9 KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori Belajar merupakan …repository.ump.ac.id/7127/3/KOMARUL ADNAN...
Transcript of 9 KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori Belajar merupakan …repository.ump.ac.id/7127/3/KOMARUL ADNAN...
9
BAB IIKAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Hasil Belajar
a. PengertianBelajar
Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan
dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit
maupun implicit (tersembunyi). Teori-teori yang dikembangkan dalam
komponen ini meliputi antara lain teori tentang tujuan pendidikan,
organisasi kurikulum, isi kurikulum, dan modul-modul pengembangan
kurikulum. Kegiatan atau tingkah laku belajar terdiri dari kegiatan
psikhis dan fisis yang saling bekerjasama secara terpadu dan
komprehensif integral. Sejalan dengan itu, belajar dapat difahami
sebagai berusaha dan berlatih supaya mendapat suatu kepandaiaan.
Dalam implementasinya, belajar adalah kegiatan individu memperoleh
pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan
belajar. Para ahli psikolog dan guru-guru pada umumnya memandang
belajar sebagai kelakuan yang berubah, pandangan ini memisahkan
pengertian yang tegas antara pengertian proses belajar dengan kegiatan
yang semata-mata hafalan.Sagala (2010:11)
9Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
10
Sedangkan menurut pandangan Gagne dalam Sagala (2010:13)
menyebutkan,bahwa belajar adalah sebagai suatu proses dimana suatu
orgenisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman.Jadi
belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan
tujuan dan bahan acuan interaksi sebagai suatu proses yang
berlangsung dalam jangka waktu yang lama untuk berubah perilakunya
sebagai akibat dari pengalaman.
b. Pengertian Hasil Belajar
Ada empat unsur utama proses belajar-mengajar, yakni tujuan-
bahan-metode dan alat serta penilaiaan. Tujuan sebagai arah dari
proses belajar-mengajar pada hakikatnya adalah rumusan tingkah laku
diharapkan dapat dikuasai oleh siswa setelah menerima atau
menempuh pengalaman belajarnya. Bahan adalah seperangkat
pengetahuan ilmiah yang dijabarkan dari kurikulum untuk
disampaikan atau dibahas dalam proses belajar-mengajar agar sampai
kepada tujuan yang telah ditetapkan. Metode dan alat adalah cara atau
teknik yang digunakan dalam mencapai tujuan. Sedangkan penilaiaan
adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauh mana upaya yang
telah ditetapkan itu tercapai atau tidak. Dengan kata lain, penilaiaan
berfungsi sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil
belajar siswa.
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
11
Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai
tujuan pengajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemempuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya. Horward kingsley dalam (Sujana, 2009: 22) membagi tiga
macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan kebiasaan, (b)
pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Masing-masing
jenis hasil belajar dapat diisi dengan hasil bahan yang telah ditetapkan
dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil
belajar, yakni (a) invormasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c)
strategi kognitif, (d) sikap, (e) keterampilan motoris. Dalam sistem
nasional rumusan tujan pendidikan, baik tujuan kurukuler maupun
tujuan intruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari
Benyamin Bloom yang secara garis besar menjadinya menjadi tiga
ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelktual yang
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut
aspek konitif rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif
tingkat tinggi.
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
12
Tabel 2.1 Hasil Belajar Aspek Kognitif Pada Materi Perubahan WujudBenda
No IndikatorAspek
Kognitif Soal
1 Menunjukkan buktitentang sifat benda padat,cair dan gas.
Pengetahuan - Pilihan ganda- isian- uraian
2 Mendeskripsikan bendadapat melarutkan bendalain
Pengetahuan - Pilihan ganda- isian
3 Mengidentifikasiperubahan wujud bendayang dapat kembali kewujud semula.
Pemahaman - pilihan ganda- isian- uraian
4 Menjelaskan faktor yangmempengaruhiperubahan wujud bendabeserta contohnya
Pemahaman - pilihan ganda- uraian
5 Mengidentifikasikesesuaian sifat bahandengan kegunaannya
Pemahaman - pilihan ganda- isian- uraian
6 Membandingkanberbagai bahan untukmenentukan bahan yangpaling cocok untuktujuan tertentu.
Penerapan - pilihan ganda- isian
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaiaan, organisasi,
dan internalisasi.
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
13
Tabel 2.2 Hasil Belajar Aspek Afektif pada Materi Perubahan WujudBenda
No Indikator Sub Indikator1 Memunculkan perilaku
berkarakterTanggung jawabDisiplinMandiriRasa ingin tahuMenghargai
2 Memunculkan perilakusocial
ToleransiPeduli socialBersahabat/komunikatifMenghargai Prestasi
Ranah psikomotoris berkenaaan dengannhasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertidak. Ada enam aspek ranah
psikomitoris, yakni (a) gerakan reflek, (b) keterampilan gerakan dasar,
(c) kemampuan perseptua, (d) keharmonisan, (e) gerakan keterampilan
kompleks, (f) gerakan ekspresif dan interpretatif.
Tabel 2.3.Hasil Belajar Aspek Psikomotor pada Materi PerubahanWujud Benda
No Indikator AspekPsikomotor
Kegiatan
1 Ketepatan memainkanmedia pembelajaran
KetepatanMemainkankartu domino
2 Ketepatan menyusunmedia pembelajaran
ketepatanMenyusun kartudomino
Jadi ranah kognitif, afektif dan psikomotor menjadi objek
penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah
yang banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan
kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
14
2. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
Menurut Yuniati (2006:1.1.) menyebutkan bahwa Ilmu
alamiah dasar atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dalam
bahasa Inggris disebut Natural Science, merupakan ilmu
pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala di alam semesta,
termasuk dimuka bumi ini termasuk konsep dan prinsip ilmu alam.
Ilmu Alamiah Dasar Hanya mengkaji konsep-konsep dan prinsip-
prinsip dasar yang esensial saja.
Sedangkan menurut Jasin (2000:1), IPA merupakan ilmu
pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam
semesta termasuk dimuka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan
prinsip. Ilmu Alamiah Dasar (Basic Natural Science) hanya
mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial
saja.
Dari beberapa uraian pendapat di atas maka dapat
disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu
pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam
semesta termasuk dimuka bumi ini, sehingga terbentuk konsep-
konsep dan prinsip-prinsip dasar.
Menurut Sapriati, dkk (2009:2.3.), Pendidikan IPA di sekolah
dasar bertujan agar siswa menguasai pengetahuan, fakta, konsep,
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
15
prinsip, proses penemuan, serta memiliki sikap ilmiah, yang akan
bermanfaat bagi siswa dalam mempelajari diri dan alam sekitar.
Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman
langsung untuk mencari tahu dan berbuat sehingga mampu
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Filosofi IPA sebagai cara untuk mencari tahu yang
berdasarkan pada observasi. Dengan demikian, pengetahuan dalam
IPA merupakan hasil observasi yang berdasarkan hasil observasi.
Kebenaran harus dibuktikan secara empiris berdasarkan observasi
atau eksperimen. Pengembangan pembelajaran IPA yang menarik,
menyenangkan, layak, sesuai konteks, secara didukung oleh
ketersediaan waktu, keahlian, sarana dan prasarana merupakan
kegiatan yang tidak mudah untuk melaksanakan. Seorang guru
dituntut memiliki kemampuan dan kreativitas yang cukup agar
pembelajaran dapat diselenggarakan secara efektif dan efisien.
Salah satu aspek kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru
adalah tentang pemahaman dan penguasaan terhadap pendekatan
pembelajaran (Sapriati, dkk, 2009:2.3.).
b. Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
1) Fungsi dan Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam
Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
16
a) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang
Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan
keteraturan alam ciptaan-Nya
b) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-
konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari
c) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan
kesadaran tentang adanya hubungan yang saling
mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan
masyarakat
d) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki
alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat
keputusan
e) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam
memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam
f) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan
segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
g) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan
IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke
SMP/MTs.
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
17
2) Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah
Dasar
Ruang Lingkup bahan kajian IPA untuk SD/MI meliputi aspek-
aspek berikut.
a) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia,
hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan,
serta kesehatan
b) Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair,
padat dan gas
c) Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas,
magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana
d) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya,
dan benda-benda langit lainnya.
3) Materi Ilmu Pengetahuan Alam
a) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi
6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta
berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya.
Kompetensi Dasar
6.1 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair padat
cair; cair gas cair; padat gas.
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
18
b) Materi Wujud Benda
Perubahan Wujud Benda dalam ( Purwandari, 2009 : 4-5)
Benda padat, benda cair, dan benda gas dapat mengalami
perubahan wujud:
(1). Mencair atau melebur : perubahan wujud benda dari
padat menjadi cair
(2). Membeku : perubahan wujud benda dari
cair menjadi padat
(3). Menguap : perubahan wujud benda dari
cair menjadi gas
(4). Mengembun : perubahan wujud benda dari
gas menjadi cair
(5). Menyublim : perubahan wujud benda dari
gas padat menjadi gas
(1). Mencair
Es merupakan benda padat yang dapat berubah menjadi air
yang berwujud cair. Perubahan benda padat menjadi benda cair
disebut peristiwa mencair.
(2). Membeku
Es merupakan benda cair yang dapat berubah menjadi es
yang berwujud padat. Perubahan benda cair menjadi benda padat
disebut peristiwa membeku.
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
19
Air apabila terkena suhu dibawah suhu 0º maka akan
membeku atau akan menjadi benda padat dalam (Bingham,
2005:42)
Sumber: www.vemina.com
Gambar 2.1. Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat
(membeku)
Gambar 2.2. Perubahan wujud benda dari padat menjadi cair
(mencair)
(3). Menguap
Air apabila dipanaskan terus-menerus akan menjadi uap air.
Menguapnya air yang dipanaskan tersebut disebut peristiwa
penguapan.
(4). Mengembun
Air jika dipanaskan akanberubah wujud dari bentuk cair ke
bentukgas atau dikenal sebagai uap air. Perubahan ini disebut
19
Air apabila terkena suhu dibawah suhu 0º maka akan
membeku atau akan menjadi benda padat dalam (Bingham,
2005:42)
Sumber: www.vemina.com
Gambar 2.1. Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat
(membeku)
Gambar 2.2. Perubahan wujud benda dari padat menjadi cair
(mencair)
(3). Menguap
Air apabila dipanaskan terus-menerus akan menjadi uap air.
Menguapnya air yang dipanaskan tersebut disebut peristiwa
penguapan.
(4). Mengembun
Air jika dipanaskan akanberubah wujud dari bentuk cair ke
bentukgas atau dikenal sebagai uap air. Perubahan ini disebut
19
Air apabila terkena suhu dibawah suhu 0º maka akan
membeku atau akan menjadi benda padat dalam (Bingham,
2005:42)
Sumber: www.vemina.com
Gambar 2.1. Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat
(membeku)
Gambar 2.2. Perubahan wujud benda dari padat menjadi cair
(mencair)
(3). Menguap
Air apabila dipanaskan terus-menerus akan menjadi uap air.
Menguapnya air yang dipanaskan tersebut disebut peristiwa
penguapan.
(4). Mengembun
Air jika dipanaskan akanberubah wujud dari bentuk cair ke
bentukgas atau dikenal sebagai uap air. Perubahan ini disebut
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
20
menguap. Contoh lain pada saat gelas berisi air es, pada
dindinggelas terjadi titik-titik air. Titik-titik airberasal dari udara
yang berwujud gasberubah menjadi cair. Perubahan ini disebut
mengembun.
Gambar 2.3. Perubahan wujud benda dari cair menjadi gas(menguap)
Pagi-pagisebelum matahari terbit, kita sering melihat rumput
dan daun-daun basaholeh embun. Embun itu berasal dari uap air
yang ada di udara. Padamalam hari, suhu udara sangat dingin
sehingga uap air berubah wujudmenjadi titik-titik air yang disebut
embun. Ketika matahari semakin tinggidan suhu udara mulai
panas, embun itu menguap kembali.
Sumber: www.Google.com
Gambar 2.4. Perubahan wujud benda dari gas menjadi cair(mengembun)
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
21
(5). Menyublim
Kapur barus atau kamper adalah bendapadat. Jika kita
menyimpan kamper pewangidi ruangan atau kamar mandi, lama-
kelamaanakan habis. Kamperberubah menjadi gas. Buktinya kita
dapatmerasakan harumnya. Perubahan dari kamperyang padat
menjadi gas disebut peristiwamenyublim.
Gambar 2.5. Perubahan wujud benda dari gas menjadi cair(menyublim)
Dari uraian di atas perubahan wujud dapat kembali ke semula
disebutmencair, membeku, menguap, mengembun, dan
menyublim.Bagan perubahan wujud tersebut dapat ditulis sebagai
berikut.
Gambar 2.6. Bagan perubahan wujud benda
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
22
Gambar.2.7 Bagan perubahan air (Panut Dkk, 2005 : 128)
Dari beberapa perubahan wujud di atas ternyata ada yang
bersifat sementara ada yang tidak. Misalnya perubahan air menjadi uap
air ternyata hanya bersifat sementara. Apabila suhu menjadi dingin,
uap air menjadi air kembali. Maka perubahan wujud benda dibedakan
menjadi:
(1). Perubahan fisika
Perubahan fisika, jika dalam perubahannya bersifat sementara dan
dapat kembali ke wujud semula. Contoh air jika didinginkan
menjadi es, setelah mencair menjadi air kembali.
(2). Perubahan kimia
Pada perubahan kimia tidak bersifat sementara dan zat yang lama
akan habis, menjadi zat yang baru. Zat yang baru tidak bisa
berubah menjadi zat semula lagi. Contoh, kayu bakar yang dibakar
berubah menjadi zat baru yaitu arang, dalam perubahannya arang
tidak dapat kembali ke wujud kayu lagi.
( Purwandari, 2009 : 4-5)
Dari berbagai bentuk perubahan wujud air diatas dapat yaitu
mengembun, menguap, membeku, melebur dan menyublim dapat
digambarkan dalam bentuk bagan dibawah ini:
Sumber: dunia sains
Didinginkan Dipanaskan
Es Uap
AirAir
Dipasnaskan Didinginkan
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
23
3. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran menurut Sagala dalam Direktorat Pembinaan
Pendidikan dan Pelatihan (2010:15) adalah kerangka konseptual yang
menggambarkan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan
pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan belajar tertentu,
dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan guru
dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar mengajar.
Secara luas, Joyce dan Well dalam (Direktorat Pembinaan
Pendidikan dan Pelatihan: 2010:15) mengemukakan bahwa model
pembelajaran merupakan deskripsi dari lingkungan belajar yang
menggambarkan perencanaan kurikulum, kursus-kursus, rancangan unit
pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, program
multimedia, dan bantuan belajar melalui program komputer. Sedangkan
menurut Sagala (2011:176), model mengajar dapat difahami sebagai
kerangka konseptual yang mendeskripsikan melukiskan prsedur yang
sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan
pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi
sebagai pedoman bagi perencanaan model bagi para guru dalam
melaksanakan aktivitas pembelajaran.
Merujuk pada tiga pendapat di atas, peneliti memaknai model
pembelajaran sebagai suatu rencana mengajar yang memperlihatkan pola
pembelajaran tertentu yang mendeskripsikan dan melukiskan prosedur
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
24
yang sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan
pembelajaran.
4. Model Belajar Kooperatif tipe JIGSAW II
Metode pengajaran dengan Jigsaw dikembangkan oleh Elliot
Aronson dan rekan-rekannya (1978). Metode orisinilnya, secara singkat
digambarkan dalam bagian inti, membutuhkan pengembangan yang
ekstensif dari materi-materi khusus. Bentuk adaptasi Jigsaw yang lebih
praktis dan mudah, yaitu Jigsaw II (Slavin, 1986a), digambarkan disini
dengan lebih terperinci.
Jigsaw II dapat digunakan apabila materi yang akan dipelajari
adalah yang untuk narasi tertulis. Metode ini paling sesuai untuk subjek-
subjek seperti pelajaran ilmu social, literature, sebagian pelajaran ilmu
pengetahuan ilmiah, dan bidang-bidang lainnya yang tujuan pembelajaran
lebih kepada penguasaan konsep dibandingkan penguasaan kemampuan.
Pengajaran “bahan baku” untuk Jigsaw II biasanya harus berupa sebuah
bab, cerita, biografi atau materi-materi narasi atau deskripsi serupa
(Slavin, 2010:257).
Selanjutnya menurut Slavin (2010:257) menyatakan bahwa
dalam Jigsaw II, para siswa bekerja dalam tim yang heterogen, seperti
dalam STAD dan TGT. Para siswa tersebut diberikan tugas untuk
membecakan beberapa bab atau unit, dan diberikan “lembar ahli” yang
terdiri atas topik-topik yang berbeda yang harus menjadi fokus perhatian
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
25
masing-masing anggota tim saat mereka membaca. Setelah semua anak
selesai membaca, siswa-siswa dari tim yang berbeda yang mempunyai
fokus topik yang sama bertemu dalam “kelompok ahli” untuk
mendiskusikan topik mereka sekitar tiga puluh menit. Para ahli tersebut
kemudian kembali kepada tim mereka dan secara bergantian mengajari
teman satu tim lainnya mengenai topik mereka. Yang terakhir adalah,
para siswa menerima penilaian yang mencakup seluruh topik, dan skor
kuis yang akan menjadi skor tim. Seperti juga dalam STAD, skor-skor
yang dikontribusikan para siswa kepada timnya didasarkan pada sistem
skor perkembangan individual, dan para siswa yang timnya meraih skor
tertinggi akan menerima sertifikat atau bentuk-bentuk rekognisi tim
lainnya. Sehingga, para siswa termotivasi untuk mempelajari materi
dengan baik dan untuk bekerja keras dalam kelompok ahli mereka supaya
dapat membantu timnya melakukan tugas dengan baik. Kunci metode
Jigsaw ini adalah interdependensi: setiap siswa bergantung kepada teman
satu timnya untuk dapat memberikan informasi yang diperlukan supaya
dapat berkinerja baik pada saat penilaian.
a. Persiapan
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat materi Jigsaw:
1) Pilihlah satu atau dua bab yang masng-masing mencakup
materi untuk dua atau tiga hari. Jiga para siswa akan
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
26
membacanya di kelas, materi yang dipilih haruslah
membutuhkan waktu tidak lebih dari setengah jam untuk
membacanya, jika bacaan tersebut akan dijadikan tugas untuk
dibaca di rumah, maka pilihannya boleh lebih panjang
2) Buatlah sebuah lembar ahli untuk tiap unit. Lembar ini akan
mengatakan kepada siswa dimana mereka perlu berkonsentrasi
saat membaca, dan kelompok ahli yang akan bekerja. Lembar
ini berisi empat topik yang menjadi inti dari unit pembelajaran.
3) Buatlah kuis tes berupa esai, atau bentuk penilaian lainnya
untuk tiap unit. Kuis tersebut harus berisi paling sedikit delapan
pertanyaan, dua untuk tiap topik, atau beberapa soal yang
jumlahnya kelipatan empat (dua belas, enam belas, dua puluh,
dan seterusnya), supaya ada jumlah soal yang seimbang untuk
tiap topik. Guru mungkin juga ingin menambah dua atau lebih
pertanyaan-pertanyaan umum. Pertanyaan tersebut haruslah
sesuai dengan tingkat pemahaman, karena siswa akan
mempunyai banyak waktu untuk mendiskusikan topik mereka
secara mendalam, dan pertanyaan yang mudah tidak akan
menantang mereka yang telah mempersiapkan diri dengan baik.
Akan tetapi, pertanyaannya tidak boleh mengambang atau
harus jelas.
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
27
4) Semua siswa harus menjawab semua pertanyaan. Guru
mungkin ingin menggunakan sebuah alat bantu kegiatan lain
selain kuis atau sebagai tambahan terhadap kuis, yang berupa
kesempatan bagi anggota tim untuk memperhatikan apa yang
telah mereka pelajari misalnya, laporan lisan, laporan tertulis,
atau proyek kerajinan tangan individual.
5) Gunakan skema diskusi (sebagai opsi). Skema diskusi untuk
setiap topik dapat membantu mengarahkan diskusi dalam
kelompok-kelompok ahli. Skema semacam ini memperlihatkan
daftar poin-poin yang harus dipertimbangkan para siswa dalam
diskusi topikmereka.
Membagi Siswa Dalam Tim. Membagi para siswa kedalam tim
heterogen yang terdiri dari empat sampai lima anggota, persis seperti
dalam STAD.
Membagi Siswa Ke Dalam Kelompok Ahli. anda mungkin ingin
membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok ahli hanya dengan
membagi peran secara acak setiap tim. Atau anda mungkin juga ingin
memutuskan siswa mana akan masuk ke dalam kelompok ahli yang
mana, untuk memastikan bahwa di dalam setiap kelompok terdapat
siswa yang berprestasi tinggi, sedang dan rendah. Apabila kelas anda
mempunyai lebih dari dua puluh empat siswa, anda harus memiliki
dua kelompok ahli untuk setiap topik, supaya dalam setiap kelompok
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
28
ahli terdapat tidak lebih dari enam siswa; kelompok ahli yang
jumlahnya lebih dari enam berpotensi untuk tidak maksimal.
Tempatkan nama-nama anggota tim pada lembar rangkuman tim,
biarkan kolom nama tetap kosong.
Penentuan Skor Awal Pertama. Berikan skor awal pertama siswa
persis seperti STAD. Skor awal mewakili skor rata-rata siswa pada
kuis kuis sebelumnya. Apabila anda memulai Jigsaw II setelah anda
memberikan tiga kali atau lebih kuis, gunakan rata-rata skor kuis
siswa sebagai skor awal. Atau jika tidak, gunakan hasil nilai terakhir
siswa dari tahun lalu.
(Slavin, 2010:238-241)
b. Jadwal Kegiatan
Jigsaw II terdiri atas siklus regular dari kegiatan-kegiatan pengajaran
(Slavin, 2010:241) :
Membaca. Para siswa menerima topik ahli dan membaca materi
yang diminta untuk menemukan informasi.
Kegiatan pertama pada Jigsaw II adalah mendistribusikan teks dan
topik ahli, membagi topik kepada masing-masing siswa, dan
selanjutnya membaca. Ketika mereka semua sudah mempunyai topik
mereka, biarkan mereka membaca materi mereka, atau memberikan
tugas. Pertama biarkan mereka membaca materi supaya para siswa
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
29
mendapatkan gambaran besar sebelum mereka mendapatkan materi
yang berkaitan dengan materi mereka.
Diskusi kelompok-ahli. para siswa dengan keahlian yang sama
bertemu untuk mendiskusikannya dalam kelompok-kelompok ahli.
buatlah agar para siswa dengan topik ahli 1 berkumpul bersama pada
satu meja, semua dengan topik ahli 2 pada meja yang lain, dan
seterusnya yang beranggotakan lima atau enam anggota, apabila di
dalam kelas jumlah siswa lebih dari 26 siswa maka kelompok ahli
bisa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Tunjuklah pemimpin
diskusi pada tiap kelompok ahli dengan kemampuan yang baik, dan
siswa yang lain harus memiliki peran yang sama dengan siswa yang
lain. berikan waktu dua puluh menit kepada kelompok-kelompok ahli
untuk diskusi topik-topik mereka. Sedangkan guru harus bisa
meluangkan waktu pada waktu tiap kelompok ahli berdiskusi untuk
membimbing tiap kelompok secara bergantian.
Gambar. 2.8 Diskusi Kelompok Dalam Langkah Jigsaw II
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
30
Laporan tim. Para ahli kembali kedalam kelompok mereka maing-
masing untuk mengajar topik-topik mereka pada satu timnya.
Semua siswa dari kelompok ahli kembali kekelompok asal untuk
mengajari topik mereka kepada teman-teman satu timnya. Tekankan
pada mereka bahwa mereka mempunyai tanggung jawab terhadap
teman satu tim mereka untuk menjadi guru yang baik sekaligus juga
sebagai pendengar yang baik.
Gambar. 2.9 Laporan Tim Pada Pelaksanaan Jigsaw II
Tes. Para siswa mengerjakan kuis-kuis individual yang mencakup
semua topik.
Berikan kuis-kuis tersebut sesuai dengan materi yang diterima dan
berikan cukup waktu bagi semua anak untuk menyelesaikannya.
Rekognisi tim. Skor tim dihitung seperti dalam STAD.
Termasuk untuk skor awalnya, pin-poin kemajuan dan prosedur
perhitungan skor. Seperti pada STAD, sertifikat, atau penghargaan
diberikan dalam rekognisi tim-tim yang sukses.
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
31
c. Penghargaan kelompok dilakukan dalam dua tahap
penghitungan.
1) Menghitung skor kemajuan individu dan kelompok tim
Setelah pelaksanaan kuis, dilakukan penghitungan skor kemajuan
individu dan tim. Sebelum menghitung skor kemajuan siswa,
tentukanlah terlebih dahulu skor awal. Tujuan dari dihitungnya skor
kemajuan ini adalah untuk memungkinkan semua siswa
memberikan poin maksimum bagi kelompok mereka. Dengan
demikian akan timbul motivasi siswa untuk melakukan yang terbaik
bagi kelompoknya. Perhitungan skor perkembangan individu dilihat
pada tabel 2.4 berikut:
Tabel 2.4 Perhitungan skor kemajuan individu dan kelompok tim
(Slavin.2008:159)
No Skor KuisPoin
Kemajuan12345
Lebih dari 10 poin dibawah skor awal10-1 poin dibawah skror awalSkor awal sampai 10 poin diatas skor awalLebih dari 10 poin diatas skor awalKertas jawaban sempurna (terlepas dariskor awal)
510203030
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
32
2) Merekognisi Prestasi Tim
Untuk memberikan skor tim dapat dilihat dari catatan poin
kemajuan setiap anak. Kemudian poin kemajuan dihitung secara
keseluruhan, hasilnya dibagi jumlah siswa.
Ada tiga penghargaan yang diberikan terhadap kelompok yang
berprestasi. Penghargaan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 2.5 Merekognisi Prestasi Tim
(Slavin.2008:160)
Kriteria (Rata-rata Tim) Penghargaan
Poin 25-30
Poin 20-24
Poin 15-19
TIM SUPER
TIM SANGAT BAIK
TIM BAIK
5. Media Pembelajaran
Media pembelajaran pada hakikatnya merupakan saluran atau
jembatan dari pesan-pesan pembelajaran (messages) yang disampaikan
oleh sumber pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) dengan maksud
agar pesan-pesan tersebut dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai
dengan tujuanya. Media tiga dimensi pada dasarnya merupakan media
natural (alami) yang memiliki panjang, lebar dan tinggi, serta memiliki
volume (isi). Media tiga dimensi ini memiliki kemampuan untuk
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
33
menyajikan pesan-pesan pembelajaran dengan menggunakan semua
saluran indera manusia, baik penglihatan, pendengaran, penciuman,
pengecap maupun rabaan . media ber-tiga dimensi ini, pada dasarnya
merupakan media yang tidak tembus pandang, namun apabila kita
proyeksikan dengan melalui LCD yang berkamera, maka apapun bentuk
tiga dimensi akan nampak layar proyeksi.
Fungsi utama media pembelajaran yaitu, sebagai sarana bantu
untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif. Dengan
fungsi itu, media pembelajaran harus dijadikan bagian integral dari
keseluruhan proses pembelajaran itu sendiri. Dalam penggunaanya harus
relevan dengan tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dan bahan ajar tidak
diperkenankan menggunakanya hanya sekadar untuk permainan atau
memancing perhatian siswa semata. Fungsi lain yaitu mempercepat
proses pembelajaran sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas
proses pembelajaran dan mengurangi verbalisme (salah penafsiran).
6. Media Pembelajaran Kartu Domino
Untuk menambah keterampilan peserta didik dalam memahami
atau mendalami suatu materi yang konsepnya telah dipelajari maka dapat
menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan
pada materi perubahan wujud benda adalah menggunakan media kartu
domino.
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
34
Kartu domino adalah salah satu media pembelajaran berbentuk
kartu Alat peraga kartu domino ini bermanfaat untuk membina
keterampilan anak dalam mengetahui perubahan wujud benda antara
gambar dan jawaban begitu juga sebaliknya. Kartu domino ini terdiri dari
lima set yang masing-masing set terdiri dari 25 kartu. Satu set kartu
berukuran lebih besar dan digunakan untuk demonstrasi guru. Sedangkan
empat set yang lain digunakan anak dengan cara berkelompok. Setiap
kartu mempunyai dua bagian yang berbeda yaitu satu bagian berisi banda
dan satu bagian sifat bendanya.
Contoh
Sumber:dokumen pribadi
Gambar. 2.10 Contoh kartu dominoAturan permainan kartu domino.
a. Permainan kartu pecahan ini cocok untuk digunakan secara
berkelompok. Tiap kelompok terdiri dari tiga sampai lima anak. Pada
saat bermain, setiap pemain harus memasangkan kartu yang sama
antara benda dengan pecahan jawaban seperti berikut ini:
Mengen-cair
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
35
Contoh
Sumber: dokumen pribadi
Gambar. 2.11 Contoh kartu domino
Cara memasangkan yaitu dengan meletakkan tepat yang bersesuaian
antara kartu yang dimiliki pemain dengan bagian kartu yang telah
terpasang.
Misalnya, kartu yang ada/terpasang adalah
Sumber: dokumen pribadi
Gambar. 2.12 Contoh permainan kartu domino
b. Pemasangan kartu diatur secara bergiliran untuk semua pemain.
Misalnya bergiliran dengan aturan searah jarum jam. Sebelum
permainan dimulai, satu set kartu yang akan digunakan sebaiknya
dikocok terlebih dahulu. Kemudian kartu-kartu tersebut dibagikan
Menyublim
Mengu-ap
Mengen-cair
Dipanaskan Mengu-
ap
Dipanaskan
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
36
kepada semua pemain yang mengikuti. Ada dua cara untuk
membagikan kartu kepada pemain.
1) Membagi habis semua kartu yang ada kepada semua pemain.
Cara ini harus memperhitungkan antara banyaknya kartu dengan
banyaknya pemain, sehingga kartu yang diterima sama untu
semua pemain. Karena banyaknya kartu ada 25, maka pemainnya
harus lima siswa. Pemain yang pertama kali mendapat giliran
sebaiknya disepakati terlebih dahulu. Bila pada gilirannya seorang
pemain tidak mempunyai kartu yang senilai untuk dipasangkan
maka pemain tersebut menunggu giliran berikutnya sampai ada
pemain yang menghabiskan kartu terlebih dahulu.
2) Penentuan pemenang
Pada permainan ini pemain menjadi pemenang jika telah
menghabiskan kartu yang ada di tangan paling awal dari pemain
yang lain. Sebailiknya pemain yang dinyatakan kalah adalah
pemain yang menghabiskan kartu di tangan paling akhir di antara
pemain yang lain. Pemain yang memenangkan pertandingan
diperbolehkan memainkan kartu terlebih dahulu. Selanjutnya,
pemain yang dinyatakan kalah mendapat konsekuensi untuk
mengocok kartu domino dan membagikannya lagi kepada pemain
lainnya. Permainan ini akan terus-menerus diulang hingga pemain
dinyatakan telah memahami materi yang disampaikan.
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
37
B. Penelitian Yang Relevan
Dalam PTK yang telah dilaksanakan oleh Sulistyowati tahun 2011 ,
disimpulkan bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan metode
kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini
dibuktikan pada siklus I pembelajaran hanya mencapai 80% siswa yang
mendapat nilai diatas KKM dengan nilai rata-rata 77, sedangkan pada siklus II
pembelajaran sudah berhasil karena nilai seluruh siswa atau 100% siswa telah
mencapai KKM IPA yaitu 65 dengan nilai rata-rata 84. Maka pembelajaran
menggunakan metode kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.
C. Kerangka Berpikir
Sebelum menggunakan Jigsaw II hasil belajar siswa rendah. Dari segi
kognitif nilai ulangan siswa rendah. Kemudian dari segi afektif kepercayaan
diri siswa masih rendah. Selanjutnya untuk aspek psikomotorik, siswa belum
terampil menggunakan alat peraga. Dengan rendahnya hasil belajar siswa IPA
materi perubahan wujud benda maka dilakukan upaya untuk meningkatkan
hasilbelajar IPA tersebut dengan melakukan inovasi pendekatan pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw II.
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012
38
Kerangka berfikir yang diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.13 Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian data di atas, maka dapat dirumuskan dalam penelitian
tindakan kelas, sebagai berikut :
Melalui model belajar Kooperative tipe Jigsaw II dapat meningkatkan hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam pada materi perubahan wujud benda siswa
kelas IV SD Negeri Dawuhanwetan Kecamatan Kedungbanteng.
Siklus IPendekatan pembelajaranKoopearatif tipe Jigsaw II
Guru menggunakanpendekatan pembelajarankooperatif tipe Jigsaw II
Siklus IIPendekatan pembelajaranKooperatif tipe Jigsaw II
Hasil dan minat belajarsiswa rendah
Guru belum mengajarkanpendekatan pembelajarankooperatif tipe Jigsaw II
Kondisi awal siswa
Tindakan
Evaluasi
Hasil dan minatbelajar meningkatKondisi akhir siswa
Evaluasi
Peningkatan Hasil Belajar..., Komarul Adnan, FKIP UMP 2012