ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM ......Budaya pop yang semakin merebak di era global...

18
ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM MEMPROMOSIKAN BUDAYA IDOL DI INDONESIA TAHUN 2009-2016, Abdiel Nugroho Adi [1] Septyanto Galan Prakoso, S.IP., M.Sc [2] Budaya pop yang semakin merebak di era global menjadikan banyak negara menjadikannya sebagai alat diplomasi. Salah satu negara yang gencar menjadikan budaya pop sebagai alat diplomasi adalah Jepang. Jepang memiliki sebuah budaya pop yang unik yakni budaya idol yang memiliki pengaruh yang cukup kuat di Indonesia. Merebaknya kalangan penikmat idol yang berasal dari Jepang tidak bisa lepas dari peran pemerintah Jepang dalam mempromosikan kebudayaannya. Cool Japan Initiative adalah salah satu kebijakan pemerintah Jepang dalam mengenalkan kebudayaan idol di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana pengaruh Cool Japan dalam mempromosikan budaya idol juga meneliti sejauh mana respon publik Indonesia akan budaya idol serta megupas proses Cool Japan dalam mempromosikan budaya idol. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian utama. Paradigma konstruktivisme, konsep diplomasi budaya, konsep kebudayaan Jepang seperti iitoko dori dan bigaku peneliti gunakan untuk menganalisis fenomena tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah adanya respon positif dari kalangan penggemar di Indonesia akan budaya idol, ditandai dengan proses penetrasi budaya idol melalui media internet, dan juga adanya peran pemerintah Jepang yang dirasakan oleh para responden akan tetapi masih belum signifikan. Pengaruh yang diberikan Cool Japan Initiative ternyata belum dapat menjangkau daya beli penikmat idol akan karya dari idol yang disukai secara maksimal. Berikutnya adalah perubahan paradigma dari Cool Japan Initiative yang awalnya mempromosikan makanan dan mengkonstruksi Jepang yang erat dengan salju saja, sekarang sudah erat mempromosikan budaya pop termasuk idol. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pengaruh Cool Japan Initiative dalam mempromosikan budaya idol di Indonesia belum signifikan. Kata Kunci : Idol, Cool Japan, Budaya Pop, Diplomasi Budaya, Kebijakan [1] . Mahasiswa Prodi Hubungan Internasional FISIP UNS, Sebagai penulis Pertama. ]2 ] Dosen Prodi Hubungan Internasional FISIP UNS, Sebagai Penulis Kedua.

Transcript of ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM ......Budaya pop yang semakin merebak di era global...

Page 1: ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM ......Budaya pop yang semakin merebak di era global menjadikan banyak negara menjadikannya sebagai alat diplomasi. Salah satu negara yang

ABSTRAK

PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM MEMPROMOSIKAN BUDAYA IDOL DI INDONESIA TAHUN 2009-2016,

Abdiel Nugroho Adi[1]

Septyanto Galan Prakoso, S.IP., M.Sc [2]

Budaya pop yang semakin merebak di era global menjadikan banyak negara menjadikannya sebagai alat diplomasi. Salah satu negara yang gencar menjadikan budaya pop sebagai alat diplomasi adalah Jepang. Jepang memiliki sebuah budaya pop yang unik yakni budaya idol yang memiliki pengaruh yang cukup kuat di Indonesia. Merebaknya kalangan penikmat idol yang berasal dari Jepang tidak bisa lepas dari peran pemerintah Jepang dalam mempromosikan kebudayaannya. Cool Japan Initiative adalah salah satu kebijakan pemerintah Jepang dalam mengenalkan kebudayaan idol di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana pengaruh Cool Japan dalam mempromosikan budaya idol juga meneliti sejauh mana respon publik Indonesia akan budaya idol serta megupas proses Cool Japan dalam mempromosikan budaya idol. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian utama. Paradigma konstruktivisme, konsep diplomasi budaya, konsep kebudayaan Jepang seperti iitoko dori dan bigaku peneliti gunakan untuk menganalisis fenomena tersebut.

Hasil dari penelitian ini adalah adanya respon positif dari kalangan penggemar di Indonesia akan budaya idol, ditandai dengan proses penetrasi budaya idol melalui media internet, dan juga adanya peran pemerintah Jepang yang dirasakan oleh para responden akan tetapi masih belum signifikan. Pengaruh yang diberikan Cool Japan Initiative ternyata belum dapat menjangkau daya beli penikmat idol akan karya dari idol yang disukai secara maksimal. Berikutnya adalah perubahan paradigma dari Cool Japan Initiative yang awalnya mempromosikan makanan dan mengkonstruksi Jepang yang erat dengan salju saja, sekarang sudah erat mempromosikan budaya pop termasuk idol. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pengaruh Cool Japan Initiative dalam mempromosikan budaya idol di Indonesia belum signifikan.

Kata Kunci : Idol, Cool Japan, Budaya Pop, Diplomasi Budaya, Kebijakan

[1]. Mahasiswa Prodi Hubungan Internasional FISIP UNS, Sebagai penulis Pertama. ]2 ] Dosen Prodi Hubungan Internasional FISIP UNS, Sebagai Penulis Kedua.

Page 2: ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM ......Budaya pop yang semakin merebak di era global menjadikan banyak negara menjadikannya sebagai alat diplomasi. Salah satu negara yang

ABSTRACT

Pop culture that spread in the global era makes so many states using it as diplomacy instrument. One of state that use their pop culture as diplomacy is Japan. Japan has idol culture as pop idol and have strong enough influence in Indonesia. The appearance of Japan idol fans can not be separated from Japan government act in promoting the culture. Cool Japan Initiative is one of Japan governmental policy to introduce idol culture in Indonesia. This research is aimed to measure how far is the influence of Cool Japan on promoting idol culture also to find how far Indonesian public response towards idol culture and to describe the process of Cool Japan on promoting idol culture. The analyzing data technique is quantitative descriptive by using questionnaire as main research instrument. Constructivism paradigm, cultural diplomacy concept, Japan culture concept like iitoko dori and bigaku are used by researcher to analyse the phenomenon.

The results from this research are there is a positive response from Indonesian fans towards idol culture which marked with penetration process of idol culture through internet, and there is an act from Japan government that can be felt by respondents but the act is still not significant. Influence that given by Cool Japan Initiative in fact can not reach the ability of Indonesian fans to buy original merchandise from idols they like yet. Cool Japan Initiative has suffered a paradigm change which first only promote food and construct Japan with snow, right now has changed promoting pop culture include idol. Therefore, it can be conclude that the influence of Cool Japan Initiative on promoting idol culture in Indonesia is not significant yet.

Key words : Idol, Cool Japan, Pop culture, Culture Diplomacy, Policy

Page 3: ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM ......Budaya pop yang semakin merebak di era global menjadikan banyak negara menjadikannya sebagai alat diplomasi. Salah satu negara yang

Cool Japan Sebagai Sebuah

Kebijakan Luar Negeri Jepang

Berbicara masalah budaya sebagai media diplomasi, banyak dari negara di dunia ini yang memiliki identitas budaya kuat telah melakukan diplomasi di bidang budaya salah satunya adalah Jepang. Banyak negara di dunia ini yang mengenal Jepang sebagai negara yang tak hanya kuat dari segi teknologi dan ekonomi namun juga dari segi identitas budaya. Akan tetapi, dari kuatnya Jepang tersebut negara ini memiliki sejarah yang cukup terpuruk di dalam internalnya sendiri. Setelah kalah dalam perang dunia kedua, Jepang mendapatkan hukuman militer dan harus bertanggung jawab atas kejahatan perang yang telah dilakukannya. Sempat terpuruk, Jepang tidak mau larut dalam keadaan dan berusaha memulihkan kondisi negaranya. Terdapat semangat spiritual orang Jepang yang melekat di dalam diri mereka yakni mereka harus meneladani apapun dari alam, walaupun itu batu sekalipun. Orang Jepang juga dikenal pantang menyerah, dan baru akan merasa gagal jika tanggung jawab yang dibebankan padanya tidak bisa terlaksana dengan baik.

Di dalam bidang kebudayaan, Jepang dikenal dengan kebijakan luar negerinya yakni Cool Japan Initiative. Kebijakan ini mulai diperkenalkan pada tahun 2002.1 Setelah terpuruk dari krisis di tahun-tahun sebelumnya, Jepang kembali dengan menanamkan semangat etos kerja kepada masyarakatnya. Dari peristiwa tersebut, kita bisa mengenal beberapa produk berupa tokoh animasi terkenal seperti Doraemon yang identik dengan warna biru dan robot kucing sebagai karakternya, atau kita juga bisa mengenal Hello Kitty dengan karakter

1 Publikasi METI, Cool Japan Initiative, 2014

kucing imut memakai pita merah yang bisa kita lihat sehari-hari di layar kaca ataupun media internet. Berikutnya kita juga mengenal Pokemon yang sempat menjadi booming pada tahun 2000-an.

Kebijakan ini berarti mengubah segala macam bentuk budaya Jepang, gaya hidup, makanan, dan sebagainya ke dalam bentuk komersial. Beberapa kementrian Jepang seperti Ministry of Economy, Trade and Industry (METI), Ministry of Land, Infrastructure, Transport, and Tourism (MILT), Agency of Cultural Affairs aktif untuk mempromosikan kebijakan ini ke beberapa negara untuk mengembangkan industri kreatifnya. Dari sini, kita dapat melihat bahwa adanya pendekatan budaya oleh Jepang melalui Cool Japan bertujuan untuk memperoleh keuntungan di bidang ekonomi. Dalam melaksanakan kebijakannya ini, Jepang banyak menyasar ke negara-negara berkembang di Asia Tenggara seperti Indonesia, Thailand dan Filipina. Hubungan Jepang dengan negara-negara tersebut tergolong baik di era modern seperti sekarang.

Di Indonesia sendiri, kita dapat merasakan beberapa pengaruh Cool Japan Initiative ini. Menurut survei yang dilakukan oleh Hakuhodo Global Habit pada tahun 2011, popularitas konten-konten budaya Jepang dalam bidang animasi (anime) di Jakarta sudah mencapai 19% mengalahkan animasi buatan Amerika dan Korea Selatan. 2 Perolehan angka tersebut adalah sebuah angka yang cukup mengejutkan mengingat pada tahun tersebut animasi dari Amerika juga berdatangan di Indonesia. Cool Japan Initiative dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis industri kreatif seperti fashion, konten (anime, Idol, musik, bahasa), desain dan 2 Publikasi METI, Survey Hakukodo Global Habit

tentang Cool Japan di Jakarta tahun 2011.

Page 4: ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM ......Budaya pop yang semakin merebak di era global menjadikan banyak negara menjadikannya sebagai alat diplomasi. Salah satu negara yang

pariwisata. Di dalam bidang konten berupa musik, terdapat Idol Jepang dengan lagu yang gembira dan ceria. Dari bidang kuliner, kita dapat menjumpai industri restoran besar bercorak Jepang. Berikutnya dalam bidang kebahasaan, banyak sekolah menengah yang membuka program bahasa dengan mata pelajaran bahasa Jepang di dalamnya.

Budaya Idol di Jepang Banyak khalayak umum yang sering

mendefinisikan seorang idol dari Jepang memiliki gambaran imut, lucu, dan manis. Semua penggambaran tersebut tidak dapat lepas dari asal-usul budaya kawaii dan idol di negeri sakura sendiri oleh karena itu di dalam membicarakan seorang idol yang berasal dari Jepang pasti yang ada di pikiran kita adalah seorang perempuan remaja yang lucu dan imut.Budaya kawaii ini bahkan telah menjadi salah satu andalan Jepang dalam mengkonstruksikan image kebudayaan populer mereka di mata dunia. Keberadaan idol di Jepang dianggap mulai ada dan populer pada tahun 1970 seiring berkembangnya media massa berupa televisi kabel pada waktu itu.3 Pada era yang sama, budaya kawaii ini juga turut berkembang dengan adanya kebiasaan baru remaja putri Jepang yang mulai menggunakan aksara kanji yang tidak formal, dan aksesoris-aksesoris untuk mempercantik diri mereka. Kondisi orang yang disebut sebagai seorang aidoru atau idol pada tahun 70-an tersebut masih terbatas pada seseorang yang memiliki penggemar banyak, dan dipuja-puja oleh banyak orang. Sepuluh tahun kemudian tepatnya di era 80-an, keberadaan idol di Jepang ini semakin berkembang.

3 Idols You Can Meet : AKB48 and a New Trend in

Japan’s Music Industry, jurnal dalam The Journal of Popular Culture Vol. 50, No. 1, tahun 2017 oleh Yuya Kiuchi.

Seorang idol tidak hanya dianggap sebagai representasi budaya kawaii yang menjadi inspirasi remaja putri untuk tampil keren, dipuja-puja dan digemari akan tetapi peran media yang semakin berkembang menjadikan image seorang idol pada era 80-an ini adalah seseorang muda yang dipromosikan oleh media.

Era tahun 80-an ini menjadi salah satu era terpenting dalam sejarah budaya idol di Jepang. Nama-nama idol penting yang dianggap sebagai pilar utama perkembangan budaya idol sampai sekarang mulai bermunculan. Sebut saja Matsuda Seiko. Matsuda adalah salah satu idol senior Jepang yang bisa dikatakan sebagai sosok idol abadi. Beliau muncul dengan gaya khas yang masih bisa dinikmati di berbagai media sampai sekarang. Gaya tersebut adalah gaya Burikko. Para remaja Jepang pada saat itu menjadikan gaya ini sebagai trend setter mereka. Matsuda masih melakukan aktivitasnya sebagai seorang idol sampai sekarang. Banyak orang yang menjuluki dia adalah seorang idol abadi yang pesonanya terus terpancar walau era kejayaannya sudah berlalu. Lagu-lagunya masih bisa kita nikmati dan dengar sampai sekarang seperti Hadashi no Kisetsu, dan single terbaru di 2017 berjudul Bara no Yoni Saite Sakura no Yoni Chitte.

Masih pada era 80-an, ada sebuah grup idol perempuan yang muncul pada tahun 1985 bernama Onyanko Club. Gurp idola ini beranggotakan para remaja perempuan dengan kemampuan menyanyi dan menari yang cukup menarik. Seluruh kegiatan mereka dari debut hingga akhirnya bubar diproduseri oleh Yasushi Akimoto, seorang pencipta lagu, novelis, dan penulis karya sastra Jepang yang mulai naik daun namanya di era 80-an. Kemunculan grup ini menjadi awal cikal bakal manajemen artis lain di Jepang untuk membentuk grup-grup

Page 5: ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM ......Budaya pop yang semakin merebak di era global menjadikan banyak negara menjadikannya sebagai alat diplomasi. Salah satu negara yang

vokal beranggotakan banyak orang. Popularitas grup ini sayangnya hanya dapat bertahan selama 3 tahun saja. Kondisi ini diakibatkan makin banyaknya manajemen artis yang tumbuh di Jepang berusaha melakukan inovasi-inovasi di dalam dunia peridolan dengan menerbitkan penyanyi-penyanyi solo.

Masih berlanjut pada era 80-an yang menjadi masa emas munculnya idol di Jepang pada waktu itu, bisnis ini merambah juga pada munculnya fenomena idol dari kaum adam. Sebut saja SMAP (Sports and Music Ansamble People) yang muncul pada tahun 1988.4 Grup ini cukup terkenal bahkan masih melakukan aktivitas mereka sampai sekarang. Mereka melakukan debut pada saat usia mereka masih sangat belia. Para penggemar mereka masih setia mengikuti perjalanan mereka walau usia mereka sekarang sudah tidak semuda dahulu.

Beralih ke era 90-an, keberadaan idol makin menjadi-jadi di Jepang. 5 Budaya idol ini sudah menjadi sebuah gaya hidup tersendiri oleh masyarakat penggemarnya. Keberadaan media elektronik yakni TV yang semakin berkembang turut mengiringi perjalanan budaya ini di Jepang. Para idol yang pada mulanya hanya menyanyi dan menari mengalami sedikit pergeseran makna dan aktivitas mereka. Para agensi yang bermunculan banyak menanamkan warna-warna baru pada idol yang berada di bawah naungan mereka. Keahlian tambahan seperti bermain dorama (serial drama TV), berakting dalam film dan lain sebagainya mulai dilakukan oleh para idol pada saat itu. Jóna Björk Jónsdóttir dalam jurnal yang ditulisnya

4 JpopAsia, SMAP Discography, 2017, http://jpopasia.com/smap 5 Patrick W. Galbraith dan Jason G. Karlin, Idols and Celebrity in Japanese Media Culture, United Kingdom : Palgrave Macmillan, 2012.

berjudul ザ。アイドル!(Za Aidoru, The

Idol!) The Ardent Fans Perspective memaparkan bahwa pada era ini, makna dari idol telah mengalami sedikit pergeseran makna menjadi tarento (talent). 6 Hal ini disebabkan karena banyaknya aktivitas yang dilakukan oleh seorang idol yang awalnya hanya menyanyi di atas panggung, kini para penggemar dapat menjumpai mereka di layar kaca ataupun layar lebar sebagai seorang pemain dorama. Situasi ini bahkan masih terus berlanjut sampai sekarang dan kebanyakan para idol di Jepang ini mengasah bakat mereka dan menjelajahi lebih dalam agar tidak terkesan monoton.

Menjelang akhir era 90-an menuju ke awal era 2000-an, muncul sebuah idol grup perempuan yang menjadi trend setter baru dalam dunia peridolan yakni Morning Musume. Grup yang biasa disingkat namanya menjadi Momusu ini melakukan debut pertema mereka pada tahun 1997 dengan anggota 5 orang.7 Mereka mendapatkan sambutan hangat dengan terjualnya 50 kopi CD lagu mereka pada 5 hari pertama rilis. Mulai dari mereka inilah tercipta konsep baru dalam dunia idol Jepang yakni adanya pergantian anggota grup atau regenerasi, adanya anggota grup yang keluar atau meluluskan diri dan adanya penambahan anggota untuk mengganti anggota yang lulus tersebut. Setiap anggota grup dalam satu generasi mewakili satu garis warna yang menjadi ciri khas Momusu. Lagu dari grup ini yang berjudul LOVE Machine menjadi salah satu lagu yang paling terkenal dengan angka penjualan

6 Jóna Björk Jónsdóttir, ザ。アイドル!(Za Aidoru, The Idol!) The Ardent Fans Perspective, Brachelor of Art Essay, 2013. 7 Website Resmi Hello! Project, Morning Musume Profile, 2017, http://www.helloproject.com/morningmusume/profile/.

Page 6: ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM ......Budaya pop yang semakin merebak di era global menjadikan banyak negara menjadikannya sebagai alat diplomasi. Salah satu negara yang

sebesar 1.000.000 kopi. Momusu bahkan pernah menjadi sebuah ikon fashion untuk para gadis remaja dengan ciri khas gadis polos yang mereka miliki.

Keberadaan idol di era tahun 2000-an ini terus menjamur bahkan sampai sekarang sudah tidak bisa terhitung jumlahnya di Jepang. Keberadaan mereka juga makin bermacam-macam jika ditinjau dari jenis musik dan konsep grup masing-masing. Ada grup idol yang mengusung konsep dance and vocal seperti yang dilakukan oleh manajemen LDH, idol you can meet seperti yang diusung oleh manajemen AKS, dan masih banyak lagi. Para idol baik yang berkarir solo maupun tergabung dalam grup semakin melebarkan sayap mereka untuk berkarya tidak hanya dalam dunia musik dan dorama saja akan tetapi juga dalam dunia animeshon (anime) dengan menjadikan lagu mereka sebagai original soundtrack (OST) dari anime tersebut, menjadi seiyuu (pengisi suara dalam anime), dunia modelling, bahkan ada yang mengelola bisnis kafe, menjadi manajer untuk sebuah idol grup bentukannya sendiri dan masih banyak lagi. Keberadaan mereka makin menjadi sebuah profesi yang dianggap luar biasa oleh beberapa orang bahkan menjadi daya tarik tersendiri bagi para gadis muda untuk mendaftarkan diri menjadi anggota grup idol kesukaan mereka.

Kemajuan teknologi terutama di bidang komunikasi dan informasi menjadikan keberadaan idol yang berasal dari negara Jepang ini tidak hanya menjamur di negaranya sendiri melainkan juga mulai merambah ke luar negeri. Salah satu grup idol yang mulai melebarkan sayap mereka ke luar negeri pada era ini adalah Akihabara48 atau yang biasa disingkat AKB48. Bagian awal sub bab ini telah menjelaskan bahwa terdapat salah satu pekerja seni Jepang

bernama Yasushi Akimoto yang telah membentuk grup idol perempuan pada tahun 1985 yakni Yasushi Akimoto. Yasushi yang kerap disapa Aki-P ini ternyata masih terus menjalankan bisnisnya di bidang idol dengan membentuk sebuah grup idol perempuan yang sama dengan Onyanko Club yakni AKB48. Grup ini berdiri pada Desember 2005 dan melakukan debut tak lama setelah itu. Kemunculan mereka di awal masa debut tidak mudah diterima begitu saja mengingat sudah mulai banyak grup idol yang bertebaran di Jepang. Aki-P pada saat itu memperkenalkan konsep baru dalam dunia idol melalui grup bentukannya ini yakni “Idol you can meet everyday”. Konsep ini merubah pandangan yang ada di dalam diri seorang idol yang hanya dapat dinikmati penampilannya melalui media massa saja menjadi seorang idol yang lebih dekat dengan penggemar (fans) dan dapat ditemui dengan mudah setiap hari melalui pertunjukan teater. Adanya konsep baru ini tentunya tidak dapat dengan mudah diterima oleh penikmat idol pada waktu itu, terbukti dengan hanya 7 orang saja yang datang ke acara pertunjukan teater AKB48 yang terletak di lantai 8 pusat perbelanjaan Don Quijote Akihabara, Tokyo.

Seiring berjalannya waktu, konsep ini terus berkembang dengan penambahan aktivitas idol you can meet everyday dengan event berjabat tangan dan berfoto dengan idol yang disukai. Hal ini membuat popularitas AKB48 semakin berkembang di seluruh Jepang. Tahun demi tahun, Aki-P memperkenalkan perluasan budaya idol yang dibuatnya ke seluruh Jepang dengan membentuk grup yang berkonsep sama dengan AKB48. Grup-grup ini sering disebut sebagai adik (sister grup) dari AKB48. Tahun 2008 adalah tahun pertama pembentukan

Page 7: ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM ......Budaya pop yang semakin merebak di era global menjadikan banyak negara menjadikannya sebagai alat diplomasi. Salah satu negara yang

sister grup dari AKB48 yakni SKE48 yang berbasis di Sakae, wilayah Nagoya. Mengusung konsep yang sama, grup idola ini adalah jelmaan AKB48 yang berusaha menyebarkan budaya idolnya ke wilayah tersebut. Prospek grup ini ternyata cukup bagus di tahun-tahun pertama debut mereka dan akhirnya Aki-P memutuskan untuk membuat sister grup baru pada tahun 2010 yakni NMB48 yang berbasis di Namba, Osaka. Seiring berjalannya waktu, AKB48 sudah memiliki banyak sister grup di Jepang hingga sekarang diantaranya adalah HKT48 yang dibentuk pada tahun 2011 dan berbasis di Hakata tepatnya di Pulau Kyushu, NGT48 yang dibentuk pada tahun 2015 berbasis di Niigata, STU48 yang dibentuk pada tahun 2016 berbasis di tepian pantai (Setouchi), dan SDN48 yang berkonsep dewasa (grup ini sekarang sudah bubar).

Strategi bisnis yang dijalankan oleh Aki-P dalam menangani grup-grup idol bentukannya terbukti sukses sampai sekarang. Banyak gebrakan baru yang terus dilakukan oleh Aki-P demi memperluas pengaruh budaya idol yang diciptakannya. Perlu diketahui, setiap tahun grup AKB48 selalu mengadakan pemilu raya (senbatsu sousenkyou ) untuk memilih siapa saja member grup idol tersebut yang layak untuk masuk dalam sebuah lagu dan menyanyikannya. Event ini adalah hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh para penggemar karena inilah kesempatan anggota grup untuk memperoleh dukungan sebanyak-banyaknya dari para fans agar mereka bisa membawakan sebuah lagu baru. Para fans harus membeli CD terakhir dari grup ini dan akhirnya mereka bisa memperoleh kode vote yang digunakan untuk mendukung member favorit mereka. AKB48 adalah salah satu grup idol tersukses di Jepang dengan penjualan CD single yang selalu tembus

lebih dari satu juta kopi setiap rilisnya. Saat ini,seluruh konsep dalam dunia peridolan di Jepang berkiblat ke AKB48 karena level popularitasnya. AKB48 juga sudah sering menghadiri acara pemerintah Jepang seperti yang terjadi pasca tsunami pada tahun 2011 lalu, dan juga menyebarkan pengaruh mereka ke luar negeri dengan aktif berinteraksi lewat situs resmi mereka, sosial media, dan juga konser tour luar negeri yang mereka adakan.

Keberadaan AKB48 sebagai pionir bentuk bisnis baru dalam dunia hiburan telah membuat sebuah konstruksi baru di Jepang. Konstruksi tersebut adalah pergeseran makna dari idol yang sempat berkembang di era tahun 80-an. Ketika remaja dan orang-orang di Jepang mendengar kata “idol” maka di benak mereka langsung terucap AKB48. Hal ini disebabkan karena selain popularitas mereka yang semakin berkembang dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, pihak manajemen juga pintar dalam membidik pasar untuk menciptakan fans/fandom. Jurnal “Za, Aidoru!” menjelaskan bahwa seorang fans/fandom bermakna grup orang atau individu yang menyukai para idolanya, dengan alasan ketertarikan mereka masing-masing. Kegiatan para fans/fandom ini ternyata mengalami perubahan dari tahun ke tahun sesuai dengan tingkat kepuasan dan kemajuan jaman. Menurut jurnal tersebut, para fans/fandom biasanya selain datang ke acara dari para idol yang mereka sukai seperti konser, mini live, jumpa fans dan lain sebagainya mereka juga membuat cerita-cerita fiksi (fan fiction) yang memakai nama tokoh idol yang mereka sukai, berkumpul bersama membahas agenda fandom selanjutnya, dan juga saling bertukar merchandise dari idol yang mereka kagumi. Akses para fans/fandom untuk melakukan kegiatan

Page 8: ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM ......Budaya pop yang semakin merebak di era global menjadikan banyak negara menjadikannya sebagai alat diplomasi. Salah satu negara yang

ini sangatlah luas mengingat kemajuan teknologi informasi juga semakin berkembang. Fans/fandom ini sering memanfatkan media internet sebagai wadah untuk mereka bertukar informasi dan bahkan uneg-uneg yang mereka rasakan tentang idola yang mereka kagumi.

Fenomena fans/fandom pada jaman sekarang ini sudah berkembang menjadi sesuatu yang sedikit berlebihan. Tak jarang beberapa fans menganggap idol mereka adalah Tuhan. Hal ini dapat dijumpai di beberapa acara yang diadakan oleh para idol di Jepang tersebut. Poster yang terpajang di venue acara yang memuat gambar dari idol tersebut sampai disembah seperti layaknya memuja dewa/Tuhan. Sebagai orang yang bukan fans dari idol tersebut, pasti kita akan merasa aneh dan menganggap hal tersebut gila akan tetapi peristiwa semacam ini perlu ditarik lebih dalam dari segala sisi terutama cara si idol tersebut menciptakan konstruksi sosial kepada fans hingga akhirnya melakukan hal gila tersebut.

Kepopuleran grup-grup idol yang berasal dari Jepang tidak hanya dirasakan di negeri sakura saja akan tetapi AKB48 juga berhasil menghimpun penggemar dari luar negeri. Sebuah tayangan televisi Jepang merekam aktivitas seorang fans AKB48 yang berasal dari Inggris bernama Wayne dia rela datang jauh-jauh dari negerinya bersama teman-temannya dari negara lain untuk menonton Senbatsu Sousenkyou yang dilaksanakan oleh AKB48 pada tahun 2015 lalu. Wayne ini bahkan juga melaksanakan kegiatan 2 shoot atau foto bersama member favorit yang berhasil dia dapatkan tiketnya dengan membeli CD AKB48 terakhir. Perasaan senang, bangga dan juga puas dapat Wayne rasakan karena dia dapat menemui sosok yang selama ini hanya

dapat dinikmati lewat internet. Fenomena ini telah membuktikan bahwa konstruksi yang diciptakan oleh seorang idol dapat dijadikan sebagai instrumen penguat power sebuah negara dari sisi soft power. Konstruksi sosial inilah yang dijadikan sebagai alat untuk mempengaruhi masyarakat negara lain agar menyukai, mencari tahu, dan mendalami apa yang telah direncanakan oleh Jepang dalam konteks ini.

Pemerintah Jepang yang sempat terpuruk setelah krisis ekonomi terus melakukan inovasi-inovasi agar Jepangbangkit kembali. Salah satu cara yang ditempuh pemerintah Jepang guna menanamkan image baru di mata dunia adalah dengan Cool Japan Initiative. Kebijakan Cool Japan ini dibuat oleh Ministry of Economy, Trade and Industry (METI), Ministry of Land, Infrastructure, Transport, and Tourism (MILT), Agency of Cultural Affairsdengan tujuan untuk mempromosikan bentuk-bentuk budaya Jepang seperti kuliner, arsitektur, budaya pop Jepang dan seluruh aspek kebudayaan yang dapat dikomersialkan oleh pemerintah Jepang. Kebijakan ini mulai diperkenalkan pada tahun 2002 dengan agenda awal mempromosikan makanan dan juga anime buatan Jepang ke luar negeri. Sasaran dari kebijakan ini adalah negara-negara berkembang seperti negara di kawasan Asia Tenggara ataupun negara yang belum terlalu mengenal Jepang. Cool Japan sendiri bertujuan selain mempromosikan kebudayaan Jepang guna meraih keuntungan di bidang ekonomi, kebijakan ini juga bertujuan untuk mengkonstruksikan kepada dunia tentang kebudayaan Jepang yang keren dan mudah diterima masyarakat. Kementerian-kementerian di atas juga mencanangkan kebijakan ini guna melakukan diplomasi soft power untuk mempengaruhi masyarakat negara lain

Page 9: ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM ......Budaya pop yang semakin merebak di era global menjadikan banyak negara menjadikannya sebagai alat diplomasi. Salah satu negara yang

untuk menyukai bentuk kebudayaan yang dikeluarkan oleh Jepang. Cool Japan Initiative dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis industri kreatif seperti fashion, konten (anime, Idol, musik, bahasa), desain dan pariwisata. Salah satu hal yang menarik dalam Cool Japan Initiative ini berada di dalam bidang konten berupa idol. Yasushi Akimoto selaku produser dari grup idol AKB48 adalah salah satu orang penting yang dilibatkan dalam komite pelaksana kebijakan ini. Akimoto dianggap sebagai tokoh sukses yang berhasil mengaplikasikan ini melalui budaya idol dengan dibentuknya sister grup dari AKB48 di luar negeri. Pada tahun 2011, Aki-P mendeklarasikan pembentukan sister grup dari AKB48 yang berbasis di Jakarta yakni JKT48. Fenomena terbentuknya JKt48 merupakan sebuah gebrakan tersendiri di Indonesia karena selama menjalin hubungan bilateral, Indonesia hanya terpapar kebudayaan Jepang di bidang kuliner dan animasi saja. Sukses dengan JKT48, Aki-P kemudian mendirikan sister grup lain di Tiongkok yang berbasis di Shanghai yakni SNH48 (namun grup ini sudah independen dan melepaskan diri dari manajemen AKS) pada tahun 2012, dan berlanjut pada tahun 2016 Aki-P mendeklarasikan pembentukan sister grup lain di wilayah Asia Tenggara dan Taiwan yakni yang berbasis di Bangkok (BNK48), dan Manila (MNL48), juga Taipei (TPE48).

Tahun 2013, Perdana Menteri Shinzo Abe mengadakan pertemuan dengan para tokoh penting yang menangani Cool Japan ini salah satunya adalah Yasushi Akimoto. Shinzo Abe membicarakan beberapa hal terkait perluasan implementasi kampanye kebijakan Cool Japan Initiative ini melalui berbagai macam strategi, dan perlunya dorongan untuk para orang kreatif Jepang seperti seniman, pengusaha

makanan, pembuat komik atau anime dan produser artis untuk menyebarkan produk mereka dengan memanfaatkan kebijakan ini. Shinzo Abe juga menyebutkan JKT48 dalam pertemuan tersebut sebagai salah satu instrumen penting dalam persebaran budaya Jepang di Indonesia.

Merubah sebuah kebudayaan menjadi sesuatu yang dapat dikomersialkan adalah hal baru yang dilaksanakan oleh Jepang. Selain mendapatkan keuntungan di bidang ekonomi, Jepang juga mendapatkan keuntungan di dalam bidang konstruksi sosial dengan budaya popnya. Jepang terbukti bisa mengubah budaya idol yang notabene bukan berasal dari dalam negerinya dengan konsep iitokodori yang dianut oleh mereka, kemudian dikonstruksikan untuk menjadi identitas yang melekat dan kental. Jurnal Yuya Kiuchi dan buku penelitian tentang idol sudah menyebutkan hal tersebut. Japan = aidoru , telah melekat di mata para penggemarkebudayaan ini. Kebijakan Cool Japan Initiative memiliki andil dalam menyebarkan pengaruh kebudayaan pop Jepang ini keluar negeri. Besarnya animo penggemar idol di negara-negara berkembang menjadikan permasalahan bagaimana pengaruh Cool Japan ini dalam mempromosikan budaya idol tersebut.

Budaya Idol di Indonesia Keberadaan Idol di Indonesia

sering dikaitkan dengan kata artis (pekerja seni) yang memiliki banyak penggemar. Definisi ini tak jauh berbeda dengan makna idol yang sempat berkembang di era 80-an di Jepang. Sosok idola di Indonesia sering didefinisikan sebagai seorang yang serba bisa, menjadi figur panutan publik (public figure) dan juga sering muncul di layar kaca. Para pekerja seni ini juga berkembang jenisnya dari waktu ke

Page 10: ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM ......Budaya pop yang semakin merebak di era global menjadikan banyak negara menjadikannya sebagai alat diplomasi. Salah satu negara yang

waktu. Mereka dibagi ke dalam jenis-jenis musik yang berbeda sesuai keahlian dan minat mereka, juga banyak dipengaruhi oleh para seniman dari luar negeri. Animo masyarakat akan keberadaan idola Indonesia ini juga semakin berkembang dari masa ke masa.

Industri hiburan Indonesia juga tergolong terbuka dalam menerima pengaruh yang berasal dari luar negeri. Hal ini terbukti dengan banyaknya nafas musik luar negeri khususnya dalam bidang grup vokal yang masuk ke Indonesia dari waktu ke waktu. Grup vokal lawas seperti AB3, Warna, ME, Trio Libel, Cowboy dan lain sebagainya adalah sosok idola Indonesia yang banyak terinspirasi aliran musik dan konsep berupa vokal grup yang berasal dari luar negeri. Mereka sempat terkenal di era tahun 90-an dan masih dapat dinikmati karya-karyanya sampai sekarang. Berlanjut ke era milenium 2000an, ada beberapa grup musik yang mengkombinasikan menyanyi dengan menari menjadi sebuah konsep grup mereka. Grup-grup musik ini mendapatkan banyak sekali pengaruh dari negeri ginseng, Korea Selatan. Dilansir dari situs majalah selebritis online Indonesia yakni Kapanlagi.com, fenomena grup vokal yang kerap disebut sebagai boyband dan girlband ini sudah mulai memasuki Indonesia pada tahun 2010 seiring dengan berjalannya Korean Wave (Hallyu) menjalar ke seluruh dunia khususnya negara-negara berkembang. Maraknya budaya pop Korea yang menjalar khususnya dalam kemunculan boy dan girlband ini menginspirasi produser musik di Indonesia untuk membuat grup vokal serupa dengan mengimitasi seluruh gaya musik, berpakaian, tata rias, dan gaya menari. Beberapa boyband dan girlband ini sebut saja SM*SH, 7Icons, Super Girlies, 3G, Princess dan masih banyak lagi. Mereka

sempat mewarnai musik di Indonesia selama kurang lebih 2 tahun sampai akhirnya benar-benar hilang.

Fenomena boyband dan girlband ini tidak bertahan lama karena banyak hal. Beberapa diantaranya adalah konsep yang hanya ikut-ikutan “memeriahkan” sebuah fenomena baru yang menjadi cultural shock di Indonesia, tidak adanya identitas dan visi misi yang jelas, tidak adanya regenerasi anggota, dan juga tidak adanya upaya dari pemerintah Korea Selatan untuk mengembangkan terbentuknya boy dan girlband ini sebagai media untuk berdiplomasi. Terlepas dari semua itu jauh sebelum maraknya budaya boyband dan girlband ini terdapat sebuah budaya pop yang perlahan namun pasti juga masuk ke Indonesia yakni budaya Idol dari Jepang. Figur seorang atau sebuah grup vokal dari Jepang masuk tidak dengan cara mengikuti tren seperti munculnya boyband dan girlband yang ada di Indonesia akan tetapi mereka masuk bersamaan dengan munculnya kesukaan masyarakat Indonesia terhadap maraknya budaya pop Jepang lain yang mulai digemari yakni kartun (anime), dan manga (komik). Para idol ini masuk bersamaan dengan membawakan original soundtrack (OST) dari anime-anime yang bertebaran di Indonesia. Berawal dari anime tersebut, banyak masyarakat Indonesia yang penasaran akan adanya idol yang berasal dari Jepang ini. Sebut saja AKB48, yang pernah mengisi OST untuk animasi Dragon Ball dengan lagu berjudul Kokoro no Hane.

Pemerintah Jepang melihat sebuah peluang pasar besar yang bisa dijalankan di negara-negara berkembang khususnya Indonesia mengingat budaya pop mereka dapat diterima dengan mudah. Adanya kondisi ini memunculkan inisiatif dari Yasushi Akimoto, produser

Page 11: ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM ......Budaya pop yang semakin merebak di era global menjadikan banyak negara menjadikannya sebagai alat diplomasi. Salah satu negara yang

grup idol terbesar di Jepang yakni AKB48 untuk mendirikan sebuah grup saudara (sister grup) berbasis di Jakarta yakni JKT48. Kemunculan JKT48 pada tahun 2011 ini bertepatan dengan maraknya fenomena boyband dan girlband yang mengimitasi budaya pop Korea Selatan. Deklarasi pembentukan grup ini dimulai di Jepang pada tahun yang sama diikuti dengan kunjungan salah satu mantan member AKB48 sekaligus General Manager yakni Takahashi Minami. Takahashi atau yang biasa disapa dengan Takamina mengumumkan bahwa AKB48 akan membentuk grup idola baru di Indonesia dalam sebuah acara musik televisi swasta di Indonesia. Sontak hal tersebut menimbulkan rasa penasaran beberapa masyarakat Indonesia karena fenomena ini tergolong sangat baru.

Keberadaan JKT48 perlahan namun pasti menggeser keberadaan boyband dan girlband di Indonesia. Hal ini disebabkan dari cara JKT48 dalam menyebarkan pengaruh budaya pop Jepang ini secara terkonsep dan teratur. Konsep idol you can meet everydayyang dijalankan oleh kakak mereka yakni AKB48 diterapkan pula di dalam debut mereka. JKT48 memiliki theater yang berada di pusat perbelanjaan FX Sudirman Jakarta. Pertunjukan mereka dapat dinikmati setiap hari oleh para penggemarnya. JKT48 muncul juga dengan menggunakan lagu-lagu dari AKB48 yang sudah diterjemahkan terlebih dahulu ke dalam bahasa Indonesia agar lebih mudah dipahami oleh para penggemar. Eksistensi mereka didukung oleh paket kebijakan luar negeri Jepang yakni Cool Japan Initiative membuat pengaruh mereka terus berjalan hingga sekarang, dan tidak menghilang begitu saja seperti boyband dan girlband yang pernah mewarnai industri hiburan di Indonesia. Cara menghimpun penggemar hingga

menyebarkan pengaruh ke seluruh Indonesia tergolong unik, apakah ini murni menyebarkan pengaruh mereka sebagai instrumen diplomasi Jepang demi kepentingan ekonomi dan budaya, atau hanya sekedar pelaksanaan tren musik yang terus berkembang.

Konsep Konstruktivisme Sebagai Landasan Identitas Budaya Idol

Budaya ini bukan budaya asli Jepang, melainkan menjadi sebuah budaya pop yang berkembang pesat dari masa ke masa. Pesatnya perkembangan budaya idol ini juga tidak lepas dari kemajuan teknologi yang turut menyertainya, salah satunya dari sisi perubahan konten, image, dan peran dari idol-idol dari masa ke masa. Aoyagi Hiroshi mendefinisikan idol sebagai seseorang yang populer dan memiliki talenta dalam hal menyanyi, menari, berakting, dan sering muncul dalam iklan atau media televisi. Keberadaan idol ini seolah mengalir begitu saja, akan tetapi terdapat hal yang perlu diperhatikan dari awal kemunculannya. Pada tahun 1960-1964, Perdana Menteri Ikeda Hayato membentuk sebuah kebijakan ekonomi jangka panjang yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Jepang pasca perang dunia kedua yang sudah sangat merugikan. Tak disangka ternyata kebijakan tersebut membuat industri hiburan Jepang turut berkembang pula. Masyarakat menengah kebawah Jepang pada waktu itu haus akan hiburan yang murah dan dapat dinikmati semua kalangan oleh karena itu idustri hiburan ini semakin maju. Melihat situasi ini, para penggiat industri hiburan mulai mengadakan acara lomba guna menyaring bakat-bakat menyanyi yang dimiliki oleh warga negaranya. Jurnal Yuya Kiuchi menjelaskan bahwa era 70-an erat dengan sebutan era “Star” (スター)

berkat dengan adanya ajang ini pula,

Page 12: ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM ......Budaya pop yang semakin merebak di era global menjadikan banyak negara menjadikannya sebagai alat diplomasi. Salah satu negara yang

nama-nama idol lawas Jepang seperti Matsuda Seiko mulai dikenal oleh masyarakat. Segera setelah ajang tersebut, bentuk lain dari budaya idol ini muncul seperti buku foto yang menggambarkan wajah-wajah idol atau sutaa (スター) ini yang imut dan tanpa

dosa. Yuya menambahkan bahwa konsep buku foto dan sutaa pada waktu itu adalah bagian dari kelanjutan konsep Geisha yang identik dengan gadis-gadis penghibur di era jaman Edo. Buku foto ini juga memuat beberapa foto sutaa yang diambil di pantai dengan memakai pakaian renang kala itu. Hal yang mengejutkan menurut Yuya, adanya foto menggunakan pakaian renang ini adalah pengaruh dari Amerika yang sempat mengakusisi pulau Okinawa dan baru dikembalikan kepada Jepang pada tahun 1972.

Kasumi Kobayashi, seorang guru budaya dan bahasa Jepang yang sedang bertugas untuk melakukan asistensi mengajar di SMA Negeri 1 Sukoharjo memaparkan fenomena budaya idol ini kepada peneliti. Keberadaan idol sendiri sudah mulai bermunculan pada tahun 1990, akan tetapi kemunculan mereka tidak disertai dengan terkenalnya mereka di luar negeri. Era 90-an ditandai dengan kemunculan Morning Musume sebagai idol grup yang paling terkenal di era tersebut. Beliau sendiri pernah menonton konser Morning Musume waktu masih duduk di bangku SD dan SMP. Hubungan antara penikmat dan idol sendiri juga mengalami perubahan. Dahulu, hubungan idol dan penggemarnya hanya bisa dinikmati secara formal. Keadaan tersebut berubah di jaman sekarang. dol dapat dengan mudah mengimpun penggemar dan berinteraksi menggunakan sosial media. Kemajuan teknologi juga turut memudahkan seorang idol mengkonstruksikan diri mereka agar

dapat diterima dengan mudah di masyarakat. Kasumi sensei menyebutkan bahwa beliau bukanlah otaku (seorang fans fanatik dari kebudayaan pop Jepang) akan tetapi hanya mengikuti beberapa idol saja. Beliau menyebutkan penggemar idol khususnya perempuan cenderung lebih sedikit daripada laki-laki. Banyaknya penggemar laki-laki ini disebabkan juga karena sense of beauty (bigaku) yakni kawaii image yang dimiliki oleh para idol perempuan di Jepang.

Konsep kawaii ini juga mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Para fans/penggemar di Jepang mengganggap wajah, dan performance dari seorang idol adalah salah satu hal yang penting karena dengan sense of beauty yang dimiliki oleh para idol tersebut telah merubah pikiran mereka dan membuat hubungan mereka menjadi akrab satu sama lain. Hubungan antara idol dan fans ini bahkan sudah sampai menimbulkan masalah di Jepang. Banyak dari fans laki-laki menggambarkan seorang idol adalah sosok kekasih idaman di masa depan. Sense of beauty di sini menurut Kasumi sensei telah mempengaruhi kehidupan para penggemar sehingga para fans laki-laki di Jepang tidak mau mencari pacar. Lebih lanjut Kasumi sensei memaparkan konsep kawaii atau sense of beauty ini juga sebagai pembangun hubungan antara idol dan fans sehingga para fans bersedia untuk mendukung idol yang mereka sukai.

Sense of beauty/kawaii yang dimiliki oleh idol Jepang juga berbeda dengan idol lain di berbagai negara. Menurut Kasumi sensei, sense of beauty ayng dimiliki oleh idol Jepang adalah kecantikan seseorang yang masih muda seperti kecantikan seorang gadis perawan. Beliau memaparkan bahwa setua apapun idol di Jepang, mereka tetap berusaha untuk terlihat awet muda.

Page 13: ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM ......Budaya pop yang semakin merebak di era global menjadikan banyak negara menjadikannya sebagai alat diplomasi. Salah satu negara yang

Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan idol Korea yang lebih mengusung konsep seksi.

Fenomena ini dapat dianalisis lebih lanjut menggunakan konsep iitoko dori yang dimiliki oleh masyarakat Jepang. Konsep iitoko dori sendiri berarti pengadopsian budaya asing. Pengadopsian ini tidak semata-mata dijalankan secara mentah, akan tetapi disesuaikan terlebih dahulu dengan nilai-nilai budaya Jepang yang sudah ada sebelumnya. Uraian pada paragraf sebelumnya membuktikan bahwa budaya idol adalah cerminan dari konsep iitoko dori. Pertama jika dilihat dari kemunculan sutaa pada tahun 60an sampai 70an. Kemunculan mereka tidak bisa lepas dari kemajuan teknologi televisi dan keterbukaan masyarakat Jepang pasca perang dunia kedua. Pemerintah Jepang pada waktu itu mulai memikirkan cara untuk bangkit setelah perang dunia kedua dan diwujudkan dengan cara membuat kebijakan ekonomi jangka panjang yang mulai menimbulkan kreativitas para pekerja seni pada waktu itu. Para pekerja seni ini otomatis mengambil contoh bagaimana seorang penyanyi dari luar negeri Jepang membawakan lagu-lagu mereka. Para seniman ini kemudian memproduseri idol-idol yang kini dapat dikenal oleh masyarakat luas dengan memanfaatkan kebijakan Cool Japan dan tanpa disadari telah menjalankan iitoko dori karena telah mengambil konsep penyanyi asing dari luar negeri dan diubah ke dalam bentuk budaya Jepang. Kasumi sensei menambahkan bahwa pengertian Cool Japan telah mengalami perubahan. Berkat Cool Japan pula, menurut beliau anime dan idol dapat dikenal masyarakat Indonesia. Dahulu orang asing hanya mengenal Jepang dari budaya kentalnya seperti pakaian, matsuri, dan makanan atau musim dingin, sekarang orang asing

di luar Jepang bisa mengenal budaya pop Jepang berupa konten-konten seperti anime dan idol tersebut.

Preferensi Fans Indonesia Terhadap Idol

Peneliti telah melakukan survey dengan metode kuesioner ke 50 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Tujuan dari survey ini adalah untuk mengetahui sejauh mana preferensi fans Indonesia terhadap idol. Parameter pengaruh diukur dari alasan utama menyukai idol, daya beli terhadap karya asli yang dikeluarkan idol, dan juga pengetahuan responden akan orisinalitas budaya idol dan Cool Japan. Berikut adalah hasil survey tersebut

Variabel alasan berkaitan dengan pengaruh konten budaya pop yang berusaha peneliti temukan pengaruhnya. Mayoritas responden memilih alasan utama menyukai idol dari Jepang adalah karena lagu yang dinyanyikan terdengar mudah dicerna atau enak didengar. Sebanyak 34% responden memilih alasan ini disusul 26% responden memilih alasan kawaii untuk menyukai idol mereka dan yang terakhir 24% responden memilih alasan Cool/keren untuk menyukai idol mereka. Lagu yang enak didengar berkaitan dengan konten budaya pop dan karakteristiknya. Budaya pop sering berisi sesuatu yang mudah dicerna, bersifat hura-hura dan murahan. Enaknya lagu ini diikuti dengan sense of beauty (bigaku) yang dimiliki oleh para

Page 14: ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM ......Budaya pop yang semakin merebak di era global menjadikan banyak negara menjadikannya sebagai alat diplomasi. Salah satu negara yang

idol yang berasal dari Jepang tersebut. Para penggemar setelah menikmati lagu dari idol, pasti selanjutnya akan mencari siapa sosok yang menyanyikan lagu tersebut. Setelah melihat siapa yang menyanyikan, para penggemar pasti akan mengamati dan melakukan pengenalan lebih jauh tentang idol yang menyanyikan lagu tersebut. Hubungan antara idol dan calon penggemar yang awalnya biasa saja dapat terbentuk karena setelah mengetahui wajah anggota grup yang cantik atau berkharisma ini, para penggemar akan terus mengikuti perkembangan idol ditambah dengan lagu yang menurut mereka enak didengar.

Hubungan antara fans dan idol akan semakin terjalin ketika seorang fans sudah menikmati karya-karya idol yang disukai. Semakin lama menikmati karya idol, sebagai seorang fans sebagaimana mestinya pasti akan melakukan hal yang lebih jauh yakni menikmati karya idol dalam wujud nyata yakni dengan membeli merchandise/karya asli idol yang disukai. Sebanyak 35% responden menyatakan bahwa mereka membeli karya tersebut secara rutin. Terlepas dari kondisi tersebut, nyatanya dalam survey ini sebanyak 24% responden tidak pernah membeli karya-karya asli idol yang disukai. Hal ini cukup menarik bagi peneliti karena pengaruh idol yang

berusaha ditanamkan di Indonesia ternyata belum terlalu mengikat kuat untuk beberapa responden. Asumsi awal peneliti dapatkan bahwa walaupun konten yang disampaikan murah dan mudah dicerna, karya-karya idol tersebut masih cukup mahal untuk dinikmati oleh kalangan fans dari Indonesia. Kondisi ini berkaitan dengan nilai tukar mata uang Rupiah dan Yen yang masih sangat fluktuatif, ditambah dengan keadaan para responden yang rata-rata belum memiliki penghasilan tetap yakni pelajar dan mahasiswa.

Para responden yang memilih jawaban “ya” juga bervariasi dalam tingkat rutinitas pembelian karya asli idola mereka. Pertanyaan berikutnya berkaitan dengan interval uang yang biasanya dikeluarkan para responden untuk menikmati karya-karya idol yang mereka sukai. Interval uang tersebut terbagi ke dalam lima pilihan jawaban yakni kurang dari Rp 100.000,00; Rp 100.000,00-Rp 300.000,00; Rp 300.000,00-Rp 500.000,00; Rp 500.000,00-Rp 1.000.000,00 dan paling banyak lebih dari Rp 1.000.000,00. Jawaban yang diberikan responden cukup bervariasi dikarenakan latar belakang pekerjaan dari tiap-tiap responden yang berbeda.

Temuan yang cukup mengejutkan peneliti temukan dalam survey tersebut. Sebanyak 78% responden menyatakan tidak mengetahui tentang Cool Japan Initiative sebelumnya dan 22% responden menyatakan bahwa mereka pernah mendengar Cool Japan sebelumnya akan tetapi kondisi ini berbanding terbalik akan kesadaran para responden mengenai pengarruh Cool Japan dalam mempromosikan budaya idol. Responden memberikan tanggapan “ya” untuk kesadaran mereka terhadap kebijakan ini. Sebanyak 66% responden menyadari bahwa idol yang mereka sukai

Page 15: ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM ......Budaya pop yang semakin merebak di era global menjadikan banyak negara menjadikannya sebagai alat diplomasi. Salah satu negara yang

adalah bagian dari Cool Japan. Respon ini masih berhubungan dengan variabel selanjutnya yakni hubungan idol dengan diplomasi Jepang dan juga keaslian budaya idol itu sendiri serta campur tangan pemerintah Jepang dalam mempromosikan budaya idol melalui kebijakan ini.

Respon yang diberikan oleh mayoritas responden mendukung adanya idol adalah bagian dari diplomasi Jepang ke Indonesia. Sebanyak 72% responden setuju bahwa idol merupakan bagian dari diplomasi Jepang ke Indonesia dikarenakan idol adalah bagian dari kebudayaan Jepang. Kondisi berbanding terbalik kembali peneliti temukan dalam pertanyaan setelahnya yakni tanggapan responden tentang orisinalitas dari budaya idol. Perlu diketahui, budaya idol adalah bukan berasal dari Jepang melainkan pengaruh dari dunia Barat. Pengrauh ini masuk pada tahun 60-an dan berkembang pesat di tahun 80-an di Jepang, bahkan sempat dijuluki sebagai era keemasan idol pada tahun tersebut. Sebanyak 54% responden menyatakan bahwa budaya idol bukan asli berasal dari Jepang. Hal ini sudah cukup membuktikan bahwa fans di Indonesia sebenarnya paham bahwa idol yang mereka sukai adalah hasil dari adopsi budaya luar Jepang yang sering disebut sebagai iitoko dori. Jepang terbukti telah berhasil melaksanakan konsep kehidupan iitoko dori ini karena negaranya telah berhasil mengkonstruksi budaya idol yang bukan budaya asli negaranya menjadi sebuah budaya pop dengan ciri khas yang sangat Jepang sekali ditambah dengan konsep bigaku atau sense of beauty yang dijalankan juga guna membungkus idol sebagai salah satu alat diplomasi yang paling mudah dicerna kontennya oleh masyarakat luar Jepang.

Berikutnya adalah tanggapan para responden tentang campur tangan pemerintah Jepang dalam mengenalkan budaya idol ke Indonesia. Tanggapan yang berbeda-beda kembali peneliti dapatkan dari poin pertanyaan ini. Sebanyak 68% responden menyatakan bahwa peran pemerintah Jepang sudah terasa dalam mempromosikan budaya idol ini ke Indonesia akan tetapi masih kurang maksimal. Berikutnya 12% responden menyatakan sudah maksimal dan sisanya menyatakan tidak ada campur tangan. Hal ini membuktikan bahwa signifikansi dari Cool Japan belum terasa maksimal di Indonesia. Memang kebijakan ini terbilang berhasil dikarenakan semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang dapat mengenal budaya pop Jepang khususnya idol, akan tetapi ibarat tanpa kebijakan ini pun, para idol Jepang dapat bergerak mempromosikan diri mereka sendiri melalui media internet yang semakin murah dan mudah diakses diikuti dengan kemajuan teknologi. Survey pada poin sebelumnya tentang media juga membuktikan bahwa mayoritas responden mengenal idol yang mereka sukai lewat media internet.

Kesimpulan Berdasarkan analisis dan

pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Jepang terbukti telah berhasil

mengkonstruksi kebanyakan kawula muda di Indonesia akan keberadaan idol yang berada di negaranya. Hal ini dibuktikan dengan berhasilnya Jepang merubah budaya idol atau sutaa yang berasal dari luar negeri Jepang menjadi budaya dengan ciri khas tersendiri. Jepang memanfaatkan sense of beauty atau bigaku dengan memadukan

Page 16: ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM ......Budaya pop yang semakin merebak di era global menjadikan banyak negara menjadikannya sebagai alat diplomasi. Salah satu negara yang

definisi kawaii (imut) dan kirei (cantik) pada setiap idol yang berada di Jepang. Pengaplikasian iitoko dori terbukti sudah dapat dilihat dari tanggapan yang diberikan oleh para responden yang mayoritas setuju bahwa idol adalah bukan budaya asli Jepang. Budaya idol ini kemudian dikemas ke dalam sebuah kebijakan yakni Cool Japan Initiative yang menjalar ke seluruh dunia. Responden juga memberikan respon positif akan keberadaan budaya idol ini di Indonesia terkait dengan keberadaan budaya idol yang masuk ke Indonesia akan memberikan wawasan lebih luas tentang Jepang, memberikan motivasi dan inspirasi lewat kisah para idol, dan juga mengenal bahasa Jepang lewat lirik-lirik lagu yang dibawakan. Mayoritas penggemar juga menyatakan tidak akan berhenti sebagai seorang penikmat dari idol ini karena loyalitas yang mereka tunjukkan sebagai seorang fans, ditambah performa dan sense of kawaii dan lagu yang ditunjukkan oleh para idol tersebut sudah dapat memberikan semangat kepada mereka setiap harinya.

2. Pengaruh Cool Japan Initiative dalam mempromosikan budaya idol ternyata masih belum signifikan terasa. Hal ini dapat ditunjukkan dari respon para responden akan keberadaan budaya idol di Indonesia yang ternyata tidak diikuti dengan daya beli para penggemar terhadap karya asli dari para idol yang disukai, dalam artian daya beli para penggemar akan merchandise, CD dan karya lain masih terhitung rendah.

Rendahnya tingkat daya beli ini disebabkan karena mayoritas responden masih berstatus mahasiswa. Pernyataan berikutnya mengenai belum signifikannya Cool Japan Initiative dalam mempromosikan budaya idol ini adalah belum adanya peran signifikan yang diberikan oleh pemerintah Jepang dalam membantu para produser dari grup idol untuk mempromosikan idol yang mereka garap atau bentuk ke luar negeri. Pemerintah Jepang hanya memfasilitasi dengan kebijakan Cool Japan sedangkan untuk promosional harus dipikirkan sendiri oleh para produser. Kasumi sensei menambahkan bahwa pemerintah Jepang sangat buruk dalam hal strategi promosi kebudayaannya. Hal ini juga mendukung data yang sudah ditemukan di lapangan terkait pengaruh Cool Japan. Rendahnya daya beli juga berbanding lurus dengan kurangnya peran pemerintah dalam andil mempromosikan idol-idol yang berada di Jepang agar lebih dikenal oleh masyarakat internasional khususnya Indonesia. Pemerintah Jepang juga kurang menyiasati pangsa pasar Indonesia yang sangat mudah menerima sebuah budaya baru termasuk idol ini sehingga pengaruhnya masih belum terlalu signifikan.

3. Cool Japan Initiative telah mengalami perubahan paradigma. Jika pada awalnya masyarakat internasional hanya mengetahui Jepang dari makanan seperti sushi, sashimi, ramen dan takoyaki atau musim dingin dan

Page 17: ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM ......Budaya pop yang semakin merebak di era global menjadikan banyak negara menjadikannya sebagai alat diplomasi. Salah satu negara yang

salju, maka sekarang Cool Japan dikenal juga sebagai media promotor budaya pop termasuk idol untuk alat diplomasi Jepang. Kasumi sensei menyatakan bahwa sekarang masyarakat Indonesia mengetahui Jepang tidak hanya dari makanan atau musim dingin saja melainkan juga mengetahui Jepang lewat anime dan idol. Para responden juga setuju bahwa idol adalah alat

diplomasi budaya Jepang yang baru, meskipun budaya idol bukan asli berasal dari Jepang. Pemerintah Jepang melalui Shinzo Abe juga telah menggiatkan para produser idol salah satunya Yasuhsi Akimoto untuk menggiatkan idol grup AKB48 agar terus menyebarkan pengaruhnya ke luar negeri melalui pertemuan rutin komite Cool Japan.

Daftar Pustaka Buku

Davies, Roger. 1949. The Japanese Mind. Osamu Ikeno (Eds.) Singapura : Tuttle Publishing.

Galbraith, Patrick W. dan Jason G. Karlin. 2012. Idols and Celebrity in Japanese Media Culture. United Kingdom : Palgrave Macmillan.

Kiuchi, Yuya. 2017. “Idols You Can Meet : AKB48 and a New Trend in Japan’s Music Industry.” The Journal of Popular Culture Vol. 50, No. 1.

Minami, Hiroshi. 1972. Psycologhy of Japanese People. Toronto : University of Toronto Press.

Spencer, J.E. dan William L. Thomas. 1971. ASIA East by South : a cultural geography Second Edition : John Wiley and Sons Inc.

Situs Web AKB48 2017. “AKB48 Chronicle.”

Diakses pada 3 April 2017, ( http://www.akb48.co.jp/about/chronicle/).

AKB48 Daily 2017. “AKB48 Member.” Diakses pada 17 September 2017, (http://www.akb48daily.blog.fc2.com).

AKB48 Wup 2013. “Prime Minister Abe Shinzo Meets AKB48 Akimoto Yasushi at Cool Japan Promotion Panel.” Diakses pada 21 September 2017, (http://www.akb48wup.com/2013/

03/Prime-Minister-Abe-Shinzo-Meets-AKB48- Akimoto- Yasushi- at- Cool- Japan- Promotion –Panel).

Hello! Project 2017. “Morning Musume Profile.” Diakses pada 5 April 2017, (http://www.helloproject.com/morningmusume/profile/).

JKT48 2011. “Apa itu JKT48.” Diakses pada 3 April 2017, (https://jkt48.com/about/jkt48?lang=id).

JKT48 2011. “Apa itu AKB48.” Diakses pada 3 April 2017, (https://jkt48.com/about/akb48?lang=id).

The Onyanko Club Weebly 2017. “Onyanko Club Discography.” Diakses pada 5 April 2017, (http://theonyankoclub.weebly.com/onyanko-club-history.html).

AUTHOR’S PROFILE

Abdiel Nugroho Adi was born in Sukoharjo, March

20th 1996. He studies at International Relations

Department in Politics and Social Science Faculty,

Sebelas Maret University. Japanese Politics and

Culture is the major interest of him. He also studies

international communication, public diplomacy,

and politics of East Asia.

Page 18: ABSTRAK PENGARUH COOL JAPAN INITIATIVE DALAM ......Budaya pop yang semakin merebak di era global menjadikan banyak negara menjadikannya sebagai alat diplomasi. Salah satu negara yang