A Aaaaaaaaaaaaaaa

43
1. Biografi Florence Nightingale Dua bayi perempuan dilahirkan di tengah keluarga William (W.E.N) dan Fan Nightingale dalam suatu perjalanan panjang keliling Eropa. Parthenope, pertama, lahir di Napoli, Yunani. Putri kedua diberi nama sesuai dengan kota di Italia, tempat dia dilahirkan pada tanggal 12-Met 1820: Florence Florence Nightingale dibesarkan dalam sebuah keluarga kaya yang tinggal kota London, dikelilingi pesta-pesta yang terus berlangsung, sebuah ruma panas bernama Lea Hurst, dan tamasya ke Eropa. Tetapi pada tahun 1837, tujuh belas tahun, dia menulis di buku hariannya, ―Pada tanggal 7 Februari, berbicara kepadaku dan memanggilku untuk melayani- Nya.‖ Tetapi pelayanan apa? Dia menyadari bahwa dirinya merasa bersemangat dan sangat bersukacita bukan karena status sosial keluarga kaya saat dia merawat keluarga-keluarga miskin yan hidup di gubuk gubuk sekitar Embley, rumah keluarganya. Pada saat Florence berusia dua puluh empat tahun, dia merasa yakin bahwa panggilannya adalah merawat orang sakit. Tetapi pada tahun 1840-an, par Inggris terhormat tidak akan bersedia menjadi perawat. Pada masa itu, pe melebihi fungsi sebagai pembantu yang melakukan semua pekerjaan di rumah rumah sakit umum (para orang kaya dirawat di rumah sendiri) dan dianggap sebagai peminum atau pelacur. Tetapi Florence, yang belum menikah dan masih tinggal bersama orang tuan merasa hampir gila karena ketidakproduktifan dan rasa frustrasi. Dia ber seorang dokter tamu dari Amerika, dr. Samuel Howe, ―Apakah pantas bagi seor gadis Inggris mencurahkan hidupnya untuk menjadi seorang perawat?‖ Dia menjawab, ―Di Inggris, semua yang tidak biasa dianggap tidak layak. Tetapi sesuatu yang tidak mungkin terjadi atau tidak wajar bagi seorang wanita bila melakukan suatu pekerjaan yang membawa kebaikan bagi orang lain.‖ Florence sering bertanya-tanya, mengapa gereja Protestan tidak seperti C Sisters of Charity suatu jalan bagi para wanita untuk mencurahkan hidupnya dengan melayani orang lain. Dr. Howe menceritakan kepadanya tentang Kais di Jerman, didirikan oleh Pendeta Theodor Fliedner. Tempat itu mempunyai sakit yang dilengkapi ratusan tempat tidur, sekolah perawatan bayi, sebu berpenghuni dua belas orang, sebuah rumah sakit jiwa untuk para yatim, untuk melatih para guru, dan sekolah pelatihan untuk para perawat disert diaken. Setiap kegiatan selalu diikuti dengan doa. Bahkan sebelum dia memutuskan untuk pergi, dengan semangat tinggi Floren menanggapi bahwa Kaiserworth adalah tujuannya. Tahun 1846, Florence melakukan perjalanan ke Roma bersama teman-temannya Charles dan Selina Bracebridge. Pada perjalanan ini, dia bertemu dengan Herbert dan istrinya, Liz. Mereka adalah orang Kristen yang taat. Kemudi menjadi Menteri Perang dan seorang teman serta pendorong, semangat bagi Nightingale. Pada bulan Juli 1850, di usianya yang ke-30, akhirnya Florence pergi ke di Jerman selama dua minggu. Setahun kemudian, dia pulang ke rumah dan t selama tiga bulan. Dia pulang dengan sikap baru. Sekarang dia tahu bahwa harus membebaskan diri dari kehidupannya yang terkekang.

description

mghmgf

Transcript of A Aaaaaaaaaaaaaaa

1. Biografi Florence Nightingale

Dua bayi perempuan dilahirkan di tengah keluarga William (W.E.N) dan Fanny Nightingale dalam suatu perjalanan panjang keliling Eropa. Parthenope, anak pertama, lahir di Napoli, Yunani. Putri kedua diberi nama sesuai dengan nama sebuah kota di Italia, tempat dia dilahirkan pada tanggal 12-Met 1820: Florence.Florence Nightingale dibesarkan dalam sebuah keluarga kaya yang tinggal di luar kota London, dikelilingi pesta-pesta yang terus berlangsung, sebuah rumah musim panas bernama Lea Hurst, dan tamasya ke Eropa. Tetapi pada tahun 1837, pada usia tujuh belas tahun, dia menulis di buku hariannya, Pada tanggal 7 Februari, Tuhan berbicara kepadaku dan memanggilku untuk melayani-Nya. Tetapi pelayanan apa?Dia menyadari bahwa dirinya merasa bersemangat dan sangat bersukacita bukan karena status sosial keluarga kaya saat dia merawat keluarga-keluarga miskin yang hidup di gubuk gubuk sekitar Embley, rumah keluarganya.Pada saat Florence berusia dua puluh empat tahun, dia merasa yakin bahwa panggilannya adalah merawat orang sakit. Tetapi pada tahun 1840-an, para gadis Inggris terhormat tidak akan bersedia menjadi perawat. Pada masa itu, perawat tidak melebihi fungsi sebagai pembantu yang melakukan semua pekerjaan di rumah sakit rumah sakit umum (para orang kaya dirawat di rumah sendiri) dan dianggap sebagai peminum atau pelacur.Tetapi Florence, yang belum menikah dan masih tinggal bersama orang tuanya, merasa hampir gila karena ketidakproduktifan dan rasa frustrasi. Dia bertanya kepada seorang dokter tamu dari Amerika, dr. Samuel Howe, Apakah pantas bagi seorang gadis Inggris mencurahkan hidupnya untuk menjadi seorang perawat? Dia menjawab, Di Inggris, semua yang tidak biasa dianggap tidak layak. Tetapi bukanlah sesuatu yang tidak mungkin terjadi atau tidak wajar bagi seorang wanita terhormat bila melakukan suatu pekerjaan yang membawa kebaikan bagi orang lain.Florence sering bertanya-tanya, mengapa gereja Protestan tidak seperti Catholic Sisters of Charity suatu jalan bagi para wanita untuk mencurahkan hidupnya dengan melayani orang lain. Dr. Howe menceritakan kepadanya tentang Kaiserworth di Jerman, didirikan oleh Pendeta Theodor Fliedner. Tempat itu mempunyai rumah sakit yang dilengkapi ratusan tempat tidur, sekolah perawatan bayi, sebuah penjara berpenghuni dua belas orang, sebuah rumah sakit jiwa untuk para yatim, sekolah untuk melatih para guru, dan sekolah pelatihan untuk para perawat disertai ratusan diaken. Setiap kegiatan selalu diikuti dengan doa.Bahkan sebelum dia memutuskan untuk pergi, dengan semangat tinggi Florence menanggapi bahwa Kaiserworth adalah tujuannya.Tahun 1846, Florence melakukan perjalanan ke Roma bersama teman-temannya, Charles dan Selina Bracebridge. Pada perjalanan ini, dia bertemu dengan Sidney Herbert dan istrinya, Liz. Mereka adalah orang Kristen yang taat. Kemudian dia menjadi Menteri Perang dan seorang teman serta pendorong, semangat bagi Florence Nightingale.Pada bulan Juli 1850, di usianya yang ke-30, akhirnya Florence pergi ke Kaiserworth di Jerman selama dua minggu. Setahun kemudian, dia pulang ke rumah dan tinggal selama tiga bulan. Dia pulang dengan sikap baru. Sekarang dia tahu bahwa dirinya harus membebaskan diri dari kehidupannya yang terkekang.Tiga tahun kernudian, dia melaksanakan pekerjaan keperawatannya yang pertama sebagai pengawas di Institute for the Care for Sick Gentle Woman in Distressed Circumstances. Dia memasukkan pemikiran-pemikiran baru ke dalam institusi itu dan menerapkan beberapa ide yang revolusioner, seperti pipa air panas ke setiap lantai, elevator untuk mengangkut makanan pasien, dan para pasien dapat langsung memanggil para perawat dengan menekan bel. Dia juga menetapkan bahwa institusi tersebut bukan institusi sekte menerima semua pasien dari semua denominasi dan agama. (Komite institusi ini menginginkan agar institusi tersebut hanya menerima jemaat Gereja Inggris).Pada tahun 1854, ketika Inggris dan Perancis mengumumkan perang terhadap Rusia untuk menguasai Crimea dan Konstantinopel pintu gerbang menuju Timur Tengah Sidney Herbert, sebagai Menteri Perang, meminta Florence untuk mengepalai sebuah tim perawat bagi rumah sakit militer di Scutari, Turki. Florence menggunakan kesempatan ini. Dia tiba bersama sebuah tim pilihan yang terdiri dari 38 orang perawat. Hanya 14 orang perawat yang mempunyai pengalaman di lapangan; 24 orang lainnya adalah anggota lembaga keagamaan yang terdiri dari Biarawati Katolik Roma, Dissenting Deaconnesses, perawat rumah sakit Protestan, dan beberapa biarawati Anglikan yang berpengalaman di bidang penyakit kolera. Teman-temannya, Charles dan Selina Bracebridge juga turut bersama tim tersebut untuk mendorong semangatnya.Selama perang berlangsung, Florence menghadapi pertempuran berat untuk meyakinkan para dokter militer bahwa para perawat wanita pun diperlukan di sebuah rumah sakit militer. Perang Crimea telah membongkar sistem kemiliteran Inggris yang ternyata mengirim ribuan prajurit untuk menjemput kematiannya sendiri akibat kekurangan gizi, penyakit, dan diabaikan. Sebanyak 60.000 prajurit Inggris dikirim ke Crimea. Sejumlah 43.000 meninggal, sakit, atau terluka, dan hanya 7.000 yang terluka oleh musuh. Sisanya merupakan korban akibat lumpur, kekacauan, dan penyakit.Pada saat perang akan berakhir, laporan dan saran Florence Nightingale membuat Inggris seperti dilanda badai. Dia menjadi pahlawan wanita negara tersebut. Pada tahun 1860, Sekolah Keperawatan Nightingale dibuka di London dan kelas pertamanya berisi lima belas orang murid wanita muda. Sepanjang hidupnya, sebelum dia meninggal saat sedang tidur pada usia sembilan puluh tahun di tahun 1910, dia bekerja tanpa lelah untuk mengadakan perubahan-perubahan di kemiliteran yang berhubungan dengan perawatan kesehatan dan medis.Sebab dia telah bersumpah, Semua yang terjadi di Crimea, tidak boleh terulang kembali.model konseptual keperawatan Florence Nightingale:a. Definisi keperawatan adl. Profesi untuk wanita dengan tujuan menemukan dan menggunakan hukum alam dalam pembangunan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Ningtingale menegaskan bahwa keperawatan adl. Ilmu dan kiat yang memerlukan pendidikan formal untuk merawat orang yang sakit.b. Tujuan tindakan keperawatan adl. Memelihara, mencegah infeksi, dan cedera, memulihkan dari sakit, melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan lingkunganc. Alasan tindakan keperawatan yakni Menempatkan manusia pada kondisi yang terbaik secara alami untuk menyembuhkan atau meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan luka.d. Konsep individu adl. Merupakan kesatuan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual yang lengkap dan berpotensi.e. Konsep sehat adl. Keadaan bebas dari penyakit dan dapat menggunakan kekuatannya secara penuh.f. Konsep lingkungan adl. Bagian eksternal yang mempengaruhi kesehatan dan sakitnya seseorang.2 Biografri Virginia HendersonVirginia Henderson lahir tahun 1897, anak ke lima dari 8 bersaudara di keluarganya. Ia asli dari Kansas city, Mo. Henderson menghabiskan masa pertumbuhannya di Virginia karena ayahnya membuka praktik hukum di Washington D,C.Selama Perang Dunia I Henderson tertarik dengan ilmu perawatan. Maka tahun 1918 ia memasuki Sekolah Perawat Militer di Washington D.C. Henderson lulus tahun 1921 dan menempati posisi sebagai staf perawat di Henry Street Visiting Nurse Service di New York. Di tahun 1922 Henderson mulai mengajar ilmu perawatan di Norfolk Prostetan Hospital di Virginia. Lima tahun kemudian ia memasuki Teachers college di Universitas Colombia di mana ia berturt-turut meraih gelar B.S dan M.A bidang pendidikan perawatan. Di tahun 1929 Henderson menjadi supervisor pengajaran pada klinik Strong Memorial Hospital di Rochester, New York. Ia kembali ke Teachers college di tahun 1930 sebagai pengajar, memberikan pelatihan proses analitis perawatan dan praktik klinik hingga tahun 1948.Henderson menikmati karirnya yang panjang sebagai seorang penulis an peneliti. Sementara mengajar di Teachers college ia menulis ulang edisi ke empat tulisan Bertha Harmer Textbook of the Principles and Practice of Nursing and practice of Nursing setelah kematian penulisnya. Edisi ini diterbitkan tahun 1939. edisi kelima buku tersebut di terbitkan tahun 1955 dan memuat definisi ilmu perawatan karya Henderson. Hnderson bergabung dengan universitas Yale sejak awal tahun 1950-an dan telah berbuat banyak bagi riset perawatan lebih jauh lewat perkumpulan ini. Mulai tahun 1959 hingga 1971. henderson mengepalai Nursing Studies Indeks Project yang di sponsori Yale. Nursing Studies Indeks ke dalam empat jilid di lengkapi dengan indeks biografi perawatan, analisis, dan literatur sejarah sejak tahun 1900 hingga 1959.Di tahun 1980-an Henderson masih aktif sebagai Research Associate Emeritus di Yale. Prestasi Henderson dan pengaruhnya dalam profesi keperawatan telah memberikan lebih dari tuujh gelar doctoral dan Christiane Reimann Award pertama kali untuknya. Konsep keperawatan menurut Virginia HendersonKonsep Utama dalan Teori Virginia Henderson mencakup manusia keperawatan, kesehatan dan lingkungan.1. ManusiaHenderson melihat manusia sebagai individu yang membutuhkan bantuan untuk meraih kesehatan, kebebasan, atau kematian yang damai, serta bantuan untuk meraih kemandirian. Menurut Henderson, kebutuhan dasar manusia terdiri atas 14 komponen yang merupakan komponen penanganan perawatan. Keempat belas kebutuhan dikategorikan menjadi empat komponen penting yaitu sebagai berikut ;1) Komponen Biologis, terdiri dari :1. Bernafas secara normal.2. Makan dan minum dengan cukup.3. Membuang kotoran tubuh.4. Bergerak dan menjaga posisi yang diinginkan.5. Tidur dan istirahat.6. Memilih pakaian yang sesuai.7. Menjaga suhu tubuh tetap dalam batas normal dengan menyesuaikan pakaian dan mengubah lingkungan.8. Menjaga tubuh tetap bersih dan terawatt serta melindungi integumen.9. Menghindari bahaya lingkungan yang bisa melukai.2) Komponen Psikologis, terdiri dari :1. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa takut, atau pendapat.2. Belajar mengetahui atau memuaskan rasa penasaran yang menuntun pada perkembangan normal dan kesehatan serta menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia.3) Komponen Spiritual, terdiri dari :1. Beribadah sesuai dengan keyakinan4) Komponen Sosiologis, terdiri dari :1. Bekerja dengan tata cara yang ada mengandung unsur prestasi.Henderson juga mengatakan bahwa pikiran dan tubuh manusia tidak dapat dipisahkan satu sama lain (inseparable). Sama halnya antara klien dan keluarga, mereka merupakan satu kesatuan (unit).1. KeperawatanPerawat mempunyai fungsi unik untuk membantu individu, baik dalam keadaan sehat maupun sakit. Sebagai anggota tim kesehatan, perawat mempunyai fungsi mandiri didalam penanganan perawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusai. Untuk menjalankan fungsinya, perawat harus memiliki pengetahuan biologis maupun sosial.1. KesehatanSehat adalah kualitas hidup yang menjadi dasar seseorang dapat berfungsi bagi kemanusiaan. Memperoleh kesehatan lebih penting daripada mengobati penyakit. Untuk mencapai kondisi sehat dibutuhkan kemandirian dan saling ketergantungan. Individu akan meraih atau mempertahankan kesehatan bila memiliki kekuatan, kehendak serta pengetahuan yang cukup.1. LingkunganAda beberapa hal yang harus diperhatikan terkait dengan aspek lingkungan :1) Individu yang sehat mampu mengontrol lingkungan mereka, namun kondisi sakit akan menghambat kemampuan tersebut.2) Perawat mampu melindungi pasien dari cedera mekanis.3) Perawat harus memiliki pengetahuan tentang keamanan lingkungan.4) Dokter menngunakan hasil observasi daqn penilaian perawat sebagai dasar dalam memberikan resep.5) Perawat harus meminimalkan peluang terjadinya luka melalui saran-saran tentang konstruksi bangunan dan pemeliharaan.6) Perawat harus tahu tentang kebiasaan sosial dan praktek keagamaan untuk memperkitakan adanya bahaya.1. 3. Hubungan Antara Perawat-Dokter-PasienDalam pemberian layanan kepada klien, terjalin hubungan antara perawat dank lien. Menurut Henderson ( dalam asmadi, 2008), hubungan perawat-klien terbagi dalam tiga tingkatan, mulai dari hubungan sangat bergantung hingga hubungan sangat mandiri :1) Perawat sebagai pengganti (substitute) bagi pasienPada situasi pasien yang gawat, perawat berperan sebagai pannganti (substitute) didalam memenuhi kekurangan pasien akibat kekuatan fisik, kemampuan, atau kemauan pasien yang berkurang. Disini perawat berfungsi untuk melengkapi.2) Perawat sebagai penolong (helper) bagi pasien.Setelah kondisi gawat berlalu dan pasien berada pada fase pemulihan, perawat berperan sebagai penolong (helper) untuk menolong atau membantu pasien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya. Kemandirian ini bersifat relative, sebab tidak ada satupun manusia yang tidak bergantung kepada orang lain. Meskipun demikian, perawat berusaha keras saling bergantung demi mewujudkan kesehatan pasien.3) Perawat sebagai mitra (partner) bagi pasien.Sebagai mitra (partner), perawat dan pasien bersama-sama merumuskan rencana perawatan bagi pasien. Meski diagnosisnya berbeda, setiap pasien tetap memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Hanya saja, kebuhan dasar tersebut dimodifikasi berdasarkan kondisi patologis dan factor lainnya, seperti usia, tabiat, kondisi emosional, status social atau budaya, serta kekuatan fisik dan intelektual.Kaitannya dengan dengan hubungan perawat-dokter, Henderson berpendapat bahwa perawat tidak boleh selalu tunduk mengikuti perintah dokter. Henderson sendiri mempertanyakan filosofi yang memperbolehkan dokter memberi perintah kepada perawat tau tenaga kesehatan lainnya. Tugas perawat adalah membantu pasien dalam melakukan manajemen kesehatan ketika tidak ada tenaga dokter. Rencana perawatan yang dirumuskan oleh perawat dan pasien harus dijalankan sedemikian rupa sehinnga dapat memenuhi rencana pengobatan yang ditentukan oleh dokter.Gambar 1. Hubungan Perawat-Dokter_perawatBiografi Dorothea Elizabeth Orem Dorothea Elizabeth Orem lahir pada tahun 1914 di Baltimore, Maryland.Pendidikan: Diploma (awal tahun 1930), Pendiri Hospital School Of Nursing, Washington DC; Orem mendapat Titel BSN Ed (1939) dan MSN Ed (1945) di The Catholic University of America, Washington DC. Orem mendapat gelar kehormatan: Dokter Ilmu Pengetahuan dari Georgetown University (1976) dan Pendiri Perguruan Tinggi di San Antonio, Texas (1980); Dokter Surat kemanusiaan dari Illinois Wesleyan University, Bloomington, Illinois (1988); Gelar kehormatan dokter, University of Missouri-Columbia (1998). Dr. Orem melanjutkan untuk aktif dalam pengembangan teori. Dia menyelesaikan edisi ke-6 dari keperawatan: konsep praktek, yang diterbitkan oleh Mosby pada Januari 2001.

Dorothea E. Orem meninggal pada 22 Juni 2007 di kediamannya di Savannah, USA. Orem meninggal pada umur 93 tahun. Dunia keperawatan telah kahilangan seorang ahli dan dianggap sebagai orang terpenting serta memiliki wawasan yang sangat luas di bidang keperawatan.

Dalam bidang keperawatandapat dikatakan bahwa ahli Keperawatan dari Amerika, Dorothea E Orem, termasuk salah seorang yang terpenting diantara orang yang mengembangkan pandangan dalam bidang Keperawatan.Dorothea Orem melihat bahwa perawatan propesional mendapat bantuan pengambil alihan tugas sebahagian atau pun keseluruhan atau perawatan diri atau perawatan.Model Konsep Keperawatan.Model konsep menurut Dorothea Orem yang dikenal dengan Model Self Care (perawatan diri) memberikan pengertian jelas bahwa bentuk pelayanan keperawatan dipandang dari suatu pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar dengan tujuan mempertahankan kehidupan, kesehatan, kesejahteraan sesuai dengan keadaan sehat dan sakit, yang ditekankan pada kebutuhan klien tentang perawatan diri sendiri.Model Self Care (perawatan diri) ini memiliki keyakinan dan nilai yang ada dalam keperawatan di antaranya dalam pelaksanaan berdasarkan tindakan atas kemampuan. Self Care didasarkan atas kesengajaan serta dalam pengambilan keputusan dijadikan sebagai pedoman dalam tindakan, setiap manusia menghendaki adanya Self Care (perawatan diri) dan sebagai bagian dari kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar manusia menurut Abraham Maslow dalam Teori Hierarki kebutuhan masyarakat bahwa setiap manusia memiliki lima dasar kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis (makan, minum), keamanan,cinta, harga diri dan aktualisasi diri. Seseorang mempunyai hak dan tanggung jawab dalam perawatan diri sendiri dan orang lain dalam memelihara kesejahteraan, Self Care (perawatan diri) merupakan perubahan tingkah laku secara lambat dan terus menerus didukung atas pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal (hubungan antara satu individu dengan individu lain), hubungan interpersonal dimana ketika kita berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan sekedar hubungan interpesonal. Jadi ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menuntukan conten (isi pesan) melainkan juga menentukan relationship (hubungan). Self Care akan meningkatkan harga diri seseorang dan dapat mempengaruhi dalam perubahan (konsep diri). Konsep diri merupakan representasi fisik seseorang individu, pusat inti dari aku dimana semua persepsi dan pengalaman terorganisasi. Konsep terdiri dari ada lima komponen yaitu:1. Gambaran Diri

Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar atau tidak sadar termasuk persepsi dan perasaan tentang ukuran dan bentuk, fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu. Gambaran diri ini harus realistis (nyata) karena lebih banyak seseorang menerima dan menyukai tubuhnya akan lebih aman sehingga harga dirinya meningkat. Perubahan pada tubuh seperti perkembangan payudara, perubahan suara, menstruasi. Hal ini merupakan perubahan yang dapat mempengaruhi gambaran diri seseorang.2. Ideal DiriIdel diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku sesuai dengan standar pribadi. Standar ini dapat berhubungan dengan tipe orang atau sejumlah aspirasi cita-cita nilai yang di capai. Ideal diri di mulai berkembang pada masa kanak-kanak yang di pengaruhi oleh orang-orang penting yang memberikan tuntutan atau harapan. Pada masa remaja, ideal diri akan di bentuk melalui proses indentifikasi pada orang tua, guru dan teman. Ideal diri sebaiknya di tetapkan lebih tinggi dari kemampuan individu saat ini tapi masih dalam batas yang dapat di capai. Ini di perlukan oleh individu untuk memacu dirinya ketingkat yang lebih tinggi.3. Harga DiriHarga diri adalah penilaian pribaditerhadap hasil yang di capai dengan menganalisa seberapa jauh periluku memenuhi ideal diri.Harga diri yang tinggi berakar dari penerimaan diri tanpa syuarat sebagai individu yang berarti dan penting walaupun salah, gagal atau kalah. Harga diri di peroleh dari penghargaan diri sendiri dan dari orang lain yaitu perasaan dicintai, dihargai, dan dihormati.4. Peran Peran adalah pola sikap, prilaku, nilai dan tujuan yang di harapkan dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat. Posisi di massyarakat dapat menjadikan stressor terhadap peran karena stuktur sosial yang menimbulkan kesukaran atau tuntutan posisi yang tidak mungkin dilaksanakan. 5. Indentitas Indentitas adalah kesadaran diri yang bersumber dari observasi dan penilaian yang merupakan sintesa dari semua aspek konsep diri terhadap sebagai suatu kesatuan yang utuh seseorang yang mempuyai perasaan indentitas yang diri kuat adalah seseorang yang memandang dirinya berbeda dengan orang lain termasuk persepsinya terhadap jenis kelamin, mempuyai otonomi yaitu mengerti dan percaya diri, respek diri mampu dan menguasai diri, mengatur diri sendiri dan menerima diri.Dalam pemahaman konsep keperawatan khususnya dalam pandangan dalam pemenuhan kebutuhan dasar, Orem membagi dalam kelompok kebutuhan dasar yang terdiri dari pemeliharaan dalam pengambilan udara (oksigenasi) yang mempunyai tiga tahap dalam proses oksigenasi yaitu , ventilasi (proses keluar dan masuknya udara kedalam system pernapasan), perfusi dan difusi. Pemeliharaan dalam pengambilan air, pemeliharaan dalam pegambilan makanan, pemeliharaan kebutuhan, proses eliminasi, pemeliharaan keseimbangan aktivitas dan istirahat, pemeliharaan dalam keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial, kebutuhan akan pencegahan risiko pada kehidupan manusia dalam keadaan sehat dan kebutuhan dalam perkembangan kelompok sosial sesuai dengan potensi, pengetahuan dan keinginan manusia.2.2 Pengertian Keperawatan Menurut OremMenurutnya pelayanan manusia yang berpusat kepada kebutuhan manusia untuk mengurus diri bagaimana mengaturnya secara terus-menerus untuk dapat menunjang kesehatan dan kehidupan, sembuh dari penyakit atau kecelakaan dan menanggulangi akibat-akibatnya (Orem, 1971).2.3 Teori Keperawatan OremPandangan Teori Orem dalam tatanan pelayanan keperawatan ditujukan kepada kebutuhan individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri serta mengatur dalam kebutuhannya. Dalam konsep praktek keperawatan Orem mengembangkan tiga bentuk teori Self care di antaranya:2.3.1 Perawatan Diri Sendiri ( Self Care )Dalam teori self care, Orem mengemukakan bahwa self care meliputi Self Care itu sendiri, yang merupakan aktivitas dan inisiatif dari individu serta dilaksanakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta mempertahankan kehidupan, kesehatan serta kesejahteraan. 1. Self Care Agency, merupakan suatu kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri sendiri, yang dapat dipengaruhi oleh usia, perkembangan, sosiokultural, kesehatan dan lain-lain.2. Adanya tuntutan atau permintaan dalam perawatan diri sendiri yang merupakan tindakan mandiri yang dilakukan dalam waktu tertentu untuk perawatan diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam tindakan yang tepat.3. Kebutuhan Self Care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyediaan dan perawatan diri sendiri yang bersifat universal dan berhubungan dengan proses kehidupan manusia serta dalam upaya mempertahankan fungsi tubuh.

2.3.2 Self Care DefisitMerupakan bagian penting dalam perawatan secara umum dimana segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat perawatan dibutuhkan yang diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam peningkatan self care baik secara kualitas. Dalam pemenuhan perawatan diri serta membantu dalam proses penyelesaian masalah, Orem memiliki metode untuk proses tersebut diantaranya bertindak atau berbuat untuk orang lain, sebagai pembimbing orang lain,memberi support , meningkatkan pengembangan lingkungan pribadi serta mengajarkan atau mendidik pada orang lain.Dalam praktek keperawatan Orem melakukan identifikasi kegiatan praktek dengan melibatkan pasien dan keluarga dalam pemecahan masalah (contohnya, masalah yang terjadi pada pasien atau keluarga yaitu masalah keuangan). Menentukan kapan dan bagaimana pasien memerlukan bantuan secara teratur bagi pasien dan mengkoordinasi serta mengintegrasikan keperawatan dalam kehidupan sehari-hari dan asuhan keperawatan diperlukan ketika klien tidak mampu memenuhi kebutuhan biologis, psikologis, perkembangan dan sosial.

2.3.3 Teori Sistem KeperawatanMerupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan diri pasien terpenuhi oleh perawat atau pasien sendiri yang didasari pada Orem yang mengemukakan tentang pemenuhan kebutuhan diri sendiri kebutuhan pasien dan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan mandiri. Dalam pandangan teori sistem ini Orem memberikan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan diantaranya :2.3.3.1 Sistem bantuan secara penuh (Wholly Compensatory system)Merupakan suatu tindakan keperawatan dengan memberikan bantuan secara penuh pada pasien dikarenakan ketidakmampuan pasien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri yang memerlukan bantuan dalam pergerakan, pengontrolan, dan ambulasi serta adanya manipulasi gerakan. Contohnya, pemberian bantuan pada pasien koma (penurunan kesadaran akibat penyakit).2.3.3.2 Sistem bantuan sebagian (Partially Compensatory System )Merupakan sistem dalam pemberian perawatan diri secara sebagian saja dan ditujukan kepada pasien yang memerlukan bantuan secara minimal seperti pada pasien yang post operasi abdomen dimana pasien ini memiliki kemampuan seperti cuci tangan, gosok gigi, cuci muka akan tetapi butuh pertolongan perawat dalam ambulasi dan melakukan perawatan luka. Contohnya perawatan pada pasien post operasi apendikstomi(operasi pembuangan total apendiks pada saluran pencernaan) dimana pasien tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perawatan pada luka bekas operasi tersebut.2.3.3.3 Sistem Suportif dan EdukatifMerupakan sistem bantuan yang diberikan pada pasien yang membutuhkan dukungan pendidikan dengan harapan pasien mampu memerlukan perawatan secara mandiri. Sistem ini dilakukan agar pasien mampu melakukan tindakan keperawatan setelah dilakukan pembelajaran. Contoh pemberian pendidikan kesehatan pada ibu dan bapak (keluarga) yang memerlukan informasi tentang pengaturan kelahiran anak dengan menggunakan kontasepsi (alat mencegah pembuahan).

2.4 Aplikasi Model Keperawatan OremKasus :Tn. J (50 th ) didiagnasis Diabetes Melitus tipe 2 (Diabetes Tidak Tergantung Pada Insulin).Dia memiliki riwayat hipertensi dan seorang perokok berat (30 batang/hari).Perawatan yang dapat diberikan kepada Tn. J berdasarkan model keperawatan Orem adalah.1. Udara (educative/supportif). Perawatan harus mampu memberikan penjelasan Tn. J (50 tahun) tentang hubungan penyakit Hipertensi dengan merokok yaitu menghisap udara yang mengandung zat kimia aktif dari rokok.2. Air (enducative/supportif). Perawat harus mampu meyakinkan adanya hydration-rist yang cukup dari polidipsia (sering haus) yang memicu Hiperglicemia (kadar gula yang tinggi dalam darah).3. Activity and rest (adecative/supportif). Perawat menginformasikan pada pasien tentang kegiatan aktivitas yang cocok untuk pasien Diabetes Melitus.4. Elimination (educative/supportif) klien membutuhkan monitoring bagaimana melakukan Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK).5. Food (portial compensatory). Perawat menganjurkan atau mengatur pola diet yang cocok untuk pasien dengan Hipertensi dan mengalami Diabetes Melitus serta mengontrol gula darah setelah makan.6. Solitude and social interaction (partial compensatory) interaksi sosial dengan perawat dapat memberikan perubahan interaksi dengan tingkah sosial yang mengarah pada perilaku yang adaptif (baik).7. Hazard prevention (partial compensatory). Perawat memberikan pendidikan pada pasien tentang kelebihan dan kekurangan pengobatan yang akan diambil oleh pasien pada penyakit yang dialaminya saat ini.8. Promote Normality (partial compensatory). Perawat diharapkan dapat membantu pasien untuk mengembalikan diri pada kehidupan normal pasien, sehingga menjadi normal kembali.

2.5 Aplikasi Teori Orem Kilen dewasa dengan diabetes militus menurut teori self care Orem dipandang sebagai individu yang memiliki kemampuan untuk merawat dirinya sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup, memelihara kesehatan dan mencapai kesejahteraan. Kondisi klien yang dapat mempengaruhi self-care dapat berasal dari faktor internal (dari dalam diri individu) dan eksternal (dari luar diri individu), faktor internal meliputi usia, tinggi badan, berat badan, budaya/suku, status perkawinan, agama, pendidikan dan pekerjaan. Adapun faktor luar meliputi dukungan keluarga dan budaya masyarakan dimana klien tinggal.Klien dengan kondisi tersebut membutuhkan perawatan diri yang bersifat kontinun atau berkelanjutan. Adanya perawatan diri yang baik akan mencapai kondisi yang sejahtera. Klien membutuhkan tiga kebutuhan self care berdasarkan teori Orem yaitu:1. Universal self care requisites (kebutuhan perawatan diri secara menyeluruh) kondisi yang seimbang. 2. Development self care requisites (kebutuhan perawatan diri pengembangan) fungsi klien sesuai dengan fungsi perannya. Perubahan fisik pada klien dengan Diabetes Melitus antara lain menimbulkan peningkatan dalam rasa haus, peningkatan selera makan, keletihan, kelemahan, luka pada kulit yang lama penyembuhannya, infeksi vagina atau pandangan pada mata berakibat mata kabur.3. Health deviation self care requisites (kebutuhan perawatan diri penyimpangan kesehatan) penyimpangan kesehatan seperti adanya Sindrom Hipergilkemik (kumpulan penyakit akibat peningkatan kadar gula dalam darah) yang dapat menimbulkan kehilangan cairan dan elektrolit (dehidrasi), hipotensi (tekanan darah rendah) ,perubahan sensorik (perubahan pada indera perasa), kejang-kejang, takikardi (frekuensi jantung yang meningkat) dan hemiparesis (kelumpuhan separu badan). Klien Diabetes Melitus akan mengalami penurunan pola makan dan adanya komplikasi yang dapat mengurangi kerharmonisan pasangan dalam melakukan hubungan intim (misal infeksi vagina dan bagian tubuh lainnya). Ketidakseimbangan baik secara fisik maupun mental yang di alami oleh klien dengan Diabetes Melitus menurut Orem disebut dengan self care-deficit. Menurut Orem peran perawat dalam hal ini yaitu mengkaji klien sejauh mana klien mampu untuk merawat dirinya sendiri dan mengklasifisikannya sesuai dengan klafisikasi kemampuan klien.

2.6 Deskripsi Konsep Sentral Orem2.6.1 Manusia Suatu kesatuan yang di pandang sebagai fungsi secara biologis simbolik dan sosial serta berinisiasi dan melakukan kegiatan asuhan/perawatan mandiri untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Kegiatan asuhan keperawatan mandiri terkait dengan:1. Udara yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan karbondioksida2. Air 3. Makanan 4. Eliminasi mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh melalui sekresi urin (air kencing) dan feses.5. Kegiatan dan istirahat 6. Interaksi sosial 7. Pencegahan terhadap bahaya kehidupan 8. Kesejahteraan dan peningkatan fungsi manusia

2.6.2 Masyarakat/lingkungan Lingkungan sekitar individu yang membentuk sistem terintegrasi (menyatu) dan interaktif (iteraksi). 2.6.3 Kesehatan Suatu keadaan yang dicirikan oleh keutuhan struktur manusia yang berkembang dan berfungsi secara fisik dan jiwa yang meliputi aspek fisik, psikologik , interpersonal dan sosial. Kesejahteraan digunakan untuk menjelaskan tentang kondisi persepsi individu terhadap keberadaannya. Kesejahteraan merupakan suatu keadaan dicirikan oleh pengalaman yang menyenangkan dan berbagai bentuk kebahagiaan lain, pengalaman spiritual , gerakan untuk memenuhi ideal diri seseorang dan melalui personalisasi berkesinambungan. Kesejahteraan berhubungan dengan kesehatan , keberhasilan dalam usaha dan sumber yang memadai.2.6.4 Keperawatan Pelayanan yang membantu manusia dengan tingkat ketergantungan sepenuhnya atau sebagian pada bayi, anak dan orangb dewasa, ketika mereka, orang tua mereka, wali atau orang dewasa lain yang bertanggung jawab terhadap pengasuhan atau perawatan pada mereka tidak lagi mampu merawat atau mengawasi mereka. Upaya kreatif manusia ditunjukan untuk menolong sesama. Keperawatan merupakan tindakan yang dilakukan secara sengaja dan mempuyai tujuan suatu fungsi yang dilakukan perawat karena memiliki kecerdasan, serta tindakan yang memungkinkan pemulihan kondisi secara manusiawi pada manusia dan lingkungannya.2.7 Ambulasi dan Perawatan LukaAmbulasi dini pada pasien menjalani latihan berjalan pertama yang dilakukan setelah proses pembedahan operasi. Setelah melakukan proses dagling, bila pasien dalam keadaan baik-baik saja, lalu dilanjutkan dengan tahap ambulasi dini meliputi :1. Pastikan tempat tidur dalam posisi terendah. Sediakan sebuah kursi untuk berjaga-jaga kalau pasien lelah.2. Setelah pasien melakukan dangling tanpa rasa sakit, bantu pasien untuk berdiri, periksa nadi pasien.3. Pindahkan lengan perawat kebelakang pinggang pasien dan berbalik sehingga perawat menghadap ke arah yang sama dengan pasien.4. Pasien berjalan dengan jarak pendek dan kembali kesisi tempat ridur. Jika pasien tampak lelah dan akan pingsan atau terjadi perubahan besar pada nadi, biarkan pasien beristirahat.5. Jika pasien pingsan saat melaksanakan ambulasi dini:1) Dengan berlahan turunkan pasien ke lantai2) Lindungan kepala pasien 3) Jangan mencoba menahan pasien berdiri4) Beri tanda untuk meminta bantuan6. Setelah selesai, cuci tangan dan dokumentasikan waktu (durasi) ambulasi dini, nadi dan reaksi pasien. Perkembangan perawatan luka (wound care) berkembang dengan sangat pesat didunia kesehatan. Metode perawatan luka yang berkembang saat ini adalah perawatan luka dengan menggunakan prinsip moisture balance, dimana disebutkan daalam beberapa literature lebih efektif untuk proses penyembuhan luka bila dibandingkan dengan metode konvensional.Perawatan luka berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahan luka tersebut. Perawatan luka paling sulit tergantung pada derajat luka. Jika luka mendalam sampai ke lapisan kulit paling dalam, proses sembuhnya tentu saja paling lama. Seperti pada kasus luka akibat penyakit diabetes misalnya, terdapat kasus bahwa luka tersebut harus diamputansi. Namun tindakan amputansi ternyata bisa gagal setelah dirawat dengan saksama dan dengan metode yang benar dan tentunya seperti pada kasus luka akibat diabetes tergantung pada kedisiplinan perawatan. Untuk itu harus diperkenalkan pada masyarakat bahwa telah ada program perawatan dirumah atau home care dengan perawatan datang kerumah.

2.8 Riset Keperawat Atas Dasar Teori OremBerikut ini merupakan riset yg berhubungan dengan teori orem:APLIKASI TEORI SELF-CARE DEFICIT OREM DALAM KONTEKS TUNA WISMA (THE APPLICATION OF OREMS SELF CARE DEFICIT IN HOMELESS SETTING) OLEH MEGAH ANDRIYANIKesehatan tuna wisma menjadi tanggung jawab pemerintah dan semua pihak untuk menciptakan derajat kesehatan warga negara yang optimal. Tuna wisma juga merupakan klien yang patut mendapat perhatian khusus bagi perawat kesehatan komunitas.Teori Perawatan Diri banyak digunakan dalam ilmu keperawatan untuk memberikan kerangka kerja konseptual sebagai panduan praktik dan membangun pengetahuan perawatan diri melalui riset. Orem mendeskripsikan perawatan diri sebagai tindakan yang berkesinambungan yang diperlukan dan dilakukan oleh orang dewasa untuk mempertahankan hidup, kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini juga digunakan dalam konteks tuna wisma oleh banyak ahli. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep Teori Perawatan Diri Orem, mendeskripsikan kondisi perawatan diri tuna wisma, dan mengaplikasikan Teori Perawatan Diri Orem dalam konteks tuna wisma.HUBUNGAN TINGKAT SELF CARE DENGAN KEJADIAN KOMPLIKASI PADA PASIEN DM TIPE 2 DI RUANG RAWAT INAP RSUD OLEH SILVIA JUNIANTYDiabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis bila disertai komplikasi diabetik. Self care terdiri atas pengontrolan gula darah, insulin/Obat Anti Diabetes, perencanaan makan, olahraga, dan penanganan hipoglikemik dalam pengelolaan DM menjadi tidak efektif akibat pemahaman yang bervariasi. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan antara tingkat self care dengan kejadian komplikasi pada pasien DM tipe 2. Jenis penelitian deskriptif korelasi yang menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel sejumlah 55 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner self care inventory revised (SCI-R). Analisis univariat menggunakan skor T, sedangkan bivariat menggunakan korelasi chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien tingkat self care tinggi atau rendah dapat menyebabkan kejadian komplikasi yang ditunjukkan melalui hubungan yang rendah dan pasti. Peran perawat adalah sebagai advokat dan edukator dalam melindungi hak pasien dan memberikan informasi tentang pentingnya penerapan self care dalam kehidupan sehari-hari.

BIOGRAFI

Myra Estrin Levine (1920-1996) lahir di Chicago, Illinois. Ia adalah anak tertua dari tiga bersaudara. Levine mengembangkan minat dalam perawatan karena ayahnya sering sakit (mengalami masalah gastrointestinal) dan memerlukan perawatan. Levine lulus dari Cook County School of Nursing tahun 1944 dan memperoleh gelar Bachelor Science of Nursing (BSN) dari University of Chicago pada tahun 1949. Setelah lulus, Levine bekerja sebagai perawat sipil untuk US Army, sebagai supervisor perawat bedah, dan administrasi keperawatan. Setelah mendapatkan gelar Master Science of Nursing (MSN) di Wayne State University pada tahun 1962, ia mengajar keperawatan di berbagai lembaga (George, 2002) seperti University of Illinois di Chicago dan Tel Aviv University di Israel. Levine menulis 77 artikel yang dipublikasikan yang termasuk artikel An Introduction to Clinical Nursing yang dipublikasikan berulang kali pada tahun pada tahun 1969, 1973 & 1989. Ia juga menerima gelar doktor kehormatan dari Loyola University pada tahun 1992. Levine meninggal pada tahun 1996.Levine pribadi menyatakan bahwa ia tidak bertujuan khusus untuk mengembangkan teori keperawatan, tetapi ingin menemukan cara untuk mengajarkan konsep-konsep utama dalam Keperawatan Medikal Bedah dan berusaha untuk mengajarkan siswa keperawatan sebuah pendekatan baru dalam kegiatan keperawatan. Levine juga ingin berpindah dari praktek keperawatan pendidikan yang mernurutnya sangat prosedural dan kembali fokus pada pemecahan masalah secara aktif dan perawatan pasien (George, 2002).Konsep Utama Selama bertahun-tahun, perawat (seperti Myra Levine) telah mengembangkan berbagai teori yang memberikan penjelasan yang berbeda dari disiplin keperawatan. Seperti dia Konservasi Model, semua berbagi teori empat konsep pusat atau utama: orang, lingkungan, keperawatan dan kesehatan. Selain ini, Levine Model juga dibahas orang dan lingkungan bergabung atau menjadi kongruen dari waktu ke waktu, karena akan dibahas di bawah.1. Orang Seseorang adalah holistik sedang yang terus berupaya untuk menjaga keutuhan dan integritas dan satu "yang hidup, berpikir, berorientasi masa depan, dan masa lalu-sadar." The keutuhan (integritas) dari tuntutan individu yang hidup "individu memiliki artinya hanya dalam konteks kehidupan sosial "(Levine, 1973, hal 17). Orang juga digambarkan sebagai individu yang unik dalam persatuan dan kesatuan, perasaan, percaya, berpikir dan seluruh sistem dari sistem.2. Lingkungan Lingkungan melengkapi keutuhan individu. Lingkugan terbagi menjadi 2 bagian yaitu lingkungan internal dan eksternal :a. Lingkungan internal menggabungkan aspek fisiologi dan patofisiologi dari individu dan konstan ditantang oleh lingkungan eksternal. Lingkungan internal juga adalah integrasi dari fungsi tubuh yang menyerupai homeorhesis daripada homeostasis dan tunduk terhadap tantangan dari lingkungan eksternal, yang selalu merupakan bentuk energi.b. Lingkungan eksternal dibagi ke dalam lingkungan persepsi, operasional, dan konseptual. Lingkungan persepsi adalah bagian dari lingkungan eksternal yang individu menanggapi dengan organ-organ indera mereka dan termasuk cahaya, suara, sentuhan, suhu, kimia perubahan yang berbau atau terasa, dan rasa posisi dan keseimbangan. Lingkungan operasional adalah bagian dari lingkungan eksternal yang berinteraksi dengan jaringan hidup meskipun individu tidak memiliki organ perasa yang dapat merekam adanya faktor-faktor dan mencakup semua bentuk radiasi, mikroorganisme, dan polutan. Lingkungan konseptual adalah bagian dari lingkungan eksternal yang terdiri dari bahasa, ide, simbol, dan konsep dan penemuan dan mencakup pertukaran bahasa, kemampuan berpikir dan pengalaman emosi, sistem nilai, keyakinan agama, etnis dan tradisi budaya, dan psikologis individu pola yang berasal dari pengalaman hidup.3. Kesehatan Sehat dan sakit merupakan pola perubahan adaptif. Kesehatan tersirat berarti persatuan dan kesatuan dan "merupakan adaptasi keutuhan dan sukses". Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan kesehatan. Levine (1991, hal 4) menjelaskan apa yang dimaksud dengan kesehatan sebagai: "... yang jalan kembali ke kegiatan sehari-hari dikompromikan oleh kesehatan yang buruk. Hal ini tidak hanya penghinaan atau cedera yang diperbaiki tetapi orang dirinya sendiri ... Ini bukan hanya penyembuhan bagian tertindas. Ini agak kembali ke hood diri, dimana perambahan kecacatan dapat menyisihkan sepenuhnya, dan individu bebas untuk mengejar sekali lagi atau kepentingan-nya sendiri tanpa kendala. "Di sisi lain, penyakit adalah" tidak diatur dan tidak disiplin berubah dan harus dihentikan atau kematian akan terjadi ".4. Perawatan Perawatan melibatkan terlibat dalam "interaksi manusia" (Levine, 1973, hal.1). "Perawat itu masuk ke dalam kemitraan pengalaman manusia di mana saat-saat berbagi dalam waktu beberapa sepele, beberapa dramatis-daun tandanya selamanya pada setiap pasien" (Levine, 1977, hal 845). Tujuan keperawatan adalah untuk mempromosikan adaptasi dan memelihara keutuhan (kesehatan).

Seperti telah disebutkan di atas, Levine Model Konservasi dibahas bahwa cara di mana orang dan lingkungan menjadi kongruen dari waktu ke waktu. Ini adalah fit dari orang dengan kesulitan nya waktu dan ruang. Respon adaptif spesifik membuat konservasi yang mungkin terjadi pada berbagai tingkatan; molekuler, fisiologis, emosional, psikologis, dan sosial. Tanggapan ini didasarkan pada tiga faktor (Levine, 1989): historisitas, spesifisitas dan redundansi.2.3 Konsep Dasar Model Konservasi LevineTeori keperawatan Myra Levine dirumuskan pada tahun 1966 dan dipublikasikan pada tahun 1973,menggambarkan klien sebagai mahkluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya.Lervine percaya bahwa intervensi keperawatan merupakan aktivitas konservasi , dengan konservasi energy sebagai pertimbangan utama (Fawcett,1989).Sehat dipandang dari sudut konservasi energy dalam lingkup area sebagai berikut , Levine menyebutnya sebagai empat prinsip konservasi dalam keperawatan :1. Konservasi Energi Tujuan dari konversi energy ini adalah untuk menghindari penggunaan energy yang berlebihan atau kelelahan.Karena individu memerlukan keseimbangan energy dan memperbaharui energy sevara konstan untuk mempertahankan aktivitas hidup.Dalam praktek keperwatan hal ini terlihat di ruang rawat pasien disamping tempat tidur pasien . 2. Konservasi Struktur Integritas Penyembuhan adalah suatu proses pergantian dari intergritas struktur .Seorang perawat harus membatasi jumlah jaringan yang terlibat dengan penyakit melalui perubahan fungsi dan intervensi keperawatan .3. Konservasi integritas personalSeorang perawat aharus dapat menghargai diri pasien .Hal ini bias terlihat ketika klien dipanggil dengan namanya .Sikap menghargai tersebut terjadi karena adanya proses nilai personal yang menyediakan privasi selama prosedur.4. Konservasi Integritas SosialKehidupan berarti komunitas ,social dan kesehatan merupakan keadaan social yang telah ditentukan .Oleh karena itu ,perawat berperan menyediakan kebutuhan terhadap keluarga ,membantu kehidupan religius dan menggunakan hubungan interpersonal .Riwayat Calista Roy

Suster Calista Roy adalah seorang suster dari Saint Joseph of Carondelet. Roy dilahirkan pada tanggal 14 oktober 1939 di Los Angeles California. Roy menerima Bachelor of Art Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys College dan Magister Saint in Pediatric Nursing pada tahun 1966 di University of California Los Angeles.Roy memulai pekerjaa dengan teori adaptasi keperawatan pada tahun 1964 ketika dia lulus dari University of California Los Angeles. Dalam Sebuah seminar dengan Dorrothy E. Johnson, Roy tertantang untuk mengembangkan sebuah model konsep keperawatan. Konsep adaptasi mempengaruhi Roy dalam kerangka konsepnya yang sesuai dengan keperawatan. Dimulai dengan pendekatan teori sistem. Roy menambahkan kerja adaptasi dari Helsen (1964) seorang ahli fisiologis psikologis. Untuk memulai membangun pengertian konsepnya. Helsen mengartikan respon adaptif sebagai fungsi dari datangnya stimulus sampai tercapainya derajat adaptasi yang di butuhkan individu. Derajat adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga jenis stimulus yaitu : focal stimuli, konsektual stimuli dan residual stimuli.Roy mengkombinasikan teori adaptasi Helson dengan definisi dan pandangan terhadap manusia sebagai sistem yang adaptif. Selain konsep-konsep tersebut, Roy juga mengadaptasi nilai Humanisme dalam model konseptualnya berasal dari konsep A.H. Maslow untuk menggali keyakinan dan nilai dari manusia. Menurut Roy humanisme dalam keperawatan adalah keyakinan, terhadap kemampuan koping manusia dapat meningkatkan derajat kesehatan.Sebagai model yang berkembang, Roy menggambarkan kerja dari ahli-ahli lain dari ahli-ahli lain di area adaptasi seperti Dohrenwend (1961), Lazarus (1966), Mechanic ( 1970) dan Selye (1978). Setelah beberapa tahun, model ini berkembang menjadi sebagai suatu kerangka kerja pendidikan keperawatan, praktek keperawatan dan penelitian. Tahun 1970, model adaptasi keperawatan diimplementasikan sebagai dasar kurikulum sarjana muda keperawatan di Mount Saint Marys College. Sejak saat itu lebih dari 1500 staf pengajar dan mahasiswa-mahasiswa terbantu untuk mengklarifikasi, menyaring, dan memperluas model. Penggunaan model praktek juga memegang peranan penting untuk klarifikasi lebih lanjut dan penyaringan model.Sebuah studi penelitian pada tahun 1971 dan survey penelitian pada tahun 1976-1977 menunjukkan beberapa penegasan sementara dari model adaptasi. Perkembangan model adaptasi keperawatan dipengaruhi oleh latar belakang Roy dan profesionalismenya. Secara filosofi Roy mempercayai kemampuan bawaan, tujuan,, dan nilai kemanusiaan, pengalaman klinisnya telah membantu perkembangan kepercayaannya itu dalam keselarasan dari tubuh manausia dan spirit. Keyakinan filosofi Roy lebih jelas dalam kerjanya yang baru pada model adaptasi keperawatan.Model Konseptual Callista RoyModel konseptual merupakan suatu kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang menerangkan tentang serangkain ide global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi atau kejadian terhadap suatu ilmu dan pengembangannya. Roy dengan fokus adaptasinya pada manusia terdapat 4 elemen esensial yaitu keperawatan, manusia, kesehatan dan lingkungan.Berikut akan kami jelaskan definisi dari keempat elemen esensial menurut Roy : KeperawatanMenurut Roy keperawatan di definisikan sebagai disiplin ilmu dan praktek. Keperawatan sebagai disiplin ilmu mengobservasi, mengklasifikasikan, dan menghubungkan proses yang berpengaruh terhadap kesehatan. Keperawatan menggunakan pendekatan pengetahuan untuk menyediakan pelayanan bagi orang-orang. Keperawatan meningkatkan adaptasi individu untuk meningkatkan kesehatan, jadi model adaptasi keperawatan menggambarkan lebih khusus perkembangan ilmu keperawatan dan praktek keperawatan. Dalam model tersebut keperawatan terdiri dari tujuan perawat dan aktifitas perawat. Tujuan keperawatan adalah mempertinggi interaksi manusia dengan lingkungannya, peningkatan adaptasi dilakukan melalui empat cara yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Tujuan keperawatan diraih ketika stimulus fokal berada dalam wilayah dengan tingkatan adaptasi manusia. Adaptasi membebaskan energi dari upaya koping yang tidak efektif dan memungkinkan individu untuk merespon stimulus yang lain, kondisi seperti ini dapat meningkatkan penyembuhan dan kesehatan. Manusia.Menurut Roy manusia adalah sebuah sistem adaptif, sebagai sistem yang adaptif manusia digambarkan secara holistic sebagai satu kesatuan yang memiliki input, control, output dan proses umpan balik. Lebih khusus manusia didefinisikan sebagai sistem adaptif dengan aktivitas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi, empat cara adaptasinya yaitu fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. Sebagai sistem yang adaptif mausia digambarkan dalam istilah karakteristik, jadi manusia dilihat sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan antar unit secara keseluruhan atau beberapa unit untuk beberapa tujuan. KesehatanKesehatan didefinisikan sebagai keadaan dan proses menjadi manusia secara utuh dan terintegrasi secara keseluruhan. Dalam model keperawatan konsep sehat dihubungkan dengan konsep adaptasi. Adaptasi adalah komponen pusat dalam model keperawatan, dalam hal ini manusia digambarkan sebagai suatu sistem yang adaptif. Proses adaptasi termasuk semua interaksi manusia dengan lingkungan ysng terdiri dari dua proses, proses yang pertama dimulai dengan perubahan dalam lingkungan internal dan eksternal dan proses yang kedua adalah mekanisme koping yang menghasilkan respon adaptif dan inefektif. LingkunganLingkungan digambarkan sebagai suatu keadaan yang ada di dalam dan di luar manusia. Lingkungan merupakan input bagi manusia sebagai suatu sistem yang adaptif. 3.5.2 TEORI PENEGASANDalam teorinya sister Callista Roy memiliki dua model mekanisme yaitu Fungsi atau proses control yang terdiri dari kognator dan regulator. Efektor, mekanisme ini dibagi menjadi empat yaitu fisiologi, konsep diri, fungsi peran dan Interpendensi. Regulator digambarkan sebagai aksi dalam hubungannya terhadap empat efektor cara adaptasi yaitu: fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi. Berikut penjelasan dari empat efektor yang telah disebutkan.a. Mode Fungsi FisiologiFungsi fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh dan fungsinya. Roy mengidentifikasi sembilan kebutuhan dasar fisiologis yang harus dipenuhi untuk mempertahankan integritas, yang dibagi menjadi dua bagian, mode fungsi fisiologis tingkat dasar yang terdiri dari 5 kebutuhan dan fungsi fisiologis dengan proses yang kompleks terdiri dari 4 bagian yaitu :1. Oksigenasi : Kebutuhan tubuh terhadap oksigen dan prosesnya, yaitu ventilasi, pertukaran gas dan transpor gas (Vairo,1984 dalam Roy 1991).2. Nutrisi : Mulai dari proses ingesti dan asimilasi makanan untuk mempertahankan fungsi, meningkatkan pertumbuhan dan mengganti jaringan yang injuri. (Servonsky, 1984 dalam Roy 1991).3. Eliminasi : Yaitu ekskresi hasil dari metabolisme dari instestinal dan ginjal. ( Servonsky, 1984 dalam Roy 1991).4. Aktivitas dan istirahat : Kebutuhan keseimbangan aktivitas fisik dan istirahat yang digunakan untuk mengoptimalkan fungsi fisiologis dalam memperbaiki dan memulihkan semua komponen-komponen tubuh. (Cho,1984 dalam Roy, 1991).5. Proteksi/ perlindungan : Sebagai dasar defens tubuh termasuk proses imunitas dan struktur integumen ( kulit, rambut dan kuku) dimana hal ini penting sebagai fungsi proteksi dari infeksi, trauma dan perubahan suhu. (Sato, 1984 dalam Roy 1991).6. The sense / perasaan : Penglihatan, pendengaran, perkataan, rasa dan bau memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungan . Sensasi nyeri penting dipertimbangkan dalam pengkajian perasaan.( Driscoll, 1984, dalam Roy, 1991).7. Cairan dan elektrolit. : Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalamnya termasuk air, elektrolit, asam basa dalam seluler, ekstrasel dan fungsi sistemik. Sebaliknya inefektif fungsi sistem fisiologis dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. (Parly, 1984, dalam Roy 1991).8. Fungsi syaraf / neurologis : Hubungan-hubungan neurologis merupakan bagian integral dari regulator koping mekanisme seseorang. Mereka mempunyai fungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasi pergerakan tubuh, kesadaran dan proses emosi kognitif yang baik untuk mengatur aktivitas organ-organ tubuh (Robertson, 1984 dalam Roy, 1991).9. Fungsi endokrin : Aksi endokrin adalah pengeluaran horman sesuai dengan fungsi neurologis, untuk menyatukan dan mengkoordinasi fungsi tubuh. Aktivitas endokrin mempunyai peran yang signifikan dalam respon stress dan merupakan dari regulator koping mekanisme ( Howard & Valentine dalam Roy,1991)b. Mode Konsep DiriMode konsep diri berhubungan dengan psikososial dengan penekanan spesifik pada aspek psikososial dan spiritual manusia. Kebutuhan dari konsep diri ini berhubungan dengan integritas psikis antara lain persepsi, aktivitas mental dan ekspresi perasaan. Konsep diri menurut Roy terdiri dari dua komponen yaitu the physical self dan the personal self.1. The physical self, yaitu bagaimana seseorang memandang dirinya berhubungan dengan sensasi tubuhnya dan gambaran tubuhnya. Kesulitan pada area ini sering terlihat pada saat merasa kehilangan, seperti setelah operasi, amputasi atau hilang kemampuan seksualitas.2. The personal self, yaitu berkaitan dengan konsistensi diri, ideal diri, moral- etik dan spiritual diri orang tersebut. Perasaan cemas, hilangnya kekuatan atau takut merupakan hal yang berat dalam area ini.c. Mode fungsi peranMode fungsi peran mengenal pola pola interaksi sosial seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, yang dicerminkan dalam peran primer, sekunder dan tersier. Fokusnya pada bagaimana seseorang dapat memerankan dirinya dimasyarakat sesuai kedudukannya .d. Mode InterdependensiMode interdependensi adalah bagian akhir dari mode yang dijabarkan oleh Roy. Fokusnya adalah interaksi untuk saling memberi dan menerima cinta/ kasih sayang, perhatian dan saling menghargai.Interdependensi yaitu keseimbangan antara ketergantungan dan kemandirian dalam menerima sesuatu untuk dirinya.Ketergantungan ditunjukkan dengan kemampuan untuk afiliasi dengan orang lain. Kemandirian ditunjukkan oleh kemampuan berinisiatif untuk melakukan tindakan bagi dirinya. Interdependensi dapat dilihat dari keseimbangan antara dua nilai ekstrim, yaitu memberi dan menerima.Output dari manusia sebagai suatu sistem adaptif adalah respon inefektif. Respon-respon yang adaptif itu mempertahankan atau meningkatkan integritas, sedangkan respon yang tidak efektif atau maladaptif itu mengganggu integritas. Melalui proses umpan balik respon-respon memberikan lebih lanjut masukan (input) pada manusia sebagai suatu sisem.Subsistem regulator dan kognator adalah mekanisme adaptasi atau koping dengan perubahan lingkungan, dan diperlihatkan melalui perubahan biologis, psikologis, dan social. Subsistem regulator adalah gambaran respon yang kaitannya dengan perubahan pada sistem saraf, kimia tubuh dan organ endokrin serta subsistem kognator adalah gambaran respon yang kaitannya dengan perubahan kognitif dan emosi, termasuk didalamnya persepsi, proses informasi, pembelajaran, dan membuat alasan dan emosional, yang termasuk didalamnya mempertahankan untuk mencari bantuan.A. BIOGRAFI DOROTHY JHONSONMarie Dorothy Johnson (b. 19 Desember 1905 - d. November 11, 1984) adalah seorang penulis Amerika yang paling terkenal untuk fiksi Barat. Awal kehidupanDorothy Marie Johnson lahir tahun Mc Gregor, Iowa, putri hanya Eugene Johnson (20 Desember 1870 - 13 Desember 1915) dan Mary Louisa Johnson (Barlow ne, Desember 30,1879 & ngsgdd posisi kepala kehormatan seumur hidup Whitefish tentang polisi.Hal itu sementara ia masih menjadi mahasiswa di Whitefish High School bahwa ia memulai karir profesionalnya menulis: Dia bekerja sebagai wartawan untuk The Daily Inter Lake, sebuah surat kabar di Kalispell, Montana, empat belas mil sMontana koran Hall of Fame Profesional kehidupan Tulisannya karir mulai lepas landas dengan tahun 1930-an, ketika ia menjual artikel majalah pertamanya untuk The Saturday Evening Post untuk jumlah sebesar $ 400. Pada tahun 1935, ceritanya "Beulah Bunny" telah diterbitkan dan mulai serangkaian empat cerita. Tulisannya sementara teralihkan oleh Perang Dunia II ia pergi bekerja untuk Warden Air Service. Setelah perang, ia menghasilkan beberapa cerita yang paling terkenal nya Barat. Ini termasuk Man The Who Shot Liberty kelambu (1949), A Man Called Horse (1950) dan The Hanging Tree (1957). Ketiga cerita kemudian akan dibuat menjadi film terkenal [1] Antara 1956-1960., Johnson mengajar menulis kreatif di Montana State University di Missoula, Montana (kemudian berganti nama menjadi University Of Montana). Sebelum dan selama karirnya, ia menulis banyak artikel dan cerita-cerita fiksi untuk majalah yang berbeda. Banyak ceritanya didasarkan pada wawancara dengan Western tua-timer, Indian Amerika dan karakter ia bertemu selama karirnya sebagai sekretaris dan peneliti untuk The Montana Historical Society. Dia juga sekretaris / manajer Montana Press Association pada tahun 1950. Honors Pada tahun 1957, Penulis Barat Of America memberikan yang penghargaan yang tertinggi, Spur Award, untuk cerita pendek, Lost Suster. Pada tahun 1959, ia dibuat anggota kehormatan Suku Blackfoot. Pada tahun 1976, Penulis kembali mendapatkan nya Levi Strauss Golden Award Saddleman, untuk membawa martabat dan kehormatan dengan sejarah dan legenda Barat. Pada tahun 2005, sebuah film dokumenter 30 menit terbuat dari hidupnya dengan Sue Hart, seorang Profesor Bahasa Inggris di Montana State University, Billings Upaya empat tahun ditulis dan co-diproduksi oleh Hart, bersama dengan produser Gene Bodeur, direktur Bill Bilverstone dan sutradara film Lansing Pemimpi. Margot Kidder meminjamkan suaranya untuk usaha. Saat itu berjudul Kerikil dalam dirinya Gut dan Spit dalam dirinya Eye, dan ditampilkan pada PBS pada bulan November 2005.Kematian Johnson selalu membanggakan diri kemandirian dirinya-setelah pernikahan dini gagal dalam hidup dan menyatakan bahwa batu nisan dia akan membaca "Disetor Penuh." kuburan nya di pemakaman di Whitefish, Montana berbunyi hanya "MODAL". Dia meninggal pada 11 November 1984, usia 78. [2]B. TEORI KEPERAWATAN MENURUT DOROTHY JHONSONTeori Dorothy E. Johnson Dorthy E. Johnson meyakini bahwa asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu individu memfasilitasi tingkah laku yang efektif dan efisien untuk mencegah timbulnya penyakit. Manusia adalah makhluk yang utuh dan terdiri dari 2 sistem yaitu sistem biologi dan tingkah laku tertentu. Lingkungan termasuk masyarakat adalah sistem eksternal yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang. Seseorang diakatan sehat jika mampu berespon adaptif baik fisik, mental, emosi dan sosial terjadap lingkunagn internal dan eksternal dengan harapan dapat memelihara kesehatannya. Asuhan keperawatan dilakukan untuk membantu kesimbangan individu terutama koping atau cara pemecahan masalah yang dilakukan ketika ia sakit. Menurut Johnson ada 4 tujuan asuhan keperawatan kepada individu, yaitu agar tingkah lakunya sesuai dengan tuntutan dan harapan masyarakat, mampu beradaptasi terhadap perubahan fungsi tubuhnya, bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau produktif serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang lainnya. C. GAMBARAN MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN 1. Konsep Perawatan Disiplin profesional dengan komponen ilmu dan seni yang berfungsi sebagai pengatur kekuatan luar dari sistem tingakah laku. 2. Alasan Tindakan Perawatan Kegiatan perawatan berasal dari kebutuhan karena adanya ketidak stabilan atau diseguilibrium dalam keseimbangan sistem tingkah laku. 3. Konsep Sehat Penolakan yang ditentukan oleh faktor psikologi yang memegang peran dari semua profesi kesehatan, keseimbangan status pergerakan yang mendorong terjadinya perubahan proses kesehatan yang menyeluruh.4. Konsep Lingkungan Tidak dijelaskan dalam model, merupakan bagian external dari system tingkahlakD. BHUBUNGAN ANTARA MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN DAN PROSESKEPERAWATAN

1. Model Konseptual Keperawatan adalah suatu abstraksi yang dioperasikan dengan menggunakan proses keperawatan yang mencakup :PengkajianPengkajian data spesifik mengenai kebutuhan kesehatan klien yang langsung berhubungan dengan unit kedua model keperawatan yaitu klien. Misalnya teori Henderson, klien dipandang memiliki 14 kebutuhan dasar, maka data yang dikumpulkan juga tentang 14 kebutuhan dasar tersebut2. DiagnosaDalam tahap ini, masalah klien baik yang aktual maupun potensial ditulis sebagai suatu diagnosa keperawatan yang disesuaikan dengan model keperawatan yang digunakan.3. Perencanaan Perencanaan intervensi keperawatan juga dikaitkan langsung dengan model konseptual keperawatan. Intervensi dengan menyesuaikan pada pola intervensi dari model konseptualyang digunakan.4. Implementasi Melaksanakan rencana intervensi berdasarkan pengetahuan ilmiah yang bukan merupakan bagian dari model keperawatan. Model keperawatan menunjukkan apa yang harus dilakukan oleh perawat yang langsung mempengaruhi intervensi keperawatan yang direncanakan, tetapi tidak menunjukkan pada perawat bagaimana menerapkan rencana itu 5. EvaluasiEvaluasi merupakan fungsi perawatan yang berlanjut. a. Bagaimana klien beradaptasi dan bereaksib. Apa yang dipandang klien sebagai kebutuhanc. Bagaimana klien mencapai tujuan yang telah ditetapkan Jawaban dari pertanyaan pertanyaan tadi akan membantu perawat menilai keefektifan dari proses perawat secara keseluruhan dan model keperawatan.

E. KERANGKA KERJA MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN Sebagai organisasi profesi, agar dapat dikomunikasikan dengan disiplin ilmu yang lain maka perlu adanya kerangka kerja konseptual. Yang dimaksud kerangka kerja konseptual adalah cara melihat ( konseptualisasi ) terhadap mutu disiplin. Model konseptualisasi tersebut akan memberikan arah yang jelas terinci dalam area keperawatan yaitu praktek, pendidikan dan penelitian. Dibawah ini akan dijelaskan kerangka kerja model konseptual keperawatan menurut Dorothy E Johnson Model perilaku : 1. Tujuan perawatan tercapainya keseimbangan prilaku dan stabilitas dinamis.2. Klien Mahluk yang mempunyai perilaku yang terdiri dari 8 subsistem : berkelompok, menghasilkan, ketergantungan, agresif, eliminasi, ingesti, restorasi, sexual.3. Peran perawat Mengatur dan mengawasi stabilitas perilaku dan keseimbangan4. Penyebab kesulitan klien Stress psikis atau fisik5. Fokus intervensia. Mekanisme pengawasan dan pengaturan b. Kewajiban hidup6. Pola intervensi Memberi kemudahan, mencegah, mempertahankan, klien dalam menghadapi stress fungsi dan fisik7. Konsekuensi tindakan perawatan.

F. APLIKASI MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN

Perawat masa kini dituntut untuk menggunakan metode pendekatan pemecahan masalah ( problem solving approach ) didalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Metode ini dilaksanakan dengan cara menggunakan proses keperawatan dalam semua aspek keperawatan. Untuk dapat menerapkan proses keperawatan maka perawat harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan, tindakan diagnosa keperawatan, memformulasi rencana, dan melaksanakan tindakan keperawatan secara membuat evaluasi. Pengkajian merupakan langkah awal dalam proses keperawatan pengkajian fisik dalam keperawatan pada dasarnya dapat diperoleh dengan jalan : inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pengkajian fisik pada prinsipnya dikembangkan berdasarkan model keperawatan yang berfokus pada prinsipnya dikembangkan berdasarkan model keperawatan yang berfokus pada respon yang ditimbulkan pasien akibat adanya masalah kesehatan atau pengkajian fisik keperawatan harus mencerminkan diagnosa klien yang meliputi fisik / bio - psiko - sosio dan spiritual tindakan untuk mengafosinya.Untuk mendeterminasi tujuan pengkajian fisik dari keperawatan kita harus yakin bahwa data yang akan kita kumpulkan benar - benar kita butuhkan dan kita mempunyai alternatif tindakan terhadap masalah yang muncul pada data tersebut. Tetapi bila pegkajian fisik tersebut bertujuan hanya untuk bahan laporan kepada tim medis yang lain ( dokter ) sebaiknya perawat menyerahkan bagian tersebut pada tim medis tersebut.

ISIBiografi dari M. LeinengerMadeleine Leinenger lahir di Sutton, Nebraska pada 13 Juli 1925, di sebuah lahan pertanian dan hidup dengan 4 saudara laki-laki dan seorang saudara perempuan. Tahun 1945 dia bersama saudara perempuannya menjadi Kadet korps perawat dan mengambil program diploma di sekolah perawat St. Anthony, Denver. kemudian pada tahun 1953 ia menerima gelar Master dalam ilmu keperawatan dari University Chatolik of Amerika, di Washington DC, dan pindah Cincinnati dan memulai program pendidikan pertama di Amerika. Tahun antara 1954-1960, Medeleine menjadi profesor keperawatan dan direktur program pasca sarjana di Universitas Cincinnati. Tahun 1965 ia menjadi perawat pertama yang mendapat gelar Ph.D dalam antropologi, di Washington University. Kemudian tahun 1966 dia ditunjuk sebagai profesor keperawatan dan Antropologi di University of Colorado. Dimana untuk pertama kalinya perawatan transkultural di perkenalkan di dunia keperawatan. Tahun 1969-1974 ia menjabat sebagai dekan, profesor keperawatan dan dosen antropologi di University of Washington School of Nursing. Tahun 1974-1980 menjabat sebagai dekan dan profesor Utah University dan membuka program pertama untuk master dan doktoral transkultural keperawatan. Tahun 1981, profesor dan direktur pusat penelitian kesehatan di Wayne State University. Selama perjalanan karirnya, Medeleine Leinenger mendapat beberapa penghargaan atas jasanya di bidang keperawatan. Berikut adalah beberapa penghargaan yang diberikan kepada M. Leinenger. Penghargaan bergengsi dari presiden dalam keunggulan mengajar The board of Governors Distinguished Faculty Award Gershensons Research Fellowship Award. Tahun 1990 diangkat sebagai the woman in Science Award oleh California State University. Anugerah Lifetime Achivement Award untuk kualitatif metodologi.Selanjutnya pada tahun 1991, sebagai seorang ahli teori keperawatan ia memberikan teori tentang perawat keanekaragaman buaya dan universal sebagai tujuan dari teorinya. Sepanjang karirnya sebagai perawat ahli dalam teori keperawatan mulai mengadakan sertifikasi gelar keperawatan transkultural dan telah mendirikan organisasi professional termasuk perawat transkultural masyarakat pada tahun 1974, asosiasi perawatan manusian internasional pada tahun 1978 dan menjabat sebagai presiden pertama dari America Assiciation of Colleges of Nursing. Dr. Madeleine Leinenger adalah guru besar yang terkenal di seluruh dunia, penulis, pengembang teori, menelitian pembicara publik. Ia menjadi professor dari sekitar 70 perguruan tinggi, menulis 25 buku dan menerbitkan lebih dari 220 artikel yang bisa kita lihat sebagai arsip di Wayne State University digunakan sebagai bahan penelitian. Memberikan lebih dari 850 kuliah umum di seluruh dunia dan telah mengembangkan software sendiri untuk perawat. Bidang keahliannya adalah keperawatan transkultural, perawat manusia komparatif, teori perawatan budaya, budaya di bidang keperawatan dan kesehatan, antropologi dan masa depan dunia keperawatan. Konsep Keperawatan Menurut M. LeinengerPada tahun 1960, Leinenger pertama kali menggunakan kata transcultural nursing, ethnonursing, dan cross-cultural nursing. Kemudian pada tahun 1985, Leinenger mempublikasikan teorinya untuk pertama kali, sedangkan ide-ide dan teorinya sudah di presentasikan pada tahun 1988. Teori Leinenger ini kemudian disebut sebagai cultural care dieversity and universality. Akan tetapi para ahli lebih sering menyebutnya transcultural nursing theory atau keperawatan transkulural.Keperawatan transkultural merupakan prosedur asuhan keperawatan yang berfokus pada study komparatif dan analisis tentang budaya dan sub budaya yang berada di dunia yang menghargai perilaku caring, layanan keperawatan, nilai-nilai, keyakinan tentang sehat sakit, serta pola-pola tingkah laku yang bertujuan mengembangkan body of knowladge yang ilmiah dan humanistik guna memberi tempat praktik keperawatan pada budaya tertentu dan budaya universal (Marrine-Tomey, 1994). Teori ini juga disebut teori keperawatan transkultural nursing matahari terbit (sunrise model).Konsep Dalam Transkultural Nursing Budaya Norma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang di pelajari, dan di bagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan mengambil keputusan. Nilai budaya Keinginan individu atau tindakan yang lebih di inginkan atau tindakan yang di pertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi tindakan dan keputusan. Etnografi ilmu yang mempelajari budaya. Pendekatan metodelogi pada penelitian Etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkan kesadaran yang tinggi pada perbedaan budaya setiap individu, menjelaskan dasar observasi untuk mempelajari lingkungan dan orang-orang, dan saling timbal balik di antara keduanya. Perbedaan Budaya Dalam asuhan keperawatan merupakan bentuk yang optimal dari pemberian asuhan keperawatan, mengacu pada kemungkinan variasi pendekatan keperawatan yang di butuhkan untuk memberikan asuhan budaya yang menghargai nilai budaya individu, kepercayaan dan tindakan termasuk kepekaan terhadap lingkungan dan individu yang datang dan individu yang mungkin kembali lagi. Etnosentris Diantara budaya yang dimiliki oleh orang lain adalah persepsi yang dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik. Etnis Berkaitan dengan manusia dari ras tertentu atau kelompok budaya yang di golongkan menurut ciri dan kabiasaan yang lazim. Ras Pebedaan macam manusia didasarkan kepada mendiskreditkan asal muasal manusia. Care fenomena yang berhubungan , bantuan , dukungan prilaku pada individu , keluarga , kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan baik actual maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan menusia . Caring tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing , mendukung dan mengarahkan individu , keluarga atau kelompk pada keadaan yang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia. Cultural care berkenan dengan kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai , kepercayaan dan pola ekspresi yang digunakan untuk membimbing , mendukung atau memberika kesempatan individu , keluarga atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan , sehat , berkembang dan bertahan hidup , hidup dalam keterbatasan dan mencapai kematian dengan damai. Cultural imposition berkenan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk memaksakan kepercayaan, praktik dan nilai di atas budaya orang lain karena percaya bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi daripada kelompok lain. PARADIGMA TRANSKULTURAL NURSINGLeinenger mengartikan paradigma keperawatan transkultural sebagai cara pandang , keyakinan , nilai-nilai , konsep-konsep dalam terlaksannya asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya terhadap 4 konsep sentral keperawatan yaitu :1. Manusia 2. Sehat 3. Lingkungan 4. KeperawatanLeininger meberikan konstribusi yang signifikan. Karena :1. Ia membahas tentang pengaruh budaya dan kebutuhan untuk memenuhi hal tersebut dalam rangka memberikan asuhan.2. Leininger menarik terhadap peran sentral dari asuhan di dalam keperawatan yang menekankan pentingnya asuhan sebagai tujuan kemanusiaan dari keperawatan. Hal ini terlihat dari definisinya yang menganggap keperawatan adalah seni.Tujuh Komponen Sunrise Model1. Faktor agama dan falsafah hidup 2. Faktor sosial dan keterikatan keluarga 3. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup4. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku5. Faktor ekonomi6. Faktor pendidikan 7. Faktor teknologi Peran perawatan pada transcultural nursing adalah menjembatani antara sistem perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan sistem perawat profesional melalui asuhan keperawatan.

BIOGRAFI BETTY NEUMANNeuman lahir di Lowell di Ohio pada tahun 1924. Ayahnya seorang petani dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Dengan rasa cintanya pada tanah kelahirannya, beliau bermaksud untuk membangun desanya, Ohio. Beliau pertama kali memperoleh pendidikan di People Hospital School of Nursing yang sekarang berubah nama menjadi General Hospital Akron di Akron, Ohio pada tahun 1947. Kemudian beliau pindah ke Los Angeles untuk tinggal dengan keluarganya di California. Beliau memegang jabatan penting yaitu sebgai staf keperawatan rumah sakit di California. Beliau melanjutkan pendidikannya di University of California dengan jurusan psikologi. Beliau menyelesaikan gelar sarjana mudanya pada tahu 1957. Pada tahun 1966 beliau mendapat gelar Master dibidang kesehatan mental, konsultan kesehatan masyarakat di University of California, beliau melanjutkan program administrasi pendidikan tinggi di Ohio University.Banyak sekali pengalaman yang telah beliau dapatkan diantaranya menjadi dosen keperawatan jiwa, konsultan, pemimpin konseling model Whole Person Approachserta beliau telah membuat sebuah sistem model keperawatan di UCLA dan memfokuskan sistem tersebut dalam masalah keperawatan. Model Whole Person Approach dipublikasikan pada tahun 1972, A model of teaching total person approach to patient problem dalam riset keperarawatan. Publikasi edisi I(Conceptual Models For Nursing Practice) tahun 1974, edisi II tahun 1980 dan tahun 1986 The Neuman Systems Model.

KONSEP UTAMA dan DEFINISI TEORI BETTY NEUMANManusia dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan kekuatan lingkungan baik internal maupun eksternal atau stres . Manusia selalu berubah , bergerak menuju keadaan yang dinamis stabilitas sistem atau terhadap penyakit dari berbagai derajat .Lingkungan merupakan arena penting yang erat dengan sistem dan fungsinya . Lingkungan dapat dipandang sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh system. Lingkungan internal ada dalam sistem klien . Semua kekuatan dan pengaruh interaktif yang sepenuhnya dalam batas-batas dari sistem klien membuat lingkungan ini .Lingkungan eksternal ada di luar sistem klien .Kesehatan didefinisikan sebagai kondisi atau tingkat kestabilan sistem dan dipandang sebagai sebuah kontinum dari kesehatan untuk penyakit . Ketika kebutuhan sistem terpenuhi , kesehatan optimal ada. Ketika kebutuhan tidak puas , penyakit yang ada . Ketika energi yang diperlukan untuk mendukung kehidupan tidak tersedia , kematian terjadi .Perhatian utama keperawatan adalah untuk menentukan tindakan yang tepat dalam situasi yang stres terkait atau berhubungan dengan reaksi yang mungkin dari klien atau sistem klien terhadap stresor . Intervensi keperawatan ditujukan untuk membantu sistem beradaptasi atau menyesuaikan dan untuk mempertahankan , memulihkan , atau mempertahankan beberapa derajat stabilitas antara dan di antara variabel sistem klien dan stres lingkungan dengan fokus pada konservasi energi.Betty Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan yang termasuk dalam konsep mayor menurutnya adalah:1. TekananRangsangan yang timbul yang diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman tentang tekanan yaitu :1. Intra personal : secara individu atau perorangan, misalnya emosi dan perasaan2. Inter personal : antara individu satu dengan individu yang lain lebih dari satu, misalnya harapan peran;3. Ekstra personal : diluar individu, misalnya pekerjaan atau tekanan keuangan.4. Struktur pokok sumber energiMerupakan penggerak untuk melakukan aktifitas3. Tingkat ketahananMerupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan4. Garis pertahananTingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal.5. Gangguan pertahananKerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.6. Tingkat reaksiTindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.7. IntervensiIdentifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.8. Tingkat-tingkat pencegahana. Pencegahan primer (sebelum terjadi tindakan)Mengidentifikasikan faktor-faktor resio, berusaha mengeliminasi stressor dan fokus pada pengaman kubu pertahanan normal dan penguatan kubu pertahanan fleksibel. Suatu reaksi belum lagi terjadi, namun tingkat resiko telah diketahui.b. Pencegahan sekunder (ketika terjadi tindakan)Berhubungan dengan intervensi adalah penyembuhan aktif yang dimulai setelah gejala-gejala yang telah terjadi. Fokusnya adalah penguatan kubu-kubu resistensi internal. Mereduksi reaksi dan meningkatkan faktor resistansi.c. Pencegahan tersier (adaptasi pada tindakan)Mengarah pada intervensi yang menyertai intervensi dalam tahap sekunder. Hal ini terfokus pada readaptasi dan stabilitas serta mengamankan pemulihan kembali pada keafiatan yang menyertai penyembuhan.Perawat menekankan pendidikan klien dalam penguatan resistansi terhadap stressor dan cara-cara pertolongan pencegahan kambuhnya reaksi atau rekresi.9. Penyesuaian kembaliAdaptasi dari tindakan yang beasal dari sekitar baik secara inter personal, intra personal dan ektra personal. Faktor yang perlu diperhatikan adalah:1. Fisiologi individu, fisika merujuk dari struktur dan fungsi tubuh;2. Psikologi individu, mengacu pada proses mental dan emosi;3. Sosial kultural, mengacu pada hubungan sosial / budaya;4. Perkembangan individu, merujuk kepada mereka yang terkait dengan proses pembangunan selama usia;5. Spiritual, mengacu pada pengaruh keyakinan spiritual.Asumsi Betty NeumanSetiap sistem klien adalah unik , gabungan faktor dan karakteristik dalam kisaran tertentu dari respon .Banyak stres dikenal , tidak diketahui , dan universal ada. Masing-masing berbeda dalam potensinya untuk mengganggu tingkat kestabilan biasa klien atau garis pertahanan normal . Keterkaitan tertentu variabel klien pada setiap titik waktu dapat mempengaruhi sejauh mana klien dilindungi oleh garis pertahanan fleksibel terhadap kemungkinan reaksi terhadap stres .Setiap sistem klien / klien telah berkembang kisaran normal tanggapan terhadap lingkungan yang disebut sebagai garis pertahanan normal . Garis pertahanan normal dapat digunakan sebagai standar dari mana untuk mengukur deviasi kesehatan .Ketika garis pertahanan fleksibel tidak lagi mampu melindungi sistem klien / klien terhadap stressor lingkungan , stressor menerobos garis pertahanan normal .Klien , baik dalam keadaan kesehatan atau sakit , adalah gabungan dinamis keterkaitan variabel . Wellness adalah pada sebuah rangkaian energi yang tersedia untuk mendukung sistem dalam keadaan optimal stabilitas sistem .Implisit dalam setiap sistem klien merupakan faktor resistansi internal yang dikenal sebagai garis resistensi , yang berfungsi untuk menstabilkan dan menyetel kembali klien ke keadaan kesehatan yang biasa .Pencegahan primer berkaitan dengan pengetahuan umum yang diterapkan dalam penilaian klien dan intervensi , dalam identifikasi dan pengurangan atau mitigasi mungkin atau sebenarnya faktor risiko yang terkait dengan stres lingkungan untuk mencegah kemungkinan reaksi .Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala-gejala berikut reaksi terhadap stres , peringkat sesuai prioritas intervensi , dan pengobatan untuk mengurangi efek berbahaya mereka.Pencegahan tersier berhubungan dengan proses adjustive terjadi sebagai pemulihan dimulai dan faktor pemeliharaan memindahkan klien kembali dengan cara melingkar ke arah pencegahan primer .Klien sebagai suatu sistem dalam dinamis , pertukaran energi yang konstan dengan lingkungan .2.3TEORI BETTY NEUMAN DENGAN KONSEP UTAMA KEPERAWATANTeori model Neuman menggambarkan partisipasi aktif perawat terhadap klien dengan tingkatan yang menyangkut bermacam-macam pengaruh terhadap respon klien akibat tekanan atau stress. Klien dalam hubungannya timbal balik dengan lingkungan sekitarnya selalu membuat keputusan yang menyangkut hal atau sesuatu yang akan berakibat kepadanya. Ada empat faktor yang merupakan konsep mental klien yaitu :1. Individu atau pasien itu sendiriOrang adalah multidimensi yang berlapis. Setiap lapisan terdiri dari lima variabel atau subsistem:1. Physical/Physiological Fisik / Fisiologis;2. Psychological Psikologis;3. Socio-cultural Sosial budaya;4. Perkembangan;Developmental5. Spiritual Spiritual.2. Lingkungan sekitarnyaLingkungan dipandang sebagai totalitas internal dan kekuatan eksternal yang mengelilingi seseorang dan dengan mana mereka berinteraksi pada waktu tertentu. Kekuatan ini mencakup intrapersonal, interpersonal dan stres pribadi tambahan yang dapat mempengaruhi orang normal dan garis pertahanan sehingga dapat mempengaruhi stabilitas sistem.3. KesehatanNeuman mendefinisikan kesehatan adalah kondisi di mana semua bagian dan subpart (variabel) selaras dengan seluruh klien. Sebagai orang yang berada dalam interaksi yang konstan dengan lingkungan, keadaan kesehatan (dan implikasinya negara lainnya) berada dalam kesetimbangan dinamis, bukan di segala macam kondisi mapan.4. PelayananNeuman melihat keperawatan sebagai profesi yang unik yang berkaitan dengan semua variabel-variabel yang mempengaruhi tanggapan seseorang terhadap stressor. Neuman melihat personal sebagai keseluruhan, dan tugas perawat untuk mengatasi seluruh masalah yang dihadapi pasien. Neuman mendefinisikan keperawatan sebagai tindakan yang membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mempertahankan tingkat maksimum kesehatan, dan tujuan utama adalah stabilitas pasien / sistem klien melalui intervensi. Keperawatan untuk mengurangi stres..Neuman menyatakan persepsi perawat akan mempengaruhi perawatan yang diberikan kepada pasien. Peran perawat dilihat dari segi derajat reaksi terhadap stres, dan penggunaan primer, sekunder dan tersier intervensi dalam memberikan perawatan terhadap pasien.Neuman membayangkan sebuah 3-tahap proses keperawatan:1. Diagnosis Keperawatan, berdasarkan kebutuhan dalam penilaian menyeluruh, dan dengan pertimbangan yang diberikan kepada lima variabel penekan dalam tiga wilayah.2. Tujuan Keperawatan, ini harus dirundingkan dengan pasien, dan memperhatikan pasien dan persepsi perawat varians dari penyakit.3. Hasil Keperawatan, mempertimbangkan hubungannya dengan lima variabel, dan dicapainya tujuan keperawatan melalui primer, sekunder dan tersier intervensi.Kekuatan / KelemahanNewman melaporkan bahwa model dirancang namun dapat digunakan oleh disiplin ilmu kesehatan lainnya , yang dapat dilihat baik sebagai kekuatan atau kelemahan Sebagai kekuatan , jika berbagai disiplin ilmu kesehatan menggunakan model , pendekatan yang konsisten untuk perawatan klien akan difasilitasi . Sebagai kelemahan, jika model yang berguna untuk berbagai disiplin ilmu , hal itu tidak spesifik untuk keperawatan dan dengan demikian tidak dapat membedakan praktik keperawatan dari yang disiplin lain.Kekuatan:Kekuatan utama dari model ini adalah fleksibilitas untuk digunakan dalam semua bidang keperawatan administrasi , pendidikan , dan praktek .Neuman telah disajikan pandangan klien yang sama berlaku untuk individu , keluarga , kelompok , komunitas , atau agregat lainnya . Neuman Sistem Model , terutama disajikan dalam model diagram , secara logis konsisten.Penekanan pada pencegahan primer , termasuk promosi kesehatan khusus untuk model ini .Setelah dipahami , Sistem Model Neuman relatif sederhana , dan memiliki definisi mudah diterima komponennya .Profil Martha E.Rogers Martha Elizabeth Roger lahir pada tanggal 12 Mei 1914 di Dallas, Texas. Beliau memulai karir sarjananya ketika beliau masuk di Universitas Tennessee di Knoxville pada tahun 1931. Beliau masuk sekolah keperawatan di RSU Knoxville pada September 1933. Beliau menerima gelar Diploma Keperawatan pada tahun 1936 dan menerima gelar B.S dari George Peabody College di Masville pada tahun 1937. Pada tahun 1945 beliau mandapat gelar MA dalam bidang pengawasan kesehatan masyarakat dari Fakultas Keguruan Universitas Columbia, New York. Beliau menjadi Eksekutif Direktur dari pelayanan keperawatan di Phoenix, AZ. Beliau meninggalkan Arizona pada tahun 1951 dan kembali melanjutkan sekolah di Universitas Johns Hopkins, Baltimre MD dg memperoleh gelar M.P.H tahun 1952 dan Sc.D tahun 1954. Beliau di tetapkan menjadi Kepala Bagian Keperawatan di New York University pada tahun 1954.Secara resmi beliau mengundurkan diri sebagai Professor dan Kepala Bagian Keperawatan pada tahun 1975 setelah 21 tahun dalam pelayanan. Pada tahun 1979 beliau pensiun dengan hormat dengan memakai gelar Professornya dan terus aktif mengembangkan dunia keperawatan sampai beliau meninggal pada 13 maret 1994.Model konsep dan teori keperawatan menurut Martha E. Rogers dikenal dengan nama konsep manusia sebagai unit. Dalam memahami konsep model dan teori ini, Martha berasumsi bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh, yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Dalam proses kehidupan manusia yang dinamis, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi, serta dalam proses kehidupan manusia setiap individu akan berbeda satu dengan yang lain dan manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri.Asumsi tersebut didasarkan pada kekuatan yang berkembang secara alamiah yaitu keutuhan manusia dan lingkungan, kemudian system ketersediaan sebagai satu kesatuan yang utuh serta proses kehidupan manusia berdasarkan konsep homeodinamik yang terdiri dari :a. Integritas : Individu sebagai satu kesatuan dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain.b. Resonansi : Proses kehidupan antara individu dengan lingkungan berlangsung dengan berirama dengan frekuensi yang bervariasi.c. Helicy : terjadinya proses interaksi antara manusia dengan lingkungan akan terjadi perubahan baik perlahan-lahan maupun berlangsung dengan cepat.Biografi Imogene King

Raja Imogene lahir pada tanggal 30 Januari 1923 di West Point, Iowa. Dia menerima ijazah perawat dari Sekolah Rumah Sakit St John of Nursing di St Louis, Missouri, pada tahun 1945. Pada tahun 1948, ia meraih gelar Bachelor of Science dalam Keperawatan dari St Louis University, dan melanjutkan untuk menyelesaikan Master of Science dalam Keperawatan, juga dari St Louis University pada tahun 1957. Dia juga memperoleh gelar doktornya dari Teachers College, Columbia University pada tahun 1961. Dia meninggal pada tanggal 24 Desember 2007. Ia meraih diploma dalam ilmu keperawatan dari St. Johns Hospital School Of Nursing di St. Louis pada tahun 1945. Kemudian ia bekerja sebagai perawat kantor, perawat sekolah, perawat karyawan, dan perawat pribadi untuk membiayai pendidikan kesarjanaanya. Pada tahun 1948, King menerima gelar Bachelor Of Science In Nursing dari St. Louis University, sedangkan gelar M.S.N. keperawatan ia raih pada tahun 1957dari St. Louis University. Pada tahun 1961, king meraih gelar Doktor Of Education bidang pendidikan dari Teachers College, Columbia University di New York dan terakhir gelar Ph. D. Dari Southen Illinois University pada tahun 1980.

Karir Raja Imogene Antara 1966 dan 1968, Raja bekerja sebagai Kepala Asisten Cabang Penelitian Hibah dari Divisi Keperawatan di Washington, DC di bawah Dr Jessie Scott. Dia adalah Direktur Sekolah Ohio State University of Nursing dari tahun 1968 sampai 1972. Dia adalah seorang Associate Professor dari tahun 1961 sampai 1966 dan Profesor dari tahun 1971 sampai tahun 1980 di Loyola University di Chicago. Setelah melayani sebagai profesor di University College South Florida Keperawatan di Tampa, Florida dari tahun 1980 sampai tahun 1990, Raja pensiun dengan gelar Profesor Emeritus.Selama karirnya, King adalah anggota aktif dari Distrik IV Florida Nurses Association, American Nurses Association, dan Sigma Theta Tau Internasional. Dia juga seorang Fellow American Academy of Nursing.Teori konseptual imogene m. king Presentation Transcript Memberikan informasi tentang teori keperawatan menurut Imogene M. King. Mengetahui asumsi model keperawtan Imogene M. King. Mengetahui model konsep dan teori keperawatan Imogene M. King. Mengetahui konsep paradigma Imogene M. King. Mengetahui proses Keperawatan menurut Imogene M. King SISTEM SOSIAL SISTEM PERSONAL SISTEM INTERPERSONAL Organisasi Citra tubuh Otoritas Kekuasaan Pembuatan keputusan Status Interaksi tum& bang Komunikasi Diri Transaksi Persepsi Peran Ruang Stress Waktu Ketiga sistem tersebut membentuk hubungan personal antara perawat dan pasien/klien. Hubungan perawat dan pasien/klien merupakan sarana dalam pemberian asuhan keperawatan, di mana proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh perawat dan pasien/klien dipengaruhi oleh perilaku satu dengan yang lain, demikian juga oleh sistem asuhan kesehatan yang berlaku. Tujuan perawat adalah memanfaatkan komunikasi untuk membantu pasien/klien dalam menciptakan dan mempertahankan adaptasi positif terhadap lingkungan. 1. Konsep Manusia King memandang manusia sebagai suatu system terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan yang memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga system interksi yang dinamis sebagai individu disebut sebagai system personal, ketika individu ini bersatu dalam kelompok disebut system interpersonal. System social tercipta ketika kelompok mempunyai ketertarikan dan tujuan yang sama dalam satu komunitas atau masyarakat. 2. Konsep Lingkungan Menurut king lingkingan adalah system social yang ada dalam masyarakat yang saling berinteraksi dengan system lainya secara terbuka. Lingkungan merupakan suatu system terbuka yang menunjukkan penukaran masalah, energi, informasi dengan keberadaan manusia. Manusia tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan internal dengan penukaran energi yang diatur secara terus menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal. 3. Konsep Sehat King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang secara berkelanjutan melakukan penyesuain terhadap stressor internal dan eksternal melewati rentang sehat sakit, dengan menggunakan sumber- sumber yang dimiliki oleh seseorang atau individu untuk mencapai kehidupan sehari- sehari yamg maksimal. 4. Konsep Keperawatan King menyampaikan pola intervensi keperawatanya adalh proses interaksi klien dan perawat meliputi komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada gangguan, menetapkan tujuan dengan maksud tercapinya suatu persetujuan dan membuat transaksi. 1. Asumsi Eksplisit Meliputi : focus sentral dari keperawan adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya, dengan tujuan untuk kesehatan manusia individu adalah social, mengirim, rasional, reaksi, penerimaan, control, berorientasi pada kegiatan waktu. proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta perawat. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi, berpartisipasi dalam membuat keputusan yng mempengaruhi kehidupanya, kesehatan, dan pelayanan komunitas dan menerima atau menolak keperawatan. tanggung jawab dari anggota tim keehtan adalah memberikan informasi kepada individu tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka membuat atau mengambil keputusan. tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak sama. 2. Asumsi Implisit Meliputi : Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan. Pasien sadar, aktif, dadn secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan atau pengambilan kepu