AGD

5
Nama Prosedur Monitoring Saturasi Darah (Capillary Blood Gas Sampling) Indikasi 1. Anak dengan hipoksemia 2. Anak yang membutuhkan terapi oksigen 3. Anak yang membutuhkan perawatan intensif 4. Anak dengan gagal napas Masalah Keperawatan 1. Ketidakefektifan pertukaran gas berhubungan dengan kerusakan membran alveolar-kapiler/penurunan jaringan efektif paru: kolaps alveoli, fibrosis pulmonal, flood alveoli/ retensi O2 2. Ketidakefektifan perfusi jaringan 3. Ketidakseimbangan asam-basa Nursing outcome criteria 1. Saturasi oksigen arteri klien (SaO2) stabil diantara 95% -100%, PaO2 80- 100 mmHg. PCO2 35-45 mmHg, HCO3 22- 26 mEq/L, BE 0+ 2 mEq/L. 2. Tekanan darah, nadi, urin output, dalam rentang normal. 3. Klien memperlihatkan tanda pertukaran gas yang adekuat ditandai dengan pernapasan 18 sampai 20, kuku berwarna merah muda, CRT < 2 detik 4. Klien mendemontrasikan pengethuan mengenai faktor-faktor yang memengaruhi hasil pemeriksaan

description

AGD pada anak

Transcript of AGD

Page 1: AGD

Nama Prosedur Monitoring Saturasi Darah (Capillary Blood Gas Sampling)

Indikasi 1. Anak dengan hipoksemia

2. Anak yang membutuhkan terapi oksigen

3. Anak yang membutuhkan perawatan intensif

4. Anak dengan gagal napas

Masalah Keperawatan 1. Ketidakefektifan pertukaran gas berhubungan dengan

kerusakan membran alveolar-kapiler/penurunan

jaringan efektif paru: kolaps alveoli, fibrosis

pulmonal, flood alveoli/ retensi O2

2. Ketidakefektifan perfusi jaringan

3. Ketidakseimbangan asam-basa

Nursing outcome criteria 1. Saturasi oksigen arteri klien (SaO2) stabil diantara

95% -100%, PaO2 80-100 mmHg. PCO2 35-45

mmHg, HCO3 22-26 mEq/L, BE 0+2 mEq/L.

2. Tekanan darah, nadi, urin output, dalam rentang

normal.

3. Klien memperlihatkan tanda pertukaran gas yang

adekuat ditandai dengan pernapasan 18 sampai 20,

kuku berwarna merah muda, CRT < 2 detik

4. Klien mendemontrasikan pengethuan mengenai

faktor-faktor yang memengaruhi hasil pemeriksaan

oksimeter nadi.

Persiapan alat 1. Lancet

2. Kain hangat atau bantalan penghangat

3. antiseptik

4. tabung darah

5. kasa dan kapas

6. plester

Prosedur Rasional

1. Mempersiapkan alat dan bahan Meningkatkan efisiensi manajemen

waktu dan prosedur yang terstuktur.

2. Cuci tangan Mengurangi transmisi

mikroorganisme

3. Atur ketinggian tempat tidur sesuai dengan Meningkatkan body mechanics yang

Page 2: AGD

kenyamanan dalam bekerja atau berdiri di

bangku langkah di samping tempat tidur

bagus dan mengurangi back strain

4. Pilih lokasi penusukan di kapiler Menfasilitasi visualisasi dan

memudahkan akses daerah

penusukkan

5. Membungkus kaki atau tangan yang dipilih

dengan kain lembab hangat atau bantalan

penghangat, biarkan selama 5 sampai 10 menit

Menghangatkan area arterial sampel

klien dan membuat vasodilatasi.

Penghangatan daerah penusukan

yang tidak adekuat sebelum

penusukkan dapat mempengaruhi

nilai pH artei dan PCO2 kapiler yang

tidak akurat

6. Pakai sarung tangan Strandar pengamanan untuk

mengurangi transmisi

mikroorganisme

7. Lepaskan kain atau bantalan penghangat,

bersihkan area yang dipilih dengan antiseptik

lalu tunggu hingga kering.

Mengurangi transmisi

mikroorganisme

8. Pastikan tutup, lancet, capillary tube, kapas, dan

plester mudah dijangkau. Posisikan lancet

sehingga terbentuk sudut yang sesuai untuk

menusuk kapiler dan darah yang baik

Memungkinkan prosedur untuk

berlangsung dengan cepat dan

efisien, menfasilitasi untuk mudah

mengakses perlengkapan alat.

9. Memajukan lancer pada sudut sehingga

memotong dasar kapiler dan menghasilkan

aliran darah yang lebih besar

Menyediakan untuk sampel spesimen

10

.

Dengan menggunakan tangan yang tidak

dominan, genggam kuat tangan atau kaki yang

diambil samper darah dengan ibu jari dan jari

telunjuk disekitar luka.

Untuk memungkinkan kontrol aliran

darah

11

.

Perlahan tekan daerah penusukkan ke arah atas

untuk mendorong darah ke daerah tusukan

Menyediakan spesimen sampel yang

akurat, semestinya meremas dari area

tusukan dapat menyebabkan

kontaminasi vena dan limfatik sampel

12 Lepas dan tekan secara berkala untuk Mengontrol aliran darah, agar tidak

Page 3: AGD

. memungkinkan darah terus mengalir menghambat aliran darah

13

.

Hapus tetesan darah pertama dari area

penusukan dengan kapas atau kasa dengan

tangan dominan.

Biasanya, penurunan pertama darah

mengandung cairan jaringan dan

dengan demikian mencemari sampel

gas darah

14

.

Pegang tabung kapiler arah horizontal dengan

tangan yang dominan, untuk mengarahkan

darah ke dalam tabung

memegang tabung horizontal

mencegah udara terjebak di dalam

tabung

15

.

Isi tabung dengan darah dan tutup ujung tabung Menjaga darah didalam tabung

16

.

Bersihkan area penusukan dengan kasa atau

kapas dan berikan plester atasnya, jangan

gunakan alkohol.

Mengurangi transmisi

mikroorganisme, alkohol dapat

memberikan sensasi perih dan

memperpanjang perdarahan

17

.

Kembalikan posisi anak ke tempat tidur dengan

posisi yang nyaman dan ketinggian yang sesuai

Mencegah potensial cedera jatuh

18

.

Membuang peralatan yang digunakan dan

limbah ke wadah yang sesuai. Membuka sarung

tangan dan mencuci tangan

Standar pengamanan. Mengurangi

tranmisi mikroorganisme

Evaluasi Dokumentasi

1. Hasil pemeriksaan oksimeter nadi 97% 1. Tanggal dan waktu pengambilan

sampel darah, nama klien

2. Klien terjaga dan terorientasi pada waktu,

tempat, orang.

2. Jenis dan lokasi pengambilan

darah

3. Pernapasan klien halus dan ringan dengan

frekuensi 12x/menit

3. Jumlah pengambilan darah

4. Tidak ada tanda gejala infeksi seperti deman,

takikardia, kemerahan, atau inflamasi pada

lokasi pengambilan darah

4. Nama perawat dan tanda tangan

Daftar Pustaka:

Browden, V. R., Greenberg, C.S. (2012). Pediatric Nursing Procedures. Philadelphia:

Lippincott Williams & Wilkins.

Page 4: AGD

Kozier, B., Erb, G., Berman, A., Snyder, S.J. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses & Praktik Edisi 7 Volume 2 alih bahasa Esty Wahyuningsih dkk. Jakarta: EGC.

Smith-Temple, J., Johnson, J. Y. (2010). Buku Saku Prosedur Klinis Keperawatan Edisi 5;

alih bahasa Esti Wahyuningsih. Jakarta: EGC.