AKUNTABILITAS DANA PEMBANGUNANipief.umy.ac.id/wp-content/...Dana-Pembangunan-UMY.pdf · PROGRESS...

23
AKUNTABILITAS DANA PEMBANGUNAN BhimaYudhistira Adhinegara [email protected] INDEF

Transcript of AKUNTABILITAS DANA PEMBANGUNANipief.umy.ac.id/wp-content/...Dana-Pembangunan-UMY.pdf · PROGRESS...

AKUNTABILITAS DANA PEMBANGUNAN

BhimaYudhistira Adhinegara

[email protected]

INDEF

POTRET EKONOMI INDONESIA

INDONESIA EKONOMI NO.4 TERBESAR DI DUNIA TAHUN 2050

Perekonomian Indonesia diprediksi menduduki peringkat 5 besar tahun 2030 dan 4 besar di 2050

Sumber: PWC, the world in 2050 –Feb 2017

INDEKS DAYA SAING INDONESIA MASIH TERTINGGAL

Negara

Peringkat Dunia

2016 2017 Progress

Singapura 2 3

Jepang 8 9

Taiwan 14 15

Malaysia 25 23

Korea 26 26

China 28 27

India 39 40

Indonesia 41 36

Filipina 57 56

Brunei Darussalam 58 46

Sumber: WEF 2017

MASALAH UTAMA DAYA SAING

No. Permasalahan Skor 2016 Skor 2015

1 Korupsi 11.8 11.7

2 Inefisiensi Birokrasi 9.3 10.6

3 Kualitas Infrastruktur 9 9.6

4 Akses ke Modal/Kredit 8.6 8.4

5 Inflasi 7.6 7.1

6 Inkonsistensi Kebijakan 6.5 8.7

7 Produktivitas Tenaga Kerja 6.3 6.2

8 Tarif Pajak dan Bea Cukai 6.1 8

9 Rendahnya Skill Tenaga Kerja 5.6 2.7

10 Peraturan Pertukaran Uang 4.8 5

11 Instabilitas Politik 4.1 4.9

12 Kesehatan Masyarakat 4 1.3

13 Inovasi 3.7 2.5

14 Peraturan Tenaga Kerja 3.7 2

Sumber: Global Competitiveness Report, WEF 2016

SOLUSINYA: MEMBANGUN INFRASTRUKTUR

Sumber: Kementerian Keuangan 2017

PROGRESS PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

36%

43%

7%

5%

9%

Perencanaan dan Persiapan

Konstruksi

Dicancel

Dalam transaksi

Selesai

0% 10% 20% 30% 40% 50%

Progress Pembangunan Infrastruktur

Sumber: KPPIP 2016

40%

23%

18%

11%

Permasalahan Utama Pembangunan

Infrastruktur

Pembebasan

Lahan

Permasalahan

teknis konstruksi

Pembiayaan

Perencanaan dan

Persiapan

Sumber: Bank Indonesia Feb 2017

PROBLEM STRUKTURAL PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR

EKONOMI TUMBUH STAGNAN

5.2

5.1

4.95

4.724.67

4.74

5.04

4.92

5.18

5.01

4.94

5.015.01

4.4

4.5

4.6

4.7

4.8

4.9

5

5.1

5.2

5.3

Pertumbuhan Ekonomi Triwulanan 2014-2017

Sumber: BPS 2017

5.05

5.495.43

5.15

4.965.01

4.94

4.6

4.7

4.8

4.9

5

5.1

5.2

5.3

5.4

5.5

5.6

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017-SM1

Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga(Year-on-Year)

Sumber: BPS 2017

INDIKATOR SEKTOR RIIL: DAYA BELI MASYARAKAT MISKIN TURUN

Nilai Tukar Petani

Sumber: BPS 2017Sumber: BPS 2017

38.7%

29.8%

20.6%

16.3%13.4%

5.0%6.5%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

45%

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018*

Realisasi Penjualan Ritel Selama Ramadhan

KETIMPANGAN MASIH SULIT TURUN

0.350.35

0.38

0.330.32

0.32

0.34

0.355

0.3080.3

0.329

0.32

0.363

0.35

0.370.38

0.410.408

0.397

0.25

0.27

0.29

0.31

0.33

0.35

0.37

0.39

0.41

0.43

0.45

Rasio Gini 1964-2016

Sumber: BPS, 2016

KEMENTERIAN KESEHATAN 2017

PENYERAPAN TENAGA KERJA KONSTRUKSI BERKURANG?

1.61

3.27

5.11

8.21

15.25

17.94

25.68

37.75

1.83

3.53

5.61

7.98

15.54

19.46

26.69

37.77

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Lainnya

Keuangan

Transportasi Pergudangan

Konstruksi

Industri Pengolahan

Jasa Kemasyarakatan

Perdagangan

Pertanian

2016 2015

Sumber: BPS, 2016

PenyerapanTenaga Kerja Sektoral 2015-2016 (dalam Juta orang)

INFRASTRUKTUR ANDALKAN UTANG BUKAN INVESTASI

1,809 1,9782,371

2,609

3,1653,445

3,7794,180

0500

1,0001,5002,0002,5003,0003,5004,0004,500

Total Utang (dalam Triliun Rupiah)

Sumber: Kementerian Keuangan, 2017

*Per Juli 2017

**Proyeksi sementara

27.4

28.4

29.3 29.6

32.3

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

2015 2016 2017 2018 2019*

Rasio Utang terhadap PDB (%)

*Realisasi Januari-September.

Tahun Persen

2012 12.2

2013 9.9

2014 6.5

2015 8.1

2016 3.5

2017* -2.7

▪ Pertumbuhan 2016 tanpa penerimaanuang tebusan dari program amnesti pajak =-4,8%.

▪ Realisasi pertumbuhan Januari-September 2017

• Termasuk uang tebusan: -2,7%

• Tanpa uang tebusan: -8,1%

PERTUMBUHAN PENERIMAAN PAJAKTERUSTURUN

Sumber: Kementerian Keuangan, 2017

ERA BUNGA TINGGI KIAN MENCEKIK

9.0%

7.9%

6.5%

6.1%

5.0%

4.3%

3.1%

2.7%

0.0% 2.0% 4.0% 6.0% 8.0% 10.0%

Afrika Selatan

Indonesia

India

Vietnam

Filipina

Malaysia

China

Thailand

Bunga Obligasi Pemerintah Tenor 10 Tahun

Sumber: The Economist, 24 Desember 2016

Ancaman eksternal lain yang patut

jadi perhatian adalah efek kenaikan

suku bunga Fed membuat bunga surat

utang beberapa negara terpaksa

dinaikkan.

Kenaikan bunga obligasi berdampak

terhadap bunga korporasi. Investor

cenderung mencari obligasi dengan

bunga yang tinggi dengan profil resiko

rendah.

INDONESIA MENGALAMI DEFISIT KESEIMBANGAN PRIMER

(98,64) (93.30)

(142.50)(105.50) (109.00)

237.4 248.9

323.1296.7

330.2

(2.33)

(2.25)

(2.59)

(2.35)

(2.41)

(2.70)

(2.60)

(2.50)

(2.40)

(2.30)

(2.20)

(2.10)

(2.00)

-200

-100

0

100

200

300

400

2013 2014 2015 2016* 2017**

Keseimbangan Primer Pembiayaan % Defisit to PDB

*APBNP

**APBN

Sumber: Kementerian Keuangan, 2016 (dalam Triliun Rp.)

UTANG SEKTOR PUBLIK MENINGKAT

3,343

3,460 3,452 3,459

3,5753,627

3,351

3,843

4,092 4,095

IDR3,000

IDR3,200

IDR3,400

IDR3,600

IDR3,800

IDR4,000

IDR4,200

Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2

2015 2016 2017

Total Utang BUMN

Dal

amTri

liun

Rupia

h

Sumber: Bank Indonesia, 2017

KEUANGAN BUMN KONSTRUKSI TERGANGGU

Cashflow: -2,69 T

Sumber: Laporan Keuangan BUMN per Triwulan III 2017

Cashflow: -1,52 T

Cashflow: -5 TCashflow: -3 T

Rata-rata Cashflow 4 BUMN Konstruksi -3 T

UJUNGNYA OBRAL ASET

KASUS GAGAL BAYAR UTANG SRILANKA

• Kasus Gagal Bayar Pinjaman Pelabuhan Hambatonta sebesar

US$ 8 Miliar membawa konsekuensi besar bagi Srilanka.

Salah satunya adalah penyerahan pelabuhan Hambatonta dan

Bandara Mattala untuk dikelola Pemerintah China plus

15.000 ha areal kawasan ekonomi khusus pindah tangan ke

China.

MENGUKUR EFEKTIVITAS INFRASTRUKTUR: KEMBALI KE DESA

Fakta: 87,7% proyek infrastruktur dikuasai oleh kontraktor besar, khususnya BUMN (GAPPENSI, 2017)

Infrastruktur sifatnya padat modal dan teknologi sehingga trickle down effect tidak dirasakan oleh masyarakat sekitar

Anggaran Dana Desa: Rp60 triliun

Penyerapan Tenaga Kerja Infrastruktur: 1.572.000 orang

Penyerapan Tenaga Kerja (Pemberdayaan): 960.000 orang

Jalan Desa: 66.884 km

Jembatan: 511,9

Irigasi: 12.596 unit

Sumber: Kementerian Desa, 2017

KESIMPULAN

Indonesia merupakan Negara dengan potensi yang sangat melimpah, sayangnya

Indonesia masih terjebak dalam persoalan daya saing yang rendah. Salah satu

persoalan mendasar adalah rendahnya kualitas infrastruktur di Indonesia.

Namun, disisi yang lain pembangunan infrastruktur belum sesuai harapan ditunjukkan

oleh angka ketimpangan yang masih tinggi, realisasi infrastruktur rendah serta

penyerapan tenaga kerja sektor konstruksi justru menurun.

Infrastruktur juga menjadi beban keuangan Negara, ditengah defisit APBN yang makin

tinggi dan penerimaan pajak menurun maka model infrastruktur harus dirubah secara

total.

Pendekatan infrastruktur harus dirubah dari berbasis infrastruktur massal, menjadi

infrastruktur desa