AKREDITASI PROGRAM STUDI DOKTOR -...
Transcript of AKREDITASI PROGRAM STUDI DOKTOR -...
1
AKREDITASI PROGRAM STUDI
DOKTOR
EVALUASI DIRI
PROGRAM STUDI ILMU TEKNIK SIPIL
JENJANG S3
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
BADAN AKREDITASI NASIONAL
PERGURUAN TINGGI
APRIL 2016
BAN-PT
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
hanya dengan rahmatNya, dokumen Evaluasi Diri Program Studi Ilmu Teknik
Sipil (jenjang S3), Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya ini dapat diselesaikan
dengan baik. Dokumen Evaluasi Diri ini merupakan upaya program studi untuk
mengetahui kinerja dan keadaan diri melalui pengkajian dan analisis kekuatan,
kelemahan, peluang, tantangan, kendala dan ancaman. Selain untuk keperluan
evaluasi eksternal (akreditasi), program studi dapat menggunakan dokumen ini
untuk mengetahui profil program studi secara komprehensif dan mutakhir,
menyusun perbaikan diri secara berkelanjutan, dan menjamin mutu internal
program studi.
Dokumen Evaluasi Diri ini menilai, menelaah dan menganalisis keseluruhan
sistem program studi yang mencakup masukan, proses, keluaran, hasil dan
dampak dari 7 komponen, yaitu : 1) Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi
Pencapaian, 2) Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan
Penjaminan Mutu, 3) Mahasiswa dan Lulusan, 4) Sumber Daya Manusia, 5)
Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik, 6) Pembiayaan, Sarana dan
Prasarana, serta Sistem Informasi, 7) Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada
Masyarakat dan Kerjasama. Tujuh komponen ini dirinci, diolah dan dianalisis
dengan menggunakan pendekatan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman (SWOT analysis) untuk merumuskan pemecahan masalah, perbaikan
dan pengembangan program studi. Di akhir dokumen akan disajikan strategi
pengembangan program studi berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan.
Pada akhirnya, dokumen Evaluasi Diri ini diharapkan dapat menjadi
telaahan keadaan diri saat ini, dan menjadi dasar untuk menetapkan strategi
pencapaian program studi secara berkelanjutan.
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. 3
RANGKUMAN EKSEKUTIF …………………………………………………. 9
SUSUNAN TIM PENYUSUN DAN DESKRIPSI TUGASNYA .................... 18
I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN
1.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi Pencapaian
1.1.1 Rumusan visi program studi yang konsisten dengan visi
lembaga …………………………………………………… 19
1.1.2 Rumusan misi program studi yang diturunkan dari misi
lembaga ………………………………………………….. 21
1.1.3 Rumusan tujuan program studi yang merujuk tujuan
lembaga dan merupakan turunan dari misinya …….. 23
1.1.4 Rumusan sasaran program studi yang relevan dengan
misinya ……………………………………………………. 25
1.1.5 Analisis keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran
program studi …………………………………………….. 27
1.1.6 SWOT komponen 1: visi, misi, tujuan dan sasaran, serta
strategi pencapaian ……………………………………….. 33
1.1.7 Analisis matriks internal – eksternal komponen 1 ……. 36
1.2 Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan
Penjaminan Mutu
1.2.1 Personil beserta fungsi dan tugas pokoknya ………….. 39
1.2.2 Sistem kepemimpinan, dan pengalihan (deputizing)
serta akuntabilitas pelaksanaan tugas ………………… 40
1.2.3 Partisipasi civitas akademika dalam rangka pengembang-
an kebijakan, serta pengelolaan dan koordinasi pelaksa-
naan program …………………………………………….. 42
1.2.4 Perencanaan jangka panjang (Renstra) dan monitoring
pelaksanaannya sesuai dengan visi, misi, sasaran dan
tujuan program ……………………………………………. 42
1.2.5 Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan ……………….. 43
1.2.6 Evaluasi program dan pelacakan lulusan …………….. 44
1.2.7 Perencanaan dan pengembangan program, dengan
memanfaatkan hasil evaluasi internal dan eksternal … 44
1.2.8 Kerjasama dan kemitraan ……………………………….. 44
4
1.2.9 Dampak hasil evaluasi program terhadap pengalaman
dan mutu pembelajaran mahasiswa ………………….. 46
1.2.10 Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program
studi (misalnya kajian kurikulum, monitoring dan meka-
nisme balikan bagi mahasiswa, dosen dan penguji
eksternal) …………………………………………………….. 46
1.2.11 Hubungan dengan penjaminan mutu pd tingkat lembaga 47
1.2.12 Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman
dan mutu hasil belajar mahasiswa ………………………. 50
1.2.13 Metodologi baku mutu (benchmarking) …………………. 50
1.2.14 Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan .. 51
1.2.15 Evaluasi internal yang berkelanjutan ……………………. 52
1.2.16 Pemanfaatan hasil evaluasi internal dan eksternal/
akreditasi dalam perbaikan dan pengembangan program 52
1.2.17 Kerjasama dan kemitraan instansi terkait dalam pengen-
dalian mutu …………………………………………………… 53
1.2.18 SWOT komponen 2: tata pamong, kepemimpinan,
sistem pengelolaan dan penjaminan mutu ……………. 54
1.2.19 Analisis matriks internal – eksternal komponen 2 …….. 56
1.3 Mahasiswa dan Lulusan
1.3.1 Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa ……… 59
1.3.2 Profil mahasiswa: akademik, sosio-ekonomi, pribadi
(termasuk kemandirian dan kreativitas)……………….. 60
1.3.3 Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai komisi yang
relevan ……………………………………………………… 63
1.3.4 Kegiatan ekstra-kurikuler ………………………………… 64
1.3.5 Keberlanjutan penerimaan mahasiswa (minat calon
mahasiswa dan kebutuhan akan lulusan program studi) 64
1.3.6 Pelayanan untuk mahasiswa
1.3.6.1 Bantuan tutorial yang bersifat akademik ………. 65
1.3.6.2 Informasi dan bimbingan karir ………………….. 65
1.3.6.3 Konseling pribadi dan sosial ……………………. 65
1.3.7 Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan ……… 65
1.3.8 Hasil pembelajaran
1.3.8.1 Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan
yang diharapkan ………………………………….. 66
1.3.8.2 Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan
tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan ….. 67
1.3.8.3 Data tentang kemajuan, keberhasilan dan kurun
waktu penyelesaian studi mahasiswa (termasuk
IPK dan yudisium lulusan) ……………………….. 67
5
1.3.8.4 Kepuasan lulusan ………………………………….. 67
1.3.9 Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penye-
rapan lulusan ……………………………………………… 67
1.3.10 Produk program studi berupa model-model, karya inova-
tif, hak paten, hasil pengembangan prosedur kerja, pro-
duk fisik sebagai hasil penelitian…………………………. 68
1.3.11 SWOT komponen 2:mahasiswa dan lulusan …………... 69
1.3.12 Analisis matriks internal – eksternal komponen 3 ……… 71
1.4 Sumber Daya Manusia
1.4.1 Sistem rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga
pendukung …………………………………………………. 74
1.4.2 Pengelolaan dosen dan tenaga pendukung ………….. 74
1.4.3 Profil dosen dan tenaga pendukung: mutu, kualifikasi,
pengalaman, ketersediaan (kecukupan, kesesuaian,
dan rasio dosen-mahasiswa) ………………………….. 75
1.4.4 Karya akademik dosen (hasil penelitian, karya lainnya) 76
1.4.5 Peraturan kerja dan kode etik ……………………………. 76
1.4.6 Pengembangan staf ………………………………………. 76
1.4.7 Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya …….. 76
1.4.8 SWOT komponen 3: sumber daya manusia ……..……. 78
1.4.9 Analisis matriks internal – eksternal komponen 4 ……. 80
1.5 Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
1.5.1 Kesesuaian dengan visi, misi, sasaran dan tujuan ……. 83
1.5.2 Relevansi dengan tuntuan dan kebutuhan stakeholders.. 84
1.5.3 Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koheren-
si, penataan/organisasi) …………………………………… 87
1.5.4 Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan antar
disiplin) ………………………………………………………. 87
1.5.5 Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masya-
rakat terdekat dan kepentingan internal …………………. 88
1.5.6 Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/kebutuhan
mahasiswa scr individual/kelompok mahasiswa tertentu 88
1.5.7 Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri:
melanjutkan studi, mengembangkan pribadi, memperoleh
pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai
dengan bidang studinya, mengembangkan ketrampilan
yang dapat dialihkan (transferable skills), terorientasikan ke
arah karir, dan pemerolehan pekerjaan …………………… 88
1.5.8 Misi pembelajaran
1.5.8.1 Pengembangan/pelatihan kompetensi yang
diharapkan ……………………………………….. 89
6
1.5.8.2 Efisiensi internal dan eksternal ……………….. 89
1.5.9 Mengajar
1.5.9.1 Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan 90
1.5.9.2 Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan
mata kuliah ………………………………………….. 90
1.5.9.3 Efisiensi dan produktivitas ……………………….. 91
1.5.9.4 Struktur dan rentang kegiatan mengajar ……….. 91
1.5.9.5 Penggunaan teknologi informasi ……………….. 91
1.5.10 Belajar
1.5.10.1 Keterlibatan mahasiswa ………………………… 92
1.5.10.2 Bimbingan tesis ………………………………….. 92
1.5.10.3 Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan 92
1.5.11 Penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar
1.5.11.1 Peraturan mengenai kemajuan dan penyelesaian
mahasiswa ………………………………………. 94
1.5.11.2 Strategi dan metode penilaian kemajuan dan
keberhasilan mahasiswa ……………………… 95
1.5.11.3 Penentuan yudisium (pernyataan kualitatif dari
hasil belajar seorang mahasiswa pada akhir
jenjang kependidikan) …………………………… 95
1.5.11.4 Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa.. 96
1.5.12 Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi dosen
mahasiswa, baik di dalam maupun di luar kampus, dan
untuk menciptakan iklim yang mendorong perkembangan
dan kegiatan akademik/prefesional ……………………. 96
1.5.13 Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen,
mahasiswa dan civitas akademik lainnya …………….. 97
1.5.14 Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan
suasana akademik yang kondusif untuk
pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat 97
1.5.15 Keikutsertaan civitas akademik dalam kegiatan akademik
(seminar, simposium, diskusi, eksebisi) di kampus…….. 97
1.5.16 Pengembangan kepribadian ilmiah ……………………… 97
1.5.17 Hasil pembelajaran
1.5.17.1 Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan
yang diharapkan …………………………………. 98
1.5.17.2 Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan
7
tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan …… 98
1.5.17.3 Data tentang kemajuan, keberhasilan dan kurun
waktu penyelesaian studi mahasiswa (termasuk
IPK dan yudisium lulusan)……………………….. 98
1.5.17.4 Kepuasan lulusan …………………………………. 99
1.5.18 Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penye-
rapan lulusan ………………………………………………. 99
1.5.19 Produk program studi berupa model-model, karya inova-
tif, hak paten, hasil pengembangan prosedur kerja, pro-
duk fisik sebagai hasil penelitian ………………………… 100
1.5.20 SWOT komponen 5: kurikulum, pembelajaran dan sua-
sana akademik …………………………………………….. 101
1.5.21 Analisis matriks internal – eksternal komponen 5 …….. 103
1.6 Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi
1.6.1 Sistem alokasi dana ………………………………………… 106
1.6.2 Pengelolaan dan akuntabilitas penggunaan dana …….. 106
1.6.3 Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya ……… 107
1.6.4 Pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana
dan prasarana ……………………………………………… 107
1.6.5 Ketersediaan dan kualitas gedung, ruang kuliah, labora-
torium, perpustakaan, dll …………………………………. 108
1.6.6 Fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan
penelitian …………………………………………………. 108
1.6.7 Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana ….. 109
1.6.8 Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan peman-
faatannya …………………………………………………. 109
1.6.9 Rancangan pengembangan sistem informasi ………… 110
1.6.10 Kecukupan dan kesesuaian sumber daya, sarana dan
prasarana pendukung untuk pemberdayaan sistem
informasi ………………………………………………….. 111
1.6.11 Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi 112
1.6.12 Keberadaan dan pemanfaatan on-campus connectivity
devices (intranet) ………………………………………….. 112
1.6.13 Keberadaan dan pemanfaatan global connectivity
devices ………………………………………………………. 112
1.6.14 SWOT komponen 6: pembiayaan, sarana dan prasarana,
serta sistem informasi ………………………………………. 114
1.6.15 Analisis matriks internal – eksternal komponen 6 ……. 116
8
1.7 Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan
Kerjasama
1.7.1 Kualitas, produktivitas, relevansi sasaran, dan efisiensi
pemanfaatan dana penelitian dan pelayanan/pengabdi-
an kepada masyarakat ……………………………………. 119
1.7.2 Agenda, keberlanjutan, diseminasi hasil penelitian dan
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat …………… 121
1.7.3 Kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada
masyarakat bersama dosen dan mahasiswa …………. 122
1.7.4 Banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan pelayanan/
pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh
mahasiswa ………………………………………………….. 122
1.7.5 Hubungan antara pengajaran, penelitian dan pelayanan/
pengabdian kepada masyarakat …………………………. 122
1.7.6 Banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan publikasi
dosen ………………………………………………………… 123
1.7.7 Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian dengan
lembaga dalam dan luar negeri ………………………….. 124
1.7.8 Kualitas dan kurun waktu penyelesaian tesis ( termasuk
proses penulisan tesis dan pembimbingannya) ……….. 125
1.7.9 Publikasi hasil penelitian, karya inovatif, dan rangkuman
tesis ……………………………………………………………. 125
1.7.10 Kerjasama dengan instansi yang relevan ……………… 126
1.7.11 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama ……. 126
1.7.12 Hasil kerjasama yang saling menguntungkan ……….. 126
1.7.13 Kepuasan pihak-pihak yang bekerjasama ……………. 127
1.7.14 SWOT komponen 7: penelitian, pelayanan/pengabdian
kepada masyarakat dan kerjasama ……………………. 128
1.7.15 Analisis matriks internal – eksternal komponen 7 130
2 ANALISIS SWOT ANTAR KOMPONEN
2.1 Kekuatan (Strength = S) ………………………………………….. 136
2.2 Kelemahan (Weakness = W) ……………………………………. 137
2.3 Peluang (Opportunity = O) ………………………………………. 138
2.4 Ancaman (Threat = T) …………………………………………… 139
3 STRATEGI PENGEMBANGAN ……………………………………… 144
9
RANGKUMAN EKSEKUTIF
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
(FTUB) didirikan tanggal 28 Mei 2008 berdasarkan SK DIKTI no 1665/D/T/2008.
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB ini awalnya berada di bawah
koordinasi Program Magister Doktor (PMD) pasca sarjana FTUB. Seiring dengan
perkembangannya, sejak tahun akademik 2013/2014 Program Studi Ilmu Teknik
Sipil jenjang S3 FTUB yang diketuai oleh Ketua Program Studi (KPS) Doktor (S3),
berada di bawah koordinasi Jurusan Teknik Sipil. Dalam rangka mencapai visi,
misi, dan tujuan program studi, maka Program Studi IlmuTeknik Sipil jenjang S3
FTUB ini perlu mengetahui kinerja dan keadaan diri dengan jalan menyusun
evaluasi diri untuk mengevaluasi dan meningkatkan strategi program yang tepat.
Berikut ini adalah rangkuman evaluasi diri Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang
S3 FTUB:
1. Visi Misi Tujuan Sasaran dan Strategi Pencapaian
• Penyusunan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Program Studi Ilmu Teknik
Sipil jenjang S3 FTUB telah mengacu dan merupakan derivasi dari Visi
Misi Tujuan dan Sasaran Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik dan
Universitas Brawijaya.
• Keselarasan dan kekonsistenan visi Program Studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB, jurusan Teknik Sipil FTUB, Fakultas Teknik dan
Universitas Brawijaya sudah sangat jelas dan realistis dimana akan
dicapai sesuai periode waktu yang telah ditetapkan yakni tahun 2020.
• Visi Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB adalah pada
tahun 2020 menjadi Program Studi yang berdaya saing tinggi dalam
kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian di bidang ilmu Teknik
Sipil, terutama pemanfaatan material lokal dan pembangunan
berkelanjutan untuk kepentingan masyarakat nasional maupun
internasional.
• Visi tersebut dijabarkan ke dalam misi, tujuan, sasaran, strategi
pencapaian dan indikator melalui kegiatan yang dirinci dalam kegiatan
10
pendidikan/akademik, penelitian, pengabdian masyarakat dan
manajemen.
• Penyusunan visi misi telah melibatkan civitas akademika (dosen,
mahasiswa, tenaga kependidikan dan stakeholder baik alumni maupun
pengguna lulusan pada sektor swasta dan pemerintah) melalui proses
studi perbandingan, diskusi, brainstorming, rapat pleno, dan sosialisasi.
• Seluruh civitas memahami visi misi dengan tingkat pemahaman 83%
memahami visi misi dan 17% cukup memahami serta tidak ada (0%)
yang tidak memahami.
• Kerjasama, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dosen dan
mahasiswa telah mengarah pada pencapaian visi misi antara lain
dapat dilihat dari agenda penelitian dan kerjasama. Upaya-upaya untuk
internasionalisasi Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
dalam rangka mencapai visi misi, masih perlu ditingkatkan.
2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan, dan Penjaminan
Mutu
• Setelah mengalami transisi dari Program Master dan Doktor FTUB,
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB berada di bawah
koordinasi Jurusan Teknik Sipil yang dipimpin oleh ketua jurusan dan
sekretaris jurusan. Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
dipimpin oleh Ketua Program Studi (KPS) S3 yang bertanggung jawab
kepada ketua dan sekretaris jurusan Teknik Sipil. Ketua jurusan
mempertanggungjawabkan pekerjaannya kepada Dekan FTUB dan
selanjutnya dekan FTUB bertanggungjawab kepada Rektor Universitas
Brawijaya. Untuk kegiatan administrasi, ketua Program Studi Ilmu
Teknik Sipil jenjang S3 FTUB dibantu oleh Kepala Urusan Akademik
jurusan beserta staf-staf kependidikan terkait antara lain staf recording,
staf pengajaran, laboran dan staf ruang baca. Peminatan bidang
penelitian di Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB ini yang
melibatkan jurusan lain selain teknik sipil yakni bidang pengairan,
arsitektur dan perencanaan wilayah kota dimana membutuhkan
11
koordinasi yang efektif dari kepemimpinan Ketua Program Studi dan
Ketua Jurusan.
Pola kepemimpinan di Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB mencakup kepemimpinan operasional, organisasi dan publik
dimana struktur organisasi telah berjalan dengan baik, demokratis,
menerapkan asas kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung
jawab dan adil, yang direalisasikan dalam rapat pleno, keterbukaan
informasi, evaluasi rutin serta menjalin kerjasama sebagai bukti
kepemimpinan publik.
Sistem penjaminan mutu telah dilakukan di Program Studi Ilmu Teknik
Sipil jenjang S3 FTUB melalui Unit Jaminan Mutu (UJM) yang bertugas
untuk pendokumentasian sistem, pelaksanaan, audit, tinjauan
manajemen serta tindak lanjut perbaikan. Program Studi Ilmu Teknik
Sipil jenjang S3 FTUB dan Jurusan Teknik Sipil FTUB telah menyusun
dokumen Manual Prosedur dan Instruksi Kerja terkait dokumentasi,
proses akademik, kemahasiswaan, sarana prasarana, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat, dsb. Evaluasi internal dan eksternal
telah dilakukan secara rutin melalui audit internal dan eksternal. Tim
UJM ini berkoordinasi dengan Gugus Jaminan Mutu (GJM) di tingkat
fakultas dan Pusat Jaminan Mutu (PJM) di tingkat universitas.
3. Mahasiswa dan Lulusan
• Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB memiliki kebijakan
sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa secara tertulis pada
Buku Pedoman Pendidikan Program Studi Doktor Teknik Sipil FTUB.
• Persyaratan penerimaan memiliki persyaratan antara lain IPK, TOEFL,
TPA, draft penelitian disertasi (tes tulis), mengikuti program alih tahun
(PAT) serta karya ilmiah.
• Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi terhadap daya tampung
adalah 1,01. Rasio mahasiswa baru yang melakukan pendaftaran
dibandingkan dengan calon mahasiswa baru yang lulus seleksi adalah
mencapai hampir 100%. Tidak ada mahasiswa transfer dan mahasiswa
WNA, namun saat seleksi sudah pernah ada mahasiswa asing (Libya)
12
yang mengikuti seleksi namun tidak memenuhi persyaratan untuk
diterima.
• Rata-rata IPK lulusan dalam 3 tahun terakhir jauh melebihi persyaratan
>3.0, yakni 93% memiliki IPK >3.5 dengan masa studi berkisar 4,28
tahun dimana masa studi ini masih perlu dipersingkat.
• Mahasiswa sudah aktif terlibat dalam penulisan dan pertemuan ilmiah
namun masih perlu peningkatan prestasi mahasiswa (misal paper
terbaik, paten produk, dsb)
• Dari hasil tracer study bagi pengguna lulusan, kemampuan mahasiswa
dalam etika dan moral mencapai 95%, profesionalisme 75%,
kepemimpinan 75% serta komunikasi 50%. Untuk kemampuan
penggunaan teknologi informasi dan bahasa asing masih memerlukan
upaya peningkatan dari Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB.
• Telah ada partisipasi alumni untuk pengembangan Program Studi Ilmu
Teknik Sipil jenjang S3 FTUB, sebagai contoh pemberian sumbangan
untuk pembelian buku, sumbangan alat laboratorium, pemberian
kesempatan untuk pengambilan data di instansi alumni, informasi topik
skripsi/kerja praktek untuk program studi sarjana/magister, kuliah tamu,
workshop, pelatihan, dsb. Partisipasi alumni ini masih perlu
dioptimalkan.
4. Sumber Daya Manusia
• Sistem rekrutmen dosen dan tenaga kependidikan pada Program Studi
Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB mengacu pada peraturan
perundangan/ pedoman tertulis, dimulai dari Undang-Undang sampai
pada Peraturan Menteri.
• Tersedianya panduan dalam bentuk manual prosedur dan instruksi
kerja yang terkait dengan evaluasi kinerja sumber daya manusia dan
pengembangan tenaga kependidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat
• Unit Jaminan Mutu jurusan Teknik Sipil FTUB dan Program Studi Ilmu
Teknik Sipil jenjang S3 FTUB telah melaksanakan evaluasi terkait
13
kinerja dosen dan karyawan antara lain : evaluasi terhadap perkuliahan
setidaknya 2 kali dalam setahun dengan melihat kesesuaian lembar
rekap materi dengan rencana pembelajaran semester (RPS), evaluasi
terhadap kinerja dosen dan staf kependidikan 1 kali dalam setahun,
evaluasi terhadap pimpinan: ketua jurusan dan ketua program studi
setidaknya 1 kali dalam setahun, audit internal 2 kali dalam setahun
oleh Pusat Jaminan Mutu UB tentang audit sistem dan audit kepatuhan
dsb. Selain itu evaluasi kinerja dosen dan ekivalensi waktu mengajar
penuh (EWMP) juga telah rutin dijalankan.
• Seluruh dosen telah bergelar doktor dan memiliki sertifikat dosen
dengan pengalaman bekerja berkisar 15 – 31 tahun dan rata-rata
beban mengajar 12 sks per dosen
• Jumlah guru besar masih 26% dari seluruh jumlah dosen
• Beberapa dosen (8 orang) pernah menjadi dosen penguji di perguruan
tinggi dalam dan luar negeri serta menjadi pakar/konsultan/staf
ahli/nara sumber di luar perguruan tinggi sebanyak 10 orang (34,78%).
Sebanyak 6 dosen pernah menjadi visiting professor di perguruan
tinggi luar negeri.
• Sebanyak 91,3% dosen di Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB yang menjadi anggota pada lembaga-lembaga profesi dan ilmiah
• Seluruh dosen aktif dalam pertemuan ilmiah dan penulisan karya ilmiah
baik di tingkat nasional maupun internasional dimana dalam 5 tahun
terakhir tercatat 372 karya ilmiah.
• Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB di bawah koordinasi
Jurusan Teknik Sipil FTUB memiliki 36 orang tenaga kependidikan.
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB dan Jurusan Teknik
Sipil FTUB memfasilitasi peningkatan kualifikasi dan kompetensi
tenaga kependidikan dengan jalan pemberian kesempatan studi lanjut
atau pelatihan.
5. Kurikulum, Pembelajaran, dan Suasana Akademik
• Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB memiliki kurikulum
yang memuat kompetensi lulusan dengan sangat jelas dimana
14
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB mengacu pada 2
(dua) Buku Pedoman Pendidikan yakni tahun 2010/2011 – 2014/2015
dan 2015/2016 – 2019/2020. Tahun 2010/2011 – 2014/2015 kurikulum
memuat standar kompetensi lulusan yang terbagi menjadi kompetensi
utama (kognitif, psikomotorik, dan afektif), kompetensi pendukung
(komunikasi dan ketrampilan teknologi informasi) serta komponen
lainnya (enterpreneurship, wawasan lingkungan dan kesadaran
pengembangan ketekniksipilan). Tahun 2015/2016 – 2019/2020
kurikulum mengacu pada KKNI level 9 sesuai PP 8/2012 yang
memiliki kompetensi sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus dan
pengetahuan.
• Kompetensi lulusan ini telah dirumuskan untuk mencapai visi misi yang
terkait dengan pelaksanaan tridharma di tingkat nasional dan
internasional serta berorientasi ke masa depan dimana ada target
waktu yang dicapai dan pemfokusan pada pemanfaatan material lokal
serta pembangunan berkelanjutan. Fungsi komisi doktor dalam
monitoring dan evaluasi proses penyusunan disertasi perlu
dieefektifkan, mengingat selama ini fungsi ini dijalankan oleh ketua
program studi dan komisi pembimbing.
• Struktur kurikulum mengikuti jalur A dimana merupakan kurikulum
terstruktur yang disusun berdasarkan kebutuhan pasar dan kadar
akademik doktor
• Peninjauan kurikulum telah diatur oleh Program Studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB di bawah koordinasi Jurusan Teknik Sipil FTUB
dalam Manual Mutu (00601 05000) dan Manual Prosedur serta
Instruksi Kerja Perancangan dan Pengembangan Kurikulum (00601
06009) serta Buku Pedoman Pendidikan dimana peninjauannya adalah
sekali dalam 4 (empat) tahun. Partisipasi alumni dan pengguna lulusan
serta pihak lain perlu ditingkatkan dalam penyusunan kurikulum.
• Contoh penyesuaian kurikulum adalah dengan penambahan mata
kuliah academic writing for science publication, pemrograman lanjut
dan riset operasi. Penambahan mata kuliah ini dilakukan berdasarkan
umpan balik dari tracer study.
15
6. Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi
• Dengan adanya perpindahan tata kelola dari Program Magister dan
Doktor (PMD) FTUB ke Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB di bawah pengelolaan Jurusan Teknik Sipil FTUB, maka
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB terlibat aktif dalam
perencanaan alokasi dan pengelolaan dana yang berkoordinasi
dengan jurusan, fakultas dan universitas.
• Prosentase dana yang diperoleh dari mahasiswa adalah sebesar
25,98% dimana dana operasional mahasiswa adalah Rp 12,8 juta.
• Dana penelitian untuk dosen di Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang
S3 FTUB adalah sebesar Rp 20 juta/dosen/tahun sedangkan dana
pengabdian kepada masyarakat sebesar Rp 6,7/dosen/tahun.
• Pengelola penggunaan dana operasional adalah ketua Program Studi
Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB di bawah koordinasi Ketua Jurusan
Teknik Sipil dan disetujui oleh Dekan FTUB dan pembantu dekan II
FTUB. Dana ini digunakan untuk kepentingan pendidikan, penelitian
dan pengabdian masyarakat, serta manajemen. Akuntabilitas
penggunaan dana dapat tercermin dari Jurusan Teknik Sipil yang
membawahi program studi, menerapkan sistem yang transparan dan
akuntabel dimana dalam setiap rapat pleno jurusan dipaparkan cash
flow (pemasukan dan pengeluaran) kepada dosen-dosen. Selain itu
pengawasan internal dan eksternal juga dilakukan masing-masing oleh
Satuan Pengawas Internal (SPI) UB dan Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK).
• Ruang kerja dosen sudah sangat memadai sedangkan ruang kerja
khusus mahasiswa doktor tersedia di Jurusan Teknik Sipil FTUB dan di
Fakultas Teknik UB
• Sarana dan prasarana di Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB sudah lengkap dan memadai, namun kebutuhan untuk
penambahan dan pemutakhiran alat laboratorium masih diperlukan
• Bahan pustaka dalam bentuk buku teks tersedia sebanyak 252 buku,
dalam bentuk jurnal ilmiah DIKTI (termasuk jurnal online) sebanyak 7
16
judul, dalam bentuk jurnal ilmiah internasional 9 jurnal dan proceeding
sebanyak 11 buku proceeding
• Sistem informasi telah dikelola dengan baik dengan sistem informasi
akademik (SIAKAD) baik di tingkat universitas, fakultas maupun
jurusan sudah sangat memadai antara lain Sistem Informasi Akademik
Mahasiswa (SIAM), Sistem Informasi Dosen (SIADO), Sistem
Pelaporan Online (SIMPEL), Sistem Informasi Wisuda (SIUDA), Sistem
Informasi Registrasi (SIREGI), blog mahasiswa dan dosen, Sistem
Informasi Arsip (SIMAS), Sistem Informasi Kemahasiswaan (SIHA),
SMS centre. Sistem informasi memiliki aksesabilitas data yang dapat
ditangani oleh komputer serta dapat diakses melalui jaringan luar
(WAN) kecuali masalah keuangan yang bersifat tertutup dan diakses
olah lokal saja.
7. Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama
• Seluruh dosen di Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
telah memiliki agenda penelitian diantaranya dalam agenda
pemanfaatan material lokal/limbah, transportasi berkelanjutan,
arsitektur hemat energi, pembinaan bangunan berkelanjutan,
manajemen air tanah berbasis kelestarian lingkungan, keandalan
bangunan sipil, dsb. Sebanyak 80% penelitian dosen dan mahasiswa
telah menggunakan pendekatan dan pemikiran baru.
• Lingkup jaringan penelitian yang dilakukan oleh dosen-dosen di
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB meliputi jaringan
nasional kurang lebih 40 jaringan (antara lain PLTU Paiton, Pemerintah
Kota/Kabupaten sejumlah kota/kab, Pemerintah Propinsi, Bappeda
sejumlah kota/kab, Rumah Sakit, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas
Perhubungan, Perum Jasa Tirta, Badan Lingkungan Hidup, dsb) serta
14 jaringan internasional (antara lain IUWASH, EASTS, Kumamoto
University Jepang, Hiroshima University Jepang, University Teknologi
Malaysia, National Central University Taiwan, University of Miyazaki,
dsb)
17
• Dalam 5 (lima) tahun terakhir terdapat 308 judul artikel ilmiah baik
makalah seminar maupun jurnal ataupun artikel lainnya. Pada tingkat
nasional terakreditasi ada 23 judul (7,47%) dan tingkat internasional
150 judul (48,70%), sisanya 135 judul (43,83%) adalah karya ilmiah
dalam jurnal yang belum terakreditasi, diktat, dsb. Artikel ilmiah dalam
lembaga sitasi sebanyak 67 artikel. Sedangkan untuk pengabdian
masyarakat dihasilkan 138 kegiatan.
• Mahasiswa yang terlibat dalam penelitian dosen Program Studi Ilmu
Teknik Sipil jenjang S3 FTUB adalah 55,6%. Sedangkan karya dosen
dan mahasiswa yang menghasilkan paten/HaKI sebanyak 8 buah oleh
3 dosen tetap Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB.
• Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB di bawah koordinasi
Jurusan Teknik Sipil FTUB dan Fakultas Teknik UB menjalin kerjasama
nasional dan internasional. Kerjasama dalam negeri sebanyak 83
kerjasama dan kerjasama luar negeri sebanyak 10 kerjasama.
Kerjasama luar negeri ini masih perlu peningkatan dari sisi realisasi
program kerjasama sehingga dapat meningkatkan jumlah penelitian
internasional dan dapat menghasilkan jurnal internasional yang
terindeks.
• Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB telah memiliki
website dan sistem informasi secara online untuk informasi akademik
dimana perlu untuk dioptimalkan untuk membuat jejaring kerjasama
baik nasional maupun internasional.
18
SUSUNAN TIM PENYUSUN DAN DESKRIPSI TUGASNYA
No Nama NIDN Jabatan Deskripsi Tugas
1 Ari Wibowo, ST, MT, PhD
0019067402 Ketua Program Studi Doktor Teknik Sipil FTUB
• Mengkoordinasi penyusunan dokumen evaluasi diri
• Menganalisis antar komponen
2 Ir. Sugeng P Budio, MS
0025016106 Ketua Jurusan Teknik Sipil FTUB
Memberikan penjelasan dan masukan tentang evaluasi diri
3 Ir. Siti Nurlina, MT
0023046505 Sekretaris Jurusan Teknik Sipil FTUB
• Memberikan penjelasan dan masukan tentang evaluasi diri
4 Ir. Suroso, Dipl.HE.MEng
0001035201 Ketua Unit Jaminan Mutu Jurusan Teknik Sipil FTUB
• Mengevaluasi pelaksanaan penyusunan dokumen evaluasi diri
5 Indradi Wijatmiko, ST, M.Eng (Prac), Dr.Eng
0020028104 Anggota penyusun
• Menganalisis SWOT komponen 1,2
6 Eko Andi Suryo, ST, MT, PhD
0023107606 Anggota penyusun
• Menganalisis SWOT komponen 3
7 Devi Nuralina, ST, MT, Dr.Eng
0008127604 Anggota penyusun
• Menganalisis SWOT komponen 4
8 Ming Narto Wijaya, ST, MT, Dr.Eng
NIK 84070506110264
Anggota penyusun
• Menganalisis SWOT komponen 5
9 Alwafi Pujirahardjo, ST, MT, Dr.Eng
0029087003 Anggota penyusun
• Menganalisis SWOT komponen 6
10 Eva Arifi, ST, MT, Dr.Eng
NIK 771203 06 1 2 0050
Anggota penyusun
• Menganalisis SWOT komponen 7
11 Yatnanta Padma Devia, ST, MT, Dr.Eng
0013087403 Anggota penyusun
• Membantu menyusun dokumen Evaluasi Diri
19
I. DESKRIPSI SWOT SETIAP KOMPONEN
1.1 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi Pencapaian
1.1.1 Rumusan visi program studi yang konsisten dengan visi lembaga
Visi Universitas Brawijaya (UB):
Menjadi universitas unggul yang berstandar internasional dan mampu
berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Visi Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB):
Pada tahun 2020, Fakultas Teknik UB menjadi institusi pendidikan tinggi
di bidang keteknikan yang unggul di Asia, dan mampu berperan aktif
dalam pembangunan bangsa melalui proses pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
Visi Jurusan Teknik Sipil FTUB:
Menjadi lembaga pendidikan tinggi Teknik Sipil yang berwawasan global
dan berdaya saing tinggi pada tahun 2020
Visi Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB:
Pada tahun 2020 menjadi Program Studi Doktor yang berdaya saing
tinggi dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian di bidang
ilmu Teknik Sipil, terutama pemanfaatan material lokal dan pembangunan
berkelanjutan untuk kepentingan masyarakat nasional maupun
internasional.
Visi Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB yang telah ditinjau
ulang pada tahun 2015 ini telah mengacu dan konsisten dengan visi
Jurusan Teknik Sipil FTUB sebagaimana tercantum dalam dokumen
Manual Mutu Jurusan Teknik Sipil FTUB (00601 05000), visi Fakultas
Teknik UB dalam Renstra FTUB 2011-2020, dan visi Universitas Brawijaya
dalam Renstra UB 2015-2019. Hal ini dapat dibuktikan dengan pernyataan
visi universitas ‘menjadi universitas unggul’, visi fakultas ‘menjadi institusi
pendidikan di bidang keteknikan yang unggul’ serta visi jurusan ‘lembaga
pendidikan tinggi Teknik Sipil yang berwawasan global dan berdaya saing
tinggi’ telah diderivasi oleh visi Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB yang tersurat dalam pernyataan ‘pada tahun 2020 menjadi program
studi yang berdaya saing tinggi dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan
pengabdian di bidang ilmu Teknik Sipil’. Pernyataan unggul dimaknai oleh
20
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB dengan visinya menjadi
lembaga yang berdaya saing tinggi dalam bidang tridharma perguruan
tinggi. Sedangkan visi yang menyatakan Program Studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat untuk kepentingan nasional dan internasional,
merupakan derivasi dari visi jurusan berskala global, visi fakultas dalam
level Asia dan visi universitas yang berstandar internasional. Keselarasan
dan kekonsistenan visi keempat lembaga ini sudah sangat jelas dan
realistis dimana akan dicapai sesuai periode waktu yang telah ditetapkan.
Pada tahun akademik 2011/2012 telah dirintis kerjasama bidang
pendidikan, penelitian maupun pengabdian masyarakat baik skala nasional
maupun internasional hingga kurun waktu saat ini, sebagaimana dijelaskan
pada komponen G atau standar 7 di dokumen borang 3A. Untuk memenuhi
visi, dimana Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB ini memiliki
ciri khas dalam pengembangan pemanfaatan material lokal dan
pembangunan berkelanjutan, beberapa kerjasama telah dilakukan,
diantaranya adalah kerjasama penelitian dengan Kumamoto Unversity
Jepang yang meneliti tentang fly ash sebagai pemanfaatan material
lokal/limbah, kerjasama penelitian dengan Hiroshima University Jepang
dan University Teknologi Malaysia dalam hal rumah hemat energi yang
memenuhi agenda pembangunan berkelanjutan, kerjasama penelitian
dengan Miyazaki University Jepang dalam topik tsunami, kerjasama
dengan National Central University Taiwan dalam agenda sumberdaya air
tanah, kerjasama dengan Indonesia- Urban Water, Sanitation, and Hygiene
(IUWASH) tentang dampak perubahan iklim terhadap air baku dalam
rangka solusi masalah untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan
sebagainya. Selain kerjasama internasional, kerjasama nasional pun telah
dijalin antara lain dengan Departemen Pekerjaan Umum, Departemen
Perhubungan, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, sejumlah
pemerintah propinsi/kota/kabupaten, kejaksaan, kepolisian, dsb. Beberapa
penelitian dan pengabdian masyarakat dosen dan mahasiswa telah
mencapai 40% yang telah sesuai dengan visi program studi, sebagai
contoh penggunaan bottom ash, limbah beton, phyropilit, bambu untuk
beton, batako, bata, genteng, untuk rumah tahan gempa; transportasi
21
berkelanjutan; bangunan/arsitektur hemat energi, manajemen air tanah
untuk sumber daya yang berkelanjutan, dsb.
1.1.2 Rumusan misi program studi yang diturunkan dari misi lembaga
Misi UB:
1. Menyelenggarakan proses pendidikan berstandar internasional agar
peserta didik menjadi manusia yang berkemampuan akademik dan
atau profesi atau vokasi yang berkualitas dan berkepribadian serta
berjiwa dan / atau berkemampuan entrepreneur.
2. Melakukan pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan,
teknologi, humaniora, dan seni, serta mengupayakan penggunaannya
untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya
kebudayaan nasional.
Misi FTUB:
1. Menyelenggarakan pendidikan dengan kualitas unggul untuk
menghasilkan lulusan dengan kemampuan akademik di bidang
keteknikan yang berkualitas, berjiwa enterpreneur dan berbudi pekerti
luhur.
2. Melakukan penelitian, pengembangan dan penyebarluasan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta melakukan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat khususnya di bidang keteknikan guna
meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, bangsa dan umat manusia.
Misi Jurusan Teknik Sipil FTUB:
1. Menyelenggarakan pendidikan Teknik Sipil yang berkualitas untuk
menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dalam kompetisi global.
2. Melaksanakan pengembangan ilmu Teknik Sipil melalui kegiatan
penelitian yang berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan
masyarakat.
3. Menerapkan keahlian Teknik Sipil secara aktif melalui kegiatan
pengabdian pada masyarakat yang berorientasi pada pengembangan
daerah dan kesejahteraan masyarakat.
22
Misi Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB:
1. Menyelenggarakan pendidikan doktor di bidang teknik, melalui proses
pembelajaran yang berkualitas tinggi dan efisien.
2. Melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian di bidang Teknik Sipil
yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama dalam pemanfaatan
material lokal dan pembangunan berkelanjutan
3. Melakukan kegiatan komunikasi dan publikasi ilmiah di tingkat
nasional maupun di tingkat internasional secara berkala dalam bentuk
jurnal ilmiah hasil-hasil penelitian.
Misi dari Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB ini telah selaras
dengan misi UB, FTUB dan jurusan Teknik Sipil FTUB. Misi Program Studi
Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB merupakan derivasi dari misi ketiga
lembaga di atasnya yang pada dasarnya memfokuskan pada pelaksanaan
Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
Penyelenggaraan pendidikan secara jelas tercantum pada misi pertama di
misi keempat lembaga ini, sedangkan penelitian tersurat pada misi kedua
di misi keempat lembaga ini. Untuk pengabdian kepada masyarakat tertulis
pada misi kedua di misi UB, FTUB dan Program Studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB, dan tercantum pada misi ketiga di misi jurusan Teknik
Sipil FTUB. Untuk misi ketiga dari Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang
S3 FTUB yakni kegiatan komunikasi dan publikasi ilmiah diderivasi dari
misi penyebaran ilmu pengetahuan sebagaimana yang tercantum pada
misi kedua UB dan FTUB. Kekhususan Program Studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB dalam hal pemanfaatan material lokal dan pembangunan
berkelanjutan merupakan derivasi dari misi bidang ilmu Teknik Sipil di
tingkat jurusan dan ilmu pengetahuan serta teknologi sebagaimana yang
tercantum di misi universitas dan fakultas.
23
1.1.3 Rumusan tujuan program studi yang merujuk tujuan lembaga dan
merupakan turunan dari misinya
Tujuan UB:
1. Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, mampu membelajarkan diri, memiliki wawasan
yang luas, memiliki disiplin dan etos kerja, sehingga menjadi tenaga
akademis dan profesi yang tangguh dan mampu bersaing di tingkat
internasional;
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni guna
mendorong pengembangan budaya
3. Membantu pemberdayaan masyarakat melalui penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Tujuan FTUB:
1. Menghasilkan lulusan di bidang keteknikan yang unggul, tangguh dan
mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional, berjiwa
entrepreneur dan berbudi pekerti luhur, serta bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa.
2. Memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat di bidang
keteknikan, sehingga dapat berperan dalam menentukan arah kebijakan
nasional khususnya dalam bidang energi, transportasi dan pengairan
guna meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, bangsa dan umat
manusia.
Tujuan Jurusan Teknik Sipil FTUB:
1. Menghasilkan lulusan yang:
a. Mampu melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
pembangunan infrastruktur.
b. Berbudi pekerti dan berkepribadian luhur.
c. Berwawasan global, profesional, inovatif, kreatif, dan mampu bekerja
sama dalam satu tim.
d. Memiliki bekal kecakapan berwirausaha dan pengembangan diri.
24
2. Mengembangkan ilmu Teknik Sipil melalui kegiatan penelitian yang
berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan masyarakat.
3. Menyebarkan hasil penelitian serta menerapkan secara aktif keilmuan
Teknik Sipil melalui kegiatan pengabdian pada masyarakat yang
berorientasi pada pengembangan daerah dan kesejahteraan
masyarakat.
Tujuan Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB:
1. Menghasilkan Doktor yang berkualifikasi:
a. Berjiwa Pancasila dan memiliki integritas ilmiah
b. Bersikap terbuka, tanggap terhadap perkembangan ilmu dan
teknologi serta permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat
pembangunan
c. Memiliki wawasan dan kemampuan dasar keilmuan dan ketrampilan
teknis yang diperlukan untuk mengadaptasi dan/atau menciptakan
metodologi baru yang dapat digunakan untuk melakukan kajian-
kajian ilmiah dan penelitian.
d. Menguasai pendekatan teori, konsep dan paradigma yang paling
sesuai dengan bidang keahliannya
e. Akrab dengan permasalahan ilmiah, hasil karya dan pemikiran
mutakhir para ahli dalam kawasan keahliannya
f. Mampu menggunakan IPTEK dalam kawasan keahliannya untuk
menemukan jawaban dan/atau memecahkan masalah-masalah
yang kompleks, termasuk yang memerlukan pendekatan lintas
disiplin
g. Mampu mengkomunikasikan pemikiran serta hasil karyanya, baik di
tingkat nasional maupun di tingkat internasional
2. Menjadi pusat kegiatan penelitian dan pengembangan IPTEK inovatif
yang bermanfaat untuk menjawab permasalahan yang dihadapi oleh
masyarakat nasional dan internasional, terutama terkait pemanfaatan
material lokal dan pembangunan berkelanjutan
3. Menjadi salah satu pusat informasi IPTEK yang mampu
mengkomunikasikan informasi tersebut kepada masyarakat ilmiah di
25
tingkat nasional maupun internasional
Tujuan Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB ini telah merujuk
pada tujuan UB, FTUB dan jurusan Teknik Sipil FTUB, dimana pada
dasarnya tujuan keempat lembaga ini akan menghasilkan lulusan yang
memiliki kompetensi utama secara kognitif/pengetahuan, afektif maupun
psikomotorik serta kompetensi pendukung dan lainnya. Lebih jauh, tujuan
keempat lembaga ini juga sama-sama mencantumkan untuk
menghasilkan lulusan yang mampu berkontribusi baik secara nasional
maupun internasional. Tujuan Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB yang kedua dan ketiga yang terkait dengan penelitian dan
pengabdian masyarakat, merupakan implementasi dari pendidikan yang
telah dikembangkan sesuai dengan tujuan ketiga lembaga lainnya yakni
UB, FTUB dan jurusan Teknik Sipil FTUB.
Dalam kaitannya dengan misi Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB, sebagaimana yang tercantum dalam misi pertama Program Studi
Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB yakni menyelenggarakan pendidikan
doktor di bidang teknik, melalui proses pembelajaran yang berkualitas
tinggi dan efisien, telah diderivasi pada tujuan pertama Program Studi
Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB yang menjabarkan kualifikasi doktor
yang akan dihasilkan. Misi kedua tentang penelitian dan pengabdian
masyarakat serta misi ketiga tentang kegiatan komunikasi dan publikasi
ilmiah, telah jelas dijabarkan dalam tujuan kedua dan ketiga Program
Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB. Program Studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB berupaya mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi terutama ilmu Teknik Sipil secara umum dan secara khusus ke
arah pemanfaatan material lokal dan pembangunan berkelanjutan.
1.1.4 Rumusan sasaran program studi yang relevan dengan misinya
Sasaran Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB telah relevan
dengan misinya dimana terinci sebagai berikut:
1. Kurikulum yang sesuai dengan standar nasional perguruan tinggi dan
kebutuhan dunia kerja serta perkembangan ilmu pengetahuan
26
2. Suasana akademik yang dapat mendukung dan menunjang kegiatan
belajar mengajar
3. Peningkatan manajemen dan tata kelola Program Studi serta
pengefektifan kegiatan penjaminan mutu
4. Kualitas sumber daya manusia (tenaga pengajar, tenaga kependidikan,
laboran) selalu meningkat sesuai dengan kompetensi yang dimiliki,
khususnya di bidang pemanfaatan material lokal dan pembangunan
berkelanjutan
5. Peningkatan publikasi karya ilmiah ataupun hak paten di tingkat
nasional dan internasional
6. Kerjasama dengan stakeholder, guna meningkatkan kualitas
pendidikan, penelitian dan pengabdian yang dapat bermanfaat bagi
masyarakat
7. Mahasiswa dan alumni dapat mengembangkan serta menggunakan
ilmu yang dimiliki untuk masyarakat
Strategi yang dipilih untuk mencapai sasaran tersebut adalah
1. Memperbaiki kurikulum agar sesuai dengan standar nasional dan
kebutuhan dunia kerja serta perkembangan ilmu pengetahuan, yang
dilakukan minimal sekali dalam 2 tahun dengan mengundang pihak-
pihak tersebut dalam seminar atau workshop kurikulum.
2. Membuat suasana akademik yang lebih nyaman untuk bekerja, belajar
mengajar, melalui penyediaan buku-buku ajar dan teks setiap
tahunnya, peningkatan jangkauan dan aksesibilitas internet,
penambahan dan pembaharuan alat-alat penelitian.
3. Memperbaiki sistem informasi dalam rangka menunjang monitoring
dan evaluasi tata kelola pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat serta manajemen program studi
4. Meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia sesuai
dengan tingkat profesional bidang Teknik Sipil, melalui pelatihan dan
peningkatan jenjang akademik dan kepangkatan.
27
5. Mendorong dan meningkatkan publikasi karya ilmiah pada tingkat
nasional dan internasional
6. Meningkatkan dan memperkuat jalinan kerjasama antara Program
Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB dengan masyarakat
pengguna, baik melalui instansi/lembaga pemerintahan dan swasta,
ataupun langsung ke masyarakat
7. Meningkatkan keberlanjutan dengan cara memperkuat kerjasama
dengan lembaga-lembaga pemerintahan dan swasta, membentuk
jaringan alumni, serta secara aktif melakukan pengenalan Program
Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB kepada masyarakat umum
melalui website dan lain-lain.
Secara rinci strategi pencapaian dijelaskan pada Borang 3A standar 1 dan
bagian akhir pada buku Evaluasi Diri ini.
1.1.5 Analisis keterkaitan antara visi, misi, tujuan dan sasaran program
studi
Dalam rangka mencapai visi pada tahun 2020 menjadi program studi
yang berdaya saing tinggi dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan
pengabdian di bidang ilmu Teknik Sipil untuk kepentingan masyarakat
nasional maupun internasional, khususnya dalam pemanfaatan material
lokal dan pembangunan berkelanjutan, Program Studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB menetapkan misinya menjadi penyelenggara pendidikan
doktor di bidang teknik, melalui proses pembelajaran yang berkualitas tinggi
dan efisien. Hal ini didukung dengan kurikulum yang disusun telah
mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan
Standar Nasional Perguruan Tinggi (SNPT) serta Standar Nasional
Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Selain itu
penjaminan mutu untuk memenuhi standar penilaian sertifikasi ASEAN
University Network Quality Assesment (AUN-QA) juga telah dimulai untuk
diakomodir, dimulai dengan pelaksanaan internal penjaminan mutu beserta
monitoring evaluasinya pada audit-audit yang telah rutin dijalankan.
Penggunaan bahasa inggris dalam pendidikan dan sistem informasi serta
pengoptimalan kerjasama nasional dan internasional juga dapat menjadi
28
langkah nyata dalam pencapaian visi misi. Untuk jejaring internasional,
jumlah dosen yang menjadi anggota jejaring atau organisasi profesi
internasional masih perlu ditingkatkan.
Mengacu pada visi dan misi tersebut, maka Program Studi Ilmu Teknik
Sipil jenjang S3 FTUB merumuskan tujuan dalam segi pendidikan yakni
menghasilkan doktor yang berkualifikasi terinci sebagaimana tertera di
tujuan, serta dalam segi penelitian dan pengabdian masyarakat yakni
menjadi salah satu pusat dari penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta mengkomunikasikan ke masyarakat baik
skala nasional maupun internasional. Pada Gambar 1.1.1 dijelaskan tahun-
tahun tonggak pencapaian visi dengan pencapaian sasaran dan strategi.
Pada tahun 2008 adalah tahun pertama Program Studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB berdiri, sehingga arahannya berfokus kepada penataan
manajemen dan operasional. Sedangkan pada tahun 2010 Program Studi
Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB telah berjalan dan mengarah pada
efisiensi serta stabilisasi program studi. Melangkah pada tahun 2015,
program studi telah memfokuskan pada spesialisasi khususnya untuk
arahan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berfokus
kepada pemanfaatan material lokal dan pembangunan berkelanjutan.
Sedangkan pada Gambar 1.1.2 merinci keterkaitan visi, misi, sasaran dan
strategi beserta indikatornya. Program kerja/langkah nyata secara
mendetail perlu disusun untuk mencapai visi misi tersebut.
29
Gambar 1.1.1 Tonggak pencapaian visi Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
2008 2010 2015 2020
Pada tahun 2020
menjadi Program Studi
yang berdaya saing
tinggi dalam kegiatan
pendidikan, penelitian
dan pengabdian di
bidang ilmu Teknik sipil,
terutama pemanfaatan
material lokal dan
pembangunan
berkelanjutan untuk
kepentingan
masyarakat nasional
maupun internasional
Menyelenggarakan pendidikan doktor di bidang teknik, melalui proses pembelajaran yang berkualitas tinggi dan efisien. Melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian di bidang teknik sipil bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam pemanfaatan
material lokal dan pembangunan berkelanjutan. Melakukan kegiatan komunikasi dan publikasi ilmiah di tingkat nasional maupun di tingkat internasional secara berkala dalam bentuk jurnal ilmiah hasil-hasil penelitian
Kurikulum : Mengkhususkan ke pemanfaatan
material lokal dan pembangunan berkelanjutan
Kualitas SDM : meningkatkan hingga taraf
internasional (ASEAN)
Pengabdian : implementasi keahlian di
msyarakat nasional dan internasional (ASEAN)
melalui kerjasama
Pengelolaan :meningkatkan efektifitas
penjaminan mutu dan suasana akademik
Pendidikan : berkualitas tinggi
Penelitian : sesuai dengan kebutuhan
masyarakat
Peningkatan daya saing dan promosi :
publikasi karya ilmiah
Pendidikan : melaksanakan pendidikan doktor
Penelitian : pelaksanaan penelitian dalam taraf
doktor
Pengabdian : merintis dan merencanakan
kegiatan pengabdian
- Memperbaiki dan memperbaharui kurikulum
- Meningkatkan publikasi, kerjasama dan
seminar internasional
- Memperbaiki sarana dan prasarana
penelitian dan pendidikan
- Implementasi pengabdian melalui kerjasama
dan jaringan alumni
VISI SASAR
AN
SASAR
AN
SASAR
AN
STRATEGI
- Melaksanakan kerjasama dan
pembandingan proses pendidikan dan
penelitian pada level doktor.
- Melaksanakan penelitian berbasis
kebutuhan masyarakat
- Melaksanakan publikasi karya ilmiah
serta paten tingkat nasional
STRATEGI
- Melaksanakan kegiatan tridharma
perguruan tinggi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
- Menjalin kerjasama dengan instansi
pemerintah untuk pengabdian kepada
masyarakat
- Menjalankan penelitian sesuai dengan
keahlian/kaidah keilmuan
STRATEGI
MISI
2008 2015 2010 2020
30
VISI MISI SASARAN STRATEGI INDIKATOR
Pada tahun 2020 menjadi Program
Studi yang berdaya saing tinggi dalam
kegiatan pendidikan,
penelitian dan pengabdian di
bidang ilmu Teknik sipil,
terutama pemanfaatan material lokal
dan pembangunan berkelanjutan
untuk kepentingan masyarakat
nasional maupun internasional
Menyelenggarakan pendidikan doktor di
bidang teknik, melalui proses
pembelajaran yang berkualitas tinggi
dan efisien.
Kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan
ilmu pengetahuan
Memperbaiki kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan, yang dilakukan minimal sekali dalam 2 tahun
dengan mengundang pihak-pihak tersebut dalam seminar atau
workshop kurikulum.
Merancangan kurikulum yang diselaraskan dengan KKNI dan keperluan akrediatasi internasional
Mengundang alumni dalam merancang kurikulum
Meminta feedback dari stakeholders dalam merancang kurikulum
Menurunkan lama masa studi
Suasana akademik yang dapat mendukung dan menunjang kegiatan
belajar mengajar
Membuat suasana akademik yang lebih nyaman untuk bekerja,
belajar mengajar, melalui penyediaan buku-buku ajar dan
teks setiap tahunnya, peningkatan jangkauan dan aksesibilitas internet, pernambahan dan
pembaharuan alat-alat penelitian, serta perbaikan manajemen
internal dengan evaluasi terhadap pimpinan program studi, dosen dan tenaga kependidikan setiap
semester
Meningkatkan bahan pustaka/jurnal internasional
Mengadakan kuliah tamu dengan pembicara para pakar dari dalam dan luar negeri
Membuat formulir pelayanan akademik online
Meningkatkan akses internet dengan prosentase cakupan di ruang kerja mahasiswa
Meningkatkan ketersediaan database internet dokumen secara online
Memperbarui website secara rutin
Meningkatkan kapasistas ruang dosen bersama
Peningkatan manajemen dan tata kelola Program Studi serta pengefektifan
kegiatan penjaminan mutu
Memperbaiki sistem informasi dalam rangka menunjang
monitoring dan evaluasi tata kelola pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat serta manajemen program studi
Mengadakan monitoring dan evaluasi pada dosen pengampu MK di tiap semester
Mengoptimalkan rerata beban dosen per semester EWMP
Mengadakan monitoring dan evaluasi kemajuan disertasi mahasiswa di tiap semester
Meningkatkan efektifitas komisi doktor untuk menjamin mutu lulusan doktor yang dihasilkan
Melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian di
bidang teknik sipil bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat,
terutama dalam pemanfaatan
material lokal dan pembangunan berkelanjutan.
Kualitas sumber daya manusia (tenaga pengajar,
tenaga kependidikan, laboran) selalu meningkat sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, khususnya di
bidang pemanfaatan material lokal dan
pembangunan berkelanjutan
Meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia
sesuai dengan tingkat profesional bidang teknik sipil, melalui
pelatihan dan peningkatan jenjang akademik dan kepangkatan.
Menambah jumlah guru besar
Meningkatkan jumlah penelitian yang memiliki topik pemanfaatan material lokal dan pembanguan berkelanjutan
Meningkatkan dana penelitian dosen
Merevitalisasi laboratorium/meremajakan peralatan laboratorium
Memisahkan peralatan laoboratorium untuk riset dan praktikum
Meningkatkan publikasi karya ilmiah ataupun hak paten ditingkat nasional
dan internasional
Mendorong dan meningkatkan publikasi karya ilmiah pada tingkat
nasional dan internasional
Meningkatkan jumlah penulisan buku ajar berbahsa inggris
Meningkatkan jumlah media ajar berbajasa inggris
Mengadakan pelatihan EAP dan Teknik presentasi
Meningkatkan kemampuan berbahasa inggris
Meningkatkan jumlah mahasiswa yang menjadi pemakalah pada seminar
31
VISI MISI SASARAN STRATEGI INDIKATOR nasional dan internasional
Meningkatkan jumlah dosen yang mendapatkan hibah penelitian nasional dan internasional
Peningkatan penguasan Bahasa inggris (TOEFL)
Melakukan kegiatan komunikasi dan
publikasi ilmiah di tingkat nasional
maupun di tingkat internasional secara
berkala dalam bentuk jurnal ilmiah
hasil-hasil penelitian.
Kerjasama dengan stakeholder, guna
meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian dan
pengabdian yang dapat bermanfaat bagi
masyarakat
Meningkatkan dan memperkuat jalinan kerjasama antara Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB dengan masyarakat pengguna, baik melalui
instansi/lembaga pemerintahan dan swasta, ataupun langsung ke
masyarakat.
Meningkatkan efektifitas monitoring dan evaluasi untuk perbaikan pelaksanaan pengabdian
Meningkatkan kerjasama PKM ditingkat nasional dan internasional
Mahasiswa dan alumni dapat mengembangkan serta menggunakan ilmu
yang dimiliki untuk masyarakat
Meningkatkan keberlanjutan dengan cara memperkuat
kerjasama dengan lembaga-lembaga pemerintahan dan swasta, membentuk jaringan
alumni, serta secara aktif melakukan pengenalan Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB kepada masyarakat umum
melalui website dan lain-lain.
Meningkatkan rasio mahasiswa dengan PKM
Meningkatkan jumlah kegiatan PKM
Meningkatkan jumlah dana PKM
Gambar 1.1.2 Keterkaitan visi, misi, sasaran, strategi dan indikator
32
Visi, misi, tujuan dan sasaran Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang
S3 FTUB telah disusun dengan sangat jelas terkait dengan tridharma
perguruan tinggi di tingkat nasional maupun internasional; sangat realistik
dimana telah ada rentang waktu pencapaian; serta terkait satu sama lain
dengan visi misi tujuan sasaran lembaga di atasnya. Penyusunan visi misi
tujuan dan sasaran telah melibatkan dosen, mahasiswa, alumni dan
pengguna lulusan melalui mekanisme studi perbandingan, diskusi,
brainstorming, rapat pleno dan sosialisasi. Berdasarkan data pada Borang
3A (Gambar 1.1.3) seluruh civitas memahami visi misi dengan tingkat
pemahaman 83% civitas akademika memahami visi misi dan 17%
cukup memahami serta tidak ada yang tidak memahami. Pemahaman
visi ini dapat pula tercermin dari topik kerjasama dan penelitian, dimana
mengarah pada pengembangan ilmu Teknik Sipil khususnya terutama
pemanfaatan material lokal dan pembangunan berkelanjutan untuk
kepentingan masyarakat nasional maupun internasional.
Gambar 1.1.3 Hasil kuisioner pemahaman visi misi Program Studi Ilmu
Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
0%
17%
83%
Tidak Paham Cukup Paham Paham
33
1.1.6 SWOT Komponen 1: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB telah menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada
komponen 1 yakni visi, misi, tujuan dan sasaran serta strategi pencapaian. Selanjutnya strategi antar kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman juga telah disusun. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.1.1 berikut ini
Tabel 1.1.1 SWOT Komponen 1: Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, serta Strategi Pencapaian
KEKUATAN (STRENGTHS= S) KELEMAHAN (WEAKNESS=W)
1. Visi program studi adalah jelas, realistik dan
mempunyai periode waktu pencapaian serta
terkait dengan visi lembaga di atas program
studi
2. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran program studi
mendorong lulusan untuk berperan dalam
tingkat nasional dan internasional
3. Pemahaman civitas akademika terhadap visi
misi sebesar 83% memahami dan 17% cukup
memahami, dan tidak ada yang tidak
memahami
4. Kurikulum telah disusun untuk memenuhi
kebutuhan pasar dan memenuhi kadar
akademi doktor
5. Kerjasama nasional telah terjalin dengan
instansi pemerintah, swasta dan stakeholders
antara lain Departemen Pekerjaan Umum,
Departemen Perhubungan, Kejaksaan,
Kepolisian, Pemerintah Propinsi/Kota/Kab, dsb
6. Kerjasama internasional telah terjalin
kerjasama dengan Perguruan Tinggi luar
1. Pemanfaatan kerjasama terutama kerjasama
internasional yang telah terjalin belum
diberdayakan sepenuhnya untuk mencapai visi
misi antara lain peningkatan jumlah penelitian
internasional dan publikasi internasional serta
peningkatan jumlah dosen sebagai anggota
jejaring/organisasi profesi internasional
2. Masih belum optimalnya persiapan dalam
menyongsong pencapaian visi tingkat
internasional antara lain penguasaan bahasa
asing civitas akademika,
3. Belum optimalnya pembaruan website serta
penyajian website dalam bahasa inggris
34
negeri (antara lain Kumamoto University
Jepang, Hiroshima University Jepang,
Universiti Teknologi Malaysia, University of
Miyazaki Jepang, National Central University
Taiwan, Indonesia- Urban Water, Sanitation,
and Hygiene (IUWASH), dsb)
7. Sasaran, indikator dan strategi pencapaian
telah disusun terkait dengan pencapaian visi
misi
8. Adanya evaluasi rutin baik internal dan
eksternal terhadap proses pendidikan dan
sistem manajemen
PELUANG (OPPORTUNITIES=O) S-O STRATEGIES W-O STRATEGIES
1. Penyesuaian kurikulum dengan
Kurikulum KKNI dan memenuhi standar
akreditasi internasional
2. Tindak lanjut dari realisasi program
kerjasama nasional dan internasional
untuk mendukung visi misi program studi
3. Terjalinnya korespondensi dosen
dengan akademisi di luar negeri yang
akan membuka peluang kerjasama
dengan perguruan tinggi atau dosen luar
negeri
1. Mengevaluasi kurikulum untuk memenuhi standar nasional dan internasional
2. Merealisasikan kerjasama yang telah ada ke
dalam program nyata, sehingga dapat
mencapai visi misi
3. Meningkatkan kerja sama luar negeri dalam
pendidikan/akademis dan penelitian
4. Meningkatkan sistem manajemen/penjaminan
mutu yang sudah mulai membudaya untuk
mendukung peluang kerjasama internasional
5. Mencapai visi misi dengan berbekal
pemahaman tinggi civitas akademika dengan
jalan berperan dalam tridharma perguruan
tinggi baik tingkat nasional maupun
internasional
6. Menyusun program/langkah nyata secara
detail terkait indikator dan strategi pencapaian
1. Memanfaatkan hubungan internasional para
dosen untuk menjalin dan meningkatkan
kerjasama tingkat internasional.
2. Memanfaatkan kerjasama internasional untuk
meningkatkan penelitian yang dapat
dipublikasikan di jurnal/seminar internasional
3. Pembaharuan website secara rutin baik dalam
bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris
untuk meningkatkan jejaring nasional dan
internasional
ANCAMAN (THREATS=T) S-T STRATEGIES W-T STRATEGIES
1. Meningkatnya program studi Teknik Sipil
jenjang S3 pada Perguruan Tinggi lain
1. Memanfaatkan perubahan kurikulum untuk
mengatasi persaingan dengan perguruan tinggi
1. Berusaha promosi dengan cara menjalin
kerjasama internasional, baik akademis
35
yang menjalin bekerjasama dengan
pihak luar negeri menjadikan persaingan
semakin berat.
2. Kebijakan pemerintah untuk membuka
kesempatan pihak luar negeri dalam
penyelenggaraan pendidikan di
Indonesia
nasional maupun persaingan dalam pasar
konstruksi internasional.
2. Meningkatkan kerjasama dengan perguruan
tinggi internasional.
3. Membangun kerja sama dengan instansi yang
terkait dengan pemanfaatan material lokal dan
pembangunan berkelanjutan
4. Merintis persiapan untuk assesment akreditasi
internasional khususnya tingkat ASEAN (AUN-
QA)
maupun penelitian sehingga meningkatkan
jumlah jurnal internasional, dimana dapat
meningkatkan kepercayaan calon mahasiswa
2. Mengunggah profil dosen dalam website untuk
memudahkan informasi bagi pihak lain untuk
membuka peluang kerjasama
3. Meningkatkan jumlah dosen yang menjadi
anggota jejaring internasional
36
1.1.7 Analisis matriks internal – eksternal komponen 3
Berikut akan ditampilkan Tabel 1.1.2 dan Tabel 1.1.3 yang menampilkan
pembobotan, rating dan skor masing-masing untuk faktor internal dan
eksternal.
Tabel 1.1.2 Pembobotan, rating dan skor faktor internal komponen 1
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor
Kekuatan
• Visi jelas, realistik, ada waktu pencapaian dan serta terkait dengan visi lembaga di atasnya
0,20 4 0,80
• Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
mendorong lulusan untuk
berperan dalam tingkat nasional
dan internasional
0,15 3 0,45
• Pemahaman visi misi 0,05 3 0,15
• Kurikulum telah disusun untuk
memenuhi kebutuhan pasar dan
memenuhi kadar akademi doktor
0,05 3 0,15
• Kerjasama nasional telah terjalin
dengan berbagai instansi
pemerintah, swasta dan
stakeholders
0,05 4 0,20
• Sasaran, indikator dan strategi
pencapaian telah disusun terkait
dengan pencapaian visi misi
0,10 3 0,30
• Adanya evaluasi rutin proses
pendidikan dan sistem
manajemen
0,10
4 0,40
Kelemahan
• Pemanfaatan kerjasama belum
diberdayakan sepenuhnya
0,10 2 0,20
• Masih belum optimalnya
persiapan dalam menyongsong
pencapaian visi tingkat
internasional
0,10 2 0,20
37
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor
• Belum optimalnya pembaruan
website serta penyajian website
dalam bahasa inggris
0,10
2 0,20
Total 1,00 3,05
Tabel 1.1.3 Pembobotan, rating dan skor faktor eksternal komponen 1
Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor
Peluang
• Penyesuaian kurikulum dengan
Kurikulum KKNI dan memenuhi
standar akreditasi internasional
0,30 4 1,20
• Tindak lanjut dari realisasi
program kerjasama nasional dan
internasional untuk mendukung
visi misi program studi
0,20 2 0,40
• Terjalinnya korespondensi dosen
dengan akademisi di luar negeri
yang akan membuka peluang
kerjasama dengan perguruan
tinggi atau dosen luar negeri
0,10 2 0,20
Ancaman
• Meningkatnya program studi
Teknik Sipil jenjang S3 pada
Perguruan Tinggi lain yang
menjalin bekerjasama dengan
pihak luar negeri menjadikan
persaingan semakin berat.
0,20 2 0,40
• Kebijakan pemerintah untuk
membuka kesempatan pihak luar
negeri dalam penyelenggaraan
pendidikan di Indonesia
0,20 2 0,40
Total 1,00 2,60
38
Dari hasil matriks tersebut di atas, nilai total baik dari faktor internal dan
eksternal akan dianalisis dengan menggunakan matriks kuadran sebagai
berikut:
Tabel 1.1.4 Matriks kuadran internal eksternal komponen 1
Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Tinggi (3-4) Pertumbuhan
melalui integrasi
vertikal
Pertumbuhan
melalui integrasi
horizontal
Strategi turn
around
Sedang (2-3) Stabilitas Strategi stabilitas
keuntungan
Strategi
diversifikasi
Rendah (1-2) Pertumbuhan
melalui
diversifikasi
konsentrik
Pertumbuhan
melalui
diversifikasi
konglomerat
Likuidasi
Untuk komponen 1, Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
berada pada kuadran ‘pertumbuhan melalui integrasi horizontal’ dimana
program-program yang telah ada dapat terus dijaga konsistensi dan
stabilitas dalam pelaksanaannya. Namun demikian, pengembangan dan
perbaikan mengarah ke arah sisi horizontal yang mengutamakan
penambahan kuantitas, antara lain menambah kerjasama terutama luar
negeri dalam rangka mencapai visi misi, meningkatkan kinerja sistem
penjaminan mutu, peningkatan penelitian dan jurnal internasional, serta
penambahan jejaring internasional dengan menambah jumlah dosen yang
menjadi anggota asosiasi profesi internasional, dsb.
Eksternal
Internal
39
1.2. Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan
Mutu
1.2.1 Personil beserta fungsi dan tugas pokoknya
Pada awal berdiri tanggal 23 Mei 2008 berdasarkan SK DIKTI no
1665/D/T/2008, Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB ini
secara hirarki berada di bawah koordinasi Program Magister Doktor (PMD)
pasca sarjana FTUB yang dipimpin oleh Ketua PMD FTUB dan dibantu
oleh sekretaris PMD FTUB. Ketua PMD FTUB saat itu bertanggungjawab
langsung kepada Dekan FTUB atau bersifat direktif. Namun untuk
pengelolaan kegiatan akademik dan penelitian, program S3 ini
dilaksanakan di masing-masing program studi dan laboratorium yang
terkait di bawah koordinasi jurusan. Selanjutnya, untuk memudahkan
pengelolaan, sejak tahun akademik 2013/2014 Program Studi Ilmu Teknik
Sipil jenjang S3 FTUB berada di bawah koordinasi jurusan Teknik Sipil
yang dipimpin oleh ketua jurusan dan sekretaris jurusan. Program Studi
Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB dipimpin oleh Ketua Program Studi
(KPS) S3 yang bertanggung jawab kepada ketua dan sekretaris jurusan
Teknik Sipil. Ketua jurusan mempertanggungjawabkan pekerjaannya
kepada Dekan FTUB dan selanjutnya dekan FTUB bertanggungjawab
kepada Rektor Universitas Brawijaya. Struktur Organisasi yang berlaku di
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB mengacu pada SK
Rektor UB, yang diatur dalam SK Rektor No. 527/SK/2013. Kualifikasi dan
mekanisme pemilihan pimpinan program studi telah diatur sesuai Struktur
dan Fungsi Tata Pamong mengacu pada Statuta, Organisasi dan Tata
Kerja (OTK).
Tugas pokok dari pengelola Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB ini telah dijelaskan secara rinci pada buku Manual Mutu Jurusan
Teknik Sipil FTUB (00601 05000) maupun pada buku borang 3A. Secara
garis besar, ketua Jurusan Teknik Sipil dibantu oleh sekretaris jurusan
Teknik Sipil bertugas mengkoordinasikan, mengembangkan dan
memantau kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat di
seluruh program studi, baik itu program studi sarjana S1 Teknik Sipil,
program studi magister S2 Teknik Sipil termasuk pula Program Studi Ilmu
40
Teknik Sipil jenjang S3 FTUB. Sedangkan Ketua Program Studi Ilmu
Teknik Sipil jenjang S3 FTUB mempunyai tugas pokok sebagai
penyelenggara teknis dari kegiatan akademik (pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat) mahasiswa S3 di laboratorium/studio serta
kegiatan penunjang lainnya termasuk kegiatan pengembangan program
S3. Sedangkan untuk kegiatan administrasi, ketua Program Studi S3
dibantu oleh Kepala Urusan Akademik jurusan beserta staf-staf
kependidikan terkait antara lain staf recording, staf pengajaran, laboran
dan staf ruang baca. Dengan demikian terlihat jelas bahwa kepemimpinan
operasional dan organisasi pada Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang
S3 FTUB telah berjalan dengan baik.
1.2.2 Sistem kepemimpinan, dan pengalihan (deputizing) serta akuntabilitas
pelaksanaan tugas
Sistem kepemimpinan di Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB berlangsung secara demokratis dan memenuhi azas kredibel,
transparan, akuntabel, bertanggung jawab, dan adil. Dosen, staf
kependidikan, mahasiswa dan stakeholder dapat memberikan masukan
dan kritik membangun atau umpan balik baik secara lisan dalam kegiatan
rapat, maupun secara tertulis, misal melalui email atau kuisioner. Rapat
pleno Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB dirancang setidak-
tidaknya satu kali dalam satu semester dan dihadiri oleh lebih dari 75%
dosen. Beberapa kuisioner evaluasi antara lain kuisioner untuk pimpinan
jurusan, ketua program studi, maupun tenaga kependidikan telah
didistribusikan secara periodik dalam rangka mengevaluasi sistem
kepemimpinan dan kinerjanya. Informasi terkait akademik, administrasi dan
kemahasiswaan terbuka dan dapat diakses secara online.
Ketua Program Studi S3 di bawah pengawasan ketua jurusan dan
sekretaris jurusan dalam mengelola program studi dibantu beberapa unsur
pelaksana antara lain ketua laboratorium, ketua kelompok dosen keahlian
dan kepala urusan akademik beserta staffnya. Adanya unsur pelaksana ini
memudahkan pengalihan tugas sehingga suatu tugas dapat berjalan
dengan baik dan penuh tanggungjawab serta dapat diawasi secara
berkala maupun insidentil. Rapat koordinasi antara lain rapat manajemen
41
atau penjaminan mutu dilaksanakan secara rutin untuk fungsi monitoring
dan pengawasan. Ketua laboratorium bertanggungjawab terhadap
pengelolaan laboratorium termasuk pelaksanaan penelitian mahasiswa,
pengadaan dan pemeliharaan peralatan laboratorium beserta administrasi
laboratorium. Ketua kelompok dosen keahlian khususnya bidang atau
peminatan struktur dan transportasi, berperan dalam pengembangan
kurikulum dalam mencapai visi dan misi serta penentuan dosen-dosen
pengampu dan topik penelitian. Sedangkan peminatan bidang lainnya
yakni keairan, arsitektur dan perencanaan wilayah kota, yang melibatkan
lintas jurusan dan lintas laboratorium/studio, Ketua Jurusan Teknik Sipil
akan berkoordinasi dengan Ketua Jurusan terkait dan para promotor
pembimbing. Adanya bidang yang lintas jurusan dan lintas
laboratorium/studio ini, menyebabkan sedikit panjangnya birokrasi dalam
operasional sehari-hari, mengingat ketua program studi, secara hirarki,
harus meminta ketua jurusan Teknik Sipil untuk berkoordinasi dengan
ketua jurusan lain. Untuk tugas administrasi, Kepala Urusan Akademik
jurusan beserta staf-staf kependidikan terkait antara lain staf recording, staf
pengajaran, laboran dan staf ruang baca mempunyai tugas pokok untuk
membantu menangani kegiatan-kegiatan akademik meliputi pencatatan,
pengumpulan dan penyajian data akademik yang bersifat administratif.
Dalam hal penjaminan mutu, Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB yang merupakan bagian dari Jurusan Teknik Sipil FTUB, memiliki
tim Unit Jaminan Mutu (UJM). Tim ini menyusun standar mutu akademik,
membuat dokumen jaminan mutu, melaksanakan audit sistem dan audit
kepatuhan secara rutin, menyampaikan laporan hasil audit dan
rekomendasinya kepada ketua program studi, melakukan pengawasan,
evaluasi dan analisis terhadap tindak lanjut pelaksanaan rekomendasi
yang telah disepakati. Tim UJM ini berkoordinasi dengan Gugus Jaminan
Mutu (GJM) di tingkat fakultas dan Pusat Jaminan Mutu (PJM) di tingkat
universitas.
Akuntabilitas pelaksanaan tugas telah terlaksana dengan baik. Hal ini
dapat dibuktikan dengan adanya laporan setiap tahapan, aksi dan hasil
dari suatu kegiatan misal kegiatan ujian disertasi kepada ketua Program
Studi S3 melalui lisan/rapat maupun secara tertulis. Keputusan dan
42
ketetapan dari ketua Program Studi S3 telah diedarkan sesuai dengan
sifatnya, telah diarsipkan dengan baik, dan siap untuk diaudit secara
berkala, dimana hal ini merepresentasikan akuntabilitas pelaksanaan
tugas. Audit internal telah dilaksanakan antara lain audit pimpinan program
studi, cross audit laboratorium dan kelompok keahlian, serta audit staf
kependidikan. Pihak stakeholders juga dapat memberikan masukan, saran
maupun kritik kepada ketua Program Studi S3 dalam rangka perbaikan dan
peningkatan mutu Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB.
1.2.3 Partisipasi civitas academika dalam pengembangan kebijakan, serta
pengelolaan dan koordinasi pelaksanaan program.
Program kerja untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan program studi
telah disusun dengan melibatkan seluruh civitas akademik di Program
Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB. Penyusunan program yang
merupakan pengembangan kebijakan dalam mencapai visi misi ini disusun
awal oleh tim kecil yang merupakan tim Unit Jaminan Mutu, untuk
kemudian didiskusikan bersama melalui rapat pleno. Hasil yang telah
disepakati akan disosialisasikan baik melalui surat, media papan
pengumuman atau di website jurusan Teknik Sipil FTUB
(www.sipil.ub.ac.id). Pengelolaan dan pelaksanaan program dilaksanakan
oleh seluruh civitas akademika, baik itu dosen, tenaga kependidikan,
mahasiswa serta pihak terkait lainnya, mengingat secara garis besar
program merupakan pelaksanaan teknis dari pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat yang tentunya melibatkan seluruh civitas tersebut.
1.2.4 Perencanaan jangka panjang (Renstra) dan monitoring
pelaksanaannya sesuai dengan visi, misi, sasaran dan tujuan
program
Rencana strategis atau Renstra (00601 32000) yang merupakan
perencanaan jangka panjang dari Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang
S3 FTUB tahun 2015-1019 telah dilaksanakan dalam rangka mencapai visi
misinya. Renstra Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB ini
mengacu Renstra ini dikerjakan dalam secara bertahap dalam Program
Kerja Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB (00601 33000)
43
yang mempunyai langkah-langkah strategi dalam pencapaiannya. Strategi
pencapaian diklasifikasi berdasarkan visi misi tujuan yang akan dicapai
dimana terbagi dalam 3 strategi utama dalam pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat serta 1 strategi penunjang dalam bidang
manajemen. Untuk proses monitoring, apakah program berjalan dengan
baik atau sebaliknya, lembaga penjaminan mutu baik itu UJM di tingkat
jurusan, GJM di tingkat fakultas dan PJM di tingkat universitas melakukan
audit secara rutin. Audit internal yang dilakukan oleh PJM dilaksanakan
dalam rangka mengaudit sistem dan mengaudit kepatuhan. Audit internal
di tingkat program studi sendiri antara lain kuisioner untuk pimpinan
program studi, cross audit antar laboratorium dan kelompok keahlian serta
audit staf kependidikan juga telah dilaksanakan. Audit eksternal dilakukan
oleh BAN PT dalam bentuk penilaian desk evaluation maupun site visit
untuk memonitoring kesesuaian pelaksanaan program kerja dengan visi,
misi dan tujuan program studi. Selain proses audit, ketua Program Studi
Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB mempunyai akses untuk berdiskusi dan
memberikan pendapat dalam rapat pimpinan baik di tingkat fakultas
maupun tingkat universitas.
1.2.5 Efisiensi dan efektivitas kepemimpinan
Pelaksanaan kepemimpinan di Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang
S3 FTUB telah diupayakan berjalan secara efisien dan efektif. Hal ini dapat
dilihat dari pendelegasian tugas dari ketua program studi kepada unsur-
unsur pelaksana. Dengan adanya masukan, saran, kendala yang
tercantum dalam laporan setiap kegiatan dari unsur-unsur pelaksana
kepada ketua program studi, permasalahan-permasalahan dapat
dipecahkan bersama, sehingga efisiensi dan efektivitas kepemimpinan
dapat dicapai tanpa menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Sistem
informasi online yang telah tersedia juga dapat digunakan untuk bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan secara cepat. Adanya bidang
yang lintas jurusan dan lintas laboratorium/studio ini, menyebabkan sedikit
panjangnya birokrasi dalam operasional sehari-hari, mengingat ketua
program studi, secara hirarki, harus meminta ketua jurusan Teknik Sipil
untuk berkoordinasi dengan ketua jurusan lain. Hal ini akan diatasi dengan
44
cara melibatkan wakil-wakil jurusan lain (pengairan, arsitektur dan
perencanaan wilayah kota) untuk menjadi ketua kelompok dasar keahlian.
1.2.6 Evaluasi program dan pelacakan lulusan
Untuk mengevaluasi program, Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang
S3 FTUB melaksanakannya melalui rapat pleno program studi, rapat
jurusan, rapat pimpinan serta rapat rutin UJM setiap minggu. Audit internal
dan tinjauan manajemen telah dijalankan dengan mengacu pada Manual
Prosedur Audit Internal (00601 06004) dan Manual Prosedur Tinjauan
Manajemen (00601 06019). Konsep Planning-Do-Check-Action (PDCA)
telah dilaksanakan sehingga seluruh kegiatan terpantau dalam terevaluasi.
Pelacakan lulusan telah dilaksanakan oleh Program Studi Ilmu Teknik
Sipil jenjang S3 FTUB. Pelacakan ini dilakukan melalui e-mail.
Sosialisasinya memanfaatkan e-mail dan sosial media yang ada.
1.2.7 Perencanaan dan pengembangan program, dengan memanfaatkan
hasil evaluasi internal dan eksternal
Hasil audit baik internal maupun eksternal yang dilakukan secara rutin
akan ditindaklanjuti dalam pengembangan dan perencanaan program
studi. Pusat Jaminan Mutu (PJM) UB secara periodik mengadakan audit
internal mutu (AIM) yang mengaudit kepatuhan dalam hal penjaminan mutu
pada unit-unit di bawahnya. Dalam persiapan akreditasi yang merupakan
audit eksternal oleh BAN-PT, Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB juga melakukan penggalian potensi kekuatan, mengevaluasi
kelemahan, mencermati ancaman dan tantangan dari pihak luar yang
dituangkan dalam analisa SWOT. Audit internal yang dilakukan secara
intern oleh UJM maupun PJM juga dimanfaatkan untuk pengembangan
program.
1.2.8 Kerjasama dan kemitraan
Kerjasama dan kemitraan merupakan hubungan Program Studi Ilmu
Teknik Sipil jenjang S3 FTUB dengan pihak luar yang diwujudkan dalam
bentuk kerjasama pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Pada dasarnya kerjasama ini lebih banyak dilakukan oleh lembaga di atas
45
Program Studi S3 ini yakni jurusan Teknik Sipil FTUB dan FTUB sendiri.
Kerjasama bidang pendidikan dan penelitian telah dilakukan dengan
perguruan tinggi, instansi pemerintah dan perusahaan swasta baik di
dalam maupun luar negeri. Kerjasama ini menunjukkan telah berjalannya
kepemimpinan publik di Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB.
Beberapa contoh kerjasama yang dilakukan dengan perguruan tinggi luar
negeri dalam bidang pendidikan dan penelitian antara lain: University of
Miyazaki Jepang, Kumamoto University Jepang, Hiroshima University
Jepang, National Central University Taiwan, Universiti Teknologi Malaysia,
University Tun Hussein On Malaysia, University of Maryland USA,
Indonesia- Urban Water, Sanitation, and Hygiene (IUWASH). Kerjasama
internasional ini perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan publikasi
internasional. Kerjasama nasional juga telah dilakukan dengan instansi
pemerintah dan perusahaan swasta dalam bentuk jasa tenaga profesional
untuk pengkajian awal proyek, penyelesaian proyek, penyelidikan kasus,
pengujian di laboratorium dan survey lapangan. Beberapa kerjasama yang
telah terjalin dengan instansi pemerintah dan perusahaan swasta antara
lain Departemen Pekerjaan Umum, Pemerintah Propinsi Jawa Timur,
sejumlah Pemerintah Kota/Kabupaten, Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Jawa Timur, Dinas Perhubungan Jawa Timur, Kejaksaan,
Kepolisian, PT Paiton Energy, dan sebagainya. Beberapa kesepakatan
(MoU) lain yang telah terjalin di tingkat universitas masih perlu ditindak
lanjuti dengan program kerjasama yang terencana dalam periode tertentu.
Untuk keanggotaan dosen di organisasi profesi terutama organisasi
internasional masih perlu ditingkatkan jumlahnya dalam rangka
peningkatan jejaring internasional.
Untuk kemitraan yang diwujudkan dalam bentuk pengabdian kepada
masyarakat telah dilaksanakan minimal 5 (lima) kegiatan dalam satu
semester. Pengabdian kepada masyarakat ini mempunyai hasil atau
dampak dalam peningkatan pengetahuan masyarakat, peningkatan mutu
lingkungan serta peningkatan produksi/pendapatan. Untuk pengabdian
kepada masyarakat, kuantitas masih perlu ditingkatkan.
46
1.2.9 Dampak hasil evaluasi program terhadap pengalaman dan mutu
pembelajaran mahasiswa
Evaluasi program dilaksanakan dengan cara audit internal/eksternal,
masukan/kritik dari civitas akademika baik secara lisan maupun tertulis,
dan tracer study. Hasil evaluasi program ini digunakan untuk perbaikan,
perencanaan dan pengembangan program baru untuk peningkatan
pengalaman dan mutu pembelajaran mahasiswa. Salah satu contohnya
adalah upaya penurunan masa studi dan rata-rata IPK >3. Indikator
keberhasilan dari evaluasi program terhadap pengalaman dan mutu
pembelajaran mahasiswa adalah turunnya masa studi dalam 2 tahun
terakhir dari 4,4 tahun menjadi 4,28 tahun dan stabilnya rata-rata IPK
lulusan yang berkisar 3,83 yang dapat dicapai 93% lulusan. Penguasaan
bahasa asing mahasiswa telah diupayakan untuk ditingkatkan dengan
jalan mengadakan kuliah tamu dengan pembicara dari luar dan
menambah mata kuliah academic writing for scientific publication.
Beberapa hasil yang dapat terlihat adalah adanya jurnal-jurnal
internasional terakreditasi yang dapat ditembus oleh mahasiswa program
studi S3.
1.2.10 Pengelolaan mutu secara internal pada tingkat program studi
(misalnya kajian kurikulum, monitoring dan mekanisme balikan bagi
mahasiswa, dosen dan penguji eksternal)
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB telah melakukan
pengelolaan mutu secara internal. Tim Unit Jaminan Mutu (UJM) di tingkat
jurusan Teknik Sipil FTUB menangani hal yang terkait penjaminan mutu
untuk tingkat sarjana (S1), magister (S2) dan doktor (S3). Kegiatan yang
terkait dengan pengelolaan mutu secara internal antara lain adalah kajian
kurikulum yang melibatkan dosen, alumni, dan stakeholders. Kajian
kurikulum ini sekurang-kurangnya dilaksanakan sekali dalam 4 (empat)
tahun yang didukung dengan tracer study yang diadakan sekali dalam 2
(dua) tahun. Manual Prosedur dan Instruksi Kerja telah disusun oleh
Jurusan Teknik Sipil FTUB terkait perancangan dan pengembangan
kurikulum (00601 06009) dan tracer study (00601 06005). Kegiatan lain
47
antara lain pengisian kuisioner oleh mahasiswa untuk memberikan
penilaian terhadap dosen pengampu kuliah di akhir semester.
Kegiatan lainnya yang terkait pengelolaan mutu secara internal adalah
evaluasi dan monitoring perkuliahan dalam bentuk Lembar Rekap Materi
beserta kesesuaiannya dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS),
log book untuk monitoring kemajuan riset mahasiswa, evaluasi mahasiswa
secara online terhadap dosen pengampu perkuliahan pada setiap akhir
semester. Monitoring dan evaluasi ini dilakukan oleh ketua program studi
dan UJM.
1.2.11 Hubungan dengan penjaminan mutu pada tingkat lembaga
Universitas Brawijaya telah menerapkan Sistem Penjaminan Mutu
Internal (SPMI) yang berbasis pada Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO
9001:2008. Sistem penjaminan mutu ini telah terintegrasi pada unit kerja
termasuk Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB. Penjaminan
mutu di tingkat universitas dilaksanakan oleh Pusat Jaminan Mutu (PJM)
yang berkoordinasi dengan rektor dan lembaga penjaminan mutu di
lembaga bawahnya yakni Gugus Jaminan Mutu (GJM) di tingkat fakultas
dan Unit Jaminan Mutu (UJM) di tingkat jurusan. Pada tingkat program
studi, penjaminan mutu dilaksanakan oleh UJM. GJM berkoordinasi
dengan dekan dan PJM-UJM, sedangkan UJM berkoordinasi dengan ketua
jurusan, ketua program studi dan PJM-GJM. Lembaga penjaminan mutu ini
bertugas melaksanakan pendokumentasian sistem, pelaksanaan, audit,
tinjauan manajemen serta tindak lanjut perbaikan. Universitas Brawijaya
sangat mendukung untuk pelaksanaan sistem penjaminan mutu internal ini,
terbukti dari adanya dana untuk penjaminan mutu di unit-unit di bawahnya
antara lain dana Audit Internal Mutu. Untuk lebih jelasnya struktur
penjaminan mutu dapat dilihat pada Gambar 1.2.1 berikut ini.
48
Gambar 1.2.1 Siklus Penjaminan Mutu Internal
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB memiliki dokumen
penjaminan mutu antara lain Manual Mutu, Rencana Strategis, Program
Kerja, 13 Manual Prosedur/Instruksi Kerja di tingkat jurusan Teknik Sipil
Adapun dokumen penjaminan mutu yang dibuat oleh tim UJM baik di
tingkat jurusan maupun program studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
ditabelkan pada Tabel 1.2.1 berikut ini:
Tabel 1.2.1 Dokumen Penjaminan Mutu Jurusan dan Program Studi
Teknik Sipil FTUB
Dokumen Penjaminan Mutu Nomor
Manual Mutu Program Studi
Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB
00601 31000
Rencana Strategis Program
Studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB
00601 32000
Program Kerja Program Studi
IlmuTeknik Sipil jenjang S3
FTUB
00601 33000
Manual Prosedur (MP) dan
Instruksi Kerja (IK) Jurusan
Teknik Sipil
MP IK Pengendalian
Dokumen dan Rekaman 00601 06001
MP Tindakan Korektif dan
Pencegahan 00601 06002
MP Pengendalian Produk
Yang Tidak Sesuai 00601 06003
MP Audit Internal 00601 06004 MP IK Tracer Study 00601 06005
49
Dokumen Penjaminan Mutu Nomor
MP IK Evaluasi Kinerja Dosen 00601 06006
MP IK Evaluasi Kinerja
Karyawan 00601 06007
MP IK Pengembangan Staf 00601 06008
MP IK Perancangan dan
Pengembangan Kurikulum 00601 06009
MP IK Perkuliahan 00601 06010 MP IK UAS 00601 06011 MP IK Evaluasi Hasil Belajar 00601 06012 MP IK Suasana Akademik 00601 06013
MP IK Penggunaan Ruang Kuliah
00601 06014
MP IK Penggunaan Laboratorium
00601 06015
MP IK Peminjaman Fasilitas 00601 06016
MP IK Sistem Informasi Akademik
00601 06017
MP IK Pengabdian Masyarakat
00601 06018
MP IK Tinjauan Manajemen 00601 06019 MP Bimbingan Konseling 00601 06020
MP IK Evaluasi Kerusakan Inventaris
00601 06021
MP IK Kehilangan Inventaris 00601 06022
MP IK Satuan Kinerja Pegawai
00601 06023
Manual Prosedur (MP) dan Instruksi Kerja (IK) Program Studi IlmuTeknik Sipil jenjang S3 FTUB
MP Daftar Ulang 00601 36001
MP Administrasi Akademik 00601 36002
MP Penerimaan Mahasiswa Baru
00601 36003
MP IK Pendaftaran dan Pelaksanaan Mata Kuliah dalam Kartu Rencana Studi
00601 36004
MP Administrasi Disertasi 00601 36005 MP IK Ujian Kualifikasi 00601 36006
MP Penentuan Komisi Pembimbing
00601 36007
MP Pelaksanaan Rapat Komisi Disertasi
00601 36008
MP IK Publikasi Ilmiah 00601 36009
MP Pelaksanaan Seminar Hasil Penelitian
00601 36010
MP Pelaksanaan Ujian Kelayakan Naskah Disertasi (Ujian Tertutup)
00601 36011
MP IK Pelaksanaan Ujian Terbuka
00601 36012
MP Komisi Doktor 00601 36013
Dokumen Pendukung Penyusunan Kurikulum 00601 38001
50
1.2.12 Dampak proses penjaminan mutu terhadap pengalaman dan mutu
hasil belajar mahasiswa
Proses penjaminan mutu memberikan dampak positif terhadap
pengalaman dan mutu hasil belajar. UJM di tingkat jurusan menyusun
dokumen-dokumen penjaminan mutu antara lain Manual Mutu (MM),
Manual Prosedur (MP) dan Instruksi Kerja (IK) baik pada tingkat jurusan
maupun yang berlaku khusus untuk program-program studi di bawahnya
termasuk Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB ini. Selain
menyusun dokumen, UJM juga memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
jaminan mutu di program studi. Audit yang rutin dijalankan baik internal
maupun eksternal, hasilnya akan dilaporkan oleh UJM kepada ketua
jurusan untuk kemudian ditindaklanjuti oleh program studi-program studi
dibawahnya.
Contoh-contoh dampak positif proses penjaminan mutu antara lain
tersusunnya data akademik dengan rapi dan teratur; peningkatan
partisipasi aktif dosen dalam pendidikan, penelitian, pengabdian
masyarakat serta publikasi; peningkatan peran serta mahasiswa dalam
publikasi ilmiah. Hasil evaluasi masa studi mahasiswa yang masih di atas 4
tahun akan terus diupayakan untuk menurun seiring dengan perbaikan
program kerja.
1.2.13 Metodologi baku mutu (benchmarking)
Sebagaimana yang tertera pada visi Program Studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB yakni pada tahun 2020 menjadi program studi yang
berdaya saing tinggi dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan
pengabdian di bidang ilmu Teknik Sipil untuk kepentingan masyarakat
nasional maupun internasional, maka Program Ilmu Teknik Sipil jenjang
S3 FTUB mengacu pada kurikulum standar baku mutu baik nasional
maupun internasional. Pada tahun 2008, Program Studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB mengacu pada standar nasional kurikulum berbasis
kompetensi (KBK) sesuai dengan Kepmendiknas no 232/U/2000 dan no
045/U/2002. Seiring dengan perkembangannya, pada tahun 2012
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB memulai untuk
mengacu kepada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sesuai
51
dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia no 8 tahun 2012 dan
selanjutnya Standar Nasional Pendidikan Tinggi no 49/2014 dimana telah
diperbarui dengan Permenristekdikti 44/2015, dimana bersumber dari
Undang-undang Perguruan Tinggi no 12/2012. Selain mengacu pada
standar nasional yakni Standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi (BAN-PT), untuk mencapai visi terkait tingkat internasional,
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB berupaya mengacu
pada kurikulum standar baku mutu Accreditation Board for Engineering
and Technology (ABET) 2000. Menyikapi tantangan terdekat di pasar
ASEAN, Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB berupaya pula
untuk mengacu pada standar Asean University Network Quality
Assurance (AUN-QA) yang telah memformulasikan standar dan kriteria
sebagai baku mutu universitas dalam hal penilaian kualitasnya.
Pusat Jaminan Mutu (PJM) Universitas Brawijaya dalam sistem
penjaminan mutu internalnya mengacu pada baku mutu dari Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), ISO dan pelayanan prima,
sehingga Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB juga
menjadikan ketiga baku mutu tersebut sebagai acuannya dalam
pengelolaan program studi.
1.2.14 Pengembangan dan penilaian pranata kelembagaan
Pranata kelembagaan mengacu pada organisasi tata kelola (OTK)
Fakultas Teknik dan Universitas Brawijaya, pedoman pendidikan
Universitas Brawijaya, tata tertib kepegawaian dan kode etik Universitas
Brawijaya serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Program
Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB ini pada awalnya berada di bawah
koordinasi Program Magister Doktor (PMD) pasca sarjana FTUB yang
berada di bawah Fakultas Teknik UB. Namun sejak tahun akademik
2013/2014 Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB diserahkan
kepada jurusan Teknik Sipil. Pengembangan ini dilakukan berdasarkan
proses monitoring dan evaluasi yang dilakukan untuk memperbaiki,
meningkatkan dan mengembangkan program studi. Penilaian pranata
kelembagaan dilakukan secara rutin dalam audit internal mutu (AIM) yang
52
diselenggarakan oleh PJM. Lembaga PJM ini juga memberikan dana AIM
untuk pengembangan pelaksanaan penjaminan mutu di jurusan dan
program studi.
1.2.15 Evaluasi internal yang berkelanjutan
Evaluasi internal telah dilakukan secara rutin dan berkelanjutan untuk
memperbaiki, meningkatkan dan mengembangkan program studi.
Beberapa evaluasi yang dilakukan adalah:
• Evaluasi rutin setidaknya 2 kali dalam sebulan oleh tim UJM
• Evaluasi terhadap kemajuan riset mahasiswa melalui log book
• Evaluasi terhadap perkuliahan setidaknya 2 kali dalam setahun dengan
melihat kesesuaian lembar rekap materi dengan rencana pembelajaran
semester (RPS)
• Evaluasi terhadap kinerja dosen dan staf kependidikan 1 kali dalam
setahun
• Evaluasi kurikulum setidaknya dilakukan 1 kali dalam 4 tahun
• Evaluasi terhadap pimpinan: ketua jurusan dan ketua program studi
setidaknya 1 kali dalam setahun
• Cross audit antar laboratorium dan antar kelompok dasar keahlian
setidaknya 1 kali dalam setahun
• Audit internal 2 kali dalam setahun oleh PJM tentang audit sistem dan
audit kepatuhan
1.2.16 Pemanfaatan hasil evaluasi internal dan eksternal/akreditasi dalam
perbaikan dan pengembangan program
Hasil evaluasi internal yang dilakukan UJM maupun PJM dan evaluasi
eksternal oleh BAN-PT digunakan untuk perbaikan dan pengembangan
program kerja. Rekaman hasil evaluasi didiskusikan dan ditindaklanjuti
melalui rapat koordinasi maupun rapat pleno. Evaluasi perkuliahan dan
kemajuan riset digunakan untuk mengevaluasi program khususnya dalam
bidang pendidikan dan penelitian. Evaluasi terhadap kinerja dosen, staf
kependidikan, dan pimpinan ketua program studi dapat digunakan untuk
meningkatkan mutu pelayanan kepada mahasiswa dan lebih jauh kepada
kepuasan pengguna lulusan. Evaluasi kurikulum dimanfaatkan untuk
53
memperbaiki dan mengembangkan kurikulum yang disusun untuk
mencapai visi program studi yang memenuhi baku mutu nasional dan
internasional. Dalam hal manajemen dan penjaminan mutu, evaluasi
internal dan eksternal dimanfaatkan untuk peningkatan dalam pengelolaan
program studi.
1.2.17 Kerjasama dan kemitraan instansi terkait dalam pengendalian mutu
Kerjasama dan kemitraan instansi, baik itu di dalam negeri maupun
luar negeri, dimanfaatkan untuk pengendalian mutu baik dari segi
penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan
manajemen/penjaminan mutu. Kerjasama dan kemitraan ini antara lain
dengan universitas dalam dan luar negeri, pemerintah daerah baik
propinsi, kabupaten maupun kota serta instansi luar lainnya (swasta dan
masyarakat). Bentuk kerjasama dan kemitraan antara lain pertukaran
dosen, penelitian bersama, kuliah tamu, pelatihan/workshop, konsultasi
teknis, pengabdian masyarakat, dsb. Dari kegiatan tersebut diharapkan
dapat mengendalikan mutu civitas akademika di Program Studi Ilmu Teknik
Sipil jenjang S3 FTUB.
Sebagai contoh untuk mahasiswa, dengan mengikuti kuliah tamu
mengenai beton dari kontraktor dan industri, mahasiswa dapat mengukur
dan membandingkan secara teoritis dan praktek ilmu beton di dunia riil
konstruksi, sehingga kegiatan ini dapat dikatakan sebagai pengendalian
mutu mahasiswa.
Sedangkan untuk dosen, sebagai contoh workshop peningkatan
kualitas penyusunan karya ilmiah internasional oleh pembicara dari
universitas lain, dosen dapat mengukur kemampuannya apakah sudah
mampu atau belum untuk dapat menembus jurnal internasional. Demikian
pula dengan kegiatan – kegiatan lain yang melibatkan kerjasama dan
kemitraan dalam bentuk konsultasi teknik dan pengabdian masyarakat,
dapat mengendalikan mutu dari proses pendidikan di Program Studi Ilmu
Teknik Sipil jenjang S3 FTUB karena tanggungjawab mutu keilmuan
dipertaruhkan dalam kegiatan riil di lapangan.
54
1.2.18 SWOT Komponen 2: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB telah menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada
komponen 2 yakni tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan dan penjaminan mutu. Selanjutnya strategi antar
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman juga telah disusun. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.2.2
berikut ini
Tabel 1.2.2 SWOT Komponen 2: Tata Pamong, Kepemimpinan, Sistem Pengelolaan dan Penjaminan Mutu
KEKUATAN (STRENGTHS= S) KELEMAHAN (WEAKNESS=W)
1. Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB memiliki struktur tata pamong yang jelas beserta deskripsi kerja masing-masing.
2. Pengelolaan Program Studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB telah berjalan dengan
demokratis dan menerapkan asas
kredibilitas, transparansi, akuntabilitas,
tanggung jawab dan adil
3. Sistem penjaminan mutu telah dilakukan di
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB melalui pembentukan Unit Jaminan
Mutu (UJM) yang menyusun dokumentasi
termasuk manual prosedur dan instruksi
kerja, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan jaminan mutu.
4. Evaluasi internal dan eksternal telah
dilakukan secara rutin
5. Adanya sistem informasi yang bisa diakses
secara online dan website yang dapat
diakses oleh masyarakat umum
1. Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang
S3 FTUB berada pada masa transisi
organisasi tata kelola terkait
perpindahan dari kewenangan Program
Magister Doktor (PMD) FTUB ke
Jurusan Teknik Sipil FTUB
2. Adanya peminatan penelitian yang
melibatkan lintas jurusan dan lintas
laboratorium/studio menyebabkan
kurang efektifnya koordinasi ketua
Program Studi S3 untuk pengelolaan
sehari-hari, mengingat urusan lintas
jurusan menjadi wewenang ketua
jurusan
3. Belum optimalnya kerjasama dan
kemitraan untuk menunjang
peningkatan mutu lulusan dan dana
penunjang
55
6. Adanya beberapa kerjasama dengan
perguruan tinggi di luar negeri
PELUANG (OPPORTUNITIES=O) S-O STRATEGIES W-O STRATEGIES
1. Adanya akses ketua Program Studi
Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB dalam rapat pimpinan di tingkat
fakultas maupun universitas
2. Adanya koordinasi yang intensif
antara UJM dengan GJM di tingkat
fakultas dan PJM di tingkat
universitas
3. Adanya dana dari PJM UB untuk
keperluan audit internal mutu
4. Banyaknya pelatihan/workshop
untuk meningkatkan keefektifan tata
pamong dan kepemimpinan dalam
hal manajemen dan penjaminan
mutu
1. Mengefektifkan sistem penjaminan mutu
yang telah membudaya sehingga
keberlanjutan program studi dan kualitas
lulusan dapat terjaga
2. Meningkatkan kemampuan tenaga
akademik dan tenaga kependidikan
dalam sistem informasi dan teknologi
untuk memudahkan pengumpulan
database akademik dan kegiatan lainnya.
3. Memanfaatkan sistem informasi online
dan website sebagai sarana promosi
program studi
4. Meningkatkan partisipasi tenaga
akademik dan tenaga kependidikan
dalam pelatihan/workshop manajemen
dan penjaminan mutu
1. Memanfaatkan perpindahan organisasi
tata kelola untuk memudahkan
komunikasi dan koordinasi dalam
pelaksanaan proses akademik
2. Memanfaatkan koordinasi intensif dari
UJM dan GJM/PJM untuk meningkatkan
koordinasi yang melibatkan antar
jurusan/laboratorium
3. Memanfaatkan kerjasama yang sudah
ada untuk mempelajari sistem tata
pamong, manajemen dan penjaminan
mutu pada mitra yang memiliki
keefektifan dalam hal manajemen dan
penjaminan mutu
ANCAMAN (THREATS=T) S-T STRATEGIES W-T STRATEGIES
Adanya Program Studi Teknik Sipil
jenjang S3 pada perguruan tinggi lain
yang memiliki kemampuan dalam
efisiensi koordinasi sehingga lebih
berkembang dengan pesat
1. Melalui mekanisme kerjasama, selain
akademik, Program Studi Ilmu Teknik
Sipil jenjang S3 FTUB dapat mempelajari
sistem manajemen pada mitra kerjasama
2. Memaksimalkan kerjasama untuk
mencari peluang bertukar informasi
dalam hal penjaminan mutu
1. Mengembangkan sistem komunikasi
yang efektif untuk koordinasi antar
jurusan dan antar laboratorium/studio
2. Memanfaatkan sarana prasana sistem
informasi online untuk menyusun
strategi untuk efisiensi koordinasi
56
1.2.19 Analisis matriks internal – eksternal komponen 2
Berikut akan ditampilkan Tabel 1.2.3 dan Tabel 1.2.4 yang menampilkan
pembobotan, rating dan skor masing-masing untuk faktor internal dan
eksternal.
Tabel 1.2.3 Pembobotan, rating dan skor faktor internal komponen 2
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor
Kekuatan
• Struktur tata pamong yang jelas beserta deskripsi kerja masing-masing.
0,10 4 0,40
• Pengelolaan demokratis dan
menerapkan asas kredibilitas,
transparansi, akuntabilitas,
tanggung jawab dan adil
0,10 4 0,40
• Sistem penjaminan mutu telah
berjalan
0,20 4 0,80
• Evaluasi internal dan eksternal
telah dilakukan secara rutin
0,20 4 0,80
• Adanya sistem informasi yang
bisa diakses secara online dan
website yang dapat diakses oleh
masyarakat umum
0,05 4 0,20
• Adanya beberapa kerjasama
dengan perguruan tinggi di luar
negeri
0,10 3 0,30
Kelemahan
Masa transisi organisasi tata
kelola terkait perpindahan dari
PMD FTUB ke Jurusan Teknik
Sipil FTUB
0,10 2 0,20
Adanya peminatan penelitian
yang melibatkan lintas jurusan
dan lintas laboratorium/studio
menyebabkan kurang efektifnya
koordinasi
0,05 2 0,10
57
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor
Belum optimalnya kerjasama dan
kemitraan untuk menunjang
peningkatan mutu lulusan dan
dana penunjang
0,10
2 0,20
Total 1,00 3,40
Tabel 1.2.4 Pembobotan, rating dan skor faktor eksternal komponen 2
Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor
Peluang
Adanya akses ketua Program
Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB dalam rapat pimpinan di
tingkat fakultas maupun
universitas
0,20 4 0,80
Adanya koordinasi yang intensif
antara UJM dengan GJM di
tingkat fakultas dan PJM di
tingkat universitas
0,30 4 1,20
Adanya dana dari PJM UB untuk
keperluan audit internal mutu
0,10 3 0,30
Banyaknya pelatihan/workshop
untuk meningkatkan keefektifan
tata pamong dan kepemimpinan
dalam hal manajemen dan
penjaminan mutu
0,30 4 1,20
Ancaman
• Adanya Program Studi Teknik
Sipil jenjang S3 pada perguruan
tinggi lain yang memiliki
kemampuan dalam efisiensi
koordinasi sehingga lebih
berkembang dengan pesat
0,10 2 0,20
Total 1,00 3,70
58
Dari hasil matriks tersebut di atas, nilai total baik dari faktor internal dan
eksternal akan dianalisis dengan menggunakan matriks kuadran sebagai
berikut:
Tabel 1.2.5 Matrik kuadran internal dan eksternal komponen 2
Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Tinggi (3-4) Pertumbuhan
melalui integrasi
vertikal
Pertumbuhan
melalui integrasi
horizontal
Strategi turn
around
Sedang (2-3) Stabilitas Strategi stabilitas
keuntungan
Strategi
diversifikasi
Rendah (1-2) Pertumbuhan
melalui
diversifikasi
konsentrik
Pertumbuhan
melalui
diversifikasi
konglomerat
Likuidasi
Untuk komponen 2, Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
berada pada kuadran ‘pertumbuhan melalui integrasi vertikal’ dimana
program-program yang telah ada dapat terus dijaga konsistensi dan
stabilitas dalam pelaksanaannya. Namun demikian, pengembangan dan
perbaikan mengarah ke arah sisi vertikal yang mengutamakan peningkatan
kualitas, antara lain meningkatkan kemampuan civitas akademika dalam
sistem informasi dan teknologi, meningkatkan efektifitas penjaminan mutu,
dsb.
Eksternal
Internal
59
1.3 Mahasiswa dan Lulusan
1.3.1 Sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa
Kebijakan sistem rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa telah diatur
secara tertulis dalam Buku Pedoman Akademik FTUB tahun 2011/2012 –
2014/2015 dan tahun 2015/2016 – 2017/2018. Sistem rekrutmen dan
seleksi calon mahasiswa S3 melalui sistem penerimaan mahasiswa,
dengan mempertimbangkan syarat akademik, administrasi dan daya
tampung, baik itu yang menggunakan beasiswa maupun biaya pribadi.
Beasiswa yang tersedia antara lain: Beasiswa Pendidikan Pasca Sarjana
(BPPS) atau sekarang dikenal dengan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana
Dalam Negeri (BPP-DN) dari DIKTI maupun mandiri. Sistem ini
mewajibkan semua calon mahasiswa mengikuti seleksi awal baik secara
administratif (mengisi form dan membayar biaya pendaftaran) maupun
akademik (ujian seleksi masuk Program Studi S3). Persyaratan
penerimaan sebagaimana yang dijelaskan di Borang 3A standar 3, memiliki
keketatan persyaratan antara lain IPK, TOEFL, TPA, karya ilmiah dan draft
penelitian disertasi. Berdasarkan data Borang 3A standar 3, dalam 5 tahun
terakhir total jumlah calon mahasiswa yang ikut seleksi sebanyak 91 calon
mahasiswa dan yang lulus seleksi sebanyak 68 orang sehingga sekitar
23,6% yang tidak lulus seleksi. Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi
terhadap daya tampung adalah 1,01. Program Studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB masih perlu meningkatkan animo mahasiswa Program
Studi S3 untuk tahun-tahun mendatang. Rasio mahasiswa baru yang
melakukan pendaftaran dibandingkan dengan calon mahasiswa baru yang
lulus seleksi adalah mencapai hampir 100%. Hal ini mengindikasikan minat
dan niat yang tinggi dari calon mahasiswa untuk menempuh studi di
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB. Sampai tahun terakhir
belum tercatat adanya mahasiswa baru transfer. Saat ini Program Studi
Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB belum memiliki mahasiswa WNA. Hal ini
disebabkan ketatnya persyaratan penerimaan. Dari dokumentasi seleksi
tercatat pernah ada pada tahun 2013 dan 2014, ada 2 (dua) orang
mahasiswa dari Libya yang mendaftar. Namun sayangnya belum
memenuhi persyaratan untuk dapat diterima di Program Studi Ilmu Teknik
Sipil jenjang S3 FTUB terutama dalam hal TOEFL, TPA dan rancangan
60
penelitian. Kedepannya program studi dapat mempersiapkan diri untuk
membuka kesempatan dan berpromosi baik melalui pertemuan ilmiah yang
diikuti dosen atau mahasiswa maupun melalui pengoptimalan website dan
sistem informasi untuk menjaring mahasiswa internasional.
1.3.2 Profil mahasiswa: akademik, sosio-ekonomi, pribadi (termasuk
kemandirian dan kreativitas)
Profil mahasiswa secara akademik dapat diindikasikan dari jumlah
lulusan, rata-rata IPK lulusan, dan rata-rata masa studi. Dalam 3 tahun
terakhir ini, Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB telah
meluluskan 30 lulusan dengan IPK rata-rata 3.86 (Gambar 3.1). Menurut
Buku Pedoman Pendidikan S3 Teknik Sipil FTUB untuk syarat kelulusan
mahasiswa S3 adalah IPK minimal 3.00 sehingga syarat ini terpenuhi
bahkan jauh melebihi standar baku. Untuk rata-rata masa studi dalam 3
tahun terakhir adalah 4.28 tahun atau 8.56 semester (Gambar 1.3.2)
dimana masih memenuhi persyaratan masa studi yakni selama-lamanya 5
tahun atau 10 semester untuk lulusan sebidang dan 5.5 tahun atau 11
semester untuk lulusan yang tidak sebidang. Namun mengingat
terbatasnya beasiswa yang diberikan (6-8 semester) maka upaya untuk
mempersingkat masa studi juga perlu dipikirkan. Walaupun ada kebijakan
pemerintah yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Riset dan Teknologi
no 44/2015 mengenai batasan masa studi S3 yang lebih longgar yakni
sampai 7 tahun, dimana dapat dipakai untuk mentolerir perpanjangan
masa studi, namun tentu saja upaya untuk mempersingkat masa studi
tetap harus dilaksanakan.
61
Gambar 1.3.1 Rata-rata IPK lulusan dalam 3 tahun terakhir.
Gambar 1.3.2 Rata-rata masa studi dan jumlah lulusan dalam 3
tahun terakhir
Berdasarkan data pada Borang 3A standar 3, jumlah mahasiswa yang
dapat menyelesaikan studi dalam batas studi adalah 0%. Hitungan ini
berlaku untuk 3 tahun terakhir yakni mahasiswa tahun 2012/2013 yang
belum dapat menyelesaikan studi tepat waktu. Hal ini dapat dijelaskan
karena pada tahun 2013 ini terjadi perpindahan organisasi tata kelola dari
Program Magister Doktor (PMD) di bawah koordinasi pasca sarjana FTUB
ke Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB yang berada di bawah
koordinasi jurusan Teknik Sipil sehingga sedikit banyak berpengaruh
3.5
3.55
3.6
3.65
3.7
3.75
3.8
3.85
3.9
3.95
4
2012/2013 2013/2014 2014/2015
Rata
-rata
IP
K
Tahun Akademik
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
0
1
2
3
4
5
2012/2013 2013/2014 2014/2015
Ju
mla
h L
ulu
san
(o
ran
g)
Rata
-rata
Masa S
tud
i
Tahun Akademik
RATA-RATA MASA STUDI
JUMLAH LULUSAN
62
terhadap proses di dalam program studi. Selain itu adanya Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no 49/2014 yang salah satu isinya
menetapkan bahwa perubahan sks dari 48 sks menjadi 72 sks. Dengan
adanya kebijakan ini, mahasiswa lebih banyak fokus untuk menambah sks
sehingga penyelesaian disertasi belum optimal. Semakin ketatnya
persyaratan untuk lulus juga menjadikan masa studi menjadi lebih panjang.
Kondisi ini dapat dibandingkan dengan merunut data sebelumnya yang
menunjukkan data lulusan tepat waktu meningkat dari tahun ke tahunnya.
Mahasiswa tahun 2009/2010 yang lulus tepat waktu sebanyak 10%,
kemudian meningkat menjadi 33,33% untuk mahasiswa tahun 2010/2011
dan meningkat cukup tinggi menjadi 57,14% untuk mahasiswa 2011/2012
(Gambar 1.3.3). Berdasarkan perhitungan rata-rata, mahasiswa yang lulus
tepat waktu adalah 25,1%. Untuk itu kedepannya program studi berupaya
untuk memfasilitasi mahasiswa untuk lulus tepat waktu dengan tetap
konsisten menjaga mutu lulusan. Tidak ada mahasiswa yang didrop out
mengingat ada mahasiswa yang melakukan cuti serta kebijakan
pemerintah yang lebih longgar untuk masa studi (Kemerinstek 44/2015).
Gambar 1.3.3 Prosentase lulusan tepat waktu per angkatan
Data pendukung lainnya yang dapat mengindikasikan profil mahasiswa
adalah sertifikat TPA OTO BAPENAS dan bahasa inggris TOEFL calon
mahasiswa pada saat awal rekrutmen dan seleksi mahasiswa. Nilai yang
0
10
20
30
40
50
60
2009/2010 2010/2011
2011/2012 2012/2013 P
ros
en
tas
e lu
lus
an
te
pa
t w
ak
tu
pe
r a
ng
ka
tan
ma
ha
sis
wa
(%
)
Tahun akademik
63
disyaratkan adalah minimal 400 untuk TPA dan 500 TOEFL/IB TOEFL.
Selama 5 tahun terakhir ini nilai TPA calon mahasiswa mencapai >400
sedangkan TOEFL ada beberapa mahasiswa yang masih berkisar 470 -
500. Namun demikian, upaya perbaikan tetap dilakukan sehingga
mencapai standar nilai yang dipersyaratkan. Beberapa pengguna lulusan
juga memberi masukan untuk peningkatan kemampuan bahasa inggris
mahasiswa.
Profil mahasiswa secara sosial ekonomi dapat ditelusuri dari asal
instansi (Gambar 1.3.4). Sebagian besar mahasiswa Program Studi Ilmu
Teknik Sipil jenjang S3 FTUB adalah dari perguruan tinggi (akademisi)
dengan prosentase berkisar 70% – 100% dalam setiap tahunnya. Selain
itu ada pula mahasiswa dari instansi pemerintah yang berkisar 16%.
Selebihnya ada yang berasal dari konsultan atau kontraktor. Animo
mahasiswa dari instansi maupun konsultan/kontraktor masih dapat
diharapkan meningkat dengan jalan promosi melalui publikasi hasil
penelitian maupun melalui media informasi.
Gambar 1.3.4 Profil mahasiswa berdasarkan asal instansi
1.3.3 Keterlibatan mahasiswa dalam berbagai komisi yang relevan
Mahasiswa S3 terlibat dalam Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang
S3 FTUB meliputi proses akademik, penelitian, hak paten, perkuliahan
tamu/workshop, penulisan jurnal/makalah ilmiah, penyaji pada seminar
0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00
100.00
Pro
sen
tase jen
is p
ekerj
aan
Tahun Akademik
Perguruan tinggi
Instansi pemerintah
64
ilmiah baik tingkat nasional maupun internasional. Salah seorang
mahasiswa Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB pada tahun
2015 dapat meraih penghargaan paper terbaik kedua dalam international
symposium FSTPT. Pengajuan paten penelitian mahasiswa atas nama
mahasiswa Nindyawati bersama dosen Prof. Sri Murni Dewi juga termasuk
prestasi mahasiswa dan dosen yang membanggakan. Program Studi Ilmu
Teknik Sipil jenjang S3 FTUB masih perlu upaya untuk menambah prestasi
mahasiswa dalam forum-forum nasional/internasional.
1.3.4 Kegiatan ekstra-kurikuler
Mahasiswa S3 Ilmu Teknik Sipil FTUB tidak terlibat banyak dalam
kegiatan ekstra-kurikuler, sebagaimana mahasiswa program sarjana (S1).
Mahasiswa S3 terlibat baik sebagai panitia maupun peserta dalam
kegiatan-kegiatan antara lain kuliah tamu, workshop, dan seminar.
1.3.5 Keberlanjutan penerimaan mahasiswa (minat calon mahasiswa dan
kebutuhan akan lulusan program studi)
Mahasiswa S3 Ilmu Teknik Sipil FTUB didominasi oleh akademisi
tenaga pengajar perguruan tinggi (lebih dari 80% setiap tahunnya) yang
mana gelar S3 sudah menjadi tuntutan yang wajib dipenuhi sebagai tenaga
pengajar (Gambar 1.3.3). Hal ini tentunya menjadi kesempatan bagi
keberlanjutan penerimaan mahasiswa S3 yang masih terbuka luas peluang
calon dari tenaga pengajar perguruan tinggi. Selain perguruan tinggi,
instansi-instansi pemerintah maupun swasta memiliki kebijakan untuk
memberi kesempatan pegawainya untuk menempuh jenjang pendidikan
lanjut untuk mencapai jenjang karir yang lebih tinggi. Upaya yang dilakukan
untuk meningkatkan minat calon mahasiswa antara lain peningkatan
promosi yang dilakukan oleh UB, FTUB maupun Jurusan Teknik Sipil
FTUB beserta Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB,
penjajakan kerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia bagian timur,
Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, dsb.
Untuk kebutuhan akan lulusan Program Studi S3 ini, mengingat
seluruh mahasiswa sudah memiliki pekerjaan tetap sebelum melanjutkan
65
program S3 maka lulusan program studi ini tentunya dibutuhkan di
instansi masing-masing baik bidang akademik maupun praktisi.
1.3.6 Pelayanan untuk mahasiswa
1.3.6.1 Bantuan tutorial yang bersifat akademik
Pelayanan untuk mahasiswa S3 dalam hal tutorial akademik diwujudkan
dalam kegiatan perkuliahan di ruang kelas oleh dosen pengampu dan
kegiatan pembimbingan riset untuk disertasi oleh dosen
pembimbing/promotor. Bantuan dari laboran dalam membantu proses
penelitian mahasiswa juga diberikan. Selain itu pelayanan penunjang
akademik juga diberikan oleh staf kependidikan dalam hal administrasi
antara lain penerimaan mahasiswa baru, pelaksanaan ujian dan seminar,
evaluasi perkuliahan, pengurusan ijasah dan transkrip, dsb.
1.3.6.2 Informasi dan bimbingan karir
Pelayanan untuk mahasiswa S3 dalam hal informasi dan bimbingan karir
diberikan dalam bentuk kegiatan pemberian informasi melalui papan
pengumuman, website maupun secara oral meliputi informasi beasiswa,
seminar, informasi kegiatan akademik, informasi topik topik riset dosen,
dana penelitian, dsb.
1.3.6.3 Konseling pribadi dan sosial
Selain akademis, mahasiswa S3 dapat memperoleh pelayanan konseling
pribadi dan sosial dari dosen wali, dosen pembimbing (promotor/ko-
promotor) bahkan dapat berkonsultasi langsung dengan ketua Program
Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB.
1.3.7 Kompetensi dan etika lulusan yang diharapkan
Sesuai dengan tujuan Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
yakni mentargetkan enam kompetensi doktor (S3) yang mempunyai
kualifikasi a) berjiwa Pancasila dan memiliki integritas ilmiah, bersikap
terbuka, tanggap terhadap perkembangan ilmu dan teknologi serta
permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat pembangunan, b)
memiliki wawasan dan kemampuan dasar keilmuan dan ketrampilan
66
teknis yang diperlukan untuk mengadaptasi dan/atau menciptakan
metodologi baru yang dapat digunakan untuk melakukan kajian-kajian
ilmiah dan penelitian, c) menguasai pendekatan teori, konsep dan
paradigma yang paling sesuai dengan bidang keahliannya, d) akrab
dengan permasalahan ilmiah, hasil karya dan pemikiran mutakhir para
ahli dalam kawasan keahliannya, e) mampu menggunakan IPTEK dalam
kawasan keahliannya untuk menemukan jawaban dan/atau
memecahkan masalah-masalah yang kompleks, termasuk yang
memerlukan pendekatan lintas disiplin, f) mampu mengkomunikasikan
pemikiran serta hasil karyanya, baik di tingkat nasional maupun di tingkat
internasional.
Terkait dengan etika lulusan, dalam buku pedoman pendidikan PMD
FTUB 2011/2012 – 2014/2015 tercantum tatakrama pergaulan dan
tanggung jawab. Tata krama didasarkan atas azas-azas kekeluargaan
serta menjunjung tinggi keselarasan dan keseimbangan sesuai dengan
pandangan hidup Pancasila. Selain itu perlu adanya tanggungjawab
untuk menjaga nama baik almamater serta menyadari bahwa perguruan
tinggi harus benar-benar merupakan masyarakat ilmiah yang akan
berkembang terus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
sehingga untuk itu suasana yang kondusif demi terselenggaranya proses
belajar mengajar secara luas merupakan tanggungjawab bersama.
1.3.8 Hasil pembelajaran
1.3.8.1 Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan
Hasil pencapaian kompetensi bila dibandingkan dengan yang diharapkan
terbukti telah memenuhi. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata IPK pada 3
tahun terakhir yakni 3,86 serta rata-rata masa studi 4,28 tahun. Mahasiswa
yang mencapai IPK >3,5 mencapai prosentase 93%. Penelitian yang
dilakukan juga sudah mengarah dalam pencapaian visi misi dan
kompetensi di bidang Teknik Sipil khususnya dalam pemanfaatan material
lokal serta pembangunan berkelanjutan.
67
1.3.8.2 Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan
kebutuhan pemanfaat lulusan
Kompetensi yang dicapai oleh lulusan Program Studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB dapat memenuhi tuntutan dan kebutuhan pemanfaat
lulusan. Sebagian besar lulusan Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB adalah akademisi atau tenaga pengajar yang tentunya ilmu dan hasil
riset yang telah diperoleh akan bermanfaat bagi institusi perguruan tinggi
asal. Keluasan wawasan antara bidang ilmu lulusan dinilai 65% sangat
baik oleh pengguna lulusan dan untuk keahlian berdasarkan bidang ilmu
lulusan dinilai 75% oleh pengguna lulusan (Gambar 1.3.5)
1.3.8.3 Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu penyelesaian
studi mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium lulusan)
Kemajuan, keberhasilan dan kurun waktu penyelesaian studi mahasiswa
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB mencapai hasil yang
sangat baik dimana rata-rata IPK pada 5 tahun terakhir mencapai angka
yang cukup tinggi yakni 3,86 serta rata-rata masa studi pada kisaran 4,28
tahun.
1.3.8.4 Kepuasan lulusan
Kepuasan lulusan dapat diindikasikan dari hasil penelusuran alumni.
Sejauh ini belum ada tanggapan negatif mengenai Program Studi Ilmu
Teknik Sipil jenjang S3 FTUB.
1.3.9 Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB melakukan penelusuran
pengguna alumni. Hasil kuisioner sebagaimana yang ditunjukkan pada
Gambar 3.4 menunjukkan prosentase sangat baik untuk integritas:etika
dan moral (95%), profesionalisme (75%), kepemimpinan (75%) serta
komunikasi (50%). Untuk kemampuan penggunaan teknologi informasi dan
bahasa asing masih memerlukan upaya peningkatan dari Program Studi
Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB.
68
Gambar 1.3.5 Hasil kuisioner kualitas lulusan berdasarkan persepsi
pengguna lulusan
1.3.10 Produk program studi berupa model-model, karya inovatif, hak paten,
hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil
penelitian.
Karya mahasiswa dalam bentuk artikel ilmiah di jurnal dan seminar, baik di
tingkat nasional maupun internasional, merupakan produk dari program
studi sebagai hasil penelitian. Untuk dosen telah ada 8 (delapan)
paten/HaKI. Kuantitas produk program studi ini diharapkan mengalami
peningkatan dengan mengoptimalkan kerjasama baik di dalam maupun
luar negeri dengan melibatkan mahasiswa.
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
Integritas (etika dan moral)
Keahlian berdasarkan bidang ilmu …
Keluasan wawasan antar disiplin ilmu
Kepemimpinan
Kerjasama dalam tim
Bahasa asing
Komunikasi
Penggunaan teknologi informasi
Pengembangan diri
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
69
1.3.11 SWOT Komponen 3: Mahasiswa dan Lulusan
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB telah menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada
komponen 3 yakni mahasiswa dan lulusan. Selanjutnya strategi antar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman juga
telah disusun. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.3.1 berikut ini
Tabel 1.3.1 SWOT Komponen 3: Mahasiswa dan Lulusan
KEKUATAN (STRENGTHS= S) KELEMAHAN (WEAKNESS=W)
1. Adanya kebijakan tertulis mengenai
penerimaan dan seleksi calon
mahasiswa beserta persyaratan
penerimaan (IPK, TOEFL, TPA, karya
ilmiah dan rencana disertasi)
2. Tingginya peminatan mengikuti
program studi Ilmu Teknik Sipil jenjang
S3 FTUB yang dibuktikan hampir 100%
rasio mahasiswa baru yang melakukan
registrasi terhadap mahasiswa yang
lulus seleksi
3. Rata-rata IPK dalam 3 tahun terakhir
jauh melebihi persyaratan >3.0, yakni
93% memiliki IPK >3.5
4. Mahasiswa aktif terlibat dalam
penulisan dan pertemuan ilmiah
5. Sudah ada tracer study untuk alumni
dan pengguna lulusan
1. Belum optimalnya masa studi yang masih
berkisar 4,28 tahun
2. Belum ada mahasiswa asing di program studi
Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB, walaupun
sudah pernah ada yang mendaftar
3. Belum maksimalnya kemampuan mahasiswa
dalam bahasa asing dan penggunaan sistem
informasi
4. Prestasi mahasiswa (misal paper terbaik, paten
produk, dsb) dalam forum ilmiah masih perlu
ditingkatkan
5. Peranan alumni belum optimal
PELUANG (OPPORTUNITIES=O) S-O STRATEGIES W-O STRATEGIES
1. Adanya animo mahasiswa yang 1. Mengefektifkan website dan sistem 1. Mengoptimalkan masa studi dengan berbagai
70
berasal selain dari perguruan
tinggi
2. Adanya tuntutan jenjang
pendidikan yang lebih tinggi
sebagai penunjang karir yang
lebih baik bagi pegawai di
instansi di luar perguruan tinggi
3. Potensi mahasiswa asing dari
negara ASEAN dan negara-
negara berkembang
informasi untuk menyebarkan luaskan
informasi beasiswa
2. Melalui jejaring kerjasama,
meningkatkan informasi baik tertulis
maupun tidak tertulis untuk peningkatan
minat studi lanjut ke program S3
3. Meningkatkan kinerja program studi
dengan jalan mempertahankan dan
meningkatkan prestasi mahasiswa
dalam hal akademik dan publikasi
4. Meningkatkan promosi kepada calon
mahasiswa asing
macam strategi dan program kerja
2. Mempersiapkan diri baik secara akademik
maupun administratif untuk menerima mahasiswa
asing
3. Memfasilitasi peningkatan kemampuan bahasa
asing dan sistem informasi mahasiswa dengan
jalan antara lain memberi perkuliahan dalam
bahasa inggris, memberi informasi pelatihan,
mengadakan kerjasama dengan lembaga lain
untuk peningkatan kemampuan tersebut
4. Mengoptimalkan peranan alumni dalam hal
pembelajaran, info pekerjaan, pengembangan
jejaring
ANCAMAN (THREATS=T) S-T STRATEGIES W-T STRATEGIES
1. Keberadaan Program Studi S3 di
bidang yang sama di perguruan
tinggi lain
2. Hubungan kerja sama dengan dalam
negeri dan terutama luar negeri yang
belum terealisasi dalam aktivitas
program yang nyata
3. Keberlanjutan kerjasama yang
mempunyai keterbatasan periode
masa berlakunya.
1. Meningkatkan peran mahasiswa dalam
pertemuan/penulisan ilmiah untuk
meningkatkan kinerja program studi
2. Melalui mekanisme kerjasama,
meningkatkan kerjasama penelitian
yang melibatkan mahasiswa untuk
menghasilkan publikasi ilmiah
3. Mengembangkan kurikulum sesuai
dengan tracer study alumni
1. Mengoptimalkan mitra kerjasama di luar negeri
untuk memberi kesempatan mahasiswa
berkomunikasi dan meningkatkan kemampuan
bahasa asing
2. Meningkatkan penggunaan software yang
aplikatif untuk penunjang penelitian
3. Mengefektifkan kerjasama internasional yang
memberi peluang pengenalan software terkini
dan penelitian yang melibatkan mahasiswa
71
1.3.12 Analisis matriks internal – eksternal komponen 3
Berikut akan ditampilkan Tabel 1.3.2 dan Tabel 1.3.3 yang menampilkan
pembobotan, rating dan skor masing-masing untuk faktor internal dan
eksternal.
Tabel 1.3.2 Pembobotan, rating dan skor faktor internal komponen 3
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor
Kekuatan
Adanya kebijakan tertulis
mengenai penerimaan dan
seleksi calon mahasiswa beserta
persyaratan penerimaan
0,20 4 0,80
Tingginya peminatan mengikuti
program studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB
0,10 3 0,30
• Rata-rata IPK dalam 3 tahun
terakhir jauh melebihi
persyaratan >3.0, yakni 93%
memiliki IPK >3.5
0,10 4 0,40
Mahasiswa aktif terlibat dalam
penulisan dan pertemuan ilmiah
0,10 3 0,30
• Sudah ada tracer study untuk
alumni dan pengguna lulusan
0,10 2 0,20
Kelemahan
Belum optimalnya masa studi
yang masih berkisar 4,28 tahun
0,20 2 0,40
Belum ada mahasiswa asing di
program studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB, walaupun
sudah pernah ada yang
mendaftar
0,05 2 0,10
Belum maksimalnya kemampuan
mahasiswa dalam bahasa asing
dan penggunaan sistem
informasi
0,05 2 0,10
Prestasi mahasiswa (misal paper
terbaik, paten produk, dsb) dalam
forum ilmiah masih perlu
ditingkatkan
0,05 2 0,10
Peranan alumni belum optimal 0,05 2 0,10
Total 1,00 2,80
72
Tabel 1.3.3 Pembobotan, rating dan skor faktor eksternal komponen 3
Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor
Peluang
Adanya animo mahasiswa yang
berasal selain dari perguruan
tinggi
0,20 3 0,60
Adanya tuntutan jenjang
pendidikan yang lebih tinggi
sebagai penunjang karir yang
lebih baik bagi pegawai di
instansi di luar perguruan tinggi
0,30 4 1,20
Potensi mahasiswa asing dari
negara ASEAN dan negara-
negara berkembang
0,10 2 0,20
Ancaman
Keberadaan Program Studi S3
di bidang yang sama di
perguruan tinggi lain
0,10 2 0,20
Hubungan kerja sama dengan
dalam negeri dan terutama luar
negeri yang belum terealisasi
dalam aktivitas program yang
nyata
0,20 3 0,60
Keberlanjutan kerjasama yang mempunyai keterbatasan periode masa berlakunya.
0,10 2 0,20
Total 1,00 3,00
Dari hasil matriks tersebut di atas, nilai total baik dari faktor internal dan
eksternal akan dianalisis dengan menggunakan matriks kuadran sebagai
berikut:
73
Tabel 1.3.4 Matriks kuadran internal dan eksternal komponen 3
Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Tinggi (3-4) Pertumbuhan
melalui integrasi
vertikal
Pertumbuhan
melalui integrasi
horizontal
Strategi turn
around
Sedang (2-3) Stabilitas Strategi stabilitas
keuntungan
Strategi
diversifikasi
Rendah (1-2) Pertumbuhan
melalui
diversifikasi
konsentrik
Pertumbuhan
melalui
diversikasi
konglomerat
Likuidasi
Untuk komponen 3, program studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
berada pada kuadran ‘stabilitas’ dimana program-program yang telah ada
dapat terus dilaksanakan dengan baik dan stabil. Namun demikian,
mengingat potensi internal cukup tinggi maka peluang dapat dimanfaatkan
untuk perkembangan program studi. Beberapa program diantaranya
internasionalisasi program dengan meningkatkan jumlah dan kualitas
artikel ilmiah mahasiswa dengan memanfaatkan kerjasama luar negeri
yang telah ada, meningkatkan peran serta mahasiswa dalam pertemuan
ilmiah internasional dengan banyaknya peluang di seminar internasional,
meningkatkan kemampuan bahasa asing mahasiswa dengan mengadakan
perkuliahan, workshop, pelatihan, serta terlibat langsung di forum
internasional.
Eksternal
Internal
74
1.4 Sumber Daya Manusia
1.4.1 Sistem rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga pendukung
Sistem rekrutmen dan seleksi dosen dan tenaga pendukung di Program
Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB mengikuti sistem perekrutan
Universitas Brawijaya. Pengumuman rekrutmen, proses seleksi serta
pengumuman penerimaan dijelaskan secara online di website
http://kepegawaian.ub.ac.id. Ketentuan khusus untuk dosen di Program
Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB adalah mempunyai jabatan
akademik Guru Besar dan Doktor yang mempunyai jabatan akademik
sekurang-kurangnya Lektor Kepala, sebagaimana tercantum dalam Buku
Pedoman Pendidikan Tahun Akademik 2011/2012 – 2014/2015, PMD
FTUB. Untuk tim dosen pembimbing yang diketuai oleh seorang promotor
dibantu oleh dua atau lebih ko-promotor. Promotor sekurang-kurangnya
berjabatan Lektor Kepala dengan kualifikasi akademik Doktor dalam
bidang ilmu atau dalam satu sub rumpun keilmuan yang sesuai dengan
program studi dimana mahasiswa terdaftar. Sedangkan ko-promotor
sekurang-kurangnya berjabatan Lektor dengan kualifikasi Doktor dalam
bidang ilmu atau dalam satu sub rumpun keilmuan yang sesuai dengan
program studi dimana mahasiswa terdaftar. Untuk dosen penguji sekurang-
kurangnya memiliki kualifikasi sama dengan ko-promotor. Hal ini juga
tercantum dalam Buku Pedoman Pendidikan Tahun Akademik 2011/2012
– 2014/2015, PMD FTUB. Sistem rekrutmen dan seleksi untuk tenaga
kependidikan mengikuti sistem perekrutan CPNS dan honorer.
1.4.2 Pengelolaan dosen dan tenaga pendukung
Pengelolaan dosen dan tenaga kependidikan di Program Studi Ilmu Teknik
Sipil jenjang S3 FTUB menyatu dengan pengelolaan di bawah Jurusan
Teknik Sipil FTUB. Beberapa dokumen pedoman mengenai kebijakan dan
segala hal terkait dengan sumber daya manusia dapat dilihat pada Manual
Mutu (00601 05000), Manual Prosedur Evaluasi Kinerja Dosen (00601
06006), Manual Prosedur Evaluasi Kinerja Karyawan (00601 06007), dan
Manual Prosedur Pengembangan Staf (00601 06008). Dosen adalah
pelaksana proses pendidikan (mengajar), penelitian dan pengabdian
masyarakat. Tenaga kependidikan terdiri dari staf recording yang bertugas
75
mengerjakan urusan administratif antara lain surat menyurat,
merekapitulasi nilai mahasiswa dan transkrip, menyiapkan ujian, dsb; staf
pengajaran yang bertugas menyiapkan keperluan proses belajar mengajar
di kelas; staf laboran serta staf di ruang baca.
1.4.3 Profil dosen dan tenaga pendukung: mutu, kualifikasi,
pengalaman, ketersediaan (kecukupan, kesesuaian, dan rasio
dosen-mahasiswa)
Jumlah dosen Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB adalah 23
orang dengan kualifikasi pendidikan S3 (doktor) dan 6 orang (26%)
diantaranya adalah Guru Besar. Seluruh dosen 100% telah lulus sertifikasi
pendidik profesional. Pengalaman masa kerja dosen berkisar 15 sampai
dengan 31 tahun. Beban kerja dosen berkisar 12 sks. Rasio dosen-
mahasiswa sebesar 1:10. Seluruh dosen aktif dalam kegiatan seminar
ilmiah/simposium/workshop baik di tingkat nasional maupun internasional.
Sebanyak 5 dosen pernah menjadi visiting professor di perguruan tinggi
luar negeri yakni di National Central University Taiwan dan University of
Miyazaki Jepang. Beberapa dosen (8 orang) pernah menjadi dosen penguji
di perguruan tinggi dalam dan luar negeri antara lain di Universitas
Hassanudin, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, University of Southern Queesland Australia, National Central
University Taiwan, dsb. Sebanyak 34,78% dari jumlah dosen yang pernah
menjadi pakar/konsultan/staf ahli/nara sumber di luar perguruan tinggi
antara lain di instansi pemerintah maupun swasta dan universitas lain.
Sebanyak 91,3% dosen di Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB menjadi anggota pada lembaga-lebaga profesi dan ilmiah antara lain
Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI), Forum Studi Transportasi
Antar Perguruan Tinggi Indonesia (FSTPT), Ikatan Arsitek Indonesia (IAI),
Ikatan Ahli Perencana (IAP), Himpunan Ahli Teknik Hidrolik (HATHI), East
Asia Society for Transportation Studies (EASTS), Association of
Architecture Organization (AAO), dsb.
Untuk tenaga kependidikan, Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB memiliki 36 (tiga puluh enam) orang yang terinci atas 7 (tujuh) orang
76
staf recording, 1 (satu) orang staf pengajaran, 7 (tujuh) laboran, 1 orang
staf ruang baca di jurusan Teknik Sipil, 19 (sembilan belas) di
perpustakaan pusat dan 1 orang staf kebersihan. Tingkat pendidikan
bervariasi dari SMA/SMK sampai jenjang S2.
1.4.4 Karya akademik dosen (hasil penelitian, karya lainnya)
Dosen di Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB menghasilkan
karya akademik dalam bentuk hasil penelitian, laporan pengabdian
masyarakat, makalah seminar, dan jurnal. Ada sekitar 372 karya akademik
dalam 5 tahun terakhir Borang 3A standar 7.
1.4.5 Peraturan kerja dan kode etik
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB mengikuti peraturan kerja
dan kode etik yang telah ditetapkan oleh Senat Universitas Brawijaya
dalam Peraturan Senat Universitas Brawijaya nomor 318/PER/2008
tentang Kode Etik Dosen Universitas Brawijaya.
1.4.6 Pengembangan staf
Kegiatan peningkatan kualifikasi dan kualitas tenaga kependidikan dirinci
dalam dokumen Manual Prosedur Pengembangan Staf (00601 06009).
Pengiriman tenaga dosen untuk menempuh studi lanjut S3 telah
dilaksanakan baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk tenaga
kependidikan, Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB di bawah
jurusan Teknik Sipil memberi kesempatan belajar/pelatihan antara lain
workshop SOP laboratorium berstandar internasional, studi lanjut laboran,
pelatihan pengindraan jauh, pelatihan bahasa inggris, dsb.
1.4.7 Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya
Untuk tenaga dosen, program kerja akan difokuskan untuk mendukung
percepatan guru besar, mengingat saat ini jumlah guru besar masih belum
maksimal yakni 6 orang. Untuk pengadaan, baik dosen maupun tenaga
kependidikan, menjadi kewenangan lembaga di atas Program Studi Ilmu
Teknik Sipil jenjang S3 FTUB yakni di tingkat Jurusan ke atas. Jurusan
Teknik Sipil telah menyusun peta kompetensi dan kebutuhan untuk dosen
77
dan tenaga kependidikan sebagaimana yang terinci dalam dokumen
Manual Mutu Jurusan Teknik Sipil Lampiran 5, 6, 7, dan 8 ( 00601 05000)
78
1.4.8 SWOT Komponen 4: Sumber Daya Manusia
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB telah menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada
komponen 4 yakni sumber daya manusia. Selanjutnya strategi antar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman juga telah
disusun. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.4.1 berikut ini
Tabel 1.4.1 SWOT Komponen 4: Sumber Daya Manusia
KEKUATAN (STRENGTHS= S) KELEMAHAN (WEAKNESS=W)
1. Seluruh dosen telah memiliki sertifikat
dosen
2. Seluruh dosen aktif dalam pertemuan
ilmiah
3. Evaluasi kinerja dosen dan karyawan
telah berjalan dengan baik
4. Tersedianya panduan dalam bentuk
manual prosedur dan instruksi kerja yang
terkait dengan evaluasi kinerja sumber
daya manusia dan pengembangan
tenaga kependidikan
1. Masih belum optimalnya jumlah guru besar
2. Belum maksimalnya jumlah dosen yang menjadi
penguji luar/ guru besar tamu (visiting professor)
3. Seiring dengan derasnya perubahan informasi,
tenaga sistem informasi masih diperlukan
PELUANG (OPPORTUNITIES=O) S-O STRATEGIES W-O STRATEGIES
1. Adanya peluang beasiswa/post doctoral
bagi tenaga akademik
2. Semakin banyaknya
pelatihan/workshop/seminar yang dapat
meningkatkan keahlian dari tenaga
kependidikan
3. Adanya kesempatan bagi tenaga
kependidikan untuk mengikuti pelatihan
teknis/administrasi
1. Memanfaatkan pelatihan/
workshop/seminar untuk meningkatkan
kinerja program studi dalam hal publikasi
1. Mengadakan program percepatan guru besar
dengan membuka peluang menjadi dosen
tamu/peneliti di luar negeri sehingga angka kredit
guru besar dapat tercapai
2. Menambah tenaga kependidikan untuk
pembaharuan informasi di sistem informasi
79
ANCAMAN (THREATS=T) S-T STRATEGIES W-T STRATEGIES
1. Semakin ketatnya persaingan untuk
mendapatkan hibah penelitian nasional
dan internasional
2. Dengan terbukanya pasar ASEAN,
memungkinkan adanya invasi tenaga
akademik dari negara-negara Asia
Tenggara maupun negara lainnya
1. Peningkatan kemampuan bahasa inggris
baik untuk tenaga akademik maupun
tenaga kependidikan
1. Meningkatkan kerjasama dengan perguruan
tinggi tingkat ASEAN dan negara lain untuk
pertukaran dosen
80
1.4.9 Analisis matriks internal – eksternal komponen 4
Berikut akan ditampilkan Tabel 1.4.2 dan Tabel 1.4.3 yang menampilkan
pembobotan, rating dan skor masing-masing untuk faktor internal dan
eksternal.
Tabel 1.4.2 Pembobotan, rating dan skor faktor internal komponen 4
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor
Kekuatan
Seluruh dosen telah memiliki
sertifikat dosen
0,20 4 0,80
Seluruh dosen aktif dalam
pertemuan ilmiah
0,10 3 0,30
Evaluasi kinerja dosen dan
karyawan telah berjalan dengan
baik
0,20 4 0,80
• Tersedianya panduan dalam
bentuk manual prosedur dan
instruksi kerja yang terkait
dengan evaluasi kinerja sumber
daya manusia dan
pengembangan tenaga
kependidikan
0,10 4 0,40
Kelemahan
Masih belum optimalnya jumlah
guru besar
0,20 2 0,40
Belum maksimalnya jumlah
dosen yang menjadi penguji luar/
guru besar tamu (visiting
professor)
0,10 2 0,20
• Seiring dengan derasnya
perubahan informasi, tenaga
sistem informasi masih
diperlukan
0,10
2 0,20
Total 1,00 3,10
81
Tabel 1.4.3 Pembobotan, rating dan skor faktor eksternal komponen 4
Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor
Peluang
Adanya peluang beasiswa/post
doctoral bagi tenaga akademik
0,20 3 0,60
Semakin banyaknya
pelatihan/workshop/seminar yang
dapat meningkatkan keahlian
dari tenaga kependidikan
0,30 3 0,90
Adanya kesempatan bagi tenaga
kependidikan untuk mengikuti
pelatihan teknis/administrasi
0,20 3 0,60
Ancaman
Semakin ketatnya persaingan
untuk mendapatkan hibah
penelitian nasional dan
internasional
0,20 1 0,20
Dengan terbukanya pasar
ASEAN, memungkinkan adanya
invasi tenaga akademik dari
negara-negara Asia Tenggara
maupun negara lainnya
0,10 2 0,20
Total 1,00 2,50
Dari hasil matriks tersebut di atas, nilai total baik dari faktor internal dan
eksternal akan dianalisis dengan menggunakan matriks kuadran sebagai
berikut:
Tabel 1.4.4 Matriks kuadran internal dan eksternal komponen 4
Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Tinggi (3-4) Pertumbuhan
melalui integrasi
vertikal
Pertumbuhan
melalui integrasi
horizontal
Strategi turn
around
Eksternal
Internal
82
Sedang (2-3) Stabilitas Strategi stabilitas
keuntungan
Strategi
diversifikasi
Rendah (1-2) Pertumbuhan
melalui
diversifikasi
konsentrik
Pertumbuhan
melalui
diversikasi
konglomerat
Likuidasi
Untuk komponen 4, program studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
berada pada kuadran ‘pertumbuhan melalui integrasi horizontal’ dimana
program-program yang telah ada dapat terus dijaga konsistensi dan
stabilitas dalam pelaksanaannya. Namun demikian, pengembangan dan
perbaikan mengarah ke arah sisi horizontal yang mengutamakan
penambahan kuantitas, antara lain menambah jumlah guru besar,
menambah jumlah publikasi, menambah jumlah tenaga dosen dan
kependidikan yang memiliki kemampuan berbahasa inggris yang tinggi,
dsb
83
1.5 Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik
1.5.1 Kesesuaian dengan visi, misi, sasaran dan tujuan
Kurikulum Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB telah disusun
dengan mengacu pada visi, misi dan tujuan Program Studi Ilmu Teknik
Sipil jenjang S3 FTUB yang secara garis besar menekankan pada
kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian di bidang ilmu Teknik Sipil
untuk kepentingan masyarakat nasional maupun internasional. Kurikulum
mengacu pada kurikulum baik nasional maupun internasional. Pada tahun
2008, Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB mengacu pada
standar nasional kurikulum berbasis kompetensi (KBK) sesuai dengan
Kepmendiknas no 232/U/2000 dan no 045/U/2002. Kurikulum disusun
dengan menyertakan standar kompetensi umum lulusan yang terdiri dari
kompetensi utama (kognitif, psikomotorik dan afektif), kompetensi
pendukung dan kompetensi lainnya. Tahun 2012 Program Studi Ilmu
Teknik Sipil jenjang S3 FTUB memulai untuk mengacu kepada Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sesuai dengan Peraturan Presiden
Republik Indonesia no 8 tahun 2012 dan selanjutnya Standar Nasional
Pendidikan Tinggi no 49/2014. Acuan ini dipakai untuk penyusunan
kurikulum dalam mencapai learning outcome yang terbagi menjadi 4
katagori yaitu sikap, ketrampilan umum, ketrampilan khusus dan
pengetahuan, yang nantinya pada saat lulus akan tercantum pada Surat
Keterangan Pendamping Ijasah. Terkait visi tingkat internasional, Program
Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB berupaya mengacu pada
kurikulum standar baku mutu Accreditation Board for Engineering and
Technology (ABET) 2000 serta terdekat adalah dapat memenuhi standar
penilaian Asean University Network Quality Assurance (AUN-QA).
Kurikulum Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB telah disusun
dengan berorientasi masa depan dengan mengantisipasi kebutuhan untuk
bisa memenuhi standar baku internasional ABET dan AUN-QA. Adapun
keterkaitan visi misi dengan capaian pembelajaran (learning outcome) dari
kurikulum yang disusun dapat dijelaskan pada Gambar 1.5.1
84
1.5.2 Relevansi dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholders
Relevansi kurikulum dengan tuntutan dan kebutuhan stakeholder dapat
diindikasikan dari kurikulum yang dapat memenuhi kebutuhan akademisi
dari perguruan tinggi, kebutuhan pasar kerja industri konstruksi dan
instansi baik pemerintah maupun swasta. Sebagai contoh, dari hasil
umpan balik pengguna lulusan yang memberikan perhatian lebih kepada
kemampuan pemrograman yang masih kurang dari mahasiswa, maka
sebagai tindak lanjutnya program studi menambah mata kuliah
Pemrograman Lanjut. Demikian pula dengan mata kuliah riset operasi yang
ditambahkan pada kurikulum berdasarkan umpan balik alumni. Mata kuliah
academic writing for scientific publication juga ditambahkan pada
perkuliahan program alih tahun atau matrikulasi untuk mengantipasi
peraturan universitas untuk menunjang publikasi internasional.
85
VISI MISI CAPAIAN PEMBELAJARAN (LEARNING OUTCOME, LO)
Pada tahun 2020 menjadi Program Studi yang berdaya saing tinggi
dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian di bidang
ilmu Teknik sipil, terutama pemanfaatan material lokal dan
pembangunan berkelanjutan untuk kepentingan masyarakat nasional
maupun internasional
Menyelenggarakan pendidikan doktor di bidang teknik, melalui proses
pembelajaran yang berkualitas tinggi dan efisien.
Mampu melakukan pendalaman atau perluasan ilmu ketekniksipilan lanjut/terapan dalam bentuk publikasi saintifik pada jurnal ilmiah terakreditasi atau dalam bentuk model rekayasa dengan pendekatan inter, multi atau transdisiplin yang menghasilkan kebaruan (novelty) yang diakui baik di level nasional maupun internasional.
Mampu melakukan pendalaman dan pengoptimalan softskill dalam hal pengembangan diri, kerjasama tim, serta pembelajaran sepanjang hayat (long life learning) dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kebermanfaatan masyarakat luas.
Menguasai pengetahuan di bidang forensik konstruksi dan memahami penggunaan instrumen pengukuran kualitas dan kuantitas dalam melakukan justifikasi keandalan struktur, yang dilakukan atas dasar bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Melakukan kegiatan penelitian dan pengabdian di bidang teknik sipil bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam pemanfaatan material lokal dan pembangunan berkelanjutan.
Menguasai konsep pengelolaan road map penelitian bidang rekayasa dan mendesiminasikan hasil penelitian guna pengembangan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemaslahatan umat manusia.
Memahami konsep perencanaan serta pengelolaan grand research jangka panjang, serta memahami kaedah dan etika peneliti yang meliputi penyusunan, analisis dan pengambilan kesimpulan dalam suatu penelitian.
Menguasai pengetahuan di bidang Teknik Sipil, khususnya pemanfaatan material lokal dan pembangunan berkelanjutan sebagai pendukung terciptanya bangunan yang ramah lingkungan, yang dilakukan atas dasar bentuk pengabdian kepada masyarakat
Melakukan kegiatan komunikasi dan publikasi ilmiah di tingkat nasional
maupun di tingkat internasional secara berkala dalam bentuk jurnal ilmiah
Mampu berkomunikasi secara efektif baik dengan tim ahli sebidang maupun antar bidang, serta mampu mengkomunikasikan gagasan, informasi, analisis, argumen, esensi masalah dan solusi yang
relevan dengan problematika ketekniksipilan melalui berbagai bentuk media kepada masyarakat.
86
VISI MISI CAPAIAN PEMBELAJARAN (LEARNING OUTCOME, LO) hasil-hasil penelitian Mampu berkontribusi nyata dan terlibat aktif dalam perumusan kebijakan pemecahan problematika
rekayasa ketekniksipilan serta mampu membantu pemberdayaan masyarakat terkait isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat
Menguasai pengetahuan terkait pembinaan dan pengembangan sumberdaya serta manajerial organisasi akademis di bawah kepemimpinannya.
Memiliki daya saing dalam persaingan dunia akademik baik di tingkat nasional maupun internasional dan mampu untuk menghasilkan karya yang memiliki kebaruan (novelty) yang teruji dan diakui baik nasional maupun internasional dalam bentuk publikasi saintifik pada jurnal ilmiah terakreditasi atau
dalam bentuk model rekayasa yang terbaharui dan teruji
Gambar 1.5.1 Keterkaitan visi misi dengan capaian pembelajaran dari kurikulum yang disusun
87
1.5.3 Struktur dan isi kurikulum (keluasan, kedalaman, koherensi,
penataan/organisasi)
Struktur kurikulum Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
tersusun per semester dimana kurikulum inti sebanyak 12 sks dan
kurikulum institusional 57 sks. Kurikulum institusional ini
mengindikasikan keluasan kurikulum karena terbagi dalam materi
struktur, transportasi, keairan dan perencanaan wilayah kota, yang dapat
dipilih sesuai dengan riset mahasiswa.
Beban studi mahasiswa Program Studi S3 yang berpendidikan magister
S2 sebidang setara dengan 40-50 sks yang terdiri dari perkuliahan 12 –
18 sks dan kegiatan praktikum/penelitian disertasi 28-32 sks. Sedangkan
beban studi mahasiswa Program Studi S3 yang berpendidikan S2 nya
tidak sebidang setara dengan 52 SKS terdiri dari perkuliahan 24-36 sks
dan praktikum/penelitian disertasi 28 – 32 sks. Kedalaman dari kurikulum
dapat dilihat dari jenis mata kuliah yang umumnya lanjutan dari strata
sebelumnya antara lain pemrograman lanjut, matematika rekayasa lanjut,
metode elemen hingga lanjut, dsb. Selain itu kedalaman kurikulum ini
dapat dilihat dari Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang disusun
untuk setiap tatap muka per mata kuliah. Untuk koherensi dan
penataan/organisasi kurikulum dapat dilihat pada Borang 3A matriks
standar kompentensi untuk empat katagori capaian pembelajaran (sikap,
ketrampilan umum, ketrampilan khusus dan pengetahuan) terhadap mata
kuliah.
1.5.4 Derajat integrasi materi pembelajaran (intra dan antar disiplin)
Materi pembelajaran di program studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
mengikuti jalur A yakni kurikulum terstruktur dimana kurikulum disusun
dengan melihat kesesuaian mata kuliah dan urutannya dengan standar
kompetensi/capaian pembelajaran/learning outcome. Materi
pembelajaran atau perkuliahan inti terdiri dari mata kuliah metode
penelitian disertasi, pemrograman lanjut, riset operasi dan matematika
rekayasa lanjut. Sedangkan mata kuliah institusional terkait dengan
bidang struktur, transportasi, keairan dan perencanaan wilayah kota yang
menunjukkan materi pembelajaran antar disiplin. Matriks standar
88
kompentensi untuk empat katagori capaian pembelajaran terhadap mata
kuliah di Borang 3A menunjukkan tingkat derajat integrasi matakuliah-
matakuliah tersebut.
1.5.5 Kurikulum lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
terdekat dan kepentingan internal
Kurikulum untuk Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB ini
mengacu pada kurikulum nasional dan merujuk pada kurikulum
internasional yang mana mata kuliah-mata kuliah ini dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat terdekat. Dunia Teknik Sipil terkait dengan bidang
keahlian struktur, transportasi, arsitektur, keairan dan perencanaan wilayah
merupakan penerapan yang dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari. Kurikulum ini dapat menunjang penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat yang mengarah kepada pemanfaatan material
lokal/limbah dan pembangunan berkelanjutan sesuai dengan pencapaian
visi misi.
1.5.6 Mata kuliah pilihan yang merujuk pada harapan/kebutuhan
mahasiswa secara individual/kelompok mahasiswa tertentu
Mata kuliah pilihan atau institusional disusun untuk memenuhi kebutuhan
mahasiswa terkait dengan riset pada setiap bidang keahlian. Pembagian
mata kuliah pilihan dari masing-masing bidang keahlian dirinci sebagai
berikut:
- Minat atau keahlian struktur memiliki 27 sks pilihan
- Minat atau keahlian transportasi memiliki 12 sks pilihan
- Minat atau keahlian keairan memiliki 12 sks pilihan
- Minat atau keahlian perencanaan wilayah kota memiliki 6 sks pilihan
1.5.7 Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri:melanjutkan
studi, mengembangkan pribadi, memperoleh pengetahuan dan
pemahaman materi khusus sesuai dengan bidang studinya,
mengembangkan ketrampilan yang dapat dialihkan (transferable
skills), terorientasikan ke arah karir, dan pemerolehan pekerjaan
89
Peluang bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
dapat berupa perolehan pengetahuan dan pemahaman materi sesuai
dengan bidang studinya dengan cara menjalankan riset untuk disertasinya.
Bagi mahasiswa yang telah lulus dan menjadi tenaga akademik/dosen di
perguruan tinggi lain, tentunya dapat mentransfer ketrampilannya kepada
mahasiswanya. Selain itu publikasi hasil penelitian mahasiswa melalui
seminar dan jurnal juga merupakan transferable skills. Gelar doktor bagi
lulusan Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB baik dari instansi
perguruan tinggi maupun dari instansi/industri dapat digunakan untuk
peningkatan karier. Mahasiswa program studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB hampir semua sudah memiliki pekerjaan tetap pada saat mendaftar
kuliah di program studi ini.
1.5.8 Misi pembelajaran
1.5.8.1Pengembangan/pelatihan kompetensi yang diharapkan
Pengembangan/pelatihan kompetensi dapat berupa kegiatan seminar,
lokakarya, pelatihan, kuliah tamu, penelitian dan pengabdian masyarakat
baik yang diikuti oleh dosen maupun mahasiswa. Rincian kegiatan dapat
dilihat pada Borang 3A standar 7.
1.5.8.2 Efisiensi internal dan eksternal
Efisiensi internal ditunjukkan melalui pengambilan mata kuliah untuk
pendalaman teori dan penunjang disertasi dilaksanakan di awal semester,
yakni semester I dan II, atau bisa diperpanjang pada semester III sehingga
diharapkan pada semester berikutnya (semester IV dst) mahasiswa dapat
fokus untuk mengerjakan risetnya. Untuk efisiensi eksternal, pelaksanaan
riset dapat fleksibel dilaksanakan di luar jam pembelajaran. Log book dapat
digunakan untuk mengevaluasi dan memantau kemajuan riset baik oleh
mahasiswa itu sendiri maupun dosen pembimbing (promotor/ko-promotor).
Keberadaan fasilitas internet dapat menunjang efisiensi pembelajaran baik
internal maupun eksternal. Selain itu hasil audit yang rutin dilaksanakan
dapat digunakan untuk mengevaluasi efisiensi proses akademik
(pengajaran), penelitian, pengabdian masyarakat serta manajemen.
90
Beberapa hal yang rutin dipantau adalah lama studi, IPK, kemajuan riset,
kinerja dosen dan tenaga kependidikan, kinerja laboratorium, dsb.
1.5.9 Mengajar
1.5.9.1 Kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan
Mata kuliah-mata kuliah di Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB tercantum dalam buku Pedoman Akademik FTUB tahun 2011/2012
– 2014/2015 dan yang terbaru buku Pedoman Akademik FTUB tahun
2015/2016 – 2017/2018 yang menguraikan tentang pokok bahasan dan
referensi. Untuk memudahkan proses perkuliahan, setiap dosen pengampu
membuat rincian tatap muka dalam Rencana Pembelajaran Semester
(RPS) yang menguraikan tujuan, materi, beserta strategi/metode
pembelajarannya. Metode pembelajaran dapat bersifat tatap muka
perkuliahan, praktikum, diskusi, presentasi, tugas mandiri, tugas kelompok,
studi lapangan, dan seminar. Pemilihan metode ini telah direncanakan
bersama oleh para dosen pengampu, sehingga strategi/metode yang dipilih
sesuai dengan pencapaian tujuan. Evaluasi terhadap kesesuaian
dilaksanakan oleh ketua kelompok dasar keahlian bersama dengan ketua
Program Studi S3, dimana tindak lanjut evaluasi dapat dilaksanakan pada
semester selanjutnya. Evaluasi butir soal ujian juga menjadi alternatif untuk
mengetahui kesesuaian strategi dan metode dengan tujuan pembelajaran.
Riset, penulisan karya ilmiah disertasi dan publikasi artikel juga menjadi
metode dan strategi pengajaran mengingat Program Studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB ini lebih banyak memfokuskan pada riset untuk penulisan
disertasi.
1.5.9.2 Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah
Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan mata kuliah dapat
dievaluasi dari kesesuaian Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan
Lembar Rekap Materi yang diisi dosen pengampu pada setiap
perkuliahan. Evaluasi terhadap kesesuaian serta evaluasi butir soal ujian
dilaksanakan oleh ketua kelompok dasar keahlian bersama dengan ketua
Program Studi S3. Tujuan pembelajaran dari tingkat terendah
mengetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi
91
sampai tingkat tertinggi yakni membuat atau menciptakan dapat
diindikasikan dari strategi atau metode pembelajaran, tugas serta ujian
akhir yang diberikan.
1.5.9.3 Efisiensi dan produktivitas
Untuk efisiensi dan produktivitas mengajar dapat dilihat dari tingkat
kehadiran pada tiap perkuliahan yang terekam dalam Lembar Rekap
Materi. Data menunjukkan efisiensi dan produktivitas yang tinggi (rata-
rata 90% kehadiran perkuliahan). Sebagaimana pada program doktor
lainnya, Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB ini lebih banyak
menekankan pada proses riset dibandingkan dengan program studi
sarjana atau magister yang mana perkuliahan lebih dominan. Untuk itu
efisiensi dan produktivitas mengajar serta membimbing dapat
diindikasikan dari log book yang merinci tentang kemajuan riset serta data
lama studi yang rata-rata mencapai 4,28 tahun.
1.5.9.4 Struktur dan rentang kegiatan mengajar
Struktur dan rentang kegiatan mengajar di kelas berlangsung selama 5
hari dalam 1 minggu, dengan jam kerja pukul 07.00 – 16.00. Namun
demikian untuk kegiatan riset dapat mengambil jam di luar jam tersebut di
atas. Penggunaan teknologi e-mail dan sosial media memudahkan untuk
pelaksanaan kegiatan riset di setiap saat.
1.5.9.5 Penggunaan teknologi informasi
Sarana dan prasarana di Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB telah memadai untuk keperluan teknologi informasi. Adanya
fasilitas LCD, audio sistem, serta akses internet wifi di titik-titik tertentu
memudahkan proses belajar mengajar. Penggunaan blog dosen untuk
media interaksi dosen mahasiswa juga dapat menunjang proses
mengajar. Pelayanan akademik juga telah diberikan melalui Sistem
Informasi Akademik (SIAKAD) yang dapat diakses secara mudah dan
cepat baik di dalam maupun luar kampus.
92
1.5.10 Belajar
1.5.10.1 Keterlibatan mahasiswa
Mahasiswa Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB wajib terlibat
aktif dalam perkuliahan terjadwal di kelas yang mana kehadiran dipantau
melalui daftar kehadiran. Kegiatan perkuliahan terdiri atas perkuliahan
mata kuliah wajib, mata kuliah penunjang serta mata kuliah yang
ditugaskan oleh Komisi Pembimbing. Untuk kegiatan di luar kelas,
mahasiswa dapat berperan aktif dalam kegiatan praktikum, studi lapangan,
seminar ilmiah, pengabdian masyarakat, dsb.
1.5.10.2 Bimbingan tesis
Bimbingan disertasi diberikan oleh Komisi Pembimbing. Setiap mahasiswa
dibimbing oleh tiga dosen pembimbing. Satu orang pembimbing adalah
promotor sedangkan dua dosen lainnya adalah ko-promotor. Definisi,
tugas, tata cara pembentukan, penetapan, perubahan susunan Komisi
Pembimbing tercantum dalam Buku Pedoman Akademik FTUB tahun
2011/2012 – 2014/2015 dan tahun 2015/2016 – 2017/2018. Untuk
administrasi disertasi dapat merujuk pada Manual Prosedur Administrasi
Disertasi (00601 36005), sedangkan penentuan Komisi Pembimbing
mengacu pada Manual Prosedur Penentuan Komisi Pembimbing (00601
36007). Tata cara penulisan disertasi dapat merujuk pada Pedoman
Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi Fakultas Teknik UB tahun 2015.
Monitoring dan evaluasi proses pembimbingan disertasi dapat dilakukan
melalui log book.
1.5.10.3 Peluang bagi mahasiswa untuk mengembangkan
a. Pengetahuan dan pemahaman materi khusus sesuai bidangnya
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB memberikan peluang
bagi mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman
materi khusus sesuai bidangnya melalui perkuliahan penunjang yang
menunjang riset untuk disertasinya serta disertasi mahasiswa itu sendiri.
Disertasi merupakan karya ilmiah yang spesifik dan mendalam baik
secara teori maupun aplikasinya dimana membutuhkan pengetahuan
dan pemahaman materi khusus sehingga layak untuk dipublikasikan
93
baik melalui seminar maupun jurnal ilmiah. Program Studi Ilmu Teknik
Sipil jenjang S3 FTUB melalui ruang baca jurusan Teknik Sipil dan
perpustakaan UB memberi kesempatan mahasiswa untuk dapat
mengakses jurnal nasional dan internasional baik jurnal fisik yang
tersedia di ruang baca/perpustakaan maupun secara online antara lain
www.scopus.com, www.Sciencedirect.com, http://search.proquest.com/,
http://garuda.kemdiknas.go.id, infotrac.thomsonlearning.com, serta
jejaring perpustakaan digital perguruan tinggi dan perpustakaan lainnya.
Akses internet wireless selama 24 jam dapat digunakan mahasiswa
untuk mencari referensi/jurnal-jurnal tersebut.
b. Keterampilan umum dan yang dapat dialihkan (transferable)
Ketrampilan umum seperti ketrampilan presentasi, kemampuan
menganalisis masalah, ketrampilan bekerja di laboratorium, kerja tim,
kemampuan komunikasi, ketrampilan menulis artikel ilmiah dan lainnya
menjadi perolehan tambahan bagi mahasiswa di Program Studi Ilmu
Teknik Sipil jenjang S3 FTUB. Ketrampilan-ketrampilan ini dapat
dialihkan nanti setelah mahasiswa telah lulus dari Program Studi S3 ini.
Mahasiswa yang berprofesi sebagai dosen dapat menularkan ilmu atau
ketrampilan ini kepada mahasiswa-mahasiswanya di perguruan tinggi
asal.
c. Pemahaman dan pemanfaatan kemampuannya sendiri
Bagi mahasiswa S3, kemampuan pribadi untuk melaksanakan riset,
menulis artikel ilmiah, presentasi di tingkat nasional maupun
internasional serta kemampuan pendukung lainnya seperti manajemen
waktu, kemampuan berkomunikasi dengan komisi pembimbing dan
pihak-pihak luar untuk keperluan data riset dan sebagainya, sangat
dibutuhkan dalam penyelesaian studi S3 ini. Program studi Ilmu Teknik
Sipil jenjang S3 FTUB ini mengkuti level 9 KKNI yang mana
mengharuskan mahasiswa untuk memiliki orisinalitas dan kebaruan
(novelty) terutama dalam risetnya.
94
d. Kemampuan belajar mandiri
Dalam menempuh pendidikan S3, kemampuan belajar mandiri sangat
dibutuhkan terutama dalam hal pelaksanaan riset untuk disertasi.
Mahasiswa harus mampu secara mandiri mempelajari dan
mengembangkan teori dasar dan terapan, metodologi penelitian, analisis
dan perumusan hasil dalam penyusunan risetnya.
e. Nilai, motivasi dan sikap
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB memberikan peluang
bagi mahasiswa untuk mengembangkan nilai, motivasi dan sikap yang
menjadi modal dalam keberhasilan menempuh studi S3 ini. Nilai etika,
motivasi untuk keberhasilan dan sikap mandiri serta akhlak-akhlak
lainnya dapat terbentuk seiring dengan pembelajaran dan riset untuk
menyusun disertasi. Etika mahasiswa telah diatur dalam Peraturan
Rektor Universitas Brawijaya no 328/PER/2011 tentang Kode Etik
Mahasiswa yang dirinci tentang etika mahasiswa dalam hubungannya
dengan dosen, sesama mahasiswa, tenaga kependidikan, masyarakat
dalam berbagai aspek kegiatan.
1.5.11 Penilaian kemajuan dan keberhasilan belajar
1.5.11.1 Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi
mahasiswa
Peraturan mengenai penilaian kemajuan dan penyelesaian studi
mahasiswa telah diatur pada Buku Pedoman Pendidikan Program Doktor
FTUB. Untuk menilai prestasi mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan dan
kegiatan akademik lainnya digunakan penilaian dengan menggunakan
huruf mutu dan angka mutu. Penyelesaian studi mahasiswa dengan
pemberian gelar doktor diberikan kepada mahasiswa yang telah
dinyatakan lulus dalam ujian akhir disertasi dan menyelesaikan semua
kegiatan akademik selama proses pembelajaran yang ditempuh.
95
1.5.11.2 Strategi dan metode penilaian kemajuan dan keberhasilan
mahasiswa
Strategi dan metode untuk menilai prestasi mahasiswa dalam kegiatan
perkuliahan dan kegiatan akademik lainnya digunakan penilaian dengan
menggunakan huruf mutu dan angka mutu. Syarat kelulusan setiap mata
kuliah atau kegiatan akademik lainnya pada program studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB ini adalah nilai akhir minimal B. Mahasiswa yang pada
akhir semester I belum mencapai IPK minimum 3.0 untuk 12 sks akan
diberi peringatan. Mahasiswa yang pada akhir semester I dapat mencapai
IPK 3.00 untuk 12 sks, maka mahasiswa yang bersangkutan dapat
mengajukan ujian kualifikasi pada semester II. Mata kuliah yang
memperoleh nilai kurang dari B wajib diulang dan dilaksanakan pada
semester berikutnya. Mata kuliah yang diulang ini hanya dapat
dilaksanakan 1 kali dan hasil nilai tertinggi ujian mata kuliah yang diulang
maksimal B.
1.5.11.3 Penentuan yudisium (pernyataan kualitatif dari hasil belajar
seorang mahasiswa pada akhir jenjang kependidikan)
Penentuan yudisium pada Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB dengan cara pemberian gelar doktor yang diberikan kepada
mahasiswa yang telah dinyatakan lulus dalam ujian akhir disertasi dan
menyelesaikan semua kegiatan akademik selama proses pembelajaran
yang ditempuh. Kriteria predikat kelulusan doktor adalah
- Lulus dengan cumlaude dengan IPK 3,75, tidak ada nilai di bawah B
pada semua penilaian terhadap semua kegiatan akademik, lama studi
maksimal 6 semester dan nilai ujian akhir disertasi terbuka adalah A.
- Lulus dengan predikat sangat memuaskan apabila mencapai IPK 3,75
tetapi tidak memenuhi syarat lainnya pada butir di atas atau lulus
dengan IPK 3,50 - <3,75
- Lulus dengan predikat memuaskan, apabila mempunyai IPK = 3.00 -
<3.50
96
1.5.11.4 Penelaahan mengenai kepuasan mahasiswa
Mahasiswa memberikan penilaian mengenai kepuasan terhadap proses
pembelajaran dan pembimbingan melalui kuisioner yang diberikan pada
akhir semester dan akhir pembimbingan.
1.5.12 Sarana yang tersedia untuk memelihara interaksi dosen-
mahasiswa, baik di dalam maupun di luar kampus, dan untuk
menciptakan iklim yang mendorong perkembangan dan kegiatan
akademik/profesional
Sarana yang tersedia di kampus untuk memelihara interaksi dosen-
mahasiswa sudah memadai, baik itu di dalam kelas, di ruang dosen,
laboratorium, studio bahkan pada fasilitas penunjang seperti gazebo dan
meja-kursi diskusi. Ruang kelas yang representatif dengan kapasitas
maksimum 40-80 orang, dilengkapi dengan fasilitas meja-kursi perkuliahan,
papan tulis, OHP, LCD, AC, audio sistem dan akses internet. Peralatan
laboratorium dan studio yang menunjang penelitian sudah memadai dan
terus menerus dikembangkan. Ruang kerja mahasiswa S3 mendukung
iklim kegiatan akademik/profesional. Untuk di luar kampus, mahasiswa dan
dosen dapat berinteraksi melalui seminar, lokakarya, rapat, kegiatan
pengabdian masyarakat, dsb. Penggunaan teknologi informasi dan media
sosial juga memudahkan untuk interaksi tersebut. Di lingkungan Program
Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB yang berada di jurusan Teknik
Sipil dan Fakultas Teknik UB tersedia 59 titik spot wifi sehingga mahasiswa
dapat mengakses internet untuk keperluan akademik/penelitian.
Ketersediaan pustaka terkait program studi berupa buku teks sebanyak
252 buku teks, 7 jurnal nasional dan 12 jurnal internasional serta
koleksi lainnya seperti prosiding maupun disertasi telah tersedia secara
fisik di ruang baca. Beberapa portal electronic journal juga bisa diakses
oleh civitas akademika Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB.
Perpustakaan pusat UB juga menyediakan koleksi dan akses jurnal.
97
1.5.13 Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen, mahasiswa
dan civitas akademik lainnya
Mutu dan kuantitas interaksi kegiatan akademik dosen dan mahasiswa
dapat dilihat dari Lembar Rekap Materi untuk perkuliahan dan log book
untuk riset disertasi. Interaksi lainnya dapat dilaksanakan di pertemuan
ilmiah lainnya. Penilaian mahasiswa terhadap dosen pengampu mata
kuliah, promotor/ko-promotor, serta civitas akademik lainnya seperti
laboran dan tenaga kependidikan dalam bentuk kuisioner.
1.5.14 Rancangan menyeluruh untuk mengembangkan suasana akademik
yang kondusif untuk pembelajaran, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB di bawah koordinasi
jurusan Teknik Sipil FTUB telah menyusun rancangan menyeluruh untuk
mengembangkan suasana akademik yang kondusif dalam Manual Mutu
(00601 05000) dan Manual Prosedur dan Instruksi Kerja Suasana
Akademik (00601 06013).
1.5.15 Keikutsertaan civitas akademik dalam kegiatan akademik (seminar,
simposium, diskusi, eksibisi) di kampus
Keikutsertaan civitas akademika dalam kegiatan akademik antara lain
seminar, simposium, diskusi, eksibisi, kuliah tamu dapat dilihat pada
Borang 3A standar 4 dan 6. Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB dalam hal ini berintegrasi dengan jurusan Teknik Sipil FTUB dalam
hal penerimaan informasi dan penyebaran informasi melalui media papan
pengumuman dan map pengumuman khusus untuk dosen. Kegiatan
akademik yang diikuti dosen sebagai penyaji dalam seminar mencapai 75
seminar baik nasional maupun internasional
1.5.16 Pengembangan kepribadian ilmiah
Pengembangan kepribadian ilmiah dapat terbentuk dari masa riset atau
penelitian dalam penyusunan disertasi. Bagaimana merumuskan topik,
latar belakang masalah, tujuan penelitian, penentuan metodologi, cara
analisis dan hasil kesimpulan merupakan kepribadian ilmiah yang dapat
98
dikembangkan baik oleh mahasiswa dan dosen pembimbing. Kemampuan
untuk menulis dan mempresentasikan artikel ilmiah juga dapat
dikembangkan selama menjalani studi S3 ini. Bagi dosen, pengembangan
kepribadian ilmiah dapat melalui penelitian, pengabdian masyarakat,
peranan sebagai tenaga ahli pada kerjasama dengan instansi lain,
kegiatan menjadi visiting profesor pada perguruan tinggi lain. Kuliah tamu,
lokakarya, workshop, pelatihan juga merupakan media untuk
pengembangan kepribadian ilmiah bagi mahasiswa dan dosen.
1.5.17 Hasil pembelajaran
1.5.17.1 Kompetensi yang dicapai dibandingkan dengan yang diharapkan
Pembuktian hasil pembelajaran yang telah sesuai dengan kompetensi
yang diharapkan dapat dilihat dari hasil riset mahasiswa yang telah
dipublikasikan melalui seminar maupun jurnal. Secara akademis,
pencapaian rata-rata IPK 3,86 merupakan hasil pembelajaran yang telah
melampaui dari syarat yakni IPK > 3,00.
1.5.17.2 Kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan tuntutan dan
kebutuhan pemanfaat lulusan
Seluruh mahasiswa yang diterima di Program Studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB sebelumnya telah bekerja di perguruan tinggi maupun
instansi pemerintah/swasta. Di perguruan tinggi asal, tentunya mahasiswa
yang berprofesi sebagai dosen ini telah memilih bidang pekerjaan sesuai
dengan keahliannya demikian pula dengan instansi lainnya. Untuk itu dapat
dikatakan bahwa telah ada kesesuaian kompetensi yang dicapai dengan
tuntutan dan kebutuhan pemanfaat lulusan. Berdasarkan tracer study
pengguna lulusan, sebanyak 75% menilai sangat bagus untuk keahlian
berdasarkan bidang ilmu (profesionalisme).
1.5.17.3 Data tentang kemajuan, keberhasilan, dan kurun waktu
penyelesaian studi mahasiswa (termasuk IPK dan yudisium
lulusan)
Data rata-rata IPK lulusan mahasiswa dalam 3 tahun terakhir ini
menunjukkan angka yang stabil berkisar 3,86. Hal ini mengindikasikan
99
bahwa Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB berhasil
mempertahankan IPK lulusan jauh di atas target IPK 3,00. Untuk kurun
waktu rata-rata masa studi mahasiswa masih cukup bervariatif yakni dari
tepat waktu 3 tahun sampai 4,5 tahun. Meningkatnya jumlah mahasiswa,
kompetensi yang semakin ketat, kebutuhan para pengguna lulusan yang
makin kompetitif, persyaratan publikasi yang makin ketat, serta masa
transisi perpindahan program studi dari fakultas ke jurusan, maka rata-rata
masa studi selama 3 tahun ini masih 4,28 tahun. Hal ini memacu Program
Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB berusaha secara
berkesinambungan untuk menurunkan masa studi, dimana dalam 2 tahun
terakhir ini sudah menunjukkan hasil yang nyata yakni rata-rata masa studi
dari 4,46 tahun menjadi 4,28 tahun.
1.5.17.4 Kepuasan lulusan
Kepuasan lulusan dapat diindikasikan dari hasil tracer study lulusan dimana
profesionalisme (65%) dan keluasan wawasan antar disiplin ilmu cukup
tinggi (75%).
1.5.18 Kepuasan pemanfaat lulusan dan keberlanjutan penyerapan lulusan
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB melakukan tracer study
pengguna lulusan, dimana secara garis besar pengguna lulusan telah
menilai ‘sangat baik’ untuk integritas (etika dan moral), keahlian
berdasarkan bidang ilmu (profesionalisme) dan kepemimpinan.
Sedangkan untuk bahasa asing dan komunikasi dinilai masing-masing
‘baik’. Walaupun sudah baik, tentu saja hal ini menjadi catatan Program
Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB untuk meningkatkan kemampuan
bahasa asing dan penggunaan teknologi informasi mahasiswa menjadi
sangat baik. Hal yang bisa dilakukan antara lain penggunaan bahasa
inggris dalam perkuliahan, memperbanyak review jurnal, meningkatkan
penulisan makalah internasional, memperbanyak program-program
software yang bisa dipakai untuk aplikasi penelitian, dsb.
100
1.5.19 Produk program studi berupa model-model, karya inovatif, hak paten,
hasil pengembangan prosedur kerja, produk fisik sebagai hasil
penelitian
Hasil penelitian dosen pada Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB selama 5 tahun ini mencapai 164 penelitian. Bidang penelitian
yang dikembangkan antara lain pemanfaatan materi lokal/limbah untuk
struktur bangunan, keandalan bangunan sipil, transportasi berkelanjutan,
keselamatan dan manajemen transportasi, kearifan lokal, perencanaan
wilayah kota, manajemen air tanah berbasis kelestarian lingkungan,
pemodelan, sistem informasi integratif sumber daya alam dsb.
101
1.5.20 SWOT Komponen 5: Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB telah menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada
komponen 5 yakni kurikulum, pembelajaran dan suasana akademik. Selanjutnya strategi antar kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman juga telah disusun. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut ini
Tabel 1.5.1 SWOT Komponen 5: Kurikulum, Pembelajaran dan Suasana Akademik
KEKUATAN (STRENGTHS= S) KELEMAHAN (WEAKNESS=W)
1. Kurikulum sudah berorientasi pada masa depan
dan memenuhi standar kompetensi yang sesuai
dengan visi misi
2. Tersedianya panduan buku pedoman dan
manual prosedur dan instruksi kerja untuk
perancangan dan pengembangan kurikulum,
pembimbingan dan penulisan disertasi
3. Hasil penelitian telah dipublikasikan baik melalui
jurnal maupun pertemuan ilmiah
4. Sarana prasarana yang sangat memadai
sehingga menunjang suasana akademik
1. Belum maksimalnya keterlibatan pihak luar dalam
penyusunan dan evaluasi kurikulum
2. Jumlah guru besar yang belum maksimal
3. Belum ada komisi doktor yang dapat berfungsi
maksimal untuk fungsi monitoring dan evaluasi
disertasi
PELUANG (OPPORTUNITIES=O) S-O STRATEGIES W-O STRATEGIES
1. Terbukanya pasar ASEAN yang
membuka kesempatan dosen dan
mahasiswa bekerjasama dengan
perguruan tinggi lain di ASEAN dan
negara lain
2. Standar nasional (KKNI) dan
1. Mengakomodasi kurikulum internasional dan
standar internasional (ABET) atau standar
penilaian AUN-QA dalam evaluasi kurikulum
2. Mempersiapkan program studi untuk mengikuti
standarisasi AUN-QA
1. Mengoptimalkan keterlibatan alumni dan pengguna
lulusan dalam memberi masukan dalam hal
kurikulum
2. Mengefektifkan fungsi komisi doktor untuk monitoring
dan evaluasi disertasi
102
internasional (ABET, AUN-QA) yang
harus diantisipasi untuk memenuhi
kebutuhan pasar
ANCAMAN (THREATS=T) S-T STRATEGIES W-T STRATEGIES
Terbukanya pasar ASEAN yang
membuka kesempatan dosen dan
mahasiswa dari perguruan tinggi lain di
ASEAN dan negara lain untuk
beraktivitas di Program Studi Ilmu Teknik
Sipil jenjang S3 FTUB
Memanfaatkan kerjasama yang saling
menguntungkan untuk meningkatkan kinerja
program studi misal pertukaran dosen.
Meningkatkan program kerjasama penelitian dan
kesempatan pertukaran dosen dengan perguruan tinggi
di luar negeri
103
1.5.21 Analisis matriks internal – eksternal komponen 5
Berikut akan ditampilkan Tabel 1.5.2 dan Tabel 1.5.3 yang menampilkan
pembobotan, rating dan skor masing-masing untuk faktor internal dan
eksternal.
Tabel 1.5.2 Pembobotan, rating dan skor faktor internal komponen 5
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor
Kekuatan
Kurikulum sudah berorientasi
pada masa depan dan memenuhi
standar kompetensi yang sesuai
dengan visi misi
0,20 4 0,80
Tersedianya panduan buku
pedoman dan manual prosedur
dan instruksi kerja untuk
perancangan dan
pengembangan kurikulum,
pembimbingan dan penulisan
disertasi
0,20 4 0,80
Hasil penelitian telah
dipublikasikan baik melalui jurnal
maupun pertemuan ilmiah
0,20 3 0,60
• Sarana prasarana yang sangat
memadai sehingga menunjang
suasana akademik
0,10 3 0,30
Kelemahan
Belum maksimalnya keterlibatan
pihak luar dalam penyusunan
dan evaluasi kurikulum
0,10 2 0,20
Jumlah guru besar yang belum
maksimal
0,10 2 0,20
Belum ada komisi doktor yang
dapat berfungsi maksimal untuk
fungsi monitoring dan evaluasi
disertasi
0,10
2 0,20
Total 1,00 3,10
104
Tabel 1.5.3 Pembobotan, rating dan skor faktor eksternal komponen 5
Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor
Peluang
Terbukanya pasar ASEAN yang
membuka kesempatan dosen
dan mahasiswa bekerjasama
dengan perguruan tinggi lain di
ASEAN dan negara lain
0,4 3 1,2
Standar nasional (KKNI) dan
internasional (ABET, AUN-QA)
yang harus diantisipasi untuk
memenuhi kebutuhan pasar
0,4 3 1,2
Ancaman
• Terbukanya pasar ASEAN yang
membuka kesempatan dosen
dan mahasiswa dari perguruan
tinggi lain di ASEAN dan negara
lain untuk beraktivitas di Program
Studi Doktor Teknik Sipil FTUB
0,2 2 0,4
Total 1,00 2,8
Dari hasil matriks tersebut di atas, nilai total baik dari faktor internal dan
eksternal akan dianalisis dengan menggunakan matriks kuadran sebagai
berikut:
Tabel 1.5.4 Matriks kuadran internal dan eksternal komponen 5
Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Tinggi (3-4) Pertumbuhan
melalui integrasi
vertikal
Pertumbuhan
melalui integrasi
horizontal
Strategi turn
around
Sedang (2-3) Stabilitas Strategi stabilitas
keuntungan
Strategi
diversifikasi
Rendah (1-2) Pertumbuhan
melalui
diversifikasi
konsentrik
Pertumbuhan
melalui
diversikasi
konglomerat
Likuidasi
Eksternal
Internal
105
Untuk komponen 5, program studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
berada pada kuadran ‘pertumbuhan melalui integrasi horizontal’ dimana
program-program yang telah ada dapat terus dijaga konsistensi dan
stabilitas dalam pelaksanaannya. Namun demikian, pengembangan dan
perbaikan mengarah ke arah sisi horizontal yang mengutamakan
penambahan kuantitas, antara lain mengakomodasi kurikulum
internasional (ABET) dan standar penilaian internasional (AUN-QA),
menambah keterlibatan alumni dan pengguna lulusan dalam penyusunan
kurikulum, mengefektifkan komisi doktor, dsb.
106
1.6 Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi
1.6.1 Sistem alokasi dana
Perencanaan dan pengelolaan dana di Program Studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB mengalami masa transisi dimana awal program studi ini
adalah program magister dan doktor (PMD) FTUB yang berkoordinasi
langsung dengan Fakultas Teknik UB. Namun setelah terjadi transisi dari
PMD kepada Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB yang
berada di bawah Jurusan Teknik Sipil FTUB, maka perencanaan dan
pengelolaan dananya menjadi sistem terpadu dengan Jurusan Teknik Sipil
FTUB. Keterlibatan Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
adalah ikut secara aktif melakukan perencanaan program kerja, target
capaian kinerja, serta kebutuhan anggaran pelaksanaan program kerja
dengan mengikuti mekanisme dan prosedur penyusunan anggaran. Setiap
tahun seluruh program studi di bawah koordinasi jurusan di lingkungan
Fakultas Teknik merencanakan Daftar Usulan Rencana Kerja dan
anggarannya yang kemudian diajukan ke Rektor UB dan untuk selanjutnya
ke Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Bila usulan disetujui
maka diterbitkan Daftar Rencana Kerja. Masing-masing program studi akan
mendapatkan alokasi kebutuhan dana maksimum yang besarnya
ditentukan berdasarkan perimbangan proporsional.
1.6.2 Pengelolaan dan akuntabilitas penggunaan dana
Pengelola penggunaan dana operasional adalah ketua Program Studi Ilmu
Teknik Sipil jenjang S3 FTUB di bawah koordinasi Ketua Jurusan Teknik
Sipil dan disetujui oleh Dekan FTUB dan pembantu dekan II FTUB. Dana
ini digunakan untuk kepentingan pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat, serta manajemen. Akuntabilitas penggunaan dana dapat
tercermin dari Jurusan Teknik Sipil yang membawahi program studi,
menerapkan sistem yang transparan dan akuntabel dimana dalam setiap
rapat pleno jurusan dipaparkan cash flow (pemasukan dan pengeluaran)
kepada dosen-dosen. Selain itu pengawasan internal dan eksternal juga
dilakukan masing-masing oleh Satuan Pengawas Internal (SPI) UB dan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
107
1.6.3 Keberlanjutan pengadaan dan pemanfaatannya
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB selain menerima dana
proporsional, juga telah mengupayakan dana dari jalur lain antara lain
dana penelitian dari program kerjasama dengan universitas lain dan
lembaga/asosiasi beserta dana dari kerjasama untuk pengabdian kepada
masyarakat, antara lain dengan kejaksaan, polres dan instansi lainnya.
Dana-dana tersebut dimanfaatkan untuk penelitian, pengabdian
masyarakat dan kegiatan lainnya sehingga dapat terus berkelanjutan dan
tercapai program kerja yang sudah direncanakan. Prosentase dana yang
diperoleh dari mahasiswa adalah sebesar 23,6% dimana rata-rata dana
operasional per mahasiswa dalam 3 tahun terakhir adalah Rp 59,4
juta. Dana penelitian untuk dosen di Program Studi Ilmu Teknik Sipil
jenjang S3 FTUB adalah sebesar Rp 41,9 juta/dosen/tahun sedangkan
dana pengabdian kepada masyarakat sebesar Rp 25,5
juta/dosen/tahun.
1.6.4 Pengelolaan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana telah dikelola, dimanfaatkan dan dipelihara dengan
baik oleh Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB berkoordinasi
dengan jurusan, fakultas dan universitas. Sarana dan prasarana ini penting
untuk menunjang kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian
masyarakat di Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB, seperti
ruang kuliah, laboratorium, studio, serta peralatan penunjang lainnya.
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB di bawah jurusan Teknik
Sipil FTUB telah menyusun panduan Manual Prosedur (MP) dan Instruksi
Kerja (IK) terkait sarana dan prasarana, antara lain MP IK penggunaan
ruang kuliah (00601 06014), MP IK penggunaan laboratorium (00601
06015), MP IK peminjaman fasilitas (00601 06016), MP IK evaluasi
kerusakan inventaris (00601 06021), dan MP IK kehilangan inventaris
(00601 06022). Sarana dan prasarana yang berada di luar lingkungan
program studi, antara lain perpustakaan UB, poliklinik, lapangan olahraga,
108
atau laboratorium di luar Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB,
dsb menjadi tanggungjawab dari UB ataupun jurusan yang terkait.
1.6.5 Ketersediaan dan kualitas gedung, ruang kuliah, laboratorium,
perpustakaan, dll
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB memiliki 5 gedung di
lingkungan jurusan Teknik Sipil FTUB, yang dilengkapi dengan ruang
kelas, laboratorium, ruang baca, ruang pengajaran, ruang recording, ruang
sidang, ruang dosen, ruang pejabat, ruang kerja mahasiswa S3 dan
fasilitas penunjang lainnya dengan kualitas baik dan memadai sesuai
dengan yang tertera di Borang 3A standar 6. Beberapa fasilitas di jurusan
lain dapat digunakan mahasiswa terkait dengan bidang penelitian yang
diambil antara lain laboratorium, studio, dsb. Ruang kelas telah dilengkapi
dengan AC, papan tulis, LCD pada tiap ruang, OHP. Ruang baca telah
memiliki koleksi 252 buku teks, 7 jurnal nasional dan 12 jurnal
internasional serta koleksi lainnya seperti prosiding maupun disertasi.
Beberapa portal electronic journal yang bisa diakses oleh civitas
akademika Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB antara lain
www.scopus.com, www.Sciencedirect.com, http://search.proquest.com/,
http://garuda.kemdiknas.go.id, infotrac.thomsonlearning.com. Selain itu
mahasiswa Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB dapat
mengakses Perpustakaan Pusat di tingkat universitas. Program Studi Ilmu
Teknik Sipil jenjang S3 FTUB menyediakan ruang kerja mahasiswa S3
baik di ruang khusus tempat kerja maupun pada laboratorium-laboratorium
sesuai dengan topik risetnya. Ruang kerja ini tersebar di Gedung E lantai
2 yakni ruang E2.1 dengan luas 8 x 4 m2 dan ruang E.2.2 dengan luas 8 x
5 m2; serta di gedung Dekanat FTUB ruang B.5 dengan ukuran 3 x 6 m2.
1.6.6 Fasilitas komputer dan pendukung pembelajaran dan penelitian
Guna mendukung pembelajaran dan penelitian, setiap ruang kelas
dilengkapi dengan LCD projector dan pengeras suara. Beberapa
gedung dilengkapi televisi seperti di Gedung A dan D untuk memberikan
informasi perkuliahan. Selain itu tersedia pula 1 (satu) unit komputer
pelayanan mahasiswa yang diletakkan di depan ruang recording gedung
109
A lantai II yang dapat digunakan bebas oleh civitas akademika. Jurusan
Teknik Sipil yang membawahi Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB memiliki laboratorium komputasi dan studio perancangan
dengan sarana komputer, software, server dan printer yang memadai untuk
mendukung kegiatan pembelajaran. Ada sekitar 21 software yang dapat
digunakan untuk menunjang proses pembelajaran dan penelitian. Di ruang
baca tersedia 2 (dua) unit komputer yang dapat digunakan oleh
mahasiswa untuk mengakses katalog, jurnal atau literatur secara online
guna mendukung kegiatan penelitian. Fasilitas jaringan internet luas atau
wide area network (WAN) tanpa kabel (wireless) memudahkan seluruh
civitas akademika dapat mengakses sistem informasi dengan
menggunakan komputer/laptop pribadi. Ruang kerja mahasiswa S3 juga
menunjang untuk proses pembelajaran dan penelitian.
1.6.7 Kesesuaian dan kecukupan sarana dan prasarana
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB di bawah jurusan Teknik
Sipil FTUB memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk
mendukung kegiatan akademis. Jurusan Teknik Sipil memiliki 8 ruang
kuliah dan 7 laboratorium/studio. Sarana dan prasarana dari jurusan lain
yang dapat digunakan mahasiswa Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang
S3 FTUB mengingat perbedaan minat dalam riset, antara lain jurusan
arsitektur dengan 4 ruang kuliah dan 8 studio, jurusan pengairan
dengan 5 ruang kuliah dan 6 laboratorium, serta jurusan perencanaan
wilayah kota dengan 4 ruang kuliah dan 6 studio.
1.6.8 Keberlanjutan pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatannya
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB di bawah jurusan Teknik
Sipil memantau pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatan sarana dan
prasarana di lingkungan program studi. Masukan atau kritik dari civitas
akademika terkait sarana prasarana dapat disampaikan melalui kotak
saran, rapat-rapat, maupun media komunikasi lainnya. Jurusan Teknik Sipil
telah memiliki Manual Prosedur dan Instruksi Kerja terkait sarana
prasarana yakni MP IK Evaluasi Kerusakan Inventaris (00601 06022) dan
MP IK Kehilangan Inventaris (00601 06022).
110
1.6.9 Rancangan pengembangan sistem informasi
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB telah menerapkan sistem
informasi yang disebut Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) yang
terintegrasi dengan pihak universitas. SIAKAD ini terdiri dari beberapa
software sistem informasi berbasis web yang dapat diakses oleh civitas
akademika secara online melalui jaringan internet.
Sistem informasi akademik terdiri dari:
a. Sistem Informasi Akademik Mahasiswa (SIAM) merupakan layanan
akademik untuk mahasiswa dalam mengakses informasi seputaran
akademik, antara lain info biodata, kartu rencana studi (KRS), kartu
hasil studi (KHS), jadwal kuliah, serta tagihan uang yang menjadi
tanggungan mahasiswa setiap daftar ulang
b. Sistem Informasi Dosen (SIADO) yang ditujukan untuk membantu
dosen dalam mendokumentasikan kegiatan-kegiatan tri dharma
perguruan tinggi antara lain beban kinerja dosen (BKD), penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
c. Sistem Pelaporan Online (SIMPEL) sebagai bagian dari sistem
penunjang pengambilan keputusan bagi pejabat di tingkat fakultas dan
universitas terkait laporan keuangan dan akademik.
d. Sistem Informasi Wisuda (SIUDA) diperuntukkan untuk operator
akademik di setiap fakultas untuk mendaftarkan peserta wisuda pada
periode yang telah dijadwalkan. Sistem ini digunakan untuk mendata
alumni sekaligus membantu kelancaran administrasi wisuda.
e. Sistem Informasi Registrasi (SIREGI) dikhususkan untuk operator
akademik dan keuangan terkait informasi seputar pelaksanaan daftar
ulang mahasiswa. Sistem ini memfasilitasi untuk perubahan kalender
akademik, status akademik serta biaya detail pada saat daftar ulang.
f. Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) untuk informasi data
pegawai atau tenaga kependidikan
g. Sistem Informasi dan Manajemen Keuangan (SIMKEU) untuk
informasi keuangan. Sistem ini hanya dapat diakses oleh pihak tertentu
yang diberi wewenang dan tanpa jaringan.
111
h. Mahasiswa dan dosen dapat menggunakan fasilitas blog yang
disediakan UB untuk berbagi pengetahuan dan informasi kegiatan
belajar mengajar
Jurusan Teknik Sipil FTUB yang membawahi Program Studi Ilmu Teknik
Sipil jenjang S3 FTUB telah mengembangkan sistem informasi yang
berguna untuk menunjang kegiatan akademik dan administrasi. Sistem
informasi yang dimaksud adalah:
a. Sistem Informasi Arsip (SIMAS) sebagai salah satu strategi dalam
pelacakan dan pengarsipan surat yang masuk dan keluar.
b. Sistem Informasi Kemahasiswaan (SIHA) adalah sistem informasi
yang memberikan informasi data-data kemahasiswaan.
c. SMS centre adalah sistem berbasis SMS untuk mempercepat
informasi yang berhubungan dengan akademik dan informasi kepada
dosen dan tenaga kependidikan.
1.6.10 Kecukupan dan kesesuaian sumber daya, sarana dan prasarana
pendukung untuk pemberdayaan sistem informasi
Pemberdayaan sistem informasi telah didukung dengan kecukupan dan
kesesuaian sumber daya beserta sarana prasarana pendukung. Beberapa
sarana prasarana pendukung adalah fasilitas 2 (dua) buah komputer
untuk dapat mengakses sistem informasi tersebut (di depan recording
dan ruang baca) serta fasilitas internet tanpa kabel (wifi), ruang kelas
yang dilengkapi LCD dan audio system. Jurusan Teknik Sipil FTUB juga
memiliki website (http://sipil.ub.ac.id) yang berisi informasi terkini dan
informasi akademik untuk civitas akademika dan masyarakat di luar
kampus. Selain itu blog dosen dengan domain ub.ac.id dapat membantu
untuk interaksi dosen dan mahasiswa dalam mengunduh materi atau
informasi seputar mata kuliah tertentu. Dua unit TV LCD ditempatkan
masing-masing di gedung D depan ruang pengajaran untuk memberikan
informasi jadwal perkuliahan dan gedung A depan ruang ketua program
studi untuk pemutaran video terkait pekerjaan Teknik Sipil. Untuk tenaga
kependidikan khusus pengelola sistem informasi walau saat ini sudah
memadai yakni 1 (satu) orang di tingkat jurusan dan tim pengelola (6
orang) sistem informasi dan kehumasan atau disingkat PSIK di
112
fakultas/universitas, namun mengingat arus informasi yang sangat cepat
perubahannya, tenaga sistem informasi di tingkat jurusan/program studi ini
perlu ditambah mengingat pembaharuan (up date) informasi seyogyanya
perlu dilakukan setiap saat, khususnya bidang kehumasan yang
memerlukan penanganan khusus.
1.6.11 Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi
Efisiensi dan efektivitas pemanfaatan sistem informasi ini dapat
diindikasikan dari kemudahan akses dan kemudahan penggunaan sistem
informasi secara online di dalam dan luar kampus. Sebagai contoh
pendaftaran Kartu Rencana Studi dapat melalui SIAKAD sehingga
mengefektifkan waktu serta beban pekerjaan. Selain itu jadwal perkuliahan
dapat diakses selain dari layar TV LCD di depan ruang pengajaran, juga
dapat diakses di website sipil.ub.ac.id. Di masa mendatang, penambahan
jumlah unit komputer yang bisa diakses bebas oleh mahasiswa serta
penambahan kapasitas database centre perlu ditingkatkan.
1.6.12 Keberadaan dan pemanfaatan on-campus connectivity devices
(intranet)
Sistem intranet telah dikembangkan dan dimanfaatkan oleh Universitas
Brawijaya terkait dengan dokumen-dokumen antara lain akreditasi, sistem
penjaminan mutu, dsb. Protokol transfer bebas (file transfer protocol, FTP)
yang dapat diakses terbatas oleh tenaga kependidikan khususnya operator
dan dosen yang berkepentingan untuk mengakses data tersebut, sebagai
contoh dokumen di alamat arsip.ub.ac.id. Jaringan intranet antara ruang
baca dan perpustakaan pusat dapat dimanfaatkan mahasiswa untuk
mencari literatur yang dibutuhkan termasuk jurnal nasional dan
internasional.
1.6.13 Keberadaan dan pemanfaatan global connectivity devices (internet)
Keberadaan dan pemanfaatan global connectivity devices (internet) di
lingkungan Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB yang berada
di jurusan Teknik Sipil dan Fakultas Teknik UB sudah memadai. Hal ini
terbukti dari tersedianya 59 titik spot wifi sehingga dosen/mahasiswa
113
dapat mengakses internet untuk keperluan akademik/penelitian.
Kecepatan akses internet berkisar 3 Mbps untuk setiap mahasiswa.
114
1.6.14 SWOT Komponen 6: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB telah menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada
komponen 4 yakni sumber daya manusia. Selanjutnya strategi antar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman juga telah
disusun. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1.6.1 berikut ini
Tabel 1.6.1 SWOT Komponen 6: Pembiayaan, Sarana dan Prasarana, serta Sistem Informasi
KEKUATAN (STRENGTHS= S) KELEMAHAN (WEAKNESS=W)
1. Adanya perpindahan dari kewenangan
Program Magister Doktor (PMD) FTUB ke
Jurusan Teknik Sipil FTUB, memberi
dampak positif dalam melakukan
perencanaan alokasi dana secara
otonomi
2. Sarana prasarana yang sangat memadai
termasuk ruang kerja dosen serta fasilitas
untuk kegiatan belajar mengajar
3. Ketersediaan bahan pustaka dan jurnal
yang memadai baik di ruang baca
maupun perpustakaan pusat
4. Adanya sistem informasi dan
aksesabilitas yang sangat baik
1. Peralatan laboratorium perlu penambahan
dan pemutakhiran
2. Pembaruan informasi di website belum
optimal mengingat data yang berubah
secara cepat dan membutuhkan tenaga
kependidikan khusus
PELUANG (OPPORTUNITIES=O) S-O STRATEGIES W-O STRATEGIES
Adanya kerjasama dan mitra kerja yang
sudah terjalin memberi kesempatan
untuk merencanakan kurikulum yang
sesuai dan berorientasi pasar
1. Memetakan agenda penelitian dan
pengabdian masyarakat yang berpotensi
untuk mendapatkan dana dari pihak lain
2. Mengoptimalkan kerjasama yang sudah
ada untuk realisasi program penelitian
1. Meningkatkan jumlah proposal penelitian
yang menggunakan sumber dana hibah
kompetisi
2. Memfasilitasi penambahan dan
pemutakhiran alat laboratorium untuk
115
dan pengabdian kepada masyarakat
menunjang penelitian
3. Menambah atau mengoptimalkan tenaga
kependidikan yang ada untuk pembaruan
informasi di website
ANCAMAN (THREATS=T) S-T STRATEGIES W-T STRATEGIES
1. Tuntutan penyesuaian kurikulum dapat
berubah setiap saat sehingga menuntut
perubahan proses pembelajaran
2. Perkembangan yang pesat dari
teknologi informasi dan komunikasi
menuntut penyesuaian kurikulum
3. Pasar ASEAN yang terbuka bebas
dimana kurikulum harus dapat
memenuhi tuntutan pasar
1. Mengoptimalkan alokasi dana untuk
menunjang sarana prasarana
laboratorium dalam rangka meningkatkan
kuantitas dan kualitas penelitian
1. Mendukung pelaksanaan atau melakukan pengiriman tenaga kependidikan dan dosen S3 untuk pelatihan sistem informasi
116
1.6.15 Analisis matriks internal – eksternal komponen 6
Berikut akan ditampilkan Tabel 1.6.2 dan Tabel 1.6.3 yang menampilkan
pembobotan, rating dan skor masing-masing untuk faktor internal dan
eksternal.
Tabel 1.6.2 Pembobotan, rating dan skor faktor internal komponen 6
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor
Kekuatan
Adanya perpindahan dari
kewenangan Program Magister
Doktor (PMD) FTUB ke Jurusan
Teknik Sipil FTUB, memberi
dampak positif dalam melakukan
perencanaan alokasi dana
secara otonomi
0,20 4 0,80
Sarana prasarana yang sangat
memadai termasuk ruang kerja
dosen serta fasilitas untuk
kegiatan belajar mengajar
0,20 4 0,80
Ketersediaan bahan pustaka dan
jurnal yang memadai baik di
ruang baca maupun
perpustakaan pusat
0,10 3 0,30
• Adanya sistem informasi dan
aksesabilitas yang sangat baik
0,10 3 0,30
Kelemahan
Peralatan laboratorium perlu
penambahan dan pemutakhiran
0,20 2 0,40
Pembaruan informasi di website
belum optimal mengingat data
yang berubah secara cepat dan
membutuhkan tenaga
kependidikan khusus
0,20 2 0,40
Total 1,00 3,00
117
Tabel 1.6.3 Pembobotan, rating dan skor faktor eksternal komponen 6
Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor
Peluang
Adanya kerjasama dan mitra
kerja yang sudah terjalin
memberi kesempatan untuk
merencanakan kurikulum yang
sesuai dan berorientasi pasar
0,30 3 0,90
Ancaman
Tuntutan penyesuaian
kurikulum dapat berubah setiap
saat sehingga menuntut
perubahan proses
pembelajaran
0,30 3 0,90
Perkembangan yang pesat dari
teknologi informasi dan
komunikasi menuntut
penyesuaian kurikulum
0,20 3 0,60
Pasar ASEAN yang terbuka
bebas dimana kurikulum harus
dapat memenuhi tuntutan pasar
0,20 3 0,60
Total 1,00 3,00
Dari hasil matriks tersebut di atas, nilai total baik dari faktor internal dan
eksternal akan dianalisis dengan menggunakan matriks kuadran:
Tabel 1.6.4 Matriks kuadran internal dan eksternal komponen 6
Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Tinggi (3-4) Pertumbuhan
melalui integrasi
vertikal
Pertumbuhan
melalui integrasi
horizontal
Strategi turn
around
Sedang (2-3) Stabilitas Strategi stabilitas
keuntungan
Strategi
diversifikasi
Rendah (1-2) Pertumbuhan
melalui
Pertumbuhan
melalui
Likuidasi
Eksternal
Internal
118
diversifikasi
konsentrik
diversikasi
konglomerat
Untuk komponen 6, program studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB UB
berada pada kuadran ‘pertumbuhan melalui integrasi vertikal’ dimana
program-program yang telah ada dapat terus dijaga konsistensi dan
stabilitas dalam pelaksanaannya. Namun demikian, pengembangan dan
perbaikan mengarah ke arah sisi vertikal yang mengutamakan peningkatan
kualitas, antara lain meningkatkan jumlah penelitian yang bisa
mendapatkan hibah, meningkatkan kerjasama untuk menunjang penelitian,
menambah tenaga kependidikan khusus bidang sistem informasi, dsb.
119
1.7 Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama
1.7.1 Kualitas, produktivitas, relevansi sasaran, dan efisiensi pemanfaatan
dana penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat.
Kualitas dan produktivitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
di Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB dapat dilihat dari
prosentase judul penelitian yang dipublikasikan baik di tingkat nasional
maupun internasional. Dalam 5 (lima) tahun terakhir terdapat 308 judul
artikel ilmiah baik makalah seminar, jurnal maupun lainnya. Pada tingkat
nasional terakreditasi ada 23 judul (7,47%) dan tingkat internasional
150 judul (48,70%), sisanya 135 judul (43,83%) adalah karya ilmiah
dalam jurnal yang belum terakreditasi, diktat, dsb (Gambar 1.7.1).
Pada Gambar 1.7.2 nampak bahwa jumlah artikel nasional terakreditasi
tidak sebanyak artikel internasional. Hal ini dapat dijelaskan bahwa
program studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB lebih memfokuskan pada
peningkatan publikasi internasional dalam rangka mencapai visi misi
program studi. Jumlah artikel internasional nampak meningkat dari tahun
ke tahun. Sedangkan untuk pengabdian masyarakat, juga meningkat dari
tahun ke tahun dimana dalam 5 tahun terakhir dihasilkan total 138
kegiatan (Gambar. 1.7.3). Pengabdian masyarakat ini masih merupakan
pengabdian masyarakat lokal dan nasional. Relevansi dengan sasaran
telah tercapai di bidang penelitian dimana agenda penelitian telah
mengarah kepada pencapaian visi misi namun perlu peningkatan di
pengabdian masyarakat terutama di tingkat internasional.
Sumber dana penelitian berasal dari mandiri, perguruan tinggi sendiri,
DIKTI, instansi dalam negeri di luar DIKTI (contoh Dinas Bina Marga dan
Pemerintah Propinsi Jawa Timur) serta Instansi luar negeri. Instansi luar
negeri yang terlibat adalah antara lain dari perguruan tinggi di Jepang
(Kumamoto University). Dalam borang 3A standar 7, penelitian mandiri
mendominasi di awal tahun dan menurun cenderung tidak ada, dimana hal
ini terjadi seiring dengan peningkatan pembiayaan dari PT sendiri serta
dari institusi luar negeri yang meningkat cukup tajam yakni 1 (satu)
sumber dana dari institusi luar negeri di tahun 2010/2011 menjadi 7 (tujuh)
institusi luar negeri di tahun 2014/2015. Di masa mendatang perlu
120
mempertahankan bahkan meningkatkan serta mengefektifkan kerjasama
dengan instansi dalam negeri maupun luar negeri.
Gambar 1.7.1 Jumlah total publikasi dalam 5 tahun terakhir
Gambar 1.7.2 Jumlah publikasi per tahun
0
20
40
60
80
100
120
140
160
Jenis publikasi
Ju
mla
h p
ub
lika
si
Artikel dalam jurnal yang belum terakreditasi Dikti, jurnal ilmiah populer, diktat
Artikel nasional terakreditasi
Artikel internasional
0
5
10
15
20
25
30
35
2011 2012 2013 2014 2015
Tahun
Artikel dalam jurnal nasional yang belum terakreditasi,jurnal ilmiah populer, diktat
Artikel nasional terakreditasi
Artikel internasional
121
Gambar 1.7.3 Jumlah pengabdian kepada masyarakat per tahun
1.7.2 Agenda, keberlanjutan, diseminasi hasil penelitian dan pelayanan/
pengabdian kepada masyarakat.
Agenda penelitian di Jurusan Teknik Sipil FTUB yang membawahi Program
Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB adalah memfokuskan pada
pemanfaatan material lokal/limbah, pembangunan berkelanjutan :
penanggulangan bencana, struktur ramah lingkungan, rumah murah dan
keandalan bangunan sipil (peminatan bidang struktur), transportasi
berkelanjutan (peminatan bidang transportasi), rekayasa model,
manajemen air tanah, model sistem informasi integratif SDA (peminatan
bidang keairan), pelestarian arsitektur, kearifan lokal, aspek budaya
arsitektur, kualitas ruang arsitektur, arsitektur sosial, pembelajaran
arsitektur nusantara, arsitektur hemat energi, arsitektur ramah lingkungan,
pembinaan bangunan berkelanjutan (peminatan bidang arsitektur) ;
capacity building and welfare, sustainable natural resource management
(peminatan bidang perencanaan wilayah kota).
Sedangkan agenda untuk pengabdian kepada masyarakat adalah
implementasi hasil penelitian untuk kepentingan masyarakat sesuai
dengan potensi sumber daya dan permasalahan lokal, konservasi sumber
daya air, dsb.
0
10
20
30
40
50
60
2011 2012 2013 2014 2015
Ju
mla
h P
en
ga
bd
ian
Kep
ad
a
Ma
sya
rak
at
Tahun
122
Keberlanjutan pelaksanaan penelitian optimis untuk tercapai mengingat
jelasnya agenda penelitian, sumber dana yang mendukung baik dari
internal perguruan tinggi maupun DIKTI, tuntutan kinerja dosen dalam
memenuhi Beban Kerja Dosen (BKD), dsb.
Diseminasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam
bentuk laporan, publikasi ilmiah di seminar atau jurnal, karya nyata di
masyarakat, dsb.
1.7.3 Kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat
bersama dosen dan mahasiswa.
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB di bawah koordinasi
jurusan Teknik Sipil FTUB memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk terlibat dalam kegiatan dosen penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Pada Borang 3A standar 7 nampak bahwa jumlah penelitian
yang melibatkan mahasiswa lebih dominan yakni sebanyak 20 judul
(55,6%) dibandingkan dengan penelitian dosen yang tidak melibatkan
mahasiswa sebesar 16 judul (44,4%).
1.7.4 Banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan pelayanan/pengabdian
kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa.
Penelitian mahasiswa Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
umumnya terkait dengan disertasi dimana kualitas penelitiannya sudah
memadai dimana dapat dibuktikan dari artikel ilmiah mahasiswa baik yang
berupa makalah seminar maupun jurnal nasional dan internasional
sebagaimana ditunjukkan pada Borang 3A standar 7.
1.7.5 Hubungan antara pengajaran, penelitian dan pelayanan/pengabdian
kepada masyarakat.
Tridharma perguruan tinggi yang terdiri dari pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat tentunya sangat berhubungan satu sama lain.
Materi kuliah perkuliahan atau pendidikan digunakan untuk teori dalam
penelitian yang dilakukan. Sebagai contoh mata kuliah metode penelitian
disertasi dan mata kuliah struktur antara lain teori stabilitas, teori
elastisitas, teori plastisitas, teori reliabilitas dipergunakan dalam penelitian
123
mahasiswa terkait dengan struktur bangunan sipil. Sedangkan pengabdian
masyarakat merupakan aplikasi terapan dalam perkuliahan disamping
pengalaman pada pengabdian masyarakat ini dapat dipergunakan sebagai
bahan materi kuliah di bidang pendidikan. Penambahan mata kuliah
academic writing merupakan perwujudan dari pelaksanaan
pengajaran/kuliah yang nantinya akan dipakai untuk penulisan jurnal
internasional.
1.7.6 Banyak dan kualitas kegiatan penelitian dan publikasi dosen.
Jumlah penelitian dan publikasi dosen menunjukkan kenaikan dari tahun
ke tahun. Pada tahun 2011 sebanyak 32 penelitian menjadi 40 penelitian
pada tahun 2015 (Gambar 1.7.4). Mengacu kepada data Borang 3A
standar 7, pada tahun 2014 sempat terjadi penurunan jumlah penelitian,
dimana pada tahun tersebut telah ada kenaikan penelitian yang dibiayai
institusi luar negeri, sehingga penelitian lebih fokus pada kualitas dimana
jumlah penelitian tidak menjadi prioritas. Namun selanjutnya pada tahun
2015 jumlah penelitian telah meningkat kembali. Untuk publikasi dosen
hasilnya telah ditunjukkan pada Gambar 1.7.1 dan Gambar 1.7.2. Artikel
ilmiah yang masuk di lembaga sitasi sebanyak 67 artikel.
Gambar 1.7.4 Jumlah penelitian dosen dalam 5 tahun terakhir
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
2011 2012 2013 2014 2015
Ju
mla
h P
en
eliti
an
Tahun Akademik
124
1.7.7 Hubungan kerjasama dan kemitraan penelitian dengan lembaga dalam
dan luar negeri.
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB di bawah koordinasi
jurusan Teknik Sipil FTUB menjalin kerjasama dan kemitraan baik di dalam
maupun luar negeri. Total kerjasama dari tahun 2011 sampai 2015 adalah
93 kerjasama, dimana 83 merupakan kerjasama dalam negeri dan 10
kerjasama luar negeri. Jumlah kerjasama dalam negeri pada kurun
waktu 5 tahun terakhir ini menunjukkan peningkatan tiap tahunnya atau
walaupun menunjukkan penurunan masih dalam batasan stabil dimana
saat bersamaan kerjasama luar negeri juga meningkat. Pada tahun 2011
sebanyak 15 kerjasama dan pada tahun 2015 menjadi 13 kerjasama
dimana tahun 2015 ini kerjasama masih berjalan sampai saat ini (Gambar
1.7.5). Kerjasama dengan lembaga dalam negeri antara lain Polda Jawa
Timur dan Polda Banten serta sejumlah Polres di berbagai kota di Jawa
Timur, instansi pemerintah (Departemen Pekerjaan Umum, Dinas
Perhubungan, Pemerintah Daerah Propinsi/Kota/Kabupaten, Kejaksaan
Tinggi, Disperindag, dsb) dan instansi swasta. Kerjasama di luar negeri
juga meningkat dari 2 kerjasama di tahun 2011, meningkat 10
kerjasama di tahun 2015. Kerjasama luar negeri ini dijalin dengan
perguruan tinggi di luar negeri antara lain University of Miyazaki Jepang,
National Central University Taiwan, University Tun Hussein On Malaysia,
Universiti Teknologi Malaysia, dsb. Kuantitas dan tindak lanjut dari
kerjasama internasional ini masih perlu ditingkatkan. Khusus untuk
jaringan penelitian terdapat 40 jaringan penelitian nasional dan kurang
lebih 14 jaringan penelitian internasional.
125
Gambar 1.7.5 Jumlah kerjasama dalam dan luar negeri dalam 5 tahun
terakhir
1.7.8 Kualitas dan kurun waktu penyelesaian tesis (termasuk proses
penulisan tesis dan pembimbingannya).
Untuk mengupayakan kualitas dan kurun waktu penyelesaian disertasi,
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB membuat manual
prosedur terkait disertasi. Untuk administrasi disertasi dapat merujuk pada
Manual Prosedur Administrasi Disertasi (00601 36005). Sedangkan tata
cara penulisan disertasi dapat merujuk pada Pedoman Penulisan Skripsi,
Tesis, Disertasi Fakultas Teknik UB tahun 2015. Bimbingan disertasi
diberikan oleh Komisi Pembimbing. Setiap mahasiswa dibimbing oleh tiga
dosen pembimbing. Satu orang pembimbing adalah promotor sedangkan
dua dosen lainnya adalah ko-promotor. Monitoring dan evaluasi proses
pembimbingan disertasi dapat dilakukan melalui log book. Rata-rata
penyelesaian disertasi adalah 26 bulan.
1.7.9 Publikasi hasil penelitian, karya inovatif, dan rangkuman tesis.
Publikasi hasil penelitian diwujudkan dalam bentuk disertasi, artikel atau
makalah ilmiah seminar dan jurnal. Jumlah penelitian yang telah
dipublikasikan dalam 5 tahun terakhir ini adalah 23 artikel nasional
terakreditasi (7,47%) dan 150 artikel internasional (48,70%), artikel
internasional (53%) serta sisanya dalam jurnal yang belum
0
5
10
15
20
2011 2012 2013 2014 2015
Ju
mla
h K
erj
as
am
a
Tahun Akademik
Kerjasama Dalam Negeri
Kerjasama Luar Negeri
126
terakreditasi, diktat, dsb. Hasil penelitian juga berpeluang menjadi karya
inovatif atau paten sebagaimana yang telah disajikan datanya di Borang 3A
standar 7. Jumlah paten HAKI yang telah diperoleh sebanyak 8 paten oleh
3 (tiga) dosen tetap, dimana masa mendatang perlu lebih ditingkatkan
jumlahnya.
1.7.10 Kerjasama dengan instansi yang relevan.
Kerjasama dengan instansi dapat berupa kerjasama pendidikan, penelitian
dan pengabdian masyarakat. Jumlah kerjasama dengan instasi di dalam
negeri sebanyak 83 kerjasama dan dengan instansi di luar negeri
sebanyak 10 kerjasama (Gambar 1.7.5). instansi luar negeri yang
berkerjasama adalah relevan dengan keilmuan teknik sipil. Sebagai contoh
penelitian bersama (joint research) dengan University of Miyazaki,
Kumamoto University, Hiroshima University. Tidak hanya penelitian, namun
keahlian Teknik Sipil yang dimiliki para dosen juga dimanfaatkan dalam
kerjasama dengan instansi/masyarakat luar antara lain rekayasa forensik,
keandalan bangunan, analisis dampak lalu lintas, penyusunan masterplan,
pengembangan sumur resapan, dsb dalam hal pengabdian kepada
masyarakat.
1.7.11 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama.
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama dilakukan oleh pihak-
pihak yang bekerjasama pada kurun waktu sesuai dengan periode
kerjasama. Hal ini dilakukan untuk menjamin tercapainya kerjasama yang
menguntungkan antara kedua belah pihak serta untuk efisiensi dan
efektifitas proses kerjasama yang berdampak positif pada keberlanjutan
kerjasama.
1.7.12 Hasil kerjasama yang saling menguntungkan.
Kerjasama yang dilakukan tentunya adalah kerjasama yang saling
menguntungkan dimana program studi dapat mengembangkankan,
meningkatkan dan menerapkan kompetensi dengan jalan memberikan
bantuan kajian secara akademis, sedangkan pihak luar memperoleh
127
manfaat dengan diterapkannya kajian tersebut di lapangan serta
penyelesaian permasalahan di lapangan.
1.7.13 Kepuasan pihak-pihak yang bekerjasama
Kepuasan pihak-pihak yang bekerjasama belum terukur secara detail untuk
setiap kerjasama namun sudah ada kuisioner yang dapat memberikan
gambaran kepuasan pihak luar terhadap kerjasama ini. Ukuran kepuasan
dapat diindikasikan dari keberlanjutan kerjasama dengan instansi tersebut
dari tahun ke tahun, antara lain dengan polres, polda, kejaksaan dan
sebagainya.
128
1.7.14 SWOT Komponen 7: Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama.
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB telah menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada
komponen 7 yakni penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dan kerjasama. Selanjutnya strategi antar
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman juga telah disusun. Hasil analisis selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7.1
berikut ini
Tabel 1.7.1 SWOT Komponen 7: Penelitian, Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama.
KEKUATAN (STRENGTHS= S) KELEMAHAN (WEAKNESS=W)
1. Adanya agenda penelitian yang dapat diacu
untuk penelitian-penelitian yang dilaksanakan
2. Kuantitas penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang banyak
3. Adanya hubungan kerjasama yang baik
dengan instansi terutama dalam negeri
4. Tersedianya website dan sistem informasi
secara online untuk informasi akademik
1. Belum maksimalnya pemanfaatan jejaring
internasional
2. Masih minimnya penelitian dalam
kaitannya dengan kerjasama internasional
3. Jumlah penelitian yang menerima hibah
kompetisi masih perlu ditingkatkan
4. Belum maksimalnya jumlahnya penelitian
yang dapat menghasilkan jurnal
internasional yang terindeks.
PELUANG (OPPORTUNITIES=O) S-O STRATEGIES W-O STRATEGIES
1. Adanya MOU dengan instansi dalam
dan luar negeri baik di tingkat
universitas maupun fakultas yang perlu
ditindaklanjuti dalam program kerja
nyata
2. Kebutuhan instansi pemerintah/swasta
akan tenaga ahli dalam bidang
ketekniksipilan
3. Adanya hibah-hibah kompetisi dari
1. Mengoptimalkan jejaring kerjasama (MoU)
yang sudah ada untuk keperluan penelitian
dan publikasi internasional
2. Mengoptimalkan penelitian-penelitian di
laboratorium sesuai agenda penelitian untuk
mendapatkan dana dari hibah kompetisi
3. Mengoptimalkan pemanfataan website dan
sistem informasi untuk promosi dan branding
image bagi dosen untuk membuka peluang
2. Mengikuti pelatihan/workshop penelitian
kompetisi dan publikasi internasional
untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas proposal penelitian yang bisa
mendapatkan hibah kompetisi
3. Mengoptimalkan jejaring kerjasama
(MoU) yang sudah ada untuk keperluan
penelitian dan publikasi internasional
129
DIKTI dan sumber lainnya
4. Adanya peluang agenda dan hasil
penelitian disertasi yang dapat
diaplikasikan untuk kepentingan pihak
yang membutuhkan
penelitian/kerjasama
4. Memperbarui data penelitian dan pengabdian
masyarakat secara periodik untuk kemudian
diunggah di website dan media informasi
lainnya
ANCAMAN (THREATS=T) S-T STRATEGIES W-T STRATEGIES
Tingkat kompetisi hibah penelitian di
tingkat nasional maupun internasional
cukup ketat
1. Mendukung kegiatan pelatihan/workshop
penelitian kompetisi, pengabdian
masyarakat, penulisan artikel ilmiah dan
publikasi internasional untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas proposal penelitian
yang bisa mendapatkan hibah kompetisi
2. Menindaklanjuti program kerjasama dengan
kegiatan riil untuk penelitian/pengabdian
kepada masyarakat/kerjasama
1. Meningkatkan keterlibatan mahasiswa S3 dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat, terutama pada penelitian dengan dana dari dalam dan luar negeri.
2. Mendukung publikasi nasional dan internasional mahasiswa S3 dalam seminar maupun penulisan jurnal
130
1.7.15 Analisis matriks internal – eksternal komponen 7
Berikut akan ditampilkan Tabel 1.7.2 dan Tabel 1.7.3 yang menampilkan
pembobotan, rating dan skor masing-masing untuk faktor internal dan
eksternal.
Tabel 1.7.2 Pembobotan, rating dan skor faktor internal komponen 7
Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor
Kekuatan
Adanya agenda penelitian yang
dapat diacu untuk penelitian-
penelitian yang dilaksanakan
0,20 4 0,80
Kuantitas penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat
yang banyak
0,20 4 0,80
Adanya hubungan kerjasama
yang baik dengan instansi
terutama dalam negeri
0,10 3 0,30
• Tersedianya website dan sistem
informasi secara online untuk
informasi akademik
0,10 3 0,30
Kelemahan
Belum maksimalnya
pemanfaatan jejaring
internasional
0,10 2 0,20
Masih minimnya penelitian dalam
kaitannya dengan kerjasama
internasional
0,10 2 0,20
Jumlah penelitian yang
menerima hibah kompetisi masih
perlu ditingkatkan
0,10
2 0,20
Belum maksimalnya jumlahnya
penelitian yang dapat
menghasilkan jurnal internasional
yang terindeks.
0,10 2 0,20
Total 1,00 3,00
131
Tabel 1.7.3 Pembobotan, rating dan skor faktor eksternal komponen 7
Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor
Peluang
Adanya MOU dengan instansi
dalam dan luar negeri baik di
tingkat universitas maupun
fakultas yang perlu ditindaklanjuti
dalam program kerja nyata
0,30 4 1,20
Kebutuhan instansi
pemerintah/swasta akan tenaga
ahli dalam bidang ketekniksipilan
0,20 3 0,60
Adanya hibah-hibah kompetisi
dari DIKTI dan sumber lainnya
0,20 3 0,60
Adanya peluang agenda dan
hasil penelitian disertasi yang
dapat diaplikasikan untuk
kepentingan pihak yang
membutuhkan
0,20 2 0,40
Ancaman
• Tingkat kompetisi hibah penelitian di tingkat nasional maupun internasional cukup ketat
0,10 2 0,20
Total 1,00 3,00
Dari hasil matriks tersebut di atas, nilai total baik dari faktor internal dan
eksternal akan dianalisis dengan menggunakan matriks kuadran sebagai
berikut:
Tabel 1.7.4 Matriks kuadran internal dan eksternal komponen 7
Tinggi (3-4) Sedang (2-3) Rendah (1-2)
Tinggi (3-4) Pertumbuhan
melalui integrasi
vertikal
Pertumbuhan
melalui integrasi
horizontal
Strategi turn
around
Sedang (2-3) Stabilitas Strategi stabilitas Strategi
Eksternal
Internal
132
keuntungan diversifikasi
Rendah (1-2) Pertumbuhan
melalui
diversifikasi
konsentrik
Pertumbuhan
melalui
diversikasi
konglomerat
Likuidasi
Untuk komponen 7, program studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
berada pada kuadran ‘pertumbuhan melalui integrasi vertikal’ dimana
program-program yang telah ada dapat terus dijaga konsistensi dan
stabilitas dalam pelaksanaannya. Namun demikian, pengembangan dan
perbaikan mengarah ke arah sisi vertikal yang mengutamakan peningkatan
kualitas, antara lain meningkatkan hibah penelitian dan jumlah pengabdian
kepada masyarakat, mengefektifkan kerjasama yang menunjang penelitian
dan publikasi, menambah jumlah mahasiswa yang terlibat dalam penelitian
internasional, dsb
133
II. ANALISIS SWOT ANTAR KOMPONEN
Berdasarkan deskripsi SWOT untuk masing-masing komponen
sebagaimana yang telah dijelaskan pada bagian I, Program Studi Ilmu
Teknik Sipil jenjang S3 FTUB FTUB berupaya untuk mencari kelemahan
atau permasalahan utama dari hasil SWOT pada tiap komponen.
Permasalahan itu adalah :
a. Masa studi masih berkisar di 4,28 tahun (komponen 2, 3, 4, 6 dan 7)
b. Belum optimalnya internasionalisasi program studi dalam rangka
pencapaian visi misi (komponen 4,6 dan 7)
Permasalahan ini memerlukan pemetaan untuk mencari akar masalah atau
penyebab sehingga dapat diketahui dampak atau akibatnya yang berujung
pada permasalahan utama tersebut. Adapun hasil pemetaaan
permasalahan akan digambarkan pada Gambar 2.1 dan Gambar 2.2
berikut ini.
134
Gambar 2.1 Pemetaan permasalahan lamanya masa studi
Masa studi
masih berkisar
4,28 tahun
Perpindahan tata kelola dari
fakultas ke jurusan
Kemampuan bahasa asing
mahasiswa yang belum maksimal
Penulisan artikel ilmiah berbahasa
inggris membutuhkan waktu
Belum optimalnya pemanfaatan jejaring
internasional yang dapat menghasilkan
penelitian internasional dan publikasi
jurnal internasional yang terindeks
Jumlah penelitian yang menerima hibah
kompetisi masih perlu ditingkatkan
Proses penentuan ide dan
pelaksanaan penelitian menjadi
belum optimal
Peralatan laboratorium yang
masih kurang dan belum mutakhir
untuk penunjang penelitian Memperpanjang waktu penelitian
Perlu penyesuaian koordinasi
Komisi doktor perlu
dioptimalkan fungsinya
Jumlah guru besar masih 26% Jejaring/kerjasama tingkat
internasional (antar laboratorium/
antar profesor) belum terbuka lebar
135
Gambar 2.2 Pemetaan permasalahan belum optimalnya internasionalisasi program studi dalam rangka pencapaian
visi misi
Belum
optimalnya
internasionalis
asi program
studi Doktor
Teknik Sipil
FTUB dalam
rangka
pencapaian
visi misi
Jumlah guru besar masih 26%
Jejaring/kerjasama tingkat
internasional (antar lab/antar
profesor) belum terbuka lebar Belum optimalnya pemanfaatan
jejaring internasional yang sudah
ada untuk dapat menghasilkan
penelitian internasional dan
publikasi jurnal internasional yang
terindeks
Reputasi internasional masih minim
Sumber daya manusia untuk tenaga
sistem informasi masih diperlukan
mengingat update data yang
dibutuhkan setiap saat di website
terutama dalam basahas inggris
Reputasi dan jejaring internasional
masih minim
Belum optimalnya keterlibatan
pihak luar dalam penyusunan dan
evaluasi kurikulum
Masukan untuk penyusunan dan
evaluasi kurikulum terutama terkait
standar internasional belum optimal
Jumlah dosen yang menjadi anggota
profesi internasional masih kurang
Reputasi internasional masih minim
136
Untuk mengatasi permasalahan utama tersebut, maka berikut akan
diuraikan analisis SWOT pada Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB secara keseluruhan, sebagai berikut:
2.1 KEKUATAN (STRENGTH = S)
Beberapa kekuatan Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
dapat dipetakan dalam hal visi misi program studi, pelaksanaan
penjaminan mutu, mahasiswa, sumber daya manusia, kurikulum, sarana
prasarana, penelitian dan kerjasama. Kekuatan-kekuatan ini dapat
diuraikan sebagai berikut:
a. Visi misi tujuan dan sasaran Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB telah mengacu dan konsisten dengan visi misi tujuan dan sasaran
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik UB, dan Universitas Brawijaya
serta realistik dan mempunyai periode waktu pencapaian. Visi misi ini
telah mencakup tridharma perguruan tinggi serta mendorong civitas
akademika untuk berperan dalam tingkat nasional dan internasional
b. Sistem penjaminan mutu telah dilakukan di Program Studi Ilmu Teknik
Sipil jenjang S3 FTUB melalui koordinasi yang dilakukan oleh Unit
Jaminan Mutu (UJM) di tingkat jurusan Teknik Sipil, Gugus Jaminan
Mutu (GJM) di tingkat fakultas dan Pusat Penjaminan Mutu (PJM) di
tingkat universitas. Pelaksanaan penjaminan mutu meliputi penyusunan
sistem dokumentasi (manual mutu, manual prosedur, instruksi kerja,
dsb), mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan jaminan mutu, serta
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan evaluasi internal dan eksternal
yang dilakukan secara rutin terhadap proses akademik, kinerja sumber
daya manusia dan manajemen program studi
c. Mahasiswa memiliki kompetensi di bidang Teknik Sipil dengan rata-rata
IPK lulusan >3.5 serta aktif terlibat dalam penulisan dan pertemuan
ilmiah
d. Sumber daya manusia didukung oleh seluruh dosen yang telah memiliki
gelar doktor dan sertifikat dosen serta aktif dalam pertemuan/penulisan
karya ilmiah
137
e. Kurikulum sudah berorientasi pada masa depan dan memenuhi standar
kompetensi yang sesuai dengan visi misi serta memperhatikan
kebutuhan pasar dan kadar akademik doktor
f. Sarana dan prasarana yang menunjang suasana akademik dimana
antara lain termasuk memadainya ruang kerja dosen dan fasilitas untuk
kegiatan belajar mengajar, ketersediaan bahan pustaka dan jurnal di
ruang baca maupun perpustakaan pusat serta sistem informasi dan
website yang dapat diakses online dengan menggunakan fasilitas
internet tanpa kabel
g. Adanya agenda penelitian yang dapat diacu untuk penelitian-penelitian
yang dilaksanakan. Kuantitas penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat sudah proporsional untuk setiap dosen.
h. Adanya hubungan kerjasama yang baik dengan instansi terutama dalam
negeri dan luar negeri
2.2 KELEMAHAN (WEAKNESS = W)
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB masih memiliki
kelemahan diantaranya pada bidang sistem pengelolaan, sumber daya
manusia, mahasiswa, keterlibatan pihak luar dalam kurikulum, serta
penelitian yang akan dirinci sebagai berikut:
a. Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB berada pada masa
transisi organisasi tata kelola terkait perpindahan dari kewenangan
Program Magister Doktor (PMD) FTUB ke Jurusan Teknik Sipil FTUB.
Peminatan penelitian yang melibatkan lintas jurusan dan lintas
laboratorium/studio menyebabkan kurang efektifnya koordinasi ketua
Program Studi S3 untuk pengelolaan sehari-hari, mengingat urusan
lintas jurusan menjadi wewenang ketua jurusan
b. Belum optimalnya fungsi komisi doktor dalam proses monitoring dan
evaluasi disertasi yang selama ini dijalankan oleh ketua program studi
dan komisi pembimbing
c. Untuk mahasiswa, belum optimalnya masa studi yang masih berkisar
4,28 tahun
d. Belum maksimalnya kemampuan mahasiswa dalam bahasa asing dan
penggunaan sistem informasi
138
e. Masih perlu peningkatan prestasi mahasiswa dalam forum pertemuan
ilmiah baik nasional maupun internasional
f. Dalam bidang sumberdaya manusia, jumlah guru besar masih 26%
dari jumlah dosen
g. Sumber daya manusia untuk tenaga sistem informasi masih diperlukan
mengingat update data yang dibutuhkan setiap saat di website
h. Belum optimalnya keterlibatan pihak luar dalam penyusunan dan
evaluasi kurikulum
i. Sarana prasarana masih memerlukan penambahan dan pemutakhiran
alat-alat laboratorium untuk menunjang penelitian mahasiswa S3
j. Belum optimalnya pemanfaatan jejaring internasional yang dapat
menghasilkan penelitian internasional dan publikasi jurnal internasional
yang terindeks
k. Jumlah penelitian yang menerima hibah kompetisi masih perlu
ditingkatkan
2.3 PELUANG (OPPORTUNITY = O)
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB mendapatkan peluang
yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan kekuatan dan meminimalkan
kelemahan. Beberapa peluang yang dapat dipetakan adalah:
a. Adanya animo mahasiswa yang berasal selain dari perguruan tinggi
b. Adanya tuntutan jenjang pendidikan yang lebih tinggi sebagai penunjang
karir yang lebih baik bagi pegawai di instansi di luar perguruan tinggi
c. Semakin banyaknya pelatihan/workshop/seminar yang dapat
meningkatkan keahlian dari dosen
d. Adanya kesempatan bagi tenaga kependidikan untuk mengikuti
pelatihan teknis/administrasi
e. Adanya kerjasama dengan mitra kerja yang sudah terjalin memberi
kesempatan untuk merencanakan kurikulum yang sesuai dan
berorientasi pasar
f. Standar nasional (KKNI) dan internasional (ABET, AUN-QA) yang harus
diantisipasi untuk memenuhi kebutuhan pasar
139
g. Terbukanya pasar ASEAN yang membuka kesempatan dosen dan
mahasiswa bekerjasama dengan perguruan tinggi lain di ASEAN dan
negara lain
h. Adanya MOU dengan instansi dalam dan luar negeri baik di tingkat
universitas maupun fakultas yang perlu ditindaklanjuti dalam program
kerja nyata
i. Kebutuhan instansi pemerintah/swasta akan tenaga ahli dalam bidang
ketekniksipilan
j. Adanya hibah-hibah kompetisi penelitian dan pengabdian masyarakat
dari DIKTI dan sumber lainnya
k. Adanya peluang agenda dan hasil penelitian disertasi yang dapat
diaplikasikan untuk kepentingan pihak yang membutuhkan
2.4 ANCAMAN (THREAT= T)
Beberapa ancaman dari luar yang harus dihadapi oleh Program Studi Ilmu
Teknik Sipil jenjang S3 FTUB antara lain:
a. Tuntutan penyesuaian kurikulum yang dapat berubah setiap saat
sehingga menuntut perubahan proses pembelajaran
b. Perkembangan yang pesat dari teknologi informasi dan komunikasi
menuntut penyesuaian kurikulum
c. Pasar ASEAN yang terbuka bebas dimana kurikulum harus dapat
memenuhi tuntutan pasar
d. Tingkat kompetisi hibah penelitian di tingkat nasional maupun
internasional cukup ketat
Analisis SWOT antar komponen berikut ini akan ditabelkan dan diuraikan upaya-
upaya untuk solusinya, sebagaimana disajikan pada Tabel 2.1 berikut ini.
140
Tabel 2.1 SWOT Antar Komponen
KEKUATAN (STRENGTHS= S) KELEMAHAN (WEAKNESS=W)
1. Visi misi tujuan dan sasaran Program Studi
Ilmu Teknik Sipil jenjang S3FTUB telah
mengacu dan konsisten dengan visi misi
tujuan dan sasaran Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik UB, dan Universitas
Brawijaya serta realistik dan mempunyai
periode waktu pencapaian. Visi misi ini telah
mencakup tridharma perguruan tinggi serta
mendorong civitas akademika untuk berperan
dalam tingkat nasional dan internasional
2. Sistem penjaminan mutu telah dilakukan di
Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB melalui koordinasi yang dilakukan oleh
UJM jurusan Teknik Sipil, GJM FT dan PJM
UB. Pelaksanaan penjaminan mutu meliputi
penyusunan sistem dokumentasi, mengawasi
dan mengevaluasi pelaksanaan jaminan mutu,
serta bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan evaluasi internal dan eksternal
yang dilakukan secara rutin terhadap proses
akademik, kinerja sumber daya manusia dan
manajemen program studi
3. Mahasiswa memiliki kompetensi di bidang
Teknik Sipil dengan rata-rata IPK lulusan >3.5
serta aktif terlibat dalam penulisan dan
pertemuan ilmiah
4. Sumber daya manusia didukung oleh seluruh
dosen yang telah memiliki gelar doktor dan
sertifikat dosen serta aktif dalam
1. Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3
FTUB berada pada masa transisi
organisasi tata kelola terkait perpindahan
dari kewenangan Program Magister Doktor
(PMD) FTUB ke Jurusan Teknik Sipil
FTUB. Peminatan penelitian yang
melibatkan lintas jurusan dan lintas
laboratorium/studio menyebabkan kurang
efektifnya koordinasi ketua Program Studi
S3 untuk pengelolaan sehari-hari,
mengingat urusan lintas jurusan menjadi
wewenang ketua jurusan
2. Belum optimalnya fungsi komisi doktor
dalam proses monitoring dan evaluasi
disertasi yang selama ini dijalankan oleh
ketua program studi dan komisi
pembimbing
3. Belum optimalnya masa studi yang masih
berkisar 4,28 tahun
4. Belum maksimalnya kemampuan
mahasiswa dalam bahasa asing dan
penggunaan sistem informasi
5. Masih perlu peningkatan prestasi
mahasiswa dalam forum pertemuan ilmiah
baik nasional maupun internasional
6. Dalam bidang sumberdaya manusia,
jumlah guru besar masih 26% dari jumlah
dosen
7. Sumber daya manusia untuk tenaga
141
pertemuan/penulisan karya ilmiah
5. Kurikulum sudah berorientasi pada masa
depan dan memenuhi standar kompetensi
yang sesuai dengan visi misi serta
memperhatikan kebutuhan pasar dan kadar
akademik doktor
6. Sarana dan prasarana yang menunjang
suasana akademik dimana antara lain
termasuk memadainya ruang kerja dosen dan
fasilitas untuk kegiatan belajar mengajar,
ketersediaan bahan pustaka dan jurnal di
ruang baca maupun perpustakaan pusat serta
sistem informasi dan website yang dapat
diakses online dengan menggunakan fasilitas
internet tanpa kabel
7. Adanya agenda penelitian yang dapat diacu
untuk penelitian-penelitian yang dilaksanakan.
8. Adanya hubungan kerjasama yang baik
dengan instansi terutama dalam negeri dan
luar negeri
sistem informasi masih diperlukan
mengingat update data yang dibutuhkan
setiap saat di website
8. Belum optimalnya keterlibatan pihak luar
dalam penyusunan dan evaluasi kurikulum
9. Sarana prasarana masih memerlukan
penambahan dan pemutakhiran alat-alat
laboratorium untuk menunjang penelitian
mahasiswa S3
10. Belum optimalnya pemanfaatan jejaring
internasional yang dapat menghasilkan
penelitian internasional dan publikasi jurnal
internasional yang terindeks
11. Jumlah penelitian yang menerima hibah
kompetisi masih perlu ditingkatkan
PELUANG (OPPORTUNITIES=O) S-O STRATEGIES W-O STRATEGIES
1. Adanya animo mahasiswa yang berasal
selain dari perguruan tinggi
2. Adanya tuntutan jenjang pendidikan
yang lebih tinggi sebagai penunjang
karir yang lebih baik bagi pegawai di
instansi di luar perguruan tinggi
3. Semakin banyaknya
pelatihan/workshop/seminar yang dapat
meningkatkan keahlian dari dosen
4. Adanya kesempatan bagi tenaga
1. Merancang kurikulum yang diselaraskan
dengan KKNI dan keperluan akreditasi
internasional
2. Mengoptimalkan penelitian-penelitian di
laboratorium sesuai agenda penelitian untuk
mendapatkan dana dari hibah kompetisi
3. Menyusun payung/agenda penelitian tiap
laboratorium/studio
4. Meningkatkan dana penelitian dosen dan
pengabdian kepada masyarakat
1. Mengoptimalkan penelitian-penelitian di
laboratorium sesuai agenda penelitian
untuk mendapatkan dana dari hibah
kompetisi
2. Mengundang/meminta feedback
alumni/stakeholder dalam merancang
kurikulum
3. Menambah jumlah guru besar
4. Menurunkan lama masa studi antara lain
dengan mengadakan monitoring dan
142
kependidikan untuk mengikuti pelatihan
teknis/administrasi
5. Adanya kerjasama dengan mitra kerja
yang sudah terjalin memberi
kesempatan untuk merencanakan
kurikulum yang sesuai dan berorientasi
pasar
6. Standar nasional (KKNI) dan
internasional (ABET, AUN-QA) yang
harus diantisipasi untuk memenuhi
kebutuhan pasar
7. Terbukanya pasar ASEAN yang
membuka kesempatan dosen dan
mahasiswa bekerjasama dengan
perguruan tinggi lain di ASEAN dan
negara lain
8. Adanya MOU dengan instansi dalam
dan luar negeri baik di tingkat
universitas maupun fakultas yang perlu
ditindaklanjuti dalam program kerja
nyata
9. Kebutuhan instansi pemerintah/swasta
akan tenaga ahli dalam bidang
ketekniksipilan
10. Adanya hibah-hibah kompetisi
penelitian dan pengabdian masyarakat
dari DIKTI dan sumber lainnya
11. Adanya peluang agenda dan hasil
penelitian disertasi yang dapat
diaplikasikan untuk kepentingan pihak
yang membutuhkan
5. Meningkatkan jumlah dosen yang mendapat
hibah penelitian nasional/internasional
6. Meningkatkan jumlah laboran yang mengikuti
pelatihan keahlian laboran, pranata
laboratorium pendidikan (PLP)
7. Mengadakan workshop dan mendukung penuh
Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk
meningkatkan jumlah dosen yang
mendapatkan HAKI
evaluasi kemajuan riset mahasiswa di tiap
akhir semester, seminar internal dsb
5. Meningkatkan efektifitas komisi doktor
untuk menjamin mutu lulusan S3r yang
dihasilkan
6. Mengadakan pelatihan English for
academic/scientific purposes dan teknik
presentasi
7. Mengadakan kuliah tamu dengan
pembicara para pakar dari dalam dan luar
negeri
8. Meningkatkan jumlah mahasiswa yang
menjadi pemakalah pada seminar nasional
dan internasional
9. Merevitalisasi laboratorium/meremajakan
peralatan laboratorium
10. Memisahkan peralatan laboratorium untuk
riset dan praktikum
11. Melaksanakan perubahan OTK terkait
perpindahan dari PDM ke Jurusan
143
ANCAMAN (THREATS=T) S-T STRATEGIES W-T STRATEGIES
1. Tuntutan penyesuaian kurikulum yang
dapat berubah setiap saat sehingga
menuntut perubahan proses
pembelajaran
2. Perkembangan yang pesat dari
teknologi informasi dan komunikasi
menuntut penyesuaian kurikulum
3. Pasar ASEAN yang terbuka bebas
dimana kurikulum harus dapat
memenuhi tuntutan pasar
4. Tingkat kompetisi hibah penelitian di
tingkat nasional maupun internasional
cukup ketat
1. Merancang kurikulum yang diselaraskan
dengan KKNI dan keperluan akreditasi
internasional
2. Mengoptimalkan penelitian-penelitian di
laboratorium sesuai agenda penelitian untuk
mendapatkan dana dari hibah kompetisi
3. Dalam implementasi penjaminan mutu,
program studi mengadakan monitoring dan
evaluasi pada dosen, mahasiswa tenaga
kependidikan, laboratorium, dsb
4. Membuat kompetisi untuk hibah penulisan
buku ajar/media ajar berbahasa inggris
5. Mengadakan pelatihan bahasa inggris untuk
dosen/tenaga kependidikan
6. Meningkatkan bahan pustaka/jurnal
internasional
7. Mengadakan kuliah tamu dengan pembicara
para pakar dari dalam dan luar negeri
8. Membuat formulir pelayanan akademik online
9. Meningkatkan akses internet dengan
menambah router di ruang kerja mahasiswa
S3
10. Meningkatkan ketersediaan database
dokumen secara online
11. Memperbarui website secara rutin dengan
menambah tenaga khusus
12. Meningkatkan jumlah dosen yang mendapat
hibah penelitian nasional/internasional
1. Mengoptimalkan penelitian-penelitian di
laboratorium sesuai agenda penelitian
untuk mendapatkan dana dari hibah
kompetisi
2. Menambah jumlah guru besar
3. Mengadakan pelatihan English for
academic/scientific purposes dan teknik
presentasi
4. Meningkatkan jumlah mahasiswa yang
menjadi pemakalah pada seminar
nasional dan internasional
5. Memperbarui website secara rutin dengan
menambah tenaga khusus
6. Meningkatkan jumlah dosen yang
mendapat hibah penelitian
nasional/internasional
7. Meningkatkan jumlah Pranata
Laboratorium Pendidikan (PLP)
8. Mengikuti sertifikasi ISO 17025
(Laboratorium Layanan)
144
III. STRATEGI PENGEMBANGAN
Berdasarkan deskripsi dan analisis SWOT pada sub bab terdahulu, maka Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
menyusun strategi pengembangan yang dirinci dalanm bidang pendidikan/akademik, bidang penelitian, bidang pengabdian
kepada masyarakat dan bidang managemen. Berikut Tabel 3.1 menjelaskan detail strategi pengembangan Program Studi Ilmu
Teknik Sipil jenjang S3 FTUB sampai dengan tahun 2019.
Tabel 3.1 Strategi pengembangan Program Studi Ilmu Teknik Sipil jenjang S3 FTUB
STRATEGI PENCAPAIAN UNIT BASE
LINE (2014) 2015 2016 2017 2018 2019
1.Strategi bidang Pendidikan/Akademik
a. Merancang kurikulum yang diselaraskan dengan KKNI dan keperluan akreditasi
internasional
% 0 40 100
b. Mengadakan monitoring dan evaluasi pada dosen pengampu mata kuliah (MK)
di tiap semester
% MK 20 60 80 100
c. Mengoptimalkan rerata beban dosen per semester EWMP
sks 6 – 18 6 – 18 11 – 13
d. Menambah jumlah guru besar orang 6 6 7 8
e. Menurunkan lama masa studi Tahun 4,2 4,1 4 3,9 3,8 3,7
f. Mengadakan monitoring dan evaluasi kemajuan disertasi mahasiswa di tiap semester
% 5 20 50 70 100
g. Meningkatkan efektifitas komisi doktor untuk menjamin
mutu lulusan S3 yang
% 0 0 50 100
145
STRATEGI PENCAPAIAN UNIT BASE
LINE (2014) 2015 2016 2017 2018 2019
dihasilkan
h. Meningkatkan penggunaan bahasa internasional dalam kegiatan pembelajaran
melalui buku ajar dan media ajar
% 5 10 20 30 40 50
i. Meningkatkan jumlah mahasiswa yang menjadi
pemakalah pada seminar internasional
%/thn 0 10 20 30 40 50
j. Membuat formulir pelayanan akademik online
% 40 60 80 100
k. Memperbarui website secara rutin
Per (hari) 6 3 1
l. Menambah buku teks
buku 252
260
270 280 290 300
2.Strategi bidang penelitian
a. Meningkatkan jumlah
penelitian yang memiliki topik pemanfaatan material lokal dan pembangunan
berkelanjutan
% 40 42 44 46 48 50
b. Meningkatkan dana penelitian dosen
Jt/
dosen 3 4 5 6
c. Meningkatkan jumlah rasio perolehan hibah nasional dan
internasional
Proposal :
Hibah 4:1 3:1 2:1
146
STRATEGI PENCAPAIAN UNIT BASE
LINE (2014) 2015 2016 2017 2018 2019
d. Merevitalisasi laboratorium/meremajakan
peralatan laboratorium
% 10 20 30 40
e. Memisahkan peralatan laboratorium untuk riset dan praktikum
% 0 10 20 30 30 40
3.Strategi bidang pengabdian kepada masyarakat
a. Peningkatan jumlah dana PKM Jt/
dosen 2 2,5 3 3,5 4 4,5
4. Strategi bidang manajemen
a. Meningkatkan tata kelola
dengan indikasi pada jumlah rasio kepatuhan audit internal
% 25 20 16 12 8 4
b. Melakukan persiapan re-akreditasi program studi S3
% 0 60 100
c. Meningkatkan proses tindak lanjut terhadap kerjasama
internasional yang ada
% 80 80 85 90