkatNya, rahmatNya dari perkuliahan hingga saya bisa menyelesaikan
skripsi ini.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Eva Yovita Dwi Utami, M. T. selaku pembimbing I dan Bpk Budihardja
Murtianta, M.Eng. selaku pembimbing II serta wali studi, terimakasih atas
bimbingan, kesabaran, keikhlasan, serta pengarahan selama pengerjaan
skripsi.
2. Bpk Rasikun, Bpk Yuli Untung, Bpk Muhammad Azhari, Bpk Wiwit
Wilardjo, serta segenap karyawan PT Telkom yang sudah banyak
membimbing dan memberikan pelajaran material maupun pengalaman hidup
yang tidak akan terlupakan.
3. Bpk Harry,Bpk Teddy dan segenap karyawan PT Sistelindo Mitralintas,
terimakasih atas kesempatan untuk mencari pengalaman bekerja di proyek
FTTH PT Telkom serta kesempatannya untuk mengumpulkan data untuk
skripsi.
4. Keluargaku tercinta, kedua orang tua saya (MG.Widaningsih/Agustinus
Bardi), adik saya Lintang, batu karangku Kana Petra, Terimakasih atas
dorongan semangat yang kalian semua berikan.
5. Saudara-saudara FTJE yang membantu selama perkuliahan dan memberikan
kenangan terindah khususnya seluruh keluarga besar 2011.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, namun
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Salatiga, Mei 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Abstrack i
Intisari ii
Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Daftar Gambar v
Daftar Tabel vi
Daftar Istilah dan Singkatan vii
Bab 1 Pendahuluan 1
1.1 Tujuan 1
1.2 Latar Belakang Masalah 2
1.3 Spesifikasi Penelitian 2
1.4 Sistematika Penulisan 3
Bab 2 Dasar Teori 5
2.1 Jaringan Serat Optik 5
2.2 Arsitektur jaringan Fiber Optik 5
2.2.1 Fiber Optic To The Zone (FTTZ) 6
2.2.2 Fiber Optic To The Curb (FTTC) 6
2.2.3 Fiber Optic To The Building (FTTB) 6
2.2.4 Fiber Optic To The Home (FTTH) 6
2.3 Prinsip Dasar GPON 6
2.4 Perangkat dan Komponen GPON 7
2.4.1 Network Management System (NMS) 7
2.4.2 Optical Line Termination (OLT) 7
2.4.3 Optical Distribution Cabinet (ODC) 8
2.4.4 Optical Distribution Pack (ODP) 9
2.4.5 Optical Network Terminal (ONT) 10
2.4.6 Serat Optik yang Digunakan 11
2.4.7 Splitter 13
2.4.8 Splicer 13
2.4.9 Konektor 13
2.5 Margin Daya 15
2.6 Dispersi Fiber Optik 15
2.7 Parameter – Parameter Sistem Komunikasi Serat Optik 15
2.7.1 Link Power Budget 15
2.7.2 Rise Time Budget 16
2.7.3 Signal to Noise Ratio 17
Bab 3 Metodologi Penelitian 21
3.1 Perencanaan Jaringan FTTH Kruing Raya 21
3.1.1 Penentuan Lokasi dan Jenis Layanan 22
3.1.2 Tinjauan Lapangan (Survei) 22
3.1.3 Perencanaan Rancangan Jaringan FTTH 23
3.1.4 Desain Perencanaan Jaringan 25
3.2 Konfigurasi dan Penentuan Perangkat Jaringan 28
3.2.1 Optical Distribution Cabinet (ODC) 28
3.2.2 Optical Line Terminal (OLT) 29
3.2.3 Kabel Fiber Optik 29
3.2.4 Optical Distribution Pack (ODP) 30
Bab 4 Hasil Penelitian dan Analisa 31
4.1 Parameter Link Power Budget 31
4.2 Parameter Rise Time Budget 34
4.3 Signal to Ratio 36
4.3.1 Perhitungan Daya Sinyal yang Diterima 37
4.3.2 Perhitungan Daya Sinyal 37
4.3.3 Perhitungan Noise 38
4.3.4 Perhitungan SNR 39
4.4 Evaluasi 40
Bab 5 Kesimpulan
42
Daftar Pustaka
44
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Perangkat OLT 8
Gambar 2.2 Perangkat ODC 9
Gambar 2.3 Perangkat ODP PB 10
Gambar 2.4 Perangkat ODP CA 10
Gambar 2.5 Perangkat ONT 11
Gambar 2.6 Modus Penjalaran Step Index 11
Gambar 2.7 Modus Penjalaran Cahaya Graded Index 12
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 21
Gambar 3.2 Konfigurasi Umum Perencanaan Jaringan FTTH 23
Gambar 3.3 Boundary Kruing Raya 26
Gambar 3.4 Tiang yang telah ada sebelumnya 26
Gambar 3.5 Tiang baru yang dibangun 27
Gambar 3.6 Titik-titik Lokasi ODP 28
Gambar 3.7 ODC-BMK-FAY 29
Gambar 3.8 Splitter 1:4 29
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Standar Teknologi GPON
7
Tabel 3.1 Hasil Survei
23
Tabel 3.2 Simbol yang Digunakan Pada Gambar Desain Google Earth
25
Tabel 3.3 Spesifikasi Splitter
29
Tabel 3.4 Spesifikasi Single Mode G.652
30
Tabel 3.5 Kebutuhan Perencanaan Jaringan
30
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Lapangan
34
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Sistem
40
Tabel 4.3 Perbandingan Hasil Pengukuran dan Pengujian
40
DAFTAR SIMBOL
αtot Redaman total
L Panjang serat optik
αserat Redaman serat optik
Nc Jumlah konektor
αc Redaman konektor
Ns Jumlah sambungan
αs Redaman sambungan
Sp Redaman Splitter
Pr Daya terima receiver
Pt Daya keluaran sumber optik
SM Batas aman redaman (6 dB)
M Margin
tsys Rise time jaringan serat optik
Rise Time Sumber cahaya
Rise time Dispersi material
Rise time dispersi intermodal
Rise time receiver
Total waktu transmisi
Bit rate
Δϭ Lebar spectral
Dm Dispersi material
Arus gelap
R Resistansi
h Konstanta Plank (6,625 x 10-34
J.s)
C Muatan elektron (1,625 x 10-19
J/eV)
k Konstanta Boltzman (1,38 x 10-23
J/K)
c Kecepatan cahaya (3×108 m/s)
B Bandwidth detektor cahaya
S Signal Power
N Noise power
◦ Derajat
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN FTTH Fiber Optic To The Home
GPON Gigabit Passive Optical Network
MSAN Multi Service Access Node
ODC Optical Distribution Cabinet
Bandwidth Lebar pita
Bit rate Kecepatan aliran data dari satu titik ke titik lain
ODP Optical Distribution Pack
Demand Pelanggan
Boundary Luas wilayah
OLT Optical Line Termination
Cluster Perumahan
Tagging Mencatat menggunakan GPS
GPS Global Positioning System
Duct Bawah tanah
FTM Fiber Termination Management
Feeder Kabel utama dari STO menuju ODC
STO Sentral Telepon Otomat
Bending Pembengkokan kabel
SC Subscriber Connector
UPC Penghubung antar H.323 dan non H.323
Gateway Penghubung antar jaringan yang mempunyai protokol yang berbeda
GSM Global System for Mobile Communication
Hardphone Perangkat keras untuk komunikasi
Hardware Perangkat keras
HPF High Pass Filter
HTTP Hypertext Transfer Protocol
ICMP Internet control Message Protocol
IETF Internet Engineering Task Force
IGMP Internet Group Management Protocol
Install memasang program
Internet Interconnection network, sistem global dari seluruh jaringan komputer
yang saling terhubung
Intranet jaringan komputer pribadi yang menggunakan protokol internet untuk
dapat berbagi data dan informasi secara aman
IP Telephony Telepon berbasis IP
ITU-T International Telecommunication Union
Jitter Variasi waktu tunda
Layer Lapisan
Line Sambungan
LP Linier Prediction
MCU Multipoint Control Unit
Mesagging Pesan
MGCP Media Gateway Control Protocol
PABX Private Auotomativ Branch eXchange
Packet Loss Jumlah paket yang hilang
Payload size Beban data aktual saat pengiriman
PC Personal Computer
PCM Pulse Code Modulation
Port saluran
Proxy
Suatu server yang menyediakan layanan untuk meneruskan setiap
permintaan
PSTN Public Switched Telephone Network
Reverse Arah balik
Router
alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
Internet
RSVP Resource Reservation Protocol
RTCP Real Time Control Protocol
RTP Real Time Proctol
Server Sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam
sebuah jaringan komputer
SIP Session Initiation Protocol
SLI Sambungan Langsung Internasional
SLJJ Sambungan Langsung Jarak Jauh
SMTP Simple Mail Transfer Protocol
SNMP Simple Network Management Protocol
Softphone Perangkat lunak untuk komunikasi
Software Perangkat lunak
Throughput Kecepatan aliran data dalam bps
Timestamp nominal waktu pengambilan sampel-sampel pertama dalam paket
UAC User Agent Client
UAS User Agent Server
UDP User Datagram Protocol
User Pengguna layanan