Anak berkebutuhan khusus

23
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Presentasi ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan Diampu oleh: WAHIDIN, S.PD.I, M.PD ` Kelompok : 4 Anggota : 1. Zulaikhah Sri W. (111 11 097) 2. M. Miftahudin (111 11 101) 3. Taufik budi p. (111 11 114) 4. Siti Fatimah (111 11 115) 5. Edy Cahyono (111 11 118) Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Tahun 2012

Transcript of Anak berkebutuhan khusus

Page 1: Anak berkebutuhan khusus

ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUSPresentasi ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Psikologi Pendidikan

Diampu oleh: WAHIDIN, S.PD.I, M.PD

`

Kelompok : 4

Anggota : 1. Zulaikhah Sri W. (111 11 097)

2. M. Miftahudin (111 11 101)

3. Taufik budi p. (111 11 114)

4. Siti Fatimah (111 11 115)

5. Edy Cahyono (111 11 118)

Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga

Tahun 2012

Page 2: Anak berkebutuhan khusus

Anak berkebutuhan

khususOLEH : KELOMPOK 4

Page 3: Anak berkebutuhan khusus

PENGERTIAN ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS

Anak Berkebutuhan Khusus:

Anak yang memiliki perbedaan dengan anak-anak

secara umum atau rata-rata anak seusianya.

Sedangkan Menurut Heward, Anak berkebutuhn

khusus:

anak dengan karakteristik khusus yang berbeda

dengan anak pada umumnya tnpa selalu menunjukkan

pada ketidak mampuan mental, emosi, atau fisik.

Page 4: Anak berkebutuhan khusus

JENIS-JENIS ANAK BERKEBUTUHAN

KHUSUS

1. TUNARUNGU

Yaitu digunakan untuk menyebut kondisiseseorang yang mengalami gangguan dalam indrapendengaran.

Ciri-cirinya:

-kemampuan bahasanya terlambat

-tidak bisa mendengar

-lebih sering menggunakan isyarat dalamberkomunikasi

-ucapan kata yang diucapkan tidak begitu jelas, dll.

Page 5: Anak berkebutuhan khusus

2. TUNANETRA

Yaitu sebutan untuk individu yang mengalamigangguan pada indra penglihatan.

dibagi 2 kelompok:

a. Buta Total : tidak dapat melihat dua jari dimukanya atau hanya melihat sinar atau cahaya yanglumayan dapat dipergunakan untuk orientasimobilitas.

b. Low vision (kurang penglihatan): mereka yangbila melihat sesuatu harus didekatkan ataudijauhkan dari objek yang dilihatnya, atau merekayang memiliki pemandangan kabur ketika melihatobjek.

Page 6: Anak berkebutuhan khusus

Klasifikasi anak tunanerta:

- Myopia: penglihatan jarak dekat, bayangan

tidak terfokus, dan jatuh di belakang retina.

- Hyperopia: penglihatan jarak jauh, bayangan

tidak terfokus, dan jatuh di depan retina.

- Astigmatisme: pemyimpanan atau penglihatan

kabur yang disebabkan ketidakberesan pada

kornea mata atau pada permukaan lain pada bola

mata sehingga bayangan benda, baik pada jarak

dekat maupun jauh, tidak terfokus jatuh pada

retina, atau menggunakan kacamata koreksi

dengan lensa silinder.

Page 7: Anak berkebutuhan khusus

3. TUNADAKSA

yaitu sebutan halus bagi orang-orang yangmemiliki kelainan fisik, khususnya anggotabadan.

ciri-cirinya:

-anggota gerak tubuh tidak bisadigerakkan/lemah/kaku/lumpuh

- setiap bergerak mengalami kesulitan

- tidak memiliki anggota gerak lengkap

- tidak dapat tenang

-terdapat anggota gerak yang tidak sama dengankeadaan normal pada umumnya.

Page 8: Anak berkebutuhan khusus

4. TUNAGRAHITA

Yaitu istilah yang digunakan untuk menyebut

anak atau orang ynag memiliki kemampuan

intelektual di bawah rata-rata atau bisa juga

disebut dengan retaldasi mental.

ciri-cirinya:

- penampilan fisik tidak seimbang

- pada masa pertumbuhannya dia tidak mampu

mengurus dirinya

- terlambat dalam perkembangan bicara dan

bahasa

-cuek terhadap lingkungan, dll.

Page 9: Anak berkebutuhan khusus

5. TUNALARAS

Yaitu sebutan individu yang mengalamihambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrolsosial.

klasifikasi menurut William M.C(1975):

Anak yang mengalami kesulitan dalam menyesuaikandiri dengan lingkungan sosial

Anak yang mengalami gangguan emosi

ciri-cirinya:

- berani melanggar aturan yang berlaku

- mudah emosi

- suka melakukan tindakan yang agresif

Page 10: Anak berkebutuhan khusus

6. AUTIS

Yaitu suatu kondisi mengenai seseorang

yang didapatkannya sejak lahir atau masa

balita, yang membuat dirinya tidak dapat

berhubungan sosial atau komunikasi secara

normal.

Secara Neurologis atau berhubungan dengan

sistem persarafan, Autis dapat diartikan

sebagai anak yang mengalami hambatan

perkembangan otak, terutama pada area

bahasa, sosial dan fantasi.

Page 11: Anak berkebutuhan khusus

7. DOWN SYNDROME

Yaitu kelainan kromosom, terbentuknya

kromosom 21. kromosom ini terbentuk akibat

kegagalan sepasang kromosom saling

memisahkan diri terjadi pembelahan.

ciri-cirinya:

tampak nyata dilihat dari fisik

penderita, misalkan tinggi badan yang relatif

pendek, kepalanya mengecil, hidung yang datar

menyerupai orang Mongolia (Mongoloid).

Page 12: Anak berkebutuhan khusus

8. KEMUNDURAN (RETARDASI) MENTAL

Yaitu keadaan ketika inteligensia individu

mengalami kemunduran atau tidak dapat

berkembang dengan baik.

Page 13: Anak berkebutuhan khusus

Metode pembelajaran anak berkebutuhan khusus

1) Aktivitas berat untuk anak berkebutuhan khusus

Yaitu aktivitas berat bentuk membantu

memaksimalkan perilaku dan kemampuan anak.

2) Bekali anak dengan keterampilan dan teknologi

informasi

yaitu penekanan pada penguasaan keterampilan

dan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi.

Page 14: Anak berkebutuhan khusus

3) Prinsip-prinsip umum dalam pendidikan untuk anak

berkebutuhan khusus:

a. Prinsip motivasi

guru senantiasa memberikan motivasi kepada anak

agar tetap memiliki gairah dan semangat yang tinggi

dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.

b. Prinsip latar/komplek

Adanya sebuah pengenalan antara guru dan murid

tentu akan sangat berarti.

c. Prinsip keterarahan

Guru harus merumuskan secara matang tujuan

kegiatan tersebut secara jelas.

Page 15: Anak berkebutuhan khusus

d. Prinsip hubungan sosial

Guru harus dapat mengembangkan setiap strategi

pembelajaran yang mampu untuk mengoptimalkan

interaksi antara guru dan murid.

e. Prinsip belajar sambil bekerja

Guru harus banyak memberi kesempatan kepada

anak untuk melakukan untuk melakukan sendiri

praktek atau percobaan atau menemukan sesuatu

melalui pengamatan, penelitian.

f. Prinsip individualisasi

Guru perlu mengenal kemampuan awal dan

karakteristik setiap anak secara mendalam, baik dari

segi kemampuan atau ketidakmampuan dalam

menyerap materi pelajaran.

Page 16: Anak berkebutuhan khusus

g. Prinsip menemukan

Guru perlu mengembangkan strategi pembelajaran

yang mampu memancing anak untuk melihat secara

aktif, baik fisik, mental, sosial atau emosinya.

h. Prinsip pemecahan masalah

Guru hendaknya sering mengajukan berbagai

persoalan yang ada di lingkungan sekitar, dan anak

dilatih untuk mencari data, menganalisis, dan

memecahkan masalah tersebut sesuai dengan

kemampuan masing-masing dan guru sebaiknya

tidak begitu memaksakan anak tersebut agar tidak

menjadikan sebuah beban.

Page 17: Anak berkebutuhan khusus

4. Anak tunanetra

Dalam pembelajaran untuk anak tunanetra, terdapatbeberapa prinsip:

Prinsip individu: yaitu guru dituntut untuk dapatmemperhatikan secara detail segala perbedaandalam setiap individu.

Prinsip pengalaman pengindraan: yaitu untukmendapatkan pengalaman secara nyata dari apayang dipelajarinya.

Prinsip totalitas: yaitu guru mendorong anakuntuk dapat melibatkan semua pengalamanpengindraannya secara terpadu dalam memahamisebuah konsep.

Page 18: Anak berkebutuhan khusus

Prinsip aktivitas mandiri (selfactivity): yaituguru harus dapat mendorong anak tunanetradalam belajar secara aktif dan mandiri.

Model Pendidikan:

- Pendidikan inklusi

- Pendidikan khusus (SLB)

- Guru kunjung

5. Tunadaksa

Metode pelayanan pendidikan:

• sekolah khusus

• Sekolah terpadu/inklusi

Page 19: Anak berkebutuhan khusus

Prinsip pembelajaran:

Pelayanan medis

Pelayanan pendidikan

Pelayanan sosial

6. Tunagrahita

Prinsip pengenalan bagi abak tunagrahita:

o Prinsip kasih sayang

o Prinsip keperagaan

Metode pembelajaran:

Menyusun rencana pembelajaran

Melaksanakan praktik pembelajaran

Evaluasi dan tindak lanjut

Page 20: Anak berkebutuhan khusus

7. Model pelayanan pendidikan secara umum

macam-macam kelas untuk tunagrahita:

- Kelas transisi

- Kelas khusus( SLB)

- Kelas terpadu

- Program sekolah rumah (home schooling)

- Pendidikan inklusi

- Panti rahabilitas

8. Autis

Metode pembelajaran yang tepat

Pengajar yang tepat

Suasana belajar yang tepat

Materi pembelajaran

Page 21: Anak berkebutuhan khusus

9. Tunarungu

sekolah inklusi

Metode material refleksi (MMR)

Komputer untuk berkomunikasi

Bahasa isyarat

Abjad jari

10. Tunalaras

Dengan adanya sekolah sangat membantu para

orang tua yang sudah kuwalahan dalam

mendidik anaknya.

Page 22: Anak berkebutuhan khusus

11. Down Syndrome

Mendisiplinkan anak ini:

- jalin Kerja sama dengan keluarganya

- dimulai dari langkah kecil

- konsistensi

- keteladanan

12. Pengaruh lingkungan sekolah terhadap

perkembangan ABK:

peran lingkungan sekolah:

sekolah menjadi hal utama agar anak merasa

nyaman untuk tetap belajar dalam sekolah.

Guru yag bersahabat:

dukungan dri guru sangat dibutuhkan

murid, apalagi untuk anak-anak berkebutuhan

khusus ini.

Page 23: Anak berkebutuhan khusus

TERIMA KASIH ATAS PERHATIAN SAUDARA

“Semoga bermanfaat”