Akuntansi Keuangan
-
Upload
icha-nathania -
Category
Documents
-
view
91 -
download
18
description
Transcript of Akuntansi Keuangan
AKUNTANSIKEUANGAN
Version 06.12.2013
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
MODAL & BENTUK BADAN USAHA
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
DAFTAR ISI• Pengantar
• Gambaran Singkat Neraca, Laporan L/R dan Perubahan Modal
• Persamaan Akuntansi
• Siklus Akuntansi
• Jurnal
• Buku Besar
• Neraca Saldo
• Jurnal Penyesuaian
• Kertas Kerja
• Laporan Keuangan
• Jurnal Penutupan
• Neraca Saldo Penutupan
• Akuntansi Pembelian
• Akuntansi Penjualan
• Perhitungan Laba-Rugi
• Harga Pokok Penjualan
• Biaya Operasional
• Pembuatan Kertas Kerja
• Perusahaan Perorangan
• Persekutuan
• Perseroan Terbatas
• Konsep & Asumsi Akuntansi
• Uraian Singkat Neraca & Laporan Laba Rugi Piutang
• Piutang
• Pengertian Piutang
• Klasifikasi Piutang
• Pencatatan Piutang
• Penilaian & Pelaporan Piutang
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
H U T A N G
PERSEDIAAN
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
DAFTAR ISI
• Pengertian
• Hutang Jangka Pendek
• Exkurs
• Hutang Jangka Panjang
• Pengertian
• Penentuan Harga Pokok
• Penilaian Persediaan
• Atas Dasar Harga Pokok
• Atas Dasar Estimasi
• Khusus
• Aktiva Tetap & Penyusutan
• Metode Penyusutan
• Pengeluaran Selama Pemakaian
• Penghentian Penggunaan
• Aktiva tak Berwujud
• Laporan keuangan
• Kasus Laporan Keuangan (Umum)
• Kasus Piutang Usaha
• Kasus Persediaan
• Kasus Aktiva Tetap
• Laporan Arus Kas
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN• Pengantar• Gambaran Singkat Neraca, Laporan L/R dan Perubahan Modal• Persamaan Akuntansi• Siklus Akuntansi • Jurnal • Buku Besar • Neraca Saldo • Jurnal Penyesuaian • Kertas Kerja • Jurnal Penutupan • Neraca Saldo Penutupan
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
5
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
PENGANTAR
Definisi AkuntansiAkuntansi adalah tata cara (art) & proses• Pencatatan / Recording• Pengelompokkan / Classifying• Peringkasan / Summarizing• Pelaporan / Reporting• Transaksi bisnis / keuangan suatu kesatuan usaha serta penginterpretasian data keuangan tersebut
bagi keperluan pembuatan keputusan.
Keluaran / output dari akuntansi adalah Laporan Keuangan (Financial Statements)
Laporan keuangan terdiri dari :a. Neraca (Balance Sheet)b. Laporan Laba Rugi & Laporan Perubahan Modal (Income Statement & Capital Statement)c. Laporan Perubahan Posisi Keuangan. (Statement of Changes in Financial Position/Fund Statement)d. Catatan atas Laporan Keuangan (Notes on Financial Statements)
General Purpose Financial StatementsLaporan keuangan bersifat umum dan tidak secara spesifik disusun untuk tujuan / pihak tertentu.
Pemakai laporan keuangana. Pihak dalam / Internb. Pihak luar / Ekstern • Pemerintah • Kreditur • Investor • Calon Kreditor & Investor
Bidang Akuntansia. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)b. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)c. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)d. Sistim Akuntansi (Accounting System)e. Penganggaran (Budgeting)f. Akuntansi Manajemen (Managerial Accounting)
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
6
Financial reports of Business entities
Management Inside People Managementare
preparedfor
Regulatory agencies
Creditors
Investors
Potensial Investors and
creditors
Outside People
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
7
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Pembukuan dan Akuntansi (Book Keeping & Accounting)
Pembukuan :• Kegiatan pencatatan atas transaksi perusahaan dengan cara tertentu• Bersifat klerikal dan sekarang banyak ditangani dengan komputer
Akuntansi :• Berhubungan dengan perencanaan sistem pencatatan, penyiapan laporan dan interpretasi atas
data keuangan• Mencakup kegiatan pembukuan• Berhubungan dengan perencanaan, analisis dan penginterpretasian data keuangan
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
8
GAMBARAN SINGKAT NERACA LAPORAN L/R DAN PERUBAHAN MODAL
Neraca
a. 1 Feb. 2003 Benny diberi uang tunai/modal Rp. 20 juta untuk modal usaha
b. 3 Feb. 2003 diperoleh pinjaman uang Rp. 7,5 juta untuk menambah modal kerja
c. 5 Feb. 2003 beli mobil dengan harga tunai Rp. 25 juta
Kesimpulan
Neraca terdiri dari :• Aktiva (Assets)• Hutang (Liabilities• Modal (Owner’s Equity)
Neraca menggambarkan keadaan keuangan pada suatu saat.
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Neraca (dalam jutaan)1 Februari 2003
K A S Modal – Benny Rp. 20,-Rp. 20,-
Neraca (dalam jutaan)3 Februari 2003
K A S Hutang Rp. 7,5Rp. 27,5
Modal – Benny 20,-
Rp. 27,5 Rp. 27,5
Neraca (dalam jutaan)3 Februari 2003
K A S Hutang Rp. 7,5Rp. 2,5
Modal – Benny 20,-
Rp. 27,5 Rp. 27,5
Mobil 25,-
• Aktiva
• Hutang
• Modal
Harta milik perusahaan
Sumber pembelanjaan
1
2
3
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
9
Laporan Laba Rugi
Mobil disewakan berikut sopir dan bensin ditanggung oleh Benny.
Kesimpulan
Laporan Laba Rugi terdiri atas dua komponen pokok yaitu :• Pendapatan (Revenue)• Beban/Biaya (Expense/Cost)
Laporan Laba Rugi menggambarkan hasil kegiatan suatu periode.
1
2
Laporan Laba Rugi Untuk bulan Februari
Pendapatan Sewa Rp. 1.500.000,-
• Bensin Rp. 200.000,-
Biaya-biaya
• Gaji Sopir Rp. 250.000,-
• Reparasi & Service 50.000,-
Rp. 500.000,-
Laba Rp. 1.000.000,-
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
10
Laporan Perubahan Modal.
* Laba menyebabkan kekayaan/modal pemilik bertambah.
Kesimpulan
Modal bertambah akibat laba; berkurang akibat rugi.
Modal dapat juga bertambah karena penyertaan modal baru ;berkurang karena penarikan modal.
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Laporan Perubahan Modal 28 Februari 2003
Modal Awal Rp. 20.000.000,-
Laba Bulan Februari 1.000.000,-
Modal akhir (28 Februari 2003) Rp. 21.000.000,-
1
2
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
11
PERSAMAAN AKUNTANSI (ACCOUNTING EQUATION)
Persamaan Dasar & Perkembangannya
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
A k t i v a = Hutang + Modal
Aktiva = Hutang + Modal + Laba.
Aktiva = Hutang + Modal + Pendapatan - Biaya
Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan
Pendapatan
Aktivitas Usaha Laba (+)Modal
Biaya
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
12
Aplikasi Persamaan Akuntansi
Tuan Benny seorang wiraswasta muda mendirikan usaha penyewaan mobil.
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Transaksi-transaksi selama bulan Juli (dalam jutaan) adalah sebagai berikut.
1. Tuan Benny menyetor tunai Rp. 5.000,- sebagai penyertaan modal.
2. Dibeli mobil baru secara tunai Rp. 3.000,-
3. Dibeli mobil bekas secara kredit Rp. 750,-
4. Dibeli bensin 13 drum secara kredit Rp. 650,-
5. Selama bulan Juli telah diterima pendapatan sewa mobil dari PT “A” sebesar Rp. 1.600,-
6. Dibayar sewa garasi untuk bulan Juli sebesar Rp. 450,-
7. Dibayar gaji sopir untuk bulan Juli sebesar Rp. 250,-
8. Telah dikirimkan tagihan kepada perusahaan konstruksi yang menyewa beberapa mobil.
Jumlah tagihan adalah Rp. 1.000,-
9. Dibayar hutang pembelian bensin.
10. Diterima dari perusahaan konstruksi uang sejumlah Rp. 400,- untuk pelunasan tagihan pada
transaksi No. 8.
11. Tuan Benny menarik kembali modalnya sebesar Rp. 900,-
12. Pada tanggal 31 Juli Tuan Benny menghitung jumlah bensin yang belum terpakai.
Di dalam gudang masih tersisa 3 drum bensin.
Ben Rent Car
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
13
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Ben Rent CarKertas Kerja Transaksi Keuangan
Bulan Juli – 03
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7
8.
9
10.
11.
12.
Rp. 5.000,-
(3.000,-)
---
---
1.600,-
( 450,-)
( 250,-)
---
( 650,-)
400,-
(900,-)
---
---
---
---
---
---
---
---
1.000,-
---
( 400,-)
---
---
---
---
---
650,-
---
---
---
---
---
---
---
( 500,)
---
3.000,-
750,-
---
---
---
---
---
---
---
---
---
---
---
---
---
---
450,-
250,-
---
---
---
---
---
---
---
750,-
650,-
---
---
---
---
( 650,-)
---
---
---
Rp. 5.000,-
---
---
---
---
---
---
---
---
---
( 900,-)
---
---
---
---
---
1.600,-
---
---
1.000,-
---
---
---
---
Modal Awal
Biaya Sewa
Gaji Sopir
Penarikan Modal
Biaya Bensin
No. Trans Kas Piutang Supplies Mobil
AKTIVA + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatanketerangan
Rp. 1.750,- Rp. 600,- Rp. 150,- Rp. 3.750,- Rp. 1.200,- Rp. 750,- Rp. 4.100,- Rp. 2.600,-
(dalam jutaan)
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
14
Ben Rent Car Laporan Laba Rugi Untuk bulan Juli – 03 (dalam jutaan)
Pendapatan Sewa Rp. 2.600,-
• Biaya Sewa Rp. 450,-
Biaya
• Biaya Gaji 250,-
• Biaya Bensin 500,-
Rp. 1.200,-
Laba Rp. 1.400,-
Ben Rent Car Neraca31 Juli – 2003 (dalam jutaan)
Ben Rent Car Laporan Laba Rugi Untuk bulan Juli – 03 (dalam jutaan)
Modal Awal (1 Juli 2003) Rp. 5.000,-
1.400,-Laba bulan Juli
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Rp. 6.400,-
Penarikan kembali modal
Modal per 31 Juli 2003
900,-
Rp. 5.500,-
Aktiva
• Kas
• Piutang
• Supplies
• Mobil
Kewajiban dan Modal
Rp. 1.750,-
600,-
150,-
3.750,-
Rp. 6.250,-
• Hutang
• Modal Benny
Rp. 750,-
5.500,-
Rp. 6.250,-
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
15
SIKLUS AKUNTANSI
Siklus Akuntansi (Accounting Cycl ) adalah :Tahap-tahap kegiatan dalam proses pencatatan dan pelaporan akuntansi ; mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan dibuatnya laporan keuangan.
Proses ini berjalan terus menerus dan merupakan suatu arus berputar (siklus) dimulai dari terjadinya :• Transaksi bisnis• Pencatatan• Peringkasan dan Pelaporan
Untuk suatu periode dan dilanjutkan kegiatan serupa untuk periode berikutnya.
Kegiatan dalam suatu siklus akuntansi dapat dikelompokkan dalam :• Phase Pencatatan (recording phase)• Phase Pengikhtisaran (summarizing phase)
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Transaksi Bisnis
Pencatatan
Peringkasan & Pelaporan
AccountingCycle
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
16
SUM
MA
RIZI
NG
PH
ASE
STEP 1Business
documents analyzed
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Step 2 Transactions Recorded in
Journals
Step 3 Transactions
Posted to ledgers
Step 4 Trial Balance
Step 5 Adjustments
Step 6 Financial
Statements
Step 7 Closing Entries
Step 8 Post-Closing trial Balance
(Optional)
Step 9 Reversing entries (Optional)
Work sheet (Optional)
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
17
DOKUMEN BISNIS / BUKTI TRANSAKSI
Bukti / dokumen yang menunjukkan terjadinya dan mendukung suatu transaksi bisnis.Contoh : • Faktur / Nota Penjualan• Kwitansi• Bukti Pengeluaran Kas• Strook Cash Register
PENJURNALAN (JOURNALIZING)
Proses pencatatan transaksi kedalam jurnal.Proses ini berupa penambahan atau pengurangan atas akun-akun akibat suatu transaksi.
Hasil Penjurnalan Ayat Jurnal (Journal Entry)
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Debit
(Ayat) Jurnal Harus seimbang
Kredit
JURNAL (JOURNAL)
Sarana untuk mengklasifikasikan dan mencatat suatu transaksi.Disebut :
Buku Jurnal / Buku HarianBooks of Original Entry
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
18
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
BUKU BESAR
Akun / Perkiraan / Rekening / Account.adalah wadah untuk menampung efek dari transaksi yang berpengaruh terhadap Aktiva, Hutang, Modal, Pendapatan dan Biaya.
Dua kelompok akun yaitu :• Akun Riil (Real Account).Adalah akun-akun yang saldonya dibawa terus dari satu periode ke periode berikutnya.Yang termasuk dalam kelompok ini adalah akun-akun Neraca (Aktiva, Hutang dan Modal).• Akun Nominal (Nominal Account).Adalah akun-akun yang saldonya akan dipindahkan / ditutup ke perkiraan modal.Yang termasuk dalam kelompok ini adalah akun-akun Laporan Laba Rugi (Pendapatan dan Biaya).
Kumpulan dari akun-akun yang dipergunakan oleh suatu perusahaan disebut Ledger.
Subsidiary Ledger merupakan rincian dari jumlah yang tertera di General Ledger (buku besar). Contoh
Akun dua kolom (two column account) adalah suatu akun dimana sisi debet diletakkan terpisah dari sisi kredit. Lazim disebut akun huruf T (T account)
POSTING
Secara berkala transaksi-transaksi yang telah dicatat dalam jurnal dipindahkan ke akun buku besar.Proses pemindahan dari jurnal ke buku besar disebut posting.
LedgerGeneral Ledger (Buku Besar)
Subsidiary Ledger (Buku Pembantu/Tambahan)
Piutang Buku Besar
Buku Pembantu
• Piutang terhadap A – Rp. 150 juta
• Piutang terhadap B – Rp. 100 juta
• Piutang terhadap C – Rp. 200 juta
• Piutang terhadap D – Rp. 50 juta
Rp. 500 juta
Rp. 500 juta
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
19
- +KD
KD-+
Mekanisme Pendebitan dan Pengkreditan
1
2
N E R A C A
Aktiva
Hutang
Modal
Biaya Pendapatan
LAPORAN L/R
Saldo Normal
• Aktiva & Biaya
• Hutang, Modal & Pendapatan
3Bertambah
BerkurangDebit
Kredit
Bertambah
BerkurangKredit
Debit
Bersaldo
Debit
Bersaldo
Kredit
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Kesimpulan
AKTIVA
BIAYA
HUTANG
MODAL
PENDAPATAN
KD-+
KD-+- +
KD
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
20
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
JURNAL UMUM
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7
8.
9
10.
11.
Rp. 5.000,-
Rp. 3.000,-
Rp. 750,-
Rp. 650,-
Rp. 1.600,-
Rp. 450,-
Rp. 250,-
Rp. 1.000,-
Rp. 650,-
Rp. 400,-
Rp. 900,-
Tanggal DESKRIPSI Post. Ref. Debit Kredit
(dalam jutaan)
Rp. 5.000,-
Rp. 3.000,-
Rp. 750,-
Rp. 650,-
Rp. 1.600,-
Rp. 450,-
Rp. 250,-
Rp. 1.000,-
Rp. 650,-
Rp. 400,-
Rp. 900,-
Modal - Benny
KAS
Hutang
Hutang
Pendapatan Sewa
KAS
KAS
Pendapatan Sewa
KAS
Piutang
KAS
KAS
Mobil
Mobil
Supplies
KAS
BIaya Sewa
Biaya Gaji
Piutang
Hutang
KAS
Modal – Prive *)
Catatan : *) Penarikan kembali modal & penyertaan tambahan pada suatu periode dicatat pada akun sementara yakni “Modal – Prive”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
21
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Penentuan Saldo Buku Besar
KAS
(1)
(5)
(10)
(2)
(6)
(7)
(9)
(11)
Rp. 5.000,-
1.600,-
400,-
Rp. 7.000,-
Rp. 3.000,-
450,-
250,-
650,-
900,-
Rp. 5.250,-
Jumlah Sisi Debit Rp. 7.000,-
Jumlah Sisi Kredit 5.250,-
Saldo Debit Rp. 1.750,-
HUTANG
(9) (3)
(4)
Rp. 650,- Rp. 750,-
650,-
Rp. 1.400,-
Jumlah Sisi Debit Rp. 1.400,-
Jumlah Sisi Kredit 650,-
Saldo Kredit Rp. 750,-
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
22
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Buku Besar Ben Rent Car Sebelum Adjustment
(dalam jutaan)
KAS
(1)
(5)
(10)
(2)
(6)
(7)
(9)
(11)
Rp. 5.000,-
1.600,-
400,-
Rp. 3.000,-
450,-
250,-
650,-
900,-
Modal - Benny
(1) Rp. 5.000,-
Modal – Prive
(11) Rp. 900,-
Piutang
(10) Rp. 400,- (8) Rp. 1.000,-
Pendapatan Sewa
(5) Rp. 1.600,-
(8) Rp. 1.000,-
Supplies
(4) Rp.650,-
Biaya Gaji
(7) Rp.250,-
Mobil
(2) Rp. 3.000,-
(3) Rp. 750,-
Hutang
(9) Rp. 650,- (3) Rp. 750,-
(4) Rp. 650,-
Biaya Sewa
(6) Rp.450,-
Biaya Bensin
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
23
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
NERACA SALDO (TRIAL BALANCE)
Secara berkala saldo debet dan kredit akun-akun buku besar dicantumkan dalam suatu daftar yang memuat semua akun yang dipergunakan dalam suatu periode.
Daftar yang memuat semua akun beserta saldonya disebut Neraca Saldo (Trial Balance).
Neraca Saldo dipergunakan untuk mengecek apakah jumlah saldo debit seluruh akun buku besar sama dengan jumlah saldo kredit.
JURNAL PENYESUAIAN / ADJUSTMENT
Saldo akun-akun dalam neraca saldo belum seluruhnya mencerminkan jumlah yang seharusnya.Misalnya : Saldo Biaya Dibayar Dimuka (Prepaid Expense) pada akhir periode akan lebih besar dari yang seharusnya.
Dua macam keadaan yang memerlukan jurnal penyesuaian :1. Transaksi telah terjadi, tapi belum dicatat dalam akun. Misalnya : Gaji pada akhir periode yang belum dibayar
2. Transaksi telah terjadi dan dicatat, namun saldo akun tersebut tidak mencerminkan saldo yang seharusnya pada akhir periode.
Misalnya : • Persediaan Supplies• Asuransi dibayar dimuka
Sebelum laporan keuangan disusun dibuat jurnal penyesuaian dan dipostingkan ke buku besar.
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
24
KERTAS KERJA / NERACA LAJUR (WORK SHEET)
Kertas kerja (work sheet) adalah kertas berkolom yang dipergunakan sebagai alat bantu dalam penyusunan laporan keuangan.
Penggunaan kertas kerja akan mengurangi kemungkinan terlupakannya suatu ayat jurnal penyesuaian dan dapat dipergunakan sebagai sarana untuk mengecek ketelitian aritmatik.
Sebelum pembuatan kertas kerja data-data penyesuaian dikumpulkan dan dianalisa.
Kertas kerja terdiri dari 4 kolom debit kredit, yakni :1. Kolom Neraca Saldo (Trial Balance) Untuk mencantumkan saldo seluruh akun buku besar.
2. Kolom Penyesuaian (Adjustment) Untuk mencantumkan penyesuaian atas akun-akun buku besar.
3. Kolom Laba Rugi (Income Statement) Untuk menampung saldo akun nominal (Pendapatan & Biaya) setelah penyesuaian.
4. Kolom Neraca (Balance Sheer) Untuk menampung saldo akun riil (Aktiva, Hutang dan Modal) setelah penyesuaian.
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
25
LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENTS)
Apabila perusahaan membuat kertas kerja, laporan keuangan disusun atas dasar data pada kertas kerja.
Data pada kolom Laba Rugi dipakai untuk menyusun laporan Laba Rugi.
Langkah berikutnya disusun Laporan Perubahan Modal dan terakhir disusun Neraca
JURNAL PENUTUPAN (CLOSING ENTRIES)
Pada akhir periode akun Pendapatan dan Biaya akan ditutup ke suatu akun penampungan / perantara, yakni akun Ikhtisar Laba Rugi (Income Summary).
Saldo akun “Ikhtisar Laba Rugi” dan saldo akun “Prive” ditutup ke akun “Modal”.
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
26
Ben Rent Car Kertas Kerja31 Juli 2003
KAS
PIUTANG
SUPPLIES
MOBIL
HUTANG
MODAL – BENNY
MODAL – PRIVE
PENDAPATAN SEWA
BIAYA GAJI
BIAYA SEWA
BIAYA BENSIN
SALDO LABA
Debit Kredit
Neraca Saldo
Rp. 2.600,- Rp. 2.600,- Rp. 7.150,- Rp. 7.150,-
(dalam jutaan)
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Rp. 1.750,-
600,-
650,-
3.750,-
---
---
900,-
---
250,-
450,-
Rp. 8.350,-
Debit Kredit
Penyesuaian
Debit Kredit
Laba/RugiAKUNDebit Kredit
Neraca
---
---
---
---
750,-
5.000,-
---
2.600,-
---
---
Rp. 8.350,-
---
---
---
---
---
---
---
---
---
---
---
Rp. 500,-
---
---
Rp. 500,-
---
---
---
---
---
---
---
---
---
---
---
---
---
---
---
---
---
250,-
450,-
---
500,-
---
---
---
---
---
---
---
2.600,-
---
---
---
---
Rp. 1.750,-
600,-
150,-
3.750,-
---
---
900,-
---
---
---
---
---
---
---
---
---
750,-
5.000,-
---
---
---
---
---
---
Rp. 1.400,- --- --- Rp. 1.400,-
Rp. 500,- Rp. 500,- Rp. 1.200,- Rp. 2.600,- Rp. 7.150,- Rp.5.750,-
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
27
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Jurnal Umum
Rp. 500,-
Rp. 2.600,-
Rp. 250,-
450,-
500,-
Rp. 1.400,-
Rp. 900,-
Tanggal DESKRIPSI Post. Ref. Debit Kredit
(dalam jutaan)
Rp. 500,-
Rp. 2.600,-
Rp. 1.200,-
Rp. 1.400,-
Rp. 900,-
Supplies
Ikhtisar L/R
Biaya Gaji
Biaya Bensin
Modal – Benny
Modal - Prive
Biaya Bensin
Pendapatan Sewa
Ikhtisar L/R
Biaya Sewa
Ikhtisar L/R
Modal – Benny
Juli 31 Jurnal Penyesuaian
Jurnal Penutup
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
28
Rp.5.000,-
Rp.1.400,-
Rp. 900,-
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Bagan arus proses penutupan buku
Pendapatan Sewa
Rp. 2.600,- Rp. 1.600,-
Rp. 1.000,-
Modal - Benny
Modal – Prive
Biaya Gaji
Rp.250,-
Biaya Sewa
Rp.450,-
Biaya Bensin
Ikhtisar L/R
Rp. 2.600,-Rp. 1.200,-
Rp. 1.400,-
Rp.250,-
Rp.450,-
Rp.500,- Rp.500,- Rp. 900,- Rp. 900,-
1. Saldo akun “Pendapatan” dipindahkan ke akun “Ikhtisar L/R”
2. Saldo akun “Biaya” dipindahkan ke akun “Ikhtisar – L/R”
3. Saldo laba pada akun “Ikhtisar L/R” dipindahkan ke akun “Modal”
4. Saldo akun “Modal–Prive” dipindahkan ke akun “Modal”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
29
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Buku Besar Ben Rent Car Setelah Penyesuaian & Jurnal Penutup(dalam jutaan)
KAS
(1)
(5)
(10)
(2)
(6)
(7)
(9)
(11)
Saldo
Rp. 5.000,-
1.600,-
400,-
Rp. 7.000,-
Modal - Benny
Modal – Prive
(11) Rp. 900,-
Piutang
(10)
Saldo
Rp. 400,-
600,-
Rp. 1.000,-
(8) Rp. 1.000,-
Rp. 1.000,-
Pendapatan Sewa
(5) Rp. 1.600,-
(8) Rp. 6.000,-
Rp. 2.600,-
Supplies
(4) Rp.650,-
Rp. 650,-
Mobil
(2) Rp. 3.000,-
(3) Rp. 750,-
Rp. 3.750,-
Rp. 3.000,-
450,-
250,-
650,-
900,-
1.750,-
Rp. 7.000,-
Prive
Saldo
(2)
Laba
900,-
5.500,-
Rp. 6.400,-
Rp. 5.000,-
1.400,-
Rp. 6.400,-
Modal Rp. 900,-
Iktisar L/R Rp. 2.600,-
Rp. 2.600,-
Saldo Rp. 3.750,-
Rp. 3.750,-
Pakai
Saldo
Rp. 500,-
150,-
Rp. 650,-
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
30
Hutang
Rp. 650,-
750,-
Rp. 1.400,-
(3) Rp. 750,-
(4) Rp. 650,-
Rp. 1.400,-
Biaya Sewa
Rp.450,-
Biaya Bensin
(9)
Saldo
(6) Rp.450,- Iktisar L/R
Rp.500,- (6) Rp.500,- Iktisar L/R
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Buku Besar Ben Rent Car Setelah Penyesuaian & Jurnal Penutup(dalam jutaan) - Lanjutan
Ikhtisar L/R
Gaji
Sewa
Bensin
Modal
Pendpt.Rp. 250,-
450,-
500,-
1.400,-
Rp. 2.600
Rp. 2.600,-
Rp. 2.600,-
Biaya Gaji
(7) Rp.250,- Iktisar L/R Rp.250,-
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
31
NERACA SALDO PENUTUPAN (POST CLOSING TRIAL BALANCE)
Tujuan neraca saldo penutupan adalah untuk memastikan bahwa jumlah saldo buku besar masih seimbang sebelum pencatatan data akuntansi periode berikutnya dimulai.
Akun-akun pada neraca saldo penutupan hanyalah akun-akun riil saja.
Neraca saldo penutupan dibuat dengan mengambil akun dan saldonya setelah ayat jurnal penutup dibukukan.
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
Neraca Saldo Penutupan Ben Rent Car31 Juli 2003
No. Akun DESKRIPSI Debit Kredit
(dalam jutaan)
Rp. 1.750,-
Rp. 600,-
Rp. 150,-
Rp. 3.750,-
----
----
Rp. 6.250,-
KAS
PIUTANG
SUPPLIES
MOBIL
HUTANG
MODAL – BENNY
----
----
----
----
Rp. 750,-
Rp. 5.500,-
Rp. 6.250,-
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
32
LAPORAN KEUANGAN DAN PROSES PENYUSUNAN
1. Transactions analy ed and recorded in journal.2. Transaction po ted to ledger.3. Trial Balance prepared, adjustment data assembled, and work sheet completed.4. Financial statement prepared.5. Adjusting and closing ntries journalized.6. Adjusting and closing ntries posted to ledger. 7. Post – closing trial balance prepared.
Ledger
Journal
Worksheet
Post–Closing Trial Balance
Financial Statement
XYZ CoPost – Closing Trial Bal
December 31, 19..
cash 111
Act. Rec XYZ co
Trial Balance December 31, 19.
Balance Sheet
Statement of Owner’s Eq
Income Statement
Source Documents
Trial Balance
1
2
3
4
5
6
7 XYZ Co.Work Sheet
For Period Ended December 31, 19..
Trial Balance
Adjust- ments
Adjusted Trial
BalanceIncome
statementBalance Sheet
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
AKUNTANSIPERUSAHAAN DAGANG• Akuntansi Pembelian• Akuntansi Penjualan• Perhitungan Laba-Rugi • Harga Pokok Penjualan • Biaya Operasional• Pembuatan Kertas Kerja
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
34
AKUNTANSIPERUSAHAAN DAGANG
Div
iden
Bu
nga
& P
oko
k
Peny
eto
ran
Pin
jam
an
InvestorPemilik
Kreditor
Jasa
Sarana PenunjangKegiatan
Piutang
Uang Tunai
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
35
Div
iden
Bu
nga
& P
oko
k
Peny
eto
ran
Pin
jam
an
InvestorPemilik
Kreditor
Barang
Sarana PenunjangKegiatan
Piutang
AKUNTANSIPERUSAHAAN DAGANG
Uang Tunai
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
36
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Perusahaan dagang melakukan aktivitas usaha dengan membeli barang dagangan dan menjual kembali tanpa melakukan perubahan yang berarti.
Aktivitas pokok perusahaan dagang :
• Pembelian barang dagangan.
• Penjualan barang dagangan.
AKUNTANSI PEMBELIAN
Untuk mencatat pembelian barang dagangan dipergunakan akun “Pembelian” (Purchases). Pembelian dapat dilakukan secara :
• T u n a i• K r e d i t
Pembelian Rp. 5.000,-
Rp. 5.000,-
Rp. 5.000,-
Rp. 5.000,-
Jurnal Pembelian Tunai :
Jurnal Pembelian Kredit :
KAS
Hutang Dagang
(Accounts Payable)
Pembelian
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
37
Contoh :
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Pada tanggal 1 Februari dibeli barang dagangan seharga Rp. 5.000,-
Pembelian Rp. 5.000,-
Hutang Dagang Rp. 5.000,-
Pada tanggal 9 Februari dibayar hutang pembelian
Harga pembelian Rp. 5.000,-
Potongan pembelian 2% x Rp. 5.000,- 100,-
Dibayar tunai Rp.4.900,-
Jurnal :
Hutang Dagang Rp. 5.000,-
K A S Rp. 4.900,-
Potongan Pembelian Rp. 100,-
Dalam kalimat :Pembeli boleh berhutang selama 30 hari. Apabila pembayaran dilakukan dalam tempo 10 hari setelah tanggal pembelian, maka diberi potongan sebesar 2 % dari harga faktur.
* Potongan pembelian (Purchase/Cash discount)
Dalam hal pembelian kredit, potongan tunai diberikan apabila pembayaran dilakukan dalam masa potongan (discount period).
Istilah : 2/10 : n/30.
masa kredit.
masa potongan.
% tase potongan.
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
38
Jurnal :
Hutang Dagang Rp. 6.000,-
K A S Rp. 5.880,-
Potongan Pembelian 120,-
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
9 – Februari – Hutang pembelian tanggal 1 Februari dibayar.
Pembelian tanggal 1 Februari Rp. 10.000,-
Retur Pembelian (3 – Februari) 4.000,-
Rp. 6.000,-
Cash discount (2 % x Rp. 6.000) 120,-
Dibayar per kas Rp. 5.880,-
1 – Feb – Dibeli 10 unit barang dagangan dengan harga Rp. 10.000,-
Pembelian Rp. 10.000,-
Hutang Dagang Rp. 10.000,-
3 – Feb – Dikembalikan 4 unit barang dagangan.
Hutang Dagang Rp. 4.000,-
Retur Pembelian dan Keringanan Rp. 4.000,-
Contoh :
* Retur Pembelian Dan Keringanan Harga (Purchases Return & Allowances)
Pembeli dapat mengembalikan barang yang dibeli apabila : a. Rusak b. Cacat c. Tidak sesuai dengan spesifikasi
• Dalam keadaan tertentu pembeli tidak mengembalikan barang melainkan meminta pengurangan harga (Purchases Allowance)
• Akun yang dipakai :
“Retur Pembelian & Keringanan (Harga)”(Purchases Return and Allowance)
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
39
9 Feb. : Dibayar hutang pembelian tanggal 1 Februari
Nilai faktur Rp. 5.250,-
Harga barang Rp. 5.000,-
Cash discount 2 %
Rp. 100,-
Jumlah pembayaran Rp. 5.150,-
Jurnal :
Hutang Dagang Rp. 5.250,-
K A S Rp. 5.150,-
Potongan Pembelian Rp. 100,-
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Contoh :
1 Feb : Dibeli barang dagangan seharga Rp. 5.000,- ; 2/10 ; n/30.
Biaya pengangkutan sebesar Rp. 250,- ditanggung pembeli (dibayar dimuka oleh penjual).
Jurnal :
Pembelian Rp. 5.000,-
Transportation In 250,-
Hutang Dagang Rp. 5.250,-
* Biaya Pengangkutan
Kalau pembeli menanggung ongkos angkut barang maka biaya pengangkutan dicatat pada akun
“ Ongkos Angkut Pembelian “ (Transportation In/Freight In)
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
40
Kegiatan A k u n Saldo Normal
Pembelian barang Dagangan
Pembelian (Purchases)
Potongan tunai Potongan Pembelian(Purchases Discount)
Debit
Debit
Pengembalian dan Keringanan harga
Kredit
KreditRetur Pembelian dan keringanan (Purchases Return and Allowances)
Biaya PengangkutanBarang
Ongkos Angkut Pembelian(Transportation In
Ringkasan :
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
AKUNTANSI PENJUALAN
• Barang dagangan yang dijual dicatat dengan menggunakan akun “Penjualan” (Sales).
• Penjualan dapat dilakukan secara :
123
Tunai
Kredit
Kartu Kredit
1.
2.
3.
4.
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
41
Jurnal Penjualan Dengan Kartu Kredit:Dijual barang dagangan dengan kartu kredit BCA Rp. 10.000,-
Piutang Dagang Rp. 10.000,-
Penjualan Rp. 10.000,-
Diterima dari BCA tagihan penjualan dengan potongan sebesar 2%
K A S Rp. 9.800,-
Biaya Tagihan (komisi) 200,-
Piutang Dagang Rp. 10.000,-
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Jurnal Penjualan Tunai : K A S Rp. 5.000,-
Penjualan Rp. 5.000,-
Jurnal Penjualan Kredit :1 Februari : Dijual barang dagangan seharga Rp. 5.000,- ; 2/10 ; n/30
Piutang Dagang Rp. 5.000,-
(Accounts Receivable) Penjualan Rp. 5.000,-
12 Februari : Diterima pembayaran atas penjualan tanggal 1 Februari.
K A S Rp. 5.000,-
Piutang Dagang Rp. 5.000,-
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
42
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Contoh :
Sebuah barang dengan harga daftar Rp. 5.000,-
dijual dengan potongan perdagangan 20% ; 10% dan 5%
Harga daftar Rp. 5.000,-
Potongan perdagangan.
20% x Rp. 5.000,- = Rp. 1.000,-
10% x 4.000,- = 400,-
5% x 3.600,- = 180,-
Rp. 1.580,-
Harga Faktur Rp. 3.420,-
* Potongan Perdagangan (Trade Discount)
Potongan harga yang diberikan kepada pembeli tertentu.
Trade discount diperhitungkan dari “List Price” (harga daftar).
Harga barang yang tercantum pada faktur adalah harga daftar setelah dikurangi potongan perdagangan.
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
43
* Potongan Tunai (Cash Discount) & Ongkos Angkut
Apabila pembeli membayar pada masa potongan tunai (discount period) maka penjual memberikan
potongan tunai.
Penjual mencatat potongan tunai yang diberikan pada akun “potongan Penjualan” (Sales Discount)
Ongkos angkut barang yang ditanggung pembeli biasanya dibayarkan terlebih dahulu oleh penjual.
Ongkos angkut ini bisa diperhitungkan di faktur atau dibuatkan surat tagihan tersendiri.
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Contoh :
1 Feb.
• Dijual barang dagangan seharga Rp. 5.000,- 2/10 ; n/30.
• Biaya pengangkutan sebesar Rp. 250,- ditanggung pembeli
dan dibayarkan terlebih dahulu oleh penjual.
Jurnal :
Piutang Dagang Rp. 5.000,-
Penjualan Rp. 5.000,-
Piutang Dagang Rp. 250,-
K A S Rp. 250,-
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
44
9 Februari – Diterima tagihan penjualan tanggal 1 Februari.
Nilai faktur Rp. 5.250,-
Harga barang Rp. 5.000,-
Cash Discount 2%
Rp. 100,-
Jumlah Pembayaran Rp. 5.150,-
Jurnal :
K A S Rp. 5.150,-
Potongan Penjualan 100,-
(Sales Discount) Piutang Dagang Rp. 5.250,-
* Pengembalian Barang Dan Keringanan HargaBarang yang dikembalikan oleh pembeli dicatat pada akun “Retur Penjualan dan Keringanan”
(Sales Return & Allowances). Jurnal :
Retur Penjualan dan Keringanan Rp. XX.
Piutang Dagang Rp. XX.
* Pajak Pertambahan Nilai (Value Added Tax)Apabila penjual ditunjuk sebagai Pengusaha Kena Pajak maka atas setiap penjualan ia wajib memungut
pajak pertambahan nilai.
Pajak pertambahan nilai yang dipungut dicatat pada akun “Hutang PPN” (Pajak Keluaran).
Contoh :
Dijual barang dagangan seharga Rp. 5.000,- ditambah PPN 10%.
Piutang Dagang Rp. 5.500,-
Penjualan Rp. 5.000,-
Hutang PPN 500,-
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
45
PERHITUNGAN LABA – RUGI
Secara ringkas Laporan Laba – Rugi perusahaan dagang adalah sebagai berikut :
Penjualan XX
Harga Pokok Penjualan XX
Laba Kotor XX
Biaya Operasional XX
Laba Bersih Operasi XX
* Harga Pokok Penjualan (H.P.P) Untuk menghitung hasil kegiatan suatu periode perlu ditentukan harga pokok barang yang
dijual (Harga Pokok Penjualan / Cost of Goods Sold).
Untuk menentukan H.P.P. perlu dihitung fisik barang yang belum terjual (Physical System).
Contoh :
Pembelian barang dagangan selama bulan Januari berjumlah 500 unit dengan harga Rp. 500.000,-
Pada tanggal 31 Januari barang yang masih ada di gudang berjumlah 200 unit.
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Ringkasan :
Kegiatan Akun Saldo Normal
1. Penjualan barang dagangan Penjualan (Sales) Kredit
2. Potongan tunai Potongan penjualan (Sales Discount) Debit
3. Pengembalian dan Keringanan Retur Penjualan dan keringanan Debit
harga (Sales Return & Allowances)
4. Pengenaan PPN Hutang PPN (VAT Payable) Kredit
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
46
Perhitungan
• Harga Pokok per unit = Rp. 500.000,- = Rp. 1.000,-
• Nilai persediaan akhir : 200 x Rp. 1.000,- = Rp. 200.000,-
Persediaan akhir suatu periode akan menjadi persediaan awal periode berikutnya.
Retur Pembelian dan Keringanan
Potongan Pembelian
Transportation In
Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal (1 Februari) Rp. 200.000,-
Pembelian Rp. 900.000,-
Dikurangi :
• Retur Pembelian Rp. 50.000,-
• Potongan Pembelian 10.000,-
60.000,-
Pembelian Netto Rp. 840.000,-
• Transportation In 20.000,-
Harga Pokok Pembelian 860.000,-
Barang tersedia untuk di jual Rp.1.060.000,-
Persediaan akhir (28 Februari) (300.000,-)
Harga Pokok Penjualan Rp. 760.000,-
Harga Pokok Penjualan :
Pembelian Rp. 500.000,-
Persediaan akhir (31/1) (200.000,-)
Harga Pokok Penjualan Rp. 300.000,-
500
Ilustrasi Lengkap “Harga Pokok Penjualan”
Diperhitungkan pada “Pembelian”
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
47
* Biaya Operasional (Operating Expenses)Biaya operasional perusahaan dagang dikelompokkan dalam :
1. Biaya Penjualan (Selling Expenses) 2. Biaya Umum (General Expenses)
Biaya Penjualan
Semua biaya yang berhubungan dengan kegiatan penjualan
Contoh :
• Biaya Advertensi (Advertising Exp nse) • Komisi Penjualan (Sales Commission) • Penyusutan Peralatan Toko (Depreciation Exp nse – Store Equipment) • Biaya gaji karyawan penjualan (Sales Salaries Expense)
Biaya Umum
Semua biaya yang berhubungan dengan aktivitas umum
Contoh :
• Biaya Sewa (Rent Expense) • Biaya Asuransi (Insurance Expense) • Biaya Supplies Kantor (O�� e Supplies Expense) • Biaya Depresiasi Peralatan Kantor (Depreciation Exp nse – O�� e Equipment)
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
48
PEMBUATAN KERTAS KERJA
Pada dasarnya proses penyusunan kertas kerja perusahaan dagang tidak berbeda dengan perusahaan jasa.
Kekhususan pada perusahaan dagang adalah jurnal penyesuaian atas persediaan awal dan akhir.
Persediaan awal dan akhir ditutup ke akun Ikhtisar Laba Rugi (Income Summary).
Jurnal Penyesuaian (Adjustment)
Untuk menutup persediaan awal.
Ikhtisar L/R Rp. 200.000,-
Persediaan Barang Rp. 200.000,-
Untuk mencatat persediaan akhir
Persediaan Barang Rp. 300.000,-
Ikhtisar L/R Rp. 300.000,-
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
49
PERSEROAN TERBATAS
Exkurs
Bentuk badan usaha :
Perseroan terbatas adalah badan hukum yang kepemilikannya dibagi dalam saham- saham.
Kekayaan pemilik / Ekuitas / Stockholder’s Equity terdiri dari :
• Modal Saham (Capital Stock)• Saldo Laba (Retained Earnings)
Untuk menyajikan informasi perubahan modal dibuat Laporan Saldo Laba (Retained Earnings Statement).
Distribusi laba kepada pemilik dividen
Contoh “Laporan Saldo Laba”
Saldo Laba 1 Februari Rp. 7.500,-
Laba bulan Februari Rp. 3.500,-
Dividen ( 2.000,-)
Rp. 1.500,-
Saldo Laba 28 Februari Rp. 9.000,-
123
Perorangan (Sole Proprietorship)
F i r m a (Partnership).
Perseroan Terbatas (Corporation)
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
MODAL & BENTUK BADANUSAHA• Perusahaan Perorangan• Persekutuan• Perseroan Terbatas
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
51
123
Perorangan (Sole Proprietorship)
Persekutuan (Partnership)
Perseroan Terbatas (Corporation)
MODAL & BENTUK BADAN USAHA
Bentuk badan usaha :
PERUSAHAAN PERORANGAN
“Modal” dalam neraca disajikan dengan mencantumkan nama pemilik.
Laba (+) modal
Rugi (-) modal
Penyetoran dan penarikan kembali modal selama perusahan
beropersi dibukukan melalui akun sementara “ Modal –Prive”.
Pada akhir periode akun “Modal -Prive” ditutup ke akun “Modal”.
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
52
PERSEKUTUAN
Pasal 1618 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Persekutuan adalah :
• Dua orang atau lebih mengikat diri dengan suatu perjanjian.
• Memasukkan sesuatu ke dalam persekutuan.
• Tujuan : membagi keuntungan / manfaat yang diperoleh.
Bentuk Persekutuan :
• Persekutuan komanditer (Commanditaire Vennotschaap/C.V.)
• Firma (Fa)
Pada persekutuan komanditer terdapat 2 jenis sekutu yakni sekutu
komanditer dan sekutu kerja.
Sekutu komanditer (Sleeping Partner)
• Hanya menyetor modal
• Tidak turut campur dalam kepengurusan
• Tanggung jawab kepada pihak ketiga hanya sebesar
modal yang disetor
Sekutu kerja (Active Partner)
• Menyetor modal
• Mengurus kegiatan operasional perusahaan
• Tanggung jawab kepada pihak ketiga adalah “pribadi untuk
keseluruhan” (tanggung jawab renteng)
MODAL & BENTUK BADAN USAHA
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
53
Pada persekutuan firma semua sekutu bertanggung jawab secara “pribadi untuk keseluruhan”.
Nama persekutuan, nama sekutu, fungsi, penyertaan modal dan pembagian laba antar sekutu dinyatakan
dalam akte pendirian.
Jurnal :
Gedung Rp. 30 juta
Tanah 10 juta
Modal – Ahmad Rp. 40 juta
Kas Rp. 40 juta
Modal – Badrun Rp. 40 juta
Persediaan Barang Rp. 20 juta
Modal – Chandra Rp. 20 juta
MODAL & BENTUK BADAN USAHA
Ilustrasi :
Ahmad, Badrun dan Chandra sepakat untuk
membentuk firma ABC pada tanggal 1 Maret 2003.
Sebagai penyertaan modal Ahmad menyerahkan
gedung senilai Rp. 30 juta berikut tanahnya senilai
10 juta. Badrun menyetor tunai Rp. 40 juta dan
Chandra menyerahkan barang dagangan senilai
Rp. 20 juta.
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
54
Pembagian Laba/Rugi
• Biasanya diatur dalam akte pendirian
• Laba/Rugi dapat dibagi atas dasar :
• Suatu perbandingan yang ditetapkan
• Suatu perbandingan tertentu setelah laba / rugi dikurangi tunjangan gaji & bonus atau
bunga atas modal
• Perbandingan modal
• Apabila tidak diatur dalam akte pendirian pembagian laba/rugi antar sekutu didasarkan pada
perbandingan modal.
• Bagian laba masing-msing sekutu akan menambah “modal” yang bersangkutan
(dalam jutaaan)
Firma ABC 1 Maret 2003
N E R A C A
MODAL & BENTUK BADAN USAHA
Modal – Ahmad Rp. 40
Modal – Badrun 40
Modal – Chandra 20
Rp. 100
Kas Rp. 40
Persediaan Barang 20
Tanah 10
Gedung 30
Rp. 100
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
55
Ilustrasi :
Pada tahun 2003 Firma ABC memperoleh laba sebesar Rp. 50 juta.
Pembagian laba didasarkan pada perbandingan modal.
Bagian laba Ahmad = 40/100 X Rp. 50 juta = Rp. 20 juta
Bagian laba Badrun = 40/100 X Rp. 50 juta = Rp. 20 juta
Bagian laba Chandra = 20/100 X Rp. 50 juta = Rp. 10 juta
Jurnal :
Ikhtisar Laba – Rugi Rp. 50 juta
Modal – Ahmad Rp. 20 juta
Modal – Badrun Rp. 20 juta
Modal – Chandra Rp. 10 juta
MODAL & BENTUK BADAN USAHA
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
56
Laporan Perubahan Modal
• Perubahan modal tiap sekutu selama satu periode dilaporkan dalam laporan perubahan modal.
• Modal seorang sekutu dapat berubah karena :
• Bagian laba/rugi
• Investasi tambahan
• Penarikan kembali
Keterangan Ahmad Badrun Chandra Total
Modal Awal Rp. 40 Rp. 40 Rp. 20 Rp. 100
Bagian laba 20 20 10 50
Setoran tambahan - - 5 5
Rp. 60 Rp. 60 Rp. 35 Rp. 155
Penarikan Kembali 10 5 - 15
Modal Akhir Rp. 50 Rp. 55 Rp. 35 Rp. 140
Ilustrasi : (dalam jutaan)
Laporan Perubahan Modal Firma ABC Untuk Tahun 2003
MODAL & BENTUK BADAN USAHA
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
57
P.T. adalah :
• Badan hukum yang modalnya terbagi atas saham-saham
• Persero (pemegang saham) dapat memiliki satu atau lebih saham
• Persero hanya bertanggung jawab sebesar modal yang disetor (saham yang dimiliki)
Perseroan terbatas harus didirikan dengan akte notaris, disahkan oleh Menteri Kehakiman, didaftarkan pada
pengadilan negeri setempat serta diumumkan di lembaran berita negara.
Akte pendirian memuat anggaran dasar perseroan dan ketentuan-ketentuan lain tentang perseroan seperti:
• Nama perseroan
• Tempat kedudukan
• Jangka waktu pendirian
• Jumlah modal dasar & lembar saham
Modal perseroan disebut modal saham / sero (share / stock) dan dikategorikan dalam :
• Modal dasar (authorized capital)
Jumlah modal yang disebutkan dalam akte pendirian dan merupakan jumlah maksimum saham
yang dapat dikeluarkan.
• Modal ditempatkan (subscribed capital)
Bagian modal dasar yang telah diambil oleh persero tapi belum dibayar penuh.
• Modal disetor (paid in capital)
Bagian modal yang telah diambil dan dibayar penuh oleh persero.
MODAL & BENTUK BADAN USAHA
PERSEROAN TERBATAS
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
58
Jenis saham :
• Saham atas nama (registered shares)
Nama pemilik tercantum pada lembar saham.
• Saham atas unjuk (bearer shares)
Nama pemilik tidak tercantum pada lembar saham.
• Saham biasa (common stock)
Saham yang tidak mempunyai hak lebih atas saham lainnya.
• Saham preferen (preferred stock)
Pemiliknya mempunyai hak utama / prioritas atas keuntungan atau hak-hak lainnya.
Unsur modal perseroan terbatas :
• (Modal) Saham (contributed capital)
• Saldo laba (retained earnings)
Modal saham dicatat sebesar nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada lembar saham) dan selisih antara
nilai nominal dengan harga kurs (harga yang berlaku di pasar modal) dicatat pada akun agio / disagio saham
(premium/discount on stock).
Ilustrasi :
• P.T. Laras menjual saham biasa 10.000 lembar, nominal @ Rp. 1.000,- dengan kurs 150.
Hasil penjualan : 150% x 10.000 x Rp. 1.000,- = Rp. 15.000.000,-
Nilai nominal : 10.000 x Rp. 1.000,- = 10.000.000,-
Agio saham Rp. 5.000.000,-
MODAL & BENTUK BADAN USAHA
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
59
Jurnal :
Kas Rp. 15 juta
Saham biasa Rp. 10 juta
Agio saham 5 juta
Apabila saham tersebut dijual dengan kurs 90 maka :
Hasil penjualan : 90% x 10.000 x Rp. 1.000,- = Rp. 9.000.000,-
Nilai nominal : 10.000 x Rp. 1.000,- = 10.000.000,-
Disagio saham Rp. 1.000.000,-
Jurnal :
Kas Rp. 9 juta
Disagio saham 1 juta
Saham biasa Rp. 10 juta
Agio atau disagio sahm disajikan di neraca dalam kelompok modal
Agio (+) Modal saham (biasa)
Disagio (-) Modal saham (biasa)
Ilustrasi :
Modal saham :
Saham biasa Rp. 15 juta
Agiao saham biasa 5 juta
Rp. 15 juta
Saham preferen Rp. 20 juta
Disagio saham preferen ( 2 juta)
Rp. 18 juta
Total modal saham Rp. 33 juta
MODAL & BENTUK BADAN USAHA
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
60
“Saldo Laba” (R/E) dipakai untuk menampung laba suatu periode yang tidak dibagikan sebagai dividen.
Laba (+) Saldo Laba (R/E)
Rugi (-) Saldo Laba (R/E)
Laba yang dibagikan kepada pemegang saham dividen
• Cash dividen (dividen tunai)
Dividen dibayarkan dalam wujud uang tunai
• Stock dividen (dividen saham)
Dividen yang dibagikan berwujud saham perusahaan yang bersangkutan
Tanggal dividen :
• Tanggal pengumuman (date of declaratio )
• Tanggal pencatatan (date of record)
• Tanggal pembayaran (date of payment)
Perusahaan kadang-kadang diharuskan untuk mencadangkan sebagian dari “Saldo Laba” untuk keperluan
tertentu (misalnya : untuk keperluan pelunasan obligasi).
Dalam hal ini “Saldo Laba” (yang bebas untuk dibagikan sebagai dividen)
diubah melalui ayat jurnal menjadi “Saldo Laba Dicadangkan”
(appropriated retained earnings).
Jurnal :
Saldo laba
Saldo laba dicadangkanXX
MODAL & BENTUK BADAN USAHA
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
61
Perubahan “Saldo Laba” untuk suatu periode dilaporkan dalam
“ Laporan Perubahan Saldo Laba”
P.T. LARAS LAPORAN PERUBAHAN SALDO LABA Tahun berakhir 31 Desember 2003
Saldo per 1 Januari ........................................................... Rp. 100 juta
Laba tahun 2003 .......................................Rp. 40 juta
Dividen 2003 ............................................. (15 juta)
............................................................................................ Rp. 25 juta
............................................................................................ Rp. 125 juta
Saldo laba dicadangkan ..................................................... ( 50 juta)
Saldo laba per 31 Desember 2003 ................................... Rp. 75 juta
MODAL & BENTUK BADAN USAHA
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG• Konsep & Asumsi Akuntansi• Uraian Singkat Neraca & Laporan Laba Rugi• Piutang • Pengertian Piutang • Klasifikasi Piutang • Pencatatan Piutang • Penilaian & Pelaporan Piutang
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
63
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
• Di Indonesia standar-standar yang lazim dipergunakan dihimpun dalam buku “Standar Akuntansi
Keuangan”.
• Standar Akuntansi Keuangan ditetapkan atas dasar konsep dan asumsi yang telah disepakati.
Beberapa konsep dan asumsi
1. The Money Measurement Concept
• Akuntansi hanya mencatat transaksi / kejadian dalam perusahaan
yang dapat dinyatakan dengan uang.
• Nilai uang dianggap stabil.
• Uang dijadikan “Common denominator”
Artinya :
• Gedung tidak dinyatakan dalam m2
• Persediaan barang tidak dinyatakan dalam tonase.
Semua pos-pos laporan keuangan dinyatakan dengan penyebut umum yakni : Rupiah
KONSEP & ASUMSI AKUNTANSI
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
64
Kelemahan konsep ini :
a. Nilai yang tercantum dalam neraca belum tentu mencerminkan nilai yng sesungguhnya.
b. Kejadian-kejadian yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan,
namun tidak bisa dinyatakan dalam satuan rupiah ; tidak tercermin dalam neraca.
misalnya :
• Moral kerja karyawan.
• Training karyawan.
• Team manajemen yang tangguh.
2. The Entity Concept (Konsep Kesatuan Akuntansi)
• Perusahaan dianggap sebagai suatu kesatuan yang terpisah dari pemiliknya.
• Transaksi perusahaan harus dipisahkan dari aktivitas pemilik.
• Konsep ini agak sulit diterapkan dalam perusahaan perorangan
(misal : Perusahaan dagang perorangan yang menempati Ruko).
3. The Going Concern Concept (Konsep Kesinambungan)
• Akuntasi beranggapan bahwa perusahaan akan hidup untuk masa yang tidak terbatas dan
tidak dimaksudkan untuk dilikuidasi.
• Atas dasar konsep ini nilai aktiva disajikan dalam neraca sebesar harga perolehan bukan atas
dasar nilai jual / nilai yang dapat direalisasi.
• Barang dalam proses (barang setengah jadi) dicantumkan dalam neraca sebesar akumulasi
biaya produksi yang telah dikeluarkan ; walaupun barang ini tidak laku dijual dalam kondisi
seperti ini.
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
65
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
4. Cost Concept (Konsep Harga Perolehan)
• Aktiva dicatat dan tercantum di neraca sebesar harga perolehan (Cost) dan tidak atas dasar harga
pasar yang berlaku pada saat penyusunan neraca.
• Nilai aktiva tidak mencerminkan nilai jualnya
Kelemahan :
Relevansi untuk pembuatan keputusan rendah.
Alasan dipakainya konsep harga perolehan:
• Obyektif
• Feasible
5. The Time Period Concept (Periode Akuntansi)
• Perusahaan berjalan terus (going concern)
• Pihak yang berkepentingan ingin tahu keadaan perusahaan dari waktu ke waktu
• Perlu ditentukan interval waktu dalam mana diukur hasil dari kegiatan usaha
• Biasanya periode akuntansi dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember
Namun untuk bisnis tertentu periode akuntansi bisa menyimpang dari tanggal tersebut di atas
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
66
6. The Conservatism Concept (Konsep Konservativ)
• Laba/Pendapatan diakui apabila telah pasti/terjadi.
• Rugi/Biaya harus diakui walaupun belum terjadi namun kemungkinan besar akan timbul.
7. The Realization Concept (Konsep Realisasi)
• Pendapatan diakui (dicatat) apabila transaksi pertukaran telah terjadi atau jasa telah dilakukan.
Jumlah (uang) yang dicatat adalah jumlah yang dapat direalisasikan (diterima).
Contoh :
Dijual barang secara kredit Rp. 1.000,-.
Berdasarkan pengalaman rata-rata 2% dari penjualan tidak berhasil ditagih.
Pendapatan yang diakui adalah :
Rp. 1.000,- - (2% x Rp. 1.000,-) = Rp. 980,-
• Dalam praktek “Penjualan” dan “Piutang” dicatat dengan nilai faktur (gross)
dan pada akhir tahun dilakukan penilaian atas piutang yang dapat direalisasikan
menjadi kas (net realizable value).
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
67
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
8. The Matching Concept
• Laba ditentukan dengan mempertemukan “Pendapatan” dengan “Biaya” yang terjadi pada suatu
periode atau yang berkaitan dengan usaha untuk mendapatkan pendapatan tersebut.
• Pembebanan biaya dilakukan atas dasar :
a. Hubungan langsung antara biaya dengan pendapatan
misalnya :
• Komisi penjualan Penjualan
• Harga pokok penjualan Penjualan
b. Hubungan antara biaya dengan aktivitas suatu periode
misalnya :
• Biaya gaji.
• Biaya penyusutan.
c. Tiadanya manfaat untuk masa mendatang
misalnya :
• Barang dagangan yang rusak/usang/kuno
(obsolete inventory).
• Biaya training (manfaat untuk masa mendatang
sulit diukur secara obyektif).
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
68
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
9. The Consistency Concept
• Penerapan suatu metode sebaiknya tetap dilakukan secara konsisten (berkesinambungan dan
tetap).
• Consistency merupakan syarat dari daya banding laporan keuangan beberapa periode
(Comparability).
• Dalam keadaan khusus penerapan suatu metode boleh diganti ; namun dampak dari perubahan
metode harus dijelaskan dalam “Catatan atas Laporan Keuangan”.
10. The Materiality Concept
• Penyimpangan dari konsep dan standar akuntansi diperkenankan apabila transaksi / kejadian tidak
berarti (insignifi ant).
Contoh :
• “Asuransi dibayar dimuka” untuk masa 3 tahun diklasifikasikan di neraca sebagai unsur
“Aktiva Lancar”
• “Pemakaian pensil dan mistar langsung dibukukan sebagai biaya
(walaupun bermanfaat untuk beberapa periode)
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
69
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
Rangkuman
• Dalam pembahasan diatas terlihat adanya kelemahan dan keterbatasan dari konsep dan asumsi akuntansi.
• Karenanya laporan keuangan yang disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (yang berlandaskan
konsep dan asumsi akuntansi tersebut di atas) memiliki sifat dan keterbatasan sebagai berikut :
• Laporan keuangan bersifat historis; yakni merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat.
Karenanya laporan keuangan bukan satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan
keputusan ekonomi.
• Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak
tertentu.
• Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai
pertimbangan.
• Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material dan penerapan prinsip akuntansi terhadap
suatu fakta / transaksi mungkin tidak dilaksanakan apabila pengaruhnya terhadap kelayakan
laporan keuangan tidak berarti.
• Laporan keuangan bersifat konservativ dalam menghadapi ketidakpastian.
• Laporan keuangan lebih menekankan makna ekonomis suatu peristiwa / transaksi daripada bentuk
hukumnya.
• Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis dan pemakai laporan
diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi.
• Dalam laporan keuangan tidak tercakup informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat
dikuantifikasikan.
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
70
• Neraca melaporkan jumlah sumber ekonomi (aktiva) ;
kewajiban (hutang) dan kekayaan pemilik (modal) pada suatu
tanggal tertentu.
• Analisa atas elemen-elemen neraca dapat mengungkapkan
kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka
pendek (likuiditas) dan seluruh hutangnya (solvabilitas).
Klasifikasi Neraca :
• A K T I V A
• Aktiva Lancar (Current Assets)
• Investasi / Penyertaan (Investments)
• Aktiva Tetap (Fixed Assets)
• Aktiva Tak Berwujud (Intangible Assets)
• Aktiva lain-lain (Other non Current Assets)
• Hutang
• Kewajiban Lancar (Current Liabilitie )
• Kewajiban Jangka Panjang (Long Term Debt)
• Kewajiban lain-lain (Other non Current Liabilitie )
• Ekuitas
• Modal saham
• Agio saham
• Saldo Laba
URAIAN SINGKAT NERACA & LAPORAN LABA RUGI
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
(Contributed Capital)
(Retained Earnings)
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
71
Dasar pengklasifikasian :
• Aktiva diklasifikasikan berdasarkan urutan likuiditas
• Kewajiban diklasifikasikan berdasarkan urutan jatuh tempo
• Modal diklasifikasikan berdasarkan sifat kekekalan
Akun lawan (O� set / Contra Account) atau pos neraca tertentu disajikan sebagai unsur pengurang atas pos
neraca yang bersangkutan.
Contoh akun lawan :
• Cadangan Piutang Ragu-ragu
• Akumulasi Penyusutan
• Disagio Saham
Penjelasan atas Kelompok Neraca
• Aktiva Lancar
• Kas atau Uang di Bank
• Sumber-sumber lain yang diharapkan dicairkan menjadi Kas, dijual atau dipakai habis
• Dalam satu tahun atau siklus operasi normal (normal operating cycl )
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
72
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
• Investasi / Penyertaan
• Penyertaan Jangka Panjang
• Dimaksudkan untuk menguasai perusahaan lain
• Berbentuk :
- Saham, Obligasi atau surat berharga lain.
- Dana untuk tujuan tertentu
- Tanah untuk penggunaan masa mendatang.
• Aktiva Tetap
• Aktiva berwujud
• Digunakan dalam operasi perusahaan
• Tidak dimaksudkan untuk dijual
• Masa manfaat lebih dari satu tahun
• Aktiva Tak Berwujud
• Penceminan hak khusus / istimewa atau
• Posisi yang menguntungkan perusahan dalam menghasilkan pendapatan.
• Aktiva Lain-lain
• Pos-pos yang tidak dapat dimasukkan dalam kelompok-kelompok aktiva tersebut di atas.
• Misal :
- Aktiva tetap yang tidak digunakan
- Piutang kepada pemegang saham
• Kewajiban Lancar
• Hutang yang diharapkan akan dilunasi dalam waktu satu tahun.
• Dengan menggunakan aktiva lancar atau menciptakan hutang lancar lain.
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
73
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
• Kewajiban Jangka Panjang
• Hutang yang akan jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun atau
• Yang penyelesaiannya tidak memerlukan penggunaan aktiva lancar
• Kewajiban Lain-lain
• Hutang-hutang yang tidak dapat dikelompokkan dalam kewajiban lancar atau kewajiban jangka
panjang.
• Misalnya :
- Hutang pada Direksi / Afiliasi
- Uang jaminan yang diterima dari pelanggan.
- Pendapatan yang ditangguhkan
• Modal Saham
• Bagian hak pemilik dalam perusahaan
• Bukti kepemilikan dinyatakan dalam surat saham
• Agio Saham
• Tambahan modal yang berasal dari perbedaan nilai kurs dengan nilai nominal saham
• Saldo Laba
• Menunjukkan akumulasi laba usaha periodik setelah memperhitungkan pembagian dividen.
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
74
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
Laporan Laba - Rugi
Terdapat dua pendekatan penentuan laba :
Pendekatan ekonomi (Economic approach).
Pendekatan transaksi (Transaction approach).
Berdasarkan pendekatan ekonomi laba ditentukan dengan membandingkan aktiva netto dua saat ;
diselaraskan (adjust) dengan penarikan kembali modal dan penyertaan baru.
Ilustrasi : 1 januari 2003 31 Desember 2003
Total Aktiva Rp. 510.000,- Rp. 560.000,-
Total Hutang 430.000,- 390.000,-
Aktiva Netto Rp. 80.000,- Rp. 170.000,-
Aktiva netto – 31 Desember 03 Rp. 170.000,-
Aktiva netto – 1 Januari 03 Rp. 80.000,-
Kenaikan aktiva netto Rp. 90.000,-
Penarikan kembali Rp. 15.000,-
Penyertaan baru ( 40.000,-)
Rp. (25.000,-)
Laba Rp. 65.000,-
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
75
Berdasarkan pendekatan transaksi laba ditentukan dengan mempertemukan (match) atau memperhitungkan
pendapatan dengan biaya suatu periode ; ditambah dan dikurangi dengan keuntungan / kerugian transaksi non
operasional / non reguler & luar biasa.
• Dalam Laporan Laba-Rugi bentuk langsung pendapatan dan biaya masing-masing dikelompokkan dalam
kelompok tersendiri.
• Dalam kelompoknya pendapatan dan biaya dibedakan antara yang berasal dari kegiatan operasional dan
non operasional.
• Laporan Laba-Rugi bentuk langsung banyak dipergunakan oleh lembaga keuangan seperti Bank,
Asuransi dan Lembaga Pembiayaan.
Bentuk Laporan Laba – Rugi
1. Bentuk Langsung (Single Step)
2. Bentuk bertahap (Multiple Step)
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
76
• Laporan Laba – Rugi bentuk bertahap dibagi dalam beberapa seksi/tingkatan dan perhitungan laba
disajikan secara bertingkat/bertahap.
• Seksi / Isi Laporan Rugi – Laba bertahap :
I. Laba dari kegiatan Normal/Operasional
1. Penjualan Netto (Net Sales)
2. Harga Pokok Penjualan (Cost of Goods Sold)
3. Biaya Operasional (Operating Expenses)
4. Pendapatan-pendapatan lain & Laba (Other Revenues & Gains)
5. Biaya-biaya lain & Rugi (Other Expenses & Losses)
6. PPh atas laba kegiatan normal (Income taxes on continuing operations)
II. Item-item (Laba/Rugi) non reguler & luar biasa
7. Penghentian usaha (discontinued Operations)
8. Item-item luar biasa (extraordinary items)
9. Efek kumulatif perubahan prinsip akuntansi (Cumulative effects of changes in accounting
principles)
• Laporan Laba Rugi mengungkapkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (Profitability)
• Analisa atas pos-pos Laporan Laba – Rugi suatu periode dapat diketahui sumber laba perusahaan.
• Melalui perbandingan Laporan Laba – Rugi beberapa periode dapat dianalisa trend kemampulabaan dan perubahan komposisi pendapatan dan biaya perusahaan.
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
77
I. Pendapatan
1. Pendapatan usaha bank (Operasional)
a. Hasil bunga 1.025.307.822
b. Provisi dan Komisi 70.671.863
c. Pendapatan karena transaksi devisa 919.573.768
d. Pendapatan Rupa-rupa 56.382.011
2.. Pendapatan bukan usaha bank (Non Operasional) 7.892.766
Jumlah Pendapatan : 2.079.828.230
II. Biaya
1. Biaya usaha bank (operasional)
a. Biaya bunga dan Provisi 790.037.269
b. Biaya karena transaksi devisa 728.038.808
c. Biaya tenaga kerja 164.766.123
d. Penyusutan 93.476.697
e. Biaya Rupa-rupa 148.535.551
2.. Biaya bukan usaha Bank (Non Operasional) 4.873.615
Jumlah Biaya : 1.929.728.063
III. Laba sebelum pajak 150.100.167
Taksiran PPh tahun berjalan 52.529.058
Laba setelah taksiran PPh 97.571.109
IV. Sisa laba tahun-tahun lalu -
Jumlah Laba : 97.571.109
PERINCIAN PERHITUNGAN LABA/RUGI
1 JANUARI 2003 S/D 31 DESEMBER 2003
(Ribuan Rupiah)
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
78
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
Suhaka Corporation Income Statement
For Year Ended December 31,2003
Revenue from net sales :
Sales $800,000
Less: Sales returns and allowances $ 12,000
Sales discounts 8,000 20,000 $780,000
Cost of goods sold :
Beginning inventory $125,000
Net purchases $430,000
Freight in 32,000 462,000
Cost of goods available for sale $587,000
Less ending inventory 96,000 491,000
Gross profit on sales $289,000
Operating expenses :
Selling expenses
Sales salaries $ 46,000
Advertising expenses 27,000
Miscellaneous selling expenses 12,000 $ 85,000
General and administrative expenses :
Officers’ and office salaries $ 62,000
Taxes and insurance 26,500
Depreciation expense 12,000
Doubtful accounts expense 8,600
Miscellaneous expenses 9,200 118,300 203,300
Operating Income $ 85,700
Other revenues and gains
Interest revenue $ 8,750
Gain on sale of investment 37,000 45,750
Other expenses and losses
Interest expenses $ (5,200)
Loss from fire (14,300) (19,500)
Income from continuing operations before
income taxes$111,950
Income taxes 44,780
bersambung....
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
79
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
... Lanjutan
Income from continuing operations $ 67,170
Discontinued operations
Loss from operations of discontinued business
segment (net of income tax saving of $14,000$ (21,000)
Loss on disposal of business segment
(net of income tax savings of $6,400)(9,600) (30,600)
Extraordinary gain from early debt extinguishment
(net of income taxes of $10,160)15,240
Cumulative effect of changing inventory
method (net of income tax savings of $3,000) (4.500)
Net Income $ 47,310
Earning per common share
Income from continuing operations $ 1.34
Discontinued operations -0.61
Extraordinary gain 0.31
Cumulative effect of accounting change -0.09
Net income $ 0.95
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
80
Daftar Nama Akun Inggris – Indonesia
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
The Balance Sheet N e r a c a
Assets Aktiva
Current Assets Aktiva Lancar
• Cash • Kas
• Marketable Securities • Efek-efek
• Notes Receivable • Wesel Tagih
• Accounts Receivable • Piutang Dagang
• Allowance for Bad Debts • Cadangan Piutang Ragu-ragu
• Inventories • Persediaan
• Prepaid Rent • Sewa dibayar dimuka
• Prepaid Insurance • Asuransi dibayar dimuka
• Accrued Interest Receivable • Bunga yang masih harus diterima
Investment Penyertaan
• Investment in Stock • Penyertaan Saham
• Investment in Bond • Penyertaan Obligasi
• Pension Fund • Dana pensiun
Fixed Assets Aktiva Tetap
• Land • Tanah
• Buildings • Bangunan
• Machinery & Equipment • Mesin dan Peralatan
• Accumulated Depreciation • Akumulasi Penyusutan
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
81
Intangible assets Aktiva tak berwujud
• Goodwill • Goodwill
• Patent • Hak paten
• Organization Costs • Biaya Pendirian (usaha)
Other non Current Assets Aktiva Lain – lain
• Long Term Receivable • Piutang jangka panjang
• Consruction in Progress • Pekerjaan dalam pelaksanaan
Liabilities Hutang
Current Liabilities Hutang Jangka Pendek
• Notes Payable • Wesel bayar
• Accounts Payable • Hutang dagang
• Salaries Payable • Hutang gaji
• Accrued Interest Payable • Bunga yang masih harus dibayar
• Current Portion of long erm debt • Hutang jangka panjang yang jatuh tempo
• Other Current Liabilities • Hutang lancar lainnya
Non Current Liabilities Hutang Jangka Panjang
• Bond Payable • Hutang Obligasi
• Mortgage Payable • Hutang hipotik
• Long – term lease obligation • Kewajiban leasing jangka panjang
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
82
The Income Statement Laporan Laba - Rugi
Sales Penjualan
Sales return and allowances Retur penjualan dan keringanan
Sales Discount Potongan penjualan
Cost of Goods Sold Harga pokok penjualan
Purchases Pembelian
Purchase return and allowances Retur pembelian dan keringanan
Purchase Discount Potongan pembelian
Freight in Ongkos angkut pembelian
Gross profit on sal s Laba kotor (penjualan)
Selling expenses Biaya penjualan
Sales salaries Gaji (karyawan) penjualan
Advertising xpenses Biaya iklan
Miscellaneous selling expenses Biaya penjualan lain - lain
General and administrative xpenses Biaya umum dan administrasi
O�� ers and o�� e salaries Gaji pimpinan dan administrasi
Taxes and insurance Pajak dan asuransi
Depreciation xpense Biaya penyusutan
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
Owners’ Equity Ekuitas
• Common Stock • Saham Biasa
• Pre� ered Stock • Saham Preferen
• Premium on Stock • Agio Saham
• Discount on Stock • Disagio Saham
• Retained Earnings • Saldo Laba
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
83
Doubtful a counts expense Biaya piutang ragu-ragu
Miscellaneous general expense Biaya umum lain-lain
Operating In ome Laba operasional
Other revenue and gains Laba dan pendapatan lain - lain
Interest revenue Pendapatan bunga
Gain on sale of investment Laba penjualan penyertaan
Other expenses and losses Rugi dan biaya lain - lain
Interest expense Biaya bunga
Loss from fir Kerugian kebakaran
Income taxes Pajak penghasilan
Net income Laba bersih
Earnings per Common share Laba per lembar saham (biasa)
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
84
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
P I U T A N G
Pengertian Piutang : Dalam arti luas Klaim terhadap pihak lain atas uang, barang dan
jasa.
Dalam pengertian akuntansi
Klaim terhadap pihak lain yang pelunasannya akan dilakukan
secara tunai.
Klasifikasi Piutang : Dari sudut sumber terjadinya
a. Piutang usaha (Trade / Accounts Receivable)
b. Piutang lain – lain (Nontrade Receivable)
• Piutang usaha meliputi piutang yang timbul karena
penjualan produk atau penyerahan jasa dalam rangka
kegiatan normal perusahaan.
• Piutang usaha biasanya berjangka waktu 30 – 90 hari
dan karenanya disajikan di neraca dalam kelompok aktiva
lancar (current assets)
• Piutang lain – lain timbul dari transaksi diluar kegiatan
normal perusahaan.
misalnya :
• Piutang yang berasal dari penjualan surat berharga
aktiva tetap
• Pinjaman kepada pemegang saham, direksi dan
karyawan
• Uang muka pembelian
• Klaim atas kerusakan / kerugian
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
85
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
Piutang yang didukung oleh bukti pernyataan berhutang (promes/wesel) diklasifikasikan sebagai Wesel Tagih
(Notes Receivable).
Dari sudut jangka waktu pelunasan piutang dikelompokkan dalam “Aktiva Lancar” (Current Assets) dan
“Aktiva tak Lancar” (Non Current Assets).
Piutang yang jangka waktu pelunasannya kurang dari satu tahun atau dalam periode operasi normal perusahaan
dikelompokkan di neraca dalam “Aktiva Lancar”.
Klasifikasi yang lazim :
a. Piutang Usaha (Accounts Receivable).
b. Wesel Tagih (Notes Receivable).
c. Piutang lain-lain (Other Receivable).
Pencatatan Piutang
Pencatatan piutang dilakukan apabila :
a. Telah terjadi penjualan.
b. Jasa telah dilaksanakan.
Piutang dicatat sebesar nilai faktur (tagihan)
Jurnal :
Piutang Usaha ………………………………… Rp. XX
Penjualan ……………………………………….. Rp. XX
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
86
Penilaian dan Pelaporan Piutang
• Piutang disajikan di Neraca sebesar nilai netto yang dapat direalisasikan (net realizable value).
• Untuk menentukan nilai netto realisasi pada akhir periode perlu ditaksir jumlah piutang yang diperkirakan
tidak tertagih dan disisihkan dalam perkiraan “Cadangan Piutang Ragu – Ragu” (Allowance for Doubtfu
Accounts).
• Penyajian piutang di Neraca :
Piutang usaha Rp. 100.000,-
Cadangan piutang ragu – ragu 5.000,-
Rp. 95.000,-
• Jurnal adjustment penyisihan piutang ragu – ragu
Biaya piutang ragu – ragu .......................... Rp. XX
Cadangan piutang ragu – ragu ........................ Rp. XX
• Apabila suatu piutang benar – benar tidak mungkin ditagih lagi (misalnya : perusahaan penghutang bangkrut,
alamat si penghutang tidak diketahui), maka piutang tersebut akan dihapus / dihilangkan dari pembukuan.
• Jurnal penghapusan :
Cadangan piutang ragu – ragu ..................... Rp. XX
Piutang usaha ........................................... Rp. XX
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
87
Cara menentukan jumlah taksiran piutang ragu – ragu
a. Atas dasar persentase tertentu dari “Penjualan”
b. Atas dasar “Piutang Usaha”
• Persentase tertentu dari piutang usaha.
• Analisa umur piutang (Aging Receivables)
Ilustrasi :
* Penjualan kredit selama tahun 2003 berjumlah Rp. 200 juta.
Ditaksir 1 % dari jumlah penjualan tidak dapat ditagih.
Besarnya taksiran piutang ragu – ragu :
1% X Rp. 200 juta = Rp. 2 juta
* Saldo piutang usaha pada akhir periode berjumlah Rp. 5 juta,
diperkirakan 2% dari saldo piutang tidak dapat ditagih.
Besarnya taksiran piutang ragu – ragu :
2% X Rp. 5 juta = Rp. 100.000,-
Analisa Umur Piutang
Tiap – tiap piutang dianalisa untuk menentukan lamanya piutang tersebut belum dibayar.
Makin tua umur suatu piutang makin besar kemungkinan tidak tertagihnya piutang tersebut.
Aplikasi persentase penyisihan piutang ragu – ragu disesuaikan dengan umur piutang.
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
88
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
Nama DebiturBelum jatuh
TempoLewat Waktu (hari)
1-30 31-60 61-90 91-180 181-365 >365 Total
1. PT. Agung Sejati Rp. 500.000,- Rp. 250.000,- Rp. 250.000,- - - - - Rp. 1.000.000,-
2. PT. Abadi 500.000,- 600.000,- 250.000,- - Rp. 150.000,- - - 1.500.000,-
3. Toko Bagus - 250.000,- 100.000,- Rp. 200.000 100.000,- - - 650.000,-
4. CV. Bhayangkara 1.000.000,- - - - - - - 1.000.000,-
5. Firma Bambang & Co 750.000,- - - - - - - 750.000,-
6. PT. Dosni Roha - - - - 100.000,- 100.000,- - 200.000,-
25. PT. Kurnia - - - 135.000,- 100.000,- - - 235.000,-
26. Pt. Lubuk Sikaping 675.000,- 325.000,- - - - - - 1.000.000,-
27. PT. Merdeka 340.000, - - - - - - 340.0
28. Firma Nani Heru 515.000,- - - - - - - 515.000,-
29. PT. Obor Pembangunan - 375.000,- - - - - - 375.000,-
30. PT. Pelita 240.000,- - - - - - - 240.000,-
Total Rp.7.873.000,- Rp.2.240.000,- Rp. 785.000,- Rp. 567.000 Rp. 425.000,- Rp. 248.000,- Rp. 112.000,- Rp.12.250.000,-
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
89
KONSEP AKUNTANSI NERACA & LAPORAN LABA RUGI PIUTANG
Perhitungan piutang ragu – ragu
Kelompok Umur Piutang Saldo Prosentase Penyisihan Piutang Tak tertagih ragu-ragu
Belum Jatuh Tempo Rp. 7.837.000,- 1% Rp. 78.730,-
Lewat waktu 1-30 hari 2.240.000,- 3% 67.200,-
Lewat waktu 31-60 hari 785.000,- 5% 39.250,-
Lewat waktu 61-90 hari 567.000,- 10% 56.700,-
Lewat waktu 91-180 hari 425.000,- 15% 63.750,-
Lewat waktu 181-365 hari 248.000,- 20% 49.600,-
Lewat waktu lebih dari 365 hari 112.000,- 50% 56.000,-
Rp.12.250.000,- Rp.411.000,-
Dalam kondisi tertentu perusahaan tidak melakukan penyisihan piutang ragu – ragu (misalnya : sebagian
besar penjualan dilakukan secara tunai).
“Biaya piutang ragu – ragu” baru timbul apabila suatu piutang benar-benar sudah tidak dapat ditagih lagi
(misal : karena bangkrut).
Jurnal :
Biaya Piutang ragu – ragu ……………… Rp. XX
Piutang usaha ………………………………. Rp. XX
Metode ini disebut metode langsung dan perusahaan yang menerapkan metode ini tidak membuat jurnal
penyesuaian (Adjustment) pada akhir tahun.
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
HUTANG• Pengertian• Hutang Jangka Pendek• Exkurs• Hutang Jangka Panjang
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
9191
HUTANG
HUTANG :
• Kewajiban untuk menyerahkan aktiva atau
memberikan jasa
• Di masa mendatang
• Akibat tindakan / transaksi masa
sebelumnya.
Pengelompokkan Hutang
• Hutang Jangka Pendek (Current Liabilities)
• Hutang Jangka Panjang
(Long Term Liabilities)
Hutang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun atau dalam periode operasi normal
perusahaan, diklasifikasikan sebagai Hutang Jangka Pendek.
a. Hutang Dagang (Accounts Payable) • Timbul dari kegiatan/usaha normal
perusahan.
• Biasanya berasal dari pembelian
barang/jasa.
b. Wesel Bayar • Hutang yang dinyatakan dengan surat hutang (promes)
• Berasal dari pembelian barang/jasa dan penerimaan pinjaman.
Hutang salah satu sumber pembelanjaan.
PENGERTIAN
HUTANG JANGKA PENDEK
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
9292
c. Hutang Bank
• Timbul akibat pinjaman yang diterima dari bank.
• Dikelompokkan sebagai “Hutang Jangka Panjang” apabila pelunasannya lebih dari satu tahun.
d. Hutang Pajak Penghasilan
• Taksiran pajak penghasilan untuk tahun berjalan yang masih harus dibayar (setelah diperhitungkan
dengan PPh masa).
e. Hutang Lain – lain
Aneka hutang yang tidak disajikan di neraca sebagai pos yang berdiri sendiri.
1. Hutang Biaya (accrued Liabilities)
• Timbul akibat biaya rutin yang belum dibayar.
Misalnya : > Hutang Gaji (Salaries Payable)
> Hutang Sewa (Rent Payable)
2. Pendapatan diterima di muka (Unearned Revenue)
• Timbul akibat perbedaan waktu antara saat penerimaan uang dengan saat pengakuan
pendapatan.
Misalnya : Perusahaan menyewakan ruang kantor untuk masa 3 tahun
dan menerima uang sewa untuk masa 3 tahun sekaligus.
HUTANG
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
9393
3. Hutang Pajak
• Perusahaan diwajibkan menghitung, memotong dan menyetor pajak penghasilan atas gaji/upah
pegawainya (PPh. ps. 21)
• Kadang – kadang perusahaan ditunjuk sebagai badan yang bertugas memungut pajak pertambahan
nilai (Pengusaha Kena Pajak) atas barang/jasa yang diserahkan kepada pembeli.
• Pajak yang telah dipotong/dipungut tapi belum disetor ke kas negara pada akhir periode dicatat
dalam pos Hutang Pajak (kadang – kadang mencakup hutang pajak penghasilan perusahaan).
4. Uang Jaminan (Refundable Deposit)
• Uang yang diterima atas aktiva yang dipercayakan kepada pembeli akan dikembalikan apabila
pembeli menyerahkan kembali aktiva tersebut.
Misalnya : Uang jaminan botol.
5. Hutang kepada pemegang saham atau perusahaan afiliasi
• Apabila jangka waktu pengembaliannya lebih dari satu tahun, hutang ini diklasifikasikan sebagai
hutang jangka panjang.
• Hutang dari perusahaan afiliasi bisa berupa pinjaman atau hutang yang berasal dari pembelian
barang/jasa.
HUTANG
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
9494
HUTANG
Penilaian (Valuation)
Hutang jangka pendek disajikan di neraca sebesar nilai jatuh temponya (jumlah yang harus dibayar pada
saat jatuh tempo).
Ilustrasi :
Dibeli barang dagangan senilai Rp. 10.000.000,- ; 2/10 ; n/30
Jurnal :
Pembelian Rp. 10.000.000,-
Hutang Dagang Rp. 10.000.000,-
Setelah 30 hari perusahaan belum dapat membayar dan menerbitkan proses
berbunga 12% dan berjangka satu bulan.
Jurnal :
Hutang Dagang Rp. 10.000.000,-
Wesel Bayar Rp. 10.000.000,-
Promes dilunasi pada saat jatuh tempo.
Jurnal :
Wesel Bayar Rp. 10.000.000,-
Biaya bunga 100.000,-
Kas Rp. 10.100.000,-
Apabila pada saat jatuh tempo promes tidak dapat dilunasi dan tidak diterbitkan promes baru maka
bentuk hutang tersebut berubah kembali ke asalnya. Semua biaya yang berhubungan dengan promes
tersebut diperhitungkan dalam hutang asal.
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
9595
HUTANG
Jurnal :
Wesel Bayar Rp. 10.000.000,-
Biaya Bunga 100.000,-
Biaya Lain –lain 50.000,-
Hutang Dagang Rp. 10.150.000,-
Exkurs
Pengelompokkan “Hutang” dari sudut kepastian nilai dan terjadinya hutang
1. Hutang yang nilainya pasti (define in amount).
misal : • Hutang Dagang
• Wesel Bayar
• Pendapatan diterima di muka
2. Hutang yang nilainya berupa taksiran (estimated liabilities)
misal : • Taksiran hutang atas jasa purna jual
• Taksiran hutang hadiah yang ditawarkan
3. Kewajiban bersyarat (Contigent Liabilities)
• Hutang dan nilainya masih belum pasti.
• Tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya peristiwa di masa mendatang.
• Kalau kemungkinan terjadinya peristiwa di masa mendatang besar dan nilainya dapat ditaksir,
maka kewajiban bersyarat tersebut harus dicatat sebagai hutang.
misal : Perusahaan memberikan jaminan kredit (loan guarantee) kepada anak perusahaan dan
pada saat penyusunan laporan keuangan, anak perusahaan tersebut sudah terancam bangkrut.
• Sebaliknya apabila kemungkinan terjadinya peristiwa di masa mendatang besar, namun nilainya
sulit untuk ditaksir maka kewajiban bersyarat tersebut harus dinyatakan dalam “Catatan atas
Laporan Keuangan”.
Contoh : Tuntutan terhadap perusahaan “Union Carbidge” di India (kasus Bhopal)
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
9696
HUTANG JANGKA PANJANG
Hutang yang jatuh temponya lebih dari satu tahun diklasifikasikan sebagai Hutang Jangka Panjang
a. Hutang Hipotik
• Hutang Jangka Panjang yang dijamin oleh aktiva tetap tak bergerak.
b. Hutang Sewa Jangka Panjang (Long Term Lease Obligation)
• Hutang yang timbul dari transaksi sewa beli peralatan, mesin dan harta tetap lainnya.
• Masa sewa relatif panjang (3-5 tahun) dan setelah masa sewa si penyewa memiliki hak opsi untuk
membeli aktiva tersebut.
c. Hutang Obligasi (Bond Payable)
• Hutang dalam jumlah besar dan dinyatakan dalam surat pernyataan berhutang yang terpecah
dalam satuan kecil.
• Menyangkut jumlah kreditur yang banyak.
• Ketentuan – ketentuan mengenai hutang obligasi diatur dalam “Bond Indenture” yang memuat
Antara lain :
• Nilai obligasi yang dikeluarkan dan nilai nominal tiap lembar
• Suku bunga dan tanggal pembayarannya
• Jangka waktu pelunasan
• Jaminan yang diberikan
• Ketentuan mengenai penarikan kembali
HUTANG
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
9797
HUTANG
• Obligasi diperjual belikan di pasar modal (dengan izin Bapepam) dengan harga pasar (harga kurs).
Harga Kurs > Nilai Nominal Agio (Premium).
Harga Kurs < Nilai Nominal Disagio (Discount)
• Hutang obligasi dicatat sebesar nilai nominalnya dan selisih antara harga kurs dengan nilai nominal
dicatat dalam akun “Agio / Disagio Obligasi” (Premium / Discount on Bond Payable)
• Agio / Disagio Obligasi diamortisasikan selama masa hutang obligasi dan dibebankan pada akun
“Biaya Bunga”.
• Pada saat jatuh tempo obligasi akun “Agio / Disagio Obligasi” akan bersaldo nol.
Ilustrasi :
10% Obligasi Rp. 100 juta ; nominal @ Rp. 10.000 ; 2/1 – 1/7 ; masa 5 tahun ;
dijual tunai dengan kurs 95 pada tanggal 2 Januari 2003.
Nominal Rp. 100 juta
Harga kurs 95% X Rp. 100 juta 95 juta
Disagio Obligasi Rp. 5 juta
(Discount on Bond)
Jurnal :
Kas Rp. 95 juta
Disagio Obligasi 5 juta
Hutang Obligasi Rp. 100 juta.
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
9898
HUTANG
Dibayar bunga obligasi untuk masa 2/1 s/d 1/7 – 2003.
Bunga obligasi = 10% X 6/12 X Rp. 100 juta = Rp. 5 juta
Jurnal :
Biaya bunga Rp. 5 juta
Kas Rp. 5 juta
Adjustment atas bunga obligasi untuk masa 1/7 s/d 31/12 – 2003
Jurnal :
Biaya bunga Rp. 5 juta
Hutang Bunga Rp. 5 juta
Adjustment atas amortisasi “Disagio Obligasi”
Amortisasi per tahun = 1/5 X Rp. 5 juta = Rp 1 juta
Jurnal :
Biaya bunga Rp. 1 juta
Disagio obligasi Rp. 1 juta
Penyajian di Neraca
Hutang abligasi disajikan di neraca sebesar nilai nominalnya ditambah “Agio Obligasi” atau dikurangi
“Disagio Obligasi” yang belum diamortisasi.
Penyajian hutang obligasi per 31/12 – 2003
Hutang Obligasi Rp. 100 juta
Disagio Obligasi (4 juta)
Rp. 96 juta.
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
PERSEDIAAN• Pengertian• Penentuan Harga Pokok• Penilaian Persediaan • Atas Dasar Harag Pokok • Atas Dasar Estimasi • Khusus
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
100100
Jenis Perusahaan :
- Perusahaan Dagang (Trading Company)
- Perusahaan Manufaktur (Manufacturing Company)
Perusahaan Dagang.
PERSEDIAAN
Pembelian Penjualan
Barang Dagangan Harga Pokok Penjualan
Jenis persediaan : Barang Dagangan (Merchandise Inventory)
Perusahaan Manufaktur
Pembelian Penjualan
Tenaga Kerja
Overhead Pabrik
BarangDalamProses
Bahan Baku Barang Jadi Harga Pokok Penjualan
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
101
PENGERTIAN
101
Jenis Persediaan :
a. Barang Dagangan / Barang Jadi (Finished Goods).
b. Barang Dalam Proses (Work In Process).
c. Bahan Baku (Raw Materials).
Persediaan adalah :
- Barang berwujud
- Tersedia untuk dijual (barang dagangan/barang jadi)
- Masih dalam proses produksi untuk diselesaikan, kemudian dijual
(barang dalam proses/pengolahan)
- Akan dipergunakan untuk produksi barang jadi yang akan dijual
(bahan baku dan bahan pembantu)
dalam rangka kegiatan usaha normal perusahaan
Persediaan yang dimaksud di atas meliputi barang-barang baik yang ada di
dalam perusahaan, dalam perjalanan maupun yang dititipkan pada pihak lain.
PERSEDIAAN
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
102102
Diperhitungkan sebagai “Persediaan”
a. Barang dalam perjalanan (goods in transit)
Kondisi Penjualan :
- FOB Shipping point
- FOB Destinati
b. Barang konsinyasi (goods on consignment).
- Barang yang dititipkan pada pedagang lain untuk dijual.
- Hak milik atas barang masih tetap di tangan penitip.
c. Penjualan cicilan dan bersyarat.
- Hak atas barang masih tetap di tangan penjual.
- Dalam praktek penjualan cicilan diperlakukan sebagai penjualan kredit (seolah – olah telah
terjadi pemindahan hak kepemilikan).
PERSEDIAAN
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
103103
Harga pokok persediaan (Inventory cost) mencakup semua pengeluaran ; baik langsung maupun tidak
langsung ; yang berhubungan dengan perolehan, penyiapan, dan penempatan untuk dijual kembali.
Inventory Cost :
- Harga beli (Purchase price).
- Ongkos angkut (Freight).
- Asuransi pengangkutan (Insurance).
- Biaya Gudang (Storage).
Dalam praktek pengeluaran pembelian yang relatif kecil dan sulit dialokasikan ke berbagai jenis barang ;
tidak diperhitungkan sebagai harga pokok persediaan (Inventory Cost).
Biaya-biaya ini diperhitungkan sebagai biaya periode yang bersangkutan (Period Cost).
Sistem Pencatatan
1. Sistim Periodik (Periodic Inventory System).
2. Sistim Perpetual (Perpetual Inventory System).
PENENTUAN HARGA POKOK (INVENTORY COST)
PERSEDIAAN
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
104104
Pada sistim periodik jumlah persediaan pada suatu tanggal ditentukan dengan melakukan perhitungan
fisik atas barang-barang yang ada di perusahaan.
Sistim perpertual melakukan pencatatan keluar masuknya barang secara terus menerus ; sehingga
setiap saat dapat diketahui jumlah barang yang masih ada di perusahaan.
Untuk setiap jenis atau kelompok barang disediakan kartu khusus untuk mencatat penambahan/
pengurangan atas barang tersebut.
PERSEDIAAN
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
105105
PENILAIAN PERSEDIAAN (INVENTORY VALUATION)
Pada akhir periode untuk menentukan nilai akhir
persediaan perlu ditentukan metode / cara penilaian
(Valuation M thod).
Metode Penilaian :
a. Atas Dasar Harga Pokok (Cost)
• Spesific Identification Method
• First In First Out (FIFO)
• Last In First Out (LIFO)
• Weighted Average Method
b. Atas Dasar Estimasi :
• Retail Inventory Method
• Gross Profit Method
c. Khusus :
• Lower of Cost or Market
PERSEDIAAN
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
106106
Data Pembelian
1 Jan. – Persediaan awal 200 unit @ Rp. 9 Rp. 1.800,-
10 Mar. – Pembelian 300 unit @ 10 3.000,-
21 Sept. – Pembelian 400 unit @ 11 4.400,-
18 Nov. – Pembelian 100 unit @ 12 1.200,-
Tersedia untuk dijual 1.000 unit Rp. 10.400,-
PENILAIAN PERSEDIAAN ATAS DASAR COST
Ilustrasi
Sistem Periodik (Periodic Inventory System)
- Pada akhir periode melalui perhitungan fisik barang dapat diketahui jumlah barang yang
masih ada.
- Nilai persediaan akhir (dalam rupiah) ditentukan dengan cara mengalikan kuantitas dengan
harga pokok per unit. Harga pokok per unit tergantung pada metode penilaian yang dipakai.
Berdasarkan penghitungan fisik barang yang belum terjual berjumlah 300 unit.
PERSEDIAAN
1
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
107107
L I F O (Last In First Out).
Nilai Persediaan Akhir :
Harga Pembelian 1 Jan 200 unit @ Rp. 9 Rp 1.800,-
Harga pembelian 10 Maret 100 unit @ Rp. 10 1.000,-
Nilai persediaan akhir 300 unit Rp.2.800,-
Harga pokok penjualan Rp. 7.600,-
10 Mar.300 unit@ Rp. 10
21 Sept.400 unit@ Rp. 11
18 Nov.100 unit@ Rp. 12
1 Jan.200 unit@ Rp. 9
Inventory (lifo) :
200 unit @ Rp. 9 = Rp. 1.800,-
100 unit @ Rp. 10 = 1.000,-
Total Rp. 2.800,-
Weighted Average
Harga pokok rata – rata per unit = Rp. 10.400,- : 1.000 = Rp. 10.40,-
Nilai persediaan akhir = 300 X Rp. 10.40,- = Rp 3.120,-
Tersedia untuk dijual Rp. 10.400,-
PERSEDIAAN
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
108108
Harga pokok penjualan Rp. 7.000,-
Inventory (lifo) :
100 unit @ Rp. 11 = Rp. 1.200,-
200 unit @ Rp. 12 = 2.200,-
Total Rp. 3.400,-
Tersedia untuk dijual Rp. 10.400,-
10 Mar.300 unit@ Rp. 10
21 Sept.400 unit@ Rp. 11
18 Nov.100 unit@ Rp. 12
1 Jan.200 unit@ Rp. 9
FIFO ( First In First Out)
Nilai Persediaan Akhir :
Harga pembelian 18 nov 100 unit @ Rp. 12 Rp. 1.200,-
Harga pembelian 21 Sept. 200 unit @ Rp. 11 2.200,-
Nilai persediaan akhir 300 unit Rp. 3.400,-
PERSEDIAAN
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
109109
Perbandingan antar metode
Misalkan penjualan dalam periode yang bersangkutan berjumlah $ 15.000,-
First – In Average Cost Last – In
First – Out First – Out
Net Sales $ 15,000 $15,000 $15,000
Cost of merchandise sold :
Beginning inventory $ 1,800 $ 1,800 $ 1,800
Purchases 8,600 8,600 8,600
Merchandise available
for sale $10,400 $10,400 $10,400
Less ending inventory 3,400 3,120 2,800
Cost of mer-
chandise sold 7,000 7,280 7,600
Gross profit $ 8,000 $ 7,720 $ 7,400
PERSEDIAAN
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
110110
Spesific Identification
- Nilai persediaan akhir ditentukan berdasarkan harga pokok sesungguhnya
(yang dikeluarkan khusus untuk unit barang yang masih ada).
- Metode ini dalam praktek hanya cocok untuk barang-barang yang jumlahnya tidak banyak dan nilai
satuannya tinggi.
Misalnya : Mobil pada show room mobil bekas.
- Untuk setiap unit barang (mobil bekas) dibuatkan kartu biaya untuk mencatat semua
pengeluaran biaya (pembelian, perbaikan, peningkatan) sampai dengan mobil tersebut
dijual.
- Metode ini kadang-kadang dipakai juga oleh perusahaan yang menggunakan bahan mentah
yang mutunya akan menurun dan atau rusak dengan berlalunya waktu.
Misalnya : Tepung terigu pada pabrik biskuit.
Sistim Perpetual (Perpetual Inventory System)
- Mutasi barang selalu dicatat dalam kartu khusus (kartu persediaan).
- Melalui kartu persediaan setiap saat dapat diketahui jumlah dan nilai persediaan yang masih ada.
- Secara berkala dilakukan juga penghitungan fisik barang. Tujuannya adalah untuk mencocokkan
jumlah fisik barang dengan catatan (keperluan kontrol).
PERSEDIAAN
2
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
111111
Retail Inventory Method (Metode Eceran)
• Metode ini dipakai oleh perusahaan yang jenis barangnya
sangat banyak (misalnya ; Supermarket ; Department Store)
• Metode ini didasarkan pada konsep adanya hubungan yang
erat antar harga pokok dengan harga jual
• Hubungan antara harga pokok dan harga jual dinyatakan
dalam persentase dan dipakai untuk menaksir
nilai persediaan akhir
• Setiap pembelian selain dicatat harga pokok juga dicatat
harga jualnya
Ilustrasi
Data Pembelian dan Penjualan Barang “X”
Jumlah Harga
Jan. 1. Persediaan 10 Rp. 20,-
4. Penjualan 7
10. Pembelian 8 Rp. 21,-
22. Penjualan 4
28. Penjualan 2
30. Pembelian 10 Rp. 22,-
PERSEDIAAN
PENILAIAN PERSEDIAAN ATAS DASAR ESTIMASI
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
112112
Ilustrasi
Harga Pokok Harga Jual
Persediaan awal (1 Jan) Rp. 19.400,- Rp. 36.000,-
Pembelian selama Januari (Net) 42.600,- 64.000,-
Barang tersedia untuk dijual. Rp. 62.000,- Rp.100.000,-
Ratio harga pokok terhadap
Harga Jual = Rp. 62.000,- = 62%
Rp.100.000,-
Penjualan selama Januari 70.000,-
Persediaan akhir dengan harga jual Rp. 30.000,-
Nilai persediaan akhir dengan harga pokok :
62% X Rp. 30.000,- = Rp. 18.600,-
Gross Profit Method (Metode Laba Bruto)
- Konsep dasar metode ini sama dengan metode eceran.
- Kalau pada metode eceran ditentukan persentase perbandingan antara harga pokok dengan harga jual ;
pada metode laba bruto ditentukan perbandingan antara laba bruto dengan penjualan.
- Persentase laba bruto terhadap penjualan didasarkan pada data tahun-tahun lalu.
Metode ini dipakai untuk :
a. Menentukan nilai persediaan bagi keperluan pembuatan laporan interim
(perusahaan menggunakan sistim periodik).
b. Menaksir nilai persediaan yang terbakar, dicuri atau rusak.
c. Untuk mengecek ketepatan nilai persediaan yang ditentukan dengan cara lain.
PERSEDIAAN
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
113
Ilustrasi
Data persediaan barang dagangan selama bulan Januari :
• Persediaan awal (1 Januari) Rp. 57.000,-
• Pembelian selama Januari (Netto) 180.000,-
• Penjualan selama Januari (Netto) 250.000,-
• Laba kotor ditaksir sebesar 30% dari penjualan Netto.
Taksiran Persediaan Barang Dagangan per 31 Januari :
• Persediaan awal (1 Januari) Rp. 57.000,-
• Pembelian selama januari 180.000,-
• Barang yang tersedia untuk dijual Rp. 237.000,-
• Penjualan selama Januari Rp. 250.000,-
• Taksiran laba kotor (30% X Rp. 250.000,-) 75.000,-
• Taksiran harga pokok penjualan Rp. 175.000,-
• Taksiran Persediaan per 31 Januari Rp 62.000,-
113
Lower of Cost or Market
- Metode ini mempertimbangkan harga pasar persediaan (current replacement cost)
pada tanggal neraca.
- Apabila harga pasar lebih rendah dari harga pokok (cost) maka harga pasar dipakai
sebagai dasar penilaian.
- Sebaliknya bila harga pokok (cost) lebih rendah dari harga pasar maka penilaian
didasarkan pada harga pokok (cost).
PERSEDIAAN
KHUSUS
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
114114
Ilustrasi
Jenis H. Pokok H. Jualbarang Jumlah Per unit Per unit Total cost Total LCM
A 400 Rp. 10,- Rp. 9,- Rp. 4.000,- Rp. 3.600,-
B 120 22,- 24,- 2.640,- 2.640,-
C 600 8,- 7,- 4.800,- 4.200,-
D 280 14,- 14,- 3.920,- 3.920,-
T o t a l Rp. 15.360,- Rp. 14.360,-
PERSEDIAAN
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR• Aktiva Tetap & Penyusutan• Metode Penyusutan• Pengeluaran Selama Pemakaian• Penghentian Penggunaan Aktiva Tetap• Aktiva tak Berwujud
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
116116
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Aktiva Operasional Tak Lancar (Noncurrent Operating Assets)
AKTIVA TETAP & PENYUSUTAN Aktiva Tetap :
- Aktiva Berwujud.
- Digunakan dalam operasi perusahaan.
- Tidak dimaksudkan untuk dijual.
- Masa manfaat lebih dari satu tahun.
Unsur Aktiva Tetap :
- Tanah (Land).
- Sarana (Land Improvements).
- Bangunan (Buildings).
- Mesin dan Peralatan (Machinery & Equipment).
Nilai Aktiva Tetap (Cost) dicatat berdasarkan harga beli ditambah biaya yang terjadi dalam rangka menempatkan
aktiva tersebut pada tempat dan kondisi siap untuk digunakan.
Terdiri dari :
Aktiva Tetap (Fixed Assets).
Aktiva Tak Berwujud (Intangible Assets).
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
117117
Ilustrasi
Nilai (Cost) tanah :
- Harga beli.
- Komisi.
- Biaya balik nama.
- Biaya survey.
- Biaya meratakan tanah dan lain-lain.
Nilai (Cost) Mesin dan Perlengkapan :
- Harga beli.
- Pajak dan bea masuk.
- Ongkos angkut.
- Asuransi.
- Biaya pemasangan.
- Biaya uji coba (trial run) dan lain-lain.
Atas penggunaan aktiva tetap setiap tahun dilakukan penyusutan (pembebanan biaya) ; kecuali “Tanah”.
Tanah tidak disusutkan karena manfaatnya (service potential of assets) tidak menurun.
Penyusutan / Depresiasi adalah alokasi nilai (cost) aktiva tetap secara sistimatik dan rasional atas masa / periode yang memperoleh manfaat dari penggunaan aktiva tersebut.
Untuk menghitung penyusutan perlu ditaksir masa manfaat aktiva tetap
Masa manfaat dipengaruhi oleh :
1. Faktor Fisik (Physical Factors)
2. Faktor Fungsional (Functional Factors)
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
118118
METODE PENYUSUTAN
* Metode Faktor waktu (Time – Factor Methods)
1. Metode Garis Lurus (Straight – Line Depreciation).
2. Metode Beban Menurun (Decreasing – Charge Methods).
a. Metode Jumlah Angaka Tahun.
(Sum-of-the-years-digits depreciation).
b. Metode Saldo Menurun.
(Declining – Balance Depreciation).
* Metode Faktor Penggunaan (Use – Factor Methods)
a. Metode Jam Jasa (Serive – hours depreciation).
b. Metode Unit Produksi (Productive-output depreciation).
Ilustrasi
Suatu mesin dengan harga perolehan (cost) Rp. 100.000,- dan taksiran nilai sisa (Residual Value) Rp. 5.000,-
mulai digunakan pada awal tahun 2003. Mesin ini ditaksir dapat digunakan selama 5 tahun.
C = Assets Cost = Rp. 100.000,-
R = Estimated residual value = Rp. 5.000,-
n = Estimated useful life = 5 tahun.
D = Periodic depreciation charge.
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
119119
* Metode Garis Lurus
D = C – R = Rp. 100.000,- - Rp. 5.000,- = Rp. 19.000,-
n 5
Tarif penyusutan (Depreciation rate) :
Rp. 19.000,- x 100% = 20%
Rp. 95.000,-
Atau :
100% : 5 = 20%.
Jurnal :
Biaya Penyusutan Rp. 19.000,-
(Depreciation Expens )
Akumulasi Penyusutan Rp. 19.000,-
(Accumulated Depreciation
Daftar Alokasi Biaya – Metode Garis Lurus
Akhir Tahun Penyusutan Ak. Penyusutan Nilai Buku.
Rp. 100.000,-
2003 Rp. 95.000,- : 5 = Rp.19.000,- Rp. 19.000,- 81.000,-
2004 95.000,- : 5 = 19.000,- 38.000,- 62.000,-
2005 95.000,- : 5 = 19.000,- 57.000,- 43.000,-
2006 95.000,- : 5 = 19.000,- 76.000,- 24.000,-
2007 95.000,- : 5 = 19.000,- 95.000,- 5.000,-
Rp. 95.000,-
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
120
120
* Metode Jumlah Angka Tahun
- Penyusutan yang dibebankan sebagai biaya makin lama makin menurun.
- Metode ini beranggapan bahwa makin tua usia suatu aktiva, maka jasa / manfaat yang diberikan
akan makin menurun.
- Tarip penyusutan ditentukan dengan menjumlah angka tahun usia suatu aktiva dan
menggunakannya sebagai penyebut.
Sebagai pembilang dipakai angka tahun secara berlawanan.
Contoh :
- Mesin dengan masa manfaat 5 tahun.
- Tarip penyusutan :
Penyebut = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15
Pembilang untuk tahun 1 5
Pembilang untuk tahun 2 4
Pembilang untuk tahun 3 3
Pembilang untuk tahun 4 2
Pembilang untuk tahun 5 1
Penyebut dapat juga ditentukan dengan rumus :
[ ( n + 1 ) : 2 ] X n
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
121121
Daftar Alokasi Biaya – Metode Jumlah Angka Tahun
Akhir Tahun Penyusutan Ak. Penyusutan Nilai Buku
Rp. 100.000,-
2003 Rp. 95.000,- X 5/15 = Rp. 31.667,- Rp. 31.667,- 68.333,-
2004 95.000,- X 4/15 = 25.333,- 57.000,- 43.000,-
2005 95.000,- X 3/15 = 19.000,- 76.000,- 24.000,-
2006 95.000,- X 2/15 = 12.667,- 88.667,- 11.333,-
2007 95.000,- X 1/15 = 6.333,- 95.000,- 5.000,-
Rp. 95.000,-
* Metode Saldo Menurun
- Beban penyusutan makin lama makin menurun.
- Metode ini mempunyai anggapan yang sama dengan metode jumlah angka tahun.
- Beban penyusutan tiap tahun dihitung dengan mengalikan suatu persentase tertentu (tarip
penyusutan) dengan nilai buku aktiva.
- Tarip penyusutan ditentukan dengan mengalikan tarip penyusutan metode garis lurus dengan
faktor bobot.
Contoh :
• Aktiva dengan masa manfaat 5 tahun.
• Tarip penyusutan garis lurus = 100% : 5 = 20%.
• Tarip penyusutan saldo menurun.
bobot 1,5 : 1,5 X 20% = 30%
bobot 2 : 2 X 20% = 40%.
Metode saldo menurun dengan bobot 2 disebut :
Double – declining – balance depreciation
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
122122
Daftar Alokasi Biaya – Metode Saldo Menurun
Akhir Tahun Penyusutan Ak. Penyusutan Nilai Buku
Rp. 100.000,-
2003 Rp. 100.000,- X 40% = Rp. 40.000,- Rp. 40.000,- 60.000,-
2004 60.000,- X 40 = 24.000,- 64.000,- 36.000,-
2005 36.000,- X 40 = 14.400,- 78.400,- 21.600,-
2006 1.600,- X 40 = 8.640,- 87.040,- 12.960,-
2007 12.960,- X 40 = 5.184,- 92.224,- 7.776,-
Rp. 92.224,-
* Metode Jam Jasa
- Metode ini beranggapan : membeli aktiva berarti membeli sejumlah jam jasa yang dapat
dimanfaatkan oleh perusahaan.
- Masa manfaat aktiva dinyatakan dalam satuan jam jasa.
- Jumlah jam jasa yang dipakai untuk suatu periode dicatat dan penyusutan ditentukan dengan
mengalikan jumlah pemakaian jam jasa dengan tarip penyusutan.
Ilustrasi
Sebuah mesin dengan harga perolehan Rp. 100.000,- dan ditaksir mempunyai nilai sisa Rp. 5.000,-
diperkirakan dapat memberikan 20.000 Jam Jasa.
Tarip penyusutan per Jam = Rp. 100.000,- - Rp. 5.000,- = Rp. 4.75
20.000
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
123123
Daftar Alokasi Biaya – Metode Jam Jasa
Akhir
Tahun Jam Jasa Penyusutan Ak. Penyusutan Nilai Buku
Rp.100.000,-
2003 3.000,- 3.000,- x Rp 4.75 = Rp. 14.250,- Rp. 14.250,- 85.750,-
2004 5.000,- 5.000,- x 4.75 = 23.750,- 38.000,- 62.000,-
2005 5.000,- 5.000,- x 4.75 = 23.750,- 61.750,- 38.250,-
2006 4.000,- 4.000,- x 4.75 = 19.000,- 80.750,- 19.250,-
2007 3.000,- 3.000,- x 4.75 = 14.250,- 95.000,- 5.000,-
20.000,- Rp. 95.000,-
* Metode Unit Produksi
- Anggapan yang dipakai metode ini mirip dengan metode jam jasa.
- Jasa / manfaat dinyatakan dalam satuan produk yang dapat dihasilkan oleh suatu aktiva.
- Misalkan mesin pada contoh sebelumnya dapat menghasilkan 2.500 unit produk selama masa
manfaatnya.
- Tarip penyusutan per unit produk = Rp. 100.000,- - Rp. 5.000 = Rp. 38,-
2.500
Apabila pada tahun pertama dihasilkan 300 unit produk maka biaya penyusutan untuk tahun pertama
adalah :
300 X Rp. 38,- = Rp. 11.400,-
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
124124
PENGELUARAN SELAMA PEMAKAIAN
• Selama pemakaian suatu aktiva tetap terjadi pengeluaran
biaya-biaya yang berhubungan dengan penggunaan aktiva
tersebut.
• Pengeluaran-pengeluaran selama pemakaian ada yang
bersifat rutin (pengeluaran bahan bakar, pelumas
dan pemeliharaan), dan ada juga yang bersifat insidentil
/khusus (penambahan, penggantian, perbaikan
besar-besaran).
• Pada dasarnya pengeluaran untuk aktiva tetap dapat
dikategorikan menjadi :
- Pengeluaran Modal (Capital Expenditure).
- Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure).
• Pengeluaran modal adalah pengeluaran yang akan
mendatangkan manfaat lebih dari satu periode akuntansi,
menambah efisiensi dan memperpanjang usia suatu aktiva
tetap.
• Pengeluaran modal dicatat sebagai aktiva
(dikapitalisasikan / capitalized).
• Pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran yang hanya
mendatangkan manfaat untuk tahun dimana pengeluaran
tersebut dilakukan.
• Pengeluaran pendapatan dibebankan sebagai biaya pada
periode dilakukannya pengeluaran tersebut.
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
125125
Pengeluaran Tidak
Ya
Tidak
Pengeluaran Modal
Akun aktiva tetap didebit
Pengeluaran Modal
Akun akumulasi penyusutan di
debit
Pengeluaran Pendapatan
Akun biaya pemeliharaan dan perbaikan didebet
Ya
?Apakah meningkatkan masa manfaat??
Apakah meningkatkan
efisiensi operasi atau menambah
kapasitas ?
Ringkasan
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
126126
PENGHENTIAN PENGGUNAAN AKTIVA TETAP
- Aktiva tetap dapat dihentikan dari pemakaian karena dijual.
- Penjualan aktiva tetap menghilangkan eksistensi aktiva tetap dan karenanya nilai buku aktiva yang
bersangkutan harus dikeluarkan dari pembukuan.
- Sebaliknya apabila aktiva tetap telah selesai disusut (Nilai buku = 0 atau sebesar nilai sisa), namun
aktiva tersebut masih tetap dipergunakan ; nilai buku aktiva tersebut tidak boleh dikeluarkan dari
pembukuan.
- Penjualan aktiva tetap dapat menimbulkan rugi atau laba.
Hasil penjualan > Nilai buku Laba.
Hasil penjualan < Nilai buku Rugi.
Ilustrasi
Sebuah mesin dibeli pada tanggal 2 Januari 2000 dengan harga Rp. 10 juta dan ditaksir dapat dipakai selama
5 tahun tanpa nilai sisa. Mesin ini dijual pada tanggal 1 Juli 2003 dengan harga Rp. 5 juta.
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
127127
Nilai buku per 1 Juli 2003
Harga perolehan Rp. 10.000.000,-
Akumulasi penyusutan :
Penyusutan 2000 Rp. 2.000.000,-
Penyusutan 2001 2.000.000,-
Penyusutan 2002 2.000.000,-
Penyusutan 2003 1.000.000,-
Rp. 7.000.000,-
Nilai buku per 1 Juli Rp. 3.000.000,-
Harga jual mesin Rp. 5.000.000,-
Nilai buku mesin 3.000.000,-
Laba penjualan mesin Rp. 2.000.000,-
Jurnal :
1. Penyusutan mesin periode 1 Januari s/d 30 Juni 2003.
Biaya penyusutan Rp. 1.000.000,-
Akumulasi Penyusutan Rp. 1.000.000,-
2. Penghentian Penggunaan
Kas Rp. 5.000.000,-
Akumulasi Penyusutan 7.000.000,-
Mesin Rp. 10.000.000,-
Laba penjualan mesin 2.000.000,-
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
128128
AKTIVA TAK BERWUJUD
• Aktiva tak berwujud mencerminkan hak, hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan
dalam menghasilkan pendapatan.
• Aktiva tak berwujud dapat dikelompokkan :
1. Masa manfaat terbatas.
- Hak Paten (Patent).
- Hak Cipta (Copy Right).
- Franchise.
2. Masa manfaat tak terbatas.
- Merek Dagang (Trade Mark).
- Goodwill.
• Aktiva tak berwujud dapat diperoleh dengan cara :
1. Membeli dari pihak luar.
2. Mengembangkan sendiri.
• Harga perolehan Aktiva Tak Berwujud meliputi semua biaya yang terjadi dalam rangka memperoleh
aktiva tersebut.
• Alokasi biaya aktiva tak berwujud dinamakan amortisasi.
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
129129
* Goodwill
• Mencerminkan keunggulan khusus yang dimiliki oleh suatu perusahaan.
- Nama baik.
- Dipercaya oleh bank.
- Reputasi produk yang dihasilkan.
- Staff dan manajemen yang unggul.
- Lokasi yang baik.
• Goodwill hanya boleh diakui melalui proses pembelian.
Walaupun suatu perusahaan memiliki keunggulan khusus, goodwill tidak boleh diakui.
• Goodwill merupakan selisih antara aktiva netto perusahaan yang dibeli dengan jumlah uang yang
dibayar untuk memperolah aktiva netto tersebut.
Ilustrasi
Suatu perusahaan dengan total aktiva Rp. 150 juta dan hutang Rp. 15 juta dibeli dengan harga Rp. 160 juta.
Jumlah pembayaran Rp. 160 juta
Aktiva Rp. 150 juta
Hutang 15 juta
Aktiva netto Rp. 135 juta
Goodwill Rp. 25 juta
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
130130
P. T. Remo
Laporan Rugi – Laba
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2003
Penjualan Rp. 100 juta
Harga Pokok Penjualan
Pembelian Rp. 60 juta
Persediaan akhir -
Rp. 60 juta
Laba Kotor Rp. 40 juta
Biaya Operasional 15 juta
Laba Operasional Rp. 25 juta
Pajak Penghasilan 10 juta
Laba Bersih Rp. 15 juta
• Apakah uang tunai / kas PT Remo pada tahun 2003 meningkat / bertambah
dengan jumlah Rp. 15 juta ?
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
131131
Cash Flow and Survival
Businesses generally do not go broke because they lack assets but because they have inadequate cash fl w.
A number of now defunct companies have gone bankrupt while rich in assets but lacking the necessary cash
fl w to survive. Thus handicapped, they could not convert assets into cash quickly enough to avoid economic
disaster.
Source : From a speech by Harvey Kapnick, chairman of Arthur Andersen & Co.,
before an American Petroleum Institute Conference, June 11, 1979.
Arus Kas dan Kelangsungan Hidup
Secara umum perusahaan tidak menjadi bangkrut karena mereka kekurangan harta (aktiva) ; tetapi
disebabkan oleh ketidakcukupan arus kas. Sejumlah perusahaan yang kini tinggal namanya saja menjadi
bangkrut karena arus kas yang dibutuhkan untuk bertahan hidup tidak tercukupi ; walaupun mereka memiliki
banyak harta.
Jadi kendala yang mereka hadapi adalah :
“ Mereka tidak dapat secara cepat mengubah harta menjadi kas
untuk menghindari malapetaka ekonomi.”
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
132132
Pengantar
• Neraca Menyajikan posisi keuangan suatu saat.
• Neraca menggambarkan sumber pembelanjaan (sisi pasiva) dan penggunaan dana (sisi aktiva)
pada suatu saat.
• Neraca tidak dapat mengungkapkan secara rinci perubahan komposisi yang terjadi atas sumber
dan penggunaan dana.
• Laporan Laba – Rugi Menyajikan hasil kegiatan suatu periode.
• Laba atau Rugi adalah hasil akhir kegiatan suatu periode.
• Laba yang tidak dibagikan merupakan salah satu sumber pembelanjaan.
• Dengan Neraca dan Laporan L/R saja kita tidak dapat menganalisa pengelolaan dana yang ada
pada suatu perusahaan.
• Laporan yang menunjukkan sebab – sebab terjadinya perubahan dana yang dimiliki oleh perusahaan
disebut :
Laporan Perubahan Posisi Keuangan
(Statement of Changes in Financial Position)
LAPORAN PERUBAHAN POSISI KEUANGAN
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
133133
Sejarah Perkembangan
Di Amerika Serikat
• Sebelum tahun 1961 Laporan Keuangan pokok terdiri dari Neraca, laporan Laba – Rugi dan Laporan
Perubahan Modal.
• Pada tahun 1961 suatu studi yang disponsori oleh AICPA menyarankan agar perusahaan selain
membuat Neraca, Laporan L/R dan Perubahan Modal ; juga membuat Laporan Dana
(Fund Statement).
• Dua tahun kemudian Accounting Principles Board (APB) menerbitkan petunjuk pembuatan
Laporan Dana dan laporan ini dinamakan “Statement of Source and Application of Fund”
(Laporan Sumber dan Penggunaan Dana).
• Petunjuk ini tidak secara spesifik memberikan definisi / konsep dari “Dana”.
• Dalam praktek “dana” diartikan sebagai :
a. Modal Kerja Netto (Net Working Capital) yakni selisih antara Aktiva Lancar dengan Hutang
Jangka Pendek.
b. Uang kas (Cash).
• Pada tahun 1971 melalui opini No. 19 APB secara resmi mewajibkan perusahaan untuk melengkapi
laporan keuangan pokoknya dengan Laporan Dana (Fund Statement).
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
134134
• Dalam opini No. 19 ini pun belum ditentukan konsep dana
yang harus dipakai dalam pembuatan Laporan Dana.
• Pada akhir tahun 1987 FASB (Financial Accounting Standards Board) menerbitkan statement
No. 95 yang isinya mewajibkan perusahaan untuk membuat Laporan Dana dan “Dana” didefinisikan
sebagai “Cash”.
• Laporan Dana atas dasar konsep kas dinamai “Statement of Cash Flow”.
• Istilah “Statement of cash Flow” menggantikan istilah yang lebih umum yaitu
“Statement of Changes in Financial Position”.
Di Indonesia
• Otorita yang berwenang menentukan standar akuntansi di Indonesia adalah IAI
(Ikatan Akuntan Indonesia).
• Prinsip Akuntansi Indonesia yang pertama ditetapkan oleh IAI pada tahun 1973.
• Pada tahun 1984 dikeluarkan Prinsip Akuntansi Indonesia yang baru untuk menggantikan
PAI – 1973.
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
135135
• Pada PAI – 1984 Laporan Keuangan pokok terdiri dari :
- Neraca
- Laporan Rugi Laba
- Laporan Perubahan Posisi Keuangan
- Catatan atas Laporan Keuangan.
• Berdasarkan PAI – 1984 Laporan Perubahan PosisiKeuangan dapat disusun atas dasar konsep kas atau
atas dasar konsep Modal Kerja Netto.
• Mulai tanggal 1 Januari 1995 laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada para pemakai di luar
manajemen perusahaan harus dususun atas dasar standar akuntansi keuangan.
• Dengan diberlakukannya pernyataan standar akuntansi keuangan No. 1 s/d 35, maka buku PAI 1984
beserta pernyataan dan intepretasinya tidak dipakai lagi sebagai acuan dalam penyusunan laporan
keuangan.
• Berdasarkan pernyataan standar akuntansi keuangan No. 2, perusahaan diharuskan menyusun laporan
perubahan posisi keuangan atas dasar konsep kas dan laporan ini disebut : Laporan Arus Kas
Tujuan & Manfaat Laporan Arus Kas
1. Menyediakan Informasi yang relevan mengenai penerimaan & pengeluaran kas dalam suatu periode.
2. Membantu menjelaskan perbedaan antara Laba Bersih suatu periode dengan penerimaan dan
pengeluaran kas periode yang bersangkutan.
3. Membantu menjelaskan dampak dari aktivitas investasi dan pembelanjaan (baik yang berhubungan
dengan kas maupun tidak) terhadap posisi keuangan perusahaan.
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
136136
Ilustrasi – Umum
N E R A C A
1 – Maret – 2003
Kas Rp. 10 juta Modal Rp. 10 juta
N E R A C A
31 – Maret – 2003
Kas Rp. 4 juta Pinjaman Rp. 5 juta
Persediaan 3 juta Modal 12 juta
Mesin 10 juta
Rp. 17 juta Rp. 17 juta
Kas – Neraca 1 Maret Rp. 10 juta
Kas – Neraca 31 Maret 4 juta
Kas berkurang dengan Rp. 6 juta
Pertanyaan :
Kegiatan – kegiatan apa yang menyebabkan kas berkurang dengan Rp. 6 juta ?
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
137137
Analisa Arus Kas
Sumber Kas :
Penambahan Modal Rp. 2 juta
Pinjaman yang diperoleh 5 juta
Rp. 7 juta
Penggunaan Kas :
Membeli barang dagangan Rp. 3 juta
Membeli mesin 10 juta
Rp. 13 juta
Kas berkurang dengan Rp. 6 juta
* Kegiatan selama Bulan Maret yang menyebabkan K A S berkurang dengan Rp. 6 juta adalah karena Kas
digunakan untuk :
1. Rp.
2. Rp.
Rp.
Dan terjadi penambahan K a s yang berasal dari :
3. Rp.
4. Rp.
Rp.
Kas Berkurang Rp.
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
138138
Sumber Kas
Sumber Kas
Sumber Kas
Penggunaan Kas
Penggunaan Kas
Penggunaan Kas
Kesimpulan :
Dalam Ilustrasi terlihat :
Modal (+)
Hutang (+)
Barang dagangan / Persediaan Aktiva Lancar selain Kas (≠ Kas)
Mesin / Aktiva tetap Aktiva tak lancer.
Aktiva Lancar ≠ Kas (+)
Aktiva tak Lancar (+)
Secara induksi dapat dikatakan :
Modal (-)
Hutang (-)
Aktiva Lancar ≠ Kas (-)
Aktiva tak Lancar (-)
Secara umum dapat disimpulkan :
Modal (+)
Hutang (+)
Aktiva Lancar ≠ Kas (-)
Aktiva tak Lancar (-)
Modal (-)
Hutang (-)
Aktiva Lancar ≠ Kas (+)
Aktiva tak Lancar (+)
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
139139
KAS
Aktiva LancarSelain Kas
( + ) ( - )
( + ) ( - )
( + ) ( - )
HutangJangka Panjang
HutangJangka Pendek
Aktiva Tak LancarSelain Kas
Sumber Kas
Pemggunaan Kas
Modal &Saldo Laba
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
140140
AKTIVA PERUSAHAAN * Modal terdiri dari :
• Modal Saham
• Saldo Laba
- Modal Saham (+) Emisi Saham
(-) Penarikan kembali saham yang beredar.
- Saldo Laba (+) Laba
(-) a. Rugi
b. Pembagian dividen
Perubahan pada Hutang Lancar Aktivitas Operasional
# Emisi saham baru
# Penarikan Kembali Saham Aktivitas Pendanaan
# Pembagian Dividen (Financing Activi� s)
# Laba atau Rugi Aktivitas Operasional
(Operating Activi� )
* Hutang terdiri dari :
• Hutang Lancar
• Hutang Jangka Panjang
Hutang lancar berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan dalam rangka
mencapai laba.
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
141141
Hutang jangka panjang berhubungan dengan pendanaan perusahaan
# Perubahan pada Aktiva tak Lancar Aktivitas Investasi
(Investing Activities)
# Perubahan pada Hutang Jangka Panjang Aktivitas Pendanaan
* Aktiva ≠ K a s terdiri dari :
- Aktiva Lancar ≠ Kas
- Aktiva tak Lancar
• Aktiva Lancar ≠ kas berhubungan dengan kegiatan
operasi perusahaan dalam rangka mencapai laba.
• Aktiva tak Lancar berhubungan dengan kegiatan penanaman dana.
# Perubahan pada Aktiva Lancar ≠ Kas Aktivitas Operasional
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
142142
Kesimpulan :
Asal dari sumber dan penggunaan Kas dapat dikelompokkan :
1. Aktivitas Operasional (Operating Activities).
Aktivitas untuk mencapai Laba yang melibatkan aktiva lancar ≠ kas dan hutang lancar.
Unsur-unsurnya :
• Laba atau Rugi
• Perubahan aktiva lancar ≠ kas
• Perubahan hutang lancar.
2. Aktivitas Investasi (Investing Activities).
Aktivitas pemanfaatan dana dalam bentuk penanaman dalam aktiva tak lancar seperti
misalnya : investasi dalam mesin & pemberian pinjaman kepada perusahaan lain.
3. Aktivitas Pendanaan (Financing Activities).
Aktivitas yang berhubungan dengan penyediaan dana untuk keperluan perusahaan.
Unsur-unsurnya :
• Perubahan Modal Saham.
• Pembagian Dividen
• Perubahan Hutang Jangka Panjang.
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
143143
Aktivitas Operasional
- Aktivitas operasional meliputi kegiatan – kegiatan yang berhubungan dengan :
• Penjualan.
• Pembelian.
• Biaya Operasional.
- Kegiatan yang berhubungan dengan penjualan, pembelian dan biaya operasional suatu periode akan
dirangkum dalam Laporan Laba – Rugi.
- Kegiatan operasional juga berhubungan dengan aktiva lancar ≠ k a s dan Hutang Lancar. Untuk menentukan
sumber dan penggunaan kas yang berasal dari kegiatan operasional perlu diperhitungkan perubahan-
perubahan yang terjadi atas pos-pos Aktiva Lancar ≠ Kas dan Hutang Lancar.
Ilustrasi
* Penjualan Dilakukan penjualan tunai Rp. 5 juta
Kas
+ Rp. 5 jutaPenjualan
Piutang
+ Rp. 5 juta
- 3 juta
Kas
+ Rp. 3 jutaPenjualan
Dilakukan penjualan kredit Rp. 5 juta dan dalam periode yang sama diterima tagihan hasil penjualan
sebesar Rp. 3 juta.
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
144144
Catatan :
- “Penjualan” (kecuali penjualan Aktiva Tetap dan Surat Berharga) tidak diperlakukan sebagai sum
berkas.
- Sumber kas yang berasal dari “Penjualan” diperhitungkan dalam Laporan Laba – Rugi.
- Pengurangan piutang (aktiva lancar ≠ kas berkurang) merupakan sumber kas.
Catatan :
- “Pembelian” tidak diperlakukan sebagai penggunaan kas.
- Penggunaan Kas yang berasal dari “Pembelian” diperhitungkan dalam Laporan Laba – Rugi
(Harga Pokok Penjualan).
- Pengurangan “Hutang Usaha” (Hutang Lancar) merupakan penggunaan Kas.
Kas
(-) Rp. 2 jutaPembayaran Pembelian
Kas
(-) Rp. 1 juta
Hutang Usaha
(+) Rp. 4 juta
(-) Rp. 1 juta
Pembayaran
Hutang
* Pembelian. - Dibeli barang dagangan secara tunai Rp. 2 juta.
- Dibeli barang dagangan secara kredit Rp. 4 juta dan dalam periode yang sama dibayar hutang
pembelian Rp. 1 juta.
Penjualan
Pembelian
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
145145
Laba Sebagai Sumber Kas
* Transaksi Tunai
• Saldo awal (1-Maret) pos-pos Aktiva dan Hutang Lancar adalah sebagai berikut :
Kas Rp. 10 juta
Piutang Usaha 2 juta
Hutang Usaha 1 juta
• Selama bulan Maret terjadi transaksi :
Pembelian tunai ( 10 unit) Rp. 3 juta.
Pembelian tunai (10 unit) Rp. 5 juta.
• Saldo K a s pada tanggal 31 – Maret berjumlah :
Rp. 10 juta + Rp. 5 juta – Rp. 3 juta Rp. 12 juta
Saldo K a s awal (1-Maret) Rp. 10 juta
Kas bertambah Rp. 2 juta
• Perhitungan Laba Rugi
Penjualan Rp. 5 juta
Harga Pokok Penjualan 3 juta
Laba Rp. 2 juta Sumber KAS dari kegiatan Operasional
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
146146
* Transaksi Secara Kredit
- Selama Bulan Maret terjadi transaksi :
Pembelian secara kredit (10 unit) Rp. 3 juta
Penjualan secara kredit (10 unit) Rp. 5 juta
- Saldo Piutang Usaha per 31 Maret :
Rp. 2 juta + Rp. 5 juta Rp. 7 juta
Saldo per 1 Maret 2 juta
Penambahan Piutang Usaha Rp. 5 juta
- Saldo Hutang Usaha per 31 Maret :
Rp. 1 juta + Rp. 3 juta Rp. 4 juta
Saldo per 1 Maret 1 juta
Penambahan Hutang Usaha Rp. 3 juta
- Saldo k a s per 31 – Maret Rp. 10 juta
Saldo k a s per 1 – Maret 10 juta
Perubahan 0
- Perhitungan Laba Rugi
Penjualan Rp. 5 juta
Harga Pokok Penjualan 3 juta
Laba Rp. 2 juta
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
147
147
Sumber K a s dari kegiatan operasional :
Laba Rp. 2 juta
Penyesuaian :
+/+ Piutang Usaha (Rp. 5 juta)
+/+ Hutang Usaha 3 juta
(Rp. 2 juta)
Perubahan Kas Rp. 0
* Penagihan dan Pembayaran Hutang
• Selama Bulan Maret terjadi transaksi :
Pembelian secara kredit (10 unit) Rp. 3 juta
Penjualan secara kredit (8 unit) Rp. 4 juta
Penerimaan kas dari piutang Rp. 5 juta
Pembayaran Hutang Rp. 1 juta
• Saldo Piutang Usaha per 31 Maret :
Rp. 2 juta + Rp. 4 juta – Rp. 5 juta Rp. 1 juta
Saldo per 1 Maret 2 juta
Piutang Usaha berkurang Rp. 1 juta
• Saldo Hutang Usaha per 31 Maret :
Rp. 1 juta + Rp. 3 juta – Rp. 1 juta Rp. 3 juta
Saldo per 1 – Maret Rp. 1 juta
Penambahan Hutang Usaha Rp. 2 juta
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
148148
• Persediaan Barang Dagangan 1 – Maret Rp. 0
Persediaan Barang Dagangan 31 – Maret Rp. 600.000,-
Penambahan Persediaan Rp. 600.000,-
• Saldo Kas per 31 Maret :
Rp. 10 juta + Rp. 5 juta – Rp. 1 juta Rp. 14 juta
Saldo kas per 1 Maret 10 juta
Penambahan Kas Rp. 4 juta
• Perhitungan Laba - Rugi
Penjualan Rp. 4.000.000,-
Pembelian Rp. 3.000.000,-
Persediaan 31 Maret 600.000,-
H.P.P Rp. 2.400.000,-
Laba Rp. 1.600.000,-
• Sumber Kas dari kegiatan operasional :
Laba Rp. 1.600.000,-
Penyesuaian :
-/- Piutang Usaha Rp. 1.000.000,-
+/+ Hutang Usaha 2.000.000,-
+/+ Persediaan (600.000,-)
Rp. 2.400.000,-
Penambahan Kas Rp. 4.000.000,-
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
149149
* Penyesuaian atas biaya non kas
Saldo kas 1 – Maret 2003 Rp. 10 juta
Pembelian tunai (10 unit) Rp. 20 juta
Penjualan tunai (10 unit) Rp. 50 juta
Biaya Gaji untuk bulan Maret (tunai) Rp. 10 juta
Biaya Iklan untuk bulan Maret (tunai) Rp. 5 juta
Penentuan saldo kas akhir :
Saldo Kas 1 – Maret Rp. 10 juta
Hasil penjualan tunai 50 juta
Rp. 60 juta
Pengeluaran Kas :
- Pembelian Rp. 20 juta
- Gaji 10 juta
- Iklan 5 juta
Rp. 35 juta
Saldo Kas 31 – Maret 03 Rp. 25 juta
Perubahan Kas
Saldo Kas per 31 – Maret 2003 Rp. 25 juta
Saldo Kas per 1 Maret 2003 Rp. 10 juta
Penambahan Kas Rp. 15 juta
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
150150
Perhitungan Laba – Rugi
Penjualan Rp. 50 juta
Harga Pokok Penjualan 20 juta
Laba Kotor Rp. 30 juta
Biaya Operasional :
Biaya Gaji Rp. 10 juta
Biaya Iklan Rp. 5 juta
Rp. 15 juta
Laba Usaha Rp. 15 juta
Sumber Kas
Kegiatan Operasional
Dalam contoh di atas tidak terdapat biaya non kas, karenanya laba usaha langsung menjadi sumber kas
yang berasal dari kegiatan operasional.
• Misalkan perusahaan ini menggunakan gedung milik sendiri yang dibeli dengan harga Rp. 600 juta.
Gedung ini diperkirakan dapat dipakai selama 10 tahun.
• Pemakaian gedung menimbulkan beban biaya depresiasi.
Biaya depresiasi merupakan biaya yang tidak menyebabkan pengeluaran uang tunai
(Biaya Non Cash).
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
151151
• Dengan memperhitungkan biaya depresiasi per bulan sebesar Rp. 600 juta :
(10 X 12) = Rp. 5 juta, maka perhitungan laba rugi perusahaan ini sebagai berikut :
Penjualan Rp. 50 juta.
Harga Pokok Penjualan Rp. 20 juta
Laba kotor Rp. 30 juta
Biaya Operasional :
Biaya Gaji Rp. 10 juta
Biaya Iklan 5 juta
Biaya Depresiasi 5 juta
Rp. 20 juta
Laba Usaha Rp. 10 juta
• Pada akhir bulan Maret Kas bertambah dengan Rp. 15 juta. Sedangkan Laba Usaha sebagai sumber kas
dari kegiatan operasional hanya berjumlah Rp. 10 juta.
• Karenanya apabila dalam perhitungan Laba – Rugi terdapat biaya depresiasi (biaya non cash) maka jumlah
biaya depresiasi harus ditambahkan kembali pada saldo laba usaha.
• Penambahan kembali jumlah biaya depresiasi merupakan penyesuaian saldo laba usaha atas biaya-biaya
non cash.
Sumber Kas dari kegiatan operasional
Laba Usaha Rp. 10 juta
Penyesuaian :
Biaya depresiasi 5 juta
Penambahan Kas Rp. 15 juta
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
152152
* Penyesuaian atas Laba Penjualan Aktiva Tetap
- Aktivitas investasi mencakup kegiatan invesatsi dalam aktiva tak lancar dan pemberian pinjaman
jangka panjang kepada perusahaan lain serta divestasi melalui penjualan aktiva tak lancar.
- Penjualan aktiva tak lancar dapat menimbulkan rugi/laba.
Rugi / Laba penjualan aktiva tak lancar disajikan di Laporan Laba – Rugi dalam kelompok “Pendapatan
/ Biaya lain-lain” dengan pos tersendiri.
Ilustrasi :
- Mesin dengan harga perolehan Rp. 10 juta dan akumulasi penyusutan Rp. 8 juta dijual dengan
harga Rp. 3 juta.
Mesin Rp. 10 juta
Akumulasi Penyusutan 8 juta
Nilai buku Rp. 2 juta
Laba penjualan mesin = Rp. 3 juta – Rp. 2 juta = Rp. 1 juta.
Jurnal penjualan mesin :
Kas Rp. 3 juta
Akumulasi Penyusutan 8 juta
Mesin Rp. 10 juta
Laba penjualan mesin 1 juta
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
153153
Data kegiatan lainnya :
Saldo kas awal Rp. 10 juta
Pembelian tunai (10 unit) Rp. 20 juta
Penjualan tunai (10 unit) Rp. 50 juta
Biaya Gaji (tunai) Rp. 10 juta
Biaya Iklan (tunai) Rp. 5 juta
Perhitungan Saldo Kas – Akhir
Saldo Kas awal Rp. 10 juta
Hasil penjualan tunai Rp. 50 juta
Penjualan mesin 3 juta
Rp. 53 juta
Rp. 63 juta
Pengeluaran Kas :
- Pembelian Rp. 20 juta
- Gaji 10 juta
- Iklan 5 juta
Rp. 35 juta
Saldo kas akhir Rp. 28 juta
Kas bertambah dengan Rp. 28 juta – Rp. 10 juta = Rp. 18 juta
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
154154
Perhitungan Laba – Rugi
Penjualan Rp. 50 juta
Harga Pokok Penjualan 20 juta
Laba Kotor Rp. 30 juta
Biaya Operasional
Biaya Gaji Rp. 10 juta
Biaya Iklan 5 juta
Rp. 15 juta
Laba Operasional Rp. 15 juta
Laba penjualan mesin Rp. 1 juta
Laba Bersih Rp. 16 juta
• Pada akhir periode kas bertambah dengan jumlah Rp. 18 juta.
Laba Bersih sebagai sumber kas dari kegiatan operasional hanya berjumlah Rp. 16 juta.
• “Laba penjualan mesin “ merupakan laba hasil perhitungan akuntansi (accounting profit Accounting profit ini tidak mencerminkan arus kas masuk yang sesungguhnya yakni Rp. 3 juta.
• Karenanya saldo Laba Bersih / Usaha harus dikurangkan dengan “Laba penjualan mesin” dan disesuaikan
dengan arus masuk kas yang sesungguhnya.
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
155155
Sumber Kas dari kegiatan operasional
Laba Rp. 16 juta
Penyesuaian :
Laba penjualan mesin ( 1 juta)
Rp. 15 juta
Sumber Kas dari kegiatan investasi
Penjualan mesin Rp. 3 juta
Penambahan Kas Rp. 18 juta
Kesimpulan
• “Penjualan” tidak diperhitungkan sebagai sumber Kas.
“Pembelian” dan pengeluaran “Biaya Operasional” tidak diperhitungkan sebagai penggunaan Kas.
• Sumber dan penggunaan Kas yang berasal dari kegiatan operasional diperhitungkan
dari Laporan Laba – Rugi.
Laba Sumber Kas dari aktivitas operasional.
• Laba berdasarkan Laporan L/R perlu diperhitungkan kembali (disesuaikan) dengan :
- Pos-pos yang tidak berkaitan dengan sumber dan penggunaan kas seperti : biaya depresiasi, laba/
rugi penjualan aktiva tetap dan surat berharga.
- Perubahan-perubahan yang terjadi atas akun Aktiva Lancar ≠ Kas dan Hutang Lancar.
• Jumlah uang yang diterima dari penjualan aktiva tetap disajikan sebagai sumber kas dari aktivitas investasi.
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
156156
Ilustrasi Lengkap
Taylor Company
Neraca Komparasi
31 Desember, 2003 dan 2002
Aktiva 2003 <2002
Kas dan setara kas $ 82,000 $ 40,000
Piutang usaha (netto) 180,000 150,000
Persediaan 170,000 200,000
Peralatan 200,000 140,000
Akumulasi Penyusutan (72,000) (60,000)
$ 560,000 $ 470,000
Hutang dan Ekuitas
Hutang dagang $ 100,000 $ 80,000
Wesel bayar jangka panjang 100,000 50,000
Saham biasa 250,000 250,000
Saldo Laba 110,000 90,000
$ 560,000 $ 470,000
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
157157
Taylor Company
Laporan Laba – Rugi
Untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2003
Penjualan ...................................................................................................... $ 345,000
Dikurangi :
Harga pokok penjualan .........................................................$ 120,000
Biaya operasional (tanpa depresiasi) ........................................60,000
Depresiasi ...................................................................................40,000
$ 220,000
Laba operasi ....................................................................................................$ 125,000
Laba penjualan peralatan ......................................................................................5,000
Laba sebelum pajak penghasilan ...................................................................$ 130,000
Pajak penghasilan ................................................................................................30,000
Laba bersih ......................................................................................................$ 100,000
Informasi tambahan :
1. Peralatan dengan harga perolehan $ 30,000 dan mempunyai nilai buku $ 2,000 telah
dijual tunai $ 7,000 pada tahun 2003.
2. Perubahan “Saldo Laba” hanya disebabkan oleh laba bersih dan pembagian dividen
tunai selama tahun
yang bersangkutan.
Saldo Kas 2003 ............................................................ Rp. 82.000,-
Saldo Kas 2002 .................................................................. 40.000,-
Kas bertambah .................................................. Rp. 42.000,-
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
158158
• Untuk mengetahui faktor penyebab penambahan saldo Kas perlu dilakukan analisis atas pos-pos Neraca
dan Laporan Laba / Rugi.
* Mula-mula dilakukan analisis atas perkiraan Saldo Laba untuk mengetahui perubahan kas yang disebab
kan oleh aktivitas operasional (Laba) dan aktivitas pendanaan (pembagian dividen).
• Akun Saldo Laba Taylor Company adalah sebagai berikut
Saldo Laba
Dividen 80.000,- Saldo awal 90.000,-
Laba bersih 100.000,-
Saldo akhir 110.000,-
• Berdasarkan data Saldo Laba pada Neraca komparasi dan informasi tambahan, kita dapat menghitung
jumlah dividen yang dibagikan.
• Perhitungan :
Saldo Laba akhir 2002 $ 90,000
+/+ Laba beresih 2003 100,000
Saldo seharusnya $190,000
Saldo Laba akhir 2003 110,000
Dividen yang dibagikan $ 80,000
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
159159
• Laba bersih $ 100,000 - Sumber kas dari kegiatan
(Net Income) operasional
• Pembagian dividen $ 80,000 - Penggunaan kas dari kegiatan
(Payment of dividends) pendanaan
# Laporan Arus K A S
Arus kas dari aktivitas operasional :
Laba bersih $ 100,000
Arus Kas dari aktivitas pendanaan :
Pembagian dividen $ (80,000)
* Laba sebagai sumber kas dari kegiatan operasional perlu diperhitungkan kembali / disesuaikan dengan
item-item non cash seperti Biaya Depresiasi dan Laba Penjualan Peralatan.
• Langkah selanjutnya diadakan analisis atas perkiraan “Peralatan” dan “Akumulasi Penyusutan”.
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
160160
Peralatan
Saldo awal 140,000 Penjualan peralatan 30,000
Pembelian peralatan 90,000
Saldo akhir 200,000
Akumulasi Penyusutan
Penjualan Peralatan 28,000 Saldo awal 60,000
Biaya depresiasi 40,000
Saldo akhir 72,000
• Melalui analisis atas akun akumulasi penyusutan dapat dihitung jumlah biaya depresiasi tahun 2003.
Perhitungan
Saldo akumulasi penyusutan 2002 (kredit) $ 60,000,-
Pendebitan atas penjualan peralatan (28,000,-)
Saldo seharusnya (kredit) $ 32,000,-
Saldo akumulasi penyusutan 2003 (kredit) 72,000,-
Biaya depresiasi 2003 $ 40,000,-
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
161161
• Analisis atas akun peralatan bertujuan untuk menentukan penambahan / pembelian equipment baru.
Perhitungan
Saldo peralatan 2002 (debit) $ 140,000,-
Pengkreditan atas cost peralatan yang dijual (30,000,-)
Saldo seharusnya $ 110,000,-
Saldo peralatan 2003 (debit) 200,000,-
Pembelian peralatan baru $ 90,000,-
• Penjualan peralatan (lama) menyebabkan timbulnya laba penjualan peralatan (laba akuntansi). Laba
akuntansi yang berasal dari penjualan peralatan tidak identik dengan penambahan uang kas yang
sesungguhnya.
Perhitungan.
Penerimaan kas penjualan peralatan $ 7,000,-
Nilai buku peralatan
Cost $ 30,000,-
Akumulasi penyusutan (28,000,-)
$ 2,000,-
Laba penjualan peralatan $ 5,000,-
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
162162
Rangkuman
• Biaya depresiasi $ 40,000 - Adjustment terhadap
(Depreciation expense) laba bersih (+/+)
• Pembelian peralatan $ 90,000 - Penggunaan kas dari
(Purchase of equipment) kegiatan investasi
• Laba penjualan peralatan $ 5,000 - Adjustment terhadap
(Gain on sale of equipment) laba bersih (-/-)
• Hasil penjualan peralatan $ 7,000 - Sumber kas dari
(Sale of equipment) kegiatan investasi
# Laporan Arus K A S
Arus kas dari aktivitas operasional :
Laba bersih $ 100,000,-
Adjustment :
Biaya depresiasi 40,000,-
Laba penjualan peralatan (5,000,-)
Arus kas dari aktivitas investasi :
Penjualan peralatan $ 7,000,-
Pembelian peralatan (90,000,-)
Arus kas dari aktivitas pendanaan :
Pembagian dividen $(80,000,-)
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
163163
* Laba bersih sebagai sumber kas masih harus disesuaikan dengan perubahan-perubahan Aktiva Lancar
selain kas dan Hutang Lancar.
• Dengan membandingkan saldo tahun 2003 dengan saldo tahun 2002 kita dapat menentukan penambahan
atau pengurangan atas aktiva lancar selain kas dan hutang lancar.
- Piutang usaha (+/+) $ 30,000,-
- Persediaan (-/-) 30,000,-
- Hutang dagang (+/+) 20,000,-
• Penambahan dan pengurangan atas saldo aktiva lancar selain kas dan hutang lancar merupakan unsur
adjustment terhadap saldo bersih.
# Laporan Arus Kas
Arus kas dari aktivitas operasional :
Laba bersih $ 100,000
Adjustment :
Biaya depresiasi 40,000
Laba penjualan peralatan (5,000)
Peningkatan piutang usaha (30,000)
Penurunan persediaan 30,000
Peningkatan hutang dagang 20,000
Arus kas dari aktivitas investasi :
Penjualan peralatan $ 7,000
Pembelian peralatan (90,000)
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
164164
Arus kas dari aktivitas pendanaan :
Pembagian dividen $ (80,000)
* Sebagai langkah terakhir perlu dianalisa perubahan-perubahan yang terjadi pada “Wesel bayar jangka
panjang” dan “Saham biasa”.
• Saham biasa tidak mengalami perubahan sedangkan Wesel bayar jangka panjang bertambah dengan :
$ 100,000 - $ 50,000 = $ 50,000,-
• Penambahan wesel bayar jangka panjang $ 50,000
Sumber Kas
dari Aktivitas
Pendanaan
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
165165
Laporan Arus Kas
Taylor Company
Laporan Arus Kas
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2003
Arus kas dari aktivitas operasional :
Laba bersih $ 100,000
Adjustment :
Biaya depresiasi 40,000
Laba penjualan peralatan (5,000)
Peningkatan piutang usaha (30,000)
Penurunan persediaan 30,000
Peningkatan hutang dagang 20,000
Arus kas ne� o yang disediakan (dipergunakan)
oleh aktivi as operasional $ 155,000
Arus kas dari aktivitas investasi :
Penjualan peralatan $ 7,000
Pembelian peralatan (90,000)
Arus kas ne� o yang disediakan (dipergunakan)
oleh aktivi as investasi (83,000)
Arus kas dari aktivitas pendanaan :
Pembagian dividen $ (80,000)
Peningkatan wesel bayar jangka panjang 50,000
Arus kas ne� o yang disediakan (dipergunakan )
oleh aktivi as pendanaan (30,000)
Peningkatan (penurunan) kas dan setara kas $ 42,000
Kas dan setara kas pada awal tahun 40,000
Kas dan setara kas pada akhir tahun $ 82,000
AKTIVA OPERASIONAL TAK LANCAR
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
LATIHAN SOAL“KASUS”• Laporan keuangan
• Kasus Laporan Keuangan (Umum)
• Kasus Piutang Usaha
• Kasus Persediaan
• Kasus Aktiva Tetap
• Laporan Arus Kas
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
167167
Tuan Bagyo – seorang sarjana Hukum – mendirikan kantor pengacara
Dibawah ini adalah transaksi (dalam ribuan) yang terjadi pada bulan April
1. Dalam rangka pendirian kantor pengacara Tuan Bagyo menyetor Rp. 5.000,- sebagai penyertaan modal.
2. Dibeli secara tunai barang-barang keperluan kantor seperti : kertas tik, ball point, formulir (office
supplies) sejumlah Rp. 300,-
3. Dibeli secara kredit perlengkapan kantor (inventaris) dari palma furniture sejumlah Rp. 4.800,-
4. Diterima fee atas jasa pengacara selama bulan April sebesar Rp. 2.500,-
5. Dibayar sewa kantor untuk masa 4 bulan sejumlah Rp. 2.000,-
6. Dibayat premi asuransi kebakaran untuk masa 1 tahun sejumlah Rp. 1.200,-
7. Dibayar gaji karyawan untuk bulan April sejumlah Rp. 500,-
8. Dibayar hutang pada Palma Furniture sejumlah Rp. 2000,-
9. Tuan Bagyo mengambil Rp. 300,- untuk keperluan pribadi.
10. Dikirmkan tagihan kepada PT “RIRI” atas jasa konsultasi hukum selama bulan April sejumlah Rp. 500,-
11. Diterima tagihan dari perusahaan konstruksi”Alfa” atas biaya perbaikan talang air, kaca jendela dan
pengecetan sejumlah Rp. 200,-
12. Pada tanggal 30 April Tuan Bagyo menghitung persediaan barang-barang keperluan kantor (office
supplies). Office supplies yang belum terpakai sejumlah Rp. 200,-
13. Gaji bulan April saudara Badrun (petugas ekspedisi) sebesar Rp. 200,- belum dapat dibayarkan berhubung
yang bersangkutan sedang dinas ke luar kota. (jumlah ini tidak termasuk dalam gaji yang dibayarkan pada
soal no. 7)
14. Perlengkapan kantor diperkirakan dapat dipakai selama 4 tahun dan disusutkan dengan metoda garis
lurus.
15. Dilakukan perhitungan penyesuaian (Adjusment) atas sewa kantor dan asuransi kebakaran.
Diminta:
a) Catatlah transaksi-transaksi tersebut di atas dalam persamaan akuntansi
b) Buatlah Laporan Laba-Rugi ; Laporan Perubahan Modal dan Neraca
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
168168
No
A K
T I V
AP
A S
I V A
Pend
apat
anU
raia
nKa
sPi
utan
gSu
pplie
sIn
vent
aris
Sew
a D
ibay
ar
Dim
uka
Asur
ansi
D
ibay
ar
Dim
uka
Akum
ulas
i Pe
nyus
utan
Biay
aH
utan
gM
odal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kant
or P
enga
cara
“Ba
gyo”
Ke
rtas
Ker
ja T
rans
aksi
Keu
anga
n Bu
lan
Apr
il 20
03(d
alam
ribu
an)
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
169169
Baris
AKU
NN
erac
a Sa
ldo
Peny
esua
ian
Laba
– R
ugi
Ner
aca
Deb
itKr
edit
Deb
itKr
edit
Deb
itKr
edit
Deb
itKr
edit
1KA
SRp
. 1.2
00,-
-
2Pi
utan
gRp
. 500
,--
3Su
pllie
sRp
. 300
,--
4In
vent
aris
Rp. 4
.800
,--
5Se
wa
Dib
ayar
Dim
uka
Rp. 2
.000
,--
6As
uran
si D
ibay
ar D
imuk
aRp
. 1.2
00,-
-
7H
utan
g-
Rp. 3
.000
,-
8M
odal
-Bag
yo-
Rp. 5
.000
,-
9M
odal
-Priv
eRp
. 300
,--
10Bi
aya
Gaj
iRp
. 500
,--
11Bi
aya
Perb
aika
nRp
. 200
,--
12Pe
ndap
atan
Jasa
Kon
sulta
si-
Rp. 5
00,-
13Pe
ndap
atan
Jasa
Pen
gaca
ra-
Rp. 2
.500
,-
14Rp
.11.
000,
-Rp
.11.
000,
-
15Bi
aya
Supp
lies
16Bi
aya
Sew
a
17Bi
aya
Asur
ansi
18Bi
aya
Peny
usut
an
19Ak
umul
asi P
enyu
suta
n
20H
utan
g G
aji
Kant
or P
enga
cara
“Ba
gyo”
Ke
rtas
Ker
ja T
rans
aksi
Keu
anga
n Bu
lan
Apr
il 20
03(d
alam
ribu
an)
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
170170
JURNAL TRANSAKSI
LATIHAN SOAL “KASUS”
(dalam ribuan)
Tanggal Deskripsi Post ref. Debit Kredit
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
171171
JURNAL PENYESUAIAN
LATIHAN SOAL “KASUS”
(dalam ribuan)
Tanggal Deskripsi Post ref. Debit Kredit
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
172172
JURNAL PENUTUP(dalam ribuan)
LATIHAN SOAL “KASUS”
Tanggal Deskripsi Post ref. Debit Kredit
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
173173
Kantor Pengacara “Bagyo”
Laporan Laba – Rugi
Untuk bulan April 1990
(dalam ribuan)
Pendapatan
Pendapatan Jasa Pengacara Rp.
Pendapatan Jasa Konsultasi Rp.
Rp.
Biaya Operasional
Biaya Gaji Rp.
Biaya Perbaikan
Biaya Supplies
Biaya Penyusutan
Biaya Sewa
Biaya Asuransi _________
Rp. _________
Laba Rp. _________
Kantor Pengacara “Bagyo”
Laporan Perubahan Modal
30 – April 1990
(dalam ribuan)
Modal Awal Rp.
Laba bulan April ___________
Rp.
Penarikan kembali modal Rp._________
Modal per 30 – April 1990 Rp.
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
174174
Terlampir Kertas kerja penyusunan laporan keuangan P.T. “Elektro Jaya”.
Anda diminta untuk menyelesaikan kertas kerja ini dengan data-data penyesuaian sebagai berikut :
1. Persediaan barang dagangan pada tanggal 31 Desember 2003 berjumlah Rp. 62.150,-
2. Sisa Supplies yang belum terpakai adalah Rp. 480,-
3. Asuransi yang telah kadaluwarsa selama tahun 2003 berjumlah Rp. 1.910,-
4. Beban biaya depresiasi untuk tahun 2003 adalah :
• Untuk peralatan toko Rp. 3.100,-
• Untuk peralatan kantor Rp. 2.490,-
5. Gaji yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2003 :
• Gaji penjualan Rp. 780,-
• Gaji umum Rp. 360,-
Rp. 1.140,-
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
175175
Hutang Rp.
Hutang Gaji
_______________
Modal – Bagyo
_______________
KAS Rp.
Piutang
Supplies
Sewa dibayar dimuka
Asuransi dibayar dimuka _______________
Inventaris Rp.
Akumulasi Penyusutan Rp.____________
Rp.
Kantor Pengacara “Bagyo”
NERACA
30 – April 1990
(dalam ribuan)
Rp. Rp.
Rp.
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
176176
JURNAL PENYESUAIAN(dalam ribuan)
Tanggal Deskripsi Post ref. Debit Kredit
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
177177
No
Uru
tAK
UN
Ner
aca
Sald
oPe
nyes
uaia
nLa
ba –
Rug
iN
erac
a
Deb
itKr
edit
Deb
itKr
edit
Deb
itKr
edit
Deb
itKr
edit
1KA
SRp
. 62.
950
2W
esel
Tag
ih40
.000
3Pi
utan
g D
agan
g60
.880
4Pe
rsed
iaan
Bar
ang
59.7
00
5Su
pplie
s Kan
tor
1.09
0
6As
uran
si di
baya
r dim
uka
4.56
0
7Pe
rala
tan
Toko
27.1
00
8AK
Pen
yusu
tan
– Pe
rala
tan
TKRp
. 12.
600
9Pe
rala
tan
Kant
or15
.570
10AK
Pen
yusu
tan
– Pe
rala
tan
Kant
or7.
230
11H
utan
g D
agan
g22
.420
12H
utan
g G
aji
13H
utan
g H
ipoti
k25
.000
14M
odal
Sah
am10
0.00
0
15Sa
ldo
Laba
41.2
00
16D
ivid
en18
.000
17Ik
htisa
r L/R
18Pe
njua
lan
720.
185
19Re
tur P
enju
alan
6.14
0
20Po
tong
an P
enju
alan
5.79
0
Dip
inda
hkan
.....
...Rp
. 301
.780
Rp. 9
28.6
35P.T. E
lekt
ro Ja
yaKe
rtas
Ker
jaU
ntuk
Tah
un Y
ang
Bera
khir
31 –
Des
embe
r – 2
003
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
178178
No
Uru
tAK
UN
Ner
aca
Sald
oPe
nyes
uaia
nLa
ba –
Rug
iN
erac
a
Deb
itKr
edit
Deb
itKr
edit
Deb
itKr
edit
Deb
itKr
edit
Pind
ahan
Rp. 3
01.7
80Rp
. 928
.635
21Pe
mbe
lian
521.
980
22Re
tur P
embe
lian
9.10
0
23Po
tong
an P
embe
lian
2.52
5
24Tr
ansp
orta
tion
In17
.400
25Bi
aya
Gaj
i Pen
jual
an59
.250
26Bi
aya
Adve
rten
si10
.860
27Bi
aya
Dep
resia
si –
Pera
lata
n TK
28Bi
aya
Penj
uala
n La
inny
a63
0
29Bi
aya
Gaj
i Um
um20
.660
30Bi
aya
Sew
a8.
100
31Bi
aya
Dep
resia
si –
Pera
lata
n Kt
r
32Bi
aya
Asur
ansi
33Bi
aya
Supp
lies K
anto
r
34Bi
aya
Um
um L
ainn
ya76
0
35Pe
ndap
atan
Bun
ga3.
600
36Bi
aya
Bung
a2.
440
Laba
Ber
sih
......
.....
Rp. 9
43.8
60Rp
. 943
.860
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
179179
P.T “Elektro Jaya”
Laporan Laba Rugi
Untuk tahun yang berakhir 1990
(dalam ribuan)
Penjualan Rp.
Dikurangi :
• Retur Penjualan Rp.
• Potongan Penjualan Rp.
Rp.
Penjualan Netto Rp.
Harga pokok penjualan
Persediaan barang 1/1-’90 Rp.
Pembelian Rp.
Dikurangi
• Retur Pembelian ( )
• Potongan pembelian ( )
Pembelian Netto Rp.
• Trasportation in Rp._______
Harga pokok pembelian Rp._________
Barang tersedia dijual Rp.
Persediaan barang 31/12-’90 __________
Harga pokok penjualan Rp.________
Laba Kotor Rp.
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
180180
Laba kotor (pindahan) Rp.
Biaya penjualan
Biaya gaji penjualan Rp.
Biaya adventensi
Biaya depresiasi – peralatan kantor
Biaya umum lainnya ___________
Rp.
Biaya Umum
Biaya gaji umum Rp.
Biaya sewa
Biaya depresiasi-peralatan ktr
Biaya Asuransi
Biaya supplies kantor
Biaya umum lainnya ____________
Rp.
Total Biaya Operasional ________
Laba operasional Rp.
Pendapatan dan biaya lainnya
Pendapatan bunga Rp.
Biaya bunga (________)
Rp._______
Laba bersih Rp.
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
181181
P.T “Elektro Jaya”
Laporan Saldo Laba
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1990
(dalam ribuan)
Saldo laba 1 Januari 1990 Rp.
Laba tahun 1990 Rp.
-/- dividen ______________
Rp.
____________
Saldo laba 31 Desember 1990 Rp.
___________
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
182182
P.T “Elektro Jaya”
NERACA 31 Desember 1990
(dalam ribuan)
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
KAS Rp.
Wesel tagih
Piutang dagang
Persediaan barang dagangan
Supplies kantor
Asuransi dibayar dimuka ______________
Jumlah aktiva lancar Rp.
AKTIVA TETAP
Peralatan kantor Rp.
Akumulasi penyusutan
Peralatan toko Rp.
Akumulasi penyusutan ______________
Rp.
Jumlah aktiva tetap Rp.
_________
TOTAL AKTIVA Rp.
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
183183
HUTANG
HUTANG LANCAR
Hutang dagang Rp.
Hutang gaji ______________
Jumlah hutang lancar Rp.
HUTANG JANGKA PANJANG
Hutang hipotik Rp.
Jumlah hutang Rp.
MODAL
Modal saham Rp.
Saldo laba ________________
Jumlah modal Rp.
______________
TOTAL PASIVA
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
184184
Kasus Laporan Keuangan ( Umum )
A N T I P E S T
Misalkan anda baru saja dipromosi menjadi asisten pejabat pemberi kredit pada Bank Mitra Usaha Nasional
( Bank M I U N ). Salah satu tugas awal anda adalah : anda diminta untuk mengevaluasi permohonan kredit
sebesar $ 75,000 dari perusahaan Antipest ; suatu perusahaan perorangan yang relative kecil.
Untuk mendukung permohonan kredit yang diajukan, Donna Polk, si pemilik menyerahkan “ Daftar Akun “
( Neraca Saldo ) tahun pertama operasinya yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003.
Antipest
Daftar Akun
31 Desember 2003
Kas $ 4.120
Tagihan kepada pihak luar 7,740
Supplies ( bahan kimia dll ) 14,950
Mobil Truk 32,750
Peralatan kerja ( Equipment ) 16,150
Hutang kepada pihak lain $ 4,700
Investasi dalam usaha 47,500
Pendapatan jasa 97,650
Biaya upah 60,100
Biaya listrik, air dan telpon 6,900
Biaya sewa 4,800
Biaya asuransi 1,400
Biaya lain – lain 940
$ 149,850 $ 149,850
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
185185
Diminta :
1. Jelaskan kepada Donna Polk mengapa satu set laporan keuangan
(Laporan Laba – Rugi, Laporan Perubahan Modal dan Neraca ) akan
berguna bagi anda dalam mengevaluasi permohonan kreditnya.
2. Pada saat mendiskusikan “ Daftar Akun “ dengan Donna Polk,
anda mensinyalir adanya akun – akun yang belum disesuaikan pada
tanggal 31 Desember 2003 (belum dilakukan penyesuaian atas akun ).
Lakukanlah analisa atas “ Daftar Akun “ tersebut diatas dan jelaskan
akun – akun yang mutlak harus dilakukan penyesuaian. Tunjukkan
juga akun – akun yang mungkin memerlukan penyesuaian pada
akhir tahun.
3. Misalkan beberapa hari kemudian Donna Polk menyerahkan satu set
laporan keuangan.
Pertimbangan dan informasi tambahan apa yang masih anda perlukan
sebelum mengambil keputusan atas permohonan kredit dari Antipest.
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
186186
Latihan
Piutang Usaha
PT “TRANSTECHNOLOGIE” mencadangkan taksiran piutang ragu - ragu setiap akhir tahun sebesar 2% dari
penjualan tahun yang bersangkutan. Penjualan selama 4 tahun berturut-turut dan saldo rekening “Cadangan
Piutang Ragu-Ragu” pada akhir tahun yang bersangkutan adalah sebagai berikut :
Saldo akhir rekening
Tahun Penjualan “Cadangan Piutang Ragu-Ragu”
2000 Rp. 2.100.000,- Rp. 21.500,-
2001 1.975.000,- 35.500,-
2002 2.500.000,- 50.000,-
2003 2.350.000,- 66.000,-
Hitunglah jumlah piutang yang dihapuskan pada tahun 2001, 2002, dan 2003
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
187187
Kasus Piutang Usaha
C A N N O N S
Selama bertahun – tahun penjualan perusahaan Cannons dilakukan dengan cara tunai. Namun sejak tanggal
1 Januari 2000 perusahaan ini mulai melakukan penjualan secara kredit dengan kondisi n/30. Karenanya
mulai tahun 2000 setiap akhir tahun perusahaan ini melakukan pencadangan atas taksiran piutang ragu-
ragu sebesar ½ % dari penjualan kredit. Angka ini merupakan tarif yang biasa dipakai oleh industri sejenis
atau lazim disebut rata-rata industri. Penjualan kredit dan saldo kredit rekening cadangan piutang ragu-
ragu setiap akhir tahun selama 4 tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tahun Penjualan Kredit Cadangan Piutang Ragu – ragu
2000 $ 3,900,000 $ 6,000
2001 3,600,000 8,000
2002 4,000,000 11,500
2003 3,750,000 14,000
Jane Cannon, direktur utama perusahaan ini, menaruh perhatian atas metode yang dipergunakan
untuk menghitung, mencadangkan dan menghapus piutang yang tak tertagih ; dan ia merasa cara yang
dipakai selama ini kurang memuaskan. Dia meminta anda mempelajari data operasi masa lalu dalam bidang
ini dan rekomendasi untuk melakukan perubahan apabila dianggap perlu.
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
188188
Diminta :
1. Tentukanlah jumlah ( a ) penambahan atas rekening cadangan piutang ragu – ragu dan ( b ) jumlah
piutang yang dihapuskan setiap tahun selama empat tahun terakhir.
2. Apakah taksiran piutang ragu – ragu sebesar ½ % dari penjualan kredit cukup wajar ? Beri penjelasan
dan faktor pokok yang perlu diperhatikan.
3. Misalkan setelah mendiskusikan item ( 2 ) Jane Cannon bertanya ; tindakan apa yang mungkin
dilakukan untuk memperkirakan saldo cadangan piutang ragu – ragu yang seharusnya ada pada
tanggal 31 Desember 2003 dan kemungkinan – kemungkinan untuk melakukan perubahan atas
akuntansi piutang ragu – ragu.
Bagaimana tanggapan anda ?
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
189189
Kasus Persediaan
DREW COMPANY
Drew Company memulai usahanya pada tahun 2002 dengan menjual satu jenis produk.
Data pembelian dan penjualan untuk tahun 2002 adalah sebagai berikut :
Pembelian
Tanggal Jumlah Harga per Unit Total Pembelian
05 April 5,000 $ 13.20 $ 66,000
02 Mei 5,000 14.00 70,000
04 Juni 5,000 14.20 71,000
10 Juli 5,000 15.00 75,000
07 Agustus 3,000 15.25 45,750
05 Oktober 2,000 15.50 31,000
01 November 1,000 15.75 15,750
10 Desember 1,000 17.000 17,000
27,000 $ 391,000
Penjualan
April 2,000 unit September 3,500 unit
Mei 2,000 Oktober 2,250
Juni 3,500 November 2,250
Juli 4,000 Desember 1,000
Agustus 3,500
Total Penjualan $ 454,000
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
190190
Pada tanggal 2 Januari 2003 Anne Drew, direktur utama perusahaan, meminta saran anda tentang cara
penilaian terhadap 3,000 unit persediaan akhir ; hasil perhitungan fisik barang yang dilakukan pada tanggal
31 Desember 2002. Diminta :
1. Tentukanlah nilai persediaan barang per 31 Desember 2002 dengan sistem periodik dan memakai
metoda penilaian ( a ) first in first out ( b ) last in first out ( c ) weigthed average.
2. Tentukanlah laba kotor untuk tahun 2002 atas dasar metoda penilaian tersebut diatas.
3. a. Diantara ketiga metode tersebut diatas, metode mana yang hasil perhitungannya paling
mencerminkan hasil operasi perusahaan sesungguhnya ? Beri alasan !
b. Menurut pendapat anda metode mana yang hasil perhitungannya paling mencerminkan
nilai pengganti atas persediaan yang tertera di Neraca pada tanggal 31 Desember 2002 ?
Beri alasan !
c. Metode mana yang akan anda pakai untuk keperluan perhitungan pajak penghasilan ?
Beri alasan !
4. Berdasarkan data yang tertera pada kasus ini, apakah ada indikasi bahwa persediaan barang
perusahaan ini sepanjang tahun 2002 berlebihan ? Atau malah kurang ?
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
191191
Kasus Aktiva Tetap
FRANK CRAMER COMPANY
Frank Cramer, direktur utama Frank Cramer & Coy, sedang mempertimbangkan pembelian mesin pabrik
seharga $ 120,000. Mesin ini diperkirakan mempunyai masa manfaat selama 5 tahun tanpa nilai sisa. Di
masa lalu mesin – mesin pabrik disewa - beli dari Wiwan Leasing Company. Dalam kaitan dengan penyusutan
mesin pabrik, Cramer meminta saran anda apakah sebaiknya menggunakan metoda garis lurus atau metoda
jumlah angka tahun.
Diminta :
1. Hitunglah penyusutan untuk masa lima tahun dengan
( a ) metoda garis lurus
( b ) metoda jumlah angka tahun.
2. Misalkan laba sebelum penyusutan dan pajak penghasilan diperkirakan sama yakni sebesar $
100,000 setiap tahun dan tarif pajak penghasilan adalah sebesar 30% ; hitunglah laba bersih
(setelah pajak ) untuk masa lima tahun apabila perusahaan memakai
( a ) metoda garis lurus
( b ) metoda jumlah angka tahun.
3. Metoda mana yang sebaiknya dipakai apabila laporan keuangan yang dihasilkan dimaksudkan
( a ) untuk keperluan pajak
( b ) untuk keperluan intern.
Beri alasan !
4. Jelaskan kepada Frank Cramer faktor – faktor lain yang perlu diperhatikan didalam pemilihan
metoda penyusutan.
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
192
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Berpengaruh terhadap +/- Sumber /Penggunaan
192
Laporan Arus Kas
Tentukanlah apakah transaksi – transaksi tersebut dibawah ini tergolong sumber atau
penggunaan dana.
1. Penyertaan dalam saham PT Astra ( Investment in Astra stock ).
2. Pembelian peralatan dan mesin pabrik.
3. Mengeluarkan surat hutang jangka panjang.
4. Mengemisi saham biasa untuk membeli mesin pabrik.
5. Mengemisi saham preferen untuk melunasi hutang obligasi.
6. Mengeluarkan promes dalam rangka pembelian bahan baku.
7. Menerima surat wesel / aksep sebagai pelunasan piutang usaha yang sudah jatuh tempo.
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
193193
Laporan Arus Kas
CARLTON BOTTLE COMPANY
Berdasarkan Neraca dari Carlton Bottle Company dan informasi tambahan di bawah ini, susunlah laporan
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003.
31 Desember 2003 2002
Kas $ 8,500 $ 10,000
Piutang dagang 9,250 7,500
Persediaan 5,780 13,100
Biaya dibayar dimuka 4,015 2,300
Mesin dan peralatan 50,100 57,600
Akumulasi penyusutan (14,700) (15,300)
Penyertaan 30,000 23,000
Total Aktiva $ 92,945 $ 98,200
Hutang dagang $ 9,200 $ 12,300
Hutang wesel 2,445 3,000
Hutang gaji 2,300 1,150
Hutang obligasi 17,000 22,000
Saham biasa 22,000 24,750
Saldo laba 40,000 35,000
Total Hutang & Modal $ 92,945 $ 98,200
Informasi tambahan
a. Selama tahun 2003 peralatan dengan harga perolehan $ 12,000 dan akumulasi penyusutan
sebesar $ 5,600 telah dijual dengan harga $ 6,000.
b. Laba bersih untuk tahun 2003 adalah $ 11,000.
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
194194
Laporan Arus Kas
EASY – GROW SEED
Perusahaan Easy - Grow Seed telah menyiapkan neraca untuk tahun 2002 dan 2003 sebagai yang tertera
pada halaman belakang.
Uang yang diperlukan untuk membeli peralatan baru dan untuk memperbaiki posisi modal kerja perusahaan
diperoleh dengan cara menjual efek – efek dan mengeluarkan surat hutang hipotik. Pada tahun 2003
peralatan dengan harga perolehan $ 75,000 dan bernilai buku $ 15,000, telah dijual dengan harga $ 18,000.
Laba penjualan peralatan ini telah diperhitungkan dalam laporan laba – rugi.
Selama tahun 2003 perusahaan telah membagikan dividen sebesar $ 90,000 dan melaporkan laba bersih
sebesar $ 180,000. Tidak ada jurnal lain yang berhubungan dengan akun saldo laba kecuali jurnal untuk
mencatat laba bersih tahun 2003 dan pembagian dividen.
Susunlah laporan arus kas berdasarkan data yang tersedia.
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi Keuangan
195195
Easy – Grow Seed
N e r a c a
31 Desember 2002 & 2003
31 – Desember
2003 2002
Kas $ 349,500 $ 255,000
Efek – efek 69,000 420,000
Piutang dagang 360,000 345,000
Persediaan 750,000 654,000
Asuransi dibayar dimuka 4,500 6,000
Gedung dan peralatan 5,515,500 4,350,000
Akumulasi penyusutan (2,235,000) (1,995,000)
Total Aktiva $ 4,813,500 $ 4,035,000
Hutang dagang $ 613,500 $ 945,000
Hutang gaji 75,000 105,000
Wesel bayar – Bank (j. tempo) 150,000 600,000
Hutang hipotik 1,500,000 -
Modal saham 2,400,000 2,400,000
Saldo laba ( defisit ) 75,000 (15,000)
Total Hutang dan Modal $ 4,913,500 $ 4,035,000
LATIHAN SOAL “KASUS”
Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
Akuntansi KeuanganAkuntansi Keuangan
196© Copyright Divisi Pembelajaran dan Pengembangan 2013INTERNAL USE ONLY
PT. Bank Central Asia, Tbk
Divisi Pembelajaran dan Pengembangan Wisma Asia 2 Lt.12AJl. Brigjen Katamso No. 1Jakarta 11420