Analisa Kompleksitas Lingkungan Organisasi
-
Upload
agus-supriyadi -
Category
Documents
-
view
456 -
download
16
Transcript of Analisa Kompleksitas Lingkungan Organisasi
ANALISA KOMPLEKSITAS LINGKUNGAN ORGANISASI MA DARUL
ULUM BULUSARI SAYUNG DEMAK
1. DESKRIPSI LINGKUNGAN ORGANISASI MA DARUL ULUM BULUSARI
SAYUNG DEMAK
Lingkungan organisasi secara umum dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak
berhingga (infinite) dan mencakup seluruh elemen yang terdapat di luar suatu organisasi.
Dalam kenyataannya, tidak semua elemen lingkungan tersebut berpengaruh secara langsung
terhadap organisasi. Karena itu, definisi sebelumnya bisa dipersempit. Untuk keperluan
analisis, lingkungan bisa diartikan sebagai seluruh elemen yang terdapat di luar batas-batas
organisasi, yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi bagian ataupun organisasi secara
keseluruhan.
Adapun arti lain dari lingkungan organisasi adalah segala sesuatu yang dapat
mempengaruhi kelangsungan, eksistensi, keberadaan, dll yang menyangkut organisasi baik
dari dalam maupun dari luar.
Sebagai suatu sistem, organisasi akan berinteraksi dengan lingkungannya. Apabila
ingin hidup dan bertahan, maka organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Kegagalan menyesuaikan diri terhadap lingkungan akan berakibat fatal.
Organisasi tersebut akan mati.
Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam: eksternal dan internal.
Lingkungan eksternal merupakan elemen-elemen di luar organisasi yang relevan tehadap
kegiatan organisasi. Organisasi memperoleh input dari lingkungannya (bahan baku,
karyawan), memprosesnya menjadi output (produk: barang/jasa). Lingkungan internal berada
dalam organisasi, misal: karyawan, direksi, pemegang saham.
MA Darul Ulum adalah salah satu sekolah menengah atas yang bersifat islami yang
ada di daerah Bulusari Sayung. MA Darul Ulum adalah sekolah yang baru berdiri sekitar
tahun 2004, sebelumnya sudah ada sekolah sejenis seperti MA Hidayatul Mubtadi’in, MA
An-Nidham, MA Sultan Fatah. Dan yang baru-baru ini banyak berdiri adalah sekolah-
sekolah kejuruan yang membuka berbagai jurusan keahlian seperti garment, TKJ(Teknik
computer jaringan) dan TKR(Teknik kendaraan ringan) dll. Sehingga ini mempengaruhi
perolehan jumlah siswa di MA Darul Ulum.
1
Selain banyak saingan banyak juga penyebab dari factor internal yang menyebabkan
MA Darul Ulum mengalami penurunan dalam perolehan jumlah siswa pada tahun pelajaran
2012/2013 yaitu antara lain : kurangnya fasilitas / sarana prasarana yang memadai seperti
tidak adanya laboratorium computer, kurangnya peralatan olah raga, kurangnya alat-alat
praktek kimia dan biologi dll.
Permasalahan yang kelihatan tersebut tidak dapat dibiarkan terus menerus karena
akan berdampak pada hasil perolehan siswa tahun berikutnya. Oleh karena itu penulis tertarik
untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan solusi dari permasalahan di atas
dengan strategi adaptasi lingkungan di MA Darul Ulum Bulusari
2. IDENTIFIKASI PATOLOGI ORGANISASI MA DARUL ULUM BULUSARI
SAYUNG
Istilah “patologi” dalam ilmu kedokteran diartikan sebagai ilmu tentang penyakit.
Pentingnya patologi ialah agar diketahui berbagai jenis penyakit yang mungkin diderita oleh
manusia, meskipun sekaligus dimaklumi bahwa tidak ada manusia yang menderita semua
jenis penyakit dalam waktu yang bersamaan. Analogi itulah yang berlaku pula bagi suatu
organisasi. Artinya agar seluruh organisasi mampu menghadapi berbagai tantangan yang
mungkin timbul, baik yang sifatnya politis, ekonomi, sosio-kultural dan teknologikal,
berbagai “penyakit” yang mungkin sudah “dideritanya” atau mengancam akan
“menyerangnya” perlu diidentifikasikan untuk kemudian dicarikan terapi pengobatannya
yang paling efektif (Siagian, 1994: 35).
Patologi organisasi dalam konteks ini difahami sebagai kajian dalam Ilmu
Administrasi Publik untuk memahami berbagai penyakit yang melekat dalam suatu
organisasi, sehingga menyebabkan organisasi mengalami disfungsi. Sondang P. Siagian
(1994) yang meskipun di awal bukunya menjelaskan patologi sebagai ilmu tentang penyakit
yang melekat pada organ manusia, namun pada bagian-bagian selanjutnya Siagian
menggunakan istilah itu seolah sebagai penyakit dari organisasi itu sendiri
Berbagai jenis atau bentuk penyakit organisasi MA Darul Ulum Bulusari, antara lain
berkurangnya perolehan siswa pada tahun pelajaran 2012/2013, banyaknya saingan sekolah
di lingkungan desa Bulusari, kurangnya fasilitas/sarana prasarana sekolah dll . Menghadapi
2
berbagai penyakit organisasi tersebut menyebabkan kinerja organisasi sampai dewasa ini
belum menunjukkan perubahan yang signifikan.
Siagian mengidentifikasi bentuk-bentuk patologi ke dalam lima kategori kelompok,
yaitu: (1) Patologi yang timbul karena persepsi dan gaya manajerial para pejabat di
lingkungan organisasi; (2) Patologi yang disebabkan karena kurangnya atau rendahnya
pengetahuan dan keterampilan para petugas pelaksana berbagai kegiatan operasional; (3)
Patologi yang timbul karena tindakan para anggota organisasi yang melanggar norma-norma
hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (4) Patologi yang dimanifestasikan
dalam perilaku para birokrat yang bersifat disfungsional atau negatif; (5) Patologi yang
merupakan akibat situasi internal dalam berbagai instansi dalam lingkungan pemerintahan
(Siagian,1994:36).
3. RUMUSAN MASALAH
Dengan melihat deskripsi lingkungan organisasi sekolah di atas dan berbagai patologi atau
penyakit dalam suatu organisasi di atas maka penulis merumuskan permasalahan sebagai
berikut:
a. Bagaimana identifikasi lingkungan organisasi MA Darul Ulum Bulisari?
b. Bagaimana corak lingkungan organisasi MA Darul Ulum Bulusari?
c. Bagaimana strategi adaptasi lingkungan organisasi MA Darul Ulum Bulusari?
4. ANALISIS KOMPLEKSITAS LINGKUNGAN
Pengaruh lingkungan terhadap organisasi dapat dianalisis melalui dua dimensinya,
yaitu melalui kompleksitas dan stabilitasnya. Kedua dimensi ini menentukan besarnya
tingkat ketidakpastian lingkungan yang harus dihadapi oleh organisasi. Organisasi harus
mampu menghadapi ketidakpastian lingkungan ini agar dapat tetap bertahan dalam
lingkungannya.
Ketidakpastian lingkungan menunjukkan kepada keadaan dimana organisasi (atau
pimpinannya) tidak mempunyai informasi yang cukup mengenai keadaan lingkungannya,
sehingga akan menyebabkan timbulnya kesulitan dalam memperkirakan perubahan-
perubahan lingkungan yang akan terjadi, ketidakpastian ini menyebabkan tindakan-tindakan
yang akan diambil oleh organisasi mempunyai resiko kegagalan yang tinggi.
3
Kompleksitas (keragaman) lingkungan menunjukan heterogenitas atau banyaknya
elemen-elemen eksternal yang berpengaruh terhadap berfungsinya suatu organisasi.
Lingkungan terdiri dari jenis lingkungan yang sangat kompleks hingga lingkungan yang
sangat sederhana, dimana hanya ada sedikit elemen yang berpengaruh terhadap organisasi.
Suatu lingkungan dinyatakan sebagai lingkungan yang sederhana, jika hanya paling banyak 3
dan 4 elemen yang berpengaruh terhadap organisasi.
Stabilitas lingkungan menggambarkan kecepatan perubahan yang terjadi pada
elemen-elemen lingkungan. Lingkungan terdiri dari jenis lingkungan yang sangat stabil
hingga lingkungan yang sangat tidak stabil. Lingkungan dinyatakan sebagai stabil apabila
elemen-elemennya jarang sekali mengalami perubahan, sehingga keadaan lingkungan boleh
dianggap tetap selama bertahun-tahun. Lingkungan yang tidak stabil berubah secara drastis
tanpa diduga sebelumnya, sehingga akan mengejutkan bagi organisasi.
Pada lingkungan yang sederhana dan stabil terdapat ketidakpastian yang rendah.
Hanya ada sedikit elemen lingkungan yang harus diperhatikan dan elemen-elemen ini tidak
ataupun jarang sekali mengalami perubahan.
Lingkungan yang kompleks dan stabil mengakibatkan ketidakpastian lingkungan
yang agak lebih besar dari segmen sebelumnya. Terdapat lebih banyak elemen lingkungan
yang perlu diperhatikan dan dianalisis agar organisasi berfungsi dengan baik. Tetapi
ketidakpastian yang dihadapi tidaklah luar biasa besarnya, karena walaupun jumlahnya
banyak, elemen-elemen lingkungan tersebut tidak ataupun jarang sekali mengalami
perubahan.
Lingkungan yang sederhana dan tidak stabil menunjukkan tingkat ketidakpastian
yang lebih tinggi lagi. Elemen-elemen yang perlu diperhatikan sebenarnya jumlahnya sedikit,
tetapi selalu berubah. Perubahan elemen-elemen lingkungan lebih berpengaruh terhadap
besarnya ketidakpastian jika dibandingkan dengan pengaruh dari jumlah elemen-elemen
lingkungan suatu organisasi. Karena itu, segmen ini dipandang mempunyai ketidakpastian
lebih tinggi dari segmen lingkungan sebelumnya.
Lingkungan yang kompleks dan juga tidak stabil merupakan segmen lingkungan
dengan tingkat ketidakpastian yang paling tinggi. Terdapat sejumlah besar elemen
lingkungan yang selalu berubah secara tidak terduga dan tanpa dapat dimengerti, sehingga
menjadi sulit untuk dianalisis dan menimbulkan ketidakpastian yang tinggi bagi organisasi.
4
a. Identifikasi Lingkungan MA Darul Ulum Bulusari
NOSEGMEN
LINGKUNGANDESKRIPSI
SKOR
STABILITAS
1 INDUSTRI Banyak saingan,banyak sekolah SMK
yg berdiri di sekitar lingkungan desa
Bulusari
3
2 TENAGA KERJA Banyak guru yang tidak sesuai
kompetensi mengajar
3
3 KEUANGAN Kurang modal,karena banyak siswa yg
telat membayar SPP
2
4 PASAR Jumlah siswa berkurang karena banyak
SMK yg berdiri di sekitar lingkungan
sekolah
3
5 TEKNOLOGI Sarana prasarana kurang memadai spt
belum adanya laboratorium computer
dll
2
6 KONDISI
EKONOMI
Banyak siswa yang berasal dari
keluarga tidak mampu
2
7 KEBUDAYAAN Banyak siswa yang berorientasi lulus
sekolah langsung kerja
3
5
b. Penentuan corak lingkungan
Kerangka Ketidakpastian Lingkungan
StabilKETIDAKPASTIAN
RENDAH
KETIDAKPASTIAN
AGAK RENDAHST
AB
ILIT
AS
KETIDAKPASTIAN
AGAK TINGGI
KETIDAKPASTIAN
TINGGI
Tidak
Stabil Sederhana Kompleks
Sumber :Robert B. Duncan,1972, Characteristic of Perceived Environments and Perceived Environments Uncertainty, Adm. Science Quarterly
Dengan melihat identifikasi lingkungan organisasi di atas, yang mana segmen lebih dari
5 maka di sebut kompleks. Dan berdasarkan perhitungan didapatkan hasil 2,5 berarti
lingkungan tidak stabil. Sehingga dapat disimpulkan bahwa corak organisasi MA Darul
ulum adalah lingkungan kacau (turbulent field)/ kompleks dan tidak stabil.
5. STRATEGI ADAPTASI LINGKUNGAN
Dalam hubungannya dengan lingkungan, selain beradaptasi, organisasi juga bisa
berusaha untuk menguasai ataupun mengendalikan lingkungannya, yaitu dengan
mengusahakan terciptanya hubungan yang baik dengan elemen-elemen lingkungan yang
terpenting. Antara lain dengan bentuk kegiatan sebagai berikut:
Berkaitan dengan persaingan dengan sekolah-sekolah lain hal yang perlu dilakukan
adalah dengan memperbanyak sosialisasi kepada sekolah SMP/MTS yang berada di
sekitar lingkungan sekolah.
6
Kompleksitas Lingkungan
Berusaha mengendalikan ataupun membentuk lingkungan agar tidak berbahaya dan bisa
menguntungkan bagi organisasi.
Mengubah bidang kegiatan: organisasi dapat mengubah bidang kegiatan untuk
mendapatkan suasana lingkungan yang lebih baik. Organisasi bisa memilih segmen
lingkungan yang persaingannya tidak terlalu berat.
Perlu diberlakukan sanksi yang tegas bagi siswa yang telat membayar SPP.
Untuk menarik minat siswa perlu perbaikan sarana dan prasarana
Perlu diadakan subsidi silang bagi siswa yang mampu terhadap siswa yang tidak mampu.
Perlu adanya beasiswa bagi siswa yang berprestasi
Perlu diadakan pelatihan-pelatihan yang berorientasi kerja atau wirausaha, kalau bias
dimasukkan extra kurikuler seperti menjahit dll.
7
DAFTAR PUSTAKA
Lubis,Hari dan Huseini,Martini.1987. Teori Organisasi (suatu pendekatan makro). Jakarta: Pusat antar Universitas Ilmu-ilmu sosial Universitas Indonesia
Safranjany,Saddam, 2011,”Analisis lingkungan dalam organisasi. Online di www.https://focs.google.com/viewer. Di akses tanggal 4 Februari 2013 pukul 10.00 WIB
Siagian, Sondang P. 1994. Patologi Birokrasi: Analisis, Identifikasi, dan Terapinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
8