Analisis Masalah (1)

4
Bagaimana inervasi motorik lengan dan tungkai kanan? Bagaimana interpretasi pada pemeriksaan neurologis? Pemeriksaan nervi kraniales Pemeriksaan Normal Hasil Interpretasi Nervus VII (Nervus Facialis) Sudut mulut Simetris Sudut mulut kanan tertinggal Gangguan saraf kranialis VII Plica nasolabialis Simetris Plica nasolabialis kanan datar Gangguan saraf kranialis VII Lagoftalmus (-) (-) Normal Kerutan dahi Simetris Simetris Normal Nervus XII (Nervus Hypoglossus) Disatria (bicara pelo) (-) (+) Gangguan saraf kranialis XII; pelo Lidah Lidah deviasi ke kanan Gangguan saraf kranialis XII; parese kiri Pemeriksaan fungsi motorik Normal Hasil Interpretasi Kekuatan otot ekstremitas 5/5 4/5 Berkurangnya kekuatan otot

description

,.,

Transcript of Analisis Masalah (1)

Page 1: Analisis Masalah (1)

Bagaimana inervasi motorik lengan dan tungkai kanan?

Bagaimana interpretasi pada pemeriksaan neurologis?

Pemeriksaan nervi kraniales

Pemeriksaan Normal Hasil Interpretasi

Nervus VII (Nervus Facialis)

Sudut mulut SimetrisSudut mulut kanan

tertinggal

Gangguan saraf

kranialis VII

Plica nasolabialis SimetrisPlica nasolabialis

kanan datar

Gangguan saraf

kranialis VII

Lagoftalmus (-) (-) Normal

Kerutan dahi Simetris Simetris Normal

Nervus XII (Nervus Hypoglossus)

Disatria (bicara

pelo)(-) (+)

Gangguan saraf

kranialis XII; pelo

LidahLidah deviasi ke

kanan

Gangguan saraf

kranialis XII; parese

kiri

Pemeriksaan fungsi motorik

Normal Hasil Interpretasi

Kekuatan otot

ekstremitas atas5/5 4/5

Berkurangnya kekuatan

otot ekstremitas atas

dekstra (kanan)

Kekuatan otot

ekstremitas bawah5/5 4/5

Berkurangnya kekuatan

otot ekstremitas bawah

dekstra (kanan)

Refleks fisiologis

ekstremitas kananNormal Meningkat Tidak normal

Page 2: Analisis Masalah (1)

Refleks patologis

babinsky pada kaki

kanan

(-) (+) Tidak normal

Kekuatan otot berdasarkan 5 skala kekuatan:

0 = tidak ada kontraksi sama sekali

1 = gerakan kontraksi yang sangat lemah

2 = mampu untuk bergerak, tetapi tidak kuat kalau melawan tahanan/gravitasi

3 = cukup kuat untuk mengatasi gravitasi

4 = cukup kuat tetapi bukan kekuatan penuh

5 = kekuatan kontraksi yang penuh

Di mana kemungkinan terjadi kerusakan otak pada kasus berdasarkan pemeriksaan kekuatan

ekstremitas?

Kemungkinan terjadi kerusakan pada area motorik primer yang terdapat dalam gyrus

precentralis akibat oklusi pada a. cerebri media. Di sini, neuron (piramidal) mengendalikan

kontraksi volunter otot rangka. Aksonnya menjalar dalam traktus piramidal.

Bagaimana etiologi stroke?

Cardioembolic Stroke - Stroke yang disebabkan oleh penyakit jantung biasanya

disebabkan oleh emboli yang terjadi akibat adanya pembentukkan trombus pada dinding

atrium atau ventrikel atau pada katup jantung kiri. Trombus ini dapat lepas dan masuk ke

dalam sirkulasi darah sehingga menyumbat aliran darah tertentu. Jika emboli terjadi pada

sirkulasi darah otak maka akan menyebabkan stroke. Trombus tadi bisa saja lisis dengan

cepat sehingga hanya menghasilkan TIA (Transient Ischemic Attack) atau bisa saja

bertahan lebih lama hingga menyebabkan stroke. Stroke yang didasari oleh emboli ini

onsetnya sangat tiba-tiba dengan manifestasi gangguan neurologis yang maksimal.

Emboli yang berasal dari jantung lebih sering menyumbat MCA (Media Cerebral

Artery), PCA (Posterior Cerebral Artery) ataupun salah satu cabangnya. Walaupun

mungkin terjadi, emboli jarang terjadi pada ACA (Anterior Cerebral Artery). Penyebab

stroke kardioemboli yang paling sering adalah non-reumatik fibrilasi atrial, infark

miokard, katup prostetik, penyakit jantung rematik, dan kardiomiopati iskemik.

Artery-to-artery Embolic Stroke - Emboli serebri terjadi akibat oklusi arteri karotis

atau vertebralis atau cabangnya oleh trombus atau embolisasi materi lain dari sumber

Page 3: Analisis Masalah (1)

proksimal, seperti bifurkasio arteri karotis. Emboli dari bifurkasio karotis biasanya akibat

perdarahan ke dalam plak atau ulserasi di atasnya disertai trombus yang tumpang tindih

atau pelepasan materi ateromatosa dari plak sendiri. Embolisme serebri seperti ini sering

dimulai mendadak, tanpa tanda-tanda disertai nyeri kepala berdenyut.

Intracranial Atheroschlerosis - Hal ini dapat menyebabkan stroke lewat mekanisme

emboli atau trombosis in-situ pada pembuluh yang kurang baik.

Bagaimana prognosisnya?

Prognosis stroke dipengaruhi oleh sifat dan tingkat keparahan defisit neurologis yang

dihasilkan. usia pasien, penyebab stroke, gangguan medis yang terjadi bersamaan juga

mempengaruhi prognosis. Secara keseluruhan, kurang dari 80% pasien dengan stroke

bertahan selama paling sedikit 1 bulan, dan didapatkan tingkat kelangsungan hidup dalam 10

tahun sekitar 35%. pasien yang selamat dari periode akut, sekitar satu setengah samapai dua

pertiga kembali fungsi independen, sementara sekitar 15% memerlukan perawatan

institusional. Di Indonesia, diperkirakan setiap tahun terjadi 500.000 penduduk terkena

serangan stroke, dan sekitar 25% atau 125.000 orang meninggal dan sisanya mengalami cacat

ringan atau berat. Sebanyak 28,5% penderita stroke meninggal dunia, sisanya menderita

kelumpuhan sebagian maupun total. Hanya 15% saja yang dapat sembuh total dari serangan

stroke dan kecacatan.