Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya
-
Upload
riio-mardhani -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya
7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya
http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 1/15
Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
ARTIKEL ILMIAH
UPAYA MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL
BELAJAR FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN
PENDEKATAN ACCELERATED LEARNING
TYPE MASTER DI KELAS XII OTOMOTIF
SMK NEGERI 3 KOTA JAMBI
OLEH :
DESRIANTI SAHIDAA1C310039
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
JUNI, 2014
7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya
http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 2/15
Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Artikel Ilmiah yang berjudul Upaya Meningkatkan Sikap Ilmiah Dan Hasil
Belajar Fisika Dengan Menggunakan Pendekatan Accelerated L earning Type Master Di Kelas Xii Otomotif Smk Negeri 3 Kota Jambi yang disusun
oleh Desrianti Sahida A1C310039 telah diperiksa dan disetujui.
Jambi,
Pembimbing I
Drs. M. Hidayat, M.Pd
NIP. 1967092319931003
Jambi,
Pembimbing II
Drs. Darmaji, M.Si
NIP. 196302081991021001
Upaya Meningkatkan Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar Fisika
7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya
http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 3/15
Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
Dengan MenggunakanPendekatan Accelerated L earning
Type Master Di Kelas XII Otomotif
SMK Negeri 3 Kota Jambi
Oleh :
1. Desrianti Sahida
2. Drs. M. Hidayat, M.Pd
3. Drs. Darmaji, M.Si
ABSTRAK
Kata kunci : Pendekatan Accelerated Learning Type MASTER, Sikap Ilmiah, dan
Hasil Belajar Fisika
Penelitian ini dilatar belakangi oleh sikap ilmiah siswa dengan kategori rendah sehinggamengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa kelas XII Otomotif KR (Kendaraan Ringan) 2 SMK
Negeri 3 Kota Jambi, yang disebabkan oleh proses pembelajaran di kelas tersebut berjalan lamban
karena kurangnya kemampuan siswa dalam menyerap serta memahami informasi baru, dan sulitmempertahankan informasi yang sudah didapat. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukanupaya dengan menggunakan pendekatan Accelerated Learning Type MASTER yang dapatmenghasilkan penyerapan informasi dan pemahaman yang lebih baik.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang
bertujuan untuk mengetahui peningkatan sikap ilmiah dan hasil belajar Fisika siswa. Penelitian inidilakukan dalam 3 siklus dengan menggunakan pendekatan Accelerated Learning . Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas XII Otomotif KR (Kendaraan Ringan) 2 SMK Negeri 3 KotaJambi, dengan jumlah siswa 22 orang.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan sikap ilmiah dan hasil belajar Fisika siswa pada tiap siklus. Peningkatan sikap ilmiah siswa terlihat dari rata-rata persentase sikap ilmiah siswa pada tiap siklusnya, di siklus I rata-rata persentase sikap ilmiah siswa
sebesar 62,2%, di siklus II meningkat menjadi 71,8%, di siklus III mencapai 81,3%. Selain sikap
ilmiah, rata-rata hasil belajar Fisika siswa dan jumlah siswa yang tuntas juga meningkat pada setiapsiklusnya, siklus I nilai rata-rata siswa sebesar 63,64 dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 7orang, meningkat pada siklus II menjadi 70,45 nilai rata-rata siswa dengan jumlah siswa yang tuntas
sebanyak 10 orang, dan meningkat lagi pada siklus III menjadi 83,52 nilai rata-rata siswa dengan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 19 orang.
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahawa pendekatan accelerated learningdapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar Fisika siswa di kelas XII Otomotif KR(Kendaraan Ringan) 2 SMK Negeri 3 Kota Jambi pada pokok bahasan Listik Dinamis.
I. PENDAHULUAN
7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya
http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 4/15
Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
Proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang diciptakan dengan sengaja, bertujuan untuk merubah perilaku anak. Perubahan perilaku di sini adalah peubahan dari
kondisi prexisting condition yang berupa pengetahuan yang ada sebelum bertemu
pengalaman menjadi existing condition yang berupa pengetahuan yang ada setelah bertemu
pengalaman. Beberapa orang menyamakan arti dari mendidik dan mengajar, sebenarnyakedua kata tersebut memiliki makna yang berbeda. Dalam mendidik hanya menitik
beratkan kepada peningkatan kedewasaan seseorang, sementara mengajar menitik beratkankepada peningkatan kemampuan otak (intelejensi).
Tabel 1.1. Rata-Rata Nilai Ujian Fisika Mid Semester 1 Kelas XII Otomotif SMK
Negeri 3 Kota Jambi Tahun Ajaran 2013/2014
Kelas Rata-rata
TSM1
TSM2
KR 1
KR 2
KR 3 KR 4
73,50
73,50
60,00
58,50
62,5065,00
Untuk itulah, disamping telah dibekali dengan ilmu pengetahuan, sudah seharusnyasiswa memiliki kemampuan yang adaptif untuk mengatasi perubahan dengan mengatur
sikap ilmiah pada dirinya dan belajar memecahkan masalah sejak dini. Accelerated
Learning adalah pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk menggugah sepenuhnyakemampuan belajar para siswa sehingga membuat belajar menyenangkan dan memuaskan
yang memberikan sumbangan sepenuhnya pada kebahagiaan, kecerdasan, kompetensi dan
keberhasilan. Disamping itu pendekatan Accelerated Learning juga dapat mengubah
kebiasaan siswa yang disebabkan oleh penambahan sikap baru. Menurut Lou (2012)
defenisi dari Accelerated Learning adalah sebeagai berikut :“ Accelerated pada dasarnya berarti semakin bertambah cepat. Learning didefinisikan
sebagai sebuah proses perubahan kebiasaan yang disebabkan oleh penambahan
keterampilan, pengetahuan, atau sikap baru. Jika digabungkan, pembelajaran cepat berarti
mengubah kebiasaan dengan meningkatkan kecepatan”
Sebagai individu yang berkecimpung dalam ilmu alamiah, maka sikap baru siswa yang akanterbentuk adalah sikap ilmiah. sikap ilmiah siswa dapat dibentuk melalui pendekatan Accelerated
Learning Type MASTER yaitu Motivating your mind (memotivasi fikiran) , Acquiring information(memperoleh informasi) , Searching out the meaning (menyelidiki makna) , Triggering the memory(memicu ingatan) , Exhibiting what you know (memamerkan apa yang telah diketahui) , Reflecting
how you have learned (merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan) .
Langkah pertama (memotivasi fikiran) dapat membentuk sikap terbuka, dimanasiswa dapat memiliki pandangan yang luas terhadap materi yang akan dipelajari. Langkahmemperoleh informasi dan memamerkan apa yang telah diketahui dapat membentuk sikap
skeptis, dimana siswa dapat mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan materi
pelajarannya untuk dibandingkan kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya,
7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya
http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 5/15
Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
kebenaran-tidaknya, dan sebagainya. Langkah menyelidiki makna dan memacu ingatandapat membentuk sikap optimis, dimana siswa selalu berpengharapan baik dan tidak mudah
putus asa. Langkah terakhir (merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan)
dapat membantu siswa dalam mengevaluasi kinerja yang sudah dilakukan.
Listrik dinamis merupakan materi pelajaran yang penting bagi siswa SMK sebagaimodal untuk turun ke lapangan, selain berkecimpung dengan elektronika siswa SMK juga
sangat erat hubungannya dengan kendaraan, dimana komponen-komponen yang ada didalamnya berhubungan dengan kelistrikan. Sehingga pembelajaran pada materi Listrik
Dinamis harus diberikan penekanan khusus kepada siswa agar benar-benar pasih dengan
konsep listrik dinamis tersebut.
Berdasarkan masalah di atas akhirnya penulis tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Fisika Dengan
Menggunakan Pendekatan Accelerated Learn ing Type MASTER di Kelas XII
Otomotif SMK Negeri 3 Kota Jambi”
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Belajar, Mengajar, dan Hasil BelajarBelajar merupakan suatu proses komples yang terjadi pada setiap individu
disepanjang hidupnya. Saat terjadinya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya,saat itulah proses belajar terjadi. Oleh karena itu proses belajar dapat terjadi di mana saja
dan kapan saja.
Kegiatan mengajar pada diri siswa akan tercipta jika ada usaha yang dilakukan dari
seorang guru. Usaha inilah yang disebut dengan proses mengajar. Pasaribu dkk (1983)mengemukakan bahwa “Mengajar adalah suatu kegiatan mengorganisasikan (mengatur)
lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak didik, sehingga terjadi
proses belajar peserta didik”. Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses
pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai
memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan.
2.2 Pengertian Accelerated Learning Yang dimaksud dengan percepatan pembelajaran disini adalah mempercepat
pemahaman siswa dalam proses belajar dan mengajar, dimana otak siswa dilatih untuk
berkerja secara simultan.Sehingga dapat disimpukan bahwa Accelerated Learning terdiri dari Accelerated
yang artinya dipercepat dan learning yang artinya pembelajaran. Jadi, accelerated learning
adalah pembelajaran yang dipercepat. Konsep dasar dari pembelajaran ini adalah bahwa
pembelajaran itu berlangsung secara cepat, menyenangkan dan memuaskan.
2.3 Prinsip-prinsip Accelerated Learning
7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya
http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 6/15
Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
Menurut Kusaeri (2013), prinsip-prinsip Accelerated Learning adalah sebagai berikut :
(1)
Belajar Melibatkan seluruh Pikiran dan Tubuh. (2) Belajar adalah Berkreasi,
Bukan Mengonsumsi. (3) Kerja Sama Membantu Proses Belajar. (4) Pembelajaran
Berlangsung pada Banyak Tingkatan secara Simultan(5) Belajar Berasal dari
Mengerjakan Pekerjaan Itu Sendiri (dengan Umpan Balik). (6) Emosi Positif SangatMembantu Pembelajaran. (7) Otak-Citra Menyerap Informasi secara Langsung dan
Otomatis
1. Belajar melibatkan seluruh fikiran dan tubuh dapat diartikan sebagai proses pembelajarantidak hanya menggunakan “otak” (sadar, rasional, memakai “otak kiri”, dan verbal),
tetapi juga melibatkan seluruh tubuh/pikiran dengan segala emosi, indra, dan sarafnya.
2. Belajar adalah berkreasi bukan mengonsumsi. Pengetahuan bukanlah sesuatu yangdiserap oleh pembelajar, melainkan sesuatu yang diciptakan pembelajar. Pembelajaran
terjadi ketika seorang pembelajar memadukan pengetahuan dan ketrampilan baru ke
dalam struktur dirinya sendiri yang telah ada. Belajar secara harfiah adalah menciptakanmakna baru, jaringan saraf baru, dan pola interaksi elektrokimia baru di dalam sistem
otak/tubuh secara menyeluruh.
3. Kerja sama membantu proses belajar. Semua usaha belajar yang baik mempunyailandasan sosial. Kita biasanya belajar lebih banyak dengan berinteraksi dengan kawan-
kawan daripada yang kita pelajari dengan cara lain manapun. Persaingan di antara
pembelajar memperlambat pembelajaran. Kerja sama di antara mereka mempercepatnya.
Suatu komunitas belajar selalu lebih baik hasilnya daripada beberapa individu yang belajar sendiri-sendiri.
4. Pembelajaran Berlangsung pada Banyak Tingkatan secara Simultan. Belajar bukan hanya
menyerap satu hal kecil pada satu waktu secara linear, melainkan menyerap banyak halsekaligus. Pembelajaran yang baik melibatkan orang pada banyak tingkatan secara
simultan (sadar dan bawah-sadar, mental dan fisik) dan memanfaatkan seluruh saraf
reseptor, indra, jalan dalam sistem total otak/tubuh seseorang. Bagaimanapun juga, otak bukanlah prosesor berurutan, melainkan prosesor paralel, dan otak akan berkembang
pesat jika ia ditantang untuk melakukan banyak hal sekaligus
5. Belajar Berasal dari Mengerjakan Pekerjaan Itu Sendiri (dengan Umpan Balik). Belajar paling baik adalah dalam konteks. Hal-hal yang dipelajari secara terpisah akan sulit
diingat dan mudah menguap. Kita belajar berenang dengan berenang, cara mengelola
sesuatu dengan mengelolanya, cara bernyanyi dengan bernyanyi, cara menjual dengan
menjual, dan cara memperhatikan kebutuhan konsumen dengan memperhatikankebutuhannya. Pengalaman yang nyata dan konkret dapat menjadi guru yang jauh lebih
baik daripada sesuatu yang hipotetis dan abstrak-asalkan di dalamnya tersedia peluang
untuk terjun langsung secara total, mendapatkan umpan balik, merenung, dan
menerjunkan diri kembali.6. Emosi Positif Sangat Membantu Pembelajaran. Perasaan menentukan kualitas dan juga
kuantitas belajar seseorang. Perasaan negatif menghalangi belajar. Perasaan positif
7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya
http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 7/15
Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
mempercepatnya. Belajar yang penuh tekanan, menyakitkan, dan bersuasana muramtidak dapat mengungguli hasil belajar yang menyenangkan, santai, dan menarik hati.
7. Otak-Citra Menyerap Informasi secara Langsung dan Otomatis. Sistem saraf manusia
lebih merupakan prosesor citra darpada prosesor kata. Gambar konkret jauh lebih mudah
ditangkap dan disimpan darpada abstraksi verbal. Menerjemahkan abstraksi verbalmenjadi berbagai jenis gambar konkret akan membuat abstraksi verbal itu bisa lebih
cepat dipejari dan lebih mudah diingat.
2.4 Ciri-ciri Accelerated Learning
Ciri merupakan tanda khas yang membedakan antara satu dengan yang lain. Semua
pendekatan memiliki cirinya masing-masing. Accelerated learning memiliki beberapa cirikhas yang membedakan dengan pembelajaran tradisional (konvensional). Menurut Azmi
(2007) :
“Ciri khas dari Accelerated Learning (AL) adalah : cenderung luwes, gembira, banyak
jalan, mementingkan tujuan, bekerja sama, multi indrawi, bersifat mengasuh,
mementingkan aktivitas, melibatkan mental, emosional, dan fisik serta lebihmengutamakan hasil, bukan sarana atau metode tertentu. Metode apapun yang digunakan
asal dapat meningkatkan dan mempercepat pembelajaran dapat ditempatkan dalam AL”.
Sehingga metode apapun yang digunakan guru dalam proses belajar dan mengajar
asalkan dapat meningkatkan dan mempercepat pembelajaran dapat diterapkan dalam
Accelerated Learning . Misalnya, teknik mind mapping , keyword , akrostik, kartu belajar dan games interaktif.
2.5 Kelebihan dan Kelemahan Accelerated Learn ing Menurut Butar (2011), Accelerated Learning memiliki kelebihan dan kelemahan
yaitu sebagai berikut :
Adapun kelebihan Accelerated Learning yaitu sebagai berikut:1. Dapat menciptakan suasana belajar tanpa stres.2. Belajar tidak hanya menggunakan otak saja, melainkan seluruh
pikiran dan tubuh.
3. Dapat menumbuhkan rasa sosialisasi yang tinggi diantara pelajar4. Siswa menjadi lebih aktif
Selain kelebihannya, Accelerated Learning juga memiliki kekurangan yaitu sebagai
berikut :1. Waktu yang digunakan terkadang tidak mancukupi2. Biaya yang digunakan lebih banyak
2.6 Tujuan Accelerated Learning Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendektan Accelerated learning mempunyai
tujuan sendiri yaitu untuk menggugah sepenuhnya kemampuan belajar, membuat belajar
menyenangkan dan memuaskan bagi mereka, dan memberikan sumbangan sepenuhnya pada kebahagiaan, kecerdasan, kompetisi, dan keberhasilan mereka sebagai manusia. Selain
7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya
http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 8/15
Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
itu juga bertujuan untuk mengubah kebiasaan siswa yang disebabkan oleh penambahansikap baru, sebagai individu yang berkecimpung dalam ilmu alamiah, maka sikap baru siswa yang
akan terbentuk adalah sikap ilmiah.
2.7 Langkah-langkah Accelerated Learn ing Menurut Rose dkk (2003), penerapan Accelerated Learning dalam pembelajaran
dalah sebagai berikut :
“Dilakukan dengan langkah-langkah Motivating your mind (memotivasi fikiran) , Acquiring
information (memperoleh informasi) , Searching out the meaning (menyelidiki makna) ,
Triggering the memory (memicu ingatan) , Exhibiting what you know (memamerkan apa
yang telah diketahui) , Reflecting how you have learned (merefleksi proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan) “MASTER ” ”.
Langkah-langkah pendekatan Accelerated Learning type MASTER dapatmenciptakan imajinasi kreatif siswa, dimana dalam penerapannya siswa terlibat total dalam
proses pembelajaran sehingga dapat mempercepat dan memperkaya proses belajar dan
mengajar.
Menurut Meier (dalam Ngiza, 2012), penerapan Accelerated Learning dalam pembelajaran dalah sebagai berikut :
“Dilakukan dengan langkah-langkah Somatic dimaksudkan sebagai learning by moving and
doing (belajar dengan bergerak dan berbuat), Auditory dimaksudkan sebagai learning by
talking and hearing (belajar dengan berbicara dan mendengarkan), Visual dimaksudkan
sebagai learning by observing and picturing ( belajar dengan mengamati dan
menggambarkan), dan Intellectual dimaksudkan sebagai learning by problem solving and
reflecting (belajar dengan pemecahan masalah dan melakukan refleksi) “SAVI””.
Langkah-langkah pendekatan Accelerated Learning type SAVI dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa, dimana dalam penerapannya menggunakan musik sebagailingkungan menyelenggarakan pembelajaran otak siswa terlatih untuk berkerja secarasimultan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan Accelerated Learning
dilakukan dengan langkah MASTER karena dapat membentuk sikap ilmiah siswa. Langkah pertama (memotivasi fikiran) dapat membentuk sikap terbuka, dimana siswa dapat
memiliki pandangan yang luas terhadap materi yang akan dipelajari. Langkah memperoleh
informasi dan memamerkan apa yang telah diketahui dapat membentuk sikap skeptis,dimana siswa dapat mencari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan materi pelajarannya untuk dibandingkan kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya,
kebenaran-tidaknya, dan sebagainya. Langkah menyelidiki makna dan memacu ingatan
dapat membentuk sikap optimis, dimana siswa selalu berpengharapan baik dan tidak mudah putus asa. Langkah terakhir (merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan)
dapat membantu siswa dalam mengevaluasi kinerja yang sudah dilakukan.
7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya
http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 9/15
Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
2.8 Pendekatan Accelerated Learning Type MASTER Accelerated Learning Type MASTER yaitu pendekatan Accelerated Learning dengan
menggunakan langkah (1) Motivating your mind (memotivasi fikiran) , (2) Acquiring information
(memperoleh informasi) , (3) Searching out the meaning (menyelidiki makna) , (4) Triggering thememory (memicu ingatan) , (5) Exhibiting what you know (memamerkan apa yang telah diketahui) ,
(6) Reflecting how you have learned (merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan).
2.9 Pengertian Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah adalah sikap yang dimiliki oleh orang-orang yang berkecimpungdalam ilmu alamiah. Sikap ilmiah berupa sikap jujur, terbuka, toleran, skeptis, optimis,
pemberani, dan kreatif.
2.10 Ciri-ciri Sikap IlmiahSeseorang dapat dikatakan memiliki sikap ilmiah jika memiliki ciri-ciri sikap ilmiah
sebagai berikut :
a. Sikap Jujur (Honesty)
Purnama (dalam Putra, 2010) menyatakan bahwa “Sikap jujur sebagai suatu sikapseseorang yang dalam kesehariannya menilai suatu objek secara objektif ”.
b. Sikap TerbukaSecara garis besar di dalam sikap terbuka terdapat unsur-unsur, seperti luwes
( Flexibel ) dan inovasi. Begitu juga bagi siswa sangat penting untuk memilki sikap terbuka.
Terutama sikap anak dalam memahami konsep baru, pengalaman baru, sesuai dengankemampuannya tanpa ada kesulitan.
c. Sikap Toleran
Secara garis besar di dalam sikap toleran terdapat unsur memahami orang lain danmengembangkan orang lain.
d. Sikap Skeptis
Menurut Purnama (dalam Putra, 2010), “Sikap skeptis merupakan sikap mencarikebenaran suatu kesimpulan”. Secara garis besar di dalam sikap skeptis terdapat unsur-unsur, seperti keingintahuan (Curiosity), dan sikap kritis ( Critical Reflection).
e. Sikap Optimis
Sikap optimis merupakan kemampuan untuk mempertahankan sikap positif yangrealistis, terutama dalam menghadapi masa-masa sulit. Dalam pengertian luas, sikap
optimis bermakna kemampuan melihat sisi terang kehidupan dan memelihara sikap positif,
sekalipun ketika berada dalam kesulitan.f. Sikap Pemberani
Ilmu merupakan hasil usaha keras dan sifatnya personal. Ilmuwan sebagai pencari
kebenaran akan berani melawan semua ketidakbenaran, penipuan, kepura-puraan,
kemunafikan, dan kebatilan yang menghambat kemajuan. Begitupun proses belajarmengajar siswa sebagai peserta didik wajib memilki sikap berani. Dalam hal ini dapat
terlihat dari cara siswa mengambil suatu keputusan berdasarkan pemikiran yang logis dan
mempertahankan pendapatnya dengan alasan yang rasional.
7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya
http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 10/15
Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
g. Sikap KreatifPurnama, (dalam Putra, 2010) menyatakan bahwa “Seseorang dalam
mengembangkan ilmunya haruslah bersifat kreatif ”. Sifat-sifat kreatif menunjukkan kepada
kita arah tujuan yang hendak dicapai seseorang dalam menumbuhkan sikap ilmiah pada
dirinya. Begitu halnya dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai peserta didik haruslah bersifat kreatif dalam mengembangkan ilmunya. Seorang siswa yang mempunyai sikap
kreatif dapat terlihat dari bagaimana cara ia menerapkan strategi tersendiri dalammemahami materi pelajaran dan bagaimana siswa tersebut mendesain berbagai cara untuk
menyelesaikan suatu permasalahan.
2.11 Penilaian Sikap IlmiahPengukuran sikap ilmiah siswa dapat didasarkan pada pengelompokan sikap yang
dimiliki masing-masing siswa. Menurut Herson (2009), “Sikap ilmiah diukur dengan
bentuk penilaian non tes. Teknik penilaian non-tes yang sering digunakan adalah pengamatan (observasi), melakukan wawancara (interview), menyebar angket (kuisioner),
dan dokumen (dokumentasi)”.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket (kuisioner) dan lembar observasisebagai instrumen penilaian sikap ilmiah. Pernyataan-pernyataan dalam angket dan lembar
observasi yang penulis gunakan adalah pernyataan-pernyataan yang penulis kembangkan
dari indikator-indikator sikap ilmiah yang telah disusun oleh Harlen (dalam Herson, 2009).
III. METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan PenelitianPenelitian ini dilaksankan dalam bentuk siklus. Siklus akan dilanjutkan jika belum
tercapai indikator keberhasilan penelitian dan akan dihentikan apabila kelas sudah stabilatau mencapai indikator keberhasilan penelitian.
3.1.1 Tahapan Penelitian
a. Perencanaan (Planning)Pada tahap ini peneliti mempersiapkan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran,
hand out , alat – alat pendukung yang diperlukan sesuai dengan rencana pembelajaran,instrumen sikap ilmiah siswa berupa angket sikap ilmiah, dan lembar observasi sikap
ilmiah. Untuk melihat persentase terlaksananya aktivitas pembelajaran sesuai dengan sintak
pendekatan Accelerated Learning digunakan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran
berupa lembar observasi aktivitas siswa dan guru, alat evaluasi berupa soal tes dan kunci jawaban.
b. Tindakan (Action)
Pelaksaan tindakan pada siklus pertama dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran fisika kelas XII Otomotif KR 2 dan
rencana pembelajaran yang telah disiapkan.
7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya
http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 11/15
Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
c. Observasi dan EvaluasiDilakukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi
yang telah disiapkan dan mencatat kejadian – kejadian yang tidak terdapat dalam lembar
observasi dengan membuat lembar catatan lapangan.
d. Analisis dan RefleksiPada tahap ini peneliti melakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan pada siklus I
yang digunakan sebagai bahan pertimbangan perencanaan pembelajaran siklus berikutnya.Jika hasil yang diharapkan belum tercapai maka dilakukan perbaikan yang dilaksanakan
pada siklus berikutnya dan seterusnya.
3.1.2 Tempat dan waktuPenelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di SMK Negeri 3 Kota Jambi untuk
mata pelajaran Fisika pada materi Listrik Dinamis dan dilaksanakan pada semester II Tahun
Ajaran 2013/2014, sesuai dengan kalender akademik SMK Negeri 3 Kota Jambi.
3.1.3 Subjek PenelitianSubjek Pada Penelitian Tindakan Kelas ini adalah kelas XII Otomotif KR 2 SMK Negeri 3 Kota Jambi yang berjumlah 22 siswa, seluruh siswa adalah putra.
3.2 Instrumen Penelitian
3.2.1 Validitas“Purwanto (2013) mengemukakan bahwa pengujian validitas isi dapat dilakukan
menggunakan satu dari tiga metode yaitu menelaah butir instrumen, meminta pertimbangan
ahli, dan analisis korelasi butir soal.” Dari pendapat ini, peneliti menggunakan metodemenelaah butir instrumen yang disesuaikan dengan silabus yang berlaku.
3.2.2 Tingkat KesukaranMenurut Arikunto (2010) soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan
tidak terlalu sukar. Besarnya indeks kesukaran soal ditentukan dengan rumus:
JS
B P (3.1)
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyak siswa yang menjawab soal tersebut dengan benarJS = Jumlah seluruh siswa peserta tes
Untuk mengetahui besarnya indeks kesukaran, kriteria yang digunakan adalah:
0,00 ≤ p < 0,30 : sukar0,30 ≤ p < 0,70 : sedang
0,70 ≤ p ≤ 1,00 : mudah
Dari perhitungan tingkat kesukaran butir soal terdapat 22 soal dengan kategorimudah, 3 soal dengan kategori sedang, dan 15 soal dengan kategori sukar.
7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya
http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 12/15
Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
3.2.3 Daya Beda
Arikunto (2010) mengemukakan, daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal
untuk dapat membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa
yang kurang pandai (berkemampuan rendah). Untuk perhitungan kelompok tes dibagi dua
sama besar, 50% kelompok atas dan 50% kelompok bawah. Daya beda soal dihitungdengan rumus:
B A P P
JB
BB
JA
BA D
(3.2)Keterangan:
D = Indeks diskriminasi atau daya pembeda
JA = Banyak peserta kelompok atas
JB = Banyak peserta kelompok bawah
BA = Banyak peserta kelompok atas yang menjawab benarBB = Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PA = Proporsi kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi kelompok bawah yang menjawab benarDengan kriteria nilai D adalah:
0,00 ≤ D < 0,20 : jelek
0,20 ≤ D < 0,40 : cukup0,40 ≤ D < 0,70 : baik
0,70 ≤ D ≤ 1,00 : sangat baik
Dari perhitungan daya pembeda butir soal terdapat 1 soal dengan kategori baik, 24
soal dengan kategori cukup, dan 15 soal dengan kategori jelek.
3.2.4 Reliabilitas
Sebuah tes disebut reliabel apabila hasil-hasil tersebut menunjukkan ketepatan
(Arikunto, 2010). Untuk menentukan reliabilitas digunakan rumus Kuder Richarson 21yang disingkat dengan K-R 21, sebagai berikut:
211
)(1
1 nSt
M n M
n
nr dengan
N
N
X
X
St
2
2
(3.3)
Keterangan:
r 11 = Koefisien reliabilitas soal
St
2
= Variansi dari tesn = Banyak item
Xi = Skor total butir soal N = Jumlah peserta tes
X = Jumlah total suara yang benar
7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya
http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 13/15
7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya
http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 14/15
Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
Accelerated Learning dalam proses pembelajaran Fisika dapat meningkatkan sikap ilmiahsiswa.
Gambaran mengenai peningkatan rata-rata aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada
tabel berikut ini :Tabel 4.2 Rata-Rata Peningkatan Aktivitas Siswa
No Variabel yang diteliti Jumlah/Persentase
Siklus I Siklus II Siklus III
1. Rata-rata aktivitas belajar siswa 58,35 71,48 74,97
Dari tabel di atas dapat dilihat rata-rata aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.Pada pelaksanaan tindakan siklus I rata-rata aktivitas siswa masih berada pada kategori
cukup aktif, selanjutnya pada siklus II dan III rata-rata aktivitas siswa meningkat menjadi
aktif.Gambaran mengenai peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel 4.3 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus
No Variabel yang diteliti Jumlah/Persentase
Siklus I Siklus II Siklus III
1
2
3
4
5
Nilai rata-rata siswa
Jumlah siswa yang berhasil pada siklus I
Persentase keberhasilan siswa
Jumlah siswa yang belum berhasil pada siklus I
Persentase siswa yang belum berhasil
63,64
7 orang
31,8%
15 orang
68,2%
70,45
10 orang
45,4%
12 orang
54,6%
83,52
19 orang
83,4%
3 orang
16,6%
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada setiap siklus
semakin membaik. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan Accelerated
Learning pada materi listrik dinamis dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KesimpulanBerdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pembelajaran
Accelerated Learning dapat meningkatkan sikap ilmiah dan hasil belajar Fisika siswa padamateri Listrik Dinamis di kelas Kendaraan Ringan 2 XII Otomotif SMK Negeri 3 Kota
Jambi
5.2 SaranBerdasarkan kesimpulan yang diperoleh di atas, maka penulis menyarankan
beberapa hal :
7/23/2019 Accelereted Learning Pelajari Dan Cari Sumbernya
http://slidepdf.com/reader/full/accelereted-learning-pelajari-dan-cari-sumbernya 15/15
Desrianti Sahida : S1 Pendidikan Fisika Universitas Jambi
1) Diharapkan kepada guru supaya menerapkan pendekatan Accelerated Learning pada materi listrik dinamis sebagai alternatif dalam pemilihan pendekatan dalam
pembelajaran khususnya pembelajaran Fisika.
2) Karena penelitian ini hanya dilakukan pada materi listrik dinamis, maka
diharapkan penelitian yang serupa dapat pula dilaksanakan pada materi yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. ManajemenPenelitian. Jakarta: RinekaCipta.
Azmi, 2007. Accelerated Learning dan Inplementasinya di Indonesia. Malang : Universitas
Wisnuwardana
Butar, 2011. Efektivitas Accelerated Learning Model MASTER terhadap hasil belajar siswa pada sub materi pokok sistem reproduksi pada manusia kelas XI IPA SMA Negeri
1 Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir T.A 2009/2010. Medan : Universitas
Negeri MedanHerson, 2009. Penilaian Sikap Ilmiah dalam Pembelajaran Sains. Jurnal Pelangi Ilmu (2).
Kusaeri, 2013. Prinsip Pokok Accelerated Learning . http://www.trustco.or.id/berita-86- performance-management-indoor-training.html (diakses 11 Desember 2013).
Lou, 2011. The Accelerated Learning Fieldbook. Bandung : Nusa Media.
Ngiza, 2012. Peningkatan Sikap Ilmiah dan Ketuntasan Hasil Belajar Fisika Menggunakan Pendekatan Accelerated Learning Melalui Metode Eksperimen di Kelas VII E SMP
Negeri 3 Silo tahun 2012/2013. Kalimantan : Universitas Jember.
Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar . Jogjakarta: Pustaka Belajar.Pasaribu, dkk, 1983. Proses Belajar Mengajar . Bandung : TarsitoPutra, 2010. Pengaruh Sikap Ilmiah Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas XII IPA
SMA N 9 Kota Jambi Tahun Ajaran 2010/2011. Jambi : Universitas JambiRose, dkk, 2003. Accelerated Learning For 2i st century. Cara Belajar Cepat Abad XXI.
Bandung : Nuansa Cendikia.