ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR DAN ...repository.usd.ac.id/35707/2/151414013_full.pdfvii...
Transcript of ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR DAN ...repository.usd.ac.id/35707/2/151414013_full.pdfvii...
i
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR DAN EFIKASI DIRI DALAM
MEMECAHKAN MASALAH BARISAN ARITMETIKA
(Studi Kasus pada 7 Mahasiswa Pendidikan Matematika
Universitas Sanata Dharma)
HALAMAN JUDUL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh:
Agnesia Purwita Sari
NIM: 151414013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok
mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk
sehari.”
Matius 6:34
Dengan penuh syukur, kupersembahkan skripsi ini untuk:
Yesus Kristus atas segala penyertaanNya hingga hari ini
Ibuku Sundari dan Bapakku Triwiyono yang selalu mendoakan dan
memberi semangat dalam berbagai hal
Bulikku Ambar Putri dan Omku Belasius Anyeq atas segala inspirasi,
motivasi, dan bimbingan untuk menjadi pribadi yang lebih baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Agnesia Purwita Sari. 2019. Analisis Kemampuan Berpikir Aljabar dan
Efikasi Diri dalam Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika (Studi Kasus
pada 7 Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma).
Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Kemampuan berpikir aljabar dan efikasi diri yang tinggi diperlukan oleh
mahasiswa yang dipersiapkan untuk menjadi calon pendidik. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) tingkat efikasi diri mahasiswa Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma dalam memecahkan masalah barisan
aritmetika, (2) tingkat kemampuan berpikir aljabar mahasiswa Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma dalam memecahkan masalah barisan
aritmetika, dan (3) hubungan tingkat efikasi diri dan tingkat kemampuan berpikir
aljabar mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma dalam
memecahkan masalah barisan aritmetika.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian
adalah 18 mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata
Dharma yang kemudian dipilih 7 mahasiswa yang mewakili tiap tingkatan efikasi
diri untuk dianalisis kemampuan berpikir aljabarnya. Penelitian ini diadakan bulan
Desember 2018 sampai Juli 2019. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui
hasil tes, kuesioner, dan wawancara. Jawaban tes dianalisis secara kulitatif untuk
mendeskripsikan kemampuan berpikir aljabar mahasiswa. Langkah-langkah yang
digunakan adalah: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan
kesimpulan. Hasil kuesioner efikasi diri dianalisis secara kuantitatif sederhana.
Wawancara digunakan untuk triangulasi data hasil tes dan kuesioner.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah (1) tingkat efikasi diri mahasiswa
masuk kategori tinggi (8 mahasiswa) dan sedang (10 mahasiswa). Tidak ada
mahasiwa yang tergolong memiliki efikasi diri rendah, (2) tingkat kemampuan
berpikir aljabar mahasiswaa masuk kategori tinggi semua, (3) hubungan tingkat
efikasi diri dan tingkat kemampuan berpikir aljabar mahasiswa adalah positif.
Mahasiswa dengan tingkat efikasi diri yang tinggi atau sedang memiliki tingkat
kemampuan berpikir aljabar yang tinggi.
Kata Kunci : Berpikir aljabar, Efikasi Diri, Memecahkan Masalah, Barisan
Arimatika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Agnesia Purwita Sari.. 2019. The Analysis of Algebraic Thinking Skills and
Self-Efficacy in Solving Arithmetic Sequence Problems (Study Case of 7
Students of Mathematics Education Study Program of Sanata Dharma
University. Thesis. Mathematics Education Study Program. Department of
Mathematics and Natural Sciences Education, Faculty of Teacher Training and
Education. Sanata Dharma University Yogyakarta.
Algebraic thinking skills and self-efficacy are needed by students who
prepared to become prospective educators. This study aims to describe: (1) the
level of self-efficacy of Mathematics Education Students of Sanata Dharma
University in solving arithmetic sequence problems, (2) the level of algebraic
thinking skills of Mathematics Education Students of Sanata Dharma University
in solving arithmetic sequence problems, and (3) the relationship between the
level of self-efficacy and the level of algebraic thinking skills of Mathematics
Education Students of Sanata Dharma University in solving arithmetic sequence
problems.
This research is a qualitative descriptive study. The research subjects
were 18 students of the Mathematics Education Study Program at Sanata Dharma
University who then selected 7 students representing each level of self-efficacy to
be analyzed their algebraic thinking skills. This research was conducted from
Desember 2018 to July 2019. Data in this study were collected through test
results, questionnaires, and interviews. The answers of the test are analyzed
qualitatively to describe students' algebraic thinking skills. The steps used are: (1)
data reduction, (2) data presentation, and (3) completion of conclusions. The
results of the questionnaire were made in a simple quantitative method. Interviews
were used to triangulate test results and questionnaires.
The results of the research obtained are (1) the level of self-efficacy of
students in the high category (8 students) and moderate (10 students). There are
no students who are classified as having low self-efficacy, (2) the level of
algebraic thinking skills of 7 students are high, (3) the relationship of the level of
self-efficacy and the level of algebraic thinking skills are positive. The students
with high level of algebraic thinking skills have high or moderate level of self-
efficacy.
Keywords: Algebraic Thinking, Self-Efficacy, Solving Problems, Arithmetics
Sequence
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa atas kasih dan berkatNya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kemampuan Berpikir Aljabar dan
Efikasi Diri Mahasiswa Semester 6 Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Sanata Dharma dalam Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Matematika.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik
berkat bantuan, bimbingan, dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh sebab itu,
penulis ingin mengucapkan terimakasih pada berbagai pihak yang telah
membimbing dan membantu, antara lain:
1. Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pengetahuan.
2. Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika.
3. Ibu Veronika Fitri Rianasari, M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis selama penyusunan skripsi.
4. Bapak Dewa Putu Wiadnyana Putra S.Pd., M.Sc. yang telah membantu dan
meluangkan waktunya untuk melakukan validasi instrumen penelitian.
5. Ibu Maria Suci Apriani S.Pd., M.Sc. yang telah membantu dan meluangkan
waktunya untuk melakukan validasi instrumen penelitian serta memberi
kesempatan kepada penulis untuk bertemu dengan mahasiswa yang mengikuti
mata kuliah pengajaran mikro.
6. Ibu Margaretha Madha Melissa, M.Pd. yang telah membantu dan meluangkan
waktunya untuk melakukan validasi instrumen penelitian.
7. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata
Dharma yang membimbing dan membagikan ilmunya kepada penulis selama
mengikuti perkuliahan di Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
8. Segenap staf sekretariat JPMIPA yang telah membantu penulis selama
perkuliahan di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata
Dharma.
9. Keluargaku terkasih: ibu Sundari, bapak Triwiyono, dan mas Yoga yang
selalu mendoakan dan memeri semangat dalam berbagai hal.
10. Bulik Ambar Putri dan Om Belasius Anyeq atas segala inspirasi, motivasi,
dan bimbingan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
11. Sahabat-sahabatku : Inge, Gristi, Vita, Uli, Dhyas yang telah membantu,
memberi semangat, dan nasihat hingga akhirnya skripsi ini dapat
terselesaikan dengan tepat waktu.
12. Teman-teman P.Mat angkatan 2015 untuk kebersamaan dan dinamika selama
masa studi.
13. Seluruh pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun
tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa banyak kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis memohon
maaf atas kesalahan yang ada dan terbuka terhadap kritik dan saran yang
membangun supaya penulisan skripsi ini menjadi lebih baik. Akhir kata, semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pendidikan.
Yogyakarta, 17 Juli 2019
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................ vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
ABSTRACT ....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 4
C. Rumusan Masalah ................................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian................................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 6
F. Batasan Masalah .................................................................................... 7
G. Penjelasan Istilah ................................................................................... 7
H. Sistematika Penulisan ............................................................................ 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................. 10
A. Berpikir Aljabar .................................................................................. 10
B. Berpikir Aljabar dalam Pemecahan Masalah ........................................ 16
C. Efikasi Diri .......................................................................................... 17
D. Hubungan Efikasi Diri dan Kemampuan Berpikir Aljabar ................... 23
E. Barisan Aritmetika .............................................................................. 25
F. Penelitian Relevan ............................................................................... 30
G. Kerangka Berpikir ............................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 36
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 36
B. Subyek Penelitian ................................................................................ 36
C. Bentuk Data ........................................................................................ 37
D. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 37
E. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 37
F. Instrumen Penelitian ............................................................................ 39
G. Validitas Instrumen ............................................................................. 44
H. Teknik Analisis Data ........................................................................... 44
I. Keabsahan Data .................................................................................. 53
J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian .......................................................... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN ................ 55
A. Deskripsi Penelitian ............................................................................. 55
B. Data Penelitian .................................................................................... 57
C. Analisis Data Penelitian ....................................................................... 57
D. Pembahasan....................................................................................... 140
E. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 147
A. Kesimpulan ....................................................................................... 147
B. Saran ................................................................................................. 149
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 150
LAMPIRAN .................................................................................................... 153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Komponen Berpikir Aljabar Menurut Kriegler ................................. 12
Tabel 2.2 Indikator Kegiatan Berpikir Aljabar Menurut Kieran ....................... 15
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Kuesioner ......................................................... 40
Tabel 3.2 Penskoran Item Skala Efikasi Diri.................................................... 41
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Soal Tes ............................................................................ 42
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Efikasi Diri ..................................... 43
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Kemampuan Berpikir Aljabar ......... 43
Tabel 3.6 Pedoman Penskoran Jawaban Tes .................................................... 47
Tabel 3.7 Norma Kategori Menurut Azwar...................................................... 48
Tabel 3.8 Norma Kategorisasi Tingkat Kemampuan Berpikir Aljabar ............. 49
Tabel 3.9 Norma Kategori Menurut Azwar...................................................... 51
Tabel 3.10 Norma Kategorisasai Tingkat Efikasi Diri........................................ 52
Tabel 3.11 Norma Kategori Menurut Azwar...................................................... 52
Tabel 4.1 Kategorisasi Tingkat Efikasi Diri Mahasiswa Dalam
Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika ....................................... 57
Tabel 4.2 Kategorisasi Skor Item Efikasi Diri Mahasiswa Dalam
Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika ....................................... 59
Tabel 4.3 Kategorisasi Item-Item Pernyataan Yang Dikaitkan Dengan
Indikator Efikasi Diri Mahasiswa Dalam Memecahkan .................... 59
Tabel 4.4 Analisis Hasil Wawancara Efikasi Diri Mahasiswa Dalam
Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika ....................................... 61
Tabel 4.5 Analisis Data Kemampuan Berpikir Aljabar Untuk Soal Nomor
1.a ................................................................................................... 65
Tabel 4.6 Analisis Data Kemampuan Berpikir Aljabar Untuk Soal Nomor
1.b ................................................................................................... 76
Tabel 4.7 Analisis Data Kemampuan Berpikir Aljabar Untuk Soal Nomor
1.c ................................................................................................... 86
Tabel 4.8 Analisis Data Kemampuan Berpikir Aljabar Untuk Soal Nomor
2.a ................................................................................................... 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 4.9 Analisis Data Kemampuan Berpikir Aljabar Untuk Soal Nomor
2.b ................................................................................................. 110
Tabel 4.10 Analisis Data Kemampuan Berpikir Aljabar Untuk Soal Nomor
2.c ................................................................................................. 127
Tabel 4.11 Tingkat Kemampuan Berpikir Aljabar Mahasiswa Dalam
Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika ..................................... 139
Tabel 4.12 Hubungan Antara Efikasi Diri Dan Kemampuan Berpikir Aljabar
Mahasiswa Dalam Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika........ 139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Aljabar Menurut Herbert and Brown ................ 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Kerangka Berpikir ........................................................................... 35
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian .......................................................................... 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. 1 Surat Ijin Penelitian Dari Kampus ........................................... 154
Lampiran A. 2 Surat Pernyataan Pelaksanaan Penelitian ................................. 154
Lampiran A. 3 Validasi Tes Kemampuan Berpikir Aljabar Dalam Memecahkan
Masalah Barisan Aritmetika .................................................... 155
Lampiran A.4 Validasi Pedoman Wawancara Semi Terstruktur Kemampuan
Berpikir Aljabar Dalam Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika
................................................................................................ 159
Lampiran A.5 Validasi Kuesioner Efikasi Diri Mahasiswa Dalam Memecahkan
Masalah Barisan Aritmetika .................................................... 162
Lampiran A.6 Validasi Pedoman Wawancara Semi Terstruktur Efikasi Diri
Mahasiswa Dalam Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika . 171
Lampiran B.1 Instrumen Soal Test Dan Kuesioner ........................................ 174
Lampiran B.2 Pedoman Wawancara .............................................................. 182
Lampiran B.2.1 Pedoman Wawancara Kemampuan Berpikir Aljabar
Mahasiswa Dalam Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika . 182
Lampiran B.2.2 Pedoman Wawancara Efikasi Mahasiswa Dalam
Memecahkan Masalah Barisan Aritmatika .............................. 184
Lampiran B.3 Kunci Jawaban ........................................................................ 186
Lampiran C.1 Lembar Jawaban Dan Kuesioner Mahasiswa ........................... 192
Lampiran C.2 Deskripsi Jawaban Mahasiswa ................................................ 204
Lampiran C.2.1 Deskripsi Jawaban Tes Mahasiswa Nomor 1.a ........................ 204
Lampiran C.2.2 Deskripsi Jawaban Tes Mahasiswa Nomor 1.b ........................ 215
Lampiran C.2.3 Deskripsi Jawaban Tes Mahasiswa Nomor 1.c ........................ 224
Lampiran C.2.4 Deskripsi Jawaban Tes Mahasiswa Nomor 2.a ........................ 234
Lampiran C.2.5 Deskripsi Jawaban Tes Mahasiswa Nomor 2.b ........................ 245
Lampiran C.2.6 Deskripsi Jawaban Tes Mahasiswa Nomor 2.c ........................ 254
Lampiran C.3 Tabel Data Kuesioner Efikasi Diri .......................................... 265
Lampiran C.4 Transkrip Wawancara ............................................................. 267
Lampiran C.4.1 Transkrip Wawancara S3 ........................................................ 267
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Lampiran C.4.2 Transkrip Wawancara S4 ........................................................ 270
Lampiran C.4.3 Transkrip Wawancara S5 ........................................................ 275
Lampiran C.4.4 Transkrip Wawancara S13 ...................................................... 279
Lampiran C.4.5 Transkrip Wawancara S14 ...................................................... 284
Lampiran C.4.6 Transkrip Wawancara S15 ...................................................... 287
Lampiran C.4.7 Transkrip Wawancara S18 ...................................................... 292
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aljabar merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang
berhubungan dengan fungsi, relasi, pemodelan, struktur, bahasa, serta
representasi (Warsitasari: 2015). Meskipun demikian, menurut Bell (167:
1996) aljabar bukanlah cabang ilmu matematika yang secara terpisah dapat
diidentifikasi sebab aljabar dapat muncul dalam cabang matematika
lainnya. Simbol, konsep, dan metode dalam aljabar dapat digunakan untuk
mengekspresikan generalisasi aritmetika, memecahkan masalah geometri,
menunjukkan elemen yang tidak diketahui, menyelesaikan dan
membangun hubungan dalam trigonometri, sebagai formula dalam
statistika dan pengukuran lainnya, dan masih banyak lagi (Bell: 1996).
Penggunaan aljabar dalam berbagai cabang ilmu matematika
lainnya menjadikan aljabar juga dipandang sebagai sebuah kemampuan
berpikir (Lew, 2004). Kemampuan tersebut disebut dengan kemampuan
berpikir aljabar. Menurut Kieran (2004), kemampuan berpikir aljabar
dapat diinterpretasikan sebagai sebuah pendekatan untuk situasi kuantitatif
yang menekankan aspek relasi umum menggunakan alat yang tidak harus
berupa simbol, tetapi dapat digunakan sebagai alat bantu kognitif untuk
mengenalkan dan mempertahankan wacana aljabar yang lebih tradisional.
Berpikir aljabar menggunakan pendekatan yang menekankan relasi umum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
untuk menyelesaikan suatu masalah kuantitatif. Simbol merupakan objek
penting dalam aljabar, namun simbol bukanlah satu-satunya alat bantu
dalam proses berpikir aljabar.
Menurut Permatasari and Harta (2018), berpikir aljabar juga
merupakan habit of mind. Dalam dunia pendidikan di Indonesia, peserta
didik mengembangkan kemampuan berpikir aljabarnya melalui
pembelajaran yang secara terus menerus. Jika berpikir aljabar sudah
menjadi sebuah habit of mind maka peserta didik akan lebih mudah
mengintegrasikan kemampuan itu untuk menyelesaikan masalah-masalah
dalam konteks dunia nyatanya. Artinya, berpikir aljabar sangat penting
bagi peserta didik dalam kesehariannya. Oleh sebab itu, peserta didik
harus mengembangkan kemampuan berpikir aljabarnya agar mampu
menyelesaikan masalah-masalah aljabar secara formal maupun yang dekat
dengan kehidupan sehari-hari sehingga memiliki kemampuan berpikir
aljabar yang baik.
Namun pada kenyatannya seorang mahasiswa calon guru
matematika pun belum tentu memiliki kemampuan berpikir aljabar yang
baik. Paridjo (2018) melakukan penelitian mengenai kemampuan berpikir
aljabar dengan subyek mahasiswa Pendidikan Matematika mengenai
kemampuan berpikir aljabar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
kemampuan berpikir aljabar mahasiswa masih lemah terutama
kemampuan dalam menggunakan matematika sebagai alat untuk fungsi
dan pemodelan matematika, aljabar sebagai bahasa, dan aljabar sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
representasi. Padahal kemampuan-kemampuan itu adalah kemampuan
yang diperlukan oleh guru dalam menguasai materi-materi matematika
yang akan diajarkan kepada peserta didik secara luas dan mendalam.
Dengan kata lain, kemampuan berpikir aljabar merupakan salah satu
modal penting untuk memenuhi kompetensi profesional seorang guru
matematika.
Selain harus memenuhi kompetensi profesional, mahasiswa calon
guru matematika juga harus memiliki kompetensi kepribadian yang baik.
Salah satunya adalah kepercayaan diri pada kemampuan yang dimilikinya.
Kepercayaan diri seseorang terhadap kemampuan yang dimiliki erat
kaitannya dengan efikasi diri. Menurut Bandura (dalam Mukhid, 2009),
efikasi diri adalah penilaian seseorang atas kemampuannya untuk
merencanakan dan melaksanakan tindakan yang mengarah pada
pencapaian tujuan tertentu. Efikasi diri mengacu pada keyakinan penilaian
diri berkenaan dengan kompetensi seseorang untuk sukses dalam tugas-
tugasnya. Mahasiswa dengan efikasi diri yang tinggi, biasanya akan lebih
mudah melampaui latihan-latihan yang diberikan kepadanya sehingga
cenderung memiliki prestasi akademik yang lebih tinggi dibandingkan
mahasiswa dengan efikasi diri yang rendah.
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas
Sanata Dharma merupakan mahasiswa yang dipersiapkan untuk menjadi
guru-guru yang memiliki kompetensi guru yang baik. Melalui berbagai
mata kuliah yang ditempuh, mahasiswa difasilitasi untuk mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
kemampuan dan kepercayaan dirinya sebagai modal untuk menjadi guru
yang kompeten. Oleh sebab itu, mahasiswa diharapkan memiliki
kemampuan dan efikasi diri yang baik.
Pada jenjang sekolah menengah, materi barisan aritmetika
merupakan salah satu materi yang dipelajari oleh peserta didik. Dalam
pemecahan masalah barisan arimetika, terdapat kegiatan seperti,
menggeneralisai pola dan merepresentasikan generalisasi. Berdasarkan
pengkategorian kegiatan berpikir aljabar menurut Kieran (2004),
menggeneralisasi pola dan merepresentasikannya masuk dalam kategori
kegiatan generasional. Artinya, ketika siswa mempelajari materi barisan
aritmetika, mereka juga melakukan kegiatan berpikir aljabar.
Berdasarkan uraian masalah di atas, peneliti ingin melakukan
penelitian mengenai kemampuan berpikir aljabar dan efikasi diri
mahasiswa dalam memecahkan masalah barisan aritmetika. Penelitian ini
akan dilaksanakan pada mahasiswa Pendidikan Matematika angkatan
2016/2017 Universitas Sanata Dharma.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, terdapat beberapa
permasalahan yang teridentifikasi, diantaranya adalah:
1. Mahasiswa calon guru matematika memiliki kemampuan berpikir
aljabar yang lemah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana tingkat efikasi diri mahasiswa Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma dalam memecahkan masalah
barisan aritmetika?
2. Bagaimana tingkat kemampuan berpikir aljabar mahasiswa Program
Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma dalam
memecahkan masalah barisan aritmetika?
3. Bagaimana hubungan tingkat efikasi diri dan tingkat kemampuan
berpikir aljabar mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Sanata Dharma dalam memecahkan masalah barisan
aritmetika?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan tingkat efikasi diri mahasiswa Program Studi
Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma dalam
memecahkan masalah barisan aritmetika.
2. Mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir aljabar mahasiswa
Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma
dalam memecahkan masalah barisan aritmetika.
3. Mendeskripsikan hubungan tingkat efikasi diri dan tingkat kemampuan
berpikir aljabar mahasiswa mahasiswa Program Studi Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Matematika Universitas Sanata Dharma dalam memecahkan masalah
barisan aritmetika.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-
pihak terkait sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat mengasah kemampuan peneliti dalam
mendeskripsikan kemampuan berpikir aljabar, efikasi diri, dan juga
menambah pengetahuan peneliti dalam materi barisan aritmetika.
2. Bagi dosen Pendidikan Matematika
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas
mengenai kemampuan berpikir aljabar dan efikasi diri mahasiswa
Pendidikan Matematika angkatan 2016/2017 Universitas Sanata
Dharma sehingga dapat digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran
yang dilakukan oleh dosen secara khusus yang berhubungan dengan
materi barisan aritmetika sehingga dapat lebih mengembangkan
kemampuan berpikir aljabar dan efikasi diri mahasiswa.
3. Bagi mahasiswaa Pendidikan Matematika
Penelitian ini diharapkan dapat memacu mahasiswa dalam
menumbuhkan efikasi diri dan mengembangkan kemampuan berpikir
aljabarnya dalam memecahkan masalah barisan aritmetika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
F. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa masalah yang dibatasi,
yaitu:
1. Mahasiswa yang menjadi subyek penelitian adalah 7 mahasiswa
Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma
yang telah mengikuti kuliah Pembelajaran Matematika SMA.
2. Masalah matematika yang akan dipecahkan hanya masalah barisan
aritmetika.
3. Kemampuan mahasiswa yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
kemampuan berpikir aljabar dalam memecahkan masalah barisan
aritmetika.
4. Efikasi diri mahasiswa yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
efikasi diri dalam memecahkan masalah barisan aritmetika.
G. Penjelasan Istilah
Beberapa istilah akan diuraikan dengan harapan dapat mengurangi
kesalahan penafsiran terhadap judul serta isi dari skripsi penelitian ini.
Istilah-istilah tersebut antara lain:
1. Aljabar
Aljabar adalah cabang ilmu matematika yang berhubungan dengan
relasi, fungsi, pemodelan, bahasa, dan representasi.
2. Berpikir Aljabar
Berpikir aljabar adalah proses mental dalam menyelesaikan masalah
kuantitatif dengan menganalisis hubungan serta simbol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Efikasi Diri
Efikasi diri adalah keyakinan seseorang dengan kemampuan yang
dimilikinya untuk dapat sukses dalam tugas yang dihadapinya.
4. Barisan Aritmetika
Barisan aritmetika adalah barisan bilangan dengan beda antara dua
suku yang berdekatan sama.
H. Sistematika Penulisan
Dalam sub bab ini akan dipaparakan sistematika penulisan laporan
penelitian yang bertujuan untuk mempermudah pemahaman dan
penelaahan penelitian. Laporan penelitian ini terdiri dari lima bab,
masing-masing bab akan diuraikan secara singkat sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan pendahuluan mengenai latar belakang masalah,
identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, batasan istilah, penjelasan istilah, dan sistematika
penulisan.
2. BAB II KAJIAN TEORI
Dalam bab ini dipaparkan secara terperinci teori-teori apa saja yang
digunakan dalam penelitian ini yang memuat teori mengenai berpikir
aljabar, berpikir aljabar dalam pemecahan masalah, efikasi diri,
hubungan efikasi diri dan kemampuan berpikir aljabar, dan materi
yang digunakan dalam penelitian yaitu barisan arimetika.
3. BAB III METODE PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Bab ini berisi mengenai jenis penelitian yang digunakan, subyek
penelitian, bentuk data, tempat dan waktu penelitian, metode
pengumpulan data, instrumen yang digunakan dalam penelitian,
penjelasan singkat mengenai validasi instrumen, teknik analisis data
penelitian, keabsahan data, dan prosedur pelaksanaan penelitian.
4. BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai deskripsi singkat mengenai
penelitian, data penelitian, analisis data, pembahasan yang menjawab
rumusan masalah pada BAB I, dan keterbatasan penelitian.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan yang diambil berdasarakan pembahasan
dalam BAB 4 dan saran untuk mahasiswa serta saran untuk peneliti
selanjunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Berpikir Aljabar
Aljabar merupakan cabang matematika yang berhubungan dengan
kajian kuantitas, hubungan, dan struktur yang terbentuk (Warsitasari,
2015). Penyajian simbolik kuantitas serta operasi-operasinya, meliputi
persamaan-persamaan mengawali kajian dasar aljabar. Simbol-simbol
dalam aljabar digunakan untuk merepresentasikan bilangan secara umum
sebagai alat untuk menyederhanakan masalah.
Berbeda dengan Warsitasari, Lew (2004) lebih luas dalam
mendefinisikan aljabar. Aljabar tidak hanya didefinisikan sebagai kajian
kuantitas, hubungan, dan struktur, namun juga didefinisikan sebagai
sebuah cara berpikir. Dalam aljabar, terdapat kegiatan menyelesaikan
persamaan-persamaan, menganalisis hubungan-hubungan fungsional, dan
menentukan struktur dari sistem representasi yang mana terdiri dari
ekspresi dan relasi. Kegiatan tersebut bukanlah tujuan utama dari aljabar
melainkan sebagai alat yang digunakan untuk percontohan dalam
menghadapi masalah di dunia nyata dan menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan berbagai situasi. Aljabar lebih dari sekedar alat. Aljabar
merupakan cara berpikir.
Pandangan bahwa aljabar merupakan cara berpikir melahirkan
istilah berpikir aljabar. Ameron (dalam Warsitasari, 2015) mendefinisikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
berpikir aljabar adalah suatu proses mental seperti penalaran sesuatu yang
tidak diketahui, menggeneralisasi dan memformalkan hubungan-hubungan
antara besaran-besaran serta pengembangan konsep variabel. Sementara
itu, Kieran (1993) berpendapat bahwa berpikir aljabar dapat diartikan
sebagai sebuah pendekatan untuk situasi kuantitatif yang menekankan
aspek relasi umum menggunakan alat yang tidak harus berupa simbol,
namun dapat digunakan sebagai alat bantu kognitif untuk mengenalkan
dan mempertahankan wacana aljabar sekolah yang lebih tradisional.
Berpikir aljabar merupakan cara untuk memahami aljabar melalui situasi
yang berhubungan dengan relasi antar kuantitas dengan atau tanpa
menggunakan simbol berupa huruf. Namun tujuan akhirnya tetap untuk
memahami aljabar yang lebih formal.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
berpikir aljabar adalah suatu proses mental dalam penalaran sesuatu yang
tidak diketahui, membuat relasi antar kuantitas seperti menggeneralisasi
pola dan memformalkannya, serta pemahaman konsep variabel dan
ekspresi variabel. Berpikir aljabar tidak selalu eksklusif digunakan dalam
aljabar saja tetapi juga dalam memecahkan masalah dunia nyata dan
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan berbagai situasi.
Radford (dalam Paridjo, 2018) menyebutkan tiga karakteristik
berpikir aljabar yang membedakan berpikir jenis ini dengan cara berpikir
yang lain, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
1. Seseorang berurusan dengan sesuatu yang tidak pasti sesuai dengan
objek dasar aljabar seperti yang tidak diketahui, variabel, dan
parameter.
2. Objek yang tidak pasti ditangani secara analitis.
3. Penggunaan simbol tertentu untuk mendesain objek tersebut.
Menurut Kriegler (2007: 1), terdapat dua komponen dalam berpikir
aljabar yaitu: (1) pengembangan alat berpikir matematik, (2) dan studi ide
yang mendasari aljabar. Alat berpikir matematik yang dimaksud terdiri
dari tiga kemampuan yaitu kemampuan pemecahan masalah, kemampuan
representasi, dan kemampuan penalaran kuantitatif. Sedangkan ide yang
mendasari aljabar terdiri dari tiga domain yaitu aljabar sebagai generalisasi
aritmetika, aljabar sebagai bahasa matematika, dan aljabar sebagai alat
untuk fungsi untuk memodelkan matematika. Ide yang mendasari aljabar
mewakili domain konten dimana alat berpikir aljabar berkembang.
Artinya, perkembangan kemampuan seseorang dalam pemecahan masalah,
representasi, dan penalaran kuantitatif dapat dilihat dari bagaimana ia
menggeneralisasi aritmetika, memahami konsep variabel dan ekspresi
variabel, serta fungsi dan pemodelan matematika sebagai ide dasar aljabar.
Komponen berpikir aljabar menurut Kriegler tersebut dapat dilihat
lebih jelas pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. 1 Komponen Berpikir Aljabar menurut Kriegler (2007)
Komponen Berpikir
Aljabar Keterangan
Kemampuan Pemecahan
Masalah
Menggunakan strategi pemecahan masalah
Mencari berbagai pendekatan/ berbagai solusi
Kemampuan Representasi Menampilkan hubungan secara visual, simbol,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
numerik, dan verbal
Mengartikan berbagai bentuk representasi
Menafsirkan informasi dalam representasi
Kemampuan Penalaran
Kuantitatif
Menganalisis masalah untuk menggali dan
mengukur hal penting
Penalaran induktif dan deduktif
Aljabar sebagai bentuk
generalisasi aritmetika
Secara konseptual berdasarkan strategi
penghitungan
Rasio dan proporsi
Estimasi
Aljabar sebagai bahasa
matematika
Arti dari variabel dan ekspresi variabel
Arti dari solusi
Memahami dan menggunakan sifat sistem
bilangan
Membaca, menulis, memanipulasi angka dan
simbol menggunakan kaidah aljabar
Menggunakan representasi simbol ekuivalensi
untuk memanipulasi rumus, ekspresi, persamaan, dan pertidaksamaan
Aljabar sebagai alat untuk
fungsi dan pemodelan matematika
Mencari, mengekspresikan, menggeneralisasi
pola, dan aturan dalam konteks dunia nyata
Merepresentasikan ide matematis menggunakan persamaan, tabel, grafik, atau
kata-kata
Bekerja dengan pola input atau output
Mengembangkan kemampuan menggambar koordinat
Sementara itu, Kieran (2004: 141) mengkategorikan aljabar
sekolah berdasarkan kegiatan yang dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Kegiatan Generasional
Kegiatan generasional dalam aljabar meliputi pembentukan ekspresi
dan persamaan yang mana ekspresi dan persamaan itu adalah objek
aljabar. Ciri khasnya adalah: i) persamaan memuat sesuatu yang tidak
diketahui yang merepresentasikan situasi masalah, ii) ekspresi
generalisasi dari pola geometri atau barisan bilangan, iii) ekspresi dari
aturan yang mengatur hubungan numerik. Objek mendasar dari
ekspresi dan persamaan adalah variabel dan sesuatu yang tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
diketahui, jadi ini juga termasuk dalam aktivitas generasional aljabar,
seperti halnya tanda sama dengan, sesuatu yang tidak diketahui, dan
notasi dari solusi persamaan. Banyak dari pembentukan makna untuk
objek aljabar berada dalam kegiatan ini.
2. Kegiatan Transformasional
Tipe kegiatan aljabar yang kedua adalah kegiatan transformasional
(berbasis aturan), melingkupi mengenali bentuk aljabar,
memfaktorkan, menjabarkan, substitusi, menjumlahkan dan
mengalikan ekspresi polinomial, menyelesaikan persamaan,
menyederhanakan ekspresi, bekerja dengan ekspresi ekuivalen dan
persamaan, dan lain-lain. Kegiatan tipe ini berkaitan dengan mengubah
bentuk dari sebuah ekspresi atau persamaan dalam rangka
mempertahankan ekuivalensi.
3. Kegiatan Level Meta-Global
Dalam kegiatan ini, aljabar digunakan sebagai alat tetapi tidak
digunakan secara eksklusif untuk aljabar. Kegiatan yang termasuk
dalam kegiatan global meta-level antara lain memecahkan masalah,
memodelkan, melihat struktur, mempelajari perubahan,
menggeneralisasikan, menganalisis hubungan, memberikan alasan,
membuktikan, dan memprediksi yang mana kegiatan-kegiatan ini bisa
saja tidak melibatkan aljabar sama sekali. Meskipun demikian,
memisahkan kegiatan global meta-level dengan aljabar akan
menghilangkan beberapa konteks yang dimiliki untuk menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
aljabar. Sesungguhnya, kegiatan ini esensial untuk kegiatan aljabar
yang lain, khususnya untuk membangun makna dalam kegiatan
generasional.
Kegiatan berpikir aljabar menurut Kieran tersebut dapat dilihat
lebih jelas pada tabel di bawah ini.
Tabel 2. 2 Indikator Kegiatan Berpikir Aljabar menurut Kieran (2004)
Kegiatan Berpikir Aljabar Indikator Berpikir Aljabar
Generasional
Merepresentasikan masalah menggunakan
persamaan yang memuat sesuatu yang tidak
diketahui
Memahami ekspresi generalisasi yang muncul dari pola geometri dan barisan bilangan
Memahami ekspresi aturan yang berkaitan
dengan numerik
Memahami makna dari variabel, sesuatu yang
tidak diketahui, tanda “=”, dan notasi
penyelesaian masalah.
Transformasional
Mengenali bentuk-bentuk aljabar
Memfaktorkan
Menjabarkan
Mensubstitusikan
Menjumlahkan dan mengalikan dua atau lebih
polinomial
Menyelesaikan persamaan
Menyederhanakan ekspresi
Mengubah ekspresi atau persamaan menjadi
ekspresi atau persamaan yang ekuivalen
Level Meta-Global
Memecahkan masalah
Memodelkan
Melihat struktur
Mempelajari perubahan
Menggeneralisasikan
Menganalisis hubungan
Menalar
Membuktikan
Memprediksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
B. Berpikir Aljabar dalam Pemecahan Masalah
Polya (dalam Sumarmo, 1994) mendefinisikan pemecahan masalah
sebagai suatu usaha untuk mencari jalan keluar dari suatu kesulitan untuk
mencapai tujuan yang tidak dengan segera diperoleh. Terdapat empat
langkah pemecahan masalah yang dikemukakan Polya, yaitu:
Langkah 1: Memahami masalah yang meliputi mengidentifikasi informasi
yang diketahui dan yang ditanyakan, mengidentifikasi kecukupan
informasi, dan memodelkan.
Langkah 2: Menyusun rencana atau strategi pemecahan masalah.
Langkah 3: Melaksanakan rencana, termasuk memeriksa langkah-langkah
pemecahan yang telah disusun apakah sudah benar atau belum.
Langkah 4: Memeriksa kembali hasil yang diperoleh, meliputi pengujian
terhadap pemecahan yang dihasilkan.
Kirkley (2003) mengungkapkan bahwa proses berpikir yang terdiri
dari berbagai kemampuan dan tindakan kognitif terwujud dalam
pemecahan masalah. Menurut Bednarz (1996), pemecahan masalah
memerankan peran penting dalam mengembangkan kemampuan berpikir
aljabar. Selain itu, pemecahan masalah juga dapat digunakan untuk
memeriksa munculnya model berpikir aljabar dan karakterisitiknya.
Herbert and Brown (2000) menggambarkan kerangka berpikir
aljabar dalam pemecahan masalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Aljabar Menurut Herbert and Brown
Berdasarkan diagram di atas, berpikir aljabar adalah berpikir
dengan melakukan analisis terhadap suatu situasi dengan alat berpikir
berupa alat dan simbol matematika melalui tiga aktivitas. Ketiga aktivitas
tersebut adalah: (1) mengidentifikasi dan memahami informasi dari situasi
yang dilakukan dengan cara menganalisis situasi dengan menentukan
informasi yang berguna dan tidak berguna yang dapat digunakan untuk
menghadapi situasi yang diberikan, (2) menyajikan kembali informasi
secara matematis yang diperoleh dari aktivitas yang pertama disajikan
dalam simbol-simbol matematis yang berupa kata, diagram, grafik, tabel,
dan persamaan, dan (3) menafsirkan dan menerapkan temuan matematika,
seperti mencari pemecahan untuk yang tidak diketahui, pengujian dugaan,
dan mengidentifikasi hubungan fungsional untuk situasi yang sama dan
situasi yang baru yang terkait.
C. Efikasi Diri
1. Pengertian Efikasi Diri
Bandura (dalam Mukhid, 2009: 108) mendefinisikan efikasi
diri sebagai penilaian seseorang atas kemampuan untuk merencanakan
Situasi
Representasi
Matematis
Temuan
Matematika
Analisis
Matematis
Menganalisis Menafsirkan dan
Menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dan melaksanakan tindakan yang mengarah pada pencapaian tujuan
tertentu. Istilah efikasi diri mengacu pada keyakinan tentang
kemampuan seseorang untuk mengorganisasikan dan melaksanakan
tindakan untuk pencapaian hasil. Dapat dikatakan bahwa efikasi diri
adalah keyakinan penilaian diri berkenaan dengan kemampuan
seseorang untuk sukses dalam tugas-tugasnya.
Menurut Erel (2000: 15), efikasi diri adalah keyakinan
persuasif yang sangat utama tentang kemampuan seseorang bahwa ia
dapat mengatur tingkat fungsi dan peristiwa yang dapat mempengaruhi
hidupnya. Efikasi diri tidak disimpulkan sebagai keterampilan individu
tetapi sebagai persepsi seseorang tentang apa yang dapat ia lakukan
dengan kemampuan yang mereka miliki. Tiga aspek utama yang harus
dipahami tentang efikasi diri, yaitu persepsi kemampuan seseorang
untuk melakukan tugas tertentu, elemen dinamis yang dapat berubah
seiring waktu, dan mobilisasi efikasi diri mempengaruhi kinerja.
Sehingga, seseorang dengan kemampuan yang sama belum tentu
menunjukkan tingkat kinerja yang sama juga.
Sementara itu, dalam publikasi The Education Hub (2018),
efikasi diri didefinisikan sebagai penilaian yang dibuat seseorang
mengenai kapabilitas diri untuk menyelesaikan tugas di masa yang
akan datang. Efikasi diri yang tinggi adalah kepercayaan diri atau
kekuatan dari keyakinan bahwa seseorang dapat mempelajari dan
mengalami kesuksesan dalam belajar. Siswa cenderung menghindari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tugas yang melampaui kemampuan mereka dan mencari tugas dimana
ia dapat sukses mengerjakannya. Oleh sebab itu, efikasi diri
mempengaruhi kegiatan mana yang siswa akan pilih atau hindari,
seberapa besar usaha yang akan dilakukan, seberapa besar ketahanan
yang dimiliki, dan seberapa lama akan gigih mengerjakan tugas.
Berdasarkan dari beberapa definisi efikasi diri di atas, dapat
disimpulkan bahwa efikasi diri adalah keyakinan seseorang untuk
mampu melakukan dan menyelesaikan tugas yang diberikan di masa
datang. Keyakinan tersebut dapat berubah seiring berjalannya waktu.
Menurut Bandura (1991), individu yang memiliki efikasi tinggi
akan mencapai suatu kinerja yang lebih baik karena individu ini
memiliki motivasi yang kuat, tujuan yang jelas, emosi yang stabil, dan
kemampuannya untuk memberikan kinerja atas aktivitas atau perilaku
dengan sukses. Sementara itu, individu yang memiliki efikasi diri yang
rendah cenderung tidak mau berusaha atau lebih menyukai kerjasama
dalam situasi yang sulit dan tingkat kompleksitas yang tinggi.
Siswa dengan efikasi diri yang tinggi akan menikmati
tantangan, tahan akan kegagalan, memiliki usaha yang lebih, dan akan
menetapkan target yang tinggi. Sementara itu, siswa dengan efikasi
diri yang rendah akan menghindari tugas yang sulit dan memiliki
komitmen yang rendah pada tujuan. Penilaian efikasi siswa berguna
untuk memperkuat kepercayaannya dalam melakukan dengan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tugasnya. Hal ini dapat mendorong lebih besar usaha dan hasil yang
didapatnya dalam belajar.
2. Dimensi Efikasi Diri
Menurut Gibson (1997), konsep efikasi diri atau keberhasilan diri
merupakan keyakinan bahwa seseorang dapat berprestasi baik dalam
satu situasi tertentu. Keberhasilan diri mempunyai tiga dimensi yaitu:
tingginya tingkat kesulitan tugas seseorang yang diyakini masih dapat
dicapai, keyakinan pada kekuatan, dan generalisasi yang berarti
harapan dari sesuatu yang telah dilakukan.
Sementara itu, Bandura (1997: 43) juga membagi efikasi diri
menjadi tiga dimensi, yaitu:
a. Dimensi Level
Level berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas yang seseorang
percaya dapat ia capai. Tingkat kesulitan tugas merepresentasikan
berbagai derajat tantangan atau halangan untuk sukses dalam
melakukan suatu tugas. Persepsi efikasi dari tiap individu dapat
berbeda terhadap suatu tugas yang sama. Ada yang merasa bahwa
tugas yang diberikan merupakan tuntutan sederhana, namun juga
ada yang merasa tugas tersebut adalah tuntutan yang cukup sulit,
atau bahkan ada yang merasa itu merupakan tuntutan yang berat.
Jika tidak ada rintangan untuk mengatasi dan tugas mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
diselesaikan, ia memiliki persepsi efikasi diri yang tinggi dalam
melakukan tugas itu.
b. Dimensi Generality
Keyakinan seseorang untuk dapat berhasil melakukan berbagai
tugas atau hanya beberapa tugas tertentu merupakan inti dari
generality. Generality bervariasi, termasuk tingkat kemiripan
tugas-tugas, klasifikasi pernyataan dimana kemampuan
diekspresikan (sikap, kognitif, afektif), mutu dari situasi, dan
karakteristik seseorang terhadap siapa sikap ditujukan.
c. Dimensi Strength
Keyakinan seseorang tentang seberapa kuat atau lemah dirinya
dalam melakukan tugas yang diberikan erat kaitannya dengan
dimensi strength. Seseorang yang memiliki keyakinan gigih dalam
kemampuannya akan bertekun dalam usaha meskipun ada
kesulitan maupun rintangan. Ia tidak mudah kewalahan dalam
menghadapi rintangan. Ambang batas keyakinan diri dibutuhkan
untuk mencoba suatu tindakan, tetapi keyakinan akan kekuatannya
akan menghasilkan upaya yang sama.
3. Sumber Efikasi Diri
Bandura dalam Bong dan Skaalvik (6: 2003) menyebutkan
kepercayaan efikasi diri seseorang dibangun dari empat sumber
informasi utama yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
a. Enactive Mastery Experience (Pengalaman Penguasaan yang
Menetap)
Pengalaman seseorang dengan tugas-tugas tertentu memberikan
sumber informasi yang paling dapat diandalkan untuk keyakinan
efikasi. Keberhasilan memperkuat efikasi diri seseorang,
sedangkan kegagalan yang berulang akan melemahkan efikasi diri.
Orang dengan efikasi diri kuat yang dibangun dari keberhasilan di
masa lalu, diyakini tahan terhadap kegagalan sementara. Ia akan
mudah bangkit lagi bila menghadapi kegagalan.
b. Vicarious Experience (Pengalaman orang lain yang seolah-olah
dialami sendiri)
Individu membangun keyakinan efikasi dirinya berdasarkan
pengalaman orang lain yang serupa dengan tugas yang sedang ia
kerjakan. Dengan demikian, modeling berfungsi sebagai sumber
efikasi diri yang efektif. Pengalaman orang lain memberikan
pengaruh yang lebih besar pada pembentukan efikasi diri ketika
tidak ada ukuran absolut kecukupan dan ketika seseorang merasa
ada kesamaan antara model dan diri mereka sendiri. Ketika melihat
orang lain berhasil melakukan suatu tugas yang sama dengan tugas
yang individu sedang kerjakan, individu tersebut akan semakin
yakin bahwa ia juga dapat berhasil melakukan tugas tersebut.
sebaliknya, jika model gagal dalam melakukan tugas maka efikasi
diri individu tersebut akan turun. Semakin individu merasa mirip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dengan model, maka perilaku individu semakin dipengaruhi oleh
model.
c. Verbal Persuasion (Persuasi verbal)
Individu yang mendapatkan persuasi verbal dari orang lain bahwa
ia mampu melakukan tugas yang diberikan, akan memiliki
keyakinan lebih besar untuk berhasil dalam melakukan tugasnya.
Orang yang efektif menyampaikan persuasi verbal adalah orang
yang dianggap kompeten dalam bidangnya.
d. Physiological and Emotional Ques (Keadaan fisiologis dan
emosional)
Keadaan pada individu yang berubah seperti berkeringat lebih,
jantung berdebar, sakit, nyeri, dan perubahan suasana hati akan
mempengaruhi keyakinan efikasi diri seseorang. Keadaan itu
merupakan tanda-tanda adanya kecemasan dalam diri seseorang
untuk gagal dalam melakukan tugas yang diberikan. Tanda-tanda
itu dapat merusak kepercayaan dirinya untuk berhasil dalam
melakukan tugas.
D. Hubungan Efikasi Diri dan Kemampuan Berpikir Aljabar
Peneliti belum menemukan teori yang komprehensif yang
membahas mengenai hubungan antara efikasi diri dan kemampuan
berpikir aljabar. Namun demikian, sudah banyak penelitian yang
membahas mengenai hubungan antara efikasi diri dengan kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
pemecahan masalah. Seperti telah dibahas dalam bagian terdahulu,
kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu komponen dalam
kemampuan berpikir aljabar.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Collins (dalam
Mukhid, 2009) diungkapkan bahwa peserta didik yang mempunyai
kemampuan matematika, memiliki efikasi diri yang lebih kuat. Mereka
lebih cepat membuat strategi, memecahkan masalah lebih cepat, memilih
mengerjakan kembali masalah yang belum dipecahkan, dan melakukannya
dengan lebih akurat daripada peserta didik dengan kemampuan yang sama
namun meragukan efikasi dirinya. Kemampuan pemecahan masalah
merupakan salah satu komponen dalam berpikir aljabar yang mana
kemampuan berpikir aljabar juga merupakan kemampuan matematika
sehingga dapat dikatakan bahwa semakin kuat efikasi diri akan
kemampuan berpikir aljabar yang dimiliki semakin cepat, akurat, dan
tekun dalam memecahkan masalah.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Jatisunda (2017)
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan kuat antara
kemampuan pemecahan masalah dan efikasi diri matematis peserta didik.
Artinya, semakin tinggi skor kemampuan pemecahan masalah, semakin
tinggi pula efikasi diri matematis peserta didik. Hal ini juga sejalan dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Somawati (2018). Hasil penelitian
menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara efikasi diri
terhadap kemampuan pemecahan masalah. Hal ini berarti bahwa dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
menyelesaikan pemecahan masalah matematika, semakin tinggi efikasi
peserta didik maka semakin mudah dalam memecahkan masalah
matematika.
Dari hasil penelitian tersebut, peneliti memiliki sebuah dugaan
bahwa efikasi diri dan kemampuan berpikir aljabar dalam pemecahan
masalah matematika memiliki hubungan yang positif. Seseorang dengan
kemampuan berpikir aljabar yang tinggi cenderung memiliki efikasi diri
yang tinggi dalam memecahkan masalah.
E. Barisan Aritmetika
Materi barisan aritmetika yang dituliskan pada sub-bab ini
merupakan hasil kajian peneliti dari modul yang berjudul Aritmethic and
Progression yang diunduh dari www.mathcentre.ac.uk dan buku
elektronik berjudul Methods of Solving Sequence and Series Problems
yang ditulis oleh Grigorieva (2016).
Barisan bilangan adalah sebuah fungsi dengan domain bilangan
asli ℕ = {1,2,3, … } dan range (daerah hasil) fungsi bilangan real (ℝ).
Notasi dari definisi barisan adalah 𝑓: ℕ → ℝ. Output dari sebuah barisan
adalah suku; “suku ke-n” adalah bilangan real yang berasosiasi dengan
bilangan asli dan biasanya ditulis 𝑎𝑛. Dalam ungkapan “suku ke-n”, n
disebut dengan indeks. Inisial indeks adalah istilah untuk indeks pertama.
Barisan dapat ditulis dalam beberapa cara, yaitu:
𝑎1, 𝑎2, 𝑎3, …
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
𝑎𝑛
{𝑎𝑛}𝑛=1∞
{𝑓(𝑛)}𝑛=1∞
(𝑓(𝑛))𝑛∈ℕ
Sebagai catatan, biasanya domain sebuah barisan adalah ℕ dan
ℤ≥0. Tetapi tergantung dari konteks, bisa lebih mudah sebuah barisan
untuk mulai dari domain yang lain, seperti beberapa bilangan negatif.
Berikut ini adalah dua contoh barisan bilangan yang bisa ditemui.
1, 3, 5, 7, ...
dan
0, 10, 20, 30, 40, ...
Ini cukup mudah untuk melihat kedua barisan bilangan di atas
dibentuk. Keduanya dimulai dengan suku pertama tertentu dan kemudian
untuk mendapatkan suku berikutnya hanya perlu menambahkan sebuah
bilangan tetap pada suku sebelumnya. Pada barisan bilangan yang
pertama, suku selanjutnya didapatkan dengan menambahkan 2 pada suku
sebelumnya, dan pada barisan bilangan kedua menambahkan 10. Sehingga
selisih dari setiap suku yang berurutan pada setiap barisan bilangan adalah
konstan. Setiap barisan yang seperti ini disebut dengan barisan aritmetika.
Barisan aritmetika adalah barisan bilangan yang beda antara dua
suku yang berurutan pada barisan bilangan tersebut adalah sama. Beda
yang dimaksud adalah selisih antara dua suku yang berurutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Contoh 2.1
Diberikan empat suku pertama sebuah barisan bilangan seperti berikut.
𝑎1 = 10, 𝑎2 = 14, 𝑎3 = 18, 𝑎4 = 22, … Tentukan persamaan untuk
suku ke-𝑛.
Pembahasan.
Barisan bilangan tersebut memiliki aturan 𝑎𝑛 = 6 + 4𝑛. Setiap dua suku
yang berurutan pada barisan bilangan tersebut memiliki selisih yang sama
yaitu empat.
Secara umum, sebuah barisan aritmetika yang memiliki beda b
dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑎𝑛 = 𝑎1 + (𝑛 − 1)𝑏
Namun sebuah barisan aritmetika dapat juga dituliskan secara
rekursif dengan nilai suku pertama 𝑎1 dan menggunakan aturan 𝑎𝑛 =
𝑎𝑛−1 + 𝑏.
Meskipun sering kurang mendapat penekanan dari guru
matematika, materi barisan aritmetika memiliki aplikasi konkrit dalam
hidup sehari-hari. Aplikasi konkrit tersebut membutuhkan kemampuan
untuk menerapkan konsep variabel dan proses generasional. Sebagai
contoh, di bawah ini disajikan masalah berserta penyelesainnya.
Contoh 2.2.
Sebuah swalayan di Yogyakarta memiliki promo yaitu
memberikan secara gratis produk beras lokal kemasan 5 kg kepada para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
pelanggan pertama yang datang setiap harinya (tiap pelanggan
mendapatkan 1 kemasan). Pada hari pertama promo yaitu tanggal 3 Juli
2019, supermarket memberikan 200 kemasan beras dan pada hari-hari
berikutnya hanya memberikan 12 kemasaan hingga promo berakhir.
a. Berapa kilogram beras yang sudah diberikan secara gratis kepada
pelanggan hingga hari ke-7 (masih dalam periode promo) sejak hari
pertama promo berlangsung?
b. Berapa kilogram beras yang sudah diberikan secara gratis kepada
pelanggan hingga tanggal x Juli 2019 (masih dalam periode promo)
sejak hari pertama promo berlangsung?
c. Jika pada hari terakhir beras yang telah diberikan secara gratis kepada
pelanggan sejak hari pertama promo adalah 2020 kilogram, pada
tanggal berapakah promo itu berakhir?
Pembahasan.
a.
Tgl (Juli) 3 4 5 6 7 8 9
Hari ke- 1 2 3 4 5 6 7
Beras
(kemasan) 200 212 224 236 348 260 272
Berdasarkan tabel di atas, pada hari ke-7 sejak promo berlangsung
sudah diberikan 272 kemasan. Karena tiap kemasan berisi 5 kilogram
beras, sehingga:
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑠 = 272 × 5 = 1360
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Jadi, beras yang sudah diberikan secara gratis kepada pelanggan
hingga hari ke-7 sejak promo berlangsung adalah 1360 kilogram.
b. Diketahui:
Berat beras tiap kemasan= 5 kg
Banyak beras kemasan yang diberikan hari pertama= 200
Banyak beras kemasan yang diberikan hari-hari selanjutnya= 12
Tanggal dalam periode promo=𝑥
Misal, berat beras sejak 3 Juli hingga tanggal tertentu yang sudah
diberikan kepada pelanggan (dalam kg)=𝑈𝑥,
Maka,
Berat beras = (Banyak beras kemasan yang diberikan hari pertama +
(tanggal promo berlangsung - tanggal awal promo)× Banyak beras
kemasan yang diberikan hari-hari selanjutnya) )× berat beras tiap
kemasan
𝑈𝑥 = (200 + (𝑥 − 3)12) × 5
𝑈𝑥 = (200 + 12𝑥 − 36) × 5
𝑈𝑥 = (164 + 12𝑥) × 5
𝑈𝑥 = 820 + 60𝑥
Jadi, berat beras yang sudah diberikan secara gratis kepada pelanggan
hingga tanggal x Juli 2019 (masih dalam periode promo) sejak hari
pertama promo berlangsung dapat dihitung dengan 𝑈𝑥 = 820 + 60𝑥.
c. Diketahui:
𝑈𝑥 = 2020
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Persamaan dari soal b 𝑈𝑥 = 820 + 60𝑥
Penyelesaian:
𝑈𝑥 = 820 + 60𝑥
2020 = 820 + 60𝑥
2020 − 820 = 60𝑥
1200
60= 𝑥
𝑥 = 20
Jadi, promo itu berakhir pada tanggal 20 Juli 2019.
F. Penelitian Relevan
Berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu yang relevan
dengan penelitian ini.
1. Penelitian yang dilakukan oleh Warsitasari (2015)
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif-deskriptif
selaras dengan tujuan penelitiannya yaitu untuk mendeskripsikan profil
berpikir aljabar siswa dalam pemecahan masalah matematika. Masalah
yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah masalah yang
berkaitan dengan pola bilangan. Instrumen utama penelitian adalah
peneliti dan instrumen pendukung berupa: (1) soal Tes Kemampuan
Matematika (TKM) yang terdiri dari lima soal uraian adaptasi dari soal
matematika Ujian Nasional SMP 201, (2) soal Tes Pemecahan
Masalah (TPM) yang berupa soal uraian mengenai pola bilangan
adaptasi dari Karmol dan Har (2010). Soal ini digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
mengeksplorasi munculnya profil berpikir aljabar siswa, dan (3)
pedoman wawancara yang berisi garis besar pertanyaan mengenai
proses pemecahan masalah. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII
SMPN I Trenggalek yang terdiri dari siswa dengan kemampuan tinggi,
sedang, dan rendah berdasarkan kriteria tes kemampuan matematika.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kemampuan
matematika tinggi berpikir aljabar pada setiap tahapan pemecahan
masalah, sedangkan siswa kemampuan matematika sedang dan rendah
tidak selalu berpikir aljabar dalam setiap tahapan pemecahan masalah.
Pemenuhan indikator-indikator berpikir aljabar dalam pemecahan
masalah menunjukkan bahwa dalam berpikir aljabar siswa
menggunakan empat proses bepikir yaitu generalisasi, abstraksi,
berpikir dinamis, dan pemodelan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Paridjo (2007)
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan indikator
kemampuan berpikir aljabar dan pemecahan masalah mahasiswa pada
materi trigonometri yang ditinjau dari latar belakang sekolah. Subyek
penelitian ini sebanyak 66 mahasiswa semester dua pendidikan
matematika FKIP Univeritas Pancasakti Tegal Indonesia yang
menempuh matakuliah Trigonometri. Mahasiswa tersebut berasal dari
SMA IPA, SMA IPS, dan SMK dari sekolah negeri maupun swasta.
Untuk mengetahui kemampuan awal mahasiswa, peneliti
menggunakan hasil Ujian Tengah Semester. Nilai ini digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
mengetahui tingkat kemampuan mahasiswa rendah, sedang, dan tinggi.
Untuk memperoleh data kemampuan berpikir aljabar pada
trigonometri, peneliti menyusun instrumen dalam bentuk empat soal
esai tentang permasalahan yang berhubungan dengan permasalahan
sehari-hari yang dapat diselesaikan dengna rumus-rumus trigonometri.
Hasil penelitian menunjukkan kemampuan berpikir aljabar mahasiswa
pada trigonometri untuk kemampuan pemecahan masalah dan
kemampuan Quantitative Reasoning cukup kuat. Kemampuan
menggunakan matematika sebagai alat untuk fungsi dan pemodelan,
aljabar sebagai bahasa matematika, dan aljabar sebagai representasi
masih lemah. Kemampuan berpikir aljabar dan kemampuan
pemecahan masalah mahasiswa dari kelompok SMA IPA lebih kuat
daripada kelompok SMA IPS dan kelompok SMK.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Somawati (2018)
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan secara empiris tentang
pengaruh efikasi diri terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematika peserta didik SMA. Metode penelitian yang digunakan
adalah survei. Data efikasi diri diperoleh dari angket dan data
kemampuan berpikir aljabar diperoleh dari jawaban soal esai. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara
efikasi diri terhadap pemecahan masalah matematika. Hal ini berarti
bahwa semakin tinggi efikasi diri peserta didik maka semakin mudah
peserta didik dalam memecahkan masalah matematika. Pemecahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
masalah matematika memiliki korelasi sebesar r = 0,983 yang
tergolong tinggi. Dari koefisien determinasi, pengaruh nilai efikasi diri
terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika sebesar 96,63%
dan sisanya ditentukan oleh variabel lain.
G. Kerangka Berpikir
Mahasiswa program studi pendidikan matematika dipersiapkan
untuk menjadi guru profesional dalam bidang matematika. Seorang calon
guru haruslah memiliki berbagai kemampuan dalam matematika dengan
baik. Salah satu kemampuan yang penting untuk dimiliki adalah
kemampuan berpikir aljabar. Dengan kemampuan berpikir aljabar yang
baik, diharapkan seorang guru akan lebih mudah dalam mengajarkan
aljabar kepada peserta didiknya.
Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melihat
kemampuan berpikir aljabar adalah pemecahan masalah. Masalah
matematika yang sesuai adalah masalah hasil pengembangan dari konsep-
konsep aljabar. Barisan aritmatika merupakan salah satu materi
matematika sekolah menengah yang cocok untuk melihat kemampuan
berpikir aljabar. Kegiatan menggeneralisai pola untuk menyusun
persamaan merupakan masalah barisan aritmatika yang memerlukan
kemampuan berpikir aljabar yang baik dalam pemecahannya.
Selain harus memiliki berbagai kemampuan dalam bidang
matematika, seorang calon guru juga harus memiliki kepercayaan diri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
dengan kemampuan yang dimilikinya. Kepercayaan diri seseorang
berkaitan dengan efikasi dirinya. Efikasi diri adalah keyakinan seseorang
untuk dapat berhasil menyelesaikan tugas dengan kemampuan yang
dimilikinya. Seorang guru yang yakin dengan kemampuannya akan lebih
pecaya diri dalam pemecahan masalah dan mengajarkan kepada peserta
didiknya. Menurut Bandura (1997: 43), yang dapat digunakan untuk
mengukur efikasi diri seseorang adalah dimensi-dimensi efikasi diri, yaitu
level, generality, dan strength.
Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini dilakukan untuk
mendeskripsikan kemampuan berpikir aljabar dan efikasi diri mahasiswa
program studi pendidikan matematika sebagai calon pendidik prosfesional.
Di bawah ini merupakan bagan kerangka berpikir penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Bagan 2. 1 Kerangka Berpikir
Mahasiswa
Pendidikan
Matematika perlu
memiliki kemampuan
berpikir alajabar
Mahasiswa
Pendidikan
Matematika juga
perlu memiliki
efikasi diri
Melalui pemecahan masalah dalam barisan
aritmatika, kemampuan berpikir aljabar dan
efikasi diri mahasiswa dapat dilihat dan diukur.
Pemecahan masalah merupakan salah satu
komponen dalam berpikir aljabar yang
membutuhkan keyakinan diri dalam untuk
dapat sukses dalam prosesnya Salah satu materi
yang perlu dikuasai
oleh mahasiswa
Pendidikan
Matematika adalah
barisan aritmetika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif.
Menurut Moleong (2014: 6), penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh
subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll.,
secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara
mendalam mengenai kemampuan berpikir aljabar, efikasi diri, dan
hubungan kemampuan berpikir aljabar dengan efikasi diri mahasiswa
semester 6 Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata
Dharma dalam memecahkan masalah Barisan Aritmatika.
B. Subyek Penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah 7 mahasiswa semester 6 Program
Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma tahun akademik
2018-2019 yang dipilih dari 18 mahasiswa yang mengikuti tes
kemampuan berpikir aljabar dan mengisi kuesioner efikasi diri. Ketujuh
mahasiswa mewakili masing-masing tingkat efikasi diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
C. Bentuk Data
Data-data yang dikumpulkan dibagi menjadi dua kategori, yaitu
data efikasi diri dan data kemampuan berpikir aljabar mahasiswa dalam
memecahkan masalah barisan dan deret aritmatika. Data mengenai efikasi
diri berupa hasil kuesioner yang diisi oleh subyek penelitian dan hasil
wawancara. Sedangkan untuk melihat kemampuan berpikir aljabar subyek
penelitian, data berupa uraian jawaban dalam menyelesaikan soal-soal tes
dan juga hasil wawancara.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2018 – Juli 2019.
Pengambilan data dilaksanakan di ruang 206 kampus III Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta pada hari Rabu, 8 Mei 2019 pukul 10.00-
12.00 WIB. Sedangkan kegiatan wawancara dilaksanakan pada tanggal 15
– 18 Juni 2019.
E. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data dikumpulkan dengan tiga metode, yaitu:
1. Penyebaran Kuesioner
Penelitian ini menggunakan metode kuesioner yang diberikan
secara langsung kepada subyek penelitian. Kuesioner berisi
pertanyaan-pertanyaan tentang efikasi diri subyek dalam memecahkan
masalah barisan aritmatika. Dalam penelitian ini, kuesioner yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
digunakan adalah kuesioner tertutup yang terdiri dari 36 pernyataan
dengan empat alternatif jawaban, yaitu sangat sesuai, sesuai, kurang
sesuai, dan tidak sesuai. Kuesioner juga terdiri dari 6 pertanyaan
dengan dua alternatif pilihan jawaban yaitu yakin dan tidak yakin.
Responden cukup memberi tanda centang pada salah satu alternatif
jawaban.
2. Tes Tertulis
Metode pengumpulan data yang ketiga adalah metode tes. Tes
yang digunakan merupakan tes tertulis yang berisi enam soal uraian.
Tujuan digunakannya tes tertulis sebagai alat pengumpulan data adalah
agar peneliti dapat mengetahui kemampuan bepikir aljabar subyek
dalam memecahkan masalah barisan dan deret aritmatika. Dengan tes
tertulis dalam bentuk uraian, tes ini diharapkan dapat memberikan
gambaran proses-proses berpikir aljabar mahasiswa dalam
memecahkan masalah barisan dan deret aritmatika.
3. Wawancara
Wawancara akan dibagi menjadi dua sesi. Wawancara sesi pertama
lebih berfokus pada kemampuan berpikir aljabar mahasiswa dalam
memecahkan masalah barisan aritmatika. Sedangkan wawancara sesi
kedua lebih berfokus pada efikasi diri mahasiswa dalam memecahkan
masalah barisan aritmatika. Peneliti melakukan wawancara terhadap
tujuh mahasiswa yang terbagi dalam tiga kategori yaitu, mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dengan efikasi diri tinggi, sedang, dan rendah dalam memecahkan
masalah barisan aritmatika.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti untuk
mendapatkan data-data yang mendukung penelitian. Adapun demikian,
instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Kuesioner
Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner untuk
mengumpulkan data mengenai efikasi diri mahasiswa dalam
memecahkan masalah barisan aritmatika. Indikator efikasi diri disusun
berdasarkan dimensi efikasi diri menurut Bandura, yaitu dimensi level
(tingkat keyakinan mahasiswa untuk dapat sukses dalam pemecahan
masalah berdasarkan tingkat kesulitan masalah), dimensi strenght
(tingkat keyakinan mahasiswa untuk dapat sukses dengan kemampuan
yang dimilikinya dalam pemecahan masalah), dan dimensi generality
(tingkat keyakinan mahasiswa untuk berhasil melakukan berbagai
tugas dalam pemecahan masalah). Pertanyaan yang diajukan bersifat
tertutup dengan menggunakan skala Likert sebagai pilihan jawaban.
Menurut Sugiyono (2015:134), skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena
sosial. Kisi-kisi instrumen efikasi diri sebelum dilakukan penelitian
adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tabel 3. 1 Kisi-kisi Instrumen Kuesioner
Dimensi Indikator Efikasi Diri Butir Pertanyaan
Level
Merasa yakin dapat
memecahkan masalah
berdasarkan tingkat kesulitan
masalah yang ditetapkannya
1.a.(1), 1.b.(1), 1.c.(1), 2.a.(1),
2.b.(1), dan 2.c.(1),
Dimensi Indikator Efikasi Diri
Butir Pertanyaan
Positif Negatif
Strenght
Merasa yakin atas kemampuan
diri dalam pemecahan masalah.
1.a.(3), 1.b.(3),
1.c.(3), 2.a.(3),
2.b.(3), 2.c.(3),
1.a.(4), 1.b.(4),
1.c.(4), 2.a.(4),
2.b.(4), 2.c.(4),
1.a.(6), 1.b.(6),
1.c.(6), 2.a.(6),
2.b.(6), dan
2.c.(6)
1.a.(5), 1.b.(5),
1.c.(5), 2.a.(5),
2.b.(5), 2.c.(5),
Tekun dalam memecahkan
masalah
1.a.(7), 1.b.(7),
1.c.(7), 2.a.(7),
2.b.(7), dan
2.c.(7),
Generality
Merasa mampu memecahkan
masalah yang memiliki
kesamaan dengan masalah yang
pernah dipecahkan.
1.a.(2), 2.a.(2),
2.b.(2), dan
2.c.(2),
1.b.(2) dan
1.c.(2)
Semua pernyataan dalam kuesioner disediakan empat alternatif
jawaban dari gradasi tertinggi sampai teredah yaitu pemberian skor
dalam pengolaan data yang dihasilkan instrumen ini adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel 3. 2 Penskoran Item Skala Efikasi Diri
Alternatif
Jawaban
Skor
Positif
Skor
Negatif
Sangat Sesuai (SS) 4 1
Sesuai (S) 3 2
Kurang Sesuai (KS) 2 3
Tidak Sesuai (TS) 1 4
Yakin 4 -
Tidak Yakin - 1
Skoring dilakukan dengan cara menjumlahkan jawaban responden
dari setiap item. Semakin tinggi jumlah skor yang diperoleh, maka
semakin tinggi pula efikasi diri mahasiswa dalam memecahkan
masalah barisan aritmatika. Sebaliknya, semakin rendah jumlah skor
yang diperoleh maka semakin rendah pula efikasi diri mahasiswa.
2. Soal Tes Tertulis
Tes tertulis terdiri dari 6 soal. Tes tertulis bertujuan untuk melihat
kemampuan berpikir aljabar mahasiswa dalam memecahkan masalah
barisan aritmatika. Kisi-kisi disusun berdasarkan kegiatan berpikir
aljabar dari Kieran. Dalam tes tertulis tersebut, 4 soal digunakan untuk
mengukur kemampuan generasional, 1 soal untuk transformasional,
dan 1 soal untuk level meta-global. Instrumen tes tertulis secara
lengkap dapat dilihat pada lampiran. Berikut akan ditampilkan kisi-kisi
soal tes tertulis memecahkan masalah barisan aritmatika:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Soal Tes
Indikator Soal No.
Soal Deskripsi Soal
Menentukan suku-
suku berikutnya dari barisan
aritmatika.
1.a
2.a
Soal ini termasuk dalam generasional karena
mahasiswa harus memahami generalisasi yang muncul dari pola barisan aritmatika pada
situasi tertentu.
Membuat
persamaan yang menyatakan
generalisasi dari
pola barisan aritmatika.
1.b
2.b
Soal ini termasuk dalam generasional karena
mahasiswa diminta untuk membentuk persamaan yang merepresentasikan
generalisasi.
Memberikan alasan
yang rasional untuk
mendukung kebenaran dari
pemecahan suatu
masalah barisan aritmatika.
1.c
Soal ini termasuk dalam level meta-global
karena mahasiswa diminta untuk menjabarkan
argumen yang ia buat sendiri berdasarkan hasil penalaran hubungan antar bilangan.
Menggunakan pola
barisan untuk
menyelesaikan masalah kontekstual
2.c
Soal ini termasuk dalam tranformasional
karena mahasiswa diminta menemukan nilai
suatu variabel dengan cara menentukan bentuk yang ekuivalen dari suatu persamaan.
3. Pedoman Wawancara
a. Pedoman Wawancara Efikasi Diri
Dalam penelitian ini, pengumpulan data efikasi diri melalui
wawancara semi terstruktur. Wawancara dilakukan dengan
memberikan serangkaian pertanyaan mengenai efikasi diri
mahasiswa secara langsung berdasarkan pedoman wawancara yang
telah disusun dan pertanyaan dapat dikembangkan saat wawancara.
Pertanyaan wawancara disiapkan dalam pedoman wawancara yang
disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat oleh peneliti.
Pedoman wawancara dapat dilihat pada lampiran, sedangkan kisi-
kisi pedoman wawancara dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 3. 4 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Efikasi Diri
Dimensi Indikator Efikasi Diri Butir
pertanyaan
Level
Merasa yakin dapat memecahkan
masalah berdasarkan tingkat
kesulitan masalah yang
ditetapkannya
1 dan 2
Strenght
Merasa yakin atas kemampuan diri
dalam pemecahan masalah. 5-7
Tekun dalam memecahkan masalah 8 dan 9
Generality
Merasa mampu memecahkan
masalah yang memiliki kesamaan
dengan masalah yang pernah
dipecahkan.
3 dan 4
b. Pedoman Wawancara Kemampuan Berpikir Aljabar
Dalam mengumpulkan data kemampuan berpikir aljabar,
peneliti menyusun pertanyaan wawancara untuk menggali lebih
dalam kemampuan subyek. Peneliti menyusun pertanyaan
wawancara semi tersruktur sehingga pertanyaan yang disusun
dapat dikembangkan saat wawancara. Pedoman wawancara dapat
dilihat pada lampiran. Sedangkan kisi-kisi pedoman wawancara
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 3. 5 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Kemampuan Berpikir
Aljabar
Kegiatan Berpikir
Aljabar Indikator Berpikir Aljabar
Butir
Pertanyaan
Generasional Memahami ekspresi 1-5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
generalisasi yang muncul dari
pola geometri dan barisan
bilangan
Merepresentasikan masalah
menggunakan persamaan
yang memuat sesuatu yang
tidak diketahui
1, 2, 6, dan
7
Transfomasional
Mengubah ekspresi atau
persamaan menjadi ekspresi
atau persamaan yang ekivalen
1, 2, dan 9
Level Meta-Global Menalar 1, 2, dan 8
G. Validitas Instrumen
Menurut Wahyudin (2015: 190), validitas suatu instrumen
merupakan tingkat ketepatan suatu instrumen untuk mengukur sesuatu
yang harus diukur. Instrumen-instrumen dalam penelitian ini divalidasi
oleh para ahli atau orang yang dianggap ahli dan dianggap berpengalaman
dalam bidangnya. Untuk melihat kevalidan instrumen-instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini, dapat dilihat pada lampiran.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Data Kemampuan Berpikir Aljabar
Sebagaimana dikutip oleh Moelong (2014: 248), menurut Bogdan
dan Biklen, analisis data kualitatif adalah upaya berupa
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan menarik
kesimpulan dari data itu. Data kemampuan berpikir aljabar dalam
penelitian ini akan dianalisis menggunakan tiga langkah yaitu
mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan sesuai
dengan yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman sebagaimana
dikutip oleh Sugiyono (2016: 246).
a. Mereduksi Data
Reduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila perlu. Dalam
mereduksi data, tujuan dari penelitian perlu diperhatikan. Tujuan
utama dari penelitian adalah pada temuan. Oleh sebab itu, dalam
proses mereduksi data perlu memperhatikan segala sesuatu yang
dipandang asing, tidak dikenal, dan belum memiliki pola. Dalam
penelitian ini tidak ada data yang direduksi.
b. Menyajikan Data
Setelah mereduksi data, langkah selanjutnya adalah
menyajikan data. Data dapat disajikan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Namun
menurut Miles dan Huberman sebagaimana dikutip oleh Sugiyono
(2016: 249), penyajian data yang paling sering digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
penelitian kualitatif adalah teks naratif. Data kemampuan berpikir
aljabar yang disajikan telah diklasifikasikan dan diidentifikasi,
ditulis dengan terorganisir, dan dikategorikan sehingga dapat
ditarik kesimpulan. Penyajian data ini akan memudahkan peneliti
untuk memahami apa yang terjadi sehingga dapat merencanakan
kerja selanjutnya.
c. Menarik Kesimpulan
Langkah terakhir dalam analisis data adalah menarik
kesimpulan. Kesimpulan yang dikemukakan harus didukung oleh
bukti-bukti yang kuat, valid, dan konsisten sehingga kesimpulan
yang diambil dapat dikatakan kredibel. Dengan demikian,
kesimpulan tersebut dapat digunakan dibahas untuk menjawab
rumusan masalah.
Dalam penelitian ini, penarikan kesimpulan dilakukan
dengan membandingkan dan menemukan hubungan antara
deskripsi data dan tabel pedoman penskoran kemampuan berpikir
aljabar dalam memecahkan masalah. Pedoman penskoran disusun
berdasarkan pedoman penskoran pemecahan masalah yang
dikemukakan oleh Sumarmo (1994) yang sudah dimodifikasi oleh
peneliti menyesuaikan tujuan penelitian. Langkah-langkah
pemecahan masalah yang digunakan dalam pedoman penskoran
merupakan langkah-langkah pemecahan masalah Kristen dan
Brown (2000).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3. 6 Pedoman Penskoran Jawaban Tes
Skor Respon Terhadap Masalah
4
Memahami informasi pada soal dan melakukan
eksplorasi mendalam pada informasi tersebut untuk
melihat hubungan antar bilangan secara lengkap,
menyajikan pemecahan masalah yang didapat dari hasil
mengidentifikasi dan memahami informasi berupa kata-
kata, diagram, tabel, dan persamaan dengan tepat, serta
memaknai temuan matematika sesuai dengan situasi
masalah dengan tepat.
3
Memahami informasi pada soal dan melakukan
eksplorasi mendalam pada informasi tersebut untuk
melihat hubungan antar bilangan secara lengkap,
menyajikan pemecahan masalah yang didapat dari hasil
mengidentifikasi dan memahami informasi berupa kata-
kata, diagram, tabel, dan persamaan dengan lengkap,
serta memaknai temuan matematika sesuai dengan situasi
masalah dengan kurang tepat.
2
Memahami informasi pada soal dan melakukan
eksplorasi mendalam pada informasi tersebut untuk
melihat hubungan antar bilangan secara lengkap dan
menyajikan pemecahan masalah yang didapat dari hasil
mengidentifikasi dan memahami informasi berupa kata-
kata, diagram, tabel, dan persamaan tidak lengkap.
1
Memahami informasi pada soal dan melakukan
eksplorasi mendalam pada informasi tersebut untuk
melihat hubungan antar bilangan secara parsial dan
menyajikan pemecahan masalah yang didapat dari hasil
mengidentifikasi dan memahami informasi berupa kata-
kata, diagram, tabel, dan persamaan tidak lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
0 Tidak ada jawaban sama sekali.
Dengan pedoman penskoran di atas, peneliti mengetahui
skor total subyek. Skor total ini kemudian diolah untuk
menentukan tingkat kemampuan berpikir aljabar. Namun
sebelumnya, skor tersebut harus diolah menjadi nilai terlebih
dahulu. Berikut adalah cara mengolah nilainya.
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =𝑆1 + 𝑆2 + 𝑆3 + 𝑆4 + 𝑆5 + 𝑆6
𝑆𝑡× 100
Keterangan:
𝑆1: Skor nomor 1
𝑆2: Skor nomor 2
𝑆3: Skor nomor 3
𝑆4: Skor nomor 4
𝑆5: Skor nomor 5
𝑆6: Skor nomor 6
𝑆𝑡: Total skor maksimal untuk setiap soal
Norma kategori tingkat kemampuan berpikir aljabar yang
digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan norma
kategori dari Azwar (2018) yang tediri dari tiga jenjang, yaitu
tinggi, sedang, dan rendah. Norma kategori yang digunakan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. 7 Norma Kategori Menurut Azwar
Norma/ Kriteria Nilai Kategorisasi
𝑋 > 𝑀𝑖 + 𝑆𝐷𝑖 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
𝑀𝑖 − 𝑆𝐷𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑀𝑖 + 𝑆𝐷𝑖 Sedang
𝑋 ≤ 𝑀𝑖 − 𝑆𝐷𝑖 Rendah
Keterangan:
𝑀𝑖 = Nilai rata-rata ideal
= 1
2 (Nilai maksimum + Nilai minimum)
𝑆𝐷𝑖 = Standar Deviasi
=1
6 (Nilai maksimum - Nilai minimum)
Norma kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam
pengelompokan tingkat kemampuan berpikir aljabar subyek
penelitian dalam memecahkan masalah barisan aritmatika
berdasarkan pedoman penskoran dengan jumlah 6 soal diperoleh
unsur perhitungan capaian nilai subyek sebagai berikut:
Skor maksimum: 100
Skor minimum: 0
𝑀𝑖 =1
2(100 + 0) = 50
𝑆𝐷𝑖 =1
6(100 − 0) = 16,67
Hasil perhitungan data nilai subyek disajikan dalam norma
kategorisasai tingkat kemampuan berpikir aljabar sebagai berikut:
Tabel 3. 8 Norma Kategorisasi Tingkat Kemampuan Berpikir
Aljabar
Norma/ Kriteria Nilai Rentang Nilai Kategorisasi
𝑋 > 𝑀𝑖 + 𝑆𝐷𝑖 𝑋 > 66,67 Tinggi
𝑀𝑖 − 𝑆𝐷𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑀𝑖 + 𝑆𝐷𝑖 33,33 < 𝑋 ≤ 66,67 Sedang
𝑋 ≤ 𝑀𝑖 − 𝑆𝐷𝑖 𝑋 ≤ 33,33 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
d. Analisis Data Efikasi Diri
Dalam menganalisis data efikasi diri, peneliti menggunakan proses
pengolahan data statistik deskriptif. Menurut Beni (2017: 239),
statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku umum. Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis
data efikasi diri, yaitu:
a. Transformasi jawaban pada tiap item pada kuesioner berdasarkan
norma skoring yang berlaku.
b. Membuat tabulasi skor dari item-item kuesioner dan menghitung
skor masing-masing subyek serta jumlah skor item. Kemudian,
data dianalisis secara statistik menggunakan Microsoft Excel.
c. Setelah itu, data diolah menggunakan metode kategorisasi jenjang
atau ordinal. Tujuan kategorisasi ini adalah untuk menempatkan
individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara
berjenjang menurut suatu yang kontinum berdasarkan atribut yang
diukur (Azwar, 2018). Norma kategori yang digunakan dalam
penelitian ini disusun berdasarkan norma kategori dari Azwar
(2018) yang tediri dari tiga jenjang, yaitu tinggi, sedang, dan
rendah. Norma kategori yang digunakan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 3. 9 Norma Kategori Menurut Azwar
Norma/ Kriteria Skor Kategorisasi
𝑋 > 𝑀𝑖 + 𝑆𝐷𝑖 Tinggi
𝑀𝑖 − 𝑆𝐷𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑀𝑖 + 𝑆𝐷𝑖 Sedang
𝑋 ≤ 𝑀𝑖 − 𝑆𝐷𝑖 Rendah
Keterangan:
𝑀𝑖 = Skor rata-rata ideal
= 1
2 (skor maksimum + skor minimum)
𝑆𝐷𝑖 = Standar Deviasi
=1
6 (skor maksimum - skor minimum)
Norma kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam
pengelompokan tingkat efikasi diri mahasiswa dalam memecahkan
masalah barisan aritmatika berdasarkan skala penilaian dengan
jumlah 42 item diperoleh unsur perhitungan capaian skor subyek
sebagai berikut:
Skor maksimum: 4 × 42 = 168
Skor minimum: 1 × 42 = 42
𝑀𝑖 =1
2(168 + 42) = 105
𝑆𝐷𝑖 =1
6(168 − 42) = 21
Hasil perhitungan data skor subyek disajikan dalam norma
kategorisasai tingkat efikasi diri mahasiswa semester 6 Program
Studi Pendidikan Universitas Sanata Dharma sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 3. 10 Norma Kategorisasai Tingkat Efikasi Diri
Norma/ Kriteria Skor Rentang Skor Kategorisasi
𝑋 > 𝑀𝑖 + 𝑆𝐷𝑖 𝑋 > 126 Tinggi
𝑀𝑖 − 𝑆𝐷𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑀𝑖 + 𝑆𝐷𝑖 84 < 𝑋 ≤ 126 Sedang
𝑋 ≤ 𝑀𝑖 − 𝑆𝐷𝑖 𝑋 ≤ 84 Rendah
Berdasarkan norma kategorisasi pada tabel di atas,
ditetapkan pengelompokan tinggi rendahnya skor item pengukuran
efikasi diri mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan
Universitas Sanata Dharma dalam memecahkan masalah dengan
jumlah 7 subyek diperoleh unsur skor item sebagai berikut:
Skor maksimum: 4 × 7 = 28
Skor minimum: 1 × 4 = 4
𝑀𝑖 =1
2(28 + 4) = 16
𝑆𝐷𝑖 =1
6(28 − 4) = 4
Hasil analisis data skor item efikasi diri ketujuh subyek
dalam memecahkan masalah disajikan dalam norma kategorisasi
pengukuran sebagai berikut:
Tabel 3. 11 Norma Kategori Menurut Azwar
Norma/ Kriteria Skor Rentang Skor Kategorisasi
𝑋 > 𝑀𝑖 + 𝑆𝐷𝑖 𝑋 > 20 Tinggi
𝑀𝑖 − 𝑆𝐷𝑖 < 𝑋 ≤ 𝑀𝑖 + 𝑆𝐷𝑖 12 < 𝑋 ≤ 20 Sedang
𝑋 ≤ 𝑀𝑖 − 𝑆𝐷𝑖 𝑋 ≤ 12 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
I. Keabsahan Data
Dalam penelitian ini, keabsahan data diperiksa menggunakan
teknik pemeriksaan yang didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada
empat kriteria yang dikemukakan oleh Moelong (2014: 324) yaitu derajat
kepercayaan, keteralihan, kebergantungan, dan kepastian. Teknik yang
digunakan untuk memeriksa keabsahan data pada penelitian ini adalah
teknik triangulasi. Menurut Moelong (2014: 330), triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lan di luar
data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai alat pembanding
terhadap data itu.
1. Data Kemampuan Berpikir Aljabar
Dalam memeriksa keabsahan data kemampuan berpikir alajabar,
peneliti memilih teknik triangulasi metode. Peneliti memeriksa
kembali data yang sudah diperoleh dengan cara membandingkan
jawaban tes mahasiswa dan hasil wawancara. Wawancara yang
dilakukan merupakan wawancara yang didasarkan dari jawaban tes
masing-masing subyek.
2. Data Efikasi Diri
Sementara itu, untuk memeriksa keabsahan data efikasi diri,
peneliti membandingkan hasil kuesioner dengan hasil wawancara
dengan subyek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
J. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Secara umum prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian
ini dapat dilihat pada bagan di bawah ini.
Bagan 3.1 Prosedur Penelitian
Membuat Instrumen Tes Kemampuan
Berpikir Aljabar dan Kuesioner Efikasi Diri
Validasi Instrumen Tes dan Kuesioner oleh
Validator
Pelaksanaan Penelitian:
1. Tes Kemampuan Berpikir Aljabar
2. Pengisian Kuesioner Efikasi Diri
Pengelompokan mahasiswa berdasarkan
tingkat efikasi diri dan deskripsi hasil
jawaban tes mahasiswa dalam memecahkan
masalah barisan aritmatika
Penentuan subyek penelitian untuk
wawancara kemampuan berpikir aljabar dan
efikasi diri
Pelaksanaan wawancara
Analisis Data
Pembahasan
Penarikan Kesimpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta pada Rabu, 8 Mei 2019. Penelitian dilakukan dengan
memberikan tes kemampuan berpikir aljabar dan kuesioner efikasi diri
kepada mahasiswa. Mahasiswa diminta untuk mengerjakan tes sekaligus
mengisi kuesioner yang sudah disediakan di setiap lembar jawaban tes.
Instrumen tes kemampuan berpikir aljabar yang digunakan merupakan
instrumen yang disusun oleh peneliti dengan bantuan 2 dosen Program
Studi Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma, yaitu Ibu
Veronika Fitri Rianasari, M.Sc. dan Bapak Dewa Putu Wiadnyana Putra
S.Pd., M.Sc.. Indikator-indikator kemampuan berpikir aljabar disusun dan
dikembangkan dari kegiatan berpikir aljabar yang dikemukakan oleh
Kieran. Kisi-kisi dan pedoman penskoran instrumen tes kemampuan
berpikir aljabar tersebut dapat dilihat pada lampiran. Sedangkan instrumen
kuesioner efikasi diri yang digunakan merupakan instrumen yang disusun
oleh peneliti dengan bantuan 2 dosen Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma, yaitu Ibu Veronika Fitri
Rianasari, M.Sc. dan Ibu Maria Suci Apriani S.Pd., M.Sc.. Indikator-
indikator efikasi diri disusun dan dikembangkan dari dimensi-dimensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
efikasi diri menurut Bandura. Kisi-kisi instrumen kuesioner efikasi diri
dan instrumen kuesioner yang lengkap dapat dilihat pada lampiran.
Setelah dilakukan tes dan pengisian kuesioner, selanjutnya peneliti
mengoreksi, memberi skor, mendeskripsikan, dan merekap data jawaban
tes mahasiswa. Berdasarkan hasil tes tersebut, peneliti mengelompokkan
mahasiswa menjadi tiga kelompok yaitu mahasiswa dengan kemampuan
berpikir aljabar tingkat tinggi, tingkat sedang, dan tingkat rendah
sebagaimana pengelompokan tersebut dijelaskan di Bab III. Sementara itu,
hasil data dari kuesioner diolah dengan metode statistika untuk melihat
efikasi diri setiap mahasiswa. Berdasarkan hasil data kuesioner yang telah
diolah tersebut, peneliti mengelompokkan mahasiswa menjadi tiga
kelompok yaitu mahasiswa dengan efikasi diri tingkat tinggi, tingkat
sedang, dan tingkat rendah sebagaimana pengelompokan tersebut juga
telah dijelaskan pada Bab III.
Selanjutnya peneliti memilih subyek penelitian untuk dilakukan
wawancara. Peneliti memilih subyek yang akan diwawancara berdasarkan
pengelompokan mahasiswa yang telah dilakukan sebelumnya. Ketentuan
pemilihan subyek yang akan diwawancara telah dijelaskan pada Bab III.
Wawancara yang dilakukan bertujuan untuk menggali informasi yang
lebih mendalam mengenai kemampuan berpikir aljabar dan efikasi diri
subyek dalam memecahkan masalah barisan aritmatika berdasarkan
jawaban tes dan kuesioner yang telah dijawab subyek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
B. Data Penelitian
Hasil data jawaban tes mahasiswa, data hasil kuesioner, dan
transkrip wawancra mahasiswa dapat dilihat pada lampiran. Deskripsi data
hasil tes dapat dilihat pada Lampiran C.2.1 – C. 2. 6. Sedangkan data hasil
kuesioner dapat dilihat pada Lampiran C.3. Lampiran C.4.1 – C. 4. 7
adalah transkrip wawancara.
C. Analisis Data Penelitian
1. Efikasi Diri Mahasiswa
Berdasarkan hasil dari data efikasi diri mahasiswa yang diperoleh
melalui kuesioner efikasi diri mahasiswa semester 6 Program Studi
Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma, peneliti
melakukan analisis data dengan teknik deskriptif kategoris dan
presentase yang disajikan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.1 Kategorisasi Tingkat Efikasi Diri Mahasiswa dalam
Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika
Kategorisasi Rentang Skor Frekuensi Persentase
Tinggi 𝑋 > 126 8 44,4%
Sedang 84 < 𝑋 ≤ 126 10 55,6%
Rendah 𝑋 ≤ 84 0 0%
Berdasarkan pengamatan dari tabel di atas, menunjukkan:
a. Terdapat 8 mahasiswa (44,4%) yang memiliki tingkat efikasi diri
tinggi dalam memecahkan masalah barisan aritmatika
b. Terdapat 10 mahasiswa (55,6%) yang memiliki tingkat efikasi diri
sedang dalam memecahkan masalah barisan aritmatika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
c. Tidak terdapat mahasiswa (0%) yang memiliki tingkat efikasi diri
rendah dalam memecahkan masalah barisan aritmatika
Dari pemaparan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian
besar mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan Matematika
Universitas Sanata Dharma telah memiliki efikasi yang tinggi atau
sedang dalam memecahkan masalah barisan aritmatika. Tidak terdapat
mahasiswa yang memiliki efikasi rendah dalam memecahkan masalah
barisan aritmatika.
Berdasarkan dari hasil di atas, peneliti memilih 7 subyek untuk
wawancara mengenai efikasi diri dalam memecahkan masalah barisan
aritmatika secara lebih mendalam. Peneliti memilih 3 subyek yang
mewakili mahasiswa dengan kategori efikasi diri yang tinggi, yaitu S3,
S4, dan S14. Sedangkan untuk mahasiswa yang memiliki kategori
efikasi diri yang sedang, diwakili oleh S5, S13, S15, dan S18.
Sementara itu, data efikasi diri yang diperoleh dari kuesioner
ketujuh subyek kemudian diolah menggunakan norma kategorisasi
yang disusun oleh Azwar (2018) untuk analisis skor capaian item
pengukuran efikasi diri yang nantinya item-item tersebut akan
dikategorisasi dalam tinggi, sedang, dan rendah. Hasil kategorisasi
item-item skala dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.2 Kategorisasi Skor Item Efikasi Diri Mahasiswa dalam
Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika
Kategori Rentang
Skor No. Item Frekuensi Persentase
Tinggi 𝑋 > 20
1.a.(1), 1.a.(2), 1.a.(3), 1.a.(4), 1.a.(5),
1.a.(6), 1.a.(7), 1.b.(7), 1.c.(3), 1.c.(7),
2.a.(1), 2.a.(2), 2.a.(3), 2.a.(4), 2.a.(5),
2.a.(6), 2.a.(7), 2.b.(3), 2.b.(4), 2.b.(7),
2.c.(3), dan 2.c.(7)
22 52,38%
Sedang 12 < 𝑋 ≤ 20
1.b.(1), 1.b.(2), 1.b.(3), 1.b.(4), 1.b.(5),
1.b.(6), 1.c.(1), 1.c.(2), 1.c.(4), 1.c.(5),
1.c.(6), 2.b.(1), 2.b.(2), 2.b.(5), 2.b.(6),
2.c.(1), 2.c.(2), 2.c.(4), 2.c.(5), dan
2.c.(6)
20 47,62%
Rendah 𝑋 ≤ 12 - 0 0%
Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 22 (52,38%) skor item
menunjukkan hasil yang tinggi, 20 (47,62%) skor item menunjukkan
hasil yang sedang, dan tidak terdapat skor item yang menunjukkan
hasil rendah. Jika hasil analisis skor capaian item di atas disajikan
dalam tabel yang dikaitkan dengan indikator efikasi diri, maka dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.3 Kategorisasi Item-item Pernyataan yang Dikaitkan dengan
Indikator Efikasi Diri Mahasiswa dalam Memecahkan
Masalah Barisan Aritmetika
Indikator
Efikasi Diri
Kategori
Tinggi Sedang Rendah
No.
Item
Frekuensi No.
Item
Frekuensi No.
Item
Frekuensi
Merasa yakin
dapat
memecahkan
masalah
1.a.(1)
dan
2.a.(1) 2
1.b.(1),
1.c.(1),
2.b.(1),
dan
4 - 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Indikator
Efikasi Diri
Kategori
Tinggi Sedang Rendah
No.
Item
Frekuensi No.
Item
Frekuensi No.
Item
Frekuensi
berdasarkan
tingkat
kesulitan
masalah yang
ditetapkannya
2.c.(1)
Merasa yakin
atas
kemampuan
diri dalam
pemecahan
masalah.
1.a.(3),
1.a.(4),
1.a.(5),
1.a.(6),
1.c.(3),
2.a.(3),
2.a.(4),
2.a.(5),
2.a.(6),
2.b.(3),
2.b.(4),
dan
2.c.(3)
12
1.b.(3),
1.b.(4),
1.b.(5),
1.b.(6),
1.c.(4),
1.c.(5),
1.c.(6),
2.b.(5),
2.b.(6),
2.c.(4),
2.c.(5),
dan
2.c.(6)
12 - 0
Tekun dalam
memecahkan
masalah
1.a.(7),
1.b.(7),
1.c.(7),
2.a.(7),
2.b.(7),
dan
2.c.(7)
6 - 0 - 0
Merasa
mampu
memecahkan
masalah yang
memiliki
kesamaan
dengan
masalah yang
1.a.(2)
dan
2.a.(2)
2
1.b.(2),
1.c.(2),
2.b.(2),
dan
2.c.(2)
4 - 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Indikator
Efikasi Diri
Kategori
Tinggi Sedang Rendah
No.
Item
Frekuensi No.
Item
Frekuensi No.
Item
Frekuensi
pernah
dipecahkan.
Total 14 28 0
Untuk memperkuat temuan di atas, berikut ini ditampilkan hasil
wawancara yang bertujuan untuk melihat efikasi diri mahasiswa dalam
memecahkan masalah barisan aritmetika.
Tabel 4.4 Analisis Hasil Wawancara Efikasi Diri Mahasiswa
dalam Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika Subyek Hasil Wawancara Deskripsi
S3
(Lampiran C.4.1)
1.a 12. S3 – 14. S3 Berdasarkan hasil wawancara, S3 yakin
dalam mengerjakan semua soal kecuali
soal nomor 1.b. S3 tidak yakin dalam
memahami soal, sehingga ia tidak yakin
juga dalam menuliskan hubungan antara
variabel n pada soal dan jawabannya pada
lembar jawaban. S3 yakin dapat
mengerjakan soal nomor 2 dengan benar
karena ia merasa terbantu dengan adanya
gambar. S3 juga merasa yakin dalam
mengerjakan soal karena ia merasa
mampu mengerjakan soal pada soal
sebelumnya.
1.b 18. S3 – 18. S3
dan 24. S3 – 26.
S3
1.c 35. P – 38. S3
2.a 45. P – 50. S3
2.b 55. P – 60. S3
2.c 65. P – 68. S3
S4
(Lampiran C.4.2)
1.a 12. S4 – 18. S4 Berdasarkan hasil wawancara, S4 merasa
yakin dalam mengerjakan soal namun
ternyata jawabannya salah untuk nomor
2.a dan 2.b. S4 yakin dalam mengerjakan
soal karena ia memahami soal berulang
kali. Namun ia tidak yakin dapat
menuliskan jawaban dengan matematis.
1.b 27. P – 34. S4
1.c 49. P – 54. S4
2.a 71. P – 76. S4
2.b 97. P – 104. S4
2.c 119. P -122. S4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
S4 juga merasa yakin dapat memecahkan
masalah karena terbantu dengan adanya
gambar pada soal nomor 2.
S5
(Lampiran C.4.3)
1.a 3.P – 12. S5 Berdasarkan hasil wawancara, S5 yakin
dalam mengerjakan semua soal kecuali
soal nomor 1.b dan 2.b, dimana soal
tersebut diminta membuat persamaan
generaslisai dari suatu barisan aritmatika
dan memang dalam lembar jawaban S5
tidak mampu menuliskan persamaan
dengan benar. Dalam mengerjakan soal,
S5 yakin dengan pemahamannya sendir.
S5 membaca soal berulang-ulang untuk
meyakinkan dirinya dalam memahami
soal. Meskipun memiliki keyakinan akan
kemampuannya namun S5 tidak teliti
mengerjakan soal nomor 2.c.
1.b 19. P – 20. S5
1.c 27. P – 32. S5
2.a 41. P – 44. S5
2.b 57. P – 64. S5
2.c 71. P -76. S5
S13
(Lampiran C.4.4)
1.a 7. P – 20. S13 Berdasarkan hasil wawancara, sejak awal
S13 ragu dalam memahami soal nomor 1.
Ia memiliki dua pemahaman yang berbeda
dari informasi di soal. Sehingga ketika
mengerjakan soal nomor 1.a dengan
pemahaman yang salah maka soal 1.b dan
1.c juga salah. Sedangkan dalam
mengerjakan soal nomor 2, S13 merasa
lebih yakin. S13 memeriksa kembali
jawabannya dengan cara membuat gambar
untuk membuat dirinya lebih yakin akan
jawaban yang ia tulis.
1.b 37. P – 40. S13
1.c 49. P – 52. S13
2.a 64. P – 66. S13
2.b 81. P – 84. S13
2.c 91. P – 94. S13
S14
(Lampiran C.4.5)
1.a 4. S14 – 6. S14 Berdasarkan hasil wawancara, S14 yakin
dalam mengerjakan semua soal, kecuali
soal nomor 2.c. S14 ragu dalam
memahami soal karena ia berpikir bahwa
kolam renang boleh tidak seperi ketentuan
yang berlaku dalam soal. Namun
kemudian S14 memutuskan untuk
mengikuti pola gambar. Sehingga, gambar
1.b 11. P – 18. S14
1.c 23. P – 26. S14
2.a 37. P – 42. S14
2.b 54. S14 – 58. S14
2.c 63. P – 70. S14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
yang ada membantu S14 untuk
memahami soal sehingga ia yakin dlam
mengerjakan soal. S14 yakin dalam
menjawab soal namun tidak yakin dengan
jawabannya. Untuk meyakinkan bahwa
jawabannya benar, S14 mencoba untuk
mengerjakan dengan cara lain.
S15
(Lampiran C.4.6)
1.a 20. S15 – 22. S15 Berdasarkan hasil wawancara,S15 ragu-
ragu dalam memahami soal nomor 1.
Keraguan itu ada karena S15 tidak
memahami soal dengan baik. S15 juga
merasa tidak yakin dalam menjawab soal
karena S15 pada nomor awal sudah tidak
yakin sehingga pada nomor selanjutnya
menjadi tidak yakin karena menurutnya
soal-soal masih berkaitan.
1.b 36. S15 – 38. S15
1.c 56. S15 – 58. S15
2.a 67. P – 68. S15
2.b 86. S15
2.c
S18
(Lampiran C.4.7)
1.a 16. S18 – 20. S18 Berdasarkan hasil wawancara, S18 tidak
fokus dalam mengerjakan soal karena
sebelum tes S18 ada ujian. Akibatnya,
S18 mengalami kesulitan dalam
memahami soal. Selain itu, S18 juga tidak
terbiasa mengerjakan soal cerita sehingga
saat dihadapkan dengan soal cerita, S18
merasa tidak yakin dalam mengerjakan.
1.b 35. P – 44. S18
1.c 59. P – 62. S18
2.a 85. P – 86. S18
2.b 102. S18
2.c 110. S18 – 112.
S18
2. Kemampuan Berpikir Aljabar Mahasiswa
Berdasarkan dari tes yang telah dilaksanakan pada Rabu, 8 Mei
2019, didapatkan 18 data jawaban tes mahasiswa. Data jawaban tes
mahasiswa merupakan data kemampuan berpikir aljabar yang akan
dianalisis. Data tersebut kemudian dideskripsikan berdasarkan
langkah-langkah pemecahan masalah. Selain dideskripsikan, data
jawaban mahasiswa juga diberi skor dan dinilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Berdasarkan hasil dari kategorisasi efikasi diri mahasiswa, peneliti
memilih 7 subyek untuk analisis kemampuan berpikir aljabar dalam
memecahkan masalah barisan aritmatika secara lebih mendalam.
Peneliti memilih 3 subyek yang mewakili mahasiswa dengan kategori
efikasi diri yang tinggi, yaitu S3, S4, dan S14. Sedangkan untuk
mahasiswa yang memiliki kategori efikasi diri yang sedang, diwakili
oleh S5, S13, S15, dan S18. Peneliti juga melakukan wawancara
dengan ketujuh subyek tersebut.
Setelah dilakukan wawancara, peneliti melakukan analisis. Tabel-
tabel di bawah ini merupakan hasil analisis yang telah dilakukan oleh
peneliti berdasarkan hasil jawaban tes dan hasil wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
76hhytyTabel 4.5 Analisis Data Kemampuan Berpikir Aljabar untuk Soal Nomor 1.a
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
S3
(Lampiran C.4.1)
2. S3 – 22. S3
S3 mampu menganalisis informasi dari
situasi dengan baik dapat dilihat dari jawaban
hasil tes dan hasil wawancara. S3 mampu
memahami pola barisan aritmatika pada omzet
restoran. S3 juga mampu memahami hubungan
antara besar pajak dan omzet pada tiap
tahunnya. S3 juga mampu memahami bahwa
besar pajak juga memiliki pola barisan
aritmatika. Selain itu S3 juga mampu
memahami hubungan antara tahun dan urutan
tahunnya.
S3 mampu menyajikan kembali informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
secara matematis dengan baik. Dapat dilihat
dari jawaban hasil tes, S3 menuliskan
persamaan untuk menentukan nilai dari a yaitu
sebagai besar omzet pada tahun 2016 (U1). S3
juga mampu menuliskan persamaan untuk
menentukan urutan tahunnya. S3 juga mampu
menuliskan persamaan untuk menentukan
besar pajak pada tahun 2025.
S3 mampu menafsirkan dan menerapkan
temuan matematika dengan tepat.
Berdasarkan jawaban hasil tes dan hasil
wawancara, S3 mampu menjawab pertanyaan
pada soal dengan tepat. S3 mampu memaknai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
bahwa temuannya yaitu 13.000.000 merupakan
besar pajak pada tahun 2025.
Berdasarkan analisis di atas, S3 mampu
menentukan suku berikutnya dari barisan
aritmatika dengan cara memahami generalisasi
yang muncul dari barisan aritmatika.
S4
(Lampiran C.4.2)
2. S4 – 6. S4
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara, S4,
S5, S13, dan S14 mampu menganalisis
informasi dari situasi dengan baik.
Berdasarkan jawaban hasil tes dan hasil
wawancara, S4, S5, S13, dan S14 mampu
menggeneralisasikan pola barisan aritmatika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
S5
(Lampiran C.4.3)
2. S5
pada besar omzet restoran. Selain itu S4, S5,
S13, dan S14 juga mampu memahami
hubungan antara tahun dan urutan tahunnya.
S4, S5, S13, dan S14 juga mampu memahami
hubungan antara besar pajak dan omzet pada
tiap tahunnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
S13
(Lampiran C.4.4)
2. S13 – 6. S13
S4, S5, S13, dan S14 mampu menyajikan
kembali informasi secara matematis dengan
baik. Pada jawaban tes, S4, S5, S13, dan S14
menuliskan persamaan untuk menentukan nilai
dari a yaitu sebagai besar omzet pada tahun
2016 (U1). Sementara itu S4, S5, S13, dan S14
menuliskan hubungan antara tahun dan urutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
S14
(Lampiran C.4.5)
2. S14
tahunnya dengan cara mendaftar. Kemudian,
S4, S5, S13, dan S14 juga mampu menuliskan
dan menyelesaikan persamaan untuk
menentukan besar pajak pada tahun 2025.
S4, S5, S13, dan S14 mampu menafsirkan
dan menerapkan temuan matematika
dengan tepat. Berdasarkan jawaban hasil tes
dan hasil wawancara, S4, S5, S13, dan S14
mampu memaknai bahwa temuannya yaitu
13.000.000 merupakan besar pajak pada tahun
2025.
Berdasarkan analisis di atas, S4, S5, S13, dan
S14 mampu menentukan suku berikutnya dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
barisan aritmatika dengan cara memahami
generalisasi yang muncul dari barisan
aritmatika.
S15
(Lampiran C.4.6)
2. S15 – 18. S15
S15 mampu menganalisis informasi dari
situasi dengan baik dapat dilihat dari hasil
wawancara karena pada hasil tes jawaban
belum tepat. S15 mampu memahami pola
barisan aritmatika pada omzet restoran. S15
juga mampu memahami hubungan antara besar
pajak dan omzet pada tiap tahunnya. Selain itu
S15 juga mampu memahami hubungan antara
tahun dan urutan tahunnya.
S15 mampu menyajikan kembali informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
secara matematis dengan baik. Dapat dilihat
dari jawaban hasil wawancara, S15 menuliskan
hubungan tahun dan besar omzetnya dengan
cara mendaftar. Kemudian dalam menentukan
besar pajak pada tahun 2025, S15 mampu
menjelaskan secara lisan tapi tidak menuliskan
secara lengkap.
S15 mampu menafsirkan dan menerapkan
temuan matematika dengan tepat.
Berdasarkan hasil wawancara, S15 mampu
menjawab pertanyaan pada soal dengan tepat.
S15 mampu memaknai bahwa temuannya yaitu
13.300.000 merupakan besar pajak pada tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
2025.
Berdasarkan analisis di atas, S15 mampu
menentukan suku berikutnya dari barisan
aritmatika dengan cara memahami generalisasi
yang muncul dari barisan aritmatika, namun
belum menuliskan penyelesainya secara
matematis dengan lengkap.
S18
(Lampiran C.4.7)
2. S18 – 12. S18
Berdasarkan hasil tes, S18 belum mampu
menjawab soal dengan baik. Namun saat
wawancara S18 sudah mampu menyelesaiakn
soal dengan baik. Berdasarkan hasil
wawancara, S18 mampu menganalisis
informasi dari situasi dengan baik. S18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
mampu menggeneralisasikan pola barisan
aritmatika pada besar omzet restoran. Selain itu
S18 juga mampu memahami hubungan antara
tahun dan urutan tahunnya. S18 juga mampu
memahami hubungan antara besar pajak dan
omzet pada tiap tahunnya.
S18 mampu menyajikan kembali informasi
secara matematis dengan baik. Pada jawaban
wawancara, S18 mampu menuliskan dan
menyelesaikan persamaan untuk menentukan
besar pajak pada tahun 2025.
S18 mampu menafsirkan dan menerapkan
temuan matematika dengan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
Berdasarkan jawaban hasil wawancara, S18
mampu memaknai bahwa temuannya yaitu
13.300.000 merupakan besar pajak pada tahun
2025.
Berdasarkan analisis di atas, S18 mampu
menentukan suku berikutnya dari barisan
aritmatika dengan cara memahami generalisasi
yang muncul dari barisan aritmatika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 4.6 Analisis Data Kemampuan Berpikir Aljabar untuk Soal Nomor 1.b
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
S3
(Lampiran C.4.1)
16. S3 – 22. S3
Dalam menganalisis informasi dari
situasi, S3 mampu melakukannya dengan
baik. S3 mampu memahami pola barisan
aritmatika pada omzet restoran. S3 juga
mampu memahami hubungan antara besar
pajak dan omzet pada tiap tahunnya. S3
juga mampu memahami bahwa besar
pajak juga memiliki pola barisan
aritmatika. Selain itu S3 juga mampu
memahami hubungan antara tahun dan
urutan tahunnya.
Dalam menyajikan kembali informasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
secara matematis, S3 mampu menuliskan
dan menjelaskan secara lisan dengan baik.
S3 mampu menuliskan persamaan yang
merupakan generalisasi dari barisan
aritmatika pada soal.
S3 mampu menafsirkan dan
menerapkan temuan matematika
dengan baik. S3 memahami bahwa untuk
Un=10%(61.000.000+(n-1)8.000.000)
adalah persamaan untuk menentukan besar
pajak pada tahun ke-n sejak restoran
pertama dibuka.
Berdasarkan uraian analisis di atas, dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
disimpulkan S3 mampu membuat
persamaan yang merepresentasikan
generalisasi dari pola barisan aritmatika.
S4
(Lampiran C.4.2)
20. S4 – 24. S4
Dalam menganalisis informasi dari
situasi, S4 dan S14 mampu
melakukannya dengan baik. S4 dan S14
mampu memahami pola barisan aritmatika
pada omzet restoran. S4 dan S14 juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
S14 (Lampiran C.4. 5)
8. S14
mampu memahami hubungan antara besar
pajak dan omzet pada tiap tahunnya.
Selain itu S4 dan S14 juga mampu
memahami hubungan antara tahun dan
urutan tahunnya.
Dalam menyajikan kembali informasi
secara matematis, S4 dan S14 mampu
menuliskan dan menjelaskan secara lisan
dengan baik. S4 dan S14 mampu
menuliskan persamaan yang merupakan
generalisasi dari barisan aritmatika pada
soal.
S4 dan S14 mampu menafsirkan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
menerapkan temuan matematika
dengan baik. S4 dan S14 memahami
bahwa untuk temuannya adalah persamaan
untuk menentukan besar pajak pada tahun
ke-n sejak restoran pertama dibuka.
Berdasarkan uraian analisis di atas, dapat
disimpulkan S4 dan S14 mampu
membuat persamaan yang
merepresentasikan generalisasi dari pola
barisan aritmatika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
S5
(Lampiran C.4.3)
14. S5 – 18. S5
Meskipun dalam hasil jawaban tes S5,
S13, dan S18 belum mampu membuat
persamaan dengan benar, namun dalam
wawancara S5, S13, dan S18 mampu
membuat dengan benar. Dalam
menganalisis informasi dari situasi, S5,
S13, dan S18 mampu melakukannya
dengan baik. S5, S13, dan S18 mampu
memahami pola barisan aritmatika pada
omzet restoran. S5, S13, dan S18 juga
S13
(Lampiran C.4.4)
24. S13 – 30. S13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
S18
(Lampiran C.4.7)
24. S18 – 30. S18
mampu memahami hubungan antara besar
pajak dan omzet pada tiap tahunnya.
Selain itu S5, S13, dan S18 juga mampu
memahami hubungan antara tahun dan
urutan tahunnya. Awalnya S13 mengalami
pemahaman yang salah dalam memahami
pola barisan pada omzet.
Dalam menyajikan kembali informasi
secara matematis, S5, S13, dan S18
mampu menuliskan dan menjelaskan
secara lisan dengan baik. S5, S13, dan S18
mampu menuliskan persamaan yang
merupakan generalisasi dari barisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
aritmatika pada soal.
S5, S13, dan S18 mampu menafsirkan
dan menerapkan temuan matematika
dengan baik. S5, S13, dan S18 memahami
bahwa untuk temuannya adalah persamaan
untuk menentukan besar pajak pada tahun
ke-n sejak restoran pertama dibuka.
Berdasarkan uraian analisis di atas, dapat
disimpulkan S5, S13, dan S18 mampu
membuat persamaan yang
merepresentasikan generalisasi dari pola
barisan aritmatika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
S15
(Lampiran C.4.6)
24. S15 – 34. S15
Dalam menganalisis informasi dari
situasi, S15 belum mampu melakukannya
dengan baik. S15 mampu memahami pola
barisan aritmatika pada omzet restoran,
namun ia belum mampu memahami
bahwa barisan dimulai dari omzet pada
tahun 2016. S15 juga mampu memahami
hubungan antara besar pajak dan omzet
pada tiap tahunnya.
Dalam menyajikan kembali informasi
secara matematis, S15 mampu
menuliskan dan menjelaskan secara lisan
dengan baik. Hal ini terjadi karena ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Subyek Hasil Jawaban Tes Hasil Wawancara Analisis Data
informasi yang belum dipahami oleh
subyek. Akibatnya, S15 juga belum
mampu menafsirkan dan menerapkan
temuan matematika dengan baik.
Berdasarkan uraian analisis di atas, dapat
disimpulkan S15 belum mampu membuat
persamaan yang merepresentasikan
generalisasi dari pola barisan aritmatika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Tabel 4.7 Analisis Data Kemampuan Berpikir Aljabar untuk Soal Nomor 1.c
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
S3
(Lampiran C.4.1)
28. S3 – 32. S3
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara,
S3 mampu menganalisis informasi dari
situasi dengan baik. S3 mampu memahami
bahwa pajak yang harus dibayarkan selalu
naik sejak restoran pertama kali dibuka. S3
juga memahami bahwa penambahan omzet
tiap tahun adalah 8.000.000.
Dalam menyajikan kembali informasi
secara matematis, S3 juga telah
menyajikan penyelesaian masalahnya
dengan baik. S3 membuat pertidaksamaan
dari hasil menganalisis informasi pada soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
S3 juga mampu menyelesaikan
pertidaksamaan tersebut.
Sedangkan dalam menafsirkan dan
menerapkan temuan matematika, S3
juga sudah melakukannya dengan sangat
baik. S3 mampu memaknai bahwa yang
memenuhi 3,33 >n adalah 1,2,3. Artinya
pajak tahun pertama, kedua, dan ketiga bisa
kurang dari penamanbahan omzet.
Berdasarkan analisis di atas dapat
disipulkan bahwa S3 mampu menjabarkan
argumen yang ia buat sendiri berdasarkan
hasil penalaran hubungan antar bilangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
S14
(Lampiran C.4.5)
20. S14
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara,
S5 dan S14 mampu menganalisis
informasi dari situasi dengan baik. S5 dan
S14 mampu memahami bahwa pajak yang
harus dibayarkan selalu naik sejak restoran
pertama kali dibuka. S5 dan S14 juga
memahami bahwa penambahan omzet tiap
tahun adalah 8.000.000.
Dalam menyajikan kembali informasi
secara matematis, S5 dan S14 juga telah
menyajikan penyelesaian masalahnya
dengan baik. S5 dan S14 mampu
menuliskan dan menjabarkan argumennya
S5
(Lampiran C.4.3)
24. S5 – 26. S5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
dengan sangat baik berdasarkan penalaran
yang ia lakukan pada proses memahami
informasi soal.
Sedangkan dalam menafsirkan dan
menerapkan temuan matematika, S5 dan
S14 juga sudah melakukannya dengan
sangat baik. S5 dan S14 mampu
menemukan bukti yang mendukung
argumennya dengan baik, yaitu dengan
menuliskan besar pajak pada tahun 2016,
2017, atau 2018.
Berdasarkan analisis di atas dapat
disipulkan bahwa S5 dan S14 mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
menjabarkan argumen yang ia buat sendiri
berdasarkan hasil penalaran hubungan antar
bilangan.
S13
(Lampiran C.4.4)
42. S13 – 46. S13
Berdasarkan hasil tes dan hasil
wawanvcara, S13 belum mampu
menganalisis informasi dari situasi
dengan baik. S13 hanya mampu memahami
bahwa penambahan omzet tiap tahun adalah
8.000.000. S13 tidak mampu memahami
bahwa pajak yang harus dibayarkan naik
sejak restoran pertama kali dibuka.
Karena tidak mampu memahami informasi
yang ada pada soal maka S13 tidak mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
menyajikan kembali informasi secara
matematis dan menafsirkan dan
menerapkan temuan matematika.
Berdasarkan analisis di atas dapat
disipulkan bahwa S13 belum mampu
menjabarkan argumen yang ia buat sendiri
berdasarkan hasil penalaran hubungan antar
bilangan.
S15
(Lampiran C.4.6)
40. S15 – 54. S15
Meskipun dari hasil tes S4, S15, dan S4
belum mampu memberikan jawaban yang
tepat, namun saat wawancara S4, S15, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
S18
(Lampiran C.4.7)
46. S18 – 56. S18
S4 sudah mampu memebrikan jawaban
yang tepat. Berdasarkan hasil wawancara,
S4, S15, dan S4 mampu menganalisis
informasi dari situasi dengan baik. S4,
S15, dan S4 mampu memahami bahwa
pajak yang harus dibayarkan naik sejak
restoran pertama kali dibuka. S4, S15, dan
S4 juga memahami bahwa penambahan
omzet tiap tahun adalah 8.000.000.
Dalam menyajikan kembali informasi
secara matematis, S4, S15, dan S4 mampu
melakukannya dengan baik. S4, S15, dan S4
mampu menjabarkan argumennya dengan
S4
(Lampiran C.4.4)
36. S4 – 46. S4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
sangat baik berdasarkan penalaran yang ia
lakukan pada proses memahami informasi
soal. Sedangkan dalam menafsirkan dan
menerapkan temuan matematika, S4,
S15, dan S4 juga mampu dengan baik. S4,
S15, dan S4 mampu menemukan bukti yang
mendukung argumennya dengan baik, yaitu
dengan menuliskan besar pajak pada tahun
2016, 2017, atau 2018. Berdasarkan analisis
di atas dapat disipulkan bahwa S4, S15, dan
S4 mampu menjabarkan argumen yang ia
buat sendiri berdasarkan hasil penalaran
hubungan antar bilangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 4. 8 Analisis Data Kemampuan Berpikir Aljabar untuk Soal Nomor 2.a
Subyek
Jawaban Hasil Tes Hasil
Wawancara
Analisis Data
S3
(Lampiran
C.4.1)
42. S3
S3 mampu menganalisis informasi dari situasi dengan
baik dapat dilihat dari jawaban hasil tes dan hasil
wawancara. S3 mengubah satuan dari panjang dan lebar
kolam kemudian membaginya dengan panjang sisi
keramik untuk menentukan banyak keramik. S3
memahami bahwa total keramik biru dan putih
merupakan hasil kali dari banyak keramik pada panjang
dan lebar kolam. S3 juga memahami bahwa banyak
keramik putih merupakan selisih dari total keramik biru
dan putih dikurang banyak keramik biru. S3 mampu
memahami generalisasi pola keramik biru bahwa banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Subyek
Jawaban Hasil Tes Hasil
Wawancara
Analisis Data
keramik biru selalu bertambah 3 tiap panjang kolamnya
bertambah 0,5 m.
S3 mampu menyajikan kembali informasi secara
matematis dengan baik. Dapat dilihat dari jawaban hasil
tes, S3 menuliskan persamaan untuk konversi satuan dan
menghitung banyak keramik. S3 menggunakan simbol
berupa kata-kata untuk menyatakan bahwa banyak
keramik putih merupakan selisih dari total keramik biru
dan putih dikurang banyak keramik biru.
S3 mampu menafsirkan dan menerapkan temuan
matematika dengan tepat. Berdasarkan jawaban hasil tes
dan hasil wawancara, S3 mampu menjawab pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Subyek
Jawaban Hasil Tes Hasil
Wawancara
Analisis Data
pada soal dengan tepat. S3 mampu memaknai bahwa
temuannya yaitu 34 merupakan banyak keramik putih
saat ukuran kolam renangnya 2,5 m x 7 m.
Berdasarkan analisis di atas, S3 mampu menentukan suku
berikutnya dari barisan aritmatika dengan cara memahami
generalisasi yang muncul dari barisan aritmatika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Subyek
Jawaban Hasil Tes Hasil
Wawancara
Analisis Data
S14
(Lampiran
C.4.5)
30. S14 – 34.
S14
S14 mampu menganalisis informasi dari situasi dengan
baik. Berdasarkan jawaban hasil tes dan hasil wawancara,
S14 mampu menggeneralisasikan pola panjang kolam dan
banyak keramik putih dan memahami bahwa pola
tersebut merupakan barisan aritmatika. Pada barisan
panjang kolam, S14 mampu memahami bahwa Un adalah
panjang keramik pada urutan ke-n, panjang keramik 1,5
m merupakan nilai variabel U1 atau a dan pertambahan
ukuran 0,5 m adalah b, dan n adalah urutan dalam rumus
umum barisan arimatika. Sedangkan pada barisan banyak
keramik putih, S14 juga mampu memahami bahwa
banyak keramik putih yaitu 12 merupakan nilai variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Subyek
Jawaban Hasil Tes Hasil
Wawancara
Analisis Data
U1 atau a dan pertambahan keramik sebanyak 2 buah tiap
panjang kolam bertambah 0,5 adalah b, dan n adalah
urutan dalam rumus umum barisan arimatika.
S14 mampu menyajikan kembali informasi secara
matematis dengan baik. Pada jawaban tes, S14 mampu
menuliskan persamaan berupa rumus umum barisan
aritmatika untuk menyatakan masalah yang akan
diselesaikan. S14 menuliskan rumus umum barisan
aritmatika untuk menentukan urutan (n) dan untuk
menentukan banyak keramik (U12). Meskipun dalam
hasil tes S14 belum menuliskan proses menentukan
urutan (n), namun S14 sudah mampu menjelaskannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Subyek
Jawaban Hasil Tes Hasil
Wawancara
Analisis Data
dalam wawancara.
S14 mampu menafsirkan dan menerapkan temuan
matematika dengan tepat. Berdasarkan jawaban hasil tes
dan hasil wawancara, S14 mampu memaknai bahwa
temuannya yaitu 34 merupakan banyak keramik putih
saat ukuran kolam renangnya 2,5 m x 7 m.
Berdasarkan analisis di atas, S14 mampu menentukan
suku berikutnya dari barisan aritmatika dengan cara
memahami generalisasi yang muncul dari barisan
aritmatika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Subyek
Jawaban Hasil Tes Hasil
Wawancara
Analisis Data
S4
(Lampiran
C.4.2)
54. S4 – 68. S4
S4, S5, dan S13 mampu menganalisis informasi dari
situasi dengan baik. Berdasarkan jawaban hasil tes dan
hasil wawancara dari ketiga subyek, mereka mampu
menggeneralisasikan pola barisan pada panjang kolam
dan banyak keramik putih. S4, S5, dan S13 mampu
memahami bahwa pola tersebut merupakan barisan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Subyek
Jawaban Hasil Tes Hasil
Wawancara
Analisis Data
S13
(Lampiran
C.4.4)
54. S13 – 60.
S13
aritmatika. Pada pola barisan panjang kolam, S4, S5, dan
S13 mampu memahami bahwa panjang kolam 7 m
merupakan urutan ke-12. Sedangkan pada barisan banyak
keramik putih, S4, S5, dan S13 juga mampu memahami
bahwa banyak keramik putih yaitu 12 merupakan nilai
variabel U1 atau a dan pertambahan keramik sebanyak 2
buah tiap panjang kolam bertambah 0,5 adalah b, dan n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Subyek
Jawaban Hasil Tes Hasil
Wawancara
Analisis Data
S5
(Lampiran
C.4.3)
34. S5 – 40. S5
adalah urutan dalam rumus umum barisan arimatika.
S4, S5, dan S13 mampu menyajikan kembali informasi
secara matematis dengan baik. Pada jawaban tes, S4 dan
S13 menuliskan pola barisan pada panjang kolam dan
menentukan urutan dengan cara mendaftar. Sementara
itu, S5 tidak menuliskan proses menentukan urutan (n =
12) pada pola barisan panjang kolam. Namun saat
diwawancara, S5 mampu menjelaskan proses menentukan
nilai n = 12 dengan baik. Proses penyelesaian S5 juga
sama seperti proses yang dituliskan S4 dan S13 pada
lembar jawaban. Ketiga subyek juga mampu menuliskan
persamaan berupa rumus umum barisan aritmatika untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Subyek
Jawaban Hasil Tes Hasil
Wawancara
Analisis Data
menyatakan masalah yang akan diselesaikan. Ketiga
subyek menuliskan rumus umum barisan aritmatika untuk
menentukan banyak keramik putih (U12) dengan lengkap
dan tepat.
S4, S5, dan S13 mampu menafsirkan dan menerapkan
temuan matematika dengan tepat. Berdasarkan jawaban
hasil tes dan hasil wawancara, S4, S5, dan S13 mampu
memaknai bahwa temuannya yaitu 34 merupakan banyak
keramik putih saat ukuran kolam renangnya 2,5 m x 7 m.
Berdasarkan analisis di atas, S4, S5, dan S13 mampu
menentukan suku berikutnya dari barisan aritmatika
dengan cara memahami generalisasi yang muncul dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Subyek
Jawaban Hasil Tes Hasil
Wawancara
Analisis Data
barisan aritmatika.
S15
(Lampiran
C.4.6)
60. S15 – 62.
S15
Berdasarkan dari hasil tes dan hasil wawancara, S15
mampu menganalisis informasi dari situasi dengan
baik. S15 mampu memahami bahwa lebar kolam yaitu
2,5 m memerlukan 5 keramik berdasarkan gambar pada
soal. Ia memahami bahwa 5 merupakan hasil kali dari 2 x
2,5. Dengan pemahaman itu, S15 kemudian mampu
memahami bahwa panjang kolam 7 m memerlukan 14
keramik. Dengan bantuan gambar, S15 memahami bahwa
ia harus menggambarkan ilustrasi ukuran kolam renang
2,5 m x 7 m mengikuti pola pada gambar yang ada.
Dalam menyajikan kembali informasi secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Subyek
Jawaban Hasil Tes Hasil
Wawancara
Analisis Data
matematis, S15 sudah melakukannya dengan cukup baik.
Berdasarkan hasil tes, S15 mampu merepresentasikan ide
matematis yang digunakan untuk menyelesaikan masalah
menggunakan gambar dengan baik. Sementara itu, S15
juga mampu menyajikan penyelesaian soal secara lisan
dengan baik dalam wawancara. S15 mampu menjelaskan
bahwa untuk menghitung banyak keramik putih, S15
menjumlahkan banyak keramik pada keempat sisi kolam
kemudian dikurang dengan 4.
Sementara itu, S15 juga mampu menafsirkan dan
menerapkan temuan matematika dengan baik.
Berdasarkan dari gambar, S15 menghitung seluruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Subyek
Jawaban Hasil Tes Hasil
Wawancara
Analisis Data
persegi kecil yang ia gambar dan hasilnya, yaitu 34 buah
ia maknai sebagai banyak keramik putih yang dibutuhkan
untuk ukuran kolam renang 2,5 m x 7 m.
Berdasarkan analisis di atas, S15 mampu menentukan
suku berikutnya dari barisan aritmatika dengan cara
memahami generalisasi yang muncul dari barisan
aritmatika. Dalam hal ini, S15 mampu melakukan
kegiatan generasional dalam berpikir aljabar.
S18
(Lampiran
C.4.7)
64. S18 – 80.
S18
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara, terdapat
perbedaan jawaban yang diberikan oelh S18. Dalam hasil
tes, tampak bahwa S18 belum mampu menyelesaikan
masalah dengan tepat, namun saat wawancara mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Subyek
Jawaban Hasil Tes Hasil
Wawancara
Analisis Data
menjawab dengan benar. Perbedaan hasil ini terjadi
karena saat mengerjakan tes, S18 tidak bersungguh-
sungguh dalam mengerjakan. Hal ini sesuai dengan
alasan yang dipaparkan oleh S18 saat wawancara.
Berdasarkan hasil wawancara, S18 mampu menganalisis
informasi dari situasi dengan baik. S18 memahami pola
barisan pada panjang kolam dan banyak keramik putih
serta menentukan urutan dengan cara mendaftar
hubungan antara panjang kolam dan banyak keramik
putih. S18 mampu memahami bahwa banyak keramik
putih yaitu 12 merupakan nilai variabel U1 atau a dan
pertambahan keramik sebanyak 2 buah tiap panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Subyek
Jawaban Hasil Tes Hasil
Wawancara
Analisis Data
kolam bertambah 0,5 adalah b, dan n adalah urutan dalam
rumus umum barisan arimatika.
Kemudian S18 juga mampu menyajikan kembali
informasi secara matematis dengan baik. Secara lisan,
S18 menjelaskan bahwa ia menentukan banyak keramik
putih dengan cara mendaftar. Pada proses ini, S18
menggunakan strategi berpikir proposinal dalam
menggeneralisasi barisan aritmatika yang ada.
Pada proses menafsirkan dan menerapkan temuan
matematika, S18 juga telah mampu memaknai
temuannya sebagai jawaban dari soal. S18 mampu
memaknai bahwa kolam dengan panjang 7 meter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Subyek
Jawaban Hasil Tes Hasil
Wawancara
Analisis Data
memerlukan 34 keramik putih.
Berdasarkan analisis di atas, S18 mampu menentukan
suku berikutnya dari barisan aritmatika dengan cara
memahami generalisasi yang muncul dari barisan
aritmatika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Tabel 4.9 Analisis Data Kemampuan Berpikir Aljabar untuk Soal Nomor 2.b
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
S3
(Lampiran C.4.1)
53. S3
S3 mampu menganalisis informasi dari
situasi dengan baik. S3 mampu memahami
bahwa panjang kolam renang disimbolkan
dengan variabel n. S3 juga memahami
hubungan antara satuan panjang pada ukuran
kolam dengan banyak keramik putih dan
biru. Selain itu, S3 juga mampu memahami
bahwa banyak keramik putih merupakan
selisih dari total keramik biru dan putih
dikurang banyak keramik biru.
Dalam menyajikan kembali informasi
secara matematis, S3 mampu menuliskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
dan menjelaskan secara lisan dengan baik. S3
menuliskan penyelesaiannya dalam
persamaan-persamaan hingga menemukan
persamaan yang merupakan generalisasi dari
barisan aritmatika pada soal.
S3 mampu menafsirkan dan menerapkan
temuan matematika dengan baik. S3
memahami bahwa untuk menentukan banyak
keramik putih yang dibutuhkan dengan
ukuran panjang tertentu dapat menggunakan
persamaan yang telah ia temukan, yaitu
banyak keramik putih = 4n+6.
Berdasarkan uraian analisis di atas, dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
disimpulkan S3 mampu membuat persamaan
yang merepresentasikan generalisasi dari
pola barisan aritmatika.
S14
(Lampiran C.4.5)
44. S14 – 52. S14
S14 sudah mampu menganalisis informasi
dari situasi dengan baik. S14 mampu
memahami generalisai barisan aritmatika
pada panjang kolam renang dan banyak
keramik putih. Meskipun dalam hasil tes S18
belum mampu memahami bahwa panjang
kolam seharusnya disimbolkan dengan
variabel n, namun dalam wawancara S14
sudah mampu memahami variabel n adalah
panjang kolam. S14 juga mampu memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
hubungan antara panjang kolam renang dan
banyak keramik putih.
Dalam menyajikan kembali informasi
secara matematis, S14 sudah baik. S14
mampu menyajikan hubungan antara panjang
kolam renang dan banyak keramik putih
dengan kata-kata. Dalam lembar jawaban,
S14 masih belum tepat dalam menuliskan ide
penyelesaian sesuai informasi yang ada pada
soal, dapat dilihat bahwa S14 menulis Un
sebagai variabel dari panjang kolam. Namun
saat wawancara, S14 sudah mampu
menjelaskan proses penyelesaian soal jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
panjang kolam disimbolkan dengan n. S14
juga mampu menuliskan persamaan-
persamaan untuk menyatakan generalisasi
dari masalah yang ada.
Sedangkan dalam menafsirkan dan
menerapkan temuan matematika, S14
sudah baik. Berdasarkan hasil wawancara,
S14 mampu memahami bahwa untuk
menentukan banyak keramik putih yang
dibutuhkan dengan ukuran panjang tertentu
dapat menggunakan persamaan yang telah ia
temukan, yaitu banyak keramik putih = 4n+6.
Berdasarkan uraian analisis di atas, dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
disimpulkan S14 mampu membuat
persamaan yang merepresentasikan
generalisasi dari pola barisan aritmatika.
S4
(Lampiran C.4.2)
74. S4 – 94. S4
S4 mampu menganalisis informasi dari
situasi secara lengkap. Berdasarkan hasil tes
dan wawancara, S4 mampu memahami
bahwa makna variabel n pada soal adalah
panjang kolam renang dan memahami
hubungan antara panjang kolam dengan
banyak keramik putih. S4 memahami
generalisasi yang muncul dari pola panjang
kolam dan banyak keramik putih.
S4 belum mampu menyajikan kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
informasi secara matematis. Dapat dilihat
dari hasil tes dan wawancara, S4 belum
mampu menuliskan dan menjelaskan
persamaan yang merepresentasikan masalah.
Hal ini disebabkan karena S4 belum mampu
memberikan makna yang sama untuk
variabel n pada jawabannya sesuai dengan
yang di soal. Sehingga, S4 belum dapat
membuat persamaan untuk menentukan
banyak keramik dengan panjang kolam n m
dengan tepat. Oleh sebab itu, S4 belum dapat
menafsirkan dan menerapkan temuan
matematikanya dengan benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
Berdasarkan uraian analisis di atas, dapat
disimpulkan S4 tidak mampu membuat
persamaan yang merepresentasikan
generalisasi dari pola barisan aritmatika.
S5
(Lampiran C.4.3)
48. S5 – 56. S5
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara,
S5 sudah mampu menganalisis informasi
dari situasi dengan baik. S5 mampu
memahami generalisai pola barisan
aritmatika pada panjang kolam renang dan
banyak keramik putih. S5 sudah mampu
memahami variabel n adalah panjang kolam.
S5 juga mampu memahami hubungan antara
panjang kolam renang, banyak keramik putih,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
dan ukuran keramik.
Dalam menyajikan kembali informasi
secara matematis, S5 sudah baik. S5 mampu
menyajikan hubungan antara panjang kolam
renang dan banyak keramik putih dengan
kata-kata. Dalam lembar jawaban, S5 masih
belum tepat dalam menuliskan persamaan
yang merepresentasikan masalah. S5 sudah
mampu menjelaskan ide untuk membuat
persamaan tersebut namun belum sampai
pada membuat persamaannya.
Sedangkan dalam menafsirkan dan
menerapkan temuan matematika, S5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
belum mampu menuliskan persamaan yang
menyatakan banyak keramik putih saat kolam
memiliki panjang n m.
Berdasarkan uraian analisis di atas, dapat
disimpulkan S5 belum mampu membuat
persamaan yang merepresentasikan masalah.
S13
(Lampiran C.4.4)
68. S13 – 78. S13
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara,
S13 sudah mampu menganalisis informasi
dari situasi dengan baik. S13 mampu
memahami generalisai pola barisan
aritmatika pada panjang kolam renang dan
banyak keramik putih. Dalam wawancara,
S13 sudah mampu memahami variabel n
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
adalah panjang kolam. S13 juga mampu
memahami hubungan antara panjang kolam
renang, banyak keramik putih, dan ukuran
keramik.
Dalam menyajikan kembali informasi
secara matematis, S13 sudah baik. S13
mampu menyajikan hubungan antara panjang
kolam renang dan banyak keramik putih
dengan kata-kata. Dalam lembar jawaban,
S13 masih belum tepat dalam menuliskan
persamaan yang merepresentasikan masalah.
S13 sudah mampu menjelaskan ide untuk
membuat persamaan tersebut hingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
menemukan persamaan yang menyatakan
generalisasi dari masalah, yaitu Un=4n+6.
Sedangkan dalam menafsirkan dan
menerapkan temuan matematika, S13
sudah mampu memaknai temuannya yaitu
Un=4n+6 merupakan persamaan yang
menyatakan banyak keramik putih saat kolam
memiliki panjang n m.
Berdasarkan uraian analisis di atas, dapat
disimpulkan S13 mampu membuat
persamaan yang merepresentasikan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
S15
(Lampiran C.4.15)
72. S15 – 82. S15
Berdasarkan hasil wawancara, S15 sudah
mampu menganalisis informasi dari situasi
dengan baik. S15 mampu memahami
generalisai pola barisan aritmatika pada
panjang kolam renang dan banyak keramik
putih. Dalam wawancara, S15 sudah mampu
memahami variabel n adalah panjang kolam.
S15 juga mampu memahami hubungan antara
panjang kolam renang, banyak keramik putih,
dan ukuran keramik.
S15 belum mampu menyajikan kembali
informasi secara matematis dengan baik.
Berdasarkan wawancara, S15 mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
menjelaskan hubungan antara panjang kolam
renang dan banyak keramik putih dengan
kata-kata. S13 sudah mampu menjelaskan ide
untuk membuat persamaan tersebut. Namun
S15 belum mampu membuat persamaan yang
merepresentasikan masalah.
Akibatnya, S15 belum dapat menafsirkan
dan menerapkan temuan matematika. S15
belum mampu membuat persamaan yang
menyatakan banyak keramik putih saat kolam
memiliki panjang n m berdasarkan dari
informasi yang ia pahami.
Berdasarkan uraian analisis di atas, dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
disimpulkan S15 belum mampu membuat
persamaan yang merepresentasikan masalah.
S18
(Lampiran C.4.7)
88. S18 – 100. S18
S18 belum mampu menganalisis informasi
dari situasi dengan baik. Berdasarkan hasil
tes dan hasil wawancara, S18 mampu
memahami generalisai pola barisan
aritmatika pada panjang kolam renang dan
banyak keramik putih. S18 sudah mampu
memahami variabel n adalah panjang kolam.
S18 mampu memahami hubungan antara
panjang kolam renang, banyak keramik putih,
dan ukuran keramik.
S18 belum mampu menyajikan kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
informasi secara matematis dengan baik.
Berdasarkan wawancara, S18 tidak mampu
menjelaskan hubungan antara panjang kolam
renang, banyak keramik putih, dan ukuran
keramik jika menggunakan makna variabel n
adalah panjang kolam. S18 juga belum
mampu menjelaskan ide untuk membuat
persamaan tersebut. Sehingga S18 belum
mampu membuat persamaan yang
merepresentasikan masalah.
Akibatnya, S18 belum dapat menafsirkan
dan menerapkan temuan matematika. S18
belum mampu membuat persamaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
menyatakan banyak keramik putih saat kolam
memiliki panjang n m berdasarkan dari
informasi yang ia pahami.
Berdasarkan uraian analisis di atas, dapat
disimpulkan S18 belum mampu membuat
persamaan yang merepresentasikan masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Tabel 4.10 Analisis Data Kemampuan Berpikir Aljabar untuk Soal Nomor 2.c
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
S3
(Lampiran C.4.1)
62. S3
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara,
S3 sudah mampu menganalisis informasi
dari situasi dengan baik. S3 mampu
memahami generalisai pola barisan
aritmatika pada banyak keramik birudan
banyak keramik putih. S13 juga mampu
memahami hubungan antara banyak keramik
biru dan banyak keramik putih.
Dalam menyajikan kembali informasi
secara matematis, S3 sudah baik. S3
mampu menuliskan persamaan sebagai
ekspresi generalisasi dari pola pada banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
keramik biru dan putih. S3 juga mampu
menyelesaikan persamaan-persamaan
tersebut untuk menentukan nilai dari sesuatu
yang tidak diketahui, yaitu panjang kolam
dan banyak keramik biru.
Sedangkan dalam menafsirkan dan
menerapkan temuan matematika, S3
sudah mampu memaknai temuannya yaitu 66
sebagai banyak keramik biru ketika banyak
keramik putih adalah 54.
Berdasarkan uraian analisis di atas, dapat
disimpulkan bahwa S3 mampu membuat
menemukan nilai suatu variabel dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
menentukan bentuk yang ekuivalen dari
suatu persamaan.
S4
(Lampiran C.4.2)
106. S4 – 116. S4
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara,
S4 sudah mampu menganalisis informasi
dari situasi dengan baik. S4 mampu
memahami generalisai pola barisan
aritmatika pada banyak keramik biru dan
banyak keramik putih. S4 juga mampu
memahami hubungan antara banyak keramik
biru dan banyak keramik putih.
Dalam menyajikan kembali informasi
secara matematis, S4 sudah baik. S4
mampu menuliskan persamaan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
ekspresi generalisasi dari pola pada banyak
keramik biru dan putih. S4 juga mampu
menyelesaikan persamaan-persamaan
tersebut untuk menentukan nilai dari sesuatu
yang tidak diketahui, yaitu urutan dari pola
dan banyak keramik biru.
Sedangkan dalam menafsirkan dan
menerapkan temuan matematika, S4
sudah mampu memaknai temuannya yaitu 66
sebagai banyak keramik biru ketika banyak
keramik putih adalah 54.
Berdasarkan uraian analisis di atas, dapat
disimpulkan bahwa S4 mampu membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
menemukan nilai suatu variabel dengan cara
menentukan bentuk yang ekuivalen dari
suatu persamaan.
S5
(Lampiran C.4.3)
54. S4 – 68. S4
Berdasarkan hasil tes dan hasil wawancara,
S5, S13, dan S14 sudah mampu
menganalisis informasi dari situasi dengan
baik. S5, S13, dan S14 mampu memahami
generalisai pola barisan aritmatika pada
banyak keramik biru dan banyak keramik
putih. S5, S13, dan S14 juga mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
S13
(Lampiran C.4.4)
86. S13 – 90. S13
memahami hubungan antara banyak keramik
biru dan banyak keramik putih.
Dalam menyajikan kembali informasi
secara matematis, S5, S13, dan S14 sudah
baik. S5, S13, dan S14 mampu menuliskan
persamaan sebagai ekspresi generalisasi dari
pola pada banyak keramik biru dan putih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
S14
(Lampiran C.4.5)
60. S14
S5, S13, dan S14 juga mampu
menyelesaikan persamaan-persamaan
tersebut untuk menentukan nilai dari sesuatu
yang tidak diketahui, yaitu urutan dari pola
dan banyak keramik biru.
Sedangkan dalam menafsirkan dan
menerapkan temuan matematika, S5, S13,
dan S14 sudah mampu memaknai temuannya
yaitu 66 sebagai banyak keramik biru ketika
banyak keramik putih adalah 54.
Berdasarkan uraian analisis di atas, dapat
disimpulkan bahwa S5, S13, dan S14 mampu
membuat menemukan nilai suatu variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
dengan cara menentukan bentuk yang
ekuivalen dari suatu persamaan.
S15 Tidak Menjawab
(Lampiran C.4.6)
86. S15 – 94. S15
Karena S15 tidak memberikan jawaban pada
tes, maka analisis hanya didasarkan pada
hasil wawancara. Berdasarkan hasil
wawancara, S15 sudah mampu menganalisis
informasi dari situasi dengan baik. S15
mampu memahami generalisai pola barisan
aritmatika pada banyak keramik biru dan
banyak keramik putih. S15 juga mampu
memahami hubungan antara banyak keramik
biru dan banyak keramik putih.
Sedangkan dalam menyajikan kembali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
informasi secara matematis, S15 sudah
baik. S15 mampu membuat gambar
berdasarkan informasi yang ia pahami. S15
mampu menuliskan persamaan sebagai
ekspresi dari masalah yang akan
diselesaikan. Namun, S15 belum dapat
menuliskan penyelesaiannya dengan
lengkap.
Sedangkan dalam menafsirkan dan
menerapkan temuan matematika, S15
sudah mampu memaknai temuannya yaitu 66
sebagai banyak keramik biru ketika banyak
keramik putih adalah 54.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
Berdasarkan uraian analisis di atas, dapat
disimpulkan bahwa S15 mampu menemukan
nilai suatu yang tidak diketahui dengan cara
menentukan bentuk yang ekuivalen dari
suatu persamaan namun tidak dapat
menuliskan penyelesainnya secara matematis
dengan lengkap.
S18
(Lampiran C.4.7)
106. S18 – 108. S18
Meskipun dalam hasil tes S18 tampak tidak
melakukan pekerjaan dengan baik, namun
saat wawancara S18 dapat menyelesaikan
soal dengan baik. Berdasarkan wawancara,
S18 sudah mampu menganalisis informasi
dari situasi dengan baik. S18 mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
memahami generalisai pola barisan
aritmatika pada banyak keramik biru dan
banyak keramik putih. S18 juga mampu
memahami hubungan antara banyak keramik
biru dan banyak keramik putih.
Dalam menyajikan kembali informasi
secara matematis S18 sudah baik. S18
mampu menuliskan persamaan sebagai
ekspresi generalisasi dari pola pada banyak
keramik biru dan putih. S18 juga mampu
menyelesaikan persamaan-persamaan
tersebut untuk menentukan nilai dari sesuatu
yang tidak diketahui, yaitu urutan dari pola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Subyek Jawaban Hasil Tes Hasil Wawancara Analisis Data
dan banyak keramik biru.
Sedangkan dalam menafsirkan dan
menerapkan temuan matematika, S18
sudah mampu memaknai temuannya yaitu 66
sebagai banyak keramik biru ketika banyak
keramik putih adalah 54.
Berdasarkan uraian analisis di atas, dapat
disimpulkan bahwa S18 mampu membuat
menemukan nilai suatu variabel dengan cara
menentukan bentuk yang ekuivalen dari
suatu persamaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat diketahui tingkat kemampuan
berpikir aljabar mahasiswa dalam memecahkan masalah barisan aritmetika.
Berikut ini merupakan tabel yang menyajikan kategori tingkat kemampuan
berpikir aljabar mahasiswa dalam memecahkan masalah barisan aritmetika.
Tabel 4.11 Tingkat Kemampuan Berpikir Aljabar Mahasiswa dalam
Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika
Subyek
Generasional Generasional
Level
Meta-
Global
Transfor-
masional Total
Skor Nilai Kategori
1.a 2.a 1.b 2.b 1.c 2.c
S3 4 4 4 4 4 4 24 100,00 Tinggi
S4 4 4 4 2 4 4 22 91,67 Tinggi
S5 4 4 4 2 4 4 22 91,67 Tinggi
S13 4 4 4 4 1 4 21 87,50 Tinggi
S14 4 4 4 4 4 4 24 100,00 Tinggi
S15 3 4 1 2 4 4 18 75,00 Tinggi
S18 4 4 4 2 4 4 22 91,67 Tinggi
3. Hubungan antara Efikasi Diri dan Kemampuan Berpikir Aljabar
Mahasiswa
Berdasarkan hasil analisi dari efikasi diri dan kemampuan berpikir
aljabar yang telah dilakukan di atas berikut disajikan tabel yang
menghubungkan kedua hasil analisis tersebut.
Tabel 4.12 Hubungan antara Efikasi Diri dan Kemampuan Berpikir
Aljabar Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika
Subyek Tingkat Efikasi
Diri
Tingkat Kemampuan
Berpikir Aljabar
S3 Tinggi Tinggi
S4 Tinggi Tinggi
S5 Sedang Tinggi
S13 Sedang Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
S14 Tinggi Tinggi
S15 Sedang Tinggi
S18 Sedang Tinggi
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis di atas, berikut ini akan dipaparkan
pembahasan yang akan menjawab rumusan masalah peneltian.
1. Deskripsi Tingkat Efikasi Diri Mahasiswa dalam Memecahkan
Masalah Barisan Aritmetika
Berdasarkan dari hasil analisis efikasi diri mahasiswa dalam
memecahkan masalah barisan aritmetika, Terdapat 8 mahasiswa
(44,4%) yang memiliki tingkat efikasi diri tinggi, 10 mahasiswa
(55,6%) yang memiliki tingkat efikasi diri sedang, dan tidak ada
mahasiswa yang memiliki tingkat efikasi diri rendah dalam
memecahkan masalah barisan aritmatika. Berdasarkan hasil penelitian
ini dapat ditarik kesimpulan bahwa efikasi diri mahasiswa semester 6
Program Studi Pendidikan Sanata Dharma dalam memecahkan
masalah barisan aritmetika sudah memiliki efikasi diri yang tinggi atau
sedang dan tidak ada yang memilki efikasi diri yang rendah.
Menurut Bandura (1991), individu yang memiliki efikasi tinggi
akan mencapai suatu kinerja yang lebih baik karena individu ini
memiliki motivasi yang kuat, tujuan yang jelas, emosi yang stabil, dan
kemampuannya untuk memberikan kinerja atas aktivitas atau perilaku
dengan sukses. Berdasarkan pengertian tersebut, jika mahasiswa
memiliki efikasi diri yang tinggi maka ia dapat memecahkan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
dengan benar. Namun, pada kenyataannya ada mahasiswa yang
memiliki efikasi diri yang tinggi namun ternyata ia tidak mampu
memecahkan masalah dilihat dari hasil jawaban tes. Hal ini bisa terjadi
karena kemampuan mahasiswa dalam menuliskan pemecahan masalah
secara matematis kurang baik. Secara lisan, mahasiswa sudah mampu
mengungkapkan ide penyelesaian soal namun dalam menuliskannya
secara matematis belum mampu.
Keyakinan mahasiwa untuk dapat memecahkan masalah juga
dipengaruhi oleh kesuksesannya dalam memecahkan masalah
sebelumnya. Kesuksesan seseorang dalam memecahkan masalah
sebelumnya adalah salah satu sumber efikasi diri. Saat mahasiswa
mampu mengerjakan soal nomor 1.a dengan benar, maka ini akan
memberikan keyakinan bahwa ia akan menjawab dengan benar untuk
soal selanjutnya. Namun ketika pada pengerjaan soal nomor 1.a ia
mengalami kesulitan dan merasa tidak yakin dapat mengerjakannya
maka pada pengerjaan soal selanjutnya keyakinan diri untuk dapat
menegrjakan soal dengan benar mulai menurun. Hal ini berkaitan
dengan dimensi generality seperti yang diungkapkan oleh Bandura.
Cara pandang mahasiswa dalam mengerjakan soal juga
mempengaruhi keyakinan untuk dapat berhasil memecahkan masalah.
Seperti yang sudah diungkapkan dalam wawancara oleh salah satu
mahasiswa bahwa ia tidak suka memecahkan masalah yang disajikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
dalam bentuk soal cerita, maka ketika menemui soal cerita ia menjadi
tidak yakin dapat menyelesaikannya.
Keadaan emosional merupakan salah satu sumber efikasi diri
mahasiswa dalam memecahkan masalah. Mahasiswa yang memiliki
keadaan emosional yang kurang baik, seperti merasa sedih atau lelah
pikiran setelah mengikuti ujian dapat memberikan pengaruh kepada
efiaksi dirinya. Keyakinannya untuk dapat menyelesaikan tugas dapat
menurun akibatnya ia tidak maksimal untuk mengerjakan tes atau
menjawab soal asal-asalan.
Sementara itu, mahasiswa yang memiliki efikasi diri yang tinggi
atau sedang akan memikirkan cara lain untuk meyakinkan dirinya
bahwa jawaban yang ia peroleh merupakan jawaban yang benar.
Mahasiswa akan memikirkan strategi lain untuk memeriksa kembali
jawaban yang ia peroleh ini sudah benar atau belum. Mahasiswa juga
akan membaca soal berulang kali untuk meyakinkan diri bahwa
pemahamannya mengenai soal memang sudah tepat. Jika sudah merasa
yakin dalam memahami soal maka mahasiswa menjadi lebih yakin
dalam menuliskan penyelesaian masalah.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa mahasiwa
semester 6 Program Studi Pendidikan Sanata Dharma dengan tingkat
efikasi diri yang tinggi atau sedang memiliki keyakinan akan
kemampuannya dalam memecahkan masalah barisan aritmetika.
Meskipun mahasiwa sudah memiliki efikasi diri yang tinggi atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
sedang namun harus diiringi dengan kemampuan pemecahan masalah
yang baik.
2. Deskripsi Tingkat Kemampuan Berpikir Aljabar Mahasiswa dalam
Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika
Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis data hasil jawaban tes
dan hasil wawancara tujuh subyek penelitian yang dipilih berdasarkan
tingkatan efikasi diri. Berdasarkan hasil analisis pada data hasil
jawaban tes dan hasil wawancara untuk mengetahui tingkatan
kemampuan berpikir aljabar mahasiswa dalam memecahkan masalah
barisan aritmetika, didapati bahwa ketujuh subyek penelitian masuk
dalam kategori kemampuan berpikir aljabar yang tinggi.
Berdasarkan hasil dari analisis hasil tes dan wawancara memang
sudah menunjukkan hasil yang baik. Namun jika hanya dilihat dari
jawaban tes saja, kemampuan berpikir aljabar mahasiswa dinilai belum
cukup baik. Hal ini disebabkan karena komunikasi matematis
mahasiswa masih belum baik. Padahal dalam memecahkan masalah
terdapat proses menyajikan informasi secara matematis yang
membutuhkan kemampuan komunikasi matematis namun dalam
proses ini banyak yang belum melakukannya dengan baik.
Dalam kegiatan generasional, semua mahasiswa mampu
memahami generalisasi pola yang muncul dari barisan aritmatika
untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan menentukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
suku-suku selanjutnya atau sebelumnya. Mahasiswa memilki beragam
cara untuk memecahkan masalah ini. Terdapat dua tiga tipe cara
pengerjaan, yaitu dengan rumus barisan aritmatika, rumus luas,
prorposi, dan gambar. Menurut Kriegler (2000), cara pengerjaan ini
masih masuk dalam kegiatan berpikir aljabar. Penggunaan rumus dan
gambar merupakan salah satu indikasi bahwa mahasiswa memahami
bahwa aljabar merupakan sebuah fungsi dan model matematika.
Sementara penggunaan proporsi merupakan indikasi bahwa mahasiswa
memahami bahwa aljabar sebagai aritmateka yang digeneralisasikan.
Namun ketika diminta untuk membuat persamaan yang
merepresentasikan generalisasi suatu pola barisan aritmetika, ada
beberapa mahasiswa yang belum mampu membuat persamaannya.
Terdapat dua tipe jawaban mahasiswa yang mampu membuat
persamaan, yaitu menggunakan rumus umum barisan aritmetika dan
menggunakan konsep luas. Dalam kegiatan transformasional, semua
mahasiswa mampu menemukan nilai suatu variabel dengan cara
menentukan bentuk yang ekuivalen dari suatu persamaan. Sementara
itu, untuk kegiatan level meta-global, ada mahaiswa yang belum
mampu melakukan penalaran dengan baik.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
semester 6 Program Studi Pendidikan Sanata Dharma sudah memilki
kemampuan berpikir aljabar yang tinggi. Mahasiswa sudah mampu
mengidentifikasi dan memahami informasi dari masalah yang memuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
kegiatan generasional, tranformasional, dan level meta-global dengan
cukup baik. Namun kemampuan untuk menyajikan informasi secara
matematis masih perlu untuk ditingkatkan, terutama dalam kegiatan
generasional untuk membuat persamaan representasi generalisasi pola
barisan aritmetika.
3. Deskripsi Hubungan antara Tingkat Efikasi Diri dan Tingkat
Kemampuan Berpikir Aljabar Mahasiswa dalam Memecahkan
Masalah Barisan Aritmetika
Berdasarkan hasil analisis, terdapat hubungan antara efikasi diri
dan kemampuan berpikir aljabar mahasiswa dalam memecahkan
masalah barisan aritmetika. Sebanyak tiga mahasiswa yang memiliki
tingkat efikasi diri tinggi juga memiliki tingkat kemampuan berpikir
aljabar yang tinggi. Sedangkan empat mahasiswa yang memiliki
tingkat efikasi diri sedang, memiliki tingkat kemampuan berpikir
aljabar tinggi.
Dari hasil penelitian ini, tampak bahwa mahasiswa yang memiliki
efikasi diri yang tinggi atau sedang merasa yakin dengan kemampuan
yang dimilikinya dalam memecahkan masalah barisan aritmetika
memiliki kemampuan berpikir aljabar yang tinggi juga. Ketujuh
mahasiswa yang memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi atau sedang
memiliki tingkat kemampuan berpikir aljabar yang tinggi dalam
memecahkan masalah barisan aritmatika. Kesimpulan ini didukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Jatisunda (2017). Hasil
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan kuat antara
kemampuan pemecahan masalah dan efikasi diri matematis, yang
mana kemampuan pemecahan masalah merupakan salah satu
komponen dalam berpikir aljabar. Artinya, semakin tinggi skor
kemampuan berpikir aljabar maka semakin tinggi pula efikasi dirinya
dalam memecahkan masalah. Meskipun demikian, hasil ini hanya
terbatas pada subyek penelitian ini saja. Hasil ini tidak dapat
digeneralisasikan..
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat keterbatasan penelitian, yaitu:
1. Pedoman wawancara yang disusun kurang mampu menggali informasi
mengenai efikasi diri dan kemampuan berpikir aljabar mahasiswa
sehingga dari wawancara belum memberikan data yang kaya akan
informasi yang dapat digunakan untuk analisis.
2. Penelitian ini hanya melibatkan mahasiswa dengan kategori efikasi diri
yang tinggi dan sedang dalam memecahkan masalah barisan aritmetika
sehingga mahasiswa dengan kategori rendah belum dapat dilihat
kemampuan berpikir aljabarnya.
3. Peneliti belum menemukan teori yang mendukung hasil penelitian
sehingga ada hasil tidak dapat digeneralisasikan pada konteks subyek
yang serupa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan
oleh peneliti, maka dapat disimpulkan deskripi tingkat efikasi diri
mahasiswa, tingkat kemampuan berpikir aljabar, dan hubungan antara
tingkat efikasi diri dan tingkat kemampuan berpikir aljabar mahasiswa
dalam memecahkan masalah barisan aritmetika, yaitu sebagai berikut:
1. Deskripsi Tingkat Efikasi Diri Mahasiswa dalam Memecahkan
Masalah Barisan Aritmetika
Terdapat 8 mahasiswa (44,4%) yang memiliki tingkat efikasi diri
tinggi, 10 mahasiswa (55,6%) yang memiliki tingkat efikasi diri
sedang, dan tidak ada mahasiswa yang memiliki tingkat efikasi diri
rendah. Berdasarkan hasil wawancara 7 mahasiswa yang dipilih
sebagai subyek yang mewakili tingkat efikasi diri tinggi atau sedang
untuk dideskripsikan efikasi dirinya, mahasiswa dengan efikasi diri
tinggi dan sedang memikirkan cara lain untuk meyakinkan dirinya
bahwa jawaban yang diperoleh merupakan jawaban yang benar,
memahami soal secara keseluruhan, dan merasa yakin untuk dapat
menyelesaikan soal selanjutnya saat yakin meyelesaikan soal
sebelumnya dengan benar. Keyakinan diri yang perlu ditingkatkan
adalah keyakinan diri untuk dapat menyusun strategi yang tepat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
menyajikan informasi secara matematis dalam memecahkan masalah
barisan aritmetika.
2. Deskripsi Tingkat Kemampuan Berpikir Aljabar Mahasiswa
dalam Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika
Berdasarkan hasil penelitian, 7 mahasiswa semester 6 Program
Studi Pendidikan Sanata Dharma sudah memilki kemampuan berpikir
aljabar yang tinggi. Mahasiswa sudah mampu mengidentifikasi dan
memahami informasi dari masalah yang memuat kegiatan
generasional, tranformasional, dan level meta-global. Namun
kemampuan untuk menyajikan informasi secara matematis masih perlu
untuk ditingkatkan, terutama dalam kegiatan generasional untuk
membuat persamaan representasi generalisasi pola barisan aritmetika.
3. Deskripsi Hubungan antara Tingkat Efikasi Diri dan Tingkat
Kemampuan Berpikir Aljabar Mahasiswa dalam Memecahkan
Masalah Barisan Aritmetika
Tiga mahasiswa dengan tingkat efikasi diri tinggi memiliki tingkat
kemampuan berpikir aljabar tinggi. Empat mahasiswa yang berada
pada kategori efikasi diri sedang memiliki tingkat kemampuan bepikir
aljabar yang tinggi. Artinya, ketujuh mahasiswa yang memiliki tingkat
efikasi diri yang tinggi atau sedang memiliki tingkat kemampuan
berpikir aljabar yang tinggi dalam memecahkan masalah barisan
aritmatika. Kesimpulan ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Jatisunda (2017). Hasil menunjukkan bahwa terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
hubungan yang positif dan kuat antara kemampuan pemecahan
masalah dan efikasi diri matematis, yang mana kemampuan
pemecahan masalah merupakan salah satu komponen dalam berpikir
aljabar. Artinya, semakin tinggi skor kemampuan berpikir aljabar
maka semakin tinggi pula efikasi dirinya dalam memecahkan masalah.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian, terdapat
beberapa saran yang disampaikan peneliti sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Sebagai mahasiswa hendaknya terus mengembangkan kemampuan
berpikir aljabar dan efikasi diri yang dimilikinya terutama dalam
memecahkan berbagai masalah. Mahasiswa juga diharapkan mampu
mengasah kemampuannya dalam menyajikan informasi secara
matematis dalam kegiatan pemecahan masalah. Dengan demikian,
mahasiswa akan menjadi calon guru yang kompeten dalam bidangnya.
2. Bagi Peneliti Lain
Sebaiknya peneliti lain mampu memilih subyek penelitian yang
beragam sehingga ada keterwakilan dari tiap kategori efikasi diri.
Peneliti lain juga diharapkan mampu membuat daftar pertanyaan
dalam pedoman wawancara yang mampu menggali infirmasi lebih
mendalam untuk mendapatkan informasi mengenai efikasi diri dan
kemampuan berpikir aljabar subyek penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
DAFTAR PUSTAKA
Aritmethic and Progression. Diunduh dari www.mathcentre.ac.uk
Azwar, S. 2018. Metode Penelitian Psikologi. 2nd ed. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Bandura, A. 1997. Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York: W.H
Freeman adn Company.
Bednarz, N. and Janvier, B. 1996. Emergence and Development of Algebra As a
Problem-Solving Tool: Continuities and Discotinuities with Arithmetic.
Approaches to Algebra, pp.115–136.
Bell, A. 1996. Problem Solving Approches to Algera: Two Aspect. Approaches to
Algebra, pp. 167-185.
Bong, M. and Skaalvik, E.M. 2003. Academic Self-Concept and Self-Efficacy:
How Different Are They Really?. Educational Psychology Review, 15(1),
1-40.
Erel, D. 2000. The Concept of Self-Efficacy and Self-Efficacy-Performance
Relationship. [Internet]. Diakses
http://dergiler.ankara.edu.tr/dergiler/42/477/5493.pdf.
Grigorieva, E. 2016. Methods of Solving Sequence and Series Problems.
Switzerland: Springer.
Herbert, K. and Brown R.H. 2000. Patterns as Tools for Algebraic Reasoning.
Algebraic Thinking Grades K-12: Reading from NCTM’s School-Based
Journals and Other Publications. pp.123–128.
Jatisunda, M.G. 2018. Hubungan Self-Efficacy Siswa SMP dengan Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis. Jurnal THEOREMS (The Original
Research of Mathematis), 1(2), pp.20–30.
Kieran, C. 2004. Algebraic Thinking in the Early Grades: What Is It?. The
Mathematics Educator, 8(1), 139-151.
Kirkley, J. 2003. Principles for Teaching Problem Solving. Indiana University:
Plato Learning.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Kriegler, S. 2007. Just What is Algebraic Thinking?. [Internet]. Tersedia di
https://mathandteaching.org/uploads/Articles_PDF/articles-01-
kriegler.pdf.
Lew, H. 2004. Developing Algebraic Thinking Early Grades: Case Study of
Korean Elementary School Mathematics. The Mathematics Educator,
8(1), 88-106.
Moleong, L. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, hal.6,248, 324, 330.
Mukhid, A. 2009. Self-Efficacy (Perspektif Teori Kognitif Sosial dan
Implikasinya terhadap Pendidikan). Tadrîs, 4(1), 106–122.
Paridjo. 2018. Kemampuan Berpikir Aljabar Mahasiswa dalam Materi
Trigonometri Ditinjau dari Latar Belakang Sekolah Melalui
Pembelajaran Berbasis Masalah. Pada: Prosiding Seminar Nasional
Matematika, PRISMA 1 2018. 814–829. Diakses
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma.
Pajares, F. and Miller, M. D. 1994. Role of Self-Efficacy and Self-Concept
Beliefs in Mathematic Problem Solving: A Path Analysis. Journal of
Education Psycology, 8(2), pp.193-203.
Permatasari, D. and Harta, I. 2018. Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa Sekolah
Pendidikan Dasar Kelas V dan Kelas VII: Cross-Sectional Study. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, 3(1), pp.99-115.
Somawati. 2018. Peran Efikasi Diri (Self-Efficacy) terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah. Jurnal Konseling dan Pendidikan, 6(1), pp.39–45.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta, hal.246,249.
Sumarmo, U. 1994. Suatu Alternatif Pengajaran untuk Meningkatkan Pemecahan
Masalah Matematika pada Guru dan Siswa SMA. Laporan Penelitian
Tidak Diterbitkan. Bandung: IKIP
The Education Hub. 2018. 6 Strategies for Promoting Student Self-Efficacy in
Your Teaching di https://www.theeducationhub.org.nz/wp-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
content/uploads/2018/03/6-strategies-for-promoting-student-self-
efficacy.pdf (diakses 3 Maret 2019).
Warsitasari, W.D. 2015. Berpikir Aljabar dalam Pemecahan Masalah Matematika.
Jurnal Apotema, 1(1), 1-17.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
LAMPIRAN A
Lampiran A. 1 Surat Ijin Penelitian dari Kampus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran A. 2 Surat Pernyataan Pelaksanaan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran A. 3 Validasi Tes Kemampuan Berpikir Aljabar dalam
Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Lampiran A.4 Validasi Pedoman Wawancara Semi Terstruktur Kemampuan
Berpikir Aljabar dalam Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran A.5 Validasi Kuesioner Efikasi Diri Mahasiswa dalam
Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Lampiran A.6 Validasi Pedoman Wawancara Semi Terstruktur Efikasi Diri
Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
LAMPIRAN B
Lampiran B.1 Instrumen Soal Test dan Kuesioner
Tes Kemampuan Berpikir Aljabar dan Kuesioner Efikasi Diri
dalam Pemecahan Masalah Barisan Aritmatika
Petunjuk Umum:
1. Dalam setiap paket terdiri dari soal tes, lembar jawaban tes dan kuesioner
yang saling berpasangan dan berkaitan.
2. Kerjakan soal terlebih dahulu kemudian isi kuesioner yang ada pada
bagian bawah kolom jawaban.
3. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal tes dan mengisi kuesioner
adalah 100 menit.
Petunjuk Pengerjaan Tes:
1. Bacalah setiap soal dengan cermat dan teliti.
2. Kerjakan soal-soal secara individu, sesuai dengan pemahaman dan
pengetahuan anda.
3. Tulis jawaban anda pada lembar jawaban yang telah disediakan.
Petunjuk Pengisian Kuesioner: 1. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan teliti.
2. Pilih jawaban dengan memberi tanda check (√) pada kolom yang telah
disediakan sesuai dengan pengalaman anda dalam mengerjakan soal
terkait.
3. Alternatif pilihan jawaban yang ada adalah sebagai berikut:
Jawaban Keterangan
Sangat
Sesuai (SS)
Hal ini sangat sesuai dengan diri Anda dan pengalaman
anda dalam menyelesaikan masalah Barisan Aritmatika
Sesuai (S) Hal ini sesuai dengan diri Anda dan pengalaman anda
dalam menyelesaikan masalah Barisan Aritmatika
Tidak
Sesuai (KS)
Hal ini tidak sesuai dengan diri Anda dan pengalaman
anda dalam menyelesaikan masalah Barisan Aritmatika
Sangat
Tidak
Sesuai (TS)
Hal ini sangat tidak sesuai dengan diri Anda dan
pengalaman anda dalam menyelesaikan masalah Barisan
Aritmatika
Nama :
NIM :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Soal
1. Sebuah restoran dibuka pertama kali pada awal tahun 2016. Pada tahun 2019,
restoran tersebut mendapatkan omzet sebesar Rp 85.000.000,00. Rata-rata
omzet tiap tahun bertambah sebesar Rp 8.000.000,00 dari tahun sebelumnya
sejak restoran pertama kali dibuka. Setiap tahun restoran tersebut harus
membayar pajak kepada pemerintah daerah sebesar 10% dari omzet yang
didapatkan pada tahun itu.
a. Berapa pajak yang harus dibayar oleh restoran pada tahun 2025?
b. Berapa pajak yang harus dibayar oleh restoran pada tahun ke-𝑛 sejak
restoran pertama kali dibuka?
c. Apakah besar pajak yang harus dibayar bisa kurang dari penambahan omzet
tiap tahun? Beri alasanmu!
2. Pak Hartono akan memasang keramik pada dasar kolam renang di rumahnya.
Ia akan memasang keramik berwarna putih di bagian tepi dan warna biru di
bagian yang lain dari kolam renang. Keramik warna putih dan biru berbentuk
persegi dengan ukuran 50 cm x 50 cm. Kebetulan lebar kolam renang yang
diinginkan adalah 2,5 meter.
Berikut ini adalah ilustrasi susunan keramik pada lantai kolam renang Pak
Hartono dalam berbagai ukuran.
a. Berapa banyak keramik putih yang dibutuhkan oleh Pak Hartono jika kolam
renangnya berukuran 2,5 𝑚 × 7 𝑚 ?
b. Berapa banyak keramik putih yang dibutuhkan oleh Pak Hartono jika kolam
renangnya berukuran 2,5 𝑚 × 𝒏 𝑚 ?
c. Jika untuk membuat kolam renang membutuhkan 54 keramik putih, berapa
banyak keramik biru yang dibutuhkan Pak Hartono?
Selamat Mengerjakan
Tuhan Memberkati
2,5 𝑚× 1,5 𝑚 2,5 𝑚 × 2 𝑚
2,5 𝑚× 2,5 𝑚 2,5 𝑚 × 3 𝑚
2,5 𝑚× 3,5 𝑚
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
1.a. Berapa pajak yang harus dibayar oleh restoran pada tahun 2025?
No Pernyataan
(1)
Menurut saya, soal no 1.a memiliki tingkat kesulitan □mudah / □sedang /
□sulit.
Sehingga, saya □yakin / □tidak yakin dapat menentukan besar pajak pada
tahun 2025.
No Pernyataan Jawaban
SS S KS TS
(2) Saya yakin dapat menentukan besar pajak pada tahun
2025 karena saya pernah menyelesaikan masalah serupa.
(3)
Saya yakin bahwa saya memahami informasi-informasi
penting yang ada pada soal untuk mengerjakan soal
terkait.
(4)
Saya yakin bahwa saya dapat mengolah informasi-
informasi penting dalam rangka menyusun model
matematika.
(5)
Saya tidak yakin bahwa saya dapat menyusun strategi
yang tepat untuk menyelesaikan soal berdasarkan
informasi yang saya pahami.
(6) Saya yakin bahwa saya dapat menerapkan strategi yang
telah saya buat untuk menyelesaikan soal.
(7) Saya tidak menyerah saat mengalami kesulitan-kesulitan
dalam menjawab soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
1.b. Berapa pajak yang harus dibayar oleh restoran pada tahun ke-𝑛 sejak restoran
pertama kali dibuka?
No Pernyataan
(1)
Menurut saya, soal no 1.b memiliki tingkat kesulitan □mudah / □sedang /
□sulit.
Sehingga,saya □yakin / □tidak yakin dapat menentukan besar pajak yang
harus dibayarkan pada tahun ke-𝑛 dengan benar.
No Pernyataan Jawaban
SS S KS TS
(2)
Saya tidak yakin dapat membuat persamaan yang
menyatakan hubungan antara omzet dan besar pajak
karena saya tidak terbiasa menggeneralisasi pola.
(3)
Saya yakin bahwa saya memahami informasi-informasi
penting yang ada pada soal untuk mengerjakan soal
terkait.
(4)
Saya yakin bahwa saya dapat mengolah informasi-
informasi penting dalam rangka menyusun model
matematika.
(5)
Saya tidak yakin bahwa saya dapat menyusun strategi
yang tepat untuk menyelesaikan soal berdasarkan
informasi yang saya pahami.
(6) Saya yakin bahwa saya dapat menerapkan strategi yang
telah saya buat untuk menyelesaikan soal.
(7) Saya tidak menyerah saat mengalami kesulitan-kesulitan
dalam menjawab soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
1.c. Apakah besar pajak yang harus dibayar bisa kurang dari penambahan omzet
tiap tahun? Beri alasanmu!
No Pernyataan
(1)
Menurut saya, soal no 1.c memiliki tingkat kesulitan □mudah / □sedang /
□sulit.
Sehingga, saya □yakin / □tidak yakin dapat menguraikan argument saya
mengenai hubungan besar pajak dan penambahan omzet tiap tahun.
No Pernyataan Jawaban
SS S KS TS
(2)
Saya tidak yakin dapat menguraikan argumen
berdasarkan fakta yang saya temukan karena saya tidak
terbiasa meyelesaikan soal menguraikan argumen.
(3)
Saya yakin bahwa saya memahami informasi-informasi
penting yang ada pada soal untuk mengerjakan soal
terkait.
(4)
Saya yakin bahwa saya dapat mengolah informasi-
informasi penting dalam rangka menyusun model
matematika.
(5)
Saya tidak yakin bahwa saya dapat menyusun strategi
yang tepat untuk menyelesaikan soal berdasarkan
informasi yang saya pahami.
(6) Saya yakin bahwa saya dapat menerapkan strategi yang
telah saya buat untuk menyelesaikan soal.
(7) Saya tidak menyerah saat mengalami kesulitan-kesulitan
dalam menjawab soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
2.a. Berapa banyak keramik putih yang dibutuhkan oleh Pak Hartono jika kolam
renangnya berukuran 2,5 𝑚 × 7 𝑚 ?
No Pernyataan
(1)
Menurut saya, soal no 2.a memiliki tingkat kesulitan □mudah / □sedang /
□sulit.
Sehingga, saya □yakin / □tidak yakin dapat menentukan banyak keramik
putih yang dibutuhkan jika kolam renangnya berukuran 2,5 𝑚 × 7 𝑚.
No Pernyataan Jawaban
SS S KS TS
(2)
Saya yakin dapat menentukan banyak keramik putih
yang dibutuhkan jika kolam renangnya berukuran
2,5 𝑚 × 7 𝑚 karena saya pernah menyelesaikan soal
yang mirip seperti ini.
(3)
Saya yakin bahwa saya memahami informasi-informasi
penting yang ada pada soal untuk mengerjakan soal
terkait.
(4)
Saya yakin bahwa saya dapat mengolah informasi-
informasi penting dalam rangka menyusun model
matematika.
(5)
Saya tidak yakin bahwa saya dapat menyusun strategi
yang tepat untuk menyelesaikan soal berdasarkan
informasi yang saya pahami.
(6) Saya yakin bahwa saya dapat menerapkan strategi yang
telah saya buat untuk menyelesaikan soal.
(7) Saya tidak menyerah saat mengalami kesulitan-kesulitan
dalam menjawab soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
2.b. Berapa banyak keramik putih yang dibutuhkan oleh Pak Hartono jika kolam
renangnya berukuran 2,5 𝑚 × 𝒏 𝑚?
No Pernyataan
(1)
Menurut saya, soal no 2.b memiliki tingkat kesulitan □mudah / □sedang /
□sulit.
Sehingga, saya □yakin / □tidak yakin dapat menentukan banyak keramik
putih yang dibutuhkan jika kolam renangnya berukuran 2,5 𝑚 × 𝒏 𝑚.
No Pernyataan Jawaban
SS S KS TS
(2)
Saya yakin dapat menentukan banyak keramik putih
yang dibutuhkan jika kolam renangnya berukuran
2,5 𝑚 × 𝒏 𝑚 karena saya sudah terbiasa
menggeneralisasi pola.
(3)
Saya yakin bahwa saya memahami informasi-informasi
penting yang ada pada soal untuk mengerjakan soal
terkait.
(4)
Saya yakin bahwa saya dapat mengolah informasi-
informasi penting dalam rangka menyusun model
matematika.
(5)
Saya tidak yakin bahwa saya dapat menyusun strategi
yang tepat untuk menyelesaikan soal berdasarkan
informasi yang saya pahami.
(6) Saya yakin bahwa saya dapat menerapkan strategi yang
telah saya buat untuk menyelesaikan soal.
(7) Saya tidak menyerah saat mengalami kesulitan-kesulitan
dalam menjawab soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
2.c. Jika untuk membuat kolam renang membutuhkan 54 keramik putih, berapa
banyak keramik biru yang dibutuhkan Pak Hartono?
No Pernyataan
(1)
Menurut saya, soal no 2.c memiliki tingkat kesulitan □mudah / □sedang /
□sulit.
Sehingga, saya □yakin / □tidak yakin dapat menentukan banyak keramik
biru yang dibutuhkan jika kolam renang membutuhkan 54 keramik putih.
No Pernyataan Jawaban
SS S KS TS
(2)
Saya yakin dapat menentukan banyak keramik biru yang
dibutuhkan jika kolam renang membutuhkan 54 keramik
putih karena saya pernah mengerjakan soal serupa.
(3)
Saya yakin bahwa saya memahami informasi-informasi
penting yang ada pada soal untuk mengerjakan soal
terkait.
(4)
Saya yakin bahwa saya dapat mengolah informasi-
informasi penting dalam rangka menyusun model
matematika.
(5)
Saya tidak yakin bahwa saya dapat menyusun strategi
yang tepat untuk menyelesaikan soal berdasarkan
informasi yang saya pahami.
(6) Saya yakin bahwa saya dapat menerapkan strategi yang
telah saya buat untuk menyelesaikan soal.
(7) Saya tidak menyerah saat mengalami kesulitan-kesulitan
dalam menjawab soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran B.2 Pedoman Wawancara
Lampiran B.2.1 Pedoman Wawancara Kemampuan Berpikir Aljabar
Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika
Pedoman Wawancara
Kemampuan Berpikir Aljabar Mahasiswa
dalam Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika
A. Tujuan Wawancara
Wawancara ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai karakteristik
kemampuan berpikir aljabar mahasiswa dalam memecahkan masalah barisan
aritmatika.
B. Metode Wawancara
Metode yang digunakan adalah semi terstruktur, dengan ketentutan sebagai
berikut:
1. Pertanyaan wawancara yang diajukan disesuaikan dengan hasil tes
kemampuan berpikir aljabar mahasiswa.
2. Pertanyaan yang diajukan tidak harus persis seperti yang direncanakan
tetapi memuat pokok masalah yang sama.
C. Daftar Pertanyaan Wawancara
Berikut ini merupakan daftar pertanyaan wawancara untuk menggali lebih
dalam kemampuan berpikir aljabar mahasiswa.
1. Apakah anda memahami soal yang diberikan?
2. Apa saja informasi yang anda pahami dari soal?
3. Informasi apa saya yang anda ketahui dari pola yang ada?
4. Bagaimana cara anda menentukan besar pajak tahun 2025 dari informasi
yang anda ketahui?
5. Bagaimana cara anda menentukan banyak keramik putih yang dibutuhkan
dari informasi yang anda ketahui?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
6. Bagaimana proses yang anda telah lakukan hingga anda mendapatkan
persamaan yang anda telah tuliskan ini?
7. Dapatkah anda menjelaskan makna dari setiap variabel yang anda tuliskan?
8. Dapatkah anda menjelaskan fakta apa saja yang anda temukan dari soal
untuk mendukung argumen anda?
9. Bagaimana langkah-langkah yang kamu gunakan untuk menentukan banyak
keramik biru?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Lampiran B.2.2 Pedoman Wawancara Efikasi Mahasiswa dalam
Memecahkan Masalah Barisan Aritmatika
Pedoman Wawancara
Efikasi Mahasiswa dalam Memecahkan Masalah Barisan Aritmatika
A. Tujuan Wawancara
Wawancara ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai efikasi diri
mahasiswa dalam memecahkan masalah barisan aritmatika.
B. Metode Wawancara
Metode yang digunakan adalah semi terstruktur, dengan ketentutan sebagai
berikut:
1. Pertanyaan wawancara yang diajukan disesuaikan dengan hasil kuesioner
efikasi diri mahasiswa dan hasil tes kemampuan bepikir aljabar.
2. Pertanyaan yang diajukan tidak harus persis seperti yang direncanakan
tetapi memuat pokok masalah yang sama.
C. Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara
Berikut ini merupakan kisi-kisi pertanyaan beserta indikator efikasi diri.
1. Menurut Anda, bagaimanakah tingkat kesulitan soal untuk nomor terkait?
Apakah mudah, sedang, atau sulit?
2. Apakah anda yakin dapat menyelesaikan soal saat mengetahui bahwa soal
tersebut mudah/ sedang/ sulit? Apa yang membuat Anda yakin/ tidak yakin?
3. Apakah anda pernah menyelesaikan soal seperti ini sebelumnya?
4. Apakah pernah/ tidak pernah menyelesaikan soal yang serupa membuat
anda merasa yakin/ tidak yakin dalam menyelesaikan soal ini?
5. Apakah anda yakin dapat memahami informasi-informasi penting yang ada
pada soal untuk mengerjakan soal terkait dengan matematis?
6. Apakah anda yakin dapat menyusun dan menerapkan strategi yang tepat
untuk menyelesaikan soal berdasarkan informasi yang anda pahami?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
7. Apakah Anda yakin bahwa dengan kemampuan-kemampuan yang Anda
miliki, Anda dapat menyelesaikan soal ini?
8. Bagaimanakah sikap anda saat mengalami kesulitan-kesulitan dalam
menyelesaikan soal?
9. Apa saja upaya yang anda lakukan bila mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Lampiran B.3 Kunci Jawaban
Kunci Jawaban
Tes Kemampuan Berpikir Aljabar
dalam Memecahkan Masalah Barisan Aritmetika
No. Kunci Jawaban Soal
1.a Diketahui:
𝑜𝑚𝑧𝑒𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2019 = 𝑎 = 85.000.000
𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑜𝑚𝑧𝑒𝑡 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = 𝑏 = 8.000.000
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 = 10%
Ditanya: Pajak tahun 2025
Jawab:
𝑛 = 2025 − 2019 + 1
𝑛 = 6 + 1
𝑛 = 7
Berapa pajak yang harus
dibayar oleh restoran pada
tahun 2025?
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝑈7 = 85000000 + (7 − 1)8000000
𝑈7 = 85000000 + 6 ∙ 8000000
𝑈7 = 85000000 + 48000000
𝑈7 = 133000000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Pajak tahun 2025= 𝑈7 × 10%
Pajak tahun 2025= 133000000 × 10%
Pajak tahun 2025= 13300000
Pajak yang harus dibayar oleh restoran pada tahun 2025 adalah Rp 13.300.000
1.b Diketahui:
𝑜𝑚𝑧𝑒𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2019 = 85.000.000
𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑜𝑚𝑧𝑒𝑡 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = 8.000.000
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑚𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 = 10%
𝑛 = 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑘𝑒 − 𝑑𝑖𝑚𝑢𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑘 2016
𝑃𝑛 = 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑦𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟𝑘𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑘𝑒 − 𝑛
Ditanya: 𝑈𝑛
Jawab: Omzet (dalam juta)
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Tahun
ke 1
Tahun
ke 2
Tahun
ke 3
Tahun
ke 4
Tahun
ke 5
Tahun
ke 6
61 69 7 85 93 101
Tahun 𝑛 Besar Pajak (dalam juta)
2016 1 61 × 10% = 6,1
2017 2 (61 + 8) × 10% = 6,9
2018 3 (61 + 8 + 8) × 10% = (61 +
(2 × 8)) × 10% = 7,7
Berapa pajak yang harus
dibayar oleh restoran pada
tahun ke-𝑛 sejak restoran
pertama kali dibuka?
-8 -8 -8 +8 _+8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
2019 4 (61 + 8 + 8 + 8) × 10%= (61 + (3 × 8)) × 10%
= 8,5 2020 5 (61 + 8 + 8 + 8 + 8) × 10%
= (61 + (4 × 8)) × 10%
= 9,3 2021 6 (61 + 8 + 8 + 8 + 8 + 8) × 10%
= (61 + (5 × 8)) × 10%
= 10,1
Atau
𝑛 = 2019 − 2016 + 1
𝑛 = 3 + 1
𝑛 = 4
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝑈4 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
85000000 = 𝑎 + (4 − 1) ∙ 8000000
85000000 = 𝑎 + 3 . 8000000
85000000 = 𝑎 + 24000000
𝑎 = 85000000 − 24000000
𝑎 = 61000000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Dari tabel di atas, dapat dibuat persamaan untuk menghitung besar pajak yang harus dibayarkan
restoran ke pemerintah daerah.
𝑃𝑛 = (61000000 + (𝑛 − 1)8000000)1
10
𝑃𝑛 = (61000000 + 8000000𝑛 − 8000000)1
10
𝑃𝑛 = (53000000 + 8000000𝑛)1
10
𝑃𝑛 = 5300000 + 800000𝑛
Jadi, pajak yang harus dibayar oleh restoran pada tahun ke-𝑛 sejak restoran pertama kali dibuka
dapat dihitung dengan 𝑃𝑛 = 5300000 + 800000𝑛
1.c Diketahui:
𝑃𝑛 = 5300000 + 800000𝑛
𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑜𝑚𝑧𝑒𝑡 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = 𝑏 = 8.000.000
Ditanya: Apakah bisa 𝑃𝑛 < 𝑏?
Jawab:
Besar pajak bisa kurang dari pertambahan omzet tiap tahun. Pada tahun 2016 hingga 2018,
pajak yang dibayarkan kurang dari pertambahan omzet. Sementara tahun 2019 hingga
seterusnya, pajak yang harus dibayarkan akan selalu lebih dari pertambahan omzet tahunan.
Apakah besar pajak yang
harus dibayar bisa kurang
dari penambahan omzet
tiap tahun? Beri alasanmu!
Tahun
Pertambahan
Omzet
(dalam juta)
Lebih
atau
kurang
dari
Pajak
(dalam
juta)
2016
8
> 6,1
2017 > 6,9 2018 > 7,7 2019 < 8,5 2020 < 9,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
2021 < 10,1 2022 < 10,9
2023 < 11,7
2024 < 12,5
2025 < 13,3
Atau
𝑃𝑛 < 𝑏
5300000 + 800000𝑛 < 8000000
53 + 8𝑛 < 80
8𝑛 < 80 − 53
8𝑛 < 27
𝑛 <27
8 ;
27
8≈ 3,375 ≈ 4
𝒏 < 𝟒
No. Kunci Jawaban Soal
2.a Diketahui:
Ukuran keramik 50 cm×50 cm = 0,5 m×0,5 m
Salah satu sisi kolam renang 2,5 𝑚
Ditanya: 𝑈𝑛 jika kolam renang berukuran 2,5 m × 7 m
Jawab:
Ukuran
kolam
renang
(dalam
meter)
Banyaknya keramik putih
Berapa banyak keramik
putih dan banyak keramik
biru yang dibutuhkan oleh
Pak Hartono jika kolam
renangnya
berukuran 2,5 𝑚 × 7 𝑚 ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
2,5 × 1,5 (2 × 5) + (2 × 1) = 10 + 2 = 12 2,5 × 2 (2 × 5) + (2 × 2) = 10 + 4 = 14
2,5 × 2,5 (2 × 5) + (2 × 3) = 10 + 6 = 16 2,5 × 3 (2 × 5) + (2 × 4) = 10 + 8 = 18
2,5 × 3,5 (2 × 5) + (2 × 5) = 10 + 10 = 20 2,5 × 4 (2 × 5) + (2 × 6) = 10 + 12 = 22
2,5 × 4,5 (2 × 5) + (2 × 7) = 10 + 14 = 24 2,5 × 5 (2 × 5) + (2 × 8) = 10 + 16 = 26
2,5 × 5,5 (2 × 5) + (2 × 9) = 10 + 18 = 28 2,5 × 6 (2 × 5) + (2 × 10) = 10 + 20 = 30
2,5 × 6,5 (2 × 5) + (2 × 11) = 10 + 22 = 32 2,5 × 7 (2 × 5) + (2 × 12) = 10 + 24 = 34
Jadi, banyaknya ubin berwarna biru yang dibutuhkan jika ukuran kolam renang 2,5 𝑚 × 7 𝑚
adalah 34 buah.
2.b Diketahui:
Ukuran keramik 50 𝑐𝑚 × 50 𝑐𝑚 = 0,5 𝑚 × 0,5 𝑚
Salah satu sisi kolam renang 2,5 𝑚
𝑛= panjang kolam
𝑈𝑛=banyak keramik putih yang dibutuhkan jika panjang kolamnya n 𝑃𝑛=banyak keramik biru yang dibutuhkan jika panjang kolamnya n
Ditanya: 𝑈𝑛 jika kolam berukuran 2,5 m × n m
Jawab:
Lebar kolam 2,5 meter membutuhkan 2,5 × 2 = 5 ubin berwarna putih.
Panjang kolam 𝑛 meter membutuhkan (𝑛 × 2) − 2 = 2𝑛 − 2 ubin berwarna putih, 𝑛 ≥ 1,5𝑚.
Berapa banyak keramik
berwarna putih yang
dibutuhkan oleh Pak
Hartono jika kolam
renangnya berukuran
𝒏 meter?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
LAMPIRAN C
Lampiran C.1 Lembar Jawaban dan Kuesioner Mahasiswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Lampiran C.2 Deskripsi Jawaban Mahasiswa
Lampiran C.2. 1 Deskripsi Jawaban Tes Mahasiswa Nomor 1.a
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S1
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan
lengkap dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S2
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
lengkap dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S3
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan
lengkap dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S4
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan
lengkap dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S5
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan
lengkap dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S6
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan
lengkap dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S7
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan
lengkap namun tidak
tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban salah (1)
S8
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan
lengkap namun kurang
tepat
Subyek melakukan
salah perhitungan
Jawaban salah (3)
S9
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
strategi pemecahan
masalah kurang lengkap
namun tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (4)
S10
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan
lengkap namun kurang
tepat
Subyek melakukan
salah perhitungan
Jawaban salah (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S11
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan
lengkap dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S12
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan
lengkap dan tepat
Subyek melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S13
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan
lengkap namun tidak
tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban salah (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S14
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan
lengkap dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S15
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan
lengkap namun tidak
tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
Jawaban salah (1)
S16
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan
lengkap dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S17
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan
lengkap namun tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban salah (1)
S18
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan tidak
lengkap dan tidak tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban salah (0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
Lampiran C.2.2 Deskripsi Jawaban Tes Mahasiswa Nomor 1.b
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S1
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah kurang lengkap
dan kurang tepat
Jawaban salah (2)
S2
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah kurang lengkap
dan kurang tepat
Jawaban salah (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S3
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah lengkap namun
tidak tepat
Jawaban salah (2)
S4
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah lengkap dan
tepat
Jawaban benar (4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S5
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah kurang lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah (1)
S6
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Jawaban benar (5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S7
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek tidak menuliskan
strategi pemecahan
masalah
Jawaban salah (0)
S8
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah kurang lengkap
dan kurang tepat
Jawaban salah (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S9
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah lengkap dan
tepat
Jawaban benar (5)
S10
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Jawaban benar (5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S11
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah kurang lengkap
dan kurang tepat
Jawaban salah (3)
S12
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S13
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah (1)
S14
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Jawaban benar (5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S15
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah (1)
S16
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah kurang lengkap
dan kurang tepat
Jawaban salah (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S17
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah (1)
S18
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
Lampiran C.2.3 Deskripsi Jawaban Tes Mahasiswa Nomor 1.c
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S1
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah lengkap namun
kurang tepat
Jawaban benar
Alasan kurang tepat (2)
S2
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah
Alasan tidak tepat (0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S3
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah lengkap namun
kurang tepat
Jawaban benar
Alasan kurang tepat (2)
S4
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah
Alasan tidak tepat (0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S5
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Jawaban benar
Alasan tepat (5)
S6
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Jawaban benar
Alasan tepat (5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S7
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah
Alasan tidak tepat (0)
S8
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah kurang lengkap
dan kurang tepat
Jawaban benar
Alasan kurang tepat (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S9
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan tidak
lengkap dan tidak tepat
Jawaban benar
Alasan tidak tepat (1)
S10
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah kurang lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah
Alasan tidak tepat (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S11
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
namun kurang tepat
Jawaban benar
Alasan kurang tepat (3)
S12
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah
Alasan tidak tepat (0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S13
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah kurang lengkap
dan tidak tepat
Jawaban benar
Alasan tidak tepat (1)
S14
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Jawaban benar
Alasan tepat (5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S15
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah kurang lengkap
dan tidak tepat
Jawaban benar
Alasan tidak tepat (1)
S16
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah
Alasan tidak tepat (0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S17
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban benar
Alasan tidak tepat (1)
S18
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk
memecahkan masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah
Alasan tidak tepat (0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
234
Lampiran C.2.4 Deskripsi Jawaban Tes Mahasiswa Nomor 2.a
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S1
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S2
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah kurang lengkap
namun tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (2)
S3
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah kurang lengkap
dan kurang tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (4)
S4
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
236
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S5
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
namun tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S6
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S7
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
namun tepat
Subyek melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (2)
S8
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S9
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
239
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
namun kurang tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (4)
S10
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
240
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S11
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah kurang lengkap
dan kurang tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (4)
S12
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
namun tidak tepat
Subyek melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
perhitungan dengan
benar namun belum
tepat
Jawaban salah (1)
S13
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S14
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
strategi pemecahan
masalah kurang lengkap
namun tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (4)
S15
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S16
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
namun tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (2)
S17
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Subyek melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
perhitungan dengan
benar namun belum
tepat
Jawaban salah (1)
S18
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Subyek melakukan
perhitungan salah dan
tidak tepat
Jawaban salah (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
Lampiran C.2.5 Deskripsi Jawaban Tes Mahasiswa Nomor 2.b
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S1
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
namun kurang tepat
Jawaban salah (3)
S2
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
246
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S3
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Jawaban benar (5)
S4
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah (0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
247
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S5
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah (1)
S6
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
namun kurang tepat
Jawaban salah (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
248
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S7
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah (0)
S8
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan kurang tepat
Jawaban salah (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
249
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S9
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Jawaban benar (5)
S10
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah kurang lengkap
namun tepat
Jawaban benar (4)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
250
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S11
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
namun tidak tepat
Jawaban salah (1)
S12
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah (0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
251
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S13
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah (0)
S14
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
namun tidak tepat
Jawaban salah (1)
S15
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
252
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah (0)
S16
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah (0)
S17
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
253
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah (0)
S18
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Jawaban salah (0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
Lampiran C.2.6 Deskripsi Jawaban Tes Mahasiswa Nomor 2.c
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S1
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S2
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S3
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S4
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
256
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
namun tidak tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban salah (1)
S5
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Subyek melakukan salah
perhitungan
Jawaban salah (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S6
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S7
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Subyek melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S8
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S9
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
259
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
namun tidak tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban salah (2)
S10
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
salah
Jawaban salah (3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
260
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S11
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S12
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah kurang lengkap
namun tepat
Subyek melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (4)
S13
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
262
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S14
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S15
Tidak menjawab
S16
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah dengan lengkap
dan tepat
Subyek melakukan
perhitungan dengan
benar
Jawaban benar (5)
S17
Subyek mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Subyek tidak melakukan
perhitungan
Jawaban benar (1)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
Kode Jawaban Deskripsi Jawaban
S18
Subyek belum mampu
mengidentifikasi
informasi yang penting
pada soal dengan tepat
Subyek belum mampu
menyusun strategi yang
tepat untuk memecahkan
masalah
Subyek menuliskan
strategi pemecahan
masalah tidak lengkap
dan tidak tepat
Subyek tidak melakukan
perhitungan
Jawaban salah (0)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
Lampiran C. 3 Tabel Data Kuesioner Efikasi Diri
No Kode
1a 1b 1c
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 S1 4 1 4 4 4 4 4 1 2 2 2 2 2 4 4 3 3 3 3 3 3
2 S2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 1 2 2 2 2 2 4
3 S3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4
4 S4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 1 2 3 2 2 3 4
5 S5 4 3 4 3 3 3 4 1 2 2 3 2 3 4 1 3 3 3 2 3 4
6 S6 4 4 4 4 3 3 4 1 3 2 3 3 3 4 1 2 2 2 2 3 4
7 S7 4 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3
8 S8 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3
9 S9 4 1 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 3
10 S10 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 2 2 3
11 S11 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 1 2 2 2 2 2 3
12 S12 1 2 3 2 3 2 3 1 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2 3 2 3
13 S13 1 3 4 4 3 4 3 1 2 2 3 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2
14 S14 4 3 4 3 3 3 4 1 2 3 2 2 2 4 4 3 4 3 3 3 4
15 S15 4 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3
16 S16 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 3 4 4
17 S17 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 3 2
18 S18 4 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 2 3 3 1 2 3 2 2 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
No Kode
2a 2b 2c
Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 S1 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 1 1 3 2 3 2 4 128
2 S2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 130
3 S3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 150
4 S4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 4 2 3 2 4 143
5 S5 4 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 122
6 S6 1 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 1 3 4 3 3 3 4 130
7 S7 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 124
8 S8 1 3 3 3 3 2 3 1 2 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 118
9 S9 4 2 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 127
10 S10 4 2 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 120
11 S11 4 4 3 3 3 3 4 1 2 3 2 2 2 4 1 2 3 2 2 2 4 115
12 S12 4 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 105
13 S13 1 2 3 3 2 2 3 1 2 3 3 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 106
14 S14 4 4 4 3 3 3 4 1 2 3 2 2 2 4 4 4 4 3 3 3 4 130
15 S15 4 3 3 3 3 2 3 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 102
16 S16 4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 148
17 S17 1 3 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 3 92
18 S18 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 3 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
267
Lampiran C.4 Transkrip Wawancara
Lampiran C.4.1 Transkrip Wawancara S3
1. P : Kita mulai ya. Kita mulai dari nomor 1.b. Coba jelaskan gimana kamu
mengerjakan ini.
2. S3 : Kan yang diketahui ini omzet tahun 2019 nah kita nggak tau
pendapatan yang tahun 2016 ini, jadi aku misalin a. Terus karena yang
diketahui ini tahun 2019, aku balikin jadinya ada 3. Terus didapat
omzet tahun 2016 itu 61 juta.
3. P : Ohiya ini kan kamu nulisnya tahun ke-, maksudnya gimana?
4. S3 : eh ini maksudnya tahun yang ingin dicari. Jadi, n itu adalah selisih
dari tahun yang ingin dicari dan 2016 tapi harus ditambah 1. Ini kebalik
kak yang di lembar jawabanku.
5. P : Oh oke, paham.
6. S3 : Nah untuk tahun 2025 itu pake rumus yang udah aku bikin itu jadinya
kayak gini kak. Pajak tahun 2025 adalah 13,3 juta.
7. P : Oh oke. Gimana ini menurut kamu soalnya?
8. S3 : Sebenernya lumayan sulit sih kak.
9. P : Apa yang membuat sulit?
10. S3 : Ya itu tadi tahunnya nggak asli. Jadi misalkan dari tahun 2016 ke
tahun 2019 itu tahun ke berapa. Ada berapa n nya gitu. Awalnya aku
nggak plus 1 tapi pas aku coba hitung, kok beda hasilnya. Jadi aku plus
1.
11. P : Terus kamu yakin nggak sih dalam mengerjakan ini?
12. S3 : Yakin sih.
13. P : Apa yang membuat kamu yakin ini benar?
14. S3 : Menurut aku ini langkah berpikirnya udah benar. Meskipun kurang
rapi, tapi dah logis. Penyampainnya aja sih yang susah kak.
15. P : Oke. Lanjut ke nomor 1.b ya. Coba jelaskan gimana ini caranya.
16. S3 : Nah di sini aku yang bingung. Kan di sini tahun ke-n nah jadi sama
nggak ya sama makna n punya saya itu.
17. P : Oh jadi kamu nggak yakin sama makna variabel mu ya?
18. S3 : Kalo makna variabel n punya ku tu aku yakin, tapi nggak yakin sama
tahun ke-n ini itu hubungannya sama n punya saya itu sama nggak.
Makanya saya sempet bingung di sini.
19. P : Oh oke coba jelaskan dulu pekerjaanmu ini.
20. S3 : U tahun ke n ini maknanya pajak tahun ke-n. Nah senangkepnya saya
itu tahun ke-n nya itu sama kayak yang di depan kak.
21. P : Oh jadi, kalo gitu, berarti nanti yang diketahui bukan tahun ke- nya
dong tapi tahun berapanya. Nah coba kalo langsung tahun ke- nya
gimana?
22. S3 : Nah kalo kayak gitu, berarti jawabannya yang di atas ini kak. Nah
yang dibawah ini sebenernya jabaran dari sini kak. Berarti nggak usah
dijabarin udah bener ya kak?
23. P : Oh, aku paham. Iya sebenernya nggak usah dijabarin udah bener.
Menurut kamu gimana ini soalnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
268
24. S3 : Sebenernya mudah. Karena dari awal kan saya udah nemuin rumus
yang ini tapi yang bikin saya mikir lagi ya itu permisalan tahun ke-n
nya itu sama nggak sama n yang saya punya ini. Kan takutnya beda.
Kalo beda kan berarti ngubah lagi jadinya kayak gini.
25. P : Oh oke. Berarti kamu ragu dalam memahami soalnya ya?
26. S3 : Iya kak.
27. P : Oh oke. Kita lanjut ya. Nomor 1.c. Coba jelaskan proses kamu
mengerjakan ini.
28. S3 : Jadi, omzetnya itu bisa kurang dari penambahan omzetnya itu. Pas ini,
saya buktiin ya. Jadi kurang dari 8 jutanya itu adalah tahun pertama dan
kedua. Berarti 2016 dan 2017.
29. P : Oke, ini kan kamu menuslikannya tahun ke-n ya, berarti kalo aku
subtitusi tahun 10 artinya 2016-10. Ini gimana maksudnya?
30. S3 : Nah disini masih sama kayak yang di depan kak.
31. P : Oh, oke. Coba kalo pakai yang satunya gimana? Yang udah benar tadi.
32. S3 : Aku tulis ya kak. Berarti ini n < 3,37 nah dibulatkan ke 4, jadinya
yang memenuhi itu tahun pertama kedua ketiga.
33. P : Iya sudah benar. Jadi, menurut kamu ini soalnya gimana?
34. S3 : Susah kak. Soalnya kan dari awal aku udah salah.
35. P : yakin nggak bisa menjawab ini dengan benar?
36. S3 : Kalo ngerjainnya yakin-yakin aja sih kak. Tapi kayaknya memerlukan
pemikiran yang lebih tinggi.
37. P : Terus ada kesulitan nggak saat mengerjakan atau keraguan gitu?
38. S3 : Iya ragunya itu sih dari rumusnya ini. Jadi sebenernya dari ngerjain
yang 1.b itu udah mulai ragu juga sih kak. Tapi saya melakukan apa
yang menurut saya benar aja sih kak. Jadi ya yakin aja. Aku juga udah
coba ngecek waktu ngerjain itu kak.
39. P : Oh oke. Lanjut ya. Nomor 2.a. Coba jelaskan gimana proses
mengerjakannya.
40. S3 : Yang pola itu. Agak lama sih waktu itu.
41. P : Tapi yakin bisa memahami?
42. S3 : Yakin. Oh ini aku ngitung banyak keseluruhan keramik yang di
luarnya kak. Jadi ini 7 meter panjangnya itu 700 dibagi sama panjang
keramiknya. Jadi ada berapa dibawahnya ini. Nah yang 5 ini dari 2,5
dibagi 0,5. Nah ini ngitung semua keramiknya 5 kali 14 hasilnya 70.
Nah habis itu ngitung yang putinya. Caranya, ngitung yang birunya itu
kan membentuk pola juga. Jadi itu rencananya total dikurang yang biru.
Yang biru kan dikurang satu-satu yang atasnya terus jadinya 3 yang
lebarnya karena dikurangi dua kan kanan kirinya terus itu juga yang 14
nya itu dikurangi yang bawahnya kan kak jadinya 14-2. Jadi 3 kali 14-
2. Jadi total dikurangin keramik biru hasilnya 34.
43. P : Oh oke, menurut kamu ini soalnya gimana?
44. S3 : Hmm mudah sih kak.
45. P : Yakin dapat mengerjakan?
46. S3 : Ya yakin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
47. P : Ada kesulitan nggak dalam mengerjakan atau ragu dalam
mengerjakan?
48. S3 : Enggak sih. Yakin aja.
49. P : Kamu yakin dengan kemampuanmu untuk menyelesaikan soal ini?
50. S3 : Yakin sih. Karena yang ini nggak ngawang-ngawang karena ada
gambarnya kan jadi keliatan polanya gitu. Nah kalo yang nomor 1 itu
kan bahasanya sulit dipahami kan.
51. P : Oke, kita lanjut. Ke nomor 2.b ya. Coba jelaskan jawabanmu.
52. S3 : Ini kan n ini maksudnya panjangnya. Jadi ini panjangya diubah dulu
ke cm jadinya 100n. Habis itu dibagi sama panjang keramiknya. Terus
ketemu total keramiknya kan 5 kali 2n jadinya 10n. Kan yang ditanya
banyak keramik putih, nah aku pake rumusnya itu total keramik
dikurang banyak keramik biru. Kalo disini yang birunya itu 3 kali 2n-2.
Jadinya 4n+6.
53. P : Oke. Menurut kamu ini soalnya gimana?
54. S3 : Mudah sih, soalnya kan di awal aku udah pake ini. Cuma kan ini
tinggal menggeneralkan.
55. P : Yakin dalam mengerjakan ini?
56. S3 : Yakin kak.
57. P : Mengalamai keraguan nggak dalam mengerjakan?
58. S3 : Enggak.
59. P : Yakin sama kemampuanmu dalam mengerjakan ini?
60. S3 : Yakin.
61. P : Oke, lanjut. Nomor terakhir ya 2.c. Coba jelaskan bagaimana kamu
mengerjakan soal ini.
62. S3 : Ini aku menyelesaikannya pakai rumus yang di 2.b. Kan banyak
keramik putihnya 54. Terus ketemu n nya yaitu 12. Nah 12 ini tuh
panjang kolamnya. Baru cari banyak keramik birunya dari yang dari
rumus 3 kali 2n-2. Hasilnya 66.
63. P : Menurut kamu soalnya gimana?
64. S3 : Mudah banget.
65. P : Oke, yakin nggak bisa mengerjakan ini dengan benar?
66. S3 : Yakin. Tapi ini aku sempet salah baca makanya aku coret. Aku pikir
54 itu total keramiknya.
67. P : Oh oke. Ada kesulitan atau keraguan nggak dalam mengerjakan ini?
68. S3 : Kalo soal ini enggak sih.
69. P : Oh oke. Gitu aja. Terimakasih ya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
270
Lampiran C.4.2 Transkrip Wawancara S4
1. P : Coba kamu ceritakan apa yang kamu pahami dari soal ini dan
bagaimana kamu menyelesaikannya.
2. S4 : Pokoknya aku tulis dulu yang aku ketahui apa. Karena di awal udah
dikasih tau kalau materinya barisan aritmatika, jadi aku cari dulu a nya
apa, b nya apa. Tapi aku bingung kan yang ditanyakan tahun 2025 terus
aku lompatin dari 2016 jadi suku pertama, terus tahun selanjutnya jadi
suku kedua sampai aku tau tahun 2025 jadi suku ke segitu. Aku tu
bingung karena kan biasanya kalo barisan aritmatika kan yang ditanya
suku ke berapa, nah tapi kan di sini kan tahun ke berapa. Nah di sini
aku bingung.
3. P : Oh jadi kamu bingung menentukan 2025 ini suku ke berapa gitu ya?
4. S4 : Nah iya. Cara carinya itu gimana.
5. P : Nah kamu kan disini udah cari, tapi masih manual ya. Jadi ini, setelah
kamu tau ini n keberapa, langkah selanjutnya apa?
6. S4 : Nah kan udah tau kalo ini U10, terus habis itu cari suku pertama (a)
omzet di tahun 2016. Terus didapat suku pertamanya 61juta. Terus
langsung aku masukin ke rumus habis itu langsung diketahui. Nah a
nya itu 61juta, n nya 10, b nya 8juta. Nah U10 itu omzet pada tahun
2025. Omzetnya 133juta. Terus dikali 10% karena dibilang pajaknya
10% dari omzet nah terus hasilnya itu aku kali 10%. Jadinya pajak yang
harus dibayarkan 13,3juta di tahun 2025.
7. P : Jadi menurut kamu ini soalnya gimana?
8. S4 : Awalnya tuh sulit, tapi pas dah kebuka pas nentuin nilai n nya itu dah
mudah sih.
9. P : Pernah nggak sih menemukan soal yang kayak gini?
10. S4 : Enggak pernah. Biasanya, kalo soal barisan gini kan langsung
ditanyain Un nya kan dah keliatan banget. Terus kemarin kan pas
micro, aku mikir ini soal termasuk HOTS nih. Atau kalo enggak,
biasanya soal cerita tapi gampang gitu nentuinnya.
11. P : Berarti kamu nggak terbiasa sama HOTS ya? Tapi kamu yakin nggak
sih bisa mngerjakan ini meskipun kamu tau kalo ini sulit?
12. S4 : Iya kak. Tapi aku yakin pas udah selesai. Hehehe... aku berkutat di
awal ini cukup lama kak.
13. P : Kamu yakin kalau kamu paham sama informasi di soal.
14. S4 : Yakin kak.
15. P : Kamu yakin nggak bisa menuliskan jawabanmu dengan model
matematika?
16. S4 : Enggak sih kak. Soalnya yang ini kan manual ya. Ini kan cara ecek-
ecek.
17. P : Ada keinginan untuk menyerah nggak?
18. S4 : Enggak kak. Masa aku udah tau rumusnya, tinggal dicari aja apa yang
mau dimasukin aja tu aku enggak bisa.
19. P : Oke. Lanjut ya ke 1.b. Paham ya sama soalnya?
20. S4 : Paham kak, ini kan harus cari pajak yang harus dibayar pada tahun ke-
n. Berarti kan nanti yang ditanyakan nanti pajaknya, suku ke-n. Nah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
271
tadi kan udah diketahui awalnnya, nah a nya itu 61juta, bedanya kan
juga udah diketahui. Un ini maknanya omzet tahun ke-n terus pakai aja
rumus Un. Terus disubtitusi a sma b nya. Terus dikalikan 10%. Jadi
didapatkan 8juta n ditambah 53juta per 10. Terus aku sempet coba-
coba, misalnya pajak tahun 2025. Eh ternyata bener.
21. P : Kamu subtitusi 2025 ke n?
22. S4 : Eh bentar kak, iya 2025 kak. Iya nggak sih kak?
23. P : Coba kita lihat soal 1.a, ini kan tahun 2025 sedangkan 1.b kan tahun
ke-n.
24. S4 : Ohh ininya kak, tahun keberapa nya kak. Kalo yang ini n nya
disubtitusi 10 kak.
25. P : Menurut kamu gimana? Soalnya mudah atau sedang atau sulit?
26. S4 : Mudah kak.
27. P : Kamu yakin nggak sih bisa mengerjakan ini meskipun kamu tau ini
sulit eh mudah?
28. S4 : Yakin.
29. P : Terus kamu yakin nggak dengan pemahamanmu tentang informasi-
informasi di soal ini?
30. S4 : Iya, yakin kak.
31. P : Ada nggak yang bikin kamu ragu saat menyusun strategi penyelesaian
soal ini?
32. S4 : Nggak ada, menurut aku ini jawaban aku udah bener.
33. P : Ada kesulitan nggak waktu mengerjakan ini?
34. S4 : Gak ada kak. Waktu ditanya suku ke-n langsung kepikiran cari
rumusnya. Pernah ngerjain juga soal kayak ini.
35. P : Oke. Kita lanjut ya. Ke nomor 1.c. Coba jelaskan gimana kamu
mengerjakan ini.
36. S4 : Ini kayaknya.. Kenapa aku jawab tidak bisa? Karena pajaknya 10%
dari omzet sedangkan awal buka omzetnya 61juta dan tiap tahunnya
bertambah 8juta, jadi pajaknya pasti lebih dari penambahan omzet.
37. P : Yakin nggak sama jawaban kamu ini?
38. S4 : Tidak. Hahaha.
39. P : Coba perhatikan dulu soalnya lagi. Disini ada penambahan pajak, nah
berapa besarnya?
40. S4 : 8juta.
41. P : Terus, coba kita perhatikan dari sebelumnya. Kan kamu udah cari,
berapa besar omzet tahun 2025? Berapa besar omzet tahun 2016?
42. S4 : Oh iya ya kak turun ya. Kurang 8juta terus ya kak. Oiya bisa kak.
43. P : Kalau bisa, kapan?
44. S4 : Ini kan tadi aku jawab bisa karena tahun 2025 aja omzetnya 133juta
terus 2024 turun lagi berarti 133 dikurangi 8juta berarti nanti pajaknya
kurang. 2023 kurang lagi berarti nanti bisa kurang dari 8juta.
45. P : Iya benar, coba tunjukkan contohnya kapan besar pajak bisa kurang
dari penambahan omzet tiap tahun.
46. S4 : Misal tahun 2016, kan omzetnya 61juta berarti pajaknya 6,1juta itu
kurang dari 8juta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
47. P : Oke. Dengan memberikan satu contoh udah cukup sih. Ini gimana
menurut kamu soalnya?
48. S4 : Sulit kak. Ini yang paling terakhir aku kerjain. Sebenernya nggak mau
kerjain, sorry ya kak. hehehe Ini tuh sulit banget karena ini sih kak, aku
bingung maksudnya soalnya aku baca ulang-ulang. Aku yang gak
paham kata-katanya. Pokoknya aku baca pake suara aku sampai males
sebenernya. Pasrah.
49. P : Tapi, apa nih usaha kamu untuk bisa ngerjain ini sampai selesai?
50. S4 : Aku baca-baca terus habis itu pokoknya aku liat bener-bener yang
diketahu apa yang ditanya. Terus masih aku kaitin sama soal
selanjutnya. Soalnya, aku belum pernah ngerjain soal kayak gini.
51. P : Kalau aku minta kamu membuat model matematika dari soal ini bisa
nggak?
52. S4 : Hmmm nggak bisa makanya ini aku ngerjainnya pake kata-kata kak.
53. P : Kamu yakin nggak sih ini strategi yang tepat untuk ngerjain ini?
54. S4 : Yakin kak.
55. P : Okedeh, lanjut kalo gitu. Soal nomor 2.a ya. Apa nih yang kamu
pahami dari soal ini?
56. S4 : Jadi ini kan yang diketahui ukuran kolamnya. Terus kakak nya kan
cuma kasih polanya cuma sampai sini. Aku liat awalnya kan ukurannya
1,5 terus 2 terus kan selisihnya 0,5. Terus aku lanjutin terus sampai
ukurannya 2,5 x 7. Aku dapetnya urutan ke 12.
57. P : Baik. Selanjutnya?
58. S4 : Aku tulis rumus, terus kan udah diketahui a nya 12 terus n nya juga 12
dikurang 1 terus dikali bedanya.
59. P : Ini makna U12 itu apa?
60. S4 : Berarti kan kalo ukurannya 2,5 x 7 kolamnya itu tuh ada diurutan ke
12 sebagai n nya. Berarti itu banyak keramik putih saat urutan ke 12
yaitu 34.
61. P : Oke. Terus ini menurut kamu soalnya gimana?
62. S4 : Sek. Karena itu sih kak karena yang di awal (nomor 1.a) pake manual
yaudah dikerjainnya kayak gitu.
63. P : Kalo diminta menentukan urutannya nggak manual, bisa nggak?
64. S4 : Kayaknya nggak bisa deh kak. Hahaha
65. P : Masa belum dicoba udah nyerah?
66. S4 : Gimana ya kak. Hmmm Kan awalnya tuh kan, polanya 2,5 nya tetap
terus dikali n ditambah 0,5. Ehh, nggak bisa kak.
67. P : Coba kamu lihat mana yang memiliki pola.
68. S4 : Yang ini kak, bertambah 0,5. Hmmm, nggak bisa kak. Coba kalo
seandainya banyak, aku nggak mungkin data satu-satu ya kak. Tapi aku
nggak bisa kak.
69. P : Oh oke kalo gitu. Ini gimana soalnya menurut kamu?
70. S4 : Kalo menurut aku ini mudah kak. Tapi kalo bikin model
matematikanya aku nggak bisa kak.
71. P : Tapi, kamu yakin nggak sih paham bener dengan soal ini?
72. S4 : Iya paham kak. Kebantu sama gambar ini kak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
73. P : Ada keragu-raguan dalam mengerjakan soal ini?
74. S4 : Nggak ada sih kak. Yakin aja. Tapi kan awalnya aku dah tau bedanya
0,5 tapi nggak bisa nulisinnya.
75. P : Berarti ada kesulitan di awal ya? Dan berusaha menyelesaikan ya?
76. S4 : Iya kak.
77. P : Oke. Kita lanjut ke nomor 2.b ya. Kamu paham ya sama soalnya?
78. S4 : Paham kak. Kan ini disuruh cari rumusnya.
79. P : Iya. Coba jelaskan makna n di jawaban kamu ini apa? Terus makna n
di soal ini apa?
80. S4 : Urutannya kak. Kalo yang di soal, hmmm.
81. P : Kalo 2,5 itu sebagai apa?
82. S4 : Sebagai lebar kak. Oh berarti n disini sebagai panjangnya kak.
83. P : Berarti beda dong maknanya?
84. S4 : Eh iya kak. Hahaha belum tepat ya.
85. P : Nah gimana yang tepat? Bisa nggak?
86. S4 : Gimana ya kak?
87. P : Coba liat langkah-langkah pengerjaan nomor 2.a. Apa yang pertama
kali dicari?
88. S4 : Mendata itu kak, panjangnya. Tapi nggak mungkin manual.
89. P : Iya benar, coba kamu lihat pola yang ada pada panjang kolam nya.
90. S4 : panjang yang pertama itu 1,5. Setiap pola naik 0,5. Berarti bedanya
0,5. Oh berarti a nya 1,5 terus b nya 0,5. Terus habis itu dimasukkan ke
rumus. Jadinya.. Un=1+0,5n. Gini kan kak?
91. P : Tapi disini makna Un nya apa, n nya apa? Apakah variabel n nya udah
sama maknanya dengan soal?
92. S4 : Ohh. Un disini maknanya ukuran panjang kolam renang. Terus n ini
maknanya ukuran panjang suku ke n. Belum sama kak maknanya. Eh
gimana sih kak?
93. P : Iya maknanya kan belum sama, supaya sama gimana? Bisa nggak kita
ubah variabelnya dengan simbol yang lain?
94. S4 : Eh bentar kak. Kan disini panjang. Terus ini urutannya. Hmmm
Bingung kak.
95. P : Oh oke. Bingung ya?
96. S4 : Pikiranku nggak sampai sana kak.
97. P : Iya nggak apa-apa. Menurut kamu, bagaimana ini soalnya? Yakin bisa
mengerjakan?
98. S4 : Yakin banget kak. Kepedean.
99. P : Sudah pernah mengerjakan soal seperti ini?
100. S4 : Belum pernah kak.
101. P : Ada keragu-raguan nggak dalam mengerjakan?
102. S4 : Enggak ada kak. Jatohnya malah salah. Jadi aku percaya diri banget
dalam mengerjakan. Nggak mengalami kesulitan sih kak.
103. P : Menurut kamu, kamu yakin nggak dalam menuliskan model
matematikanya?
104. S4 : Yakin kak, bukan jawabannya kan? Tapi nggak teliti kalo ini makna n
nya beda. Tapi sekarang udah sadar kak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
274
105. P : Oke. Kita lanjutin yang terakhir ya. Coba jelaskan gimana kamu
menyelesaikannya, kok di sini ada selisih?
106. S4 : Iya ya kak, ini aku cari selisihnya cuma buat mau liat polanya deh kak.
Tapi ini aku nggak pake sih kak.
107. P : Oh oke, kita lanjutin kalo gitu, yang bagian ini.
108. S4 : Yang ini tuh aku pake buat mencari selisih kak. Eh tapi harusnya ini
tuh urutannya kak. Iya nggak sih kak? Bukan selisih kak. Ini variabel n
nya harusnya urutan yang ke 22 gitu maksudnya.
109. P : Jadi, ini bukan selisih ya, tapi urutan. Terus kamu bikin yang ini apa
maksudnya? Kok 54 dikurang selisih yaitu 22?
110. S4 : Ini salah kan kak. Masa banyak keramik putihnya dikurang urutan ke
nya.
111. P : Nah iya, terus yang benar gimana?
112. S4 : Ini kan n nya 22, nah berarti kalo misalkan yang pertama 12 yang
putih terus yang biru 3. Nah kalo putihnya 54, birunya berapa. Aduh
gimana ya kak. Sek bentar ya kak.
113. P : Iya. Coba kamu lihat polanya yang keramik biru.
114. S4 : Awalnya 3, terus tambah 3.
115. P : Terus kamu kan tau kalo ini keramik putihnya urutan ke 22, berarti
keramik birunya urutan ke berapa?
116. S4 : Hmmm, pake rumus nggak sih kak? Eh bener nggak sih kak? Berarti
jawabannya 66 kak.
117. P : Iya benar. Berarti ini masih bingung memaknai variabelnya ya
sebenernya. Iya tapi nggak apa-apa. Menurut kamu ini soalnya gimana?
118. S4 : Iya sulit kak. Sulitnya tuh gini, kan yang diketahui cuma ini. Nah
sampai aku cari tau selisihnya apa maknanya apa. Susah memahami
informasinya sih kak.
119. P : Oh oke. Tapi kamu yakin nggak dengan strategi yang kamu buat ini?
120. S4 : Awalnya yakin kak. Nggak ragu-ragu. Tapi ternyata salah.
121. P : Nah kan kamu mengalami kesulitan, apa yang kamu lakukan saat
mengalami kesulitan itu?
122. S4 : Di coret-coretan itu aku bikin banyak cara kak. Ada yang cari
selisihnya, pokonya ada banyak cara. Tapi nggak kepikiran kalo kayak
gini kak.
123. P : Oh oke. Yaudah kalo gitu. Cukup. Sampai sini ya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
275
Lampiran C.4.3 Transkrip Wawancara S5
1. P : Kita mulai dari soal 1.a ya. Paham nggak sama soalnya?
2. S5 : Paham kak. Kan ini omzet tahun 2019 85 juta terus tiap tahun
bertambah 8 juta. Berarti sebelumnya itu 85 juta dikurang 8 juta kurang
8 juta kurang 8 juta sampai ketemu omzet tahun 2016. Terus kan yang
ditanya tahun 2025, kalo aku ditambah-tambah 8 juta terus sampai
tahun 2025. Kan ini, a nya kan 61 juta nah ini b nya 8 juta. Untuk n nya
aku ambil 10 karena dari 2016 ke 2025. Terus hasilnya 133 juta. Nah
karena pajaknya 10% dari omzet pada tahun itu jadi 10% kali 133 juta
hasilnya 13,3 juta. Bener nggak kak?
3. P : Iya bener. Yakin nggak bisa mengerjakan ini?
4. S5 : Yakin sih kak. Sesuai pemahamanku sih udah bener.
5. P : Jadi kamu yakin dalam memahami informasi yang ada di soal ya?
6. S5 : Iya yakin. Awalnya sempet ragu, bener nggak ya kayak gini. Ini U10
bener nggak ya gitu. Terus aku ulangi lagi, tak pahami lagi.
7. P : Oh, jadi supaya kamu yakin, kamu ulangi lagi proses mengerjakannya
ya?
8. S5 : Iya.
9. P : Ada kesulitan nggak dalam mengerjakan?
10. S5 : Mungkin lebih ke ide awalnya sih kak, jadi dipahami dulu gimana
maksudnya.
11. P : Tapi kamu yakin nggak dengan kemampuanmu untuk mengerjakan
ini?
12. S5 : Yakin kak.
13. P : Oke, kita lanjut ya. Nomor 1.b. Kamu paham nggak soalnya? Coba
jelaskan gimana ini kamu menyelesaikannya.
14. S5 : Nah ini nih kak aku abstrak. Yang ini aku kurang yakin. Nah ini
kayaknya bukan rumusnya yang bener deh tapi aku Cuma berdasarka
pemikiranku aja. Nah tahun 2016 ini kan sebagai U1 nya to. Terus aku
cari omzet tiap tahunnya buat yang lain juga. Terus aku cari pajaknya
juga 10% kan. Lalu tak cari polanya. Dari tahun 2016 itu nambah 800
ribu terus tiap tahun. Nah Pn ini pajak tahun ke-n nah yang P(n-1) ini
pajak yang harus dibayar tahun sebelumnya.
15. P : Oh jadi kalo misal yang dicari pajak tahun ke 10, berarti P(n-1) ini
pajak tahun ke 9 ya? Nah cara cari pajak tahun ke 9 nya gimana?
16. S5 : Nah iya kak. Gimana ya? Nggak tau kak. Kemarin itu aku nggak mikir
gimana caranya. Cuma ini asumsinya pajak tahun sebelumnya diketahui
sih kak.
17. P : Oke coba kita lihat lagi. Ini kan tadi kamu udah bisa tau pajak tahun
pertama 6,1 juta terus tahun kedua pajaknya nambah 800 ribu dan
seterusnya. Kamu udah tau kan polanya, kalau dibikin persamaan
gimana dari informasi ini?
18. S5 : Berarti pakai rumus barisan ya kak? Jadinya, Un kan a nya 6,1 juta
terus b nya 800 ribu. Jadinya, pajaknya pada tahun ke-n itu bisa
dihitung 6,1 juta + 800 ribu n – 800 ribu.
19. P : Iya bisa kayak gitu. Kamu yakin nggak bisa ngerjain soal ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
276
20. S5 : Kurang yakin sih kak. Cuma kan di sini udah jelas nih masalahnya,
jadi aku Cuma bisa bikin kayak gini, suku sebelumnya ditambah 800
ribu.
21. P : Oh iya. Kamu yakin nggak dengan kemampuanmu untuk dapat
mengerjakan ini?
22. S5 : Agak ragu di sininyas sih kak.
23. P : Oke. Kita lanjut ya. Nomor 1.c. Coba jelaskan jawabanmu ini.
24. S5 : Jawabannya bisa. Kan pajaknya bisa kurang dari penambahan omzet
yaitu 8 juta. Berarti maksimal harus punya omzet 80 juta di tahun itu
karena kan pajaknya 10% dari omzet., nah 10% dari 80 juta kan 8 juta.
Terus aku cari contoh yang kurang dari 80 juta yaitu 77 juta terus aku
cari pajaknya yaitu 7,7 juta. Ini kurang dari 8 juta. Makanya
jawabannya bisa gitu.
25. P : Oke, berarti kamu kasih contoh ya. Terus selain tahun itu ada lagi
nggak?
26. S5 : Ada nggak ya, belum nyoba. Eh tapi ada dong berarti. Tahun 2017
sama 2016. Jadi, tahun 2016, 2017, dan 2018.
27. P : Oke. Lanjut ya. Menurut kamu gimana soalnya?
28. S5 : Sulit. Ini aku agak lama sih ngerjainnya. Harus ngitung-ngitung dulu.
Liat-liat yang sebelumnya. Nah di sini kan harus tau alurnya gitu.
Kenapa kok bisa gitu.
29. P : Oh jadi strategi kamu supaya bisa jawab ini dengan melihat jawaban
kamu di soal-soal sebelumnya?
30. S5 : Iya cari-cari gitu. Coba-coba juga.
31. P : Kamu yakin nggak bisa memahami informasi yang ada di soal?
32. S5 : Meskipun aku nggak tau pemahamanku itu benar atau salah tapi aku
yakin bisa ngerjain soalnya.
33. P : Oke lanjut ya. Ini nomor 2.a. Coba jelaskan jawabanmu.
34. S5 : Yang ditanyakan keramik putihnya jika ukurannya segini. Nah aku liat
dari pola. Karena 2,5 m sama semua, jadi aku abaikan. Terus aku liat
pola panjangnya. Ini kan 1,5 terus 2 terus 2,5jadi ini tambah 0,5. Terus
aku juga liat pola yang di tengah. Ini 3, 6, 9, 12. Terus ada juga pola
keramik putihnya 12, 14, 16. Terus bedanya kan 2. Kenapa U12, aku
carinya dari sini. Nah aku dapat kalau 7 m itu ke-12.
35. P : Oh, berarti kamu carinya manual ya?
36. S5 : Iya. Kalau kayak gini kan polanya udah jelas, aku biasanya manual.
Terus kan udah tau nih yang dicari U12, terus pakai rumus tadi dengan
suku pertama 12 dan bedanya 2.
37. P : Oke. Kan kamu tadi udah tau kalo panjangnya itu ada polanya. Bisa
nggak urutannya itu dikerjakan pakai cara lain selain caramu yang
manual ini?
38. S5 : Harusnya bisa ya. Hmmm bingung. Ini kan panjang, jadi Un. Terus a
itu nilainya 1,5 terus b 0,5.
39. P : Nah iya gitu. Jadi paham ya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
277
40. S5 : Iya kak. Aku itu kalau dapet soal kayak gini biasanya aku langsung
liat ke gambarnya terus aku liat polanya terus aku baca soalnya maunya
gimana. Jadi aku nggak kepikiran buat pakai rumus.
41. P : Oh oke. Bisa juga kayak gitu kok. Ini Cuma mau tanya aja kalau
misalkan diselesaikan pakai rumus bisa nggak gitu. Kamu yakin nggak
jawaban kamu ini benar?
42. S5 : Yakin. Karena sesuai dengan pemikiranku.
43. P : Ada yang bikin ragu-ragu nggak?
44. S5 : Enggak. Karena ragunya pas coba-coba. Kalau yang di tulis di sini
udah yakin.
45. P : Oke. Lanjut ya 2.b. Coba jelaskan gimana kamu mengerjakan
soalnya?
46. S5 : Nah ini kak. Nggak tau. Ini aku jawabnya masih sama kayak yang
nomor 1.b.
47. P : Tapi kamu paham kan dengan soalnya?
48. S5 : Paham. Jadi ini cari rumus umumnya kan buat mengetahui jumlah
keramik putih di ukuran panjang n. Hahaha aku malu sama jawbanku.
49. P : Oke. Kamu yakin nggak ini jawaban kamu udah benar?
50. S5 : Nggak kak. Ini aku tau ini salah. Ini modelnya masih kayak yang tadi
kak yang nomor 1.b.
51. P : Coba kalau dikerjakan lagi bisa nggak? Coba dipahami lagi soalnya.
52. S5 : Hmm berarti KPn = 12+(n-1)2.
53. P : KPn ini apa?
54. S5 : Banyak keramik putih saat panjangnya n. Eh bentar. Kalau disubtitusi
7, berarti 24. Harusnya 34. Salah berarti.
55. P : Iya. Berarti n di jawabanmu itu maknanya apa?
56. S5 : Oh kalau di jawabanku ini n nya urutan polanya kak. Tapi kan n itu
harusnya panjangnya, jadi urutannya aku misalin x bisa kan kak? Nah n
nya kan panjangnya jadinya aku harus cari dulu urutan dari panjangnya.
Kan tadi aku udah cari di nomor 2.a. Tapi nggak tau lagi kak.
57. P : Oke. Menurut kamu ini soalnya gimana?
58. S5 : Sulit sih kak. Karena aku nggak bisa nemu persamaannya.
59. P : Yakin nggak bisa ngerjain ini?
60. S5 : Enggak. Kurang yakin. Karena aku nggak tau polanya.
61. P : Apa yang membuat kamu nggak yakin?
62. S5 : Ini pekerjaanku. Karena aku tau kalo ini sebenernya jawabanku salah,
tapi yaudahlah ya. Aku udah mikir tapi dapetnya ini-ini aja. Muter di
sini-sini aja.
63. P : Yakin dengan kemampuanmu dalam mengerjakan soal ini?
64. S5 : Kurang. Kurang bisa.
65. P : Oke. Nomor 2.c ya. Yang terakhir. Paham kan sama soalnya? Jelaskan
jawabanmu.
66. S5 : Paham. Kalau keramik putihnya 54 berapa sih keramik birunya.
Barisan ini aku dapat dari yang di gambar untuk keramik biru. Kan 3, 6,
9, 12. Nah aku liat bedanya 3. Aku liat juga yang keramik putih.
Polanya adalah 12, 14, 16, 18, 20. Ini kan nggak diketahui urutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
278
keramik putihnya, jadi aku cari dulu urutannya pakai Un nya kan 54
terus suku pertamanya 12 bedanya 2. Terus didapat n-nya 22. Jadi
jumlah keramik putih di urutan ke-22 adalah 54. Nah kan udah
diketahui urutannya, jadi aku cari untuk keramik birunya ya kan.
Karena yang putih diurutan ke-22 berarti yang biru juga urutan ke-22.
Terus pakai rumus Un tapi pakai barisannya yang biru. Suku
pertamanya kan 3 ditambah 22 kan n-nya dikurang 1 dikalikan bedanya.
Terus dikerjain dapatnya 69.
67. P : Jawabannya 69? Coba dicek lagi.
68. S5 : Hah, 66 hahaha 66 adalah banyak keramik biru yang dibutuhkan pak
hartono untuk membuat kolam renang dengan keramik putihnya 54.
69. P : Iya. Menurut kamu soalnya gimana?
70. S5 : Karena aku bisa memahaminya. Jadi menurut aku nggak sulit.
71. P : Yakin nggak kamu bisa menjawab dengan benar?
72. S5 : Yakin kak. Tapi jawabanku benar kan?
73. P : Langkah-langkahnya udah benar tapi jawaban akhirnya masih salah
kan. Berarti kamu yakin ya dengan pemahamanmu sendiri?
74. S5 : Iya kak. Nggak peduli itu bener atau salah. Tapi biasanya kalo itu
masuk akal, aku ya yakin.
75. P : Yakin dengan kemampuanmu dalam mengerjakan soal ini?
76. S5 : Yakin.
77. P : Ada yang kamu ragukan nggak?
78. S5 : Enggak.
79. P : Oke. Makasih ya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
279
Lampiran C.4.4 Transkrip Wawancara S13
1. P : Coba ceritakan apa saja informasi yang kamu pahami dari soal!
2. S13 : Sebenernya aku bingung sih pas menentukan bayar pajaknya, kan
tadinya aku tu pengen ngerjain bayar pajaknya tuh yang ini nih
(menunjuk jawaban yang dicoret di lembar jawaban) tapi kan nggak
jadi karena bingung sama kalimat “setiap tahun restoran tersebut harus
membayar pajak kepada pemerintah daerah sebesar 10% dari omzet
yang didapatkan pada tahun itu”. Hmmm... nggak jadi kak, aku salah
baca soal. Ini jawaban yang benar (menunjuk jawaban yang dicoret di
lembar jawaban).
3. P : Tapi coba ceritain gimana cara kamu mengerjakan yang salah ini.
4. S13 : Rata-rata omzet bertambah 8 juta jadi aku mikirnya tuh omzetnya
8juta terus dikali 9 karena dari 2016 ke 2025. Terus kalo udah berarti
bayar pajaknya tu dari omzet dikali persenannya.
5. P : Kalau jawaban yang benar, coba ceritakan proses mengerjakannya.
6. S13 : Pertama dicari dulu omzet tahun 2025 terus dikali 10%.
7. P : Tapi kamu tau kan jawaban yang benar yang ini? (menunjuk jawaban
yang dicoret di lembar jawaban)
8. S13 : Iya kak, tapi ya itu makanya aku ragu, bingung.
9. P : Kamu yakin nggak sih pas ngerjain nomor 1.a ini bisa?
10. S13 : Bisa, ya mungkin karena lupa ya. Eh bukan. Padahal kan ini omzet ya,
sedangkan ini rata-rata omzet pertambahannya gitu.
11. P : Menurut kamu ini tingkat kesulitannya gimana?
12. S13 : Sebenernya mudah ya tapi ya itu, bimbang. Cuma penangkapan
kalimat soal di akunya.
13. P : Oh berarti, kamu nggak yakin dalam memahami soal?
14. S13 : Iya. Awalnya paham makanya bisa ngerjain kayak gini (menunjuk
jawaban yang dicoret di lembar jawaban), terus habis itu ragu lagi gitu
gara-gara mikir masa sih soalnya segampang ini. Terus baca soal lagi,
ngerjain gini (menunjuk jawaban yang tidak dicoret di lembar
jawaban). Yaudah terus jadi bimbang.
15. P : Berarti juga nggak yakin dengan penyelesaian yang kamu pilih ya?
16. S13 : Iya. Masih yakin yang pertama (jawaban yang dicoret di lembar
jawaban) tapi ah yaudahlah.
17. P : Kamu yakin nggak dengan kemampuan yang kamu punya untuk
menyelesaikan soal ini?
18. S13 : Sebenernya yakin aja sih. Ibarat cara-caranya aja dah bener gitu loh.
Cuma karena ibarat dikesimpulannya aja masih kurang yakin. Ya tapi
aku berusaha ngejawab sampai selesai.
19. P : Lalu apa yang kamu lakukan supaya yakin dalam mengerjakan ini?
20. S13 : Inget-inget soal yang hampir serupa, jadinya bikin pertanyaan sendiri
ngejawab sendiri gitu.
21. P : Oh oke. Lanjut ya untuk yang 1.b.
22. S13 : Itu hampir kayak rumus apa sih itu namanya, Un.
23. P : Iya. Hmmm, coba kamu ceritain gimana kamu mengerjakan soal ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
280
24. S13 : Ini aku kalikan sama 10% karena ada di soal pajak adalah 10% dari
omzet. Jadi, omzet tahun yang ditanyain itu dikalikan sama 10% ini.
8juta dikali (n-1) ini digunakan untuk menghitung omzet pada tahun ke-
n.
25. P : Kenapa 8juta?
26. S13 : Caranya sih sebenernya sama ibaratnya yang awalnya nggak sih.
Sebenernya ini bukan 8juta. Jadi, ini nanti harusnya 61juta.
27. P : Kalo mau dituliskan boleh kok.
28. S13 : Hmmm.. 61juta dikali n-1 kali beda. Ehh 61juta ditambah n-1 dikali
beda. Bedanya itu dia 8juta.
29. P : Berarti, secara keseluruhan itu gimana untuk menentukan pajak di
tahun ke-n?
30. S13 : Berarti, 61juta ditambah n-1 dikali 8juta terus dikali 10%.
31. P : Oke, sudah benar. Tapi jawabanmu di lembar jawaban ini masih
kurang tepat ya.
32. S13 : Iya kak.
33. P : Sebenernya apa yang bikin sulit?
34. S13 : Jadi, mungkin patokannya ada pada sebelumnya. Jadikan sebelumnya
pertanyaannya pajak pada tahun 2025 tadi kalo pengerjaan awalku kan
ngikutin sama jawaban yang di 1.a, makanya misalkan ke-n kan n-1.
8juta dikali n-1 dikali 10%. Jadi, ini aku patokannya di jawaban 1.a
yang salah kak.
35. P : Menurut kamu ini tingkat kesulitannya gimana?
36. S13 : Sebenernya ini mudah kak kalo tau rumus umum suku ke-n sama tau
polanya aja. Polanya itu, bayar pajaknya selalu bertambah 8ribu.
37. P : Kamu yakin bisa ngerjain soal ini nggak?
38. S13 : Yakin itu ada, mungkin lebih yakin memahami soalnya tapi dalam
pengerjaannya bimbang. Aku tau maksud soalnya apa tapi aku nggak
tau cara nulisnya itu gimana, dan nggak tau rumusnya juga sih. Nggak
yakin, tau tujuannya kesitu tapi bimbang mau pake yang mana, karena
di 1.a kan ada 2 cara. Mau cara yang ini atau cara yang itu. Cuma kan
kalo pake yang ini (menunjuk jawaban yang tidak dicoret di lembar
jawaban) berarti di jawaban nomor 1.b kayak gini. Tapi kan sebenernya
kalo pake yang (menunjuk jawaban yang dicoret di lembar jawaban),
aku juga udah tulis di 1.b, cuma aku coret juga. Karena nggak yakin
kak, bingung gitu.
39. P : Oke, nggak yakin karena bingung ya. Pernah nggak sih ngerjain soal
yang kayak gini?
40. S13 : Kalo kuliah nggak ada ini, hmm cuma bahas sekilas doang di aljabar.
Tapi nggak kayak gini, Cuma yang kayak gini tuh ada di soal anak
SMA.
41. P : Oh oke. Kita lanjut ya ke 1.c.
42. S13 : Pertamanya itu, bayar pajak dari penghasilan yang pertamanya itu.
Tapi kan awalnya aku bingung kan yang di depannya. Terus kan
penambahan omzet tiap tahun kan 8juta berarti kan pajaknya nggak
boleh kurang dari omzetnya. Misalnya, yang diambil bayar pajaknya itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
281
omzet pertama dari jawaban yang aku coretin itu di depan. Tapi ini
salah deh kayaknya kak. Soalnya kan aku masih ngikutin cara yang
yang salah di nomor 1.a sama 1.b.
43. P : Oh oke, kalo gitu kita pahami dulu soalnya lagi ya. Kalo dari soal ini,
apa yang kamu pahami?
44. S13 : Penambahan omzet tiap tahun itu 8juta. Hmmmmm..
45. P : Terus apa lagi? Besar pajak tiap tahun di soal itu gimana cha?
46. S13 : Hmmm gimana ya. Bingung aku kak.
47. P : Oh oke, tapi menurut kamu ini soalnya gimana?
48. S13 : Menurut aku ini susah kak, karena harus mengaitkan yang sama
jawaban sebelumnya kak. Beratikan kalo yang sebelumnya salah, yang
ini juga salah kak.
49. P : Tapi kamu yakin nggak sih dengan strategi yang kamu buat ini?
50. S13 : Kalo sma strateginya yakin kak, tapi nggak yakin bisa memberikan
jawaban yang benar. Karena kan yang dari awalnya aku emang udah
nggak yakin kalo bener kan.
51. P : Jadi, yang bikin kamu ragu dengan jawabanmu no 1.c adalah karena di
awal kamu udah nggak yakin udah benar dalam mengerjakan soal
nomor 1.a dan 1.b?
52. S13 : Iya kak, dari pertamanya itu. Sebenernya kalo boleh tanya, pengen
tanya kak untuk memastikan jawaban yang benar. Tapi kan nggak boleh
nanya. Hehehe..
53. P : Hehehe Iya kan harus kerjain sendiri-sendiri. Lanjut ke nomor 2.a ya.
Sebelumnya, paham nggak sama soalnya?
54. S13 : Paham. Panjangnya selalu berubah, lebarnya selalu tetap 2,5 m.
Panjangnya berubah selalu nambah 1 keramik. Kalo ukurannya,
bertambah 0,5 m.
55. P : Oke, coba jelaskan gimana kamu mengerjakan soal ini.
56. S13 : Langkah pertama menentukan 2,5m x 7m itu urutan ke berapa. Disini
aku dapetnya urutan ke 12. Caranya aku udah jabarain di sini, secara
manual. Terus aku ngitung kak jumlah keramik putih pertama berapa
seluruhnya, terus keramik putih yang kedua berapa totalnya. Terus
sampai yang kelima, terus aku liat polanya. Ternyata bedanya 2. Terus
selanjutnya aku cari banyak keramik putih pakai Un. Jadinya, U12 itu
a+(n-1)2. Nah a nya itu 12, b nya 2, terus n nya 12.
57. P : Terus jawabannya berapa?
58. S13 : 34 kak. Aku udah buktiin kak. Aku bikin gambar di kertas coretan
ngikutin pola yang ada di soal.
59. P : Oh, oke. Bagus. Berarti untuk meyakinkan dirimu kalo in jawaban
yang benar, kamu pakai gambar juga ya. Oh iya, ini kamu menemukan
urutannya kan pakai manual, kalau pakai pola yang kamu temukan pada
panjang keramik, bisa nggak? Boleh dituliskan.
60. S13 : Bisa kak. Di pola pertama, panjangnya 1,5. Terus bedanya 0,5. Jadi,
Un=1,5+(n-1)0,5
61. P : Menurut kamu ini soalnya gimana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
282
62. S13 : Sulit kak. Aku nggak kepikiran kalo ternyata panjangnya bisa dibikin
pola pake Un. Tapi aku yakin bisa mengerjakan soal ini. Aku tu lewatin
kalo ada soal yang keramik-keramik kayak gitu.
63. P : Kamu yakin nggak sih bisa mengerjakan soal ini dengan benar?
64. S13 : Awalnya aku bener-bener nggak tau kak gimana cara ngerjainnya.
Terus akhirnya aku gambar kak, beberapa pola lanjutan dari yang ada di
soal. Aku nggak yakin sih kak ini jawabanku udah dalam tulisan yang
baku apa belum. Tapi secara idenya aku ngerasa ini udah bener.
65. P : Terus eeee. Kamu yakin nggak sama strategi yang kamu pakai?
66. S13 : Yakin sih kak. Karena aku pahamnya begitu. Seandainya aku orang
awam pasti aku bakal ngitungin manual kak pake gambar.
67. P : Oh oke. Good. Lanjut ya. Nomor 2.b ya. Paham nggak sama soalnya?
Coba jelaskan penyelesainmu ini cha.
68. S13 : Paham kok soalnya. Itu aku mikirnya 12 ditambah n-1 dikali 2.
69. P : Ini n maknanya apa yang ada dijawabanmu? Terus makna n di soal
apa maknanya?
70. S13 : Kalo yang di jawabanku, variabel n maknanya urutan ke berapa dari
ukuran yang diinginkan. Kalau yang di soal, variabel n maknanya
panjang kolam renangnya.
71. P : Jadi makna variabel n di soal sama yang di jawaban kamu itu berbeda
ya.
72. S13 : Eh iya ya kak.
73. P : Kalau misalnya kamu diminta membuat persamaan yang
merepresentasikan masalah dengan makna variabel yang sama bisa
nggak?
74. S13 : Hmmm.. Gimana ya kak... Kan awalnya aku nyari urutannya. Jadi,
aku bikin persamaan baru. Aku tulis ya kak. Kan n di sini maknanya
panjang, jadi yang di jawaban nomor 2.b itu jadinya n=1,5 ditambah x
gitu bisa kan kak? Jadinya, 𝑛 = 1,5 + (𝑥 − 1)0,5. Ini buat cari
urutannya kak.
75. P : Oke, itu kan kamu udah menemukan persamaan untuk cari urutannya.
Nah, selanjutnya kamu mencari apa? Coba lihat langkah-langkah di
nomor 2.a.
76. S13 : Ini kan untuk urutannya. Hmmm sebentar kak n kan ukuran
panjangnya berarti x kan urutan ke nya. Berarti harus diubah kak ke x
sama dengan. Terus untuk banyak keramik, pakai rumus Un.
77. P : Nah urutannya ini harus disubtitusi kemana?
78. S13 : Iya kak ini aku lagi mikir. Ini x nya disubtitusi ke n yang di Un. Jadi,
Un=4n+6.
79. P : Oke. Udah benar. Jadi, di sini kamu sebenernya bisa kalau nggak salah
memahami makna variabel n di soal ya. Menurut kamu, ini soalnya
gimana?
80. S13 : Sedang sih kak. Aku tu yakin kak jawabannya benar. Tapi ternyata
aku nggak memperhatikan makna variabel n.
81. P : Kamu yakin nggak sih strategi yang kamu bikin ini sudah benar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
283
82. S13 : Yakin kak, karena kan aku nggak bikin strategi. Tinggal contoh yang
di depan aja. Aku nggak kepikiran kalo harus cari ukurannya kak.
83. P : Berarti kamu percaya diri banget ya waktu ngerjain ini?
84. S13 : Hahaha iya kak.
85. P : Kita lanjutkan ke yang nomor terakir yaa. Coba jelaskan gimana kamu
mengerjakannya.
86. S13 : Paham. Kan dia punya keramik putihnya 54, berarti dia punya Un nya
54. Nah terus kita suruh nyari banyak keramik birunya. Nah kita kan
masih belum tau keramik putihnya urutan keberapa makanya dicari
dulu dia urutan ke berapa. Berarti kan nanti urutan keramik putih sama
keramik biru harus sama. Berarti nanti nilai n nya itu dimasukin ke n di
keramik birunya itu.
87. P : Nah untuk cari banyaknya keramik biru, gimana caranya?
88. S13 : Pertama cari dulu polanya keramik biru, bedanya kan sama 3 terus.
Urutan pertamanya itu kan 3. Jadi, banyaknya keramik biru 66.
89. P : Lanjut ya. Menurut kamu ini sulit nggak?
90. S13 : Sedang kak. Mungkin kalo nggak tau rumus umumnya itu paling ya
gambar dulu kan. Tapi kan kita nggak tau harus bikin pola keramik
putihnya itu gimana. Kan misalnya banyak keramik birunya udah
diketahui, buat nyari keramik putihnya itu gampang kan tinggal yang
mengelilingi cuman ke keramik putih nya.
91. P : Dengan kamu menentukan tingkat kesulitan soal ini, apakah kamu
yakin dapat menyelesaikannya?
92. S13 : Yakin, buat yakininnya aku gambar lagi.
93. P : Kamu yakin nggak dengan model matematika ini?
94. S13 : Kalo yang ini yakin kak. Soalnya yang diawalnya kan udah bener kan.
Jadi mau pola keberapapun udah bener kan.
95. P : Okedeh. Kalo gitu. Makasih ya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
284
Lampiran C.4.5 Transkrip Wawancara S14
1. P : Oke kita mulai ya. Coba ceritakan pekerjaanmu 1.a.
2. S14 : Cari dulu omzet tahun pertama pakai rumus Un. Kan udah diketahui n
nya 4 bedanya 8 terus U4 nya 85juta. Jadi ditemukan a nya yaitu 61juta.
Setelah itu mencari omzet pada tahun 2025, pakai rumus aritmatika.
Terus didapat omzetnya 133juta di tahun 2025.Terus cari pajaknya,
10% dari omzet yang didapatkan. Jadi, 10% dari 133juta itu ketemu
13,3juta.
3. P : Oke. Jadi menurut kamu ini soalnya mudah atau sedang atau gimana?
4. S14 : Sedang. Yakin bisa ngerjain tapi gatau bener atau salah.
5. P : Apakah ada keragu-raguan dalam mengerjakan ini?
6. S14 : Ada. Hasilnya itu nggak tau bener atau salah. Terus prosesnya itu juga
nggak tau yakin bener. Aku udah coba cari juga sih pakai ditambah-
tambah. Tapi nggak yakin apakah ini pekerjaanku udah menjawab soal
atau belum.
7. P : Oke kita lanjut ya. Coba jelaskan jawabanmu yang nomor 1.b.
8. S14 : Kan yang ditanyakan itu pada tahun ke-n nanti pajak yang harus
dibayarkan itu berapa. Terus pertama dicari dulu besar omzetnya pakai
Un dengan a 61 juta, b 8juta. Setelah itu dicari pajak tahun ke-n.
Pajaknya itu 0,1 dari Un.
9. P : Oke. Menurut kamu ini soalnya gimana?
10. S14 : Tidak terlalu susah. Sedang lah. Karena mencari nilai Un (besar
omzet) nya itu yang bikin susah sih kak.
11. P : Oh. Oke. Kamu yakin nggak bisa mengerjakan ini?
12. S14 : Ragu-ragu mbak.
13. P : Apa yang membuat ragu?
14. S14 : Prosesnya. Hmmmm strategi yang digunakan sih. Bingung aja mbak.
Apakah sama dengan yang nomor 1.a tadi atau beda gitu.
15. P : Kan kamu ada keraguan, apa yang kamu lakuakan untuk meyakinkan
dirimu?
16. S14 : Coba-coba mbak. Misalnya mau nyari pajak tahun 2025. Terus dilihat
jawabannya sama nggak kayak nomor 1.a.
17. P : Oh. Berarti trial and error ya. Apakah kamu yakin bisa menuliskan
model matematikanya?
18. S14 : Yakin bisa mbak.
19. P : Oke lanjut ya nomor 1.c. Coba ceritakan gimana proses kamu
menyelesaikan ini.
20. S14 : Kan ini pernyataannya besar pajak bisa kurang dari penambahan
omzet tiap tahun. Jawabannya ‘bisa’ karena dari dicoba-coba pajaknya
itu dari tahun awal dibuka. Terus didapat tahun 2016, 2017, 2018 itu
bisa kurang dari 8 juta.
21. P : Oke. Menurut kamu ini soalnya gimana?
22. S14 : Sedang. Soalnya itu sebenernya nggak terlalu sulit. Tapi yang sulit itu
menuliskan dengan model matematikanya.
23. P : Kamu yakin bisa mengerjakan soal seperti ini?
24. S14 : Yakin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
285
25. P : Ada keragu-raguan nggak dalam mengerjakan ini?
26. S14 : Kalau dalam mengerjakan tidak ada. Tapi kalau keragu-raguan
jawabannya benar atau enggak ada.
27. P : Terus, untuk menyakinkan dirimu bahwa ini jawabannya benar
gimana?
28. S14 : Ya itu mbak dicoba-coba di tahun segini berapa pajaknya gitu.
29. P : Oke. Lanjut ya nomor 2.a. Jelaskan jawabanmu ini.
30. S14 : Ini kan yang ditanyakan banyak keramik putih saat ukurannya 2,5 m x
7 m. Terus panjangnya itu menyesuaikan banyak keramik birunya, kalo
ukurannya 1,5 m itu ada 3 keramiknya dilanjutin terus sampai 7 m itu
keramik birunya ada berapa. Habis itu dihitung ternyata itu ke 12.
31. P : Nah coba tuliskan secara lengkap kamu mendapatkan 12 itu.
32. S14 : kan a nya itu 1,5 Un nya itu kan 7 terus b nya kan 0,5. Terus dicari
nilai n nya. Nah n nya itu dapet 12.
33. P : Oke, setelah menemukan nilai n itu 12, apa langkah selanjutnya?
34. S14 : Kan udah diketahui dari ukuran 2,5 x 1,5 itu keramik putihnya 12
terus selanjutnya 14. Jadi ketemu polanya 2 terus tiap tambah 0,5 m.
Nah kan udah diketahui 7 meter itu tadi U12, maka untuk keramik puih
U12 itu menggunakan rumus dengan a 12 sama b nya 2 sama n nya 12
terus ketemu U12 nya 34.
35. P : Oke, menurut kamu ini soalnya gimana?
36. S14 : Menurutku mudah.
37. P : Yakin nggak bisa mngerjakan soal ini?
38. S14 : Yakin.
39. P : Ada nggak kesulitan dalam mengerjakan ini?
40. S14 : Ada. Pertamanya bingung cari pola barisannya. Terus dari melihat
ilustrasinya mendapat bantuanlah. Polanya itu berbeda, ada tiga yang
pertama itu panjangnya, banyak keramik putihnya, sama banyak
keramik birunya.
41. P : Ada keragu-raguan dalam mengerjakan?
42. S14 : Enggak. Yakin.
43. P : Oke. Lanjut ya. 2.b. Kamu paham ya sama soalnya? Coba jelaskan
jawabanmu ini.
44. S14 : Iya paham. Ini kan yang ditanya berapa keramik putih untuk ukuran
2,5 m x n m. Nah 2,5 kan lebarnya terus n kan panjangnya untuk
mencari rumus panjangnya itu didapatkan Un ini dengan a nya itu 1,5 b
nya 0,5. Selanjutnya, kalo udah ketemu n nya dari ukuran panjangnya,
terus dicari banyaknya keramik putih itu dengan rumus Un lagi tapi
dengan a nya itu 12 dengan selisihnya 2. Terus n ini dari cari panjang di
atas.
45. P : Oke, apakah n yang ada di penyelesaianmu itu memiliki makna yang
sama? Dan apakah n nya sama maknanya dengan soal?
46. S14 : Beda mbak. Kalau n di soal itu panjang. Kalau n di penyelesaian itu
suku ke-nya.
47. P : Nah padahal kan makna yang di jawaban kan harus sama dengan yang
di soal. Coba jelaskan, gimana supaya bisa memiliki makna yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
286
48. S14 : Aku tulis aja ya kak. Tapi ini nanti variabelnya boleh aku ganti nggak
sih kak?
49. P : Iya ditulis aja, boleh kok. Yang penting n nya nanti sama maknanya.
50. S14 : Gini kak. suku ke-nya itu x. Terus n itu panjang kan. Habis itu
subtitusi x ke persamaan Un.
51. P : Oke. Jadi, Un ini apa maknanya?
52. S14 : Banyak keramik putih.
53. P : Oke sip. Udah benar. Sebenarnya ide kamu sudah benar tapi
maknanya berbeda sama yang di soal. Menurut kamu, ini soalnya
gimana?
54. S14 : Sebenarnya sedang tapi tidak yakin.
55. P : Apa yang tidak yakin? Yang membuat kamu tidak yakin?
56. S14 : Prosesnya. Proses pengerjaannya. Menuliskan model matematikanya.
57. P : Ada kesulitan nggak dalam mengerjakan?
58. S14 : Kayaknya lebih memaknai setiap variabel yang aku tulisin sih mbak.
59. P : Oke deh. Lanjut ya. 2.c. Coba jelaskan proses pengerjaanmu.
60. S14 : Yang ditanyakan itu banyak keramik biru. Kan keramik putih tadi
mempunyai pola 12 selisihnya itu 2 nah polanya itu setiap pertambahan
ukuran 0,5 m tambah 2. Nah untuk keramik biru itu awalnya 3 terus
selisihnya tiga tiga terus. Lalu, yang diketahui keramik putihnya itu 54.
Nah yang pertama itu cari dulu n nya untuk mencari suku ke-n nya.
Caranya Un nya kan 54 terus terus a nya 12 b nya 2 didapat n nya 22.
Kemudian cari banyak keramik birunya. Ini kan tadi n nya 22 jadi untuk
cari keramik biru, n nya 22 juga dengan a nya 3 b nya 3. Lalu didapat
66.
61. P : Oh oke sudah benar. Terus, menurut kamu gimana ini soalnya?
62. S14 : Sedang.
63. P : Ada yang membuat ragu-ragu nggak dalam membuat ini?
64. S14 : Ada. Yang pertama itu mikirnya 54 bisa sembarang keramik putih
terus keramik birunya itu ngikutin n nya mbak. Nah apa ada pola lain
gitu.
65. P : Oh jadi kamu mikirnya ini bisa dibikin sembarang pola gitu ya?
66. S14 : Iya mbak, bisa nggak ngikutin yang dicontoh.
67. P : Oh oke, terus kenapa kamu memutuskan untuk pakai cara ini?
68. S14 : Iya ngikutin aja sih mbak.
69. P : Ada kesulitan nggak dalam mengerjakan?
70. S14 : Enggak. Ya karena keterbatasan waktu sih mbak, jadi kalo udah nemu
satu cara ini, yaudah tulis aja walaupun ragu daripada nggak dijawab.
71. P : Oke. Makasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
287
Lampiran C.4.6 Transkrip Wawancara S15
1. P : Sudah siap? Kita mulai dari yang nomor 1.a. Apakah paham dengan
soalnya?
2. S15 : Iya, ini terkait dengan besar pajak yang akan dibayarkan pada tahun
2025 nanti.
3. P : Iya. Coba jelaskan jawaban nomor 1.a.
4. S15 : Ini berdasarkan pemahaman saya yang ini kan 2019 omzetnya 85 juta
dan yang ditanya besar pajak berarti besar pajaknya 10% jadi 10% dari
85 juta itu 8,5 juta. Nah itu pajak untuk tahun 2019, sehingga dari 85
juta dikurangi 8,5 juta untuk pendapatan bersihnya. Kemudian untuk
tahun selanjutnya omzetnya yaitu pendapatan bersih tahun 2019
ditambah 8 juta.
5. P : Oh berarti omzetnya itu adalah pendapatan bersih tahun sebelumnya
ditambah penambahan omzet yaitu 8 juta?
6. S15 : Iya menurut pemahaman saya.
7. P : Tapi di soal kan tidak dijelaskan bahwa omzet tahun selanjutnya
adalah pendapatan bersih tahun sebelumnya ditambah penambahan
omzet yaitu 8 juta. Jadi, jawaban ini belum tepat. Jika dipahami
kembali, apakah bisa membuat penyelesain yang baru?
8. S15 : Yang ini kan omzet terus tiap tahun bertambah 8 juta.
9. P : Iya. Kalau begitu, jika saya tanya omzet pada tahun 2020, berapa?
10. S15 : 93 juta karena 2019 kan 85 juta ditambah omzetnya 8juta bertambah
tiap tahun.
11. P : Nah kalau saya tanya, berapa omzet pada tahun 2025?
12. S15 : 5 dikali dengan 8 juta berarti 40 juta lalu ditambah 85 juta, jadinya
125 juta.
13. P : Mengapa dikali dengan 5? Dari mana mendapatkan 5?
14. S15 : Oh salah. Ini saya hitung 5 karena dari 2020 saya hitung 2021, 22, 23,
24, 25. Tapi harusnya kali 6, dihitung dari 2020, 2021, 22, 23, 24, 25.
Berarti nanti 133 juta.
15. P : Oke. 133 juta itu apa?
16. S15 : 133 juta ini berarti omzet secara keseluruhan pada tahun 2025. Berarti
untuk besar pajak nanti 10%, ini dikali dulu. 13,3 juta.
17. P : Oke. Sudah benar. Menurut romo, apa yang sulit dari sini?
18. S15 : Awalnya saya berpikirnya seperti ini tapi terus saya menjadi bingung
karena kan saya berpikirnya setiap tahun saya harus bayar pajak.
19. P : Iya baik. Tetapi ini penyelesaiannya tidak perlu dikurangi dengan
pajaknya lalu ditambahkan lagi dengan penambahan omzet. Bagaimana
soalnya menurut romo?
20. S15 : Sedang. Antara bingung mau kerja seperti apa. Ragu-ragu mau pilih
cara yang mana. Karena kalau saya pakai cara yang benar ini, menurut
saya berarti tahun selanjutnya saya tidak perlu bayar.
21. P : Tapi yakin tidak dengan jawaban ini?
22. S15 : Saya ragu. Kan di awal sudah dibilang kalau ini materinya barisan
aritmatika. Tapi kan aku harusnya ada yang menunjukkan barisan
aritmatika. Tapi saya tidak. Kalau pakai punyaku ini pasti salah. Saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
288
sudah lupa itu. Saya lulus sudah 18 tahun yang lalu. Kemudian saya
masuk di sini mengulang lagi, membongkar lagi tentang ini tapi hanya
disinggung saja tidak dari dasar, jadi saya berjuang sendiri. Tapi saya
tau barisan harus ada bentuknya dan ada polanya.
23. P : Oke baik. Kita lanjutkan ke nomor 1.b. Apakah paham dengan
soalnya?
24. S15 : Kalau ini masih ada hubungan dengan nomor 1 kan. Berarti nomor 1
bentuk polanya benar, tinggal diganti. Tapi nomor 1 saya salah kan.
25. P : Oke baik. Jadi, ini sudah tau ya kalau jawabannya belum tepat? Tapi
sebelumnya, bisa jelaskan jawaban ini?
26. S15 : Iya. Aku tulis ini karena kan besar omzet ditambah dengan 8juta.
Besar omzet ini berubah-berubah sesuai dengan tahunnya. Tapi ini
mengikuti pola yang saya dapatkan di nomor 1.
27. P : Oh iya baik. Kalau diminta untuk membuat persamaan baru yang
benar, bisa kah? Mari coba pahami lagi soalnya.
28. S15 : Berarti besar omzet 85 juta terus ditambah dengan 8 juta dikali dengan
n, dikali dengan 10%.
29. P : Kalau begitu, bagaimana caranya saya mendapatkan besar omzet pada
tahun pertama dengan cara itu?
30. S15 : Berarti 93 juta ya?
31. P : Omzet 93 juta itu pada tahun berapa?
32. S15 : Tahun 2016.
33. P : Apakah mungkin omzet tahun 2016 lebih besar dari tahun 2019
padahal kita tahu bahwa omzet terus bertambah setiap tahunnya
sebanyak 8 juta?
34. S15 : Iya ya. Aku bingung ya.
35. P : Oh baiklah. Yasudah. Kita lanjutkan saja. Nanti bisa dipelajari lagi.
Tapi bagaiaman ini soalnya?
36. S15 : Ini menurut saya sedang tapi yang membuat saya sulit itu karena ini
kurang tau bentuk yang bagaimana yang harus saya pakai.
37. P : Oh berarti merasa kesulitan dalam memodelkan ya?
38. S15 : Iya. Bentuk seperti itu gelap. Saya sudah berjuang tapi saya yakin ini
pasti salah. Jadi saya tertawa. Mau menyerah tapi tuliskan saja yang ada
di pikiran saya supaya tidak kosong saja.
39. P : Oh baik. Lanjut ya 1.c. Apakah paham dengan soalnya?
40. S15 : Iya. Kalau dari jawaban saya ini kan dari nomor 1 kurang terus kan.
Jadi besar pajak yang harus dibayar bisa kurang dari penambahan
omzet tiap tahunnya 8 juta kan.
41. P : Tetapi jawaban yang nomor 1.a tadi kan masih belum tepat. Lalu,
sudah menemukan jawaban yang lebih tepat. Dengan pemahaman yang
baru, bisa nggak menjawab soal nomor 1.c dengan tepat?
42. S15 : Kalau menurut saya, tidak mungkin karena semakin meningkat terus
pajaknya.
43. P : Kalau saya tanya pajak pada tahun 2019 berapa? Lalu pajak pada
tahun 2025 dan pajak pada tahun 2016?
44. S15 : Pajak tahun 2019 itu 8,5 juta. Kalau 2016 itu 9,3 juta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
289
45. P : Kalau pajak pada tahun 2020?
46. S15 : Berarti 85 juta ditambah 8 juta jadinya 93 juta. Sepuluh persen dari 93
juta itu 9,3 juta.
47. P : Berarti pajak pada tahun 2016 sama dengan 2020?
48. S15 : Seharusnya tidak.
49. P : Jika dibuat garis waktu, coba diisi dulu besar pajaknya.
50. S15 : Berarti tahun 2019 8,5 juta. Lalu 2020 itu 9,3 juta. Lalu 2021 itu 10,1
juta.
51. P : Jika sudah, tahun 2018 berapa pajaknya?
52. S15 : Kalau ini tadi kan naik, berarti ini turun dong. Oh iya. Berarti ini 7,7
juta. Berarti tahun 2017 itu 6,9 juta. Lalu 6,1 juta.
53. P : Baik. Lalu, jika saya tanya apakah besar pajak bisa kurang dari
penambahan omzet tiap tahun?
54. S15 : Setelah melihat ini jawabannya bisa. Karena sebelumnya itu pada
tahun 2016, 2017, dan 2018. Karena waktu itu belum ada penambahan,
sehingga dia berkurang. Omzetnya dikurangi.
55. P : Oke. Secara manual sudah benar. Bagaimana soalnya?
56. S15 : Waktu mengerjakan ini saya merasa ini sulit karena tidak tau harus
mengerjakannya bagaimana. Karena waktu itu kan untuk menjawab ini
harus dari soal nomor 1. Kalau dari pertamanya ragu-ragu kan padahal
ini sebagai penentunya. Jadi selanjutnya saya ragu benar. Wah saya
baca ini ada kaitannya, di awal saya sudah ragu jadi pasti sulit. Karena
tidak ada kepastian pasti sulit. Kalau soal-soal seperti ini kan soal-soal
K13. Kalau dulu kan masih apa program sekali dapat sistem catur
wulan dan KBK. Jadi, istilahnya langsung tidak perlu penalaran.
57. P : Jadi, tidak yakin dapat mengerjakan ini dengan benar karena sejak
awal memang sudah tidak yakin ya?
58. S15 : Iya.
59. P : Oke. Mari kita lanjutkan. Untuk nomor 2.a. Apakah memahami
soalnya?
60. S15 : Iya. Yang saya paham itu yang ditanya banyak keramik putih dengan
ukuran sekian.
61. P : Lalu coba jelaskan gambar yang dibuat ini.
62. S15 : Lebarnya 2,5 berarti ini keramiknya ada 5. Jadi, berarti nanti lebarnya
selalu ada 5 keramik. Empat belas ini kan aku mikirnya 2,5 ada 5
berarti kalau 7 itu dikali 2 kan. Satu meter ada 2 keramik. Terus saya
gambar di sini ada 14 karena sudah ada di sini 5 jadi sisa 3 sudah 28
ditambah 6 jadinya 34.
63. P : Oke baik, lalu gimana soalnya?
64. S15 : Waktu itu mudah karena saya mengerjakannya menggunakan nalar
saja. Saya pikir kan pakai pola-pola.
65. P : Apakah ada kesulitan dalam mengerjakan ini?
66. S15 : Kendalanya hanya saja saya tidak menuliskannya secara matematis.
Karena dengan bantuan ini saja.
67. P : Tetapi yakin bisa menggerjakan ini dengan benar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
290
68. S15 : Iya saya yakin. Tetapi untuk menuliskan rumusnya, saya tidak yakin.
Tetapi untuk idenya seperti ini.
69. P : Oke baik, mari kita lanjutkan. Untuk nomor 2.b, apakah paham
dengan soalnya?
70. S15 : Ya saya mengerti.
71. P : Coba jelaskan jawaban ini.
72. S15 : Ini waktu itu aku pikir kurang 2 berdasarkan dari yang sebelumnya.
Kalau sudah ditambahkan semuanya seperti yang di nomor 2.b, nanti
dikurang 2. Tapi kayaknya salah sih. Setelah saya pikir-pikir harusya
dikurang dengan 4.
73. P : Iya, idenya sudah benar. Tapi, kalau menuliskan dengan lebih tepat
lagi bisa tidak? Kan ini makna n nya kan panjang kolamnya. Sedangkan
di jawaban ini, makna n belum sebagai panjang kolam.
74. S15 : Berarti 2,5 dikali dengan n.
75. P : Tetapi itu kan masih ukurannya, padahal yang mau dicari banyak
keramik putihnya.
76. S15 : Oh berarti, 5 kali 2n dikurang lagi dengan 4.
77. P : Mengapa 5 dikali dengan 2n?
78. S15 : Oh harusnya 5 ditambah dengan 2n. Kemudian dikurang 4.
79. P : Coba kalau kita pakai gambar yang nomor 2.a, 5 itu yang mana, 2n itu
yang mana lalu dikurang 4 itu yang mana?
80. S15 : 5 itu yang ini (lebar) lalu yang 2n itu yang ini (panjang). Setelah itu
dikurang 4 yang ujung-ujungnya.
81. P : Apakah sudah terhitung semua keramik putihnya?
82. S15 : Bingung ya. Tapi idenya saya paham.
83. P : Oke baik kalau begitu. Jadi, masih sulit menuliskannya dengan
formal?
84. S15 : Iya, bagaimana untuk yang ini bisa. Berpikir kolaborasi begitu.
Memodelkannya itu yang susah. Bukan hanya ini, tapi semua. Saya
kerja pakai nalar saja. Untuk formal saya tidak bisa.
85. P : Baik. Mari kita lanjutkan saja. Ini nomor 2.c kan kosong. Mengapa
tidak menjawab?
86. S15 : Saat itu saya merasa kesulitan jadi saya tidak tau mau menulis
bagaiaman. Sulit. Kenapa sulit karena ini kan sudah kembali ke bentuk
formal, kalo rumusnya sudah tidak isi benar. Maka tidak bisa
mengerjakan ini.
87. P : Oh iya betul. Mengapa tidak mencoba menggunakan metode
menggambar lagi?
88. S15 : Hah itu tidak ada dalam bayangan.
89. P : Kalau saya minta untuk mengerjakan, apakah bisa?
90. S15 : Dalam bentuk gambar begitu bisa?
91. P : Iya boleh, atau cara lain juga boleh.
92. S15 : Ini kan yang ditanya keramik biru. Ini pakai nalar saja. Ini kan sudah
10, berartikan sisa 44. Lalu ini dibagi 2, berarti 22 keramik. Terus,
keramik biru ya? Berarti yang di dalam, 66.
93. P : Iya benar, dari mana 66?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
291
94. S15 : Ini karena hmm. Ini kan sudah 22, kalau dilihat dari sini sudah 22. Ini
3 x 1 lalu 3 x 2 dan seterusnya berati kan 3 x 22. Ini kolomnya ada 3 di
sini barisnya ada 22. Jadi, kolomnya kan 3 tetap kali tinggal barisnya
berapa. Karena di sini barisnya 22, jadi 3 kali 22 sama dengan 66.
Secara manual saja.
95. P : Jadi, ini bagaimana soalnya?
96. S15 : Ini kalau berjuang waktu itu sulit, sudah blank jadi menyerahlah saya.
Tetapi setelah dengan bantuan bisa.
97. P : Oke, kalau diminta menuliskan secara matematis bisa tidak?
98. S15 : Kok bingung ya. Tapi saya rasa begitu saja.
99. P : Oh oke. Baik, terimakasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
292
Lampiran C.4.7 Transkrip Wawancara S18
1. P : Kita mulai ya. Coba kamu ceritain gimana proses pengerjaan kamu
ini.
2. S18 : 2025 dikurang 2019 berapa kak? berapa tahun? 6 tahun. Kok aku bisa
dapet ini dari mana ya kak? Bentar. Oh ini kan 3 tahun pertahunnya tadi
8 juta. Jadi tambah 16. Eh. Itu karena kan ini kan 6 tahun kan tadi 3
tahunnya nambah 8juta. Gitu aku mikirnya. Tapi ini nggak nyampek.
Sumpah. Lupa kak.
3. P : Oke nggak apa-apa. Tapi ini jawaban kamu udah tepat belum menurut
kamu?
4. S18 : Belum kak.
5. P : Oke, coba kamu pahami lagi soalnya.
6. S18 : Yang ditanya itu U6. Tahun 2019 omzetnya 85juta, ini U1. Terus yang
8juta ini bedanya.
7. P : Dari mana kamu tau kalo ini yang dicari U6, enamnya itu dari mana?
8. S18 : Itu dari 2019 ke 2025. 20, 21, 22, 23, 24, 25. Eh tapi kan 2019 itu U1.
Oh berarti U7 kak.
9. P : Iya. Terus?
10. S18 : Berarti 85juta ditambah 6 dikali 8juta. Kan rumusnya Un=a+(n-1)b.
Terus 85juta tambah 48juta. Dah. Hasilnya 133. Ini omzetnya pada
tahun 2025.
11. P : Iya benar. Tapi yang ditanya apa?
12. S18 : Pajak. Oh ini omzetnya. Berarti pajakanya 10% dari 133 ya. Berarti
1,3juta. Eh salah ding kak, hasilnya 13,3juta. Oalah gini.
13. P : Iya. Hahaha ternyata kamu bisa ya.
14. S18 : Oiya bener-bener. Ternyata gini. Aku jadi tambah ilmu sekarang.
Sekarang aku nyambung.
15. P : Jadi, menurut kamu ini sebenarnya soalnya sulit nggak? Karena kan di
lembar jawaban kamu kayak gini ya.
16. S18 : Kata-katanya kalik ya. Aku itu orangnya paling nggak bisa sama soal
cerita. Aku itu sulit memahami soal cerita.
17. P : Kamu yakin nggak bisa mengerjakan soal ini?
18. S18 : Enggak sih kak. Dulu aku pernah ngerjain soal barisan aritmatika tapi
paling Cuma disuruh nentuin U berapa gitu.
19. P : Oke, kamu yakin nggak sama strategi yang kamu buat ini?
20. S18 : Enggak. Enggak yakin. Lagi pusing juga waktu itu. Beneran. Jadi aku
nggak yakin sama pekerjaanku. Tapi aku berusahan kerjain walaupun
salah.
21. P : Oh oke. Kita lanjutin ya. Nomor 1.b. Pertama, kamu paham nggak
sama soalnya?
22. S18 : Paham sih kak. disuruh cari pajak di tahun ke-n.
23. P : Oke. Terus coba kamu jelaskan ini gimana pekerjaanmu.
24. S18 : Un ini dari jawabanku ini maknanya besar pajaknya. Ini awal
omzetnya. Ditambah n, nah ini kan belum diketahui. Nah bedanya ini
aku kok bisa dapet 2juta ini dari mana ya? Hmmm. Nggak tau aku
dapet dari mana. Kok bisa 2 juta sih? Iya ya kok aku bingung ya ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
293
dapat dari mana. Oh ini dapet dari 6juta dibagi 3. Yang per tahun tadi
kak.
25. P : Oh oke, tapi kamu yakin nggak ini jawaban kamu sudah benar?
26. S18 : Hahaha. Nggak kak. Ini belum benar. Belum bener banget.
27. P : Nah, kalau gitu, yang benar gimana? Coba tulis di kertas sini aja.
28. S18 : Hmmmm (sambil menulis) a ini omzet awal pada tahun 2016. Tapi ini
yang diketahui tahun 2019, 85juta dikurang 8juta nggak sih kak?
29. P : Iya benar. Terus?
30. S18 : 85 juta dikurang 24juta. Dari 8 kali 3, nah 3 nya ini dari 2019-2016.
Jadi, 61juta.
31. P : Nah kalau dituliskan secara lengkap gimana?
32. S18 : Gini kak. Udah gini doang? Aduh, hmm banyak faktor juga sih.
33. P : Banyak faktor gimana?
34. S18 : Ya banyak faktor aja, kepikiran sesuatu. Tapi hari ini aku pinter
banget ya. Sebenernya soalnya enak, tapi perlu mikir. Nggak cuma
sekedar masukin rumus.
35. P : Oh oke. Kamu yakin nggak sih bisa mengerjakan ini?
36. S18 : Ragu-ragu sih kak. Aku ragu sih nenetuin kayak bedanya, ini kan aku
bedanya 2juta. Ini kayaknya aku ngarang deh.
37. P : Oh berarti waktu mengerjakan itu sebenernya ada ngarang karena
beberapa faktor tadi ya?
38. S18 : Iya kak. Sebenernya mudah kan ya. Tapi aku yakin banget waktu itu.
Pede banget.
39. P : Kamu nggak berusaha ngecek lagi gitu?
40. S18 : Udah sih Cuma waktu itu beneran udah pusing karena habis ujian.
Otaknya dah panas.
41. P : Kamu yakin nggak sih sama kemampuan yang kamu miliki untuk
mengerjakan soal ini?
42. S18 : Yakin sih sama kemampuanku, tapi aku nggak yakin sama
kemampuanku untuk mengerjakan soal ini.
43. P : Kemampuan apa yang bikin kamu nggak yakin?
44. S18 : Lebih ke memahami informasi sih. Aku tu paling lemah sama soal
cerita. Lebih enak tuh kalo soalnya yang langsung. Kayak gini kan, tadi
aku bingung gimana nentuin a nya. Terus yang restoran pertama kali
dibuka, padahal kan itu tahun 2016 kan.
45. P : Oh oke, lanjut ya. Sekarang nomor 1.c. Coba kamu jelaskan jawaban
kamu di lembar jawabanmu.
46. S18 : Sebentar ya. Ini kok aku jawabannya tidak. Jadi, mintanya gini kan,
apakah pajak bisa kurang dari 8 juta. Ini jawabanku, kayaknya aku tu
jawabannya ngarang bebas.
47. P : Kalau sekarang diminta menjawab kembali?
48. S18 : Jawabannya ‘bisa’ kak. Tapi nggak tau kalo secara matematikanya.
2025 pajaknya 13,3 juta, tahun 2019 pajaknya 8,5 juta. Kalo tahun
2016, pajaknya 6,1 juta. Berarti pajaknya selalu naik dong kak?
49. P : Iya pajaknya selalu naik tiap tahunnya. Coba dibaca lagi soalnya.
50. S18 : Pajaknya bisa nggak kurang dari 8 juta. Bisa. Kalau tahunnya 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
294
51. P : Nah benar, terus tahun berapa lagi?
52. S18 : Nggak ada lagi. Eh tapi kan tahun 2017 belum dihitung ya. Bisa nggak
kalo dikurangin gitu kak?
53. P : Bisa.
54. S18 : Eh tapi gimana sih tadi caranya, lupa aku. Nggak tau kak.
55. P : Gimana sih cara cari pajaknya? Tadi kita udah cari kan?
56. S18 : Oh iya kita kan punya persamaan di nomor 1.b. Berarti ini n nya 2.
Jadi, 69juta. Yang 2018 itu 77juta. Jadi, dari tahun 2016 sampai tanun
2018 itu pajaknya bisa kurang dari 8juta.
57. P : Nah iya, benar. Menurut kamu, ini soalnya sulit nggak?
58. S18 : Sedang kak. Soalnya, harus nentuin ini dulu. Kalau ini salah, pasti
salah juga.
59. P : Kan menurut kamu ini sedang, apakah dengan begitu ini membuatmu
ragu bisa mengerjakan soal ini?
60. S18 : Enggak ragu kak. Yakin.
61. P : Oh.. Apakah kamu yakin bisa menuliskan secara matematis?
62. S18 : Kalo yakin sih yakin, tapi gatau bener apa salah. Makanya bisa jawab,
walaupun salah jawabannya. Tapi kalo sekarang ini yakin sih kak
karena ada kakak yang bantuin.
63. P : Oke. Kita lanjut ya. Coba jelaskan bagaimana kamu mengerjakannya.
64. S18 : Haduh ini lagi ini lagi. Gini nih kalo soal cerita aku udah males banget
bacanya. Aku tu kalo baca soal cerita cuma sekilas-sekilas. Soalnya aku
tu paling nggak seneng baca soal cerita. Ini kan keramik putih
ukurannya dalam cm nah aku jadiin m. Keramik birunya kan juga sama.
Nah kalo luasnya 2,5 kali 7 jadi luasnya 17,5 m.
65. P : Ini kenapa kamu hitung luasnya?
66. S18 : Karena kan mau hitung banyak keramik yang dibutuhkan. Jadi aku
nentuin luasnya dulu, terus kok aku kok bisa kali 0,5 ya? Tapi hasilnya
kok salah ya. Aduh kayaknya aku udah ngigo deh ini ngerjainnya.
67. P : Oh oke, kalo gitu kita kerjain ulang aja ya. Coba, kamu pahami lagi
soalnya.
68. S18 : Aku cuma paham kalo ukuran keramik birunya sama keramik
putihnya 50cm. Nah ini apa sih kok ada gambar-gambar ini? Aku ngga
ngerti gunanya ini apa sih.
69. P : Kalau dari gambar ini, kamu melihat sesuatu nggak?
70. S18 : Hmmm, keramik birunya tiga, terus enam, sembilan, 12. Eh keramik
putihnya selalu sama nggak sih kak. Hmm oh I know. Keramik putih
pertamanya 12 terus 14. Kayaknya selisih 2 deh. Keramiknya 34.
71. P : 34 dari mana?
72. S18 : Dari manual gini.
73. P : Kalau diminta menuliskan secara matematis bisa nggak?
74. S18 : Masa pake barisan sih? Hmm ini kan U1nya 12, yang diminta U
berapa sih. Hmmm (hitung manual) U12. Coba ya 12 tambah 11 kali 2.
Iya. Gini. Oalah sumpah, aku tu waktu itu nggak paham gambar ini buat
apa. Aku pikir kakak itu waktu itu cuman buat ilustrasi susunan
keramiknya doang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
295
75. P : Nah iya benar. Tapi, dari pekerjaanmu ini selain keramik putihnya
yang membentuk barisan, ada yang lain?
76. S18 : Iya ada. Ukurannya, selisih 0,5.
77. P : Nah kalau aku minta menentukan urutannya tapi nggak manual bisa
nggak?
78. S18 : Emangnya ada ya? Aku nggak ngerti kalo gitu. Hmmm maksudnya
minta ditulis 1,5 gitu ditambah (n-1) kali 0,5. Tapi, n nya ini apa kak?
79. P : Nah coba perhatikan lagi 7 itu apa kalau dalam persamaanmu ini?
80. S18 : Nggak tau kak. Bingung kak.
81. P : Oke. Lanjut ya. Menurut kamu, ini soalnya gimana?
82. S18 : Lumayan sulit kak. Kalau orang paham banget sama maknanya pasti
ngerti. Cuma aku nggak paham. Lagian aku juga udah males banget
baca kan. Soalnya mindset aku tuh nggak suka banget sama soal cerita.
83. P : Dulu pernah mengerjakan soal kayak gini?
84. S18 : Pernah, tapi selalu nggak bisa. Ya nggak selalu sih. Tapi tergantung
soal ceritanya. Kan kalo kuliah tuh sekarang cuma suruh kerjain soal
yang tentukan-tentukan gitu. Kalo soal-soal kayak gini kan di SMA.
85. P : Oke. Yakin nggak sih waktu itu bisa mengerjakan soal ini?
86. S18 : Waktu itu yakin banget. Makanya aku nulis kayak gini. Aku ngerasa
nggak ada kesulitan. Tapi aku juga nggak cek lagi sih. Tapi aku tu,
kelemahanku ya kalo liat soal cerita lihat sekilas terus udah paham
langsung kerjain. Aku tu bebel banget.
87. P : Oke kita lanjut ya. Yang nomor 2.b. Coba kamu jelasin ini
jawabanmu.
88. S18 : Ini aku tu mau cari luasnya kak. Tapi ini salah deh. Kan ini harusnya
mirip dari yang di depan kan.
89. P : Iya. Kalau gitu, yang benar gimana jawabannya?
90. S18 : Dulu tu aku males banget pake Un. Bentar, berarti Un sama dengan 12
ditambah n-1 kali 2.
91. P : Ini n nya apa maknanya? Terus yang di soal maknanya apa?
92. S18 : Ini n nya maknanya urutannya. Terus yang di soal itu panjangnya. Eh
beda ya? Nggak bisa ya. Eh gimana ya.
93. P : Coba perhatikan lagi tadi awalnya kamu kan harus cari urutannya dulu
kan, nah urutannya tadi didapat dari mana?
94. S18 : Dari panjang nya kak. Tapi nggak tau kak cara carinya, kalo manual
bisa.
95. P : Nah, sekarang coba kamu bikin persamaan dari pola yang kamu dapat
dari pajangnya.
96. S18 : Gini kak. Un sama dengan 1,5 ditambah n-1 kali 0,5.
97. P : Nah sekarang coba kita samakan makna variabel n di persamaanmu
dengan yang di soal.
98. S18 : Oh. Gini. Berarti n ini kan tadi 7. Berarti Un ini panjangnya diganti
sama n. Tapi n nya kan nggak tau kak. Aduh nggak paham kak.
Sebentar-sebentar.
99. P : Apakah harus selalu pakai variabel n sih ini yang dijawabanmu? Kan
kamu udah memberikan makna n untuk di soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
296
100. S18 : Ini ganti aja jadi p. Nah ini kan dah persamaan panjangnya. Tapi kan
yang ditanya banyak keramik. Nggak tau ah kak. Ruwet.
101. P : Oh oke kalo gitu, gimana menurut kamu soalnya?
102. S18 : Sulit kak. Aku tu nggak yakin bisa ngerjain ini. Tapi aku ngerjain-
ngerjain aja. Aku tuh sebenernya menghindari banget soal cerita.
103. P : Oke kita lanjutin ya yang terakhir. Coba kamu jelasin jawaban kamu.
104. S18 : Udah pasti salah ini kak. Hahaha
105. P : Oke, kalau gitu coba pahami lagi soalnya terus dikerjain lagi.
106. S18 : Kan banyaknya keramiknya 54 terus yang dicari n nya, yang pertama
kan 12, bedanya 2. Jadi, n nya 22.
107. P : Ini n nya apa?
108. S18 : Urutannya kak. Jadi, kalo keramik putihnya 54 dia itu urutan ke 22.
Nah tapi yang ditanya birunya. Tadi kan urutannya 22, U1 birunya kan
3, bedanya 3. Nah berarti nyari U22. Berarti 66.
109. P : Nah iya. Bisa kan?
110. S18 : Iya bisa karena kan kamu bantu aku memahami soalnya, kalau dari
awal aku nggak paham soalnya, aku nggak bisa. Pokoknya aku tuh dari
kecil emang nggak dibiasain buat ngerjain soal cerita, jadi ragu-ragu
kalo ngerjain soal cerita.
111. P : Kamu yakin nggak sih bisa ngerjain soal ini secara matematis gitu?
112. S18 : Enggak. Kan ini buktinya aku ngerjainnya kayak gini. Itu tuh aku abis
ujian kan kak. Terus ini juga kayaknya soal HOTS ya. Karena mikirnya
nggak cuma sekali.
113. P : Oke deh. Kita sampai sini aja ya. Terimakasih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI