Analisis Governor

download Analisis Governor

of 10

Transcript of Analisis Governor

  • 8/6/2019 Analisis Governor

    1/10

    ANALISIS GOVERNOR PADA PENGATURAN FREKWENSI PLTGU DI PT

    INDONESIA POWER UBP PRIOK

    ACHMAD FAUZAN, 10402008

    Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok

    16424 telp (021) 78881112, 7863788

    Abstraksi : Sistem pembangkit tenaga listrik tenaga gas dan uap (PLTGU), merupakan sistem

    pembangkitan yang menggabungkan pembangkit tenaga gas (PLTG) dan pembangkit tenaga uap (PLTU).

    PLTG terdiri dari turbin gas yang dikopel dengan generator menggunakan bahan bakar gas dari pertamina

    sebagai sumber energi. PLTU terdiri dari ketel uap,governor, turbin uap yang dikopel dengan generator,

    mendapat sumber energi dari gas hasil pembakaran dari PLTG [4].

    Unit governor sebagai pengaturan frekwensi dalam sistem, mengatur keluaran uap yang

    bertekanan dari ketel uap untuk menggerakan turbin uap berada dalam putaran dengan frekwensi 50

    Hertz (standar Indonesia) dan mengantifikasi terjadinya penyimpangan terhadap frekwensi dalam sistem

    [1][2][3]. Penyimpangan frekwensi dari batas nilai nominal terjadi apabila kebutuhan yang digunakanoleh konsumen (beban) lebih besar dari daya aktif yang dibangkitkan dari pembangkit atau terjadinya

    gangguan pada sistem sehingga frekwensi sistem turun. Sedangkan frekwensi sistem naik apabila ada

    tambahan daya dari unit pembangkit. Maka untuk mempertahankan nilai frekwensi pembangkitan daya

    aktif dalam sistem disesuaikan dengan konsumen (beban) [1][3].

    Dilihat dari segi mekanis pada unit PLTU, pengaturan frekwensi adalah pengaturan daya aktif

    yang dibangkitkan generator, dengan cara mengatur tambahan pemberian uap penggerak turbin uap yang

    dikopel dengan generator. Pengaturan ini dilakukan oleh unit governor, yang bekerja dengan fungsinya

    apabila terjadinya perubahan frekwensi dalam sistem [1][3].

    Tanggal Pembuatan : 1 November 2009

    1. PENDAHULUAN

    Sistem pembangkitan tenaga listrik tenaga

    gas dan uap (PLTGU) merupakan suatu sistem

    pembangkitan yang terdiri dari pembangkit

    tenaga gas (PLTG) dan pembangkit tenaga uap

    (PLTU) yang saling dikombinasikan. PLTG

    menggunakan bahan bakar gas dari pertamina

    sebagai sumber energi untuk menggerakanturbin gas yang dikopel dengan generator. PLTU

    mendapat sumber energi dari gas hasil

    pembakaran pada turbin gas yang dimanfaatkan

    untuk mengahasilkan uap yang bertekanan

    dalam ketel uap yang dialirkan melaluigovernoruntuk menggerakan turbin uap yang dikopel

    dengan generator.

    Gambar 1 Sistem pembangkit tenaga gas dan

    uap. Unit Governor terletak antara ketel uapdan turbin uap

  • 8/6/2019 Analisis Governor

    2/10

    Pada unit pembangkit tenaga listrik terdapat

    pengaturan frekwensi yang dilakukan oleh unit

    governor, berfungsi agar keluaran uap yang bertekanan dari ketel uap untuk menggerakan

    turbin uap berada dalam putaran dengan

    frekwensi 50 Hertz (standar Indonesia) dan

    mengantifikasi terjadinya penyimpanganterhadap frekwensi dalam sistem. Untuk

    melakukan fungsinya, governor mengukurfrekwensi yang dihasilkan generator dengan cara

    mengukur kecepatan putar poros generator,

    karena frekwensi yang dihasilkan generator

    sebanding dengan kecepatan putar poros

    generator [1][2][3].

    Penyimpangan frekwensi dalam sistem

    terjadi apabila kebutuhan daya yang digunakan

    oleh konsumen (beban) lebih besar dari daya

    aktif yang dibangkitkan, atau terjadinyagangguan pada sistem, maka frekwensi sistem

    turun. Sedangkan frekwensi dalam sistem naik

    apabila ada tambahan daya dari unit pembangkit.

    Untuk mempertahankan nilai frekwensi dalam

    sistem, pembangkit daya aktif disesuaikan

    dengan konsumen (beban) [1][3]. Karena

    pengaturan frekwensi dilakukan dengan

    mengatur daya aktif yang dibangkitkan

    generator, maka generator mengatur kopel

    mekanis yang dihasilkan mesin penggerak

    generator. Pengaturan kopel mekanis dilakukan

    dengan cara mengatur tambahan pemberian uappenggerak turbin dalam pembangkit PLTU [1].

    Tujuan dari penulisan ini adalah

    mengetahui cara kerja governor sebagai pengaman untuk mengantifikasi terjadinya

    penyimpangan frekwensi dari batas nilai

    nominal dan menggembalikan nilai frekwensi ke

    posisi semula yaitu 50 Hertz apabila terjadinya

    penyimpangan frekwensi.

    2. LANDASAN TEORI

    Energi listrik yang dibangkitkan (dihasilkan)

    tidak dapat disimpan melainkan langsung habis

    digunakan oleh konsumen (beban). Oleh karena

    itu, daya yang dibangkitkan selalu sama dengan

    daya yang digunakan konsumen. Penyediaan

    daya aktif (Watt) harus mampu menyediakan

    tenaga listrik dengan nilai frekwensi yang

    praktis dan konstan, karena penyimpangan

    frekwensi dari batas nilai nominal selalu dalam

    batas toleransi yang diperbolehkan, yaitu dengan

    frekwensi 50 Hertz [1][2]. Apabila pembangkit

    daya listrik tidak mencukupi kebutuhan

    konsumen atau terjadinya gangguan dalam

    sistem, maka hal ini di tandai oleh turunya

    frekwensi dalam sistem dan sebaliknya apabila pembangkit daya listrik lebih besar dari pada

    kebutuhan konsumen maka frekwensi sistemakan naik.

    2.1Mutu Tenaga LIstrik

    Dengan makin pentingnya peranan tenaga

    listrik dalam kehidupan sehari-hari, dengan

    menjaga kwalitas tenaga listrik yang

    dibangkitkan, khususnya bagi keperluan

    industri. Maka mutu tenaga listrik juga menjadi

    tuntutan yang makin besar dari pihak pemakaitenaga listrik.

    Mutu tenaga listrik ini meliputi :

    1. Kontinuitas penyediaan : apakah tersedia 24

    jam sepanjang tahun.

    2. Nilai tegangan : apakah selalu ada dalam

    batas-batas yang diizinkan.

    3. Nilai frekwensi : apakah selalu ada dalam

    batas-batas yang diizinkan.

    4. Kedip tegangan :apakah besarnya dan

    lamanya masih dapat diterima .

    5.

    Kandungan harmonisa : apakah jumlahnyamasih dalam batas-batas yang dapat diterima

    oleh pemakai tenaga listrik.

    Unsur-unsur 1 sampai dengan 5 tersebut

    diatas dapat direkam sehingga masalah dapat

    dibahas secara kuantitatif antara pihak penyedia

    dan pemakai tenaga listrik.

    Dalam hal ini pada butir 3 hanya akan

    dibahas pengaturan nilai frekwensi dalam sistem

    yang berkaitan dengan penyediaan daya aktifmengigat bahwa hal ini merupakan salah satu

    hal yang dominal dari mutu tenaga listrik.

    2.2Terjadinya Perubahan Frekwensi [1]

    Daya yang dibangkitkan selalu sama dengan

    daya yang digunakan oleh konsumen (beban).

  • 8/6/2019 Analisis Governor

    3/10

    Apabila daya yang dibangkitkan tidak sesuai

    dengan kebutuhan yang digunakan oleh

    konsumenT < 0, maka frekwensi turun. Dansebaliknya apabila daya yang dibangkitkan

    mendapat tambahan putaran generator T > 0,maka frekwensi naik.

    Penurunan frekwensi ini disebabkan oleh 2 hal

    yaitu :

    1. Apabila daya yang digunakan oleh

    konsumen telah melebihi demain yang

    dibangkitkan dalam waktu tertentu.

    2. Terjadinya gangguan atau pemadaman (trip)

    pada salah satu unit pembangkit.

    3. GOVERNOR PADA PENGATURAN

    FREKWENSI

    Pada unit PLTU pengaturan frekwensi

    dilakukan oleh unit governor yang mengaturkeluaran uap bertekanan dari ketel uap untuk

    menggerakan turbin uap berada dalam putaran

    dengan frekwensi 50 Hertz, dan

    menggantifikansi terjadinya penyimpangan

    terhadap frekwensi dalam sistem.

    Jenis governor yang di gunakan adalah

    jenis woodward, jenis ini terdiri dari Springloaded Accumulator(memberi tekanan minyak)

    pada pengarah tekanan minyak, untukmenggerakanpower piston (katup utama) keatasatau kebawah tergantung pengarahan yang

    dilakukan oleh Pilot Velve (penghubungperputaran poros generator) yang digerakan oleh

    titik A Fly Weight(bola-bola pegas) yang berputar menghasilkan gaya sentralfugal

    menyebabkan titik A naik atau turun.

    3.1 Fungsi Governor [1][3]Oleh karenanya frekwensi yangdibangkitkan sama dengan yang digunakan oleh

    konsumen, dan frekwensi akan berkurang

    apabila kebutuhan daya yang digunakan oleh

    konsumen lebih besar dari yang dibangkitkan.

    Maka unit pembangkit (Governor) berfungsisebagai menjaga putaran pada generator agar

    berada dalam frekwensi 50 Hertz, terhadap

    adanya variasi beban atau gangguan pada sistem

    dengan memberi tambahan uap bertekanan pada

    turbin uap dengan cara terangkatnya katup

    utama, di tandai dengan terjadinya frekwensi

    turun.

    3.2Prinsip kerja governor [1]Untuk melakukan fungsinya governor

    mengukur frekwensi dengan cara mengukur

    kecepatan putar poros generator karena

    frekwensi yang dihasilkan generator sebanding

    dengan kecepatan putar poros generator. Apabila

    frekwensi turun ditandai dengan pengurangan

    putaran kecepatan dari generator yang disensor

    oleh pilot velve. Pada pilot velve memberi inputkepada bola-bola berputar karena kecepatan

    putar dari generator berkurang putaranya maka

    kecepatan putar pada bola-bola berputar juga berkurang kecepatan sudutnya, sehingga

    menyebabkan pegas menguncup menimbulkan

    gaya sentrifugal berkurang yang selanjutnya

    akan menyebabkan turunya titik A dan titik B.

    3.3Diagram blok cara kerja unit governor[6][7]

    Untuk mempermudah penjelasan

    tentang unit kerja dari governor diperlukandigram blok fungsi alih governor itu sendiri.

    Gambar 2, keluaran C(s) diumpan-balikan ketitik penjumlahan untuk dibandingkan dengan

    masukan acuan R(s). keluaran blok C(s)

    diperoleh dengan mengalikan fungsi alih G(s)dengan masukan blokE(s).

    C(s) = G(s) E(s)

    Sedangkan jika keluaran diumpan-

    balikan ke titik penjumlahan untuk dibandingkan

    dengan masukan, maka perlu mengubah bentuk

    sinyal keluaran agar sama dengan bentuk sinyal

    masukan. Pengubah ini dilakukan oleh elemenumpan balik yang mempunyai fungsi alih H(s).elemen umpan balik ini akan memodofikasi

    keluaran sebelum dibandingkan dengan

    masukan. Sinyal umpan balik yang diumpan-

    balikan ke titik penjumlahan untuk dibandingkan

    dengan sinyal masukan.

  • 8/6/2019 Analisis Governor

    4/10

    )()()(1

    )()( sR

    SHsG

    sGsC

    +=

    Gambar 2.Fungsi Alih unit governor

    Gambar 3. Diagram blok unitgovernor

    3.4Tinjauan Matematis Respon Waktu DariGovernor Terhadap Frekwensi [1]Untuk mengadakan tinjauan matematis

    terhadap respon waktu (time respon) dari

    governorgambar (4) dengan menonjolkan arahgerak dari titik-titik engsel pada governor.Pengaturan primer yang dilakukan governor

    dalam menanggapi perubahan-peribahan

    memerlukan waktu. Bagaiman pengaruhgovernor dalam menanggapi perubahan bebanmemerlukan waktu. Bagaimana pengaruh

    governor selama pengaturan primer tersebut

    berlangsung ditunjukan sebagai karakteristik.

    Frekwensi versus waktu, menggambarkan

    respon waktu dari governor.

    Gambar 4.Hubungan gerakan titik-titik engselpada governor

    keterangan gambar 4 :

    Masukan (input) ke governor diterima :

    a. Melalui titik A yaitu apabila terjadi

    perubahan frekwensi yang selanjutnya akan

    diikuti dengan pengaturan primer dari

    governor.

    b. Melalui titik B2 yaitu apabila dilakukan

    pengaturan sekunder baik secara manual

    maupun melalui motor pengatur putaran

    Apabila governor dalam keadaan steadysatate dan kemudian terjadi perubahan frekwensi

    atau perubahan beban yang relatif kecil

    disekitar titik steady state maka gerakan dariengsel-engsel governor adalah kecil sehingga

    perubahan posisi engsel-engsel hubungannyasatu sama lain dapat dianggap linier. Apabila

    arah gerakan yang positif adalah seperti

    ditunjukan oleh arah panah dalam gambar (4)

    maka frekwensi turun maka menyebabkan

    perubahan daya, sehingga didapat :

    xA = - K1p

    Ada tanda negative karena titik A bergerak

    kearah positif apabila frekwensi turun sebesar

    f.

  • 8/6/2019 Analisis Governor

    5/10

    Apabila unit pembangkit dari governor yang

    dibahas paralel dengan sistem yang besar maka

    XB2 akan menyebabkan perubahan daya P

    dan praktis tidak menimbulkan perubahan

    frekwensi, sehingga dapat ditulis :

    xB2 = K2f

    Gerakan titik engsel B1 dipengaruhi oleh gerak

    titik engsel A dan titik engsel B2, maka :

    xB1 = k3xA + k4xB2 + K5xD

    = - k3 . k1p + k4 k2xB2f + K5xD

    Konstanta k1, k2, k3, k4 dan k5 besarnya

    tergantung kepada jarak antara titik-titik engsel

    pada governor seperti terlihat pada gambar (4).

    Gerakan titik B1 akan menggerakan titik Dmelalui sistem hidrolik. Dari gambar ini dapat

    dilihat bahwa besarnya gerakan titik D

    tergantung kepada :

    1. Jauh dekatnya titik B1 bergerak untuk

    membuka aliran minyak bertekanan kearah

    panghisap yang mengangkat titik D

    2. Lamanya titik B1 memberi kesempatantekanan minyak tersebut dalam butir (1)

    mengangkat panghisap titik D.Kedua hal tersebut diatas dapat dinyatakan

    sebagai berikut :

    xD = k6(-XB1) dt

    Dimana k6 adalah sebuah konstanta yang

    tergantung kepada sistem hidrolik governor yang

    menghubungkan gerakan titik B dengan titik D

    dan adanya tanda negative disebabkan arah-arah

    positif yang dipilih pada gambar (4). Untuk

    memecahkan persamaan xB1 dan xD kitagunakan transformasikan Laplase ke bidang (s)

    sehingga :

    f menjadi F(s)

    p menjadi P(s)

    xB1 menjadi xB1(s)

    Selanjutnya transformasi Laplace dari

    persamaan xB1 dan xD berturut-turutmenghasilkan :

    XB1(s) = - k3 . k1 P(s) + k4 k2 F(s)

    + k5xD

    XD (s) =s

    k6 . XB1 (s)

    Dari persamaan XB1(s) dan XD(s ) yang sudah

    ditransformasikan kedalam Laplace, akan

    menyatakan xD(s) dalam P(s) dan F(s)

    dengan mengelimirXB1(s).

    Dan nilai ini dimasukan dalam persamaan

    XB1(s) memberikan :

    Dimana :

    -6k

    sXD (s) = -k3 . k1P(s) + k4 . k2F(s)

    + K5XD (s)

    XD (s)

    5

    6

    kk

    s =-k3.k1P(s) + k4 . k2F(s)

    XD (s) =

    +

    +

    6

    5

    2413 )(.)(.

    ksk

    sFkksPkk

    ).(

    )(..)(..

    65

    624613

    skk

    sFkkksPkkk

    +

    +=

    += )(

    1.

    .)(

    ).(

    ..

    3

    24

    65

    613 sFkk

    kksP

    skk

    kkk

    +

    = )(1)(

    .1

    .

    65

    5

    13

    sFR

    sP

    kk

    sk

    kk

    += )(

    1)(

    1sF

    RsP

    sT

    k

    G

    G

    = )(

    1)( sF

    RsPG G

  • 8/6/2019 Analisis Governor

    6/10

    3.5 Diagram Blok Sistem

    Gambar 5 Block diagram system tanpa tie lines

    Gambar diatas diagram blok hubungan antara

    output dari unit governer dengan dalam sistemtenaga tistrik yang mempunyai karakteristik

    beban tertentu dan terdiri dari sekelompok unit

    pembangkit serta berhubungan dengan sistem

    tenaga listrik lain melalui tie lines.

    3.5Pengaturan Sekunder Pada Governor [1]

    Gambar (6) Pengaturan sekunder untuk

    menaikan frekwensi sistem

    Gambar (6) setelah tercapai

    keseimbangan dititik 3 dengan frekwensi F1.Pengaruh sekunder ini berati penggeseran garis

    atatisme sistem sejajar keatas). Frekwensi

    cenderung menuju titik 4A tetapi karena beban

    naik dengan naiknya frekwensi menurut garis

    beban maka keseimbangan baru tercapai dititik 4

    dengan frekwensi F0 dan beban sebesar P4 pada

    gambar (6).

    Proses ini menggambarkan bagaiman

    proses pengaturan frekwensi melalui pengaturan

    sekunder berlangsung dalam sistem sebagai

    akibat penambahan beban. Dengan uraian yang

    serupa dapat dianalisa bagaimana proses

    pengaturan frekwensi apabila terjadi penurunan

    beban dalam sistem. Pengturan sekunder, dapatdilakukan secra manual ataupun oleh komputer.

    Jika dilakukan secara manual dalam sistem yangterdiri dari banyak unit pembangkit dan juga

    banyak pusat listrik yang tersebar,

    pelaksanaannya perlu dikoordinir. koordinasi

    pengaturan sekunder ini, berati pula koordinasi

    pembagian dalam sistem, oleh karena-nyadilakukan oleh pusat pengatur beban sistemtenaga listrik. Jika pengaturan ini dilakukandengan menggunakan komputer maka software

    dari komputer harus diidi datanya oleh pusat

    pengatur beban agar sesuai dengan kondisisistem.

    Gambar (7) Pengaturan sekunder yang diikutidengan perubahan beban sistem

    Keterangan gambar 7 :

    Sesungguhnya berlangsung setapak demi

    setapak seperti digambarkan oleh gambar (7)

    yang sesungguhnya merupakan proses

    pengaturan sekunder yang digambarkan oleh

    gambar (7). Frekwensi dinaikan dari titik-1 ke

    titik-2, ini menyebabkan kenaikan beban sistemmengikuti kenaikan frekwensi. Kemudian beban

    ini menyebabkan penurunan frekwensi sepanjag

    garis statisme sistem menuju titik-3. Kemudian

    frekwensi naik ke titik-4 dan seterusnya sampai

    ke titik-7. Dalam proses ini dinggap bahwa

    selama angka kenaikan frekwensi dari titik-1 ke

    titik-2, dari titik-3 ke titik-4, dari titik-5 ke titik-

    6, tidak terjadi kenaikan beban karena langkah-

  • 8/6/2019 Analisis Governor

    7/10

    langkah kenaikan frekwensi ini cukup kecil dan

    berlangsung cukup sehingga beban belum naik.

    Dengan naiknya frekwensi dati titik-1 ke titik-7,

    beban juga naik sebesarB.

    4. CARA KERJA GOVERNORGovernor memiliki setting pointyaitu

    putaran governor ditentukan berdasarkan

    kebutuhan daya listrik sistem pada saat itu.

    Governorakan menyesuaikan nilai output dayamekanik turbin supaya sesuai dengan daya

    listrik dan frekwensi yang dibutuhkan oleh

    sistem pada saat terjadinya penambahan beban

    atau gangguan pada sistem. Governor akanmenentukan setting pointyang baru sesuaidengan actual beban sehingga dengan

    pengaturan putaran ini diharapkan frekwensilistrik generator tetap berada didalam acceptablerange dan generator tidak mengalami out of

    synchronization. Bola-bola berputar pada pegasakan menguncup (gaya sentralfugal berkurang)

    apabila terjadinya penurunan frekwensi yang

    menyebabkan titik A dan titik B turun. Turunnya

    titik B menyebabkan torak pengarah tekanan

    minyak memberikan tekanan menggerakan

    katup utama terangkat keatas untuk memberi

    tambahan uap bertekanan ke turbin.

    Gambar 8 Prinsip kerja governor

    1. Pengisapan pengarah tekanan minyak

    2. pengisapan pengatur volume uap/air

    Gambar 9A Respons governor terhadapperubahan frekwensi

    Gambar 9B Respons kopel pengerak padagovernor

    Bola-bola berputar pada pegas akan

    menguncup (gaya sentralfugal berkurang)

    apabila terjadinya penurunan frekwensi yang

    menyebabkan titik A dan titik B turun. Turunnya

    titik B menyebabkan torak pengarah tekanan

    minyak memberikan tekanan menggerakan

    katup utama terangkat keatas untuk memberi

    tambahan uap bertekanan ke turbin.

    Keterangan Gambar (8) , gambar (9A) dan

    gambar (9B) : Apabila pada saat t = t0 gambar(9A) ada penambahan beban maka frekwensi

    akan turun dari nilai F0 menjadi F. Penurunan

    frekwensi ini disebabkan karena nilai TB

    menjadi lebih besar sebagai akibat penambahan

    beban sehingga TG TB = T < 0 dan

    selanjutnyadt

    djuga menjadi < 0.

    dt

    dadalah

  • 8/6/2019 Analisis Governor

    8/10

    percepatan sudut, apabila nialainya < 0 maka

    berati terjadi pengurangan kecepatan sudut

    dan karena frekwensi F =

    2maka hal ini

    juga berati pengurangan frekwensi. Dengan

    keterangan diatas maka Penuruanan frekwensidari nilai F0 menjadi F dirasakan oleh governor

    dan governor akan beraksi untuk

    mengembalikan nilai frekwensi ke F0. Reaksi iniberlangsung sebagai berikut :

    a. Karena kecepatan sudut dari mesin

    penggerak generator turun maka bola-bola

    berputar pada gambar (8) juga akan turun

    kecepatan sudutnya karena poros yang

    memutarnya dihubungkan langsung melalui

    sistem roda gigi dengan mesin penggerak

    generator. Hal ini akan menyebabkan titik A

    menurun yang selanjutnya juga akanmenurunkan titik B. dengan turunnya titik B

    maka torak pengarah tekanan minyak akan

    mengalirkan minyak bertekanan ke torak

    penggerak katup utama sehingga katup

    utama terangkat keatas untuk menambah

    uap ke turbin uap dalam hal mesin

    penggerak adalah turbin uap.

    b. Dalam gambar (9A) peristiwa penambahan

    beban terjadi pada saat t = t1 dan hal ini

    menyebabkan frekwensi turun. Pada saat t =

    t2 kerja governor telah mulai terasa dan

    kecuraman (slope) penurunan frekwensimulai berkurang sampai pada saat t = t3

    kecuraman penurunan frekwensi telah hilang

    atau secara matematis dikatakandt

    dF= 0.

    c. Pada saat t = t3 nilai frekwensi F = Fdimana

    F F0. Hal ini menyebabkan bahwa

    generator akan terus menambah uap dengan

    jalan mengangkat katup utama dari turbin.

    Keterangan adalah sama seperti uraian pada

    butir a. Hal ini berarti bahwa kopel yang

    dihasilkan mesin penggerak generator terusdiperbesar sehingga T = TG - TB menjadi

    0 dan mengakibatkandt

    dF> 0, yang berati

    bahwa frekwensi naik.

    d. Pada saat t = t4 nilai frekwensi F = F0sehingga sebetulnya tidak diperlukan lagi

    langkah untuk memperbaiki frekwensi.

    Tetapi pada saat t = t4 nilai T > 0 sebagai

    akibat penembahan uap yang berlangsung

    sejak saat t = t4 seperti tersebut dalam butir c

    nilai T > 0 ini menyebabkan frekwensi

    terus naik. Beberapa saat setelah t = t4

    nilai frekwensi F > F0 sehingga governor

    mulai bereaksi untuk menurunkan frekwensi

    dengan jalan mengurangi uap ke turbinsehingga nilai T diperkecil dan hal ini juga

    memperkecil nilaidt

    dF

    e. Pada saat t = t5 di mana F > F0 sehingga

    governor akan terus beraksi untuk

    menurunkan frekwensi. Pada saat t = t5 nilai

    nilai T = TG TB sehingga dari segikeseimbangan kopel generator dengan kopel

    beban sebetulnya tidak diperlukan lagi

    pengurangan nilai kopel generator TG yang

    dilakukan oleh governor dengan jalan

    mengurangi uap. Seperti diuraikan dalam

    butir d. tetapi pada saat t = t5 nilai nilai

    frekwensi F > F0 maka governor akan terus

    bereaksi untuk mengurangi uap ke turbin.

    f. Pada saat t = t6 keadaan adalah serupa

    dengan pada saat t = t4 yaitu bahwa nilai

    frekwensi f = f0 tetapi bedanya dengan pada

    saat t = t3 adalah bahwa pada saat t = t6T