ANALISA P1

3
ANALISA DATA I. PERCOBAAN 1 (NAME PLATE MESIN SINKRON ) Pada percobaan ini, data yang tertera pada body mesin / nameplate adalah nilai rating motor dan nilai-nilai tersebut merupakan batas kemampuan mesin dan selama dipakai tidak diperbolehkan untuk melebihi nilai-nilai tersebut. II. PERCOBAAN 2 ( TEST HUBUNG SINGKAT ) Dari tabel 1.1 ditunjukkan harga Is yang mencapai rating arusnya dengan cara I f yang dinaikkan dan terminal beban dihubung singkat (beban penuh) dari sini didapat arus hubung singkat (I hs ) atau arus stator beban penuh. Tabel 1.1 Hasil pengukuran arus eksitasi dan arus stator Arus eksitasi (A) 3 Arus stator (A) 0.7 8 III. PERCOBAAN 3 ( DC TEST ) Pada percobaan 3 dihasilkan tabel 1.2 yang menunjukkan harga V DC yang diatur arusnya hingga mencapai rating dari test DC sehingga di dapat parameter Ra. Dengan rumus P cu = I a 2 R a Watt maka Rugi ini mempengaruhi rugi cu . Tabel 1.2 Hasil Pengukuran Arus Belitan Stator dengan Tegangan DC Arus Belitan (A) 0 0.1 5 0.3 0.45 0.6 0.7 V belitan (V) 0 5 10 14.8 19.5 22.5

description

prak

Transcript of ANALISA P1

BAB III

ANALISA DATAI. PERCOBAAN 1 (NAME PLATE MESIN SINKRON )Pada percobaan ini, data yang tertera pada body mesin / nameplate adalah nilai rating motor dan nilai-nilai tersebut merupakan batas kemampuan mesin dan selama dipakai tidak diperbolehkan untuk melebihi nilai-nilai tersebut.

II. PERCOBAAN 2 ( TEST HUBUNG SINGKAT )Dari tabel 1.1 ditunjukkan harga Is yang mencapai rating arusnya dengan cara If yang dinaikkan dan terminal beban dihubung singkat (beban penuh) dari sini didapat arus hubung singkat (Ihs) atau arus stator beban penuh.

Tabel 1.1 Hasil pengukuran arus eksitasi dan arus stator

Arus eksitasi (A)3

Arus stator (A)0.78

III. PERCOBAAN 3 ( DC TEST )Pada percobaan 3 dihasilkan tabel 1.2 yang menunjukkan harga VDC yang diatur arusnya hingga mencapai rating dari test DC sehingga di dapat parameter Ra. Dengan rumus Pcu = Ia2 Ra Watt maka Rugi ini mempengaruhi rugi cu . Tabel 1.2 Hasil Pengukuran Arus Belitan Stator dengan Tegangan DC

Arus Belitan (A)00.150.30.450.60.7

Vbelitan (V)051014.819.522.5

Test tegangan DC bertujuan untuk menghindari terukurnya reaktansi sehingga hanya Ra yang dapat dihitung dengan rumus :Ra = . Nilai R tidak tergantung dari V tapi tergantung dari panjang kawat (l), tahanan jenis bahan () dan luas penampang (A) sesuai dengan rumus :

.IV. PERCOBAAN 4 ( GENERATOR SINKRON TANPA BEBAN )Pada data percobaan tabel 1.3a, menunjukkan bahwa apabila arus eksitasi dinaikkan dengan variac maka arus medan If dan tegangan stator ikut naik secara perlahan dan linier.Pada data percobaan tabel 1.3b, menunjukkan pada penurunan If maka tegangan akan turun perlahan dan kemudian semakin cepat sampai tegangan yang relatif kecil sedangkan nilai dari torsi yang semakin besar (negatif).

Ketika arus medan If sama dengan nol, sudah ada tegangan yang timbul meskipun nilainya kecil hal ini disebabkan magnet yang tersisa. Naiknya harga If juga berpengaruh pada torsi generator dimana nilainya semakin lama semakin turun (negatif).V. PERCOBAAN 5 (BENTUK GELOMBANG TEGANGAN GENERATOR)

Pada percobaan ini bertujuan untuk mengetahui bentuk gelombang tegangan generator dengan eksitasi yang berubah dan putaran primemover yang berubah. Pada data percobaan Tabel 1.4a menunjukkan perubahan eksitasi yang mempengaruhi tegangan yang menyebabkan amplitudo naik dan periode tetap, frekuensi tetap sesuai rumus :E = c n Frekuensinya hanya dipengaruhi oleh n. Cacat gelombang (harmonik) disebabkan rugi elektris (Xa = fluks bocor) dan rugi mekanik hubungan sikat dengan slip ring.

Pada data percobaan tabel 1.4b ditunjukkan perubahan putaran primeover (diturunkan) menyebabkan amplitudo turun dan periode yang lebar (frekuensi turun) sesuai rumus :E = c n danf = dimana T = 1/f.Pada percobaan ini tujuannya adalah melihat bentuk gelombang tegangan generator saat eksitasi diubah. Percobaan pertama merubah arus eksitasi dan mengantur putaran dari prime mover menjadi 1500 rpm. Arus eksitasi diset mulai 0.5 3 A. Semakin tinggi arus eksitasi, semakin tinggi juga tegangan RMS dan bentuk gelombang berubah mulai kecil membesar.

Pada percobaan kedua arus eksitasi tetap 3 A, lalu putaran dari prime mover diturunkan perlahan. Hal ini mengakibatkan tegangan RMS turun dan juga bentuk gelombang turun. Ini karena prime mover juga mengatur tegangan yang terbangkitkan.PAGE

_1488626392.unknown

_1488626393.unknown

_1488626391.unknown