ANALISIS KESALAHAN PENULISAN HURUF KAPITAL DAN...
Transcript of ANALISIS KESALAHAN PENULISAN HURUF KAPITAL DAN...
ANALISIS KESALAHAN PENULISAN HURUF KAPITAL DAN
PENGGUNAAN TANDA BACA PADA KARANGAN SISWA
KELAS V MI DA’IL KHAIRAAT JAKARTA BARAT
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
Nur Asiah
NIM 1113018300057
PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
i
ABSTRAK
Nur Asiah (NIM:1113018300057). Skripsi. Analisis Kesalahan Penulisan
Huruf Kapital dan Penggunaan Tanda Baca pada Karangan Siswa Kelas V
MI Da’il Khairaat Jakarta Barat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesalahan dalam penulisan huruf
kapital dan penggunaan tanda baca pada karangan yang dibuat oleh siswa. Metode
yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif, yaitu metode
yang melibatkan peneliti secara langsung, untuk mengamati objek yang sedang
diteliti. Data yang terkumpul dari hasil penelitian, dianalisis sesuai dengan aspek-
aspek kesalahan dan dideskripsikan dalam bentuk kata-kata. Adapun pengolahan
data yang digunakan oleh peneliti yaitu menggunakan langkah-langkah
pengklasifikasian, pengodean, penabulasian, pembetulan atau pengoreksian,
pengkalkulasian, penginterpretasian dan penyimpulan.
Hasil penelitian ini, ditemukan kesalahan terbesar dalam penulisan huruf
kapital yang dilakukan siswa yaitu kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf
pertama kata pada awal kalimat ataupun pergantian kalimat, dengan persentase
kesalahan 55,1%. Salah satu faktor penyebab kesalahan adalah keterbiasaan siswa
yang tidak terlatih atau kurang pembiasaan diri dalam menulis huruf kapital sebagai
huruf pertama kata pada awal kalimat ataupun pergantian kalimat dengan baik dan
benar. Pada penggunaan tanda baca, kesalahan terbesar terdapat pada aspek
kesalahan dengan kode 1 dan 6, yaitu kesalahan penghilangan tanda koma yang
dapat dipakai untuk menghindari salah baca atau salah pengertian, dan kesalahan
penghilangan tanda titik pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau sapaan
dengan persentase 37,9%. Salah satu faktor penyebab kesalahan, adanya
ketidaktelitian dan ketidaktahuan dari siswa dalam penggunaan tanda baca titik dan
koma untuk mengakhiri sebuah kalimat dan menghindari salah baca atau salah
pengertian. Adapun faktor lain penyebab kesalahan yaitu motivasi belajar siswa
rendah, respon dan sikap siswa yang kurang baik selama proses belajar, guru yang
lebih menekankan aspek teoretikal daripada keterampilan praktis, dan materi ajar
yang kurang dipahami siswa.
Kata kunci: Analisis Kesalahan, Huruf Kapital, Tanda Baca, Karangan
ii
ABSTRACT
Nur Asiah (NIM: 1113018300057), Skripsi. Error Analysis of Capital Letters
and Punctuations in Student Essay is a Class V Da’il Khairaat’s Elementary
School, West Jakarta.
This study aims to determine errors in writing capital letters and the use of
punctuation in essays made by students. The method used in this research is
descriptive qualitative method, which is a method that involves researchers directly,
to observe the object being studied. The data collected from the results of the study,
analyzed according to the aspects of error and described in the form of words. The
processing of data used by researchers is to use the steps of classification, coding,
tabulation, correction or correction, calculation, interpretation and conclusion.
The results of this study, found the biggest mistake in writing capital letters made
by students is the writing error of capital letters as the first letter of the word at the
beginning of the sentence or sentence change, with a percentage error of 55.1%.
One of the factors that causes mistakes is the habit of untrained students or lack of
habituation in writing capital letters as the first letters of words at the beginning of
sentences or changing sentences properly and correctly. In the use of punctuation,
the biggest error is found in the aspect of errors with codes 1 and 6, which are errors
in removing commas that can be used to avoid misreading or misunderstanding,
and mistakes in removing a dot at the end of a sentence that is not a question or
greeting with a percentage 37, 9%. One of the factors that causes errors, is the
inaccuracy and ignorance of students in the use of punctuation and commas to end
a sentence and avoid misreading or misunderstanding. The other factors that cause
errors are low student learning motivation, poor responses and attitudes of students
during the learning process, teachers who emphasize the theoretical aspects more
than practical skills, and teaching material that students do not understand.
Keywords: Error Analysis, Capital Letters, Punctuation, Essay
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, penulis sampaikan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam
Yang Maha Pengasih, tidak pernah pilih kasih, Tuhan Yang Maha Penyayang,
sayangnya tidak terbilang. Berkat kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini yang berjudul “Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dan
Penggunaan Tanda Baca pada Karangan Siswa Kelas V MI Da’il Khairaat
Jakarta Barat”. Salawat dan salam penulis sampaikan kepada Baginda Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat dengan harapan semoga dihari
akhir kita tergolong sebagai umatnya dan memperoleh syafaatnya, Amin.
Skripsi ini disusun sebagai memenuhi tugas akademik di Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dalam rangka mencapai gelar Sarjana
Pendidikan (S.Pd.). Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan serta bukan semata atas
kemampuan dan usaha penulis saja, tetapi juga berkat dukungan, bantuan dan
kerjasama dari banyak pihak, hingga pada akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, membimbing dan memotivasi
demi kelancaran penyusunan skripsi ini. Dalam ruang yang terbatas ini, penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Lubis. M.A., selaku Rektor Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Sururin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Khalimi, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK).
4. Asep Ediana Latip, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah.
iv
5. Dindin Ridwanudin, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi. Terimakasih
atas motivasi dan bimbingannya, yang dengan tulus, serta sangat sabar
membimbing saya untuk menyelesaikan skripsi.
6. Dr. Marzuki Mahmud M.A., selaku dosen Penasehat Akademik Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah.
7. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI), yang telah memberikan bekal kepada penulis dengan berbagai ilmu
pengetahuan.
8. Drs. Munadih Amin, MM., selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Da’il
Khairaat, yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian di
sekolah tersebut.
9. Seluruh Dewan Guru, Staf dan siswa-siswi kelas V MI Da’il Khairaat yang
telah membantu penulis selama melakukan penelitian sehingga berjalan
dengan lancar. Teriring doa, semoga Bapak Ibu guru, Staf maupun siswa-siswi
diberikan kemudahan dalam segala aktivitas serta dilimpahkan kebaikan oleh
Allah SWT.
10. Teristimewa untuk kedua orangtuaku yakni, Ayahanda Alm. H. Abdul Rojak
dan Ibunda Markisah yang selalu mendoakan penulis setiap waktu,
memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi. Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan, perlindungan,
keberkahan rizki dan kebahagiaan yang tak terhingga.
11. Teristimewa untuk semua kakak-kakakku (Rosmawati, Kurnain, Ade
Romansyah, Dedy Nuryadi, Titing Sutina) serta dua keponakan yang sholeh,
(Azam dan Fajri). Serta kepada keluarga besar kakek dan nenek (Alm. H. Sapi’i
dan Almh. Hj. Romlah, dan keluarga besar Alm. Arta dan Almh. Wartijah).
Penulis ucapkan terimakasih atas segala doa dan motivasi yang diberikan.
Tanpa kalian diri ini bukanlah apa-apa, bersama kalian diri ini menjadi
bermakna.
12. Mahasiswa PGMI angkatan 2013 yang telah memberikan motivasi selama
masa-masa kuliah, terkhusus Siti Masriah, Siti Atikah, Eva Rahma, Rizka
v
Agustini, Ruri Makbullah, Dede Nur As-Syifa, Vika Damayanti, Nurul
Ma’rifah dan lainnya. Semoga silaturahmi kita tetap terjaga selamanya.
13. Kawan-kawan beasiswa Bidikmisi angkatan 2013. Terkhusus kawan di
Asrama Putri UIN Jakarta yaitu Nurul Ihya, Nur Azizah Rahimah, Nur Aini,
Nihayatu Thoyyibah, Nelfi Westi, Nova Siti Nurlaela dan lainnya.
14. Serta semua pihak terkait dan tidak dapat disebutkan satu-persatu, atas segala
dukungan dan bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya, penulis hanya dapat menyampaikan doa kepada Allah SWT,
semoga segala motivasi dan bantuan dibalas oleh-Nya sebagai amal kebaikan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab
itu, kritik dan saran yang membangun penulis harapkan. Mudah-mudahan skripsi
ini dapat bermanfaat bagi penulis dan untuk pembacanya.
Jakarta, April 2019
Penulis,
Nur Asiah
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................... i
ABSTRACT ............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 3
D. Perumusan Masalah ......................................................................... 3
E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoretis ............................................................................ 5
1. Analisis Kesalahan Berbahasa ................................................... 5
2. Pengertian Ejaan ......................................................................... 7
3. Ruang Lingkup Ejaan Bahasa Indonesia ................................... 8
4. Penulisan Huruf .......................................................................... 9
a. Kaidah Penulisan Huruf Kapital .......................................... 9
5. Kesalahan Penulisan Huruf Kapital ........................................... 17
6. Faktor Penyebab Kesalahan Berbahasa pada Penulisan Huruf
Kapital ........................................................................................ 18
7. Penggunaan Tanda Baca (Pungtuasi) .......................................... 19
a. Tanda Titik (.) ....................................................................... 19
b. Tanda Koma atau Perhentian Sementara (,) ......................... 24
8. Menulis Karangan ...................................................................... 28
a. Pengertian Menulis ............................................................... 28
vii
b. Macam-macam Manulis ....................................................... 30
c. Pengertian Karangan ............................................................ 30
d. Jenis-Jenis Karangan ............................................................ 31
B. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................................... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 35
B. Fokus Penelitian ............................................................................. 35
C. Metode Penelitian ........................................................................... 35
D. Prosedur Pengumpulan Data ............................................................ 36
E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keseluruhan Data ............................ 37
F. Pengolahan Data ............................................................................. 37
G. Analisis Data ................................................................................... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data .................................................................................. 40
B. Interpretasi Data ................................................................................ 127
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ........................................................................................... 129
B. Saran ............................................................................................... 130
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 132
LAMPIRAN-LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Daftar Nama Siswa, Judul Karangan, dan Inisial ..............................42
Tabel 4.2 Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa
AMP ...................................................................................................42
Tabel 4.3 Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa
AHF ...................................................................................................45
Tabel 4.4 Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa
AL .....................................................................................................47
Tabel 4.5 Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa
AS ....................................................................................................49
Tabel 4.6 Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa
FAS ....................................................................................................54
Tabel 4.7 Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa
HSP .....................................................................................................58
Tabel 4.8 Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa
IH .....................................................................................................62
Tabel 4.9 Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa
MAR ..................................................................................................65
Tabel 4.10 Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa
MB .....................................................................................................71
Tabel 4.11 Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa
NRA .................................................................................................76
Tabel 4.12 Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa
NNI ................................................................................................... 80
Tabel 4.13 Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa
RAN ................................................................................................. 84
Tabel 4.14 Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa
RH .................................................................................................... 87
Tabel 4.15 Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa
TVS .................................................................................................. 90
ix
Tabel 4.16 Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa
YJ ..................................................................................................... 96
Tabel 4.17 Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pada Karangan Siswa
RAN ................................................................................................ 100
Tabel 4.18 Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pada Karangan Siswa
AMP ................................................................................................ 102
Tabel 4.19 Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pada Karangan Siswa
RH ................................................................................................... 103
Tabel 4.20 Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pada Karangan Siswa
MAR .............................................................................................. 104
Tabel 4.21 Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pada Karangan Siswa
AHF ................................................................................................ 105
Tabel 4.22 Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pada Karangan Siswa
YJ ..................................................................................................... 106
Tabel 4.23 Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pada Karangan Siswa
NNI ................................................................................................ 107
Tabel 4.24 Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pada Karangan Siswa
AS ................................................................................................... 109
Tabel 4.25 Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pada Karangan Siswa
KAP ................................................................................................ 110
Tabel 4.26 Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pada Karangan Siswa
FAS ................................................................................................ 111
Tabel 4.27 Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pada Karangan Siswa
NRA ................................................................................................ 113
Tabel 4.28 Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pada Karangan Siswa
MB ................................................................................................... 114
Tabel 4.29 Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pada Karangan Siswa
IH ..................................................................................................... 115
Tabel 4.30 Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pada Karangan Siswa
TVS ................................................................................................ 118
x
Tabel 4.31 Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca pada Karangan Siswa
AL ................................................................................................ 119
Tabel 4.32 Rekapitulasi Frekuensi Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam
Karangan Siswa ............................................................................... 120
Tabel 4.33 Rekapitulasi Frekuensi Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam
Karangan Siswa ................................................................................................... 124
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi antaranggota masyarakat
Indonesia. Pembelajaran bahasa selain untuk meningkatkan keterampilan
berbahasa, juga untuk meningkatkan keterampilan berpikir, mengungkapkan
gagasan, perasaan, pendapat, menyampaikan informasi suatu peristiwa dan
kemampuan memperluas wawasan. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia
mengarahkan siswa untuk terampil berkomunikasi baik secara lisan maupun
tulisan.
Dalam penggunaan bahasa ada keterampilan yang menjadi pokok
pembelajaran bahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Menulis adalah bahasa lisan yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis merupakan suatu kegiatan
menyampaikan pesan (komunikasi) dalam menggunakan bahasa tulis sebagai
medianya.1 Pembelajaran keterampilan menulis dapat dilatih dengan berbagai
bentuk, salah satunya keterampilan membuat karangan. Dalam pembelajaran
menulis karangan, diharapkan siswa tidak hanya menyambungkan gagasan
sehingga menjadi sebuah cerita yang menarik tapi juga memerhatikan
penggunaan ejaan yang berlaku. Hal ini, agar pesan yang terdapat dalam
karangan dapat dipahami oleh pembaca.
Pemahaman penggunaan ejaan perlu diperhatikan dalam menulis atau
hasil tulisan lain yang bersifat ilmiah maupun non ilmiah. Dengan
memperhatikan penggunaan ejaan yang baik dan benar, siswa dapat
membiasakan bahwa hal tersebut memanglah perlu dalam keterampilan
berbahasa khususnya keterampilan menulis. Menulis harus menggunakan
aturan-aturan yang terdapat dalam bahasa Indonesia. Sebagai pemakai bahasa,
1 Kundharu Saddhono dan St. Y. Slamet, Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia
(Bandung: CV Karya Putra Darwati, 2012), Cet. 1, h. 96.
2
kita harus mematuhi aturan baku berbahasa yang dinyatakan dalam Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Ejaan merupakan aturan-aturan baku
yang dijadikan pedoman dalam ragam tulisan. Secara teknis yang dimaksud
dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda
baca.2 Aturan penggunaan ejaan didasarkan pada Permendiknas No. 50 tahun
2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Pembelajaran terkait penggunaan ejaan, diberikan pada siswa sekolah
dasar mulai dari kelas 2 SD sampai kelas 6. Hal ini terlihat dari adanya
beberapa Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ada. Penggunaan
ejaan diajarkan sejalan dengan pengajaran keterampilan menulis (karangan)
yang merupakan bagian dari materi yang dimunculkan dalam pembelajaran
bahasa Indonesia. Ruang lingkup ejaan yang diajarkan ditingkat sekolah dasar
disesuaikan dengan tingkatannya, antara lain penulisan huruf kapital dan
penggunaan tanda baca titik, koma, titik dua, dan tanda petik.
Pelaksanaan pengajaran mengarang sering digambarkan sebagai
kegiatan yang belum berlangsung sesuai harapan. Tidak sedikit para siswa
sering mengalami kesulitan dalam menghadapi pelajaran mengarang.
Mengarang merupakan pengungkapan buah pikiran melalui tulisan. Kesalahan
penulisan huruf kapital dan penggunaan tanda baca yang kurang tepat sering
terjadi dalam tulisan siswa. Bahkan sepertinya mereka sudah terbiasa menulis
tanpa memerhatikan penulisan huruf kapital dan penggunaan tanda baca. Hal
seperti ini, dapat disebabkan karena ketidaktahuan siswa dalam penulisan huruf
kapital dan penggunaan tanda baca atau guru kurang menekankan siswa untuk
membiasakan menulis dengan memerhatikan ejaan dalam hal ini, yaitu
penulisan huruf kapital dan penggunaan tanda baca titik dan koma.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan mencoba meneliti “Analisis
Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dan Penggunaan Tanda Baca pada
Karangan Siswa Kelas V MI Da’il Khairaat Jakarta Barat”. Dalam hal ini,
2 E. Zaenal Arifin dan S Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia: Untuk Perguruan Tinggi,
(Jakarta: Akademik Pressindo, 2010) h. 164.
3
pentingnya menerapkan kaidah penggunaan ejaan dalam sebuah karangan
siswa, mendorong penulis untuk melakukan penelitian.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diperoleh identifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Guru kurang menekankan siswa untuk membiasakan menulis dengan
memerhatikan penulisan huruf kapital dan penggunaan tanda baca.
2. Siswa kurang memahami tentang penulisan huruf kapital dan penggunaan
tanda baca dengan baik dan benar.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, maka dalam
penelitian ini peneliti membatasi masalah pada kesalahan penulisan huruf
kapital dan penggunaan tanda baca titik dan koma pada karangan siswa kelas
V MI Da’il Khairaat Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada siswa kelas V
dengan jumlah 30 orang siswa. Namun, karena keterbatasan waktu peneliti
hanya mendeskripsikan hasil analisis kesalahan atas 15 karangan siswa.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan
penelitian sebagai berikut:” Bagaimana kesalahan penulisan huruf kapital dan
penggunaan tanda baca pada karangan siswa kelas V MI Da’il Khairaat Jakarta
Barat?”.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian ini untuk
mengetahui kesalahan penulisan huruf kapital dan penggunaan tanda baca titik
dan koma pada karangan siswa kelas V MI Da’il Khairaat Jakarta Barat.
4
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat untuk:
1. Guru
Sebagai masukan atau informasi untuk memperoleh gambaran
yang lebih nyata, mengenai huruf kapital dan tanda baca dan implikasinya
terhadap pembelajaran menulis karangan dalam pelajaran bahasa
Indonesia. Guru dapat senantiasa mengingatkan siswa dan terus
memotivasi agar terbiasa menulis dengan memerhatikan penggunaan ejaan
yang benar, yakni dalam penulisan huruf kapital dan penggunaan tanda
baca titik dan koma.
2. Siswa
Dengan adanya penelitian ini, peserta didik dapat dengan mudah
belajar huruf kapital dan tanda baca dalam menulis karangan, sehingga
pada saat mendapatkan tugas menulis karangan, siswa dapat terbiasa
memperhatikan penulisan huruf kapital dan penggunaan tanda baca titik
dan koma.
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Deskripsi Teoretis
1. Analisis Kesalahan Berbahasa
Analisis kesalahan berbahasa adalah kajian segala aspek kesalahan
berbahasa.1 Ellis dalam Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan
mengungkapkan bahwa, “Analisis kesalahan berbahasa adalah suatu
prosedur kerja yang biasa digunakan oleh para peneliti dan guru bahasa,
yang meliputi pengumpulan sampel, penjelasan kesalahan tersebut,
pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta
pengevaluasian atau penilaian taraf keseriusan itu”.2
Pengkajian segala aspek kesalahan itulah yang disebut analisis
kesalahan (ankes). Analisis kesalahan (ankes) mempunyai
langkah-langkah kerja sebagai berikut: a) pengumpulan sampel
kesalahan; b) pengidentifikasian kesalahan; c) penjelasan
kesalahan; d) pengklasifikasian masalah; e) pengevaluasian
kesalahan.3
Menurut Henry Guntur Tarigan,”Analisis kesalahan berbahasa
adalah pengkajian segala aspek kesalahan secara cermat dan mendalam”.4
Nanik Setyawati mengungkapkan bahwa, “ Kesalahan Berbahasa adalah
penggunaan bahasa baik secara lisan ataupun tulis yang menyimpang dari
faktor-faktor penentu berkomunikasi atau menyimpang dari norma
kemasyarakatan dan menyimpang dari kaidah tata bahasa Indonesia”.5
1 Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa, (Bandung: Angkasa
1990), h. 67. 2 Ibid., h. 68. 3 Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Remedi Bahasa, (Bandung, Angkasa, 2009), h. 6. 4 Ibid 5 Nanik Setyawati, Analisis Kesalahan Berbahasa: Teori dan Praktik, (Surakarta: Yama
Pustaka, 2010), h. 15.
6
Mengaitkan kesalahan berbahasa dengan kegiatan berbahasa, seperti:
menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Kesalahan berbahasa
yang terjadi pemakaian bahasa tertulis dan lisan mencakup:
menyimak, berbicara, membaca menulis, pragmatic dan
sosiolinguistic.6
Klasifikasi kesalahan berbahasa menurut Tarigan:7
a) Berdasarkan tataran linguistik, kesalahan berbahasa dapat
diklasifikasikan menjadi: kesalahan berbahasa di bidang
fonologi, morfologi, sintaksis (frasa, klausa dan kalimat),
semantik dan wacana;
b) Berdasarkan kegiatan berbahasa atau keterampilan berbahasa
dapat diklasifikasikan menjadi kesalahan berbahasa dalam
menyimak, berbicara, membaca dan menulis;
c) Berdasarkan sarana dan jenis bahasa yang digunakan dapat
berwujud kesalahan berbahasa secara lisan dan secara tertulis;
d) Berdasarkan penyebab kesalahan tersebut terjadi dapat
diklasifikasikan menjadi kesalahan berbahasa karena pengajaran
dan kesalahan berbahasa kerena interferensi; dan
e) Kesalahan berbahasa berdasarkan frekuensi terjadinya dapat
diklasifikasikan atas kesalahan berbahasa yang paling sering,
sedang, kurang dan jarang terjadi.
Jadi, analisis kesalahan berbahasa adalah proses mengidentifikasi
kesalahan dari data-data yang telah dikumpulkan dan diklasifikasi
berdasarkan kelompok. Dalam penelitian ini, analisis kesalahan berbahasa
yang dimaksud adalah analisis kesalahan penulisan huruf kapital dan
penggunaan tanda baca berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI) pada karangan siswa madrasah ibtidaiyah kelas V.
6 Sri Utari Subyakto Nababan, Analisis Kontransitif dan Kesalahan: Suatu Kajian dari Sudut
Pandang Guru Bahasa, (Jakarta: PPS IKIP, 1994), h. 88. 7 Setyawati, op.cit., h. 19.
7
2. Pengertian Ejaan
Ejaan merupakan aturan-aturan baku yang dijadikan pedoman
dalam ragam tulisan. Secara teknis yang dimaksud dengan ejaan adalah
penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca.8 Aturan
penggunaan ejaan didasarkan pada Permendiknas No. 50 tahun 2015
tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Ejaan adalah seperangkat aturan atau kaidah pelambang bunyi
bahasa, pemisah, penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa.
Ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekedar masalah
pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa (kata atau
kalimat) dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai
sarananya.9
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan
bunyi ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu
(pemisah dan penggabungnya dalam satu bahasa). Secara teknis, yang
dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata dan
pemakaian tanda baca.10
Ejaan adalah kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi
keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Ibarat
sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu lalu lintas yang harus
dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika, para pengemudi Oleh sebab itu,
keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan ejelasan
makna.11
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, ejaan
adalah keseluruhan peraturan yang dijadikan pedoman dalam karya
penulisan untuk merujuk kepada bahasa Indonesia yag baik dan benar.
8 E. Zaenal Arifin dan S Amran Tasai, Cermat Berbahasa Indonesia: Untuk Perguruan Tinggi,
(Jakarta: Akademik Pressindo, 2010) h. 164. 9 Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2009), h. 19. 10 E. Zaenal Arifin dan S Amran Tasai, op.cit., h. 164. 11 Lamuddin, op.cit., h. 19
8
3. Ruang Lingkup Ejaan Bahasa Indonesia 12
Ruang lingkup ejaan bahasa Indonesia mencakupi lima aspek, yaitu
(1) pemakaian huruf, (2) penulisan huruf , (3) penulisan kata, (4) penulisan
unsur serapan dan (5) pemakaian tanda baca.
a. Pemakaian huruf, membicarakan masalah yang mendasar dari suatu
bahasa, yaitu
1) Abjad 2) Pemenggalan
3) Vokal 4) nama diri
5) konsonan
b. Penulisan Huruf, membicarakan beberapa perubahan huruf dari
ejaan sebelumnya, yang meliputi
1) huruf kapital
2) huruf miring
c. Penulisan Kata, membicarakan berbagai cara penulisan kata yang
bermorfem tunggal dan yang bermorfem banyak beserta unsur-unsur
kecil dalam bahasa, meliputi
1) Kata dasar 6) kata depan di, ke dan dari
2) Kata turunan 7) kata sandang si dan sang
3) Kata ulang 8) partikel
4) Gabungan kata 9) singkatan dan akronim
5) Kata ganti kau, ku, mu dan
nya
10) angka dan lambang bilangan
d. Penulisan Unsur Serapan, membicarakan kaidah cara penulisan
unsur serapan, terutama kata-kata yang berasal dari bahasa asing.
e. Pemakaian Tanda Baca (Pungtuasi), membicarakan penempatan
kelima belas tanda baca dalam penulisan. Tanda baca tersebut adalah
1) Tanda titik (.) 9) Tanda seru (!)
2) tanda koma (,) 10) Tanda kurung ((...))
3) tanda titik koma (;) 11) tanda kurung siku ([...])
12 Lamuddin, Ibid., h. 20.
9
4) tanda titik dua (:) 12) tanda petik ganda (“...”)
5) tanda hubung (-) 13) tanda petik tunggal (‘...’)
6) tanda pisah (--) 14) tanda garis miring (/)
7) Tanda elipsis (...) 15) Tanda penyingkat/apostrof (‘)
8) Tanda tanya (?)
Dalam penelitian ini, analisis akan difokuskan pada penulisan
huruf dan pemakaian tanda baca (pungtuasi). Untuk penulisan huruf,
penelitian difokuskan pada penulisan huruf kapital. Sementara itu, untuk
penggunaan tanda baca akan difokuskan pada tanda baca titik (.) dan tanda
koma (,).
4. Penulisan Huruf
Huruf-huruf yang digunakan adalah huruf Latin, yakni huruf
(alfabet) yang digunakan juga oleh sebagian besar bangsa di dunia untuk
menuliskan bahasa mereka. Walaupun alfabet yang digunakan sama,
namun, pada penggunaannya tetaplah berbeda antara bahasa yang satu dan
bahasa yang lain. Seperti halnya dengan bahasa Indonesia yang
mempunyai sistem ejaannya sendiri. Abjad Latin yang digunakan dalam
ejaan bahasa Indonesia terdiri dari 26 buah huruf. Huruf a, i, u, e dan o
disebut huruf vokal. Huruf lainnya b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t,
v, w, x, y dan z disebut huruf konsonan.13
a. Kaidah Penulisan Huruf Kapital
1) Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama
kata pada awal kalimat.
Contoh:
a) Apa hobimu?
b) Buanglah sampah pada tempatnya.
2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam petikan
langsung.
13 Abdul Chaer, Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2011), h.
36.
10
Contoh:
a) Risa bertanya, “ Kapan kamu pulang?”
b) “Hati-hati di jalan!” pesan Ida.
c) Kika berkata,”Pelayanan restoran tersebut baik sekali”.14
3) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam kata dan
ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci dan
Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Contoh:
a) Islam, Quran, Kristen, Alkitab, Hindu, Weda, dll.
b) Allah
c) Yang Mahakuasa.
d) Yang Maha Pengasih.
e) Tuhan akan menunjukkan jalan kepada hamba-Nya.
f) Bimbinglah hamba-Mu ya Allah, ke jalan yang Engkau
ridhoi.
4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar
kehormatan, keturunan dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh:
a) Nabi Ibrahim
b) Imam Syafi’i
c) Haji Agus Salim
d) Mahaputra Yamin
e) Pangeran Antasari
Catatan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
nama gelar kehormatan, keturunan dan keagamaan yang tidak
diikuti nama orang.
f) Dia baru saja diangkat sebagai sultan.
g) Pada tahun ini ia naik haji.
h) Ilmunya belum seberapa, tetapi lagaknya sudah seperti kiai.
14 Yuanita Fitriany dan Fatya Permata. A, EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Transmedia, 2015), h. 4.
11
5) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur jabatan
yang diikuti nama orang, instasi atau tempat yang digunakan
sebagai pengganti nama orang tertentu. 15
Contoh:
a) Wakil Presiden Soekarno.
b) Profesor Supomo.
c) Gubernur Jawa Tengah.
Catatan:
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan
atau instasi yang merujuk kepada bentuk lengkapnya.
a. Sidang itu dipimpin oleh seorang Presiden Republik
Indonesia.
b. Sidang itu dipimpin oleh Presiden.
c. Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen
Pendidikan Nasional.
d. Kegiatan itu sudah direncanakan oleh Departemen.
2. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama
jabatan dan pangkat yang tidak merujuk kepada nama orang,
instasi atau tempat tertentu.
a. Beberapa orang camat hadir dalam rapat itu.
b. Divisi itu dipimpin oleh seorang mayor jenderal.
c. Joko Widodo resmi dilantik sebagai presiden ke-7.
d. Di setiap departemen dipimpin oleh seorang inspektur
jenderal.16
15 Panitia Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia (Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan), Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. (Jakarta: Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa, 2016). h. 8 16 Tim Penyusun, Pedoman Umum EYD dan Dasar Umum Pembentukan Istilah, (Yogyakarta:
DIVA Press, 2011)
12
6) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama
orang.17
Contoh:
a) Amir Hamzah
b) Wage Rudolf Supratman
c) Halim Perdana Kusuma
Catatan:
1. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti
pada de, van dan der (dalam nama Belanda), von (dalam
nama jerman), atau da (dalam nama Portugal)
a. Nigel de Jong
b. Robin van Persie
c. Manfred von Richthofe
d. Paulo da Silva
2. Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai
untuk menuliskan kata pertama kata bin atau binti.
a. Ali bin Abi Thalib.
b. Siti Fatimah binti Muhammad SAW.
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan
nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan
ukuran.
a. Pas pascal-second
b. J/K atau JK-1 joule per Kelvin
c. N Newton
d. F Fahrenheit
4. Huruf kapital tidak dipakai sebagai sebagai huruf pertama
nama orang yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan
ukuran.
17 Panitia Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
2016), op.cit., h. 5
13
a. Mobil itu menggunakan tenaga diesel.
b. 10 volt
c. Dalam fisika, ampere dilambangkan dengan A.18
7) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku
bangsa dan bahasa. Perlu diingat, pada posisi tengah kalimat,
yang dituliskan dengan huruf kapital hanya huruf pertama nama
bangsa, nama suku dan bahasa; sedangkan huruf pertama kata
bangsa, suku dan bahasa dituliskan dengan huruf kecil.
Contoh:
a) Dalam hal ini bangsa Indonesia yang...
b) Andrian sedang mempelajari bahasa Korea.
c) ... tempat bermukim suku Melayu sejak...
Catatan: huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama
bangsa, suku dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata
turunan.
a) Gaya berpakaian Adrian sangat kekorea-koreaan.
b) Keinggris-inggrisan
c) Menjawakan bahasa Indonesia.
8) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,
hari, hari raya (besar) dan unsur-unsur nama peristiwa sejarah.
Contoh:
a) tahun Masehi b) hari Lebaran
c) tahun Hijriah d) hari Natal
e) perang Salib f) Perang Diponegoro
g) bulan Juli h) Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
i) hari Jumat j) Perang Dunia I
Catatan: huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama
peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
18 Fitriany dan Permata, op.cit., h. 6.
14
a) Terjadi perang dingin antara dua negara tetangga itu.
b) Ir. Soekarno dan Drs. Moehammad Hatta
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.19
9) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama
diri geografi.
Contoh:
a) Jakarta b) Jawa Barat
c) Eropa d) Banyuwangi
Catatan:
a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur
nama geografi yang diikuti nama diri geografi.
1) Gunung Tangkuban Perahu.
2) Danau Toba.
3) Jalan Diponegoro.
4) Gunung Simeru.
b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau
nama diri geografi jika kata yang mendahuluinya
menggambarkan kekhasan budaya.
1) tahu Sumedang.
2) dodol Garut.
c) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur
geografi yang tidak diikuti nama diri geografi.
1) Ahmad senang sekali mendaki gunung.
2) Mandi di sungai.
3) Berenang di danau.
d) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri
geografi yang digunakan sebagai penjelas nama jenis.
1) nangka belanda.
2) kunci inggris.
19 Lamuddin, op.cit., h. 30.
15
3) pisang ambon.
4) petai cina.
10) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama
resmi negara, lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan
dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas seperti dan, oleh,
atau, dan untuk.
Contoh:
a) Universitas Indonesia (UI).
b) Departemen Keuangan (DepKeu).
c) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
d) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun
1972 (Kep Pres RI No 87 Thn 1972).
e) Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak.
Catatan: huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata
yang bukan nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga
ketatanegaraan, badan dan nama dokumen resmi.
a) beberapa badan hukum.
b) kerja sama antara pemerintah dan rakyat.
c) menjadi sebuah republik.
d) menurut undang-undang yang berlaku.20
e) Intan ingin berkuliah di universitas negeri.
f) Agung ingin bekerja di kementrian.
11) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama setiap unsur
bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan,
lembaga resmi, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan
dokumen resmi serta judul karangan.
Contoh:
a) Perserikatan Bangsa-Bangsa.
b) Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.
20 Tim Penyusun, op. cit., h. 23.
16
c) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
d) Rancangan Undang-Undang Kepegawaian.
12) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata
(termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam judul
(nama) buku, majalah, surat kabar dan judul karangan, kecuali
kata seperti di, ke, dari, dan, dalam, yang, dan untuk yang tidak
terletak pada posisi awal.
Contoh:
a) Saya telah membeca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke
Roma.
b) Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
c) Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
d) Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hujum Perdata”.
13) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan
nama gelar, pangkat dan sapaan.
Contoh:
a) Dr. Doktor b) M.A. Master of Arts
c) S.E. Sarjana Ekonomi d) S.H. Sarjana Hukum
e) S.S. Sarjana Sastra f) Prof. Profesor
g) Tn. Tuan h) Ny. Nyonya
i) Sdr. Saudara
14) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk
hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik
dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Contoh:
a) “Kapan Bapak berangkat?” tanya Roni.
b) Adik bertanya. “Itu apa, Bu?”.
c) Surat Saudara sudah saya terima.
d) “Silakan duduk, Dik!” kata Dino.
e) Besok Paman akan datang.
f) Mereka pergi ke rumah Pak Camat.
17
g) Para ibu mengunjungi Ibu Mulyati.
Catatan: huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata
penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak digunakan sebagai
pengacuan dan penyapaan.
a) Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
b) Dia tidak mempunyai saudara yang tinggal di Jakarta.
c) Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
15) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda
yang digunakan dalam kata penyapaan.
Contoh:
a) Sudahkah Anda tahu?
b) Surat Anda telah kami terima.21
5. Kesalahan Penulisan Huruf Kapital
a. Kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama dalam
ungkapan yang berhubungan dengan keagamaan, kitab suci, nama
Tuhan, dan termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Contoh: Hanya kepadamu ya allah, aku meminta.
Jika kita hubungkan kalimat tersebut, bahwa dalam penulisan tidak
sesuai dengan kaidah bahasa yakni huruf kapital ditulis sebagai huruf
pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan keagamaan, kitab
suci, nama Tuhan, dan termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.22
Jadi, kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi kalimat berikut:
Hanya kepada-Mu ya Allah, aku meminta.
b. Kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama nama tahun,
bulan, hari, hari besar, hari raya, dan peristiwa bersejarah.
21Ahmad H. P dan Alek, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi: Substansi Kajian dan
Penerapannya, (Jakarta: Erlangga, 2016), h. 172. 22Panitia Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia (Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan), op.cit., h. 6.
18
Contoh: Pada bulan ramadan, umat muslim melaksanakan ibadah
Puasa.
Jika kita hubungkan kalimat tersebut, bahwa dalam penulisan tidak
sesuai dengan kaidah bahasa yakni huruf kapital ditulis sebagai huruf
pertama nama tahun, bulan, hari, hari besar, hari raya, dan peristiwa
bersejarah.23 Jadi, kalimat di atas dapat diperbaiki menjadi berikut:
Pada bulan Ramadan, umat muslim melaksanakan ibadah Puasa.
6. Faktor Penyebab Kesalahan Berbahasa pada Penulisan Huruf
Kapital
Penyebab kesalahan berbahasa terdapat pada orang yang
menggunakan bahasa bukan pada bahasa yang digunakan.24 Beberapa
faktor yang menyebabkan kesalahan berbahasa khususnya pada penulisan
huruf kapital:25
a. Motivasi belajar
b. Intelegensi
c. Sikap siswa selama belajar
d. Materi ajar yang kurang dipahami siswa
e. Kurangnya latihan dalam penerapan penulisan huruf kapital
Faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan pada penulisan huruf
lapital tidak terbatas pada aspek siswa namun terdapat juga dari aspek
guru, seperti kurang maksimalnya guru dalam memberikan contoh dan
wawasan guru tentang semua aspek penggunaan huruf kapital.26
23 Ibid., h. 9 24 Setyawati, op.cit., h. 15. 25 Chusna Arifah, Analisis Penggunaan Huruf Kapital dalam Penulisan Kalimat Sederhana
Siswa Sekolah Dasar, http://repository.upi.edu/11905/2/kd_Tasik_1004133_Abstract.pdf. Diakses
pada tanggal 02 Mei 2019. 26 Hariani, Analisis Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca pada Karangan Narasi Siswa
Kelas IV SD Negeri 67 Pekan Baru,
https://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2970/HARIANI.pdf?sequence=1&
isAllowed=y. Diakses tanggal 31 Januari 2019.
19
7. Penggunaan Tanda Baca (Pungtuasi)
Salah satu yang sering diabaikan orang dalam menulis adalah
penggunaan tanda baca (pungtuasi). Padahal, tanda baca dapat membantu
seseorang dalam memahami isi bacaan. Coba bayangkan jika sebuah teks
atau bacana tidak menggunakan tanda baca. Sudah tentu, bacaan tersebut
tidak dapat dipahami.27
Tanda baca adalah tanda yang digunakan di dalam bahasa tulis agar
kalimat yang kita tulis dapat dipahami orang persis seperti apa yang kita
maksudkan.28 Pungtuasi ialah tanda baca yang dibakukan ke dalam tulisan
agar makna dan satuannya dalam konstruksi kalimat menjadi lebih jelas.29
Jadi, tanda baca (pungtuasi) adalah tanda yang dipakai dalam bahasa tulis
atau tulisan untuk memahami bagian-bagian dari kalimat agar makna yang
terdapat dalam kalimat-kalimat tersebut dapat mudah dipahami dengan
jelas oleh pembaca.
a. Tanda Titik (.)
Tanda merupakan sebuah lambang, petunjuk, bukti adanya
sesuatu.30 Tanda titik merupakan tanda yang biasanya dipakai untuk
menandai akhir sebuah kalimat.31 Kaidah-kaidah penggunaan titik
antara lain:
1) Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan kalimat tanya
dan kalimat seru.
Contoh:
a) Ayahku tinggal di Aceh.
b) Mereka sedang minum kopi.
c) Anak kecil itu menangis.32
27 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A, Pembinaan Bahasa Indonesia, (Jakarta: UIN
Jakarta Press), 2007), h. 43. 28 Abdul Chaer, op.cit., h. 71. 29 Ahmad dan Alek, op.cit., h. 110. 30 Dendi Sugono, dkk., Kamus Bahasa Indonesia Sekolah Dasar, (Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama, 2010), Cet ke-4, h. 357. 31 Ibid., hlm. 403. 32 Lamuddin, op.cit., h. 54.
20
Catatan:
Tanda titik tidak dipakai pada akhir kalimat yang unsur akhirnya
sudah bertanda titik.
a) Buku itu disusun oleh Dra. Indriana, M.A.
b) Dia memerlukan pensil, kertas, dsb.
c) Dia mengatakan,”Tangan saya sakit”.33
2) Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh:
a) R.A. Kartini
b) W.R. Supratman
c) Muh. Yamin
d) W.J.S. Poerwadarminta34
3) Tanda titik dipakai pada akhir singkatan kata yang menyatakan
gelar, jabatan, pangkat atau sapaan.
Contoh:
a) Prof. Profesor
b) Drs. Doktorandus
c) S,H. Sarjana Hukum
d) Kep. Kepala
e) Sdr. Saudara
f) Tn. Tuan
g) Ny. Nyonya
4) Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau singkatan ungkapan
yang sudah lazim. Pada singkatan yang terdiri dari tiga huruf atau
lebih hanya digunakan satu titik.
Contoh:
a) a.n. atas nama
b) yth. yang terhormat
33 Fitriany dan Permata, op.cit., h. 101. 34 Abdul Chaer, op.cit., h. 72.
21
c) tsb. tersebut
d) dkk. dan kawan-kawan
e) dll. dan lain-lain
f) ttd. tertanda
g) tgl. tanggal
h) hlm. halaman35
5) Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu
bagan, ikhtisar atau daftar. Namun, tidak berlaku jika angka atau
huruf tersebut merupakan yang terakhir dalam deretan angka dan
huruf.
Contoh:
a) 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
b) III. Departemen Dalam Negeri
A. Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa.
B. Direktorat Jenderal Agraria.
c) Penyisipan Naskah : 1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik
Catatan: tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf
dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu
merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.
6) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan
detik yang menunjukkan waktu maupun jangka waktu.36
35 Gorys Keraf. Komposisi:Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. (Jakarta: Nusa Indah,
1997). h. 15. 36 Panitia Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia (Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan), op.cit., hlm. 37.
22
Contoh:
a) Saat ini jam menunjukkan pukul 14.30.
(pukul empat belas lewat tiga puluh menit)
b) Adit menyelesaikan lari maraton dalam waktu 1.05.30.
(satu jam, lima menit, tiga puluh detik)
c) Waktu berbuka puasa hari ini pukul 17.56.
(pukul tujuh belas lewat lima puluh enam menit)
d) Panggang adonan kue ini selama 1.15.00.
(satu jam, lima belas menit)
Catatan: penulisan waktu dan angka dapat mengikuti salah satu
cara berikut.
1. Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 12 dapat
dilengkapi dengan keterangan pagi, siang, sore, atau malam.
a. pukul 9.00 pagi
b. pukul 5.00 sore
c. pukul 11.00 siang
d. pukul 8.00 malam
2. Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 24 tidak
memerlukan keterangan pagi, siang, sore, atau malam.
a. pukul 00.45
b. pukul 07.30
c. pukul 11.00
d. pukul 17.00
e. pukul 23.00
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan
detik yang menunjukkan jangka waktu.
a. 1.45.10 jam (1 jam, 45 menit, 10 detik)
b. 0.30.45 jam (30 menit, 45 detik)
c. 0.0.50 jam (50 detik)37
37 Fitriany dan Permata, op.cit., h. 102.
23
7) Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis,
judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda
seru, dan tempat terbit.
Contoh:
a) Alwi, Hasan. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai
Pustaka.
Catatan: urutan informasi mengenai daftar pustaka
tergantung pada lembaga yang bersangkutan.38
8) Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan dan
kelipatannya.
Contoh:
a) Desa itu berpenduduk 24.200 orang.
b) Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa.
Catatan: tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan
ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
a) Ilmi lahir pada tahun 2005 di Jakarta.
b) Lihat halaman 272 dan seterusnya.
c) Nomor gironya 5645678.
9) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala
karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Contoh:
a) Acara kunjungan Adam Malik (tanpa titik)
b) Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD 1945) (tanpa titik)
c) Salah Asuhan (tanpa titik)
10) Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat pengirim dan tanggal
surat atau nama dan alamat penerima surat.
Contoh:
a) Yth. Adinda (tanpa titik)
Jalan Diponegoro 82 (tanpa titik)
38 Tim Penyusun, op.cit., h. 64.
24
Jakarta (tanpa titik)
21 April 2008 (tanpa titik)
b) Yth. Sdr. Moh. Hasan (tanpa titik)
Jalan Arif Rahman 77 (tanpa titik)
Palembang (tanpa titik)
7 Juli 2007 (tanpa titik)39
b. Tanda Koma atau Perhentian Sementara (,)
Tanda koma merupakan untuk memisahkan satuan-satuan di
dalam suatu perincian, untuk memisahkan anak kalimat yang
mendahului induk kalimat, dan sebagainya.40 Kaidah-kaidah
penggunaan tanda koma antara lain:
1) Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian
dan pembilangan.
Contoh:
a) Reny membeli permen, roti, dan air mineral.
b) Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan
perangko.
2) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu
dan kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti
tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali.
a) Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
b) Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Daud.
c) Kakak senang membaca novel, sedangkan saya senang
menonton film.
d) Semua mahasiswa harus hadir, kecuali yang tinggal di luar
kota.
3) Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
39 Tim Penyusun, op.cit., h. 190. 40 Dendy Sugono, dk., op.cit., h. 171.
25
Contoh:
Anak kalimat Induk Kalimat
Jika hujan tidak reda, saya tidak akan pergi.
Karena sedang sakit, kakek tidak dapat hadir.
Agar memiliki wawasan
yang luas,
kita harus banyak membaca
buku.
Catatan: tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak
kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk
kalimatnya.41
Induk Kalimat Anak Kalimat
Saya tidak akan pergi kalau hujan tidak reda.
Kakek tidak dapat hadir karena sedang sakit.
Kita harus membaca
banyak buku
agar memiliki wawasan yang
luas.
4) Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat, seperti jadi,
lagipula, oleh karena itu, akan tetapi, meskipun begitu, dengan
demikian, sehubungan dengan itu, dan sebagainya.
Contoh:
a) Jadi, soalnya tidaklah semudah itu.
b) Anak itu pandai. oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa.
c) Meskipun begitu, dia tidak pernah berlaku sombong pada
siapapun.42
Catatan: ungkapan penghubung antar kalimat, seperti jadi,
lagipula, oleh karena itu, akan tetapi, meskipun begitu, dengan
41 Lamuddin, op.cit., h. 56. 42 Abdul Chaer, op.cit., h. 77.
26
demikian, sehubungan dengan itu, tidak dipakai pada awal
paragraf.43
5) Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru seperti o, ya,
wah, aduh, dan kasihan, atau kata-kata yang digunakan sebagai
sapaan, seperti Bu, Dik, atau Mas dari kata lain yang terdapat
dalam kalimat.
Contoh:
a) O, begitu?
b) Wah, bukan main!
c) Mas, kapan pulang?
d) Aduh, aku lupa!
e) Kue ini enak, Bu.
6) Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari
bagian lain dalam kalimat.
Contoh:
a) Kata Ibu,”Saya harus jadi orang sukses.”
b) “Saya gembira sekali,” kata Ibu,”karena lulus ujian.”
Catatan: tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan
langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat, jika
petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
a) “Di mana saudara tinggal?” tanya Pak Rw.
b) “Masuk ke kelas sekarang!” perintahnya.
7) Tanda koma dipakai antara nama dan alamat, bagian-bagian
alamat, tempat dan tanggal, serta nama tempat dan negara yang
ditulis berurutan.
Contoh:
a) Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
b) Jalan Salemba Raya 6, Jakarta
c) Bandung, 7 Juli 1995
43 Tim Penyusun, op.cit., h. 68.
27
d) Tokyo, Jepang44
8) Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang
dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Contoh:
a) Badudu, Yus. 1980. Membina Bahasa Indonesia Baku. Seri
1. Bandung: Pustaka Prima.45
9) Tanda koma dipakai diantara bagian-bagian dalam catatan kaki
atau catatan akhir.
Contoh:
a) W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-
Mengarang (Yogyakarta: UP Indonesia, 1967) hlm. 4.
b) Hadikusuma Hilman, Ensiklopedi hukum Adat dan Adat
Budaya Indonesia (Bandung: Alumni, 1977), hlm. 12.
10) Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademik
yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama
diri, keluarga, atau marga.
Contoh:
a) Bambang Irawan, S.H.
b) Ny. Khadijah, M.A.
Catatan: bandingkan Siti Khadijah, M.A. dengan Siti Khadijah
M.A. (Siti Khadijah Mas Agung).
11) Tanda koma dipakai di muka angka desimal (persepuluhan) atau
di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh:
a) 12,5 m
b) Rp500,50
12) Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang
sifatnya tidak membatasi dan keterangan aposisi.
44 Ibid., h. 69. 45 Arifin dan Amran, op.cit., h. 203.
28
a) Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
b) Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, mengikui
latihan paduan suara.
Catatan: bandingkan dengan keterangan pembatas yang
pemakaiannya tidak diapit dengan tanda koma. Misalnya, semua
siswa yang lulus ujian akan mendapat ijazah.
13) Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah bacaan/salah
pengertian di belakang keterangan yang terdapat pada awal
kalimat.
Contoh:
a) Dalam pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan
bahasa-bahasa di kawasan Nusantara ini.
b) Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima kasih.46
8. Menulis Karangan
a. Pengertian Menulis
Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang
grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh
seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang
grafi tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik
itu. Gambar atau lukisan mungkin dapat menyampaikan makna-
makna, tetapi tidak menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa.
Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan
ekspresi bahasa.47
Menulis merupakan suatu kegiatan menciptakan suatu catatan
atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara.
Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan menggunakan alat tulis
46 Tim Penyusun, op.cit., h. 70. 47 Henry Guntur Tarigan, Menulis, (Bandung: Angkasa, 2008), h. 22.
29
seperti pena atau pensil.48 Menurut Suparno dan M. Yunus dalam
Kundharu dan Slamet, Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu
kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan
bahasa tulis sebagai alat medianya. Pesan adalah isi atau muatan yang
terkandung dalam suatu tulisan. Senada dengan pendapat Suparno dan
M. Yunus Mary S. Lawrence menyatakan bahwa menulis adalah
mengomunikasikan apa dan bagaimana pikiran penulis.49
Menulis menurut Henry Guntur Tarigan adalah suatu kegiatan
yang produktif dan ekspresif. Menulis merupakan menurunkan atau
melambangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu struktur
tulisan yang teratur.50
Menulis juga dikatakan sebagai keterampilan seseorang dalam
mengomunikasikan pesan dalam sebuah tulisan. Keterampilan
tersebut berkaitan dengan kegiatan seseorang dalam memilih dan
menyusun pesan untuk ditransaksikan melalui bahasa tulis.51
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
menulis merupakan kegiatan menyampaikan pikiran, perasaan dalam
bentuk tulisan. Menulis sebuah kegiatan, merangkai, menyusun
berupa lumpulan huruf yang membentuk kata, kalimat, paragraf
sehingga membenuk kumpulan paragraf dan menjadi karangan yang
utuh atau bermakna.
Jadi, menulis adalah kegiatan untuk menghasilkan catatan oleh
seseorang atau sebuah informasi dengan menggunakan aksara.
Menulis juga merupakan salah satu keterampilan berbahasa. Menulis
merupakan salah satu hal yang penting bagi mereka yang tidak dapat
berbicara dan mendengar.
48 Ahmad H. P dan Alek, op.cit., h. 62. 49 Kundharu Saddhono dan Slamet, op.cit., h. 96. 50 Henry Guntur Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung:
Angkasa, 1994), h. 22. 51 Isah Cahyani dan Hodijah, Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD (Bandung: UPI Press,
2008), h. 127.
30
b. Macam-Macam Menulis
Macam-macam menulis yang dapat diajarkan di sekolah dasar
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Menurut tingkatannya
a) Menulis permulaan (kelas 1 dan 2)
b) Menulis lanjut
2) Menulis isi/bentuknya
a) Karangan laporan, umumnya diberikan dikelas-kelas rendah,
misalnya menceritakan kembali secara tertulis apa-apa yang
dialami dalam pengajaran lingkungan.
b) Karangan fantasi, mengeluarkan isi jiwa sendiri (ekspresi
jiwa), misalnya “aku ingin menjadi Ilmuwan”
c) Karangan argumentasi, yaitu kerangan berdasarkan alasan
tertentu. Siswa dibiasakan menyatakan pendapat ataupun
pikirannya berdasarkan alasan yang tepat.
3) Menurut susunannya
a) Karangan terikat
b) Karangan bebas
c) Karangan setengan bebas setengah terikat.52
c. Pengertian Karangan
Karangan merupakan bentuk pengungkapan gagasan berupa
gubahan yang tercermin dalam susunan beberapa kalimat.53 hal ini
sesuai dengan pendapat Mahsussi, yaitu kata karangan terdiri atas kata
dasar karang dan akhiran. Diantara arti kata karang yaitu rangkai,
susun, gubah, cipta. Karangan berarti rangkaian, susunan, gubah,
ciptaan, komposisi, karya. Bandingkan dengan kata “karangan
bunga”, karangan bunga berarti rangkaian beberapa tangkai bunga
52 Novi Resmini dan Dadan Juanda, Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi, (Bandung:
UPI Press, 2007), h 118. 53 Fatimah Djajasudarma, Wacana Pemahaman dan Hubungan Antarunsur, (Bandung: Eferka
Aditama, 2006), h. 19
31
berarti rangkaian beberapa tangkai bunga yang disusun sedemikian
rupa. Sehingga membentuk komposisi yang baik dan indah
dipandang. “karang” juga dipadukan dengan kata “taruna” menjadi
“karang taruna”. Arti karang taruna adalah kumpulan kaum muda atau
muda mudi dengan tata tertib tertentu.54
Sebagaimana diuraikan di atas maka berdasarkan makna
katanya, karangan berarti rangkaian, susunan atau komposisi. Hal
yang dirangkai adalah beberapa kesatuan pikiran kemudian
diwujudkan dalam bentuk kalimat-kalimat yang disusun sesuai kaidah
komposisi.55
Pada usia sekolah dasar, salah satu pembiasaan siswa untuk
belajar menulis adalah menulis karangan. Karangan adalah
pembuatan cerita dan penyusunannya.56 Dalam mengarang cerita
terdapat tiga unsur pokok. Pertama, ide yang terkandung dalam isi
cerita, sisi kejiwaan, kesesuaian dengan pembaca atau pendengar,
baik dalam cerita panjang ataupun cerita pendek. Kedua, susunan ide
yang teratur. Ketiga, bahasa dan gaya bahasa yang dibentuk oleh ide.57
Dari beberapa pengertian karangan di atas dapat disimpulkan
bahwa karangan adalah penyusunan sebuah gagasan atau ide menjadi
sebuah tulisan yang dibuat untuk mengungkapkan pikiran pengarang
dengan menggunakan imajinasi dan perasaan.
d. Jenis-Jenis Karangan
Karangan dibedakan berdasarkan isi karangan. Sebuah
karangan terbentuk dari susunan paragraf-paragraf, berikut macam-
macam paragraf berdasarkan pendapat Kunjana Rahardi:
a) Deskriptif, paragraf deskripsi yakni melukiskan atau
menggambarkan apa saja yang dilihat di depan mata penulisnya.
54 Mahsussi, Mahir Berbahasa Indonesia (Jakarta: FITK UIN Jakarta, 2004). 55 Ibid.. 56 A.A Abdul Majid, Mendidik Dengan Cerita, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), h. 8. 57 Ibid., h.10.
32
b) Ekspositoris, Paragraf ini disebut paragraf paparan. Tujuannya
adalah untuk menampilkan atau memaparkan sosok objek
tertentu yang hendak dituliskan.
c) Argumentatif, sering disebut persuasif. Tujuannya adalah untuk
membujuk dan meyakinkan pembaca tentang arti penting dari
objek tertentu yang dijelaskan dalam paragraf itu.
d) Naratif, paragraf naratif berkaitan dengan penceritaan atau
pendongengan dari sesuatu. Paragraf naratif banyak ditemukan
dalam cerita-cerita pendek, novel, hikayat, dll. Tujuannya adalah
untuk menghibur para pembaca, membuat pembaca terpesona
dengan apa yang dinarasikan.58
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam proses penelitian ini, peneliti mengacu pada penelitian-
penelitian yang relevan yang telah ada sebelumnya, diantaranya:
1. Penelitian skripsi Wiwi Kartiwi (2015) yang berjudul Analisis
Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital Pada Karangan Narasi Siswa
Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Darul Abror, Jatisanpurna Bekasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kesalahan terbanyak
yang dilakukan oleh siswa terdapat pada penulisan huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama kata awal kalimat, sebanyak 58,70%,
artinya hampir setengah dari jumlah siswa kelas VII belum memahami
penggunaan huruf kapital pada aspek ini. Ditingkat kedua terdapat
pada huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata
(termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku,
majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke,
dari, dan yang, untuk, yang tidak terletak pada posisi awal, sebanyak
13,04%, artinya menunjukkan hampir semua siswa memahami
58 Kunjana Rahardi, Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang, (Jakarta:
Erlangga, 2009), h. 166-167.
33
penggunaan huruf kapital pada aspek ini. Ditingkat ketiga, pada
penulisan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama
jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai
sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instasi atau nama
tempat, sebanyak 13,04%, artinya hampir semua siswa memahami
penggunaan huruf kapital pada aspek ini. Bentuk kesalahan pada
tingkat akhir, pada huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
bangsa, suku bangsa dan bahasa, sebanyak 2,17%, artinya hampir
semua siswa memahami penggunaan huruf kapital pada aspek ini.59
Adapun perbedaan penelitian Wiwi Kartiwi dengan penelitian
ini terletak pada masalah yang diteliti. Masalah yang diteliti dengan
Wiwi Kartiwi yaitu hanya kesalahan penulisan huruf kapital,
sedangkan masalah yang penulis teliti yaitu kesalahan penggunaan
ejaan lingkup penulisan penggunaan huruf kapital dan tanda baca.
Selain itu, perbedaan lain terdapat pada latar penelitian. Latar
penelitian Wiwi Kartiwi pada siswa MTS kelas VII sedangkan
penelitian penulis pada Siswa kelas V MI.
2. Penelitian skripsi Chusna Arifah, berjudul Kesalahan Penggunaan
Huruf Kapital Dalam Penulisan Kalimat Sederhana Siswa Sekolah
Dasar (Studi Kasus terhadap Tulisan Siswa Kelas II SD Negeri 1
Neglasari Kota Banjar). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kesalahan penggunaan huruf kapital pada penggunaan huruf pertama
nama tempat memiliki persentase kesalahan paling banyak, yakni
43%, persentase kesalahan penggunaan huruf kapital pada huruf
pertama awal kalimat 34%, dan persentase kesalahan penggunaan
huruf kapital pada huruf pertama nama orang adalah 32%.60
59 Wiwi Kartiwi, “Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital Pada Karangan Narasi
Siswa Kelas VII”, Skripsi pada Madrasah Tsanawiyah Darul Abror, Jatisanpurna Bekasi, 2015. 60 Chusna Arifah, “Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital Dalam Penulisan Kalimat
Sederhana Siswa Sekolah Dasar”, Studi Kasus terhadap Tulisan Siswa Kelas II, SD Negeri 1
Neglasari Kota Banjar.
34
3. Penelitian skripsi Yeti Puspita Sari (2014) yang berjudul Analisis
Kesalahan Huruf Kapital dan Tanda Baca Pada Paragraf Deskriptif
Siswa Kelas V SD Negeri Sampay Rumpin Bogor. Hasil penelitian
ditemukan pada penulisan huruf kapital dan tanda baca. Pada tanda
baca, hasil menunjukkan bahwa kesalahan terbesar yang paling sering
dilakukan siswa yaitu pada penulisan huruf pertama kata awal kalimat
dengan persentase 48%. Sedangkan pada tanda baca, kesalahan
terbanyak yaitu kesalahan penghilangan tanda titik pada akhir kalimat
yang bukan pertanyaan atau seruan dengan persentase 39, 13%.61
Adapun perbedaan penelitian Yeti Puspita Sari dengan
penelitian penulis terletak pada tempat pelaksanaan penelitian.
4. Peneliti skripsi Nina Rosanti (2014) yang berjudul Penggunaan Huruf
Kapital Dalam Penulisan Karangan Narasi Siswa Kelas V MI Nurul
Falah Cihuni Kabupaten Tangerang Tahun Pelajaran 2013-2014.
Hasil analisis didapatkan melalui tabel analisis yakni penggunaan
huruf kapital diperoleh kriteria penilaian sangat baik (sempurna)
mencapai 22,22%, kriteria cukup baik mencapai 50%, dan kriteria
penilaian sedang-cukup mencapai 27,77%.62
Adapun perbedaan penelitian Nina Rosanti dengan penelitian
penulis terletak pada tempat pelaksanaan penelitian. Nina Rosanti
melaksanakan penelitian di MI Nurul Falah Cihuni Kabupaten
Tangerang. Sedangkan penulis melaksanakan penelitian di MI Dail
Khairaat Jakarta Barat. Selain itu, perbedaan pada masalah yang
diteliti. Masalah yang diteliti dengan Nina Rosanti yaitu penulisan
penggunaan huruf kapital, sedangkan masalah yang penulis teliti yaitu
kesalahan penulisan huruf kapital dan penggunaan tanda baca.
61 Yeti Puspita Sari, “Analisis Kesalahan Huruf Kapital dan Tanda Baca Pada Paragraf
Deskriptif Siswa Kelas V,” Skripsi pada SD Negeri Sampay Rumpin Bogor, 2014. 62 Nina Rosanti, “Penggunaan Huruf Kapital Dalam Penulisan Karangan Narasi Siswa Kelas
V,” Skripsi pada MI Nurul Falah Cihuni Kabupaten Tangerang Tahun Pelajaran 2013-2014, 2014.
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di kelas V MI Da’il Khairaat, Jakarta Barat.
Beralamat di Jalan Peta Barat Pegadungan Kalideres No. 110 B Jakarta Barat.
Waktu penelitian berlangsung dari bulan April sampai dengan Juli 2017.
B. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah siswa kelas V MI Da’il Khairaat Jakarta
Barat. Jumlah siswa kelas V sebanyak 30 siswa yang terdiri dari 18 siswa
perempuan dan 12 siswa laki-laki.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Dalam
penelitian ini berupaya untuk menganalisis isi sebuah karangan yang telah
dibuat siswa, dimana dilakukan analisis terhadap kesalahan penulisan huruf
kapital dan penggunaan tanda baca. Oleh karena itu, metode deskriptif
kualitatif ini dipandang sesuai untuk mengkaji dan menganalisis data secara
objektif berdasarkan fakta nyata yang ditemukan di lapangan. Kemudian
dipaparkan secara deskriptif, melalui analisis isi dari karangan ini sehingga
ditemukan kesalahan penulisan yang dibuat oleh siswa khususnya kesalahan
dalan penulisan huruf kapital dan penggunaan tanda baca titik dan koma.
D. Prosedur Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan salah satu unsur penting dalam
melakukan suatu penelitian. Teknik yang digunakan dalam menghimpun data
dalam penelitian ini adalah:
36
1. Observasi
Langkah pertama dalam pengumpulan data pada penelitian ini
adalah melakukan observasi. Peneliti melakukan observasi dengan
mendatangi sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian. Dalam proses
observasi ini, peneliti meminta izin pada pihak sekolah untuk
melaksanakan penelitian di kelas V, meminta segala hal bentuk dokumen
terkait data pendukung penelitian, dan menyampaikan maksud serta tujuan
dari penelitian diadakan.
2. Wawancara
Dalam penelitian ini wawancara yang digunakan yaitu wawancara
terbuka. Wawancara ini dilakukan kepada guru mata pelajaran bahasa
Indonesia kelas V dan digunakan untuk menggali informasi tentang sistem
pembelajaran di kelas, metode yang digunakan saat pembelajaran, kondisi
kelas saat pembelajaran pada pada siswa kelas V MI Da’il Khairaat.
Wawancara juga digunakan untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan
dengan pengetahuan siswa dalam membuat sebuah karangan.
2. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari sumber-sumber data tertulis
dilapangan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, maksud data
tertulis dalam penelitian ini adalah seluruh hasil tulisan siswa dalam
bentuk karangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber data utama yaitu
siswa kelas V MI Da’il Khairaat. Dalam penelitian ini, peneliti
mengumpulkan hasil tulisan siswa dalam bentuk karangan yang
selanjutnya data tersebut akan dianalisis sehingga dapat diketahui adanya
kesalahan penulisan siswa. Sedangkan data sekunder adalah data
tambahan seperti profil sekolah, laporan penelitian, dan data-data
pendukung lainnya.
37
E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keseluruhan Data
Triangulasi adalah cara yang dilakukan untuk melakukan verifikasi
sepanjang penelitian sepanjang penelitian dilakukan hingga data dianalisis dan
laporan ditulis.1 Ada empat model triangulasi, yaitu dengan menggunakan
sumber, waktu, teknik, dan teori. Dalam penelitian ini triangulasi yang
digunakan yaitu triangulasi sumber. Triangulasi sumber adalah untuk menguji
kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperolah
melalui beberapa sumber yaitu siswa dan guru kelas V MI Da’il Khairaat.
F. Pengolahan Data
Setelah data yang diperoleh dari lapangan mencukupi dan memenuhi
untuk menjawab pertanyaan penelitian, maka data yang terkumpul dari
berbagai sumber kemudian ditelaah dan diolah serta diharapkan dapat
memberikan gambaran yang sesungguhnya dari berbagai sumber melalui
wawancara dan dokumentasi dilapangan untuk selanjutnya dideskripsikan
dalam bentuk laporan.
Setelah data terkumpul pengolahan data dalam penelitian ini
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pengklasifikasian.
2. Pengodean.
3. Penabulasian.
4. Pembetulan/pengoreksian.
5. Pengkalkulasian dengan menggunakan rumus P =𝐹
𝑁 x 100%
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi kalimat yang dianalisis
N = Jumlah kesalahan2
1 Mukhtar, Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatis, (Jakarta: GP Press Group, 2013),
h. 137. 2 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2010), h.43.
38
Setelah didapatkan hasil persentase, maka untuk mengetahui tingkat
kesalahan siswa dalam menggunakan huruf kapital dan tanda baca
dengan benar, dapat dilihat berdasarkan kriteria di bawah ini:
No Persentase Kriteria
1 0% - 20% Baik sekali
2 21% - 40% Baik
3 41% - 60% Cukup
4 61% - 80% Buruk
5 81% - 100% Buruk sekali
6. Penginterpretasian dan penyimpulan.
G. Analisis Data
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan
pengodean atau coding. Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap
data yang termasuk dalam kategori yang sama. Kode yang dimaksud adalah
isyarat yang dibuat dalam bentuk angka atau huruf yang memberikan petunjuk
atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis. Pengodean
ini dilakukan dengan cara membuat singkatan kata atau simbol yang dipakai
untuk mengklasifikasi kata, simbol, kalimat, dan alinea dari hasil catatan
lapangan yang bertujuan untuk menunjukkan adanya situasi atau kegiatan yang
menjadi fokus yang akan diteliti untuk selanjutnya dilakukan dianalisis.
Dengan teknik pengkodean ini akan memudahkan peneliti dalam
megelompokkan data lapangan sebagai hasil dari serangkaian kegiatan
penelitian. Tujuannya untuk mempermudah peneliti dalan mengelompokkan
jenis kesalahan yang dibuat oleh siswa diantaranya mengklasifikasikan jenis
kesalahan penulisan huruf kapital dan jenis kesalahan pada penggunaan tanda
baca. Setelah data terkumpul akan diketahui kesalahan yang paling sering
dibuat siswa dalam menulis karangan.
Adapun aspek kesalahan pada penggunaan huruf kapital penulis
menggunkan kode huruf, berikut akan diuraikan tiap-tiap kode kesalahan:
39
A. Kesalahan penulisan huruf kapital, sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat.
B. Kesalahan penulisan huruf kapital di setiap kata dalam kalimat.
C. Kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama nama khas
geografi.
D. Kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama orang.
E. Kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,
hari, hari besar, hari raya dan peristiwa bersejarah.
F. Kesalahan penulisan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama bangsa,
suku bangsa dan bahasa.
G. Kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama
agama, kitab suci, dan nama Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk
Tuhan.
Sedangakan aspek kesalahan pada penggunaan tanda baca titik dan
koma, penulis menggunakan kode angka, berikut akan diuraikan tiap-tiap kode
kesalahan:
1. Penghilangan tanda koma yang dapat di pakai untuk menghindari salah
baca/salah pengertian.
2. Penghilangan tanda koma untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu di dahului induk kalimatnya.
3. Penghilangan tanda koma di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilang.
4. Penghilangan tanda koma di belakang kata atau ungkapan penghubung
antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat seperti oleh karena itu, jadi,
meskipun, saat itu, namun, dll.
5. Penghilangan tanda koma untuk memisahkan kalimat setara berikutnya
yang didahului oleh kata tetapi, sedangkan, melainkan, dll.
6. Penghilangan tanda titik pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau
sapaan.
7. Penghilangan tanda titik untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan waktu.
40
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi data
Pengumpulan data dalam penelitian ini, berlangsung kurang lebih lima
hari terhitung dari hari Senin sampai dengan Jumat. Pada hari Senin tanggal 11
September 2017, peneliti menyampaikan surat izin penelitian ke pihak sekolah
sebagai bentuk permohonan izin untuk melakukan kegiatan penelitian di
sekolah tersebut serta menjelaskan maksud dan tujuan melaksanakan
penelitian. Pada hari Selasa, peneliti melakukan wawancara kecil kepada guru
kelas untuk memperoleh informasi tentang pembelajaran siswa dalam menulis
karangan, metode serta kondisi kelas saat pembelajaran pada siswa kelas V MI
Da’il Khairaat. Selain itu, wawancara ini juga digunakan untuk mengetahui
hal-hal yang berhubungan dengan pengetahuan siswa dalam penggunaan huruf
kapital dan tanda baca pada karangan yang dibuat oleh siswa. Pada hari Rabu
13 September 2017 peneliti datang ke kelas memberikan penugasan tertulis
untuk siswa dengan membuat karangan bebas, kemudian mengumpulkan data
yang berupa dokumentasi hasil tulisan siswa dalam bentuk karangan bebas.
Pada hari Jumat, tanggal 15 September 2017, peneliti menyampaikan kepada
kepala sekolah bahwa pengambilan data penelitian telah selesai dilaksanakan
namun jika ada data-data atau informasi yang kurang peneliti diperbolehkan
untuk datang kembali ke sekolah.
Kemampuan menulis karangan dengan memperhatikan penggunaan
ejaan yang dalam fokus penelitian ini yaitu penulisan huruf kapital dan
penggunaan tanda baca dari hasil tulisan siswa dalam membuat karangan
ternyata sangat bervariasi. Untuk analisis kesalahan penggunaan tanda baca,
peneliti membatasi pada tanda titik dan koma sebagaimana yang telah
dijelaskan pada BAB II. Untuk mempermudah dalam temuan penelitian,
berikut ini penulis akan menyajikan tabel daftar nama siswa kelas V MI Da’il
Khairaat yang telah menyusun karangan serta peneliti akan menguraikan
41
frekuensi kesalahan siswa dalam penggunaan huruf kapital dan kesalahan
penggunaan tanda baca pada karangan dari masing-masing siswa atas tiap-tiap
kalimat pada karangan tersebut. Setelah diketahui kesalahannya data-data
tersebut kemudian dianalisis. Hasil analisis disajikan dalam bentuk wacana
deskripsi. Untuk lebih jelas mengenai deskripsi data hasil pekerjaan siswa
dapat diuraikan satu per satu di bawah ini.
Tabel 4.1
Daftar Nama Siswa, Judul Karangan dan Inisial Nama
Daftar Nama Siswa Kelas V MI Da’il Khairaat
No Nama Siswa L/P Judul Karangan Inisial
1 Aditya Maha Putra L Liburan Ke Banten AMP
2 Ahmad Hofin Ferdian L Liburan Ke Ragunan AHF
3 Ahmad Lutfiannur L Lomba 17 Agustus AL
4 Amanda Sastia P Libur Sekolah AS
5 Azzahra Aprilia P Lomba 17 Agustus AA
6 Fauzan Al Asytar L Liburan FAS
7 Fildzah Alsya Arhami P Ulang Tahun yang ke-11 FAR
8 Firasah Shuja L Bermain Sepak Bola FS
9 Hannesa Senja Priyandini P Liburan HSP
10 Hari Saputra Ramadhan L Liburan ke pantai Anyer HSR
11 Irfah Haylah P Berlibur IH
12 Kanaya Amaira Putri P Liburan Idul Fitri KAP
13 Luna Cintya Salsabillah P Liburan yang Menyenangkan LCS
14 M. Indra Hardiyanto. P L Liburan Setelah Hari Raya MIH
15 Min Fadhli Robby L Bermain Sepak Bola MFR
16 Muhamad Arya Rifa'i L Liburan Setelah Lebaran MAR
17 Muhammad Badruddin L Lomba MTQ (Musabaqah
Tilawatil Quran) MB
18 Naila Putri Ramadhani P Liburanku NPR
19 Nailah Rafa Agustin P Liburanku NRA
20 Najwa Aulia P Liburan NA
42
21 Nasywa Nurul 'Izzah P Liburan Bersama Keluarga NNI
22 Nurul Hikmah Madina P Lomba 17 Agustus NHM
23 Rafka Aufa An Nadhirah P 2 Hari Setelah Hari Raya RAN
24 Rany Hidayatuloh P Liburan Sekolah RH
25 Razan Muhammad Radev L Pulang Kampung RMR
26 Siti Nur Adilla P Lomba 17 Agustus SNA
27 Syahri Ramdani L Liburan SR
28 Triana Verania Salsabila P Liburan Idul Fitri TVS
29 Tsiqoh Yusnadi Putri P Lomba Tujuhbelasan TYP
30 Yulistriyyah Juniarta P Kerjabakti YJ
Keterangan aspek kode kesalahan:
A. Kesalahan penulisan huruf kapital, sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat.
B. Kesalahan penulisan huruf kapital di setiap kata atau dipertengahan kata
dalam kalimat.
C. Kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama nama khas
geografi.
D. Kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama unsur nama orang.
E. Kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama nama tahun, bulan,
hari, hari besar, hari raya dan peristiwa bersejarah.
F. Kesalahan penulisan huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama bangsa,
suku bangsa dan bahasa.
G. Kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama
agama, kitab suci, dan nama Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk
Tuhan.
Tabel 4.2
Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa AMP
Hasil karangan siswa AMP :
Saat Liburan Sekolah, Saya Liburan ke Banten. Saya Pergi ke makam
wali dan Saya ke Menara Jam 12 banten di sana pemandangannya indah. Saya
pulang ke rumah dan saya bermain bola bersama teman saya.
43
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penulisan huruf kapital oleh siswa sebanyak 4 kali, yaitu kesalahan dalam
penulisan huruf kapital dengan kode B dan C. Kesalahan terletak pada kalimat
pertama, kedua, dan ketiga.
1. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat pertama
Pada kalimat pertama ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan B. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode B,
yaitu terdapat pada kata Liburan, Sekolah, Saya, dan Liburan dalam
kalimat yang berbunyi “Saat Liburan Sekolah, saya Liburan ke Banten”.
Penulisan huruf pertama pada kata Liburan, Sekolah, Saya, dan Liburan
dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil
bukan huruf kapital karena huruf kapital tidak ditulis disetiap kata dalam
kalimat. Jadi, kata Liburan, Sekolah, Saya, dan Liburan ditulis menjadi
liburan, sekolah, saya, dan liburan. Sehingga kalimat pertama dapat
diperbaiki menjadi “Saat liburan sekolah, saya liburan ke Banten”.
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan AMP A B C D E F G
1.
Saat Liburan
Sekolah Saya
Liburan ke Banten
(kalimat ke-1)
√
Saat liburan sekolah
saya liburan ke Banten
2.
Saya Pergi ke
makam wali dan
Saya ke Menara
Jam 12 banten di
sana
pemandangannya
indah.
(kalimat ke-2)
√
√
Saya pergi ke makam
wali dan saya ke Menara
Jam 12 Banten di sana
pemandangannya indah.
3.
Saya Pulang ke
rumah dan Saya
bermain bola
bersama teman
saya. (kalimat ke-3)
√
Saya pulang ke rumah
dan saya bermain bola
bersama teman saya.
Jumlah 3 1
44
2. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kedua
Pada kalimat keempat ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan B dan C. Kesalahan pertama penulisan huruf
kapital pada kode B, yaitu terdapat pada kata Pergi dan Saya dalam
kutipan kalimat “Saya Pergi ke makam wali dan Saya ke Menara jam 12
banten disana pemandangannya indah.” Penulisan huruf pertama pada kata
Pergi dan Saya dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena huruf kapital tidak
ditulis di setiap kata dalam kalimat. Jadi, kata Pergi dan Saya ditulis
menjadi pergi dan saya.
Kesalahan kedua penulisan huruf kapital pada kode C, yaitu
terdapat pada kata banten. Kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf
pertama nama khas geografi. Penulisan huruf pertama pada kata banten
dalam penulisannya salah, seharusnya di tulis dengan huruf kapital bukan
huruf kecil karena huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama nama khas
geografi. Jadi, kata banten dapat ditulis menjadi Banten. Sehingga kalimat
kedua dapat diperbaiki menjadi “Saya pergi ke makam wali dan saya ke
Menara Jam 12 Banten di sana pemandangannya indah”.
3. Kesalahan Penulisan huruf kapital pada kalimat ketiga
Pada kalimat pertama ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan B. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode B,
yaitu terdapat pada kata Pulang dan Saya dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “Saya Pulang ke rumah dan Saya bermain bola bersama teman
saya”. Penulisan huruf pertama pada kata Pulang dan Saya dalam
penulisannya salah, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil bukan
huruf kapital karena huruf kapital tidak dipakai disetiap kata dalam
kalimat. Jadi, kata Pulang dan Saya ditulis menjadi pulang dan saya.
Sehingga kalimat ketiga dapat diperbaiki menjadi “Saya pulang ke rumah
dan saya bermain bola bersama teman saya”.
45
Tabel 4.3
Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa AHF
Hasil karangan siswa AHF:
suatu hari saya Libur sekolah lalu mengajak Ibu dan Bapak saya ke
Ragunan. di sana banyak macam-macam hewan diantaranya, Harimau, buaya
gajah dll. Itulah Liburan saya yang sangat seru.
Berdasarkan tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penulisan huruf kapital oleh siswa sebanyak 5 kali, yaitu kesalahan dalam
penulisan huruf kapital dengan kode A dan B. Kesalahan terletak pada kalimat
pertama, kedua, dan keempat.
1. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat pertama
Pada kalimat pertama ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A dan B. Kesalahan pertama penulisan huruf
kapital pada kode A, yaitu terdapat pada kata suatu dalam kutipan kalimat
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan AHF A B C D E F G
1.
suatu hari saya Libur
sekolah lalu mengajak
Ibu dan Bapak saya ke
Ragunan.
(kalimat ke-1)
√
√
Suatu hari saya libur
sekolah lalu
mengajak Ibu dan
Bapak saya ke
Ragunan.
2.
di sana banyak
macam-macam hewan
diantaranya,
Harimau, buaya gajah
dll.
(kalimat ke-2)
√
√
Di sana banyak
macam-macam
hewan diantaranya,
harimau, buaya
gajah dll.
3.
Itulah Liburan saya
yang sangat seru.
(kalimat ke-4)
√
Itulah liburan saya
yang sangat seru.
Jumlah 2 3
46
yang berbunyi “suatu hari saya Libur sekolah lalu mengajak Ibu dan
Bapak saya ke Ragunan.” Penulisan huruf pertama pada kata suatu dalam
penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf
kecil karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat. Jadi, kata suatu ditulis menjadi Suatu.
Kesalahan kedua penulisan huruf kapital pada kode B, yaitu pada
kata Libur. Kesalahan pada penulisan huruf kapital di setiap kata dalam
kalimat, yang seharusnya ditulis dengan huruf kecil. Penulisan huruf
pertama pada kata Libur dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena huruf kapital tidak
dipakai di setiap kata dalam kalimat. Jadi, kata Libur ditulis menjadi libur.
Sehingga kalimat pertama dapat diperbaiki menjadi “Suatu hari saya libur
sekolah lalu mengajak Ibu dan Bapak saya ke Ragunan”.
2. Kesalahan penulisan huruf kapital pada penulisan kalimat kedua
Pada kalimat kedua ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A dan B. Kesalahan pertama penulisan huruf
kapital pada kode A, yaitu terdapat pada kata di sana dalam kutipan
kalimat “di sana banyak macam-macam hewan diantaranya, Harimau,
buaya, gajah dll.” Penulisan huruf pertama pada kata disana dalam
penulisannya salah. Seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf
kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat. Jadi kata di sana ditulis menjadi Di sana.
Kesalahan kedua penulisan huruf kapital pada kode B, yaitu pada
kata Harimau. Kesalahan pada penulisan huruf kapital di setiap kata dalam
kalimat, yang seharusnya ditulis dengan huruf kecil. Penulisan huruf
pertama pada kata Harimau dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena huruf kapital tidak
ditulis di setiap kata dalam kalimat. Jadi, kata Harimau ditulis menjadi
47
harimau. Sehingga kalimat kedua dapat diperbaiki menjadi “Di sana
banyak macam-macam hewan diantaranya, harimau, buaya, gajah dll”.
3. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keempat
Pada kalimat keempat ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan B. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode B,
yaitu terdapat pada kata Liburan dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“Itulah Liburan saya yang sangat seru”. Penulisan huruf pertama pada
kata Liburan dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis menggunakan
huruf kecil bukan huruf kapital karena huruf kapital tidak ditulis di setiap
kata dalam kalimat. Jadi, kata Liburan ditulis menjadi liburan. Sehingga
kalimat keempat dapat diperbaiki menjadi “Itulah liburan saya yang
sangat seru”.
Tabel 4.4
Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa AL
Hasil karangan siswa AL:
waktu itu saya ikut lomba di rumah saya. Ikut lomba terong kerupuk
pukul balon sampai pecah dan lomba balap karung pakai helm. Aku lomba
terong juara 1. malamnya aku ikut marawis. Setelah itu aku pulang dan balik
lagi ke lapangan. aku menonton pentas seni, banyak lagu yang ditampilkan.
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan AL A B C D E F G
1.
waktu itu saya ikut
lomba di rumah saya.
(kalimat ke-1)
√ Waktu itu saya ikut
lomba di rumah saya.
2.
malamnya aku ikut
marawis.
(kalimat ke-4)
√ Malamnya aku ikut
marawis.
48
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penulisan huruf kapital oleh siswa sebanyak 3 kali, yaitu kesalahan dalam
penulisan huruf kapital dengan kode A. Kesalahan terletak pada kalimat
pertama, keempat, dan keenam.
1. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat pertama
Pada kalimat pertama ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan pertama penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata waktu dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “waktu itu saya ikut lomba di rumah saya, ikut lomba terong,
kerupuk, pukul balon sampai pecah dan lomba balap karung pakai helm”.
Penulisan huruf pertama pada kata waktu dalam penulisannya salah,
seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata
waktu ditulis menjadi Waktu. Sehingga kalimat pertama dapat diperbaiki
menjadi “Waktu itu saya ikut lomba di rumah saya, ikut lomba terong,
kerupuk, pukul balon sampai pecah dan lomba balap karung pakai helm”.
2. Kesalahan penulisan huruf kapital pada penulisan kalimat keempat
Pada kalimat keempat ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode A,
yaitu terdapat pada kata malamnya dalam kutipan kalimat “malamnya aku
ikut marawis Setelah itu aku pulang dan balik lagi ke lapangan”. Penulisan
huruf pertama pada kata malamnya dalam penulisannya salah, seharusnya
ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis
sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi kata malamnya ditulis
3.
aku menonton pentas
seni, banyak lagu
yang ditampilkan.
(kalimat ke-6)
√
Aku menonton pentas
seni, banyak lagu
yang ditampilkan.
Jumlah 3
49
menjadi Malamnya. Sehingga kalimat keempat dapat diperbaiki menjadi
“Malamnya aku ikut marawis setelah itu aku pulang dan balik lagi ke
lapangan”.
3. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keenam
Pada kalimat keenam ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan pertama penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata aku dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“aku menonton pentas seni, banyak lagu yang ditampilkan”. Penulisan
huruf pertama pada kata aku dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai
huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata aku ditulis menjadi Aku.
Sehingga kalimat keenam dapat diperbaiki menjadi “Aku menonton pentas
seni, banyak lagu yang ditampilkan”.
Tabel 4.5
Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa AS
Hasil karangan siswa AS :
Saat libur Sekolah, aku dan Keluarga Pergi Pulang ke Kampung,
melihat keadaan kakek dan nenekku. aku Pulang ke kampung naik kereta.
Setelah aku sampai di kampungku aku melihat ada saudaraku dan keluarganya
juga. keesokannya, aku, saudaraku dan juga keluargaku menentukan liburan
untuk besok. Setelah dipikir-pikir, akhirnya ditentukan juga. aku, saudaraku
dan juga keluargaku akan Pergi Liburan ke Candi Borobudur. Saudaraku sewa
mobil untuk pergi ke Candi Borobudur. Paginya, aku berangkat. Pada tanggal
25 Juni 2015, Tempatnya adalah di Borobudur.
Setelah sampai, aku langsung naik ke atas Candi. aku dan keluarga foto-
foto di candi. beberapa jam kemudian aku istirahat dan makan terlebih dahulu.
Lalu, setelah istirahat dan makan aku bergegas pulang. 2 hari kemudian, aku
pulang ke Jakarta. Kampungku adalah di Purworejo.
50
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penulisan huruf kapital oleh siswa sebanyak 9 kali, yaitu kesalahan dalam
penulisan huruf kapital dengan kode A dan B. Kesalahan terletak pada kalimat
pertama, kedua, keempat, kelima, ketujuh, kesembilan, dan kesepuluh.
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan AS A B C D E F G
1
Saat libur Sekolah,
aku dan Keluarga
Pergi Pulang ke
Kampung melihat
keadaan kakek dan
nenekku.
(kalimat ke-1)
√
Saat libur sekolah,
aku dan keluarga
pergi pulang ke
kampung melihat
keadaan kakek dan
nenekku.
2
aku Pulang ke
kampung naik kereta.
(kalimat ke-2)
√ √ Aku pulang ke
kampung naik kereta.
3
keesokannya, aku,
saudaraku dan juga
keluargaku
menentukan liburan
untuk besok.
(kalimat ke-4)
√
Keesokannya, aku,
saudaraku dan juga
keluargaku
menentukan liburan
untuk besok.
4
aku, saudaraku dan
juga keluargaku akan
Pergi Liburan ke
Candi Borobudur.
(kalimat ke-5)
√ √
Aku, saudaraku dan
juga keluargaku akan
pergi liburan ke
Candi Borobudur.
5
Pada tanggal 25 Juni
2015, Tempatnya
adalah di Borobudur.
(kalimat ke-7)
√
Pada tanggal 25 Juni
2015, tempatnya
adalah di Borobudur.
6
aku dan keluarga
foto-foto di candi.
(kalimat ke-9)
√ Aku dan keluarga
foto-foto di candi.
7
beberapa jam
kemudian aku
istirahat dan makan
terlebih dahulu.
(kalimat ke-10)
√
Beberapa jam
kemudian aku istirahat
dan makan terlebih
dahulu.
Jumlah 5 4
51
1. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat pertama.
Pada kalimat pertama ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan B. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode B,
yaitu terdapat pada kata Sekolah, Keluarga, Pergi, Pulang, dan Kampung
dalam kutipan kalimat yang berbunyi “Saat libur Sekolah aku dan
Keluarga Pergi Pulang ke Kampung, melihat keadaan kakek dan
nenekku”. Penulisan huruf pertama pada kata Sekolah, Keluarga, Pergi,
Pulang, dan Kampung dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena huruf kapital tidak
ditulis disetiap kata dalam kalimat. Jadi, kata Sekolah, Keluarga, Pergi,
Pulang, dan Kampung ditulis menjadi sekolah, keluarga, pergi, pulang,
dan kampung. Sehingga kalimat pertama dapat diperbaiki menjadi “Saat
libur sekolah aku dan keluarga pergi pulang ke kampung, melihat keadaan
kakek dan nenekku”.
2. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kedua.
Pada kalimat kedua ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A dan B. Kesalahan pertama penulisan huruf
kapital pada kode A, yaitu terdapat pada kata aku dalam kutipan kalimat
“aku Pulang ke kampung naik kereta”. Penulisan huruf pertama pada kata
aku dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital
bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata
pada awal kalimat. Jadi kata aku ditulis menjadi Aku.
Kesalahan kedua penulisan huruf kapital pada kode B, yaitu pada
kata Pulang. Kesalahan pada penulisan huruf kapital di setiap kata dalam
kalimat, yang seharusnya ditulis dengan huruf kecil. Penulisan huruf
pertama pada kata Pulang dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena huruf kapital tidak
ditulis di setiap kata dalam kalimat. Jadi, kata Pulang ditulis menjadi
pulang. Sehingga kalimat kedua dapat diperbaiki menjadi “Aku pulang ke
kampung naik kereta”.
52
3. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keempat.
Pada kalimat keempat ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode A,
yaitu terdapat pada kata keesokannya dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“keesokannya, aku, saudaraku dan juga keluargaku menentukan liburan
untuk besok”. Penulisan huruf pertama pada kata keesokannya dalam
penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf
kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat. Jadi, kata keesokannya ditulis menjadi Keesokannya. Sehingga
kalimat keempat dapat diperbaiki menjadi “Keesokannya, aku, saudaraku
dan juga keluargaku menentukan liburan untuk besok”.
4. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kelima.
Pada kalimat kelima ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A dan B. Kesalahan pertama penulisan huruf
kapital pada kode A, yaitu terdapat pada kata aku dalam kutipan kalimat
“aku, saudaraku dan juga keluargaku akan Pergi Liburan ke Candi
Borobudur”. Penulisan huruf pertama pada kata aku dalam penulisannya
salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena
huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi
kata aku ditulis menjadi Aku.
Kesalahan kedua penulisan huruf kapital pada kode B, yaitu pada
kata Pergi dan Liburan. Kesalahan pada penulisan huruf kapital di setiap
kata dalam kalimat, yang seharusnya ditulis dengan huruf kecil. Penulisan
huruf pertama pada kata Pergi dan Liburan dalam penulisannya salah,
seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena
huruf kapital tidak ditulis di setiap kata dalam kalimat. Jadi, kata Pergi dan
Liburan ditulis menjadi pergi dan liburan. Sehingga kalimat kelima dapat
diperbaiki menjadi “Aku, saudaraku dan juga keluargaku akan pergi
liburan ke Candi Borobudur”.
53
5. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat ketujuh.
Pada kalimat ketujuh ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan B. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode B,
yaitu terdapat pada kata Tempatnya dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“Pada tanggal 25 Juni 2015, Tempatnya adalah di Borobudur”. Penulisan
huruf pertama pada kata Tempatnya dalam penulisannya salah, seharusnya
ditulis menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena huruf kapital
tidak ditulis disetiap kata dalam kalimat. Jadi, kata Tempatnya ditulis
menjadi tempatnya. Sehingga kalimat ketujuh dapat diperbaiki menjadi
“Pada tanggal 25 Juni 2015, tempatnya adalah di Borobudur”.
6. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kesembilan.
Pada kalimat kesembilan ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata aku dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“aku dan keluarga foto-foto di candi”. Penulisan huruf pertama pada kata
aku dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital
bukan huruf kecil karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata
pada awal kalimat. Jadi, kata aku ditulis menjadi Aku. Sehingga kalimat
kesembilan dapat diperbaiki menjadi “Aku dan keluarga foto-foto di
candi”.
7. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kesepuluh.
Pada kalimat kesepuluh ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata beberapa dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “beberapa jam kemudian aku istirahat dan makan terlebih
dahulu”. Penulisan huruf pertama pada kata beberapa dalam penulisannya
salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena
huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi,
kata beberapa ditulis menjadi Beberapa. Sehingga kalimat kesepuluh
54
dapat diperbaiki menjadi “Beberapa jam kemudian aku istirahat dan
makan terlebih dahulu”.
Tabel 4.6
Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa FAS
Hasil karangan siswa FAS :
sebelum Hari raya idul Adha kami sekeluarga pergi ke kampung bapak
saya di jawa tengah, daerah balamoa. saya disana seminggu. sampai disana
saya bertemu dengan nenek saya dan saya salim dengan nenek saya. keesokan
harinya saya bersama Om dan Abang saya ke wisata pemandian air panas, yang
bernama Guci. saya pulang jam 5 sore. dan dihari ke tiga saya pulang ke jakarta
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan FAS A B C D E F G
1.
sebelum Hari raya
idul Adha kami
sekeluarga pergi ke
kampung bapak saya
di jawa tengah,
daerah balamoa.
(kalimat ke-1)
√ √ √ √
Sebelum hari raya
Idul Adha kami
sekeluarga pergi ke
kampung bapak saya
di Jawa Tengah
daerah Balamoa.
2. saya disana seminggu.
(kalimat ke-2) √
Saya disana
seminggu.
3.
sampai di sana saya
bertemu dengan nenek
saya dan saya salim
dengan nenek saya.
(kalimat ke-3)
√
Sampai di sana saya
bertemu dengan
nenek saya dan saya
salim dengan nenek
saya.
4.
keesokan harinya saya
bersama Om dan
Abang saya pergi ke
wisata pemandian air
panas yang bernama
Guci. (kalimat ke-4)
√
Keesokan harinya
saya bersama Om
dan Abang saya pergi
ke wisata pemandian
air panas yang
bernama Guci.
5. saya pulang jam 5
sore. (kalimat ke-5) √
Saya pulang jam 5
sore.
6.
dan dihari ke tiga saya
pulang ke jakarta
(kalimat ke-6)
√ √
Dan dihari ke tiga
saya pulang ke
Jakarta.
Jumlah 6 1 1 1
55
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penulisan huruf kapital oleh siswa sebanyak 9 kali, yaitu kesalahan dalam
penulisan huruf kapital dengan kode A, B, C, dan E. Kesalahan terletak pada
kalimat pertama sampai keenam.
1. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat pertama.
Pada kalimat pertama ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A, B, C, dan E. Kesalahan pertama penulisan huruf
kapital pada kode A, yaitu terdapat pada kata sebelum dalam
kutipan kalimat “sebelum Hari raya idul Adha kami sekeluarga pergi ke
kampung bapak saya di jawa tengah daerah balamoa”. Penulisan huruf
pertama pada kata sebelum dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai
huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi kata sebelum ditulis menjadi
Sebelum.
Kesalahan kedua penulisan huruf kapital pada kode B, yaitu pada
kata Hari. Kesalahan pada penulisan huruf kapital di setiap kata dalam
kalimat, yang seharusnya ditulis dengan huruf kecil. Penulisan huruf
pertama pada kata Hari dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena huruf kapital tidak
ditulis di setiap kata dalam kalimat. Jadi, kata Hari ditulis menjadi hari.
Kesalahan ketiga penulisan huruf kapital pada kode C, yaitu pada
kata jawa tengah dan balamoa. Kesalahan penulisan huruf kapital sebagai
huruf pertama nama khas geografi. Penulisan huruf pertama pada kata
jawa tengah dan balamoa dalam penulisannya salah, seharusya ditulis
dengan huruf kapital karena huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama
nama khas geografi. Jadi, kata jawa tengah dan balamoa ditulis menjadi
Jawa Tengah dan Balamoa.
Kesalahan keempat penulisan huruf kapital pada kode E, yaitu pada
kata idul Adha. Kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama
56
nama hari besar atau hari raya. Penulisan huruf pertama pada kata idul
dalam penulisannya salah, seharusya ditulis menggunakan huruf kapital
bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama nama
hari besar atau hari raya. Jadi, kata idul Adha ditulis menjadi Idul Adha.
Sehingga kalimat pertama dapat diperbaiki menjadi “Sebelum hari raya
Idul Adha kami sekeluarga pergi ke kampung bapak saya di Jawa Tengah
daerah Balamoa”.
2. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kedua.
Pada kalimat kedua ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode A,
yaitu terdapat pada kata saya dalam kutipan kalimat yang berbunyi “saya
disana seminggu”. Penulisan huruf pertama pada kata saya dalam
penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf
kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat. Jadi, kata saya ditulis menjadi Saya. Sehingga kalimat kedua
dapat diperbaiki menjadi “Saya disana seminggu”.
3. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat ketiga.
Pada kalimat ketiga ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode A,
yaitu terdapat pada kata sampai dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“sampai disana saya bertemu dengan nenek saya dan saya salim dengan
nenek saya”. Penulisan huruf pertama pada kata sampai dalam
penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf
kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat. Jadi, kata sampai ditulis menjadi Sampai. Sehingga kalimat ketiga
dapat diperbaiki menjadi “Sampai disana saya bertemu dengan nenek
saya dan saya salim dengan nenek saya”.
57
4. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keempat.
Pada kalimat keempat ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode A,
yaitu terdapat pada kata keesokan dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“keesokan harinya saya bersama om dan abang saya pergi ke wisata
pemandian air panas yang bernama Guci”. Penulisan huruf pertama pada
kata keesokan dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf
kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf
pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata keesokan ditulis menjadi
Keesokan. Sehingga kalimat kedua dapat diperbaiki menjadi “Keesokan
harinya saya bersama Om dan Abang saya pergi ke wisata pemandian air
panas yang bernama Guci”.
5. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kelima.
Pada kalimat kelima ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode A,
yaitu terdapat pada kata saya dalam kutipan kalimat yang berbunyi “saya
pulang jam 5 sore.”. Penulisan huruf pertama pada kata saya dalam
penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf
kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat. Jadi, kata saya ditulis menjadi Saya. Sehingga kalimat kedua
dapat diperbaiki menjadi “Saya pulang jam 5 sore”.
6. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keenam.
Pada kalimat keenam ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A dan C. Kesalahan pertama penulisan huruf
kapital pada kode A, yaitu terdapat pada kata dan dalam kutipan kalimat
“dan dihari ketiga saya pulang ke jakarta.” Penulisan huruf pertama pada
kata dan dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis menggunakan huruf
kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf
pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata dan ditulis menjadi Dan.
58
Kesalahan kedua penulisan huruf kapital pada kode C, yaitu terdapat pada
kata jakarta. Kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama
nama khas geografi. Penulisan huruf pertama pada kata jakarta dalam
penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf
kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama nama khas
geografi. Jadi, kata jakarta dapat ditulis menjadi Jakarta. Sehingga
kalimat keenam dapat diperbaiki menjadi “Dan dihari ke tiga saya pulang
ke Jakarta”.
Tabel 4.7
Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa HSP
Hasil karangan siswa HSP :
pada saat liburan sekolah saya dan keluarga berlibur ke rumah saudara.
Saya berangkat pukul 09.00, Sampai di sana pukul 12.00. Saya menginaP di
sana selama 5 hari. Saat itu perasaan Saya Sangat gembira. Setelah itu Saya
Kembali ke Jakarta pukul 16.00 dan Sampai di Jakarta Pukul 20.00. Keesokan
harinya saya masuk sekolah, ketika itu bertepatan dengan hari ulang tahun saya
tanggal 17 Juli pada Saat hari Senin. Perasaan Saya Sangat gembira Sekali.
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan HSP A B C D E F G
1
pada saat liburan
sekolah saya dan
keluarga berlibur ke
rumah saudara.
(kalimat ke-1)
√
Pada saat liburan
sekolah saya dan
keluarga berlibur ke
rumah saudara.
2
Saya berangkat pukul
09.00, Sampai di
sana pukul 12.00.
(kalimat ke-2)
√
Saya berangkat pukul
09.00, sampai di sana
pukul 12.00.
3.
Saya menginaP di
sana selama 5 hari.
(kalimat ke-3)
√ Saya menginap di
sana selama 5 hari.
59
Berdasarkan tabel 4.7 di atas, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penulisan huruf kapital oleh siswa sebanyak 7 kali, yaitu kesalahan dalam
penulisan huruf kapital dengan kode A dan B. Kesalahan terletak pada kalimat
pertama sampai ketujuh.
1. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat pertama.
Pada kalimat pertama ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode A,
yaitu terdapat pada kata pada dalam kutipan kalimat yang berbunyi “pada
saat liburan sekolah saya dan keluarga berlibur ke rumah saudara”.
Penulisan huruf pertama pada kata pada dalam penulisannya salah,
seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf
kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata
pada ditulis menjadi Pada. Sehingga kalimat pertama dapat diperbaiki
4.
Saat itu perasaan
Saya Sangat gembira.
(kalimat ke-4)
√ Saat itu perasaan saya
sangat gembira.
5.
Setelah itu Saya
Kembali ke Jakarta
pukul 16.00 dan
Sampai di Jakarta
Pukul 20.00.
(kalimat ke-5)
√
Setelah itu saya
kembali ke Jakarta
pukul 16.00 dan
sampai di Jakarta
Pukul 20.00.
6.
Keesokan harinya
saya masuk sekolah,
ketika itu bertepatan
dengan hari ulang
tahun saya tanggal
17 Juli pada Saat
hari Senin.
(kalimat ke-6)
√
Keesokan harinya saya
masuk sekolah, ketika
itu bertepatan dengan
hari ulang tahun saya
tanggal 17 Juli pada
saat hari Senin.
7.
Perasaan Saya
Sangat gembira
Sekali. (kalimat ke-7)
√ Perasaan saya sangat
gembira sekali.
Jumlah 1 6
60
menjadi “Pada saat liburan sekolah saya dan keluarga berlibur ke rumah
saudara”.
2. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kedua.
Pada kalimat kedua ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan B. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode B,
yaitu terdapat pada kata Sampai dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“Saya berangkat pukul 09.00, Sampai di sana pukul 12.00”. Penulisan
huruf pertama pada kata Sampai dalam penulisannya salah, seharusnya
ditulis menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena huruf kapital
tidak ditulis disetiap kata dalam kalimat. Jadi, kata Sampai ditulis menjadi
sampai. Sehingga kalimat kedua dapat diperbaiki menjadi “Saya
berangkat pukul 09.00, sampai di sana pukul 12.00”.
3. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat ketiga.
Pada kalimat ketiga ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan B. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode B,
yaitu terdapat pada kata menginaP dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“Saya menginaP disana selama 5 hari”. Penulisan huruf akhir pada kata
menginaP dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis menggunakan
huruf kecil bukan huruf kapital karena huruf kapital tidak ditulis disetiap
kata, pertengahan, atau akhir kata dalam kalimat. Jadi, kata menginaP
ditulis menjadi menginap. Sehingga kalimat ketiga dapat diperbaiki
menjadi “Saya menginaP di sana selama 5 hari”.
4. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keempat.
Pada kalimat keempat ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan B. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode B,
yaitu terdapat pada kata Saya dalam kutipan kalimat yang berbunyi “Saat
itu perasaan Saya Sangat gembira”. Penulisan huruf pertama pada kata
Saya dan Sangat dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena huruf kapital tidak
61
ditulis disetiap kata dalam kalimat. Jadi, kata Saya dan Sangat ditulis
menjadi saya dan sangat. Sehingga kalimat keempat dapat diperbaiki
menjadi “Saat itu perasaan saya sangat gembira”.
5. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kelima.
Pada kalimat kelima ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan B. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode B,
yaitu terdapat pada kata Saya, Kembali dan Sampai dalam kutipan kalimat
yang berbunyi “Setelah itu Saya Kembali ke Jakarta pukul 16.00 dan
Sampai di Jakarta Pukul 20.00”. Penulisan huruf pertama pada kata Saya,
Kembali dan Sampai, dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena huruf kapital tidak
ditulis disetiap kata dalam kalimat. Jadi, kata Saya, Kembali dan Sampai
ditulis menjadi saya, kembali dan sampai. Sehingga kalimat kelima dapat
diperbaiki menjadi “Setelah itu saya kembali ke Jakarta pukul 16.00 dan
sampai di Jakarta Pukul 20.00”.
6. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keenam.
Pada kalimat keenam ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan B. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode B,
yaitu terdapat pada kata Saat dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“Keesokan harinya saya masuk sekolah, ketika itu bertepatan dengan hari
ulang tahun saya tanggal 17 Juli pada Saat hari Senin”. Penulisan huruf
pertama pada kata Saat dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena huruf tidak ditulis
disetiap kata dalam kalimat. Jadi, kata Saat ditulis menjadi saat. Sehingga
kalimat keenam dapat diperbaiki menjadi “Keesokan harinya saya masuk
sekolah, ketika itu bertepatan dengan hari ulang tahun saya tanggal 17
Juli pada saat hari Senin”.
62
7. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat ketujuh.
Pada kalimat ketujuh ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan B. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode B,
yaitu terdapat pada kata Saya, Sangat dan Sekali dalam kutipan kalimat
yang berbunyi “Perasaan Saya Sangat gembira Sekali”. Penulisan huruf
pertama pada kata Saya, Sangat dan Sekali dalam penulisannya salah,
seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena
huruf kapital tidak ditulis disetiap kata dalam kalimat. Jadi, kata Saya,
Sangat dan Sekali ditulis menjadi saya, sangat dan sekali. Sehingga
kalimat ketujuh dapat diperbaiki menjadi “Perasaan saya sangat gembira
sekali”.
Tabel 4.8
Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa IH
Hasil karangan siswa IH :
Pada suatu hari aku berlibur. Selang beberapa hari, habis lebaran idul
Adha. Aku pergi bersama keluargaku ke daerah Jawa Barat yaitu Sukabumi.
Aku ke sana untuk mengunjungi salah satu waterpark yaitu waterpark cimelati
Aku sampai di sana jam 10.30 WIB. dan sesampainya di sana, aku dan
adikku langsung berganti pakaian dan langsung melompat ke kolam yang
sedikit dalam. aku selesai berenang jam 13.20. Seusai berenang, aku dan ibuku
keliling untuk mencari makanan tetapi aku dan ibuku dipanggil karena sudah
ingin pulang. Jadi, aku dan ibuku tidak jadi berkeliling
aku pulang jam 14.00 WIB. sesampainya di rumah, hari sudah gelap.
Aku dan keluarga tiba dirumah jam 03.30 WIB
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan IH A B C D E F G
1.
Selang beberapa hari
habis lebaran idul
Adha. (kalimat ke-2)
√
Selang beberapa hari
habis lebaran Idul
Adha.
63
Berdasarkan tabel 4.8 di atas, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penulisan huruf kapital oleh siswa sebanyak 6 kali, yaitu kesalahan dalam
penulisan huruf kapital dengan kode A, C dan E. Kesalahan terletak pada
kalimat kedua, keempat, keenam, ketujuh, kesepuluh, dan kesebelas.
1. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kedua.
Pada kalimat kedua ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan E. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode E
yaitu pada kata idul Adha dalam kutipan kalimat yang berbunyi “Selang
beberapa hari habis lebaran idul Adha”. Penulisan huruf pertama pada kata
idul dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis menggunakan huruf
kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf
pertama nama hari besar atau hari raya. Jadi, kata idul Adha ditulis menjadi
Idul Adha. Sehingga kalimat kedua dapat diperbaiki menjadi “Selang
beberapa hari habis lebaran Idul Adha”.
2.
Aku ke sana untuk
mengunjungi salah
satu water park yaitu
waterpark cimelati (kalimat ke-4)
√
Aku ke sana untuk
mengunjungi salah
satu water park yaitu
Waterpark Cimelati.
3.
dan sesampainya di
sana aku dan adikku
langsung berganti
pakaian dan langsung
melompat ke kolam
yang sedikit dalam.
(kalimat ke-6)
√
Dan sesampainya di
sana aku dan adikku
langsung berganti
pakaian dan langsung
melompat ke kolam
yang sedikit dalam.
4.
aku selesai berenang
jam 13.20.
(kalimat ke-7)
√ Aku selesai berenang
jam 13.20.
5. aku pulang jam 14.00
WIB. (kalimat ke-10) √
Aku pulang jam
14.00 WIB.
6.
sesampainya di rumah
hari sudah gelap.
(kalimat ke-11)
√
Sesampainya di
rumah hari sudah
gelap.
Jumlah 4 1 1
64
2. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keempat.
Pada kalimat keempat ditemukan kesalahan pada penulisan huruf
kapital dengan kode C. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode C
yaitu terdapat pada kata water park cimelati dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “Aku kesana untuk mengunjungi salah satu water park yaitu
water park cimelati”. Penulisan huruf pertama pada kata water park
cimelati dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital
bukan huruf kecil karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama
khas geografi. Jadi, kata water park cimelati dapat ditulis menjadi Water
Park Cimelati. Sehingga kalimat keempat dapat diperbaiki menjadi “Aku
ke sana untuk mengunjungi salah satu water park yaitu Water Park
Cimelati”.
3. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keenam.
Pada kalimat keenam ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode A,
yaitu terdapat pada kata dan dalam kutipan kalimat yang berbunyi “dan
sesampainya disana aku dan adikku langsung berganti pakaian dan
langsung melompat ke kolam yang sedikit dalam”. Penulisan huruf
pertama pada kata dan dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai
huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata dan ditulis menjadi Dan.
Sehingga kalimat keenam dapat diperbaiki menjadi “Dan sesampainya di
sana aku dan adikku langsung berganti pakaian dan langsung melompat
ke kolam yang sedikit dalam”.
4. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat ketujuh.
Pada kalimat ketujuh ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode A,
yaitu terdapat pada kata aku dalam kutipan kalimat yang berbunyi “aku
selesai berenang jam 13.20”. Penulisan huruf pertama pada kata aku dalam
penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf
kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal
65
kalimat. Jadi, kata aku ditulis menjadi Aku. Sehingga kalimat pertama
dapat diperbaiki menjadi “Aku selesai berenang jam 13.20”.
5. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kesepuluh.
Pada kalimat kesepuluh ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata aku dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“aku pulang jam 14.00 WIB”. Penulisan huruf pertama pada kata aku
dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan
huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada
awal kalimat. Jadi, kata aku ditulis menjadi Aku. Sehingga kalimat
kesepuluh dapat diperbaiki menjadi “Aku pulang jam 14.00 WIB”.
6. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kesebelas.
Pada kalimat kesebelas ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata sesampainya dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “sesampainya di rumah hari sudah gelap”. Penulisan huruf
pertama pada kata pada dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai
huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata sesampainya ditulis
menjadi Sesampainya. Sehingga kalimat kesebelas dapat diperbaiki
menjadi “Sesampainya di rumah hari sudah gelap”.
Tabel 4.9
Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa MAR
Hasil karangan siswa MAR :
SeteLaH LeBaran aku LiBuran ke MetropoLis. Di sana saya Berenang,
karena masih pagi airnya sangat dingin. Karena sudah siang kata ibuku, sudaH
Berenangnya dan aku makan siang. Setelah makan aku meliHat atraksi lumba-
lumba, singa laut dll. disana banyak waHana permainan. permainannya sangat
seru. karena keasikan main permainan, Hari semakin malam. saya solat
66
Maghrib dan solat Isya dahulu. setelaH solat Isya saya pulang ke rumaH.
sampai di rumah saya merasa kantuk dan akhirnya tertidur pulas.
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan MAR A B C D E F G
1.
SeteLaH LeBaran aku LiBuran ke
MetropoLis. (kalimat ke-1)
√
Setelah lebaran aku
liburan ke
Metropolis.
2.
Di sana saya
Berenang, karena
masih pagi airnya
sangat dingin.
(kalimat ke-2)
√
Di sana saya
berenang, karena
masih pagi airnya
sangat dingin.
3.
Karena sudah siang
kata ibuku, sudaH
Berenangnya dan aku
makan siang.
(kalimat ke-3)
√
Karena sudah siang
kata ibuku, sudah
berenangnya dan
aku makan siang.
4.
Setelah makan aku
meliHat atraksi
lumba-lumba, singa
laut dll.
(kalimat ke-4)
√
Setelah makan aku
melihat atraksi
lumba-lumba, singa
laut dll.
5.
disana banyak
waHana permainan.
(kalimat ke-5)
√ √ Disana banyak
wahana permainan.
6. permainannya sangat
seru. (kalimat ke-6) √
Permainannya sangat seru.
7.
karena keasikan main
permainan, Hari
semakin malam.
(kalimat ke-7)
√ √
Karena keasikan
main permainan,
hari semakin malam.
8.
saya solat Maghrib
dan solat Isya dahulu.
(kalimat ke-8)
√ Saya solat Maghrib
dan solat Isya dahulu.
9.
setelaH solat Isya saya
pulang ke rumaH.
(kalimat ke-9)
√ √
Setelah solat Isya
saya pulang ke
rumah.
10.
sampai di rumah saya
merasa kantuk dan
akhirnya tertidur pulas.
(kalimat ke-10)
√
Sampai di rumah
saya merasa kantuk
dan akhirnya tertidur
pulas.
Jumlah 6 7
67
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penulisan huruf kapital oleh siswa sebanyak 13 kali, yaitu kesalahan dalam
penulisan huruf kapital dengan kode A dan B. Kesalahan terletak pada
kalimat pertama sampai sepuluh.
1. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat pertama.
Pada kalimat pertama ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan B. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode B, yaitu terdapat pada kata SeteLaH, Lebaran, LiBuran, dan
metropoLis dalam kutipan kalimat yang berbunyi “SeteLaH LeBaran aku
LiBuran ke metropoLis”. Penulisan huruf pada kata SeteLaH, Lebaran,
LiBuran, dan metropoLis dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena huruf kapital tidak
ditulis disetiap kata atau di pertengahan kata dalam kalimat. Jadi, kata
SeteLaH, Lebaran, LiBuran, dan metropoLis ditulis menjadi Setelah,
lebaran, liburan, dan metropolis Sehingga kalimat pertama dapat
diperbaiki menjadi “Setelah lebaran aku liburan ke metropolis”.
2. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kedua.
Pada kalimat kedua ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan B. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode
B, yaitu terdapat pada kata Berenang dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “Disana saya Berenang, karena masih pagi airnya sangat
dingin”. Penulisan huruf pertama pada kata Berenang dalam
penulisannya salah, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil bukan
huruf kapital karena huruf kapital tidak ditulis disetiap kata dalam
kalimat. Jadi, kata Berenang ditulis menjadi berenang. Sehingga kalimat
kedua dapat diperbaiki menjadi “Disana saya berenang, karena masih
pagi airnya sangat dingin”.
68
3. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat ketiga.
Pada kalimat ketiga ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan B. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode
B, yaitu terdapat pada kata SudaH dan Berenangnya dalam kutipan
kalimat yang berbunyi “Karena sudah siang kata ibuku, sudaH
Berenangnya dan aku makan siang”. Penulisan huruf pada kata SudaH
dan Berenangnya dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena huruf kapital tidak
ditulis disetiap kata atau di pertengahan kata dalam kalimat. Jadi, kata
sudaH dan Berenangnya ditulis menjadi sudah dan berenangnya.
Sehingga kalimat ketiga dapat diperbaiki menjadi “Karena sudah siang
kata ibuku, sudah berenangnya dan aku makan siang”.
4. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keempat.
Pada kalimat keempat ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan B. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode B, yaitu terdapat pada kata meliHat dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “Setelah makan aku meliHat atraksi lumba-lumba, singa laut
dll”. Penulisan huruf pada kata meliHat dalam penulisannya salah,
seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena
huruf kapital tidak ditulis disetiap kata atau dipertengahan kata dalam
kalimat. Jadi, kata meliHat ditulis menjadi melihat. Sehingga kalimat
keempat dapat diperbaiki menjadi “Setelah makan aku melihat atraksi
lumba-lumba, singa laut dll”.
5. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kelima.
Pada kalimat kelima ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A dan B. Kesalahan pertama penulisan huruf
kapital pada kode A, yaitu terdapat pada kata disana dalam kutipan
kalimat “disana banyak waHana permainan”. Penulisan huruf pertama
pada kata disana dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan
69
huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf
pertama kata pada awal kalimat. Jadi kata disana ditulis menjadi Disana.
Kesalahan kedua penulisan huruf kapital pada kode B, yaitu pada
kata waHana. Kesalahan pada penulisan huruf kapital disetiap kata atau
dipertengahan kata dalam kalimat. Penulisan huruf pada kata waHana
dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil
bukan huruf kapital karena huruf kapital tidak ditulis disetiap kata atau
dipertengahan kata dalam kalimat. Jadi, kata waHana ditulis menjadi
wahana. Sehingga kalimat kelima dapat diperbaiki menjadi “Disana
banyak wahana permainan”.
6. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keenam.
Pada kalimat keenam ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata permainannya dalam kutipan kalimat
yang berbunyi “permainannya sangat seru”. Penulisan huruf pertama
pada kata permainannya dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis
sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata permainannya
ditulis menjadi Permainannya. Sehingga kalimat keenam dapat
diperbaiki menjadi “Permainannya sangat seru”.
7. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat ketujuh.
Pada kalimat ketujuh ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A dan B. Kesalahan pertama penulisan
huruf kapital pada kode A, yaitu terdapat pada kata karena dalam kutipan
kalimat “karena keasikan main permainan, Hari semakin malam”.
Penulisan huruf pertama pada kata karena dalam penulisannya salah,
seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf
kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi kata
karena ditulis menjadi Karena.
70
Kesalahan kedua penulisan huruf kapital pada kode B, yaitu pada
kata Hari. Kesalahan pada penulisan huruf kapital disetiap kata atau
dipertengahan kata dalam kalimat. Penulisan huruf pada kata Hari dalam
penulisannya salah, seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil bukan
huruf kapital karena huruf kapital tidak ditulis disetiap kata dalam
kalimat. Jadi, kata Hari ditulis menjadi hari. Sehingga kalimat ketujuh
dapat diperbaiki menjadi “Karena keasikan main permainan, hari
semakin malam”.
8. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kedelapan.
Pada kalimat kedelapan ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata saya dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “saya solat Maghrib dan solat Isya dahulu”. Penulisan huruf
pertama pada kata saya dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis
sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata saya ditulis
menjadi Saya. Sehingga kalimat kedelapan dapat diperbaiki menjadi
“Saya solat Maghrib dan solat Isya dahulu”.
9. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kesembilan.
Pada kalimat kelima ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A dan B. Kesalahan pertama penulisan huruf
kapital pada kode A, yaitu terdapat pada kata setelah dalam kutipan
kalimat “setelaH solat Isya saya pulang ke rumaH”. Penulisan huruf
pertama pada kata setelah dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis
sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi kata setelah ditulis
menjadi Setelah.
Kesalahan kedua penulisan huruf kapital pada kode B, yaitu pada
kata setelaH dan rumaH. Kesalahan pada penulisan huruf kapital disetiap
71
kata atau dipertengahan kata dalam kalimat. Penulisan huruf pada kata
setelaH dan rumaH dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena huruf kapital tidak
ditulis disetiap kata atau dipertengahan kata dalam kalimat. Jadi, kata
setelaH dan rumaH ditulis menjadi setelah dan rumah. Sehingga kalimat
kesembilan dapat diperbaiki menjadi “Setelah solat Isya saya pulang ke
rumah”.
10. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kesepuluh.
Pada kalimat kesepuluh ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata sampai dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “sampai di rumah saya merasa kantuk dan akhirnya tertidur
pulas”. Penulisan huruf pertama pada kata sampai dalam penulisannya
salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena
huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi,
kata sampai ditulis menjadi Sampai. Sehingga kalimat kesepuluh dapat
diperbaiki menjadi “Sampai di rumah saya merasa kantuk dan akhirnya
tertidur pulas”.
Tabel 4.10
Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa MB
Hasil karangan siswa MB :
suatu hari aku mengikuti lomba MTQ tingkat kecamatan. tempatnya
di GOR kecamatan kalideres jakarta barat hari kamis tanggal 14 nopember
2011 jam 06.00 WIB. Sebelum saya maju kedepan, saya terasa gugup dan
hampir saja saya tidak bisa membaca surat an-naba. setelah dicoba, saya
bisa membaca surat an-naba. setelah saya membaca al-Quran ada
pengumuman juara, saya merasa gugup dan ternyata saya menang juara 3
72
acarapun selesai kemudian saya solat Zuhur di mushola. Selepas
melaksanakan solat, saya makan bersama kemudian pulang itulah
pengalaman saya waktu lomba dan saya sangat gembira.
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan MB A B C D E F G
1.
suatu hari aku
mengikuti lomba MTQ
tingkat kecamatan.
(kalimat ke-1)
√
Suatu hari aku
mengikuti lomba MTQ
tingkat kecamatan.
2.
tempatnya di GOR
kecamatan kalideres jakarta barat hari
kamis tanggal 14
nopember 2011 jam
06.00 WIB.
(kalimat ke-2)
√ √ √
Tempatnya di GOR
Kecamatan
Kalideres Jakarta
Barat hari Kamis
tanggal 14
Nopember 2011 jam
06.00 WIB.
3.
Sebelum saya maju
kedepan, saya terasa
gugup dan hampir saja
saya tidak bisa
membaca surat an-
naba. (kalimat ke-3)
√
Sebelum saya maju
kedepan, saya terasa
gugup dan hampir
saja saya tidak bisa
membaca surat An-
Naba.
4.
setelah dicoba, saya
bisa membaca surat
an-naba. (kalimat ke-4)
√ √
Setelah dicoba, saya
bisa membaca surat
An-Naba.
5.
setelah saya membaca
al-Quran ada
pengumuman juara,
saya merasa gugup
dan ternyata saya
menang juara 3
(kalimat ke-5)
√
Setelah saya
membaca al-Quran
ada pengumuman
juara, saya merasa
gugup dan ternyata
saya menang juara 3.
6.
acarapun selesai
kemudian saya solat
Zuhur di mushola.
(kalimat ke-6)
√
Acarapun selesai,
kemudian saya solat
Dzuhur di mushola.
73
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penulisan huruf kapital oleh siswa sebanyak 10 kali, yaitu kesalahan dalam
penulisan huruf kapital dengan kode A, C, E, F dan G . Kesalahan terletak
pada kalimat pertama sampai kelima, kalimat keenam dan kedelapan.
1. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat pertama.
Pada kalimat pertama ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata suatu dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “suatu hari aku mengikuti lomba MTQ tingkat kecamatan”.
Penulisan huruf pertama pada kata suatu dalam penulisannya salah,
seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf
kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata
suatu ditulis menjadi Suatu. Sehingga kalimat kesepuluh dapat diperbaiki
menjadi “Suatu hari aku mengikuti lomba MTQ tingkat kecamatan”.
2. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kedua.
Pada kalimat kedua ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A, C dan E. Kesalahan pertama penulisan huruf
kapital pada kode A, yaitu terdapat pada kata tempatnya dalam kutipan
kalimat “tempatnya di GOR kecamatan kalideres jakarta barat hari
kamis tanggal 14 nopember 2011 jam 06.00 WIB”. Penulisan huruf
pertama pada kata tempatnya dalam penulisannya salah, seharusnya
ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis
sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi kata tempatnya ditulis
menjadi Tempatnya.
7.
itulah pengalaman
saya waktu lomba dan
saya sangat gembira.
(kalimat ke-8)
√
Itulah pengalaman
saya waktu lomba
dan saya sangat
gembira.
Jumlah 6 1 1 2
74
Kesalahan kedua penulisan huruf kapital pada kode C, yaitu
terdapat pada kata kecamatan kalideres jakarta barat. Penulisan huruf
pertama pada kata tersebut dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital dipakai
sebagai huruf pertama nama geografi. Jadi, kata kecamatan kalideres
jakarta barat dapat ditulis menjadi Kecamatan Kalideres Jakarta Barat.
Kesalahan ketiga penulisan huruf kapital pada kode E, yaitu pada
kata kamis dan nopember. Kesalahan pada penulisan huruf kapital
sebagai huruf pertama nama hari dan bulan. Penulisan huruf pertama
pada kata kamis dan nopember dalam penulisannya salah, seharusnya
ditulis menggunakan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital
ditulis sebagai huruf pertama pada kata nama hari dan bulan. Jadi, kata
kamis dan nopember ditulis menjadi Kamis dan Nopember. Sehingga
kalimat kelima dapat diperbaiki menjadi “Disana banyak wahana
permainan”. Sehingga kalimat kedua dapat diperbaiki menjadi
“Tempatnya di GOR Kecamatan Kalideres Jakarta Barat hari Kamis
tanggal 14 Nopember 2011 jam 06.00 WIB”.
3. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat ketiga.
Pada kalimat ketiga ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan G. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode
G, yaitu terdapat pada kata an-naba dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“Sebelum saya maju kedepan, saya terasa gugup dan hampir saja saya
tidak bisa membaca surat an-naba”. Penulisan huruf pertama pada kata
an-naba dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf
kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf
pertama kata pada nama kitab suci. Jadi, kata an-naba ditulis menjadi
An-Naba. Sehingga kalimat ketiga dapat diperbaiki menjadi “Sebelum
saya maju kedepan, saya terasa gugup dan hampir saja saya tidak bisa
membaca surat An-Naba”.
75
4. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keempat.
Pada kalimat keempat ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A dan G. Kesalahan pertama penulisan
huruf kapital pada kode A, yaitu terdapat pada kata setelah dalam kutipan
kalimat yang berbunyi “setelah dicoba, saya bisa membaca surat an-
naba”. Penulisan huruf pertama pada kata setelah dalam penulisannya
salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena
huruf kapital di tulis sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi,
kata setelah ditulis menjadi Setelah.
Kesalahan kedua, kesalahan penulisan huruf kapital dengan kode
kesalahan G. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode G, yaitu
terdapat pada kata an-naba. Penulisan huruf pertama pada kata an-naba
dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan
huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada
nama kitab suci. Jadi, kata an-naba ditulis menjadi An-Naba. Sehingga
kalimat keempat dapat diperbaiki menjadi “Setelah dicoba, saya bisa
membaca surat An-Naba”.
5. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kelima.
Pada kalimat kelima ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode
A, yaitu terdapat pada kata setelah dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“setelah saya membaca al-Quran ada pengumuman juara, saya merasa
gugup dan ternyata saya menang juara 3”. Penulisan huruf pertama pada
kata setelah dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf
kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf
pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata setelah ditulis menjadi
Setelah. Sehingga kalimat kelima dapat diperbaiki menjadi “Setelah saya
membaca al-Quran ada pengumuman juara, saya merasa gugup dan
ternyata saya menang juara 3”.
76
6. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keenam.
Pada kalimat keenam ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata acarapun dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “acarapun selesai kemudian saya solat Zuhur di mushola”.
Penulisan huruf pertama pada kata acarapun dalam penulisannya salah,
seharusnya di tulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf
kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata
acarapun di tulis menjadi Acarapun. Sehingga kalimat keenam dapat
diperbaiki menjadi “Acarapun selesai kemudian saya solat Zuhur di
mushola”.
7. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kedelapan.
Pada kalimat kedelapan ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata itulah dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “itulah pengalaman saya waktu lomba dan saya sangat
gembira”. Penulisan huruf pertama pada kata itulah dalam penulisannya
salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena
huruf kapital di tulis sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi,
kata itulah di tulis menjadi Itulah. Sehingga kalimat kedelapan dapat
diperbaiki menjadi “Itulah pengalaman saya waktu lomba dan saya
sangat gembira”.
Tabel 4.11
Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa NRA
Hasil karangan siswa NRA :
Saat itu saya dan keluarga saya pergi ke kampung untuk merayakan hari
raya idul fitri. di sana, saya dan saudara-saudara melaksanakan solat Id di balai
desa. setelah pulang dari solat Id, saya dan keluarga mengelilingi lingkungan
77
kampung untuk bersilaturahmi. Siang harinya, saya mengajak ayah untuk pergi
ke malioboro.
keesokan harinya, saya bersama adik mau pergi ke pantai. di sana, saya
didorong oleh saudara saya hingga hampir terbawa ombak. Akhirnya, saya
memilih pulang lebih awal karena sudah kedinginan.
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan NRA A B C D E F G
1.
Saat itu saya dan
keluarga saya pergi ke
kampung untuk
merayakan hari raya
idul fitri. (kalimat ke-1)
√
Saat itu saya dan
keluarga saya pergi
ke kampung untuk
merayakan hari raya
Idul Fitri.
2.
di sana, saya dan
saudara-saudara
melaksanakan solat Id di
balai desa.
(kalimat ke-2)
√
Di sana, saya dan
saudara-saudara
melaksanakan solat Id
di balai desa.
3.
setelah pulang dari solat
Id, saya dan keluarga
mengelilingi lingkungan
kampung untuk
bersilaturahmi.
(kalimat ke-3)
√
Setelah pulang dari
solat Id, saya dan
keluarga mengelilingi
lingkungan kampung
untuk bersilaturahmi.
4.
Siang harinya, saya
mengajak ayah untuk
pergi ke malioboro.
(kalimat ke4)
√
Siang harinya, saya
mengajak ayah untuk
pergi ke Malioboro.
5.
keesokan harinya,
saya bersama adik mau
pergi ke pantai.
(kalimat ke-5)
√
Keesokan harinya,
saya bersama adik
mau pergi ke pantai.
6.
di sana, saya didorong
oleh saudara saya
hingga hampir terbawa
ombak.
(kalimat ke-6)
√
Di sana, saya
didorong oleh
saudara saya hingga
hampir terbawa
ombak.
Jumlah 4 1 1
78
Berdasarkan tabel 4.11 di atas, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penulisan huruf kapital oleh siswa sebanyak 6 kali, yaitu kesalahan dalam
penulisan huruf kapital dengan kode A, C dan E . Kesalahan terletak pada
kalimat pertama sampai keenam.
1. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat pertama.
Pada kalimat pertama ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan E. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode E yaitu pada kata idul fitri dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“Saat itu saya dan keluarga saya pergi ke kampung untuk merayakan hari
raya idul fitri”. Penulisan huruf pertama pada kata idul fitri dalam
penulisannya salah, seharusnya ditulis menggunakan huruf kapital bukan
huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama nama hari
besar atau hari raya. Jadi, kata idul fitri ditulis menjadi Idul Fitri.
Sehingga kalimat pertama dapat diperbaiki menjadi “Saat itu saya dan
keluarga saya pergi ke kampung untuk merayakan hari raya Idul Fitri”.
2. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kedua.
Pada kalimat kedua ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode
A, yaitu terdapat pada kata disana dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“disana saya dan saudara-saudara melaksanakan solat Id di balai desa”.
Penulisan huruf pertama pada kata disana dalam penulisannya salah,
seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf
kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata
disana ditulis menjadi Di sana. Sehingga kalimat kedua dapat diperbaiki
menjadi “Di sana saya dan saudara-saudara melaksanakan solat Id di
balai desa”.
3. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat ketiga.
Pada kalimat ketiga ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode
79
A, yaitu terdapat pada kata setelah dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“setelah pulang dari solat Id, saya dan keluarga mengelilingi lingkungan
kampung untuk bersilaturahmi”. Penulisan huruf pertama pada kata
setelah dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf
kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf
pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata setelah ditulis menjadi
Setelah. Sehingga kalimat ketiga dapat diperbaiki menjadi “Setelah
pulang dari solat Id, saya dan keluarga mengelilingi lingkungan
kampung untuk bersilaturahmi”.
4. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keempat.
Pada kalimat keempat ditemukan kesalahan pada penulisan huruf
kapital dengan kode C. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode C
yaitu terdapat pada kata malioboro dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“Siang harinya saya mengajak ayah untuk pergi ke malioboro”.
Penulisan huruf pertama pada kata malioboro dalam penulisannya salah,
seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas geografi. Jadi, kata
malioboro dapat ditulis menjadi Malioboro. Sehingga kalimat keempat
dapat diperbaiki menjadi “Siang harinya saya mengajak ayah untuk
pergi ke Malioboro”.
5. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kelima.
Pada kalimat kelima ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode
A, yaitu terdapat pada kata keesokan dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “keesokan harinya saya bersama adik mau pergi ke pantai”.
Penulisan huruf pertama pada kata keesokan dalam penulisannya salah,
seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf
kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata
keesokan ditulis menjadi Keesokan. Sehingga kalimat kelima dapat
80
diperbaiki menjadi “Keesokan harinya saya bersama adik mau pergi ke
pantai”.
6. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keenam.
Pada kalimat keenam ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata disana dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “di sana saya didorong oleh saudara saya hingga hampir
terbawa ombak”. Penulisan huruf pertama pada kata disana dalam
penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf
kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat. Jadi, kata di sana ditulis menjadi Di sana. Sehingga kalimat
keenam dapat diperbaiki menjadi “Di sana saya didorong oleh saudara
saya hingga hampir terbawa ombak”.
Tabel 4.12
Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa NNI
Hasil karangan siswa NNI :
Ketika menjelang Idul Fitri, Aku berkumpul bersama keluargaku.
Seluruh keluargaku bersenang-senang. Aku menemui keluargaku yang ada
dikampungku. aku liburan bersama saudara-saudariku. aku mengelilingi
kampungku, bersama saudaraku menaiki sepeda. Pengalaman di kampung
sangatlah menyenangkan.
Esok harinya, setelah di rumah aku diajak jalan-jalan bersama
saudara-saudaraku. Aku diajak jalan-jalan ke kota tua. aku ke sana menaiki
mobil bersama pamanku. Setelah sampai di sana, aku bermain sepeda ontel
bersama saudaraku. dan setelah bermain sepeda ontel aku memasuki
museum wayang, yang di sana terdapat banyak wayang, ada wayang kulit,
wayang golek, dan berbagai alat musik tradisional, dll. Dan aku melihat
81
pertunjukkan wayang kulit. Sehabis melihat pertunjukkannya aku keluar
dari museum dan pulang.
Puasnya aku berkumpul bersama keluargaku. Aku berkumpul 2 hari,
sangatlah menyenangkan. itulah pengalamanku yang paling aku sukai.
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penulisan huruf kapital oleh siswa sebanyak 6 kali, yaitu kesalahan dalam
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan NNI A B C D E F G
1.
aku liburan bersama
saudara-saudariku.
(kalimat ke-4)
√ Aku liburan bersama
saudara-saudariku.
2.
aku mengelilingi
kampungku, bersama
saudaraku menaiki
sepeda.
(Kalimat ke-5)
√
Aku mengelilingi
kampungku, bersama
saudaraku menaiki
sepeda.
3.
Aku diajak jalan-
jalan ke kota tua.
(kalimat ke-8)
√ Aku diajak jalan-jalan
ke Kota Tua.
4.
aku ke sana menaiki
mobil bersama
pamanku.
(kalimat ke-9)
√
Aku ke sana menaiki
mobil bersama
pamanku.
5
dan setelah bermain
sepeda ontel aku
memasuki museum
wayang, yang di sana
terdapat banyak
wayang, ada wayang
kulit, wayang golek,
dan berbagai alat
musik tradisional,
dll.
(kalimat ke-11)
√
Dan setelah bermain
sepeda ontel aku
memasuki museum
wayang, yang di sana
terdapat banyak
wayang, ada wayang
kulit, wayang golek,
dan berbagai alat
musik tradisional, dll.
6.
itulah pengalamanku
yang paling aku
sukai.
(kalimat ke-16)
√ Itulah pengalamanku
yang paling aku sukai.
Jumlah 5 1
82
penulisan huruf kapital dengan kode A dan C. Kesalahan terletak pada
kalimat keempat, kelima, kedelapan, kesembilan, kesebelas, dan
keenambelas.
1. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keempat.
Pada kalimat keempat ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata aku dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “aku liburan bersama saudara-saudariku”. Penulisan huruf
pertama pada kata aku dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis
sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata aku ditulis
menjadi Aku. Sehingga kalimat keempat dapat diperbaiki menjadi “Aku
liburan bersama saudara-saudariku”.
2. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kelima.
Pada kalimat kelima ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode
A, yaitu terdapat pada kata aku dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“aku mengelilingi kampungku, bersama saudaraku menaiki sepeda”.
Penulisan huruf pertama pada kata aku dalam penulisannya salah,
seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf
kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata
aku ditulis menjadi Aku. Sehingga kalimat kelima dapat diperbaiki
menjadi “Aku mengelilingi kampungku, bersama saudaraku menaiki
sepeda”.
3. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kedelapan.
Pada kalimat kedelapan ditemukan kesalahan pada penulisan
huruf kapital dengan kode C. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode C yaitu terdapat pada kata kota tua dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “Aku diajak jalan-jalan ke kota tua”. Penulisan huruf pertama
83
pada kata kota tua dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan
huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama khas geografi. Jadi, kata kota tua dapat ditulis
menjadi Kota Tua. Sehingga kalimat kedelapan dapat diperbaiki menjadi
“Aku diajak jalan-jalan ke Kota Tua”.
4. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kesembilan.
Pada kalimat kesembilan ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata aku dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “Aku kesana menaiki mobil bersama pamanku”. Penulisan
huruf pertama pada kata aku dalam penulisannya salah, seharusnya
ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis
sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata aku ditulis
menjadi Aku. Sehingga kalimat kesembilan dapat diperbaiki menjadi
“Aku kesana menaiki mobil bersama pamanku”.
5. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kesebelas.
Pada kalimat kesebelas ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata dan dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “dan setelah bermain sepeda ontel aku memasuki museum
wayang, yang disana terdapat banyak wayang, ada wayang kulit, wayang
golek, dan berbagai alat musik tradisional, dll”. Penulisan huruf pertama
pada kata dan dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf
kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf
pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata dan ditulis menjadi Dan.
Sehingga kalimat kesebelas dapat diperbaiki menjadi “Dan setelah
bermain sepeda ontel aku memasuki museum wayang, yang di sana
terdapat banyak wayang, ada wayang kulit, wayang golek, dan berbagai
alat musik tradisional, dll”.
84
6. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keenambelas.
Pada kalimat keenambelas ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata itulah dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “itulah pengalamanku yang paling aku sukai”. Penulisan huruf
pertama pada kata itulah dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis
sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata itulah ditulis
menjadi Itulah. Sehingga kalimat keenambelas dapat diperbaiki menjadi
“Itulah pengalamanku yang paling aku sukai”.
Tabel 4.13
Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa RAN
Hasil karangan siswa RAN:
Dua hari setelah hari raya idul Fitri, aku dan keluargaku pergi liburan
ke Ragunan. kami berangkat pukul 08.00. Sepulangnya dari Ragunan, aku
sampai di rumah pukul 16.00. sebelum kami pulang, kami membeli oleh-oleh
untuk di rumah. dan kamipun sangat senang dengan oleh-oleh yang kami beli.
waktu ternyata berjalan sangat cepat.
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan RAN A B C D E F G
1.
Dua hari setelah hari
raya idul Fitri, aku
dan keluargaku pergi
liburan ke Ragunan.
(kalimat ke-1)
√
Dua hari setelah hari
raya Idul Fitri, aku
dan keluargaku pergi
liburan ke Ragunan.
2.
kami berangkat
pukul 08.00.
(kalimat ke-2)
√ Kami berangkat pukul
08.00.
3.
sebelum kami
pulang, kami
membeli oleh-oleh
untuk di rumah.
(kalimat ke-4)
√
Sebelum kami pulang,
kami membeli oleh-
oleh untuk di rumah.
85
Berdasarkan tabel 4.13 di atas, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penulisan huruf kapital oleh siswa sebanyak 5 kali, yaitu kesalahan dalam
penulisan huruf kapital dengan kode A dan E. Kesalahan terletak pada kalimat
pertama, kedua, keempat, kelima dan keenam.
1. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat pertama.
Pada kalimat pertama ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan E. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode E yaitu pada kata idul dalam kutipan kalimat yang berbunyi “Dua
hari setelah hari raya idul Fitri, aku dan keluargaku pergi liburan ke
Ragunan”. Penulisan huruf pertama pada kata idul dalam penulisannya
salah, seharusnya di tulis menggunakan huruf kapital bukan huruf kecil
karena huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama nama hari besar atau
hari raya. Jadi, kata idul ditulis menjadi Idul. Sehingga kalimat pertama
dapat diperbaiki menjadi “Dua hari setelah hari raya Idul Fitri, aku dan
keluargaku pergi liburan ke Ragunan”.
2. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kedua.
Pada kalimat kedua ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode
A, yaitu terdapat pada kata kami dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“kami berangkat pukul 08.00”. Penulisan huruf pertama pada kata kami
dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan
huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada
4.
dan kamipun sangat
senang dengan oleh-
oleh yang kami beli.
(kalimat ke-5)
√
Dan kamipun sangat
senang dengan oleh-
oleh yang kami beli.
5.
waktu ternyata
berjalan sangat cepat.
(kalimat ke-6)
√ Waktu ternyata
berjalan sangat cepat.
Jumlah 4 1
86
awal kalimat. Jadi, kata kami ditulis menjadi Kami. Sehingga kalimat
kedua dapat diperbaiki menjadi “Kami berangkat pukul 08.00”.
3. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keempat.
Pada kalimat keempat ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata sebelum dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “sebelum kami pulang, kami membeli oleh-oleh untuk di
rumah”. Penulisan huruf pertama pada kata sebelum dalam penulisannya
salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena
huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi,
kata sebelum ditulis menjadi Sebelum. Sehingga kalimat keempat dapat
diperbaiki menjadi “Sebelum kami pulang, kami membeli oleh-oleh
untuk di rumah”.
4. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kelima.
Pada kalimat kelima ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode
A, yaitu terdapat pada kata dan dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“dan kamipun sangat senang dengan oleh-oleh yang kami beli”.
Penulisan huruf pertama pada kata dan dalam penulisannya salah,
seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf
kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata
dan ditulis menjadi Dan. Sehingga kalimat kelima dapat diperbaiki
menjadi “Dan kamipun sangat senang dengan oleh-oleh yang kami
beli”.
5. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keenam.
Pada kalimat keenam ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata waktu dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “waktu ternyata berjalan sangat cepat”. Penulisan huruf
87
pertama pada kata waktu dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis
sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata waktu ditulis
menjadi Waktu. Sehingga kalimat keenam dapat diperbaiki menjadi
“Waktu ternyata berjalan sangat cepat”.
Tabel 4.14
Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa RH
Hasil karangan siswa RH:
Pada Saat Liburan Sekolah, saya dan keluarga pulang kampung ke Jawa
Tengah. saat hari raya idul fitri saya ke rumah saudara bersama ayah, bunda,
kakak. sehabis ke rumah saudara, saya wisata ke kebun binatang. saya Berfoto
bersama hewan-hewan, ada ular, kura-kura, gajah, unta dan burung kakak tua.
Setelah berfoto dengan hewan-hewan, saya juga berfoto dengan manusia
berkostum robot. Lalu jam 5 sore saya pulang.
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan RH A B C D E F G
1.
Pada Saat Liburan
Sekolah, saya dan
keluarga pulang
kampung ke Jawa
Tengah.
(kalimat ke-1)
√
Pada saat liburan
sekolah, saya dan
keluarga pulang kampung
ke Jawa Tengah.
2.
saat hari raya idul
fitri saya ke rumah
saudara bersama
ayah, bunda, kakak.
(kalimat ke-2)
√ √
Saat hari raya Idul Fitri
saya ke rumah saudara
bersama ayah, bunda,
kakak.
3.
sehabis ke rumah
saudara, saya wisata
ke kebun binatang.
(kalimat ke-3)
√
Sehabis ke rumah
saudara, saya wisata ke
kebun binatang.
88
Berdasarkan tabel 4.14 di atas, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penulisan huruf kapital oleh siswa sebanyak 6 kali, yaitu kesalahan dalam
penulisan huruf kapital dengan kode A, B dan E. Kesalahan terletak pada
kalimat pertama sampai keempat.
1. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat pertama.
Pada kalimat pertama ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan B. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode B, yaitu terdapat pada kata Saat Liburan Sekolah dalam kutipan
kalimat yang berbunyi “Pada Saat Liburan Sekolah, saya dan keluarga
pulang kampung ke Jawa Tengah”. Penulisan huruf pertama pada kata
Saat Liburan Sekolah dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena huruf kapital tidak
ditulis disetiap kata dalam kalimat. Jadi, kata Saat liburan Sekolah ditulis
menjadi saat liburan sekolah. Sehingga kalimat pertama dapat diperbaiki
menjadi “Pada saat liburan sekolah, saya dan keluarga pulang kampung
ke Jawa Tengah”.
2. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kedua.
Pada kalimat kedua ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A dan E. Kesalahan pertama penulisan huruf
kapital pada kode A, yaitu terdapat pada kata saat dalam kutipan kalimat
“saat hari raya idul fitri saya ke rumah saudara bersama ayah, bunda,
kakak”. Penulisan huruf pertama pada kata saat dalam penulisannya
salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena
4.
saya Berfoto bersama hewan-
hewan, ada ular,
kura-kura, gajah,
unta dan burung
kakak tua.
(kalimat ke-4)
√
√
Saya berfoto bersama
hewan-hewan, ada ular,
kura-kura, gajah, unta
dan burung kakak tua.
Jumlah 3 2 1
89
huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi
kata saat ditulis menjadi Saat.
Kesalahan kedua penulisan huruf kapital pada kode E, yaitu pada
kata idul fitri. Kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama
nama hari besar atau hari raya. Penulisan huruf pertama pada kata idul
fitri dalam penulisannya salah, seharusya ditulis menggunakan huruf
kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf
pertama nama hari besar atau hari raya. Jadi, kata idul fitri ditulis menjadi
Idul Fitri. Sehingga kalimat kedua dapat diperbaiki menjadi “Saat hari
raya Idul Fitri saya ke rumah saudara bersama ayah, bunda, kakak”.
3. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat ketiga.
Pada kalimat ketiga ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode
A, yaitu terdapat pada kata sehabis dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“sehabis ke rumah saudara, saya wisata ke kebun binatang”. Penulisan
huruf pertama pada kata sehabis dalam penulisannya salah, seharusnya
ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis
sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata sehabis ditulis
menjadi Sehabis. Sehingga kalimat ketiga dapat diperbaiki menjadi
“Sehabis ke rumah saudara, saya wisata ke kebun binatang”.
4. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keempat.
Pada kalimat keempat ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A dan B. Kesalahan pertama penulisan
huruf kapital pada kode A, yaitu terdapat pada kata saya dalam kutipan
kalimat “saya Berfoto bersama hewan-hewan, ada ular, kura-kura, gajah,
unta dan burung kakak tua”. Penulisan huruf pertama pada kata saya
dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan
huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada
awal kalimat. Jadi kata saya ditulis menjadi Saya.
90
Kesalahan kedua penulisan huruf kapital pada kode B, yaitu pada
kata Berfoto. Kesalahan pada penulisan huruf kapital disetiap kata dalam
kalimat. Penulisan huruf pada kata Berfoto dalam penulisannya salah,
seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena
huruf kapital tidak ditulis disetiap kata dalam kalimat. Jadi, kata Berfoto
ditulis menjadi berfoto. Sehingga kalimat keempat dapat diperbaiki
menjadi “Saya berfoto bersama hewan-hewan, ada ular, kura-kura,
gajah, unta dan burung kakak tua”.
Tabel 4.15
Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa TVS
Hasil karangan siswa TVS:
ketika menjelang idul fitRi, keluargaku bersiap-siap untuk pergi
kerumah nenekku. kemudian keluargaku langsung menuju ke mobil, dan
bapakku yang menyetir, di jalan macet sekali. Setelah beberapa jam di
perjalanan, akhirnya aku sampai di kampung halamanku yang bernama
purbalingga, jawa tengah.
terdengar suara azan yang berkumandang, ayah dan kakak-kakakku
pergi ke masjid untuk solat Magrib berjamaah. selesai solat, suara takbiran
bermulai dan keluargaku memasak ketupat sayur. Selesai masak ketupat, ibuku
mengantar ketupat sayur ke sanak saudara dan tetangga.
Pada pagi hari raya Idul Fitri, keluargaku menuju ke lapangan untuk
solat Id. Setelah solat Id, keluargaku langsung bersalam-salaman dan
bersungkeman ke nenek. setelah itu kita menyekar ke kuburan kakekku. pulang
dari menyekar kita menikmati ketupat sayur buatan ibu dan nenekku.
Esok harinya, keluargaku jalan-jalan menuju kebun strawberi. Aku di
sana menikmati strawberi. aku berfoto-foto dan membawa pulang strawberi itu,
dengan terlebih dahulu membayarnya. Setelah puas mengelilingi kebun
strawberi, aku menuju mobil untuk pulang ke rumah nenek. Setelah seminggu
lebaran, aku pulang ke jakarta
91
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan TVS A B C D E F G
1.
ketika menjelang idul
fitRi, keluargaku
bersiap-siap untuk pergi
kerumah nenekku.
(kalimat ke-1)
√ √ √
Ketika menjelang
Idul Fitri, keluargaku
bersiap-siap untuk
pergi kerumah
nenekku.
2.
kemudian keluargaku
langsung menuju ke
mobil, dan bapakku
yang menyetir, di
jalan macet sekali.
(kalimat ke-2)
√
Kemudian
keluargaku langsung
menuju ke mobil, dan
bapakku yang
menyetir, di jalan
macet sekali.
3.
Setelah beberapa jam
di perjalanan,
akhirnya aku sampai
di kampung
halamanku yang
bernama
purbalingga, jawa
tengah. (kalimat ke-3)
√
Setelah beberapa jam
di perjalanan,
akhirnya aku sampai
di kampung
halamanku yang
bernama
Purbalingga, Jawa
Tengah. (kalimat ke-3)
4.
terdengar suara azan
yang berkumandang,
ayah dan kakak-
kakakku pergi ke
masjid untuk solat
Magrib berjamaah.
(kalimat ke-4)
√
Terdengar suara azan
yang berkumandang,
ayah dan kakak-
kakakku pergi ke
masjid untuk solat
Magrib berjamaah.
5.
selesai solat, suara
takbiran bermulai dan
keluargaku memasak
ketupat sayur.
(kalimat ke-5)
√
Selesai solat, suara
takbiran bermulai dan
keluargaku memasak
ketupat sayur.
6.
setelah itu kita
menyekar ke kuburan
kakekku.
(kalimat ke-9)
√
Setelah itu kita
menyekar ke kuburan
kakekku.
7.
pulang dari menyekar
kita menikmati
ketupat sayur buatan
ibu dan nenekku.
(kalimat ke-10)
√
Pulang dari menyekar
kita menikmati
ketupat sayur buatan
ibu dan nenekku.
8.
aku berfoto-foto dan
membawa pulang
strawberi itu dengan
√
Aku berfoto-foto dan
membawa pulang
strawberi itu dengan
92
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penulisan huruf kapital oleh siswa sebanyak 11 kali, yaitu kesalahan dalam
penulisan huruf kapital dengan kode A, B, C dan E. Kesalahan terletak pada
kalimat pertama sampai kelima, kesembilan, kesepuluh, ketigabelas dan
kelimabelas.
1. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat pertama.
Pada kalimat pertama ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A, B dan E. Kesalahan pertama penulisan
huruf kapital pada kode A, yaitu terdapat pada kata ketika dalam kutipan
kalimat “ketika menjelang idul fitRi, keluargaku bersiap-siap untuk pergi
kerumah nenekku”. Penulisan huruf pertama pada kata ketika dalam
penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf
kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat. Jadi kata ketika ditulis menjadi Ketika.
Kesalahan kedua penulisan huruf kapital pada kode B, yaitu pada
kata fitRi. Kesalahan pada penulisan huruf kapital dipertengahan kata
dalam kalimat. Penulisan huruf pada kata fitRi dalam penulisannya salah,
seharusnya ditulis menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena
huruf kapital tidak ditulis dipertengahan kata dalam kalimat. Jadi, kata
fitRi ditulis menjadi Fitri.
Kesalahan ketiga penulisan huruf kapital pada kode E, yaitu pada
kata idul fitri. Kesalahan pada penulisan huruf kapital sebagai huruf
pertama nama hari besar atau hari raya. Penulisan huruf pertama pada
terlebih dahulu
membayarnya.
(kalimat ke-13)
terlebih dahulu
membayarnya.
9.
Setelah seminggu
lebaran, aku pulang ke
jakarta (kalmat ke-15)
√
Setelah seminggu
lebaran, aku pulang ke
Jakarta.
Jumlah 7 1 2 1
93
kata idul fitri dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis menggunakan
huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf
pertama pada kata nama hari besar atau hari raya. Jadi, kata idul fitri
ditulis menjadi Idul Fitri. Sehingga kalimat pertama dapat diperbaiki
menjadi “Ketika menjelang Idul Fitri, keluargaku bersiap-siap untuk
pergi kerumah nenekku”.
2. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kedua.
Pada kalimat ketiga ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode
A, yaitu terdapat pada kata kemudian dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “kemudian keluargaku langsung menuju ke mobil, dan bapakku
yang menyetir, di jalan macet sekali”. Penulisan huruf pertama pada kata
kemudian dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf
kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf
pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata kemudian ditulis menjadi
Kemudian. Sehingga kalimat kedua dapat diperbaiki menjadi “Kemudian
keluargaku langsung menuju ke mobil, dan bapakku yang menyetir, di
jalan macet sekali”.
3. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat ketiga.
Pada kalimat ketiga ditemukan kesalahan pada penulisan huruf
kapital dengan kode C. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode C
yaitu terdapat pada kata purbalingga, jawa tengah dalam kutipan kalimat
yang berbunyi “Setelah beberapa jam di perjalanan, akhirnya aku sampai
di kampung halamanku yang bernama purbalingga, jawa tengah”.
Penulisan huruf pertama pada kata purbalingga, jawa tengah dalam
penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf
kecil karena huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Jadi, kata purbalingga, jawa tengah dapat ditulis menjadi Purbalingga,
Jawa Tengah. Sehingga kalimat ketiga dapat diperbaiki menjadi
94
“Setelah beberapa jam di perjalanan, akhirnya aku sampai di kampung
halamanku yang bernama Purbalingga, Jawa Tengah”.
4. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keempat.
Pada kalimat keempat ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata terdengar dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “terdengar suara azan yang berkumandang, ayah dan kakak-
kakakku pergi ke masjid untuk solat Magrib berjamaah”. Penulisan huruf
pertama pada kata terdengar dalam penulisannya salah, seharusnya
ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis
sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata terdengar ditulis
menjadi Terdengar. Sehingga kalimat ketiga dapat diperbaiki menjadi
“Terdengar suara azan yang berkumandang, ayah dan kakak-kakakku
pergi ke masjid untuk solat Magrib berjamaah”.
5. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kelima.
Pada kalimat kelima ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode
A, yaitu terdapat pada kata selesai dalam kutipan kalimat yang berbunyi
“selesai solat, suara takbiran bermulai dan keluargaku memasak ketupat
sayur”. Penulisan huruf pertama pada kata selesai dalam penulisannya
salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena
huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi,
kata selesai ditulis menjadi Selesai. Sehingga kalimat kelima dapat
diperbaiki menjadi “Selesai solat, suara takbiran bermulai dan
keluargaku memasak ketupat sayur”.
6. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kesembilan.
Pada kalimat kesembilan ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata setelah dalam kutipan kalimat yang
95
berbunyi “setelah itu kita menyekar ke kuburan kakekku”. Penulisan
huruf pertama pada kata setelah dalam penulisannya salah, seharusnya
ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis
sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata setelah ditulis
menjadi Setelah. Sehingga kalimat kesembilan dapat diperbaiki menjadi
“Setelah itu kita menyekar ke kuburan kakekku”.
7. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kesepuluh.
Pada kalimat kesepuluh ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata pulang dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “pulang dari menyekar kita menikmati ketupat sayur buatan ibu
dan nenekku”. Penulisan huruf pertama pada kata pulang dalam
penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf
kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat. Jadi, kata pulang ditulis menjadi Pulang. Sehingga kalimat
kesepuluh dapat diperbaiki menjadi “Pulang dari menyekar kita
menikmati ketupat sayur buatan ibu dan nenekku”.
8. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat ketigabelas.
Pada kalimat ketigabelas ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata aku dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “aku berfoto-foto dan membawa pulang strawberi itu dengan
terlebih dahulu membayarnya”. Penulisan huruf pertama pada kata aku
dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan
huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada
awal kalimat. Jadi, kata aku ditulis menjadi Aku. Sehingga kalimat
ketigabelas dapat diperbaiki menjadi “Aku berfoto-foto dan membawa
pulang strawberi itu dengan terlebih dahulu membayarnya”.
96
9. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kelimabelas.
Pada kalimat kelimabelas ditemukan kesalahan pada penulisan
huruf kapital dengan kode C. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode C yaitu terdapat pada kata kota tua dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “Aku diajak jalan-jalan ke kota tua”. Penulisan huruf pertama
pada kata kota tua dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan
huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital dipakai sebagai
huruf pertama nama khas geografi. Jadi, kata kota tua dapat ditulis
menjadi Kota Tua. Sehingga kalimat kelimabelas dapat diperbaiki
menjadi “Aku diajak jalan-jalan ke Kota Tua”.
Tabel 4.16
Analisis Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan Siswa YJ
Hasil karangan siswa YJ:
Pada hari Minggu, keluargaku dan masyarakat melakukan kerjabakti
bersama. kerjabakti dimulai jam 07.00 pagi. Saat itu aku sedang Menyapu
halaman rumah dan ibuku membuang sampah-sampah yang ada pada
tempatnya. ayahku dan masyarakat Membetulkan Lampu Jalan.
Tempat pelaksanaan kerjabakti adalah di jalan kampung bali. kerjabakti
ini, banyak yang membantu, karena sesama manusia harus tolong-menolong.
Teman-temanku juga membantuku, ada yang membersihkan halaman, ada juga
yang mengumpulkan daun yang sudah kering.
Selesai kerjabakti, Aku dan teman-temanku pergi untuk Bermain
Bersama. Aku dan teman-teman saling berbincang, ketawa bersama dan sangat
gembira
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan YJ A B C D E F G
1.
kerjabakti dimulai
jam 07.00 pagi.
(kalimat ke-2)
√ Kerjabakti dimulai
jam 07.00 pagi.
97
Berdasarkan tabel 4.16 di atas, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penulisan huruf kapital oleh siswa sebanyak 7 kali, yaitu kesalahan dalam
penulisan huruf kapital dengan kode A, B dan C. Kesalahan terletak pada
kalimat kedua sampai kedelapan.
1. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kedua.
Pada kalimat kedua ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode
A, yaitu terdapat pada kata kerjabakti dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “kerjabakti dimulai jam 07.00 pagi”. Penulisan huruf pertama
2.
Saat itu aku sedang
Menyapu halaman
rumah dan ibuku
membuang sampah-
sampah yang ada
pada tempatnya.
(kalimat ke-3)
√
Saat itu aku sedang
menyapu halaman
rumah dan ibuku
membuang sampah-
sampah yang ada pada
tempatnya.
3.
ayahku dan
masyarakat
Membetulkan
Lampu Jalan.
(kalimat ke-4)
√ √
Ayahku dan masyarakat
membetulkan lampu
jalan.
4.
Tempat pelaksanaan
kerjabakti adalah di
jalan kampung bali.
(kalimat ke-5)
√
Tempat pelaksanaan
kerjabakti adalah di jalan
Kampung Bali.
5.
kerjabakti ini,
banyak yang
membantu, karena
sesama manusia
harus tolong-
menolong.
(kalimat ke-6)
√
Kerjabakti ini, banyak
yang membantu, karena
sesama manusia harus
tolong-menolong.
6.
Selesai kerjabakti,
aku dan teman-
temanku pergi untuk
Bermain Bersama. (kalimat ke-7)
√
Selesai kerjabakti, aku
dan teman-temanku pergi
untuk bermain bersama.
Jumlah 3 3 1
98
pada kata kerjabakti dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis
dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis
sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata kerjabakti
ditulis menjadi Kerjabakti. Sehingga kalimat kedua dapat diperbaiki
menjadi “Kerjabakti dimulai jam 07.00 pagi”.
2. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat ketiga.
Pada kalimat ketiga ditemukan kesalahan penulisan huruf kapital
dengan kode kesalahan B. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode
B, yaitu terdapat pada kata Menyapu dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “Saat itu aku sedang Menyapu halaman rumah dan ibuku
membuang sampah-sampah yang ada pada tempatnya”. Penulisan huruf
pertama pada kata Menyapu dalam penulisannya salah, seharusnya
ditulis menggunakan huruf kecil bukan huruf kapital karena huruf kapital
tidak ditulis disetiap kata dalam kalimat. Jadi, kata Menyapu ditulis
menjadi Menyapu. Sehingga kalimat kedua dapat diperbaiki menjadi
“Saat itu aku sedang menyapu halaman rumah dan ibuku membuang
sampah-sampah yang ada pada tempatnya”.
3. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keempat.
Pada kalimat keempat ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A dan B. Kesalahan pertama penulisan
huruf kapital pada kode A, yaitu terdapat pada kata ayahku dalam kutipan
kalimat “ayahku dan masyarakat Membetulkan Lampu Jalan”. Penulisan
huruf pertama pada kata ayahku dalam penulisannya salah, seharusnya
ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis
sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Jadi kata ayahku ditulis
menjadi Ayahku.
Kesalahan kedua penulisan huruf kapital pada kode B, yaitu pada
kata Membetulkan Lampu Jalan. Kesalahan pada penulisan huruf kapital
disetiap kata dalam kalimat. Penulisan huruf pada kata Membetulkan
99
Lampu Jalan dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis menggunakan
huruf kecil bukan huruf kapital karena huruf kapital tidak ditulis disetiap
kata dalam kalimat. Jadi, kata Membetulkan Lampu Jalan ditulis menjadi
membetulkan lampu jalan. Sehingga kalimat keempat dapat diperbaiki
menjadi “Ayahku dan masyarakat membetulkan lampu jalan”.
4. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat kelima.
Pada kalimat kelima ditemukan kesalahan pada penulisan huruf
kapital dengan kode C. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kode C
yaitu terdapat pada kata kampung bali dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “Tempat pelaksanaan kerjabakti adalah di jalan kampung bali”.
Penulisan huruf pertama pada kata kampung bali dalam penulisannya
salah, seharusnya ditulis dengan huruf kapital bukan huruf kecil karena
huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas geografi. Jadi,
kata kampung bali dapat ditulis menjadi Kampung Bali. Sehingga
kalimat kelima dapat diperbaiki menjadi “Tempat pelaksanaan
kerjabakti adalah di jalan Kampung Bali”.
5. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat keenam.
Pada kalimat keenam ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan A. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode A, yaitu terdapat pada kata kerjabakti dalam kutipan kalimat yang
berbunyi “kerjabakti ini, banyak yang membantu, karena sesama
manusia harus tolong-menolong”. Penulisan huruf pertama pada kata
kerjabakti dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis dengan huruf
kapital bukan huruf kecil karena huruf kapital ditulis sebagai huruf
pertama kata pada awal kalimat. Jadi, kata kerjabakti ditulis menjadi
Kerjabakti. Sehingga kalimat kedua dapat diperbaiki menjadi
“Kerjabakti ini, banyak yang membantu, karena sesama manusia harus
tolong-menolong”.
100
6. Kesalahan penulisan huruf kapital pada kalimat ketujuh.
Pada kalimat ketujuh ditemukan kesalahan penulisan huruf
kapital dengan kode kesalahan B. Kesalahan penulisan huruf kapital pada
kode B, yaitu terdapat pada kata Bermain Bersama dalam kutipan
kalimat yang berbunyi “Selesai kerjabakti, aku dan teman-temanku pergi
untuk Bermain Bersama”. Penulisan huruf pertama pada kata Bermain
Bersama dalam penulisannya salah, seharusnya ditulis menggunakan
huruf kecil bukan huruf kapital karena huruf kapital tidak ditulis di setiap
kata dalam kalimat. Jadi, kata Bermain Bersama ditulis menjadi bermain
bersama. Sehingga kalimat ketujuh dapat diperbaiki menjadi “Selesai
kerjabakti, aku dan teman-temanku pergi untuk bermain bersama”.
Selanjutnya akan diuraikan hasil analisis kesalahan penggunaan tanda baca
titik dan koma dalam karangan siswa. Dari jumlah 30 siswa, peneliti mengambil
limabelas karangan siswa untuk dianalisis terkait kesalahan pada penggunaan tanda
baca. Berikut hasil analisisnya:
Tabel 4.17
Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Karangan Siswa RAN
Keterangan aspek kode kesalahan:
1. Penghilangan tanda koma yang dapat dipakai untuk menghindari salah
baca atau salah pengertian.
2. Penghilangan tanda koma untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat jika anak kalimat itu didahului induk kalimatnya.
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan RAN 1 2 3 4 5 6 7
1.
Sepulangnya dari
Ragunan aku sampai
rumah pukul 16.00.
(kalimat ke-3)
√
Sepulangnya dari
Ragunan, aku sampai
rumah pukul 16.00.
Jumlah 1
101
3. Penghilangan tanda koma diantara unsur-unsur dalam suatu perincian
atau pembilang.
4. Penghilangan tanda koma di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat seperti oleh karena itu,
jadi, meskipun, saat itu, namun, dll.
5. Penghilangan tanda koma untuk memisahkan kalimat setara berikutnya
yang didahului oleh kata tetapi, sedangkan, melainkan, dll.
6. Penghilangan tanda titik pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau
sapaan.
7. Penghilangan tanda titik untuk memisahkan angka jam, menit, dan
detik yang menunjukkan waktu.
Berdasarkan tabel 4.17, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penggunaan tanda baca oleh siswa RAN sebanyak 1 kali. Yaitu kesalahan
penggunaan tanda baca dengan kode 1 yang terletak pada kalimat ketiga.
1. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat ketiga
Pada kalimat ketiga ditemukan kesalahan penggunaan tanda baca
dengan kode 1. Kutipan yang terdapat pada kalimat ketiga “Sepulangnya
dari Ragunan aku sampai rumah pukul 16.00”. Kesalahan pada
penghilangan tanda koma untuk menghindari salah baca atau salah
pengertian. Setelah kata Ragunan seharusnya menggunakan tanda koma,
karena sesuai kaidah bahasa bahwa, tanda koma dipakai untuk
menghindari salah baca atau salah pengertian. Jadi, kalimat ketiga dapat
diperbaiki menjadi “Sepulangnya dari Ragunan, aku sampai rumah pukul
16.00”.
102
Tabel 4.18
Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Karangan Siswa AMP
Berdasarkan tabel 4.18, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penggunaan tanda baca oleh siswa AMP sebanyak 1 kali. Yaitu kesalahan
penggunaan tanda baca dengan kode 1 yang terletak pada kalimat kedua.
1. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat kedua
Pada kalimat kedua ditemukan kesalahan penggunaan tanda baca
dengan kode 1. Kutipan yang terdapat pada kalimat kedua “Dan saya ke
Menara jam 12 banten disana pemandangannya indah.” Kesalahan pada
penghilangan tanda koma untuk menghindari salah baca atau salah
pengertian. Setelah kata banten seharusnya menggunakan tanda koma,
karena sesuai kaidah bahasa bahwa, tanda koma dipakai untuk
menghindari salah baca atau salah pengertian. Jadi, kalimat kedua dapat
diperbaki menjadi “Dan saya ke Menara jam 12 Banten, di sana
pemandangannya indah”.
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan AMP 1 2 3 4 5 6 7
1.
Dan saya ke Menara
Jam 12 Banten di
sana
pemandangannya
indah.
(kalimat ke-2)
√
Dan saya ke Menara
Jam 12 Banten, di sana
pemandangannya indah.
Jumlah 1
103
Tabel 4.19
Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Karangan Siswa RH
Berdasarkan tabel 4.19, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penggunaan tanda baca oleh siswa RH sebanyak 2 kali. Yaitu kesalahan
penggunaan tanda baca dengan kode 1 dan 2 yang terletak pada kalimat kedua
dan keempat.
1. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat kedua
Pada kalimat kedua ditemukan kesalahan penggunaan tanda baca
dengan kode 1. Kutipan yang terdapat pada kalimat kedua “saat hari raya
idul Fitri saya kerumah saudara bersama ayah, bunda, kakak.” Kesalahan
pada penghilangan tanda koma untuk menghindari salah baca atau salah
pengertian. Setelah kata Fitri seharusnya menggunakan tanda koma,
karena sesuai kaidah bahasa bahwa, tanda koma dipakai untuk
menghindari salah baca atau salah pengertian. Jadi, kalimat kedua dapat
diperbaki menjadi “Saat hari raya Idul Fitri, saya kerumah saudara
bersama ayah, bunda, kakak”.
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan RH 1 2 3 4 5 6 7
1.
saat hari raya idul Fitri
saya kerumah saudara
bersama ayah, bunda,
kakak.
(kalimat ke-2)
√
Saat hari raya Idul Fitri,
saya kerumah saudara
bersama ayah, bunda,
kakak.
2.
Saya Berfoto bersama
hewan-hewan, ada
ular kura-kura gajah
unta dan burung kakak
tua.
(kalimat ke-4)
√
Saya berfoto bersama
hewan-hewan, ada ular,
kura-kura, gajah, unta,
dan burung kakak tua.
Jumlah 1 1
104
2. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat keempat
Pada kalimat keempat ditemukan kesalahan penggunaan tanda
baca dengan kode 3. Kutipan yang terdapat pada kalimat keempat “Saya
Berfoto bersama hewan-hewan, ada ular kura-kura gajah unta dan
burung kakak tua.” Kesalahan pada penghilangan tanda koma diantara
unsur-unsur dalam suatu perincian. Pada kata ular kura-kura gajah unta
dan burung kakak tua seharusnya menggunakan tanda koma dan ditulis
menjadi ular, kura-kura, gajah, unta, dan burung kakak tua. Karena sesuai
kaidah bahasa bahwa, tanda koma dipakai diantara unsur-unsur perincian.
Jadi, kalimat keempat dapat diperbaiki menjadi “Saya Berfoto bersama
hewan-hewan, ada ular, kura-kura, gajah, unta, dan burung kakak tua”.
Tabel 4.20
Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Karangan Siswa MAR
Berdasarkan tabel 4.20, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penggunaan tanda baca oleh siswa MAR sebanyak 2 kali. Yaitu kesalahan
penggunaan tanda baca dengan kode 6 yang terletak pada kalimat pertama dan
kesepuluh.
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan MAR 1 2 3 4 5 6 7
1.
SeteLaH LeBaran aku
LiBuran ke
MetropoLis
(kalimat ke-1)
√ Setelah lebaran aku
liburan ke Metropolis.
2.
... saya merasa kantuk
dan akhirnya tertidur
pulas
(kalimat ke-10)
√
... saya merasa kantuk
dan akhirnya tertidur
pulas.
Jumlah 2
105
1. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat pertama
Pada kalimat pertama ditemukan kesalahan penggunaan tanda baca
dengan kode 6. Kutipan yang terdapat pada kalimat pertama “SeteLaH
LeBaran aku LiBuran ke MetropoLis”. Kesalahan pada penghilangan
tanda titik diakhir kalimat. Pada akhir kalimat, pada kata metropolis
seharusnya menggunakan tanda titik. Karena sesuai dengan kaidah bahasa
bahwa, tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau
seruan. Jadi, kalimat pertama dapat diperbaiki menjadi “Setelah lebaran
aku liburan ke Metropolis”.
2. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat kesepuluh
Pada kalimat kesepuluh ini, ditemukan kesalahan penggunaan
tanda baca dengan kode 6. Kutipan yang terdapat pada kalimat kesepuluh
“... saya merasa kantuk dan akhirnya tertidur pulas”. Kesalahan pada
penghilangan tanda titik diakhir kalimat. Pada akhir kalimat, pada kata
pulas seharusnya menggunakan tanda titik. Karena sesuai dengan kaidah
bahasa bahwa, tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan
pertanyaan atau seruan. Jadi, kalimat kesepuluh dapat diperbaiki menjadi
“... saya merasa kantuk dan akhirnya tertidur pulas”.
Tabel 4.21
Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Karangan Siswa AHF
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan AHF 1 2 3 4 5 6 7
1.
suatu hari saya Libur
sekolah lalu mengajak
ibu dan bapak saya ke
Ragunan.
(kalimat ke-1)
√
Suatu hari saya libur
sekolah, lalu mengajak
ibu dan bapak saya
berwisata ke Ragunan.
Jumlah 1
106
Berdasarkan tabel 4.21, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penggunaan tanda baca oleh siswa AHF sebanyak 1 kali. Yaitu kesalahan
penggunaan tanda baca dengan kode 1 yang terletak pada kalimat pertama.
1. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat pertama
Pada kalimat pertama ditemukan kesalahan penggunaan tanda baca
dengan kode 1. Kutipan yang terdapat pada kalimat pertama“suatu hari
saya Libur sekolah lalu mengajak ibu dan bapak saya ke Ragunan.”
Kesalahan pada penghilangan tanda koma untuk menghindari salah baca
atau salah pengertian. Setelah kata sekolah seharusnya menggunakan
tanda koma, karena sesuai kaidah bahasa bahwa, tanda koma dipakai untuk
menghindari salah baca atau salah pengertian. Jadi, kalimat pertama dapat
diperbaki menjadi “Suatu hari saya libur sekolah, lalu mengajak ibu dan
bapak saya berwisata ke Ragunan”.
Tabel 4.22
Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Karangan Siswa YJ
Berdasarkan tabel 4.22, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penggunaan tanda baca oleh siswa YJ sebanyak 2 kali. Yaitu kesalahan
penggunaan tanda baca dengan kode 4 dan 6 yang terletak pada kalimat ketiga
dan kedelapan.
No Kalimat Aspek Kesalahan
PerbaikanYJ 1 2 3 4 5 6 7
1.
Saat itu aku sedang
Menyapu halaman
rumah dan ibuku
membuang sampah-
sampah yang ada
pada tempatnya.
(kalimat ke-3)
√
Saat itu, aku sedang
menyapu halaman
rumah dan ibuku
membuang sampah-
sampah yang ada pada
tempatnya.
2.
... ketawa bersama
dan sangat gembira
(kalimat ke-8)
√ ... ketawa bersama dan
sangat gembira.
Jumlah 1 1
107
1. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat ketiga
Pada kalimat ketiga ditemukan kesalahan penggunaan tanda baca
dengan kode 4. Kutipan yang terdapat pada kalimat ketiga “Saat itu aku
sedang Menyapu halaman rumah dan ibuku membuang sampah-sampah
yang ada pada tempatnya.” Kesalahan pada penghilangan tanda koma
dibelakang kata penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal
kalimat. Setelah kata saat itu seharusnya menggunakan tanda koma dan
ditulis menjadi saat itu, karena sesuai kaidah bahasa bahwa, tanda koma
dipakai dibelakang kata dan ungkapan penghubung antarkalimat yang
terdapat pada awal kalimat. Jadi, kalimat ketiga dapat diperbaki menjadi
“Saat itu, aku sedang menyapu halaman rumah dan ibuku membuang
sampah-sampah yang ada pada tempatnya.”
2. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat kedelapan
Pada kalimat kedelapan ditemukan kesalahan penggunaan tanda
baca dengan kode 6. Kutipan yang terdapat pada kalimat kedelapan “...
ketawa bersama dan sangat gembira”. Kesalahan pada penghilangan
tanda titik di akhir kalimat. Pada akhir kalimat, pada kata gembira
seharusnya menggunakan tanda titik. Karena sesuai dengan kaidah bahasa
bahwa, tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau
seruan. Jadi, kalimat kedelapan dapat diperbaiki menjadi “... ketawa
bersama dan sangat gembira”.
Tabel 4.23
Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Karangan Siswa NNI
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan NNI 1 2 3 4 5 6 7
1.
Esok harinya, setelah
dirumah aku diajak
jalan-jalan bersama
saudara-saudaraku.
(kalimat-7)
√
Esok harinya, setelah
dirumah, aku diajak
jalan-jalan bersama
saudara-saudaraku.
(kalimat-7)
108
Berdasarkan tabel 4.23, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penggunaan tanda baca oleh siswa NNI sebanyak 2 kali. Yaitu kesalahan
penggunaan tanda baca dengan kode 1 yang terletak pada kalimat ketujuh dan
kesebelas.
1. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat ketujuh
Pada kalimat ketujuh ditemukan kesalahan penggunaan tanda baca
dengan kode 1. Kutipan yang terdapat pada kalimat ketujuh “Esok
harinya, setelah dirumah aku diajak jalan-jalan bersama saudara-
saudaraku.” Kesalahan pada penghilangan tanda koma untuk menghindari
salah baca atau salah pengertian. Setelah kata dirumah seharusnya
menggunakan tanda koma, karena sesuai kaidah bahasa bahwa, tanda
koma dipakai untuk menghindari salah baca atau salah pengertian. Selain
itu, tanda koma juga dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau
keterangan oposisi. Jadi, kalimat ketujuh dapat diperbaki menjadi “Esok
harinya, setelah dirumah aku diajak jalan-jalan bersama saudara-
saudaraku”.
2. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat kesebelas
Pada kalimat kesebelas ditemukan kesalahan penggunaan tanda
baca dengan kode 1. Kutipan yang terdapat pada kalimat kesebelas “dan
setelah bermain sepeda ontel aku memasuki museum wayang, yang disana
2.
dan setelah bermain
sepeda ontel aku
memasuki museum
wayang, yang di sana
terdapat banyak
wayang, ada wayang
kulit, wayang golek,
dan berbagai alat
musik tradisional, dll.
(kalimat ke-11)
√
Dan setelah bermain
sepeda ontel, aku
memasuki museum
wayang, yang di sana
terdapat banyak
wayang, ada wayang
kulit, wayang golek,
dan berbagai alat musik
tradisional, dll.
Jumlah 2
109
terdapat banyak wayang, ada wayang kulit, wayang golek, dan berbagai
alat musik tradisional, dll.” Kesalahan pada penghilangan tanda koma
untuk menghindari salah baca atau salah pengertian. Setelah kata ontel
seharusnya menggunakan tanda koma, karena sesuai kaidah bahasa
bahwa, tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca atau salah
pengertian. Jadi, kalimat kesebelas dapat diperbaki menjadi “Dan setelah
bermain sepeda ontel, aku memasuki museum wayang, yang disana
terdapat banyak wayang, ada wayang kulit, wayang golek, dan berbagai
alat musik tradisional, dll”.
Tabel 4.24
Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Karangan Siswa AS
Berdasarkan tabel 4.24, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penggunaan tanda baca oleh siswa AS sebanyak 2 kali. Yaitu kesalahan dalam
penggunaan tanda baca dengan kode 1 yang terletak pada kalimat keempat dan
keempatbelas.
1. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat keempat
Pada kalimat keempat ditemukan kesalahan penggunaan tanda
baca dengan kode 1. Kutipan yang terdapat pada kalimat keempat “Setelah
aku sampai di kampungku aku melihat ada saudaraku dan keluarganya
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan AS 1 2 3 4 5 6 7
1.
Setelah aku sampai di
kampungku aku
melihat ada saudaraku
dan keluarganya juga.
(kalimat-4)
√
Setelah aku sampai di
kampungku, aku
melihat ada saudaraku
dan keluarganya juga.
2.
beberapa jam
kemudian aku
istirahat dan makan.
(kalimat-14)
√
Beberapa jam
kemudian, aku istirahat
dan makan.
Jumlah 2
110
juga.” Kesalahan pada penghilangan tanda koma untuk menghindari salah
baca atau salah pengertian. Setelah kata kampungku seharusnya
menggunakan tanda koma, karena sesuai kaidah bahasa bahwa, tanda
koma dipakai untuk menghindari salah baca atau salah pengertian. Jadi,
kalimat keempat dapat diperbaki menjadi “Setelah aku sampai di
kampungku, aku melihat ada saudaraku dan keluarganya juga”
2. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat keempatbelas
Pada kalimat keempatbelas ditemukan kesalahan penggunaan
tanda baca dengan kode 1. Kutipan yang terdapat pada kalimat
keempatbelas “beberapa jam kemudian aku istirahat dan makan.”
Kesalahan pada penghilangan tanda koma untuk menghindari salah baca
atau salah pengertian. Setelah kata kemudian seharusnya menggunakan
tanda koma, karena sesuai kaidah bahasa bahwa, tanda koma dipakai untuk
menghindari salah baca atau salah pengertian. Jadi, kalimat keempatbelas
dapat diperbaki menjadi “Beberapa jam kemudian, aku istirahat dan
makan”.
Tabel 4.25
Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Karangan Siswa KAP
Berdasarkan tabel 4.25, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penggunaan tanda baca oleh siswa KAP sebanyak 1 kali. Yaitu kesalahan
dalam penggunaan tanda baca dengan kode 6 yang terletak pada kalimat kedua.
1. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat kedua
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan KAP 1 2 3 4 5 6 7
1.
... untuk
melaksanakan solat
Idul fitri
(kalimat ke-2)
√ ... untuk melaksanakan
solat Idul Fitri.
Jumlah 1
111
Pada kalimat kedua ditemukan kesalahan penggunaan tanda baca
dengan kode 6. Kutipan yang terdapat pada kalimat kedelapan “... untuk
melaksanakan solat Idul fitri”. Kesalahan pada penghilangan tanda titik
di akhir kalimat. Pada akhir kalimat, pada kata Idul fitri seharusnya
menggunakan tanda titik. Karena sesuai dengan kaidah bahasa bahwa,
tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Jadi, kalimat kedua dapat diperbaiki menjadi “... untuk melaksanakan
solat Idul Fitri”.
Tabel 4.26
Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Karangan Siswa FAS
Berdasarkan tabel 4.26, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penggunaan tanda baca oleh siswa FAS sebanyak 3 kali. Yaitu kesalahan dalam
penggunaan tanda baca dengan kode 1 dan 6 yang terletak pada kalimat
pertama, keempat, dan keenam.
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan FAS 1 2 3 4 5 6 7
1.
sebelum Hari raya
idul Adha kami
sekeluarga pergi ke
kampung bapak saya
di jawa tengah,
daerah balamoa.
(kalimat ke-1)
√
Sebelum hari raya Idul
Adha, kami sekeluarga
pergi ke kampung
bapak saya di Jawa
Tengah, daerah
Balamoa.
2.
keesokan harinya
saya bersama om dan
abang saya pergi ke
wisata pemandian air
panas, yang bernama
Guci.
(kalimat ke-4)
√
Keesokan harinya, saya
bersama om dan abang
saya pergi ke wisata
pemandian air panas,
yang bernama Guci.
3.
dan dihari ketiga saya
pulang ke jakarta
(kalimat ke-6)
√ Dan dihari ketiga saya
pulang ke Jakarta.
Jumlah 2 1
112
1. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat pertama
Pada kalimat pertama ditemukan kesalahan penggunaan tanda baca
dengan kode 1. Kutipan yang terdapat pada kalimat pertama “sebelum
Hari raya idul Adha kami sekeluarga pergi ke kampung bapak saya di
jawa tengah, daerah balamoa.” Kesalahan pada penghilangan tanda koma
untuk menghindari salah baca atau salah pengertian. Setelah kata idul
Adha seharusnya menggunakan tanda koma, karena sesuai kaidah bahasa
bahwa, tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca atau salah
pengertian. Jadi, kalimat pertama dapat diperbaki menjadi “Sebelum hari
raya Idul Adha, kami sekeluarga pergi ke kampung bapak saya di Jawa
Tengah, daerah Balamoa”.
2. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat keempat
Pada kalimat keempat ditemukan kesalahan penggunaan tanda
baca dengan kode 1. Kutipan yang terdapat pada kalimat keempat
“keesokan harinya saya bersama om dan abang saya pergi ke wisata
pemandian air panas, yang bernama Guci.” Kesalahan pada penghilangan
tanda koma untuk menghindari salah baca atau salah pengertian. Setelah
kata keesokan harinya seharusnya menggunakan tanda koma, karena
sesuai kaidah bahasa bahwa, tanda koma dipakai untuk menghindari salah
baca atau salah pengertian. Jadi, kalimat keempa dapat diperbaki menjadi
“Keesokan harinya, saya bersama om dan abang saya pergi ke wisata
pemandian air panas, yang bernama Guci”.
3. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat keenam
Pada kalimat keenam ditemukan kesalahan penggunaan tanda baca
dengan kode 6. Kutipan yang terdapat pada kalimat keenam “dan dihari
ketiga saya pulang ke jakarta”. Kesalahan pada penghilangan tanda titik
diakhir kalimat. Pada akhir kalimat, pada kata jakarta seharusnya
menggunakan tanda titik. Karena sesuai dengan kaidah bahasa bahwa,
tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
113
Jadi, kalimat keenam dapat diperbaiki menjadi “Dan dihari ketiga saya
pulang ke Jakarta”.
Tabel 4.27
Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Karangan Siswa NRA
Berdasarkan tabel 4.27, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penggunaan tanda baca oleh siswa NRA sebanyak 1 kali. Yaitu kesalahan
dalam penggunaan tanda baca dengan kode 4 yang terletak pada kalimat
pertama.
1. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat pertama
Pada kalimat pertama ditemukan kesalahan penggunaan tanda baca
dengan kode 4. Kutipan yang terdapat pada kalimat pertama “Saat itu saya
dan keluarga saya pergi ke kampung untuk merayakan hari raya idul
fitri.” Kesalahan pada penghilangan tanda koma di belakang kata
penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Setelah kata
saat itu seharusnya menggunakan tanda koma dan ditulis menjadi saat itu,
karena sesuai kaidah bahasa bahwa, tanda koma dipakai dibelakang kata
dan ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat.
Jadi, kalimat pertama dapat diperbaki menjadi “Saat itu, saya dan
keluarga saya pergi ke kampung untuk merayakan hari raya Idul Fitri”.
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan NRA 1 2 3 4 5 6 7
1.
Saat itu saya dan
keluarga saya pergi ke
kampung untuk
merayakan hari raya
idul fitri.
(kalimat ke-1)
√
Saat itu, saya dan
keluarga saya pergi ke
kampung untuk
merayakan hari raya
Idul Fitri.
Jumlah 1
114
Tabel 4.28
Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Karangan Siswa MB
Berdasarkan tabel 4.28, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penggunaan tanda baca oleh siswa MB sebanyak 3 kali. Yaitu kesalahan dalam
penggunaan tanda baca dengan kode 1 dan 6 yang terletak pada kalimat kelima,
keenam, dan ketujuh.
1. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat kelima
Pada kalimat kelima ditemukan kesalahan penggunaan tanda baca
dengan kode 6. Kutipan yang terdapat pada kalimat kelima “setelah saya
membaca al-Quran ada pengumuman juara, saya merasa gugup dan
ternyata saya menang juara 3”. Kesalahan pada penghilangan tanda titik
di akhir kalimat. Pada akhir kalimat, pada kata juara 3 seharusnya
menggunakan tanda titik. Karena sesuai dengan kaidah bahasa bahwa,
tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Jadi, kalimat kelima dapat diperbaiki menjadi “Setelah saya membaca al-
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan MB 1 2 3 4 5 6 7
1.
setelah saya membaca
al-Quran ada
pengumuman juara,
saya merasa gugup
dan ternyata saya
menang juara 3
(kalimat ke-5)
√
Setelah saya membaca
al-Quran ada
pengumuman juara,
saya merasa gugup dan
ternyata saya menang
juara 3.
2.
acarapun selesai
kemudian saya solat
Zuhur di mushola.
(kalimat ke-6)
√
Acarapun selesai,
kemudian saya solat
Dzuhur di mushola.
3.
... saya makan
bersama, kemudian
pulang
(kalimat ke-7)
√ ... saya makan bersama,
kemudian pulang.
Jumlah 1 2
115
Quran ada pengumuman juara, saya merasa gugup dan ternyata saya
menang juara 3”.
2. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat keenam
Pada kalimat keenam ditemukan kesalahan penggunaan tanda baca
dengan kode 1. Kutipan yang terdapat pada kalimat keenam “acarapun
selesai kemudian saya solat Zuhur di mushola.” Kesalahan pada
penghilangan tanda koma untuk menghindari salah baca atau salah
pengertian. Setelah kata selesai seharusnya menggunakan tanda koma,
karena sesuai kaidah bahasa bahwa, tanda koma dipakai untuk
menghindari salah baca atau salah pengertian. Jadi, kalimat keenam dapat
diperbaki menjadi “Acarapun selesai, kemudian saya solat Dzuhur di
mushola”.
3. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat ketujuh
Pada kalimat ketujuh ditemukan kesalahan penggunaan tanda baca
dengan kode 6. Kutipan yang terdapat pada kalimat ketujuh “... saya
makan bersama, kemudian pulang”. Kesalahan pada penghilangan tanda
titik di akhir kalimat. Pada akhir kalimat, pada kata pulang seharusnya
menggunakan tanda titik. Karena sesuai dengan kaidah bahasa bahwa,
tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Jadi, kalimat ketujuh dapat diperbaiki menjadi “... saya makan bersama,
kemudian pulang”.
Tabel 4.29
Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Karangan Siswa IH
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan IH 1 2 3 4 5 6 7
1.
... yaitu waterpark
cimelati
(kalimat ke-4)
√ yaitu Waterpark
Cimelati.
116
Berdasarkan tabel 4.30, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penggunaan tanda baca oleh siswa IH sebanyak 4 kali. Yaitu kesalahan dalam
penggunaan tanda baca dengan kode 5 dan 6 yang terletak pada kalimat
keempat, kedelapan, kesembilan, dan keduabelas.
1. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat keempat
Pada kalimat keempat ditemukan kesalahan penggunaan tanda
baca dengan kode 6. Kutipan yang terdapat pada kalimat keempat “... yaitu
waterpark cimelati”. Kesalahan pada penghilangan tanda titik diakhir
kalimat. Pada akhir kalimat, pada kata cimelati seharusnya menggunakan
tanda titik. Karena sesuai dengan kaidah bahasa bahwa, tanda titik dipakai
pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Jadi, kalimat
keempat dapat diperbaiki menjadi “... yaitu waterpark cimelati”.
2. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat kedelapaan
Pada kalimat kedelapan ditemukan kesalahan tanda baca dengan
kode 5. Kutipan yang terdapat pada kalimat kedelapan “Seusai berenang,
aku dan ibuku keliling untuk mencari makanan tetapi aku dan ibuku
dipanggil karena sudah ingin pulang.” Kesalahan pada penghilangan
2.
Seusai berenang, aku
dan ibuku keliling
untuk mencari
makanan tetapi aku
dan ibuku dipanggil
karena sudah ingin
pulang.
(kalimat ke-8)
√
Seusai berenang, aku
dan ibuku keliling
untuk mencari makanan
tetapi, aku dan ibuku
dipanggil karena sudah
ingin pulang.
3.
Jadi, aku dan ibuku
tidak jadi berkeliling
(kalimat ke-9)
√ Jadi, aku dan ibuku
tidak jadi berkeliling.
4.
Aku dan keluargaku
tiba di rumah jam
03.30 WIB
(kalimat ke-12)
√
Aku dan keluargaku
tiba di rumah jam 03.30
WIB.
Jumlah 1 3
117
tanda koma untuk memisahkan kalimat setara yang satu dengan kalimat
setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi, melainkan, sedangkan,
dll. Sebelum kata tetapi seharusnya menggunakan tanda koma, karena
sesuai dengan kaidah bahasa bahwa tanda koma dipakai untuk
memaisahkan kalimat setara yang satu dengan kalimat setara berikutnya
yang didahului oleh kata tetapi, melainkan, sedangkan, dll. Jadi, kalimat
kedelapan dapat diperbaiki menjadi “Seusai berenang, aku dan ibuku
keliling untuk mencari makanan tetapi, aku dan ibuku dipanggil karena
sudah ingin pulang”.
3. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat kesembilan
Pada kalimat kesembilan ditemukan kesalahan penggunaan tanda
baca dengan kode 6. Kutipan yang terdapat pada kalimat kesembilan “Aku
dan keluargaku tiba di rumah jam 03.30 WIB”. Kesalahan pada
penghilangan tanda titik di akhir kalimat. Pada akhir kalimat, pada kata
jam 03.30 WIB seharusnya menggunakan tanda titik. Karena sesuai dengan
kaidah bahasa bahwa, tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan
pertanyaan atau seruan. Jadi, kalimat kesembilan dapat diperbaiki menjadi
“Aku dan keluargaku tiba di rumah jam 03.30 WIB”.
4. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat keduabelas
Pada kalimat ketujuh ditemukan kesalahan penggunaan tanda baca
dengan kode 6. Kutipan yang terdapat pada kalimat ketujuh “... saya
makan bersama, kemudian pulang”. Kesalahan pada penghilangan tanda
titik diakhir kalimat. Pada akhir kalimat, pada kata pulang seharusnya
menggunakan tanda titik. Karena sesuai dengan kaidah bahasa bahwa,
tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Jadi, kalimat ketujuh dapat diperbaiki menjadi “... saya makan bersama,
kemudian pulang”.
118
Tabel 4.30
Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Karangan Siswa TVS
Berdasarkan tabel 4.30, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penggunaan tanda baca oleh siswa TVS sebanyak 2 kali. Yaitu kesalahan
dalam penggunaan tanda baca dengan kode 4 dan 6 yang terletak pada kalimat
kesembilan, dan kelimabelas.
1. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat kesembilan
Pada kalimat kesembilan ditemukan kesalahan penggunaan tanda
baca dengan kode 4. Kutipan yang terdapat pada kalimat kesembilan
“setelah itu kita menyekar ke kuburan kakekku.” Kesalahan pada
penghilangan tanda koma dibelakang kata penghubung antarkalimat yang
terdapat pada awal kalimat. Setelah kata setelah itu seharusnya
menggunakan tanda koma dan ditulis menjadi setelah itu, karena sesuai
kaidah bahasa bahwa, tanda koma dipakai dibelakang kata dan ungkapan
penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Jadi, kalimat
kesembilan dapat diperbaki menjadi “Setelah itu, kita menyekar ke
kuburan kakekku”.
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan TVS 1 2 3 4 5 6 7
1.
setelah itu kita
menyekar ke kuburan
kakekku.
(kalimat ke-9)
√
Setelah itu, kita
menyekar ke kuburan
kakekku.
2.
Setelah seminggu
lebaran, aku pulang
ke jakarta
(kalmat ke-15)
√
Setelah seminggu
lebaran, aku pulang ke
Jakarta.
Jumlah 1 1
119
2. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat kelimabelas
Pada kalimat kelimabelas ditemukan kesalahan penggunaan tanda
baca dengan kode 6. Kutipan yang terdapat pada kalimat kelimabelas
“Setelah seminggu lebaran, aku pulang ke jakarta”. Kesalahan pada
penghilangan tanda titik diakhir kalimat. Pada akhir kalimat, pada kata
jakarta seharusnya menggunakan tanda titik. Karena sesuai dengan kaidah
bahasa bahwa, tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan
pertanyaan atau seruan. Jadi, kalimat ketujuh dapat diperbaiki menjadi
“Setelah seminggu lebaran, aku pulang ke Jakarta”.
Tabel 4.31
Analisis Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam Karangan Siswa AL
Berdasarkan tabel 4.31, diketahui bahwa frekuensi kesalahan
penggunaan tanda baca oleh siswa AL sebanyak 2 kali. Yaitu kesalahan dalam
penggunaan tanda baca dengan kode 3 dan 4 yang terletak pada kalimat kedua
dan keenam.
1. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat kedua
Pada kalimat kedua ditemukan kesalahan penggunaan tanda baca
dengan kode 3. Kutipan yang terdapat pada kalimat kedua “Ikut lomba
No Kalimat Aspek Kesalahan
Perbaikan AL 1 2 3 4 5 6 7
1
Ikut lomba terong
kerupuk pukul balon
sampai pecah dan
lomba balap karung
pakai helm.
(kalimat ke-2)
√
Ikut lomba terong,
kerupuk, pukul balon
sampai pecah, dan
lomba balap karung
pakai helm.
2
Setelah itu aku pulang
dan balik lagi ke
lapangan.
(kalimat ke-6)
√
Setelah itu, aku pulang
dan balik lagi ke
lapangan.
Jumlah 1 1
120
terong kerupuk pukul balon sampai pecah dan lomba balap karung pakai
helm.” Kesalahan pada penghilangan tanda koma diantara unsur-unsur
dalam suatu perincian. Pada kata lomba terong kerupuk pukul balon sampai
pecah dan lomba balap karung pakai helm seharusnya menggunakan tanda
koma dan ditulis menjadi lomba terong, kerupuk, pukul balon sampai
pecah, dan lomba balap karung pakai helm. Karena sesuai kaidah bahasa
bahwa, tanda koma dipakai diantara unsur-unsur perincian. Jadi, kalimat
kedua dapat diperbaiki menjadi “Ikut lomba terong, kerupuk, pukul balon
sampai pecah, dan lomba balap karung pakai helm.”
2. Kesalahan penggunaan tanda baca pada kalimat keenam
Pada kalimat keenam ditemukan kesalahan penggunaan tanda baca
dengan kode 4. Kutipan yang terdapat pada kalimat keenam “Setelah itu
aku pulang dan balik lagi ke lapangan.” Kesalahan pada penghilangan
tanda koma dibelakang kata penghubung antar kalimat yang terdapat pada
awal kalimat. Setelah kata setelah itu seharusnya menggunakan tanda
koma dan ditulis menjadi setelah itu, karena sesuai kaidah bahasa bahwa,
tanda koma dipakai dibelakang kata dan ungkapan penghubung antar
kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Jadi, kalimat keenam dapat
diperbaki menjadi “Setelah itu aku pulang dan balik lagi ke lapangan.”
Setelah frekuensi kesalahan dari setiap karangan siswa serta analisisnya
diuraikan, maka dibuat rekapitulasi data untuk mempermudah pembaca melihat
frekuensi dari aspek-aspek kesalahan di setiap karangan. Berikut rekapitulasi
frekuensi kesalahan pada karangan siswa berdasarkan aspeknya:
Tabel 4.32
Rekapitulasi Frekuensi Kesalahan Penulisan Huruf Kapital dalam Karangan
Siswa
No Inisial Siswa Jenis Aspek Kesalahan
A B C D E F G
1 AMP - 3 1 - - - -
2 AHF 2 3 - - - - -
121
Berdasarkan tabel 4.32 di atas, agar lebih jelas jumlah kesalahan
penggunaan huruf kapital dalam karangan siswa, maka akan disajikan dalam
bentuk persentase sebagai berikut, kode kesalahan A yaitu kesalahan penulisan
huruf kapital sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat 59
107 × 100% =
55,1% dengan kriteria cukup. Kode kesalahan B yaitu kesalahan penulisan
huruf kapital disetiap kata atau dipertengahan kata dalam kalimat 30
107 × 100%
= 28% dengan kriteria baik. Kode kesalahan C yaitu kesalahan penulisan huruf
kapital sebagai huruf pertama nama geografi 9
107 × 100% = 8,4% dengan
kriteria baik sekali. Kode kesalahan E yaitu kesalahan penulisan huruf kapital
sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari besar, hari raya, dan
peristiwa bersejarah 7
107 × 100% = 6,24% dengan kriteria baik sekali. Kode
kesalahan G yaitu kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama
setiap kata nama agama, kitab suci, dan nama Tuhan, termasuk sebutan dan
kata ganti untuk Tuhan 2
107 × 100% = 1,86% dengan kriteria baik sekali.
Berdasarkan hasil persentase di atas, dapat diketahui bahwa kode
kesalahan A memiliki persentase terbesar yaitu 55,5% dengan kriteria
kesalahan cukup, dan kesalahan terbesar kedua terdapat pada kode kesalahan
B persentase 28% dengan kriteria kesalahan baik. Sedangkan kode kesalahan
3 AL 3 - - - - - -
4 AS 5 4 - - - - -
5 FAS 6 1 1 - 1 - -
6 HSP 1 6 - - - - -
7 IH 4 - 1 - 1 - -
8 MAR 6 7 - - - - -
9 MB 6 - 1 - 1 - 2
10 NRA 4 - 1 - 1 - -
11 NNI 5 - 1 - - - -
12 RAN 4 - - - 1 - -
13 RH 3 2 - - 1 - -
14 TVS 7 1 2 - 1 - -
15 YJ 3 3 1 - - - -
Jumlah 59 30 9 - 7 - 2
122
G memiliki persentase terkecil yaitu 1,86% dengan kriteria kesalahan baik
sekali. Berikut akan disampaikan beberapa faktor yang menyebabkan
kesalahan pada penggunaan huruf kapital dengan persentase terbesar dan
terkecil. Pembatasan ini dilakukan karena, banyak terdapat serta beragamnya
jenis aspek kesalahan pada penggunaan huruf kapital dalam karangan siswa
sehingga, penulis hanya memilih dua kesalahan terbesar dan terkecil.
1. Kesalahan terbesar penulisan huruf kapital dalam karangan siswa
Dapat diketahui dari hasil persentase kesalahan pada kode A, yaitu
kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat memiliki persentase kesalahan terbesar yakni 55,1% mencapai
batas setengah persen. Berdasarkan karangan siswa yang telah dianalisis,
kesalahan tersebut terdapat pada permulaan kalimat, baik awal kalimat
atau pergantian kalimat. Beberapa kesalahan penulisan huruf kapital pada
awal kalimat banyak terjadi pada saat siswa menuliskan kalimat baru atau
pergantian kalimat. Kesalahan ini tidak akan terjadi jika, siswa
memerhatikan penghentian kalimat yang ditandai dengan tanda titik.
Dengan kata lain bahwa, setelah penghentian kalimat yang ditandai
dengan tanda titik, siswa harus memulai kalimat baru dengan
menggunakan huruf kapital sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Ada beberapa indikasi mengapa kesalahan pada penulisan huruf kapital
sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat masih sering terjadi.
Adanya keterbiasaan dari siswa pribadi. Maksudnya, keterbiasaan
siswa saat pergantian kalimat ataupun awal kalimat seringkali menulisnya
menggunakan huruf kecil pada huruf pertama kata, awal kalimat atau
pergantian kalimat. Padahal seharusnya huruf pertama kata pada awal
kalimat ataupun pergantian kalimat ditulis menggunakan huruf kapital.
Siswa tidak terlatih atau kurang pembiasaan diri dalam menulis huruf
kapital sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat atau pergantian
kalimat.
123
Selanjutnya kesalahan pada kode B, yaitu kesalahan penulisan
huruf kapital disetiap kata atau dipertengahan kata dalam kalimat yakni
dengan persentase 28%. Hasil persentase ini, menunjukkan tingkat
kesalahan tertinggi kedua setelah aspek kesalahan dengan kode A.
Beberapa indikasi kesalahan penulisan huruf kapital disetiap kata atau
pertengahan kata masih dapat terjadi.
Siswa melakukan kesalahan menulis huruf kapital disetiap kata
atau dipertengahan kata dalam kalimat yang sebelum diakhiri tanda titik
yang seharusnya ditulis dengan huruf kecil, adapun huruf-huruf yang
sering muncul yaitu /s/, /l/, /h/, /k/, /p/, /t/, /b/, /r/, /m/, dan /j/. Penyebab
lain dari kesalahan penulisan huruf kapital adalah gaya tulisan siswa yang
memang kurang memerhatikan kaidah kebahasaan yang baik dan benar
dalam menulis.
2. Kesalahan terkecil penulisan huruf kapital dalam karangan siswa
Kesalahan terkecil dalam penulisan huruf kapital dapat diketahui
dari hasil persentase pada aspek kesalahan dengan kode G, yakni dengan
persentase 1,86%. Aspek kesalahan dengan kode G yaitu kesalahan
penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama agama,
kitab suci, dan nama Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Berdasarkan karangan siswa yang telah dianalisis, aspek kesalahan dengan
kode G menunjukkan hasil persentase terkecil, kerena penulisan huruf
kapital pada aspek ini, sangat jarang digunakan dalam karangan siswa.
Sebab dari karangan siswa, terutama untuk kata yang menunjukkan kata
nama agama, kitab suci, dan nama Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti
untuk Tuhan ditemukan hanya pada satu siswa yaitu MB sebanyak 2 kali.
Kesalahan yang dilakukan oleh siswa MB yakni dalam penulisan nama
surat dalam kitab suci Al Qur’an.
Pada bagian ini, akan dibuat tabel rekapitulasi data untuk kesalahan
penggunaan tanda baca yang terdapat pada karangan setiap siswa, rekapitulasi
ini bertujuan untuk mempermudah pembaca melihat frekuensi dari aspek
124
kesalahan tanda baca. Berikut rekapitulasi frekuensi kesalahan siswa dari
setiap aspek pada tanda baca:
Tabel 4.33
Rekapitulasi Frekuensi Kesalahan Penggunaan Tanda Baca dalam
Karangan Siswa
Berdasarkan tabel di atas, agar lebih jelas jumlah kesalahan pengunaan
tanda baca dalam karangan, maka akan disajikan dalam bentuk persentase
sebagai berikut: Kode kesalahan 1 yaitu kesalahan penghilangan tanda koma
yang dapat dipakai untuk menghindari salah baca atau salah pengertian 11
29 ×
100% = 37,9% dengan kriteria kesalahan baik. Kode kesalahan 3 yaitu
kesalahan penghilangan tanda koma diantara unsur-unsur dalam suatu
perincian atau pembilang 2
29 × 100% = 6.8% dengan kriteria kesalahan baik
sekali. Kode kesalahan 4 yaitu kesalahan penghilangan tanda koma dibelakang
kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat
No Inisial Siswa Jenis Aspek Kesalahan
1 2 3 4 5 6 7
1 RAN 1 - - - - - -
2 AMP 1 - - - - - -
3 RH 1 - 1 - - - -
4 MAR - - - - - 2 -
5 AHF 1 - - - - - -
6 YJ - - - 1 - 1 -
7 NNI 2 - - - - - -
8 AS 2 - - - - - -
9 KAP - - - - - 1 -
10 FAS 2 - - - - 1 -
11 NRA - - - 1 - - -
12 MB 1 - - - - 2 -
13 IH - - - - 1 3 -
14 TVS - - - 1 - 1 -
15 AL - - 1 1 - - -
Jumlah 11 2 4 1 11
125
seperti oleh karena itu, jadi, meskipun, saat itu, namun, dll 4
29 × 100% = 13,7%
dengan kriteria kesalahan baik sekali. Kode kesalahan 5 yaitu kesalahan
penghilangan tanda koma untuk memisahkan kalimat setara berikutnya yang
didahui oleh kata tetapi, sedangkan, melainkan, dll 1
29 × 100% = 3,4% dengan
kriteria kesalahan baik sekali. Kode kesalahan 6 yaitu penghilangan tanda titik
pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau sapaan 11
29 × 100% = 37,9%
dengan kriteria kesalahan baik.
Berdasarkan hasil persentase di atas, dapat diketahui bahwa aspek
kesalahan pada kode 1 dan 6 memiliki persentase kesalahan yang sama, dan
terbesar yakni 37,9% dengan kriteria kesalahan baik. Sedangkan aspek
kesalahan pada kode 5 memiliki persentase terkecil yakni 3,4% dengan kriteria
kesalahan baik sekali. Berikut akan disampaikan beberapa faktor yang
menyebabkan kesalahan pada penggunaan tanda baca berdasarkan hasil
persentase terbesar dan terkecil.
1. Kesalahan terbesar penggunaan tanda baca dalam karangan siswa
Berdasarkan hasil persentase, dapat diketahui, kesalahan terbesar
terdapat pada aspek kesalahan dengan kode 1 dan 6, yaitu kesalahan
penghilangan tanda koma yang dapat dipakai untuk menghindari salah
baca atau salah pengertian, dan kesalahan penghilangan tanda titik pada
akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau sapaan dengan persentase
37,9%. Berdasarkan karangan siswa yang telah dianalisis, faktor siswa
melakukan kesalahan dalam aspek ini, yaitu adanya ketidaktelitian dan
ketidaktahuan dari siswa dalam penggunaan tanda baca titik dan koma
untuk mengakhiri sebuah kalimat dan menghindari salah baca atau salah
pengertian.
2. Kesalahan terkecil penggunaan tanda baca dalam karangan siswa
Kesalahan terkecil ditemukan pada aspek kesalahan dengan kode
5, yaitu kesalahan penghilangan tanda koma untuk memisahkan kalimat
126
setara berikutnya yang didahui oleh kata tetapi, sedangkan, melainkan,
dll., dengan persentase 3,4%. Hal ini terjadi karena, dari berbagai karangan
siswa yang dianalisis, penggunaan tanda koma untuk aspek ini, sangat
jarang digunakan oleh siswa. Ditemukan hanya satu orang siswa yang
melakukan kesalahan dengan kode 5 yaitu siswa IH. Kesalahan pada aspek
kode 5, kecil karena rata-rata kalimat yang digunakan dalam menulis
karangan hanya kalimat tunggal dan jarang menggunakan kalimat
majemuk.
Adapun faktor lain penyebab kesalahan siswa:
Berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap guru kelas V
(terlampir), diketahui faktor-faktor lain yang menyebabkan siswa
melakukan kesalahan pada penulisan huruf kapital dan tanda baca, yakni
disebabkan karena rendahnya motivasi belajar siswa, respon dan sikap
siswa yang kurang baik dalam pembelajaran, metode pengajaran guru serta
lebih menekankan aspek teoritis daripada keterampilan praktis bahasa
tulis, dan materi ajar yang kurang dipahami oleh siswa.1 Harus ada upaya
guru dalam memperbaiki kesalahan tersebut dengan mengombinasikan
metode pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan sehingga
siswa tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran. Namun, tidak hanya
upaya dari pihak guru saja, upaya perbaikan juga harus dari siswa, yakni
dengan berlatih secara terus-menerus, mengulang materi atau bertanya
kepada guru atau teman tentang materi yang belum dipahami. Mungkin
dalam hal ini, guru dapat membantu siswa dalam membiasakan
penggunaan huruf kapital dan tanda baca sesuai dengan kaidah bahasa
yang berlaku. Karena dalam perihal menulis, bukan hanya sekedar menulis
tetapi memiliki aturan-aturan yang terdapat dalam kaidah kebahasaan.
Penerapan penulisan huruf kapital ataupun penggunaan tanda baca,
merupakan aturan-aturan yang harus diperhatikan oleh pemakai bahasa
1Hasil wawancara antara peneliti dengan guru kelas V MI Da’il Khairaat Pegadungan-Jakarta
Barat, dilaksanakan pada Selasa, 12 September 2017
127
untuk keteraturan dan keseragaman bentuk dalam bahasa tulis. Keteraturan
bentuk akan berpengaruh pada ketepatan dan kejelasan makna. Dengan
demikian, penulis dapat menyampaikan maksud yang ingin disampaikan
melalui tulisannya. Begitu pula dengan pentingnya penggunaan tanda
baca, jika sebuah tulisan tanpa menggunakan tanda baca, maka akan
menyulitkan pembaca dalam memahami tulisan dan bahkan
memungkinkan terjadi kesalahpahaman maksud atau arti suatu kalimat.
B. Interpretasi Data
Berdasarkan deskripsi yang telah dipaparkan di atas, dari 15 tulisan
siswa yang dianalisis, siswa yang melakukan kesalahan pada penulisan huruf
kapital, menghasilkan interpretasi data sebagai berikut, kesalahan terbesar
yang paling banyak dilakukan siswa yaitu kesalahan penulisan huruf kapital
sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat, didapatkan 59 kesalahan dengan
persentase 55,1% dengan kriteria kesalahan cukup. Kesalahan penulisan huruf
kapital tersebut terlihat pada permulaan kalimat, baik awal kalimat ataupun
pergantian kalimat. Beberapa indikasi penyebab kesalahan penulisan huruf
kapital sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat masih sering terjadi
adalah adanya keterbiasaan dari siswa, siswa tidak terlatih atau kurang
pembiasaan diri dalam menulis huruf kapital sebagai huruf pertama kata pada
awal kalimat atau pergantian kalimat.
Kesalahan terkecil yang terjadi pada penulisan huruf kapital terdapat
pada kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama setiap kata nama
agama, kitab suci, dan nama Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk
Tuhan, didapatkan 2 kesalahan dengan persentase 1,86% dengan kriteria
kesalahan baik sekali. Kesalahan pada aspek ini menunjukkan hasil persentase
terkecil, kerena dari karangan siswa terutama untuk kata yang menunjukkan
kata nama agama, kitab suci, dan nama Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti
untuk Tuhan sangat jarang ditemukan.
128
Adapun kesalahan pada penggunaan tanda baca titik dan koma, dari 15
karangan siswa yang dianalisis. Kesalahan terbesar terdapat pada kesalahan
penghilangan tanda koma yang dapat dipakai untuk menghindari salah baca
atau salah pengertian, dan kesalahan penghilangan tanda titik pada akhir
kalimat yang bukan pertanyaan atau sapaan. Didapatkan 11 kesalahan dengan
persentase 37,9% dalam kriteria kesalahan baik. Faktor siswa melakukan
kesalahan yaitu adanya ketidaktelitian dan ketidaktahuan siswa pada
penggunaan atau penempatan tanda baca titik dan koma untuk mengakhiri
sebuah kalimat dan menghindari salah baca atau salah pengertian. Sedangkan,
kesalahan terkecil ditemukan pada aspek kesalahan dengan kode 5, yaitu
kesalahan penghilangan tanda koma untuk memisahkan kalimat setara
berikutnya yang didahui oleh kata tetapi, sedangkan, melainkan, dll., dengan
persentase 3,4% dalam kriteria kesalahan baik sekali. Hal ini terjadi karena,
dari berbagai karangan siswa yang dianalisis, penggunaan tanda koma untuk
aspek ini sangat jarang digunakan oleh siswa.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru kelas, faktor lain yang
menyebabkan siswa melakukan kesalahan pada penulisan huruf kapital dan
tanda baca titik dan koma, yakni disebabkan karena rendahnya motivasi belajar
siswa, respon dan sikap siswa yang kurang baik dalam pembelajaran, metode
pengajaran guru serta lebih menekankan aspek teoritis daripada keterampilan
praktis bahasa tulis, dan materi ajar yang kurang dipahami oleh siswa.
129
BAB V
PENUTUP
Berdasarkan kajian teoritis dan hasil penelitian yang telah dilakukan,
mengenai “Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca pada
Karangan Siswa Kelas V MI Da’il Khairaat Jakarta Barat” maka, penulis dapat
mengemukakan beberapa simpulan dan saran.
A. Simpulan
Berdasarkan deskripsi data dan interpretasi data, dapat simpulan yaitu:
1. Berdasarkan 15 karangan siswa yang dianalisis, pada penulisan huruf
kapital. Kesalahan terbesar yang paling banyak dilakukan siswa yaitu
kesalahan penulisan huruf kapital sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat, didapatkan 59 kesalahan dengan persentase 55,1% dengan kriteria
kesalahan cukup, artinya masih banyak siswa yang belum memahami
penggunaan huruf kapital ditulis sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat. Kesalahan tersebut terlihat pada permulaan kalimat, baik awal
kalimat ataupun pergantian kalimat. Indikasi penyebab kesalahan adalah
adanya keterbiasaan dari siswa, siswa tidak terlatih atau kurang
pembiasaan diri dalam menulis huruf kapital dengan baik dan benar.
2. Berdasarkan 15 karangan siswa yang dianalisis, Kesalahan terbesar
terdapat pada kesalahan penghilangan tanda koma yang dipakai untuk
menghindari salah baca atau salah pengertian, dan kesalahan penghilangan
tanda titik pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau sapaan.
Didapatkan 11 kesalahan dengan persentase 37,9% dalam kriteria
kesalahan baik. Faktor siswa melakukan kesalahan yaitu adanya
ketidaktelitian dan ketidaktahuan siswa pada penggunaan atau penempatan
tanda baca titik dan koma untuk mengakhiri sebuah kalimat dan
menghindari salah baca atau salah pengertian.
130
3. Berdasarkan hasil wawancara, faktor lain penyebab siswa melakukan
kesalahan pada penulisan huruf kapital dan tanda baca, adalah karena
rendahnya motivasi belajar siswa, respon dan sikap siswa yang kurang baik
dalam pembelajaran, metode pengajaran guru serta lebih menekankan
aspek teoritis daripada keterampilan praktis bahasa tulis, dan materi ajar
yang kurang dipahami oleh siswa.
4. Dari hasil analisis 15 siswa menunjukkan bahwa, pemahaman siswa kelas
V MI Da’il Khairaat Jakarta Barat dalam hal ejaan mengenai Penulisan
Huruf Kapital terbilang Cukup dan penggunaan tanda baca terbilang Baik.
B. Saran
Ada beberapa saran yang diajukan oleh penulis, yaitu:
1. Bagi guru
Sebagai guru kelas ataupun guru mata pelajaran Bahasa Indonesia,
harus meningkatkan kreativitas dalam pengajaran, khususnya dalam
materi penulisan huruf kapital dan penggunaan tanda baca dengan
mengombinasikan metode pembelajaran agar pembelajaran menjadi lebih
aktif, kreatif dan menyenangkan. Selain dari pada itu, guru hendaknya juga
tidak pernah lelah untuk senantiasa mengingatkan siswa dalam penulisan
huruf kapital dan penggunaan tanda pada pada setiap kali ada kesempatan
dalam kegiatan menulis, agar siswa terbiasa dalam menggunakan huruf
kapital dan tanda baca sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.
2. Bagi siswa
Siswa disarankan harus banyak membaca buku pedoman ejaan
Bahasa Indonesia dan memahaminya. Siswa mengikuti arahan yang
dilakukan oleh guru, mengulang materi, bertanya kepada guru atau teman
tentang materi yang belum dipahami, sering melatih keterampilan menulis
dan membiasakan diri menulis dengan memerhatikan kaidah ejaan yang
berlaku.
131
3. Peneliti
Peneliti yang akan mendatang, diharapkan melakukan analisis
untuk seluruh karangan sesuai dengan jumlah siswa dan melakukan proses
wawancara terhadap siswa sebagai responden, hasil wawancara ini
digunakan untuk data pendukung terhadap hasil penelitian sebenarnya.
132
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia: Untuk
Perguruan Tinggi. Jakarta: Akademik Pressindo, 2010.
Cahyani, Isah dan Hodijah. Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung:
UPI Press, 2008.
Chaer, Abdul. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2011.
Djajasudarma, Fatimah. Wacana Pemahaman dan Hubungan Antarunsur.
Bandung: Eferka Aditama, 2006.
Finoza, Lamuddin. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia, 2009.
Fitriany, Yuanita dan Fatya Permata A. EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia.
Jakarta: Transmedia, 2015.
Gani, Ramlan A. dan Mahmudah Fitriyah Z.A. Pembinaan Bahasa Indonesia
Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007.
Kartiwi, Wiwi, “Analisis Kesalahan Penggunaan Huruf Kapital Pada Karangan
Narasi Siswa Kelas VII”. Skripsi pada Madrasah Tsanawiyah Darul Abror.
Jatisanpurna Bekasi: 2015.
Keraf, Gorys. Komposisi:Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Jakarta: Nusa
Indah, 1997.
Mahsussi. Mahir Berbahasa Indonesia. Jakarta: FITK UIN Jakarta, 2004.
133
Majid, A.A Abdul. Mendidik Dengan Cerita. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.
Mukhtar. Metode Praktis Penelitian Deskriptif Kualitatis. Jakarta: GP Press Group,
2013.
Mustakim. Tanya Jawab Ejaan Bahasa Indonesia untuk Umum. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1996.
Nababan, Sri Utari Subyakto. Analisis Kontransitif dan Kesalahan: Suatu Kajian
dari Sudut Pandang Guru Bahasa. Jakarta: PPS IKIP, 1994.
Panitia Pengembang Pedoman Bahasa Indonesia (Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan
Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016.
P. Ahmad H., dan Alek. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi: Substansi
Kajian dan Penerapannya. Jakarta: Erlangga, 2016.
Rahardi, Kunjana. Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengaran.,
Jakarta: Erlangga, 2009.
Resmini, Novi dan Dadan Juanda. Pendidikan Bahasa dan Sastra di Kelas Tinggi.
Bandung: UPI Press, 2007.
Rosanti, Nina, “Penggunaan Huruf Kapital Dalam Penulisan Karangan Narasi
Siswa Kelas V”. Skripsi pada MI Nurul Falah Cihuni Kabupaten Tangerang
Tahun Pelajaran 2013-2014: 2014.
Saddhono, Kundharu dan St. Y. Slamet. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa
Indonesia. Bandung: Karya Putra Darwati, 2012.
134
Sari, Yeti Puspita. “Analisis Kesalahan Huruf Kapital dan Tanda Baca Pada
Paragraf Deskriptif Siswa Kelas V”. Skripsi pada SD Negeri Sampay
Rumpin Bogor: 2014.
Setyawati, Nanik. Analisis Kesalahan Berbahasa: Teori dan Praktik. Surakarta:
Yama Pustaka, 2010.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Grafindo Persada,
2010.
Sugono, Dendi, dkk. Kamus Bahasa Indonesia Sekolah Dasar. Cet ke-4, Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama, 2010.
Subyakto, Sri Utari dan Nababan. Analisis Kontransitif dan Kesalahan: Suatu
Kajian dari Sudut Pandang Guru Bahasa. Jakarta: PPS IKIP, 1994.
Tarigan, Henry Guntur. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa, 1994.
Tarigan ,Henry Guntur. Menulis. Bandung: Angkasa, 2008.
Tarigan, Henry Guntur. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung:
Angkasa, 1990.
Tarigan, Henry Guntur. Pengajaran Remedi Bahasa. Bandung: Angkasa, 2009.
Tim Penyusun. Pedoman Umum EYD dan Dasar Umum Pembentukan Istilah.
Yogyakarta: DIVA Press, 2011.
135
DAFTAR REFERENSI DIGITAL
Arifah ,Chusna, Analisis Penggunaan Huruf Kapital dalam Penulisan Kalimat
Sederhana Siswa Sekolah Dasar,
http://repository.upi.edu/11905/2/kd_Tasik_1004133_Abstract.pdf.
Diakses pada tanggal 02 Mei 2019.
Hariani, Analisis Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca pada Karangan Narasi
Siswa Kelas IV SD Negeri 67 Pekan Baru,
https://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/2970/HAR
IANI.pdf?sequence=1&isAllowed=y. Diakses tanggal 31 Januari 2019.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Profil Madrasah Ibtidaiyah Da’il Khairaat
Lampiran 2 : Nama Siswa Kelas V MI Da’il Khairaat
Lampiran 3 : Hasil Karangan Siswa
Lampiran 4 : Daftar Pertanyaan Wawancara
Lampiran 5 : Hasil Wawancara
Lampiran 6 : Surat Bimbingan Skripsi
Lampiran 7 : Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 8 : Surat Keterangan Penelitian dari Madrasah
Lampiran 9 : Lembar Uji Referensi
Lampiran 10 : Dokumentasi
Lampiran 11 : Biodata Penulis
PROFIL MADRASAH
1. KONDISI NYATA MIS DA’IL KHAIRAAT
a. LINGKUNGAN MADRASAH
Secara geografis letak MI Da’il Khairaat, Pegadungan, Kalideres, Jakarta
Barat berada di wilayah Provinsi DKI Jakarta, tepatnya di Jalan Peta Barat No
110B, RT 006/07 Kel. Pegadungan, Kec. Kalideres, dan sangat strategis dengan
didominasi oleh keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah ,
mayoritas suku betawi, beragama Islam. Melihat kenyataan ini MI Da’il Khairaat,
Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat diharapkan menjadi lembaga pendidikan
Islam yang bermutu dan berkualias dengan meningkatkan pemahaman
pendidikan karakter bangsa, salah satunya dengan memfokuskan Pembinaan
Keagamaan dan Pendidikan yang mempersiapkan peserta didik menghadapi
tantangan global.
b. KEADAAN MADRASAH
1) Profil Madrasah
a) Sejarah
Sebelum tahun 1986 gedung madrasah pada awalnya dibangun
diperuntukkan Madrasah Diniyah (MD), hingga tahun 1986 dialih
fungsikan menjadi Madrasah Ibtidaiyah (MI).Pada tanggal 28 Agustus
1986 Madrasah Ibtidaiyah Da’il Khairaat diakui oleh Kantor Kementerian
Agama Kota Jakarta Barat. Kepala Madrasah pada saat itu Bapak Ta’atin.
Pada tahun pelajaran 1985/1986 mulai dioperasikan dengan
menerima peserta didik baru untuk kelas 70 peserta didik.
Pada bulan Juni1987 terjadi pergantian Kepala MIS Da’il Khairaat
dari Bapak Ta’atin kepada Bapak Drs. Saruji.Beliau bertugas sejak tahun
1987 - 2003. Kemudin tahun 2003 terjadi pergantian Kepala MIS Da’il
Khairaat dari Bapak Muhibbudin,S.Ag kepada Bapak Ubaidillah, S.Ag.
Beliau bertugas sejak tahun 2004- 2011. Pada tanggal 28 September 2011
terjadi pergantian pimpinan Bapak Ubaidillah,S.Ag kepada Bapak
Awaludin, S.H.I sehingga sekarang tahun 2016.
b) Status Tanah
MIS Da’il Khairaat didirikan diatas tanah milik wakaf keluarga
yayasan luas tanah 500 m2. luas bangunan gedung 200 m2 dan luas
lapangan 100 m2 dan sisa luas tanah 300 m2 diperuntukan rumah dan
tempat usaha keluarga yayasan.
c) Struktur Organisasi
i) Susunan Organisasi
Kepala Madrasah : Drs. Munadih, MM
Tata Usaha Keuangan dan Sarpas : Syaifudin, S.Pd.I.
Operator & Kearsipan Madrasah : Sopian Hadi, S.Pd.I
Ketua UKS : Umul Athiyah, S.Pd
Ketua Pepustakaan : Aby Anshori, S.Pd.I
Tenaga Kebersihan : Zailani
i) Bagan Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
MIS DA’IL KHAIRAAT
KA. MADRASAH KOMITE
Seksi Bidang
Kurikulum dan Kesiswaan
GURU KELAS
Tata Usaha
1. Keuangan
2. Operator
3. Kearsipan
4. Sarpras
KA. YAYASAN
2) Identitas Madrasah
Nama Madrasah : MIS Da’il Khairaat
Alamat Madrasah : Jl. Peta Barat, no 110B
Kelurahan : Pegadungan
Kecamatan : Kalideres
Kabupaten/Kota : Jakarta Barat
Provinsi : DKI Jakarta
Kode Pos : 11830
Nomor Telp / Fax : (021) 5414779
Email : [email protected]
Status Madrasah : Swasta
Standar Madrasah : Terakreditasi Peringkat A (Amat Baik)
NSM : 111231730036
NPSN : 60706437
I A
I B
II A
II B
III
IV
V
VI
GURU/TENAGA PENDIDIK
PESERTA DIDIK
Ket :
_______ = garis instruksi
----------- = garis koordinasi
3) Fasilitas Madrasah
No Jenis Fasilitas Jumlah
Ruangan Luas Ruangan
1. Ruang belajar 6 7 x 8 meter
2. Ruang Perpustakaan 1 3 x 5 meter
3. Ruang Kepala, TU dan Guru 1 4 x 5 meter
4. Mushola 1 7 x 7 meter
5. Kantin siswa 1 4 x 5 meter
6. Toilet guru 2 1 x 2 meter
7. Toilet siswa 5 1 x 2 meter
8. Gudang 1 2 x 8 meter
9. Lapangan olahraga 1 15 x 24 meter
10. Parkir 1 15 X 8 meter
c. PERSONIL MADRASAH
1) Kepala Madrasah yang pernah bertugas di MIS Da’il Khairaat sejak
awal berdirinya adalah :
NAMA PERIODE TUGAS
H. Jainudin
Masturo, S.Ag
H. M. Yamin, S.Ag
Nasirin, S.Pd.I
Drs. Munadih, MM
Tahun 1986 s/d 2006
Tahun 2006 s/d 2009
Tahun 2009 s/d 2010
Tahun 2010 s/d 2014
Tahun 2014 s/d Sekarang
2) Jumlah Staff Pengajar
No. Guru Negeri Guru Tetap
Yayasan Guru Honorer Jumlah
1 4 10 14
2. KONDISI IDEAL
Kondisi ideal Madrasah Berstandar Nasional adalah Madrasah yang
telah dapat memenuhi 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan (SNP)
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 perubahan atas
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan tersebut meliputi :
a. Standar Isi
b. Standar Kompetensi Lulusan
c. Standar Pengelolaan
d. Standar Penilaian
e. Standar Sarana Prasarana
f. Standar Proses
g. Standar Pendidik dan Kependidikan
h. Standar Pembiayaan
3. POTENSI DAN KARAKTERISTIK MIS DA’IL KHAIRAAT
a. POTENSI MIS DA’IL KHAIRAAT
Potensi MIS Da’il Khairaatmeliputi :
1) Peserta didik
a) Jumlah Peserta didik
Peserta didik MIS Da’il Khairaat pada tahun pelajaran
2016/2017 berjumlah 322 peserta didikyang terdiri dari 147
peserta didik laki-laki dan 175 peserta didik perempuan,
berdasarkan Standar Nasional Pendidikan bahwa jumlah peserta
didik untuk tingkat MI/SD adalah 32 siswa/ 1 rombongan belajar.
Jumlah Peserta Didik Tahun Pelajaran 2016/2017
Kelas Jumlah
Jumlah Ket Laki-laki Perempuan
I A 16 24 40
I B 14 24 38
II A 15 23 38
IIB 17 21 38
III 20 24 44
IV 22 18 40
V 25 19 44
VI 18 22 40
Jumlah 147 175 322
2) Tenaga Pendidik dan Kependidikan
a) Jumlah Staff Pengajar
No. Guru
Negeri
Guru
Tetap
Yayasan
Guru
Honorer Jumlah
1 4 10 14
b) Pembina dan pelatih ekstrakurikuler
No. Jenis Ekstrakurikuler Jumlah
1 Pramuka 2
2 Muhadoroh 1
3 Marawis 1
4 Seni Tari 1
5 Angklung 1
c) Tata Usaha / Karyawan / Pesuruh
No. Jabatan PT / PNS PTY
Honorer Jumlah
1. Koor. Urs. Tata Usaha - 1 1
2. Bendahara - 1 1
3. Kebersihan - 1 1
Jumlah - 3 3
d) Personil dilihat dari Jenjang Pendidikan Terakhir
No Jenjang
Pendidikan
Ka.
Mad
Guru Karyawan
Janitor JML PNS
GT
Y PNS Hnr
1. S.2 1 1
2. S.1 4 8 12
3. D III
4. D II
5. D I
6. PGSLP
7. SLTA 1 1
8. SMP 1 1
9. SD
Jumlah 1 4 9 1 15
e) Prestasi Guru
No Tahun Jenis Prestasi Tingkat Juara
1. 2018 Volly KKM 1
f) Sarana Prasarana
Sarana dan prasarana yang dimiliki MIS Da’il Khairaat
berpedoman pada peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.
24 tahun 2007, meliputi :
No Jenis Fasilitas Jumlah
Ruangan Luas Ruangan
Sesuai
dgn SNP
Ya Tdk
1. Ruang belajar 6 7 x 8 meter
2. Ruang Perpustakaan 1 3 x 5 meter
3. Ruang Kepala, TU dan Guru 1 4 x 5 meter
4. Mushola 1 7 x 7 meter
5. Kantin siswa 1 4 x 5 meter
6. Toilet guru 2 1 x 2 meter
7. Toilet siswa 5 1 x 2 meter
8. Gudang 1 2 x 8 meter
9. Lapangan olahraga 1 15 x 24 meter
10. Parkir 1 15 X 8 meter
DAFTAR NAMA SISWA KELAS V MI DA’IL KHAIRAAT DAN
JUDUL KARANGAN
No Nama Siswa L/P Judul Karangan
1 Aditya Maha Putra L Liburan Ke Banten
2 Ahmad Hofin Ferdian L Liburan Ke Ragunan
3 Ahmad Lutfiannur L Lomba 17 Agustus
4 Amanda Sastia P Libur Sekolah
5 Azzahra Aprilia P Lomba 17 Agustus
6 Fauzan Al Asytar L Liburan
7 Fildzah Alsya Arhami P Ulang Tahun Yang ke-11
8 Firasah Shuja L Bermain Sepak Bola
9 Hannesa Senja Priyandini P Liburan
10 Hari Saputra Ramadhan L Liburan Ke Pantai Anyer
11 Irfah Haylah P Berlibur
12 Kanaya Amaira Putri P Liburan Idul Fitri
13 Luna Cintya Salsabillah P Liburan yang Menyenagkan
14 M. Indra Hardiyato Pratama L Liburan Setelah Hari Raya
15 Min Fadhli Robby L Bermain Sepak Bola
16 Muhamad Arya Rifa'i L Liburan Setelah Lebaran
17 Muhammad Badruddin L Lomba MTQ (Musabaqah
Tilawatil Quran)
18 Naila Putri Rahmadhani P Liburanku
19 Nailah Rafa Agustin P Liburanku
20 Najwa Aulia P Liburan
21 Nasywa Nurul 'Izzah P Liburan Bersama Keluarga
22 Nurul Hikmah Madina P Lomba 17 Agustus
23 Rafka Aufa An Nadhirah P 2 Hari Setelah Hari Raya
24 Rany Hidayatuloh P Liburan Sekolah
25 Razan Muhammad Radev L Pulang Kampung ke Sumatra
Barat
26 Siti Nur Ardila P Lomba 17 Agustus
27 Syahri Ramdani L Liburan
28 Triana Verania Salsabila P Liburan Idul Fitri
29 Tsiqoh Yusnadi Putri P Lomba Tujuh Belasan
30 Yulistriyyah Juniarta P Kerjabakti
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
1. Pertanyaan berkaitan tentang penulisan Huruf Kapital.
a. Apakah siswa pernah ditugaskan untuk membuat karangan?
b. Bagaimana pemahaman siswa tentang penulisan huruf kapital yang baik
dan benar? Apakah masih terjadi kesalahan pada penulisan huruf kapital
dalam karangan yang siswa buat?
c. Apa kiranya, penyebab siswa melakukan kesalahan dalam penulisan huruf
kapital?
d. Bagaimana dengan metode pengajaran yang digunakan oleh guru dalam
menyampaikan materi penulisan huruf kapital?
e. Adakah media pembelajaran yang digunakan dalam penyampaian materi
penulisan huruf kapital?
f. Apakah ada, kendala-kendala yang dihadapi siswa pada penulisan huruf
kapital yang baik dan benar dalam menulis karangan?
g. Bagaimana evaluasi pembelajaran terkait penulisan huruf kapital? Serta
Bagaimana implementasi pembelajaran huruf kapital pada keseharian
siswa dalam menulis yang baik dan benar sesuai dengan pedoman ejaan
Bahasa Indonesia?
2. Pertanyaan berkaitan tentang penggunaan Tanda Baca.
a. Bagaimana pemahaman siswa tentang penggunaan tanda baca?
b. Apakah dalam menulis karangan, masih terdapat kesalahan penggunaan
tanda baca yang dilakukan oleh siswa?
c. Apa kiranya, faktor penyebab siswa melakukan kesalahan pada
penggunaan tanda baca?
d. Bagaimana dengan metode pengajaran yang digunakan oleh guru dalam
menyampaikan materi tentang penggunaan tanda baca khususnya untuk
tanda baca titik dan koma?
e. Media apa saja yang digunakan guru dalam menyampaikan materi tanda
baca khususnya tanda baca titik dan koma?
f. Apakah ada kendala-kendala yang dihadapi oleh siswa pada penggunaan
tanda baca titik dan koma dalam menulis karangan?
HASIL WAWANCARA
Tahap : sebelum penelitian
Hari/Tanggal : Selasa, 12 September 2017
Narasumber : Syaifudin, S.Pd.I.
Tujuan : untuk mengetahui keterampilan menulis karangan oleh siswa serta
penulisan huruf kapital dan penggunaan tanda baca titik dan koma.
1. Apakah siswa pernah ditugaskan untuk membuat karangan?
Jawaban: narasumber menuturkan bahwa, siswa pernah ditugaskan untuk
membuat karangan.
2. Bagaimana pemahaman siswa tentang penulisan huruf kapital yang baik dan
benar? Apakah masih terjadi kesalahan pada penulisan huruf kapital dalam
karangan yang siswa buat?
Jawaban: narasumber menuturkan bahwa, siswa akan menulis menggunakan
kaidah ejaan jika guru seringkali mengingatkan siswa tentang penulisan huruf
kapital. Jika tidak diingatkan, siswa kerap kali melakukan kesalahan. Meskipun
demikian, ada saja dari beberapa siswa walaupun sudah diingatkan masih
melakukan kesalahan. Hal ini, mungkin dari pemahaman siswa tentang
penulisan huruf kapital yang masih rendah. Jadi, masih terdapat kesalahan-
kesalahan penulisan huruf kapital yang dilakukan siswa.
3. Apa kiranya, penyebab siswa melakukan kesalahan dalam penulisan huruf
kapital?
Jawaban: narasumber menuturkan pertama, pemahaman siswa tentang
penulisan huruf kapital masih kurang baik, walaupun guru telah mengingatkan
masih terdapat beberapa siswa melakukan kesalahan. Kedua, siswa tidak
terbiasa menulis sesuai dengan kaidah ejaan. Ketiga, minimnya referensi buku
tentang pedoman ejaan. Keempat, kurangnya minat dan motiasi siswa dalam
belajar.
4. Bagaimana dengan metode pengajaran yang digunakan oleh guru dalam
menyampaikan materi penulisan huruf kapital?
Jawaban: narasumber menuturkan, dominan pengajaran menggunakan metode
ceramah.
5. Adakah media pembelajaran yang digunakan dalam penyampaian materi
penulisan huruf kapital?
Jawaban: narasumber menuturkan, tidak ada media yang digunakan dalam
penyampaian materi penulisan huruf kapital.
6. Apakah ada, kendala-kendala yang dihadapi siswa pada penulisan huruf kapital
yang baik dan benar dalam menulis karangan?
Jawaban: narasumber menuturkan, kendala yang dihadapi karena kurangnya
perhatian siswa dalam penulisan huruf kapital sehingga tidak terbiasa dan
merasa kesulitan untuk memahami kaidah penulisan huruf kapital.
7. Bagaimana evaluasi pembelajaran terkait penulisan huruf kapital? Serta
Bagaimana implementasi pembelajaran huruf kapital pada keseharian siswa
dalam menulis yang baik dan benar sesuai dengan pedoman ejaan Bahasa
Indonesia?
Jawaban: narasumber menuturkan, evaluasi pembelajaran huruf kapital dan
implementasinya bersifat penugasan yaitu siswa diminta untuk menulis
karangan. Namun setelah dikoreksi, kesalahan pasti ada karena perbedaan
karakter siswa, respon siswa dalam kegiatan belajar ada yang cepat memahami
materi dan ada yang lambat dalam memahami materi. Seringkali guru
memberikan kesempatan untuk bertanya namun siswa merasa enggan untuk
bertanya dan mereka memilih untuk diam.
Setelah melakukan wawancara tentang masalah huruf kapital, selanjutnya peneliti
melakukan wawancara untuk masalah tanda baca. Berikut hasil wawancara yang
telah peneliti lakukan:
8. Bagaimana pemahaman siswa tentang penggunaan tanda baca?
Jawaban: narasumber menuturkan, pemahaman siswa tentang penggunaan
tanda baca terbilang baik, namun masih terdapat beberapa kesalahan
penggunaan tanda baca yang dilakukan siswa.
9. Apakah dalam menulis karangan, masih terdapat kesalahan penggunaan tanda
baca yang dilakukan oleh siswa?
Jawaban: narasumber menuturkan, untuk penggunaan tanda baca siswa
memiliki pemahaman yang baik terutama pada penggunaan tanda titik dan
koma yang sering dijumpai. Namun, jika terjadi kesalahan mungkin karena
lupa atau kurang telitinya siswa. Oleh karena itu, akan terdapat kesalahan yang
kerap dilakukan siswa.
10. Apa kiranya, faktor penyebab siswa melakukan kesalahan pada penggunaan
tanda baca?
Jawaban: narasumber menuturkan bahwa, faktor penyebab kesalahan
penggunaan tanda baca adalah pemahaman siswa yang kurang serta berbeda-
beda setiap individu, minat dan motivasi siswa yang rendah pada materi
pembelajaran, dan kurang terbiasanya siswa menulis dengan memerhartikan
penggunaan tanda baca.
11. Bagaimana dengan metode pengajaran yang digunakan oleh guru dalam
menyampaikan materi tentang penggunaan tanda baca khususnya untuk tanda
baca titik dan koma?
Jawaban: narasumber menuturkan, metode pengajaran yang digunakan hanya
ceramah dan pemberian contoh-contoh
12. Media apa saja yang digunakan guru dalam menyampaikan materi tanda baca
khususnya tanda baca titik dan koma?
Jawaban: Narasumber menuturkan, media pembelajaran yang digunakan
berupa teks cerita, dalam teks tersebut tidak menggunakan tanda baca jadi,
siswa diminta untuk melengkapi tanda baca yang seharusnya digunakan.
13. Apakah ada kendala-kendala yang dihadapi oleh siswa pada penggunaan tanda
baca titik dan koma dalam menulis karangan?
Jawaban: narasumber menuturkan, ada beberapa siswa yang kesulitan
merangkai kata-kata, tentang apa yang akan mereka tulis dalam karangan
tersebut hingga akhirnya lupa untuk memerhatikan penggunaan tanda baca
pada karangan yang siswa buat.
FOTO DOKUMENTASI SAAT SISWA MEMBUAT KARANGAN
BIODATA PENULIS
Nur Asiah, lahir di Jakarta pada Tanggal 07 Juli 1995
adalah anak ke-5 dari 5 bersaudara dari pasangan bapak
H. Abdul Rojak (alm) dan ibu Markisah, yang sekarang
bertempat tinggal di alamat Jalan Peta Barat RT. 007
RW. 07 Kampung Rawa Lele, Kelurahan Kalideres
Kecamatan Kalideres Jakarta Barat 11840. Penulis
mengawali pendidikannya di MIS Da’il Khairaat pada
tahun 2001-2007. Lalu penulis melanjutkan pendidikan
di almamater sekolah yang sama yaitu MTS tahun 2007-
2010 dan MA tahun 2010-2013. Alhamdulillah, pada tahun yang sama, penulis
dapat kembali melanjutkan pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, melalui
jalur SPMB Mandiri. Penulis memilih Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dan
mengambil program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Dalam kehidupan ini, tentunya kita akan mengalami sebuah proses. Proses
yang sebagaimana harusnya akan terus membuat kita menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Begitupun juga dengan belajar. Belajar itu, tidak hanya sekadar
merubah ketidaktahuan menjadi tahu, tapi yang lebih besar diharapkan dari dampak
belajar ialah perubahan tingkah laku dari yang kurang baik menjadi baik, dari yang
baik menjadi lebih baik. Nikmatilah setiap proses yang sedang dilalui dengan usaha
yang maksimal, serta iringi dengan doa kepada Allah Swt, meminta doa kepada
orang tua dan guru. Melalui penelitian skripsi yang berjudul “Analisis Kesalahan
Penulisan Huruf kapital dan Penggunaan Tanda Baca Pada Karangan Siswa Kelas
V MI Da’il Khairaat” di bawah bimbingan Bapak Dindin Ridwanudin, M.Pd.,
peneliti mencoba menganalisis kesalahan penulisan huruf kapital dan penggunaan
tanda baca pada karangan siswa untuk mengevaluasi dan mengetahui seberapa
banyak tingkat kesalahan yang terjadi dalam penulisan huruf kapital dan
penggunaan tanda baca. Besar harapan, semoga penelitian ini bermanfaat untuk
khalayak orang. Amin.