ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI...
Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR
MODAL PADA BANK PERSERO
Disusun Oleh :
NUR LAILIYAH NOVIANA
109081000017
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H/2013
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Nur Lailiyah Noviana
Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 13 November 1991
Alamat : Kemanggisan Grogol RT 008/010 No. 22
Jakarta Barat 11480
Agama : Islam
Warga negara : Indonesia
Telepon : 085710126375
Email : [email protected]
Pendidikan :
1. Periode 1997-2003 : SDN Palmerah 17 Pagi
2. Periode 2003-2006 : SLTP Negeri 111 Jakarta
3. Periode 2006-2009 : SMA Negeri 16 Jakarta
4. Periode 2009-2013 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen
Perbankan.
vi
ABSTRACT
The objective of this research is to analyze factors that affect modal
structure in Bank Persero. Independent variables that used in this research is
asset structure, firm size, growth, and liquidity.
Research object counted 4 banks start from 2005 till 2011. Method
analyze data in this research for determining the sample is convenience sampling
and examination of hypothesis use equation of pool regression with the approach
is ordinary least square (OLS). Empiris results of this researched indicate that
asset structure, firm size, and liquidity have an effecton by significant to modal
structure, while growth don’t have an effect on by significant to modal structure
with the probability is above 0,05. Relationship between dependent variable and
independent variables is of 15,78% which means that remaining is affected by
other variables that didn’t included into the model such as tax and business risk.
Key Words: modal structure, asset structure, firm size, growth, liquidity, panel
data regression.
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur modal pada Bank Persero. Variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah struktur asset, ukuran perusahaan, pertumbuhan dan
likuiditas.
Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 4 bank, dan waktu penelitian
adalah dari tahun 2005-2011. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah
metode convenience sampling dan uji statistik yang digunakan adalah uji regresi
panel dengan pendekatan ordinary least square (OLS). Hasil empiris penelitian
ini menunjukkan bahwa variabel struktur asset dan ukuran perusahaan, dan
likuiditas berpengaruh signifikan positif dan variabel pertumbuhan tidak
berpengaruh signifikan dengan probabilitas di atas 0,05. Dan hubungan antara
variabel bebas terhadap variabel terikat adalah sebesar 15,78% yang berarti bahwa
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model
seperti pajak dan risiko bisnis.
Kata Kunci: struktur modal, struktur asset, ukuran perusahaan, pertumbuhan,
likuiditas, regresi data panel.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Atas berkat rahmat,
karunia, kudrat dan iradat, serta ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STRUKTUR MODAL PADA BANK PERSERO”. Tak lupa shalawat serta
salam penulis haturkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW yang membawa
kita dari jaman jahiliyah ke jaman yang penuh ilmu pengetahuan.
Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh
ujian Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Konsentrasi Perbankan,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Penulis menyadari bahwa sejak awal penyusunan hingga terselesaikannya
skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dan memberi dukungan baik moril
maupun materil. Untuk itu, tak lupa pada kesempatan ini, secara khusus, penulis
ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibunda Imas Ramlah dan ayahanda H. Muhammad Hazli, B.A tercinta
yang telah yang memberikan dukungan moral, material, dan spiritual yang
tidak terhingga. Semoga Allah Subhanahu Wata’ala memberikan
kesehatan dan kebahagiaan serta kemuliaan kepada mereka, dan semoga
penulis dapat membahagiakan keduanya meskipun tidak akan sebanding
dengan apa yang telah mereka berikan, amin Ya Robbal ’Alamin.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni MM, selaku Pembimbing I yang telah
banyak meluangkan waktu untuk membantu dan mengarahkan penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
ix
4. Bapak Aditya Ginanjar, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi dalam penyusunan
skripsi ini.
5. Bapak Ahmad Dumyathi Bashori, BA, MA selaku Ketua Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas kesempatan yang telah
diberikan kepada penulis untuk berkarya.
6. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan bantuan
yang bermanfaat pada penulis.
7. Kakak ku Ahmad Roy Rafiq, SE dan Ahmad Reza Zakaria, S.Sos yang
turut memberikan dukungan serta doa kepada penulis.
8. Kakak ku Nur Rahmah Desiana, S.Psi, Nur Hifni Maulidawati S.Si dan
Nur Hikmah Septiana yang turut memberikan dukungan serta doa kepada
penulis.
9. Keluarga Besar Manajemen A 2009 khususnya Alindawaty Putri Pertiwi,
Marina Kharismawati, Eka Pratiwi, Amry Nur Achmad, Harun Briandi
Malik, Oktavianto Dermawan dan Muh. Ridhwan yang telah meluangkan
waktunya untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
10. Teman-teman Manajemen Perbankan 2009 khususnya Suci Ramida, Ati
Astuti, Yesika Al-Istiqomah, Rizanty Amanda, dan Tsurumi Bunga
Madina. Terimakasih untuk suka maupun duka kita selama menjadi civitas
akademika UIN Jakarta, semoga tali silaturahmi kita akan terus terjalin
sampai kapanpun.
11. Sahabatku, Arni Detiarni dan Riri Andriani yang telah banyak meluangkan
waktu untuk ribuan cerita, doa, dan semangatnya. Terimakasih untuk
persahabatan ini.
12. Seluruh keluarga besar yang telah memberikan semangat, motivasi, dan
dukungan yang besar kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
x
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak
kekurangan. Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan saran,
arahan maupun kritikan yang konstruktif demi penyempurnaan hasil
penelitian ini. Akhirnya hanya kepada Allah semua ini penulis serahkan,
karena hanya dengan ridha-Nya penulis dapat meyelesaikan skripsi ini.
Semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya
bagi penulis sendiri.
Jakarta, Juni 2013
Penulis
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................................... i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... v
ABSTRACK ................................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian .............................................................. 1
B. Perumusan Masalah ....................................................................... 10
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian....................................................................... .. 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis ........................................................................... 12
1. Pengertian Struktur Modal ....................................................... 12
2. Pengertian Trade off Theory..................................................... 19
3. Pengertian Pecking Order Theory ............................................ 20
4. Pengertian Agency Theory........................................................ 23
5. Pengertian Leverage ................................................................. 25
6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal .............. 27
a. Struktur Asset........................................................................ 27
b. Ukuran Perusahaan ............................................................... 29
c. Pertumbuhan ......................................................................... 30
d. Likuiditas .............................................................................. 31
7. Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
modal dengan leverage .............................................................. 32
a. Struktur Aset dan Leverage ................................................... 32
xii
b. Ukuran Perusahaan dan Leverage ......................................... 32
c. Pertumbuhan dan Leverage................................................... 34
d. LDR dan Leverage ................................................................ 35
B. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 36
C. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 43
D. Hipotesis ......................................................................................... 46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 47
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................. 48
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 48
D. Metode Analisis Data ..................................................................... 49
a. Uji Statistik ................................................................................. 50
b. Tahap Analisis Data ................................................................... 55
c. Pengujian Pelanggaran Asumsi Klasik ...................................... 57
E. Operasional Variabel Penelitian ..................................................... 63
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 67
1. Sejarah Bank Mandiri ................................................................ 67
2. Sejarah Bank Negara Indonesia ................................................. 67
3. Sejarah Bank Rakyat Indonesia ................................................. 68
4. Sejarah Bank Tabungan Negara ................................................. 71
B. Hasil dan Pembahasan.................................................................... 72
C. Interpretasi Hasil ............................................................................ 73
1. Uji Pemilihan Model Regresi Panel ........................................... 73
2. Uji Asumsi Klasik ...................................................................... 76
a. Uji Normalitas Data................................................................ 76
b. Uji Multikolinearitas .............................................................. 77
c. Uji Autokorelasi ..................................................................... 78
xiii
d. Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 79
D. Uji Signifikansi ................................................................................ 80
1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ................................................ 80
2. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ..................................................... 82
3. Adjusted R2 .................................................................................. 84
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan .................................................................................... 87
B. Implikasi ......................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 90
LAMPIRAN .................................................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran 45
4.1 Uji Signifikansi Common Effect 73
4.2 Uji Signifikansi Fixed Effect 74
4.3 Uji Autokorelasi 77
4.4 Uji Glejser 79
4.5 Uji F 81
4.6 Uji T 82
4.7 Uji R2
84
xv
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
1.1 Perkembangan Aset Bank Umum Tahun 2005-2011 6
1.2 Peringkat Bank Umum Berdasarkan Aset 7
2.1 Penelitian Terdahulu 36
3.1 Peringkat Bank Persero Berdasarkan Aset 49
4.1 Sampel Penelitian 72
4.2 Uji Normalitas 76
4.3 Matriks Korelasi 77
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan dunia usaha termasuk sektor perbankan dalam beberapa
tahun terakhir ini menunjukkan perkembangan yang amat pesat.
Perkembangan tersebut berkaitan dengan perkembangan ekonomi nasional, di
samping adanya berbagai kemudahan yang diberikan oleh Pemerintah dengan
menciptakan iklim yang lebih baik bagi perkembangan dunia usaha di
Indonesia.
Perusahaan dalam menjalankan usahanya sering dihadapkan pada
kebutuhan dana, baik untuk keperluan modal usaha maupun untuk perluasan
usahanya. Dalam memilih dana yang akan ditarik, perusahaan selain harus
memperhatikan jangka waktu penggunaan dana, juga harus memperhatikan
aspek biaya yang harus dikeluarkan untuk menarik dana tersebut. Oleh karena
itu, pembentukan struktur modal perusahaan menjadi salah satu aspek penting
di dalam perusahaan, khususnya di dalam pendanaan jangka panjang (Fadli,
2010:1).
Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah
satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan.
Meningkatkan kualitas hidup antara lain diwujudkan dengan meningkatkan
2
pendapatan melalui berbagai kegiatan perekonomian. Salah satu sarana yang
mempunyai peranan strategis dalam kegiatan perekonomian adalah perbankan
(Rida Rahim dan Yuma Irpa, 2008).
Bank merupakan salah satu pelaku ekonomi yang memegang peran
sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Menurut UU No.10 tahun
1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup orang banyak. Seperti yang kita ketahui pula, fungsi utama bank
dalam perekonomian adalah sebagai intermediaris yaitu fungsi perantara
antara pihak yang defisit dana dengan pihak yang surplus dana. Dengan
adanya fungsi ini maka roda perekonomian suatu negara dapat berjalan
dengan baik (Nurani Agustina, 2009:1).
Kesejahteraan pemegang saham serta nilai perusahaan sangat
dipengaruhi oleh bagaimana kebijakan tingkat leverage yang diambil oleh
manajer keuangan perusahaan. Oleh sebab itu, manajer dalam mengambil
keputusan mengenai tingkat leverage harus dilakukan dengan hati-hati dan
perlu mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dari
banyaknya penelitian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat leverage, ditemukan beberapa faktor yang sering
muncul sebagai variabel penentu, antara lain resiko bisnis, pertumbuhan
3
potensial, volatilitas pendapatan, ukuran perusahaan, profitabilitas dan
securable asset (Fadli, 2010:3).
Bagi sebuah perusahaan yang khususnya bersifat profit, keputusan
pendanaan merupakan suatu keputusan yang sangat menentukan terhadap
perkembangannya di masa yang akan datang. Dalam keputusan pendanaan
akan timbul dua alternatif penting, apakah tetap menggunakan modal sendiri
atau juga menggunakan utang dalam menjalankan bisnisnya. Pendanaan
dengan modal sendiri dapat dilakukan dengan menerbitkan saham, sedangkan
pendanaan dengan utang dapat dilakukan dengan menerbitkan obligasi, right
issue atau berutang ke bank (Irham Fahmi dan Yovi Lavianti, 2010:55).
Fungsi bank sebagai lembaga intermediasi khususnya dalam
penyaluran kredit mempunyai peranan penting bagi pergerakan roda
perekonomian secara keseluruhan dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi.
Dimana pada level ekonomi makro bank merupakan alat dalam menetapkan
kebijakan moneter sedangkan pada level mikro ekonomi bank merupakan
sumber utama pembiayaan bagi para pengusaha maupun individu (Konch,
2000).
Fungsi keuangan merupakan salah satu fungsi penting bagi perusahaan
dalam kegiatan perusahaan. Dalam mengelola fungsi keuangan salah satu
unsur yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar perusahaan mampu
memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk beroperasi dan
mengembangkan usahanya. Pemenuhan dana ini bisa bersumber dari dana
4
sendiri, modal saham maupun dengan hutang, baik hutang jangka pendek
maupun hutang jangka panjang (Andi Kartika, 2009).
Struktur permodalan yang optimal merupakan target yang senantiasa
dicapai oleh suatu perusahaan termasuk bank. Teori trade off atau balancing-
theory menjelaskan bahwa untuk mencapai struktur modal yang optimal
tersebut maka perusahaan harus dapat memadukan suatu keseimbangan atas
trade off antara manfaat atau pengembalian (return) dan risiko atau biaya
yang dihadapi sehingga dapat memaksimalkan nilai perusahaan (Brigham,
2005).
Penentuan struktur modal bagi suatu perusahaan merupakan salah satu
bentuk keputusan keuangan yang penting, karena keputusan ini dapat
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan manajemen keuangan perusahaan.
Tujuan pokok manajemen struktur modal adalah menciptakan suatu bauran
atau kombinasi sumber pembelanjaan permanen, sehingga mampu
memaksimumkan harga saham perusahaan (Warsono, 2003:238)
Struktur modal yang optimal dalam sebuah perusahaan adalah
kombinasi utang dan ekuitas yang akan memaksimalkan harga saham.
Proporsi modal yang tepat sangat penting bagi kelangsungan setiap
perusahaan perbankan tetapi tidak setiap perusahaan perbankan sama dalam
hal struktur modal.
Pada umumnya struktur modal perusahaan seperti hutang, saham
preferen, dan saham biasa mempunyai peran yang cukup penting dalam
5
kebijakan struktur modal bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dalam
jangka panjang. Struktur modal di Indonesia sebagai negara yang sedang
berkembang yaitu tingkat hutang yang tinggi pada perusahaan-perusahaan di
Indonesia. Artinya perusahaan mendanai kegiatan operasional sehari-harinya
lebih besar hutang daripada menggunakan modal sendiri (Suprianto, 2009).
Secara umum sumber dana di Indonesia lebih banyak menggunakan
hutang daripada sumber dana lainnya. Hal ini diperkuat oleh data bahwa
sumber pendanaan terbesar tahun 1999 dan 2000 di dominasi oleh hutang,
yaitu sebesar 68% dari total pendanaan perusahaan dan saham hanya sebesar
18% dari seluruh total pendanaan perusahaan. Hutang yang tinggi tanpa
kendali akan menimbulkan kredit macet dan menghambat pertumbuhan
ekonomi secara keseluruhan (Mutamimah, 2003).
Fenomena yang terjadi pada perseroan perbankan yang mengalami
kondisi naik turun dalam menjaga stabilitas keuangan dan pertumbuhan
perseroan perbankan di Indonesia menuntut adanya kebijaksanaan yang harus
diambil untuk dapat memperbaiki serta meningkatkan struktur dan kualitas
perbankan. Atas dasar pemikiran tersebut, bank persero yang termasuk
sebagai 10 bank yang memiliki aset terbesar di Indonesia cukup menarik
untuk dijadikan objek penelitian.
Dari segi aset, terjadi peningkatan aset yang terus meningkat dari
tahun 2005 sampai tahun 2011. Jika dilihat dari rekapitulasi institusi
perbankan yang tergolong kepada bank umum, jumlah bank milik pemerintah
6
(Bank Persero) yang berjumlah 4 bank, mampu memberikan sumbangan aset
yang besar terhadap total aset bank umum di Indonesia. Jumlah total aset
keempat bank tersebut juga mengalami peningkatan sejak 2005.
Tabel 1.1 Perkembangan Aset Bank Umum Tahun 2005-2011 (Miliar Rp)
Tahun
Kelompok Bank 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Bank Persero 565.585 621.212 741.988 847.563 979.078 1.115.519 1.328.168
BUSN Devisa 571.231 663.002 768.730 883.470 958.549 1.203.370 1.464.007
BUSN Non
Devisa 26.283 29.657 39.012 42.467 55.762 78.485 107.085
BPD 106.411 159.476 170.012 185.252 200.542 239.141 304.003
Bank Campuran 59.639 64.421 90.480 118.131 135.675 149.990 181.088
Bank Asing 140.679 156.083 176.278 233.674 204.502 222.347 268.482
Total 1.469.827 1.693.850 1.986.501 2.310.557 2.534.106 3.008.853 3.652.832
Sumber : Statistik Bank Indonesia
Jika dilihat dari peringkat bank umum terhadap asetnya, terlihat bahwa
seluruh bank persero tergolong ke dalam sepuluh besar bank dengan aset
terbesar di Indonesia. Menurut data Bank Indonesia Desember 2011, PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk serta PT BRI (Persero) Tbk menduduki posisi dua
teratas dalam hal aset. Bank persero lainnya yaitu PT BNI (Persero) Tbk dan
PT BTN (Persero) Tbk berada pada posisi keempat dan kesepuluh. Secara
lengkap, peringkat bank umum berdasarkan aset dapat dilihat pada Tabel 1.2
7
Tabel 1.2 Peringkat Bank Umum Berdasarkan Aset (Desember 2011)
Peringkat Nama Bank
Aset (miliar
Rp)
Pangsa Terhadap Total Aset
(persen)
1
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk 493.050 13,50
2 PT BRI (Persero) Tbk 456.382 12,49
3 PT Bank Central Asia Tbk 380.927 10,43
4 PT BNI (Persero) Tbk 289.458 7,92
5 PT Bank CIMB Niaga Tbk 142.932 4,75
6
PT Bank Danamon Indonesia
Tbk 113.861 3,78
7 PT PAN Indonesia Bank Tbk 106.508 3,54
8 PT Bank Permata Tbk 74.040 2,46
9 PT BII Tbk 72.030 2,39
10 PT BTN (Persero) Tbk 68.334 2,27
Sumber : Statistik Bank Indonesia (2011)
Menurut Brigham dan Houston (2001:39) dalam Ariyanto (2011:6),
ada beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal
perusahaan, antara lain : stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi,
tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengawasan, sifat manajemen,
sikap kreditur dan konsultan, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan
fleksibiltas keuangan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan yaitu
tingkat pertumbuhan penjualan, stabilitas penjualan, karakteristik industri,
struktur aktiva, sikap manajemen, dan sikap pemberi pinjaman (Weston dan
Copeland, 1996) dalam Ariyanto (2011:6).
8
Weston dan Brigham (1997) dalam Ariyanto (2011:6), faktor-faktor
yang mempengaruhi struktur modal perusahaan adalah stabilitas perusahaan,
struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak,
pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan perusahaan
penilai kredibilitas, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan, dan
fleksibilitas keuangan perusahaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal antara lain : tingkat
suku bunga, stabilitas pendapatan, susunan aktiva, kadar risiko aktiva,
besarnya jumlah modal yang dibutuhkan, keadaan pasar modal, sifat
manajemen, dan besarnya suatu perusahaan (Riyanto, 2001:236).
Menurut Suad Husnan (2000:334), menyatakan bahwa yang paling
mempengaruhi struktur modal adalah lokasi distribusi keuntungan, stabilitas
penjualan dan keuntungan, kebijakan deviden, pengendalian dana risiko
kebangkrutan.
Struktur modal merupakan salah satu keputusan keuangan yang
dihadapi manajer keuangan berkaitan dengan komposisi hutang, saham
preferen, dan saham biasa yang harus digunakan oleh perusahaan. Ketika
perusahaan menggunakan hutang, biaya modal akan sebesar biaya bunga yang
dibebankan oleh kreditur, sedangkan pada kreditur akan timbul opportunity
cost dari dana yang digunakan. Keputusan struktur modal yang tidak cermat
akan menimbulkan biaya modal tinggi sehingga berakibat pada rendahnya
profitabilitas perusahaan. Apabila keputusan struktur modal mempengaruhi
9
kondisi dan nilai perusahaan, maka sangat berguna bagi perusahaan untuk
mengetahui faktor-faktor dari dalam perusahaan yang dapat mempengaruhi
struktur modal. Faktor-faktor tersebut misalnya seperti : struktur aset, ukuran
perusahaan, pertumbuhan dan likuiditas yang di-proxy-kan ke dalam LDR
(Loan to Deposit Ratio) .
Aplikasi pengujian pengaruh variabel struktur aset, ukuran
perusahaan, pertumbuhan dan LDR terhadap leverage di Bank Persero yang
merupakan pembeda dengan penelitian sebelumnya. Sebagai barometer
perbankan, kinerja Bank Persero sangat menarik perhatian publik karena
berpengaruh langsung terhadap kepercayaan masyarakat kepada institusi
perbankan. Dengan kata lain, apabila terjadi kekacauan di salah satu dari
keempat Bank Persero, dapat dipastikan bahwa kekacauan tersebut akan
membawa dampak sistemik terhadap perekonomian dan perbankan nasional,
demikian pula sebaliknya.
Berdasarkan pertimbangan dan penilaian tersebut, penulis mencoba
untuk menganalisis dan mempelajari faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi struktur modal di bank. Untuk itu penulis mengambil judul
dalam penulisan skripsi ini adalah : ”ANALISIS FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA BANK
PERSERO”
10
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan
permasalahan yang ada sebagai berikut :
1. Apakah secara simultan struktur aset, ukuran perusahaan,pertumbuhan dan
LDR terhadap struktur modal pada Bank Persero?
2. Apakah secara parsial struktur aset, ukuran perusahaan,pertumbuhan dan
LDR terhadap struktur modal pada Bank Persero?
3. Variabel independen manakah yang paling dominan mempengaruhi struktur
modal pada Bank Persero?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk :
1. Untuk menganalisis secara simultan pengaruh variabel struktur aset, ukuran
perusahaan, pertumbuhan dan LDR terhadap struktur modal pada Bank
Persero.
2. Untuk menganalisis secara parsial pengaruh variabel struktur aset, ukuran
perusahaan, pertumbuhan dan LDR terhadap struktur modal pada Bank
Persero.
3. Untuk menganalisis variabel independen yang dominan mempengaruhi
struktur modal pada Bank Pers
11
D. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yakni manfaat
bagi akademisi maupun praktisi.
a. Dari segi teoritis pada persfektif akademis, penelitian ini akan bermanfaat
untuk :
1) Bagi peneliti untuk mendapatkan pengembangan dan melatih diri dalam
menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama masa perkuliahan.
2) Bagi civitas akademika untuk memberikan sumbangan pikiran sebagai
bahan perbandingan kepada semua pihak yang melakukan penelitian lebih
lanjut.
3) Bagi kepentingan akademis dapat menambah wawasan dan penerapan
teoritis dan praktek di lapangan.
b. Dari segi perspektif praktis, penelitian ini akan bermanfaat untuk :
1) Bagi pihak perbankan, diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran yang bermanfaat bagi manajemen perbankan sebagai acuan
dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediasi.
2) Bagi investor dan masyarakat untuk memberikan informasi baru mengenai
struktur modal dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi struktur
modal serta dampak terhadap struktur modal suatu bank.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
1. Struktur Modal
Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan suatu
perusahaan yang digunakan dalam mendanai aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan. Struktur modal pada intinya terdiri dari dua bagian penting, yaitu
debt dan equity. Nilai perusahaan didefinisikan sebagai penjumlahan nilai dari
hutang dan ekuitas perusahaan (Ahmad Rodoni dan Herni Ali, 2010:138).
Struktur modal bertujuan memadukan sumber dana permanen yang
digunakan perusahaan dengan cara yang akan memaksimumkan nilai
perusahaan. Bagi sebuah perusahaan sangat penting untuk memperkuat
kestabilan keuangan yang dimilikinya, karena perubahan dalam struktur
modal diduga bisa menyebabkan perubahan nilai perusahaan (Irham Fahmi
dan Yovi Lavianti, 2010:55).
Suad Husnan mengatakan struktur modal adalah perbandingan sumber
dana jangka panjang yang bersifat pinjaman dengan modal sendiri. Dalam
pengertian seluruh utang (utang jangka panjang dan utang jangka pendek),
perbandingan tersebut disebut struktur finansial (Irham Fahmi dan Yovi
Lavianti, 2010:56).
13
Menurut Ahmad Rodoni dan Herni Ali (2010:137), struktur modal
adalah proporsi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan,
dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau panduan sumber
yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama
yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan.
Menurut Gitman (2006) struktur modal adalah kombinasi dari debt dan
equity yang dimiliki oleh perusahaan. Membahas mengenai struktur modal
berarti membahas bagaimana sebuah perusahaan dapat mendanai operasi dan
pertumbuhan yang ingin dicapai dengan menggunakan sumber dana yang
berbeda-beda. Pendanaan menggunakan debt (debt financing) ketika
perusahaan meminjam uang (hutang) untuk mendapatkan dana. Ada 2 jenis
debt financing, yaitu :
Short term debt financing
Short term debt financing diperlukan untuk mendanai operasi bisnis
sehari-hari, seperti membeli persediaan, perlengkapan atau untuk membayar
gaji karyawan. Short term debt financing dikenal sebagai hutang operasi atau
hutang jangka pendek karena jangka waktunya yang kurang dari 1 tahun.
Long term debt financing
Long term debt financing diperlukan untuk mendanai aset, seperti
perlengkapan, bangunan, tanah, atau mesin. Disebut pendanaan jangka
panjang karena waktu pengembalian hutang lebih dari 1 tahun.
14
Sedangkan equity financing adalah dana yang didapatkan dari laba
ditahan dan saham. Laba ditahan didapatkan dari sisa net income setelah
dikurangi dividen yang dibagikan kepada pemegang saham. Saham dijual
kepada pemegang saham dalam 2 bentuk, yaitu common stock dan preferred
stock. Pemegang saham menerima bagian kepemilikan dan bentuk
mendapatkan bagian keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen.
Kombinasi dari debt dan equity dalam struktur modal terangkum
dalam debt equity ratio, yang merupakan pengukuran langsung dari leverage.
Menurut Brigham dan Houston (2006:42), apabila aktiva perusahaan
cocok untuk dijadikan agunan kredit, maka perusahaan tersebut akan
cenderung menggunakan jumlah hutang yang lebih besar. Dalam hal ini aset
yang dapat dijadikan agunan berupa aktiva tetap (fixed asset/tangibility).
Keown dkk dalam Andi Setiawan (2010:16), mengatakan bahwa
struktur keuangan adalah paduan semua pos yang muncul di sisi kanan neraca
perusahaan yaitu hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal
pemegang saham sedangkan struktur modal adalah paduan sumber dana
jangka panjang yang digunakan oleh perusahaan.
Menurut Gosh et.al. dalam Andi Setiawan (2010:17), struktur modal
adalah perbandingan antara hutang perusahaan (total debt) dengan total aktiva
(total assets).
15
Menurut Warsono (2003:235) struktur modal berkaitan dengan
penentuan bauran (mix) pembelanjaan jangka panjang perusahaan. Struktur
modal mempunyai pengertian yang berbeda dengan struktur keuangan.
Struktur keuangan merupakan kombinasi atau bauran dari pos yang termasuk
dalam sisi kanan neraca keuangan perusahaan (sisi pasiva), sedangkan struktur
modal merupakan bauran dari sumber pembelanjaan jangka panjang yang
digunakan perusahaan. Jadi, struktur modal suatu perusahaan hanya
merupakan sebagian dari struktur keuangannya.
Menurut Van Horne dan Wachowicz (1998:474), struktur modal
adalah bauran (proporsi) pendanaan permanen jangka panjang perusahaan
yang ditunjukkan oleh hutang, ekuitas saham preferen, dan saham biasa.
Menurut Warsono (2003:236), pada perusahaan yang berbentuk PT,
struktur modal perusahaan dapat dilihat pada sisi pasiva, komponen struktur
modal terdiri dari 3 komponen yaitu:
a. Utang jangka panjang (long term debt) adalah hutang yang
masa jatuh tempo pelunasan lebih dari 1 tahun seperti hutang hipotek,
obligasi, dan bentuk hutang jangka panjang lainnya seperti pinjaman jangka
panjang dari bank.
b. Saham preferen (preferen stock) adalah bentuk komponen
modal jangka panjang yang merupakan kombinasi antara modal sendiri
(saham biasa) dengan hutang jangka panjang, saham preferen sering disebut
juga dengan sekuritas hibrida (hybrid security).
16
c. Ekuitas saham biasa (common stock equity) adalah bentuk
komponen modal jangka panjang yang ditanamkan oleh para investor yang
pemegangnya memiliki klaim residual atas laba dan kekayaan perusahaan.
Menurut Warsono (2003:236), ada beberapa faktor yang
mempengaruhi struktur modal antara lain sebagai berikut:
a. Laju pertumbuhan dan kemantapan penjualan dimasa yang
akan datang, semakin tinggi pertumbuhan dan semakin stabil penjualan di
masa yang akan datang, cenderung me-leverage semakin besar.
b. Struktur kompetitif dalam industri. Semakin kompetitif
persaingan dalam industrinya, semakin kecil kecenderungan perusahaan untuk
menggunakan hutang jangka panjang dalam struktur modal.
c. Susunan aset dari perusahaan sendiri.
d. Resiko bisnis yang dihadapi perusahaan
e. Status kendali dari para pemilik dan manajemen
f. Sikap para kreditur modal terhadap industri dan perusahaan
g. Posisi pajak perusahaan
h. Fleksibilitas keuangan atau kemampuan untuk menerbitkan
modal dalam kondisi yang tidak baik
i. Konservatisme atau agresivisme manajerial
17
Penentuan struktur modal bagi suatu perusahaan merupakan salah satu
bentuk keputusan keuangan yang penting, karena keputusan ini dapat
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan manajemen keuangan perusahaan.
Untuk mencapai tujuan manajemen struktur modal, mekanisme yang dapat
dilakukan adalah dengan menciptakan bauran pembelanjaan sedemikian rupa
sehingga dapat meminimumkan biaya modal (cost of capital) dan
memaksimumkan nilai perusahaan (Warsono, 2003:238).
Brigham dan Houston dalam Andi Setiawan (2010:20), keputusan
struktur modal secara langsung juga berpengaruh terhadap besarnya resiko
yang ditanggung pemegang saham serta besarnya tingkat pengembalian atau
tingkat keuntungan yang diharapkan.
Yuke dan Hadri dalam Andi Setiawan (2010:20-21), mengatakan
bahwa keputusan struktur modal yang diambil oleh manajer tersebut tidak saja
berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, tetapi juga berpengaruh
terhadap resiko keuangan yang dihadapi perusahaan.
Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan
struktur modal terhadap nilai perusahaan (yang tercermin dari harga saham
perusahaan), kalau keputusan investasi dan kebijakan deviden dipegang
konstan. Dengan kata lain, seandainya perusahaan mengganti sebagian modal
sendiri dengan hutang (atau sebaliknya) apakah harga saham akan berubah,
apabila perusahaan tidak merubah keputusan-keputusan keuangan lainnya.
18
Dengan kata lain, kalau perubahan struktur modal tidak merubah nilai
perusahaan, berarti tidak ada struktur modal yang terbaik. Semua struktur
modal adalah baik. Akan tetapi, kalau dengan merubah struktur modal
ternyata nilai perusahaan berubah, maka akan diperoleh struktur modal yang
terbaik. Struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan, atau
harga saham adalah struktur modal yang terbaik. Yang dimaksud dengan nilai
perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila
perusahaan tersebut dijual (Suad Husnan, 2000:299).
19
2. Trade off Theory
Teori trade off merupakan hasil pengembangan dari teori struktur
modal modern pertama yang diperkenalkan oleh Modigliani dan Miller pada
tahun 1958. Teori ini mengasumsikan bahwa struktur modal perusahaan
adalah hasil trade off dari biaya keagenan dan biaya kesulitan keuangan
dimana sebagai imbangan dari manfaat penggunaan hutang. Dari model ini
dapat dinyatakan bahwa perusahaan yang tidak menggunakan pinjaman sama
sekali dan perusahaan yang menggunakan pembiayaan investasinya dengan
pinjaman seluruhnya adalah buruk. Keputusan terbaik adalah keputusan yang
moderat dengan mempertimbangkan kedua instrument pembiayaan. Trade off
theory merupakan model yang didasarkan pada trade-off antara keuntungan
dengan kerugian penggunaan hutang. Berdasarkan realita yang berasal dari
hutang dalam jumlah besar, penggunaan modal sendiri mempunyai manfaat
dan kerugian bagi perusahaan. Menurut (Brigham : 2001) dalam Fadli (2010),
hutang mempunyai keuntungan pada :
a. Biaya bunga yang mempengaruhi penghasilan kena pajak, sehingga
hutang menjadi lebih rendah.
b. Kreditur hanya mendapatkan biaya bunga yang bersifat relatif tetap,
kelebihan dan keuntungan akan menjadi klaim bagi pemilik perusahaan.
20
Trade off theory menjelaskan bahwa tingkat leverage perusahaan
merupakan hasil trade off perusahaan antara manfaat pajak atas penggunaan
hutang dengan meningkatnya biaya keagenan dan financial distress yang
muncul akibat peningkatan penggunaan hutang, teori ini memiliki dasar
pemikiran untuk menghindari keputusan ekstrim, (penggunaan hutang 100%,
atau penggunaan modal sendiri 100%). Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa
dengan meminjam, perusahaan akan dapat melindungi pendapatannya dari
pajak sedangkan apabila meminjam terlalu banyak, maka akan menyebabkan
timbulnya biaya kebangkrutan.
3. Pecking Order Theory
Teori ini dikenalkan pertama kali oleh Donaldson pada tahun 1961,
penamaan pecking order theory dilakukan oleh Myers pada tahun 1984. Teori
ini disebut pecking order karena teori ini menjelaskan mengapa perusahaan
akan menentukan hierarki sumber dana yang paling disukai. Secara ringkas
teori ini menyatakan bahwa (Brealey and Myers, 1991 dalam Suad Husnan,
2000:324):
1. Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil
operasi perusahaan).
2. Perusahaan mencoba menyesuaikan rasio pembagian deviden
yang ditargetkan dengan berusaha menghindari perubahan pembayaran
deviden secara drastis.
21
3. Kebijakan deviden yang relatif segan untuk diubah, disertai
dengan fluktuasi profitabilitas dan kesempatan investasi yang tidak bisa
diduga, mengakibatkan bahwa dana hasil operasi kadang-kadang melebihi
kebutuhan dana untuk investasi, meskipun pada kesempatan yang lain,
mungkin kurang. Apalagi dana hasil operasi kurang dari kebutuhan investasi,
maka perusahaan akan mengurangi saldo kas atau menjual sekuritas yang
dimiliki.
4. Apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan,
maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling “aman” terlebih
dahulu yaitu dimulai dengan penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh
sekuritas yang berkarakteristik opsi (seperti obligasi konversi), baru akhirnya
apabila masih belum mencukupi, saham baru diterbitkan.
Suad Husnan dalam Irham Fahmi dan Yovi Lavianti (2010:57-59)
Pecking order theories merupakan suatu kebijakan yang ditempuh oleh suatu
perusahaan untuk mencari tambahan dana dengan cara menjual aset yang
dimilikinya. Pada kebijakan pecking order theories perusahaan melakukan
kebijakan dengan cara mengurangi kepemilikan aset yang dimiliki karena
dilakukan kebijakan penjualan.
Perusahaan akan mengalami kekurangan aset karena dipakai untuk
membiayai rencana aktivitas perusahaan baik yang sedang maupun yang akan
datang. Yang sedang seperti untuk membayar utang yang jatuh tempo dan
yang akan datang seperti untuk pengembangan produk baru (new product) dan
22
ekspansi perusahaan dalam membuka kantor cabang (brand office) dan
berbagai kantor cabang pembantu (sub brand office).
Implikasi pecking order theory adalah perusahaan tidak menetapkan
struktur modal optimal tertentu, tetapi perusahaan menetapkan kebijakan
prioritas sumber dana (Laili Hidayat, et al, 2001 : 33). Pecking order theory
menjelaskan mengapa perusahaan-perusahaan yang profitable
(menguntungkan) umumnya meminjam dalam jumlah yang sedikit. Hal
tersebut bukan karena perusahaan mempunyai target debt ratio yang rendah,
tetapi karena memerlukan external financing yang sedikit. Sedangkan
perusahaan yang kurang profitable cenderung mempunyai hutang yang lebih
besar karena dana internal tidak cukup dan hutang merupakan sumber
eksternal yang lebih disukai. Penggunaan dana eksternal dalam bentuk hutang
lebih disukai daripada modal sendiri karena 2 alasan, yaitu, pertama
pertimbangan biaya emisi dimana biaya emisi obligasi akan lebih murah
daripada biaya emisi saham baru. Hal ini disebabkan karena penerbitan saham
baru akan menurunkan harga saham lama. Kedua, manajer khawatir
penerbitan saham baru akan ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh para
pembeli, dan membuat harga saham akan turun, hal ini disebabkan antara lain
oleh kemungkinan adanya ketidaksamaan informasi antara pihak manajemen
dengan pihak pemodal (Suad Husnan, 2000 : 325).
23
Modigliani dan Miller dalam Irham Fahmi dan Yovi Lavianti
(2010:59) bahwa penggunaan hutang akan selalu lebih menguntungkan
apabila dibandingkan dengan penggunaan modal sendiri, terutama dengan
meminjam ke perbankan. Karena pihak perbankan dalam menetapkan tingkat
suku bunga adalah berdasarkan acuan dalam melihat perubahan dan berbagai
persoalan dalam perekonomian suatu negara, yaitu dengan menghubungkan
antara tingkat inflasi dengan persentase pertumbuhan ekonomi yang
ditargetkan. Sehingga sangat tidak mungkin bagi suatu perbankan menerapkan
suatu angka suku bunga pinjaman yang memberatkan bagi pihak debitur,
karena juga akan bermasalah bagi perbankan sendiri yaitu memungkinkan
untuk timbulnya bad debt.
4. Agency Theory
Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan William H.
Meckling pada tahun 1976. Manajemen merupakan agen dari pemegang
saham, sebagai pemilik perusahaan. Para pemegang saham berharap agen
akan bertindak atas kepentingan mereka sehingga mendelegasikan wewenang
kepada agen. Untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik, manajemen
harus diberikan imbalan dan pengawasan yang memadai. Pengawasan dapat
dilakukan melalui cara seperti pengikatan agen, pemeriksa laporan keuangan,
dan pembatasan terhadap keputusan yang dapat diambil manajemen. Kegiatan
pengawasan membutuhkan biaya yang disebut dengan biaya agensi. Biaya
24
agensi adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan pengawasan manajemen
untuk meyakinkan bahwa manajemen bertindak konsisten sesuai dengan
perjanjian kontraktual perusahaan dengan kreditor dan pemegang saham (Van
Horne dan Wachowicz, 1998 : 482).
Pada dasarnya agency theory adalah teori mengenai struktur
kepemilikan perusahaan yang dikelola oleh manajer bukan pemilik,
berdasarkan kenyataan bahwa manajer professional bukan agen yang
sempurna dari pemilik perusahaan, dengan demikian belum tentu selalu
bertindak untuk kepentingan pemilik. Dengan kata lain, manajer sebagai
manusia rasional dalam pengambilan keputusan perusahaan akan
memaksimalkan kepuasan dirinya sendiri (Laili Hidayat, et al. 2001 : 34).
Jensen dan Meckling (1976) dalam Horne dan Wachowicz (1998 :
482) menyatakan bahwa masalah keagenan berhubungan dengan penggunaan
ekuitas eksternal. Misalnya sebuah perusahaan yang semula dimiliki
seluruhnya oleh satu orang, maka semua tindakannya hanya mempengaruhi
posisinya sendiri. Jika pemilik yang juga manajer perusahaan menjual
sebagian dari sahamnya kepada orang lain, maka akan timbul konflik
kepentingan. Keuntungan sampingan yang dibayarkan kepada pemilik –
manajer yang semula sepenuhnya dinikmati sendiri, sekarang dibayar
sebagian kepada pemilik baru.
25
5. Leverage
Leverage menunjuk pada hutang yang dimiliki perusahaan. Dalam arti
harafiah, leverage berarti pengungkit atau tuas. Sumber dana perusahaan
dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber dana intern dan sumber dana
ekstern. Sumber dana intern berasal dari laba yang ditahan, pemilik
perusahaan yang tercermin pada lembar saham atau prosentase kepemilikan
yang tertuang dalam neraca. Sementara sumber dana ekstern merupakan
sumber dana perusahaan yang berasal dari luar perusahaan, misalnya hutang.
Kedua sumber dana ini tertuang dalam neraca pada sisi kewajiban.
Leverage juga dapat diartikan sebagai penggunaan aktiva atau dana
dimana untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau
membayar beban tetap. Jika pada “operating leverage” penggunaan aktiva
dengan biaya tetap adalah dengan harapan bahwa revenue yang dihasilkan oleh
penggunaan aktiva itu akan cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya
variabel, maka pada “financial leverage” penggunaan dana dengan beban tetap
itu adalah dengan harapan untuk memperbesar pendapatan per lebar saham
biasa. (EPS = Earning Per Share).
Perusahaan menggunakan dana dengan beban tetap sehingga
menimbulkan masalah financial leverage. Seperti halnya masalah operating
leverage baru timbul setelah perusahaan dalam operasinya mempunyai biaya
26
tetap. Perusahaan yang menggunakan dana dengan beban tetap dikatakan
menghasilkan leverage yang menguntungkan atau efek yang positif jika
pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada
beban tetap dari penggunaan dana itu. Kalau perusahaan dalam menggunakan
dana dengan beban tetap itu menghasilkan efek yang menguntungkan dana bagi
pemegang saham biasa (pemilik modal sendiri) yaitu dalam bentuknya
memperbesar EPS-nya, dikatakan perusahaan itu menjalankan “trading on the
eqity”
Trading on the equity merupakan penggunaan dana yang disertai dengan
beban tetap dimana dalam penggunaannya dapat menghasilkan pendapatan
yang lebih besar daripada beban tetap tersebut. Financial leverage itu
merugikan kalau perusahaan tidak dapat memperoleh pendapatan dari
penggunaan dana tersebut sebanyak beban tetap yang harus dibayar. Salah satu
tujuan dalam pemilihan berbagai alternatif metode pembelanjaan adalah untuk
memperbesar pendapatan bagi pemilik modal sendiri atau pemegang saham
biasa.
Kebutuhan dana suatu perusahaan dapat sepenuhnya dipenuhi dengan
saham biasa, atau sebagian dengan saham biasa dan sebagian lain dengan
saham preferen atau obligasi, dimana dua sumber dana yang terakhir adalah
disertai dengan beban tetap (dividen saham preferen dan bunga).
27
Tingkat EBIT (Earning Before Interest & Tax) untuk menentukan
“income effect” dari berbagai pembayaran atau berbagai alternafif metode
pembelanjaan terhadap yang dapat menghasilkan EPS (Earning Per Share)
yang sama besarnya antara berbagai pertimbangan atau alternative pemenuhan
dana tersebut.
Tingkat EBIT yang dapat menghasilkan EPS yang sama besarnya pada
berbagai perimbangan pembelanjaan dinamakan atau “Break-event point”
(dalam financial leverage).
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
Beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan yaitu
profitabilitas, tingkat pertumbuhan, tingkat pajak, struktur asset, dan ukuran
perusahan. Berikut pembahasan dari masing-masing faktor
a. Struktur Aset
Menurut Gitman dalam Andi Setiawan (2010:56) struktur aset
merupakan suatu kekayaan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan yaitu
pertama berupa aktiva lancar (current asset) yang dimana seluruh aktivanya
mudah dicairkan atau ditukarkan menjadi uang tunai dapat berupa cash yang
nilainya paling likuid, marketable securities yaitu surat berharga yang dapat
28
dijual dengan cepat, account receivable yaitu total hutang perusahaan
yang belum tertagih, inventories termasuk bahan baku dan hasil akhir dari
proses kerja. Kedua aktiva tidak lancar (fixed asset) dimana seluruh aktivanya
mempunyai umur ekonomis lebih dari satu tahun atau tidak akan habis dalam
satu kali perputaran operasi perusahaan. Struktur asset merupakan penentuan
seberapa besar jumlah alokasi untuk masing-masing komponen, baik aktiva
lancar maupun aktiva tetap.
Struktur aset dapat mempengaruhi sumber-sumber pembiayaan yang
akan berpengaruh terhadap penentuan struktur modal perusahaan. Struktur
aktiva yang diukur oleh proporsi aktiva tetap terhadap total aktiva, memiliki
hubungan yang positif terhadap struktur modal. Artinya apabila struktur
aktiva mengalami peningkatan maka semakin tinggi pula jumlah hutang dan
semakin tinggi pula struktur modal perusahaan (Titman dan Wessels:1998)
dalam Fadli (2010).
Laili Hidayat (2001:36) mengemukakan bahwa struktur aktiva
berpengaruh positif terhadap srtuktur modal. Penelitian dari Sekar Mayang
Sari (2001) serta Bhaduri (2002) mendukung penelitian Laili tersebut, di mana
struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal.
29
b. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan mempunyai pengertian bahwa besarnya ukuran
perusahaan yang dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan pendapatan perusahaan yang berasal dari nilai penjualan.
Ukuran perusahaan juga merupakan variabel yang menggambarkan besar
kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan dari besar kecilnya aktiva,
jumlah penjualan, rata-rata tingkat penjualan, dan rata-rata total aktiva. Maka
dari itu, dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan merupakan ukuran besar
kecilnya perusahaan yang dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan pendapatan perusahaan, sehingga dapat dilihat dari besarnya
jumlah perusahaan.
Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya asset yang
dimiliki oleh perusahaan (Saidi, 2004 : 54). Dalam penelitian ini, pengukuran
terhadap ukuran perusahaan mengacu pada penelitian Saidi (2004), dimana
ukuran perusahaan di proxy dengan nilai logaritma natural dari total asset
(natural logarithm of asset). Perusahaan yang lebih besar cenderung memiliki
sumber permodalan yang lebih terdiversifikasi sehingga semakin kecil
kemungkinan untuk bangkrut dan lebih mampu memenuhi kewajibannya,
sehingga perusahaan besar cenderung mempunyai hutang yang lebih besar
daripada perusahaan kecil. Logaritma dari total asset dijadikan indikator dari
ukuran perusahaan karena jika semakin besar ukuran perusahaan maka asset
tetap yang dibutuhkan juga akan semakin besar.
30
c. Pertumbuhan
Ahmad Rodoni dan Herni Ali (2010:147), mengatakan bahwa
pertumbuhan secara tidak langsung berpengaruh pada pendanaan ekuitas yang
signifikan, walaupun pada keadaan dimana biaya kebangkrutan rendah. Jadi
perusahaan dengan pertumbuhan tinggi akan memiliki debt ratio yang lebih
rendah dibandingkan dengan perusahaan yang pertumbuhannya rendah.
Pertumbuhan pada intinya adalah fitur dari dunia nyata, sebagai hasilnya
pendanaan dengan hutang tidak optimal.
Pertumbuhan perusahaan dapat didefinisikan sebagai peningkatan yang
terjadi pada perusahaan. Semakin tinggi pertumbuhan perusahaan yang berarti
pula bahwa kesempatan bertumbuh perusahaan semakin tinggi, maka akan
semakin besar kebutuhan dana yang diperlukan (Nisa Fidyati, 2003:22).
Menurut Yuke dan Hadri (2005:6), semakin tinggi pertumbuhan
penjualan perusahaan, akan lebih aman dalam menggunakan hutang, sehingga
semakin tinggi struktur modalnya.
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tinggi cenderung lebih
banyak menggunakan hutang dibanding dengan perusahaan yang lambat
pertumbuhannya. Seperti yang dikatakan oleh Weston dan Brigham (1990)
dalam Putu Anom yang berpendapat bahwa perusahaan dengan tingkat
pertumbuhan yang cepat lebih banyak mengandalkan pada sumber eksternal.
31
d. Likuiditas
Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan di dalam membayar hutang jangka pendek yang telah
jatuh tempo. Perusahaan yang dapat segera mengembalikan hutangnya akan
mendapat kepercayaan dari kreditur untuk menerbitkan hutang dalam jumlah
yang besar.
LDR (Loan to Deposit Ratio) merupakan rasio yang mengukur
perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima
oleh bank, yang menggambarkan kemampuan bank dalam membayar kembali
penarikan dana oleh deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan
sebagai sumber likuiditasnya. Oleh karena itu, semakin tinggi rasionya
memberikan indikasi rendahnya kemampuan likuiditas bank tersebut, hal ini
disebabkan jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi
semakin besar.
Bambang Riyanto (1995:301) menyatakan bahwa kebutuhan dana
untuk aktiva lancar pada prinsipnya dibiayai dengan kredit jangka pendek.
Sehingga semakin likuid suatu perusahaan, maka semakin tinggi
penggunaannya.
32
7. Hubungan antara Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal
dengan Leverage
a. Struktur Asset dan Leverage
Struktur asset diprediksi berpengaruh terhadap tingkat leverage
perusahaan. Prediksi diperkuat dengan semakin banyak struktur asset suatu
perusahaan berarti semakin banyak collateral assets untuk bisa mendapatkan
sumber dana eksternal berupa hutang. Ini terjadi karena pihak kreditur akan
meminta collateral assets untuk memback-up hutang.
Menurut Bambang Riyanto (1995) dalam Asih Suko Nugroho
(2006:28) kebanyakan perusahaan industri dimana sebagian besar daripada
modalnya tertanam dalam aktiva tetap, akan mengutamakan pemenuhan
modalnya dari modal yang permanen, yaitu modal sendiri, sedangkan hutang
sifatnya sebagai pelengkap.
Laili Hidayat (2001) mengemukakan bahwa struktur aktiva
berpengaruh positif terhadap struktur modal. Penelitian dari Sekar Mayang
Sari (2001) serta Badhuri (2002) mendukung penelitian Laili tersebut, di
mana struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal.
b. Ukuran Perusahaan dan Leverage
Ukuran perusahaan merupakan bagian dari karakteristik perusahaan
dan diduga berpengaruh terhadap struktur modal yaitu ukuran perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, diketahui bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap leverage ratio perusahaan. Menurut penelitian yang
33
dilakukan oleh Smith dan Warner (1979) serta Ang dan McConnel (1982),
ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang positif terhadap jumlah debt
perusahaan. Perusahaan besar cenderung memiliki resiko kebangkrutan yang
lebih kecil jika dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan besar
memiliki akses yang lebih mudah terhadap penggunaan hutang dalam struktur
modalnya.
Perusahaan kecil akan cenderung memiliki biaya modal sendiri dan
biaya hutang jangka pendek yang lebih tinggi daripada perusahaan besar.
Maka perusahaan kecil akan cenderung menyukai hutang jangka pendek
daripada hutang jangka panjang karena biayanya lebih rendah. Perusahaan
besar akan cenderung memiliki sumber pendanaan yang kuat, sehingga lebih
cenderung untuk memilih hutang jangka panjang.
Semakin besar ukuran suatu perusahaan, maka kecenderungan
menggunakan modal asing juga semakin besar. Hal ini disebabkan karena
perusahaan besar membutuhkan dana yang besar pula untuk menunjang
operasionalnya, dan salah satu alternatif pemenuhannya adalah dengan modal
asing apabila modal sendiri tidak mencukupi (Abdul Halim, 2007). Dengan
demikian ukuran perusahaan akan memiliki pengaruh terhadap struktur
modal. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kartini dan Tulus Arianto
(2008) menunjukkan bahwa hasil ukuran perusahaan mempunyai pengaruh
signifikan positif terhadap struktur modal.
34
c. Pertumbuhan dan Leverage
Setiawan (2006), perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang
tinggi akan menghadapi kesenjangan informasi yang tinggi antara manajer
dan investor luar tentang kualitas proyek investasi perusahaan. Adanya
kesenjangan informasi tersebut menyebabkan biaya modal ekuitas saham
lebih besar dibanding biaya utang modal utang karena dipandang dari sudut
investor, modal saham dipandang lebih berisiko dibanding hutang.
Kesenjangan informasi tersebut akan membuat para investor berisyarat negatif
tentang prospek perusahaan di masa mendatang. Implikasinya adalah
perusahaan akan cenderung menggunakan hutang terlebih dahulu sebelum
menggunakan ekuitas saham baru. Dengan demikian, pertumbuhan juga
berpengaruh terhadap struktur modal.
Dalam penelitiannya, Setiawan (2006) berhasil menunjukkan adanya
hubungan yang positif antara pertumbuhan dengan struktur modal. Hasil
tersebut didukung oleh penelitian Nanok (2008), Suwarto dan Ediningsih
(2002), Hasan (2006), Tang dan Jang (2005), Tong dan Green (2005), dan
Musyafikin (2005).
35
d. Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Leverage
Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan di dalam membayar hutang jangka pendek yang telah
jatuh tempo. Perusahaan yang dapat segera mengembalikan hutang-hutangnya
akan mendapat kepercayaan dari kreditur untuk menerbitkan hutang dalam
jumlah yang besar.
Bambang Riyanto (1995) menyatakan bahwa kebutuhan dana untuk
aktiva lancar pada prinsipnya dibiayai dengan kredit jangka pendek. Sehingga
semakin likuid suatu perusahaan, maka semakin tinggi penggunaan
hutangnya. Ozkan (2001) menemukan bahwa ada hubungan positif antara
likuiditas perusahaan dengan leverage. Dalam penelitian Ozkan, leverage
mewakili struktur modal perusahaan. Sehingga dalam penelitian ini likuiditas
mempunyai pengaruh positif terhadap struktur modal.
36
B. Penelitian Terdahulu
Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
dengan tingkat leverage perusahaan telah banyak diteliti oleh peneliti
sebelumnya.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Tahun Peneliti Judul Hasil Penelitian
1. 2001 Muhammad
Edi Wijaya
Pengujian
Empiris Prediksi
Pecking Order
Theory dan
Trade Off
Theory
Mengenai
Leverage
Menemukan bahwa
proxy profitabilitas
yang mewakili
variabel pecking
order theory,
menunjukkan hasil
yang sesuai dan
signifikan,
sedangkan earning
volatilitas
menunjukkan
pengaruh yang
ambigus terhadap
leverage dan
37
dijelaskan bahwa
lebih baik
menggunakan
pecking order
dalam menjelaskan
kebijakan struktur
modal.
2. 2002 R. Heru
Kristanto HC
Pengujian
Kebijakan
Struktur Modal
a target
adjusment trade
off theory atau
pecking order
theory pada
perusahaan yang
listing di Bursa
Efek Jakarta
1) Dengan
analisis cross
sectional (per
tahun)
memperlihatkan
model prediksi a
target adjusment
trade off theory
memiliki
kemampuan yang
lebih baik dalam
menjelaskan
kebijakan struktur
modal
38
dibandingkan
dengan prediksi
pecking order
theory. 2) Dengan
analisis pooled data
terlihat model
pecking order
justru memiliki
kemampuan yang
lebih baik. Dengan
memasukkan
variabel ukuran
perusahaan ke
dalam model
prediksi terlihat
bahwa variabel
ukuran perusahaan
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap kebijakan
struktur modal
39
perusahaan.
3. 2006 Ari
Christianti
Penentuan
Perilaku
Kebijakan
Struktur Modal
pada Perusahaan
Manufaktur
yang Terdaftar
di BEJ, hipotesis
static trade off
atau pecking
order theory
Penelitian tersebut
menemukan asset
tangibility, growth,
profitability
memiliki pengaruh
terhadap leverage
perusahaan.
4. 2007 Feby Indarto Analisis
Pendanaan
Perusahaan
Berdasarkan
Pecking Order
Model pada
Perusahaan-
Perusahaan
Manufaktur di
Menemukan bahwa
pembayaran
dividen bersama
tiga variabel
lainnya, yakni
kesempatan
investasi,
profitabilitas, dan
ukuran perusahaan
40
Bursa Efek
Jakarta
mempunyai
pengaruh yang
negatif signifikan
terhadap keputusan
leverage.
5. 2007 Dudi
Rudianto,
Firdaus, dan
Erna Garnia
Pengaruh
Struktur Aktiva
dan Ukuran
Perusahaan
Terhadap
Struktur Modal
serta
Dampaknya
Terhadap Harga
Saham
Perusahaan pada
Industri Tekstil
dan Produk
Tekstil Lainnya
Menemukan bahwa
dengan asumsi
ukuran perusahaan
adalah konstan,
maka secara
individu variabel
struktur aktiva
memiliki arah
pengaruh yang
positif terhadap
struktur modal
perusahaan dan
dibanding dengan
variabel ukuran
perusahaan,
variabel struktur
41
aktiva dianggap
lebih dominan
berpengaruh
terhadap struktur
modal perusahaan.
6. 2007 Dedi Setyo
Adi Wibowo
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Struktur Modal
pada Perusahaan
Manufaktur Go
Public di Bursa
Efek Jakarta
(BEJ) tahun
2003-2005
Ukuran perusahaan,
risiko bisnis,
pertumbuhan
aktiva,
profitabilitas, dan
struktur
kepemilikan secara
simultan
berpengaruh
terhadap struktur
modal. Secara
parsial yang
berpengaruh
ukuran perusahaan,
pertumbuhan
aktiva, dan
42
profitabilitas
dipengaruhi faktor
lain sehingga
manajer harus
mempertimbangkan
ketiga faktor
tersebut dalam
mengambil
keputusan.
7. 2007 Anisa’u
Sa’diyah
Pengaruh asset
tangibility, size,
growth,
profitability dan
earning
volatility
terhadap
leverage pada
Perusahaan
Manufaktur di
BEJ : dengan
Pengujian
Asset tangibility
berpengaruh
negatif signifikan
terhadap leverage.
Growth
berpengaruh positif
signifikan terhadap
leverage dan
profitability
berpengaruh
negatif terhadap
leverage. Maka
43
Pecking Order
Theory atau
Static Trade Off
Theory
dibuktikan bahwa
asset tangibility,
growth,
profitability, dan
earning volatility
cenderung
mengikuti Pecking
Order Theory yang
mendanai
perusahaannya dari
internal.
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka berfikir merupakan suatu proses dari peneliti memperoleh
data kemudian mengolah data tersebut dan menginterprestasikan hasil data
yang telah diolah.
Penelitian ini didasarkan atas penelitian-penelitian dan teori-teori yang
telah ada sebelumnya. Dari beberapa teori yang telah ada peneliti
merangkainya menjadi satu kesatuan yang saling berhubungan. Model regresi
yang digunakan adalah model regresi panel data. Gujarati (2003: 636)
menyatakan panel data adalah data yang terdiri dari unsur time series dan
44
cross-section. Time series data adalah suatu set pengamatan satu atau lebih
variabel dalam waktu yang berbeda. Cross-section data adalah satu set
pengamatan satu atau lebih variabel yang dikumpulkan pada waktu yang
sama. Setelah menentukan judul dan metode analisis, peneliti mengumpulkan
data-data dari variabel-variabel yang akan diteliti. Objek yang akan diteliti
adalah struktur modal pada Bank Persero.
Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel dependen
dan variabel independen. Variabel dependen yang berupa struktur modal
perusahaan yang diproksi dengan leverage. Variabel independen yaitu struktur
asset, ukuran perusahaan, pertumbuhan dan likuiditas (LDR).
Berikut ini adalah gambaran mengenai kerangka berfikir peneliti
dalam bentuk sederhana untuk menjelaskan proses penelitian :
45
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Variabel Dependen Variabel Independen
Leverage
Struktur Aset
Firm Size
Growth
LDR
Uji Model Regresi Panel
Common Effect Fixed Effect
Uji Chow
Uji Regresi Panel (OLS)
Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas
Uji Hipotesis
Uji F
Uji T Uji R2
46
D. Hipotesis
Berdasarkan teori dan permasalahan yang ada, dapat dirumuskan hipotesis
alternatif sebagai berikut :
1. Struktur aset, ukuran perusahaan, pertumbuhan, dan likuiditas secara
simultan berpengaruh terhadap leverage:
Ho : Tidak terdapat pengaruh struktur aset, ukuran perusahaan,
pertumbuhan, dan likuiditas secara simultan terhadap leverage pada
Bank Persero.
Ha : Terdapat pengaruh struktur aset, ukuran perusahaan, pertumbuhan,
dan likuiditas secara simultan terhadap leverage pada Bank Persero.
2. Struktur aset, ukuran perusahaan, pertumbuhan, dan likuiditas secara
parsial berpengaruh terhadap leverage:
Ho1 : Tidak terdapat pengaruh struktur aset secara parsial terhadap
leverage pada Bank Persero.
Ha1 : Terdapat pengaruh struktur aset secara parsial terhadap leverage pada
Bank Persero.
Ho2 : Tidak terdapat pengaruh ukuran perusahaan secara parsial terhadap
leverage pada Bank Persero.
Ha2 : Terdapat pengaruh ukuran perusahaan secara parsial terhadap
leverage pada Bank Persero.
Ho3 : Tidak terdapat pengaruh pertumbuhan secara parsial terhadap
leverage pada Bank Persero.
47
Ha3 : Terdapat pengaruh pertumbuhan secara parsial terhadap leverage
pada Bank Persero.
Ho4 : Tidak terdapat pengaruh likuiditas secara parsial terhadap leverage
pada Bank Persero.
Ha4 : Terdapat pengaruh likuiditas secara parsial terhadap leverage pada
Bank Persero.
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Objek dalam penelitan ini adalah Bank Persero dan untuk
mendapatkan data dan informasi yang akurat sebagai alat analisa dengan
menggunakan data sekunder dari hasil publikasi Bank Indonesia yang dimulai
dari bulan Januari tahun 2005 sampai dengan bulan Desember 2011, serta
data-data lainnya yang dibutuhkan dalam penelitian ini yang bersumber dari
media cetak, karya ilmiah, dan internet. Pengumpulan data dilakukan, baik
melalui observasi terhadap dokumen atau laporan instansi terkait maupun
hasil-hasil publikasi, kemudian dilakukan pencatatan terhadap data yang
dibutuhkan.
49
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen sejenis tetapi dapat
dibedakan satu sama lain. Perbedaan-perbedaan itu disebabkan karena adanya
nilai karakteristik yang berlainan. Populasi adalah kumpulan seluruh nilai
(data) observasi dan kemungkinan hasil eksperimen. Populasi dalam
penelitian ini adalah Bank Persero di Indonesia yang masih beroperasi selama
tahun 2005-2011.
Sampel penelitian ini adalah bank-bank persero yang berjumlah 4
bank umum meliputi Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BTN. Penentuan sampel
pada penelitian ini menggunakan non probability sampling atau secara tidak
acak, elemen-elemen populasi tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk
terpilih menjadi sample.
Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan
Convenience Sampling yaitu istilah umum yang mencakup variasi luasnya
prosedur pemilihan responden. Convenience Sampling berarti unit sampel
yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur,
dan bersifat kooperatif.
50
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam Penelitian ini pengumpulan data yang dilakukan dengan cara ;
1. Studi Kepustakaan, yaitu memperoleh berbagai data dari literatur, jurnal-jurnal
yang dipublikasikan, laporan penelitian sebelumnya, serta berbagai sumber lainnya.
2. Data sekunder , yaitu merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).
Data sekunder dikumpulkan, dicatat dan diolah sendiri dari data yang sudah tersedia.
Pada penelitian ini menggunakan data time series dan cross section meliputi Balance
Sheet dan Income Statement Bank Persero yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia
dimulai dari Januari tahun 2005 sampai dengan Desember 2011.
Tabel 3.1 Peringkat Bank Persero Berdasarkan Aset (Desember 2011)
Peringkat Nama Bank
Aset (miliar
Rp)
Pangsa Terhadap Total Aset
(persen)
1
PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk 493.050 13,50
2 PT BRI (Persero) Tbk 456.382 12,49
3 PT BNI (Persero) Tbk 289.458 7,92
4 PT BTN (Persero) Tbk 68.334 2,27
Sumber : Statistik Bank Indonesia (2010)
51
D. Metode Analisis Data
Metode yang digunakan dalam pengolahan data penelitian ini adalah
metode panel regression karena tipe dari data yang akan digunakan nantinya
berbentuk panel data. Panel data merupakan kumpulan data yang merupakan
gabungan dari jenis data cross section dan time series. Karena itulah pada
model yang dipergunakan, setiap variabel dinotasikan Xi,t dimana i mengacu
pada data cross section sedangkan t mengacu pada periode tertentu yaitu time
series.
1. Uji Statistik
a. Metode Analisis Regresi Panel
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji
Regresi Panel, yang merupakan gabungan antara data cross section
dan time series.
Menurut Agus Widarjono (2009:229) ada beberapa keuntungan
yang diperoleh dengan menggunakan data panel. Pertama, data panel
yang merupakan gabungan dua data time series dan cross section
mampu menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan
menghasilkan Degree Of Freedom yang lebih besar. Kedua,
menggabungkan informasi dari data time series dan cross section
dapat mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah
penghilangan variabel (omitted variable).
52
Keuntungan menggunakan data panel sebagai berikut :
1) Data panel berhubungan dengan individu, perusahaan, negara, dan
lainnya dalam periode waktu tertentu sehingga ada penghalang
data tersebut menjadi heterogen dalam tiap unit individu,
perusahaan atau negara.
2) Dengan menggabungkan antara observasi time series dan cross
section, data panel mampu memberikan data yang lebih
informative, lebih bervariasi, mengurangi kolinearitas antar
variabel, derajat kebebasan yang lebih besar serta lebih efisien.
3) Dengan mempelajari observasi cross section yang berulang, maka
data panel lebih tepat untuk mempelajari perubahan yang dinamis.
4) Data panel bisa mendeteksi dengan lebih baik dan mengukur
dampak yang tidak bisa diobservasi oleh data cross section atau
time series.
5) Data panel dapat mengatasi masalah yang timbul akibat
penghilangan variabel (ommited variabel).
6) Dengan membuat data tersedia untuk semua unit cross section,
data panel dapat meminimalisir bias yang dihasilkan oleh agregat
individu karena unit data lebih banyak.
53
Bentuk umum struktur persamaan model analisis data panel adalah sebagai
berikut
Yit = α + βXit + εit
Dimana :
i : unit cross section sebanyak n
t : unit time series sebanyak t
Yit : dependent variable untuk cross section ke-i dan waktu ke-t
Xit : independent variable untuk cross section ke-i dan waktu ke-t
εit : disturbance term
Berdasarkan penelitian sebelumnya, terdapat 3 model yang digunakan
dimana disetiap modelnya terdiri atas satu variabel terikat dan enam variabel
bebas. Ketiga model ini sesuai dengan model yang digunakan oleh Ooi (1999)
pada penelitian yang dilakukan. Ketiga model tersebut yaitu :
LEVit = β0 + β1 PREi,t + β2 GRWi,t + β3 TAXi,t + β4 ASTi,t + β5 RSKi,t + β6
SZEi,t + e
LONGit = β0 + β1 PREi,t + β2 GRWi,t + β3 TAXi,t + β4 ASTi,t + β5 RSKi,t + β6
SZEi,t + e
SHORTit = β0 + β1 PREi,t + β2 GRWi,t + β3 TAXi,t + β4 ASTi,t + β5 RSKi,t + β6
SZEi,t + e
Namun penelitian ini hanya akan menggunakan model pertama, yaitu
model dimana variabel terikatnya berupa rasio leverage. Model pertama ini,
54
berusaha untuk mengetahui pengaruh variabel karakteristik perusahaan
terhadap penentuan struktur modal bank.
Ditinjau dari metode estimasi parameternya, model analisis data panel
dapat dikelompokkan menjadi model tanpa efek individu (common effect) dan
model dengan efek individu (fixed effect dan random effect)
1) Common Effect Model
Model Common Effect atau Pooled Regression Model adalah metode
estimasi yang menggabungkan (pooled) seluruh data time series dan cross
section dan menggunakan pendekatan OLS (Ordinary Least Square) untuk
melakukan estimasi parameternya. Akibatnya model ini mempunyai
intersep α dan slope β yang sama untuk setiap individu, sehingga
perbedaan waktu dan individu tidak akan terlihat. Bentuk umum untuk
model OLS adalah :
Yit = β0 + β1Xit + β2Xit + εit untuk i = 1,2,....,n dan t = 1,2....,t
2) Fixed Effect Model (Pendekatan Efek Tetap)
Model Fixed Effect merupakan metode estimasi yang
memperhitungkan adanya perbedaan antara setiap individu yang
diakomodasi melalui variabel dummy sehingga terdapat perbedaan dalam
intersep. Nilai intersep yang berbeda-beda ini diasumsikan berasal dari
variabel yang tidak ikut masuk sebagai variabel bebas dalam persamaan
regresi dan dikenal sebagai ommited variable. Akibatnya model ini
55
mempunyai koefisien regresi (slope β) yang sama, namun dengan intersep
α yang berbeda untuk setiap individu. Dalam menjelaskan intersep
tersebut, model estimasi ini seringkali disebut dengan Least Square
Dummy Variable (LSDV), sehingga bentuk umum untuk model Fixed
Effect adalah :
Yit = β0 + β1Xit + β2Xit + β3Dit + β4Dit + .... + εit
i = 1,2,....,n t = 1,2,....t D = dummy
Contoh :
D1it = 1 untuk individu ke i, i = 2,...., N
= 0 untuk sebaliknya
D2it = 1 untuk individu ke t, t = 2,...., T
= 0 untuk sebaliknya
3) Random Effect Model (Pendekatan Efek Acak)
Model Random Effect merupakan metode estimasi dengan intersep yang
berbeda-beda untuk tiap individu dengan memperhitungkan adanya
disturbance dari cross section dan time series. Karena itulah, model efek
acak sering juga disebut model komponen error (error component model).
Metode yang tepat digunakan untuk mengestimasi random effect adalah
Generalized Least Square (GLS) sebagai estimatornya, karena dapat
meningkatkan efisiensi dari estimasi Least Square.
56
Bentuk umum untuk Random Effect Model adalah :
Yit = β0i + βjXjit + εit i = 1,2,...,n t = 1,2,...t
Dalam hal ini β0 tidak lagi bersifat tetap tetapi bersifat random
sehingga dapat diekspresikan dalam bentuk persamaan sebagai berikut :
β0 = β0 + μi i = 1,...,n
β0 adalah parameter yang tidak diketahui yang menunjukkan rata-rata
intersep dan μi adalah variabel gangguan yang bersifat random yang
menjelaskan adanya perbedaan perilaku perusahaan secara individu.
Dengan menggunakan model efek acak ini, maka kita dapat menghemat
pemakaian derajat kebebasan dan tidak mengurangi jumlahnya seperti
yang dilakukan pada model efek tetap. Hal ini berimplikasi bahwa
parameter yang merupakan hasil estimasi akan menjadi semakin efisien.
Keputusan penggunaan model efek tetap ataupun efek acak ditentukan
dengan menggunakan spesifikasi yang dikembangkan oleh Haussman.
Spesifikasi ini akan memberikan penilaian dengan menggunakan Chi
Square Statistics sehingga keputusan pemilihan model dapat ditentukan
secara statistik.
57
2. Tahapan Analisis Data
a. Pemilihan Metode Estimasi dalam Data Panel (Model Tanpa Efek
Individu atau dengan Efek Individu)
Untuk mendapatkan analisis data panel yang terbaik maka pemilihan
model dilakukan melalui beberapa tahap. Pertama adalah memilih antara
model tanpa efek individu (common effect) atau model dengan efek individu
(fixed effect dan random effect). Pemilihannya dapat dilakukan secara manual
yaitu dengan menggunakan Uji Chow. Hipotesis Uji Chow adalah :
H0 : model common effect atau Pooled OLS
H1 : model dengan efek individu (Fixed Effect atau Random
Effect)
Nilai F Statistik ditentukan oleh :
Fn-1,nt,n-k = (SSE1-SSE2) / (n-1)
SSE2 / (nt-n-k)
Dimana :
SSE1 : sum square error dari model common effect
SSE2 : sum square error dari model individual effect
n : jumlah individual (cross section)
t : jumlah series waktu (time series)
k : jumlah variabel independen
58
Kriteria pengujian bagi uji F adalah jika nilai F-statistik lebih besar dari
F-tabel, dimana nilai F-tabel mengikuti distribusi Fn-1,nt,n-k (α %),
dengan n-1 adalah derajat kebebasan (numerator), nt-n-k adalah derajat
kebebasan (denominator) dan α adalah tingkat signifikansi, maka H0
ditolak dan model yang digunakan adalah model analisis data panel
dengan efek individu.
b. Pemilihan Model antara Fixed Effect (Efek Tetap) dan Random Effect
(Efek Acak)
Dalam memilih antara fixed effect atau random effect, maka terdapat
beberapa pendekatan berikut :
1) Jika unit time series < unit cross section, maka tidak terdapat nilai
dalam mengestimasi parameter dengan pendekatan fixed maupun
random. Keputusan dengan demikian lebih pada aspek kemudahan
dan kenyamanan peneliti, fixed effect lebih diutamakan.
2) Jika unit time series > unit cross section, dan apabila asumsi
random effect terpenuhi maka estimasi dengan menggunakan
pendekatan random effect menjadi lebih efisien daripada
pendekatan fixed effect.
3) Jika unit cross section besar dan time series juga besar,
penggunaan kedua pendekatan tersebut akan membawa hasil yang
berbeda. Inferensi statistik bersifat kondisional berdasarkan unit
cross section dalam sampel yang diamati. Jika diyakini bahwa unit
cross section yang diambil dari sampel yang lebih besar tidak
bersifat random, maka pendekatan yang lebih tepat adalah fixed
effect. Sebaliknya jika unit cross section diambil secara random,
maka pendekatan yang lebih tepat adalah random effect.
59
3. Pengujian Pelanggaran Asumsi Klasik
Tujuan dilakukannya uji asumsi klasik ini adalah untuk memastikan
bahwa nilai dari parameter atau estimator yang ada bersifat BLUE (Best
Linier Unbiased Estimator). Suatu estimator dikatakan telah bersifat
BLUE apabila sudah memenuhi asumsi-asumsi berikut ini :
Nilai harapan rata-rata dari error adalah nol
Nilai dari variansnya tetap (homoskedasticity)
Tidak terdapat hubungan antara variabel bebas dan error term-nya
Tidak terdapat serial correlation antar error (no-autocorrelation)
Tidak terdapat hubungan atau korelasi antar variabel bebas
(multicolinearity)
a. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas muncul jika diantara variabel independen memiliki
korelasi yang tinggi dan membuat kita sulit untuk memisahkan efek satu
variabel independen terhadap variabel dependen dari efek variabel
independen yang lain. Hal ini disebabkan perubahan suatu variabel akan
menyebabkan perubahan pada variabel pasangannya karena korelasinya
tinggi.
60
Beberapa indikator dalam mendeteksi multikolinearitas, diantaranya
(Winarno, 2011:5.2):
1) Nilai R2 tinggi, tetapi variabel independen banyak yang tidak
signifikan.
2) Dengan menghitung koefisien korelasi antar variabel independen.
Apabila koefisiennya rendah, maka tidak terdapat
multikolinearitas.
3) Dengan melakukan regresi auxiliary. Regresi jenis ini dapat
digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua (atau lebih)
variabel independen yang secara bersama-sama (misalnya x2 dan
x3) mempengaruhi satu variabel independen yang lain (misalnya
x1).
Pengujian multikolinearitas masih banyak diperdebatkan, sehingga
cara untuk mengatasinya biasanya dengan mentransformasi data, men-
drop salah satu variabel yang tidak signifikan atau dengan
membiarkannya.
Ada beberapa alternatif dalam menghadapi masalah multikolinearitas,
sebagai berikut (Winarno, 2011:5.8) :
1) Biarkan model yang mengandung multikolinearitas, karena
estimatornya masih dapat bersifat BLUE. Sifat BLUE tidak
terpengaruh oleh ada tidaknya korelasi antarvariabel independen.
61
2) Tambahkan data bila memungkinkan, karena masalah
multikolinearitas biasanya muncul karena jumlah observasinya sedikit.
3) Hilangkan salah satu variabel independen, terutama yang memiliki
hubungan linier yang kuat dengan variabel lain. Tetapi apabila
menurut teori variabel independen tersebut tidak mungkin dihilangkan,
berarti harus tetap dipakai.
4) Transformasikan salah satu (atau beberapa) variabel, termasuk
misalnya dengan melakukan diferensi.
b. Uji Autokorelasi
Autokorelasi didefinisikan sebagai hubungan antara residual satu
observasi dengan residual observasi lainnya. Autokorelasi lebih mudah
timbul pada data yang bersifat runtut waktu, karena berdasarkan sifatnya,
data masa sekarang dipengaruhi oleh data pada masa-masa sebelumnya.
Autokorelasi terjadi karena beberapa sebab. Menurut Gujarati
(2003), beberapa penyebab autokorelasi adalah :
1) Data mengandung pergerakan naik turun secara musiman, misalnya
kondisi perekonomian suatu negara yang kadang naik dan kadang
menurun.
2) Kekeliruan memanipulasi data, misalnya data tahunan dijadikan
data kuartalan dengan membagi empat.
62
3) Data runtut waktu, yang meskipun bila dianalisis dengan model yt =
a + bxt + et, karena datanya bersifat runtut, maka berlaku juga yt-1
= a + bxt-1 + et-1. Dengan demikian akan terjadi hubungan antara
data sekarang dan data periode sebelumnya.
4) Data yang dianalisis tidak bersifat stasioner.
Salah satu pengujian populer yang digunakan untuk menguji
autokorelasi adalah uji Durbin-Watson. Penjelasan Durbin-Watson
berikut ini diambil dari buku Nachrowi dan Hardius (2008:138-140)
Tabel DW terdiri atas dua nilai, yaitu batas bawah (dL) dan batas
atas (dU). Nilai-nilai ini dapat digunakan sebagai pembanding uji DW,
dengan aturan sebagai berikut :
1. Bila DW < dL ; berarti ada korelasi positif,
2. Bila dL ≤ DW ≤ dU ; kita tidak dapat mengambil kesimpulan apa-apa,
3. Bila dU < DW < 4 – dU ; berarti tidak ada korelasi positif maupun
negatif,
4. Bila 4 – dU ≤ DW ≤ 4 – dL ; kita tidak dapat mengambil kesimpulan
apa-apa,
5. Bila DW > 4 – dL ; berarti ada korelasi negatif.
63
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas merupakan penyimpangan terhadap asumsi
homoskedastisitas, yaitu keberadaan varians yang tidak konstan dalam
disturbance term untuk semua pengamatan. Dampak adanya hal tersebut
adalah tidak efisiennya proses estimasi, sementara hasil estimasinya
sendiri tetap konsisten dan tidak bias serta akan mengakibatkan hasil uji t
dan uji F dapat menjadi tidak berguna (misleading).
Heteroskedastisitas terjadi apabila varian tidak konstan atau
berubah-ubah. Menurut Agus Widarjono (2009:235) permasalaahn
heteroskedastisitas bisa diatasi dengan menggunakan metode GLS
(Generalized Least Square).
Metode GLS (Generalized Least Square) yang pada intinya memberikan
pembobotan kepada variasi data yang digunakan dengan kuadrat varians
dari model sehingga dapat dikatakan dengan menggunakan GLS masalah
heteroskedastisitas sudah dapat teratasi.
4. Uji Signifikansi
a. Uji-F
Uji F dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas
mempengaruhi variabel terikat secara bersama-sama.
Untuk menentukan nilai F-tabel, tingkat signifikansi yang digunakan
sebesar 5% dengan derajat kebebasan (degree of freedom) df = (n-k) dan
64
(k-1) dimana n adalah jumlah observasi, k adalah jumlah variabel
termasuk intersep dengan kriteria uji yang digunakan adalah :
Jika F-hitung > F-tabel (α ; n-k; k-1), maka H0 ditolak
Jika F-hitung < F-tabel (α ; n-k; k-1), maka H0 diterima
b. Uji-t
Uji-t digunakan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel
bebas secara individual terhadap variabel terikat, dengan asumsi variabel
bebas yang lain konstan. Tanda (+) dan minus (-) menunjukkan arah
hubungan yang terjadi, apakah perubahan variabel terikat searah (positif)
dengan perubahan variabel bebas atau berlawanan arah (negatif).
Untuk menentukan t-tabel ditentukan tingkat signifikansi 5% dengan
derajat kebebasan df = (n – k – 1) dimana n adalah jumlah observasi dan k
adalah jumlah variabel termasuk intersep dengan kriteria uji sebagai
berikut :
Jika t-hitung > t-tabel (α, n–k1), maka H0 ditolak atau
menerima Ha
Jika t-hitung < t-tabel (α, n–k–1), maka H0 diterima atau
menolak Ha
c. Adjusted R2
Untuk menentukan seberapa besar variabel independen dapat
menjelaskan variabel dependen, maka perlu diketahui nilai koefisien
determinasi (Adjusted R2). Nilai koefisien determinasi dapat menjelaskan
65
kebaikan dari regresi dalam memprediksi variabel dependen. Semakin
tinggi nilai koefisien determinasi maka semakin baik kemampuan variabel
independen dalam menjelaskan perilaku variabel dependen.
E. Operasional Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat dua jenis variabel yaitu variabel terikat
(dependent variable) dan variabel bebas (independent variable). Penelitian
ini menggunakan 1 variabel terikat dan 4 variabel bebas. Variabel terikat yang
digunakan adalah rasio leverage (LEV). Dan variabel bebas yang digunakan
adalah struktur aset, ukuran perusahaan, pertumbuhan, dan LDR. Definisi dari
masing-masing variabel sebagai berikut :
1. Rasio Leverage (LEV)
Leverage (LEV) merupakan hasil operasi pembagian
antara total hutang perusahaan dengan total aset yang
dimiliki. Menurut Ross (2004), leverage merupakan rasio
dari :
Total Asset – Total Equity
Total Asset
66
2. Struktur Aset (Asset Structure)
Struktur aset dapat menggambarkan adanya jaminan
yang dapat digunakan untuk memperoleh hutang guna
membiayai pendanaan perusahaan. Struktur aset dapat
dirumuskan (Januarino:2006)
Asset Structure : Total Fixed Assets
Total Assets
3. Ukuran Perusahaan (Firm Size)
Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya
aset yang dimiliki perusahaan. Mengacu pada penelitian
Krishnan dan Moyer (1996) dalam Ariyanto (2011:57)
ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan natural
log of asset perusahaan atau dapat ditulis dengan
menggunakan rumus :
Ukuran Perusahaan : log (total aset)
4. Tingkat Pertumbuhan (Growth)
Pertumbuhan dalam penelitian ini dihitung dengan
menggunakan prosentase kenaikan atau penurunan
penjualan dari suatu periode ke periode berikutnya.
67
Pertumbuhan dapat diformulasikan sebagai berikut
(Januarino:2006)
Rasio Pertumbuhan : nilai periode t – nilai periode t-i
nilai periode t-i
5. Likuiditas (Liquidity)
LDR (Loan to Deposit Ratio) merupakan rasio yang
mengukur perbandingan jumlah kredit yang diberikan bank
dengan dana yang diterima oleh bank, yang
menggambarkan kemampuan bank dalam membayar
kembali penarikan dana oleh deposan dengan
mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya. Oleh karena itu, semakin tinggi rasionya
memberikan indikasi rendahnya kemampuan likuiditas
bank tersebut, hal ini disebabkan jumlah dana yang
diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar,
dengan rumusan sebagai berikut .(Veithzal Rivai dkk, 2007
:724)
LDR =Jumlah Kredit yang Diberikan
Total Dana Pihak Ketiga𝑥 100%
68
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Bank Mandiri
Bank Mandiri didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian
dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu Bank
Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Expor Impor Indonesia dan Bank
Pembangunan Indonesia, digabung ke dalam Bank Mandiriri. Keempat Bank
tersebut telah turut membentuk riwayat perkembangan perbankan di Indonesia
dimana sejarahnya berawal pada lebih dari 140 tahun yang lalu.
(http://www.bumn.go.id/mandiri/id/tentang-kami/tentang perusahaan/ 12
Maret 2013)
2. Sejarah Bank Negara Indonesia
Jauh sebelum Bank BNI didirikan, pada tahun 1827 oleh pemerintahan
Belanda didirikan De Javasche Bank. Bank ini sebenarnya milik swasta,
namun oleh pemerintahan Belanda, pada waktu itu ternyata diberi hak-hak
istimewa yaitu untuk mencetak dan mengedarkan uang. Selama
kependudukan pemerintahan militer Jepang hampir semua bank ditutup,
69
kecuali Yokohama Specie Bank dan Algemene Volkcredit Bank yang
namanya kemudian diganti menjadi Shomin Ginko. Khusus mengenai uang
kertas yang beredar pada saat itu dikeluarkan oleh pemerintah militer Jepang.
Setelah negara RI diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945perlu
disusul pembentukan aparatur yang mengaturnya. Salah satu yang perlu
dibentuk yaitu sebuah bank milik sendiri, pendirian ini sesuai dengan pasal 23
UUD 1945 dan aturan Peralihan pasal 4 UUD 1945 RI.
Persiapan pembentukan bank milik sendiri dimulai sejak September
1945 yang diprakarsai oleh R.M. Margono Djojohadikusumo yang pada
waktu itu menjabat sebagau Ketua Dewan Pertimbangan Agung. Atas
dukungan dari wakil Presiden Dr. Moh. Hatta, R.M. Margono
Djojohadikusumo diberikan surat kuasa untuk mendirikan suatu bank yang
berfungsi sebagai bank sikulasi. Surat kuasa tersebut ditandatangani oleh
presiden Soekarno pada tanggal 16 September 1945.
(http://www.scribd.com/doc/43077523/Sejarah-an-Bank-Negara-Indonesia 12
Maret 2013)
3. Sejarah Bank Rakyat Indonesia
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah
yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI)
70
didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja
dengan nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche
Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi
Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang
berkebangsaan Indonesia (pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16
Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai
Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang
mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat
terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah
perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank
Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960
dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan
peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij
(NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun
1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank
Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965
tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia.
71
Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan
Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit
II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II
bidang Ekspor Impor (Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-
undang Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang
Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank
Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang
Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu
Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya
berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-
tugas pokok BRI sebagai bank umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7
tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI
berubah menjadi perseroan terbatas. Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di
tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Pemerintah
Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga menjadi
perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk., yang masih digunakan sampai dengan saat ini.
(http://www.bri.co.id/articles/9 12 Maret 2013)
72
4. Sejarah Bank Tabungan Negara
Tahun 1987 merupakan awal berdirinya PT Bank Tabungan Negara
(BTN) yang saat itu disebut Postspaarbank. Pada tahun 1950, namanya
berubah menjadi Bank Tabungan Pos dan kembali berganti menjadi Bank
Tabungan Negara pada tahun 1963.
BTN mencatatkan saham perdanaya pada 17 Desember 2009 di Bursa
Efek Indonesia (BEI), dan merupakan bank pertama di Indonesia yang
melakukan sekuritisasi aset melalui pencatatan transaksi Kontrak Investasi
Kolektif-Efek Beragunan Aset (KIK-EBA). Bank milik pemerintah ini kini
menguasai pangsa pasar Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).
(http://rahadiona.blogspot.com/2013/01/sejarah-bank-bank-tertua-di-
indonesia.html 12 Maret 2013)
73
B. Hasil dan Pembahasan
1. Deskriptif Sampel
Dalam penelitian ini terdapat 4 bank yang menjadi sampel penelitian,
yaitu Bank Persero. Bank Persero yang termasuk sebagai 10 bank yang
memiliki aset terbesar di Indonesia cukup menarik untuk dijadikan objek
penelitian.
Tabel 4.1 Sampel Penelitian
Peringkat Nama Bank
1 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
2 PT BRI (Persero) Tbk
3 PT BNI (Persero) Tbk
4 PT BTN (Persero) Tbk
2. Deskriptif Variabel
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan Software Eviews 6.0 yang
telah teruji dapat menjelaskan hubungan antara variabel dependen dan
independen melalui regresi panel, dan menggunakan Microsoft Excel 2007
untuk mempermudah mendapatkan hasil penelitian yang terdiri atas variabel –
variabel independen (variabel bebas) : struktur aset, ukuran perusahaan,
pertumbuhan dan LDR. Dan yang menjadi variabel dependen (variabel
terikat) adalah leverage periode 2005-2011.
74
C. Interpretasi Hasil
1. Uji Pemilihan Model Regresi Panel
a. Uji signifikansi common effect
Uji Chow digunakan untuk membandingkan apakah metode fixed atau
OLS yang lebih sesuai untuk digunakan dalam penelitian.
Gambar 4.1
Uji Signifikansi Common Effect
Dependent Variable: LEVERAGE
Method: Panel Least Squares
Date: 07/23/13 Time: 18:06
Sample: 2005M01 2011M12
Periods included: 84
Cross-sections included: 4
Total panel (unbalanced) observations: 334 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.054265 0.109425 0.495915 0.6203
STRUKTUR_ASET 0.111554 0.022001 5.070475 0.0000
UKURAN_PERUSAHAAN 0.092983 0.012098 7.685690 0.0000
PERTUMBUHAN 0.078358 0.111102 0.705283 0.4811
LDR 0.095968 0.023263 4.125306 0.0000 R-squared 0.167938 Mean dependent var 0.894387
Adjusted R-squared 0.157822 S.D. dependent var 0.067175
S.E. of regression 0.061647 Akaike info criterion -2.719934
Sum squared resid 1.250308 Schwarz criterion -2.662881
Log likelihood 459.2289 Hannan-Quinn criter. -2.697186
F-statistic 16.60082 Durbin-Watson stat 0.482415
Prob(F-statistic) 0.000000
75
Gambar 4.2
Uji Signifikansi Fixed Effect
Dependent Variable: LEVERAGE
Method: Panel Least Squares
Date: 07/23/13 Time: 18:07
Sample: 2005M01 2011M12
Periods included: 84
Cross-sections included: 4
Total panel (unbalanced) observations: 334 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.131053 0.187835 0.697700 0.4859
STRUKTUR_ASET 0.116504 0.021799 5.344474 0.0000
UKURAN_PERUSAHAAN 0.077520 0.024315 3.188156 0.0016
PERTUMBUHAN 0.084041 0.109972 0.764202 0.4453
LDR 0.161193 0.038828 4.151425 0.0000 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.197424 Mean dependent var 0.894387
Adjusted R-squared 0.180190 S.D. dependent var 0.067175
S.E. of regression 0.060823 Akaike info criterion -2.738049
Sum squared resid 1.206002 Schwarz criterion -2.646764
Log likelihood 465.2542 Hannan-Quinn criter. -2.701653
F-statistic 11.45597 Durbin-Watson stat 0.503099
Prob(F-statistic) 0.000000
SSE1 : sum square error dari model common effect
SSE2 : sum square error dari model individual effect
Fn-1.nt.n-k = (SSE1-SSE2) / (n-1)
SSE2 / (nt-n-k)
76
n : jumlah individual
t : jumlah series waktu
k : jumlah variabel independen
Hipotesis yang digunakan adalah :
H0 : model mengikuti common effect
H1 : model mengikuti fixed effect
Jika hasil dari F hitung < F tabel, maka H0 diterima.
Jika hasil dari F hitung > F tabel, maka H1 diterima.
F = 1,250308 – 1,206002 / (4-1)
1,206002 / (4.7 – 4 - 5)
F = 0,0147
0,0634
= 0,23186
F tabel = { α = df (n-1 nt – n – k)}
= 5% ; (4-1, 4.7 – 4 – 5)
= 5% ; (3, 28 – 4 – 5)
= 5% ; (3, 19) = 3,13
Fn-1.nt.n-k = (SSE1-SSE2) / (n-1)
SSE2 / (nt-n-k)
77
Hasil dari F-hitung adalah sebesar 0,23186 dan apabila dibandingkan
dengan nilai F-tabel yang bernilai sebesar 3,13 maka H0 diterima, yang
berarti model regresi yang terbaik adalah model regresi common, maka
selesai sampai disini dan tidak perlu melakukan uji signifikansi random
effect.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
dependen dan variabel independen maupun keduanya berdistribusi normal
atau tidak. Model yang baik adalah yang memiliki distribusi data yang
normal.
Dalam analisis multivariat, para peneliti menggunkan pedoman jika variabel
terdiri atas 30 data, maka data sudah berdistribusi normal. Apabila analisis
melibatkan 3 variabel, maka diperlukan data sebanyak 3 x 30 = 90. Meski
demikian, untuk menguji dengan lebih akurat, diperlukan alat analisis dan
Eviews menggunakan dua cara, yaitu dengan histogram dan uji Jarque-Bera.
Jarque-Bera adalah uji statistik untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal.
78
Tabel 4.2 Uji Normalitas
Histogram
Sumber : Data diolah dengan menggunakan Eviews 6
Dilihat dari hasil Jarque-Bera, hasil menunjukkan di atas 2 sedangkan untuk
hasil yang bagus Jarque-Bera di bawah 2 dan hasil dari probabilitas di atas
0,5. Pada hasil penelitian ini, hasil menunjukkan bahwa data berdistribusi
tidak normal. Hal ini terjadi karena timbulnya masalah korelasi serial yang
sering timbul pada data time series atau runtut waktu. Korelasi serial timbul
karena data masa sekarang dipengaruhi oleh data pada masa-masa
sebelumnya, sehingga timbul masalah korelasi serial.
0
20
40
60
80
100
120
-0.3 -0.2 -0.1 -0.0 0.1
Series: Standardized Residuals
Sample 2005M01 2011M12
Observations 334
Mean 2.21e-16
Median 0.003869
Maximum 0.131477
Minimum -0.279426
Std. Dev. 0.061275
Skewness -2.559259
Kurtosis 12.63854
Jarque-Bera 1657.484
Probability 0.000000
79
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah hubungan yang terjadi diantara variabel
independen. Multikolinearitas diduga terjadi bila R2 tinggi, tetapi nilai t
semua variabel independen tidak signifikan atau nilai F tinggi.
Konsekuensi multikolinearitas adalah invalidnya signifikansi variabel.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas digunakan uji
correlation dengan menggunakan matriks korelasi.
Jika koefisien korelasi cukup tinggi di atas 0,8 maka diduga adanya
multikolinearitas. Sebaliknya jika koefisien korelasi rendah atau di bawah
0,8 maka diduga model tidak mengandung multikolinearitas. Berdasarkan
hasil perhitungan yang dilakukan dengan Eviews diperoleh hasil sebagai
berikut :
Tabel 4.3
Matriks Korelasi
D(STRUKTUR_ASET)
D(UKURAN_PERUSAHAAN)
D(PERTUMBUHAN) D(LDR)
1.000000 -0.002577 0.004403 -0.004081
-0.002577 1.000000 -0.155926 -0.041296
0.004403 -0.155926 1.000000 -0.182265
-0.004081 -0.041296 -0.182265 1.000000
Sumber : Data diolah dengan menggunakan Eviews 6
Berdasarkan hasil pengujian korelasi pada tabel 4.3 diatas, terlihat bahwa
semua variabel mempunyai korelasi di bawah 0,8. Hal ini menyatakan bahwa
model regresi ini tidak terdapat masalah multikolinearitas (Agus Widarjono,
2009:105).
80
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinyatakan terjadi masalah autokorelasi, dan
model yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Dalam penelitian ini
menggunakan nilai Durbin-Watson untuk menguji autokorelasi.
Gambar 4.3 Uji Autokorelasi
Dependent Variable: D(LEVERAGE)
Method: Panel Least Squares
Date: 07/23/13 Time: 18:38
Sample (adjusted): 2005M02 2011M12
Periods included: 83
Cross-sections included: 4
Total panel (unbalanced) observations: 330 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 4.12E-05 0.002287 0.018028 0.9856
D(STRUKTUR_ASET) -0.000885 0.033295 -0.026573 0.9788
D(UKURAN_PERUSAHAAN) 0.001487 0.030537 0.048709 0.9612
D(PERTUMBUHAN) 0.044685 0.051046 0.875391 0.3820
D(LDR) 0.005127 0.062818 0.081615 0.9350 R-squared 0.002405 Mean dependent var 1.78E-05
Adjusted R-squared -0.009873 S.D. dependent var 0.041311
S.E. of regression 0.041514 Akaike info criterion -3.510534
Sum squared resid 0.560111 Schwarz criterion -3.452972
Log likelihood 584.2380 Hannan-Quinn criter. -3.487573
F-statistic 0.195864 Durbin-Watson stat 2.492473
Prob(F-statistic) 0.940459
Sumber : Data diolah dengan menggunakan Eviews 6
Hasil penelitian untuk uji autokorelasi telah menggunakan treatment dengan
menggunakan lag untuk menaikkan nilai Durbin Watson, tetapi setelah di lag semua
variabel menunjukkan hasil yang tidak signifikan.
81
Nilai tabel Durbin Watson pada α = 5%; n = 330; k = 4 adalah dL = 1,80111 dan dU
= 1,83779. Hasil pengolahan data menunjukkan nilai Durbin Watson sebesar 2,16221
dan nilai tersebut berada di antara dU dan (4-dU) atau 2,16221 lebih besar dari
1,83779 dan 2,16221 lebih kecil dari 2,49247 maka dapat disimpulkan bahwa dalam
model regresi linier tersebut tidak terdapat autokorelasi atau tidak terjadi korelasi di
antara kesalahan pengganggu.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari residual model regresi. Data yang baik adalah data yang
homoskedastisitas, yaitu yang memiliki kesamaan varians dalam model regresi.
Untuk menguji masalah heteroskedastisitas, peneliti menggunakan uji Park, yaitu
dengan menggunakan ln (residu2) sebagai variabel dependen. Apabila probabilitas
diatas 0,05 (signifikan) maka data dinyatakan homoskedastisitas atau lulus uji
heteroskedastisitas. Berikut ini hasil uji Park :
Gambar 4.4 Uji Park
Dependent Variable: LOG(RES2)
Method: Panel Least Squares
Date: 07/22/13 Time: 14:42
Sample (adjusted): 2005M02 2011M12
Periods included: 83
Cross-sections included: 4
Total panel (unbalanced) observations: 330 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -8.466343 0.162854 -51.98718 0.0000
D(STRUKTUR_ASET) 1.592416 2.370411 0.671789 0.5022 D(UKURAN_PERUSAH
AAN) -0.159101 2.174067 -0.073181 0.9417
D(PERTUMBUHAN) 1.331605 3.634169 0.366413 0.7143
D(LDR) -1.379797 4.472322 -0.308519 0.7579 R-squared 0.002312 Mean dependent var -8.469628
Adjusted R-squared -0.009968 S.D. dependent var 2.940950
82
S.E. of regression 2.955571 Akaike info criterion 5.020296
Sum squared resid 2839.005 Schwarz criterion 5.077858
Log likelihood -823.3489 Hannan-Quinn criter. 5.043257
F-statistic 0.188252 Durbin-Watson stat 0.420299
Prob(F-statistic) 0.944449
Sumber : Data diolah dengan menggunakan Eviews 6
Hasil penelitian untuj uji heteroskedastisitas telah menggunakan treatment dengan
menggunakan lag. Dapat dilihat bahwa nilai probabilitas untuk masing-masing
variabel semua berada di atas 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
masalah heteroskedastisitas.
D. Hasil Uji Signifikansi
1. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F ini bertujuan untuk melihat pengaruh variabel independen secara
keseluruhan terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan
membandingkan nilai F-hitung dengan F-tabel. Jika F-hitung > F-tabel berarti H0
ditolak atau variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen. Tetapi jika F-hitung < F-tabel berarti H0 diterima atau
variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
83
Gambar 4.5 Uji F
Dependent Variable: LEVERAGE
Method: Panel Least Squares
Date: 07/23/13 Time: 18:06
Sample: 2005M01 2011M12
Periods included: 84
Cross-sections included: 4
Total panel (unbalanced) observations: 334 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.054265 0.109425 0.495915 0.6203
STRUKTUR_ASET 0.111554 0.022001 5.070475 0.0000
UKURAN_PERUSAHAAN 0.092983 0.012098 7.685690 0.0000
PERTUMBUHAN 0.078358 0.111102 0.705283 0.4811
LDR 0.095968 0.023263 4.125306 0.0000 R-squared 0.167938 Mean dependent var 0.894387
Adjusted R-squared 0.157822 S.D. dependent var 0.067175
S.E. of regression 0.061647 Akaike info criterion -2.719934
Sum squared resid 1.250308 Schwarz criterion -2.662881
Log likelihood 459.2289 Hannan-Quinn criter. -2.697186
F-statistic 16.60082 Durbin-Watson stat 0.482415
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Data diolah dengan menggunakan Eviews 6
Hasil yang diperoleh dari model didapat F-hitung sebesar 16,60082 sedangkan
F-tabel = 3,13 pada (α = 5% ; 3 ; 19) sehingga F-hitung > F-tabel (16,60082 > 3,13)
yang berarti positif dan signifikan. Ini menunjukkan bahwa variabel struktur aset,
firm size, growth, dan LDR berpengaruh terhadap leverage pada Bank Persero di
Indonesia.
84
2. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji-t digunakan untuk mengetahui hubungan antara masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Uji-t dilakukan dengan cara
membandingkan antara t-tabel dengan t-hitung.
Gambar 4.6 Uji T
Dependent Variable: LEVERAGE
Method: Panel Least Squares
Date: 07/23/13 Time: 18:06
Sample: 2005M01 2011M12
Periods included: 84
Cross-sections included: 4
Total panel (unbalanced) observations: 334 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.054265 0.109425 0.495915 0.6203
STRUKTUR_ASET 0.111554 0.022001 5.070475 0.0000
UKURAN_PERUSAHAAN 0.092983 0.012098 7.685690 0.0000
PERTUMBUHAN 0.078358 0.111102 0.705283 0.4811
LDR 0.095968 0.023263 4.125306 0.0000 R-squared 0.167938 Mean dependent var 0.894387
Adjusted R-squared 0.157822 S.D. dependent var 0.067175
S.E. of regression 0.061647 Akaike info criterion -2.719934
Sum squared resid 1.250308 Schwarz criterion -2.662881
Log likelihood 459.2289 Hannan-Quinn criter. -2.697186
F-statistic 16.60082 Durbin-Watson stat 0.482415
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Data diolah dengan menggunakan Eviews 6
Jika t-hitung > t-tabel berarti H0 ditolak atau variabel X1 berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen, tetapi jika t-hitung < t-tabel berarti H0
diterima atau variabel X1 tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Uji-t yang dilakukan menggunakan uji satu sisi (one tail test), dengan α = 5%,
maka diperoleh t-tabel sebagai berikut :
t-tabel (t-kritis) = { α ; df = (n-k)}
85
= 5% ; df = (28-5)
= 0,05 ; df = 23
= 1,71387
Dengan melihat nilai estimasi pada tabel sebesar 1,71387 maka dapat ditarik
kesimpulan :
1. Uji-t terhadap parameter variabel struktur aset
Hasil perhitungan yang didapat adalah t-hitung X1 = 5,070475
sedangkan t-tabel = 1,71387 (df (n-k) 28-5 = 23), sehingga t-hitung > t-
tabel (5,070475 > 1,71387). Maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel struktur aset signifikan dan berpengaruh positif terhadap
leverage pada Bank Persero.
2. Uji-t terhadap parameter variabel firm size
Hasil perhitungan yang didapat adalah t-hitung X1 = 7,685690
sedangkan t-tabel = 1,71387 (df (n-k) 28-5 = 23), sehingga t-hitung > t-
tabel (7,685690 > 1,71387). Maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel firm size signifikan dan berpengaruh positif terhadap
leverage pada Bank Persero.
3. Uji-t terhadap parameter variabel growth
Hasil perhitungan yang didapat adalah t-hitung X1 = 0,705283
sedangkan t-tabel = 1,71387 (df (n-k) 28-5 = 23), sehingga t-hitung < t-
tabel (0,705283 < 1,71387). Maka H0 diterima sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel growth tidak signifikan terhadap leverage
pada Bank Persero.
4. Uji-t terhadap parameter variabel LDR
Hasil perhitungan yang didapat adalah t-hitung X1 = 4,125306
sedangkan t-tabel = 1,71387 (df (n-k) 28-5 = 23), sehingga t-hitung > t-
tabel (4,125306 > 1,71387). Maka H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan
86
bahwa variabel LDR signifikan dan berpengaruh positif terhadap leverage
pada Bank Persero.
3. Uji Adjusted R2
Nilai R2 menunjukkan kemampuan model untuk menjelaskan hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen. Dan nilai adjusted R-square
atau Ŕ 2
dianggap lebih baik daripada nilai R2 karena semakin banyak variabel
independen yang dimasukkan ke dalam model maka nilai adjusted R-square akan
semakin berkurang akibat penyesuaian dengan model, oleh karena itu yang akan
kita lihat dalam model ini adalah nilai adjusted R-square.
Gambar 4.7 Uji R2
Dependent Variable: LEVERAGE
Method: Panel Least Squares
Date: 07/23/13 Time: 18:06
Sample: 2005M01 2011M12
Periods included: 84
Cross-sections included: 4
Total panel (unbalanced) observations: 334 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.054265 0.109425 0.495915 0.6203
STRUKTUR_ASET 0.111554 0.022001 5.070475 0.0000
UKURAN_PERUSAHAAN 0.092983 0.012098 7.685690 0.0000
PERTUMBUHAN 0.078358 0.111102 0.705283 0.4811
LDR 0.095968 0.023263 4.125306 0.0000 R-squared 0.167938 Mean dependent var 0.894387
Adjusted R-squared 0.157822 S.D. dependent var 0.067175
S.E. of regression 0.061647 Akaike info criterion -2.719934
Sum squared resid 1.250308 Schwarz criterion -2.662881
Log likelihood 459.2289 Hannan-Quinn criter. -2.697186
F-statistic 16.60082 Durbin-Watson stat 0.482415
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Data diolah dengan menggunakan Eviews 6
87
Nilai Adjusted R-square sebesar 0,157822 menunjukkan bahwa pengaruh
variabel independen (struktur aset, firm size, growth, dan LDR) adalah sebesar
15,7822% terhadap variabel dependen (Leverage). Sisanya sebesar 84,2178%
variabel leverage dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak terdapat dalam
model.
Dalam penelitian ini memasukkan variabel bebas likuiditas. Setelah dilakukan
Chow-test, maka pemilihan model estimasi adalah dengan menggunakan model
Common Effect. Dari hasil analisis regresi data panel dengan menggunakan model
Common Effect diperoleh persamaan model sebagai berikut :
LEVit = β0 + β1 ASTi,t + β2 SZEi,t + β3 GRWi,t + β4 LQi,t + e
LEV it = 0,054265 + 0,111554 + 0,092983 + 0,078358 + 0,095968
Berikut ini adalah hasil uji signifikansi dan analisis hipotesis hubungan setiap
variabel independen yang signifikan dengan leverage.
a. Variabel Struktur Asset
Variabel struktur asset memiliki probabilitas t-statistik sebesar 0.0000.
Dengan menggunakan tingkat keyakinan 95% (α = 5%) dapat disimpulkan bahwa
keputusan yang diambil adalah tolak Ho yaitu struktur asset berpengaruh signifikan
terhadap leverage. Nilai koefisien dari variabel struktur asset memiliki arah positif
sebesar 0.111554. Tanda positif yang dihasilkan dapat diintepretasikan bahwa jika
struktur asset mengalami kenaikan 1% maka leverage akan meningkat sebesar
0.111554%.
b. Variabel Firm Size
Variabel Firm Size memiliki probabilitas t-statistik sebesar 0.0000. Dengan
menggunakan tingkat keyakinan 95% (α = 5%) dapat disimpulkan bahwa keputusan
yang diambil adalah tolak Ho yaitu struktur asset berpengaruh signifikan terhadap
leverage. Nilai koefisien dari variabel firm size memiliki arah positif yaitu sebesar
88
0.092983. Nilai ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1% pada leverage akan
menaikkan firm size sebesar 0.092983%.
c. Variabel Growth
Variabel growth memiliki probabilitas t-statistik sebesar 0.4811. Dengan
menggunakan tingkat keyakinan 95% (α = 5%) dapat disimpulkan bahwa keputusan
yang diambil adalah tolak H1 yaitu growth tidak berpengaruh signifikan terhadap
leverage karena nilai probabilitas t-statistik di atas 5%. Nilai koefisien dari variabel
growth memiliki arah positif yaitu sebesar 0.078358. Nilai ini menunjukkan bahwa
setiap peningkatan 1% pada growth akan meningkatkan leverage sebesar 0.078358%.
d. Variabel LDR
Variabel LDR memiliki probabilitas t-statistik sebesar 0.0000. Dengan
menggunakan tingkat keyakinan 95% (α = 5%) dapat disimpulkan bahwa keputusan
yang diambil adalah tolak Ho yaitu LDR berpengaruh signifikan terhadap leverage.
Nilai koefisien dari variabel LDR memiliki arah positif yaitu sebesar 0.095968. Nilai
ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1% pada LDR akan meningkatkan LDR
perbankan sebesar 0.095968%.
89
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan dalam permasalahan yang penulis
kemukakan, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Hasil uji regresi dengan data panel ditemukan bahwa struktur asset
mempunyai pengaruh positif terhadap leverage.
2. Hasil uji regresi dengan data panel ditemukan bahwa ukuran perusahaan
mempunyai pengaruh positif terhadap leverage.
3. Hasil uji regresi dengan data panel ditemukan bahwa pertumbuhan tidak
mempunyai pengaruh terhadap leverage.
4. Hasil uji regresi dengan data panel ditemukan bahwa likuiditas
mempunyai pengaruh positif terhadap leverage.
5. Variabel struktur asset lebih dominan terhadap variabel leverage
dibanding dengan variabel ukuran perusahaan, pertumbuhan dan LDR
karena dilihat dari Uji Signifikansi Common Effect memiliki nilai
koefisien lebih besar dibanding dengan variabel lainnya.
6. Nilai Adjusted R-square sebesar 0,1578 menunjukkan bahwa pengaruh
variabel independen (struktur asset, ukuran perusahaan, pertumbuhan dan
LDR) adalah sebesar 15,78% terhadap variabel dependen (leverage).
Sisanya sebesar 84,22% variabel leverage dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain yang tidak terdapat dalam model.
90
B. Implikasi
Atas dasar kesimpulan penelitian maka ada tuntutan untuk dapat
mengimplementasikan penelitian ke arah tujuan dan manfaat yang
diharapkan seperti :
1. Bagi Bank
- Mengendalikan asset perusahaan perlu memperhatikan faktor
eksternal yang sangat mempengaruhi operasional perusahaan.
Perusahaan memperhatikan likuiditas perusahaan dengan
menyediakan dana yang cukup dalam operasional perusahaan
sehingga tidak membutuhkan pendanaan dari luar.
2. Bagi para investor
- Disarankan agar dalam membuat keputusan investasi pada bank
perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain selain kebijakan
moneter. Beberapa faktor yang dapat dijadikan pertimbangan
dalam membuat keputusan investasi antara lain faktor struktur
asset, firm size, dan likuiditas. Sehingga dengan menggunakan
faktor tersebut investor dapat membuat keputusan yang tepat
dalam berinvestasi pada financial institution dalam hal ini pada
bank.
91
3. Bagi Peneliti
- Rekomendasi untuk pengembangan penelitian dimasa mendatang
untuk melakukan pengujian terhadap konsistensi penelitian ini
dengan mengembangkan variabel dan perluasan sampel penelitian.
Diharapkan lebih mengembangkan hipotesis-hipotesis baru untuk
keputusan struktur modal pada bank-bank lain dengan
menggunakan metode lainnya.
- Menggunakan data yang lebih akurat dengan jumlah data yang
lebih banyak dan dengan rentang waktu yang lebih panjang.
Penggunaan data yang lebih akurat dan rentang waktu yang lebih
panjang memungkinkan hasil penelitian lebih baik.
- Menggunakan metode dan alat uji yang lebih lengkap dan
akurat sehingga diperoleh kesimpulan yang lebih valid.
92
DAFTAR PUSTAKA
Amidu, Mohammed. “Determinants of Capital Structure of Banks in Ghana : An
Empirical Approach”, Journal of Management, Vol. 2 No.1, pp. 67-69. 2007
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. “Manajemen Keuangan”. Edisi Delapan.
Salemba Empat. Jakarta. 2001
Brigham, Eugene F. dan Houston, F Joel, “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”.
Edisi 10. Salemba Empat. Jakarta. 2006
Fahmi, Irham dan Yovi Lavianti Hadi. “Pengantar Manajemen Perkreditan”.
Alfabeta. Bandung. 2010
Fidyati, Nisa. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Utang Perusahaan”.
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi, volume 1, nomor 1, Januari,
2003
Gujarati, Damodar N. “Dasar-Dasar Ekonometrika” Erlangga. Jakarta. 2003
Husnan, Suad. “Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka
Pendek)”. Buku Pertama. BPFE. Yogyakarta. 1998
Husnan, Suad. “Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka
Panjang)”. Buku 1. Edisi 4. BPFE. Yogyakarta. 2000
Margaretha, Farah. “Teori dan Aplikasi Manajemen Keuangan Investasi dan Sumber
Dana Jangka Panjang”. PT Gramedia Widiasaran Indonesia. Jakarta. 2004
93
Nachrowi, Nachrowi D., dan Hardius Usman. “Pendekatan Populer dan Praktis
Dilengkapi Teknik Analisis dan Pengolahan Data dengan Menggunakan
Paket Program SPSS”. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta. 2008
Naveed, Zulfqar, Ishfaq Ahmed. “Determinantas of Capital Structure: A Case of Life
Insurance Sector of Pakistan”, European Journal of Economics, Finance and
Administrative Sciences. 2010
Prabansari Yuke dan Kusuma Hadi, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur
Modal Perusahaan Manufaktur Go Public di Bursa Efek Jakarta”. Sinergi:
Kajian Bisnis dan Manajemen Edisi Khusus Finance, 2005
Riyanto, Bambang. “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan”. Edisi 4 Cetakan
Ketujuh. BPFE
Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. “Manajemen Keuangan”. Edisi Pertama. Mitra
Wacana Media. Jakarta. 2010
Saidi, 2004. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur Go Public di BEJ tahun 1997-2002”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi.
Vol.11, no.1 Maret 2004, hal : 44-58
Singgih, Santoso. “Buku Latihan SPSS Parametrik”. Elex Media Komputindo.
Jakarta. 2000
94
Van Horne, James C. dan John M. Wachowicz, JR. “Prinsip-Prinsip Manajemen
Keuangan”. Salemba Empat. Jakarta. 1998
Warsini, Sabar. “Manajemen Investasi”. Semesta Media. Jakarta. 2009
Warsono, “Manajemen Keuangan Perusahaan”. Edisi Tiga. Bayumedia. Publishing.
Jawa Timur. 2003
Widarjono, Agus. “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya”. EKONISIA.
Yogyakarta. 2009
______ “Analisis Statistika Multivariat Terapan”. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
2010
Winarno, Wing Wahyu. “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews” Edisi
3. UPP STIM YKPN. Yogyakarta. 2011.
Weston dan Brigham. “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”. Jilid 2. Erlangga.
Jakarta. 1994
Weston dan Copeland. “Manajemen Keuangan” Jilid 2. Erlangga. Jakarta. 1996
Weston, J. Fred, Thomas E. Copeland. “Manajemen Keuangan”. Edisi Kesembilan.
Jilid 2. Binarupa Aksara. Jakarta. 1999
http://www.bumn.go.id/mandiri/id/tentang-kami/tentang-perusahaan/
http://www.scribd.com/doc/43077523/Sejarah-an-Bank-Negara-Indonesia
95
http://www.bri.co.id/articles/9
http://rahadiona.blogspot.com/2013/01/sejarah-bank-bank-tertua-di-indonesia.html
96
LAMPIRAN
Lampiran 1- Data Penelitian
Kode Bulan Tahun Leverage
Struktur Aset Firm Size Growth LDR
_MANDIRI Jan-05
_MANDIRI Feb-05 0,892846 0,031058967 -0,01 0,520912
_MANDIRI Mar-05 0,893527 0,031381667 8,37808 -0,01 0,546326
_MANDIRI Apr-05 0,894108 0,03122921 8,375555 0 0,562934
_MANDIRI Mei-05 0,896847 0,030258774 8,377553 0,03 0,558135
_MANDIRI Jun-05 0,906529 0,030976947 8,391086 -0,02 0,573962
_MANDIRI Jul-05 0,908474 0,030244161 8,382631 0,03 0,550493
_MANDIRI Agust-05 0,908676 0,030564656 8,394108 -0,01 0,560645
_MANDIRI Sep-05 0,907061 0,030829215 8,390938 -0,01 0,573869
_MANDIRI Okt-05 0,902621 0,031211084 8,387229 -0,01 0,555179
_MANDIRI Nop-05 0,904103 0,031074546 8,383593 0,01 0,541076
_MANDIRI Des-05 0,902047 0,031013981 8,387712 0 0,542129
_MANDIRI Jan-06 0,908746 0,030407943 8,389097 0,04 0,504056
_MANDIRI Feb-06 0,903186 0,03064954 8,405328 -0,01 0,49692
_MANDIRI Mar-06 0,904427 0,031094934 8,402188 -0,01 0,500311
_MANDIRI Apr-06 0,902979 0,031345083 8,396032 -0,01 0,513607
_MANDIRI Mei-06 0,901343 0,031687231 8,391162 -0,01 0,514586
_MANDIRI Jun-06 0,905685 0,030100211 8,386826 0,03 0,519901
_MANDIRI Jul-06 0,902977 0,030541397 8,399787 -0,02 0,528154
_MANDIRI Agust-06 0,900375 0,031096474 8,390536 -0,02 0,520317
_MANDIRI Sep-06 0,89935 0,031217847 8,383039 -0,01 0,529778
_MANDIRI Okt-06 0,899548 0,030929902 8,380446 0,01 0,539896
_MANDIRI Nop-06 0,89993 0,030633806 8,384913 0,01 0,534199
_MANDIRI Des-06 0,901007 0,03013287 8,390787 0,02 0,532378
_MANDIRI Jan-07 0,897192 0,029885628 8,398937 0,02 0,553995
_MANDIRI Feb-07 0,897387 0,030209008 8,408598 -0,01 0,540617
_MANDIRI Mar-07 0,89485 0,030646412 8,404007 -0,01 0,552009
_MANDIRI Apr-07 0,889972 0,030944358 8,398686 -0,01 0,557691
_MANDIRI Mei-07 0,888048 0,031142307 8,395637 -0,01 0,541504
_MANDIRI Jun-07 0,89128 0,03178331 8,39331 -0,01 0,542552
_MANDIRI Jul-07 0,893204 0,030897701 8,38922 0,03 0,542134
_MANDIRI Agust-07 0,892711 0,030721171 8,40199 0,01 0,543177
_MANDIRI Sep-07 0,890385 0,031122975 8,404865 -0,01 0,567381
97
_MANDIRI Okt-07 0,892091 0,030185976 8,400419 0,03 0,557408
_MANDIRI Nop-07 0,893237 0,029557745 8,414611 0,02 0,56145
_MANDIRI Des-07 0,893305 0,029323089 8,425008 0,01 0,563967
_MANDIRI Jan-08 0,903625 0,026406927 8,430346 0,13 0,537851
_MANDIRI Feb-08 0,895814 0,028211092 8,482067 -0,06 0,550453
_MANDIRI Mar-08 0,8934 0,02842758 8,45338 -0,01 0,56275
_MANDIRI Apr-08 0,891752 0,028421768 8,450347 0 0,580267
_MANDIRI Mei-08 0,890082 0,028645688 8,450853 0 0,586115
_MANDIRI Jun-08 0,899797 0,029446643 8,449381 -0,03 0,60967
_MANDIRI Jul-08 0,903031 0,028218082 8,438211 0,04 0,607563
_MANDIRI Agust-08 0,901158 0,02867025 8,456016 0 0,601742
_MANDIRI Sep-08 0,898117 0,028931229 8,455027 -0,01 0,645011
_MANDIRI Okt-08 0,902498 0,027599531 8,451539 0,05 0,634438
_MANDIRI Nop-08 0,905078 0,026703816 8,474141 0,04 0,623901
_MANDIRI Des-08 0,908644 0,025474246 8,493221 0,05 0,620469
_MANDIRI Jan-09 0,90983 0,02524347 8,515324 0,03 0,581239
_MANDIRI Feb-09 0,906417 0,026210416 8,529436 -0,02 0,593948
_MANDIRI Mar-09 0,904186 0,026176631 8,520082 0 0,611185
_MANDIRI Apr-09 0,901976 0,026514609 8,518403 -0,01 0,625308
_MANDIRI Mei-09 0,900492 0,026530402 8,513035 0 0,610667
_MANDIRI Jun-09 0,906306 0,026374044 8,513434 0,01 0,601919
_MANDIRI Jul-09 0,906575 0,025890917 8,517493 0,02 0,609294
_MANDIRI Agust-09 0,904649 0,02602105 8,527007 0 0,614498
_MANDIRI Sep-09 0,906018 0,025324055 8,525256 0,03 0,60874
_MANDIRI Okt-09 0,903848 0,025887728 8,537842 0 0,614113
_MANDIRI Nop-09 0,90225 0,026169471 8,536899 -0,01 0,625533
_MANDIRI Des-09 0,90165 0,025850826 8,534003 0,02 0,630519
_MANDIRI Jan-10 0,906868 0,024667122 8,540922 0,07 0,599515
_MANDIRI Feb-10 0,909322 0,021859734 8,572301 -0,02 0,594529
_MANDIRI Mar-10 0,906872 0,022008816 8,563268 -0,01 0,61845
_MANDIRI Apr-10 0,905748 0,021865401 8,56079 0,01 0,623164
_MANDIRI Mei-10 0,90344 0,022049067 8,564123 -0,01 0,634357
_MANDIRI Jun-10 0,908162 0,022062731 8,561401 0 0,639277
_MANDIRI Jul-10 0,90833 0,021639344 8,562613 0,02 0,646416
_MANDIRI Agust-10 0,905094 0,0219018 8,572399 -0,01 0,669151
_MANDIRI Sep-10 0,903177 0,021992449 8,56844 0 0,69146
_MANDIRI Okt-10 0,901129 0,02197264 8,5688 0 0,700653
_MANDIRI Nop-10 0,899443 0,021910078 8,570435 0,01 0,69884
98
_MANDIRI Des-10 0,899365 0,021623625 8,572979 0,02 0,694761
_MANDIRI Jan-11 0,905071 0,021116406 8,582316 0,07 0,658173
_MANDIRI Feb-11 0,900989 0,021115438 8,611481 -0,02 0,672577
_MANDIRI Mar-11 0,869636 0,020843073 8,602925 0,01 0,68547
_MANDIRI Apr-11 0,870479 0,020354398 8,608864 0,03 0,683256
_MANDIRI Mei-11 0,867198 0,020620275 8,62209 -0,01 0,704011
_MANDIRI Jun-11 0,8748 0,020530044 8,618003 0,01 0,724824
_MANDIRI Jul-11 0,874073 0,020646217 8,622263 0,01 0,738144
_MANDIRI Agust-11 0,874558 0,020347341 8,627656 0,02 0,740294
_MANDIRI Sep-11 0,874687 0,020041634 8,636125 0,02 0,754106
_MANDIRI Okt-11 0,874153 0,019867948 8,644357 0,01 0,766212
_MANDIRI Nop-11 0,872902 0,019858566 8,650275 0,01 0,757496
_MANDIRI Des-11 0,875238 0,019310698 8,652823 0,03 0,751094
_BTN Jan-05 0,880317 0,018848563 8,667044 0,06 0,720097
_BTN Feb-05 0,951019 0,032859181 8,69128 -0,02 0,711396
_BTN Mar-05 0,949035 0,032940313 7,417113 0 0,728912
_BTN Apr-05 0,94826 0,032029607 7,416502 0,01 0,754519
_BTN Mei-05 0,948566 0,032489827 7,420577 -0,01 0,770768
_BTN Jun-05 0,947059 0,032341925 7,416045 0,01 0,774681
_BTN Jul-05 0,950522 0,031880655 7,420149 0,02 0,783912
_BTN Agust-05 0,549686 0,030905738 7,42884 0,03 0,774598
_BTN Sep-05 0,553533 0,031118895 7,44284 0,01 0,783633
_BTN Okt-05 0,553753 0,03115027 7,445179 0 0,80032
_BTN Nop-05 0,550114 0,03179512 7,446165 -0,01 0,835115
_BTN Des-05 0,558532 0,031887745 7,442041 0,01 0,815343
_BTN Jan-06 0,574238 0,031183964 7,448382 0,04 0,789156
_BTN Feb-06 0,576302 0,031191184 7,463567 0 0,809139
_BTN Mar-06 0,582569 0,031009255 7,464651 0,01 0,803967
_BTN Apr-06 0,58767 0,030700409 7,468696 0 0,800721
_BTN Mei-06 0,599948 0,029933684 7,470804 0,03 0,785363
_BTN Jun-06 0,591085 0,030165249 7,482539 -0,01 0,805245
_BTN Jul-06 0,950712 0,028298464 7,479055 0 0,814666
_BTN Agust-06 0,590944 0,029690325 7,479308 0 0,829331
_BTN Sep-06 0,594913 0,027488908 7,477305 0,01 0,830347
_BTN Okt-06 0,947859 0,02659021 7,480848 0,04 0,837635
_BTN Nop-06 0,947458 0,026226382 7,496823 0,02 0,836157
_BTN Des-06 0,946731 0,026273719 7,504391 0 0,837993
_BTN Jan-07 0,947034 0,026900922 7,505231 0,02 0,837517
99
_BTN Feb-07 0,94639 0,9159601 7,512891 0,01 0,843584
_BTN Mar-07 0,94459 0,911754046 7,518938 -0,02 0,855422
_BTN Apr-07 0,942249 0,914495643 7,512136 0,01 0,856188
_BTN Mei-07 0,941676 0,909946013 7,516811 0,01 0,868798
_BTN Jun-07 0,942778 0,924793363 7,520845 0 0,876855
_BTN Jul-07 0,942363 0,92417658 7,522108 0 0,89304
_BTN Agust-07 0,942141 0,925495947 7,523236 0,01 0,910416
_BTN Sep-07 0,941159 0,925428024 7,527175 -0,01 0,927744
_BTN Okt-07 0,941001 0,923399158 7,523326 0,02 0,9344
_BTN Nop-07 0,940447 0,926041084 7,533316 0,01 0,940463
_BTN Des-07 0,922335 0,922645673 7,537196 0,03 0,939358
_BTN Jan-08 0,924026 0,917327042 7,549217 0,04 0,924243
_BTN Feb-08 0,923669 0,043901331 7,564298 0,01 0,926692
_BTN Mar-08 0,922393 0,04422112 7,568603 0 0,954204
_BTN Apr-08 0,922163 0,043693364 7,566437 0,01 0,962933
_BTN Mei-08 0,923942 0,04280078 7,56962 0,02 0,957845
_BTN Jun-08 0,925317 0,042278266 7,58034 0,02 0,962953
_BTN Jul-08 0,925097 0,04189667 7,587418 0,01 0,994906
_BTN Agust-08 0,925795 0,040972376 7,593565 0,02 1,013121
_BTN Sep-08 0,926325 0,040104105 7,603187 0,02 1,056443
_BTN Okt-08 0,928717 0,038399732 7,613637 0,04 1,074295
_BTN Nop-08 0,928329 0,038487277 7,631432 0 1,069507
_BTN Des-08 0,929465 0,038109708 7,632095 0,03 1,062035
_BTN Jan-09 0,929755 0,038455165 7,644776 0,02 1,016434
_BTN Feb-09 0,931672 0,037276912 7,653834 0,03 0,977828
_BTN Mar-09 0,929971 0,037837728 7,668201 -0,01 1,010209
_BTN Apr-09 0,931949 0,038661878 7,662627 0,01 1,019576
_BTN Mei-09 0,932854 0,037682326 7,665617 0,03 1,011182
_BTN Jun-09 0,933966 0,037242299 7,67673 0,01 1,025184
_BTN Jul-09 0,933754 0,036941737 7,683141 0,01 1,046522
_BTN Agust-09 0,933261 0,037070692 7,687527 0,01 1,091026
_BTN Sep-09 0,934835 0,036156038 7,690377 0,03 1,08829
_BTN Okt-09 0,933997 0,033888299 7,704387 0,02 1,13067
_BTN Nop-09 0,933354 0,033775574 7,711472 0,01 1,102508
_BTN Des-09 0,932304 0,03411517 7,717378 0,01 1,110391
_BTN Jan-10 0,907755 0,034180367 7,720095 0,11 1,012853
_BTN Feb-10 0,912687 0,035515778 7,767009 -0,03 0,993297
_BTN Mar-10 0,908144 0,03714287 7,751907 -0,04 1,129849
100
_BTN Apr-10 0,902482 0,035540225 7,735635 0,03 1,1257
_BTN Mei-10 0,9038 0,034773975 7,749443 0,03 1,133828
_BTN Jun-10 0,90686 0,03518825 7,76093 -0,01 1,196955
_BTN Jul-10 0,911606 0,033067911 7,756627 0,07 1,144377
_BTN Agust-10 0,912669 0,032483126 7,784945 0,02 1,107733
_BTN Sep-10 0,910541 0,028974295 7,795564 -0,01 1,129943
_BTN Okt-10 0,911905 0,029331191 7,790037 0,03 1,124387
_BTN Nop-10 0,913547 0,028715127 7,802762 0,03 1,087325
_BTN Des-10 0,913319 0,02932164 7,815886 0,01 1,102534
_BTN Jan-11 0,915098 0,029823422 7,818745 0,04 1,072619
_BTN Feb-11 0,91596 0,029297533 7,834638 0,02 1,056806
_BTN Mar-11 0,911754 0,030301073 7,843658 -0,03 1,108045
_BTN Apr-11 0,914496 0,02940377 7,831178 0,03 1,089127
_BTN Mei-11 0,909946 0,029434728 7,845655 0,01 1,102955
_BTN Jun-11 0,924793 0,028692385 7,848009 0,04 1,072123
_BTN Jul-11 0,924177 0,028523341 7,862987 0,01 1,09898
_BTN Agust-11 0,925496 0,027981632 7,868267 0,03 1,065893
_BTN Sep-11 0,925428 0,028124872 7,879198 0,01 1,104232
_BTN Okt-11 0,923399 0,028392762 7,882979 0 1,102315
_BTN Nop-11 0,926041 0,027134566 7,881091 0,06 1,058593
_BTN Des-11 0,922646 0,02803094 7,90623 -0,02 1,10153
_BNI Jan-05 0,917327 0,025524713 7,897164 0,13 1,011733
_BNI Feb-05 0,900161 0,048867399 7,950625 -0,03 0,561624
_BNI Mar-05 0,896489 0,049796438 8,120857 -0,01 0,578756
_BNI Apr-05 0,896318 0,043475567 8,117554 0,02 0,57453
_BNI Mei-05 0,896047 0,043543508 8,127499 0 0,577822
_BNI Jun-05 0,911321 0,043225431 8,128053 0,01 0,593071
_BNI Jul-05 0,913353 0,042732763 8,132568 0,02 0,580309
_BNI Agust-05 0,916683 0,042176369 8,141322 0,01 0,563311
_BNI Sep-05 0,91385 0,04133621 8,147661 0,03 0,555431
_BNI Okt-05 0,92011 0,041047667 8,161014 0,02 0,554732
_BNI Nop-05 0,918652 0,041123506 8,167655 0 0,563111
_BNI Des-05 0,917837 0,042238049 8,167247 -0,02 0,553089
_BNI Jan-06 0,91738 0,040899101 8,156593 0,05 0,538741
_BNI Feb-06 0,913222 0,041141833 8,177256 -0,03 0,527729
_BNI Mar-06 0,913782 0,04051415 8,165226 0,02 0,509832
_BNI Apr-06 0,915825 0,041135692 8,172782 -0,01 0,504825
_BNI Mei-06 0,908344 0,041498008 8,168022 0 0,511996
101
_BNI Jun-06 0,908272 0,041552489 8,166526 0,01 0,50708
_BNI Jul-06 0,917257 0,042330418 8,169245 -0,01 0,517695
_BNI Agust-06 0,914811 0,042576687 8,164442 0 0,514372
_BNI Sep-06 0,914932 0,04201868 8,163265 0,01 0,50504
_BNI Okt-06 0,916225 0,039717909 8,169527 0,06 0,485349
_BNI Nop-06 0,917134 0,038321711 8,195064 0,04 0,468958
_BNI Des-06 0,916143 0,038409029 8,210843 0 0,48392
_BNI Jan-07 0,916482 0,037520479 8,210943 0,03 0,489821
_BNI Feb-07 0,91078 0,037069393 8,221944 0,01 0,483311
_BNI Mar-07 0,912056 0,036981858 8,227702 0,03 0,480177
_BNI Apr-07 0,922495 0,036454426 8,240663 0 0,423359
_BNI Mei-07 0,911443 0,036424048 8,24033 -0,01 0,478906
_BNI Jun-07 0,913763 0,037204359 8,235759 0 0,498871
_BNI Jul-07 0,916175 0,036637221 8,23421 0,02 0,553223
_BNI Agust-07 0,916998 0,036453709 8,243917 0,01 0,533425
_BNI Sep-07 0,894514 0,037212586 8,247858 -0,02 0,563931
_BNI Okt-07 0,890005 0,037808169 8,239772 -0,01 0,594176
_BNI Nop-07 0,889127 0,037694251 8,23333 0 0,618505
_BNI Des-07 0,891297 0,038457631 8,23495 -0,01 0,64677
_BNI Jan-08 0,905128 0,036908687 8,228433 0,08 0,605611
_BNI Feb-08 0,884614 0,037310459 8,26009 -0,04 0,620656
_BNI Mar-08 0,885409 0,039302604 8,240877 -0,05 0,668657
_BNI Apr-08 0,907059 0,040693506 8,219303 -0,03 0,704614
_BNI Mei-08 0,914675 0,040329577 8,206807 0,01 0,695515
_BNI Jun-08 0,914011 0,039900866 8,211497 0,01 0,716194
_BNI Jul-08 0,915956 0,03767215 8,215235 0,07 0,705709
_BNI Agust-08 0,90734 0,037747855 8,2427 0 0,744262
_BNI Sep-08 0,905512 0,038525299 8,2438 -0,02 0,764935
_BNI Okt-08 0,916157 0,03734203 8,235579 0,04 0,742935
_BNI Nop-08 0,937991 0,036301649 8,251319 0,04 0,736611
_BNI Des-08 0,934191 0,035394361 8,267494 0,03 0,722666
_BNI Jan-09 0,922995 0,035816861 8,282031 0,05 0,686124
_BNI Feb-09 0,916279 0,03512902 8,301877 -0,02 0,684922
_BNI Mar-09 0,915154 0,035254539 8,2949 0 0,697173
_BNI Apr-09 0,917034 0,035063335 8,294947 0,01 0,694338
_BNI Mei-09 0,911923 0,035860912 8,30031 -0,02 0,838613
_BNI Jun-09 0,911903 0,03550525 8,290358 0,01 0,712489
_BNI Jul-09 0,913306 0,034790406 8,294803 0,02 0,715762
102
_BNI Agust-09 0,909516 0,035398325 8,305043 -0,02 0,723544
_BNI Sep-09 0,90905 0,034747261 8,298122 0,03 0,713281
_BNI Okt-09 0,908381 0,035762348 8,309675 -0,02 0,745984
_BNI Nop-09 0,90801 0,034877011 8,302978 0,01 0,7298
_BNI Des-09 0,912841 0,033408337 8,308938 0,05 0,668995
_BNI Jan-10 0,914649 0,032197135 8,328344 0,06 0,63321
_BNI Feb-10 0,914153 0,032954222 8,354122 -0,01 0,650927
_BNI Mar-10 0,913885 0,033938507 8,348628 -0,02 0,658505
_BNI Apr-10 0,91039 0,034679794 8,337933 -0,02 0,675625
_BNI Mei-10 0,908866 0,031691495 8,328529 0 0,685943
_BNI Jun-10 0,914918 0,032132167 8,327005 0 0,69683
_BNI Jul-10 0,91522 0,031079435 8,32682 0,03 0,682085
_BNI Agust-10 0,912988 0,031243457 8,339857 0 0,686812
_BNI Sep-10 0,912018 0,031450181 8,338684 0 0,691028
_BNI Okt-10 0,909493 0,032423989 8,336608 0 0,686406
_BNI Nop-10 0,908548 0,032298698 8,335836 0,01 0,682525
_BNI Des-10 0,907721 0,032022158 8,33961 0,02 0,700655
_BNI Jan-11 0,872132 0,029559433 8,347205 0,09 0,699497
_BNI Feb-11 0,859216 0,030880931 8,382752 -0,03 0,731388
_BNI Mar-11 0,859684 0,030951617 8,367918 0 0,753204
_BNI Apr-11 0,863934 0,030891867 8,369747 0,01 0,732716
_BNI Mei-11 0,861345 0,031273606 8,372808 -0,01 0,750224
_BNI Jun-11 0,864987 0,030632689 8,368358 0,03 0,745437
_BNI Jul-11 0,874963 0,029388783 8,381601 0,05 0,760786
_BNI Agust-11 0,875601 0,029299453 8,401478 0,01 0,766074
_BNI Sep-11 0,873799 0,029488893 8,403822 -0,01 0,795804
_BNI Okt-11 0,873395 0,028721618 8,401462 0,03 0,782869
_BNI Nop-11 0,877103 0,027555651 8,413807 0,04 0,740524
_BNI Des-11 0,874359 0,028218286 8,432837 -0,01 0,771246
_BRI Jan-05 0,880755 0,026611084 8,426936 0,08 0,703261
_BRI Feb-05 0,869069 0,033119265 8,461586 -0,01 0,755335
_BRI Mar-05 0,874046 0,032882664 8,02726 0,01 0,751534
_BRI Apr-05 0,876842 0,033410559 8,032638 -0,01 0,764995
_BRI Mei-05 0,873672 0,034121102 8,030253 -0,01 0,790881
_BRI Jun-05 0,891967 0,035012338 8,027438 0,01 0,809717
_BRI Jul-05 0,895918 0,033873455 8,033824 0,05 0,770564
_BRI Agust-05 0,893072 0,035003072 8,054897 -0,03 0,793848
_BRI Sep-05 0,899043 0,035569518 8,043411 0 0,814336
103
_BRI Okt-05 0,899185 0,034811348 8,04132 0,03 0,806402
_BRI Nop-05 0,892947 0,035277442 8,054602 0 0,828978
_BRI Des-05 0,891195 0,034311078 8,053189 0,03 0,800984
_BRI Jan-06 0,891241 0,03337487 8,06588 0,05 0,778328
_BRI Feb-06 0,886665 0,033472073 8,089112 0 0,766051
_BRI Mar-06 0,884655 0,032874469 8,088495 0,02 0,769422
_BRI Apr-06 0,878763 0,033221966 8,097597 -0,01 0,781909
_BRI Mei-06 0,878222 0,032631665 8,093228 0,02 0,782317
_BRI Jun-06 0,882544 0,031315066 8,103508 0,05 0,754815
_BRI Jul-06 0,897715 0,030889925 8,123517 0,02 0,762634
_BRI Agust-06 0,893645 0,031634819 8,130831 -0,02 0,782364
_BRI Sep-06 0,896999 0,030075335 8,12341 0,06 0,754039
_BRI Okt-06 0,89053 0,030107546 8,148345 0 0,772876
_BRI Nop-06 0,888026 0,030210029 8,147544 0,01 0,774276
_BRI Des-06 0,889363 0,029333268 8,150203 0,04 0,751272
_BRI Jan-07 0,890911 0,027985066 8,1671 0,05 0,725358
_BRI Feb-07 0,887532 0,028123061 8,189562 -0,01 0,71191
_BRI Mar-07 0,881751 0,028756417 8,187038 -0,02 0,73278
_BRI Apr-07 0,880766 0,028619053 8,178701 0,01 0,747021
_BRI Mei-07 0,878793 0,028456318 8,182315 0,01 0,755404
_BRI Jun-07 0,879355 0,027567026 8,185678 0,03 0,744244
_BRI Jul-07 0,898005 0,026143077 8,200245 0,06 0,727334
_BRI Agust-07 0,896616 0,025920183 8,22563 0,01 0,718636
_BRI Sep-07 0,896538 0,025477929 8,231435 0,02 0,725757
_BRI Okt-07 0,897048 0,024914067 8,240331 0,02 0,73878
_BRI Nop-07 0,894241 0,025029007 8,250687 0 0,751715
_BRI Des-07 0,895787 0,024526677 8,251743 0,02 0,742363
_BRI Jan-08 0,904532 0,021930239 8,261757 0,11 0,688038
_BRI Feb-08 0,89697 0,023004471 8,308786 -0,05 0,708747
_BRI Mar-08 0,895254 0,022955125 8,288584 0,01 0,714303
_BRI Apr-08 0,896243 0,022472363 8,291049 0,03 0,741878
_BRI Mei-08 0,895953 0,022594598 8,302025 0 0,761314
_BRI Jun-08 0,908059 0,022013794 8,30048 0,03 0,778571
_BRI Jul-08 0,911466 0,021072863 8,312146 0,06 0,770137
_BRI Agust-08 0,900412 0,023092212 8,336238 -0,08 0,853691
_BRI Sep-08 0,896899 0,023514861 8,302297 -0,01 0,913956
_BRI Okt-08 0,9063 0,020950114 8,297823 0,11 0,863524
_BRI Nop-08 0,908273 0,020437754 8,341561 0,03 0,865341
104
_BRI Des-08 0,909003 0,020103257 8,353855 0,02 0,871942
_BRI Jan-09 0,909129 0,018827156 8,363463 0,07 0,799329
_BRI Feb-09 0,903446 0,019280404 8,390981 -0,03 0,807909
_BRI Mar-09 0,901712 0,019349241 8,378912 0 0,825051
_BRI Apr-09 0,903375 0,018873675 8,378408 0,05 0,81349
_BRI Mei-09 0,901107 0,018941259 8,398186 0,01 0,834508
_BRI Jun-09 0,898332 0,018920769 8,400991 0 0,863342
_BRI Jul-09 0,902155 0,017411249 8,402862 0,06 0,853268
_BRI Agust-09 0,906412 0,018023964 8,426903 -0,01 0,8658
_BRI Sep-09 0,906081 0,017800129 8,420891 0,02 0,871326
_BRI Okt-09 0,905882 0,017244083 8,428459 0,02 0,873466
_BRI Nop-09 0,904429 0,017339135 8,438372 0 0,879383
_BRI Des-09 0,904025 0,016862567 8,440416 0,04 0,862012
_BRI Jan-10 0,913399 0,015406441 8,455817 0,1 0,808769
_BRI Feb-10 0,932051 0,015486889 8,497964 -0,03 0,821496
_BRI Mar-10 0,930464 0,015534134 8,484969 0,01 0,874019
_BRI Apr-10 0,927499 0,016048934 8,488953 -0,01 0,86528
_BRI Mei-10 0,928922 0,01542491 8,48265 0,05 0,879396
_BRI Jun-10 0,922995 0,016341551 8,504163 -0,05 0,905364
_BRI Jul-10 0,932721 0,015716357 8,482609 0,05 0,883573
_BRI Agust-10 0,927513 0,016401807 8,504865 -0,04 0,916822
_BRI Sep-10 0,924524 0,016533623 8,488736 0 0,932914
_BRI Okt-10 0,926103 0,015841725 8,486859 0,05 0,889806
_BRI Nop-10 0,925024 0,015564327 8,506283 0,02 0,891063
_BRI Des-10 0,92408 0,015296271 8,514562 0,02 0,878884
_BRI Jan-11 0,933913 0,012984956 8,5228 0,19 0,733213
_BRI Feb-11 0,921387 0,013861982 8,59703 -0,06 0,775785
_BRI Mar-11 0,91368 0,01476275 8,569178 -0,06 0,851855
_BRI Apr-11 0,903995 0,014526406 8,541764 0,06 0,859397
_BRI Mei-11 0,911276 0,014683615 8,565427 -0,01 0,888244
_BRI Jun-11 0,910964 0,014289322 8,562468 0,03 0,889565
_BRI Jul-11 0,912973 0,014511926 8,575094 -0,01 0,901746
_BRI Agust-11 0,909105 0,015014883 8,569588 -0,01 0,900579
_BRI Sep-11 0,906644 0,015144527 8,564563 0,01 0,930027
_BRI Okt-11 0,907701 0,010115689 8,568072 0,06 0,89223
_BRI Nop-11 0,908007 0,014046029 8,591466 0,02 0,872511
_BRI Des-11 0,905543 0,013834993 8,600374 0,02 0,870694
105
Lampiran 2 - Uji Normalitas
0
20
40
60
80
100
120
-0.3 -0.2 -0.1 -0.0 0.1
Series: Standardized Residuals
Sample 2005M01 2011M12
Observations 334
Mean 2.21e-16
Median 0.003869
Maximum 0.131477
Minimum -0.279426
Std. Dev. 0.061275
Skewness -2.559259
Kurtosis 12.63854
Jarque-Bera 1657.484
Probability 0.000000
106
Lampiran 3 – Uji Autokorelasi
Dependent Variable: D(LEVERAGE)
Method: Panel Least Squares
Date: 07/23/13 Time: 18:38
Sample (adjusted): 2005M02 2011M12
Periods included: 83
Cross-sections included: 4
Total panel (unbalanced) observations: 330 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 4.12E-05 0.002287 0.018028 0.9856
D(STRUKTUR_ASET) -0.000885 0.033295 -0.026573 0.9788
D(UKURAN_PERUSAHAAN) 0.001487 0.030537 0.048709 0.9612
D(PERTUMBUHAN) 0.044685 0.051046 0.875391 0.3820
D(LDR) 0.005127 0.062818 0.081615 0.9350 R-squared 0.002405 Mean dependent var 1.78E-05
Adjusted R-squared -0.009873 S.D. dependent var 0.041311
S.E. of regression 0.041514 Akaike info criterion -3.510534
Sum squared resid 0.560111 Schwarz criterion -3.452972
Log likelihood 584.2380 Hannan-Quinn criter. -3.487573
F-statistic 0.195864 Durbin-Watson stat 2.492473
Prob(F-statistic) 0.940459
107
Lampiran 4 – Uji Heteroskedastisitas
Dependent Variable: LOG(RES2)
Method: Panel Least Squares
Date: 07/22/13 Time: 14:42
Sample (adjusted): 2005M02 2011M12
Periods included: 83
Cross-sections included: 4
Total panel (unbalanced) observations: 330 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -8.466343 0.162854 -51.98718 0.0000
D(STRUKTUR_ASET) 1.592416 2.370411 0.671789 0.5022 D(UKURAN_PERUSAH
AAN) -0.159101 2.174067 -0.073181 0.9417
D(PERTUMBUHAN) 1.331605 3.634169 0.366413 0.7143
D(LDR) -1.379797 4.472322 -0.308519 0.7579 R-squared 0.002312 Mean dependent var -8.469628
Adjusted R-squared -0.009968 S.D. dependent var 2.940950
S.E. of regression 2.955571 Akaike info criterion 5.020296
Sum squared resid 2839.005 Schwarz criterion 5.077858
Log likelihood -823.3489 Hannan-Quinn criter. 5.043257
F-statistic 0.188252 Durbin-Watson stat 0.420299
Prob(F-statistic) 0.944449
108
Lampiran 5 – Uji F
Dependent Variable: LEVERAGE
Method: Panel Least Squares
Date: 07/23/13 Time: 18:06
Sample: 2005M01 2011M12
Periods included: 84
Cross-sections included: 4
Total panel (unbalanced) observations: 334 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.054265 0.109425 0.495915 0.6203
STRUKTUR_ASET 0.111554 0.022001 5.070475 0.0000
UKURAN_PERUSAHAAN 0.092983 0.012098 7.685690 0.0000
PERTUMBUHAN 0.078358 0.111102 0.705283 0.4811
LDR 0.095968 0.023263 4.125306 0.0000 R-squared 0.167938 Mean dependent var 0.894387
Adjusted R-squared 0.157822 S.D. dependent var 0.067175
S.E. of regression 0.061647 Akaike info criterion -2.719934
Sum squared resid 1.250308 Schwarz criterion -2.662881
Log likelihood 459.2289 Hannan-Quinn criter. -2.697186
F-statistic 16.60082 Durbin-Watson stat 0.482415
Prob(F-statistic) 0.000000
109
Lampiran 6 – Uji t
Dependent Variable: LEVERAGE
Method: Panel Least Squares
Date: 07/23/13 Time: 18:06
Sample: 2005M01 2011M12
Periods included: 84
Cross-sections included: 4
Total panel (unbalanced) observations: 334 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.054265 0.109425 0.495915 0.6203
STRUKTUR_ASET 0.111554 0.022001 5.070475 0.0000
UKURAN_PERUSAHAAN 0.092983 0.012098 7.685690 0.0000
PERTUMBUHAN 0.078358 0.111102 0.705283 0.4811
LDR 0.095968 0.023263 4.125306 0.0000 R-squared 0.167938 Mean dependent var 0.894387
Adjusted R-squared 0.157822 S.D. dependent var 0.067175
S.E. of regression 0.061647 Akaike info criterion -2.719934
Sum squared resid 1.250308 Schwarz criterion -2.662881
Log likelihood 459.2289 Hannan-Quinn criter. -2.697186
F-statistic 16.60082 Durbin-Watson stat 0.482415
Prob(F-statistic) 0.000000
110
Lampiran 7 – R2
Dependent Variable: LEVERAGE
Method: Panel Least Squares
Date: 07/23/13 Time: 18:06
Sample: 2005M01 2011M12
Periods included: 84
Cross-sections included: 4
Total panel (unbalanced) observations: 334 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.054265 0.109425 0.495915 0.6203
STRUKTUR_ASET 0.111554 0.022001 5.070475 0.0000
UKURAN_PERUSAHAAN 0.092983 0.012098 7.685690 0.0000
PERTUMBUHAN 0.078358 0.111102 0.705283 0.4811
LDR 0.095968 0.023263 4.125306 0.0000 R-squared 0.167938 Mean dependent var 0.894387
Adjusted R-squared 0.157822 S.D. dependent var 0.067175
S.E. of regression 0.061647 Akaike info criterion -2.719934
Sum squared resid 1.250308 Schwarz criterion -2.662881
Log likelihood 459.2289 Hannan-Quinn criter. -2.697186
F-statistic 16.60082 Durbin-Watson stat 0.482415
Prob(F-statistic) 0.000000
111
Lampiran – 8 Tabel Durbin Watson
Critical Values for the Durbin-Watson Test: 5% Significance Level
T=200,210,220,...,500, K=2 to 21
K includes intercept
T K dL dU
200. 2. 1.75844 1.77852
200. 3. 1.74833 1.78871
200. 4. 1.73815 1.79901
200. 5. 1.72789 1.80942
200. 6. 1.71755 1.81994
200. 7. 1.70713 1.83057
200. 8. 1.69663 1.84133
200. 9. 1.68607 1.85219
200. 10. 1.67543 1.86316
200. 11. 1.66471 1.87423
200. 12. 1.65394 1.88541
200. 13. 1.64308 1.89671
200. 14. 1.63216 1.90810
200. 15. 1.62117 1.91961
200. 16. 1.61011 1.93122
200. 17. 1.59900 1.94292
200. 18. 1.58781 1.95473
200. 19. 1.57657 1.96665
200. 20. 1.56527 1.97865
200. 21. 1.55390 1.99075
210. 2. 1.76445 1.78358
210. 3. 1.75483 1.79326
210. 4. 1.74513 1.80305
210. 5. 1.73537 1.81295
210. 6. 1.72554 1.82294
210. 7. 1.71563 1.83305
210. 8. 1.70566 1.84325
210. 9. 1.69561 1.85355
210. 10. 1.68550 1.86394
210. 11. 1.67532 1.87445
210. 12. 1.66508 1.88505
210. 13. 1.65478 1.89574
210. 14. 1.64441 1.90653
210. 15. 1.63398 1.91742
112
210. 16. 1.62348 1.92839
210. 17. 1.61293 1.93947
210. 18. 1.60232 1.95063
210. 19. 1.59165 1.96188
210. 20. 1.58094 1.97323
210. 21. 1.57015 1.98467
220. 2. 1.77003 1.78829
220. 3. 1.76086 1.79753
220. 4. 1.75161 1.80686
220. 5. 1.74229 1.81628
220. 6. 1.73292 1.82581
220. 7. 1.72348 1.83543
220. 8. 1.71398 1.84513
220. 9. 1.70441 1.85492
220. 10. 1.69477 1.86482
220. 11. 1.68509 1.87479
220. 12. 1.67533 1.88486
220. 13. 1.66552 1.89502
220. 14. 1.65566 1.90526
220. 15. 1.64573 1.91559
220. 16. 1.63575 1.92601
220. 17. 1.62571 1.93651
220. 18. 1.61562 1.94710
220. 19. 1.60547 1.95776
220. 20. 1.59527 1.96852
220. 21. 1.58503 1.97935
230. 2. 1.77525 1.79270
230. 3. 1.76647 1.80154
230. 4. 1.75763 1.81045
230. 5. 1.74873 1.81945
230. 6. 1.73977 1.82854
230. 7. 1.73075 1.83771
230. 8. 1.72168 1.84697
230. 9. 1.71254 1.85632
230. 10. 1.70335 1.86574
230. 11. 1.69410 1.87524
230. 12. 1.68479 1.88483
230. 13. 1.67544 1.89450
230. 14. 1.66602 1.90424
230. 15. 1.65655 1.91407
230. 16. 1.64703 1.92398
230. 17. 1.63746 1.93397
230. 18. 1.62784 1.94403
113
230. 19. 1.61816 1.95417
230. 20. 1.60844 1.96439
230. 21. 1.59868 1.97467
240. 2. 1.78012 1.79685
240. 3. 1.77171 1.80530
240. 4. 1.76325 1.81384
240. 5. 1.75473 1.82246
240. 6. 1.74616 1.83115
240. 7. 1.73752 1.83992
240. 8. 1.72883 1.84876
240. 9. 1.72009 1.85769
240. 10. 1.71129 1.86669
240. 11. 1.70245 1.87576
240. 12. 1.69356 1.88492
240. 13. 1.68460 1.89415
240. 14. 1.67561 1.90345
240. 15. 1.66656 1.91282
240. 16. 1.65746 1.92226
240. 17. 1.64832 1.93178
240. 18. 1.63913 1.94137
240. 19. 1.62988 1.95102
240. 20. 1.62060 1.96075
240. 21. 1.61128 1.97055
250. 2. 1.78469 1.80075
250. 3. 1.77662 1.80887
250. 4. 1.76851 1.81706
250. 5. 1.76033 1.82531
250. 6. 1.75211 1.83364
250. 7. 1.74383 1.84204
250. 8. 1.73550 1.85051
250. 9. 1.72713 1.85906
250. 10. 1.71870 1.86768
250. 11. 1.71022 1.87636
250. 12. 1.70170 1.88511
250. 13. 1.69312 1.89393
250. 14. 1.68451 1.90282
250. 15. 1.67584 1.91178
250. 16. 1.66714 1.92080
250. 17. 1.65838 1.92989
250. 18. 1.64959 1.93904
250. 19. 1.64074 1.94827
250. 20. 1.63186 1.95755
250. 21. 1.62293 1.96690
114
260. 2. 1.78900 1.80444
260. 3. 1.78125 1.81223
260. 4. 1.77344 1.82010
260. 5. 1.76558 1.82803
260. 6. 1.75768 1.83603
260. 7. 1.74973 1.84409
260. 8. 1.74173 1.85222
260. 9. 1.73369 1.86041
260. 10. 1.72561 1.86867
260. 11. 1.71747 1.87699
260. 12. 1.70928 1.88538
260. 13. 1.70107 1.89383
260. 14. 1.69280 1.90234
260. 15. 1.68449 1.91092
260. 16. 1.67613 1.91956
260. 17. 1.66774 1.92826
260. 18. 1.65930 1.93702
260. 19. 1.65082 1.94583
260. 20. 1.64231 1.95471
260. 21. 1.63375 1.96366
270. 2. 1.79306 1.80792
270. 3. 1.78560 1.81543
270. 4. 1.77808 1.82300
270. 5. 1.77052 1.83062
270. 6. 1.76292 1.83831
270. 7. 1.75528 1.84606
270. 8. 1.74758 1.85387
270. 9. 1.73984 1.86174
270. 10. 1.73207 1.86967
270. 11. 1.72425 1.87767
270. 12. 1.71638 1.88572
270. 13. 1.70849 1.89382
270. 14. 1.70054 1.90200
270. 15. 1.69256 1.91023
270. 16. 1.68453 1.91851
270. 17. 1.67647 1.92684
270. 18. 1.66836 1.93524
270. 19. 1.66022 1.94369
270. 20. 1.65204 1.95220
270. 21. 1.64382 1.96077
280. 2. 1.79690 1.81123
280. 3. 1.78970 1.81846
280. 4. 1.78245 1.82575
115
280. 5. 1.77517 1.83309
280. 6. 1.76784 1.84051
280. 7. 1.76048 1.84797
280. 8. 1.75307 1.85549
280. 9. 1.74563 1.86305
280. 10. 1.73814 1.87068
280. 11. 1.73061 1.87837
280. 12. 1.72304 1.88611
280. 13. 1.71543 1.89390
280. 14. 1.70778 1.90175
280. 15. 1.70011 1.90965
280. 16. 1.69238 1.91761
280. 17. 1.68463 1.92562
280. 18. 1.67682 1.93368
280. 19. 1.66900 1.94180
280. 20. 1.66113 1.94996
280. 21. 1.65323 1.95819
290. 2. 1.80053 1.81436
290. 3. 1.79358 1.82134
290. 4. 1.78660 1.82838
290. 5. 1.77956 1.83546
290. 6. 1.77250 1.84261
290. 7. 1.76539 1.84980
290. 8. 1.75825 1.85704
290. 9. 1.75106 1.86434
290. 10. 1.74384 1.87169
290. 11. 1.73659 1.87909
290. 12. 1.72929 1.88655
290. 13. 1.72196 1.89405
290. 14. 1.71459 1.90161
290. 15. 1.70718 1.90921
290. 16. 1.69975 1.91686
290. 17. 1.69227 1.92456
290. 18. 1.68477 1.93232
290. 19. 1.67722 1.94012
290. 20. 1.66964 1.94798
290. 21. 1.66204 1.95587
300. 2. 1.80398 1.81735
300. 3. 1.79726 1.82410
300. 4. 1.79051 1.83088
300. 5. 1.78371 1.83773
300. 6. 1.77689 1.84463
300. 7. 1.77003 1.85157
116
300. 8. 1.76313 1.85856
300. 9. 1.75619 1.86560
300. 10. 1.74921 1.87269
300. 11. 1.74222 1.87983
300. 12. 1.73518 1.88702
300. 13. 1.72810 1.89425
300. 14. 1.72099 1.90152
300. 15. 1.71385 1.90885
300. 16. 1.70667 1.91623
300. 17. 1.69946 1.92365
300. 18. 1.69221 1.93111
300. 19. 1.68494 1.93863
300. 20. 1.67764 1.94619
300. 21. 1.67030 1.95379
310. 2. 1.80725 1.82019
310. 3. 1.80076 1.82672
310. 4. 1.79422 1.83329
310. 5. 1.78766 1.83991
310. 6. 1.78105 1.84657
310. 7. 1.77441 1.85328
310. 8. 1.76774 1.86003
310. 9. 1.76104 1.86683
310. 10. 1.75430 1.87368
310. 11. 1.74753 1.88058
310. 12. 1.74072 1.88751
310. 13. 1.73389 1.89449
310. 14. 1.72703 1.90152
310. 15. 1.72012 1.90859
310. 16. 1.71319 1.91571
310. 17. 1.70622 1.92286
310. 18. 1.69923 1.93006
310. 19. 1.69221 1.93731
310. 20. 1.68516 1.94459
310. 21. 1.67807 1.95192
320. 2. 1.81037 1.82291
320. 3. 1.80408 1.82922
320. 4. 1.79775 1.83559
320. 5. 1.79139 1.84199
320. 6. 1.78500 1.84844
320. 7. 1.77857 1.85494
320. 8. 1.77211 1.86147
320. 9. 1.76563 1.86804
320. 10. 1.75911 1.87466
117
320. 11. 1.75256 1.88133
320. 12. 1.74598 1.88804
320. 13. 1.73937 1.89478
320. 14. 1.73272 1.90156
320. 15. 1.72605 1.90840
320. 16. 1.71935 1.91527
320. 17. 1.71262 1.92218
320. 18. 1.70585 1.92913
320. 19. 1.69906 1.93613
320. 20. 1.69225 1.94316
320. 21. 1.68540 1.95024
330. 2. 1.81335 1.82550
330. 3. 1.80724 1.83162
330. 4. 1.80111 1.83779
330. 5. 1.79495 1.84400
330. 6. 1.78876 1.85024
330. 7. 1.78252 1.85653
330. 8. 1.77627 1.86286
330. 9. 1.76999 1.86923
330. 10. 1.76367 1.87563
330. 11. 1.75733 1.88209
330. 12. 1.75095 1.88857
330. 13. 1.74455 1.89510
330. 14. 1.73812 1.90167
330. 15. 1.73165 1.90827
330. 16. 1.72517 1.91492
330. 17. 1.71865 1.92159
330. 18. 1.71210 1.92832
330. 19. 1.70554 1.93507
330. 20. 1.69893 1.94187
330. 21. 1.69231 1.94870
340. 2. 1.81618 1.82799
340. 3. 1.81026 1.83392
340. 4. 1.80432 1.83990
340. 5. 1.79834 1.84592
340. 6. 1.79233 1.85198
340. 7. 1.78629 1.85808
340. 8. 1.78022 1.86420
340. 9. 1.77413 1.87038
340. 10. 1.76800 1.87659
340. 11. 1.76185 1.88284
340. 12. 1.75567 1.88913
340. 13. 1.74947 1.89545
118
340. 14. 1.74323 1.90180
340. 15. 1.73697 1.90819
340. 16. 1.73068 1.91463
340. 17. 1.72437 1.92109
340. 18. 1.71803 1.92760
340. 19. 1.71166 1.93414
340. 20. 1.70527 1.94072
340. 21. 1.69885 1.94732
350. 2. 1.81890 1.83036
350. 3. 1.81315 1.83613
350. 4. 1.80737 1.84193
350. 5. 1.80157 1.84778
350. 6. 1.79573 1.85366
350. 7. 1.78987 1.85957
350. 8. 1.78398 1.86553
350. 9. 1.77806 1.87151
350. 10. 1.77211 1.87753
350. 11. 1.76615 1.88359
350. 12. 1.76015 1.88969
350. 13. 1.75414 1.89581
350. 14. 1.74808 1.90198
350. 15. 1.74201 1.90818
350. 16. 1.73592 1.91441
350. 17. 1.72979 1.92068
350. 18. 1.72364 1.92698
350. 19. 1.71747 1.93331
350. 20. 1.71127 1.93967
350. 21. 1.70505 1.94608
360. 2. 1.82150 1.83264
360. 3. 1.81591 1.83825
360. 4. 1.81029 1.84389
360. 5. 1.80465 1.84957
360. 6. 1.79898 1.85527
360. 7. 1.79328 1.86102
360. 8. 1.78756 1.86681
360. 9. 1.78182 1.87261
360. 10. 1.77604 1.87846
360. 11. 1.77025 1.88434
360. 12. 1.76442 1.89026
360. 13. 1.75858 1.89620
360. 14. 1.75270 1.90218
360. 15. 1.74681 1.90819
360. 16. 1.74089 1.91424
119
360. 17. 1.73494 1.92032
360. 18. 1.72898 1.92643
360. 19. 1.72299 1.93257
360. 20. 1.71697 1.93874
360. 21. 1.71094 1.94494
370. 2. 1.82399 1.83483
370. 3. 1.81855 1.84029
370. 4. 1.81309 1.84577
370. 5. 1.80760 1.85129
370. 6. 1.80209 1.85685
370. 7. 1.79655 1.86242
370. 8. 1.79098 1.86805
370. 9. 1.78540 1.87369
370. 10. 1.77978 1.87938
370. 11. 1.77415 1.88509
370. 12. 1.76849 1.89083
370. 13. 1.76281 1.89660
370. 14. 1.75711 1.90241
370. 15. 1.75137 1.90825
370. 16. 1.74562 1.91412
370. 17. 1.73985 1.92002
370. 18. 1.73406 1.92595
370. 19. 1.72824 1.93191
370. 20. 1.72240 1.93789
370. 21. 1.71653 1.94392
380. 2. 1.82639 1.83694
380. 3. 1.82109 1.84225
380. 4. 1.81577 1.84758
380. 5. 1.81043 1.85296
380. 6. 1.80506 1.85836
380. 7. 1.79967 1.86379
380. 8. 1.79426 1.86925
380. 9. 1.78883 1.87475
380. 10. 1.78336 1.88027
380. 11. 1.77788 1.88582
380. 12. 1.77238 1.89141
380. 13. 1.76685 1.89702
380. 14. 1.76130 1.90266
380. 15. 1.75573 1.90834
380. 16. 1.75014 1.91404
380. 17. 1.74452 1.91977
380. 18. 1.73889 1.92553
380. 19. 1.73323 1.93132
120
380. 20. 1.72755 1.93714
380. 21. 1.72186 1.94298
390. 2. 1.82868 1.83896
390. 3. 1.82352 1.84413
390. 4. 1.81834 1.84933
390. 5. 1.81314 1.85457
390. 6. 1.80791 1.85982
390. 7. 1.80266 1.86512
390. 8. 1.79739 1.87043
390. 9. 1.79210 1.87578
390. 10. 1.78678 1.88115
390. 11. 1.78145 1.88656
390. 12. 1.77609 1.89200
390. 13. 1.77071 1.89746
390. 14. 1.76532 1.90294
390. 15. 1.75989 1.90846
390. 16. 1.75445 1.91401
390. 17. 1.74898 1.91957
390. 18. 1.74351 1.92517
390. 19. 1.73800 1.93080
390. 20. 1.73248 1.93646
390. 21. 1.72693 1.94213
400. 2. 1.83089 1.84091
400. 3. 1.82586 1.84596
400. 4. 1.82081 1.85103
400. 5. 1.81574 1.85612
400. 6. 1.81064 1.86124
400. 7. 1.80553 1.86640
400. 8. 1.80039 1.87158
400. 9. 1.79524 1.87678
400. 10. 1.79006 1.88202
400. 11. 1.78486 1.88728
400. 12. 1.77964 1.89258
400. 13. 1.77440 1.89789
400. 14. 1.76915 1.90323
400. 15. 1.76387 1.90860
400. 16. 1.75856 1.91400
400. 17. 1.75324 1.91942
400. 18. 1.74791 1.92486
400. 19. 1.74255 1.93034
400. 20. 1.73717 1.93584
400. 21. 1.73177 1.94136
410. 2. 1.83301 1.84279
121
410. 3. 1.82811 1.84771
410. 4. 1.82318 1.85265
410. 5. 1.81824 1.85763
410. 6. 1.81327 1.86263
410. 7. 1.80828 1.86765
410. 8. 1.80327 1.87269
410. 9. 1.79825 1.87777
410. 10. 1.79320 1.88287
410. 11. 1.78814 1.88800
410. 12. 1.78305 1.89315
410. 13. 1.77794 1.89833
410. 14. 1.77281 1.90354
410. 15. 1.76767 1.90877
410. 16. 1.76250 1.91401
410. 17. 1.75732 1.91930
410. 18. 1.75212 1.92460
410. 19. 1.74690 1.92993
410. 20. 1.74166 1.93528
410. 21. 1.73640 1.94066
420. 2. 1.83507 1.84461
420. 3. 1.83028 1.84941
420. 4. 1.82546 1.85423
420. 5. 1.82064 1.85908
420. 6. 1.81579 1.86396
420. 7. 1.81093 1.86886
420. 8. 1.80604 1.87379
420. 9. 1.80114 1.87874
420. 10. 1.79621 1.88371
420. 11. 1.79127 1.88871
420. 12. 1.78631 1.89373
420. 13. 1.78133 1.89878
420. 14. 1.77633 1.90385
420. 15. 1.77132 1.90895
420. 16. 1.76628 1.91407
420. 17. 1.76122 1.91922
420. 18. 1.75615 1.92438
420. 19. 1.75107 1.92957
420. 20. 1.74596 1.93478
420. 21. 1.74083 1.94003
430. 2. 1.83704 1.84636
430. 3. 1.83236 1.85105
430. 4. 1.82767 1.85576
430. 5. 1.82296 1.86050
122
430. 6. 1.81823 1.86525
430. 7. 1.81348 1.87004
430. 8. 1.80871 1.87484
430. 9. 1.80392 1.87967
430. 10. 1.79911 1.88453
430. 11. 1.79429 1.88941
430. 12. 1.78944 1.89431
430. 13. 1.78458 1.89923
430. 14. 1.77971 1.90417
430. 15. 1.77481 1.90915
430. 16. 1.76990 1.91414
430. 17. 1.76497 1.91915
430. 18. 1.76002 1.92420
430. 19. 1.75506 1.92925
430. 20. 1.75007 1.93433
430. 21. 1.74508 1.93944
440. 2. 1.83895 1.84805
440. 3. 1.83438 1.85264
440. 4. 1.82979 1.85724
440. 5. 1.82518 1.86187
440. 6. 1.82056 1.86651
440. 7. 1.81592 1.87119
440. 8. 1.81126 1.87588
440. 9. 1.80659 1.88060
440. 10. 1.80189 1.88533
440. 11. 1.79718 1.89010
440. 12. 1.79245 1.89488
440. 13. 1.78770 1.89968
440. 14. 1.78295 1.90451
440. 15. 1.77817 1.90937
440. 16. 1.77337 1.91424
440. 17. 1.76856 1.91913
440. 18. 1.76373 1.92404
440. 19. 1.75888 1.92898
440. 20. 1.75403 1.93393
440. 21. 1.74914 1.93891
450. 2. 1.84079 1.84970
450. 3. 1.83632 1.85418
450. 4. 1.83184 1.85867
450. 5. 1.82734 1.86320
450. 6. 1.82282 1.86774
450. 7. 1.81828 1.87230
450. 8. 1.81373 1.87688
123
450. 9. 1.80916 1.88150
450. 10. 1.80457 1.88612
450. 11. 1.79997 1.89077
450. 12. 1.79535 1.89545
450. 13. 1.79071 1.90014
450. 14. 1.78607 1.90485
450. 15. 1.78139 1.90959
450. 16. 1.77671 1.91434
450. 17. 1.77201 1.91912
450. 18. 1.76730 1.92392
450. 19. 1.76256 1.92874
450. 20. 1.75781 1.93358
450. 21. 1.75305 1.93844
460. 2. 1.84257 1.85128
460. 3. 1.83820 1.85567
460. 4. 1.83381 1.86007
460. 5. 1.82941 1.86449
460. 6. 1.82499 1.86893
460. 7. 1.82056 1.87339
460. 8. 1.81611 1.87787
460. 9. 1.81163 1.88238
460. 10. 1.80716 1.88690
460. 11. 1.80265 1.89144
460. 12. 1.79813 1.89601
460. 13. 1.79361 1.90060
460. 14. 1.78906 1.90520
460. 15. 1.78450 1.90983
460. 16. 1.77992 1.91447
460. 17. 1.77532 1.91914
460. 18. 1.77072 1.92382
460. 19. 1.76610 1.92853
460. 20. 1.76145 1.93325
460. 21. 1.75680 1.93800
470. 2. 1.84429 1.85282
470. 3. 1.84002 1.85711
470. 4. 1.83572 1.86141
470. 5. 1.83142 1.86574
470. 6. 1.82709 1.87009
470. 7. 1.82275 1.87445
470. 8. 1.81840 1.87883
470. 9. 1.81403 1.88324
470. 10. 1.80964 1.88767
470. 11. 1.80524 1.89211
124
470. 12. 1.80083 1.89657
470. 13. 1.79640 1.90105
470. 14. 1.79195 1.90556
470. 15. 1.78749 1.91008
470. 16. 1.78301 1.91461
470. 17. 1.77852 1.91918
470. 18. 1.77401 1.92376
470. 19. 1.76949 1.92835
470. 20. 1.76496 1.93296
470. 21. 1.76041 1.93760
480. 2. 1.84596 1.85431
480. 3. 1.84177 1.85851
480. 4. 1.83757 1.86272
480. 5. 1.83336 1.86695
480. 6. 1.82912 1.87121
480. 7. 1.82488 1.87548
480. 8. 1.82061 1.87977
480. 9. 1.81634 1.88408
480. 10. 1.81205 1.88841
480. 11. 1.80774 1.89276
480. 12. 1.80341 1.89712
480. 13. 1.79908 1.90151
480. 14. 1.79473 1.90591
480. 15. 1.79036 1.91034
480. 16. 1.78599 1.91477
480. 17. 1.78159 1.91923
480. 18. 1.77719 1.92371
480. 19. 1.77276 1.92820
480. 20. 1.76833 1.93271
480. 21. 1.76388 1.93725
490. 2. 1.84758 1.85576
490. 3. 1.84348 1.85987
490. 4. 1.83937 1.86399
490. 5. 1.83523 1.86814
490. 6. 1.83109 1.87231
490. 7. 1.82693 1.87649
490. 8. 1.82275 1.88069
490. 9. 1.81857 1.88491
490. 10. 1.81437 1.88915
490. 11. 1.81015 1.89340
490. 12. 1.80592 1.89767
490. 13. 1.80167 1.90197
490. 14. 1.79741 1.90628
125
490. 15. 1.79314 1.91059
490. 16. 1.78885 1.91494
490. 17. 1.78456 1.91930
490. 18. 1.78024 1.92368
490. 19. 1.77592 1.92807
490. 20. 1.77157 1.93249
490. 21. 1.76722 1.93692
500. 2. 1.84914 1.85716
500. 3. 1.84513 1.86119
500. 4. 1.84110 1.86523
500. 5. 1.83705 1.86929
500. 6. 1.83298 1.87337
500. 7. 1.82892 1.87747
500. 8. 1.82482 1.88158
500. 9. 1.82072 1.88572
500. 10. 1.81661 1.88986
500. 11. 1.81247 1.89403
500. 12. 1.80834 1.89821
500. 13. 1.80417 1.90242
500. 14. 1.80001 1.90663
500. 15. 1.79582 1.91087
500. 16. 1.79163 1.91512
500. 17. 1.78742 1.91938
500. 18. 1.78319 1.92368
500. 19. 1.77896 1.92798
500. 20. 1.77471 1.93229
500. 21. 1.77044 1.93663