ambang lebar
-
Upload
fidelis-daia -
Category
Documents
-
view
223 -
download
10
Transcript of ambang lebar
Alat Ukur Ambang Lebar
5DEC
Bangunan ukur ambang lebar dianjurkan karena bangunan itu kokoh
dan mudah dibuat. Karena bisa mempunyai berbagai bentuk mercu,
bangunan ini mudah disesuaikan dengan tipe saluran apa saja.
Hubungan tunggal antara muka air hulu dan debit mempermudah
pem-
bacaan debit secara langsung dari papan duga, tanpa memerlukan
tabel debit.
1. Tipe Alat Ukur Ambang Lebar
Alat ukur ambang lebar adalah bangunan aliran atas (overflow), untuk
ini tinggi energi hulu lebih kecil dari panjang mercu. Karena
pola aliran di atas alat ukur ambang lebar dapat ditangani dengan
teori hidrolika yang sudah ada sekarang, maka bangunan ini bisa
mempunyai bentuk yang berbeda-beda, sementara debitnya tetap
serupa. Gambar 1 dan 2 mem¬berikan contoh alat ukur ambang
lebar.
Mulut pemasukan yang dibulatkan pada alat ukur Gambar 1, dipakai
apabila konstruksi permukaan melengkung ini tidak menimbulkan
masalah-masalah pelaksanaan, atau jika berakibat diperpendeknya
pan¬jang bangunan. Hal ini sering terjadi bila bangunan dibuat
dari pasangan batu.
Tata letak pada Gambar 2 hanya menggunakan permukaan datar saja.
Ini merupakan tata letak paling ekonomis jika bangunan dibuat
dari beton. Gambar 2.1 memperlihatkan muka hilir vertikal bendung;
Gambar 2 me¬nunjukkan peralihan pelebaran miring 1 : 6. Yang
pertama dipakai jika tersedia kehilangan tinggi energi yang cukup di
atas alat ukur peralihan pelebaran hanya digunakan jika energi
kinetik di atas mercu dialihkan ke dalam energi potensial di sebelah
hilir saluran. Oleh karena itu, kehilangan tinggi energi
harus dibuat sekecil mungkin. Kalibrasi tinggi debit pada alat ukur
ambang lebar tidak dipengaruhi oleh bentuk peralihan pelebaran
hilir.
Gambar 1.
Alat ukur ambang lebar dengan mulut pemasukan Yong dibulatkan
Juga, penggunaan peralihan masuk bermuka bulat atau datar dan
peralih¬an penyempitan tidak mempunyai pengaruh apa-apa
terhadap
kalibrasi. Permukaan-permukaan ini harus mengarahkan aliran ke
atas mercu alat ukur tanpa kontraksi dan pemisahan aliran. Aliran
diukur di atas mercu datar alat ukur horisontal.
Gambar 2.Alat ukur ambang lebar dengan pemasukan bermuka dater dan per¬alihan penyempitan
2. Karakteristik alat ukur ambang lebar
o Asal saja kehilangan tinggi energi pada alat ukur cukup untuk
men¬ciptakan aliran kritis, tabel debit dapat dihitung dengan
kesalahan kurang dari 2%.
o Kehilangan tinggi energi untuk memperoleh aliran moduler (yaitu
hubungan khusus antara tinggi energi hulu dengan mercu sebagai
acuan dan debit) lebih rendah jika dibandingkan dengan kehilangan
tinggi energi untuk semua jenis bangunan yang lain.
o Sudah ada teori hidrolika untuk menghitung kehilangan tinggi
energiyang diperlukan ini, untuk kombinasi alat ukur dan saluran apa
saja.
o Karena peralihan penyempitannya yang bertahap (gradual), alat ukur
ini mempunyai masalah sedikit saja dengan benda-benda hanyut.
o Pembacaan debit di lapangan mudah, khususnya jika papan duga
diberi satuan debit (misal m3/dt).
o Pengamatan lapangan dan laboratorium menunjukkan bahwa alat
ukur ini mengangkut sedimen, bahkan di saluran dengan aliran
o subkritis.
o Asalkan mercu datar searah dengan aliran, maka tabel debit pada
di¬mensi purnalaksana (as-built dimensions) dapat dibuat, bahkan
jika terdapat kesalahan pads dimensi rencana selama pelaksanaan
sekali pun. Kalibrasi purnalaksana demikian juga memungkinkan alat
ukur untuk diperbaiki kembali, bila perlu.
o Bangunan kuat, tidak mudah rusak.
o Di bawah kondisi hidrolis dan batas yang serupa, ini adalah yang
paling. ekonomis dari semua jenis bangunan lain untuk pengukuran
debit secara tepat.
3. Kelebihan-kelebihan yang dimiliki alat ukur ambang lebar
o Bentuk hidrolis luwes dan sederhana
o Konstruksi kuat, sederhana dan tidak mahal
o Benda-benda hanyut bisa dilewatkan dengan mudah
o Eksploitasi mudah.
4. Kelemahan-kelemahan yang dimiliki alat ukur ambang lebar
o Bangunan ini hanya dapat dipakai sebagai bangunan pengukur saja
o Agar pengukuran teliti, aliran tidak boleh tenggelam.
5. Penggunaan alat ukur ambang lebar
Alat ukur ambang lebar dan flum leher panjang adalah bangunan-
bangunan pengukur debit yang dipakai di saluran di mana kehilangan
tinggi energi merupakan hal pokok yang menjadi bahan
pertimbangan. Bangunan ini biasanya ditempatkan di awal saluran
primer, pada
titik cabang saluran besar dan tepat di hilir pintu sorong pada titik
masuk petak tersier.
Sumber : http://mohab.wordpress.com/?
s=Alat+Ukur+Ambang+Lebar&submit=Search