analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat belanja wisatawan ...
Transcript of analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat belanja wisatawan ...
i
TESIS
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIMINAT BELANJA WISATAWAN DOMESTIK KE PASAR
SENI TRADISIONAL DI KABUPATEN GIANYAR
I MADE SUBRATANIM. 1291461018
PROGRAM MAGISTERPROGRAM STUDI ILMU EKONOMI
PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2015
ii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHIMINAT BELANJA WISATAWAN DOMESTIK KE PASAR
SENI TRADISIONAL DI KABUPATEN GIANYAR
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Ekonomi
Program Pascasarjana Universitas Udayana
I MADE SUBRATANIM. 1291461018
PROGRAM MAGISTERPROGRAM STUDI ILMU EKONOMI
PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2015
iii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUITANGGAL 10 APRIL 2015
Pembimbing I,
Prof. Dr. Made Sukarsa, SE.,MSNIP. 19540429 198303 1 002
Pembimbing II,
Dr. Ni Nyoman Yuliarmi, SE.,MPNIP. 19600706 198601 2 001
Mengetahui
Ketua Program StudiMagister Ilmu EkonomiProgram PascasarjanaUniversitas Udayana,
Prof.Dr. Nyoman Djinar Setiawina,SE.,MSNIP 19530730 198303 1 001
DirekturProgram Pasca SarjanaUniversitas Udayana,
Prof.Dr.dr.A.A.Raka Sudewi,Sp.S(K).NIP. 19590215 198510 2 001
iv
Tesis ini telah Diuji pada
Tanggal 10 April 2015
Panitia Pengujian Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana
No: 961/UN.14.4/HK/2015 Tanggal 2 Maret 2015
Ketua : Prof. Dr. Made Sukarsa,SE.,MS
Anggota :
1. Dr. Ni Nyoman Yuliarmi,SE.,MP
2. Dr. A. A. I. N Marhaeni,SE.,MS
3. Dr. Ida Bagus Putu Purbadharmaja,SE.,ME
4. Dr. I Gde Sudjana Budiasa,SE.,MS
v
Surat Pernyataan Bebas Plagiat
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : I Made Subrata
NIM : 1291461018
Program Studi : Magister Ilmu Ekonomi
Judul Tesis : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Belanja Wisatawan Domestik Ke Pasar Seni
Tradisional di Kabupaten Gianyar.
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.
Apabila di kemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No.
17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Denpasar, April 2015Yang Membuat pernyataan
I Made SubrataNIM. 1291461018
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama perkenanakanlah penulis memanjatkan puji syukur
kehadapan Ida Sang hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas
asung wara nugraha-Nya tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini
perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Prof. Dr. Made Sukarsa,SE,.MS, sebagai Pembimbing I dan Ibu Dr. Ni
Nyoman Yuliarmi,SE,.MP, sebagai Pembimbing II yang dengan penuh perhatian
telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan, dan saran kepada penulis
dalam penyelesaikan tesis ini.
Ucapan yang sama juga penulis tujukan kepada Rektor Universitas
Udayana Bapak Prof. Dr. dr Ketut Suastika, Sp.PD.KEMD atas kesempatan dan
fasilitas yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan Program Magister Ilmu Ekonomi di Universitas Udayana. Ucapan
terimakasih juga penulis tujukan kepada Direktur Program Pascasarjana Ibu Prof.
Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S (K) atas kesempatan yang diberikan penulis untuk
menjadi mahasiswa di Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas
Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Udayana Bapak Prof. Dr. I Gusti Bagus Wiksuana, S.E.,M.S
atas ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti Program Magister.
Ucapan terimakasih juga penulis tujukan kepada Bapak Prof. Dr. Nyoman Djinar
Setiawina,SE.,MS selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Program
Pascasarjana Universitas Udayana. Ucapan terimakasih juga penulis tujukan
vii
kepada Dr.A.A.I.N Marhaeni,SE.,MS. Dr, Ida Bagus Putu Purbadharmaja,SE.,ME
dan Dr. I Gde Sudjana Budiasa,SE.,MS selaku penguji yang telah memberikan
masukkan, saran, sanggahan, dan koreksi sehingga tesis ini dapat terselesaikan.
Ucapan terimakasih yang tulus juga penulis sampaikan kepada seluruh
pengelola, dosen dan pegawai pada Program Studi Magistrer Ilmu Ekonomi
Program Pascasarjana Universitas Udayana yang telah membantu penulis selama
perkulihan. Teman-teman seperjuangan Angkatan ke XXII di Magister Ilmu
Ekonomi yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu terimakasih atas doa,
semangat dan dukungan kepada penulis. Ucapan terimakasih kepada Lembaga
dan Manajemen Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali yang sudah
memberikan kesempatan mengikuti perkuliahan di Universitas Udayana.
Penghargaan khusus penulis berikan kepada kedua orang tua tercinta yang telah
mendoakan dan memberikan dukungan semangat yang sangat besar kepada
penulis. Terimakasih juga penulis berikan kepada Istri tercinta Ni Made Sudiartini
dan putra-putri tercinta I Putu Andika Juniartha, dan Komang Lia Yulistyasari
yang senantiasa memberikan doa dan dorongan semangat kepada penulis
Atas Asung Wara Kerta Nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan
Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah
membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini. Semoga tesis ini dapat
bermanfaat bagi mereka yang berkepentingan.
Denpasar, April 2015
Penulis
viii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINATBELANJA WISATAWAN DOMESTIK KE PASAR SENI TRADISIONAL
SUKAWATI DI KABUPATEN GIANYAR
ABSTRAK
Pasar Seni Tradisional Sukawati merupakan salah satu tujuan wisatawansaat melakukan liburan di Bali, baik untuk sekedar berjalan-jalan maupunmembeli souvenir. Pasar Seni Tradisional Sukawati menjadi penopangperekonomian masyarakat baik pedagang maupun pengerajin. Banyak berdirinyapasar seni modern di Bali menyebabkan jumlah kunjungan wisatawan menurundan berpengaruh terhadap pendapatan pedagang di Pasar Seni TradisionalSukawati.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis pengaruh variabel produkdan harga secara tidak langsung terhadap minat belanja wisatawan melaluikepuasan, 2) menganalisis pengaruh variabel produk dan harga secara langsungterhadap kepuasan wisatawan, 3) menganalisis pengaruh variabel tingkatpendidikan dan jumlah tanggungan keluarga secara tidak langsung terhadap minatbelanja wisatawan melalui pendapatan, 4) menganalisis pengaruh variabel tingkatpendidikan dan jumlah tanggungan keluarga secara langsung terhadappendapatan, 5) menganalisis pengaruh variabel produk, harga, tingkat pendidikan,jumlah tanggungan keluarga, kepuasan dan pendapatan secara langsung terhadapminat belanja wisatawan. Penelitian ini dilakukan di Pasar Seni TradisionalSukawati. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 120 orang wisatawan domestikyang berbelanja dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Aksidentalsampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Partial LeastSquare (PLS).
Hasil analisis menunjukkan bahwa:1) tidak ada pengaruh signifikan secaratidak langsung variabel produk dan harga terhadap minat belanja wisatawanmelalui kepuasan, 2) variabel produk dan harga berpengaruh positif dan signifikanterhadap kepuasan, 3) tidak ada pengaruh signifikan secara langsung maupuntidak langsung variabel pendidikan dan jumlah tanggungan terhadap minat belanjawisatawan melalui pendapatan, 4) variabel pendidikan dan jumlah tanggunganberpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan, 5) variabel produk danharga, berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat belanja wisatawan,sedangkan pendidikan, jumlah tanggungan, kepuasan dan pendapatan berpengaruhnegative dan tidak signifikan terhadap minat belanja wisatawan. Dalam rangkameningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Pasar seni Tradisional Sukawatidisarankan kepada Pemerintah Kabupaten Gianyar untuk merevitalisasi pasar danmenambah fasilitas umum yang selama ini dikeluhkan oleh wisatawan sepertitempat parkir, ATM , toilet, ruang beristirahat bagi para pengunjung, dankebersihan pasar.
Kata Kunci: Minat Belanja, Wisatawan Domestik, Wisata Belanja, Pasar SeniTradisional.
ix
ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING THE INTEREST OF DOMESTICTOURISTS TO IN SHOPPING AT SUKAWATI TRADITIONAL ART
MARKET IN GIANYAR DISTRICT
ABSTRACT
Sukawati Traditional Art Market is one of the tourist destinations during avacation in Bali, either to take a stroll around the market or to buy souvenirs. SukawatiTraditional Art Market becomes the backbone of the community’s economy, both tradersand craftsmen. The emergence of many modern art markets in Bali causes the number oftourist arrivals to decrease and it has an effect on the income of traders at SukawatiTraditional Art Market.
This study aimed to: 1) analyze the indirect effect of the product and price on thebuying intensions of tourism through satisfaction, 2) analyze the direct effect of theproduct and price on tourist satisfaction, 3) analyze the indirect effect of level ofeducation and number of dependents on the buying intensions of tourism over income, 4)analyze the direct effect of levels of education and number of dependents on income, 5)analyze the direct effect of product, price, level of education, number of dependents,satisfaction, and income on the buying intensions of tourism. This research wasconducted at Sukawati Traditional Art Market; the number of samples taken was 120domestic tourists who were shopping at the Traditional Market with a sampling techniqueusing accidental sampling. The data analysis technique used was the analysis of PartialLeast Square (PLS).
The results showed that: 1) there was no significant effect of indirect product andprice on the buying intensions of tourism through satisfaction, 2) the of product and pricehad a positive and significant impact on satisfaction, 3) there was no direct or indirectsignificant effect of the education and the number of dependents on the buying intensionstourism over income, 4) the education and the number of dependents had a positive andsignificant impact on income, 5) the product and price had a significant effect on theinterest of tourist in shopping while the variables of education, number of dependents,satisfaction and income had no significant effect on the buying intensions of tourism. Inorder to increase the number of tourists visiting Sukawati Traditional Art Market it issuggested that the Regency Government of Gianyar should revitalize and add publicfacilities which have been complained of by tourists these days, such as parking lots,ATMs, toilets, lounge for visitors, and the cleanliness of the market.
Keywords: Shopping Interests, Domestic Travelers, Shopping Tourism, Traditional ArtMarket.
x
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL……………………………………………………………………………..
PRASYARAT GELAR …………………………………………………………...
i
iiLEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………. iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI TESIS …………………………………….
SURAT PERNYATAAN………………………………………………………….
UCAPAN TERIMA KASIH ……………………………………………………...
ABSTRAK ………………………………………………………………………...
ABTRACT ………………………………………………………………………...
iv
vvi
viiiix
DAFTAR ISI…….………………………………………………………………… x
DAFTAR TABEL…….…………………………………………………………… xiii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBAN.............................................................
xiv
xvDAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………… xvi
BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang……………………………………………………...
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………..
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………...
1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………….
1.5 Sistematika Penulisan ………………………………………………
1
1212
1314
BAB II KAJIAN PUSTAKA2.1 Teori Pembangunan……………………………………………….
2.1.1 Tujuan pembangunan…………………………………..........
2.1.2 Faktor-faktor yang pengaruhi proses pembangunan………...
2.2 Teori Perilaku Konsumen…………………………………………
2.2.1 Mengukur perilaku konsumen………………………………
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen …....
2.3 Keaslian Penelitian………………………………………………...
16
17
1819
20
21
23
xi
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESISPENELITIAN
3.1 Kerangka Berpikir dan Konsep Penelitian…………………………. 28
3.1.1 Kerangka berpikir……………………………………..............
3.1.2 Kerangka konsep penelitia……...…………………….............
3.2 Hipotesis Penelitian ………………………………………………..
BAB IV METODE PENELITIAN
28
30
36
4.1 Rancangan Penelitian……………………………………………….
4.2 Lokasi, Ruang Lingkup dan Waktu Penelitian……………………..
4.3 Identifikasi Variabel………………………………………………...
4.4 Definisi Operasional Variabel………………………………………
4.5 Jenis dan Sumber Data……………………………………………...
4.6 Populasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel………………….
4.6.1 Populasi……………………………………………………….
4.6.2 Sampel dan metode penentuan sampel ……………………..
4.7 Metode Pengumpulan Data…………………………………………
4.8 Instrumen Penelitian………………………………………………...
4.8.1 Uji validitas instrumen penelitian …………………………..
4.8.2 Uji reliabilitas instrumen penelitian ………………………..
4.9 Teknik Analisis Data………………………………………………..
4.9.1 Analisis deskriptif……………………………………………
4.9.2 Analisis inferensial …………………………………………...
4.9.2.1 Analsisi partial least square ……….…………………...
4.9.2.2 Analisis regeresi bertingkat ..…………………………..
BAB V DATA DAN PEMBAHASANAN HASIL PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian……………………………….
5.1.1 Keadaan Pasar Seni Tradisional Sukawati…………………...
5.1.2 Pengelolaan Pasar Seni Tradisional Sukawati ………………
5.2 Deskripsi Data Hasil Peneliti ……………………………………....
5.2.1 Karakteristik wisatawan berdasarkan asal daerah …..….........
5.2.2 Karakteristik wisatawan domestik berdasarkan umur……….
37
38
39
39
4143
4343
4445
4548
49
4949
50
54
57
59
6061
62
63
xii
5.2.3 Karakteristik wisatawan domestik berdasarkan jenis
kelamin……………………………………………………....
5.2.4 Karakteristik wisatawan domestik berdasarkan pekerjaan.....
5.2.5 Karakteristik wisatawan domestik berdasarkan tingkat
pendidikan terakhir ……………………………………….....
5.2.6 Karakteristik wisatawan domestik berdasarkan pendapatan...
5.2.7 Karakteristik wisatawan domestik berdasarkan jumlah
tanggungan ………….……………………………………….
5.3 Deskripsi Variabel .…………………………………………………
5.3.1 Evaluasi goodness of fit dari outer model ………………......
5.3.2 Evaluasi goodness of fit dari inner model …...………...…...
5.4 Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………………...
5.4.1 Pengaruh tidak langsung variabel produk dan harga
terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan
wisatawan……………...........................................................
5.4.2 Pengaruh variabel produk dan harga terhadap kepuasan
wisatawan…………………………………………………...
5.4.3 Pengaruh tidak langsung variabel tingkat pendidikan dan
jumlah tanggungan keluarga terhadap minat belanja
wisatawan melalui pendapatan……………………………...
5.4.4 Pengaruh variabel tingkat pendidikan dan jumlah
tanggungan keluarga terhadap pendapatan…..……………..
5.4.5 Pengaruh variabel produk,harga, tingkat pendidikan,
jumlah tanggungan, kepuasan dan pendapatan terhadap
minat belanja wisatawan …………………………………...
5.5 Keterbatasan Penelitian ……………………………………………
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan …………………………………………………………...
6.2 Saran ………………………………………………………………..
64
65
6667
67
68
69
74
77
77
78
80
81
83
87
88
89DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….. 91
LAMPIRAN……………………………………………………….......................... 97
xiii
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
1.1 Jumlah Kunjungan Wissatawan Domestik dan Mancanegara ke Bali
Periode Tahun 2007-2013…………………………………………….. 3
1.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara ke Objek
Wisata yang dikelola Pemerintah Kabupaten Gianyar Periode 2008-
2012 ………………………………………………………………….. 6
1.3 Persentase Pengeluaran Wisatawan Selama Berwisata di Bali Tahun
2012 ………………………………………………….......................... 7
4.1
4.2
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
5.7
5.8
5.9
5.11
5.12
5.13
5.14
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian ………………………
Hasil Pengujian Reliabilitas …………………………………………...
Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Asal Daerah………...
Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Umur………………..
Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Jenis Kelamin……….
Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Pekerjaan …………...
Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Pendidikan………….
Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Pendapatan………….
Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Jumlah Tanggungan...
Hasil Pengujian Convergent Validity ……………………………….....
Hasil Pengujian Average Variance Extracted …………………………
Hasil Pengujian Composite Reliability ………………………………..
Hasil Pengujian Croanbach’s Alpha …………………………………..
Nilai R-Square Variabel Endogen ……………………………………..
Hasil Pengujian Path Coefficients (Mean, STDEV,T-Valies)…………
47
49
63
64
65
65
66
67
68
70
72
72
73
74
76
xiv
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Halaman
3.1 Kerangka Berpikir Analisis faktor yang Mempengaruhi
Wisatawan Domestik Berbelanja ke Pasar Seni Tradisional
di Kabupaten Gianyar ……………………………………... 30
3.2 Konsep Berpikir Analisis Faktor yang Mempengaruhi
Wisatawan Domestik Berbelanja ke Pasar Seni Tradisional
di Kabupaten Gianyar ……………………………………... 35
4.1 Model Mediasi Baron dan Kenny…………………………. 55
5.1
5.2
Struktur Organisasi Pasar Seni Sukawati…………………..
Hasil dari Bootstrapping dengan Analisis PLS…………….
61
69
5.3 Hasil dari Algoritma dengan Analisis PLS………………... 71
xv
DAFTAR SINGKATAN
SINGKATAN
AVE
IKM
ODTW
UKM
TFS
PAD
PLS
: Average Variance Extracted
: Industri Kecil dan Menengah
: Obyek dan Daya Tarik Wisata
: Usaha Kecil dan Menengah
: Tourism Field study
: Pendapatan Asli Daerah
: Partial Least Square
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Halaman
1
2
3
4
5
Kuisioner Penelitian ………………………………………………...
Hasil Tabulasi Kuisioner Penelitian………………………………...
Hasil Analisi Validitas dan Reliabilitas Instrusmen Penelitian……..
Hasil Analisis Partial Least Square (PLS)………………………….
Surat Keterangan Penelitin di Pasar Seni Tradisional Sukawati……
96
100
103
107
114
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan sektor pariwisata merupakan salah satu sektor utama yang
mendorong peningkatan kemampuan ekonomi Indonesia sehingga sektor
pariwisata telah dijadikan sektor andalan yang mampu menghasilkan devisa
terbesar kedua setelah migas. Perkembangan pembangunan pariwisata mempunyai
dampak yang sangat signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian nasional
melalui perolehan devisa. Oleh karena itu, pariwisata terus dikembangkan dan
menjadi program pembangunan nasional.
Pertumbuhan sektor pariwisata merupakan aset utama dalam pemasukan
devisa negara, pendapatan daerah, dan pendapatan masyarakat dengan munculnya
peluang kerja bagi penduduk tempat objek wisata tersebut dikembangkan
(Erawan,1994). Secara luas pariwisata dipandang sebagai kegiatan yang
mempunyai multidimensi dari rangkaian suatu proses pembangunan.
Pembangunan sektor pariwisata menyangkut aspek sosial budaya, ekonomi, dan
politik (Spillane, 1994). Hal tersebut sejalan dengan yang tercantum dalam
Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan yang menyatakan
bahwa penyelenggaraan kepariwisataan ditujukan untuk meningkatkan
pendapatan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
rakyat, memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha dan lapangan kerja,
mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan dan mendayagunakan obyek
2
dan daya tarik wisata di Indonesia serta memupuk rasa cinta tanah air dan
mempererat persahabatan antar bangsa.
Pembangunan sektor pariwisata merupakan salah satu dari sembilan sektor
pertumbuhan ekonomi sebagai prioritas pembangunan yang keberadaannya sering
dikaitkan dengan harapan untuk dapat memberikan dampak positif bagi sektor
lainnya. Dampak positif dari sektor pariwisata tersebut antara lain : 1) Penciptaan
lapangan kerja, 2) Peningkatan nilai tambah dan aktivitas ekonomi, 3)
Pemanfaatan sumber daya nasional yang optimal, 4) Peningkatan penerimaan
negara atau daerah melalui pajak dan retribusi (Faizal Noor, 2013). Perkembangan
pariwisata juga mendorong dan mempercepat pertumbuhan pembangunan
ekonomi dimana kegiatan pariwisata menciptakan permintaan (demand), baik
konsumsi maupun investasi yang pada gilirannya menimbulkan kegiatan produksi
barang dan jasa. Selama kegiatan berwisata, wisatawan melakukan kegiatan
belanja, sehingga secara langsung menimbulkan permintaan (tourism final
demand) pasar barang dan jasa. Selanjutnya final demand tourism secara tidak
langsung menimbulkan permintaan akan barang modal dan bahan baku
(investment derived demand) untuk berproduksi memenuhi permintaan wisatawan
akan barang dan jasa tersebut. Dalam usaha memenuhi permintaan wisatawan
diperlukan investasi di bidang transportasi dan komunikasi, perhotelan dan
akomodasi, industri kerajian dan industri produk konsumen, industri jasa, rumah
makan restoran dan lain-lain (Spillane, 1994).
Bali merupakan salah satu destinasi pariwisata yang sektor pariwisatanya
sudah berkembang. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya daya tarik wisata dan
3
fasilitas pendukung pariwisata di Bali. Bali menjadi destinasi pariwisata karena
memiliki kebudayaan yang unik dan masih dipertahankan kelestariannya, serta
keindahan alam yang beraneka ragam seperti pantai, pegunungan, sungai dan
danau yang telah mampu menarik perhatian wisatawan domestik maupun
wisatawan mancanegara. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah kunjungan
wisatawan yang meningkat setiap tahunnya yang ditunjukkan pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara Ke Bali
Periode Tahun 2007-2013No Tahun Data Kunjungan
WisatawanDomestik(Orang)
Data KunjunganWisatawan Mancanegara
(Orang)1 2007 2.484.644 1.664.854
2 2008 2.898.794 1.968.892
3 2009 3.521.135 2.229.945
4 2010 4.646.343 2.493.058
5 2011 5.675.121 2.756.579
6 2012 6.063.558 2.892.091
7 2013 6.976.536 3.278.598
Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2014
Perkembangan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun wisatawan
mancanegara dari tahun 2007 ke 2013 terus mengalami peningkatan. Peningkatan
jumlah kunjungan wisatawan ke Bali disebabkan oleh faktor keamanan,
kenyamanan, infrastruktur, dan sumber daya manusia sebagai penunjang kegiatan
pariwisata yang sudah sesuai dengan standar pariwisata dunia. Pada tahun 2012
kunjungan wisatawan mancanegara sudah memenuhi target yang ditetapkan oleh
pemerintah Provinsi Bali yaitu sebesar 2,8 Juta orang dan pada tahun 2013
jumlah kunjungan wisatawan mancanegara mengalami peningkatan sebesar 3,2
4
juta orang. Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Bali terus bertambah dan
dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Pemerintah Provinsi Bali. Sumber penerimaan pendapatan asli daerah
pemerintah Provinsi Bali berasal dari pengeluaran wisatawan selama berada di
suatu daya tarik wisata antara lain biaya akomodasi atau tempat penginapan,
makanan dan minuman, paket tour, transportasi, pasar oleh-oleh cinderamata dan
souvenir yang lebih banyak diburu oleh wisatawan domestik maupun wisatawan
mancanegara.
Pertumbuhan pariwisata Bali yang semakin berkembang, membutuhkan
adanya fasilitas yang dapat menunjang aktivitas pariwisata bagi wisatawan.
Fasilitas yang dibutuhkan wisatawan haruslah memenuhi persyaratan dimana
wisatawan menginginkan adanya something to see (tempat wisata yang tidak
dimiliki oleh daerah lain), something to do (banyak yang dilakukan oleh
wistawan), something to buy (tempat untuk belanja atau shopping) pada saat
mengunjungi suatu daya tarik wisata (Pitana, 2005). Tidak hanya menarik bagi
wisatawan mancanegara, Bali saat ini masih menjadi tempat favorit wisatawan
domestik untuk tujuan berlibur/berekreasi. Keindahan alam dan keunikan budaya
yang dimiliki Bali menjadi daya tarik wisatawan nusantara selama melakukan
kunjungan ke Bali (Wirawan, 2011)
Kabupaten Gianyar merupakan salah satu daerah tujuan destinasi
pariwisata yang menjadi penggerak pertumbuhan perekonomian masyarakat
dalam pembangunan daerah. Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat
Kabupaten Gianyar mempunyai produk industri kerajinan masyarakat dan usaha
5
kecil yang harus tetap dipertahankan dan dikembangkan agar dapat terus berperan
dalam meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat terutama masyarakat
pedesaan. Menurut Mudrajad Kuncoro (2007) bahwa usaha kecil akan
menimbulkan dampak positif terhadap peningkatan jumlah angkatan kerja,
pengangguran, jumlah kemiskinan, pemerataan dalam distribusi pendapatan dan
pembangunan ekonomi. Produk industri kerajinan dan usaha kecil di Kabupaten
Gianyar mempunyai ciri khas daerah, bernilai tambah tinggi, ramah lingkungan,
serta memiliki citra dan daya saing internasional.
Sebagai daerah tujuan destinasi pariwisata, pemerintah Kabupaten
Gianyar terus meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk menunjang
kegiatan pariwisata. Perkembangan sektor pariwisata di Kabupaten Gianyar
memberikan dampak yang sangat signifikan bagi pertumbuhan perekonomian
masyarakat, salah satu adalah membuka kesempatan kerja, menambah pendapatan
masyarakat, mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM), meningkatkan
jumlah produk industri kecil dan menengah (IKM). Kabupaten Gianyar
merupakan daerah yang giat mengembangkan potensi wilayahnya untuk tujuan
wisata dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Obyek dan daya tarik
wisata (ODTW) yang dimiliki Kabupaten Gianyar cukup banyak dan bervariasi
sesuai Keputusan Bupati Gianyar Nomor : 402 Tahun 2008 tentang penetapan
obyek dan daya tarik wisata Kabupaten Gianyar. Peningkatan jumlah kunjungan
wisatawan domestik dan mancanegara ke Kabupaten Gianyar dari tahun 2008 ke
2012 terus meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah kunjungan wistawan
ke Kabupaten Gianyar setiap tahun dapat dilihat Tabel 1.2.
6
Tabel 1.2Jumlah Kunjungan Wisatawan Domestik dan Mancanegara
Ke Objek Wisata yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten GianyarPeriode Tahun 2008-2012
No TahunData Kunjungan
Wisnus(Orang)
Data KunjunganWisman(Orang)
JumlahKunjungan
Persentase(%)
1 2008 105.945 364.747 470.692 14,42
2 2009 150.413 414.608 565.021 17,31
3 2010 210.713 454.172 664.885 20,37
4 2011 242.447 449.186 691.633 21,19
5 2012 271.225 601.159 872.384 26,73
Total 980.743 2.283.872 3.264.615 100Sumber : Diparda Kabupaten Gianyar, 2013
Sebagian besar wisatawan, khususnya wisatawan domestik yang datang ke
Kabupaten Gianyar selain melihat obyek wisata juga tidak melewatkan kegiatan
belanja (shopping). Belanja merupakan aktivitas wisata yang paling sering
dilakukan. Wisatawan senang membawa pulang sesuatu dari perjalanannya
sehingga mereka pergi berbelanja. Biasanya wisatawan senang berbelanja
pakaian, barang kesenian dan kerajinan serta membeli souvenir (oleh-oleh).
Selama melakukan perjalanan, uang yang digunakan salah satunya dicatat untuk
keperluan membeli souvenir (Pendit, 2002)
Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata Provinsi Bali 2012, kegiatan
berbelanja khususnya berbelanja souvenir atau oleh-oleh menjadi salah satu
aktivitas favorit wisatawan domestik selama di Bali. Hal ini dapat dilihat dari
pengeluaran wisatawan selama berada di Bali yang disajikan pada Tabel 1.3
7
Tabel 1.3Persentase Pengeluaran Wisatawan Selama Berwisata di Bali
Tahun 2012
No Jenis Pengeluaran Jumlah(%) Peringkat
1 Akomodasi 29,8 22 Konsumsi 14,0 33 Transportasi Lokal 8,9 44 Souvenir atau Belanja 37,3 15 Hiburan 6,6 56 Pramuwisata/Guide 0,0 87 Atraksi 2,1 68 Lain-lain (pembelian pulsa seluler,
laundry dan internet)1,3 7
Jumlah 100,0Sumber: Dinas Pariwisata Provinsi Bali, 2013
Pengeluaran biaya selama melakukan kunjungan wisata di Bali, dilihat dari
persentase pengeluaran wisatawan selama berwisata di Bali adalah untuk souvenir
atau belanja sangat tinggi yakni mencapai 37,3 persen. Besarnya pengeluaran
wisatawan domestik dalam berbelanja souvenir atau oleh-oleh sangat berpengaruh
terhadap perekonomian masyarakat di Kabupaten Gianyar.
Pasar seni merupakan pasar rakyat yang mampu menarik wisatawan untuk
berkunjung dan berbelanja souvenir, baik wisatawan domestik maupun wisatawan
mancanegara. Perkembangan pasar seni muncul di Indonesia pada tahun 1970-an,
tepatnya di Kabupaten Gianyar yaitu di daerah Ubud dan Sukawati merupakan
daerah yang pertama kali dibangun sebuah pasar seni di Bali. Berawal dari
pemikiran tokoh masyarakat dan para seniman di Kabupaten Gianyar yang
memandang perlu adanya tempat untuk menampung hasil karya seni mereka yang
dapat dijual kepada wisatawan. Pasar seni berawal dari konsep art centre yang
telah terlebih dahulu dikenal oleh orang-orang di Eropa khususnya negara yang
memiliki peradaban kebudayaan serta kesenian seperti Inggris, Perancis, dan
8
Italia. Perkembangan pasar seni tradisional dapat memberikan kontribusi kepada
masyarakat dan pemerintah daerah Kabupaten Gianyar dalam hal meningkatkan
kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memberikan
kontribusi pendapatan asli daerah melalui tempat parkir dan sewa tempat
berjualan (kios-kios).
Eksistensi pasar seni di Pulau Bali terus mengalami perkembangan sejalan
dengan tingginya minat wisatawan dalam berbelanja souvenir. Eksistensi jumlah
pasar seni di Bali saat ini, baik pasar seni tradisional maupun pasar seni modern
adalah sebagai berikut: delapan pasar seni tradisioanl dan tiga puluh delapan
pasar seni moderan yang tersebar di tiga Kabupaten di Bali. Kabupaten Gianyar
memiliki lima pasar seni tradisioanl dan enam pasar seni modern, sedangkan
Kabupaten Badung memiliki dua pasar seni tradisional dan dua puluh satu pasar
seni modern, dan Kota Denpasar memiliki satu pasar seni tradisional dan sebelas
pasar seni modern. Banyaknya jumlah pasar oleh-oleh modern ini sangat
berpengaruh terhadap perekonomian para pedagang di pasar oleh-oleh tradisional.
Pedagang di pasar oleh-oleh tradisional menganggap pasar oleh-oleh modern
sebagai pesaing utama yang menyebabkan menurunnya omzet penjualannya (TFS
Mahasiswa STP NB, 2012).
Kondisi tersebut tentu saja membuat keberadaan pasar seni tradisional salah
satunya adalah pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar merasakan dampak
dari banyaknya pembangunan pasar seni modern. Menurut Ayuningsasi (2010),
adanya ancaman terhadap eksistensi dan keberadaan pasar tradisional sebagai
penggerak perekonomian rakyat yang membumi dikarenakan legalitas
9
kepemilikan asing terhadap perusahaan ritel serta belum terakomodirnya
kepentingan pasar tradisional. Kesamaan fungsi yang dimiliki oleh pusat
perbelanjaan modern dan tradisional, telah menimbulkan persaingan antara
keduanya. Menurut Bapak Dewa Nyoman Alit seorang pedagang di Pasar Seni
Tradisional Sukawati, Bali Post.com tanggal 24 Juli 2013 mengatakan bahwa;
“Para pedagang yang berjualan di Pasar Seni Sukawati mengeluhkanmenjamurnya toko oleh-oleh menjadi ancaman pertama bagi parapedagang di pasar seni. Para pedagang tidak dapat berbuat banyak tanpaada campur tangan pemerintah terutama dalam memberikan perlindungankebijakan”.
Berkembangnya pasar seni modern di Bali menyebabkan munculnya
fenomena-fenomena berupa isu-isu dan keluhan seperti yang saat ini ramai
dibicarakan di media masa mengenai pasar seni modern mengancam keberadaan
dari pasar seni tradisional. Berdasarkan artikel yang dimuat dalam Harian Bisnis
Bali.com tanggal 14 Pebruari 2013 mengatakan bahwa;
“Pasar seni makin sepi dan seakan ditinggalkan oleh konsumennya danberalih berbelanja ke pasar oleh-oleh khas Bali yang lebih modern.Wisatawan yang berbelanja ke pasar oleh-oleh umumnya rombongan yangdiatur oleh guide-nya, karena pasar oleh-oleh memberikan fee kepadaguide yang besarnya disesuaikan dengan jumlah nilai belanja dariwisatawan yang diantar.
Keunggulan pasar oleh-oleh mengalahkan pasar seni sehingga banyak
pedagang di pasar seni tradisonal mengatakan pendirian pasar oleh-oleh yang
banyak di Bali dapat mematikan pasar seni tradisional. Menurut Made Umbara,
Harian Bisnis.com tanggal 14 Pebruari 2013 mengatakan bahwa;
“Bahwa di Pasar Seni Sukawati perlu ada kebijakan pemerintah yangberpihak kepada pedagang kecil. Karena selama ini dengan kondisiekonomi yang tak kondusif, kemudian menjamurnya beberapa tokomodern seperti pasar oleh-oleh di Bali menjadikan pedagang kecil makinterhimpit”.
10
Tulisan tersebut menyatakan bahwa perkembangan pasar seni tradisional
sekarang ini sangat memprihatikan, karena mulai ditinggalkan oleh para
konsumen yang beralih ke pasar seni modern disebabkan fasilitas yang diberikan
lebih baik. Ketika konsumen melakukan pembelian, konsumen yang bersangkutan
tidak melihat produk/jasa utamanya saja, tetapi kosumen juga akan berusaha
mencari nilai tambah dari produk/jasa yang dimaksud. Nilai tambah yang
dimaksud bermacam-macam, seperti tempat berbelanja yang nyaman, produk,
kelengkapan fasilitas dan lokasi yang strategis (Hermalini, 2012).
Peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada beberapa wisatawan
domestik yang sedang berbelanja dan para pedagang di pasar seni tradisional
Sukawati. Hasil dari wawancara yang dilakukan peneliti kepada beberapa
wisatawan domestik dan para pedagang yang berjualan dapat di jelaskan sebagai
berikut: (1) wisatawan domestik senang berbelanja di pasar seni tradisional karena
harga produk/barang dapat ditawar, (2) pilihan jenis produk/barang untuk souvenir
sangat berragam/banyak, (3) para pedagang dalam memberikan pelayanan sangat
baik. Adapun permasalahan yang disampaikan oleh wisatawan domestik dalam
wawancara adalah: (1) kurangnya fasilitas umum seperti: toilet, ATM, tempat
ibadah, (2) tempat parkir tidak nyaman, 3) keadaan dalam pasar sangat sempit dan
panas, (4) kebersihan areal publik sangat kurang, permasalahan yang disampaikan
oleh para pedagang adalah : (1) jumlah kunjungan wisatawan ke pasar seni
tradisional Sukawati sangat menurun, (2) pendapatan para pedagang di pasar seni
tradisonal Sukawati berkurang, (3) persaingan harga yang tidak sehat di antara
para pedagang.
11
Pasar seni modern merupakan pasar seni yang mempunyai sistem
pengelolaan manajemen terorganisasi, dengan didukung oleh financial yang
sangat baik. Perkembangan pasar seni modern memberikan dampak positif dan
negatif bagi perkembangan pasar seni tradisional, dampak positif yang
ditimbulkan oleh pasar seni modern antara lain menyerap tenaga kerja,
meningkatkan sektor perekonomian masyarakat, sebagai penyalur hasil produk
masyarakat yang berupa hasil karya seni. Produk yang tersedia di pasar seni
tradisional maupun pasar seni modern tidak lepas dari keberadaan distributor yang
mensupply produk-produk souvenir. Pedagang pada umumnya memilih
mengambil barang-barang souvenir dari agen atau usaha kecil menengah (UKM)
yang berada di berbagai home industry yang terdapat di daerah Provinsi Bali
maupun dari luar Bali. Dengan adanya persamaan dalam mengambil produk yang
dijual di masing-masing pasar diharapkan dapat meningkatakan perekonomian
masyarakat. Menurut Sherly Purnama (2013) menyebutkan keputusan wisatawan
domestik berbelanja di pasar oleh-oleh modern sangat tinggi karena dipengaruhi
oleh kepastian harga, kualitas barang dan fasilitas.
Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka diteliti analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi minat belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional
di Kabupaten Gianyar. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat
belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar adalah
untuk mendapatkan fakta-fakta mengenai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki
oleh pasar seni tradisional di Sukawati, sehingga dapat dipergunakan sebagai tolak
ukur dalam menjaga eksistensi pasar seni tradisional, meningkatkan pendapatan
12
para pedagang, dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Pasar Seni
Tradisional Sukawati di Kabupaten Gianyar.
1.2 Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan
sebelumnya, maka rumusan masalah yang dapat dikaji dalam penelitian ini adalah:
1) Adakah pengaruh tidak langsung variabel produk dan harga terhadap minat
belanja wisatawan melalui kepuasan wisatawan?
2) Bagaimanakah pengaruh variabel produk dan harga terhadap kepuasan
wisatawan?
3) Adakah pengaruh tidak langsung variabel tingkat pendidikan dan jumlah
tanggungan keluarga terhadap minat belanja wisatawan melalui pendapatan
wisatawan?
4) Bagaimanakah pengaruh variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan
keluarga terhadap pendapatan wisatawan?
5) Bagaimanakah pengaruh variabel produk, harga, tingkat pendidikan, jumlah
tanggungan keluarga, kepuasan dan pendapatan terhadap minat belanja
wisatawan?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1) Untuk menganalisis pengaruh variabel produk dan harga secara tidak
langsung terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan wisatawan.
2) Untuk menganalisis pengaruh variabel produk dan harga secara langsung
terhadap kepuasan wisatawan.
13
3) Untuk menganalisis pengaruh variabel tingkat pendidikan dan jumlah
tanggungan keluarga secara tidak langsung terhadap minat belanja wisatawan
melalui pendapatan wisatawan.
4) Untuk menganalisis pengaruh variabel tingkat pendidikan dan jumlah
tanggungan keluarga secara langsung terhadap pendapatan wisatawan.
5) Untuk menganalisis variabel produk, harga, tingkat pendidikan, jumlah
tanggungan keluarga, kepuasan dan pendapatan secara langsung terhadap
minat belanja wisatawan ke pasar seni tradisional.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian, maka peneliti berharap dapat memberikan
manfaat penelitian dan berguna baik secara akademik maupun praktis, yaitu:
1) Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi media untuk menerapkan konsep-
konsep teori yang selama ini diperoleh dalam perkuliahan serta meningkatkan
wawasan pengetahuan melalui temuan dilapangan yang sebelumnya belum
terungkap, serta dapat menjadi bahan kajian untuk membuktikan teori, dan
memdukung hasil penelitian selanjutnya yang berkaitan.
2) Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi
beberapa kalangan diantaranya:
1) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumbangan pikiran bagi pengelola
maupun pemerintah daerah dalam meningkatkan sarana, prasarana dan
14
pengawasan terhadap perkembangan pasar seni tradisional di Kabupaten
Gianyar.
2) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tolok ukur pengelola pasar
seni tradisional dalam perencanaan pembangunan dan pengembangan
pasar seni tradisional di segala aspek agar mampu bersaing dengan pasar
seni modern dan unit usaha lain yang sejenis.
1.5 Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penyajian dari penulisan ini adalah
sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang masalah,
pokok masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan pustaka, menguraikan tentang konsep dan definisi,
teori-teori yang relevan, dan keaslian penelitian yang berkaitan
dengan permasalahan yang diteliti.
Bab III : Kerangka berpikir, kerangka konsep, dan hipotesis yang sesuai
dengan masalah penelitian.
Bab IV: Metode penelitian yang berkaitan dengan rancangan penelitian,
lokasi penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi
operasional variabel penelitian, jenis dan sumber data, populasi,
sampel, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data,
instrument penelitian,dan teknik analisis data.
15
BabV: Pembahasan hasil penelitian yang berisis gambaran umum lokasi
penelitian, deskripsi hasil penelitian, jawaban terhadap tujuan
penelitian, pembahasan, dan keterbatasan penelitian.
BabVI: Bab penutup yang terdiri dari simpulan dari permasalahan yang
dibahas dan saran-saran dari penulis.
16
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Teori Pembangunan
Pembangunan merupakan sebuah proses untuk mencapai kemajuan
masyarakat, dimana pembangunan secara umum diukur dengan kemajuan atau
keberhasilan. Dengan demikian pembangunan seringkali diartikan sebagai upaya
untuk mencapai kemajuan, kemakmuran, dan kesejahteraan masyarakat yang
diukur secara ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006) pembangunan
merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu masyarakat untuk berupaya
sekeras mungkin melalui serangkaian kombinasi proses sosial, ekonomi, dan
institusional demi mencapai kehidupan yang serba lebih baik. Menurut Sadono
Sukirno (1985) pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang berarti
merupakan perubahan yang terjadi terus menerus, usaha untuk menaikkan tingkat
pendapatan per kapital, dan kenaikan pendapatan per kapital itu harus terus
berlangsung dalam jangka panjang. Menurut Ginanjar Kartasasmita (1994)
memberikan pengertian pembangunan yang lebih sederhana yaitu sebagai suatu
proses perubahan kearah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara
terencana.
Pada dasarnya teori pembangunan dibagi dalam dua sektor yaitu sektor
tradisional dan sektor industri. Sektor tradisional yaitu sektor pedesaan subsisten
yang kelebihan penduduk dan ditandai dengan produktivitas marjinal tenaga kerja
yang sama dengan nol. Sektor industri perkotaan modern yang tingkat
17
produktivitasnya tinggi dan menjadi tempat penampungan tenaga kerja yang
ditransfer sedikit demi sedikit dari sektor subsisten (Lewis dalam Todaro dan
Smith, 2006). Pengertian pembangunan ekonomi menurut Irawan dan Suparmoko
(2008) merupakan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang
seringkali diukur dengan tinggi rendahnya pendapatan riil per kapital. Menurut
penelitian Yusmiady, Dian Setia dan Witjaksono, Mit (2012) mengemukkan
pengembangan obyek wisata terhadap pembangunan ekonomi lokal telah
berdampak positif antara lain mendorong penciptaan lapangan kerja dan
meningkatkan ekonomi masyarakat. Menurut penelitian Mirah Pradnya Paramita
dan Ayuningsasi (2013) mengemukakan program revitalisasi pasar tradisional
berdampak positif dan signifikan terhadap kondisi fisik, tata kelola dan
pendapatan pedagang sebesar 71,79 persen.
2.1.1 Tujuan pembangunan
Proses pembangunan dalam masyarakat atau negara harus menpunyai
tujuan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dan pertumbuhan
pembangunan ekonomi negara, untuk mencapai suatu pembangunan yang
diharapkan maka perlu penerapan dari tujuan pembangunan tersebut. Menurut
Todaro dan Smith (2006) sebagai berikut: (1) peningkatan ketersediaan serta
perluasan distribusi berbagai barang kebutuhan hidup yang pokok seperti pangan,
sandang, papan, kesehatan, dan perlindungan keamanan, (2) peningkatan standar
hidup yang tidak hanya berupa peningkatan pendapatan, tetapi juga meliputi
penambahan penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan, serta
peningkatan perhatian atas nilai-nilai cultural dan kemanusiaan, yang kesemuaan
18
itu tidak hanya untuk memperbaiki kesejahteraan materiil, melainkan juga
menumbuhkan harga diri pada pribadi dan bangsa yang bersangkutan, (3)
perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial bagi setiap individu serta bangsa
secara keseluruhan, yakni dengan membebaskan mereka dari belitan sikap
menghamba dan ketergantungan, bukan hanya terhadap orang atau Negara-negara
lain, namun juga terhadap setiap kekuatan yang berpotensi merendahkan nilai-
nilai kemanusiaan mereka. Menurut Nehen (2010) tujuan pembangunan dalam arti
seluas-luasnya adalah membangun manusia (masyarakat) Indonesia seutuhnya ini
berarti sebagai satu proses yang berkesinambungan atas satu sistem sosial secara
keseluruhan menuju kehidupan yang lebih baik atau manusiawi. Ketiga nilai inti
tersebut adalah : (1) kecukupan, (2) harga diri dan, (3) kebebasan yang merupakan
tujuan pokok dan harus digapai oleh setiap orang dan masyarakat melalui
pembangunan.
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembangunan
Proses pembangunan merupakan proses sistemik yang pada akhirnya
menghasilkan keluaran (output) pembangunan, kualitas dari output pembangunan
merupakan proses pembangunan yang dilaksanakan. Perkembangan pembangunan
suatu Negara sangat ditentunkan oleh ketersediaan yang dimiliki untuk menunjang
pembangunan seperti; kekayaan alam, sumber daya manusia, dan kebijakan
peraturan Negara. Proses pembangunan dalam suatu Negara sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi proses
pembangunan menurut Todaro dan Smith (2006) sebagai berikut: (1) jumlah dan
jenis sumber daya alam yang dimiliki masing-masing Negara, (2) ketepatan
19
rangkaian kebijakan dan sasaran yang ditetapkan oleh pemerintah setempat, (3)
tersedianya modal dan teknologi dari luar, 4) kondisi-kondisi lingkungan
perdagangan internasional. Menurut Lewis dalam bukunya Arsyad Lincolin
(2004) kebijakan pembangunan yang tepat demi berhasilnya pembangunan dalam
proses pelaksanaannya meliputi: (1) penyediaan potensi pembangunan, (2)
penyediaan prasarana yang memadai, (3) penyediaan fasilitas latihan khusus dan
juga pendidikan umum yang memadai untuk menyediakan ketrampilan yang
diperlukan, (4) perbaikan landasan hukum bagi kegiatan perekonomian, (5)
bantuan untuk menciptakan pasar yang lebih banyak dan lebih baik, (6)
menemukan dan membantu pengusaha yang potensial, baik dalam negeri maupun
luar negeri, (7) peningkatan pemanfaatan sumberdaya secara lebih baik, baik
swasta maupun Negara.
2.2 Teori Perilaku Konsumen
Dalam menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu
mempertimbangkan tentang produk atau jasa yang dibutuhkan, hal ini dikenal
dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah
kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa tersebut didalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut
(Dharmamesta dan Handoko, 2000). Menurut Schiffman dan Kanuk (1995) dalam
buku Mulyadi Nitisusastro (2012) perilaku konsumen merupakan perilaku yang
diperlihatkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan,
mengevaluasi, dan menghabiskan produk barang dan produk jasa yang mereka
20
harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Menurut Engle. F. James (1995)
perilaku konsumen merupakan tindak-tindakan individu secara langsung terlibat
dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomi
termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan
tindakan-tindakan tersebut. Hal ini seperti yang dikatakan Assael (1992) bahwa
komponen utama dari model perilaku konsumen adalah pengambilan keputusan.
2.2.1 Mengukur perilaku konsumen
Untuk memahami mengenai perilaku konsumen yang dinyatakan dalam
hukum permintaan, maka dapat digunakan dua pendekatan yaitu pendekatan
kardinal (marginal utility) dan pendekatan ordinal (Indifference curve) sebagai
berikut:
1) Pendekatan Kardinal (Marginal Utility) didasarkan pada asumsi tingkat
kepuasan yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur
dengan angka seperti rupiah, jumlah, dan unit. Semakin besar jumlah barang
yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen
dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum
apabila dalam membelanjakan mencapai kepuasan yang sama pada berbagai
barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan
total (total utility) adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu
dari mengkonsumsi sejumlah barang dan jasa, kepuasan tambahan (marginal
utility) adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah
barang dan jasa yang dikonsumsi. Nopirin (1994). Menurut Suardikha Natha
(2009) dalam modul kuliah matrikulasi teori kardinal menyatakan bahwa
21
utilitas dapat dihitung secara nominal, dimana keputusan untuk
mengkonsumsi suatu barang berdasarkan perbandingan antara manfaat yang
diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan.
2) Pendekatan ordinal (indifference curve) mengasumsikan bahwa konsumen
mampu meranking/membuat urutan-urutan kombinasi barang yang akan
dikonsumsi berdasarkan kepuasan yang akan diperolehnya tanpa harus
menyebutkan secara absolut. Pendekatan ordinal digunakan dengan
menggunakan analisis kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan
berbagai titik-titik kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang
sama Nopirin (1994). Menurut Suardikha Natha (2009) dalam modul kuliah
matrikulasi teori ordinal menyatakan bahwa utilitas tidak dapat dihitung,
hanya dapat diperbandingkan dan menggunakan kurva indiferensi untuk
menggambarkan perilaku konsumen.
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Perilaku konsumen dalam melakukan kegiatan belanja seringkali
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menjadi pertimbangan berbelanja. Menurut
Engle. F. James (1995) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
dalam memilih tempat berbelanja adalah faktor lingkungan, perbedaan individual
dan faktor psikologis:
1) Faktor lingkungan adalah konsumen dalam lingkungan yang serba kompleks
dimana proses kebutuhan mereka dipengaruhi oleh lima faktor yaitu: (a)
budaya mencakup pada nilai-nilai, gagasan, dan simbol-simbol yang
bermakna untuk membantu individu dalam berkomunikasi, melaksanakan
22
penafsiran dan evaluasi berbagai gejala didalam masyarakat, (b) kelas sosial
merupakan pembagian didalam masyarakat yang terdiri dari individu dengan
berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama, (c) pengaruh pribadi merupakan
respon seseorang terhadap tekanan yang dirasakan untuk menyelesaikan diri
dengan norma dan harapan yang diberikan oleh orang lain, (d) keluarga
merupakan unit pengambilan keputusan utama dengan pola peranan dengan
fungsi yang kompleks dan bervariasi.
2) Faktor perbedaan individu merupakan faktor internal yang menggerakkan
dan mempengaruhi perilaku suatu individu, perbedaan ini disebabkan oleh
lima faktor yaitu : (a) sumber daya konsumen, dimana setiap orang membawa
tiga sumber daya dalam setiap situasi pengambilan keputusan yakni waktu,
dana dan perhatian, (b) motivasi dan keterlibatan, motivasi merupakan faktor
terpenting dalam hal mengendalikan pribadi yang dirasakan atau minat
yang timbul dalam situasi yang spesifik. Dan keterlibatan merupakan
refleksi dari motivasi yang kuat dan sangat dirasakan dari suatu produk dan
jasa dalam hal tertentu, (3) pengetahuan, merupakan informasi yang
disimpan dalam ingatan, dimana pengetahuan konsumen mencakupi
susunan luas informasi seperti ketersedian dan karakteristik produk dan jasa,
dimana dan kapan untuk membeli dan bagaimana menggunakan produk.
3) Faktor proses psikologis yang mempengaruhi perilaku konsumen untuk
melakukan kegiatan berbelanja yaitu: (a) pengolahan Informasi yang
menyampaikan cara – cara dimana informasi ditransformasikan, dikurangi,
dirinci, disimpan dan didapatkan kembali dan disimpan, ini begitu penting
23
bagi komunikasi pemasaran sehingga pengolahan informasi mendominasi
bidang penelitian konsumen, (b) pembelajaran, merupakan proses dimana
pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan atau perilaku, (c)
perubahan sikap dan perilaku, menggambarkan pengaruh psikologis dasar
yang menjadi subjek dari beberapa penelitian. Menurut teori Maslow (1834)
dalam Mulyadi Nitisusastro (2012) menjelaskan tentang perilaku konsumen
dimana setiap konsumen selalu memnuhi kebutuhan dan keingingannya
terhadap barang dan jasa. Kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap
barang dan jasa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: (1) faktor individu,
dan (2) faktor lingkungan. Menurut Assael (1994) terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi pilihan konsumen yaitu: (1) individu konsumen, (2) pengaruh
lingkungan, (3) strategi pemasaran.
2.4 Keaslian Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengacu pada penelitian
sebelumnya yang bertujuan untuk memberikan dasar yang kuat dalam penyajian
materi, pemantapan variabel serta konsep-konsep yang digunakan peneliti di
dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang relevan untuk pembanding penelitian
ini sebagai berikut:
Menurut Sherly Purnama, dan Mahendra Yasa (2013) tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan wisatawan domestik berbelanja di pasar oleh-oleh
(Studi Kasus di Kota Denpasar). Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh
secara serempak maupun parsial antara kepastian harga, kualitas barang, dan
fasilitas terhadap keputusan wisatawan domestik yang berbelanja di pasar oleh-
24
oleh modern. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa secara serempak kepastian harga, kualitas barang,
dan fasilitas berpengaruh signifikan terhadap keputusan wisatawan domestik
untuk berbelanja di pasar oleh-oleh modern. Koefisien determinasi (R²) sebesar
0,681, berarti 68,1 persen keputusan wisatawan domestik yang berbelanja dipasar
oleh-oleh modern dipengaruhi oleh kepastian harga, kualitas barang, dan fasilitas,
sisanya sebesar 31,9 persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam model penelitian. Secara parsial kepastian harga, kualitas barang, dan
fasilitas dipengaruhi positif dan signifikan terhadap keputusan wisatawan
domestik yang berbelanja di pasar oleh-oleh modern. Perbedaannya adalah lokasi
penelitiannya.
Menurut Natalia (2009) tentang “Analisis faktor yang mempengaruhi
minat konsumen untuk berbelanja pada Giant Hypermarket Bekasi” tujuan dari
penelitian ini untuk mengetahui pengaruh secara parsial variabel lokasi,
kelengkapan produk, kualitas produk, harga, pelayanan, kenyamanan dalam
berbelanja, dan promosi yang mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja,.
Hasil penelitian ini menunjukkan secara parsial variabel lokasi, kelengkapan
produk, kualitas produk, harga, dan promosi yang mempengaruhi minat konsumen
untuk berbelanja, variabel pelayanan dan kenyamanan tidak berpengaruh terhadap
minat konsumen untuk berbelanja. Perbedaannya adalah lokasi penelitian dan alat
analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda.
Menurut Zulaikha Fauzi (2004) tentang “Faktor-faktor yang
dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian pada Darmo Factory
25
Outlet di Kota Malang, tujuannya adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa yang
dipertimbangkan konsumen dalam keputusan pembelian pada Darmo Factory
Outlet di Kota Malang dengan mengetahui faktor-faktor bauran eceran (rentailing
mix) yang terdiri dari produk (X1), Harga (X2), Promosi (X3), Loksai (X4),
Customer Servis (X5), dan Suasana Factory Outlet (X6). Alat analisis yang
digunakan adalah analisis faktor. Dan didapatkan bahwa faktor-faktor tersebut
sebesar 60,745 persen menjadi pertimbangan konsumen dalam keputusan
pembelian pada Darmo Factory Outlet cabang Basyuki Racmat Malang. Hasil
analisis menyebutkan sebesar 39,25 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain,
serta ditemukan bahwa faktor produk merupakan faktor dominan yang menjadi
pertimbangan konsumen dalam keputusan pembelian pada Darmo Factory Outlet
Cabang Basuki Rachman Malang dengan nilai sebesar 11,822 persen.
Menurut Hermalini (2012) tentang faktor retailing mix yang mendorong
wisatawan nusantara berbelanja di toko oleh-oleh Krisna Nusa Indah Kota
Denpasar, tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor retailing mix yang
mendorong wisatawan nusantara berbelanja di toko Oleh-oleh Krisna Nusa Indah
dengan mengetahui faktor retailing mix yang terdiri dari Produk (X1), Harga (X2),
Lokasi (X3), Personalia (X4), Promosi (X5), dan Presentasi (X6). Alat analisis
yang digunakan adalah analisis faktor. Hasil analsis menyebutkan bahwa sebesar
66,19 persen yang mendorong wisatawan nusantara berbelanja di Toko oleh-oleh
Krisna Nusa Indah. Sisanya sebesar 33,81 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain, serta ditemukan bahwa faktor keanekaragaman produk dan keamanan
merupakan faktor dominan yang mendorong wisatawan nusatara berbelanja ditoko
26
Oleh-oleh Krisna Nusa Indah Kota Denpasar dengan nilai sebesar 25,734 persen.
Perbedaannya adalah alat analisis yang dipergunakan adalah analisis faktor, dan
lokasi penelitian.
Menurut Zuliani,Siti (2005), tentang pengaruh lokasi dan harga terhadap
keputusan berbelanja di Mini Market Sarinah Swalayan Ngaliyan Semarang,
tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lokasi dan
harga terhadap keputusan berbelanja di Mini Market Sarinah Swalayan Ngaliyan
Semarang. Hasil analisis data diperoleh Fhitung sebesar 16,995 ˃ Ftabel 3,07 yang
berarti hipotesis yang menyatakan ada pengaruh lokasi dan harga terhadap
keputusan berbelanja di Mini Market Sarinah Swalayan Ngaliyan Semarang
diterima. Perbedaannya adalah tentang pengaruh lokasi dan harga terhadap
keputusan berbelanja di Mini Market Sarinah Swalayan Ngaliyan Semarang, alat
analisis yang dipergunakan adalah teknik analisis regreasi linier berganda dan
deskriptif prosentase dan tempat penelitian.
Menurut Hendra Fure (2013) tentang pengaruh lokasi, keragaman produk,
harga, dan kualitas pelayanan pengaruhnya terhadap minat beli pada pasar
tradisional Bersehati Calaca Menado, tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui secara bersama pengaruh lokasi, keberagaman produk, harga, dan
kualitas pelayanan pengaruhnya terhadap minat beli pada pasar tradisional
Bersehati Calaca Menado. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lokasi,
keberagaman produk, harga, dan kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap
minat beli pada pasar tradisional Bersehati Calaca Menado. Perbedaannya adalah
27
alat analisis yang dipergunakan adalah analisis regresi linier berganda, dan lokasi
penelitian.
Menurut Adi Wijaya (2013) tentang pengaruh tingkat pendidikan, jam
kerja, dan jumlah tanggungan keluarga terhadap pendapatan ibu rumah tangga
yang bekerja pada sektor informal di kelurahan Dauh Puri Kauh, Kecamatan
Denpasar Barat, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh tingkat
pendidikan, jam kerja, dan jumlah tanggung keluarga terhadap pendapatan ibu
rumah tangga yang bekerja pada sektor informal di kelurahan Dauh Puri Kauh,
Kecamatan Denpasar Barat. Hasil penelitian menunjukkan variabel tingkat
pendidikan, jam kerja, dan jumlah tanggungan keluarga secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja pada
sektor informal. Perbedaannya adalah tentang pengaruh tingkat pendidikan, jam
kerja, dan jumlah tanggungan keluarga terhadap pendapatan ibu rumah tangga
yang bekerja pada sektor informal di kelurahan Dauh Puri Kauh, Kecamatan
Denpasar Barat, alat analisis yang dipergunakan adalah teknik analisis regreasi
linier berganda, dan tempat penelitian.
28
BAB III
KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Berpikir
Pembangunan ekonomi selalu menjadi salah satu sasaran penting dari
pembangunan yang dilaksanakan baik itu ditingkat nasional maupun tingkat
regional. Pembangunan ekonomi nasional diarahkan untuk mempercepat
pembangunan ekonomi daerah dengan memberdayakan pelaku dan potensi daerah
sehingga terjadi pemerataan pertumbuhan ekonomi sejalan dengan pelaksanaan
otonomi daerah. Pembangunan daerah merupakan pembangunan yang segala
sesuatunya dipersiapkan dan dilaksanakan oleh daerah, mulai dari perencanaan,
pembiayaan, pelaksanaan sampai dengan pertanggungjawabannya, dalam kaitan
ini daerah memiliki hak otonom. Pembangunan daerah selalu diarahkan sesuai
dengan keunggulan komparatif yang dimiliki daerah, yang selanjutnya diarahkan
menjadi keunggulan kompetitif daerah.
Pembangunan perekonomian Provinsi Bali selama ini hanya mengandalkan
perekonomian dari sektor pariwisata, sektor pertanian dan industri hanya sebagai
pendukung dalam pembangunan sektor pariwisata. Penekanan pembangunan pada
sektor pariwisata telah berhasil mengangkat perekonomian daerah Kabupaten
Gianyar. Dimana pembangunan sektor pariwisata merupakan sektor yang
memberikan kontribusi terbesar bagi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan
perkapital di Kabupaten Gianyar. Keberhasilan pembangunan sektor pariwisata
telah mengangkat perekonomian dan memberdayakan masyarakat dalam
29
pengembangan pariwisata daerah, salah satunya adalah membuka kesempatan
kerja, mengurangi pengangguran, dan berwirausaha dengan membuka usaha
kerajinan seni yang mampu menarik minat wisatawan yang berkunjung ke
Kabupaten Gianyar. Sebagai daerah seni kehidupan masyarakatnya lebih banyak
berkecimpung di kerajinan seni dan industri kecil rumah tangga, untuk
menyalurkan hasil karya seni atau kerajinan seni masyarakat, pemerintah
Kabupaten Gianyar telah menyiapkan tempat berupa pasar seni. Pasar seni
pertama kali yang dibangun oleh pemerintah Kabupaten Gianyar adalah Pasar
Seni Tradisional Sukawati. Pasar seni menyediakan hasil karya seni masyarakat
dan para seniman yang berupa patung, lukisan, ukiran, souvenir, dan hasil karya
lain merupakan daya tarik bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten
Gianyar.
Pasar seni tradisional mempunyai tempat yang sangat strategis dan mudah
dijangkau oleh wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Gianyar, selain itu
dampak dari pembangunan pasar seni tradisional sangat mempengaruhi
perekonomian masyarakat antara lain: meningkatkan pendapatan para pedagang,
memberikan kesempatan kerja, meningkatan pertumbuhan perekonomian
masyarakat, dan meningkatkan distribusi pendapatan pemerintah. Wisatawan
yang berkunjung ke Kabupaten Gianyar selain menikmati kebudayaan, adat
istiadat, keindahan alam, dan yang paling disenangi adalah mencari oleh-oleh
khas Bali yang terdapat di pasar seni tradisional.
Berikut kerangka berpikir dapat digambarkan secara praktis mengenai
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat belanja wisatawan domestik ke
30
pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar, untuk mempermudah alur penelitian
yang selanjutnya dituangkan dalam Gambar 3.1.
Gambar 3.1Kerangka Berpikir Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Belanja Wisatawan Domestik ke Pasar Seni Tradisionaldi Kabupaten Gianyar
3.2 Kerangka Konsep Penelitian
Konsep penelitian dalam kelembagaan yang dianut dalam penelitian ini
adalah konsep yang berdasarkan atas kerangka berpikir penelitian, dimana
kerangka konsep penelitian adalah konsep dalam usaha pengelolaan pasar seni
Pasar Seni
Pasar Seni Tradisional Pasar Seni Modern
Faktor-faktor yang mempengaruhi : Produk, harga,kepuasan, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan
keluarga, dan pendapatan
Minat Belanja WisatawanDomestik
Teori Pembangunan
Ekonomi Pariwisata
31
tradisional sekarang ini masih dibawah kendali pemerintah daerah Kabupaten
Gianyar dan secara swadaya dibantu oleh Desa Adat yang berada dekat dengan
pasar seni tersebut. Pemerintah daerah Kabupaten Gianyar harus mampu
mengembangkan dan merenovasi pasar seni tradisional menjadi pasar yang
mampu bersaing dengan pasar-pasar modern, meningkatkan sarana dan prasana
menunjang pasar seni tradisional seperti fasilitas umum.
Kombinasi faktor-faktor yang dipergunakan dalam penelitian ini untuk
menentukan variabel yang paling besar memberikan pengaruh dalam mendukung
minat belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional. Untuk mengetahui
minat belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar
diindetifikasi sebagai berikut: produk (X1), harga (X2), tingkat pendidikan (X3),
dan jumlah tanggungan keluarga (X4) adalah variabel bebas/eksogen. Kepuasan
(Y1), tingkat pendapatan (Y2), dan minat belanja wisatawan domestik (Y3)
adalah variabel terikat/endogen. Disamping variabel-variabel tersebut, masih ada
satu variabel residu yang diberi simbol (e) dan () delta, galat pengukuran untuk
variabel laten eksogen, dan () epsilon, galat pengukuran untuk variabel laten
endogen.
Hubungan produk terhadap minat belanja wisatawan. Menurut Kotler
(1997) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan
suatu kebutuhan dan keingingan. Keunggulan kompetitif suatu produk merupakan
salah satu faktor penentu dari kesuksesan produk baru, dimana kesuksesan produk
tersebut dapat diukur dengan parameter jumlah penjualan produk (Tjiptono,
2000). Produk yang dijual di pasar seni tradisional bervariasi, jenis barangnya
32
sangat lengkap dan mempunyai kualitas barang yang baik, membuat wisatawan
yang datang ke pasar seni sangat senang dan bisa memilih jenis barang seni yang
dijadikan oleh-oleh. Hasil penelitian Sherly Purnama dan Mahaendra Yasa (2013)
mengemukakan keputusan wisatawan domestik untuk berbelanja dipengaruhi oleh
variabel kualitas barang sebesar 68,1 persen. Hasil penelitian Ghanimata dan
fifyanita (2012) mengemukakan bahwa kualitas produk mempengaruhi minat
belanja. Menurut Hendra Fure (2013) keragaman produk berpengaruh terhadap
minat beli.
Hubungan harga terhadap minat belanja wisatawan. Menurut Kotler &
Amstrong (2001) harga adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk produk dan
jasa, lebih jauh lagi harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang konsumen
tukarkan untuk jumlah manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang
dan jasa. Menurut Engle. F. James, (1995) penetapan harga suatu toko atau pasar
harus didasarkan pada pemahaman kebutuhan dan keinginan konsumen,
pentingnya harga bagi pembeli tergantung pada sifat pembeli. Untuk menarik
konsumen maka para pedagang harus tanggap terhadap tingkat harga yang
diinginkan oleh konsumen. Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi
menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi
kepada konsumennya. Hasil penelitian Ghanimata dan fifyanita (2012)
mengemukakan harga memberikan pengaruh terhadap minat belanja sebesar 62,3
persen dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Demikian pula dalam penelitian
Sherly Purnama dan Mahaendra yasa (2013) mengemukan keputusan wisatawan
33
domestik untuk berbelanja di pengaruhi oleh variabel harga sebesar 68,1 persen
sedangkan sisanya sebesar 31,9 persen dipengaruhi oleh variabel lain.
Hubungan pendidikan terhadap minat belanja wisatawan. Menurut
Rahardja dkk (2005) semakin tinggi pendidikan seseorang pengeluaran
konsumsinya akan semakin tinggi, sehingga sangat mempengaruhi pola konsumsi
dan hubungannya positif. Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dilakukan
secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara
individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan (Sugihartono,2007). Semakin tinggi pendidikan
wisatawan, maka minat belanja terhadap produk yang berkualitas makin
meningkat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hermalini (2012)
mengemukakan bahwa wisatawan nusantara yang berbelanja di Toko Krisna Nusa
Indah memiliki tingkat pendidikan yang cukup beragam yaitu menengah keatas.
Hubungan jumlah tanggungan terhadap minat belanja wisatawan. Jumlah
tanggungan keluarga merupakan salah satu fakta yang dapat mempengaruhi pola
konsumsi rumah tangga. Banyaknya jumlah anggota keluarga maka pola
konsumsinya semakin bervariasi karena masing-masing anggota keluarga belum
tentu mempunyai selera yang sama. Keluarga dapat didefiniskan suatu unit
kerabatan yang terdiri atas orang-orang yang mengangap bahwa mereka
mempunyai hubungan darah, pernikahan atau adopsi (Henslin, 2006). Menurut
Sanderson (2010) keluarga dapat diklasifilkasikan menjadi dua yaitu: 1) keluarga
batih ialah suatu unit kekerabatan yang terdiri dari pasangan suami-istri yang
menikah dan keturunan langsung mereka, yang memelihara suatu rumah tangga
34
bersama dan bertindak bersama-sama sebagai suatu satuan sosial. Keluarga batih
yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak, 2) keluarga luas ialah suatu
kelompok kekerabatan yang terdiri dari sejumlah keluarga batih yang bertalian
menjadi satu dan bertindak sebagai satu kesatuan. Keluarga luas yang termasuk
bibi, kakek, paman, dan saudara sepupu.
Hubungan pendapatan terhadap minat belanja wisatawan. Pendapatan
merupakan suatu unsur penting dalam perekonomian yang berperan meningkatkan
derajat hidup orang banyak melalui kegiatan produksi barang dan jasa. Besarnya
pendapatan seseorang tergantung pada jenis pekerjaannya. Menurut pendapat
Winardi (1992) Pendapatan adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang
dapat dicapai dari pada penggunaan faktor-faktor produksi. Menurut Sofyan
Syafri Harahap (2001) mengemukakan bahwa pendapatan adalah hasil penjualan
barang dan jasa yang dibebankan kepada langganan/mereka yang menerima.
Pendapatan dalam penelitian ini akan diukur dengan pengeluaran wisatawan
selama melakukan kegiatan, kalau dilihat dari pengeluaran wisatawan selama
berwisata pada tahun 2012. Pengeluaran wisatawan selama berwisata adalah
untuk membeli souvenir atau berbelanja sebesar 37,3 persen (Dinas Pariwisata
Bali, 2013). Hasil penelitian Tina Dwipayani (2012) mengemukakan tingkat
pendapatan wisatawan domestik sebanyak 108 orang atau 39,7 persen
berpengahasilan lebih besar dari Rp.3.100.000,- membuktikan bahwa tingkat
pendapatan yang relative tinggi akan mempengaruhi kemampuan daya beli
wisatawan domestik dalam berbelanja cindramata atau souvenir. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Hermalini (2012) menyatakan tentang faktor-faktor yang
35
mendorong wisatawan berbelanja berupa produk, harga, lokasi, personalia,
promosi, dan presentasi memberikan pengaruh nyata terhadap minat belanja
wisatawan ke pasar seni modern. Kerangka konsep penelitian dapat dilihat pada
Gambar 3.2.
Gambar 3.2Kerangka Konsep Penelitian Analisis faktor-faktor yang Mempengaruhi
Minat Belanja Wisatawan Domestik ke Pasar Seni TradisionalDi Kabupaten Gianyar.
Kps(Y1)
Pdt(Y2)
)
Pdk(X3)
Hrg(X2)
Prd(X1)
Jtk(X4)
MBW(Y3)
X1.1
X1.2
X2.1
X2.2
X2.3
X3.1
Y1.1 Y1.2
X4.1
Y3.1
Y3.2
e3
Y2.1
X1.3
e1
e2
Y3.3
X1.4
Y1.3
36
3.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan dari latar belakang dan pokok masalah penelitian, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1) Ada pengaruh tidak langsung variabel produk dan harga secara signifikan
terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan.
2) Variabel produk dan harga secara positif mempengaruhi kepuasan
wisatawan.
3) Ada pengaruh tidak langsung variabel tingkat pendidikan dan jumlah
tanggungan secara signifikan terhadap minat belanja wisatawan melalui
tingkat pendapatan.
4) Variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan secara positif
mempengaruhi pendapatan wisatawan.
5) Ada pengaruh positif variabel produk, harga, tingkat pendidikan, jumlah
tanggungan, kepuasan dan pendapatan terhadap minat belanja wisatawan.
BAB IV
37
METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
rancangan penelitian kuantitatif, dimana pengukurannya berdasarkan tingkat
eksplanasi yaitu menggunakan penelitian komparatif dan penelitian asosiatif.
Penelitian komparatif dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel
produk, harga, kepuasan, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, dan pendapatan
secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi minat belanja wisatawan
domestik ke pasar seni tradisional, penelitian asosiatif dalam penelitian ini adalah
untuk menganalisis bagaimanakan pengaruh variabel produk, harga, kepuasan,
tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, dan pendapatan secara langsung maupun
tidak langsung mempengaruhi minat belanja wisatawan domestik ke pasar seni
tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk; (1) menganalisis pengaruh variabel
produk dan harga secara tidak langsung terhadap minat belanja wisatawan melalui
kepuasan, (2) menganalisis pengaruh variabel produk dan harga secara langsung
terhadap kepuasan, (3) menganalisis pengaruh variabel pendidikan dan jumlah
tanggungan secara tidak langsung terhadap minat belanja wisatawan melalui
pendapatan, (4) menganalisis pengaruh variabel pendidikan dan jumlah
tanggungan secara langsung terhadap pendapatan, (5) menganalisis pengaruh
variabel produk, harga, pendidikan, jumlah tanggungan, kepuasan, dan
pendapatan secara langsung terhadap minat belanja wisatawan ke pasar seni
tradisional. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis Partial Least
38
Square (PLS) menurut Wold dalam Ghozali (2008) merupakan metode analisis
yang powerful oleh karena tidak didasarkan banyak asumsi. Teknik pengumpulan
data yang dilakukan adalah melalui observasi (pengamatan langsung di objek
penelitian), wawancara mendalam terhadap informan yang telah ditetapkan seperti
pemerintah Kabupaten Gianyar, pedagang di pasar seni tradisional, dan wisatwan
domestik yang berbelanja, petugas pengelola pasar, dan kuesioner yang diberikan
kepada responden yang berupa pertanyaan secara tertulis untuk mendapatkan data
yang akan diproses. Data penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan
analisis Partial Least Square (PLS) yaitu untuk memkonfirmasi teori, tetapi dapat
juga digunakan untuk menjelaskan ada atau tidak hubungan antara variabel laten.
4.2 Lokasi, Ruang Lingkup dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Gianyar karena Kabupaten Gianyar
memilik lebih banyak pasar seni tradisional dari kabupaten yang ada di Provinsi
Bali. Pasar seni yang ada di Kabupaten Gianyar adalah: Pasar Seni Sukawati 1,
Pasar Seni Guwang (Sukawati 2), Pasar Seni Cemenggaon (Sukawati 3), Pasar
Seni Ubud, Pasar Seni Goa Gajah, Pasar Seni Tampaksiring, dan Pasar Seni
Gunung Kawi. Untuk mengadakan penelitian, maka dipilihlan satu pasar seni
yang dianggap dapat mewakili pasar seni tradisional yang terdapat di Kabupaten
Gianyar yaitu Pasar Seni Sukawati. Pasar Seni Sukawati merupakan pasar seni
yang pertama dibangun dan sudah dikenal oleh masyarakat luas sebagai tempat
berbelanja oleh-oleh khas Bali dan tempatnya yang sangat strategis. Dipilihnya
Kabupaten Gianyar sebagai obyek penelitian didasarkan pada beberapa
pertimbangan seperti:
39
1) Pasar seni tradisional mampu menjadi motor penggerak perekonomian
masyarakat di Bali khususnya di Kabupaten Gianyar.
2) Jumlah kunjungan wisatawan ke pasar seni tradisional mengalami penurunan
yang sangat signifikan.
3) Pasar seni tradisional memberikan perbedaan yang sangat signifikan dengan
pasar modern.
4) Pasar seni tradisional merupakan wadah untuk menampung hasil karya para
seniman di Bali.
5) Terdapat lebih banyak pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar
dibandingkan dengan kabupaten yang ada di Bali.
6) Adanya fenomena-fenomena yang banyak dibicarakan dalam masyarakat
berupa menurunnya pendapatan para pedagang yang berjualan disebabkan
adanya pasar seni modern.
4.3 Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas
(Independen) yang terdiri dari : produk, harga, kepuasan, tingkat pendidikan,
jumlah tanggungan keluarga, dan tingkat pendapatan. Minat belanja wisatawan
sebagai variabel terikat (dependen)
4.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel adalah karakteristik yang dapat diamati dari sesuatu (objek) dan
mampu memberikan bermacam-macam nilai atau beberapa kategori (Usman,
2009). Masing-masing variabel dan pengukurannya perlu dijelaskan agar
40
diperoleh kesamaan pemahaman terhadap konsep-konsep dalam penelitian ini
yaitu:
1) Variabel Produk (X1)
Produk merupakan sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk
diperhatikan, digunakan, dibeli atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan
dan kebutuhan. Indikator sifat dan kualitas keragaman barang antara lain: aneka
produk yang ditawarkan beragam/banyak variasi, kualitas produk yang
ditawarkan, model/rancangan produk menarik, dan merek produk yang
ditawarkan beragam.
2) Variabel Harga (X2)
Harga adalah sejumlah uang yang ditukar untuk produk atau jasa, lebih jauh
lagi harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang konsumen tukarkan untuk jumlah
manfaat dengan memiliki atau menggunakan suatu barang dan jasa (Kotler &
Amstrong, 2001). Yang diukur dalam rupiah.
3) Variabel Tingkat Pendidikan (X3)
Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah jumlah tahun sukses yang telah
dilalui oleh responden/wisatawan dalam pendidikan formalnya. Pendidikan
responden diukur dalam satuan tahun.
4) Variabel Jumlah Tanggungan Keluarga (X4)
Jumlah tanggungan keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang masih
menjadi tanggungan keluarga atau responden dengan menggunakan dalam satuan
orang.
41
5) Variabel Kepuasan (Y1)
Kepuasan adalah tingkat perasaaan seseorang atau konsumen setelah
membandingkan (kinerja atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan
harapannya. Indikator kepuasan antara lain: pelayanan pedagang, produk
kerajinan sesuai dengan kebutuhan, dan kemampunan komunikasi pedagang.
6) Variabel Tingkat Pendapatan (Y2)
Tingkat pendapatan adalah seluruh pendapatan yang diterima responden
berasal dari pendapatan bersih yang diterima dalam satu bulan dan diukur dalam
rupiah. Untuk menyatukan data pendapatan dengan data persepsi dari penelitian
ini mempergunakan pendekatan pengukuran data standardize (Marcelo
Fernandes, 2009) dengan formula:
Y2 = ( Y2 - Ȳ )
7) Variabel Minat Belanja (Y3)
Minat belanja/beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak
sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan (Kinnear & Taylor, 1995).
Indikator minat belanja/beli antara lain: ketersediaan produk dan kemudahan
dalam membeli, keinginan membeli produk terpenuh, dan lokasi strategis mudah
dijankau.
4.5 Jenis dan Sumber Data
4.5.1 Jenis Data
1) Data Kualitatif adalah data yang berbentuk paparan kalimat dan gambar
(Sugiyono,2012). Data ini berupa uraian mengenai analisi faktor-faktor yang
mempengaruhi minat belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional
42
sedangkan indikator penilaian yang terdiri dari produk, harga, kepuasan,
tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, dan tingkat pendapatan.
2) Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka yang dapat dihitung
(Sugiyono,1999). Data-data tersebut berupa data jumlah kunjungan wisatawan
domestik dan mancanegara ke Bali Tahun 2007-2013, persentase pengeluaran
wisata nusantara selama melakukan kunjungan wisata di Bali pada Tahun
2012
4.5.2 Sumber Data
Dalam penelitian ini menggunakan dua sumber data, yakni data primer
dan data sekunder.
1) Data primer adalah data yang diperoleh langsung dengan cara dikumpulkan
sendiri oleh peneliti dari sumbernya. Sampel informan diambil dengan
memilih informan yang dianggap mengetahui informan dan masalah secara
mendalam tentang obyek penelitian dan dapat dipercaya sebagai sumber data
(Sutopo, 2002), sedangkan menurut sedarmayanti dan syarifudin (2011) data
primer yaitu data yang diperoleh dengan cara dikumpulkan sendiri oleh
peneliti langsung dari objek penelitian. Data primer pada penelitian ini
didapatkan dari hasil pengisian kuesioner dan mewawancarai wisatawan
domestik yang berbelanja di pasar seni tradisional seperti minat wisatawan
berbelanja kepasar seni tradisional.
2) Data sekunder adalah data yang dikumpulkan tidak secara langsung oleh
peneliti, melainkan data yang merupakan hasil pengumpulan informan atau
instansi lain dalam bentuk publikasi (sugiono, 2012). Data sekunder dalam
43
penelitian ini adalah data mengenai perkembangan pasar seni tradisional dari
surat kabar dan majalah, jurnal, laporan kegiatan serta berbagai naskah yang
relevan seperti: sejarah berdirinya pasar seni tradisional, serta data tentang
jumlah pasar seni tradisional maupun pasar modern dari dinas terkait dan data
lain yang berkaitan dengan penelitian ini.
4.6 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel
4.6.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono.2012). Apabila
populasi besar dan tidak mungkin mempelajari semua yang ada dalam populasi
tersebut misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka dapat
digunakan sampel yang diambil dari populasi. Populasi merupakan objek atau
subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang
mempunyai kaitan dengan masalah yang diteliti. Populasi dalam penelitian ini
adalah para wisatawan yang berkunjung dan berbelanja ke pasar seni tradisional
di Kabupaten Gianyar.
4.6.2 Sampel dan Metode Penentuan Sampel
Menurut Sugiyono (2012) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini diambil
beberapa sampel yang dapat mewakili populasi. Adapun teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah Nonprobability Sampling adalah teknik
44
pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono,
2012). Teknik sampel yang digunakan adalah menggunakan teknik accidental
sampling dimana teknik ini menentukan jumlah sampel sebanyak 120 sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah yang diinginkan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah wisatawan domestik yang
melakukkan kegiatan berbelanja dan dimana wisatawan domestik yang minimal
berusia 17 tahun maksimal 60 tahun.
4.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga metode
yaitu:
1) Observasi adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa
ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut (Nazir, 1999).
Metode observasi dilakukan terhadap beberapa hal yang terdapat di lokasi
kawasan penting untuk mendalami metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara meneliti objek, keadaan, situasi, dan kondisi lokasi
penelitian hingga kondisi sarana dan prasarana yang tersedia. Dalam hal
ini, penulis datang langsung kelokasi penelitian.
2) Wawancara terstruktur ialah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih
secara langsung (Usman, 2009). Wawancara yang dilakukan secara
langsung dengan pihak-pihak yang terkait dengan masalah penelitian
untuk mendapatkan informasi yang mendetail tentang masalah yang akan
45
diteliti, dalam hal ini penulis mengadakan wawancara dengan beberapa
pihak terkait sebagai informan kunci yang penulis lakukan secara langsung
dengan wawancara terstruktur (structure interview). Tujuan dari
wawancara ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih
terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-
idenya.
3) Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab bertatap muka antara pewawancara
dan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara dan informan
terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Sutopo,2006). Dalam
melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan
mencatat atau merekam apa yang dikemukakan oleh informan. Instrumen
penelitian yang dilakukan kepada pemerintah daerah Kabupaten Gianyar,
pengelola Pasar seni tradisional, dan para wisatawan yang berbelanja
untuk mendapatkan data mengenai gambaran umum lokasi penelitian.
4.8 Instrumen Penelitian
4.8.1 Uji Validitas Instrumen Penelitian
Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi
(content) dari suatu instrument, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan
instrument yang digunakan dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2012). Menurut
Santoso (2001) pengambilan keputusan untuk mengatakan sebuah kuisoner
(instrument) dikatakan valid adalah jika nilai significant test butir pertanyaan
46
lebih kecil dari nilai significancy yang telah ditetapkan (0,3610). Jadi validitas
merupakan arti seberapa besar ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam
melakukan fungsi ukurnya. Dengan kata lain suatu tes atau instrument dapat
dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi
ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran.
Kuesioner dikatakan valid jika tiap butir pertanyaan mampu untuk
mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian
ini, uji validitas dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment
yaitu dengan membandingkan nilai r hitung (correlated item-total correlation)
dengan nilai r tabel. Hasil r hitung diperoleh dari pengolah SPSS, sedangkan nilai r
tabel diperoleh dari buku statistik untuk penelitian (Sugiyono, 2007). Jika r hitung > r
tabel dan nilai positif maka butir pertanyaan dinyatakan Valid. hasil uji validitas
instrumen dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai beriku:
47
Tabel 4.1Hasil Pengujian Validitas Instrumen Penelitian
No Butir Pertanyaan r hitung r table Keterangan
Variabel Produk (X1)
X1.1 Aneka produk kerajian Bali yangditawarkan beragam/banyak variasi
0,718 0,3610 Valid
X1.2 Aneka produk kerajinan Bali yangditawarkan berkualitas
0,769 0,3610 Valid
X1.3 Model/rancangan produk kerajinan Balimenarik
0,769 0,3610 Valid
X1.4 Merek/brand produk yang ditawarkanbervariasi
0,705 0,3610 Valid
Variabel Harga (X2)X2.1 Harga produk kerajinan Bali yang
ditawarkan sesuai dengan daya beli/terjangkau
0,844 0,3610 Valid
X2.2 Harga produk kerajinan Bali lebihmurah dibanding pasar seni sejenisnya
0,848 0,3610 Valid
X2.3 Harga produk kerajinan Bali yangditawarkan sesuai dengan kualitasproduk
0,762 0,3610 Valid
Variabel Kepuasan (Y1)Y1.1 Pelayanan pedagang pasar seni
tradisional baik0,900 0,3610 Valid
Y1.2 Produk kerajinan Bali yang dicarisesuai dengan harapan
0,866 0,3610 Valid
Y1.3 Kemampuan komunikasi pedagangbaik
0,737 0,3610 Valid
Variabel Minat Belanja (Y3)Y3.1 Ketersediaan produk kerajinan Bali
sangat beragam dan kemudahan dalammembeli
0,881 0,3610 Valid
Y3.2 Keinginan untuk membeli produkkerajinan Bali di pasar seni tradisionalterpenuhi
0,881 0,3610 Valid
Y3.3 Lokasi pasar seni trdisional strategis (mudah dijangkau)
0,900 0,3610 Valid
Sumber: Lampiran 1
48
Dari hasil uji validitas dapat dijelaskan bahwa semua butir pertanyaan dari
setiap variabel penelitian di dalam kuisioner dinyatakan valid. Karena nilai r hitung
(koefisien korelasi) lebi besar dari nilai r table sebesar 0,3610 untuk sampel
sebanyak 30 orang.
4.8.2 Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Uji reliabilitas adalah suatu cara untuk melihat apakah alat ukur, dalam hal
ini adalah daftar pertanyaan, konsisten atau tidak. Menurut Santoso (2001) dasar
pengambilan keputusan apakah angket (instrument) handal jika hasil pengujian
terhadap reliabilitas dengan menggunakan teknik uji product moment serta teknik
Alpha Cronbach dinyatakan reliable pada tingkat signifikan (0,6). Menurut
Azwar (2008) mengemukakan bahwa reliabilitas dinyatakan oleh koefisien
reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00.
Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1.00 berarti semakin tinggi
reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0
berarti semakin rendah reliabilitasnya. Menurut Goazali (2005) dalam Munir
(2011) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach’s Alpha > 0,60. Terdapat tiga katagori reliabilitas mengacu pada nilai
croanbach’s alpha yaitu:
1) Croanbach’s alpha 0,8 – 1,0 : reliabilitas baik
2) Croanbach’s alpha 0,6 – 0,79 : reliabilitas diterima
3) Croanbach’s alpha < 0,6 : reliabilitas buruk
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS versi
17.0. Tabel 4.2 menunjukan hasil uji reliabilitas variabel harga, produk, kepuasan,
dan minat belanja.
49
Tabel 4.2Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Cronbach’s Alpha Keterangan
Harga 0,753 Reliabel
Produk 0,725 Reliabel
Kepuasan 0,783 Reliabel
Minat Belanja 0,863 Reliabel
Sumber : Lampiran 2
Tabel 4.2 menunjukan semua variabel yang diteliti, baik harga, produk,
kepuasan, dan minat belanja memiliki nilai cronbach’s alpha di atas 0,70. Hal ini
berarti semua variabel tersebut reliabel untuk dapat dianalisis lebih lanjut tanpa
mereduksi item-item pernyataan yang ada.
4.9 Teknik Analisis Data
4.9.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi
gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data primer berupa sampel atau
populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan
yang berlaku untuk umum (Sugiyono,2012). Analisis deskriptif dimaksudkan
untuk mengetahui karakteristik responden terhadap item-item pertanyaan pada
kuesioner. Pada teknik analisis ini seluruh variabel yang diteliti dideskripsikan
dengan menggunakan nilai rata-rata dan persentase dari skor jawaban responden.
4.9.2 Analisis Inferensial
Pengujian hipotesis dilakukan dengan pendekatan metode Partial Least
Square (PLS) melalui aplikasi software Smartpls versi 2.0.M3. Untuk
50
mempertegas hasil yang didapat pada metode PLS, Menurut Wold dalam Ghozali
(2008) Partial Least Square (PLS) merupakan metode analisis yang powerful oleh
karena tidak didasarkan banyak asumsi. Sedangkan data tidak harus berdistribusi
normal multivariate dengan pengukuran skala tertentu dan ukuran sampel tidak
harus besar. Khususnya pada pengujian variabel mediasi, digunakan metode
causal step dalam analisis regresi bertingkat dengan bantuan aplikasi software
SPSS for windows versi 17.0.
4.9.2.1 Partial Least Square (PLS)
Untuk menguji hipotesis dan menghasilkan suatu model yang layak (fit)
penelitian ini menggunakan pendekatan variance based atau component based
dengan Partial Least Square (PLS). Bilamana model struktural yang akan
dianalisis memenuhi model rekursif dan variabel laten memiliki indikator yang
bersifat formatif, refleksif, atau campuran, maka pendekatan yang paling tepat
digunakan adalah PLS. Di dalam PLS model struktural hubungan antar variabel
laten disebut dengan inner model, sedangkan model pengukuran (bersifat refleksif
atau formatif) disebut outer model.
Model struktural atau inner model dievaluasi dengan melihat persentase
varian yang dijelaskan yaitu dengan melihat R² (R-square variabel eksogen) untuk
konstruk laten dependen dengan menggunakan ukuran Stone-Geisser Q-Square
test dan melihat besarnya koefisien jalur strukturalnya. Stabilitas dari estimasi ini
dievaluasi dengan menggunakan uji t-statistik yang didapat lewat prosedur
bootstrapping.
51
a) Goodness of Fit – Outer Model
1) Convergent validity, korelasi antara skor indikator refleksif dengan skor
variabel latennya. Penelitian ini menggunakan loading 0.5 sampai dengan 0.6
dianggap cukup, karena merupakan tahap awal pengembangan skala
pengukuran dan jumlah indikator per konstruk tidak besar yaitu berkisar
antara tiga sampai dengan tujuh indikator.
2) Discriminant validity, pengukuran indikator refleksif berdasarkan cros loading
dengan variabel latennya. Metode lain dengan membandingkan nilai square
root of average variance extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi
antar konstruk lainnya dalam model. Jika nilai pengukuran awal kedua metode
tersebut lebih baik dibandingkan dengan nilai konstruk lainnya dalam model,
maka dapat disimpulkan bahwa konstruk tersebut memiliki nilai discriminant
validity yang baik atau sebaliknya. Sehubungan dengan itu, direkomendasikan
nilai pengukuran harus lebih besar dari pada 0.50. Perhitungan nilai Average
Variance Extracted (AVE) dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
3) Composite reliability, indikator blok yang mengukur konsistensi internal dari
indikator pembentuk konstruk, menunjukkan derajat yang mengindikasikan
common latent (unobserved). Nilai batas yang diterima untuk tingkat
reliabilitas komposit adalah 0.7 walaupun bukan merupakan standar absolut.
………………………………….(4.1)
52
b) Evaluasi goodness of Fit - Inner Model
Pengukurannya menggunakan R-square variabel laten dependen dengan
interpretasi yang sama dengan regresi. Q-Square predictive relevance untuk
model konstruk yang mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh
model dan estimasi parameternya. Nilai Q-Square > 0 menunjukkan model
memiliki predictive relevance. Sebaliknya jika nilai Q-Square < 0, menunjukkan
model kurang memiliki predictive relevance. Perhitungan Q-Square dilakukan
dengan rumus:
Q² = 1 – ( 1 – R1²) ( 1 – R2² ) ..... ( 1- Rp² ) .............................................(4.3)
Keterangan:
R1², R2²...Rp² merupakan R-square variabel eksogen dalam model
persamaan. Dengan asumsi data terdistribusi bebas (distribution free), model
struktural pendekatan prediktif Partial Least Square (PLS) dievaluasi dengan
Rsquare untuk konstruk dependen, sebaliknya Q-square test untuk relevansi
prediktif. Pengujian hipotesis efek langsung dilakukan dengan mengkaji koefisien
(standardized) dan signifikansi (p) masing-masing jalur (path) pada hubungan
langsung (direct effect). pada pengujian efek tak langsung dilakukan kajian pada
koefisien (standardized) hubungan tak langsung (indirect effect). Untuk
mengetahui makna efek tak langsung ini, dilakukan pemeriksaan model mediasi.
Pemeriksaan ini pada prinsipnya untuk menguji dan intervensi dari variabel
…………………………………….(4.2)
53
mediasi, apakah tebukti memediasi baik secara penuh (fully mediated) maupun
secara parsial (partially mediated), atau bukan sebagai variabel mediasi. Metode
ini diterapkan oleh Hair et al. (2010) dalam Wita Indrayani (2012) untuk menguji
efek mediasi antar variabel. Ada empat metode Hair et al. sebagai berikut:
a. Memeriksa efek variabel independen terhadap variabel dependen pada model
dengan melibatkan variabel mediasi (efek A).
b. Memeriksa efek variabel independen terhadap variabel dependen pada model
tanpa melibatkan variabel mediasi (efek B).
c. Memeriksa efek variabel independen terhadap variabel mediasi pada model
(efek C).
d. Memeriksa efek variabel mediasi terhadap variabel dependen pada model
(efek D).
Berdasarkan hasil pemeriksaan keempat efek tersebut (efek A, B, C, dan
D), selanjutnya dapat dibuktikan intervensi dari variabel mediasi dengan merujuk
pada beberapa kriteria sebagai berikut:
1) Apabila efek C dan D signifikan, namun efek A tidak signifikan, maka
mediasi terbukti secara penuh. Atau dapat dikatakan terjadi mediasi penuh
pada model (fully mediated).
2) Apabila efek C, D, dan A signifikan, maka mediasi terbukti secara parsial
atau terjadi mediasi parsial pada model (partially mediated).
3) Apabila efek C, D, dan A signifikan, namun koefisien jalur (standardized)
efek A hampir sama dengan koefisien jalur pada efek B, maka mediasi
tidak terbukti pada model (unmediated).
54
4) Jika salah satu, baik efek C maupun D tidak signifikan, maka mediasi tidak
terbukti pad model (unmediated).
4.9.2.2 Analisis Regresi Bertingkat
Analisis regresi bertingkat dilakukan untuk menegaskan kembali hasil
yang didapat pada perhitungan dengan metode Partial Least Square (PLS),
khususnya berkaitan dengan pengujian variabel intervening atau mediasi. Analisis
ini menggunakan metode causal step yang dikembangkan oleh (Baron dan Kenny
.1986) dalam Wita Indrayani (2012). Dalam pengujian dengan causal steps,
peneliti harus mengestimasi tiga persamaan regresi berikut:
1) Persamaan regresi sederhana variabel mediator (M) pada variabel independen
(X): M = i1 + aX + e1 …...………………………………………………...(4.4)
2) Persamaan regresi sederhana variabel dependen (Y) pada variabel independen
(X): Y = i2 + cX + e2 ……….…….……………..………………………..(4.5)
3) Persamaan regresi berganda variabel dependen (Y) pada kedua variabel
independen (X) dan mediator (M): Y = i3 + c' X + bM + e3 .…………….(4.6)
Dimana i adalah koefisien intersep. Berdasarkan hasil estimasi ketiga model
persamaan regresi tersebut, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk
tercapainya mediasi sebagai berikut:
1) Variabel independen harus signifikan mempengaruhi variabel mediator
pada persamaan pertama, jadi koefisien a ≠ 0.
2) Variabel independen harus signifikan mempengaruhi variabel dependen
pada persamaan kedua, jadi koefisien c ≠ 0.
55
3) Variabel mediator harus signifikan mempengaruhi variabel dependen pada
persamaan ketiga, jadi koefisien b ≠ 0.
Mediasi terjadi jika pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen
lebih rendah pada persamaan ketiga (c') dibandingkan pada persamaan kedua (c)
(Baron dan Kenny, 1986) dalam Wita Indrayani (2012).
Gambar 4.1Model Mediasi Baron dan Kenny
Sumber : Baron dan Kenny (1986)
Sebenarnya koefisien a dan b yang signifikan sudah cukup untuk
menunjukkan adanya mediasi, meskipun c tidak signifikan. Sehingga tahap
esensial dalam pengujian mediasional adalah step 2 dan step 3. Sehingga dapat
dikatakan variabel independen mempengaruhi mediator dan variabel mediator
mempengaruhi dependen meskipun independen tidak mempengaruhi dependen.
Bila step 2 dan step 3 terpenuhi dan koefisien c' tidak signifikan (c' = 0) maka
terjadi perfect atau complete mediation. Bila koefisien c' berkurang namun tetap
signifikan (c' ≠ 0) maka dinyatakan terjadi partial mediation. Untuk mengetahui
signifikansi pengaruh variabel mediator pertama kepuasan dan minat belanja
wisatawan, variabel mediator kedua pendapatan dan minat belanja wisatawan)
dapat digunakan uji sobel (sobel test). Uji Sobel ini dilakukan dengan cara
menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel endogen (terikat) dengan
Mediator (M)
IndependentVariable (X)
OutcomeVariable (Y)
56
variabel eksogen (bebas) melalui variabel mediasi. Pengaruh tidak langsung X ke
Y melalui M dihitung dengan cara mengalikan jalur X à M (a) dengan jalur X à M
(b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c - c1), dimana c adalah pengaruh X terhadap Y
tanpa mengontrol M, sedangkan c1 adalah koefisien pengaruh X terhadap Y
setelah mengontrol M. Standar error koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb,
besarnya standar error tidak langsung (indirect effects) Sab dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
Sab = b²Sa² + a²Sb² + Sa²Sb² ………………….……………...…...…(4.7)
Untuk menguji signifikansi pengaruh variabel tidak langsung, untuk
menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut:
abz-value = ……………………..…………..(4.8)
√ b²Sa² + a²Sb² + Sa²Sb²
Keterangan :
ab adalah koefisien indirect effet yang diperoleh dari perkalian antara direct effect
a dan b.
a adalah koefisien direct effect independen (X) terhadap mediator (M)
b adalah koefisien direct effect mediator (M) terhadap dependen (Y)
sa adalah standard error dari koefisien a.
sb adalah standard error dari koefisien b.
Dimana dari hasil perhitungan, jika nilai z-hitung lebih besar dari pada
nilai t- tabel (>1,96) maka dapat disimpulkan bahwa terjadi pengaruh mediasi
secara signifikan.
57
BAB V
DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kabupaten Gianyar yang berbatasan dengan Denpasar, Bangli, dan
Klungkung, yang berada di ketinggian 125 meter diatas permukaan laut dengan
luas wilayah meliputi 36.800 ha, sering ditempatkan sebagai wilayah yang
menyimpan sumber inspirasi dalam pengembangan seni budaya. Karawitan, seni
tari, seni kriya, dan berbagai cabang seni lainnya berkembang dari wilayah
Kabupaten Gianyar. Letak wilayah Kabupaten Gianyar mempunyai posisi yang
sangat strategis dapat dilihat secara geografis maupun dari sudut pandang lalu
lintas perjalanan wisata di Bali.
Desa yang terdapat di Kabupaten Gianyar terkenal karena prestasi di bidang
seni seperti kerajinan patung, perak, lukisan, kesenian dan sejenisnya yang
menjadi daya tarik bagi wisatawan yang melakukan perjalanan dari Denpasar ke
ujung timur Pulau Bali atau perjalanan yang datang dari Kabupaten Karangasem
ke Denpasar. Setiap desa yang dilalui memiliki daya tarik yang khas sehingga
dapat disebut sebagai potensi dan daya tarik bagi wisatawan domestik maupun
wisatawan mancanegara yang berkunjung maupun melewati daerah Kabupaten
Gianyar. Letak Kabupaten Gianyar dapat dilihat dalam peta sebagai berikut:
58
Kabupaten Gianyar merupakan salah satu wilayah Provinsi Bali memiliki
keaneka ragaman budaya menarik bagi para wisatawan berkunjung khususnya
dibidang seni baik seni tari, tabuh, pahat, lukisan, dan kerajinan tangan yang
sudah dikenal mempunyai ciri khas sebagai daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Sebelum pariwisata berkembang kegiatan seni di Kabupaten Gianyar hanya
semata-mata untuk melaksanakan proses upacara keagamaan dengan itikad
ngayah. Semenjak berkembangnya pariwisata kegiatan seni mulai diarahkan
59
untuk dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat, menciptakan
lapangan kerja sendiri, mengurangi pengangguran, dan membantu program
pemerintah Kabupaten Gianyar dalam mengentaskan kemiskinan. Berbagai
macam seni yang terdapat di Kabupaten Gianyar perlu wadah untuk menampung
atau menyalurkan hasil karya para seniman kepada masyarakat luas yang
membutuhkan. Dalam menyalurkan hasil karya para seniman, pemerintah
Kabupaten Gianyar telah mendirikan pasar seni tradisional yang pertama kali di
Provinsi Bali adalah Pasar Seni Tradisional Sukawati.
5.1.1 Keadaan Pasar Seni Tradisional Sukawati
Pasar Seni Tradisional Sukawati dibangun pada tahun 1985 oleh
Pemerintah Daerah Gianyar. Pasar seni terletak di Desa Sukawati, Kecamatan
Sukawati, Kabupaten Gianyar. Maksud didirikan Pasar Seni Tradisional Sukawati
adalah: 1) menampung para pengerajin, 2) membantu dalam memasarkan, 3)
membuka lowongan kerja. Tujuan didirikan Pasar Seni Tradisional Sukawati
adalah: 1) meningkatkan pendapatan perkapital masyarakat, 2) meningkatan
pendapatan daerah khususnya di pos retribusi pasar, 3) mengurangi penganggruan
(Kadispenda Kabupaten Gianyar, 2011). Pasar seni ini dibangun di pinggir jalan
raya Sukawati dengan batas-batas sebagai berikut: sebelah utara Banjar Tameng,
sebelah timur Banjar Babakan, sebelah selatan Banjar Delodtangluk, dan sebelah
barat Banjar Gelulung. Pasar Seni Tradisional Sukawati terdiri atas tiga buah blok
yaitu blok A, B, C. Luas bangunan blok A terdiri dua lantai yang berukuran 10 x
20 m² untuk tiap lantainya, blok B terdiri dari dua lantai berukuran 30 x 30 m²
untuk tiap lantainya, dan blok C terdiri dari dua lantai berukuran 8 x 30 m² untuk
60
tiap lantainya. Sedangkan untuk ukuran masing-masing kiosnya adalah 2 x 2,5 m²
per kios. Pasar Seni Tradisional Sukawati memiliki luas untuk parkir adalah lima
are dan luas Pasar Seni Tradisional Sukawati keseluruhan mencapai 3815 m²
Sesuai dengan Peraturan Daerah No.05 tahun 2011 mengenai pengenaan
retribusi kepada para pedagang setiap pedagang mendapatkan tempat untuk
berjualan rata-rata 1 m², dan pembayaran retribusi para pedagang kepada
pemerintah memakai luas yaitu Rp.1000 per m². Pedagang yang berjualan di Pasar
Seni Tradisional Sukawati sebanyak 829 pedagang yang terdiri dari 195 pedagang
di blok A, sebanyak 410 pedagang menempati blok B, dan sebanyak 205
pedagang menempati blok C, dan diarea parkir sebanyak 19 pedagang. Pasar Seni
Tradisional Sukawati menyediakan berbagai macam souvenir yang bercirikan Bali
seperti patung, pernak-pernik, produk berbahan kulit, lukisan, perak, sandal, tas
dan produk dari garmen berupa: pakaian, bed cover, taplak meja dengan harga
yang bervariasi dan terjangkau.
5.1.2 Pengelolaan Pasar Seni Tradisional Sukawati
Pengelolaan Pasar Seni Tradisional Sukawati dalam kegiatan
opersionalnya dibantu oleh dinas pendapatan daerah Kabupaten Gianyar dan
dibantu juga oleh desa adat Sukawati. Pegawai pasar seni tradisional merupakan
pegawai dari dinas pendapatan daerah Kabupaten Gianyar. Jumlah pegawai yang
bertugas di Pasar Seni Tradisional Sukawati sebanyak 30 orang dan dipimpin oleh
kepala pasar, sekretaris, kepala urusan pemungutan, kepala urusan keamanan, dan
kepala urusan kebersihan. Adapun struktur organisasi Pasar Seni Tradisional
Sukawati dapat dilihat Gambar 5.1
61
Gambar.5.1Struktur Organisasi Pasar Seni Sukawati
5.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian
Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah wisatawan domestik
yang berbelanja di Pasar Seni Tradisional Sukawati. Teknik nonprobability
sampling yang dipergunakan dalam penelitian ini karena jumlah populasi di pasar
seni belum tercatat secara akurat dan tidak diketahui pasti berapa jumlah
wisatawan yang datang ke Pasar Seni Tradisional Sukawati setiap tahun.
Responden dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 120 orang wisatawan
domestik yang berbelanja. Secara selektif responden sebagai sampel untuk
mengisi kuesioner dipilih berdasarkan kreteria yang sudah ditentukan. Selain itu
di lakukan juga wawancara mendalam kepada responden untuk mendapatkan
jawaban yang benar sesuai dengan kebutuhan. Data penelitian ini kemudian
dibagi berdasarkan karakteristik menurut asal daerah, umur, jenis kelamin,
Kepala Pasar Seni Sukawati
Sekretaris
Ka.Ur.Keamanan Ka.Ur. Pungut Ka.Ur.Kebersihan
Anggota Anggota Anggota
62
pekerjaan, tingkat pendidikan, pendapatan, dan jumlah tanggungan keluarga.
Karakteristik responden diuraikan sebagai berikut:
5.2.1 Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Asal Daerah.
Berdasarkan Tabel 5.1 bahwa karakteristik wisatawan domestik yang
berbelanja ke pasar seni tradisional Sukawati dalam penelitian ini sebagian besar
berasal dari daerah Jawa adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI
Jakarta sebesar 72 persen, sisanya dari daerah luar Pulau Jawa adalah Sulawesi,
Kalimantan, Sumatera, Irian Jaya, dan Lombok sebesar 28 persen. Pulau Bali
masih menjadi primadona bagi para wisatawan domestik yang berasal dari daerah
Jawa karena jarak Pualu Bali dengan Pulau Jawa sangat dekat. Banyaknya jumlah
wisatawan berasal dari Jawa memberikan kontribusi bagi pasar seni yang menjual
berbagai macam souvenir dan cindramata yang harganya jauh lebih murah
dijadikan oleh-oleh untuk sanak saudaranya. Karakteristik wisatawan domestik
berdasarkan asal daerah ditunjukkan pada Tabel 5.1.
63
Tabel 5.1Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Asal Daerah
Asal Daerah Jumlah Persentase(orang) (%)
Jawa Timur 41 34,2
DKI Jakarta 23 19,2
Jawa Tengah 12 10
Jawa Barat 10 8,3
Sulawesi Selatan 5 4,2
Papua 4 3,3
Sumatera Utara 3 2,5
Sumatera Selatan 3 2,5
Jambi 3 2,5
Sulawesi Utara 2 1,7
Kalimaten Barat 2 1,7
Kalimaten Selatan 2 1,7
Lombok 2 1,7
Batam 2 1,7
Kupang 2 1,7
Kalimaten Timur 1 0,8
Sulawesi Tengah 1 0,8
Bangka Belitung 1 0,8
Riau 1 0,8
Total 120 100Sumber : Data Primer, 2015 (diolah)
5.2.2 Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Umur.
Berdasarkan data hasil penelitian, menemukan bahwa wisatawan domestik
yang datang ke Pasar Seni Tradisional Sukawati didominasi oleh wisatawan yang
berumur produktif. Karakteristik wisatawan domestik berdasarkan umur
dideskripsikan pada Tabel 5.2
64
Tabel 5.2Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Umur
Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)
≤ 20 1 0,8
21 – 30 30 25,0
31 – 40 45 37,5
41 – 50 31 25,8
≥ 51 13 10,8
Total 120 100Sumber: Data Primer, 2015 (diolah)
Berdasarkan Tabel 5.2 bahwa dari 120 wisatawan domestik yang berbelanja
ke Pasar Seni Tradisional Sukawati sebagian besar memiliki kelompok umur 31 -
40 tahun berjumlah 45 orang atau sebesar 37,5 persen. Hal ini menunjukkan
bahwa wisatawan domestik yang melakukan kegiatan berbelanja merupakan
wisatawan yang masih berumur produktif dan memiliki penghasilan, sedangkan
pada kelompok umur kurang dari 20 berjumlah 1 orang atau sebesar 0,8 persen
ini menunjukkan bahwa responden lebih suka berbelanja ke pasar modern karena
memberikan fasilitas yang memadai.
5.2.3 Karakteristik Wisatawan Domestik berdasakan Jenis Kelamin.
Berdasarkan Tabel 5.3 dijelaskan dari 120 jumlah responden sebagaian
besar berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 74 orang atau sebesar 61,7 persen,
sedangkan untuk perempuan sebanyak 46 orang atau sebesar 38,3 persen. Hal ini
menunjukkan bahwa wisatawan berjenis kelamin laki-laki lebih menyukai dan
mengatar istrinya untuk berbelanja ke pasar seni tradisional karena harga produk
dapat ditawar. Distribusi responden wisatawan domestik berdasarkan jenis
kelamin dapat dilihat pada Tabel 5.3.
65
Tabel 5.3Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)
Laki-laki 74 61,7
Perempuan 46 38,3
Total 120 100Sumber: Data Primer, 2015 (diolah)
5.2.4 Karakteristik Wisatawan Domestik berdasakan Pekerjaan.
Karakteristik wisatawan domestik yang berbelanja ke pasar seni tradisional
Sukawati berdasarkan jenis pekerjaan dideskripsikan pada Tabel 5.4
Tabel 5.4Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah (orang) Persentase (%)Pelajar/Mahasiswa 8 6,7
Pegawai Negeri Sipil 22 18,3
TNI/Polri 2 1,7
Pegawai Swasta 45 37,5
Profesional 2 1,7
Wiraswasta 35 29,1
Lainnya 6 5,0
Total 120 100Sumber: Data Primer, 2015 (diolah)
Berdasarkan Tabel 5.4 dijelaskan bahwa wisatawan domestik yang datang
ke pasar seni tradisional Sukawati menurut jenis pekerjaannya sudah memiliki
pekerjaan tetap seperti pegawai swasta, wiraswasta, pegawai negeri sipil. Hal ini
dapat dijelaskan dari hasil survey melihat pasar seni masih di minati oleh
wisatawan domestik yang sedang melakukan kegiatan wisata di Bali, rata-rata
66
wisatawan domestik yang berkunjung ke pasar seni tradisional Sukawati sudah
memiliki pekerjaan dan berpenghasilan tetap. Dilihat dari hasil data menunjukkan
bahwa pasar seni tradisional Sukawati masih menjadi primadona bagi para
wisatawan domestik sebagai tempat berbelanja souvenir dan oleh-oleh.
5.2.5 Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Tingkat Pendidikan.
Tingkat pendidikan terakhir wisatawan domestik yang berbelanja ke Pasar
Seni Tradisional Sukawati berdasarkan tingkat pendidikan ditunjukkan pada
Tabel 5.5
Tabel 5.5Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Tingkat Pendidkan terakhir
Pendidikan Terakhir Jumlah (orang) Persentase (%)SD 1 0,8
SMP 0 0
SMA/SMK 57 47,5
Sarjana 62 51,7
Tidak Sekolah 0 0
Total 120 100Sumber: Data Primer, 2015 (diolah)
Berdasarkan Tabel 5.5 dijelaskan bahwa mayoritas wisatawan domestik
yang berbelanja di Pasar Seni Tradisional Sukawati memiliki tingkat pendidikan
terakhir yaitu sebanyak 62 orang atau sebesar 51,7 persen tamatan Sarjana,
kemudian disusul dengan tingkat SMA/SMK sebanyak 57 orang atau sebesar 47,5
persen. Hasil ini menunjukkan bahwa wisatawan domestik yang datang dan
berbelanja ke Pasar Seni Tradisional Sukawati memiliki tingkat pendidikan
menengah keatas.
67
5.2.6 Karakteristik Wisatawan Domestik berdasakan Pendapatan Per Bulan
Karakteristik wisatawawn domestik yang datang ke Pasar Seni Tradisional
Sukawati berdasarkan pendapatan per bulan dilihat pada Tabel 5.6
Tabel 5.6Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan Pendapatan Per bulan
Pendapatan Per Bulan Jumlah (orang) Persentase (%)
< Rp. 1.000.000,- 0 0
Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 17 14,2
Rp. 2.100.000 – Rp. 3.000.000 10 8,3
Rp. 3.100.000 – Rp.4.000.000 18 15,0
Rp.4.100.000 – Rp. 5.000.000 33 27,5
> Rp. 5.000.000 42 35,0
Total 120 100Sumber: Data Primer, 2015 (diolah)
Berdasarkan Tabel.5.6 menunjukkan bahwa wisatawan domestik yang
datang dan berbelanja di Pasar Seni Tradisional Sukawati didominasi oleh
mereka yang memiliki pendapatan lebih besar dari Rp. 5.000.000 per bulan.
Hal ini menunjukkan bahwa wisatawan domestik yang berkunjung ke Pasar
Seni Sukawati memiliki tingkat pendapatan rata-rata menengah ke atas, ini
sangat berdampak baik kepada pendapatan para pedagang.
5.2.7 Karakteristik Wisatawan Domestik berdasakan Jumlah Tanggungan.
Karakteristik Wisatawan domestik berdasarkan jumlah tanggungan yang
berbelanja di Pasar Seni Tradisional Sukawati dideskripsikan pada Tabel 5.7
68
Tabel 5.7Karakteristik Wisatawan Domestik berdasarkan
Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah Tanggungan Jumlah (orang) Persentase (%)Keluarga
0 – 1 13 10.8
2 – 3 61 50.9
4 – 5 45 37.5
> 5 1 0.8
Total 120 100Sumber: Data Primer, 2015 (diolah)
Berdasarkan Tabel.5.7 dijelaskan bahwa wisatawan domestik
berdasarkan karakteristik jumlah tanggungan keluarga yang datang ke Pasar
Seni Tradisional Sukawati didominasi oleh mereka yang memiliki jumlah
tanggungan keluarga sebanyak 2-3 orang atau sebesar 50,9 persen. Hal ini
dijelaskan bahwa jumlah tanggungan keluarga sangat berpengaruh dalam
pengeluaran rumah tangga baik untuk konsumsi maupun kebutuhan yang
lainnya.
5.3 Deskripsi Variabel
Untuk menghasilkan suatu model yang layak (fit), penelitian ini
menggunakan pendekatan variance based atau component based dengan Partial
Least Square (PLS) melalui aplikasi Software SmartPLS versi 2.0.M3. Di dalam
PLS model structural hubungan antara variabel laten disebut inner model
sedangkan model pengukuran bersifat refleksif atau formatif disebut outer model.
Sebelum menganalisis terlebih dahulu dilakukan pengujian atau evaluasi terhadap
model empiris penelitian. Hasil pengujian ini dapat dilihat pada Gambar 5.2
69
Gambar 5.2Hasil dari Bootstrapping dengan Analisis PLS,
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belanja wisatawanDomestik ke Pasar Seni Tradisonal di Kabupaten Gianyar
5.3.1 Evaluasi Goodness of Fit dari Outer Model (Measurement Model)
Untuk mengevaluasi goodness of fit dari outer model (measurement
model), ada tiga hal yang harus diperhatikan adalah nilai convergent validity,
discriminant validity, dan composite reliability. Perhitungan convergent validity
bertujuan untuk mengetahui item-item instrumen yang dapat digunakan sebagai
indikator dari seluruh variabel laten. Hasil uji convergent validity diukur
berdasarkan besarnya nilai loading faktor (outer loading) dari indikator konstruk.
Hasil pengujian convergent validity dapat dilihat pada Tabel 5.8
70
Tabel 5.8Hasil Pengujian Convergent Validity
Variabel Indikator Outer Loadings Keterangan
X1
X1.1 0,7296 Valid
X1.2 0,6366 Valid
X1.3 0,7954 Valid
X1.4 0,8088 Valid
X2X2.1 0,7242 Valid
X2.2 0,7948 Valid
X2.3 0,8216 Valid
X3 X3.1 0.9999 Valid
X4 X4.1 0.9999 Valid
Y1Y1.1 0,8310 Valid
Y1.2 0,8384 Valid
Y1.3 0,7547 Valid
Y2 Y2.1 0.9999 Valid
Y3Y3.1 0,6615 Valid
Y3.2 0,8863 Valid
Y3.3 0,6949 Valid
Sumber: Lampiran 4
Hasil pengujian pada Tabel 5.8 menunjukkan bahwa semua outer loading
indikator konstruk memiliki nilai di atas 0,50. Ini berarti bahwa pengukuran dari
variabel indikator sudah memenuhi persyaratan validitas konvergen. Hasil output
grafik SmartPLS ditunjukkan pada Gambar 5.3
71
Gambar 5.3Hasil dari Algoritma dengan Analisis PLS,
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belanja wisatawanDomestik ke Pasar Seni Tradisonal di Kabupaten Gianyar
Selain menguji convergent validity juga dilakukan pengujian validitas
diskriminan (discriminant validity). Metode pengujian validitas diskriman adalah
menbandingkan nilai square root of average variance extracted (AVE) setiap
konstruk dengan korelasi antar konstruk lainnya dalam model. Jika nilai
pengukuran metode tersebut lebih baik dibandingkan dengan nilai konstruk
lainnya dalam model, maka dapat disimpulkan bahwa konstruk tersebut memiliki
nilai discriminant validitay yang baik. Pada Tabel 5.9 dan Tabel 5.10 sebagai
pembandingan.
72
Tabel 5.9Average Variance Extracted (AVE)
Variabel AVE KeteranganProduk 0.7457 ValidHarga 0.7813 Valid
Pendidikan 0.9990 ValidJumlah Tanggungan 0.9990 Valid
Kepuasan 0.8089 ValidPendapatan 0.9990 Valid
Minat Belanja Wisatawan 0.7541 ValidSumber: Lampiran 4
Hasil pengujian pada Tabel 5.9 menunjukkan bahwa semua akar average
variance extracted (AVE) pada variabel penelitian memiliki nilai lebih tinggi
daripada korelasi antara konstruk dalam perhitungan Tabel 5.10
Tabel 5.10Cross Variable Correlations
Harga Jml.Tanggungan Kepuasan
MinatBelanja
WisatawanPendapatan Pendidikan Produk
Harga 1
Jml.Tanggungan 0.1067 1
Kepuasan 0.4683 0.1464 1
Minat BelanjaWisatawan 0.3469 -0.0728 0.4037 1
Pendapatan 0.1054 0.2296 -0.0809 -0.0390 1
Pendidikan 0.0937 0.0914 0.0534 0.1158 0,2289 1
Produk 0.3122 0.0790 0.5740 0.4490 -0.0099 0.0933
Sumber: Lampiran 4
Hasil pengujian pada Tabel 5.10 menunjukkan bahwa nilai Cross
Correlations terbesar adalah 0.5740. Ternyata dari sebaran nilai akar AVE yang
menyatakan nilai terkecil dari akar AVE yaitu pada variabel produk (0.745),
73
masih lebih besar dari sebaran nilai korelasi antar variabel pada tabel 5.10 yang
dapat dilihat pada hubungan korelasi variabel produk dan kepuasan, sehingga di
nyatakan item pengukuran variabel laten reflective adalah Valid discriminant.
Untuk mencari outer model dilakukan pengujian outer model adalah dengan
melakukan pengujian reliabilitas terhadap composite reliability dan croanbanch’s
alpha. Pengujian composite reliability bertujuan untuk menguji reliabilitas
instrument dalam suatu model penelitian yang secara khusus untuk indicator
refleksif. Hasil pengujian composite reliability dapat dilihat pada Tabel 5.11
Tabel 5.11Composite Reliability
Variabel Composite Reliability KeteranganX1 0.832515 ReliabelX2 0.824228 ReliabelX3 0.99990 ReliabelX4 0.99990 ReliabelY1 0.850053 ReliabelY2 0.99990 ReliabelY3 0.795393 Reliabel
Sumber: Lampiran 4
Berdasarkan Tabel 5.11 dijelaskan bahwa hasil pengujian composite
reliability menunjukkan nilai sangat memuaskan dimana semua variabel laten
telah reliabel karena memiliki nilai composite reliability di atas 0,70. Hal ini
berarti bahwa seluruh indikator memang menjadi pengukur konstruk masing-
masing. Selain composite reliability hal lain yang dapat dipertimbangan dalam
menguji reliabilitas adalah nilai croanbach’s alpha. Hasil pengujian data
menunjukkan bahwa semua variabel laten seperti produk, harga, jumlah
74
tanggungan, pendidikan, kepuasan, pendapatan, dan minat belanja wisatawan
memiliki nilai koefisien croanbach’s alpha di atas 0,70. Hal ini berarti semua
variabel tersebut reliabel untuk dapat dianalisis lebih lanjut tanpa mereduksi item-
item pernyataan yang ada dapat ditunjukkan pada Tabel 5.12
Tabel 5.12Croanbach’s Alpha
Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
X1 0,725 Reliabel
X2 0,753 Reliabel
X3 0.999 Reliabel
X4 0.999 Reliabel
Y1 0,783 Reliabel
Y2 0.999 Reliabel
Y3 0,863 ReliabelSumber: Lampiran 4
5.3.2 Evaluasi Goodness of Fit dari Inner Model (Structural Model)
Pengujian terhadap model struktural dapat dilakukan dengan melihat nilai
R-square yang merupakan uji goodness fit model. Model pengujian R-square
dapat dilihat pada Tabel 5.13
Tabel 5.13Nilai R-Square Variabel Endogen
Variabel Endogen R-SquareKepuasan (Y1)
Pendapatan (Y2)
Minat Belanja Wisatawan (Y3)
0,4222
0,2850
0,0964
Sumber: lampiran 4
75
Untuk mengetahui nilai predictive-relevance diperoleh dengan rumus:
Q² = 1 – ( 1 – R1² ( 1 – R2² ) ... ( 1- Rp² )
Q² = 1 – (1 – 0,4222) (1 – 0,2850) (1 – 0,0964)
Q² = 0.627
Hasil perhitungan memperlihatkan nilai predictive-relevance sebesar
0,627 (> 0). Hal ini berarti bahwa 62,7 persen dijelasakan oleh variabel kepuasan,
pendapatan, dan minat belanja wisatawan. Sedangkan 37,3 persen sisanya
dijelaskan oleh faktor lain diluar model yang diteliti. Dengan demikian, model
dikatakan layak memiliki nilai prediktif relevan. Uji yang kedua adalah melihat
signifikansi pengaruh variabel laten eksogen terhadap variabel endogen dengan
melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikan t-statistik. Dapat dilihat pada
Tabel 5.14
76
Tabel 5.14Hasil Pengujian Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values)
OriginalSample
(O)
SampleMean(M)
StandardDeviation(STDEV)
StandardError
(STERR)
TStatistics(|O/STER
R|)
Keterangan
Harga -> Kepuasan 0.320 0.319 0.075 0.075 4.242 Signifikan
Harga -> Minat BelanjaWisatawan 0.239 0.240 0.121 0.121 1.982 Signifikan
Jml. Tanggungan ->Minat BelanjaWisatawan -0.147 -0.132 0.097 0.097 1.512
TidakSignifikan
Jml. Tanggungan ->Pendapatan 0.210 0.220 0.126 0.126 1.978 Signifikan
Kepuasan -> MinatBelanja Wisatawan 0.161 0.132 0.106 0.106 1.520
TidakSignifikan
Pendapatan -> MinatBelanja Wisatawan 0.015 0.015 0.110 0.110 0.136
TidakSignifikan
Pendidikan -> MinatBelanja Wisatawan 0.072 0.060 0.094 0.094 0.759
TidakSignifikan
Pendidikan ->Pendapatan 0.210 0.212 0.060 0.060 3.514 Signifikan
Produk -> Kepuasan 0.474 0.480 0.078 0.078 6.060 SignifikanProduk -> MinatBelanja Wisatawan 0.303 0.328 0.126 0.126 2.403 SignifikanSumber: Lampiran 3
Berdasarkan data pada Tabel 5.14 hasil pengujian Path Coefficients
dengan menggunakan Partial Least Square (PLS) menunjukkan bahwa terdapat
enam hubungan antar variabel yaitu produk dengan kepuasan, produk dengan
minat belanja, harga dengan kepuasan, harga dengan minat belanja, jumlah
tanggungan dengan pendapatan, dan pendidikan dengan pendapatan dinyata
positif dan signifikan karena hasil pengujian diketahui nilai t-statistik lebih besar
dari 1,96 (t- tabel). Ada empat hubungan variabel yang dinyatakan tidak
signifikan atau lebih kecil dari 1,96 (t-tabel) yaitu pendidikan dengan minat
77
belanja, jumlah tanggungan dengan minat belanja, kepuasan dengan minat
belanja, dan pendapatan dengan minat belanja.
5.4 Pembahasan Hasil Penelitian
5.4.1 Pengaruh variabel produk dan harga secara tidak langsung terhadap
minat belanja wisatawan domestik melalui kepuasan.
Pengujian hipotesis dengan pendekatan Partial Least Square (PLS)
menghasilkan koefisien jalur pengaruh variabel produk dan harga secara tidak
langsung terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan. Hasil analisis dapat
disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan secara tidak langsung variabel
produk dan harga terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan. Hal ini
berarti bahwa produk yang ditawarkan beragam/banyak variasi, berkualitas,
model/rancangan menarik, dan merek/brand bervariasi, maka produk
meningkatkan minat belanja wisatawan tidak melalui kepuasan. Sedangkan harga
yang ditawarkan sesuai dengan daya beli/terjangkau, harga lebih murah, dan harga
sesuai dengan kualitas, maka harga meningkatkan minat belanja wisatawan tidak
melalui kepuasan.
Menurut wisatawan domestik yang berbelanja di Pasar Seni Tradisional
Sukawati, seperti kutipan wawancara mendalam yang dilakukan pada tanggal 28
Desember 2014 dengan Bapak Hamad Valumin asal Jawa Timur mengatakan:
“Perkembangan Pasar Seni Sukawati perlu mendapatkan perhatian daripemerintah dalam penataan tempat berjualan/kios-kios terlalu sempit,fasilitas umum kurang memadai seperti tempat parkir, toilet, keamanan, danproduk-produk yang dijual harus tetap dijaga kualitasnya”.
Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian yang
terdahulu seperti menurut penelitian yang dilakukan oleh Hendra Fure (2013)
78
yang menyebutkan bahwa kepuasan berpengaruh signifikan dan positif terhadap
minat belanja wisatawan. Menurut Bayu Ichwan Putra (1999) mengatakan bahwa
loyalitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mulyadi Raf (2012) menyebutkan bahwa
kepuasan secara signifikan mempengaruhi keputusan pelanggan untuk berbelanja
di pasar modern. Sejalan dengan Mulyadi Nitisusastro (2012) dalam teori
keputusan konsumen mengatakan apabila barang yang telah dibeli mampu
memenuhi kebutuhan yang diharapkan, maka konsumen tersebut merasakan
kepuasan. Menurut hasil penelitian Tina Dwipayani (2013) tentang kepuasan
wisatawan berbelanja di pusat oleh-oleh menyatakan belum memuaskan, hal
tersebut terbukti dari nilai rata-rata kinerja perusahaan lebih kecil dari nilai rata-
rata harapan. Hasil penelitian Bayu Ichwan Putra (1999) menunjukkan kepuasan
harga, produk, dan lokasi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
5.4.2 Pengaruh variabel produk dan harga secara langsung terhadap
kepuasan
Pengujian hipotesis dengan pendekatan Partial Least Square (PLS)
menghasilkan koefisien jalur pengaruh langsung variabel produk dan harga
terhadap kepuasan. Hasil analisis menyimpulkan bahwa produk dan harga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan. Hal ini berarti bahwa
produk yang berkualitas, produk berragam/banyak variasi, model/rancangan
sangat menarik, dan merek/brand bervariasi, maka kepuasan wisatawan terhadap
produk yang diinginkan meningkat. Sedangkan harga yang tawarkan sesuai
79
dengan daya beli, harga yang ditawarkan lebih murah, dan kualitas sesuai harga,
maka kepuasan terhadap harga produk meningkat, begitu pula sebaliknya.
Menurut wisatawan domestik yang berbelanja di Pasar Seni Tradisional
Sukawati, seperti kutipan wawancara mendalam yang dilakukan pada tanggal 23
Desember 2014 dengan Bapak Kasmudi asal Blitar Jawa Timur mengatakan:
“Produk-produk yang saya cari untuk oleh-oleh di Pasar Seni Sukawati sesuaidengan keinginan, dimana harga produk yang ditawarkan tidak terlalu mahalsesuai dengan kualitas produk. Pelayanan para pedagang cukup baik danmudah diajak berkomunikasi”.
.Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian yang terdahulu
seperti menurut penelitian yang dilakukan oleh Ani Nastiti dan Soebari
Martoatmodja (2007) menyebutkan kualitas produk berpengaruh positif dan
signifikat terhadap peningkatan kepuasan konsumen. Menurut Fifyanita
Ghanimata (2012) menyimpulkan bahwa kepuasan wisatawan terhadap produk
berpengaruh positif dan signifikan. Hasil ini sesuai dengan teori ekonomi mikro
menurut Adam Smith (ekonomi klasik) dan Alfred Marshall (ekonomi neoklasik)
mengatakan dalam teori kepuasan marginal yaitu bahwa konsumen meneruskan
pembelian terhadap suatu produk untuk jangka waktu yang lama karena telah
mendapatkan kepuasan dari produk yang sama yang telah dikonsumsikan.
Menurut wisatawan domestik yang berbelanja di Pasar Seni Tradisional
Sukawati, seperti kutipan wawancara mendalam yang dilakukan pada tanggal 23
Desember 2014 dengan Ibu Rosalina Bedsi Yesika asal Kalimanten Barat
mengatakan bahwa:
“Harga tidak terlalu mahal, kualitas produk baik, jenis produknya banyakdan bervariasi, nyaman dalam berbelanja, para pedagangnya ramah, lokasi
80
pasar sangat strategis. Saya merasa senang datang dan berbelanja ke PasarSeni Sukawati”.
Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian yang
terdahulu menurut penelitian yang dilakukan oleh Sri Hadiati dan Sarwi Ruci
(1999) yang menyebutkan kepuasan atas harga berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas pelangga. Menurut penelitian Mina Mahmoudi dan Chizari, Amir H
(2013) mengatakan harga produk mempengaruhi perilaku konsumen membeli.
Menurut Muwarni (2004) menyimpulkan bahwa harga secara langsung dan tidak
langsung berpengaruh positif terhadap kepuasan konsumen. Menurut Penelitian
Jo-Hui Chena dan chao-Rung Ho (2009) mengatakan dampak dari lokasi, waktu
berjualan, dan harga berpengaruh terhadap kepuasan konsumen studi kasus di
Kota Taoyuan Taiwan. Menurut Zuliani, Siti (2005) menyatakan ada pengaruh
positif harga terhadap keputusan berbelanja. Menurut penelitian Mina Mahmoudi
dan Amir H. Chizari (2013) melakukan penelitian di pasar tradisional Iran
menyimpulkan bahwa harga produk sangat berpengaruh terhadap keputusan
konsumen berbelanja. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Brandon,L & Forney
(2002) menyatakan harga memberikan motivasi terhadap kepuasan konsumen.
5.4.3 Pengaruh variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan secara
tidak langsung terhadap minat belanja wisatawan melalui pendapatan
Pengujian hipotesis dengan pendekatan Partial Least Square (PLS)
menghasilkan koefisien jalur pengaruh tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan
terhadap minat belanja wisatawan melalui pendapatan. Hasil analisis
menyimpulkan bahwa tidak ada pengaruh signifikan secara langsung maupun
tidak langsung variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan terhadap minat
81
belanja wisatawan melalui pendapatan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
tingkat pendidikan, dan jumlah tanggungan keluarga bertambah, maka tingkat
pendapatan tidak menentukan minat belanja wisatawan.
Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian yang
terdahulu seperti penelitian yang dilakukan oleh Swijiana Salim (2008)
menyebutkan bahwa pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap frekuensi
belanja konsumen. Menurut Yasifati Hia (2005) mengatakan bahwa tingkatan
pendidikan tidak signifikan terhadap pendapatan pedagang. Menurut Ferdi Zulmi
(2011) menyatakan bahwa jumlah tanggungan pengaruh tidak signifikan terhadap
minat migrasi ke Kota Padang. Menurut Soeyono (2013) menyebutkan bahwa
jumlah tanggungan keluarga tidak berpengaruh terhadap minat membeli.
5.4.4 Pengaruh variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan secara
langsung terhadap pendapatan.
Pengujian hipotesis dengan pendekatan Partial Least Square (PLS)
menghasilkan koefisien jalur pengaruh tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan
terhadap tingkat pendapatan. Dari hasil analisis disimpulkan bahwa tingkat
pendidikan dan jumlah tanggungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
tingkat pendapatan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan,
maka pendapatan juga meningkat. Sedangkan jumlah tanggungan bertambah
dalam keluarga, maka pendapatan juga meningkat.
Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian yang
terdahulu menurut penelitian yang dilakukan oleh Rahardja dkk (2005) yang
menyebutkan bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang pengeluaran
82
konsumsinya akan semakin tinggi, sehingga sangat mempengaruhi pendapatannya
dan hubungannya positif. Menurut penelitian Hebdra Ridho G.Siregar (2005)
mengatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh terhadap tingkat pendapatan
dengan signifikansi yang cukup tinggi. Menurut Baum (1988) menyatakan
investasi dalam bidang pendidikan mempunyai pengaruh langsung terhadap
produktivitas individu dan penghasilan. Menurut Haris Fadila (2009)
menyebutkan bahwa pendidikan berpengaruh signifikan terhadap tingkat
pendapatan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hermalini (2012) mengatakan
bahwa pendidikan sangat berpengaruh terhadap tingkat pendapatan. Menurut
Marhaeni dan Mauati (2004) dalam Adi Wijaya (2013) menyatakan bahwa ada
tiga faktar yang dapat dijelaskan oleh teori mutu modal manusia sebagai berikut:
1) orang dengan pendidikan lebih tinggi mulai dengan pendapatan yang lebih
rendah, tapi dengan cepat menyalip mereka memiliki pendidikan yang lebih
rendah sehingga ia dapat menikmati rata-rata pendidikan yang lebih tinggi dalam
sisa umur pekerjaan, 2) orang dengan pendidikan yang lebih tinggi memiliki profil
umur-pendapatan dengan puncak “belakangan’, 3) orang dengan pendidikan lebih
tinggi memiliki kurva yang lebih curam. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan
memiliki hubungan positif terhadap pendapatan keluarga. Menurut Mulyadi
Nitisusanto (2012) mengatakan besar kecilnya tingkat pendidikan pada umumnya
sangat berkaitan dengan tingkat pendapatan. Menurut Soeyono (2013)
menyebutkan bahwa jumlah tanggungan keluarga berpengaruh positif dan tidak
nyata terhadap pendapatan. Menurut Martini Dewi (2012) mengatakan bahwa
jumlah anak terhadap pendapatan berpengaruh secara signifikan. Sejalan dengan
83
penelitian Juliartini (2012) mengatakan bahwa jumlah tanggungan anak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan. Menurut Dance Amnesi
(2012) menyebutkan bahwa jumlah tanggungan berpengaruh positif dan
signifikan secara parsial terhadap pendapatan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Simanjuntak (2001) yang mengatakan bahwa jumlah tanggungan yang tinggi pada
suatu rumah tangga tanpa diikuti dengan peningkatan dari segi ekonomi akan
mengharuskan anggota keluarga selain kepala keluarga untuk mencari nafkah.
5.4.5 Pengaruh variabel produk, harga, tingkat pendidikan, jumlah
tanggungan, kepuasan, dan pendapatan terhadap minat belanja
wisatawan.
Pengujian hipotesis dengan pendekatan Partial Least Square (PLS)
menghasilkan koefisien jalur pengaruh produk, harga, pendidikan, jumlah
tanggungan, kepuasan, dan pendapatan secara langsung terhadap minat belanja
wisatawan. Hasil analisis dapat disimpulkan bahwa produk dan harga berpengaruh
terhadap minat belanja wisatawan, sedangkan pendidikan, jumlah tanggungan,
kepuasan dan pendapatan tidak berpengaruh terhadap minat belanja wisatawan.
Artinya bahwa produk yang berragam/bervariasi, berkualitas, model/rancangan
menarik, dan merek/brand produk bervariasi, maka meningkatkan minat
wisatawan berbelanja wisatawan. Harga yang ditawarkan sesuai daya
beli/terjangkau, lebih murah, dan sesuai dengan kualitas, maka minat wisatawan
untuk membeli produk meningkatkan. Sedangkan Jumlah tanggungan dalam
keluarga bertambah, semakin tinggi tingkat pendidikan, pendapatan juga
84
meningkat, dan kepuasan terhadap produk meningkat, maka tidak menentukan
minat belanja wisatawan.
Menurut wisatawan domestik yang berbelanja di Pasar Seni Tradisional
Sukawati, seperti kutipan wawancara mendalam yang dilakukan pada tanggal 23
Desember 2014 dengan Bapak Kasmudi mengatakan bahwa:
“Produk-produk kerajian yang dijual di Pasar Seni Sukawati cukup banyakpilihannya seperti baju kaos Bali, kain pantai, dan souvenir dengan kualitasproduknya sangat bagus, motif produk bervariasi dan tidak kalah bersaingdengan pasar seni lainnya”.
Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian terdahulu
seperti menurut penelitian yang dilakukan oleh Sherly Purnama dan Mahendra
Yasa (2013) yang menyebutkan bahwa kualitas barang berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan wisatawan domestik untuk berbelanja. Menurut
penelitian Natalia (2009) yang menyimpulkan bahwa kualitas barang
mempengaruhi persepsi konsumen untuk berbelanja. Menurut penelitian
Brandon,L dan Forney, J. L (2002) menyebutkan bahwa produk memberikan
motivasi terhadap konsumen untuk membeli. Hal ini sesuai dengan pendapat
Philip Kotler (2002) bahwa dalam konsep produk menegaskan bahwa konsumen
akan menyukai produk-produk yang menawarkan ciri-ciri paling berkualitas,
berkinerja atau inofatif.
Menurut wisatawan domestik yang berbelanja di Pasar Seni Tradisional
Sukawati, seperti kutipan wawancara mendalam yang dilakukan pada tanggal 23
Desember 2014 dengan Bapak Herry Tjanto asal Jakarta mengatakan bahwa:
“Harga produk sangat murah dibandingkan dengan pasar seni yang pernahsaya kunjungi di obyek-obyek pariwisata di Bali. Karena di Pasar SeniSukawati dapat melakukan penawaran harga sesuai dengan produk yang saya
85
beli. Di Pasar Seni Sukawati kita dapat membeli produk dalam losinan ataueceran dengan harga yang sangat terjangkau sesuai dengan kebutuhan kita”.
Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa hasil penelitian yang terdahulu
seperti menurut penelitian yang dilakukan oleh Hendra Fure (2013) yang
menyebutkan bahwa harga berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat
belanja wisatawan. Menurut Zuliani, Siti (2005) menyatakan ada pengaruh positif
harga terhadap keputusan berbelanja. Menurut Mina Mahmoudi dan Amir H.
Chizari (2013) melakukan penelitian di pasar tradisional Iran menyimpulkan
bahwa harga produk sangat berpengaruh terhadap keputusan konsumen
berbelanja. Hal tersebut sesuai dengan penelitian Brandon,L & Forney (2002)
menyatakan harga memberikan motivasi terhadap perilaku konsumen. Menurut
Sugiarto (2005) dalam teori ekonomi mikro terdapat dalam hukum permintaan
dihipotesiskan semakin rendah harga suatu komoditi semakin banyak jumlah
komoditi tersebut yang diminta, sebaliknya semakin tinggi harga suatu komoditi
semakin sedikit komoditi tersebut diminta.
Menurut pernyataan dari kepala Pasar Seni Tradisional Sukawati Bapak
Anak Agung Gde Raka Wibawa Putra,SH, seperti kutipan wawancara mendalam
yang dilakukan pada tanggal 14 Januari 2015 mengatakan:
“ Pasar Seni Sukawati menjadi distributor bagi pasar yang menjual kerajianBali seperti Pasar Kumbasari, Pasar Kuta, Pasar Obyek Tanah Lot, alasKedaton, Pasar Seni Ubud, Goa Gajah, Pasar Seni Tirta Empul, dikawasanSanur semua membeli produk-produk kerajian berupa pakaian dancindramata disini. Kalau dilhat dari perbandingan harga jelas Pasar SeniTradisional Sukawati memberikan harga yang sangat murah, kualitasproduk sangat bagus. Sedangkan pasar seni lainnya, harga jauh lebih mahalkarena semua produk yang dijual, dibeli di Pasar Seni Tradisioan Sukawati.Untuk tempat parkir memang sering dikeluhkan oleh para pengunjungkarena kurang luas dan perlu adanya penataan lebih lanjut. Selain itufasilitas umum seperti toilet perlu di tambah dan ATM selama ini memang
86
belum dapat terealisasi di dalam pasar karena tempatnya kurang memadai.Untuk penataan pedagang makanan maupun pedagang acun selama inimenjadi keluhan pengunjung. Kami perlu mengadakan pendekatan denganpengurus desa adat karena semua dikoordinir oleh pengurus desa baikdalam pengenaan retribusi terhadap pedagang”.
Menurut wisatawan domestik yang sedang berbelanja di Pasar Seni
Tradisional Sukawati, seperti kutipan wawancara mendalam yang dilakukan pada
tanggal 14 Januari 2015 dengan Bapak Nusirwan asal Jakarta mengatakan bahwa:
“Pasar Seni Sukawati merupakan pasar yang sudah dikenal oleh parawisatawan yang datang ke Bali, untuk itu perlu adanya perhatian baik dariPemerintah Daerah dalam menjaga dan mempertahankan pasar senisebagai pasar yang menjadi pusat menjual oleh-oleh bagi para wisatawanyang berkunjung ke Bali. Untuk memberikan kenyamanan ke padapengunjung di Pasar Seni Tradisioanl Sukawati perlu adanya pembenahanmaupun perbaikan fasilitas umum seperti tempat parkir, toilet, ATM,tempat Solat, dan perlu juga adanya renovasi gedung, penataan kios parapedagang di perluas, dan kenyamanan wisatawan dalam berbelanja”.
Menurunnya jumlah kunjungan wisatawan ke Pasar Seni Tradisional
Sukawati tidak secara langsung dipengaruhi oleh banyaknya pasar-pasar seni
modern. Penyebab utamanya adalah perlu adanya perbaikan atau renovasi pasar
seni dan pembinaan kepada para pedagang untuk menghadapi persaingan pasar
yang lebih modern dalam memberikan kenyamanan kepada para pembeli,
perhatian pemerintah daerah bekerjasama dengan masyarakat terkait sekitar pasar
diharapkan dapat membantu memperbaiki fasilitas umum. Salah satunya fasilitas
umum tersebut adalah tempat parkir yang sering dikeluhkan oleh konsumen
maupun wisatawan yang tujuannya berbelanja ke Pasar Seni Sukawati
mengalihkan minat belanjanya ke pasar seni lainnya. Kebersihan pasar menurut
peneliti perlu diperhatikan karena kurang sadarnya para pedagang ikut dalam
menjaga kebersihan didepan lampak/kios-kios, kurangnya toilet yang selama ini
87
menjadi keluhan para konsumen belum juga ada penambahan fasilitas, belum
tersedianya ATM di dalam pasar, kurangnya fasilitas istirahat di tiap-tiap blok
pasar, tempat sampah perlu diperbanyak, dan pembinaan ke pada para pedagang
acun supaya tidak memaksa untuk membeli barangnya”. Menurut Sherly Purnama
(2013) menyebutkan keputusan wisatawan domestik berbelanja di pasar oleh-oleh
modern sangat tinggi karena dipengaruhi oleh kepastian harga, kualitas barang
dan fasilitas. Menurut Jo-Hui,and Chao-Rum Ho (2009) mengatakan lokasi dan
waktu berjualan di pasar sangat berpengaruh terhadap minat belanja konsumen.
5.5 Keterbatasan Penelitian
Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat belanja
wisatawan domestik ke pasar seni tradisional Sukawati merupakan penelitian
yang perlu untuk dikembangkan melihat jumlah kunjungan wisatawan ke pasar
seni mulai menurun menyebabkan pendapatan para pedagang juga menurun,
perekonomian masyarakat luas terutama masyarakat sebagai suplayer yang
menyalurkan kerajian-kerajian masyarakat. Hal ini perlu mendapat perhatian
bersama baik dari pemerintah daerah Kabupaten Gianyar sebagai pengelola pasar
dan Bendesa Adat Sukawati sebagai menyedia tempat untuk terus mendukung,
menjaga, dan meningkatkan pembangunan atau revitalisasi Pasar Seni
Tradisional Sukawati tetap bersaing dengan unit usaha serupa seperti Pasar Seni
Modern. Dalam penelitian ini keterbatasan yang dimiliki peneliti baik dari
kelengkapan data, waktu, tenaga, maupun biaya.
88
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Mengacu pada tujuan penelitian, rumusan masalah, dan hasil penelitian
serta pembahasan yang telah dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat
diambil simpulan hasil penelitian analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat
belanja wisatawan domestik ke pasar seni tradisional di Kabupaten Gianyar, dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1) Tidak ada pengaruh signifikan secara tidak langsung variabel produk dan
harga terhadap minat belanja wisatawan melalui kepuasan. Hal ini berarti
bahwa produk yang ditawarkan bervariasi, berkualitas, dan model yang
menarik tidak meningkatkan minat belanja wisatawan melalui kepuasan.
Sedangkan harga yang ditawarkan sesuai dengan daya beli/terjangkau, harga
lebih murah tidak meningkatkan minat belanja wisatawan melalui kepuasan.
2) Variabel produk dan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan. Hal ini berarti bahwa produk dengan kualitas yang baik, bervariasi,
dan model/rancangan bagus, maka kepuasan wisatawan terhadap produk yang
diinginkan meningkat. Sedangkan harga yang tawarkan sesuai dengan daya
beli, relatif murah, dan kualitas barang baik, maka harga yang tawarkan
memberikan kepuasan kepada wisatawan.
3) Tidak ada pengaruh signifikan secara langsung maupun tidak langsung
variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan terhadap minat belanja
wisatawan melalui pendapatan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat
89
pendidikan, dan jumlah tanggungan keluarga bertambah, maka minat belanja
wisatawan tidak menentukan melalui pendapatan.
4) Variabel tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pendapatan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikan, dan jumlah tanggungan dalam keluarga bertambah, maka
pendapatan yang diperoleh meningkat.
5) Variabel produk dan harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
minat belanja. Sedangkan variabel tingkat pendidikan, jumlah tanggungan,
kepuasan, dan pendapatan berpengaruh negative terhadap minat belanja
wisatawan. Hal ini berarti bahwa produk yang beragam/bervariasi,
berkualitas, model yang menarik, dan merek/brand produk lebih banyak,
maka meningkatkan minat wisatawan berbelanja. Dan harga yang ditawarkan
sesuai daya beli/terjangkau, lebih murah, dan sesuai dengan kualitas, maka
dapat meningkatkan minat belanja wisatawan. Sedangkan Jumlah tanggungan
dalam keluarga bertambah, semakin tinggi tingkat pendidikan, pendapatan
juga meningkat, dan kepuasan terhadap produk meningkat, maka tidak
menentukan minat belanja wisatawan.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan, maka dapat disarankan
beberapa hal sebagai berikut:
1) Pemerintah Kabupaten Gianyar sebagai pengelola pasar seni disarankan
untuk dapat meningkatkan sarana dan prasarana yang menjadi keluhan bagi
para pengunjung seperti: tempat parkir yang kurang memadai, kebersihan
90
pasar perlu ditingkatkan, belum tersedianya tempat istirahat, kebersihan
toilet perlu dijaga, belum tersedianya ATM, penertiban pedagang acung,
kurangnya penataan pedagang makanan, perlu adanya keamanan pasar, dan
perlu adanya renovasi gedung pasar dalam menghadapi persaingan dengan
pasar seni lainnya.
2) Untuk para pedagang perlu diberikan sosialisasi dalam bentuk kegiatan
pembinaan pedagang seperti memberikan pelayanan yang baik, tetap
menjaga kualitas produk, harga, menjaga kerapian dan tata letak produk
yang baik,
3) Untuk lembaga masyarakat dan pengurus desa adat Sukawati diharapkan
dapat berpartisipasi dalam menjaga kenyamanan dan keamanan Pasar Seni
Tradisional Sukawati melalui pecalang desa.
91
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Lincolin. 2004. Ekonomi Pembangunan, Edisi ke-4 Cetakan ke-2.Penerbit STIE Yogyakarta.
Ani Nastiti dan Soebari Martoatmodjo. 2007. Pengaruh Bauran PemasaranTerhadap Kepuasan Konsumen Dengan Perilaku Konsumen SebagaiVariabel Intervening. Jurnal akuntansi, Manajemen Bisnis Vol.3 No.2Pebruari 2007 STIESIA Surabaya.ISSN 1829-9857
Abideen.Zain. 2010. Effective advertising and its influence on consumer buyingbehavior.European Journal of Business and Management.Vol.3.No.3.summer 2010. The Islamia Unversity ofBahawalpur,pumjab.Pakistan.ISSN.2222-1905
Adi Wijaya. 2013. Pengaruh tingkat pendidikan, jam kerja, dan jumlahtanggungan keluarga terhadap pendapatan ibu rumah tangga yang bekerjapada sektor informal di Kelurahan Dauh Puri Kauh Kecamatan DenpasarBarat. Skripsi. Universitas Udayana.
Brandon,L dan Forney.2002. Influence of Female Purchase Motivation andProduct Satisfaction: A Comparison of Causl and Formal Lifestyle andAngola and Hispanic Ethnicity. Journal of Family and ConsumerSciences.Volume 94,No.1.2002. Diakses tanggal. 23 Januari 2015 reportInfomasi from Proques.
Baron, Reuben M. dan David A. Kenny. 1986. The Moderator-Mediator VariableDistinction in Social Psychological Research: Conceptual, Strategic, andStatistical Considerations. Journal of Personality and Social Psychology,Vol.51, No.6, pg 1173-1182.
Chizari, Amir H. Dr. 2013. Price Relationship Between Commodity ExchangeMarket and Traditional Market in Iran:Studi of Maize and Barley. Journalof American Business Review, Cambridge.Vol.1.Num. 2 Summer2013.Unversity of Tehran.Iran. Diakses tanggal. 5 Mei 2014 ReportInformation from Proquest
Dita Amanda.2010. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap Konsumenpada Majestik Bakery & Cake Shop Cabang H.M. Yamin Medan. JurnalKeuangan & Bisnis Volume.2. No.1Tahun 2010.Fakultas EkonomiUniversitas Negeri Medan.
Engel, F. James, dkk. 1995. Perilaku Konsumen, Jilid 2. Alih Bahasa Budiyanto.Peneribit Binarupa Aksara, Jakarta.
92
Erawan, Nyoman.1994. Pariwisata dan Pembangunan Ekonomi (Bali sebagaikasus). Denpasar : Upada Sastra.
Faizal Noor, Hendry. 2013. Ekonomi Publik. Akademik Permata. Padang,
Indonesia
Friedrich, W dan Sattler, Kai. 2005. Shooping Tourism In Germany(http://www.isg-institut.de/download/Shoppingtourismus_short_engl.pdf.diakses 18 Oktober 2014
Gary, A Knight. 1999. Consumer Preferences for Foreign and Domestic Product.Journal of Consumer Marketing. 16 (2): 151-162. Retrieved. Fromhttp://search.proquest.com/docview/151563485. Diakses tanggal 28Januari 2015.
Ghanimata, Fifyanita dan Mustafa Kamal. 2012. Analisis Pengaruh Harga,Kualitas Produk, dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian (Studi padaPembeli Produk Bandeng Juwana Elrina Semarang). Jurnal Volume 1nomor.2 Tahun 2012. Fakultas Ekonomika dan Bisnis UniversitasDiponegoro Semarang.
Gujarati, Domodar W, 2006. Ekonometrika. Cetekaan ulang.Jakarta Erlangga
Ghozali, Imam. 2008. Structural Equation Modeling Metode Alternatif denganPartial Least Square Retrieved. Fromhttp://search.proquest.com/docview/151563485. Diakses tanggal 28Januari 2015.
Hendra Fure, 2013. Lokasi, Keberagaman Produk, Harga, dan Kualitas PelayananPengaruhnya Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional BersehatiCalaca. Jurnal EMBA Volume.1 No.3 September 2013, Universitas SamRatulangi Manado.
Hermalini. 2012, Faktor Retailing Mix yang Mendorong Wisatawan NusantaraBerbelanja di Toko Oleh-oleh Krisna Nusa Indah Kota Denpasar. Skripsitidak dipublikasikan. STP Nusa Dua Bali
Ichwan Putra, Bayu. 2011. Pengaruh Kepuasan atas Harga, Produk, Pelayanan,dan Lokasi Terhadap Loyalitas Pelanggan Robinson Plaza Andalas diKota Padang. Jurnal Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas NegeriPadang.
Jo-Hui Chena, and Chao-Rung Ho.2009. The Effect of Time on Market andLocation in the Housing Market:A Case Study in Taoyuan Metropolitan
93
Area. Department of Finance, Chung Yan Christian University, Taiwan.Asia Pacific Management Review 15(2) (2010) 207-22. Retrieved. Fromhttp://search.proquest.com/docview/151563485.Diakses tanggal 29 Juni2014
John.M.2012. Influence of Product attributes on Mobile Phone Preference AmongUniversity student: A. Case of Undergraduate Students International.Journal of Academic Research in Economics and management ScienceVol.1 No.6 Nairobi, Kenya.
Keputusan Presiden Republik Indonesia No.112 Tahun 2007 tentang Penataan danPembinaan Pasar Tradisional, Pusat Pembelanjaan dan Toko Modern
Kleinsteuber.F dan Siswanto Sutojo.2002. Strategi Manajemen Pemasaran.Penerbit PT Damar Mulia Pustaka
Kotler. Philip dan G.Amstrong. 2001. Prinsip-prinsi Pemasaran.Jakarta.Erlangga.
Kuncoro, Mudrajad.2001. Metode Kuantitatif. Penerbit AMP YKPN. Yogyakarta
Lucio Munoz.2001. The Traditional Market And The Sustainability Market: IsThe Perfect Market Sustainable. Journal of Economic Development, 3(4) 2001.Vancouver,BC, Canada.
Marcelo Fernandes.2009. Statistic for Business and Economies.Bookboon.com/en/ebook. ISBN 978.87.7681.481.6
Moullet, Stephanie. 2001. Overeducation, Undereducation and Allocation onFrenchLabourMarket;http://www.univaix.fr/lest/lesdocumensdetravail/moulet/mouletovereduc.pdf. Diakses tanggal 28 Januari 2015.
Moch Rizaimy Shaharudin.2011. The Relationship between Product Quality andPurchase Intention: The Case of Malaysia’s National Motorcycle/ScooterManufacturer. Africaan Journal of Business Management 5 (20):8163-8176
Mirah Pradnya Paramita, A A dan Ayuningsasi, A A Ketut. 2013. Efektivitas danDampak Program Revitalisasi Pasar Tradisional di Pasar agungPeninjoan. E-Jurnal Vol.2, No.5, Mei 2013. Ekonomi PembangunanUniversitas Udayana
Mulyadi Raf,2012. Pengaruh Faktor-faktor Memotivasi Konsumen BerbelanjaTerhadap Keputusan Konsumen Berbelanja di Pasar Modern Kota Jambi.Jurnal Volume 1 Nomor.1 Januari 2012, Fakultas Ekonomi UniversitasJambi
94
Maftuh Baedowi,Mohammad dan Eisha Lataruva, 2012. Analisis PengaruhKualitas Produk, Kesesuaian Harga, dan Intensitas Promosi terhadapKeputusan Pembelian Konsumen pada Merek Rokok Djarum Super diKota Semarang. Jurnal Volume 1, Nomor.1 Tahun 2012, FakultasEkonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang.
Marhaeni,A.A.I.N dan I G AManuati Dewi (2004). Buku Ajaran Ekonomi SumberDaya Manusia. Denpasar Fakultas Universitas Udayana
Natalia,Lia. 2009. Analisis Faktor Persepsi yang Mempengaruhi Minat KonsumenUntuk Berbelanja Pada Giant Hypermarket Bekasi. Jurnal Skripsi JurusanManajemen
Niti Susastro, Mulyadi. 2012, Perilaku Konsumen Dalam PerspektifKewirausahaan, Penerbit Alfabeta, Bandung
Nopirin, 1994. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro & Mikro.Edisi Pertama PenerbitBPFE Yogyakarta
Noor Kholis, dkk. 2011. Pengembangan Pasar Tradisional Berbasis PerilakuKonsumen. Jurnal dinamika Sosial Ekonomi Volume 7 Nomor.1 EdisiMei 2011, FE Unissula Semarang
Oka A. Yoeti. 1992. Tours and Travels Management. Jakarta Pradnya Paramita
------------------.1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Edisi Revisi. Bandung PenerbitAngkasa
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesai Nomor.53 Tahun 2008tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, PusatPerbelanjaan dan Toko Modern
Peraturan Menteri dalam Negeri Republik Indonesia nomor 20 tahun 2012 tentangPengelolaan dan Pemberdayaan Pasar
Pitana,I Gde dan Surya Diarta,I ketut,2009. Pengantar Ilmu Pariwisata,Yogyakarta Penerbit Andi
Richard F. Gerson. 1993. Mengukur Kepuasan Pelanggan, Panduan MenciptakanPelayanan Bermutu, Jakarta:PPM
Ratna, Devi. S. 2013. Traditional Market Development Pattern Using CommunityManagement Approach to Improve The Seller,s Business Tenacity InSurakarata City Indonesia. Academic Research International, 4(6), 10-17.Retrieved. From http://search.proquest.com/docview/151563485. Diaksestanggal 29 Juni 2014.
95
Raharjani.J. 2005. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi KeputusanPemilihan Pasar Swalayan Sebagai Tempat Berbelanja. Jurnal StudiManajemen dan Organisasi Volume.2 Nomor.1, Universitas DiponegoroSemarang.
Rangkuti, Freddy. 2003. Measuring Customer Satisfaction. Jakarta, PT GramediaPustaka Utama
Riduwan. 2010. Metode & Teknik Menyusun Tesis. Penerbit ALFABETA.Bandung
Robert D. Mason dan Douglas A. Lind.1996. Teknik Statistik untuk Bisnis &Ekonomi.Edisi Kesembilan.Penerbit Erlangga Jakarta
Sherly Purnama dan Mahaendra Yasa. I Nyoman (2013). Faktor-faktor YangMempengaruhi Keputusan Wisatawan Domestik Berbelanja di PasarOleh-oleh Modern ( Studi Kasus di Kota Denpasar), E-Jurnal EkonomiPembengunan Universitas Udayana Volume. 2, No.5, Halaman 244-253
Simanjuntak.(2001) Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua,Jakarta;Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sukirmo, Sudono. 2006, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta.
----------------------, 1985. Ekonomi Pembangunan, Proses, Masalah, dan DasarKebijaksanan, Bima Grafika Jakarta.
Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat.2011. Metodelogi Penelitian. PenerbitCV.Mandar Maju
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.------------.2012. Metode Penelitian Bisnis (pendekatan kuantitatif, kulitatif dan
R&D). Bandung : Alfabeta.------------.2013.Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Suwena, ketut dan Gst Ngr Widyatmaja.2011. Pengetahuan Dasar IlmuPariwisata Bali; Udayana University press
Swastha, Basu dan Irawan.2003. Manajemen Pemasaran Modern,Cetakkesebelas, Edisi Kedua. Liberty Yogyakarta
Trappey, Charles and Meng Kuan Lai. 1997. Differences in Factor AttractingConsumers to Taiwan’s Supermarkets and Traditional Wet Markets.Journal of Family and Economi Issues. Volume 18. Number 2. Summer1997. Pp.211-224
96
Tsiotsou,S. 2005. Perceived Quality Levels and Their Relation to Involvement,Satisfaction, and Purchase Intentions. Journal Marketing Bulletin,16(4):1-10.http://www.institut.de/download/shoppingtourismus-short-engl.pdf. diakses 18 Oktober 2014
Tina Dwipayani, Ni Kadek. 2013. Kepuasan Wisatawan Domestik yangBerbelanja di Pusat Oleh-oleh Cening Ayu di Kecamatan SukawatiGianyar. Skripsi tidak dipublikasikan. STP Nusa Dua Bali
Todaro, Michael P dan Smith, Stephem C. 2006. Pembangunan Ekonomi.Penerbit Erlangga Jakarta.
Tourism Field Study Mahasiswa Manajemen Kepariwisataan STP Nusa Dua Bali.2012. Persepsi Wisatawan dan Pelaku Usaha Pariwisata TerhadapPengelolaan Pasar Seni di Bali.
Undang-Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan
Xinran Y.Lehto.2004. Tourist shopping preferences and expenditure behaviours:The case of the Taiwanese outbound market. Journal of vacationmarketing Volume 10. Number 4. 320-332. Summer 2004. PurdueUniversity-USA
Yi Lin, Yu Shih.2012. The Relationship of University Student’s Lifestyle, MoneyAttitude, Persoal Value and their Purchase Decision. International Journalof Research in Management. Vol.1. Taiwan. 2012. Diakses tanggal. 23Januari 2015 report Infomasi from Proques.
Zeenal ismail,et.al.2012. Factor affecting consumen preference of internationalbrands oven local brands. International conference on social science andhumanity. Laesit Press.Singapore. Diakses tanggal. 29 Januari 2015 reportInfomasi from Proques.
Zulaini, Siti. 2005. Pengaruh Lokasi dan Harga Terhadap Keputusan Berbelanjadi Mini Market Sarinah Swalayan Ngalin Semarang, Skripsi SarjanaJurusan Ekonomi Pada Fakultas Ilmu Sosial Universitas NegeriSemarang.diakses tanggal. 22 Oktober 2014
97
Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINATBELANJA WISATAWAN DOMESTIK KE PASAR SENI TRADISIONAL
DI KABUPATEN GIANYAR”.
Responden yang terhormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswa Pascasarjana (S2)
Program Magister Ilmu Ekonomi (MIE) Universitas Udayana. Sehubungan dengan
penelitian tesis yang berjudul “ Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Belanja Wisatawan Domestik ke Pasar Seni Tradisional di Kabupaten Gianyar”,
mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap
dan sejujur-jujurnya.
Jawaban dari Bapak/Ibu/Saudara/I sangat penting dalam melengkapi data
penelitian ini. Data yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan hanya dipublikasikan untuk
penelitian tesis. Atas kesediaan dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/i saya
mengucapkan terima kasih.
Denpasar, 2015
I Made Subrata
98
Berikan jawaban atas pertanyaan dibawah ini dengan mengisi titik-titik ataumenyilang (X) jawaban yang telah tersedia.
NO.
A. Identitas Responden
1. Nama :………………………………
2. Asal Daerah (Propinsi) :………………………………
3. Umur :………………………...tahun
4. Jenis Kelamin :
A. Laki-laki B. Perempuan
5. Pekerjaan :
a. Pelajar/Mahasiswa e. Profesional
b. Pegawai Negeri f. Wiraswasta
c. TNI/POLRI g. Lainnya (………….)
d. Pegawai Swasta
6. Tingkat pendidikan terakhir :
a. SD d. Sarjana
b. SMP e. Tidak Sekolah
c. SMA/SMK
7. Tingkat pendapatan rata-rata tiap bulan: Rp…………………..…
8. Jumlah tanggungan keluarga :(Bapak/Ibu/Anak)…….……orang
99
9. Berikan pendapat anda terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi MinatBelanja Wisatawan Domestik Ke Pasar Seni Tradisional Sukawati?Berikan tanda silang (X) pada pilihan berikut ini!
STS : Sangat Tidak Setuju S : SetujuTS : Tidak Setuju SS : Sangat SetujuCS : Cukup Setuju
Indikator Variabel STS TS CS S SS
Variabel Produk (X1)X1.1 Aneka produk kerajinan Bali yang ditawarkan
beragam/banyak variasi 1 2 3 4 5X1.2 Aneka produk kerajinan Bali yang ditawarkan
berkualitas 1 2 3 4 5X1.3 Model/rancangan produk kerajinan Bali menarik 1 2 3 4 5X1.4 Merek/brand produk yang ditawarkan bervariasi 1 2 3 4 5 Variabel Harga (X2)X2.1 Harga produk kerajinan Bali yang ditawarkan
sesuai dengan daya beli/ terjangkau 1 2 3 4 5X2.2 Harga produk kerajinan Bali lebih murah
dibanding pasar seni sejenisnya 1 2 3 4 5X2.3 Harga produk kerajinan Bali yang ditawarkan
sesuai dengan kualitas produk 1 2 3 4 5
Variabel Kepuasan (Y1)Y1.1 Pelayanan pedagang pasar seni tradisional baik 1 2 3 4 5Y1.2 Produk kerajinan Bali yang dicari sesuai dengan
harapan 1 2 3 4 5Y1.3 Kemampuan komunikasi pedagang baik 1 2 3 4 5 Variabel Minat Belanja (Y3)Y3.1 Ketersediaan produk kerajinan Bali sangat
beragam dan kemudahan dalam membeli 1 2 3 4 5Y3.2 Keinginan untuk membeli produk kerajinan Bali
di pasar seni tradisional terpenuhi 1 2 3 4 5Y3.3 Lokasi pasar seni trdisional strategis (mudah
dijangkau) 1 2 3 4 5
11. Berikanlah pendapat dan saran anda untuk perkembangan Pasar Seni Sukawati!
……………………………………………………………………………………
Terima Kasih
100
Lampiran 2Hasil Tabulasi Kuisioner Penelitian
No Nama Jenis Umur Asal Daerah Pekerjaan Tingkat TingkatJml.Tang Indikator Variabel
Total
RespondenKelami
n(tahun
) /ProvinsiPendidika
n Pendapatan(Orang
)
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X2.1
X2.2
X2.3
Y1.1
Y1.2
Y1.3
Y3.1
Y3.2
Y3.3
1 Nusirwan Laki-laki 61 Jakarta BUMN SMARp.10.000.00
0,- 2 4 3 4 4 2 2 3 2 3 4 4 3 3 41
2 Haji Viliadi Laki-laki 52 Jawa TimurPegawaiSwasta SMA
Rp.15.000.000,- 8 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 51
3ErfinWijaya Laki-laki 31 Jakarta
PegawaiSwasta Sarjana
Rp.15.000.000,- 2 4 3 4 3 5 5 3 4 4 4 3 4 4 50
4AgustinusTanoang Laki-laki 41 Jawa Timur
PegawaiSwasta Sarjana
Rp.30.000.000,- 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 57
5BambangDwi.P Laki-laki 39 Jawa Timur
PegawaiSwasta Sarjana
Rp.5.000.000,- 2 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 56
6 Raffardian Laki-laki 25 JakartaPegawaiSwasta Sarjana
Rp.3.000.000,- 3 3 4 5 4 3 3 4 3 3 4 4 4 5 49
7 M. Aridi Laki-laki 42 Jawa Timur Wiraswasta SMARp.4.500.000,
- 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 55
8DwiYulianto Laki-laki 36 Jawa Tengah Wiraswasta SMA
Rp.4.500.000,- 2 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 59
9 Kasmudi Laki-laki 44 Jawa Timur Wiraswasta SarjanaRp.2.000.000,
- 5 4 4 4 4 5 3 4 5 5 4 4 5 4 55
10AdeFurnomo Laki-laki 39 Jawa Timur Wiraswasta SMA
Rp.5.000.000,- 5 5 4 3 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 59
11Navira AyuPramita
Perempuan 26 Jawa Timur
PegawaiSwasta SMA
Rp.4.500.000,- 3 5 4 5 4 5 5 4 4 3 4 5 5 5 58
12Freddy AdiPutranto Laki-laki 22 Jawa Tengah
PegawaiSwasta SMA
Rp.2.000.000,- 4 4 4 4 3 2 2 3 4 3 4 2 2 2 39
13 IrmaPerempua
n 26 Jawa TimurPegawaiSwasta Sarjana
Rp.1.700.000,- 3 4 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 3 4 55
14 Samsi Laki-laki 47 Jawa Timur PNS Sarjana Rp.4.600.000, 5 2 2 2 2 4 5 5 2 2 5 2 2 2 37
-
15 Dody Laki-laki 44 Jakarta Wiraswasta SarjanaRp.30.000.00
0,- 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 45
16 Yuk Adami Laki-laki 45 Jawa Timur BUMN SarjanaRp.
4.000.000,- 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 61
17 Liana Perempuan 27 JakartaPegawaiSwasta SMA
Rp.10.000.000,- 2 4 3 4 5 5 3 3 4 3 4 3 4 3 48
18Dwi SetyoAS Laki-laki 37 Jawa Tengah POLRI SMA
Rp.3.000.000,- 3 5 4 3 2 3 3 2 2 2 2 4 3 5 40
19BaiqHerlina Perempuan 38 Lombok Wiraswasta Sarjana
Rp.5.000.000,- 4 5 5 5 3 3 4 3 3 3 4 5 5 5 53
20Sudianingsih Perempuan 46 Jawa Timur PNS Sarjana
Rp.3.500.000,- 3 5 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 49
21
DimasGondoKusuma Laki-laki 26 Jakarta
PegawaiSwasta SMA
Rp.10.000.000,- 3 3 3 3 3 4 4 4 5 3 4 4 3 2 45
22 Agus Laki-laki 30 Jawa Timur Wiraswasta SMARp.4.000.000,
- 5 4 5 4 3 5 5 5 5 4 4 4 3 4 55
23WahyudiHarjo Laki-laki 42 Jawa Timur Wiraswasta SMA
Rp.4.500.000,- 3 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 51
24 Sugiyono Laki-laki 60 Jawa Timur Wiraswasta SMARp.5.000.000,
- 5 5 4 4 5 3 3 3 5 4 5 4 4 3 52
25Nadia BintiBaharubin Perempuan 32 Jakarta Profesional Sarjana
Rp.15.000.000,- 3 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 54
26 Ajat Laki-laki 39 Jawa BaratPegawaiSwasta SMA
Rp.5.000.000,- 3 4 5 3 4 5 3 4 4 3 4 4 4 5 52
27 Nursalam Laki-laki 31 Sulawesi Utara PNS SarjanaRp.4.000.000,
- 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 49
28DadangSuryana Laki-laki 40 Jawa Barat PNS SMA
Rp.3.700.000,- 3 5 4 4 3 5 3 4 5 4 5 4 3 4 53
29 Rita Tutang Perempuan 50SulawesiSelatan PNS Sarjana
Rp.5.000.000,- 4 5 4 4 3 5 4 4 5 4 5 4 4 4 55
30Lalu WireKarya Laki-laki 35 Lombok PNS Sarjana
Rp.3.800.000,- 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 3 3 3 56
31 Yanto Laki-laki 46 Banten Wiraswasta SMARp.15.000.00
0,- 4 4 3 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 49
32 Lufhfi Laki-laki 45 Jawa TimurPegawaiSwasta Sarjana
Rp.20.000.000,- 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 4 3 52
33Herry NataTjanto Laki-laki 47 Jakarta
PegawaiSwasta Sarjana
Rp.10.000.000,- 2 5 3 2 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 55
34AchmadFajri Laki-laki 35
BangkaBelitung PNS Sarjana
Rp.5.000.000,- 4 4 5 3 4 5 4 4 4 3 5 4 3 2 50
35Kuswahyono Hadi Laki-laki 54 Jakarta Wiraswasta Sarjana
Rp.10.000.000,- 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 60
36 Rofil Laki-laki 35 Jawa Tengah Wiraswasta SMARp.7.500.000,
- 2 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 3 2 52
37
WidiaKusumaDewi Perempuan 23
KalimantenSelatan Mahasiswa SMA
Rp.1.500.000,- 1 4 4 3 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 52
38 Leksi Laki-laki 30 Jawa Tengah PNS SarjanaRp.4.500.000,
- 2 4 5 4 4 3 5 2 3 4 4 4 5 3 50
39 Nindya Perempuan 40 Jawa Timur Wiraswasta SarjanaRp.15.000.00
0,- 4 5 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 44
40 Jhoni. T Laki-laki 53SulawesiTengah POLRI Sarjana
Rp.6.000.000,- 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 55
41 Vina Perempuan 40 Jawa Timur Wiraswasta SarjanaRp.50.000.00
0,- 2 5 4 3 4 4 3 5 2 3 4 4 3 4 48
42 Andy Laki-laki 30 Jawa TimurPegawaiSwasta Sarjana
Rp.2.000.000,- 2 4 4 3 3 5 3 3 3 3 3 4 3 4 45
43 Siti Zulaika Perempuan 22 Jawa TimurPegawaiSwasta SMA
Rp.3.200.000,- 1 5 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 57
44GenotPromono Laki-laki 43 Jawa Timur PNS Sarjana
Rp.4.500.000,- 3 4 4 4 5 4 5 3 3 4 4 5 5 5 55
45SunardiNur Laki-laki 35
SulawesiSelatan
PegawaiSwasta Sarjana
Rp.3.000.000,- 2 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 56
46 Sumeri Perempuan 40 Jawa BaratPegawaiSwasta SMA
Rp.5.000.000,- 3 5 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 52
47 Binorehan Laki-laki 31 Jawa Tengah PNS Sarjana Rp.4.000.000, 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 48
Mahardika -
48AndiAbnani
Perempuan 42
Sulawesiselatan PNS Sarjana
Rp.4.500.000,- 4 5 4 4 3 5 3 4 3 3 4 4 3 4 49
49 Shomu Laki-laki 26 Jawa Barat Wiraswasta SMARp.3.300.000,
- 2 5 4 5 3 5 5 5 5 5 4 5 4 5 60
50HatsyahAmriana
Perempuan 32 Jakarta
PegawaiSwasta Sarjana
Rp.10.000.000,- 3 4 4 3 4 5 4 4 4 3 5 4 4 5 53
51
AndiantoYogaUtama Laki-laki 22 Jawa Timur Wiraswasta SMA
Rp.4.000.000,- 4 4 5 4 5 4 4 5 3 4 5 4 4 4 55
52 Sunaryo Laki-laki 53 Jakarta PNS SMARp.7.300.000,
- 5 5 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 49
53AzaryaEfod Laki-laki 22 Jawa Timur Mahasiswa SMA
Rp.1.000.000,- 1 5 3 2 3 5 5 4 3 3 5 4 4 5 51
54 Eny SusantiPerempua
n 40 Sulawesi UtaraPegawaiSwasta SMA
Rp.5.000.000,- 4 5 3 4 3 5 3 3 3 4 5 3 3 4 48
55 TrisnaPerempua
n 26 JakartaPegawaiSwasta SMA
Rp.3.500.000,- 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 50
56EphySundhary
Perempuan 55 Riau PNS SMA
Rp.6.000.000,- 4 5 3 3 3 5 5 4 4 3 4 5 4 4 52
57Fitria FebriYanti
Perempuan 21 Jawa Timur Mahasiswa SMA
Rp.1.000.000,- 1 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 43
58
RosalineBhedsiYessica
Perempuan 34
KalimantenBarat
PegawaiSwasta SMA
Rp.7.000.000,- 4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 5 4 3 4 52
59 MindayatiPerempua
n 42 Jawa Timur BUMN SMARp.5.000.000,
- 4 4 4 5 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 47
60 Musolini Laki-laki 50
LubukLinggau/Sumsel
PegawaiSwasta SMA
Rp.5.000.000,- 3 4 4 3 4 5 4 4 5 3 4 3 4 4 51
61
IrsantiKusumaAstari
Perempuan 35
Pontianak/Kalsel PNS Sarjana
Rp.4.000.000,- 5 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 5 4 4 54
62 SundariPerempua
n 30 Jawa BaratPegawaiSwasta SMA
Rp.4.000.000,- 3 5 4 5 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 47
63 Anoria. HPerempua
n 36 JakartaPegawaiSwasta Sarjana
Rp.7.000.000,- 2 5 4 4 3 5 4 3 5 4 5 4 4 3 53
64
AriAnggarawati
Perempuan 32 Jawa Tengah Wiraswasta Sarjana
Rp.8.000.000,- 4 5 4 3 5 5 4 3 4 3 4 4 3 4 51
65 Erwin Basir Laki-laki 35Sulawesiselatan
PegawaiSwasta Sarjana
Rp.1.500.000,- 3 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 59
66 Nyoto Adi Laki-laki 48 Jawa BaratPegawaiSwasta SMA
Rp.6.000.000,- 4 3 4 3 2 4 3 2 2 4 3 3 4 2 39
67AgusJunaidi Laki-laki 32 Jawa Timur
PegawaiSwasta SMA
Rp.4.000.000,- 2 3 4 2 3 5 4 3 2 4 3 5 2 4 44
68Hari RetnoUbayani
Perempuan 47 Jawa Timur
PegawaiSwasta SMA
Rp.5.000.000,- 4 5 4 2 3 5 4 3 5 4 2 5 4 2 48
69SitiSolekhah
Perempuan 48 Jawa Tengah
PegawaiSwasta SMA
Rp.7.000.000,- 4 3 5 4 2 5 5 4 2 4 2 2 3 4 45
70FatkurRokhman Laki-laki 46 Jawa Timur PNS Sarjana
Rp.4.500.000,- 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
71EdiPranama Laki-laki 35 Jawa Tengah
PegawaiSwasta SMA
Rp.4.000.000,- 3 5 4 3 3 5 3 3 4 3 3 5 4 4 49
72ZoniaMilyarni
Perempuan 35 Jawa Barat Wiraswasta Sarjana
Rp.5.500.000,- 4 3 4 3 3 5 4 4 3 2 3 4 3 4 45
73DinaSherky
Perempuan 40 Jakarta Wiraswasta Sarjana
Rp.8.000.000,- 3 5 4 3 3 5 3 4 3 3 3 3 4 4 47
74 Dewi YulfaPerempua
n 35 Jawa TimurPegawaiSwasta SMA
Rp.3.000.000,- 2 4 3 3 3 5 4 4 5 4 4 5 3 4 51
75 Hamzah Laki-laki 45 Jakarta Wiraswasta SarjanaRp.10.000.00
0,- 4 4 3 3 2 5 4 4 5 4 3 5 4 4 50
76BahariSujana Laki-laki 33 Jawa Timur
PegawaiSwasta Sarjana
Rp.7.000.000,- 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
77BayuIndarto Laki-laki 47 Jakarta PNS Sarjana
Rp.17.000.000,- 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 5 3 4 4 46
78 Ibu Petrus Perempua 52 Papua Wiraswasta SMA Rp.2.500.000, 5 3 3 2 2 5 5 4 5 4 4 4 4 5 50
n -
79 NitaPerempua
n 36 Jakarta Wiraswasta SarjanaRp.5.000.000,
- 2 4 3 2 2 5 4 4 3 3 3 4 2 3 42
80 Dwi LestariPerempua
n 25 Jawa BaratPegawaiSwasta SMA
Rp.4.000.000,- 2 3 3 3 3 5 3 3 2 3 2 3 4 4 41
81 Yabes Laki-laki 32 PapuaPegawaiSwasta SMA
Rp.4.500.000,- 3 3 4 2 2 5 4 4 3 3 3 4 3 4 44
82DormauliSiboro
Perempuan 23
SumateraUtara PNS Sarjana
Rp.4.000.000,- 1 3 2 2 2 4 3 3 2 3 2 5 4 5 40
83YamdaPutri
Perempuan 45 Jakarta Wiraswasta Sarjana
Rp.15.000.000,- 4 4 5 3 3 5 4 4 5 3 3 4 2 3 48
84 Iman Laki-laki 27 Jawa TimurPegawaiSwasta SMA
Rp.1.600.000,- 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 50
85 DitaPerempua
n 32 Jakarta Wiraswasta SarjanaRp.5.000.000,
- 3 4 3 3 2 4 4 3 3 2 3 4 3 4 42
86 Ade Irwan Laki-laki 41KalimantanTimur
PegawaiSwasta Sarjana
Rp.8.000.000,- 3 5 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 47
87 N. Sitorus Laki-laki 45 BatamPegawaiSwasta SMA
Rp.25.000.000,- 4 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 4 2 2 34
88GandhiPrasetya Laki-laki 22 Jawa Timur Mahasiswa SMA
Rp.1.500.000,- 1 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 4 5 4 47
89 Ajitodroni Laki-laki 48 Jawa Timur Wiraswasta SarjanaRp.30.000.00
0,- 5 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 41
90 Robert Laki-laki 55 Jawa Barat Wiraswasta SarjanaRp.10.000.00
0,- 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 42
91FebrianRidho Laki-laki 23 Jawa Tengah Wiraswasta SMA
Rp.3.000.000,- 1 3 4 3 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 51
92
DonaHoraniMartina
Perempuan 39 Kupang
PegawaiSwasta SMA
Rp.2.500.000,- 2 4 4 3 3 5 4 4 5 4 4 5 3 4 52
93 Purwanto Laki-laki 41 Jawa TimurPegawaiSwasta Sarjana
Rp.6.000.000,- 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 2 3 4 4 41
94HendryWahyudi Laki-laki 39
KalimantanBarat Profesional Sarjana
Rp.7.000.000,- 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 55
95SelaHermita
Perempuan 40 Jawa Barat Wiraswasta SMA
Rp.5.000.000,- 4 3 4 3 2 5 5 3 4 3 3 3 3 4 45
96DellaShinta
Perempuan 37 Jakarta Wiraswasta Sarjana
Rp.6.500.000,- 4 4 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 42
97 AnnaPerempua
n 35 JakartaPegawaiSwasta Sarjana
Rp.2.000.000,- 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 48
98 DewiPerempua
n 25 Jambi Perawat SarjanaRp.2.000.000,
- 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 45
99 FitriyeniPerempua
n 34 JambiPegawaiSwasta Sarjana
Rp.4.000.000,- 2 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 57
100
MayorSudomoSibarani Laki-laki 32
SumateraUtara
PegawaiSwasta Sarjana
Rp.5.000.000,- 2 3 3 2 2 4 3 3 2 2 2 4 3 4 37
101 Marno Laki-laki 45 Jawa TengahPegawaiSwasta SMA
Rp.5.000.000,- 3 4 4 3 3 5 4 4 3 3 2 4 3 3 45
102 RochfikaPerempua
n 32SulawesiSelatan PNS Sarjana
Rp.4.500.000,- 3 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 4 4 54
103FerlianYusra Laki-laki 25 Jambi Wiraswasta Sarjana
Rp.2.500.000,- 2 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 3 5 3 53
104 Sugiono Laki-laki 61 Jawa TimurPurnawirawan SMA
Rp.3.000.000,- 2 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 59
105DamasHaryo S Laki-laki 40 Jawa Tengah Wiraswasta Sarjana
Rp.5.000.000,- 5 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 3 1 4 36
106
RiskyMaulanaAndy K Laki-laki 20 Jawa Timur Mahasiswa SMA
Rp.1.000.000,- 1 5 5 3 3 5 4 4 3 3 2 4 3 4 48
107 Siswoyoadi Laki-laki 45 Jawa Timur PNS SarjanaRp.
4.000.000,- 2 5 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 49
108HamadValumin Laki-laki 45 Jawa Timur PNS Sarjana
Rp.3.500.000,- 2 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 4 3 46
109 Marpu'ahPerempua
n 50 Jawa Timur Ibu RT SDRp.1.600.000,
- 3 5 5 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 47
110 B. Giyanto Laki-laki 50 Jawa Timur PNS SarjanaRp.4.500.000,
- 3 4 3 5 4 3 3 5 4 4 4 4 3 4 50
111 Soegijono Laki-laki 64 Jawa Timur Wiraswasta SarjanaRp.6.000.000,
- 2 4 3 5 5 4 3 3 3 4 3 4 5 3 49
112 AsiyatyPerempua
n 37SumateraSelatan PNS Sarjana
Rp.4.300.000,- 3 5 5 4 3 5 5 4 3 2 3 4 3 5 51
113ZainalArifin Laki-laki 51 Jakarta Wiraswasta SMA
Rp.8.500.000,- 4 3 4 2 2 5 5 3 3 3 3 4 3 4 44
114MaksimusLogo Laki-laki 28 Flores Wiraswasta SMA
Rp.5.000.000,- 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 58
115 Ernes Jipir Laki-laki 24 Jayapura Mahasiswa SMARp.1.500.000,
- 1 4 4 2 5 3 2 4 2 3 5 2 3 3 42
116Puad ElHadid Laki-laki 39 Jawa Timur
PegawaiSwasta SMA
Rp.6.000.000,- 4 4 5 5 5 4 3 5 3 4 5 4 4 4 55
117RomestaSimbolon
Perempuan 21
SumateraUtara Mahasiswa SMA
Rp.2.000.000,- 1 2 1 3 1 1 2 2 2 3 3 4 3 4 31
118 Ardiansyah Laki-laki 26SumateraSelatan
PegawaiSwasta Sarjana
Rp.7.000.000,- 2 5 4 5 2 5 5 3 5 3 4 5 5 5 56
119DitertinAsso
Perempuan 21 Papua Mahasiswa SMA
Rp.2.000.000,- 1 3 3 2 2 4 3 2 2 2 2 3 2 4 34
120AhmadMaulana Laki-laki 27 Jakarta Wiraswasta SMA
Rp.4.000.000,- 1 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 39
104
Lampiran 3
ReliabilityScale: ALL VARIABLES
Case Processing SummaryN %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.725 4
Item-Total Statistics
Scale Mean if ItemDeleted
Scale Variance ifItem Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha ifItem Deleted
produk1 11.7667 3.495 .494 .675produk2 12.1000 3.197 .551 .641produk3 12.0667 3.237 .560 .636produk4 12.2667 3.444 .452 .700
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
16.0667 5.444 2.33317 4
Correlations
produk1 produk2 produk3 produk4 Produk
produk1 Pearson Correlation 1 .472** .350 .331 .718**
Sig. (2-tailed) .008 .058 .074 .000
N 30 30 30 30 30produk2 Pearson Correlation .472** 1 .487** .307 .769**
Sig. (2-tailed) .008 .006 .099 .000N 30 30 30 30 30
produk3 Pearson Correlation .350 .487** 1 .435* .769**
Sig. (2-tailed) .058 .006 .016 .000N 30 30 30 30 30
produk4 Pearson Correlation .331 .307 .435* 1 .705**
Sig. (2-tailed) .074 .099 .016 .000N 30 30 30 30 30
Produk Pearson Correlation .718** .769** .769** .705** 1Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000N 30 30 30 30 30
105
ReliabilityScale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.753 3
Item-Total Statistics
Scale Mean if ItemDeleted
Scale Variance ifItem Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha ifItem Deleted
harga1 7.6333 2.171 .611 .635harga2 7.9333 2.133 .613 .634harga3 7.9667 2.792 .537 .725
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
11.7667 4.737 2.17641 3
Correlations
harga1 harga2 harga3 Harga
harga1 Pearson Correlation 1 .568** .474** .844**
Sig. (2-tailed) .001 .008 .000
N 30 30 30 30harga2 Pearson Correlation .568** 1 .477** .848**
Sig. (2-tailed) .001 .008 .000N 30 30 30 30
harga3 Pearson Correlation .474** .477** 1 .762**
Sig. (2-tailed) .008 .008 .000N 30 30 30 30
Harga Pearson Correlation .844** .848** .762** 1Sig. (2-tailed) .000 .000 .000N 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
106
ReliabilityScale: ALL VARIABLES
Case Processing SummaryN %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0a. Listwise deletion based on all variables in theprocedure.
Reliability StatisticsCronbach's Alpha N of Items
.783 3
Item-Total StatisticsScale Mean ifItem Deleted
Scale Variance ifItem Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alphaif Item Deleted
kepuasan1 7.8333 1.592 .704 .624kepuasan2 8.1667 2.006 .687 .633kepuasan3 7.6000 2.662 .522 .810
Scale StatisticsMean Variance Std. Deviation N of Items
11.8000 4.234 2.05779 3
Correlationskepuasan1 kepuasan2 kepuasan3 Kepuasan
kepuasan1 Pearson Correlation 1 .691** .495** .900**
Sig. (2-tailed) .000 .005 .000
N 30 30 30 30kepuasan2 Pearson Correlation .691** 1 .462* .866**
Sig. (2-tailed) .000 .010 .000N 30 30 30 30
kepuasan3 Pearson Correlation .495** .462* 1 .737**
Sig. (2-tailed) .005 .010 .000N 30 30 30 30
Kepuasan Pearson Correlation .900** .866** .737** 1Sig. (2-tailed) .000 .000 .000N 30 30 30 30
107
ReliabilityScale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.863 3
Item-Total Statistics
Scale Mean if ItemDeleted
Scale Variance ifItem Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha ifItem Deleted
Minat_Belanja1 7.8333 2.557 .753 .802Minat_Belanja2 7.8667 2.326 .722 .824Minat_Belanja3 7.7667 2.185 .754 .795
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
11.7333 4.961 2.22731 3
Correlations
Minat_Belanja1 Minat_Belanja2 Minat_Belanja3 Minat_Belanja
Minat_Belanja1 Pearson Correlation 1 .665** .710** .881**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30Minat_Belanja2 Pearson Correlation .665** 1 .670** .881**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30Minat_Belanja3 Pearson Correlation .710** .670** 1 .900**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30Minat_Belanja Pearson Correlation .881** .881** .900** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 30 30 30 30**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 4
Structural Model SpecificationPLS (Partial Least Square)Quality CriteriaOverview
AVE CompositeReliability R Square Cronbachs
Alpha Communality Redundancy
Harga 0.6105 0.824228 0.695111 0.6105
Jml. Tanggungan 0.9999 0.9999 0.9999 0.9999
Kepuasan 0.654437 0.850053 0.422163 0.736475 0.654437 0.128781
Minat Belanja
Wisatawan 0.568696 0.795393 0.285024 0.64176 0.568695 0.055532
Pendapatan 0.9999 0.9999 0.096378 0.9999 0.9999 0.052382
Pendidikan 0.9999 0.9999 0.9999 0.9999
Produk 0.556176 0.832515 0.734443 0.556176
Outer Loadings (Mean, STDEV, T-Values)
Original Sample(O)
Sample Mean(M)
StandardDeviation(STDEV)
StandardError
(STERR)T Statistics
(|O/STERR|)X1.1 <- Produk 0.729614 0.729472 0.055612 0.055612 13.119763X1.2 <- Produk 0.63662 0.625618 0.100246 0.100246 6.35055X1.3 <- Produk 0.795487 0.797189 0.040628 0.040628 19.579905X1.4 <- Produk 0.808878 0.802633 0.054516 0.054516 14.83754X2.1 <- Harga 0.724268 0.711683 0.09143 0.09143 7.921578X2.2 <- Harga 0.794876 0.786871 0.068959 0.068959 11.526717X2.3 <- Harga 0.82165 0.814782 0.060529 0.060529 13.574552X3 <- Pendidikan 0.99991 0.99991 0X4 <- Jml. Tanggungan 0.99991 0.99991 0Y1.1 <- Kepuasan 0.831063 0.833465 0.036911 0.036911 22.515239Y1.2 <- Kepuasan 0.838491 0.835491 0.03963 0.03963 21.157821Y1.3 <- Kepuasan 0.754704 0.741968 0.078206 0.078206 9.650177Y2 <- Pendapatan 0.99991 0.99991 0Y3.1 <- Minat BelanjaWisatawan 0.661504 0.654038 0.11905 0.11905 5.55653Y3.2 <- Minat BelanjaWisatawan 0.886311 0.873916 0.047247 0.047247 18.758963Y3.3 <- Minat BelanjaWisatawan 0.694948 0.680956 0.111133 0.111133 6.253316
Cross Loadings (Mean, STDEV, T-Values)
Harga Jml.Tanggungan Kepuasan
MinatBelanja
WisatawanPendapatan Pendidikan Produk
X1.1 0.239542 0.047854 0.394122 0.394284 -0.016467 0 0.729614X1.2 0.398761 0.189829 0.304813 0.220554 -0.004964 -0.028805 0.63662X1.3 0.156017 0.064595 0.477452 0.374139 -0.045731 0.202742 0.795487X1.4 0.209633 -0.016411 0.504229 0.325332 0.037887 0.063651 0.808878X2.1 0.724268 0.09157 0.237793 0.184105 -0.128583 -0.018465 0.121417X2.2 0.794876 0.088584 0.293585 0.3427 -0.121082 0.043224 0.168721X2.3 0.82165 0.077151 0.500698 0.268633 -0.029611 0.147733 0.374732X3 0.093767 0.091427 0.053421 0.115893 0.228996 1 0.093342X4 0.10674 1 0.146438 -0.072818 0.229674 0.091427 0.079072
Y1.1 0.476078 0.122948 0.831063 0.341274 -0.121216 0.031129 0.433708Y1.2 0.340157 0.054101 0.838491 0.419781 -0.094912 0 0.489669Y1.3 0.313459 0.195627 0.754704 0.195172 0.039206 0.113073 0.475825Y2 -0.105473 0.229674 -0.080911 -0.039095 1 0.228996 -0.009992
Y3.1 0.240454 -0.016929 0.231124 0.661504 0.023332 0.022043 0.190129Y3.2 0.281504 -0.063919 0.442681 0.886311 -0.025263 0.136123 0.507556Y3.3 0.281131 -0.081222 0.150165 0.694948 -0.091667 0.067301 0.200541
Total Effects (Mean, STDEV, T-Values)
OriginalSample (O)
SampleMean (M)
StandardDeviation(STDEV)
StandardError
(STERR)
T Statistics(|O/STERR|)
Harga -> Kepuasan 0.320388 0.318998 0.075522 0.075522 4.242318Harga -> Minat Belanja Wisatawan 0.239307 0.239889 0.120623 0.120623 1.983923Jml. Tanggungan -> Minat Belanja
Wisatawan -0.14727 -0.132295 0.097391 0.097391 1.512158Jml. Tanggungan -> Pendapatan 0.210497 0.218547 0.126156 0.126156 1.978551Kepuasan -> Minat Belanja Wisatawan 0.161144 0.132434 0.105999 0.105999 1.520237Pendapatan -> Minat Belanja Wisatawan 0.014889 0.014676 0.109043 0.109043 0.136543Pendidikan -> Minat Belanja Wisatawan 0.074844 0.063134 0.091466 0.091466 0.818274Pendidikan -> Pendapatan 0.20975 0.212525 0.059686 0.059686 3.514243Produk -> Kepuasan 0.474003 0.480601 0.078261 0.078261 6.056733Produk -> Minat Belanja Wisatawan 0.379641 0.391375 0.123162 0.123162 3.082446
Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values)
OriginalSample (O)
SampleMean (M)
StandardDeviation(STDEV)
StandardError
(STERR)T Statistics
(|O/STERR|)Harga -> Kepuasan 0.320388 0.318998 0.075522 0.075522 4.242318
Harga -> Minat Belanja Wisatawan 0.287679 0.197678 0.127858 0.127858 1.977874
Jml. Tanggungan -> Minat BelanjaWisatawan -0.150404 -0.1382 0.1061 0.1061 1.417573
Jml. Tanggungan -> Pendapatan 0.210497 0.218547 0.126156 0.126156 1.978551Kepuasan -> Minat BelanjaWisatawan 0.161144 0.132434 0.105999 0.105999 1.520237Pendapatan -> Minat BelanjaWisatawan 0.014889 0.014676 0.109043 0.109043 0.136543Pendidikan -> Minat BelanjaWisatawan 0.071721 0.059072 0.094501 0.094501 0.758948
Pendidikan -> Pendapatan 0.20975 0.212525 0.059686 0.059686 3.514243Produk -> Kepuasan 0.474003 0.480601 0.078261 0.078261 6.056733
Produk -> Minat Belanja Wisatawan 0.303259 0.328073 0.126216 0.126216 2.402692
Latent Variable Correlations
Harga Jml.Tanggungan Kepuasan
MinatBelanja
WisatawanPendapatan Pendidikan Produk
Harga 1Jml. Tanggungan 0.10674 1
Kepuasan 0.46838 0.146438 1Minat Belanja
Wisatawan 0.34695 -0.072818 0.403735 1Pendapatan 0.10547 0.229674 -0.080911 -0.039095 1Pendidikan 0.09376 0.091427 0.053421 0.115893 0,228996 1
Produk 0.31224 0.07907 0.57404 0.449015 -0.009992 0.093342
Communality
CommunalityHarga 0.6105
Jml. Tanggungan 0.9999Kepuasan 0.654437Minat Belanja Wisatawan 0.568695Pendapatan 0.99991Pendidikan 0.9999Produk 0.556176
Cronbachs Alpha
Cronbachs AlphaHarga 0.695111Jml. Tanggungan 0.9999Kepuasan 0.736475Minat Belanja Wisatawan 0.64176Pendapatan 0.99991Pendidikan 0.9999Produk 0.734443
AVE
AVEHarga 0.6105
Jml. Tanggungan 0.9999Kepuasan 0.654437Minat Belanja Wisatawan 0.568696Pendapatan 0.99991Pendidikan 0.9999Produk 0.556176
R Square
R SquareHargaJml. TanggunganKepuasan 0.422163Minat Belanja Wisatawan 0.285024Pendapatan 0.096378PendidikanProduk
Redundancy Composite Reliability
Redundancy Composite ReliabilityHarga Harga 0.824228Jml. Tanggungan Jml. Tanggungan 0.9999Kepuasan 0.128781 Kepuasan 0.850053Minat Belanja Wisatawan 0.055532 Minat Belanja Wisatawan 0.795393Pendapatan 0.052382 Pendapatan 0.99991Pendidikan Pendidikan 0.9999Produk Produk 0.832515