ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK BANK MUAMMALAH …repository.iainbengkulu.ac.id/1321/1/Brian...
Transcript of ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK BANK MUAMMALAH …repository.iainbengkulu.ac.id/1321/1/Brian...
i
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK BANK
MUAMMALAH DAN BANK MANDIRI SYARIAH
DENGAN MENGUNAKAN METODE ISLAMICITY
PERFORMANCE INDEX (IPI)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Usul Untuk Memperoleh Gelar
Serjana Ekonomi Islam (S.E)
Oleh:
Brian Fajar Rhomadhon NIM. 1316140305
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARI’AH
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
BENGKULU, 2017 M/1438 H
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO:
“ Dan barang siapa yang berjihad, maka sesungguhnya
jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri ”( Q.S Al-
Ankabut : 6 )
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesunnguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. ( Q .S AL-Insyirah 5-6 )
vi
Kupersembahkan kepada :
Ayah (Rudi Purwanto) dan Ibu (Roslani) tercinta yang telah
membesarkan,mendidik dan meyayangiku dengan penuh kasi
sayang, memberikan motivasi serta doa untukku.
Untuk saudaraku (Ayuk Dewi Yunita, dan Ade Monika Hani
Lestari) beserta jagoan kecilku ( Bilal Alfarizi dan Imam
IbnuDzaki )
Orang yang spesial yakni adik adikku (Herlisadan Niken Ayu
Lestari ) yang telah mendampingi dan memberikan semangat
dukungan serta penyemangatku disaat semangatku mulai
berkurang terimakasih banyak yang tak terhingga.
sahabatku Haris Fadillah, M.izdad Hilmi, pebri Hidayat,
M.Agung K. jebew, Untung, Rigo, Hevel, Joesy Aditia, Habibi (
domino crew ) Redo Mulya P, Dodi Putra G, Iqbal Arfi,
Ramadan A. Dodon, Aldi seluruh anak warda ( warung uda )
yang selalu memotivasti aku untuk menjadi yang terbaik,
Sahatanku Marjaniah, Icha Marsella, Nabilla Maharani, Feby
Ramayuniarti, Rika Catur W, Anggi Mayang, shopiatin Nuha,
Eda Rabi’ah, Ririn Cicing,Meita Nur C, Farita Asidi, Nesia
Fatwa M.J, Rusty Tara, Desinta Wulandari yang telah menjadi
penyemangat dan memberikan dukungan serta waktu ketika
mendapatkan halangan.
Teman- teman seperjuanganku Okter, Rian, Randi, Pardi, Sirat,
Nindi, Juni, Suris, Lucky, Niken , Iis, Leza ( seluruh anak lokal
PBS 7.D ) dan seluruh mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis
islam yang selalu memberi semangat bagiku
Almamaterk
vii
ABSTRAK
Analisis perbandingan kinerja bank syariah di Provinsi Bengkulu
dengan mengunakan metode Islamicity Performance Index (IPI) oleh
Brian Fajar Rhomadhon Nim. 1316140305
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kinerja
bank syariah di Provinsi Bengkulu dengan mengunakan metode
Islamicity Performance Index (IPI). Untuk mengungkap persoalan
tersebut secara mendalam dan menyeluruh, peneliti menggunakan
metode penelitian deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian diketahui
bahwa kinerja bisnis yang terdiri dari profit sharing ratio, Islamic
Investment vs non-Islamic Investment dan Islamic income vs non-Islamic
income bank Muamalah lebih baik di bandingkan dengan bank Mandiri
Syariah dan Kinerja sosial bank Mandiri Syariah lebih baik dibandingkan
dengan bank Muamalah periode tahun 2012-2014. index ratio yang
terdiri dari profit sharing ratio, zakat performance ratio, equitable
distribution ratio, directors -employees welfare ratio dan islamic income
vs non islamic income. Dari hasil penghitungan rasio di dapatkan bahwa
bank Muamalah dan bank Mandiri syariah telah melaksanakan kinerja
bisnis dan kinerja sosial dengan optimal karna telah menerapkan bagi
hasil sesuai dengan kaidah dan syariat islam.
Kata kunci: Kinerja, Bank syariah, Islamicity Performance Index (IPI)
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,
karena berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul Analisis perbandingan kinerja bank muammalah dan bank
mandiri syariah dengan mengunakan metode Islamicity Performance Index
(IPI) dapat penulis selesaikan.
Penyusun skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh
oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi Islam (SE) IAIN
Bengkulu.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan dan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepadan :
1. Bapak Prof. Dr. H. Sirajudin. M.Ag., MH, selaku Plt.Rektor IAIN
Bengkulu
2. Ibu Dr. Asnaini, MA, Sebagai Plt.Dekan Program Studi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Bengkulu
3. Bapak Idwal B, MA selaku Plt Ketua Jurusan Program Studi Ekonomi
Syariah dan Ketua Program Studi Perbankan Syari’ah IAIN Bengkulu
yang telah banyak membantu mememberikan motivasi dan ilmu
pengetahuan dalam pembelajaran diperkuliahan, sehingga memberikan
kemudahan bagi penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.
ix
4. Bapak Andang Sunarto, P.h.D selaku Pembimbing 1, yang telah
memberikan bimbingan, motivasi dengan penuh kesabaran.
5. Ibu Yunida Een Fryanti, M.Si. selaku Pembimbing II, yang telah
membimbing, motivasi, semangat, dan arahan dengan penuh kesabaran.
6. Semua teman-teman sejawat dan seperjuangan yang telah mendukung dan
membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Dalam penulisan ini skripsi ini masih banyak kekurangan-kekurangan
baik dari segi isi, penyusunan maupun tehnik penulisan karena keterbatasan
pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis
mengharapkan saran, kritik yang sifatnya membangun dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini dan perbaikan-perbaikan dimasa akan datang.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah banyak memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.
Bengkulu, 19 Juli 2017
Brian Fajar Rhomadhon NIM. 1316140305
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. iv
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. v
ABSTRAK ........................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................................................. 5
C. Rumusan Masalah............................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
E. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 6
F. Kajian Penelitian Terdahulu ............................................................... 6
G. Metode Penelitian ............................................................................... 8
1. Jenis Penelitian ............................................................................... 8
2. Waktu dan tempat Penelitian .......................................................... 9
3. Objek Penelitian ............................................................................. 9
4. Sumber dan Teknik Pengumpuan Data .......................................... 10
5. Teknik Analisis ............................................................................... 11
H. Sistematika penulisan ......................................................................... 14
BAB II KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori .................................................................................... 16
1. Kinerja ........................................................................................... 16
a. Pengertian Kinerja .................................................................... 16
b. Tujuan Pengukuran Kinerja ...................................................... 16
c. Tabungan ................................................................................. 17
d. Anjuran Menabung dalam Islam .............................................. 18
e. Syarat-syarat menabung di Bank Muamalat ............................. 19
2. Bank Syariah .................................................................................. 20
3. Islamicity Performance Index......................................................... 24
4. Bank Muamalat ............................................................................. 25
BAB III GAMBARAN OBJEK PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian................................................................. 35
1. Diskrifsi Tempat Penelitian ............................................................ 35
2. Struktur Organisasi ......................................................................... 37
xi
3. Visi dan Misi .................................................................................. 43
4. Produk dan Jasa Bank ..................................................................... 43
5. Penghimpunan Data........................................................................ 47
6. Penyaluran Dana ............................................................................. 50
7. Produk dan Layanan ....................................................................... 51
8. Jenis-jenis Kredit ............................................................................ 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 62
B. Pembahasan ......................................................................................... 67
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................ 74
B. Saran .................................................................................................. 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Lembaga keuangan perbankan merupakan badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan serta bentuk
lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Dinegara maju, bank
menjadi lembaga yang sangat strategis dan memiliki peran penting dalam
perkembangan prekonomian negara.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, bangsa Indonesia dihadapkan pada
persoalan perekonomian dunia yang sangat serius, seperti tingginya tingkat
inflasi, tingkat pengangguran yang tinggi, tingginya tingkat suku bunga riil
serta fluktuasi nilai tukar yang tidak sehat1. Melihat gejala ekonomi yang
seperti ini, tidak mengherankan apabila sejumlah pakar ekonomi terkemuka,
mengkritik dan mencemaskan kemampuan ekonomi kapitalisme dalam
mewujudkan kemakmuran ekonomi di muka bumi ini. Bahkan cukup banyak
klaim yang menyebutkan bahwa kapitalisme telah gagal sebagai sistem dan
model ekonomi.2
Oleh karena kapitalisme telah gagal mewujudkan kesejahteraan ekonomi,
maka menjadi keniscayaan bagi umat manusia zaman sekarang. Untuk
merekonstruksi ekonomi berkeadilan dan berketuhanan yang disebut juga
1Abdul Kadir, Penanganan Sengketa Ekonomi Syari‟ah Oleh Pengadilan Agama.
www.badilag.net. 2010. (diakses pada tanggal 9 November 2016). 2 Agustianto, Rekonstruksi Syariah, http://www.niriah.com/ 2011. (diakses pada tanggal 9
November 2016)
1
xiii
dengan ekonomi syariah. Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial
yang memsiswai masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami yaitu nilai-
nilai yang bersumber dari Al-quran dan Hadis3.
Ekonomi syariah atau sistem ekonomi koperasi berbeda dari kapitalisme,
sosialisme, maupun negara kesejahteraan (Welfare State). Berbeda dari
kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap
buruh yang miskin, dan melarang penumpukan kekayaan. selain itu, ekonomi
dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan kehidupan sekaligus anjuran yang
memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi dalam etika dan moral. Bedanya
dengan bank konvensional adalah bank syariah tidak mengenal sistem bunga,
sedangkan bagi bank syariah sistem bunga adalah riba. Kata riba yang dengan
istilah bahasa sama dengan ziyadah mengandung arti tambahan. Jadi, jika
istilah tersebut digunakan dalam kegiatan penghimpunan dana, maka artinya
setiap penambahan terhadap jumlah tabungan, baik kualitas maupun kuantitas
adalah riba yang diharamkan. Sebagaimana firman Allah SWT pada Surat Ali
Imran (3):130
وٱتقىا ا مضعفة يأيها ٱلذين ءامنىا لا تأملىا ٱلزبىا أضعف
١٣٠ٱلله لعلنم تفلحىن
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu memakan
riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan.
3Ekonomi Syariah, http://id.wikipedia.org/wiki/Svetoslav_Todorov. 2014. (diakses pada
tanggal 9 November 2016).
xiv
Menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh Islam, karena dengan
menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk melaksanakan
perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk mengahadapi hal-hal yang
tidak diinginkan.4
Menurut undang-undang nomor 182 tahun 1998 tentang perbankan,
tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syariat tertentu yang disepakati.5
Berdasarkan penjelasan di atas, maka bank syariah adalah sebuah
lembaga keuangan yang dalam mejalankan usahanya mengacu pada prinsip-
prinsip syariah atau berdasarkan pada Al-Quran dan As-Sunah6
Bank syariah adalah salah satu lembaga yang dapat dijadikan umat
Islam untuk berusaha mencari harta dengan cara yang halal sesuai dengan
prinsip syariah. Karena itu bank harus selalu berada ditengah masyarakat agar
arus uang dari masyarakat yang kelebihan dana dapat ditampung dan
disalurkan pada masyarakat yang kekurangan dana.7
Ayat yang menyatakan tentang perencanaan menabung terdapat dalam
surat An-Nisa (4) : 9
4 Muhamad syafi’i Antonio. Bank Syariah dari Teori ke praktek, Jakarta : Gema Insani,
2001, h. 153 5 Ismail, Akutansi Bank Teori dan Aplikasi Dalam Rupiah, Jakarta : Kencana, 2010, h.48
6 Nurul hak, Ekonomi Islam Hukum Bisnis Syariah, Yogyakarta : Teras, 2011, h. 10
7 Muchdarsyah Sinungan, manajemen dana bank, Jakarta : Bumi Aksara, 2000, h.87-88
xv
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka
bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang
benar”.8
Ayat tersebut memerintahkan kita untuk bersiap-siap dan
mengantisivasi masa depan keturun, baik secara rohani maupun secara
ekonomi harus dipikirkan langka-langka perencanaannya. Salah satu langka
perencanaan adalah dengan menabung.9
Semakin banyaknya jumlah bank syariah yang beroperasi di
Indonesia, baik dalam bentuk bank umum syariah (BUS) dan unit usaha
syariah (UUS) dengan berbagai bentuk produk dan pelayanan yang diberikan
dapat menimbulkan permasalahan di masyarakat. Permasalahan yang paling
penting adalah bagaimana kualitas kinerja bank syariah yang ada. Bank
syariah haruslah dapat memberi manfaat yang optimal bagi masyarakat dan
peran dan tanggung jawab bank syariah selaku lembaga keuangan Islam tidak
hanya terbatas pada kebutuhan keuangan dari berbagai pihak, tetapi yang
paling dijalankan oleh bank syariah sesuai dengan prinsip syariah Pengukuran
kinerja telah banyak dilakukan antara lain oleh, mengukur alternatif
pengungkapan dan kinerja untuk bank islam. 10
Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti masalah ini dengan
judul Analisis perbandingan kinerja bank muammalah dan bank mandiri
syariah dengan mengunakan metode Islamicity Performance Index (IPI).
8 Departemen RI, AL-HIKMAH, Al-qur’an dan terjemah, h.77
9Muhamad syafi’i antonio, Bank Syariah, h. 154.
10http://pengabdianqu.blogspot.com/2013/05/makalah tentang tabungan ekonomi makro
html, di akses pada tanggal 11 November 2016, pukul 10.38 Wib
xvi
B. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah dalam menjawab rumusan masalah,
maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada analisis perbandingan
kinerja bank muammalah dan bank mandiri syariah dengan mengunakan
metode Islamicity Performance Index (IPI) priode 2012–2014 peneliti
membatasi penelitian hanya pada bank Mandiri Syariah dan Bank Muamalah.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagimanakah perbandingan kinerja bank muammalah dan bank mandiri
syariah?
2. Bagaimanakah kinerja bank muammalah dan bank mandiri syariah
dengan mengunakan metode Islamicity Performance Index (IPI) ?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perbandingan kinerja bank muammalah dan bank
mandiri syariah.
2. Untuk mengetahui kinerja bank mandiri syariah dan bank muammalah
dengan mengunakan metode Islamicity Performance Index (IPI).
xvii
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian agar dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Kegunaan praktis
Untuk memberikan penjelasan secara rinci kepada masyarakat agar lebih
mengetahui Analisis perbandingan kinerja bank muammalah dan bank
mandiri syariah dengan mengunakan metode Islamicity Performance
Index (IPI) dan bermanfaat sebagai bahan penelitian lebih lanjut.
2. Kegunaan akademis
Untuk memberikan masukan kepada bank muammalah dan bank mandiri
syariah terutama dalam melakukan perbandingan kinerja bank Mandiri
syariah dan bank Muammalah dengan mengunakan metode Islamicity
Performance Index (IPI).
F. Kajian Terhadap Penelitian Terdahulu
Evi Sebtianita, (2010) Fakultas Ekonomi UIN Maliki. Analisis kinerja
bank umum syariah dengan menggunakan Islamicity Performance Index,
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja bank umum syariah
dengan menggunakan Islamicity Performance Index. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder. Populasi penelitian ini adalah semua bank umum syariah di
Indonesia periode 2009-2013, dengan sampel sebanyak lima bank. Penarikan
sampel yang dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling.
Penelitian ini dengan pendekatan Islamicity Performance Index yang
xviii
menggunakan lima rasio yaitu profit sharing ratio, zakat performance ratio,
equitable distribution ratio, directors-employees welfare ratio dan islamic
income vs non islamic income.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Bank Muamalat
Indonesia adalah bank terbaik menggunakan Profit Sharing Ratio. Bank
Muamalat Indonesia juga merupakan bank terbaik menggunakan zakat
performance ratio. Equitable Distribution Ratio menunjukan bahwa Bank
Syariah Mandiri adalah bank terbaik. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa
Bank Syariah Mandiri adalah bank terbaik dengan menggunakan Directors -
Employees Welfare Ratio. Islamic Income Vs Non Islamic Income
menunjukkan bahwa Bank BRI Syariah adalah bank terbaik. Secara
keseluruhan pendekatan Islamicity Performance Index sudah diterapkan pada
kinerja Bank Umum Syariah tahun 2009-2013.
Muhammad Wahyudi (2005) meneliti tentang analisis perbandingan
kinerja keuangan bank syariah menggunakan pendekatan laba rugi dan nilai
tambah. Hasil penelitiannya kinerja keuangan yang dihitung menggunakan
pendekatan nilai tambah menghasilkan rasio yang lebih besar jika
dibandingkan menggunakan pendekatan laba rugi dan terdapat perbedaan
perolehan rasio kinerja keuangan dengan pendekatan laba rugi dengan
pendekatan nilai tambah karena berbedanya konstruksi dan konsep teori
akuntansi dari kedua pendekatan tersebut.
Isnaini Endah Damastuti (2010) meneliti tentang analisis perbandingan
kinerja keuangan bank syariah dengan menggunakan Income Statement
xix
Approach dan Added Value Approach. Hasil penelitiannya kinerja keuangan
yang diwakili ROA, ROE, dan perbandingan laba bersih dengan aktiva
produktif antara income statement appoach dan added value approach
terdapat perbedaan yang signifikan.
Perbedaan dan persaman penelitian terdahulu adalah sebagai berikut :
a. Persamaan
Penelitian terdahulu melakukan penelitian dengan dan perbandingan
kinerja keuangan bank syariah dengan menggunakan income statement
Approach dan Added Value Approach. Analaisis perbandingan kinerja
keuangan bank syariah menggunakan pendekatan laba rugi dan nilai
tambah.
b. Perbedaan
Perbedaan penelitian dengan penelitian yang dilakukan adalah dimana
metode penelitian yang dilakukan oleh penelitian, bank muamalat
Indonesia adalah bank terbaik menggunakan profit sharing ratio hanya
terbatas pada bank dan belum memandingkan antar bank.
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif yang
menggunakan analisis statistik deskriptif. Penelitian ini mengambil data
dari laporan keuangan tahunan bank muamalah periode tahun 2012-2014
yang telah diaudit dan dipublikasikan.
xx
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang temuannya diperoleh
berdasarkan paradikma, strategi dan implementasi model secara
kualitatif.11
Penelitian lapangan merupakan studi terhadap kualitas
kehidupan sosial masyarakat secara langsung. Kajian pustaka dilakukan
dengan mencari data atau informasi riset melalui membaca jurnal ilmiah,
buku-buku referensi dan bahan-bahan publikasi yang tersedia di
perpustakaan.12
2. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil data dari laporan keuangan tahunan bank
Mandiri syariah dan bank Muammalah periode tahun 2012-2014 yang
telah diaudit dan dipublikasikan.
3. Objek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah bank Muamalah Indonesia dan
bank Mandiri Syariah dari tahun 2012 sampai 2014. Pengambilan sampel
dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling artinya metode
pemilihan sampel dipilih berdasarkan pertimbangan (judgement sampling)
yang berarti pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya
diperoleh dengan pertimbangan tertentu. Kriteria dalam pengambilan
sampel penelitian ini adalah bank Muamalah dan bank Mandiri Syariah di
Indonesia, telah beroperasi dari tahun 2012 sampai tahun 2014, dan
mempublikasikan laporan tahunannya secara berturut-turut selama periode
11
Rusyidi Sulaiman dan Muhammad Kholid, Pengantar metode penelitian dasar, Surabaya :
EIKAF, 2007, h. 38 12
Rohsady Ruslan, Metode Penelitian : Public Relations dan Komunikasi, Jakarta :
Rajawali Pers, 2010, h.31-32
xxi
tahun 2012, 2013, dan tahun 2014 pada website resminya. Sehingga
jumlah sampel yang sesuai dengan kriteria sampel pada penelitian ini
adalah 2 sampel.
4. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
a. Sumber Data Data Sekunder
Data sekunder yaitu data tambahan berupa informasi yang akan
melengkapi data primer, baik itu berupa dari dokumen, arsip, artikel,
dan buku-buku atau karya ilmiah lainnya. dari laporan keuangan
tahunan bank Muamalah dan bank mandiri syariah periode tahun
2012-2014 yang telah diaudit dan dipublikasikan13
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak
lain). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari laporan
tahunan (annual report) bank muamalat dan bank mandiri syariah
tahun 2012-2014.
b. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu metode yang
menghimpun informasi dan data melalui metode studi pustaka dan
eksplorasi literatur-literatur dan laporan keuangan yang dipublikasikan
oleh bank Muamalah dan bank mandiri syariah yang bersangkutan
13
Sugiono, Metode penelitian...h.137
xxii
5. Teknik Analisis Data
Setelah data yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan terkumpul
kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriftif kualitatif
(bentuk uraian-uraian terhadap subjek yang diamati) selanjutnya
pembahasan disimpulkan secara deduktif yaitu menarik kesimpulkan dari
pertanyaan yang bersifat umum menuju ke pernyataan yang bersifat
khusus.14
a. Reduksi Data
Merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang
penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
reduksi akan memberikan gambaran gambaran yang lebih jelas, dan
mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data. Reduksi
data dapat dibantu dengan peralatan elektrolik seperti computer mini
dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.15
b. Display data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antara
kategori, flowchart, dan sejenisnya16
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode
kualitatif yaitu penjelaskan dengan kata-kata atau kalimat untuk
14
Rahmat Sahid, Analisis Data Penelitian Kualitatif Model Miles dan Huberman, Pasca
UMS. 2011.h.52 15
Rahmat Sahid, Analisis Data... 2011.h.52 16
Rahmat Sahid, Analisis Data... 2011.h.53
xxiii
menerangkan data kuantitatif yang didapat guna mendapatkan suatu
kesimpulan. Adapun tahap-tahap analisa data penelitian ini meliputi :
1) Menghitung menggunakan analisis data yang terdapat lima rasio
keuangan yang diukur dari Islamicity Performance Index, yaitu
sebagai berikut :
a) Profit sharing ratio
b) Zakat performance ratio
c) Equitable distribution ratio
d) Directors-employee welfare ratio
e) Islamic income vs non Islamic income.
2) Memberikan penjelasan dari hasil Islamicity Performance Index
tersebut tentang hasil kinerja bank syariah dari segi finansial.
3) Membandingkan kinerja keuangan masing-masing bank
Muamalah Indonesia yang terdapat dalam sampel.
4) Mengambil kesimpulan dari hasil pengungkapan dan penjelasan
dari hasil kinerja tahunan bank Muamalah Indonesia.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode
kualitatif yaitu penjelaskan dengan kata-kata atau kalimat untuk
menerangkan data kuantitatif yang didapat guna mendapatkan suatu
kesimpulan. Adapun tahap-tahap analisa data penelitian ini meliputi :
1) Menghitung menggunakan analisis data yang terdapat pada lima
rasio keuangan yang diukur dari Islamicity Performance Index,
yaitu :
xxiv
a. Profit sharing ratio
Dengan rumus sebagai berikut :
PSR=
Murabahah + Musyarakah
Total Pembiayaan
b. Zakat performance ratio
ZPR=
Zakat
Net Assets
c. Equitable distribution ratio
EDR=
Average distributor for each stakerholders
Total Revenue
d. Directors-employee welfare ratio
DER
Rata-rata gaji direktur
Rata-rata kesejateraan Tetap
e. Islamic income vs non islamic income.
PH
Pendapatan Total
Pendapatan Halal + Pendapatan Non Halal
xxv
f. Memberikan penjelasan dari hasil Islamicity Performance Index
tersebut tentang hasil kinerja bank syariah dari segi finansial.
g. Membandingkan kinerja keuangan masing-masing bank Muamalah
dan bank mandiri syariah yang terdapat dalam sampel.
h. Mengambil kesimpulan dari hasil pengungkapan dan penjelasan dari
hasil kinerja tahunan bank Muamalah dan bank mandiri syriah.
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan merupakan acuan atau pedoman yang kita
butuhkan untuk membuat sebuah skripsi. Sistematika penulisan pada
penelitian ini akan dibagi menjadi lima bab, dengan sistematika penulisan
bab-bab tersebut disusun sebagai berikut:
BAB I
Dalam Bab ini mencakup : latar belakang penelitian, rumusan
masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,
defenisi operasional, Kajian terhadap penelitian terdahulu dan
metode penelitian yang mencakup : pendekatan dan jenis
penelitian dan pendekatan penelitian, waktu dan lokasi
penelitian, objek penelitian, sumber dan teknik pengumpulan
data, teknik pengumpulan data, teknik keabsahan data, teknik
analisis data
BAB II Merupakan landasan teori, pengertian kinerja bank syariag
tabungan (pengertian tabungan, anjuran menabung dalam islam,
syarat-syarat menabung di bank muamalat ). bank syariah
(pengertian, perkembangan bank syariah, kelembagaan bank
xxvi
syariah). Bank muamalat (kegiatan usaha muamalat , konsep
akad menabung di bank muamalat , mudharabah, landasan
syariah akad mudharabah, jenis-jenis mudharabah, prinsip
mudharabah, sifat akad mudharabah, rukun dan syarat
mudharabah, tabungan mudharabah, kontak al-mudarobah,
peraturan PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk).
BAB III
Merupakan bab yang berisikan tentang Profil PT. Bank
Muamalat Indonesia Tbk, kepengurusan, visi dan misi bank,
produk pembiayaan, jasa lainnya.
BAB IV Merupakan hasil pembahasan yang berisikan tentang deskripsi
wilayah penelitian penyajian hasil penelitian, analisis data
penelitian
BAB V Merupakan penutupan yang berisi uraian dari penelitian ini
yaitu berupa kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.
xxvii
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Kinerja
a. Pengertian
Kinerja badan usaha merupakan satu hal yang sangat penting karena
kinerja merupakan cermin kemampuan badan usaha mengelola sumber
daya yang ada. Sebagai suatu badan usaha, bank sangat berkepentingan
untuk mencapai kinerja yang baik agar kepercayaan masyarakat (nasabah)
semakin meningkat.17
Kinerja keuangan bank mencerminkan kemampuan operasional bank
baik dalam bidang penghimpunan dana, penyaluran dana, teknologi serta
sumber daya manusia. Kinerja keuangan bank merupakan gambaran
kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik menyangkut aspek
penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang biasanya diukur
dengan indikator kecukupan modal, likuiditas dan profitabilitas bank. 18
b. Tujuan Pengukuran Kinerja
Berkaitan dengan analisis kinerja keuangan bank mengandung
beberapa tujuan:19
17
Syamsuddin dan M. Abdul Mukhyi, Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan Bank Devisa
dan non Devisa di Indonesia, http://harryramadhon.files.wordpress.com/2008/05/jurnal-kinerja-
keuangan.com. Akses 10 November 2016 18
Faisal Abdullah, Manajemen Perbankan, Teknik Analisis Kinerja Keuangan Bank,
(Malang: UMM Press, 2004), hlm. 120. 19
Muhammad Romli, “Analisis Kinerja Bank Syariah Devisa dan Non Devisa,” Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. 3, No. 1, (Desember 2008), hlm. 27
16
xxviii
a. Untuk mengetahui keberhasilan pengelolaan keuangan bank terutama
kondisi likuiditas, kecukupan modal, dan profitabilitas yang dicapai
dalam tahun berjalan maupun tahun sebelumnya.
b. Untuk mengetahui kemampuan bank dalam mendayagunakan semua
jenis aset yang dimiliki dalam menghasilkan profit secara efisien.
c. Untuk meningkatkan peran bank sebagai lembaga intermediasi antara
pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang
memerlukan dana.
c. Tabungan
Tabungan Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang
Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
Tabungan adalah simpanan dari pihak ketiga (nasabah) yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat
lainya yang dapat dipersamakan dengan itu. Selain itu, tabungan juga
sering diartikan sebagai pendapatan suatu masyarakat yang tidak di
belanjakan dan hanya disimpan sebagai cadangan yang digunakan untuk
berjaga-jaga dalam jangka pendek.20
20
http://pengabdianqu.blogspot.com/2013/05/makalah-tentang-tabungan-ekonomimakro.
html, di akses pada tanggal 10 November 2016, pukul 10.38 Wib
xxix
Jadi Tabungan merupakan salah satu bentuk simpanan yang
diperlukan oleh masyarakat untu menyimpan uangnya, karena tabungan
merupakan jenis simpanan yang dapat dibuka dengan persyaratan dengan
sangat mudah.21
d. Anjuran Menabung dalam Islam
Dalam ajaran Islam, konsep menabung ini dapat dicermati dari ayat
Al-Qur’an dan al-Hadis yang baik secara tersurat maupun tersirat
menganjurkan menabung, sebagaimana ayat-ayat dan hadis-hadis berikut:
Surat Al- Isra (17):29
ولا تجعل يدك مغلىلة إلى عنقل ولا تبسطها مل البسط فتقعد
ملىما محسىرا
"Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu (pelit)
dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya (boros) karena itu kamu
menjadi tercela dan menyesal.”
Pemahaman bahwa ayat ini secara tersurat menganjurkan untuk
bersikap tidak pelit yang menyebabkan seseorang menjadi tercela karena
kepelitannya dan anjuran untuk tidak boros yang menyebabkan seseorang
menjadi menyesal karena keborosannya tersebut. Fokus pada tidak boros
mempunyai pengertian sederhana sebagai anjuran untuk menyisihkan
sebagian harta untuk digunakan bagi keperluan masa depan (menabung).22
Surat Al- Isra (17) : 27
21
Muhamad syafi’i Antonio, Bank Syariah.... h.154 22
http://syahadatislammotivation.blogspot.com/2013/01/anjuran-menabung-dalam-al-uran-
dan-al.html di akses pada tanggal 12 November 2016, pukul 11.12 Wib
xxx
“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan
dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”
Ayat dibawah ini menguatkan ayat di atas, bahwa boros adalah
suatu perbuatan yang sangat dilarang dengan menyamakan para pemboros
sebagai saudara setan. Mengikuti bisikan setan saja dilarang, apalagi
menjadi saudara (sekutu) setan. Surat Al- Furqon (25) : 67
"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak
berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di
tengah-tengah antara yang demikian.”
e. Syarat-syarat menabung di Bank syariah
Persayaratan menabung adalah sebagai berikut :
(1) Tabungan hanya dilakukan dalam rupiah
(2) Penabung adalah nasabah perorangan
(3) Setoran awal
(4) Media penarikan dana dengan slip penarikan tabungan.
(5) Nasabah mendapatkan buku tabungan dari bank yang telah ditanda
tangani specimen oleh nasabah dan telah dicatat dalam buku registrasi
tabungan.23
Sedangkan tabungan berdasarkan prinsip Mudharabah, persyaratan
minimal yang harus dipenuhi yaitu pada Akad tabungan berdasarkan
Mudharabah, nasabah wajib menginvestasikan minimum dana tertentu yang
23
Brosur PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk KCP Panorama Kota Bengkulu
xxxi
jumlahnya ditetapkan oleh bank dan tidak dapat ditarik oleh nasabah kecuali
dalam rangka penutupan rekening.
2. Bank Syariah
a. Pengertian
Bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya
berdasarkan prinsip-prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank
Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, dan Bank Muamalat .24
Bank secara bahasa diambil dari bahasa Itali, yakni banco yang
mempunyai arti meja. Penggunaan istilah ini disebabkan dalam realita
kesehariannya bahwa setiap proses dan transaksi sejak dahulu dan
mungkin di masa yang datang dilaksanakan di atas meja. Dalam bahasa
arab, bank biasa disebut dengan mashrof yang bearti tempat berlangsung
saling menukar harta, baik dengan cara mengambil ataupun menyimpan
atau selain untuk melakukan muamalat.25
b. Bank Syariah Mandiri
Bank Syariah Mandiri didirikan tahun 1999, yang merupakan
hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter tahun 1997–
1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997,
yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung politik
nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang sangat hebat
terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia
24
Andri Soemitra, Bank dan lembaga...,h.27 25
A. Djazuli dan Yadi Yanuari, Lembaga-lembaga Perekonomian Umat (Sebuah
Pengenalan), (Jakarta: Rajawali Press, 2001), hal. 53
xxxii
usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang
didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa.
Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan
merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah
dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.
1/24/KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya melalui Surat
Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.
1/1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi PT Bank
Syariah Mandiri, menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut, PT
Bank Syariah Mandiri resmi mulai beroperasi sejak Senin, tanggal 25
Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999. Visi dari Bank Syariah
Mandiri adalah Bank Syariah Terdepan dan Modern. Sedangkan misinya
adalah mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri
yang berkesinambungan, meningkatkan kualitas produk dan layanan
berbasis teknologi yang melampaui harapan nasabah, mengutamakan
penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan pada segmen ritel,
mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal,
mengembangkan managemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat dan
meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan
xxxiii
c. Perkembangan Bank Syariah
Di Indonesia bank syariah pertama kali didirikan pada tahun 1992
adalah bank Muamalat Indonesia (BMI). Walaupun perkembangannya
agak terlambat bila dibandingkan dengan negara-negara muslim lainnya
perbankan syariah di Indonesia akan terus berkembang. Jika pada priode
tahun 1992 sampai 1998 hanya ada satu unit bank syariah, maka pada
tahun 2005, jumlah bank syariah di Indonesia telah bertambah menjadi 20
unit, yaitu 3 bank umum syariah dan 17 unit usaha syariah. Sementara itu,
jumlah bank Muamalat hingga akhir tahun 2004 bertambah menjadi 88
unit. Berdasarkan data bank Indonesia prospek perbankan syariah pada
tahun 2005 diperkirakan cukup baik. Industri perbankkan syariah
diprediksi masih akan berkembang dengan tingkat pertumbuhan yang
cukup tinggi. Jika pada posisi November 2004 volum usaha bank syariah
mencapai 14,0 triliun rupiah, dengan tingkat pertumbuhan yang terjadi
pada tahun 2004 sebesar 88,6%, volum usaha perbankan syariah diakhir
tahun 2005 diperkirakan akan mencapai sekitar 24 triliun rupiah.
Perkembangan perbankan syariah ini tentunya juga harus didukung
oleh sumber daya insani yang memadai, baik dari segi kualitas maupun
kuantitasnya. Namun, realitas yang ada menunjukkan bahwa masih banyak
sumber daya insani yang selama ini masih banyak terlibat di Institusi
syariah tidak memiliki pengalaman akademis maupun praktis dalam
Islamic Banking. Tentunya kondisi ini cukup signifikan mempengaruhi
produktifitas dan profesionalisme perbankan Syariah itu sendiri. Inilah
xxxiv
yang memang harus mendapatkan perhatian, yakni mencetak sumber daya
insani yang mampu mengamalkan ekonomi syariah disemua lini karena
sistem yang baik tidak mungkin dapat berjalan jika tidak didukung oleh
sumber daya insani yang baik pula.26
d. Kelembagaan Bank Syariah
Bank syariah bukan sekedar bank bebas bunga, tetapi juga memiliki
orientasi pencapaian kesejahteraan. Secara fundamental terdapat beberapa
karakteristik bank syariah :
1) Penghapusan riba.
2) Pelayanan kepada kepentingan publik dan merealisasikan sasaran
sosio-ekonimi Islam.
3) Bank syariah bersifat universal yang merupakan gabungan dari bank
komersial dan bank investasi.
4) Bank syariah akan melakukan evaluasi yang lebih berhati-hati terhadap
permohonan pembiayaan yang berorientasi kepada penyetaan modal,
karena bank komersial syariah menerapkan Profit and losse sharing
dalam konsingiasi, ventura, bisnis, atau industri.
5) Bagi hasil cenderung mempererat hubungan antara bank syariah dan
Pengusaha.
6) Kerangka yang dibangun dalam membantu bank mengatasi kesulitan
likuiditasnya dengan memanfaatkan instrumen pasar uang antar bank
syariah dan instrumen bank Sentral berbasis syariah.
26
Adiwarman A. Karim, Bank Islam ...h. 111
xxxv
Pengawasan perbankan Islam mencakup dua hal, yaitu pertama
pengawasan dari aspek keuangan, kepatuhan pada perbankkan secara
umum, dan prinsip kehati-hatian bank. Kedua pengawasan prinsip syariah
dalam kegiatan operasional bank, secara struktural kepengurusan bank
syariah terdiri dari Dewan Komisaris dan Direksi wajib memiliki Dewan
Pengawas Syariah yang berfungsi mengawasi bank syariah.27
3. Islamicity Performance Index
Pengungkapan peningkatan kinerja perbankan dapat dilakukan dengan
Islamicity Performance Index yang terdapat enam rasio yaitu :
a. Profit sharing ratio
b. Zakat performance ratio
c. Equitable distribution ratio
d. Directors-employee welfare ratio
e. Islamic income vs non islamic income 28
Salah satu cara untuk mengukur kinerja organisasi adalah melalui
indeks. Meskipun saat ini telah ada beberapa indeks yang disusun untuk
mengukur kinerja organisasi, tetapi belum banyak indeks yang dapat
digunakan untuk mengukur kinerja lembaga keuangan Islam. telah
mengembangkan sebuah indeks yang dinamakan Islamicity Index, sehingga
kinerja dari lembaga keuangan Islam dapat benar-benar diukur. Indikator
yang diukur yaitu profit sharing ratio, zakat performance ratio, equitable
27
Andri Soemitra, Bank dan lembaga...,h.67 28
Evi Sebtianita, 2015. Analisis Kinerja Bank Umum Syariah Dengan Menggunakan
Pendekatan Islamicity Performance Index (Studi Pada Bank Umum Syariah Periode Tahun 2009-
2013. Skripsi Fakultas Ekonomi UIN Maliki Malang. Hlm. 5
xxxvi
distribution ratio directors -employees welfare ratio dan islamic income vs
non islamic income.
4. Bank Muamalat
a. Pengertian Bank Muamalat
Sebelum peneliti mendefinisikan pengertian Bank muamalat,
terlebih dahulu peneliti akan mendefinisikan tentang bank dan
pembiayaan. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat.29
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang
perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan.
Bank Pengkreditan Rakyat, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan Prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.30
Sedangkan pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu
dengan imbalan atau bagi hasil. Dalam lembaga keuangan konvensional
tidak menggunakan istilah pembiayaan tapi istilah perkreditan. Perkreditan
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
29
Burhanuddin Susanto, Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, Yogyakarta, UII Press,
2008, h.52
30
Abdul Ghofur Ansori, Tanya jawab.... h. 01
xxxvii
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga31
Jadi, Bank Muamalat adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Yang perlu diperhatikan
adalah kepanjangan dari Bank Muamalat yang berupa Bank Perkreditan
Rakyat Syariah. Semua peraturan perundang-undangan yang menyebut
Bank Muamalat dengan Bank Perkreditan Rakyat Syariah harus dibaca
dengan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.32
b. Kegiatan Usaha Muamalat
1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk :
a) Simpanan berupa tabungan atau yang dipersamakan dengan itu
berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak bertentangan
dengan prinsip Syariah.
b) Imvestasi berupa deposito atau tabungan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan akad mudharabah atau akad
lain yang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah.
2) Menyalurkan dana kepada masyarakat dalm bentuk :
1) Pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad mudharabah atau
musyarakah.
31
M. Ma’ruf Abdullah, Hukum Perbankan dan Perkembangan Bank Syariah di Indonesia,
Banjarmasin, Antasari Press, 2006. h. 65 32
Muhammad, Lembaga-Lembaga Keuangan Umat Kontemporer, Yogyakarta, UII Press
Yogyakarta, 2000. h.71
xxxviii
2) Pembiayaan berdasarkan akad murabaha, salam, atau istishnah.
3) Pembiayaan berdasarkan akad qardh.
4) Pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak pada
nasabah berdasarkan akad ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah
muntahiya bittamlik.
5) Pengambil alihan utang berdasarkan akad hawalah
3) Penempatan dana pada Bank Syariah lain dalam bentuk titipan
berdasarkan akad wadi’ah atau infestasi berdasarkan akad mudharabah
atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip Syariah.
4) Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun
kepentingan nasabah melalui rekening Bank Muamalat yang ada di
Bank umum Syariah, Bank umum konvensional, dan UUS.
5) Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank Syariah
lainnya yang sesuai dengan prinsip syariah berdasarkan persetujuan
Bank Indonesia.33
c. Produk-produk bank Muamalat
Produk penghimpunan dana merupakan simpanan dana masyarakat
yang aman dan sesuai syariah diperuntukan bagi perorangan maupun badan
hukum selain diberikan bagi hasil atau bonus yang kompetitif, simpanan ini
juga dijamin oleh lembaga penjamin simpanan (LPS).34
1) Tabungan Muamalat Umum
33
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta : Kencana Prenada
Media Grup, 2012. h. 93 34
Arsip PT. Bank PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk KCP Panorama Kota Bengkulu
xxxix
Tabungan mualmalat umum merupakan tabungan yang diperuntukan
untuk masyarakat umum baik perorangan maupun lembaga, yang
pengambilannya dapat dilakukan setiap hari (jam kerja) dengan setoran
awal hanya Rp 100.000,- nasaba sudah bisa mendapatkan bagi hasil tiap
bulan. Tabungan ini dikenakan biaya administrasi perbulan yang sangat
ringan.
2) Tabungan Siswa Muamalat
Tabungan siswa muamalat merupakan tabungan yang diperuntukan bagi
siswa dari tingkat TK sampai SLTA. Tabungan ini tidak dikenakan biaya
administrasi perbulan tetapi nasabah bisa mendapatkan bagi hasil setiap
bulan.
3) Tabunganku Wadiah
Merupakan tabungan untuk umum tabungan ini tidak dikenakan biaya
administrasi sama sekali syarat tabunganku Wadiah yaitu dengan setoran
awal hanya Rp. 20.000,- nasabah akan mendapatkan bonus dari bank bila
saldo rata-rata minimal Rp.500.000,- perbulan.
4) Tabungan Haji dan Korban
Tabungan yang diperuntukan bagi masyarakat yang mempunyai niat
untuk ibadah haji ataupun ibadah korban. Dengan persyaratan foto kopi
KTP, tabungan pertama minimal Rp. 100.000,- setoran selanjutnya
minimal Rp. 10.000,- setoran dan pengambilan dapat dilakukan setiap
xl
hari jam kerja, pengambilan simpanan harus mengunakan slip dan
pengambilan yang telah disediakan oleh bank.35
d. Produk Pembiayaan
Bank muamalat harkat juga menyediakan pembiayaan untuk modal
kerja, investasi dikelolah secara syariah sehingga lebih mudah dan lebih
menentramkan karena terbebas dari penetapan bunga.
1) Pembiayaan Murabaha
Pembiayan murabaha adalah pembiayaan prinsif jual beli, yaitu
pembiayaan yang diperuntukan pembelian barang atau aset berwujud.
Pembiayaan dilakukan secara angusuran sesuai dengan kesepakatan
bersama.
2) Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan musyaraka merupakan pembiayaan dengan prinsif bagi hasil.
Pembiayaan ini cocok untuk nasabah telah memiliki usaha untuk
mengembangkan usaha tersebut, namun masih kekurangan dana.36
e. Jasa Lainnya
Bank muamalat harkat juga melayani beberapa, yaitu :
1) Transfer ke semua bank tujuan
2) Pembayaran rekening listrik
3) Pembayaran rekening telfon
4) Pembayaran air PDAM
5) Pembayaran Speedy Instan
35
Arsip PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk KCP Panorama Kota Bengkulu 36
Arsip PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk KCP Panorama Kota Bengkulu
xli
6) Pembayaran TV berlanganan
7) Pembayaran angsuran kredit motor
Peraturan PT. Bank Muamalat Muamalat Harkat Sukaraja Tentang
Tabungan Siswa adalah sebagai berikut : 37
1) Tujuan
1) Untuk menghimpun dan memanfaatkan dana dari masyarakat
2) Pemakai jasa bank yang berpotensi adalah siswa
2) Syarat dan kelengkapan dokumen
1) Syarat-syarat
a) Tabungan hanya dilakukan dalam rupiah
b) Penabung adalah nasabah perorangan
c) Jumlah setoran sebesar Rp. 5000,- dan setoran berikutnya
minimal sebesar Rp. 2.000,- saldo mengendap minimal sebesar
Rp. 5000,-
d) Media penarikan dana dengan slip penarikan tabungan
e) Nasabah mendapatkan buku tabungan dari bank yang telah
ditanda tangani specimen oleh nasabah dan telah dicatat dalam
buku registrasi tabungan.
2) Kelengkapan dokumen
Setiap pembukaan rekening harus didukung dengan dokumen
lengkap, yaitu
a) Fotokopi kartu identitas diri
37
Peraturan tertulis PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk KCP Panorama Kota Bengkulu
xlii
b) Bagi yang tidak memiliki identitas, dapat diwakili oleh orang
tua/wali untuk dan atas nama siswa
c) Mengisi aplikasi dan syarat-syarat pembukaan tabungan
dengan lengkap
3) Bonus dan biaya
a) Bonus diberikan bila rata-rata saldo di atas, Rp. 20.000 dan
diberikan langsung ke rekening nasabah setiap tanggal tutup
bulan
4) Keuntungan bagi nasabah
a) Nasabah mendapat bonus
b) Dapat digunakan sebagai jaminan dan referensi Bank
c) Jika penarikan dikuasakan, harus dilampirkan surat kuasa
bermaterai cukup
d) Nasabah menerima buku tabungan sebagai bukti tabungan
5) Ganti buku tabungan atau buku hilang
a) Buku tabungan yang telah penuh diganti
b) Jika buku tabungan hilang mintakan kepada nasabah bukti
laporan polisi
c) Mintakan kepada nasabah untuk menandatangani buku
tabungan kembali pada kolom specimen tanda spectroline38
6) Penutupan rekening
a) Mengisi formulir permohonan penutupan rekening tabungan
38
Peraturan tertulis PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk KCP Panorama Kota Bengkulu
xliii
b) Buku tabungan dapat diserahkan kembali kepada nasabah.
f. Akad-akad yang Terdapat di Bank Muamalat
Akad adalah kesepakatan tertulis antara Bank Syariah atau Unit
Usaha Syariah (UUS) dan pihak lain yang memuat adanya hak dan
kewajiban bagi masing-masing pihak sesuai dengan Prinsip Syariah. Akad
yang terdapat diBPRS adalah :
a. Mudharabah
Yang dimaksud dengan akad mudharabah dalam pembiayaan
adalah akad kerja sama suatu usaha antara pihak pertama (malik,
shahibul mal, atau Bank Syariah) yang menyediakan seluruh modal
dan pihak kedua („amil, mudharib, atau Nasabah) yang bertindak
selaku pengelola dana dengan membagi keuntungan usaha sesuai
dengan kesepakatan yang dituangkan dalam akad, sedangkan kerugian
ditanggung sepenuhnya oleh Bank Syariah kecuali jika pihak kedua
melakukan kesalahan yang disengaja, lalai atau menyalahi perjanjian.
b. Musyarakah
Yang dimaksud dengan akad musyarakah adalah akad kerja
sama di antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu yang
masing-masing pihak memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa
keuntungan akan dibagi sesuai dengan kesepakatan, sedangkan
kerugian ditanggung sesuai dengan porsi dana masing-masing.
xliv
c. IMBT (Ijarah Muntahiyah bit Tamlik)
Yang dimaksud dengan akad Ijarah Muntahiyah bit Tamlik
adalah akad penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna
atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa
dengan opsi pemindahan kepemilikan barang.
d. Wadi’ah
Yang dimaksud dengan akad wadi‟ah adalah akad penitipan
barang atau uang antara pihak yang mempunyai barang atau uang dan
pihak yang diberi kepercayaan dengan tujuan untuk menjaga
keselamatan, keamanan, serta keutuhan barang atau uang.
e. Qadrul Hasan
Qardhul hasan adalah pinjaman tanpa dikenai biaya (hanya
wajib membayar sebesar pokok utangnya). Pinjaman qardh bertujuan
diberikan pada orang yang membutuhkan atau tidak memiliki
kemampuan finansial, untuk tujuan social atau kemanusiaan. Sumber
hukumnya terdapat pada Al-Qur’an Qs. Al-Baqarah (2) : 280 dan As-
Sunah. Rukun dan ketentuan syariah dalam qardhul hasan sebagai
berikut. Rukun qardhul hasan ada tiga diantaranya: pelaku yang terdiri
dari pemberi dan penerima pinjaman; objek akad, berupa uang yang
dipinjamkan; ijab Kabul/serah terima.
xlv
f. Murabahah
Yang dimaksud dengan akad murabahah adalah akad
Pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada
pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai
keuntungan yang disepakati.
xlvi
BAB III
DISKRIPSI TEMPAT PENELITIAN
A. Bank Muamalah
1. Deskripsi Tempat Penelitian Bank Muamalah
Dalam perkembangannya kehadiran bank syariah di Indonesia
khususnya cukup mengembirakan. disamping BMI, saat ini juga telah lahir
bank syariah milik pemerintah seperti bank syariah sebagai cabang dari bank
konvensional yang sudah ada, seperti bank BNI.
Memperhatikan perkembangan bank Muamalat yang demikian pesat,
dan dengan adanya otonomi daerah, perbankan syariah turut serta dalam
melakukan upaya memberdayakan daerah. Hal ini dilakukan dengan cara
menghimpun dana dari daerah. Bank Muamalat melakukan pemerataan
terhadap daerah-daerah yang potensi. Bengkulu merupakan salah satu daerah
yang menjadi pilihan bank Muamalat, sehingga pada tanggal 10 Juli 2010,
dibukalah bank Muamalat cabang Bengkulu yang sekarang di bawah
pimpinan Faizah Hayati yang kantornya terletak di Jl.Salak Raya No.32
Panorama Lingkar Timur Kota Bengkulu
Pada awal operasi, 2 orang dari bank Muamalat Indonesia pusat
ditugaskan untuk menjalankan perusahaan di BMI Cabang Kota bengkulu
tersebut, yaitu 1 orang pimpinan cabang (Branch Manager), yang memimpin
dan mengelola perusahaan serta menentukan arah tujuan perusaan baik untuk
jangka pendek dan jangka panjang dan 1 orang Account Manager, merangkap
Officer Operational kemudian ditambah lagi 5 orang sebagai karyawan untuk
35
xlvii
ditempatkan sebagai Customer Service, Teller, Back Office dan Assistant
Manager (marketing) kemudian di awal Juni 2004, berlangsung 1 personil lagi
dari BMI pusat untuk menjalankan dan melanjutkan tugas dan fungsi pada
bagian office operational.
Dengan statusnya sebagai bank syariah di Bengkulu. Bank Muamalat
telah menjalankan usaha perbankannya dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari
kinerja dan menghimpun dana dalam bentuk tabungan, giro, dan deposito.
Dana yang diperoleh tersebut disalurkan atau diinfestasikan dalam bentuk
pembiayaan untuk modal perdagangan, bisnis perkebunan dan pendidikan
khususnya bagi masyarakat bengkulu pada umumnya. Hingga pada awal dan
pertengahan tahun 2012, pimpinan cabang mengangkat kembali
karyawan/karyawati untuk ditempatkan di bagaian Customer Cervice, Back
Office, Marketing, Cooperational manager, Security, Driver dan Office Boy,
dalam rangka menunjukkan aktivitas perbankan.
Banyak pendanaan dari masyarakat Bengkulu dan daerah sekitarnya
serta dana yang diinvestasikan tersebut secara optimal untuk membiayai
macam usaha produktif maupun pinjaman konsumstif yaitu Shar‟E bagi
kepentingan umat pada umumnya dan masyarakat Bengkulu khususnya. Hal
ini dapat dilihat dari kerja bank Muamalat cabang Kota Bengkulu sampai
dengan Desember 2011 dengan asset Rp.38,29 M, penghimpunan dana
Rp.36,63 M. Pembiayaan Rp. 53,45 hingga laba yang dicapai Rp. 1,52 M dan
FBR 145,92%
xlviii
Bank Muamalat Indonesia saat ini memiliki 185 titik layanan yang
terdiri dari 42 kantor cabang, 13 kantor cabang pembantu, dan 83 kantor kas
47 gerai Muamalat di kantor-kantor pos di Indonesia. Dan akan dibuka 133
kantor layanan baru yang berupa kantor cabang, kantor cabang pembantu,
kantor kas, dan unit pelayanan syariah. Nasabah dapat melakukan penarikan di
lebih dari 5,074 ATM bersama, serta kemudian bertransaksi lebih dari 18.000
merchant merchant debit BCA
Sampai dengan tahun 2014 ini, karyawan/karyawati Bank Muamalat
cabang kota Bengkulu telah berjumlah 27 orang. Berdasarkan data tersebut,
BMI diharapkan dapat meningkatkan jaringan dan kinerja perbankan syariah
baik dalam funding dan investement kepada masyarakat kota Bengkulu.
2. Struktur Organisasi Bank Muamalat Cabang Bengkulu
a. Struktur Organisasi
Bagan : 2.1
Struktur Organisasi Bank Muamalat Cabang Bengkulu
Branch Manager/Pimpinan
Operational Manager Account Manager
BO Teller USPD CS Marketing
Funding Financing
xlix
Keberhasilan suatu perusahaan bergantung pada manajemen
operasionalnya. Manajemen operasional di susun sebaik mungkin dalam
struktur organisasi adanya struktur organisasi yang mapan sangat
diperlukan untuk menjamin agar tujuan yang telah ditetapkan tercapai.
Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang mewujudkan suatu pola
dari hubungan antara kedudukan dan peran dalam suatu lingkungan
kerjasama. Adanya struktur organisasi mempermudah garis komodo dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan kewajiban dan jabatan yang telah
ditentukan, dalam rangka mecukupi keberhasilan operasional suatu usaha 39
Bank Muamalat mempunyai struktur yang sama dengan bank
konvensional, misalnya dalam hal komisaris dan direksi, tapi unsur yang
maat adanya Dewan Pengawasan Syariah (DPS) yang bertugas mengawasi
operasional bank dan prosuk-produknya agar sesuai dengan garis-garis
syariah. Dewan syariah diletakkan sejajar pada posisi setingkat dengan
dewan komisaris pada setiap opini yang diberikan oleh Dewan Pengawasan
Syariah (DPS) karena itu pengesahan anggota dewan pengawas syariah
biasanya diletakkan oleh rapat umum pemegang saham (RUPS) atau usulan
Dewan Syariah Nasional (DSN)
Untuk jelasnya, struktur organisasi Bank Muamalat Indonesia
Bengkulu dapat dilihat pada lampiran.
39
Hasil wawancara dengan marketing (Bapak, Nazief Bank Muamalat), 2014. 22
September
l
1) Job Description dalam Bank Muamalat Indonesia Cabang Bengkulu
Job Description (rincian pembagian tugas) dalam suatu
perusahaan sangat penting dalam melaksanakan aktivitas perusahaan
yang semakin kompleks. Di Bank Muamalat memiliki lingkungan kerja
yang menunjang tinggi syariah, misal dalam hal ketika sifat amanah dan
shaddiq harus melansasi setiap kawyawan sehingga tercipta
profesionalisme berdasarkan islam. Demikian pula dalam hal, reward
and punishment (imbalan dan sanksi), diperlukan prinsip keadilan yang
sesuai dengan syariah. Selain itu cara berpakaian dan tingkah laku dari
para karyawan/karyawati merupakan cermin bahwa mereka bekerja
dalam sebuah lembaga keuangan yang membawa nama islam, sehingga
tidak ada aura yang terbuka dan tingkah laku mencerminkan akhlaqul
karimah, demikian pula dalam menghadapi nasabah, akhlak yang ramah
harus senantiasa terjaga.
Adapun job Description masing-masing pada Bank Muamalat
Indonesia cabang kota Bengkulu adalah sebagai berikut :
a) Operational Manajer
1) Melakukan monitoring, evaluasi, review dan kondisi terhadap
pelaksanaan tugas-tugas pelayanan dibidang operasional
2) Meng-otorisasi setiap transaksi yang berhubungan dengan produk
Bank Muamalat
3) Melakukan koordinasi dengan teller, Costomer Service, back office
dan operasional pembiayaan serta memberikan wewenang khusus
li
kemudian penanggung jwaban dalam melaksanakan kerja harian
disetiap unit/bagian
4) Melaksanakan supervice terhadap setiap layanan dan pengamanan
jasa-jasa perbankan dari setiap unit/bagian yang berada di bawah
tanggung jawabnya, diantaranya :
a. Kas dan teller
1) Melayani transaksi valas setor pemabayaran tunai dan
transfer
2) Melayani transaksi setoran pembayaran tunai dalam rupiah
3) Melayani penerimaan setoran warkat kliring inkaso
4) Melayani pemerintah pendekatan giro/tabungan untuk
transfer/kliring deposito maupun pemindahbukuan
5) Melakukan kegiatan pembayaran kas kecil yang muncul dari
penarikan slip bayar dari bagian umum dan personalia
6) Pengambilan dan menyetor uang ke BI
b. Customer Service
1) Membantu nasabah yang ingin membuka rekening dan
memberikan informasi yang lengkap mengenai persyaratan
dan ketentuan tabungan serta rekening Koran
2) Membantu nasabah dalam membuka ataupun menutup
deposito
3) Membantu nasabah yang ingin melakukan tansaksi inkaso,
kirim uang (transfer) dan transaksi LLG
lii
4) Pengambilan buku, BG, Cheque dan Pergantian buku
tabungan
5) Memberikan informasi kepada nasabah/non nasabah
menganai seluk beluk usaha perbankan, baik transaksi
domestic maupun intersosial
c. Back Office (Operasional, Kliring, Sarlog)
1) Mecetak laporan laba/rugi, neraca rinci singkat, trial balance,
dan transaksi
2) Monitoring dan melakukan pembedahan terhadap persediaan
dan pemakaian material, barang cetakan dan alat tulis kantor
3) Melakukan pencatatan transaksi harian
4) Pada saat tutup buku melakukan rekonsilidasi rekening antara
kantor (RAK) akhir bulan, monitoring saldo rekening antar
bagian (RAB) agar nol, monitoring dan menelpon saldo
tolakan computer, pembentukan penyusutan penghapusan
aktiva produktif (PPAP) sesuai aturan PBI No.5/9/PBI.2003.
dan memastikan tutup buku pendapatan dan biaya yang
dilakukan dengan benar, sehingga laporan keuangan disajikan
secara wajar
d. Account Manager (Marketing)
1) Melakukan aktivitas marketing pada umumnya sesuai
dengan tingkat kebutuhan calon nasabah dalam
liii
memasarkan produk dan jasa berikut pengawasan dan
pelayanan nasabah
2) Merumuskan strategi dan melakukan identifikasi calon
nasabah sesuai target marketing
3) Melaksankan pembinaan dan monitoring atas aktiva sehari-
hari memastikan perolehan leporan keuangan setiap
semester (intern) serta tahunan (auditided) serta
memastikan usaha nasabah berjalan baik sebagaimana
yang diproyeksikan dalam analisis
4) Membuat lapotran bulanan atas pencaaian pendapatan dari
account yang handal untuk memastikan target pendapatan
e. Penyaluran pendanaan / pembinaan (financing Support)
1) Membantu mengevaluasi dalam penelitian terhadap barang
jaminan akan diserahkan nasabah pembiayaan dengan
berorientasi pada keabsahan kepemilikan dan
marketabilitas barang jaminan
2) Melakukan metode cheking dan BI cheking, mencari dan
mengumpulkan informasi mengenai kegiatan debitor
apabila benar-benar diperlukan. Melakukan penilaian
terhadap barang jaminan yang telah deserahkan oleh
nasabah pembiayaan atau calon nasabah sekaligus
membuat hasil penilaian tersebut dalam bentuk laporan
transaksi dan retaksasi
liv
3) Melakukan sweeping dokumen bank, khususnya di area
kerja operasi dan support
3. Visi Dan Misi Bank Muamalat
Visi
a. Menjadi bank syariah utama di Indonesia
b. Menjadi pemain dominan di pasar di emotional/ethical marketing
c. Menjadi pemain yang dikagumi di rational marketing40
Misi
Menjadi Role Model Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan
penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan
orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi
stakeholder.
4. Produk dan Jasa Bank Muamalat Indonesia Cabang Bengkulu
Sesuai dengan fungsinya sebagai bank, BMI menjalankan kegiatan
usaha pokok yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan
kembali dalam bentuk pembiayaan yang dilakukan dengan system bagi
hasil. Di samping melakukan transaksi antar bank berdasar pada prinsip
syariah, BMI juga melakukan transaksi pembayaran dan perdagangan
nasional dan internasional, yang mencakup jasa kiriman uang , inkaso,
transaksi valuta asig dan pembiayaan eksport inport dalam bentuk letter of
credit (L/C) yang memberikan pendapatan imbalan jasa/lepala BMI.
40 Bank Muamalat Indonesia. 2004. Prospektus PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk.
(Jakarta : Bank Muamalat Indonesia) Hlm 1
lv
a. Muamalat41
Kartu muamalat adalah kartu multi akses dari BMI. Nasabah dapat
melakukan transaksi dengan akses yang amat luas, transaksi tunai
maupun transaksi non tunai di seluruh Indonesia
Kartu tunai dapat digunakan bertransaksi di terminal ATM
Muamalat, terminal ATM Bersama dan terminal ATM BCA. Total lebih
dari 8.888 terminal ATM di seluruh Indonesia yang dapat di akses
dengan menggunakan kartu ini. Nasabah cukup datang ke gerai ATM
yang memang logo dari jaringan-jaringan ATM tersebut. Nasabah dapat
menggunakannya di terminal ATM Bersama untuk melakukan transaksi
tarik tunai dan pengecekan saldo. ATM Bersama merupakan jaringan
ATM dikelola secara kolektif oleh 22 Bank Nasional di antaranya :
1) Bank Negara Indonesia 46
2) Bank Rakyat Indonesia
3) Bank Danamon
b. ATM BCA
Dengan kartu multi akses Bank Muamalat, nasabah dapat
menggunakan di terminal ATM BCA yang tersebut di seluruh Indonesia
untuk bertransaksi tarik tunai dan pengecekan saldo. Dengan 8.888
terminal ATM BCA dan ATM Bersama maka nasabah pemegang kartu
41
Bank Muamalat Indonesia. 2016 (Brosur 27 Maret)
lvi
umat tidak kesulitan mengakses rekeningnya untuk bertransaksi 24 jam
di ATM maupun Indonesia42
c. Debit Card Muamalat
Kartu umat juga berfungsi sebagai kartu debit multiguna yang dikenal
dengan nama Debit Card Muamalat. Melalui fasilitas ini nasabah dapat
melakukan berbagai transaksi pembelanjaan dan pembayaran di
marchant BCA yang difasilitasi lebih dari 18.000 terminal EDC milik
BCA di seluruh Indonesia
d. Sh@r-e
Dengan kartu Sh@r-e, nasabah dapat bertransaksi di seluruh Outlet
ATM Muamalat, jaringan ATM Bersama, ATM BCA serta lebih dari
18.000 Merchant BCA yang bertanda logo debit BCA. Selain transaksi
tunai, kartu ini dapat pula digunakan untuk bertransaksi tunai, kartu ini
dapat pula digunakan untuk bertransaksi di ATM Muamalat untuk
transaksi non tunai. Nasabah dapat memindah bukukan antar rekening,
melakukan pembayaran tagihan rekening telepon Telkom secara online,
melakukan pembayaran premi asuransi takaful, melakukan pembayaran
iuran Dana Pensiun Muamalat dan melakukan pembayaran zakat, infaq
dan shadaqah.
e. Muamalat Call
Fasilitas ini merupakan akses perbankan telepon dari Bank Muamalat.
Fasilitas ini bukan hanya melayani nasabah, namun juga melayani
42
Bank Muamalat Indonesia. 2016 (Brosur 27 Maret)
lvii
masyarakat untuk yang belum menjadi nasabah dan membutuhkan
informasi mengenai Bank Muamalat secara rinci
f. Penukaran Mata Uang Real di Embarkasi Haji
Merupakan jasa yang disediakan bagi calon jamaah haji untuk
melakukan penukaran mata uang real pada saat berangkat maupun
setelah kembali ke tanah air
g. Payroll
Merupakan jasa yang disediakan untuk memberikan kemudahan kepada
perusahaan atau institusi lainnya dalam pembayar gaji kepada
karyawannya. Dengan jasa ini, karyawan perusahaan atau institusi
tersebut akan mengambil gajinya melaui Bank Muamalat
h. Letter Of Credit
Merupakan jasa yang disediakan untuk pengusaha ekspor-inpor dalam
melakukan transaksi dengan menggunakan Letter Of Credit (L/C) yang
disediakan Bank Muamalat didasrkan pada prinsip-prinsip syariah.
i. Bank Penerima Storan BPIH
Bank muamalat memperoleh izin dari Bank Indonesia dan Departemen
Agama menjadi Bank penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah
Haji (BPIH). BANK Muamalat Online dengan SISKOHAT Departemen
Agama, melalui Tabungan Haji Arafah. Memberi kepastian
mendapatkan quota (porsi) keberangkatan haji, jika jumlah saldo
tabungan Arafah mencapai Rp. 20.000.000,00.
lviii
5. Penghimpunan dana
Dalam menghimpun dana masyarakat, BMI menerapkan :
a. Prinsip Al-Wadiah atau titipan amanah berupa Giro, dan Bank
menjamin keamanan dan kelancaran pencarian dana tersebut, dan;
b. Prinsip Al-mudharabah atau titipan bagi hasil berupa tabungan dan
deposito berjangka, di mana bank mengelola dana tersebut untuk
memperoleh keuangan yang layak dibagi menurut kesepakatan
bersama produk-produk penghumpinan dana :
1) Tabungan Muamalat Rencana
Sebuah tabungan rencana yang di desain untuk memenuhi
keinginan Nasabah yang memiliki rencana untuk berwisata
sehingga Nasabah dapat merencanakan keinginannya tersebut
sesuai dengan kemampuannya.
2) Tabungan Ummat
Merupakan investasi tabungan yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat di seluruh cabang maupun ATM Bank Muamalat sesuai
ketentuan yang berlaku. Segmen yang dituju adalah semua
kalangan tanpa dibatasi usia. Dengan kartu ATM muamalat,
nasabah juga dapat melakukan penarikan di lebih dari 8.888
jaringan ATM termasuk lebih dari 2.394 ATM BCA dan lebih dari
5.072 ATM Bersama, serta kemudahan bertransaksi di lebih dari
18.000 merchant-merchant debit BCA, Nasabah memperoleh bagi
hasil yang berasal dari pendapatan bank atas dana tersebut
lix
3) Tabungan Ummar Junior
Merupakan investasi yang mewujudkan niat nasabah untuk
tabungan dimana keutungan, fasilitas dan syarat sama dengan
Tabungan Ummat, namun Tabungan Ummat Junior adalah
tabungan untuk pelajar
4) Tabungan Arafah
Merupakan tabungan yang dimaksudkan untuk menunaikan ibadah
haji. Produk ini akan membantu nasabah untuk merencanakan
ibadah haji sesuai dengan kemampuan keuangan dan waktu
pelaksanaan yang di inginkan. Dengan fasilitas asuransi jiwa,
insya Allah pelaksanaan ibadah haji tetap terjamin,. Keistimewaan
Tabungan Arafah antara lain memiliki kelebihan karena nasabah
bisa memilih jadwal waktu keberangkatannya sendiri dengan
setoran tetap setiap bulan. Keberangkatan nasabah terjamin
dengan asuransi jiwa, apabila penumpang meninggal dunia, maka
ahli waris otomatis dapat berangkat. Tabungan haji arafah juga
menjamin nasabah untuk memperoleh kepastian keberangkatan
dengan jumlah dana Rp.20.Juta, karena Bank Muamalat tetap
online dengan SISKOHAT Tabungan Haji Arafah memberikan
keamanan lahir batin, karena dana yang disimpan akan dikelola
secara Syariah
lx
5) Deposito Mudharobah
Merupakan jenis investasi yang dikhususkan bagi nasabah
perorangan dengan bagi hasil yang menarik. Simpanan dana
masyarakat akan dikelola melalui pembayaan kepada sector ril
yang halal dan baik saja, sehingga memberikan bagi hasil yang
halal
6) Deposito Fulinves
Merupakan jenis investasi da;am bentuk rupiah maupun USD
dengan jangka waktu 6-12 bulan yang ditunjukkan bagi nasabah
yang ingin berinvestasi secara halal, murni sesuai syariah.
7) Rekening Giro Wadiah
Merupakan titipan dan dana pihak ketiga berupa simpanan giro
yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, giro, dan pemindah bukuan. Nasabah dapat
leluasa mengambil dananya
8) Tabungan Shar-e
Merupakan investasi syariah yang dikemas khusus bentuk paket
perdana seharga Rp. 125.000.000 dan dapat diperoleh di kantor-
kantor pos online di seluruh Indonesia. Setiap bulannya nasabah
akan memperoleh bagi hasil murni syariah yang akan ditambah
langsung ke rekening nasabah.
lxi
6. Penyaluran Dana
Sering dengan tumbuhnya kegiatan penghimpunan dana yang dilakukan
BMI maka terjadi pula peningkatan pada penempatan atau penyaluran dana
yang menghasilkan pendapatan margin dan bagi hasil atau aktiva
produktif. Dana-dana tersebut sebagian disalurkan dalam bentuk
pembiayaan. Perseroan melakukan penempatan dana dengan mitra strategis
dengan cara maupun lenmbaga keuangan mikro kecil yaitu baitul maal wat-
Tamwil (BMT), Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dan perusahaan
multifinance.
Adapun produk-produk penyaluaran dana adalah
a. Murabahah
Merupakan akad jual beli barang antara nasabah dan bank dengan
menyatakan harga perolehan/harga beli dan keuntungan yang disepakati
kedua belah pihak. Bank membiayai kebutuhan nasabah, yang kemudian
di jual kepada nasabah dengan harga produk ditambah dengan
keuntungan yang diketahui dan disepakati bersama nasabah melakukan
pembayaran dengan mengansur selama jangka waktu tertentu
b. Mudharabah
Merupakan akad kerjasama antara bank dan pihak dana dengan nasabah
sebagai pelaksana usaha untuk mengelolah usaha yang produktif dan
halal, dengan hasil keuntungan di bagi berdasarkan nisbah yang
disepakati awal akad.
lxii
c. Ba’I Bitha Ajil man
Merupakan pembiayaan untuk pembelian barang dengan cicilan.
B. Bank Mandiri Syariah
1. Sejarah
Merujuk pada latar belakang historisnya, ide untuk mendirikan Bank
Syariah di Indonesia sudah diperjuangkan oleh umat Islam sejak zaman
penjajahan. Padahal jika bercermin pada Negara-negara lain, misalnya di
Filipina yang masyarakat muslimnya tidak mayoritas, Bank Islam atau Bank
Syariah sudah berdiri sejak tahun 1973 dan di Denmark berdiri Bank Syariah
dengan nama International Islamic Bank tahun 1983.
Upaya untuk mendirikan bank syariah di Indonesia baru mulai
menemukan titik terang ketika pemerintah menerbitkan rangkaian paket
deregulasi bidang ekonomi khususnya deregulasi di sektor perbankan pada
awal 1980-an sebagaimana dapat dibaca secara detail pada artikel Sejarah
Bank Syariah di Indonesia pada blog ini.
Sejarah Bank Syariah Mandiri (BSM) berawal sejak tahun 1999. Telah
kita ketahui bersama bahwa kurang lebih dua tahun sebelum kehadiran bank
ini, Indonesia mengalami krisis ekonomi dan moneter yang begitu hebat sejak
bulan juli 1997 yang berlanjut dengan dampak krisis di seluruh sendi
kehidupan bangsa terutama yang terjadi di dunia usaha. Dampak yang
ditimbulkannya bagi bank-bank konvensional di masa itu mengharuskan
pemerintah mengambil kebijakan dengan melakukan restrukturisasi dan
merekapitalisasi sejumlah bank di Indonesia. Dominasi industri perbankan
lxiii
nasional oleh bank-bank konvensional di tanah air saat itu mengakibatkan
begitu meluasnya dampak krisis ekonomi dan moneter yang terjadi.
2. Visi dan Misi
Visi adalah suatu tujuan atau sasaran yang ingin dicapai. Visi dari bank
Syariah Mandiri adalah menjadi bank syariah terpercaya pilihan itra usaha.
Maksud dari visi tersebut adalah bank syariah Mandiri (BSM) berusaha untuk
dapat menjadi salah satu lembaga keuangan syariah yang
dapat dipercaya oleh semua lapisan masyarakat sebagai mitra atau rekan yang
dapat membantu mereka untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha-
usahanya tanpa membedakan agama, budaya, latar belakang, sejarah, maupun
hal lainnya, sehingga dapat menjadikan masyarakat di Indonesia hidup
sejahtera dan makmur. Sedangkan misi adalah cara untuk mencapai visi itu
sendiri. Sehingga untuk menjadi bank syariah terpercaya pilihan mitra usaha,
bank syariah Mandiri memiliki misi berikut ini:
a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan.
b. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran
pembiayaan pada segmen UMKM.
c. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan
kerjayang sehat.
d. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.
e. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.
lxiv
3. Produk dan Layanan Bank Mandiri Syariah
Bank Mandiri merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia, produk
dan layanan Mandiri telah banyak diterima dan dimanfaatkan oleh
masyarakat Indonesia dalam urursan banking dan kredibitas bank mandiri
sudah tidak diragukan lagi. Mandiri ingin menjadi bank yang dipercaya dan
terdepan karena itu setiap produk bank mandiri selalu didampingi dengan
fitur–fitur premium yang didukung dengan layanan professional dan prima
yang berbasis internet juga produk unggulan yang pro rakyat, dalam
memberikan kemudahan transaksi banking, memajukan usaha, merencanakan
masa depan serta dapat memenuhi apapun keinganan dalam urusan banking.
Dan berikut ini adalah produk– produk unggulan dari bank mandiri,
diantaranya:
a. Mandiri KTA
Mandiri KTA atau Mandiri Kredit Tanda Agunan merupakan salah satu
produk unggulan mandiri. Produk ini di buat untuk masyarakat yang
membutuhkan layanan kredit dengan cicilan yang ringan disertai limit
kredit yang cukup besar yaitu hingga 200 juta rupiah pinjaman. Kelebihan
lainnya dari produk ini yakni tidak adanya jaminan atau perlindungan
asuransi jiwa.
b. Mandiri KPR
Pemilikan rumah adalah produk Mandiri kredit konsumer yang
diperuntukan bagi nasabah perorangan dalam keperluan pembelian rumah
tinggal/apartemen/ruko/rukan yang dimana pembeliannya langsung dari
lxv
developer maupun non developer. Keunggulan dari produk ini ialah
banyaknya ragam fitur yang bisa dipiling dengan keringanan yang bisa
disesuaikan dengan kebutuhan anda tentunya. Selain itu nasabah yang
membeli dari developer yang sudah bekerja sama dengan pihak bank
mandiri, biasanya dalam mengambil KPR Mandiri akan mendapat diskkon
atau promo cicilan. Jika kita bandingkan dengan produk yang sama dari
bank berbeda, saat ini bunga yang diberikan oleh bank mandiri itu adalah
paling rendah yaitu 6,75%.
c. Mandiri Tabungan.
Mandiri tabungan merupakan salah satu produk yang memiliki
banyak kemudahan, fasilitas, dan keuntungan diantaranya :
1) Fasilitas Mandiri SMS, Mandiri Internet, dan Mandiri Call
memberikan kemudahan dalam aktifitas banking 24 jam sehingga
waktu dapat Anda manfaatkan sebaik mungkin.
2) Layanan Weekend Banking pada hari Sabtu dan Minggu di beberapa
Cabang, memberi kesempatan bagi yang tidak dapat bertransaksi pada
hari kerja karena berbagai kesibukan.
3) Layanan autodebet membantu melakukan pembayaran berbagai
tagihan rutin bulanan, seperti air, listrik, telepon, handphone, kartu
kredit atau tagihan lainnya secara otomatis setiap bulannya sehingga
anda terhindar dari tunggakan tagihan.
lxvi
4) Layanan Automatic Fund Transfer (AFT) membantu dalam melakukan
transfer dana rutin secara otomatis kepada keluarga atau mitra bisnis
sehingga tidak perlu khawatir kewajiban anda akan terlupakan.
5) Dengan setoran awal hanya Rp. 500 ribu anda sudah mendapatkan
Mandiri Debit yang dapat digunakan untuk bertransaksi ATM,
berbelanja, dan pembayaran lainnya di merchant-merchant yang
berlogo VISA baik di dalam maupun di luar negeri. Keuntungan
lainnya adalah otomatis Anda langsung terdaftar dalam program
undian berhadiah Mandiri Fiesta yang memberikan hadiah-hadiah
terbesar. Saat ini Mandiri Tabungan menyelenggarakan program gratis
1 liter pertamax tiap hari dengan 5 fiestapoin.
d. Mandiri Tabungan Rencana
Guna mempersiapkan masa dengan baik, Anda dapat memanfaatkan
keuntungan dan kelebihan Mandiri Tabungan Rencana. Mandiri Tabungan
Rencana merupakan tabungan dengan setoran mulai dari Rp. 100 ribu atau
USD 10,- per bulan dalam jangka waktu fleksibel (1 - 20 tahun).
Kelebihan Mandiri Tabungan Rencana yaitu Anda dapat menambah dana
ke Mandiri Tabungan Rencana di luar setoran, bebas biaya administrasi
bulanan, mendapatkan bunga diatas suku bunga tertinggi Mandiri
Tabungan, serta memberikan ekstra perlindungan Asuransi gratis hingga
Rp. 5 juta atau USD 500,- per bulan. Persyaratan pokok membuka Mandiri
Tabungan Rencana yaitu memiliki rekening sumber berupa Mandiri
Tabungan atau Mandiri Giro.
lxvii
e. Mandiri Kartu Kredit
Mandiri kartu kredit memberi pilihan terbaik kepada Anda dalam
pembayaran transaksi pembelanjaan atau penarikan tunai di seluruh
merchant berlogo Visa atau ATM berlogo Plus untuk mandiri kartu kredit
visa dan yang berlogo Master Card untuk mandiri kartu kredit
Mastercard. Mandiri kartu kredit memberi kebebasan dalam
mengekspresikan gaya hidup dengan memilih Mandiri kartu kredit
berlisensi Visa dan atau Master Card. Disamping mempunyai design
keren dan unik, setiap kartu kredit Mandiri juga memiliki keunggulan serta
banyak memberikan benefit dan kejutan berupa program-program diskon
sampai dengan 50 % up dan hadiah-hadiah menarik pada item-item
promo. Itulah beberapa produk dan layanan mandiri, hingga kini aktivitas
banking Bank Mandiri semakin tumbuh, hal ini karena Mandiri telah
didukung oleh 1600 kantor cabang, lebih dari 10.300 ATM Mandiri, 26
ribu ATM Bersama, 23.600 ATM LINK, 31.700 ATM Prima, dan 1,7 juta
ATM berlogo VISA di seluruh dunia.
3. Jenis-jenis Kredit pada Bank Mandiri
Perbankan yang melakukan manuver sejak 1998 memang terkenal akan
kinerjanya yang profesional dalam memberikan pelayanan. Salah satu produk
pro UMKM yang terbagi menjadi 3 kelompok yakni kredit tunai, kredit non
tunai, dan kredit program pemerintah. Untuk memahami secara detail
mengenai jenis pinjaman modal usaha bank Mandiri / Business Banking bisa
kita lihat dari tabel di bawah ini.
lxviii
Pinjaman Modal Usaha Bank Mandiri / Business Banking
Jenis Layanan Jenis Kredit
Kredit Tunai Kredit Modal Kerja
Kredit Investasi
Kredit Agunan Deposito
Kredit Usaha Produktif
Kredit Multiguna Usaha
Kredit Koperasi
Kredit Waralaba
Kredit Sowroom Mobil
Non Tunai Produk Import dan Trust Receipt
SKBDN
Forfaiting
Bank Garansi
Kredit Program Ketahanan pangan dan energi
Pengembangan energi nabati
Usaha pembibitan sapi
Kredit usaha rakyat
Sumber : data pada bank Mandiri
Dari seluruh produk business banking di atas ada beberapa jenis yang
banyak diminati dan sering dijadikan sebagai layanan bagi para wiraswasta
yakni kredit modal kerja, kredit usaha rakyat, serta kredit pembibitan sapi.
1. Kredit Modal Kerja
Layanan kredit modal kerja merupakan salah satu jenis kredit yang
diperuntukkan bagi pelaku bisnis guna memenuhi kebutuhan usaha
khusus dengan penggunaan 1 siklus seperti proyek maupun piutang.
Melalui kredit ini seorang debitur dapat mengajukan pinjaman modal
kerja mulai dari Rp. 100 Juta hingga batasan limit Rp. 10 Miliar. Jenis
layanan ini sangat bermanfaat bagi para pelaku bisnis khususnya yang
bergerak di bidang proyek seperti kontraktor maupun subkontraktor dari
developer. Adapun secara umum syarat pengajuan kredit modal usaha
lxix
Bank Mandiri ini antara lain berupa dokumen identitas diri, serta
dokumen legalitas usaha.
4. Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Kredit Usaha Rakyat Mandiri merupakan kredit program yang
dikhususkan bagi pelaku usaha menengah kecil mikro (UMKM) di
Indonesia. Jenis pinjaman dana ini biasanya diajukan oleh perusahaan
mikro yang belum layak mengajukan kredit modal kerja seperti di atas.
Berbeda dengan pinjaman KUR BRI jenis kredit yang dapat diberikan
dalam bentuk pembiayaan langsung dan tidak langsung ini memiliki
segmen yang berbeda dengan Bank Rakyat Indonesia. Bank Mandiri
sendiri memberikan layanan KUR individu dengan batasan maksimal
sebesar Rp. 500 Juta dengan jangka waktu pilihan pelunasan selama 36
Bulan, 60 Bulan, 156 Bulan serta dapat diperpanjang sesuai dengan
peraturan terhadap jenis usaha yang berlaku. Adapun untuk persyaratan
dalam mengajukan KUR mandiri 2016 hampir sama dengan jenis kredit
modal kerja yakni berupa dokumen identitas diri serta legalitas usaha
yang dimiliki.
5. Kredit Usaha Pembibitan Sapi.
Kredit Usaha pembibitan sapi (KUPS) merupakan salah satu
program pemerintah yang dikhusukan bagi para pelaku usah pembibitan
sapi baik berupa sapi perah maupun potong. Meskipun jarang-jarang
disebut di publik namun produk layanan ini banyak menjadi andalan
para peternak sapi skala kecil menengah untuk mengembangkan usaha
lxx
mereka. Program dengan subsidi bunga dari pemerintah ini sengaja
diciptakan guna memenuhi kebutuhan daging sapi di dalam negeri.
Namun demikian tidak sembarang pelaku usaha pembibitan bisa
mengajukan kredit ini. Pasalnya syarat utama dalam pengajuan KUPS
ini ialah perusahaan berbadan hukum, koperasi peternakan, dan
kelompok peternak. Jadi bisa dipastikan kredit ini tidak bisa diajukan
oleh individu secara mandiri. Ketiga pinjaman modal usaha Bank
Mandiri di atas menjadi beberapa dari sekian banyak jenis kredit yang
banyak diminati oleh masyarakat. apakah Anda tertarik untuk
mengajukan kredit usaha rakyat maupun modal kerja tersebut? Silakan
cari informasinya lebih lanjut mengenai syarat dan langkah mengajukan
kredit di Bank Mandiri.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode
kualitatif yaitu penjelaskan dengan kata-kata atau kalimat untuk
menerangkan data kuantitatif yang didapat guna mendapatkan suatu
kesimpulan. Adapun tahap-tahap analisa data penelitian ini meliputi :
1. Menghitung menggunakan analisis data yang terdapat lima rasio
keuangan yang diukur dari Islamicity Performance Index, yaitu
sebagai berikut :
1) Profit sharing ratio
2) Zakat performance ratio
3) Equitable distribution ratio
4) Directors-employee welfare ratio
lxxi
5) Islamic income vs non Islamic income.
2 Memberikan penjelasan dari hasil Islamicity Performance Index
tersebut tentang hasil kinerja bank syariah dari segi finansial.
6. Membandingkan kinerja keuangan masing-masing bank Muamalah
Indonesia yang terdapat dalam sampel.
7. Mengambil kesimpulan dari hasil pengungkapan dan penjelasan dari
hasil kinerja tahunan bank Muamalah Indonesia.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode
kualitatif yaitu penjelaskan dengan kata-kata atau kalimat untuk
menerangkan data kuantitatif yang didapat guna mendapatkan suatu
kesimpulan. Adapun tahap-tahap analisis data penelitian ini meliputi :
A. Menghitung menggunakan analisis data yang terdapat lima rasio
keuangan yang diukur dari Islamicity Performance Index, yaitu
sebagai berikut :
1). Profit sharing ratio
Dengan rumus sebagai berikut :
PSR=
Murabahah + Musyarakah
Total Pembiayaan
2). Zakat performance ratio
ZPR=
Zakat
Net Assets
3). Equitable distribution ratio
Average distributor for each stakerholders
lxxii
EDR= Total Revenue
4). Directors-employee welfare ratio
DER
Rata-rata gaji direktur
Rata-rata kesejateraan Tetap
5). Islamic income vs non islamic income.
PH
Pendapatan Total
Pendapatan Halal + Pendapatan Non Halal
8. Memberikan penjelasan dari hasil Islamicity Performance Index
tersebut tentang hasil kinerja bank syariah dari segi finansial.
9. Membandingkan kinerja keuangan masing-masing PT. Bank
Muamalah Tbk Cabang Kota Bengkulu yang terdapat dalam sampel.
Mengambil kesimpulan dari hasil pengungkapan dan penjelasan
dari hasil kinerja tahunan bank Muamalah Indonesia
lxxiii
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Adapun tahap-tahap analisis data dalam penelitian ini melibatkan lima
rasio keuangan yang diukur dari Islamicity Performance Index, yaitu :
1. Zakat Performance Ratio
Untuk menggantikan indikator kinerja konvensional yaitu laba per
saham (Earning Per Share)
A. Bank Muamalat Indonesia
ZPR=
Zakat
Net Assets
a. Tahun
2012
= 6.840.540.000
= 44.205.554.301.000-8.115.487.602.000
= 0,018 %
b. Tahun
2013
= 9.735.360.000
= 53.723.978.628.000-
9.75.162.022.000
= 0,022 %
c. Tahun
2014
= 11.896.166.000
= 62.413.310.135.000-
9.463.142.866.000
= 0,022 %
62
lxxiv
B. Bank Syariah Mandiri
a. Tahun
2012
= 28.131.606.226
= 54.229.395.784.522 – 9.168.631.145.854
= 0,062%
b. Tahun
2013
= 22.662.472.354
= 63.965.361.177.789 –
11.029.685.200.566
= 0,042%
c. Tahun
2014
= 2.815.220.867
= 66.942.422.284.791 –
8.329.956.338.523
= 0,004%
2. Equitable distribution ratio
Untuk memastikan distribusi yang merata di antara semua pihak.
EDR=
Average distributor for each stakerholders
Total Revenue
A. Bank Muamalat Indonesia
Tahun 2012
a. Qard and
Donation
= 1.280.389.473.000
= 1.924.894.989.000 –(6 .840.540.000+
132.426.899.000)
= 71,70%
b. Employees
Expenses
= 546.874.763.000
= 1.924.894.989.000 –(6 .840.540.000+
132.426.899.000)
= 30,62%
c. Dividend = 88.397.000
= 1.924.894.989.000 –(6 .840.540.000+
132.426.899.000)
= 0,004
lxxv
d. Net Profit 389.414.422.000
1.924.894.989.000–(6.840.540.000+
132.426.899.000)
= = 21,80%
Tahun 2013
a. Qard and
Donation
= 423.214.995.000
= 2.553.462.300.000 - (9 .735.360.000+
74.206.282.000)
= 17,13%
b. Employees
Expenses
= 754.058.623.000
= 2.553.462.300.000 - (9 .735.360.000+
74.206.282.000)
= 30,53%
c. Dividend = 449.107.000
= 2.553.462.300.000 - (9 .735.360.000+
74.206.282.000)
= 0,018%
d. Net Profit 165.144.318.000
2.553.462.300.000 - (9 .735.360.000+
74.206.282.000)
= = 6,68%
Tahun 2014
a. Qard and
Donation
= 131.428.550.000
= 2.176.139.359.000–( 11.896.166.000 +
39.546.454.000)
= 6,18%
b. Employees
Expenses
= 86.0391.877.000
= 2.176.139.359.000–( 11.896.166.000 +
39.546.454.000)
= 40,49%
c. Dividend = 58.451.000
= 2.176.139.359.000-( 11.896.166.000 +
39.546.454.000)
= 0,002%
lxxvi
d. Net Profit 57.173.347.000
2.176.139.359.000-(11.896.166.000 +
39.546.454.000)
= = 2,69%
B. Bank Syariah Mandiri
Tahun 2012
a. Qard and
Donation
= 6.135.208.087.021
= 3.909.974.353.870 - (28.131.606.226 +
291.442.081.821)
= 170,87%
b. Employees
Expenses
= 973.159.658.117
= 3.909.974.353.870 - (28.131.606.226 +
291.442.081.821)
= 27,10%
c. Dividend = 24.798.161.143
= 3.909.974.353.870 - (28.131.606.226 +
291.442.081.821)
= 0,69%
d. Net Profit 805.690.561.013
3.909.974.353.870 - (28.131.606.226 +
291.442.081.821)
= 22,44%
Tahun 2013
a. Qard and
Donation
= 5.555.353.708.400
= 4.550.328.208 – ( 22.662.472.354 +
232.596.232.345)
= 129,34%
b. Employees
Expenses
= 1.192.402.774.018
= 4.550.328.208 – ( 22.662.472.354 +
232.596.232.345)
= 27,76%
c. Dividend = 32.042.000.000
= 4.550.328.208 – ( 22.662.472.354 +
232.596.232.345)
= 0,74%
lxxvii
d. Net Profit 651.240.189.470
4.550.328.208 – ( 22.662.472.354 +
232.596.232.345)
= 15,16%
Tahun 2014
a. Qard and
Donation
= 3.587.659.960.342
= 4.097.812.299.645 – (2.815.220.867 +
38.015.193.040)
= 88,43%
b. Employees
Expenses
= 1.359.776.221.349
= 4.097.812.299.645 – (2.815.220.867 +
38.015.193.040)
= 33,51%
c. Dividend = 16.250.000.000
= 2 4.097.812.299.645 – (2.815.220.867 +
38.015.193.040)
= 0,40%
d. Net Profit 71.778.420.782
4.097.812.299.645 – (2.815.220.867 +
38.015.193.040)
= 0,40%
3. Directors-Employees Welfare Ratio
Untuk mengukur apakah direktur mendapatkan gaji yang berlebih
di bandingkan pegawai.
DER
Rata-rata gaji direktur
Rata-rata kesejateraan Tetap
A. Bank Muamalah
a. Tahun
2012
= 29.109.149.000 : 546.874.763.000
= 5 6.447
lxxviii
5.821.829.800 : 84.826.239
= 68 %
b. Tahun
2013
= 29.850.286.000 : 754.058.623.000
= 5 8.798
5.970.057.200 : 85.707.959
= 69 %
c. Tahun
2014
= 36.380.681.000 : 860.391.877.000
= 5 9.002
6.063.446.833 : 95.577.858
= 63 %
A. Bank Syariah Mandiri
a. Tahun
2012
= 30.885.232.387 :
973.159.658.117
= 6 9.331
55.147.538.731 : 104.293.180
= 49 %
b. Tahun
2013
= 35.956.742.381 : 1.192.402.774.018
= 5 9.513
.992.790.397 : 125.344.557
= 47 %
c. Tahun
2014
= 22.102.285.772 : 1.359.776.221.349
= 5 9.527
4.420.457.154 : 142.728.689
= 30 %
B. Pembahasan
Salah satu cara untuk mengukur kinerja organisasi adalah melalui
indeks. Meskipun saat ini telah ada beberapa indeks yang disusun untuk
mengukur kinerja organisasi, tetapi belum banyak indeks yang dapat
digunakan untuk mengukur kinerja lembaga keuangan Islam, telah
mengembangkan sebuah indeks yang dinamakan Islamicity Index, sehingga
kinerja dari lembaga keuangan Islam dapat benar-benar diukur. Indikator
lxxix
yang diukur yaitu profit sharing ratio, zakat performance ratio, equitable
distribution ratio, directors -employees welfare ratio dan islamic income vs
non islamic income. Profit Sharing Ratio (PSR) untuk mengidentifikasi bagi
hasil yang merupakan bentuk dari seberapa jauh bank syariah telah berhasil
mencapai tujuan atas eksistensi mereka.
Zakat performance ratio (ZPR) untuk menggantikan indikator kinerja
konvensional yaitu laba per saham (Earning Per Share).Equitable distribution
ratio (EDR) untuk memastikan distribusi yang merata diantara semua pihak,
menilai jumlah yang didistribusikan (kepada sosial masyarakat, pegawai,
investor, dan perusaaan) dibagi total pendapatan yang telah dikurangi zakat
dan pajak. Directors –Employees welfare ratio untuk mengukur apakah
direktur mendapatkan gaji yang berlebih dibandingkan dengan pegawai,
karena remunerasi direktur merupakan isu yang penting. Islamic Income vs
Non-Islamic Income untuk pemisahan yang digunakan untuk pendapatan
sehingga, bank islam harus hanya menerima pendapatan dari sumber yang
halal. Rasio ini mengukur pendapatan yang berasal dari sumber yang halal.
Saat ini perkembangan bank syariah di Indonesia sedang mengalami
kemajuan yang pesat. Hal ini akan menjadi langkah baik bagi perkembangan
bank syariah sesuai dengan prinsip syariah yang akan menunjukkan bahwa
adanya praktik ekonomi Islam yang baik dalam penerapannya pada bank
syariah di Indonesia. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, sudah
selayaknya Indonesia menjadi pelopor dan kiblat pengembangan keuangan
syariah di dunia Dalam beberapa tahun terakhir ini, bangsa Indonesia
lxxx
dihadapkan pada persoalan perekonomian dunia yang sangat serius, seperti
tingginya tingkat inflasi, tingkat pengangguran yang tinggi, tingginya tingkat
suku bunga riil serta fluktuasi nilai tukar yang tidak sehat43
. Melihat gejala
ekonomi yang seperti ini, tidak mengherankan jika sejumlah pakar ekonomi
terkemuka, mengkritik dan mencemaskan kemampuan ekonomi kapitalisme
dalam mewujudkan kemakmuran ekonomi di muka bumi ini. Bahkan cukup
banyak klaim yang menyebutkan bahwa kapitalisme telah gagal sebagai sistem
dan model ekonomi.44
Oleh karena kapitalisme telah gagal mewujudkan kesejahteraan ekonomi,
maka menjadi keniscayaan bagi umat manusia zaman sekarang. Untuk
mendekonstruksi ekonomi kapitalisme dan merekonstruksi ekonomi
berkeadilan dan berketuhanan yang disebut juga dengan ekonomi syariah.
Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami yaitu nilai-nilai yang
bersumber dari Al-quran dan Hadis45.
Ekonomi syariah atau sistem ekonomi
koperasi berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan
(Welfare State). Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi
oleh pemilik modal terhadap buruh yang miskin, dan melarang penumpukan
kekayaan.
Selain itu, ekonomi dalam kaca mata Islam merupakan tuntutan
kehidupan sekaligus anjuran yang memiliki dimensi ibadah yang teraplikasi
43
Abdul Kadir, 2010. Penanganan Sengketa Ekonomi Syari‟ah Oleh Pengadilan Agama.
www.badilag.net. (diakses pada tanggal 19 Januari). 44
Agustianto, 2011. Rekonstruksi Syariah, http://www.niriah.com/ (diakses pada tanggal 9
Juli) 45
Ekonomi Syariah, 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Svetoslav_Todorov. (diakses pada
tanggal 9 Maret)
lxxxi
dalam etika dan moral. Bedanya dengan bank konvensional adalah bank
syariah tidak mengenal sistem bunga, sedangkan bagi bank syariah sistem
bunga adalah riba.46
Kata riba yang dengan istilah Bahasa sama dengan
ziyadah mengandung arti tambahan. Jadi, jika istilah tersebut digunakan dalam
kegiatan penghimpunan dana, maka artinya setiap penambahan terhadap
jumlah tabungan, baik kualitas maupun kuantitas adalah riba yang diharamkan.
Sebagaimana firman Allah SWT pada Surat Ali Imran (3): 130
وٱتقىا ٱلله لعلنم ا مضعفة يأيها ٱلذين ءامنىا لا تأملىا ٱلزبىا أضعف
١٣٠تفلحىن
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu memakan
riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan.
Bank syariah akan menjadi alternatif sumber pembiayaan yang tepat
bagi kalangan pengusaha di luar bank-bank konvensional disaat krisis ini. Bank
syariah hadir menawarkan bagi hasil, yang beban pengembalian bagi
pengusaha terasa lebih ringan daripada bunga bank konvensional.47
Hal ini
menyebabkan perkembangan bank syariah terus mengalami perkembangan.
Perkembangan ini cukup menggembirakan di kalangan umat Islam mayoritas
di Indonesia, terutama setelah dikeluarkannya undang- undang nomor 10 tahun
1998, tentang perbankan dimana dalam undang-undang ini menganut Dual
Banking System, yang memungkinkan dibukanya unit unit layanan syariah
46
Muhammad Sholahuddin, Muhammad Lukman, Asas-Asas Ekonomi Islam., hal. 75. 47
M. Lutfhi Hamidi, 2003. Jejak-jejak Ekonomi Islam, (Jakarta: Senayan Abadi
Publishing,), hal. 55.
lxxxii
pada bank konvensional, seperti BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri dan lain-
lain
Perkembangan ekonomi syariah di Indonesia khususnya perbankkan
syariah.48
Keberadaan bank syariah di Indonesia semakin diperkokoh dengan
terbitnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 Tentang perbankan syariah.
Bank Muamalat Indonesia didirikan pada (24 Rabius Tsani 1412 H) atau 1
Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
Pemerintah Indonesia. Bank Muamalat memulai kegiatan operasionalnya pada
27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Bank Muamalat memperoleh dukungan
nyata dari berbagai pihak Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI),
beberapa pengusaha muslim, seperti dukungan masyarakat. Terbukti dari
adanya komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar dari
masyarakat pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya,
pada acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh
juga tambahan komitmbn dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam
modal senilai Rp 106 miliar. Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun
setelah didirikan, Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai bank
Devisa. Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi bank Muamalat sebagai
bank syariah pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa
maupun produk yang terus dikembangkan.
48
Bambang Setiaji, 2006, Selayang Pandang Ekonomi Syariah Dan Problematikanya Di
Indonesia, Makalah yang disampaikan pada konsultasi dan koordinasi peningkatan tenaga teknis
pelaksana ekonomi syariah, Direktorat Jendral Badan Peradilan Agama Mahkama Agung RI,
Hotel Kusuma Sahid, Surakarta.
lxxxiii
Sebagai bank pertama syariah, Bank Muamalat Indonesia berkomitmen
untuk menghadirkan layanan perbankan yang tidak hanya complite terhadap
syariah, namun juga kompetitif dan aksesibel bagi masyarakat hingga pelosok
nusantara. Saat ini Bank Muamalat Indonesia, memberikan layanan lebih dari
2,5 juta nasabah melalui 275 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesi.
Berdasarkan kualitas kinerja dan seluruh kepentingan serta harapan dari
stakeholder terhadap bank syariah dapat dilihat dari penilaian kinerja bisnis
dan kinerja sosial yang dikembangkan secara komprehensif. Kinerja bisnis
bagi bank syariah diantaranya bisa diwakili dalam beberapa variabel dalam
pengukuran kesahatan finansial bank syariah. Sedangkan untuk melihat
kinerja sosial perlu dikembangkan sebuah model penilaian yang
dikembangkan dari penelitian-penelitian sebelumnya yang sudah ada, rayang
diharapkan bisa mencover kepentingan dan harapan dari manajemen, pegawai,
pemegang saham, pemegang rekening investasi mudharabah, pemegang
rekening wadiah, pemerintah dan masyarakat secara keseluruhan.
Pengukuran kinerja telah banyak dilakukan antara lain oleh, mengukur
alternatif pengungkapan dan kinerja untuk bank Islam. Terkait dengan rasio
Islamicity Performance Index, dalam penelitian yang dilakukan dibuktikan
bahwa Bank Syariah Mandiri lebih baik dari pada Bank Muamalat Indonesia
dalam hal kepatuhan dan kepedulian sosial. Secara umum kinerja bank
muamalat Indonesia dan bank Syariah Mandiri sebagai institusi Islam kurang
memuaskan. Hal ini Terdapat hasil yang sama dengan penelitian yang dalam
penelitiannya dengan membandingkan kinerja dua bank syariah dengan rasio
lxxxiv
Islamicity Performance Index memperoleh hasil bahwa kinerja bank syariah
Mandiri lebih memperhatikan pengeluaran zakat yang dibayarkan perusahaan,
pendistribusian pendapatan serta pengelolaan dana investasi pada investasi
yang halal.
Sedangkan kinerja Bank Muamalat Indonesia menujukkan bahwa bank
Muamalat Indonesia lebih mendorong pembiayaan untuk sektor riil,
menerapkan prinsip keadilan pada pembayaran remunerasi direksi dan
karyawan sesuai dengan kinerja yang dicapai serta menekankan untuk lebih
besar perolehan pendapatan yang halal. Hasil yang didapati bahwa kinerja
Bank Muamalat Indonesia lebih baik dari bank Syariah Mandiri, yakni kinerja
bisnis pada Bank Muamalat Indonesia lebih baik dari Bank Syariah Mandiri
dengan dua rasio lebih baik, yakni profit sharing ratio, dan Islamic investment
vs non-Islamic investment, sedangkan Bank Syariah Mandiri lebih baik pada
rasio Islamic income vs non-Islamic income. Untuk kinerja sosial Bank
Muamalat Indonesia lebih baik dengan dua rasio yakni equitable distribution
ratio, dan directors-employees welfare ratio, sedangkan untuk rasio zakat
kedua bank sama-sama mengluarkan zakat sebesar 2,5% setiap tahunnya.
Kesimpulannya kinerja Bank Muamalat Indonesia lebih baik dibandingkan
dengan bank syariah Mandiri.
lxxxv
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kinerja keuangan dari
Bank Muamalah dan bank Mandiri Syariah periode tahun 2012-2014 yang
telah diaudit dan dipublikasikan yang dilihat dari kinerja bisnis dan kinerja
sosial dengan menggunakan Islamicity Performance Index. Dilanjutkan
dengan menganalisis dan memberikan penjelasan dari hasil perhitungan, maka
dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Perbandingan kinerja bank syariah (bank Muamalah dan bank Mandiri
Syariah) di Provinsi Bengkulu, dari hasil perhitungan kinerja bisnis dan
kinerja sosial di dapatkan :
a. Kinerja bisnis
Rasio Bank Muamalah Bank Mandiri Syariah
-Profit Sharing Ratio 46,55% 25,82%
-Islamic Income vs non
Islamic Income
97,45% 99,99%
-Islamic Investment vs
non Islamic Investment
100% 99,99%
Kinerja bisnis bank Muamalah lebih baik dari bank Mandiri Syariah
hal ini dibuktikan dengan dua rasio nilai rata-rata yaitu Profit Sharing Ratio
dan Islamic Investment vs non Islamic Investment.
74
lxxxvi
b. Kinerja sosial
Rasio Bank Muamalah Bank Mandiri Syariah
-Zakat performance ratio 0,02% 0,04%
-Equitable Distribution
ratio
0,81% 1,46%
-Directors-employees
Welfare ratio
30,88% 30,79%
Kinerja sosial bank Mandiri Syariah lebih baik dibandingkan
dengan bank Muamalah hal ini dibuktikan dengan dua rasio yaitu
Zakat performance ratio dan Equitable Distribution ratio.
2. Kinerja bank syariah (bank Muamalah dan bank Mandiri Syariah) di
Provinsi bengkulu dengan menggunakan metode Islamicity Performance
Index (IPI), bank Muamalah dan bank Mandiri Syariah telah
melaksanakan kinerja bisnis dan kinerja sosial dengan optimal.
B. Saran
Adapun saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan simpulan diatas,
melalui hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini hanya menggunakan kinerja Islami bank syariah
yakni Islamicity Performance Index berbagai Islamicity Indices seperti
Social Responsibility Index, Disclosure Index, Financial Performance
Index, Corporate Governance Index dan Social Environtment Index
lxxxvii
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian selanjutnya hendaknya memperpanjang periode
penelitian. Selain itu penelitian selanjutnya diharapkan dapat
memperluas ukuran populasi, bukan hanya Bank muamalah tetapi
memasukan bank lannya seperti bank umum syariah (BUS) tetap dan
bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) sebagai sampel dalam
penelitian.
lxxxviii
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Anshori, Abdul Ghofur. Tanya Jawab Perbankan Syariah. Yogyakarta :UII Pre
s,2010
Abdullah, Faisal. Manajemen Perbankan, Teknik Analisis Kinerja Keuangan
Bank, (Malang: UMM Press), 2004
An-Nabahan, M. Faruq. Sistem Ekonomi Islam: Pilihan Setelah Kegagalan
Sistem Kapitalis dan Sosialis, Yogyakarta: UII Press. 2002
Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema
Insani Press. 2011
Brousur PT BPRS Muamalat Harkat, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten
Seluma,Provinsi Bengkulu , 2014
Burhanudin, Hukum Kontrak Syariah. Yogyakarta : BPFE. 2009
Hak, Nurul. Ekonomi Islam Hukum Bisnis Syari‟ah, cetakan I Yogyakarta:
Teras.2011
Ismail, Perbankan Syariah, Jakarta: Kencana, 2011
Ismail, Akuntansi Bank Teori dan Aplikasi Dalam Rupiah, cetakan I Jakarta:
Pradana Media Group, 2010
Karim, Adiwarman A. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta :
Grafindo Persada. 2014
Menurut keputusan presiden RI No. 99 tahun 1998
Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/17/PBI/2004 tentang Bank Pengkreditan
Rakyat berdasarkan prinsip syariah
Romli, Muhammad. “Analisis Kinerja Bank Syariah Devisa dan Non Devisa,”
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol. 3, No. 1, (Desember) 2008
Sinungan, Muchdarsyah. Manajemen Dana Bank, Jakarta: Bumi Aksara. 2000
lxxxix
Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta : Kencana
Prenada Media Grup.2012
Ramadhon, Harry. Kinerja keuangan http://harryramadhon.files.wordpress.com
/2008/05/jurnal-kinerja-keuangan.com. Akses 10 November 2016
Ruslan, Rohsady. Metode Penelitian : Public Relations dan Komunikasi, Jakarta :
Rajawali Pers, 2010, h.31-32
Rusyidi, Sulaiman dan Muhammad Kholid. Pengantar metode penelitian dasar.
Surabaya : EIKAF. 2007
Sahid, Rahmat. Analisis Data Penelitian Kualitatif Model Miles dan Huberman,
Pasca UMS. 2011.h.52
Sugiono, Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&d, cetakan 17 Bandung:
Alfabeta. 2012
Sumar’in, konsep kelembagaan Bank Sayriah. Yogyakarta :Graha Ilmu. 2012
Internet :
Agustianto, Rekonstruksi Syariah, http://www.niriah.com . (diakses pada tanggal
19 Januari). 2011
Ekonomi Syariah, http://id.wikipedia.org/wiki/Svetoslav_Todorov. 2014. (diakses
pada tanggal 9 November 2016).
http://pengabdianqu.blogspot.com/2013/05/makalah tentang tabungan ekonomi
makro html, di akses pada tanggal 11 November 2016, pukul 10.38 Wib
Kadir, Abdul. Penanganan Sengketa Ekonomi Syari‟ah Oleh Pengadilan Agama.
www.badilag.net. (diakses pada tanggal 19 Januari). 2010
Ramadhon, Harry. Kinerja keuangan http://harryramadhon.files.wordpress.com
/2008/05/jurnal-kinerja-keuangan.com. Akses 10 November 2016