Analisis Jurnal Gizi

15
Analisis jurnal Judul : 1. Hubungan Konsumsi Fastfood Dengan Kejadian Obesitas Pada Anak SD Di Kota Manado. 2. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Kebiasaan Konsumsi Fastfood Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Sudirman 1 Makasar. 3. Hubungan Daya Tarik Iklan Fastfood Pada Media Massa, Asupan Makan, Dan Frekuensi Konsumsi Fastfood Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja Di Sma Negeri 3 Pontianak. Bibliografi Penulis : 1. Winarsi Damopolii, Nelly Mayulu, Gresty Masi. 2013. ‘’ Hubungan Konsumsi Fastfood Dengan Kejadian Obesitas Pada Anak SD Di Kota Manado’’. ejournal keperawatan (e-Kp).Vol 1, Nomor 1, Agustus. 2. Barre Allo, Aminuddin Syam, Devintha Virani. ‘’ Hubungan Antara Pengetahuan Dan Kebiasaan Konsumsi Fastfood Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Sudirman 1 Makasar’’. 3. Asmika, Amalia Ruhana, Mila Febriyani. ‘’ Hubungan Daya Tarik Iklan Fastfood Pada Media Massa, Asupan Makan, Dan Frekuensi Konsumsi Fastfood Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja Di Sma Negeri 3 Pontianak’’. I. Latar belakang

Transcript of Analisis Jurnal Gizi

Page 1: Analisis Jurnal Gizi

Analisis jurnal

Judul :

1. Hubungan Konsumsi Fastfood Dengan Kejadian Obesitas Pada Anak SD Di Kota

Manado.

2. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Kebiasaan Konsumsi Fastfood Dengan Kejadian

Gizi Lebih Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Sudirman 1 Makasar.

3. Hubungan Daya Tarik Iklan Fastfood Pada Media Massa, Asupan Makan, Dan Frekuensi

Konsumsi Fastfood Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja Di Sma Negeri 3 Pontianak.

Bibliografi Penulis :

1. Winarsi Damopolii, Nelly Mayulu, Gresty Masi. 2013. ‘’ Hubungan Konsumsi Fastfood

Dengan Kejadian Obesitas Pada Anak SD Di Kota Manado’’. ejournal keperawatan (e-

Kp).Vol 1, Nomor 1, Agustus.

2. Barre Allo, Aminuddin Syam, Devintha Virani. ‘’ Hubungan Antara Pengetahuan Dan

Kebiasaan Konsumsi Fastfood Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Siswa Sekolah Dasar

Negeri Sudirman 1 Makasar’’.

3. Asmika, Amalia Ruhana, Mila Febriyani. ‘’ Hubungan Daya Tarik Iklan Fastfood Pada

Media Massa, Asupan Makan, Dan Frekuensi Konsumsi Fastfood Dengan Kejadian

Obesitas Pada Remaja Di Sma Negeri 3 Pontianak’’.

I. Latar belakang

Obesitas pada remaja merupakan salah satu masalah kesehatan yang mulai

menjadi sorotan dunia. Hal ini terkait dengan adanya peningkatan remaja yang

mengalami obesitas di berbagai Negara, termasuk negara- negara berkembang. Di

Indonesia , berdasarkan data riset kesehatan dasar tahun 2007, kasus obesitas pada remaja

mencapai angka 13,9% pada laki-laki dan 23,8% pada perempuan . angka ini jauh di atas

remaja yang mengalami obesitas pada tahun 1992 menurut SUSENAS, yaitu 6,3% pada

laki-laki dan 3,8% pada perempuan.

Globalisasi industry fast food merupakan salah satu penyebab terjadinya

perubahan life style dalam masyarakat. Dengan pelayanan yang dimiliki oleh restoran

Page 2: Analisis Jurnal Gizi

cepat saji, seperti pelayanan yang cepat dan ramah, serta desain interior yang menarik,

restoran fast food dinilai mampu memberikan rasa nyaman dan prestise tersendiri bagi

pelanggannya. Tidak hanya masyarakat umum, remaja juga mendapatkan pengaruh

dengan adanya restoran Cepat saji ini. Penelitian di semarang memperlihatkan bahwa

remaja dapat mengkonsumsi fast food rata-rata satu hingga dua kali dalam seminggu, dan

mereka umumnya berasal dari SMP dan SMA dengan kelas ekonomi menenggah ke atas.

Hubungan antara penambahan berat badan dan pola konsumsi fast food, terkait

dengan kejadian obesitas, merupakan suatu pertanyaan empiris yang masih

diperdebatkan. Belum ada bukti yang jelas yang mendukung adanya hubungan sebab

akibat antara konsumsi fast food dengan obesitas, terkait dengan adanya factor

determinan lain yang berpengaruh, Yaitu factor genetik, factor lingkungan, dan

pengeluaran energy. Terlebih lagi dengan adanya sedentary life style akibat

pekembangan social ekonomi dan teknologi, sehingga aktivitas fisik semakin berkurang.

Walaupun sebagian besar penelitian menemukan bukti adanya korelasi positif antara

konsumsi fastfood dengan kejadian obesitas.

II. Tujuan Penulisan

1. Memberitahu pembaca pengertian fastfood, kandungan, dan dampak

mengkonsumsi fastfood

2. Memberikan informasi kepada pembaca hubungan antara konsumsi fastfood

dengan terjadinya obesitas

III. Bahan dan Metode

1. Jenis penelitian

Dari ketiga jurnal yang kami analisis, jenis penelitiannya adalah dengan

metode penelitian survei.

Pada jurnal pertama (Hubungan Konsumsi Fastfood Dengan Kejadian

Obesitas Pada Anak SD Di Kota Manado) menggunakan metode penelitian

survey analitik dengan pendekatan cross sectional.

Pada jurnal kedua (Hubungan Antara Pengetahuan Dan Kebiasaan

Konsumsi Fastfood Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Siswa Sekolah Dasar

Negeri Sudirman 1 Makasar) menggunakan penelitian survey deskriptif dengan

case control.

Page 3: Analisis Jurnal Gizi

Sedangkan pada jurnal ketiga (Hubungan Daya Tarik Iklan Fastfood Pada

Media Massa, Asupan Makan, Dan Frekuensi Konsumsi Fastfood Dengan

Kejadian Obesitas Pada Remaja Di Sma Negeri 3 Pontianak) menggunakan

metode penelitian survey analitik dengan rancangan yang sama dengan jurnal

pertama yaitu cross sectional (potong lintang).

2. Alat dan Bahan penelitian

Dari ketiga jurnal yang kami analasis, peneliti menggunakan dua jenis

data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data

yang menyangkut karakteristik subyek penelitian datanya hanya diperoleh dari

sumber asli , sedangkan data sekunder yaitu data yang sudah tersedia sehingga

kita tinggal mencari dan menggumpulkan saja.

Pada jurnal pertama (Hubungan Konsumsi Fastfood Dengan Kejadian

Obesitas Pada Anak SD Di Kota Manado) pada data primer terdiri dari data

tentang orang tua, tingkat social ekonomi keluarga, serta data memuat aktivitas

fisik, sedangkan data sekundernya yaitu data tentang jumlah sekolah, alamat

sekolah, dan jumlah siswa, yang diperoleh dari dinas pendidikan dan kebudayaan

kota manado. untuk melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan pada

penelitian ini menggunakan timbangan injak Electronik Personal Scale merk

camri dengan ketelitian 0,1 kg, dan alat pengukur tinggi badan (Microtoise)

berkapasitas panjang 200 cm dengan ketelitian 0,01 cm. data umum karakteristik

responden dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner.

Pada jurnal kedua (Hubungan Antara Pengetahuan Dan Kebiasaan

Konsumsi Fastfood Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Siswa Sekolah Dasar

Negeri Sudirman 1 Makasar) Pada Data primer terdiri data dari data hasil

wawancara dan pengukuran, meliputi karakteristik responden, status gizi,

pengetahuan, dan konsumsi fast food. Data tentang gizi lebih dikumpulkan

dengan cara melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan. Data tentang

karakteristik responden dan pengetahuan siswa dikumpulkan dengan

menggunakan instrument kuesioner. Data kebiasaan konsumsi fast food

dikumpulkan dengan menggunakan instrument food frequency questionnaire

(FFQ)

Page 4: Analisis Jurnal Gizi

Sedangkan pada jurnal ketiga (Hubungan Daya Tarik Iklan Fastfood Pada

Media Massa, Asupan Makan, Dan Frekuensi Konsumsi Fastfood Dengan

Kejadian Obesitas Pada Remaja Di Sma Negeri 3 Pontianak) data karakteristik

responden yang diambil adalah jenis kelamin, usia, kejadian obesitas, daya tarik

iklan fast food dan frekuensi konsumsi fastfood. Data berat badan diperoleh

melalui pengukuran berat badan menggunakan timbangan injak dengan ketelitian

0,1 kg sedangkan data tinggi badan diperoleh dengan menggunakan microtoice.

Pengambilan data terkait dengan asupan makan dan frekuensi konsumsi fast food

diperoleh dengan wawancara berupa form 2x24 hours recall dan form frekuensi

fast food, sedangkan data tarik iklan fast food diperoleh melalui wawancara

berupa kuesioner.

3. Cara kerja

Pada Pada jurnal pertama (Hubungan Konsumsi Fastfood Dengan

Kejadian Obesitas Pada Anak SD Di Kota Manado) penelitian dilaksanakan

dikota madano,. Menentukan populasi dan sampel. Populasi dalam penelitian

adalah seluruh murid SD dari kelas 1 sampai kelas 5 yng berada di 8 SD yang

dijadikan tempat penelitian. Sampel pada penelitian ini terdiri dari 68 murid yang

obes (kasus) dan 68 murid yang tidak obes (control). Pemilihan sampel secara

kuota sampling hingga terpernuhi jumah besar sampel yang dibutuhkan. Data

primer dan sekunder dikumpulkan dengan menggunakan pengukuran antrometri,

dan wawancara responden dengan menggunakan kuesioner. Penggolahan data

sebagai berikut, data obesitas dengan cara pengukuran antrometri dengan

menggunakan indeks BB/TB dengan penilaian IMT dengan penilaian IMT,

sedangkan data konsumsi makanan untuk mengetahui asupan energy diolah

dengan menggunakan computer program nutri survey.

Pada jurnal kedua (Hubungan Antara Pengetahuan Dan Kebiasaan

Konsumsi Fastfood Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Siswa Sekolah Dasar

Negeri Sudirman 1 Makasar) penelitian dilaksanakanang di SD Negeri Sudirman

I Makassar. Menentukan populasi dan sampel. Populasi penelitian adalah seluruh

siswa yang berstatus gizi lebih yang berjumlah 63 siswa. Sampel penelitian terdiri

dari kelompok kasus dan control yang berjumlah masing-masing 42 siswa.

Page 5: Analisis Jurnal Gizi

Karena rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah kasus-kontrol maka

Responden yang dijadikan sampel penelitian adalah hasil penyesuaian (matching)

sehingga memiliki kesamaan antara kelompok kasus dengan kelompok control.

Data primer dan sekunder dikumpulkan dengan menggunakan pengukuran

antrometri, instrument kuesioner, dan instrument food frequency questionnaire

(FFQ).

Sedangkan pada jurnal ketiga (Hubungan Daya Tarik Iklan Fastfood Pada

Media Massa, Asupan Makan, Dan Frekuensi Konsumsi Fastfood Dengan

Kejadian Obesitas Pada Remaja Di Sma Negeri 3 Pontianak) penelitian dilakukan

pada responden sebanyak 56 orang remaja SMA Negeri 3 Pontianak. Data

dikumpulkan dengan menggunakan pengukuran antrometri, wawancara dengan

mengunakan form, dan wawancara berupa kuensioner.

4. Analisis data

Dari ketiga jurnal yang kami teliti analisis data yang dipakai adalah

analisis univariat dan bivariate. Hasil analisis ditemukan tidak terdapatnya hasil

uji hubungan bermakna dan terdapatnya hubungan yang bermakna.

Pada Pada jurnal pertama (Hubungan Konsumsi Fastfood Dengan

Kejadian Obesitas Pada Anak SD Di Kota Manado) data yang telah dikumpulkan

kemudian dianalisis, analisis data yang dipakai adalah analisis univariat dan

analisis bivariat. Analisis univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi dan

proporsi masing-masing variable yang diteliti. Tujuan dari analisi univariat untuk

memperlihatkan atau menjelaskan distribusi data fisik dengan dari varibel yang

terlibat dalam penelitian. Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan aktivitas

fisik dengan kejadian obesitas pada anak SD di Kota Manado, menggunakan uji

chi-square (x²), pada tingkat kemaknaan 95% dan odds ratio (OR). hasil uji chi-

square (x²)

hubungan konsumsi fastfood dengan kejadian obesitas pada anak , pada

tingkat kemaknaan 95% menunjukan nilai p =0,024. Nilai p ini lebih kecil dari

nilai ɑ= 0,05 menunjukan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi fastfood

dengan terjadinya obesitas.

Page 6: Analisis Jurnal Gizi

Pada jurnal kedua (Hubungan Antara Pengetahuan Dan Kebiasaan Konsumsi

Fastfood Dengan Kejadian Gizi Lebih Pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Sudirman 1

Makasar) data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan analisa univariat dan

bivariat. Analisa univariat untuk mendeskripsikan karakteristik responden,

pengetahuan, dan kebiasaan konsumsi fastfood. Analisa bivariate untuk mengetahui

hubungan antara pengetahuan dan kebiasaan konsumsi fastfood dengan kejadian gizi

lebih dengan menggunakan uji statistic cchi-square (x²) dan odds ratio (OR). Hasil uji

statistic

hubungan antara pengetahuan responden dengan kejadian gizi lebih

menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan

responden dengan kejadian gizi lebih pada siswa (p= 1.000 > 0,05).

Ketidakmaknaan hubungan variabel ini diduga disebabkan sebaran tingkat

pengetahuan siswa pada kelompok kasus dan control memiliki pola yang sama,

selain itu juga bahwa hal-hal yang berkaitan dengan makan dan makanan pada

anak SD sebagian besar masih ditangani oleh orang tua, khususnya ibu.

Sedangkan hasil uji statistic

hubungan antara kebiasaan konsumsi fastfood dengan kejadian gizi lebih

menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kebiasaan konsumsi

fastfood dengan kejadian gizi lebih pada siswa (p= 0,000 < 0,05). Tertapi hasil

penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian pada jurnal penelitian ketiga

(Hubungan Daya Tarik Iklan Fastfood Pada Media Massa, Asupan Makan, Dan

Frekuensi Konsumsi Fastfood Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja Di Sma

Negeri 3 Pontianak) menunjukan tidak adanya hubungan yang signifikan antara

daya tarik iklan fastfood dengan kejadian obesitas dengan menggunakan uji

spearman’s dengan p = 0,642 > 0,05

Sedangkan pada jurnal ketiga (Hubungan Daya Tarik Iklan Fastfood Pada

Media Massa, Asupan Makan, Dan Frekuensi Konsumsi Fastfood Dengan Kejadian

Obesitas Pada Remaja Di Sma Negeri 3 Pontianak) data yang telah dikumpulkan

dianalisis, analisis bivariate dilakukan untuk mengetahui mengetahui hubungan daya

tarik iklan fastfood pada media massa, asupan makan, dan frekuensi konsumsi

Page 7: Analisis Jurnal Gizi

fastfood dengan kejadian obesitas pada remaja di sma negeri 3 pontianak dengan

menggunakan uji korelasi spearman’s pada program SPSS. Hasil uji statistic

hubungan daya tarik iklan fast food pada media massa dengan kejadian

obesitas menunjukan tidak adanya hubungan yang signifikan antara daya tarik

iklan fastfood dengan kejadian obesitas dengan menggunakan uji spearman’s

dengan p = 0,642 > 0,05. Tidak adanya hubungan antara daya tarik iklan fastfood

terhadap kejadian obesitas dapat disebabkan karena hubungan antara daya tarik

iklan fastfood dengan kejadian obesitas tidak berpengaruh secara langsung

dengan kejadian obesitas. Ditinjau dari pola makan, remaja merupakan kelompok

yang pecan terhadap pengaruh lingkungan luar seperti maraknya iklan makan siap

santap (fastfood) yang umumnya mengandung kalori tinggi, kaya lemakm tinggi

natrium, dan rendah serat. Hal ini memungkinkna kasus kegemukan dikalangan

remaja.

Hubungan frekuensi konsumsi fastfood dengan kejadian obesitas menunjukan

tidak adanya hubungan yang bermakna antara frekuensi konsumsi makanan

fastfood dengan kejadian obesitas dengan menggunakan uji spearman’s dengan

nilai p= 0,642 >0,05. Tidak adanya hubungan kemaknaan ini dapat disebabkan

karena hubungan antara konsumsi fastfood dengan kejadian obesitas dapat

disebabkan karena hubungan antara konsumsi fastfood dengan kejadian obesitas

tidak hanya dipengaruhi oleh frekuensi konsumsi fastfood saja. Namun juga dari

jenis makanan fastfood yang dikonsumsi dan porsi makan yang dihabiskan setiap

kali makan.

Hubungan asupan makan dengan kejadian obesitas menunjukan adanya

hubungan yang signifikan antara asupan makan terhadap kejadian obesitas dengan

nilai p=0,007 < 0,05. Rata-rata asupan gizi responden yang berstatus obesitas

yaitu 1930,26 kkal lebih tinggi dibandingkan responden yang berstatus bukan

obesitas yaitu 1510,90 kkal.

IV. Fakta-fakta unik

Beberapa fakta unik yang ditemukan dari ketiga jurnal yang kami analisis

Page 8: Analisis Jurnal Gizi

1. Kegemukan saat anak-anak bisa disebabkan akibat makan melebihi kebutuhan,

kurang aktivitas fisik, dan karena pengaruh iklan makanan yang berlebihan.

2. Fastfood merupakan makanan siap saji yang merupakan makanan siap saji yang

mengandung tinggi kalori, tinggi lemak, dan rendah serat.

3. Konsumsi yang tinggi terhadap fastfood atau makanan siap saji dapat

menyebabkkan terjadinya gizi lebih atau kegemukan karena kandungan fastfood

tersebut.

4. fastfood adalah makanan bergizi tinggi yang dapat menyebabkan kegemukan atau

obesitas terhadap anak-anak yang mengkonsumsi, selain itu dapat menyebabkan

penyakit jantung , penyumbatan pembuluh darah dan sebagainya.

5. Fastfood jika dikonsumsi secara berkesinambungan dan berlebihan dapat

mengakibatkan masalah gizi berlebih dapat mengakibatkan masalah gizi berlebih,

karena makanan tersebut cenderung mengandung lemak dan natrium yang relative

tinggi.

6. Hanya dengan makanan cepat saji sederhana sudah dapat memenuhi setengah

kebutuhan kalori seseoran dalam sehari.

7. Pola makan anak sangat berkaitan erat dengan gizi lebih karena semakin sering

anak mengkonsumsi makanan dalam sehari, maka kecenderungan untuk

mengalami gizi lebih sangat tinggi.

8. Obesitas adalah akibat dari ketidakseimbangan antara asupan energy dengan

keluaran energy sehingga terjadi kelebihan energy yang disimpan dalam bentuk

jaringan lemak

9. Pola makan dengan tinggi kalori dan kurangnya akitifitas fisik merupakan factor

dominan untuk terjadinya obesitas.

10. Seseorang yang mengkonsumsi makanan secara berlebihan memiliki gejala

cenderung untuk menderita obesitas.

11. Semakin tinggi asupan energy dan lemak semakin tinggi kemungkinan terjadinya

obesitas

12. Energy diperoleh dari karbohidrat, lemak, dan protein yang ada di dalam bahan

makanan.

Page 9: Analisis Jurnal Gizi

13. Kandungna karbohidrat, protein, dan lemak dalam bahan makanan menentukan

nilai energinya

V. Pertanyaan yang timbul

Setelah melakukan analisis terhadap ketiga jurnal, menterjemahkan dan mencari

hal-hal yang belum kami ketahui sebelumnya, kami mengajukan beberapa pertanyaan

yang tidak kami temukan jawabannya pada jurnal ini, yakni:

1. Bagaimana cara menghitung berapa banyak kalori yang dibutuhkan oleh tubuh

dalam sehari?

2. Bagaimana proses kelebihan kalori yang mengakibatkan penimbunan lemak?

3. Berapa batas jumlah natrium yang dapat dikonsumsi oleh orang dewasa?

4. Apa akibat yang ditimbulkan jika mengkonsumsi natrium yang melebihi batas

yang terkandung dalam fastfood?

VI. Konsep baru yang ditemukan

Banyak konsep baru yang kami dapatkan selama menganalisis ketiga jurnal ini,

yaitu :

1. Mengkonsumsi fastfood dapat menjadi penyebab berbagai masalah kesehatan

karena kandungan gizi fastfood yang kaya akan kalori, lemak, garam, dan

kolesterol. Kondisi itulah yang dapat menyebabkan obesitas, penyakit jantung,

diabetes, dan tekanan darah tinggi.

2. Orang tua sebagai factor penguat sangat berpengaruh terhadap kejadian obesitas

pada anak, karena peran orang tua dalam memilihkan makanan dan

mencontohkan perilaku makan masih sangat besar.

3. Tingkat pengetahuan gizi orang tua sangat berpengaruh terhadap sikap dan

perilaku dalam pemilihan makanan kepada anaknya yang pada akhirnya

berpengaruh kepada keadaan gizi yang bersangkutan. Semakin tinggi tingkat

pengetahuan gizi seseorang diharapkan semakin baik pula keadaan gizinya.

4. Seseorang yang kurang melakukan aktivitas fisik menyebabkan tubuh kuran

menggunakan energy yang tersimpan dalam tubuh. Oleh karena itu, jika asupan

energy berlebihan tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang sesuai maka secara

berkelanjutan dapat mengakibatkan obesitas.

VII. Refleksi diri

Page 10: Analisis Jurnal Gizi

Setelah kami menganalisi ketiga jurnal ini, sekarang kami mengetahui bahwa fastfood

yang dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan terutama jika tidak

diimbangg i oleh aktivitas fisik yang tinggi. kami akan berusaha lebih bida selektif dalam

memilih makanan dan dapat mengontrol tingkat keseringan frekuensi konsumsi fastfood.

Kami juga berusaha untuk memberikan pemahamankepada orang lain tentang bahaya

konsumsi fastfood.