ANALISIS PENGARUH HARGA, PESAN IKLAN, DAN...
Transcript of ANALISIS PENGARUH HARGA, PESAN IKLAN, DAN...
ANALISIS PENGARUH HARGA, PESAN IKLAN, DAN CELEBRITY
ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE
OPPO DI DAERAH JABODETABEK
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh:
Muhammad Ralenta C. P
NIM: 1113081000045
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440/2019 M
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama lengkap : M. Ralenta Cahyandy Putra
2. Tempat, tanggal lahir : Tangerang, 12 November 1995
3. Alamat : Jl. Cemara II No. 41 rt/rw 01/02
Pamulang Barat, Tangerang Selatan
4. Telepon : 085694879540
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. SD Muhammadiyah 12 Pamulang : Tahun 2001 – 2007
2. SMP Muhammadiyah 22 Pamulang : Tahun 2007 – 2010
3. SMA Negeri 1 Tangerang Selatan : Tahun 2010 – 2013
4. S1 Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : Tahun 2013 – 2019
III. PENDIDIKAN NON FORMAL
1. Pompey Double Club Indonesia English Class 2009
IV. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Departemen Kemahasiswaan Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta 2014-2015
2. Anggota Badan Pengawas Orientasi Pengenalan Akademik Senat
Mahasiswa UIN Jakarta 2014
3. Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Cabang Ciputat 2015-2016
4. Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan dan Pembinaan Anggota
Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Cabang Ciputat 2016-2017
V. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Rais Cahyandy
vii
2. Ibu : Lenggo Geni
3. Alamat : Jl. Cemara II No. 41 rt/rw 01/02
Pamulang Barat, Tangerang Selatan
viii
ABSTRACT
The purpose of the research is to analyze the effect of price, advertising message
and celebrity endorser toward buying decision. This type of research is
quantitative. Source of data research is primary derived from the sample of
Smartphone Oppo customers. Data collection are using purposive sampling
distributed to 100 respondents. Using Multiple Linear Regression analysis
methode. The results are price, advertising message, and celebrity endorser
simultaneously and partially have significant affects buying decision.
Keyword : price, advertising message, celebrity endorser, buying decision,
smartphone Oppo
ix
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh harga, pesan iklan,
dan celebrity endorser terhadap keputusan pembelian smartphone Oppo di daerah
Jabodetabek.. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Sumber data penelitian ini
merupakan data primer yang berasal dari sampel, yaitu para pelanggan
smartphone Oppo. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan purposive
sampling yang disebar kepada 100 responden. Penelitian ini menggunakan metode
analisis Regresi Linier Berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
harga, pesan iklan, dan celebrity endorser berpengaruh signifikan secara parsial
dan simultan terhadap keputusan pembelian.
Kata Kunci : harga, pesan iklan, celebrity endorser, keputusan pembelian,
smartphone Oppo
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat
dan Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam
semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada umatnya hingga akhir zaman,
aamin.
Penulisan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana pada Program Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Judul yang penulis ajukan adalah
“Analisis Pengaruh Harga, Pesan Iklan, dan Celebrity Endorser Terhadap
Keputusan Pembelian Smartphone Oppo di Daerah Jabodetabek”. Dalam
penyusunan skripsi ini tentu tak lepas dari bantuan berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada :
1. Kepada kedua orang tua, Bapak Rais Cahyandy dan Ibu Lenggo Geni, penulis
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan yang selama ini
diberikan selama menuntut ilmu, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dan membuat bangga orang tua
2. Kepada kakak dan adik, mba Putri dan mas Eki, serta Anita. Terima kasih
atas dukungannya.
3. Kepada Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, M.A, selaku Rektor
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Kepada Dr. M. Arif Mufraini, Lc., Msi, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Ir. Ella Patriana MM dan Titi Dewi Warninda, SE, M.Si, selaku Ketua
dan Wakil Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Leis Suzanawaty SE, MM, selaku dosen pembimbing yang senantiasa
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi
sehingga skripsi ini dapat selesai.
7. Bapak Lili Supriyadi, MM, selaku dosen pembimbing akademik.
xi
8. Bapak/ibu dosen yang telah memberikan ilmu yang tak ternilai sehingga
penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarifhidayatullah Jakarta.
9. Kak Tyo yang selama ini telah membantu dan mendukung penulisan skripsi
ini hingga selesai.
10. Teman-teman tercinta, Dzulfikar, Kresna, Kemal, Irvan, Izzu, Aldy, Fidel,
Zhafirah, Rizny, Destri, Agnes, Intan, dan Rea. Semoga kita semua sukses
dunia akhirat.
11. Teman-teman SMA tersayang, Suudut. Semoga kesuksesan selalu menyertai
kita.
12. Seluruh pengurus, abang, dan adik di HMI Kafeis Cabang Ciputat, yang
selama ini telah memberikan ilmu dan pengalaman yang begitu berharga.
Semoga Hmi Kafeis selalu berjaya.
13. Teman-teman Manajemen 2013 dan KKN Diptajaya, sukses untuk kita
semua.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Segala kritik,
arahan dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan di masa
yang akan datang. Semoga skripsi ini mampu memberikan manfaat bagi
masyarakat dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi terutama bagi penelitian
yang sejenis.
Jakarta, Februari 2019
Muhammad Ralenta C. P NIM. 1113081000045
xii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ..................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
ABSTRAK ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ......................................................................................... x
DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 10
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 11
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 12
A. Landasan Teori ....................................................................................... 13
1. Bauran Pemasaran ............................................................................ 13
2. Promosi ............................................................................................ 14
3. Keputusan Pembelian ....................................................................... 17
4. Harga................................................................................................ 22
5. Iklan ................................................................................................. 27
6. Celebrity Endorser ............................................................................ 34
B. Penelitian Terdahulu............................................................................... 40
C. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 41
D. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 43
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 46
A.Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 46
xiii
Metode Penentuan Sampel .......................................................................... 46
Metode Pengumpulan Sampel ..................................................................... 48
Metode Analisis Data.................................................................................. 50
1. Uji Validitas dan Realibiltas .............................................................50
a. Uji Validitas .................................................................... 50
b. Uji Realibilitas ......................................................................51
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 52
a. Uji Normalitas ....................................................................... 52
b. Uji Multikolinieritas ............................................................. 52
c. Uji Heterokedastisitas ........................................................... 53
3. Uji Hipotesis ...................................................................................... 54
a. Uji t ........................................................................................ 54
b. Uji f ........................................................................................ 55
4. Analisis Regresi Linier Berganda..................................................... 55
5. Koefisien Determinasi ....................................................................... 56
Operasional Variabel Penelitian .................................................................. 57
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................................... 59
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ....................................................... 59
B. Pembahasan Hasil Kuisioner ................................................................. 61
1. Karakteristik Responden ............................................................. 61
2. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ....................................... 65
3. Statistik Deskriptif Responden .................................................... 70
a. Harga ................................................................................... 71
b. Pesan Iklan ........................................................................... 72
c. Celebrity Endorse ................................................................. 77
d. Keputusan Pembelian ........................................................... 82
C. Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 85
D. Hasil Uji Hipotesis ................................................................................ 91
E. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ................................................. 94
F. Hasil Koefisien Determinasi.................................................................. 95
G. Pembahasan Hasil Statistik ................................................................... 95
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 100
A. Kesimpulan ......................................................................................... 100
B. Saran................................................................................................... 100
xiv
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 104
LAMPIRAN .................................................................................................... 107
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Penjualan Smartphone di Dunia Sampai Quartal 3 2017 ........... 3
Tabel 1.2 Jumlah Penjualan Smartphone di Indonesia pada Q3 Tahun 2014 ......... 4
Tabel 1.2 Jumlah Penjualan Smartphone di Indonesia pada Q3 Tahun 2015 ......... 4
Tabel 1.2 Jumlah Penjualan Smartphone di Indonesia pada Q3 Tahun 2016 ......... 5
Tabel 1.2 Jumlah Penjualan Smartphone di Indonesia pada Q3 Tahun 2017 ......... 5
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 40
Tabel 3.1 Tabel Skala Likert .............................................................................. 50
Tabel 3.2 Operasional Variabel .......................................................................... 57
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ................................................................... 61
Tabel 4.2 Usia Responden .................................................................................. 62
Tabel 4.3 Pekerjaan Responden.......................................................................... 63
Tabel 4.4 Pengeluaran Perbulan Responden ....................................................... 64
Tabel 4.5 Daerah Tempat Tinggal Responden .................................................... 65
Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Harga .............................................................. 66
Tabel 4.7 Uji Validitas Pesan Iklan .................................................................... 67
Tabel 4.8 Uji Validitas Variabel Celebrity Endorser ........................................... 67
Tabel 4.9 Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian ...................................... 68
Tabel 4.10 Uji Reliabilitas Variabel Harga ......................................................... 69
Tabel 4.11 Uji Reliabilitas Variabel Pesan Iklan ................................................ 69
Tabel 4.12 Uji Reliabilitas Variabel Celebrity Endorser ..................................... 70
Tabel 4.13 Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian ................................. 70
Tabel 4.14 Harga Sesuai Dengan Manfaat Yang Dirasakan ................................ 71
Tabel 4.15 Harga Sesuai Dengan Kualitas Yang Didapatkan .............................. 71
Tabel 4.16 Harga Yang Ditawarkan Membuat Puas ........................................... 72
Tabel 4.17 Isi Pesan Membuat Saya Paham Manfaat dari Smartphone Oppo ...... 72
Tabel 4.18 Isi Pesan Memotivasi Saya Untuk Membeli Smartphone Oppo ......... 73
Tabel 4.19 Pesan Iklan Membuat Saya Berkesimpulan Positif Terhadap
Smartphone Oppo ............................................................................. 73
Tabel 4.20 Argumen pada Pesan Menimbulkan Ketertarikan Saya
xvi
Smartphone Oppo ............................................................................. 74
Tabel 4.21 Argumen dalam Pesan Menunjukan Keunggulan Produk Smartphone
Oppo ................................................................................................. 74
Tabel 4.22 Musik dalam Iklan Smartphone Oppo Mampu Menyampaikan Pesan
dengan Baik ..................................................................................... 75
Tabel 4.23 Gerak Tubuh Bintang Iklan Smartphone Oppo Mampu
Menyampaikan Pesan dengan Baik .................................................. 75
Tabel 4.24 Ekspresi Wajah Bintang Iklan Smartphone Oppo Menggambarkan
Informasi dengan Jelas ..................................................................... 76
Tabel 4.25 Suara Bintang Iklan Smartphone Oppo Dapat Didengar dengan
Jelas ................................................................................................. 76
Tabel 4.26 Celebrity Endorser Memiliki Pengetahuan dalam berkomunikasi ..... 77
Tabel 4.27 Celebrity Endorser Memiliki Pengalaman dalam berkomunikasi ...... 77
Tabel 4.28 Celebrity Endorser Memiliki Keterampilan dalam berkomunikasi .... 78
Tabel 4.29 Menurut Saya Celebrity Endorser Jujur dalam Kehidupan Sehari-
hari .................................................................................................. 78
Tabel 4.30 Menurut Saya Celebrity Endorser Memiliki Integritas dalam
Bekerja ............................................................................................. 79
Tabel 4.31 Menurut Saya Celebrity Endorser Dapat Dipercaya .......................... 79
Tabel 4.32 Saya Memiliki Kesamaan dengan Celebrity Endorser ...................... 80
Tabel 4.33 Saya Merasa Familiar dengan Celebrity Endorser ............................ 80
Tabel 4.34 Saya Menyukai Penampilan dan Kepribadian Celebrity Endorser ..... 81
Tabel 4.35 Saya Membeli Karena Terpengaruh Celebrity Endorser dalam
Iklan ................................................................................................. 81
Tabel 4.36 Saya Merasa Smartphone Oppo Lebih Baik dari Lain ....................... 82
Tabel 4.37 Saya Memutuskan Membeli Smartphone Oppo Karena Sesuai dengan
Yang Saya Harapkan ....................................................................... 82
Tabel 4.38 Saya Membeli Smartphone Oppo di Dealer Terdekat ....................... 83
Tabel 4.39 Saya Membeli Smartphone Oppo Sesuai dengan Kebutuhan............. 83
xvii
Tabel 4.40 Saya Membeli Smartphone Oppo Ketika Butuh Smartphone
Berkomunikasi ................................................................................ 84
Tabel 4.41 Cara Pembayaran Bisa Tunai atau Kredit ......................................... 84
Tabel 4.42 Uji Normalitas Dengan Cara Statistik ............................................... 86
Tabel 4.43 Hasil Uji Heteroskedasitas Secara Statistik (Uji Glesjer) .................. 87
Tabel 4.44 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t) .................................................... 90
Tabel 4.45 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F) ............................................... 91
Tabel 4.46 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............................................ 93
Tabel 4.47 Hasil Koefisien Determinasi (R2) ...................................................... 94
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Total Pengguna Smartphone Terbanyak (juta) di Dunia Tahun
2014, 2015 dan 2016 ....................................................................... 2
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran ............................................................. 43
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Secara Grafik ................................................. 85
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedasitas Secara Grafik ........................................ 89
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ................................................................ 107
Lampiran 2 Hasil Uji Validitas .................................................................... 112
Lampiran 2.1 Variabel Harga ......................................................................... 112
Lampiran 2.2 Variabel Pesan Iklan ................................................................. 112
Lampiran 2.3 Variabel Celebrity Endorser ..................................................... 113
Lampiran 2.4 Variabel Keputusan Pembelian ................................................. 114
Lampiran 3 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................... 116
Lampiran 3.1 Variabel Harga ........................................................................ 116
Lampiran 3.2 Variabel Pesan Iklan ................................................................ 116
Lampiran 3.3 Variabel Celebrity Endorser .................................................... 116
Lampiran 3.4 Variabel Keputusan Pembelian ................................................ 116
Lampiran 4 Hasil Uji Asumsi Klasik ........................................................... 117
Lampiran 4.1 Uji Normalitas .......................................................................... 117
Lampiran 4.2 Uji Kologomorov-Smirnov ....................................................... 118
Lampiran 4.3 Hasil Uji Heterokedesitas Secara Grafik ................................... 118
Lampiran 4.4 Hasil Uji Heterokedesitas Secara Statistik (Uji Glesjer) ............. 119
Lampiran 5 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................ 120
Lampiran 6 Analisi Regresi Linear Berganda ............................................... 120
Lampiran 6.1 Uji t ........................................................................................... 120
Lampiran 6.2 Uji F .......................................................................................... 121
Lampiran 6.3 Koefisien Determinasi ............................................................... 121
Lampiran 7 Data Penelitian .......................................................................... 122
Lampiran 7.1 Variabel Harga .......................................................................... 122
xx
Lampiran 7.2 Variabel Pesan Iklan.................................................................. 125
Lampiran 7.3 Variabel Celebrity Endorser ...................................................... 127
Lampiran 7.4 Variabel Keputusan Pembelian .................................................. 130
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi sekarang ini, perkembangan teknologi berkembang
sangat pesat. Manusia dituntut untuk lebih aktif dalam mengikuti
perkembangan tersebut, khususnya pada bidang komunikasi. Secara tidak
langsung, perkembangan teknologi mempengaruhi kebutuhan manusia akan
berkomunikasi. Salah satunya adalah mempengaruhi orang dalam memilih
alat komunikasi. Dalam kondisi saat ini, smartphone menjadi favorit
masyarakat untuk berkomunikasi. Karena smartphone dianggap sebagai
teknologi canggih yang membuat segala aktifitas manusia menjadi semakin
mudah, efektif dan efisien. (Kompasiana.com)
Budaya akan pentingnya memiliki smartphone, sudah sangat melekat pada
setiap orang di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Mulai dari anak-anak
sampai orang dewasa, sangat membutuhkan smartphone sebagai teman
sehari-hari mereka dalam menjalankan segala aktifitas. Ketergantungan akan
smartphone yang sudah mewabah ke berbagai kalangan, disebabkan oleh
beragam hal. Selain dapat berkomunikasi kapan saja dan dimana saja,
smartphone juga mempermudah setiap orang dalam mencari berbagai
informasi. Kemudian smartphone juga dapat digunakan untuk melepas lelah,
penat, stres dan semacamnya melalui games, musik dan berbagai fitur
menarik lain yang semakin meningkatkan kebutuhan setiap orang akan
2
memiliki smartphone. Berikut adalah data pengguna smartphone terbanyak di
dunia:
Gambar 1.1
Grafik Total Pengguna Smartphone Terbanyak (juta) di Dunia
Tahun 2014, 2015 dan 2016
Sumber: Koran Tempo
Dapat dilihat pada gambar di atas bahwa Indonesia menduduki peringkat
ketujuh pengguna smartphone terbanyak di dunia. Hal ini membuktikan
bahwa Indonesia mempunyai potensi pasar yang besar untuk penjualan
smartphone. Meningkatnya pengguna smartphone dari tahun ke tahun di
setiap negara tersebut membuktikan bahwa peluang bisnis akan penjualan
smartphone sangat besar, tidak terkecuali di Indonesia.
Banyaknya pengguna smartphone tersebut, tentunya mempengaruhi
perkembangan pasar bagi setiap perusahaan smartphone. Berbagai macam
merek smartphone berbondong-bondong masuk ke dalam persaingan
0
100
200
300
400
500
600
700
Cina AS India Jepang Rusia Brazil Indo
2014
2015
2016
3
penjualan smartphone khususnya di Indonesia. Merek smartphone yang
sudah masuk ke pasar di Indonesia antara lain (terpopuler): Samsung, Iphone,
Xiaomi, LG, Oppo dan lain-lain.
Masing-masing merek smartphone tersebut, semakin gencar melakukan
inovasi dengan berbagai tipe, model, teknologi, dan kegunaannya yang
disesuaikan dengan kebutuhan profesi, status, gaya hidup, dan hobi para
masyarakat luas.
Tabel 1.1
Jumlah Penjualan Smartphone di Dunia Sampai Quartal 3 2017
Smartphone Pangsa Pasar
(%)
Iphone 7 4
Iphone 7 plus 2,9
Oppo R11 2,1
Oppo A57 2
Galaxy J2 Prime 1,8
Sumber ; Kompas.com
Dapat dilihat pada tabel 1.1 di atas bahwa Apple masih menguasai
penjualan smartphone di dunia. Terbukti dari urutan 1 dan 2 adalah Iphone 7
dan Iphone 7 plus. Disusul pada urutan 3 dan 4 adalah produk dari Oppo,
yaitu Oppo R11 dan Oppo A57. Kemudian di posisi kelima, ada Samsung
dengan produk Galaxy J Prime. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa di tahun
2017 Quartal 3, hanya Oppo yang mampu menyaingi penjualan smartphone
dari Apple dan Samsung.
4
Dua seri smartphone buatan Oppo, R11 dan A57, masuk ke daftar
smartphone paling laris dunia. Informasi itu juga tercantum dalam laporan
dari lembaga riset pasar Counter Market Pulse. Lembaga riset ini juga
mengatakan bahwa Oppo merupakan produsen smartphone dengan
pertumbuhan tercepat. Terbukti dengan hanya produk-produk Oppo yang
mampu bersanding dengan penguasa pasar smartphone dunia, yaitu Apple
dan Samsung. (Kompas.com, 2017)
Tabel 1.2.
Jumlah Penjualan Smartphone di Indonesia pada Q4 Tahun 2014
Smartphone Pangsa Pasar
(%)
Samsung 26,4
Evercross 13,4
Smartfren 15,4
Advan 7,7
Oppo 8,8
Lainnya 28,3
Sumber : techinasia.com
Tabel 1.3.
Jumlah Penjualan Smartphone di Indonesia pada Q4 Tahun 2015
Smartphone Pangsa Pasar
(%)
Samsung 24,8
Asus 15,9
Smartfren 10,8
Advan 9,6
Lenovo 6,5
Lainnya 32,5
Sumber : selular.id
5
Tabel 1.4.
Jumlah Penjualan Smartphone di Indonesia pada Q3 Tahun 2016
Smartphone Pangsa Pasar
(%)
Samsung 32,2
Oppo 16,7
Asus 8,2
Advan 6,0
Lenovo 5,7
Lainnya 26,5
Sumber : tekno.kompas
Tabel 1.5.
Jumlah Penjualan Smartphone di Indonesia pada Q3 Tahun 2017
Smartphone Pangsa Pasar
(%)
Samsung 30
Oppo 25,5
Advan 8,3
Vivo 7,5
Xiomi 6,2
Lainnya 22,5
Sumber : databok.katadata.co.id
Berdasarkan tabel-tabel diatas, dapat dilihat bahwa dalam kurun waktu 4
tahun Samsung mendominasi penjualan smartphone Indonesia dengan
menduduki peringkat pertama. Kemudian dapat dilihat juga perkembangan
smartphone Oppo selama kurun waktu 4 tahun yang penjualannya mengalami
peningkatan dan penurunan.
Berdasarkan pada tabel 1.2 dan 1.3, Oppo menduduki peringkat 5
smartphone terlaris di Indonesia pada tahun 2014. Namun pada 2015, Oppo
mengalami penurunan penjualan sehingga tidak termasuk ke dalam 5
smartphone dengan penjualan terbanyak di Indonesia. Tetapi pada tabel 1.4
6
dan 1.5, Oppo mengalami penigkatan penjualan yang cukup tinggi dengan
pangsa pasar 16,7% dan 25,5% pada tahun 2016 dan 2017.
Tingginya penjualan produk dari Oppo tersebut, dikarenakan Oppo
mengusung konsep Selfie Expert. Konsep ini adalah produk-produk yang
mengutamakan kamera depan beresolusi tinggi. Produk dalam konsep Selfie
Expert ini terdiri dari F1, F1S, dan F1 Plus. (Beritasatu.com, 2017).
Oppo Indonesia semakin memperkuat posisinya sebagai ponsel paling laris
kedua di Indonesia dibawah Samsung. Market Share Oppo telah meningkat
dari 16,7% di tahun 2016 menjadi 24% hingga akhir kuartal kedua 2017.
Tidak hanya berhasil meningkatkan pangsa pasar, penjualan Oppo di
Indonesia juga meningkat secara signifikan berkat kesuksesan penjualan
Oppo F3 dan Oppo F3 Plus. (Beritasatu.com, 2017)
Konsep Selfie Expert bertujuan untuk menjadikan Oppo sebagai “Top of
Mine” bagi konsumen, maksudnya adalah ketika konsumen mencari
smartphone dengan kamera depan paling mumpuni, yang pertama dipikirkan
adalah Oppo. Produk dari Selfie Expert ini memiliki resolusi kamera depan
8mp (F1) dan 16mp (F1 Plus dan F1s).
Oppo sudah menggunakan jasa celebrity endorser sejak tahun 2016
untuk produk-produknya. Penyanyi yang sedang naik daun Isyana Sarasvati,
telah menjadi endorser untuk tiga produk Oppo yaitu, Neo7, F1, dan F1s.
Kemudian ada pembalap F1 dari Indonesia Rio Haryanto yang juga menjadi
endorser untuk Oppo F1. Artis papan atas Reza Rahardian pun turut
digunakan sebagai endorser untuk Oppo F3. Penyanyi Raisa juga merupakan
7
endorser untuk Oppo F1s dan F3 Plus. Kemudian Chelsea Islan sebagai
endorser untuk Oppo F3 Red Edition, F5, F7, dan yang terbaru adalah F9.
Penelitian ini akan berfokus pada iklan smartphone Oppo F9 dengan celebrity
endorser Chelsea Islan.
Chelsea Islan termasuk artis muda yang populer di Indonesia. Bukan
karena hanya wajah cantiknya, tapi juga karena sikap dan pembawaannya
yang smart. Ia bahkan cenderung memilih bermain di film yang mengandung
pesan edukasi bagi penontonnya, bahkan walau perannya kecil sekalipun. Di
luar akting, ia pun pernah meraih penghargaan di bidang sosial.
Selain itu juga Oppo mengeluarkan produk-produknya dengan harga
yang cukup terjangkau. Oppo Neo7 dihargai dengan Rp 1.389.000, kemudian
Oppo F1 dihargai dengan Rp 3.499.000, Oppo F1s dihargai Rp 3.499.000,
Oppo F3 plus Rp 5.199.000, F3 Red Edition dihargai Rp 4.100.000, F5 Rp
3.549.000, F7 dihargai Rp 4.200.000, dan yang terbaru F9 dihargai Rp
4.300.000 Dengan kisaran harga tersebut, diharapkan pangsa pasar Oppo
akan terus semakin bertambah.
Namun dengan semakin beragamnya merek-merek smartphone dengan
berbagai macam fitur atau fasilitas yang dimiliki, tentunya produsen harus
memperhatikan dan mempertimbangkan faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produknya.
Menurut Kotler dan Armstrong (2012), perilaku keputusan pembelian
mengacu pada perilaku pembelian akhir dari konsumen, baik individual,
maupun rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi
8
pribadi. Kotler dan Armstrong (2012) mendefinisikan keputusan pembelian
sebagai sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari
informasi mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa
baik masing-masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya yang
kemudian mengarah kepada keputusan pembelian. Pengertian lain keputusan
pembelian adalah keputusan konsumen mengenai preferensi atas merek-
merek yang ada di dalam kumpulan pilihan (Kotler dan Keller, 2012).
Harga merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen
sebelum membeli sesuatu. Setiap produsen perlu mempertimbangkan harga
yang akan ditawarkan kepada konsumen dengan hati-hati, karena produk
yang memiliki kualitas terbaik namun memiliki harga yang terlalu tinggi,
minat untuk membeli konsumen pun akan berkurang.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012), harga adalah jumlah uang yang
dibebankan untuk produk atau jasa, atau lebih jelasnya adalah jumlah dari
semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan sebuah
manfaat dengan memiliki atau menggunakankan sebuah produk atau jasa.
Harga memiliki dua peran utama dalam proses pengambilan keputusan
para pembeli, yaitu peran alokasi dan informasi (Tjiptono, 2008). Peran
alokasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para pembeli untuk
memutuskan cara memperoleh manfaat yang diharapkan berdasarkan daya
belinya, sedangkan peran informasi, yaitu fungsi harga dalam membentuk
konsumen mengenai faktor-faktor produk, seperti kualitas. Pada tingkat harga
9
tertentu, bilamana manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka
nilainya akan meningkat demikian pula sebaliknya.
Strategi yang dilakukan oleh perusahaan tentu akan lebih berhasil apabila
perusahaan melakukan promosi. Iklan merupakan salah satu metode promosi
yang dapat dilakukan dimana perusahaan dapat mengiklankan produknya
melalui berbagai media. Menurut Kotler dan Keller (2012), iklan adalah
semua bentuk terbayar dari presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang,
atau jasa oleh sponsor yang jelas melalui media cetak (koran dan majalah),
media penyiaran (radio dan televisi), media jaringan (telepon, kabel, satellite,
wireless), dan media elektronik (rekaman suara, rekaman video, CD-ROM,
halaman website), dan media pameran seperti billboard, papan petunjuk jalan,
dan poster. Secara umum, periklanan dihargai karena dikenal sebagai
pelaksana beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis
dan organisasi lainnya.
Faktor lain yang dapat menarik minat konsumen dalam membeli produk
adalah celebrity endorser. Celebrity endorser merupakan salah satu metode
dalam periklanan yang dapat dilakukan dalam mempromosikan produk.
Menurut Shimp dan Andrews (2013) celebrity endorser adalah bintang
televisi, aktor film, atlet terkenal hingga individu yang sudah meninggal, yang
dapat mempengaruhi sikap serta perilaku konsumen pada produk yang
diiklankannya. Pemilihan celebrity endorser yang tepat diharapkan mampu
menarik perhatian konsumen dan meningkatkan pembelian. Pengiklan dan
biro iklan bersedia membayar tinggi selebriti yang disukai dan dihormati oleh
10
khalayak umum untuk menjadi endorser yang diharapkan akan
mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen terhadap produk yang didukung.
Harga saham telah terbukti meningkat ketika perusahaan mengumumkan
kontrak celebrity endorser dan jatuh ketika ada berita negatif tentang
celebrity yang menjadi endorser pada salah satu produk dari perusahaan
(Shimp dan Andrews, 2013).
Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti tertarik melakukan suatu
penelitian untuk mendapatkan bukti empiris dari bukti-bukti yang ada dari
fenomena yang sudah dijabarkan diatas. Peneliti tertarik membuat judul
penelitian “PENGARUH HARGA, PESAN IKLAN DAN CELEBRITY
ENDORSER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN. Peneliti
mengambil studi kasus pada pembeli smartphone Oppo di daerah
Jabodetabek.
B. Perumusan Masalah
Banyak usaha yang dilakukan oleh perusahaan Oppo untuk
meningkatkan penjualan, namun belum ada penelitian empiris mengenai hal
ini, sehingga untuk membuktikan suatu keputusan pembelian, peneliti ingin
mengetahui:
1. Bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan pembelian smartphone
Oppo?
2. Bagaimana pengaruh pesan iklan terhadap keputusan pembelian
smartphone Oppo?
11
3. Bagaimana pengaruh celebrity endorser terhadap keputusan pembelian
smartphone Oppo?
4. Bagaimana pengaruh harga, pesan iklan dan celebrity endorser terhadap
keputusan pembelian smartphone Oppo?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis pengaruh harga secara parsial terhadap keputusan
pembelian smartphone Oppo.
2. Untuk menganalisis pengaruh pesan iklan secara parsial terhadap
keputusan pembelian smartphone Oppo.
3. Untuk menganalisis pangaruh pengaruh celebrity endorser secara parsial
terhadap keputusan pembelian smartphone Oppo.
4. Untuk menganalisis pengaruh harga, pesan iklan dan celebrity endorser
terhadap keputusan pembelian secara signifikan smartphone Oppo.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ke berbagai
pihak, antara lain:
1. Bagi penulis
Sebagai alat untuk mempraktekkan teori-teori yang telah diperoleh selama
menempuh perkuliahan, sehingga penulis dapat menambah pengetahuan
secara praktis tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan.
2. Bagi perusahaan
12
Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi
perusahaan dalam menetapkan kebijakan dan strategi di bidang pemasaran
untuk pengembangan usaha bisnis.
3. Bagi pihak lain
Hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan daftar bahan bacaan,
khususnya bagi civitas akademika di lingkungan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta dan umumnya
bagi civitas akademika Fakultas Ekonomi di Universitas lainnya.
4. Bagi konsumen
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber baru dalam
memperoleh informasi terkait fenomena-fenomen yang terjadi dan dapat
dijadikan acuan dalam menyikapi fenomena-fenomena tersebut.
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep utama dalam
pemasaran modern. Dengan kata lain, bauran pemasaran menjadi alat
bagi aktifitas pemasaran perusahaan dalam pencapaian tujuan
perusahaan. Menurut Kotler dan Amstrong (2012), marketing mix adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
mendapatkan respon dalam target pasar. Bauran pemasaran terdiri dari
semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi
permintaan produknya.
Sedangkan menurut Tjiptono (2008), bauran pemasaran merupakan
seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk
karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pedagang.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa bauran
pemasaran merupakan unsur-unsur pemasaran yang terkait, dibaurkan,
diorganisir dan digunakan dengan tepat, sehingga perusahaan dapat
mencapai tujuan pemasaran dengan efektif, sekaligus memuaskan dan
keinginan konsumen.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012) ada empat variabel dalam
kegiatan bauran pemasaran, yaitu :
14
1) Produk (product)
Produk merupakan barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan
kepada pasar sasaran.
2) Harga (price)
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan unntuk
memperoleh produk
3) Tempat (place)
Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia
bagi pelanggan.
4) Promosi (promotion)
Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan
membujuk pelanggan untuk membeli.
2. Promosi
a. Pengertian Promosi
Menurut Kotler dan Armstrong (2012), promosi (Promotion)
adalah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan
membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan
melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan, maupun
publikasi.
b. Bauran Promosi
Kotler dan Armstrong (2012) mendefinisikan bauran promosi
(promotion mix) sebagai perpaduan spesifik alat-alat promosi yang
15
digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan value ke customer
secara persuasif dan membangun customer relationships.
Bauran promosi (promotional mix) terdiri dari delapan model
(Kotler dan Keller, 2012), yaitu:
1) Iklan (Advertising)
Semua bentuk terbayar dari persentasi nonpersonal dan promosi
ide, barang atau jasa melalui sponsor yang jelas melalui media
cetak (koran dan majalah), media penyiaran (radio dan televisi),
media jaringan (telepon, kabel, satellite, wireless), dan media
elektronik (rekaman suara, rekaman video, CD-ROM, halaman
website), dan media pameran (billboard, papan petunjuk, dan
poster).
2) Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan
atau pembelian produk atau jasa termasuk promosi konsumen
(seperti sampel, kupon, dan premi), promosi perdagangan (iklan
dan tunjangan), dan bisnis dan promosi tenaga penjualan (kontes
untuk reputasi penjualan).
3) Acara dan Pengalaman (Even and Experiences)
Kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang
dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau merek
khusus-terkait interaksi dengan konsumen, termasuk seni
16
olahraga, hiburan, dan menyebabkan acara atau kegiatan
menjadi kurang formal.
4) Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relations and
Publicity)
Berbagai program yang diarahkan secara internal kepada
karyawan dari perusahaan atau konsumen luar, perusahaan lain,
pemerintah, dan media untuk mempromosikan , membangun
hubungan antar perusahaan dengan publik , melindungi dan
membangun citra perusahaan atau produk komunikasi individu
yang positif.
5) Penjualan Personal (Personal Selling)
Interaksi tatap muka yang dilakukan oleh tenaga penjualan
perusahaan dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk
tujuan melakukan pertemuan penjualan, presentasi pribadi,
menjawab pertanyaan, pengadaan pesanan, membuat penjualan,
dan hubungan pelanggan.
6) Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Penggunaan surat, telepon, facsimile, e-mail, atau internet
untuk berkomunikasi atau berhubungan secara langsung dengan
meminta respon atau tanggapan dan melakukan dialog dari
pelanggan dan prospek tertentu.
17
7) Pemasaran Interaktif (Interactive Online Marketing)
Kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan
pelanggan atau prospek dan secara langsung atau tidak langsung
meningkatkan kesadaran memperbaiki citra, atau menciptakan
penjualan produk dan jasa.
8) Pemasaran dari mulut ke mulut (Word of Mouth Marketing)
Komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antar masyarakat yang
berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau
menggunakan produk atau jasa.
3. Keputusan Pembelian
a. Pengertian Keputusan Pembelian
Suatu keputusan dapat dibuat hanya jika ada beberapa alternatif
yang dipilih. Apabila alternatif pilihan tidak ada maka, tindakan
yang dilakukan tanpa adanya pilihan tersebut tidak dapat dikatakan
membuat keputusan.
Menurut Kotler dan Armstrong (2012), perilaku keputusan
pembelian mengacu pada perilaku pembelian akhir dari konsumen,
baik individual, maupun rumah tangga yang membeli barang dan
jasa untuk konsumsi pribadi. Kotler dan Armstrong (2012)
mendefinisikan keputusan pembelian sebagai sebuah proses dimana
konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi mengenai
produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-
masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya yang
18
kemudian mengarah kepada keputusan pembelian. Pengertian lain
keputusan pembelian adalah keputusan konsumen mengenai
preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan
(Kotler dan Keller, 2012).
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa keputusan pembelian adalah perilaku konsumen
untuk membeli suatu barang atau jasa yang mereka sukai.
b. Tahap-tahap dalam Proses Keputusan Pembelian
Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan
keputusan dalam pembelian mereka. Menurut Kotler dan Armstrong
(2012) proses pengambilan keputusan tersebut merupakan sebuah
pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri atas lima tahap, yaitu :
1) Pengenalan Kebutuhan (Need Recognition)
Penganalisaan keinginan dan kebutuhan ini ditujukan terutama
untuk mengetahui adanya keinginan dan kebutuhan yang belum
terpenuhi dan belum terpuaskan. Jika kebutuhan tersebut
diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya
kebutuhan yang belum segera terpenuhi atau masih bisa ditunda
pemenuhannya, serta kebutuhan yang sama-sama harus
dipenuhi. Jadi dari tahap ini proses pembelian itu mulai
dilakukan.
19
2) Pencarian Informasi (Information Search)
Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak mengenai produk atau jasa
yang ia butuhkan. Pencarian informasi dapat bersifat aktif
maupun pasif. Informasi yang bersifat aktif dapat berupa
kunjungan terhadap beberapa toko untuk membuat
perbandingan harga dan kualitas produk, sedangkan pencarian
informasi pasif, dengan membaca suatu pengiklanan di majalah
atau surat kabar tanpa mempunyai tujuan khusus dalam
perkiraanya tentang gambaran produk yang diinginkan.
3) Evaluasi Alternatif (Evaluation of Alternativeness)
Tahap ini meliputi dua tahap, yaitu menetapkan tujuan
pembelian dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap
alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya. Tujuan
pembelian bagi masing-masing konsumen tidak selalu sama,
tergantung pada jenis produk dan kebutuhannya. Ada konsumen
yang mempunyai tujuan pembelian untuk meningkatkan
prestasi, ada yang sekedar ingin memenuhi kebutuhan jangka
pendeknya dan sebagainya.
4) Keputusan Pembelian (Purchase Decision)
Keputusan untuk membeli disini merupakan proses pembelian
yang nyata. Jadi, setelah tahap-tahap dimuka dilakukan maka
konsumen harus mengambil keputusan apakah membeli atau
20
tidak. Bila konsumen memutuskan untuk membeli, konsumen
akan menjumpai serangkaian keputusan yang harus diambil
menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu
pembelian dan cara pembayarannya. Perusahaan perlu
mengetahui beberapa jawaban atas pertanyaan–pertanyaan yang
menyangkut perilaku konsumen dalam keputuan pembeliannya.
5) Perilaku Pasca pembelian (Post Purchase Behavior)
Setelah membeli produk, konsumen akan mengalami level
kepuasan atau ketidakpuasan. Tugas pemasar tidak berakhir saat
produk dibeli, melainkan berlanjut hingga periode pasca
pembelian. Pemasar harus memantau kepuasan pasca
pembelian, tindakan pasca pembelian, dan pemakaian produk
pasca pembelian.
Gambar 1.1
Tahapan-tahapan Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Sumber : Kotler Amstrong 2012
c. Dimensi dan Indikator Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Keller (2012) dimensi keputusan pembelian
ada enam, yaitu :
Pengenalan
Kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku
Pasca
Pembelian
21
1) Pilihan Produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah
produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain.
Keputusan tersebut menyangkut pula bentuk, ukuran, mutu,
corak, dan sebagainya. Perusahaan harus melakukan riset
pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang
produk bersangkutan agar dapat memaksimumkan daya tarik
mereknya.
2) Pilihan Merek
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek yang
akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan masingmasing.
Dalam hal ini perusahaan mengetahui bagaimana konsumen
memilih sebuah produk.
3) Pilihan Dealer
Konsumen harus mengambil keputusan tentang tempat atau toko
mana yang akan dikunjungi. Setiap konsumen berbedabeda
dalam menentukan pilihan tempat pembelian, bisa dikarenakan
oleh faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan
barang yang lengkap, kenyamanan berbelanja, keluasan tempat
dan sebagainya.
4) Jumlah Pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak
produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Pembelian yang
22
dilakukan mungkin lebih dari satu. Perusahaan harus
mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan
yang berbeda-beda dari para pembeli.
5) Waktu Pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus
melakukan pembelian. Masalah ini akan menyangkut
tersedianya uang untuk membeli sebuah produk.
6) Metode Pembelian
Setelah melalui beberapa proses dan akan melakukan keputusan
pembelian, konsumen dapat mengambil keputusan tentang
metode pembayaran apa yang akan digunakan saat bertransaksi,
pembayaran secara cash atau kredit.
4. Harga
a. Pengertian Harga
McGraw dan Hill (2008) menyebutkan bahwa harga merupakan
apa yang konsumen serahkan untuk mendapatkan manfaat yang
ditawarkan dari marketing mix sebuah perusahaan, jadi harga
memainkan peran langsung dalam membentuk nilai konsumen.
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2012), harga merupakan
jumlah uang yang dibebankan untuk produk atau jasa, atau lebih
jelasnya adalah jumlah dari semua nilai yang diberikan oleh
pelanggan untuk mendapatkan sebuah manfaat dengan memiliki atau
menggunakan sebuah produk atau jasa.
23
Menurut Kolter dan Keller (2012), harga adalah salah satu
elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen
lain menghasilkan biaya. Harga merupakan elemen termudah dalam
program pemasaran untuk disesuaikan, fitur produk, saluran, dan
bahkan komunikasi membutuhkan banyak waktu.
Dari definisi diatas dapat dijelaskan bahwa harga adalah
sejumlah nilai uang termasuk barang dan jasa yang ditawarkan untuk
mengganti hak milik suatu barang dan jasa kepada pihak lain.
b. Metode Penetapan Harga
Menurut Kotler dan Keller (2012), ada enam metode penetapan
harga, yaitu:
1) Penetapan Harga Mark-Up
Metode penetapan harga paling mendasar adalah menambah
mark-up standar ke biaya produk. Sampai saat ini penetapan
harga mark-up masih populer karena penjual dapat menentukan
biaya jauh lebih mudah daripada memperkirakan permintaan,
kemudian harga cenderung sama dan persaingan harga
terminimalisasi ketika perusahaan dalam industri menggunakan
metode ini, dan terakhir banyak orang merasa bahwa penetapan
harga biaya plus lebih adil bagi pembeli dan penjual.
2) Penetapan harga tingkat pembelian sasaran
Perusahaan menentukan harga yang akan menghasilkan tingkat
pengembalian atas investasi sasarannya.
24
3) Penetapan harga nilai anggapan
Nilai anggapan terdiri dari beberapa elemen seperti citra
pembeli akan kinerja produk, kemampuan penghantaran dari
saluran, kualitas jaminan, dukungan pelanggan, dan atribut yang
kurang dominan seperti reputasi pemasok, kepercayaan dan
harga diri.
4) Penetepan harga nilai
Metode yang menciptakan harag murah kepda pelanggan untuk
menarik perhatian pelanggan dengantidak mengabaikan kualitas
produk perusahaan.
5) Penetapan harga going-rate
Perusahaan mendasarkan sebagian besar harganya pada harga
pesaingh menggunakan harga yang sama, lebih mahal atau lebih
murah dibandingkan harga pesaing utama
6) Penetapan harga jenis lelang
Penetapan harga jenis lelang dilakukan untuk membuang
persedian lebih atau barang bekas. Suatu perusahaan harus
menetapkan harga untuk pertama kali ketika perusahaan
mengembangkan atau memperoleh suatu produk baru,
memperkenalkan produk ke saluran distribusi atau daeah baru,
dan ketika perusahaan akan mengikuti lelang atas suatu kontrak
kerja baru. Hal tersebut dilakukan agar tujuan perusahaan dapat
tercapai.
25
c. Tujuan Penetapan Harga
Menurut Kotler dan Keller (2012) ada lima tujuan utama dalam
menetapkan harga, yaitu:
1) Kemampuan Bertahan (Survival)
Perusahaan mengejar kemampuan bertahan sebagai tujuan
utama mereka jika mereka mengalami kelebihan kapasitas,
persaingan ketat, atau keinginan konsumen yang berubah.
Selama harga menutup biaya variabel dan biaya tetap maka
perusahaan tetap berada dalam bisnin
2) Laba Saat ini Maksimum (Maximum Current Profit)
Banyak perusahaan menetapkan harga yang memaksimalkan
laba saat ini. Perusahaan memperkirakan permintaan dan biaya
yang berasosiasi dengan harga alternatif dan memilih harga
yang menghasilkan laba saat ini, arus kas, atau tingkat
pengembalian atas investasi maksimum.
3) Pangsa Pasar Maksimum (Maximum Market Share)
Perusahaan percaya bahwa semakin tinggi volume penjualan,
biaya unit akan semakin rendah dan laba jangka panjang
semakin tinggi. Perusahaan menetapkan harga terendah
mengasumsikan pasar sensitif terhadap harga. Strategi
penetapan harga penetrasi pasar dapat diterapkan dalam kondisi:
a) Pasar sangat sensitif terhadap harga dan harga yang rendah
merangsang pertumbuhan pasar
26
b) Biaya produksi dan distribusi menuruh seiring
terakumulasinya pengalaman produksi
c) Harga rendah mendorong persaingan aktual dan potensial
4) Maximum Skimming Pricing
Perusahaan mengungkapkan teknologi baru yang menetapkan
harga tinggi untuk memaksimalkan meraih pasar dimana pada
mulanya harga yang ditetapkan tinggi dan secara perlahan turun
seiring waktu. Skimming pricing digunakan dalam kondisi
sebagai berikut
a) Terdapat cukup banyak pembeli dengan permintaan saat ini
yang tinggi
b) Biaya satuan produksi volume kecil tidak begitu tinggi
hingga menghilangkan keuntungan dan mengenakan harga
maksimum yang mampu diserap pasar
c) Harga awal tinggi menarik lebih banyak pesaing ke pasar
d) Harga tinggi mengkomunikasikan citra produk yang unggul
5) Kepemimpinan Kualitas Produk (Product Quality Leadership)
Banyak merek berusaha menjadi “kemewahan terjangkau”
produk atau layanan yang ditentukan karakternya oleh tingkat
kualitas anggapan, selera dan status yang tinggi dengan harga
yang cukup tinggi agar tidak berada diluar jangkauan konsumen.
27
d. Indikator Harga
Menurut Oentoro (2012) dari sudut pandang perusahaan, harga
merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba
perusahaan dan akan memengaruhi kuantitas produk yang akan
dijualnya, sedangkan menurut konsumen harga sering kali sering kali
digunakan sebagai indikator nilai bilamana harga tersebut
dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang atau
jasa. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas
produk suatu barang dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan
kepada konsumen (Oentoro, 2012).
Harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan
untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan
persentase laba yang diinginkan perusahaan, oleh karena itu untuk
mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang
dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan
menentukan harga yang tepat untuk produk yang dijual.
3. Iklan
a. Pengertian Iklan
Iklan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-
hari. Iklan dapat ditemui dimana saja, mulai dari surat kabar,
majalah, televisi, sampai dengan billboard di jalan raya. Iklan
merupakan bentuk penyampaian pesan atau informasi melalui media
kepada publik.
28
Menurut Shimp dan Andrews (2013) pengertian iklan adalah
“advertising is a paid, mediated form of communication from an
identifiable source, designed to persuade the receiver to take some
action, now or in the future”.
Menurut Lea dan Greenwood (2013) iklan adalah “advertising is
considered to be “above the line” activity, which mean that it is
clear to the consumer where the information originates from. It
consist of paid-for communications from company to company or
consumer”.
Menurut Kotler dan Keller (2012) iklan adalah semua bentuk
terbayar dari presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau
jasa oleh sponsor yang jelas melalui media cetak (koran dan
majalah), media penyiaran (radio dan televisi), media jaringan
(telepon, kabel, satellite, wireless), dan media elektronik (rekaman
suara, rekaman video, CD-ROM, halaman website, dan media
pameran seperti billboard, papan petunjuk jalan, dan poster.
Menurut Kertamukti (2015) iklan adalah bagian dari bauran
promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah bagian dari
bauran pemasaran (marketing mix). Iklan didefinisikan sebagai
bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan lewat
media, ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa iklan
adalah semua bentuk presentasi nonpersonal yang dimaksudkan
29
untuk mempromosikan gagasan, atau memberikan informasi tentang
keungulan dan keuntungan suatu produk yang dibiayai pihak sponsor
tertentu.
Perusahaan tidak hanya membuat produk bagus tapi mereka
juga harus menginformasikannya kepada konsumen mengenai
kelebihan produknya dan dengan hati-hati memposisikan produknya
dalam benak konsumen. Karena itu, mereka harus ahli dalam
menggunakan promosi. Promosi ditujukan untuk mendapatkan
pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang ada. Salah satu
alat promosi massal adalah iklan.
b. Fungsi-fungsi periklanan
Menurut Shimp dan Andrews (2013) secara umum, periklanan
mempunyai fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis
dan organisasi lainnya, yaitu:
1) Informing (memberi informasi)
Periklanan membuat konsumen sadar (aware) akan merek-
merek baru, mendidik konsumen tentang berbagai fitur dan
manfaat merek, serta memfasilitasi penciptaan merek citra
merek yang positif.
2) Persuading (mempersuasi)
Iklan yang efektif akan mampu membujuk pelanggan untuk
mencoba produk dan jasa diiklankan.
3) Reminding (mengingatkan)
30
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan
para konsumen. Periklanan yang efektif juga meningkatkan
minat konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian
sebuah merek yang mungkin tidak akan dipilihnya.
4) Adding Value (memberikan nilai tambah)
Periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan
mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif
menyebabkan merek dipandang lebih elegan, bergaya,
bergengsi, dan lebih unggul dari tawaran pesaing.
5) Assisting (mendampingi)
Peran utama periklanan adalah sebagai pendamping yang
memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses
komunikasi pemasaran. Sebagai contoh, periklanan mungkin
digunakan sebgai alat komunikasi untuk meluncurkan promosi-
promosi penjualan seperti kupon-kupon dan undian. Peran
penting lain dari periklanan adalah membantu perwakilan
penjualan.
c. Pesan Iklan
Tidak peduli seberapa besar anggarannya, iklan hanya akan
berhasil jika mendapatkan perhatian dan dikomunikasikan dengan
baik. Menurut Kotler dan Amstrong (2012), ada tiga cara membuat
pesan iklan yang efektif, yaitu:
1) Strategi Pesan
31
Mengembangkan strategi pesan yang efektif dimulai dengan
mengidentifikasi manfaat yang didapat pelanggan yang
digunakan sebagai daya tarik iklan. Daya tarik iklan harus
memiliki tiga karakteristik. Pertama, harus bermakna.
Menunjukkan manfaat yang membuat produk lebih diinginkan
atau menarik bagi konsumen. Kedua, daya tarik harus bisa
dipercaya. Konsumen harus percaya bahwa produk atau layanan
akan memberikan manfaat yang dijanjikan. Daya tarik juga
harus berbeda yang menunjukan bagaimana produk lebih baik
daripada pesaing.
2) Eksekusi Pesan
Pengiklan sekarang harus mengubah sebuah ide besar menjadi
pengeksekusian atau pelaksanaan dari sebuah iklan yang akan
menangkap perhatian dan minat dari target pasar. Tim kreatif
harus menemukan pendekatan, gaya, nada, kata, dan format
terbaik untuk mengeksekusi pesan. Pesan dapat disajikan dalam
berbagai gaya eksekusi
3) Pesan yang Dihasilkan
Upaya periklanan yang dihasilkan oleh konsumen dapat
menghasilkan ide-ide kreatif baru dan perspektif baru tentang
merek dari konsumen yang benar-benar mengalaminya.
Kampanye semacam itu dapat meningkatkan keterlibatan
32
konsumen dan membuat konsumen berbicara dan berpikir
tentang merek dan nilainya bagi mereka.
d. Indikator Pesan Iklan
Menurut Kotler dan Amstrong (2012), ketika meletakkan sebuah
pesan, pemasar harus memutuskan apa yang harus dikatakan (isi
pesan) dan bagaimana mengatakannya (struktur pesan dan format).
Berikut penjelasannya:
1) Isi Pesan
Pemasar harus mencari tahu suatu daya tarik atau tema yang
akan menghasilkan respons yang diinginkan. Ada tiga jenis daya
tarik: rasional, emosional, dan moral. Daya tarik rasional
(Rational Appeals) terkait dengan kepentingan pribadi audiens.
Daya tarik rasional menunjukkan bahwa produk tersebut akan
menghasilkan manfaat yang diinginkan.
Daya tarik emosional (Emotional Appeal) berusaha
membangkitkan emosi negatif atau positif yang dapat
memotivasi pembelian. Pemasar dapat menggunakan daya tarik
emosional mulai dari cinta, kegembiraan, dan humor hingga
ketakutan dan rasa bersalah. Daya tarik moral (Moral Appeals)
diarahkan pada pemahaman audiens tentang apa yang "benar"
dan "tepat." Daya tarik moral sering digunakan untuk
mendorong orang-orang untuk mendukung penyebab sosial,
33
seperti lingkungan yang lebih bersih atau bantuan kepada yang
kurang beruntung.
2) Struktur Pesan
Pemasar juga harus memutuskan bagaimana menangani tiga
masalah struktur pesan. Yang pertama adalah apakah akan
menarik kesimpulan atau menyerahkannya kepada audiens.
Penelitian menunjukkan bahwa, dalam banyak kasus, daripada
menarik kesimpulan, pengiklan lebih baik mengajukan
pertanyaan dan membiarkan pembeli mengambil kesimpulan
sendiri. Yang kedua adalah apakah menyajikan argumen terkuat
terlebih dahulu atau di akhir. Menyajikan argument terkuat
terlebih dahulu, mendapatkan perhatian yang kuat tetapi dapat
menyebabkan antiklimaks di akhir. Yang ketiga adalah apakah
menyajikan argumen satu-sisi (hanya menyebutkan kekuatan
produk) atau argumen dua sisi (menonjolkan kekuatan produk
sembari juga mengakui kekurangannya). Biasanya, argumen
satu sisi lebih efektif dalam presentasi penjualan, kecuali ketika
audiens berpendidikan tinggi atau cenderung mendengar klaim
yang berlawanan atau ketika pemasar memiliki hubungan
negatif untuk mengatasinya.
3) Format Pesan
Pemasar juga membutuhkan format yang kuat untuk sebuah
pesan. Jika pesan melalui televisi atau melalui orang (endorser),
34
maka pemasar merencanakan setiap detail, seperti musik, gerak
tubuh, ekspresi wajah, dan suara.
4. Celebrity Endorser
a. Pengertian Celebrity Endorser
Setiap perusahaan tentu ingin mendapatkan cara terbaik dalam
merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Perusahaan berusaha
untuk menarik perhatian calon konsumen melalui pemberian
informasi tentang produk. Karena itu, perusahaan pada umumnya
akan melakukan semua upaya yang dapat dilakukan untuk
mempromosikan merek dan meraih ruang dalam pikiran pelanggan.
Upaya ini dilakukan dengan tujuan untuk menarik perhatian calon
konsumen dan mempengaruhi mereka untuk mencoba dan akhirnya
memutuskan melakukan pembelian.
Seorang pengiklan dapat menyampaikan pesan melalui
periklanan dengan berbagai cara, salah satunya dengan
menggunakan kreatifitas dalam periklanan atau menggunakan
endorser untuk mengefektifkan penyampaian pesan tersebut.
Menurut Shimp dan Andrews (2013) celebrity endorser adalah
bintang televisi, aktor film, atlet terkenal hingga individu yang sudah
meninggal, yang dapat mempengaruhi sikap serta perilaku konsumen
pada produk yang diiklankannya.
Menurut Kertamukti (2015) celebrity endorser adalah tokoh
(aktor, penghibur, atau atlet) yang dikenal masyarakat karena
35
prestasinya didalam bidang-bidang yang berbeda dari golongan
produk yang didukung. Penggunaan endorser dimaksud untuk
memberikan dorongan kepada pesan iklan agar lebih mudah diterima
konsumen dan mempermudah tumbuhnya keyakinan konsumen atas
suatu produk (Kertamukti, 2015).
Menurut Kertamukti (2015) endroser dibagi ke dalam dua tipe,
yaitu:
1) Celebrtiy Endorser
Celebrity Endorser adalah tokoh (aktor, penghibur, atau atlet)
yang dikenal masyarakat karena prestasinya di dalam bidang-
bidang yang berbeda dari golongan produk yang didukung.
2) Typical-person endroser
Typical-person Endorser adalah orang-orang biasa (non
selebriti), yang digunakan dalam mempromosikan suatu produk
atau jasa tertentu oleh suatu perusahaan. Pemilihan jenis
endorser ini biasanya digunakan sebagai bentuk promosi
testimonial untuk meraih kepercayaan konsumen. Contohnya
yang paling umum adalah dalam iklan layanan masyarakat yang
cenderung menggunakan endorser tipe ini agar pesan yang
disampaikan mudah dipahami dan dimengerti audiens karena
diharapkan audiens merasa bahwa presenter pesan tersebut
merupakan salah satu dari mereka.
b. Jenis-jenis endorser
36
Menurut Kertamukti (2015) ada jenis-jenis endoser dalam iklan,
yaitu:
1) Expert
Penggunaan tokoh yang memiliki keahlian pada bidang tertentu
yang relevan dengan produk yang diiklankan. Penggunaan tokoh
ahli ini dimaksudkan agar konsumen yakin akan keunggulan
teknis produk tersebut.
2) Prominence
Penggunaan tokoh yang dikenal dan dipercaya oleh masyarakat.
Penggunaan tokoh terkenal ini agar konsumen menganggap
produk tersebut sebagai produk yang terkenal seperti tokoh
endorser, produk yang baik atau berkualitas karena dipakai oleh
tokoh terkenal.
3) Celebrity
Penggunaan artis, penyanyi, bintang film yang disukai
masyarakat luas untuk mengiklankan produk tertentu.
Penggunaan artis ini agar konsumen juga menyukai produk
tersebut seperti mereka menyukai artis atau bintang yang
mengiklankannya.
4) Testimonial
Penggunaan tokoh yang berasal dari kalangan orang biasa yang
dianggap netral untuk menyampaikan pernyataan atau testimoni
tentang keunggulan produk. Fungsinya penggunaan orang biasa
37
ini agar melalui pernyataan orang tersebut, konsumen dapat
diyakinkan akan kejujuran produsen atas keunggulan produk
tersebut.
5) Teresterial
Penggunaan orang biasa dan tidak komersial sesuai dengan
lingkungan dimana produk tersebut dipasarkan atau dibuat.
Penggunaan tokoh ini agar konsumen yakin bahwa keunggulan
produk tersebut memang benar dengan melihat kesaksian dari
masyarakat sekitar pabrik atau daerah pemasaran produk
tersebut.
6) Clientel
Penggunaan tokoh yang telah menjadi pelanggan atau konsumen
dari produk yang telah diiklankan. Penggunaan tokoh ahli ini
agar melalui pengakuan dari konsumen yang telah membeli atau
menggunakan produk tersebut para calon konsumen yakin akan
keunggulan produk yang diiklankan.
7) Leader
Penggunaan tokoh yang merupakan pemimpin pada bidang
tertentu yang relevan dengan produk yang diiklankan
penggunaan tokoh ahli ini agar konsumen yakin akan
keunggulan produk tersebut.
8) Accesvist
38
Penggunaan tokoh yang memiliki keunikan pada bidang
tertentu. Penggunaan tokoh ahli ini agar konsumen tertarik atas
penampilan tokoh unik tersebut dan kemudian juga akan
memerhatikan iklan yang ditayangkan.
9) Superiority
Penggunaan tokoh yang memiliki keunggulan atau prestasi pada
bidang tertentu.
c. Indikator Celebrity Endorser
Shimp dan Andrews (2013) menjelaskan tiga atribut dasar dari
efektifitas sumber (endorser), yaitu:
1. Credibility (Kredibilitas)
Dalam arti yang paling mendasar, kredibilitas mengacu pada
kecenderungan untuk percaya atau mempercayai seseorang.
Ketika sumber informasi seperti endorser dianggap kredibel,
sikap audiens berubah melalui proses psikologis yang disebut
internalization. Internalization terjadi ketika audiens menerima
posisi sumber pada masalahnya sendiri. Credibility terbagi dua,
yaitu:
1) Expertise (Keahlian)
Expertise mengacu pada pengetahuan, pengalaman, atau
keterampilan yang dirasakan oleh seorang sumber karena
mereka berhubungan dengan topik komunikasi. Seorang
endorser yang dianggap ahli dalam topik tertentu lebih
39
persuasif dalam mengubah pendapat audiens yang berkaitan
dengan keahlian dalam dirinya daripada endorser yang
tidak dianggap ahli.
2) Trustworthiness (Dapat dipercaya)
Mengacu pada kejujuran, integritas dan dapat dipercayainya
seorang sumber. Selebriti mendapatkan kepercayaan
audiens melalui kehidupan yang dijalaninya secara
profesional (di layar kaca, di lapangan olahraga, di kantor
publik, dll.) dan secara pribadi, seperti yang diungkapkan
kepada khalayak umum melalui media massa.
2. Attractiveness (Daya Tarik)
Sumber dari attractiveness terdiri dari tiga dimensi, yaitu
similarity (kesamaan), familiarity (keakraban), dan liking
(menyukai). Artinya, sumber (endorser) dianggap menarik bagi
audiens jika mereka memiliki rasa kesamaan atau keakraban
dengan sumbernya atau jika mereka menyukai sumber
(endorser) terlepas dari apakah keduanya serupa dalam hal
apapun.
Persuasi terjadi melalui proses identifikasi ketika audiens
menemukan sesuatu dari sumber (endorser) yang mereka sukai
dan dianggap menarik. Ini bukan berarti hanya daya tarik fisik,
tetapi mencakup sejumlah karakteristik berbudi luhur yang
mungkin dirasakan konsumen di endorser, seperti kemampuan
40
intelektual, sifat kepribadian, karakteristik gaya hidup, kekuatan
atletik, dan sebagainya. Ketika audiens merasakan sumber
(endorser) menjadi menarik, mereka sangat mungkin untuk
mengadopsi keyakinan, sikap, perilaku, minat, atau preferensi
sumber (endorser).
3. Power (Kekuatan)
Power bekerja melalui proses psikologis compliance
(kepatuhan). Compliance terjadi ketika seseorang terbujuk oleh
iklan dari sumber (endorser) karena mereka berharap untuk
mendapat reaksi yang baik atau persetujuan dari sumber
(endorser). Lebih khusus lagi, proses yang mendasari ini bekerja
melalui kepatuhan dengan penghargaan dan hukuman yang
dirasakan dari sumbernya.
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Teknik
Analisis
Hasil
Penelitian
1. Luh Dwi
Mariyanti dan
Gede Bayu
Rahanatha
2015
Pengaruh Celebrity
Endorser, dan
Pesan Iklan di
Televisi Terhadap
Keputusan
Pembelian Pada
Pembelian Es Krim
Walls Magnum
Belgium Chocolate
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
Variabel
celebrity
endorser dan
pesan iklan
berpengaruh
positif dan
signifikan
secara parsial
terhadap
keputusan
pembelian es
krim Walls
Magnum
41
Belgium
Chocolate.
2. Fitria
Kusumaningtyas
, Suharyono dan
Sunarti
2014
Pengaruh Pesan
Iklan di Tekevisi
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
Variabel Pesan
Iklan memiliki
pengaruh
secara
signifikan
terhadap
Keputusan
Pembelian.
3. Ari Anggarani
Winadi
Prasetyoning
Tyas dan Siti
Aminah
2017
Pengaruh Pesan
Iklan Televisi dan
Celebrity Endorser
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Minuman Ale-ale
diUniversitas Esa
Unggul
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
Pesan iklan
televisi dan
celebrity
endorser
memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
No Nama Peneliti
(Tahun)
Judul
Penelitian
Teknik
Analisis
Hasil
Penelitian
4. . Moh. Anshori
Satria Jatmika
2017
Pengaruh harga dan
Celebrity Endorser
Christiano Ronaldo
Terhadap
Keputusan
Pembelian Sepatu
Nike
di Planet Sport
Tunjangan
Surabaya
Analisis
Regresi
Linier
Berganda
Variabel harga
dan celebrity
endorser
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
C. Kerangka Penelitian
Fenomena meningkatnya penjualan smartphone pada saat ini membuat
semakin banyaknya persaingan dalam pejualan smartphone. Kerangka
pemikiran teoritis dalam penelitian ini adalah tentang “Pengaruh Harga,
42
Pesan Iklan dan Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian
smartphone Oppo di Jabodetabek”. Bagan 2.1 menyajikan kerangka
pemikiran pada penelitian ini dalam variabel dependen, yaitu keputusan
pembelian. Sedangkan variabel independennya adalah harga, pesan iklan dan
celebrity endorser.
43
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Penelitian
Harga ( X1 )
Pesan Iklan ( X2 )
Keputusan
Pembelian
( Y )
Celebrity Endorser ( X3 )
Uji Validitas
Uji Reliabilitas
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji Multikolinieritas
Uji Heteroskedasitas
Uji Hipotesis
Uji t (Parsial)
Uji F (simultan)
Analisis Regresi Berganda
Koefisien Determinasi
Kesimpulan
Pengguna Smartphone
Oppo
44
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru di
dasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat
dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian,
belum jawaban yang empiris (Sugiyono, 2009).
Hipotesis dalam penelitian ini yang berkaitan dengan ada dan tidaknya
pengaruh independen terhadap dependen. HO merupakan hipotesis yang
menunjukan tidak adanya pengaruh signifikan, sedangkan Ha adalah
hipotesis penelitian yang menunujukan adanya pengaruh signifikan. Adapun
perumusan hipotesis atas pengujian yang dilakukan disini adalah:
1. Hipotesis secara parsial dari masing-masing variabel yang diteliti
terhadap keputusan pembelian sebagai berikut:
a. Ho : 1 = 0 tidak ada pengaruh yang signifikan antara harga terhadap
keputusan pembelian
Ha : 1 0 ada pengaruh yang signifikan antara harga terhadap
keputusan pembelian
b. Ho : 2 = 0 tidak ada pengaruh yang signifikan antara pesan iklan
terhadap keputusan pembelian.
Ha : 2 0 ada pengaruh yang signifikan antara pesan iklan terhadap
keputusan pembelian
45
c. Ho : 3 = 0 tidak ada pengaruh yang signifikan antara celebrity
endorser terhadap keputusan pembelian.
Ha : 3 0 ada pengaruh yang signifikan antara celebrity endorser
terhadap keputusan pembelian
2. Hipotesis pengaruh secara simultan (bersama-sama):
a. Ho : 1, 2, 3 = 0 tidak ada pengaruh yang signifikan antara harga,
pesan iklan, dan celebrity endorser terhadap keputusan pembelian
b. Ha : 1, 2, 3 0 ada pengaruh yang signifikan antara harga, pesan
iklan, dan celebrity endorser terhadap keputusan pembelian
46
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
1. Wilayah dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis membatasi wilayah dan tempat
penelitian yang akan dilakukan di Jabodetabek. Waktu penelitian ini
berlangsung dari bulan Januari sampai ditemukan data yang diperlukan.
2. Variabel Penelitian
Berdasarkan pokok masalah dan hipotesis,maka variabel yang akan
diteliti dan dianalisis dalam penelitian ini dibagi menjadi dua macam,
yaitu variabel independen (X) dan variabel dependen (Y). Variabel
independen dalam penelitian ini adalah harga (X1), pesan iklan (X2) dan
celebrity endorser (X3). Sedangkan variabel dependen dalam penelitian
ini adalah keputusan pembelian (Y).
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2009), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Sifat populasi adalah objek atau
individu yang berkarakteristik sejenis atau mempunyai ciri-ciri yang
47
sama. Populasi dari penelitian ini adalah pembeli smartphone Oppo di
daerah Jabodetabek.
2. Sampel
Menurut Priyono (2016), sampel merupakan bagian dari populasi
yang ingin diteliti. Oleh karena itu, sampel harus dilihat sebagai suatu
pendugaan terhadap populasi dan bukan populasi itu sendiri.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nonprobability sampling, yaitu teknik penggambilan sampel yang tidak
memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2009). Metode
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
purposive sampling. Teknik ini dipilih atas dasar pertimbangan peneliti
bahwa informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh dari satu kelompok
sasaran tertentu yang mampu memberikan informasi bagi penelitian.
Dengan demikian, pembeli smartphone Oppo di daerah Jabodetabek
menjadi obyek penelitian.
Sugiyono (2009) menyarankan tentang ukuran sampel untuk suatu
penelitian, yaitu:
a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai
dengan 500
b. Bila sampel dibagi dalam kategori maka jumlah anggota sampel setiap
kategori minimal 30
48
c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate
(kolerasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel
minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel
penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota
sampel = 10 5 = 50.
d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota
sampel masing-masing antara 10 s/d 20.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka peneliti menetapkan
jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak
100 sampel.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Menurut Sugiyono (2009), data primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer
merupakan data yang didapat dari sumber, dari individu atau
perseorangan, seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner
yang telah diisi oleh responden, meliputi identitas dan tanggapan
responden.
Dalam melakukan penelitian, data yang di kumpulkan akan
digunakan untuk memecahkan masalah yang ada sehingga data-data
tersebut harus benar-benar dapat dipercaya dan akurat. Data yang
49
digunakan dalama penelitian ini diperoleh melalui metode penyebaran
kuesioner kepada responden.
a. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009).
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila
peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan apa yang
bias diharapkan dari responden. Kuesioner juga cocok digunakan
bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang
luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup
atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau
dikirim melalui pos atau internet.
b. Skala Liker
Dalam penelitian ini, pengukuran variabel menggunakan skala
Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
(Sugiyono, 2009). Dengan skala Likert, maka variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indiaktor
tersebut dijadikan sebagai titik untuk menyusun item-item instrumen
yang dapat berupa pertanyaan dan pernyataan. Jawaban setiap
instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari
50
sangat positif sampai sangat negatif yang berupa kata-kata, antara
lain:
Tabel 3.1
Tabel Skala Likert
No Deskripsi Skor
1 Sangat Setuju/selalu/sangat positif - SS 5
2 Setuju/sering/positif – S 4
3 Ragu-ragu/kadang-kadang/netral – RG 3
4 Tidak Setuju/hampir tidak pernah/negatif – TS 2
5 Sangat Tidak Setuju/tidak pernah – STS 1
Sumber : Sugiyono, 2009
2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono (2009), data sekunder adalah sumber data yang
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya
melalui orang lain atau lewat dokumen. Data sekunder umumnya
digunakan oleh peneliti untuk memberikan gambaran tambahan
gambaran pelengkap, ataupun untuk diperoses lebih lanjut. Data
sekunder yang digunakan dalam penelitian ini berupa studi kepustakaan,
majalah-majalah perekonomian, dan informasi dokumentasi lain yang
dapat diambil melalui sistem online yang layak dijadikan sumber.
D. Metode Analisis Data
1. Uji Validitas dan Realibilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
51
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas ini dapat dilakukan
dengan menggunakan korelasi antar skor tiap butir pertanyaan
dengan total skor konstruk atau variabel. Setelah itu menentukan
hipotesis, Ho: skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total
konstruk dan Ha: skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif
dengan skor total konstruk. Setelah mengajukan hipotesis kemudian
uji dengan membandingkan r hitung (tabel corrected item total
correlation) dengan r tabel (tabel product moment dengan signifikan
0,05) untuk degree of fredom (df) = n – k. Suatu koesioner dikatakan
valid apabila r hitung dan r tabel bernilai positif (Ghozali, 2011).
Jadi uji validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner
sudah benar dapat mengukur apa yang hendak kita ukur.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu
(Ghozali, 2011).
Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner
dalam penelitian ini adalah mengukur reliabilitas dengan uji statistik
Cronbanch Alpha, yaitu suatu konstruk atau variabel dikatakan
52
reliabel jika memberikan nilai Cronbanch Alpha > 0,70 (Ghozali,
2011)
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, varibel residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011).
Metode grafik yang handal adalah dengan melihat normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
distribusi. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus
diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis
diagonal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika distribusi data residual
normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya. Uji normalitas data juga dilakukan
dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Untuk mempermudah dalam
melakukan perhitungan secara sratistik. Suatu data dinyatakan
berdistribusi normal jika nilai Asymp Sig (2-tailed) hasil perhitungan
Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 1/2 atau 0,05 (Ghozali,
2011).
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar varibel bebas (independen)
(Ghozali, 2011). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
53
korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen
saling berkorelasi, maka variabel-variabel tidak ortogonal. Variabel
ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar
sesama variabel independen sama dengan nol. Multikolonieritas
dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance
Inflantion Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap
variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Setiap variabel independen menjadi variabel
dependen (terikat) dan diregresi terhadap variabel independen lainya.
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih
yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainya. Jadi nilai
Tolerance yang rendah sama dengan VIF tinggi (Karena VIF =
1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan
adanya Multikolonieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama
dengan nilai VIF 10.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda, disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas.
Kebanyakan data crosssection mengandung situasi
54
Heteroskedastisitas, karena data ini menghimpun data yang mewakili
berbagai ukuran (kecil, sedang, besar). Salah satu cara mendeteksi.
Salah satu cara mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas
adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel
terikat (dependen), yaitu ZPRED dengan residual RSESID. Jika ada
pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka
mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas dan jika tidak ada
pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka
0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas. Secara
statistik juga dilakukan dengan uji Glesjer, yang bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model
regresi yang baik adalah jika tidak terjadi Heteroskedastisitas yaitu
jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 atau disebut terjadi
Homoskedasitas, sedangkan jika nilai signifikan lebih kecil dari
0,05, maka terjadi Heteroskedasitas (Ghozali, 2011).
3. Uji Hipotesis
a. Uji t (Uji Parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh
variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Salah satu
kriteria pengujian adalah dengan membandingkan nilai t hitung
55
dengan nilai t tabel. Ho diterima jika nilai t hitung berada diantara
nilai t tabel (-) dan (+). Dengan demikian, bila nilai t hitung lebih
kecil atau sama dengan (≤) tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Dan Ho aka ditolak jika –t hitung ˂ –t tabel atau t hitung ˃ t tabel.
b. Uji F (Uji Simultan)
Menurut Ghozali (2011), uji statistik F pada dasarnya menunjukan
apakah semua variabel independen atau bebas yang dimaksudkan
dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat. Salah satu cara melakukan uji F
adalah dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan (Fhitung)
dengan nilai F menurut tabel (Ftabel). Ho diterima jika Fhitung ≤
Ftabelmdan Ho ditolak jika Fhitung ˃ Ftabel.
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier Berganda digunakan untuk menentukan
pengaruh dua atau lebih variabel dependen (variabel bebas) terhadap satu
variabel independen (variabel terikat) atau untuk membuktikan ada atau
tidaknya hubungan fungsional antara dua buah variabel bebas (X) atau
lebih dengan sebuah variabel terikat (Y).
Penelitian ini menggunakan teknik Analisis Regresi Linier Berganda
dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution
(SPSS). Variabel dependen adalah keputusan pembelian, sedangkan
variabel independen meliputi harga, pesan iklan dan celebrity endorser.
Model regresi pada penelitian ini adalah:
56
Keterangan
Y = keputusan pembelian
ɑ = konstanta
1, 2, 3 = koefisien regresi linier masing-masing variabel
X1 = harga
X2 = pesan iklan
X3 = celebrity endorser
e = standar kesalahan
5. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model (harga, pesan iklan, celebrity endorser) dalam
menerangkan variasi variabel dependen atau terikat (keputusan
pembelian). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu
(1). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
(bebas) dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai
yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen (Ghozali, 2011).
Untuk regresi dengan lebih dari dua variabel independen,
digunakan adjusted R2
sebagai koefisien determinasi. Adjusted R Square
adalah R Square yang telah disesuaikan. Nilai R2
berkisar dari 0 sampai
dengan 1. Jika mendekati 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel
57
independen dalam menjelaskan variabel dependen. Sebaliknya, jika nilai
mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel
independen untuk apat menjelaskan fluktuasi variabel dependen.
6. Operasional Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009), variabel penelitian adalah segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian
ditarik kesimpulannya.
Variabel-variabel dalam penelitian ini yang terdiri dari tiga
variabel independen (X) yaitu, harga (X1), pesan iklan (X2) dan celebrity
endorser (X3). Sedangkan variabel dependen (Y), yaitu keputusan
pembelian. Variabel-variabel serta indikator penelitian dapat dilihat
dalam tabel berikut:
Tabel 3.2
Operasional Variabel
Variabel
Penelitian Dimensi Indikator Skala
Harga
(X1)
Kotler dan
Amstrong
(2012)
1. Harga sesuai dengan
manfaat
Likert
2. Harga sesuai dengan
kualitas produk
Likert
3. Harga memberikan
kepuasan kepada
konsumen
Likert
Likert
Pesan
Iklan
(X2)
Kotler dan
Amstrong
(2012)
Isi Pesan 1. Tema rasional dan
emosional
Likert
Struktur Pesan 2. Penyajian pesan Likert
Format Pesan 3. Musik, gerak tubuh,
ekspresi wajah dan
kualitas suara
Likert
58
Variabel
Penelitian Dimensi Indikator Skala
Celebrity
Endorser
(X3)
Shimp
dan
Andrews
(2013)
Expertise 1. Pengetahuan,
pengalaman atau
keterampilan endorser
Likert
Trustworthiness 2. Kejujuran, integritas dan
dapat dipercayainya
endorser
Likert
Attractiveness 3. Ketertarikan terhadap
endorser
Likert
Power
4. Besarnya pengaruh yang
dimiliki endorser
Likert
Keputusan
Pembelian
(Y)
Kotler dan
Keller
(2012)
Pilihan Produk 1. Keputusan konsumen
tentang jenis produk
Likert
Pilihan Merek 2. Keputusan konsumen
tentang merek yang akan
dibeli
Likert
Pilihan Dealer 3. Keputusan konsumen
tentang tempat atau toko
yang akan di kunjungi
Likert
Jumlah
Pembelian
4. Seberapa banyak produk
yang akan dibeli
Likert
Waktu
Pembelian
5. Kapan akan melakukan
pembelian
Likert
Metode
Pembelian
6. Metode pembayaran
untuk melakukan
pembelian
Likert
59
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Tahun 2013 adalah tahun dimana kiprah pertama kali smartphone Oppo di
Indonesia. Meski termasuk sebagai pemain muda di industri smartphone
Indonesia, namun Oppo memiliki berbagai produk andalan yang telah
dikeluarkan. Ada sekitar 37 produk dari beragam kategori kelas yang
dikeluarkan oleh Oppo baik itu untuk kelas menengah hingga tingkatan kelas
pengguna atas.
Sejarah smartphone Oppo dimulai dengan tidak mengikuti tren pasar yang
mayoritas merupakan smartphone asal China. Harga murah dengan design
yang tergolong sama, serta spesifikasi sekadarnya banyak diadopsi oleh
perusahaan smartphone asal China di Indonesia. Oppo tidak mengawali
dengan hal tersebut, Oppo yakin bahwa seri pertama yang dikenalkan dengan
nama seri Oppo Find 5 akan lebih dikenal dibanding kompetitornya yang
bermain dengan strategi sama.
Oppo memiliki konsep Selfie Expert, konsep ini bertujuan untuk
menjadikan Oppo sebagai “Top of Mine” bagi konsumen, maksudnya adalah
ketika konsumen mencari smartphone dengan kamera depan paling mumpuni,
yang pertama dipikirkan adalah Oppo. Produk dari Selfie Expert ini memiliki
resolusi kamera depan 8mp (F1) dan 16mp (F1 Plus dan F1s).
60
Oppo sudah menggunakan jasa celebrity endorser sejak tahun 2016
untuk produk-produknya. Penyanyi yang sedang naik daun Isyana Sarasvati,
telah menjadi endorser untuk tiga produk Oppo yaitu, Neo7, F1, dan F1s.
Kemudian ada pembalap F1 dari Indonesia Rio Haryanto yang juga menjadi
endorser untuk Oppo F1. Artis papan atas Reza Rahardian pun turut
digunakan sebagai endorser untuk Oppo F3. Penyanyi Raisa juga merupakan
endorser untuk Oppo F1s dan F3 Plus. Kemudian Chelsea Islan sebagai
endorser untuk Oppo F3 Red Edition, F5, F7, dan yang terbaru adalah F9.
Penelitian ini akan berfokus pada iklan smartphone Oppo F9 dengan celebrity
endorser Chelsea Islan.
Chelsea Islan adalah aktris Indonesia yang dikenal lewat aktingnya
di Merry Riana: Mimpi Sejuta Dolar (2014) dan Di Balik 98 (2015). Aktris
yang menggeluti teater sejak SD ini juga didapuk memainkan tokoh utama
wanita di Headshot (2017) yang tayang di berbagai festival internasional.
Kurang dari 5 tahun perjalanan karirnya di dunia akting profesional, beberapa
penghargaan sudah diraih oleh Chelsea Islan. Salah satunya adalah Actress of
the Year di Kids Choice Awards tahun 2015 sampai 2018 secara berturut-
turut. Selain itu, Chelsea Islan juga dinobatkan sebagai Woman of the
Year di Beauty Awards 2017.
Di luar akting, Chelsea Islan juga mendapat penghargaan, salah satunya
adalah Innovative Young Leader di Southeast Asia Young Leaders Summit
2017. Pencapaian ini diraihnya berkat kontribusinya mendorong anak-anak
muda untuk menjaga persatuan bangsa lewat komunitas Youth of Indonesia.
61
Selain itu juga Oppo mengeluarkan produk-produknya dengan harga
yang cukup terjangkau. Oppo Neo7 dihargai dengan Rp 1.389.000, kemudian
Oppo F1 dihargai dengan Rp 3.499.000, Oppo F1s dihargai Rp 3.499.000,
Oppo F3 plus Rp 5.199.000, F3 Red Edition dihargai Rp 4.100.000, F5 Rp
3.549.000, F7 dihargai Rp 4.200.000, dan yang terbaru F9 dihargai Rp
4.300.000 Dengan kisaran harga tersebut, diharapkan pangsa pasar Oppo
akan terus semakin bertambah.
B. Pembahasan Hasil Kuesioner
Sebelum melakukan analisa dalam penelitian ini lebih dahulu
dikemukakan gambaran karakteristik responden yang digunakan untuk
melengkapi penelitian, meliputi jenis kelamin, usia, pekerjaan, pengeluaran
per bulan, dan tempat tinggal.
Responden dalam penelitian ini adalah pembeli smartphone Oppo di
daerah Jabodetabek. Adapun uraian gambaran umum responden pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Karakteristik Responden
a. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik responden
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Keterangan Jumlah
Pria 32
Wanita 68
Total 100
62
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas terlihat bahwa responden dengan
jenis kelamin pria berjumlah 32 responden atau sebanyak 32%,
sedangkan jumlah responden dengan jenis kelamin wanita berjumlah
68 responden atau sebanyak 68%.
b. Karakteristik Responden Menurut Usia
Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik responden
berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Usia Responden
Keterangan Jumlah
< 20 tahun 18
21 – 30 tahun 80
31 – 40 tahun 2
41 – 50 tahun 0
> 51 tahun 0
Total 100
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 4.2 di atas terlihat bahwa responden yang
memiliki usia dibawah 20 tahun berjumlah 18 responden atau
sebanyak 18%, responden yang memiliki usia 21 hingga 30 tahun
berjumlah 80 responden atau sebanyak 80%, responden dengan usia
31 hingga 40 tahun berjumlah 2 responden atau 2%, responden yang
memiliki usia 41 s/d 50 dan diatas 51 tahun berjumlah 0 reponden
atau 0%.
c. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan
63
Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik responden
berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3
Pekerjaan Responden
Keterangan Jumlah
Pelajar/Mahasiswa 50
Karyawan/Pegawai Swasta 35
TNI/Polri 0
PNS 0
Wiraswasta 2
Ibu Rumah Tangga 9
Lainnya 4
Total 100%
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas terlihat bahwa responden yang
bekerja sebagai Pelajar/Mahasiswa berjumlah 50 responden atau
sebanyak 50%, jumlah responden yang bekerja sebagai
Karyawan/Pegawai Swasta berjumlah 35 responden atau sebanyak
35%, jumlah responden yang bekerja sebagai PNS/TNI/Polri
berjumlah 0 responden atau sebanyak 0%, jumlah responden yang
bekerja sebagai Wiraswasta berjumlah 2 reponden atau 2%, jumlah
responden yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga berjumlah 9
responden atau sebanyak 9%, jumlah responden yang memiliki
pekerjaan lainnya berjumlah 4 reponden atau 4%.
d. Karakteristik Responden Menurut Pengeluaran per Bulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik responden
berdasarkan pengeluaran per bulan dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
64
Tabel 4.4
Pengeluaran per Bulan Responden
Keterangan Jumlah
< Rp 1.000.000 41
Rp 1.000.000,- s/d Rp 3.000.000 37
> Rp 3.000.000,- s/d Rp. 5.000.000,- 15
> Rp 5.000.000,- s/d Rp. 10.000.000,- 5
> Rp 10.000.000,- 2
Total 100
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas terlihat bahwa responden yang
memiliki pengeluaran total per bulan < Rp 1.000.000,- berjumlah 41
responden atau sebanyak 41%, jumlah responden yang memiliki
pengeluaran total per bulan Rp 1.000.000,- s/d Rp 3.000.000,-
berjumlah 37 responden atau sebanyak 37%, jumlah responden yang
memiliki pengeluaran total per bulan > Rp 3.000.000,- s/d Rp
5.000.000,- berjumlah 15 responden atau sebanyak 15%, jumlah
responden yang memiliki pengeluaran total per bulan > Rp
5.000.000,- s/d Rp 10.000.000,- berjumlah 5 reponden atau 5% dan
jumlah responden yang memiliki pengeluaran total per bulan > Rp
10.000.000,- berjumlah 2 reponden atau 2%.
e. Karakteristik Responden Menurut Daerah Tempat Tinggal
Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik responden
berdasarkan daerah tempat tinggal dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
65
Tabel 4.5
Daerah Tempat Tinggal Responden
Keterangan Jumlah
Jakarta 32
Bogor 32
Depok 11
Tangerang 23
Bekasi 2
Lainnya 0
Total 100
Sumber: data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan Tabel 4.5 di atas terlihat bahwa responden yang
memiliki daerah tempat tinggal di Jakarta berjumlah 32 responden
atau sebanyak 32%, jumlah responden yang memiliki daerah tempat
tinggal di Bogor berjumlah 32 responden atau sebanyak 32%, jumlah
responden yang memiliki daerah tempat tinggal di Depok berjumlah
11 responden atau sebanyak 11%, jumlah responden yang memiliki
daerah tempat tinggal di Tangerang berjumlah 23 reponden atau
23%, jumlah responden yang memiliki daerah tempat tinggal di
Bekasi berjumlah 2 reponden atau 2%, dan jumlah responden yang
memiliki daerah tempat tinggal di daerah lainnya berjumlah 0
reponden atau 0%.
2. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuesioner. Pengujian ini digunakan dengan menggunakan
Correlated Item Total Correlation, kriteria yang digunakan dalam
66
menentukan valid tidaknya pertanyaan atau pernyataan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Tingkat Kepercayaan 95% ( = 5%).
2) Jumlah responden sebanyak 30 responden untuk pra uji.
3) r hitung (tabel Correlated Item Total Correlation > r table
(tabel product moment) atau bernilai positif maka data dikatakan
valid.
Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang akan
digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil uji validitas dari
variabel harga, pesan iklan, dan celebrity endorser terhadap
keputusan pembelian smartphone Oppo di daerah Jabodetabek.
Jumlah yang digunakan untuk mengukur uji validitas dan realibilitas
sebanyak 30 sampel, data ini tidak digunakan lagi untuk melakukan
uji selanjutnya.
1) Variabel Harga
Tabel 4.6
Uji Validitas Variabel Harga
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Harga 1 0,967 0,361 valid
Harga 2 0,916 0,361 valid
Harga 3 0,921 0,361 valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2018
Tabel 4.6 menunjukan bahwa variabel harga memiliki
kriteria valid untuk semua pernyataan berdasarkan kriteria r
hitung lebih besar dari r tabel (0,361).
67
2) Variabel Pesan Iklan
Tabel 4.7
Uji Validitas Pesan Iklan
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Pesan Iklan 1 0,796 0,361 valid
Pesan Iklan 2 0,895 0,361 valid
Pesan Iklan 3 0,841 0,361 valid
Pesan Iklan 4 0,905 0,361 valid
Pesan Iklan 5 0,883 0,361 valid
Pesan Iklan 6 0,858 0,361 valid
Pesan Iklan 7 0,875 0,361 valid
Pesan Iklan 8 0,854 0,361 valid
Pesan Iklan 9 0,867 0,361 valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2018
Tabel 4.7 menunjukan bahwa variabel pesan iklan memiliki
kriteria valid untuk semua pernyataan berdasarkan kriteria r
hitung lebih besar dari r tabel (0,361).
3) Variabel Celebrity Endorser
Tabel 4.8
Uji Validitas Variabel Celebrity Endorser
Pernyataan r
hitung r tabel Keterangan
Celebrity Endorser 1 0,906 0,361 valid
Celebrity Endorser 2 0,913 0,361 valid
Celebrity Endorser 3 0,935 0,361 valid
Celebrity Endorser 4 0,859 0,361 valid
Celebrity Endorser 5 0,920 0,361 valid
Celebrity Endorser 6 0,912 0,361 valid
Celebrity Endorser 7 0,840 0,361 valid
Celebrity Endorser 8 0,912 0,361 valid
Celebrity Endorser 9 0,615 0,361 valid
Celebrity Endorser 10 0,754 0,361 valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2018
68
Tabel 4.8 menunjukan bahwa variabel Celebrity Endorser
memiliki kriteria valid untuk semua pernyataan berdasarkan
kriteria r hitung lebih besar dari r tabel (0,361).
4) Variabel Keputusan Pembelian
Tabel 4.9
Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian
Pernyataan r
hitung r tabel Keterangan
Keputusan Pembelian 1 0.844 0.361 valid
Keputusan Pembelian 2 0.956 0.361 valid
Keputusan Pembelian 3 0.892 0.361 valid
Keputusan Pembelian 4 0.870 0.361 valid
Keputusan Pembelian 5 0.798 0.361 valid
Keputusan Pembelian 6 0.844 0.361 valid
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2018
Tabel 4.9 menunjukan bahwa variabel Keputusan
Pembelian memiliki kriteria valid untuk semua pernyataan
berdasarkan kriteria r hitung lebih besar dari r tabel (0,361).
b. Hasil Uji Reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu (Ghozali, 2011). SPSS memberikan fasilitas untuk
mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach’s Alpha () >
0,70 (Ghozali, 2011). Perhitungan koefisien Cronbach’s Alpha
dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 23.0.
69
Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari variabel harga, pesan
iklan, celebrity endorser terhadap keputusan pembelian smartphone
Oppo di daerah Jabodetabek:
1) Variabel Harga
Tabel 4.10
Uji Reliabilitas Variabel Harga
Variabel Cronbach’s
Alpha N of Items Keterangan
Harga 0,925 3 reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2018
Tabel 4.10 menunjukan nilai Cronbach’s Alpha atas
variabel harga sebesar 0,925. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini, reliabel
karena mempunya nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70.
2) Variabel Pesan Iklan
Tabel 4.11
Uji Reliabilitas Variabel Pesan Iklan
Variabel Cronbach’s
Alpha N of Items Keterangan
Pesan Iklan 0,957 9 reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 23,0, 2018
Tabel 4.11 menunjukan nilai Cronbach’s Alpha atas
variabel pesan iklan sebesar 0,957. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini, reliabel
karena mempunya nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,70.
3) Variabel Celebrity Endorser
70
Tabel 4.12
Uji Reliabilitas Variabel Celebrity Endorser
Variabel Cronbach’s
Alpha N of Items Keterangan
Celebrity
Endorser 0,958 10 reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2018
Tabel 4.12 menunjukan nilai Cronbach’s Alpha atas
variabel Celebrity Endorser sebesar 0,958. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini,
reliabel karena mempunya nilai Cronbach’s Alpha lebih besar
dari 0,70.
4) Variabel Keputusan Pembelian
Tabel 4.13
Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian
Variabel Cronbach’s
Alpha N of Items Keterangan
Keputusan
Pembelian 0,932 6 reliabel
Sumber: data diolah dengan SPSS 23,0, 2018
Tabel 4.32 menunjukan nilai Cronbach’s Alpha atas
variabel keputusan pembelian sebesar 0,932. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini,
reliabel karena mempunya nilai Cronbach’s Alpha lebih besar
dari 0,70.
3. Statistik Deskriptif Responden
Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis data
berdasarkan atas hasil yang diperoleh dari jawaban terhadap masing-
71
masing indikator pengukur variabel. Statistik deskriptif pada penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Harga (X1)
Dalam penelitian harga (X1) ini digunakan 3 butir pertanyaan
untuk mengukur harga, yaitu:
Tabel 4.14
Harga Sesuai Dengan Manfaat Yang Dirasakan
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 7 7%
Setuju 59 59%
Ragu-ragu 30 30%
Tidak Setuju 3 3%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.14 yang menjawab sangat setuju sebanyak 7%,
setuju sebanyak 59%, ragu-ragu 30%, tidak setuju 3%, dan sangat
tidak setuju 1% mengenai harga sesuai dengan manfaat yang
dirasakan.
Tabel 4.15
Harga Sesuai Dengan Kualitas Yang Didapatkan
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 7 7%
Setuju 53 53%
Ragu-ragu 34 34
Tidak Setuju 5 5
Sangat Tidak Setuju 1 1
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.15 yang menjawab sangat setuju sebanyak 7%,
setuju sebanyak 53%, ragu-ragu 34%, tidak setuju 5%, dan sangat
72
tidak setuju 1% mengenai harga sesuai dengan kualitas yang
didapatkan.
Tabel 4.16
Harga Yang Ditawarkan Membuat Puas
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 10 10%
Setuju 51 51%
Ragu-ragu 31 31%
Tidak Setuju 7 7%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.16 yang menjawab sangat setuju sebanyak 10%,
setuju sebanyak 51%, ragu-ragu 31%, tidak setuju 7%, dan sangat
tidak setuju 1% mengenai harga yang ditawarkan membuat puas.
b. Pesan Iklan (X2)
Dalam penelitian pesan iklan (X2) digunakan 9 (sembilan) butir
pernyataan untuk mengukur pesan iklan, yaitu :
Tabel 4.17
Isi Pesan Membuat Saya Paham Manfaat dari Smartphone Oppo
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 13 13%
Setuju 58 58%
Ragu-ragu 22 22%
Tidak Setuju 6 6%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.17 yang menjawab sangat setuju sebanyak 13%,
setuju sebanyak 58%, ragu-ragu 22%, tidak setuju 6%, dan sangat
73
tidak setuju 1% mengenai isi pesan membuat paham manfaat dari
smartphone oppo.
Tabel 4.18
Isi Pesan Memotivasi Saya Untuk Membeli Smartphone Oppo
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 41 41%
Setuju 41 41%
Ragu-ragu 11 11%
Tidak Setuju 5 5%
Sangat Tidak Setuju 2 2%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.18 yang menjawab sangat setuju sebanyak 41%,
setuju sebanyak 41%, ragu-ragu 11%, tidak setuju 5%, dan sangat
tidak setuju 2% mengenai isi pesan memotivasi untuk membeli
smartphone oppo.
Tabel 4.19
Pesan Iklan Membuat Saya Berkesimpulan Positif Terhadap
Smartphone Oppo
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 42 42%
Setuju 38 38%
Ragu-ragu 17 17%
Tidak Setuju 1 1%
Sangat Tidak Setuju 2 2%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.19 yang menjawab sangat setuju sebanyak 42%,
setuju sebanyak 38%, ragu-ragu 17%, tidak setuju 1%, dan sangat
tidak setuju 2% mengenai pesan iklan membuat berkesimpulan
positif terhadap smartphone oppo.
74
Tabel 4.20
Argumen pada Pesan Menimbulkan Ketertarikan Saya
Terhadap Smartphone Oppo
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 33 33%
Setuju 44 44%
Ragu-ragu 17 17%
Tidak Setuju 5 5%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.20 yang menjawab sangat setuju sebanyak 33%,
setuju sebanyak 44%, ragu-ragu 17%, tidak setuju 5%, dan sangat
tidak setuju 1% mengenai argument pada pesan menimbulkan
ketertarikan terhadap smartphone oppo.
Tabel 4.21
Argumen dalam Pesan Menunjukan Keunggulan Produk
Smartphone Oppo
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 19 19%
Setuju 54 54%
Ragu-ragu 22 22%
Tidak Setuju 4 4%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.21 yang menjawab sangat setuju sebanyak 19%,
setuju sebanyak 54%, ragu-ragu 22%, tidak setuju 4%, dan sangat
tidak setuju 1% mengenai argument dalam pesan menunjukan
keunggulan produk smartphone oppo.
75
Tabel 4.22
Musik dalam Iklan Smartphone Oppo Mampu Menyampaikan
Pesan dengan Baik
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 17 17%
Setuju 54 54%
Ragu-ragu 20 20%
Tidak Setuju 7 7%
Sangat Tidak Setuju 2 2%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.22 yang menjawab sangat setuju sebanyak 17%,
setuju sebanyak 54%, ragu-ragu 20%, tidak setuju 7%, dan sangat
tidak setuju 2% mengenai musik dalam iklan smartphone oppo
mampu menyampaikan pesan dengan baik.
Tabel 4.23
Gerak Tubuh Bintang Iklan Smartphone Oppo Mampu
Menyampaikan Pesan dengan Baik
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 14 14%
Setuju 54 54%
Ragu-ragu 25 25%
Tidak Setuju 6 6%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.23 yang menjawab sangat setuju sebanyak 14%,
setuju sebanyak 54%, ragu-ragu 25%, tidak setuju 6%, dan sangat
tidak setuju 1% mengenai gerak tubuh bintang iklan smartphone
oppo mampu menyampaikan pesan dengan baik.
76
Tabel 4.24
Ekspresi Wajah Bintang Iklan Smartphone Oppo
Menggambarkan Informasi dengan Jelas
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 23 23%
Setuju 51 51%
Ragu-ragu 21 21%
Tidak Setuju 4 4%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.24 yang menjawab sangat setuju sebanyak 23%,
setuju sebanyak 51%, ragu-ragu 21%, tidak setuju 4%, dan sangat
tidak setuju 1% mengenai harga ekspresi wajah bintang iklan
smartphone oppo menggambarkan informasi dengan jelas.
Tabel 4.25
Suara Bintang Iklan Smartphone Oppo Dapat Didengar dengan
Jelas
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 13 13%
Setuju 63 63%
Ragu-ragu 19 19%
Tidak Setuju 4 4%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.25 yang menjawab sangat setuju sebanyak 13%,
setuju sebanyak 63%, ragu-ragu 19%, tidak setuju 4%, dan sangat
tidak setuju 1% mengenai suara bintang iklan smartphone oppo
dapat didengar dengan jelas.
77
c. Celebrity Endorser (X3)
Pada penelitian celebrity endorser (X3) menggunakan 10
(sepuluh) butir pertanyaan mengenai celebrity endorser, yaitu:
Tabel 4.26
Celebrity Endorser Memiliki Pengetahuan dalam Berkomunikasi
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 10 10%
Setuju 62 62%
Ragu-ragu 23 23%
Tidak Setuju 4 4%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.26 yang menjawab sangat setuju sebanyak 10%,
setuju sebanyak 62%, ragu-ragu 23%, tidak setuju 4%, dan sangat
tidak setuju 1% mengenai celebrity endorser memiliki pengetahuan
dalam berkomunikasi.
Tabel 4.27
Celebrity Endorser Memiliki Pengalaman dalam Berkomunikasi
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 7 7%
Setuju 41 41%
Ragu-ragu 26 26%
Tidak Setuju 18 18%
Sangat Tidak Setuju 8 8%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.27 yang menjawab sangat setuju sebanyak 7%,
setuju sebanyak 41%, ragu-ragu 26%, tidak setuju 18%, dan sangat
tidak setuju 8% mengenai celebrity endorser memiliki pengalaman
dalam berkomunikasi.
78
Tabel 4.28
Celebrity Endorser Memiliki Keterampilan dalam
Berkomunikasi
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 27 27%
Setuju 55 55%
Ragu-ragu 13 13%
Tidak Setuju 4 4%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.28 yang menjawab sangat setuju sebanyak 27%,
setuju sebanyak 55%, ragu-ragu 13%, tidak setuju 4%, dan sangat
tidak setuju 1% mengenai celebrity endorser memiliki keterampilan
dalam berkomunikasi.
Tabel 4.29
Menurut Saya Celebrity Endorser Jujur dalam Kehidupan
Sehari-hari
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 22 22%
Setuju 47 47%
Ragu-ragu 23 23%
Tidak Setuju 6 6%
Sangat Tidak Setuju 2 2%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.29 yang menjawab sangat setuju sebanyak 22%,
setuju sebanyak 47%, ragu-ragu 23%, tidak setuju 6%, dan sangat
tidak setuju 2% mengenai menurut saya celebrity endorser jujur
dalam kehidupan sehari-hari.
79
Tabel 4.30
Menurut Saya Celebrity Endorser Memiliki Integritas dalam
Bekerja
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 8 8%
Setuju 59 59%
Ragu-ragu 23 23%
Tidak Setuju 8 8%
Sangat Tidak Setuju 2 2%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.30 yang menjawab sangat setuju sebanyak 8%,
setuju sebanyak 59%, ragu-ragu 23%, tidak setuju 8%, dan sangat
tidak setuju 2% mengenai menurut saya celebrity endorser memiliki
integritas dalam bekerja.
Tabel 4.31
Menurut Saya Celebrity Endorser Dapat Dipercaya
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 21 21%
Setuju 53 53%
Ragu-ragu 20 20%
Tidak Setuju 5 5%
Sangat Tidak Setuju 1 1%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.31 yang menjawab sangat setuju sebanyak 21%,
setuju sebanyak 53%, ragu-ragu 20%, tidak setuju 5%, dan sangat
tidak setuju 1% mengenai menurut saya celebrity endorser dapat
dipercaya.
80
Tabel 4.32
Saya Memiliki Kesamaan dengan Celebrity Endorser
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 25 25%
Setuju 43 43%
Ragu-ragu 16 16%
Tidak Setuju 11 11%
Sangat Tidak Setuju 5 5%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.32 yang menjawab sangat setuju sebanyak 25%,
setuju sebanyak 43%, ragu-ragu 16%, tidak setuju 11%, dan sangat
tidak setuju 5% mengenai saya memiliki kesamaan dengan celebrity
endorser.
Tabel 4.33
Saya Merasa Familiar dengan Celebrity Endorser
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 14 14%
Setuju 43 43%
Ragu-ragu 21 21%
Tidak Setuju 18 18%
Sangat Tidak Setuju 4 4%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.33 yang menjawab sangat setuju sebanyak 14%,
setuju sebanyak 43%, ragu-ragu 21%, tidak setuju 18%, dan sangat
tidak setuju 4% mengenai saya merasa familiar dengan celebrity
endorser.
81
Tabel 4.34
Saya Menyukai Penampilan dan Kepribadian Celebrity Endorser
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 27 27%
Setuju 38 38%
Ragu-ragu 23 23%
Tidak Setuju 9 9%
Sangat Tidak Setuju 3 3%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.34 yang menjawab sangat setuju sebanyak 27%,
setuju sebanyak 38%, ragu-ragu 23%, tidak setuju 9%, dan sangat
tidak setuju 3% mengenai saya menyukai penampilan dan
kepribadian celebrity endorser.
Tabel 4.35
Saya Membeli Karena Terpengaruh Celebrity Endorser dalam
Iklan
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 22 22%
Setuju 44 44%
Ragu-ragu 20 20%
Tidak Setuju 8 8%
Sangat Tidak Setuju 6 6%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.35 yang menjawab sangat setuju sebanyak 22%,
setuju sebanyak 44%, ragu-ragu 20%, tidak setuju 8%, dan sangat
tidak setuju 6% mengenai saya membeli karena terpengaruh
celebrity endorser dalam iklan.
82
d. Keputusan Pembelian (Y)
Pada penelitian keputusan pembelian (Y) menggunakan 6
(enam) butir pertanyaan mengenai keputusan pembelian yaitu:
Tabel 4.36
Saya Merasa Smartphone Oppo Lebih Baik dari Smartphone
Lain
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 12 12%
Setuju 48 48%
Ragu-ragu 30 30%
Tidak Setuju 5 5%
Sangat Tidak Setuju 5 5%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.36 yang menjawab sangat setuju sebanyak 12%,
setuju sebanyak 48%, ragu-ragu 30%, tidak setuju 5%, dan sangat
tidak setuju 5% mengenai saya merasa smartphone oppo lebih baik
dari smartphone lain.
Tabel 4.37
Saya Memutuskan Membeli Smartphone Oppo Karena Sesuai
dengan Yang Saya Harapkan
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 11 11%
Setuju 57 57%
Ragu-ragu 26 26%
Tidak Setuju 4 4%
Sangat Tidak Setuju 2 2%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.37 yang menjawab sangat setuju sebanyak 11%,
setuju sebanyak 57%, ragu-ragu 26%, tidak setuju 4%, dan sangat
83
tidak setuju 2% mengenai saya memutuskan membeli smartphone
oppo karena sesuai dengan yang saya harapkan.
Tabel 4.38
Saya Membeli Smartphone Oppo di Dealer Terdekat
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 11 11%
Setuju 56 56%
Ragu-ragu 25 25%
Tidak Setuju 5 5%
Sangat Tidak Setuju 3 3%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.38 yang menjawab sangat setuju sebanyak 11%,
setuju sebanyak 56%, ragu-ragu 25%, tidak setuju 5%, dan sangat
tidak setuju 3% mengenai saya membeli smartphone oppo di dealer
terdekat.
Tabel 4.39
Saya Membeli Smartphone Oppo Sesuai dengan Kebutuhan
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 17 17%
Setuju 51 51%
Ragu-ragu 27 27%
Tidak Setuju 3 3%
Sangat Tidak Setuju 2 2%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.39 yang menjawab sangat setuju sebanyak 17%,
setuju sebanyak 51%, ragu-ragu 27%, tidak setuju 3%, dan sangat
tidak setuju 2% mengenai saya membeli smartphone oppo sesuai
dengan kebutuhan.
84
Tabel 4.40
Saya Membeli Smartphone Oppo Ketika Butuh Smartphone
Untuk Berkomunikasi
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 19 19%
Setuju 57 57%
Ragu-ragu 18 18%
Tidak Setuju 4 4%
Sangat Tidak Setuju 2 2%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.40 yang menjawab sangat setuju sebanyak 19%,
setuju sebanyak 57%, ragu-ragu 18%, tidak setuju 4%, dan sangat
tidak setuju 2% mengenai saya membeli smartphone oppo ketika
butuh smartphone untuk berkomunikasi.
Tabel 4.41
Cara Pembayaran Bisa Tunai atau Kredit
Jumlah Persentase
Sangat Setuju 16 16%
Setuju 44 44%
Ragu-ragu 31 31%
Tidak Setuju 6 6%
Sangat Tidak Setuju 3 3%
Total 100 100%
Sumber: olahan data kuesioner, 2018
Dari Tabel 4.41 yang menjawab sangat setuju sebanyak 16%,
setuju sebanyak 44%, ragu-ragu 31%, tidak setuju 6%, dan sangat
tidak setuju 3% mengenai cara pembayaran bias tunai atau kredit.
85
C. Hasil Uji Asumsi Klasik
1. Hasil Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji
normalitas terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual
berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji
statistik. Uji normalitas data dengan menggunakan pengolahan SPSS
23.0 menghasilkan grafik sebagai berikut
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas Secara Grafik
Sumber : data diolah dari SPSS 23.0 2018
86
Berdasarkan gambar di atas, dapat dilihat bahwa titik-titik yang
menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah
dengan garis diagonal yang menandakan bahwa model asumsi regresi
memenuhi asumsi normalitas dan model regresi layak untuk
menganalisis pengaruh variabel-variabel bebas (harga, pesan iklan, dan
celebrity endorser) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian).
Tabel 4.42
Uji Normalitas Dengan Cara Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .41833282
Most Extreme Differences Absolute .042
Positive .032
Negative -.042
Test Statistic .042
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : data diolah dari SPSS 23.0 2018
Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui bahwa nilai
unstandarized residual memiliki nilai asymp. Sig. (2-tailed) 0,200 yang
berarti > 0,05, ini membuktikan bahwa data terdistribusi dengan normal.
87
2. Hasil Uji Multikolinieritas
Tabel 4.43
Hasil Uji Multikolinieritas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Harga .752 1.330
Pesan Ikllan .495 2.019
Celebrity
Endorser .443 2.258
Sumber : data diolah dari SPSS 23.0 2018
Untuk uji multikolinieritas untuk memperoleh korelasi yang
sebenarnya yang murni tidak dipengaruhi variabel-variabel lain yang
mungkin saja berpengaruh.
Berdasarkan Tabel 4.43 di atas, dari hasil uji Variance Inflation
Factor (VIF) pada hasil output SPSS 23.0 tabel coefficient masing-
masing variabel independen memiliki VIF dengan nilai < 10 yaitu
variabel harga sebesar 1,330, variabel pesan iklan sebesar 2,019 dan
untuk variabel celebrity endorser sebesar 2,258 sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas. Sedangkan nilai
Tolerance > 0,10 yaitu untuk variabel harga sebesar 0,752, variabel
pesan iklan sebesar 0,495 dan untuk variabel celebrity endorser sebesar
0,443. Maka dapat dinyatakan model regresi linier berganda tidak
terdapat multikolinieritas antara variabel dependen dengan variabel
independen yang lain sehingga dapat digunakan dalam penelitian ini.
88
3. Hasil Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan yang lain.
Heteroskedasitas menunjukan bahwa variasi variabel tidak sama untuk
semua pengamatan. Pada heteroskedasitas kesalahan yang terjadi tidak
secara acak tetapi menunjukan hubungan sistematis sesuai dengan
besarnya satu atau lebih variabel. Uji heteroskedasitas dapat dilakukan
dengan 2 langkah, yaitu secara grafik dan secara statistik, adapun uji
heteroskedasitas adalah sebagai berikut:
a. Uji Heteroskedasitas Secara Grafik (Scatterplot)
Deteksi ada tidaknya heteroskedasitas dapat dilakukan dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot anatara
SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang diprediksi,
dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) dan
telah di studentized (Ghozalli, 2011).
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil scatterplot dapat
dilihat pada gambar berikut:
89
Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedasitas Secara Grafik
Sumber : data diolah dari SPSS 23.0 2018
Dari grafik scatterplot yang ada pada gambar di atas dapat
dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar di atas
maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas pada model regresi
(Ghozali, 2011).
b. Uji Heteroskedasitas Secara Statistik
Uji Heteroskedasitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan
uji Glesjer yaitu dengan tujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
90
pengamatan yang lain. Apabila koefisien korelasi dari masing-
masing variabel bebas ada yang signifikan pada tingkat kekeliruan
dibawah 5% mengindikasikan adanya gejala heteroskedasitas dan
jika nilai signifikan pada tingkat kekeliruan di atas 5%
mengindentifikasikan tidak adanya adanya gejala heteroskedasitas.
Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil uji Glesjer dapat
dilihat sebagai berikut
Tabel 4.44
Hasil Uji Heteroskedasitas Secara Statistik (Uji Glesjer)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .360 .194 1.853 .067
Harga .064 .049 .152 1.309 .194
Pesan Ikllan -.066 .057 -.166 -1.161 .249
Celebrity Endorser -.002 .068 -.003 -.022 .982
a. Dependent Variable: RES2
Sumber : data diolah dari SPSS 23.0 2018
Dari hasil output pada Tabel 4.44 dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi untuk variabel harga (X1) sebesar 0,194 lalu variabel
pesan iklan (X2) sebesar 0,249, variabel celebrity endorser (X3)
sebesar 0,982. Karena tingkat signifikasi > 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa pada model regresi tidak terjadi heteroskedasitas
atau disebut homoskedasitas.
91
D. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, adapun
hasil pengujian adalah sebagai berikut:
1. Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Tabel 4.45
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .113 .321 .353 .725
Harga .222 .081 .210 2.749 .007
Pesan Ikllan .269 .094 .269 2.861 .005
Celebrity Endorser .469 .112 .416 4.182 .000
Sumber : data diolah dari SPSS 23.0 2018
Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
Hasil hipotesis dalam pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.45.
Berdasarkan pada Tabel 4.45 hasil uji t di atas untuk mengetahui
besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial
(individual) terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut:
a. Pengaruh Variabel Harga (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y)
Pada Tabel 4.45 nilai t hitung untuk harga sebesar 2,749 sedangkan
nilai t tabel sebesar 1,988. Maka diketahui t hitung (2,749) > t tabel
92
(1,988) dan nilai signifikan 0,007 < 0,05. Sehingga hipotesis yang
berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara harga terhadap
keputusan pembelian diterima (Ha diterima dan Ho ditolak), artinya
secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara harga terhadap
keputusan pembelian.
b. Pengaruh Variabel Pesan Iklan (X2) terhadap Keputusan Pembelian
(Y)
Pada tabel pada Tabel 4.45 nilai t hitung untuk harga sebesar
2,861sedangkan nilai t tabel sebesar 1,988. Maka dapat diketahui t hitung
2,861 > t tabel 1,988 dan nilai signifikan 0,005 < dari 0,05. Sehingga
hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara pesan
iklan terhadap keputusan pembelian diterima (Ha diterima Ho ditolak),
artinya secara parsial terdapat perngaruh yang signifikan antara pesan
iklan terhadap keputusan pembelian.
c. Pengaruh Variabel Celebrity Endorser (X3) terhadap Keputusan
Pembelian (Y)
Pada Tabel 4.53 nilai t hitung untuk celebrity endorser sebesar 4,182
sedangkan nilai t tabel sebesar 1,988. Maka dapat diketahui t hitung
4,182 > t tabel 1,988 dan nilai signifikan sebesar 0,000 < dari 0,05.
Sehingga hipotesis yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan
antara celebrity endorser terhadap keputusan pembelian diterima (Ha
diterima dan Ho ditolak), artinya secara parsial terdapat pengaruh yang
signifikan antara celebrity endorser terhadap keputusan pembelian.
93
2. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Tabel 4.46
Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 23.848 3 7.949 44.048 .000b
Residual 17.325 96 .180
Total 41.173 99
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Celebrity Endorser, Harga, Pesan Iklan
Sumber : data diolah dari SPSS 23.0 2018
Uji Statistik F menunjukan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F
digunakan untuk memenuhi semua pengaruh variabel independen yang
diuji pada tingkat signifikan 5%. Hasil uji koefisien signifikan simultan
dapat dilihat pada Tabel 4.46 .
Nilai F hitung yang diperoleh 44,048 sedangkan nilai F tabel sebesar
2,70 maka dapat diketahui nilai F hitung 44,048 > F tabel 2,70 dengan
tingkat signifikan 0,000 karena tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05,
maka model regresi ini dapat dipakai untuk variabel keputusan pembelian
smartphone Oppo di daerah Jabodetabek. Dengan kata lain dapat
dikatakan bahwa variabel harga, pesan iklan, dan celebrity endorser
secara bersama-sama (simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel keputusan pembelian.
94
E. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Pengujian persyaratan analisis klasik dasar regresi yang telah dilakukan
sebelumnya memberikan hasil bahwa variabel-variabel yang terlibat di
dalamnya memenuhi kualifikasi persyaratan dan asumsi klasik tersebut.
Penelitian ini dilanjutkan dengan melakukan pengujian signifikansi model
dan interpretasi model regresi.
Tabel 4.47
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .113 .321 .353 .725
Harga .222 .081 .210 2.749 .007
Pesan Ikllan .269 .094 .269 2.861 .005
Celebrity Endorser .469 .112 .416 4.182 .000
Sumber : data diolah dari SPSS 23.0 2018
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di atas,
maka dapat dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 0,113 + 0,222 X1 + 0,269 X2 + 0,469 X3 + e
Dimana :
Y = Keputusan Pembelian
X1 = Harga
X2 = Pesan Iklan
X3 = Celebrity Endorser
95
F. Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel independen (harga, pesan iklan dan celebrity endorser)
dalam menjelaskan variasi variabel dependen (keputusan pembelian). Nilai
kofisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang mendekati satu
berarti adalah variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2011).
Dengan diketahui koefisien determinasi (R2) sebesar 0,566. Hasil ini
berarti variabel independen yaitu harga, pesan iklan dan celebrity endorser
hanya menjelaskan sebesar 56,6% terhadap variabel dependen yaitu
keputusan pembelian, sedangkan sisanya sebesar 43,4% dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak disertakan dalam model ini.
Tabel 4.48
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .761a .579 .566 .42482
Sumber : data diolah dari SPSS 23.0 2018
G. Pembahasan Hasil Statistik
Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda, maka menghasilkan
penelitian sebagai berikut:
1. Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Oppo
di Daerah Jabodetabek
96
Berdasarkan dari tabel koefisien uji statistik t, nilai t hitung untuk
variabel harga (X1) adalah sebesar 2,749 sedangkan t tabel sebesar 1,988.
Maka dapat diketahui t hitung > t tabel, dan nilai signifikan sebesar 0,007
lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa harga
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone
Oppo di daerah Jabodetabek.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Anshori dan Jatnika (2017), dimana harga berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan pembelian.
Hasil ini menunjukan bahwa indikator harga yaitu, harga sesuai
dengan manfaat, harga sesuai dengan kualitas produk, dan harga
memberikan kepuasaan kepada konsumen berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan pembelian smartphone Oppo di Jabodetabek. Selain
itu, hasil ini juga menunjukan keberhasilan Oppo dalam menetapkan
harga yang sesuai dengan kemauan konsumen tanpa perlu mengikuti tren
banting harga di pasar industri smartphone di Indonesia.
Kemudian hasil ini juga menunjukan kesesuaian dengan model
perilaku pembelian yang dijelaskan oleh Kotler dan Amstrong (2012),
dimana harga merupakan salah satu stimulus pemasaran yang dapat
menimbulkan proses keputusan pembelian.
2. Pengaruh Pesan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone
Oppo di Daerah Jabodetabek
97
Berdasarkan tabel koefisien uji statistik t, nilai t hitung untuk
variabel pesan iklan (X2) adalah sebesar 2,861 sedangkan t tabel sebesar
1,988, Maka dapat diketahui t hitung > t tabel, dan nilai signifikan lebih
kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pesan iklan
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone
Oppo di daerah Jabodetabek.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Maryanti dan
Rahanata (2015), Kusumaningtyas, Suharyono, dan Sunarti (2014), dan
Anggarani, Prasetyoningtias, dan Aminah (2017), dimana pesan iklan
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hasil ini menunjukan bahwa dimensi pesan iklan yaitu, isi pesan,
struktur pesan dan format pesan berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian smartphone Oppo di Jabodetabek. Kotler dan
Amstrong (2012) menyatakan bahwa iklan hanya akan berhasil jika
mendapatkan perhatian dan dikomunikasikan dengan baik. Oppo berhasil
membuat pesan iklan yang efektif sehingga mampu menarik perhatian
konsumen.
3. Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Keputusan Pembelian
Smartphone Oppo di Daerah Jabodetabek
Berdasarkan dari tabel koefisien uji statistik t, nilai t hitung untuk
variabel Celebrity Endorser (X3) adalah sebesar 4,182 sedangkan t tabel
sebesar 1,988. Maka dapat diketahui t hitung > t tabel, dan nilai
signifikan lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
98
celebrity endorser berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian smartphone Oppo di daerah Jabodetabek, dimana celebrity
endorser berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Maryanti dan
Rahanata (2015), dan Anggarani, Prasetyoningtias, dan Aminah (2017),
dimana celebrity endorser berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian.
Hasil ini menunjukan bahwa dimensi celebrity endorser yaitu,
expertise, trustworthiness, attractiveness, dan power berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone Oppo di
Jabodetabek. Selain itu, hasil ini juga sesuai dengan yang telah dijelaskan
sebelumnya yaitu pemilihan celebrity endorser yang tepat diharapkan
mampu menarik perhatian konsumen dan meningkatkan pembelian
(Shimp dan Andrews, 2013). Oppo sukses menentukan celebrity
endorser yang tepat dalam mengiklankan produknya yang membuat
konsumen semakin tertarik dengan smartphone keluaran Oppo.
4. Pengaruh Harga, Pesan Iklan dan Celebrity Endorser Terhadap
Keputusan Pembelian Smartphone Oppo di Daerah Jabodetabek
Berdasarkan hasil uji F, nilai yang diperoleh 44,048 sedangkan nilai
F tabel 2,70 maka dapat diketahui nilai F hitung 44,048 > F tabel 2,70
dengan tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan harga, pesan iklan dan celebrity endorser secara simultan
99
atau bersama-sama memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap
keputusan pembelian smartphone Oppo di daerah Jabodetabek.
Hal ini menunjukan bahwa harga, pesan iklan, dan celebrity
endorser memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap
keputusan pembelian smartphone Oppo. Sebagaimana yang dijelaskan
bahwa Oppo berhasil dalam menetapkan harga yang sesuai dengan
kemauan konsumen tanpa perlu mengikuti tren banting harga di pasar
industri smartphone di Indonesia. Kemudian pesan iklan yang
dikeluarkan Oppo terbukti efektif dalam menarik perhatian konsumen.
Dan yang terakhir pemilihan celebrity endorser yang tepat oleh Oppo
sehingga menarik perhatian konsumen akan smartphone yang
dikeluarkan oleh Oppo.
100
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis pengaruh
harga, pesan iklan dan celebrity endorser terhadap keputusan pembelian
dengan menggunakan model regresi linear berganda, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian
smartphone oppo.
2. Pesan iklan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian
smartphone oppo.
3. Celebrity Endorser berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian smartphone oppo.
4. Harga, pesan iklan dan celebrity cndorser berpengaruh secara simultan
terhadap keputusan pembelian smartphone oppo.
F. Saran
Meskipun peneliti telah menyusun penelitian dengan sebaik-baiknya tetapi
masih saja banyak kekurangan dalam penelitian ini dengan segala
keterbatasannya. Berikut adalah berbagai saran yang diajukan oleh peneliti
berdasarkan hasil penelitian :
101
1. Bagi Produsen Smartphone Oppo
a. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa harga berpengaruh
terhadap keputusan pembelian smartphone oppo di daerah
Jabodetabek. Hal ini juga dijelaskan dalam penelitian yang
menyebarkan kuesioner langsung kepada pembeli smartphone oppo
di daerah Jabodetabek. Ketatnya persaingan penjualan smartphone di
Indonesia khususnya dari segi harga, Oppo dapat menerapkan
membership atau kartu pelanggan. Dengan membership, pelanggan
bisa mendapatkan berbagai keuntungan, seperti diskon yang
diberikan hanya untuk member lalu harga khusus untuk beberapa
produk Oppo dengan syarat dan ketentuan tertenu, dan lain-lain.
Konsep membership ini sesuai dengan teori dari Kotler dan Keller
(2012), dimana program membership merupakan pembangun
loyalitas jangka panjang. Seorang pelanggan yang loyal akan
memperlihatkan perilaku pembelian yang dapat diartikan sebagai
pola pembelian yang teratur dan dalam waktu yang lama, yang
dilakukan oleh unit-unit pembuat atau pengambil keputusan (Griffin,
2002).
b. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pesan iklan
berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone oppo di
daerah Jabodetabek. Hal ini juga dijelaskan dalam penelitian yang
menyebarkan kuesioner langsung kepada pembeli smartphone oppo
di daerah Jabodetabek. Perusahaan harus tetap membuat pesan iklan
102
yang menarik sehingga tidak kalah bersaing dengan produk lain dan
meningkatkan kreativitas dalam mengiklankan produknya. Hal yang
dapat dilakukan Oppo adalah lebih menunjukan keunggulan produk
selain dari kualitas kameranya saja dalam setiap iklan yang
dikeluarkan. Seperti fitur VOOC Flash Charge pada Oppo F9
dimana pengisian daya baterai yang sangat cepat dapat dijadikan
fokus utama dalam iklan.
c. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa celebrity endorser
berpengaruh terhadap keputusan pembelian smartphone Oppo di
daerah Jabodetabek. Hal ini juga dijelaskan dalam penelitian yang
menyebarkan kuesioner langsung kepada pembeli smartphone oppo
di daerah Jabodetabek. Perusahaan harus tetap menggunakan jasa
celebrity endorser kedepannya sehingga smartphone Oppo tetap
menarik di mata konsumen. Namun Oppo masih menggunakan jasa
celebrity endorser yang sama untuk beberapa smartphone keluaran
mereka dan terlalu fokus dengan penyanyi dan aktor atau aktris
sebagai endorser mereka. Sebaiknya Oppo menggunakan jasa
celebrity endorser yang berbeda di setiap iklan smartphone keluaran
mereka agar tidak menimbulkan kesan bosan di benak konsumen dan
menggunakan jasa endorser selain penyanyi dan aktor atau aktris.
Contoh menggunakan atlet-atlet yang sedang naik daun sebagai
endorser mereka.
103
2. Untuk Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan menjadi dasar penelitian yang akan dilakukan
selanjutnya. Bagi pihak yang ingin meneliti lebih lanjut, dapat
menggunakan atau menambahkan variabel-variabel lain yang dapat
mempengaruhi keputusan pembelian, seperti kualitas produk, citra merek
dan lain-lain, bahwa masih banyaknya kekurangan dalam penelitian ini
karena keterbatasan sumber yang membahas tentang variabel lain. Selain
itu dapat juga memperluas jangkauan penelitian seperti mengambil
faktor-faktor lain dari smartphone oppo sehingga penelitian dapat
digeneralisir dan juga mampu mengidentifikasi faktor-faktor lain yang
mempengaruhi keputusan pembelian. Karena dalam penelitian ini
terdapat 43,4% faktor-faktor lain yang mempengaruhi keputusan
pembelian.
104
DAFTAR PUSTAKA
Anshori, Jatnika. 2017. Pengaruh Harga dan Celebrity Endorser Christiano
Ronaldo Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Sepakbola Nike di Planet
Sport Tunjangan Surabaya. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol. 5, No. 1.
Arens, F. William, Weigold, F. Michael and Arens, Christian. 2008. Contempory
Advertising & Intergrated Marketing Communications Thirteenth Edition.
McGraw-Hill International Edition. United States of America.
Bohang, Fatimah Kartini. 2017. Daftar 5 Smartphone Terpopuler di Dunia
Quartal-III 2017. Diambil dari
http://tekno.kompas.com/read/2017/11/10/09020097/daftar-5-smartphone-
terpopuler-di-dunia-kuartal-iii-2017. Diakses pada 27 Desember 2017.
Bohang, Fatimah Kartini. 2016. Samsung Masih Rajai Pasar Smartphone
Indonesia, ditempel Oppo. Diambil dari
https://tekno.kompas.com/read/2016/12/18/08464977/samsung.masih.rajai.p
asar.smartphone.indonesia.ditempel.oppo. Diakses pada 27 Maret 2019.
Erwin, 2015. Indonesia Empat Besar Pengguna Smartphone. Diambil dari
https://koran.tempo.co/konten/2015/01/24/363157/2016-Indonesia-Empat-
Besar-Pengguna-Smartphone. Diakses pada 1 November 2016.
Fauzi. 2016. Ini Dia Penguasa Pasar Smartphone Indonesia Tahun 2015. Diambil
dari
https://selular.id/2016/03/ini-dia-5-penguasa-pasar-smartphone-di-
indonesia-tahun-2015/. Diakses pada 27 Maret 2019.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 2011
Greendwood, Lea Green. 2012. Fashion Marketing Communications. John Wiley
and Sons. United Kingdom.
Herman. 2017. Angka Penjualan Oppo Naik 40%. Diambil dari
http://www.beritasatu.com/iptek/407445-angka-penjualan-oppo-naik-40-
persen.html. Diakses pada 12 Januari 2018.
105
Karakabu, Martin. 2017. Tiga Cara Agar Smartphone Menjadi Smart People.
https://www.kompasiana.com/martinkarakabu/5a3e042c5e13735c510c3352
/3-cara-agar-smartphone-menjadi-smartpeople. Diakses pada 27 Desember
2017.
Katadata. 2017. Samsung Masih Menguasai Pasar Smartphone Indonesia.
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/12/22/samsung-masih-
menguasai-pasar-smartphone-indonesia. Diakses pada 27 Desember 2017.
Kotler, Philip and Amstrong, Gerry. 2012. Prinsiples of Marketing. Pearson
Prentice Hall. New Jersey.
Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane. 2012. Marketing Management. 14th
Edition. New Jersey. Pearson Prentice Hall.
Kusumaningtyas, Suharyono, Sunarti. 2014. Pengaruh Pesan Iklan di Televisi
Terhadap Keputusan Pembelian (Survei pada Mahasiswa Jurusan
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Angkatan 2010/2011 yang Mengkonsumsi Es Krim Magnum). Vol. 13, No.
2.
Mariyanti, Rahanatha. 2015. Pengaruh Celebrity Endorser, dan Pesan Iklan di
Televisi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Pembelian Es Krim Walls
Magnum Belgium Chocolate. E-Jurnal Manajemen Unud. Vol. 4, No. 10.
Noviandari, Lina. 2015. Samsung Masih Kuasai Pasar Smartphone Indonesia di
Q1 2015, Evercross Nomor Dua. Diambil dari
https://id.techinasia.com/pasar-ponsel-dan-smartphone-indonesia-q1-2015.
Diakses pada 27 Maret 2019.
Prasetyonigtyas, Aminah. 2017. Pengaruh Pesan Iklan Televisi dan Celebrity
Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Ale-ale di Universitas
Esa Unggul. Forum Ilmiah. Vol. 14, No. 1.
Priyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif. Zifatama Publishing. Sidoardjo.
Shimp, A. Terrence and Andrews, J. Craig. 2013. Advertising, Promotion, and
Other Aspects of Integrated Marketing Communications. South-Western
Cengage Learning. United States of America.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Bandung.
106
Tjiptono, Fandy. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andy Offset. Yogyakarta. 2008.
Wungow, Richie. 2013. Kualitas Layanan, Citra, dan Kepuasan Pengaruhnya
Terhadap Loyalitas Pelanggan Hotel Rock Rand Manado. Jurnal EMBA.
Vol. 1, No. 3.
107
LAMPIRAN 1
KUESIONER PENELITIAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JAKARTA
Kepada Yth
Saya, M. Ralenta Cahyandy Putra, mahasiswa program studi S1 Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Saat ini saya
sedang melakukan penelitian untuk skripsi saya mengenai pengaruh harga, pesan
iklan, dan celebrity endorser terhadap keputusan pembelian smartphone Oppo,
studi kasus pada pembeli di daerah Jabodetabek. Agar penelitian ini dapat
berlangsung dengan baik, saya mengharapkan kesediaan dan bantuan dari
responden untuk dapat mengisi kuesioner ini dengan tepat dan benar. Untuk saran
dan kritik yang berkaitan dengan penelitian ini, silakan menghubungi saya melalui
email di [email protected]
Atas perhatian dan waktunya, saya ucapkan banyak terima kasih.
M. Ralenta Cahyandy Putra
Berilah tanda silang [] pada kotak yang tersedia
I. Screening
Apakah anda pernah membeli produk smartphone Oppo?
Ya, silahkan lanjutkan
Tidak, terimakasih
II. Profile
1. Nama Anda
____________
No :
108
2. Jenis kelamin anda? (pilih salah satu)
Pria Wanita
3. Usia anda saat ini?
Di bawah 20 tahun 41 – 50 tahun
20 – 30 tahun 50 tahun ke atas
31 – 40 tahun
4. Pekerjaan anda saat ini?
Pelajar/Mahasiswa Wiraswasta
Karyawan/Pegawai Swasta Ibu Rumah Tangga
TNI/POLRI
PNS
Lainya _________________
5. Pengeluaran total anda per bulan?
< Rp 1.000.000,-
Rp 1.000.000,- s/d Rp. 3.000.000,-
> Rp 3.000.000,- s/d Rp. 5.000.000,-
> Rp 5.000.000,- s/d Rp. 10.000.000,-
> Rp 10.000.000,-
6. Daerah tempat tinggal anda saat ini?
Jakarta Tangerang
Bogor Bekasi
Depok Lainya ________________
Untuk menjawab pertanyaan berikut, silakan disesuaikan dengan
pengalaman anda selama menggunakan produk smartphone Oppo, terutama
yang menyangkut harga, pesan iklan, celebrity endorser dan keputusan
pembelian anda selama menjadi pengguna smartphone Oppo. Gradasi
penilaian adalah sebagai berikut:
109
Singkatan Keterangan Penilaian
S S Sangat Setuju 5
S Setuju 4
R Ragu-ragu 3
T S Tidak Setuju 2
S T S Sangat Tidak Setuju 1
III. Harga
Pikirkan mengenai harga yang anda hubungkan dengan smartphone Oppo
dalam tiap-tiap faktor harga di bawah ini:
No Pernyataan SS S R TS STS
1
Harga yang ditawarkan smartphone
Oppo sesuai dengan manfaat yang
saya rasakan
2
Harga yang ditawarkan smartphone
Oppo sesuai dengan kualitas yang
saya dapatkan
3 Harga yang ditawarkan smartphone
Oppo membuat saya puas
IV. Pesan Iklan
Pikirkan mengenai iklan produk smartphone Oppo dalam tiap-tiap faktor
pesan iklan di bawah ini:
No Pernyataan SS S R TS STS
Isi Pesan
1
Isi pesan yang disampaikan dalam
iklan membuat saya paham manfaat
dari smartphone Oppo
2
Isi pesan dalam iklan memotivasi
saya untuk membeli smartphone
Oppo
Struktur Pesan
3 Pesan pada iklan membuat saya
berkesimpulan positif terhadap
110
smartphone Oppo
4
Argumen pada pesan iklan
menimbulkan ketertarikan saya
terhadap smartphone Oppo
5
Argumen dalam pesan iklan yang
menunjukan keunggulan produk
membuat saya memilih smartphone
Oppo
Format Pesan
6
Musik dalam iklan smartphone
Oppo mampu menyampaikan pesan
dengan baik
7
Gerak tubuh bintang iklan dalam
iklan smartphone Oppo mampu
menyampaikan pesan dengan baik
8
Ekspresi wajah bintang iklan pada
smartphone Oppo telah
menggambarkan secara jelas
informasi yang disampaikan.
9
Suara bintang iklan pada iklan
smartphone Oppo dapat didengar
dengan jelas
V. Celebrity Endorser
Pikirkan mengenai celebrity endorser pada produk smartphone Oppo dalam
tiap-tiap faktor celebrity endorser di bawah ini:
No Pernyataan SS S R TS STS
Expertise
1 Celebrity endorser memiliki
pengetahuan dalam berkomunikasi
2 Celebrity endorser memiliki
pengalaman dalam berkomunikasi
3 Celebrity endorser memiliki
keterampilan dalam berkomunikasi
Trustworthiness
4 Menurut saya celebrity endorser
jujur dalam kehidupan sehari-hari
5 Menurut saya celebrity endorser
memiliki integritas dalam bekerja
6 Menurut saya celebrity endorser
dapat dipercaya
111
Attractiveness
7 Saya memiliki kesamaan dengan
celebrity endorser
8 Saya merasa familiar dengan
celebrity endorser
9 Saya menyukai penampilan dan
kepribadian celebrity endorser
Power
10
Saya membeli smartphone Oppo
karena terpengaruh celebrity
endorser dalam iklan
VI. Keputusan Pembelian
Pikirkan mengenai keputusan pembelian yang anda hubungkan dengan
smartphone Oppo dalm tiap-tiap faktor keputusan pembelian di bawah ini:
No Pernyataan SS S R TS STS
Pilihan Produk
1 Saya merasa smartphone Oppo
lebih baik dari smartphone lain
Pilihan Merek
2
Saya memutuskan untuk membeli
smartphone Oppo karena sesuai
dengan yang saya harapkan
Pilihan Dealer
3 Saya membeli smartphone Oppo di
dealer terdekat
Jumlah Pembelian
4 Saya membeli smartphone Oppo
sesuai dengan kebutuhan
Waktu Pembelian
5
Saya membeli smartphone Oppo
ketika butuh smartphone untuk
berkomunikasi
Metode Pembelian
6 Cara pembayaran bisa secara tunai
atau kredit
112
LAMPIRAN 2
HASIL UJI VALIDITAS
2.1 Variabel Harga
Correlations
H1 H2 H3 HARGA
H1 Pearson Correlation 1 .852** .866
** .967
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
H2 Pearson Correlation .852** 1 .714
** .916
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
H3 Pearson Correlation .866** .714
** 1 .921
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
HARGA Pearson Correlation .967** .916
** .921
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2.2 Varibel Pesan Iklan
Correlations
PS1 PS2 PS3 PS4 PS5 PS6 PS7 PS8 PS9
Pesan
Iklan
PS1 Pearson Correlation 1 .784** .638
** .581
** .553
** .678
** .635
** .799
** .549
** .796
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .001 .002 .000 .000 .000 .002 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PS2 Pearson Correlation .784** 1 .693
** .763
** .695
** .743
** .740
** .740
** .806
** .895
**
Sig. (2-tailed) .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PS3 Pearson Correlation .638** .693
** 1 .851
** .771
** .630
** .553
** .629
** .730
** .841
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
.000 .000 .000 .002 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PS4 Pearson Correlation .581** .763
** .851
** 1 .843
** .783
** .752
** .612
** .801
** .905
**
113
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PS5 Pearson Correlation .553** .695
** .771
** .843
** 1 .718
** .817
** .735
** .727
** .883
**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PS6 Pearson Correlation .678** .743
** .630
** .783
** .718
** 1 .773
** .653
** .690
** .858
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PS7 Pearson Correlation .635** .740
** .553
** .752
** .817
** .773
** 1 .830
** .736
** .875
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .002 .000 .000 .000
.000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PS8 Pearson Correlation .799** .740
** .629
** .612
** .735
** .653
** .830
** 1 .695
** .854
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PS9 Pearson Correlation .549** .806
** .730
** .801
** .727
** .690
** .736
** .695
** 1 .867
**
Sig. (2-tailed) .002 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Pesan
Iklan
Pearson Correlation .796** .895
** .841
** .905
** .883
** .858
** .875
** .854
** .867
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2.3 Variabel Celebrity Endorser
Correlations
CE1 CE2 CE3 CE4 CE5 CE6 CE7 CE8 CE9 CE10
Celebrity
Endorser
CE1 Pearson Correlation 1 .888** .850
** .659
** .839
** .804
** .815
** .828
** .519
** .566
** .906
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .003 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
CE2 Pearson Correlation .888** 1 .890
** .795
** .802
** .839
** .734
** .845
** .382
* .649
** .913
**
Sig. (2-tailed) .000
.000 .000 .000 .000 .000 .000 .037 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
CE3 Pearson Correlation .850** .890
** 1 .816
** .827
** .817
** .832
** .866
** .443
* .677
** .935
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
.000 .000 .000 .000 .000 .014 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
CE4 Pearson Correlation .659** .795
** .816
** 1 .802
** .804
** .612
** .761
** .488
** .627
** .859
**
114
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
.000 .000 .000 .000 .006 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
CE5 Pearson Correlation .839** .802
** .827
** .802
** 1 .850
** .800
** .880
** .497
** .614
** .920
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
.000 .000 .000 .005 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
CE6 Pearson Correlation .804** .839
** .817
** .804
** .850
** 1 .699
** .923
** .463
** .628
** .912
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000
.000 .000 .010 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
CE7 Pearson Correlation .815** .734
** .832
** .612
** .800
** .699
** 1 .819
** .416
* .495
** .840
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
.000 .022 .005 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
CE8 Pearson Correlation .828** .845
** .866
** .761
** .880
** .923
** .819
** 1 .391
* .531
** .912
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
.033 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
CE9 Pearson Correlation .519** .382
* .443
* .488
** .497
** .463
** .416
* .391
* 1 .609
** .615
**
Sig. (2-tailed) .003 .037 .014 .006 .005 .010 .022 .033
.000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
CE10 Pearson Correlation .566** .649
** .677
** .627
** .614
** .628
** .495
** .531
** .609
** 1 .754
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000 .000 .005 .003 .000
.000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Celebr
ity
Endor
ser
Pearson Correlation .906** .913
** .935
** .859
** .920
** .912
** .840
** .912
** .615
** .754
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
2.4 Variabel Keputusan Pembelian
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6
Keputusan
Pembelian
Y1 Pearson Correlation 1 .827** .601
** .564
** .476
** 1.000
** .844
**
Sig. (2-tailed)
.000 .000 .001 .008 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Y2 Pearson Correlation .827** 1 .786
** .781
** .770
** .827
** .956
**
Sig. (2-tailed) .000
.000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
115
Y3 Pearson Correlation .601** .786
** 1 .901
** .710
** .601
** .892
**
Sig. (2-tailed) .000 .000
.000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Y4 Pearson Correlation .564** .781
** .901
** 1 .670
** .564
** .870
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000
.000 .001 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Y5 Pearson Correlation .476** .770
** .710
** .670
** 1 .476
** .798
**
Sig. (2-tailed) .008 .000 .000 .000
.008 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Y6 Pearson Correlation 1.000** .827
** .601
** .564
** .476
** 1 .844
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .008
.000
N 30 30 30 30 30 30 30
Kep
utus
an
Pe
mbe
lian
Pearson Correlation .844** .956
** .892
** .870
** .798
** .844
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N
30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
116
LAMPIRAN 3
HASIL UJI RELIABILITAS
3.1 Variabel Harga
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.925 3
3.2 Variabel Pesan Iklan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.957 9
3.3 Variabel Celebrity Endorser
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.958 10
3.4 Variabel Keputusan Pembelian
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.932 6
117
LAMPIRAN 4
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
4.1 Uji Normalitas
118
4.2 Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation .41833282
Most Extreme Differences Absolute .042
Positive .032
Negative -.042
Test Statistic .042
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
4.3 Uji Hasil Uji Heteroskedasitas Secara Grafik
119
4.4 Uji Hasil Uji Heteroskedasitas Secara Statistik (Uji Glesjer)
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .360 .194 1.853 .067
Harga .064 .049 .152 1.309 .194
Pesan Ikllan -.066 .057 -.166 -1.161 .249
Celebrity Endorser -.002 .068 -.003 -.022 .982
a. Dependent Variable: RES2
120
LAMPIRAN 5
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .360 .194 1.853 .067
Harga .064 .049 .152 1.309 .194
Pesan Ikllan -.066 .057 -.166 -1.161 .249
Celebrity
Endorser -.002 .068 -.003 -.022 .982
a. Dependent Variable: RES2
LAMPIRAN 6
ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .113 .321 .353 .725
Harga .222 .081 .210 2.749 .007
Pesan Ikllan .269 .094 .269 2.861 .005
Celebrity Endorser .469 .112 .416 4.182 .000
6.1 Hasil Uji t
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) .113 .321 .353 .725
Harga .222 .081 .210 2.749 .007
Pesan Ikllan .269 .094 .269 2.861 .005
Celebrity Endorser .469 .112 .416 4.182 .000
121
6.2 Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 23.848 3 7.949 44.048 .000b
Residual 17.325 96 .180
Total 41.173 99
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Celebrity Endorser, Harga, Pesan Iklan
6.3 Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .761a .579 .566 .42482
122
LAMPIRAN 7
DATA PENELITIAN
7.1 Variabel Harga
NO X1.2 X1.2 X1.3 TOTAL
1 4 4 4 12
2 4 4 4 12
3 4 4 4 12
4 3 3 4 10
5 4 3 4 11
6 4 4 4 12
7 4 3 5 12
8 4 4 4 12
9 3 3 3 9
10 4 4 4 12
11 4 4 4 12
12 1 1 1 3
13 3 3 3 9
14 4 4 5 13
15 4 4 4 12
16 2 2 2 6
17 3 3 3 9
18 3 4 3 10
19 4 4 4 12
20 4 5 4 13
21 4 5 4 13
22 2 2 3 7
23 4 4 4 12
24 4 4 4 12
25 4 4 5 13
26 4 4 5 13
27 3 3 3 9
28 3 4 4 11
29 4 4 4 12
30 4 4 4 12
31 5 5 4 14
32 5 5 5 15
123
33 4 4 3 11
34 3 3 2 8
35 5 4 3 12
36 4 3 4 11
37 3 4 3 10
38 3 4 4 11
39 5 4 4 13
40 4 4 4 12
41 4 3 3 10
42 4 3 4 11
43 3 3 3 9
44 4 4 3 11
45 4 4 4 12
46 3 3 3 9
47 4 4 3 11
48 4 4 3 11
49 3 4 3 10
50 5 4 4 13
51 4 4 4 12
52 4 4 4 12
53 4 4 2 10
54 4 4 5 13
55 4 3 2 9
56 3 3 2 8
57 4 4 5 13
58 4 4 5 13
59 4 5 4 13
60 2 4 3 9
61 3 4 4 11
62 4 3 2 9
63 4 4 4 12
64 3 3 3 9
65 3 3 4 10
66 4 3 4 11
67 3 3 3 9
68 4 3 4 11
69 4 3 4 11
70 3 2 3 8
71 4 4 3 11
72 3 4 4 11
73 4 3 4 11
124
74 3 4 3 10
75 4 3 4 11
76 4 2 4 10
77 4 4 5 13
78 4 3 4 11
79 4 3 4 11
80 3 3 3 9
81 5 4 4 13
82 4 3 3 10
83 4 4 3 11
84 3 4 4 11
85 4 4 4 12
86 4 5 3 12
87 3 3 4 10
88 3 3 2 8
89 4 4 3 11
90 3 3 3 9
91 3 4 4 11
92 5 5 5 15
93 3 4 4 11
94 3 3 4 10
95 4 3 3 10
96 3 3 3 9
97 4 4 4 12
98 4 2 3 9
99 4 4 4 12
100 4 4 4 12
7.2 Variabel Pesan Iklan
NO X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 TOTAL
1 4 5 5 5 4 4 4 4 5 40
2 5 4 4 4 3 4 4 4 4 36
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 42
5 5 4 3 2 2 3 2 4 3 28
6 4 4 4 4 3 3 3 3 3 31
7 4 2 4 3 4 2 3 4 2 28
8 4 4 3 4 3 3 4 4 4 33
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
125
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
11 4 4 4 5 5 5 5 4 4 40
12 1 1 1 1 1 1 2 2 2 12
13 2 2 3 2 2 3 2 2 2 20
14 4 4 3 4 3 4 4 3 4 33
15 4 4 5 5 4 4 4 4 4 38
16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27
19 3 4 3 4 4 4 4 4 4 34
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
21 4 4 5 5 4 4 3 3 4 36
22 3 4 4 4 4 2 4 4 4 33
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
24 4 4 5 5 4 4 4 4 4 38
25 3 4 4 4 4 3 3 3 4 32
26 3 4 4 4 4 3 3 3 4 32
27 5 5 3 3 4 4 5 5 3 37
28 3 3 3 2 3 2 3 3 4 26
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
30 2 2 1 2 2 2 2 1 1 15
31 4 4 5 4 5 3 3 3 4 35
32 4 4 5 5 5 4 5 5 5 42
33 4 4 4 4 4 4 4 4 5 37
34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
35 4 4 4 3 4 3 3 3 3 31
36 4 3 5 4 4 4 3 3 3 33
37 4 4 4 3 4 4 4 4 4 35
38 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34
39 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35
40 3 4 3 3 3 4 3 3 3 29
41 4 4 4 5 4 4 5 5 5 40
42 4 5 4 4 4 4 3 4 4 36
43 3 3 3 4 4 3 3 3 3 29
44 4 4 3 4 3 2 3 3 3 29
45 3 4 4 5 4 4 4 4 4 36
46 4 2 3 3 3 3 3 3 3 27
47 3 4 5 5 4 4 4 4 4 37
48 2 3 3 4 4 1 2 2 3 24
49 3 4 4 4 4 3 4 4 4 34
50 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37
126
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
52 4 4 3 3 4 4 3 4 4 33
53 4 4 3 3 4 3 3 3 4 31
54 4 5 5 5 5 5 4 5 4 42
55 4 1 4 3 4 4 4 4 4 32
56 4 5 5 3 3 4 4 4 4 36
57 5 5 5 4 3 5 4 5 5 41
58 4 5 5 4 4 4 4 5 4 39
59 5 3 4 5 5 3 5 4 5 39
60 4 5 5 4 4 5 4 5 4 40
61 4 5 4 5 5 4 4 5 4 40
62 4 5 5 4 4 4 4 4 4 38
63 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37
64 3 5 5 5 3 4 4 4 4 37
65 4 5 5 5 5 4 4 5 4 41
66 4 5 5 4 4 4 4 5 4 39
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
68 4 5 5 5 3 5 4 4 4 39
69 2 4 5 5 5 4 4 4 4 37
70 3 4 4 4 5 4 3 3 4 34
71 5 4 5 3 4 5 5 4 3 38
72 4 5 5 5 5 5 5 5 3 42
73 5 5 5 5 4 4 5 4 4 41
74 4 5 5 4 3 5 4 5 4 39
75 4 5 4 4 4 4 4 3 4 36
76 4 5 5 3 3 5 4 3 4 36
77 3 3 5 4 4 5 5 4 4 37
78 3 5 5 5 4 5 4 5 4 40
79 4 5 4 4 4 4 4 4 4 37
80 3 5 5 5 5 4 4 4 4 39
81 3 5 5 5 5 5 4 5 5 42
82 5 5 5 5 4 4 4 5 4 41
83 4 5 5 5 3 5 5 4 4 40
84 4 5 5 5 3 4 4 3 4 37
85 4 4 4 4 5 4 4 4 4 37
86 5 5 4 5 5 3 3 5 5 40
87 3 5 4 3 3 3 3 4 3 31
88 3 5 5 5 4 2 1 4 3 32
89 4 5 5 4 4 4 4 5 4 39
90 4 5 4 5 4 4 4 5 3 38
91 4 5 5 4 4 4 4 5 4 39
127
92 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
93 3 3 5 3 4 5 5 4 4 36
94 5 5 5 4 5 4 3 5 5 41
95 4 5 5 5 5 4 4 4 4 40
96 2 5 5 5 4 3 3 4 3 34
97 4 5 5 4 3 4 4 4 4 37
98 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
99 4 5 5 5 4 4 4 4 5 40
100 5 4 4 4 3 4 4 4 4 36
7.3 Variabel Celebrity Endorser
NO X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7 X3.8 X3.9 X3.10 TOTAL
1 3 4 4 4 4 5 5 5 3 4 41
2 4 3 4 4 5 4 5 4 3 4 40
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
5 3 3 5 4 3 3 3 3 4 4 35
6 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 33
7 3 4 5 5 3 3 4 3 2 4 36
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
9 3 1 2 2 1 2 2 3 1 1 18
10 4 4 4 4 4 4 4 5 2 2 37
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
13 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 23
14 5 5 4 3 3 4 5 4 2 3 38
15 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41
16 2 2 2 4 3 3 3 3 3 2 27
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
19 4 4 4 3 4 4 4 4 2 5 38
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
21 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 45
22 4 4 4 4 4 5 4 5 1 2 37
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
24 5 4 4 4 4 4 5 4 5 3 42
25 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 37
26 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 37
27 3 2 5 1 2 2 3 5 5 5 33
128
28 4 3 4 3 3 4 4 4 5 4 38
29 4 3 4 3 4 3 5 4 3 2 35
30 2 4 2 3 2 4 4 2 4 4 31
31 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 33
32 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 45
33 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 41
34 5 4 4 3 3 3 4 3 3 3 35
35 3 4 4 2 3 3 5 5 4 3 36
36 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 36
37 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 35
38 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
39 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41
40 2 3 3 2 3 3 4 3 2 1 26
41 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 36
42 5 5 5 3 4 5 5 5 5 3 45
43 4 4 4 3 4 4 4 3 2 1 33
44 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 26
45 3 3 4 3 4 4 4 5 4 5 39
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 28
47 3 3 4 2 4 4 5 4 4 4 37
48 3 2 4 4 4 4 2 4 4 1 32
49 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 38
50 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 33
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
52 3 4 4 3 4 3 5 4 2 2 34
53 4 5 3 5 2 4 4 3 4 3 37
54 4 3 5 4 4 5 3 4 5 5 42
55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
56 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 38
57 5 1 5 5 3 5 5 2 5 5 41
58 4 4 3 4 3 4 2 2 5 4 35
59 4 2 5 5 4 4 4 5 5 5 43
60 4 2 4 4 4 4 3 2 4 4 35
61 4 2 4 4 4 5 4 3 5 4 39
62 4 4 5 4 4 4 5 2 4 4 40
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
64 4 2 5 4 4 4 1 1 5 5 35
65 4 2 5 2 2 5 2 2 2 4 30
66 4 3 4 4 3 3 2 2 4 4 33
67 4 3 4 4 4 3 4 2 4 3 35
68 4 2 5 5 4 3 3 3 4 4 37
129
69 4 2 4 4 4 4 3 3 5 4 37
70 4 1 4 4 4 4 5 2 4 3 35
71 4 2 5 5 4 4 4 4 5 5 42
72 3 1 5 5 5 4 5 3 4 5 40
73 4 5 4 5 4 2 5 4 5 5 43
74 4 2 4 4 3 4 4 2 4 4 35
75 4 2 4 4 4 4 2 2 3 4 33
76 4 2 4 3 2 4 4 4 3 4 34
77 4 3 5 5 4 4 2 2 4 4 37
78 4 4 5 5 4 5 3 3 4 5 42
79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
80 4 3 5 5 4 4 5 5 5 3 43
81 5 4 5 5 5 4 4 3 5 5 45
82 4 3 5 5 4 4 2 2 4 4 37
83 4 4 5 5 4 4 2 2 5 4 39
84 4 2 5 5 2 4 4 4 4 4 38
85 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 43
86 5 3 5 5 5 5 1 1 5 3 38
87 3 4 4 3 3 4 4 2 5 4 36
88 3 1 4 5 4 2 3 4 3 3 32
89 4 3 5 4 5 5 4 4 5 5 44
90 4 1 3 4 4 5 4 4 3 5 37
91 4 3 3 4 4 5 4 4 5 5 41
92 5 4 5 5 3 5 1 4 5 5 42
93 4 2 5 5 5 5 3 3 4 5 41
94 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 45
95 4 4 4 4 4 5 5 1 5 4 40
96 4 5 3 3 3 4 2 2 5 5 36
97 3 2 4 4 3 4 1 2 4 4 31
98 4 1 3 3 4 4 4 4 5 5 37
99 3 4 4 4 4 5 5 5 3 4 41
100 4 3 4 4 5 4 5 4 3 4 40
130
7.4 Variabel Keputusan Pembelian
NO Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 TOTAL
1 3 4 5 5 5 3 25
2 3 3 4 3 4 3 20
3 3 4 4 4 4 3 22
4 5 5 5 5 5 5 30
5 4 4 3 5 3 4 23
6 3 3 3 3 2 3 17
7 4 4 3 2 4 4 21
8 4 4 4 4 4 4 24
9 1 1 1 1 3 1 8
10 4 4 4 4 4 4 24
11 3 3 3 3 3 3 18
12 1 1 1 1 1 1 6
13 3 2 2 2 1 3 13
14 3 4 5 5 5 3 25
15 5 5 5 5 4 5 29
16 2 2 2 2 2 2 12
17 3 3 3 3 3 3 18
18 3 3 3 3 3 3 18
19 3 4 4 4 4 3 22
20 3 3 3 3 3 3 18
21 4 5 4 4 5 4 26
22 3 3 4 4 2 3 19
23 4 4 4 4 4 4 24
24 3 4 4 4 4 3 22
25 4 4 5 5 5 4 27
26 4 4 5 5 5 4 27
27 3 4 2 3 5 3 20
28 1 3 4 4 4 1 17
29 4 4 4 4 5 4 25
30 2 3 4 5 4 2 20
31 4 5 4 5 5 5 28
32 4 5 4 4 4 5 26
33 3 3 4 4 4 5 23
34 4 4 4 4 4 4 24
35 2 4 1 4 3 5 19
36 4 4 3 3 4 4 22
131
37 3 4 4 4 4 3 22
38 4 5 4 4 4 3 24
39 4 4 5 5 5 5 28
40 3 3 4 3 3 3 19
41 3 4 4 5 5 5 26
42 3 4 4 4 2 4 21
43 4 4 4 4 4 4 24
44 2 3 2 3 3 3 16
45 4 4 4 4 4 4 24
46 3 3 4 4 4 4 22
47 3 3 3 4 4 4 21
48 1 2 3 4 4 4 18
49 4 4 4 4 4 4 24
50 3 3 5 4 5 5 25
51 4 4 4 4 4 3 23
52 3 2 3 3 4 4 19
53 1 4 4 4 5 5 23
54 5 5 3 4 4 5 26
55 4 4 4 4 4 4 24
56 4 4 4 4 4 4 24
57 5 3 3 5 3 5 24
58 4 4 4 4 4 2 22
59 3 4 5 4 4 3 23
60 4 4 4 3 4 4 23
61 4 3 4 3 4 3 21
62 4 4 4 4 4 4 24
63 5 5 4 4 4 4 26
64 4 4 4 4 4 4 24
65 3 4 3 3 3 4 20
66 4 4 3 4 4 3 22
67 4 4 4 3 3 4 22
68 4 3 3 3 4 4 21
69 4 4 4 4 4 4 24
70 4 4 4 4 4 2 22
71 4 4 2 3 4 4 21
72 5 4 4 4 3 4 24
73 5 4 4 4 4 4 25
74 4 3 4 5 4 4 24
75 3 3 4 4 3 2 19
76 4 3 3 3 4 3 20
77 5 4 4 4 5 4 26
132
78 5 3 3 4 4 3 22
79 4 4 4 4 4 3 23
80 3 3 3 3 3 4 19
81 5 4 4 5 5 3 26
82 4 4 4 3 4 4 23
83 4 3 4 3 4 4 22
84 4 4 3 4 4 4 23
85 4 5 4 5 5 4 27
86 3 4 4 4 5 5 25
87 2 5 3 3 4 3 20
88 4 4 4 3 3 3 21
89 4 3 3 3 4 4 21
90 4 4 4 4 4 4 24
91 4 4 4 4 4 4 24
92 5 5 5 5 5 5 30
93 4 4 3 4 4 4 23
94 4 4 4 4 4 5 25
95 5 4 3 3 4 4 23
96 4 4 3 3 4 2 20
97 4 4 4 4 3 3 22
98 4 4 4 4 3 5 24
99 3 4 5 5 5 3 25
100 3 3 4 3 4 3 20