ANALISIS LAPORAN KEUANGAN (Bab 3 Informasi Akuntansi)

download ANALISIS LAPORAN KEUANGAN (Bab 3 Informasi Akuntansi)

of 7

description

membahas tentang informasi apasaja yang terdapat dalam akuntansi.

Transcript of ANALISIS LAPORAN KEUANGAN (Bab 3 Informasi Akuntansi)

Nama

: Fatma Nur SoffitriNPM

: 1311031037

Jurusan: S1 Akuntansi

Tugas Analisis Laporan Keuangan

BAB 3-INFORMASI AKUNTANSI Akuntansi adalah bahasa bisnis yangdapat memberikan informasi tentang kondisi bisnis dan hasil usahanya pada suatu waktu atau periode tertentu.

Menurut Harahap dalam bukunya Teori Akuntansi (1995:2) memberitahukan bahwa pengertian dari akuntansi adalah bahwa akuntansi memberikan informasi kuantitatif (Angka), yang dipakai dalam pengambilan (Keputusan), hanya mencatat yang berdampak moneter (Uang), akuntansi merupakan informasi mengenai (Nilai), hanya mencatat (Transaksi) yang melibatkan perusahaan, merupakan bahan untuk di (Analisis), (Netral) tidak memihak pengguna laporan keuangan, (Seni) yang memerlukan berbagai pertimbangan dan keahlian khusus, dan merupakan sistem (Informasi). Belkaoui dalam buku Teori Akuntansi (Harahap, 1993) menyebutkan beberapa sifat-sifat akuntansi antara lain:1. Akuntansi sebagai suatu ideologi

2. Akuntansi sebagai suatu bahasa

3. Akuntansi sebagai suatu catatan historis

4. Akuntansi sebagai suatu relitas ekonomi saaat ini

5. Akuntansi sebagai suatu sistem informasi

6. Akuntyansi sebagai suatu komoditi

7. Akuntansi dianggap sebagai pertanggunggjaaban.

Dalam APB Statement No 4 terdapat elemen dasar dari akuntansi (keuangan) yaitu:

1. Entitas

Yang menjadi fokus perhatian akuntansi adalah entitas (lembaga) tertentu yang harus jelas terpisah dari badan ataupun entity yang lain.

2. Kontinuitas Usaha

Dalam menyusun laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan yang dilpaorkan akan terus beroperasi di masa-masa yang akan datang. Sehingga nilai yang dilaporkan tidak akan sama dengan nilai pasar atau nilai sekarang atau nilai likuiditas.

3. Pengukuran

Akuntansi adalah sebagai media pengukuran sumber-sumber ekonomi (economic resources) dan kewajiban (liability) beserta perubahannya.

4. Periode Laporan

Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu atau periode tertentu dan harus memilik batas waktu.5. Unit Moneter

Pengukuran dalam bentuk uang, bukan ukuran kuantitatif lainnya seperti luas, berat, dsb.

6. Accrual Basis

Penentuan pendapatan dan biaya sari posisi harta dan kewajiban ditetapkan berdasarkan kejadian dan posisi hak dan kewaiban tanpa melihat apakah transaksi kas telah dilakukan atau tidak, seperti yang dianut dalam cash basis.

7. Harga Pertukaran

Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga pertukaran pada saat terjadinya transaksi bukan hrga taksiran. Kecuali pada saat tertentu, maka dapat dilakukan dengan catatan yang harus diungkapkan cara poenentuan harganya.

8. Penaksiran

Dalam akuntansi tidak dapat dihindari adanya taksiran seperti taksiran umur, harga, pemilihan prinsip, dsb.

9. Pertimbangan

Dalam menyusun laporan keuangan banyak diperlukan pertimabngan berdasarkan keahlian akuntan, baik pertimbangan alternatif prinsip atau penyajian lainnya.

10. Tujuan Umum

Informasi dalam laporan keuangan ditujukan untuk kepentingan pemakai secara umum, bukan khusus.

11. Laporan Terkait

Semua laporan keuangan memiliki angka-angka yang saling terkait.

12. Hakikat di atas Legal (Substance Over Form)

Akuntansi lebih meyakinkan kenyataan ekonomis suatu kejadian daripada bukti legal.

13. Materalitas

Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting (material).

Elemen yang umum dipakai dalam setiap pengolaha data digambarkan sebagai berikut:1. Transaksi disetujui (tertulis/lisan)

2. Transaksi dilaksanakan

3. Transaksi dicatat (Manual/Mekanis EDP)

4. Catat transaksi secara kronologis

5. Catatan diklasifikasikan

6. Informasi dilaporkan.

Siklus akuntansi atau disebut juga proses akuntansi digambarkan sebagai berikut:

Transaksi / BuktiTransaksi adalah setiap kejadian yang mengubah posisi keuangan (harta, uang, dan modal) dan hasil usaha perusahaan/lembaga. Kejadian yang terjadi dalam perusahaan yang tidak memengaruhi posisi harta /utang/modal dan hasil usaha perusahaan bukan merupakan transaksi yang dicatat dalm akuntansi. setiap transaksi harus mempunyai bukti (evidence).

Buku harian jurnal

Dalam sistem akuntansi Amerika pencatatan transaksi dilakukan ke buku yang disebut jurnal dan terdapat penggolongannya mana yang memengaruhi sisi debet dan mana yang memengaruhi sisi kredit. Dalam menggunakan juranla ini perusahaan dapat menggunakan cara berikut:

1. Perusahaan hanya memiliki satu jurnal yang disebut Jurnal Umum.

2. Perusahaan menggunakan dua jenis jurnal yaitu jurnal khusus dan jurnal umum (serba-serbi).

Jurnal khusus berfungsi sebagai jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi sejenis yang ditemukan dalam perusahaan. Jurnal khusus biasanya digunakan untuk mencatat transaksi:1. Transaksi penjualan secara kredit yang dicatat dalam jurnal penjualan (Sales Journal)

2. Transaksi pemnbelian kredit yang dicatat dalam jurnal pembelian (Purchases Journal)

3. Transaksi penerimaan kas yang dicatat dalam Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipts Journal)

4. Transaksi pengeluaran kas yang dicatat dalam Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Disbursment Journal)

5. Transaksi di luar jurnal khusu yang tersedia, seperti return pembelian atau return penjualan dicatat dalam Jurnal Umum (jurnal serba-serbi).

Buku Besar (Ledger)

Buku besar adalah tempat menampung seluruh transaksi yang telah diklasifikasikan melalui jurnal. Klasisfikasi perkiraan untuk memposting ke buku besar adalah sebagai berikut:

I. Klasifikasi menurut laporan keuangan:1. Perkiraan aktiva yaitu semua perkiraan yang mencatat aktiva (asset accounts)

2. Perkiraan utang/kewajiban (liabilities accounts)

3. Perkiraan modal (capital accounts)

4. Perkiraan biaya (expense accounts)

5. Perkiraan penghasilan (revenue accounts)

II. Klasifikasi menurut perlakuan jurnal

Perkiraan kativa dan perkiraan biaya dapat dikelompokkan dalam suatu golongan apabila ditinjau dari segi perlakuan jurnal. Apabila bertambah maka dibukukan pada bagian debet dan sebaliknya berkurang dibukukan dibagian kredit. Perkiraan utang, modal, dan penghasilan diperlakukan sebaliknya dari perkiraan aktiva.III. Dilihat dari segi pemecahannya perkiraan dibagi dua yaitu:

1. Perkiraan Kontrol (Controlling/General Ledger Account)

Merupakan perkiraan induk yang dapat dibagi atau dipecah ke beberapa perkiraan pembantu artinya perkiraan ini dapat mengontrol perkiraan pembantu.

2. Perkiraan Pembantu (Subsidiary Account)

IV. Lain-lain

Pekiraan netral (Neutral Account) merupakan perkiraaan yang tidak sampai disajikan ke laporan keuangan, hanya dipakai sewaktu proses akuntansi sebagai perkiraan yang dipakai dalam proses penyusunan laporan keuangan. Nominal account adalah adalah perkiraan yang terdapat dalam daftar laba/rugi seperti penjualan dan biaya. Sedangkan real account adalah perkiraan yang terdapat dalm neraca seperti aktiva, utang, dan modal. Mixed account yaitu perkiraan yang terdapat di laba rugi dan juga neraca. Neraca Lajur (Worksheet)Neraca lajur berguna untuk memudahkan penyusunan lporan keuangan yang terdiri dari beberpa lajur ada yang 8, 10, dan 12 lajur yang masing-masing berisi 2 lajur.

1. Neraca Percobaan (Trial Balance)

Merupakan neraca yang menggabungkan seluruh perkiraan dengan memasukkan jumlah debet, kredit setiap buku besar. Disebut sebagai neraca percobaan karena merupakan tempat pertama untuk mencoba apakah pemindahbukuan benar atau salah.

2. Neraca Saldo

Merupakan neraca yang memuat semua perkiraan tapi yang dimasukkan hanya saldo akhirnya saja, bersaldo debet atau kredit yang berasal dari neraca saldo atau buku besar.

3. Jurnal Penyesuaian

Merupakan jurnal yang digunakan untuk menyesuaikan atau meng-up to date kan posisi masing-masing perkiraan sehingga sesuai dengan posisi pada tanggal laporan

4. Lajur Laba/Rugi

Semua perkiraan yang memengaruhi perhitungan laba/rugi perusahaan yaitu semua pos hasil dan pos biaya ditempatkan di lajur ini.

5. Lajur laba ditahan

Semua perkiraan dan angka yang memengaruhi laba ditahan, atau dapat langsung dioper ke neraca.6. Lajur neraca

Semua perkiraan neraca dioper ke lajur ini.

Laporan Keuangan

Menurut SAK terdapat 3 laporan keuangan yaitu:

1. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada satu tanggal tertentu. Neraca menggambarkan posisi harta, utang dan modal. Modal pemilik berasal dari:

a) Modal setor

b) Laba ditahan

c) Selisih penilaian kembali

d) Modal donasi

2. Laporan Laba/Rugi yang menggambarkan jumlah hasil dan biaya pada periode tertentu.

3. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana yang memuat sumber dana dan pengeluaran dana perusahaan selama satu periode dan terdiri atas kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan. Laporan arus kas dapat disusun dengan dua cara yaitu direct method dan indirect method. Dalam SAK dijelaskan 2 konsep dana yaitu:

a) Dana dalam arti kas (cash basis fund statement)b) Dana dalam arti modal kerja (working capital basis fund statement)

Menurut SAK sifat dan keterbatasan laporan keuangan adalah:

1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat.

2. Laporan keuangan bersifat umum, disajikan untuk semua pemakai dan bukan dimaksudkjan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja.

3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagain pertimbangan.

4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang metrial.

5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternative yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.

6. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa atau transaksi daripada bentuk hukumnya (formalitas), (substance over form).

7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan pemakai diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat informasi yang dilaporkan.

8. Adanya berbagai alternative metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan berbagai variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antarperusahaan.

9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan.