AC

2
2.2 Unjuk Kerja (COP) Mesin Pendingin 2.2.1 Mesin Pendingin Menurut Dincer dan Ibrahim (2003), jenis mesin pendingin berdasarkan siklus termodinamikanya dapat dikelompokkan menjadi: 1) mesin pendingin siklus kompresi uap (Vapour Compression Refrigeration Cycle), 2) mesin pendingin siklus absorpsi (  Absorption  Refrigeration Cycle), 3) mesin pendingin siklus jet uap ( Steam-jet Refrigeration Cycle), 4) mesin pendingin siklus udara (  Air Refrigeration Cycle), dan 5) mesin pendingin siklus vorteks (Vorteks  Refrigeration Cycle). Mesin pendingin yang paling banyak digunakan adalah mesin pendingin dengan siklus kompresi uap. UNDP-KLH (2007), mengelompokkan mesin pendingin berdasarkan aplikasinya menjadi : 1) pendingin domestik (rumah tangga) : Lemari es, dispenser air; 2)  pendingin komersial : pe ndingin minuman botol, box es krim, lemari pendingin supermarket ukuran kecil; 3) pendingin Industri : pabrik es, cold storage, mesin pendingin untuk industri  proses; 4) pendingin transport  : refrigerated truck, train and containers; 5) pendingin domestik dan komersial :  AC window, split , dan  package; 6) Chiller : Water  cooled and air cooled chillers; dan 7) Mobile Air Condition (MAC) : AC mobil. Prinsip Kerja Mesin Pendingin Siklus Kompresi Uap Gambar 2.6 Skema komponen utama mesin pendingin siklus kompresi uap dengan P-h diagram (Sumber: http://www.energyefficiencyasia.org) Pada proses 1-2, kompresor menaikkan tekanan uap refrigeran. Kenaikan tekanan ini diikuti dengan ken aikan temperatur u ap refrigeran. P ada tingkat keadaan (TK) 2, uap refrigeran  berada pada kondisi uap super-panas.

description

Sistem pengkondisian udara

Transcript of AC

  • 5/27/2018 AC

    1/3

    2.2 Unjuk Kerja (COP) Mesin Pendingin

    2.2.1 Mesin PendinginMenurut Dincer dan Ibrahim (2003), jenis mesin pendingin berdasarkan siklus

    termodinamikanya dapat dikelompokkan menjadi: 1) mesin pendingin siklus kompresi uap

    (Vapour Compression Refrigeration Cycle), 2) mesin pendingin siklus absorpsi (AbsorptionRefrigeration Cycle), 3) mesin pendingin siklus jet uap (Steam-jet Refrigeration Cycle), 4)

    mesin pendingin siklus udara (Air Refrigeration Cycle), dan 5) mesin pendingin siklus

    vorteks (VorteksRefrigeration Cycle).

    Mesin pendingin yang paling banyak digunakan adalah mesin pendingin dengan siklus

    kompresi uap. UNDP-KLH (2007), mengelompokkan mesin pendingin berdasarkan

    aplikasinya menjadi : 1) pendingin domestik (rumah tangga) : Lemari es, dispenser air; 2)

    pendingin komersial : pendingin minuman botol, box es krim, lemari pendingin supermarket

    ukuran kecil; 3) pendingin Industri : pabrik es, cold storage, mesin pendingin untuk industri

    proses; 4) pendingin transport : refrigerated truck, train and containers; 5) pendingin

    domestik dan komersial : AC window, split, danpackage; 6) Chiller : Watercooled and air

    cooled chillers; dan 7)Mobile Air Condition(MAC) : AC mobil.

    Prinsip Kerja Mesin Pendingin Siklus Kompresi Uap

    Gambar 2.6 Skema komponen utama mesin pendingin siklus kompresi uap

    dengan P-h diagram (Sumber: http://www.energyefficiencyasia.org)

    Pada proses 1-2, kompresor menaikkan tekanan uap refrigeran. Kenaikan tekanan ini diikuti

    dengan kenaikan temperatur uap refrigeran. Pada tingkat keadaan (TK) 2, uap refrigeranberada pada kondisi uap super-panas.

  • 5/27/2018 AC

    2/3

    Pada proses 2-3, uap refrigeran sebelum memasuki kondensor untuk endapatkan

    pendinginan. Pendinginan pada kondenor terjadi akibat pertukaran panas antara uap

    refrigeran dengan udara lingkungan. Refrigeran keluar dari kondensor pada TK 3 dalam

    kondisi cair jenuh, atau bisa juga pada kondisi cair sub-dingin. Refrigeran kemudian

    memasuki katup ekspansi. Katup ekspansi ini pada prinsipnya berupa penyempitan daerah

    aliran yang berakibat pada penurunan tekanan fluida secara drastis. Idealnya, refrigeranmelalui katup ekspansi (proses 3-4) secara iso-enthalpi (isenthalpi).

    Pada TK 4, refrigeran berada dalam kondisi campuran cair dan uap. Karena refrigeran berada

    pada tekanan jenuhnya (tekanan penguapan), maka dia akan mengalami penguapan; hukum

    alam menyatakan bahwa penguapan membutuhkan energi, terjadilah penyerapan energi

    termal dari luar evaporator yang menyebabkan efek refrigerasi oleh mesin pendingin.

    Dasar-Dasar Perhitungan Unjuk Kerja Mesin PendinginDasar-dasar perhitungan unjuk kerja mesin pendingin siklus kompresi uap standar

    berlandaskan pada diagram hubungan temperatur (T) dengan entropi (s) dan tekanan (P)

    dengan enthalpi (h) untuk siklus kompresi uap standar.

    2.2.3.1Efek Refrigerasi (ER)Pudjawarsa dan Nursuhud (2006) menyatakan efek refrigerasi (ER) adalah kalor yang

    diterima oleh sistem dari lingkungan melalui evaporator per satuan laju massa refrigeran.

    Efek refrigerasi merupakan parameter penting, karena merupakan efek yang berguna dan

    diinginkan dari suatu sistem mesin pendingin. Dari gambar 2.6 di atas, dapat dilihat bahwa

    efek refrigerasi ini berlangsung pada proses dari 4 ke 1. Makin besar efek refrigerasi suatu

    sistim refrigerasi, maka kinerja sistem makin baik. Besarnya efek refrigerasi tersebut adalah :

    dimana :h1= enthalpi refrigeran yang keluar evaporator (kJ/kg)

    h2= enthalpi refrigeran yang masuk evaporator (kJ/kg)

  • 5/27/2018 AC

    3/3