A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH
-
Upload
rahmahtaniaa -
Category
Documents
-
view
232 -
download
0
description
Transcript of A2 Kelompok 6 Pengelolaan Batu AkikH
Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Selasa, 26 Mei 2015
Analisis sosial Budaya Dosen :Dr. Ir. Saharuddin, M.Si
Rimarty AnggunWidiarti, SP, M.Si
PENGELOLAAN USAHA BATU AKIK
Oleh :
Algafhiqi S. Mukti J3M213092
Rahmah Taniati J3M213103
Yahya Aulya J3M213109
Binuzul Qur’aini J3M213110
PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
DAFTAR ISI
COVER....................................................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
DAFTAR TABEL....................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
1.1. Latar Belakang..........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................5
1.4 Metode.......................................................................................................5
1.4.1 Jenis Kajian........................................................................................5
1.4.2 Wilayah dan Lokasi...........................................................................5
1.4.3 Instrumen...........................................................................................6
1.4.4 Daftar Informan / Responden.............................................................6
BAB II TINJAUN PUSTAKA................................................................................7
2.1 Wirausaha..................................................................................................7
2.1.1 Pengertian Wirausaha........................................................................7
2.1.2 Faktor-Faktor Keberhasilan Dalam Wirausaha..................................8
2.2 Batu Akik................................................................................................10
2.2.1 Pengertian Batu akik........................................................................10
2.2.2 Macam Batu Akik............................................................................10
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI................................................14
BAB IV HASIL.....................................................................................................18
BAB V KESIMPULAN.........................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Informan.........................................................................................6
Tabel 2 PanduanWawancara..................................................................................23
LAMPIRAN
Gambar 1.........................................................................................................................24Gambar 2.........................................................................................................................24Gambar 3.........................................................................................................................24
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Pasar Batu Akik Jalan Veteran Kota Bogor Jawa Barat.......................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Wirausaha merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu usaha
yang bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan
dengan cara memproduksi, menjual atau menyewakan suatu produk barang atau
jasa. Di dalam berwirausaha ada beberapa aspek yang menentukan berhasil
tidaknya suatu usaha yang dijalankan.
Industri kecil mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyokong
perekonomian. Bahkan pada masa puncak krisis yang melanda Indonesia, banyak
industri kecil yang mampu bertahan dalam situasi krisis tersebut. Kekuatan dari
industri kecil yang mampu bertahan disebabkan karena industri kecil sangat
fleksibel dan sangat cepat merespon perubahan, selain itu kebanyakan bahan baku
dan sumber daya alam yang digunakan bersifat lokal. Tetapi tidak semua industri
kecil menggunakan bahan baku lokal, ada beberapa diantaranya yang
menggunakan bahan baku impor. Harga pokok jumlahnya relatif sedikit karena
sifatnya lokal sehingga industri tidak rentan terhadap fluktuasi bahan baku impor.
Bahkan bila harga bahan baku impor mahal sebagai akibat tingginya nilai mata
uang asing industri kecil tetap dapat berproduksi.
Diantaranya aspek modal, pengelolan maupun pemasaran. Modal bisa di
dapat dari berbagai caramisalnya dengan modal yang kita punya sendiri ataupun
dengan pinjaman. Oleh karena itu sangat dibutuhkan suatu kemitraan atau
hubungan social yang baik dalam berwirausaha. Karena terkadang dalam
berwirausaha kita tidak dapat memulainya sendiri baik karena kekurangan uang,
sumber daya, maupun kreatifitas. Oleh karena itu kemitraan sangat dibutuhkan
dan merupakan salah satu aspek yang penting dalam berwirausaha. Sedangkan
mengenai pengelolaan atau manajemen dan pemasaran akan lebih baik bila kita
menguasainya lebih jauh sebagai seorang wirausahawan, karena aspek
pengelolaan dan pemasaran merupakan aspek yang memegang peranan penting.
1
Berdasarkan hal tersebut pokok bahasan ini sangat menarik untuk diulas
lebih mendalam karena didalam berwirausaha harus melihat berbagai peluang
yang ada dilingkungan sekitar. Selain itu bahasan mengenai batu akik sedang
hangat diperbincangkan masyarakat akhir-akhir ini membuat gempar diberbagai
lapisan masyarakat.
Rumusan Masalah
Apa sajakah faktor-faktor yang usaha batu akik?
Tujuan
Beracuan terhadap masalah diatas maka tujuan yang ingin dicapai adalah
mengetahui faktor-faktor yang dapat menigkatkan produksi batu akik.
Metode
1.2.1 Jenis Kajian
Metode penelitian kualitatif (qualitative Research) adalah suatu penelitian
yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa,
aktifitas social, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual
maupun kelompok. Beberapa deskripsi digunakan untuk menemukan prinsip-
prinsip dan menjelaskan yang mengarah pada penyimpulan.
1.2.2 Wilayah dan Lokasi
Lokasi penlitian ini adalah di jalan Veteran Kota Bogor Jawa Barat.
Lokasi ini dipilih karena terdapat pasar yan menjadi pusat jual beli batu akik di
Kota Bogor.
1.2.3 Instrumen
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis dan alat
dokumentasi. Bahan yang digunakan adalah panduan wawancara yang sudah
dibuat sebelum pengambilan data di lapangan.
2
1.2.4 Daftar Informan
No Nama Usia PekerjaanPendidikan
Terakhir
1 Etek52
TahunPenjual Kaset dan Kaos kaki
serta Penjual batu akikSMA
2 Joni32
TahunPenjual batu akik dan jasa
pengasah batu akik SMA
3 Baharudin37
TahunPegawai Rumah Sakit dan jasa
pengasah batu akik SMA
Tabel 1. Daftar Informan
3
BAB II
TUJUAN PUSTAKA
Wirausaha
1.1.1 Pengertian Wirausaha
Pada saat ini pengertian wirausaha sangat bervariasi yang beredar didalam
masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yg
pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi
baru,menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta
mengatur permodalan operasinya.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau
sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard
Cantillon (1775) misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri
(self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga
tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak
menentu. Jadi definisi inikewirausahaan adalah lebih menekankan pada
bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para
ahli lainnya, menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup
kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada
saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau
komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya
Menurut Dan Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah
orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk
menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian
entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola pikir
dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya
dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai
semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan
tanggungjawabnya. Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa
yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka
4
upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu
kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat,
dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan
adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new
and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan
peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan
adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam
mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
1.1.2 Faktor-faktor keberhasilan dalam wirausaha
Kegiatan ber-“usaha” selalu mempunyai tujuan atau sasaran untuk
memperoleh keuntungan atau laba nyata dalam bentuk rupiah. Namun demikian,
laba bukanlah merupakan satu-satunya tujuan kegiatan usaha, akan tetapi masih
terdapat tujuan-tujuan lain yang dapat dicapai, seperti mengurangi pengangguran
atau memberi kesempatan kerja, membantu masyarakat sekitarnya, perkembangan
perusahaan, prestise, dan membantu meningkatkan pendapatan pemerintah
melalui pajak (Marwan Asri, 1986 : 3-4). Sebelum memikirkan berapa
keuntungan nyata yang dapat diperoleh dan cara mendapatkannya melalui
kegiatan usaha tersebut, perlu dipahami dan dikaji secara lengkap mengenai
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha.
Hal ini penting untuk dihayati terlebih dahulu, sebab banyak orang yang
beranggapan bahwa hanya karena kurang uang atau modal, maka harapan untuk
memperoleh keuntungan menjadi terhambat. Sukses tidaknya suatu kegiatan
usaha pada dasarnya tidak tergantung pada besar-kecilnya ukuran usaha, tetapi
lebih dipengaruhi oleh bagaimana mengelolanya. Masa-masa kritis yang harus
dilalui perusahaan dalam hidupnya adalah selama lima tahun pertama sejak
didirikan. Ternyata lebih dari 50% usaha kecil gagal melewati usia dua tahun
pertamanya. Tidak sedikit pula usaha yang maju selagi kecil, namun kemudian
jatuh setelah besar. Di samping itu, banyak pula usaha kecil yang cukup sukses
ketika masih dikelola pendirinya. Dalam hal ini, pengetahuan penyebab kegagalan
tersebut berguna segali sebagai bahan pelajaran yang dapat membantu untuk
menentukan pilihan dan cara-cara mengurusnya (Singgih, 1986 : 2).
5
Kelemahan yang sering dijumpai pada usaha kecil yang gagal adalah
dalam keorganisasian, keuangan, administrasi, dan pemasaran. Kelemahan
keorganisasian pada umumnya berupa tidak jelasnya struktur organisasi,
pembagian tugas dan wewenang yang tidak jelas, status karyawan, serta system
penggajian yang tidak beres. Selain itu, kepemimpinan seorang diri mempunyai
kelemahan yang dapat menghancurkan usaha, terutama jika pimpinan sakit dalam
jangka waktu yang cukup lama atau bahkan meninggal dunia secara mendadak,
sementara persiapan kader belum dilakukan.
Dalam bidang keuangan, biasanya pengusaha lemah dalam membuat
anggaran, tidak adanya pencatatan dan pembukuan secara baik, serta tidak adanya
batasan tegas antara harta milik pribadi (keluarga) dengan harta milik perusahaan.
Dengan demikian, seringkali pimpinan tidak tahu tentang besarnya laba-rugi
kegiatan usahanya. Kelemahan di bidang pemasaran pada umumnya berupa
ketidakserasian antara program produksi dan penjualan. Kelemahan ini juga
disebabkan karena kurangnya pengamatan pasar, sehingga tidak tahu posisi
pasarnya, cara menghadapi saingan, serta cara mempromosikan hasil usahanya.
Kelemahan lain yang sering muncul adalah perluasan atau pengembangan
usaha yang dilakukan secara emosional tanpa didukung oleh data dan fakta yang
aktual. Berdasarkan uraian di atas, selanjutnya akan dapat diyakini bahwa untuk
mencapai sasaran nyata kegiatan usaha yang berupa keuntungan, masih banyak
hal atau factor selain modal, yang hakiki untuk diperhatikan.
Untuk itu, pada kesempatan ini, secara berturut-turut akan dibicarakan
mengenai faktor-faktor tersebut, yang meliputi: (1) faktor produksi alam, (2)
faktor produksi manusia (tenaga kerja), (3) faktor produksi modal, (4) faktor
produksi manajemen (keahlian pengelola), dan (5) faktor produksi lingkungan
(sosial dan budaya). Dalam perusahaan, sumber-sumber ekonomi tersebut
diproses oleh kegiatan perusahaan menjadi barang atau jasa. Barang dan jasa yang
dihasilkan ditujukan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Dalam
proses pemuasan itulah, diharapkan juga perusahaan memperoleh laba atau
keuntungan
6
Batu Akik
1.1.3 Pengertian Batu Akik
Seperti yang sudah diketahui semua batuan awalmula terbentuknya batu adalah dari magma. Magma adalah benda cair yang panas yang berada didalam perut bumi yang menjadi lava saat keluar ke permukaan tanah.selanjutnya lava ini suhuya turun secara drasti sehingga membeku membentuk batuan. Batuan ini karena proses geologi selanjutnya bereaksi dengan material lain dan tertimbun didalam tanah sehingga menjadi mengkristal.
1.1.4 Macam Batu Akik
a. Batu Bacan
Batu bacan merupakan jenis batu mulia/akik asal Indonesia dan banyak
ditemukan di daerah Halmahera Selatan Maluku Utara tepatnya di pulau
bacan. Jenis batu bacan paling populer dan banyak dicari jenis batu bacan
doko dan batu bacan palamea.Kedua jenis batu ini memang tengah menjadi
incaran, baik bagi penghobi maupun kolektor. Perbedaan batu bacan doko dan
palamea terletak pada warnanya. Doko memiliki warna hijau gelap sedangkan
jenis palamea berwarna hijau kebiruan. Harga batu bacan sendiri mulai dari
ratusan ribu puluhan juta rupiah.
b. Batu cincin Safir
BatuSafir merupakan batu permata yang diminati banyak kalangan
baik di Indonesia maupun di berbagai negara. Namun harganya yang mahal
tidak semua orang mampu memiliki jenis batu alam yang indah ini. Safir
termasuk mineral yang dikenal sebagai korundum dan secara umum
digunakan sebagai permata cincin yang indah atau untuk perhiasan jenis
lainnya.Batu permata ini memiliki banyak variasi warna seperti warna biru,
jingga, kuning, merah muda, kehijauan dan ungu. Khasiat batu safir dipercaya
untuk menenangkan pikiran dan memancarkan aura positif untuk
mengembangkan daya pikir bagi pemakainya
7
c. Batu Cincin Zamrud
Batu zamrudJenis permata ini memiliki warna hijau bening sampai
hijau tua dan sudah dikenal banyak orang sejak ribuan tahun sebagai permata
indah dengan harga mahal. Batu zamrud memiliki kekerasan 7.5 pada skala
mohs dan permata ini dianggap sebagai lambang kemakmuran dan
kedamaian.
d. Batu Cincin Ruby
Batu Ruby sering juga disebut batu merah delima termasuk salah satu
dari sekian banyak batu permata yang paling disukai di dunia termasuk di
Indonesia. Harga batu ini bervariasi tergantung tingkat keunikan dan
kualitasnya. Batu ruby dipercaya sebagai simbol kekuatan dan keberanian
e. Batu Topaz
Batu topaz memiliki banyak warna seperti kuning, biru dan jingga
agak kemerahan. Jenis batu ini banyak ditemukan di banyak negara seperti Sri
Lanka, Rusia, Brazil, Meksiko dan masih banyak lagi negara penghasil batu
yang banyak diguakan sebagai perhiasan ini.
Seperti batu mulia pada umumnya, topaz dipercaya menandung energi
alam yang bermanfaat bagi pemakainya baik yang berkaitan dengan kesehatan
jazmani maupun rohani seperti menghilangkan depresi, memaksimalkan daya
kerja otak serta dipercaya bisa membawa kedamaian.
f. Batu Opal (Kalimaya)
Batu Opal atau Batu kalimaya merupakan jenis batuan mulia yang
paling banyak dicari baik oleh penghobi maupun kolektor. Keindahan batu ini
sudah tidak diragukan lagi, bahkan mereka yang baru mengenal batu mulia
sekalipun akan tertarik dengan pesona batu yang mampu mengeluarkan aneka
macam warna tersebut.Batu opal di Indonesia dikenal dengan istilah kalimaya
dan banyak ditemukan di Daerah Banten. Harga batu kalimaya sendiri
bervariasi tergantung kualitas layaknya batu akik pada umumnya. Harga batu
opal/kalimaya termahal sekita 2.500 dollar/karat.
8
g. Batu Sungai Dareh
Sungai darehBatu akik sungai dareh termasuk salah satu batu cincin
populer dan termahal saat ini. Batu asal Sumatera Selatan itu kini tengah
menjadi incaran para penghobi maupun kolektor. Popularitas batu itu mulai
menanjak sejak Presiden SBY dan Barak Obama (Presiden Amerika) di duga
mengenakan batu tersebut di jari tangan mereka.Harga batu sungai dareh
berkualitas tentu saja sangat mahal bahkan, namun untuk kualitas sedang yang
banyak dijual di pasaran lokal harganya cukup terjangkau, mulai dari ratusan
ribu hingga jutaan rupiah.
h. Batu Giok
Batu giok diIndonesia batu giok sudah dikenal sejak lama, namun
popularitas batu ini tidak pernah luntur, terlebih ditengah semakin tingginya
penghobi batu akaik belakanhgan ini, sehingga membuat harga batu giok
makin mahal.Keindahan Giok dengan khas warna hijau banyak dijadikan
sebagai perhiasan, seperti mata cincin, kalung, liontin dan lain-lain. Namun
sebagian orang masih percaya bahwa batu yang sudah dikenal sejak ribuan
tahun sebelum masehi di China itu dipercaya bisa membawa keberuntungan,
ketentraman dan kedamaian bagi pemiliknya.
i. Batu Kecubung (Amethyst)
Batu akik kecubungtermasuk salah satu dari sekian banyak batu akik
yang juga tengah menjadi incaran banyak penghobi. Warna khas ungu yang
terdapat pada batu ini membuat batu yang biasa disebut Amethyst di pasaran
intenternasional itu terlihat mempesona.Tak hanya bisa dijadikan sebagai
perhiasan kecubung juga dipercaya sebagai batu pembawa keberuntungan.
j. Batu Lavender
Batu lavender baturajaDalam sebuah kontes nasional yang pernah
diadakan beberapa waktu lalu, Jenis batu lavender spritus baturaja masuk
dalam kategori batu terbaik dan berhasil memenangkan kontes, sehingga batu
ini menjadi buruan banyak kolektor.Harga batu lavender yang berhasil
memenagkan kontes ditawar Rp. 175 juta namun sang pemilik belum
melepasnya.
9
Sejak saat itu batu yang banyak ditemukan di wilayah Simpang dan
Segara Kembang Kecamatan Lengkiti Oku Sumatera selatan itu menjadi
incaran banyak kolektor dan masuk dalam jajaran batu terpopuler baik di
Indonesia maupun di pasaran internasional.Selain batu yang telah disebutkan,
sebenarnya masih banyak batu cincin terkenal dan termahal jenis lain yang
saat ini tengah populer di Indonesia termasuk batu giok aceh atau lebih
dikenal dengan sebutan Batu Lumut Aceh, batu obi, labrador atau jenis lain.
10
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI
Penelitian ini berlokasi di jalan Veteran Kota Bogor Jawa Barat. Lokasi ini
dipilih karena terdapat sebuah pasar yang menjadi pusat jual beli batu akik dikota
bogor di harapkan dapat dengan melakukan pengumpulan data dari berbagai toko
batu akik yang terdapat di pasar tersebut. Selain itu akses ke lokasi dapat dengan
mudah dituju bagi peneliti dengan mudah karena dilewati oleh angkutan umum.
Gambar 1 Studi Pasar Batu Akik Jalan Veteran Kota Bogor Jawa Barat
11
BAB IV
HASILBatu akik saat ini merupakan suatu kegemaran yang setahun terakhir ini
kembali begitu terkenal. Sebenarnya di Indonesia batu akik ini sudah pernah
menjamur pada tahun 90-an tetapi pada tahun-tahun ini kembali terkenal justru
melebihi popularitasnya pada jaman dulu. Seriring dengan popularitasnya banyak
juga masyarakat yang menggeluti usaha batu akik ini karena tergiur dengan
keuntungan yang besar dari batu akik ini. Tetapi sabagian besar dari masyarakat
yang yang menjalankan tidak memiliki keahlian dalam mengelola sebuah usaha.
Menjalakan usaha batu akik tidak boleh asal tidak hanya mengandalkan
popularitas saja tetapi harus memperhatikan factor-faktor lainnya.
1. Faktor Produksi Alam
Untuk menyelenggarakan suatu kegiatan usaha, pasti memerlukan faktor
produksi alam. Dalam hal ini misalnya tempat, tanah, sawah, ataupun bahan
mentah, betapa pun kecil dan bagaimana pun jenis usaha tersebut (Soebroto,
1979 : 7). Bahkan suatu kegiatan usaha yang nampaknya tidak memerlukan
tempat, misalnya usaha perantara, makelar, bagaimanapun memerlukan tempat
untuk bertemu dengan calon pembeli, yang secara lebih luas pasti mempunyai
areal atau daerah tertentu untuk menyelenggarakan pemasaran dagangannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi perusahaan yang perlu
dipertimbangkan adalah: (a) letak sumber bahan mentah, (b) tenaga kerja, (c)
pasar, (d) fasilitas transportasi, dan (e) pembangkit tenaga. Untuk kasus yang
ditemukan Pak Etek dan Pak Jony menyatakan tempat usaha mereka strategis
memang dilihat dari lokasi kajian adalah pusat batu akik dikota bogor lokasinya
berada dijalur utama yang dilalui angkutan umum letaknya yang berdekatan
dengan pasar tradisional dan stasiun kereta api ini memberikan peluang semakin
banyak pengunjung yang datang. Untuk Pak Baharudin sendiri mungkin tidak
12
terlalu mempertimbangkan lokasi usaha karena beliau sendiri sebagai karyawan
dari orang lain yang memiliki usaha batu akik.
Tempat kegiatan usaha yang relatif strategis cenderung mendukung
lancarnya kegiatan pengusaha, sehingga akan meminimumkan biaya-biaya dan
sebaliknya memaksimalkan keuntungan. Pengertian strategis di sini lebih ditinjau
dari segi ekonomis. Memang sering juga terjadi bahwa penentuan letak/lokasi
kegiatan usaha bisa disebabkan oleh alasan historis. Alasan historis lebih
menrujuk terhadap usaha turun temurun
2. Faktor Produksi Manusia (Tenaga Kerja)
Untuk melaksanakan suatu usaha, selalu dibutuhkan tenaga. Sesuai dengan
peningkatan kesibukan kerja suatu usaha, maka pengusaha memerlukan tambahan
tenaga orang lain, yaitu buruh, karyawan, dan untuk perusahaan besar masih
ditambah lagi dengan staf pemikir (Thomas Soebroto, 1979 : 16). Pegawai,
karyawan, buruh atau tenaga kerja merupakan salah satu unsur penting dalam
pengelolaan kegiatan usaha. Manpower management merupakan bagian tersendiri
dan khusus dari manajemen.
Bagaimanapun majunya teknologi, namun faktor manusia masih
memegang peranan bagi suksesnya suatu usaha (Buchari Zainun, 1985 : 9).
Seperti yang diketahui, bahwa sudah banyak tenaga manusia yang dapat
digantikan oleh alat mekanis dan otomatis. Tetapi dari dalam kasus ini masih
peralatan hanya digunakan sebagai penunjang untuk memproduksi, misalnya
digunakan untuk memproduksi batu akik. Dalam usaha batu akik ini perlu
memiliki keahlian khusus dalam mengolah batu akik, karena usaha batu akik lebih
mengacu ke nilai seni dari sebuah batu.
Ketelitian dalam dalam menggosok batu akik sangat diperlukan untuk
melihat motif-motif yang diingin kan konsumen. Ketiga informan menyatakan
keahlian menggosok batu akik sangat diperlukan dan ketiganya memperoleh
keahlian itu dari belajar sendiri mereka mengakui cukup lama untuk bisa
mendapatkan keahlian tersebut. Tetapi untuk usaha yang dijalankan pak
13
Baharudin juga memperhatikan jumlah tenaga manusia yang ikut melakukan
produksi dengan kedua rekannya yang lain beliau mampu melakukan produksi
yang tinggi. Dibandingkan dengan kedua informan yang hanya melakukan
produksi oleh mereka sendiri ini dapat menurunkan kemampuan produksi.
3. Faktor Produksi Modal
Pak Etek, Pak Baharudin,dan Pak Jony merupakan pemain baru dalam
usaha batu akik dari ketiga orang tersebut Pak baharudin lah yang memiliki modal
cukup besar karena beliau melakukan kerjasama dengan orang lain yang memiliki
modal jadi Baharudin posisinya sebagai orang yang menjalankan usaha, dengan
peralatan penggosok batu yang berjumlah tiga unit ini membuat kemampuan
produksi bisa mencapai lebih dari dua puluh produksi dalam sehari. Berbeda
dengan pak Etek yang menjalankan usaha dengan modal hasil tabungan dari
usaha utamanya sebagai penjual kaset kan kaos kaki. Tidak berbeda, pak Jony
yang memang usahanya hanya berjualan batu akik hanya memiliki kemampuan
produksi hanya mencapai sepuluh sehari. Sehingga besarnya modal sangat
berpengaruh terhadap usaha ini.
Modal merupakan salah satu faktor produksi yang diperlukan untuk
perputaran roda usaha. Sebagian dana atau modal tersebut dipergunakan
perusahaan untuk membeli barang-barang yang termasuk kelompok aktiva tetap.
Aktiva tetap yang dimaksud di sini adalah aktiva yang mengikat dan untuk jangka
waktu yang panjang, biasanya kurang lebih satu tahun, umpamanya mesin,
peralatan, bangunan, alat-alat pengangkutan dan tani. Semua perusahaan pasti
punya salah satu atau beberapa aktiva tetap di atas. Dana yang tertanam pada
aktiva tetap disebut modal tetap perusahaan.
4. Faktor Pemasaran
Pada factor pemasaran ini pak Baharudin beliau sedikit memperhatikan
masalah pemasaran dengan melaukan promosi kepada rekan-rekannya yang bada
di pekerjaan utamanya sebagai pegawai rumah sakit dari hal tersebut kemudian
berkembang mulut ke mulut. Jenis promosi ini lah yang paling bagus dimana
14
tidak perlu memakai modal tidak terlalu besar tetapi memberikan dampak yang
cukup besar bagi penjualan produk.
Pada faktor pemasaran seharusnya ini sangat penting sebab ini merupakan
salah satu ujung tombak dalam dunia usaha. Dalam pemasaran ini lah akan sangat
perpengaruh terhadap penjualan produk. Pemasaran yang dilakukan oleh pak Etek
dan pak Jony tidak terlalu istimewa mereka hanya memajang hasil produksi
mereka di etalase mereka lebih menunggu pembeli yang mendatangi mereka.
5. Faktor penentuan harga
Menurut pak Baharudin dengan menentukan harga seperti itu lebih banyak
konsumen yang dating kepadanya. Menurutnya kesulitan yang sering ditemuai
ketika konsumen meninta desain yang sesuai permintaan tetapi bahan baku kurang
memadai sesuai dengan desain. Kemudian untuk beberapa jenis batu memerlukan
ketelitian yang tinggi karena jenis tersebut terkadang mudah retak shingga harus
lebih berhati-hati. Untuk yang terakhir beliau terkadang memberikan diskon
kepada konsumen yang sudah sering dating ke tempat pak Baharudin.
Lainnya halnya dengan pak Jony yang memberikan patokan harga dari
pada masing-masing jenis hasil produksinya. Beliau menganggap harga yang
diberikan itu pantas karena dalam melakaukan produksi selalu berusaha
memenuhi setiap keinginan dari konsumen serta beliau selalu berusah cepat dalam
melakukan produksi. Sedangkan untuk pak Baharudin belia menentukan harga
sesuai dengan kesulitan model yang diminta konsumen, jenis batu serta
ukurannya, selain itu beliau akan memberikan diskon konsumennya sudah
menjadi pelanggannya.
Dalam melakukan pengelolaan terhadap harga yang mereka berikan
kepada konsumen berbeda-beda pada setiap informan. Pertama pak Etek beliau
tidak memberikan patokan harga terhadap hasil produksi batu akiknya, beliau
beranggapan bahwa konsumen yang datang kepadanya hanya hobi sehingga
15
beliau yakin konsumennya berani berkorban mengeluarkan seberapa pun jumlah
uang hanya untuk hobi batu akik.
BAB V
PENUTUPKesimpulan
Berdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan yakni mewawancarai
berberapa informan pengusaha batu akik maka dapat disimpulkan bahwa dari
beberapa fator yang ada, yang dapat meningkatkan factor produksi ialah modal
yang di dapatkan dari informan sendiri contohnya pak etek dari penjualan kaos
kaki. Kedua adalah pemasaran dimana media yang paling menentukan adalah
bersosialisasi bersama rekan, serta ketiga ialah penentuan harga yang ditentukan.
Saran
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan produksi harusnya lebih di
perhatikan oleh pemerintah seperti memperluas pasar Dervis, karena usaha ini
dapat meningkatkan pendapatan warga bogor.
16
17
DAFTAR PUSTAKA
Asri, Marwan, dkk. 1986. Manajemen Perusahaan, Pendekatan Operasional.
BPFE:Yogyakarta. Badan Koordinasi Koperasi Kredit (BK3 I). 1985. Ciri-
ciri Kredit Yang Baik. BKJakarta.
Mangkusubroto, Kuncoro, dkk. 1983. Analisa Keputusan Pendekatan Sistem
Dalam Manajemen Usaha dan Proyek. Baskara:Bandung.
Soebroto, Thomas. 1979. Pengantar Teknik Berusaha. Yayasan Purba
Dhanarta:Semarang.
Aschberg, D. (2003) Das grosse Lexikon der Heilsteine. Augsburg: Weltbild
Buchverlag. Sugriwa, I G. B., 1967, Dwijendra Tatwa. Denpasar: Pustaka
Balimas.
Clarck, C. (1999) Gemmes Tropicales. Paris: Les editions du Pacifique.
Stephan, D. &Han Sam Kay. 1977. Rahasia Batu Permata. Semarang:
Mandira.Keasliannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Paramita, Mahardi. 2008. Kemilau Batu Permata, Pengenalan Asal Usul, Sifat dan
Soemanto, Wasty. 1984. Sekuncup Ide Operasional Pendidikan Wiraswasta. Bina
Aksara:Malang. Widjaya, A.W., 1985. Manusia Indonesia Individu,
Keluarga, dan Masyarakat. Akademika Pressindo:Jakarta
18
LAMPIRAN
1. Panduan pertanyaan wawancara
Data Pribadi
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : L/P
3. Umur :
4. Agama :
5. Status Perkawinan :
6. Pendidikan Tertinggi :
7. Pekerjaan Utama :
8. Pekerjaan Tambahan :
9. Tanggungan Keluarga :
Daftar Pertanyaan
1. Keadaan Umum
a. Sejak kapan bapak / ibu menjalankan usaha took batu akik ini?
b. Berapa besarnya pendapatan setiap bulan dari usaha batu akik?
c. Alasan memilih usaha batu akik?
d. Produk apa saja yang dijual pada toko ini?
e. Darimana modalyang bapak / ibu dapatkan untuk membuat usaha toko
batu akik ini ?
a. pinjam b. tabungan c. lain-lain….
2. Faktor Pemasaran
a. Desain produk cincin yang bagaimana yang menurut anda akan
menarik perhatian konsumen?
b. Berapaharga yang bapak/ibu tentukan untuk satu buah desain batu
akik?
c. Bagaiman cara bapak / ibu untuk menentukan harga satu batu akik ?
d. Apakah keunggulan harga merupakan kunci dalam memegang
persaingan?
e. Apakah ada pesaing yang lebih unggul dari usaha bapak / ibu?
19
f. Apakah bapak/ibu setuju bahwa penentuan harga dengan
pertimbangan mutu produk adalah untuk memberikan kesan bahwa
produk yang ditawarkan memiliki kualitas yang tinggi? Mengapa
demikian?
g. Apakah penentuan lokasi bapak/ibu sudah tepat sasaran?
h. Apakah promosi merupakan upaya khusus bapak/ibu untuk
meningkatkan penjualan ?
i. Bagaimana cara bapak/ibu mempromosikan batu akik yang dijual?
j. Promosi seperti apa yang lebih efektif untuk meningkatkan penjualan
batu akik?
3. Faktor Produksi
a. Apakah bapak/ibu memiliki keahlian yang sesuai dengan
pekerjaannya dalam usaha batu akik ini?
b. Apakah Anda memperhitungkan dan menganalisis kebutuhan modal
kerja bagi usaha batu akik ini ?
c. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu buah cincin
hinnga layak jual?
d. Dari mana bahan yang digunakan untuk membuat cincin batu akik?
e. Apakah bapak/ibu menerima system pemesanan?
f. Jenis desain bagaimana yang banyak diminati konsumen?
g. Berapa banyak pemesanan batu akik yang dapat dibuat?
20
1. Panduan Wawancara
Tabel 2 Matriks Pertanyaan
Pokok pertanyaan Pertanyaan Poin pertanyaan yang di
tekankan informan Pengambilan data
Durasi waktu (menit)
Motif menekuni usaha
Mengapa memilih
usaha batu akik
Sejak kapan Alasan memilih menjadi
pengusaha batu akik. Jumlah pendapatan Produk apasaja yang
dijual Darimana modal usaha
Pemilik usaha batu
akik
Wawancara mendalam
30 menit
Faktor pemasaran
Apa yang yang
dilakukan untuk
meningkatkan
penjualan produk
batu akik
Desain cincinyang paling diminati konsumen
Harga satu buah cincin Bagaimana menentukan
harga produk Apakah penentuan harga
mempengaruhi penjualan
Adakah pesaing yng lebih unggul dari usaha ini
Apakah penentuan lokasi juga termasuk cara pemasaran
Usaha promosi apa yang dilakukan
Pemilik usaha batu
akik
Wawancara mendalam 30 menit
Faktor produksi
Faktor apa yang
meningkatkan
jumlah produksi
batu akik
Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk produksi
Berapa lama Apakah ada pembeli
yang memesan Berapa banyak pesanan
yang dapat diproduksi
Perajin Dan
penjual batu akik
Wawancara mendalam 30 menit
21
LAMPIRAN
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
22