AIK

2
Dzaky Ramadhan Hidayat 201310330311138 Ujian Akhir Semester AIK 1. Salah satu hal yang paling mendasar adalah bahwa setiap gerakan yang dilakukan oleh Muhammadiyah merlandaskan Al-Quran dan Al-Hadits. Muhammadiyah selalu berada di pihak yang netral, dan tidak memihak kepada salah satu kelompok. Namun, hal ini bukan berarti bahwa Muhammadiyah tidak berpihak dalam kebenaran. Ini dilihat dari Muhammadiyah yang tidak menerjunkan dirinya kepada kegiatan politik seperti misalnya membuat partai politik, namun tetap menyikapi dan menyorot suasana politik pada status quo. Dengan ‘Amar Ma’ruf Nahi Munkar’-nya, Muhammadiyah selalu mengembangkan gerakannya dalam mengentaskan masalah kemungkaran, apatisme maupun anarkisme. Muhammadiyah melakukannya dengan perannya di dunia pendidikan, baik pendirian universitas, sekolah-sekolah, dan mengaplikasikan kurikulum yang berbasis Agama Islam dan Kemuhammmadiyahan serta Sains, dan kegiatan keagamaan dengan terlihat secara fisik yaitu pembangunan masjid dan kajian keilmuan, baik ilmu Islam maupun Applied Science. 2. Muhammadiyah menyikapi seni sebagai penjelmaan rasa keindahan yang ada di dalam jiwa setiap insan. Perasaan keindahan itu adallah fitrah manusia yang sudah ada sejak lahir. Namun, perlu diingat bahwa kesenian tersebut tidak bertentangan dengan Al-Quran dan Hadits. Seni yang sudah ada sejatinya adalah mubah, dan harus jauh dari merusak, kedurhakaan, bahaya, dan keterjauhan dari Allah. 3. Jihad tidak selalu identik dengan peperangan dan hal-hal yang terkait “kontak fisik’, namun juga dapat dimaknai sebagai upaya dalam terus berkarya dan berkontribusi untuk bangsa yang lebih baik. Upaya Muhammadiyah terus berkembang, dalam tujuannya sebagai manfaat bagi umat. Secara nyata, misalnya adalah MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center), yang bergerak dalam bantuan sosial di lokasi yang terkena bencana, berjihad dengan tenaga dan santunan logistik. Hal ini sebagai bukti, bahwa berjihad tidak selalu diidentikkan dengan gerakan peperangan.

description

adnsmadn,amda

Transcript of AIK

Dzaky Ramadhan Hidayat201310330311138Ujian Akhir Semester AIK

1. Salah satu hal yang paling mendasar adalah bahwa setiap gerakan yang dilakukan oleh Muhammadiyah merlandaskan Al-Quran dan Al-Hadits. Muhammadiyah selalu berada di pihak yang netral, dan tidak memihak kepada salah satu kelompok. Namun, hal ini bukan berarti bahwa Muhammadiyah tidak berpihak dalam kebenaran. Ini dilihat dari Muhammadiyah yang tidak menerjunkan dirinya kepada kegiatan politik seperti misalnya membuat partai politik, namun tetap menyikapi dan menyorot suasana politik pada status quo. Dengan Amar Maruf Nahi Munkar-nya, Muhammadiyah selalu mengembangkan gerakannya dalam mengentaskan masalah kemungkaran, apatisme maupun anarkisme. Muhammadiyah melakukannya dengan perannya di dunia pendidikan, baik pendirian universitas, sekolah-sekolah, dan mengaplikasikan kurikulum yang berbasis Agama Islam dan Kemuhammmadiyahan serta Sains, dan kegiatan keagamaan dengan terlihat secara fisik yaitu pembangunan masjid dan kajian keilmuan, baik ilmu Islam maupun Applied Science.

2. Muhammadiyah menyikapi seni sebagai penjelmaan rasa keindahan yang ada di dalam jiwa setiap insan. Perasaan keindahan itu adallah fitrah manusia yang sudah ada sejak lahir. Namun, perlu diingat bahwa kesenian tersebut tidak bertentangan dengan Al-Quran dan Hadits. Seni yang sudah ada sejatinya adalah mubah, dan harus jauh dari merusak, kedurhakaan, bahaya, dan keterjauhan dari Allah.

3. Jihad tidak selalu identik dengan peperangan dan hal-hal yang terkait kontak fisik, namun juga dapat dimaknai sebagai upaya dalam terus berkarya dan berkontribusi untuk bangsa yang lebih baik. Upaya Muhammadiyah terus berkembang, dalam tujuannya sebagai manfaat bagi umat. Secara nyata, misalnya adalah MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center), yang bergerak dalam bantuan sosial di lokasi yang terkena bencana, berjihad dengan tenaga dan santunan logistik. Hal ini sebagai bukti, bahwa berjihad tidak selalu diidentikkan dengan gerakan peperangan.

4. Untuk pakaian laki-laki, harus menutup aurat, tidak menyerupai pakaian wanita, tidak mencolok, dan tidak terlalu mewah (misalnya pakaian terbuat dari sutera). Untuk pakaian perempuan, pakaian tersebut juga hharuslah menutup aurat, tidak menerawang, tidak ketat sehingga mengikuti bentuk lekuk tubuh, tidak menyerupai pakaian pria, tidak terlalu mencolok dan tidak terlalu mewah. Kita kembalikan lagi fungsi dari pakaian sesuai dengan ajaran Islam adalah untuk menutup aurat, hiasan, bertaqwa, serta menjaga diri dari terik matahari, dingin, maupun dari serangan musuh (Q.S. Al-Araaf ayat 26). Muhammadiyah pada intinya tidak membatasi cara berpakaian selama tidak menyalahi aturan-aturan sesuai Al-Quran dan Hadits.

5. Menyikapi tentang Isbal, Muhammadiyah tidak memandang cara berpakaian tersebut sebagai sunnah rasul. Sehingga, Muhammadiyah tidak bersikap menganjurkan karena pada dasarnya memang bukan merupakan sunnah rasul. Namun, golongan Salafi menganggap bbahwa Isbal adalah merupakan bagian dari sunnah rasul.