Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

15
7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 1/15   Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN ACCELERATED LEARNI NG TYPE M ASTER DI KELAS XII OTOMOTIF SMK NEGERI 3 KOTA JAMBI OLEH : DESRIANTI SAHIDA A1C310039 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JUNI, 2014

Transcript of Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

Page 1: Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 1/15

 

 Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi 

ARTIKEL ILMIAH

UPAYA MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL

BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN

PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING

TYPE MASTER DI KELAS XII OTOMOTIF

SMK NEGERI 3 KOTA JAMBI

OLEH :

DESRIANTI SAHIDAA1C310039

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

JUNI, 2014

Page 2: Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 2/15

 

 Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi 

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING 

Artikel Ilmiah yang berjudul Upaya Meningkatkan Sikap Ilmiah Dan Hasil

Belajar Fisika Dengan Menggunakan Pendekatan Accelerated L earning  Type Master Di Kelas Xii Otomotif Smk Negeri 3 Kota Jambi yang disusun

oleh Desrianti Sahida A1C310039 telah diperiksa dan disetujui. 

Jambi,

Pembimbing I

Drs. M. Hidayat, M.Pd

 NIP. 1967092319931003

Jambi,

Pembimbing II

Drs. Darmaji, M.Si

 NIP. 196302081991021001

Upaya Meningkatkan Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar Fisika

Page 3: Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 3/15

 

 Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi 

Dengan MenggunakanPendekatan Accelerated L earning  

Type Master Di Kelas XII Otomotif

SMK Negeri 3 Kota Jambi

Oleh :

1. Desrianti Sahida

2. Drs. M. Hidayat, M.Pd

3. Drs. Darmaji, M.Si

ABSTRAK

Kata kunci : Pendekatan  Accelerated Learning Type MASTER, Sikap Ilmiah, dan

Hasil Belajar Fisika

Penelitian ini dilatar belakangi oleh sikap ilmiah siswa dengan kategori rendah sehinggamengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa kelas XII Otomotif KR (Kendaraan Ringan) 2 SMK

 Negeri 3 Kota Jambi, yang disebabkan oleh proses pembelajaran di kelas tersebut berjalan lamban

karena kurangnya kemampuan siswa dalam menyerap serta memahami informasi baru, dan sulitmempertahankan informasi yang sudah didapat. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukanupaya dengan menggunakan pendekatan  Accelerated Learning Type MASTER  yang dapatmenghasilkan penyerapan informasi dan pemahaman yang lebih baik.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

 bertujuan untuk mengetahui peningkatan sikap ilmiah dan hasil belajar Fisika siswa. Penelitian inidilakukan dalam 3 siklus dengan menggunakan pendekatan  Accelerated Learning . Subjek

 penelitian ini adalah siswa kelas XII Otomotif KR (Kendaraan Ringan) 2 SMK Negeri 3 KotaJambi, dengan jumlah siswa 22 orang.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan sikap ilmiah dan hasil belajar Fisika siswa pada tiap siklus. Peningkatan sikap ilmiah siswa terlihat dari rata-rata persentase sikap ilmiah siswa pada tiap siklusnya, di siklus I rata-rata persentase sikap ilmiah siswa

sebesar 62,2%, di siklus II meningkat menjadi 71,8%, di siklus III mencapai 81,3%. Selain sikap

ilmiah, rata-rata hasil belajar Fisika siswa dan jumlah siswa yang tuntas juga meningkat pada setiapsiklusnya, siklus I nilai rata-rata siswa sebesar 63,64 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 7orang, meningkat pada siklus II menjadi 70,45 nilai rata-rata siswa dengan jumlah siswa yang tuntas

sebanyak 10 orang, dan meningkat lagi pada siklus III menjadi 83,52 nilai rata-rata siswa dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 19 orang.

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahawa pendekatan accelerated learningdapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar Fisika siswa di kelas XII Otomotif KR(Kendaraan Ringan) 2 SMK Negeri 3 Kota Jambi pada pokok bahasan Listik Dinamis.

I.  PENDAHULUAN

Page 4: Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 4/15

 

 Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi 

Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang diciptakan dengan sengaja, bertujuan untuk merubah perilaku anak. Perubahan perilaku di sini adalah peubahan dari

kondisi  prexisting condition yang berupa pengetahuan yang ada sebelum bertemu

 pengalaman menjadi existing condition yang berupa pengetahuan yang ada setelah bertemu

 pengalaman. Beberapa orang menyamakan arti dari mendidik dan mengajar, sebenarnyakedua kata tersebut memiliki makna yang berbeda. Dalam mendidik hanya menitik

 beratkan kepada peningkatan kedewasaan seseorang, sementara mengajar menitik beratkankepada peningkatan kemampuan otak (intelejensi).

Tabel 1.1. Rata-Rata Nilai Ujian Fisika Mid Semester 1 Kelas XII Otomotif SMK

 Negeri 3 Kota Jambi Tahun Ajaran 2013/2014

Kelas Rata-rata

TSM1

TSM2 

KR 1 

KR 2

KR 3 KR 4

73,50

73,50

60,00

58,50

62,5065,00

Untuk itulah, disamping telah dibekali dengan ilmu pengetahuan, sudah seharusnyasiswa memiliki kemampuan yang adaptif untuk mengatasi perubahan dengan mengatur

sikap ilmiah pada dirinya dan belajar memecahkan masalah sejak dini.  Accelerated

 Learning adalah pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk menggugah sepenuhnyakemampuan belajar para siswa sehingga membuat belajar menyenangkan dan memuaskan

yang memberikan sumbangan sepenuhnya pada kebahagiaan, kecerdasan, kompetensi dan

keberhasilan. Disamping itu pendekatan  Accelerated Learning  juga dapat mengubah

kebiasaan siswa yang disebabkan oleh penambahan sikap baru. Menurut Lou (2012)

defenisi dari Accelerated Learning adalah sebeagai berikut :“ Accelerated   pada dasarnya berarti semakin bertambah cepat. Learning didefinisikan

sebagai sebuah proses perubahan kebiasaan yang disebabkan oleh penambahan

keterampilan, pengetahuan, atau sikap baru. Jika digabungkan, pembelajaran cepat berarti

mengubah kebiasaan dengan meningkatkan kecepatan” 

Sebagai individu yang berkecimpung dalam ilmu alamiah, maka sikap baru siswa yang akanterbentuk adalah sikap ilmiah. sikap ilmiah siswa dapat dibentuk melalui pendekatan  Accelerated

 Learning Type MASTER  yaitu  Motivating your mind (memotivasi fikiran) , Acquiring information(memperoleh informasi) , Searching out the meaning (menyelidiki makna) , Triggering the memory(memicu ingatan) , Exhibiting what you know (memamerkan apa yang telah diketahui) , Reflecting

how you have learned (merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan) .

Langkah pertama (memotivasi fikiran) dapat membentuk sikap terbuka, dimanasiswa dapat memiliki pandangan yang luas terhadap materi yang akan dipelajari. Langkahmemperoleh informasi dan memamerkan apa yang telah diketahui dapat membentuk sikap

skeptis, dimana siswa dapat mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan materi

 pelajarannya untuk dibandingkan kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya,

Page 5: Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 5/15

 

 Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi 

kebenaran-tidaknya, dan sebagainya. Langkah menyelidiki makna dan memacu ingatandapat membentuk sikap optimis, dimana siswa selalu berpengharapan baik dan tidak mudah

 putus asa. Langkah terakhir (merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan)

dapat membantu siswa dalam mengevaluasi kinerja yang sudah dilakukan.

Listrik dinamis merupakan materi pelajaran yang penting bagi siswa SMK sebagaimodal untuk turun ke lapangan, selain berkecimpung dengan elektronika siswa SMK juga

sangat erat hubungannya dengan kendaraan, dimana komponen-komponen yang ada didalamnya berhubungan dengan kelistrikan. Sehingga pembelajaran pada materi Listrik

Dinamis harus diberikan penekanan khusus kepada siswa agar benar-benar pasih dengan

konsep listrik dinamis tersebut.

Berdasarkan masalah di atas akhirnya penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Fisika Dengan

Menggunakan Pendekatan Accelerated Learn ing Type MASTER di Kelas XII

Otomotif SMK Negeri 3 Kota Jambi” 

II. 

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Belajar, Mengajar, dan Hasil BelajarBelajar merupakan suatu proses komples yang terjadi pada setiap individu

disepanjang hidupnya. Saat terjadinya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya,saat itulah proses belajar terjadi. Oleh karena itu proses belajar dapat terjadi di mana saja

dan kapan saja.

Kegiatan mengajar pada diri siswa akan tercipta jika ada usaha yang dilakukan dari

seorang guru. Usaha inilah yang disebut dengan proses mengajar. Pasaribu dkk (1983)mengemukakan bahwa “Mengajar adalah suatu kegiatan mengorganisasikan (mengatur)

lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik, sehingga terjadi

 proses belajar peserta didik”. Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses

 pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai

memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan. 

2.2 Pengertian Accelerated Learning  Yang dimaksud dengan percepatan pembelajaran disini adalah mempercepat

 pemahaman siswa dalam proses belajar dan mengajar, dimana otak siswa dilatih untuk

 berkerja secara simultan.Sehingga dapat disimpukan bahwa  Accelerated Learning   terdiri dari  Accelerated  

yang artinya dipercepat dan learning  yang artinya pembelajaran. Jadi, accelerated learning  

adalah pembelajaran yang dipercepat. Konsep dasar dari pembelajaran ini adalah bahwa

 pembelajaran itu berlangsung secara cepat, menyenangkan dan memuaskan.

2.3 Prinsip-prinsip Accelerated Learning  

Page 6: Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 6/15

 

 Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi 

Menurut Kusaeri (2013), prinsip-prinsip  Accelerated Learning   adalah sebagai berikut :

(1) 

Belajar Melibatkan seluruh Pikiran dan Tubuh. (2) Belajar adalah Berkreasi,

Bukan Mengonsumsi. (3) Kerja Sama Membantu Proses Belajar. (4) Pembelajaran

Berlangsung pada Banyak Tingkatan secara Simultan(5) Belajar Berasal dari

Mengerjakan Pekerjaan Itu Sendiri (dengan Umpan Balik). (6) Emosi Positif SangatMembantu Pembelajaran. (7) Otak-Citra Menyerap Informasi secara Langsung dan

Otomatis

1. Belajar melibatkan seluruh fikiran dan tubuh dapat diartikan sebagai proses pembelajarantidak hanya menggunakan “otak” (sadar, rasional, memakai “otak kiri”, dan verbal),

tetapi juga melibatkan seluruh tubuh/pikiran dengan segala emosi, indra, dan sarafnya.

2. Belajar adalah berkreasi bukan mengonsumsi. Pengetahuan bukanlah sesuatu yangdiserap oleh pembelajar, melainkan sesuatu yang diciptakan pembelajar. Pembelajaran

terjadi ketika seorang pembelajar memadukan pengetahuan dan ketrampilan baru ke

dalam struktur dirinya sendiri yang telah ada. Belajar secara harfiah adalah menciptakanmakna baru, jaringan saraf baru, dan pola interaksi elektrokimia baru di dalam sistem

otak/tubuh secara menyeluruh.

3. Kerja sama membantu proses belajar. Semua usaha belajar yang baik mempunyailandasan sosial. Kita biasanya belajar lebih banyak dengan berinteraksi dengan kawan-

kawan daripada yang kita pelajari dengan cara lain manapun. Persaingan di antara

 pembelajar memperlambat pembelajaran. Kerja sama di antara mereka mempercepatnya.

Suatu komunitas belajar selalu lebih baik hasilnya daripada beberapa individu yang belajar sendiri-sendiri.

4. Pembelajaran Berlangsung pada Banyak Tingkatan secara Simultan. Belajar bukan hanya

menyerap satu hal kecil pada satu waktu secara linear, melainkan menyerap banyak halsekaligus. Pembelajaran yang baik melibatkan orang pada banyak tingkatan secara

simultan (sadar dan bawah-sadar, mental dan fisik) dan memanfaatkan seluruh saraf

reseptor, indra, jalan dalam sistem total otak/tubuh seseorang. Bagaimanapun juga, otak bukanlah prosesor berurutan, melainkan prosesor paralel, dan otak akan berkembang

 pesat jika ia ditantang untuk melakukan banyak hal sekaligus

5. Belajar Berasal dari Mengerjakan Pekerjaan Itu Sendiri (dengan Umpan Balik). Belajar paling baik adalah dalam konteks. Hal-hal yang dipelajari secara terpisah akan sulit

diingat dan mudah menguap. Kita belajar berenang dengan berenang, cara mengelola

sesuatu dengan mengelolanya, cara bernyanyi dengan bernyanyi, cara menjual dengan

menjual, dan cara memperhatikan kebutuhan konsumen dengan memperhatikankebutuhannya. Pengalaman yang nyata dan konkret dapat menjadi guru yang jauh lebih

 baik daripada sesuatu yang hipotetis dan abstrak-asalkan di dalamnya tersedia peluang

untuk terjun langsung secara total, mendapatkan umpan balik, merenung, dan

menerjunkan diri kembali.6. Emosi Positif Sangat Membantu Pembelajaran. Perasaan menentukan kualitas dan juga

kuantitas belajar seseorang. Perasaan negatif menghalangi belajar. Perasaan positif

Page 7: Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 7/15

 

 Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi 

mempercepatnya. Belajar yang penuh tekanan, menyakitkan, dan bersuasana muramtidak dapat mengungguli hasil belajar yang menyenangkan, santai, dan menarik hati.

7. Otak-Citra Menyerap Informasi secara Langsung dan Otomatis. Sistem saraf manusia

lebih merupakan prosesor citra darpada prosesor kata. Gambar konkret jauh lebih mudah

ditangkap dan disimpan darpada abstraksi verbal. Menerjemahkan abstraksi verbalmenjadi berbagai jenis gambar konkret akan membuat abstraksi verbal itu bisa lebih

cepat dipejari dan lebih mudah diingat.

2.4 Ciri-ciri Accelerated Learning  

Ciri merupakan tanda khas yang membedakan antara satu dengan yang lain. Semua

 pendekatan memiliki cirinya masing-masing.  Accelerated learning  memiliki beberapa cirikhas yang membedakan dengan pembelajaran tradisional (konvensional). Menurut Azmi

(2007) :

“Ciri  khas dari  Accelerated Learning (AL)  adalah : cenderung luwes, gembira, banyak

 jalan, mementingkan tujuan, bekerja sama, multi indrawi, bersifat mengasuh,

mementingkan aktivitas, melibatkan mental, emosional, dan fisik serta lebihmengutamakan hasil, bukan sarana atau metode tertentu. Metode apapun yang digunakan

asal dapat meningkatkan dan mempercepat pembelajaran dapat ditempatkan dalam AL”. 

Sehingga metode apapun yang digunakan guru dalam proses belajar dan mengajar

asalkan dapat meningkatkan dan mempercepat pembelajaran dapat diterapkan dalam

 Accelerated Learning . Misalnya, teknik mind mapping , keyword , akrostik, kartu belajar dan games interaktif.

2.5 Kelebihan dan Kelemahan Accelerated Learn ing  Menurut Butar (2011),  Accelerated Learning   memiliki kelebihan dan kelemahan

yaitu sebagai berikut :

Adapun kelebihan Accelerated Learning  yaitu sebagai berikut:1.  Dapat menciptakan suasana belajar tanpa stres.2.  Belajar tidak hanya menggunakan otak saja, melainkan seluruh

 pikiran dan tubuh.

3.  Dapat menumbuhkan rasa sosialisasi yang tinggi diantara pelajar4.  Siswa menjadi lebih aktif

Selain kelebihannya, Accelerated Learning  juga memiliki kekurangan yaitu sebagai

 berikut :1.  Waktu yang digunakan terkadang tidak mancukupi2.  Biaya yang digunakan lebih banyak

2.6 Tujuan Accelerated Learning  Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendektan  Accelerated learning mempunyai

tujuan sendiri yaitu untuk menggugah sepenuhnya kemampuan belajar, membuat belajar

menyenangkan dan memuaskan bagi mereka, dan memberikan sumbangan sepenuhnya pada kebahagiaan, kecerdasan, kompetisi, dan keberhasilan mereka sebagai manusia. Selain

Page 8: Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 8/15

 

 Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi 

itu juga bertujuan untuk mengubah kebiasaan siswa yang disebabkan oleh penambahansikap baru, sebagai individu yang berkecimpung dalam ilmu alamiah, maka sikap baru siswa yang

akan terbentuk adalah sikap ilmiah.

2.7 Langkah-langkah Accelerated Learn ing  Menurut Rose dkk (2003), penerapan  Accelerated Learning   dalam pembelajaran

dalah sebagai berikut :

“Dilakukan dengan langkah-langkah Motivating your mind (memotivasi fikiran) , Acquiring

information (memperoleh informasi) , Searching out the meaning (menyelidiki makna) ,

Triggering the memory (memicu ingatan) , Exhibiting what you know (memamerkan apa

yang telah diketahui) , Reflecting how you have learned (merefleksi proses pembelajaran

yang telah dilaksanakan) “MASTER ” ”.

Langkah-langkah pendekatan  Accelerated Learning type MASTER  dapatmenciptakan imajinasi kreatif siswa, dimana dalam penerapannya siswa terlibat total dalam

 proses pembelajaran sehingga dapat mempercepat dan memperkaya proses belajar dan

mengajar.

Menurut Meier (dalam Ngiza, 2012), penerapan  Accelerated Learning   dalam pembelajaran dalah sebagai berikut :

“Dilakukan dengan langkah-langkah Somatic dimaksudkan sebagai learning by moving and

doing (belajar dengan bergerak dan berbuat), Auditory dimaksudkan sebagai learning by

talking and hearing (belajar dengan berbicara dan mendengarkan), Visual dimaksudkan

sebagai learning by observing and picturing ( belajar dengan mengamati dan

menggambarkan), dan Intellectual dimaksudkan sebagai learning by problem solving and

reflecting (belajar dengan pemecahan masalah dan melakukan refleksi) “SAVI””. 

Langkah-langkah pendekatan Accelerated Learning type SAVI dapat meningkatkan

motivasi belajar siswa, dimana dalam penerapannya menggunakan musik sebagailingkungan menyelenggarakan pembelajaran otak siswa terlatih untuk berkerja secarasimultan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan  Accelerated Learning  

dilakukan dengan langkah MASTER karena dapat membentuk sikap ilmiah siswa. Langkah pertama (memotivasi fikiran) dapat membentuk sikap terbuka, dimana siswa dapat

memiliki pandangan yang luas terhadap materi yang akan dipelajari. Langkah memperoleh

informasi dan memamerkan apa yang telah diketahui dapat membentuk sikap skeptis,dimana siswa dapat mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan materi pelajarannya untuk dibandingkan kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya,

kebenaran-tidaknya, dan sebagainya. Langkah menyelidiki makna dan memacu ingatan

dapat membentuk sikap optimis, dimana siswa selalu berpengharapan baik dan tidak mudah putus asa. Langkah terakhir (merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan)

dapat membantu siswa dalam mengevaluasi kinerja yang sudah dilakukan.

Page 9: Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 9/15

 

 Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi 

2.8 Pendekatan Accelerated Learning Type MASTER Accelerated Learning Type MASTER  yaitu pendekatan Accelerated Learning dengan

menggunakan langkah (1)  Motivating your mind (memotivasi fikiran) , (2) Acquiring information

(memperoleh informasi) , (3) Searching out the meaning (menyelidiki makna) , (4) Triggering thememory (memicu ingatan) , (5) Exhibiting what you know (memamerkan apa yang telah diketahui) ,

(6) Reflecting how you have learned (merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan).

2.9 Pengertian Sikap Ilmiah

Sikap ilmiah adalah sikap yang dimiliki oleh orang-orang yang berkecimpungdalam ilmu alamiah. Sikap ilmiah berupa sikap jujur, terbuka, toleran, skeptis, optimis,

 pemberani, dan kreatif.

2.10 Ciri-ciri Sikap IlmiahSeseorang dapat dikatakan memiliki sikap ilmiah jika memiliki ciri-ciri sikap ilmiah

sebagai berikut :

a. Sikap Jujur (Honesty) 

Purnama (dalam Putra, 2010) menyatakan bahwa “Sikap jujur sebagai suatu sikapseseorang yang dalam kesehariannya menilai suatu objek secara objektif ”.

 b. Sikap TerbukaSecara garis besar di dalam sikap terbuka terdapat unsur-unsur, seperti luwes

( Flexibel ) dan inovasi. Begitu juga bagi siswa sangat penting untuk memilki sikap terbuka.

Terutama sikap anak dalam memahami konsep baru, pengalaman baru, sesuai dengankemampuannya tanpa ada kesulitan.

c. Sikap Toleran

Secara garis besar di dalam sikap toleran terdapat unsur memahami orang lain danmengembangkan orang lain.

d. Sikap Skeptis

Menurut Purnama (dalam Putra, 2010), “Sikap skeptis merupakan sikap mencarikebenaran suatu kesimpulan”.  Secara garis besar di dalam sikap skeptis terdapat unsur-unsur, seperti keingintahuan (Curiosity), dan sikap kritis ( Critical Reflection).

e. Sikap Optimis

Sikap optimis merupakan kemampuan untuk mempertahankan sikap positif yangrealistis, terutama dalam menghadapi masa-masa sulit. Dalam pengertian luas, sikap

optimis bermakna kemampuan melihat sisi terang kehidupan dan memelihara sikap positif,

sekalipun ketika berada dalam kesulitan.f. Sikap Pemberani

Ilmu merupakan hasil usaha keras dan sifatnya personal. Ilmuwan sebagai pencari

kebenaran akan berani melawan semua ketidakbenaran, penipuan, kepura-puraan,

kemunafikan, dan kebatilan yang menghambat kemajuan. Begitupun proses belajarmengajar siswa sebagai peserta didik wajib memilki sikap berani. Dalam hal ini dapat

terlihat dari cara siswa mengambil suatu keputusan berdasarkan pemikiran yang logis dan

mempertahankan pendapatnya dengan alasan yang rasional.

Page 10: Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 10/15

 

 Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi 

g. Sikap KreatifPurnama, (dalam Putra, 2010) menyatakan  bahwa “Seseorang dalam

mengembangkan ilmunya haruslah bersifat kreatif ”. Sifat-sifat kreatif menunjukkan kepada

kita arah tujuan yang hendak dicapai seseorang dalam menumbuhkan sikap ilmiah pada

dirinya. Begitu halnya dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai peserta didik haruslah bersifat kreatif dalam mengembangkan ilmunya. Seorang siswa yang mempunyai sikap

kreatif dapat terlihat dari bagaimana cara ia menerapkan strategi tersendiri dalammemahami materi pelajaran dan bagaimana siswa tersebut mendesain berbagai cara untuk

menyelesaikan suatu permasalahan.

2.11 Penilaian Sikap IlmiahPengukuran sikap ilmiah siswa dapat didasarkan pada pengelompokan sikap yang

dimiliki masing-masing siswa. Menurut Herson (2009), “Sikap ilmiah diukur dengan

 bentuk penilaian non tes. Teknik penilaian non-tes yang sering digunakan adalah pengamatan (observasi), melakukan wawancara (interview), menyebar angket (kuisioner),

dan dokumen (dokumentasi)”. 

Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket (kuisioner) dan lembar observasisebagai instrumen penilaian sikap ilmiah. Pernyataan-pernyataan dalam angket dan lembar

observasi yang penulis gunakan adalah pernyataan-pernyataan yang penulis kembangkan

dari indikator-indikator sikap ilmiah yang telah disusun oleh Harlen (dalam Herson, 2009).

III. METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan PenelitianPenelitian ini dilaksankan dalam bentuk siklus. Siklus akan dilanjutkan jika belum

tercapai indikator keberhasilan penelitian dan akan dihentikan apabila kelas sudah stabilatau mencapai indikator keberhasilan penelitian.

3.1.1 Tahapan Penelitian

a. Perencanaan (Planning)Pada tahap ini peneliti mempersiapkan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran,

hand out , alat  –   alat pendukung yang diperlukan sesuai dengan rencana pembelajaran,instrumen sikap ilmiah siswa berupa angket sikap ilmiah, dan lembar observasi sikap

ilmiah. Untuk melihat persentase terlaksananya aktivitas pembelajaran sesuai dengan sintak

 pendekatan  Accelerated Learning   digunakan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran

 berupa lembar observasi aktivitas siswa dan guru, alat evaluasi berupa soal tes dan kunci jawaban.

b. Tindakan (Action)

Pelaksaan tindakan pada siklus pertama dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran fisika kelas XII Otomotif KR 2 dan

rencana pembelajaran yang telah disiapkan.

Page 11: Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 11/15

 

 Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi 

c. Observasi dan EvaluasiDilakukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi

yang telah disiapkan dan mencatat kejadian  –  kejadian yang tidak terdapat dalam lembar

observasi dengan membuat lembar catatan lapangan.

d. Analisis dan RefleksiPada tahap ini peneliti melakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan pada siklus I

yang digunakan sebagai bahan pertimbangan perencanaan pembelajaran siklus berikutnya.Jika hasil yang diharapkan belum tercapai maka dilakukan perbaikan yang dilaksanakan

 pada siklus berikutnya dan seterusnya.

3.1.2 Tempat dan waktuPenelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 3 Kota Jambi untuk

mata pelajaran Fisika pada materi Listrik Dinamis dan dilaksanakan pada semester II Tahun

Ajaran 2013/2014, sesuai dengan kalender akademik SMK Negeri 3 Kota Jambi.

3.1.3 Subjek PenelitianSubjek Pada Penelitian Tindakan Kelas ini adalah kelas XII Otomotif KR 2 SMK Negeri 3 Kota Jambi yang berjumlah 22 siswa, seluruh siswa adalah putra.

3.2 Instrumen Penelitian 

3.2.1 Validitas“Purwanto (2013) mengemukakan bahwa pengujian validitas isi dapat dilakukan

menggunakan satu dari tiga metode yaitu menelaah butir instrumen, meminta pertimbangan

ahli, dan analisis korelasi butir soal.” Dari pendapat ini, peneliti menggunakan metodemenelaah butir instrumen yang disesuaikan dengan silabus yang berlaku.

3.2.2 Tingkat KesukaranMenurut Arikunto (2010) soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan

tidak terlalu sukar. Besarnya indeks kesukaran soal ditentukan dengan rumus:

 JS 

 B P     (3.1)

Keterangan:

P = Indeks kesukaran

B = Banyak siswa yang menjawab soal tersebut dengan benarJS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Untuk mengetahui besarnya indeks kesukaran, kriteria yang digunakan adalah:

0,00 ≤ p < 0,30 : sukar0,30 ≤ p < 0,70 : sedang

0,70 ≤ p ≤ 1,00 : mudah

Dari perhitungan tingkat kesukaran butir soal terdapat 22 soal dengan kategorimudah, 3 soal dengan kategori sedang, dan 15 soal dengan kategori sukar.

Page 12: Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 12/15

 

 Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi 

3.2.3 Daya Beda 

Arikunto (2010) mengemukakan, daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal

untuk dapat membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa

yang kurang pandai (berkemampuan rendah). Untuk perhitungan kelompok tes dibagi dua

sama besar, 50% kelompok atas dan 50% kelompok bawah. Daya beda soal dihitungdengan rumus:

 B A  P  P 

 JB

 BB

 JA

 BA D  

  (3.2)Keterangan:

D = Indeks diskriminasi atau daya pembeda

JA = Banyak peserta kelompok atas

JB = Banyak peserta kelompok bawah

BA = Banyak peserta kelompok atas yang menjawab benarBB = Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar

PA = Proporsi kelompok atas yang menjawab benar

PB  = Proporsi kelompok bawah yang menjawab benarDengan kriteria nilai D adalah:

0,00 ≤ D < 0,20 : jelek

0,20 ≤ D < 0,40 : cukup0,40 ≤ D < 0,70 : baik

0,70 ≤ D ≤ 1,00 : sangat baik

Dari perhitungan daya pembeda butir soal terdapat 1 soal dengan kategori baik, 24

soal dengan kategori cukup, dan 15 soal dengan kategori jelek.

3.2.4 Reliabilitas

Sebuah tes disebut reliabel apabila hasil-hasil tersebut menunjukkan ketepatan

(Arikunto, 2010). Untuk menentukan reliabilitas digunakan rumus Kuder Richarson 21yang disingkat dengan K-R 21, sebagai berikut:

 

  

   

 

  

 

211

)(1

1   nSt 

 M n M 

n

nr    dengan

 N 

 N 

 X 

 X 

St 

 

 

  

 

2

2

  (3.3)

Keterangan:

r 11  = Koefisien reliabilitas soal

St

2

  = Variansi dari tesn = Banyak item

Xi  = Skor total butir soal N = Jumlah peserta tes

 X   = Jumlah total suara yang benar

Page 13: Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 13/15

Page 14: Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 14/15

 

 Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi 

Accelerated Learning dalam proses pembelajaran Fisika dapat meningkatkan sikap ilmiahsiswa.

Gambaran mengenai peningkatan rata-rata aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada

tabel berikut ini :Tabel 4.2 Rata-Rata Peningkatan Aktivitas Siswa

No Variabel yang diteliti Jumlah/Persentase

Siklus I Siklus II Siklus III

1. Rata-rata aktivitas belajar siswa 58,35 71,48 74,97

Dari tabel di atas dapat dilihat rata-rata aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.Pada pelaksanaan tindakan siklus I rata-rata aktivitas siswa masih berada pada kategori

cukup aktif, selanjutnya pada siklus II dan III rata-rata aktivitas siswa meningkat menjadi

aktif.Gambaran mengenai peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut

ini :

Tabel 4.3 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus

No Variabel yang diteliti Jumlah/Persentase

Siklus I Siklus II Siklus III

1

2

3

4

5

 Nilai rata-rata siswa

Jumlah siswa yang berhasil pada siklus I

Persentase keberhasilan siswa

Jumlah siswa yang belum berhasil pada siklus I

Persentase siswa yang belum berhasil

63,64

7 orang

31,8%

15 orang

68,2%

70,45

10 orang

45,4%

12 orang

54,6%

83,52

19 orang

83,4%

3 orang

16,6%

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada setiap siklus

semakin membaik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Accelerated

Learning pada materi listrik dinamis dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran

Accelerated Learning dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar Fisika siswa padamateri Listrik Dinamis di kelas Kendaraan Ringan 2 XII Otomotif SMK Negeri 3 Kota

Jambi

5.2 SaranBerdasarkan kesimpulan yang diperoleh di atas, maka penulis menyarankan

 beberapa hal :

Page 15: Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya

http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 15/15

 

 Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi 

1)  Diharapkan kepada guru supaya menerapkan pendekatan Accelerated Learning pada materi listrik dinamis sebagai alternatif dalam pemilihan pendekatan dalam

 pembelajaran khususnya pembelajaran Fisika.

2)  Karena penelitian ini hanya dilakukan pada materi listrik dinamis, maka

diharapkan penelitian yang serupa dapat pula dilaksanakan pada materi yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. ManajemenPenelitian. Jakarta: RinekaCipta.

Azmi, 2007. Accelerated Learning dan Inplementasinya di Indonesia. Malang : Universitas

Wisnuwardana

Butar, 2011. Efektivitas Accelerated Learning Model MASTER terhadap hasil belajar siswa pada sub materi pokok sistem reproduksi pada manusia kelas XI IPA SMA Negeri

1 Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir T.A 2009/2010.  Medan : Universitas

 Negeri MedanHerson, 2009. Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pelangi Ilmu (2).

Kusaeri, 2013.  Prinsip Pokok Accelerated Learning . http://www.trustco.or.id/berita-86- performance-management-indoor-training.html (diakses 11 Desember 2013).

Lou, 2011. The Accelerated Learning Fieldbook. Bandung : Nusa Media.

 Ngiza, 2012.  Peningkatan Sikap Ilmiah dan Ketuntasan Hasil Belajar Fisika Menggunakan Pendekatan Accelerated Learning Melalui Metode Eksperimen di Kelas VII E SMP

 Negeri 3 Silo tahun 2012/2013. Kalimantan : Universitas Jember.

Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar . Jogjakarta: Pustaka Belajar.Pasaribu, dkk, 1983. Proses Belajar Mengajar . Bandung : TarsitoPutra, 2010. Pengaruh Sikap Ilmiah Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas XII IPA

SMA N 9 Kota Jambi Tahun Ajaran 2010/2011. Jambi : Universitas JambiRose, dkk, 2003.  Accelerated Learning For 2i st   century. Cara Belajar Cepat Abad XXI.

Bandung : Nuansa Cendikia.