ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA LIRIK LAGU ALBUM
Transcript of ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA LIRIK LAGU ALBUM
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH PADA LIRIK LAGU ALBUM
“INGAT SHOLAWAT” GROUP BAND WALI
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk memenuhi pernyataan
memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S. Kom. I)
Universitas Islam negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Disusun Oleh:
Zulfikar
106051001904
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432. / 2010 M.
i
ABSTAK
Sebagai salah satu karya sastra lagu relatif bagi setiap orang. Kekuatan
dan keharmonisan dari lirik lagu dapat mempengaruhi pendengar secara
emosional karena lirik lagu biasanya musisi menyampaikan pesan yang akan
disampikan. Menikmati sebuah lagu dapat menggunakan cara sederhana seperti
pada orang kebanyakan, tetapi mencerna pesan-pesan didalamnya diperlukan
keterampilan agar mampu menikmatinya lebih mendalam. Banyak lagu-lagu yang
sedang tenar dijaman sekarang ini tetapi tidak semua lagu memberikan pesan yang
baik bagi sipendengarnya. Lagu yang bisa di dengar dan pesan yang
disampaikkannya mengandung arti yang bermakna bagi kehidupan kita.
Wali adalah salah satu group band yang sedang naik daun di media
televisi. Lagu-lagu yang dibawakan oleh group band wali mengandung pesan
yang bermanfaat untuk setiap orang yang mendengarnya. Dalam album realigi
wali ia membawakan lirik-lirik lagu yang mengandung arti yang mendalam dan
dapat menyentuh setiap hati orang yang mendengakan lagunya sehingga sangat
menarik jika diteliti untuk mengetahui apa saja pesan dakwah yang terkandung
didalamnya.
Penelitian ini menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan
kualitatif. Yang bertujuan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami
oleh subjek penelitian dan dituangkan dalam penulisan skipsi ini. Dengan subjek
penelitian adalah para personil group band wali yang terlibat dan objeknya adalah
pada lirik lagu yang terdapat di dalam album Ingat Sholawat group band Wali.
Peneliti dapat mengetahui pesan dakwah apa saja yang terdapat dalam
album ingat sholawat. Yang mengandung pesan dakwah yang berupa akhlak,
aqidah dan ibadah seerta pesan yang paling dominan muncul. Dengan mengetahui
pesan-pesan yang ada dalam lirik lagu tersebut setiap orang akan mengetahui isi
pesan yang disampikannya.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur hanyalah bagi Allah SWT Sang Pemilik Kekuasaan, Tuhan
semesta alam, Pencipta ada sekaligus ketiadaan, siang dan malam, terang dan
gelap, kebaikan dan keburukan, tangisan dan tawa. Sang pemberi kehidupan dan
kematian yang tak akan mati. Dengan segenap kerendahan hati, penulis sadari
bahwa hanya dengan limpahan rahmat kebaikan dan kemurahan-nya-lah skripsi
ini dapat diselesaikan.
Shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, sang revolusioner dan
mujahid sejati, pembawa kedamaian. Semoga kebaikan, rasa cinta kasih dan
hakikat kehidupan yang disampaikan beliau akan terus memberi kesegaran pada
kehidupan manusia dan bagi bangsa Indonesia yang kini sering diliputi dengan
segalan problema yang ada.
Merupakan suatu kebahagian yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata
namun sangat berharga yang penulis rasakan. Penulis tidak dapat membayangkan
betapa banyak kesulitan dan hambatan yang terus-menerus yang menghalangi
baik dalam penyelesaian studi maupun dalam penyelesaian skripsi ini, awalnya
merupakan beban namun berkat doa, keyakinan dan ketekunan serta usaha yang
pada akhirnya Alhamdulillah segala halangan dan rintangan tersebut teratasi.
Sebagai manusia biasa, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Skripsi ini juga bukanlah suatu upaya
iii
hasil penulis seorang, tetapi hal itu merupakan upaya dan partisipasi dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis ingin sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah mencurahkan segala perhatian dan
bantuan selama penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada :
1. Papa (M. Yunus) dan Mama (Lilis Suryani) Ku tercinta, yang telah
memberikan kasih sayang dan perhatian mu yang tak terkira, sepanjang waktu,
pengorbanan mu yang tak terkira, dan terima kasih atas pendidikan yang papa
dan mama berikan dari kecil hingga dewasa, tersusunnya skripsi ini berkat
Do’a papa dan mama terima kasih atas semuanya.
2. Bapak Dr. Arief, M.A, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN
Syarif Hidayatullah, Drs. Wahidin Saputra, M.A, selaku Pembantu Dekan
Bidang Akademik, Drs. M. Mahmud Jalal, M.A, selaku Pembantu Dekan
Bidang Administrasi Umum, Drs. Study Rizal LK, M.A, selaku Pembantu
Dekan Bidang Kemahasiswaan.
3. Bapak Prof. Dr. H. M. Yunan Yusuf selaku pembimbing yang telah
mengarahkan penulis dengan penuh perhatian dan kesabaran dalam
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Jumroni, M.Si, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam beserta Ibu Umi Musyarofah, M.Ag, selaku Sekretaris Jurusan
Komunikasi dan Penyiaran Islam.
iv
5. Segenap dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi, yang telah memberikan
kontribusi ilmunya kepada penulis, semoga ilmu yang diberikan selalu
bermanfaat disetiap kehidupan yang di arungi oleh penulis.
6. Pimpinan dan para staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas
Dakwah dan Komunikasi yang memberikan kemudahan dalam mendorong
terselesainya skripsi ini.
7. Para abang-abang di WALI band : Bang Adzee (manager), Bang Faank
(vocal), Bang Apoy (gitar), Bang Tomi (drum), Bang Ovie (keyboard), serta
keluarga besar WALI yang telah membantu penulis dalam melakukan
observasi dan riset album Ingat Sholawat.
8. Adik-adikku tersayang Zulfikri, Zilfani Aprillia dan Fatah Falufi yang selalu
mendo’akan dan memberikan dukungannya.
9. Terima kasih buat Minarsih Fitriasari yang selalu senantiasa memberikan
motivasi dan dukungannya.
10. Teman-teman Ku seperjuangan khususnya KPI C angkatan 2006-2007.
Teman-teman di VOC, teman-teman di kostan. Yang telah memberikan
dukungan dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.
11. Teman-teman di LOUIS band yang senantiasa mendukung dan memberikan
pengertiannya buat penulis. Semoga di LOUIS kita semua di berikan
kesabaran dan diberikan keberkahan untuk bisa tetap bersama-sama selalu
dalam berkarya untuk menggapai mimpi kita bersama. Semoga mimpi kita
bersama di kabulkan Allah SWT. Amin.
v
12. Dan semua pihak yang telah terlibat dalam membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini, baik langsung maupun tidak langsung yang tidak
penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
skripsi ini, semoga Allah SWT dapat membalas semua kebaikan yang telah
diberikan dan menjadi amal soleh disisinya. Dengan segala kerendahan hati,
penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun, guna kesempurnaan
skripsi ini, karena penulis menyadari bahwa di dalamnya masih banyak
kekurangan-kekurangan. Semoga karya ilmiah yang sederhana ini dapat
bermanfaat. Amin.
Jakarta, 29 Desember 2010
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah............................................ 4
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5
E. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 6
F. Metodologi Penelitian ................................................................... 8
G. Sistematika Penulisan .................................................................. 10
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Analisis Isi .................................................................. 13
B. Pengertian Dakwah ...................................................................... 15
C. Subyek dan Objek Dakwah .......................................................... 17
D. Tujuan Dakwah ............................................................................. 18
E. Materi Dakwah .............................................................................. 20
F. Bentuk-Bentuk Metode Dakwah .................................................. 22
G. Sumber Metode Dakwah ............................................................... 29
H. Aplikasi Metode Dakwah ............................................................. 31
I. Media Dakwah .............................................................................. 33
J. Pesan Dakwah ............................................................................... 35
K. Pengertian Lirik Lagu ................................................................... 36
L. Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu ................................................. 37
M. Pngertian Musik ............................................................................ 38
BAB III GAMBARAN UMUM BAND WALI
A. Profil Wali ..................................................................................... 40
1. Sejarah Wali Band...................................................................... 40
2. Logo Wali Band ......................................................................... 42
3. Biodata Personil Wali Band ....................................................... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam
Lirik Lagu Mari Sholawat ............................................................. 46
B. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik
Lagu Tobat Maksiat ...................................................................... 49
C. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Tuhan ........ 58
D. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Ya Allah .... 63
E. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam
Lirik Lagu Aku Cinta Allah .......................................................... 66
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 73
B. Saran-saran ................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Belakang Masalah
Dakwah adalah seruan atau ajakan keinsyafan atau usaha mengubah
situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi
maupun masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan
pemahaman keagamaan dan tingkah laku dan dipandang hidup saja, tetapi
juga menuju sasaran yang lebih luas. Apabila pada sekarng ini, harus lebih
efektif menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam secara menyeluruh dalam
berbagai aspek kehidupan.1
Di dalam Al-Quran sendiri telah menggambarkan bahwa
bagaimana cara berdakwah dengan metode, termaktub dalam surat An-Nahl
ayat 125.2
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-Mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang paling
baik.”
Dengan selalu berkemabangnya teknologi yang ada maka dakwah bisa
kita lakukan dengan berbagai cara yang ada. Dakwah pada zaman sekarang ini
tidak hanya harus disampaikan dalam setiap pengajian ataupun acara-acara
1 Tuti Alawiyah, Paradigma Baru Dakwah Islam : Pemberdayaan Sosialisai Mad’u
Dakwah: Jurnal Kajian dan Masyarakat, h.7 2 Moh.Munir, Metode Dakwah,(Jakarta: Prenada Media,2003),cet.ke-1 h.8
1
2
peringatan hari islam. Dan tidak selalu bertempat pada masjid, majlis ta’lim
maupun temapat ibadah yang lainnya. Dakwah yang disampaikan pada
masakini dapat disampaikan melalui musik yang didalam setiap lagu yang
liriknya mengandung unsur dakwah (ajakan).
Musik adalah bagian dari seni sebagai alat komunikasi yang cukup
efektif melalui seluruh aspek kehidupan dan musik dapat mempengaruhi
emosi orang yang menikmatinya. Ketika sebuah lagu atau musik memilki
tujuan atau pesan moral yang terkaandung dalam syair-syair lagu tersebut,
maka pesan yang disampaikan biasanya menjadi lebih komunikatif, karena
selain pesan dapat diterima juga dapat menghibur sipenerima pesan
(pendengar), oleh karena itu lagu lebih mudah dihafaklkan dan dipahami.
Pesan-pesan yang dapat disampaikan tidak hanya pesan-pesan umum seperti
percintaan dan sosial kemasyarakatan, tapi pesan-pesan yang bersifat religi
pun dapat disampaikan melalui musik atau lagu.
Musik merupakan salah satu media yang dapat dijadikan sarana untuk
menyampaikan pesan-pesan dakwah yang mudah diterima oleh khalayak.
Sifatnya yang menghibur dapat dimanfaatkan penyanyi atau seniman untuk
memasukan pesan-pesan dakwah didalamnya, sehingga secara tidak langsung
khalayak telah menerimanya dengan suka hati dan tidak membosankan untuk
didengar berulang-ulang kali bahkan menirukannya, karena musik merupakan
kesenian yang amat menarik untuk manusia dan sudah naluri manusia untuk
menyukai hal-hal yang bersifat estetika dan keindahan.3
3 Sidi Gazalba, Islam dan Kesenian (Jakarta: Pustaka Al Husna, 1998), hal. 186.
3
Berdakwah pada zaman sekarang tidak bisa dilakukan oleh para
mubaligh di masjid saja, tetapi banyak juga dilakukan dengan berbagai cara
dan banyak tempat media yang bisa digunakan pada zaman sekarang.
Medianya bermacam-macam seperti televisi, radio, koran, majalah, internet
dan lagu. Seperti oleh beberapa group band, nasyid, dangdut, marawis dan
kasidah. Mereka berdakwah melalui musik sebagai media berdakwah.
Group band Wali adalah salah satu group band yang mengusung lagu
pop melayu, band ini terdiri dari empat personil yang digawangi oleh Faank
(vocal), Apoy (gitar), Ovie (keyboard), dan Tomy (drum). Group band ini
berdiri pada tanggal 31 Oktober 1999 di Jakarta dengan nama Fiera. Karena
memiliki hoby yang sama di musik, akhirnya mereka berkomitmen untuk
berjuang didunia musik. Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang
sekitar sembilan tahun, akhirnya band ini berhasil mengeluarkan albumnya
yang pertama pada tahun 2008 yang berjudul “Orang Bilang” dan dengan
nama band barunya yaitu Wali. Seluruh personil group band Wali adalah
mahasiswa Universitas Islam Negri Jakarta.
Setelah sukses dengan album pertamanya, akhirnya group band ini
mengeluarkan album keduanya yang berjudul “Cari Jodoh” dan album
religinya yang berjudul “Ingat Sholawat” di tahun 2009.
Dalam albul realigi Wali Band yang berjudul Ingat Sholawat ini
mempunyai keistimewaan yang terdapat dalam setiap lirik didalam setiap
judul lagu yang ada. Kata-kata dalam setiap liriknya banyak mengandung arti
4
yang dakwah dan dapat dimengerti bagi setiap orang yang mendengarkan
lagu-lagu dalam Album Ingat Sholat ini.
Dari uraian diatas menjadikan wacana bagi penulis untuk meneliti
tentang group band yang meluncurkan album religi khususnya group band
Wali yang melakukan misi dakwah melalui media musik dan syair lagu yang
dijadikan sebagai media alternatif dan suatu pendekatan dalam misi
dakwahnya. Hanya saja masih banyak yang belum mengetahui bagaimana
cara menyusun atau mengemas sebuah syair lagu serta menyampaikannya
secara baik serta dapat diterima tanpa harus memaksanya secara ekstrim,
sehingga misi dakwah tepat sasaran dan sesuai dengan apa yang ingin dicapai.
Penelitian yang ingin dilakukan merupakan penelitian terhadap lirik
lagu yang terdapat dala album “Ingat Sholawat” group band Wali. Dari latar
belakang masalah diatas peneliti mengangkat judul “Analisis Isi Pesan
Dakwah Pada Lirik Lagu Album Ingat Sholawat Group Band Wali”.
B. Batasan dan Perumusan Masalah
Pesan dakwah adalah pernyataan-pernyataan yang bersumber dari Al-
qur’an dan As-sunah atau sumber lain yang merupakan interpretasi dari kedua
sumber tersebut, untuk mengajak seluruh umat manusia agar mengikuti ajaran
Islam dan mampu merealisasikan dalam kehidupan dengan tujuan
mendapatkan kebahagiaan di dunia dan diakhirat. Dalam konteks penelitian
ini, pesan dakwah yang dimaksud adalah pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
dalam lirik lagu album ingat sholawat group band Wali, yang mengandung
5
ajaran islam yang bersumber dari Al-qur’an dan As-sunah yang bertema
aqidah, akhlak dan syari’ah.
Dalam skripsi ini, penulis merumuskan isi pesan dakwah kedalam
beberapa poin saja, diantaranya pesan dakwah yang mengandung nilai Aqidah,
Ibadah dan Syariah. Agar skripsi ini mendapatkan hasil yang baik, penulis
juga membatasi penelitian ini hanya pada album Ingat Sholawat group band
Wali, yang didalamnya terdapat lima lagu yaitu, Mari Sholawat, Aku Cinta
Allah, Tuhan, Tobat Maksiat (Tomat), Ya Allah.
Dengan demikian maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai
berikut :
1. Apa saja pesan dakwah yang terdapat dalam album “Ingat Sholawat”
group Band Wali?
2. Apa pesan paling dominan dalam album “Ingat Sholawat” group Band
Wali?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis apa saja pesan dakwah yang terdapat
dalam album Ingat Sholawat group band Wali.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis apa pesan yang paling dominan
dalam album Ingat Sholawat group band Wali.
D. Manfaat Penelitian
1. Segi Teori
Penelitian ini diharapkan dapat memperdalam kajian analisis isi
dan teori-teori seerta metodologi (prosedur penelitian) yang berkaitan dengan
6
isi pesan dakwah yang disampaikan melalui media kaset, yang berfokus pada
lirik lagu yang tercantum pada isi cover album tersebut.
2. Segi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan
menambah wawasan bagi para praktisi dan juga element masyarakat,
mahasiswa dan pelajar untuk mengembangkan nilai-nilai Islam agar menjadi
bahasan dan kajian yang menarik dan untuk memberikan motivasi bagi
pelaksana dakwah.
3. Segi Wali Band
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan, gambaran
dan motivasi kepada para personil Wali band untuk menciptakan karya lagu-
lagu yang lebih baik lagi, sehingga semakin bisa diterima di masyarakat.
E. Tinjauan Pustaka
Judul yang diambil oleh penulis ini memang memiliki kemiripan
dengan judul-judul skripsi lain yang ditulis oleh mahasiswa Fakultas Dakwah
dan Komunikasi yang mencoba menganalisis isi pesan dakwah yang
terkandung dalam media seni yaitu melalui lirik lagu, seperti skripsi(1). Andi
Harsayudi dengan judul “Analisis Isi Pesan Dakwah Album Cahaya Hati
Opick”. Isi dari skripsi ini lebih banyak mengandung pesan aqidah, karena
lirik yang tertuliskan pun lebih banyak menceritakan tentang keagungan dan
kekuasaan tuhan.(2). “Analisis Isi Lirik Lagu Dalam Album Laskar Cinta
Group Band Dewa”, yang ditulis oleh Lisnawati. Isi dari skripsi ini lebih
banyak mengandung pesan Akhlak, karena dari lirik yang tertuliskan pun lebih
7
banyak menceritakan tentang moral. (3). “Analisis Isi Pesan Dakwah Pada
Syair Lagu Sakha Dalam Album Allah Yang Kucintai”, yang ditulis oleh Siti
Fadhilah. Isi dari skripsi ini lebih banyak mengandung pesan Akhlak, karena
dari lirik yang tertuliskan pun lebih banyak menceritakan tentang etika.
Dalam penelitian-penelitian sebelumnya, seluruhnya mengatakan
bahwa di dalam lirik lagu yang mereka teliti mengandung tiga pesan dakwah,
yaitu mengandung unsur dakwah Aqidah, Syariah, dan Akhlak. Meskipun
mengandung tiga unsur penting dakwah, tetapi cara penyampaian dari para
musisi tidak membuat para pendengar merasa di gurui ataupun diperintah
untuk melakukan sesuai dengan lirik yang disampaikannya, seperti beribadah,
bertaubat dan sedekah dan sebagainya, melainkan karena kesadaran mereka
sendiri. Karena musisi yang membawakan lagu tersebut tidak melaksanakan
kehidupannya sesuai dengan lagu yang diciptakannya dan dibawakannya.
Dari sekian banyak skripsi yang ada di Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, peneliti
belum menemukan skripsi mahasiswa yang menganalisis isi sebuah lagu yang
dibawakan oleh group band yang berasal dari perguruan tinggi islam.
Meskipun pendidkan mereka berasal dari perguruan tinggi islam, group band
ini tidak hanya mampu menciptakan lagu-lagu tentang islami, tetapi lagu-lagu
seperti percintaan pun mereka mampu memciptakannya bahkan pada saat ini
sangat merajai di industri musik Indonesia bahkan dunia. Dan yang sangat
tidak disangka sekali group band ini terlahir dari sebuah perguruan tinggi yang
8
terletak didaerah Ciputat yang bernama Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, dengan nama Wali.
F. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan ini adalah menggunakan metode kulitatif
yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya, perilaku, persepsi, motivasi, tindakan
dan lain-lain. Secara holistic, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-
kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.4
2. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah para personil Group Band Wali, yang
terdiri dari, gitaris Apoy, vokalis Faank, dramer Tomi, dan keyboardis
Ovie.
b. Objek Penelitian
Sedangkan objek penelitian bagaimana isi pesan dakwah yang
terdapat dalam album “Ingat Sholawat”.
3. Teknik dan Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:
a. Wawancara
4 Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung, PT. Remaja Rosdakarya,2007),
h.6.
9
Mengumpulakan data yang berkaitan dengan penulisan penelitian
ini dengan cara tanya jawab langsung antara peneliti dengan
narasumber yang menggunakan alat yang dinamakan interview guide.
Dalam hal ini yang di wawancarai yaitu: Apoy Wali. Pada tanggal 26
Juni 2010 pukul 16.00 sampai dengan selesai.
b. Observasi
Yaitu pengamatan dan pencatatan yang digunakan dalam penelitian
dengan 5sistematis terhadap Fenomena-fenomena yang diteliti.
Observasi ini dilakukan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk
mendapatkan data yang berkaitan dengan skripsi ini yaitu album
“Ingat Sholawat”. Pada saat itu Wali manggung di lapangan parkir
Student Center dalam acara ulang tahunnya yang ke-11. Selain
membawakan lagu-lagu hits dan religi, mereka juga sekaligus
menggalang dana untuk korban bencana alam Merapi, Wasior dan
Mentawai.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan yang tidak langsung
ditujukan kepada subjek yang bersangkutan. Dalam hal ini
dokumentaasi mendukung penelitian ini adalah cd album “Ingat
Sholawat” group band Wali.
5 Ibid, h.5
10
4. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif ( Bogdan & Biklen, 1982) adalah uapaya
yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data,
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat
diceritakan kepada orang lain.6
Adapun teknik penulisan yang digunakan dalam penelitian ini
berpedoman pada bukti “Pedoman Penulis Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis,
dan Disertasi) yang diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2007.
G. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang ha-hal yang
iuraikan dalam penulisan ini, maka penulis membagi sistematika penulisan
dalam lima bab. Dimana masing-masing bab dibagi kedalam sub-sub
dengan penulisan sebagai beriku:
BAB I PENDAHULUAN membahas latar belakang masalah, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,
metodologi penelitian, tinjauan pustaka, sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORI membahas pengertian analisi isi, pengertian
dakwah, subyek dan objek dakwah, tujuan dakwah, materi dakwah,
bentuk-bentuk metode dakwah, sumber metode dakwah, aplikasi
6 Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung, PT. Remaja
Rosdakarya,2007).h. 248
11
metode dakwah, media dakwah, pesan dakwah, pengertian lirik
lagu, pesan dakwah dalam lirik lagu, pengertian musik.
BAB III GAMBARAN UMUM GROUP BAND WALI membahas
sejarah group band wali, tujuan, visi misi, lagu-lagu yang telah di
ciptakan, latar belakang album “Ingat Sholawat”.
BAB IV TEMUAN DATA DAN ANALISIS membahas pesan-pesan yang
terkandung dalam lirik lagu Album Ingat Sholawat, pesan yang
paling dominan.
BAB V PENUTUP membahas kesimpulan dan saran-saran.
13
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Analisis Isi
Content Analysis menurut Bakus adalah analisis ilmiah tentang isi
pesan suatu komunikasi.1 Sedangkan menurut R. Holsti, analisis isi adalah
suatu metode analisis pesan dalam satu cara yang sistematis yang menjadi
petunjuk untuk mengamati dan menganalisis pesan-pesan tertentu yang
disampaikan oleh komunikator.2
Metode analisis isi merupakan suatu teknik sisitematik untuk
menganailisi isi pesan dan mengolah pesan, atau suatu alat untuk
mengobservasi dan menganalisis isi perilaku komunikasi yang tebuaka dari
komunikator yang dipilih.3
Analisis isi digunakan juga untuk studi-studi yang bersifat eksplorasi
dan deskriptif. Hardjana menjelaskan teknik analisis isi umumnya
memberikan manfaat untuk ketiga kegiatan yaitu:
1. Membuat paparan tentang apa, bagaimana, dan kepada siapa suatu
komunikasi ditayangkan.
2. Membuat inferensi tentang anteseden mengenai sebab musabab mengapa
suatu komunikasi dinyatakan.
1 Prof.DR.H.Noeng Muhadjir, “Metodologi Penelitian Kualitatif EDISI IV”, (Yogyakarta,
Rake Sarasin, 2000), h. 68. 2 R. Holsti.et.al, “Content Analisis, Dalam Hand Book Of Sosial Psykologi”, (edited by
Garner Lindzey&Elliot Aronson, Cambrige, Massachussets). 3 Burhan Bugin, ed, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologi Kearah
Ragam Kontemporer, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), h. 134.
13
14
3. Membuat inferensi tentang apa dampak dari komunikasi yang dinyatakan
itu.
Penggunaan analisis isi dilakukan bila ingin memperoleh keterangan
dari isi komunikasi yang disampaikan dalam bentuk lambang. Analisis isi
dapat juga digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi seperti:
surat kabar, buku, puisi, lagu, cerita, lukisan, pidato, surat, peraturan, undang-
undang, musik dan lain-lain.4
Dijelaskan bahwa batasan-batasan tentang analisis isi dengan
mengemukakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kuantitatif yang
didalamnnya adalah mengemukakan ketepatan dalam mengidentifikasi isi
dari pesan dakwah yang muncul, seperti perhitungan dan penyebutan yang
berulang-ulang dari kata tertentu.
Sedangkan pendekatan kualitatif adalah dengan menggunakan
seperangkat tema sebagai suatu bentuk pedoman dalam membahas seluruh isi
pesan dengan mencoba menerangkan bagaimana tema tersebut kemudian
dikembangkan oleh suatu sumber media dengan meneliti masalah yang ada di
dalamnya yang tidak mencangkup jumlah. George dan Kraucer menyatakan,
bahwa Content Analysis Kualitatif lebih mampu menyajikan nuansa dan
lebih mampu melukiskan prediksinya lebih baik.5
4 Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta
Prss, 2006), h. 68. 5 Prof.DR.H.Noeng Muhadjir, “Metodologi Penelitian Kualitatif EDISI IV”, (Yogyakarta,
Rake Sarasin, 2000), h. 69.
15
B. Pengertian Dakwah
Dakwah secara etimologi atau bahasa, kata dakwah berasal dari
bahasa arab, yaitu da‟a-yad‟u-da‟watan, artinya mengajak, menyeru,
memanggil. Warson Munawir, menyebutkan bahwa dakwah artinya adalah
memanggil (to call), mengundang (to invite), mengajak (to summon),
menyeru (to propose), mendorong (to urge), dan memohon (to pray).6
Dakwah secara terminologi, didefinisikan menurut beberapa ahli
diantaranya:
a. Menurut M. Natsir
Dakwah adalah usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada
perorangan manusia dan seluruh umat manusia konsepsi Islam tentang
pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini, dan yang meliputi al-amar
bi al-ma‟raf an-nahyu an al-munkar dengan berbagai macam cara dan media
yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalamannya dalam
prikehidupan bemasyarakat dan perikehidupan bernegara.
b. Menurut Dr. M. Quraish Shihab
Dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha
mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap
pribadi maupun msayarakat. Terwujudnya dakwah bukan hanya sekedar
usaha peningkatan pemahaman dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja,
tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. Apalagi pada masa sekarang ini,
6 Warson Munawwir, Kamus Al-Munawir, (Surabaya: Pusataka Progresif, 1994), h. 439.
16
ia harus lebih berperan menuju kepada pelaksanaan ajaran Islam secara lebih
menyeluruh dalam berbagai aspek.7
c. Menurut Ibnu Taimiyah
Dakwah merupakan suatu proses usaha untuk mengajak agar orang
beriman kepada Allah, percaya dan mentaati apa yang telah diberitakan oleh
rasul serta mengajak agar dalam menyembah kepada Allah seakan-akan
melihatnya.
Dakwah adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar dalam
rangka menyampikan pesan-pesan agama Islam kepada orang lain agar
mereka menerima ajaran Islam tersebut dan menjalankannya dengan baik
dalam kehidupan individual maupun bermasyarakat untuk mencapai
kebahagiaan manusia baik di dunia maupun di akhirat, dengan menggunakan
media dan cara-cara tertentu.
Dakwah adalah suatu proses upaya mengubah suatu situasi kepada
situasi lainnya yang baik sesuai ajaran Islam, atau proses mengajar manusia
kejalan Allah yaitu, Al-Islam. Proses tersebut terdiri dari unsur-unsur atau
komponen-komponen yang terdiri dari:
1. Subjek dakwah (Da‟i)
2. Materi Dakwah
3. Metode Dakwah
4. Media Dakwah
5. Objek Dakwah
7 Dr. M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam
kehidupan Masyarakat, (Bandung:Mizan,2001)cet.22,h. 194
17
Dengan diketahui pengertian-pengertian tersebut, maka “ Ilmu
Dakwah” adalah sejumlah pengetahuan tentag proses upaya mengajak kejalan
Allah atau Al-Islam yang tersusun secara sistematis, logis, hasil pemikiran
manusia dan objektif.
Tersususn secara sistematis artinya urutan-urutannya tersusun dari tingkat
paling bawah hingga tingkat paling atas, atau sebaliknya. Logis artinya sesuai
dengan jalan pikiran manusia ahli pikir atau ahli logika atau ahli mantiq.
Hasil pemikiran manusia maksudnya memang semata-mata hasil memeras
pikiran-pikiran manusia bukan hasil pemikiran yang bukan manusia.
C. Subyek dan Objek Dakwah
a. Subyek Dakwah
Subyek dakwah adalah pelaku dakwah. Faktor subyek dakwah sanagat
menentukan keberhasilan aktivitas dakawah. Maka, subyek dakwah dalam
hal ini da‟i atau lembaga dakwah hendaklah mampu menjadi penggerak
dakwah yang professional. Baik gerakan dakwah yang dilakukan
individual maupun kolektif. Disamping itu, kesiapan subyek dakwah baik
penguasaan terhadap materi maupun metode, media dan psikologi sangat
menentukan gerakan dakwah untuk mencapai keberhasialan.8
b. Obyek Dakwah
Objek dakwah yaitu masyarakat sebagai penerima dakwah. Sebagai
objek dakwah, masyarakat baik idividu maupun kelompok memiliki strata
8 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah, Jakarata:Amzah,2009,h.13.
18
dan tingkatan yang berbeda-beda. Dalam hai ini seorang da‟i hendaklah
memahami karakter siapapun yang menjadi objek dakwahnya agar pesan-
pesan dakwah dapat diterima dengan baik oleh mad‟u.9
D. Tujuan Dakwah
Secara umum tujuan dakwah adalah terwujudnya kebahagiaan dan
kesejahteraan hidup manusia di dunia dan akhirat yang diridhoi oleh Allah
SWT. Adapun tujuan dakwah, pada dasarnya dapat dibedakan dalam dua
macam :
a. Tujuan Umum Dakwah (Mayor Objective)
Tujuan umum dakwah merupakan sesuatu yang hendak dicapai dalam
seluruh aktivitas dakwah. Ini berarti tujuan dakwah yang bersifat umum dan
utama, dimana seluruh gerak langkahnya proses dakwah harus ditujukan dan
diarahkan kepadanya.
Tujuan utama adalah nilai-nilai atau hasil akhir yang ingin dicapai atau
diperoleh oleh keseluruhan aktivitas dakwah. Untuk tercapainya tujuan utama
inilah maka semua penyusunan rencana dan tindakan dakwah harus mengarah
kesana.10
Tujuan dakwah diatas masih bersifat umum atau global, oleh
karena itu masih juga memerlukan perumusan-perumusan secara terperinci
pada bagian lain. Sebab menurut anggapan sementara tujuan dakwah yang
utama itu menunjukan pengertian bahwa dakwah kepada seluruh umat baik
yang sudah memeluk agama maupun yang masih dalam keadaan kafir atau
9 Ibid h.19
10 Drs, Samsul Munir Amin, MA, Ilmu Dakwah, (Jakarta:Amzar, 2009)cet.1, h. 60
19
musyrik. Arti umat disini menunjukan pengertian seluruh alam. Sedangkan
yang berkewajiban berdakwah ke seluruh umat adalah Rasulullah SAW dan
utusan-utusannya yang lain.
Firman Allah :
Artinya: Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan dari Tuhanmu. Dan
jika tidak kamu kerjakan (apa yang tidak diperintahkan itu, berarti)kamu tidak
menyampikan amanatnya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk bagi orang yang kafir.(QS. Al-
Maidah (5) :67).
a. Tujuan Khusus Dakwah (Minor Objective)
Tujuan khusus dakwah merupakan perumusan tujuan dan penjabaran,
dari tujuan umum dakwah. Tujuan ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan
seluruh aktivitas dakwah dapat jelas diketahui ke mana arahnya, ataupun jenis
kegiatan apa yang hendak dikerjakan, kepada siapa berdakwah, dengan cara
apa, bagaimana, dan sebagainya secara terperinci. Sehingga tidak terjadi
overlapping antar juru dakwah yang satu dengan yang lainya hanya karena
masih umumnya tujuan yang hendak tercapai.
Tujuan khusus dakwah sebagai terjemah dari tujuan umumnya
Dakwah dapat disebutkan antara lain sebagai berikut :
1. Mengajak umat manusia yang telah memeluk agama Islam untuk selalu
meningkatkan taqwaan kepada Allah SWT.
2. Membina mental agama (Islam) bagi kaum yang masih muallaf.
20
3. Mengajak manusia agar beriman kepada Allah (memeluk agama Islam).
4. Mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak menyimpang dari fitrahnya.
E. Materi Dakwah
Pada dasarnya materi dakwah adalah mencakup agama Islam yang
terkandung dalam Al-Qur‟an dan Hadits sedangkan dalam pengembangannya
kemudian akan mencakup seluruh kultur Islam yang murni yang bersumber
dari kedua sumber pokok yang berkaitan dengan masalah sosial
kemasyarakatan, pendidiakan maupun masalah lainnya. Materi dakwah yang
harus disampaikan tercantum dalam penggalan ayat
Artinya: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran. (QS. Al-Ashr(103):1-3).11
Berkaitan dengan materi dakwah ini, Barmawai Umari menjelaskan
bahwa materi dakwah ada 10 bagian:
a. Aqidah, yaitu: menyebarkan dan menanamkan pengertian Aqidah
Islamiyah yang berpangkal dari rukun Iman yang prinsipil dengan
berbagai perinciannya.
b. Akhlak, yaitu: menerangkan Akhlakul Karimah ( Akhlak yang mulia) dan
Akhlakul Madzmumah ( akhlak yang tercela) dengan segala dasarnya,
11
Drs. Samsul Munir Amin, M.A. Ilmu Dakwah, (Jakarta:Amzah, 2009),cet.1, h. 89.
21
hasilnya, dan akibatnya, kemudian diikuti dengan contoh-contoh yang
telah berlaku adalam sejarah.
c. Ahkam, yaitu: menjelaskan aneka ragam hukum yang meliputi soal-soal
Ibadah, Muamalat, Ahwalus sahsyiah yang wajib diamalkan oleh setiap
muslim dan masalah lainnya.
d. Ukhuwah, yaitu: menggambarkan persaudaraan yang dikehendaki Islam
antara penganutnya sendiri serta sikap pemeluk Islam terhadap golongan
lain( Non Islam)
e. Pendidikan, yaitu: melukiskan sistem pendidikan ala Islami yang telah
dipraktekkan oleh tokoh-tokoh pendidikan Islam yang dimasa sekarang
dimasa yang akan datang.
f. Sosial, yaitu: mengemukakan bagimana solidaritas menurut hukum agama,
tolong-menolong, kerukunan hidup sesuai dengan ajaran AL-Qur‟an dan
Hadits-hadits Nabi.
g. Kebudayaan, yaitu: memupuk bentuk-bentuk kebudayaan yang tidak
bertentangan-bertentangan dengan norma-norma agama, mengingat
pertumbuhan kebudayaan dengan sikap asimilasi dan akulturasi, sesuai
dengan ruang dan waktu.
h. Kemasyarakatan, yaitu: menguraikan konstruksi masyarakakat yang penuh
berisi ajaran Islam, dengan tujuan keadilan dan kemakmuran bersama.
i. Amar Ma‟ruf, yaitu: mengajak manusia untuk berbuat baik guna
memperoleh kebahagiaan Dunia dan Akhirat
22
j. Nahi Munkar, yaitu: melarang manusia dari berbuat jahat agar terhindar
dari malapetaka yang akan datang.12
F. Bentuk – Bentuk Metode Dakwah
Dalam segi bahasa metode berasal dari dua kata yaitu “meta”
(melalui) dan “hodos” (jalan, cara).13
Dengan demikian kita dapat artikan
bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu
tujuan. Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode berasal dari bahasa
Jerman methodica, artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa Yunani
metode berasal dari kata metodos artinya jalan yang dalam bahasa Arab
disebut thariq.14
Jadi, metode dakwah adalah jalan atau cara untuk mencapai
tujuan dakwah yang dilaksanakan secara efektif dan efisien,15
atau metode
berarti cara yang telah diatur dan melaui proses pemikiran untuk mencapai
suatu maksud.
Sedangkan arti dakwah menurut pandangan beberapa pakar atau
ilmuan adalah sbagai berikut:
1. Pendapat Bakhial Khauli, dakwah adalah suatu proses menghidupkan
peraturan-peraturan Islam dengan maksud memindahkan umat dari satu
keadaan kepada keadaan lain.16
12
Barmawi Umary, Azas-azas Ilmu Dakwah, (Solo: Ramdani, 1987), cet. Ke-2, h.57-58. 13
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1991. Cet. I. H.61.s 14
Drs. H. Hasanuddin. Hukum Dakwah. Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996. Cet. Ke-I, h.
35. 15
Drs. H. Masdar Helmy, Dakwah Dalam Alam Pembangunan, (Semarang:CV. Toha
Putra,1973)h.21. 16
Ghazali Darussalam, Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah, Malaysia; Nur Niaga SDN.
BHD, 1996, Cet. I, h. 5.
23
2. Pendapat Syekh Ali Mahfudz, dakwah adalah mengajak manusia untuk
mengerjakan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat
baik dan melarang mereka dari perbuatan jelek agar mereka mendapat
kebahagiaan di dunia dan akhirat17
. Pendapat ini juga selaras dengan pendapat
al-Ghazali18
bahwa amr ma‟ruf nahi munkar adalah inti gerakan dakwah dan
penggerak dalam dinamika masyarakat Islam.
Dari pendapat di atas dapat diambil pengertian bahwa, metode dakwah
adalah cara-cara tertentu yang dilakukan seorang da‟i (komunikator) kepada
mad‟u untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang.19
hal
ini mengandung arti bahwa pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu
pandangan human oriented menempatkan penghargaan yang mulia atas diri
manusia.
Dalam rangka dakwah Islamiyah agar masyarakat dapat menerima
dakwah dengan lapang dada, tulus, dan ikhlas. Maka penyampaian dakwah
harus melihat situasi dan kondisi masyarakat objek dakwah. Kalau tidak,
maka dakwah tidak dapat berhasil dan tidak tepat guna. Di sini diperlukan
metode yang efektif dan efisien untuk diterapkan dalam tugas dakwah.
Landasan umum mengenai metode dakwah adalah Al-quran Surah
An-Nahl ayat 125 yang disebutkan sebagai berikut:
17
Abdul Kadir Sayid Abd. Rauf, Dirasah Fid Dakwah al-Islamiyah, Kairo; Dar El-
Tiba‟ahal al-Mahmadiyah, 1987, Cet. I, h. 10. 18
Beliau adalah seorang ulama besar, pemikir muslim zaman klasik, hidup sampai awal
abad ke-12, pendapatnya dituangkan dalam kitabnya yang sangat terkenal yaitu Ihya Ulumuddin. 19
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, Cet, 1997 h. 43.
24
Artinya: Telah pasti datangnya ketetapan Allah Maka janganlah kamu
meminta agar disegerakan (datang) nya. Maha Suci Allah dan Maha
Tinggi dari apa yang mereka persekutukan.
Pada ayat tersebut terdapat metode dakwah yang akurat. Kerangka
dasar tentang metode dakwah yang terdapat pada ayat tersebut adalah :
1. Metode Al-Hikmah
Kata „Hikmah” dalam Al-Qur‟an disebutkan sebanyak 20 kali baik
dalam bentuk nakiroh maupun ma‟rifat. Bentuk masdarnya adalah
“hukman” yang diartikan secara makna aslinya adalah mencegah. Jika
dikaitkan dengan hukum berarti mencegah dari kezaliman, dan jika
dikaitkan dengan dakwah maka berarti menghindari hal-hal yang kurang
relevan dalam melaksanakan tugas dakwah.
Al-Hikmah juga berarti tali kekang pada binatang, seperti istilah
hikmatul Lijam, karena Lijam (cambuk atau kekang kuda) itu digunakan
untuk mencegah tindakan hewan.20
Prof. DR. Toha Yahya Umar, M.A., menyatakan bahwa Hikmah
berarti meletakan sesuatu pada tempatnya dengan berfikir, berusaha
menyusun dan mengatur dengan cara yang sesuai keadaan zaman dengan
tidak bertentangan dengan larangan Tuhan.21
20
Ibnu Mandzur, Lisanul Arab, 12/141. 21
Hasanuddin, Hukum Dakwah, Jakarta, Pedoman Ilmu Jaya, 1996, h. 35.
25
Kata hikmah sering diterjemahkan dalam pengertian bijaksana,
yaitu suatu pendekatan sedemikian rupa hingga pihak objek dakwah
mampu melaksanakan apa yang didakwahkan atas kemaunnya sendiri,
tidak merasa ada paksaan, konflik, maupun terasa tertekan. Dalam bahasa
komunikasi disebut sebagai frame of reference, field of reference, dan field
of experience, yaitu situasi total yang mempengaruhi sikap pihak
komunikan(objek dakwah).22
Hikmah merupakan suatu metode
pendekatan komunikasi yang dilaksanakan atas dasar persuasive. Karena
dakwah bertumpu pada human oriented maka konsekuensi logisnya adalah
pengakuan dan penghargaan pada hak-hak yang bersifat demokratis, agar
fungsi dakwah yang utama (bersifat informatif), sebagaimana ketentuan
Al-quran:
Artinya: Bahwasannya engkau itu adalah yang member peringatan. Kamu
bukanlah orang yang berkuasa atas mereka.(QS. Al-Ghasyiyah (88):21-
22).
Metode bi-al-Hikmah mengandung pengertian yang luas. Kata al-
Hikmah sendiri di dalam Al-Qur‟an dalam berbagai bentuk derivasinya
ditemukan sebanyak 280 kali. Secara harfiah kata tersebut mengandung
makna kebijaksanaan. Bila dilihat dari sudut pemakaiannya, kata tersebut
mengandung arti yang bermacam-macam, seperti:
22
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta:Media Pratama,1987)h.37.
26
1. Kenabian (Nubuwwah)
2. Pengetahuan tentang Al-Qur‟an
3. Kebijaksanaan pembicaraan dan perbuatan.
4. Pengetahuan tentang hakikat kebenaran dan perwujudannya dalam
kehidupan.
5. Ilmu yang bermanfaat, ilmu amaliyah dan aktivitas yang membawa kepada
kemaslahatan ummat.
6. Meletakan suatu urusan pada tempatnya yang benar.
7. Sunnah Nabi.
8. Sikap adil sehingga pemikiran dapat menempatkan sesuatu pada
tempatnya.23
Syekh Muhammad Abduh memberikan definisi hikmah tersebut
sebagai berikut:
Hikmah adalah ilmu yang sahih (benar dan sehat) yang menggerakan
kamauan untuk melakukan suatu perbuatan yang bermanfaat / berguna.24
Dalam kegiatan dakwah metode hikmah muncul dalam berbagai
bentuk, yakni : a). Mengenal starata mad‟u, b). Kapan harus bicara, kapan
harus diam,c). Mencari titik temu, d). Toleran tanpa kehilangan sibghah, e).
Memiliki kata yang tepat,f). Cara berpisah,g). Uswatun hasanah dan,h).
Lisanul hal.
23
Said Ali bin Wahaf al-Qahatahani, Al-Hikmah fi al-Dawa ila Allah Ta‟ala, (Beirut:
Muassasah, t. Th.) h. 27. 24
Mohammad Natsir, Fiqhud Da‟wah Jejak Risalah dan Dasar-dasar Dak‟wah, (Jakarta,
Yayasan Capita Selecta,1966)Cet. X.h. 164
27
2. Metode Mau‟izah Hasanah
Terminologi mau‟izhah hasanah dalam perspektif dakwah sangat
populer, bahkan dalam acara-acara seremonial keagamaan (baca dakwah
atau tabligh) seperti Maulid Nabi dan Isra‟ Mi‟raj, istilah mau‟izhah
hasanah mendapat porsi khusus dengan sebutan “acara yang ditunggu-
tunggu” yang merupakan inti acara dan biasanya menjadi salah satu
target keberhasilan sebuah acara. Namun demikian agar tidak menjadi
kesalahpahaman, maka akan di jelaskan pengertian mau‟izhah hasanah.
Secara bahasa, mau‟izhah hasanah terdiri dari dua kata, yaitu
mau‟izhah dan hasanah. Kata Mau‟izhah berasal dari kata wa‟adza-
ya‟idzu-wa‟dzan-„izatan yang berarti nasihat, bimbingan, pendidikan dan
peringatan25
, sementara hasanah merupakan kebalikan dari sayyi‟ah
yang artinya kebaikan lawannya kejelekan.
Mau‟izah hasanah atau nasihat yang baik, maksudnya adalah
memberikan nasihat kepada orang lain dengan cara yang baik, yaitu
petunjuk-petunjuk kearah kebaikan dengan bahasa yang baik, dapat
diterima, berkenaan dihati, menyentuh perasaan, lurus di pikiran,
menghindari sikap kasar, dan tidak mencari atau menyebut kesalahan
audiens sehingga pihak objek dakwah dengan rela hati dan atas
kesadarannya dapat mengikuti ajarannya yang disampaikan oleh pihak
objek dakwah. Jadi, dakwah bukan propaganda.
25
Hasanuddin, SH., Hukum Dakwah (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996) h. 37.
28
Jadi kalau kita telusuri kesimpulan dari mau‟idzatul hasanah,
akan mengandung arti kata-kata yang masuk kedalam kalbu dengan
penuh kasih sayang dan kedalam perasaan dengan penuh kelembutan,
tidak membongkar atau mem-beberkan kesalahan orang lain sebab
kelemah-lembutan dalam menasihati seringkali dapat meluluhkan hati
yang keras dan menjinakkan kalbu yang liar, ia lebih mudah melahirkan
kebaikan daripada larangan dan ancaman.
3. Metode Mujadalah
Dari segi etimologi (bahasa) lafadz mujadalah terambil dari kata
“jadala” yang bermakna memintal, melilit. Apabila ditambahkan alif pada
huruf jim yang mengikuti wazan Faala, “jaa dala” dapat bermakna
berdebat, dan “mujaadalah” perdebatan.26
Kata “jadala” dapat bermakna menarik tali dan mengikatnya guna
menguatkan sesuatu. Orang yang berdebat bagaikan menarik dengan
ucapan untuk meyakinkan lawannya dengan menguatkan pendapatnya
melalui argumentasi yang disampaikan.27
Menurut Ali al-Jarisyah, dalam kitabnya Adab al-Hiwar wa-
almunadzarah, mengartikan bahwa “al-Jidal” secara bahasa dapat
bermakna pula “Datang untuk memilih kebenaran” dan apabila berbentuk
isim “al-Jadlu” maka berarti “pertentangan atau perseteruan yang
26
Ahmad Warson al-Munawwir, al-Munawwir, Jakarta: Pustaka Progresif, 1997, Cet. Ke-
14, h. 175 hal ini juga dapat dilihat pada kamus al-Bisri, karangan K.H Adib Bisri dan K.H
Munawwir AF, Pustaka Progresif, 2000,h.67 dan ini berarti sama pula dengan lafadz al-Khiwaar
yang berarti jawaban, al-Mukhaawaroh; Tanya Jawab, perdebatan. Lebih jelas lihat kamus al-Bisri,
h. 140. 27
Quraisy Shihab, Tafsir al-Misbah, Lentera Hati, 2000, Cet. Ke-1, h. 553.
29
tajam”28
. Al-Jazirah menambahkan bahwa, lafadz “al-Jadlu” Musytaq
dari lafadzh “al-Qotlu” yang berarti sama-sama terjadi pertentangan,
seperti halnya terjadinya perseteruan antara dua orang yang saling
melawan / menyerang dan salah satu menjadi kalah.
Dari segi istilah (terminologi) terdapat beberapa pengertian al-
Mujadalah (al-Hiwar). Al-Mujadalah (al-Hiwar) berarti upaya tukar
pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, tanpa adanya
suasana yang mengharuskan lahirnya permusuhan di antara keduanya.29
G. Sumber Metode Dakwah
1. Al-Qur‟an
Di dalam Al-Qur‟an banyak sekali ayat yang membahas tentang
masalah dakwah. Diantara ayat-ayat tersebut ada yang berhubungan dengan
kisah para rasul dalam menghadapi umatnya. Selain itu, ada ayat-ayat yang
ditujukan pada Nabi Muhammad ketika beliau melancarkan dakwahnya.
Semua ayat-ayat tesebut menunjukkan metode yang harus dipahami dan di
pelajari oleh setiap muslim. Karena Allah tidak akan menceritakan melainkan
agar dijadikan suri tauladan dan dapat membantu dalam rangka menjalankan
dakwah berdasarkan metode-metode yang tersurat dan tersirat dalam Al-
Qur‟an, Allah SWT berfirman
28
Ali al-Jarisyah, Adab al-Khiwar wa al-Mudhoroh, (al-Munawaroh : Daral-Wifa, 1989),
Cet. Ke-1, h. 19. 29
World Assembly of Muslim Youth (WAMY), Fii Ushulil Hiwar, Maktabah Wahbah
Cairo, Mesir, diterjemahkan oleh Abdus Salam M, dan Muhil Dhafir, dengan judul Terjemahan
“Etika Diskusi”, Era Inter Media, 2001, Cet. Ket-2, h.21.
30
Artinya: dan semua kisah-kisah dari rasul-rasul yang kami ceritakan
kepadamu ialah kisah-kisah yang dengannya dapat kamu teguhkan hatimu,
dan dalam surat ini datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan
peringatan bagi orang-orang yang beriman (QS. Hud 120).
2. Sunnah Rasul
Di dalam sunnah rasul banyak kita temui hadits-hadits yang berkaitan
dengan dakwah. Begitu juga dalam sejarah hidup dan perjuangannya dan cara-
cara yang beliau pakai dalam menyiarkan dakwahnya baik ketika beliau
berjuang di Makkah maupun di Madinah. Senua ini memberikan contoh dalam
metode dakwahnya. Karena setidaknya kondisi yang dihadapi Rasulullah
ketika itu dialami juga oleh juru dakwah sekarang ini.
3. Sejarah Hidup Para Sahabat dan Fuqaha
Dalam sejarah hidup para sahabat-sahabat besar dan para fuqaha cukuplah
memberikan contoh baik yang sangat berguna bagi juru dakwah. Karena
mereka adalah orang yang expert dalam bidang agama. Muadz bin Jabal dan
para sahabat lainnya merupakan figur yang patut dicontoh sebagai kerangka
acuan dalam mengembangkan misi dakwah.
4. Pengalaman
Experience Is The Best Teacher, itu adalah motto yang punya pengaruh
besar bagi orang-orang yang suka bergaul dengan orang banyak. Pengalaman
juru dakwah merupakan hasil pergaulannya dengan orang banyak yang kadang
dijadikan reference ketika berdakwah.
31
H. Aplikasi Metode Dakwah
1. Pendekatan Personal
Pendekatan dengan cara ini terjadi dengan cara individual yaitu
antara da‟i dan mad‟u langsung bertatap muka sehingga materi yang
disampaikan langsung diterima dan biasanya reaksi yang ditimbulkan oleh
mad‟u akan langsung di ketahui. Pendekatan dakwah seperti ini pernah
dilakukan pada zaman Rasulullah ketika berdakwah secara rahasia.30
Meskipun tidak menutup kemungkinan di zaman era modern seperti
sekarang ini pendekatan personal harus tetap dilakukan karena mad‟u
terdiri dari berbagai karakteristik. Disinilah letak elastisitas pendekatan
dakwah.
2. Pendekatan Pendidikan
Pada masa Nabi, dakwah lewat pendidikan dilakukan beriringan
dengan masuknya Islam kepada para kalangan sahabat.31
Begitu juga pada masa sekarang ini, kita dapat melihat pendekatan
pendidikan teraplikasi dalam lembaga-lembaga pendidikan pesantren,
yayasan yang bercorak Islam ataupun perguruan tinggi yang didalamnya
terdapat materi-materi keislaman.
30
Pendekatan personal dilakukan Nabi sejak turunnya wahyu pertama kepada orang-
orang terdekatnya secara rahasia. Pendekatan model ini dilakukan agar tidak menimbulkan
guncangan reaksioner dikalangan masyarakat Quraisy mengingat saat itu mereka masih berpegang
teguh pada kepercayaan animisme warisan leluhur mereka. Dakwah dengan cara ini berlangsung
selama 3 tahun. Dan diantara yang beriman pada saat itu ialah : Khadijah bt. Khuwailid, Ali bn
Abi Thalib, zaid bn. Haritsah, Abu Bakar as-Shiddiq, Uttsman bn Affan, Zubair bn. al-Arqam dan
sebagainya.hal ini tercantum dalam ibnu Sa‟ad, Al-Thabaqat al-Kubra, Beirut; Dar el-Fikr, 1980,
h. 199. 31
Kegiatan ini dilakukan dari rumah ke rumah, maka rumah sahabat al-Arqam bn Abi
Arqam dijadikan sebagai tempat pertama penyampaian dakwah Islam secara berkelompok, selain
itu ada tempat lainnya, yaitu diantaranya as-Shuffah, Dar al-Qurra dan Kuffah.
32
3. Pendekatan Diskusi
Pendekatan diskusi pada era sekarang sering dilakukan lewat
berbagai diskusi keagamaan, da‟i berperan sebagai nara sumber,
sedangkan mad‟u berperan sebagai audience. Tujuan dari diskusi ini
adalah membahas dan menemukan pemecahan semua problematika yang
ada kaitannya dengan dakwah sehingga apa yang menjadi permasalahan
dapat ditemukan jalan keluarnya.
4. Pendekatan Penawaran
Salah satu falsafah pendekatan penawaran yang dilakukan Nabi
adalah ajakan untuk beriman kepada Allah tanpa menyekutukan-Nya
dengan yang lain. Cara ini dilakukan Nabi dengan memakai metode yang
tepat tanpa paksaan sehingga mad‟u ketika meresponinya tidak dalam
keadaan tertekan bahkan ia melakukannya dengan niat yang timbul dari
hati yang paling dalam. Cara ini pula yang harus dilakukan oleh da‟i
dalam mengajak mad‟unya.
5. Pendekatan Misi
Maksud dari pendekatan misi adalah pengiriman tenaga para da‟i
ke daerah-daerah di luar tempat domisili.32
Kita bisa mencermati pada masa sekatang ini, ada banyak
organisasi yang bergerak di bidang dakwah mengirimkan da‟i mereka untk
disebarluaskan ke daerah-daerah yang minim para da‟inya, dan disamping
32
Pendekatan misi ini pernah dirintis Nabi di Makkah, tapi belum berhasil, kemudian
dikembangkan di Madinah dengan hasil yang maksimal. Pendekatan serupa pula dilakukan secara
besar-besaran pada zaman sahabat khususnya pemerintahan Umar bn, Khattab ra. Contoh-contoh
dakwah melalui pendekatan misi ini antara lain misi dakwah ke Yatsrib, Najed, Najran, Makkah
dan sebagainya.
33
itu daerah yang menjadi tujuan adalah biasanya kurang memahami ajaran-
ajaran Islam yang prinsipil.
Pendekatan-pendekatan di atas adalah sebagian kecil dari seluruh
pendekatan yang ada, dan semua itu bisa dijadikan acuan oleh para da‟i
dalam melakukan kegiatan dakwahnya.
I. Media Dakwah
Kata media berasal dari bahasa latin, median yang merupakan bentuk
jamak dari medium secara etimologi berarti alat perantara.33
Wilbur Schramm
mendefinisikan media sebagai informasi yang dapat digunakan dalam
pengajaran. Secara lebih spesifik, yang dimaksud dengan media adalah alat-
alat fisik yang menjelaskan isi pesan atau pengajaran, sepserti buku, film,
video, kaset, slide, dan sebagainya.
Adapun yang dimaksud dengan media dakwah adalah peralatan yang
dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada penerima dakwah.
Pada zaman modern seperti sekarang ini, seperti televisi, video, kaset
rekaman, majalah dan surat kabar.34
Secara umum media-media benda yang
dapat digunakan sebagai media dakwah dikelompokan pada:
a. Media Visual
Media visual yang dimaksud adalah bahan-bahan atau alat yang dapat
dioperasikan untuk kepentingan dakwah indera penglihatan perangkat
media visual yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah adalah
33
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1986),h.17 34
Dr. Wardi Bachtiar, Metodologi penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta:Logos,1997),h.35
34
film slide, transparansi, overhead proyektor (OHP), gambar, foto dan lain
sebagainya.
b. Media Audio
Media audio dalam dakwah adalah alat-alat yang dapat dioperasikan
sebagai sarana pertunjukan kegiatan dakwah yang ditangkap melalui indra
pendengaran. Media audio sudah bisa digunakan orang untuk berbagai
kegiatan secara efektif. Media audio ini cukup tinggi efektifitasnya dalam
penyebaran informasi, terlebih lagi untuk media audio yang dapat
digunakan untuk berkomunikasi dua arah seperti, telepon atau handphone,
radio, tape recorder. Dengan media audio komunikasi dapat berlangsung
tanpa batas dan jarak.
c. Media Audio Visual
Media audio visual adalah media penyampaian informasi yang dapat
menampilkan unsur gambar(visual)dan suara(audio) secara bersamaan.
Pada saat mengkomunikasikan pesan dan informasi. Adapun yang
termasuk dalam media audio visual adalah televisi, film dan sinetron,
video.
d. Media Cetak
Media cetak adalah media untuk menyampikan informasi melalui
tulisan yang tercetak. Media cetak merupakan media yang sudah lama
dikensal dan mudah dijumpai di mana-mana. Adapu yang termasuk dalam
35
media cetak antara lain buku, majalah, surat kabar, bulletin, brosur, dan
lain-lain.35
J. Pesan Dakwah
Pesan dakwah dalam Kamus Besar Indonesia mengandung arti
perintah, nasihat permintaan, amanat yang harus dilakukan atau disampaikan
kepada orang lain.36
Menurut Onong Uchayana Effendi, pesan adalah
seperangkat lambang bermakna yang disampaikan oleh komunikator.37
Lambang yang dimaksud disini adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dan
sebagainya yang secara langsung menterjemahkan pikiran atau perasaan
komunikator kepada komunikan. Bahasa yang paling banyak digunakan
dalam komunikasi adalah jelas, karena hanya bahasalah yang mampu
menterjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain.
Pesan dalam Islam ialah perintah,nasihat, permintaan, amanah yang
harus disampaikan kepada orang lain. Sedankan pesan dakwah adalah semua
pernyataan yang bersumber dari Al-Qur‟an dan As-Sunnah baik secara
tertulis maupun bentuk pesan-pesan (risalah).38
Menurut Mustofa Bisri, pesan dakwah dapat dibedakan dalam dua
kerangka besar, yaitu:
a. Pesan dakwah yang memuat hubungan manusia dengan khalik (Hablum
Minallah) yang berorientasi kepada kesalehan individu.
35
Drs. Samsul Munir Amin,MA, Ilmu Dakwah, (Jakarta:Amzah,2009)h. 116-125. 36
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta,
Balai Pustaka, 1997), cet. Ke-9, h. 761. 37
Onong Uchayana Effendi, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1994), cet, ke-8. 38
Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987), cet, 1 h. 43.
36
b. Pesan dakwah yang memuat hubungan manusia dengan manusia (Hablum
Minannas) yang menciptakan kesalehan sosial.39
K. Pengertian Lirik Lagu
Lirik adalah kata dalam lagu. Lirik dapat tertulis sebagai musik yang
menemani atau ditambahkan setelah musik itu sendiri. Makna dalam lirik
dapat bersifat implisit atau eksplist, atau kadang beberapa lirik bermakna
abstrak atau tidak dapat dipahami. Sifat lirik yang berbeda dengan pesan pada
umumnya, memerlukan pendekatan khusus dalam menginterpretasikan pesan
bermakna didalamnya.
Tentunya tidak sederhana ketika orang mendengar dan suka pada
sebuah lagu, tidak dapat langsung disimpulkan orang tersebut mengerti pesan
lirik lagunya. Sebagai salah satu karya sastra, lagu memiliki nilai seni yang
cenderung memiliki banyak makna dan bersifat relatif bagi setiap orang.
Kekuatan dan keharmonisan dari sebuah lirik lagu dapat mempengaruhi
pendengar secara emosional, karena dilirik lagu, biasanya musisi
menyampaikan pesan yang akan disampaikannya. Menikmati sebuah lagu
dapat menggunakan cara sederhana seperti pada orang kebanyakan, tetapi
mencerna pesan-pesan didalamnya diperlukan keterampilan agar mampu
menikmatinya lebih mendalam.
39
Mustofa Bisri, Saleh Ritual Saleh Sosial, (Bandung: Mizan, 1995), cet, 1 h. 28.
37
L. Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu
Lagu dari segi bahasa bearrti lagam yang berirama baik dalam
bercakap, bernyanyi dan membaca.40
Namun lagu juga dapat diartikan sebagai
hasil dari proses kreatifitas seseorang yang melibatkan pemikiran dan
perenungan kontemplatif dan konsisten tentang simbol, persepsi dan
pemaknaan yang di lihat dalam bait-bait lirik, ritme, notasi, dan melodi.
Sama halnya dengan musik, lagu dalam Islam bukan merupakan suatu
hal yang baru. Namun banyak pandangan Ulama-Ulama Islam yang berbeda
dalam memberi hukum tentang lagu atau musik itu sendiri.
Menurut Quraish Shihab (salah seorang Ulama besar di Indonesia),
tidak ada larangan menyanyikan lagu di dalam Islam. Bukankah ketika Nabi
SAW pertama kali tiba di Madinah, beliau disambut dengan nyanyian. Ketika
ada perkawinan, Nabi juga merestui nyanyian yang menggambarkan
kegembiraan. Yang terlarang adalah mengucapkan kalimat-kalimat, baik yang
ketika bernyanyi ataupun berbicara yang mengandung makna-makna yang
tidak sejalan dengan ajaran Islam.41
Efektifitas sebuah lagu sebagai media dakwah terobosan yang sanggat
tepat pada saat ini, karena sudah naluri manusia menyukai hal-hal yang
bersifat keindahan dan kesenangan, dan dengan lirik teologis tersebut diiringi
oleh sebuah alat musik yang enak didengar membuat lirik tersebut masuk
dalam relung hati nurani teramat dalam atau psikologis sehingga dapat
40
Departement Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta, Balai
Pustaka, 1998). 41
M.Quraish Shihab, Fatwa-Fatwa Seputar Wawasan Agama, (Bandung, Mizan,
1999)h.8
38
menimbulkan suatu tindakan umat baik tindakan berfikir maupun tindakan
sikap.
Berdakwah melalui lagu, dapat dijadikan oleh siapa saja tanpa harus
berpijak pada profesionalime. Sedangkan untuk menciptakan seni secara
hikmah, menurut adanya spesialisasi atau kesungguhan, pendalaman dan
pengetahuan serta prodedur-prosedur yang melingkupi. Disamping itu
praktek-praktek lagu sebagai media dakwah dan sosialisasinya di ruang
publik, telah memperlihatkan kearah kecendrungan budaya yang bersifat
praktis, rekreatif, dan lebih menonjol bentuk budaya luar.
M. Pengertian Musik
Menurut Adjie Esa Putra musik adalah kesenian yang bersumber dari
bunyi. Musik di bangun oleh empat unsur, yaitu nada atau bunyi yang teratur,
amplitudo atau kuat lemahnya bunyi yang dalam bahasa musiknya disebut
“dinamik” unsur waktu yang terdiri atas panjang pendeknya bunyi (hitungan
panjang pendeknya atau ketukan nada), serta timbre atau warna suara
(sound).42
Musik juga merupakan satu sarana dakwah, musik yang membawa
irama Islam adalah dakwah yang berarti, apalagi yang merawat dan
mengobatinya jiwa manusia. Musik sangat menarik perhartian manusia, maka
yang diinginkan ialah cara yang berguna dan memperbaiki manusia itu sebagai
obat yang menentramkan jiwa.
42
Adjie Esa Poetra, 1001 Jurus Menyanyi Mudah, Mizan. h.28
39
Musik yang dijadikan salah satu media yang dapat dipergunakan untuk
mencapai dakwah Islam sangat signifikan bagi kelangsungan aktivitas dakwah.
Dakwah yang dikemas melalui musik memiliki pesan moral yang terasa
lembut, menyentuh, romantis, persuasive dan ia tetap dengan hati
penggemarnya. Seni musik dan lagu sudah ada sejak zaman klasik sampai
zaman modern mempunyai peranan menyampaikan dakwah dan pesan-pesan
moral seperti yang terdapat dalam album Ingat Sholawat.
40
BAB III
GAMBARAN UMUM BAND WALI
A. Profil Wali Band
1. Sejarah Wali Band
Musik adalah secercah harapan dan impian bagi para personil band
Wali.
Sebuah kata yang mungkin sudah tak asing lagi ditelinga, sebuah kata
yang mungkin sudah menjadi keseharian baik itu mendengar atau
menyebutkan kata musik dan tidak sedikit yang mengerti tentang musik,
bahkan musik terkadang menjadi sebuah sumber inspirasi bagi kita disaat
sedang senang, sedih, gembira dan jatuh cinta sekalipun, bahkan dengan
alunan-alunan musik itu sendiri juga bisa menjadi sebuah motivator buat kita.
Beranjak dari pola fikir seperti itulah maka kami memiliki sebuah
impian untuk dapat eksis berkarya di blantika musik Indonesia dan
mancanegara. Walaupun kami semua sadar bahwasanya proses yang akan
kami lalui tidaklah mudah dan serta banyak sekali rintangan yang akan kami
lalui diperjalanan karir kami, tetapi semua itu tidak menyurutkan motivasi
dan semangat kami untuk terus berjuang demi menghasilkan karya-karya
yang terbaik di blantika musik.
Berdasarkan semangat itulah pada tanggal 31 oktober 1999
terbentuklah sebuah grup musik W A L I yang sebelumnya bernama FIERA,
dengan personel Faank (Vocal), Tomi (Drum), Endang (Bass), Raden (Guitar
40
41
II), dan, Apoy (Guitar I). FIERA menjadi sebuah komunitas yang kerap kali
menghadirkan nafas tak hanya untuk berkesenian tapi perlahan dan pasti
untuk terus dan terus memahami kehidupan. Sebab kesenian hanya bagian
kecil dari kehidupan. Tapi tanpa kesenian sepertinya ada yang tidak hidup
dalam kehidupan tersebut. FIERA terus melewati berbagai perubahan
pemahaman dan keinginan baik secara institusi maupun personal. Ada yang
pergi dan ada yang datang. Pada tahun 2007 awal, Endang dan Raden
akhirnya tak dapat bergabung lagi bersama FIERA karena kesibukan masing-
masing. Sebuah pukulan telak adalah kata-kata yang tepat untuk
menggambarkan kondisi FIERA saat itu. Entah apa yang harus Fiera lakukan,
tapi kami percaya semakin tinggi pohon semakin kencang anginnya, Fiera
harus tetap tegak berdiri, karena FIERA adalah pohon kehidupan yang harus
tetap tegak tumbuh dan merindangi lainnya. Ada sedikit perdebatan tentang
posisi gitar 2, akankah harus tetap mencari pemain gitar lainnya atau dengan
pergantian instrument…? dengan segala efesiensi, perdebatan itu diakhir
dengan opsi pergantian instrument, yaitu tidak ada gitar 2 melainkan
keyboard synthetizer untuk mempertebal harmonisasi lagu. Pilihan Fiera
jatuh pada Ovie yang tak lain adalah keyboardist pengiring untuk sebuah
paduan suara yang ada di kampus UIN Jakarta.
Layaknya pengantin baru… kami mencoba saling memahami dan
mengerti satu sama lain. Dan pada kesempatan yang sama juga kami
mencoba meng-upgrade bersama daya juang kami. Tak tanggung-tanggung
nama band inipun akhirnya kami sepakati untuk dirubah menjadi WALI band
42
yang digawangi oleh Faank (Vocal), Apoy (Guitar/songs Writer), Tomi
(Drum), & Ovie (Keyboard & Synt).
Gayung bersambut, pada pertengahan tahun 2007 bersama manajer
kami (Adzee) dan Positif Art management, kami mendapatkan kesempatan
memasuki realita dunia rekaman bersama salah satu Major Label
NAGASWARA.
Semoga karya-karya kami dapat diterima oleh semua kalangan, itupun
menjadi sebuah harapan besar bagi kami agar karya-karya kami dapat
dinikmati oleh khalayak ramai.
2. Logo Wali Band
WALI adalah berasal dari kata yang amat memasyarakat yang berarti
wakil. Mengapa dinamakan WALI? karena salah satunya selain nama
tersebut sangat mudah diucapkan oleh semua orang, sisi lainnya adalah kami
(group WALI) dengan segala keterbatasan yang ada, berharap bisa mewakili
segenap perasaan dan curahan hati manusia…tapi bila ada yang mengaitkan
kami dengan WALI SONGO anggap saja BUY ONE GET ONE
43
FREE…siapa yang tidak menginginkan hidup ini lebih dan lebih
baik….semoga WALI band dan kita semua…!!!
3. Biodata Personil Wali Band
1. Vocalist
Nama lengkap Farhan ZM. Biasa dipanggil Faank. Posisi dalam band
Wali ini sebagai Lead Vocal. Dilahirkan di Sukabumi, 23 Mei 1983.
Agama Islam. Alamat rumah Jl. Sosial Rt. 02/ 006 No.20 Jatiwaringin
Pondok Gede – Bekasi. Anak ke 2 dari 6 bersaudara. Tinggi badan 160
cm dan berat badan 60 kg. Golongan darah O. Hobby saya adalah
singing, reading, breathing. Hal-hal yang tidak disukai adalah
menunggu dan makanan favorit adalah ikan asin. Instrument yang
disukai dan dikuasai adalah gitar. Influence U2, Deep Purple, GIGI
dan musisi idola adalah David Coverdale. Pahlawan idola Nabi
Muhammad saw. Kegiatan sekarang bermusik bersama Wali band.
Pendidikan terakhir S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2005. Prestasi
yang pernah diraih 3rd
Winner The Best Vocal IAIN se-Indonesia,
2002.
2. Guitar
Nama lengkap Aan Kurnia. Orang-orang memanggilku dengan sebutan
Apoy. Posisi di Wali band sebagai Guitarist. Dilahirkan di-Jakarta, 08
Maret 1983. Agama Islam. Tinggal di Jl. Swadarma I Rt/Rw 001/08
No. 07 Ulujami, Jakarta-Selatan. Anak Ke-9 dari 9 bersaudara. Tinggi
badan 167 Cm dan berat badan 55 Kg. Hobby membaca koran,
44
ngerjain Orang dan ceng-cengan. Hal yang tidak disukai adalah BT, ga
mood, dan diboongin. Makanan favorit adalah mie ayam, cumie
saostiram, jengkol dan pete. Instrument yang dikuasai adalah gitar.
Music influence adalah Offening, Green Day dan Fire Hous. Musisi
idola adalah Steve Vai, Joe Satriani dan Andy Tummons. Pahlawan
idola adalah Nabi Muhammad SAW. Kegiatan sekarang adalah
bermusik bersama Wali Band. Pendidikan terakhir S1 UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2009.
3. Drummer
Nama lengkap adalah Ihsan Bustomi. Biasa di panggil Tomi. Posisi di
Wali band sebagai drummer. Lahir di Jakarta, 30 Januari 1984. Agama
Islam. Tinggal di Jl. Trigasi Taman 3 Blok B3 No.01 Rt/Rw 04/11.
Bekasi Timur. Anak Ke-4 dari 5 bersaudara. Tinggi badan 169 Cm.
Berat badan 60 Kg Golongan darah B. Hobby dengerin musik, nonton
film dan olah raga. Hal yang paling tidak disukai adalah di khianatin,
di tolak wanita. Makanan favorit adalah telor dan tempe. Instrument
yang disukai adalah drumm. Musik influence saya Nirvana, Green Day
dan RATM. Musisi idola Dave Grow, Virgie Donati, Benyamin. S dan
Tre Cool. Pahlawan idola saya Ir. Soekarno. Kegiatan sekarang adalah
bermusik bersama Wali Band. Pendidikan terakhir S1. UIN Jakarta
4. Keyboardist
Nama lengkap Hamzah Shopi. Temen-temen biasa manggil saya Ovie.
Posisi di Wali band sebagai Keyboardist. Tempat tanggal lahir Bogor,
45
03 November 1985. Agama Islam. Alamat rumah Jl. Cilebut Raya
Rt/Rw 01/001 No.41 Kec. Sukaraja, Bogor. Anak Ke-4 Dari 5
Bersaudara. Tinggi badan 175 Cm dan berat badan 55 Kg. Golongan
darah B. Hobby bermusik, melukis. Hal yang tidak disukai adalah
nunggu dan nganggur. Makanan favorit saya udang dan sayur-sayuran.
Instrument yang dikuasai adalah guitar dan keyboard. Music influence
saya GNR, Dani dan DEWA 19, POTRET, Bon Jovi dan SLANK.
Musisi idola Richard Clayderman, Anto Hoed, Mely Goeslaw, Daniel
Sahuleka dan Maxim. Pahlawan idola adalah Super Man. Kegiatan
sekarang adalah Kuliah dan Wali Band. Pendidikan terakhir saya
SMA.
46
BAB IV
HASIL PENEITIAN
A. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Mari Sholawat
1. Mari sholawat
Lyric : Apoy Wali
Reef :
Sholatullah salamullah „ala toha rosulilah. Sholatullah salamullah „ala
yasin habibilah. Tawassalna bibismillah wabil hadi rosulillah. Wakulimuja
hidilillah biahlilbadriya Allah
Song I
Dari pada kita pacaran. Mending kita sholawatan
Dari pada kita berduaan. Nantibakal dihasut syeitan
Awas jangan dekat-dekatan. Kita kan belum ada ikatan
Dari pada kita dekat-dekatan. Mending kita sholawatan
Song II
Bukan aku tak suka padamu. Bukan aku tak mau dengan mu
Tapi aku mau lihat dulu. Setebal apa iman mu
Sudahlah engkau lupakan. Anggap saja kita ta‟arufan
Sudahlaku jangan kau fikirkan. Mending kita sholawatan
46
47
MARI SHOLAWAT
Reef :
Sholatullah salamullah ‘ala toha rosulilah
Sholatullah salamullah ‘ala yasin habibilah
Tawassalna bibismillah wabil hadi rosulillah
Wakulimuja hidilillah biahlilbadriya Allah
Sholawat di atas adalah sholawat badar. Sholawat ini sudah tidak asing
lagi di telinga kita, karena sholawat ini sering sekali di lantunkan di setiap kali
ada pengajian di majlis ta‟lim. Sholawat juga salah satu cara umat islam untuk
memuliakan Allah dan Rasulnya. Dimana ketika kita bersholawat, kita slalu
mengharapkan pahala dari Allah dan syafa‟at dari Rasulullah. Dengan
seringnya bersholawat menjadikan diri kita dan hati kita semakin tenang,
semakin tentram bahkan seakan dekat dengan Rasulullah.
Song I
Dari pada kita pacaran. Mending kita sholawatan
Dari pada kita berduaan. Nantibakal dihasut syeitan
Awas jangan dekat-dekatan. Kita kan belum ada ikatan
Dari pada kita dekat-dekatan. Mending kita sholawatan
Cinta adalah sebuah anugrah terindah yang diberikan Allah kepada
setiap hambanya yang harus di jaga kesuciannya. Lirik lagu di atas juga
mengandung pesan bahwasannya dalam agama islam tidak dikenal dengan kata
48
pacaran, yang ada hanya ta‟aruf (saling mengenal). Memang tak salah lagi,
karena adanya cinta seseorang cenderung mempunyai perasaan suka kepada
lawan jenisnya, maka dari itu jika sudah saling mengenal dan saling mencinta
alangkah baiknya menikah saja. Karena selain sunnah Rasul menikah juga
menghindari diri dari fitnah. Dengan adanya proses ini jugalah yang
menjadikan kehidupan di dunia ini terus berlangsung hingga memiliki generasi
dan berabad-abad hingga sampai waktu yang Allah tentukan nanti tiba. Lirik di
atas mengandung pesan Ibadah.
Song II
Bukan aku tak suka padamu. Bukan aku tak mau dengan mu
Tapi aku mau lihat dulu. Setebal apa iman mu
Sudahlah engkau lupakan. Anggap saja kita ta’arufan
Sudahlaku jangan kau fikirkan. Mending kita sholawatan
Namun demikian islam tidaklah melepaskan kecenderungan perasaan
suka kepada lawan jenisnya dan cara berhubungan diantara mereka begitu saja
sekehendak mereka. Islam memberikan batasan dalam hubungan antara
seorang laki-laki dengan perempuan yang bukan mahramnya demi mencegah
terjadinya fitnah dan kemudharatan diantara mereka.
Islam tidak membolehkan menumpahkan perasaan suka diantara laki-
laki dan perempuan yang bukan mahramnya atau sebaliknya dengan cara
berpacaran dikarenakan hal itu memberikan peluang kepada setan untuk
49
membisikkan kalimat-kalimat kotornya kedalam diri mereka yang kemudian
bisa membuka pintu-pintu perzinahan. Firman Allah swt :
Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Israa : 32)
Pintu-pintu zina yang tidak jarang muncul dari perbuatan ini adalah
memandang lawan jenis yang bukan mahramnya dan tidak jarang disertai
dengan syahwat diantara mereka berdua, saling bersentuhan kulit bahkan tidak
jarang berakhir dengan perzinahan. Tepatlah apa yang dikatakan oleh Syauki
tentang memandang yang dilarang ini yaitu : “Memandang (berpandangan) lalu
tersenyum, lantas mengucapkan salam, lalu bercakap-cakap, kemudian berjanji
dan akhirnya bertemu.”
Lirik lagu di atas mengandung pesan dakwah terutama pada Ibadah
kita sebagai seorang muslim yang berpengang teguh kepada Al-Qur‟an dan
Hadits, sudah cukup jelas bahwsannya kita tidak boleh melakukan hal yang
bersifat maksiat yang dapat menimbulkan dosa bagi kita.
B. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Tobat Maksiat
2. Tobat Maksiat (TOMAT)
Lyric : Apoy Wali
Song I
Dengarlah hai sobat saat kau maksiat. Dan kau bayangkan ajal mendekat
Apa kan kau buat kau takkan selamat. Pasti dirimu habis dan tamat
Bukan ku sok taat sebelum terlambat. Ayo sama-sama kita toubat
50
Dunia sesaat awas kau tersesat. Ingatlah masih ada akhirat
Astaghfirullahal‟adzim
Reff:
Ingat mati ingat sakit. Ingatlah saat kau sulit
Ingat-ingat hidup cuma satu kali
Berapa dosa kau buat. Berapa kali maksiat
Ingat-ingat sobat ingatlah akhirat
Cepat ucap Astaghfirullahal‟adzim
Song II
Pandanglah kesana lihat yang disana. Mereka yang terbaring di tanah
Bukankah mereka pernah hidup juga. Kitapun kan menyusul mereka
Astaghfirullahal‟adzim
TOBAT MAKSIAT
Taubat atau tobat adalah salah satu masalah yang dibicarakan oleh Al-
Quran. Taubat atau tobat berakar dari kata bahasa Arab Taba, yang berarti
Raja‟a (Kembali).1 Yang artinya sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah
Taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan (277),
yang kemudian mereka bertaubat dengan segera. Maka mereka itulah yang di
terima Allah taubatnya, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
(277) pengertinya adalah 1. Orang yang berbuat maksiat dengan tidak
11
Dr. Burhan, Djamalidin, “Konsepsi Tobat Pintu Pengampunan Dosa Besar, Dosa Syirik Masih
Terbuka,” (Dunia Ilmu, Surabaya, 1996)h. 1
51
mengetahui bahwa perbuatan itu adalah maksiat kecuali jika dipikirkan lebih
dahulu. 2. Orang yang durhaka kepada Allah baik dengan sengaja atau tidak. 3.
Orang yang melakukan kejahatan karena kurang kesadaran lantaran sangat
marah atau karena dorongan hawa nafsu.
Kata maksiat dalam judul tersebut diartikan sebagai tidak melakukan
apa yang diperintahkan dan melakukan apa yang dilarang. Maksiat diartikan
juga sebagai pelanggaran hukum agama yang bersifat individual hukum yang
sedikit sekali dampak sosialnya. Menurut ulama salaf “Dosa dan maksiat
sangat berbahaya bagi hati kita seperti racun berbahya pada jasad kita dan
kesehatan hati bagi orang mukmin tentu lebih berbahya dari pada kesehatan
kita.2
Maka kata “Taubat Maksiat” dalam judul ini diartikan sebagai kembali
kejalan yang benar atau menyesali dosa yang telah kita lakukan. Ini adalah
bentuk Akhlak kita kepada Allah SWT.
Song I
Ingatlah hai sobat saat kau maksiat. Dan kau bayangkan ajal mendekat
Apa kan kau buat kau tak kan selamat. Pasti dirimu habis dan tamat
Manusia adalah makhluk yang tidak sempurna, oleh karena itu manusia
seringkali melakukan kesalahan. Dan sering kali melupakan Allah SWT pada
saat mereka senang. Terkadang lupa dengan apa yang mereka lakukan belum
tentu benar di sisi Allah SWT. Dan bahwasannya kita sebagai manusia di
22
Pitaxxx.Wordpress.com/2009/05/25
52
anjurkan untuk saling mengingatkan dan mengajarkan manusia untuk selalu
berprilaku dan bersikap di jalan yang benar, menurut apoy pencipta lagu ini,
dengan keadaan zaman yang semakin maju dan dengan segala problema yang
ada, maka jangan sampai kita terjerumus ke dalam kemaksiatan. Apabila kita
akan melakukan kemaksiatan alangkah baiknya kita mengingat mati. Karena
dengan mengingat mati orang akan semakin merasa takut untuk melakukan
kemaksiat. Na‟udzubillah Min Dzalik jika ada diantara kita meninggal dalam
keadaan melakukan kemaksiatan. Seperti yang sedang marak terjadi, banyak
orang yang mati karena menenggak minuman keras (khamar).
Kita sebagai manusia harus bisa memilih dan mengerti apa yang sedang
kita lakukan, karena tidak semua perbutan yang kita lakukan selalu benar di
sisi Allah SWT. Dan setiap manusia yang hidup tidak mengetahui kapan ajal
kita akan datang. Rezeki, jodoh dan maut kita tak ada yang tau hanya Allah
SWT yang mengetahui ini semua. Lirik di atas mengandung pesan Aqidah.
Ini merupakan bentuk Akhlak kita atau sikap kita yang sering kita
lakukan di saat kita senang, biasanya kita sering kali melupakan Allah. Surat
An-Nahal ayat 119.
Artinya : kemudian sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang
yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka
bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), sesungguhnya Tuhanmu
sesudah itu benar-benar maha pengampun lagi maha penyayang.
53
Song I
Bukan ku sok taat sebelum terlambat. Ayo sama-sama kita toubat
Dunia sesaat awas kau tersesat. Ingatlah masih ada akhirat
Syair lagu diatas mengajak kita untuk saling menasehati dan
mengingatkan antara sesama manusia. Dan mengandung arti mengajak untuk
menuju jalan kebenaran. Di antara ciri manusia yang tidak akan merugi adalah
sebagaimana yang diungkap dalam surat Al-Ashr, yaitu senantiasa saling
menasihati dengan kebenaran (saling menasihati untuk melakukan perintah
Allah dan menjauhi larangan Allah) dan saling menasihati dengan kesabaran
(maksudnya saling menasihati untuk bersabar menanggung musibah atau
ujian). Surat ini amat penting sehingga ada riwayat dari Imam At-Thabrani dari
Ubaidillah bin Hafsh yang menyatakan bahwa ada dua orang sahabat nabi yang
bila bertemu maka mereka berdua tidak ingin berpisah kecuali membaca surat
Al-Ashr, kemudian mengucapkan salam untuk perpisahan.
Imam As-Syafi‟i pernah mengatakan: “Seandainya manusia mau
merenungi kandungan surat Al-Ashr, pasti cukuplah itu bagi kehidupan
mereka.” (lihat Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir, Juz III hal 674)
Di antara hak seorang muslim dengan muslim lainnya adalah, apa bila
dimintai nasihat oleh saudaranya tentang sesuatu hal maka ia harus
memberikannya, dalam artian ia harus menjelaskan kepada saudaranya itu apa-
apa yang baik dan benar. Dalam sebuah hadits disebutkan:
ذَا اسْتَنْصَحَ أَحَدُكُمْ أَخَاهُ فَلْيَنْصَحْ لَوإِ
54
“Bila salah seorang dari kamu meminta nasihat kepada saudaranya maka
hendaknya (yang diminta) memberi nasihat.” (HR Bukhari)
Dalam hadits lain disebutkan:
الدِينُ النَصِيحَةُ لِلَوِ وَلِرَسُىلِوِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُّسْلِمِّينَ وَعَامَّتِهِمْ
“Agama adalah nasihat bagi Allah, bagi Rasul-Nya, untuk para pemimpin
umat Islam dan untuk para orang awamnya.” ( H.R Bukhari)
Maksud hadits di atas adalah:
Agama adalah nasihat, maksudnya bahwa sendi dan tiang tegaknya
agama adalah nasihat. Tanpa saling menasihati antara umat Islam maka agama
tidak akan tegak. Saling menasihati di antara manusia adalah kewajiban.
Karena di satu sisi bangkit dengan kebenaran adalah sangat sulit sementara di
sisi lain hambatan-hambatan untuk menegakkannya sangat banyak, misalnya:
Hawa nafsu, logika kepentingan, tirani thaghut, dan tekanan kezhaliman.
Pemberian nasihat merupakan pengingatan, dorongan dan
pemberitahuan bahwa kita satu sasaran dan satu tujuan akhir. Semua manusia
senantiasa bersama-sama dalam menanggung beban dan mengusung amanat.
Bila saling menasihati ini kita lakukan bersama-sama, di mana berbagai
kecenderungan individu bertemu dan saling berinteraksi, maka akan menjadi
berlipat gandalah kekuatan kita untuk menegakkan kebenaran. Masyarakat
Islam tidak akan tegak kecuali dijaga oleh sekelompok manusia yang saling
tolong menolong, saling menasihati dan memiliki solidaritas yang tinggi.
Bait syair di atas pun tidak hanya membahas tentang menasehati
sesama manusia, namun mengingatkan manusia bahwasanya kita sebagai
seorang muslim percaya akan adanya hari akhirat. Karena kita hidup didunia
55
ini hanyalah sementara, semua perbuatan yang kita lakukan didunia akan ada
pertanggung jawabannya dan perhitunganya di akhirat nanti. Lirik lagu di atas
mengandung pesan Aqidah.
Astagfirullahal’adzim
Zikir menurut pengertian bahasa adalah ingat, pengertian zikir menurut
istilah berarti menyebut nama Allah dengan membaca tasbih, tahlil, tahmid
atau membaca lafaz yang lain. Pengertian zikir secara khusus adalah ucapan-
ucapan yang dilakukan dengan lidah atau mengingat tuhan dengan hati, dengan
ucapan atau ingatan yang mensucikan tuhan dan membersihkanya dari sifat-
sifat yang tidak layak untuknya. Selanjutnya dengan pujian-pujian dan
sanjungan dengan sifat-sifat yang sempurna, sifat-sifat yang menunjukan
kebesaran, kemuliaan dan kemurnian.
Kata Astaghfirullahal‟adzim merupakan kalimat istigfar kalimat
tersebut merupakan pernyataan seorang hamba untuk memohon ampun kepada
Allah atas segala dosa yang dilakukan.
Sesungguhnya tidak ada seorang manusia pun yang terlepas dari dosa
dalam perjalanan kehidupannya sehari-hari, walaupun demikian Allah masih
memberikan kesempatan kepada hambanya untuk bertaubat. Di antara cara-
cara yang harus dilakukan oleh seseorang dalam bertaubat disamping
meninggalkan perbuatan buruknya selama ini yang ia lakukan, serta berjanji
tidak akan mengulanginya lagi adalah dengan selalu membaca
56
istigfar….astagfirullah hal‟azim. Lirik lagu di atas mengandung pesan
Syariah.
Reef :
Ingat mati ingat sakit. Ingatlah saat kau sulit
Ingat-ingat hidup cuma satu kali
Dalam syair lagu ini mengandung makna bahwasanya manusia tidak
akan hidup kekal melainkan hidup hanya satu kali, ketika kita hidup di dunia
ingatlah apa yang telah kita lakukan di dunia baik disaat keadaan kita sesulit
apapun, kita harus slalu ingat akan kematian yang akan datang setiap saat
menjemput kita, dan itu akan slalu menjaga dan mengingatkan kita untuk selalu
berbuat kebaikan, karena setiap perbuatan yang kita lakukan akan
dipertanggung jawabkan di akhirat. Lirik lagu di atas mengandung pesan
Syariah.
Berapa dosa kau buat. Berapa kali maksiat
Ingat-ingat sobat ingatlah akhirat
Cepat ucap Astaghfirullahal’adzim
Syair ini mengingatkan kita bahwasanya janganlah kita hanya
mengingat perbuatan-perbuatan baik saja yang telah kita lakukan. Tetapi
cobalah mulai dengan mengingat dosa-dosa kita, sudah berapa banyak
kemaksiatan dan dosa yang telah kita lakukan, sudah sebesar apakah
pengabdian kita kepada Allah dengan melaksanakan semua perintahnya dan
57
menjauhi larangannya. Jika semua sudah seperti itu lebih baik kita mengucap
istighfar dan kembali kepada jalan yang benar dengan melakukan segala
kebaikan sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya. Lirik lagu di atas
mengandung pesan Ibadah.
Song II
Pandanglah kesana lihat yang disana. Mereka yang terbaring di tanah
Bukankah mereka pernah hidup juga. Kitapun kan menyusul mereka
Astaghfirullahal’adzim
Syair berikut ini adalah syair yang terakhir, namun syair ini benar-benar
sakral, karena sair ini mengandung makna kalau kita harus merenung sejenak
dan memandang sejenak kepada orang-orang yang telah mendahului kita (
meninggal dunia ) yang akhirnya pun kita akan menyusul mereka semua.
Tetapi hal yang terpenting adalah bukan kematinya atau bagaimana matinya,
yang terpenting adalah sudah cukup siapkah kita mempersiapkan segala
kebutuhan untuk diakhirat nanti jika suatu saat nanti ajal menjemput kita secara
tiba-tiba.
Dalam lirik lagu di atas mengandung pesan Aqidah kita kepada Allah
Sebagai manusia yang di ciptakannya. Hidup dan mati adalah ujian, setiap yg
hidup pasti akan merasakan kematian. Allah jalla jalaaluh menjadikan
kehidupan dan kematian sebagai ujian. Siapa di antara manusia yang terbaik
amalannya yang menjadikan mati dan hidup agar Dia menguji kamu siapa di
58
antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha
Pengampun.
C. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu TUHAN
3. TUHAN
Lyric : Apoy Wali
Song I
Tuhan dengarkan aku. Ku memohon kepada mu
Ku angkat tanganku ku lafazkan lidahku. Menyebut namamu tuhan
Song II
Tuhan lihatlah aku. Ku berserah kepadamu
Ku letakan keningku bersujud kepadamu. Ampuni dosa-dosaku
Reef
Tuhanku jangan ambil nyawaku. Sebelum ku dekat dengan mu
Tuhan siapkan duniaku. Tuk nanti tiba akhiratku
Bridge
Berapa nikmat yang telah kau beri. Berapa yang telah aku ingkari
Masih pantaskah sujudku padamu. Aku malu aku malu
TUHAN
Song I
Tuhan dengarkan aku. Ku memohon kepada mu
Ku angkat tanganku ku lafazkan lidahku. Menyebut namamu tuhan
59
Bahwasannya dalam lirik lagu yang ada di atas menjelaskan tentang
permohonan seorang hamba kepada penciptanya yaitu Allah SWT. Dalam
setiap sholat kita berulang kali terucap perjanjian dan tekad yang kuat untuk
menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya tujuan dalam beribadah dan
hanya kepadaNya kita memohon pertolongan. Setiap kita membaca Al-Fatihah,
pada saat itu pula kita mengucapkan:
Artinya : “Hanya kepadamu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami
memohon pertolongan”(Q.S. Al-Fatiahah:5)
Hal ini juga sesuai dengan perintah Allah dalam ayat yang lain :
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), sesungguhnya sholatku, hidup dan matiku
untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya, karena itulah aku
diperintahkan dan aku adalah muslim yang paling awal”.(Q.S. Al-
An’aam:123-124).
Dengan etika mengangkatkan kedua tangan serta melafadzkan segala
do‟a-do‟a yang kita panjatkan, memohon apunan atas segala dosa yang kita
60
perbuat, memohon keselamatan dunia akhirat, memohon hajat di kabulkan,
memohon segala kebaikan selalu menyertai kita, semua kita panjatkan dan
kita serahkan kepada Allah dan memohon di kabulkan. Lirik lagu di atas
mengandung pesan Ibadah.
Song II
Tuhan lihatlah aku. Ku berserah kepadamu
Ku letakan keningku bersujud kepadamu. Ampuni dosa-dosaku
“Bersujud” itu dapat diartikan kita sedang menyembah Allah, disaat
kita bersujudlah itulah, betapa rendahnya dan betapa hinanya diri kita
dihadapan Allah. Betapa besar kuasa Allah, betapa mulianya Allah, raja dari
segala raja, semua itu terwujudkan atas semua ciptaannya yang ada di dunia
ini. Dengan menyerahkan seluruh hidup dan mati kita hanya kepadanya
adalah suatu pilihan yang tepat dan bijak, karena itu adalah suatu bentuk
kepasrahan dan penyerahan diri seorang hamba kepada Tuhannya.
Penyerahan diri seorang hamba kepada tuhannya ini merupakan bentuk
aqidah kita kepada Allah SWT. Bersujud dapat juga diartikan bahwa kita
menyembah Allah seperti kita melakukan sholat. Sholat adalah salah satu dari
Rukun Islam yang ketiga, dan Rukun Islam itu bagian dari Syariah. Dan
hanya dihadapan Allah lah kita bersujud, dan menjalankan semua perintahnya
serta kita harus menjauhi larangannya. Dan apabila kita telah melakukan
kesalahan (dosa-dosa), sebaiknya kita segera memohon ampunannya, karena
hanya kepada Allah lah yang dapat mengampuni semua dosa-dosa yang telah
61
kita lakukan. Dan dalam bait di atas juga menggambarkan bentuk dari Ibadah
seorang hamba kepada tuhannya. Lirik lagu di atas mengandung pesan
Ibadah.
Reef
Tuhanku jangan ambil nyawaku. Sebelum ku dekat dengan mu
Tuhan siapkan duniaku. Tuk nanti tiba akhiratku
Seluruh makhluk hidup yang bernyawa di dunia pasti akan merasakan
mati, karena kematian adalah pintu gerbang kita untuk menuju kehidupan
yang selanjutnya. Kehidupan yang sesungguhnya yang dimana kita akan
ditentukan oleh amal perbuatan baik kita selam hidup didunia, apakah nanti
akan masuk kedalam surga ataukah akan masuk kedalam api neraka.
Lirik diatas adalah sebuah do‟a dimana seorang hamba bahkan do‟a
seluruh makhluk hidup yang tak ingin menemui kematian sebelum ia dekat
dengan tuhannya (Allah). Karena itulah sebagai muslim kita harus selalu
ingat pada kematia karena dengan mengingat kematian, insya Allah kita akan
selalu takut untuk berbuat maksiat sehingga ketika kita dipanggil oleh
malaikat Izroil tuk menghadap Allah kita telah mempersiapkan semua
kebutuhan kita di akhirat nanti. Lirik lagu di atas menganduung pesan
Aqidah.
62
Bridge
Berapa nikmat yang telah kau beri. Berapa yang telah aku ingkari
Masih pantaskah sujudku padamu. Aku malu aku malu
Makna dalam lirik di atas ini menyatakan bahwa betapa sangat banyak
nikmat yang telah Allah berikan kepada kita hambanya, sampai-sampai
dengan alat hitung secanggih apapun yang ada pada saat ini tidak ada yang
mampu untuk menghitungnya, namun berapa banyak pula yang telah di
ingkarinya, itu semua karena manusianya yang tidak pandai bersukur atas
segala nikmat yang telah Allah berikan. Ketika menyadari akan semua
kesalahan barulah kita merasa apakah masih pantas kita bersujud
dihadapannya. Apakah tidak merasa malu bersujud kepadanya dengan
keadaan diri yang penuh dengan kesalahan dan dosa. Tapi dengan sifat Allah
yang maha pengampun, kita tidak usah merasa khawatir, memohonlah
ampunan dengan sungguh-sungguh kepadanya.
Dalam lagu “Tuhan” berceritakan tentang bentuk ketaqwaan,
keyakinan yang masuk dalam aqidah seoarang hamba kepada Tuhannya, yang
mana hamba itu telah menyerahkan seluruh hidup dan matinya hanya kepada
Allah SWT serta mensyukuri dan mengagungi akan kebesaran Allah. Lirik
lagu di atas mengandung pesan Aqidah.
63
D. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Ya Allah
4. Ya Allah
Lyric : Apoy Wali
Reef
Ya Allah hu ya rabbi ya Allahu ya rabbi
Ya Allahu ya rabbi hu ya Allah
Song I
Ya Allah jangan kau coba aku. Melebihi batas mampu dan sanggupku
Ya Allah bila memang kau coba. Aku pun percaya kau sayang padaku
Song II
Ya Allah lindungilah diriku. Dari yang menjahati dan menzolimiku
Ya Allah kau lah maha segala. Engkaulah pelindung hidup dan matiku
Reef
Ya Allahu ya rabbi hu ya Allahu ya rabbi hu
Ya allahu ya rabbi ya Allah
Ya Allahu ya rabbi hu ya allahu ya rabbi hu
Ya Allahu ya rabbi hu ya Allah
Ya Allah jangan kau coba aku. Melebihi batas mampu dan sanggupku
Ya Allah bila memang kau coba. Aku pun percaya kau sayang padaku
64
YA ALLAH
Reef
Ya Allahu ya rabbi hu ya Allahu ya rabbi hu
Ya allahu ya rabbi ya Allah
Teruslah puji tuhanmu dengan sebaik-baiknya pujian, karena memang
ialah yang pantas kita puji. Dan dengan seringnya kita memuji Allah semakin
kita dekat dengan Allah dan semakin di cintai oleh Allah. Dan barang siapa
yang dirinya sudah disayangi dan dicintai oleh Allah, maka tidak akan
menemukan kesulitan yang berarti selama hidup didunia, karena Seluruh
ciptaannya sudah pasti ikut mencintainya. Lirik lagu di atas mengandung
pesan Ibadah.
Song I
Ya Allah jangan kau coba aku. Melebihi batas mampu dan sanggupku
Ya Allah bila memang kau coba. Aku pun percaya kau sayang padaku
Ketika kita dihadapkan oleh suatu masalah, banyak-banyaklah berdo‟a
agar dipermudah semuanya dan janganlah pernah berfikir Allah itu tak adil,
jika ada orang berkata demikian, niscaya orang itu adalah salah satu orang
yang tidak beriman dan tersesat. Setiap masalah yang datang menghampiri
umat muslim sesungguhnya itu adalah suatu cobaan keimanan baginya.
Tetapi ketika suatu masalah datang menghampiri orang non muslim
sesungguhnya itu adalah sebuah musibah baginya. Dan harus kita percaya
bahwa Allah tidak akan memberikan cobaan kepada hambanya melebihi
65
batas kemampuan hambanya, karena setiap cobaan yang di berikan kepada
hambanya itu dikarenakan Allah sayang kepada hambanya, dan dengan
seringnya mendapatkan cobaan semakin tinggi tingkat keimanan kita semakin
banyak juga dosa yang diampuni Allah. Lirik lagu di atas mengandung pesan
Ibadah.
Song II
Ya Allah lindungilah diriku. Dari yang menjahati dan menzolimiku
Ya Allah kau lah maha segala. Engkaulah pelindung hidup dan matiku
Allah adalah satu-satunya tempat yang tepat untuk kita jadikan tempat
perlindungan dari semua yang kita takutkan dan kita khawatirkan, karena cara
menjaga Allah sangat berbeda dengan cara makhluk ciptaannya. Dengan
segala kesempurnaannyalah Allah mampu melindungi kita didunia bahkan
sampai akhirat. Hanya saja kita sebagai manusia tidak mengerti dan tidak
menyadari betapa sampai detik ini pun sesungguhnya Allah melindungi diri
kita dari musuh-musuh-Nya. Di dalam lirik lagu di atas mengandung pesan
Aqidah dimana bahwasnnya kita harus meyakini adanya kekuasan Allah
SWT sebagai pencipta kita. Karena itu semua yang akan terjadi dan yang
belum terjadi kita tak mengtahuinya semuanya kita serahkan kepada Allah
SWT sebagai Pencipta alam semesta ini.
66
E. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Lirik Lagu Aku Cinta Allah
5. Aku Cinta Allah
Lyric : Apoy Wali
Song
Andaikan diriku bisa seperti yang lain
Yang kau sayang yang kau rindukan yang kau cintai
Aku lemah tanpamu aku lelah
Aku sungguh tak berdaya
Tolongku…tolongku ya Allah
Reef
Setiap air mata ku mengalir. Allah aku lemah dan tak berarti
Setiap derai tangis membasahi. Allah jangan tinggalkan aku lagi
Aku sayang Allah. Aku Rindu Allah. Aku Cinta Allah
AKU CINTA ALLAH
Kalimat Tauhid
“..Ya Allah Engkau Tuhanku.. Tiada tuhan melainkan Engkau.. Engkau cinta
agungku.. Nabi Muhammad utusanMu..”
Inilah cinta yang sesungguhnya dan sebenar-benarnya cinta, cinta
yang didasarkan atas keimanan dan ketaqwaan manusia, cinta seorang hamba
kepada sang maha pencipta, cinta tanda syukur dan tiada kuasa selain
kuasaNya, cinta Allah adalah cinta yang tidak pernah luntur dan abadi. Cinta
selainnya adalah cinta yang luntur dan berakhir. Janganlah mencintai akan
67
sesuatu terlalu berlebih lebihan sehingga mengurangi cintamu kepada Allah.
Mencintailah kamu kepadanya dengan makna kecintaanmu kepada Allah
Yang Maha Esa dapat diartikan memandang segala sesuatu karena Allah
SWT semata sehingga apabila kamu mencintai seseorang, cintailah dia
dengan sebenar-benarnya karena Allah.
Islam memandang tinggi persoalan cinta yang tentunya merupakan
perasaan dan fitrah yang menjiwai naluri setiap manusia. Namun, cinta di
dalam Islam perlulah melalui berbagai peringkat keutamaannya yang terdiri :
1. Cinta kepada Allah
Islam meletakkan cinta yang tertinggi dalam kehiudupan manusia
ialah cinta kepada Allah. Ketinggian nilai taqarrub Al-Abid kepada Khaliq
dapat dikesan melalui cinta murni mereka kepada Pencipta. Tanpa cinta
kepada Allah perlakuan hamba tidak memberi pulangan yang berarti
sedangkan apa yang menjadi tunjang kepada Islam ialah mengenali dan
menyintai Allah. Sinaran cinta itu jua akan mendorong hamba bertindak
ikhlas di mihrab pengabdian diri kepada Allah serta menghasilkan cahaya
iman yang mantap. Firman Allah SWT :
“..(Walaupun demikian), ada juga di antara manusia yang mengambil selain
dari Allah (untuk menjadi) sekutu-sekutu (Allah), mereka mencintainya,
68
(memuja dan mentaatinya) sebagaimana mereka mencintai Allah; sedang
orang-orang yang beriman itu lebih cinta (taat) kepada Allah…” (Surah Al-
Baqarah ayat : 165)
Memiliki cinta Allah seharusnya menjadi kebanggaan individu
mukmin lantaran keagungan nilai dan ketulusan ihsan-Nya. Namun menjadi
suatu kesukaran untuk meraih cinta Allah tanpa pengabdian yang menjurus
tepat kepada-Nya. Cinta Allah umpama satu anugerah yang tertinggi dan
tidak mungkin dapat memilikinya kecuali didahulukan dengan pengorbanan
yang sungguh-sunguh dan mahal. Cinta Allah adalah syarat yang utama untuk
meletakkan diri di dalam barisan pejuang-pejuang kalimah Allah SWT.
Firman Allah SWT (yang bermaksud) :
“..Wahai orang-orang yang beriman! Sesiapa di antara kamu berpaling
tadah dari ugamanya (jadi murtad), maka Allah akan mendatangkan suatu
kaum yang Ia kasihkan mereka dan mereka juga kasihkan Dia; mereka pula
bersifat lemah-lembut terhadap orang-orang yang beriman dan berlaku tegas
gagah terhadap orang-orang kafir…” (Surah Al-Maidah, ayat 54)
2. Cinta Kepada Rasulullah SAW dan Para Anbiya‟
Apabila manusia berada di dalam kegelapan yang begitu kelam,maka
diutuskan pembawa obor yang begitu terang untuk disuluhkan kepada
manusia ke arah jalan kebenaran. Sayang, pembawa obor tersebut terpaksa
begelumang dengan lumpur yang begitu tebal dan menahan cacian yang tidak
sedikit untuk melaksanakan tugas yang begitu mulia.
69
Pembawa obor tersebut ialah Rasulullah SAW. Maka adalah menjadi
satu kewajipan kepada kepada setiap yang mengaku dirinya sebagai muslim
memberikan cintanya kepada Rasulullah dan para ambiya‟. Kerana kecintaan
inilah, para sahabat sanggup bergadai nyawa menjadikan tubuh masing-
masing sebagai perisai demi mempertahankan Rasulullah SAW. Dalam satu
hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim menyebutkan yang
artinya:
Diriwayatkan daripada Anas r.a katanya: Nabi s.a.w bersabda: Tiga
perkara, jika terdapat di dalam diri seseorang maka dengan perkara itulah
dia akan memperolehi kemanisan iman: Seseorang yang mencintai Allah dan
RasulNya lebih daripada selain keduanya, mencintai seorang hanya kerana
Allah, tidak suka kembali kepada kekafiran setelah Allah menyelamatkannya
dari kekafiran itu, sebagaimana dia juga tidak suka dicampakkan ke dalam
Neraka. (Bukhari, Muslim, Tirmizi, Nasaie)3
Namun, dalam suasana kita sekarang yang begitu jauh dengan
Rasulullah SAW dari segi masa, adakah tidak berpeluang lagi untuk kita
memberikan cinta kepada Rasulullah SAW? Sekalipun Rasulullah SAW telah
meninggalkan kita jauh di belakang, sesungguhnya cinta terhadap baginda
boleh dbuktikan melalui kepatuhan serta kecintaan terhadap sunnahnya. Oleh
yang demikian, orang yang memandang hina malah mengejek-ngejek sunnah
Rasulullah SAW tentunya tidak boleh dianggap sebagai orang yang
menyintai Rasulullah SAW
.
3 http://rifafreedom.wordpress.com/2008/09/22/cinta-menurut-pandangan-
islam/
70
3. Cinta Sesama Mukmin
Interaksi kasih sayang sesama mukmin adalah merupakan pembuluh
utama untuk menyalurkan konsep persaudaraan yang begitu utuh. Cinta
sesama mukmin inilah yang mengajar manusia supaya menyintai ibubapanya.
Malah mengherdik ibubapa yang bererti merungkaikan talian cinta kepada
keduana adalah merupakan dosa besar sebagaimana yang disebut di dalam
satu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Bakrah r.a yang artinya :
“Ketika kami bersama Rasulullah s.a.w, baginda telah bersabda: Mahukah
aku ceritakan kepada kamu sebesar-besar dosa besar: Ianya tiga perkara,
iaitu mensyirikkan Allah, mengherdik kedua ibu bapa dan bersaksi palsu atau
kata-kata palsu..”(Hadis riwayat Bukhari, Muslim).
Alangkah indahnya sebuah agama yang mengajar penganutnya agar
menghormati dan menyintai kedua ibu bapanya yang telah melalui susah
payah untuk membesarkan anak-anak mereka. Di manakah lagi keindahan
yang lebih menyerlah selain daripada yang terdapat di dalam Islam yang
mengajar umatnya dengan pesanan :
Artinya : “..Dan hendaklah engkau merendah diri kepada keduanya kerana
belas kasihan dan kasih sayangmu, dan doakanlah (untuk mereka, dengan
berkata): “Wahai Tuhanku! Cucurilah rahmat kepada mereka berdua
sebagaimana mereka telah mencurahkan kasih sayangnya memelihara dan
mendidikku semasa kecil.”.(Surah Israa, ayat 24)
Selain daripada cinta kepada kedua ibubapa ini, Islam juga
meletakkan cinta sesama mukmin yang berimana sebagai syarat kepada
sebuah perkumpulan atau jemaah yang layak bersama Rasulullah SAW.
Hayatilah betapa dalamnya maksud firman Allah SWT :
71
“..Nabi Muhammad (s.a.w) ialah Rasul Allah; dan orang-orang yang
bersama dengannya bersikap keras dan tegas terhadap orang-orang kafir
yang (memusuhi Islam), dan sebaiknya bersikap kasih sayang serta belas
kasihan kasihan sesama sendiri (umat Islam). (Surah Al-Fath, ayat 29)
Al-Quran sendiri menukilkan betapa pujian melangit yang diberikan
oleh Allah SWT kepada golongan Ansar yang ternyata menyintai golongan
Muhajirin dengan cinta suci yang berasaskan wahyu Ilahi. Malah dalam
keadaan mereka berhajat sekalipun, keutamaan tetap diberikan kepada
saudara-saudara mereka dari golongn Muhajirin. Firman Allah SWT
Artinya: “..Dan orang-orang (Ansar) yang mendiami negeri (Madinah) serta
beriman sebelum mereka, mengasihi orang-orang yang berhijrah ke negeri
mereka, dan tidak ada pula dalam hati mereka perasaan berhajatkan apa
yang telah diberi kepada orang-orang yang berhijrah itu; dan mereka juga
mengutamakan orang-orang yang berhijrah itu lebih daripada diri mereka
sendiri, sekalipun mereka dalam keadaan kekurangan dan amat berhajat.
.(Surah Al-Hasyr, ayat 9)
72
Bukankah ini yang telah diajar oleh Islam. Maka di tengah-tengah
kecaman keganasan yang dilemparkan kepada Islam pada hari ini, kenapa
tidak masyarakat antarabangsa malah umat Islam sendiri melihat bahawa
betapa agungnya unsur kasih sayang dan cinta yang terdapat di dalam Islam.
Namun, betapa agungnya cinta di dalam Islam, begitu jualah agungnya
penjagaan Islam sendiri terhadap umatnya agar sama sekali tidak
mencemarkan kesucian cinta dengan kekotoran nafsu.
Itulah cinta di dalam Islam. Ia tidak dapat tidak haruslah diasaskan di
atas dasar keimanan kepada Allah. Alangkah ruginya cinta yang lari dari
landasan iman. Akan hanyutlah jiwa-jiwa yang menyedekahkan dirinya untuk
diperlakukan oleh „syaitan cinta‟ sewenangnya-wenangnya.
Dari lirik lgu di atas mengnadung pesan akhlak dimana kita meyakini
akan adanya Allah SWT. Yang telah menciptakan kita, dan menghendaki
segala yang ada di dunia ini. Maka dari itu kita harus mencintai Allah SWT
karena semua yang ada di dunia ini atas kehendaknya.
F. Pesan Yang Paling Dominan Pada Album Ingat Sholawat
Di dalam album Ingat Sholawat ini Pesan yang paling Dominan
Adalah Pesan Aqidah. Dimana Aqidah Itu adalah bahwasanya seseorang
hamba meyakini akan adanya penciptaan, kekuasan yang ada di muka bumi
ini cipataan Allah SWT. Dan didalam album Ingat Sholawat ini sangat
mendominasi pada pesan yang mengingatkn kita kepada adanya Tuhan
sebagai pencipta yang harus kita sembah dan tidak ada seorang pun di dunia
73
ini yang dapat memungkiri akan adanya Allah SWT zat yang maha kuasa
pemilik alam semesta. Lirik lagu di atas mengandung pesan Aqidah.
73
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan analisa dan menguraikan hasil penelitian terhadap isi lagu
dalam album Ingat Sholawat group band Wali, semua pesan di dalam album Ingat
sholawat group band Wali baik aqidah, ibadah maupun syariah. Pesan yang paling
dominan muncul adalah pesan aqidah. Kini penulis mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pesan yang mengandung Aqidah ada dalam judul lagu Tuhan. Pesan dakwah
yang mengandung Ibadah ada dalam judul lagu Mari Sholawat dan
pesan yang mengandung Syariah ada dalam judul lagu Tobat Maksiat
pada lirik Astagfirullah.
2. Pesan yang ada dalam album Ingat Sholawat ini mengandung pesan Aqidah,
Ibadah dan Syariah. Pesan yang paling dominan muncul di dalam album Ingat
Sholawat group band Wali adalah pesan Aqidah dan Ibadah. Pesan Ibadah
adalah pesan yang bahwasannya menginatkan kita kepada Allah SWT sebagai
pencipta alam semesta ini. Pesan Aqidah adalah pesan yang bahwasanya
selalu menyangkut pada keyakinan kita kepada Allah SWT.
B. Saran-saran
Setelah penulis menyelesaikan penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran-
saran, antara lain:
1. Kepada praktisi kepada praktisi atau aktivis dakwah diharapkan agar dapat
memilih dan mengoptimalkan lagu sebagai salah satu sarana dalam berdakwah.
73
74
Karena selain didalam diri seseorang sudah memiliki jiwa seni, lagu pun pada
saat ini sudah tidak asing lagi didengar di tengah-tengah berbagai lapisan
masyatrakat dan pesan yang disampaikan melalui lagu pun sangat cepat diterima
oleh masyarakat.
2. Kepada seluruh personil Wali band agar senantiasa slalu semangat dalam
menciptakan karya-karya yang terbaik, baik lagu-lagu bernuansa umum ataupun
bernuansa religi, yang terpenting adalah menciptakan karya yang mudah
dipahami dan dinikmati oleh semua masyarakat di Indonesia bahkan di dunia.
Dan kalau bisa jangan menciptakan lagu religi di saat suasana Ramadhan saja.
Semoga Wali band sukses selalu.
75
DAFTAR PUSTAKA
Alawiyah, Tuti, Paradigma Baru Dakwah Islam : Pemberdayaan Sosialisai
Mad’u Dakwah: Jurnal Kajian dan Masyarakat.
Al-Jarisyah Ali, Adab al-Khiwar wa al-Mudhoroh, (al-Munawaroh : Daral-Wifa,
1989), cet. Ke-1.
Arifin M. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1991
Bachtiar, Wardi, Metodologi penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta:Logos,1997)
Bisri, Mustofa, Saleh Ritual Saleh Sosial, (Bandung: Mizan, 1995)
Bugin, Burhan, ed, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologi
Kearah Ragam Kontemporer, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003)
Darussalam, Ghazali, Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah, Malaysia; Nur Niaga
SDN. BHD, 1996
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
(Jakarta: Perum Balai Pustaka, 1999).
Djamalidin, Burhan, , “Konsepsi Tobat Pintu Pengampunan Dosa Besar, Dosa
Syirik Masih Terbuka,” (Dunia Ilmu, Surabaya, 1996)
Effendi, Onong Uchayana, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1994), cet.ke 8.
Gazalba, Sidi, Islam dan Kesenian (Jakarta: Pustaka Al Husna, 1998).
Hafidudin, Didin Dakwah Aktual, (Jakarta:Gema Insani, 1991).
Haryono, Rudy, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris (Jakarta:
Pustaka Indonesia)
Hasanuddin, Hukum Dakwah, Jakarta, Pedoman Ilmu Jaya, 1996
Hasimy A. Dusur, Dakwah Menurut Al-qur’an, (Jakarta: Bulan Bintang, 1994)
Hefni, Harjani, Metode Dakwah, (Jakarta : Rahmat Semesta, 2009), Cet. Ke-3.
Helmy, Masdar, Dakwah Dalam Alam Pembangunan, (Semarang:CV. Toha
Putra,1973)
75
76
Jarisyah, Ali, Adab al-Khiwar wa al-Mudhoroh, (al-Munawaroh : Daral-Wifa,
1989), cet. Ke-1.
Muhadjir, Noeng, “Metodologi Penelitian Kualitatif EDISI IV”, (Yogyakarta,
Rake Sarasin, 2000)
Munawwir, Ahmad Warson, al-Munawwir, Jakarta: Pustaka Progresif, 1997, Cet.
Ke-14.
Munawwir, Warson Kamus Al-Munawir, (Surabaya: Pusataka Progresif, 1994)
Munir, Amin Samsul, Ilmu Dakwah, (Jakarta:Amzah,2009)
Natsir, Mohammad, Fiqhud Da’wah Jejak Risalah dan Dasar-dasar Dak’wah,
(Jakarta, Yayasan Capita Selecta,1966)Cet. X.
Sayid Abd. Rauf Abdul Kadir, Dirasah Fid Dakwah al-Islamiyah, Kairo; Dar
El-Tiba’ahal al-Mahmadiyah, 1987
Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur’an, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam
kehidupan Masyarakat, (Bandung:Mizan,2001)
Shihab, M.Quraish, Fatwa-Fatwa Seputar Wawasan Agama, (Bandung, Mizan,
1999)
Shihab, Quraisy, Tafsir al-Misbah, (Lentera Hati, 2000), cet. Ke-1.
Suhaimi, Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta
Prss, 2006)
Syukir, Asmuni, Dasar-dasar Strategi Dakwah, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1986)
Tasmara, Toto, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1987)
Umary, Barmawi Azas-azas Ilmu Dakwah, (Solo: Ramdani, 1987)