Anak Lebih Cerdas Dengan Kelas

download Anak Lebih Cerdas Dengan Kelas

of 4

Transcript of Anak Lebih Cerdas Dengan Kelas

  • 7/25/2019 Anak Lebih Cerdas Dengan Kelas

    1/4

    Anak Lebih Cerdas dengan Kelas Terpisah

    Oleh: Abdurrahim Al Basyir M.Pd

    Tidak sedikit orang tua bahkan guru di sekolah, baik langsung maupun tidak langsung, sadar atautidak sadar, telah memposisikan anak seperti malaikat yang tidak berdosa dan tidak memilikihawa nafsu.

    Di sekolah, sudah biasa anak lakilaki dan perempuan berada dalam satu kelas, bahkan ada yang

    dengan senga!a diatur satu bangku. "eadaan ini diperparah oleh #ara berdandan siswa yang

    menampilkan sebagian auratnya, apalagi didukung oleh paras yang #antik dan #akep aliasganteng. $nilah fakta yang banyak ter!adi di banyak sekolah, baik sekolah yang berlabel $slam

    terlebih lagi sekolah umum, mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

    ANTARA KELAS CAMPUR DENGAN PRESTASI BELAJAR

    Penelitian terbaru menun!ukkan, lebih dari %&&.&&& pela!ar perempuan di $nggris yang bela!ar disekolah khusus perempuan lebih #erdas dibandingkan pela!ar di sekolah #ampuran 'pria dan

    wanita(.

    Penelitian yang dilakukan atas nama The )ood *#hool )uide didapati, sebagian besar dari

    %+.- perempuan yang mengikuti program sekolah menengah 'The )eneral /ertifi#ate*e#ondary 0du#ation 1)/*02( di sekolah sesama perempuan antara tahun &&3 dan &&% lebih

    baik hasilnya. *ementara itu, lebih dari 4%.54 perempuan yang ikut u!ian di sekolah #ampuran

    'pria6wanita( &7 lebih buruk daripada yang diharapkan.

    Anak lakilaki dengan tingkat ke#erdasan '$8( yang sama lebih meningkat prestasi bela!arnya didalam kelas se!enis 'lakilaki sa!a( daripada mereka berada dalam kelas #ampur lakilaki dan

    perempuan.

    AKTA MEN!EDI"KAN

    *eorang siswa di sebuah *MA sambil berkelakar kepada temannya berkata, 9Saya sangat senangsekolah di sini, karena cewek-ceweknya cantik, apalagi yang satu kelas denganku. Uhuii.9

    Pemba#a yang budiman Apa yang terbayang oleh kita ketika mendengar u#apan itu; Apakah

    kita merasa 9nyaman< atau 9risih< mendengarnya; *ungguh ini adalah u#apan yang memberi

    isyarat nyata bahwa dengan sering ter!adinya pertemuan antara siswi dan siswa dalam sebuahkelas atau sekolah, hal itu akan menimbulkan perasaan 9mengkhayalkan< satu sama lain.

    =ain lagi dengan anak kelas > *D yang saya dengar sendiri dialog di antara mereka. *alah

    seorang di antaranya bertanya kepada temannya dengan lugu, 9Kamu sudah punya pacar

    berapa?< Temannya men!awab, 9Aku punya pacar 3.< *ang anak yang bertanya langsungmenyambut dengan !awaban yang membuat saya terheranheran. Dia berkata, 9Aku punya pacar

    , tapi sudah putus 3, sekarang tinggal !, yaitu si "#ulanah$ %nama temannya disebut&.9

  • 7/25/2019 Anak Lebih Cerdas Dengan Kelas

    2/4

    Apa pula pendapat kita dengan dialog kedua anak tersebut; Mungkin akan banyak ragam

    komentar seperti, 9Ah itu wa'ar, namanya 'uga anak-anak. (aling-paling dia hanya mengikuti

    ucapan orang yang didengarnya atau hasil dari tontonan yang ada di sinetron atau yangsemisalnya.$

    9)asya Alloh..* Anak-anak sekarang edan*9

    9Astagh#irulloh* Anak-anak sekarang masih ingusan sudah pintar pacaran*9

    Apapun komentar kita tentang fenomena ini tidak akan pernah mengubah kenyataan yang terus

    akan ter!adi. Dengan dibiasakannya anakanak berkelas #ampur, hal itu pasti akan berisiko tinggiterhadap kerusakan akhlak, dan hal ini sama dengan membuka pintu per?inaan.

    DAMPAK NEGATI KELAS CAMPUR

    Anak usia - tahun, apalagi +3 tahun, ratarata sudah mulai matang mengkhayalkan lawan

    !enisnya. *ambil bermain mereka saling men#eritakan lawan !enisnya masingmasing. Merekamen#eritakan kelebihankelebihan lawan !enisnya, mulai dari ke#antikan, kegantengan, postur

    tubuh, prestasinya dan segala hal yang membuat mereka tertarik kepada lawan !enisnya. @al ini

    ter!adi baik di pesantren, apalagi di sekolah umum. =ebihlebih di usia + tahun, anak akan lebihmatang dalam mengkhayalkan lawan !enisnya. sia -+ tahun inilah yang dikategorikan

    sebagai usia rema!a.

    Pada usia rema!a ini seorang anak sudah mulai se#ara transparan mengungkapkan isi hatinya

    kepada lawan !enisnya, baik dengan menitip salam lewat temannya, *M*, surat, email, fa#ebook,twitter dan #ara#ara lain yang terkadang di luar dugaan orang tuanya, apalagi dengan

    ke#anggihan teknologi saat ini. *ang anak mulai terpe#ah konsentrasi bela!arnya, bahkan

    waktunya habis untuk berkomunikasi dengan lawan !enis yang disukainya. Maka !angan heranbila sang anak mulai suka terlambat sekolah, setelah di sekolah pun terkadang lemas dan tidakbergairah lagi mengikuti pela!aran karena dihadang oleh rasa kantuk akibat semalam sedikit tidur

    dan berpikir tentang lawan !enis yang disukainya.

    Akibat negatif dari keadaan ini ialah, siswa mulai ketinggalan pemahamannya terhadap materipela!aran sehingga mulailah ia mengalami kesulitan bela!ar. "etika anak merasa kesulitan bela!ar

    inilah awal dari 9malapetaka< anak sehingga ia tidak bergairah lagi mengikuti pendidikan di

    sekolah karena beban pela!aran yang semakin menumpuk, ditambah lagi waktunya yang habis

    untuk berkomunikasi dengan lawan !enis yang disukainya.

    Orang tua pun mulai merasa heran, bahkan tidak terke#uali guru di sekolah mulai bertanyatanyatentang anak tersebut, kenapa siswa ini yang tadinya ra!in dan bersemangat sekolah, sekarang

    !adi bermalasmalasan bahkan prestasinya sangat menurun; "etika anak yang bersangkutan

    ditanya, 9Kenapa kamu seperti ini?< Dia men!awab, 9+idak ada apa-apa, (ak. iasa-biasasa'a*< awaban yang sungguh menyimpan misteri.

  • 7/25/2019 Anak Lebih Cerdas Dengan Kelas

    3/4

    Orang tua dan guru di sekolah seolah kehabisan #ara untuk mengungkap itu semua, sementara

    anak merasa malu untuk berkata !u!ur terhadap apa yang dirasakannya. =ebih baik

    menyembunyikan perasaannya dan sedikit berdusta, itu lebih dirasakan nyaman bagi dirinya.

    INI S#LUSIN!A$

    Banyak hal yang tidak bisa tertangkap dengan !elas atas ke!adianke!adian yang menimpa anak

    anak kita dalam masalah ini. Akan tetapi, sesungguhnya bukanlah itu akar permasalahannya.

    Akar permasalahannya ialah, kita !arang melakukan tindakan preCentif terhadap ke!adianke!adian tersebut.

    Ada pelanggaran syariat yang terabaikan di sini, yaitu pergaulan #ampur baur 'ikhtilath( antara

    lakilaki dan perempuan yang menurut sangkaan orang tua dan masyarakat hal itu merupakan

    perkara yang wa!ar dan biasa, bahkan dilegalkan di sekolahsekolah.

    Marilah kita perhatikan sabda osulullah shollallohu Ealaihi wasallam: 9Suruhlah anak-anak

    kalian sholat pada usia tahun, dan pukullah mereka 'ika tidak mau melaksanakannya padausia ! tahun, serta pisahkanlah tempat tidur mereka.< '@. Ahmad dan yang lainnya, dalam

    *hohiihul aamiF no. 3--(

    *ungguh ini adalah adab dan akhlak yang sangat mulia yang disampaikan oleh Gabi shollallohu

    Ealaihi wasallam. Dengan saudara kandung sa!a harus dipisah tempat tidurnya pada usia +&

    tahun, apalagi yang bukan mahromnya. Bagaimana kalau hal ini diterapkan di sekolah; Tentu ini

    adalah keputusan yang tepat dan berani dalam men!aga kehormatan anakanak dan keluarga kita.

    "alau anakanak sudah mengenal batasanbatasan pergaulan antara lawan !enis yang sudah mulai

    tertanam se!ak dini di sekolah dengan kelas terpisah antara lakilaki dan perempuan, maka insya

    Alloh nilai yang mulia ini akan tertanam kuat dan men!adi karakter dan kepribadian yang baik.*ebaliknya, kalau anakanak sudah se!ak dini sudah dibiasakan dalam kelas #ampur baur antaralakilaki dan perempuan, apalagi hingga perguruan tinggi, maka hal ini akan men!adi kebiasaan,

    yang kemudian men!adi karakter yang kuat bagi anak bahwa bergaul tanpa batas adalah sesuatu

    yang biasa.

    Me%r&ne's()&*, kamis, +& uni &+& memberitakan bahwa penumpang Busway mulai dipisah

    antara penumpang lakilaki dan penumpang perempuan, sehubungan dengan adanya pele#ehan

    seksual di dalam kendaraan umum yang bernuansa mewah tersebut.

    paya pemerintah untuk men#egah aksi pele#ehan seksual di Bus Trans!akarta 'Busway( mulai

    terlihat di koridor H$ @alte Busway agunan, misalnya dengan adanya pemisahan antara antrianpenumpang lakilaki dan perempuan. )ianta Pradipta, salah seorang penumpang Bus

    Trans!akarta yang mengantri di @alte agunan, mengaku bahwa adanya pemisahan berdasarkan

    !enis kelamin membuatnya lebih nyaman, walaupun selama ini tidak pernah mengalami ataumelihat pele#ehan seksual di @alte maupun di dalam Bus Trans!akarta.

    @al ini sesungguhnya merupakan pela!aran berharga bagi lembaga pendidikan untuk tidak ragu

    ragu lagi mengambil keputusan bahwa yang terbaik bagi fitrah manusia, baik lakilaki maupun

  • 7/25/2019 Anak Lebih Cerdas Dengan Kelas

    4/4

    perempuan, adalah memisahkan kelas antara lakilaki dan perempuan. "alau Busway akarta

    dapat mengambil keputusan berani yang baik tersebut, mengapa sekolah tidak;

    MAKIN DIPISA" MAKIN CERDAS

    Para siswa dengan kelas yang terpisah antara lakilaki dan perempuan akan lebih meningkatke#erdasannya daripada kelas yang #ampur.

    *iswa sekolah se!enis kelamin 'lakilaki sa!a atau perempuan sa!a( lebih meningkat

    ke#erdasannya daripada sekolah yang ber#ampur lokasinya antara lakilaki dan perempuan

    walaupun kelasnya terpisah.

    Para santri di sebuah pesantren yang lokasi asrama lakilaki terpisah dengan asrama perempuan

    dalam radius + km lebih meningkat prestasi ke#erdasan santrinya daripada pesantren yang

    berdekatan lokasinya 'hanya dibatasi pagar6tembok walaupun tinggi, atau dalam satu kompleks(.

    KESIMPULAN

    "alau begitu, pemba#a yang budiman, hal apakah yang men!adikan ke#erdasan itu meningkat;awabannya adalah semakin kita men!aga batasbatas Alloh dalam adab dan akhlak antara pria

    dan wanita, maka akan men!adikan hati ber#ahaya, pikiran bersinar dan bela!ar pun men!adi

    sungguhsungguh. Dengan begitu, #ahaya ilmu akan mudah tertanam dalam pikiran dan hati kita.esistensi tingginya pertemuan antara pela!ar wanita dengan pela!ar pria akan lebih besar

    madhorotnya 'dampak negatifnya( daripada manfaatnya bagi kualitas bela!ar mereka.