AKTIVITAS AUDITOR INTERNAL DALAM MENDETEKSI DAN …

80
1 AKTIVITAS AUDITOR INTERNAL DALAM MENDETEKSI DAN MENCEGAH FRAUD (Studi Kasus Pada PT. Intidaya Rajawali Mulia Semarang) Oleh : SISKA APRILIANTY NIM : 232011231 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

Transcript of AKTIVITAS AUDITOR INTERNAL DALAM MENDETEKSI DAN …

1

AKTIVITAS AUDITOR INTERNAL DALAM

MENDETEKSI DAN MENCEGAH FRAUD

(Studi Kasus Pada PT. Intidaya Rajawali Mulia Semarang)

Oleh :

SISKA APRILIANTY

NIM : 232011231

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : AKUNTANSI

2

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2017

3

4

5

6

7

8

MOTTO

“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan

biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan

karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui

kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu

jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”

(1 Korintus 10:13)

“Mintalah maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan

mendapatkan; ketoklah maka pintu akan dibukakaan bagimu. Karena

setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari,

mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya akan dibukakan.”

(Matius 7 : 7-10)

“ Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali kali

tidak akan meninggalkan engkau.”

9

(Ibrani 13:5B)

“Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutanlah yang

membuat kita sulit. Karena itu, jangan pernah mencoba untuk menyerah

dan jangan pernah menyerah untuk mencoba.”

(2 Timotius 1 : 7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus, karena telah memberikan

kekuatan kepada penulis dari awal hingga akhir perkuliahan serta dalam pembuatan kertas

kerja ini, sehingga dapat penulis selesaikan dengan maksimal.

Peran dari auditor internal sangat penting dalam mendeteksi dan mencegah fraud

dalam perusahaan. Meski audit internal sudah dijalankan, namun masih banyak perusahaan

didalamnya sering terjadi kecurangan, yang menyebabkan perusahaan mengalami kerugian.

Padahal dalam perusahaan tersebut sudah ada auditor internal yang bertugas memeriksa

semua aktivitas dan transaksi sehingga terhindar dari kecurangan. Hal ini menimbulkan

pertanyaan apakah auditor internal melaksanakan aktivitasnya dalam mendeteksi dan

mencegah kecurangan, lalu bagaimana cara auditor internal mendeteksi dan mencegah fraud

tersebut. Sehingga pada penelitian ini penulis memberi judul “Aktivitas Auditor Internal

Dalam Mendeteksi dan Mencegah Fraud di PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang”.

10

Penulisan kertas kerja ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam

mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen

Satya Wacana. Besar harapan penulis agar kertas kerja ini bermanfaat dan menambah

pengetahuan bagi pihak-pihak yang berkepentingan serta dapat dijadikan acuan penelitian

yang akan datang.

Salatiga, 09 Juni 2017

Penulis

SISKA APRILIANTY

UCAPAN TERIMAKASIH

Kertas kerja ini tidak akan selesai dengan baik tanpa bantuan, dukungan dan bimbingan

dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Papa saya Lie djenpo (Alm) dan Mama saya Elisabeth Sambuaga yang telah

menyayangi, mencintai, mendidik, memotivasi, mendoakan dan bekerja keras untuk

membiayai pendidikan saya selama ini. Terima kasih Papa (Alm) dan Mama, saya

berjanji akan berusaha untuk membahagiakan Papa (Alm) dan Mama.

11

2. Terima kasih kepada keluarga saya, kakak saya tersayang Fenty Natalia, dan adik-

adik saya tercinta Shanty Junita dan Kevin Jonathan yang selalu menanyakan saya

kapan lulus kuliah, memberikan saya semangat dan selalu mendoakan saya, sehingga

memotivasi saya untuk berjuang menyelesaikan kertas kerja ini.

3. Ibu Elisabeth Penti Kurniawati SE.,M.Ak.,QIA selaku pembimbing yang telah

memberikan waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing penulis menyelesaikan

kertas kerja ini. Terimakasih atas ide-ide, saran dan kritik yang membangun selama

ini. Suatu kebanggaan bagi saya pernah dibimbing oleh Ibu.

4. Bapak Petrus Wijayanto SE.,MM, selaku wali studi. Terima kasih atas saran-saran

yang bermanfaat.

5. Ibu Theresia Woro Damayanti SE.,M.Si.,Akt, selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

6. Bapak Prof. Christantius Dwiatmadja, SE.,ME.,Ph.D, selaku Dekan Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis maupun Fakultas lainnya yang telah

membagikan pengetahuan dan pengalaman yang sangat berharga demi kemajuan dan

perkembangan akademik penulis.

8. Staf Tata Usaha (TU) Fakultas Ekonomika dan Bisnis yang telah membantu penulis

selama kuliah di Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

9. Terima kasih buat Mba Maria yang sudah dengan sabar dan sudah meluangkan

waktu untuk membantu saya dalam menyusun kertas kerja ini.

10. Terima kasih untuk sahabat-sahabat yang selalu mendukung saya selama ini dan

seluruh teman-teman seangkatan EGOAL 2011 yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu.

Salatiga, 09 Juni 2017

Penulis

12

SISKA APRILIANTY

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................... i

Pernyataan Pengesahan ................................................................................................ ii

Halaman Persetujuan Skripsi ....................................................................................... iii

Halaman Motto ............................................................................................................ iv

Kata Pengantar .............................................................................................................. v

Ucapan Terima Kasih................................................................................................... vi

13

Daftar Isi .................................................................................................................... viii

Daftar Gambar............................................................................................................... x

Daftar Tabel ................................................................................................................. xi

Daftar Lampiran .......................................................................................................... xii

Abstrack .................................................................................................................... xiii

Saripati ....................................................................................................................... xiv

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................................... 5

Auditor .............................................................................................................. 5

Auditor Internal ................................................................................................. 6

Standar Profesional Audit Internal (SPAI) ....................................................... 7

Kecurangan (fraud) ........................................................................................... 9

Faktor-faktor Pendorong Terjadinya Fraud ...................................................... 9

Mendeteksi Fraud ........................................................................................... 10

Mencegah Fraud ............................................................................................. 13

METODA PENELITIAN ........................................................................................... 15

ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 20

Gambaran Umum Perusahaan ......................................................................... 20

Visi Misi dan Struktur Organisasi Perusahaan ............................................... 21

Kedudukan Audit Internal Dalam Perusahaan ................................................ 23

Pelaksanaan Pekerjaan Audit Internal Pada

PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang ........................................................... 24

Gambaran Umum Responden ........................................................................ 26

Aktivitas Auditor Internal dalam Mendeteksi Fraud ...................................... 27

14

Aktivitas Auditor Internal dalam Mencegah Fraud ........................................ 36

SIMPULAN, SARAN, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN ................................ 40

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 42

LAMPIRAN ................................................................................................................ 44

15

GAMBAR

Gambar 1. Fraud Triangle ......................................................................................... 10

Gambar 2. Struktur Organisasi Kantor Pusat

PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang ..................................................... 22

Gambar 3. Struktur Organisasi Kantor Cabang

PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang .................................................... 23

16

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Rekap Hasil Audit Internal ............................................................................. 4

Tabel 2. Definisi Operasional dan Indikator Empirik Aktivitas Audit Internal

Dalam Mendeteksi Kecurangan ............................................................................... 16

Tabel 3. Definisi Operasional dan Indikator Empirik Aktivitas Audit Internal

Dalam Mendeteksi Kecurangan ............................................................................... 18

Tabel 4. Profil Responden ........................................................................................... 26

Tabel 5. Aktivitas Audit Internal Dalam Mendeteksi

Kecurangan Laporan Keuangan .................................................................. 28

Tabel 6. Aktivitas Audit Internal Dalam Mendeteksi

Kecurangan Penyalahgunaan Aset ................................................................ 34

Tabel 7. Aktivitas Audit Internal Dalam Mendeteksi

Kecurangan Dugaan Korupsi ....................................................................... 35

Tabel 8. Aktivitas Audit Internal Dalam Mencegah Kecurangan

17

Dengan Metode Good Recruitment Procedure ......................................................... 37

Tabel 9. Aktivitas Auditor Internal Dalam Mencegah Kecurangan

Dengan Metode Independent Checks Over Work, Metode Regular Staff

Meetings, Metode An Employee Code Of Conduct dan Metode Good

Communication ....................................................................................................... 38

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Melakukan Penelitian ............................................... 44

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian ............................................................................... 45

Lampiran 3. Identitas Responden ........................................................................................... 52

Lampiran 4. Contoh Dokumen Audit Auditor Internal

PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang ................................................... 53

18

ABSTRACK

19

This research aimed at helping management company in increasing the activity of

auditors internal inner detect and prevent fraud. Research is expected to become a

foundation for improvement in future for companies that the auditors internal inner detect

and prevent fraud. The research uses primary data obtained directly from respondents

through the questionnaire , and secondary data of the structure of the organization, overview

company, vision mission and documentation audit results. The methodology this is

descriptive by giving a qualitative or description more about the study. The result showed

that auditors internal pt intidaya an eagle noble semarang put up detect and prevent cheating

as much as 80 %, both in detect cheating financial reports, abuse assets and alleged

corruption, and in prevent cheating with the good recruitment procedure, independent checks

over work, regular meetings staff, an employee code of conduct, good communication.

Auditors internal should be an analysis overall good at a loss item-item report, the balance,

cash flow, and calculation the ratio and the separation of auditors the internal junior and

senior. By analyzing overall, the internal auditor better because of auditors internal can be

more precise in making decisions and can be evaluation in future .

Keywords: Internal Auditor, Detecting Fraud, Preventing Fraud.

20

SARIPATI

Penelitian ini bertujuan untuk membantu manajemen perusahaan dalam

meningkatkan aktivitas auditor internal dalam mendeteksi dan mencegah kecurangan.

Penelitian diharapkan dapat menjadi dasar evaluasi untuk perbaikan dimasa mendatang bagi

perusahaan mengenai aktivitas auditor internal dalam mendeteksi dan mencegah fraud.

Penelitian menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari responden melalui

kuesioner, dan data sekunder berupa struktur organisasi, gambaran umum perusahaan, visi

misi dan dokumentasi hasil audit. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan

memberi gambaran atau deskripsi lebih lanjut tentang objek yang diteliti. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa auditor internal PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang melakukan

aktivitas mendeteksi dan mencegah kecurangan sebesar 80%, baik dalam mendeteksi

kecurangan laporan keuangan, penyalahgunaan aset dan dugaan korupsi, serta dalam

mencegah kecurangan dengan metode good recruitment procedure, independent checks over

work, regular staff meetings, an employee code of conduct, good communication. Auditor

internal sebaiknya melakukan analisis secara keseluruhan baik pada item-item laporan laba

rugi, neraca, arus kas, serta perhitungan rasio dan tidak adanya pemisahan tugas antara

auditor internal junior dan senior. Dengan menganalisis secara keseluruhan, kinerja auditor

internal lebih baik karena auditor internal dapat lebih tepat dalam mengambil keputusan yang

ada serta dapat menjadi evaluasi dimasa mendatang.

Kata Kunci: Auditor Internal, Mendeteksi Kecurangan, Mencegah Kecurangan.

21

PENDAHULUAN

Kecurangan (fraud) merupakan salah satu hal yang masih sering dijumpai

dalam suatu perusahaan. Koesmana, Kristiawan, dan Rizki (2007) mendefinisikan

kecurangan sebagai bentuk penyimpangan dan perbuatan hukum yang dilakukan

secara sengaja untuk keuntungan pribadi maupun kelompok yang merugikan pihak

lain. Kecurangan ini berkembang pesat di era teknologi dan perekonomian baik di

negara maju maupun negara berkembang. Tindak kecurangan telah menjadi budaya

di kalangan pemerintah ataupun perusahaan, hal ini menunjukkan tindak kecurangan

telah melanda semua bagian. Kecurangan menyebabkan kerugian yang begitu besar,

salah satunya masih banyak dijumpai pada pengelolaan keuangan Negara.

Berdasarkan koran sindo (2015), data penanganan tindak pidana korupsi oleh

KPK periode tahun 2004 sampai 2014, ditemukan fraud di lingkungan Kementerian,

lembaga atau perusahaan sebanyak 166 perkara, disusul instansi Pemerintah

Kabupaten/Kota sebanyak 90 perkara, dan Pemerintah Provinsi sebanyak 52 perkara.

Dilihat dari pelaku pidana korupsi selama periode tahun 2004 sampai 2014, jumlah

pelaku fraud sebanyak 429 orang dengan tiga jabatan pelaku korupsi terbesar adalah

Pejabat Eselon I,II,III, Swasta dan Bupati/Walikota/Wakil Bupati. Tindakan represif

yang dilakukan oleh aparat penegak hukum atas penanganan kasus dugaan tindak

pidana korupsi oleh Kepolisian, Kejaksaan dan KPK, untuk tahun 2014 telah

menetapkan tersangka kasus korupsi sebanyak 1.328 orang (naik 57 orang)

dibandingkan tahun 2013 sebanyak 1.271 orang. Hal ini menunjukkan tindakan

represif masih belum mampu mengurangi perilaku dan praktik korupsi, sehingga

harus disertai dengan upaya pencegahan (Zulkarnaen 2014).

Indonesia saat ini menjadi tempat berkembangnya tindakan fraud khususnya

korupsi. Hal ini diperkuat survei transparency.org dari 175 negara di dunia tahun

2014, Indonesia menduduki peringkat 12 terkorup se-Asia dan peringkat 107 Negara

bebas korupsi dari 175 negara. Sangat disayangkan, dibandingkan negara tetangga

seperti Malaysia dengan peringkat 50 dunia negara bebas korupsi atau Singapura

dengan peringkat 7 dunia negara bebas korupsi. Ini memperlihatkan bahwa korupsi di

Indonesia sudah sangat memprihatinkan dan harus segera mendapat penanganan

22

cepat dan tepat agar dapat memulihkan kembali nama baik Indonesia di kalangan

dunia.

Ernst and Young (2009) menyatakan kecurangan sebagai tindakan penipuan

yang dibuat oleh seseorang atau badan yang mengetahui bahwa penipuan tersebut

dapat mengakibatkan dampak buruk pada individu, entitas atau pihak lain.

Pencegahan fraud merupakan aktivitas memerangi fraud dengan biaya yang murah.

Pencegahan fraud adalah upaya menghilangkan dan mengurangi sebab-sebab

timbulnya kecurangan (Amrizal 2004).

Hasil studi Bapepam (2006) menyatakan kegagalan pencegahan fraud di

perusahaan-perusahaan publik di Indonesia banyak disebabkan oleh lemahnya

pengendalian internal. Menurut Commite of Sponsoring Organization of The

Treadway Commision (COSO) dalam Tunggal (2012), pengendalian internal

dirancang untuk memberi keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal

efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan informasi keuangan, serta ketaatan

terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Untuk menjamin berjalannya proses

pengendalian internal yang baik dalam suatu organisasi, diperlukan peran aktif

auditor internal. Menurut The IIA Research Foundation (2011), audit internal

membantu organisasi mencapai tujuan, melalui suatu pendekatan sistematis dan

teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko,

pengendalian dan proses tata kelola. Peran audit internal menjadi penting karena

merupakan bagian yang independen, yang disiapkan perusahaan untuk menjalankan

fungsi pemeriksaan, pengendalian dan untuk memperbaiki kinerja perusahaan

(Tugiman 2006).

Saat ini, pemerintah terus berupaya memaksimalkan peran auditor, baik

auditor internal ataupun auditor eksternal. Salah satu upaya efektif dan efisien

mengurangi tindak kecurangan yang ada yaitu dengan memaksimalkan peran auditor

internal dalam pencegahan dan pendeteksian kecurangan. Auditor internal memiliki

posisi yang lebih mudah menemukan tindakan kecurangan, dibandingkan dengan

auditor eksternal, karena auditor internal biasanya melekat dalam sebuah organisasi

23

dan memiliki fungsi melakukan pengawasan, serta pemberian rekomendasi pada

manajemen perusahaan.

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Amalia (2013) yang menganalisis

pengaruh audit internal terhadap pencegahan dan pendeteksian fraud (kecurangan)

pada Gabungan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (GKPRI) Jawa Barat. Hasil

penelitian menyebutkan peran audit internal terhadap pencegahan dan pendeteksian

fraud di GKPRI Jawa Barat sudah cukup memadai. Hal ini ditandai dengan

komitmen yang kuat antara pengurus, pegawai melaksanakan kebijakan anti fraud,

sehingga pencegahan fraud di 34 unit-unit usaha GKPRI Jawa Barat berjalan efektif

dan auditor internal (pengawas) GKPRI Jawa Barat sudah melaksanakan

tanggungjawab melakukan evaluasi berkala dan aktivitas organisasi secara

berkesinambungan di GKPRI Jawa Barat. Hal ini memudahkan auditor internal

(pengawas) dalam melakukan pengawasan agar tidak terjadi fraud.

Penelitian lain dilakukan oleh Wardhini (2010) yang menganalisis peranan

audit internal dalam pencegahan kecurangan (fraud) pada PT. PLN (persero) Jawa

Barat dan Banten. Hasil penelitian menyebutkan peranan audit internal dalam

pencegahan kecurangan (fraud) sudah memadai, karena kegiatan audit dilaksanakan

sesuai dengan fungsi dan tujuan audit dalam menilai keefektifan sistem pengendalian

internal. Audit internal juga telah bertanggung jawab atas penyediaan informasi

mengenai cukup efektifnya sistem pengendalian internal tersebut, audit internal juga

mampu mengidentifikasi kemungkinan terjadinya fraud melalui bukti-bukti yang

cukup dan kompeten.

PT Intidaya Rajawali Mulia adalah perusahaan distributor consumers good

(barang-barang konsumsi). Perusahaan menjual beberapa jenis barang (1) Personal

Care, seperti shampo, sabun mandi, body lotion, pasta gigi, pembalut, diapers,

parfum (2) House Hold, seperti detergen powder, cream, liquid, pembersih lantai,

sabun cuci piring, pemutih pakaian, pelembut pakaian, pewangi pakaian (3) Food,

seperti mie instan, kopi, minyak goreng, kecap, ready to drink, powder drink, serta

(4) Material building, seperti gypsum board dan asbes. Hasil wawancara dengan

Manager PT Intidaya Rajawali Mulia menyatakan pernah terdapat fraud dalam

24

perusahaan tersebut, seperti memanipulasi nota dan penggelapan atau pencurian

barang dan uang. Karena itu, perusahaan mengkhawatirkan peran auditor internal

perusahaan yang tidak berjalan mengikuti prosedur audit internal yang berlaku, yang

kemudian hal tersebut membuat auditor internal tidak bekerja secara maksimal dalam

melaksanakan fungsinya dan menimbulkan kecurangan (fraud) di perusahaan.

Tabel 1 berikut adalah hasil pemeriksaan auditor internal PT Intidaya

Rajawali Mulia Semarang pada tahun 2013, 2014 dan 2015:

Tabel 1

Rekap Hasil Audit Internal PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang

Tahun Hasil Audit Temuan

2013 1. Seluruh karyawan gudang dan kantor cabang

tidak ada kerja sama yang baik untuk merekap

persediaan barang keluar masuk setiap harinya

2. Sering terjadi kesalahan input data dari

penjualan dan proses memasukkan data baik ke

surat pesanan ataupun ke kartu persediaan

barang

3. Ketidaktelitian seorang admin penjualan sering

terjadi saat mereka berjualan yaitu terdapat

kekeliruan dengan barang yang dijual dan

jumlah uang yang diterima

4. Kesalahan memasukkan barang yang dijual ke

sistem komputerisasi yang tidak sesuai dengan

pesanan awal

1. 1. Manipulasi data

persediaan di gudang

2. 2. Penggelapan barang

3. 3. Penggelapan uang

2014 1. Tidak ada follow up terhadap pesanan barang

yang terjadi di cabang, sehingga keterlambatan

pesanan sering terjadi

2. Ketidaktelitian seorang admin penjualan saat

pengambilan pesanan barang dan kesalahan

pencatatan di kartu persediaan

1. 1. Kurang koordinasi antara

manajemen di cabang dan

manajemen di pusat

2. 2. Manipulasi data

persediaan

2015 1. Kesalahan input data penjualan ke laporan kasir

harian

2. Tingkat kecermatan atas barang dan uang

pesanan sering tidak di kroscek jika pada hari itu

terjadi selisih antara barang dan uang

3. Karena tidak adanya internal control kuat

sehingga ada sebuah tindakan kecurangan di

bagian kepala gudang yaitu sebuat pemalsuan

kuitansi pembelian untuk kepentingan diri

sendiri

1. 1. Manipulasi data penjualan

2. 2. Penggelapan uang

3. 3. Pemalsuan kuitansi

pembelian untuk

kepentingan sendiri

Sumber: Dokumen Internal Perusahaan (2017)

25

Manajemen PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang merasa kualitas auditor

internal masih kurang memenuhi standar, baik yang disebabkan kurangnya

pendidikan bagi auditor, maupun keterbatasan usia yang mempengaruhi kinerja

mereka. Jika ada perubahan dalam sistem, program komputer dan prosedur, auditor

internal dengan pendidikan yang minim tanpa pernah mengikuti pelatihan dan

pendidikan profesi auditor, sangat kesulitan menyesuaikan perubahan tersebut

sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama untuk bisa mencapai standar

kompetensi pekerjaannya. Masih ditemui auditor internal dalam perusahaan tersebut

dalam menjalankan tugas tidak mengikuti prosedur dengan baik, yang kemudian

membuat auditor internal perusahaan tidak dapat mendeteksi dan mencegah fraud

dalam perusahaan tersebut. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik

menganalisis bagaimana Aktivitas Auditor Internal Dalam Mendeteksi dan Mencegah

Fraud (Studi Kasus di PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang).

Persoalan penelitian ini adalah seberapa besar pelaksanaan aktivitas yang

dilakukan auditor internal dalam mendeteksi dan mencegah fraud di PT Intidaya

Rajawali Mulia Semarang. Penelitian bertujuan untuk membantu manajemen

perusahaan dalam meningkatkan peran auditor internal dalam mendeteksi dan

mencegah fraud. Manfaat penelitian diharapkan dapat menjadi dasar evaluasi untuk

perbaikan dimasa mendatang bagi perusahaan mengenai aktivitas auditor internal

dalam mendeteksi dan mencegah fraud.

KAJIAN PUSTAKA

Auditor

Arens (1995) mendefinisikan auditor adalah seseorang yang menyatakan

pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan hasil usaha

dan arus kas yang sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum di Indonesia.

Menurut Mulyadi (2002), ditinjau dari sudut profesi akuntan publik, auditor adalah

pemeriksaan (examination) secara objektif atas laporan keuangan suatu perusahaan

atau organisasi lain dengan tujuan untuk menentukan apakah laporan keuangan

26

tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan

dan hasil usaha perusahaan atau organisasi tersebut.

Prosedur auditor :

1. Tahapan Perencanaan

Sebagai suatu pendahuluan mutlak perlu dilakukan agar auditor

mengenal benar obyek yang akan diperiksa sehingga menghasilkan suatu

program audit yang didesain sedemikian rupa agar pelaksanaannya akan

berjalan efektif dan efisien.

2. Mengidentifikasikan resiko dan kendali

Tahap ini untuk memastikan bahwa qualified resource sudah dimiliki,

dalam hal ini aspek SDM yang berpengalaman dan juga referensi praktik-

praktik terbaik.

3. Mengevaluasi kendali dan mengumpulkan bukti-bukti melalui berbagai teknik

termasuk survei, interview, observasi, dan review dokumentasi.

4. Mendokumentasikan dan mengumpulkan temuan-temuan dan

mengidentifikasikan dengan audit

5. Menyusun laporan

Hal ini mencakup tujuan pemeriksaan, sifat, dan kedalaman

pemeriksaan yang dilakukan.

Auditor Internal

Menurut Mulyadi (2002), auditor internal adalah seseorang yang bekerja

dalam perusahaan, baik perusahaan negara maupun perusahaan swasta yang tugas

utamanya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh

manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap

kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan

organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai

bagian organisasi.

27

Auditor internal yang handal diharapkan dapat mengambil langkah

mengantisipasi setiap tindakan penyimpangan yang mungkin terjadi di masa yang

akan datang dan mengungkapkannya dalam temuan audit. Auditor internal dituntut

bersikap profesional dalam mengungkapkan temuan audit, karena berdasarkan

pengalaman, pengungkapan temuan audit terjadi karena kebetulan.

Auditor internal harus melakukan beberapa aktivitas sebagai berikut (1)

memeriksa dan menilai baik buruknya pengendalian intenal atas akuntansi keuangan

dan kegiatan operasional lainnya, (2) memeriksa sampai sejauh mana hubungan para

pelaksana terhadap kebijakan, rencana dan prosedur yang telah ditetapkan, (3)

memeriksa kecermatan pembukuan dan data lainnya yang dihasilkan oleh perusahaan

serta (4) menilai prestasi kerja para pejabat atau pelaksana dalam menyelesaikan

tanggung jawab yang telah ditugaskan. Menurut Amrizal (2004) mengingat

pentingnya peran pengawasan terhadap tindakan fraud, maka auditor internal

memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mendeteksi dan mencegah tindakan

kecurangan (fraud).

Menurut Statement on Internal Auditing Standards (SIAS) No. 3 menjelaskan

tanggung jawab auditor internal dalam mendeteksi fraud mencakup (1) auditor

internal harus memperoleh pengetahuan dan pemahaman memadai atas kecurangan

agar dapat mengidentifikasi kondisi yang menunjukkan tanda-tanda fraud yang

mungkin akan terjadi, (2) auditor internal harus mempelajari dan menilai struktur

pengendalian perusahaan untuk mengidentifikasi timbulnya kesempatan terjadinya

kecurangan, seperti kurangnya perhatian dan efektivitas terhadap sistem pengendalian

intern yang ada.

Menurut Tunggal (2000), peran auditor internal di lihat dari tugas dan

tanggung jawab meliputi (1) menerapkan program audit internal, (2) mengarahkan

personel, dan aktivitas-aktivitas departemen audit internal, (3) menyiapkan rencana

tahunan untuk pemeriksaan semua unit perusahaan, dan (4) menyajikan program

yang telah dibuat untuk persetujuan. Peran auditor internal tersebut dilakukan, baik

dalam proses mendeteksi dan mencegah fraud dalam lingkungan internal perusahaan.

28

Standar Profesional Audit Internal (SPAI)

Agar pelaksanaan audit internal berjalan dengan baik, harus ada standar khusus

yang dilengkapi dengan pedoman yang digunakan untuk memenuhi standar tersebut.

Tugiman (2006) menyatakan standar profesional auditor internal dibagi menjadi 5

(lima) kategori yang, yaitu:

1) Independensi

Independensi audit internal dapat diperoleh melalui sebagai berikut:

a. Status organisasi, membantu auditor internal mempertahankan

independensi.

b. Sikap objektivitas, sikap mental bebas yang harus dimiliki oleh auditor

internal dalam melaksanakan pemeriksaan.

2) Kemampuan Profesional

Menurut standar Professional Audit Internal (SPAI) tahun 2006,

kemampuan profesional auditor internal dapat di lihat sebagai berikut:

1. Kesesuaian dengan standar profesi

2. Pengetahuan dan kecakapan

3. Hubungan antar manusia dan komunikasi

4. Pendidikan berkelanjutan

5. Ketelitian profesional

3) Lingkup Pekerjaan

Tugiman (2006) menyatakan lingkup pekerjaan audit internal harus

mengikuti pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan serta efektivitas sistem

pengendalian internal yang dimiliki organisasi dan kualitas pelaksanaan

tanggung jawab yang diberikan, meliputi:

1. Keandalan informasi

2.Kesesuaian dengan kebijaksanaan, rencana, prosedur, dan peraturan

perundang-undangan

3. Perlindungan terhadap harta

4. Penggunaan sumber daya secara ekonomis dan efisien

5. Pencapaian tujuan

29

4) Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan

Adapun pelaksanaan kegiatan pemeriksaan tersebut meliputi

perencanaan pemeriksaan, pengujian dan pengevaluasian informasi,

penyampaian hasil pemeriksaan dan tindak lanjut hasil pemeriksaan.

5) Manajemen Bagian Audit Internal

Tugiman (2006) menyatakan pimpinan bagian audit harus mengelola

bagian audit internal secara tepat. Apabila semua indikator tersebut dapat

dilaksanakan dengan baik, maka peran auditor internal dapat berjalan efektif.

Kecurangan (Fraud)

Tunggal (2012) mendefinisikan fraud sebagai:

“Fraud is an advantage gained by unfair or wrong ful means, an infraction of the rules of

fair trade; a false representation of fact made knowingly; without belief in its truth,

recklessly, not caring whether it is true or false”.

Bentuk-bentuk kemungkinan terjadinya kecurangan yang dapat timbul antara lain:

1. Kecurangan manajemen (management fraud)

Kecurangan manajemen yang terjadi dalam bentuk penggelapan aktiva

perusahaan, misalnya penggelapan uang perusahaan yang didukung dengan

memanipulasi laporan keuangan, data dan informasi akuntansi yang akan

disajikan dalam laporan keuangan diubah dengan sengaja.

2. Kecurangan karyawan (employee fraud)

Kecurangan karyawan yang terjadi dalam bentuk pemalsuan daftar gaji,

dengan menciptakan karyawan palsu, kemudian menguangkan gaji tersebut.

Faktor-faktor Pendorong Terjadinya Fraud

30

Fraud umumnya terjadi karena adanya tekanan melakukan penyelewengan

dan dorongan memanfaatkan kesempatan yang ada, dan adanya pembenaran

(diterima secara umum) terhadap tindakan tersebut. Faktor pendorong fraud diartikan

sebagai pemanfaatan “kesempatan atau peluang” untuk mengambil keuntungan

melalui cara-cara yang merugikan.

Disamping itu, adanya Fraud Triangle dalam penelitian Cressey (1940),

menyatakan kecurangan dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu pressure (dorongan),

opportunity (peluang), dan rationalization (rasionalisasi), sebagaimana ditunjukkan

pada gambar 1 berikut :

Gambar 1

Fraud Triangle (Cressey 1940)

Pressure adalah dorongan yang menyebabkan seseorang melakukan fraud,

contohnya hutang atau tagihan yang menumpuk, gaya hidup mewah,

ketergantungan narkoba, dan lain sebagainya.

Opportunity adalah peluang yang memungkinkan fraud terjadi. Biasanya

disebabkan karena internal control suatu organisasi yang lemah, kurangnya

pengawasan, dan/atau penyalahgunaan wewenang.

Rationalization menjadi elemen penting dalam terjadinya fraud, dimana pelaku

akan mencari pembenaran atas tindakannya.

Mendeteksi Fraud

Deteksi fraud merupakan upaya mendapatkan indikasi awal yang cukup

mengenai tindakan fraud, sekaligus mempersempit ruang gerak para pelaku fraud.

Ketika pelaku menyadari prakteknya telah diketahui, maka sudah terlambat untuk

31

berkelit (Valery 2011). Kasus fraud yang semakin marak terjadi membuat kerugian

cukup besar bagi perusahaan. Apabila fraud tidak bisa dideteksi dan dihentikan, akan

berakibat fatal bagi perusahaan. Untuk itu, manajemen perusahaan harus mengambil

tindakan yang tepat untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya fraud.

Amrizal (2004) menguraikan garis besar cara mendeteksi kecurangan menurut

Asociation of Certified Fraud Examine (ACFE) adalah sebagai berikut:

1. Kecurangan Laporan Keuangan (Financial Statement Fraud)

Kecurangan dalam penyajian laporan keuangan umumnya dapat dideteksi

melalui analisis laporan keuangan, dengan tahap:

a. Analisis Vertikal

yaitu teknik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara

item-item dalam laporan laba rugi, neraca atau laporan arus kas dalam

persentase.

Item-item dalam laporan laba rugi meliputi akun penjualan, akun pendapatan,

akun pembelian, akun beban dan pengeluaran lainnya. Item-item dalam

laporan neraca meliputi aktiva lancar, aktiva tetap, aktiva tidak berwujud,

kewajiban jangka pendek, kewajiban jangka panjang dan ekuitas. Item dalam

laporan arus kas meliputi arus kas dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas

investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan.

b. Analisis Horizontal

yaitu teknik menganalisis persentase-persentase perubahan item

laporan keuangan selama beberapa periode laporan, yang meliputi analisis

perolehan laba bersih setiap tahunnya, analisis besarnya pajak terutang, serta

analisis besarnya biaya-biaya yang lain.

c. Analisis Rasio

yaitu alat mengukur hubungan antara nilai-nilai item dalam laporan

keuangan. Sebagai contoh current rasio, adanya penggelapan uang atau

pencurian kas dapat menyebabkan turunnya perhitungan rasio tersebut.

Selain itu, analisis rasio meliputi:

32

1) Rasio likuiditas terdiri dari:

Current ratio

Quick ratio

2) Rasio solvabilitas

Rasio hutang terhadap harta (debt to asset ratio)

Rasio hutang terhadap ekuitas (debt to equity ratio)

3) Rasio profitabilitas

Net Profit Margin

Return on Investment

Return on Equity

4) Rasio aktivitas

Perputaran persediaan

Perputaran aktiva tetap

Perputaran total aktiva

2. Penyalahgunaan Aset (Asset Misappropriation)

Variasi pendeteksian kecurangan jenis ini sangat beragam. Pemahaman

terhadap pengendalian internal atas pos-pos tersebut akan sangat membantu

dalam mendeteksi kecurangan. Metode-metode yang biasa digunakan antara

lain:

a. Analytical Review

review atas berbagai akun yang mungkin menunjukkan ketidakbiasaan

atau kegiatan-kegiatan yang tidak diharapkan, meliputi analisa comparative

dan analisa rasio keuangan. Analisa comparative (analisa perbandingan) dapat

dilakukan dengan cara membandingkan angka-angka laporan keuangan untuk

tahun yang diaudit dengan :

1. angka laporan keuangan periode sebelumnya;

2. anggaran atau forecast (ramalan);

3. data kompetitor perusahaan;

4. data kegiatan operasional yang relevan.

33

Analisa ini terutama untuk mendeteksi adanya fluktuasi akun laporan

keuangan yang signifikan dan memerlukan prosedur pengujian lebih lanjut.

Sedangkan analisa rasio secara umum meliputi analisa rasio likuiditas, rasio

aktivitas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas. Sebagai contoh adalah

perbandingan antara pembelian barang persediaan dengan penjualan

bersihnya yang dapat mengindikasikan adanya pembelian yang terlalu tinggi

atau terlalu rendah bila dibandingkan dengan tingkat penjualan.

b. Statistical Sampling

melakukan sampling atas pos-pos tertentu yang dicurigai, misalnya

persediaan. Dokumen dasar pembelian dapat diuji secara sampling untuk

menentukan ketidakbiasaan (irregularities), metode deteksi ini akan efektif

jika ada kecurigaan terhadap satu atributnya, misalnya pemasok fiktif. Suatu

daftar alamat PO BOX akan mengungkapkan adanya pemasok fiktif Vendor

or Outsider Complaints atau keluhan dari konsumen, pemasok, atau pihak lain

merupakan alat deteksi yang baik yang dapat mengarahkan auditor untuk

melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

c. Site Visite – Observation

observasi ke lokasi biasanya dapat mengungkapkan ada tidaknya

pengendalian internal di lokasi-lokasi tersebut.

3. Korupsi (Corruption)

Kecurangan ini dapat dideteksi melalui keluhan dari rekan kerja yang

jujur, laporan dari rekan, atau pemasok yang tidak puas dan menyampaikan

komplain ke perusahaan. Atas sangkaan terjadinya kecurangan ini kemudian

dilakukan analisis terhadap tersangka atau transaksinya. Korupsi dapat

dicegah dengan beberapa cara diantaranya dengan penerapan corporate

governance yang baik.

Mencegah Fraud

COSO (1992) mendefinisikan pencegahan kecurangan adalah aktivitas yang

dilaksanakan manajemen dalam hal penetapan kebijakan, sistem dan prosedur yang

34

membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan sudah dilakukan dewan

komisaris, manajemen, dan personil lain perusahaan untuk dapat memberikan

keyakinan memadai dalam mencapai 3 (tiga) tujuan pokok yaitu keandalan pelaporan

keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi serta kepatuhan terhadap hukum dan

peraturan yang berlaku.

Beberapa teknik pencegahan fraud dapat dilakukan dengan prosedur yang

tepat dalam perusahaan karena hal ini merupakan langkah awal mencegah fraud.

Prosedur yang tepat tidak berarti tanpa dukungan karyawan yang bekerja dalam

perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan audit yang independen terhadap karyawan.

Untuk menciptakan hubungan baik antara manajemen dengan karyawan, manajemen

harus sering mengadakan pertemuan untuk menyampaikan pendapat atau keluhan

yang dihadapi. Dari pertemuan yang dilakukan, tingkah laku masing-masing

karyawan dapat diketahui sehingga terjalin komunikasi yang baik antara kedua belah

pihak. Adanya upaya pencegahan yang diterapkan oleh perusahaan dapat

memperkecil peluang terjadinya fraud, karena setiap tindakan fraud dapat terdeteksi

cepat dan di antisipasi oleh perusahaan. Setiap karyawan tidak merasa tertekan lagi

dan melakukan pembenaran terhadap tindakan fraud yang dapat merugikan banyak

pihak.

Pickett (2001) mengemukakan beberapa metode pencegahan yang harus

dilakukan antara lain (1) good recruitment procedure, (2) independent checks over

work, (3) regular staff meetings, (4) an employee code of conduct dan (5) good

communication. Dari 5 metode pencegahan tersebut, beberapa teknik pencegahan

fraud dapat dilakukan dengan membuat prosedur tepat dalam perusahaan, karena hal

ini merupakan langkah awal mencegah fraud.

Adanya penerapan Good Corporate Governance membuat sejumlah

perusahaan mengeluarkan kebijakan terkait upaya pencegahan fraud. Salah satu cara

tersebut dengan memberi kesempatan auditor internal untuk mendeteksi dan

mencegah fraud yang mungkin terjadi dalam lingkungan organisasi. Apabila teknik

pencegahan fraud berjalan baik dan efektif akan membuat citra positif bagi

35

perusahaan karena meningkatnya kepercayaan publik. Fraud merupakan masalah

dalam perusahaan dan harus dicegah sedini mungkin.

Menurut Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP 2008)

pencegahan fraud yang efektif memiliki 5 (lima) tujuan yaitu:

1. Prevention, yaitu mencegah terjadinya fraud secara nyata pada semua lini

organisasi.

2. Deterence, yaitu menangkal pelaku potensial bahkan tindakan untuk yang

bersifat coba-coba.

3. Discruption, yaitu mempersulit gerak langkah pelaku fraud sejauh mungkin.

4. Identification, yaitu mengidentifikasi kegiatan yang memiliki risiko tinggi dan

kelemahan pengendalian.

5. Civil action prosecution, yaitu melakukan tuntutan dan penjatuhan sanksi

yang setimpal atas perbuatan fraud kepada pelakunya.

METODA PENELITIAN

Penelitian ini merupakan studi deskriptif, untuk mengetahui seberapa besar

aktivitas yang dilakukan auditor internal dalam mendeteksi dan mencegah fraud di

PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang. Studi deskriptif bertujuan memberi gambaran

dan menganalisis aspek-aspek yang relevan dengan fenomena dari persepsi

seseorang, organisasi atau lainnya (Sekaran 2010). Objek penelitian yaitu PT Intidaya

Rajawali Mulia Semarang, dengan menggunakan data primer, yang diperoleh

langsung dari responden melalui kuesioner dan data sekunder berupa struktur

organisasi, gambaran umum perusahaan, visi-misi dan dokumentasi hasil audit.

Kuesioner dibagikan kepada 8 (delapan) responden diantaranya 1 orang pimpinan

kantor pusat, 1 orang pimpinan kantor cabang, dan 6 orang auditor internal.

Teknik analisis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan memberi

gambaran atau deskripsi lebih lanjut tentang objek yang diteliti. Hal ini digunakan

untuk mengetahui seberapa besar aktivitas yang dilakukan auditor internal dalam

mendeteksi dan mencegah fraud dalam perusahaan. Analisis deskriptif dilakukan

dengan cara memilih, mengkategorikan, merangkum data kuesioner hasil penelitian

di lapangan. Kemudian membuat analisis dan interpretasi dari data yang diperoleh

dan membuat kesimpulan.

Langkah-langkah analisis dalam penelitian ini meliputi:

36

1. Mengidentifikasi 35 item aktivitas auditor internal dalam mendeteksi

kecurangan (fraud)

2. Mengidentifikasi 10 item aktivitas auditor internal dalam mencegah

kecurangan (fraud)

3. Menghitung besarnya proporsi aktivitas mendeteksi dan mencegah fraud dari

45 item yang telah ditentukan

Definisi operasional serta indikator empirik aktivitas auditor internal dalam

mendeteksi kecurangan akan dijelaskan dalam Tabel 2 berikut:

Tabel 2

Definisi Operasional dan Indikator Empirik Aktivitas Auditor Internal Dalam

Mendeteksi Kecurangan

Konsep Definisi Operasional Indikator Empirik

Mendeteksi fraud

merupakan upaya

indikasi awal mengenai

tindakan fraud sekaligus

mempersempit ruang

gerak para pelaku fraud.

(Valery 2011)

Mendeteksi fraud atas

kecurangan laporan keuangan

(Amrizal 2004):

Analisis Vertikal

1. Menganalisis hubungan

antara item-item yang

ada dalam laporan laba

rugi.

1. Analisis akun

penjualan

2. Analisis akun

pendapatan

3. Analisis akun

pembelian

4. Analisis akun-akun

beban

5. Analisis akun

pengeluaran lainnya

6. Analisis akun

penerimaan lainnya

Mulyadi (2002)

2. Menganalisis hubungan

antara item-item dalam

laporan neraca.

1. Analisis akun akiva

lancar

2. Analisis akun aktiva

tetap

3. Analisis akun aktiva

tidak berwujud

4. Analisis akun

kewajiban jangka

pendek

5. Analisis akun

kewajiban jangka

panjang

6. Analisis akun ekuitas

Harahap (2009)

3. Menganalisis hubungan 1. Analisis arus kas dari

37

antara item-item dalam

laporan arus kas.

aktivitas operasi

2. Analisis arus kas dari

aktivitas investasi

3. Analisis arus kas dari

aktivitas pendanaan

IAI (2011)

Konsep Definisi Operasional Indikator Empirik

Analisis horizontal

4. Menganalisis

persentase-persentase

perubahan item laporan

keuangan selama

beberapa periode

laporan.

1. Analisis perolehan laba

bersih setiap tahun

2. Analisis besarnya

pajak terutang setiap

tahun

3. Analisis besarnya

biaya-biaya lain

(extraordinary item)

Amrizal (2004)

Analisis Rasio

5. Menganalisis item

dalam laporan keuangan

melalui perhitungan

rasio.

1. Rasio likuiditas

Terdiri dari:

Current ratio

Quick ratio

2. Rasio solvabilitas

Rasio hutang

terhadap harta

(debt to asset ratio)

Rasio hutang

terhadap ekuitas

(debt to equity ratio)

3. Rasio profitabilitas

Net Profit Margin

Return on

Investment

Return on Equity

4. Rasio aktivitas

Perputaran

persediaan

Perputaran aktiva

tetap

Perputaran total

aktiva

Afandi (2013)

Mendeteksi fraud atas 1. Melakukan review

38

penyalahgunaan asset (Amrizal

2004):

Analytical Review

1. Review atas berbagai

akun yang

menunjukkan

ketidakbiasaan atau

kegiatan yang tidak

diharapkan.

pada akun yang

menunjukkan

ketidakbiasaan.

Meliputi:

analisa

comparative

analisa rasio

keuangan.

Amrizal (2004)

Konsep Definisi Operasional Indikator Empirik

Statistical Sampling

2. Melakukan sampling

pada pos-pos tertentu

yang dicurigai.

1. Melakukan

pengambilan sampel

pemeriksaan pada pos-

pos tertentu yang

dicurigai

Amrizal (2004)

Site Visit-Observation

3. Melakukan observasi ke

lokasi untuk

mengungkapkan ada

tidaknya pengendalian

internal pada lokasi

tersebut.

1. Analisis dan observasi

lokasi yang dianggap

memiliki pengendalian

internal yang lemah

Amrizal (2004)

Mendeteksi fraud atas dugaan

korupsi (Amrizal, 2004) :

1. Mendeteksi keluhan

dari rekan-rekan kerja

yang jujur.

1. Melakukan analisis dan

deteksi keluhan dari

rekan-rekan kerja yang

jujur.

Amrizal (2004)

2. Mendeteksi laporan dari

rekan sekerja.

2. Melakukan analisis

dan deteksi laporan

dari rekan sekerja

Amrizal (2004)

3. Mendeteksi laporan dan

keluhan pemasok yang

tidak puas atau

kompalin ke

perusahaan.

3. Melakukan analisis dan

deteksi komplain dari

pemasok yang tidak

puas

Amrizal (2004)

Definisi operasional serta indikator empirik auditor aktivitas internal dalam

mencegah kecurangan akan dijelaskan dalam Tabel 3 berikut:

Tabel 3

Definisi Operasional dan Indikator Empirik Aktivitas Auditor Internal Dalam

Mencegah Kecurangan

Konsep Definisi Operasional Indikator Empirik

Pencegahan fraud merupakan aktivitas yang

Mencegah fraud dengan metode good recruitment

1. Menentukan kualifikasi dan jobdesk pekerjaan

39

dilaksanakan manajemen

dalam menetapkan

kebijakan, system dan

prosedur yang membantu

meyakinkan tindakan

untuk memberikan

keyakinan yang memadai.

(COSO 1992)

procedure (Pickett 2001):

1. Menentukan

kualifikasi-kualifikasi

pekerjaan, bagaimana

karyawan akan

direkrut.

2. Menentukan

bagaimana proses

seleksi karyawan yang

akan direkrut

Pickett (2001)

Konsep Definisi Operasional Indikator Empirik

Menurut Badan Pengawas

Keuangan dan

Pembangunan (2008),

pencegahan fraud

memiliki 5 tujuan yaitu

prevention, deterance,

discruption,

indentification, civil action prosecution.

2. Menyusun rencana

dan strategi perekrutan

1. Menentukan

bagaimana informasi

lowongan pekerjaan

disampaikan

2. Menentukan sumber-

sumber perekrutan

3. Menyusun proses

perekrutan sesuai

dengan rencana yang

ditetapkan

Pickett (2001)

3. Menentukan

kualifikasi- kualifikasi

pelamar serta menentukan

karyawan yang akan

diterima.

1. Menganalisis

kualifikasi pelamar

2. Menentukan karyawan

yang akan diterima

Pickett (2001)

4. Menentukan posisi

sesuai dengan kriteria yang

dibutuhkan

1. Menentukan posisi

sesuai kriteria yang

dibutuhkan

Pickett (2001)

Mencegah fraud dengan

metode independent checks over work (Pickett 2001):

1. Auditor internal harus

independen dalam

pelaksanaan

kegiatannya.

1. Analisis pelaksanaan

kegiatan auditor

Pickett (2001)

Mencegah fraud dengan

metode regular staff meetings

(Pickett 2001):

1. Menyampaikan

pendapat atau

keluhan-keluhan yang

dihadapi oleh

karyawan

1. Melakukan analisis

dan deteksi atas

keluhan-keluhan yang

dihadapi oleh

karyawan

Pickett (2001)

Mencegah fraud dengan

metode an employee code of

conduct (Pickett 2001): 1. Dapat memahami,

menghayati dan

1. Melakukan analisis

dan deteksi

tanggungjawab dan

tugas sesuai keahlian

Pickett (2001)

40

melaksanakan apa

yang menjadi tugas

dan tanggung jawab

masing-masing dengan

memanfaatkan

keahlian untuk

mencapai tujuan

perusahaan secara

efektif, efesien, dan

optimal.

Konsep Definisi Operasional Indikator Empirik

Mencegah fraud dengan

metode good communication

(Pickett 2001):

1. Menyampaikan pesan,

ide, atau informasi dan

pikiran atas apa yang

di pahami kepada

pihak lain untuk

menghindari sesuatu

yang tidak diinginkan.

1. Melakukan analisis

dan deteksi pesan, ide,

informasi dan pikiran

untuk menghindari

sesuatu yang tidak

diinginkan

Pickett (2001)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang adalah perusahaan distributor barang-

barang konsumsi kebutuhan sehari-hari (consumers goods). Barang-barang yang

didistribusikan adalah hasil produksi dari PT Wings Surya dan PT Sayap Mas

Jakarta. Perusahaan berdiri sejak 7 Maret 1988 dengan daerah pemasaran di wilayah

Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak,

sebagian Kabupaten Grobongan dan Kabupaten Rembang. Pada awal berdirinya,

usaha ini sebagai sebuah usaha yang biasa saja, namun kemudian berkembang

menjadi perusahaan yang optimal dalam penyediaan segala macam kebutuhan-

kebutuhan konsumen. PT Intidaya Rajawali Mulia memiliki 3 kantor cabang dan

gudang di Jl. Raya Terboyo No 17 Komplek Terboyo Megah Genuk, Semarang

(kantor mula-mula), kemudian di Tugu Eijaya III/I Kawasan Industri Wijaya

Kusuma, Kelurahan Randugarut, Kecamatan Tugu Semarang Barat dan kantor

cabang di Kota Rembang.

Auditor internal PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang adalah auditor yang

bekerja dalam perusahaan dengan tugas utama menentukan apakah kebijakan dan

41

prosedur yang ditetapkan manajemen puncak telah dipenuhi, menentukan bagaimana

penjagaan terhadap aset dan kekayaan perusahaan, menentukan efisiensi dan

efektivitas prosedur kegiatan dalam perusahaan serta menentukan keandalan

informasi yang dihasilkan dalam perusahaan. Pada prakteknya, pada perusahaan ini

masih ditemui kecurangan atau fraud seperti memanipulasi nota dan penggelapan

atau pencurian barang dan uang. Terjadinya penggelapan atau pencurian barang dan

uang dalam internal perusahaan menunjukkan lemahnya penjagaan aset dan kekayaan

perusahaan.

Visi Misi dan Struktur Organisasi Perusahaan

Visi PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang yaitu menjadi perusahaan

consumer product di Indonesia yang terbesar, paling disegani, paling menarik dan

yang terkelola dengan baik serta menjadi salah satu pemain global. Untuk

mewujudkan visi tersebut, PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang mempunyai misi

untuk memperbaiki dan meningkatkan standar hidup serta kualitas hidup masyarakat.

Struktur organisasi yang diterapkan oleh PT Intidaya Rajawali Mulia

Semarang dalam mengatur manajemennya adalah struktur organisasi garis, yang

menunjukkan kekuasaan tertinggi terletak pada pimpinan perusahaan. Bersama

dengan pimpinan, general manager mengkoordinir seluruh aktivitas perusahaan,

menentukan kebijakan perusahaan dan mengawasi perusahaan, serta didukung

dengan adanya staf yang membantu, memberi usulan, saran, dan masukan kepada

pimpinan.

Kegiatan audit internal telah dilakukan pada PT Intidaya Rajawali Mulia

Semarang, namun pada struktur organisasi posisi auditor internal tidak tercantum

secara teknis karena kegiatan audit internal perusahaan masih dilakukan secara

manual. Maka dari itu pihak manajemen mempercayakan pelaksanaan audit internal

kepada orang-orang yang terbentuk dalam suatu tim audit internal yang ditunjuk oleh

manajemen, yang dianggap berkompeten dalam bidang audit. Namun demikian

segala bentuk tanggung jawab auditor internal langsung dibawah dewan direksi dan

42

bersifat independen. Berikut ini adalah gambar 2 dan gambar 3 yang menunjukkan

struktur organisasi dari PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang:

Gambar 2

Struktur Organisasi Kantor Pusat PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang

43

Gambar 3

Struktur Organisasi Kantor Cabang PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang

Kedudukan Audit Internal dalam Perusahaan

44

Dalam rangka menjaga dan mengawasi jalannya kegiatan usaha agar terhindar

dari kecurangan, PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang mempunyai satuan pengawas

baik dari pihak internal maupun pihak eksternal. Pengawasan dari pihak eksternal

berasal dari Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditunjuk oleh perusahaan.

Sedangkan pengawasan internal perusahaan ditangani oleh pihak-pihak yang menurut

manajemen dianggap berkompeten dalam menangani kegiatan audit internal yang

terbentuk dalam suatu tim, meskipun tidak tercantum secara teknis dalam struktur

organisasi perusahaan.

Pelaksanaan audit internal pada PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang

dilaksanakan beberapa kali dalam setahun sesuai kebutuhan perusahaan. Pelaksanaan

audit tersebut dilakukan tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu berdasarkan

rencana audit serta pertimbangan Dewan Direksi.

Pelaksanaan Pekerjaan Audit Internal Pada PT Intidaya Rajawali Mulia

Semarang

Dalam pelaksanaan pekerjaan pemeriksaan audit internal pada PT Intidaya

Rajawali Mulia Semarang, terbagi 3 (tiga) tahap yaitu tahap perencanaan audit,

pelaksanaan audit serta pelaporan dan tindak lanjut. Berikut adalah rincian tahapan

pelaksanaan pekerjaan audit internal, yaitu:

1. Perencanaan Audit

Perencanaan audit (audit planning) merupakan langkah pertama yang

dilakukan oleh auditor internal PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang

sebelum melakukan pekerjaan audit. Rencana audit harus memperoleh

persetujuan dari Dewan Direksi terlebih dahulu sebelum dilakukan

pengesahan. Rencana audit yang telah disetujui, ini akan digunakan sebagai

acuan pelaksanaan audit. Dalam hal ini, rencana audit harus memperhatikan

kepentingan dan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan.

2. Pelaksanaan Audit

Pelaksanaan audit internal pada PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang

dilakukan lebih dari satu kali dalam setahun sesuai dengan kebutuhan

perusahaan. Biasanya audit akan dilaksanakan secara mendadak pada waktu

45

yang tidak terduga. Pelaksanaan audit internal pada PT Intidaya Rajawali

Mulia Semarang lebih menitikberatkan pada sistem dan kegiatan operasional

perusahaan. Hal ini dikarenakan audit atas kepatuhan belum diterapkan pada

perusahaan ini dan sepenuhnya masih berada di bawah tanggung jawab HRD

atau personalia.

Pengujian dilakukan dengan menyusun daftar pertanyaan audit untuk

memperoleh informasi yang ada, selanjutnya evaluasi apakah kinerja dari

objek yang direview sudah berjalan sesuai prosedur seharusnya. Dalam hal ini

kompetensi, objektivitas dan integritas auditor sangat menentukan sejauh

mana laporan audit dapat membantu perusahaan dalam menemukan

kecurangan, serta tingkat efektivitas dan efisiensi atas kegiatan operasi untuk

meningkatkan kualitas perusahaan. Meskipun tim audit internal yang ada pada

PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang bukan merupakan auditor senior,

namun mereka selalu berusaha meningkatkan kompetensi dalam

melaksanakan audit sehingga mampu menjadikan tim audit yang dapat

diandalkan sesuai dengan kriteria yang diharapkan perusahaan, dan sejauh ini

belum pernah terjadi kesalahan yang merugikan perusahaan.

Posisi auditor internal PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang tidak

terstruktur dalam organisasi perusahaan. Namun tanggung jawab mereka

berada langsung dibawah Dewan Direksi dan bersifat independen. Kegiatan

audit yang dilakukan hanya terbatas pada tingkat manajemen di bawah Dewan

Direksi dan tim audit tidak mempunyai wewenang yang cukup untuk

melaksanakan audit pada tingkat Direksi.

3. Pelaporan dan Tindak Lanjut

Setelah pelaksanaan audit, auditor internal menyusun laporan audit untuk

diserahkan kepada Dewan Direksi. Hasil dari laporan audit internal pada PT

Intidaya Rajawali Mulia Semarang dicetak dalam bentuk dokumen dan

dilaporkan langsung kepada Dewan Direksi. Laporan yang diserahkan antara

lain:

a. Laporan Ketidaksesuaian

46

Persentase

(%)

Persentase

(%)

Persentase

(%)

Persentase

(%)

Persentase

(%)

Persentase

(%)

22-33 5 62,5 Perempuan 4 50 SMA 2 25 Pernah 1 12,5 Pimpinan 2 25 1-10 5 62,5

34-45 3 37,5 Laki-laki 4 50 D3 0 0

Tidak

Pernah 7 87,5

Auditor

Internal 6 75 >10 3 37,5

Jumlah 8 100 Jumlah 8 100 S1 3 37,5 Jumlah 8 100 Jumlah 8 100 Jumlah 8 100

S2 3 37,5

Jumlah 8 100

Jumlah

Responden

Lama Kerja

(tahun)

Jumlah

Responden

Jumlah

Responden

Jumlah

Responden

Tingkat

Pendidikan

Jumlah

Responden

Pendidikan

Profesi Auditor

Jumlah

Responden

JabatanUsia

(tahun)

Jenis

Kelamin

Laporan ini berisi mengenai uraian ketidaksesuaian yang terjadi

pada objek yang telah diaudit dan mencantumkan tindakan koreksi

atau pencegahan yang dapat dilakukan sebagai saran perbaikan dan

pencegahan atas ketidaksesuaian tersebut.

b. Laporan Observasi atau Saran

Laporan ini berisi tentang uraian observasi atas kegiatan

operasional yang telah dilakukan oleh suatu bagian yang telah diaudit

pada perusahaan.

c. Laporan Penilaian (Assessment)

Pada laporan ini, auditor internal akan mencantumkan rangkuman

hasil assessment atau penilaian atas hasil audit, serta memberikan

rekomendasi dan kesimpulan dari hasil assessment tersebut.

d. Laporan Hasil Audit Internal

Laporan terakhir yang disampaikan kepada Dewan Direksi yaitu

laporan hasil audit yang berisi hasil akhir dari audit internal yang telah

dilakukan beserta rekomendasinya. Tanggung jawab auditor internal

pada PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang hanya terbatas sampai

penyampaian rekomendasi atas hasil audit. Sedangkan tindak lanjut

atas hasil dari kegiatan audit sepenuhnya ditangani oleh Dewan

Direksi.

Gambaran Umum Responden

Berikut adalah data profil responden di PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang:

Tabel 4

Profil Responden

47

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Tabel 4 di atas menunjukkan 62,5% responden berusia 22-33 tahun dengan

persentase jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang sama dan tingkat pendidikan

pada tingkat S1 (37,5 %) dan S2 (37,5%). 87,5% auditor internal PT Intidaya

Rajawali Mulia Semarang tidak pernah mengikuti pendidikan profesi auditor. 75%

responden memiliki jabatan sebagai auditor internal dengan lama bekerja 1-10 tahun.

Selain itu, kemampuan professional auditor internal PT Intidaya Rajawali

Mulia Semarang masih belum maksimal. Jika dilihat dari tingkat pendidikan

responden autditor internal pada jenjang pendidikan SMA dan 87,5% responden tidak

mengikuti pendidikan profesi auditor. Kemudian pada ruang lingkup dan jobdesk

auditor internal pada PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang menunjukkan tugas dan

tanggung jaeab dalam pelaksanaan aktivitas mendeteksi dan mencegah terjadinya

kecurangan (fraud) pada perusahaan. Aktivitas tersebut dilakukan dengan

menganalisis item yang ada dalam laporang keuangan, menganalisis penyalahgunaan

aset dan dugaan korupsi. Selain itu aktivitas pencegahan yang dilakukan auditor

internal meliputi lima metode diantaranya good recruitment procedure, independent

checks over work, regular staff meetings, an employee code of conduct dan good

communication.

Dalam pelaksanaan kegiatan pemeriksaan auditor internal PT Intidaya

Rajawali Mulia Semarang tidak melakukan seluruh prosedur pemeriksaan dalam

aktivitas untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya fraud pada perusahaan. Untuk

manajemen audit internal PT Intiday Rajawali mulia Semarang belum maksimal

dilihat dari pendidikan dan kualifikasi auditor internal dalam perusahaan tersebut.

Aktivitas Auditor Internal dalam Mendeteksi Fraud

48

Untuk mengidentifikasi aktivitas auditor internal dalam mendeteksi

kecurangan (fraud), berikut adalah Tabel 5 yang menunjukkan seberapa besar

aktivitas yang dilakukan auditor internal dalam mendeteksi kecurangan dalam

laporan keuangan:

Tabel 5

Aktivitas Auditor Internal Dalam Mendeteki Kecurangan dalam Laporan Keuangan

Keterangan Indikator Peran Auditor Internal Jumlah (org) Ya % Tidak%

Analisis akun penjualan Auditor mengidentifikasi terjadinya 8 100 - -

kecurangan pada akun penjualan dengan

meneliti faktur penjualan, daftar saldo

piutang baik dari segi pelunasan maupun

adanya retur terhadap barang yang

bersangkutan, kemudian apabila ditemukan

kejanggalan dapat ditindak lanjuti dengan

melakukan observasi,konfirmasi, dan

penelusuran-penelusuran terhadap

dokumen-dokumen yang bersangkutan.

Analisis akun pendapatan Dilakukan pemeriksaan secara detail 8 100 - -

pada laporan penerimaan kas

(baik dengan metode vouching

maupun tracing).

1. Menganalisis Analisis akun pembelian Mendeteksi kecurangan menggunakan 8 100 - -

hubungan antara faktur pembelian, data pemasok, rekening

item-item yang ada hutang, serta membandingkan data

dalam laporan untuk memastikan keakuratan data

laba rugi dan kebenaran laporan tersebut, dan

kemudian melakukan verifikasi pada

buku besar.

Analisis akun-akun beban Melakukan pengecekan pada 8 100 - -

dokumen-dokumen atau bukti kas keluar

seperti cek-cek, daftar/nota beban-beban

dari perusahaan tersebut.

49

Analisis akun pengeluaran Melakukan wawancara terhadap pihak 8 100 - -

lainnya manajemen perusahaan untuk

memastikan proses aliran transaksi

pengeluaran yang terjadi dalam

perusahaan

Analisis akun penerimaan

lainnya - - 8 100

Analisis akun aktiva Auditor mendeteksi kecurangan dalam 8 100 - -

lancar dokumen berupa daftar dan rincian laporan

Analisis akun aktiva tetap dari akun-akun kemudian mengidentifikasi 8 100 - -

2. Menganalisis Analisis akun kewajiban kecurangan dengan melakukan 8 100 - -

hubungan antara jangka pendek pengecekan terhadap laporan

Item-item yang Analisis akun kewajiban keuangan dan dokumen terkait 8 100 - -

ada dalam jangka panjang pos-pos dari akun-akun tersebut.

laporan neraca Analisis akun ekuitas 8 100 - -

Analisis aktiva tidak - - 8 100

berwujud

Keterangan Indikator Peran Auditor Internal Jumlah (org) Ya % Tidak %

Analisis arus kas dari Auditor internal mengidentifikasi 8 100 - -

3. Menganalisis aktivitas operasi kecurangan pada akun tersebut

hubungan antara Analisis arus kas dari dengan mengecek dan menemukan 8 100 - -

item-item yang aktivitas investasi bukti atas kebenaran dan keakuratan

ada dalam Analisis arus kas dari data terkait arus kas perusahaan 8 100 - -

laporan arus kas aktivitas pendanaan berdasarkan aktivitas operasi, investasi

dan pendanaan.

Analisis perolehan laba Auditor mengidentifikasi kecurangan 8 100 - -

setiap tahun pada akun tersebut dengan melakukan

perbandingan antara laba dari

tahun sebelum dan tahun berjalan,

apakah terjadi perbedaan

4. Menganalisis yang jauh atau tidak. persentase- persentase Analisis besarnya pajak Identifikasi kecurangan dilakukan 8 100 - -

perubahan item terutang setiap tahun dengan melakukan cek laporan

keuangan selama keuangan dan perhitungan kembali

beberapa periode terkait pajak terutang perusahaan.

laporan

Analisis besarnya Identifikasi kecurangan dilakukan 8 100 - -

biaya-biaya lain dengan mengecek laporan keuangan

dan penelusuran terkait pos-pos

pembiayaan perusahaan

Rasio likuiditas/ Mengidentifikasi terjadinya kecurangan 8 100 - -

Current ratio dengan mengecek perbandingan aktiva

lancar dengan hutang lancar. Auditor akan

memeriksa apakah rasio sudah memenuhi

1:1, jika ya maka aktiva lancar dapat

menutupi semua hutang lancar.

Memastikan aktiva lancar harus jauh

di atas jumlah hutang lancar.

50

Rasio likuiditas/

Quick ratio - - 8 100

Rasio Solvabilitas/ Mengidentifikasi kecurangan dengan 8 100 - -

rasio hutang memeriksa apakah rasio ini besar atau

terhadap ekuitas kecil. Memastikan bahwa besarnya

hutang tidak boleh melebihi modal

sendiri agar beban etapnya tidak terlalu

tinggi.

5. Menganalisi Rasio Solvabilitas/ - - 8 100

item dalam rasio hutang

laporan terhadap harta

keuangan

melalui Rasio rentabilitas/ Mengidentifikasi kecurangan dengan 8 100 - -

perhitungan Net profit margin memeriksa apakah rasio ini tinggi atau

rasio rendah. Sehingga perusahaan dapat

menghasilkan laba yang tinggi.

Keterangan Indikator Peran Auditor Internal Jumlah (org) Ya % Tidak %

Rasio rentabilitas/ - - 8 100

return on investment

Rasio rentabilitas/ - - 8 100

return on equity

Rasio aktivitas/ Mengidentifikasi terjadinya kecurangan 8 100 - -

perputaran persediaan pada akun tersebut dengan melakukan

pemeriksaan terkait tinggi rendahnya

rasio ini. Semakin tinggi perputaran

persediaan maka menunjukkan modal

kerja yang tertanam dalam persediaan

semakin rendah.

Rasio aktivitas/ - - 8 100

perputaran aktiva tetap

Rasio aktivitas/ - - 8 100

perputaran total aktiva

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Tabel 5 menunjukkan auditor internal melakukan aktivitas deteksi kecurangan

laporan keuangan dengan menganalisis 5 aspek, yaitu menganalisis hubungan antara

item-item yang ada dalam laporan laba rugi, neraca, arus kas serta menganalisis

persentase perubahan item laporan keuangan selama beberapa periode dan melalui

perhitungan rasio.

51

Dalam menganalisis hubungan antara item-item yang ada dalam laporan laba

rugi, auditor internal mendeteksi kecurangan dengan melakukan analisis pada item

laba rugi seperti akun penjualan, pendapatan, pembelian, akun-akun beban,

pengeluaran lainnya dan penerimaan lainnya. Sebanyak 100% responden sudah

melakukan analisis pada akun penjualan, pendapatan, pembelian, akun beban dan

pengeluaran lainnya, sedangkan pada akun penerimaan lainnya seluruh responden

auditor internal tersebut tidak melakukan analisis. Dalam prakteknya seluruh akun

penerimaan lainnya sudah dimasukkan dalam komponen akun pendapatan sehingga

dalam laporan laba rugi tidak ditemui akun penerimaan lainnya.

Aktivitas auditor internal dalam mendeteksi kecurangan pada akun penjualan,

dokumen yang digunakan adalah faktur penjualan. Dalam akun pendapatan, peran

auditor dalam mendeteksi kecurangan, dokumen yang digunakan berupa laporan

penerimaan kas.

Sama halnya dalam akun pembelian, peran auditor dalam mendeteksi

kecurangan menggunakan faktur pembelian, data pemasok, rekening hutang, serta

membandingkan data untuk memastikan keakuratan data dan kebenaran laporan

tersebut, dan kemudian melakukan verifikasi pada buku besar. Dalam akun beban-

beban dan akun pengeluaran lainnya auditor internal menggunakan daftar atau nota-

nota beban-beban, bukti pengeluaran lain-lain perusahaan seperti bukti kas keluar,

cek-cek, dan daftar atau nota beban-beban.

Aktivitas auditor internal dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan

pada item-item yang ada dalam laporan neraca menunjukkan terdapat 75% responden

tidak melakukan analisis pada aktiva tidak berwujud. Hal ini karena pada perusahaan

PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang tidak memiliki akun pada aktiva tidak

berwujud. Sisanya, sebesar 100% responden melakukan analisis pada akun aktiva

lancar, aktiva tetap, kewajiban jangka pendek, kewajiban jangka panjang dan ekuitas.

Auditor internal mendeteksi kecurangan dalam

dokumen berupa daftar dan rincian laporan dari akun-akun kemudian

mengidentifikasi kecurangan dengan melakukan pengecekan terhadap laporan

keuangan dan dokumen terkait pos-pos dari akun-akun tersebut.

52

Semua responden melakukan analisis hubungan antara item-item yang ada

dalam laporan arus kas diantaranya arus kas dari operasi, investasi, dan pendanaan.

Dalam arus kas dari operasi, investasi maupun pendanaan dokumen audit yang

digunakan berupa laporan arus kas, daftar rincian laporan dari aktivitas operasi,

investasi dan pendanaan dalam perusahaan.

Pada analisis terkait dengan persentase-persentase perubahan item laporan

keuangan selama beberapa periode laporan diantaranya dalam perolehan laba setiap

tahun, besarnya pajak terutang setiap tahun dan juga besarnya biaya-biaya lain.

Dalam perolehan laba setiap tahun dokumen yang diperiksa berupa laporan laba

perusahaan beserta dokumen-dokumen rincian perolehan laba. Dalam besarnya pajak

terutang dokumen yang diperiksa laporan pajak perusahaan beserta rincian pajak

terutang setiap tahun. Besarnya biaya-biaya lain dokumen yang digunakan berupa

laporan pembiayaan perusahaan serta rinciannya.

Terakhir, pada analisis item dalam laporan keuangan melalui perhitungan

rasio diantaranya pada current ratio, rasio hutang terhadap ekuitas, net profit margin,

dan perputaran persediaan. Sedangkan semua responden tidak melakukan analisis

pada quick ratio, rasio hutang terhadap harta, ROI, ROE, perputaran aktiva tetap,

perputaran total aktiva dikarenakan perusahaan merasa bahwa belum terlalu penting

dalam menganalisis rasio-rasio tersebut.

Akibat tidak dilakukan analisis pada quick ratio, auditor internal tidak dapat

mendeteksi dan mencegah terjadinya fraud pada besarnya aktiva lancar, persediaan

serta besarnya hutang lancar dalam neraca perusahaan. Manfaat mendeteksi dan

mencegah fraud pada rasio ini yaitu agar perusahaan dapat memastikan besarnya

aktiva lancar dan persediaan sudah sesuai dengan yang seharusnya sehingga

perusahaan dapat membayar hutang lancarnya. Jika rasio likuiditas tinggi, artinya

perusahaan sangat mampu melunasi semua kewajiban lancarnya, tetapi bila terlalu

tinggi bisa mengindikasikan tidak efisiennya pengelolaan kas. Ini menunjukkan

kemungkinan terjadinya fraud pada kas.

Auditor internal tidak melakukan aktivitas mendeteksi pada analisis rasio

hutang terhadap harta, akibatnya auditor internal tidak dapat mendeteksi dan

53

mencegah fraud pada besarnya modal dan hutang perusahaan yang tersaji dalam

neraca. Manfaat dari mendeteksi dan mencegah fraud dalam rasio ini perusahaan

dapat memastikan bahwa besar modal sudah sesuai dengan kenyataanya dan

perusahaan juga dapat membayar hutang. Semakin tinggi nilai rasio hutang terhadap

harta, mengindikasikan semakin besar jumlah aset yang dibiayai oleh hutang,

semakin kecil jumlah aset yang dibiayai oleh modal, semakin tinggi resiko

perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka panjang serta semakin tinggi

beban bunga hutang yang harus ditanggung perusahaan. Ini menunjukkan

kemungkinan terjadinya fraud pada jumlah aset, kewajiban jangka panjang dan

beban-beban bunga hutang.

Selain itu, auditor internal juga tidak melakukan analisis pada ROI dan ROE,

akibatnya auditor internal tidak dapat mendeteksi dan mencegah fraud pada besarnya

laba setelah pajak dari total aktiva dan modal sendiri. Manfaat dari mendeteksi dan

mencegah fraud pada ROI dan ROE , perusahaan dapat memastikan bahwa besar

laba setelah pajak, total aktiva dan modal sendiri sudah sesuai dengan yang

seharusnya. Semakin rendah nilai ROI maka perusahaan akan semakin rugi, karena

dalam pengelolaan investasi tidak dikelola dengan baik. Hal ini memungkinkan

terjadinya fraud pada investasi yang diberikan. Semakin rendah nilai ROE, bisa

mengindikasikan perusahaan tidak dapat mengelola modal dengan efisien untuk

mendapatkan penghasilan. Ini memungkinkan terjadinya fraud pada modal yang ada

sehingga untuk mendapatkan penghasilan akan lebih sulit.

Untuk rasio aktivitas baik itu perputaran aktiva tetap maupun perputaran total

aktiva, auditor PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang juga tidak melakukan analisis

sehingga auditor internal tidak dapat mendeteksi dan mencegah fraud pada nilai

penjualan dari aktiva tetap dan total aktiva. Manfaat dari mendeteksi dan mencegah

fraud pada rasio ini, perusahaan dapat memastikan besar dari penjualan, aktiva tetap,

serta total aktiva sudah sesuai dengan yang seharusnya. Jika perputaran aktiva tetap

lambat (rendah), terdapat kapasitas terlalu besar atau ada banyak aktiva tetap namun

kurang bermanfaat dan dipergunakan untuk kepentingan lain. Hal ini memungkinkan

terjadinya fraud pada aktiva tetap karena dipergunakan diluar dari kepentingan

54

perusahaan. Semakin kecil perputaran total aktiva akan semakin buruk keadaan

perusahaan, yang berarti bahwa aktiva dapat lebih lambat berputar dan meraih laba

dan menunjukkan akan semakin tidak efisien penggunaan keseluruhan aktiva dalam

menghasilkan penjualan. Hal ini akan memungkinkan terjadinya fraud dalam aktiva.

Karena perusahaan tidak melakukan analisis di beberapa rasio, hal ini membuat

auditor internal sulit untuk mendeteksi dan mencegah adanya fraud dalam laporan

keuangan. Aktivitas auditor internal dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan

pada current ratio, dokumen yang digunakan adalah laporan dari semua aktiva lancar

dan laporan dari kewajiban lancar. Dalam rasio hutang terhadap ekuitas dokumen

yang digunakan untuk diperiksa berupa laporan dari total hutang maupun total aktiva.

Dalam net profit margin, auditor internal menggunakan dokumen berupa laporan dari

total laba bersih dan laporan dari total penjualan. Dalam perputaran persediaan,

auditor internal menggunakan dokumen berupa laporan dari HPP dan rata-rata

persediaan. Dari hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa auditor internal

melakukan aktivitas mendeteksi kecurangan pada setiap item laporan keuangan pada

PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang.

Berikut adalah Tabel 6 yang menunjukkan seberapa besar aktivitas yang

dilakukan auditor internal dalam mendeteksi kecurangan dalam penyalahgunaan aset:

Tabel 6

Aktivitas Auditor Internal Dalam Mendeteksi Kecurangan Penyalahgunaan Aset

Keterangan Indikator Peran Auditor Internal Jumlah (org) Ya % Tidak%

1. Review atas Analisa comparative Membandingkan akun-akun antara 8 100 - -

berbagai laporan keuangan dari tahun sebelumnya

akun yang dengan tahun yang bersangkutan untuk

menunjukkan melihat adanya salah saji yang

ketidakbiasaan atau material atau tidak.

Kegiatan yang

tidak diharapkan Analisa rasio keuangan Melakukan perhitungan ulang/ 3 37,5 5 62,5

rekalkulasi dan mengecek kesesuaian

antara rasio-rasio dalam laporan keuangan

dan rincian dari pencatatan yang

bersangkutan.

2. Melakukan Melakukan pengambilan Melakukan pemeriksaan secara detail 8 100 - -

sampling sampel pemeriksaan pada dan mendalam terhadap pos-pos tertentu

pada pos-pos pos-pos tertentu yang yang dicurigai

tertentu dicurigai

yang dicurigai

55

3. Melakukan Analisis dan observasi Melakukan observasi secara langsung 8 100 - -

observasi lokasi yang dianggap dan menganalisis sistem pengendalian

ke lokasi untuk memiliki pengendalian internal perusahaan yang dianggap lemah

mengungkapkan internal yang lemah

ada tidaknya

pengendalian

internal pada

lokasi

tersebut

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Berdasarkan tabel di atas, auditor internal lebih fokus menganalisis

penyalahgunaan aset pada aktiva lancar, karena perusahaan masih berkembang dan

aktiva lancar menjadi perhatian utama operasional perusahaan. Selanjutnya auditor

internal melakukan review atas berbagai akun yang menunjukkan ketidakbiasaan atau

kegiatan yang tidak diharapkan, melalui analisa comparative dan analisa rasio

keuangan. Dalam aktivitas mendeteksi kecurangan pada penyalahgunaan aset, 100%

auditor internal melakukan sampling pada pos-pos tertentu yang dicurigai. Sampling

dilakukan dengan mengambil sampel pemeriksaan, kemudian melakukan observasi

ke lokasi atau pos-pos untuk mengungkapkan data dan melihat ada tidaknya

pengendalian internal pada lokasi tersebut. Analisis dan observasi dilakukan pada

wilayah yang dianggap memiliki pengendalian internal lemah.

Tabel 6 menunjukkan dari 8 responden, hanya 3 responden (37,5%) yang

melakukan analisa rasio keuangan sebagai review pada akun yang dicurigai,

sedangkan sisanya 62,5% responden auditor internal tidak melakukan analisa rasio

keuangan dan lebih menekankan pada analisa comparative atas review.

Dalam melakukan review analisa comparative, auditor internal menggunakan

dokumen berupa laporan keuangan serta dokumen-dokumen pendukung terhadap

akun yang bersangkutan dari tahun-tahun sebelumnya dengan tahun yang

bersangkutan. Analisa rasio keuangan menggunakan dokumen laporan keuangan

perusahaan beserta rinciannya. Pada pos-pos pengambilan sampel dokumen yang

digunakan berupa laporan keuangan dan dokumen terinci terkait pos-pos yang

dicurigai, selanjutnya melakukan analisis dan observasi pada pos yang dianggap

memiliki pengendalian internal yang lemah dengan mengidentifikasi kecurangan

56

pada akun tersebut. Dari hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa auditor

internal melakukan aktivitas dalam mendeteksi kecurangan pada penyalahgunaan aset

di PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang.

Berikut adalah tabel 7 yang menunjukkan seberapa besar aktivitas yang

dilakukan auditor internal dalam mendeteksi kecurangan dalam dugaan korupsi

Tabel 7

Aktivitas Auditor Internal Dalam Mendeteki Kecurangan Dugaan Korupsi

Keterangan Indikator Peran Auditor Internal Jumlah (org) Ya % Tidak%

1. Mendeteksi Melakukan analisis dan Melakukan wawancara pada rekan-rekan 8 100 - -

keluhan dari deteksi keluhan dari kerja dan menganalisis serta mendeteksi

rekan-rekan rekan-rekan kerja yang hasil keluhan dari rekan yang

kerja yang jujur jujur bersangkutan.

2. Mendeteksi Melakukan analisis dan Menganalisis secara mendalam hasil 5 62,5 3 37,5

laporan dari deteksi laporan dari rekan laporan rekan sekerja

rekan sekerja sekerja

Keterangan Indikator Peran Auditor Internal Jumlah (org) Ya % Tidak%

3. Mendeteksi Melakukan anlisis dan Menanggapi keluhan dari pemasok yang 8 100 - -

laporan dan deteksi 56omplain dari tidak puas kemudian melakukan analisis

keluhan pemasok yang tidak puas terkait kebenaran atas laporan 56omplain

pemasok yang tersebut.

Tidak puas

atau 56omplain

ke perusahaan

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Tabel 7 di atas menunjukkan aktivitas auditor intenal dalam mendeteksi

kecurangan khususnya dugaan korupsi dilakukan dalam 3 tahap yaitu mendeteksi

keluhan dari rekan-rekan yang jujur, mendeteksi laporan dari rekan sekerja dan

mendeteksi laporan dan keluhan pemasok yang tidak puas atau 56omplain ke

perusahaan. Auditor melakukan analisis dan deteksi keluhan dari rekan-rekan kerja

yang jujur, dari rekan sekerja dan dari 56omplain pemasok yang tidak puas dengan

menggunakan dokumen hasil dari laporan observasi dan wawancara dengan para

rekan kerja, serta pemeriksaan laporan keluhan dan 56omplain dari para pemasok,

melakukan identifikasi terjadinya kecurangan dengan menanggapi keluhan dari

pemasok yang tidak puas dan melakukan tindakan menguji kebenaran atas kebenaran

laporan 56omplain tersebut. Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

57

auditor internal melakukan aktivitas dalam mendeteksi kecurangan pada dugaan

korupsi di PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang.

Aktivitas Auditor Internal Dalam Mencegah Fraud

Aktivitas auditor internal dalam mencegah kecurangan (fraud), harus

menetapkan pengendalian yang seharusnya ada untuk memastikan risiko kecurangan

tidak terjadi, dan mengidentifikasi apakah pengendalian yang seharusnya ada tersebut

benar-benar diterapkan perusahaan. Tujuan pengendalian untuk memastikan

mencegah terjadinya kecurangan dalam perusahaan. Pickett (2001) menunjukkan

beberapa metode mencegah kecurangan yang dapat dilakukan yaitu good recruitment

procedure, independent checks over work, regular staff meetings, an employee code

of conduct dan good communication.

Tabel 8 di bawah ini menunjukkan seberapa besar aktivitas yang dilakukan

auditor internal dalam mencegah kecurangan dengan metode good recruitment

procedure:

Tabel 8

Aktivitas Auditor Internal Dalam Mencegah Kecurangan Dengan

Metode Good Recruitment Procedure Keterangan Indikator Peran Auditor Internal Jumlah (org)

Ya % Tidak%

1. Menentukan Menentukan kualifikasi Melakukan pertemuan bersama dengan 8 100 - -

kualifikasi- dan jobdesk pekerjaan pimpinan dan staf lalu membicarakan

kualifikasi terkait kualifikasi apa saja dan jobdesk

pekerjaan, dalam merekrut karyawan.

bagaimana

karyawan akan

direkrut

2. Menyusun Menentukan bagaimana Mengadakan pertemuan sehingga semua 8 100 - -

rencana dan informasi lowongan dapat mengemukakan pendapat dan

strategi pekerjaan disampaikan ide dalam menentukan bagaimana

perekrutan lowongan akan disampaikan sehingga

informasi dapat tersampaikan dengan baik

Menentukan sumber- Menentukan sumber mana saja yang dapat 4 50 4 50

Sumber dipercaya dalam perekrutan karyawan

Menyusun proses Memastikan bahwa proses yang dilewati 8 100 - -

perekrutan sesuai oleh karyawan yang akan direkrut adalah

dengan rencana proses yang sudah direncanakan dan

yang ditetapkan ditetapkan.

58

3. Menentukan Menganalisis kualifikasi Mengecek apakah pelamar sudah sesuai 8 100 - -

kualifikasi- pelamar dengan kriteria-kriteria dari perusahaan.

kualifikasi Apakah karyawan tersebut memenuhi

pelamar serta kualifikasi yang ada.

menentukan

karyawan yang Menentukan karyawan Memeriksa setiap hasil baik dari 8 100 - -

akan diterima yang akan diterima wawancara maupun dari hasil tes-tes

yang lainnya. Lalu melihat apakah

karyawan tersebut sesuai dengan posisi

yang ada diperusahaan.

4. Menentukan posisi sesuai Melakukan pemeriksaan apakah posisi 8 100 - -

dengan kriteria yang dibutuhkan yang dibutuhkan oleh perusahaan sudah

diisi oleh karyawan yang kompeten

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

Tabel 8 di atas menunjukkan aktivitas auditor internal dalam mencegah

kecurangan melalui penentuan kualifikasi pekerjaan bagaimana karyawan tersebut

direkrut, penentuan rencana dan strategi perekrutan, menentukan kualifikasi pelamar

dan menentukan karyawan yang akan diterima serta menentukan posisi sesuai dengan

kriteria yang dibutuhkan. Untuk penentuan kualifikasi dan jobdesk pekerjaan, auditor

melakukan pemeriksaan data di HRD, melakukan pertemuan bersama dengan

pimpinan dan staf lalu membicarakan kualifikasi dan bagaimana proses seleksi

karyawan. Proses perekrutan harus sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Dari sini,

auditor mengidentifikasi terjadinya kecurangan dan memastikan proses yang dilewati

sudah ditetapkan dan direncanakan bersama. Auditor memiliki wewenang melakukan

review data HRD dan melakukan pengecekan apakah kualifikasi sudah cukup

memadai sesuai prosedur audit. Dokumen lain adalah data HRD untuk memastikan

apakah posisi yang dibutuhkan oleh perusahaan di isi oleh karyawan yang kompeten

atau tidak. Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa auditor internal

melakukan aktivitas dalam mencegah kecurangan di PT Intidaya Rajawali Mulia

Semarang.

Tabel 9 menunjukkan aktivitas yang dilakukan auditor internal dalam

mencegah kecurangan dengan metode independent checks over work, metode regular

staff meetings, metode an employee code of conduct dan metode good

communication:

Tabel 9

59

Aktivitas Auditor Internal Dalam Mencegah Kecurangan

Dengan Metode Independent Checks Over Work, Metode Regular Staff Meetings, Metode

An Employee Code Of Conduct dan Metode Good Communication

Keterangan Indikator Peran Auditor Internal Jumlah (org) Ya % Tidak%

1. Metode Independent Checks Over Works

Auditor internal Analisis pelaksanaan Menganalisis dan melakukan observasi 8 100 - -

harus auditor atas pelaksanaan kegiatan auditor untuk

independen melihat apakah auditor bersikap independen

dalam pelaksanaan dan sudah melaksanakan tugasnya dengan

baik atau tidak.

2.Metode Regular Staff Meetings

Menyampaikan Melakukan analisis dan Menganalisis, melakukan observasi bahkan 8 100 - -

pendapat atau deteksi atas keluhan- wawancara terkait karyawan atas keluhan-

keluhan keluhan yang dihadapi keluhan ynag dihadapi selama ini.

yang dihadapi oleh karyawan

oleh karyawan

3.Metode An Employee Code Of Conduct

Dapat Melakukan analisis dan Melakukan observasi dan wawancara 8 100 - -

memahami, deteksi tanggung jawab terkait dengan tugas dan tanggung jawab

menghayati dan dan tugas sesuai keahlian karyawan yang sesuai dengan keahliannya

melaksanakan kemudian dibandingkan dengan laporannya

apa yang (kenyataannya).

Keterangan Indikator Peran Auditor Internal Jumlah (org) Ya % Tidak%

menjadi tugas

dan tanggung

jawab masing-

masing dengan

memanfaatkan

keahlian untuk

mencapai tujuan

perusahaan

secara efektif,

efisiensi, dan

optimal

4.Metode Good Communication

Menyampaikan Melakukan analisis dan Menganalisis dan mendeteksi pesan, ide, 6 75 2 25

pesan, ide, atau deteksi pesan, ide, dan informasi secara detail dan jelas

informasi dan informasi dan pikiran kemudian menyampaikannya kepada

pikiran atas apa untuk menghindari pihak lain.

yang dipahami sesuatu yang tidak

kepada pihak diinginkan

lain untuk

menghindari sesuatu

yang tidak

tidak diinginkan

Sumber : Data Primer Diolah, 2017

60

Dari tabel di atas, aktivitas auditor internal dalam mencegah kecurangan

dengan metode independent checks over work, auditor internal harus independen

dalam pelaksanaan kegiatannya. Dokumen yang digunakan berupa laporan dari

pelaksanaan kegiatan auditor (SOP), kemudian identifikasi dengan menganalisis dan

observasi atas pelaksanaan kegiatan auditor untuk melihat apakah auditor sudah

independen dalam melaksanakan tugasnya.

Pada metode regular staff meetings, auditor internal menyampaikan pendapat

atau keluhan-keluhan yang dihadapi oleh karyawan dengan melakukan observasi dan

wawancara terkait keluhan-keluhan yang dihadapi selama ini. Auditor melakukan

review metode an employee code of conduct dengan melakukan analisis dan deteksi

tanggung jawab sesuai keahlian, kemudian membandingkan dengan laporan yang

sesungguhnya.

Aktivitas auditor dalam mencegah kecurangan juga dilakukan dengan metode

good communication. Pada tahap ini, auditor internal melakukan analisis dan deteksi

pesan, ide, informasi dan pikiran untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.

Pada tahap ini, 75% auditor internal mencegah kecurangan dengan metode good

communication walaupun ditemukan 25% responden auditor internal tidak

melakukan review pada metode tersebut.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan auditor internal melakukan aktivitas

dalam mencegah kecurangan dengan menggunakan metode independent checks over

work, metode regular staff meetings, metode an employee code of conduct dan

metode good communication di PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang.

SIMPULAN, SARAN, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN

Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan pelaksanaan aktivitas auditor

internal PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang dalam mendeteksi dan mencegah

fraud sebesar 80% dari 45 item analisis penugasan audit, auditor internal PT Intidaya

Rajawali Mulia Semarang hanya melakukan prosedur audit pada 36 item baik dalam

mendeteksi kecurangan laporan keuangan, penyalahgunaan aset dan dugaan korupsi

serta dalam mencegah kecurangan dengan metode good recruitment procedure,

61

independent checks over work, regular staff meetings, an employee code of conduct,

good communication.

Hasil penelitian menunjukkan auditor internal PT Intidaya Rajawali Mulia

Semarang belum melakukan analisis pada perhitungan rasio likuiditas (quick ratio),

rasio solvabilitas, rasio rentabilitas (return on investment), rasio rentabilitas (return

on equity) serta rasio aktivitas baik perputaran aktiva tetap maupun perputaran total

aktiva. Akibat tidak dilakukan analisis pada quick ratio, perusahaan akan sulit

mengidentifikasi seberapa besar kemampuan aktiva lancar dan persediaan perusahaan

dalam membayar hutang lancar. Auditor internal tidak melakukan aktivitas

mendeteksi pada analisis rasio solvabilitas, akibatnya perusahaan tidak mampu

mengidentifikasi kemampuan modal perusahaan dalam membayar hutang, selain itu

auditor internal juga tidak melakukan analisis pada ROI dan ROE, akibatnya

perusahaan tidak dapat mengidentifikasi besarnya laba setelah pajak dati total aktival

dan modal sendiri. Untuk rasio aktivitas baik itu perputaran aktiva tetap maupun

perputaran total aktiva, auditor PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang juga tidak

melakukan analisis sehingga perusahaan tidak dapat mengidentifikasi nilai penjualan

dari aktiva tetap dan total aktiva. Oleh karena itu auditor internal PT Intidaya

Rajawali Mulia Semarang sebaiknya melakukan analisis secara keseluruhan baik

pada item-item laporan laba rugi, neraca, arus kas, serta perhitungan. Dengan

menganalisis secara keseluruhan, kinerja auditor internal lebih baik karena auditor

internal dapat lebih tepat dalam mengambil keputusan yang ada serta dapat menjadi

evaluasi dimasa mendatang.

Dalam penelitian ini, jawaban responden yang diberikan merupakan jawaban

yang bersifat subyektif karena sangat tergantung dari pemahaman dan persepsi

responden. Untuk penelitian yang akan datang, diharapkan dapat menganalisis

seluruh item yang ada dalam laporan keuangan agar hasil review dan analisis auditor

internal menjadi lebih tepat dalam pengambilan keputusan manajemen baik dalam

mendeteksi dan mencegah fraud pada perusahaan. Penelitian selanjutnya diharapkan

dapat menganalisis peran auditor internal sehingga hasil review dan analisis auditor

internal menjadi lebih relevan pada perusahaan.

62

63

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, R. 2013. Peranan audit internal dalam pencegahan kecurangan dan

pendeteksian fraud (kecurangan) studi kasus pada GKPRI Jawa Barat.

Bandung: Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan.

Amrizal. 2004. Pencegahan dan Pendeteksian Kecurangan oleh Internal Audit.

Bandung: Penerbit Alfabeta.

Arens, A.A., E, Rondal., dan B, Mark. 2008. Auditing and Assurance Service and

Integrated Approach, 13th Edition, New Jersey: Pearson Education In Upper

Sadle River.

Arens and Loebbecke. 1995. Auditing Englewood Cliffs. Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan.

Bayangkara, IBK. 2011. Audit Manajemen. Edisi keenam. Jakarta: Penerbit Salemba

Empat.

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan. 2008. Fraud Auditing. Edisi kelima.

Bogor: Pusdiklatwas BPKP.

COSO. 1992. The Committee of Sponsoring Organization of the treadway

Commission: Conceptual Framework. United States.

Ernst and Young. 2009. Detecting Financial Statement Fraud: What Every Manager

Needs to Know.

Fitrawansyah. 2014. Fraud Auditing Edisi Pertama, Jakarta: Penerbit Mitra Wacana

Media.

Gusnardi. 2009. Pengaruh peran komite audit, pengendalian internal, audit internal

dan pelaksanaantata kelola perusahaan terhadap pencegahan kecurangan.

Pekanbaru: Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Riau.

Hery. 2010. Potret Audit Internal. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Koesmana H, Kristiawan dan Rizki. 2007. Peran auditor internal dalam mencegah

dan mendeteksi terjadinya fraud menurut standar profesi. Economic Business

& Accounting Review, Vol. 2 No.1:59-71.

Kumaat, V.G. 2011. Internal Audit. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mulyadi, 2002. Auditing. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

64

Nuryanti, L. 2012. Pengaruh opini audit dan tingkat pertumbuhan perusahaan

terhadap pergantian auditor. Jurnal Akuntansi UNESA Vol.1 No.1/2012.

Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Picket, K. H. S. 2001. The Internal Auditing Handbook. USA: John Walley

Robiyanto, F. 2009. Persepsi auditor mengenai metode pendeteksian dan pencegahan

tindakan kecurangan pada industri perbankan. Semarang: Skripsi. Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro.

Sekaran, U. 2010. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Penerbit Salemba

Empat.

SIAS. 1985. Statement on Internal Auditing Standards: Detterence, Detection,

Investigation and Reporting of Fraud. Altamonte Springs, Florida.

Tugiman, H. 2006. Standar Professional Audit Internal. Yogyakarta: Penerbit

Kanisius.

Tunggal, A.W. 2000. Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Penerbit

Rineka Cipta.

Tunggal, A.W. 2012. The Fraud Audit: Mencegah dan Mendeteksi Kecurangan

Akuntansi. Jakarta: Penerbit Harvarindo.

Valery, G.K. 2011. Internal Audit. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Viton, P.L. 2003. Creating Fraud Awareness. SAM Advanced Management Journal.

Summer, page 20-27.

Wardhini. 2010. Peranan audit internal dalam pencegahan kecurangan. Bandung:

Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.

65

LAMPIRAN 1

66

LAMPIRAN 2

KUESIONER PENELITIAN

Kepada Yth,

Bapak/Ibu Pimpinan dan Auditor Internal

PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang

Saya adalah mahasiswi dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga, yang sedang melakukan penelitian mengenai aktivitas audit internal dalam

mendeteksi dan mencegah fraud di PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang. Bersama ini, saya meminta

kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner yang tersedia. Informasi yang Anda berikan adalah rahasia

dan hanya digunakan untuk penelitian semata.

Atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

Siska Aprilianty

232011231

PETUNJUK PENGISIAN:

A. Isilah data identitas diri di bawah ini pada tempat yang tersedia.

1. Usia : Tahun

2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

3. Pendidikan Terakhir : SMA D3 S1 S2

4. Pendidikan Profesi Auditor (PPA) : Pernah Tidak

5. Jabatan : Pimpinan Auditor Internal

6. Lama Bekerja : Tahun

B. Aktivitas Auditor Internal Dalam Mendeteksi Dan Mencegah Fraud.

1. Isilah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang menurut

Anda paling sesuai.

2. Mohon mengisi seluruh bagian yang menjadi pertanyaan pada:

a. Dokumen audit yang digunakan (sebutkan)

67

b. Bagaimana Anda mengidentifikasi terjadinya kecurangan pada masing-masing

analisis

Aktivitas Audit Internal dalam Mendeteksi Kecurangan

No Aktivitas Audit Internal dalam

Mendeteksi Kecurangan

Ya Tidak Dokumen Audit Yang

Digunakan

(sebutkan)

Bagaimana Anda

Mengidentifikasi terjadinya

kecurangan:

Mendeteksi fraud atas kecurangan laporan keuangan:

1 Menganalisis hubungan antara item-item yang ada dalam laporan laba rugi

Analisis akun penjualan

Analisis akun pendapatan

Analisis akun pembelian

Analisis akun-akun beban

Analisis akun pengeluaran

lainnya

Analisis akun penerimaan

lainnya

2 Menganalisis hubungan antara item-item yang ada dalam laporan neraca

Analisis akun aktiva lancar

Analisis akun aktiva tetap

Analisis akun aktiva tidak

berwujud

Analisis akun kewajiban jangka

pendek

Analisis akun kewajiban jangka

panjang

Analisis akun ekuitas

3 Menganalisis hubungan antara item-item dalam laporan arus kas

Analisis arus kas dari aktivitas

operasi

Analisis arus kas dari aktivitas

investasi

Analisis arus kas dari aktivitas

pendanaan

4 Menganalisis persentase-persentase perubahan item laporan keuangan selama

beberapa periode laporan

Analisis perolehan laba setiap

tahun

Analisis besarnya pajak terutang

setiap tahun

No Aktivitas Audit Internal dalam

Mendeteksi Kecurangan

Ya Tidak Dokumen Audit Yang

Digunakan

Bagaimana Anda

Mengidentifikasi terjadinya

68

(sebutkan) kecurangan:

Analisis besarnya biaya-biaya

lain

5 Menganalisis item dalam laporan keuangan melalui perhitungan rasio

Rasio likuiditas/current ratio

Current Ratio = Aktiva Lancar :

Kewajiban Lancar

Rasio likuiditas/quick ratio

Quick Ratio = ((Aktiva Lancar –

Persediaan) / Hutang lancar))

Rasio solvabilitas/rasio hutang

terhadap ekuitas

Total Debt to Equity Ratio =

(Total Hutang / Total aktiva) x

100%

Rasio solvabilitas/rasio hutang

terhadap harta

Total Debt to Asset Ratio =

(Total Hutang / Total Modal

sendiri) x 100%

Rasio rentabilitas/net profit

margin

NPM = (Laba bersih / Penjualan)

x 100%

Rasio rentabilitas/return on

investment

ROI = ( Laba Setelah Pajak /

Total Aktiva ) x 100%

Rasio rentabilitas/return on

equity

ROE = ( Laba Setelah Pajak /

Modal Sendiri) x 100%

Rasio aktivitas/perputaran

persediaan

Perputaran persediaan (at cost) =

harga pokok penjualan / rata-rata

persediaan

Rasio aktivitas/perputaran aktiva

tetap

Perputaran aktiva tetap =

penjualan / aktiva tetap

69

No Aktivitas Audit Internal dalam

Mendeteksi Kecurangan

Ya Tidak Dokumen Audit Yang

Digunakan

(sebutkan)

Bagaimana Anda

Mengidentifikasi terjadinya

kecurangan:

Rasio aktivitas/perputaran total

aktiva

Perputaran total aktiva =

penjualan / total aktiva

No Aktivitas Audit Internal dalam

Mendeteksi Kecurangan

Ya Tidak Dokumen Audit Yang

Digunakan

(sebutkan)

Bagaimana Anda

Mengidentifikasi terjadinya

kecurangan:

Mendeteksi fraud atas penyalahgunaan aset :

1 Review atas berbagai akun yang menunjukkan ketidakbiasaan atau kegiatan

yang tidak diharapkan

Analisa comparative

Teknik analisis yang

dilakukan dengan cara membuat

perbandingan antar elemen

(laporan keuangan) yang sama

untuk beberapa periode yang

berurutan

Analisa rasio keuangan

Analisa laporan keuangan

mencakup penerapan metode dan

teknik analitis atas laporan

keuangan dan data lainnya untuk

melihat dari laporan itu ukuran-

ukuran dan hubungan tertentu

yang sangat berguna dalam

proses pengambilan keputusan

2 Melakukan sampling pada pos-pos tertentu yang dicurigai

Melakukan pengambilan sampel

pemeriksaan pada pos-pos

tertentu yang dicurigai

3 Melakukan observasi ke lokasi untuk mengungkapkan ada tidaknya

pengendalian internal pada lokasi tersebut

Analisis dan observasi lokasi

yang dianggap memiliki

pengendalian internal yang lemah

70

No Aktivitas Audit Internal dalam

Mendeteksi Kecurangan

Ya Tidak Dokumen Audit Yang

Digunakan

(sebutkan)

Bagaimana Anda

Mengidentifikasi terjadinya

kecurangan:

Mendeteksi fraud atas dugaan korupsi :

1 Mendeteksi keluhan dari rekan-rekan kerja yang jujur

Melakukan analisis dan deteksi

keluhan dari rekan-rekan kerja

yang jujur

2 Mendeteksi laporan dari rekan sekerja

Melakukan analisis dan deteksi

laporan dari rekan sekerja

3 Mendeteksi laporan dan keluhan pemasok yang tidak puas atau komplain

keperusahaan

Melakukan analisis dan deteksi

komplain dari pemasok yang

tidak puas

71

Aktivitas Audit Internal dalam Mencegah Kecurangan

No Aktivitas Audit Internal dalam

Mencegah Kecurangan

Ya Tidak Dokumen Audit Yang

Digunakan

(sebutkan)

Bagaimana Anda

Mengidentifikasi

terjadinya kecurangan:

Pencegahan fraud dengan metode good recruitment procedure:

1 Menentukan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan, bagaimana karyawan akan

direkrut

Menentukan kualifikasi dan

jobdesk pekerjaan

Menentukan bagaimana proses

seleksi karyawan yang akan

direkrut

2 Menyusun rencana dan strategi perekrutan

Menentukan bagaimana informasi

lowongan pekerjaan disampaikan

Menentukan sumber-sumber

perekrutan

Menyusun proses perekrutan

sesuai dengan rencana yang

ditetapkan

3 Menentukan kualifikasi-kualifikasi pelamar serta menentukan karyawan yang

akan diterima

Menganalisis kualifikasi pelamar

Menentukan karyawan yang akan

diterima

4 Menentukan posisi sesuai dengan

kriteria yang dibutuhkan

No Aktivitas Audit Internal dalam

Mencegah Kecurangan

Ya Tidak Dokumen Audit Yang

Digunakan

(sebutkan)

Bagaimana Anda

Mengidentifikasi

terjadinya kecurangan:

Pencegahan fraud dengan metode independent checks over work:

1 Auditor internal harus independen dalam pelaksanaan kegiatannya

Analisis pelaksanaan kegiatan

auditor

No Aktivitas Audit Internal dalam

Mencegah Kecurangan

Ya Tidak Dokumen Audit Yang

Digunakan

(sebutkan)

Bagaimana Anda

Mengidentifikasi terjadinya

kecurangan:

Pencegahan fraud dengan metode regular staff meetings:

1 Menyampaikan pendapat atau keluhan-keluhan yang dihadapi oleh karyawan

Melakukan analisis dan deteksi atas

keluhan-keluhan yang dihadapi oleh

karyawan

72

No Aktivitas Audit Internal dalam

Mencegah Kecurangan

Ya Tidak Dokumen Audit Yang

Digunakan

(sebutkan)

Bagaimana Anda

Mengidentifikasi terjadinya

kecurangan:

Pencegahan fraud dengan metode an employeecode of conduct:

1 Dapat memahami, menghayati dan melaksanakan apa yang menjadi tugas dan

tanggung jawab masing-masing dengan memanfaatkan keahlian untuk mencapai

tujuan perusahaan secara efektif, efesien, dan optimal

Melakukan analisis dan deteksi

tanggungjawab dan tugas sesuai

keahlian

No Aktivitas Audit Internal

dalam Mencegah Kecurangan

Ya Tidak Dokumen Audit Yang

Digunakan

(sebutkan)

Bagaimana Anda

Mengidentifikasi terjadinya

kecurangan:

Pencegahan fraud dengan metode good communication:

1 Menyampaikan pesan, ide, atau informasi dan pikiran atas apa yang di pahami

kepada pihak lain untuk menghindari sesuatu yang tidak diinginkan.

Melakukan analisis dan deteksi

pesan, ide, informasi dan pikiran

untuk menghindari sesuatu yang

tidak diinginkan

73

LAMPIRAN 3

Identitas Responden

Nama Usia Jenis

Kelamin

Tingkat

Pendidikan

Profesi

Pendidikan

Auditor

Jabatan Lama

Kerja

(tahun)

Rina 22 Perempuan S1 Tidak Auditor

Internal

1

Sebastian 28 Laki-Laki S1 Tidak Auditor

Internal

1

Muhammad 29 Laki-Laki S2 Tidak Pimpinan 2

Ayu 31 Perempuan SMA Tidak Auditor

Internal

13

Octa 32 Laki-Laki S1 Tidak Auditor

Internal

2

Yunika 35 Perempuan S2 Tidak Pimpinan 6

Handoko 36 Laki-Laki S2 Pernah Auditor

Internal

12

Narsih 45 Perempuan SMA Tidak Auditor

Internal

22

74

LAMPIRAN 4

Contoh Dokumen Audit

Auditor Internal PT Intidaya Rajawali Mulia Semarang

75

76

77

78

79

80