Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

60

Transcript of Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Page 1: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell
Page 2: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell
Page 3: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Pembukaan

Salam kasih,Ternyata Seri Metta I yang berjudul “Babaji, Mahaguru

Gaib dari Pegunungan Himalaya” telah mendapat sambutanbaik dimana-mana. Ini membuktikan diperlukannya literatur2Spirituil yang lebih berat, lebih berisi, daripada literatuur2Spirituil yang hanya berisikan nasihat2 moral dan moralitasumumnya. Demikianpun dengan Seri Metta II ini yangmerupakan Seri Metta yang paling panting dari kesepuluh SeriMetta yang berangsur-angsur akan terbit,Mengapa sayakatakan paling penting? Sebab saya belum pernah menjumpaisuatu literatur Spirituil yang lebih dalam daripada ajaran yangamat dirahasiakan ini.

Ajaran2 Krishnamurti memang dasar ke-Enlightenment, tetapi ajarannya itu

hanya untuk sedikit manusia saja, yaitu bagi mereka yangsudah mampu berpikir secara kritis dan abstrak. “AjaranRahasia dari Thibet” lebih mudah dan praktis, ka-rena disertaidengan contoh2 konkrit yang dialami didalam hidup se-hari2dan tidak terlalu bersifat psychology seperti halnya ajaran2Krishnamurti.

“Ajaran Rahasia dari Thibet” ini saya ambil dari bukuyang berjudul “The Secret Oral Teachings in Tibetan Buddhist

Page 4: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Sects” yang aslinya ditulis didalam bahasa Perancis, yaitubahasa asli dari Mme.Alexandra David Neel. DidalamManusia dan Hidup I s/d VIII telah saya salin s/d halanan 41dari buku tsb, Dan kini saya mulai dengan halaman 42 dst.sampai habis. Sudah tentu bagian2 yang kurang penting akansaya biarkan saja. Sangat penting bagi Anda yang tidakmemiliki “Manusia dan Hidup 1s/dVIII” tsb. untukmemilikinya agar dapat mengikuti bagian2 permulaan daribuku tsb. yang sangat penting.

Pernah saya umumkan “bahwa Seri Metta akan ditulisdidalam ejaan lama, tetapi ternyata sekarang lebih mudah bagisaya untuk menulis dengan ejaan baru meskipun,saya tidakpunya cukup minat untuk mengikuti hal2 mendetail yang tidakperlu bagi kita. Semoga Anda maklum hendaknya.

Sekarang marilah saya menuturkan sedikit tentangpenyusunnya, yaitu lime. A, David Neel dan bukunya yangluar-biasa tsb. Mme. A. David Neel adalah seorang wanitaPerancis yang amat tekun dalam soal2 Spirituil dan iapunpunya keinginan sangat keras untuk memasuki Thibet yangterkenal mistiknya dan kefanatikannya didalam praktek2Spirituil.

Tetapi Thibet waktu itu merupakan negeri yang palingtertutup disamping rintangan alam berupa salju dan gunung2yang sangat tinggi dan daerah2 tak berpenghuni dan sunyi.

Page 5: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Kebanyakan orang luar yang ingin menyelundup ke Thibetakan diusir dengan kekerasan atau meninggal diperjalanan.Lebih2 bangsa Barat sangat tidak disukai oleh bangsa yangmendiami tempat tertinggi dibumi itu.

Beruntunglah Mme.David Neel,karena seorangLama,yaitu bhikhu Tibet yang kedudukannya lebih tinggidaripada bhikhu2 Tibet biasa.jadi disana ada 2 macam bhikhudan mereka termasuk orde Buddhis Mahayana, yang kenaldengannya di Peranois menaruh simpati besar pada dirinyadan mungkin Lama ini melihat Mme. A.David Heel berjodohuntuk mengenal Thibet yang penuh rahasia itu.

Demikianlah ia menuliskan surat rahasia yang harusdiserahkan Mme. A.David Neel kepada penguasa2 Thibettertentu ketika ia memasuki negeri tsb., sudah tentu tanpaprosedur resrni, karena Thibet tertutup. Dengan susah-payahdan penuh perjuangan serta rintangan2, ia ahirnya berhasilbepergian dan berdiam di Thibet dengan leluasa meskipun iatetap harus waspada sekali dan menyamar bila ia mengunjungitempat2 di Thibet yang letaknya terasing.

Keinginannya untuk menyelidiki Spirituil di Thibetternyata tidak sia2, sebab ia bukan saja kemudian diterimadengan senang hati oleh tokoh2 Thibet, tetapi bahkan olehmasyarakat Thibet ia dianggap sebagai orang Thibet sendiridan demikian cintanya ia pada negeri salju itu, sehingga ia

Page 6: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

mengangkat seorang anak laki2 Thibet sebagai anaknya.Anaknya kemudianpun menjadi seorang Lama dengan namaLama Yongden dan memiliki resputasi yang baik.

Bersama anak angkatnya itulah ia kemudian didalamhidup dan pengembaraannya di Thibet yang lamanya tidaktanggung2, yaitu 40 (empat puluh tahun) tahun, ia ahirnyaberkontak dengan ajaran yang disebutnya sebagai ajaranThibet yang tertinggi dan ter-rahasia. Mengapa terrahasia?Sebab ternyata ajaran tsb. tidak tertulis dikitab2 BuddhisThibet yang dipuja-puja para Lama, tetapi diturunkan secaralisan dan hanya kepada 1-2 orang saja. Dan si pemiliir ajarantsb.

Umumnya bukan tokoh Lama terkenal, tetapi orang2 biasayang bahkan ada yang hidup berkeluarga…..dan sama sekaliumum tidak akan mimpi bahwa orang ‘ biasa itu sebenarnyasatu tokoh Spirituil yang maha hebat dimana tokoh2 Lamayang terkenal tidak ada artinya bila dibandingkan denganorang tadi. Bantuan anak angkatnya sangat memeegang peranandidalam menemukan ajaran tsb, dan diterimanya Mme. DavidNeel sebagai salah satu pewarisnya; ini dinyatakan oleh Mme.A.David Heel dihalaman muka bukunya.

Ia menekankan bahwa bukunya itu bukan suatu karangan,tetapi merupakan suatu laporanj yaitu apa2 yang didengarnyatentang ajaran rahasia tsb. Ia tidak menambahkan maupun

Page 7: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

menguranginya dan komentarnya dipisahkan. Laporan ini,yaitu berupa ajaran rahasia tsb. tidak begitu saja diijinkanoleh ahli Kebathinan Thibet untuk disiarkan kepada dunia.

Untunglah ia mendapat ijin untuk menyiarkannya,meskipun iapun menyatakan bahwa yang disiarkannya ituhanya sebagian kecil dari ajaran rahasia tsb. Tetapi toch sayaanggap sudah sangat mengagumkan dan suatu berkah telahturun kepada manusia2 yang telah meragukan hidup yang cumauntuk perut-sex-dan uang.

Tetapi toch meskipun buku tsb. sudah tersebar diluarThibet, tetapi saya lihat hanya orang2 tertentu saja berhasilmembacanya dan mempertimbangkannya.Juga dinegeri inibuku ini tidak ada penjualnya dan karena itulah sayamenyiarkannya.

Seri Metta tidak bertujuan lain daripada menyampaikanpesan Abadi dari dunia nan lebih indah,dunia nan lebih berartidan bahagia,dan pesan itu berbunyi:

” HIDUP BUKAN CUMA UNTUK UANG”Sabbe Satta Avera HontuMetta,Bumi, Maret 1973 Masehi.Salam Hormat & Persahabatan kepada:Ahli2 Kebathinan Tibet & Anda sekalian

Page 9: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

SEBAB-MUSABAB YANG SALINGBERGANTUNGAN:

Kitab2 Suci Buddhis menyatakan bahwa ceramah yangpertama dari Sang Buddha Gautama hanya terdiri daripenjelasan akan theori dari “Paticca Samupada” atau “Sebab-Musabab yang saling bergantungan” yang juga dikenal sebagaiajaran 12 sebab2.

Semua aliran filsafat yang berdasarkan Buddhismeberpatokan pada doktrin tsb.’ Sang Philosopher Kamalasilamenggambarkan doktrin tsb, sebagai “Permata AjaranBuddhis”.

(Mme.;Kamalasila adalah seorang Philosopher Buddhisyang terkenal diabad ke-6. Ia merupakan anggota dari ViharaVikramasila di-Magadha (India Tengah;. Ketika Thibetdiperintah oleh Raja To tsong detsen, ia pergi kesana dandisana berdebat dengan resmi dimuka umum dengan, seorangbhikkka Tionghoa, seorang ahli didalam doktrin Non-aktipitas. Kamalasila mengalahkan lawannya berdebat danlawannya itu diusir dari Thibet.

Didalam membaca perdebatan ini didalam bahasaThibetnya, saya kira apa2 yang dikemukakan oleh bhikkhuTionghoa itu lebih tepat daripada yang dikemukakan oleh

Page 10: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Kamalasila, tetapi setiap kali saya mengemukakan hal tsb.kepada para Doktor Filsafat dari University Lhasa, merekamenjadi marah,…yang tidak mengubah pendirian raya.

M:Non-aktipitas disini tidak dimaksudkan diam mutlak,karena batu-batupun selalu bergetar. Tetapi satu sikap hidupyang bersifat tenang dan netral didalam menanggapi segalakejadian hidup yang datang. Saya setuju dengan Mme. DavidNeel, dan Non-aktipitas ini juga. merupakan inti dari ajaranrahasia ini. Tetapi Anda tidak mungkin memahaminya danmenghargainya sebelum Anda mengalami Enlightenment.)

Rantai dari Sebab Musabab yang bergantungan tsb.adalah sebb, Avidya (Kebodohan) Samskara (Bahan2-mental)Vijnana(Kesadaran-murni) Nama dan Rupa(Bentukdan Kesadaran aktip) Sadayatana (Indera2 dimana kesadaranaktip dianggap indera ke-6) Sparsha (Kontak) Vedana(Perasaan)-Trishna (Keinginan) Upadana (Kebiasaan/Ikatan)Bhava (Perwujutan/kelahiran) Jati (Lahir secara fisik)-Jaradan Marana (Umur tua dan kematian/kehancuran).

Istilah2 ini dengan jelas memperlihatkan kehidupan paramanusia secara individual dan ini adalah pengertian yangdianut oleh para penganut Buddhis Hinayana. Bagi mereka,rangkaian dari ke-12 sebab-musabab tsb. berlaku bagimasing2 individual: manusia maupun hewan, tetapi hususnyabagi manusia.

Page 11: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Saya ingat pernah menimbulkan keheranan dan penolakandari para Bhikkhu Ceylon dan Burma ketika menyarankanbahwa “Sebab-Musabab yang saling bergantungan” itu jugaberlaku bagi tumbuh-tumbuhan.

Faktanya, meskipun yang paling terpelajar dari mereka,menolak saran tsb., beberapa dari mereka baik yang termasukBuddhis Mahayana maupun Buddhis Hinayana, ternyata tetapterikat pada pendapat akan adanya suatu jiwa, sesuatu yangberpindah dari satu hidup kehidupan yang berikutnya, yangmenanggalkan tubuh materinya pada saat kematian “bagaikanorang yang menanggalkan pakaiannya yang telah lapuk ruitukmengenakan pakaian yang baru” (Bhagavad Gita II, 22).

Pendapat ini, bagaimanapun juga, dengan resmi danterus~menerus ditolak oleh Sang Buddha,, yang Doktrinnyaakan tidak adanya suatu jiwa merupakan dasar pokokperbedaan doktrinnya dengan doktrin2 Hindu.

Aliran Buddhis, faktanya, berdasarkan 2 buah pendapatnan tegas:

“Semua wujut tidaklah kekal” dan “Segala sesuatu tidak memiliki suatu yang kekal atau

jiwa”

Page 12: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Ini berarti bahwa jika kita menguraikan elemen2 yangmembentuk apa yang kita sebut seorang manusia, seekor kuda,sebatang pohon, sebuah gunung, sebuah bintang, ataupun apasaja, jika kita uraikan seluruhnya, maka kita tidak akanmenemukan sesuatu yang terlepas dari elemen2 pembentuktsb., jadi kita tidak akan menemukan suatu inti dari sangmanusia, sang kuda maupun sang gunung. Nama2 tsb. berartisuatu kumpulan elemen2 saja.

Contoh klasik yang tercantum didalam Kitab2 Buddhisadalah sebuah pedati yang terdiri alas suatu kumpulan dariroda2 berikut jari-jarinya, sebuah as dsb ataupun sebuahrumah, yaitu suatu kumpulan dari rangka2, atap dsb., tetapiapa yang disebut inti sang pedati atau rumah tsb, adakah ia?

Demikianpun halnya dengan seorang manusia, jika kauuraikan bentuk fisiknya, perasaannya, daya tangkapnya, gerak-gerik mental dan kesadarannya, maka apakah lagi yangtinggal? Akankah kau dapati’ sesuatu yang terpisah darikumpulan fisik dan mental yang telah diuraikan tsb,?

Didalam Ajaran Rahasia ini pendapat akan tidak adanyasuatu jiwa amat ditekankan dan bahkan merupakan jugadasarnya, Mereka yang terbenam didalam pendapat akanadanya suatu jiwa, dikatakan, tidak mengerti Ajaran ini,mereka sama sekali bukan Buddhis, mereka tidak mungkinmencapai kebebasan, sebab tanpa pengertian akan tidak-

Page 13: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

adanya suatu jiwa, maka mereka tidak akan menemukan jalanmenuju keluar dari dunia bentuk dan dunia tidak berbentuk.

Tidak satupun diantara mereka yang menganutBuddhisme membantah pendapat itu dan semuanyamengulanginya suara bulat,tetapi umumnya “tanpa memahamiarti yang sebenarnya dari Ajaran tsb,”

Bagi sang jiwa yang telah disangkal adanya tsb, telahdigantikan mereka dengan. suatu kumpulan elemen2 hususyang bekerja bagaikan sebuah kelompok,suatu wujut.

Kelompok ini yang diberi nama Santana, yang berartisesuatu yang terus menerus mengalir, memainkan peranandidalam hidup manusia, Thera Nyanatiloka. (seorang BhikkhuJerman yang telah tinggal di Ceylon lebih dari 40 tahunlamanya dan seorang terpelajar.

M:Sangat terkenal tulisan-tulisannya dan hidupnya sangatSpirituil, sehingga banyak penganut Buddhis menganggap iatelah menjadi Arhat, Muridnya, Bhikkhu Nyanaponika. jugaseorang Jerman, tokoh utarna Buddhis di Ceylon hususnya)berkata, kepada saya pada suatu hari bahwa Nirvana adalahlenyapnya Santana ini ketika ia lenyap karena berhentinyaKarma2 baru yang menghidupi-nya.

Menurut pendapatnya, sesuatu yang kita anggap

Page 14: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

individuil tsb. adalah suatu kelompok-aliran hidup yang husus,suatu Santana husus. Sudah tentu Bhikkhu yang terpelajar tsb.menyangkai adanya suatu jiwa yang terdapat terpisah darisang Santana. Peristiwa hidup yang membentuknya dianggapperistiwa2 yang beruntunan, tetapi tanpa berhubunganlangsung satu sama lain seperti halnya semut yang berjalanberuntunan.

Bagi saya, kelompok-aliran hidup yang kelihatannyabekerja secara terpisah ini, yang memiliki sifat hususnyadiantara berbagai macarn aliran-hidup lainnya, kelihatannyamerupakan suatu pendapat yang tak dapat bertahan. Para Ahlidari Ajaran Rahasia inipun tidak akan mengakuinya juga.

Bangsa Tibet biasa membagi suatu ajaran menjadi chi,untuk umum, dan nang, hanya dimengerti oleh orang2 tertentusaja. Arti rahasia di-sini adalah hanya pikiran2 yang memilikikecerdasan husus saja yang mampu menangkapnya. Para AhliAjaran Rahasia menganjurkan muridnya untuk memahami artidari “Sebab-Musabab Yang Saling Bergantungan tsb. secaraNang.

Arti keseluruhan dari Sebab-Musabab tsb. secara Nangadalah:”Karena adanya ini, maka timbullah itu” atau “Tidakada produksi yang asli, yang ada adalah keadaan saling-menyebabkan”. Dan suatu keterangan tambahan diberikansebb.:

Page 15: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

“Tidak ada sesuatu yang terjadi, begitu saja(yang tidakbersebab). Tidak ada sesuatu yang dihasilkan oleh sesuatuyang lain. Tidak ada sesuatu:. yang terjadi secara kebetulan,tetapi segala sesuatu terjadi karena adanya berbagai macamsebab2.”

Pendapat dari Sebab-Musabab ini berhubungan. eratdengan tidakkekal dan seliwatannya segala sesuatu, yangseperti telah diuraikan (M:dalam M&H) terdiri ataspancaran2 enersi yang terputus-putus. Istilah “Sebab-Musabab” sudah menunjukkan bahwa hidup bukanlah satuproses lurus tanpa kombinasi dan terputus-putus.

Harus berusaha memahami hal berikut: Bahwa “ini”tidak dihasilkan oleh “itu”: karena sang “itu” tidak memilikicukup waktu untuk dapat menghasilkan sang “ini”,sebabpancaran2 enersi sangat luar biasa cepatnya,sehingga tidakdapat menimbulkan suatu produksi secara langsung.

Disamping tidak ada sesuatu yang, terjadi hanya karena..sebab, saja° suatu kombinasi dari berbagai macam sebabselalu dibutuhkan untuk membentuk sesuatu. Sang benihtanaman tanpa kombinasi dengan tanah, kelembaban, cahayadsb. dsb. tidak akan pernah menjadi sebatang pohon.

Tujuan dari Pendapat Sebab-Musabab Yang Saling

Page 16: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Bergantungan ini adalah menunjukkan bahwa kehadiran suatuperistiwa hidup tertentu diperlukan untuk menyebabkan suatuperistiwa hidup yang lain terjadi.

Tidak ada satupun dari pancaran2 enersi yang merupakanalam semesta ini bekerja dengan sendirinya , yaitu tanpa‘bergantung pada pancaran2 enersi lainnya yang semuanyabersifat sekilatan saja dan yang telah merupakan sebab2 daritimbulnya pada saat2 untuk itu terjadi.

Pengertian Buddhis Mahayana akan Sebab-Musabab inilebih luas. Lahir, tua dan mati tidak hanya dimaksudkan bagimanusia saja, yang lahir, tumbuh, menjadi tua dan mati, lahirkembali kedunia dan menjalani lagi proses yang sama itu,hidup melalui perubahan2 dari perasaan2 yang menyakitkanmaupun menyenangkannya.

Tetapi hal ini merupakan hu-kum universiil dariKetidakkekalan dimana segala sesuatu yang terjadi, yang adakarena adanya suatu kombinasi dari berbagai macam unsur,haruslah lenyap kembali bila sebab2 yang berlainan dengansebab2 yang menimbulkannya, timbul.

Kata2 terahir dari Sang Buddha kepada parapengikutNya adalah: “Segala sesuatu yang dihasilkan, yangdibentuk, haruslah lenyap kembali’.

Page 17: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Hukum Ketidakkekalan menguasai para matahari darialam semesta nan maha luas ini seperti halnya ia menguasaikehidupan dari serangga yang paling kecil maupun butir debuyang paling halus.

Tidaklah cukup untuk hanya memahami bahwa Kelahiran,Kelapukan dan Kematian terjadi pada apa2 yang dapatdirasakan kehadirannya oleh indera2 kita yang lemah ini.Proses ini terus berlangsung. pada .semua mahluk,. padasemua benda: pada matahari maupun pada. butir debu, setiapatom yang membentuknya berada didalam drama abadi dari:lahir-tua-mati.

Jadi Perputaran Sebab-Musabab Yang SalingBergantungan ini terjadi didalam segala sesuatu, dimana saja,didalam sesuatu yang paling kecil maupun didalam sesuatuyang paling besar. Proses bekerjanya tidak berurutan menurutukuran faktor waktu, tetapi keduabelas; Sebab-Musabab tsb.selalu ada, hadir semuanya sekaligus dan saling bergantungan,kegiatan mereka saling bertalian, dan mereka hanya ada kalauyang lainnya ada. (M:Renungkan lama2 dan dalam2 danjangan cepat2 puas.)

Ternyata, Sebab-Musabab Yang Saling Bergantungan inibukanlah suatu keterangan dari peristiwa2 yang terjadi padasuatu wujut yang berdiri terpisah dari Sebab-Musabab tsb.Tetapi setiap wujut adalah Sebab-Musabab Yang Saling

Page 18: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Bergantungan Itu sendiri, karena Sebab-musabab tsb. adalahalam semesta dan diluar proses dari Sebab-Musabab ini tidakterdapat suatu mahluk maupun alam.(M:Jika ini mampuditembus oleh pengertian,maka Englightenment terjadi)

Kebodohan atau Avidya ditaruh kedalam perhatian sangsiswa.(M:Tapi istilah Guru-murid didalam Ajaran Rahasia initidak sama dengan yang dipakai didalam mistik ataupundisekolahan, karena sifatnya hanya sebagai teman baik, tetapisudah tentu sang ‘siswa’ harus bersikap hormat dan sikap inijuga menentukan ia akan diberi bimbingan atau tidak)

Apakah artinya bodoh? Yaitu tidak mengerti.Bagaimanapun Kebodohan tidak mungkin bersifat total. Orangmungkin tidak mengerti akan sesuatu, tetapi pada’ saat yangbersamaan itu, ia mengerti akan hal2 lainnya. Dalamkesimpuian terahir: ia yang sedar bahwa ia ‘tidak mengerti,memiliki berdasarkan”;fakta tsb., pengertian akan keadaannya,bagaimanapun macamnya pengertian tsb.

Dapatkah kita menganggap sang Kebodohan yang takdapat dipahami, yang merupakan penggerak dari runtunanKeduabelas Sebab-Musabab,itu sebagai pengertian yangsalah, pendapat2 yang keliru?

Sebaliknya dari menganggap Kebodohan tsb. sebagaisuatu kekuatan ghaib yang samar dan tersembunyi dikedalaman

Page 19: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

ruang dan keabadian, sebagai asal-mula daxi ziarah yangmenyedihkan dari para mahluk melalui kelahiran dankematian, dapatkah kita menyedari bahwa “kebodohan” inisebagai “diri kita” didalam arti kata ia adalah bagian dari dirikita?

Apakah yang menimbulkan Kebodohan? Dan apakah yangmemelihara kehadirannya? Kegiatan kita yang terdiri ataskegiatan2 fisik dan mental adalah jawabnya. (M:Semuapendapat2 ini harus ‘ditembus’, bukan ‘ditelan’ seperti kalauAnda membaca koran dan majalah2).

Meskipun berdasarkan pendapat filsafat yang berbedasamasekali dari pengarang Bhagavad Gita, tapi untuk satusyair yang terdapat didalam kitab tsb. para Ahli AjaranRahasia ini menyatakan persetujuannya.. Syair tsb. berbunyi:

“Tidak suatupun yang diam, meskipun untuk satu saatyang bagaimanapun singkatnya, tanpa bergerak. Segalasesuatu dipaksa untuk menjadi demikian oleh unsur2 yangmembentuknya itu sendiri. (Bhagavad Gita III, 5).

Apakah unsur2 yang menyebabkan kita bergerak? Merekaadalah indera2 yang menyebabkan terjadinya pencerapan2 danperasaan2, dan telah kita bahas bahwa indera2 kitamemberikan laporan yang keliru.(M: dalam M&H). Merekamenyesatkan kita, dan jika kita ditipu mereka, maka kita

Page 20: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

mengembangkan Kebodohan. Karena kurangnya kesedaranakan kenyataan bukan saja menyebabkan kita “tidak mengerti”,tetapi juga menyebabkan kita membangun pendapat2 yangsalah berdasarkan laporan2 yang salah tsb., dan terjadilahsuatu dunia kehidupan yang fantastis.

Bangunan2 mental ini, yang didasarkan atas kegiatanyang tak dapat dihindarkan dari pikiran dan kebodohan kita,adalah Samskara atau bahan2 mental atau kumpulan2 mental.

Bahan2 ini dipelihara kehadirannya oleh keyakinan yangkita miliki terhadap adanva mereka dan oleh pemakaian kitaterhadapnya. Demikianlah suatu kenyataan yang hayal telahmerupakan dunia yang kita bangun itu dan kita anggap adadiluar diri mereka,sedangkan sebetulnya .ia memancar daridiri kita dan ada didalam diri kita dan bergantung padakebodohan dimana kita telah menjadi korbannya.

Didalam pikiran kitalah “Sebab-Musabab Yang SalingBergantungan” tsb. berkembang, bergerak berputar-putarberdasarkan tiga faktor berikut: kebodohan-keinginan-kegiatan, yang saling mendukung.

Sebaliknya dari menganggap Sebab-Musabab tsb.sebagai suatu hukum yang menguasai kita, kita akan dapatmemiliki kemajuan lebih lanjut didalam Ajaran Rahasia inihanya bila kita mampu menyedari bahwa kita adalah. sang

Page 21: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Sebab-Musabab itu dan pada saat yang sama itu pula kitaadalah penciptanya.

“Kutahu engkau, wahai pembangun sang rumah,Sejak saat ini engkau tidak akan membangunnya

lagi.”(Dhammapada syair 154)

Sang siswa disini ditinggalkan (M: siswa tidak diambersama-sama Gurunya itu, tapi merupakan pertemuan2berkala adakalanya 3 bulan sekali. Setiap diskusi direnungkanpulang-pergi, sehingga makan waktu berminggu-minggu danseringkali berbulan-bulan) untuk merenungkan syair diatas danbagian ini dan bahan selanjutnya diberikan ketika sang siswadatang lagi, tapi suatu jangka waktu yang lama biasanyaberlalu sebelum pertemuan terjadi lagi.

*****

Page 22: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

ALAYA ATAU INGATAN

Alaya adalah sebuah kata Sanskrit yang berartikediaman, suatu tempat penerimaan, suatu lumbung. AlayaVijnana berarti suatu alat penerimaan dari kesadaran. Apakahyang diuraikan oleh Ajaran Rahasia tentang’ini?

Setiap’kegiatan, fisik maupun mental, setiap gerakanyang terjadi didalam alam materi maupun alam mental,menyebabkan suatu pancaran enersi.”Dikatakan suatu gerakanmenghasilkan suatu ‘benih’.

Benih tsb., sama halnya dengan semua benih2 matericenderung untuk menghasilkan suatu wujut yang sejenis dengan‘orang tuanya’ jika keadaan2 untuk itu timbul. Benih darisebatang pohon jati cenderung untuk menghasilkan pohon jati,benih dari seekor hewan, anjing atau burung, cenderung untukmenghasilkan seekor anjing atau burung.

Demikianpun halnya dengan benih2 enersi yang takterhitung banyaknya yang dipahcarkan didalam alam olehKeinginan, Kemarahan, Kecintaan, Kebencian dan kegiatan2yang disebabkan oleh perasaan2 tsb., oleh rasa terikat kepadarasa hidup individuil dan kegiatan fisik yang dilakukannyauntuk mempertahankan kehidupan tsb., semuanya inimenyebabkan benih2 tsb. cenderung untuk menghasilkan

Page 23: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

duplikat dari orang tuanya tsb., fisik maupun kejiwaan.

Terjadinya benih tsb. tidak usah menunggu sampaiperasaan2 yang kita rasakan terlah dijelmakan didalam suatukegiatan.Angan2 yang kita lakukan meskipun tanpamenjelmakan,juga angan2 yang kita tekan,dan pikiran2 kitayang bagaimanapun,terus menerus memancarkan benih2enersi: Lebih jauh, suatu kegiatan yang tak dirasakan, yaitudari bagian bawah-sadar kita, selalu bekerja dan merupakansuatu svunber yang sangat besar didalam memancarkan benih2tsb.

Pentinglah untuk menyedari lebih lanjut, ujar sang AjaranRahasia, (M:menyedari tidak sama dengan mengetahui;menyedari menimbulkan perubahan mental/pandangan hidup,tetapi mengetahui tidak memililki kekuatan untuk menimbulkansuatu perubahan pandangan hidup) untuk ‘melihat’ bahwatidak ada sehelai rumputpun, tidak sebutir pasirpun, yang tidakmerupakan suatu pemancar benih2 enersi karena kegiatanhidup fisiknya maupun kegiatan hidup halusnya, yang sesuaidengan jenis mereka.

Tidak ada suatu gerakan yang bagaimanapun halusnyayang tidak menimbulkan gerakan2 lainnyadidalam dunia yangmerupakan gerakan, menimbulkan enersi2 yang cenderunguntuk berulang didalam hubungan dengan sang ingatan. Setiapgerakan fisik maupun mental kita adalah hasil dari sebab2

Page 24: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

yang datang dari seluruh alam semesta dan gerakan2 tsb.mempengaruhi seluruh alam semesta pula. Demikianlahterjadinya suatu kegiatan yang tak berawal maupun berahir,yang adalah Alam itu sendiri.

Menurut salah satu pendapat yang berhubungan denganbenih2 enersi yang dipancarkan didalam Alam: benih2 inidisimpan didalam suatu tempat penerimaan(alaya) dimanamereka merupakan enersi2 yang pasip, yang untuk dapat aktiphanya perlu menunggu timbulnya keadaan2 yang selarasdengan kemunculannya, seperti halnya benih2 tanaman yangdisimpan disuatu pesemaian tidak akan berkembang sarnpai iaditanam ditanah yang lembab.

Tetapi, keadaan2 yang selaras terusmenerus timbuljdemikianlah ketika sebagian benih2 mengalir kedalam alayatsb., benih2 enersi lainnya mengalir keluar didalam bentukkebiasaan2, kecenderungan2, ingatan2 dari yang bersifat fisikmaupun mental yang mendorong pengulangan dari kegiatan2fisik maupun mental yang telah pernah terjadi dulu.

Apakah keadaan2” yang menyebabkan aktipnya benih2enersi tsb.? Mereka adalah hasil dari sang benih2 tsb. itusendiri, karena tidak suatu apapun yang berada diluarlingkaran aksi-reaksi, sang sebab adalah akibat dari sangsebab yang sebelumnya dan sang akibat merupakan sebab bagisang akibat yang berikutnya. (M:Renungkanlah)

Page 25: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Menurut pendapat dari Ahli2 Buddhis Mahayana tertentu,sang alaya bagaikan “suatu sungai tak terhalang yang mengalirterus menerus”.

Perumpanaan tsb. memberi kesan akan tidak adanya suatutempat kediaman atau penerimaan dari sang benih enersi,tetapi menyarankan suatu ketidak-tetapan.

Lain-lainnya, bagaimanapun juga, memegang pendapatsedikit atau banyak akan berbagai bentuk dan dalam berbagaimacam nama akan suatu kestatisan. (M:termasuk mereka yangmenganggap adanya sesuatu jiwa maupun suatu kekuatan gaibyang kekal,karena kekal=statis).

Suatu dunia dimana tidak ada apa2 selain gerakan2 yangmembuat mereka pusing,mereka merasa kehilangankeseimbangan dan karena tidak menemukan suatu peganganyang kokoh dimana mereka dapat menggantungkan diri, makamereka membayangkan alaya sebagai suatu rahim yangmengandung segala wujut2; yaitu sama dengan pendapat dariBrahma dari filsafat Vedanta,

Ajaran Rahasia ini memandangnya berlainan sekali, yaituberdasarkan tidak-kekalnya segala sesuatu dan fakta bahwasegala sesuatu terjadi dari berbagai unsur. Benih2, yaituhasil2 dari kegiatan mental yang berhubungan maupun tidak

Page 26: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

dengan kegiatan fisik, yang juga mengandung berbagai unsuryang berbeda, tidak dapat dianggap permanen.

Seperti halnya dengan segala macam wujut, merekaterdiri atas saat2 yang beruntunan dan berklebat luar-biasacepatnya. Karena itu bagaimanakah mungkin terdapat suatutempat penerimaan atau penyimpanan yang bersifat”menunggu, yaitu berada didalam keadaan diam, bagi sesuatuyang bersifat sangat seliwatan?

Kebenarannya, yang ada hanyalah suatu aliran yang terusmenerus, yang bersifat terus menerus(dalam arti kata tidakpernah berhenti bekerja) dan juga terputus-putus(dalam artikata terdiri atas saat2 seliwatan yang beruntunan) darikilatan2 enersi; sebab2 dan akibat2 bekerja sedemikian rupa,sehingga sang sebab tidak mungkin melihat akibatnya ketikaanaknya itu lahir, atau lebih tepat lagi: lenyapnya sang sebabitu sendirilah yang mengakibatkan timbulnya sang akibat, yaitusuatu kejadian baru.

Sang siswa telah diperingatkan bahwa sang akibat tidakpernah merupakan akibat dari sebuah sebab saja, tetapi selaludari beberapa sebab2 yang tidak sama kekuatannya. Dan lagipula, lingkungan kedalam mana benih2 tsb, dilontarkan jugamerupakan suatu gabungan dari unsur2 yang tidak sama,sehingga benih tsb. sebelum menimbulkan suatu akibat,haruslah mengalami banyak kontak2 dengan benih2 lainnya,

Page 27: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

dan karenanya ,kesan2 seperti menurut istilah Vasubandhu(seorang philosopher Buddhis yang agung, yang hidup diantaraabad ke-5 dan ke-6 Masehi) yang telah dilontarkan didalamcara2 yang berbeda tsb. akan amatlah jarangnya menghasilkansuatu akibat yang serupa. Karena, sebagai akibat dari kontak2tsb., maka benih2 dan kesan2 akan banyak atau sedikitberbeda dengan asal mereka.

Hal ini berarti segala macam ingatan, benih2,kecenderungan2, kebiasaan.2 dsb, tidak pernah menghasilkansesuatu yang sama dengan yang telah lampau kegiatan fisikmaupun mental dalam arti kata absolut. Wujut dari yang akandatang, karena dipengaruhi oleh sang ingatan’, maka sedikit-banyak akan memiliki persamaan dengan wujut yang telahliwat, tetapi tidak pernah tepat sama,

Hal ini menghilangkan kemungkinan dapatnya membuatsuatu ramalan tentang masa depan yang pasti. Beberapa orangberpendapat bahwa jika orang dapat mengetahui semuasebab2 yang ada pada saat ini, maka ia dapat melihatakibatnya, yaitu melihat gambaran dari yang akandatang.Pendapat ini ditolak oleh ajaran rahasia ini.

Berdasarkan hukum ketidakkekalan universiil sang siswadiperingatkan bahwa suatu penentuan absolut tidaklahmungkin,hal tsb. tidak berada ditangannya; hanya duniakemungkinan sajalah yang mampu dicapainya.

Page 28: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Andaikata kita anggap sang siswa dapat mengetahuisemua sebab2 tsb. pada saat ini dan ia mampumemperhitungkannya, pada saat tsb., akan akibat2nya, tetapipada saat yang berikutnya setelah saat tsb. berlalu sebab2 initelah berubah sebagai akibat dari kontak mereka dengansebab2 dan kekuatan2 lain.

(M: saat berarti bukan 1-2 jam, tetapi suatu jangka waktuyang luar-biasa kecilnya, jadi tidak mungkin diketahui) Bukansaja sebab2 yang dilihat oleh sang siswa itu telah berubahpada saat berikutnyai tetapi juga sebab2 lain turut ambilbagian. Karenanya akibat yahg dilihat oleh sang siswa. tsb.ternyata tidak sama.

Pada saat yang sama itu pula, suatu kegiatan yang serupaberlangsung didalam indera2 dan pikiran sang siswa, danmereka semuanya juga berubah dari saat kesaat.

Saat yang manakah dari antara dua alira dari kegiatanyang seliwatan sifatnya itu, dapat dijadikan pegangan sebagaigambaran statis dari segala sebab2 bagi penentuan rnutlakakan unsur2 dari yang akan datang..,.?

Pertama-tama kita harus memahami bahwa pengetahuan,yaitu dari sang kesadaran, bukanlah apa yang diistilahkanShesrab atau pengetahuan-super.

Page 29: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Pengetahuan tsb. adalah apa yang telah kita ,jadikandasar didalam membedakan, memberikan nama, bentuk,kwalitet, singkatnya segala sesuatu yang telah membentukdunia ini. Sang dunia(M:alam semesta temasuk semua alam2halus) adalah hasil dari pengetahuan tsb.

Pengetahuan tsb. sifatnya menipu karena ia bergantungpada indera2 kita, yang masing2 menghasilkan sebagian daripengetahuan tsb ,

Demikianlah:Pengetahuan dari sang mata…. bentuk dan warna.Pengetahuan dari sang telliga: suara2.Pengetahuan dari sang lidah : kecapan2.Pengetahuan dari sang hidung : bau2.Pengetahuan dari sang kulit. : perasaan2 yang timbul dari

sentuhan2,pikiran, pendapat2 yang telah didengardsb.

(M:Ajaran Rahasia ini bersifat universiil, bukan cumafisik. Setiap istilah berarti juga alam2/alat2 ha1us misalnyamata berarti juga mata astral, mata mental dst. segala macammata halus. jadi bukan cuma mata fisik saja. Ini harus diingatbaik2 selama merenungkan buku ini).

Dua macam Pengetahuan lagi juga disebutkan: yang satu

Page 30: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

merupakan keseluruhan dari Pengetahuan yang diperoleh olehkeenam indera tsb., ini adalah Pengetahuan atau Pengertianyang dimiliki oleh suatu pikiran yang tersesat.

Ia merupakan Pengetahuan yang menyesatkan,iamerupakan kesesatan yang menbguasai sang pikiran yang telahdisesatkan oleh kesan2 yang dilaporkan oleh indera2kepadanya.Kesan2 ini selalu bersifat palsu, karena ketidak-mampuan mereka didalam menangkap sang kenyataan yangsebenarnya.

Pengetahuan dari suatu Pengertian yang gelap adalahsuatu kumpulan dari Pengetahuan yang bersifat-mengikat.Pendapat2 keliru yang dimiliki oleh sang Pengertian yanggelap tsb, dipegang erat2, dikumpulkan dan menjadi dasar2dari segala kegiatan. Suatu kegiatan mental yang didasarkanatas Pengetahuan yang salah akan membentuk suatu dunia yangtidak memiliki hubungan dengan dunia kenyataan,

Dan itulah dunia yang kita awasi ini bagaikan suatusandiwara yang terbabar diluar diri kita, yang sebenarnya,tidak ada apa2 disitu selain sebuah layar yang mengandungbentuk2 yang berwarna, yang telah kita tenun dan lukisdidalam diri, kita berdasarkan kesan2 dari Pengetahuan kitanan keliru.

Demikianlah, sang ingatan yang terbentuk oleh

Page 31: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

konstribusi2 dari segala kesan2 bukanlah merupakan sesuatutempat penyimpanan yang bersifat ghaib, tetapi merupakankesadaran kita sendiri, yang merupakan dasar dari sang duniaperistiwa, sang keseluruhan dari alam kita.

Untuk membuat sang siswa mampu menyedari akankekompleksannya dan sifat seliwatan dari sang pikiran, sangGuru menekankan berbagai macam unsur dari sang pikiran tsb.Sama seperti halnya dengan pendapat tentang adanya suatu‘jiwa’ yang berdiri terpisah dari unsur2 yang membentuknyatelah ditolak demikianpun pendapat tentang adanya suatupikiran yang berdiri terpisah dari unsur2 sang pikiran telahditolak.

Bukankah sang ‘pikiran’ ini yang merupakan nama darisegala macam perasaan2 dan bentuk2 kegiatan mental yangtelah dianggap oleh banyak orang sebagai ‘jiwa.’ mereka yangsejati dan abadi?

Menurut pernyataan didalam Kitab Buddhis yang katanyadiucapkan oleh Sang Buddha: (Samyutta Nikaya)

“lebih baik menganggap sang tubuh sebagai suatu jiwadaripada menganggap sang pikiran sebagai jiwa, karena sangtubuh mungkin berahir untuk satu, dua atau seratus tahun, tetapiapa yang disebut pikiran tsb. timbul dan lenyap didalamproses perubahan yang terus menerus .

Page 32: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Bagaikan seekor kera yang bermain disuatu hutanmemegang sebuah dahan, kemudian melepaskannya untukmemegang dahan lainnya., demikianlah apa yang disebutpikiran itu, timbul dan lenyap didalam perubahan yangterusmenerus sepanjang hari dan malam.”

Sang siswa dari Ajaran Rahasia ini bukan saja sudahmengenal baik2 pendapat tsb., tetapi bahkan sudahmembuktikan sendiri ketepatannya.

Pada saat2 meditasinya, ketika. ia mengawasi sangpikiran dengan penuh perhatian, ia telah mencapai Lhag Thong(M:Enlightenment, ikutilah Seri Cassette Metta II) dan‘melihat’ jauh lebih banyak daripada orang biasa, ia telahmenyedari kemunculan dan lenyapnyapendapat2,keinginan2,ingatan2 dsb.dsb. yang liwatdihadapannya bagaikan suatu barisan dari gelembung2 airseliwatan yang mengapung disebuah sungai yang mengalir.Iatelah menyedari bahwa sang pikiran adalah sebuah kata bagisuatu seri peristiwa2 mental.

Tetapi, kebiasaan yang telah mendarah-daging dalamberpikir berdasarkan adanya suatu ‘jiwa dapat menyebabkanorang menyempitkan pengertiannya tentang sang pikiran.Karenanya, meskipun ia memahaminya “sebagai suatu aliranyang seliwatan tetapi ia juga secara sedar ataupun ‘ tidak

Page 33: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

menganggap adanya suatu aliran kesadaran lain yang terpisahdan kegiatan mental yang terpisah, yang bekerja menurutprosesnya sendiri2.

Sekarang menurut Ajaran Rahasia, yang harus disedari,‘dilihat’, dirasakan, adalah bahwa tidak terdapat suatu aliranyang kita sebut sebagai pikiran saya, dan karenanya tidakterdapat suatu aliran rangkap yang merupakan pikiran2 orang2lain, tetapi hanya ada satu aliran mental saja yang merupakanjumlah total dari segala kegiatan mental yang permulaannyatidak mungkin diketahui.

Didalam ketotalan inilah apa yang kita sebut ‘pikiransaya’ termasuk, sesuatu yang dengan susah-payah. cobadipisahkan dan dibatasi oleh sebagian orang. Usaha ini sia2.Tanpa menyedari ataupun menyedari, angan2, keinginan2,kebutuhan2 yang dirasakan bagi kehidupan, kerinduan kitaakan hal tsb. semuanya ini bukanlah semata-mata milik kita,karena hal tsb. merupakan suatu gabungan(M:universiil), iamerupakan sebuah sungai mengalir dari saat2 kesadaran yangtak terhitung banyaknya, yang berasal dari kedalaman darikeabadian yang tak mungkin ditembus.

Bagaimanapun juga tidaklah cukup untuk mendengarAjaran ini didalam uraiannya yang bersifat filsafat. Ini harusdilihat, dilihat langsung oleh diri-sendiri, sebagai akibat daripandangan-bathin nan menembus, lhag thong, yang

Page 34: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

memungkinkan kita untuk melihat lebih banyak dari manusiabiasa.

Lhag Thong, pandangan-bathin nan menembus, yangmenembus segala peristiwa2 yang muncul dan menembuskedasar segala kejadian, seperti halnya kemampuan yang lain,dapat dikembangkanť(M:lhag Thong-The Wisdom Eye istilahsaya, tetapi bukan Enlightenment. The Wisdom Eye adalahsemacam alat yang timbul sebagai akibat Enlightenment) Kitaharus melaksanakan hal ini, dan dengan demikian menyiapkandiri kita untuk melakukanpenyelidikan2(M:Perenungan2=Meditasi Sejati) yang amatmenarik hati.

*****

Page 35: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

THE GOING BEYOND

Doktrin dari Buddhis Tibet yang amat menarik perhatianadalah doktrin dari the “going beyond” (M:istilah ini sulitditerjemahkan, artinya kira2 “menyeberang” atau“keseberang” atau “terlepas” atau “menembus” bersifatabstrak, bukan konkrit). Doktrin ini berdasarkan PrajnaParamita,.

0rang2 Tibet seperti halnya orang2 Tionghoa(M:paraahli filsafat-nya, bukan penganut biasa) telah mengartikanPrajna Paramita berlainan dengan para penulis India yangumumnya pendapatnya diikuti oleh ahli2 Ketimuran bangsaBarat.

Menurut para ahli India tsb., Prajna Paramita berartiKebijaksanaan nan luar-biasa, yang terbaik, Kebijaksanaanyang tertinggi, sedangkan para, ahli Tionghoa berpendapat:suatu Kebijaksanaan yang telah ‘pergi keseberang .PrajnaParamita yang umum dibaca berulang-ulang dinegeri-negeriyang menganut Buddhis Mahayana tsb. berbunyi: “OhKebijaksanaan yang telah pergi keseberang, lebih keseberangdari pantai seberang itu, kepadaMu hormat.” (Gate, gate,paragate, para-sanggate, Bodhi, Svaha)

Bagaimanapun juga, bila mantra ini menunjukkan kita

Page 36: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

suatu Kebijaksanaan yang telah menyeberang pergi “kepantaiseberang” menurut istilah para orang Tionghoa orang2 Tibetmengartikannya sebagai: “melampaui atau menembuskebijaksanaan”.

Saya kira penting untuk memberikan penjelasan disini,karena mereka yang biasa membaca literatuur Buddhis akantercengang melihat bagaimana “kebajikan2 terbaik” diaturoleh para Tibet.

Jumlah kebajikan2 tsb. aslinya enam buah, empatkebajikan lagi ditambahkan kepadanya, tetapi mereka tidakmemainkan peranan yang utama. Berikut adalah daftar mereka:

Berdana Dana (Istilah2 Sanskrit).Moral . …… Sila.Kesabaran …. , Khanti.Semangat ….. Virya.Konsentrasi … Dhyana.Kebijaksanaan bathin Prajna.Cara/Metode … Upaya.Keinginan2 positip Pranidhana.Kekuatan Baladhana.Pengetahuan/Pelajaran Jnana.

Demikianlah kalau para ahli umumnya menambahkan kata“luar-biasa dibelakang setiap kebajikan tsb., misalnya

Page 37: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Kedermawanan nan luar-biasa maka para ahli Tibetmenambahkan kata2: “melampaui/menembus dimuka setiapkebajikan tsb. Jadi mereka mengatakan: “melampauikedermawanan, melampaui kebijaksanaan” dst.

Apakah baik untuk memiliki kebajikan2 tsb. danmempraktekkannya? Sudah tentu, tetapi tidak satupun diantaramereka atau tergabung semuanya akan menghasilkanKebebasan( tharpa).

(M:Nirvana istilah saya. Dengarlah Seri Cassette MettaII dan V), Orang yang bajik, orang suci maupun orang yangjahat dan penjahat tetap terpenjara didalam prosesperputaran(samsara) dari kelahiran dan kematian, daripenggabungan dan penguraian, yang telah membentuk duniahayal dari peristiwa2, meskipun didalam setiap perputarannasib mereka berlainan.

Menurut pendapat populer keagaman, praktek darikebajikan2 tsb.menghasilkan kelahiran kembali yangmenyenangkan didunia para Dewa maupun didunia manusia,sedangkan kegiatan2 yang negatip akan menghasilkankelahiran kedalai dunia2 dimana berkuasa kesengsaraan.

Masyarakat Tibet jarang sekali yang memandang lebihjauh dari pendapat di-atas, yaitu dua macam keadaan masa-depan, tetapi pendapat bahwa Kebebasan, terlepas dari

Page 38: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

samsara, pencapaian dari seorang Buddha adalah suatu halyang sangat berbeda dari mempraktekkan kebajikan danupacara2 agama, tidaklah sama sekali asing bagi mereka.

Itulah soalnya, yang direnungkan oleh manusia2 agungdari Negeri Salju ini, jauh diluar kecerdasan mereka, danmereka tidak pernah berhenti merenungkannya.

(M:Jadi diTibet dulu terdapat 4 macam manusia:masyarakat biasa yang menjalankan upacara2 agama hanyasebagai hiburan atau pelarian dsb. seperti misalnya disini;yang memusatkan hidupnya disitu, yaitu para bhikkhu dan lamayang hanya hafal kitab2-nya tanpa praktek2 kaum mistikusyang berupa bhikkhu atau Lama ataupun pertapa biasa yangmemiliki kemampuan2 rnistik; dan para penganut AjaranRahasia ini yang jumlahnya sedikit sekali, tersedikit)

Pada tingkat Pengertian yang lebih tinggi diterangkanbahwa untuk menjadi “luar-biasa”, maka kebajikan2 tsb. danprakteknya haruslah menjadi sifat kita. Mereka harus menjaditanpa-sadar, harus dikembangkan menjadi gerakan2 yangspontan,

Demikianlah suatu kegiatan menolong suatu mahluk yangsedang menderita harus terjadi secara spontan seperti halnyajika orang dengan spontan menarik tangannya bila tangan tsb.tanpa sadar memegang sesuatu yang sangat panas.

Page 39: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Jika, kedermawanan kita, kesabarah kita, semangat kitadsb. itu faktanya hanya merupakan kegiatan yang terjadimelalui suatu proses mental yang memperlihatkan kitauntungnya melakukan hal tsb. atau perlunya memaksakan dirikita untuk melakukankannya karena melatih suatu disiplinmoral yang telah diajarkan kepada kita untuk melakukaimya,maka kegiatan2 kita tsb. mungkin bergona bagi objek2 yangkita tolong tsb.

Tetapi kita sendiri, bagaiaanapun juga, hanyamemperoleh keun-tungan sebagai suatu latihan pendidikanyang cenderung untuk menjadikan kita sebagai robot2 yangdigerakkan oleh unsur2 yang berada diluar diri kita. Bagianyang lebih dalam dari diri kita tidak mengalami perubahan,dan sebenarnya perubahan itulah yang sesungguhnya berguna.

Pembebasan secara Buddhis, Keselamatan, (M:BuddhisSejati) terdiri dari suatu perubahan pokok didalampencerapan2 kita, pendapat2 kita, didalam perasaan2 kita(M:Krishnamurti menyebutnya “Revolusi”). ini merupakansuatu Penyedaran yang berasal dari pandangan-bathin yangmenembus dan dalam (lhag thong) yang telah menyebabkankita “melihat lebih banyak” dan menemukan , diluar duniakebajikan dan kejahatan, Baik dan Buruk, sesuatu dimanapasangan-berlawanan ini tidak ada (M:Renungkanlahdalam2.)

Page 40: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Adalah persoalannya, setelah mempraktekkan kebajikan2nan luar-biasa tsb. untuk pergi menembusi mereka,karenapandangan bathin nan menembus tsb.(M:The Wisdom eye)telah memperlihatkan bahwa mereka tidak berdasar,tidakberarti dan tidak effektif.(M:bukan untuk orang biasa..hanyauntuk mereka yang sudah siap meninggalkan permainanduniawinya, sudah siap untuk memasuki Kebudhaan melaluiAjaran Rahasia ini atau J.Krishnamurti atau Seri CassetteMetta II s/d V ataupun Meditasi Sejati sendirian)

Doktrin dari ‘Going Beyond1’ ini berhubungan dengan“Jalan langsung” dan “Kebebasan Tiba2” dan merupakantulang-punggung dari Ajaran Rahasia.

Dan mereka yang telah menerima uraian2 ini atau telahmenyedari ketepatannya dinasihatkan untuk tidak sembaranganmenyebarkannya, karena mereka berbahaya bag! sebagianbesar manusia yang amat cupet kecerdasannya untukmenembusi arti Ajaran ini yang sesungguhnya. (M: Peringatanbagi Anda dan karena itulah juga saya tidak berceramah lagidan Seri Metta II tidak boleh disiarkan cuma2 dan diobral)

Haruskah kita menganggap kumpulan doktrin2 danpendapat2 yang telah membentuk Ajaran Rahasia ini hususbersifat dan berasal dari Tibet? Hal itu mengandung resikokeliru. Pendapat2 jarang sekali yang berasal dari satu sumber

Page 41: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

saja.

Dalam waktu2 tertentu didalam sejarah, kita lihatmunculnya pendapat2 yang sama dari orang2 yang amat jauhterpisah didalam saat yang sama, tanpa mereka pernahberhubungan. Bagaimanapun juga, selama Tibet menjadipokoknya, maka kita tidak dapat menyampingkan kemungkinanadanya hubungan langsung. maupun tidak langsung diantaraorang2 Tibet(pemikirnya=philosophernya) dengan parapemikir yang hidup sejaman dengan mereka, yaitu: Tionghoadan India, yang merupakan tetangga mereka.

(M:Dipermulaan SMI I-sudah dicantumkan seorangphilosopher Tionghoa yang dikagumi Mme. David Heel. Dansaya sendiri melihat adanya philosopher-, agung Tionghoa diTiongkok dulu, bukan Kong Hu Tju, ia bagaikan anak2dibandingkan dengan para raja pemikir tsb. dan salah satuadalah yang menyamarkan diri dengan nama Lao Tze….’.)

Sang pemikir Buddhis bangsa India yang terkenal,Nagarjuna, dengan lancar telah menyiarkan JalanTengah(Madhyamika) yang berdasarkan sikap netral, tidakmenjurus kearah pencapaian/penekanan maupun kearahpenghindaran/pelenyapan, karena kedua hal tsb. ada karenasaling bergantungan satu sama lain secara relatif, dankarenanya tidak ada salah satu diantara mereka dapat berdirisendiri.

Page 42: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Orang harus menembusi pandangan “ya” dan “tidak”,pandangan “wujut” dan “tidak berwujut”, kata Nagarjuna.“Kebijaksanaan” harus “menyeberangi” (go beyond) segalapendapat2, atau, seperti diterjemahkan oleh orang2 Tibet: kitaharus menembusi Kebijaksanaan (M:maksudnyaKebijaksanannpun bukan yang terahir atau tertinggi).

Jauh sebelum Nagarjuna, Sang Buddha telah meletakkandasar2 dari disiplin Spirituil dan intellektuil yang serupa.Ketika berbicara kepada-seorang muridnya, beliau berkatademikian:

“Manusia biasa berpendapat “ada” dan “tidak ada”,tetapi bagi orang yang mampu melihat secara tepat danmenurut fakta bagaimana semua wujut terjadi didunia, makabaginya tidak ada “tidak ada”.

“Segala sesuatu ada, adalah suatu keekstriman; segalasesuatu tidak ada, adalah suatu keekstriman lainnya. Akumemberikan Ajaran ditengah keduanya, yaitu Kebenaran dariSebab-Musabab Yang Saling Bergantungan.”

Hal ini berarti bahwa segala sesuatu yang ada bergantungpada, bagi keadaannya itu, kehadiran dari wujut2 lain yangmenyebabkannya atau yang mendukungnya, dan bahwa iamenjadi tidak ada bila sebab2 yang menyebabkannya lenyap,

Page 43: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Demikianlah, segala sesuatu bersifat relatif. Orang tidak dapatmemastikan bahwa ia ada, sebab ia tidak terjadi oleh dirinyasendiri, tetapi juga tidak dapat menganggap dirinya. samasekali tidak ada.

“Pergi keseberang”, faktanya, adalah berhenti memegangpendapat2, yaitu perhubungan2 dengan dunia hayalan, danmemahami bahwa mereka bersifat relatif dan bergantung padawujut2 yang juga bersifat relatif(M:tidak mutlak, artinya tidakbenar2), tetapi yang tidak dapat dianggap tidak-ada.

Apakah doktrin dari “pergi keseberang” tsb. bersifatpasti? Para Guru dari Ajaran Rahasia ini berkata bahwa halitu menuju kesuatu perjalanan yang amat jauh, tetapi jikakautanyakan mereka secara tepat: “Apakah jalan itu menujusang Tujuan?” Mereka akan tersenyum dan diam saja.

Kata “tujuan” seperti juga pendapat tentang suatu tujuan,yaitu suatu pencapaian, suatu tdjuan yang pasti, tidakdipergunakan didalam Ajaran Rahasia ini. Keduanyaditinggalkan didalam menembusi perbatasan dari ajaran2“Esoteris” ini.

Para Guru tsb. akan mengingatkan sang siswa tentangperumpamaan dari sebuah rakit, yang terkenal didalam Kitab2Buddhis:

Page 44: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Seorang yang sedang bepergian tsb. yang melihatjalannya dihalangi oleh sebuah sungai besar, akan membuatsebuah rakit untuk menyeberanginya, tetapi satu kali pantaiseberang tsb. sudah dicapainya, ia tidak akan memanggul sangrakit dibahunya didalam meneruskan perjalanannya itu. Iaakan meninggalkannya sebagai sesuatu yang tak berguna.(M:padahal rakit tsb. bukan main besar jasanya)

Rakit tsb. adalah simbol dari segala macam cara2,latihan intellektuil ataupun disiplin moral, yang merupakanalat untuk membawa sang ‘pencari’ Kebebasan “kepantaiseberang”. Dipantai seberang itu semuanya itu tidak berhargalagi; mereka tidak memiliki sifat2 yang berhubungan dengansituasi “dipantai seberang” tsb., dan bagaikan sang rakitdidalam perumpamaan tadi, mereka hanya merupakan suatubeban yang sia2. (M:Renungkanlah, artinya luas dan dalam)

Dan, “pantai seberang” tsb, juga cuma suatu simbol saja,karena ia ada dimana-mana dan juga tidak ada.

“Pantai seberang” tsb, adalah “sesuatu” yang berada“diseberang”pendapat2 kita dan karena itulah ia dinamakandisebrang segala sesuatu yang paling tinggi nilainya,suatukebijaksanaan yang merupakan juga suatu bagian dari sangpikiran dan merupakan sang rakit.suatu rakit yang palingbaik,tetapi yang sebenarnya tetap merupakan sebuah alat saja.

Page 45: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Juga, apakah pencapaian “pantai seberang” tsb. berartisuatu pencapaian akan suatu tujuan yang pasti?–Inilahpendapat sebagian besar umat Buddhis. Tetapi pendapatAjaran Rahasia tentang ini berbeda.

Sang pejalan yang telah menyeberangi sang sungai ituakan, mungkin, beristirahat sebentar dipantai seberang yangbaru dicapainya itu, tetapi dari tepi pantai sungai besar ituterbentang suatu daerah yang masih harus ditempuhnya,demikianlah orang itu kemudian akan bangkit dari istirahatnyauntuk melanjutkan sang perjalanan. Penyeberangan sangsungai, pendaratannya di “pantai seberang” tsb, hanyamerupakan suatu tingkat pencapaian bathin saja.

Tingkat bathin menuju apa?-Para mistikus Taois telahmemberikan kita suatu pernyataan yang bersifat teka-teki yangdisetujui sepenuhnya oleh Para Guru Ajaran Rahasia ini, dandidalam bentuk yang sedikit berbeda, mereka menurunkannyakepada sang siswa (II;Saya tidak dapati kalimat berikut inididalam Tao Tee Ching, jadi banyak filsafat2 Taois yangsangat dalam dan bersifat Kebijaksanaan yang telah lenyapdari pandangan umum )

“Negeri yang tidak terletak dimana-mana adalah rumahyang sejati.”

Sebaliknya, apakah memang ada sang pejalan yang

Page 46: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

membuat penyeberangan itu? Adakah “seseorang” yangmencapai pantai-seberang tsb?

Jika ada, maka, ini berarti sang pejalan akan membawadidalam dirinya “pantai sini” kedalam “pantai seberang” tsb.,seperti halnya debu yang ada ditapak sepatu seseorang dibawadari satu tempat ketempat lainnya. Sang pejalan ternyatamengubah sang “pantai seberangmenjadi “pantai sini” seba,bdisini dan disana ada didalam dirinya sendiri, adalah dirinyasendiri, dan bahwa diluar sang pikiran yang membayangkan ”disini” dan “disana” tidak ada “disini” mapun “disana”.

Melampaui/mengatasi kebajikan dan kejahatan,pendapat2 dan kepercayaan2, adalahmelampaui/menyeberangi bangunan2 mental yang telahdibangun oleh sang pikiran, tanpa hentinya, dan mengenalinyamelalui pandangan-bathin yang menembus(M:The WisdomEye istilah saya) bahwa mereka adalah kosong darikenyataan,

Dan juga menyedari melalui pandangan-bathin yangmenembus bahwa apa2 yang dibayangkan sebagai melakukankebajikan, menyerah pada kejahatan, memegang pendapat2dan menciptakan theori2, menuju suatu tujuan dan mencapaisang tujuan, adalah suaiu hayalan yang saling bertentangan dankosong dari kenyataan. (M;0oba renungkan)

Page 47: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

*****

Page 48: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

NON AKTIPITAS dan NIRVANA

Apakah Kebebasan itu menurut Ajaran Rahasia ini?Kita tahu bahwa kebebasan Buddhis merupakan

pembebasa dari perputaran kelahiran dan kematian yangmerupakan perjalanan yang penuh dengan peristiwa2 yangtidak menyenangkan seperti bertemu dengan orang yang tidakdisukai dan berpisah dengan orang yang disukai. Demikianlahpandangan umum dari kaum Buddhis. Kebebasan tsb.dinamakan Nirvana, suatu istilah yang terkenal.

Arti kata2 dari Nirvana adalah pelenyapan, dankarenanya timbullah banyak pendapat2 yang keliru tentangkebebasan Buddhis ini. Disini bukanlah tempatnya untukmembahas pendapat2 yang keliru tsb. Secara singkat akanmencukupi. Jawaban bagi mereka yang berpendapat bahwaKebebasan Buddhis merupakan-pelenyapan sang ‘jiwa’ padasaat kematian ‘orang’ tsb., adalah bahwa karena AjaranBuddhis menyangkal adanya suatu jiwa, maka tidak akan adapersoalan untuk melenyapkan sesuatu yang tidak ada.

Faktanya, memang ada pelenyapan, tetapi pelenyapanakan pendangan2 hidup yang keliru, yaitu kebodohan, danterutama pelenyapan akan kepercayaan pada suatu jiwa yangbersifat terpisah, husus dan kekal, yaitu suatukepercayaan(M:mengapa kepercayaan?) yang merusak

Page 49: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

pengertian kita akan dunia dengan mengaburkan pandanganmental kita.

0rang2 Tibet tidak menterjemahkan Nirvana. Bukankarena mereka tidak punya kata2 untuk itu, tetapi mungkinkarena idee tentang Kebebasan berbeda bagi mereka denganpendapat2 dari aliran2 filsafat Buddhis lainnya,.

Persamaan kata mereka bagi kata “Nirvana” adalah“menyeberangi penderitaan”, Tetapi persamaan tsb. tidakmemiliki kehikmatan dari istilah Nirvana tsb., Adalah umumdisana orang berkata bahwa seorang tokoh keagamaan yangagung telah meninggal, tanpa perlu mencapai suatu peneranganbathin yang cemerlang dan telah menjadi seorang Buddha.

Untuk menyatakan kondisi yang terahir tsb., bukan sajamereka tujukan kepada orang yang mati tetapi juga seringsekali pada orang yang masih hidup, orang2 Tibet dengansederhana berkata “telah menjadi Buddha”, “Ia telah menjadiBuddha” atau “la seorang Buddha”.

Tidak ada bayangan tentang kematian didalam ideetentang kebebasan tsb. Orang membebaskan dirinya sendirididalam hidupnya yang sekarang ini dan tanpameninggalkanrya. Ajaran Rahasia menekankan bahwaKebebasan bersifat segera dan mendadak dan kemungkinanuntuk mencapainya didalam hidup ini juga seperti halnya Sang

Page 50: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Buddha Gautama.

Sebaliknya, umat Buddhis Hinayana cenderungberpendapat bahwa orang yang telah mencapai peneranganbathin tsb, akan meninggal, jika tidak mendadak makabeberapa hari setelah menjadi Arhat, yaitu penerangan-bathinyang sempurna. Juga mereka membedakan kondisi dariseorang Arhat dan seorang Buddha, dan juga diantara Nirvanayang dialami didalam hidup ini seperti halnya Sang Buddha,dan Parinirvana, yaitu setelah meninggal dunia.

Pernyataan2 dikenal baik oleh Para Guru Ajaran Rahasiaini, tetapi mereka menyampingkannya, karena menganggapnyasebagai “buatan2 sang pikiran yang penciptanya adalahpikiran kita sendiri dan “keseberang itu” orang harus pergi.

Para Guru Ajaran Rahasia ini berkata bahwa pendapat2tentang Non Aktipitas telah diturunkan dari guru kemurid,dalam lingkungan mereka, sejak waktu yang telah terlupakan.

Didalam hal yang mendukung pemyataan mereka tsb. kitalihat adanya suatu doktrin Non-Aktipitas yang terkenal dengannama Wu-Wei yang amat dihormati di Tiongkok sejak jamanyang sangat kuno. Bagaimanapun juga pengertian akan istilahtsb. diaatara Para Guru ini dan para Taois kuno maupunmistikus2 Tionghaa yang hidup dijanian yang lebih kuno lagi,tidaklah sama.

Page 51: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Kebebasan tercapai melalui praktek dari Non-Aktipitas,demikianlah kata Para Guru dari Ajaran Rahasia ini.

Tetapi, bagaimanakah menurut mereka, Non-Aktipitas?Pertama-tama hal tsb. ternyata tidak sama dengan praktek-kesunyian dari orang2 Kristen tertentu dan mistikus2 Timur.Apakah itu berarti tanpa enersi dan bahwa para siswa merekadianjurkan untuk tidak berbuat suatu apapun juga?- Sudah tentutidak.

Pertama-tama, tidaklah mungkin bagi suatu mahluk hidupuntuk berbuat demikian, karena berwujut dengan sendirinyaberarti suatu keaktipan. Doktrin Non-Aktipitas ini tidakditujukan pada kegiatan2 wajar dari kehidupan sehari-hari:makan, tidur, berjalan, berbicara, membaca, belajar dsb.

Bertentangan dengan kaum mistikus Taois yangberpendapat bahwa, umumnya, praktek Non-Aktipitasmembutuhkan pengasingan total disuatu pertapaan, maka ParaGuru Ajaran Rahasia ini, meskipun menghargai “bahagianyakesunyian” tetapi tidak mengangapnya sebagai suatukeharusan.

Tetapi praktek dari Non-Aktipitas itu sendiri merekaanggap mutlak perlu untuk menghasilkan Kebebasan(Tharpa)Telah dibahas bahwa praktek dari salah satu kebajikan

Page 52: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

maupun semuanya bersama-sama tidak dapat menghasilkanKebebasan.

Pakta ini selalu diulangi oleh mereka kepada siswanya.Mereka tidak pernah bosan mengulangi perumpamaan dari duamacam rantai. Apakah orang dirantai oleh suatu rantai besiataukah oleh suatu rantai emas, kedua-duanya tetap berartiterikat, dirantai.

Kegiatan mempraktekkan kebajikan akan menghasilkanikatan dari sang rantai emas dan praktek2 kejahatanmenghasilkan ikatan dari sang rantai besi, Keduanya mengikatsang pembuat, sang pelakunya.

(M:Hati2 disini, sebab Anda harus membuat rantai besitsb. menjadi rantai emas dulu sebelum Anda berada didalamkondisi “siap” memasuki Jalan Kebuddhaan ini, bila tidakAnda tidak kuat menghadapi peristiwa2 negatip yangmembanjir akibat rantai besi tsb, Dan Selalu Ingat bahwaAjaran Rahasia ini hanya untuk mereka yang sudah siap)

Kitab Dhammapada juga menyatakan tentang keduamacam rantai tsb, dan menekankan pentingnya memutuskankeduanya:

“la yang telah memutuskan kedua rantai itu, yaitu

Page 53: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

dari kebajikan dan dari kejahatan,dialah seorangBrahmana.” (Syair 412)

Disini kata Brahmana berarti KebenaranTertinggi.Simbol dari orang yang telah memperolehpenerangan Bathin,yang telah menyeberangi” dunia hayalandari samsara.

Apakah jadi kegiatan yang harus dihindarkan itu?Itu”adalah” kegiatan sang pikiran yang kacau, yang tanpahentinya merupakan suatu pembangun pendapat2, yangmenciptakan suatu dunia bayangan sang pikiran dimana iamenutup dirinya bagaikan seekor ulat sutra didalamkepompongnya.

Tidak ada oretng luar yang membuat rantai2 tsb., yangemas maupun yang besi, tidak ada suatupun yangmempergunakan mereka untuk mengikat kita kedalam duniahayalan itu. Pendapat2 kita sendirilah dan bukan kegiatan fisikkita yang wajar, yang telah membuat rantai2 tsb. dan mengikatkita.

Mengapakah kegiatan mental kita tsb., yang berdasarkaninforraasi yang keliru, merupakan suatu halangan menujuKebebasan? Karena, kegiatan inilah yang merupakanpembangun dari bangunan2 mental, dari istana2 diudara, yang

Page 54: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

terusmenerus membangun bangunan2 baru dari dunia hayaldimana’ kita merupakan orang2 yang terpenjara, dan bahwadiluar sang pikiran yang telah membangunnya, dunia ini tidakada.

Para Guru Ajaran Rahasia ini berkesimpulan disini:Yang penting adalah memiliki ketekunan didalam meneliti,yaitu “Jalan dari Pengamatan”, Yaitu dimana fakta2direnungkan dan dianalisa dengan perhatian yang konstan danjangan sampai hayalan bekerja. Dan disini lhag Thong atauPandangan-bathin yang menembus, dikerjakan terusmenerus,dan ia terus menerus otomatis menyempurnakan dirinyamelalui praktek2 tsb.

Demikianlah pendapat tentang Non-Aktipitas menurutAjaran Rahasia ini. Karenanya tidak ada praktek untukmelakukan pendiaman fisik maupun mental yang harusdijalankan’ seseorang, yang berarti adanya suatu usaha dankegiatan dan ini merupakan suatu bentuk. kegiatan.

Cukuplah untuk membiarkan aliran-kehidupan mengalirsewajamya tanpa berusaha mencegahnya maupunmembimbingnya, awasilah ia seperti halnya seorang penontonyang kesemsem, boleh merasa senang, tetapi selalu terpisahmeskipun merasa satu dengan apa yang dilihatnya itu, dimanaia herada dalam sang aliran dan mengalir bersamanya.

Page 55: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

“Jalan dari Pengamatan” adalah nama lain dari “JalanLangsung”. 0rang2 Tibet menggambarkannya sebagai suatujalan kecil yang sempit yang menanjak suatu tebing gunungyang tegak-lurus, yang menuju langsung kepuncak gunung tsb.Dan juga terdapat sebuah jalan lebar yang terpelihara yangmengeliling sang gunung dan menanjak sedikit demi sedikit.

Jalan yang panjang tsb. merupakan jalan dimana sangpejalannya cenderung untuk mengilapkan rantai2 emas yangmengikatnya. Sebagian besar dari mereka membayangkanbahwa dengan cara demikian, mereka tanpa resiko dankesulitan2, maju menuju suatu masa-depan yang merekaharapkah sebagai suatu kelahiran yang menyenangkan diduniaini atau disuatu alam kedewaan.

Meskipun mereka yang telah memiliki suatu pandanganyang lebih tepat,meskipun hanya samar2 saja,tentangbagaimanakah Nirvana atau Kebebasan sebenarnya, tidakmudah meninggalkan pandangannya bahwa orang dapat denganperlahan-lahan dan selamat menuju pencapaian terahir melaluijalan nan panjang dari kesucian,

Mereka mungkin mengakui kebaikannya “JalanLangsung” itu, tetapi mereka berpendapat cara tsb. berbahaya?karena pagar2 jalanan dari hukum2 moral, sosial dan agamatidak ada disisi-sisinya, dan sang pejalan yang membuat satulangkah yang salah akan jatuh kedalam jurang,

Page 56: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

Mungkin adalah suatu Kebodohan untuk berdiskusidengan manusia dengan pikirannya yang biasa saja tentangtidak-adanya Kebajikan dan Kejahatan, tentang perbuatan-perbuatannya tidak penting, dan bahwa lebih2 ia bukanlahseluruhnya sang pembuat dari perbuatan-perbuatannya itu,karena ia digerakkan oleh sebab2 yang asalnya lenyapdikedalaman nan pekat dari keabadian.

Seorang manusia yang hanya memiliki pikiran yangbiasa(M: tanpa The Wisdom Eye, disini termasuk tokoh2Theosofi dan mistikus umumnya) dengan pikiran ‘ anak2’menurut istilah Tibet secara sopan—tidak mampu menyedarihadirnya dua macam dunia pada saat yang bersamaan: yaitudari Yang Absolut dan Kosong dan dari Yang Relatif dimanaia sang peziarah, menjalani kehidupannya.

Bertentangan dengan pendapat yang urnum tsb., ParaGuru dari Ajaran Rahasia ini tanpa ragu2 menyatakan kepadasiswa siswanya yang dilihatnya mampu menangkap pernyataanberikut: “Jalan Sedikit-demi-Sedikit, yaitu pengembangan darikebajikan2, dari, kesucian, tidak menuju Kebebasan.

Sang suci yang teragungpun, bahkan jika ia telahberkorban seribu kali banyaknyapun akan apa yang sangatdicintainya, bahkan hidupnya sendiri, demi kasihnya kepadaorang lain, atau untuk suatu Tuhan ataupun untuk suatu idee

Page 57: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

yang mulia , tetap menjadi seorang tahanan dari sang samsarajika ia tidak menyedari bahwa kesemuanya itu hanya suatupermaian kanak2 saja, kosong darikenyataannya(M:kepadatan/kekal) suatu dunia bayangan yangsia2 yang telah diproyeksikan oleh pikirannya sendiri kelayarnan tak terbatas dari Kekosongan.

Pada “Jalan langsnng” pengertian diatas diperoleh tanpaadanya suatu persiapan yang terlihat nyata. Sang pendakigunung tsb, tidak ragu2 untuk melongok sang jurang yangmembatasi jalannya itu, ia tidak ragu.2 kadang2 menuruninyauntuk menyelidiki dalamnya, ia telah tahu bagaimana keluardari sang jurang, dan kemudian, tiba2 pada suatu hari, sebagaiakibat dari sesuatu yang kelihatannya tidak penting, warnasekuntum bunga, atau bentuk dari batang sebuah pohon, atausegumpal awan, atau nyanyian seekor burung, atau lolonganseekor serigala atau bahkan sebuah kerikil yang sederhanayang menyentuh kakinya ketika ia melangkah maju, timbullahsuatu pandangan-bathin didalam pikirannya, Lhag Thong,pandangan-bathin nan menembus, telah lahir.

Tidak ada keterangan yang luar biasa akan sifat daripandangan bathin nan menembus tsb. akan didapatinya.Tidakada penglihatan ghaib akan suatu alam kedewaan dijanjikankepadanya setelah mengikuti “Jalan langsung”.

ini, Ajaran Rahasia ini dituturkan (M:Tidak dituliskan,

Page 58: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

kecuali setelah Mme. David Neel dan di Indonesia, sayasendiri) didalam bahasa yang sendu dan sesuai dengan bahan2yang diselidiki itu. Penerangan-bathin adalah disedarinyasebab2 dari segala sesuatu yang ada, kenyataan dari segalasesuatu yang ada, dan ia yang telah mengalaminya akan sedarakan kedudukannya didalam Kenyataan ini.

Hal tsb. mencukupi ia akan berhenti menjadi bahanhayalan; ia berhenti membuatnya, ia akan memutuskan sangrantai dan akan menuju Kebebasan.Thar Song.

Seperti, juga agama2 yang lain, Buddhisme Hinayanacenderung untuk menganggap dunia sesuatu yang gelap. Jikapara Kristen menganggap dunia sebagai “suatu lembah airmata”, maka para pengikut Hinayana yang patuh dianjurkanuntuk merenungkan aspek yang memualkan dari sang tubuhsebagai suatu kantong yang berisikan suatu lambung, usus2dsb. yang dilumuri oleh cairan2 yang memualkan: nanah, airkencing, air2 kotor-an dsb… .dengan maksud menimbulkansuatu rasa enggan untuk dipakai mengalahkan rasa terikat padasang tubuh dan kenafsuan fisik.

Sikap dari Ajaran Rahasia ini berlainan sama sekali.Tidak ada usaha untuk menimbulkan suatu rasa keenggananpada sang siswa. Karena Keengganan adalah suatu bentuk laindari ikatan, hanya bersifat berlawanan, dan keduanya memilikiakibat yang sama: Membutakan orang yang merasakannya,

Page 59: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

karena ia telah memberikan suatu perhatian husus kepadanyasehingga ia “mengerjakan” pikiran orang tsb.

Tidak ada suatu rasa husus apapun disarankan didalamAjaran Rahasia ini, terhadap apapun. (M:Setelah sang“siswa” berhasil ataupun tidak, maka ia bebas, tidak adaikatan seperti halnya didalam mistik) Sang Gurumengharapkan sang siswa yang sedang merenungkanpertanyaan2 yang telah diberikannya tsb., untuk menemukansebab2-nya disitu guna dapat bersikap Netral-nan-agung.

Jika sang siswa tidak mampu menolak memainkan suatuperanan didalam komedi ataupun drama dunia, makasedikitnya ia sedar bahwa semuanya itu hanya suatupermainan saja, Jilca ia harus memerankan peranan seorangraja, seorang terkenal, seorang ahli ilmu pengetahuan yangkenamaan, ia tidak akan bangga;

jika ia harus memainkan peranan sebagai seorang burukyang miskin, seorang yang tak berpendidikan, ia tidak akanmerasa malu. Ia sedar bahwa semua perbedaan2 hanya adadiatas “panggung” saja dan bahwa, satu kali sang sandiwarasudah selesai, maka para pelakunyapun akan menanggakanpakaian-2 dan kedudukan2 yang telah dimainkannya.

********

Page 60: Ajaran Rahasia Tibet - Metta - Alexandra David Nell

“TO BE FREE IS TO BE NOTHING”“As images seen in a dream,thus should one see all

things”.,Prjna Paramita.

~~~~ Tamat ~~~~