ANALISIS CUACA TERKAIT KEJADIAN BANJIR DI PULAU BANGKA ... · Selatan Air Gegas Air Gegas -2.684...
Transcript of ANALISIS CUACA TERKAIT KEJADIAN BANJIR DI PULAU BANGKA ... · Selatan Air Gegas Air Gegas -2.684...
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
BALAI BESAR METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH II
STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG
Bandar Udara Depati Amir – Bangka, PangkalPinang 33171 P.O. BOX. 192
Telp. (0717) 436894 Facs. (0717) 432060
e–mail : [email protected]
ANALISIS CUACA
TERKAIT KEJADIAN BANJIR DI PULAU BANGKA
TANGGAL 07 FEBRUARI 2016
OLEH :
TIM FORECAST
STASIUN METEOROLOGI PANGKALPINANG
BMKG
I. PENDAHULUAN
Sebagian besar Kabupaten di Pulau Bangka tererndam banjir pada Senin pagi hari tanggal
08 Februari 2015. Hujan yang terjadi dengan intensitas ringan hingga lebat dimulai dari
tanggal 7 Februari 2016 dini hari hingga sekarang dengan intensitas ringan hingga lebat tidak
merata menyebabkan beberapa dampak yang jelas terendamnya rumah warga di beberapa
kecamatan kecamatan tersebut, terputusnya jalur transportasi. Beberapa wilayah yang
terendam banjir berdasarkan Tribunnews Bangka Pos yaitu PangkalPinang, Jebus,
Kabupaten Bangka Barat, Kabupaten Bangka Tengah yakni di Mesu, Namang Batu
Belubang, Berok, Kabupaten Bangka Induk yaitu di Kecamatan Belinyu dan lokasi lainnya
yang belum didapatkan laporan
II. Intensitas Curah Hujan
Gambar Grafik Curah Hujan Harian Tgl 7 Februari 2016
pada beberapa pos pengamatan hujan di Pulau Bangka
Laporan data curah hujan observasi di Pulau Bangka pengamatan tanggal 08 Februari 2016
yang berhasil dihimpun adalah sebanyak 22 titik. Dari situ diketahui bahwa pada tanggal 7 Februari,
hujan dalam kategori kategori Sangat Lebat (diatas 100 mm/hari) terjadi di Kab. Bangka Barat (Pos
Hujan Mayang, Simpang Teritip, Jebus, Dendang, Kelapa, Tempilang), Kab. Bangka (Pos Hujan
Bakam, Rukam), Kab. Bangka Tengah (Pos Hujan Stamet Pangkalpinang, Cambai, Celuak, Penyak,
Koba, Lubuk Besar), Kab. Bangka Selatan (Pos Hujan Air Gegas).
Selain itu, juga terdapat beberapa wilayah yang masuk dalam kategori hujan lebat (50 – 100
mm/hari). Wilayah tersebut Meliputi Kab Bangka Barat (Pos Hujan Muntok, Kundi), Kab. Bangka
Tengah (Pos Hujan Mangkol, Sungai Selan), Kab. Bangka Selatan (Pos Hujan Batu Betumpang).
050
100150200250300350400450
Jeb
us
Tela
k
Den
dan
g
Sim
pan
g …
May
ang
Ku
nd
i
Mu
nto
k
Kel
apa
Tem
pila
ng
Bak
am
Ru
kam
Cel
uak
Stam
et …
Ko
ba
Pe
nya
k …
Lub
uk
Bes
ar
Cam
bai
Man
gko
l
Sun
gai S
elan
Air
Geg
as
Bat
u …
DISTRIBUSI HUJAN PULAU BANGKA
TANGGAL 07 FEBRUARI 2016
JUM
LAH
CU
RA
H H
UJA
N (
mm
)
POS HUJAN
Hujan dalam kategori Lebat dan Sangat Lebat inilah yang menyebabkan terjadinya banjir di berbagai
tempat di wilayah Pulau Bangka. Berikut nilai curah hujan dengan kategori lebat hingga sangat lebat
di beberapa Pos Hujan wilayah Pulau Bangka
Tabel Nilai Curah Hujan Harian Tgl 7 Februari 2016 pada beberapa pos pengamatan hujan di Pulau Bangka
NO KABUPATEN KECAMATAN LOKASI Lintang Bujur CH (mm) Kategori
1 Bangka Barat Jebus Jebus -1.743 105.45 170 Sangat Lebat
2 Bangka Barat Telak Telak -1.677 105.57 221 Sangat Lebat
3 Bangka Barat Kelapa Dendang -1.864 105.58 378 Sangat Lebat
4 Bangka Barat Simpang Teritip Simpang Teritip -1.92 105.38 127 Sangat Lebat
5 Bangka Barat Simpang Teritip Mayang -1.971 105.29 172 Sangat Lebat
6 Bangka Barat Simpang Teritip Kundi -2.117 105.4 60 Lebat
7 Bangka Barat Mentok Muntok -2.065 105.17 83 Lebat
8 Bangka Barat Kelapa Kelapa -1.881 105.68 267 Sangat Lebat
9 Bangka Barat Tempilang Tempilang -2.073 105.67 106 Sangat Lebat
10 Bangka Induk Bakam Bakam -1.973 105.87 175 Sangat Lebat
11 Bangka Induk Mendo Barat Rukam -2.209 105.96 200 Sangat Lebat
12 Bangka Tengah Simpang Katis Celuak -2.327 106.14 421
Sangat Lebat
13 Bangka Tengah
Pangkalan Baru Stamet PangkalPinang -2.16 106.14 115 Sangat Lebat
14 Bangka Tengah Koba Koba -2.523 106.42 169
Sangat Lebat
15 Bangka Tengah Koba Penyak (Koba2) -2.409 106.29 185
Sangat Lebat
16 Bangka Tengah Lubuk Besar Lubuk Besar -2.544 106.67 200
Sangat Lebat
17 Bangka Tengah Cambai Cambai -2.241 106.15 265
Sangat Lebat
18 Bangka Tengah Mangkol Mangkol -2.156 106.09 78 Lebat
19 Bangka Tengah Sungai Selan Sungai Selan -2.368 106 54 Lebat
20 Bangka Selatan Air Gegas Air Gegas -2.684 106.39 156
Sangat Lebat
21 Bangka Selatan Batu Betumpang Batu Betumpang -2.813 106.13 53 Lebat
Berdasarkan tabel curah hujan dari tanggal Tgl 7 Februari 2016 di atas, intensitas hujan
terlihat sangat lebat pada sebagian besar pos hujan, dan hanya beberapa saja yang masuk kategori
hujan lebat. Curah hujan tertinggi terjadi pada Pos Hujan Celuak yang mencapai 421 mm dalam satu
hari. Curah hujan yang terendah terjadi di Pos Hujan Batu Betumpang sebesar 53 mm.
III. Peta Distribusi Curah Hujan di Pulau Bangka
Gambar 3. Peta distribusi curah hujan untuk wilayah Pulau Bangka pada tgl 7 Februari 2016
Berdasarkan peta distribusi curah hujan untuk wilayah Pulau Bangka pada tgl 7 Februari
2016, terlihat sebaran hujan dengan intensitas sangat Lebat Terjadi hampir di seluruh wilayah Pulau
Bangka. Hanya beberapa saja yang intensitas hujannya masuk dalam kategori Sedang, diantaranya
Pos Hujan Muntok, Kundi, Sungai Selan, dan Batu Betumpang. Hal ini sangat berpotensi menjadi
penyebab terjadinya banjir di beberapa wilayah Pulau Bangka.
IV. ANALISIS SYNOPTIK
1. Analisis Streamline
Streamline 3000 feet Bulan Februari 2016 tanggal 07 jam 00UTC (a), tanggal 07 jam 12UTC (b)
Dari peta streamline di atas, dapat terlihat sejak tanggal 7 Februari jam 00 UTC hingga 7
Februari jam 12 UTC terdapat daerah konvergensi yang terbentuk di sepanjang laut
Jawa. Sehingga menimbulkan terbentuknya pola belokan angin (shearline) di atas pulau
Bangka. Hal ini menyebabkan perlambatan kecepatan angin yang mendukung dalam
proses terbentuknya awan secara aktif pada area tersebut.
2. Analisis Suhu Muka Laut
Gambar Suhu muka laut berdasarkan data analisis dan anomal 7 Februari 2016
Kondisi suhu muka laut di wilayah perairan sekitar Indonesia termasuk Pulau Bangka
pada tanggal 7 Februari 2016 berkisar antara 27 C hingga 31 C. Suhu muka laut yang
hangat mengindikasikan pasokan uap air yang lebih banyak. Hal tersebut berpotensi
meningkatkan terjadinya pembentukan awan-awan konvektif sehingga berpotensi
menyebabkan terjadinya hujan. Nilai anomali suhu muka laut di wilayah perairan
Indonesia secara umum merata, termasuk Pulau Bangka sebesar 0.5 – 2.0 terhadap
normalnya hal ini menunjukan kondisi suhu muka laut berada pada nilai diatas
normalnya. Kondisi ini juga memberikan andil dalam proses
pembentukan awan-awan konvektif di wilayah Pulau Bangka sehingga total curah hujan
meningkat.
3. Analisis MJO dan OLR
MJO (Madden Julian Oscilation) merupakan salah satu gangguan cuaca yang dapat
mempengaruhi intensitas hujan di Indonesia jika MJO sedang aktif di wilayah
Indonesia.MJO terakhir terpantau hingga tanggal 6 Februari 2016 berada pada fase 4
hingga 5 dengan dominasi sifat sedang pada perambatannya. Kondisi ini berdampak
pada penambahan curah hujan di wilayah Indonesia bagian barat khususnya Pulau
Bangka.
OLR merupakan suatu radiasi gelombang panjang yang dipancarkan oleh bumi ke
luar angkasa. Tidak semua radiasi gelombang panjang yang terpancar dari bumi
sampai ke luar angkasa. Awan-awan konvektif adalah salah satu faktor yang
menghalangi perjalanan gelombang panjang. Jika pada suatu wilayah tertutup
hamparan awan konvektif, maka nilai OLR akan kecil. Secara umum nilai OLR di
wilayah Indonesia khususnya Pulau Bangkabernilai rendah (negatif). Nilai OLR yang
semakin kecil ini menunjukkan bahwa semakin banyak tutupan awan konvektif di
wilayah tersebut.
V. Analisis Sounding
a
Gambar Diagram Sounding Stasiun Meteorologi Pangkalpinang Bulan Februari 2016 tanggal
07 jam 00UTC (a), jam 12UTC (b)
INDEKS 00.00 UTC (07.00 WIB) 12.00 UTC (19.00 WIB)
CAPE Total 1390 999
JI - Jefferson Index 32 34
K Index 37.3 39.5
LI - Lifted Index -4.0 -3.0
SI - Showalter Index -1.6 -2.4
Nilai indeks stabilitas atmosfer berdasarkan hasil pengamatan udara atas (radiosonde) tanggal 07
Februari 2016 pukul 00.00 dan 12.00 UTC (07.00 dan 19.00 WIB) di Stasiun Meteorologi
Pangkalpinang menunjukkan nilai yang sedang – tinggi (moderat – strong).Nilai CAPE total yang
menunjukkan energi yang dibutuhkan udara naik keatas pada pukul 00.00 UTC (07.00 WIB) memiliki
nilai 1390 masuk kedalam kriteria moderatedan pada pukul 12.00 UTC (19.00 WIB) masuk ke
kroteria weak. Nilai K Indek adalah indeks yang menunjukkan nilai konvektif potensial pada pukul
00.00 dan 12.00 UTC indeks menunjukkan nilai 37.3 dan 39.5 strong atau nilainya tinggi sehingga
potensi terjadinya koveksi sangat tinggi. Nilai lifted indeks berada pada kriteria sedang
(moderate)yaitu -4.0 pada pukul 00.00 UTC dan -3.0 pada pukul 12.00 UTC hal tersebut
menunjukkan kondisi atmosfer yang tidak stabil. Sedangkan untuk SI (sholwater index) menunjukkan
b
nilai moderate yaitu -1.6 pada pukul 00.00 UTC dan -2.4 pada pukul 12.00 UTC sama dengan LI nilai
SI negatif menunjukkan kondisi atmosfer yang tidak stabil.
Berdasarkan dari nilai-nilai indeks stabilitas dari pengamatan udata atas pada tanggal 7 Februari 2016
pukul 00.00 UTC dan 12.00 UTC sangat mendukung terjadinya hujan ringan-sedang hingga lebat
dalam kurun waktu yang lama. Hal tersebut dikarenakan kondisi udara pada pukul 00.00 UTC dan
12.00 UTC dalam keadaan labil, energi udara untuk naik keatas tinggi dan nilai konveksi yang kuat.
VI. ANALISIS LOKAL
VI.1. Citra Satelit
Gambar Citra satelit tanggal 07 Februari 2016 jam 00 – 23 UTC
Dari analisis citra satelit warna biru hingga merah menunjukkan cakupan awan
konvektif. Dengan demikian, kesimpulan awalnya adalah seluruh Wilayah Bangka Belitung
tertutup awan pada hari itu. Namun demikian, warna abu – abu mengindikasikan
kemungkinan terjadinya hujan adalah hujan dengan intensitas ringan saja. Warna merah
dengan suhu puncak awan -60oC atau lebih, mengindikasikan awan tersebut memiliki
intensitas curah hujan yang lebih besar dibandingkan dengan warna biru, yang hanya berkisar
-40oC hingga kurang dari -60
oC.
Terlihat bahwa awan konvektif terlihat hanya tumbuh di sekitar Pangkalpinang mulai
jam 00.00 hingga 03.00 UTC kemudian awan mulai menyebar ke Bangka Induk dan Bangka
Barat sampai pukul 06.00 UTC. Setelah itu awan konvektif mulai tumbuh dan hilang secara
bergantian di beberapa wilayah dan cenderung meluas pada malam hingga pagi hari di
sebagian besar wilayah Pulau Bangka. Sedangkan di Pulau Belitung awan konvektif hanya
terlihat di sebagian kecil wilayah Belitung (Kec. Damar, dan Membalong) yang muncul pada
dini hari hingga pagi hari saja.
VI.2. Citra Radar Pangkalpinang
Berikut disampaikan analisis radar cuaca Stasiun Meteorologi Klas Pangkalpinang
terkait kejadian banjir 07 Februari 2016 di Pulau Bangka. Data yang ditampilkan adalah data
per 3 jam produk MAX DISPLAY Z dan CAPPI V 1,5 km.
00.00 UTC MAX DISPLAY Z 03.00 UTC MAX DISPLAY Z 06.00 UTC MAX DISPLAY Z
00.00 UTC PPI V 03.00 UTC PPI V 06.00 UTC PPI V
Berdasarkan produk MAX DISPLAY Z pada jam 00 sampai dengan 03 utc, awan
hujan sudah mulai terlihat khususnya di wilayah Kab. Bangka Barat bagian barat, Kab.
Bangka Induk bagian selatan, Kota Pangkalpinang, dan sebagian besar Kab. Bangka Tengah.
Kemudian awan hujan meluas menutupi sebagian besar Kab. Bangka Barat dan sebagian
besar Kab. Bangka Selatan hingga pukul 06.00 utc. Berdasarkan produk PPI V pada jam 00
sampai dengan 03 utc, terlihat adanya pola konvektif di wilayah Kab. Bangka Barat, Kab.
Bangka Tengah bagian utara, Pangkalpinang dan meluas menuju wilayah Kab. Bangka
Induk, hingga pukul 09 utc. Pada pukul 09 utc pola konvektif pada wilayah Kab. Bangka
Tengah sudah agak melemah dan bergeser keperairan sebelah timur Pulau Bangka.
09.00 UTC MAX DISPLAY Z 12.00 UTC MAX DISPLAY Z 15.00 UTC MAX DISPLAY Z
09.00 UTC PPI V 12.00 UTC PPI V 15.00 UTC PPI V
Berdasarkan produk MAX DISPLAY Z pada jam 09.00 sampai dengan 15.00 utc,
awan hujan sudah menutupi hampir seluruh wilayah Pulau Bangka, kecuali Kab. Bangka
Selatan bagian selatan. Berdasarkan produk PPI V pada jam 09.00 sampai dengan 15.00 utc,
terlihat adanya pola konvektif di wilayah Kab. Bangka Barat, Kab. Bangka Tengah bagian
utara, dan Pangkalpinang. Pola konvektif tersebut memiliki kecenderungan menguat dari jam
09.00 sampai dengan 15.00 utc.
18.00 UTC MAX DISPLAY Z 21.00 UTC MAX DISPLAY Z 23.00 UTC MAX DISPLAY Z