9_ Struktur Pasar
-
Upload
siapa-saja -
Category
Documents
-
view
95 -
download
0
description
Transcript of 9_ Struktur Pasar
59
BAB VII
TEORI USAHA DAN STRUKTUR PASAR
Memahami teori usaha merupakan upaya untuk membahas
penentuan harga dan produksi. Struktur pasar adalah penggolongan
produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan ciri-ciri antara
lain :
1. Jenis barang yang dihasilkan.
2. Banyaknya perusahaan dalam industri.
3. Mudah masuk dan keluar dalam industri.
4. Peranan iklan dalam kegiatan industri.
5. Penentuan harga.
Secara garis besar bentuk pasar terdiri dari dua yaitu ; Pasar
persaingan ( Perfect Competition ). dan pasar persaingan tidak sempurna
(Imperfect Competition). Mikroekonomi membahas struktur pasar di
tingkat output paling tidak ada 4 yaitu; (1) pasar persaingan sempurna,
(2) pasar monopoli, (3) pasar persaingan monopolistis, (4) pasar oligopoli.
7.1.1 Struktur Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah struktur pasar atau industri
dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau
pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar. Ciri-ciri pasar
persaingan sempurna adalah;
(1) setiap penjual atau pembeli adalah pengambil harga (price taker),
artinya setiap perusahaan atau konsumen adalah sebagian kecil saja
dari seluruh produsen dan konsumen di pasar . Perubahan
60
keputusan satu atau beberapa produsen dan konsumen tidak akan
mampu mempengaruhi harga
(2) Setiap perusahaan (dan konsumen) bebas keluar-masuk pasar.
Tidak ada rintangan dalam bentuk apapun (bebas dalam hal
perizinan, hak istimewa, hambatan teknologi, informasi, selera, dll)
bagi produsen atau konsumen memasuki atau keluar dari pasar.
(3) Barang di pasar bersifat homogen. Setiap perusahaan menghasilkan
dan menjual produksinya semuanya hampir sama (homogen), tidak
berbeda dalah hal kualitas, rasa, kemasan dll. Konsumen tidak
pernah dapat membedakan barang dari perusahaan mana
dihasilkan.
(4) Terdapat banyak perusahaan di pasar. Bebas keluar dan masuknya
perusahaan (tanpa hambatan sama sekali) mengakibatkan jumlah
perusahaan sangat banyak, dan skala dari perusahaan itu pun kecil-
kecil dan hampir sama. Akibatnya perusahaan hanya price taker di
pasar.
(5) Informasi pasar yang dimiliki produsen dan konsumen berlangsung
sempurna. Setiap konsumen dan produsen mengetahui setiap
perubahan harga di pasar, dan setiap konsumen bebas membeli
output dari perusahaan manapun, akibatnya perusahaan tidak
feasible menaikkan atau menurunkan harga.
(6) Mobilitas faktor-faktor produksi berjalan sempurna, jadi harga input
faktor dimana pun sama, karena tidak terjadi kekurangan
penawaran atau kelebihan permintaan. Di sini diasumsikan
kekuatan demand adalah sama dengan supply.
(7) Tidak ada intervensi dan pengaturan (regulasi) khusus dari
pemerintah. Jadi pendirian usaha tanpa dihambat oleh
administratif.
61
P P S
200 D 200
D
0 10 Q 0 20 Q
Gambar 24. Perusahaan Gambar 25. Industri
Pada pasar persaingan (price taker) bahwa kurve d=elastis
sempurna, karena:
1. Hasil produksi adalah sama (Identical)
Jika perusahaan menaikkam harga maka tak satupun yang terjual.
2. Pangsa pasarrnya kecil, sehingga tak mempengaruhi harga pasar.
1. Kurva permintaan =harga =Averaga Revenue =Marginal Revenue,
7.1.2 Analisis Keuntungan:
(1). Pendekatan Total, = TR – TC. Keuntungan maksimum dicapai jika
selisih hasil penjualan total dan ongkos total adalah maksimum,
dengan syarat TR > TC. Secara grafis keuntungan maksimum
dicapai pada jarak antara kurve TR dan kurve TC yang paling
panjang.
(2). Pendekatan Marginal, maksimum jika MR = MC. Secara kalkulus
maksimum dicapai bila turunan pertama fungsi TR sama dengan
turunan pertama fungsi TC (syarat yang perlu) dan turunan kedua
fungsi TR (MR’) harus lebih kecil dari turunan kedua fungsi TC
(MC’).
62
Gambar 26. Maksimum profit Pendekatan Total
P
TR, TC TC = FC + VC
TR = P. Q
Rugi maksimum
untung maksimum
0 Jumlah barang (Q)
Gambar 27. Keuntungan dengan Pendekatan Marginal
P Profit MaksimumLoss profit
MC AC = 0, atau BEP, Normal profit
C0 D C AVCP2 d2=AR2=MR2=MC2
C2 FC1=P1 E d1=AR1=MR1=MC1
BP0 d0=AR0=MR0=MC0
ATitik gulung tikar (Shutdown point)
0 Q0 Q1 Q2 Q
63
Keuntungan perusahaan pada posisi di titik A, = 0QoAPo –
OqoDCo = - OqoECo ( negatif). Pada posisi B, = 0 dan pada posisi C,
= CFC2P2.
Pemaksimuman keuntungan dalam jangka pendek dapat
diterangkan dengan :
1. PerbandinganTC dan TR ( Profit = TR - TC )
2. Kurve AC, MC dan kurva AR, MR.
3.Jika,
MR > MC = Jumlah Profit akan bertambah
MR < MC = Jumlah profit akan berkurang ;
Maka MR = MC = Profit maximum
MR ( Marginal Revenue ) = tambahan hasil penjualan yang diperoleh
produsen dari aktivitas menjual 1 unit hasil
penjualan ( dTR : dQ )
TR ( Total Revenue ) = seluruh jumlah penerimaan dari aktivitas penjual
barang / product ( P.Q).
AR ( Average Revenue ) = Penerimaan rata-rata dari hasil penjualan
barang ( TR : Q ).
Gambar 28. Kurve penawaran perusahaan dapat diturunkan dari
gambar 28.
Harga
S
P2 C
P1 B
Po A
0 Q0 Q1 Q2 Q (output)
64
Jika penawaran beberapa perusahaan dijumlahkan, dapat
diperoleh kurve penawan pasar (industri).
Harga P P
P SB SC
SA
P2
P1
Po
0 Q0 Q1 Q2 Q 0 Q1 Q2 Q 0 Q0 Q1 Q2 Q (output)
Perusahaan A Perusahaan B Perusahaan C
Harga (P)
S
P2
P1
P0
0 Q0 Q1 Q2 Output (Q)
Gambar 29. Kurve Penawaran Pasar (Industri)
7.1.3 Perusahaan Persaingan Sempurna dalam Jangka Panjang
Kondisi jangka panjang perusahaan tidak tergantung pada
dimensi waktu dan skala, tetapi didasarkan pada penggunaan input.
Jika salah satu input produksi konstan, yang lain variabel maka
65
perusahaan ini berada dalam jangka pendek. Jika, semua input
produksi menjadi variabel maka perusahaan berada dalm jangka
panjang.
Industri dan perusahaan dalam jangka panjang tidak lagi
memiliki Fixed Cost, tetapi semua biaya telah menjadi Variable Cost.
Keadaan ini mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan
perusahaan, dan dalam industri terdapat banyak perusahaan yang
keluar dan masuk pasar. Perusahaan yang keluar tentu perusahaan
yang bangkrut, dan yang masuk karena tertarik dengan keuntungan
super normal yang diraih perusahaan yang efisien dan establish.
Keseimbangan perusahaan dapat disebabkan oleh; kenaikan permintaan
dan penurunan permintaan.
Harga Harga So S1
MC AC
P1 E1 E1
EoP0 Eo E2
Do D1
O Qo Q1 Output 0 Q0 Q1 Q2 Output
Gambar 30. Kenaikan Permintaan dan Keseimbangan Pasar
Pengaruh kenaikan permintaan terhadap keseimbangan
pasar;
1. Kenaikan permintaan: Kenaikan permintaan mula-mula
mendorong tingkat harga di pasar naik, dan perusahaan
memperoleh keuntungan super normal. Keuntungan ini
mengakibatkan perusahaan banyak yang masuk ke dalam industri.
66
Masuknya sejumlah perusahaan mendorong turunnya harga dan
keseimbangan perusahaan berada pada posisi semula, yaitu pada
keuntungan normal. (Lihat Gambar 30).
2. Penurunan Permintaan: Penurunan permintaan mula-mula
mendorong tingkat harga di pasar turun, dan perusahaan
memperoleh kerugian. Kerugian ini mengakibatkan perusahaan
banyak yang keluar dari industri. Keluarnya sejumlah perusahaan
mendorong naiknya harga dan keseimbangan perusahaan berada
pada posisi semula, yaitu pada keuntungan normal (normal profit).
Harga Harga S1 So
MC AC
Po Eo E2 Eo
E1
P1 E1
D1 Do
O Qo Q1 Output 0 Q2 Q1 Qo Output
Grafik 31. Penurunan Permintaan Terhadap Keseimbangan Pasar
Pengaruh Penurunan Permintaan Terhadap Keseimbangan Pasar
Penyesuaian tersebut mengakibatkan perusahaan persaingan sempurna
dalam jangka panjang tak mungkin memperoleh keuntungan super
normal terus-menerus, dan juga tak mungkin menderita kerugian terus-
menerus. Jadi siklus keseimbangan yang terjadi adalah perusahaan
dalam kondisi memperoleh keuntungan yang normal saja.
67
Kurve penawaran perusahaan sangat tergantung dengan tingkat
ongkos produksi. Teknologi cenderung menurunkan ongkos, tetapi
kenaikan faktor produksi yang lain mendorong tiga keadaan kurve
penawaran.
1. Industri dengan ongkos tetap, menyebabkan harga di pasar juga
tetap.
2. Industri dengan ongkos meningkat, meningkatnya ongkos produksi
yang diakibatkan oleh meningkatnya harga-harga faktor produksi
mampu mendorong meningkatnya permintaan output perusahaan di
pasar. Naiknya permintaan akan mendorong harga keseimbangan di
pasar juga meningkat.
3. Industri dengan ongkos menurun, kemajuan teknologi dalam proses
produksi dan inovasi yang dilakukan oleh industri lain mampu
mendorong ongkos-ongkos produksi menurun. Permintaan pasar
yang terus meningkat dengan supply yang bertambah mampu
menurunkan tingkat harga keseimbangan di pasar.
7.1.4 Keunggulan dan kelemahan Pasar Persaingan Sempurna :
a. Keunggulan :
1. Pasar persaingan sempurna menciptakan efisiensi produktiv dan
efisiensi alokatif. Efisiensi produktiv tercapai pada setiap tingkat
ongkos yang paling minimum dan pada ongkos rata-rata paling
rendah. Efisiensi alokatif dicapai apabila harga barang sama
dengan ongkos marginal untuk memproduksi barang tersebut. (P
= MC)
2. Persaingan sempurna memberi kebebasan bertindak dan memilih.
Kebebasan bertindak pada perusahaan untuk menentukan proses
produksi pada tingkat keseimbangan dan kebebasan memilih pada
konsumen sesuai dengan selera dan tingkat pendapatannya.
68
7.1.5 Keburukan dan Kritikan:
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi. Hal ini akibat setiap
perusahaan bebas mencontoh atau meniru teknologi dan tehnik
produksi yang ditemukan dan digunakan perusahaan lain.
2. Persaingan sempurna kadang kala menimbulkan ongkos sosial. Hal
ini terjadi dari telematis efisiensi dengan dampak negatif
penggunakan tehnologi, misalnya ongkos pengolahan limbah dan
ongkos-ongkos amdal yang sering dibebankan pada masyarakat.
3. Membatasi pilihan konsumen. Akibat dari barang yang homogen
telah menutup kemungkinan variasi pilihan dan preverensi
konsumen. Sehingga tingkat kepuasan akan lebih rendah
dibandingkan kalau barang yang dihasilkan industri itu bervariasi
atau heterogen.
4. Kemungkinan ongkos produksi akan lebih tinggi, akibat dari skala
ekonomis yang sulit diperoleh setiap perusahaan.
5. Ada indikasi inefisiensi dalam pemanfaatan sumber daya dan
distribusi pendapatannya kadang tidak merata.
7.2.1 Pasar Monopoli
Monopoli adalah struktur pasar yang hanya terdapat satu, atau
sejumlah perusahaan ( yang berprilaku terkoordinasi / kolusif ) dan
perusahaan menghasilkan barang yang tidak mempunyai substitusi
yang sangat dekat.
7.2.2 Ciri-ciri Pasar Monopoli :
1. Pasar terdiri dari satu atau beberapa perusahaan. Masing-masing
perusahaan bebas dan mampu menentukan tingkat harga dan
output di pasar, dan pembeli tidak mempunyai pilihan lain.
69
2. Tidak terdapat peluang masuk pasar. Sifat ini menimbulkan
kekuasaan yang kuat bagi monopoli untuk menciptakan hambatan-
hambatan bagi perusahaan lain yang ingin masuk pasar, seperti
hambatan melalui tehnologi (yang canggih dan mahal / padat modal),
dan ongkos produksi yang rendah, dan skala ekonomi yang besar.
3. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip (no close-substitute).
Barang yang dihasilkan monopolis tidak dapat diganti oleh barang
lain, contoh aliran listrik. Barang penggantinya seperti minyak lampu
daya substitusi terhadap aliran listrik sangat terbatas, yakni minyak
lampu tidak dapat menghidupkan televisi atau memanaskan strika
meskipun sama-sama dapat berfungsi sebagai penerang dan
pembakar dan pemanas.
4. Monopoli dapat menentukan harga (price setter) pada tingkat yang
dikehendaki dengan mengatur tingkat produksi di bawah skala atau
kapasitas produksi maksimumnya.
5. Promosi iklan kurang diperlukan, disebabkan monopolis memiliki
hak paten dan barangnya tidak memiliki daya pengganti yang sama
(close substitute).
7.2.3 Timbulnya Monopoli
Monopoli dapat timbul akibat dari (1) memiliki sumber daya yang
unik, (2) adanya skala ekonomis, seperti monopoli pada natural
resources, (3). adanya hak-hak istimewa dari pemerintah, berupa paten
dan hak usaha ekslusif yang tidak dimiliki dan diberikan pada
perusahaan lain.
70
7.2.4 Monopoli terbagi dua jenis:
(1) Monopoli alamiah (natural monoply), disebabkan skala ekonomis
dari penggunaan faktor produksi alamiah seperti perusahaan air,
batubara, dan penambangan-penambangan lainnya.
(2) monopoli yang diciptakan (regulated monopoly), disebabkan karena
berbagai keunggulan yang diciptakan, seperti penggunaan teknologi
dan menciptakan efisiensi, biaya AC terendah, dan hak-hak khusus
yang diberikan pada perusahaan tertentu (misalnya lisensi, dan
patent) untuk memonopolis.
7.2.5 Analisis Keuntungan:
1. Pendekatan Total. Keuntungan monopolis dapat ditentukan dengan
memperhatikan selisih maksimum total penerimaan dengan total
cost. Secara grafis adalah jarak terjauh kurve TR dengan kurve TC.
(Lihat Grafik 9).
Pendekatan Marginal, dengan melihat keseimbangan MR=MC. Pada
kondisi mana perusahaan akan memperoleh keuntungan normal,
keuntungan super normal atau menderita kerugian dapat dilihat kurve-
kurve ongkos produksi rata-rata dan kurve marginalnya. (lihat Grafik
10).
TR, TC TC
TR
Keuntungan maksimum
0 Q* Output
Grafik 32. Analisis Keuntungan
Melalui Pendekatan TOtal
71
P, AC, MC Keuntungan maksimum AC2
MR MC AC0
AC1
d
Rugi maks.
C normal, BEP
Pm e D1=AR1
Cm b Do=ARo = MR1
MRo
0 Qm Qo Q (Output)
Gambar 33. Analisis Keuntungan Melalui Pendekatan TOtal
Keuntungan maksimum dicapai pada produksi Qm pada saat
MR=MC, dan keuntungan normal dicapai pada produksi Qo di saat
MC=ACo=AR1=D1.
Prilaku monopolis selain membatasi output, juga pada prilaku
harga terdapat diskriminasi harga yang ditetapkan pada jenis konsumen
tertentu. Pada konsumen yang permintaannya inelastis dikenakan harga
yang lebih tinggi dari konsumen yang prilakunya inelastis.
Tujuan diskriminasi harga adalah memaksimumkan keuntungan.
7.2.6 Pengendalian Monopoli
Perusahaan monopoli alamiah yang menguasai hajat hidup orang
banyak, dan bersifat vital dapat dikendalikan oleh pemerintah melalui
penetapan harga yang lebih rendah. Sebagai ganti penutupan ongkos
produksi, pemerintah memberikan subsidi kepada perusahaan
72
monopolis tertentu. Misalnya, perusahaan listrik (PLN), perusahaan
minyak (PERTAMINA), perusahaan angkutan kereta api, dan lain-lain.
7.2.7 Keburukan dan Kritik Monopoli
1. Terjadi inefisiensi yaitu monopoli tidak berproduksi pada skala yang
maksimum. Monopoli lebih memilih under capacity dan menetabkan
harga yang tinggi walaupun dalam keseimbangan MR = MC.
2. Harga monopoli selalu lebih tinggi dibanding harga persaingan
sempurna. Hal ini sering kali merugikan konsumen.
3. Distribusi pendapatan tidak merata, pendapatan monopolis selalu
lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pendapatan yang
diterima masyarakat. Seringkali terjadi transfer pendapatan
konsumen kepada perusahaan monopoli.
4. Sering kali menimbulkan biaya sosial yang harus ditanggung
konsumen yaitu berupa DWL (Deid Weight Loss) seperti biaya-biaya
penanggulangan lingkungan dan biaya-biaya sosial lainnya dan
surplus konsumen yang hilang.
7.2.7 Kebaikan Monopoli
1. Pertumbuhan tinggi yaitu keuntungan monopolis tinggi. Dengan
keuntungan ini monopolis memiliki kapasitas produksi yang biasa
besarnya walaupun kapasitasnya tidak dimanfaatkan.
2. Monopoli yang diatur negara dapat berorientasi sosial benefit
ketimbang economic profit. Meskipun pemerintah harus memberikan
sumsidi kepada monopolis.
3. Karena kebesaran monopolis perusahaan itu dapat mengembangkan
R & D (Research and Development).
73
7.3.1 Persaingan Monopolistis
Pasar Persaingan monopolistis adalah pasar yang terdapat banyak
produsen dan menghasilkan barang yang berbeda corak (differenciated
produc).
7.3.2 Ciri-ciri Persaingan Monopolistis :
1. Terdapat banyak penjual. Kapasitas masing-masing perusahaan
relatif sama.
2. Barang bersifat differensiasi. Ciri ini berada diantara pasar
persaingan sempurna dan monopoli tetapi tipe dan jenis produk yang
dihasilkan setiap perusahaan dengan mudah dapat dibedakan seperti
perbedaan secara fisik atau bentuknya, perbedaan kemasan, dan
perbedaan cara pembayaran produk tersebut. Akibatnya barang yang
dihasilkan monopolistik bersifat pengganti sempurna kepada barang
yang diproduksi perusahaan lain.
3. Perusahaan memiliki kekuasaan untuk menentukan harga.
kekuasaan menentukan harga pada monopolistis terletak pada
perbedaan corak produk yang dihasilkan. Perbedaan ini
mengakibatkan konsumen memilih jenis produk yang paling disukai,
sehingga jika perusahaan menaikkan harga ia masih dapat
menikmati keuntungan karena masih ada pelanggan/konsumen yang
setia.
4. Peranan promosi dan iklan sangat penting. Promosi atau iklan sangat
penting untuk meyakinkan pelanggan, sehingga monopolistis dapat
bersaing memperoleh keuntungan. Persaingan diantara perusahaan
distruktur pasar monopolistik ini umumnya bersifat non price
competition diantaranya melalui motto disain produk, iklan yang
intensive, rubbat dan pemotongan harga, dll.
74
7.3.3 Analisis keuntungan.
Dalam jangka pendek perusahaan monopolistis memperoleh
keuntungan pada saat MR = MC dan permintaan yang dihadapi oleh
perusahaan adalah hanya sebagian dari seluruh permintaan pasar. Ada
tiga jenis keuntungan yang diperoleh :
1. Keuntungan normal (normal profit) biasanya dicapai dalam jangka
panjang.
2. Keuntungan super normal biasanya dicapai dalam jangka pendek.
3. Rugi (loss profit) dicapai dalam jangka pendek.
Harga dan OngkosMC AC1 ACo
Po Keuntungan normalKeuntungan
Super normalCo D
MR
0 Qo Output (Q)Gambar 34. (a). Perusahaan untung dan BEP
MC ACo
Co
DKerugian
0 Qo 0utput (Q)
Gamab 34. (b). Perusahaan Rugi
75
7.3.4 Keunggulan dan kelemahan Monopolistic Compotition
7.3.4.1 Keunggulan;
1. Efisiensi penggunaan sumber daya mirip dengan efisiensi pasar
persaingan sempurna yang dicapai dalam jangka panjang. Ongkos
produksi persaingan monopolistis lebih tinggi sedikit dibandingkan
dengan ongkos produksi pada persaingan sempurna, dan output
persaingan monopolistis lebih rendah dibanding output persaingan
sempurna. Jadi efisiensi produktif dan efisiensi alokatif perusahaan
monopolistis lebih rendah dibanding dengan perusahaan pada
persaingan sempurna.
2. Efisiensi dari dipersiasi produk. Sifat produk yang berbeda-beda
mampu menarik pilihan konsumen atau preverensi konsumen yang
dapat menggantikan pemanfaatan sumber daya yang kurang efisien.
3. Perkembangan tehnologi dan inovasi dalam pasar ini cenderung
lambat dikarenakan perusahaan hanya memperoleh keuntungan
normal. Keuntungan super normal akan mendorong pesaing
memasuki industri sehingga dalam jangka panjang sulit
mengembangkan tehnologi dan inovasi.
7.3.4.2 Kelemahannya ;
1. Iklan yang intensive sering kali dianggap sebagai pemborosan karena
dapat mendorong ongkos produksi naik yang dibebankan kepada
konsumen.
2. Iklan biasanya memberikan keterangan-keterangan yang semu
kadang kala terlalu berlebihan yaitu tidak sesuai dengan kondisi
yang sebenarnya.
3. Disttibusi pendapatan sering kali menguntungkan perusahaan
dibanding dengan yang diterima konsumen meskipun sering
dianggap lebih merata dibanding dengan monopoli dan oligopoli.
76
7.4.1 Oligopoli
Oligopoli adalah struktur pasar yang terdiri dari beberapa
perusahaan yang menghasilkan barang standar (standardized product).
7.4.2 Ciri-ciri Oligopoli
1. Barang yang dihasilkan berbeda corak (differenteated product) atau
standar. Contoh oligopoli industri mobil, industri rokok dan industri
pesawat terbang.
2. Kekuasaan menentukan harga. Oligopoli yang memiliki efisiensi dan
skala ekonomis yang lebih tinggi dapat menjadi barometer atau
pemimpin (leadership) dalam menentukan harga. Posisi perusahaan
yang dominan ini akan diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain (sbg
follower) yang efisiensi dan skala ekonomisnya lebih rendah.
3. Promosi dan iklan sangat menentukan menarik konsumen.
Keberhasilan promosi dan iklan akan menguntungkan perusahaan.
4. Ada hambatan keluar masuk pasar. Hambatan yang dihadapi berupa
skala ekonomis, perbedaan ongkos produksi dan sifat produksi yang
memiliki keistimewaan yang sukar diimbangi oleh perusahaan lain
yang akan masuk.
7.4.3 Analisis Keuntungan
Keuntungan dalam perusahaan oligopoli dicapai pada saat MR =
MC. Pada oligopoli yang kolusif penentuan harga terjadi melalui
kesepakatan. Dan keuntungan yang diperoleh sangat tergantung dengan
seberapa besar pangsa pasar yang dikuasai oleh perusahaan dan
tergantung dengan tingkat ongkos produksi yang dimiliki.
Pada perusahaan Oligopoli yang tidak kolusif (Oligopoli Parsial)
keuntungan maksimum dicapai oleh perusahaan-perusahaan yang
paling efisien dan memiliki skala produksi terbesar.
77
C, P, D, MR, MC
MC
ACP
AC
AR MR
Q0 Q*
Kurve Laba Maksimum Oligopoli
Jika perusahaan menaikkan harga secara indifidual dan tidak
diikuti oleh perusahaan lain maka perusahaan tersebut akan kehilangan
konsumen dan bahkan kurve permintaannya mengalami pembengkokan
(Kinked Demand Curve). Perhatikan gambar berikut.
MC
AR1
AR2
MR
Gambar. Kinked Demand Curve
Dalam pasar Oligopoli yang tidak kolusif harga bersifat Kaku (Rigid)
yaitu sukar mengalami perubahan.
max
P1
P2
AC
78
7.4.4 Keunggulan dan Kelemahan Oligopoli
7.4.4.1 Keunggulan :
1. Efisiensi penggunaan sumber daya. Efisiensi ini dicapai pada saat
MC = MR = Harga. Kondisi ini sulit dicapai oleh perusahaan oligopolis
karena terjadi persaingan harga dan non harga.
2. Oligopolis mendorong perkembangan teknologi dan inovasi. Hal ini
disebabkan adanya keuntungan yang super normal, dan adanya
persaingan harga. Keuntungan super normal dalam jangka pendek
biasanya dapat dipertahankan dalam jangka pendek, yang dapat
dipergunakan untuk membiayai R & D.
3. Oligopolis dapat mengurangi resiko persaingan yang tajam antar
perusahaan dalam industri melalui persekongkolan.
4. Pertumbuhan pendapatan/relatif lebih tinggi.
7.4.4.2 Keburukan Oligopoli:
1. Bagi konsumen persekongkolan yang terjadi akan merugikan, (1)
karena tingkat harga cenderung terus tinggi, (2) jumlah output
kadang kala mengalami kelangkan.
2. Distribusi pendapatan tidak merata.
79
7.5 Pasar Faktor Produksi
Permintaan ke atas faktor produksi: Harga faktor produksi sangat
tergantung seberapa besar produktivitas marginal dari faktor
produksi tersebut atau P = MRPf.
W, MRP
A
B MRPf = Permintaan faktor L
C Sf= Penawaran faktor L
Wo Sf L= faktor Tenaga kerja
Df MRP=Df Df= permintaan tenaga kerja
0 L1 Lo Tenaga kerja L
Gambar 35. Permintaan faktor Produksi di Pasar Persaingan Sempurna.
Permintaan faktor produksi di pasar tidak bersaing biasanya lebih
sedikit dan seperti penggunaan tenaga keja (L1) di atas lebih sedikit
dibandingkan di pasar yang bersaing (Lo). Kemiringan kurve permintaan
faktor tersebut (Df) adalah negatif, yang berarti semakin tinggi harga
faktor maka semakin sedikit jumlah faktor yang diminta, cateris
paribus. Tingkat kemiringan kurve Df tergantung dengan tingkat
elastisitas permintaan faktor tersebut (f) yang dipengaruhi; (1)
elastisitas barang produk lanjutan, (2) tingkat subsitusi antar faktor
yang satu dengan yang lain.
Semakin mudah substitusi permintaan faktor tersebut makin
elastis. Perusahan akan memperoleh keuntungan dari penggunaan
faktor jika tingkat MCf = MRf.
80
7.6 Latihan Soal Bab 7
1. Sebutkan ciri-ciri pasar persaingan sempurna, monopoli, oligopoli
dan persaingan monopoli.
2. Buatlah data ongkos produksi (TC, AC, AFC, AVC, dan MC) dan dan
hitunglah masing-msing unit produksi, kemudian gambarkan dengan
pendekatan total dan marginal.
3. Berdasarkan data saudara dari soal 2, hitunglah keuntungan yang
diperoleh (asumsi pada persaingan sempurna).
4. Dalam pasar oligopoli ada istilah kinked demand curve. Apa
maksudnya?
5. Jelaskan perilaku monopoli yang merugikan dan menguntungkan
masyarakat.
6. Coba buat satugrafik perilaku, dan kinerja pasar persaingan
sempurna dan pasar monopoli.
81
82
83
84