Analisa Mekanisme Cost-Sharing Contract untuk Implementasi ...
Transcript of Analisa Mekanisme Cost-Sharing Contract untuk Implementasi ...
Analisa Mekanisme Cost-Sharing Contract untuk Implementasi RFID pada Supply Chain
Alfindira Farrah Fardilla 2509100026
LATA
R BE
LAK
ANG
Challenge?
Penyediaan Fasilitas Pabrik dan Warehouse
Aktivitas Distribusi
Forecast Pemesanan Raw Materials
Pengendalian Persediaan
Penjadwalan Produksi
Mengapa RFID?
Meningkatkan Keakurasian Data
Meningkatkan Information Sharing Antar Pelaku Supply Chain
Mengurangi Penyusutan pada Produk
Production Tracking
Mengurangi Terjadinya Stockout
Men
gapa
RFI
D?
Mengurangi Jumlah dan Biaya Tenaga Kerja
Mengurangi Inventory
Mengurangi Material Handling
Inventory Visibility
Meningkatkan Fullfilment
Men
gapa
RFI
D?
Quality Control
Supply and Production Continuity
Pemanfaatan Ruang
Customer Service
Aftersales Service
Tajima, 2007
Problem RFID?
Customer Service Level
Meningkat
Maka dari itu….
Dibuat adanya COST SHARING CONTRACT
Peru
mus
an M
asal
ah
Bagaimana skenario cost sharing implementasi RFID
di dalam sebuah supply chain.
Tujuan Penelitian
Menghasilkan model cost sharing implementasi RFID pada supply chain antara retailer dan manufacturer.
Menentukan cost sharing ratio yang optimal untuk retailer dan manufacturer.
Manfaat Penelitian
Diperoleh skenario cost sharing yang optimal antara retailer dan manufacturer pada implementasi RFID di supply chain.
Dapat memberikan masukan bagi akademisi yang akan belajar tentang pengimplementasian RFID di supply chain.
Peningkatan penjualan dan customer satisfacation karena berkurangnya produk yang out-of-stock.
BATASAN
Supply chain yang dimaksud dalam penelitian ialah 1 retailer dan 1 manufacturer. RFID yang digunakan pada penelitian adalah RFID yang digunakan untuk item level atau palet level.
ASUMSI
Tidak terdapat retailer dan manufacturer yang dominan pada model tersebut. Biaya yang digunakan dalam pengimplementasian RFID adalah biaya RFID pada umumnya.
TIN
JAUA
N P
UST
AKA
Supply Chain Management
RFID Supply Contract
Radio Frequency Identification (RFID)
Suatu teknologi identifikasi otomatis berdasarkan penyimpanan dan penerimaan data secara jauh dimana terdiri dari 3 elemen, antara lain: tag yang terbentuk dari chip yang terkoneksi dengan sebuah antenna, reader yang dapat memancarkan sinyal radio, dan middleware yang menjembatani antara RFID hardware dan aplikasi perusahaan (McFarlane et aL, 2003).
Data yang tersimpan di dalam tag diaktivasi oleh reader pada saat item yang ditempeli tag RFID memasuki zona elektromagnetik dari reader.
Data ditransmisi ke reader untuk dikodekan.
Prinsip Kerja
Data yang telah dikodekan dikirim ke sistem komputer untuk diproses lebih lanjut.
Passive Tags Active Tags
Sumber Daya Tag Daya dikirim frekuensi radio dari reader
Internal (ada di dalam tag)
Baterai Dalam Kabel Ya Tidak
Read Range 3 meter atau kurang Dapat 30 meter atau lebih
Performance
Laju transmisi data rendah; Lemah apabila kondisi bising; Orientasi terhadap sensitifitas baik; Lebih sedikit tag dapat dibaca dengan simultan; Tidak memiliki kemampuan self-reporting
Laju transmisi data tinggi; Kebal terhadap kebisingan; Orientasi terhadap sensitifitas kurang; Lebih banyak tag dapat dibaca dengan simultan; Memiliki kemampuan self-reporting
Read/ Write Capability
Read-only; WORM (Write Once Read Many) atau EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory)
Read many, Write/ Rewrite
Biaya Tag Kurang dari $1/ piece $20/ piece - lebih
Size
Kecil bisa sekecil partikel debu; Berat ringan karena tidak memiliki baterai internal
Lebih besar daripada passive tag mungkin sebesar batu bata; Lebih berat karena memiliki baterai internal
Jeni
s Ta
g RF
ID
Passive Tags Active Tags
Life Cycle
Life operational panjang (tidak ada masa berakhirnya listrik karena tidak menggunakan baterai)
Terbatas oleh life cycle baterai (batasnya bisa mencapai 10 tahun)
Penggunaan Secara Umum
Cocok untuk melacak barang yang low value ; tracking pada supply chain
Cocok untuk melacak barang yang high value dengan rentang yang panjang; akses kontrol untuk security/ personnel; tracking pada asset
Man
faat
RFI
D
Aspek Tag
Tag yang Unik
Kemampuan Read/ Write
Pemasangannya Fleksibel
Reusable
Aspek Pembacaan
Akurat
Bisa Dilakukan Secara Otomatis
Tidak Perlu Line-of Sight
Pembacaan Cepat
Aman
Keku
rang
an R
FID
Harga RFID yang cukup mahal apabila
dibandingkan dengan barcode.
Rawan Terjadinya Gangguan Apabila
Ada Frekuensi Lain yang Memancar
Banyak Pengangguran yang
Muncul
Masalah Supply Chain yang Dapat Diselesaikan oleh RFID
Inventory
Product Out-of-Stock
Keamanan
Customer Satisfaction
Biaya dan Jumlah Pekerja
Pelacakan Barang
Research tentang RFID A. RFID General Overview Emphasis 1 Wyld (2006) General Technology Review 2 Smith (2005a) General Management Focus
3 Taghaboni-Dutta and Velthouse (2006) General Management Focus
4 Thiesse and Michahelles (2006) General Review of EPC Technology)
5 Wu et al. (2006) General review of technical and cost-related challenges
6 Davis and Luehlfing (2004) Accounting 7 Wicks et al. (2006) Healthcare 8 Asif and Mandviwalla (2005) Information systems 9 Curtin et al. (2005) Information systems 10 Barut et al. (2006) Privacy 11 Jones et al. (2004a) Privacy 12 Kelly and Erickson (2005) Privacy 13 Peslak (2005) Privacy 14 Juels (2006) Privacy and security 15 Shih et al. (2005) Privacy and security 16 Miller (2007) Records and information management 17 Lai et al. (2005) RFID in China
A. RFID General Overview Emphasis Articles in supply chain management
18 Angeles (2005) Logistics 19 Jones et al. (2004b) Retail operations 20 Karkkainen (2003) Perishable grocery supply chain
21 Karkkainen and Holmstrom (2002) Benefits across the supply chain
22 Li and Visich (2006) Thirty nine itemised benefits across the supply chain
23 Loebbecke and Palmer (2006) Fashion industry supply chain
24 Lu et al. (2006) Manufacturing operations
25 McFarlane and Sheffi (2003) Logistics
26 Prater et al. (2005) Grocery supply chain 27 Ranky (2006) Manufacturing operations A. RFID General Overview Emphasis
28 Sellitto et al. (2007) Information quality across the supply chain
29 Smaros and Holmstrom (2000)
E-grocery vendor management inventory
30 Spekman and Sweeney II (2006)
Deployment recommendations including interorganisational issues
31 Twist (2005) Warehouse operations 32 Wyld and Jones (2007) Pharmaceutical supply chain
B. Empirical Studies Brief Description Perception Regarding RFID
1 Juban and Wyld (2004) Public perception of RFID
2 Kumar et al. (2007) Perception of industry insiders and academics
3 Leimeister et al. (2007) CIO perception of RFID 4 Smith (2005b) Consumer comfort level with RFID
B. Empirical Studies Brief Description Case Studies
5 Doerr et al. (2006) ROI estimate based on a DoD project
6 Hou and Huang (2006) Savings estimate in printing industry operations
7 Srivastava (2007) Estimate of potential benefits in retail outlet operations
8 Wamba et al. (2006) Estimate of potential benefits in a retail supply chain
C. Analytical Studies Brief Description
1 Jarugumilli and Grasman (2007)
Analytical models from inventory routing problems
2 Lee and Ozer (2007) Review of relevant analytical models
3 Wu and Chen (2007) Simulation study on distribution centre operations
Supply Contract dalam Supply Chain Contracts for
Strategic Components
Buy-Back Contracts
Revenue-Sharing
Contracts
Quantity-Flexibility Contracts
Sales Rebate Contracts
Contracts for Make-To-Stock Supply Chain
Pay-Back Contracts
Cost-Sharing Contracts
METODOLOGI
Identifikasi Manfaat RFID dalam SCIdentifikasi Biaya yang Timbul dari
Implementasi RFID (biaya investasi dan operasional)
Pengembangan Model Konseptual
Perhitungan Cost Sharing Ratio
Analisa untuk Mendapatkan Skenario Terbaik
Simpulan dan Saran
Pembuatan Model Simulasi
Verifikasi dan Validasi Model
Model Skenario dan Eksperimen
TIDAK
YA
Eksperimen Model
PENGEMBANGAN MODEL – Manfaat RFID
Operational efficiency dan akurasi akan meningkat. Dengan meningkatnya kedua faktor tersebut maka dapat menurunkan biaya tenaga kerja (labour cost). Selain itu dengan meningkatnya level dari operational efficiency, accuracy, visibility dan security maka product availability juga akan ikut meningkat dengan memperkecil jarak antara Inventory secara fisik dengan sistem (Mannel, 2006). Average inventory level, biaya tenaga kerja (labour cost), Inventory holding dan lost sales akan menurun, dan order cost meningkat. Secara otomatis pula theft cost dapat dikurangi karena meningkatnya keamanan (security).
PENGEMBANGAN MODEL Biaya Implementasi
Equipment Cost Per Item (Rp)
Variable Cost
Tag/ Label 15000
Fixed Cost Portable
Reader 3450000
Portal 15700000
System 20000000
Komputer 5000000
Lain-lain 1000000
Total 45165000
MODEL KONSEPTUAL
MANUFACTURER
Pengiriman ke Warehouse
Finished Good
Apakah Barang Ada?
Shipping ke Retailer
Pencarian Ulang di Warehouse
Apakah Barang Ada/
Cacat?
TIDAK
TIDAK
YA
RETAILER
Menerima Barang dari Manufacturer
Apakah sesuai dengan
NPB?
Scanning Barang
Finish
Produksi Tagging Info Barang
Pengecekan Return Ke Manufacturer
Penataan Barang di Rak Toko
Penyimpanan di Warehouse
Pencatatan Lokasi Penyimpanan
Pengidentifikasian Finished Good
Pencarian Finished Good di
Warehouse secara Manual
YA
YA
TIDAK
MODEL ARENA EKSISTING
Contoh Modul pada ARENA
SETUP pada ARENA
VERIFIKASI Verifikasi adalah sebuat tahap untuk memastikan apakah sebuah model sudah sesuai dengan logika dari sisi pembuat model. Verifikasi dalam ARENA dapat diartikan apakah masih terdapat error di dalam model atau tidak. Jika masih terdapat error maka ada kesalahan di dalam modul ARENA, dan perlu dilakukan pengecekan ulang.
VALIDASI
[4,75 − 15,36014 ≤ 𝜇𝜇1 − 𝜇𝜇2 ≤ 4,75 + 15,36014]
−𝟏𝟏𝟏𝟏,𝟔𝟔𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏 ≤ 𝝁𝝁𝟏𝟏 − 𝝁𝝁𝟐𝟐 ≤ 𝟐𝟐𝟏𝟏,𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏
Dari hasil perhitungan di atas maka dapat diambil keputusan untuk terima Ho karena nilai 𝝁𝝁𝟏𝟏 − 𝝁𝝁𝟐𝟐 = 𝟏𝟏.
MODEL ARENA RFID CASE
HASIL SIMULASI Aktivitas Accum Base
Case (h) Accum RFID
Case (h)
Produksi 9.25 9.25
Pencatatan / Scanning Info Finished Good 0.3 0.10
Loading Finished Good ke Forklift 0.13 0.13
Pengiriman ke Warehouse Finished Good 0.25 0.25
Unloading Finished Good 0.13 0.13
Pencatatan Lokasi Finished Good 0.22 0.11
Pengidentifikasian Lokasi Finished Good Disimpan 0.22 0
Jalan Menuju Area Penyimpanan 0.25 0.25
Pembacaan/ Pencarian Secara Manual/ Reader 0.42 0.21
Pencarian Ulang di Warehouse 0.3 0
Loading ke Forklift Untuk Shipping 0.13 0.13
Loading ke Kontainer 0.83 0.83
Pengiriman ke Retailer 3 3
TOTAL 15.43 14.51
Aktivitas Accum
Base Case (h)
Accum RFID Case
(h) Pengecekan Barang Datang 0.42 0
Scanning Barang 0.25 0.08
Perhitungan Manual 0.58 0
Penataan Barang di rak Toko 1.5 1.5
Penyimpanan di Warehouse 0.75 0.75
TOTAL 3.50 2.33
HASIL SIMULASI
Aktivitas Time Savings Cost Savings
Base Case (h)
RFID Case (h)
Base Case (Rp)
RFID Case (Rp)
Produksi 9.25 9.25 84792 84792 Pencatatan / Scanning Info Finished
Good 0.3 0.10 2750 917
Loading Finished Good ke Forklift 0.13 0.13 1222 1222 Pengiriman ke Warehouse Finished
Good 0.25 0.25 2292 2292
Unloading Finished Good 0.13 0.13 1222 1222
Pencatatan Lokasi Finished Good 0.22 0.11 1986 993
Pengidentifikasian Lokasi Finished Good Disimpan 0.22 0.11 1986 993
Jalan Menuju Area Penyimpanan 0.25 0.25 2292 2292
Pembacaan/ Pencarian Secara Manual/ Reader 0.42 0.21 3819 1910
Pencarian Ulang di Warehouse 0.3 0 2750 0
Loading ke Forklift Untuk Shipping 0.13 0.13 1222 1222
Loading ke Kontainer 0.83 0.83 7639 7639
Pengiriman ke Retailer 3 3 27500 27500
TOTAL 15.43 14.51 141472 132993
HASIL SIMULASI
Aktivitas Time Savings Cost Savings
Base Case (h)
RFID Case (h)
Base Case (Rp)
RFID Case (Rp)
Pengecekan Barang Datang 0.42 0 3472 0
Scanning Barang 0.25 0.08 2083 694
Perhitungan Manual 0.58 0 4861 0
Penataan Barang di rak Toko 1.5 1.5 12500 12500
Penyimpanan di Warehouse 0.75 0.75 6250 6250
TOTAL 3.50 2.33 29167 19444
PERHITUNGAN & ANALISA COST SHARING RATIO
Cost Saving (Rp)
Manufacturer 8479
Retailer 9722
Total (Rp) 18201
cost savings pada manufacturer apabila dibandingkan antara base case dan RFID case adalah sebesar Rp 8.479,00. Sedangkan pada retailer adalah sebesar Rp 9.722,00. Dan total cost saving pada manufacturer dan retailer adalah sebesar Rp 18.201,00. Berdasarkan dari benefit tersebut maka didapatkan bahwa cost sharing ratio untuk manufacturer adalah 0,47 atau 47% dan 0,53 atau 53% untuk retailer. Dari identifikasi cost sharing ratio ini dapat digunakan untuk membagi biaya investasi implementasi RFID pada supply chain.
ANALISA KONDISI EKSISTING
Secara keseluruhan kegiatan operasional dari manufacturer hingga retailer berjalan lancar. Masalahnya hanya ada 3 finished good yang harus diproduksi ulang karena cacat dan hilang serta adanya kesalahan dalam shipping sebanyak 11 barang. Namun, hasil output simulasi sudah valid dengan tidak ditemukan adanya perbedaan antara hasil simulasi eksisting dengan keadaan sebenarnya. Hal ini berarti simulasi eksisting sudah mampu menggambarkan keadaan sebenarnya.
Masih terdapat adanya beberapa proses yang manual dalam aktivitas pada manufacturer dan retailer yang menghabiskan cukup banyak waktu.
ANALISA VERIFIKASI & VALIDASI
• Model Arena perlu diverifikasi karena untuk mengetahui apakah masih ada kesalahan atau error yang terjadi. Jika terdapat error, akan diketahui dari peringatan box yang keluar. Error dapat terjadi karena bisa saja masih terdapat perintah atau input-an dalam modul-modul Arena yang masih belum sesuai. Namun, dalam model Arena penelitian ini sudah tidak terjadi error.
• Validasi dilakukan untuk mengetahui apakah model simulasi yang dibuat sudah sesuai dengan kondisi real. Validasi yang pertama adalah dengan menggunakan 10 replikasi dimana untuk mencari nilai hw. Setelah nilai hw diketahui maka jumlah replikasi sesungguhnya (n’) dapat diketahui. Untuk model penelitian ini diketahui nilai hw = 16,39 dan n’ = 7, 5124 ≈ 8. Setelah diketahui jumlah replikasi yang sesungguhnya (n’) maka untuk validasi yang kedua dapat dilakukan dengan menggunakan metode perhitungan yang sudah ada. Penulis menggunakan metode Paired-t Confidence Interval for Comparing Two Systems. Dengan metode tersebut akan dibandingkan 2 output, yaitu output pada Arena dan real system. Setelah itu dengan rumus confidence interval yang didapatkan adalah −𝟏𝟏𝟏𝟏,𝟔𝟔𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏 ≤ 𝝁𝝁𝟏𝟏 − 𝝁𝝁𝟐𝟐 ≤ 𝟐𝟐𝟏𝟏,𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏 . Jadi keputusannya adalah terima Ho. Kesimpulannya adalah model yang telah dibuat telah lolos tahap validasi.
ANALISA RFID CASE
Base Case RFID Case
Remanufactured 3 0
Incorrectly Shipped 11 2
Adanya penurunan waktu dari seluruh proses baik pada
manufacturer maupun retailer dari 15.43 menjadi 14,51 jam
pada manufacturer dan dari 3.50 menjadi 2.33 jam pada retailer.
Sehingga ada time saving sebesar 0.92 dan 1.17 jam.
Adanya cost saving pada manufacturer dan retailer sebesar
Rp 8479,00 dan Rp 9723,00.
Ada aktivitas-aktivitas manual yang hilang karena sudah
digantikan dengan menggunakan teknologi RFID sehingga waktu
menjadi lebih cepat.
Finished good yang harus diproduksi ulang dan adanya
kesalahan dalam shipping juga berkurang.
KESIMPULAN
Pada penelitian ini telah dihasilkan model cost sharing implementasi RFID pada supply chain antara retailer dan manufacturer.
Simulasi menjadi tools dalam penelitian ini untuk membantu pengidentifikasian benefit dan cost saving untuk perhitungan cost sharing ratio.
Cost sharing ratio untuk manufacturer dan retailer berturut-turut adalah 0,47 atau 47% dan 0,53 atau 53%. Ratio ini digunakan sebagai acuan dalam pembagian biaya investasi implementasi RFID pada supply chain. Namun, penelitian ini tidak memperhitungkan mengenai time value of money. Jadi, hanya menghasilkan model dari cost sharing contract yang output-nya berupa ratio.
Implementasi RFID dalam supply chain dapat membantu dalam mengurangi barang hilang dan cacat, kesalahan dalam shipping, menghilangkan aktivitas-aktivitas yang terlalu banyak menghabiskan waktu dan mengurangi waktu proses. Sehingga dengan menggunakan RFID diharapkan supply chain dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
SARAN
1. Untuk penelitian selanjutnya, perhitungan cost sharing ratio
dapat mempertimbangkan time value of money. Sehingga
perusahaan dapat mengetahui berapa lama mereka akan
menerima pengembalian dari investasi RFID yang sudah
dilakukan.
2. Penelitian dapat mencakup seluruh bagian dari supply chain
tidak hanya dibatasi pada manufacturer dan retailer saja.
DAFTAR PUSTAKA Banks, J., Hanny, D., Pachano, M., & Thompson, L. (2007). RFID Applied. John
Wiley & Sons, Inc.
Bear, S., & Co, I. (2003). Supply-chain technology: track(ing) to the future. .
Retrieved from
www.bearstearns.com/bscportal/pdfs/research/supplychain/technology_rfi
d.pdf
Chopra, S., & Meindl, P. (2004). Supply Chain Management: Strategy, Planning
and Operations 2nd Edition. New York: Prentince Hall.
Demiralp, G., Guven, G., & E.Ergen. (2012). Analyzing the benefits of RFID
technology for cost sharing ini construction supply chains: A case study on
prefabricated precast components. Automation in Construction, 120 - 129.
G.M, G., & Seifert, R. (2007). Item-level RFID in the retail supply chain.
Production and Operations Management, 65 - 76.
Garcia, A., CHang, Y., Abarca, A., & Oh, C. (2007). RFID enhanced MAS for
warehouse management. International Journal of Logistics: Research and
Applications, 97 - 107.
Indrajit, R., & Djokopranoto, R. (2002). Konsep Manajemen Supply Chain: Cara
Baru Memandang Mata Rantai Penyediaan Barang. Jakarta: PT Grasindo.
Jones, P., Clarke-Hill, C., Hiller, D., Shears, P., & Comfort, D. (2004b). Radio
frequency identification in the UK: opportunities and challenges.
International Journal of Retail and Distribution Management, 164 - 171.
DAFTAR PUSTAKA Juban, R., & Wyld, D. (2004). Would you like chips with that?: consumer
perspective of RFID. Management Research News, 29 - 44.
Kumar, S., Pauly, S., & Budin, E. (2007). Impact of radio frequency identification
technology on manufacturing and logistics; challenges and issues.
International Journal of Manufacturing Technology and Management, 57
- 70.
Lapidhe, L. (2004). RFID: what’s in it for the forecaster? Journal of Business
Forecasting Methods and Systems 23 (2), 16 - 19.
Leung, Y., Cheng, F., Y.M, L., & Hennessy, J. (2007). A tool set for exploring the
value of RFID in a supply chain. Springer Series in Advanced
Manufacturing.
Li, S., & Visich, J. (2006). Radio frequency identification: supply chain impact
and implementation challenges. International Journal of Integrated Supply
Management, 407 - 424.
Li, S., Visch, J., Khumawala, B., & Zhang, C. (2006). Radio frequency
identification technology: applications, technical challenges and strategies.
Sensor Review, 193 - 202.
Lu, B., Bateman, R., & Cheng, K. (2006). RFID enabled
manufacturing:fundamentals, methodology and applications. International
Journal of Agile Systems and Management 1 (1), 73 -92.
McFarlane, D., Sarma, S., Chirn, J., Wong, C., & Ashton, K. (2003). Auto ID
systems and intelligent manufacturing control. Engineering Applications
of Artificial Intelligence, 365 - 376.
DAFTAR PUSTAKA Oliver, R., & Weber, M. (1982). Supply Chain Management Logistics Catches up
with Strategy. International Journal of Logistics Management, 1 - 19.
Pujawan, I. N., & ER, M. (2010). Supply Chain Management. Surabaya: Tim
Guna Widya.
Raman, A., DeHoratius, N., & Zeynep, T. (2001). Execution: the missing link in
retail operations. California Management Review 43 (3), 136 - 152.
Rutner, S., Waller, M., & Mentzer, J. (2004). A practical look at RFID. Retrieved
from Supply Chain Management Review:
www.manufacturing.net/scm/index.asp?layout=siteInfoWebzineandview=
Detailanddoc_id=42385
Simchi-Levi, D., Kaminsky, P., & Simchi-Levi, E. (2009). Designing and
Managing the Supply Chain: Concepts, Strategies and Case Studies. New
York: McGraw Hill.