Analisa Elektrolit

29
ANALISA ELEKTROLIT POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR ANALIS KESEHATAN III A

description

elektrolit

Transcript of Analisa Elektrolit

Analisa Elektrolit

Analisa ElektrolitPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR ANALIS KESEHATAN III A

Nama Kelompok :Eki RahmadhaniGodang Roberto Frans SiraitHerlina IsmaelIrnawatiRizqa Sukmawati PertiwiRizkyka RumenganCairan TubuhElektrolitCairan intraselulerCairan EkstraselulerKation (elektrolit bermuatan positif (+))

Anion (elektrolit bermuatan positif (-))

Analisa Elektrolit3 Fase Perpindahan ElektrolitPlasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal.Fase ICairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel

Fase IIAnalisa ElektrolitLanjutanFase III

Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke dalam sel. Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah.

Analisa ElektrolitMetode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan cara :

DiffusiFiltrasiOsmosisAktiv Transport

Analisa ElektrolitRegulasi Volume Cairan TubuhIntake CairanSelama aktifitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira1500 ml per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari sehingga kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolismeAnalisa Elektrolit7LanjutanOutput cairanKehilangan cairan tubuh melalui empat rute (proses) yaitu :UrinWL (Insesible Water Loss)KeringatFesesAnalisa ElektrolitKESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLITPengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter penting, yaitu volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan.Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut.Analisa ElektrolitPengaturan volume cairan ekstrasel

Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan tekanan darah arteri dengan menurunkan volume plasma. Sebaliknya, peningkatan volume cairan ekstrasel dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah arteri dengan memperbanyak volume plasma.Pengaturan Osmolaritas cairan EkstraselOsmolaritas cairan adalah ukuran konsentrasi partikel solut (zat terlarut) dalam suatu larutan. Semakin tinggi osmolaritas, semakin tinggi konsentrasi solute atau semakin rendah konsentrasi solutnya lebih rendah (konsentrasi air lebih tinggi) ke area yang konsentrasi solutnya lebih tinggi (konsentrasi air lebih rendah).Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel oleh tubuh dilakukan melalui : Perubahan osmolaritas di nefron Mekanisme haus dan peranan vasopresin (antidiuretic hormone/ADH) Pengaturan Neuroendokrin dalam Keseimbangan Cairan dan Elektrolit

Analisa ElektrolitElektrolit utama dalam tubuhIon positif : Natrium (Na+); Kalium (K+); Kalsium (Ca2+); Magnesium (Mg+).Ion negatif : Klorida (Cl-); Fosfat (HPO4-dan H2PO4-); Bikarbonat (HCO3-), Fospor.

Analisa Elektrolit12Analisa Elektrolit

Analisa elektrolit adalah salah satu jenis pemeriksaan laboratorium yang berguna untuk menganalisa senyawa dalam tubuh yang mengurai dan ion-ion yang bermuatan listrik yang berfungsi mengatur keseimbangan asam dan basa membantu memindahkan cairan dan memungkinkan terjadinya impuls terhadap sel otot dan sel saraf.

Analisa ElektrolitPrinsip Pemeriksaan

Elektrolit diukur dengan proses yang dikenal sebagai potensiometri.Metode ini mengukur tegangan yang berkembang antara permukaan dalam dan luar sebuah elektroda selektif ion.Elektroda (membran) terbuat dari bahan yang selektif permeabel terhadap ion yang diukur. Potensi ini diukur dengan membandingkannya dengan potensi dari elektroda referensi.Karena potensi elektroda referensi tetap konstan, perbedaan tegangan antara dua elektroda yang dihubungkan dengan konsentrasi ion dalam sampel.

Analisa ElektrolitNatrium (Na+)Berfungsi menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh, menjaga aktivitas saraf, kontraksi otot dan juga akan berperan dalam proses absorpsi glukosa.

Serum atau plasma natrium: 135-145 mmol/l ; tingkatan siaga : kurang dari 120 mmol/l dan lebih besar dari 160 mmol/l

Analisa ElektrolitKelainan elektrolit

Hipernatremiaakan mengakibatkan kondisi tubuh terganggu seperti kejang akibat dari gangguan listrik di saraf dan otot tubuh.Hiponatremiaatau menurunnya kadar natrium dalam darah, secara akut akan menimbulkan gejala-gejala hipovolemia disertai hipotensi, syok, kelainan jantung dan takikardia. Pada keadaan kronis, hiponatremia menyebabkan kelainan susunan saraf pusat

Analisa ElektrolitKalium (K+)Berfungsi dalam menjaga keseimbangan cairan-elektrolit dankeseimbangan asam basa. Bersama dengan kalsium (Ca+) dan natrium (Na+), kalium akan berperan dalam transmisi saraf, pengaturan enzim dan kontraksi otot.

Serum kalium : 3,6-5,4 mmol/l (plasma, 3,6-5,0 mmol/l) ; tingkatan siaga : kurang dari 3,0 mmol/l dan lebih besar dari 6,0 mmol/l

Analisa ElektrolitKelainan elektrolitHiperkalemiaatau meningkatnya kadar kalium dalam darah menyebabkan gangguan irama jantung hingga berhentinya denyut jantungHipokalemia penderita biasanya mengeluhkan badannya lemas dan tak bertenaga. Hal ini terjadi mengingat fungsi kalium dalam menghantarkan aliran saraf di otot maupun tempat lain

Analisa ElektrolitKlorida (Cl-)Berfungsi dalam menjaga keseimbangan cairan-elektrolit. ion klorida juga berfungsi sebagai pengatur derajat keasaman lambung dan ikut berperan dalam menjaga keseimbangan asam-basa tubuh.Serum atau plasma klorida : 98-108 mmol/l ; klorida keringat: 4-60 mmol/l

Analisa ElektrolitKelainan elektrolitPenurunan kadar Cl dapat terjadi pada penderita muntah, penghisapan lambung, diare, diet rendah garam, GE, kolitis, isufisiensi adrenal, infeksi akut, luka bakar, alkalosis metabolik, terlalu banyak keringat, gagal jantung kronis, asidosis respiratorik.

Peningkatan klorida dapat terjadi pada penderita dehidrasi, hiperfungsi adrenal, peningkatan Na, cedera kepala, decompensasio cordis, infus NaCl, asidosis metabolik, gangguan ginjal dan karena obat amonium chlorid (OBH) , penggunaan kortison dan asetazolamid.

Analisa ElektrolitCalcium (Ca2+)Fungsi utama kalsium adalah sebagai penggerak dari otot-otot, deposit utamanya berada di tulang dan gigi, apabila diperlukan

Serum kalsium : 8,5-10,5 mg/dl (2,0-2,5 mmol/l) ; tingkatan siaga : kurang dari 6,0 mg/dl dan lebih besar dari 13,0 mg/dlkalsium terionisasi : 1,0-1,3 mmol/l

Analisa ElektrolitKelainan elektrolitHIPERKALSEMIAHiperparatiroidismeMetastase tumor tulangPenyakit PagetOsteoporosisImobilitas yang lamaHIPOKALSEMIAPemberian darah yang mengandung sitrat dengan cepatHipoalbuminemiaHipoparatiroidismeDefisiensi vitamin DPankreatitisAnalisa ElektrolitMagnesium (Mg+)Berperan penting dalam aktivitas elektrik jaringan, mengatur pergerakan Ca2+ ke dalam otot serta memelihara kekuatan kontraksi jantung dan kekuatan pembuluh darah tubuh

Serum magnesium : 1,8-3,0 mg/dl (1,2-2,0 meq/l atau 0,5-1,0 mmol/l) terionisasi magnesium : 0,53-0,67 mmol/lAnalisa ElektrolitKelainan elektrolitHIPERMAGNESEMIAGagal ginjalPemberian magnesium parenteral yang berlebihan

HIPOMAGNESEMIAAsupan yang tidak adequat: malnutrisi dan alkoholismeAbsorpsi yang tidak adequat: diare, muntah, muntah, drainase nasogastrik, fistula, diet kalsium yang berlebihan, (bersaing dengan magnesium untuk mencari tempat transpor), penyakit usus kecilHipoparatiroidismeKehilangan magnesium yang berlebihan akibat penggunaan diuretik tiazidKelebihan aldosteronPoliuria

Analisa ElektrolitFosfor (P)Berfungsi untuk pemberi energi dan kekuatan untuk metabolisme lemak dan pati, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk sintesa DNA serta penyerapan dam pemakaian kalsium

Serum fosfor anorganik : 2,3-4,7 mg/dl (anak-anak, 4,0-7,0 mg/dl); tingkat siaga : kurang dari 1,0 mg/dl

Analisa ElektrolitKelainan elektrolitPenurunan kadar posfor terdapat pada kasus kelaparan, malabsorbsi, hiperparatiroidisme, hiperkalsemia, hipermagnesia, alkoholime, defisiensi vitamin D, asidosis DM, miksedema, penghisapan lambung, muntah-muntah dan dapat juga karena penggunaan obat antasid, epinefrin dan insulin.Peningkatan kadar posfor terdapat pada gangguan ginjal, hipotiroid, hipervitamin D, tumor tulang, akromegali, chusing sindrom dan sarkoidosis.

Analisa ElektrolitFaktor-faktor yang berpengaruh pada keseimbangan cairan dan elektrolit tubuhUsiaIklim Diet StressKondisi sakitTindakan medisPengobatanPembedahan

Analisa ElektrolitGangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit TubuhKetidakseimbangan cairanDefisit Volume Cairan (Hipovolemia)EdemaDehidrasiKelebihan Volume Cairan (Hipervolemia)

Analisa ElektrolitTERIMAKASIH