Analisa Strategi Preservasi Kepentingan Keamanan dan Ekonomi Amerika Serikat melalui Implementasi...
description
Transcript of Analisa Strategi Preservasi Kepentingan Keamanan dan Ekonomi Amerika Serikat melalui Implementasi...
BAB IPENDAHULUAN
11Latar Belakang
Selama 30 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Cina
kedua belah pemerintah belum pernah terlibat dalam kerjasama bilateral tingkat tinggi
khususnya untuk membicarakan masalah domestik dan global Selama ini hubungan AS-
Cina selalu dideskripsikan dengan terminologi yang menggambarkan persaingan dan
kesalahpahaman Khususnya ketika hubungan kedua negara diperburuk pasca kejadian
Pembantaian Tiananmen 1989 dan friksi Cina-Taiwan Pada tahap perkembangan politik
internasional dewasa ini Cina juga terlihat semakin jauh dari jangkauan AS dan lebih
memilih untuk menjalin kemitraan strategis dengan Rusia dalam forum Shanghai
Cooperation Organization maupun ataupun memberikan bantuan pembangungan kepada
berbagai negara di Afrika yang bebas persyaratan politik
Kemajuan ekonomi Cina dan stance politik Cina telah memberikan sinyalmen
ancaman kepada kepentingan ekonomi dan keamanan AS Dua pendapat berseberangan
menyatakan bahwa geliat fenomena bisa dilihat sebagai tantangan ataupun peluang bagi AS
Sejak pemerintahan Bush Jr AS lebih melihat Cina sebagai mitra dialog seperti yang
diindikasikan pada proyek hasil inisiatif Presiden George Bush dan Menteri Keuangan
Henry M Paulson yang mengajak Cina untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan
yang sepertinya mengganjal kepentingan nasional kedua negara terutama dalam isu
ekonomi Pertemuan tahunan ini bersifat eksklusif dihadiri oleh petinggi negara dan bersifat
tertutup untuk Cina dan AS saja Wajah baru diplomasi AS terhadap Cina ini bernama
Strategic Economic Dialogue
Karakter dialog ekslusif ini akhirnya mengalami perluasan lingkup topik di bawah
kepemimpinan Presiden Obama yang tidak hanya membicarakan masalah ekonomi antara
negara namun juga masalah strategis dan geopolitik yang merupakan kepentingan kedua
negara Pertemuan ini sejak Februari 2009 diubah namanya menjadi Strategic amp Economic
Dialogue Dialog ini menjadi unik karena dialog ini adalah pionir komunikasi bilateral
tingkat tinggi AS dan Cina sejak terakhir kali dialog dilakukan untuk mengadakan perjanjian
antara AS-Cina supaya AS mengurangi perdagangan senjata kepada Taiwan dan supaya
Cina menjaga keharmonisan dengan Taiwan1 Meski hubungan Cina dan AS terlihat
konfliktual di permukaan pendekatan Presiden Barack Obama kepada Cina bukanlah
1 StevenILevineSino-American Relations Testing The Limits of Discord dalam Samuel SKim China and the World Chinese Foreign Relations in the Post Cold War Era (Oxford Westview Press 1994)hal79
1
koersif melainkan sangat diplomatis dan cenderung akomodatif Bagi Obama kedua negara
sangat bergantung satu sama lain Dialog ini juga menjawab tantangan aktual mengenai
krisis keuangan AS Sementara Cina tidak terkena imbas krisis finansial global dan malah
sedang menguasai simpanan yang merupakan surat hutang Amerika Serikat sebanyak USD
800 milyar2 AS juga mendapati bahwa Cina telah melakukan manipulasi perdagangan
internasionalnya dengan AS dimana Cina dengan ukuran ekonomi aktualnya bersikeras
tidak ingin merevaluasi mata uang Renminbinya supaya bisa menciptakan keseimbangan
pada neraca perdagangan kedua negara3 Selain itu Obama melihat bahwa ada sebuah
wacana untuk mempertahankan US Leadership dan membangun citra AS yang baru dan
segar di muka petinggi dan publik Cina maka AS harus menjadi AS yang lebih rdquomendengar
sesamardquo dan menjadikan Cina sebagai mitra dialog dan kerja sama khususnya bila
menyadari perkembangan politik dunia akhir-akhir ini Bentuk interaksi seperti inilah yang
akan penulis asumsikan sebagai smart power4 Respon ini bisa bervariasi menyesuaikan pada
kondisinya Gejala perubahan tata dunia kontemporer misalnya melahirkan banyak new
emerging powers yang menggoncang kedudukan AS sebagai hegemoni tunggal Di lain
pihak politik domestik Melalui makalah ini kita akan melihat bahwa konsep dialog bilateral
eksklusif AS terhadap Cina adalah bentuk preservasi kepemimpinannya di kawasan Asia
Timur maupun global dan juga sebuah bentuk kerjasama untuk meraih kepentingan
nasionalnya yang hanya bisa dilakukan dengan keterlibatan Cina
12Rumusan Permasalahan
Bagaimanakah konsep smart power diterapkan dalam diplomasi Amerika Serikat
terhadap Cina melalui Strategic and Economic Dialogue dalam rangka preservasi
kepentingan keamanan dan ekonomi AS di bawah pemerintahan Barack Obama
13Tujuan Penulisan
2 Josef Joffe The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 SepOct2009 Vol 88 Issue 5 Hal 243 C Fred Bergsten A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs MayJune 2009 Vol 88 hal594 Ross Hoffman US Foreign Policy dalam Review Politik vol 5 no4 (Oktober 1973) hal40 diakses dari httpwwwjstororgstable1403997
2
14Kerangka Konsep
Konsep Smart Power merupakan konsep baru yang dicetuskan oleh Suzanne Nosel
Konsep ini merupakan kolaborasi atas penggunaan hard power dan soft power Dalam
kebijakan luar negeri AS istilah hard power merujuk pada pengunjukkan kekuatan
militerSmart Power mengandung arti bahwa pemerintah bisa bekerja sama untuk sebuah
kepentingan bersama dan global Biasanya istilah soft power digunakan untuk menjelaskan
berbagai pentuk persuasi AS dalam bentuk perjanjian dagang bantuan luar negeri diplomasi
dan pengaruh budaya (melalui film atau musik)5 Hal ini juga melibatkan penggunaan
leverage militer diplomasi politik legal budaya dan yang terpenting adalah pemilihan
instrumen yang tepat dengan penyesuaian kebutuhan untuk melancarkan kebijakan luar
negeri6 Smart Power sangat mengedepankan khasanah implementasi kebijakan luar negeri
yang mengedepankan dialog bilateral maupun multilateral maupun kemitraan dan aliansi
Pada penyampaian pidato penerimaan jabatan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton
menambahkan bahwa metode smart power akan menjadi karakteristik implementasi
kebijakan luar negeri AS di bawah kepemimpinan Baarack Obama Dalam hubungan
internasional Pendekatan ini mengurangi bobot penggunaan kekuatan militer namun mulai
mengandalkan dialog dan mkemitraan dalam segala aspek untuk mempertahankan pengaruh
AS7 Smart power yang merupakan strategi Amerika saat ini mempunyai empat prinsip
utama dalam politik Amerika Serikat yaitu mempertahankan kepemimpinan Global baik
dalam lingkup politik ekonomi dan pertahanan keamanan mempertahanakan pola interaksi
beserta Negara yang mempunyai pengaruh kuat diteruskan memperkuat berbagai institusi
internasional yang merupakan perwujudan dalam mekanisme berbagai permasalahan global
yang diselesaikan dan yang terakhir untuk memperluas nilai demokrasi secara menyeluruh8
BAB II
5 Richard L Armitage dan Joseph S Nye Commission on Smart Power A Smarter More Secure AmericaJr diakses dari httpbelfercenterksgharvardedupublication18057csis_commission_on_smart_powerhtml hal136Keith Porter Developing an Integrated Foreign Policy What is Smart Power Diakses dari httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm
7 Richard L Armitage dan Joseph S Nye Opcit hal158 Ibid
3
PEMBAHASAN
21 Diskursus Kebangkitan Cina
Cina adalah salah satu aktor kuat dengan kekuatan ekonomi dan militer yang dianggap
mampu menyaingi kapabilitas Amerika Serikat (AS) dewasa ini Pemerintah Cina memiliki
cadangan USD 800 milyar dalam bentuk simpanan yang merupakan hutang Amerika Serikat
kepada Cina Tingkat pendapatan domestik (GDP) Cina di tahun 2007 bertumbuh dari $33
triliun menjadi $8 triliun dan 9Berbicara mengenai ranah soft power berarti kita akan
membicarakan mengenai penciptaan pengaruh dan legitimasi negara lain Pada beberapa
tahun terakhir Cina telah menjadi pemimpin atau ketua sidang dalamberbagai sidang
multilateral dimana keterlibatan dan kepemimpinan AS memang sedang mengalami
penurunan Untuk melakukan pendekatan terhadap organisasi regional tetangga yakni
ASEAN Cina tidak serta merta meninggalkan konsep ASEAN Way yang sering ditinggalkan
atau diacuhkan oleh AS ASEAN Way sebuah konep non-konfrontatif pengembangan dialog
dan non-intervensionis terhadap kebijakan domestik di masing-masing negara10 Cina sangat
aktif dalam beberapa keanggotaan organisasi internasional seperti ASEAN Regional Forum
(ARF) ASEAN + 3 dan kelompok Shanghai Cooperation Organization (SCO) Cina juga
tidak hanya akan membuka pasarnya bagi negara-negara di Asia Tenggara namun juga
kepada Korea Selatan dan bahkan Utara 11 Di belahan bumi Selatan pengaruh Beijing sudah
mulai ditangkap oleh negara di Amerika Selatan Timur engah maupun Afrika Beijing
membuka pangsa pasar yang besar bagi negara-negara berkembang di kawasan-kawasan
tersebut Selain itu Cina juga kerap melakukan penghapusan utang negara berkembang dan
sering memberikan asistensi politik maupun ekonomi yang bebas dan jauh dari prasyarat
ekonomi maupun politis Bagi negara-negara miskin dan berkembang pengaruh Cina kepada
pembangunan mereka dilihat sebagai alternatif untuk mencari perlindungan dan bantuan
Persepsi ini merupakan substitusi relatif terhadap mundurnya kepeminpinan AS secara relatif
22Pasang Surut Hubungan Luar Negeri AS-Cina
Hubungan kedua negara biasanya dijelaskan dalam deskripsi yang kompleks dan
penuh dengan persaingan Kebanyakan dari persaingan ini adalah produk dari persepsi dan
image mereka terhadap satu sama lain Karakter hubungan keduanya bisa diidentifikasikan
9 Josef Joffe The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 SepOct2009 Vol 88 Issue 5 Hal 2410 ldquo________rdquoChinarsquos Soft Power httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom 11 Ibid
4
sebagai dialektika antara bukan aliansi namun juga bukan musuh Secara umum Pemerintah
AS tidak melihat Cina sebagai musuh melainkan sebagai kompetitor di beberapa isu dan
teman di beberapa isu tertentu lainnya Saat ini ekonomi AS adalah yang terkuat di dunia
sedangkan Cina menempati posisi kedua dengan menggantikan posisi Jepang12 Keduanya
merupakan konsumen energi fosil batu bara dan minyak bumi yang terbesar di dunia
Kedua negara juga merupakan penghasil gas rumah kaca terbesar sehingga memiliki beban
dan tanggung jawab yang besar dalam menanggulangi efek perubahan iklim Sesungguhnya
hubungan AS-Cina sudah relatif stabil kendati mendapati dinamika fluktuatif dalam
beberapa kesempatan seperti pencobaan intervensi AS terhadap isu pelanggaran HAM
pemerintah Cina kepada rakyat di Tibet Xinjiang keterbatasan dalam akses terhadap
informasitidak adanya kebebasan pers minimnya pertumbuhan masyarakat sipil maupun
status politik Taiwan Hubungan antara keduanya diperburuk setelah kejadian di Tiananmen
Beijing Dimana peristiwa tersebut merupakan noda terhadap konsep perlindungan rakyat
oleh Cina dan dianggap sebagai kesalahan fatal di mata Amerika Serikat karena kontradiktif
terhadap kepentingan dan nilai yang dibela oleh AS Pasca Pembantaian Tiananmen
hubungan AS dan Cina bagai berada di ujung tanduk Respon pemerintah AS yang saat itu
berada di bawah kekuasaan Ronald Reagan dan awal pemerintahan Presiden George Bush I
adalah konfrontasi terhadap Cina dalam berbagai bidang Konfrontasi pertama yang
dijatuhkan AS kepada Cina adalah skorsing berupa moratorium terhadap hubungan dagang
investasi Cina ke AS dan pembekuan perusahaan asuransi swasta Cina pada tanggal 5 Juni
198913 Moratorium ini akhirnya dicabut oleh Presiden Bill Clinton pada tahun 2001
Presiden George Bush I juga membebankan embargo ekspor persenjataan AS kepada Cina
dari tahun 1990-1994 AS juga secara eksplisit menolak proposal donasi Cina terhadap
World Bank dan kredit IMF yang ditujukan untuk proyek-proyek pembangunan dan
kesejahteraan masyarakat karena bagi AS Cina telah gagal memberikan kesejahteraan
bahkan bagi rakyat di dalam negerinya sekalipun
Hubungan antara AS-Cina semakin diperburuk ketika NATO meledakkan kedutaan
Cina di Belgrade Serbia pada tahun 1999 NATO mengkonfirmasi bahwa unsur kesalahan
intelijen mereka namun Cina tidak menerima alasan ini dan malah menuduh bahwa
pengeboman tersebut dilakukan secara sengaja dan atas dasar prakarsa AS14 Pasca serangan
911 mulai terlihat hawa segar normalisasi hubungan internasional Cina dan AS terutama
12WM MorrissonChinarsquos Economic Outlookdiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowIB98014pdf 13 Steven I Levine Opcithal9014ldquo_____rdquo US Bombing Of Chinese Embassy Implausible Blunder wwwglobalpolicyorgcomponentcontentarticle38827html
5
setelah Cina menawarkan dukungan publiknya dan juga dukungan Cina di Dewan
Keamanan PBB dalam resolusi 1373 mengenai penggelaran pasukan koalisi ke Afghanistan
dalam misi War on Terrorism15 Cina bukan saja mendukung inisiatif AS namun juga
mendonasika USD 150 juta untuk proyek rekonstruksi Afghanistan pasca jatuhnya Taliban
Banyak klaim dilontarkan bahwa kebijakan luar negeri AS sudah semakin oportunis
Hal ini terlihat pada penerapan kebijakan luar negeri AS ke Cina dimana kendati politik
domestik Cina adalah ancaman bagi nosi demokratisasi AS namun ada beberapa
kepentingan AS dan Cina yang menciptakan interdpendensi sehingga memungkinakan
untuk kedua belah pihak untuk menjadi mitra dialog dan kerja sama Pertumbuhan pesat
Cina secara ekonomi sayangnya paradoks terhadap proteksi pemerintah terhadap HAM
warga sipil sehingga cukup untuk menyatakan bahwa secara gagasan dan implementasi
merupakan ancaman kepada dominasi AS16 Lebih penting lagi kita harus melihat dimensi
bahwa kedua negara adalah mitra dagang terbesar bagi satu sama lain dan memiliki
kepentingan yang sama dalam mencegah dan memberantas terorisme dan proliferasi senjata
pemusnah massal Cina memiliki USD 2 triliundalam bentuk surat hutang Amerika Serikat
yang merupakan konsumsi Cina untuk mendanai paket stimulus AS bagi perusahaan di
dalam negeri dalam rangka memperbaiki keadaan perekonomian domestik AS pada masa
krisis17 Menteri Keuangan AS sebelumnya Henry MPaulson pernah mengindikasikan
bahwa ketidakseimbangan struktural ini juga harus diperbaiki guna membantu AS keluar
krisis finansial Pada tanggal 23 Febrruari 2009 Menteri Luar Negeri Hillary Rodham
Clinton berhasil mengunjungi Cina dan meyakinkan para petinggi Cina untuk memastikan
bahwa pangsa pasar AS di Cina masih merupakan tempat aman bagi Cina untuk
menanamkan investasi dan kedua belah pihak setuju untuk menggalakkan investasi dari
negara masing-masing ke negara satu sama lain18 Meskipun Cina adalah pemegang hutang
AS terbanyak saat ini Cina dianggap sebagai juruselamat untuk memecah kebuntuan di
dalam menyelesaikan krisis finansial global
23STRATEGIC amp ECONOMIC DIALOGUE (Dialog Strategis dan Ekonomi)
231Proses Pembentukan dan Metamorfosis
15ldquo_____rdquoWhat Obama and China Disagree On diakses dari httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom 16 C Fred Bergsten A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs MayJune 2009 Vol 88 hal5717 A Special Report on China and America A Message from Confucius diakses dari httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=1467850718 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS Commission in Chinadiakses dari httpicsleedsacukpapersgdrexhibits808US-Chinapdf hal 11
6
Dialog bilateral ini merupakan bentuk dialog bilateral eksklusif yang pertama kali
pernah terjadi pada sejarah hubungan diplomatik AS dan Cina Dialog ini diprakarsai oleh
Wakil Menteri Keuangan AS bernama Hank Paulson dan atas mandat dari Presiden George
WBush Pertemuan Strategic Economic Dialogue yang pertama kali bertempat di Beijing
pada Desember 2006 Pertemuan pertama di Beijing menghasilkan keputusan bahwa dialog
tersebut bukanlah dialog eksklusif AS-Cina untuk pertama dan teakhir kalinya namun harus
terus dilanjutkan untuk terjadi setiap tahunnya Salah satu keberhasilan diplomasi AS
terhadap Cina pada masa dialog SED di bawah pemerintahan Bush adalah dimana Cina
bersedia untuk mengapresiasikan nilai mata uangnya sebesar 20 terhadap dollar Amerika19
Normalisasi citra AS di mata dunia dan jalinan hubungan diplomatik yang non-koerif
dengan seluruh negara adalah salah satu kunci dari kebijakan luar negeri AS di bawah
pemerintahan Barack Obama 2009-2013 Pada lawatan Hilary Clinton ke Cina pada Februari
2009 Clinton menyampaikan pesan dari Presiden Obama yang menginginkan tetap
diaadakanya pertemuan SED namun dengan perluasan topik pembicaraan dalam dialog
bilateral Dialog tidak hanya akan membahas mengenai masalah ekonomi dan perdagangan
namun juga isu keamanan dan politik yang menajdi agenda dan kepentingan kedua negara
Permintaan ini disambut secara positif oleh Presiden Hu Jin Tao dan Perdana Menteri Wang
Qishan Adapun Strategic amp Economic Dialogue (SampED) memiliki batasan karena hanya
isu yang merupakan kepentingan bersama oleh AS dan Cina sajalah yang menjadi topik-
topik penting yang diangkat ke dalam dialog20 Maka beberapa isu sensitif seperti
perlindungan HAM dan normalisasi hubungan Taiwan dan Cina tidak akan dibahas di sini
Dialog ini menjadi lebih menarik di bawah kepemimpinan Obama terutama ketika Obama
mencantumkan nama Hilary Clinton Menteri Luar Negeri AS dalam daftar nama negosiator
AS kepada Cina Hal ini menegaskan bahwa ranah kerjasama AS dan Cina melalui SampED
bukanlah domain menteri keuangan semata sehingga menegaskan bahwa AS melihat agenda
SampED sadalahagenda penting dalam kebijakan luar negerinya sehingga dirinya harus sampai
melibatkan Menter Luar Negeri dalam dialog Dalam kerangka kerja StrategicampEconomic
Dialogue AS dan Cina bekerja sama dalam Energy and Cooperation Framework yang
sesungguhnya sudah dirintis sejak rezim George WBush Beberapa butir kesepakatannya
yang dihasilkan dari kunjungan Obama ke Cina yang juga disepakati oleh Perdana Menteri
19 Dennis WilderThe US-China Strategic and Economic Dialogue Continuity and Change in Obamarsquos China Policy httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57 20 Thomas Wilkins The New Equlibrium of From US and China httpwwwchinastakescom20098the-new-equilibrium-from-the-us-china-sedhtml
7
Cina Hu Jin Tao Menteri Keuangan AS Timothy Geithner dan Wakil Perdana Menteri Cina
Wang Qishan pada 27-28 Juli 2009 adalah
2311 ISU STRATEGIS DAN GEOPOLITIK
Kerjasama dalam meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mitigasi
perubahan iklim Kedua negara sepakat bahwa energi dan air merupakan sumber
daya alam yang sangat penting bagi kebutuhan ekonomi dan keamanan nasional Saat
ini penggunaan energi oleh Cina dan AS memang lebih difokuskan pada penggunaan
bahan bakar fosil yang kurang ramah lingkungan Penggunaan batu bara dalam skala
masif misalnya telah dilihat sebagai kebutuhan yang tidak terelakkan oleh kedua
negara Namun keduanya menyadari bahwa ekstraksi dan pengolahan batu bara
memiliki dampak ekonomi dan sosial yang destruktif Kerjasama ini akan mendorong
terjadinya komitmen berdasarkan kepada tenggat waktu yang telah disepakati Dalam
hal keamanan energi dan lingkungan hidup AS dan Cina sama-sama melihat bahwa
pertumbuhan ekonomi dan penduduk mereka menyebabkan kerusakan kolateral
terhadap pertumbuhan ekonomi yang tidak hemat energi dan ramah lingkungan
Kerjasama AS-Cina di dalam isu ini tentulah sangat diharapkan oleh kita semua
sebagai bentuk komitmen dan partisipasi mereka untuk menyelesaikan masalah
globalHilary Clinton telah membawa isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi
agenda prioritas dalam dialog Rencana pembentukan Clean Development
Mechanism untuk pengembangan ekonomi yang rendah karbon dan ramah
lingkungan antara AS dan Cina yang tidak hanya melibatkan pemerintah dan
pemerintah (government to government) namun juga rakyat biasa dan perusahaan
pelaku bisnis21 Kedua negara juga berhasil merampungkan negosiasi ke dalam a
Memorandum of Understanding to Enhance Cooperation on Climate Change
Energy and the Environment (MOU) yang dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri
AS
Eksplorasi Pengembangan Tenaga Nuklir untuk Kebutuhan Komersil Kerja
sama akan melibatkan diskusi tingkat tinggi dalam komersialisasi tenaga nuklir Cina
sedang giat mengembangkan tenaga nuklirnnya dalam rangka memenuhi kebutuhan
pasokan listrik dalam negeri Sementara itu AS sangat menaruh perhatian kepada
prosedur keselamatan proyek pengembangan nuclear for peace bagi Cina sehingga
21 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS
Commision on Chinadiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowRS22777pdf
8
teknologi manual dan know-how tidak jatuh kepada tangan yang salah dan
disalahgunakan Tiap negara menyumbangkan USD 75 juta untuk proyek
pengembangan kendaraan bertenaga listrik dan sumber-sumber energi yang
terbaharukan22 Namun Obama sendiri mengkhendaki bahwa perjanjian bilateral AS-
Cina mengenai kerjasama pengamanan kebutuhan energi dan wacana mitigasi
perubahan iklim melalui adaptasi model pembangunan ekonomi mereka harus
disesuaikan dengan perjanjian multilateral yang disepakati oleh Konferensi UNFCCC
15 di Copenhagen 23
Kolaborasi dalam Isu Strategis misalnya 1)Eksplorasi Arktik Arktik mulai
menjadi sebuah bahan diskusi hangat terutama semenjak diskursus pemanasan global
telah menciptakan wacana bahwa es disana sedang mencair sehingga telah tercipta
jalur air baru yang enghubungkan Amerika Utara dengan lebih mudah untuk masuk
ke perairan Eropa dan Asia melalui Rusia 2) Kedua belah pihak juga membahas
permasalahan mengenai pemberantasan terorisme dan beberapa rincian mengenai
cara untuk merangkul dan menjalin dialog dengan Iran Korea Utara Sudan dan
Pakistan24 AS dan Cina membahas keamanan perbatasan di bagian Barat Cina
dimana banyak penyelundup narkotika dan obat-obatban terlarang datang dari
Afghanistan dan Myanmar Ini juga sesungguhnya bisa dijadikan sebagai epilog
wicara antara AS dan Cina untuk membahas mengenai masalah di Pakistan
meskipun hingga hari ini agenda dan subjek pmbicaraan demikian belum juga
terlaksana 3) Kedua pihak menekankan pentingnya pengembangan dialog
menangani denuklirisasi Korea Utara dalam kerangka kerja Six Party Talks untuk
meraih stabilitas dan pedamaian di Semenanjung Korea dan Kawasan Asia Timur
2312 Isu Ekonomi dan Keuangan
Perwujudan pertumbuhan ekonomi yang stabil Kedua negara telah memitigasi
daya finansial dalam negeri dengan menggelar program stimulus yang berperan
dalam mengembalikan kepercayaan diri perusahaan domestik terutama bagi
perusahaan yang memiliki banyak peran dalam tingkat global AS dan Cina sepakat
untuk lebih meningkatkan kerja sama untuk meningkatkan daya adaptabilitas
22 Joint Press Release on the First Round of the US-China Strategic and Economic Dialogue httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm 23 Hu Shuli The Effect of the Crisis on the US-China Economic Relationship httpwwwroubinicombriefings34474php44741 24 Pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Hilary Roadham Clinton
httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm
9
masing-masing untuk menjaga diri dan memperbaiki perekonomian mereka dari
dampak krisis Untuk mencapai tujuan ini kedua negeri bersepakat untuk
meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi menegani kebijakan ekonomi
makro dan akan bekerja sama untuk menyesuaikan permintaan domestik dan harga
relatif demi menjaga neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih
stabil Untuk itu AS berjanji untuk menekan konsumsi dan memperbanyak
penyimpanan sementara Cina berjanji untuk melakukan sebaliknya Cina berjanji
untuk melksanakan kebijakan ekonomi makro yang akan memaksa rakyatnya untuk
meningkatkan konsumsi Adapun prestasi mengesankan yang didapat dari pilar ini
adalah bagaimana kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia negara sama-sama
membicarakan strategi untuk mengeluarkan diri dari jerat krisis Baik AS dan Cina
telah menyiapkan dana sebesar USD 14 triliun (dimana AS menyumbangkan USD
787 milyar dan Cina memberikan USD 5854 milyar untuk program ini) sebagai dana
stimulus
Pembentukan Fondasi Struktur Keuangan yang kuat Kedua negara menyadari
bahwa institusi keuangan yang transparan dan berdasarkan kepada keijakan pasar
akan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi global yang seimbang Masing-
masing negara melihat bahwa reformasi komprehensif terhadp kebijakan keuangan
dan sistem pengawasan itu penting untuk menyokong terjadinya sistem keuangan
yang lebih stabil Untuk tujuan ini AS akan terus memberikan kemudahan bagi
BUMN (Government-Sponsored Enterprises) mereka sementara Cina berjanji akan
terus membuka diri terhadap investasi bank asing yang sudah memenuhi ketentuan
dan standar pemerintah Cina
Perdagangan dan Investasi AS dan Cina melihat dirinya sebagai pihak yang
diuntungkan karena terjadinya sistem perdagangan global Oleh karena itu kedua
negara akan terus bekerja sama untuk membuka kesempatan agar terjadi liberalisasi
pasar dan menghentikan proteksionisme karena melihat bahwa liberalisasi pasar
telah memberikan efek yang baik bagi diri mereka dan sudah sepatutnya memberikan
keuntungan bagi pihak lain pula AS memberikan konfirmasi kepada Cina bahwa
Commitee on Foreign Investment milik AS akan bersikap konsisten dan adil dalam
memberikan perlakuan terhadap investasi asing tanpa ada diskriminasi berdasarkan
negara asal investasi tersebut25 Cina juga ditekan untuk melakukan hal serupa dan
25 Henry MPaulson Strategic Economic Development A Brief Report diakses dari httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
10
mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan
sahamnya di Cina
Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS
dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral
tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan
terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri
terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan
berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak
dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan
positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam
mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi
24Analisis
Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana
implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang
mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS
faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina
dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara
kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah
bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan
juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah
kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power
Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang
tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran
kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain
pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan
dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami
surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang
Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor
berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di
luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina
memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang
rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk
11
Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman
terhadap pasar domestiknya
Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan
metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS
terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi
dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas
SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan
nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka
terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama
secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan
meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi
asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau
Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk
mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak
bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas
keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia
internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah
sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian
dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya
menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina
Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara
yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement
kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan
juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam
bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan
luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan
pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan
smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini
merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi
negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih
banyak keterbukaan28
26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38
12
Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan
Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan
dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh
Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah
pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin
hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa
adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada
penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar
negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang
menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga
berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry
Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus
memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun
AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama
Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS
dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam
negeri di Cina
Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)
melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang
berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam
dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi
namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan
SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis
yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan
hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di
dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini
adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah
lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS
berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila
dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama
StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai
melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral
secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini
29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136
13
menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan
kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus
mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang
bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-
nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua
negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim
Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki
kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang
namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus
diapresiasikan oleh semua pihak
BAB IIIPENUTUP
31KESIMPULAN
Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush
dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama
merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam
14
diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas
normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia
saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik
internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara
kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan
politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana
Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan
hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya
mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang
bisa menyelesaikannya
Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah
untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti
restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu
yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian
kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan
yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa
penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya
adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan
untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya
untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya
dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan
Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS
membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa
diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS
dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk
konsorsium bilateral paling penting di dunia
15
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH
Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009
Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)
Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009
Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)
KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)
Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)
Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009
Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)
INTERNET
httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html
httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html
httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579
httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom
httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57
httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
httpwwwroubinicombriefings34474php44741
httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx
16
httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm
17
koersif melainkan sangat diplomatis dan cenderung akomodatif Bagi Obama kedua negara
sangat bergantung satu sama lain Dialog ini juga menjawab tantangan aktual mengenai
krisis keuangan AS Sementara Cina tidak terkena imbas krisis finansial global dan malah
sedang menguasai simpanan yang merupakan surat hutang Amerika Serikat sebanyak USD
800 milyar2 AS juga mendapati bahwa Cina telah melakukan manipulasi perdagangan
internasionalnya dengan AS dimana Cina dengan ukuran ekonomi aktualnya bersikeras
tidak ingin merevaluasi mata uang Renminbinya supaya bisa menciptakan keseimbangan
pada neraca perdagangan kedua negara3 Selain itu Obama melihat bahwa ada sebuah
wacana untuk mempertahankan US Leadership dan membangun citra AS yang baru dan
segar di muka petinggi dan publik Cina maka AS harus menjadi AS yang lebih rdquomendengar
sesamardquo dan menjadikan Cina sebagai mitra dialog dan kerja sama khususnya bila
menyadari perkembangan politik dunia akhir-akhir ini Bentuk interaksi seperti inilah yang
akan penulis asumsikan sebagai smart power4 Respon ini bisa bervariasi menyesuaikan pada
kondisinya Gejala perubahan tata dunia kontemporer misalnya melahirkan banyak new
emerging powers yang menggoncang kedudukan AS sebagai hegemoni tunggal Di lain
pihak politik domestik Melalui makalah ini kita akan melihat bahwa konsep dialog bilateral
eksklusif AS terhadap Cina adalah bentuk preservasi kepemimpinannya di kawasan Asia
Timur maupun global dan juga sebuah bentuk kerjasama untuk meraih kepentingan
nasionalnya yang hanya bisa dilakukan dengan keterlibatan Cina
12Rumusan Permasalahan
Bagaimanakah konsep smart power diterapkan dalam diplomasi Amerika Serikat
terhadap Cina melalui Strategic and Economic Dialogue dalam rangka preservasi
kepentingan keamanan dan ekonomi AS di bawah pemerintahan Barack Obama
13Tujuan Penulisan
2 Josef Joffe The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 SepOct2009 Vol 88 Issue 5 Hal 243 C Fred Bergsten A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs MayJune 2009 Vol 88 hal594 Ross Hoffman US Foreign Policy dalam Review Politik vol 5 no4 (Oktober 1973) hal40 diakses dari httpwwwjstororgstable1403997
2
14Kerangka Konsep
Konsep Smart Power merupakan konsep baru yang dicetuskan oleh Suzanne Nosel
Konsep ini merupakan kolaborasi atas penggunaan hard power dan soft power Dalam
kebijakan luar negeri AS istilah hard power merujuk pada pengunjukkan kekuatan
militerSmart Power mengandung arti bahwa pemerintah bisa bekerja sama untuk sebuah
kepentingan bersama dan global Biasanya istilah soft power digunakan untuk menjelaskan
berbagai pentuk persuasi AS dalam bentuk perjanjian dagang bantuan luar negeri diplomasi
dan pengaruh budaya (melalui film atau musik)5 Hal ini juga melibatkan penggunaan
leverage militer diplomasi politik legal budaya dan yang terpenting adalah pemilihan
instrumen yang tepat dengan penyesuaian kebutuhan untuk melancarkan kebijakan luar
negeri6 Smart Power sangat mengedepankan khasanah implementasi kebijakan luar negeri
yang mengedepankan dialog bilateral maupun multilateral maupun kemitraan dan aliansi
Pada penyampaian pidato penerimaan jabatan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton
menambahkan bahwa metode smart power akan menjadi karakteristik implementasi
kebijakan luar negeri AS di bawah kepemimpinan Baarack Obama Dalam hubungan
internasional Pendekatan ini mengurangi bobot penggunaan kekuatan militer namun mulai
mengandalkan dialog dan mkemitraan dalam segala aspek untuk mempertahankan pengaruh
AS7 Smart power yang merupakan strategi Amerika saat ini mempunyai empat prinsip
utama dalam politik Amerika Serikat yaitu mempertahankan kepemimpinan Global baik
dalam lingkup politik ekonomi dan pertahanan keamanan mempertahanakan pola interaksi
beserta Negara yang mempunyai pengaruh kuat diteruskan memperkuat berbagai institusi
internasional yang merupakan perwujudan dalam mekanisme berbagai permasalahan global
yang diselesaikan dan yang terakhir untuk memperluas nilai demokrasi secara menyeluruh8
BAB II
5 Richard L Armitage dan Joseph S Nye Commission on Smart Power A Smarter More Secure AmericaJr diakses dari httpbelfercenterksgharvardedupublication18057csis_commission_on_smart_powerhtml hal136Keith Porter Developing an Integrated Foreign Policy What is Smart Power Diakses dari httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm
7 Richard L Armitage dan Joseph S Nye Opcit hal158 Ibid
3
PEMBAHASAN
21 Diskursus Kebangkitan Cina
Cina adalah salah satu aktor kuat dengan kekuatan ekonomi dan militer yang dianggap
mampu menyaingi kapabilitas Amerika Serikat (AS) dewasa ini Pemerintah Cina memiliki
cadangan USD 800 milyar dalam bentuk simpanan yang merupakan hutang Amerika Serikat
kepada Cina Tingkat pendapatan domestik (GDP) Cina di tahun 2007 bertumbuh dari $33
triliun menjadi $8 triliun dan 9Berbicara mengenai ranah soft power berarti kita akan
membicarakan mengenai penciptaan pengaruh dan legitimasi negara lain Pada beberapa
tahun terakhir Cina telah menjadi pemimpin atau ketua sidang dalamberbagai sidang
multilateral dimana keterlibatan dan kepemimpinan AS memang sedang mengalami
penurunan Untuk melakukan pendekatan terhadap organisasi regional tetangga yakni
ASEAN Cina tidak serta merta meninggalkan konsep ASEAN Way yang sering ditinggalkan
atau diacuhkan oleh AS ASEAN Way sebuah konep non-konfrontatif pengembangan dialog
dan non-intervensionis terhadap kebijakan domestik di masing-masing negara10 Cina sangat
aktif dalam beberapa keanggotaan organisasi internasional seperti ASEAN Regional Forum
(ARF) ASEAN + 3 dan kelompok Shanghai Cooperation Organization (SCO) Cina juga
tidak hanya akan membuka pasarnya bagi negara-negara di Asia Tenggara namun juga
kepada Korea Selatan dan bahkan Utara 11 Di belahan bumi Selatan pengaruh Beijing sudah
mulai ditangkap oleh negara di Amerika Selatan Timur engah maupun Afrika Beijing
membuka pangsa pasar yang besar bagi negara-negara berkembang di kawasan-kawasan
tersebut Selain itu Cina juga kerap melakukan penghapusan utang negara berkembang dan
sering memberikan asistensi politik maupun ekonomi yang bebas dan jauh dari prasyarat
ekonomi maupun politis Bagi negara-negara miskin dan berkembang pengaruh Cina kepada
pembangunan mereka dilihat sebagai alternatif untuk mencari perlindungan dan bantuan
Persepsi ini merupakan substitusi relatif terhadap mundurnya kepeminpinan AS secara relatif
22Pasang Surut Hubungan Luar Negeri AS-Cina
Hubungan kedua negara biasanya dijelaskan dalam deskripsi yang kompleks dan
penuh dengan persaingan Kebanyakan dari persaingan ini adalah produk dari persepsi dan
image mereka terhadap satu sama lain Karakter hubungan keduanya bisa diidentifikasikan
9 Josef Joffe The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 SepOct2009 Vol 88 Issue 5 Hal 2410 ldquo________rdquoChinarsquos Soft Power httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom 11 Ibid
4
sebagai dialektika antara bukan aliansi namun juga bukan musuh Secara umum Pemerintah
AS tidak melihat Cina sebagai musuh melainkan sebagai kompetitor di beberapa isu dan
teman di beberapa isu tertentu lainnya Saat ini ekonomi AS adalah yang terkuat di dunia
sedangkan Cina menempati posisi kedua dengan menggantikan posisi Jepang12 Keduanya
merupakan konsumen energi fosil batu bara dan minyak bumi yang terbesar di dunia
Kedua negara juga merupakan penghasil gas rumah kaca terbesar sehingga memiliki beban
dan tanggung jawab yang besar dalam menanggulangi efek perubahan iklim Sesungguhnya
hubungan AS-Cina sudah relatif stabil kendati mendapati dinamika fluktuatif dalam
beberapa kesempatan seperti pencobaan intervensi AS terhadap isu pelanggaran HAM
pemerintah Cina kepada rakyat di Tibet Xinjiang keterbatasan dalam akses terhadap
informasitidak adanya kebebasan pers minimnya pertumbuhan masyarakat sipil maupun
status politik Taiwan Hubungan antara keduanya diperburuk setelah kejadian di Tiananmen
Beijing Dimana peristiwa tersebut merupakan noda terhadap konsep perlindungan rakyat
oleh Cina dan dianggap sebagai kesalahan fatal di mata Amerika Serikat karena kontradiktif
terhadap kepentingan dan nilai yang dibela oleh AS Pasca Pembantaian Tiananmen
hubungan AS dan Cina bagai berada di ujung tanduk Respon pemerintah AS yang saat itu
berada di bawah kekuasaan Ronald Reagan dan awal pemerintahan Presiden George Bush I
adalah konfrontasi terhadap Cina dalam berbagai bidang Konfrontasi pertama yang
dijatuhkan AS kepada Cina adalah skorsing berupa moratorium terhadap hubungan dagang
investasi Cina ke AS dan pembekuan perusahaan asuransi swasta Cina pada tanggal 5 Juni
198913 Moratorium ini akhirnya dicabut oleh Presiden Bill Clinton pada tahun 2001
Presiden George Bush I juga membebankan embargo ekspor persenjataan AS kepada Cina
dari tahun 1990-1994 AS juga secara eksplisit menolak proposal donasi Cina terhadap
World Bank dan kredit IMF yang ditujukan untuk proyek-proyek pembangunan dan
kesejahteraan masyarakat karena bagi AS Cina telah gagal memberikan kesejahteraan
bahkan bagi rakyat di dalam negerinya sekalipun
Hubungan antara AS-Cina semakin diperburuk ketika NATO meledakkan kedutaan
Cina di Belgrade Serbia pada tahun 1999 NATO mengkonfirmasi bahwa unsur kesalahan
intelijen mereka namun Cina tidak menerima alasan ini dan malah menuduh bahwa
pengeboman tersebut dilakukan secara sengaja dan atas dasar prakarsa AS14 Pasca serangan
911 mulai terlihat hawa segar normalisasi hubungan internasional Cina dan AS terutama
12WM MorrissonChinarsquos Economic Outlookdiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowIB98014pdf 13 Steven I Levine Opcithal9014ldquo_____rdquo US Bombing Of Chinese Embassy Implausible Blunder wwwglobalpolicyorgcomponentcontentarticle38827html
5
setelah Cina menawarkan dukungan publiknya dan juga dukungan Cina di Dewan
Keamanan PBB dalam resolusi 1373 mengenai penggelaran pasukan koalisi ke Afghanistan
dalam misi War on Terrorism15 Cina bukan saja mendukung inisiatif AS namun juga
mendonasika USD 150 juta untuk proyek rekonstruksi Afghanistan pasca jatuhnya Taliban
Banyak klaim dilontarkan bahwa kebijakan luar negeri AS sudah semakin oportunis
Hal ini terlihat pada penerapan kebijakan luar negeri AS ke Cina dimana kendati politik
domestik Cina adalah ancaman bagi nosi demokratisasi AS namun ada beberapa
kepentingan AS dan Cina yang menciptakan interdpendensi sehingga memungkinakan
untuk kedua belah pihak untuk menjadi mitra dialog dan kerja sama Pertumbuhan pesat
Cina secara ekonomi sayangnya paradoks terhadap proteksi pemerintah terhadap HAM
warga sipil sehingga cukup untuk menyatakan bahwa secara gagasan dan implementasi
merupakan ancaman kepada dominasi AS16 Lebih penting lagi kita harus melihat dimensi
bahwa kedua negara adalah mitra dagang terbesar bagi satu sama lain dan memiliki
kepentingan yang sama dalam mencegah dan memberantas terorisme dan proliferasi senjata
pemusnah massal Cina memiliki USD 2 triliundalam bentuk surat hutang Amerika Serikat
yang merupakan konsumsi Cina untuk mendanai paket stimulus AS bagi perusahaan di
dalam negeri dalam rangka memperbaiki keadaan perekonomian domestik AS pada masa
krisis17 Menteri Keuangan AS sebelumnya Henry MPaulson pernah mengindikasikan
bahwa ketidakseimbangan struktural ini juga harus diperbaiki guna membantu AS keluar
krisis finansial Pada tanggal 23 Febrruari 2009 Menteri Luar Negeri Hillary Rodham
Clinton berhasil mengunjungi Cina dan meyakinkan para petinggi Cina untuk memastikan
bahwa pangsa pasar AS di Cina masih merupakan tempat aman bagi Cina untuk
menanamkan investasi dan kedua belah pihak setuju untuk menggalakkan investasi dari
negara masing-masing ke negara satu sama lain18 Meskipun Cina adalah pemegang hutang
AS terbanyak saat ini Cina dianggap sebagai juruselamat untuk memecah kebuntuan di
dalam menyelesaikan krisis finansial global
23STRATEGIC amp ECONOMIC DIALOGUE (Dialog Strategis dan Ekonomi)
231Proses Pembentukan dan Metamorfosis
15ldquo_____rdquoWhat Obama and China Disagree On diakses dari httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom 16 C Fred Bergsten A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs MayJune 2009 Vol 88 hal5717 A Special Report on China and America A Message from Confucius diakses dari httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=1467850718 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS Commission in Chinadiakses dari httpicsleedsacukpapersgdrexhibits808US-Chinapdf hal 11
6
Dialog bilateral ini merupakan bentuk dialog bilateral eksklusif yang pertama kali
pernah terjadi pada sejarah hubungan diplomatik AS dan Cina Dialog ini diprakarsai oleh
Wakil Menteri Keuangan AS bernama Hank Paulson dan atas mandat dari Presiden George
WBush Pertemuan Strategic Economic Dialogue yang pertama kali bertempat di Beijing
pada Desember 2006 Pertemuan pertama di Beijing menghasilkan keputusan bahwa dialog
tersebut bukanlah dialog eksklusif AS-Cina untuk pertama dan teakhir kalinya namun harus
terus dilanjutkan untuk terjadi setiap tahunnya Salah satu keberhasilan diplomasi AS
terhadap Cina pada masa dialog SED di bawah pemerintahan Bush adalah dimana Cina
bersedia untuk mengapresiasikan nilai mata uangnya sebesar 20 terhadap dollar Amerika19
Normalisasi citra AS di mata dunia dan jalinan hubungan diplomatik yang non-koerif
dengan seluruh negara adalah salah satu kunci dari kebijakan luar negeri AS di bawah
pemerintahan Barack Obama 2009-2013 Pada lawatan Hilary Clinton ke Cina pada Februari
2009 Clinton menyampaikan pesan dari Presiden Obama yang menginginkan tetap
diaadakanya pertemuan SED namun dengan perluasan topik pembicaraan dalam dialog
bilateral Dialog tidak hanya akan membahas mengenai masalah ekonomi dan perdagangan
namun juga isu keamanan dan politik yang menajdi agenda dan kepentingan kedua negara
Permintaan ini disambut secara positif oleh Presiden Hu Jin Tao dan Perdana Menteri Wang
Qishan Adapun Strategic amp Economic Dialogue (SampED) memiliki batasan karena hanya
isu yang merupakan kepentingan bersama oleh AS dan Cina sajalah yang menjadi topik-
topik penting yang diangkat ke dalam dialog20 Maka beberapa isu sensitif seperti
perlindungan HAM dan normalisasi hubungan Taiwan dan Cina tidak akan dibahas di sini
Dialog ini menjadi lebih menarik di bawah kepemimpinan Obama terutama ketika Obama
mencantumkan nama Hilary Clinton Menteri Luar Negeri AS dalam daftar nama negosiator
AS kepada Cina Hal ini menegaskan bahwa ranah kerjasama AS dan Cina melalui SampED
bukanlah domain menteri keuangan semata sehingga menegaskan bahwa AS melihat agenda
SampED sadalahagenda penting dalam kebijakan luar negerinya sehingga dirinya harus sampai
melibatkan Menter Luar Negeri dalam dialog Dalam kerangka kerja StrategicampEconomic
Dialogue AS dan Cina bekerja sama dalam Energy and Cooperation Framework yang
sesungguhnya sudah dirintis sejak rezim George WBush Beberapa butir kesepakatannya
yang dihasilkan dari kunjungan Obama ke Cina yang juga disepakati oleh Perdana Menteri
19 Dennis WilderThe US-China Strategic and Economic Dialogue Continuity and Change in Obamarsquos China Policy httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57 20 Thomas Wilkins The New Equlibrium of From US and China httpwwwchinastakescom20098the-new-equilibrium-from-the-us-china-sedhtml
7
Cina Hu Jin Tao Menteri Keuangan AS Timothy Geithner dan Wakil Perdana Menteri Cina
Wang Qishan pada 27-28 Juli 2009 adalah
2311 ISU STRATEGIS DAN GEOPOLITIK
Kerjasama dalam meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mitigasi
perubahan iklim Kedua negara sepakat bahwa energi dan air merupakan sumber
daya alam yang sangat penting bagi kebutuhan ekonomi dan keamanan nasional Saat
ini penggunaan energi oleh Cina dan AS memang lebih difokuskan pada penggunaan
bahan bakar fosil yang kurang ramah lingkungan Penggunaan batu bara dalam skala
masif misalnya telah dilihat sebagai kebutuhan yang tidak terelakkan oleh kedua
negara Namun keduanya menyadari bahwa ekstraksi dan pengolahan batu bara
memiliki dampak ekonomi dan sosial yang destruktif Kerjasama ini akan mendorong
terjadinya komitmen berdasarkan kepada tenggat waktu yang telah disepakati Dalam
hal keamanan energi dan lingkungan hidup AS dan Cina sama-sama melihat bahwa
pertumbuhan ekonomi dan penduduk mereka menyebabkan kerusakan kolateral
terhadap pertumbuhan ekonomi yang tidak hemat energi dan ramah lingkungan
Kerjasama AS-Cina di dalam isu ini tentulah sangat diharapkan oleh kita semua
sebagai bentuk komitmen dan partisipasi mereka untuk menyelesaikan masalah
globalHilary Clinton telah membawa isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi
agenda prioritas dalam dialog Rencana pembentukan Clean Development
Mechanism untuk pengembangan ekonomi yang rendah karbon dan ramah
lingkungan antara AS dan Cina yang tidak hanya melibatkan pemerintah dan
pemerintah (government to government) namun juga rakyat biasa dan perusahaan
pelaku bisnis21 Kedua negara juga berhasil merampungkan negosiasi ke dalam a
Memorandum of Understanding to Enhance Cooperation on Climate Change
Energy and the Environment (MOU) yang dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri
AS
Eksplorasi Pengembangan Tenaga Nuklir untuk Kebutuhan Komersil Kerja
sama akan melibatkan diskusi tingkat tinggi dalam komersialisasi tenaga nuklir Cina
sedang giat mengembangkan tenaga nuklirnnya dalam rangka memenuhi kebutuhan
pasokan listrik dalam negeri Sementara itu AS sangat menaruh perhatian kepada
prosedur keselamatan proyek pengembangan nuclear for peace bagi Cina sehingga
21 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS
Commision on Chinadiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowRS22777pdf
8
teknologi manual dan know-how tidak jatuh kepada tangan yang salah dan
disalahgunakan Tiap negara menyumbangkan USD 75 juta untuk proyek
pengembangan kendaraan bertenaga listrik dan sumber-sumber energi yang
terbaharukan22 Namun Obama sendiri mengkhendaki bahwa perjanjian bilateral AS-
Cina mengenai kerjasama pengamanan kebutuhan energi dan wacana mitigasi
perubahan iklim melalui adaptasi model pembangunan ekonomi mereka harus
disesuaikan dengan perjanjian multilateral yang disepakati oleh Konferensi UNFCCC
15 di Copenhagen 23
Kolaborasi dalam Isu Strategis misalnya 1)Eksplorasi Arktik Arktik mulai
menjadi sebuah bahan diskusi hangat terutama semenjak diskursus pemanasan global
telah menciptakan wacana bahwa es disana sedang mencair sehingga telah tercipta
jalur air baru yang enghubungkan Amerika Utara dengan lebih mudah untuk masuk
ke perairan Eropa dan Asia melalui Rusia 2) Kedua belah pihak juga membahas
permasalahan mengenai pemberantasan terorisme dan beberapa rincian mengenai
cara untuk merangkul dan menjalin dialog dengan Iran Korea Utara Sudan dan
Pakistan24 AS dan Cina membahas keamanan perbatasan di bagian Barat Cina
dimana banyak penyelundup narkotika dan obat-obatban terlarang datang dari
Afghanistan dan Myanmar Ini juga sesungguhnya bisa dijadikan sebagai epilog
wicara antara AS dan Cina untuk membahas mengenai masalah di Pakistan
meskipun hingga hari ini agenda dan subjek pmbicaraan demikian belum juga
terlaksana 3) Kedua pihak menekankan pentingnya pengembangan dialog
menangani denuklirisasi Korea Utara dalam kerangka kerja Six Party Talks untuk
meraih stabilitas dan pedamaian di Semenanjung Korea dan Kawasan Asia Timur
2312 Isu Ekonomi dan Keuangan
Perwujudan pertumbuhan ekonomi yang stabil Kedua negara telah memitigasi
daya finansial dalam negeri dengan menggelar program stimulus yang berperan
dalam mengembalikan kepercayaan diri perusahaan domestik terutama bagi
perusahaan yang memiliki banyak peran dalam tingkat global AS dan Cina sepakat
untuk lebih meningkatkan kerja sama untuk meningkatkan daya adaptabilitas
22 Joint Press Release on the First Round of the US-China Strategic and Economic Dialogue httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm 23 Hu Shuli The Effect of the Crisis on the US-China Economic Relationship httpwwwroubinicombriefings34474php44741 24 Pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Hilary Roadham Clinton
httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm
9
masing-masing untuk menjaga diri dan memperbaiki perekonomian mereka dari
dampak krisis Untuk mencapai tujuan ini kedua negeri bersepakat untuk
meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi menegani kebijakan ekonomi
makro dan akan bekerja sama untuk menyesuaikan permintaan domestik dan harga
relatif demi menjaga neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih
stabil Untuk itu AS berjanji untuk menekan konsumsi dan memperbanyak
penyimpanan sementara Cina berjanji untuk melakukan sebaliknya Cina berjanji
untuk melksanakan kebijakan ekonomi makro yang akan memaksa rakyatnya untuk
meningkatkan konsumsi Adapun prestasi mengesankan yang didapat dari pilar ini
adalah bagaimana kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia negara sama-sama
membicarakan strategi untuk mengeluarkan diri dari jerat krisis Baik AS dan Cina
telah menyiapkan dana sebesar USD 14 triliun (dimana AS menyumbangkan USD
787 milyar dan Cina memberikan USD 5854 milyar untuk program ini) sebagai dana
stimulus
Pembentukan Fondasi Struktur Keuangan yang kuat Kedua negara menyadari
bahwa institusi keuangan yang transparan dan berdasarkan kepada keijakan pasar
akan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi global yang seimbang Masing-
masing negara melihat bahwa reformasi komprehensif terhadp kebijakan keuangan
dan sistem pengawasan itu penting untuk menyokong terjadinya sistem keuangan
yang lebih stabil Untuk tujuan ini AS akan terus memberikan kemudahan bagi
BUMN (Government-Sponsored Enterprises) mereka sementara Cina berjanji akan
terus membuka diri terhadap investasi bank asing yang sudah memenuhi ketentuan
dan standar pemerintah Cina
Perdagangan dan Investasi AS dan Cina melihat dirinya sebagai pihak yang
diuntungkan karena terjadinya sistem perdagangan global Oleh karena itu kedua
negara akan terus bekerja sama untuk membuka kesempatan agar terjadi liberalisasi
pasar dan menghentikan proteksionisme karena melihat bahwa liberalisasi pasar
telah memberikan efek yang baik bagi diri mereka dan sudah sepatutnya memberikan
keuntungan bagi pihak lain pula AS memberikan konfirmasi kepada Cina bahwa
Commitee on Foreign Investment milik AS akan bersikap konsisten dan adil dalam
memberikan perlakuan terhadap investasi asing tanpa ada diskriminasi berdasarkan
negara asal investasi tersebut25 Cina juga ditekan untuk melakukan hal serupa dan
25 Henry MPaulson Strategic Economic Development A Brief Report diakses dari httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
10
mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan
sahamnya di Cina
Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS
dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral
tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan
terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri
terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan
berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak
dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan
positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam
mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi
24Analisis
Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana
implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang
mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS
faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina
dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara
kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah
bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan
juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah
kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power
Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang
tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran
kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain
pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan
dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami
surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang
Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor
berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di
luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina
memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang
rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk
11
Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman
terhadap pasar domestiknya
Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan
metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS
terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi
dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas
SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan
nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka
terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama
secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan
meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi
asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau
Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk
mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak
bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas
keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia
internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah
sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian
dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya
menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina
Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara
yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement
kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan
juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam
bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan
luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan
pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan
smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini
merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi
negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih
banyak keterbukaan28
26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38
12
Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan
Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan
dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh
Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah
pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin
hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa
adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada
penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar
negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang
menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga
berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry
Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus
memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun
AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama
Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS
dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam
negeri di Cina
Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)
melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang
berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam
dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi
namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan
SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis
yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan
hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di
dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini
adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah
lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS
berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila
dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama
StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai
melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral
secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini
29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136
13
menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan
kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus
mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang
bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-
nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua
negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim
Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki
kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang
namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus
diapresiasikan oleh semua pihak
BAB IIIPENUTUP
31KESIMPULAN
Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush
dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama
merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam
14
diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas
normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia
saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik
internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara
kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan
politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana
Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan
hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya
mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang
bisa menyelesaikannya
Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah
untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti
restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu
yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian
kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan
yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa
penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya
adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan
untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya
untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya
dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan
Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS
membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa
diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS
dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk
konsorsium bilateral paling penting di dunia
15
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH
Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009
Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)
Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009
Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)
KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)
Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)
Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009
Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)
INTERNET
httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html
httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html
httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579
httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom
httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57
httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
httpwwwroubinicombriefings34474php44741
httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx
16
httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm
17
14Kerangka Konsep
Konsep Smart Power merupakan konsep baru yang dicetuskan oleh Suzanne Nosel
Konsep ini merupakan kolaborasi atas penggunaan hard power dan soft power Dalam
kebijakan luar negeri AS istilah hard power merujuk pada pengunjukkan kekuatan
militerSmart Power mengandung arti bahwa pemerintah bisa bekerja sama untuk sebuah
kepentingan bersama dan global Biasanya istilah soft power digunakan untuk menjelaskan
berbagai pentuk persuasi AS dalam bentuk perjanjian dagang bantuan luar negeri diplomasi
dan pengaruh budaya (melalui film atau musik)5 Hal ini juga melibatkan penggunaan
leverage militer diplomasi politik legal budaya dan yang terpenting adalah pemilihan
instrumen yang tepat dengan penyesuaian kebutuhan untuk melancarkan kebijakan luar
negeri6 Smart Power sangat mengedepankan khasanah implementasi kebijakan luar negeri
yang mengedepankan dialog bilateral maupun multilateral maupun kemitraan dan aliansi
Pada penyampaian pidato penerimaan jabatan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton
menambahkan bahwa metode smart power akan menjadi karakteristik implementasi
kebijakan luar negeri AS di bawah kepemimpinan Baarack Obama Dalam hubungan
internasional Pendekatan ini mengurangi bobot penggunaan kekuatan militer namun mulai
mengandalkan dialog dan mkemitraan dalam segala aspek untuk mempertahankan pengaruh
AS7 Smart power yang merupakan strategi Amerika saat ini mempunyai empat prinsip
utama dalam politik Amerika Serikat yaitu mempertahankan kepemimpinan Global baik
dalam lingkup politik ekonomi dan pertahanan keamanan mempertahanakan pola interaksi
beserta Negara yang mempunyai pengaruh kuat diteruskan memperkuat berbagai institusi
internasional yang merupakan perwujudan dalam mekanisme berbagai permasalahan global
yang diselesaikan dan yang terakhir untuk memperluas nilai demokrasi secara menyeluruh8
BAB II
5 Richard L Armitage dan Joseph S Nye Commission on Smart Power A Smarter More Secure AmericaJr diakses dari httpbelfercenterksgharvardedupublication18057csis_commission_on_smart_powerhtml hal136Keith Porter Developing an Integrated Foreign Policy What is Smart Power Diakses dari httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm
7 Richard L Armitage dan Joseph S Nye Opcit hal158 Ibid
3
PEMBAHASAN
21 Diskursus Kebangkitan Cina
Cina adalah salah satu aktor kuat dengan kekuatan ekonomi dan militer yang dianggap
mampu menyaingi kapabilitas Amerika Serikat (AS) dewasa ini Pemerintah Cina memiliki
cadangan USD 800 milyar dalam bentuk simpanan yang merupakan hutang Amerika Serikat
kepada Cina Tingkat pendapatan domestik (GDP) Cina di tahun 2007 bertumbuh dari $33
triliun menjadi $8 triliun dan 9Berbicara mengenai ranah soft power berarti kita akan
membicarakan mengenai penciptaan pengaruh dan legitimasi negara lain Pada beberapa
tahun terakhir Cina telah menjadi pemimpin atau ketua sidang dalamberbagai sidang
multilateral dimana keterlibatan dan kepemimpinan AS memang sedang mengalami
penurunan Untuk melakukan pendekatan terhadap organisasi regional tetangga yakni
ASEAN Cina tidak serta merta meninggalkan konsep ASEAN Way yang sering ditinggalkan
atau diacuhkan oleh AS ASEAN Way sebuah konep non-konfrontatif pengembangan dialog
dan non-intervensionis terhadap kebijakan domestik di masing-masing negara10 Cina sangat
aktif dalam beberapa keanggotaan organisasi internasional seperti ASEAN Regional Forum
(ARF) ASEAN + 3 dan kelompok Shanghai Cooperation Organization (SCO) Cina juga
tidak hanya akan membuka pasarnya bagi negara-negara di Asia Tenggara namun juga
kepada Korea Selatan dan bahkan Utara 11 Di belahan bumi Selatan pengaruh Beijing sudah
mulai ditangkap oleh negara di Amerika Selatan Timur engah maupun Afrika Beijing
membuka pangsa pasar yang besar bagi negara-negara berkembang di kawasan-kawasan
tersebut Selain itu Cina juga kerap melakukan penghapusan utang negara berkembang dan
sering memberikan asistensi politik maupun ekonomi yang bebas dan jauh dari prasyarat
ekonomi maupun politis Bagi negara-negara miskin dan berkembang pengaruh Cina kepada
pembangunan mereka dilihat sebagai alternatif untuk mencari perlindungan dan bantuan
Persepsi ini merupakan substitusi relatif terhadap mundurnya kepeminpinan AS secara relatif
22Pasang Surut Hubungan Luar Negeri AS-Cina
Hubungan kedua negara biasanya dijelaskan dalam deskripsi yang kompleks dan
penuh dengan persaingan Kebanyakan dari persaingan ini adalah produk dari persepsi dan
image mereka terhadap satu sama lain Karakter hubungan keduanya bisa diidentifikasikan
9 Josef Joffe The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 SepOct2009 Vol 88 Issue 5 Hal 2410 ldquo________rdquoChinarsquos Soft Power httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom 11 Ibid
4
sebagai dialektika antara bukan aliansi namun juga bukan musuh Secara umum Pemerintah
AS tidak melihat Cina sebagai musuh melainkan sebagai kompetitor di beberapa isu dan
teman di beberapa isu tertentu lainnya Saat ini ekonomi AS adalah yang terkuat di dunia
sedangkan Cina menempati posisi kedua dengan menggantikan posisi Jepang12 Keduanya
merupakan konsumen energi fosil batu bara dan minyak bumi yang terbesar di dunia
Kedua negara juga merupakan penghasil gas rumah kaca terbesar sehingga memiliki beban
dan tanggung jawab yang besar dalam menanggulangi efek perubahan iklim Sesungguhnya
hubungan AS-Cina sudah relatif stabil kendati mendapati dinamika fluktuatif dalam
beberapa kesempatan seperti pencobaan intervensi AS terhadap isu pelanggaran HAM
pemerintah Cina kepada rakyat di Tibet Xinjiang keterbatasan dalam akses terhadap
informasitidak adanya kebebasan pers minimnya pertumbuhan masyarakat sipil maupun
status politik Taiwan Hubungan antara keduanya diperburuk setelah kejadian di Tiananmen
Beijing Dimana peristiwa tersebut merupakan noda terhadap konsep perlindungan rakyat
oleh Cina dan dianggap sebagai kesalahan fatal di mata Amerika Serikat karena kontradiktif
terhadap kepentingan dan nilai yang dibela oleh AS Pasca Pembantaian Tiananmen
hubungan AS dan Cina bagai berada di ujung tanduk Respon pemerintah AS yang saat itu
berada di bawah kekuasaan Ronald Reagan dan awal pemerintahan Presiden George Bush I
adalah konfrontasi terhadap Cina dalam berbagai bidang Konfrontasi pertama yang
dijatuhkan AS kepada Cina adalah skorsing berupa moratorium terhadap hubungan dagang
investasi Cina ke AS dan pembekuan perusahaan asuransi swasta Cina pada tanggal 5 Juni
198913 Moratorium ini akhirnya dicabut oleh Presiden Bill Clinton pada tahun 2001
Presiden George Bush I juga membebankan embargo ekspor persenjataan AS kepada Cina
dari tahun 1990-1994 AS juga secara eksplisit menolak proposal donasi Cina terhadap
World Bank dan kredit IMF yang ditujukan untuk proyek-proyek pembangunan dan
kesejahteraan masyarakat karena bagi AS Cina telah gagal memberikan kesejahteraan
bahkan bagi rakyat di dalam negerinya sekalipun
Hubungan antara AS-Cina semakin diperburuk ketika NATO meledakkan kedutaan
Cina di Belgrade Serbia pada tahun 1999 NATO mengkonfirmasi bahwa unsur kesalahan
intelijen mereka namun Cina tidak menerima alasan ini dan malah menuduh bahwa
pengeboman tersebut dilakukan secara sengaja dan atas dasar prakarsa AS14 Pasca serangan
911 mulai terlihat hawa segar normalisasi hubungan internasional Cina dan AS terutama
12WM MorrissonChinarsquos Economic Outlookdiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowIB98014pdf 13 Steven I Levine Opcithal9014ldquo_____rdquo US Bombing Of Chinese Embassy Implausible Blunder wwwglobalpolicyorgcomponentcontentarticle38827html
5
setelah Cina menawarkan dukungan publiknya dan juga dukungan Cina di Dewan
Keamanan PBB dalam resolusi 1373 mengenai penggelaran pasukan koalisi ke Afghanistan
dalam misi War on Terrorism15 Cina bukan saja mendukung inisiatif AS namun juga
mendonasika USD 150 juta untuk proyek rekonstruksi Afghanistan pasca jatuhnya Taliban
Banyak klaim dilontarkan bahwa kebijakan luar negeri AS sudah semakin oportunis
Hal ini terlihat pada penerapan kebijakan luar negeri AS ke Cina dimana kendati politik
domestik Cina adalah ancaman bagi nosi demokratisasi AS namun ada beberapa
kepentingan AS dan Cina yang menciptakan interdpendensi sehingga memungkinakan
untuk kedua belah pihak untuk menjadi mitra dialog dan kerja sama Pertumbuhan pesat
Cina secara ekonomi sayangnya paradoks terhadap proteksi pemerintah terhadap HAM
warga sipil sehingga cukup untuk menyatakan bahwa secara gagasan dan implementasi
merupakan ancaman kepada dominasi AS16 Lebih penting lagi kita harus melihat dimensi
bahwa kedua negara adalah mitra dagang terbesar bagi satu sama lain dan memiliki
kepentingan yang sama dalam mencegah dan memberantas terorisme dan proliferasi senjata
pemusnah massal Cina memiliki USD 2 triliundalam bentuk surat hutang Amerika Serikat
yang merupakan konsumsi Cina untuk mendanai paket stimulus AS bagi perusahaan di
dalam negeri dalam rangka memperbaiki keadaan perekonomian domestik AS pada masa
krisis17 Menteri Keuangan AS sebelumnya Henry MPaulson pernah mengindikasikan
bahwa ketidakseimbangan struktural ini juga harus diperbaiki guna membantu AS keluar
krisis finansial Pada tanggal 23 Febrruari 2009 Menteri Luar Negeri Hillary Rodham
Clinton berhasil mengunjungi Cina dan meyakinkan para petinggi Cina untuk memastikan
bahwa pangsa pasar AS di Cina masih merupakan tempat aman bagi Cina untuk
menanamkan investasi dan kedua belah pihak setuju untuk menggalakkan investasi dari
negara masing-masing ke negara satu sama lain18 Meskipun Cina adalah pemegang hutang
AS terbanyak saat ini Cina dianggap sebagai juruselamat untuk memecah kebuntuan di
dalam menyelesaikan krisis finansial global
23STRATEGIC amp ECONOMIC DIALOGUE (Dialog Strategis dan Ekonomi)
231Proses Pembentukan dan Metamorfosis
15ldquo_____rdquoWhat Obama and China Disagree On diakses dari httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom 16 C Fred Bergsten A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs MayJune 2009 Vol 88 hal5717 A Special Report on China and America A Message from Confucius diakses dari httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=1467850718 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS Commission in Chinadiakses dari httpicsleedsacukpapersgdrexhibits808US-Chinapdf hal 11
6
Dialog bilateral ini merupakan bentuk dialog bilateral eksklusif yang pertama kali
pernah terjadi pada sejarah hubungan diplomatik AS dan Cina Dialog ini diprakarsai oleh
Wakil Menteri Keuangan AS bernama Hank Paulson dan atas mandat dari Presiden George
WBush Pertemuan Strategic Economic Dialogue yang pertama kali bertempat di Beijing
pada Desember 2006 Pertemuan pertama di Beijing menghasilkan keputusan bahwa dialog
tersebut bukanlah dialog eksklusif AS-Cina untuk pertama dan teakhir kalinya namun harus
terus dilanjutkan untuk terjadi setiap tahunnya Salah satu keberhasilan diplomasi AS
terhadap Cina pada masa dialog SED di bawah pemerintahan Bush adalah dimana Cina
bersedia untuk mengapresiasikan nilai mata uangnya sebesar 20 terhadap dollar Amerika19
Normalisasi citra AS di mata dunia dan jalinan hubungan diplomatik yang non-koerif
dengan seluruh negara adalah salah satu kunci dari kebijakan luar negeri AS di bawah
pemerintahan Barack Obama 2009-2013 Pada lawatan Hilary Clinton ke Cina pada Februari
2009 Clinton menyampaikan pesan dari Presiden Obama yang menginginkan tetap
diaadakanya pertemuan SED namun dengan perluasan topik pembicaraan dalam dialog
bilateral Dialog tidak hanya akan membahas mengenai masalah ekonomi dan perdagangan
namun juga isu keamanan dan politik yang menajdi agenda dan kepentingan kedua negara
Permintaan ini disambut secara positif oleh Presiden Hu Jin Tao dan Perdana Menteri Wang
Qishan Adapun Strategic amp Economic Dialogue (SampED) memiliki batasan karena hanya
isu yang merupakan kepentingan bersama oleh AS dan Cina sajalah yang menjadi topik-
topik penting yang diangkat ke dalam dialog20 Maka beberapa isu sensitif seperti
perlindungan HAM dan normalisasi hubungan Taiwan dan Cina tidak akan dibahas di sini
Dialog ini menjadi lebih menarik di bawah kepemimpinan Obama terutama ketika Obama
mencantumkan nama Hilary Clinton Menteri Luar Negeri AS dalam daftar nama negosiator
AS kepada Cina Hal ini menegaskan bahwa ranah kerjasama AS dan Cina melalui SampED
bukanlah domain menteri keuangan semata sehingga menegaskan bahwa AS melihat agenda
SampED sadalahagenda penting dalam kebijakan luar negerinya sehingga dirinya harus sampai
melibatkan Menter Luar Negeri dalam dialog Dalam kerangka kerja StrategicampEconomic
Dialogue AS dan Cina bekerja sama dalam Energy and Cooperation Framework yang
sesungguhnya sudah dirintis sejak rezim George WBush Beberapa butir kesepakatannya
yang dihasilkan dari kunjungan Obama ke Cina yang juga disepakati oleh Perdana Menteri
19 Dennis WilderThe US-China Strategic and Economic Dialogue Continuity and Change in Obamarsquos China Policy httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57 20 Thomas Wilkins The New Equlibrium of From US and China httpwwwchinastakescom20098the-new-equilibrium-from-the-us-china-sedhtml
7
Cina Hu Jin Tao Menteri Keuangan AS Timothy Geithner dan Wakil Perdana Menteri Cina
Wang Qishan pada 27-28 Juli 2009 adalah
2311 ISU STRATEGIS DAN GEOPOLITIK
Kerjasama dalam meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mitigasi
perubahan iklim Kedua negara sepakat bahwa energi dan air merupakan sumber
daya alam yang sangat penting bagi kebutuhan ekonomi dan keamanan nasional Saat
ini penggunaan energi oleh Cina dan AS memang lebih difokuskan pada penggunaan
bahan bakar fosil yang kurang ramah lingkungan Penggunaan batu bara dalam skala
masif misalnya telah dilihat sebagai kebutuhan yang tidak terelakkan oleh kedua
negara Namun keduanya menyadari bahwa ekstraksi dan pengolahan batu bara
memiliki dampak ekonomi dan sosial yang destruktif Kerjasama ini akan mendorong
terjadinya komitmen berdasarkan kepada tenggat waktu yang telah disepakati Dalam
hal keamanan energi dan lingkungan hidup AS dan Cina sama-sama melihat bahwa
pertumbuhan ekonomi dan penduduk mereka menyebabkan kerusakan kolateral
terhadap pertumbuhan ekonomi yang tidak hemat energi dan ramah lingkungan
Kerjasama AS-Cina di dalam isu ini tentulah sangat diharapkan oleh kita semua
sebagai bentuk komitmen dan partisipasi mereka untuk menyelesaikan masalah
globalHilary Clinton telah membawa isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi
agenda prioritas dalam dialog Rencana pembentukan Clean Development
Mechanism untuk pengembangan ekonomi yang rendah karbon dan ramah
lingkungan antara AS dan Cina yang tidak hanya melibatkan pemerintah dan
pemerintah (government to government) namun juga rakyat biasa dan perusahaan
pelaku bisnis21 Kedua negara juga berhasil merampungkan negosiasi ke dalam a
Memorandum of Understanding to Enhance Cooperation on Climate Change
Energy and the Environment (MOU) yang dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri
AS
Eksplorasi Pengembangan Tenaga Nuklir untuk Kebutuhan Komersil Kerja
sama akan melibatkan diskusi tingkat tinggi dalam komersialisasi tenaga nuklir Cina
sedang giat mengembangkan tenaga nuklirnnya dalam rangka memenuhi kebutuhan
pasokan listrik dalam negeri Sementara itu AS sangat menaruh perhatian kepada
prosedur keselamatan proyek pengembangan nuclear for peace bagi Cina sehingga
21 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS
Commision on Chinadiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowRS22777pdf
8
teknologi manual dan know-how tidak jatuh kepada tangan yang salah dan
disalahgunakan Tiap negara menyumbangkan USD 75 juta untuk proyek
pengembangan kendaraan bertenaga listrik dan sumber-sumber energi yang
terbaharukan22 Namun Obama sendiri mengkhendaki bahwa perjanjian bilateral AS-
Cina mengenai kerjasama pengamanan kebutuhan energi dan wacana mitigasi
perubahan iklim melalui adaptasi model pembangunan ekonomi mereka harus
disesuaikan dengan perjanjian multilateral yang disepakati oleh Konferensi UNFCCC
15 di Copenhagen 23
Kolaborasi dalam Isu Strategis misalnya 1)Eksplorasi Arktik Arktik mulai
menjadi sebuah bahan diskusi hangat terutama semenjak diskursus pemanasan global
telah menciptakan wacana bahwa es disana sedang mencair sehingga telah tercipta
jalur air baru yang enghubungkan Amerika Utara dengan lebih mudah untuk masuk
ke perairan Eropa dan Asia melalui Rusia 2) Kedua belah pihak juga membahas
permasalahan mengenai pemberantasan terorisme dan beberapa rincian mengenai
cara untuk merangkul dan menjalin dialog dengan Iran Korea Utara Sudan dan
Pakistan24 AS dan Cina membahas keamanan perbatasan di bagian Barat Cina
dimana banyak penyelundup narkotika dan obat-obatban terlarang datang dari
Afghanistan dan Myanmar Ini juga sesungguhnya bisa dijadikan sebagai epilog
wicara antara AS dan Cina untuk membahas mengenai masalah di Pakistan
meskipun hingga hari ini agenda dan subjek pmbicaraan demikian belum juga
terlaksana 3) Kedua pihak menekankan pentingnya pengembangan dialog
menangani denuklirisasi Korea Utara dalam kerangka kerja Six Party Talks untuk
meraih stabilitas dan pedamaian di Semenanjung Korea dan Kawasan Asia Timur
2312 Isu Ekonomi dan Keuangan
Perwujudan pertumbuhan ekonomi yang stabil Kedua negara telah memitigasi
daya finansial dalam negeri dengan menggelar program stimulus yang berperan
dalam mengembalikan kepercayaan diri perusahaan domestik terutama bagi
perusahaan yang memiliki banyak peran dalam tingkat global AS dan Cina sepakat
untuk lebih meningkatkan kerja sama untuk meningkatkan daya adaptabilitas
22 Joint Press Release on the First Round of the US-China Strategic and Economic Dialogue httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm 23 Hu Shuli The Effect of the Crisis on the US-China Economic Relationship httpwwwroubinicombriefings34474php44741 24 Pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Hilary Roadham Clinton
httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm
9
masing-masing untuk menjaga diri dan memperbaiki perekonomian mereka dari
dampak krisis Untuk mencapai tujuan ini kedua negeri bersepakat untuk
meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi menegani kebijakan ekonomi
makro dan akan bekerja sama untuk menyesuaikan permintaan domestik dan harga
relatif demi menjaga neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih
stabil Untuk itu AS berjanji untuk menekan konsumsi dan memperbanyak
penyimpanan sementara Cina berjanji untuk melakukan sebaliknya Cina berjanji
untuk melksanakan kebijakan ekonomi makro yang akan memaksa rakyatnya untuk
meningkatkan konsumsi Adapun prestasi mengesankan yang didapat dari pilar ini
adalah bagaimana kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia negara sama-sama
membicarakan strategi untuk mengeluarkan diri dari jerat krisis Baik AS dan Cina
telah menyiapkan dana sebesar USD 14 triliun (dimana AS menyumbangkan USD
787 milyar dan Cina memberikan USD 5854 milyar untuk program ini) sebagai dana
stimulus
Pembentukan Fondasi Struktur Keuangan yang kuat Kedua negara menyadari
bahwa institusi keuangan yang transparan dan berdasarkan kepada keijakan pasar
akan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi global yang seimbang Masing-
masing negara melihat bahwa reformasi komprehensif terhadp kebijakan keuangan
dan sistem pengawasan itu penting untuk menyokong terjadinya sistem keuangan
yang lebih stabil Untuk tujuan ini AS akan terus memberikan kemudahan bagi
BUMN (Government-Sponsored Enterprises) mereka sementara Cina berjanji akan
terus membuka diri terhadap investasi bank asing yang sudah memenuhi ketentuan
dan standar pemerintah Cina
Perdagangan dan Investasi AS dan Cina melihat dirinya sebagai pihak yang
diuntungkan karena terjadinya sistem perdagangan global Oleh karena itu kedua
negara akan terus bekerja sama untuk membuka kesempatan agar terjadi liberalisasi
pasar dan menghentikan proteksionisme karena melihat bahwa liberalisasi pasar
telah memberikan efek yang baik bagi diri mereka dan sudah sepatutnya memberikan
keuntungan bagi pihak lain pula AS memberikan konfirmasi kepada Cina bahwa
Commitee on Foreign Investment milik AS akan bersikap konsisten dan adil dalam
memberikan perlakuan terhadap investasi asing tanpa ada diskriminasi berdasarkan
negara asal investasi tersebut25 Cina juga ditekan untuk melakukan hal serupa dan
25 Henry MPaulson Strategic Economic Development A Brief Report diakses dari httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
10
mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan
sahamnya di Cina
Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS
dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral
tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan
terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri
terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan
berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak
dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan
positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam
mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi
24Analisis
Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana
implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang
mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS
faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina
dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara
kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah
bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan
juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah
kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power
Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang
tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran
kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain
pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan
dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami
surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang
Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor
berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di
luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina
memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang
rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk
11
Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman
terhadap pasar domestiknya
Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan
metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS
terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi
dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas
SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan
nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka
terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama
secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan
meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi
asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau
Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk
mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak
bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas
keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia
internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah
sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian
dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya
menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina
Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara
yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement
kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan
juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam
bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan
luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan
pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan
smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini
merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi
negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih
banyak keterbukaan28
26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38
12
Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan
Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan
dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh
Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah
pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin
hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa
adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada
penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar
negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang
menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga
berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry
Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus
memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun
AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama
Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS
dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam
negeri di Cina
Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)
melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang
berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam
dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi
namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan
SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis
yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan
hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di
dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini
adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah
lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS
berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila
dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama
StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai
melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral
secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini
29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136
13
menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan
kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus
mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang
bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-
nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua
negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim
Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki
kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang
namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus
diapresiasikan oleh semua pihak
BAB IIIPENUTUP
31KESIMPULAN
Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush
dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama
merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam
14
diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas
normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia
saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik
internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara
kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan
politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana
Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan
hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya
mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang
bisa menyelesaikannya
Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah
untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti
restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu
yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian
kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan
yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa
penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya
adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan
untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya
untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya
dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan
Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS
membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa
diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS
dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk
konsorsium bilateral paling penting di dunia
15
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH
Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009
Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)
Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009
Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)
KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)
Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)
Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009
Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)
INTERNET
httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html
httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html
httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579
httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom
httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57
httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
httpwwwroubinicombriefings34474php44741
httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx
16
httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm
17
PEMBAHASAN
21 Diskursus Kebangkitan Cina
Cina adalah salah satu aktor kuat dengan kekuatan ekonomi dan militer yang dianggap
mampu menyaingi kapabilitas Amerika Serikat (AS) dewasa ini Pemerintah Cina memiliki
cadangan USD 800 milyar dalam bentuk simpanan yang merupakan hutang Amerika Serikat
kepada Cina Tingkat pendapatan domestik (GDP) Cina di tahun 2007 bertumbuh dari $33
triliun menjadi $8 triliun dan 9Berbicara mengenai ranah soft power berarti kita akan
membicarakan mengenai penciptaan pengaruh dan legitimasi negara lain Pada beberapa
tahun terakhir Cina telah menjadi pemimpin atau ketua sidang dalamberbagai sidang
multilateral dimana keterlibatan dan kepemimpinan AS memang sedang mengalami
penurunan Untuk melakukan pendekatan terhadap organisasi regional tetangga yakni
ASEAN Cina tidak serta merta meninggalkan konsep ASEAN Way yang sering ditinggalkan
atau diacuhkan oleh AS ASEAN Way sebuah konep non-konfrontatif pengembangan dialog
dan non-intervensionis terhadap kebijakan domestik di masing-masing negara10 Cina sangat
aktif dalam beberapa keanggotaan organisasi internasional seperti ASEAN Regional Forum
(ARF) ASEAN + 3 dan kelompok Shanghai Cooperation Organization (SCO) Cina juga
tidak hanya akan membuka pasarnya bagi negara-negara di Asia Tenggara namun juga
kepada Korea Selatan dan bahkan Utara 11 Di belahan bumi Selatan pengaruh Beijing sudah
mulai ditangkap oleh negara di Amerika Selatan Timur engah maupun Afrika Beijing
membuka pangsa pasar yang besar bagi negara-negara berkembang di kawasan-kawasan
tersebut Selain itu Cina juga kerap melakukan penghapusan utang negara berkembang dan
sering memberikan asistensi politik maupun ekonomi yang bebas dan jauh dari prasyarat
ekonomi maupun politis Bagi negara-negara miskin dan berkembang pengaruh Cina kepada
pembangunan mereka dilihat sebagai alternatif untuk mencari perlindungan dan bantuan
Persepsi ini merupakan substitusi relatif terhadap mundurnya kepeminpinan AS secara relatif
22Pasang Surut Hubungan Luar Negeri AS-Cina
Hubungan kedua negara biasanya dijelaskan dalam deskripsi yang kompleks dan
penuh dengan persaingan Kebanyakan dari persaingan ini adalah produk dari persepsi dan
image mereka terhadap satu sama lain Karakter hubungan keduanya bisa diidentifikasikan
9 Josef Joffe The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 SepOct2009 Vol 88 Issue 5 Hal 2410 ldquo________rdquoChinarsquos Soft Power httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom 11 Ibid
4
sebagai dialektika antara bukan aliansi namun juga bukan musuh Secara umum Pemerintah
AS tidak melihat Cina sebagai musuh melainkan sebagai kompetitor di beberapa isu dan
teman di beberapa isu tertentu lainnya Saat ini ekonomi AS adalah yang terkuat di dunia
sedangkan Cina menempati posisi kedua dengan menggantikan posisi Jepang12 Keduanya
merupakan konsumen energi fosil batu bara dan minyak bumi yang terbesar di dunia
Kedua negara juga merupakan penghasil gas rumah kaca terbesar sehingga memiliki beban
dan tanggung jawab yang besar dalam menanggulangi efek perubahan iklim Sesungguhnya
hubungan AS-Cina sudah relatif stabil kendati mendapati dinamika fluktuatif dalam
beberapa kesempatan seperti pencobaan intervensi AS terhadap isu pelanggaran HAM
pemerintah Cina kepada rakyat di Tibet Xinjiang keterbatasan dalam akses terhadap
informasitidak adanya kebebasan pers minimnya pertumbuhan masyarakat sipil maupun
status politik Taiwan Hubungan antara keduanya diperburuk setelah kejadian di Tiananmen
Beijing Dimana peristiwa tersebut merupakan noda terhadap konsep perlindungan rakyat
oleh Cina dan dianggap sebagai kesalahan fatal di mata Amerika Serikat karena kontradiktif
terhadap kepentingan dan nilai yang dibela oleh AS Pasca Pembantaian Tiananmen
hubungan AS dan Cina bagai berada di ujung tanduk Respon pemerintah AS yang saat itu
berada di bawah kekuasaan Ronald Reagan dan awal pemerintahan Presiden George Bush I
adalah konfrontasi terhadap Cina dalam berbagai bidang Konfrontasi pertama yang
dijatuhkan AS kepada Cina adalah skorsing berupa moratorium terhadap hubungan dagang
investasi Cina ke AS dan pembekuan perusahaan asuransi swasta Cina pada tanggal 5 Juni
198913 Moratorium ini akhirnya dicabut oleh Presiden Bill Clinton pada tahun 2001
Presiden George Bush I juga membebankan embargo ekspor persenjataan AS kepada Cina
dari tahun 1990-1994 AS juga secara eksplisit menolak proposal donasi Cina terhadap
World Bank dan kredit IMF yang ditujukan untuk proyek-proyek pembangunan dan
kesejahteraan masyarakat karena bagi AS Cina telah gagal memberikan kesejahteraan
bahkan bagi rakyat di dalam negerinya sekalipun
Hubungan antara AS-Cina semakin diperburuk ketika NATO meledakkan kedutaan
Cina di Belgrade Serbia pada tahun 1999 NATO mengkonfirmasi bahwa unsur kesalahan
intelijen mereka namun Cina tidak menerima alasan ini dan malah menuduh bahwa
pengeboman tersebut dilakukan secara sengaja dan atas dasar prakarsa AS14 Pasca serangan
911 mulai terlihat hawa segar normalisasi hubungan internasional Cina dan AS terutama
12WM MorrissonChinarsquos Economic Outlookdiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowIB98014pdf 13 Steven I Levine Opcithal9014ldquo_____rdquo US Bombing Of Chinese Embassy Implausible Blunder wwwglobalpolicyorgcomponentcontentarticle38827html
5
setelah Cina menawarkan dukungan publiknya dan juga dukungan Cina di Dewan
Keamanan PBB dalam resolusi 1373 mengenai penggelaran pasukan koalisi ke Afghanistan
dalam misi War on Terrorism15 Cina bukan saja mendukung inisiatif AS namun juga
mendonasika USD 150 juta untuk proyek rekonstruksi Afghanistan pasca jatuhnya Taliban
Banyak klaim dilontarkan bahwa kebijakan luar negeri AS sudah semakin oportunis
Hal ini terlihat pada penerapan kebijakan luar negeri AS ke Cina dimana kendati politik
domestik Cina adalah ancaman bagi nosi demokratisasi AS namun ada beberapa
kepentingan AS dan Cina yang menciptakan interdpendensi sehingga memungkinakan
untuk kedua belah pihak untuk menjadi mitra dialog dan kerja sama Pertumbuhan pesat
Cina secara ekonomi sayangnya paradoks terhadap proteksi pemerintah terhadap HAM
warga sipil sehingga cukup untuk menyatakan bahwa secara gagasan dan implementasi
merupakan ancaman kepada dominasi AS16 Lebih penting lagi kita harus melihat dimensi
bahwa kedua negara adalah mitra dagang terbesar bagi satu sama lain dan memiliki
kepentingan yang sama dalam mencegah dan memberantas terorisme dan proliferasi senjata
pemusnah massal Cina memiliki USD 2 triliundalam bentuk surat hutang Amerika Serikat
yang merupakan konsumsi Cina untuk mendanai paket stimulus AS bagi perusahaan di
dalam negeri dalam rangka memperbaiki keadaan perekonomian domestik AS pada masa
krisis17 Menteri Keuangan AS sebelumnya Henry MPaulson pernah mengindikasikan
bahwa ketidakseimbangan struktural ini juga harus diperbaiki guna membantu AS keluar
krisis finansial Pada tanggal 23 Febrruari 2009 Menteri Luar Negeri Hillary Rodham
Clinton berhasil mengunjungi Cina dan meyakinkan para petinggi Cina untuk memastikan
bahwa pangsa pasar AS di Cina masih merupakan tempat aman bagi Cina untuk
menanamkan investasi dan kedua belah pihak setuju untuk menggalakkan investasi dari
negara masing-masing ke negara satu sama lain18 Meskipun Cina adalah pemegang hutang
AS terbanyak saat ini Cina dianggap sebagai juruselamat untuk memecah kebuntuan di
dalam menyelesaikan krisis finansial global
23STRATEGIC amp ECONOMIC DIALOGUE (Dialog Strategis dan Ekonomi)
231Proses Pembentukan dan Metamorfosis
15ldquo_____rdquoWhat Obama and China Disagree On diakses dari httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom 16 C Fred Bergsten A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs MayJune 2009 Vol 88 hal5717 A Special Report on China and America A Message from Confucius diakses dari httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=1467850718 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS Commission in Chinadiakses dari httpicsleedsacukpapersgdrexhibits808US-Chinapdf hal 11
6
Dialog bilateral ini merupakan bentuk dialog bilateral eksklusif yang pertama kali
pernah terjadi pada sejarah hubungan diplomatik AS dan Cina Dialog ini diprakarsai oleh
Wakil Menteri Keuangan AS bernama Hank Paulson dan atas mandat dari Presiden George
WBush Pertemuan Strategic Economic Dialogue yang pertama kali bertempat di Beijing
pada Desember 2006 Pertemuan pertama di Beijing menghasilkan keputusan bahwa dialog
tersebut bukanlah dialog eksklusif AS-Cina untuk pertama dan teakhir kalinya namun harus
terus dilanjutkan untuk terjadi setiap tahunnya Salah satu keberhasilan diplomasi AS
terhadap Cina pada masa dialog SED di bawah pemerintahan Bush adalah dimana Cina
bersedia untuk mengapresiasikan nilai mata uangnya sebesar 20 terhadap dollar Amerika19
Normalisasi citra AS di mata dunia dan jalinan hubungan diplomatik yang non-koerif
dengan seluruh negara adalah salah satu kunci dari kebijakan luar negeri AS di bawah
pemerintahan Barack Obama 2009-2013 Pada lawatan Hilary Clinton ke Cina pada Februari
2009 Clinton menyampaikan pesan dari Presiden Obama yang menginginkan tetap
diaadakanya pertemuan SED namun dengan perluasan topik pembicaraan dalam dialog
bilateral Dialog tidak hanya akan membahas mengenai masalah ekonomi dan perdagangan
namun juga isu keamanan dan politik yang menajdi agenda dan kepentingan kedua negara
Permintaan ini disambut secara positif oleh Presiden Hu Jin Tao dan Perdana Menteri Wang
Qishan Adapun Strategic amp Economic Dialogue (SampED) memiliki batasan karena hanya
isu yang merupakan kepentingan bersama oleh AS dan Cina sajalah yang menjadi topik-
topik penting yang diangkat ke dalam dialog20 Maka beberapa isu sensitif seperti
perlindungan HAM dan normalisasi hubungan Taiwan dan Cina tidak akan dibahas di sini
Dialog ini menjadi lebih menarik di bawah kepemimpinan Obama terutama ketika Obama
mencantumkan nama Hilary Clinton Menteri Luar Negeri AS dalam daftar nama negosiator
AS kepada Cina Hal ini menegaskan bahwa ranah kerjasama AS dan Cina melalui SampED
bukanlah domain menteri keuangan semata sehingga menegaskan bahwa AS melihat agenda
SampED sadalahagenda penting dalam kebijakan luar negerinya sehingga dirinya harus sampai
melibatkan Menter Luar Negeri dalam dialog Dalam kerangka kerja StrategicampEconomic
Dialogue AS dan Cina bekerja sama dalam Energy and Cooperation Framework yang
sesungguhnya sudah dirintis sejak rezim George WBush Beberapa butir kesepakatannya
yang dihasilkan dari kunjungan Obama ke Cina yang juga disepakati oleh Perdana Menteri
19 Dennis WilderThe US-China Strategic and Economic Dialogue Continuity and Change in Obamarsquos China Policy httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57 20 Thomas Wilkins The New Equlibrium of From US and China httpwwwchinastakescom20098the-new-equilibrium-from-the-us-china-sedhtml
7
Cina Hu Jin Tao Menteri Keuangan AS Timothy Geithner dan Wakil Perdana Menteri Cina
Wang Qishan pada 27-28 Juli 2009 adalah
2311 ISU STRATEGIS DAN GEOPOLITIK
Kerjasama dalam meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mitigasi
perubahan iklim Kedua negara sepakat bahwa energi dan air merupakan sumber
daya alam yang sangat penting bagi kebutuhan ekonomi dan keamanan nasional Saat
ini penggunaan energi oleh Cina dan AS memang lebih difokuskan pada penggunaan
bahan bakar fosil yang kurang ramah lingkungan Penggunaan batu bara dalam skala
masif misalnya telah dilihat sebagai kebutuhan yang tidak terelakkan oleh kedua
negara Namun keduanya menyadari bahwa ekstraksi dan pengolahan batu bara
memiliki dampak ekonomi dan sosial yang destruktif Kerjasama ini akan mendorong
terjadinya komitmen berdasarkan kepada tenggat waktu yang telah disepakati Dalam
hal keamanan energi dan lingkungan hidup AS dan Cina sama-sama melihat bahwa
pertumbuhan ekonomi dan penduduk mereka menyebabkan kerusakan kolateral
terhadap pertumbuhan ekonomi yang tidak hemat energi dan ramah lingkungan
Kerjasama AS-Cina di dalam isu ini tentulah sangat diharapkan oleh kita semua
sebagai bentuk komitmen dan partisipasi mereka untuk menyelesaikan masalah
globalHilary Clinton telah membawa isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi
agenda prioritas dalam dialog Rencana pembentukan Clean Development
Mechanism untuk pengembangan ekonomi yang rendah karbon dan ramah
lingkungan antara AS dan Cina yang tidak hanya melibatkan pemerintah dan
pemerintah (government to government) namun juga rakyat biasa dan perusahaan
pelaku bisnis21 Kedua negara juga berhasil merampungkan negosiasi ke dalam a
Memorandum of Understanding to Enhance Cooperation on Climate Change
Energy and the Environment (MOU) yang dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri
AS
Eksplorasi Pengembangan Tenaga Nuklir untuk Kebutuhan Komersil Kerja
sama akan melibatkan diskusi tingkat tinggi dalam komersialisasi tenaga nuklir Cina
sedang giat mengembangkan tenaga nuklirnnya dalam rangka memenuhi kebutuhan
pasokan listrik dalam negeri Sementara itu AS sangat menaruh perhatian kepada
prosedur keselamatan proyek pengembangan nuclear for peace bagi Cina sehingga
21 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS
Commision on Chinadiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowRS22777pdf
8
teknologi manual dan know-how tidak jatuh kepada tangan yang salah dan
disalahgunakan Tiap negara menyumbangkan USD 75 juta untuk proyek
pengembangan kendaraan bertenaga listrik dan sumber-sumber energi yang
terbaharukan22 Namun Obama sendiri mengkhendaki bahwa perjanjian bilateral AS-
Cina mengenai kerjasama pengamanan kebutuhan energi dan wacana mitigasi
perubahan iklim melalui adaptasi model pembangunan ekonomi mereka harus
disesuaikan dengan perjanjian multilateral yang disepakati oleh Konferensi UNFCCC
15 di Copenhagen 23
Kolaborasi dalam Isu Strategis misalnya 1)Eksplorasi Arktik Arktik mulai
menjadi sebuah bahan diskusi hangat terutama semenjak diskursus pemanasan global
telah menciptakan wacana bahwa es disana sedang mencair sehingga telah tercipta
jalur air baru yang enghubungkan Amerika Utara dengan lebih mudah untuk masuk
ke perairan Eropa dan Asia melalui Rusia 2) Kedua belah pihak juga membahas
permasalahan mengenai pemberantasan terorisme dan beberapa rincian mengenai
cara untuk merangkul dan menjalin dialog dengan Iran Korea Utara Sudan dan
Pakistan24 AS dan Cina membahas keamanan perbatasan di bagian Barat Cina
dimana banyak penyelundup narkotika dan obat-obatban terlarang datang dari
Afghanistan dan Myanmar Ini juga sesungguhnya bisa dijadikan sebagai epilog
wicara antara AS dan Cina untuk membahas mengenai masalah di Pakistan
meskipun hingga hari ini agenda dan subjek pmbicaraan demikian belum juga
terlaksana 3) Kedua pihak menekankan pentingnya pengembangan dialog
menangani denuklirisasi Korea Utara dalam kerangka kerja Six Party Talks untuk
meraih stabilitas dan pedamaian di Semenanjung Korea dan Kawasan Asia Timur
2312 Isu Ekonomi dan Keuangan
Perwujudan pertumbuhan ekonomi yang stabil Kedua negara telah memitigasi
daya finansial dalam negeri dengan menggelar program stimulus yang berperan
dalam mengembalikan kepercayaan diri perusahaan domestik terutama bagi
perusahaan yang memiliki banyak peran dalam tingkat global AS dan Cina sepakat
untuk lebih meningkatkan kerja sama untuk meningkatkan daya adaptabilitas
22 Joint Press Release on the First Round of the US-China Strategic and Economic Dialogue httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm 23 Hu Shuli The Effect of the Crisis on the US-China Economic Relationship httpwwwroubinicombriefings34474php44741 24 Pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Hilary Roadham Clinton
httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm
9
masing-masing untuk menjaga diri dan memperbaiki perekonomian mereka dari
dampak krisis Untuk mencapai tujuan ini kedua negeri bersepakat untuk
meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi menegani kebijakan ekonomi
makro dan akan bekerja sama untuk menyesuaikan permintaan domestik dan harga
relatif demi menjaga neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih
stabil Untuk itu AS berjanji untuk menekan konsumsi dan memperbanyak
penyimpanan sementara Cina berjanji untuk melakukan sebaliknya Cina berjanji
untuk melksanakan kebijakan ekonomi makro yang akan memaksa rakyatnya untuk
meningkatkan konsumsi Adapun prestasi mengesankan yang didapat dari pilar ini
adalah bagaimana kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia negara sama-sama
membicarakan strategi untuk mengeluarkan diri dari jerat krisis Baik AS dan Cina
telah menyiapkan dana sebesar USD 14 triliun (dimana AS menyumbangkan USD
787 milyar dan Cina memberikan USD 5854 milyar untuk program ini) sebagai dana
stimulus
Pembentukan Fondasi Struktur Keuangan yang kuat Kedua negara menyadari
bahwa institusi keuangan yang transparan dan berdasarkan kepada keijakan pasar
akan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi global yang seimbang Masing-
masing negara melihat bahwa reformasi komprehensif terhadp kebijakan keuangan
dan sistem pengawasan itu penting untuk menyokong terjadinya sistem keuangan
yang lebih stabil Untuk tujuan ini AS akan terus memberikan kemudahan bagi
BUMN (Government-Sponsored Enterprises) mereka sementara Cina berjanji akan
terus membuka diri terhadap investasi bank asing yang sudah memenuhi ketentuan
dan standar pemerintah Cina
Perdagangan dan Investasi AS dan Cina melihat dirinya sebagai pihak yang
diuntungkan karena terjadinya sistem perdagangan global Oleh karena itu kedua
negara akan terus bekerja sama untuk membuka kesempatan agar terjadi liberalisasi
pasar dan menghentikan proteksionisme karena melihat bahwa liberalisasi pasar
telah memberikan efek yang baik bagi diri mereka dan sudah sepatutnya memberikan
keuntungan bagi pihak lain pula AS memberikan konfirmasi kepada Cina bahwa
Commitee on Foreign Investment milik AS akan bersikap konsisten dan adil dalam
memberikan perlakuan terhadap investasi asing tanpa ada diskriminasi berdasarkan
negara asal investasi tersebut25 Cina juga ditekan untuk melakukan hal serupa dan
25 Henry MPaulson Strategic Economic Development A Brief Report diakses dari httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
10
mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan
sahamnya di Cina
Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS
dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral
tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan
terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri
terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan
berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak
dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan
positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam
mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi
24Analisis
Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana
implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang
mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS
faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina
dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara
kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah
bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan
juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah
kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power
Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang
tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran
kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain
pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan
dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami
surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang
Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor
berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di
luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina
memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang
rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk
11
Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman
terhadap pasar domestiknya
Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan
metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS
terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi
dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas
SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan
nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka
terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama
secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan
meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi
asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau
Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk
mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak
bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas
keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia
internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah
sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian
dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya
menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina
Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara
yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement
kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan
juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam
bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan
luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan
pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan
smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini
merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi
negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih
banyak keterbukaan28
26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38
12
Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan
Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan
dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh
Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah
pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin
hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa
adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada
penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar
negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang
menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga
berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry
Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus
memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun
AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama
Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS
dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam
negeri di Cina
Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)
melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang
berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam
dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi
namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan
SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis
yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan
hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di
dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini
adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah
lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS
berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila
dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama
StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai
melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral
secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini
29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136
13
menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan
kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus
mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang
bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-
nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua
negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim
Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki
kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang
namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus
diapresiasikan oleh semua pihak
BAB IIIPENUTUP
31KESIMPULAN
Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush
dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama
merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam
14
diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas
normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia
saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik
internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara
kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan
politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana
Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan
hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya
mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang
bisa menyelesaikannya
Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah
untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti
restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu
yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian
kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan
yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa
penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya
adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan
untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya
untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya
dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan
Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS
membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa
diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS
dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk
konsorsium bilateral paling penting di dunia
15
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH
Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009
Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)
Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009
Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)
KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)
Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)
Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009
Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)
INTERNET
httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html
httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html
httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579
httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom
httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57
httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
httpwwwroubinicombriefings34474php44741
httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx
16
httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm
17
sebagai dialektika antara bukan aliansi namun juga bukan musuh Secara umum Pemerintah
AS tidak melihat Cina sebagai musuh melainkan sebagai kompetitor di beberapa isu dan
teman di beberapa isu tertentu lainnya Saat ini ekonomi AS adalah yang terkuat di dunia
sedangkan Cina menempati posisi kedua dengan menggantikan posisi Jepang12 Keduanya
merupakan konsumen energi fosil batu bara dan minyak bumi yang terbesar di dunia
Kedua negara juga merupakan penghasil gas rumah kaca terbesar sehingga memiliki beban
dan tanggung jawab yang besar dalam menanggulangi efek perubahan iklim Sesungguhnya
hubungan AS-Cina sudah relatif stabil kendati mendapati dinamika fluktuatif dalam
beberapa kesempatan seperti pencobaan intervensi AS terhadap isu pelanggaran HAM
pemerintah Cina kepada rakyat di Tibet Xinjiang keterbatasan dalam akses terhadap
informasitidak adanya kebebasan pers minimnya pertumbuhan masyarakat sipil maupun
status politik Taiwan Hubungan antara keduanya diperburuk setelah kejadian di Tiananmen
Beijing Dimana peristiwa tersebut merupakan noda terhadap konsep perlindungan rakyat
oleh Cina dan dianggap sebagai kesalahan fatal di mata Amerika Serikat karena kontradiktif
terhadap kepentingan dan nilai yang dibela oleh AS Pasca Pembantaian Tiananmen
hubungan AS dan Cina bagai berada di ujung tanduk Respon pemerintah AS yang saat itu
berada di bawah kekuasaan Ronald Reagan dan awal pemerintahan Presiden George Bush I
adalah konfrontasi terhadap Cina dalam berbagai bidang Konfrontasi pertama yang
dijatuhkan AS kepada Cina adalah skorsing berupa moratorium terhadap hubungan dagang
investasi Cina ke AS dan pembekuan perusahaan asuransi swasta Cina pada tanggal 5 Juni
198913 Moratorium ini akhirnya dicabut oleh Presiden Bill Clinton pada tahun 2001
Presiden George Bush I juga membebankan embargo ekspor persenjataan AS kepada Cina
dari tahun 1990-1994 AS juga secara eksplisit menolak proposal donasi Cina terhadap
World Bank dan kredit IMF yang ditujukan untuk proyek-proyek pembangunan dan
kesejahteraan masyarakat karena bagi AS Cina telah gagal memberikan kesejahteraan
bahkan bagi rakyat di dalam negerinya sekalipun
Hubungan antara AS-Cina semakin diperburuk ketika NATO meledakkan kedutaan
Cina di Belgrade Serbia pada tahun 1999 NATO mengkonfirmasi bahwa unsur kesalahan
intelijen mereka namun Cina tidak menerima alasan ini dan malah menuduh bahwa
pengeboman tersebut dilakukan secara sengaja dan atas dasar prakarsa AS14 Pasca serangan
911 mulai terlihat hawa segar normalisasi hubungan internasional Cina dan AS terutama
12WM MorrissonChinarsquos Economic Outlookdiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowIB98014pdf 13 Steven I Levine Opcithal9014ldquo_____rdquo US Bombing Of Chinese Embassy Implausible Blunder wwwglobalpolicyorgcomponentcontentarticle38827html
5
setelah Cina menawarkan dukungan publiknya dan juga dukungan Cina di Dewan
Keamanan PBB dalam resolusi 1373 mengenai penggelaran pasukan koalisi ke Afghanistan
dalam misi War on Terrorism15 Cina bukan saja mendukung inisiatif AS namun juga
mendonasika USD 150 juta untuk proyek rekonstruksi Afghanistan pasca jatuhnya Taliban
Banyak klaim dilontarkan bahwa kebijakan luar negeri AS sudah semakin oportunis
Hal ini terlihat pada penerapan kebijakan luar negeri AS ke Cina dimana kendati politik
domestik Cina adalah ancaman bagi nosi demokratisasi AS namun ada beberapa
kepentingan AS dan Cina yang menciptakan interdpendensi sehingga memungkinakan
untuk kedua belah pihak untuk menjadi mitra dialog dan kerja sama Pertumbuhan pesat
Cina secara ekonomi sayangnya paradoks terhadap proteksi pemerintah terhadap HAM
warga sipil sehingga cukup untuk menyatakan bahwa secara gagasan dan implementasi
merupakan ancaman kepada dominasi AS16 Lebih penting lagi kita harus melihat dimensi
bahwa kedua negara adalah mitra dagang terbesar bagi satu sama lain dan memiliki
kepentingan yang sama dalam mencegah dan memberantas terorisme dan proliferasi senjata
pemusnah massal Cina memiliki USD 2 triliundalam bentuk surat hutang Amerika Serikat
yang merupakan konsumsi Cina untuk mendanai paket stimulus AS bagi perusahaan di
dalam negeri dalam rangka memperbaiki keadaan perekonomian domestik AS pada masa
krisis17 Menteri Keuangan AS sebelumnya Henry MPaulson pernah mengindikasikan
bahwa ketidakseimbangan struktural ini juga harus diperbaiki guna membantu AS keluar
krisis finansial Pada tanggal 23 Febrruari 2009 Menteri Luar Negeri Hillary Rodham
Clinton berhasil mengunjungi Cina dan meyakinkan para petinggi Cina untuk memastikan
bahwa pangsa pasar AS di Cina masih merupakan tempat aman bagi Cina untuk
menanamkan investasi dan kedua belah pihak setuju untuk menggalakkan investasi dari
negara masing-masing ke negara satu sama lain18 Meskipun Cina adalah pemegang hutang
AS terbanyak saat ini Cina dianggap sebagai juruselamat untuk memecah kebuntuan di
dalam menyelesaikan krisis finansial global
23STRATEGIC amp ECONOMIC DIALOGUE (Dialog Strategis dan Ekonomi)
231Proses Pembentukan dan Metamorfosis
15ldquo_____rdquoWhat Obama and China Disagree On diakses dari httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom 16 C Fred Bergsten A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs MayJune 2009 Vol 88 hal5717 A Special Report on China and America A Message from Confucius diakses dari httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=1467850718 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS Commission in Chinadiakses dari httpicsleedsacukpapersgdrexhibits808US-Chinapdf hal 11
6
Dialog bilateral ini merupakan bentuk dialog bilateral eksklusif yang pertama kali
pernah terjadi pada sejarah hubungan diplomatik AS dan Cina Dialog ini diprakarsai oleh
Wakil Menteri Keuangan AS bernama Hank Paulson dan atas mandat dari Presiden George
WBush Pertemuan Strategic Economic Dialogue yang pertama kali bertempat di Beijing
pada Desember 2006 Pertemuan pertama di Beijing menghasilkan keputusan bahwa dialog
tersebut bukanlah dialog eksklusif AS-Cina untuk pertama dan teakhir kalinya namun harus
terus dilanjutkan untuk terjadi setiap tahunnya Salah satu keberhasilan diplomasi AS
terhadap Cina pada masa dialog SED di bawah pemerintahan Bush adalah dimana Cina
bersedia untuk mengapresiasikan nilai mata uangnya sebesar 20 terhadap dollar Amerika19
Normalisasi citra AS di mata dunia dan jalinan hubungan diplomatik yang non-koerif
dengan seluruh negara adalah salah satu kunci dari kebijakan luar negeri AS di bawah
pemerintahan Barack Obama 2009-2013 Pada lawatan Hilary Clinton ke Cina pada Februari
2009 Clinton menyampaikan pesan dari Presiden Obama yang menginginkan tetap
diaadakanya pertemuan SED namun dengan perluasan topik pembicaraan dalam dialog
bilateral Dialog tidak hanya akan membahas mengenai masalah ekonomi dan perdagangan
namun juga isu keamanan dan politik yang menajdi agenda dan kepentingan kedua negara
Permintaan ini disambut secara positif oleh Presiden Hu Jin Tao dan Perdana Menteri Wang
Qishan Adapun Strategic amp Economic Dialogue (SampED) memiliki batasan karena hanya
isu yang merupakan kepentingan bersama oleh AS dan Cina sajalah yang menjadi topik-
topik penting yang diangkat ke dalam dialog20 Maka beberapa isu sensitif seperti
perlindungan HAM dan normalisasi hubungan Taiwan dan Cina tidak akan dibahas di sini
Dialog ini menjadi lebih menarik di bawah kepemimpinan Obama terutama ketika Obama
mencantumkan nama Hilary Clinton Menteri Luar Negeri AS dalam daftar nama negosiator
AS kepada Cina Hal ini menegaskan bahwa ranah kerjasama AS dan Cina melalui SampED
bukanlah domain menteri keuangan semata sehingga menegaskan bahwa AS melihat agenda
SampED sadalahagenda penting dalam kebijakan luar negerinya sehingga dirinya harus sampai
melibatkan Menter Luar Negeri dalam dialog Dalam kerangka kerja StrategicampEconomic
Dialogue AS dan Cina bekerja sama dalam Energy and Cooperation Framework yang
sesungguhnya sudah dirintis sejak rezim George WBush Beberapa butir kesepakatannya
yang dihasilkan dari kunjungan Obama ke Cina yang juga disepakati oleh Perdana Menteri
19 Dennis WilderThe US-China Strategic and Economic Dialogue Continuity and Change in Obamarsquos China Policy httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57 20 Thomas Wilkins The New Equlibrium of From US and China httpwwwchinastakescom20098the-new-equilibrium-from-the-us-china-sedhtml
7
Cina Hu Jin Tao Menteri Keuangan AS Timothy Geithner dan Wakil Perdana Menteri Cina
Wang Qishan pada 27-28 Juli 2009 adalah
2311 ISU STRATEGIS DAN GEOPOLITIK
Kerjasama dalam meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mitigasi
perubahan iklim Kedua negara sepakat bahwa energi dan air merupakan sumber
daya alam yang sangat penting bagi kebutuhan ekonomi dan keamanan nasional Saat
ini penggunaan energi oleh Cina dan AS memang lebih difokuskan pada penggunaan
bahan bakar fosil yang kurang ramah lingkungan Penggunaan batu bara dalam skala
masif misalnya telah dilihat sebagai kebutuhan yang tidak terelakkan oleh kedua
negara Namun keduanya menyadari bahwa ekstraksi dan pengolahan batu bara
memiliki dampak ekonomi dan sosial yang destruktif Kerjasama ini akan mendorong
terjadinya komitmen berdasarkan kepada tenggat waktu yang telah disepakati Dalam
hal keamanan energi dan lingkungan hidup AS dan Cina sama-sama melihat bahwa
pertumbuhan ekonomi dan penduduk mereka menyebabkan kerusakan kolateral
terhadap pertumbuhan ekonomi yang tidak hemat energi dan ramah lingkungan
Kerjasama AS-Cina di dalam isu ini tentulah sangat diharapkan oleh kita semua
sebagai bentuk komitmen dan partisipasi mereka untuk menyelesaikan masalah
globalHilary Clinton telah membawa isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi
agenda prioritas dalam dialog Rencana pembentukan Clean Development
Mechanism untuk pengembangan ekonomi yang rendah karbon dan ramah
lingkungan antara AS dan Cina yang tidak hanya melibatkan pemerintah dan
pemerintah (government to government) namun juga rakyat biasa dan perusahaan
pelaku bisnis21 Kedua negara juga berhasil merampungkan negosiasi ke dalam a
Memorandum of Understanding to Enhance Cooperation on Climate Change
Energy and the Environment (MOU) yang dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri
AS
Eksplorasi Pengembangan Tenaga Nuklir untuk Kebutuhan Komersil Kerja
sama akan melibatkan diskusi tingkat tinggi dalam komersialisasi tenaga nuklir Cina
sedang giat mengembangkan tenaga nuklirnnya dalam rangka memenuhi kebutuhan
pasokan listrik dalam negeri Sementara itu AS sangat menaruh perhatian kepada
prosedur keselamatan proyek pengembangan nuclear for peace bagi Cina sehingga
21 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS
Commision on Chinadiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowRS22777pdf
8
teknologi manual dan know-how tidak jatuh kepada tangan yang salah dan
disalahgunakan Tiap negara menyumbangkan USD 75 juta untuk proyek
pengembangan kendaraan bertenaga listrik dan sumber-sumber energi yang
terbaharukan22 Namun Obama sendiri mengkhendaki bahwa perjanjian bilateral AS-
Cina mengenai kerjasama pengamanan kebutuhan energi dan wacana mitigasi
perubahan iklim melalui adaptasi model pembangunan ekonomi mereka harus
disesuaikan dengan perjanjian multilateral yang disepakati oleh Konferensi UNFCCC
15 di Copenhagen 23
Kolaborasi dalam Isu Strategis misalnya 1)Eksplorasi Arktik Arktik mulai
menjadi sebuah bahan diskusi hangat terutama semenjak diskursus pemanasan global
telah menciptakan wacana bahwa es disana sedang mencair sehingga telah tercipta
jalur air baru yang enghubungkan Amerika Utara dengan lebih mudah untuk masuk
ke perairan Eropa dan Asia melalui Rusia 2) Kedua belah pihak juga membahas
permasalahan mengenai pemberantasan terorisme dan beberapa rincian mengenai
cara untuk merangkul dan menjalin dialog dengan Iran Korea Utara Sudan dan
Pakistan24 AS dan Cina membahas keamanan perbatasan di bagian Barat Cina
dimana banyak penyelundup narkotika dan obat-obatban terlarang datang dari
Afghanistan dan Myanmar Ini juga sesungguhnya bisa dijadikan sebagai epilog
wicara antara AS dan Cina untuk membahas mengenai masalah di Pakistan
meskipun hingga hari ini agenda dan subjek pmbicaraan demikian belum juga
terlaksana 3) Kedua pihak menekankan pentingnya pengembangan dialog
menangani denuklirisasi Korea Utara dalam kerangka kerja Six Party Talks untuk
meraih stabilitas dan pedamaian di Semenanjung Korea dan Kawasan Asia Timur
2312 Isu Ekonomi dan Keuangan
Perwujudan pertumbuhan ekonomi yang stabil Kedua negara telah memitigasi
daya finansial dalam negeri dengan menggelar program stimulus yang berperan
dalam mengembalikan kepercayaan diri perusahaan domestik terutama bagi
perusahaan yang memiliki banyak peran dalam tingkat global AS dan Cina sepakat
untuk lebih meningkatkan kerja sama untuk meningkatkan daya adaptabilitas
22 Joint Press Release on the First Round of the US-China Strategic and Economic Dialogue httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm 23 Hu Shuli The Effect of the Crisis on the US-China Economic Relationship httpwwwroubinicombriefings34474php44741 24 Pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Hilary Roadham Clinton
httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm
9
masing-masing untuk menjaga diri dan memperbaiki perekonomian mereka dari
dampak krisis Untuk mencapai tujuan ini kedua negeri bersepakat untuk
meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi menegani kebijakan ekonomi
makro dan akan bekerja sama untuk menyesuaikan permintaan domestik dan harga
relatif demi menjaga neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih
stabil Untuk itu AS berjanji untuk menekan konsumsi dan memperbanyak
penyimpanan sementara Cina berjanji untuk melakukan sebaliknya Cina berjanji
untuk melksanakan kebijakan ekonomi makro yang akan memaksa rakyatnya untuk
meningkatkan konsumsi Adapun prestasi mengesankan yang didapat dari pilar ini
adalah bagaimana kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia negara sama-sama
membicarakan strategi untuk mengeluarkan diri dari jerat krisis Baik AS dan Cina
telah menyiapkan dana sebesar USD 14 triliun (dimana AS menyumbangkan USD
787 milyar dan Cina memberikan USD 5854 milyar untuk program ini) sebagai dana
stimulus
Pembentukan Fondasi Struktur Keuangan yang kuat Kedua negara menyadari
bahwa institusi keuangan yang transparan dan berdasarkan kepada keijakan pasar
akan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi global yang seimbang Masing-
masing negara melihat bahwa reformasi komprehensif terhadp kebijakan keuangan
dan sistem pengawasan itu penting untuk menyokong terjadinya sistem keuangan
yang lebih stabil Untuk tujuan ini AS akan terus memberikan kemudahan bagi
BUMN (Government-Sponsored Enterprises) mereka sementara Cina berjanji akan
terus membuka diri terhadap investasi bank asing yang sudah memenuhi ketentuan
dan standar pemerintah Cina
Perdagangan dan Investasi AS dan Cina melihat dirinya sebagai pihak yang
diuntungkan karena terjadinya sistem perdagangan global Oleh karena itu kedua
negara akan terus bekerja sama untuk membuka kesempatan agar terjadi liberalisasi
pasar dan menghentikan proteksionisme karena melihat bahwa liberalisasi pasar
telah memberikan efek yang baik bagi diri mereka dan sudah sepatutnya memberikan
keuntungan bagi pihak lain pula AS memberikan konfirmasi kepada Cina bahwa
Commitee on Foreign Investment milik AS akan bersikap konsisten dan adil dalam
memberikan perlakuan terhadap investasi asing tanpa ada diskriminasi berdasarkan
negara asal investasi tersebut25 Cina juga ditekan untuk melakukan hal serupa dan
25 Henry MPaulson Strategic Economic Development A Brief Report diakses dari httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
10
mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan
sahamnya di Cina
Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS
dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral
tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan
terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri
terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan
berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak
dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan
positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam
mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi
24Analisis
Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana
implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang
mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS
faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina
dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara
kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah
bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan
juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah
kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power
Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang
tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran
kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain
pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan
dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami
surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang
Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor
berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di
luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina
memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang
rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk
11
Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman
terhadap pasar domestiknya
Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan
metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS
terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi
dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas
SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan
nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka
terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama
secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan
meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi
asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau
Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk
mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak
bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas
keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia
internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah
sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian
dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya
menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina
Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara
yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement
kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan
juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam
bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan
luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan
pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan
smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini
merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi
negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih
banyak keterbukaan28
26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38
12
Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan
Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan
dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh
Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah
pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin
hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa
adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada
penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar
negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang
menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga
berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry
Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus
memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun
AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama
Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS
dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam
negeri di Cina
Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)
melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang
berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam
dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi
namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan
SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis
yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan
hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di
dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini
adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah
lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS
berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila
dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama
StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai
melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral
secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini
29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136
13
menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan
kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus
mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang
bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-
nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua
negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim
Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki
kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang
namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus
diapresiasikan oleh semua pihak
BAB IIIPENUTUP
31KESIMPULAN
Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush
dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama
merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam
14
diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas
normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia
saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik
internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara
kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan
politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana
Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan
hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya
mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang
bisa menyelesaikannya
Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah
untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti
restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu
yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian
kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan
yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa
penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya
adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan
untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya
untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya
dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan
Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS
membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa
diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS
dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk
konsorsium bilateral paling penting di dunia
15
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH
Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009
Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)
Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009
Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)
KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)
Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)
Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009
Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)
INTERNET
httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html
httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html
httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579
httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom
httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57
httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
httpwwwroubinicombriefings34474php44741
httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx
16
httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm
17
setelah Cina menawarkan dukungan publiknya dan juga dukungan Cina di Dewan
Keamanan PBB dalam resolusi 1373 mengenai penggelaran pasukan koalisi ke Afghanistan
dalam misi War on Terrorism15 Cina bukan saja mendukung inisiatif AS namun juga
mendonasika USD 150 juta untuk proyek rekonstruksi Afghanistan pasca jatuhnya Taliban
Banyak klaim dilontarkan bahwa kebijakan luar negeri AS sudah semakin oportunis
Hal ini terlihat pada penerapan kebijakan luar negeri AS ke Cina dimana kendati politik
domestik Cina adalah ancaman bagi nosi demokratisasi AS namun ada beberapa
kepentingan AS dan Cina yang menciptakan interdpendensi sehingga memungkinakan
untuk kedua belah pihak untuk menjadi mitra dialog dan kerja sama Pertumbuhan pesat
Cina secara ekonomi sayangnya paradoks terhadap proteksi pemerintah terhadap HAM
warga sipil sehingga cukup untuk menyatakan bahwa secara gagasan dan implementasi
merupakan ancaman kepada dominasi AS16 Lebih penting lagi kita harus melihat dimensi
bahwa kedua negara adalah mitra dagang terbesar bagi satu sama lain dan memiliki
kepentingan yang sama dalam mencegah dan memberantas terorisme dan proliferasi senjata
pemusnah massal Cina memiliki USD 2 triliundalam bentuk surat hutang Amerika Serikat
yang merupakan konsumsi Cina untuk mendanai paket stimulus AS bagi perusahaan di
dalam negeri dalam rangka memperbaiki keadaan perekonomian domestik AS pada masa
krisis17 Menteri Keuangan AS sebelumnya Henry MPaulson pernah mengindikasikan
bahwa ketidakseimbangan struktural ini juga harus diperbaiki guna membantu AS keluar
krisis finansial Pada tanggal 23 Febrruari 2009 Menteri Luar Negeri Hillary Rodham
Clinton berhasil mengunjungi Cina dan meyakinkan para petinggi Cina untuk memastikan
bahwa pangsa pasar AS di Cina masih merupakan tempat aman bagi Cina untuk
menanamkan investasi dan kedua belah pihak setuju untuk menggalakkan investasi dari
negara masing-masing ke negara satu sama lain18 Meskipun Cina adalah pemegang hutang
AS terbanyak saat ini Cina dianggap sebagai juruselamat untuk memecah kebuntuan di
dalam menyelesaikan krisis finansial global
23STRATEGIC amp ECONOMIC DIALOGUE (Dialog Strategis dan Ekonomi)
231Proses Pembentukan dan Metamorfosis
15ldquo_____rdquoWhat Obama and China Disagree On diakses dari httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom 16 C Fred Bergsten A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs MayJune 2009 Vol 88 hal5717 A Special Report on China and America A Message from Confucius diakses dari httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=1467850718 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS Commission in Chinadiakses dari httpicsleedsacukpapersgdrexhibits808US-Chinapdf hal 11
6
Dialog bilateral ini merupakan bentuk dialog bilateral eksklusif yang pertama kali
pernah terjadi pada sejarah hubungan diplomatik AS dan Cina Dialog ini diprakarsai oleh
Wakil Menteri Keuangan AS bernama Hank Paulson dan atas mandat dari Presiden George
WBush Pertemuan Strategic Economic Dialogue yang pertama kali bertempat di Beijing
pada Desember 2006 Pertemuan pertama di Beijing menghasilkan keputusan bahwa dialog
tersebut bukanlah dialog eksklusif AS-Cina untuk pertama dan teakhir kalinya namun harus
terus dilanjutkan untuk terjadi setiap tahunnya Salah satu keberhasilan diplomasi AS
terhadap Cina pada masa dialog SED di bawah pemerintahan Bush adalah dimana Cina
bersedia untuk mengapresiasikan nilai mata uangnya sebesar 20 terhadap dollar Amerika19
Normalisasi citra AS di mata dunia dan jalinan hubungan diplomatik yang non-koerif
dengan seluruh negara adalah salah satu kunci dari kebijakan luar negeri AS di bawah
pemerintahan Barack Obama 2009-2013 Pada lawatan Hilary Clinton ke Cina pada Februari
2009 Clinton menyampaikan pesan dari Presiden Obama yang menginginkan tetap
diaadakanya pertemuan SED namun dengan perluasan topik pembicaraan dalam dialog
bilateral Dialog tidak hanya akan membahas mengenai masalah ekonomi dan perdagangan
namun juga isu keamanan dan politik yang menajdi agenda dan kepentingan kedua negara
Permintaan ini disambut secara positif oleh Presiden Hu Jin Tao dan Perdana Menteri Wang
Qishan Adapun Strategic amp Economic Dialogue (SampED) memiliki batasan karena hanya
isu yang merupakan kepentingan bersama oleh AS dan Cina sajalah yang menjadi topik-
topik penting yang diangkat ke dalam dialog20 Maka beberapa isu sensitif seperti
perlindungan HAM dan normalisasi hubungan Taiwan dan Cina tidak akan dibahas di sini
Dialog ini menjadi lebih menarik di bawah kepemimpinan Obama terutama ketika Obama
mencantumkan nama Hilary Clinton Menteri Luar Negeri AS dalam daftar nama negosiator
AS kepada Cina Hal ini menegaskan bahwa ranah kerjasama AS dan Cina melalui SampED
bukanlah domain menteri keuangan semata sehingga menegaskan bahwa AS melihat agenda
SampED sadalahagenda penting dalam kebijakan luar negerinya sehingga dirinya harus sampai
melibatkan Menter Luar Negeri dalam dialog Dalam kerangka kerja StrategicampEconomic
Dialogue AS dan Cina bekerja sama dalam Energy and Cooperation Framework yang
sesungguhnya sudah dirintis sejak rezim George WBush Beberapa butir kesepakatannya
yang dihasilkan dari kunjungan Obama ke Cina yang juga disepakati oleh Perdana Menteri
19 Dennis WilderThe US-China Strategic and Economic Dialogue Continuity and Change in Obamarsquos China Policy httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57 20 Thomas Wilkins The New Equlibrium of From US and China httpwwwchinastakescom20098the-new-equilibrium-from-the-us-china-sedhtml
7
Cina Hu Jin Tao Menteri Keuangan AS Timothy Geithner dan Wakil Perdana Menteri Cina
Wang Qishan pada 27-28 Juli 2009 adalah
2311 ISU STRATEGIS DAN GEOPOLITIK
Kerjasama dalam meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mitigasi
perubahan iklim Kedua negara sepakat bahwa energi dan air merupakan sumber
daya alam yang sangat penting bagi kebutuhan ekonomi dan keamanan nasional Saat
ini penggunaan energi oleh Cina dan AS memang lebih difokuskan pada penggunaan
bahan bakar fosil yang kurang ramah lingkungan Penggunaan batu bara dalam skala
masif misalnya telah dilihat sebagai kebutuhan yang tidak terelakkan oleh kedua
negara Namun keduanya menyadari bahwa ekstraksi dan pengolahan batu bara
memiliki dampak ekonomi dan sosial yang destruktif Kerjasama ini akan mendorong
terjadinya komitmen berdasarkan kepada tenggat waktu yang telah disepakati Dalam
hal keamanan energi dan lingkungan hidup AS dan Cina sama-sama melihat bahwa
pertumbuhan ekonomi dan penduduk mereka menyebabkan kerusakan kolateral
terhadap pertumbuhan ekonomi yang tidak hemat energi dan ramah lingkungan
Kerjasama AS-Cina di dalam isu ini tentulah sangat diharapkan oleh kita semua
sebagai bentuk komitmen dan partisipasi mereka untuk menyelesaikan masalah
globalHilary Clinton telah membawa isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi
agenda prioritas dalam dialog Rencana pembentukan Clean Development
Mechanism untuk pengembangan ekonomi yang rendah karbon dan ramah
lingkungan antara AS dan Cina yang tidak hanya melibatkan pemerintah dan
pemerintah (government to government) namun juga rakyat biasa dan perusahaan
pelaku bisnis21 Kedua negara juga berhasil merampungkan negosiasi ke dalam a
Memorandum of Understanding to Enhance Cooperation on Climate Change
Energy and the Environment (MOU) yang dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri
AS
Eksplorasi Pengembangan Tenaga Nuklir untuk Kebutuhan Komersil Kerja
sama akan melibatkan diskusi tingkat tinggi dalam komersialisasi tenaga nuklir Cina
sedang giat mengembangkan tenaga nuklirnnya dalam rangka memenuhi kebutuhan
pasokan listrik dalam negeri Sementara itu AS sangat menaruh perhatian kepada
prosedur keselamatan proyek pengembangan nuclear for peace bagi Cina sehingga
21 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS
Commision on Chinadiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowRS22777pdf
8
teknologi manual dan know-how tidak jatuh kepada tangan yang salah dan
disalahgunakan Tiap negara menyumbangkan USD 75 juta untuk proyek
pengembangan kendaraan bertenaga listrik dan sumber-sumber energi yang
terbaharukan22 Namun Obama sendiri mengkhendaki bahwa perjanjian bilateral AS-
Cina mengenai kerjasama pengamanan kebutuhan energi dan wacana mitigasi
perubahan iklim melalui adaptasi model pembangunan ekonomi mereka harus
disesuaikan dengan perjanjian multilateral yang disepakati oleh Konferensi UNFCCC
15 di Copenhagen 23
Kolaborasi dalam Isu Strategis misalnya 1)Eksplorasi Arktik Arktik mulai
menjadi sebuah bahan diskusi hangat terutama semenjak diskursus pemanasan global
telah menciptakan wacana bahwa es disana sedang mencair sehingga telah tercipta
jalur air baru yang enghubungkan Amerika Utara dengan lebih mudah untuk masuk
ke perairan Eropa dan Asia melalui Rusia 2) Kedua belah pihak juga membahas
permasalahan mengenai pemberantasan terorisme dan beberapa rincian mengenai
cara untuk merangkul dan menjalin dialog dengan Iran Korea Utara Sudan dan
Pakistan24 AS dan Cina membahas keamanan perbatasan di bagian Barat Cina
dimana banyak penyelundup narkotika dan obat-obatban terlarang datang dari
Afghanistan dan Myanmar Ini juga sesungguhnya bisa dijadikan sebagai epilog
wicara antara AS dan Cina untuk membahas mengenai masalah di Pakistan
meskipun hingga hari ini agenda dan subjek pmbicaraan demikian belum juga
terlaksana 3) Kedua pihak menekankan pentingnya pengembangan dialog
menangani denuklirisasi Korea Utara dalam kerangka kerja Six Party Talks untuk
meraih stabilitas dan pedamaian di Semenanjung Korea dan Kawasan Asia Timur
2312 Isu Ekonomi dan Keuangan
Perwujudan pertumbuhan ekonomi yang stabil Kedua negara telah memitigasi
daya finansial dalam negeri dengan menggelar program stimulus yang berperan
dalam mengembalikan kepercayaan diri perusahaan domestik terutama bagi
perusahaan yang memiliki banyak peran dalam tingkat global AS dan Cina sepakat
untuk lebih meningkatkan kerja sama untuk meningkatkan daya adaptabilitas
22 Joint Press Release on the First Round of the US-China Strategic and Economic Dialogue httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm 23 Hu Shuli The Effect of the Crisis on the US-China Economic Relationship httpwwwroubinicombriefings34474php44741 24 Pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Hilary Roadham Clinton
httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm
9
masing-masing untuk menjaga diri dan memperbaiki perekonomian mereka dari
dampak krisis Untuk mencapai tujuan ini kedua negeri bersepakat untuk
meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi menegani kebijakan ekonomi
makro dan akan bekerja sama untuk menyesuaikan permintaan domestik dan harga
relatif demi menjaga neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih
stabil Untuk itu AS berjanji untuk menekan konsumsi dan memperbanyak
penyimpanan sementara Cina berjanji untuk melakukan sebaliknya Cina berjanji
untuk melksanakan kebijakan ekonomi makro yang akan memaksa rakyatnya untuk
meningkatkan konsumsi Adapun prestasi mengesankan yang didapat dari pilar ini
adalah bagaimana kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia negara sama-sama
membicarakan strategi untuk mengeluarkan diri dari jerat krisis Baik AS dan Cina
telah menyiapkan dana sebesar USD 14 triliun (dimana AS menyumbangkan USD
787 milyar dan Cina memberikan USD 5854 milyar untuk program ini) sebagai dana
stimulus
Pembentukan Fondasi Struktur Keuangan yang kuat Kedua negara menyadari
bahwa institusi keuangan yang transparan dan berdasarkan kepada keijakan pasar
akan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi global yang seimbang Masing-
masing negara melihat bahwa reformasi komprehensif terhadp kebijakan keuangan
dan sistem pengawasan itu penting untuk menyokong terjadinya sistem keuangan
yang lebih stabil Untuk tujuan ini AS akan terus memberikan kemudahan bagi
BUMN (Government-Sponsored Enterprises) mereka sementara Cina berjanji akan
terus membuka diri terhadap investasi bank asing yang sudah memenuhi ketentuan
dan standar pemerintah Cina
Perdagangan dan Investasi AS dan Cina melihat dirinya sebagai pihak yang
diuntungkan karena terjadinya sistem perdagangan global Oleh karena itu kedua
negara akan terus bekerja sama untuk membuka kesempatan agar terjadi liberalisasi
pasar dan menghentikan proteksionisme karena melihat bahwa liberalisasi pasar
telah memberikan efek yang baik bagi diri mereka dan sudah sepatutnya memberikan
keuntungan bagi pihak lain pula AS memberikan konfirmasi kepada Cina bahwa
Commitee on Foreign Investment milik AS akan bersikap konsisten dan adil dalam
memberikan perlakuan terhadap investasi asing tanpa ada diskriminasi berdasarkan
negara asal investasi tersebut25 Cina juga ditekan untuk melakukan hal serupa dan
25 Henry MPaulson Strategic Economic Development A Brief Report diakses dari httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
10
mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan
sahamnya di Cina
Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS
dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral
tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan
terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri
terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan
berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak
dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan
positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam
mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi
24Analisis
Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana
implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang
mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS
faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina
dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara
kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah
bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan
juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah
kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power
Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang
tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran
kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain
pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan
dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami
surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang
Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor
berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di
luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina
memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang
rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk
11
Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman
terhadap pasar domestiknya
Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan
metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS
terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi
dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas
SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan
nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka
terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama
secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan
meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi
asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau
Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk
mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak
bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas
keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia
internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah
sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian
dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya
menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina
Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara
yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement
kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan
juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam
bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan
luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan
pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan
smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini
merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi
negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih
banyak keterbukaan28
26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38
12
Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan
Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan
dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh
Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah
pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin
hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa
adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada
penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar
negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang
menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga
berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry
Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus
memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun
AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama
Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS
dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam
negeri di Cina
Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)
melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang
berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam
dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi
namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan
SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis
yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan
hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di
dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini
adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah
lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS
berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila
dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama
StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai
melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral
secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini
29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136
13
menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan
kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus
mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang
bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-
nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua
negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim
Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki
kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang
namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus
diapresiasikan oleh semua pihak
BAB IIIPENUTUP
31KESIMPULAN
Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush
dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama
merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam
14
diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas
normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia
saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik
internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara
kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan
politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana
Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan
hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya
mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang
bisa menyelesaikannya
Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah
untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti
restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu
yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian
kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan
yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa
penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya
adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan
untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya
untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya
dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan
Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS
membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa
diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS
dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk
konsorsium bilateral paling penting di dunia
15
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH
Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009
Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)
Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009
Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)
KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)
Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)
Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009
Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)
INTERNET
httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html
httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html
httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579
httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom
httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57
httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
httpwwwroubinicombriefings34474php44741
httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx
16
httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm
17
Dialog bilateral ini merupakan bentuk dialog bilateral eksklusif yang pertama kali
pernah terjadi pada sejarah hubungan diplomatik AS dan Cina Dialog ini diprakarsai oleh
Wakil Menteri Keuangan AS bernama Hank Paulson dan atas mandat dari Presiden George
WBush Pertemuan Strategic Economic Dialogue yang pertama kali bertempat di Beijing
pada Desember 2006 Pertemuan pertama di Beijing menghasilkan keputusan bahwa dialog
tersebut bukanlah dialog eksklusif AS-Cina untuk pertama dan teakhir kalinya namun harus
terus dilanjutkan untuk terjadi setiap tahunnya Salah satu keberhasilan diplomasi AS
terhadap Cina pada masa dialog SED di bawah pemerintahan Bush adalah dimana Cina
bersedia untuk mengapresiasikan nilai mata uangnya sebesar 20 terhadap dollar Amerika19
Normalisasi citra AS di mata dunia dan jalinan hubungan diplomatik yang non-koerif
dengan seluruh negara adalah salah satu kunci dari kebijakan luar negeri AS di bawah
pemerintahan Barack Obama 2009-2013 Pada lawatan Hilary Clinton ke Cina pada Februari
2009 Clinton menyampaikan pesan dari Presiden Obama yang menginginkan tetap
diaadakanya pertemuan SED namun dengan perluasan topik pembicaraan dalam dialog
bilateral Dialog tidak hanya akan membahas mengenai masalah ekonomi dan perdagangan
namun juga isu keamanan dan politik yang menajdi agenda dan kepentingan kedua negara
Permintaan ini disambut secara positif oleh Presiden Hu Jin Tao dan Perdana Menteri Wang
Qishan Adapun Strategic amp Economic Dialogue (SampED) memiliki batasan karena hanya
isu yang merupakan kepentingan bersama oleh AS dan Cina sajalah yang menjadi topik-
topik penting yang diangkat ke dalam dialog20 Maka beberapa isu sensitif seperti
perlindungan HAM dan normalisasi hubungan Taiwan dan Cina tidak akan dibahas di sini
Dialog ini menjadi lebih menarik di bawah kepemimpinan Obama terutama ketika Obama
mencantumkan nama Hilary Clinton Menteri Luar Negeri AS dalam daftar nama negosiator
AS kepada Cina Hal ini menegaskan bahwa ranah kerjasama AS dan Cina melalui SampED
bukanlah domain menteri keuangan semata sehingga menegaskan bahwa AS melihat agenda
SampED sadalahagenda penting dalam kebijakan luar negerinya sehingga dirinya harus sampai
melibatkan Menter Luar Negeri dalam dialog Dalam kerangka kerja StrategicampEconomic
Dialogue AS dan Cina bekerja sama dalam Energy and Cooperation Framework yang
sesungguhnya sudah dirintis sejak rezim George WBush Beberapa butir kesepakatannya
yang dihasilkan dari kunjungan Obama ke Cina yang juga disepakati oleh Perdana Menteri
19 Dennis WilderThe US-China Strategic and Economic Dialogue Continuity and Change in Obamarsquos China Policy httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57 20 Thomas Wilkins The New Equlibrium of From US and China httpwwwchinastakescom20098the-new-equilibrium-from-the-us-china-sedhtml
7
Cina Hu Jin Tao Menteri Keuangan AS Timothy Geithner dan Wakil Perdana Menteri Cina
Wang Qishan pada 27-28 Juli 2009 adalah
2311 ISU STRATEGIS DAN GEOPOLITIK
Kerjasama dalam meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mitigasi
perubahan iklim Kedua negara sepakat bahwa energi dan air merupakan sumber
daya alam yang sangat penting bagi kebutuhan ekonomi dan keamanan nasional Saat
ini penggunaan energi oleh Cina dan AS memang lebih difokuskan pada penggunaan
bahan bakar fosil yang kurang ramah lingkungan Penggunaan batu bara dalam skala
masif misalnya telah dilihat sebagai kebutuhan yang tidak terelakkan oleh kedua
negara Namun keduanya menyadari bahwa ekstraksi dan pengolahan batu bara
memiliki dampak ekonomi dan sosial yang destruktif Kerjasama ini akan mendorong
terjadinya komitmen berdasarkan kepada tenggat waktu yang telah disepakati Dalam
hal keamanan energi dan lingkungan hidup AS dan Cina sama-sama melihat bahwa
pertumbuhan ekonomi dan penduduk mereka menyebabkan kerusakan kolateral
terhadap pertumbuhan ekonomi yang tidak hemat energi dan ramah lingkungan
Kerjasama AS-Cina di dalam isu ini tentulah sangat diharapkan oleh kita semua
sebagai bentuk komitmen dan partisipasi mereka untuk menyelesaikan masalah
globalHilary Clinton telah membawa isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi
agenda prioritas dalam dialog Rencana pembentukan Clean Development
Mechanism untuk pengembangan ekonomi yang rendah karbon dan ramah
lingkungan antara AS dan Cina yang tidak hanya melibatkan pemerintah dan
pemerintah (government to government) namun juga rakyat biasa dan perusahaan
pelaku bisnis21 Kedua negara juga berhasil merampungkan negosiasi ke dalam a
Memorandum of Understanding to Enhance Cooperation on Climate Change
Energy and the Environment (MOU) yang dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri
AS
Eksplorasi Pengembangan Tenaga Nuklir untuk Kebutuhan Komersil Kerja
sama akan melibatkan diskusi tingkat tinggi dalam komersialisasi tenaga nuklir Cina
sedang giat mengembangkan tenaga nuklirnnya dalam rangka memenuhi kebutuhan
pasokan listrik dalam negeri Sementara itu AS sangat menaruh perhatian kepada
prosedur keselamatan proyek pengembangan nuclear for peace bagi Cina sehingga
21 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS
Commision on Chinadiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowRS22777pdf
8
teknologi manual dan know-how tidak jatuh kepada tangan yang salah dan
disalahgunakan Tiap negara menyumbangkan USD 75 juta untuk proyek
pengembangan kendaraan bertenaga listrik dan sumber-sumber energi yang
terbaharukan22 Namun Obama sendiri mengkhendaki bahwa perjanjian bilateral AS-
Cina mengenai kerjasama pengamanan kebutuhan energi dan wacana mitigasi
perubahan iklim melalui adaptasi model pembangunan ekonomi mereka harus
disesuaikan dengan perjanjian multilateral yang disepakati oleh Konferensi UNFCCC
15 di Copenhagen 23
Kolaborasi dalam Isu Strategis misalnya 1)Eksplorasi Arktik Arktik mulai
menjadi sebuah bahan diskusi hangat terutama semenjak diskursus pemanasan global
telah menciptakan wacana bahwa es disana sedang mencair sehingga telah tercipta
jalur air baru yang enghubungkan Amerika Utara dengan lebih mudah untuk masuk
ke perairan Eropa dan Asia melalui Rusia 2) Kedua belah pihak juga membahas
permasalahan mengenai pemberantasan terorisme dan beberapa rincian mengenai
cara untuk merangkul dan menjalin dialog dengan Iran Korea Utara Sudan dan
Pakistan24 AS dan Cina membahas keamanan perbatasan di bagian Barat Cina
dimana banyak penyelundup narkotika dan obat-obatban terlarang datang dari
Afghanistan dan Myanmar Ini juga sesungguhnya bisa dijadikan sebagai epilog
wicara antara AS dan Cina untuk membahas mengenai masalah di Pakistan
meskipun hingga hari ini agenda dan subjek pmbicaraan demikian belum juga
terlaksana 3) Kedua pihak menekankan pentingnya pengembangan dialog
menangani denuklirisasi Korea Utara dalam kerangka kerja Six Party Talks untuk
meraih stabilitas dan pedamaian di Semenanjung Korea dan Kawasan Asia Timur
2312 Isu Ekonomi dan Keuangan
Perwujudan pertumbuhan ekonomi yang stabil Kedua negara telah memitigasi
daya finansial dalam negeri dengan menggelar program stimulus yang berperan
dalam mengembalikan kepercayaan diri perusahaan domestik terutama bagi
perusahaan yang memiliki banyak peran dalam tingkat global AS dan Cina sepakat
untuk lebih meningkatkan kerja sama untuk meningkatkan daya adaptabilitas
22 Joint Press Release on the First Round of the US-China Strategic and Economic Dialogue httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm 23 Hu Shuli The Effect of the Crisis on the US-China Economic Relationship httpwwwroubinicombriefings34474php44741 24 Pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Hilary Roadham Clinton
httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm
9
masing-masing untuk menjaga diri dan memperbaiki perekonomian mereka dari
dampak krisis Untuk mencapai tujuan ini kedua negeri bersepakat untuk
meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi menegani kebijakan ekonomi
makro dan akan bekerja sama untuk menyesuaikan permintaan domestik dan harga
relatif demi menjaga neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih
stabil Untuk itu AS berjanji untuk menekan konsumsi dan memperbanyak
penyimpanan sementara Cina berjanji untuk melakukan sebaliknya Cina berjanji
untuk melksanakan kebijakan ekonomi makro yang akan memaksa rakyatnya untuk
meningkatkan konsumsi Adapun prestasi mengesankan yang didapat dari pilar ini
adalah bagaimana kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia negara sama-sama
membicarakan strategi untuk mengeluarkan diri dari jerat krisis Baik AS dan Cina
telah menyiapkan dana sebesar USD 14 triliun (dimana AS menyumbangkan USD
787 milyar dan Cina memberikan USD 5854 milyar untuk program ini) sebagai dana
stimulus
Pembentukan Fondasi Struktur Keuangan yang kuat Kedua negara menyadari
bahwa institusi keuangan yang transparan dan berdasarkan kepada keijakan pasar
akan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi global yang seimbang Masing-
masing negara melihat bahwa reformasi komprehensif terhadp kebijakan keuangan
dan sistem pengawasan itu penting untuk menyokong terjadinya sistem keuangan
yang lebih stabil Untuk tujuan ini AS akan terus memberikan kemudahan bagi
BUMN (Government-Sponsored Enterprises) mereka sementara Cina berjanji akan
terus membuka diri terhadap investasi bank asing yang sudah memenuhi ketentuan
dan standar pemerintah Cina
Perdagangan dan Investasi AS dan Cina melihat dirinya sebagai pihak yang
diuntungkan karena terjadinya sistem perdagangan global Oleh karena itu kedua
negara akan terus bekerja sama untuk membuka kesempatan agar terjadi liberalisasi
pasar dan menghentikan proteksionisme karena melihat bahwa liberalisasi pasar
telah memberikan efek yang baik bagi diri mereka dan sudah sepatutnya memberikan
keuntungan bagi pihak lain pula AS memberikan konfirmasi kepada Cina bahwa
Commitee on Foreign Investment milik AS akan bersikap konsisten dan adil dalam
memberikan perlakuan terhadap investasi asing tanpa ada diskriminasi berdasarkan
negara asal investasi tersebut25 Cina juga ditekan untuk melakukan hal serupa dan
25 Henry MPaulson Strategic Economic Development A Brief Report diakses dari httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
10
mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan
sahamnya di Cina
Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS
dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral
tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan
terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri
terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan
berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak
dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan
positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam
mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi
24Analisis
Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana
implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang
mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS
faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina
dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara
kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah
bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan
juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah
kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power
Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang
tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran
kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain
pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan
dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami
surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang
Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor
berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di
luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina
memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang
rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk
11
Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman
terhadap pasar domestiknya
Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan
metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS
terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi
dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas
SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan
nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka
terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama
secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan
meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi
asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau
Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk
mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak
bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas
keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia
internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah
sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian
dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya
menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina
Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara
yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement
kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan
juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam
bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan
luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan
pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan
smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini
merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi
negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih
banyak keterbukaan28
26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38
12
Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan
Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan
dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh
Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah
pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin
hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa
adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada
penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar
negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang
menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga
berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry
Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus
memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun
AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama
Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS
dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam
negeri di Cina
Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)
melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang
berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam
dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi
namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan
SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis
yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan
hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di
dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini
adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah
lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS
berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila
dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama
StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai
melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral
secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini
29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136
13
menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan
kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus
mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang
bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-
nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua
negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim
Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki
kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang
namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus
diapresiasikan oleh semua pihak
BAB IIIPENUTUP
31KESIMPULAN
Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush
dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama
merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam
14
diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas
normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia
saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik
internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara
kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan
politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana
Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan
hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya
mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang
bisa menyelesaikannya
Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah
untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti
restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu
yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian
kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan
yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa
penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya
adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan
untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya
untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya
dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan
Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS
membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa
diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS
dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk
konsorsium bilateral paling penting di dunia
15
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH
Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009
Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)
Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009
Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)
KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)
Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)
Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009
Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)
INTERNET
httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html
httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html
httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579
httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom
httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57
httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
httpwwwroubinicombriefings34474php44741
httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx
16
httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm
17
Cina Hu Jin Tao Menteri Keuangan AS Timothy Geithner dan Wakil Perdana Menteri Cina
Wang Qishan pada 27-28 Juli 2009 adalah
2311 ISU STRATEGIS DAN GEOPOLITIK
Kerjasama dalam meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mitigasi
perubahan iklim Kedua negara sepakat bahwa energi dan air merupakan sumber
daya alam yang sangat penting bagi kebutuhan ekonomi dan keamanan nasional Saat
ini penggunaan energi oleh Cina dan AS memang lebih difokuskan pada penggunaan
bahan bakar fosil yang kurang ramah lingkungan Penggunaan batu bara dalam skala
masif misalnya telah dilihat sebagai kebutuhan yang tidak terelakkan oleh kedua
negara Namun keduanya menyadari bahwa ekstraksi dan pengolahan batu bara
memiliki dampak ekonomi dan sosial yang destruktif Kerjasama ini akan mendorong
terjadinya komitmen berdasarkan kepada tenggat waktu yang telah disepakati Dalam
hal keamanan energi dan lingkungan hidup AS dan Cina sama-sama melihat bahwa
pertumbuhan ekonomi dan penduduk mereka menyebabkan kerusakan kolateral
terhadap pertumbuhan ekonomi yang tidak hemat energi dan ramah lingkungan
Kerjasama AS-Cina di dalam isu ini tentulah sangat diharapkan oleh kita semua
sebagai bentuk komitmen dan partisipasi mereka untuk menyelesaikan masalah
globalHilary Clinton telah membawa isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi
agenda prioritas dalam dialog Rencana pembentukan Clean Development
Mechanism untuk pengembangan ekonomi yang rendah karbon dan ramah
lingkungan antara AS dan Cina yang tidak hanya melibatkan pemerintah dan
pemerintah (government to government) namun juga rakyat biasa dan perusahaan
pelaku bisnis21 Kedua negara juga berhasil merampungkan negosiasi ke dalam a
Memorandum of Understanding to Enhance Cooperation on Climate Change
Energy and the Environment (MOU) yang dipimpin oleh Kementerian Luar Negeri
AS
Eksplorasi Pengembangan Tenaga Nuklir untuk Kebutuhan Komersil Kerja
sama akan melibatkan diskusi tingkat tinggi dalam komersialisasi tenaga nuklir Cina
sedang giat mengembangkan tenaga nuklirnnya dalam rangka memenuhi kebutuhan
pasokan listrik dalam negeri Sementara itu AS sangat menaruh perhatian kepada
prosedur keselamatan proyek pengembangan nuclear for peace bagi Cina sehingga
21 William Cohen dan Maurice RGreenberg Smart Power in US-China Relations A Report of the CSIS
Commision on Chinadiakses dari http wwwfasorgsgpcrsrowRS22777pdf
8
teknologi manual dan know-how tidak jatuh kepada tangan yang salah dan
disalahgunakan Tiap negara menyumbangkan USD 75 juta untuk proyek
pengembangan kendaraan bertenaga listrik dan sumber-sumber energi yang
terbaharukan22 Namun Obama sendiri mengkhendaki bahwa perjanjian bilateral AS-
Cina mengenai kerjasama pengamanan kebutuhan energi dan wacana mitigasi
perubahan iklim melalui adaptasi model pembangunan ekonomi mereka harus
disesuaikan dengan perjanjian multilateral yang disepakati oleh Konferensi UNFCCC
15 di Copenhagen 23
Kolaborasi dalam Isu Strategis misalnya 1)Eksplorasi Arktik Arktik mulai
menjadi sebuah bahan diskusi hangat terutama semenjak diskursus pemanasan global
telah menciptakan wacana bahwa es disana sedang mencair sehingga telah tercipta
jalur air baru yang enghubungkan Amerika Utara dengan lebih mudah untuk masuk
ke perairan Eropa dan Asia melalui Rusia 2) Kedua belah pihak juga membahas
permasalahan mengenai pemberantasan terorisme dan beberapa rincian mengenai
cara untuk merangkul dan menjalin dialog dengan Iran Korea Utara Sudan dan
Pakistan24 AS dan Cina membahas keamanan perbatasan di bagian Barat Cina
dimana banyak penyelundup narkotika dan obat-obatban terlarang datang dari
Afghanistan dan Myanmar Ini juga sesungguhnya bisa dijadikan sebagai epilog
wicara antara AS dan Cina untuk membahas mengenai masalah di Pakistan
meskipun hingga hari ini agenda dan subjek pmbicaraan demikian belum juga
terlaksana 3) Kedua pihak menekankan pentingnya pengembangan dialog
menangani denuklirisasi Korea Utara dalam kerangka kerja Six Party Talks untuk
meraih stabilitas dan pedamaian di Semenanjung Korea dan Kawasan Asia Timur
2312 Isu Ekonomi dan Keuangan
Perwujudan pertumbuhan ekonomi yang stabil Kedua negara telah memitigasi
daya finansial dalam negeri dengan menggelar program stimulus yang berperan
dalam mengembalikan kepercayaan diri perusahaan domestik terutama bagi
perusahaan yang memiliki banyak peran dalam tingkat global AS dan Cina sepakat
untuk lebih meningkatkan kerja sama untuk meningkatkan daya adaptabilitas
22 Joint Press Release on the First Round of the US-China Strategic and Economic Dialogue httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm 23 Hu Shuli The Effect of the Crisis on the US-China Economic Relationship httpwwwroubinicombriefings34474php44741 24 Pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Hilary Roadham Clinton
httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm
9
masing-masing untuk menjaga diri dan memperbaiki perekonomian mereka dari
dampak krisis Untuk mencapai tujuan ini kedua negeri bersepakat untuk
meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi menegani kebijakan ekonomi
makro dan akan bekerja sama untuk menyesuaikan permintaan domestik dan harga
relatif demi menjaga neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih
stabil Untuk itu AS berjanji untuk menekan konsumsi dan memperbanyak
penyimpanan sementara Cina berjanji untuk melakukan sebaliknya Cina berjanji
untuk melksanakan kebijakan ekonomi makro yang akan memaksa rakyatnya untuk
meningkatkan konsumsi Adapun prestasi mengesankan yang didapat dari pilar ini
adalah bagaimana kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia negara sama-sama
membicarakan strategi untuk mengeluarkan diri dari jerat krisis Baik AS dan Cina
telah menyiapkan dana sebesar USD 14 triliun (dimana AS menyumbangkan USD
787 milyar dan Cina memberikan USD 5854 milyar untuk program ini) sebagai dana
stimulus
Pembentukan Fondasi Struktur Keuangan yang kuat Kedua negara menyadari
bahwa institusi keuangan yang transparan dan berdasarkan kepada keijakan pasar
akan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi global yang seimbang Masing-
masing negara melihat bahwa reformasi komprehensif terhadp kebijakan keuangan
dan sistem pengawasan itu penting untuk menyokong terjadinya sistem keuangan
yang lebih stabil Untuk tujuan ini AS akan terus memberikan kemudahan bagi
BUMN (Government-Sponsored Enterprises) mereka sementara Cina berjanji akan
terus membuka diri terhadap investasi bank asing yang sudah memenuhi ketentuan
dan standar pemerintah Cina
Perdagangan dan Investasi AS dan Cina melihat dirinya sebagai pihak yang
diuntungkan karena terjadinya sistem perdagangan global Oleh karena itu kedua
negara akan terus bekerja sama untuk membuka kesempatan agar terjadi liberalisasi
pasar dan menghentikan proteksionisme karena melihat bahwa liberalisasi pasar
telah memberikan efek yang baik bagi diri mereka dan sudah sepatutnya memberikan
keuntungan bagi pihak lain pula AS memberikan konfirmasi kepada Cina bahwa
Commitee on Foreign Investment milik AS akan bersikap konsisten dan adil dalam
memberikan perlakuan terhadap investasi asing tanpa ada diskriminasi berdasarkan
negara asal investasi tersebut25 Cina juga ditekan untuk melakukan hal serupa dan
25 Henry MPaulson Strategic Economic Development A Brief Report diakses dari httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
10
mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan
sahamnya di Cina
Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS
dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral
tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan
terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri
terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan
berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak
dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan
positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam
mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi
24Analisis
Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana
implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang
mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS
faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina
dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara
kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah
bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan
juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah
kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power
Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang
tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran
kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain
pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan
dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami
surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang
Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor
berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di
luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina
memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang
rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk
11
Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman
terhadap pasar domestiknya
Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan
metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS
terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi
dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas
SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan
nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka
terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama
secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan
meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi
asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau
Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk
mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak
bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas
keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia
internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah
sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian
dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya
menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina
Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara
yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement
kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan
juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam
bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan
luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan
pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan
smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini
merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi
negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih
banyak keterbukaan28
26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38
12
Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan
Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan
dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh
Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah
pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin
hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa
adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada
penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar
negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang
menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga
berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry
Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus
memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun
AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama
Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS
dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam
negeri di Cina
Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)
melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang
berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam
dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi
namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan
SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis
yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan
hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di
dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini
adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah
lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS
berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila
dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama
StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai
melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral
secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini
29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136
13
menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan
kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus
mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang
bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-
nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua
negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim
Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki
kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang
namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus
diapresiasikan oleh semua pihak
BAB IIIPENUTUP
31KESIMPULAN
Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush
dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama
merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam
14
diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas
normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia
saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik
internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara
kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan
politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana
Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan
hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya
mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang
bisa menyelesaikannya
Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah
untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti
restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu
yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian
kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan
yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa
penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya
adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan
untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya
untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya
dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan
Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS
membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa
diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS
dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk
konsorsium bilateral paling penting di dunia
15
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH
Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009
Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)
Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009
Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)
KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)
Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)
Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009
Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)
INTERNET
httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html
httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html
httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579
httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom
httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57
httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
httpwwwroubinicombriefings34474php44741
httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx
16
httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm
17
teknologi manual dan know-how tidak jatuh kepada tangan yang salah dan
disalahgunakan Tiap negara menyumbangkan USD 75 juta untuk proyek
pengembangan kendaraan bertenaga listrik dan sumber-sumber energi yang
terbaharukan22 Namun Obama sendiri mengkhendaki bahwa perjanjian bilateral AS-
Cina mengenai kerjasama pengamanan kebutuhan energi dan wacana mitigasi
perubahan iklim melalui adaptasi model pembangunan ekonomi mereka harus
disesuaikan dengan perjanjian multilateral yang disepakati oleh Konferensi UNFCCC
15 di Copenhagen 23
Kolaborasi dalam Isu Strategis misalnya 1)Eksplorasi Arktik Arktik mulai
menjadi sebuah bahan diskusi hangat terutama semenjak diskursus pemanasan global
telah menciptakan wacana bahwa es disana sedang mencair sehingga telah tercipta
jalur air baru yang enghubungkan Amerika Utara dengan lebih mudah untuk masuk
ke perairan Eropa dan Asia melalui Rusia 2) Kedua belah pihak juga membahas
permasalahan mengenai pemberantasan terorisme dan beberapa rincian mengenai
cara untuk merangkul dan menjalin dialog dengan Iran Korea Utara Sudan dan
Pakistan24 AS dan Cina membahas keamanan perbatasan di bagian Barat Cina
dimana banyak penyelundup narkotika dan obat-obatban terlarang datang dari
Afghanistan dan Myanmar Ini juga sesungguhnya bisa dijadikan sebagai epilog
wicara antara AS dan Cina untuk membahas mengenai masalah di Pakistan
meskipun hingga hari ini agenda dan subjek pmbicaraan demikian belum juga
terlaksana 3) Kedua pihak menekankan pentingnya pengembangan dialog
menangani denuklirisasi Korea Utara dalam kerangka kerja Six Party Talks untuk
meraih stabilitas dan pedamaian di Semenanjung Korea dan Kawasan Asia Timur
2312 Isu Ekonomi dan Keuangan
Perwujudan pertumbuhan ekonomi yang stabil Kedua negara telah memitigasi
daya finansial dalam negeri dengan menggelar program stimulus yang berperan
dalam mengembalikan kepercayaan diri perusahaan domestik terutama bagi
perusahaan yang memiliki banyak peran dalam tingkat global AS dan Cina sepakat
untuk lebih meningkatkan kerja sama untuk meningkatkan daya adaptabilitas
22 Joint Press Release on the First Round of the US-China Strategic and Economic Dialogue httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm 23 Hu Shuli The Effect of the Crisis on the US-China Economic Relationship httpwwwroubinicombriefings34474php44741 24 Pernyataan resmi Menteri Luar Negeri Hilary Roadham Clinton
httpwwwustreasgovpressreleasestg242htm
9
masing-masing untuk menjaga diri dan memperbaiki perekonomian mereka dari
dampak krisis Untuk mencapai tujuan ini kedua negeri bersepakat untuk
meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi menegani kebijakan ekonomi
makro dan akan bekerja sama untuk menyesuaikan permintaan domestik dan harga
relatif demi menjaga neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih
stabil Untuk itu AS berjanji untuk menekan konsumsi dan memperbanyak
penyimpanan sementara Cina berjanji untuk melakukan sebaliknya Cina berjanji
untuk melksanakan kebijakan ekonomi makro yang akan memaksa rakyatnya untuk
meningkatkan konsumsi Adapun prestasi mengesankan yang didapat dari pilar ini
adalah bagaimana kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia negara sama-sama
membicarakan strategi untuk mengeluarkan diri dari jerat krisis Baik AS dan Cina
telah menyiapkan dana sebesar USD 14 triliun (dimana AS menyumbangkan USD
787 milyar dan Cina memberikan USD 5854 milyar untuk program ini) sebagai dana
stimulus
Pembentukan Fondasi Struktur Keuangan yang kuat Kedua negara menyadari
bahwa institusi keuangan yang transparan dan berdasarkan kepada keijakan pasar
akan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi global yang seimbang Masing-
masing negara melihat bahwa reformasi komprehensif terhadp kebijakan keuangan
dan sistem pengawasan itu penting untuk menyokong terjadinya sistem keuangan
yang lebih stabil Untuk tujuan ini AS akan terus memberikan kemudahan bagi
BUMN (Government-Sponsored Enterprises) mereka sementara Cina berjanji akan
terus membuka diri terhadap investasi bank asing yang sudah memenuhi ketentuan
dan standar pemerintah Cina
Perdagangan dan Investasi AS dan Cina melihat dirinya sebagai pihak yang
diuntungkan karena terjadinya sistem perdagangan global Oleh karena itu kedua
negara akan terus bekerja sama untuk membuka kesempatan agar terjadi liberalisasi
pasar dan menghentikan proteksionisme karena melihat bahwa liberalisasi pasar
telah memberikan efek yang baik bagi diri mereka dan sudah sepatutnya memberikan
keuntungan bagi pihak lain pula AS memberikan konfirmasi kepada Cina bahwa
Commitee on Foreign Investment milik AS akan bersikap konsisten dan adil dalam
memberikan perlakuan terhadap investasi asing tanpa ada diskriminasi berdasarkan
negara asal investasi tersebut25 Cina juga ditekan untuk melakukan hal serupa dan
25 Henry MPaulson Strategic Economic Development A Brief Report diakses dari httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
10
mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan
sahamnya di Cina
Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS
dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral
tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan
terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri
terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan
berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak
dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan
positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam
mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi
24Analisis
Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana
implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang
mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS
faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina
dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara
kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah
bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan
juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah
kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power
Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang
tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran
kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain
pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan
dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami
surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang
Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor
berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di
luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina
memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang
rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk
11
Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman
terhadap pasar domestiknya
Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan
metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS
terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi
dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas
SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan
nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka
terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama
secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan
meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi
asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau
Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk
mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak
bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas
keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia
internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah
sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian
dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya
menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina
Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara
yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement
kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan
juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam
bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan
luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan
pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan
smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini
merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi
negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih
banyak keterbukaan28
26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38
12
Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan
Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan
dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh
Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah
pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin
hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa
adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada
penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar
negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang
menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga
berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry
Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus
memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun
AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama
Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS
dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam
negeri di Cina
Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)
melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang
berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam
dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi
namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan
SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis
yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan
hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di
dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini
adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah
lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS
berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila
dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama
StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai
melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral
secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini
29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136
13
menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan
kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus
mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang
bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-
nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua
negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim
Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki
kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang
namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus
diapresiasikan oleh semua pihak
BAB IIIPENUTUP
31KESIMPULAN
Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush
dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama
merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam
14
diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas
normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia
saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik
internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara
kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan
politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana
Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan
hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya
mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang
bisa menyelesaikannya
Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah
untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti
restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu
yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian
kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan
yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa
penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya
adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan
untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya
untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya
dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan
Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS
membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa
diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS
dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk
konsorsium bilateral paling penting di dunia
15
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH
Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009
Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)
Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009
Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)
KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)
Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)
Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009
Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)
INTERNET
httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html
httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html
httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579
httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom
httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57
httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
httpwwwroubinicombriefings34474php44741
httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx
16
httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm
17
masing-masing untuk menjaga diri dan memperbaiki perekonomian mereka dari
dampak krisis Untuk mencapai tujuan ini kedua negeri bersepakat untuk
meningkatkan komunikasi dan pertukaran informasi menegani kebijakan ekonomi
makro dan akan bekerja sama untuk menyesuaikan permintaan domestik dan harga
relatif demi menjaga neraca perdagangan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih
stabil Untuk itu AS berjanji untuk menekan konsumsi dan memperbanyak
penyimpanan sementara Cina berjanji untuk melakukan sebaliknya Cina berjanji
untuk melksanakan kebijakan ekonomi makro yang akan memaksa rakyatnya untuk
meningkatkan konsumsi Adapun prestasi mengesankan yang didapat dari pilar ini
adalah bagaimana kedua kekuatan ekonomi terbesar dunia negara sama-sama
membicarakan strategi untuk mengeluarkan diri dari jerat krisis Baik AS dan Cina
telah menyiapkan dana sebesar USD 14 triliun (dimana AS menyumbangkan USD
787 milyar dan Cina memberikan USD 5854 milyar untuk program ini) sebagai dana
stimulus
Pembentukan Fondasi Struktur Keuangan yang kuat Kedua negara menyadari
bahwa institusi keuangan yang transparan dan berdasarkan kepada keijakan pasar
akan mampu menyokong pertumbuhan ekonomi global yang seimbang Masing-
masing negara melihat bahwa reformasi komprehensif terhadp kebijakan keuangan
dan sistem pengawasan itu penting untuk menyokong terjadinya sistem keuangan
yang lebih stabil Untuk tujuan ini AS akan terus memberikan kemudahan bagi
BUMN (Government-Sponsored Enterprises) mereka sementara Cina berjanji akan
terus membuka diri terhadap investasi bank asing yang sudah memenuhi ketentuan
dan standar pemerintah Cina
Perdagangan dan Investasi AS dan Cina melihat dirinya sebagai pihak yang
diuntungkan karena terjadinya sistem perdagangan global Oleh karena itu kedua
negara akan terus bekerja sama untuk membuka kesempatan agar terjadi liberalisasi
pasar dan menghentikan proteksionisme karena melihat bahwa liberalisasi pasar
telah memberikan efek yang baik bagi diri mereka dan sudah sepatutnya memberikan
keuntungan bagi pihak lain pula AS memberikan konfirmasi kepada Cina bahwa
Commitee on Foreign Investment milik AS akan bersikap konsisten dan adil dalam
memberikan perlakuan terhadap investasi asing tanpa ada diskriminasi berdasarkan
negara asal investasi tersebut25 Cina juga ditekan untuk melakukan hal serupa dan
25 Henry MPaulson Strategic Economic Development A Brief Report diakses dari httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
10
mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan
sahamnya di Cina
Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS
dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral
tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan
terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri
terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan
berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak
dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan
positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam
mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi
24Analisis
Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana
implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang
mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS
faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina
dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara
kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah
bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan
juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah
kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power
Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang
tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran
kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain
pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan
dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami
surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang
Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor
berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di
luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina
memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang
rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk
11
Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman
terhadap pasar domestiknya
Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan
metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS
terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi
dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas
SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan
nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka
terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama
secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan
meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi
asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau
Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk
mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak
bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas
keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia
internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah
sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian
dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya
menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina
Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara
yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement
kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan
juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam
bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan
luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan
pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan
smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini
merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi
negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih
banyak keterbukaan28
26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38
12
Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan
Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan
dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh
Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah
pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin
hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa
adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada
penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar
negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang
menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga
berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry
Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus
memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun
AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama
Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS
dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam
negeri di Cina
Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)
melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang
berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam
dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi
namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan
SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis
yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan
hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di
dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini
adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah
lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS
berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila
dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama
StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai
melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral
secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini
29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136
13
menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan
kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus
mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang
bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-
nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua
negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim
Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki
kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang
namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus
diapresiasikan oleh semua pihak
BAB IIIPENUTUP
31KESIMPULAN
Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush
dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama
merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam
14
diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas
normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia
saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik
internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara
kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan
politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana
Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan
hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya
mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang
bisa menyelesaikannya
Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah
untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti
restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu
yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian
kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan
yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa
penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya
adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan
untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya
untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya
dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan
Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS
membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa
diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS
dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk
konsorsium bilateral paling penting di dunia
15
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH
Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009
Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)
Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009
Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)
KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)
Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)
Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009
Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)
INTERNET
httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html
httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html
httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579
httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom
httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57
httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
httpwwwroubinicombriefings34474php44741
httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx
16
httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm
17
mendorong lebih terbukanya kesempatan bagi perusahaan AS untuk menanamkan
sahamnya di Cina
Intensifikasi dan Utilisasi Institusi Ekonomi dan Keuangan Internasional AS
dan Cina secara bersamaan sangat mengapresiasikan terjadinya dialog bilateral
tingkat tinggi di antara kedua negara dan akan terus senantiasa mempertahankan
terjadinya dialog karena telah dianggap membantu memperkaya rasa percaya diri
terhadap satu sama lain Selain itu kedua negara melihat signifikansi G20 dan
berjanji akan memberikan kontribusi sebesar mungkin agar hasil-hasil yang hendak
dicapai oleh Pittsburgh Leaders Summit akan menghasilan hasil yang konkret dan
positif Kedua negara juga setuju untuk memperkuat peran IMF dalam
mempromosikan stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi
24Analisis
Analisis Penulis akan terbagi atas tiga tingkat pembahasan yakni bagaimana
implementasi SampED merupakan bentuk wajah baru diplomasi AS terhadap Cina yang
mengedepankan konsep smart power sebagai upaya untuk mengamankan kepentingan AS
faktor-faktor apa yang mendorong terjadinya kerjasama tingkat tinggi antara AS dan Cina
dan apa implikasi dari model kerja sama tingkat tinggi ini terhadap hubungan kedua negara
kawasan Asia Timur dan global Penulis ingin membenarkan asumsi bahwa SampED adalah
bentuk engagement AS kepada Cina dalam usaha kolaborasi penggunaan hard power dan
juga soft power Kita telah setuju bahwa implementasi penggunaan smart power adalah
kalkulasi penyesuaian kebutuhan antara menggunakan hard power dan smart power
Pelaksanaannya dilakukan melalui proses berikut AS mengidentifikasi bahwa Cina memang
tengah bangkit sebagai kekuatan ekonomi yang baru dan mengidentifikasi kemunduran
kekuatan ekonomi relatif AS khususnya di bawah diskursus krisis finansial global Di lain
pihak AS menyadari bahwa dirinya memiliki permasalahan dalam konteks perdagangan
dengan Cina dimana AS mengalami defisit perdagangan ke Cina sementara Cina mengalami
surplus perdagangan ke AS Menurut AS hal ini terjadi karena manipulasi nilai mata uang
Renminbi Yuan terhadap perdagangan internasional Karena secara logika kenaikan ekspor
berbanding dengan jumlah impor mengindikasikan lebih banyaknya mata uang beredar di
luar dan dalam negeri Ketika suatu mata uang lebih banyak beredar Pemerintah Cina
memiliki obligasi untuk merevaluasi nilai Renminbi Yuan terutama ketika nilai mata uang
rendah ini menjadi daya tarik tersendiri (comparative advantage) untuk menjadikan produk
11
Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman
terhadap pasar domestiknya
Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan
metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS
terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi
dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas
SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan
nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka
terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama
secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan
meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi
asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau
Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk
mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak
bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas
keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia
internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah
sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian
dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya
menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina
Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara
yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement
kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan
juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam
bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan
luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan
pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan
smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini
merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi
negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih
banyak keterbukaan28
26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38
12
Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan
Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan
dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh
Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah
pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin
hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa
adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada
penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar
negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang
menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga
berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry
Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus
memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun
AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama
Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS
dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam
negeri di Cina
Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)
melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang
berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam
dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi
namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan
SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis
yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan
hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di
dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini
adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah
lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS
berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila
dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama
StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai
melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral
secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini
29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136
13
menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan
kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus
mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang
bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-
nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua
negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim
Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki
kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang
namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus
diapresiasikan oleh semua pihak
BAB IIIPENUTUP
31KESIMPULAN
Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush
dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama
merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam
14
diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas
normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia
saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik
internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara
kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan
politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana
Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan
hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya
mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang
bisa menyelesaikannya
Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah
untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti
restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu
yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian
kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan
yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa
penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya
adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan
untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya
untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya
dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan
Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS
membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa
diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS
dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk
konsorsium bilateral paling penting di dunia
15
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH
Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009
Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)
Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009
Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)
KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)
Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)
Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009
Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)
INTERNET
httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html
httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html
httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579
httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom
httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57
httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
httpwwwroubinicombriefings34474php44741
httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx
16
httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm
17
Cina lebih laku di pasar internasional26 AS sesungguhnya melihat ini sebagai ancaman
terhadap pasar domestiknya
Namun AS tidak melihat jalan konfrontasi untuk menyelesaikan masalah Dengan
metode diplomasi dan dialog damai dan dengan berdasarkan prinsip interdependensi AS
terhadap Cina AS malah mengembangkan kerjasama untuk memfasilitasi miskomunikasi
dan friksi perdagangan internasional yang terjadi Meskipun terlalu dini untuk membahas
SampED namun SampED menawarkan jalur untuk AS agar bisa mengupayakan kepentingan
nasional AS untuk diagregasikan kepada Cina dan menghimbau Cina untuk lebih terbuka
terhadap pasar internasional (dalam isu ekonomi) Strategi ini terlihat bagaimana Obama
secara halus sesungguhnya menekan Cina untuk merevaluasi Renminbi Yuan dan
meliberalisasi tingkat bunga dan juga meminta Cina untuk lebih terbuka pada investasi
asing Secara implisit AS sudah memainkan peran kepemimpinannya untuk menghimbau
Cina yang selama ini dianggap sebagai anomali dari tradisi dan norma internasional untuk
mengembangkan prinsip with great power comes great responsibility Bahwa Cina tidak
bisa selamanya memikirkan perdagangan internasional berdasarkan kalkulus dan rasionalitas
keuntungan pribadi semata namun juga harus memberikan kontribusi kepada dunia
internasional Karena kemajuan Cina hari ini berdasar pada perdagangan global maka sudah
sepatutnya Cina memberikan sesuatu yang bukan hanya menguntungkan perekonomian
dalam negeri namun juga kepada negara lain Permintaan-permintaan AS ini sesungguhnya
menegaskan satu permintaan pengurangan intervensi pemerintah terhadap ekonomi Cina
Ini menunjukkan bahwa pencapaian kepentingan nasional AS telah dilakukan dengan cara
yang cerdas dan telah menggabungkan konsep hard power melalui constructive engagement
kepada Cina melalui tekanan-tekanan halus di dalam negosiasi-negosiasi permintaan AS dan
juga implementasi soft power melalui diplomasi dan dialog27 William Gibson dalam
bukunya yang berjudul The Road of Foreign Policy mengatakan bahwa rencana kebijakan
luar negeri komprehensif dan baik didasarkan pada pengalaman dalam menjalankan
pemerintahan hal ini relevan bila dikaitkan dengan cara cerdas AS dalam mendeliberasikan
smart power untuk menyubstitusikan implementasi hard power di politik internasional Ini
merupakan sebuah prestasi karena perekonomian Cina masih didominasi oleh intervensi
negara Jadi untuk isu ekonomi apa yang dilakukan oleh AS hanyalah mendorong lebih
banyak keterbukaan28
26 Derek Scissors Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MayJuni 2009hal 4527 William CohenOpcit hal1328 Derek Scissors Opcit hal37-38
12
Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan
Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan
dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh
Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah
pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin
hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa
adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada
penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar
negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang
menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga
berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry
Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus
memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun
AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama
Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS
dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam
negeri di Cina
Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)
melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang
berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam
dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi
namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan
SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis
yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan
hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di
dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini
adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah
lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS
berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila
dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama
StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai
melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral
secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini
29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136
13
menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan
kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus
mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang
bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-
nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua
negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim
Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki
kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang
namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus
diapresiasikan oleh semua pihak
BAB IIIPENUTUP
31KESIMPULAN
Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush
dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama
merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam
14
diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas
normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia
saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik
internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara
kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan
politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana
Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan
hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya
mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang
bisa menyelesaikannya
Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah
untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti
restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu
yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian
kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan
yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa
penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya
adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan
untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya
untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya
dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan
Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS
membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa
diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS
dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk
konsorsium bilateral paling penting di dunia
15
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH
Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009
Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)
Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009
Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)
KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)
Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)
Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009
Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)
INTERNET
httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html
httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html
httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579
httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom
httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57
httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
httpwwwroubinicombriefings34474php44741
httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx
16
httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm
17
Apa saja dampak dari pembentukan SampED yang baru di bawah pemerintahan
Obama Penulis melihat bahwa Obama sesungguhnya tidak melakukan banyak perubahan
dan senantiasa mempertahankan kontinyuitas dari pendekatan yang sudah dibangun oleh
Presiden Bush Prinsip hubungan luar negeri Amerika Serikat dengan Cina di bawah
pemerintahan Obama adalah ldquopositif kooperatif dan komprehensifrdquo Slogan ini mungkin
hanya agak sedikit berbeda dari kebijakan Bush kepada Cina yang bersifat ldquo konstruktif apa
adanya dan kooperatifrdquo Namun pendekatan Obama akan menjadi semakin relevan kepada
penciptaan stabilitas khususnya di wilayah Asia Timur dimana platform kebijakan luar
negeri Obama di Asia Timur adalah untuk menjalin hubungan diplomatik yang
menguntungkan dengan siapa saja mempertahankan aliansi dengan Jepang namun juga
berusaha memenangkan hati dari calon-calon mitra potensial baru AS di kawasan Henry
Kissinger menyatakan bahwa strategi kebijakan luar negeri AS di wilayah Asia Timur harus
memberikan AS kesempatan untuk membendung kebangkitan aktor lain di wilayah Namun
AS harus berada di tengah-tengah mereka dan muncul dengan menjalin hubungan kerja sama
Cina bukan untuk dikonfrontasi29 Banyak pihak meramalkan bahwa politik engagement AS
dan Cina akan sulit untuk terealisasi terutama bila membicarakan mengenai masalah dalam
negeri di Cina
Obama telah membawa dialog ini ke dalam suatu jenjang yang baru dengan cara 1)
melibatkan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton ke dalam dialog tingkat tinggi yang
berbeda dengan masa Bush dimana hanya menteri Keuangan saja yang dilibatkan ke dalam
dialog 2) melebarkan sayap isu yang dibahas di dalam dialog yakni bukan hanya ekonomi
namun juga masalah geopolitik dan keamanan Penulis berpendapat bahwa pembentukan
SampED adalah bentuk respon dan kebijakan Obama kepada Cina yang sifatnya pragmatis
yang ditujukan kepada respon terhadap diskursus kebangkitan Cina sebagai kekuatan
hegemoni tandingan AS dan mengenai kategori isu yang dititikberatkan untuk dibahas di
dalam dialog terutama ketika mengetahui bahwa dua agenda terbesar dalam pertemuan ini
adalah membahas mengenai defisit neraca perdagangan AS kepada Cina dan juga masalah
lingkungan hidup dan perubahan iklim Penulis melihat bahwa justru melalui dialoglah AS
berhasil menyusupkan nilai-nilai dan tujuan-tujuannya yang dianggap bisa dicapai apabila
dilakukan bersama-sama dengan Cina Dengan pelabelan ekslusif dialog bilateral bernama
StrategicampEconomic Dialogue ini merupakan sebuah pengimbuhan bahwa AS mulai
melihat dan mengapresiasikan keberadaan Cina dengan memberikan fasilitas dialog bilateral
secara eksklusif dengan melibatkan Presiden dan orang-orang kepercayaannya Ini
29 Henry KissingerDoes America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster2001) hal 136
13
menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan
kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus
mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang
bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-
nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua
negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim
Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki
kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang
namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus
diapresiasikan oleh semua pihak
BAB IIIPENUTUP
31KESIMPULAN
Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush
dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama
merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam
14
diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas
normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia
saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik
internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara
kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan
politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana
Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan
hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya
mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang
bisa menyelesaikannya
Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah
untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti
restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu
yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian
kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan
yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa
penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya
adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan
untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya
untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya
dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan
Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS
membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa
diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS
dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk
konsorsium bilateral paling penting di dunia
15
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH
Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009
Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)
Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009
Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)
KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)
Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)
Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009
Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)
INTERNET
httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html
httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html
httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579
httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom
httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57
httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
httpwwwroubinicombriefings34474php44741
httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx
16
httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm
17
menunjukkan bahwa AS sudah mulai menyadari bahwa untuk mempertahankan
kepemimpinannya di kawasan Asia Timur dan dunia AS tidak bisa secara terus-menerus
mengidentifikasikan negara yang kemajuannya pesat atau memiliki ideologi yang
bersinggungan dengan nilai-nilai yang diembannya sebagai subjek untuk penerimaan nilai-
nilai demokrasi dan liberalisme Kedua bila kita menyimak isu-isu yang dibahas oleh kedua
negara secara satu per satu kita akan menemukan isu lingkungan hidup dan perubahan iklim
Komitmen kerjasama dua negara yang tidak meratifikasi Protokol Kyoto dan tidak memiliki
kewajiban untuk mengurangi emisi karbon sekalipun dirinya bukan lagi negara berkembang
namun bisa dikategorikan sebagai negara maju seharusnya menjadi sebuah itikad yang harus
diapresiasikan oleh semua pihak
BAB IIIPENUTUP
31KESIMPULAN
Strategic ampEconomic Dialogue (SampED) yang diprakarsai oleh Pemerintahan Bush
dan ditegaskan melalui perluasan lingkup topik pembicaraan oleh Pemerintahan Obama
merupakan wajah baru hubungan internasional Amerika Serikat dan Cina khususnya dalam
14
diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas
normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia
saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik
internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara
kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan
politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana
Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan
hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya
mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang
bisa menyelesaikannya
Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah
untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti
restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu
yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian
kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan
yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa
penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya
adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan
untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya
untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya
dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan
Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS
membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa
diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS
dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk
konsorsium bilateral paling penting di dunia
15
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH
Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009
Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)
Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009
Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)
KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)
Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)
Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009
Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)
INTERNET
httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html
httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html
httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579
httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom
httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57
httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
httpwwwroubinicombriefings34474php44741
httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx
16
httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm
17
diskursus pasca 911 dan krisis finansial global SampED adalah bentuk prservasi atas
normalisasi hubungan AS-Cina AS dan Cina adalah dua kekuatan ekonomi terbesar di dunia
saat ini dan kerjasama di antara keduanya dianggap krusial terhadap perkembangan politik
internasional dewasa ini Elaborasi penulis menunjukkan bahwa persepsi negatif antara
kedua negara masih melekat perdebatan dan ketidaksetujuan AS terhadap pelaksanaan
politik dalam negeri Cina yang meremehkan nosi perlindungan HAM dan juga bagaimana
Cina melihat bahwa dunia internasional tidak seharusnya dikuasai oleh sebuah kekuatan
hegemoni seperti yang selama ini dipraktekkan oleh AS Namun dialog di antara keduanya
mengindikasikan tantangan yang dihadapi dunia lebih penting dan hanya kedua negara yang
bisa menyelesaikannya
Selanjutnya kita melihat bahwa SampED ternyata berfungsi menjadi sebuah celah
untuk mengejar beberapa agenda kepentingan AS khususnya beberapa isu seperti
restrukturisasi ketidakseimbangan neraca perdagangan antara AS-Cina dan beberapa isu
yang mempertaruhkan kepemimpinan AS dalam hal politik seperti isu penyesuaian
kapabilitas diri dalam isu perubahan iklim dan peralihan kepada seumber energi terbarukan
yang sesungguhnya memang membutuhkan Cina Penulis telah membuktikan bahwa
penerapan SampED meskipun terlalu dini untuk dilaksanakan evaluasinya sesungguhnya
adalah implementasi smart power yang dengan elegannya menggabungkan kemampuan
untuk memaksa aktor lain mengikuti kehendak AS untuk meraih kepentingan ekonominya
untuk memperbaiki perekonomian dalam negeri dan mengatur perdagangan internasionalnya
dengan Cina dan juga namun dalam kemasan yang sediplomatis mungkin membiarkan
Cina terbuai dengan status sebagai mitra dialog ekslusif namun di saat yang sama AS
membiarkan normalisasi hubungannya dengan AS Ini adalah pelajaran bahwa
diskusi dan dialog adalah penangkalan dari ketidakpercayaan antara AS
dan Cina selama ini dan terbukti kedua negara ini adalah bentuk
konsorsium bilateral paling penting di dunia
15
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH
Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009
Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)
Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009
Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)
KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)
Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)
Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009
Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)
INTERNET
httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html
httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html
httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579
httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom
httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57
httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
httpwwwroubinicombriefings34474php44741
httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx
16
httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm
17
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR DAN JURNAL ILMIAH
Bergsten CFred A Partnership of Equals How Washington Should Respond to Chinarsquos Economic Challenge dalam Foreign Affairs Vol 88 MeiJuni 2009
Buzan BarryThe United States and the Great PowersWorld Politics in the Twenty-First Century(Norfolk Biddles Ltd 2004)
Joffe Jossef The Default Power dalam Foreign Affairs 00157120 Vol 88 SeptOkt 2009
Kim SamuelS China and The World Chinese Foreign Relations in the Post-Cold War Era(OxfordWestview Press1994)
KissingerHenry Does America Need A Foreign Policy (New York SimonampSchuster 2001)
Okimoto DanielLetal A United States Policy for the Changing Realities of East Asia Toward A New Consensus (Stanford Stanford Universityrsquos Asia Pacific Research Center1996)
Scissors Derek Deng Undone The Cost of Halting Market Reforms in China Jurnal Foreign Affairs Vol88 MeiJuni 2009
Tellis Ashley L dan Michael Willis Trade Interdependence and Security Strategic Asia 2006-2007(Seattle The National Bureau of Asian Research 2006)
INTERNET
httpenglishpeoplecomcn9000190776908836815530html
httpbusinessglobaltimescnchina-economy2009-07451285html
httpwwweconomistcomspecialreportsdisplaystorycfmstory_id=14678579
httpwwwtimecomtimeworldarticle08599193956800htmliid=sphere-inline-bottom
httpwwwjamestownorgprogramschinabriefsingletx_ttnews[tt_news]=34989amptx_ttnews[backPid]=25ampcHash=fb1545df57
httpwwwforeignaffairscomarticles63567henry-m-paulson-jra-strategic-economic-engagement
httpwwwroubinicombriefings34474php44741
httpwwwbrookingsedutestimony20090217_chinas_economy_prasadaspx
16
httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm
17
httpusforeignpolicyaboutcomodbackgroundhistoryasmartpowerhtm
17