ANALISIS PENGARUH KETERLIBATAN PENGGUNA, …eprints.ums.ac.id/71253/11/NASPUB.pdfRumah Sakit Widodo...
Transcript of ANALISIS PENGARUH KETERLIBATAN PENGGUNA, …eprints.ums.ac.id/71253/11/NASPUB.pdfRumah Sakit Widodo...
ANALISIS PENGARUH KETERLIBATAN PENGGUNA, PELATIHAN
DAN PENDIDIKAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN KEMAMPUAN
TEKNIK PERSONAL TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI
(Studi Pada Rumah Sakit di Kabupaten Ngawi)
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Oleh:
YOLANDA MUSLIMAH NOVIAWATI
B 200 150 286
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
1
ANALISIS PENGARUH KETERLIBATAN PENGGUNA, PELATIHAN DAN
PENDIDIKAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN KEMAMPUAN TEKNIK
PERSONAL TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI
(Studi Pada Rumah Sakit di Kabupaten Ngawi)
Abstrak
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisis pengaruh keterlibatan pengguna,
pelatihan dan pendidikan, ukuran organisasi dan kemampuan teknik personal terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi.Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ngawi dan
Rumah Sakit Widodo Ngawi pada bagian kasir, keuangan, akuntansi sebanyak 55
responden. Metode pengumpulan sampel pada penelitian ini menggunakan kuisioner.
Teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Convenience
Sampling. Teknik analisis yang digunakan analisis regresi linier berganda. Dengan alat
bantu SPSS versi 2.0.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan pengguna,
pelatihan dan pendidikan dan kemampuan teknik personal tidak berpengaruh terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi sedangkan kompleksitas tugas berpengaruh terhadap
kinerja sistem informasi akuntansi.
Kata Kunci : Keterlibatan pengguna, Kemampuan teknik personal, Kompleksitas tugas,
Kinerja sistem informasi akuntansi, dan Pelatihan dan pendidikan.
Abstract
This research has purpose to analyze the influence of user involvement, training and
education, organizational size and personal technical skills on the performance of
accounting information systems.This type of research is quantitative. The population in this
study were all employees of the Ngawi District General Hospital and Widodo Ngawi
Hospital at the cashier, finance, accounting department for 55 respondents. The method of
collecting samples in this study used a questionnaire. The sampling technique used in this
study is Convenience Sampling. The analysis technique used is multiple linear regression
analysis. With the SPSS version 2.0 tool.
The results of this study indicate that user involvement, training and education and personal
technical abilities do not affect the performance of accounting information systems while
the task complexity influences the performance of accounting information systems.
Keywords: User involvement, personal technical skills, task complexity, performance of
accounting information systems, and training and education.
1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi saat ini di dunia semakin maju yang dibuktikan dengan
munculnya banyak perangkat teknologi sebagai sarana penunjang hidup masyarakat.
Perkembangan tersebut juga merambah pada ranah bidang informasi khususnya bidang
informasi akuntansi pada dunia perusahaan. Perkembangan yang terjadi pada bidang
informasi akuntansi menyebabkan berkembangnya kebutuhan informasi bagi pihak-pihak
2
yang berkepentingan dan dibutuhkannya proses serta kinerja yang berkualitas dalam
menghasilkan informasi. Persaingan antar perusahaan juga menjadi salah satu hal yang
perlu diperhatikan untuk tetap dapat eksis secara kompetitif dan menjawab setiap tantangan
perusahaan dari masyarakat. Selain itu, saat ini banyak perusahaan yang mengalami
kendala dalam pelaksanaan sistem informasi akuntansi yaitu terletak saat proses
menghasilkan informasi tersebut.
Proses menghasilkan informasi sehari-hari dilaksanakan menurut sistem yang
diterapkan pada setiap perusahaan masing- masing dan pelaksanaannya tidak terlepas dari
permasalahan. Menurut DeLone dan Raymond (1988) dalam Amri Faisal (2011) penerapan
suatu sistem dalam perusahaan dihadapkan kepada dua hal, apakah perusahaan
mendapatkan keberhasilan penerapan sistem atau kegagalan sistem.
Setiap perusahaan wajib memberikan suatu informasi dari hasil proses akuntansi setiap
periodenya untuk memenuhi kebutuhan informasi keuangan bagi pihak-pihak yang
memiliki kepentingan baik pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern perusahaan.
Dalam rangka memberikan informasi akuntansi, maka dibuatlah sebuah sistem informasi
yang dikenal dengan sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi merupakan
sistem yang direncanakan dalam sebuah perusahaan untuk menghasilkan informasi yang
berguna bagi para penggunanya.
Sistem informasi akuntansi merupakan suatu komponen organisasi yang
mengumpulkan, menggolongkan, mengolah, menganalisis, dan mengkomunikasikan
informasi keuangan yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pihak-pihak luar.
Hasil dari sistem informasi akuntansi yang diterima oleh pemakai informasi harus
mempunyai prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh, agar informasi yang dihasilkan
tidak menyesatkan. Suatu sistem informasi akuntansi dapat dilakukan secara manual
maupun secara komputerisasi tergantung dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing
suatu perusahaan, tetapi tetap berpedoman pada sebuah konsep akuntansi.
Sistem informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh manajemen dalam
organisasi untuk memberikan nilai tambah yang menghasilkan keunggulan kompetitif dan
sebagai alat kontrol yang menghasilkan informasi internal. Rostami dan Mongadam (2010)
menyatakan bahwa teknologi informasi dapat digunakan sebagai pendukung yang sangat
baik bagi organisasi dalam menjalankan strategi yang telah ditetapkan. Organisasi
menggunakan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang diintegrasikan dengan Teknologi
Informasi (TI) dalam pengolahan data. Jika keduanya tidak berjalan dengan baik dapat
menghasilkan output yang dapat melemahkan kinerja dari organisasi tersebut.
3
Penelitian ini mengacu penelitian Dwinanto Priyo Susetyo (2016), dengan judul
Dukungan Manajemen, Kemampuan Teknik dan Pelatihan Terhadap Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi. Pada penelitian ini menambahkan satu variabel penelitian yaitu
ukuran organisasi sedangkan obyek penelitian dilakukan pada Rumah Sakit di Kabupaten
Ngawi. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang diambil yaitu Analisis
Pengaruh Keterlibatan Pengguna, Pelatihan Dan Pendidikan, Kompleksitas Tugas, Dan
Kemampuan Teknik Personal Terhadap Kinerja Sistem Informasi.
2. METODE
Data yang digunakan dalam penelitin ini yaitu data kuantitatif, merupakan data hasil
transformasi dari data yang terjenjang dengan memberikan simbol angka secara
berjenjang.Data kuantitatif ini didapatkan dari jawaban responden yang berupa pengisian
angket. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Metode Convenience
Sampling. Metode Convenience Sampling merupakan tehnik pengambilan sampel dimana
peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Jadi,
pada saat peneliti bertemu dengan karyawan yang termasuk sampel dalam penelitian ini,
peneliti langsung memberikan kuisioner untuk diisi oleh responden yang bersedia untuk
mengisi kuisioner.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Analisis Data
3.1.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif mempunyai tujuan untuk memberikan gambaran mengenai variabel-
variabel penelitian. Hasil analisis deskriptif dengan menggunakan program SPSS adalah
sebagai berikut :
Tabel 1
Hasil Analisis StatistikDeskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KSI 55 42,00 65,00 54,7455 5,67391
KPI 55 2,00 10,00 6,9818 2,27296
PP 55 3,00 10,00 8,5636 1,48777
KT 55 4,00 10,00 7,6545 1,41707
KTP 55 4,00 15,00 11,3818 2,43805
Valid N
(listwise) 55
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
4
Pada tabel diatas diketahui nilai statistik deskriptif dari masing-masing variabel adalah
sebagai berikut:
1) Kinerja Sistem Informasi memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 54,7455, nilai
minimum sebesar 42,00, nilai maksimum sebesar 65,00, dan nilai standar deviation
sebesar 5,67391.
2) Keterlibatan Pengguna dalam Sistem Informasi Akuntansi memiliki nilai rata-rata
(mean) sebesar 6,9818, nilai minimum sebesar 2,00, nilai maksimum sebesar 10,00,
dan nilai standar deviation sebesar 2,27296.
3) Program Pelatihan dan Pendidikan memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 8,5636,
nilai minimum sebesar 3,00, nilai maksimum sebesar 10,00, dan nilai standar
deviation sebesar 1,48777.
4) Kompleksitas Tugas memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 7,6545, nilai minimum
sebesar 10,00, nilai maksimum sebesar 10,00, dan nilai standar deviation sebesar
1,41707.
5) Kemampuan Teknik Personal memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 11,3818, nilai
minimum sebesar 4,00, nilai maksimum sebesar 15,00, dan nilai standar deviation
sebesar 2,43805.
3.1.2 Pengujian Instrumen Penelitian
Uji instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dan reliabilitas
di distribusikan kepada 55 karyawan pada Rumah Sakit di Kabupaten Ngawi, untuk di
analisis validitas dan reliabilitasnya dan hasil dari analisis tersebut dipergunakan
sebagai bahan acuan dalam memperoleh data guna analisis lebih lanjut.
Adapun faktor yang akan diukur adalah Pengaruh Keterlibatan Pengguna, Pelatihan
Dan Pendidikan, Ukuran Organisasi, dan Kemampuan Teknik Personal, Kinerja Sistem
Informasi Akuntansi. Hasil validitas dan reliabilitas sebagai berikut:
1) Uji Validitas
Uji validitas dengan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 2
Hasil Uji Validitas
Item Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
KSI_1 0,681 0,2609 Valid
KSI_2 0,616 0,2609 Valid
KSI_3 0,727 0,2609 Valid
KSI_4 0,676 0,2609 Valid
5
KSI_5 0,772 0,2609 Valid
KSI_6 0,787 0,2609 Valid
KSI_7 0,808 0,2609 Valid
KSI_8 0,821 0,2609 Valid
KSI_9 0,750 0,2609 Valid
KSI_10 0,782 0,2609 Valid
KSI_11 0,762 0,2609 Valid
KSI_12 0,733 0,2609 Valid
KSI_13 0,712 0,2609 Valid
KP_1 0,979 0,2609 Valid
KP_2 0,980 0,2609 Valid
PP_1 0,851 0,2609 Valid
PP_2 0,928 0,2609 Valid
KT_1 0,849 0,2609 Valid
KT_2 0,886 0,2609 Valid
KTP_1 0,719 0,2609 Valid
KTP_2 0,751 0,2609 Valid
KTP_3 0,830 0,2609 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 2 maka dapat dikatakan bahwa butir pertanyaan Variabel
Independen dan Variabel Dependen adalah valid, karena P value kurang dari 0,05.
2) Uji Reliabilitas
Setelah dilakukan pengujian pada validitas atas variabel Pengaruh Keterlibatan
Pengguna, Pelatihan Dan Pendidikan, Ukuran Organisasi, Kemampuan Teknik
Personal dan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi, maka dapat dilakukan pengujian
reliabilitas. Keputusan instrumen penelitian adalah dikatakan reliabel apabila
cronbatch’s Alpha>0,60.
Tabel 3
Hasil Uji Reliabilitas
Kuesioner
Alpha
Cronbach
Nilai
Kritis Keterangan
Kinerja Sistem Informasi 0,647 0,6 Raliabel
Keterlibatan Pengguna 0,929 0,6 Reliabel
Pelatihan dan Pendidikan 0,958 0,6 Reliabel
Kompleksitas Tugas 0,719 0,6 Reliabel
Kemampuan Teknik Personal 0,669 0,6 Raliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa vaiabel Pengaruh Keterlibatan Pengguna,
Pelatihan Dan Pendidikan, Kompleksitas Tugas, dan Kemampuan Teknik Personal dan
6
Kinerja Sistem Informasi memiliki nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6, maka
dikatakan reliabel. Dengan demikian syarat reliabilitas alat ukur terpenuhi.
3) Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk menentukan normal tidaknya data pada variabel
dependen yang dilakukan dengan mengunakan uji kolmogrov-smirnov. Apabila nilai
signifikansi kolmogrov-smirnov > 0,05, maka data terdistribusi normal sebaliknya, jika
nilai signifikansi kolmogrov-smirnov < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal. Hasil
pengujian sebagai berikut:
Tabel 4
Hasil Uji Normalitas
Model Kolmogrov-
Sminornov Z
Sig
(2-tailed) Kriteria Kesimpulan
Unstandardizes
Residual 0,788 0,564 p > 0,05 Normal
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4 diatas hasil pengujian normalitas dengan Uji One Sample
Kolmogrov-Smirnov Test menunjukkan nilai Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,564> 0,05.
Hal ini menunjukkan bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal.
b) Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel independen. Salah satu cara yang digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya multikoolinearitas dengan cara melihat nilai yang dipakai
untuk mengetahui adanya multikonieritas. Dapat diketahui terjadi tidaknya
multikolinearitas dengan berpedoman bahwa nilai VIF < 10 dan Tolerance > 0,1.
Berikut hasil uji mutikolinearitas dalam penelitian ini:
Tabel 5
Hasil Pengujian Multikolinearitas
Variabel
Nilai
Tolerance
Nilai
VIF Kesimpulan
Keterlibatan Pengguna 0,575 1,739
Tidak Terjadi
Multikolinearitas
Pelatihan dan Pendidikan 0,530 1,887
Tidak Terjadi
Multikolinearitas
Kompleksitas Tugas 0,675 1,481
Tidak Terjadi
Multikolinearitas
7
Kemampuan Teknik Personal 0,774 1,292
Tidak Terjadi
Multikolinearitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa tidak ada variabel independen yang
memiliki nilai tolerance < 0,10 ini berarti bahwa tidak ada korelasi antar variabel
independen. Hasil perhitungan variance inflation factor (VIF) juga menunjukkan hal
yang sama, tidak ada variabel independen yang memiliki nilai > 10, sehingga dapat
disimpulkan tidak ada multikolinearitas antar variabel independen di dalam model
regresi.
c) Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan unuk menguji ketidaksamaan variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Penelitian ini mengunakan uji rank
spearman yaitu dengan meregres nilai absolute residual terhadap variabel independen.
Tingkat probabilitas signifikansi harus menunjukkan diatas nilai 5%, maka tidak ada
heterekedastisitas. Hasil uji heterokedastisitas dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 6
Hasil Pengujian Heterokedastisitas
Variabel Kriteria p-value Kesimpulan
Keterlibatan Pengguna >0,05 0,622
Tidak Terjadi
Heterokedastisitas
Pelatihan dan Pendidikan >0,05 0,051
Tidak Terjadi
Heterokedastisitas
Kompleksitas Tugas >0,05 0,805
Tidak Terjadi
Heterokedastisitas
Kemampuan Teknik
Personal >0,05 0,736
Tidak Terjadi
Heterokedastisitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan hasil perhitungan dengan model regresi menunjukkan hasil signifikasi
variabel Pengaruh Keterlibatan Pengguna, Pelatihan Dan Pendidikan, Kompleksitas
Tugas, dan Kemampuan Teknik Personal terhadap Kinerja Sistem Informasi >0,05.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi
penelitian sehingga model regresi layak untuk dipertimbangkan materialitasnya.
3.1.3 Pengujian Hipotesis
1) Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana pengaruh
Pengaruh Keterlibatan Pengguna, Pelatihan Dan Pendidikan, Kompleksitas Tugas, dan
8
Kemampuan Teknik Personal dan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Dengan
menggunakan bantuan program SPSS 20 didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel 7
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel
Unstandardized
coefficient beta
t
hitung t tabel Sig
Konstanta 35,352 7,987 1,6759 0,000
Keterlibatan Pengguna 0,663 1,811 1,6759 0,076
Pelatihan dan Pendidikan -0,150 -0,258 1,6759 0,797
Kompleksitas Tugas 1,487 2,743 1,6759 0,008
Kemampuan Teknik Personal 0,410 1,393 0,170
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel diatas maka persamaan regresi yang didapatkan adalah sebagai
berikut: KSI = 35,352 + 0,663KP - 0,150PP + 1,487KT + 0,410KTP + e
Pesamaan regresi linier berganda di atas dapat di interpretasikan sebagai berikut:
a) Konstanta sebesar 35,352 menyatakan bahwa tanpa ada pengaruh dari keempat
variabel independen dan faktor lain, maka variabel Kinerja Sistem Informasi
pada Rumah Sakit di Kabupaten Ngawi adalah 35,352.
b) Besarnya nilai koefisien variabel Keterlibatan Pengguna (KP) sebesar 0.663
(positif). Tanda positif ini berarti bahwa semakin sering Keterlibatan Pengguna
(KP) maka akan meningkatkan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Begitu
pula sebaliknya, apabila variabel Keterlibatan Pengguna (KP) turun, maka
Kualitas Kinerja Sistem Informasi akan turun.
c) Besarnya nilai koefisien variabel Pelatihan dan Pendidikan (PP) sebesar -0,150
(negatif). Tanda negatif ini berarti bahwa semakin meningkat Pelatihan dan
Pendidikan (PP) maka akan menurunkan Kinerja Sitem Infromasi. Begitu pula
sebaliknya, apabila Pelatihan dan Pendidikan menurun, maka kinerja sistem
informasi akuntansi akan meningkat.
d) Besarnya nilai koefisien variabel Kompleksitas Tugas (KT) sebesar 1,487
(positif). Tanda positif ini berarti bahwa semakin besar Kompleksitas Tugas
(KT) maka akan meningkatkan Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. Begitu
pula sebaliknya, apabila semakin kecil Kompleksitas Tugas (KT), maka
Kinerja Sistem Informasi akan menurun.
e) Besarnya nilai koefisien variabel Kemampuan Teknik Personal (KTP) sebesar
0,410 (positif). Tanda positif ini berarti bahwa semakin baik Kemampuan
9
Teknik Personal (KTP) maka akan meningkatkan Kinerja Sistem Informasi.
Begitu pula sebaliknya, apabila penerapan Kemampuan Teknik Personal (KTP)
menurun, maka Kinerja Sistem Informasi akan menurun.
2) Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen (terikat). Apabila tingkat probabilitasnya < 0,05 maka dapat
dikatakan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh
simultan terhadap variabel terikat. Berikut hasil pengolahan Uji Fdengan bantuan SPSS
:
Tabel 8
Hasil Uji F
Model Sum of Squares df Mean
Square F Sig.
1
Regression 662,235 4 165,559 7,692 ,000
Residual 1076,201 50 21,524
Total 1738,436 54
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 8 diketahui bahwa nilai Fhitung sebesar 7,692 lebih besar dari Ftabel
sebesar 2,56 dengan angka signifikansi 0,000< 0,05. Hal ini berarti bahwa model
penelitian adalah fit atau dengan kata lain ada pengaruh yang signifikan antara
Keterlibatan Pengguna, Pelatihan Dan Pendidikan, Ukuran Organisasi, dan
Kemampuan Teknik Personal terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.
3) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui hasil uji signifikansi parameter individual
(uji statistik t) seperti tampak pada tabel 9 berikut ini:
Tabel 9
Hasil Uji Statistik t
Model t hitung t
tabel Sig Keterngan
(Constant) 7,987 1,6759 0,000
Keterlibatan
Pengguna 1,811 1,6759 0,076 H1 Ditolak
10
Pelatihan dan
Pendidikan -0,258 1,6759 0,797 H2 Ditolak
Kompleksitas
Tugas 0,008 1,6759 0,008 H3 Diterima
Kemampuan
Teknik Personal 0,170 1,6759 0,170 H3 Ditolak
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
1) Variabel Keterlibatan Pengguna (KP) memiliki nilai signifikansi 0,076>α =
0,05 maka H1 ditolak, yang berarti variabel Variabel Keterlibatan Pengguna
(KP) tidak berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi.
2) Variabel Pelatihan dan Pendidikan (PP) memiliki nilai signifikansi 0,797>α =
0,05 maka H2 ditolak, yang berarti variabel Pelatihan dan Pendidikan (PP)
tidak berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi.
3) Variabel Kompleksitas Tugas (KT) memiliki nilai signifikansi 0,008<α = 0,05
maka H3 diterima, yang berarti variabel Kompleksitas Tugas (KT)
berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi.
4) Variabel Kemampuan Teknik Personal (KTP) memiliki nilai signifikansi
0,170>α = 0,05 maka H4 ditolak, yang berarti variabel Kemampuan Teknik
Personal (KTP) tidak berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi.
5) Uji Koefisien Determinasi (R²)
Pengujian koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi
variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya. Hasil pengujian
koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel 10 sebagai berikut :
Tabel 10
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)
Model R R Square Adjusted
R Square
Std. Error of the
Estimate
1 0,617 0,318 0,331 4,463940
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,331.
Hal ini menunjukkan bahwa 33,1% variabel kinerja sistem informasi akuntansi dapat
dijelaskan variabel Keterlibatan Pengguna, Pelatihan Dan Pendidikan, Ukuran
Organisasi, dan Kemampuan Teknik Personal. Sedangkan sisanya 76,9% lainnya
dijelaskan oleh variasi lain di luar model.
11
3.2 Pembahasan
3.2.1 Hasil dari hipotesis pertama Keterlibatan Pengguna tidak berpengaruh terhadap Kinerja
Sistem Informasi.
Variabel Keterlibatan Pengguna (KP) memiliki nilai signifikansi 0,076>α = 0,05 maka H1
ditolak, yang berarti variabel Variabel Keterlibatan Pengguna (KP) tidak berpengaruh terhadap
Kinerja Sistem Informasi. Hal ini terjadi karena tidak semua pengguna memiliki kompetensi
yang baik dalam menggunakan sistem, pengguna sistem informasi kurang dilibatkan dalam
pengembangan sistem sehingga pemakai tidak merasa puas dan pada kenyataannya mayoritas
pengguna sistem informasi akuntansi tidak berlatar belakang akuntansi serta kurangnya
pengalaman yang dimiliki pengguna. Sehingga hal ini yang menyebabkan keterlibatan
pengguna tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Tidak
berpengaruhnya keterlibatan pemakai sistem informasi terhadap kinerja SIA dapat disebabkan
oleh karena jumlah pemakai sistem yang besar jika tidak diimbangi dengan kemampuan
beradaptasi dengan sistem, justru akan berdampak pada tidak efektifnya kinerja sistem tersebut,
termasuk juga dalam hal penerapan sistem informasi akuntansi, dimana penerapan SIA
membutuhkan keterlibatan pemakai yang mengerti tentang sistem sekaligus mengerti tentang
akuntansi, barulah sistem tersebut dapat berjalan dengan baik.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan sebelumnya yaitu Prabowo, dkk
(2014), Fitrious, dkk (2014) dan Cahyaning, Shendy, Dewi dan Muhammad (2016).
3.2.2 Hasil dari hipotesis kedua Pelatihan dan Pendidikan tidak berpengaruh terhadap Kinerja
Sistem Informasi.
Variabel Pelatihan dan Pendidikan (PP) memiliki nilai signifikansi 0,797>α = 0,05 maka H2
ditolak, yang berarti variabel Pelatihan dan Pendidikan (PP) tidak berpengaruh terhadap
Kinerja Sistem Informasi. Hal ini menunjukkan ada atau tidaknya pelatihan dan pendidikan
bagi pengguna sistem informasi akuntansi yang berupa pengadaan pendidikan tambahan,
latihan maupun kursus mengenai sistem yang digunakan tidak menjadi pengaruh bagi
pengguna sistem terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Kemampuan yang dimiliki lebih
banyak didapatkan dari pengalaman selama bekerja. Untuk itu pihak Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Ngawi dan Rumah Sakit Widodo Ngawi dapat mengadakan pendidikan
maupun pelatihan bagi para pengguna mengenai sistem informasi akuntansi agar dapat
meningkatkan kemampuan dan kualitas pengguna dalam menggunakan sistem yang dijalankan
dan untuk memperlancar setiap tugas di bidangnya masing-masing serta untuk menghindari
hambatan dalam pelaksanaan sistem, sehingga dapat dihasilkannya informasi akuntansi yang
baik dan berkualitas.
12
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan sebelumnya yaitu Ida Ayu Mira
Kharisma dan Gede Juliarsa (2017). Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Daryani (2013), Prabowo,dkk (2014) dan Utama dan Suardikha (2014)
bahwa pelatihan dan pendidikan pemakai memiliki pengaruh terhadap kinerja
3.2.3 Hasil dari hipotesis ketiga Kompleksitas Tugas berpengaruh terhadap Kinerja Sistem
Informasi.
Variabel Kompleksitas Tugas (KT) memiliki nilai signifikansi 0,008<α = 0,05 maka H3
diterima, yang berarti variabel Kompleksitas Tugas (KT) berpengaruh terhadap Kinerja
Sistem Informasi . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar kompleksitas tugas
pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Ngawi dan Rumah Sakit Widodo Ngawi, maka
kinerja sistem informasi akan meningkat, dan sebaliknya jika kompleksitas tugas kecil, maka
kinerja sistem informasi akuntansi akan menurun. Ini terjadi karena semakin luas kompleksitas
organisasi artinya akan semakin banyak jumlah karyawan dan aset yang dimiliki, hal ini akan
dapat menunjang tercapainya kinerja sistem informasi yang baik.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan sebelumnya yaitu Agus Wahyu Arya
Damana dan I Made Sadha Suardikha (2016). Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Arifin (2013).
3.2.4 Hasil dari hipotesis keempat Kemampuan Teknik Personal tidak berpengaruh terhadap
Kinerja Sistem Informasi.
Variabel Kemampuan Teknik Personal (KTP) memiliki nilai signifikansi 0,170>α = 0,05 maka
H4 ditolak, yang berarti variabel Kemampuan Teknik Personal (KTP) tidak berpengaruh
terhadap Kinerja Sistem Informasi. Hal ini disebabkan karena kemampuan yang dimiliki
karyawan masih umum belum spesifik ke sistem informasi akuntansi. Kemampuan teknik
personal juga disebabkan karena masih ada keterbatasan, hal ini menyebabkan kinerja sistem
informasi akuntansi berjalan kurang baik. Keterbatasan tersebut bisa disebabkan kurangnya
daya tangkap pemakai serta kurangnya pelatihan dan pendidikan yang diberikan. Hal ini
menunjukkan bahwa pemakai sistem informasi akuntansi yang terlibat dalam penerapan sistem
dan pengembangan sistem akan lebih merasa puas apabila pemakai sitem memiliki kemampuan
dalam mengunakan sistem yang diterapkan di perusahaan. Kemampuan teknik personal
didapatkan dari suatu program pelatihan atau pendidikan serta pengalamannya selama bekerja.
Pemakai sistem yang memiliki kemampuan yang diperoleh dari pendidikan dan pengalaman
sebelumnya akan meningkatkan kepuasan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan sebelumnya yaitu Utama, dan Suardhika
13
(2014) dan Prabowo, dkk (2014). Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Daryani (2013) dan Perbarini (2014) yaitu kemampuan teknik personal
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi yang diukur
dengan kepuasan pemakai.
4. PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1) Variabel Keterlibatan Pengguna (KP) memiliki nilai signifikansi 0,076>α = 0,05 maka
H1 ditolak, yang berarti variabel Variabel Keterlibatan Pengguna (KP) tidak
berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi .
2) Variabel Pelatihan dan Pendidikan (PP) memiliki nilai signifikansi 0,797>α = 0,05
maka H2 ditolak, yang berarti variabel Pelatihan dan Pendidikan (PP) tidak
berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi.
3) Variabel Kompleksitas Tugas (KT) memiliki nilai signifikansi 0,008<α = 0,05 maka
H3 diterima, yang berarti variabel Kompleksitas Tugas (KT) berpengaruh terhadap
Kinerja Sistem Informasi.
4) Variabel Kemampuan Teknik Personal (KTP) memiliki nilai signifikansi 0,170>α =
0,05 maka H4 ditolak, yang berarti variabel Kemampuan Teknik Personal (KTP) tidak
berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi.
4.2 Saran
Berdasarkan keterbatasan yang lebih dikemukakan diatas, maka penulis memberikan
beberapa saran antara lain sebagai berikut:
1) Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk meneliti pengaruh dari variabel-
variabel lain yang belum termasuk dalam penelitian ini.
2) Penelitian selanjutnya diharapkan untuk mengambil sampel yang lebih luas, tidak
hanya pada obyek rumah sakit saja sehingga dapat mewakili populasi yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Abhimantra, Wayan Purwa Dan Suryanawa, I Ketut. 2016. “Analisis Faktor- Faktor yang
Memengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi”. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana. 14. 3. Hal: 1782-1809. ISSN: 2302-8559
Alimilia, Luciana Spica dan Briliantian. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Sistem Informasi Akutansi pada Bank Umum Pemerintahdi Wilayah Surabaya dan
Sidoarjo. Jurnal Ilmiah. STIE Perbanas. Surabaya.
14
Bodnar, George H. dan William S.Hopwood. 2010. Accounting Information Systems. Edisi 10.
USA: Pearson Education.
Dalimunthe, Ronna Wati, Restu Agusti dan Ruhul Fitrious. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Perhotelan Yang
Ada di Riau dan Sumatera Barat. Jom FEKON Vol.1 No. 2. Universitas Riau.
Daryani. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
(Survei Pada Bank Perkreditan Rakyat Di Kabupaten Boyolali). Skripsi. FEB
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan
Penerbit auaniversitas Diponegoro.
Hall, James A. 2009. Sistem Informasi akuntansi. Buku Satu. Salemba Empat. Jakarta.
Handoko, T. Hani. 2002. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE-UGM:
Yogyakarta.
Jhong-Min, Choe. (1996). The Relationship Among Performance of Accounting Information
System, Influences Factors and Evolution Level on Information System. Journal of
Management Information System, Vol 12 No.4
Jogiyanto, Hartono. (2007). Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi.Yogyakarta: Andi
Offset.
Komara, Acep. 2005. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akutansi. Simposium Nasional Akutansi VIII. Solo.
Nurhelmia. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pemakai Sistem Informasi
Akuntansi. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Makasar.
Perbarini, Ni Kadek Ayu dan Juliarsa, Gede. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Lpd Di Kecamatan Denpasar
Utara
Prabowo, Galang R., Mahmud, Amir & Murtini, Henny. 2014. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akutansi (Studi Kasus Pada Lingkungan
Pemerintahan Kabupaten Temanggung).Accounting Analysis Journal4 (1) ISSN 2252-
6765.
Rivaningrum, Ajengdan Mahmud, Amir. 2015. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
SIA Pada Rumah Sakit Saras Husada Purworejo”. Accounting Analysis Journal. 4 (2).
Robbins, P. Stephen. 2005. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat.
Sahusilawane, Wildoms, (2014), Pengaruh Partisipasi Pemakai dan Dukungan Atasan
Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Bank Umum Pemerintah, Jurnal
Organisasi dan Manajemen, Vol 10, No.1, hal. 37-43.
Sartika Pratomo Tiktik, 2007.Ekonomi Skala Kecil/Menengah dan Koperasi. Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Soegiharto. 2001. Influence Factors Affecting The Performance Of Accounting Information
System. Gajah Mada Internasional Journal of Business Volume III No. 2.
Susanto, Azhar. (2013), Sistem Informasi Akuntansi, -Struktur-Pengendalian-Resiko-
Pengembangan, Edisi Perdana. Lingga Jaya, Bandung.
Susetyo, Dwinanto P. dan Acep Suherman. 2016. “Dukungan Manajemen Kemampuan Teknik
dan Pelatihan Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi”. SIMNASIPTEK. ISBN:
978-602-61628-0-1.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke-15, Penerbit CV. ALVABETA.
Bandung.
Suryawarman, Kameswara dan Widhiyani, Sari. 2013. Faktor-Fator Yang Mempengaruhi
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Restoran Waralaba Asing Di Kota Denpasar.
E-Journal Universitas Udayana. Vol.2 (1).
15
Tjhai, Fung Jen. 2002. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.
Dalam Jurnal Bisnis dan Akuntansi. 4 (2): h: 135- 154.
Utama, I Dewa Gede Buda dan Suardhika, I Made Sadha. 2014. “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kinerja System Informasi Akuntansi Pada Lembaga Perkreditan
Desa”.E Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. Hal.728-746, ISSN: 2302-8556.
Utami, Shendy Cahyaning, Dewi Saptantinah Puji Astuti, dan Muhammad Rofiq Sunarko,
(2016), Pengaruh Kemampuan Pengguna Sistem Informasi, Keterlibatan Pengguna,
dan Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada
PT BTPN Area Surakarta, Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi, Vol 12,
No. 2, hal. 208-220.
Widyasari dan Suardikha. 2015. Pengaruh Kemampuan Teknik Pemakai, Efektivitas SIA,
Dukungan Manajemen Puncak, Lingkungan Kerja Fisik pada Kinerja Individual. E-
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 11.3.
Wilkinson, Joseph W. (2000), Accounting and information system. Edition 4th. New Jersey:
John Wiley & Sons, Inc.
.