ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NOVEL PESAN...
Transcript of ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NOVEL PESAN...
ANALISIS ISI PESAN DAKWAH DALAM NOVEL
“CHILDREN OF HEAVEN” KARYA ENANG ROKAJAT
ASURA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Gelar Serjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh:
NURSEHA
NIM. 105051001908
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430H./2009M.
“CHILDREN OF HEAVEN” KARYA ENANG ANALISIS ISI
PESAN DAKWAH DALAM NOVEL
ROKAJAT ASURA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Gelar Serjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I)
Oleh:
NURSEHA
NIM. 105051001908
Di bawah bimbingan,
Drs. Wahidin Saputra
NIP. 150 276 299
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430H./2009M.
ABSTRAK
Nurseha
“ Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Children of Heaven Karya Enang
Rokajat Asura “
Sesuatu yang bertemakan cinta selalu mendapatkan perhatian yang lebih dari pembaca sebuah novel. Tetapi biasanya cerita dalam novel tersebut selalu
menceritakan hubungan antara laki-laki dan perempuan atau antara orang tua dengan anaknya. Berbeda dengan kisah cinta yang terdapat dalam novel Children
of Heaven, karena dalam novel ini diceritakan sebuah kisah cinta antara seorang
kakak kepada adiknya yang sarat dengan pesan-pesan dakwah, meskipun mereka
hidup ditengah kemiskinan.
Dari uraian diatas yang menjadi pertanyaan adalah : pesan dakwah apa
saja yang terdapat dalam novel Children of Heaven? Dari pesan dakwah tersebut
pesan dakwah apa yang paling dominant?
Untuk menjawab pertanyaan diatas maka dalam skripsi ini dipakai sebuah
metodologi yang disebut metode analisis isi (Content Analysis) kuantitatif.
Menurut hostly analisis isi adalah teknik untuk menarik kesimpulan melalui usaha
menemukan karakteristik pesan, digunakan secara objektif dan sistematis. Pada
skripsi ini karakteristik pesan dakwah dan pesan dakwah dominant. Dalam
penghitungan data menggunakan lembar koding yang diisi juri berjumlah tiga
orang yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam novel Children of Heaven terdapat pesan-pesan dakwah seperti
aqidah, syari’ah dan akhlak. Setelah dilakukan penghitungan data menggunakan lembar koding yang telah didisi oleh ketiga juri maka dapat diambil sebuah
kesimpulan bahwa pesan dakwah yang paling dominant dalam novel Children of Heaven adalah pesan akhlak dengan jumlah prosentase 51,30%. Yang menduduki
urutan kedua yaitu kategori pesan syari’ah dengan jumlah prosentase 31,79%, pesan dakwah dengan urutan kecenderungan ketiga adalah pesan aqidah dengan
jumlah prosentase 16,90%.
SURAT KETERANGAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Enang Rokajat Asura
Menyatakan dengan sebenar-benarnya, bahwa :
Nama : Nurseha
Nim : 105051001908
Tempat Tanggal Lahir : Bogor, 21 Desember 1986
Jurusan / Semester : Komunikasi dan Penyiaran Islam / VIII
Fakultas : Dakwah dan Komunikasi
Perguruan Tinggi : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Nama tersebut telah melakukan wawancara dengan Enang Rokajat Asura,
dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “ANALISIS ISI PESAN
DAKWAH DALAM NOVEL CHILDREN OF HEAVEN KARYA ENANG
ROKAJAT ASURA.”
Surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan seperlunya.
Jakarta,
Mengetahui,
Nara Sumber
Enang Rokajat Asura
KATA PENGANTAR
��� ا ا���� ا�����
Alhamdulillahi Rabil ‘aalamin, sembah sujud dan puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak memberikan karunia-Nya yang
tak terhingga sehingga skripsi ini selesai.
Tak lupa shalawat serta salam kepada Habibullah Rasulullah Muhammad
saw serta para sahabatnya yang telah membawa kebaikan kepada umatnya dari
jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Skripsi ini tidak akan selesai tanpa jasa dari berbagai pihak, maka penulis
ingin mengaturkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
1. Dr.H.Arief Subhan, MA, sebagai Dekan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi.
2. Drs. Wahidin Saputra, MA, sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama
proses skripsi ini berjalan.
3. Ibu Umi Musyarofah MA, sebagai Sekertaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
4. Bapak Enang Rokajat Asura, sebagai narasumber yang telah meluangkan
waktu untuk diwawancarai dan telah memberi motivasi dan semangatnya.
5. Semua dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang telah memberikan
ilmu dan pengetahuan selama mengikuti perkuliahan.
6. Umi dan Abaku tercinta, penulis ucapkan terima kasih atas segalanya
selama ini, penulis bahagia memiliki orangtua yang selalu memberi
dukungan dan do’a yang tulus untuk keberhasilan penulis, “ Umi, Aba
suatu hari nanti mudah-mudahan eha bisa mewujudkan semua keinginan
kalian, karena buat eha kalian adalah segalanya.”
7. Kakak-kakak dan keponakanku semuanya yang selalu memberikan
semangat hingga selesainya skripsi ini, “ makasih untuk motivasi dan
kritiknya yang membangun, hingga akhirnya selesai juga skripsiku.”
8. Teman-temanku angkatan 2005 dan anak-anak KPI B khususnya Triani
Sugianingsih, Dina Kusumaningrum, dan juga Itasari yang selama ini
menjadi teman terdekat penulis dalam suka dan duka, “ makasih atas
semangatnya selama ini!”
9. Makasih juga untuk temanku dirumah Puji, lastri, yaya, iyuz, yogi,
khususnya wat abangku atas do’a dan juga semangatnya.” Kalian semua
adalah teman-teman yang selalu setia mendengarkan curhatku.”
10. Dan seluruh kerabat dan pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Terima kasih atas dukungan dan bantuannya. Hanya ucapan terima kasih
yang dapat diuacapkan dan semoga Allah SWT selalu melindungi kita
semua, amin.
Jakarta, Juni 2009
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah............................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................... 6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................. 6
D. Metodologi Penelitian ................................................. 7
E. Tinjauan Pustaka.......................................................... 11
F. Sistematika Penulisan................................................... 13
BAB II LANDASAN TEORITIS ................................................... 15
A. ................................................................................Pengerti
an Analisis Isi .............................................................. 15
B. ................................................................................Pengerti
an Dakwah .................................................................. 17
C. ................................................................................Pesan
Dakwah........................................................................ 20
D. ................................................................................Pengerti
an Novel dan Jenis-jenis Novel .................................... 31
1. Pengertian Novel .................................................... 31
2. Jenis-jenis Novel..................................................... 35
BAB III SEKILAS TENTANG BIOGRAFI ENANG ROKAJAT
ASURA............................................................................. 37
A. ................................................................................Riwayat
Hidup Singkat Enang Rokajat Asura ............................ 37
B. ................................................................................Karya-
karya Enang Rokajat Asura .......................................... 39
C. ................................................................................Gambar
an Tentang Novel Children of Heaven.......................... 40
BAB IV ANALISIS TEMUAN DATA............................................ 44
A. Pengolahan Data.......................................................... 44
B. Analisa Data ................................................................ 54
1. Pesan dakwah yang mengandung aqidah................ 54
2. Pesan dakwah yang mengandung Syari’ah ............. 56
3. Pesan dakwah yang mengandung akhlak................ 58
C. Pesan Dakwah Yang Paling Dominan.......................... 59
BAB V PENUTUP......................................................................... 61
A. Kesimpulan ................................................................. 61
B. Saran ........................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 63
BAB I
PENDAHULUAN
G. Latar Belakang Masalah
Dakwah hakikatnya adalah upaya untuk menumbuhkan kecenderungan
dan ketertarikan pada apa yang diserukan, yakni Islam. Oleh karena itu,
dakwah tidak hanya terbatas pada aktivitas lisan semata tetapi mencakup
seluruh aktivitas manusia dan perbuatan yang ditunjukkan dalam rangka
menumbuhkan kecenderungan dan ketertarikan pada lisan-lisan.1
Dakwah adalah seruan atau ajakan keinsyafan atau usaha mengubah
situasi ke situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun
masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan
pemahaman keagamaan saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas.
Apabila pada sekarang ini, harus lebih efektif menuju kepada pelaksanaan
ajaran Islam secara menyeluruh dalam berbagai aspek kehidupan.2
Didalam Al-Qur’an sendiri telah menggambarkan bahwa bagaimana
cara berdakwah dengan berbagai metode, termaktub dalam Surah An-nahl
ayat:125 3
����� ���� � ���� ������ ���☺���������
����� !"�☺�#���$ ���%&'������ ( )+�#�,-�.�$ /012#��� 3��4
5&'67$8 � 9:� ��;��� �"<4
1 Ahmad Mahmud, Dakwah Islam, (Bogor: Pustaka Tahriqul, 2002), h.13
2 Tuti Alawiyah, Paradigma Baru Dakwah Islam, Pemberdayaan Sosialisasi Mad’u
Dakwah: Jurnal Kajian dan Masyarakat, h.7 3 Moh. Munir, Metode Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2003) cet. Ke-1 h.8
=)�>6 $8 5�☺� 9 &? 5� @�8����� ( �"<4�$ =)�>6 $8
�AB�,�C6+☺�#��� D?E� Artinya :”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845]
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang
siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Perkembangan zaman yang telah membawa kehidupan sampai saat ini,
telah menimbulkan perubahan yang sangat signifikan dalam menyebarkan
ajaran ajaran Islam. Kegiatan dakwah tidak lagi hanya bisa disampaikan
melalui mulut ke mulut tetapi juga bisa melalui tulisan. Adanya perintah
membaca Al-Qur’an menjelaskan pentingnya arti tulisan dan fungsi membaca
bagi manusia, maka bagi para juru dakwah hendaknya harus mampu
berdakwah dengan lisan dan tulisan.
Novel sebagai salah satu media komunikasi yang mampu dijadikan
sebagai perantara untuk menyampaikan pesan tentunya harus bisa di
manfaatkan oleh para da’i dan dai’yah. Sifat novel yang mampu mengubah
sikap hidup seseorang tentunya merupakan sarana yang efektif untuk kegiatan
berdakwah, karena pada intinya kegiatan dakwah di maksudkan untuk
merubah perilaku yang buruk menjadi perilaku yang baik dan hal itu tidak
hanya bisa dilakukan melalui mimbar-mimbar masjid, tulisan dikoran atau
tempat-tempat formal keagamaan yang lain tetapi dakwah juga bisa dilakukan
melalui dunia sastra yang mempunyai efek lain para pembacanya.
Novel atau karya sastra memberikan ruang berfikir bagi para
pemabacanya untuk sepakat atau tidak sepakat dengan sang penulis sehingga
kalaupun para pembaca menangis maka tangisannya adalah hasil dari
pemikirannya yang panjang dan inilah ummat yang berkualitas. Berbeda
misalkan ketika seorang da’i berceramah maka yang terjadi adalah tidak
adanya ruang berfikir yang cukup banyak bagi para mad’u.
Novel merupakan media komunikasi yang sangat berpengaruh bahkan
ampuh dalam menyampaikan pesan-pesanya kepada masyarakat. Pesan yang
disajikan pun dibuat secara halus dan menyentuh hati tanpa merasa digurui.4
Dari sudut pandang sastra, karya novel juga sudah menjamah dan memuat
pesan-pesan keagamaan. Sedangkan dari sudut pandang dakwah, perlu
diadakan kajian-kajian yang mendalam terhadap novel tersebut, baik kajian
mengenai media ataupun mengenai pesan-pesan yang terkandung didalamnya.
Karya sastra memberikan ruang pikir bagi para pembacanya untuk
setuju atau tidak setuju dengan sang penulis. Bagi seprang sastrawan menulis
adalah kegiatan produktif dan ekspresif kaum intelektual dimanapun dan
kapanpun.5 Lewat tulisan, para sastrawan mencoba memberikan pengetahuan,
wawasan, dan pengalaman kepada para pembacanya.
Kelebihan dari karya sastra adalah ia menyodorkan lebih dari sekadar
dasar penghayatan yang paling halus dalam diri manusia lewat bahasa, alur
cerita, imajinasi yang diramu dengan sedemikian rupa. Setiap novel
mengandung tema dasar pikiran penulis yang disampaikan lewat karya-
karyanya, maka dasar atau tema cerita merupakan sasaran atau tujuan yang
paling penting dalam sebuah cerita. Maka apabila sebuah novel dimuat dengan
4 Jakob Subardjo, seluk beluk dan petunjuk Menulis Novel dan Cerpen ( Bandung:
Pustaka Latifah,2004 ),h.24. 5 As Haris Sumadirja, Menulis Artikel dan Tajuk Rencana ( Bandung:Simbiosa Rekatama
Media,2005 ), cet.ke-2,h.7.
tema-tema dakwah maka tujuan novel tersebut adalah untuk menyampaikan
pesan-pesan dakwah dikemas oleh penulisnya dalam bentuk sebuah cerita
yang imajinatif, agar pesan dakwahnya itu dapat diterima dan dipahami oleh
pembacanya.6Novel bukan hanya berurusan dengan perasaan-perasaan kecil,
nafsu dan emosi, tetapi lebih dari itu novel mencoba mengangkat pengalaman
kongkrit secara akrab dan dekat.7
Novel memberikan peranan yang sangat penting bagi kehidupan
masyarakat, boleh jadi keberadaannya turut membantu perubahan sosial,
karena novel tidak hanya ajaran, serta tingkah laku dan pola-pola kehidupan
masyarakat.8 Novel sebagai sebuah media komunikasi yang didalamnya
terdapat proses komunikasi banyak mengandung pesan baik itu pesan sosial,
pesan moral maupun pesan keagamaan.
Sedangkan dikalangan sastra Islam yang telah banyak menulis novel-
novel Islami, yaitu : Syahid Kutub, Al-Manfaluthi, Taufiq el-Hakim, Najid
Mahfouz, Najib al Kaelani, dan sebagainya. Novelis Islam Indonesia pun tidak
kalah masih menunjukkan eksistensinya, yang sudah tidak asing lagi didengar
seperti : Helvy Tiana Rosa (HTS), Asma Nadia, Gola Gong, Pipiet Senja,
Muthmainnah, Habiburrahman El Shirazy, dan lain-lain. Mereka semua
6 Arswendo Atmowiloto, Mengarang itu Gampang, (Jakarta: PT. Suberta Citra Pusaka,
1995), h.69-70 7 Ekarini Saraswati, Sosiologi Sastra: Sebuah Pemahaman Awal ( Malang: UMM Press
dan Bayu Media, 2003 ), cet. Ke-1, h. 120. 8 Ngurah Persua, Peranan Kesusastraan Dalam Pendidikan ( Suara Guru: XII, 1980 ),h.5.
berkarya didalam suatu lembaga dakwah bi al-qalam dengan nama Forum
Lingkaran Pena untuk merasakan betapa indahnya Islamar Pena (FLP).9
Novel Children Of Heaven merupakan novel yang diadaptasi dari
judul film yang sama karya Enang Rokajat Asura, sekilas di ceritakan kembali
bahwa dalam film yang telah diproduksi pada tahun 1997 dan berdurasi 88
menit karya Majid Majidi ini, menampilkan wajah Islam yang sebenarnya
tanpa harus selalu menampilkan simbol-simbol ke-Islaman seperti ayat-ayat
Al-qur’an, atau adakah perempuan yang menggunakan jilbab. Film ini
merepresentasi bahwa Islam itu universal dan tidak semata simbolik tetapi
adanya tanggung jawab, empaty, jujur, optimis, kasih sayang, cinta seorang
kakak kepada adik contohnya dan lain sebagainya merupakan sifat dan
karakter Islami yang sebenarnya. Ini adalah salah satu film dakwah yang baik
dan tidak menggurui, juga dapat dinikmati oleh semua kalangan. Dalam novel
ini mencoba menceritakan kembali kisah tersebut tetapi tentu saja dengan
melihat kondisi yang ada di Indonesia. Dalam sebuah cerita biasanya sesuatu
yang bertemakan cinta pasti mendapatkan perhatian yang lebih, banyak
diminati, dan banyak digemari oleh banyak orang. Cinta merupakan kata
ampuh dalam menyampaikan pesan komunikasi. Terbukti dengan banyak
orang yang membaca novel tentang percintaan, film yang bertemakan cinta,
dan banyak program televisi yang mengatasnamakan cinta. Tetapi biasanya
orang mendefinisikan cinta sebagai hubungan perasaan yang timbul antara
laki-laki dan perempuan.
9 Siti Shobariyatul Irfani, Skripsi : Metode Dakwah Islam Habiburrahman El Shirazy
Dalam Novel Islami, (Jakarta : Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam), h.4
Berdasarkan ketertarikan peneliti terhadap novel sebagai bagian dari
karya sastra, peneliti tertarik untuk meneliti sebuah novel yang walaupun
novel ini merupakan novel yang diadaptasi dari judul film yang sama, tetapi
peneliti ingin mengetahui lebih jauh pesan-pesan yang bernilai dakwah yang
terdapat di dalamnya. Maka dengan ini penulis mengangkat judul skripsi
“Analisis Isi Dalam Novel Children Of Heaven Karya Enang Rokajat Asura “.
H. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami penulisan skripsi ini,
dan untuk membatasi ruang lingkup masalah yang akan di teliti maka perlu
diberikan pembatasan masalah terlebih dahulu.
Terkait dengan judul yang diangkat pada penelitian kali ini, yaitu
tentang pesan-pesan dakwah dalam novel, maka penulis membatasi penelitian
pada isi dialog didalam novel Children of Heaven Karya Enang Rokajat Asura
yang berjumlah 265 halaman, tetapi penulis hanya mengambil keyword dari
kalimat-kalimat yang ada yang mengandung unsur-unsur pesan dakwah
aqidah, syariah dan akhlak.
Mengacu pada hal di atas, kemudian peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Pesan dakwah apa yang terkandung dalam Novel “Children Of Heaven “?
2. Tema apa yang mendominasi pesan dakwah dalam Novel “Children Of
Heaven “?
I. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan
a. Mengetahui pesan dakwah apa yang terkandung dalam Novel
“Children Of Heaven “.
b. Mengetahui tema apa yang mendominasi pesan dakwah dalam Novel
“Children Of Heaven “.
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan praktis yaitu menambah pengetahuan dan wawasan melalui
sebuah novel.
b. Kegunaan akademis yaitu memberikan kontribusi tentang pengemban
media dakwah dengan memasukkan pesan dakwah ke dalam karya
tulis berupa novel.
J. Metodologi Penelitian
1. Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi
atau disebut juga Content Analysis yang bersifat kuantitatif. Metode
tersebut adalah untuk mengkaji pesan-pesan dalam media yang akan
menghasilkan suatu kesimpulan tentang kecenderungan isi, tema dan lain
sebagainya. Barelson mendefinisikan kajian isi adalah teknik penelitian
untuk keperluan mendeskripsikan secara obyektif, sistematis dan
kuantitatif tentang manifestasi komunikasi.10
2. Subjek dan Objek Penelitian
10
Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian,( Jakarta: Rineka Cipta, 1999 ) cet.
Ke-1, h.13
Subjek penelitian ini adalah novel berjudul Children Of Heaven
karya Enang Rokajat Asura dan objek penelitian ini adalah isi pesan dan
kandungan dalam Novel Children Of Heaven.
3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun tahapan-tahapan dalam pengumpulan data, penulis
menggunakan metode sebagai berikut :
a. Observasi atau pengamatan yaitu metode pertama yang digunakan
dalam penelitian ini dengan melakukan pengamatan dan pencatatan
secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.11
Disini penulis mengutip kemudian mencatat naskah-naskah yang ada
dari novel Children Of Heaven perdialog.
b. Metode wawancara (interview) adalah metode pengumpulan data
dengan melakukan komunikasi melalui email antara peneliti dan
sumber penelitian. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara
dengan Enang Rokajat Asura sebagai penulis novel Children Of
Heaven, wawancara dilakukan lebih dari dua kali baik melalui email,
telephon, maupun sms.
c. Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, buku, internet dan sebagainya.
4. Olah data
a. Pada tahapan olah data peneliti menampilkan pesan dakwah
berdasarkan kategorisasi secara sistematik yang terdiri dari aqidah
11
Drs. Jumroni. M.Si, Metode-metode Penelitian Komunikasi, ( Jakarta : UIN Jakarta
Press, 2006 ) cet. Ke-1
dengan subkategori Iman kepada Allah dan Iman kepada Rasulullah,
syariah dengan subkategori ibadah dan muamalah dan akhlak dengan
subkategori akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah.
Berdasarkan kategorisasi tersebut penulis membuat definisi
operasional sebagai berikut :
1) Aqidah
Aqidah adalah hal-hal yang membahas tentang keyakinan,
kepercayaan, keimanan yang termasuk dalam rukun-rukun iman.
2) Syari’ah
Syariah yaitu hal-hal yang memuat tentang berbagai aturan
dan ketentuan yang berasal dari Allah SWT dan Rasulullah SAW
dalam hal ibadah dan muamallah. Ibadah itu sendiri meliputi
shalat, puasa, zakat, dan haji. Sedangkan muamallah berkaitan
dengan pergaulan hidup antara sesame manusia seperti
perkawinan,kewarisan, pidana, peradilan dan politik.
3) Akhlak
Akhlak adalah hal-hal yang membahas tentang etika, moral,
budi pekerti manusia dengan makhluk lainnya dan manusia dengan
Allah SWT.
b. Penjurian atau Koder
Untuk memperoleh reliabilitas dan validitas kategori isi pesan
dalam Novel Children Of Heaven, penulis mengadakan pengujian
kategori pada tiga orang juri atau koder yang dipilih dari orang yang
dipandang kredibel. Koder terdiri dari :Juri 1 Siti Aisyah yang
berprofesi sebagai guru agama disebuah sekolah SMA swasta di
Bogor, Juri 2 Puji Astuti berprofesi sebagai guru B. Indonesia pada
sekolah yang sama, Juri 3 M. Hilmi yang berprofesi sebagai
mahasiswa Guna Dharma jurusan Sistem Komputer. Hasil dari
kesepakatan tim juri tersebut dijadikan sebagai koefisien reliabilitas.
Untuk mencari koefisien reliabilitas kategori antar juri, peneliti
menguraikan rumus dari Hostly.12
Keterangan :
2M = Nomor keputusan yang sama antar juri
N1+N2 = Jumlah item yang dibuat tim juri
M = Kesepakatan antar juri
N = Jumlah yang diteliti
Kemudian untuk menghitung rata-rata perbandingan antar
juri itu dihitung dengan komposit realibilitas.
Keterangan :
N = Jumlah juri
X = Rata-rata
12
Drs. Jumroni, Metodologi Penelitian Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta press, 2006),
cet. 1, h. 76.
Koefisien reliabilitas = 2 m
N1+N2
Komposit realibilitas = N (X antar juri)
1+(N-1) (X antar juri)
c. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, analisa di lakukan dengan
mengkategorisasikan setiap kalimat masuk ke kategorisasi apa, aqidah,
syariah, atau akhlak. Kemudian dianalisa untuk mencari isi pesan dan
tema-tema dakwah yang terkandung di dalamnya.
d. Teknik penulisan
Untuk keperluan skripsi, penulis mengacu pada buku-buku
pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) UIN
Syahid Jakarta (Jakarta, eQda, 2008-2009). Selain itu penulis juga
menggunakan buku metode-metode penelitian komunikasi, dan juga
buku-buku lainnya.
K. Tinjauan Pustaka
Dalam menentukan judul skripsi ini penulis sudah mengadakan
tinjauan pustaka ke perpustakaan yang terdapat di fakultas Dakwah maupun di
perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah. Menurut pengamatan penulis
dari hasil observasi yang telah penulis lakukan terdapat cukup banyak skripsi
yang membahas tentang analisis isi tetapi sampai saat ini hanya menemukan
adanya judul yang serupa dengan judul yang penulis ajukan, seperti:
Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel Di Atas Sajadah Cinta Karya
Habiburrahman El-Shirazy, ditulis oleh Zakiyah Fiddini, 2008. Skripsi ini
membahas tentang novel karya Habiburrahman yaitu Di Atas Sajadah Cinta
ini terdapat 38 judul, namun yang diteliti hanya dari sampel bilangan ganjil
dari 38 cerita maka hanya diteliti 19 judul. Dan menganalisisnya per bab dan
per dialog. Dalam kategori pesan, Zakiyah Fiddini membagi 3 kategori yaitu
aqidah dengan sub kategori iman kepada Allah, iman kepada malaikat, iman
kepada kitab, iman kepada Rasul, iman kepada hari akhir, iman kepada qadha
dan qadhar. Sedangkan akhlak, dengan sub kategori akhlak sesama manusia,
akhlak manusia terhadap Tuhan. Selanjutnya syariah dengan sub kategori
ibadah dan muamalah. Metode yang digunakan adalah kualitatif. Dalam
skripsi ini ia membahas pesan dakwah yang paling dominant dalam novel Di
Atas Sajadah Cinta yaitu aqidah dengan prosentase 52,63%, selanjutnya
akhlak dengan prosentase 26,31% sedangkan syariah prosentasenya 5,26%.
Analisis Isi Pesan Dakwah dalam novel “Gadis Pantai” Karya Pramoedya
Ananta Toer, ditulis oleh Toni Sultoni, 2007 membahas tentang Pesan
Dakwah yang terdapat dalam novel “Gadis Pantai”. Secara garis besar ia
membahas pesan moral yang terdapat dalam novel “Gadis Pantai”. Metode
yang digunakan adalah kuantitatif. Ia juga menggunakan 3 koder atau juri.
Dengan kategori aqidah, syariah dan akhlak. Selain itu, Tomi Sultoni juga
membahas pesan dakwah yang paling dominant yaitu aqidah dengan
prosentase 38,1%, akhlak 28,6% dan syariah 11,2%.
Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Nomik (novel komik) Karya Ali
Muakhir, ditulis oleh Syajarotul Zuhryah, 2007 membahas tentang pesan
dakwah yang terdapat dalam nomik (novel komik) yaitu aqidah, syariah dan
akhlak. Metode yang digunakan adalah kualititatif. Novel ini digambarkan
berbeda dengan yang lain karena menggunakan gambar komik. Dakwah yang
disampaikan dalam nomik (novel komik) dengan menggunakan bahasa remaja
sehari-hari. Selain itu, ia membahas pesan dakwah yang paling dominant yang
pertama adalah aqidah dengan prosentase 52,8% lalu akhlak 33,10% dan
syariah 23,1%.
Analisis Isi Pesan Dakwah dalam novel Kapas-kapas Di Langit Karya
Pipiet Senja ditulis oleh Rachmat Hidayat membahas tentang pesan dakwah
yang terdapat dalam novel Kapas-kapas Di Langit. Pesan dakwah yang
disamapaikan hampir sama dengan skripsi-skripsi sebelumnya seperti aqidah,
syariah dan akhlak, dengan prosentase tetapi ia menggunakan metode
kuantitatif dengan menggunakan 3 juri/koder. Dan ia menganalisis pesan
dakwah pada novel Kapas-kapas Di Langit per bab. Dan terakhir ia membahas
pesan dakwah yang paling dominant yaitu aqidah dengan prosentase 43,2%,
akhlak 32,1% dan syariah 21,2%. Dari sekian banyak skripsi yang membahas
analisis isi pesan dakwah tidak satu pun penulis, menemukan skripsi yang
membahas analisis isi pesan dakwah “Children of Heaven” karya Enang
Rokajat Asura. Dapat disimpulkan penulis ialah orang pertama yang
mengangkat novel “Children of Heaven” sebagai subjek penelitian. Oleh
karena itu penulis mengajukan judul, Analisis Isi Pesan Dakwah dalam Novel
Children of Heaven Karya Enang Rokajat Asura.
L. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan penulis terdiri dari lima bab,
yang disesuaikan dengan pokok yang hendak dibahas. Adapun sistematika
penulisan secara lengkap adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN:
Berisikan tentang Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan
Perumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Metodologi
Penelitian, Tinjauan Pustaka, Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORITIS:
Berisikan tentang Pengertian Analisis Isi, Pengertian Dakwah,
Pesan Dakwah, Pengertian Novel dan Jenis-jenis novel.
BAB III SEKILAS TENTANG BIOGRAFI ENANG ROKAJAT ASURA:
Berisikan tentang Riwayat hidup singkat Enang Rokajat Asura,
Karya-karya Enang Rokajat Asura, dan Gambaran Novel Children
of Heaven.
BAB IV ANALISIS TEMUAN DATA
Berisikan tentang Pengolahan Data, Analisa Data, Pesan Dakwah
paling Dominan dalam Novel Children Of Heaven.
BAB V PENUTUP:
Berisikan tentang Kesimpulan dan Saran-saran.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Metode Analisis Isi (Content Analysis)
Analisis isi kuantitatif atau metode analisis isi (content analysis), adalah
suatu teknik penelitian terhadap isi atau makna komunikasi berdasarkan data-
data yang tersedia untuk dibuat kesimpulan, hal ini dimaksudkan untuk
memberikan gambaran secara jelas.
Metode analisis ini sangat tepat digunakan dalam bidang ilmu
komunikasi karena yang menjadi objek penelitian ini adalah isi pesan yang
disampaikan oleh suatu media komunikasi. Prosedur kerja ini hampir sama
dengan metode survey, yang membedakan hanyalah objek penelitiannya. Pada
metode survey yang menjadi objek penelitiannya adalah individu atau orang,
sedangkan pada metode analisis isi yang menjadi objek analisisnya (unit
analisis) adalah isi pesan.13
Menurut Wezer dan Wiener, analysis isi adalah suatu prosedur
sistematika yang disusun untuk menguji isi informasi yang terekam.
Sedangkan menurut Krippendorf, analiysis adalah suatu penelitian untuk
membuat referensi-referensi valid dan dapat ditiru dari data ke konteks.
Sedangkan definisi yang diungkapkan oleh Kerlinger, agak khas, yaitu
13
Jumroni dan Suhaimi, Metode Penelitian Komunikasi, (Jakarta : UIN Press, 2006), cet.
Ke-1. h.68
analysis komunikatif secara sistematis, objektif, dan secara kuantitatif untuk
mengukur variabel-variabel.14
Metode analisis juga diartikan sebagai objek data analisis secara
manifest, artinya isi dianalisis menurut apa yang dikatakannya (tersurat) bukan
menurut arti yang terkandung di atas baris demi baris (tersirat).15
Menurut Klaus Krippendorf, metode analisis isi adalah suatu teknik
penelitian yang dimanfaatkan untuk menarik kesimpulan yang Replicable atau
Reflicatfli (yang dapat ditiru) dan shahih dari data atas dasar konteksnya.16
Dari definisi ini ada dua yang ditekankan. Pertama, yaitu unsur yang dapat
ditiru, artinya sebuah penelitian haruslah dapat dilakukan oleh peneliti lain
dalam lingkungan yang sama yang memakai teknik dengan data yang sama
dan membuahkan hasil penelitian yang sama pula. Kedua, unsur konteks
sebuah penelitian dengan metode analisis isi haruslah memperhatikan unsur
konteks dari data yang dianalisis.
Menurut R. Hostly, dalam bukunya Hand Book of Social Sosiologi
analisis isi adalah suatu metode analisis isi pesan dalam suatu cara yang
sistematis dan menjadi petunjuk untuk mengamati serta menganalisis pesan-
pesan tertentu yang disampaikan oleh komunikator. Dia menjelaskan batasan
tentang analisis dengan pendekatan kuantitatif yang mengutamakan ketetapan
dalam mendefinisikan isi pesan seperti perhitungan dan penyebutan yang
berulang dari kata-kata tertentu, konsep, tema atau penyajian suatu informasi.
14
lbid. h.66 15
Bambang Prasetyo,Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Teori dan
Aplikasi, (Jakarta : PT Raja Grafindo, 2006), cet.Ke-1, h.7 16
Klaus Krippendorf, Analisis Isi: Pengantar Teori Metodologi. (Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 1993), h. 56
Sedangkan yang kedua adalah pendekatan kualitatif. Dimana dalam
pendekatan ini menggunakan seperangkat tema sebagai pedoman dalam
pembahasan seluruh isi pesan dan mencoba menerangkan bagaimana tema
tersebut dikembangkan oleh suatu sumber atau media dan cenderung untuk
meneliti masalah yang tidak mencangkup jumlah (kuantitas).17
Sedangkan Barelson mendefinisikan kajian isi sebagai teknik penelitian
untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif,sistematis dan kuantitatif
tentang manifestasikomunikasi.18
Sedangkan Zulkarnaen Nasution menjelaskan bahwa analisis isi
merupakan teknik penelitian untuk memperoleh gambaran isi pesan
komunikasi. Massa yang dilakukan secara objektif, sistematis dan relevan
secara sosiologis, uraian dan analisisnya boleh saja menggunakan tata cara
pengukuran kuantitatif atau kualitatif atau bahkan keduanya sekaligus.19
B. Pengertian Dakwah
Dakwah secara etimologi berasal dari kata da’a, yad’u, da’watan yang
berarti mengajak, menyeru, memanggil, dan mengundang. Dakwah Islam
dapat dipahami sebagai ajakan, seruan, panggilan kepada Islam untuk orang
lain masuk ke dalam Sabilillah (Jalan Allah) secara menyeluruh (Kaffah), baik
melalui lisan, tulisan maupun perbuatan.20
Menurut Nasarudin Latif, “
17
R. Hostly, et.al, Content Analysia, Dalam Hand Book of Social Sosiologi, edited By
Dardnr Lindzey dan Elliot Aronson, Cambridge Massachuset : Edisson-Wesley, 1964, h. 589-600 18
Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian, (Jakarta : Rineka Cipta, 1999), Cet.Ke-
1, h. 89 19
Zulkarnaen Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta : Universitas Terbuka,
2001) cet. Ke-2, h. 32 20
Ismah Salmah, Strategi Dakwah di Era Millenium, Dakwah Jurnal dan Komunikasi,
h.2 vol.6 no 1
Dakwah artinya setiap usaha atau aktifitas dengan lisan ataupun tulisan yang
bersifat menyeru, mengajak, memanggil, manusia lainnya untuk beriman dan
mentaati Allah SWT, sesuai dengan garis-garis aqidah, dan syariah serta
akhlak Islamiah.”21
Menurut terminologi atau istilah ada beraneka ragam yang dikemukakan
oleh para ahli yaitu :
1. Syekh Ali Mahfuz:
Menurut beliau dakwah adalah mendorong manusia atas kebaikan
dan petunjuk dan menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari
kemungkaran guna mendapatkan kebahagian hidup di dunia dan akhirat.22
2. Abu Bakar Zakaria:
Yang dinukilkan kembali oleh Drs. Anwar Masy’ari dalam
bukunya studi tentang ilmu dakwah sebagai berikut :“Usaha para ulama
dan orang-orang yang memiliki pengertian tentang agama Islam
memberikan pelajaran kepada khalayak ramai berupa hal-hal yang
menimbulkan pengertian berkenaan dengan urusan-urusan agama dan
urusan dunia mereka yang sesuai dengan daya mampu.”
3. Muhammad Natsir :
Muhammad Natsir membedakan pengertian risalah disuatu pihak
dan dakwah di pihak lain. Pendapatnya antara lain : “ Risalah adalah tugas
yang dipikulkan kepada Rasulullah SAW untuk menyampaikan wahyu
21
Rafi’udi dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, ( Bandung : Pustaka
Setia, 2001), cet.ke-2 22
Syekh Ali Mahfuz, Hidayah Mursyidin Ila Thur : qil Na’zbi walkhitabah ( Beirut :
Daruf Ma’rif ), h.20
yang diterimanya. Sedangkan dakwah adalah tugas para mubaligh untuk
meneruskan risalah yang sesudah Rasul. Tegasnya tugas risalah para Rasul
dan tugas dakwah para mubaligh.23
4. Prof. Thoha Yahya Umar, MA:
Prof. Thoha Yahya Umar, MA membagi pengertian dakwah
menjadi dua bagian yakni dakwah secara umum dan khusus.
a. Pengertian dakwah secara umum ialah pengetahuan yang berisi cara-
cara dan tuntutan bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia
menganut, menyetujui melaksanakan suatu idiologi pendapat pekerjaan
yang tertentu.
b. Pengertian dakwah secara khusus ialah mengajak menusia dengan cara
bijaksana kepada jalan yang benar dan sesuai dengan perintah Tuhan
untuk kemaslahatan mereka di dunia dan di akhirat.
5. Drs. Hamzah Ya’cub:
Drs. Hamzah Ya’cub mengkategorikan dakwah secara umum dan
dakwah menurut islam. “ Pengertian ilmu dakwah secara umum adalah
suatu pengetahuan yang mengajarkan dan teknik menarik perhatian orang,
guna mengikuti suatu idiologi dan pekerjaan tertentu. Adapun definisi
dakwah menurut islam adalah mengajak ummat manusia dengan hikmah
kebijaksanaan untuk mengikuti petunjuk Allah dan Rasul.”
23 Muhammad Natsir, Fiqud Dakwah ( Jakarta : Dewan Islamiyah Indonesia ).h.6
C. Pesan Dakwah
Pesan dakwah mengandung arti, “ Perintah, nasehat, permintan, amanat,
yang harus dilakukan untuk disampaikan pada orang lain.”24
Toto Tasmara memberikan pengertian pada pesan dakwah sebagai
segala sesuatu dan segala pernyatan yang bersumber dari Al-qur’an dan as-
sunnah baik tertulis maupun lisan dengan pesan-pesan atau risalah tersebut.25
Dalam Al-qur’an dijelaskan bahwa pesan dakwah adalah risalah-risalah
Allah yang harus disampaikan kepada manusia, sebagai peringatan akan azab
dan balasan Allah SWT akan tindakan manusia yang mereka perbuat semasa
hidup di dunia. Firman Allah dalam Al-qur’an Surat Al-ahzab ayat 39
diterangkan:
FGB�H2I�� �:"J�L>�� M �N-�>-��� PI��
Q7�S!"�T�M�U�$ VW�$ �:!"�T�M�U �X,��$8 YW� 2I�� � ���Z⌧\�$ PI��� �]��^'�7 D_`�
Artinya : (yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah mereka
takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada
seorang(pun) selain kepada Allah. dan cukuplah Allah sebagai
pembuat perhitungan. (Al-ahzab : 39)
Mengenai risalah-risalah Allah ini, Moh. Natsir membaginya dalam tiga
bagian pokok yaitu :
1. Menyempurnakan hubungan manusia dengan khaliq-Nya, hablum
minallah atau mua’malah ma’al khaliq.
24
Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Islam, (Surabaya : Al-ikhlas, 1983), h.19 25
Hafizh Dasuki. dkk., Al-qur’an dan Terjemahannya, (Bandung : Gema Risalah Press),
h. 672
2. Menyempurnakan hubungan manusia dengan sesama manusia, hablum
minan nas atau mua’malah ma’al makluq.
3. Mengadakan keseimbangan (tawazun) anatara kedua itu, dan
mengaktifkan keduanya sejalan dan berjalan.26
Apa yang disampaikan oleh Moh. Natsir ini sebenarnya adalah termasuk
dalam tujuan dari komunikasi dakwah, dimana pesan-pesan dakwah
hendaknya dapat mengenai sasaran utama dari kesempurnaan hubungan antara
manusia (makluq) dengan penciptanya (khaliq) dan mengatur keseimbangan
antara dua hubungan tersebut (tawazun).27
Sedangkan yang dimaksud pesan-pesan dakwah itu sendiri sebagaimana
yang digariskan di dalam Al-qur’an adalah merupakan pernyataan maupun
pesan (risalah) Al-qur’an dan as-sunnah yang diyakini telah mencakup
keseluruhan aspek dari setiap tindakan dan segala urusan manusia di dunia.
Tidak ada satu bagian pun dari aktivitas muslim yang terlepas dari sorotan dan
cakupan Al-qur’an dan as-sunnah ini28
Dengan demikian inti dari pesan dakwah adalah pesan-pesan yang
mengandung seruan untuk pembetukan akhlak mulia dan bersumber dari Al-
qur’an dan as-sunnah, nasehat orang bijak, pengalaman hidup, seni dan
budaya, ilmu pengetahuan, filsafat dan sumber-sumber lainnya. Pesan dakwah
ditujukan untuk mengajak manusia agar menjalankan agam Islam serta
mentauhidkan Allah adalah bersumber kepada Al-qur’an dan as-sunnah.
26
lbid. h.42 27
lbid. h.43 28 lbid. h.43
Pada umumnya pesan dakwah terbagi pada beberapa kategori antara
lain:
a. Pesan Aqidah
Aqidah Islam dasarnya adalah iman kepada Allah, iman kepada
malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitabNya, iman kepada Rasul-rasulnya,
iman kepada hari akhir dan iman kepada takdir yang baik dan yang buruk.
Dasar-dasar ini telah ditunjukkan oleh kitabullah dan sunnah rasul-Nya.
Allah berfirman:
3a��2# ab0#�#�� :$8 (�"c#�"< !eJ��4" . $ V ���H
0fb6g�☺�#�� 0h_i��☺�#���$ j5^�-�#�$
ab0#�#�� 65�k l5�k��J PI��� �m!"���#���$ _i^ln���
��⌧�Xo-�>�☺�#���$ 0>-�C^��#���$
…l5pq�r9%#���$ Artinya: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu
suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah
beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-
kitab, nabi-nabi …” (Al-Baqarah: 177)
Pembahasan mengenai aqidah Islam pada umumnya pada arkanul
iman (rukun iman yang enam) antara lain:29
1) Iman kepada Allah
2) Iman kepada Malaikat-malaikatNya
3) Iman kepada Kitab-kitabNya
29 Endang Syaefudin Anshari, Wawasan Islam, h.44
4) Iman kepada Rasul-rasulNya
5) Iman kepada Hari akhirat
6) Iman kepada Qadha dan qadar
Dalam ajaran Islam, aqidah menduduki posisi yang paling pertama
dalam kehidupan manusia. Aqidah adalah kepercayaan. Menurut etimologi
adalah ikatan, sangkutan. Disebut demikian, karena ia mengikat dan
menjadi sangkutan atau gantungan segala sesuatu. Secara terminologis
berarti credo, creed, keyakinan hidup, iman dalam arti khas, yakni peng-
ikra-an yang bertolak dalam hati.30
Dalam pengertian teknis artinya adalah
iman atau keyakinan. Pokoknya ialah kepercayaan kepada Allah dan
melaksanakan apa yang diajarkan oleh Rasul Allah. Aqidah merupakan
tiang penyangga atau pondasi pada keimanan seseorang dalam menyakini
suatu kepercayaan. Ibarat gedung yang mempunyai tiang berdiri tegak dia
tidak akan mudah roboh bila pondasinya kuat. Sama halnya dengan
manusia, jika aqidah sebagai pondasi imannya lemah maka, imannya pun
akan lemah dan rapuh sehingga mudah roboh keyakinannya.
Aqidah juga bisa dikatakan bahwa kita mengikat hati dan perasaan
kita sendiri dengan suatu kepercayaan dan tidak hendak kita tukar lagi
dengan yang lain. Jiwa raga kita, pandangan hidup, telah terikat oleh
aqidah. Tidak dapat di bebaskan lagi dan aqidah itulah yang menentukan
jalan hidup.
30
Endang Saifudin Anashari, Kuliah Al-Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1992) cet
Ke-3. h.84
Kedudukannya sangat sentral dan fundamental, karena seperti telah
di sebutkan diatas, menjadi asas sekaligus sangkutan atau gantungan
segala sesuatu dalam Islam. Aqidah Islam berawal dari keyakinan kepada
Zat Mutlak Yang Maha Esa yang di sebut Allah. Allah Maha Esa dalam
zat, sifat perbuatan dan wujud-Nya. Sebagaimana dalam firman Allah
dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 163:
!�J�+-�#��$ s7-�#� /,���$ ( uW �7-�#� YW� �"<4 5-�☺67ai#��
=)��7ai#�� D?�_� Artinya: “Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan
melainkan dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”(Al-
Baqarah:163)
b. Pesan Syari’ah
Secara bahasa (etimologi) kata syari’ah berasal dari bahasa Arab
yang berarti peraturan atau undang-undang, yaitu peraturan-peraturan
mengenai tingkah laku yang mengikat, harus dipatuhi dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya.31
Syari’ah hal yang sifatnya (pokok dasar), maka
Islam juga mengatur manusia melalui praktek. Jika aqidah posisinya
menjadi pokok utama, maka diatasnya dibina suatu perundang-undangan
(syariat) sebagai cabangnya.
Sesuai kutipan dari Syeikh Mahmud Syalthut dari Endang Anshari,
M.A, menulis:32
Keyakinan merupakan dasar dari syari’ah. Dan syari’ah
adalah hasil dari kepercayaan, sebab undang-undang tanpa keimanan
31
M. Abdul Mujieb, Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: PT.Pustaka Firdaus,1994), Cet. Ke-
1,h.343 32
Endang Saefudin Anshari, Kuliah Al Islam: Pendidikan Agama Islam di Perguruan
Tinggi, (Jakarta: Rajawali, 1992), Cet. Ke-3, Ed. 2, h.91
bagaikan bangunan tanpa tumpuan dan keimanan dengan tidak disertai
syari’ah untuk melaksanakannya, hanyalah akan merupakan teori, ajaraj
yang tiada berdaya dan berhasil. Oleh karena itu dalam Islam kita dapati
suatu hubungan yang erat antara iman syari’ah yang mengatur segala
tingkah laku dan barang siapa menolak hal itu mereka tidak akan dianggap
orang muslim.
Allah berfirman dalam ayat AL Jaatsiyah ayat 17-18:
N+-v]�w���J�$ rN-v]0xw�� l5�xk _i�kny�� ( ��☺�z
(�{"�|�>�C�l�� YW� \5�k �,�<�� ��k e<4�JIH�5
=)z>�<�#�� �☺���� )+v]�w�� � 9:� F};���
/^/���M !e~q�%�w�� ��!"�M ���☺-��0��#�� ��☺��z
(�"SH⌧\ �7��z F�"�|>�C�M�U D?�� �)<) ��-v]z>�<�. ����
���<MbV� l5�xk _i�kny�� ��+�<�9���z VW�$ 6�����
�JI��"�4$8 �AB�H2I�� VW �:"☺�>6<�M D?�
Artinya : “Dan kami berikan kepada mereka keterangan-keterangan yang
nyata tentang urusan (agama); Maka mereka tidak berselisih
melainkan sesudah datang kepada mereka pengetahuan Karena
kedengkian yang ada di antara mereka. Sesungguhnya Tuhanmu
akan memutuskan antara mereka pada hari kiamat terhadap apa
yang mereka selalu berselisih padanya. Kemudian kami jadikan
kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan
(agama itu), Maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti
hawa nafsu orang-orang yang tidak Mengetahui.” (Al jaatsiyah:
17-18)
Syari’ah terdapat dalam Al-Qur’an dan kitab-kitab Hadits. Kalau
kita berbicara tentang syari’ah yang dimaksud adalah firman Tuhan dan
sunnah Nabi Muhammad SAW. Syari’ah bersifat fundamental,
mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dari fiqih. Ia juga merupakan
ketetapan Allah dan ketentuan Rasul-Nya, karena itu berlaku abadi.
Dalam pesan syari’ah yang dianalisis adalah dengan ibadah dan
muamalah. Ibadah memberikan latihan rohani yang diperlukan manusia.
Semua ibadah ada dalam Islam meliputi : shalat, puasa,zakat, haji yang
bertujuan membuat roh manusia senantiasa tidak lupa kepada Tuhannya
dan bahkan dekat dengan tuhannya. Dalam muamalah membahas tentang
hubungan dalam keluarga yang merupakan kesatuan terkecil masyarakat
yang anggota-anggotannya terikat secara bathiniah dan hukum karena
pertalian darah dan pertalian perkawinan. Ikatan itu, memberikan
kedudukan tertentu kepada masing-masing anggota keluarga, hak dan
kewajiban, tanggung jawab bersama serta saling mengharapkan cara yaitu:
Pertama pendekatan suubstansial, dimana para da’i setelah mengadakan
pemilihan yang tepat dari ajaran Islam tersebut, maka substansi yang kita
pilih itu kemudian harus dijabarkan secara substansial pula dengan baik,
diperinci, di jelaskan, diterangkan maksud dan ditunjukan
implementasinya atau pelaksanaannya. Kedua pendekatan pragmatis,
dimana materi dijabarkan sesuai dengan kehidupan sehari-hari para
audience itu, sehingga Islam itu dirasakan sebagai petunjuknnya yang
tepat untuk praktek dalam kehidupannya.33
Materi dakwah akan
menyangkut juga 2 hal penting, ialah sifat materi dan proses
pengembangan materi.34
Dalam muamalah yang berasal dari fiil madi “amala” berarti
bergaul dengannya, berurusan (dagang). Muamalah merupakan ketetapan
ilahi yang mengatur hubungan manusia dengan sesamanya dan dengan
lingkungannya (alam sekitarnya). Allah menyatakan hal ini dalam fiman-
Nya surat Al-Imran ayat 112:
6N��b� eL!b�>� <�2#��HI�� �A�B$8 ��k (�{"�|0�<) YW� # !���p� l5�xk
PI�� # !��7�$ l5�xk 9�9]#�� $�JI����$ �>V`�� l5�xk
PI�� 6N��b��$ eL!b�>� <��%��'�☺�#�� � F}�#��
!e+oS$�� (�"SH⌧\ �:$ i�|���M �N-�M��P� PI��
�:"<>C���M�$ �JI���r�Sny�� b!i��
#4��7 � ���#�� ��☺� (�"&�� (�"SH⌧\9$
�:$,�C�<�M Artinya :”Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali
jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali
(perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat
kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. yang
demikian itu. Karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan
membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian
itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.”
Bidang muamalah dalam arti luas di bagi menjadi:
33
M. Syafaat Habib, Buku Pedoman Da’wah, (Jakarta: Widjaya Jakarta, 1982), cet.Ke-1,
h.94-95 34 lbid, 101-102
1) Bidang Al-ahwal al-Syakhshiyyah atau hukum keluarga, yang meliputi
pembahasan mengenai pernikahan, marawis, wasiat, dan wakaf.
2) Bidang fiqh muamalah (dalam arti yng sempit) al-ahkam al-madaniyah
3) Bidang fiqh Jinayah atau Al-Ahkam al-Jinayah
4) Bidang fiqh Qad’ha atau Al-Ahkam al-murafa’ah
5) Bidang fiqh Siyasah35
Pesan dakwah yang bersifat syari’ah sangat luas dan mengikat
seluruh umat Islam. Ini merupakan jantung yang tidak terpisahkan dari
kehidupan umat Islam di berbagai penjuru dunia. Pesan dakwah dalam
bidang syari’ah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran yang benar,
pandangan jernih, kejadian secara cermat terhadap hujjah atau dalil-dalil
dalam melihat persoalan pembaruan.sehingga umat tidak terperosok ke
dalam kesalahan. Sementara yang diinginkan dalam kegiatan dakwah
adalah perbaikan.
Islam adalah agama yang mengembangkan hukum secara kaffah
(komperhenship) yang meliputi semua segi kehidupan manusia. Hukum ini
lahir dari konsepsi Islam tentang kehidupan manusia yang diciptakan
untuk memenuhi kehendak ilahi.36
Dimana pesan muamalah mengandung
makna pengaturan hubungan (antar manusia). Hubungan yang diatur
syari’at muamalah adalah hubungan perdata dan hubungan public.
Hubungan perdata adalah hubungan individu dengan individu, hubungan
35
Djazuli, Ilmu Fiqih Pengalia : Perkembangan Dan Penerapan Hukum Islam, ( Jakarta:
Kencana, 2005), Cet. Ke-5.h.44-49 36 Moh. Ali Aziz, Op. Cit., h.133-114
individu dengan benda. Hubungan publik adalah hubungan individu
dengan masyarakat (umum) atau negara.
c. Pesan Akhlak
Kata akhlak secara etimologi berasal dari bahasa Arab, bentuk
jama dari khula. Yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau
tabiat. Secara lingustik kata akhlak merupakan isim dari jamid atau isim
ghair musta, yaitu isim yang tidak mempunyai akar kata, melainkan kata
tersebut memang begitu adanya.
Akhlak dari segi istilah (terminologi) adalah budi pekerti, yang
berarti perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang bermanisfetasi pada karsa
dan tingkah laku. Menurut Ibnu Maskawih sebagai pakar akhlak
terkemuka dalam kitabnya Tahdzibul Akhlak dalam konsepnya akhlak
adalah suatu sikap mental yang mendorong untuk berbuat tanpa fakir dan
pertimbangan.
Adapun pengertian sepanjang terminologi yang dikemukakan
ulama akhlak antara lain sebagai berikut:
1) Akhlak adalah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk,
menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada
yang lainnya menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam
perbuatan mereka yang menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang
harus diperbuat.
2) Ibnu Maskawih dalam kitabnya “tanzil al-akhlak” akhlak diartikan
sebagai keadaan jiwa yang mendorong seseorang untuk melakukan
suatu perbuatan tanpa memerlukan pemikiran.
3) Al-ghozali menyebutkan bahwa akhlak diartikan sebagai suatu sifat
yang tetap pada seseorang yang mendorong untuk melakukan
perbuatan yang mudah tanpa membutuhkan sebuah pemikiran.
Menurut Ibn Manzhur berkata, khulq dan khuluq (dengan satu
dhammah dan dengan dua dhammah) berarti budi pekerti, dan agama.
Kata ini dipakai untuk menyatakan perangai seseorang yang tidak terdapat
didalam fitrahnya (dibuat-buat).37
Ada pula yang mengartikan secara bahasa akhlak (Etimologi):
perkataan, jamak dalam bahasa Arab dari kata khulk. Khulk dalam kamus
Al-Munjid berarti budi pekerti, perangai tingkah laku atau tabiat. Didalam
Da’iratul Ma’arif dikatakan akhlak ialah sifat-sifat manusia yang
terdidik.38
Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-
sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan
selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan baik, disebut
akhlak yang mulia, atau perbuatan buruk, disebut akhlak yang tercela
sesuai pembinaanya. Sebagaimana firman Allah:
6,��2# �:H⌧\ !eJ��# �A 0�"��� PI�� �v�"��8 s��%&'�7
37
Asma Umar Hasan Fad’aq, Mengungkapkan Makna dan Hikmah Sabar, (Jakarta :
Penerbit Lentera, 1999), h.16 38
Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 1992),
Cet.Ke-2, h.1
5�☺��# �:H⌧\ (�" .!i�M 2I�� ��!"���#���$ �i^ln���
�i⌧\���$ 2I�� �%bi��⌧\ DE?�
Artinya: “ Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)
Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut
Allah.(Q. S. Al-Ahzab:21)
Dalam akhlak tercakup pengertian terciptanya keterpaduan antara
kehendak Khalik dengan perilaku manusianya. Dengan kata lain, dalam
pengertian ini, tata perilaku seseorang terhadap orang lain dan
lingkungannya, baru menggambarkan nilai akhlak yang hakiki, manakala
suatu tindakan atau perilaku tersebut berdasarkan kepada kehendak Khalik
(Tuhan).39
D. Pengertian Novel dan Jenis-jenis Novel
3. Pengertian Novel
Novel sebagai salah satu bentuk dari prosa fiksi, mempunyai arti
sebagai sebuah karangan prosa yang panjang mengandung ruang mencerita
rangkaian kehidupan seseorang dengan orang-orang di sekelilingnya
dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku.
Novel memiliki istilah sendiri yang sama dengan istilah roman.
Kata novel berasal dari bahasa Italia yang kemudian berkembang di
Inggris dan Amerika serikat. Sedang istilah roman berasal dari genre
39
Harun Nasution, dkk, Ensiklopedia Media Islam Indonesia Pengantar Study Akhlak,
(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004), Cet.Ke-1 h. 71-79, (Jakarta : Djambatan, 1992), h.8-9
romance dari abad pertengahan yang merupakan cerita paaaanjang tentang
kepahlawanan dan percintaan. Istilah roman berkembang di Jerman,
Belgia, Perancis, dan bagian-bagian Eropa daratan yang lain.40
Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata) dan lebih kompleks
dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal
sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-
tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik
beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.
Novel memberikan peranan yang sangat penting bagi kehidupan
masyarakat, boleh jadi keberadaannya turut membantu perubahan sosial,
karena novel tidak hanya ajaran, serta tingkah laku dan pola-pola
kehidupan masyarakat.41
Novel sebagai sebuah media komunikasi yang
didalamnya terdapat proses komunikasi banyak mengandung pesan baik
itu pesan sosial, pesan moral maupun pesan keagamaan.
Novel dalam Bahasa Indonesia dibedakan dari roman. Sebuah
roman alur ceritanya lebih Novel menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita
seseorang dengan orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan
sifat setiap pelaku.42
40
Jakob Sumardjo dan Saini K.M, Apreiasi Kesusastraan, (Jakarta: Penerbit Gramedia,
1986),Cet. Ke-1,h.29 41
Ngurah Persua, Peranan Kesusastraan Dalam Pendidikan ( Suara Guru: XII, 1980),
h. 5. 42
DepDikNas, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta: Balai Pustaka, 2002 )edisi ke-3
h.788.
Ada beberapa para ahli yang memberikan istilah dari pengertian
novel, diantaranya:
a. Abdullah Ambary, “ Novel ialah cerita yang menceritakan suatu
kejadian luar biasa dari kehidupan pelakunya yang menyebabkan
perubahan sikap hhidup atau menentukan nasibnya.43
b. Menurut P. Supatman Natawijaya, “ Novel adalah kisah realita dari
perjalanan hidup seseorang.44
c. Dan menurut suprapto, “ Novel adalah karangaan prosa yang panjang
mengandung rangakian cerita kehidupan seseorang di sekelilingnya
dengan mononjolkan watak dan sikap perilaku.45
d. Menurut Welleck dan Warren, adalah karya imajinatif yang
bermediakan bahasa danmempuanyai unsur estetik yang dominan.46
e. Kalau menurut S.I Poeradisastra dalam artikelnya Dalam Karya sastra
pun berdakwah dan berkhotbah yang dikutip oleh Natsir Tamara dkk
dalam buku Hamka di Mata Hati Umat berpendapat : Bahwa sastra
pada dasarnya adalah potret penghayatan emosional manusia, apapun
jenisnya. Karena karya sastra merupakan interaksi daya cipta antara
emosi oknum dengan lingkungan masyarakat dan budayanya di dalam
43
Abdullah Ambary, Inti Sari Sastra Indonesia, ( Bandung : Djatmika, 1983), h.61 44
P. Supratman Natawijaya, Bimbingan untuk cakap menulis, ( Jakarta: Bpk. Gunung
Muliua, 1979), Cet. Ke-2 h.37 45
Suprapto, Kumpulan Istilah dan Apresiasi Sastra Bahasa Indonesia, ( Surabaya,Indah
1993), h.53 46
Suminto A. Sayuti, Berkenalan dengan Prosa Fiksi, (Yogyakarta : Gama Media, 2000),
Cet. Ke-1, h.6
gaya bahasa yang mampu membangkitkan keharuan seni dan bersifat
komunikatif.47
f. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, novel adalah karangan prosa
panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang
dengan orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat
setiap pelaku.
g. Menurut Henry Taringan dalam bukunya Prinsip-prinsip Dasar Sastra
menuliskan kata novel berasal dari kata novellas yang diturunkan pula
dari noveis yang berarti baru. Dikatakan baru karena kalau
dibandingkan dengan jenis-jenis sastra lainnya seperti puisi, drama,
dan lain-lain, maka jenis novel ini muncul kemudian yang telah
membuka pikiran manusia untuk lebih menyukai dan menjadi hobi
membaca novel.
Novel memungkinkan adanya penyajian secara panjang lebar
mengenai tempat tertentu. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika
posisi manusia dalam masyarakat memiliki dimensi ruang dan waktu,
tetapi peranan seorang tokoh dalam masyarakat berupa dan berkembang
dalam waktu. Khasnya, novel mencapai keutuhannya secara inklusi, yaitu
bahwa novelis mengukuhkan keseluruhannya dengan kendali tema
karyanya.
Novel adalah salah satu karya berbentuk prosa, dimana sastra
adalah karya seni yang dikarang menurut standar kesusastraan, standar
47
Nasir Tamara, el al., Hamka di Mata Hati Umat, (Jakarta : Sinar Harapan, 1984),
Cet.Ke-2, h.121
kesusastraan yang dimaksud adalah penggunaan kata yang indah dan daya
bahasa serta gaya cerita yang menarik.48
Novel merupakan produk masyarakat kota yang terpelajar, mapan,
kaya, cukup waktu luang untuk menikmatinya. Di Indonesia, masa
perkembangannya terjadi pada tahun 1970-an.49
Novel merupakan salah satu jenis prosa fiksi. Prosa fiksi adalah
karya sastra yang khasnya mempunyai elemen-elemen seperti : plot, tokoh,
setting, dan lain-lain.
Novel cenderung bersifat expands “meluas”. Dalam sebuah novel
juga cenderung menitik beratkan munculnya complexity atau
“kompleksitas”.50
Novel menjadi cerita rekaan yang lebih banyak menyoroti segala
macam-macam persoalan dalam kehidupan manusia. Segala persoalan
bukan lagi merupakan cita-cita atau khayalan, akan tetapi seolah-olah
kejadian itu benar-benar dirasakan, seperti kesengsaraan, penderitaan
kematian, dan percintaan. Bentuk semacam inilah yang dinamakan novel.
Novel memiliki unsur-unsur pembangun yang menyebabkan karya
sastra tersebut menjadi sebuah karya yang baik dan mempunyai kekuatan
dalam cerita, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.51
Unsur intrinsik
dalam novel adalah unsur-unsur yang secara langsung turut membangun
48
Zainuddin, Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia, (Jakarta : PT. Rineko Cipta,
1992), Cet. Ke-1, h.99 49
Jakob Sumardjo, Konteks Sosial Novel Indonesia 1970-1977, (Bandung : Penerbit
Alumni, 1999), Cet Ke-1, h.12 50
lbid, h.11
51 M. Atar Semi, Anatomi Sastra ( Padang: Angkasa Raya,1988 ),cet,ke-1, h.35.
cerita, seperti: plot, tokoh/penokohan, latar atau setting dan sudut pandang.
Sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang berada diluar karya sastra,
tetapi secara tidak langsung mempengaruhi system organisme karya sastra.
Unsur ekstrinsik juga termasuk unsur yang mengandung keadaan
subjektifitas pengarang yang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan
hidup yang semuanya itu mempengaruhi karya yang ditulisnya.52
Definisi novel itu sendiri bentuk karangan yang lebih pendek dari
roman tetapi lebih panjang dari cerpen. Novel menceritakan sebagian
kehidupan seorang tokoh, yaitu sesuatu yang luas biasa dalam hidupnya
yang menimbulkan konflik yang menjurus kepada perubahan nasib si
tokoh.53
4. Jenis-jenis Novel
Menurut Mochtar Lubis yang dikutip oleh Umar Yunus, jenis novel
terdiri dari:
a. Avontur: Pada jenis novel ini dipusatkan pada seorang tokoh utama,
pengalaman tokoh dimulai dari pengalaman pertama dan diteruskan
pada pengalaman selanjutnya hingga akhir cerita. Sering rintangan
datang dari rintangan satu kerintangan yang lainnya untuk mencapai
tujuan. Biasanya novel ini mempunyai sifat romantis adalah tokoh
wanita, juga memiliki cerita yang kronologis.
52 Burhan Nurgiantoro, Teori pengkajian Fiksi ( jogjakarta: Universitas Gajah
Mada,1995 ),cet,ke-1,h.23 53 Rahmanto, Metode pengajaran ( jogjakarta: Kanisius, 1992),cet,ke-1,h.75.
b. Psikologis: Jenis ini lebih mengutamakan pemeriksaan seluruhnya dari
pikiran-pikiran pelaku. Berisi kupasan tentang watak, bakat, karakter,
para pelakunya serta kemungkinan perkembangan jiwa.
c. Detektif: melukiskan penyelesaian suatu peristiwa atau kejadian untuk
membongkar suatu kejadian kejahatan. Dalam novel ini dibutuhkan
bukti-bukti agar dapat menangkap si pembunuh dan sebagainya.
d. Sosial: Dalam novel ini pelaku pria dan wanita tenggelam dalam
masyarakat atau golongan. Persoalan ditinjau bukan dari persoalan
orang-orang sebagai individu, tetapi persoalan ditinjau melingkupi
persoalan golongan dalam masyarakat, reaksi setiap pelaku golongan
terhadap masalah yang timbul dan pelaku hanya dipergunakan sebagai
pendukung jalan cerita.
e. Kolektif: Jenis novel ini melukiskan tentang semua aspek kehidupan
yang ada atau semua jenis novel diatas dikumpulkan menjadi satu
cerita. Novel seperti ini tidak hanya dimainkan oleh satu pemeran saja,
tetapi juga ada pemeran pendukung.54
54 Umar Yunus, Dari Peristiwa ke Imajinasi ( Jakarta: PT.Gramedia,1985),cet,ke-2,h.883.
BAB III
SEKILAS TENTANG BIOGRAFI ENANG ROKAJAT ASURA
A. Riwayat Hidup Singkat Enang Rokajat Asura
Enang Rokajat Asura lahir di Rancaekek, Kabupaten Bandung tahun
1965. Ia mulai menulis secara serius dan dikirimkan ke media masa cetak
sekitar tahun 1990-an. Awalnya menulis cerita pendek dalam bahasa Sunda,
lalu cerpen dalam bahasa Indonesia, artikel dan berita pikiran Rakyat Minggu
dan Surat Kabar Mingguan Galura, terus merambah ke Jawa Pos, Mingguan
Mandala, Majalah Mangle, Suara Karya Minggu, Kompas Minggu, Mingguan
Swadesi, Mingguan Mutiara, Mingguan Terbit, Mingguan Gala, dan Tabloid
Citra.
Di samping mencari ilmu di Jurusan Statistik, Universitas Terbuka,
pernah pula mendapat pendidikan informal berupa Pendidikan Jurnalistik di
International College Bandung, Pendidikan Komputer di Institut Indonesia,
Kursus Bahasa Inggris di Harvard English College, Kursus Menulis Skenario
dan Drama, Workshop Produksi Siaran, Sarasehan Keluarga Sejahtera untuk
Anggota PRSSNI, Diklat Spesial Program PD PRSSNI Jawa Barat, Diklat
Operasional Televisi Indosiar, Team Building Manajemen West Java
Development Project, Kursus Peningkatan Sumber Daya Manusia, Workshop
Jurnalistik Pemilu yang diselenggarakan oleh Internews, Lokakarya Jurnalistik
Radio-LPDS & The Freedom Forum, Kursus Kepemimpinan, Sarasehan
Pemberdayaan Anggota PRSSNI, Workshop MNH – CCP JOHNS HOPKINS
UNIVERSITY dan Workshop Social Mobilization – Aliansi Pita Putih
Indonesia.
Beliau bekerja di beberapa media mulai jadi Script Writer Radio
Shinta FM (1991-1995), Manager Produksi (1995-1998), Manager Siaran
(1998-2001), Ketua Yayasan Tunas Kreativita, Trainer di Masima Training
and Consulting Jakarta, Menulis Skenario Sinetron di PASS Production,
Matras Production, Wapemred Majalah Zona Jakarta (2002-2005). Dan
sekarang menjadi Manager Operasional PT. Global Potensindo.
Selama bergelut dalam dunia tulis-menulis sering mendapat
penghargaan di antaranya Juara III Lomba Mengarang Filateli Nasional
(1986), Juara III Menulis Drama LBSS dengan judul “ Mega Peuray “ (1989),
Juara Harapan Menulis Drama LBSS dengan judul “ Ngadakwa “ (1989),
Juara I Mengarang Perpustakaan Jawa Barat (1990), Juara II Mengarang
Taman Lalu Lintas (1991), Juara Harapan Menulis Essay Pemilu dengan judul
“ Persepsi Generasi Muda Jawa Barat Terhadap Pemilu 1997 “ (1997), Juara
Harapan Sastra D.K Ardiwinata Bidang Drama dengan judul “ Topeng-
Topeng “ (1996), Juara II Sastra LBSS Bidang Essay dengan judul “ Seniman,
Pasar jeung Manusa Super “(1996), Nominator Menulis Cerita Film Direktorat
Pembinaan Film Deppen (1997), Nominator Penulis Cerita Lepas Festival
Sinetron Indonesia (1998), Juara I Lomba Menulis Cerita Film Jenis Drama
Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “ Kerikil Merah Darah “
(1998/1999), Juara I Lomba Menulis Cerita Film Jenis Komedi Direktorat
Pembinaan Film dengan Judul “ Si Kabayan dan Putri Jendral “ (1998/1999),
Juara II Lomba Menulis Cerita Film Jenis Drama Direktorat Pembinaan Film
dengan Judul “ Toenggoel “ (1998/1999), Juara III Lomba Menulis Cerita
Film Jenis Drama Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “ Langit Di Atas
Langit “ (1998/1999), Juara III Lomba Menulis Cerita Jenis Drama Direktorat
Pembinaan Film dengan Judul “ Catatan Harian Karmina “ (1999/2000), Juara
Harapan Lomba Menulis Cerita Film dan Video Cerita Jenis Laga Direktorat
Pembinaan Film dengan Judul “ Gaung Gunung Galunggung “ (1999/2000),
Juara Harapan Lomba Menulis Cerita Film dan Video Cerita Jenis Komedi
Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “ Mencari Pencuri Anak Ayam “
(1999/2000), Juara I Lomba Menulis Cerita Film dan Video Cerita Jenis
Cerita Peningkatan HAM Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “
Merahnya Merah “ (2000), Juara II Lomba Menulis Cerita Film dan Video
Cerita Jenis Cerita Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Film dengan Judul
“ Istana Kertas “ (2000), Tiga Belas Pilihan Lomba Cipta Cerpen Tingkat
Nasional Kota Batu Jawa Timur dengan Judul” Asmarandana” (2002),
Sepuluh Besar Lomba Karya Tulis Bank Syariah (2003), Juara Harapan
Lomba Penulisan Naskah Teater Taman Budaya Jatim dengan Judul “ Hitam
Putih “ (2004).
B. Karya-Karya Enang Rokajat Asura
Beberapa Buku yang pernah di terbitkan antara lain :
1. Para Penari (Antologi Cerpen, Malang 2002).
2. Kanaga (Antologi Cerpen Sunda, Geger Sunten, Bandung 2003).
3. Panduan Praktis Menulis Skenario dari Iklan Sampai Sinetron (Andi
Publisher, Yogyakarta 2005).
4. Kepada Bunga Kubicara (Novel, Tinta Publisher, Yogyakarta 2004).
5. Istana Angan-angan: Nyanyian Angin Untuk Nunik Sabila (Novel, Media
Pressindo Yogyakarta 2005).
6. Bayang-bayang Sepi (Novel, Dari Mizan, Bandung 2005).
7. Toenggoel (Novel, Tinta, Yogyakarta 2005).
8. Taksi Ilusi (Kumpulan Cerpen, Delphi Publisher, Yogyakarta 2005).
9. Catatan Harian Karmina (Skenario Film, Sketsa, Yogyakarta 2006).
Karya-karya sinetron dan drama radio di antaranya: Senja Kesaksian
(Nominasi FSI 1998), Kamar 1406 (Sinetron di TPI), Es Krim dan Flamboyan
(FTV Cinta), Istana Kertas (FTV), Seperti Kekasihku (FTV), Bayu (Sinetron
Sehari/TVRI), Kau Di Atas Kau Dimana? (Sinetron Sehari/TVRI), Gejolak
Anak Muda (Sineri Remaja TVRI), Kabayan In Drama (Masima Production,
13 episode), Siluman Marakayangan (Komedi Radio, 360 episode),
Sangkuriang (Komedi Radio, 270 episode), Jaka Boys (Komedi Radio, 90
episode), Nyi Cantrik (Drama Radio Laga, 180 episode), Kancil Bis Kota
(Novel, Pikiran Rakyat Minggu), Toenggoel:Matinya Seorang Warok (Novel,
Minggu Nova), Rumah Di Atas Bukit (Novel, Majalah Zona Jakarta), dan
Bahad Tanah Sunda (Roman, Majalah Zona Jakarta).
C. Gambaran Tentang Novel Children Of Heaven
Novel yang diterbitkan oleh Edelweiss ini merupakan novel Islam
yang diadaptasi oleh Enang Rokajat Asura dari judul film yang sama, beliau
seorang penulis yang sangat konsisten dengan profesinya, banyak
penghargaan yang telah didapatkan olehnya dalam dunia tulis menulis salah
satunya yaitu juara 1 lomba menulis cerita film dan video cerita jenis cerita
peningkatan HAM Direktorat Pembinaan Film dengan Judul “Merahnya
Merah“ (2000). Novel yang bertajuk Children Of Heaven ini didalamnya sarat
dengan makna. Pada novel ini banyak sekali pelajaran-pelajaran tentang
kehidupan ataupun religius yang dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-
hari.
Tokoh utama dalam cerita ini adalah Ali, ia seorang anak yang sangat
cinta kepada adiknya, dan ia juga seorang anak yang berpendirian teguh
dengan apa yang telah diajarkan oleh ayahnya tentang arti sebuah kehidupan.
Maka, ketika suatu hari Ali membawa sepasang sepatu milik Zahra adiknya
ketukang sepatu untuk diperbaiki dan sepatu itu hilang dalam perjalanannya
ke rumah dan sepatu itu satu-satunya sepatu yang dimiliki oleh Zahra untuk
kesekolah, karena takut dimarahi oleh orangtuanya (dan mereka juga sadar
kalau orangtua mereka tidak punya uang untuk membeli sepatu baru),
akhirnya mereka memutuskan untuk merahasiakan hal ini dari orangtua
mereka.
Jadilah setiap hari untuk ke sekolah Zahra memakai sepatu sang kakak
Ali, dan siangnya sapatu itu dipakai Ali ke sekolah, karena harus menunggu
sang adik tiba dari sekolah dan jarak dari rumah ke sekolahnya cukup jauh,
jadi Ali harus berlari ke sekolah supaya tidak terlambat.
Bergantian memakai satu sepatu, bukan tanpa resiko. Ketika sepatunya
kehujanan, dengan berlinang air mata, Zahra tetap memakainya. Ali pun jadi
kerap kesiangan. Satu dua kali, bisa menerobos masuk. Lama kelamaan
ketahuan juga. Saat diancam tidak boleh masuk kelas sebelum bisa
menjelaskan kenapa selalu kesiangan, Ali tetap bungkam.
Ketika Ali bisa sabar, tidak demikian dengan Zahra. Anak cantik ini
selalu merengek minta sepatunya yang hilang dikembalikan. Inilah yang
membuat Ali sedih sekaligus bingung. Harapan muncul ketika ada lomba
maraton tingkat sekolah dasar dengan hadiah ketiga : Sepatu Baru ! Amboi,
angan Ali melambung. Dengan hadiah itu, ia bisa menebus rasa bersalahnya
dan tak perlu bingung bagaimana mengganti sepatu Zahra. Pada saat lomba,
Ali bisa berada di kelompok yang terdepan bersama tujuh anak, ketika
menjelang masuk finish, Ali berada di urutan paling depan. Karena tujuannya
ingin jadi juara ke tiga, Ali kemudian memperlambat larinya dan membiarkan
dua anak melewatinya. Tetapi pelari ke empat berlari di belakang Ali, yang
kemudian menarik baju Ali sampai Ali jatuh dan praktis Ali dilewati beberapa
anak. Ali segera berdiri dan mengerahkan segala daya upaya berlari
sekencang-kencangnya sampai tiba di garis finish dan berhasil meraih juara
pertama. Ketika guru dan teman-temanya senang karena Ali memenangkan
lomba lari, Ali malah menangis dan menyesal karena gagal
mempersembahkan sepatu baru buat Zahra. Kisah yang sangat menyentuh,
penuh teladan dan pelajaran tentang Ali dan Zahra. Di tengah kemiskinan
yang mendera, kasih sayang begitu mengkristal. Di tengah keterbatasan dana,
prestasi tetap digenggam. Diantara kepapaan : keduanya punya semangat
menyayangi sesama, sesuatu yang mulai langka ada di tengah kita.
Kelebihan novel ini terlihat jelas dari gaya tulisan pengarang.
Pengarang menyajikan novel ini dengan susunan kata yang menarik dan
bahasannya yang lugas, walaupun novel ini merupakan novel yang diadaptasi
dari judul film yang sama, tetapi penulis memakai bahasa sehari-hari yang
mudah untuk di pahami sesuai dengan kebudayaan penulis.
BAB IV
ANALISIS TEMUAN DATA
A. Pengolahan Data
Pada pembahasan bab IV ini penulis akan menguraikan data dalam
memperoleh validitas dan reliabilitas tentang isi pesan dalam novel Children
of Heaven. Data yang diolah berupa kalimat atau perdialog yang mengandung
pesan dakwah. Pengolahan data pada novel Children of Heaven sesuai dengan
kategori yang telah di tentukan, yaitu kategori aqidah, syariah, serta akhlak.
Kemudian ditampilkan dalam data dan jumlah frekuensi.
Untuk memperoleh reliabilitas dan validitasn kategori isi pesan dalam
novel “Children of Heaven”, peneliti mengadakan pengujian kategori pada
tiga orang juri atau koder yang dipilih dari orang yang dipandang kredibel.
Koder terdiri dari juri 1 Siti Aisyah, juri 2 Puji Astuti, juri 3 M. Hilmi. Hasil
dari kesepakatan tim juri tersebut dijadikan sbagai koefisien.berikut ini adalah
tabel rincian kesepakatan antar juri.
Untuk mencari koefisien reliabilitas kategori antar juri, peneliti
menguraikan rumus dari Hostly, seperti yang dikutip oleh Jumroni dalam
buku Metodologi Penelitian Komunikasi.55
Koefisien reliabilitas = 2 m
N1+N2
55
Jumroni, Metodologi Penelitian Komunikasi, (Jakarta : UIN Jakarta Press, 2006) cet.
Ke-1
Keterangan :
2M = Nomor keputusan yang sama antar juri
N1+N2 = Jumlah item yang dibuat tim juri
M = Kesepakatan antar juri
N = Jumlah yang diteliti
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan hasil kesepakatan antar
juri, tetapi sebelumnya telah dibuat tabel yang menunjukkan tingkat
kesepakatan antar juri yang terdapat dalam lampiran.
Tabel 02
Hasil Kesepakatan Antarjuri
Antarjuri Item Kesepakatan Ketidaksepakatan Nilai
Ke 1 dan 2 265 94 171 0,35
Ke 1 dan 3 265 104 161 0,39
Ke 2 dan 3 265 173 92 0,65
Dari tabel diatas menunjukkan tingkat kesepakatan antar juri 1 dan 2
sebesar 0.35, itu berarti terdapat kesepakatan yang tinggi antar juri.
Kesepakatan antar juri 1 dan 3 sebesar 0,39, itu menunjukkan kesepakatan
yang cukup tinggi juga antar kedua juri, sedangkan kesepaktan antar juri 2 dan
3 sebesar 0,65 itu berarti juga terdapat kesepakatan antar juri.
Kemudian untuk menghitung rata-rata perbandingan nilai kesepakatan
antar juri itu dihitung dengan komposit reliabilitas sebagai berikut :
Komposit reliabilitas: ( )
( )( )XantarjuriN
XantarjuriN
11
)
−+
Keterangan:
N = Jumlah juri
X = Rata-rata koefisien antarjuri
Komposit reliabilitas : ( )
( )( )XantarjuriN
XantarjuriN
11
)
−+
: ( )
( )( )06,1131
06,13
−+
: ( )( )06,121
18.3
+
: 02,112,3
18,3=
Dari hasil yang ditemukan penulis bahwa yang terjadi maka rata-rata
tingkat kesepakatan antar juri sebesar 1,02 itu berarti terjadi tingkat
kesepakatan yang tinggi.
Setelah penulis melakukan penghitungan reliabilitas kepada tiga juri
terhadap kategori-kategori yang telah penulis buat. Selanjutnya akan
ditampilkan data mengenai dialog atau kalimat yang mengandung pesan
dakwah yang kemudian dihitung untuk mencari jumlah frekuensi sehingga
dapat ditarik kesimpulan kecenderungan isi pesan dakwah dalam novel
“Children of Heaven”’
Berikut ini dalah tabel yang mengandung rincian kategori Aqidah
Tabel 03
Rincian Kategorisasi Pesan Aqidah
No Hal/Dialog Kutipan/Uraian Keterangan
1 77/29 “Sudahlah, perbanyak istigfar agar
kau diberi kekuatan dan segera
diberi kesembuhan.”
Iman kepada
Allah
2 103/37 “Ya, semua ada dalam kuasa Allah,
ya, Allah aku mohon tidak turun
hujan sebelum sepatuku kering.”
Iman kepada
Allah
3 113-114/42 ...”Kasih sayang Allah mendahului
kemurkan-Nya, maka dalam
kehidupan ini tidak selamnya hitam
putih.”
Iman kepada
Allah
4 155/59 “Allah tidak menguji hamba-Nya
yamg beriman menyangkut
dirinya.”
Iman kepada
Allah
5 156/62 “Tentu saja, Ali!Bukankah
Rasulullah SAW yang yakin
benarnya atas apa yang
diucapkannya karena bimbingan
wahyu pernah bersabda, bahwa
penyebab seseorang sakit adalah
makan-makanan yang satu lebih
Iman kepada
Rasul
dari yang lain.
6 190/73 “Jalani saja! Ini hanya ikhtiar kita
selebihnya kita tawakal.”
Iman kepada
Allah
7 227/64 “Ibu memang masih sakit tapi kamu
enggak usah khawatir, kita
bertawakal kepada Allah SWT.”
Iman kepada
Allah
Berikut ini adalah table yang mengandung rincian kategori syari’ah
Table 04
Rincian ketegori pesan syari’ah
No Hal/Dialog Kutipan/Uraian Keterangan
1 27/4 “Semoga Allah menambah
hadiah buatmu.”
Ibadah
2 36/8 “Sudah belajar wudhu dan
bacaan shalat, sudah cukup,
kang,!”
Ibadah
3 36/9 ”Ah, kamu ini gimana?bukan
hanya bisa wudhu dan shalat,
tapi yang terpenting harus
paham kenapa harus wudhu dan
kenapa harus shalat”
Ibadah
4 55/17 “Aku minta maaf, bukan
membuang-buang air tak
Muamalah
karuan, tapi karena memang
abnyak cucian, apa aku harus
menumpuknya di belakang?
Aku mohon pertimbangannya”
5 107/35 “Kalian akan ku berikan hadiah
bila ayah dapat uang lebih”
Muamalah
6 113/40 “Kita jangan malas shalat
malam ya, ayah”
Ibadah
7 114/46 “Orang yang rajin ibadah tapi
tak pernah meminta kepada
Allah, tak mau berdo’a kepada
Allah setelah shalat wajib
misalnya, itu termasuk orang-
orang yang angkuh”
Ibadah
8 118/47 “Ya, Allah, beri kesembuhan
ibu!Beri ayahku rezeki yang
banyak supaya akua bisa beli
sepatu”
Ibadah
9 154/56 “Mudah-mudahan makanan ini
berkah sehingga tidak saja
mengenyangkan tapi juga
menyehatkan. Terutama buat
kau,mudah-mudahan
Ibadah
penyakitnya cepat hilang…Dan
Tuhankulah yang memberi
makan dan minum kepadaku”
10 154/58 “Amin, terima kasih
sayang!Karena ada kamu, Ali
dan semu yang mendo’akan ibu,
rasa-rasanya ibu tambah merasa
sehat”
Muamalah
11 219/68 “Ya, Allah, sembuhkanlah
ibuku, cepat pulang lagi…”
Ibadah
12 220/69 “Zahra benar ya Allah!Zahra
ngga bisa ngasih mimi adik bayi
kalau ibu sakit, sembuhkan
ibuku”
Ibadah
13 229/74 “Ya, Allah Tuhan segala
manusia jauhkan penyakit itu
dan sembuhkanlah ia Engkaulah
yang menyembuhkan tak ada
obat selain obat-Mu”
Ibadah
Berikut ini adalah table rincian kategorisasi akhlak
Tabel 05
Rincian kategorisasi akhlak
No Hal/Dialog Kutipan/Uraian Keterangan
1 47/1 “Anak manis, sudah saleh pinter
pula...”
Akhlak mahmudah
2 29/5 “Zahra terlihat cantik kalau
dijilbab.”
Akhlak mahmudah
3 32/6 “Teh buatan Zahra memang
istimewa.”
Akhlak mahmudah
4 49/11 “Sudah! Aku nggak peduli mau
nyari kantong plastik hitam, merah
atau....Ah, dasar anak sial!”
Akhlak
madzmumah
5 49/12 “Ya, Tuhan, masih juga ngomong
heh!Pergi sana sialan!”
Akhlak
madzmumah
6 51/13 “Maafkan aku, Zahra, akau tak
atahu kenapa plastik hitam itu bisa
hilang begitu saja.”
Akhlak mahmudah
7 52/15 “Aku lebih senang kamu punya
sepatu baru.”
Akhlak mahmudah
8 56/18 “Ah, alasan!Dasar perempuan
banyak cing-cong kenapa tidak
sekalian saja cuci karpet semua
Akhlak
madzmumah
tetangga, atau apalah asal bisa
menghabiskan airku.”
9 58/20 “Hai, bocah tengil!Bilang sama
bapakmu ya, ini terakhir kali ku
peringatkan.”
Ahkhlak
madzmumah
10 58/21 “Hai, cecurut!Beraninya kau
membentakku, kalau enggak
kasihan, sudah kupatahkan batang
lehermu.”
Akhlak
madzmumah
11 75/28 “terima kasih sayang, seharian ayah
menyediakan teh dikantor tapi teh
Zahra istimewa.”
Akhlak mahmudah
12 86/31 “Tentu saja tidak, kalau kita tidak
berlebihan menggunakan sepatu
hanya untuk supaya berlebihan dan
sedikit lebih enak, cukuplah bagi
kita.”
Akhlak mahmudah
13 89/32 “Ayo ucapkan salam kalau anak
saleh mau berangkat”
Akhlak mahmudah
14 89/33 “Aku berangkat,
Bu!Assalamualaikum.”
Akhlak mahmudah
15 119/36 “Assalamualaikum!Maaf, kesiangan
pak.!”
Akhlak mahmudah
16 143/52 “Nggak!kenapa takut?aku nggak
bisa ikut maen karena ibuku
sakit....kasihan kalau ibu kerja
sendirian.”
Akhlak mahmudah
17 198/66 “Ah, anak ingusan, mana bisa
potong rumput!Pergi sana, aku tak
butuh kalian.”
Akhlak
madzmumah
18 220/71 “Ya, memamg sudah urat
melarat!apa-apa juga tambah
melarat!”
Akhlak
madzmumah
19 177/65 “Assalamualaikum,aku pulang!” Akhlak mahmudah
20 250/77 “Ya, aku yakin, karena aku ingin
memberikan sepatu hadiahnya
untukmu Zahra."
Akhlak mahmudah
Dari ke-3 tabel di atas, berikut ini rincian hasil penelitiannya :
P = N
Fx %100
Keterangan:
P: Presentase
F: Frekuensi
N: Jumlah
Table 06
Hasil Prosentase Data
No Kategorisasi pesan Frekuensi Presentasi
1. Aqidah 143 16,9
2. Syariah 269 31,7
3. Akhlak 434 51,3
Jumlah 846 100
Dari tabel 01 diatas di peroleh bahwa pesan dakwah dalam Novel
Children Of Heaven yaitu pesan aqidah berjumlah 16,9%, pesan syariah
31,7% dan pesan akhlak lebih mendominasi 51,3%. Dari keterangan tersebut
berarti dalam novel “Children of Heaven” lebih dominant mengandung pesan
akhlak dengan jumlah 51,3%
B. Analisa Data
Setelah melakukan pengolahan data untuk memperoleh koefisien
reliabilitas kategori dan jumlah frekuensi isi pesan dalam novel Children of
Heaven, maka dapat ditemukan pesan-pesan dakwah yang terdapat dalam
novel tersebut seperti terlihat pada uraian berikut:
1. Pesan dakwah yang mengandung aqidah
Aqidah Islam pada dasarnya adalah Iman Kepada Allah, Iman
Kepada Malaikat, Iman Kepada Kitab, Iman Kepada Rasul, Iman Kepada
Hari Akhir dan Iman Kepada Takdir. Dasar-dasar ini telah ditunjukkan
oleh kitabullah dan sunah Rasul.
Berikut ini adalah kutipan pesan dakwah aqidah dalam novel
“Children of Heaven”.
“Sudahlah, perbanyak istighfar agar kau diberi kekuatan dan segera diberi
kesembuhan...” (Children of Heaven, h.77.dialog 29)
Penulis menjelaskan dari dialog tersebut bahwa ayahnya Ali
berusaha untuk memberikan keyakinan kepada ibunya untuk tetap sabar
dan berserah diri dalam menghadapi cobaan berupa penyakit yang
dideritanya, karena Allah tidak memberikan sebuah cobaan diluar
kemampuan hambanya. Dan Allah itu maha melihat akan keadaan
hambanya.
“Ya, semua dalam kuasa Allah, ya, Allah aku mohon tidak turun hujan
sebelum sepatuku kering.” (Children of Heaven, h.103.dialog 37)
Tokoh utama dalam novel ini adalah Ali, dia sangat yakin akan
kekuasaan Allah SWT yang memiliki dan mengatur alam semesta didunia
ini. Karena apabila Allah berkata jadi, maka terjadilah.
“Kasih sayang Allah mendahului kemurkaan-Nya, maka dalam hidup ini
tidak selamanya hitam putih...karena kasih sayang-Nya orang-orang malas
mendekat kepada Allah, orang-orang yang angkuh yang merasa tidak
perlu dengan bantuan Allah masih juga diberi kesempatan.” (Children of
Heaven, h.113.dialog 114)
Pesan aqidah yang ingin disampaikan yaitu bahwa Allah dengan
Rahman dan Rahim-Nya tidak hanya untuk beberapa orang saja, walaupun
seandainya orang itu angkuh merasa tidak perlu dengan bantuan Allah,
tetapi Allah tetap saja memberikan kepadanya kesempatan untuk hidup.
“Tentu saja, Ali!Bukankah Rasulullah SAW yang yakin akan benarnya
atas apa yang diucapkannya karena dibimbing wahyu pernah bersabda,
bahwa penyebab seseorang sakit adalah makan-makanan yang satu lebih
dari yang lain.” (Children of Heaven, h.156.dialog 62)
Pesan aqidah yang ingin disampaikan oleh pengarang adalah
bahwa Rasulullah dalam kehidupannya sehari-hari sangatlah sederhana
dan menghindari sifat boros. Karena sifat boros itu merupakan sifat
syaithan yang harus di jauhi. Dalam kutipan dialog ini Ali sedang
diberikan nasehat oleh ayahnya agar mengikuti keseharian Rasulullah.
2. Pesan dakwah yang mengandung syari’ah
Syari’ah pada dasarnya adalah hal-hal yang memuat tentang
berbagai aturan dan ketentuan yang berasala dari Allah SWT dan
Rasulullah SAW dalam hal ibadah dan muamalah.
Berikut ini adalah kutipan pesan dakwah syari’ah dalam novel
“Children of Heaven”.
“Sudah belajar wudhu dan bacaan shalat, sudah cukup, kang!” (Children
of Heaven, h.36.dialog 8)
“Ah, kamu ini gimana?Bukan hanya bisa wudhu dan shalat, tapi yang
terpenting harus paham kenapa harus wudhu dan kenapa harus shalat.”
(Children of Heaven, h.36.dialog 9)
Penulis ingin menjelaskan dari dialog tersebut bahwa dalam
menjalankan suatu ibadah maka alangkah baiknya Ali dan Zahra bukan
hanya mengetahui caranya saja, tetapi lebih kepada mengapa ibadah
tersebut harus dilakukan.
Yang nantinya mereka mengerti bahwa hal itu terkait dengan
kepatuhan dan ketaatan kita sebagai hamba-Nya.
“Ya, Allah beri kesembuhan ibu!Beri ayahku rezeki yang banyak supaya
aku bisa beli sepatu.” (Children of Heaven, h.118.dialog 46)
“Ya, Allah sembuhkanlah ibukum cepat pulang lagi...” (Children of
Heaven, h.219.dialog 68)
“Zahra benar ya, Allah!Zahra nggak bisa ngasih mimi adik bayi kalau ibu
sakit, sembuhkan ibuku.” (Children of Heaven, 220.dialog 69)
Pada kutipan dialog diatas Ali dan Zahra sedang memohon do’a
kepada Allah demi kesembuhan ibunya, karena do’a adalah obat yang
sangat mustajab bagi orang-orang yang yakin akan pertolongan Allah dan
itu merupakan suatu ibadah.
“Ya, Allah Tuhan segala manusia jauhkan penyakit itu dan sembuhkanlah
ia Engkau yang menyembuhkan tak ada obat selain obat-Mu.” (Children
of Heaven, h.229.dialog 74)
Sesama muslim harus saling mendo’akan, begitu juga pesan
syari’ah yang ingin disampaikan pada dialog ini, ketika ibu Zahra sakit
maka guru dan teman-temanya pun ikut mendoa’kan agar cepat sembuh.
3. Pesan dakwah yang mengandung akhlak
Akhlak pada dasarnya ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak
lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Akhlak juga
terbagi menjadi dua yaitu akhlak Mahmudah (baik), dan akhlak
madzmumah (buruk).
Berikut ini adalah kutipan pesan dakwah akhlak dalam novel
“Children of Heaven”.
“Anak manis, sudah saleh pinter pula.” (Children of Heaven, h.17.dialog 1)
“Zahra terlihat cantik kalau di jilbab.” (Children of Haevem, h.29.dialog 5)
“Teh buatan Zahra memang istimewa.” (Children of Heaven, h.32.dialog 6)
“Terima kasih sayang, seharian ayah menyediakan teh dikantor tapi teh
Zahra istimewa.” (Children of Heaven, h.75.dialog 28)
“Ayo ucapkan salam kalau anak saleh mau berangkat.” (Children of
Heaven, h.89. dialog 32)
“Aku berangkat, Bu!Assalamualaikum.” (Children of Heaven, h.89.dialog
33)
“Nggak!kenapa takut?aku ngga bisa ikut maen karena ibuku
sakit....kasihan kalau ibuku kerja sendirian.” (Children of Heaven,
h.143.dialog 52)
“Ya, aku yakin, karena aku ingin memberikan sepatu hadiahnya untukmu
Zahra!” (Children of Heaven, h.250.dialog 77)
Dalam kutipan dialog diatas jelas sekali dalam keluarga Ali itu
sangat tercermin akhlak mahmudah (baik), karena memang akhlak
seseorang baik berawal dari lingkungan keluarga yang memiliki akhlak
yang baik pula, begitu pula sebaliknya.
“Sudah!Aku nggak peduli mau nanyain kantong plastik hitam, merah
atau...Ah dasar anak sial!” (Children of Heaven, h.49.dialog 11)
“Ya, Tuhan, masih juga ngomong heh!pergi sana sialan.” (Children of
Heaven, h.49.dialog.12)
Akhlak madzmumah (buruk) terlihat pada dialog diatas, hal ini
terjadi ketika Ali berusaha mencari-cari plastik hitam yang berisi sepatu
Zahra adiknya yang hilang entah dimana. Sehingga membuat marah
pedagang disekitarnya, yang akhirnya mengeluarkan kata-kata yang tidak
sepatutnya dikeluarkan.
“Ah, anak ingusan, mana bisa potong rumput!Pergi sana, aku tak butuh
kalian”.(Children of Heaven, h.198.dialog 66)
“Ya, memang sudah urat melarat!Apa-apa juga tambah melarat!”
(Children of Heaven, h.220.dialog 71)
Akhlak yang buruk (Madzmumah), tentunya harus dijauhi dari
kehidupan sehari-hari karena hal itu mencerminkan tidak adanya sebuah
pribadi yang tidak baik pula. Seharusnya akhlak buruk (Madzmumah)
tersebut diganti dengan akhlak yang baik (Mahmudah) diawali dari diri
sendiri, lingkungan keluarga, dan juga pada lingkungan sekitar.
C. Pesan Dakwah Yang Paling Dominan
Setelah dilakukan analisa pada isi novel Children of Heaven dan
dihitung dan dihasilkan pesan dakwah yang paling dominan dalam novel
Children of Heaven adalah sebagai berikut : Pesan dakwah dengan kategori
akhlak menduduki posisi pertama sebagai pesan dakwah yang paling dominan
dalam novel Children of Heaven. Pesan akhlak mendapat prosentase sebanyak
51,30%.
Yang menduduki urutan kedua yaitu kategori pesan syari’ah dengan
mendapat prosentase 31,79%.
Pesan dakwah dengan urutan kecenderungan ketiga adalah pesan
aqidah dengan mendapat prosentase 16,90%.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menjelaskan dan menganalisa pembahasan yang telah
dikemukakan pada bab sebelumnya. Maka penulis mencoba memberikan
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam novel Children of Heaven Karya Enang Rokajat Asura, terdapat
pesan yang menyangkut nilai-nilai kehidupan seperti kasih sayang,
perjuangan, prestasi, tanggung jawab, kejujuran yang semuanya itu
terkandung dalam pesan-pesan dakwah. Pesan-pesan dakwah tersebut
masuk kedalam tiga kategori besar yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak.
2. Dari ketiga kategori besar di atas, pesan akhlak adalah kategori yang
paling dominant, yang paling banyak ditemukan dalam novel Children of
Heaven karya Enang Rokajat Asura. Yaitu dengan prosentase 51,30%.
Akhlak sebagai kategori dominant dalam novel Children of Heaven karya
Enang Rokajat Asura adalah dikarenakan akhlak menempati posisi yang
sangat penting dalam Islam, sehingga aspek dari ajaran agama ini selalu
berorientasi pada pembentukan dan pembinaan akhlak yang mulia, yang
disebut al-akhlaq al-karimah. Dari adanya pernyataan tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa novel Children of Heaven merupakan novel Islami,
karena di dalamnya terdapat pesan-pesan yang bernilai dakwah.
B. Saran
Adapun saran-saran yang ingin di sampaikan adalah:
1. Bagi pengarang, diharapkan dapat meningkatkan kreatifitasnya dan terus
menunjukkan eksistensinya dalam hasil karya sastranya bukan hanya dari
novel saja namun bisa bidang sastra lainnya, agar dapat bermanfaat semua
lapisan masyarakat. Dan yakinlah bahwa penulis atau sastrawan bisa
menjadi seorang da’i dengan membuat hasil karya bernafaskan Islam.
Agar langkah dakwah dalam bidang sastra lebih baik dan meningkat.
2. Bagi pembaca novel, hendaknya tidak hanya sekedar menikmati novel
sebagai kesenangan dan hiburan belaka, namun dipelajari lalu ditelaah
kemudian di pelajari nilai-nilai apa saja yang terkandung didalamnya. Jika
terdapat nilai-nilai yang baik yaitu merupakan ajakan ke jalan yang baik
dan benar maka dapat diikuti dan dipraktekan dalam kehidupan nyata.
3. Bagi mahasiswa fakultas dakwah dan komunikasi, dapat lebih
meningkatkan rasa ketertarikan dalam bidang sastra yang selama ini
dianggap sulit dan membosankan tapi sebenarnya tidak demikian. Maka
untuk mewujudkan dapat mengadakan kajian sastra, terutama hasil karya
dari sastrawan dan penulis muslim. Karena mereka dapat memberikan
kontribusinya sehingga minat baca dan ketertarikannya pada sastra
menjadi bertambah.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Al Mustasyar Al Aqil, Dunia Pergerakan Dakwah Islam, Penerjemah
Khozin Faqih, Lc dan Fachrudin, Lc, Jakarta : Al I’thisom Cahaya Ummat, 2003
Alawiyah, Tuti, Paradigma Baru Dakwah Islam, Pemberdayaan Sosialisasi
Mad’u Dakwah: Jurnal Kajian dan Masyarakat
Ambar, Abdullah, Intisari Sastra Indonesia, Bandung: Djatnika,1983
Anshari, Endang Saefudin, Kuliah Al Islam: Pendidikan Agama Islam di
Perguruan Tinggi, Jakarta: Rajawali, 1992, Cet. Ke-3
As, Asmaran, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 1992,
Cet.Ke-2
Asti, Badiyah Muchlisin, Berdakwah Dengan Menulis Buku, Bandung : Penerbit
MQ Media Qalbu, 2004
Atmowiloto, Arswendo, Mengarang itu Gampang, Jakarta: PT. Suberta Citra
Pusaka, 1995
DepDikNas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2002, edisi
ke-3
Djazuli, Ilmu Fiqih Pengalia : Perkembangan Dan Penerapan Hukum Islam,
Jakarta: Kencana, 2005, Cet. Ke-5
Fad’aq, Asma Umar Hasan, Mengungkapkan Makna dan Hikmah Sabar, Jakarta :
Penerbit Lentera, 1999
Habib, M. Syafaat, Buku Pedoman Da’wah, Jakarta: Widjaya Jakarta, 1982,
cet.Ke-1
Hasanuddin, Hukum Dakwah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996, cet.Ke-1
Hostly, R. et.al, Content Analysia, Dalam Hand Book of Social Sosiologi, edited
By Dardnr Lindzey dan Elliot Aronson, Cambridge Massachuset :
Edisson-Wesley, 1964, h. 589-600S
Irfani, Siti Shobariyatul, Skripsi : Metode Dakwah Islam Habiburrahman El
Shirazy Dalam Novel Islami, Jakarta : Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam
Jumroni, Metode-metode Penelitian Komunikasi, Jakarta : UIN Jakarta Press, 2006, cet. Ke-1
Ma’arif, Syafi’i, Islam dan Politik: Upaya Membingkai Peradaban, Jakarta: Pustaka Dinamika, 1999
Mahfuz, Ali, Hidayah Mursyidin Ila Thur : qil Na’zbi walkhitabah, Beirut : Daruf Ma’rif
Mahmud, Ahmad, Dakwah Islam, Bogor: Pustaka Tahriqul, 2002
Mujieb, M. Abdul, Kamus Istilah Fiqih, Jakarta: PT.Pustaka Firdaus,1994, Cet.
Ke-1
Munir, Moh., Metode Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2003 cet. Ke-1
Nasution, Harun, dkk, Ensiklopedia Media Islam Indonesia Pengantar Study
Akhlak, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2004, Cet.Ke-1
Nata, Abudin, Akhlak Tasawuf Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2003 Cet.
Ke-5
Natawijaya, P. Supratman, Bimbingan untuk cakap menulis, Jakarta: Bpk. Gunung
Muliua, 1979, Cet. Ke-2
Natsir, Muhammad, Fiqud Dakwah, Jakarta : Dewan Islamiyah Indonesia
Nurgiantoro, Burhan, Teori pengkajian Fiksi, Jogjakarta: Universitas Gajah
Mada,1995,cet,ke-1
Persua, Ngurah, Peranan Kesusastraan Dalam Pendidikan, Suara Guru: XII, 1980
Rafi’udi dan Maman Abdul Djaliel, Prinsip dan Strategi Dakwah, Bandung : Pustaka Setia, 2001, cet.ke-2
Rahmanto, Metode Pengajaran, Jogjakarta: Kanisius, 1992, cet,ke-1
Salmah, Ismah, Strategi Dakwah di Era Millenium, Dakwah Jurnal dan
Komunikasi, h.2 vol.6 no 1
Saraswati, Ekarini, Sosiologi Sastra: Sebuah Pemahaman Awal, Malang: UMM
Press dan Bayu Media, 2003, cet. Ke-1
Sayuti, Suminto A., Berkenalan dengan Prosa Fiksi, Yogyakarta : Gama Media,
2000, Cet. Ke-1
Semi, M. Atar, Anatomi Sastra, Padang: Angkasa Raya,1988,cet,ke-1
Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 1999, cet. Ke-1
Subardjo, Jakob, Seluk Beluk Dan Petunjuk Menulis Novel dan Cerpen, Bandung: Pustaka Latifah, 2004
Sumadirja, As Haris, Menulis Artikel dan Tajuk Rencana, Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005, cet.ke-2
Sumardjo, Jakob dan Saini K.M, Apreiasi Kesusastraan, Jakarta: Penerbit Gramedia, 1986,Cet. Ke-1
________, Konteks Sosial Novel Indonesia 1970-1977, Bandung: Penerbit
Alumni, 1999, Cet Ke-1
Suprapto, Kumpulan Istilah dan Apresiasi Sastra Bahasa Indonesia, Surabaya,
Indah 1993
Tamara, Nasir, el al., Hamka di Mata Hati Umat, Jakarta : Sinar Harapan, 1984,
Cet.Ke-2
Yunus, Umar, Dari Peristiwa ke Imajinasi, Jakarta: PT.Gramedia,1985, cet, ke-2
Zahrudin dan Hasanuddin Sinaga, Pengantar Study Akhlak, Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 2004, Cet.Ke-1
Zainuddin, Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia, Jakarta : PT. Rineko
Cipta, 1992), Cet. Ke-1
Hasil Wawancara
Nama pengarang : Enang Rokajat Asura
Email : [email protected]
Email penulis :[email protected]
Tggl Wawancara :21 April 2009
1. Bisa ceritakan riwayat mas?
Lihat diwebsite saya.
2. Apa yang pertama kali mas tulis (novel atau tulisan)lain?
Yang pertama kali saya menulis cerita pendek dalam B. Sunda, lalu cerpen
dalam B. Indonesia, artikel dan berita dipikiran Rakyat Minggu dan Surat
Kabar Mingguan Galura, terus merambah ke Jawa Pos, Mingguan Terbit,
Mingguan Gala, dan Tabloid Citra.
3. Kalau saya boleh tahu, apa latar belakang mas menulis novel Children of
Heaven?Apa karena mas menyukai film ini?
Awalnya saya diminta oleh salah satu penerbit untuk menulis novel ini,
memang saya sangat suka dengan film garapan Iran ini, karena menurut saya
cerita dari film ini sangat berbeda dengan cerita film yang lain khususnya film
yang bertemakan cinta. Dalam film ini diceritakan kisah cinta antara seorang
kakak dan adik yang sarat dengan pesan-pesan Islami, oleh karena itulah saya
tertarik untuk menulis ulang kembali tapi dalam bahasa sehari-hari yang
nantinya mudah untuk dipahami.
4. Berapa lama mas membuat novel ini?
Tidak terlalu lama juga, yah kurang lebih satu bulan.
5. Menurut mas apakah bisa novel dijadikan sebagai media
dakwah?Karena menurut pendapat saya banyak pesan-pesan dakwah
didalamnya?
Media dakwah itu tidak mesti lewat lisan saja, banyak media lain seperti
media elektronik dan media tulisan. Novel salah satunya adalah media tulis
yang sangat efektif untuk menyampaikan pesan-pesan tersebut, dan dalam
novel ini saya mencoba untuk sedikit lebih banyak menyampaikan pesan yang
menyangkut masalah akhlak.
6. Dalam kehidupan mas siapa orang yang lebih berpengaruh, khususnya
mengenai karya-karya mas?
Pertama, ibu saya, karena beliaulah saya bisa menjadi seperti saat ini. Lalu
kedua, istri yang selalu setia mendampingi dalam suka maupun duka.
7. Pesan mas untuk pembaca novel Children of Heaven?
Semoga novel ini bisa membawa perubahan yang lebih baik, terutama pada
perubahan akhlak, dan saya juga berharap novel ini dapat diterima diseluruh
kalangan masyarakat.
Tabel
Rincian Intercoder Reliability
kategorisasi
Aqidah Syariah Akhlak
Dialog
Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3
1 - - - √ √ - - - -
2 - - - `√ √ √ √ √ √
3 - - - - - - √ √ √
4 - - - √ √ √ - - -
5 - - - √ √ - √ √ √
6 - - - √ √ √ √ √ √
7 - - - √ √ - √ √ √
8 - - - - - - √ √ √
9 - - - - √ √ √ √ √
10 - - - - √ √ √ √ √
11 - - - - - - - √ √
12 - - - - - - √ √ √
13 - - - - - - √ √ √
14 - - - - √ √ √ √ √
15 - - - √ √ √ - √ √
16 - - - - √ √ - - -
17 - - - - - - - √ √
18 - - - - - - - √ √
19 - - - - - - - √ √
20 - - - - - - √ √ √
21 - - - - - - √ √ √
22 - - - - - - - √ √
23 - - - - - - - √ √
24 √ √ √ - - - √ √ √
25 - - - - - - √ √ √
26 - - - - - - √ √ √
27 - - - - - - √ √ √
28 - - - - √ √ √ √ √
29 - - - - - - √ √ √
30 - - - - - - √ √ √
31 √ √ √ - √ √ √ √ √
32 - - - - √ √ √ √ √
33 - - - - - - √ √ √
34 - - - - - - √ √ √
35 - - - - - - √ √ √
36 - - - - √ √ √ √ √
37 - - - - - - √ √ -
38 - - - - √ √ - - -
39 - - - - - - √ √ √
40 - - - - √ √ √ √ √
Tabel
Rincian intercoder Reliability
kategorisasi
Aqidah Syariah Akhlak
Dialog
Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3
41 - - - - - - √ √ √
42 - √ √ ` √ √ √ √
43 √ √ √ - √ √ - √ √
44 - - - - √ √ - - -
45 - - - - √ √ - - -
46 - √ √ - - - - - -
47 - √ √ √ √ √ √ - -
48 - - - √ √ √ √ - -
49 - √ √ - √ √ √ √ √
50 - - - - √ √ - √ √
51 - √ √ - - - √ √ √
52 √ √ √ - - - √ √ √
53 - - - - - - √ √ √
54 - - - - - - √ √ -
55 - - - - √ √ - - -
56 - - - - √ √ - - -
57 - √ √ - - - √ √ √
58 - -- - - - - - √ √
59 - - - - √ √ - - -
60 - √ √ - - - - - -
61 - √ √ - - - - - -
62 - - - - √ √ - - -
63 - - - - - - √ - √
64 - √ √ - √ √ √ √ √
65 - - - - √ √ - - -
66 √ √ √ - - - - - -
67 - - - - √ √ - - -
68 √ √ √ - √ √ - - -
69 √ √ √ √ √ √ - - -
70 - - - - - - √ √ √
71 - - - - - - √ √ √
72 - - - - - - - √ √
73 √ - √ - √ √ - - --
74 - √ √ - - - √ √ -
75 - - - - - - - √ √
76 - √ √ - - - √ √ √
77 - - - - - √ √ √
78 - - - - - - - √ √
79 - - - - - - √ √ √
80 - - - - - - - √ √
Tabel
Rincian Intercoder Reliability
Kategorisasi
Aqidah Syariah Akhlak
Dialog
Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3
81 - - - √ √ √ √ - -
82 - - - ` - √ √ √
83 - - - √ √ - - √ √
84 - - - √ - - √ √ -
85 - - - - √ - √ - -
86 - - √ - - - √ √ √
87 - - - - √ √ - √ √
88 - - - - - - √ √ √
89 - - - - √ √ √ √ -
90 - - - - √ √ - - -
91 √ - √ - - - √ √ -
92 √ - √ - √ √ √ √ √
93 - - - - - - √ √ √
94 √ √ √ - - - √ √ √
95 √ √ √ - - - √ √ √
96 √ √ √ - - - - √ √
97 - √ √ - - - - √ √
98 - - - - - - √ √ √
99 - √ √ - - - √ √ √
100 - - - - - - - √ √
101 - √ √ - - - - - -
102 - - - - - - √ √
103 - - - - - - - √ √
104 - - - - - - √ √ √
105 - - - - - - √ √ √
106 - - - - - - √ √ √
107 - - - - - - √ √ √
108 - - - - - - √ √ √
109 - - - - - - √ √ √
110 - - - - - - √ √ √
111 - - - - - - - √ √
112 - - - - - - √ √ √
113 - - - - - - √ √ √
114 - √ √ - √ √ - √ √
115 √ √ √ - - - - - -
116 - √ √ - - - √ √ √
117 - - - √ √ √ √ √ √
118 - - - - - - √ √ √
119 - - - - - - - √ √
120 - - - - √ √ √ √ -
Tabel
Rincian Intercoder Reliability
kategorisasi
Aqidah Syariah Akhlak
Dialog
Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3
121 - - - - - - √ √ √
122 √ √ √ `- - - √ √ √
123 - - - - - - - √ √
124 - - - - - - - √ √
125 - - - - - - √ √ √
126 - - - - - - √ √ √
127 √ √ √ - - - √ √ √
128 - - - - - - - √ √
129 - - - - - - - √ √
130 √ √ √ - - - √ √ √
131 √ √ √ - - - √ √ √
132 - - - - - - √ √ √
133 - - - - - - - √ √
134 - - - - - - - √ √
135 - - - - - - √ √ √
136 √ √ √ - - - - - -
137 √ √ √ - - - √ √ √
138 - - - - - - - √ √
139 - - - - - - √ √ -
140 - - - - - - - √ √
141 - - - - - - √ √ √
142 - √ √ - - - - √ √
143 - √ √ - - - - - -
144 - - - - - - √ √ √
145 - - - - - - - √ √
146 - - - - - - - √ √
147 - - - - - - - √ √
148 - - - - √ √ - - -
149 - - - - - - - √ √
150 √ √ √ - - - - - -
151 - - - - - - - √ √
152 - - - - - - - √ √
153 - - - √ √ - √ √ √
154 √ - √ √ √ √ - √ √
155 - √ √ - - - √ √ √
156 - - - - √ √ √ √ √
157 - √ √ - √ √ √ - -
158 - - √ √ - - √ √ √
159 - √ √ - - - - √ √
160 - - - - - - √ √ √
Tabel
Rincian Intercoder Reliability
kategorisasi
Aqidah Syariah Akhlak
Dialog
Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3 Juri 1 Juri 2 Juri 3
161 - - - √ √ √ √ - -
162 - - - ` - √ √ √
163 - - - √ √ - - √ √
164 - - - √ - - √ √ -
165 - - - - √ - √ - -
166 - - - - - - √ √ √
167 - - - - √ - - - √
168 - - - √ √ - √ √ √
169 √ √ - - - - √ - √
170 - - - - √ √ √ √ √
171 - - - √ √ - - √ √
172 - √ √ - √ √ √ √ √
173 - - - - - - - √ √
174 - - - √ √ - - - -
175 √ √ - - √ √ √ √ √