ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER G …
Transcript of ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER G …
i
ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR
SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN EKONOMI
KELAS XI SMA NEGERI 5 PURWOREJO TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan
Oleh:
Erwin Mukti Hidayat
132130067
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2017
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR
MATA PELAJARAN EKONOMI
SMA NEGERI 5
PURWOREJO
Oleh:
Erwin Mukti Hidayat
NIM. 132130067
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan
di depan Panitia Penguji Skripsi
Menyetujui:
Pembimbing I
Prof. Dr. H. S. Eko Putro W, M.Pd
NIP. 19610313 198703 1 002
Pembimbing II
Drs. H. Suroto, M.M
NIP. 19530716 198003 002
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi
Dra. Sri Kustilah, M.Pd
NIP. 1956080 198203 2 001
iii
ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR
SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN EKONOMI
KELAS XI SMA NEGERI 5 PURWOREJO TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
Oleh:
Erwin Mukti Hidayat
NIM. 132130067
Skripsi ini telah dipertahankan di depan tim penguji skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purworejo
Pada tanggal :
16 Agustus 2017
PANITIA PENGUJI
Tanda Tangan
Anita Rinawati, M.Pd
(Penguji Utama)
Prof. Dr. H. S. Eko Putro W, M.Pd
(Penguji II/ Pembimbing I)
Drs. H. Suroto, M.M
(Penguji III/ Pembimbing II)
(......................................)
(......................................)
(......................................)
Purworejo, 30 Agustus 2017
Mengetahui,
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Yuli Widiyono, M.Pd.
NIDN. 0616078301
iv
MOTTO
“Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rahmat, orang yang menuntut ilmu
berarti menjalankan rukun islam dan pahala yang diberikan kepadanya sama
dengan para nabi”.
(H.R Dailani dari Anas r.a)
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-
orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan”.
(Al-Mujadillah:11)
PERSEMBAHAN
Alhamdullahlillahirobil’alamin.
Sujud syukur kepada allah swt atas nikmat, ridho dan kesempatan yang
diberikan kepadaku, akhirnya Engkau berikan kenikmatan, maka skripsi ini
kupersembahkan utuk:
1. Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT atas karuniah serta
kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.
Shalawat serta salam selalu terlimpahkan kehadirat Rasulullah SAW.
2. Ayahku tercinta (Nur Yasin) yang selalu mengajarkanku bagaimana
caranya untuk selalu untuk kuat dan tidak pernah sekalipun meragukan
kemampuanku. Aku bangga padamu ayahku
v
3. Ibunda (Tugiyah) yang telah membesarkanku dengan kasih sayang di setiap
detik dalam hidupku sampai sekarang. Tempatmu berada akan selalu menjadi
tempat pulang.
4. Kakak-kakakku tersayang (Ahmad Nurul Fauzi, Dwi Wahyu Bhaktiningrum)
Terimakasih atas sayangmu dan bantuan baik secara moril maupun materiil
hingga aku bisa sampai di tingkat yang kuinginkan.
5. Bibiku tersayang (Istiyana) Terimakasih atas perjuanganmu yang telah
memperjuangkanku hingga apa yang kuinginkan bisa tercapai.
6. Orang-orang pejuang sekripsi (Diana Tri Haryanto, Ahmad Isnaeni, Nabilah
Savi, Atiq Elfrida, Anahise Egistafera, Devi Nurindah, Chusnul Mu’alimatun
Isnaeni) terimakasih atas kekompakan dan kerjasamanya sehingga apa yang
kita perjuangkan sesuai yang kita inginkan, kita bias karena kita bersama.
7. Keluarga besar ekonomi VIII B Angkatan 2013. Terimaksih karena telah
membuat saya merasa dibutuhkan dan diterima sebagaimana saya menerima
diri sendir.
8. Teman-teman PPL SMK Negeri 1 Wonosobo dan KKN Kelompok 1 Desa
Kalisemo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo.
9. Almamaterku tercinta “Universitas Muhammadiyah Purworejo”.
vi
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Erwin Mukti Hidayat
NIM : 132130067
Program Studi : Pendidikan Ekonomi
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi ini
benar-benar hasil karya sendiri, bukan plagiat karya orang lain, baik sebagian
maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi
ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Apabila terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil
plagiat, saya bersedia bertanggungjawab secara hukum yang diperkarakan oleh
Universitas Muhammadiyah Purworejo.
Purworejo, 11 Juli 2017
Yang membuat pernyataan
Erwin Mukti Hidayat
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’laikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan Karuniah-Nya penulis dapat meyelesaikan penyusunan skirpsi ini. Shalawat
beserta salam semoga senatiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, kepada keluarga, para sahabat, hingga pada umatnya hingga ahir zaman,
amin.
Penulis skripsi ini dajukan untuk menyusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjanah Pendidikan Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo, judul penulis ajukan adalah
“Analisis Kualitas Butir Soal Ujian Ahir Semester Genap Mata Pelajaran
Ekonomi Kelas XI SMA Negeri 5 PurworejoTahun Pelajaran 2016/2017”.
Dalam penusunan dan penulis proposal skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis dengan senag hati menyampaikan ucapan terima kasih
kepada yang terhormat:
1. Drs. H. Supriyono, M.Pd selaku Rektor Universitas Muharmmadiyah
Purworejo.
viii
2. Yuli widoyono, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Uniersitas Muhammadiyah Purworejo yang telah membantu
penulis dalam segala urusan perizinan.
3. Dra. Hj. Sri Kustilah,M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah mengesahkan
secara resmi judul penelitian sebagai bahan skripsi sehingga penulisan ini
dapat berjalan dengan lancar.
4. Prof. Dr. H. Sugeng Eko Putro Widoyoko, M. Pd selaku pembimbing I yang
telah mencurahkan perhatian, bimbingan dan kepercayaan yang sangat
berarti bagi penulis.
5. Drs.H.Suroto, M.M selaku pembimbing II yang selalu bijaksana meberikan
bimbingan, nasehat serta waktunya selama penulisan skripsi ini.
6. Drs. Wicaksono Agus Purnomo, M.MPd selaku Kepala SMA Negeri 5
Purworejo yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
7. Staf Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Purworejo yang telah mebekali penulis dengan berbagai ilmu selama
mengikuti perkulian samapai akhir penulisan skripsi ini.
8. Kedua orang tua atas jasa-jasanya, kesabaran, do’a. dan tidak pernah lelah
dalam mendidik dan memberi cinta yang tulus dan ikhlas kepada penulis.
Semoga Allah SWT meberikan balasan yang berlipat ganda kepada
semuanya. Demi perbaikan selanjutnya, saran dan kritik yang membangun akan
penulis terima dengan senang hati. Ahirnya, hanya kepada Allah SWT penulis
ix
serahkan segalanya mudah-mudahan dapat bermanfaat khusunya bagi penulis
umumnya bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Puwrorejo, 11 juli 2017
Penulis
Erwin Mukti Hidayat
x
ABSTRAK
Erwin Mikti Hidayat. “Analisis Kualitas Butir Soal Ujian Akhir Semester
Genap Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI SMA Negeri 5 Purworejo Tahun
Pelajaran 2016/2017”. Skripsi. Pendidikan Ekonomi. FKIP. Universitas
Muhammadiyah Purworejo. 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kualitas Butir Soal Ujian
Akhir Semester Genap Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI SMA Negeri 5
Purworejo Tahun Pelajaran 2016/2017 yang dilihat dari segi Tingkat kesulitan,
daya beda, efektivitas pengecoh dan reliabilitas.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Data diperoleh
dengan metode analisis dokumen menggunakan bantuan program Item and Test Analysis (ITEMAN) microCAT version 3,00.
Hasil analisis menunjukan bahwa: (1) tingkat kesulitan menunjukan
butir soal tergolong sangat sulit 9 butir (22,5%), sulit 11 (27,5 %), sedang 19 butir
(47,5%), mudah 1 butir (2,5%), sangat mudah 0 butir (0 %). (2) daya beda: tidak
baik 10 butir (25 %), kurang baik 7 butir (17%), cukup baik 6 butir (15 %), baik
11 butir (27,5%), amat baik 6 butir (15%). (3) efektivitas pengecoh: pengecoh
yang berfungsi sangat baik 20 butir (50 %), baik 12 butir (30%), kurang 6 butir
(15%), tidak baik 2 butir soal (5%) dan sangat tidak baik 0 butir ( 0%). (4) tingkat
reliabelnya rendah yaitu 0,630%. Berdasarkan kualitas butir soal dapat diketahui
sangat baik yaitu 3 butir (7,5 %), baik 9 butir (22%), kurang baik 15 butir
(37,5%) dan tidak baik 13 butir (32,5%) dari tingkat kesulitan, daya beda, dan
efektivitas pengecoh. Berdasarkan kualtas instrument termasuk kategogori butir
soal yang “kurang baik”. Keseluruhan soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran
Ekonomi kelas XI semester genap SMA Negeri 5 Purworejo tahun pelajaran
2016/2017 termasuk soal kurang baik.
Kata kunci: butir soal UAS, tingkat kesulitan, daya beda, analisis pengecoh,
reliabilitas
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... .i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL............................................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ............................................................................................. 4
D. Rumusan Masalah ................................................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 5
BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, DAN KERANGKA
BERPIKIR
A. Penilaian Hasil Pembelajaran ................................................................................ 7
B. Tes ......................................................................................................................... 15
C. Analisis Butir Tes .................................................................................................. 17
D. Penelitian yang Relevan ........................................................................................ 26
E. Kerangka Berpikir ................................................................................................ 28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ................................................................................................... 31
B. Tempat Waktu Penelitian ...................................................................................... 31
C. Populasi dan sempel penelitian ............................................................................. 31
D. Variabel Penelitian ............................................................................................... 32
E. Metode Pengumpulan Data ................................................................................... 32
F. Analisis Data ......................................................................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi.................................................................................................... 38
B. Deskripsi Hasil Penelitian .................................................................................... 43
C. Analisis data .......................................................................................................... 52
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 60
B. Saran ..................................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hubungan antara teknik penilaian dengan aspek penilaian .................................... 14
Tabel 2. Hubungan antara tingkat kesulitan dengan kualitas butir tes .................................. 20
Tabel 3. Hubungan antara daya beda dengan kualitas butir soal .......................................... 22
Tabel 4. Kualitas efektifitas pengecoh .................................................................................. 35
Tabel 5. Standar penilaian kualitas butir soal ....................................................................... 36
Tabel 6. Standar penilaian kualitas instrument ..................................................................... 36
Tabel 7. Jumlah peserta didik SMA Negeri 5 Purworejo ..................................................... 41
Tabel 8. Distribusi soal ulangan akhir semester berdasarkan tingkat kesulitan. ................... 44
Tabel 9. Distribusi soal ulangan akhir semester berdasarkan Daya Beda ............................ 46.
Tabel 10. Distribusi soal ulangan akhir semester berdasarkan efektivitas pengecoh ........... 47
Tabel 11. Hasil Standar Penilaian Kualitas Butir Soal ......................................................... 49
Tabel 12. Penyebab kegagalan butir soal .............................................................................. 50
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Hubungan antara tes, pengukuran,peneltian dan evaluasi.................................................. 9
Gambar 2. Kerangka berfikir analisis butir soal .................................................................................. 30
Gambar 3 Diagram lingkaran distribusi soal ulangan akhir semester tingkat keu;ian ......................... .45
Gambar 4 Diagram lingkaran distribusi soal ulangan akhir semester berdasarkan daya beda ............ .46
Gambar 5 diagram distribusi soal ulangan akhir semester berdasarkan efektivitas pengecoh ............ 48
Gambar 6 diagram standarisasi kualitas butir soal ............................................................................... 49
Gambar 7 diagram lingkaran penyebab kegagalan butir soal .............................................................. 51
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi
Lampiran 2. Daftar siswa
Lampiran 3. Pola Sebaran Jawaban Peserta Ulangan Akhir Semester
Lampiran 4. Soal Ulangan Akhir Semester Tahun Pelajaran 2016/2017
Lampiran 5.Kunci jawaban
Lampiran 6. Hasil analisis berdasarkan tingkat kesulitan, daya beda, efektivitas
pengecoh dan reliabilitas Lampiran 7 Data skor.
Lampiran 8. Surat ijin penelitian
Lampiran 9. Surat keterangan pelaksanaan penelitian
Lampiran 10. Kartu Bimbingan Skripsi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang- undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal
11 ayat 1 mengamanatkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk
menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu (berkualitas) bagi setiap
warga negara.
Terwujudnya pendidikan yang bermutu membutuhkan upaya yang terus
menerus untuk selalu meningkatkan kualitas pendidikan. Upaya peningkatan
kualitas pendidikan memerlukan upaya peningkatan kualitas pembelajaran
karena muara dari berbagai program pendidikan adalah pada terlaksananya
program pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, usaha meningkatkan
kualitas pendidikan tidak akan tercapai tanpa adanya peningkatan kualitas
pembelajaran.
Sebagai upaya untuk mengetahui kualitas pendidikan yang telah
dilakukan oleh satuan pendidikan maka perlu diadakan penilaian pendidikan.
Menurut Eko Putro Widoyoko (2016:3) “Penilaian hasil belajar peserta
didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah meliputi aspek: a)
sikap b) pengetahuan dan c) keterampilan”.
Menurut Eko Putro Widoyoko (2016:113-114) “Instrumen penilaian
hasil belajar siswa secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua macam,
yaitu: 1) instrumen tes dan 2) instrumen non tes, Salah satu instrumen yang
dapat digunakan untuk menilai hasil belajar pembelajaran adalah tes.
2
Menurut pasal 63 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Pendidikan Nasional, dan pasal 2 Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan, Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas:
1. penilaian hasil belajar oleh pendidik
2. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dan
3. penilaian hasil belajar oleh Pemerintah
Menurut pasal 6 Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan, Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk: a)
mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi Peserta Didik b)
memperbaiki proses pembelajaran: dan c) menyusun laporan kemajuan hasil
belajar harian, tengah semester, akhir semester, akhir tahun. dan/atau kenaikan
kelas.
Ujian Akhir Semester merupakan salah satu alat evaluasi kegiatan
pembelajaran di sekolah dalam kurun waktu satu semester. Hasil dari Ujian
Akhir Semester yang telah diselenggarakan tiap semesternya, dapat menjadi
alat evaluasi untuk sekolah maupun pemerintah daerah agar dapat mengalami
peningkatan.
(Shinta Widyarini.2015.Analisis Kualitas Butir Soal Ujian Akhir Semester
Gasal Mata Pelajaran Ekonomi Akutansi Kelas XII IPS SMA N 1 Kalasan
tahun 2014/2015.Skripsi tidak di terbitkan. Universitas Nrgeri Yogyakarta)
Menurut Zainal Arifin (2009:3) Tes adalah suatu alat yang berisi
serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau soal-soal yang harus dijawab
oleh peserta didik untuk mengukur suatu aspek perilaku tertentu dengan
demikian, fungsi tes adalah sebagai alat ukur. Dalam tes prestasi belajar, aspek
3
perilaku yang hendak diukur adalah tingkat kemampuan peserta didik dalam
menguasai materi pelajaran yang disampaikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa lndonesia (KBBl) (2013:744) “Kualitas
merupakan tingkat baik buruknya suatu kadar.”
Menerut Daryanto (2007:177) “Analisis kualitas butir soal merupakan
suatu prosedur sistematis, yang akan memberikan informasi-informasi yang
sangat khusus terhadap butr tes yang kita susun”.
Menurut (2009:127) Ekonomi merupakan mata pelajaran yang mengkaji
tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
yang banyak, bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada
melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/ atau distribusi.
Arnie Fajar
Butir butir soal dalam instrumen tes yang digunakan untuk mengukur hasil
belajar siswa dapat disusun oleh guru sebagai individu maupun kelompok
guru yang terhimpun dalam musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) untuk
tingkat SLTP dan SLTA maupun dalam kelompok kerja guru (KKG) untuk
tingkat SD.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian terkait analisis butir soal tes hasil belajar siswa dengan
judul “Analisis Kualitas Butir Soal Ujian Akhir Semester Genap Mata
Pelajaran Ekonomi Kelas XI SMA Negeri 5 Purworejo Tahun Pelajaran
2016/2017
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka dapat diidentifikasi
kan permasalahan sebagai berikut :
4
1. Kualitas butir soal tes Ujian Akhir Semester Genap Mata Pelajaran
Ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Purworejo belum diketahui.
2. Keterbatasan tim pembuat butir soal tes dalam analisis kualitas butir tes
sehingga butir butir tes belum diketahui kualitasnya.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah sebelumnya, maka penelitian ini
dibatasi pada butir soal Ujian Akhir Semester Genap Mata Pelajaran Ekonomi
kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Purworejo tahun 2016/2017 yang berbentuk tes
objektif ditinjau dari tingkat kesulitan, daya beda dan efektivitas pengecoh
Dengan dilakukan analisis butir tes pada ketiga aspek tersebut
nantinya akan dapat diketahui butir butir tes yang baik dan butir butir tes yang
tidak baik jika diterapkan dalam ujian.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah tersebut maka dapat dirumuskan
permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Kualitas Butir
Soal Ujian Akhir Semester Genap Mata Pelajaran Ekonomi kelas XI IPS di
SMA Negeri 5 Purworejo tahun 2016/2017 ditinjau dari tingkat kesukaran,
daya pembeda, analisis efektivitas dan pengecoh?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui kualitas butir soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran
Ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Purworejo Tahun 2016/2017 ditinjau
dari tingkat kesukaran, daya pembeda dan analisis efektivitas pengecoh
5
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Secara teoritis :
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dalam
kegiatan pengembangan ilmu pendidikan di bidang Penilaian hasil
belajar.
b. Sebagai acuan dan bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya.
2. Secara praktis
a. Bagi Tim pembuat butir tes
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk masukan
serta saran yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pembuatan butir
tes UAS mata pelajaran Ekonomi tahun selanjutnya.
b. Bagi Dinas Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk acuan dan landasan
dalam mengambil keputusan kebijakan dalam pelatihan bagi guru
sehingga di masa akan datang pendidikan menjadi lebih baik.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai acuan dalam
meningkatkan kualitas butir tes ujian berikutnya agar dapat mengukur
hasil belajar siswa dengan baik dan dapat menilai keberhasilan guru
dalam kegiatan pembelajaran.
d. Bagi peneliti
6
Penelitian ini dapat membuka wacana peneliti mengenai hal-hal yang
baru serta dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan
keterampilan dalam penerapan analisis butir tes mata pelajaran
ekonomi.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Konsep Dasar Penilaian
Ada tiga istilah yang sering digunakan dan berkaitan dengan
penilaian, yaitu tes, pengukuran, dan evaluasi. (test, measurement, and
evaluation). Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamakan
pengertian ke empat istilah tersebut (test, measurement, assessment and
evaluation), padahal ke empat istilah tersebut memiliki makna yang
berbeda. Beberapa orang juga sering rancu menggunakan istilah-istilah
tersebut karena ke empat istilah digunakan untuk merujuk kegiatan yang
sama
Menurut Eko Putro Widoyoko (2016: 2-3) Tes (test) merupakan
suatu cara untuk memprediksi tingkat pengetahuan seseorang secara tidak
langsung, yaitu melalui respons seseorang terhadap stimulus atau
pertanyaan. Respons peserta tes terhadap sejumlah pertanyaan
menggambarkan tingkat pengetahuan peserta tes dalam bidang tertentu.
Tes merupakan alat ukur untuk memperoleh informasi hasil belajar siswa
yang memerlukan jawaban atau respon benar atau salah. Tes merupakan
bagian tersempit dari evaluasi.
Menurut Zainal Arifin (2009:118) Tes merupakan suatu teknik atau
cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran,
yang di dalamya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan, atau
serangakian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik
untuk mengukur aspek perilaku peserta didik.
Menurut Suharsimi Arikunto (2012:67) Tes adalah merupakan alat
atau prosedur yang Digunakan untuk mengetahui atau mengukur suatu
dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.
Untuk mengerjakan tes tergantung dari petunjuk yang diberikan
misalnya: melingkari salah satu huruf di depan pilihan jawaban,
menerangkan, mencoret jawaban yang salah, melakukan tugas atau
suruhan, menjawab secara lisan, dan sebanaginya.
Menurut Eko Putro Widoyoko (2016:4) Esensi dari pengukuran
adalah kuantifikasi atau penetapan angka tentang karakteristik atau
keadaan individu msenurut aturan-aturan tertentu. Hasil pengukuran
berupa skor atau angka. Pengukuran memiliki konsep yang lebih luas dari
pada tes. Kita dapat mengukur karakteristik suatu objek tanpa
8
menggunakan tes, misalnya dengan pengamatan, wawancara, atau cara
lain untuk memperoleh informasi dalam bentuk kuantitatif.
Menurut Zainal arifin (2009:4 ) Penilaian adalah suatu proses atau
kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk mengumpulkan
informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam rangka
membuat keputusan-keputusan berdasarkan criteria dan pertimbangan
tertentu. Keputusan yang di maksud adalah keputusan tentang peserta
didik, seperti nilai yang akan diberikan atau juga keputusan tentang
kenaikan kelas dan kelulusan.
Menurut Eko Putro Widoyoko (2016:5) Assessment atau penilaian
dapat diartikan sebagai kegiatan menafsirkan atau memaknai data hasil
suatu pengukuran berdasarkan kriteria atau standar maupun aturan-aturan
tertentu. Dengan kata lain penilaian dapat juga diartikan sebagai
pemberian makna atau ketetapan kualitas hasil suatu pengukuran dengan
cara membandingkan data hasil pengukuran dengan kriteria atau standar
tertentu.
Djemari Mardapi (2008:9) menyatakan Evaluasi secara singkat
dapat didefinisikan sebagai proses mengumpulkan informasi untuk
mengetahui pencapaian belajar kelas atau kelompok. Hasil evaluasi di
harapkan dapat mendorong pendidik untuk mengajar lebih baik dan
mendorong peserta didik untuk belajar lebih baik.
Adapun menurut Eko Putro Widoyoko (2016:8) Evaluasi
merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk
mengumpulkan, mendeskripsikan, mengintepretasikan dan menyajikan
informasi tentang suatu program untuk dapat digunakan sebagai dasar
membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun program
selanjutnya. Adapun tujuan evaluasi adalah untuk memperoleh informasi
yang akurat dan objektif tentang suatu program. Informasi tersebut dapat
berupa proses pelaksanaan program, dampak/hasil yang dicapai, efisiensi
serta pemanfaatan hasil evaluasi yang difokuskan untuk program itu
sendiri, yaitu untuk mengambil keputusan apakah dilanjutkan, diperbaiki
atau dihentikan. Selain itu, juga dipergunakan untuk kepentingan
penyusunan program berikutnya.
Menurut Eko Putro Widoyoko (2016: 8-9) Tes, pengukuran,
penilaian dan evaluasi bersifat hirearki. Evaluasi didahului dengan
penilaian (assessment), sedangkan penilaian didahului dengan
pengukuran.Salah satu alat ukurnya adalah tes. Tes diartikan sebagai alat
ukur untuk memperoleh informasi hasil belajar siswa yang memerlukan
jawaban atau respon benar atau salah.Pengukuran diartikan
sebagaikuantifikasi atau penetapan angka (skor) tentang karakteristik atau
9
keadaan individu menurut aturan, kriteria atau standar tertentu. Penilaian
(assessment) merupakan kegiatan menafsirkan, memaknai dan
mendeskripsikan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi merupakan
penetapan kualitas suatu program beserta tindak lanjutnya berdasarkan
penilaian aspek-aspek program.
Berdasarkan uraian di atas hubungan antara tes, pengukuran,
penilaian, dan evaluasi dapat dibuat dalam bentuk gambar sebagai
berikut:
2. Pentingya Penilaian Hasil Belajar
Menurut Suharsimi Arikunto dalam Eko Putro Widoyoko
(2016:10) “guru maupun pendidik lainnya perlu mengadakan penilaian
terhadap hasil belajar siswa karena dalam dunia pendidikan, khususnya
dunia persekolahan penilaian hasil belajar mempunyai makna yang
penting, baik bagi siswa, guru maupun sekolah”. Adapun makna
penilaian bagi ketiga pihak tersebut adalah:
a. Makna bagi siswa
Dengan diadakannya penilaian hasil belajar, maka siswa dapat
mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang
disajikan oleh guru. Hasil yang diperoleh siswa dari penilaian hasil
belajar ini ada dua kemungkinan:
Evaluasi
Penilaian
Pengukuran
Tes
Gambar Hubungan antara Tes, Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi
10
1) Memuaskan
Jika siswa memperoleh hasil yang memuaskan dan hasil itu
menyenangkan, Suantu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada
kesempatan lain waktu. Akibatnya, siswa akan mempunyai
motivasi yang cukup besar untuk belajar lebih giat, agar lain kali
mendapat hasil yang lebih memuaskan. Keadaan sebaliknya dapat
juga terjadi, yakni siswa sudah merasa puas dengan hasil yang
diperoleh dan usahanya menjadi kurang gigih untuk lain kali.
2) Tidak memuaskan
Jika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh, ia akan
berusaha agar lain kali keadaan itu tidak terulang lagi. Maka ia
selalu belajar giat. Namun demikian dapat juga sebaliknya, bagi
siswa yang lemah kemauannya, akan menjadi putus asa dengan
hasil kurang memuaskan yang telah diterimanya.
b. Makna bagi guru
1) Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh, guru akan dapat
mengetahui siswa-siswa mana yang sudah sudah berhak
melanjutkan pelajarannya karena sudah berhasil mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) kompetensi yang diharapkan, maupun
mengetahui siswa-siswa yang belum berhasil mencapai KKM
kompetensi yang diharapkan. Dengan petunjuk ini guru dapat lebih
memusatkan perhatiannya kepada siswa-siswa yang belum berhasil
mencapai KKM kompetensi yang diharapkan.
2) Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh, guru akan dapat
mengetahui apakah pengalaman belajar (materi pelajaran) yang
disajikan sudah tepat bagi siswa sehingga untuk kegiatan
pembelajaran di waktu yang akan datang tidak perlu diadakan
perubahan.
3) Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh, guru akan dapat
mengetahui apakah strategi pembelajaran yang digunakan sudah
tepat atau belum. Jika sebagian besar dari siswa memperoleh hasil
penilaian yang kurang baik maupun jelek pada penilaian yang
diadakan, mungkin hal ini disebabkan oleh strategi atau metode
pembelajaran yang kurang tepat. Apabila demikian halnya, maka
guru harus instropeksi diri dan mencoba mencari strategi lain
dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
c. Makna bagi sekolah
1) Apabila guru-guru mengadakan penilaian dan diketahui bagaimana
hasil belajar siswa-siswanya, maka akan dapat diketahui pula
apakah kondisi belajar maupun kultur akademik yang diciptakan
oleh sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum. Hasil
belajar siswa merupakan cermin kualitas suatu sekolah.
2) Informasi hasil penilaian yang diperoleh dari tahun ke tahun dapat
digunakan sebagai pedoman bagi sekolah untuk mengetahui
apakah yang dilakukan oleh sekolah sudah memenuhi standar
11
pendidikan sebagaimana dituntut standar nasional pendidikan
(SNP) atau belum. Pemenuhan berbagai standar akan terlihat dari
bagusnya hasil penilaian belajar siswa.
3) Informasi hasil penilaian yang diperoleh dapat dijadikan sebagai
pertimbangan bagi sekolah untuk menyusun berbagai program
pendidikan di sekolah untuk masa-masa yang akan datang.
3. Objek Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar siswa di sekolah mencakup aspek atau ranah
kompetensi pengetahuan, sikap dan keterampilan (kognitif, afektif, dan
psikomotor) yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan
untuk mementukan posisi relativ setiap siswa terhadap standar yang telah
ditetapkan.
a. Pengetahuan (Kognitif)
Menurut Anderson& Krathwohl dalam buku Eko Putro
Widoyoko (2016:38) Berdasarkan temuan - temuan baru dalam riset
tentang belajar dan perbedaan - perbedaan dalam taksonomi
pembelajaran, Anderson dan Krathwohl membedakan pengetahuan
(knowledge) menjadi dua dimensi, yaitu komponen kata kerja
dengan istilah “dimensi pengetahuan” dan komponen kata kerja
dengan istilah “dimensi proses kognitif. Pembagian tersebut
merupakan revisi terhadap taksonomi Bloom yang telah digunakan
dalam dunia pendidikan sejak tahun 1956.
1) Dimensi Pengetahuan
Menurut Eko Putro Widoyoko (2016:24-25) Terdapat
banyak jenis pengetahuan dan lebih banyak lagi istilah yang
digunakan untuk mendeskripsikan pengetahuan-pengetahuan
tersebut. Sebagian istilah menggambarkan pengetahuan-
pengetahuan yang sangat berbeda, sedangkan sebagian istilah
lainnya sekadar label-label yang berbeda untuk kategori
pengetahuan yang sama. Menurut Anderson dan Krathwohl
(2001) membedakan dimensi pengetahuan menjadi empat jenis
yaitu:
(a) Pengetahuan faktual (factualknowledge)
(b) Pengetahuan konseptual (conceptual knowledge)
(c) Pengetahuan prosedural (procedural knowledge)
(d) Pengetahuan metakognitif(metacognitiveknowledge)
12
2) Dimensi Proses Kognitif
Menurut Eko Putro Widoyoko (2016:38) menyatakan Dalam
pembelajaran konstruktif, belajar adalah mengkonstruksi
pengetahuan. Siswa melakukan proses kognitif secara aktif,
yakni memperhatikan informasi yang relevan yang datang,
menata informasi menjadi gambaran yang koheren, dan
memadukan informai tersebut dengan pengetahuan yang telah
dimilikinya. Proses kognitif merupakan cara yang dipakai siswa
secara aktif dalam proses mengkonstruksi makna. Proses
kognitif dalam pembelajaran menurut Anderson dan Krathwohl
(2001) dibedakan menjadi enam jenjang dari jenjang yang endah
ke jenjang yang tinggi, yaitu:
a) mengingat,
b) memahami,
c) mengaplikasikan,
d) menganalisis,
e) mengevaluasi, dan
f) mencipta
.
b. Sikap (Afektif)
Stiggins dalam Eko Putro Widoyoko (2016:48) menyatakan
bahwa “siswa yang memiliki sikap positif dan motivasi memiliki
peluang yang lebih baik untuk mencapai prestasi belajar yang lebih
baik daripada siswa yang memiliki sikap yang negatif”.
Krathwohl, bloom dan maisa Maisa dalam Eko Putro Widoyoko
(2016:52) menyatakan Jenjang afektif dibedakan menjadi lima
jenjang dari jenjang yang sederhana sampai jenjang yang
kompleks,yaitu:
1) receiving/attending (menerima/ memperhatikan),
2) responding (menanggapi),
3) valuing (menilai/ menghargai),
4) organization (mengatur/ mengorganisasikan)dan
5) caracterization by value or value complex (karakterisasi dengan
suatu nilai atau kompleks nilai)
c. Keterampilan(Psikomotorik)
Eko Putro Widoyoko (2016:10-12) menyatakan Aspek keterampilan
atau psikomotor merupakan hasil belajar yang pencapaiannya
melibatkan otot dan kekuatan fisik. Dengan kata lain ranah
13
psikomotor adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas fisik,
misalnya lari, melompat, menari, memukul, megetik dan sebagainya.
Ranah keterampilan atau psikomotor menurut Bloom dibedakan
menjadi tujuh, yaitu:
1) Perception (persepsi)
2) Set (kesiapan)
3) Guided response (respons terpimpin)
4) Mechanism (mekanisme)
5) Complex overt response (respons tampak yang kompleks)
6) Adaptation (penyesuaian) dan
7) Origination (penciptaan)
4. Fungsi Penilaian Hasil Belajar
Menurut Eko Putro Widoyoko (2016:18) Penilaian hasil belajar oleh
pendidik memiliki fungsi untuk memantau kemajuan belajar, memantau
hasil belajar, dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan. Berdasarkan fungsinya penilaian hasil
belajar oleh pendidik meliputi:
a. Formatif yaitu memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada setiap kegiatan
penilaian selama proses pembelajaran dalam satu semester, sesuai
dengan prinsip Kurikulum 2013 agar peserta didik tahu, mampu dan
mau. Hasil dari kajian terhadap kekurangan peserta didik digunakan
untuk memberikan pembelajaran remedial dan perbaikan RPP serta
proses pembelajaran yang dikembangkan guru untuk pertemuan
berikutnya dan
b. Sumatif yaitu menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada
akhir suatu semester, satu tahun pembelajaran, atau masa pendidikan di
satuan pendidikan. Hasil dari penentuan keberhasilan ini digunakan
untuk menentukan nilai rapor, kenaikan kelas dan keberhasilan belajar
satuan pendidikan seorang peserta didik.
5. Teknik Penilaian
Eko Putro Widoyoko (2016:63-64) menyatakan hasil belajar
siswa mencakup aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan aspek
keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan
untuk menentukan posisi relatif setiap siswa terhadap standar yang telah
ditetapkan.Tiap-tiap aspek penilaian (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) memiliki karakteristik yang berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya sehingga memerlukan teknik penilaian yang
berbeda. Tidak ada suatu teknik penilaian yang terbaik yang dapat
digunakan untuk menilai semua aspek kompetensi, karena masing-masing
14
teknik penilaian memiliki kelebihan yang kekurangan. Memerlukan
kejelian dan kecerdasan guru untuk memilih teknik penilaian yang paling
sesuai dengan aspek yang akan dinilai.
Secara garis besar ada sembilan teknik penilaian yang dapat dipilih
guru untuk menilai hasil pembelajaran siswa, yaitu:
a. Tes (self assessment)
b. Observasi (self assessment)
c. Penilaian diri (self assessment)
d. Penilaian antar peserta (peer assessment)
e. Penilaian kinerja (performance assessment)
f. Penilaian portofolio (portfolio assessment)
g. Penilaian projek (project assessment)
h. Penilaian produk (product assessment)
i. Penilaian jurnal (journal assessment)
Tiap-tiap teknik penilaian memiliki penggunaan yang berbeda-beda. Tes
lebih cocok digunakan untuk menilai aspek pengetahuan.Observasi,
penilaian diri, penilaian antar teman, dan penilaian jurnal lebih cocok
digunakan untuk menilai aspek sikap siswa. Teknik penilaian portofolio
dan penilaian produk lebih cocok digunakan untuk menilai aspek
keterampilan, sedangkan penilaian kinerja dan penilaian projek dapat
digunakan untuk menilai aspek pengetahuan dan keterampilan.
Hubungan antara teknik penilaian dengan aspek penilaian dapat
digambarkan dalam bentuk tabel berikut
Tabel 1
Hubungan antara Teknik Penilaian dengan Aspek Penilaian
Teknik Penilaian Aspek Penilaian
Pengetahuan Keterampilan Sikap
Tes
Observasi
Penilaian diri
Penilaian antar teman
Penilaian kinerja
Penilaian portofolio
Penilaian projek
Penilaian produk
Penilaian Jurnal
( Eko Putro Widoyoko, 2016: 115-116)
15
B. Tes
Munurut Eko Putro Widoyoko (2016:117-118) Tes merupakan
salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu alat untuk
mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Di antara objek tes
adalah kemampuan siswa. Respons peserta tes terhadap sejumlah
pertanyaan atau pernyataan menggambarkan kemampuan peserta tes
dalam bidang tertentu. Tes merupakan alat ukur untuk memperoleh
informasi hasil belajar siswa yang memerlukan jawaban atau respon
benar atau salah. Tes lebih cocok digunakan untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam aspek pengetahuan (kognitif), tidak cocok
digunakan untuk mengukur sikap, karena sikap tidak dapat diinterpretasi
ke dalam kategori benar atau salah, namun untuk mendapatkan deskripsi
tentang profil sikap siswa. Tes merupakan salah satu teknik penilaian
hasil belajar siswa.
Berdasarkan sistem penskoran menurut Eko Putro Widoyoko
(2016:71) tes dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu tes objektif dan tes
subjektif.
1. Tes Objektif
menyatakan Tes objektif memiliki arti siapa saja yang memeriksa
lembar jawaban tes akan menghasilkan skor yang sama. Skor tes
ditentukan oleh jawaban yang diberikan oleh peserta tes. Dengan kata
lain dapat dikatakan bahwa tes objektif adalah tes yang penskorannya
bersifat objektif, yaitu hanya dipengaruhi oleh objek jawaban atau
respon yang diberikan oleh peserta tes. Hal ini bisa terjadi karena
kemungkinan jawaban atau respon telah disediakan oleh penyusun
butir soal. Peserta hanya memilih alternatif jawaban yang telah
disediakan. Dengan demikian pemeriksaan atau penskoran
jawaban/respon peserta tes sepenuhnya dapat dilakukan secara
objektif oleh pemeriksa.Karena sifatnya yang objektif ini maka tidak
perlu harus dilakukan oleh manusia. Pekerjaan tersebut dapat
dilakukan oleh mesin, misalnya mesin scanner. Dengan demikian
skor hasil tes dapat dilakukan secara objektif.
Menurut Eko Putro Widoyoko (2016:118) ”Secara umum ada
empat tipe tes objektif, yaitu:benar salah (true false), menjodohkan
(matching), pilihan ganda (multiple choice) dan uraian objektif”.
16
.
Eko Putro Widoyoko (2016:126) menyatakan Tes pilihan ganda
adalah tes di mana setiap butir soalnya memiliki jumlah alternatif
jawaban lebih dari dua. Pada umumnya jumlah alternatif jawaban
berkisar antara 3 (tiga) atau 5 (lima). Tentu saja jumlah alternatif
tersebut tidak boleh terlalu banyak. Bila alternatif lebih dari lima
maka akan sangat membingungkan peserta tes, dan juga akan sangat
menyulitkan penyusunan butir soal. Tipe tes ini dalam bahasa Inggris
dikenal dengan nama multiple choice item (butir tes pilihan majemuk
atau ganda).
Tes pilihan ganda menurut Eko Putro Widoyoko (2016:126-127)
dapat dibedakan menjadi 5 model, yaitu:
a. pilihan ganda sederhana
b. pilihan ganda analisis hubungan antar hal
c. pilihan ganda analisis kasus
d. pilihan ganda asosiasi dan
e. pilihan ganda dengan diagram, grafik, tabel dan sebagainya.
Kelima ragam tes objektif pilihan ganda tersebut sama struktur
(formatnya), yaitu ada pokok soal (stem) yang diikuti oleh sejumlah
pilihan (option). Di antara pilihan ini ada satu jawaban yang benar
atau paling benar sebagai kunci (key). Pilihan di luar yang benar atau
yang paling tepat berfungsi sebagai pengecoh (distractors)
Menurut Eko Putro Widoyoko (2016:144) Tes uraian objektif sering
digunakan pada bidang sains dan teknologi atau bidang sosial yang
jawaban soalnya sudah pasti, dan hanya satu jawaban yang benar.
Bentuk tes uraian objektif sering digunakan pada mata pelajaran yang
batasnya jelas, misalnya mata pelajaran fisika, matematika, kimia,
biologi, dan sebagainya. Soal pada tes ini jawabannya hanya satu,
mulai dari memilih rumus yang tepat, memasukkan angka dalam
rumus, menghitung hasil, dan menafsirkan hasilnya. Pada tes bentuk
uraian objektif ini, penskorannya dapat dibuat dengan jelas dan rinci.
17
2. Tes Subjektif
Eko Putro Widoyoko (2016:147) Tes subjektif adalah tes yang
penskorannya dipengaruhi oleh jawaban peserta tes dan pemberi skor.
Jawaban yang sama dapat memiliki skor yang berbeda oleh pemberi
skor yang berlainan. Di antara subjektivitas yang dapat
mempengaruhi hasil penskoran hasil tes di antaranya adalah: ketidak
konsistenan penilai (rater unreliability), hallo effect, pengaruh urutan
pemeriksaan (order effect), dan pengaruh bentuk tulisan dan bahasa
atau mechanic and language effect.
Menurut Asmawi Zaenul dan Noehi Nasution dalam Eko Putro
Widoyoko. (2016:75) Tes subjektif, pada umumnya berbentuk uraian
(esai). Tes bentuk uraian adalah butir soal yang mengandung
pertanyaan atau tugas yang jawaban atau pengerjaan soal tersebut
harus dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran peserta tes.”
Menurut Suharsimi Arikunto dalam Eko Putro Widoyoko (2017:75)
Ciri khas tes uraian adalah jawaban terhadap soal tersebut tidak
disediakan oleh penyusun soal, tatapi harus disusun oleh peserta tes.
Butir soal tipe uraian (essay test) hanya terdiri dari pertanyaan atau
tugas dan jawaban sepenuhnya harus dipikirkan oleh peserta tes. Ciri-
ciri pertanyaannya didahului dengan kata-kata seperti: uraikan,
jelaskan, bandingkan, mengapa, bagaimana, simpulkan dan
sebagainya.
Jumlah butir soal dalam tes uraian biasanya tidak banyak, hanya
sekitar 5 – 10 butir soal dalam waktu kira-kira 90 s.d. 120 menit. Soal-
soal bentuk uraian ini menuntut kemampuan peserta tes untuk dapat
mengorganisir, menginterpretasi, menghubungan pengertian-
pengertian yang dimiliki. Secara singkat dapat dikatakan bahwa tes
uraian menuntut pesert tes untuk dapat mengingat-ingat dan mengenal
kembali, dan terutama harus mempunyai daya kreativitas yang tinggi.
C. Analisis Butir Tes
Menurut Nana sudjana (2009:135) Analisis Butir soal atau analisis
item adalah pengkajian pertanyaan-pertanyaan tes agar diperoleh
perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas yang memadai, ada dua jenis
analisis butir soal, yakni analisis tingkat kesulitan soal dan analisis daya
beda, Analisis butir tes bertujuan untuk megindentivikasi segi kesulitan dan
membedakan ke dalam kategori rendah dan tinggi siswa dalam kesanggupan
tes.
18
Adapun menurut Daryanto (2007:179) “Analisis soal bertujuan untuk
mengadakan identifikasi soal-soal yang baik dan soal yang jelek. Dengan
analisis soal dapat diperoleh informasi tentang keelekan sebuah soal, yaitu:
taraf kesukaran, daya beda, dan pola jawaban soal”.
Butir tes buatan guru pada umumnya tidak diujicobakan sebelum
digunakan. Akibatnya banyak butir tes yang digunakan dalam ujian tidak
dapat menghasilkan data yang benar atau akurat tentang hasil belajar
siswa. Hal ini dapat berakibat jauh, karena hasil ujian seringkali
digunakan untuk mengambil keputusan tentang masa depan siswa. Bila
keputusan yang diambil didasarkan pada data yang tidak benar atau tidak
akurat, yang disebabkan oleh instrumen yang digunakan untuk
mengumbulkan data tidak disusun secara baik, maka tentu saja keputusan
demikian merupakan keputusan yang tidak dapat dipertanggung
jawabkan.
Menurut Asmawi Nainul dan Noehi Nasution dalam Eko Putro
Widoyoko (2016:173-174). Ada beberapa alasan mengapa diperlukan
analisis butir tes. Alasan tersebut antara lain:
1. Untuk dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan butir tes, sehingga
dapat ditentukan butir yang baik atau yang harus direvisi.
2. Untuk menyediakan informasi tentang spesifikasi butir tes secara
lengkap, sehingga akan lebih memudahkan bagi guru dalam menyusun
perangkat soal yang akan memenuhi kebutuhan ujian dalam bidang
dan tingkat tertentu.
3. Untuk dapat segera dapat diketahui masalah yang terkandung dalam
butir soal, seperti: kesalahan meletakkan kunci jawaban, soal yang
terlalu sulit atau terlalu mudah, atau soal yang tidak dapat
membedakan siswa yang mempersiapkan diri dengan baik atau tidak
dalam menghadapi ujian. Masalah ini, bila dapat diketahui dengan
segera, akan memungkinkan guru mengambil keputusan apakah butir
19
tesyang bermasalah itu akan digugurkan atau tidak dalam menentukan
nilai siswa.
4. Untuk dijadikan alat guna menilai butir tes yang akan disimpan dalam
bank soal. Bila seorang guru telah memiliki sejumlah butir tes (bank
soal) yang baik, maka ia akan dengan mudah dapat menyusun suatu
perangkat soal yang baik untuk digunakan sesuai dengan tujuan. Untuk
memperoleh informasi tentang butir tes sehingga memungkinkan untuk
menyusun beberapa perangkat soal yang paralel. Penyusunan
perangkat seperti ini sangat bermanfaat bila akan melakukan ujian
ulang atau mengukur hasil belajar beberapa kelompok siswa dalam
waktu berbeda.
Eko Putro Widoyoko (2016:174-175) menyatakan Analaisis butir tes
dapat dilaksanakan berdasarkan teori tes modern dan teori tes klasik
(classical test theory atau true score theory). Teori tes modern dikenal
dengan sebutan teori tanggapan butir (item response theory atau IRT).
IRT adalah suatu paradigma untuk merancang tes dan memberikan skor
tes, angket, serta perangkat tes yang mirip lainnya untuk mengukur
kecakapan, sikap, maupun variabel lainnya. Teori modern terlalu kental
unsur matematisnya, oleh karena itu untuk memudahkan guru, dalam
uraian berikut ini difokuskan pada teori klasik yang relatif lebih
sederhana.
Analisis butir tes meliputi dua hal, yaitu karakteristik butir tes dan
spesifikasi butir soal. Karakteristik butir tes merupakan parameter
kuantitatif butir soal. Sedangkan spesifikasi butir tes merupakan
parameter kualitatif butir tes yang ditentukan atas dasar penilaian ahli
(expert judgement). Biasanya hal-hal yang dianalisis dalam spesifikasi
butir tes adalah hal-hal yang berkaitan dengan materi tes, konstruksi soal
dan kaitannya dengan bahan serta budaya di masyarakat tempat butir tes
itu disusun. Dalam bidang pengukuran, dikenal beberapa karakteristik
butir soal. Untuk tes hasil belajar umumnya dipertimbangkan 3(tiga)
karakteristik butir soal, yaitu: tingkat kesulitan (difficulty index), daya
beda (discriminating power), dan efektivitas pengecoh (distractor
effectivity).
1. Tingkat Kesulitan
Menurut Eko Putro Widoyoko (2016:175-178) Tingkat kesulitan
(difficulty index, difficulty level) butir tes adalah proporsi peserta tes
menjawab dengan benar terhadap suatu butir tes. Sedangkan angka
yang menunjukkan sulit atau mudahnya suatu butir tes dinamakan
dengan indeks kesulitan yang dilambangkan dengan p (proportion
correct). Makin besar nilai p berarti makin besar proporsi peserta tes
yang menjawab benar terhadap suatu butir tes, makin rendah tingkat
kesulitan butir tes itu, yang berarti butir tes itu makin mudah.
Sebaliknya semakin kecil nilai p berarti semakin kecil proporsi peserta
20
tes menjawab dengan benar suatu butir tes, makin tinggi tingkat
kesulitan butir tes itu, yang berarti butir tes itu makin sulit.
Tingkat kesulitan butir tes berkisar antara 0,0 sampai dengan 1,0.
Bila butir tes mempunyai tingkat kesulitan 0,0 berarti tidak ada
seorangpun peserta tes yang dapat menjawab dengan benar butir
testersebut. Tingkat kesulitan 1,0 berarti semua peserta tes dapat
menjawab dengan benar butir tes itu. Nilai ideal tingkat kesulitan butir
adalah lebih tinggi antara titik tengah peluang (1,0 dibagi dengan
jumlah pilihan jawaban) dengan nilai sempurna (1,0) bagi setiap butir
soal. Misalnya untuk soal pilihan ganda dengan 4 alternatif pilihan,
peluang menjawab secara benar adalah 1/4 = 0,25, dengan demikian
tingkat kesulitan optimalnya 0,25 + (1,0 – 0,25)/2 = 0,62. Dalam
pilihan benar salah, peluang menjawab benar adalah 1/2=0,5, sehingga
tingkat kesulitan optimal adalah 0,5 + (1,0 - 0,5)/2= 0,75.
Rumus untuk menghitung tingkat kesulitan adalah adalah:
N
bp
Keterangan: p = tingkat kesulitan butir
b = jumlah peserta yang menjawab benar
N = jumlah peserta tes
Berdasarkan rumus di atas dapat diketahui bahwa tingkat kesulitan
butir tes sangat dipengaruhi oleh tingkat kemampuan anggota
kelompok peserta tes. Bila kelompok peserta tes mempunyai tingkat
kemampuan yang berbeda, maka hasil indeks tingkat kesulitan juga
akan berbeda pula. Dengan demikian tingkat kesulitan butir tes tidak
sepenuhnya merupakan ukuran karakateristik butir tes saja, tetapi lebih
merupakan kemampuan rata-rata kelompok peserta tes. Oleh karena itu
apabila suatu butir test mempunyai tingkat kesulitan 0,60, maka
interpretasinya adalah bahwa butir tes itu mempunyai tingkat kesulitan
0,60 untuk kelompok peserta tes tersebut, belum tentu berlaku untuk
kelompok peserta tes lain. Kriteria yang digunakan untuk menentukan
tingkat kesulitan dan kualitas butir tes adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Hubungan antara Tingkat Kesulitan dengan Kualitas Butir tes
Tingkat Kesulitan Kualitas Butir Soal
0,91 – 1,00 Sangat mudah, butir tes tidak baik, tidak digunakan
0,71 – 0,90 Mudah, butir tes kurang baik, direvisi
0,31 – 0,70 Sedang, butir tes cukup baik, digunakan
0,21 – 0,30 Sulit, butir tes kurang baik, direvisi
0,00 – 0,20 Sangat sulit, butir tes tidak baik, tidak digunakan
21
Untuk tes hasil belajar, tingkat kesulitan yang dianggap baik adalah
berkisar sekitar 0,50. Dengan kata lain, makin dekat tingkat kesulitan
butir butir tes hasil belajar ke 0,50, makin baik butir tes tersebut bagi
kelompok tertentu. Sebaliknya semakin jauh tingkat kesulitan dari 0,50
maka makin kurang informasi yang diperoleh tentang butir tes dan
kelompok peserta tes.
Untuk mengetahui tingkat kesulitan butir tes keseluruhan dalam
suatu naskah soal tes maka dapat dilakukan dengan menjumlahkan
tingkat kesulitan semua butir tes, kemudian dibagi dengan jumlah butir
tes. Secara singkat tingkat kesulitan naskah soal dapat dirumuskan
sebagai berikut:
N
pPs
b
Keterangan: Ps = tingkat kesulitan naskah tes
bp = Jumlah tingkat kesulitan butir tes
N = jumlah butir tes
Untuk menyusun suatu naskah butir tes sebaiknya digunakan butir
tes yang tingkat kesulitannya berimbang, yaitu sulit = 25%, sedang =
50%, dan mudah = 25%. Dengan komposisi seperti itu maka dapat
diterapkan penilaian berdasarkan acuan norma maupun acuan patokan.
Bila komposisi butir tes dalam naskah soal tidak berimbang, maka
penggunaan penilaian acuan norma tidak tepat, karena informasi
kemampuan yang dihasilkan tidak akan terdistribusi dalam suatu kurva
normal.
2. Daya Beda
Menurut Asmawi Zainul dan Noehi Nasution dalam Eko Putro
Wdoyoko (2016:180). “Daya beda (discriminating power) butir tes
adalah indeks yang menunjukkan tingkat kemampuan butir tes
membedakan antara peserta tes yang pandai (kelompok atas) dengan
peserta tes yang kurang pandai (kelompok bawah) di antara peserta
tes.”
Adapun Tujuan mencari daya beda menutur Eko Putro Wdoyoko
(2016:180-182) adalah untuk menentukan apakah butir testersebut
memiliki kemampuan membedakan kelompok dari aspek yang diukur,
sesuai perbedaan yang ada pada kelompok tersebut. Karena daya beda
dihitung dari hasil tes kelompok peserta ujian tertentu, maka
penafsiran daya bedapun haruslah selalu dikaitkan dengan kelompok
22
peserta tertentu tersebut. Daya beda suatu butir tes yang didasarkan
pada hasil tes suatu kelompok belum tentu akan berlaku pada
kelompok lain, apabila tingkat kemampuan masing-masing kelompok
peserta tes itu berbeda.
Adapun rumus untuk mencari indeks daya beda adalah sebagai berikut:
N
BBD ba
21
Keterangan : D = daya beda
Ba = jumlah jawaban benar kelompok atas
Bb = jumlah jawaban benar kelompok bawah
N = jumlah peserta tes dalam kelompok atas dan
bawah
Indeks daya beda berkisar antara +1,0 sampai -1,0. Daya beda +1,0
berarti semua anggota kelompok atas menjawab benar terhadap butir
tes tersebut, sedangkan kelompok bawah menjawab salah terhadap
butir tes tersebut. Sebaliknya daya beda -1,0 berarti bahwa semua
anggota kelompok atas menjawab salah butir testersebut, sedangkan
kelompok bawah seluruhnya menjawab benar terhadap butir tes
tersebut. Bila daya beda negatif maka butir tes sama sekali tidak dapat
dipakai sebagai alat ukur prestasi belajar siswa. Karena itu butir
testersebut harus dikeluarkan dari naskah soal. Makin tinggi daya beda
suatu butir soal, maka semakin baik butir tes tersebut, dan sebaliknya
makin rendah daya bedanya, maka butir tes tersebut dianggap makin
tidak baik.
Adapun Kriteria yang digunakan untuk menentukan indeks daya
beda dan kualitas butir tesadalah sebagai berikut:
Tabel 3
Hubungan antara Daya Beda dengan Kualitas Butir Soal
Daya Beda Kualitas Butir Soal
0,51 – 1,00 Amat baik, dapat digunakan tanpa revisi
0,41 – 0,50 Baik, dapat digunakan tanpa revisi
0,31 – 0,40 Cukup baik, dapat digunakan dengan revisi
0,21 – 0,30 Kurang baik, perlu pembahasan dan revisi
0,00 – 0,20 Tidak baik, dibuang atau diganti
(Eko Putro Widoyoko, 2016 :181)
23
Langkah-langlah menghitung daya beda menurut Eko Putro Widoyoko
(2016 :181-82) yaitu:
a. Susunlah urutan peserta tes berdasarkan skor yang diperolehnya,
mulai dari skor yang tertinggi sampai ke skor terendah.
b. Bagilah peserta tes menjadi dua kelompok yang sama jumlahnya.
Bila jumlah peserta tes ganjil, maka peserta yang ditengah-tengah
tidak perlu dimasukkan dalam salah satu kelompok (tidak dihitung).
Kelompok pertama disebut kelompok prestasi tinggi atau kelompok
atas (Ba) dan kelompok kedua disebut kelompok prestasi rendah atau
kelompok bawah (Bb). Bila jumlah peserta cukup banyak (lebih dari
50), maka kelompok atas dan bawah masing-masing diambil 27%.
c. Hitunglah jumlah kelompok atas yang menjawab benar terhadap
butir tesyang akan dihitung indeks daya bedanya. Demikian pula
untuk kelompok bawah.
d. Hitung dengan menggunakan rumus di atas
Berbeda dengan tingkat kesulitan, daya beda butir tes secara
langsung menentukan kualitas butir tes dalam arti kualitas konstruksi
butir tes. Bila suatu butir tes rendah daya bedanya, maka konstruksi
butir tes tersebut dinilai tidak baik. Oleh karena itu maka bila akan
merevisi butir tes, patokan utama yang akan digunakan adalah daya
beda butir tes.
3. Efektivitas Pengecoh
Menurut Suharsimi Arikunto (2012:233-234) Yang dimasud
Efektivitas pengecoh adalah distribusi taste dalam hal menentukan
pilihan pola jawaban soal diperoleh dengan menghitung banyaknya
testee yang nenilih jawaban a, b, c, d atau e atau yang tidak memilih
pilihan manapun (blangko). Dalam istillah evaluasi disebut omit,
disingkat O.
Dan pola sebaran atau efektivitas pengecoh dapat ditentukan
apakah pengecoh (distractor) berfungsi sebagai pengecoh dengan baik
atau tidak, pengecoh yang tidak dpilih sama sekali oleh testee berarti
bahwa pengecoh itu jelek, terlalu menyolok menyesatkan. Sebaliknya
sebuah distractor (pengecoh) dapat dikatakan berfungsi dengan baik
apabila distraktor tersebut mempunyai daya tarik yang besar bagi
pengikut-pengikut tes yang kurang memahami konsep atau kurang
menguasai bahan.
24
Dengan melihat pola jawaban soal, dapat ditentukan:
a. Taraf kesulitan
b. Daya beda soal
c. Baik dan tidaknya distraktor
Sesuatu distraktor dapat diperlukan dengan 3 (tiga) cara:
a. Diterima, karena sudah baik
b. Ditolak, karena tidak baik, dan
c. Ditulis kembali, karena kurang baik
Kekuranganya mungkin hanya terletak pada rumusan kalimatnya
sehingga hanya perlu ditulis kembali, dengan perubahan seperlunya.
Menulis soal adalah suatu pekerjaan yang sangat sulit, sehingga
apabila masih dapat diperbaiki, sebaliknya diperbaiki saja, tidak
dibuang. Suatu distraktor dapat dikatakan befungsi baik jika paling
sedikit dipilih oleh 5% pengikut tes
Efektivitas pengecoh dapat diukur menggunakan rumus :
Keterangan :
IP = indeks pengecoh
P = jumlah peserta tes yang memilih pengecoh
N = jumlah peserta tes
B = jumlah peserta tes yang menjawab benar
n = jumlah alternatif jawaban
1 = bilangan tetap
(Zainal Arifin, 2009:279)
Aspek yang menentukan kualitas butir tes selain tingkat kesulitan,
daya beda dan efektivitas pengecoh adalah validitas butir.
25
4. Reliabilitas
Eko Putro Widoyoko (143-145) mengartikan Kata reliabilitas
dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability dalam bahasa
Inggris, berasal dari kata asal reliable yang artinya dapat dipercaya.
Instrumen tes dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika memberikan
hasil yang tetap atau ajeg (konsisten) apabila diteskan berkali-kali. Jika
kepada siswa diberikan tes yang sama yang pada waktu yang
berlainan, maka setiap siwa akan tetap berada dalam urutan (ranking)
yang sama atau ajeg dalam kelompoknya.
Ajeg atau tetap tidak selalu harus sama skornya, skor dapat
berubah tetapi mengikuti perubahan secara ajeg. Jika keadaan A mula-
mula berada lebih rendah dibandingkan dengan B, maka jika diadakan
pengukuran ulang, si A tetap berada lebih rendah dari B. Itulah yang
dikatakan ajeg atau tetap, yaitu tetap dalam kedudukan siswa di antara
anggota kelompok yang lain. Jika dihubungkan dengan validitas maka
validitas berhubungan dengan ketepatan sedangkan reliabilitas
berhubungan dengan ketetapan atau keajegan (Eko Putro Widoyoko,
2014:143-144).
Berdasarkan cara-cara melakukan pengujian tingkat reliabilitas
instrumen, secara garis besar ada dua jenis reliabilitas, yaitu reliabilitas
eksternal dan reliabilitas internal (external reliability and internal
reliability). Reliabilitas eksternal diperoleh jika ukuran atau kriteria
tingkat reliabilitas berada di luar instrumen yang bersangkutan.
Sebaliknya jika kriteria maupun perhitungan didasarkan pada data dari
instrumen itu sendiri, akan menghasilkan reliabilitas internal.
Analisis reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan reliabilitas
internal dengan rumus sebagai berikut:
r11 = [
] [
∑
]
Keterangan:
r11
p
q
Σpq
n
S
=
=
=
=
=
=
reliabilitas tes secara keseluruhan
proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p)
jumlah hasil perkalian antara p dan q
banyaknya item
standar deviasi dari tes
(Suharsimi Arikunto,115 2013)
Untuk mengetahui apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak
adalah dengan membandingkan nilai angka reliabilitas yang diperoleh
dari hasil perhitungan dengan harga kritik atau standar reliabilitas.
26
Harga kritik untuk indeks reliabilitas instrumen adalah 0,7. Artinya
suatu instrumen dikatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien
reliabilitas sekurang-kurangnya 0,7 (Eko Putro Widoyoko, 2014:155)
D. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian dilakukan oleh Siti Nur Indrawati tahun 2015 yang berjudul
“Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Gasal Mata Pelajaran
Pengantar Akuntansi Dan Keuangan Kelas X Akuntansi Di SMK
Negeri 1 Tempel Tahun Ajaran 2014/2015” yang berjumlah 40 butir
soal, dalam penelitian tersebut dapat diketahui hasil penelitian tersebut
yaitu:
a. Berdasaran uji validitas, soal yang valid 36 dari 40 butir (90%)
dan soal yang tidak valid 4 butir dari 40 buitr (10%).
b. Berdasarkan uji reliabilitas, termasuk soal yang memiliki
reliabilitas sangat tinggi 0,823.
c. Berdasarkan analisis daya beda, yang termasuk soal daya
pembedanya tidak baik berjumlah 2 dari 40 butir (5%), cukup
berjumlah 7 dari 40 butir (17,5%), baik berjumlah 19 dari 40 butir
(47,5%), dan baik sekali berjumlah 12 dari 40 butir (30%).
d. Berdasarkan analisis tingkat kesulitan yang termasuk soal sukar
berjumlah 2 dari 40 butir (5%), sedang berjumlah 13 dari 40 butir
(32,5%), mudah berjumlah 25 dari 40 butir (62,5%).
e. Berdasarkan efektifitas pengecoh yang termasuk kategori soal
yang memiliki pengecoh berfungsi sangat baik berjumlah 2 dari
40 butir (5%), baik berjumlah 3 dari 40 butir (7,5%), cukup
berjumlah 12 dari 40 butir (30%), kurang baik berjumlah 9 dari 40
butir (22,5%), jelek berjumlah 14 dari 40 butir (35%).
Persamaan dengan peneliti yang dilakukan oleh Siti Nur Indrawati
adalah merupakan penelitian deskriptif dan meneliti mengenai analisis
buitr soal. Perbedaan dengan penelitian yang dilakuan oleh Siti Nur
27
Indrawati adalah analisis dilakukan pada soal ujian akhir semester
gasal pengantar akuntasi kelas X akuntansi smk Negeri 1 Tempel
Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 40 soal,perbedaan dengan
peneliti ini yaitu Analisis butir soal ulangan akhirMata pelajaran
ekonomi SMA negeri 1 mirit Kebumen tahun pelajaran 2014/2015
yang berjumlah 40 soal pilihan ganda.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Tri Indri Hastuti tahun 2015 yang
berjudul “Analisis Butir Soal Ulangan Akhir Mata Pelajaran
Ekonomi SMA Negeri 1 Mirit Kebumen Tahun pelajaran 2014/2015
yang berjumalah 40 butir soal, dalam peelitian teresbut dapat
diketahui hasil penelitian tersebut yaitu:
a. Berdasrkan uji validitas, soal yang valid 33 dari 40 butir (82,5%)
dan soal yang tidak valid 7 dari 40 butir (17,5%).
b. Berdasarkan uji reliabilitas, termasuk soal yang memiliki
reliabilitas sangat tinggi yaitu 0,834.
c. Berdasarkan analisis daya beda, yang termasuk soal daya beda
tidak baik berjumah 2 dari 40 butir (5%), kurang baik berjumlah 4
dari 40 butir (10%), cukup baik berjumlah 4 dari 40 butir (10%)
dan sangat baik berjumlah 30 dari 40 butir (75%).
d. Berdasarkan analisis tingkat kesulitan yang termasuk soal yang
sangat sulit berjumlah 2 dari 40 butir (5%), sulit berjumlah 1 dari
40 butir (2.5%), sedang berjumlah 15 dari 40 butir (37,5) dan
mudah berjumlah 6 dari 40 butir (12%).
e. Berdasarkan analisis efektifitas pengecoh yang termasuk kategori
soal yang memiliki pengecoh berfungsi sangat baik berjumlah 2
dari 40 butir (5%), baik berjumlah 13 dari 40 butir (32,5%),
kurang berjumlah 11 dari 40 butir (27,5%) tidak baik berjumlah 9
dari 40 butir (22,5%) dan sangat tidak baik berjumlah 5 dari 40
butir (12,5% )
28
Persamaan dengan penelitian yang dilakukan Tri Indri Hastuti adalah
merupakan penelitian desriptif kuantitatif dan meneliti mengenai
analisis butir soal. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Tri Indri
Hastuti adalah analisis dilakukan pada ulangan akhir semester akhir
mata pelajaran ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Mirit Kebumen Tahun
pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 40 butir soal. Perbedaan dengan
peneliti yaitu menilit mengenai analisis butir soal ujian akhir semester
genap mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 5
Purworejo tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 40 soal pilihan
ganda.
E. Kerangka Berpikir
Soal tes Ujian Akhir Semester yang dibuat oleh Tim Pembuat Soal
bertujuan untuk mengetahui seberapa baik siswa menguasai seluruh materi
pelajaran yang telah disampaikan.Selain itu juga dilakukan untuk menilai
pembuatan soal UAS selanjutnya, karena soal yang baik dapat
memperlihatkan penguasaan materi yang dimiliki peserta didik.Untuk
mendapatkan soal yang berkualitas, maka soal tersebut perlu diuji terlebih
dahulu. Butir soal yang telah teruji kualitasnya dapat dipercaya untuk
menilai hasil belajar siswa secara meyakinkan. Kualitas soal tersebut
meliputi:
a. Tingkat kesukaran. Butir soal dikatakan memiliki tingkat kesukaran
yang baik apabila butir soal tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula
terlalu mudah, dengan kata lain derajat kesukaran tes tersebut adalah
sedang atau cukup. Soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu
sukar akan memberikan kesempatan pada siswa yang pandai maupun
kurang pandai untuk menjawab dengan benar.
b. Daya pembeda. Soal yang mempunyai daya pembeda yang baik adalah
soal yang dapat membedakan antara siswa yang pandai atau
29
berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai atau
berkemampuan rendah.
c. Efektivitas pengecoh/distractor. Distractor yang baik adalah yang dapat
dihindari oleh peserta didik yang pandai dan akan dipilih oleh peserta
didik yang kurang pandai. Dengan demikian distractor baru dapat
dikatakan telah berfungsi dengan baik apabila distractor tersebut telah
memiliki daya rangsang atau daya tarik yang baik.
d. Reliabilitas. Butir soal dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi
apabila dapat memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok
siswa yang sama dan pada waktu atau kesempatan yang berbeda oleh
subjek yang berbeda, maka setiap siswa akan tetap berada pada urutan
yang sama dalam kelompoknya.
Oleh karena itu perlu dilakukan analisis butir soal yang digunakan pada
Ujian Akhir Semester Genap Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS di
SMA Negeri 5 Purworejo Tahun Pelajaran 2016/2017. Hasil analisis soal tes
kendali mutu akan memberikan informasi tentang kualitas validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan efektivitas pengecoh dari
tiap butir soal yang dibuat oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Purworejo.
30
Gambar 2. Kerangka Berpikir Analisis Butir Soal
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam analisis kualitas butir soal ujian
akhir semester Genap mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 5
Purworejo tahun Pelajaran 2016/2017 adalah deskriptif kuantitatif.
Menurut suharsimi arikunto (2010:3) “Penelitian desriptif adalah
penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki kedaan, kondisi atau hal-hal
lain yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian.peneliti tidak
mengubah, menambah, atau mengaakan manipulasi terhadap objek atau
wilayah penelitian.”
Penelitian ini bermaksud untuk mencari informasi dan data yang dapat
digunakan untuk mendeskripsikan kualitas butir soal ujian akhir semester
Genap mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Purworejo
tahun Pelajaran 2016/2017
B. Tempat dan Waktu penelitian
Penelitian dilakukan di Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Purworejo yang
dilakukan mulai bulan Juni 2017 dari hasil UAS Genap yang dilaksanakan
bulan Juni 2017 sampai dengan bulan Juli 2017
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA
polulasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5
Purworejo sebanyak 92 siswa yang terbagi dalam tiga kelas, sedang kan
31
32
objek dalam penelitian ini adalah soal ujian ahir semester genap mata
pelajaran ekonomi kelas XI IPS Tahun Pelajaran 2016/2017.
D. Variabel Penelitian
Variabel dalan analisis butir soal ini adalah kualitas butir soal ujian
akhir semester Genap pada mata pelajaran ekonomi berdasarkan pada tingkat
kesulitan butir soal, daya beda, dan efektivitas pengecoh.
1. Tingkat Kesulitan
Tingkat kesulitan butir tes berkisar antara 0,0 sampai dengan 1,0 bila
butir tes mempunyai tingkat kesulitan 0,0 berarti tidak ada seorang pun
peserta tes yang dapat menjawab dengan benar butir tes tersebut. Tingkat
kesulitan 1,0 berarti semua peserta tes dapat menjawab dengan benar butir
tes itu. Butir soal tes dikatakan memiliki tingkat kesulitan cukup baik
apabila memiliki angka tingkat kesulitan > 0,3 – 0,7.
2. Daya Pembeda
Daya pembeda merupakan kemampuan suatu butir soal untuk
membedakan peserta didik yang menguasai materi maupun yang belum.
Daya pembeda dapat diketahui dengan membagi peserta didik pada
kelompok atas dan bawah terlebih dahulu, kemudian jumlah peserta didik
yang menjawab salah pada masing-masing kelompok dikurangkan dan
dibagi dengan jumlah kelompok atas atau kelompok bawah. Butir soal tes
33
dikatakan memiliki daya beda cukup baik apabila memiliki angka daya
beda > 0,3 – 0,4.
3. Efektivitas Pengecoh
Efektivitas pengecoh merupakan pengukuran alternatif jawaban
pada soal bentuk pilihan ganda. Efektivitas pengecoh dapat diketahui
dengan melihat jawaban peserta tes. Pengecoh dikatakan efektif apabila
dipilih oleh sekurang-kurangnya 5% dari total peserta tes.
E. Metode Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan metode
analisis dokumen. Sumber data penelitian ini adalah lembar soal dan lembar
jawaban siswa peserta Ujian Akhir Semester (UAS) semenster Genap mata
Pelajaran Ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 5 Purworejo Tahun
Pelajaran 2016/2017.
F. Analisis Data
Analisis data menggunakan teknik deskriptif komparatif, artinya untuk
menentukan tingkat kualitas tiap-tiap butir soal tes dan kualitas instrumen tes
UAS sebagai kesatuan dinilai berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesulitan
butir tes, daya beda dan efektivitas pengecoh, butir soal kemudian
dibandingkan dengan rubrik penilaian sebagai standar. Untuk menghitung
aspek-aspek tersebut menggunakan rumus sebagai berikut:
34
1. Tingkat Kesulitan
Tingkat kesulitan butir tes dapat dihitung dengan rumus:
P = ∑
Keterangan:
P Σb
JS
= =
=
tingkat kesulitan butir jumlah peserta yang menjawab benar
jumlah peserta tes
(Eko Putro Widoyoko, 2016: 307)
Kriteria indeks kesulitan butir tes adalah sebagai berikut:
P = 0,91 – 1,00
P = 0,71 – 0,90
P = 0,31 – 0,70
P = 0,21 – 0,30
P = 0,00 – 0,20
sangat mudah, butir soal tidak baik, tidak digunakan
mudah, butir soal kurang baik, direvisi
sedang, butir soal cukup baik, digunakan
sulit, butir soal kurang baik, direvisi
sangat sulit, butir tidak baik, tidak digunakan
(Eko Putro Widoyoko, 2016: 177)
2. Daya Beda
Daya beda dihitung menggunakan rumus:
D = ⁄
Keterangan:
D
Ba
Bb
N
=
=
=
=
daya beda
jumlah jawaban benar kelompok atas
jumlah jawaban benar kelompok bawah
jumlah peserta tes dalam kelompok atas dan bawah
(Eko Putro Widoyoko, 2016: 314)
35
Klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut:
D = 0,51 – 1,00
D = 0,41 – 1,00
D = 0,31 – 0,40
D = 0,21 – 0,30
D = 0,00 – 0,20
:
:
:
Amat baik, dapat digunakan tampa revisi
Baik, dapat digunakan tampa revisi
cukup baik, dapat digunakan dengan revisi
kurang baik, perlu pembahasan dan revisi
tidak baik, dibuang atau diganti
(Eko Putro Widoyoko, 2016: 181)
3. Efektivitas Pengecoh
Efektivitas pengecoh didasarkan pada pola sebaran jawaban peserta tes,
yang diperoleh dengan menghitung banyaknya peserta tes yang memilih
jawaban a, b, c, d, e atau yang tidak memilih apapun. Dari sebaran
jawaban soal dapat diperoleh informasi apakah pengecoh (distractor)
berfungsi dengan baik atau tidak. Pengecoh dapat berfungsi dengan baik
apabila sekurang-kurangnya dipilih oleh 5% dari seluruh siswa peserta
tes. Kriteria untuk menilai kualifikasi butir soal tes berdasarkan
efektivitas pengecoh diadaptasi dari Skala Likert dengan menggunakan
skala lima angka dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4
Kualifikasi Efektivitas Pengecoh
Jumlah pengecoh yang berfungsi
dengan baik Kualifikasi
4 Sangat Baik
3 Baik
2 Kurang
1 Tidak Baik
0 Sangat Tidak Baik
(Eko Putro Widoyoko, 2012: 111-115)
Suatu butir soal tes dikatakan sangat baik apabila memiliki indikator:
1. Tingkat kesulitan kategori baik, yaitu apabila memiliki skor tingkat
kesulitan > 0,3 – 0,7
2. Daya beda kategori baik, yaitu apabila memiliki skor daya beda > 0,3
3. Efektivitas pengecoh kategori baik, yaitu apabila tiap-tiap pengecohnya
dipilih oleh minimal 5 % dari peserta tes
Berdasarkan 3 indikator tersebut kemudian disusun standar penilaian
kualitas butir soal dengan skala 4 sebagai berikut:
36
Tabel 5
Standar Penilaian Kualitas Butir Soal
Jumlah indikator yang terpenuhi (Tingkat kesulitan,
daya beda dan efektivitas pengecoh) Kualitas Butir Soal
Terpenuhi 3 indikator Sangat Baik
Terpenuhi 2 indikator Baik
Terpenuhi 1 indikator Kurang Baik
Tidak ada indikator yang terpenuhi Tidak Baik
( Eko Putro Widoyoko, 2016: 220)
Penentuan kualitas instrumen secara keseluruhan didasarkan pada
jumlah butir dengan kualifikasi minimal “baik” dengan standar penilaian
sebagai berikut:
Tabel 6
Standar Penilaian Kualitas Instrumen
Jumlah butir soal dengan kualitas minimal “Baik” Kualitas Instrumen Tes
> 80 % - 100 % Sangat Baik
> 60 % - 80 % Baik
> 40 % - 60 % Cukup Baik
> 20 % - 40 % Kurang Baik
0 – 20 % Sangat Kurang
(Eko Putro Widoyoko, 2016: 338)
Selain dinilai berdasarkan tiga aspek di atas (tingkat kesulitan, daya beda
dan efektivitas pengecoh,) intrumen tes UAS tersebut juga dinilai dari aspek
reliabilitasnya. Untuk menghitung reliabilitas digunakan rumus sebagai
berikut:
37
r11 = [
] [
∑
]
Dimana:
r11
p
q
Σpq
n
S
=
=
=
=
=
=
reliabilitas tes secara keseluruhan
proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q=1-p)
jumlah hasil perkalian antara p dan q
banyaknya item
standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
Suatu instrumen tes dikatakan memiliki reliabilitas yang baik apabila
memiliki angka reliabilitas minimal 0,7 (Eko Putro Widoyoko, 2014).
Penghitungan tingkat kesulitan, daya beda, efektivitas pengecoh dan
reliabilitas instrumen menggunakan program Item and Test Analysis
(ITEMAN) microCAT version 3.00.
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi
1. Gambaran Umum SMA Negeri 5 Purworejo
SMA Negeri 5 Purworejo Terletak di desa Loano, Kecamatan Loano,
Kabupaten Purworejo atau yang beralamat Jalan Magelang Km 7,
Telepon (0275) 323471 adapun sejarah singkat visi misi dan jumlah
peserta didik sebagai berikut:
a. Sejarah singkat
Dengan di berlakukannya tentang perubahan Nomen klatur Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama/Sekolah Menengah Umum/Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri di Kabupaten Purworejo.
Berdasarkan Keputusan Bupati Purworejo Nomor : 188.4/104/2001
tanggal 26-09-2001, tentang nomen klatur sekolah lanjutan tingkat
pertama, sekolah menengah umum dan sekolah menengah kejuruan
negeri di kabupaten Purworejo, maka nama sekolah yang semula
SMA Negeri 1 Loano dengan NSS : 301030615041 tanggal berdiri:
20 Juni 1991 berubah menjadi SMA Negeri 5 Purworejo, alamat
sekolah: Jl. Magelang Km.7 Loano Kabupaten Purworejo.
Perkembangan SMA Negeri 5 Purworejo sebagai berikut:
38
39
1) Diawali dengan surat pernyataan Pemda Dati II Purworejo No.
064/1/1990 tanggal 9 Januari 1990 bahwa siap menyediakan
tnah seluas minimal 2 Ha untuk lokasi pembangunan UGB SMA
Negeri tahun 1989/1990 di wilayah Kawedanan Loano.
2) Surat Pemda Dati II Kabupaten Purworejo No. 590/1801 tanggal
23-4-1990 tentang penyerahan tanah calon UGB SMA Negeri
Loano kepada kepala Depdikbud Kabupten Purworejo. Maka
Depdikbud Kabupaten Purworejo dengan suratnya tanggal 10
September 1990 mengajukan ijin kepada Bupati Kepala Daerah
Kabupaten Purworejo dan Pemda Dati II Kabupaten Purworejo
untuk mendirikan bangunan Unit Gedung Baru SMA Negeri 5
Loano di atas tanah tersebut no. 1 dan 2.
3) Bangunan yang terselesaikan berupa : 5 ruang kelas dengan 100
meja dan 200 kursi murid, 1 bangunan Perpustakaan, 1
bangunan ruang guru, OSIS, UKS, BP, dan 1 ruang ketrampilan,
1 ruang Penjaga, 1 ruanf Tata Usaha dan Kepala Sekolah. Tahun
1993/1994 mendapat tambahan 2 RKB dengan 40 meja dan 80
kursi, tahun 1994/1995 mendapat tambahan 2 RKB dengan 40
meja dan 80 kursi, tahun 1995/1996 mendapat tambahan 2 RKB
dengan 40 meja dan 80 kursi, tahun 1996/1997 BP3
menyerahkan 2 RKB, pagar keliling door loop, senderan duduk
murid secara berkelanjutan, tahun 1997/1998 mendapat
tambahan 2 RKB dengan 40 meja 80 kursi serta peralatan
40
laboratorium, tahun 1998/1999 menyelesaikan papan nama
permanen, perbaikan tempat parkir siswa / guru, mulai pondasi
mushola dan prasarana yang menunjang KBM, sehingga
tercapai 15 kelas tiap tahun pelajaran. Tahun 1999/2000
memperbaiki dan menambah prasarana lain yang menunjang
KBM termasuk komputer. Tahun 2000/2001 menyelesaikan
gudang dan prasarana lainnya. Tahun 2001/2002 menyelesaikan
pembangunan mushola, ruang ketrampilan. Tahun 2002/2003
melanjutkan pembangunan mushola. Tahun 2003/2004
penambahan komputer baru dan penyelesaian pembangunan
mushola.Tahun Pelajaran 2008/2009 melengkapi fasilitas
sekolah dengan mendapatkan bantuan dari APBN untuk
membangun laboratorium bahasa. Dilanjutkan dengan bantuan
demi bantuan, laboratorium IPA dan 4 RKB akhirnya sekolah
ini lengkap fasilitasnya.
b. Visi SMA Negeri 5 Purworejo
Unggul dalam Prestasi Kuat dalam Iman serta Berbudi Pekerti Luhur.
c. Misi SMA Negeri 5 Purworejo
1) Mengefektifkan proses pembelajaran dengan mengoptimalkan
sarana dan prasarana yang ada.
41
2) Memberdayakan tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan
lainnya dalam layanan pembelajaran.
3) Meningkatkan peran serta masyarakat melalui komite sekolah
dalam pengadaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan di sekolah.
4) Meningkatkan peran serta tenaga pendidik agama untuk
mengintegrasikan imtag – iptek demi terwujudnya peserta didik
yang berakhlak mulia.
5) Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler ntuk membekali
keterampilan bagi peserta didik sebagai bekal hidup dalam
masyarakat.
d. Jumlah Peserta Didik
Tabel 7
Jumlah peserta didik SMA Negeri 5 Purworejo
Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
L + P Islam Kristen Lainnya Jumlah Islam Kristen Lainnya Jumlah
KELAS X
MIA 1
10 10 22 22 32
KELAS X
MIA 2
10 10 22 22 32
KELAS X
MIA 3
11 11 21 21 32
KELAS X
IIS 1
16 16 14 14 30
KELAS X
IIS 2
16 16 15 15 31
42
KELAS X
IIS 3
12 4 16 15 1 16 32
KELAS X
IBB
9 9 23 23 32
JUMLAH 84 4 0 88 132 1 0 133 221
KELAS XI
MIA 1
9 9 23 23 32
KELAS XI
MIA 2
8 8 24 24 32
KELAS XI
MIA 3
7 7 25 25 32
KELAS XI
IIS 1
11 11 21 21 32
KELAS XI
IIS 2
9 3 12 20 20 32
KELAS XI
IIS 3
10 10 22 22 32
KELAS XI
IBB
5 5 26 1 27 32
JUMLAH 59 3 0 62 161 1 0 162 224
KELAS XII
MIA 1
11 1 12 20 20 32
KELAS XII
MIA 2
10 1 11 21 21 32
KELAS XII
MIA 3
13 13 17 17 30
KELAS XII
IIS 1
8 8 24 1 25 33
KELAS XII
IIS 2
10 10 22 22 32
KELAS XII
IIS 3
10 10 22 22 32
43
KELAS XII
IBB
3 3 30 30 33
JUMLAH 65 2 0 67 156 1 0 157 224
JUMLAH
TOTAL
208 9 0 217 449 3 0 452 669
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas dari butir-butir
soal Ujian Akhir Semester mata pelajaran ekonomi kelas XI semester genap
di SMA Negeri 5 Purworejo tahun pelajaran 2016/2017 dilihat dari tingkat
kesukaran, daya pembeda, dan efektifitas pengecoh. Data yang digunakan
berupa butir-butir soal Ujian Akhir Semester mata pelajaran ekonomi yang
terdiri dari 40 soal objektif yang diujikan pada 92 siswa dari kelas XI.
Data diperoleh dengan menggunakan metode analisis dokumen yang
meliputi soal Ujian Akhir Semester mata pelajaran ekonomi kelas XI
semester genap tahun pelajaran 2016/ 2017, kunci jawaban, dan lembar
jawab siswa. Selanjutnya data tersebut dianalisis dengan bantuan Item and
Test Analysis Program (ITEMAN) MicroCAT version 3,00 untuk mengetahui
kualitas butir soal berdasarkan kriteria tingkat kesulitan, daya pembeda,
efektivitas pengecoh dan reliabilitas. Hasil yang diperoleh dari analisis
dokumen berupa pola efektifitas pengecoh. (ujian akhir semester dapat
dilihat pada lampiran 7)
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis soal Ujian Akhir Semester
mata pelajaran ekonomi kelas XI semester genap SMA Negeri 5 Purworejo
tahun pelajaran 2016/2017 adalah sebagai berikut:
44
1. Tingkat Kesulitan
Klasifikasi yang digunakan untuk menginterpretasikan hasil
perhitungan tingkat kesukaran yaitu 0,00 – 0,20 termasuk soal kategori soal
sangat sulit; 0,21-0,30 termasuk kategori soal sulit; 0,31 – 0,70 termasuk
kategori soal sedamg; 0,71 - 0,90 termasuk kategori soal mudah; 0,91 – 1,00
termasuk kategori soal sangat mudah.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa butir soal tergolong
sangat sulit berjumlah 9 (22,5%), sulit 11 (27,5%), sedang 19 (47,5%),
mudah 1 (2,5%), sangat mudah 0 (0%). Persebaran 40 butir soal berdasarkan
tingkat kesukaran dapat dilihat ditabel berikut ini:
Tabel 8
Distribusi Soal Ujian Akhir Semester
Berdasarkan tingkat kesulitan
No. Tingkat
Keslitan Butir Soal Jumlah Persentase
1. Sangat mudah - - -
2. Sulit 28 1 2,5%
3.
Sedang
2,5,7,9,10,13,16,19,21
23,24,25,27,9,33,34,35,
39,40,
19 47,5%
4. Sulit
4,14,15,17,18,20,23,30
32,36,37 11 27,5%
5. Sangat sulit 1,3,6,8,11,12,26,31,38 9 22,5%
Sumber: data primer (Lampiran 9)
45
Berdasarkan tabel diatas dapat di masukan dalam bentuk diagram pie
sebagai berikut:
Gambar 3 Diagram Lingkaran Distribusi Soal Ujian Akhir
Semester Berdasarkan Tingkat Kesulitan
2. Daya Beda
Klasifikasi yang digunakan untuk menginterpretasikan hasil
perhitungan daya beda yaitu 0,51-1,00 termasuk kategori amat baik.
0,41-0,50 termasuk dalam kategori baik, 0,31-0,40 termasuk dalam
kategori cukup baik, 0,21-0,30 termasuk dalam kategori kurang baik,
0,00-0,20 termasuk dalam kategori tidak baik.
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa butir soal yang daya
bedanya amat baik berjumlah 6 butir soal (15%), baik 11 butir soal
(27,5%), cukup baik 6 butir soal (15%), kurang baik 7 butir soal
(17,5%) , tidak baik 10 butir soal (25%). Persebaran 40 butir soal
0% 5%
47% 28%
20%
TINGKAT KESULITAN
Sangat Mudah
Mudah
Sedang
Sulit
Sangat Sulit
46
berdasarkan daya pembeda dapat dilihat ditabel berikut ini:
Tabel 9
Distribusi Soal Ujian Akhir Semester
Berdasarkan Daya beda
No Daya Beda Butir Soal Jumlah Persen
tase
1. Amat Baik 2,7,9,23,28,40 6 15%
2. Baik
1,5,10,14,16,21,22,25,
32,33,35
11 27,5%
3. Cukup Baik 6,11,15,17,30,36 6 15%
4. Kurang Baik
4,18,27,29,31,34,36 7 17,5%
5. Tidak Baik
2,7,9,23,28,40 10 25%
Sumber :data primer yang diolah (Lampiran 9)
Berdasarkan tabel diatas dapat dimasukan dalam bentuk diagram pie
sebagai berikut
Gambar 4 Diagram Lingkaran Distribusi Soal Ujian Akhir Semester Berdasarkan Daya beda
3. Eevektifitas Pengecoh
Pola efektifitas pengecoh diperoleh dengan menghitung
banyaknya testee yang memilih pilihan jawaban a, b, c, d, e atau
yang tidak memilih pilihan apapun yang disebut omit. Dari pola
15%
27%
15%
18%
25%
DAYA BEDA
Amat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
47
sebaran jawaban dapat ditentukan apakah pengecoh (distractor)
dapat berfungsi atau tidak. Pengecoh yang berfungsi dengan baik
sekurangnya dipilih 5% dari seluruh peserta tes. Hasil Klasifikasi
yang digunakan untuk meniterpretasikan hasil Efetivitas pengceoh
yaitu 0 termasuk dalam kategori sangat tidak baik, 1 termasuk dalam
kategori tidak baik, 2 termasuk dalam kategori kurang, 3 termasuk
dalam kategori baik, 4 termasuk dalam kategori sangat baik.
Berdasarkan hasil analisis dikeahui bahwa butir soal tingkat
efektivitas pengecoh sangat baik 20 butir soal (50%), Baik 12 butir
soal (30%), kurang 6 butir soal (15%), tidak baik 2 butir soal (5%)
sangat tidak baik 0 butir soal (0%). Persebaran 40 butir soal
berdasarkan Efektivitas pengecoh dapat dilihat ditabel berikut ini:
Tabel 10
Distribusi Soal Ujian Akhir Semester Berdasarkan Efektivitas
Pengecoh
No. Tingkat Efektivitas
Pengecoh
Butir Soal Jumlah Persentase
1. Sangat baik 2,3,6,8,9,12,13,15,17,
19,20,21,22,31,32,36,
37,38,39,40
20 50%
2. Baikik 4,7,10,14,16,18,23,24
25,27,29,33 12 30%
3. Kurang 5,11,26,30,34,35 6 15%
4. Tidak baik 1,28 2 5%
5. Sangat tidak Baik - - -
Sumber :data primer yang diolah (Lampiran 9)
48
Berdasarkan tabel diatas dapat dimasukan dalam bentuk diagram pie
sebagai berikut:
4. Reliabilitas
Hasil penelitian dan analisis terhadap relibilitas soal ujian ahkir
semester mata pelajaran ekonomi XI semester genap SMA Negeri 5
Purworejo tahun pelajaran 2016/2017 berdasarkan patokan apabila r11
≥ 0,70 maka soal yang diujikan reliabilitas tinggi, tetapi r11 < 0,70
maka soal yang diujikan memiliki reliabilitas rendah. Dari hasil
perhitungan secara keseluruhan diketahui bahwa soal Ujian akhir
semester mata pelajaran ekonomi kelas XI semester genap SMA
Negeri 5 Purworejo tahun Pelajaran 2016/2017 memiliki relibilitas
yang rendah karena mempunyai nilai r11 kurang dari 0,70 yaitu sebesar
0, 630 (Lampiran 9)
50%
30%
15%
5% 0%
EFEKTIVITAS PENGECOH
Sangat Baik
Baik
Kurang
Tidak Baik
Sangat tidak Baik
Gambar 5. Diagram Lingkaran Distribusi Soal Ujian Akhir Semester
Berdasarkan Pola efektivitas pengecoh
49
5. Kualitas Butir Soal
Hasil kualitas butir soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Ekonomi
kelas XI semester genap di SMA Negeri 5 Purworejo tahun pelajaran
2016/2017 tingkat kesulitan, daya pembeda, efektivitas pengecoh dapat
dilihat ditabel berikut ini:
Tabel 11
Hasil Kualitas Butir Soal
No Pola Sebaran
Jawaban
Butir Soal Jumlah Presentasi
1. Sangat Baik 10,23,33 3 7.5%
2. Baik 7,9,14,16,21,23,24,
27,35
9 22.5%
3. Kurang Baik 1,2,4,5,8,13,18,19,20,
22,29,32,34,39,40
15 37.5%
4. Tidak Baik 3,6,11,12,15,17,26,28,
30,31,36,37,38
13 32.5%
Sumber :data primer yang diolah (Lampiran 9)
Berdasarkan tabel diatas dapat dimasukan dalam bentuk diagram pie
sebagai berikut:
7.5%
22.5%
37.5%
32.5%
KUALITAS BUTIR SOAL
Sangat Baik
Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Gambar 6. Diagram Lingkaran Hasil standar kualitas butir soal
50
Meneurut Eko Putro Widoyoko (2016:220) Hasil analisis diperoleh
berdasarkan kriteria sebagai berikut:
a. Butir soal dikatakan baik jika butir soal tersebut memenuhi tiga kriteria.
b. Butir soal dikatakan baik jika butir soal tersebut memenuhi dua kriteria.
c. Butir soal dikatakan cukup jika soal tersebut memenuhui 1 kriteria
d. Butir soal dikatakan kurang baik jika butir soal tersebut tidak memenuhi
kriteria.
Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diketahui kualitas soal Ujian Akhir
Semester mata pelajaran ekonomi semester genap kelas XI terdapat 3 butir
soal (7.5%) yang termasuk sangat baik, 9 butir soal (22,5%) yang termasuk
kurang baik, 15 butir soal (37,5%) yang termasuk kurang baik dan 13 butir
soal (32.5 %). Penyebab kegagalan butir soal yang menyebabkan soal
menjadi kurang baik dan tidak baik dapat dilihat di tabel berikut:
Table 12
Penyebab kegagalan butir soal
No
Penyebab
Kegagalan Butir
Soal
Butir Soal Jumlah Perse
ntase
1. Tingka kesulitan 3,6,8,11,12,26,
31,38
8 20%
2. Daya pembeda 3,8,12,13,19,20,24,26
,37,38
10 25%
3. Efektivitas
pengecoh
- - -
Sumber :data primer yang diolah (Lampiran 9)
51
Berdasarkan tabel diatas dapat dimasukan dalam bentuk diagram pie
sebagai berikut:
Berdasarkan hasil analisis di atas disimpulkan bahwa kegagalan butir
soal terbesar adalah daya beda dengan jumlah 10 butir (25%), penyebab
kegagalan yang kedua yaitu tingkat kesulitan 8 butir (20%) dan penyebab
kegagalan yang ke tiga yaitu efektifitas pengecoh 0 butir (0%).
Berdasarkan hasil analisis diatas penyebabnya kegagalan terbesar
terdapat pada daya beda, kemungkinan yang pertama kemampuan siswa
sudah bagus, kemungkinan yang kedua dilihat dari butir soal antar kunci
kunci dan pengecoh sudah kelihatan sehingga mudah mengetahui kunci
jawabanya dan kemungkinan ketiga hogonenitasnya kurang sehingga perlu
diadakan perbaikan soal.
44%
56%
0%
PENYEBAB KEGAGALAN
tingkat kesulitan
daya pembeda
efektifitas pengecoh
Gambar 7. Diagram Lingkaran Penyebab Kegagalan Butir Soal
52
C. Analisis Data
1. Tingkat kesulitan
Tingkat kesulitan butir soal adalah proporsi banyaknya siswa yang
menjawab suatu soal dengan benar dengan jumlah seluruh siswa peserta
tes. Butir soal dapat dinyatakan sebagai butir soal yang baik apabila
tidak terlalu sulit dan tidak terlalu mudah atau dengan kata lain harus
termasuk dalam kategori sedang. Soal yang sangat mudah tidak
merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya.
Sebaliknya soal yang terlalu sangat sulit akan menyebabkan siswa
menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi
karena di luar jangkauannya. Butir soal yang baik adalah butir soal yang
termasuk dalam kategori sedang, yaitu memiliki indeks kesukaran 0,31-
0,70.
Hasil penilaian menunjukan bahwa butir soal yang tergolong
sangat mudah berjumlah 0 butir (0%), mudah berjumlah 2 butir
(47,5%), sedang berjumlah 19 butir (47,5%), sulit berjumlah 11 butir
(27,5%), sangat sulit berjumlah 8 butir (20%). Adanya butir soal yang
mudah dan sangat mudah dapat disebabkan karena kalimat dalam soal
tersebut singkat atau kalimatnya pendek serta kalimat soal tersebut tidak
kompleks.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa soal Ujian
Akhir Semester mata pelajaran ekonomi kelas XI semester genap SMA
Negeri 5 Purworejo tahun pelajaran 2016/2017 termasuk soal yang
53
sedang karena 19 butir (47,5%) termasuk ke dalam kategori dengan
tingkat kesulitan sedang .
Hasil penelitian tersebut sudah sesuai dengan kajian teori yang
menyatakan bahwa salah satu analisis yang harus dilakukan untuk
mengetahui apakah masing-masing item soal dapat dikatakan baik
sebagai alat evaluasi adalah analisis terhadap tingkat kesukaran. Apabila
dikaitkan dengan tujuan tes, soal yang digunakan untuk keperluan ujian
semester digunakan butir soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang,
soal yang digunakan untuk keperluan seleksi digunakan soal yang
memiliki tingkat kesukaran sangat sulit, dan soal yang dipergunakan
untuk keperluan diagnosa biasanya digunakan soal yang tingkat
kesukarannya sulit atau sedang. Jadi, soal yang digunakan untuk
keperluan ujian semester seperti dalam penelitian ini sebaiknya soal
yang tingkat kesukarannya sedang.
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar soal sudah termasuk ke
dalam tingkat kesukaran sedang sehingga harus di pertahankan. Soal
yang tergolong sangat sulit harus diadakan perbaikan dengan megganti
soal yang sebagain siswa mampu menjawab karena kemungkinan
sebagian besar siswa mudah memahami materi yang dinyatakan. Soal
yang tergolong sulit atau sedang harus tetap dipertahankan.
54
2. Daya beda
Daya pembeda adalah kemampuan butir yang skornya dapat
membedakan peserta dari kelompok tinggi dan dari kelompok rendah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa butir soal yang daya pembedanya
amat baik berjumlah 6 butir (15%), baik berjumlah 11 butir (27.5%),
cukup baik berjumlah 6 butir (15%), kurang baik berjumlah 7 butir
(17,5%), dan tidak baik 10 butir (25%). Penyebab adanya butir soal
yang daya pembedanya tidak baik adalah kurang jelasnya perumusan
soal tersebut, sehingga mengakibatkan pemahaman yang kurang jelas
terhadap soal tersebut.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa soal Ujian Akhir
Semester mata pelajaran ekonomi kelas XI Semester genap SMA
Negeri 5 Purworejo tahun pelajaran 2016/2017 termasuk soal yang baik
karena 27,5% dari seluruh soal sudah dapat membedakan peserta dari
kelompok tinggi dan dari kelompok rendah. Hasil penelitian tersebut
sudah sesuai dengan kajian teori yang menyatakan bahwa salah satu
analisis yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing
item soal dapat dikatakan baik sebagai alat evaluasi adalah analisis
terhadap daya pembeda. Semakin tinggi daya pembeda maka semakin
baik butir soal, sebaliknya semakin rendah daya pembeda maka
semakin jelek butir soal. Jika semua atau sebagian besar siswa pandai
dapat menjawab dengan benar suatu soal maka daya pembeda soal
tersebut tinggi. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian
55
besar soal termasuk daya pembedanya cukup dan baik harus tetap
dipertahankan, sedangkan soal yang daya pembedanya jelek harus
dilakukan perbaikan terhadap butir soal tersebut.
3. Efektivitas pengecoh
Pola sebaran jawaban diperoleh dengan menghitung banyaknya testee
yang memilih pilihan jawaban a, b, c, d, e atau yang tidak memilih
pilihan apapun yang biasa disebut omit. Hasil yang diperoleh dari
seluruh lembar jawaban siswa diketahui bahwa seluruh siswa menjawab
semua soal yang ada. Dari pola sebaran jawaban dapat ditentukan
apakah pengecoh (distractor) dapat berfungsi atau tidak. Pengecoh yang
berfungsi dengan baik sekurangnya dipilih 5% dari seluruh peserta tes.
Seluruh siswa yang mengikuti Ujian Akhir Semester sebanyak 58 siswa.
Hasil peneitian bahwa 20 butir (50%) pengecoh yang berfungsi sangat
baik, 12 butir (30%) memiliki pengecoh yang baik, 6 butir (15%)
memiliki pengecoh yang kurang, 2 butir (5%) memiliki pengecoh yang
tidak baik, dan 0 butir (0%) pengecoh yang sangat tidak baik. Adanya
butir soal yang memiliki pengecoh yang tidak baik dan sangat tidak baik
disebabkan karena indikator pilihan jawaban kurang menarik siswa
sehingga pengecoh tidak berfungsi.
Butir soal yang masuk kategori sangat baik adalah soal yang empat
pengecohnya dapat berfungsi dengan baik. Butir soal yang masuk
kategori baik adalah soal yang tiga pengecohnya dapat berfungsi dengan
baik dan salah satu alternatif jawaban tidak berfungsi karena sama
56
sekali tidak dipilih oleh peserta tes atau ada yang memilih tetapi kurang
dari 3%. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa soal
Ujian Akhir Semester mata pelajaran ekonomi kelas XI semester genap
SMA Negeri 5 Purworejo tahun pelajaran 2016/2017 berdasarkan pola
sebaran jawaban termasuk soal yang sangat baik. Hal ini harus tetap
dipertahankan, namun apabila terdapat soal yang pola sebaran
jawabannya tidak baik dan sangat tidak baik dapat dilakukan perbaikan
dengan mengganti pengecoh yang tidak menarik dan berfungsi.
4. Reliabilitas
Reliabilitas soal adalah tingkat stabilitas soal untuk mengukur sehingga
dapat dipercaya. Reliabilitas soal diukur dengan menggunakan aplikasi
iteman versi 3.0. Interpretasi koefisien reliabilitas adalah apabila r11 ≥
0,70 maka soal yang diujikan memiliki reliabilitas tinggi tetapi jika r11 <
0,70 maka soal yang diujikan memiliki reliabilitas rendah atau tidak
reliabel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa reliabilitas keseluruhan adalah
0,630. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa
soal Ujian Akhir Semester mata pelajaran ekonomi kelas XI semester
genap SMA Negeri 5 Purworejo tahun pelajaran 2016/2017 termasuk
dalam kategori rendah karena harga r11 < 0,70 dan hasilnya akan sama
atau mengikuti perubahan secara tetap jika diujikan dalam kelompok
sama. Hasil penelitian tersebut belum sesuai dengan kajian teori yang
57
menyatakan bahwa reliabilitas merupakan salah satu persyaratan soal
dikatakan baik sebagai alat evaluasi. Hasil reliabilitas tersebut harus
ditingkatkan atau direvisi. reliabilitas rendah disebabkan oleh
kurangnya butir soal karena semakin kurang butir soal maka
reliabilitasnya semakin rendah.
5. Kualitas Butir Soal
Hasil keseluruhan analisis butir soal Ujian Akhir Semester Mata
Pelajaran Ekonomi kelas XI semester genap di SMA Negeri 5
Purworejo tahun pelajaran 2016/2017, Berdasarkan hasil analisis di atas
disimpulkan bahwa kegagalan butir soal terbesar adalah daya beda
dengan jumlah 10 butir (25%), penyebab kegagalan yang kedua yaitu
tingkat kesulitan 8 butir (20%) dan penyebab kegagalan yang ke tiga
yaitu efektifitas pengecoh 0 butir (0%). Penyebab kegagalan butir soal
yang terbesar adalah daya beda berarti soal tersebut tidak dapat
membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Penyebab kegagalan yang kedua yaitu tingkat
kesukaran berarti soal tersebut terlalu sukar atau terlalu mudah. Soal
yang terlalu sulit hanya dapat dijawab oleh sedikit siswa sedangkan soal
yang terlalu mudah dapat dijawab oleh seluruh atau sebagian besar
siswa. Penyebab kegagalan ketiga yaitu pola efektivitas pengecoh,
berarti soal tersebut memiliki pengecoh yang tidak berfungsi dengan
baik.
58
Butir soal yang kurang baik dan tidak baik dapat direvisi dengan
melihat indikator penyebab kegagalannya. Butir soal yang baik dapat
dimasukkan dalam bank soal dengan tetap menjaga kerahasiaan soal
tersebut sehingga dapat digunakan lagi untuk Ujian yang akan datang
dan mengurangi waktu yang diperlukan guru dalam pembuatan soal.
Soal yang berkualitas dapat dihasilkan apabila guru menguasai teknik
penyusunan soal. Hal ini dapat ditempuh dengan cara mengikuti
pelatihan atau dengan membaca panduan penyusunan soal serta latihan
analisis butir soal.
6. Kualitas instrument
Menurut Eko Putro Widoyoko (2016:338) Untuk memenuhi kualitas
istrumen secara keseluruhan berdasarkan pada standar atau criteria
sebagai berikut
a. Jumlah butir soal minimal kualitas baik, lebih dari 80% sampai
100% merupakan kategori istrumen tes yang sangat baik.
b. Jumlah butir soal minimal kualitas baik, lebih dari 60% sampai
80% merupakan kategori istrumen tes yang baik.
c. Jumlah butir soal minimal kualitas baik,l lebih dari 40% samapai
60% merupakan kategori isntrumen cukup baik.
d. Jumlah butir soal minimal kualitas baik, lebih dari 20% sampai
40% merupakan isntrumen kurang baik.
e. Jumlah isntumen soal 0% sampai 20% merupakan isntrumen
sangat kurang baik.
59
Berdasarkan penilaian kualitas butir soal pada tabel 11 (halaman 49)
yang diperoleh 30% yang memiliki kualiatas butir baik dan sangat baik
sehingga dapat disimpulkan istrumen ujian akhir semester mata
pelajaran ekonomi kelas XI SMA Negeri 5 Purworejo memiliki
kualitas instrument “kurang baik” dikarenakan ada beberapa butir soal
tes di luar jangkuan siswa atau kemampuan menjawab siswa berbeda-
beda, kurang jelasnya perumusan soal butir tes dilihat dari point tingkat
kesulitan, dan daya beda sehingga soal ujian akhir semester genap
perlu adanya perbaikan.
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis butir soal yang terdiri dari, tingkat
kesukaran, daya pembeda, efektivitas pengecoh dan reliabilitas terhadap soal
Ulangan Akhir Semester genap di SMA Negeri 5 Purworejo tahun Pelajaran
2016/2017 maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat kesulitan soal Ulangan Akhir Semester sedang. Hal ini
berdasarkan hasil analisis yang menunjukan bahwa butir soal tergolong
sangat sulit berjumlah 9 butir (22,5 %), sulit berjumlah 11 butir (27,5
%), sedang berjumlah 19 butir (47,5 %), mudah berjumlah 1 butir
(2,5%), sangat mudah berjumlah 0 butir (0 %).
2. Tingkat daya pembeda soal Ulangan Akhir Semester baik. Hal ini
berdasarkan hasil analisis bahwa butir soal yang daya bedanya tidak baik
berjumlah 10 butir (25 %), kurang baik berjumlah 7 butir (17,5 %),
cukup baik 6 butir (15 %), baik 11 butir (27,5 %), amat baik 6 butir (15
%).
3. Efektivitas Pengecoh soal Ulangan Akhie Semester sangat baik, hal ini
berdasarkan hasil analisis bahwa tidak ada butir soal pengecoh yang
berfungsi sangat tidak baik 0 butir soal (0 %), 2 butir soal (5%) memiliki
pengecoh yang tidak baik, 6 butir soal (15 %) memiliki pengecoh yang
kurang, 12 butir 30% memiliki pengecoh yang baik, dan 20 butir soal
( 50 %) memiliki pengecoh yang sangat baik.
60
61
4. Tingkat reliabilitas soal Ulangan Akhir Semester rendah, karena
mempunyai nilai r11 lebih kecil dari 0,70 yaitu sebesar 0,630
5. Hasil keseluruhan analisis butir soal Ulangan Akhir Semester mata
pelajaran ekonomi kelas XI semester genap SMA Negeri 5 Purworejo
tahun Pelajaran 2016/2017 berdasarkan tingkat kesukaran, daya beda,
reliabilitas, dan pola sebaran jawaban termasuk soal yang kurang baik.
Hal ini berdasarkan hasil analisis yaitu terdapat 3 butr (7,5 % ) yang
termasuk sangat baik, 9 butir (22,5%) yang termasuk kategori baik, 15
butir soal (37,5%) yang termasuk kurang baik dan 13 soal (32,5 %)
termasuk kategori tidak baik.
6. Kualitas instrument
Berdasarkan penilaian kualitas butir soal pada tabel 11 (halaman 48)
yang diperoleh 30% yang memiliki kualiatas butir baik dan sangat baik
sehingga dapat disimpulkan istrumen ujian akhir semester mata pelajaran
ekonomi kelas XI SMA Negeri 5 Purworejo memiliki kualitas
instrument “kurang baik” dikarenakan ada beberapa butir soal tes di luar
jangkuan siswa atau kemampuan menjawab siswa berbeda-beda, kurang
jelasnya perumusan soal butir tes dilihat dari point tingkat kesulitan, dan
daya beda sehingga soal ujian akhir semester genap perlu adanya
perbaikan.
62
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis butir soal yang terdiri dari tingkat kesulitan,
daya beda, efektivitas pengecoh dan reliabilitas Soal Ulangan Akhir semester
genap di SMA Negeri 5 Purworejo tahun Pelajaran 2016/2017 maka saran
yang dapat diajukan yaitu sebagai berikut:
1. Bagi dinas pendidikan dan tim pembuat butit tes
Soal yang baik dapat disimpan untuk dipakai kembali pada ulangan
selanjutnya dengan tetap menjaga kerahasiaan soal.
Soal yang kurang baik dan tidak baik sebaiknya dilakukan revisi sesuai
dengan indikator penyebab kegagalan sehingga menjadi soal yang baik.
Cara yang baik untuk melakukan revisi yaitu dengan menyamakan isi
soal dengan indikator yang sesuai dengan materi atau dengan mengganti
pengecoh agar dapat menimbulkan daya tarik bagi peserta tes untuk
memilihnya.
2. Bagi sekolah
Sekolah perlu meningkatkan keterampilan guru dalam melakukan
Evaluasi pembelajaran yaitu dengan memberikan pengetahuan dan
kemampuan kepada guru mengenai analisis butir soal, sehingga guru
dapat membuat instrumen tes yang berkualitas
3. Bagi guru
Guru perlu memperhatikan indikator kualitas soal, agar soal yang
dibuat lebih berkualitas. Guru juga perlu melakukan uji coba terhadap
soal sebelum digunakan pada ujian sesungguhnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arnie Fajar. 2009. Portofolio Dalam Pelajaran IPS. Bandung:PT Remaja
Rosdakarya
Daryanto. 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Departemen Pendidikan Nasional. 2013. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Djemari Mardapi. 2011. Teknik Penyusunan Instrument Tes dan Non Tes.
Yogyakarta: Mitra Cendekia
Hamzah B. Uno. 2013. Assesment Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara
Kunandar. 2015. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik
Berdasarkan Kurikulum 2013) Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan
Nasional
S. Eko Putro Widoyoko, 2016. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Shinta Widyarini. 2015. Analisis Kualitas Butir Soal Ujian Akhir Semester Gasal
Mata Pelajaran Ekonomi Akutansi Kelas XII IPS SMA N 1 Kalasan
tahun 2014/2015. Skripsi tidak di terbitkan. Universitas Nrgeri
Yogyakarta
Siti Nur Indrawati.2015. Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Gasal Mata
Pelajaran Pengantar Akuntansi dan Keuangan Kelas X Akuntansi di
SMK Negeri 1 Tempel Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal Universitas
Negeri Yogyakarta. Diunduh
darihttp://eprints.uny.ac.id/20066/1/Skripsi%20Full%Analisis%20butir%
20Soal.pdf pada tanggal 21 Agustus 2017.
Suharsimi Arikunto.2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Tri Indri Hastuti.2015. Analisis butir soal ulangan akhir Mata pelajaran ekonomi
SMA Negeri 1 mirit Kebumen. Skripsi ini tidak diterbitkan, Universitas
Muhammadiyah Purworejo.
Zainal Arifin. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
LAMPIRAN 1
SURAT KEPUTUSAN PENETAPAN DOSEN PENGUJI
LAMPIRAN 2
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENANAMAN MODAL
DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Jalan Mgr. Sugiyopranoto Nomor 1 Semarang Kode Pos 50131 Telepon : 024 – 3547091, 3547438, 3541487 Faksimile 024-3549560 Laman http ://dpmptsp.jatengprov.go.id Surat Elektronik
REKOMENDASI PENELITIAN NOMOR : 070/2446/04.5/2017
Dasar : 1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 07 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2011 tentang Pedoman Penerbitan Rekomendasi Penelitian;
2. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 72 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah;
3. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 67 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah.
Memperhatikan : Surat Wakil Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Purworejo Nomor : 1464/B.02/FKIP/UMP/ III/2017 tanggal : 09 Juni 2017 Hal : Permohonan Izin Penelitian
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah, memberikan rekomendasi kepada :
1. Nama : ERWIN MUKTI HIDAYAT 2. Alamat : Somobumi, RT.001 RW. 002, Desa Bumitirto, Kecamatan Selomerto, Kabupaten
Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah 3. Pekerjaan : Mahasiswa
Untuk : Melakukan Penelitian dengan rincian sebagai berikut : a. Judul Proposal : ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN EKONOMI SMA NEGERI 5 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 b. Tempat / Lokasi : SMA Negeri 5 Purworejo c. Bidang Penelitian : Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Ekonomi d. Waktu Penelitian : 15 Juni 2017 sampai 31 Juli 2017 e. Penanggung Jawab : Prof. Dr. H. Sugeng Eko Putro W., M.Pd f. Status Penelitian : Baru g. Anggota Peneliti : - h. Nama Lembaga : Universitas Muhammadiyah Purworejo Ketentuan yang harus ditaati adalah : a. Sebelum melakukan kegiatan terlebih dahulu melaporkan kepada Pejabat setempat / Lembaga swasta
yang akan di jadikan obyek lokasi; b. Pelaksanaan kegiatan dimaksud tidak disalahgunakan untuk tujuan tertentu yang dapat mengganggu
kestabilan pemerintahan; c. Setelah pelaksanaan kegiatan dimaksud selesai supaya menyerahkan hasilnya kepada Kepala Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Tengah; d. Apabila masa berlaku Surat Rekomendasi ini sudah berakhir, sedang pelaksanaan kegiatan belum selesai,
perpanjangan waktu harus diajukan kepada instansi pemohon dengan menyertakan hasil penelitian sebelumnya;
e. Surat rekomendasi ini dapat diubah apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dan akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Demikian rekomendasi ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.
Semarang, 15 Juni 2017
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
PROVINSI JAWA TENGAH
PRASETYO ARIBOWO
LAMPIRAN 3
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
DINAS PENANAMAN MODAL
DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
Jalan Mgr. Sugiyopranoto Nomor 1 Semarang Kode Pos 50131 Telepon : 024 – 3547091, 3547438, 3541487 Faksimile 024-3549560 Laman http ://dpmptsp.jatengprov.go.id Surat Elektronik
Semarang, 15 Juni 2017 Nomor : 070/5827/2017
Sifat : Biasa
Lampiran : 1 (Satu) Berkas
Perihal : Rekomendasi Penelitian Kepada Yth. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Di Semarang
Dalam rangka memperlancar pelaksanaan kegiatan penelitian bersama ini terlampir
disampaikan Penelitian Nomor 070/2446/04.5/2017 Tanggal 15 Juni 2017 atas nama ERWIN
MUKTI HIDAYAT dengan judul proposal ANALISIS KUALITAS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR
SEMESTER GENAP MATA PELAJARAN EKONOMI SMA NEGERI 5 PURWOREJO TAHUN
PELAJARAN 2016/2017, untuk dapat ditindaklanjuti.
Demikian untuk menjadi maklum dan terimakasih.
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN
PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI JAWA TENGAH
Dr. PRASETYO ARIBOWO, SH, Msoc, SC.
Pembina Utama Madya NIP.19611115 198603 1 010
Tembusan : 1. Gubernur Jawa Tengah; 2. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah; 3. Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah; 4. Wakil Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Purworejo; 5. Kepala SMA Negeri 5 Purworejo; 6. Sdr. ERWIN MUKTI HIDAYAT
SURAT BALASAN
LAMPIRAN 4
DAFTAR SISWA SMA NEGERI 5 PURWOREJO
KELAS XI IPS 1
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
No NIS NAMA JK
1 4976 AFIFAH MAUZA P
2 4977 ALIFA RIFANI P
3 4978 ANDRE DARMAWAN L
4 4979 BAGAS ALIF FIRDAUS L
5 4980 CANDRA LAELIKA INDIARTI P
6 4982 DWI EDI HARTONO L
7 4984 ETOS PROYOGO L
8 4885 FRHANA SALSABILA DIWANTI P
9 4786 FERDIANSYAH YUSUF L
10 4687 GERAL MAULANA ARSYAD L
11 4588 HARI PURNOMO ASMORO AJI L
12 4489 IQBAL KAHAIRUL LATIF L
13 4990 JEANY LAILA FAJRI P
14 4991 LAILATUL KHASANAH P
15 4992 MITA HANDAYANI P
16 4993 MUCHAMAD RIZKY L
17 4994 MUHAMMAD AHSAN AHADI L
18 4995 MUHAMMAD REZA FEBRIANTO L
19 4996 NAUFAL DANI ALWAN L
20 4997 NINDA RUKMININGTYAS P
21 4998 NURENA LISA NABILLA P
22 4999 PELANGI AZIZAH FAHMI P
23 5000 RANA ZAIN KARTIKA P
24 5001 RESTU MAULANA L
25 5002 REZA AVRILIA PUSPITA NINGRUM P
26 5003 ROFINGATUN HAMIDAH P
27 5004 SETO BUDIHARJO L
28 5005 SETYA NINGSIH P
29 5006 YANUAR SUSILO L
LAMPIRAN 5
DAFTAR KELAS XI IPS 2
No NIS NAMA JK
1 4975 ADIMAS AGUS PAMUJI L
2 5007 AGVITA ROSMAYUNI P
3 5008 AHMAD BAHARUDIN L
4 5009 ALIFA AULIA HANIF P
5 5010 ALMAETREYA SALSABILA P
6 5011 ANGGA ARGUN NUGROHO L
7 5012 BAGAS CAHYO PRAMUDHITO L
8 5013 CATUR WAHYU NINTYAS P
9 5014 DIANA VALENTINA P
10 5015 DICKY BRAMNTA BELVA L
11 5016 DIMAS DAMARJATI DRESNANTO L
12 5018 FEBILIANTI P
13 5019 GILANG ADITYA FAUZI P
14 5020 GITHA WINDASARI PRIMANDANI P
15 5021 HENDRAWAM MAULANA L
16 5022 IRVAN PRIYO KUNCORO L
17 5023 LENY EVITA LESTARI P
18 5024 MUH KAVIN ALFARUQI L
19 5025 MUHAMMAD OZAPRATAMA R L
20 5026 MUHAMMAD ULYL AL BAB L
21 5027 NGAINIL CHARIROH P
22 5028 NUR SALLAMA HUSNA P
23 5029 PUTRI OKTAVIANA LESTARI P
24 5030 RAMA NUGRAHA LISWANTORO L
25 5031 RASTIKA INTAN NASTITI P
26 5032 RESTU AGUS SETIAWAN L
27 5033 RIFKA TRISNA NURAINI P
28 5034 RIZKI PUTRA AMANDA L
29 5036 SINTA SUKMA DEWI P
30 5037 SIFYAN HANIF L
31 5038 YOGI SUKMONO AJI L
DAFTAR KELAS XI IPS 3
No NIS NAMA JK
1 5039 ANDI ANGGIT PRABOWO L
2 5040 BAGAS AJI NUGROHO L
3 5041 BALADA INDRA DEWA L
4 5042 BANGUN WICAKSONO L
5 5043 BAPTISTA SABDA BUNA L
6 5044 BERLIANA CANDRA F R P
7 5045 CATUR WIDYA KUSUMA P
8 5046 CORNELIS EDO AMARA L L
9 5047 DINAR KUNCARA P
10 5048 DONNY MEIDA C L
11 5049 FAJAR WAHYU M P
12 5050 FIKA DAMAYANTI P
13 5051 FITRIA CAHYANINGRUM P
14 5052 GRANTINO WIANDA PUTRO L
15 5053 ILHAM SYAIFURROSYID L
16 5054 KURNIAWAN ARDIANSYAH P
17 5055 LINDARIZKI SAFITRI P
18 5056 LIVIA DEWI ANGGITASARI P
19 5057 LIVYA BELLA ADENIA L
20 5058 MUHAMMAD ABDUR R L
21 5059 NADILA BELLA ADENIA P
22 5060 MUHAMMAD ZINAL NAUFAL L
23 5061 NADILA SALSABILLA P
24 5062 NINDY DYAH G D A P
25 5063 RAHMA NOOR AZIZAH P
26 5064 RATNA KRISMAYANTI P
27 5065 RIZKA SEPTIANA PUTRI P
28 5066 SATRIA WAHYU MULYA M L
29 5067 SEPTIANI PRATAMA PUTRI P
30 5068 SITI NUR MUKHLISOH P
31 5069 WAHYU BIBT SATRIYO L
32 5070 ZADAN AKMAL FATA L
POLA SEBARAN JAWABAN SISWA SMA NEGERI 5 PURWOREJO
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
040 0 N 04
BDCABDBAADBBDCBAABCABBAABBDACADBCCAEDEBB
5555555555555555555555555555555555555555
YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY
001 BEEBBDACDDCECCACCCDBBDACBCEAECCDEBABEBDE
002 BDCBBCBBADAABCBADDCEBBAABCEAECBDBBABAABB
003 CCDCBAEDDDAADDBBACCCBCEECCBACDDDEBCDDBBB
004 BBDEBAEDDDABDDCBACBCBCEEADBAACDDEBCDDBBA
005 BDCBAABBADABBAEAADCEBBCEBCDAECEDBBADCCBB
006 ADBCAAEABBAABCAACCCABDAACCDABABBCBAAAABA
007 BEBABDCDADBADCDAECCDBCBABCBABCCCBACCECBB
008 BCDCBDCDADBADCDAECCDDBADCEBACCCEACCECBBB
009 BEDDABBDABBADBABEDCCBCCACCDAECCCCBABAEDB
010 BCDCBDCBCBABCDCAECCDCCBACCBCCABCCBEDCCBB
011 ADCABAEDDDABBCDEEBBCBCBCBCDAECEBEBCCEEBB
012 BEDCBDCDADBADCDAECCDCEADBEBACCCBACCEABBB
013 DBEABEBBACBCBAEECBDABBAECCAACCCDDBAEEABB
014 BEEABABBADAABDBACBECBCAEACDAAAEBDBAEADBB
015 ADEADECDEBAADDCBEBDCBCCAAEAACACDCCABEBBD
016 BCABDBCABBBDABCABCADBACBDBACDCBCBABCBCBC
017 BCEBBCABDBBACAAABBBABBAEECDABCADDCABEBBA
018 BDECABBDEAAEBBBCBDCDBDEEACDAECDDBBABEBBB
019 BAEAACDDABAADDDBABCEECCEBCDAECEBBCAECBBB
020 BCEBBEEDADAADDDAADDCBABABCEAECEDCCADABBE
021 ADECBDBBAAAABCBAABDEBBEDBABAECADCEAEDCAB
022 BDEABABBADAEBCBAABDBBCAEBEDAEABBCBADBCBA
LAMPIRAN 6
023 BDEBABBBAABAEDEBEBEABCCDACDAEADDCCAECABE
024 BDEAAAEDBDCBACAACDCEACDEEEEEDDCCCCAEEABE
025 BDABAEBBADAEBCDBBBCABCCECCDACCDDEBAEACBE
026 BDEEBACBDDAAADBADCCEBDADDCDEBABCECAEEACC
027 BAAABCEBDDCEEBDEDCCABACEDCBAACCBBBAEEBCC
028 BDEBAAEBACBBBDBACDDEBDEEEEDEDDCCCCAEEBDD
029 BBEBABCBABAAACDBDDDEBBCEBCDACCDBCBAEEABB
030 BDEAADBDAACBEDABBECBDEACEBBABCEEACADCDBB
031 BDEBAABDADAADACBEBCEBBEDBCAEBAEEEBABECBB
032 BDEBABEBABAECCDACBDBBABABCDECAEABBABDCBB
033 BCECBDBDBBABCAABAABABBDABCDECCDDCCBBABBC
034 BCECBDBCADABADDCABECBCCEACDAEAEBBBADDCAA
035 BDEBBDBDDDAABNBAADCBBBCABEDACCADCDCBEEDB
036 BBCBBCAADBCAECCAABCEBCDEACEAECEDCABCDCBB
037 ADEBBEBBADBCBCBCDDCCBCAEBCDAECEBCBAEBCAC
038 BDCAAEBBABBABDBACDECBBAEACDEEAEDBBACCBEB
039 BBDBDAADABEEEDCAAADCEBAABCAAEABACCADCEBB
040 BDDBCAADABEEEDBAADBCECAEBCEAECEDCABDCEBB
041 BDCBAAEBAEBADDCACDCABBAEBCAACCAACCAEECAB
042 BDEBBABDADACDDEBABCDBBBDBCEAECDDBBCCDCCE
043 BBEBDAADABCEEDCCEAABEBDABCAACDBACACDCEDD
044 BBDCDAADABEAEECCEAABCBEABCAACDBAAACDCEDD
045 AABCDEDBDBACDADBDDBABCEEBCEDEADCCCAEDCBB
046 BADACCEDDBABBDAAABBBBBAEBCDBEDEDCDABAEBA
047 AEBBBNNBDAACEBEBCDCBBDAEBCDECCCBECABEABB
048 ADDAACBAABACDCDADDCACEEABCDEECCDECABEADB
049 ADAABDCAADAADBDAEACCBCECBBAAEADECAAAEADB
055 BDDDDEABAABCBCBADDDCBCCEBCDABCDDCBAECADE
051 BDEBBDBBADBDECECCAECBBAEBCAAECEBCCAEDCBB
052 BDDBABDBADAAADDAABBCBDAEBCDECDBBBBACDAEE
053 AAEBDEEDDDAADDDAABDEDBBBBCCAECCDCBABCBBB
054 BDEBBBBCADABBABADCDCBBADACEACCDDCCACEABB
055 ADBCBBEADDAADADEACCDBBEEBCEDACABCCAAEDBA
056 BDDBBEBBADBBBCBADDEDBBAEDCDACAEBCCADDBEB
057 BDCAAAEBCDAADDCADDDAADEABCDBDBADACADDCDB
058 BDEABCEBADADDCEBADBCEBAEBCAACCDBCCAECDDE
059 AABADCDECACDBAEEDBCABDEAANAABCEEBBABEDAB
060 ADEBCDEDBBACBABCDEDCAAEBEEEEECEDECABDCBE
061 BDCBBDBBADAABDDCAECBBAAABCDACACDBDAECBBA
062 BAECBAEDEBBBCCAACBCACDEDBEAAEAADCCCBBDBB
063 BCBCBABBACBCBDBADACACDNABCAABADBCBCCCBBE
064 ADEDBAEDAAAADDCADCDABBCABCBABDBDEBACCABB
065 BDEBBEABDDAABDDBCBACBCEABCEBCADBCCACAABB
066 BADCBCABACAEDCCBEBCDBDCBCEDACCCBBBCCDBDC
067 BACBBAEBBDAEDBCBEDECBDECECDCEDCEABDCABBE
068 BCDBBAEEDDCADDCBEDCAADBACCBACCBDABABACBE
069 BEBCAABDEBBBDBDADDCEDEAAECBEBDBCECCCCCEC
070 BACDAECDABCADEDBDCCBADBCACDBEDBDBCCCEBBD
071 BACCBNBDABAABADCABABACBEACDECCAACACBAECE
072 BDCBAEBBABAEBCBACBCEBCAEBEEAECADBBAEEBBB
073 BDEADEBCABAABADACBDEBCEAECAAEDEBCCADCCBB
074 BAABBBBBDBABDADBBBCEBCCABCCABCEEEBCCABBE
075 AACDBBEBCDAACAEABACBBCBACCBABCEDEBADECBE
076 BAECAEEEDDEAEEEEEDCEADEACCEADCEEEBAEDEBE
077 BABDEBAAADABCDDAADEBCCCABCEACAEEBBCAAABE
078 BDBBBABBDBAADADBAADCABAEBEDACDABCDACBBBC
079 AAEBBBBBAAAADDEBAABABCAEBCDAECEEEBAEEAEA
080 BDCBAABBADABDCEBDAEBBCEDBCBABAEDBBACDDEB
081 BADBAABDDDBEDAEBBCCBDEBAACDABBCDEBADDBBB
082 BAEEBCBDCDAADCEADACBDDEABCAACAEAEEAABADC
083 BBCBBAADAECDCBABEBCABBCABCAACCEAEAABEBBC
084 BANBDAADDBABDABACDEAACBABABABCEEECCDDABE
085 BDBABDBDBBABDDBEAECDECEECEAADAADBBBEDAEB
086 BDEBBBBBBDAEBDBAADBABBCEECDAEAEACBAEEBBB
087 BDCBBAEBAADECCBCADCAAACACCAECDCDBBCCEEBB
088 BADCABBCDDBEACDAABCCBAAEABEACCDDEBACEEBB
089 BDBBBEBBEAACADEADDCECBCEAEDADCABBBAEDECB
090 BDDBAAEDDEABDEBACDEAACEDECEACDCAEBABDABB
091 BDEABBBDECAECCCBDBBEACEECCDACBBBBBADECAC
092 BDDBABBDAAAACCBBDCDEBDAABCDACCBDBEADECBC
PENILAIAN AKHIR TAHUN
SMA
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Mata pelajaran : E K O N O M I
Kelas/Program : XI (Sebelas)/IIS
Hari/ Tanggal : Kamis, 8 juni 2017
Waktu : 07.30-09.30 (120 menit)
PETUNJUK UMUM
1. Jawaban dikerjakan pada lembaran yang telah tersedia.
2. Sebelum mengerjakan soal, tulisan dahaulu pada lembar jawab: nama, kelas / program
dan nomor peserta pada tempat yang di sediakan.
3. Bacalah dengan teliti, petunjuk dan cara mengerjakan soal.
4. Perhatikan dan bacalah soal sebaik-baiknya sebelum anda menjawab.
5. Pilihlah jawaban yang paling tepat/betul dan berilah tanda (X) pada salah satu huruf
A,B,C,D atau E.
6. Jika terjadi kesalahan dalam memilih jawaban, coretlah dengan dua garis mendatar
pada jawaban yang salah satu itu, kemudian silanglah (X) jawaban yang anda anggap
betul.
7. Member tanda silang pada dua pilihan atau lebih dalam satu soal dianggap salah.
8. Gunakan waktu anda dengan sebaik-baiknya sesuai dengan waktu yang telah
disediakan dan bekerjalah sendiri dengan tenang dan teliti.
Pilihan Ganda:
KOMPETENSI DASAR 3.5. Menganalisis Indek Harga dan Inflasi
1. Metode penghitungan angka indeks yang ditimbang dengan menggunakan factor
penimbang kuantitas pada tahu dasar (Q0) adalah metode….
A. Paasche D. Bebas
B. Laspeyres E. Jumlah Kuadrat
C. Pearson
2. Diketahui indeks harga konsumen tahun 2015 sebesar 160 % dan indeks harga tahun
2016 sebesar 165 %, maka laju inflasi tahun 2016 adalah…..
A. 1,75% D. 3,125 %
B. 2,01% E. 4,19%
C. 3,09%
3. Di ketahui data sebagai berikut :
KURIKULUM
2013 33
LAMPIRAN 7
Nama Barang
Harga (Rp) Kuantitas Unit
2015 (P0) 2016 (P0) 2015 (Q0) 2016 (Q0)
A.
B.
C.
D.
E
30.000
33.000
20.400
16.000
40.000
32.000
36.000
22.000
18.000
48.000
40
29
48
50
25
50
40
60
55
30
Berdasarkan data diatas, besarnya harga indeks harga menurut paasche th. 2015
adalah…
A. 86,13% D. 109, 86%
B. 90,08% E. 110, 88%
C. 100,00%
4. Diketahui data sebagai berikut
NO Nama
Barang
Harga (Rp) (Q0) P0 X Q0
( RP)
Pn x Q0
(Rp)
2006 2007
1.
2.
3
4
A.
B.
C.
D.
E
30.000
33.000
20.400
16.000
40.000
32.000
36.000
22.000
18.000
48.000
20
10
22
55
40
29
48
50
25
50
40
60
55
30
Berdasarkan data di atas, besarnya indeks harga berdasarkan Laspeyres adalah…
A. 115,30 % D. 116,10%
B. 115,20% E. 118,20%
C. 115,89%
5. Hubungan antara suk bunga dan tingkat inflasi adalah…
A. Jika tingkat inflasi tinggi, maka suku bunga rendah
B. Jika tingkat inflasi tinggi, maka suku bunga di tinggalkan
C. Jika tingkat bunga rendah, maka tingkat inflasi semakin rendah
D. Jika suku bunga tinggi, maka tingkat inflasi juga tinggi
E. Tidak ada kaitan antara suku bunga dan inflasi
6. Terjadi cost push inflation di tunjukan oleh…
A. Bergesernya kurva permintaan agregat ke kanan dan bertambahnya output
nasional
B. Bergesernya kurva permintaan agregat ke kiri dan berkurangnya output nasional
C. Bergesernya kurva penawaran agregat ke kanan dan bertambahnya output
nasional
D. Bergesernya kurva penawaran agregat ke kanan dan berkurangnya output nasional
E. Bergesernya kurva penawaran agregat ke kanan dan berkurangnya output nasional
7. Perhatikan kurva berikut!
Data dari kurva tersebut terjadi pergeseran demand dari D1 ke D 2 menyebabkan
terjadi perubahan harga dari P1 ke P2 , sehingga keseimbangan pasar menjadi bergeser
dari titik E1 ke E2. Hal tersebut menunjukakn terjadinya….
A. Price push inflation D. Imported inflation
B. Demand pull inflation E. Cost push inflation
C. Wage cost Inflation
8. Berikut langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk mengatasi inflasi.
1) Peninkatan tarif pajak
2) Politik diskonto
3) Pengaturan pengeluaran pemerintah
4) Politik pasar terbuka
Kebijakan fiskal pada nomor….
A. 1) dan 2) D. 2) dan 4)
B. 1) dan 3) E. 3) dan 4)
C. 1) dan 4)
9. Kenaikan harga BBM menyebabkan harga-harga kebutuhan pokok meinhkat,
sehingga tingkat inflasi meningkat. Akibat inflasi tersebuut berdampak kepada
beberapa pihak diantaranya sebagai berikut,
1) Pegawai yang berpenghasilan tetap
2) Para pedagang yang memiliki modal kecil
3) Orang yang menyimpan uag tunai
4) Para pedagang yang memiliki modak besar
5) Orang yang meminjam uang dengan bunga tinggi
Pihak yang dirugikan dengan adanya inflasi ditunjukan pada nomor….
A. 1), 2) dan 3) D. 2), 3) dan 5)
B. 1), 2) dan 4) E. 2), 4) dan 5)
C. 2), 3) dan 4)
10. Berikut kebijakan ekonomi pemerintah
1) Menurunkan pajak
2) Menaikan tingkat bunga
3) Menjual surat-surat berharga
4) Pemberian kredit secara selektif
Kebijakan pemerintah untuk mengatasi inflasi ditunjukan pada nomor…
A. 1), 2) dan 3) D. 2), 3) dan 5)
B. 1), 3) dan 5) E. 3), 4) dan 5)
C. 2), 3) dan 4)
KOMPETENSI DASAR 3.7. Mendeskripsikan Kebijakan Moneter dan Kebijakan
Fiskal
11. Berikut ini pernyataan yang benar tentang kebijakan moneter adalah…
A. Kebijakan yang diambil pemerintah untuk menstabilkan perekonomian dengan
cara mengatur jumlah uang yang beredar
B. Kebijakan yang diambil Bank Indonesia untuk menstabilkan perekonomian
dengan cara megatur jumlah uang yang beredar
C. Kebijakan yang diambil untuk menangani inflasi dan deflasi dalam perekonomian
suatu Negara
D. Kebijakan yang diambil Bank Indonesia dengan cara menaikan dan menurunkan
bunga bank umum
E. Kebijakan berupa imbauan untuk meningkatkan stabilitas uang rupiah
12. Fungsi kebijakan moneter untuk menjngkatkan jumlah investor adalah…
A. Menjaga stabilitas ekonomi D. memperbaiki nerca pembayaran
B. Menjaga stabilitas harga E. memperbaiki neraca perdagangan
C. Meningkatkan kesempatan kerja
13. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!
1) Menaikan tingkat suku bunga
2) Mengurangi pengeluaran pemerintah
3) Memperjualbelikan surat-surat berharga
4) Menaikan pajak penghasilan
5) Menakan atau menurunkan cash ratio
Kebijakan moneter ditunjukan pada nomor…
A. 1), 2) dan 3) D. 2), 4) dan 5)
B. 1), 3) dan 5) E. 3), 4) dan 5)
C. 2), 3) dan 4)
14. Kebijakan moneter untuk mengatasi inflasi yang berdampak pada peningkatan
tabungan masyarakat yang berdampak pada pengangguran arus kredit bank kepada
masyarakat adalah….
A. Cash ratio D. kredit selektif
B. Fiscal E. Pasar terbuka
C. Diskonto
15. Berikut yang termasuk kebijakakan moneter yang dilakukan pemerintah untuk
mengatasi inflasi yaitu…
A. Menaikan hasil produksi dan mengawasi kredit selektif
B. Menaikan tingkat suku bunga dan cadangan kas bank umum
C. Menaikan pajak dan menaikan hasil produksi
D. Mengawasi kredit secara selektif dan menaikan apajk
E. Menaikan hasil produksi dan politik diskonto
16. Untuk menekan laju inflasi, pemerintah mengeluarkan ketetapan menaikan pajak
penghasilan agar penegeluaran konsumsi masyarakat berkurang sehingga tidak
mendorong kenaikan harga barang-barang. Tindakan pemerintah ini disebut politik….
A. Fiscal D. kredit selektif
B. Diskonto E. cadangan kas minimum
C. Pasar terbuka
17. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut
1) Menaikan caadangan kas minimum
2) Menaikan harga tariff
3) Menjual surat Utang Negara
4) Meningkatakan pengeluaran pemerintah
5) Menurunkan tariff pajak
Kebijakan fiskal ditunjukan pada nomor….
A. 1), 2) dan 3) D. 2), 4) dan 5)
B. 1), 3) dan 4) E. 3), 4) dan 5)
C. 2), 3) dan 4)
18. Apabila dalam perekonomian terjadi kemunduran ekonomi maka program pajak tidak
diubah, tetapi konsekuensinya penerimaan pajak menurun, dan pengeluaran
pemerintah semakin besar. Hal ini termasuk kedalam instrument kebijakan fiscal….
A. Pembiayaan fungsional D. stabilisasi anggaran otomatis
B. Pengelolaan anggaran E. Anggaran belanja seimbang
C. Pengelolaan keuangan
19. Saat kondisi pengangguran meningkat tajam, pemerintah memberlakukan kebijakan
fiskal untuk….
A. Menaikan tingkat suku bunga D. Menaikan tarif pajak
B. Menaikan cadangan kas E. Menurunkan pengeluaran pemerintah
C. Menurunkan tarif pajak
20. Pemberlakukan kebijakan fiskal kontraktif terjadi saat kondisi…
A. Meningkatnya pengangguran D. Banyaknya jumlah
penduduk miskin
B. Kesempatan kerja terbatas E. Kesempatan kerja penuh
C. Kondisi inflasi yang parah
KOMPETENSI DASAR 3.8. Menganalisis Peran Pelaku Kegiatan Ekonomi
21. Kesatuan hukum (yuridis) dan ekonomis yang menggunakan tenaga kerja dan modal
untuk mendapatkan keuntungan disebut….
A. Perusahaan D. Industri
B. Badan usaha E. Pabrik
C. Firma
22. Bentuk BUMN yang mempunyai tujuan melayani kepentingan umum dan sekaligus
mencari keuntungan adalah perusahaan……
A. Jawatan D. Negara
B. Umum E. Daerah
C. Perseroan
23. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang membuka kesempatan bagi masyarakat
swasta untuk ikut serta menanamkan modalnya pada BUMN tersebut adalah…
A. Perseroan D. Yayasan
B. Perusahaan Jawatan E. Koperasi
C. Perusahaan umum
24. Berikut prinsip-prinsip koperasi dan BUMN
1) Usaha melayani kepentingan umum dan sekaligus memupuk keuntungan
2) Pengelolaan dilakukan secacara demkratis
3) Pembagian SHU sebanding dengan jasa usaha setiap anggota
4) Disusun sebagai bagian dari departemen
5) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
Prinsip-prinsip BUMN ditunjukan pada nomor….
A. 1) dan 2) D. 2) dan 3)
B. 3) dan 5) E. 1) dan 4)
C. 2) dan 4)
25. Perusahaan Negara yang modalnya berasl dari saham adalah perusahaan…
A. Umum D. Campuran
B. Perseroan E. perseoarangan
C. Jawatan
26. Berikut yang termasuk cirri Badan Usaha Milik Swasta perseorangan adalah…
A. Wewenang pengelolaan badan usaha ditetapkan berdasrkan musyawarah
B. Maju mundurnaya badan usah bergantung pada pengurus badan usaha
C. Maju mundurnaya badan usah bergantung pada pemilik badan usaha
D. Kegiatan usahanya diarahkan untuk mencapai keuntungan bersama
E. Seluruh resiko dan kewajiban kepada pihak lain ditanggung pemilik secara
terbatas
27. Badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang dan bertanggung jawab penuh
terhadap utang-utang badan usaha dengan seluruh harta benda yang mereka miliki
disebut….
A. Perseroan terbatas D. Firma
B. Perusahaan perseorangan E. CV
C. Perusahaan patungan
28. Pemilik badan usaha perseorangan mempunyai tanggung jawab tidak terbatas .
tanggung jawab tidak terbatas artinya….
A. Pemilik dengan seluruh kekayaan pribadinya bertanggungbjawab atas utang-utang
badan usaha
B. Pemilik dengan seluruh kekayaan pribadinya tidak bertanggungbjawab atas utang-
utang perusahaan
C. Pemilik hanya bertaggngjawab sebesar modal yang di setor ke perusahaan
D. Pemilik bertaggngjawab dengan sedikit kekayann yang dimilikinya
E. Pemilik bertaggngjawab terhadap keseluruhan laba yang dimilikinya
29. Kantor pos dan giro termasuk BUMN yang berbentuk….
A. Perjan D. koperasi
B. Perusda E. perseroan
C. Perum
30. Perhatikan beberapa karakteristik usaha berikut!
1) Cepat dalam pengambilan keputusan
2) Kemajuan usaha sangat bergantung pada keahlian pemiliknya
3) Mudah dalam pendirian dan pembubaran
4) Modal yang dimiliki terbatas
5) Seluruh keuntungan menjadi milik sendiri
6) Kelangsungan usaha tidak terjamin
Kelebihan perussahaan perseorangan ditunjukan pada nomor…
A. 1), 2) dan 5) D. 2), 3) dan 5)
B. 1), 3) dan 4) E. 3), 4) dan 5)
C. 1), 3) dan 4)
31. Perhatiakn cirri-ciri badan usah berikut!
1) Modalnya diperoleh dari kekayaan Negara yang dipisahkan
2) Pembagian laba berdasarakanjasa
3) Kekuasaan tertinggi terletak pada rapat umum pemegang saham
4) Pembagian laba berdasarkan perbandingan modal yang disetor
5) Ada sebagian anggota aktif dan anggota pasif
Cirri-ciri persekutuan komanditer ditunjukan pada nomor…
A. 1), 2) dan 5) D. 2), 3) dan 5)
B. 1), 3) dan 4) E. 3), 4) dan 5
C. 1), 3) dan 4)
32. Perbedaan antara sekutu aktif dan sekutu komanditer terletak pada….
A. Modal yang disetor D. Tugas pokoknya
B. Tanggung jawabnya E. Pembagian keuntungannya
C. Kedudukannya
33. Pemegang kekuasaan yang tertinggi pada badan usaha perseroan terbatas adalah…
A. Dewan komisaris D. Rapat anggota tahunan
B. Dewan direksi E. Pemilik Saham terbesar
C. Rapat umum pemegang saham
34. Modal koperasi dapat berupa sebagai berikut :
1) Simpanan pokok
2) Simpanan wajib
3) Bantuan bank
4) Simpanan sukarela
5) Pinjaman bank
6) Cadangan SHU
Ang termasuk modal sendiri adalah…
A. 1,2,3 D. 4,5,6
B. 1,2,4 E. 3,4,5
C. 1,2,6
KOMPETENSI DASAR 3.9. Mendeskripsikan Pasar Modal
35. Pasar tempat bertemunya permintaan dan penawaran dana-dana jangka panjang dalam
betuk penjualan dan pembelian surat – surat berharga disebut…
A. Pasar modal D. Pasar tenaga kerja
B. Pasar uana E. Pasar Persaingan
C. Bursa komoditas
36. Pasar yang penawaran efek secara langsung oleh emiten kepada investor tanpa
melalui bursa efek disebut….
A. Pasar uang D. pasar Skunder
B. Pasar komoditas E. Pasar perdana
C. Pasar modal
37. Penegang saham yang memperoleh hak paling dahulu dalam pembagian deviden
adalah pemegang saham…
A. Blue chips D. Ppreferred stock
B. Groth stcok E. Common stock
C. Emergingstock
38. Berikut keuntungan jual beli saham dan obligasi
1) Mendapat bunga tetap
2) Mendapat deviden
3) Selisih lebih nilai kurs
4) Mendapat capital gain
Keuntungan membeli obligasi ditujukan pada nomor….
A. 1) dan 2) D. 2) dan 3)
B. 1) dan 3) E. 3) dan 4)
C. 1) dan 4)
39. Berikut keuntungan pemegang saham dan obligasi
1) Memperoleh deviden
2) Memperoleh kupon
3) Memperoleh capital gain
4) Memperoleh capital loss
Keuntungan pemegang saham
A. 1) dan 2) D. 2) dan 3)
B. 1) dan 3) E. 3) dan 4)
C. 1) dan 4)
40. Seorang pemodal membeli saham pada harag Rp 3.400,00 dan beberpa waktu
kemudian menjusl saham tersebut pada harga Rp 3.000,00per saham. Pemodal
tersebut memperoleh….
A. Capital gain
B. Capital loss
C. Depresiasi
D. Dilusi
E. Negative return
KUNCI JAWABAN
1 B 11 B 21 B 31 D
2 D 12 B 22 B 31 B
3 C 13 D 23 A 33 C
4 A 14 C 24 A 34 C
5 B 15 B 25 B 35 A
6 D 16 A 26 B 36 E
7 B 17 A 27 D 37 D
8 A 18 B 28 A 38 E
9 A 19 C 29 C 39 B
10 D 20 A 30 A 40 B
LAMPIRAN 8
HASIL ANALISIS BERDASARKAN TINGKAT KESULITAN, DAYA BEDA,
EFEKTIVITAS PENGECOH DAN RELIABILITAS
MicroCAT (tm) Testing System
Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation
Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00
Item analysis for data from file MUKTI.TXT Page 1
Item Statistics Alternative Statistics
----------------------- -----------------------------------
Seq. Scale Prop. Point Prop. Point
No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser. Biser. Key
---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------ ------ ---
1 0-1 0.771 0.468 0.338 A 0.167 -0.051 -0.034
B 0.771 0.468 0.338 *
C 0.010 -0.101 -0.028
D 0.010 0.148 0.040
E 0.000 -9.000 -9.000
Other 0.042 -1.000 -0.653
2 0-2 0.490 0.586 0.467 A 0.208 -0.291 -0.206
B 0.083 -0.116 -0.064
C 0.104 -0.028 -0.016
D 0.490 0.586 0.467 *
E 0.073 0.024 0.013
Other 0.042 -1.000 -0.653
LAMPIRAN 9
3 0-3 0.167 0.133 0.089 A 0.052 -0.110 -0.053
B 0.125 -0.018 -0.011
CHECK THE KEY C 0.167 0.133 0.089 *
C was specified, E works better D 0.208 0.069 0.049
E 0.396 0.254 0.200 ?
Other 0.052 -1.000 -0.611
4 0-4 0.208 0.221 0.156 A 0.208 0.221 0.156 *
B 0.458 0.234 0.186 ?
CHECK THE KEY C 0.198 0.032 0.022
A was specified, B works better D 0.063 -0.211 -0.107
E 0.031 -0.119 -0.048
Other 0.042 -1.000 -0.653
5 0-5 0.521 0.427 0.340 A 0.281 0.123 0.092
B 0.521 0.427 0.340 *
C 0.031 -0.250 -0.101
D 0.115 -0.313 -0.190
E 0.010 -0.101 -0.028
Other 0.042 -1.000 -0.653
6 0-6 0.156 0.333 0.220 A 0.323 0.014 0.011
B 0.177 0.029 0.020
C 0.115 0.078 0.048
D 0.156 0.333 0.220 *
E 0.167 0.142 0.095
Other 0.063 -1.000 -0.591
MicroCAT (tm) Testing System
Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation
Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00
Item analysis for data from file MUKTI.TXT Page 2
Item Statistics Alternative Statistics
----------------------- -----------------------------------
Seq. Scale Prop. Point Prop. Point
No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser. Biser. Key
---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------ ------ ---
7 0-7 0.417 0.549 0.434 A 0.135 -0.157 -0.100
B 0.417 0.549 0.434 *
C 0.104 0.010 0.006
D 0.042 -0.100 -0.045
E 0.250 -0.117 -0.086
Other 0.052 -1.000 -0.611
8 0-8 0.073 0.024 0.013 A 0.073 0.024 0.013 *
B 0.417 0.443 0.350 ?
CHECK THE KEY C 0.052 0.213 0.102
A was specified, B works better D 0.385 -0.103 -0.081
E 0.031 -0.413 -0.167
Other 0.042 -1.000 -0.653
9 0-9 0.521 0.571 0.455 A 0.521 0.571 0.455 *
B 0.083 -0.161 -0.089
C 0.052 -0.239 -0.115
D 0.240 -0.096 -0.070
E 0.063 -0.137 -0.069
Other 0.042 -1.000 -0.653
10 0-10 0.438 0.430 0.342 A 0.125 0.004 0.003
B 0.313 -0.146 -0.112
C 0.052 -0.002 -0.001
D 0.438 0.430 0.342 *
E 0.031 0.174 0.071
Other 0.042 -1.000 -0.653
11 0-11 0.208 0.325 0.230 A 0.594 0.305 0.241 ?
B 0.208 0.325 0.230 *
CHECK THE KEY C 0.104 -0.333 -0.197
B was specified, A works better D 0.010 0.065 0.018
E 0.042 -0.255 -0.113
Other 0.042 -1.000 -0.653
12 0-12 0.208 0.109 0.077 A 0.417 0.219 0.173 ?
B 0.208 0.109 0.077 *
CHECK THE KEY C 0.104 0.036 0.021
B was specified, A works better D 0.052 0.041 0.020
E 0.177 0.011 0.008
Other 0.042 -1.000 -0.653
MicroCAT (tm) Testing System
Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation
Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00
Item analysis for data from file MUKTI.TXT Page 3
Item Statistics Alternative Statistics
----------------------- -----------------------------------
Seq. Scale Prop. Point Prop. Point
No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser. Biser. Key
---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------ ------ ---
13 0-13 0.354 0.016 0.012 A 0.083 0.019 0.010
B 0.281 0.457 0.343 ?
CHECK THE KEY C 0.125 -0.063 -0.039
D was specified, B works better D 0.354 0.016 0.012 *
E 0.115 -0.100 -0.061
Other 0.042 -1.000 -0.653
14 0-14 0.302 0.491 0.373 A 0.177 -0.068 -0.046
B 0.094 -0.274 -0.157
C 0.302 0.491 0.373 *
D 0.333 0.139 0.107
E 0.042 -0.461 -0.205
Other 0.052 -1.000 -0.528
15 0-15 0.250 0.352 0.258 A 0.104 0.036 0.021
B 0.250 0.352 0.258 *
C 0.167 -0.262 -0.176
D 0.281 0.178 0.133
E 0.156 0.074 0.049
Other 0.042 -1.000 -0.653
16 0-16 0.479 0.432 0.344 A 0.479 0.432 0.344 *
B 0.292 -0.028 -0.021
C 0.115 -0.088 -0.053
D 0.000 -9.000 -9.000
E 0.073 -0.108 -0.058
Other 0.042 -1.000 -0.653
17 0-17 0.292 0.327 0.247 A 0.292 0.327 0.247 *
B 0.083 -0.206 -0.114
C 0.177 0.206 0.140
D 0.229 0.047 0.034
E 0.177 -0.068 -0.046
Other 0.042 -1.000 -0.653
18 0-18 0.302 0.228 0.173 A 0.125 0.071 0.044
B 0.302 0.228 0.173 *
C 0.177 -0.077 -0.052
D 0.313 0.146 0.111
E 0.042 0.055 0.024
Other 0.042 -1.000 -0.653
MicroCAT (tm) Testing System
Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation
Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00
Item analysis for data from file MUKTI.TXT Page 4
Item Statistics Alternative Statistics
----------------------- -----------------------------------
Seq. Scale Prop. Point Prop. Point
No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser. Biser. Key
---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------ ------ ---
19 0-19 0.469 0.191 0.153 A 0.052 -0.411 -0.197
B 0.125 0.082 0.051
C 0.469 0.191 0.153 *
D 0.198 0.131 0.091
E 0.115 0.232 0.141
Other 0.042 -1.000 -0.653
20 0-20 0.229 0.100 0.072 A 0.229 0.100 0.072 *
B 0.177 -0.077 -0.052
CHECK THE KEY C 0.240 0.229 0.167 ?
A was specified, C works better D 0.115 0.149 0.091
E 0.198 0.073 0.051
Other 0.042 -1.000 -0.653
21 0-21 0.625 0.490 0.384 A 0.125 -0.308 -0.192
B 0.625 0.490 0.384 *
C 0.083 0.034 0.019
D 0.063 -0.062 -0.031
E 0.063 0.088 0.044
Other 0.042 -1.000 -0.653
22 0-22 0.292 0.447 0.338 A 0.083 -0.041 -0.023
B 0.292 0.447 0.338 *
C 0.344 0.117 0.091
D 0.188 -0.238 -0.164
E 0.052 0.041 0.020
Other 0.042 -1.000 -0.653
23 0-23 0.313 0.515 0.393 A 0.313 0.515 0.393 *
B 0.135 -0.167 -0.106
C 0.208 0.093 0.066
D 0.042 -0.074 -0.033
E 0.250 -0.132 -0.097
Other 0.052 -1.000 -0.559
24 0-24 0.344 -0.008 -0.006 A 0.344 -0.008 -0.006 *
B 0.042 -0.461 -0.205
CHECK THE KEY C 0.063 -0.174 -0.088
A was specified, E works better D 0.115 0.315 0.192
E 0.396 0.350 0.276 ?
Other 0.042 -1.000 -0.653
MicroCAT (tm) Testing System
Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation
Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00
Item analysis for data from file MUKTI.TXT Page 5
Item Statistics Alternative Statistics
----------------------- -----------------------------------
Seq. Scale Prop. Point Prop. Point
No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser. Biser. Key
---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------ ------ ---
25 0-25 0.510 0.445 0.355 A 0.156 0.007 0.005
B 0.510 0.445 0.355 *
C 0.146 -0.061 -0.039
D 0.042 -0.023 -0.010
E 0.104 -0.180 -0.107
Other 0.042 -1.000 -0.653
26 0-26 0.042 0.081 0.036 A 0.021 0.117 0.041
B 0.042 0.081 0.036 *
CHECK THE KEY C 0.729 0.275 0.205 ?
B was specified, C works better D 0.010 -0.268 -0.073
E 0.146 0.200 0.130
Other 0.052 -1.000 -0.642
27 0-27 0.406 0.287 0.227 A 0.198 0.106 0.074
B 0.156 -0.051 -0.033
C 0.021 -0.203 -0.071
D 0.406 0.287 0.227 *
E 0.177 0.047 0.032
Other 0.042 -1.000 -0.653
28 0-28 0.719 0.571 0.428 A 0.719 0.571 0.428 *
B 0.042 -0.048 -0.022
C 0.031 -0.511 -0.207
D 0.021 -0.020 -0.007
E 0.146 -0.091 -0.059
Other 0.042 -1.000 -0.653
29 0-29 0.344 0.254 0.197 A 0.042 -0.023 -0.010
B 0.167 -0.078 -0.052
C 0.344 0.254 0.197 *
D 0.073 -0.175 -0.093
E 0.333 0.227 0.175
Other 0.042 -1.000 -0.653
30 0-30 0.250 0.403 0.296 A 0.250 0.403 0.296 *
B 0.031 -0.087 -0.035
C 0.521 0.179 0.143
D 0.156 -0.261 -0.172
E 0.000 -9.000 -9.000
Other 0.042 -1.000 -0.653
MicroCAT (tm) Testing System
Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation
Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00
Item analysis for data from file MUKTI.TXT Page 8
There were 96 examinees in the data file.
Scale Statistics
----------------
Scale: 0
-------
N of Items 40
N of Examinees 96
Mean 14.219
Variance 20.588
Std. Dev. 4.537
Skew -1.063
Kurtosis 2.049
Minimum 0.000
Maximum 24.000
Median 15.000
Alpha 0.630
SEM 2.762
Mean P 0.355
Mean Item-Tot. 0.245
Mean Biserial 0.323
DATA SKOR TES
4 1 Scores for examinees from file MUKTI.TXT
001 10.00
002 20.00
003 13.00
004 11.00
005 18.00
006 16.00
007 17.00
008 18.00
009 14.00
010 12.00
011 16.00
012 19.00
013 16.00
014 19.00
015 13.00
016 7.00
017 14.00
018 12.00
019 16.00
020 15.00
021 19.00
022 22.00
023 17.00
024 13.00
025 17.00
026 14.00
027 11.00
028 13.00
029 16.00
030 15.00
031 15.00
032 16.00
033 17.00
034 16.00
035 20.00
036 15.00
037 18.00
038 16.00
039 16.00
040 13.00
041 20.00
042 16.00
043 9.00
044 8.00
045 13.00
046 15.00
047 12.00
048 16.00
049 19.00
055 15.00
051 22.00
052 15.00
053 12.00
054 20.00
055 15.00
056 24.00
057 15.00
058 20.00
059 9.00
060 7.00
061 21.00
062 16.00
063 17.00
064 14.00
065 17.00
066 13.00
067 8.00
068 11.00
069 10.00
070 8.00
071 11.00
072 18.00
073 16.00
074 12.00
075 10.00
076 10.00
077 13.00
078 16.00
079 13.00
080 16.00
081 13.00
082 14.00
083 15.00
084 12.00
085 16.00
086 19.00
087 15.00
088 19.00
089 15.00
090 13.00
091 12.00
092 15.00
0.00
0.00
LAMPIRAN 10
LAMPIRAN 11