Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

67
ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA JARGON DALAM SMS BERDASARKAN GEJALA BAHASA DILIHAT DARI TINGKAT PENDIDIKAN DALAM KELUARGA DAN DAMPAK YANG DITIMBULKAN PADA SETIAP ANGGOTA KELUARGA Disusun sebagai tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia Semester IV Disusun Oleh : Deprina Aprilia Sembodo (0220080034)

description

Makalah Bahasa Indonesia

Transcript of Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

Page 1: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA JARGON DALAM SMS

BERDASARKAN GEJALA BAHASA DILIHAT DARI TINGKAT

PENDIDIKAN DALAM KELUARGA DAN DAMPAK YANG

DITIMBULKAN PADA SETIAP ANGGOTA KELUARGA

Disusun sebagai tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia Semester IV

Disusun Oleh :

Deprina Aprilia Sembodo (0220080034)

MEKATRONIKA

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

2010

Page 2: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA JARGON DALAM SMS

BERDASARKAN GEJALA BAHASA DILIHAT DARI TINGKAT

PENDIDIKAN DALAM KELUARGA DAN DAMPAK YANG

DITIMBULKAN PADA SETIAP ANGGOTA KELUARGA

Disusun sebagai tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia Semester IV

Disusun Oleh :

Deprina Aprilia Sembodo (0220080034)

Pembimbing :

Purti Nasution, S.Pd.

MEKATRONIKA

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

JL Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta Utara 14330

Telepon: 6519555, Fax: 6519821

email: [email protected]

2010

ii

Page 3: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS PENGGUNAAN BAHASA JARGON DALAM SMS

BERDASARKAN GEJALA BAHASA DILIHAT DARI TINGKAT

PENDIDIKAN DALAM KELUARGA DAN DAMPAK YANG

DITIMBULKAN PADA SETIAP ANGGOTA KELUARGA

Jakarta, 23 April 2010

POLITEKNIK MANUFAKTUR ASTRA

Purti Nasution, S.Pd.

Dosen Pembimbing

iii

Page 4: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-

Nyalah saya dapat merampungkan karya tulis ini, yang berkenaan dengan

penggunaan bahasa jargon dalam SMS berdasarkan gejala bahasa dilihat dari

tingkat pendidikan dalam keluarga dan dampak yang ditimbulkan pada setiap

anggota keluarga.

Terima kasih saya ucapkan kepada :

1. Ibu purti, selaku pembimbing yang menyempatkan waktu beliau untuk

merespon setiap kemajuan karya tulis yang saya buat.

2. Serta pihak media cetak maupun media elektronik seperti internet, yang

menjadi sumber penelitian karya tulis saya.

3. Ibunda meminjamkan buku sastranya serta memberikan uangnya kepada

saya untuk memfotokopi sumber literatur.

Saya mempertimbangkan kritik dan saran dari teman-teman untuk

kesempurnaan penulisan karya tulis yang saya buat selanjutnya.

Saya berharap kehadiran karya tulis saya ini mampu memperkaya referensi

teman pelajar dan mahasiswa yang tertarik untuk mendalami ilmu bahasa

kesatuan kita, bahasa Indonesia.

Jakarta, 23 April 2010

Penulis

iv

Page 5: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

DAFTAR ISI

JUDUL …………………………………………………………… ii

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………… iii

KATA PENGANTAR …………………………………………… iv

DAFTAR ISI ……………………………………………………... v

DAFTAR TABEL ………………………………………………… vii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………… viii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………. 1

1.1. Latar Belakang …………………………………………….. 1

1.2. Tujuan Penelitian …………………………………………... 2

1.3. Identifikasi Masalah ………………………………………... 2

1.4. Pembatasan Masalah ……………………………………….. 3

1.5. Rumusan Masalah ………………………………………….. 4

1.6. Metode Penelitian ………………………………………….. 4

1.7. Sistematika Penulisan ……………………………………… 4

BAB II PEMBAHASAN …………………………………………… 6

2.1. Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Baku ………. 7

2.2. Gejala Bahasa ……………………………………………… 9

2.3. Variasi Bahasa …………………………………………….. 20

2.4. Analisis Data ……………………………………………… 34

v

Page 6: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

BAB III PENUTUP ………………………………………………… 38

3.1. Kesimpulan ……………………………………………… 38

3.2. Saran ……………………………………………………… 38

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………. 39

vi

Page 7: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

DAFTAR TABEL

Tabel 1 ………………………………………………………………… 7

Tabel 2 ………………………………………………………………… 7

Tabel 3 ………………………………………………………………… 7

Tabel 4 ………………………………………………………………… 8

Tabel 5 ………………………………………………………………… 8

Tabel 6 ………………………………………………………………… 8

Tabel 7 ………………………………………………………………… 8

Tabel 8 ………………………………………………………………… 9

Tabel 9 ………………………………………………………………… 34

vii

Page 8: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 …………………………………………………………….. 34

Gambar 2 …………………………………………………………….. 34

Gambar 3 …………………………………………………………….. 35

Gambar 4 …………………………………………………………….. 35

viii

Page 9: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia sebagai mahkluk sosial semestinya berinteraksi dengan

sesamanya. Untuk keperluan inilah, manusia menggunakan bahasa sebagai

alat komunikasi sekaligus sebagai identitas kelompok. Hal tersebut dapat

dibuktikan dengan terbentuknya berbagai bahasa di dunia yang memiliki

ciri-ciri unik yang menyebabkannya berbeda dengan bahasa lainnya.

Hubungan antara bahasa dengan konteks sosial tersebut dipelajari dalam

bidang Sosiolinguistik, sebagaimana yang dikemukakan oleh Trudgill

bahwa, “Sosiolinguistik adalah bagian linguistik yang berkaitan dengan

bahasa, fenomena bahasa dan budaya. Bidang ini juga mengkaji fenomena

masyarakat dan berkaitan dengan bidang sains sosial seperti sistem kerabat

(Antropologi) bisa juga melibatkan geografi dan sosiologi serta psikologi

sosial”.

Ketika, Fishman menyatakan bahwa Sosiolinguistik memiliki

komponen utama yaitu : ciri-ciri bahasa dan fungsi bahasa. Fungsi bahasa

yang dimaksud adalah fungsi sosial (regulatory), untuk membentuk arahan

dan fungsi interpersonal yaitu menjaga hubungan baik serta fungsi

imajinatif untuk menerka alam fantasi serta fungsi emosi seperti untuk

mengungkapkan suasana hati, yaitu : marah, sedih, gembira dan apresiasi.

(Dalam sebuah situs di google , 2010)

Perkembangan bahasa yang selaras dengan perkembangan kehidupan

manusia di zaman modern menunjukkan fenomena yang berubah-ubah

antara lain dengan penggunaan bahasa pada komunitas tertentu.

Menggunakan bahasa sebagai alat pergaulan yang dikenal dengan variasi

bahasa seperti bahasa jargon yang terdapat pada SMS . Walaupun

11

Page 10: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

sepatutnya bahasa Indonesia sebagai bahasa ibulah yang seharusnya

mendapat apresiasi yang lebih dari masyarakat, yang mengaku putra dan

putri Indonesia yang berbahasa satu, bahasa Indonesia. Bentuk apresiasi

berbahasa dapat dilakukan dengan selalu menggunakan Bahasa Indonesia

yang baik dan baku sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia .

Hal inilah yang mendorong dilakukan penelitian mengenai,

penggunaan bahasa jargon dalam SMS berdasarkan gejala bahasa dilihat

dari tingkat pendidikan dalam keluarga dan dampak yang ditimbulkan

pada setiap anggota keluarga.

1.2. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya penelitian mengenai, penggunaan bahasa jargon

dalam SMS berdasarkan gejala bahasa dilihat dari tingkat pendidikan

dalam keluarga dan dampak yang ditimbulkan pada setiap anggota

keluarga, antara lain :

1.2.1. Mengetahui seberapa pentingnya bahasa Indonesia diaplikasikan

dalam keluarga.

1.2.2. Mengetahui sebab munculnya bahasa jargon, khususnya pada

SMS.

1.2.3. Mengetahui sebab anggota keluarga menggunakan bahasa jargon.

1.2.4. Mengetahui gejala bahasa pada bahasa Indonesia, berkenaan

munculnya bahasa jargon pada SMS sebagai media

berkomunikasi.

1.2.5. Mengetahui bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan benar

dengan berbahasa Indonesia.

1.2.6. Mengetahui dampak yang terjadi di dalam keluarga.

1.3. Identifikasi Masalah

1

2

3

2

Page 11: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

Beberapa masalah yang telah ditemukan berkaitan dengan tema yang

diangkat, yaitu :

1.3.1. Apakah bahasa merupakan alat komunikasi yang dapat menjadi

identitas dari suatu kelompok?

1.3.2. Bagaimana hubungan yang terjadi antara bahasa dengan konteks

sosial?

1.3.3. Apakah yang dimaksud dengan sosiolinguistik?

1.3.4. Bagaimana cara sebaik-baiknya dalam menggunakan bahasa

Indonesia?

1.3.5. Mengapa gejala bahasa (fenomena bahasa), berupa penggunaan

bahasa pergaulan (bahasa jargon) dapat terjadi?

1.3.6. Apa yang membuat pelajar memilih untuk menggunakan bahasa

pergaulan (bahasa jargon) sebagai alat berkomunikasi saat berSMS?

1.3.7. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari penggunaan bahasa

jargon dalam sms di dalam keluarga?

1.4. Pembatasan Masalah

Dari beberapa permasalahan yang dijabarkan, kemudian dibatasi

permasalahan yang akan dibahas. Tetapi akibat keterbatasan waktu yang

diberikan untuk menyelesaikan karya tulis. Maka pembatasan masalah

yang dirumuskan sebagai berikut :

1.4.1. Pembahasan menyangkut cara sebaik-baiknya dalam

menggunakan bahasa Indonesia dengan menggunakan bahasa yang

baku.

1.4.2. Pembahasan mengenai gejala bahasa (fenomena bahasa), dan

penggunaan bahasa pergaulan (bahasa jargon) pada SMS di

keluarga Prio Sembodo bagi anggota keluarga yang tingkat

pendidikannya adalah SMA ke atas.

3

Page 12: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

1.5. Rumusan Masalah

Dari pembatasan masalah, penulis merumuskan permasalahan yang akan

dibahas, yaitu :

“Penggunaan Bahasa Jargon dalam SMS Berdasarkan Gejala

Bahasa Dilihat Dari Tingkat Pendidikan Dalam Keluarga dan Dampak

yang Ditimbulkan Pada Setiap Anggota Keluarga.”

1.6. Metode Penelitian

Dalam merampungkan karya tulis ini, diperlukan metode penelitian yang

mendukung, hal tersebut diperlukan sebagai upaya untuk menghasilkan

karya tulis yang kompeten dan mampu menjadi referensi di sasana sastra

dan bahasa Indonesia. Metode penelitian yang digunakan, yaitu :

1.6.1. Metode Literatur

Metode penelitian dengan menjadikan buku, dan internet menjadi

sumber tinjauan pustaka pada karya tulis.

1.6.2. Metode Observasi

Metode penelitian dengan mengadakan pengamatan pada sampel

yang telah ditentukan sebelumnya, SMS keluarga Prio Sembodo

pada kesempatan ini yang dijadikan sampel, kemudian hasil yang

telah didapat dianalisis sebagai upaya penyimpulan atas

permasalahan yang diangkat secara kuantitatif.

1.7. Sistematika Penulisan

Karya tulis yang saya tulis terdiri atas tiga Bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

44

Page 13: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

Bab pendahuluan membahas tentang latar belakang dibuatnya karya tulis,

tujuan penulisan karya tulis, identifikasi masalah, pembatasan masalah

yang menjadi fokus yang akan dibahas pada karya tulis, rumusan masalah

sebagai pembahasan utama dalam karya tulis.

BAB II PEMBAHASAN

Bab pembahasan membahas tentang penggunaan Bahasa Indonesia yang

baik dan baku, sebagai poin pertama yang dibahas, kemudian hal yang

dibahas lain yang akan dibahas adalah Gejala bahasa, Variasi bahasa,

Analisis data observasi SMS di Keluarga Prio Sembodo.

BAB III PENUTUP

Bab penutup berisi tentang kesimpulan yang menandai terjawabnya

permasalahan pada rumusan masalah yang menjadi fokus pembahasan

karya tulis.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka berisi tentang sumber-sumber referensi yang penulis

gunakan dalam penulisan karya tulis baik dalam bentuk buku maupun

artikel di internet..

55

Page 14: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Baku

Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dapat diwujudkan

dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Kebakuan

penggunaan dapat diwujudkan dengan menggunakan kata –kata yang

baku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sesuai dengan situasi dan

kondisi yang dialami.

2.1.1. Kata Baku Sebagai Bahasa Baku

Kata baku adalah kata yang cara pengucapan dan penulisannya

sesuai dengan kaidah standar yang telah (dibakukan) mendapat

persetujuan. Kaidah standar dapat berupa pedoman EYD, tata

bahasa baku dan kamus besar bahasa Indonesia. Sebaliknya kata

tidak baku tidak memerlukan kaidah standar dalam penggunaannya

baik dari cara pengucapan maupun penulisannya.

2.1.1.1. Fungsi Kata Baku dalam Bahasa Baku

a. Pemersatu

Pemakaian bahasa yang baku dapat menyatukan rakyat

Indonesia yang berasal dari suku-suku yang berbeda,

setiap suku juga memiliki bahasa sendiri.

b. Pemberi kekhasan

6

Page 15: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

Pemakaian bahasa baku dapat menjadi pembeda

dengan masyarakat di Negara lain.

c. Pembawa Kewibawaan

Pemakaian bahasa baku dapat memperlihatkan

kewibawaan pemakainya.

d. Kerangka Acuan

Bahasa baku menjadi kerangka acuan bagi benar

tidaknya pemakaian bahasa seseorang.

2.1.1.2. Ciri-ciri Kata Baku

a. Tidak dipengaruhi bahasa daerah

Tabel 1

BAKU TIDAK BAKU

Saya Gw

Wanita Neng

b. Tidak dipengaruhi bahasa asing

Tabel 2

BAKU TIDAK BAKU

Kantor tempat Kantor dimana

Kesempatan lain Lain kesempatan

c. Bukan merupakan bahasa percakapan

Tabel 3

BAKU TIDAK BAKU

77

Page 16: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

Dengan Sama

Tidak Enggak

d. Pemakaian imbuhan secara eksplisit

Tabel 4

BAKU TIDAK BAKU

Mamik bekerja keras Mamik kerja keras

Tyson menyerang

lawannya

Tyson serang lawannya

e. Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat

Tabel 5

BAKU TIDAK BAKU

Lebih besar daripada Lebih besar dari

Disebabkan oleh Disebabkan karena

f. Tidak rancu

Tabel 6

BAKU TIDAK BAKU

Berkali-kali Berulang kali

Mengesampingkan Mengenyampingkan

g. Tidak mengandung arti pleonasme

Tabel 7

BAKU TIDAK BAKU

Para tamu Para tamu-tamu

88

Page 17: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

Naik Naik ke atas

h. Tidak mengandung hiperkorek

Tabel 8

BAKU TIDAK BAKU

Insaf Insyaf

Sah Syah

2.1.2. Kondisi Berbahasa Sebagai Acuan Pemakaian Bahasa Yang

Baik

2.1.3. Kondisi formal sebagai situasi sebaik-baiknya

pemakaian bahasa

Kondisi formal mencakup ketika seseorang berbicara di

depan umum, dan menulis untuk dipublikasikan. Biasanya

penggunaan bahasa dalam acara yang bersifat tugas adalah

waktu yang sebaik-baiknya menggunakan bahasa yang

baku dan baik, walaupun penggunaannya tidak khusus

kondisi formal tapi juga dapat pada kondisi informal.

2.2. Gejala Bahasa

Gejala bahasa yaitu fenomena atau peristiwa bahasa yang terjadi dalam

kehidupan di masyarakat.

Gejala bahasa menurut sebuah situs ( ayobelajar.com , 2000) di antaranya :

2.2.1. Adaptasi

9

9

Page 18: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

Penyesuaian bentuk berdasarkan kaidah fonologis, kaidah

ortografis, atau kaidah morfologis.

Contoh :

1. vyaya menjadi biaya

2. pajeg menjadi pajak

3. voorloper menjadi pelopor

4. fardhu menjadi perlu

5. igreja menjadi gereja

6. voorschot menjadi persekot

7. coup d'etat menjadi kudeta

8. postcard menjadi kartu pos

9. certificate of deposit menjadi sertifikat deposito

10. mass producIion menjadi produkmassa

2.2.2. Analogi

Pembentukan kata berdasarkan contoh yang telah ada.

Contoh :

Berdasarkan kata 'dewa-dewi' dibentuk kata :

putra-putri, siswa-siswi, saudara-saudari, pramugara-

pramugari

Berdasarkan kata 'industrialisasi' dibentuk kata :

hutanisasi, Indonesianisasi

10

10

Page 19: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

Berdasarkan kata 'pramugari' dibentuk kata :

pramuniaga, pramuwisata, pramuria,

pramusaji,pramusiwi

Berdasarkan kata 'swadesi' dibentuk kata :

swadaya, swasembada, swakarya, swasta, swalayan

Berdasarkan kata 'tuna netra' dibentuk kata :

tuna wicara, tuna rungu, tuna aksara, tuna wisma, tuna

karya, tuna susila, tuna busana.

2.2.3. Anaptiksis (Suara Bakti)

Penyisipan vokal e pepet untuk melancarkan ucapan disebut juga

suara bakti.

Contoh:

sloka menjadi seloka

srigala menjadi serigala

negri menjadi negeri

ksatria menjadi kesatria

2.2.4. Asimilasi

Proses perubahan bentuk kata karena dua fonem berbeda

disamakan atau dijadikan hampir sama.

Contoh:

in-moral menjadi immoral

in-perfect menjadi imperfek

al-salam menjadi asalam

11

11

Page 20: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

ad-similatio menjadi asimilasi

in-relevan menjadi irelevan

ad-similatio menjadi asimilasi

2.2.5. Disimilasi

Kebalikan dari asimilasi, yaitu perubahan bentuk kata yang terjadi

karena dua fonem yang sama dijadikan berbeda.

Contoh :

saj jana menjadi sarjana

sayur-sayur menjadi sayur-mayur

2.2.6. Diftongisasi

Perubahan bentuk kata yang terjadi karena monoftong diubah menjadi

diftong.Jadi kebalikan monoftongisasi.

Contoh :

sentosa menjadi sentausa

cuke menjadi cukai

pande menjadi pandai

gawe menjadi gawai

2.2.7. Monoftongisasi

Perubahan benluk kata yang terjadi karena perubahan diftong (vokal

rangkap) menjadi monoftong (vokal tunggal)

12

12

Page 21: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

Contoh :

autonomi menjadi otonomi

autobtografi menjadi otobiografi

satai menjadi sate

gulai rnenjadi gule

2.2.8. Sandi (Persandian)

Perubahan bentuk kata yang terjadi karena peleburan dua buah vokal yang

berdampingan, dengan akibat jutmlah suku kata berkurang satu.

Contoh :

keratuan menjadi keraton

kedatuan menjadi kedaton

sajian menjadi sajen

durian menjadi duren

Perhatikan jumlah suku kata :

ke - ra - tu - an ~> ke - ra - ton

1     2     3     4        1    2      3

du - ri- an ~> du - ren

 1     2   3        1     2

2.2.9. Hiperkorek

13

13

Page 22: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

Pembetulan bentuk kata yang sebenarnya sudah betul, sehingga hasilnya

justru salah.

Contoh :

Sabtu menjadi Saptu

jadwal menjadi jadual

manajemen menjadi menejemen

asas menjadi azas

surga menjadi sorga

Teladan menjadi tauladan

izin menjadi ijin

Jumat menjadi Jum'at

kualifikasi menjadi kwalifikasi

frekuensi menjadi frekwensi

kuantitas menjadi kwantitas

November menjadi Nopember

kuitansi menjadi kwitansi

mengubah menjadi merubah

februari menjadi Pebruari

persen menjadi prosen

pelaris menjadi penglaris

system menjadi sistim

14

Page 23: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

teknik menjadi tehnik

apotek menjadi apotik

telepon menjadi telfon

ijazah menjadi ijasah

atlet menjadi atlit

nasihat menjadi nasehat

biaya menjadi beaya

perusak menjadi pengrusak

zaman menjadi jaman

koordinasi menjadi kordinasi

2.2.10 Kontaminasi

Kontaminasi disebut juga kerancuan, yaitu kekacauan dimana dua

pengertian yang berbeda, atau perpaduan dua buah struktur yang

seharusnya tidak dipadukan.

Contoh :

berulang-ulang dan berkali-kali menjadi berulang-kali

saudara-saudara dan saudara sekalian menjadi saudara-

saudara sekalian

musnah dan punah menjadi musnah

2.2.11. Metatesis

15

Page 24: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

Pergeseran kedudukan fonem, atau perubahan bentuk kata karena dua

fonem alau lebih dalam suatu kata bergeser tempatnya.

Contoh :

rontal menjadi lontar

anteng menjadi tenang

usap menjadi sapu

palsu menjadi sulap

keluk menjadi lekuk

2.2.12. Protesis

Perubahan fonem di depan bentuk kata asal.

Contoh :

lang menjadi elang

mak menjadi emak

mas menjadi emas

undur menjadi mundur

stri menjadi istri

arta menjadi harta

alangan menjadi halangan

sa menjadi esa

atus menjadi ratus

eram menjadi peram

Page 25: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

2.2.13. Epentesis

Perubahan bentuk kata yang terjadi karena penyisipan fonem ke dalam

kata asal.

Contoh :

baya menjadi bahaya

bhayamkara menjadi

bhayangkara

gopala menjadi gembala

jur menjadi jemur

bahasa menjadi bahasa

2.2.14. Paragog

Perubahan bentuk kata karena penambahan fonem di bagian akhir

kata asal.

Contoh :

mama, bapa menjadi mamak dan bapak

pen menjadi pena

datu menjadi datuk

hulu bala menjadi hulubalang

boek menjadi buku

abad menjadi abadi

pati menjadi patih

16

Page 26: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

bank menjadi bangku

gaja menjadi gajah

conto menjadi contoh.

2.3.15. Aferesis

penghilangan fonem di awal bentuk asal.

Contoh :

adhyaksa menjadi jaksa

empunya menjadi punya

sampuh menjadi ampuh

wujud menjadi ujud

bapak menjadi pak

ibu menjadi bu.

2.3.16. Sinkop

penghilangan fonem di tengah atau di dalam kata asal.

Contoh :

laghu menjadi lagu

vidyadhari menjadi bidadari

pelihara menjadi piara

mangkin menjadi makin

17

Page 27: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

niyata menjadi nyata

utpatti menjadi upeti.

2.3.17. Apokop

penghilangan fonem di akhir bentuk kata asal.

Contoh :

sikut menjadi siku

riang menjadi ria

balik menjadi bali

anugraha menjadi anugerah

pelangit menjadi pelangi.

2.3.18. Kontraksi

gejala pemendekan atau penyingkatan suatu frase menjadi kata baru.

Contoh :

tidak ada menjadi tiada

kamu sekalian menjadi kalian

kelam harian menjadi kemarin

bagai itu menjadi begitu

bagai ini menjadi begini.

Akronim, seperti balita, siskamling, rudal, ampera, pada

dasarnya termasuk gejala kontraksi.

18

Page 28: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

2.3.19. Nasalisasi

Penyengauan, proses penambahan bunyi sengau atau fonem nasal,

yaim /m/, /n/, /ng/, den /ny/.

Contoh :

me baca menjadi membaca

pe duduk menjadi penduduk

pe garis menjadi penggaris.

2.3.20. Palatalisasi

Penambahan fonem palatal /y/ pada suatu kata ketika kata ini

dilafalkan.

Contoh :

pada kata ia, dia. pria, panitia, ksatria, bersedia, yang

masing-masing dilafalkan /iya/, /priya/, /diya/. /panitiya/,

dan /bersediya/. jadi palatalisasi muncul di antara vokal /i/

dan /a/ yang digunakan berdampingan.

2.3.21. Labialisasi

Penambahan fonem labial /w/ di antara vokal /u/ dan /a/ yang

berdampingan pads sebuah kata.

Contoh :

pada kata uang, buang, ruang, juang, kualitas, dan lain-lain.

Selain itu, labialisasi juga muncul di antara vokal /u/ dan/e/.

atau /u/ dan /i/ seperti pada kata frekuensi dan kuitansi.

19

Page 29: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

Pada waktu kita lafalkan

kata-kata itu, terasa sekali, bahwa di antara vokal-vokat

tersebut

timbul fonem labial /w/, misalnya uang kita lafalkan

/uwang/.

2.3.22. Onomatope

Proses pembentukan kata berdasarkan tiruan bunyi-bunyi.

Contoh :

hura-hura dari hore-hore.

aum (suara harimau)

meong (suara kucing)

embik (suara kambing)

desis (suara ular)

desah (suara napas)

ketuk (bunyi pintu atau meja dipukul dengan jari

atau palu)

2.3.23. Haplologi

Proses perubahan bentuk kata yang berupa penghilangan satu suku

kata di tengah-tengah kata.

Contoh :

samanantara menjadi sementara

mahardhika menjadi merdeka

20

Page 30: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

budhidaya menjadi budaya

2.3. VARIASI BAHASA

Manusia merupakan mahluk sosial. Manusia melakukan interaksi, bekerja

sama, dan menjalin kontak sosial di dalam masyarakat. Dalam melakukan

hal tersebut, manusia membutuhkan sebuah alat komunikasi yang berupa

bahasa. Bahasa memungkinkan manusia membentuk kelompok sosial,

sebagai pemenuhan kebutuhannya untuk hidup bersama.

Dalam kelompok sosial tersebut manusia terikat secara individu.

Keterikatan individu-individu dalam kelompok ini sebagai identitas diri

dalam kelompok tersebut. Setiap individu adalah anggota dari kelompok

sosial tertentu yang tunduk pada seperangkat aturan yang disepakati dalam

kelompok tersebut. Salah satu aturan yang terdapat di dalamnya adalah

seperangkat aturan bahasa.

Bahasa dalam lingkungan sosial masyarakat satu dengan yang lainnya

berbeda. Dari adanya kelompok-kelompok sosial tersebut menyebabkan

bahasa yang dipergunakan bervariasi. Kebervariasian bahasa ini timbul

sebagai akibat dari kebutuhan penutur yang memilih bahasa yang

digunakan agar sesuai dengan situasi konteks sosialnya. Oleh karena itu,

variasi bahasa timbul bukan karena kaidah-kaidah kebahasaan, melainkan

disebabkan oleh kaidah-kaidah sosial yang beraneka ragam.

Lebih sederhana, Sumarsana dan Partana (2000: hal ?) mencoba

mengelompokkan apakah dua bahasa merupakan dialek atau subdialek

atau hanya sekedar dua variasi saja, dapat ditentukan dengan mencari

kesamaan kosakatanya. Jika persamaannya hanya 20 % atau kurang, maka

keduanya adalah dua bahasa. Tetapi kalau bisa mencapai 40%-60%, maka

keduanya dua dialek; dan kalau mencapai 90% misalnya, jelas keduanya

hanyalah dua variasi dari sebuah bahasa.

Dalam variasi bahasa setidaknya terdapat tiga hal, yaitu pola-pola bahasa

yang sama, pola-pola bahasa yang dapat dianalis secara deskriptif, dan

21

Page 31: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

pola-pola yang dibatasi oleh makna tersebut dipergunakan oleh penuturnya

untuk berkomunikasi. Di samping itu, variasi bahasa dapat dilihat dari

enam segi, yaitu tempat, waktu, pemakai, situasi, dialek yang dihubungkan

dengan sapaan, status, dan pemakaiannya/ragam (Pateda, 1987: 52)

Tempat dapat menjadikan sebuah bahasa bervariasi. Yang dimaksud

dengan tempat di sini adalah keadaan tempat lingkungan yang secara fisik

dibatasi oleh sungai, lautan, gunung, maupun hutan. Kebervariasian ini

mengahsilkan adanya dialek, yaitu bentuk ujaran setempat yang berbeda-

beda namun masih dipahami oleh pengguna dalam suatau masyarakat

bahasa walaupun terpisah secara geografis.

Variasi bahasa dilihat dari segi waktu secara diakronis (historis) disebut

juga sebagai dialek temporal. Dialek tersebut adalah dialek yang berlaku

pada kurun waktu tertentu. Perbedaan waktu itu pulalah yang

menyebabkan perbedaan makna untuk kata-kata tertentu. Hal ini

disebabkan oleh karena bahasa mengikuti perkembangan masyarakat

pemakai bahasanya. Itulah mengapa bahasa bersifat dinamis, tidak statis.

Dari segi pemakai, bahasa dapat menimbulkan kebervariasian juga. Istilah

pemakai di sini adalah orang atau penutur bahasa yang bersangkutan.

Variasi bahasa dilihat dari segi penutur oleh Pateda (1987: 52)dibagi

menjadi tujuh, yaitu glosolalia (ujaran yang dituturkan ketika orang

kesurupan), idiolek (berkaitan dengan aksen, intonasi, dsb), kelamin,

monolingual (penutur bahasa yang memakai satu bahsa saja), rol (peranan

yang dimainkan oleh seorang pembicara dalam interaksi sosial), status

sosial, dan umur.

Variasi bahasa dilihat dari segi situasi akan memunculkan bahasa dalam

situasi resmi dan bahasa yang dipakai dalam tidak resmi. Dalam bahasa

resmi, bahasa yang digunakan adalah bahasa standar. Kesetandaran ini

disebabkan oleh situasi keresmiannya. Sedangkan dalam situasi tidak

resmi ditandai oleh keintiman.

22

Page 32: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

Bahasa menurut statusnya meliputi status bahasa itu sendiri. Hal ini berarti

bahwa bagaimanakah fungsi bahasa itu serta peraanan apa yang disandang

oleh bahasa. Sebuah bahasa, bahasa Indonesia, dapat memiliki berbagai

macam status apakah ia sebagai bahasa ibu, bahasa nasional, bahasa resmi,

bahasa pemersatu, atau bahasa negara.

Sedangkan Kridalaksana (1984: 142) mengemukakan bahwa ragam bahasa

adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya yang dibedakan menurut

topik, hubungan pelaku, dan medium pembicaraan. Jadi ragam bahasa

adalah variasi bahasa menurut pemakaianya, yang timbul menurut situasi

dan fungsi yang memungkinkan adanya variasi tersebut.

Ragam bahasa menurut topik pembicaraan mengacu pada pemakaian

bahasa dalam bidang tertentu, seperti, bidang jurnalistik (persuratkabaran),

kesusastraan, dan pemerintahan. Ragam bahasa menurut hubungan pelaku

dalam pembicaraan atau gaya penuturan menunjuk pada situasi formal

atau informal. Medium pembicaraan atau cara pengungkapan dapat berupa

sarana atau cara pemakaian bahasa, misalnya bahasa lisan dan bahasa tulis.

Sehingga, masing-masing ragam bahasa memiliki ciri-ciri tertentu,

sehingga ragam yang satu berbeda dengan ragam yang lain.

Pemakaian ragam bahasa perlu penyesuaian antara situasi dan fungsi

pemakaian. Hal ini sebagai indikasi bahwa kebutuhan manusia terhadap

sarana komunikasi juga bermacam-macam. Untuk itu, kebutuhan sarana

komunikasi bergantung pada situasi pembicaraan yang berlangsung.

Dengan adanya keanekaragaman bahasa di dalam masyarakat, kehidupan

bahasa dalam masyarakat dapat diketahui, misalnya berdasarkan jenis

pendidikan atau jenis pekerjaan seseorang, bahasa yang dipakai

memperlihatkan perbedaan.

23

Page 33: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

Sebuah komunikasi dikatakan efektif apabila setiap penutur menguasi

perbedaan ragam bahasa. Dengan penguasaan ragam bahasa, penutur

bahasa dapat dengan mudah mengungkapkan gagasannya melalui

pemilihan ragam bahasa yang ada sesuai dengan kebutuhannya. Oleh

karena itu, penguasaan ragam bahasa termasuk bahasa gaul remaja

menjadi tuntutan bagi setiap penutur, mengingat kompleksnya situasi dan

kepentingan yang masing-masing menghendaki kesesuaian bahasa yang

digunakan.

2.3.1. Bahasa Gaul, Slang, dan Prokem

Terdapat dua situasi yang menggolongkan pemakaian bahasa di

dalam masyarakat, yaitu situasi resmi dan tidak resmi. Bahasa yang

digunakan pada situasi resmi menuntut penutur untuk

menggunakan bahasa baku, bahasa formal. Penggunaan bahasa

resmi terutama disebabkan oleh keresmian suasana pembicaraan

atau komunikasi tulis yang menuntut adanya bahasa resmi. Contoh

suasana pembicaraan resmi adalah pidato, kuliah, rapat, ceramah

umum, dan lain-lain. Dalam bahasa tulis bahasa resmi banyak

digunakan dalam surat dinas, perundang-undangan, dokumentasi

resmi, dan dan lain-lain.

Situasi tidak resmi akan memunculkan suasana penggunaan bahasa

tidak resmi juga. Kuantitas pemakian bahasa tidak resmi banyak

tergantung pada tingkat keakraban pelaku yang terlibat dalam

komunikasi. Dalam situasi tidak resmi, penutur bahasa tidak resmi

mengesampingkan pemakaian bahasa baku atau formal. Kaidah

dan aturan dalam bahasa bahasa baku tidak lagi menjadi perhatian.

Prinsip yang dipakai dalam bahasa tidak resmi adalah asal orang

yang diajak bicara bisa mengerti. Situasi semacam ini dapat terjadi

pada situasi komunikasi remaja di sebuah mal, interaksi penjual

24

Page 34: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

dan pembeli, dan lain-lain. Dari ragam tidak resmi tersebut,

selanjutnya memunculkan istilah yang disebut dengan istilah

bahasa gaul.

Ismail Kusmayadi (Pikiran Rakyat, 2006) mengkawatirkan

terkikisnya bahasa Indonesia yang baik dan benar di tengah arus

globalisasi. Kecenderungan masyarakat ataupun para pelajar

menggunakan bahasa asing dalam percakapan sehari-hari semakin

tinggi. Dan yang lebih parah makin berkembangnya bahasa slank

atau bahasa gaul yang mencampuradukkan bahasa daerah, bahasa

Indonesia, dan bahasa Inggris.

Saat ini bahasa gaul telah banyak terasimilasi dan menjadi umum.

Bahasa gaul sering digunakan sebagai bentuk percakapan sehari-

hari dalam pergaulan di lingkungan sosial bahkan dalam media-

media populer serperti TV, radio, dunia perfilman nasional, dan

digunakan sebagai publikasi yang ditujukan untuk kalangan remaja

oleh majalah-majalah remaja populer. Oleh sebab itu, bahasa gaul

dapat disimpulkan sebagai bahasa utama yang digunakan untuk

komunikasi verbal oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari.

Seperti halnya bahasa lain, bahasa gaul juga mengalami

perkembangan. Perkembangan tersebut dapat berupa penambahan

dan pengurangan kosakata. Tidak sedikit kata-kata yang akan

menjadi kuno (usang) yang disebabkan oleh tren dan

perkembangan zaman. Maka dari itu, setiap generasi akan memiliki

ciri tersendiri sebagai identitas yang membedakan dari kelompok

lain. Dalam hal ini, bahasalah sebagai representatifnya.

Dari segi fungsinya, bahasa gaul memiliki persamaan anatara

slang, dan prokem. Kosa kata bahasa remaja banyak diwarnai oleh

bahasa prokem, bahasa gaul, dan istilah yang pada tahun 1970-an

banyak digunakan oleh para pemakai narkoba (narkotika, obat-

obatan dan zat adiktif). Hampir semua istilah yang digunakan

25

Page 35: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

bahasa rahasia di antara mereka yang bertujuan untuk menghindari

campur tangan orang lain. Bahasa gaul remaja merupakan bentuk

bahasa tidak resmi (Nyoman Riasa, 2006)

Oleh karenanya bahasa gaul remaja berkembang seiring dengan

perkembangan zaman, maka bahasa gaul dari masa ke masa

berbeda. Tidak mengherankan apabila bahasa gaul remaja

digunakan dalam lingkungan dan kelompok sosial terbatas, yaitu

kelompok remaja. Hal ini berarti bahwa bahasa gaul hanya

digunakan pada kelompok sosial yang menciptakannya. Anggota di

luar kelompok sosial tersebut sulit untuk memahami makna bahasa

tersebut.

Fathuddin (1999: i) mengungkapkan bahwa slang merupakan

bahasa gaul yang hidup dalam masyarakat petutur asli dan

digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam obrolan

antar teman, atau dalam media seperti teve, film dan besar

kemungkinan dalam novel saat memaparkan suasana sosial

tertentu.

Selanjutnya, Alwasilah (1993: 47) menyatakan bahwa penggunaan

slang adalah memperkaya kosa kata bahasa dengan

mengkomunikasikan kata-kata lama dengan makna baru.

Pemakaian slang dengan kosakata yang sama sekali baru sangat

jarang ditemui. Slang merupakan kawasan kosakata, bukan gramar

atau pengucapan.

Bahasa Slang oleh Kridalaksana (1982:156) dirumuskan sebagai

ragam bahasa yang tidak resmi dipakai oleh kaum remaja atau

kelompok sosial tertentu untuk komunikasi intern sebagai usaha

orang di luar kelompoknya tidak mengerti, berupa kosa kata yang

serba baru dan berubah-ubah. Hal ini sejalan dengan pendapat

Alwasilah (1985:57) bahwa slang adalah variasi ujaran yang

bercirikan dengan kosa kata yang baru ditemukan dan cepat

26

Page 36: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

berubah, dipakai oleh kaum muda atau kelompok sosial dan

profesional untuk komunikasi di dalamnya.

Slang digunakan sebagai bahasa pergaulan. Kosakata slang dapat

berupa pemendekan kata, penggunaan kata alam diberi arti baru

atau kosakata yang serba baru dan berubah-ubah. Disamping itu

slang juga dapat berupa pembalikan tata bunyi, kosakata yang

lazim diapakai di masyarakat menjadi aneh, lucu, bahkan ada yang

berbeda makna sebenarnya.

Bahasa prokem biasa juga disebut sebagai bahasa sandi, yaitu

bahasa yang dipakai dan digemari oleh kalangan remaja tertentu

(Laman Pusat Bahasa dan Sastra, 2004). Sarana komunikasi seperti

ini diperlukan oleh kalangan remaja untuk menyampaikan hal-hal

yang dianggap tertutup bagi kelompok lain atau agar pihak lain

tidak dapat mengetahui apa yang sedang dibicarakannya. Bahasa

prokem itu tumbuh dan berkembang sesuai dengan latar belakang

sosial budaya pemakainya. Tumbuhkembang bahasa seperti itu

selanjutnya disebut sebagai perilaku bahasa dan bersifat universal.

Artinya bahasa-bahasa seperti itu akan ada pada kurun waktu

tertentu (temporal) dan di dunia mamapun sifatnya akan sama

(universal).

Kosakata bahasa prokem di Indonesia diambil dari kosakata bahasa

yang hidup di lingkungan kelompok remaja tertentu. Pembentukan

kata dan maknanya sangat beragam dan bergantung pada

kreativitas pemakainya. Bahasa prokem berfungsi sebagai ekspresi

rasa kebersamaan para pemakainya. Selain itu, dengan

menggunakan bahasa prokem, mereka ingin menyatakan diri

sebagai anggota kelompok masyarakat yang berbeda dari

kelompok masyarakat yang lain.

Kehadiran bahasa prokem itu dapat dianggap wajar karena sesuai

dengan tuntutan perkembangan nurani anak usia remaja. Masa

hidupnya terbatas sesuai dengan perkembangan usia remaja. Selain

27

Page 37: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

itu, pemakainnya pun terbatas pula di kalangan remaja kelompok

usia tertentu dan bersifat tidak resmi. Jika berada di luar

lingkungan kelompoknya, bahasa yang digunakannya beralih ke

bahasa lain yang berlaku secara umum di lingkungan masyarakat

tempat mereka berada. Jadi, kehadirannya di dalam pertumbuhan

bahasa Indonesia ataupun bahasa daerah tidak perlu dirisaukan

karena bahasa itu masing-masing akan tumbuh dan berkembang

sendiri sesuai dengan fungsi dan keperluannya masing-masing.

2.3.2. Sejarah Pemakaian Bahasa Gaul

Bahasa prokem awalnya digunakan para preman yang

kehidupannya dekat dengan kekerasan, kejahatan, narkoba, dan

minuman keras. Istilah-istilah baru mereka ciptakan agar orang-

orang di luar komunitas tidak mengerti. Dengan begitu, mereka

tidak perlu lagi sembunyi-sembunyi untuk membicarakan hal

negatif yang akan maupun yang telah mereka lakukan (Laman

Wilkipedia Indonesia, 2005).

Para preman tersebut menggunakan bahasa prokem di berbagai

tempat. Pemakaian bahasa tersebut tidak lagi pada tempat-tempat

khusus, melainkan di tempat umum. Lambat laun, bahasa tersebut

menjadi bahasa yang akrab di lingkungan sehari-hari, termasuk

orang awam sekalipun dapat menggunakan bahasa sandi terebut.

Karena begitu seringnya mereka menggunakan bahasa sandi

tersebut di berbagai tempat, lama-lama orang awam pun mengerti

maksud bahasa tersebut. Akhirnya mereka yang bukan preman pun

ikut-ikutan menggunakan bahasa ini dalam obrolan sehari-hari

sehingga bahasa prokem tidak lagi menjadi bahasa rahasia.

Sebuah artikel di Kompas berjudul So What Gitu Loch….(2006:

15) menyatakan bahwa bahasa prokem atau bahasa okem

28

28

Page 38: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

sebenarnya sudah ada sejak 1970-an. Awalnya istilah-istilah dalam

bahasa gaul itu untuk merahasiakan isi obrolan dalam komunitas

tertentu. Oleh karena sering digunakan di luar komunitasnya, lama-

lama istilah-istilah tersebut jadi bahasa sehari-hari.

Lebih lanjut, dalam artikel tersebut juga disebutkan bahwa pada

tahun 1970-an, kaum waria juga menciptakan bahasa rahasia

mereka. Pada perkembangannya, para waria atau banci lebih rajin

berkreasi menciptakan istilah-istilah baru yang kemudian ikut

memperkaya khasanah perbendaharaan bahasa gaul.

Kosakata bahasa gaul yang berkembang belakangan ini sering tidak

beraturan dan cenderung tidak terumuskan. Bahkan kita tidak dapat

mempredeksi bahasa apakah yang berikutnya akan menjadi bahasa

gaul.

Pada mulanya pembentukan bahasa slang, prokem, cant, argot,

jargon dan colloquial di dunia ini adalah berawal dari sebuah

komunitas atau kelompok sosial tertentu yang berada di kelas atau

golongan bawah (Alwasilah, 2006:29). Lambat laun oleh

masyarakat akhirnya bahasa tersebut digunakan untuk komunikasi

sehari-hari.

Terdapat berbagai alasan kenapa masyarakat tersebut

menggunakan bahasa-bahasa yang sulit dimengerti oleh kelompok

atau golongan sosial lainnya. Alasan esensialnya adalah sebagai

identitas sosial dan merahasiakan sesuatu dengan maksud orang

lain atau kelompok luar tidak memahami.

Kompas (2006: 50) menyebutkan bahwa bahasa gaul sebenarnya

sudah ada sejak tahun 1970an. Awalnya istilah-istilah dalam

bahasa gaul itu digunakan untuk merahasiakan isi obrolan dalam

komunitas tertentu. Tapi karena intensitas pemakaian tinggi, maka

istilah-istilah tersebut menjadi bahasa sehari-hari.

29

29

Page 39: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

Hal ini sejalan dengan laman Wilimedia Ensiklopedi Indonesia

(2006), yang menyatakan bahwa bahasa gaul merupakan salah satu

cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk pergaulan.

Istilah ini mulai muncul pada akhir ahun 1980-an. Pada saat itu

bahasa gaul dikenal sebagai bahasa para bajingan atau anak jalanan

disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman.

Lebih lanjut dalam Pikiran Rakyat, tercatat bahwa bahasa gaul

pada awalnya merupakan bahasa yang banyak digunakan oleh

kalangan sosial tertentu di Jakarta, kemudian secara perlahan

merambah kalangan remaja terutama di kota-kota besar.

Dalam sebuah milis (2006) disebutkan bahwa bahasa gaul memiliki

sejarah sebelum penggunaannya popular seperti sekarang ini.

Sebagai bahan teori, berikut adalah sejarah kata bahasa gaul

tersebut:

1). Nih Yee...

Ucapan ini terkenal di tahun 1980-an, tepatnya November 1985.

pertama kali yang mengucapkan kata tersebut adalah seorang

pelawak bernama Diran. Selanjutnya dijadikan bahan lelucon oleh

Euis Darliah dan popular hingga saat ini.

2) Memble dan Kece

Dalam milis tersebut dinyatakan bahwa kata memble dan kece

merupakan kata-kata ciptaan khas Jaja Mihardja. Pada tahun 1986,

muncul sebuah film berjudul Memble tapi Kece yang diperankan

oleh Jaja Mihardja ditemani oleh Dorce Gamalama.

3) Booo....

30

Page 40: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

Kata ini popular pada pertengahan awal 1990-an. Penutur pertama

kata Boo…adalah grup GSP yang beranggotakan Hennyta Tarigan

dan Rina Gunawan. Kemudian kata-kata dilanjutkan oleh Lenong

Rumpi dan menjadi popular di lingkungan pergaulan kalangan

artis. Salah seorang artis bernama Titi DJ kemudian disebut sebagai

artis yang benar-benar mempopulerkan kata ini.

4) Nek...

Setelah kata Boo... popular, tak lama kemudian muncul kata-kata

Nek... yang dipopulerkan anak-anak SMA di pertengahan 90-an.

Kata Nek... pertama kali di ucapkan oleh Budi Hartadi seorang

remaja di kawasan kebayoran yang tinggal bersama neneknya.

Oleh karena itu, lelaki yang latah tersebut sering mengucapkan

kata Nek...

5) Jayus

Di akhir dekade 90-an dan di awal abad 21, ucapan jayus sangat

popular. Kata ini dapat berarti sebagai ‘lawakan yang tidak lucu’,

atau ‘tingkah laku yang disengaca untuk menarik perhatian, tetapi

justru membosankan’. Kelompomk yang pertama kali

mengucapkan kata ini adalah kelompok anak SMU yang bergaul di

kitaran Kemang.

Asal mula kata ini dari Herman Setiabudhi. Dirinya dipanggil oleh

teman-temannya Jayus. Hal ini karena ayahnya bernama Jayus

Kelana, seorang pelukis di kawasan Blok M. Herman atau Jayus

selalu melakukan hal-hal yang aneh-aneh dengan maksud mencari

perhatian, tetapi justru menjadikan bosan teman-temannya. Salah

satu temannya bernama Sonny Hassan atau Oni Acan sering

memberi komentar jayus kepada Herman. Ucapan Oni Acan inilah

31

Page 41: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

yang kemudian diikuti teman-temannya di daerah Sajam, Kemang

lalu kemudian merambat populer di lingkungan anak-anak SMU

sekitar.

6. Jaim

Ucapan jaim ini di populerkan oleh Bapak Drs. Sutoko

Purwosasmito, seorang pejabat di sebuah departemen, yang selalu

mengucapkan kepada anak buahnya untuk menjaga tingkah laku

atau menjaga image.

7. Gitu Loh...(GL)

Kata GL pertama kali diucapin oleh Gina Natasha seorang remaja

SMP di kawasan Kebayoran. Gina mempunyai seorang kakak

bernama Ronny Baskara seorang pekerja event organizer.

Sedangkan Ronny punya teman kantor bernama Siska Utami.

Suatu hari Siska bertandang ke rumah Ronny. Ketika dia bertemu

Gina, Siska bertanya dimana kakaknya, lantas Gina ngejawab di

kamar, Gitu Loh. Esoknya si Siska di kantor ikut-ikutan latah dia

ngucapin kata Gitu Loh...di tiap akhir pembicaraan.

2.3.3. Ciri- ciri Bahasa Gaul

Ragam bahasa ABG memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan

kreatif. Kata-kata yang digunakan cenderung pendek, sementara

kata yang agak panjang akan diperpendek melalui proses morfologi

atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek seperti

‘permainan – mainan, pekerjaan – kerjaan.

Kalimat-kalimat yang digunakan kebanyakan berstruktur kalimat

tunggal. Bentuk-bentuk elip juga banyak digunakan untuk membuat

32

Page 42: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

susunan kalimat menjadi lebih pendek sehingga seringkali dijumpai

kalimat-kalimat yang tidak lengkap. Dengan menggunakan struktur

yang pendek, pengungkapan makna menjadi lebih cepat yang sering

membuat pendengar yang bukan penutur asli bahasa Indonesia

mengalami kesulitan untuk memahaminya. (Nyoman Riasa)

1. Tambahan awalan ko.

Awalan ko bisa dibilang sebagai dasar pembentukan kata dalam

bahasa okem. Caranya, setiap kata dasar, yang diambil hanya suku

kata pertamanya. Tapi suku kata pertama ini huruf terakhirnya harus

konsonan. Misalnya kata preman, yang diambil bukannya pre tapi

prem. Setelah itu tambahi awalan ko, maka jadi koprem. Kata

koprem ini kemudian dimodifikasi dengan menggonta-ganti posisi

konsonan sehingga prokem. Dengan gaya bicara anak kecil yang

baru bisa bicara, kata prokem lalu mengalami perubahan bunyi jadi

okem. (komasp)

2. Kombinasi e + ong

Kata bencong itu bentukan dari kata banci yang disisipi bunyi e dan

ditambah akhiran ong. Huruf vokal pada suku kata pertama diganti

dengan e. Huruf vokal pada suku kata kedua diganti ong.

3. Tambahan sisipan Pa/pi/pu/pe/po

Setiap kata dimodifikasi dengan penambahan pa/pi/pu/pe/po pada

setiap suku katanya. Maksudnya bila suku kata itu bervokal a, maka

ditambahi pa, bila bervokal i ditambahi pi, begitu seterusnya.

2.3.4. Distribusi Geografis Bahasa Gaul

Bahasa gaul umumnya digunakan di lingkungan perkotaan.

Terdapat cukup banyak variasi dan perbedaan dari bahasa gaul

33

33

Page 43: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

bergantung pada kota tempat seseorang tinggal, utamanya

dipengaruhi oleh bahasa daerah yang berbeda dari etnis-etnis yang

menjadi penduduk mayoritas dalam kota tersebut. Sebagai contoh,

di Bandung, Jawa Barat, perbendaharaan kata dalam bahasa gaulnya

banyak mengandung kosakata-kosakata yang berasal dari bahasa

sunda.

2.4. ANALIS DATA

2.4.1. Profil Keluarga Prio

Prio Sembodo terdiri atas tujuh anggota keluarga,memiliki lima

orang anak. Hanya anggota keluarga yang telah menyelesaikan

pendidikan SMP yang memegang Handphone.

Tabel 9

NA

MA

AN

GG

OT

A K

ELU

RG

A

  TINGKAT PENDIDIKAN

PLAY GRUP TK SD SMP SMK/ SMA D3 S1

Prio Sembodo .

Hyarlesmi Dewi .

Deprina Aprilia Sembodo

.

Nurani L.L.S. .

Reza Aditya Putra .

M. Faiz Afiq .

Bilqis Salsabila A.S. .

Keluarga

2.4.2. Data SMS Masuk Dalam Keluarga Berdasarkan Anggota Keluarga

yang bersekolah di tingkat SMA/ SMK ke atas.

34

34

Page 44: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

Gambar 1 Gambar 2

Gambar 3 Gambar 4

Keterangan :

Gambar 1 adalah gambar SMS masuk dari Ibu ke

Handphone Deprina.

Gambar 2 adalah gambar SMS masuk dari Ayah ke

Handphone Ibu.

Gambar 3 adalah gambar SMS masuk dari pak didin

ke Handphone milik Ayah.

Gambar 4 adalah gambar SMS masuk dari teman

adik ke Handphone Nurani.

2.4.3. Gejala Bahasa SMS Keluarga Prio

Gejala bahasa yang terjadi pada keluarga Prio yaitu :

Pada gambar pertama terdapat gejala bahasa berupa :

35

Page 45: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

1. Penghilangan fonem awal atau disebut sebagai gejala aferesis.

“Sudah” menjadi “da”

“Kemana” menjadi “mana”

2. Pemasukan unsur kedaerahan menyebabkan kalimat menjadi

rancu atau termasuk ke dalam Gejala Kontaminasi.

Sedang di Gambar kedua terdapat gejala bahasa berupa:

1. Penghilangan fonem di tengah dari fonem asal disebut juga

gejala sinkop.

“Mau” menjadi “mu”

Sedang di Gambar ketiga terdapat gejala bahasa berupa :

1. Penghilangan fonem di tengah dari fonem asal disebut juga

gejala sinkop.

“Pak” menjadi “Pk”

Sementara pada gambar keempat terdapat gejala bahasa berupa :

1. Penghilangan fonem di awal dan di akhir dan penyisipan vokal

e pepet untuk melancarkan ucapan disebut juga suara bakti

atau anaptiksis.

“Sampai” menjadi “mpe”

2. Penyingkatan yang tidak baik gejala kontaksis.

“Bahasa Inggris” menjadi “B.ing”

“Halaman” menjadi “hal”

3. Penambahan fonem labial /w/ di antara vokal /u/ dan /a/ yang

berdampingan pada sebuah kata labialisasi.

“Tidak tahu”(Gak Tahu) menjadi “gtw”

4. Pemasukan unsur kedaerahan menyebabkan kalimat menjadi

rancu atau termasuk ke dalam Gejala Kontaminasi.Kemudian

mengalami penghilangan fonem di akhir kata apokof.

36

Page 46: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

“kalau begitu”menjadi (deh) kemuadian menjadi “d”

2.4.4. Ketidakbakuan akibat diberlakukannya bahasa jargon sebagai alat

komunikasi keluarga Prio

Berlakunya bahasa jargon pada SMS di keluarga Prio Sembodo

terlihat dengan terjadinya gejala bahasa dalam hal penyingkatan

kata-kata, untuk menghemat karakter dalam SMS.

“ Tidak tahu ” menjadi “ gtw ”

Bukan hanya di keluarga Prio melainkan juga di kerabat keluarga

Prio hal tersebut terjadi.

Pak didin, salah seorang rekan Pak Prio berSMS, “ ditunggu y pk”

yang seharusnya “saya menunggu bapak”.

2.4.5. Bagaimana Dampak Gejala Bahasa di Keluarga Prio

Dampak gejala bahasa di keluarga Prio layaknya bahaya laten,

bahaya yang tidak diketahui keberadaannya, yang berakibat

merugikan anggota keluarga yang lain. Berdasarkan observasi di

dapat, pada anggota keluarga berada di bawah sepuluh tahun,

gejala bahasa dan ketidakbakuan kata terdapat beberapa yang

ditirukan. Jika diwaktu yang akan datang tidak tertanggulangi

bahasa yang keluarga Prio gunakan sangat sedikit yang

mengaplikasikan kebakuan berbahasa, sehingga memungkinkan

luluhnya bahasa Indonesia sebagai satu-satunya bahasa persatuan

bagi rakyat Indonesia yang berbeda suku.

37

Page 47: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.1.1. Pada SMS di keluarga Prio mengalami gejala bahasa dan

ketidakbakuan berbahasa.

3.1.2. Pada SMS di keluarga Prio informasi yang tidak sesuai dengan

kaidah berbahasa mampu ditangkap secara baik intisarinya, hal

tersebut membuktikan Keluarga Prio menggunakan bahasa jargon

dalam SMS

3.1.3. Penggunaan bahasa jargon dalam pergaulan atas hal sama-sama

tahu, memberikan dampak bagi anggota keluarga yang berusia

dibawah sepuluh tahun karena beberapa bahasa jargon dalam SMS

yang diketahui diaplikasikan di kehidupan bermasyarakat.

3.2 Saran

3.2.1. Dalam penulisan karya tulis, makalah selanjutnya diperlukan

kedisiplinan dan kesinambungan guna menghasilkan karya tulis

yang berkualitas.

3.2.2. Dalam mengerjakan karya tulis, makalah, tugas akhir, yang

diutamakan adalah merumuskan suatu topik yang kuat, kekuatan

sebuah topik dilihat dari latar belakang, pembatasan masalah

maupun rumusan masalah.

38

Page 48: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms

DAFTAR PUSTAKA

1. Akhadiah, Sabarti, dkk. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa

Indonesia.2009.

2. Gejala Bahasa atau Peristiwa Bahasa.2000. Ayobelajar.com

39

Page 49: Analisis Penggunaan Bahasa Jargon Dalam Sms