ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan...

48
Kode/Rumpun: 574/Akuntansi LAPORAN HASIL PENELITIAN ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA MOTOR DI KALANGAN MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI MEDAN Dibiayai dengan DIPA Polmed.Kemendikbud Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan Nomor: 235/PLS.2/PM/2013 Oleh: ASMALIDAR,S.E.,M.Si NIDN 0019047205 Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) POLITEKNIK NEGERI MEDAN 2013

Transcript of ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan...

Page 1: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

Kode/Rumpun: 574/Akuntansi

LAPORAN HASIL PENELITIAN

ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN

SEPEDA MOTOR DI KALANGAN MAHASISWA

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Dibiayai dengan DIPA Polmed.Kemendikbud

Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Kegiatan

Nomor: 235/PLS.2/PM/2013

Oleh:

ASMALIDAR,S.E.,M.Si NIDN 0019047205

Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

(UPPM)

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

2013

Page 2: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan dan

hidayah-Nya sehingga penelitian ini dapat selesai dilaksanakan. Penelitian ini

dilatarbelakangi oleh fenomena banyaknya masyarakat yang menggunakan sepeda motor

sepeda motor sebagai moda transportasi dalam kegiatan sehari-hari, termasuk mahasiswa

Politeknik Negeri Medan.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang faktor-faktor yang

medorong mahasiswa untuk menggunakan sepeda motor dan bagaimana upaya yang dapat

diambil agar mahasiswa menggunakan alternative moda transporatasi lainnya. Dengan

demikian, dapat diambil kebijakan untuk mengurangi kemacetan jalan raya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu penelitian ini,

terutama kepada Politeknik Negeri Medan dan Kementrian Pendidikan Nasional yang

mendanai penelitian ini. Terima kasih juga diucapkan kepada seluruh mahasiswa Politeknik

Negeri Medan yang menjadi responden penelitian ini.

Medan, Oktober 2013

Peneliti

Page 3: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

iii

ABSTRAK

Kebutuhan alat transportasi yang semakin meningkat sudah tidak dapat dihindari lagi.

Apalagi kemampuan masyarakat untuk memperoleh atau menggunakan alat transportasi

semakin meningkat akibat pendapatan masyarakat yang juga semakin meningkat. Hal ini juga

berlaku bagi mahasiswa di Politeknik Negeri Medan, yang menggunakan sepeda motor

berbagai merek sebagai moda transportasi sehari-hari. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu

menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam menggunakan sepeda

motor sebagai moda transportasi dan faktor-faktor yang menjadi menjadi pertimbangan

dalam pemilihan brand sepeda motor tertentu. Metode analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Analitical Hierarchy Process (AHP) yang dapat menunjukkan hirarki

prioritas mahasiswa memilih salah satu brand tertentu. Variabel keputusan dalam pemilihan

suatu brand yang dianalisis dalam penelitian ini adalah harga, model, perawatan, harga suku

cadang, pemakaian bahan bakar, kemudahan mendapatkan suku cadang dan harga jual

kembali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang menjadi pertimbangan

dalam membeli sepeda motor adalah kenyamanan sepeda motor, pertimbangan adalah harga

jual kembali sepeda motor, keiritan sepeda motor dalam mengkonsumsi bahan bakar serta

kemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. Sedangkan

ketersediaan varian sepeda motor dan harga sepeda motor bukan merupakan faktor penting

yang menjadi pertimbangan dalam membeli sepeda motor. Merek sepeda motor yang paling

disukai mahasiswa Politeknik Negeri Medan adalah Honda. Kemudian disusul oleh Yamaha

dan Kawasaki. Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda motor yang kurang digemari oleh

mahasiswa.

Keywords: Analitical Hierarchy Process, brand, moda transportasi, pilihan sepeda motor

Page 4: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN i

KATA PENGANTAR ii

ABSTRAK iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR GAMBAR v

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR LAMPIRAN vii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang 1

1.2. Permasalahan Penelitian 3

1.3. Tujuan Penelitian 3

1.4. Manfaat Penelitian 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1. Teori Permintaan 4

2.2. Bauran Pemasaran 4

2.3. Brand 6

2.4. Perilaku Konsumen dan Keputusan Pembelian 8

BAB III METODE PENELITIAN 10

3.1. Jenis dan Sumber Data 10

3.2. Lokasi Penelitian 10

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 11

3.4. Metode Analisis 11

3.5. Penerapan Model AHP dalam Identifikasi Faktor Penentu

Konsumen dalam Memilih Sepeda Motor

20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS PEMBAHASAN 22

4.1. Karakteristik Responden 22

4.2. Faktor Pendorong Penggunaan Sepeda Motor sebagai Moda

Transportasi Utama

27

4.3. Faktor Pertimbangan dalam Pemilihan Merek Sepeda Motor 29

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 31

5.1. Kesimpulan 31

5.2. Saran 31

LAMPIRAN

Page 5: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

v

DAFTAR GAMBAR

No Judul Gambar Halaman

Gambar 3.1 Struktur Hirarki Penelitian 21

Gambar 4.1 Jenis Kelamin Responden 22

Gambar 4.2 Asal Responden 23

Gambar 4.3 Jumlah Sepeda Motor yang Dimiliki oleh Rumah Tangga

Responden

23

Gambar 4.4 Cara Responden Membeli Sepeda Motor 24

Gambar 4.5 Kondisi Sepeda Motor yang Dibeli Responden 25

Gambar 4.6 Kepemilikan Surat Izin Mengemudi 26

Gambar 4.7 Faktor Penentu Pembelian Sepeda Motor 29

Gambar 4.8 Merek Sepeda Motor yang Dipilih Mahasiswa 30

Page 6: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

vi

DAFTAR TABEL

No Judul Tabel Halaman

Tabel 1.1 Produksi, Penjualan dan Ekspor Sepeda Motor Indonesia 2

Tabel 3.1 Matriks Perbandingan Berpasangan 16

Tabel 3.2 Skala Penilaian Perbandingan 17

Tabel 3.3 Pembangkit Random (RI) 19

Tabel 4.1 Jangka Waktu Responden Mengganti Sepeda Motor yang Lama

dengan yang Sepeda Motor Baru

24

Tabel 4.2 Jenis Moda Transportasi ke Kampus yang Lebih Disenangi 26

Tabel 4.3 Faktor Pendorong Mahasiswa Menggunakan Sepeda Motor ke

Kampus

27

Tabel 4.4 Pilihan Moda Transportasi jika Terjadi Peningkatan Harga BBM 28

Page 7: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

vii

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Tabel Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 34

Lampiran 2 Hasil Print Out Analisis AHP dengan Expert Choice 41

Page 8: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi dalam beberapa tahun

terakhir. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak tahun 2005

– 2010 mencapai 5,7% per tahun (BPS, 2011). Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi

tersebut menyebabkan kebutuhan alat transportasi yang cukup tinggi pula. Untuk

menjalankan aktivitasnya sehari-hari, masyarakat membutuhkan alat transportasi semakin

besar. Ditambah lagi pertumbuhan penduduk Indonesia yang rata-rata mencapai 1,49% setiap

tahun, sehingga pada tahun 2010 berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk

Indonesia mencapai 237,6 juta.

Kebutuhan alat transportasi yang semakin meningkat sudah tidak dapat dihindari lagi.

Apalagi kemampuan masyarakat untuk memperoleh atau menggunakan alat transportasi

semakin meningkat akibat pendapatan masyarakat yang juga semakin meningkat. Pada tahun

2005, pendapatan per kapita masyarakat Indonesia sebesar US$ 1.250. Pendapatan per kapita

tersebut meningkat sebesar 107% pada tahun 2010, menjadi US$ 2.590 (setara dengan

Rp24,3 juta). Besarnya pertumbuhan pendapatan per kapita masyarakat, menyebabkan

masyarakat memiliki kemampuan untuk membeli alat transportasi seperti mobil, sepeda

motor dan lain-lain. Khususnya bagi masyarakat golongan menengah ke bawah, saat ini

sepeda motor menjadi pilihan yang paling utama sebagai alat transportasi. Berdasarkan data

BPS jumlah sepeda motor di Indonesia pada tahun 2005 mencapai 28,5 juta unit meningkat

jumlahnya menjadi 61,1 juta unit pada tahun 2010 atau tumbuh 114 persen.

Pemilihan sepeda motor sebagai alat transportasi bagi masyarakat golongan menengah ke

bawah dilatarbelakangi pada berbagai faktor seperti pendapatan yang masih belum begitu

besar, transpotasi umum yang semakin buruk, harga BBM (Bahan Bakar Minyak) yang

murah, keiritan penggunaan BBM, dan pengaturan waktu perjalanan yang lebih fleksibel.

Faktor lain yang juga mendukung meningkatnya penggunaan sepeda motor di kalangan

masyarakat yakni mudahnya masyarakat membeli sepeda motor dengan cara kredit. Beberapa

lembaga pembiayaan seperti ADIRA, WOM Finance, dan lain-lain memberikan kemudahan

Page 9: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

2

bagi masyarakat khususnya masyarakat dengan pendapatan menengah ke bawah untuk

membeli sepeda motor.

Pada saat ini pasar sepeda motor dikuasai oleh beberapa brand seperti Honda, Yamaha,

Suzuki dan Kawasaki. Produksi sepeda motor tersebut sudah dilakukan di Indonesia, bahkan

Indonesia sudah mampu mengekspor sebagian sepeda motor yang diproduksi ke luar negeri.

Pada tahun 2006, produksi sepeda motor Indonesia berjumlah 4.458.886 unit. Lima tahun

kemudian (2011), produksi sepeda motor Indonesia menjadi 8.006.293 unit atau tumbuh

79,5%. Besarnya pertumbuhan produksi sepeda motor Indonesia menunjukkan bahwa

permintaan sepeda motor di Indonesia semakin meningkat.

Tabel 1.1 Produksi, Penjualan dan Ekspor Sepeda Motor Indonesia

Tahun Produksi Penjualan Ekspor

2006 4.458.886 4.428.274 42.448

2007 4.722.521 4.688.263 25.632

2008 6.264.265 6.215.831 62.968

2009 5.884.021 5.881.777 29.815

2010 7.395.390 7.398.644 29.395

2011 8.006.293 8.043.535 31.357

Sumber: Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), 2012

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa produksi dan penjualan sepeda motor di

Indonesia mengalami peningkatan yang cukup besar dari tahun 2006 hingga 2010.Hanya saja

pada tahun 2009, jumlah produksi dan penjualan mengalami penurunan dibanding tahun

2008, diakibatkan terjadinya krisis ekonomi global. Namun pada tahun 2010, produksi dan

penjualan sepeda motor mengalami peningkatan kembali. Hingga tahun 2011, produknya

telah mencapai 8.006.293, sedangkan penjualannya mencapai 8.043.535. Setiap hari

penjualan sepeda motor mencapai 24.429 unit per hari. Lebih besarnya statistik penjualan

sepeda motor dibandingkan produksi sepeda motor menunjukkan adanya sepeda motor impor

yang masuk ke Indonesia. Saat ini dalam Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI),

yang menjadi anggotanya antara lain Honda, Yamaha, Suzuki, Kawasaki, Kanzen, dan TVS.

Sedangkan brand sepeda motor lainnya masih tidak begitu besar kontribusinya, dan brand ini

diimpor dari negara asalnya. Kelebihan dari produksi sepeda motor Indonesia diekspor ke

beberapa negara.

Page 10: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

3

Bagi mahasiswa, sepeda motor juga merupakan alat transportasi yang paling banyak

digunakan. Penggunaan sepeda motor menjadi alternatif moda transportasi yang mendukung

kegiatan mobilitas mahasiswa. Brand sepeda motor yang digunakan mahasiswa juga sangat

beragam, namun hampir keseluruhannya masih terkonsentrasi pada brand tertentu seperti

Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki. Persaingan yang ketat membuat para produsen

sepeda motor mengarahkan penjualannya kepada mekanisme pasar, bagaimana

memposisikan pemasar untuk selalu dapat mengembangkan inovasi bentuk dan fitur sepeda

motor.

Berdasarkan data dari AISI (2012), pencapaian penjualan sepeda motor cukup beragam.

Sepanjang Januari hingga April 2012, produsen Honda berhasil membukukan penjualan

1.408.744 unit, pada bulan April 2012, produk Honda mampu terserap pasar sebanyak

344.349 unit. Catatan apik ini membawa Honda di peringkat pertama pasar motor di Tanah

Air, meninggalkan kompetitor lainnya. Sementara itu, Yamaha berada di posisi kedua.

Produsen berlambang garpu tala ini menorehkan penjualan 236.185 unit di bulan April,

adapun total penjualan dari Januari-April sebanyak 948.473 unit. Posisi selanjutnya masing-

masing diisi oleh Suzuki dan Kawasaki. Total penjualan Suzuki dari Januari-April sebanyak

168.084 unit, sedangkan di bulan April mereka menjual 30.385 unit. Kawasaki yang masih

mengandalkan segmen motor sport mencatatkan penjualan sebanyak 9.717 unit di bulan lalu,

dengan total penjualan 41.210 unit sepanjang 2012. Dengan demikian persaingan penjualan

sepeda motor di Indonesia cukup tinggi.

Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat maka produsen sepeda motor harus

mampu memberikan kepuasan terhadap konsumennya seperti menghasilkan produk dengan

kualitas yang baik, harga lebih murah, suku cadang yang terjamin, dan performa mesin.

Mahasiswa sebagai salah satu konsumen sepeda motor juga memiliki faktor-faktor

pendukung dalam memilih satu brand tertentu.

Berdasar uraian di atas, maka perlu dilakukan analisis tentang Faktor Penentu pemilihan

sepeda motor di kalangan mahasiswa Politeknik negeri Medan. Di samping itu, semakin

banyaknya jumlah siswa menyebabkan semakin banyaknya kenderaan bermotor. Peminatan

terhadap sepeda motor tertentu didukung oleh beberapa faktor. Kajian ini akan mengalisis

faktor yang mempengaruhi pemilihan kenderaan roda dua pada Mahasiswa Politeknik

Medan.

Page 11: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

4

1.2. Permasalahan Penelitian

Masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Faktor apa yang mendorong mahasiswa Politeknik Negeri Medan menggunakan sepeda

motor sebagai moda tranportasi ke kampus?

2. Faktor-faktor apakah yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan brand sepeda motor

bagi Mahasiswa Politeknik Negeri Medan?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Menganalisis faktor-faktor yang mendorong mahasiswa Politeknik Negeri Medan

menggunakan sepeda motor sebagai moda transportasi ke kampus

2. Menganalisis faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan brand sepeda

motor bagi Mahasiswa Politeknik Negeri Medan

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Memberikan informasi tentang faktor utama yang menyebabkan mahasiswa Politeknik

negeri Medan menggunakan sepeda motor sebagai moda tranportasi ke kampus.

2. Menjelaskan faktro-faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan brand sepeda

motor oleh mahasiswa Politeknik Negeri Medan.

Page 12: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Secara sederhana, pemilihan seseorang terhadap pembelian suatu barang dipengaruhi oleh

beberapa faktor. Dalam teori mikro ekonomi ditunjukkan bahwa ada pengaruh yang negatif

antara harga barang dan jumlah barang yang diminta. Dalam pengembangannya faktor-faktor

yang menentukan seseorang dalam memilih sepeda motor dapat dilandasi oleh beberapa

variabel seperti faktor keamanan, kenyamanan, biaya, waktu, fitur kenderaan dan promosi.

2.1.Teori Permintaan

Permintaan merupakan jumlah barang atau jasa yang diminta oleh konsumen pada tingkat

harga yang berlaku tertentu. permintaan (demand) sebagai barang atau jasa yang rela dan

mampu dibeli oleh konsumen. Sementara itu, Sukirno (2002) menjelaskan teori permintaan

sebagai bagaimana seseorang atau atau konsumen sebagai pembeli memiliki sikap bahwa jika

harga suatu barang semakin meningkat maka jumlah barang yang diminta menjadi semakin

menurun.

Hukum permintaan menjelaskan bahwa ada hubungan negatif antara harga dan permintaan.

Hukum permintaan menyatakan bahwa bila harga suatu barang mengalami kenaikan maka

permintaan akan mengalami penurunan.

Selain harga, faktor yang dapat mempengaruhi permintaan barang antara lain adalah selera,

trend, promosi, pendapatan masyarakat, dan lain-lain. Dengan berubahnya variabel-variabel

tersebut maka akan menyebabkan terjadinya perubahan pada permintaan barang.

2.2. Bauran Pemasaran

Dalam meningkatkan penjualannya, maka salah upaya yang dilakukan oleh produsen adalah

melaksanakan bauran pemasaran atau marketing mix. Kegiatan ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi yang positip terhadap penjualan produk. Persaingan industri sejenis

yang semakin ketat, menyebabkan setiap perusahan harus dapat melakukan strategi bauran

pemasaran yang tepat sehingga dapat memenangkan persaingan.

Dalam melaksanakan kegiatan pemasaran, perusahaan mengkombinasikan empat variabel

dalam strategi pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat dan promosi. Menurut

Page 13: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

6

Swasta dan Irawan (2002), marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau

kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, struktur

harga, kegiatan promosi dan kegiatan distribusi.

Adapun penjelasan terhadap kegiatan-kegiatan dalam bauran pemasaran adalah:

1. Produk (Product)

Produk adalah variabel pemasaran yang berhubungan langsung dengan keinginan dan

kebutuhan konsumen. Produk dari suatu barang merupakan bagian terpenting dari kegiatan

pemasaran karena jika produsen yang menghasilkan produk yang tidak baik, maka produk

tersebut akan tidak disenangi oleh konsumen. Produk yang dihasilkan harus sesuai dengan

keinginan konsumen dan dengan demikian produk tersebut menjadi diminati oleh masyarakat

dan mendatangkan keuntungan yang besar bagi produsen.

2. Harga (Price)

Harga merupakan nilai dari suatu barang yang ditetapkan oleh produsen. Respon yang

diberikan oleh responden dapat bernilai positip dan dapat pula bernilai negatip. Produsen

akan berespon positip jika harga barang masih lebih rendah dibandingkan harga barang

sejenis di wilayahnya atau masyarakat merasa bahwa barang yang dibeli olehnya masih

relatif terjangkau. Penentuan harga harus berlandaskan kepada harga barang sejenis,

perbedaan produk yang dipasarkan, dan biaya memproduksi barang tersebut.

3. Promosi (Promotion)

Promosi merupakan salah satu aspek penting dalam pemasaran suatau barang. Hal ini

disebabkan karena promosi dapat menimbulkan perubahan dari perusahaan. Promosi tidak

hanya dilakukan oleh perusahaan atau penjual jasa tetapi juga oleh pembeli yang sering

menggunakanannya dengan menggunakan biro jasa promosi.

4. Tempat (Place)

Tempat mengacu kepada dimana barang tersebut akan dipasarkan. Suatu wilayah memiliki

kekhasan masing-masing. Keputusan suatu pimpinan perusahaan untuk menjual suatu produk

pada suatu barang dapat berbeda harganya untuk tempat lain.

Page 14: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

7

2.3. Brand

Brand atau merek merupakan atribut yang mencerminkan identitas yang dapat membedakan

suatu produk perusahaan dengan produk pesaing. Brand perlu diciptakan, dipelihara,

dilindungi untuk meningkatkan citra suatu produk. Para pakar pemasaran mengatakan bahwa

pemberian brand adalah seni dan bagian yang paling penting dalam pemasaran. Selain itu,

brand juga dapat membantu perusahaan untuk menjelaskan posisi pasar dari produk. Brand

menjadi cerminan bagaimana kualitas, nilai, dan karakter dari suatu produk.

Pengertian brand menurut Simamora (2001) adalah nama, tanda, istilah, symbol, desain atau

kombinasinya yang ditujukan untuk mengidentifikasi dan mendiferensial (membedakan)

barang atau layanan suatu penjual dari barang atau layanan penjual lain. Sedangkan Lamb,

Hair dan McDaniel (2001) berpendapat bahwa pengertian brand sebagai suatu nama, istilah,

symbol, desain atau gabungan keempatnya, yang mengindentifikasikan produk para penjual

dan membedakannya dari produk pesaing.

Pada hakikatnya brad mengindentifikasikan penjual dan pembeli. Menurut Kotler (2000),

brand memiliki enam tingkatan yakni:

1. Atribut (merek mengingatkan pada atribut-artibut tertentu)

2. Manfaat (merek diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan emosional)

3. Nilai (merek menggambarkan nilai dari produsen)

4. Budaya (merek dapat mewakili budaya tertentu)

5. Kepribadian ( merek mencerminkan kepribadian tertentu)

6. Pemakai (merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau menggunakan produk)

Dalam membentuk brand, hendaknya produsen tidak hanya menjadikannya sebagai nama

(atribut) saja, tetapi produsen harus membuat tujuan dari brand sehingga pada tingkatan

akhirnya, brand mencerminkan kualitas pemakainya. Bagi produsen brand harus dapat

menjadi image (pandangan) dari produk. Pandangan konsumen terhadap suatu merek

merupakan hal yang sangat penting dalam strategi pemasaran.

Brand image merupakan deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek

tertentu (Kotler, 2000) dan (Tjiptono, 2005). Menurut Aaker (dalam Simamora, 2001), brand

image adalah bagaimana merek dipersepsikan konsumen. Lebih lanjut Hapsari (2007)

mengambil beberapa kesimpulan tentangbrand image sebagai berikut:

Page 15: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

8

1. Brand image merupakan pemahaman konsumen mengenai merek secara keseluruhan.

2. Brand image tidak semata ditentukan oleh bagaimana pemberian nama yang baik kepada

sebuah produk, tetapi juga dibutuhkan bagaimana cara memperkenalkan produk tersebut

agar dapat menjadi sebuah memori bagi konsumen dalam membentuk suatu persepsi

akan sebuah produk.

3. Brand image sangat berpatokan pada pemahaman, kepercayaan, dan pandangan atau

persepsi konsumen terhadap suatu merek.

4. Brand image dapat dianggap jenis asosiasi yang muncul di benak konsumen ketika

mengingat sebuah merek tertentu.

5. Brand image sangat berpatokan pada pemahaman, kepercayaan, dan pandangan atau

persepsi konsumen terhadap suatu merek.

6. Brand image dapat dianggap jenis asosiasi yang secara sederhana dapat muncul dalam

bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan pada suatu merek.

7. Brand image yang positif akan membuat konsumen menyukai suatu produk dengan

merek yang bersangkutan di masa depan.

8. Brand image merupakan faktor yang penting yang dapat membuat konsumen

mengeluarkan keputusan untuk mengkonsumsi bahkan sampai kepada tahap loyalitas di

dalam menggunakan suatu merek produk tertentu, karena brand image mempengaruhi

hubungan emosional antara konsumen dengan suatu merek, sehingga merek yang

penawarannya sesuai dengan kebutuhan akan terpilih untuk dikonsumsi.

2.4. Penelitian Sebelumnya

Sejumlah penelitian telah dilakukan dalam mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi

konsumen dalam memilih sepeda motor. Priyana, Deny (2013) melakukan penelitian faktor-

faktor yang mempengaruhi konsumden dalam memilih kenderaan roda dua dengan metode

Analytical Hierarchy Process. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 97 responden dan

responden yang diambil adalah konsumen yang memiliki sepeda motor bermerk Honda Supra

X 125R, Suzuki Shogun 125R, Kawasaki Joy dan Kymco Cevira 125R yang berada di

Jakarta. Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa model, harga, konsumsi BBM,

performa, fitur, handling dan uji emisi memiliki pengaruh terhadap keputusan konsumen

membeli sepeda motor. Hasil penelitiannya menjumpai bahwa Honda Supra X 125R

merupakan sepeda motor yang menjadi pilihan terbaik bagi para responden, dengan

Page 16: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

9

mengandalkan kriteria harga yang menjadi prioritas utama yang dimiliki sepeda motor

tersebut.

Nafilla (2012) melakukan penelitian tentang analisis persepsi konsumen terhadap keputusan

pembelian sepeda motor di Makasar. Peneliti mewawancarai 100 orang responden yang

memiliki sepeda motor Honda, Yamaha dan Suzuki. Dengan menggunakan metode regresi

berganda, Nafilla mendapati bahawa faktor yang mempengaruhi persepsi konsumen dalam

memilih sepeda motor adalah nilai kualitas, nilai emosional, nilai fungsional dan nilai sosial.

Variabel yang paling domiman mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor di

Makassar adalah nilai emosional yaitu rasa senang, ingin memiliki dan nyaman

mengendarainya.

Penelitian lain yang menganalisis faktor pendorong seorang konsumen membeli sepeda

motor dilakukan oleh Arsy (2012). Peneliti menganalisis pengaruh faktor budaya, sosial,

pribadi dan psikologis konsumen terhadap keputusan pembelian motor matic Yamaha.

Dengan menggunakan analisis regresi berganda, Arsy menemukan bahwa secara simultan

variabel budaya, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh terhadap keputusan pembelian motor

matic Yamaha. Namun secara parsial variabel yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian

adalah variabel pribadi yaitu umur, pendapatan, gaya hidup dan kepribadian.

Page 17: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dan dianalisis adalah data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh dari mahasiswa Politeknik Negeri Medan. Sedangkan data sekunder

diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), dan

data lainnya

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Politeknik Negeri Medan yaitu dengan mewawancarai mahasiswa

di Politeknik Negeri Medan yang memiliki sepeda motor sebagai moda transportasi ke

kampus.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Politeknik Negeri Medan yang

menggunakan sepeda motor sebagai moda transportasi ke kampus. Tidak ada informasi yang

pasti tentang jumlah sepeda motor yang digunakan mahasiswa sebagai alat transportasi ke

kampus. Namun sebagai pendekatan maka diasumsikan setiap mahasiswa memiliki sepeda

motor sebagai alat transportasinya. Jumlah mahasiswa aktif Politeknik Negeri Medan pada

Mei 2012 adalah 4538..

Teknik metode sampling yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel penelitian ini

berdasarkan rumus Slovin, yaitu

dimana:

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = besarnya error bound (maksimal 10%)

Page 18: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

11

Dengan menggunakan rumus slovin, maka jumlah sampel penelitian ini adalah:

n = 97,8 digenapkan menjadi 100 orang

Dengan menggunakan error bound sebesar 10% maka jumlah sampel dalam penelitian ini

adalah sebesar 100 orang. Mahasiswa yang menjadi sampel penelitian diambil secara random

(acak).

3.4. Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan dalam peneltian ini meliputi analisis deskriptif dan

Analytical Hierarchy Process (AHP). Secara jelasnya, metode yang digunakan antara lain

sebagai berikut:

3.4.1. Analisis Deskriptif

Analisis ini memberikan gambaran tentang karakteristik tertentu dari data yang telah

dikumpulkan. Data tersebut akan dianalisis sehingga menghasilkan gambaran tentang faktor-

faktor yang mendukung mahasiswa Politeknik Negeri Medan untuk menggunakan sepeda

motor sebagai moda transportasi. Analisis data disajikan dalam bentuk tabulasi, gambar

(chart) dan diagram.

3.4.2. Analytical Hierarchy Process

Metoda Analytical Hierrchy Process (AHP) awalnya dikembangkan oleh Prof. Thomas Lorie

Saaty dari Wharton Business School sekitar tahun 1970. Metode ini digunakan untuk mencari

rangking atau urutan prioritas dari berbagai alternatif dalam pemecahan suatu permasalahan.

Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang senantiasa dihadapkan untuk melakukan pilihan dari

berbagai alternatif. Disini diperlukan penentuan prioritas dan uji konsistensi terhadap pilihan-

pilihan yang telah dilakukan. Dalam situasi yang kompleks, pengambilan keputusan tidak

dipengaruhi oleh satu faktor saja melainkan multifaktor dan mencakup berbagai jenjang

maupun kepentingan.

Page 19: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

12

Pada dasarnya AHP adalah suatu teori umum tentang pengukuran yang digunakan untuk

menemukan skala rasio, baik dari perbandingan berpasangan yang diskrit maupun kontinu.

Perbandingan-perbandingan ini dapat diambil dari ukuran aktual atau skala dasar yang

mencerminkan kekuatan perasaan dan preferensi relatif. Metode ini adalah sebuah kerangka

untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan dengan menyederhanakan dan

mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut

kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki,

memberi nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan

mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki

prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut.

Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat menyederhanakan masalah yang kompleks dan

tidak terstruktur, strategik dan dinamik menjadi bagiannya, serta menjadikan variabel dalam

suatu hirarki (tingkatan). Masalah yang kompleks dapat diartikan bahwa kriteria dari suatu

masalah yang begitu banyak (multikriteria), struktur masalah yang belum jelas,

ketidakpastian pendapat dari pengambil keputusan, pengambil keputusan lebih dari satu

orang, serta ketidakakuratan data yang tersedia.

Metode AHP ini membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur

suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan menarik berbagai

pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. Metode ini juga menggabungkan

kekuatan dari perasaan dan logika yang bersangkutan pada berbagai persoalan, lalu

mensintesis berbagai pertimbangan yang beragam menjadi hasil yang cocok dengan

perkiraan kita secara intuitif sebagaimana yang dipresentasikan pada pertimbangan yang telah

dibuat. Selain itu AHP juga memiliki perhatian khusus tentang penyimpangan dari

konsistensi, pengukuran dan ketergantungan di dalam dan di luar kelompok elemen

strukturnya.

Analytical Hierarchy Process (AHP) mempunyai landasan aksiomatik yang terdiri dari:

1. Resiprocal Comparison, yang mengandung arti bahwa matriks perbandingan berpasangan

yang terbentuk harus bersifat berkebalikan.Misalnya, jika A adalah k kali lebih penting

dari pada B maka B adalah 1/k kali lebih penting dari A.

Page 20: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

13

2. Homogenity, yaitu mengandung arti kesamaan dalam melakukan perbandingan. Misalnya,

tidak dimungkinkan membandingkan jeruk dengan bola tenis dalam hal rasa, akan tetapi

lebih relevan jika membandingkan dalam hal berat.

3. Dependence, yang berarti setiap level mempunyai kaitan (complete hierarchy) walaupun

mungkin saja terjadi hubungan yang tidak sempurna (incomplete hierarchy).

4. Expectation, yang berarti menonjolkon penilaian yang bersifat ekspektasi dan preferensi

dari pengambilan keputusan. Penilaian dapat merupakan data kuantitatif maupun yang

bersifat kualitatif.

Secara umum pengambilan keputusan dengan metode AHP didasarkan pada langkah-langkah

berikut:

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.

2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan umum, dilanjutkan dengan kriteria–

kriteria dan alternaif–alternatif pilihan yang ingin di rangking.

3. Membentuk matriks perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi relatif

atau pengaruh setiap elemen terhadap masing–masing tujuan atau kriteria yang setingkat

diatasnya. Perbandingan dilakukan berdasarkan pilihan atau judgement dari pembuat

keputusan dengan menilai tingkat tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen

lainnya.

4. Menormalkan data yaitu dengan membagi nilai dari setiap elemen di dalam matriks yang

berpasangan dengan nilai total dari setiap kolom.

5. Menghitung nilai eigen vector dan menguji konsistensinya, jika tidak konsisten maka

pengambilan data (preferensi) perlu diulangi. Nilai eigen vector yang dimaksud adalah

nilai eigen vector maksimum yang diperoleh dengan menggunakan matlab maupun

dengan manual.

6. Mengulangi langkah 3, 4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.

7. Menghitung eigen vector dari setiap matriks perbandingan berpasangan. Nilai eigen vector

merupakan bobot setiap elemen. Langkah ini untuk mensintesis pilihan dalam penentuan

prioritas elemen–elemen pada tingkat hirarki terendah sampai pencapaian tujuan.

Page 21: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

14

8. Menguji konsistensi hirarki. Jika tidak memenuhi dengan CR < 0, 15; maka penilaian

harus diulang kembali.

Rasio Konsistensi (CR) merupakan batas ketidakkonsistenan (inconsistency) yang ditetapkan

Saaty. Rasio Konsistensi (CR) dirumuskan sebagai perbandingan indeks konsistensi (RI).

Angka pembanding pada perbandingan berpasangan adalah skala 1 sampai 9, dimana:

• Skala 1 = setara antara kepentingan yang satu dengan kepentingan yang lainnya

• Skala 3 = kategori sedang dibandingkan dengan kepentingan lainnya

• Skala 7 = kategori amat kuat dibandingkan dengan kepentingan lainnya

• Skala 9 = kepentingan satu secara ekstrim lebih kuat dari kepentingan lainnya.

Prioritas alternatif terbaik dari total rangking yang diperoleh merupakan rangking yang dicari

dalam Analytical Hierarchy Process (AHP) ini.

Dalam menyelesaikan persoalan dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) ada

beberapa prinsip dasar yang harus dipahami antara lain:

a. Decomposition

Sistem yang kompleks dapat dengan mudah dipahami kalau sistem tersebut dipecah menjadi

berbagai elemen pokok, kemudian elemen-elemen tersebut disusun secara hirarkis.

Hirarki masalah disusun untuk membantu proses pengambilan keputusan dengan

memperhatikan seluruh elemen keputusan yang terlibat dalam sistem. Sebagian besar

masalah menjadi sulit untuk diselesaikan karena proses pemecahannya dilakukan tanpa

memandang masalah sebagai suatu sistem dengan suatu struktur tertentu.

Pada tingkat tertinggi dari hirarki, dinyatakan tujuan, sasaran dari sistem yang dicari solusi

masalahnya. Tingkat berikutnya merupakan penjabaran dari tujuan tersebut. Suatu hirarki

dalam metode AHP merupakan penjabaran elemen yang tersusun dalam beberapa tingkat,

dengan setiap tingkat mencakup beberapa elemen homogen. Sebuah elemen menjadi kriteria

dan patokan bagi elemen-elemen yang berada di bawahnya. Dalam menyusun suatu hirarki

tidak terdapat suatu pedoman tertentu yang harus diikuti. Hirarki tersebut tergantung pada

Page 22: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

15

kemampuan penyusun dalam memahami permasalahan. Namun tetap harus bersumber pada

jenis keputusan yang akan diambil.

Untuk memastikan bahwa kriteria-kriteria yang dibentuk sesuai dengan tujuan permasalahan,

maka kriteria-kriteria tersebut harus memiliki sifat-sifat berikut:

1) Minimum

Jumlah kriteria diusahakan optimal untuk memudahkan analisis.

2) Independen

Setiap kriteria tidak saling tumpang tindih dan harus dihindarkan pengulangan kriteria

untuk suatu maksud yang sama.

3) Lengkap

Kriteria harus mencakup seluruh aspek penting dalam permasalahan.

4) Operasional

Kriteria harus dapat diukur dan dianalisis, baik secara kuantitatif maupun kualitatif dan

dapat dikomunikasikan.

b. Comparative Judgment

Prinsip ini berarti membuat penilaian tentang kepentingan relatif dua elemen pada suatu

tingkat tertentu dalam kaitannya dengan criteria di atasnya. Penilaian ini merupakan inti dari

AHP, karena ia akan berpengaruh dalam menentukan prioritas dari elemen-elemen yang ada

sebagai dasar pengambilan keputusan. Hasil dari penilaian ini disajikan dalam bentuk matriks

yang dinamakan matriks pairwise comparison.

Yang pertama dilakukan dalam menentapkan prioritas elemen-elemen dalam suatu

pengambilan keputusan adalah dengan membuat perbandingan berpasangan, yaitu

membandingkan berpasangan, yaitu membandingkan dalam bentuk berpasangan seluruh

kriteria untuk setiap sub sistem hirarki. Dalam perbandingan berpasangan ini, bentuk yang

lebih disukai adalah matriks, karena matriks merupakan alat yang sederhana yang biasa

dipakai, serta memberi kerangka untuk menguji konsistensi. Rancangan matrik ini

mencerminkan dua segi prioritas yaitu, mendominasi dan didominasi.

Page 23: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

16

Misalkan terdapat suatu sub sistem hirarki dengan kriteria C dan sejumlah n alternatif

dibawahnya, Ai sampai An. Perbandingan antar alternatif untuk sub sistem hirarki itu dapat

dibuat dalam bentuk matriks n n, seperti pada tabel 2.1. di bawah ini:

Tabel 3.1. Matriks Perbandingan Berpasangan

C A1 A2 A3 ….. An

A1

A2

A3

…..

An

a11

a21

a31

…..

an1

a12

a22

a32

…..

an2

a13

a23

a33

…..

an3

a1n

a2n

a3n

…..

ann

Nilai a11 adalah nilai perbandingan elemen A1 (baris) terhadap A1 (kolom) yang menyatakan

hubungan:

a. Seberapa jauh tingkat kepentingan A1 (baris) terhadap kriteria C dibandingkan dengan A1

(kolom) atau

b. Seberapa jauh dominasi A1 (baris) terhadap A1 (kolom) atau

c. Seberapa banyak sifat kriteria C terhadap A1 (baris) dibandingkan dengan A1 (kolom).

Nilai numerik yang dikenakan untuk seluruh perbandingan diperoleh dari skala perbandingan

yang disebut Saaty pada tabel 3. Apabila bobot kriteria Ai adalah Wi dan bobot elemen Wj

maka skala dasar 1-9 yang disusun Saaty mewakili perbandingan (Wi/Wj)/1. Angka-angka

absolute pada skala tersebut merupakan pendekatan yang amat baik terhadap perbandingan

bobot elemen Ai terhadap elemen Aj.

Page 24: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

17

Tabel 3.2 Skala Penilaian Perbandingan

Skala tingkat

kepentingan Definisi Keterangan

1 Sama pentingnya Kedua elemen mempunyai pengaruh yang sama

3 Sedikit lebih penting Pengalaman dan penilaian sedikit memihat satu

elemen dibandingkan dengan pasangannya

5 Lebih penting Pengalaman dan penilaian sangat memihak satu

elemen dibandingkan dengan pasangannya

7 Sangat penting

Satu elemen sangat disukai dan secara praktis

dominasinya sangat nyata dibandingkan dengan

elemen pasangannya

9 Mutlak lebih penting

Satu elemen terbukti mutlak lebih disukai

dibandingkan dengan pasangannya, pada tingkat

keyakinan yang tertinggi

2,4,6,8 Nilai tengah Diberikan bila terdapat keraguan penilaian antara

dua penilaian yang berdekatan

Kebalikan Aij = 1/Aji

Bila aktivitas i memperoleh suatu angka bila

dibandingkan dengan aktivitas j, maka j memiliki

nilai kebalikannya bila dibandingkan i

Sumber: Thomas L. Saaty (1991)

Saaty menyusun angka-angka absolute sebagai skala penilaian berdasarkan kemampuan

manusia untuk menilai secara kualitatif, yaitu melalui ungkapan sama, lemah, amat kuat, dan

absolute atau ekstrim.

Penilaian yang dilakukan oleh banyak partisipan akan menghasilkan pendapat yang berbeda

satu sama lain. AHP hanya memerlukan satu jawaban untuk matriks perbandingan. Jadi

semua jawaban dari partisipan harus dirata-ratakan. Dalam hal ini Saaty memberikan metode

perataan dengan rata-rata geometric atau geometric mean. Rata-rata geometric dipakai karena

bilangan yang dirata-ratakan adalah deret bilangan yang sifatnya rasio dan dapat mengurangi

gangguan yang ditimbulkan salah satu bilangan yang terlalu besar atau terlalu kecil.

Teori rata-rata geometric menyatakan bahwa jika terdapat n partisipan yang melakukan

perbandingan berpasangan, maka terdapat n jawaban atau nilai numerik untuk setiap

pasangan. Untuk mendapatkan nilai tertentu dari semua nilai tersebut, masing-masing nilai

harus dikalikan satu sama lain kemudian hasil perkalian itu dipangkatkan dengan 1/n. Secara

sistematis dituliskan sebagai berikut:

aij = (z1. z2. z3. …. zn)1/n

dengan:

Page 25: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

18

aij = Nilai rata-rata perbandingan berpasangan kriteria Ai dengan Aj untuk n partisipan

Zi = Nilai perbandingan antara A1 dengan Ai untuk partisipan i, dengan i = 1, 2, 3, …, n

n = Jumlah partisipan

c. Synthesis of Priority

Dari setiap matriks Pairwise Comparison kemudian dicari eigenvector dari setiap matriks

Pairwise Comparison untuk mendapatkan local priority. Karena matriks Pairwise

Comparison terdapat pada setiap tingkat, maka untuk mendapatkan global priority harus

dilakukan sintesis di antara local priority. Prosedur melakukan sintesis berbeda menurut

bentuk hirarki. Pengurutan elemen-elemen menurut kepentingan relatif melalui prosedur

sintesis dinamakan priority setting.

d. Logical Consistency

Salah satu asumsi utama model AHP yang membedakannya dengan model-model

pengambilan keputusan lain adalah tidak adanya syarat konsistensi mutlak. Dengan model

AHP yang memakai persepsi manusia sebagai inputnya maka ketidakkonsistenan mungkin

terjadi karena manusia memiliki keterbatasan dalam menyatakan persepsinya secara

konsisten terutama kalau harus membandingkan banyak kriteria. Berdasarkan kondisi ini

maka manusia dapat menyatakan persepsinya tersebut akan konsisten nantinya atau tidak.

Pengukuran konsistensi dari suatu matriks itu sendiri didasarkan atas eigenvalue maksimum.

Dengan eigenvalue maksimum, inkonsistensi yang biasa dihasilkan matriks perbandingan

dapat diminumkan.

Rumus dari indeks konsistensi adalah:

CI = (maks – n) ( n – 1)

Dengan:

CI = indeks konsistensi

(maks = eigenvalue maksimum

n = orde maktrik

Page 26: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

19

dengan merupakan eigenvalue dan n ukuran matriks. Eigenvalue maksimum suatu matriks

tidak akan lebih kecil dari nilai n sehingga tidak mungkin ada nilai CI negatif. Makin dekat

eigenvalue maksimum dengan besarnya matriks, makin konsisten matriks tersebut dan

apabila sama besarnya maka matriks tersebut konsisten 100% atau inkonsistensi 0%. Dalam

pemakaian sehari-hari CI tersebut biasa disebut indeks inkonsistensi karena rumus (2.2) di

atas memang lebih cocok untuk mengukur inkonsistensi suatu matriks.

Indeks inkonsistensi di atas kemudian diubah dalam bentuk rasio inkonsistensi dengan cara

membaginya dengan suatu indeks random. Indeks random menyatakan rata-rata konsistensi

dari matriks perbandingan berukuran 1 sampai 10 yang didapatkan dari suatu eksperimen

oleh Oak Ridge National Laboratory dan kemudian dilanjutkan oleh Wharton School.

Tabel 3.3 Pembangkit Random (RI)

N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

RI 0 0 0.58 0.9 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49

CR = CI/RI

CR = Rasio konsistensi

RI = Indeks random

Selanjutnya konsistensi responden dalam mengisi kuesioner diukur. Pengukuran konsistensi

ini dimaksudkan untuk melihat ketidak konsistensinan respon yang diberikan responden. Sato

dalam Chow and Luk (2005) telah menyusun nilai CR (Consistency Ratio) yang diizinkan

adalah CR < 0,15.

3.5. Penerapan Model AHP Dalam Mengidentifikasi Faktor Penentu Konsumen Dalam

Memilih Sepeda Motor

Penerapan model AHP dalam mengidentifikasi faktor penentu konsumen dalam memilih

sepeda motor sebagai moda trasnportasi di kalangan mahasiswa Politeknik Negeri Medan

dilakukan melalui langkah-langkah berikut:

Page 27: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

20

a. Penetapan sasaran studi

b. Penyusunan kriteria meliputi: Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki.

c. Penyusunan Alternatif meliputi : harga, model, perawatan, harga suku cadang, pemakaian

bahan bakar, kemudahan mendapatkan sparepart, dan harga jual kembali.

d. Penetapan bobot kriteria melalui kuisoner dimana mahasiswa Politeknik Negeri Medan

menjadi responden.

e. Penyusunan nilai masing-masing yakni Honda, Yamaha, Suzuki dan Kawasaki menurut

variabel-variabel operasional yang diturunkan dari kriteria

f. Perhitungan nilai hirarki prioritas pilihan jenis alternatif berdasarkan perkalian bobot

kriteria dan masing-masing dari penilaian kriteria.

Penyusunan kuisoner merupakan hal yang sangat penting untuk mendapatkan penilaian

kriteria yaitu dengan cara memasukkan elemen-elemen ke dalam perbandingan secara

berpasangan untuk memberikan penilaian tingkat kepentingan masing-masing elemen.

Penilaian dapat dilakukan dengan komparasi berpasangan yaitu dengan membandingkan

setiap elemen dengan elemen lainnya pada setiap kriteria sehingga didapat nilai kepentingan

elemen dalam bentuk pendapat yang bersifat kualitatif tersebut digunakan skala penilaian

Saaty sehingga akan diperoleh nilai pendapat dalam bentuk angka (kuantitatif).

Berdasarkan penjelasan di atas maka hirarki penentuan urutan faktor penentu pemilihan

sepeda motor sebagai moda transportasi mahasiswa Politeknik Negeri Medan adalah sebagai

berikut:

Page 28: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

21

Gambar 3.1 Struktur Hirarki Penelitian

Dalam analisis Analitical Hierarchy Process digunakan perangkat lunak Expert Choice versi

11.

Mengidentifikasi faktor penentu

mahasiswa Politeknik Negeri Medan

dalam memilih sepeda motor

Honda Yamaha Suzuki Kawasaki

Harga Model Perawatan Harga Suku

Cadang

Bahan Bakar Kemudahan

Suku Cadang

Harga Jual

Kembali

Page 29: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

22

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Responden

Pada bagian awal analisis penelitian dijelaskan tentang karakteristik responden. Gambaran

tentang karakteristik responden memberikan informasi secara deskriptif tentang profil

mahasiswa yang menggunakan sepeda motor sebagai moda transportasi ke kampus.

Karakteristik pertama yang dianalisis adalah jenis kelamin. Berdasarkan jenis kelamin,

mahasiswa yang menjadi responden relatif berimbang, yaitu 51,0% perempuan dan 49,0%

lak-laki.

Gambar 4.1. Jenis Kelamin Responden

Karakteristik kedua yang diteliti dalam kajian ini adalah asal mahasiswa. Bagi sebagian

mahasiswa di Politeknik Negeri Medan yang berasal dari luar kota tentunya akan

menggunakan moda transportasi ini karena mereka menyewa kamar (kos) dan menggunakan

sepeda motor sebagai moda transportasi. Sedangkan bagi mahasiswa yang berasal dari Kota

Medan moda transportasi dapat bermacam-macam seperti membawa mobil, di antar anggota

keluarga, dan lain-lain.

Laki-laki 49%

Perempuan 51%

Page 30: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

23

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 58,0% mahasiswa yang menjadi responden berasal dari

Kota Medan. Sedangkan yang berasal dari kabupaten/kota lainnya di Provinsi Sumatera Utara

sebanyak 38,0%. Sebagian kecil lagi yakni sekitar 4,0% responden berasal dari Provinsi

Sumatera Utara. Mereka berasal dari Jambi, Aceh, Papua dan Lampung.

Gambar 4.2. Asal Responden

Padatnya lalu lintas Kota Medan ditandai oleh banyaknya sepeda motor yang dimiliki untuk

setiap rumah tangga. Kajian ini mendapati rata-rata rumah tangga responden memiliki 2,4

unit sepeda motor atau dengan kata lain, ada 240 unit sepeda motor yang dimiliki 100

responden penelitian ini.

Gambar 4.3 Jumlah Sepeda Motor yang Dimiliki oleh Rumah Tangga Responden

4.0

38.0

58.0

0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0

Di luar Provinsi Sumut

Kab/Kota Lain di Provinsi Sumut

Medan

Persen

62.0

35.0

2.0 1.0 0

10

20

30

40

50

60

70

1 - 2 unit 3 - 4 unit 5 - 6 unit 7 - 8 unit

Pe

rse

n

Rata-rata: 2,4 unit

sepeda motor/keluarga

Page 31: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

24

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya responden (62,0%) hanya memiliki 1–2

unit sepeda motor. Sedangkan yang memiliki 3-4 unit sepeda motor per rumah tangga

mencapai 35,0%. Kajian ini juga menjumpai ada rumah tangga yang memiliki 7–8 unit

sepeda motor di rumah tangganya. Namun jumlahnya sangat kecil yaitu 1,0%.

Gambar 4.4. Cara Responden Membeli Sepeda Motor

Untuk mendapatkan sepeda motor, konsumen dapat membelinya dalam bentuk tunai maupun

kredit. Sebanyak 51,0% responden memilih membeli sepeda motor secara tunai dan 49,0%

membeli secara menyicil.

Tabel 4.1 Jangka Waktu Responden Mengganti Sepeda Motor yang Lama dengan yang

Sepeda Motor Baru

No Jangka Waktu Frequency

(%)

Cara Membeli (%)

Tunai Cicilan

1 Kurang dari 1 tahun 11,0 8,0 3,0

2 1 – 3 tahun 41,0 17,0 24,0

3 4 – 6 tahun 33,0 21,0 12,0

4 7 – 9 tahun 6,0 3,0 3,0

5 10 – 15 tahun 5,0 1,0 4,0

6 Lebih dari 15 tahun 4,0 1,0 3,0

Total 100,0 51,0 49,0

Sumber: Data Primer

Lama waktu kepemilikan sepeda motor yang dipilih oleh responden cukup bervariasi.

Sebagian besar (41,0%) responden menggunakan sepeda motor selama 1–3 tahun dan

menggantinya dengan yang baru. Sedangkan responden yang menggunakan sepeda motor 4-6

Tunai 51.0%

Cicil 49.0%

Page 32: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

25

tahun sebanyak 33,0%. Di antara responden tersebut, 11,0% responden mengaku mengganti

sepeda motornya kurang dari 1 tahun dan sekitar 4,0% responden baru mengganti sepeda

motor yang digunakannya setelah di atas 15 tahun. Bagi responden yang lama sekali

mengganti sepeda motornya yaitu di atas 10 tahun dikarenakan cara pembelian mereka yang

berbentuk cicilan. Dengan demikian, mereka masih belum dapat mengganti sepeda motor

yang baru sebelum cicilan mereka selesai dibayarkan.

Gambar 4.5 Kondisi Sepeda Motor yang Dibeli Responden

Definisi jenis sepeda motor yang dibeli oleh responden dalam penelitian ini dari kondisi

sepeda motor yaitu sepeda motor baru dan bekas (second hand). Hasil kajian mendapati

bahwa sekitar 87,0% responden membeli sepeda motor baru sebagai alat transportasi ke

kampus dan 13,0% responden mengaku memberli sepeda motor bekas (second hand).

Untuk menuju kampus, mahasiswa dapat menggunakan beberapa moda transportasi. Hasil

penelitian dengan menggunakan ranking pilihan moda transportasi yang lebih disenangi,

menunjukkan bahwa pilihan utama mahasiswa sebagai moda transportasi ke kampus adalah

sepeda motor. Selanjutnya mobil dan bus yang nyaman walaupun ongkosnya mahal. Moda

transportasi becak, sudaco dan bus yang kurang nyaman dengan ongkos murah berada pada

urutan berikutnya. Sedangkan sepeda merupakan moda transportasi yang tidak disukai oleh

mahasiswa.

Baru 87.0%

Bekas (Second hand) 13.0%

Page 33: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

26

Tabel 4.2 Jenis Moda Transportasi ke Kampus yang Lebih Disenangi

Jenis Moda Transportasi Urutan

Sepeda motor 1

Mobil 2

Bus nyaman namun mahal 3

Becak 4

Sudaco 5

Bus kurang nyaman dengan murah 6

Sepeda 7 Sumber: Data Primer

Dalam mengendarai kenderaan, setiap pengendara harus memiliki izin yang dikenal dengan

nama Surat Izin Mengemudi (SIM). Surat izin ini merupakan bukti registrasi dan identifikasi

yang diberikan Polri kepada seseorang yang telah memenuhi syarat administrasi, sehat

jasmani dan rohani serta memahami perarutan lalu lintas dan terampil mengemudikan

kenderaan bermotor. Untuk dapat mengemudikan sepeda motor, seseorang harus memiliki

SIM C. Apabila pengemudi tidak memiliki SIM maka yang bersangkutan dapat dipidana

dengan pidana kurungan paling lama 4 (empat) bulan atau denda paling banyak Rp1.000.000

(satu juta rupiah).

Gambar 4.6 Kepemilikan Surat Izin Mengemudi

Kepemilikan SIM C sebagai tanda kelayakan mengemudikan sepeda motor ternyata tidak

sepenuhnya dipenuhi oleh mahasiswa yang membawa sepeda motor. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa sekitar 51,0% responden memiliki SIM C yang berlaku dan 49,0%

Memiliki SIM C 51.0%

Tidak Punya SIM C 49.0%

Page 34: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

27

responden tidak memiliki SIM C atau SIM C yang dimiliki sudah tidak berlaku. Cukup

tingginya mahasiswa yang tidak memiliki surat izin mengemudi yang berlaku menunjukkan

bahwa tingkat kesadaran berlalu lintas di kalangan mahasiswa masih cukup rendah.

4.2. Faktor Pendorong Penggunaan Sepeda Motor sebagai Moda Transportasi Utama

Penggunaan sepeda motor di kalangan mahasiswa sudah menjadi sebuah tren. Berbagai

alasan menjadi faktor pendorong bagi kalangan anak muda untuk menggunakan kenderaan

bermotor jenis ini sebagai moda transportasi. Faktor-faktor yang mendorong mereka

menggunakan sepeda motor dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Faktor Pendorong Mahasiswa Menggunakan Sepeda Motor ke Kampus

Faktor pendorong Frekuensi (%) Urutan

Lebih cepat sampai di tempat tujuan 86 1

Lebih praktis (dapat memperkirakan waktu sampai ditujuan) 85 2

Menghindari kemacetan 79 3

Lebih ekonomis dibandingkan naik kenderaan lain 78 4

Transportasi umum yang tersedia tidak memadai 47 5

Terlanjur dibelikan oleh orang tua 46 6

Tidak ada pilihan lain, hanya sepeda motor yang tersedia 31 7

Terpengaruh lingkungan (saudara, teman, tetangga, dll) 28 8 *Responden boleh memilih lebih dari 1 (satu) jawaban

Sumber: Data Primer

Hasil penelitian menunjukkan bawah faktor utama pendorong mahasiswa menggunakan

sepeda motor ke kampus adalah faktor kecepatan sampai di tempat tujuan. Kepadatan lalu

lintas terutama pada pagi dan siang hari, menyebabkan mahasiswa memiliki cara cepat untuk

sampai ke kampus agar tidak terlambat mengikuti perkuliahan. Dari 100 responden yang

ditanya, 86 orang menjawab bahwa sepeda motor dapat membawa mereka cepat sampai ke

tempat tujuan.

Faktor pendorong kedua bagi mahasiswa untuk menggunakan sepeda motor adalah

kepraktisan dari sepeda motor. Mahasiswa menganggap bahwa dengan menggunakan sepeda

motor, mereka dapat memperkirakan waktu yang lebih pasti untuk mencapai tempat tujuan.

Alasan ini wajar dipilih mahasiswa karena mahasiswa sebagai kaum muda lebih pragmatis

Page 35: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

28

dalam bertindak karena bentuk sepeda motor yang lebih kecil akan dapat dikenderai dengan

mudah untuk memasuki celah-celah sempit di kemacetan lalu lintas.

Faktor pendorong ketiga dan keempat yang mendorong mahasiswa menggunakan sepeda

motor adalah faktor menghindar dari kemacetan dan efisiensi akibat biaya operasional sepeda

motor masih lebih murah dibandingkan moda transportasi lainnya. Menggunakan sepeda

motor berarti dapat menghemat pengeluaran untuk transportasi ke kampus dan lainnya. Orang

tua memilih membelikan sepeda motor juga memiliki pertimbangan efisiensi karena harga

BBM subsidi pemerintah yang masih terjangkau dibandingkan jika menggunakan moda

transportasi lain seperti Becak dan Angkutan Kota (Sudaco).

Hal yang menarik lainnya dalam penelitian ini adalah tanggapan mahasiswa untuk berpindah

kepada moda transportasi lain jika harga BBM dinaikkan berdasarkan harga pasar dunia.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 40,0% mahasiswa akan beralih menggunakan

transportasi umum yang murah yang disiapkan pemerintah. Sementara yang masih tetap

menggunakan sepeda motor sebanyak 38,0%. Sebagian mahasiswa lainnya menggunakan

cara yang lain seperti menggunakan sepeda (12,0%) atau berjalan kaki ke kampus (10,0%).

Tabel 4.4 Pilihan Moda Transportasi jika Terjadi Peningkatan Harga BBM

Respon Frekuensi

Tetap menggunakan sepeda motor 38

Menggunakan transporatasi umum murah yang

disiapkan pemerintah 40

Menggunakan sepeda 12

Berjalan kaki 10

Jumlah 100,0% Sumber: Data Primer

Page 36: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

29

4.3. Faktor Pertimbangan dalam Pemilihan Merek Sepeda Motor

Kepuasan konsumen terhadap pemilihan merek sepeda motor yang dimilikinya didukung

oleh bergai pertimbangan yang bersifat pribadi. Banyak hal yang mendorong konsumen

dalam memutuskan untuk membeli sepeda motor seperti harga, keragaman model,

kemudahan dalam perawatan, konsumsi bahan bakar, kemudahan dalam mendapatkan suku

cadang, harga juga kembali dan kenyamanan dalam berkendara. Penelitian ini bertujuan

untuk mendapatkan informasi tentang faktor-faktor yang mendorong mahasiswa di Politeknik

Negeri Medan untuk memilih merek sepeda motor yang dimilikinya.

Gambar 4.7 Faktor Penentu Pembelian Sepeda Motor

Untuk menganalisis urutan faktor penentu dalam memilih sepeda motor digunakan analisis

AHP (Analitical Hierarchy Process). Salah satu syarat utama untuk menggunakan hasil

analisis ini adalah rendahnya angka rasio konsistensi. Hasil output dengan menggunakan

software Expert Choice diperoleh angka inkonsistensi 0,02. Angka ini dibawah batas yang

ditentukan yaitu 0,15.

Berdasarkan analisis dengan menggunakan AHP (Analitical Hierarchy Process) diperoleh

hasil koefisien seperti gambar di atas. Penentuan faktor penting dalam pembelian sepeda

motor ditandai dengan angka koefisien yang paling tinggi. Hasil penelitian menunjukan

faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam membeli sepeda motor adalah kenyamanan

sepeda motor. Faktor ini sangat penting mengingat pengendara menjadi lebih nyaman dan

selamat sampai di tempat tujuan. Untuk itu, konsumen akan mementingkan aspek kualitas

sepeda motor. Urutan kedua yang menjadi pertimbangan adalah harga jual kembali sepeda

motor dan keiritan dalam mengkonsumsi bahan bakar. Faktor ini menunjukkan bahwa

Page 37: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

30

responden menginginkan nilai aset yang tidak begitu turun nilainya dan efisiensi pada biaya

operasional.

Faktor pendorong berikutnya adalah kemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda

motor yang terjangkau. Sedangkan faktor keragaman model dan harga sepeda motor menjadi

faktor yang kurang diperhitungkan dalam membeli sepeda motor.

Gambar 4.8 Merek Sepeda Motor yang Dipilih Mahasiswa

Merek sepeda motor yang beredar di Kota Medan cukup beragam. Namun secara umum ada

4 (empat) merek yang paling laku di pasaran. Berdasarkan hasil penelitian, mahasiswa

Politeknik Negeri Medan paling menyukai sepeda motor bermerek Honda. Kemudian disusul

oleh Yamaha dan Kawasaki. Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda motor yang kurang

digemari oleh mahasiswa.

Page 38: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

31

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hasil kajian ini adalah:

a. Faktor utama yang mendorong mahasiswa menggunakan sepeda motor ke kampus adalah

faktor kecepatan sampai di tempat tujuan, kepraktisan dari sepeda motor, menghindar dari

kemacetan dan efisiensi. Sedangkan faktor transportasi umum yang kurang layak, tidak

ada pilihan lain selain sepeda motor dan pengaruh lingkungan bukan merupakan faktor

penting yang mendorong mahasiswa menggunakan sepeda motor ke kampus.

b. Faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam membeli sepeda motor adalah

kenyamanan sepeda motor, pertimbangan adalah harga jual kembali sepeda motor,

keiritan sepeda motor dalam mengkonsumsi bahan bakar serta kemudahan suku cadang

dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. Sedangkan ketersediaan varian

sepeda motor dan harga sepeda motor bukan merupakan faktor penting yang menjadi

pertimbangan dalam membeli sepeda motor.

c. Merek sepeda motor yang paling disukai mahasiswa Politeknik Negeri Medan adalah

Honda. Kemudian disusul oleh Yamaha dan Kawasaki. Sedangkan Suzuki menjadi merek

sepeda motor yang kurang digemari oleh mahasiswa.

d. Kepemilikan SIM C sebagai tanda kelayakan mengemudikan sepeda motor ternyata tidak

sepenuhnya dipenuhi oleh mahasiswa yang membawa sepeda motor. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa sekitar 51,0% responden memiliki SIM C yang berlaku dan 49,0%

responden tidak memiliki SIM C atau SIM C yang dimiliki sudah tidak berlaku. Cukup

tingginya mahasiswa yang tidak memiliki surat izin mengemudi yang berlaku

menunjukkan bahwa tingkat kesadaran berlalu lintas di kalangan mahasiswa masih cukup

rendah.

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat diusulkan dari kajian ini adalah sebagai berikut:

a. Penggunaan sepeda motor masih menjadi moda transportasi utama mahasiswa Politeknik

Negeri Medan. Namun hasil penelitian menunjukkan ada tren penurunan penggunaan

sepeda motor apabila pemerintah menaikkan harga BBM sesuai dengan harga pasar tetapi

dibarengi dengan kebijakan penyediaan angkutan umum yang murah. Mahasiswa juga

Page 39: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

32

akan menggunakan moda transportasi alternatif lainnya ke kampus yaitu dengan

bersepeda. Oleh karena itu, pemerintah dapat mengurangi kepadatan lalu lintas yang

disebabkan oleh sepeda motor jika dapat menyediakan angkutan umum yang bagus dan

murah. Di beberapa kampus di dalam dan luar negeri juga menyediakan sepeda sebagai

moda transportasi di lingkungan kampus sehingga kampus menjadi lebih bersih dari

pencemaran asap kenderaan bermotor.

b. Salah satu syarat penting dalam berkendera adalah memiliki surat izin mengemudi. Hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa masih banyak terdapat mahasiswa yang tidak

memeliki SIM C. Untuk itu, perlu dipertimbangkan agar pihak yang berwenang yaitu Polri

mendatangi kampus-kampus untuk membuat sosialisasi tentang pentingnya kepemilikan

surat izin mengemudi serta membuatnya secara masal.

Page 40: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

33

DAFTAR PUSTAKA

Arsy, Rakhmat Mokhtar An. 2012. Pengaruh Faktor budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis

Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Motor Matic Yamaha (Study kasus pada

PT. Tunas Kencana Deta Bekasi. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadharma. Skripsi,

Tidak dipublikasikan.

Badan Pusat Statistik, 2011. Statistik Indonesia

Hapsari, Ajeng, P 2007. Celebrity Endorser, Typical-Person Endorser Iklan Televisi dan

Brand Image Produk (Studi Kasus Pada Pond's Age Miracle), Bandung: Fakultas

Ekonomi Universitas Padjadjaran.

Kotler Philip dan Gary Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi Kedelapan,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Lamb, Charles W., Joseph F. Hair dan Carl McDaniel, (2001), Pemasaran, Edisi Pertama,

Jakarta: Salemba Empat

Nafilla, S.T..2012. Analisis Persepsi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda

Motor di Makasar. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin. Skripsi,

tidak dipublikasikan.

Priyana, Deny.2013. Identifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam

Memilih Kendaraan Roda Dua Dengan Metode Analytical Hierarchy Process, Jakarta:

LPPM Universitas Azzahra.

Simamora, Bilson. 2001. Remarketing for Business Recovery, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Sukirno, Sadono, 2002. Pengantar Mikroeonomi, Jakarta: Rajawali Press.

Swasta, Basu dan Irawan , 2002. Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty.

Tjiptono Fandi, 2005.Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia Publishing.

Page 41: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

34

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN

I. Identitas Responden

1. Jurusan :

2. Jenis Kelamin :

3. Asal Daerah (Kota/Kab) :

4. Pekerjaan Orang Tua :

5. Jabatan / Pangkat Orang Tua

:

6. Jumlah Sepeda Motor yang dimiliki keluarga

:

7. Seberapa lama Saudara/Keluarga mengganti sepeda motor yang lama?

a. di bawah 1 tahun c. 4 – 6 tahun e. 10 – 15 tahun

b. 1 – 3 tahun d. 7 – 9 tahun f. di atas 15 tahun

8. Bagaimana Saudara/Keluarga membeli sepeda motor?

a. Tunai b. Cicilan

9. Jenis kepemilikan sepeda motor yang Saudara/Keluarga miliki?

a. Membeli dari baru b. Membeli bekas / second hand

Page 42: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

35

10. Faktor yang mendorong Saudara membeli sepeda motor saat ini (jawaban boleh lebih dari

satu)

Faktor Jawaban (√)

Ya Tidak

a. Pilihan Sendiri

b. Mengikuti saran teman

c. Mengikuti saran keluarga

d. Terpengaruh iklan

e. Terpengaruh pameran

f. Terpengaruh bonus

g. Terpengaruh diskon

h. Kehandalan sepeda motor

11. Faktor pendorong menggunakan sepeda motor (jawaban boleh lebih dari 1 (satu) dan beri

tanda cek (√) )

No Faktor Pendorong Menggunakan Sepeda Motor Jawaban

Ya Tidak

1. Lebih cepat sampai di tempat tujuan

2. Lebih praktis

3. Sudah dibelikan oleh orang tua

4. Lebih ekonomis dibandingkan naik kenderaan lain

5. Transportasi umum yang tersedia tidak memadai

6. Kemacetan

7. Terpengaruh lingkungan (saudara, teman, tetangga, dll)

8. Tidak ada pilihan lain, hanya sepeda motor yang tersedia

9. Lainnya:

12. Apakah Anda Memiliki SIM C yang masih berlaku? (lingkari jawaban anda)

a. Ya b. Tidak

13. Menurut Anda moda transportasi mana yang lebih anda sukai untuk pergi ke kampus?

Moda Transportasi Urutan (1 s.d 8)

a. Mobil

b. Sepeda Motor

c. Bus Umum yang nyaman (AC, bersih) namun

mahal

d. Bus Umum yang kurang nyaman tetapi murah

e. Becak

f. Sepeda

g. Sucado

h. Lainnya:

Page 43: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

36

14. Jika pemerintah meningkatkan harga BBM kembali menjadi harga pasar, namun

pemerintah menyiapkan transportasi umum yang murah, bagaimana sikap Saudara?

No Faktor Pendorong Menggunakan Sepeda Motor Jawaban

Ya Tidak

a. Tetap menggunakan sepeda motor

b. Menggunakan transporatasi umum murah yang disiapkan

pemerintah

c. Menggunakan sepeda

d. Berjalan kaki

e. Lainnya:

II. Prioritas Keputusan Pemilihan Sepeda Motor

Petunjuk Pengisian.

Berilah tanda cek (√) pada kolom skala kriteria (A) atau pada kolom skala kriteria (B) yang

sesuai dengan pendapat anda

Definisi Kode:

1: Kedua kriteria sama penting (equal importance)

3: Kriteria (A) sedikit lebih penting dibanding dengan kriteria (B)

5: Kriteria (A) lebih penting dibandingkan dengan kriteria (B)

7: Kriteria (A) sangat lebih penting dibandingkan dengan kriteria (B)

9: Kriteria (A) mutlak lebih penting dibandingkan dengan (B)

Nilai 2,4,6,8, merupakan nilai ditengah-tengah dari keputusan. Misalnya Saudara ragu-ragu

antara nilai 3 dan 5, maka pilih skala 4.

Contoh:

Menurut Saudara, faktor apa yang lebih menjadi prioritas dalam memilih Sepeda Motor

No Faktor (A)

Skala Skala Faktor (B) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Harga √ Model

Jika Saudara memberi tanda (√) pada skala 7 di kolom B, artinya adalah Faktor (B) yakni Model

lebih disukai dibandingkan Faktor A (Harga). Namun jika Faktor A (Model) dirasakan lebih

disukai dibanding Faktor B (Model), Saudara dapat memberikan tanda (√) pada kolom 7 di

skala Faktor (A) seperti contoh berikut:

Page 44: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

37

No Faktor (A)

Skala Skala Faktor (B) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Harga √ Model

PERTANYAAN:

1. Menurut Saudara, faktor apa yang penting dalam membeli sepeda motor?

No Faktor (A)

Skala Skala Faktor (B) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Harga Keragaman Model

2. Harga Perawatan

3. Harga Harga Suku Cadang

4. Harga Bahan Bakar

5. Harga Kemudahan Suku Cadang

6. Harga Harga Jual Kembali

7. Harga Kenyamanan dalam mengendarai

No Faktor (A) Skala Skala Faktor (B) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Keragaman Model

Perawatan

2. Keragaman Model

Harga Suku Cadang

3. Keragaman Model

Bahan Bakar

4. Keragaman Model

Kemudahan Suku Cadang

5. Keragaman Model

Harga Jual Kembali

6. Keragaman Model

Kenyamanan dalam mengendarai

Page 45: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

38

No Faktor (A)

Skala Skala Faktor (B) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Perawatan Harga Suku Cadang

2. Perawatan Bahan Bakar

3. Perawatan Kemudahan Suku Cadang

4. Perawatan Harga Jual Kembali

5. Perawatan Kenyamanan dalam

mengendarai

No Faktor (A)

Skala Skala Faktor (B) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Harga Suku Cadang

Bahan Bakar

2. Harga Suku Cadang

Kemudahan Suku Cadang

3. Harga

Suku Cadang

Harga Jual

Kembali

4. Harga Suku Cadang

Kenyamanan dalam mengendarai

No Faktor (A)

Skala Skala Faktor (B) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Bahan Bakar

Kemudahan Suku Cadang

2. Bahan Bakar

Harga Jual Kembali

3. Bahan Bakar

Kenyamanan dalam mengendarai

No Faktor (A)

Skala Skala Faktor (B) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Kemudahan Suku Cadang

Harga Jual Kembali

2. Kemudahan Suku Cadang

Kenyamanan dalam mengendarai

Page 46: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

39

No Faktor (A)

Skala Skala Faktor (B) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Harga Jual Kembali

Kenyamanan dalam mengendarai

2. Menurut Saudara, sepeda motor apa yang lebih Saudara sukai

No Jenis (A)

Skala Skala Jenis (B) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Honda Yamaha

2. Honda Suzuki

3. Honda Kawasaki

No Jenis (A)

Skala Skala Jenis (B) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Yamaha Suzuki

2. Yamaha Kawasaki

No Jenis

(A)

Skala Skala Jenis

(B) 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Suzuki Kawasaki

Terima kasih atas partisipasi Saudara menjawab kuesioner ini.

Page 47: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

40

LAMPIRAN 2 HASIL PRINT OUT ANALISIS AHP DENGAN EXPERT CHOICE

1. Matriks Perbandingan Berpasangan Faktor Penentu Pembelian Sepeda Motor

2. Prioritas Faktor Penentu Pembelian Sepeda Motor

Page 48: ANALISIS PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN SEPEDA ... · PDF filekemudahan suku cadang dan biaya perawatan sepeda motor yang terjangkau. ... Sedangkan Suzuki menjadi merek sepeda

41

3. Matriks Perbandingan Berpasangan Jenis Sepeda Motor yang Dipilih Mahasiswa

2. Prioritas Jenis Sepeda Motor yang Dipilih Mahasiswa