ANALISIS FRAMING TERHADAP BERITA LARANGAN DUDUK ... · Perempuan Saat Dibonceng Sepeda Motor Di...
Transcript of ANALISIS FRAMING TERHADAP BERITA LARANGAN DUDUK ... · Perempuan Saat Dibonceng Sepeda Motor Di...
ANALISIS FRAMING TERHADAP BERITA LARANGAN DUDUK MENGANGKANGBAGI PEREMPUAN SAAT DIBONCENG SEPEDA MOTOR DI KOTA
LHOKSEUMAWE
Syafira Dini Pratiwi¹, Reni Nuraeni², M.si.³
¹Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi Dan Bisnis, Universitas Telkom¹[email protected]
AbstrakPenelitian ini berjudul “Analisis Framing Terhadap Berita Larangan Duduk Mengangkang BagiPerempuan Saat Dibonceng Sepeda Motor Di Kota Lhokseumawe” (Studi Terhadap Surat KabarSerambi Indonesia Dan Rakyat Aceh Dengan Menggunakan Teknik Analisis Framing Robert N.Entman). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemberitaan larangan dudukmengangkang dibingkai oleh dua surat kabar lokal di Daerah Aceh dilihat dari perangkatidentifikasi masalah, sumber masalah, keputusan moral, dan penyelesaian masalah. Subjekpenelitian ini adalah kumpulan berita tentang larangan duduk mengangkang pada Surat KabarSerambi Indonesia dan Surat Kabar Rakyat Aceh periode 1 Januari sampai 20 Januari 2013.Berita-berita tersebut dianalisis menggunakan metode analisis framing Robert N. Entman.Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pada perangkat identifikasi masalah, Surat Kabar Serambi Indonesiaterlihat kontra terhadap aturan Pemerintah Kota Lhokseumawe, sedangkan Surat Kabar RakyatAceh terlihat pro terhadap aturan tersebut. Pada sumber masalah, kedua surat kabarmenyebutkan Pemerintah Kota Lhokseumawe sebagai sumber masalah. Hasil penelitian padaperangkat keputusan moral, Surat Kabar Serambi Indonesia menyebutkan bahwa larangan dudukmengangkang dibuat hanya untuk melestarikan budaya yang dimasukkan kedalam etika dansopan santun. Sedangkan Surat Kabar Rakyat Aceh menyebutkan adanya tindakan tegas yangdiambil paska aturan diberlakukan. Untuk hasil penelitian pada penyelesaian masalah, SerambiIndonesia menilai aturan tersebut tidak perlu ada, sedangkan Rakyat Aceh menilai aturantersebut harus tetap ada dan harus ditegakkan kepada siapa saja. Kesimpulan dari penelitian ini,surat kabar Serambi Indonesia dan Surat Kabar Rakyat Aceh menyampaikan berita yang berbeda.Kata Kunci: Framing, Surat Kabar Serambi Indonesia, Surat Kabar Rakyat Aceh
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budaya dan adat istiadat dalam kehidupan bermasyarakat
dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan secara turun
temurun di suatu daerah tertentu berdasarkan kesepakatan bersama
dari masyarakat daerah tersebut. Setiap daerah memiliki budaya dan
adat istiadatnya sendiri. Budaya dan adat istiadat dari masing-masing
daerah berbeda antara satu dengan lainnya, sehingga budaya dan adat
istiadat dapat dijadikan sebagai suatu identitas yang menjadi
karakteristik dari daerah tersebut.
Beberapa contoh daerah yang memiliki budaya dan adat
istiadat yang berbeda dari daerah lain diantaranya adalah Sumatera
Barat, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Aceh. Sumatera Barat yang
terdiri dari orang-orang minang, menganut sistem adat yang khas,
yang dicirikan dengan sistem kekeluargaan melalui jalur perempuan
atau matrilineal. Matrilineal dapat berarti bahwa perempuan bertindak
sebagai pewaris harta pusaka dan kekerabatan. Garis keturunan
dirujuk kepada ibu yang dikenal dengan Sumande (se-ibu), sedangkan
ayah mereka disebut oleh masyarakat dengan nama Sumando (ipar)
dan diperlakukan sebagai tamu dalam keluarga.
Daerah istimewa Yogyakarata yang mayoritas dihuni oleh
orang jawa juga memiliki karakteristik tersendiri. Seperti yang telah
diketahui bahwa orang jawa memiliki perangai yang ramah, sopan dan
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
2 halus. Hal ini bisa dilihat dari cara mereka berinteraksi dengan orang
lain. Bahasa yang digunakan sebagai alat komunikasi adalah bahasa
jawa. Bahasa jawa memiliki aturan yang menjaga betul nila-nilai
kesopanan.
Daerah lain yang memiliki budaya dan adat istiadat yang
berbeda dari yang lain adalah Daerah Aceh, begitu juga karakteristik
masyarakatnya. Dalam bukunya yang berjudul “Memahami Orang
Aceh”, Mohd. Harun mengatakan bahwa ada dua karakter utama
orang Aceh. Pertama, sikap militansi masyarakat atau orang Aceh
sudah dialami sejak ratusan tahun lalu. sikap militansi masyarakat atau
orang Aceh sudah dialami sejak ratusan tahun lalu, sejak pendudukan
Belanda sampai konflik bersenjata antara GAM-RI. Semangat rela
berkorban, berjuang dan berperang sampai titik darah penghabisan
yang dialami sekian lama itu lantas mengental, mengkristal jadi
sebuah budaya yang melekat erat dalam setiap karakter masyarakat
Aceh. Hal ini bisa dibaca melalui syair-syair do daidi, senandung
penina bobo bayi yang mengajarkan dan mengajak sang bayi agar
setelah besar nanti pergilah ke medan perang untuk berjuang membela
bangsa (nanggroe). Kedua, selain sikap militansi, sikap yang lain
yang menonjol adalah loyal dan patuh pada pemimpin (Harun, 2009).
Namun, tidak hanya memiliki sikap militansi dan sikap loyal
dan patuh pada pemimpin saja, masyarakat Aceh juga dikenal sebagai
masyarakat yang pemalu. Pernyataan ini di perkuat oleh Walikota
Kota Lhokseumawe, Suadi Yahya yang mengatakan bahwa budaya
Aceh dikenal dengan budaya malu. Yahya menyebutkan bahwa salah
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
3 satu bentuk dari budaya ini adalah kalau naik kereta (sepeda motor)
duduknya menyamping bagi perempuan. Duduk menyamping itu
bertujuan agar marwah dan martabat perempuan tetap terhormat di
jalan raya, demikian juga dengan kemuliannya
(http://regional.kompas.com).
Aceh merupakan tempat pertama masuknya agama Islam di
Indonesia dan sebagai tempat timbulnya kerajaan Islam pertama di
Indonesia. Puncak kejayaan Aceh dicapai pada masa kerajaan Sultan
Iskandar Muda. Pada masa itu agama dan kebudayaan begitu besar
dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh, sehingga daerah ini
mendapat julukan “Seuramo Mekkah” (serambi mekah), sebuah gelar
yang penuh bernuansa keagamaan, keimanan, dan ketaqwaan
(http://www.kemendagri.go.id).
Pelaksanaan syari’at Islam di Provinsi Aceh merupakan salah
satu bentuk keistimewaan yang dimiliki Daerah Aceh. Pelaksanaan
syariat Islam diharapkan dapat mewujudkan masyarakat Aceh yang
adil dan makmur serta bermanfaat dalam tuntunan syariat Islam,
Hal ini diperjelas dalam visi dan misi Dinas Syariat Islam,
sebagai berikut. Visi: Terwujudnya masyarakat Aceh yang adil dan
makmur serta bermartabat dalam tuntunan syariat Islam. Misi: (1)
Menyebarluaskan informasi tentang syariat Islam; (2) Menyiapkan,
mensosialisasikan qanun dan peraturan tentang pelaksanaan syariat
Islam; (3) Menyiapkan dan membina sumber daya manusia pelaksana
dan pengawas pelaksanaan syariat Islam; (4) Membina dan
memantapkan kesadaran keislaman umat pengamalan ibadat serta
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
4 penyemarakan syiar keagamaan; (5) Membantu mewujudkan yang
jujur, adil, mengayomi, berwibawa serta mudah, murah dan cepat
(http://dinsyar.acehprov.go.id/).
Dalam mewujudkan Visi dan Misi Dinas syariat Islam
tersebut, maka pemerintah Daerah Aceh di bantu dengan Dinas
Syariat Islam membuat qanun (undang-undang) yang mengatur
tentang syariat Islam. Undang-undang yang mengatur tentang
pelaksanaan syariat Islam terdapat dalam qanun Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam Nomor 11 Tahun 2002 tentang pelaksanaan syariat
Islam bidang Aqidah, Ibadah dan Syi’ar Islam.
Tujuan dan Fungsi dari pelaksanaan syariat Islam bidang
Aqidah, Ibadah dan Syi’ar Islam terdapat pada pasal 2 qanun Nomor
11 Tahun 2002 yang berbunyi: Pengaturan pelaksanaan Syariat Islam
bidang aqidah, ibadah dan syi’ar Islam bertujuan untuk: (a) membina
dan memelihara keimanan dan ketaqwaan individu dan masyarakat
dari pengaruh ajaran sesat; (b) meningkatkan pemahaman dan
pengamalan ibadah serta penyediaan fasilitasnya; (c) menghidupkan
dan menyamarkan kegiatan-kegiatan guna menciptrakan suasana dan
lingkungan yang Islami.
Diawal tahun 2013, pemerintahan Kota Lhokseumawe resmi
mengeluarkan surat edaran mengenai larangan mengangkang bagi
perempuan saat dibonceng sepeda motor. Surat edaran ini dikeluarkan
dengan alasan untuk menegakkan syariat Islam secara kaffah, menjaga
nilai budaya dan adat istiadat masyarakat Aceh dalam pergaulan
sehari-hari, serta sebagai wujud upaya pemerintah Kota Lhokseumawe
mencegah maksiat secara terbuka.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
5
Adanya surat edaran ini menimbulkan pro dan kontra bagi
masyarakat dalam menyikapinya. Seperti yang diberitakan pada
Atjehpost.com (Sabtu, 12 Januari 2013), Guru Besar Ilmu Sosial
Universitas Syiah Kuala, Bahrain T. Sugihen mengatakan surat
himbauan larangan duduk mengangkang yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Kota Lhokseumawe tidak beralasan. Menurutnya, yang
berhak mengatur tata cara berkendara di jalan raya adalah polisi dan
jawatan asuransi yaitu Jasa Raharja. Berbeda dengan Koalisi Lembaga
Sipil Aceh (KOLSA) Kota Lhokseumawe, mereka meminta kepada
Walikota Lhokseumawe untuk tetap melaksanakan aturan larangan
duduk mengangkang di atas sepeda motor bagi perempuan. Mereka
mengatakan siap mendukung aturan tersebut dalam rangka
menegakkan syariat Islam.
Fenomena mengenai surat edaran larangan duduk
mengangkang bagi perempuan di Kota Lhokseumawe ini mendapat
perhatian dari berbagai media tradisional, baik media tradisional
Lokal maupun media tradisional Nasional.
Beberapa surat kabar lokal yang terdapat di Provinsi Aceh
adalah Surat Kabar Serambi Indonesia, Surat Kabar Rakyat Aceh,
Surat Kabar Modus Aceh, Surat Kabar Harian Aceh, Surat Kabar Pro
Haba, dan Surat Kabar Metro Aceh. Namun yang memberitakan berita
larangan duduk mengangkang hanya Surat Kabar Serambi Indonesia
sebanyak 10 berita dan Surat Kabar Rakyat Aceh sebanyak enam
berita.
Berdasarkan data dari Indonesiadata.co.id Provinsi Aceh
memiliki 23 kota/kabupaten didalamnya. Dari 23 kota/kabupaten
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
6 tersebut, Kota Lhokseumawe merupakan daerah pertama dan satu-
satunya yang menetapkan peraturan daerah mengenai larangan duduk
mengangkang bagi perempuan saat dibonceng sepeda motor. Aturan
tersebut menjadi sorotan besar bagi para jurnalis. Sehingga, banyak
pemberitaan mengenai aturan tersebut yang timbul di media.
Berita tentang larangan duduk mengangkang bagi perempuan
saat dibonceng sepeda motor banyak menjadi Headline di surat kabar
Serambi Indonesia dan Rakyat Aceh. Hal inilah yang membuat
peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang framing terhadap berita
larangan duduk mengangkang bagi perempuan saat dibonceng sepeda
motor di Kota Lhokseumawe dilihat dari surat kabar Serambi
Indonesia dan Rakyat Aceh dalam memandang fenomena tersebut.
Tabel 1.2
Headline Berita Mengenai Larangan Duduk Mengangkang Pada
Surat Kabar Serambi Indonesia, Edisi 1 januari – 20 Januari
2013
NO EDISI HEADLINE
1. 7-01-2013 ‘Kangkang Style’ Mengapa Dilarang
2. 7-01-2013 Memaknai ‘Kangkang Style’
3. 8-01-2013 Pemko Lhokseumawe Sebar Larangan Duduk
Kangkang
4. 9-01-2013 ‘Kangkang Style’ Etika atau Syariat?
5. 9-01-2013 55 Ormas Diskusikan Larangan Duduk Kangkang
6. 9-01-2013 ‘Kangkang style’ Pro kepada Siapa
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
7
7. 12-01-2013 Menyikapi ‘aturan’ Suadi Yahya
8. 12-01-2013 Mengangkangnya Aturan Syariat Islam di Aceh
9. 14-01-2013 Pemimpin Aceh, Kompaklah!
10. 19-01-2013 Mahasiswa Diskusikan Ngangkang Style
Sumber: aceh.tribunnews.com
Tabel 1.3
Headline Berita Mengenai Larangan Duduk Mengangkang Pada
Surat Kabar Rakyat Aceh, Edisi 1 Januari – 20 Januari 2013
NO EDISI HEADLINE
1. 3-01-2013 Pemko Lhokseumawe Larang Perempuan
Mengangkang
2. 5-01-2013 Posisi Duduk Wanita di Sepmor Jangan
Diperdebatkan
3. 7-01-2013 Himbauan Larang Duduk
Mengangkang Diberlakukan
4. 9-01-2013 Pengendara Masih Cuek
5. 9-01-2013 Perda Larangan Ngangkang Timbulkan
Kontradiksi
6. 10-01-2013 Walikota : Pejabat Jangan Langgar Larangan
Ngangkang
Sumber: http://rakyataceh.com
Berdasarkan headline berita mengenai larangan duduk
mengangkang diatas, peneliti ingin meneliti bagaimana pembingkaian
berita (framing) pada Surat Kabar Serambi Indonesia dan Rakyat
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
8 Aceh edisi 1 Januari 2013 – 20 Januari 2013 mengenai larangan
duduk mengangkang bagi perempuan saat dibonceng sepeda motor,
dengan judul penelitian adalah: “Analisis Framing Terhadap Berita
Larangan Duduk Mengangkang Bagi Perempuan Saat Dibonceng
Sepeda Motor Di Kota Lhokseumawe (Studi terhadap Surat Kabar
Serambi Indonesia dengan menggunakan teknik analisis framing
Robert N. Entman).”
1.2 Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat di
rumuskan penelitian ini adalah sebagai berikut: Analisis Framing
Terhadap Berita Larangan Duduk Mengangkang Bagi Perempuan Saat
Dibonceng Sepeda Motor Di Kota Lhokseumawe.
Selanjutnya, untuk dapat diketahui secara lebih mendalam
maka fokus penelitian yang ingin diangkat oleh peniliti berdasarkan
dari perangkat framing oleh Robert N. Entman, yaitu:
1. Bagaimana suatu peristiwa/isu dilihat? Sebagai apa? Atau sebagai
masalah apa? (define problem)
2. Peristiwa itu dilihat disebabkan oleh apa? Apa yang dianggap
sebagai penyebab dari suatu masalah? Siapa (aktor) yang
dianggap sebagai penyebab masalah? (diagnose causes)
3. Nilai moral apa yang disajikan untuk menjelaskan masalah? Nilai
moral apa yang dipakai untuk melegitimasi atau mendelegitimasi
suatu tindakan? (make moral judgement)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
9 4. Penyelesaian apa yang ditawarkan untuk mengatasi masalah/isu?
Jalan apa yang ditawarkan dan harus ditempuh untuk mengatasi
masalah? (treatment recommendation)
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui berita larangan duduk mengangkang bagi perempuan
saat dibonceng sepeda motor sebagai masalah apa. (define
problems)
2. Mengetahui siapa (aktor) yang dianggap sebagai penyebab
masalah dalam berita larangan duduk mengangkang bagi
perempuan saat dibonceng sepeda motor. (diagnose causes)
3. Mengetahui nilai moral apa yang dapat menjelaskan masalah
berita larangan duduk mengangkang bagi perempuan saat
dibonceng sepeda motor. (make moral judgement)
4. Mengetahui penyelesaian yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah larangan duduk mengangkang bagi perempuan saat
dibonceng sepeda motor. (treatment recommendation)
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Kegunaan Khusus
Kegunaan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
bingkai (framing) berita dari media massa tradisional dengan
menggunakan teknik analisis framing.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
10 1.4.2 Kegunaan Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi manfaat untuk
memperkaya wawasan serta menambah rujukan ilmu pengetahuan
dalam bidang jurnalistik tentang pembingkaian berita (framing) bagi
seluruh kalangan pada umumnya dan seluruh civitas akademika
Universitas Telkom pada khususnya.
1.4.3 Kegunaan Praktis
Hendaknya penelitian ini dapat menjadi bahan masukan
pemikiran kepada pihak media massa, khususnya Serambi Indonesia
dan Rakyat Aceh.
1.5 Tahapan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis telah melalui tahap membaca
berita mengenai larangan duduk mengangkang bagi perempuan saat di
bonceng sepeda motor pada surat kabar harian Serambi Indonesia,
mencari teori yang berhubungan dengan penelitian. Teknik analisis
yang digunakan adalah teknik analisis framing Robert N. Entman dan
teori-teori yang relevan dengan objek penelitian. Selanjutnya, peneliti
akan melakukan analisis framing terhadap berita larangan duduk
mengangkang di Surat Kabar Serambi Indonesia sesuai dengan ruang
lingkup penelitian. Setelah analisis dilakukan, peneliti dapat
menemukan hasil akhir dari penelitian dan menyimpulkan hasil
analisis dari pemberitaan tersebut.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
11
Gambar 1.1
Tahapan Penelitian
Sumber: Analisis Penulis
Mencari Ide
Pengumpulan Data
Data Primer
Surat Kabar Serambi Indonesia
dan Rakyat Aceh
Data Sekunder Studi Kepustakaan
Membaca berita mengenai larangan duduk mengangkang
Mencari teori yang berhubungan dengan penelitian
Analisis Data
Hasil Akhir Penelitian
Membuat Simpulan
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
12 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.6.1 Lokasi Penelitian
Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Aceh dan di
Bandung dengan menganalisis berita pada Surat Kabar Serambi
Indonesia dan Surat Kabar Rakyat Aceh.
1.6.2 Waktu Penelitian
Adapun kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
berlangsung selama 7 bulan yaitu dari bulan April 2013-September
2013. Rincian dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut ini :
Tabel 1.4
Waktu Penelitian
No Tahapan
Bulan
April Mei Jun Jul Ags Sept Okt
1 Persiapan penyusunan
proposal skripsi Bab I sampai III
2 Pengumpulan data sekunder berupa observasi awal
3 Pengumpulan data primer berupa wawancara mendalam kepada informan.
4 Analisis data berdasarkan variabel, sub variabel, dan
indikator yang sudah ditentukan
5 Penyelesaian data meliputi kesimpulan penelitian dan saran
Sumber : Analisa Penulis
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
188
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan pemaparan analisis pada bab sebelumnya, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa Surat Kabar Serambi Indonesia dan
Surat Kabar Rakyat Aceh dalam memberitakan pemberitaan mengenai
aturan larangan duduk mengangkang bagi perempuan saat dibonceng
sepeda motor, keduanya memiliki sudut pandang yang berbeda dalam
membingkai pemberitaan tersebut. Walaupun dalam periode terbit
yang sama dan dengan topik berita yang sama, namun dapat
menghasilkan berita secara berbeda pada masing-masing surat kabar.
Oleh karena itu dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada perangkat problem identification, Surat Kabar Serambi
Indonesia terlihat kontra terhadap aturan Pemerintah Kota
Lhokseumawe yang melarang perempuan duduk mengangkang
saat di bonceng sepeda motor karena alasan keselamatan
berkendara. Sedangkan Surat Kabar Rakyat Aceh terlihat pro
terhadap aturan Pemerintah Kota Lhokseumawe tersebut dengan
alasan menegakkan syariat Islam di Aceh dengan duduk dan
memakai pakaian yang sopan saat berkendara.
2. Pada perangkat casual interpretation, kedua surat kabar tersebut
yaitu Surat Kabar Serambi Indonesia dan Surat Kabar Rakyat Aceh
sama-sama menyebutkan Pemerintah Kota Lhokseumawe sebagai
sumber masalah pada pemberitaan ini. Pemberitaan itu muncul
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
189
karena adanya aturan larangan duduk mengangkang bagi
perempuan saat dibonceng sepeda motor yang dibuat oleh
Pemerintah Kota Lhokseumawe.
3. Pada perangkat moral evaluation, Surat Kabar Serambi Indonesia
menyebutkan bahwa larangan duduk mengangkang dibuat hanya
untuk melestarikan budaya yang dimasukkan kedalam etika dan
sopan santun. Sedangkan Surat Kabar Rakyat Aceh menyebutkan
bahwa pemerintah harus mengambil tindakan tegas paska
diberlakukannya aturan tersebut.
4. Pada perangkat treatment recommendation, Surat Kabar Serambi
Indonesia menyarankan bahwa aturan tersebut tidak perlu ada,
karena menganggap masih banyak yang harus dipertimbangkan
saat aturan tersebut diberlakukan, seperti pertimbangan mengenai
resiko duduk menyamping saat berkendara. Namun berbeda
dengan Surat Kabar Rakyat Aceh yang menyarankan agar aturan
tersebut harus tetap ada dan harus ditegakkan kepada siapa saja.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang
dapat penulis sampaikan kepada Surat Kabar Serambi Indonesia dan
Rakyat Aceh. Kiranya apa yang penulis sampaikan ini dapat dijadikan
referensi untuk mencapai pemberitaan yang lebih baik. Selain itu
diharapkan Serambi Indonesia dan Rakyat Aceh dalam setiap
pemberitaannya selalu berimbang juga lebih kritis dalam menyajikan
berita, dengan demikian tidak ada suatu kelompok yang dirugikan
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
190 dalam setiap pemberitaan. Adapun beberapa saran yang penulis
sampaikan sebagi berikut:
1. Sebagai kontrol sosial, media massa seharusnya memiliki data-data
yang faktual untuk menjaga pemberitaan yang berimbang dan
dapat dipercaya.
2. Memposisikan media massa sebagai pihak yang netral dalam
menyampaikan berita tanpa keberpihakan pada siapapun yang
dapat mempengaruhi penyampaian berita.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Al Rasyid, C Harun. (2009). Memahami Orang Aceh. Medan:
Citapustaka Media Perintis.
Ardianto, Elvinaro. (2007). Filsafat Ilmu komunikasi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
_________________. (2004). Komunikasi Massa Suatu Pengantar.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
_________________ & Lukiati Komala Erdinaya. (2004). Komunikasi
Massa Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Badruzzaman, Ismail. (2004). Mesjid Dan Adat Meunasah Sebagai Sumber Energi Budaya Aceh. Banda Aceh: Yayasan Pena.
Bungin, Burhan. (2006). Analisa Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.
Cangara, Hafied. (2003). Pengantar ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Dennis, Everette E. & Merril, John. C. (1984). Basic issues In Mass
Communication. New York: Macmillan Publishing Company.
Djatmika. (2004). Buku Kolita “Konfrensi Linguistik Tahunan”.
Jakarta: Atmaja.
Effendy, Onong Uchana. (2003). Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
____________________. (2006). Ilmu Komunikasi: Teori dan
Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Eriyanto. (2002). Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan politik
Media. Yogyakarta: LKiS.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Hamad, Ibnu. (2004). Konstruksi Realitas politik dalam Media Massa. Jakarta: Grani.
Ishwara, Luwi. (2005). Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: Kompas.
Kahar, Sjamsul. (2009). Perjalanan Di Lintas Sejarah: 20 Tahun
Serambi Indonesia. Aceh: PT. Aceh Media Grafika.
Karimi, Ahmad Faizin. (2012). Buku Saku Pedoman Jurnalis Sekolah.
Gresik: MUHI.
Krisyantono, Rachmat. (2006). Teknik Praktis Riset Komunikasi.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Kusumaningrat, Hikmat. (2005). Jurnalistik: Teori dan Praktik.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Kuswandi, Wawan. (1996). Komunikasi Massa Sebuah Analisis Media
Televisi. Jakarta: Rhineka Cipta.
McQuail, D. (2000). Komunikasi Mass: Suatu Penerbit. Jakarta:
Erlangga.
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT.
Rajagrafindo Persada.
Rakhmat, Jalaludin. (2003). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Rolnicki, Tom, dkk. (2008). Pengantar Dasar Jurnalisme. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Sudibyo, Agus. (2001). Politik Media dan Pertarungan Wacana. Yogyakarta: LKiS.
Suhandang, Kustadi. (2004). Public Relation Perusahaan. Bandung: Nuansa.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Sumadiria, AS Haris. (2008). Jurnalistik Indonesia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Umar, Muhammad. (2008). Peradaban Aceh (Tamaddum I). Banda Aceh: Boebon Jaya.
Usman, Ks. (2009). Ekonomi Media: Pengantar Konsep dan Aplikasi.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Wright, Charles R, & Trimo, Lilawati. (2008). Sosiologi komunikasi
Massa. (cet ke 3.) Bandung: Remadja Karya.
Yosef, Jani. (2009). To Be A Journalist: Menjadi jurnalis TV, Radio,
dan Surat Kabar Yang Professional. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Internet:
http://aceh.bps.go.id/index.php?r=artikel/view&id=141 (diakses pada 3 april 2013, 21:30)
http://aceh.tribunnews.com (diakses pada 21 april 2013, 19:45)
http://aceh.tribunnews.com/redaksi (diakses pada 20 april 2013, 16:02)
http://dinsyar.acehprov.go.id/ (diakses pada 18 april 2013, 10:13)
http://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_khusus#Aceh.5B2.5D (diakses
pada 3 april 2013, 22:00)
http://news.detik.com/read/2013/01/07/185612/2135531/10/ini-dia-
surat-edaran-soal-larangan-ngangkang-bagi-perempuan (diakses pada 3 april 2013, 23:13)
http://regional.kompas.com (diakses pada 3 mei 2013, 15:23)
http://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/id/demografipendudukj
kel.php?ia=1174&is=37 (diakses pada 3 april 2013, 22:12)
http://www.kemendagri.go.id (diakses pada 18 april 2013, 09:52)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi
Sumber Lain:
Fatimah, Siti. (2012). Pemberitaan Rencana Kenaikan Harga BBM
Bulan April 2012 Di HUKompas dan Pikiran Rakyat (Edisi 15 Maret 2012). Skripsi pada Sekolah Komunikasi Multimedia
Institut Manajemen Telkom. Bandung: tidak diterbitkan.
Simanjuntak, Efron Paulus. (2009). Konstruksi Berita Penyergapan Noordin M. Top. Skripsi pada Departemen Ilmu Komunikasi
USU. Medan: tidak diterbitkan.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Komunikasi dan Bisnis Program Studi S1 Ilmu Komunikasi