Alkohol II (Repaired)
Transcript of Alkohol II (Repaired)
II. 2 Uraian Bahan
1. Alkohol
NR : AETHANOLUM
NL : Etanol, Alkohol
Pemerian : Cairan tidak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah
bergerak, bau khas, rasa panas, mudah terbakar, dengan
memberikan dengan memberikan nyala biru yang tidak
berasap.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan dalam
eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, di tempat
sejuk jauh dari nyala api.
Penggunaan : Zat tambahan.
2. Natrium Karbonat
NR : NATRII CARBONAS
NL : Natrium Karbonat
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur.
Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air mendidih.
Penyimpanan : Dalam Wadah Tertutup Baik
Penggunaan : Zat tambahan, Keratolitikum
3. Natrium Subkarbonat
NR : NATRII SUBKARBONAS
NL : Natrium Subkarbonat, Natrium Bikarbonat
Pemerian : Serbuk putih atau hablur monoklin kecil, buram, tidak berbau,
rasa asin.
Kelarutan : Larut dalam 11 bagian air, praktis tidak larut dalam etanol
(95%) P.
Penyimpanan : Dalam Wadah Tertutup Baik.
Penggunaan : Antasidum.
4. Natrium Hidroksida
NR : NATRII HYDROXYDUM
NL : Natrium Hidroksida
Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau keeping, kering,
keras, rapuh, sangat alkalis dan korosif segera menyerap
karbondioksida.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) P.
Penyimpanan : Dalam Wadah Tertutup Baik.
Penggunaan : Zat tambahan.
5. Metanol
NR : METANOL
NL : Metanol
Kelarutan : Cairan tidak berwarna, jernih bau khas.
BJ : (15,5°) 0,796 – 0,798
Jarak Didih : Tidak kurang dari 95% tersuling pada suhu anatara 64,5° dan
65,5°.
RM : CH₃OH
6. Propanol
NR : ISOPROPANOL P
NL : Iso – Propilefer P, propan 2-ol
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas, mudah terbakar.
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan kloroform P dan eter P.
RM : CH₃CH₃CHOOH₃.
7. Butanol P
NR : N – BUTANOL P
NL : Butanol P, Butan – 1 – 01
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna
Kelarutan : Larut dalam bagian air pada suhu 15,5°
RM : CH₃ – CH₂ – CH₂ – CH₂ – ON
8. Aseton
NR : ASETON
NL : Aseton
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, mudah menguap, bau khas,
mudah terbakar
Kelarutan : Dapat bercampur dengan etanol (95%) dengan eter P dan
dengan kloroform membentuk cairan jernih.
BAB III
METODE KERJA
III.1 Alat dan Bahan
III.1.1 Alat Yang Digunakan
1. Tabung Reaksi 6. Rak Tabung 11. Label
2. Gelas Kimia 7. Sikat Tabung 12. Kapas
3. Pipet Tetes 8. Bunsen
4. Pipet Skala 9. Kaki Tiga
5. Oven 10. Tissu
III.1.2 Bahan Yang Digunakan
1. Air Suling 8. Larutan Na₂CO₃ dan NaHCO₃
2. Metanol 9. Tersier Butanol
3. Etanol 10. Iso Butil Alkohol
4. Asam Asetat 11. Propanol - 2
5. Larutan Fenol 12. n- Heksan
6. Larutan Asam Kromat 13. Asetan
7. Larutan Ferri Klorida
III.2 Cara Kerja
I. Sifat Fisika dari Alkohol dan Fenol
a. Kelarutan dalam air dan n – heksan
1. Disiapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering, beri label.
2. Tabung reaksi I diisi dengan 0,5 ml air suling dan tabung reaksi II
diisi dengan 0,5 ml n-heksan
3. Ke dalam tabung reaksi I dan II, tambahkan 1 tetes methanol
4. Dikocok dan perhatikan kelrutannya → Apakah larutan homogen ?
Catat pengamatan pada lembaran kerja.
5. Dikerjakan seperti poin I s/d 5 dengan menggunakan alcohol yang
lain.
b. Penentuan pH larutan sampel menggunakan alkohol yang lain
1. Disiapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering, beri label sesuai
dengan nama sampel uji.
2. Diisi tabung reaksi : tabung reaksi I dengan 10 tetes metanol
tabung reaksi II dengan 10 tetes etanol
tabung reaksi III dengan 10 tetes propanol – 2
tabung reaksi IV dengan tersier butanol
tabung reaksi I – IV tambahkan 3 ml air suling
tabung reaksi V tambahkan 2 ml air suling
3. Dikocok keempat tabung reaksi tersebut dan cek pH-nya
II . Sifat kimia dari alkohol dan fenol
1. Di Hangatkan tabung reaksi padaTes lucas
a. Di Siapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering, diberi
label sesuai dengan nama sampel uji.
b. Kedalam masing- masing tabung reaksi ditambahkan kira-
kira 10 tetes methanol, etanol, propanol- 2, amil
alkohol,fenol, kemudian tambahkan 20 tetes reagen lucas.
c. Ditutup mulut tabung reaksi dengan sumbat gabus, campur isi
dengan pengocokan yang kuat selama beberapa detik.
d. Dilepaskan tutup dan simpan tabung selam 5 menit.
e. Diamati perubahan yang terjadi.
Apakah larutan sangat berkabut/gelap (cloudiness). Jika
larutan tidaka berkabut/ gelap selama 15 menit, hangat tabung
reaksi pada waterbath (60°c) selama 5 menit.
f. Dicatat semua pengamatan pada lembar kerja.
2. Tes kromat
a. Disiapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering, diberi
label sesuai dengan nama sampel uji.
b. Kedalam masing- masing tabung reaksi ditambahkan 5
tetes sampel uji, kemudian tambahkan 10 tetes aseton
dalam aseton dan 2 tetes asam kromat.
c. Ditempatkan ke 4 tabung reaksi keatas water bath (60°c)
selama 5 menit.
dicatat warna dari tiap larutan
Ingat ! perubahan dari warna mera- coklat menjadi
biru- hijau menunjukkan tes positif.
3. Tes iodoform
a. Disiapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering, diberi
label sesuai dengan nama sampel uji.
b. Kedalam masaing- masing tabung reaksi ditambahkan 5
tetes sampel uji dan ditambahkan tetes demi tetes NaOH 6
Mdengan pengocokan (25 tetes)
c. Ditempatkan ke4 tabung reaksi diatas water bath (60°c)
dan ditambahkan tetes demi tetes reagen solution lugoli
dengan pengocokan sampai larutan berwarna coklat (±30
tetes).
d. Ditambahkan lagi NaOH 6 N kedalam masing-masing
tabung reaksi sampai larutan menjadi tidak berwarna dan
tempatkan keeempat tabung reaksi diatas waterbath
selama 5 menit.
e. Diambil ke-4 tabung reaksi, biarkan dingin dan
perhatikan adanya endapan kuning terang.
4. Tes feri klorida
a. disiapkan 5 tabung reaksi yang bersih dan kering, diberi
label sesuai dengan nama sampel uji.
b. Kedalam masaing- masing tabung reaksi diisi 20 tetes
sampel uji dan ditambahkan 5 tetes larutan ferri klorida.
c. dicatat tiap perubahan warna tiap larutan.
Ingat ! pembentukan warna ungu mengindasikan
adanya senyawa fenol.
5. Reaksi dengan Na₂CO₃ dan NaHCO₃
a. Disiapkan 3 tabung reaksi yang bersih dan kering, diberi
label sesuai dengan nama sampel uji.
b. Tabung reaksi I diisi dengan amil alkohol, tabung reaksi
II diisi dengan fenol, tabung reaksi III diisi dengan asam
asetat ( sebagai pembanding) masing- sebanyak 1 ml.
c. Kedalam masing- masing tabung reaksi ditambahkan 0,5
Na₂CO₃. Kocok dan biarkan 3- 5 menit .
d. Dikerjakan poin 1 s/d 3 (ganti Na₂CO₃ dan NaHCO₃).
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
IV.1 Data Pengamatan
1. Sifat Fisika dari alcohol dan fenol
a. Kelarutan dalam Air dan n-heksan
No Nama Rumus pH Kelarutan dalan Ket
Senyawa Bangun air heksan
1 Metanol CH₃–OH 5 BercampurTdk
bercampur
2 Etanol C₂H₅–OH 5 Bercampur Bercampur
3 Propanol-2CH₃–CH–CH₃
OH
6 Bercampur Bercampur
4Amil
Alkohol
CH₃
CH₃ – C – OH
CH₃
6 Bercampur Bercampur
5 Fenol
OH 7
(air
suling)
Bercampur Bercampur
2. Sifat kimia dari alkohol dan fenol
a. Tes Lucas
No Alkohol / Fenol Reagen Lucas Keterangan
1 Metanol Tdk berkabutSetelah
pemanasan
2 Etanol Tdk berkabutSetelah
pemanasan
3 Propanol- 2 Tdk berkabutSetelah
pemanasan
4 Tersier butanol Berkabut Tanpa pemanasan
5 Fenol Tdk berkabutSetelah
pemanasan
b. Tes Kromat
No Alkohol / Fenol Reagen Kromat Keterangan
1 Metanol Berwarna hijau-biru +
2 Etanol Berwarna hijau-biru +
3 Propanol – 2 Berwarna hijau +
4 Tersier Butanol Berwarna hijau-kuning +
5 Fenol Berwarna coklat
c. Tes Iodoform
No Alkohol / Fenol Reagen Iodoform Keterangan
1 Metanol Jernih
2 Etanol Jernih
3 Propanol – 2 ↓ Kuning Iodoform
4 Tersier Butanol Jernih
5 Fenol ↓ Ungu Muda
d. Tes feri klorida
No Alkohol / Fenol Reagen Lucas Keterangan
1 Metanol O kuning muda
2 Etanol O kuning muda
3 Propanol – 2 O kuning muda
4 Tersier Butanol O kuning muda
5 Fenol O ungu Fenol
e. Reaksi dengan Na₂CO₃ dan NaHCO₃
No Alkohol / FenolReagen
KetNa₂CO₃ NaHCO₃
1 Asam AsetatBening, bercampur,
ada gelembung gas
Ada
gelembung
2 Tersier ButanolBening, bercampur,
ada gelembung gas
Ada
gelembung
3 Fenol
Putih menjadi
bening dan tidak
ada gelembung gas
Tidak ada
gelembung
REAKSI KIMIA
1. Sifat Fisika
a. Kelarutan dalam air
Methanol : CH₃OH + H₂O → CH₃O¯ + H₃O
Etanol : CH₃(CH₂)₄ OH + H₂O CH3 – CH + 2H2O
O
O
Propanol-2 : CH3 – CH – CH3 + H2O CH3 - CH2 – C – H + 2H2O
OH
Terst Butanol : CH3
CH3 – C – OH + H2O
CH3
Fenol : OH O¯
+ H₂O + H₃O⁺
b. Kelarutan dalam n – heksan
Metanol : CH₃OH + C₆H₁₄ C₇H₁₆ + H₂O
Etanol : C2H5OH + C6H14 C8H18 + H2O
Propanol – 2 : CH3 – CH – CH3 + C6H14
OH
Tert. Butanol : CH3
CH3 – C – OH + C6H14
CH3
Fenol : OH
+ C₆H₁₄
2. Sifat Kimia
a. Tes Lucas
Metanol : CH3OH + HCL ZnCl3 CH3 – Cl + H2O
Etanol : C2H5OH + HCL ZnCl3 C2H5Cl + H2O (reaksi sangat
lambat)
Propanol – 2 : CH3 – CH – CH3 + HCL ZnCl3 CH3 – CH – CH3 + H₂O
OH Cl
Tert. Butanol : CH3 CH3
CH3 – C – OH + C6H14 ZnCl3 CH3 – C – Cl + H2O
CH3 CH3
Fenol : OH
+ HCl
a. Tes Kromat
Metanol : CH3OH + H2Cr2O4 CH3CrO4
Etanol : C₂H₅OH + H₂Cr₂O₄ CH₃CH₂CrO₄ + H₂O
Propanol – 2 : CH₃ – CH – CH₃ + H₂Cr₂O₄ CH₃ – C –CH₃
OH O
Tersier butanol : CH₃ CH₃
CH₃– C – OH + H₂Cr₂O₄ CH3 – C – ONa + H2O
CH3 CH3
Fenol : OH
+ H₂Cr₂O₄
b. Tes Iodoform
Metanol : CH3OH + NaOH CH3 – ONa +H2O
Etanol : C₂H₅OH + I₂
Propanol – 2 : CH₃ – CH – CH₃ CH₃ – C – CH₃ CHCl₃
OH O
Tersier butanol: CH₃
CH₃– C – OH + I₂
CH₃
Fenol : OH
+ I₂
c. Tes Ferri Klorida
Metanol : CH3 – OH + FeCl3 CH3 – Cl + OHFeCl2
Etanol : C₂H₅OH + FeCl₃
Propanol – 2 : CH₃ – CH – CH₃ + FeCl₃
OH
Tersier butanol: CH₃
CH₃– C – OH + FeCl₃
CH₃
Fenol : OH O¯ 3¯
6 + FeCl₃ 6 Fe
d. Reaksi dengan Na₂CO₃ / NaHCO₃
Asam Asetat: CH3 – C – OH+NaHCO CH3 – C – ONa+H2O+ CO2
O
O 2H+
2CH3 + Na2CO3 2CH3COONa + H2CO3
OH CO3
H3C – CH – CH2 – CH2 – OH + Na2CO3
CH3
H3C – CH – CH2 – CH2 – OH + NaHCO3
CH3
OH ONa
2
+ Na2CO3 2 + H2CO
OH ONa
2 + NaHCO3 2 + H2CO3
BAB V
PEMBAHASAN
Untuk mengetahui sifat fisika maupun kimia dari alcohol atau fenol beserta
turunannya yaitu methanol, n-butanol, isobutyl, propanol dan etanol dalam pratikum
ini, digunakan pereaksi – pereaksi tertentu. Untuk mengetahui sifat fisika dari alcohol
dan fenol serta turunnya digunakan pereaksi berupa air dan n-heksan. Sedangkan
untuk mengetahui sifat – sifat kimia dari alkohol dan fenol digunakan tes lucas, tes
kromat, tes iodoform, tes ferri klorida, tes bromin, dan reaksi dengan Na₂CO₃ dan
NaHCO₃.
Dari data pengamatan ternyata alcohol lebih larut dalam air. Ini disebabkan
karena alkohol berbobot molekul lebih rendah dengan mudah dapat menggantikan
molekul air dalam jaringan ikatan hydrogen. Selain itu alkohol merupakan senyawa
yang bersifat polar sehingga mudah larut dalam air yang juga bersifat polar.
Untuk sifat – sifat kimia dari alkohol dan fenol digunakan :
a. Tes Lucas
Tes lucas digunakan untuk membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier
berdasarkan kecepatan reaksi alkohol tersebut menjadi metil klorida yang
bersangkutan.
b. Tes Kromat
Pada tes kromat reaksinya didasarkan pada reaksi reduksi. Tes ini digunakan
untuk membedakan alcohol primer, sekunder, dan tersier. Untuk alkohol
primer, teroksidasi membentuk alcohol atau keton yang keduanya ditandai
dengan pembentukan larutan yang berwarna hijau (alcohol teroksidasi dengan
sempurna). Sedangkan fenol menghasilkan endapan coklat.
c. Tes Iodoform
Pada tes iodoform, etanol dan propanol-2 akan membentuk endapan kuning
dimana tes ini didasarkan pada oksidasi awal menjadi alkil. Metal keton yang
teroksidasi menjadi kloroform.
d. Tes Feri Klorida
Pada feri klorida, fenol bereaksi dengan FeCl₃ membentuk warna ungu.
e. Tes Na₂CO₃ dan NaHCO₃
Tes ini juga bertujuan untuk melihat sifat keasaman (fenol dan alkohol).
Dalam hal ini digunakan asam asetat sebagai pembanding karena fenol
merupakan asam lemah maka perandingannya juga asam lemah. Adanya
gelembung gas menunjukkan bahwa senyawa itu bersifat asam.
BAB VI
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan percobaan dapat disimpulkan bahwa :
- Alkohol dan fenol dapat dibedakan menjadi melalui sifat fisika terhadap
kelarutan dalam air dan dan n-heksan.
- Senyawa alkohol :
a. Dapat bercampur dalam air
b. Tidak dapat larut dalam alkohol
- Senyawa fenol
a. Dapat larut dalam air
b. Tidak dapat larut dalam n-heksan
VI.2 Saran
a. Sebelum melakukan percobaan pastikan pipet tetes yang ingin digunakan,
dikeringkan dalam oven.
b. Setiap praktikan yang akan masuk dalam lemari asam diharapkan
menggunakan masker.
c. Dalam melakukan percobaan, harus lebih teliti dan sesuai petunjuk
percobaan agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Team Kimia Organik. 2011. Buku Penuntun Praktikum Kimia Organik.
Makassar : Poltekkes Jurusan Farmasi.
2. Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Depkes RI.
3. www.google.com
4. file:///D:/images/poltekkes%2farmasi/farmasi/2011/kimor/Piska-Nizaria-
laporan-uji-Alkohol-Dan-Fenol.html